PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis...

95
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI DAN RELIGIUS DI SMPIT NURUL ISLAM TENGARAN KABUPATEN SEMARANG Oleh : SUNARTO NIM : 12010180050 Tesis ini diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan Islam PROGRAM PASCA SARJANA STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Transcript of PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis...

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

PENGEMBANGAN INSTRUMEN

PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI DAN

RELIGIUS

DI SMPIT NURUL ISLAM TENGARAN

KABUPATEN SEMARANG

Oleh :

SUNARTO

NIM : 12010180050

Tesis ini diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan Islam

PROGRAM PASCA SARJANA

STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2020

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius
Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius
Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius
Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

ABSTRACT

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan model pendidikan karakter

khususnya mandiri dan religius. Belum optimalnya hasil yang dicapai dari

pendidikan karakter mandiri dan religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran yang

menjadi alasan untuk melakukan peneltian ini. Maka diperlukan solusi mengatasi

persoalan ini, salah satunya dengan memaksimalkan peran guru dan Pembina

asrama dalam proses pendampingan siswa.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian research and development

(R&D) dengan analisis datanya menggunakan pendekatan deskriptif kualitatuf dan

kuantitatif, dengan subyek atau responden para guru dan Pembina asrama.

Identifikasi hasil analisis data secara kualitatif menunjukkan bahwa tingkat

kebutuhan terhadap pendidikan karakter mandiri dan religious masih kurang baik.

Peneliti berpandangan perlu pengembangan model pendidikan dua jenis karakter

tersebut. Dalam ujicoba terbatas secara kuantitas untuk efektifitas model

pengembangan pendidikan karakter mandiri, hasil analisis menunjukkan bahwa t

hitung =-12,223. Dengan nilai df=35 dan nilai signifikasi 0,05, maka dengan t table

= 1,680, Ha diterima, karena t hitung berada di daerah penerimaan Ha. Sementara,

hasil analisis model pendidikan karakter religious menunjukkan bahwa t hitung=-

21,757. Dengan nilai df = 35 dan nilai signifikansi 0,05, maka dengan t table=1,680,

Ha diterima, karena t hitung juga berada di daerah penerimaan Ha. Maka

berdasarkan hasil analisis tersebut, pengembangan model pendidikan karakter

mandiri dan religious tersebut efektif untuk digunakan.

Kata kunci: model pendidikan karakter, mandiri, religius

Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

ABSTRACT

This study aims to develop the education model of character, especially

independent and religious. The optimal results of the independent and religious

character education in SMPIT Nurul Islam Tengaran having not been achieved yet

are the reason for conducting this research. Therefore, we need a solution to

overcome those problems, one of them is by maximizing the role of the teacher and

the boarding supervisor in the process of mentoring students.

This study uses the research methods of research and development (R&D)

with data analysis using a qualitative and quantitative descriptive approach, and the

subjects or respondents are teachers and supervisors.

The identification of qualitative data analysis results shows that the level of

need for independent and religious character education is still poor. Researchers

view that the development of the two types of character education model is needed.

In a quantitatively limited trial for the effectiveness of the independent character

education development model, the results of the analysis show that t arithmetic = -

12,223. With a value of df = 35 and a significance value of 0.05, then with t table =

1.680, Ha is accepted, because t arithmetic is in the Ha reception area. Meanwhile,

the analysis results of the religious character education model show that t arithmetic

= -21,757. With a value of df = 35 and a significance value of 0.05, then with t table

= 1.680, Ha is accepted, because t arithmetic is also in the area of acceptance of Ha.

So based on the results of the analysis, the development of an independent and

religious character education model is effective for being applied.

Keywords: education model of independent, religious

Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

MOTTO

“Wahai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)

penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya

melainkan dengan kekuatan” (Qs. Arrahman : 33)36

36 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kementrian Agama Republik Indonesa, al-

Qur’anul Karim dan Terjemah, Surakarta: Ziyadz Books,2014, 532

Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadhirat Allah swt, penggenggam urusan semua makhluk atas

karunia nikmat, rahmat, hidayah dan taufik-Nya, sehingga senantiasa tercurahkan

kepada pemimpin dan tauladan umat Rasulullah Muhammad SAW.

Tesis yang berjudul “Pengembangan Model Pendidikan Karakter Mandiri dan

Religius di Smpit Nurul Islam Tengaran Tahun 2019” ini disusun dalam rangka

memenuhi sebagian persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan Islam IAIN

Salatiga

Dalam penyusunannyaa telah banyak pihak-pihak yang membantu memberikan

bimbingan, masukan dan arahan. Oleh karena iti penulis menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. selaku rektor IAIN Salatiga

semoga Allah SWT memberikan kekuatan,kesehatan kepada beliau dalam

mengemban amanah mulia.

2. Bapak Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA., selaku Direktur Program

Pascasarjana IAIN Salatiga dengan segala kebijakannya sehingga memudahkan

dalam penyelesaian tesis ini

3. Bapak Ruwandi, Ph.d., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam

IAIN Salatiga yang terus memotivasi dan membantu kelancaran penyusunan

tesis dari awal sampai akhir.

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius
Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................. v

MOTTO....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah ................................................ 4

C. Signifikansi Penelitian.............................................................. 4

1. Tujuan Penelitian ................................................................. 4

2. Manfaat Penelitian ............................................................... 5

D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5

1. Penelitian Sebelumnya ........................................................ 5

2. Kerangka Teori .................................................................... 7

E. Metode Penelitian ..................................................................... 12

1. Jenis Penelitian .................................................................... 12

2. Subyek Penelitian ................................................................ 14

3. Teknik Pengambilan Data ................................................... 15

4. Analisis Data ....................................................................... 15

BAB II KEBUTUHAN INSTRUMEN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

KARAKTER SMPIT NURUL ISLAM TENGARAN

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

A. Hasil pengamatan lapangan ................................................. 16

B. Hasil wawancara kondisi faktual ......................................... 17

C. Pembahasan ........................................................................ 19

1. Tingkat kebutuhan pendidikan karakter mandiri ........ 20

2. Tingkat kebutuhan pendidikan karakter religius .......... 22

BAB III PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN

KARAKTER MANDIRI DAN RELIGIUS

A. Hasil penelitian .................................................................... 26

B. Pembahasan ......................................................................... 27

1. Kerangka berpikir .......................................................... 27

2. Rancangan instrumen penilaian pendidikan karakter .... 28

BAB IV UJI EFEKTIVITAS HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI DAN RELIGIUS

A. Pengembangan Model Pendidikan Karakter Mandiri ......... 36

1. Uji Efektifitas Model Pendidikan Karakter Mandiri .... 36

2. Tingkat siginifikasi model pendidikan karakter mandiri

lama dan baru ................................................................ 40

B. Pengembangan Model Pendidikan Karakter Religius ......... 48

1. Uji Efektifitas Model Pendidikan Karakter Religius .. 48

2. Tingkat siginifikasi perbedaan model pendidikan

karakter religius lama dan baru .................................... 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 59

B. Saran Pemanfaatan ............................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIOGRAFI PENULIS

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Kisi-kisi instrument untuk mengukur tingkat kebutuhan

pendidikan karakter mandiri tahun pelajaran 2019/2020.............. 19

Tabe 2.2 Hasil kuesioner kebutuhan pendidikan karakter mandiri.......... 21

Tabel 2.3 Kisi-kisi instrument untuk mengukur tingkat kebutuhan

pendidikan karakter religius tahun pelajaran 2019/2020 .............. 23

Tabel 2.4 Hasil kuesioner kebutuhan karakter religius ............................... 24

Tabel 3.1 Penilaian ahli pendidikan .............................................................. 32

Tabel 3.2 Penilaian ahli bahan ajar ............................................................... 32

Tabel 4.1 Instrument mengukur tingkat efektifitas model pengembangan

karakter mandiri 2019/2020 ......................................................... 37

Tabel 4.2 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model lama pengembangan

pandidikan karakter mandiri .......................................................... 37

Tabel 4.3 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model baru pengembangan

pendidikan karakter mandiri ....................................................... 38

Tabel 4.4 Perbandingan system model lama dan baru pendidikan

karakter mandiri tahun pelajaran 2019/2020 ................................ 39

Tabe 4.5 Nilai-nilai kinerja yang dikorelasikan ............................................ 40

Tabel 4.6 Instrument untuk mengukur tingkat efektifitas model

pengembangan pandidikan karakter mandiri ............................. 42

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Tabel 4.7 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model baru

pengembangan pandidikan karakter mandiri ................................ 43

Tabel 4.8 Perbandingan system model lama dan baru pendidikan

karakter mandiri 2019/2020 ......................................................... 45

Tabel 4.9 Nilai-nilai kinerja yang dikorelasikan ............................................ 46

Tabel 5.0 Instrument mengukur tingkat efektifitas model pengembangan

karakter mandiri 2019/2020 ......................................................... 48

Tabel 5.1 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model lama pengembangan

pandidikan karakter religius ........................................................... 49

Tabel 5.2 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model baru pengembangan

pendidikan karakter religius ........................................................ 50

Tabel 5.3 Perbandingan system model lama dan baru pendidikan

karakter mandiri tahun pelajaran 2019/2020 ................................ 51

Tabe 5.4 Nilai-nilai kinerja yang dikorelasikan ............................................ 52

Tabel 5.5 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model lama

pengembangan pandidikan karakter religius ................................ 53

Tabel 5.6 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model baru

pengembangan pandidikan karakter religius ................................ 55

Tabel 5.7 Perbandingan system model lama dan baru pendidikan

karakter mandiri 2019/2020 .............................................................

