PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...

13
1 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA KELOMPOK A TK KARANGPELEM 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini Disusun Oleh : NOVITA SARI WARDOYO A520100075 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...

Page 1: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

1

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

MELALUI PERMAINAN BALOK PADA KELOMPOK A

TK KARANGPELEM 1 KEDAWUNG SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1

Pendidikan Anak Usia Dini

Disusun Oleh :

NOVITA SARI WARDOYO

A520100075

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

2

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya

Nama : Novita Sari Wardoyo

NIM : A520100075

Fakultas/Jurusan : FKIP / Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Jenis : Skripsi

Judul : PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK

HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK

PADA KELOMPOK A TK KARANGPELEM 1

KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN

2013/2014

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana semestinya

Surakarta, 2 April 2014

Yang Menyatakan

Novita Sari Wardoyo

Page 3: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

2

Page 4: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

3

ABSTRAK

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

MELALUI PERMAINAN BALOK PADA KELOMPOK A

TK KARANGPELEM 1 KEDAWUNG SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Novita Sari Wardoyo, A520100075, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2014, 69 Halaman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak melalui permainan balok pada kelompok A TK Karangpelem 1 Kedawung Sragen tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini penelitian tindakan kelas dilaksanakan dua siklus setiap siklus meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Objek penelitian kemampuan motorik halus. Subjek penelitian ini adalah anak didik dan guru. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dalam II siklus yaitu setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Hasil prosentase sebelum adanya tindakan sebesasar 38,19 % dan setelah adanya tindakan dalam siklusI meningkat menjadi 60,41% dari yang ditetapkan sebesar 80% sampai akhirnya siklus II mencapai 86,46%. Berdasarkan data tersebut anak mengalami peningkatan dari prasiklus, siklus I dan kesiklus II. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, melalui permainan balok pada Kelompok A TK Karangpelem 1 Kedawung Sragen dapat mengembangkan kemampuan motorik halus tahun pelajaran 2013/2014.

Kata Kunci= kemampuan motorik halus, permainan balok

Page 5: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

4

A. Pendahuluan

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan

sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan

yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan

dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,

nonformal, dan informal (Maimunah Hasan, 2011: 15).

Ada 5 ranah perkembangan yang dapat distimulasi supaya dapat

dikembangkan secara maksimal antara lain: Perkembangan Nilai Agama

Moral, Perkembangan Fisik Motorik, Perkembangan Kognitif,

Perkembangan Bahasa dan Perkembangan Sosial Emosional.

Perkembangan-perkembangan diatas saling terintegrasi satu sama lain.

Sehingga jika ada perkembangan yang tidak optimal maka dapat

mempengaruhi perkembangan yang lain.

Gerakaan motorik halus apabila gerakan hanya melibatkan bagian-

bagin tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti

keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan

tangan dengan tepat. Oleh karena itu kordinasi antara mata dengan tangan

sudah semakin baik maka anak sudah mengurus diri sendiri dengan

pengawasan orang yang lebih tua. Gerakan motorik halus yang terlihat di

TK, antara lain adalah anak mulai dapat menyikat gigi, menyisir, memakai

sepatu sendiri, mengancingkan pakaian, serta makan sendiri dengan

menggunakan sendok dan garpu ( Bambang Sujiono, dkk, 2005: 1.14 )

Menurut Sujiono (2008: 1.15) menjelaskan bahwa motorik halus

adalah gerakan-gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot kecil pada tangan

dan jari-jari.Gerakan motorik halus yang melibatkan otot-otot tangan dan

jari-jari biasanya membutuhkan kecermatan tinggi, ketekunan dan

koordinasi antara mata dan otak kecil.

Page 6: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

5

Menurut Sudono (2000: 1) menjelaskan bahwa permainan adalah

kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa paksaan menggunakan alat yang

menghasilkan pengertian atau informasi dan memberi rasa kesenangan

sehingga mampu mengembangkan imajinasi dan anak mampu

mengeksplorasi pada anak. Pemahaman tentang konsep-konsep secara

alamiah dan akan mendukung segala aspek perkembangan anak.

