PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MEDIA KOMIK …staff.uny.ac.id/sites/default/files/laporan...
Transcript of PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MEDIA KOMIK …staff.uny.ac.id/sites/default/files/laporan...
LAPORAN PENELITIAN RESEARCH GROUP
TAHUN ANGGARAN 2019
JUDUL PENELITIAN:
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MEDIA KOMIK
PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR
Ketua Penelitian:
Sungkono, M.Pd
Anggota Penelitian:
Dr. Mulyo Prabowo, M.Pd
Isniatun Munawaroh, M.Pd
Dibiayai oleh DIPA Universitas Negeri Yogyakarta dengan Surat Perjanjian Penugasan dalam rangka Pelaksanaan Program Research Group
Tahun Anggaran 2019
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rakhmat dan hidayah-Nya,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan laporan ini dengan baik.
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menghasilkan instrumen penilaian media
komik pembelajaran Sekolah Dasar yang dapat digunakan untuk mengevaluasi produk
program media pembelajaran Sekolah Dasar.
Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti telah memperoleh bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNY yang telah memfasilitasi
terlaksananya penelitian ini.
2. BPP FIP UNY yang telah memberikan masukan-masukan demi penyempurnaan laporan
ini.
3. Ketua Jurusan KTP FIP UNY yang telah mengizinkan dan membantu terlaksananya
penelitian ini.
4. Validator instrumen yang telah memberikan masukan-masukan yang sangat berharga
untuk perbaikan dan kesempurnaan instrumen yang telah disusun.
5. Semua pihak yang telah memberikan masukan dan bantuan demi terlaksananya penelitian
ini.
Harapan peneliti, semoga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai instrumen
dalam mengevaluasi produk program media audio pembelajaran.
Yogyakarta, 26 Juli 2019
Peneliti
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
A. Komik Pembelajaran untuk Sekolah Dasar ......................................... 3
B. Evaluasi Media Pembelajaran.............................................................. . 3
C. Pengembangan Instrumen Penilaian Komik Pembelajaran................. 8
D. Kerangka Berpikir dan Tahapan Penelitian ........................................ 11
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 12
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 12
B. Lokasi Penelitian ................................................................................. 13
C. Subjek Validasi ................................................................................... 13
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 14
E. Instrumen Pengumpulan Data............................................................. 15
F. Jenis Data ........................................................................................... 15
G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …................................... 16
A. Hasil Pengembangan Produk Awal ....…………………………………… 16
B. Hasil Uji Coba Produk …………………………………………………… 21
C. Produk Akhir …………………………………………………………….. 22
D. Pembahasan ……………………………………………………………… 23
E. Keterbatasan Penelitian ………………………………………………….. 23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………… 25
A. Kesimpulan …………………………………………………………. 25
B. Saran ……………………………………………………………….. 25
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 26
LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 27
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1 Kisi-kisi angket validasi ahli assessment ................................................... 14
Tabel 2 Kisi-kisis angket validasi ahli med ............................................................ 15
Tabel 3 Kisi-kisi instrumen penilaian media komik ................................................ 17
Tabel 4 Hasil validasi ahli assessment ................... ................................................ 20
Tabel 5 Skor Validasi ahli media ............................................................................ 21
Tabel 6 Skor Uji Coba Pemanfaatan ....................................................................... 21
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Instrumen penelitian …........................................................... 26
Lampiran 2 Surat Perjanjian ………………………………..................... 30
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MEDIA KOMIK PEMBELAJARAN
SEKOLAH DASAR
Sungkono, M.Pd. Dr. Mulyo Prabowo, M.Pd., Insniatun Munawaroh, S.Pd.,M.Pd.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menghasilkan instrumen penilaian media komik pembelajaran
Sekolah Dasar. Metode yang akan digunakan yaitu menempuh langkah-langkah metode
penelitian pengembangan 4D (Four D), yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate.
Subjek penelitian adalah ahli assesment ahli media. Pengambilan data pada penelitian ini
menggunakan angket dan teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik
deskriptif. Pengembangan ini menghasilkan instrumen penilaian media komik
pembelajaran Sekolah Dasar untuk ahli media.
Kata Kunci : Instrumen, komik, sekolah dasar
DEVELOPING INSTRUMEN EVALUATION FOR COMIC INSTRUCTIONAL
ELEMENTARY SCHOOL MEDIA
Sungkono, M.Pd. Dr. Mulyo Prabowo, M.Pd., Insniatun Munawaroh, S.Pd.,M.Pd.
ABSTRACT
This research aim was developing an instrument evaluation for comic instructional
media. The method for this research were 4D (Four D) research and development method,
that contains four steps of development stage, which are Define, Design, Develop and
Disseminate. The subject for this research was an expert in assesment and media. The data
collected using questionnaire and being analyzed using descriptive statistical analysis. This
research produce an comic evaluation instrument for material and media expert.
Keyword : Questionnaires, Comic, Elementary School.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penggunaan media pembelajaran di ting5kat Sekolah Dasar sangat penting untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka mengkongkritkan pesan pembelajaran.
Mengingat perkembangan berfikir siswa Sekolah Dasar ada pada tahap operasional kongkrit
yang membutuhkan pola pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Media pembelajaran
yang dapat digunakan pada tingkat Sekolah Dasar diantaranya adalah media gambar,
multimedia, media tepat guna dan komik. Berdasarkan hasil penelitian Sungkono (2008)
membuktikan bahwa media komik untuk pembelajaran IPS lebih disukai oleh siswa
dibandingkan dengan media belajar yang lain. Hal tersebut dikarenakan media komik
merupakan media yang sangat dekat siswa, menyenangkan dan mudah digunakan.
Banyaknya pengaruh positif dari penggunaan media komik dalam pembelajaran
menyebabkan semakin banyaknya media komik yang digunakan untuk pembelajaran di
Sekolah Dasar. Dalam tahap pengembangannya, media pembelajaran sebelum digunakan
secara luas perlu dievaluasi terlebih dahulu, baik dari segi isi materi, segi edukatif, maupun
dari segi teknis permediaan, sehingga media tersebut ketika digunakan sudah memenuhi
persyaratan sebagai media pendidikan yang baik. Evaluasi media dimaksudkan untuk
melindungi pengguna dari hal-hal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini penting
untuk diperhatikan dan dilakukan agar apa yang disampaikan kepada peserta didik sudah
benar dan baik, sementara ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa media yang
telah dibuat langsung dapat digunakan. Kondisi yang demikian sering kita jumpai dalam
praktek sehari-hari. Untuk dapat mengetahui media yang telah dibuat/dihasilkan berkualitas
baik atau tidak perlu dievaluasi dengan menggunakan instrument yang baik pula. Untuk itu
diperlukan dikembangkan instrumen yang baik sehingga dapat mengevaluasi kualitas media
komik pembelajaran.
Banyak media pembelajaran yang telah dikembangkan termasuk media komik
pembelajaran, begitu selesai diproduksi baik oleh guru maupun pengembang media langsung
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, tanpa dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Agar
dalam melakukan evaluasi dapat berlangsung efektif maka diperlukan suatu instrumen
evaluasi yang tepat. Instrumen evaluasi media komik yang ada saat ini masih sangat
bervariasi dan belum dilakukan kajian yang cermat. Mengingat kondisi seperti itu maka
penelitian ini dirasa penting dilakukan dalam rangka mengembangkan instrument yang layak.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan penelitian:
Bagaimana kelayakan instrumen penilaian media komik pembelajaran Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan instrumen penilaian media komik pembelajaran Sekolah Dasar yang layak
digunakan untuk mengevaluasi komik pembelajaran Sekolah Dasar.