Tabel 5.8 Nilai-nilai kinerja yang dikorelasikan ................................................

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 3.1 Design cover Gesit Mandiri ........ ........................................ 29

Gambar 3.2 Revisi cover buku ........ ....................................................... 33

Gambar 4.1 Uji Hipotesis terbatas Model Pengembangan Pendidikan

Karakter Mandiri ...........................................................................

Gambar 4.2 Uji Hipotesis terbatas Model Pengembangan Pendidikan

Karakter Religius ...........................................................................

Gambar 4.3 Uji Hipotesis tahap dua Model Pengembangan Pendidikan

Karakter Mandiri dan Religius ......................................................

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

SMPIT Nurul Islam Tengaran yang secara struktural dibawah binaan dinas

pendidikan kebudayaan,pemuda dan olahraga kabupaten Semarang memiliki

kekhasan dibandingkan sekolah pada umumnya, yakni menerapkan sistem

pendidikan boardingschool, dimana seluruh siswa harus mukim di asrama

dengan bimbingan oleh para musyrif dan musyrifah dengan sistem ini

harapannya tercapai apa yang menjadi misi sekolah salah satunya yakni

mewujudkan peserta didik yang memiliki karakter meliputi aqidah yang bersih,

ibadah dengan cara benar, akhlak baik dan mandiri.37

Peneliti mencermati bahwa dalam proses pelaksanakannya tidak

maksimal masalah yang kami temukan dilapangan kaitanya dengan

kemandirian masih ada siswa yang menyontek saat ulangan, setelah bangun

tidur kondisi tempat tidur berantakan tidak rapi, piring makan kotor berantakan

padahal sudah tersedia tempat mencuci piring, ruang kelas dan kamar tidur

kurang bersih meskipun jadwal terpampang jelas di dinding. Mencermati

beberapa peristiwa tersebut tidak bisa disimpulkan bahwa itu kesalahan siswa

karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi yakni proses pendidikan

jenjang sebelumnya tidak ada pembiasaan kegiatan karakter mandiri,

37Purwoko, Chakim, Lutfi. Panduan SMPIT Nurul Islam Tengaran, Sekolah Berbasis

Pesantren. Nuris Press, 2013, 1

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

kurangnya penanaman atau pembiasaan perilaku mandiri di keluarga, dan yang

paling terpenting sebab dalam masa belajar sejauhmana peran serta guru,

pembina asrama intensitas dan efektifitasnya melakukan pembimbingan

terhadap siswa. Persoalan berikutnya berhubungan dengan karakter religius

wujud kegiatannya sholat jamaah, membaca Al Qur’an, hafalan Al Qur’an,

biasa wudlu tertib dan benar, dzikir setelah salah, adab adzan dan iqamah

sebagaimana dalam buku panduan SMPIT Nurul Islam Tengaran38.

Efek pendampingan yang kurang baik secara intensitas dan efektif

berimplikasi pada siswa melaksanakan kegiatan secara asal-asalan kurang

termotivasi untuk menjalankannya secara sempurna. Hemat kami

hendaknyanya para guru tidak hanya fokus secara formal memberikan ilmu

pengetahuan (transfer of knowledge) tapi lebih dari itu harus memilik soft

skills, Berthal mendefiniskan soft skill sebagai perilaku personal dan

interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia

seperti membangun tim, pembuatan keputusan, inisiatif, dan komunikasi.

Wujud soft skills yaitu kejujuran, tanggung jawab, berlaku adil, kemampuan

bekerja sama, kemampuan beradaptasi, kemampuan komunikasi, toleran,

hormat terhadap sesama, kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan

memecahkan masalah39. Maka guru memiliki tanggungjawab yang besar

menyelesaikan persoalan tersebut, membersamai dan memantapkan

kepribadian siswa agar dalam proses kegiatan yang berkaitan dengan karakter

38 Purwoko, Chakim, Lutfi. Panduan SMPIT Nurul Islam...14-15 39 Muqowim, Pengembangan SOFT SKILLS GURU,Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani,

2012. 5

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

mandiri dan religius tercapai target yang diharapkan. Pendidikan mampu

membentuk kesadaran diri peserta didik, Socrates pernah berkata, “Kenalilah

dirimu sendiri!” Konon, Al Ghazali sebagaimana ditulis Muqowim pernah

mengatakan bahwa barang siapa mengenal dirinya, maka dia akan mengenal

Tuhannya (man ’arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu): barang siapa mengenal

hatinya, maka dia akan mengenal dirinya (man ‘arafa qalbahu faqad ‘arafa

nafsahu ).40 Kalau kita perhatikan kedua pernyataan kedua tokoh tersebut

secara empiris terbukti dalam realitas di lapangan, bahwa maksud dan tujuan

pendidikan yang sangat mulia tersebut belum sepenuhnya memenuhi harapan

dan cita-cita pendidikan Islam dan nasional.

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian kami bertujuan

memberikan kontribusi dalam pengawalan program yang mendukung

penguatan pendidikan karakter mandiri dan religius melalui sarana

pengembangan instrumen pendidikan karakter sehingga siswa akan konsisten,

termotivasi dan dapat di evaluasi pelaksanakannya . Bagi peneliti menarik

karena beragamnya siswa yang masuk di SMPIT Nurul Islam Tengaran baik

dari SD negeri/ swasta, berasal dari beberapa daerah, profesi orangtua berbeda

dan umumnya siswa sebelumnya belum pernah hidup berasrama. Tentu ini

merupakan tantangan tersendiri bagi pengelola yakni para guru,

musyrif/musrifah mereka rata-rata masih keluarga muda,sebagian besar masih

mahasiswa, harus membimbing siswa SMP yang tengah memasuki masa

remaja dengan berbagai problematikanya serta tuntutan ideal dari walimurid

40 Muqowim, PENGEMBANGAN SOFT SKILLS GURU,.... , 22

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

agar putranya ada perubahan signifikan baik dalam hal ketaatan ibadah,

karakter yang baik.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

a. Instrumen yang digunakan tanpa petunjuk teknis yang jelas.

b. Instrumen penilaian hanya memunculkan salah satu aspek.

c. Alur laporan instrumen penilaian harus lebih jelas.

2. Batasan Masalah

Masalah ini dikhususkan pada guru SMP, yang berkaitan dengan

pengembangan instrumen karakter mandiri dan religius di SMPIT Nurul

Islam Tengaran Kabupaten Semarang.

3. Rumusan Masalah

a. Bagaimana tingkat kebutuhan penguatan pendidikan karakter mandiri

dan religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran?

b. Bagaimanakah pengembangan instrumen pendidikan karakter

mandiri dan religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran?

c. Bagaimana efektifitas pelaksanakan pengembangan instrumen

penguatan pendidikan karakter mandiri dan religius di SMPIT Nurul

Islam Tengaran?

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian.

a. Mendiskripsikan tingkat kebutuhan SMPIT Nurul Islam Tengaran

terhadap pendidikan karakter mandiri dan religius

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

b. Mendiskripsikan pelaksanaan pendidikan karakter mandiri dan

religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran?

c. Merumuskan instrumen pengembangan pendidikan karakter mandiri

dan religius

d. Mengetahui tingkat signifikansi efektifitas intrumen pendidikan

karakter mandiri dan religius yang dikembangkan

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan khazanah

pengetahuan tentang pengembangan instrument pendidikan karakter

mandiri dan religius di sekolah.

b. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengelola

pendidikan dalam mengembangkan instrumen pendidikan khususnya

pembentukan karakter mandiri dan religius di sekolah.

D. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian sebelumnya

Penelitian pengembangan sebelumnya yang menghasilkan produk terkait

pendidikan karakter.Penelitian yang berjudul “Pengembangan Model

Pembelajaran Humanis Relegius dalam Pendidikan Karakter di Sekolah

Dasar” yang dilakukan Jamarudin, Abdul Gafur, dan Siti Partini

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Suardiman41 telah menghasilkan produk model pembelajaran, yaitu buku

panduan atau pedoman pembelajaran dan perangkat instrument penilaian

pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran

humanis relegius valid dan efektif untuk menanamkan karakter positif

dalam diri peserta didik. Penelitian yang menghasilkan produk hampir

sama adalah yang menambah khazanah ilmiah khususnya di bidang

pendidikan.

Selanjutnya penelitian,“Pengembangan Instrumen penilaian

pendidikan karakter terpadu” oleh Sultan Sutijan,Hasan Makhfud, Lies

Lestari,Chumdari tujuan penelitian ini (1) menemukan prototype intrumen

penilaian pendidikan karakter terpadu dan (2) menguji validitas intrumen

penilaian pendidikan karakter dan kehandalannya.42 Berikutnya penelitian

oleh Nurhadi, ”Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Spiritual dan

Sosial Pada Pembelajarn IPA Terpadu” tujuan penelitian ini adalah untuk

menghasilkan instrument penilaian sikap spiritual (nilai ketuhanan) dan

sosial pada pembelajaran IPA terpadu untuk SMP.43 Kemudian penelitian

oleh Peni Nur Hidayati dengan judul tesis,”Pengembangan Intrumen

Penilaian Autentik Dengan Buku Saku Materi Gemar Membaca Kelas 1

MI Se-Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga”, penelitian ini menghasilkan

41 Jamarudin, Abdul Gafur, dan Siti Partini Suardiman, “Pengembangan Model

Pembelajaran Humanis Relegius dalam Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar”, Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, UNY, Volume 2, Nomor 2 ( 2014),114-129

42 Sutijan Sultan, Makhfud Hasan, Lestari Lies,Chumdari,“Pengembangan Instrumen

penilaian pendidikan karakter terpadu”, Jurnal Paedagogia, Vol.18 No.2 Tahun 2015 FKIP Universitas Sebelas Maret, hal. 1-9

43 Nurhadi,Rosidin Undang,Suana Wayan,” Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap

Spiritual dan Sosial Pada Pembelajarn IPA Terpadu” Jurnal.fkip.Unila.vol. 2,no.4(2014),107-118

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

buku saku instrument penilaian autentik salah satu kontennya penjelasan

dan cara penggunaannya44.

Dari kelima penelitian tersebut bisa disimpulkan bahwa penelitian

pengembangan tentang model pendidikan karakter yang dilakukan banyak

orang telah menghasilkan produk yang beraneka ragam tetapi muaranya

sama, yaitu menawarkan model pendidikan karakter sebagai solusi

terhadap hambatan-hambatan penanaman karakter yang selama ini masih

menjadi perhatian serius negeri

Selanjutnya, perbedaan penelitian in dengan penelitian sebelumnya

adalah, bahwa penelitian ini mengambil dua dari 18 karakter, yaitu sikap

mandiri dan religius, kemudian dari dua karakter tersebut masing-masing

dikembangkan model pendidikannya. Perbedaan berikutnya obyek

penelitian, SMPIT Nurul Islam Tengaran menjadi pilihan peneliti karena

belum pernah ada penelitian dengan judul sebagaimana diajukan peneliti.

Adapun pengembangan model pendidikan karakter mandiri dan religius

dalam penelitian ini adalah pemberlakuan system control dengan buku

komunikasi kegiatan ibadah harian dan control kemandirian beserta alur

pemberlakuan dan evaluasinya.

E. Kerangka Teori.

1. Pendidikan Karakter.

44 Peni Nur Hidayati, Pengembangan Intrumen Penilaian Autentik Dengan Buku Saku

Materi Gemar Membaca Kelas 1 MI Se-Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga”,Tesis,IAIN

Salatiga,2019,15

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Karakter menurut Ieke sartika Iriany45 menyatakan, bahwa karakter

merupakan nilai-nilai perilaku manusia baik dalam rangka berhubungan

dengan Tuhannya, dengan dirinya, dengan sesama manusia maupun

dengan lingkungannya, yang terwujud dalam pikiran, perasaan, dan

perkataan serta perilaku sehari-hari berdasarkan norma-norma agama,

hukum, tata krama, budaya serta adat istiadat. Dalam Kamus Bahasa

Indonesia kata “karakter” diartikan tabi’at, sifat-sifat kejiwaan, akhlak

atau budi pekerti, yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan

watak.46 pendapat bahwa: Pendidikan karakter adalah suatu proses

pendidikan yang holistic yang menghubungkan dimensi moral dengan

ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai pondasi terbentuknya

generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip

suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.47 Menurut Larry P.

Nucci dan Darcia Narcaez,48 yang dimaksud pendidikan karakter , beliau

menyatakan: “Character education is defined as any school-instituted program,

designed in cooperation with other community institutions, to shape directly and

systematicallya values believed directly to bring aboaut that behavior.”

Sedangkan menurut Mulyasa, pendidikan memiliki makna yang

lebih tinggi dari pendidikan moral, karena pendidikan karakter tidak hanya

45Leke Sartika Iriany, Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Revitalisasi Jati Diri Bangsa,

Jurnal Pendidikan Universitas Garut, Vol. 08; No. 01 (2014), 54-85. 46Departemen Pendidikan Nasional, Kamus BesarBahasa Indonesia, Edisi keempat,

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, 623. 47Hajar Dewantoro,”Makna Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli Pendidikan

Indonesia”, Silabus Media Pendidikan Indonesia 21 Februari 2017, hal.1 48Larry P. Nucci&Darcia Narvaez, Handbook of Moral and Character Education, Taylor &

Francis e-Library, 2008, 80.

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi bagaimana menanamkan

kebiasaan (habit) tentang hal-hal yang baik dalam kehidupan, sehingga

anak/peserta didik memiliki kesadaran, dan pemahaman yang tinggi serta

kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam hidup

sehari-hari.49

Berbagai sudut pandang yang dikemukakan oleh para pakar tersebut

kami pahami bahwa ruang lingkup makna karakter memiliki cakupan yang

luas, tidak hanya membahas perilaku baik-buruk, benar-salah, namun lebih

dari itu. Nilai-nilai kebaikan yang mencakup hubungan dengan Tuhan,

diri sendiri, sesama manusia dan bahkan lingkungan yang terwujud dalam

pikiran, perasaan dan perilaku itu hendaknya benar-benar menjadi habits (

kebiasaan).

2. Karakter Mandiri dan Religius.

Karakter mandiri dan religius adalah bagian yang tercantum dari 18 nilai-

nilai pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang sudah

disusun oleh kementrian dinas pendidikan,budaya pemuda dan olah raga.

Kemandirian berasal dari kata diri yang mendapat awalan ke dan akhiran

an yang kemudian membentuk suatu kata keadaan atau kata benda.

Pembahasan mengenai kemandirian tidak dapat dilepaskan dari

pembahasan diri itu sendiri, yang dalam konsep Carl Rogers disebut

dengan istilah self karena diri itu merupakan inti dari kemandirian.

49 Mulyasa,Menejemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Akasara, 2014, 74

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Kemandirian (self reliance) adalah kemampuan untuk mengelola

semua yang dimiliki , tahu bagaiamana mengelola waktu, berjalan dan

berpikir secara mandiri disertai dengan kemampuan mengambil resiko dan

memecahkan masalah. Individu yang mandiri tidak membutuhkana

petunjuk yang detail dan terus menerus bagaiamana mencapai produk

akhir, ia bersandar pada diri sendiri. Kemandirian berkenaan dengan tugas

dan ketrampilan bagaimana mengerjakan sesuatu mencapai sesuatu dan

bagaimana mengelola sesuatu. Kemandirian hendaknya dapat memenuhi

beberapa aspek, sebagaimana dijelaskan menurut Masrun yaitu:

a. Tanggungjawab yaitu kemampuan memikul tanggungjawab,

kemampuan untuk menyelesaikan suatu tugas, mampu menyelesaikan

hasil kerjanya, kemampuan menjelaskan peranan baru, memiliki

prinsip mengenai apa yang benar dan salah dalam berfikir dan

bertindak.

b. Otonomi, ditunjukkan dengan mengerjakan tugas sendiri.

c. Inisiatif, ditunjukkan dengan kemampuan berfikir dan bertindak

secara kreatif.

d. Kontrol diri, control diri yang kuat ditunjukkan dengan pengendalian

tindakan dan emosi mampu mengatasi masalah dan kemampuan

melihat sudut pandang orang lain.