Balok adalah potongan-potongan kayu polos (tanpa dicat) sama

tebalnya panjang dua kali atau empat kali sama besarnya dengan satu unit

balok. Balok juga terdiri dari berbagai bentuk meliputi bentuk segitiga,

segiempat, lingkaran dengan berbagai warna yang menarik dan juga bisa di

mainkan sendiri oleh anak maupun berkelompok (Departemen Pendidikan

Nasional, 2007: 1).

Menurut Andang Ismail (2006: 230) menjelaskan bahwa permainan

balok adalah alat permainan yang dibentuk seperti geometri dari balok-balok

kayu atau plastik, anak dapat menyusun bangunan yang sederhana seperti:

rumah, binatang,menara,dan lain sebagainya. Menggunakan balok dapat

mengasah imajinasi anak sehingga membuat anak lebih tertantang untuk

menyusun balok dapat melatih perkembangan kekuatan ototnya dan dapat

membantu meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak.

Disaat anak usia 3 tahun dapat diperkenalkan pada permainan susun

balok agar anak pahamdengan konsep besar-kecil dan urutan, karena

kemampuan dalam permainanya sudah semakin baik. Dalam hal ini anak

sudah muncul ide akan dibuat apa balok-balok saat permainan anak sudah

menumpuk balok-balok yang ada sambil memerhatikan besar kecilnya,

kesamaan warna, dan kesimbangan bangunan. Ketika membangun balok-

balok anak melakukan peniruan terhadap apa yang dilihatnya dalam

kesehariannya ditambah imajinasi dan kreasinya sendiri Dan juga ada

banyak manfaat bagi anak dalam melakukan permainan balok yaitu:

Page 7: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

6

1) Belajar mengenai konsep

Dalam bermain susun balok, akan ditemukan beragam konsep,

seperti warna, bentuk, ukuran, dan keseimbangan. Orangtua bisa

mengenalkan konsep-konsep tersebut saat anak bermain susun balok.

2) Belajar mengembangkan imajinasi

Untuk membangun sesuatu tentunya diperlukan kemampuan anak

dalam berimajinasi. Imajinasi yang dituangkan dalam karya mengasah

kreativitas anak dalam mencipta beragam bentuk.

3) Melatih kesabaran

Dalam menyusun balok satu demi satu agar terbentuk bangunan

seperti dalam imajinasinya, tentu anak memerlukan kesabaran. Berarti

anak melatih dirinya sendiri untuk melakukan proses dari awal sampai

akhir demi mencapai sesuatu. Anak berlatih untuk menyelesaikan

pekerjaannya.

4) Secara sosial anak belajar berbagi

Ketika bermain balok bersama teman, anak terlatih untuk berbagi.

Misalnya, jika teman kekurangan balok tertentu, anak diminta untuk mau

membagi balok yang dibutuhkan. Perlahan tapi pasti, anak juga belajar

untuk tidak saling berebut saat bermain.

5) Mengembangkan rasa percaya diri anak

Ketika anak bermain balok tapi bisa membuat bangunan, tentu

anak akan merasa puas dan gembira. Pencapaian ini akan menumbuhkan

rasa percaya diri pada kemampuannya.

(http://duniaanak9.blogspot.com/2013/04/bermain-balok-untuk-latih-

kemampuan.html).

Penelitian Sumiyem dalam skripsinya pada tahun 2011 yang

berjudul “Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak melalui Permainan

Balok untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif di kelompok B TK

Karangpelem 1 Kedawung Sragen” menyimpulkan bahwa melalui

permainan balok dapat mengembangkan kreativitas anak untuk

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini.

Page 8: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

7

Penelitian Silvia Dian Ani Pratiwi dalam skripsinya pada tahun

2009 yang berjudul “Pengembangkan Motorik Halus Anak melalui

Bermain Konstruktifdi PAUD Sumber Pucung Malang” menyimpulkan

bahwa melalui Bermain Konstruktif dapat Mengembangkan Motorik

Halus Anak Usia Dini.