2. Artikel ilmiah yang telah ter submit dalam prosiding atau jurnal internasional terindeks
scopus.
3. Menghasilkan hak kekayaan intelektual (HKI) berupa instrumen penilaian media komik
pembelajaran Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
Hasil yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi
berbagai pihak diantaranya:
1. Bagi Evaluator Media atau Pengembang Media Pembelajaran
Memberikan masukan dan pertimbangan dalam melakukan melakukan evaluasi media
komik pembelajaran Sekolah Dasar.
2. Bagi Jurusan Teknologi Pendidikan
Memberikan masukan mengenai instrumen media khususnya media komik pembelajaran
Sekolah Dasar yang dapat digunakan sebagai bahan kajian atau saat melakukan evaluasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Komik Pembelajaran untuk Sekolah Dasar
Komik merupakan suatu bentuk seni yang menggunakan gambar tidak bergerak yang
disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas
kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai
dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri. Ciri khas
suatu komik dapat dilihat dari tampilannya yang disajikan dalam bentuk panel disertai dengan
teks seperti ballon yang memuat teks sebagai penyampai isi cerita berupa caption yang
menunjukkan dialog, narasi, efek suara, dan informasi lainnya. Ukuran dan susunan panel
diatur sedemikian rupa untuk penyampaian narasi dari ide cerita. Gambar kartun dan ilustrasi
gambar lainnya adalah hal yang umumnya ada dalam komik.
Berdasarkan etimologi Bahasa Indonesia, komik berasal dari kata comic yang berarti
lucu, lelucon. Sedangkan Nurgiyantoro (2005:409) menyebutkan bahwa komik berasal dari
bahasa Belanda “komiek” yang berarti pelawak. McCloud (Gumelar : 2011, 6) sendiri
menyebutkan, komik adalah gambar yang berjajar dalam urutan yang disengaja, dimaksudkan
untuk menyampaikan atau menghasilkan respon estetik dari pembaca. Menurut Gumelar
(2011 : 7), komik adalah urutan-urutan yang ditata sesuai tujuan dan filosofi pembuatnya
hingga pesan cerita tersampaikan, komik cenderung diberi lettering yang diperlukan sesuai
kebutuhan. Sedangkan menurut Eisner (Maharsi, 2011:3) komik adalah susunan gambar dan
kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisir suatu ide. Berdasarkan beberapa
pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa komik adalah suatu susunan gambar yang
ditata sedemikian rupa per adegan dan menjadi suatu rangkaian cerita untuk menyampaikan
pesan tertentu kepada pembaca.
Komik yang telah berkembang dewasa ini, memiliki banyak macamnya. Menurut
Maharsi (2011:15-27), macam-macam komik dapat digolongkan menjadi dua kategori yaitu
berdasarkan bentuk dan jenisnya.
1) Komik berdasarkan Bentuknya
a) Komik Strip, merupakan komik yang terdiri dari beberapa panel saja dan biasanya
muncul di koran ataupun majalah.
b) Buku Komik (Comic Book), merupakan komik yang disajikan dalam bentuk buku,
menyerupai majalah dan terbit secara rutin.
c) Novel Grafis (Graphic Novel), dikemukakan pertama kali oleh Will Eisner.
Perbedaan antara komik biasa dengan novel grafis ini terletak pada tema yang
biasanya lebih serius dan panjang cerita yang memang hampir sama seperti novel.
d) Komik Kompilasi, merupakan kumpulan dari beberapa judul komik dengan komikus
yang berbeda-beda.
e) Komik Online (Web Comic), merupakan komik yang dipublikasikan melalui internet,
sehingga biaya yang dihabiskan relatif murah dan jangkauannya sangat luas.
2) Komik berdasarkan Jenisnya
a) Komik Edukasi, merupakan komik yang berisi nilai-nilai pendidikan, biasanya
dipakai sebagai media alternatif untuk menyampaikan ilmu kepada pembaca.
b) Komik Promosi (Komik Iklan), merupakan komik yang digunakan untuk
mempromosikan suatu produk dan umumnya hanya menampilkan cerita satu
halaman tamat saja.
c) Komik Wayang, merupakan komik yang berisi tentang kisah-kisah pewayangan
seperti Mahabharata dan Ramayana.
d) Komik Silat, merupakan komik yang didominasi adegan laga atau pertarungan dan
seting ceritanya menyesuaikan budaya negara masing-masing.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, macam-macam komik dibagi mejadi dua yaitu
berdasarkan bentuk, mencakup komik strip, buku komik, novel grafis, komik kompilasi dan
komik online; dan berdasarkan jenisnya, mencakup komik edukasi, komik promosi, komik
wayang dan komik silat.
Berikut adalah beberapa elemen-elemen dalam komik menurut Maharsi (2011:75-
104) antara lain :
1) Panel, adalah kotak yang berisi ilustrasi dan teks yang nantinya membentuk sebuah alur
cerita. sering disebut dengan frame cerita. Menurut McCloud (Maharsi, 2011:75) panel
berfungsi sebagai petunjuk umum untuk waktu atau ruang yang terpisah. Panel memiliki
berbagai macam bentuk yang disebut dengan panel frame. Panel frame tidak selalu
berbentuk kotak, bisa dalam bentuk bulat, awan, bergerigi atau menjadi background dari
komik itu sendiri tergantung dari kreatifitas komikus. Bentuk panel frame disesuaikan
dengan penggambaran cerita dalam ilustrasi komik. Urutan membaca panel komik
adalah dari kiri ke kanan, atas ke bawah.
2) Sudut Pandang dan Ukuran Gambar
Sudut Pandang. Komik dikatakan sebagai citra visual yang filmis, logika gerak-gerik
arah kamera film dapat digunakan dalam visualisasi komik. Pemilihan sudut pandang
disesuaikan dengan adegan yang muncul dalam panel komik. Beberapa aspek filmis
yang dipakai dalam komik diantaranya sudut pandang (camera angle).
3) Balon Kata, sering disebut dengan balon ucapan, balon dialog. Balon kata ini
merupakan representasi dari pembicaraan, narasi, pemikiran dari karakter tokoh yang
terdapat dalam komik. Balon kata digunakan untuk menggambarkan suara ke dalam
gambar. Balon kata memiliki banyak variasi tergantung konteks narasi dan emosi dari
karakter komik serta kreatifitas komikus. Balon kata bisa berbentuk bulat, garis putus-
putus, tetesan air, garis runcing ataupun bentuk lainnya. Secara garis besar balon kata
dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu :
a) Balon Ucapan, dalam komik representasi ucapan ini berbentuk gelembung dengan
penunjuk arah yang mengarah ke tokoh yang mengucapkan kata-kata tersebut. Jika
ada banyak kata-kata maka beberapa balon kata dibuat berurutan ke bawah sesuai
urutan kata-katanya. Balon ucapan ini memiliki banyak bentik tergantung situasi
dan emosi yang ingin ditunjukkan. Jika ucapan normal hanya digunakan balon
ucapan yang berbentuk bulat, namun kerika marah dan menjerit digunakan balon
ucapan yang runcing bergerigi dengan penekanan font yang besar dan tebal.
b) Balon Pikiran, dipakai untuk merepresentasikan pemikiran dan suara batin tokoh
dalam komik. Balon pikiran berbentuk seperti rantai yang bersambung.
c) Captions, digunakan untuk pengisahan atau penjelasan naratif non dialog.