Berdasarkan berbagai sudut pandang diatas maka keuntungan dari sikap

mandiri adalah muncul pribadi yang bertanggung jawab karena memiliki

keberanian melakukan sesuatu dengan resiko dan tantangan yang

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

dihadapinya, menjadi pribadi yang percaya diri karena sudah terbiasa

menghadapi masalah. Orang-orang yang mandiri jauh lebih tenang dalam

menghadapi hidup ini.

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan tehnologi yang tentu membawa

dampak positif diberbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, hukum dan

bidang yang lainnya. Namun juga berdampak pada dekadensi moral

disemua lapisan masyarakat dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan

pelaja, pejabat atau profesi lainnya. Sikap religius yang ditanamkan sejak

dini, remaja diharapkan dapat menjadi control terhadap perilaku seseorang

dalam setiap situasi dan kondisi. Karena pada dasarnya sikap religius ini

bersumber pada pemahaman nilai-nilai agama yang diyakini kebenarannya

dan bagaimana pemahaman itu membumi dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan karakter menurut R. Stark dan C.Y. Glock50 dalam

bukunya American Piety: The Nature of Religious Commitment, bahwa

relegius meliputi lima dimensi: (a) the belief dimension, yang mengukur

tingkat sejauhmana seseorang menerima hal-hal yang bersifat dogmatis

dalam agamanya, (b) religious practice, yaitu aspek yang mengukur sejauh

mana seseorang melakukan kewajiban ritual dalam agama yang dianutnya,

(c) the experience dimension; berkaitan dengan sejauh mana orang

tersebut pernah mengalami pengalaman yang merupakan keajaiban dari

Tuhannya, seperti do’anya dikabulkan, merasa diselamatkan dan lain-lain,

50Dalam bukunya American Piety: The Nature of Religious Commitment, London:

University of California Press, 1974, 14-16

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

(d) the knowledge dimension, yaitu tentang seberapa jauh seseorang

mengetahui, mengerti, dan paham tentang ajaran agamanya, dan sejauh

mana seseorang itu mau melakukan aktivitas untuk semakin menambah

pemahamannya dalam hal keagamaan yang berkaitan dengan agamanya,

dan (e) the consequences dimension, yaitu berkaitan dengan sejauh mana

seseorang mau berkomitmen dengan ajaran agamanya dalam kehidupan

sehari-hari.

Bersumber pada penjelasan pengertian di atas, maka peneliti

memfokuskan pada aspek religious practice, yakni mengukur sejauhmana

aspek seseorang melakukan kewajiban ritual dalam agama yang dianutnya.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Model penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian dan

Pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode

penelitian ini merupakan sebuah metode yang dapat menghasilkan produk

dalam bidang keahlian tertentu yang diikuti produk sampingan tertentu

serta memiliki efektivitas dari sebuah produk tersebut.26 Metode penelitian

ini menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development,

Implementation, and Evaluations) yang dikembangkan oleh Dick and

Carry (1996). Model ADDIE dikembangkan untuk merancang sistem

pembelajaran.51 Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan

51 Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan, Bandung:

Alfabeta, 2014, 199-200

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

instrumen penilaian karakter mandiri dan religius. Instrumen ini

dimaksudkan sebagai. Dalam penilaian autentik, instrumen penilaian

kurikulum 2013 sudah disiapkan oleh pemerintah, namun masih ada

instrumen penilaian yang perlu dikembangkan sehingga lebih

memudahkan guru dan sesuai dengan kondisi siswa dalam setiap proses

pembelajaran.

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan model ADDIE adalah

sebagai berikut:

a. Analysis

Pada tahap ini, kegiatan utamanya adalah menganalisis kebutuhan

pengembangan dengan menentukan instrumen penilaian yang

menjadi obyek pengembangan panduan instrumen penilaian autentik

dan menganalisis segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses

pengembangan.

b. Design

Membuat desain atau kerangka panduan buku saku instrumen

penilaian autentik yang digunakan dalam pembelajaran baik dari segi

susunan maupun tampilan.

c. Development

Pada tahap ini, kerangka panduan buku saku instrumen penilaian

autentik direalisasikan menjadi produk yang siap diimplementasikan.

d. Implementation

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Produk yang telah dibuat kemudian diimplementasikan pada situasi

yang nyata yaitu di dalam kelas. Setelah penerapan implementasi,

dilakukan evaluasi awal untuk membari umpan balik pada penerapan

produk berikutnya.

e. Evaluation

Evaluasi dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan

pengembangan produk, mengukur apa yang telah mampu dicapai oleh

sasaran, serta melihat kembali dampak produk yang dikembangkan

dengan cara yang kritis.

2. Subyek Penelitian.

Subyek penelitian merupakan individu yang dilibatkan dalam rangka

mengambil data. Sebagai suatu kelompok, subyek biasanya digunakan

sebagai sampel. Sampel diambil dari kelompok besar individu yang

disebut populasi.52

Berdasarkan pada pengertian tersebut, populasi pada penelitian ini,

baik pada penelitian pendahuluan maupun penelitian untuk menguji

efektifitas produk adalah semua tenaga pendidik Pembina pendidikan

karakter di SMPIT Nurul Islam Tengaran sejumlah 40 orang. Sebagaimana

yang diungkapkan Sugiyono,53 karena jumlah populasi kecil, maka

penentuan jumlah sampel bisa mengacu Isaac dan Michail dengan

menetapkan tingkat kesalahan 5%, maka diperolah 36 orang pendidik

52Neni Hasnunidah, Metodologi Penelitian Pendidikan, Yogyakarta: Media Akademi, 2017.

78. 53Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta, 2016, 86-

87.

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

sebagai sampelnya. Karena karakter populasi cenderung homogeny, maka

sampel diamabil secara acak (random sampling). Menurut Sukardi54

3. Teknik Pengambilan Data

Teknik yang digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini adalah

teknik triangulasi, yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

yang telah ada.55 Adapun macam teknik yang digabungkan dalam

penelitian ini meliputi; obervasi, wawancara, angket (kuesioner).

4. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif

dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dalam rangka

mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi.56 tingkat kebutuhan pendidikan karakter

mandiri dan religius di tempat penelitian dan sekaligus pelaksanakan

pendidikan karakter tersebut. Sedangkan analisis kuantitatif meliputi

analisis untuk membuktikan signifikansi efektifitas model pendidikan

karakter baik mandiri maupun religius. Bentuk hipotesis yang digunakan

adalah hipotesis asosiatif, yakni dugaan terhadap ada tidaknya hubungan

secara signifikan antara dua variabel atau lebih.

54Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2016, 58. 55 Sugiyono, Metode Penelitian ...,327 56 Sugiyono, Metode Penelitian...., 147-150

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

BAB II

KEBUTUHAN INSTRUMEN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

KARAKTER MANDIRI DAN RELIGIUS

SMPIT NURUL ISLAM TENGARAN

A. Hasil Pengamatan lapangan

Peneliti mengumpulkan data di SMPIT Nurul Islam Tengaran dengan

melakukan observasi lapangan, dapat dideskripsikan sebagai berikut; terletak

di dusun Kaligandu desa Klero kecamatan Tengaran kabupaten Semarang

SMPIT Nurul Islam Tengaran merupakan salah satu sekolah yang

menerapakan boarding school berdiri tahun 2007 bernaung di bawah Yayasan

Pendidikan Islam Sabilul Khoirot. Secara hirarki struktural kedinasan,

termasuk binaan kementrian pendidikan kebudayaan pemuda dan olah raga.

Karena menerapkan sisitem boarding school mewajibkan siswanya bermukim

(berasrama), dimana pada pagi hingga siang hari belajar di sekolah selanjutnya

sore hari serta malam hari mengikuti program kepondokan, pembiasaan ibadah

dan penenaman nilai-nilai akhlaq mulia di pondok. Sekolah dan pondok

merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan. Siswa pada jam sekolah, dari pagi

sampai siang hari mendapatkan pelajaran dengan berbagai disiplin ilmu yang

mengacu pada standar isi dinas pendidikan dengan tambahan materi muatan

syar’i berupa; Qur’an hadits, SKI, BTAQ dan bahasa Arab. Selain itu ada

program pengembangan diri untuk menyalurkan minat bakat santri dimana

setiap siswa wajib memilih dan mengikuti kegiatan yang tercakup dalam

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

program ekstrakurikuler. Program pengembangan diri ini dimaksudkan untuk

mendorong siswa agar memiliki bekal kemandirian, rasa percaya diri, disiplin,

melatih memiliki rasa tanggung jawab dan berbagai lifeskill lainnya.