Adapun dalam penelitian yang akan dilakukan penulis mengangkat

judul: “Pengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak melalui

Permainan Balok pada Kelompok A TK Karangpelem 1 Kedawung

Sragen Tahun Ajaran 2013/2014”. Persamaanya yaitu sama-sama

mengacu pada perkembangan motorik halus. Sedangkan perbedaannya

adalah dalam penelitian terdahulu terdapat dalam metode dalam

kegiatan permainan, sedangkan dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode permainan balok untuk dapat mengembangkan

kemampuan perkembangan motorik halus anak.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok A TK Karangpelem 1

Kedawung Sragen, yang beralamat di Desa Sawit, Rt. 05, Kelurahan

Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen. Penelitian ini

dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2013/ 2014.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

tindakan kelas(PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu proses

penyelidikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri yang melibatkan guru dalam

situasi pendidikan tertentu dengan tujuan memperbaiki pemahaman dan

keadilan tentang situasi atau praktik pendidikan, memahami tentang praktik

yang dilakukan, dan situasi-situasi dimana praktik itu dilaksanakan (Arifin,

2012:98).

Pengumpulan data merupakan pekerjaan peneliti yang harus

dilakukan dalam kegiatan penelitian, adapun teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Page 9: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

8

1. Teknik Observasi

Menurut Wardhani dan Wihardhit (2008: 2.23) menjelaskan

bahwa observasi adalah pengamatandan pencatat secara sistematik

terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala/gejala-gejala

dalam objek penelitian. Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat

kegiatan berlangsung.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 157) menjelaskan bahwa

observasi terdapat dua jenis meliputi:

a. Observasi non-sistematis adalah yang dilakukan oleh pengamat

dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.

b. Observasi sistematis adalah yang dilakukan pengamat dengan

menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan. Pedoman

observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul

akan diamati. Dalam proses observasi, observator (pengamat)

tinggal memberikan tanda atau tally pada kolom tempat peristiwa

muncul sering disebut dengan tanda (sign system).

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan oleh guru untuk

mendapatkan informasi untuk mendapatkan data-data untuk dapat

mengetahui perkembangan anak dan permasalahan yang dimiliki oleh

anak. Observasi yang dilakukan oleh guru dengan cara mengamati atau

pengamatan pada anak didik

Page 10: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

9

2. Teknik Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumblah

respondenya sedikit atau kecil, wawancara ini dapat dilakukan dengan

dua cara yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur

(Sugiyono,2009:194).

3. Teknik Dokumentasi

Menurut Arikunto (2010:103) dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan

sebagainya. Metode dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah

dengan cara melihat buku hasil belajar siswa dari awal sekolah sampai

ketika akan diteliti, satuan kegiatan harian, foto anak dan buku

penghubung anak.

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan

pembelajaran, perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan

kelas ini digunakan analisis data deskriptif kualitatif, Analisis deskriptif

adalah menganalisis data kuantitatif yang berupa nilai hasil dari belajar

anak. Teknik analisis deskriptif dapat digunakan untuk mengolah data

yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari presentasi,

menyajikan data secara menarik mudah dibaca dan diikuti alur

berfikirnya (tabel, grafik, chart). Teknik ini digunakan untuk

membandingkan nilai antar siklus. Peneliti membandingkan hasil

sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus (Aqib,dkk.

2009:203).

Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk

kalimat yang memberikan gambaran tentang tingkat pemahaman anak,

pandangan atau sikap anak terhadap metode pembelajaran yang baru,

dan partisipasi anak dalam mengikuti pembelajaran. Untuk teknik data

Page 11: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

10

secara kualitatif, berupa hasil wawancara. Baik wawancara dengan

sesama guru maupun dengan anak. Teknik analisis data secara

kualitatif dapat berupa hasil pengamatan dan angket.

Analisis data terhadap anak dilakukan dengan beberapa tahap

sebagai berikut :

a. Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.

b. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan

membaca anak yang terdiri dari nomer, nama anak, butir amatan,

jumlah skor.

c. Menghitung prosentase peningkatan kemampuan berbicara anak

dengan menggunakan pembelajaranoutdoor activities, dengan cara

sebagai berikut:

1) Prosentase pencapaian kemampuan:

Jumlah skor amatan yang dapat dicapai tiap anak X 100%

Jumlah skor maksimum

2) Skor maksimum = skor maksimum butir amatan X jumlah

butir amatan.

3) Skor maksimum = 4 X 6 = 24.