Penjelasan disini dapat berupa penjelasan suasana, situasi, adegan maupun lokasi.
Biasanya berbentuk kotak dan tersambung dengan tepi panel, kadang juga diberi
warna yang berbeda dengan balon dialog.
4) Bunyi Huruf, mempunyai nama lain sound lettering yang digunakan untuk
mendramatisir adegan. Sound lettering ini merupakan ekspresi dari ucapan yang
dikeluarjan oleh obyek dengan kata lain mentekstualkan bunyi-bunyi selain dialog.
Seperti suapa hewan, suara benda jatuh, bel berdering, tercebur air dan lainnya.
Memiliki bentuk yang berbeda-beda dimana setiap komikus memiliki gaya tersendiri.
5) Ilustrasi, merupakan seni gambar yang dipakai untuk memberikan penjelasan atas suatu
tujuan tertentu secara visual. ilustrasi hanya terdiri dari beberapa gambar yang
memvisualisasikan isi suatu cerita (Kusrianto dalam Maharsi : 2011). Dengan ilustrasi,
pembaca dapat lebih memahami cerita yang disuguhkan dan karakter tokoh tokohnya.
Terdapat dua jenis ilustrasi dalam komik yaitu ilustrasi kartun yang bersifat fiktif,
abstrak, sederhana untuk menyajikan komedi bertema sosial dan realis yang
menggambarkan obyek sesuai dengan aslinya. Sedangkan menurut cara membuatnya,
ilustrasi dibuat dengan dua cara yaitu manual drawing dan computer graphic. Manual
drawing menggunakan alat-alat seperti pensil, kuas, krayon dan lain-lain. Sedangkan
computer graphic menggunakan beberapa software khusus untuk ilustrasi seperti corel
draw, adobe photoshop, krita dan lain sebagainya.
6) Cerita. Terdapat dua unsur penting didalam komik yaitu gambar dan narasi, cerita atau
sastra. Sastra memberikan pengalaman hidup yang memberikan arti kepada pembaca.
Jadi, sastra hendaknya memberikan pengalaman yang berbeda dan jarang diketahui
pembaca pada umumnya sehingga pembaca yang jenuh dengan kehidupannya sendiri
dapat menyelami kehidupan ataupun pengalaman yang lain melalui sastra fiksi
(Sumardjo dalam Maharsi, 2011:97).
7) Garis Gerak, adalah efek gerakan yang ditimbulkan oleh pergerakan karakter yang
muncul dalam ilustrasi komik. Berfungsi untuk mewakili pergerakan suatu obyek baik
cepat ataupun lambat.
8) Symbolia, adalah gambaran ikon yang digunakan dalam komik. Symbolia tervisual
dalam benda ataupun huruf. Ada banyak symbolia dalam komik, beberapa diantaranya
adalah plewds yang menunjukkan karakter berkeringan dan bekerja keras, squens
menunjukkan karakter sedang dalam keadaan pusing maupun sakit, emanata
menunjukkan karakter yang kaget dan masih banyak lagi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, elemen-elemen yang ada dalam media komik
pembelajaran antara lain panel, sudut pandang dan ukuran gambar, parit, balon kata, bunyi
huruf, ilustrasi, cerita, splash, garis gerak, symbolia, dan kop komik. Elemen-elemen tersebut
menjadikan media komik pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah untuk dipahami
dalam menyampaikan konten pembelajaran sehingga memudahkan pencapaian tujuan
pembelajaran.
B. Evaluasi Media Pendidikan/Pembelajaran
Media pembelajaran yang telah dibuat ketika akan digunakan seharusnya telah
dievaluasi terlebih dahulu dengan menggunakan intrumen yang baik. Tujuan dilakukannya
evaluasi terhadap media yang telah dibuat sebagaimana diungkapkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah (1988/1989) yaitu:
1. Memberikan pedoman kepada instansi pemerintah dalam mengadakan media
pendidikan yang bermutu.
2. Memberikan pedoman kepada guru dalam membuat media pendidikan yang bermutu.
3. Memberikan pedoman kepada produsen dalam memproduksi media pendidikan yang
bermutu.
4. Melindungi sekolah dari penggunaan media pendidikan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan dari segi teknis kependidikan.
Penilaian media merupakan salah satu bentuk kegiatan evaluasi media. Evaluasi
media pendidikan menurut Arief S. Sadiman (2006) dapat dikelompokkan menjadi dua
macam yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi media untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien. Evaluasi sumatif
adalah proses pengumpulan data untuk menentukan apakah media yang dibuat patut
digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau apakah media tersebut benar-benar efektif atau
tidak, setelah media tersebut diperbaiki dan disempurnakan. Penilaian dalam pembahasan ini
merupakan istilah lain dari evaluasi formatif. Evaluasi formatif terdiri dari tiga tahapan
yaitu: evaluasi satu lawan satu (one to one), evaluasi kelompok kecil (small group
evaluation), dan evaluasi lapangan (field evaluation).
Media pembelajaran sebelum digunakan secara luas perlu dievaluasi terlebih
dahulu, baik dari segi isi materi, segi edukatif, maupun segi teknis permediaan, sehingga
media tersebut ketika digunakan sudah memenuhi persyaratan sebagai media pendidikan
yang baik. Evaluasi media dimaksudkan untuk melindungi pengguna dari hal-hal yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini penting untuk diperhatikan dan dilakukan agar apa
yang disampaikan kepada peserta didik sudah benar dan baik, sementara ini masih banyak
orang yang beranggapan bahwa media yang telah dibuat langsung dapat digunakan.
Kondisi yang demikian sering kita jumpai dalam praktek sehari-hari. Untuk dapat
mengetahui media yang telah diproduksi baik atau tidak perlu dievaluasi yang sebelumnya
diperlukan adanya instrumen yang baik.
Banyak media pembelajaran yang telah dibuat/diproduksi baik itu media non cetak
seperti: CD audio, video (VCD) pembelajaran, film, multimedia, maupun media cetak
seperti: buku ajar, komik pembelajaran dan bahan ajar cetak pembelajaran, begitu selesai
dibuat langsung digunakan/belum dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Kondisi seperti
tersebut sebenarnya kurang menguntungkan, karena media tersebut sebenarnya telah
memenuhi persyaratan sebagai media pendidikan yang baik atau tidak. Dengan demikian
evaluasi media sebenarnya merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam
mengembangkan atau memproduksi suatu media pembelajaran.
Dalam mengevaluasi media dapat juga dilakukan dengan cara
berkonsultasi/mencobakannya kepada ahli bidang studi (content expert) dan ahli
media/pengkaji media (media expert). Ahli bidang studi diharapkan akan banyak
memberikan masukan kepada pembuat media dari sisi materi terutama mengenai iisi/materi
program. Konsultasi kepada ahli media diharapkan akan banyak memberikan masukan
tentang bentuk fisik dan kemasan serta media performance secara keseluruhan.