Selanjutnya waktu sore hari hingga pagi hari, siswa dibekali dengan berbagai

aspek ibadah, penanaman dan pembiasaan akhlaq mulia, tahsin dan tahfidz Al

Qur’an serta pembiasaan berbahasa Arab dan Inggris. Semua program telah

disetting dalam kerangka pencapaian visi sekolah utamanya dalam sisi akhlaq

mulia dan pembiasaan beribadah.

B. Hasil wawancara kondisi faktual SMPIT Nurul Islam Tengaran

1. Wawancara dengan ketua komite

Berdasarkan wawancara dengan ketua komite : peneliti implementasi

penanaman pendidikan karakter menemukan beberapa hal yang menjadi

catatan penting. Sesuai dengan visi dan misi sekolah pendidikan karakter

terlihat ada upaya maksimal dalam merealisasikan dari semua komponen

mulai pengurus yayasan, komite sekolah, kepala sekolah, guru, karyawan

dan wali murid. Mereka berharap itu menjadi budaya sekolah dan

berdampak pada kepribadian siswa dan seluruh warga sekolah setiap

harinya. Suasana kondusif lingkungan pendidikan bagi tumbuh

kembangnya nilai-nilai karakter diawali dari membangun keteladanan

mulai pucuk pimpinan, dewan guru, pegawai TU sampai pada tim

kebersihan ( crew cleaning service). Permasalahan adanya keluhan dari

walimurid bahwa ada beberapa guru ketika ditanya tentang perkembangan

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

akhlak, pembiasaan beribadah anaknya tidak bisa menjelaskan secara

mendalam kemungkinan dikarenakan tidak memiliki data yang cukup.

2. Wawancara dengan waka kurikulum

Selanjutnya wawancara dengan waka kurikulum ; proses pembelajaran di

kelas, mengacu pada pelaksanakan kurikulum 2013 sudah dipastikan

bahwa semua guru mempunyai tanggungjawab dalam peran sertanya

membangun karakter siswa. Hal ini terlihat dalam dokumen rencana

pelaksanakan pembelajaran (RPP) yang memuat kompetensi aspek

spiritual, sosial, intelektual dan ketrampilan. Semua aspek ini

diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar dengan memasukkan

dan mengawal nilai karakter sesuai dengan tema pembelajarannya.57

Kepala sekolah dan guru senior yang ditunjuk melakukan supervise RPP

salah satunya untuk memastikan program penguatan pendidikan karakter

yang menjadi target yang harus dicapai tercantum. Untuk membantu guru

dalam merumuskan kegiatan tersebut, sekolah mengagendakan In House

Traning (IHT) khusus bagaimana membuat administrasi pembelajaran

salah satunya memasukkan karakter dalam proses bahkan sampai

penilaian. Permasalahannya: ada beberapa yang hanya fokus

menyampaikan materi sebatas menyelesaikan kewajiban menuntaskan

bahan ajar tanpa mempedulikan bagaimana motivasi dalam belajar,

kejujuran mengerjakan tugas, mencermati kebersihan ruang kelas,

57 Tim Pengembang Kurikulum. Dokumen 1 KTSP SMPIT Nurul Islam Tengaran Tahun

Pelajaran 2019/2020, Tengaran, 2019, 12

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

menyapa siswa menanyakan pembiasaan wudlu, sehingga tidak memiliki

data yang cukup untuk menginformasikan terkait sikap mandiri siswa.

3. Wawancara kesiswaan.

Berdasarkan wawancara dengan bidang kesiswaan menjelaskan seputar

aktifitas siswa dengan berbagai macam ekstrakurikuler kaitanya dengan

nilai-nilai pendidikan karakter di SMPIT Nurul Islam Tengaran,

kegiatannya meliputi ; pramuka ( ekstra wajib), pencak silat, qiroah, sepak

bola, bola voly, melukis, seni kriya. Pada kegiatan pramuka adalah dalam

rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik

terutama sikap peduli. Permasalahan; waktu ekstra yang sangat pendek,

siswa kurang sigap dalam mempersiapkan setiap kegiatan sekolah

C. Pembahasan.

Bagaimana mengetahui tingkat kebutuhan penanaman pendidikan karakter

mandiri dan religius lebih mendalam, peneliti memperkuat dengan berbagai

teknik seperti dokumentasi,observasi lapangan, wawancara dan penyebaran

angket. Selanjutnya dapat kami sampaikan berdasarkan pada penelitian awal

atau pendahuluan dengan melaksanakan wawancara dan penyebaran

kuesioner, penguatan penanaman pendidikan karakter di SMPIT Nurul Islam

Tengaran menunjukkan keseriusan.

Dalam meneliti aspek mandiri tersebut, peneliti membuat kisi-kisi instrumen

sebagai berikut.

Tabel 2.1 Kisi-kisi instrument untuk mengukur tingkat kebutuhan pendidikan

karakter mandiri di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun 2019/2020

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Variabel Indikator Jumlah

butir

Nomor butir

pada

instrumen

Target SKL (Standar Kelulusan) 1 1

Kebijakan 1. Program

2. Ekstrakurikuler

1

1

2

3

Pelaksanaan 1. Implementasi di KBM

2. Ekstrakurikuler

1

1

4

5

SDM Penanggungjawab 1 6

Evaluasi Alat Ukur 1 7

Hasil

1. Mandiri menata tempat

tidur setelah bangun tidur

2. Mandiri menyiapkan

seragam tertib dan rapi.

3. Mandiri disiplin shalat

berjamaah

4. Mandiri belajar malam

5. Mandiri melengkapi

keperluan belajar

6. Mandiri mengerjakan

setiap ulangan di sekolah

7. Mandiri menyiapkan

perlengkapan ibadah

(peci,mukena,AlQur’an)

8. Mandiri mencuci piring

setelah makan

1

1

1

1

1

1

1

1

8

9

10

11

12

13

14

15

Dari kisi-kisi tersebut kemudian dibuat daftar pertanyaan untuk

dibagikan kepada semua responden penelitian, yaitu para guru dan musyrif di

SMPIT Nurul Islam Tengaran. Daftar pernyataan tersebut dibuat dengan model

atau skala pengukuran rating scale dimana responden menjawab salah satu

jawaban kuantitatif yang telah disediakan.

1. Tingkat kebutuhan pengembangan aspek karakter mandiri

Hasil penelitian di lapangan melalui kuisioner yang dibagikan kepada 35

guru menunjukkan data sebagai berikut:

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Tabel 3.2 Hasil pengumpulan kuesioner tingkat kebutuhan pendidikan karakter

mandiri di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun 2019/2020

Nomor

Reponden

Jawaban Responden untuk item nomer Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 3 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 41

2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 44

3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 40

4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 43

5 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 45

6 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 42

7 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 37

8 3 2 3 2 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 40

9 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 42

10 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 47

11 4 4 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 49

12 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 48

13 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 43

14 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 49

15 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 45

16 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 48

17 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 46

18 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 47

19 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 48

20 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 45

21 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

22 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 47

23 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 40

24 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 2 2 41

25 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 44

26 3 3 4 2 3 3 1 4 3 2 2 2 3 4 3 42

27 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 45

28 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 34

29 4 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 2 41

30 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 46

31 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 35

32 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 38

33 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 44

34 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 34

35 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 33

Jumlah Total Skor 1.499

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Dari data tersebut dapat dijelaskan, bahwa jumlah skor ideal

(kriterium) untuk seluruh item bila setiap butir mendapat skor tertinggi

maka = 4x15x35= 2100. Data dari skor kuesioner menunjukkan bahwa

jumlah keseluruhan skor= 1.499 Dengan demikian secara prosentase

dapat dilihat ( 1.499 : 2100 )x100%=71 Adapun secara kontinum dapat

dibuat dengan kategori sebagai berikut:

525 1050 1575 2100

1.499

Sangat Kurang Cukup baik Sangat

tidak baik baik

Kebutuhan pendidikan karakter mandiri berdasarkan data tersebut

menjelaskan jawaban responden menyatakan pada posisi cukup dalam

pelaksanakan, namun demikian masih dibutuhkan pengembangan kearah

baik atau sangat baik.

2. Tingkat kebutuhan pengembangan aspek karakter religius

Selanjutnya dalam aspek religius selain melalui pengamatan dan

wawancara, dari penyebaran kuesioner kepada 35 guru, untuk mengetahui

sejauhmana tingkat kebutuhan pendidikan karakter religius tersebut

dengan langkah awal membuat kisi-kisi instrument sebagai berikut.