4) Hasil prosentase diisikan pada tabel tabulasi pada kolom (%).

d. Membandingkan hasil prosentase pencapaian pada setiap anak

dengan prosentase keberhasilan pada setiap siklus yang telah

ditentukan peneliti. Penelitian pada setiap siklus akan berhasil jika

anak sudah mencapai prosentase yang telah ditentukan oleh

peneliti pada setiap siklusnya.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pemerolehan hasil penelitian yang dilakukan peneliti melalui 3

tahapan yaitu tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II. Dengan hasil pertama

sebelum dilakukan tindakan sebesar 38,19%, siklus I sebesar 60,41% dan

siklus II 86,46% sehingga terdapat pelaksaan tindakan dengan menggunakan

permainan balok sudah mengalami peningkatan sesuai target yang

Page 12: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

11

diinginkan. Sehinggahipotesis yang penulis ajukan dapat diterima artinya

penggunakan permainan balok dapat mengembangkan kemampuan motorik

halus anak di Kelompok A TK Karangpelem 1 Kedawung Sragen, Tahun

Ajaran 2013/2014.

Butiramatan yang dipilih peneliti ada 6yaitu:

1. Anak mampu mengenal berbagai bentuk bangunan

2. Anak mampu menciptakan bentuk dari kepingan geometri.

3. Anak mampu menciptakan variasi dari bentuk – bentuk balok.

4. Anak mampu mengenal berbagai bentuk bangunan dari balok.

5. Anak mampu menghitung jumlah kubus.

6. Anak mampu memperkirakan keseimbangan dalam menyusun kubus

secara kelompok

Pada siklus I mengalami kendala antara lain masih ada beberapa butir

amatan yang belum mencapai nilai maksimal yang sudah ditentukan

sehingga perlu diadakan suatu perbaikan dalam siklus II agar butir amatan

keberhasilan yang diharapkan dapat tercapai semua. Kendala-kendala yang

dihadapi pada pelaksanaan siklus I adalah Saat pembelajaran, tidak semua

siswa aktif dalam kegiatan. Masih banyak anak yang bersenda gurau

terutama yang tidak dikontrol. Beberapa anak masih pasif dan ada anak anak

yang tidak mau mengikuti saat pembelajaran berlangsung. Setelah dilakukan

perbaikan-perbaikan pada siklus II, ternyata hasil yang diperoleh mengalami

peningkatan. Penelitian ini terbatas sampai siklus II saja, karena target

pencapaian nilai minimum sudah tercapai pada siklus II sesuai dengan

prosentase yang ditargetkan yaitu 86,46%.

D. Simpulan

Dari keseluruhan pembahasan penelitian pada skripsi ini tentang

pengembangan kemampuan motorik halus, di Kelompok A TK

Karangpelem 1 Kedawung Sragen, Tahun Ajaran 2013/2014 dapat diperoleh

kesimpulan bahwa, melalui permainan balok kemampuan motorik halus

anak dapat berkembang.

Page 13: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,

12

DaftarPustaka

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reneka Cipta.

Aqib, Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradikma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

DepartemanPendidikanNasional. 2007. Bermain Balok. Jawa Tengah: Depdiknas Hasan, Maimun. 2009. PendidikanAnakUsiaDini .Yogyakarta: Diva Press. http://duniaanak9.blogspot.com/2013/04/bermain-balok-untuk-latih-

kemampuan.html di unduh 18 maret 2014 pukul 19:58 Ismail, Andang. 2010. Sentra Balok. Jakarta: Universitas Terbuka

Pratiwi, Silvia Dian Ani. 2009. “Pengembangan Motorik Halus Anak melalui

Bermain Konstruktif di Paud Sumber Pacung Malang”Skripsi. Surakarta: UMS.

Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT

Grasindo

Sujiono, Bambang Dkk. 2005. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Kualitatif Dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sumiyem. 2011. “Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Permaian Balok Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Di Taman Kanak-Kanak Karangpelem 1 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen”Skripsi. Sragen: INSTITUT KEGURUAN DAN PENDIDIKAN (IKIP) VETERAN SEMARANG.

Wardhani, IGAK dan Wihardhit, Kuswaya. 2008. Penelitian Tindakan kelas.

Jakarta: Universitas Terbuka