Hal terpenting dalam mengevaluasi media pembelajaran perlu
dikembangkan/dibuat instrumennya terlebih dahulu. Instrumen evaluasi media pembelajaran
dapat berupa, tes, pedoman wawancara, angket, pedoman/lembar observasi, dan skala.
Dalam penelitian ini akan dikembangkan jenis angket bentuk tertutup dan skala. Kriteria
penilaian perangkat keras (hardware) media pendidikan dibagi menjadi dua bagian yaitu
kriteria yang bersifat umum dan kriteria penilaian yang bersifat khusus. Kriteria umum
berlaku untuk semua jenis perangkat keras media pendidikan, seperti: 1) Praktis, kuat, dan
mudah dioperasikan, 2) Suku cadang mudah didapat, 3) Memberikan perlindungan
keamanan bagi pemakai, dan 4) standar untuk digunakan di Indonesia. Kriteria khusus
perangkat media pendidikan yang bersifat khusus berlaku hanya untuk jenis perangkat keras
yang bersangkutan. Kriteria ini merupakan pedoman bagi penilai media pendidikan dalam
menilai spesifikasi teknis yang dimiliki oleh setiap perangkat keras yang akan dinilai.
C. Pengembangan Instrumen Penilaian Komik Pembelajaran
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data
(Purwanto, 2007:9). Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi kuantitatif tentang karakteristik variabel secara objektif (Hadjar, 1996:160).
Sementara Subrata (2013:52) menyatakan, instrumen adalah alat yang digunakan untuk
merekam data secara kuantitatif yang pada umumnya berkaitan dengan keadaan dan aktivitas
atribut psikologis. Dari ketiga definisi yang disampaikan para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa, instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau merekam data
(informasi kuantitatif) tentang karakteristik suatu benda/objek atau atribut psikologis secara
objektif.
Untuk mengetahui apakah suatu komik pembelajaran tergolong kategori baik atau
tidak, diperlukan suatu alat ukur yang dilengkapi dengan kriteria yang jelas dan benar
menurut teori tertentu. Alat yang digunakan untuk mengetahui kualitas komik pembelajaran
tersebut biasa dikenal dengan instrumen penilaian komik pembelajaran. Dengan demikian
yang dimaksud dengan instrumen penilaian komim pembelajaran adalah alat yang digunakan
evaluator untuk mengumpulkan data terkait kualitas suatu media komik pembelajaran.
Untuk mengungkap suatu media komik pembelajaran yang layak diperlukan
instrumen penilaian yang valid dan reliabel. Dengan instrumen yang valid dan reliabel,
diharapkan akan dapat mengungkap kemampuan suatu komik pembelajaran dalam
memotivasi dan memudahkan para pembacanya untuk memahami lebih lanjut tentang isi
komik tersebut. Secara teori, untuk menghasilkan instrumen yang valid dan reliabel, proses
pengembangan instrumen harus melalui prosedur pengembangan instrumen, diantaranya
sebagai berikut; 1) melakukan kajian pustaka yang mendalam terkait variabel yang akan
dinilai untuk mendapatkan landasan teori yang kokoh sebagai bahan dasar penyusunan
instrumen, 2) menyusun definisi konseptual yang tepat, 3) merumuskan definisi operasional
yang memadai yang mengandung ciri/karakteristik yang ideal terkait objek yang akan dinilai,
4) menjabarkan defini operasional ke dalam dimensi atau aspek-aspek ideal terkait objek
yang akan dinilai, 5) menjabarkan setiap dimensi ideal objek yang dinilai kedalam beberapa
indikator dan sub-indikator yang terukur, 6) menyusun kisi-kisi instrumen, 7) menyusun
instrumen penilaian, 8) meminta verifikasi pakar (expert justment) dan melakukan revisi
instrumen, 8) melakukan penilaian produk instrumen, 9) melakukan uji implementasi
instrumen, 10) merevisi instrumen, dan 11) menetapkan perangkat akhir instrumen.
Djali dan Mudjiono (Sudaryono, dkk 2013:83) menguraikan langkah-langkah
pengembangan instrumen pengumpul data, sebagai berikut:
a). Mensintesa teori-teori yang relevan dengan konsep variabel yang hendak diukur dan
menyusun konstruk variabel.
b). Mengembangkan dimensi dan indikator variabel relevan dengan rumusan konstruk
variabel
c). Menyusun kisi-kisi instrumen dalam bentuk tabel spesifikasi yang terdiri dari kolom
dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap dimensi dan indikator.
d). Menentukan besaran atau parameter yang bergerak dalam rentangan kontinum dari suatu
kutub ke kutub lain yang berlawanan.
e). Menulis butir-butir instrumen baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan.
f). Memvalidasi butir secara teoritik melalui pemeriksaan pakar atau penilaian panelis.
g). Menggandakan instrumen yang telah dianggap valid secara teoritik secara terbatas untuk
keperluan uji coba.
h). Melakukan uji coba instrumen secara empirik di lapangan
i). Melakukan revisi instrumen berdasarkan kriteria validitas internal dan eksternal.
j). Melakukan ujicoba kembali instrumen sampai sehingga menghasilkan semua butir
instrumen yang valid.
l). Merakit seluruh butir instrumen yang telah disusun menjadi instrumen yang final.
D. Kerangka Berpikir dan Pertanyaan Penelitian
Keberadaan media pembelajaran termasuk komik pembelajaran sebelum digunakan
dalam proses belajar penting untuk dievaluasi terkait layak atau tidaknya sebagai media
pembelajaran. Karena penggunaan media pembelajaran pada hakikatnya adalah untuk
memudahkan proses belajar agar mampu mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mengevaluasi
media pembelajaran tersebut khususnya komik pembelajaran perlu untuk dikembangkan
instrument penilaian yang dapat dijadikan alat untuk menentukan apakah komik
pembelajaran tersebut layak untuk digunakan. Instrument itu sendiri perlu untuk ditinjau oleh
beberapa ahli mencakup ahli penilaian dan ahli media pembelajaran khususnya komik
pembelajaran untuk tingkat Sekolah Dasar.
Instrumen penilaian media komik pembelajaran untuk Sekolah Dasar, merupakan
alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data terkait kelayakan produk media komik
pembelajaran untuk Sekolah Dasar. Instrumen penilaian media komik pembelajaran tersebut
agar dapat digunakan untuk menilai kelayakan suatu produk komik pembelajaran, maka
kriteria, indikator, dan seluruh pernyataan/pertanyaan butir yang dikembangkan dalam
instrumen tersebut harus mampu menggambarkan teori dan konsep media komik
pembelajaran yang ideal. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan
dalam instrumen yang dikembangkan telah mengungkap media komik pembelajaran untuk
SD yang ideal, maka perlu divalidasikan pada pakar ahli media pembelajaran yang dianggap
ahli dalam desain dan prinsip-prinsip media komik pembelajaran, dan ahli assessment yang
dianggap ahli dalam prosedur dan format penyusunan instrumen yang baik. Dengan melalui
validasi kedua ahli tersebut, diharapkan akan diperoleh instrumen yang valid dari segi konten.
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir dalam penelitian di atas, maka pertanyaan penelitian
yang dijawab dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kelayakan instrumen yang dihasilkan menurut ahli assessment?