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrument untuk mengukur tingkat kebutuhan pendidikan

karakter religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun pelajaran

2019/2020

Variabel

Indikator

Jumlah

butir

Nomor

butir pada

instrumen

Target 1. SKL (Standar Kelulusan) 1 1

Kebijakan 1. Program

2. Anggaran

1

1

2

3

Pelaksanaan 3. Implementasi di KBM

4. Ekstrakurikuler

1

1

4

5

SDM Penanggungjawab 1 6

Evaluasi Alat Ukur 1 7

Hasil

1. Dzikir setelah salat

2. Respon terhadap sholat jamaah

3. Adab antara adzan dan Iqamah

4. Menjaga wudlu

5. Doa masuk dan keluar masjid

6. Membiasakan puasa sunah

7. Infak Jum’at

8. Sholat sunah rawatib

1

1

1

1

1

1

1

1

8

9

10

11

12

13

14

15

Berdasarkan dari kisi-kisi tersebut kemudian dibuat daftar untuk

dibagikan kepada semua responden penelitian, yaitu guru dan karyawan

SMPIT Nurul Islam Tengaran. Daftar pernyataan tersebut dibuat dengan

model ratingscale dimana responden menjawab salah satu jawaban

kuantitaif yang telah disediakan.

Hasil penelitian di lapangan melalui kuesioner yang dibagikan kepada 35

guru dan karyawan menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4 Hasil pengumpulan kuesiner tingkat kebutuhan pendidkan karakter

religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun pelajaran 2019/2020

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Nomor

Responden

Jawaban Responden untuk item nomer Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 45

2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 43

3 4 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 2 41

4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 46

5 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 35

6 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 38

7 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 42

8 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 33

9 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 34

10 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 45

11 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

12 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 47

13 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 40

14 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 2 2 41

15 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 44

16 3 3 4 2 3 3 1 4 3 2 2 2 3 4 3 42

17 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 45

18 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 42

19 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 47

20 4 4 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 49

21 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 48

22 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 43

23 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 49

24 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 45

25 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 48

26 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 46

27 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 46

28 3 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 45

29 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 44

30 2 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 40

31 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 43

32 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 45

33 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 42

34 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 37

35 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 45

Jumlah Total Skor 1514

Dari data tersebut dapat dijelaskan, bahwa jumlah skor ideal

(kriterium) untuk seluruh item bila setiap butir mendapat skor tertinggi

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

maka = 4 x 15 x 35 =2100. Data dari skor kuesioner menunjukkan bahwa

jumlah skor=. Dengan demikian secara prosentase dapat dilihat dengan

(1.514 : 2.100)x100%=72%. Adapun scara kontinum dapat dibuat kategori

sebagai berikut:

525 1.050 1.575 2.100

Sangat Kurang 1.514 Baik Sangat baik

Tidak baik baik Cukup baik

Analisa kebutuhan pentingnya pengembangan pendidikan karakter

religius berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa jawaban responden

masih berada di daerah cukup baik tapi belum baik atau sangat baik. Maka

perlu suatu solusi untuk meningkat menjadi baik atau sangat baik.

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

BAB III

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN

KARAKTER MANDIRI DAN RELIGIUS

D. Hasil Penelitian

Pembahaasan mengenai guru selalu menarik, karena ia adalah kunci sukses

pendidikan. Maksudnya, jika guru sukses, maka kemungkinan besar murid-

muridnya akan sukses. Guru sebagai figure inspirator dan motivator murid

dalam mengukir masa depannya. Pada sekolah boardingschool pembelajaran

lebih intensif, frekuensinya lebih banyak memungkinkan guru dan siswa

mengalami suatu dinamika dalam menghasilkan respon tertentu. Dalam

pembelajaran tentu ada penilaian dan evaluasi. Peneliti mencermati banyak

guru yang mengalami kesulitan dalam melakukan pendampingan, karena

konsistensi siswa dalam menjalankan program sekolah dan asrama tidak stabil.

Sebenarnya sudah ada mutabaah yaumiyah dalam memantau siswa namun

hanya kolom-kolom tanpa petunjuk teknis penggunaan sehingga

membingungkan guru terlebih guru yang baru masuk. Pengembangan

panduan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius yang kami beri

judul “ Gesit Mandiri” diharapkan mampu menjadi solusi dan semakin baik,

meningkat dari cukup baik menjadi baik atau sangat baik. Perancangan

pengembangan panduan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

dilakukan dalam 5 tahapan yaitu analysis, design, implementation, evaluation.

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

E. Pembahasan

a. Kerangka berpikir

Pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

bertujuan untuk membantu guru dalam meningkatkan pemantauan dan

menilai. Buku Gesit Mandiri yang berisi instrumen penilaian ini disusun

salah satu panduan bagi guru dalam proses penilaian di lapangan terutama

untuk pendidikan karakter mandiri dan religius siswa SMPIT Nurul Islam

Tengaran. Instrumen penilaian karakter ini berpedoman pada buku

panduan SMPIT Nurul Islam Tengaran Sekolah Berbasis Pesantren.

Melalui buku instrumen pengembangan instrumen pendidikan

karakter mandiri dan religius ini diharapkan guru tidak merasa kesulitan

maupun kebingungan dalam melakukan penilaian baik dalam proses

kegiatan belajar mengajar serta kegiatan di luar kelas. Karena instrumen

pengembangan pendidikan karakter mandiri dan religius ini berguna

dalam proses evaluasi diharapkan hasil yang akan dicapai sinergi dengan

visi dan misi lembaga bersangkutan. Secara umum kerangka pemikiran

penelitian pengembangan dapat dilihat dalam skema dibawah ini:

INPUT PROSES OUTPUT

1. Analisa

Kebutuhan

2. Masalah

1.Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Evaluasi

Produk Instrumen

penilaian karakter

Mandiri dan religius

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

2. Rancangan instrumen penilaian pendidikan karakter mandiri dan religius

a. Analysis.

Pada tahap ini melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari

temuan-temuan penelitian terkait dengan produk yang dikembangkan.

Untuk menjawab permasalahan yang muncul dari penelitian awal,

Peneliti menyusun buku instrumen penilaian karakter mandiri dan

religius. Berikutnya analysis panduan instrumen penilaian pendidikan

karakter mandiri dan religius ini dilakukan dalam dua tahap yaitu

analysis kebutuhan pengguna dan analysis intruksional.

1) Tahap analysis kebutuhan digunakan untuk menelusuri

permasalahan-permasalahan apa saja yang muncul dalam proses

instrumen penilaian pendidikan karakter mandiri dan religius.

Hasil identifikasi tahap analysis kebutuhan antara lain :

a) Instrumen penilaian pendidikan karakter mandiri dan religius

harus lebih sederhana dan mudah digunakan sehingga

memudahkan guru dalam penggunaan

b) Instrumen pengembangan pendidikan karakter mandiri dan

religius sesuai dengan misi SMPIT Nurul Islam Tengaran

c) Instrumen penilaian pendidikan karakter mandiri dan religius

yang dapat menilai aspek sikap, pengetahuan, dan

ketrampilan secara komprehensif.

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

d) Instrumen pengembangan pendidikan karakter mandiri dan

religius telah dilengkapi dengan rubrik dan indikatornya

bermuatan materi sesuai pendidikan karakter.

2) Tahap analysis Instruksional yaitu dengan

melakukanpenyesuaian materi yang ada pada buku panduan

SMPIT Nurul Islam Tengaran dan buku mutu JSIT ( Jaringan

Sekolah Islam Terpadu) Indonesia yang akan disajikan dalam

bentuk Instrumen pengembangan pendidikan karakter mandiri

dan religius untuk membantu guru dalam melakukan penilaian.

b. Design

Beberapa tahapan yang dilakukan dalam pengembang panduan

Instrumen pengembangan pendidikan karakter mandiri dan religius

antara lain:

1) Design cover

GB. 3.1

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

2) Isi buku instrumen penilaian pendidikan karakter mandiri dan

religius.

Buku instrumen pengembangan pendidikan karakter mandiri dan

religius berisi tentang indikator teknis pelaksanakan yang masuk

aspek mandiri yaitu mandiri menata tempat tidur, mandiri

menyiapkan baju, mandiri belajar malam, mandiri mengerjakan

ulangan di sekolah, mandiri menyiapkan perlengkapan ibadah,

dan aspek religius meliputi pembiasaan dzikir setelah salat, adab

antara adzan dan iqomah, menjaga wudlu, doa masuk dan keluar

masjid, tertib sholat jamaah. Alur penggunaan instrumen

pengembangan karakter mandiri. dan religius:

a) Buku kendali Gesit dibawa oleh guru pembimbing gdengan

jumlah peserta 8 sampai dengan 15 siswa.

b) Pengisian buku Kendali dilakukan pada setiap pekan sekali

bersamaan dengan agenda pengarahan dari pembimbing.

c) Sekolah membentuk Tim PSM ( Penegak Siap Mandiri)

yang akan membantu dalam proses penilaian

d) Pada setiap akhir bulan,tim PSM dan pembimbing

menyetorkan buku kendali Siap Mandiri kepada waka

kesiswaan dan BK.

e) Rekap penilaian oleh tim guru BK, selanjut dilaporkan

kepada wali kelas.