2. Bagaimana kelayakan instrumen yang dihasilkan menurut ahli media pembelajaran untuk
tingkat Sekolah Dasar?
3. Bagaimana kelayakan instrumen yang dihasilkan menurut pengguna instrument media
komik pembelajaran Sekolah Dasar?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Tahapan Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pengembangan yang berorientasi pada produk. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengembangkan suatu produk yang akan digunakan dalam pendidikan. Adapun produk yang
dimaksudkan untuk dihasilkan dalam penelitian ini adalah produk instrumen evaluasi yang
akan digunakan untuk mengevaluasi media pembelajaran komik Sekolah Dasar.
Prosedur pengembangan yang dirancang dalam penelitian ini mengacu pada langkah-
langkah pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagaradjan. Langkah-langkah tersebut
meliputi; Define, Design, Development dan Dessiminenation. Penelitian ini dirancang hanya
akan menggunakan ketiga langkah yaitu define, design dan development. Langkah
dessiminetion tidak dilaksanakan dalam penelitian ini mengingat singkatnya waktu penelitian.
Langkah define dalam penelitian ini merupakan tahapan analisis kebutuhan sebagai
dasar dalam pengembangan. Tahap ini dilakukan dengan kegiatan focus group discussion
(FGD) untuk menggali terkait komik pembelajaran yang bagaimanakah yang sesuai dengan
jenjang Sekolah Dasar sehingga dapat memberikan panduan dalam pengembangan
instrument evaluasi untuk menilai media komik pembelajaran di Sekolah Dasar. Selain
kegiatan FGD, pada tahapan ini dilakukan kajian pustaka terkait untuk menggali teori terkait
komik pembelajaran untuk Sekolah Dasar. Langkah design atau perancangan dilakukan
dengan menyusun prototype instrument meliputi perumusan konstruk instrumen,
pengembangan kisi-kisi instrument, pengembangan item instrumen dan penentuan skala
penilaian. Langkah development dalam penelitian ini mencakup validasi ahli assessment dan
ahli media komik pembelajaran Sekolah Dasar, perbaikan berdasarkan hasil validasi, analisis
data skala penilaian, revisi dan finalisasi produk instrument. Skema tahapan penelitian dapat
dicermati pada gambar berikut :
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY)
C. Subyek Penelitian
Adapun subjek dalam penelitain ini meliputi 5 orang ahli yang terdiri dari :
1. Subjek Validasi Ahli evaluasi pembelajaran sebanyak 1 orang, untuk menilai terkait
kualitas instrumen pembelajaran dari aspek evaluasi dan penilaian.
2. Subjek Validasi Ahli media komik pembelajaran sekolah dasar sebanyak 1 orang,
untuk menilai kualitas instrumen dari aspek media komik pembelajaran sekolah
dasar.
3. Subjek try out instrumen sebanyak 9 orang, untuk mengetahui reliabilitas instrumen
yang telah disusun/dikembangkan.
DEFINE - FGD - Kajian Pustaka
DESIGN - Perumusan konstruk instrumen - Pengembangan kisi-kisi instrumen - Pengembangan item instrumen dan penentuan skala penilaian
DEVELOPMENT - Ahli teori media pembelajaran dan ahli penilaian - Analisis Data Hasil Validasi dan Revisi Prototipe Instrumen
- Analisis Data Skala Penilaian, Revisi dan Finalisasi Produk
Instrumen Utama
Gambar 1: Skema Alur Pengembangan Instrumen Penilaian Komik Pembelajaran Sekolah Dasar
D. Teknik/Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan instrumen penilaian
media komik pembelajaran Sekolah Dasar yang layak baik dari aspek ahli assessment
maupun ahli media komik pembelajaran SD, sehingga pengumpulan data menggunakan
FGD, teknik angket dan analisis dokumen.
Teknik angket digunakan pada saat validasi ahli, dan pengujian lapangan terbatas.
Sedangkan teknik analisis dokumen hanya digunakan pada saat studi pendahuluan.
Teknik angket pada saat studi pendahuluan digunakan untuk mengungkap kebutuhan
akan produk instrumen penilaian media komik pembelajaran yang layak untuk tingkat
Sekolah Dasar. Untuk memperkuat hasil analisis kebutuhan akan produk instrumen yang
akan dikembangkan tersebut dilakukan analisis dokumen instrumen penilaian media
komik pembelajaran yang selama ini digunakan oleh mahasiswa di lingkungan
Universitas Negeri Yogyakarta dalam penyusunan skripsi dan tesis. Teknik angket pada
saat uji validasi ahli digunakan untuk mengetahui validitas isi dan tampang produk
instrumen yang dikembangkan.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan mencakup: angket validasi ahli penilaian, serta angket
validasi ahli media komik pembelajaran Sekolah Dasar oleh dosen. Angket validasi ahli
digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dari ahli penilaian dan ahli media
komik pembelajaran SD. Kisi-kisi angket validasi ahli tersebut dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1. Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Assesment
No Indikator Jumlah
Butir
1 Format 2
2 Bahasa 4
3 Isi Instrumen 2
4 Fungsi 2
Jumlah 10
Tabel 2. Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Media Komik Pembelajaran
No Indikator Jumlah
Butir
1 Cakupan Aspek/kriteria media komik 1
2 Memuat unsur desain grafis 1
3 Kesesuaian media komik dengan tujuan
pembelajaran
1
Jumlah 3
Instrumen selengkapnya untuk Ahli Assesment dan ahli media, terlampir.
E. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari jenis data kuantitatif yang bersumber dari
skala penilaian produk instrumen dan jenis data kualitatif berupa catatan dan
saran/masukan yang bersumber dari hasil angket.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk
menganalisis data-data yang bersifat kualitatif, sedangkan teknik analisis deskriptif
kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang besifat kuantitatif, dan selanjutnya
dikonversi ke dalam kategori: sangat layak, layak, cukup layak, dan kurang layak.
Adapun patokan kategorisasinya yaitu:
3.26 – 4,00 = sangat layak
2.56 – 3.25 = layak
1.76 – 2.50 = cukup layak
1.00 – 1.75 = kurang layak
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan Produk Awal
Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan instrumen penilaian media komik
pembelajaran Sekolah Dasar yang layak digunakan untuk mengevaluasi media komik
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar dari aspek
permediaan. Pengembangan instrumen dalam penelitian ini menempuh langkah-langkah
memodifikasi langkah-langkah yang dikembangkan Thiagaradjan yaitu define, design,
dan development. Langkah Define.
Ada dua kegiatan yang dilakukan peneliti dalam langkah ini yaitu FGD dan kajian
pustaka. Kegiatan FGD dilakukan kepada beberapa guru Sekolah Dasar Muhammadiyah
Sokonandi yang dalam proses pembelajarannya sering menggunakan media komik. Dari
kegiatan diskusi ini diketahui bahwa guru-guru ketika menggunakan media komik dalam
proses pembelajarannya tidak melakukan penilaian dengan menggunakan intrumen
tertentu terlebih dahulu. Guru-guru hanya melihat topik komik dengan materi yang
dibahas, sehingga guru sebenarnya belum tahu secara pasti kualitas dan kelayakan dari
media komik yang digunakannya tersebut. Atas dasar hal tersebut sebenarnya sangat
diperlukan sekali instrumen untuk menilai kualitas suatu media komik pembelajaran.
Disamping melakukan FGD dalam penelitian ini juga dilakukan kajian pustaka. Studi
pustaka dilakukan terhadap literatur yang mebahas komik khususnya komik pembelajaran
dan instrumen media komik pembelajaran. Hasil kajian literature digunakan sebagai dasar
teori penelitian dan pengembangan produk instrumen, menyusun kerangka berfikir,
pertanyaan penelitian, dan menyusun instrumen penelitian serta digunakan untuk
membahas instrumen yang telah dihasilkan.
Langkah Design
Kegiatan penting yang dilakukan dalam langkah ini yaitu merumuskan konstruk
instrumen, pengembangan kisi-kisi instrumen, dan mengembangan item instrumen.
Berdasarkan kajian pustaka sebagaimana telah diungkap terdahulu maka dapat disusun
kisi-kisi instrumen media komik pembelajaran sebagai berikut.
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Media Komik Pembelajaraan (ahli media)
NO ASPEK JUMLAH ITEM
1 Bentuk Fisik 4
2 Penokohan 3
3 Kegrafisan 11
4 Warna 6
5 Pembelajaran 9
Setelah kisi-kisi disusun kemudian dikembangkan item-item dari masing-masing aspek
media komik pembelajaran. Adapun instrumen yang dihasilkan sebagai berikut:
PENGANTAR
Kapada Yth. Bapak/Ibu Ahli Media
di tempat
Dengan hormat,
Media pembelajaran yang dikembangkan/dibuat sebelum digunakan seharusnya telah
dilakukan penilaian terlebih dahulu sehingga dapat diketahui kualitasnya apakah media
yang dihasilkannya tersebut layak digunakan atau tidak dalam proses pembelajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan instrumen penilaian media. Penelitian ini
dimaksudkan untuk menghasilkan instrumen penilaian media komik pembelajaran Sekolah
Dasar yang layak.
Atas dasar hal tersebut kami mohon kesediaan Bapak memberikan masukan-masukan
terhadap instrument yang telah kami susun.
Demikian atas bantuan dan perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Juli 2019
Tim Peneliti
PRODUK AWAL
INSTRUMEN PENILAIAN MEDIA KOMIK PEMBELAJARAN SD
(AHLI MEDIA KOMIK PEMBELAJARAN SD)
PETUNJUK
Berilah penilaian Bapak terhadap Komik Pembelajaran yang telah kami sediakan dengan cara
memberi tanda cek (√) pada kolom skor yang disediakan. Deskripsi penilaian dijabarkan
sebagai berikut:
1 = Kurang sesuai/kurang tepat/kurang lengkap/kurang awet
2 = Cukup sesuai/cukup tepat/cukup awet
3 = Sesuai/tepat/lengkap/awet
4 = Sangat sesuai/sangat tepat/sangat lengkap/sangat awet
NO ASPEK YG DIEVALUASI SKOR
1 2 3 4
1
ASPEK FISIK
Bentuk buku komik
2 Ukuran buku komik
3 Jenis kertas yang digunakan
4 Keawetan kertas yang digunakan
5
PENOKOHAN
Kesesuaian pemilihan karakter tokoh ceritera dengan karakteristik siswa
6 Kemenarikan desain karakter tokoh
7 Ketepatan karakter tokoh dengan isi ceritera
8
KEGRAFISAN
Kesesuaian jenis/bentuk huruf dengan karakteristik siswa
9 Kesesuaian ukuran huruf dengan karakteristik siswa
10 Bidang susunan teks
11 Penggunaan spasi antar baris
12 Penggunaan tanda baca
13 Ketepatan penempatan ilustrasi
14 Ketepatan penempatan balon kata
15 Kesesuaian Ilustrasi dengan materi
16 Kelengkapan identitas cover
17
WARNA
Kekontrasan warna huruf dengan background cover
18 Kekontrasan warna huruf teks dengan background pada balon kata
19 Kemenarikan warna cover buku komik
20 Kemenarikan warna huruf teks dengan background teks
21 Kesesuaian penggunaan warna dengan karakteristik siswa
22
PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR
Kejelasan judul pada media komik
23 Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi
23 Kesesuaian indikator dengan materi
24 Kesesuaian karakteristik siswa dengan media komik
25 Ketepatan pemilihan bahasa dengan karakteristik siswa
26 Keruntutan penyajian materi
27 Kejelasan pemberian contoh
SARAN
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
____________ , _________
Ahli media
_______________________
KESIMPULAN:
Berilah lingkangan pada pernyataan berikut:
1. Instrumen layak digunakan tanpa revisi
2. Instrumen layak digunakan dengan revisi sesuai saran
3. Instrumen belum layak digunakan
Langkah Development
Pada langkah ini kegiatan yang dilakukan yaitu validasi instrumen penilaian media komik
pembelajaran Sekolah Dasar yang telah tersusun kepada dua orang ahli/ yaitu ahli
assessment/penilaian dan ahli media komik pembelajaran. Ahli assessment dalam penelitian
ini yaitu Dr. Ali Muhtadi, M.Pd. dan ahli media komik pembelajaran Sekolah Dasar yaitu
Unik Ambarwati, M.Pd.
1. Hasil Validasi Ahli Assesment
Setelah dilakukan validasi kepada ahli assessment diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4: Skor validasi media komik pembelajaran SD (dari ahli assessment)
NO ASPEK YG DIEVALUASI SKOR
1
FORMAT
Kejelasan kata pengantar
4
2 Kejelasan petunjuk 4
3
BAHASA
Komunikatif, mudah dipahami
4
4 Jelas/tidak menimbulkan penafsiran ganda 4
5 Kesesuaian dengan EYD 4
6 Bahasa yang digunakan baik dan benar. 4
7
ISI INSTRUMEN
Pernyataan sesuai dengan tujuan pembuatan instrumen
4
8 Pernyataan dirumuskan secara jelas 3
9
FUNGSI
Instrumen mampu mengukur kualitas media komik pembelajaran SD
secara keseluruhan/umum.
4
10 Instrumen mampu mengukur kualitas media komik pembelajaran SD
secara detail tiap aspek tertentu.
3
Skor total
Rerata
38
3.8
Berdasarkan data yang diperoleh dari validator penilaian/ahli assessment diketahui bahwa
skor total 38 sehingga skor reratanya 3.8, maka dapat disimpulkan instrumen penilaian media
komik yang dikembangkan kategori sangat layak. Bila ditinjau dari masing-masing aspek
maka dapat disajikan sebagai berikut: dilihat dari aspek Format diperoleh skor rerata 4
(sangat layak), aspek Bahasa diperoleh skor rerata 4 (sangat layak), aspek isi instrument
diperoleh skor rerata 3.5 (sangat layak), dan aspek Fungsi diperoleh skor rerata 3.5 (sangat
layak). Namun demikian ahli assessment memberi masukan yakni 1) perlunya penambahan
indikator yaitu: indikator kejelasan ilustrasi, keharmonisan penggunaan warna, kemampuan
media komik mencapai kompetensi dasar. 2) Beberapa konsep perlu disempurnakan,
beberapa redaksi perlu direvisi, dan ada item soal yang perlu revisi yaitu jenis kertas diubah
menjadi kualitas kertas yang digunakan.