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

f) Wali kelas menyampaikan instrumen penilaian kepada wali

murid

c. Development

Tahap development (Pengembangan), yaitu: kerangka yang masih

konseptual direalisasikan menjadi produk yang siap

diimplementasikan. Tahap pengembangan panduan instrument

penilaian autentik dilakukan dengan cara menguji isi dan keterbacaan

kepada pakar yang terlibat pada saat validasi rancangan dan guru

yang akan menggunakan panduan instrument penilaian karakter

tersebut. Berikutnya tahap pengujian buku Gesit mandiri baik dari

segi design maupun isi instrumen pengembangan instrumen

pendidikan karakter mandiri dan religius.

1) Uji kelayakan produk.

Tahap pengujian instrumen pengembangan pendidikan karakter

mandiri dan religius dilakukan sesuai dengan rancangan

pengembangan. Pengujian dilakukan dengan melakukan validasi

isi instrumen sistem evaluasi dari ahli pendidikan Hariyanto,

M.Pd Pengawas Tenaga Kependidikan Disdikbudpora Kabupaten

Semarang. Data dan saran yang ada pada instrumen digunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan panduan instrumen

pengembangan pendidikan karakter mandiri dan religius. Data

hasil validasi dari ahli pendidikan dan ahli pengembangan bahan

ajar adalah sebagai berikut;

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

a) Hasil Penilaian Ahli Pendidikan.

Tabel 3.1 Penilaian Ahli Pendidikan

No Nama

Nomor dan skor Item Jumla

h

Rata2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. K 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 37 3,36

2. L 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 33 3,00

Jumlah 6 6 7 6 7 6 7 5 6 7 7 70 7,36

Rata-rata 3 3 3,5 3 3,5 3 3,5 2,5 3 3,5

3,5 35 3,18

Berdasarkan Tabel 3.1 di atas, rata-rata total penilaian ahli

pendidikan tentang instrument penilaian karakter mandiri

religius ini sebesar 3,18 yan berarti termasuk ke dalam kategori

valid dan dapat digunakan.

b) Hasil penilaian ahli pengembangan bahan ajar

Tabel 3.2 Penilaian ahli pengembangan bahan ajar

No Nama Nomor dan Skor Item

Jumlah Rata2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 11 12 13 14 15 16 17 18

1 M 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 56 3,11

Berdasarkan Tabel 3.2 di atas, rata-rata total penilaian ahli

pendidikan tentang instrument penilaian karakter mandiri

religius ini sebesar 3,11 yang berarti termasuk ke dalam

kategori valid.

2) Revisi Produk

a) Revisi Ahli Pendidikan

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Panduan penilaian karakter mandiri dan religius yang telah

selesai dibuat, kemudian divalidasi oleh ahli pendidikan.

Manurut evaluasi, saran, dan komentar dari ahli pendidikan,

panduan penilaian karakter mandiri dan religius yang di

kembangkan masih mempunyai beberapa kekurangan dan

harus diperbaiki yaitu;

1) Cover layoutnya di perbaiki agar lebih menarik

2) Format penulisan dalam pengembangan instrumen

karakter mandiri dan religius dirapikan.

3) Konten panduan instrumen karakter mandiri dan religius

terlalu sederhana, perlu diperbaiki

4) Keterangan fungsi skor penilaian, rumus dituliskan

Setelah mendapat saran dan masukkan dari ahli pendidikan,

peneliti melakukan revisi produk sebagai berikut:

1) Revisi cover buku

GB. 3.2

“Dan barangsiapa yang memudahkan orang yang

sedang kesulitan, niscaya akan Allah mudahkan

baginya di dunia dan akhirat” (H.R. Bukhari

dan Muslim)

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

2) Selanjutnya revisi merapikan format penulisan pada

instrumen karakter mandiri dan religius.

3) Revisi kemasan buku instrumen karakter mandiri dan

religius lebih sederhana.

4) Revisi selanjutnya yaitu menuliskan penjelasan fungsi

skor penilaian yang dituliskan pada item instrumen

karakter mandiri dan religius.

b) Revisi ahli pengembangan bahan ajar.

Panduan instrumen karakter mandiri dan religius yang telah

selesai dibuat, kemudian divalidasi oleh ahli pengembangan

bahan ajar. Menurut evaluasi, saran,dan masukan ahli

pengembangan bahan ajar, panduan intrumen instrumen

karakter mandiri dan religius yang dikembangkan masih

mempunyai beberpa kekurangan dan harus diperbaiki yaitu;

1) Buku instrumen terlalu besar, disederhanakan

2) Contoh penilaian aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik dibuat klasifikasi tingkatan sesuai

taksonomi bloom.

c) Setelah mendapat saran dn komentar dari ahli pendidikan,

peneliti melakukan revisi produk sebagai berikut:

1) Buku instrumen karakter mandiri dan religius dibuat

ukuran yang semula besar berukuran 21cmx30cm,

menjadi 14,5cm x 21 cm.

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

2) Memperjelas kriteria penilaian, dan mengganti kalimat

pada aspek penilaian.

d. Implementation

Pada tahap ini produk instrumen karakter mandiri dan religius

diimplemtasikan dalam situasi yang nyata, yaitu digunakan dalam

proses kegiatan belajar mengajar. Selama implementasi instrumen

karakter mandiri dan religius digunakan sebagai pedoman penilaian

karakter mandiri dan religius. Penggunaan instrumen karakter mandiri

dan religius dilakukan evaluasi awal untuk umpan balik pada

penilaian instrumen karakter mandiri dan religius.

e. Evaluation

Setelah buku karakter mandiri dan religius untuk instrumen penilaian

karakter mandiri dan religius selesai uji dan dinyatakan layak

digunakan, maka produk di uji cobakan kepada guru sebagai panduan

instrumen penilaian karakter mandiri dan religius untuk mengetahui

apakah produk tersebut membantu guru dan asrama dalam penguatan

penanaman karakter mandiri dan religius. Apabila hasilnya sesuai

maka buku karakter mandiri dan religius tersebut sudah layak

diterapkan sebagai panduan instrumen penilaian karakter mandiri dan

religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran.

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

BAB IV

UJI EFEKTIVITAS HASIL PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER

MANDIRI DAN RELIGIUS

A. Pengembangan Model Pendidikan Karakter Mandiri

1. Uji Efektifitas Pengembangan Model Pendidikan Karakter Mandiri

Dalam menguji tingkat efektifitas model pendidikan karakter yang peneliti

tawarkan adalah dengan membandingkan model yang sudah diterapkan

sebelumnya dengan model baru yang dikembangkan peneliti. Adapun

variabel yang digunakan ada tiga, yaitu alur/sistem control, optimalisasi

penggunaan buku kendali, dan produktifitas (hasil) pengembangan system.

Pengujian untuk mengembangkan model dilakukan melalui dua tahap

yaitu :

a. Pengujian terbatas.

Pengujian terbatas dilakukan pada siswa Uji coba lapangan awal

(preliminary field testing), Peneliti melakukan penelitian terbatas

yang melibatkan 10-15 guru dan siswa 1 kelas. Instrumen penelitian

untuk menguji tingkat efektifitas pengembangan model pendidikan

mandiri dapat dilihat pada table 5 sebagai berikut:

Page 51: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Tabel 4.1 Instrumen untuk mengukur tingkat efektifitas model

pendidikan karakter mandiri di SMPIT Nurul Islam

Tengaran tahun pelajaran 2019/2020.

Sistem Model

Lama Aspek-aspek Pengembangan Sistem

Sistem Model

Baru

1 2 3 4 Mekanisme pengendalian/kontrol 1 2 3 4

1 2 3 4 Penggunaan buku Siap Mandiri 1 2 3 4

1 2 3 4 Produktifitas buku Siap Mandiri 1 2 3 4

Kuesioner tersebut selanjutnya dibagikan kepada 10 untuk

melakukan uji coba terhadap siswa satu kelas yang berjumlah 30

siswa. Untuk mengukur efektifitas pengembangan model pendidikan

karakter mandiri. memberikan skor; (4) sangat baik, (3) baik, (2)

kurang baik, dan (1) tidak baik. Berikutnya dalam menghitung rata-

rata penilaian terhadap model system lama dan baru pertama-tama

harus ditentukan skor kriterium/idealnya. Skor ideal = 4 x 3 x10=120.

( 4=skor jawaban tertinggi, 3= tiga butir instrument, dan 10 = jumlah

responden). Berikutnya skor ideal untuk setiap butir instrument

=4x10=40 (4=skor tertinggi, 10=skor responden).