2. Hasil Validasi Ahli Media Komik Pembelajaran SD
Instrumen penilaian media komik pembelajaran SD selain divalidasi oleh ahli assessment
juga telah divalidasi oleh ahli media komik pembelajaran SD. Data dari ahli media Komik
dapat disajikan dalam berikut ini.
Tabel 5: Skor validasi media komik pembelajaran SD (dari Ahli Media)
NO ASPEK YG DIEVALUASI SKOR
1 Cakupan aspek yang dinili 4
2 Unsur desain grafis 4
3 Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran 4
Skor total
Rerata
12
4
Berdasarkan data dari ahli media tersebut di atas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan
instrumen penilaian media komik pembelajaran yang dikembangkan memperoleh skor rerata
4 (kategori sangat layak). Hal ini juga tampak dari skor masing-masing indikator yaitu 1)
indicator cakupan aspek/kriteria skor 4 (sangat layak), 2) indicator unsur desain grafis skor 4
(sangat layak), dan indicator kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran skor 4 (sangat
layak). Namun demikian ada saran perlu ditambahkan indikator kesesuaian materi dengan
tema dan kepadatan pesan pada balon kata.
B. Hasil Uji Coba Produk Instrumen
Uji coba produk ini dilakukan secara terbatas dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan
tampang dan keberfungsian produk yang dikembangkan untuk menilai kualitas atau
kelayakan media komik pembelajaran yang ada sebelum digunakan dalam proses
pembelajaran. Uji coba instrument ini dilakukan oleh pengguna instrumen dalam hal ini 3
alumni Program Studi Teknologi Pendidikan. Adapun data hasil uji coba tersebut dapat
disajikan sebagai berikut:
Tabel 6: Skor Uji Coba Pemanfaatan instrumen
NO ASPEK YG DIEVALUASI Subjek
1 2 3
1
ASPEK FISIK
Bentuk buku komik
3
4
3
3.3
2 Ukuran buku komik 2 4 3 3
3 Kualitas kertas yang digunakan 3 4 3 3.3
4 Keawetan kertas yang digunakan 3 4 3 3.3
5
PENOKOHAN
Kesesuaian pemilihan karakter tokoh ceritera dengan
karakteristik siswa
4
4
4
4
6 Kemenarikan desain karakter tokoh 4 4 4 4
7 Ketepatan karakter tokoh dengan isi ceritera 4 4 4 4
8
KEGRAFISAN
Kesesuaian jenis/bentuk huruf dengan karakteristik siswa
4
3
3
3.3
9 Kesesuaian ukuran huruf dengan karakteristik siswa 3 3 3 3
10 Bidang susunan teks 3 3 3 3
11 Penggunaan spasi antar baris 3 3 3 3
12 Penggunaan tanda baca 3 4 4 3.6
13 Ketepatan penempatan ilustrasi 4 4 4 4
14 Kejelasan ilustrasi 4 4 3 3.6
15 Ketepatan penempatan balon kata 3 4 3 3.3
16 Kepadatan pesan pada balon kata 3 4 4 3.6
17 Kesesuaian Ilustrasi dengan materi 3 3 3 3
18 Kelengkapan identitas cover 4 4 2 3.3
19
WARNA
Kekontrasan warna huruf dengan background cover
4
4
3
3.6
20 Kekontrasan warna huruf teks dengan background pada
balon kata
3 4 3 3.3
21 Kemenarikan warna cover buku komik 4 3 4 3.6
22 Kemenarikan warna huruf teks dengan background teks 3 4 3 3.3
23 Kesesuaian penggunaan warna dengan karakteristik siswa 4 4 3 3.6
24 Keharmonisan penggunaan warna 4 4 3 3.6
25
PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR
Kejelasan judul pada media komik
4
4
3
3.6
26 Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar 3 3 3 3
27 Kesesuaian materi dengan indikator 3 4 4 3.6
28 Kesesuaian materi dengan tema 4 3 4 3.6
29 Kesesuaian media komik dengan karakteristik 4 4 3 3.6
30 Ketepatan pemilihan bahasa sesuai karakteristik siswa 4 4 4 4
31 Keruntutan penyajian materi 3 3 3 3
32 Kejelasan pemberian contoh 3 3 3 3
33 Kemampuan media komik mencapai KD 3 3 3 3
Skor Rerata 3.42
Berdasarkan uji coba pemanfaatan instrumen oleh pengguna instrument dapat diketahui
skor rerata diperoleh yaitu 3.42 (kategori sangat layak).
C. Produk Akhir
Atas dasar masukan-masukan dari ahli assessment dan ahli media komik pembelajaran maka
dilakukan revisi yaitu penambahan 5 indicator, sehingga instrument yang semula berjumlah
28 indikator direvisi menjadi 33 indikator. Adapun instrument penilaian media komik
pembelajaran Sekolah Dasar hasil revisi adalah sebagai berikut:
PRODUK AKHIR:
INSTRUMEN PENILAIAN MEDIA KOMIK PEMBELAJARAN SD
(AHLI MEDIA KOMIK PEMBELAJARAN SD)
PETUNJUK
Berilah penilaian Bapak/Ibu terhadap Komik Pembelajaran yang telah tersedia dengan cara
memberi tanda cek (√) pada kolom skor yang disediakan. Deskripsi penilaian dijabarkan
sebagai berikut:
1 = Kurang sesuai/kurang tepat/kurang lengkap/kurang awet
2 = Cukup sesuai/cukup tepat/cukup awet
3 = Sesuai/tepat/lengkap/awet
4 = Sangat sesuai/sangat tepat/sangat lengkap/sangat awet
NO ASPEK YG DIEVALUASI SKOR
1 2 3 4
1
ASPEK FISIK
Bentuk buku komik
2 Ukuran buku komik
3 Kualitas kertas yang digunakan
4 Keawetan kertas yang digunakan
5
PENOKOHAN
Kesesuaian pemilihan karakter tokoh ceritera dengan karakteristik siswa
6 Kemenarikan desain karakter tokoh
7 Ketepatan karakter tokoh dengan isi ceritera
8
KEGRAFISAN
Kesesuaian jenis/bentuk huruf dengan karakteristik siswa
9 Kesesuaian ukuran huruf dengan karakteristik siswa
10 Bidang susunan teks
11 Penggunaan spasi antar baris
12 Penggunaan tanda baca
13 Ketepatan penempatan ilustrasi
14 Kejelasan ilustrasi
15 Ketepatan penempatan balon kata
16 Kepadatan pesan pada balon kata
17 Kesesuaian Ilustrasi dengan materi
18 Kelengkapan identitas cover
19
WARNA
Kekontrasan warna huruf dengan background cover
20 Kekontrasan warna huruf teks dengan background pada balon kata
21 Kemenarikan warna cover buku komik
22 Kemenarikan warna huruf teks dengan background teks
23 Kesesuaian penggunaan warna dengan karakteristik siswa
24 Keharmonisan penggunaan warna
25
PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR
Kejelasan judul pada media komik
26 Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar
27 Kesesuaian materi dengan indikator
28 Kesesuaian materi dengan tema
29 Kesesuaian media komik dengan karakteristik
30 Ketepatan pemilihan bahasa sesuai karakteristik siswa
31 Keruntutan penyajian materi
32 Kejelasan pemberian contoh
33 Kemampuan media komik mencapai KD
SARAN
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
____________ , _________
Ahli media
_______________________
KESIMPULAN:
Berilah lingkangan pada pernyataan berikut:
1. Instrumen layak digunakan tanpa revisi
2. Instrumen layak digunakan dengan revisi sesuai saran
3. Instrumen belum layak digunakan
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa produk instrumen penilaian media
komik pembelajaran Sekolah Dasar yang dikembangkan berada pada kategori sangat
layak, namun demikian jika ditelusuri lebih lanjut belum semua item berada pada
kategori sangat layak. Ada 2 item yang dinilai ahli assessment 3 (kategori layak) yaitu
Pernyataan dirumuskan secara jelas dan butir instrument mampu mengukur kualitas
media komik pembelajaran secara detail tiap aspek tertentu. Instrumen yang baik
memang pernyataannya harus dirumuskan secara jelas sehingga tidak menimbulkan
secara ganda oleh pengisi instrument. Ataas dasar ini maka instrument penilaian ini
telah dilakukan revisi. Kemudian juga pada butir instrumen mampu mengukur
kualitas komik secara detail tiap aspek, ini disadari bahwa instrument yang
dikembangkan indicator-indikatornya tidak banyak. Hal ini mempertimbangkan
bahwa pengisi angket kadang kurang maksimal dalam mengisinya karena banyaknya
item pertanyaan Namun demikian aspek-aspek pokok dari media komik telah
diungkap.
E. Keterbatasan penelitian
Penelitian ini dipandang masih memiliki keterbatasan yaitu 1). belum dilakukan uji coba
produk secara luas, validitas dan juga reliabilitas produk instrumen ini belum diketahui
secara perhitungan statistik. 2) Instrumen ini tidak dapat digunakan secara keseluruhan
untuk mengevaluasi comik elektronik (e comic) dan komik lembaran (comicstrip).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dapat disimpulkan bahwa instrumen
penilaian media komik pembelajaran Sekolah Dasar sangat layak digunakan. Hal ini
terbukti dari hasil validasi ahli assessment dan ahli media komik pembelajaran Sekolah
Dasar dan hasil uji coba pengguna.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas dapat disarankan kepada beberapa pihak:
1. Bagi Pengguna Produk
Instrumen ini dapat dijadikan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk
mengetahui kualitas dari media komik pembelajaran cetak yang akan
dimanfaatkannya.
2. Pengembang Instrumen berikutnya
Mengingat instrument ini hanya diperuntukkan untuk menilai kualitas media buku
komik pembelajaran cetak maka penelitian selanjutnya dapat dikembangkan
instrument media komik pembelajaran cetak lembaran/comicstrip dan e-comic (comic
electronic)
DAFTAR PUSTAKA
Berkowitz, J; Packer Todd Heroes in the classroom: Comics Books in art education Vol.54No.
6, Learning to Draw. (Nov 2001), pp. 12-18.
Cloud, S. (2000). Reinventing comics: how imagination and technology are revolutionizing
an art form. US : Paradox Press.
_______. (2006). Making comics: storytelling secrets of comics, manga, and graphic novels.
USA : William Morrow Paperbacks.
Comic book creator - http:// www.mycomicbookcreator.com/Retrieved
Maharsi, I. (2011). Komik : dunia kreatif tanpa batas. Yogyakarta : Kata Buku.
Sadiman, A.S. dkk.(2006). Media pendidikan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.
Sungkono.(2018). Peranan Media Komik Instruksional terhadap Pemahaman Materi Buku
Paket Sekolah Dasar.
Susanti, R. (2014).Media Sederhana. Jakarta: Universitas Terbuka
Kapada Yth. Bapak Ahli Assesment
di tempat
Dengan hormat,
Media pembelajaran yang dikembangkan/dibuat sebelum digunakan seharusnya telah
dilakukan penilaian terlebih dahulu sehingga dapat diketahui kualitasnya apakah media yang
dihasilkannya tersebut layak digunakan atau tidak dalam proses pembelajaran. Sehubungan
dengan hal tersebut diperlukan instrumen penilaian media. Penelitian ini dimaksudkan untuk
menghasilkan instrumen penilaian media komik pembelajaran Sekolah Dasar yang layak.
Atas dasar hal tersebut kami mohon kesediaan Bapak memberikan masukan-masukan
terhadap instrument yang telah kami susun.
Demikian atas bantuan dan perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Juli 2019
Tim Peneliti
Lampiran 1
INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK
INSTRUMEN PENILAIAN MEDIA KOMIK PEMBELAJARAN SD
(AHLI ASSESMENT)
PETUNJUK
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor yang disediakan. Deskripsi penilaian dijabarkan
sebagai berikut:
1 = kurang baik
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
NO ASPEK YG DIEVALUASI SKOR
1 2 3 4
1
FORMAT
Kejelasan kata pengantar
2 Kejelasan petunjuk
3
BAHASA
Komunikatif, mudah dipahami
4 Jelas/tidak menimbulkan penafsiran ganda
5 Kesesuaian dengan EYD
6 Bahasa yang digunakan baik dan benar.
7
ISI INSTRUMEN
Pernyataan sesuai dengan tujuan pembuatan instrumen
8 Pernyataan dirumuskan secara jelas
9
FUNGSI
Instrumen mampu mengukur kualitas media komik pembelajaran SD
secara keseluruhan/umum.
10 Instrumen mampu mengukur kualitas media komik pembelajaran SD
secara detail tiap aspek tertentu.
SARAN:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
______ , _________
Ahli media
____________________
KESIMPULAN:
Berilah lingkangan pada pernyataan berikut:
1. Instrumen layak digunakan tanpa revisi
2. Instrumen layak digunakan dengan revisi sesuai saran
3. Instrumen belum layak digunakan
Lampiran 2 PENGANTAR
Kapada Yth. Bapak Ahli Media
di tempat
Dengan hormat,
Media pembelajaran yang dikembangkan/dibuat sebelum digunakan seharusnya telah
dilakukan penilaian terlebih dahulu sehingga dapat diketahui kualitasnya apakah media yang
dihasilkannya tersebut layak digunakan atau tidak dalam proses pembelajaran. Sehubungan
dengan hal tersebut diperlukan instrumen penilaian media. Penelitian ini dimaksudkan untuk
menghasilkan instrumen penilaian media komik pembelajaran Sekolah Dasar yang layak.
Atas dasar hal tersebut kami mohon kesediaan Bapak memberikan masukan-masukan
terhadap instrument yang telah kami susun.
Demikian atas bantuan dan perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Juli 2019
Tim Peneliti
INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK
INSTRUMEN PENILAIAN MEDIA KOMIK PEMBELAJARAN SD
(AHLI MEDIA)
PETUNJUK
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor yang disediakan. Deskripsi penilaian dijabarkan
sebagai berikut:
1 = kurang baik
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
NO ASPEK YG DIEVALUASI SKOR
1 2 3 4
1
Cakupan aspek/kriteria media komik yang dinilai
2 Memuat unsur desain grafis
3 Kesesuaian media komik dengan tujuan pembelajaran
SARAN:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
______ , _________
Ahli media
_______________
KESIMPULAN:
Berilah lingkaran pada pernyataan berikut:
1. Instrumen layak digunakan tanpa revisi
2. Instrumen layak digunakan dengan revisi sesuai saran
3. Instrumen belum layak digunakan