Tabel 4.2 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model lama pendidikan

karakter mandiri di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun

2019/2020.

No.

Responden

Skor untuk butir no

Jumlah a b c

1 1 2 1 4

2 2 2 1 5

3 1 2 1 4

4 2 2 2 6

5 1 1 1 3

Page 52: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

6 1 2 1 4

7 2 1 1 4

8 2 2 1 5

9 1 2 1 4

10 2 2 1 5

15 18 11 44

Berdasarkan tabel 4.2 tersebut diperoleh jumlah data =44 dengan

demikian penilaian sistem lama secara keseluruhan = 40 : 120 = 0,36

atau 36% dari penilaian sistem yang diharapkan. Bila dilihat penilaian

system baru berdasarkan alur/sistem mutaba’ah, maka diperoleh = 15

: 40=0,375 atau 37,5% dari kriteria yang diharapkan. Kemudian untuk

penilaian terhadap optimalisasi penggunaan buku control = 18 : 40 =

0,45 atau 45%. Sedangkan penilaian terhadap produktivitas/hasil

system control = 11 : 40 = 0,275 atau 27,5%. Selanjutnya untuk

menghitung penilaian system model baru cara menghitungnya sama

dengan system model lama di atas = 4 x 3 x 10 = 120, skor ideal setiap

butir = 4 x 10 = 40.

Adapun data penilaian terhadap system model baru sebagai berikut:

Tabel 4.3. Hasil pengukuran tingkat efektifitas model baru pendidikan

karakter mandiri di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun

pelajaran 2019/2020.

No.

Responden

Skor untuk butir no

Jumlah a b c

1 3 3 4 10

2 4 3 3 10

3 3 3 4 9

4 4 2 4 10

5 3 2 4 9

Page 53: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

6 4 2 4 10

7 4 2 4 10

8 4 3 3 10

9 4 2 3 9

10 4 2 4 10

37 24 36 97

Berdasarkan table. 4.3 tersebut diperoleh jumlah data= 97

Dengan demikian penilaian system baru secara keseluruhan = 97 : 120

= 0,808 atau 80,8% dari penilaian system yang diharapkan. Bila

dilihat penilaian system baru berdasarkan alur/system mutaba’ah,

maka diperoleh = 37: 40 =0,925 atau 92,5% dari kriteria yang

diharapkan. Kemudian untuk penilaian terhadap optimalisasi

penggunaan buku kontrol = 24 : 40 = 0,60 atau 60%. Sedangkan

penilaian terhadap produktifitas/hasil sistem control = 36 : 40 = 0,90

atau 90%. Perbandingan penilaian system model baru dan lama dalam

uji coba terbatas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4 Perbandingan system model lama dan baru pendidikan

karakter mandiri di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun

pelajaran 2019/2020.

Sistem Model

Lama Aspek-aspek Pengembangan Sistem

Sistem Model

Baru

37,5% Sistem pengendalian/kontrol 92,5%

45,0% Optimalisasi system kendali 60,0%

27,5% Hasil system kendali ( buku Gesit ) 90,0%

36,0% Rata-rata 80,8%

Page 54: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Berdasarkan pada tabel 4.4 tersebut terlihat bahwa rata-rata penilaian

system model lama 36,0% dan model baru 80,8% . Sistem

pengendalian lama = 37,5 dan system baru 92,5%. Penggunaan buku

siap mandiri system lama =45,0% dan system baru 60,0%.

Produktivitas buku Gesit model lama 27,5% dan baru 90,0% sehingga

dapat disimpulkan bahwa dalam uji coba terbatas sistem model baru

dapat meningkatkan pendidikan karakter mandiri.

b. Tingkat siginifikasi model pendidikan karakter mandiri lama dan

baru

Selanjutnya untuk membuktikan signifikansi perbedaan system lama

dan baru tersebut, perlu diuji secara statistic dengan t-test

berkorelasi58 (related). Rumusnya sebagai berikut :

t = X̅1 ̅ X̅2

√𝑆1

2

𝑛1+

𝑆22

𝑛2− 2𝑟(

𝑆1

√𝑛1 )(

𝑆2

√𝑛2 )

Untuk dapat menggunakan rumus tersebut, maka perlu dicari terlebih

dahulu korelasi dari penilaian sistem karakter lama dan sistem baru.

Simpangan baku dan varians. Yang dikorelasikan adalah nilai total.

Tabel 4.5 Nilai-nilai kinerja yang dikorelasikan

NO X1 X2

1 4 10

2 5 10

3 4 9

58 Sugiyono, METODE PENELITIAN Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D,

Bandung: Alfabeta,2017, 307

Page 55: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

4 6 10

5 3 9

6 4 10

7 4 10

8 5 10

9 4 9

10 5 10

∑ 𝑋 44 97

X̅ 4,4 9,7

s 0,84 0,48

𝑠2 0,71 0,23

r 0,6 0,6

Selanjutnya dihitung sebagaimana rumus ;

t = 4,4 – 9,9 = -25,821

√0,71

10+

0,23

10− 2.0,6(

0,84

√10 )(

0,84

√10 )(

0,48

√10)

Untuk menentukan apakah perbedaan itu signifikan atau tidak, maka

t hitung tersebut perlu dibandingkan dengan t tabel. dengan dk n-

2=8. Berdasarkan lampiran t tabel II dalam distribusi t, untuk uji

satu pihak dengan taraf kesalahan 5%, maka harga tabel =1,860. Bila

harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan Ha atau penolakan Ho.

Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan signifikan

system baru dan lama. Pada pengujian terbatas ini dinyatakan

system kerja baru lebih baik dari system kerja lama.

Page 56: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Daerah penerimaan Ha Daerah

Penerimaan Ho

-25,83 ,860

Gambar 4.1 Uji Hipotesis Model Pendidikan Mandiri

2. Pengujian yang lebih luas.

Pengujian yang lebih luas dilakukan pada 35 guru ( responden ) SMPIT

Nurul Islam Tengaran. Data hasil pengujian dapat dilihat dari tabel

berikut ini :

Tabel 4.6 Instrumen hasil pengukuran tingkat efektifitas model lama

pendidikan karakter mandiri dan religius di SMPIT Nurul

Islam Tengaran tahun 2019/2020.

No.

Responden

Skor untuk butir no

Jumlah a b c

1 3 3 3 9

2 2 3 2 8

3 1 3 2 6

4 2 1 2 5

5 2 2 3 7

6 3 2 1 6

7 2 2 3 7

8 3 2 3 8

9 3 3 3 9

10 2 2 2 6

11 2 2 2 6

12 2 1 2 5

13 2 2 1 5

14 2 2 2 6

15 2 2 2 6

16 2 2 2 6

Page 57: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

17 2 2 2 6

18 1 2 2 5

19 2 2 2 6

20 2 3 2 7

21 2 2 2 6

22 2 2 2 6

23 1 2 2 5

24 3 2 2 7

25 3 2 3 8

26 3 4 3 10

27 2 3 3 8

28 2 2 3 7

29 1 3 3 7

30 2 3 2 7

31 2 2 2 6

32 1 2 2 5

33 3 3 3 9

34 2 2 2 6

35 2 2 3 7

73 79 80 232

Berdasarkan tabel 4.6 tersebut diperoleh jumlah data =241 dengan

demikian penilaian sistem lama secara keseluruhan = 241 : 432 = 0,0558

atau 55,8% dari penilaian system yang diharapkan. Bila dilihat penilaian

system baru berdasarkan alur/system mutaba’ah, maka diperoleh = 76 :

144=0,527 atau 52,7% dari kriteria yang diharapkan. Kemudian untuk

penilaian terhadap optimalisasi penggunaan buku control = 84 : 144 =

0,583 atau 58,3%. Sedangkan penilaian terhadap produktivitas/hasil

system control = 81 : 144 = 0,563 atau 56,3%.

Selanjutnya untuk menghitung penilaian system model baru cara

menghitungnya sama dengan system model lama di atas = 4 x 3 x 36 =

432, skor ideal setiap butir = 4 x 36 = 144. Adapun data penilaian

terhadap system model baru sebagai berikut:

Page 58: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Tabel 4.7 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model baru pendidikan

karakter religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun

pelajaran 2019/2020.

No.

Responden

Skor untuk butir no

Jumlah a b c

1 4 4 3 11

2 4 3 4 11

3 3 4 3 10

4 3 4 4 11

5 4 3 3 10

6 3 4 4 11

7 3 4 4 11

8 4 4 3 11

9 4 4 4 12

10 3 2 3 8

11 3 3 3 9

12 3 3 3 9

13 2 3 3 8

14 4 4 4 12

15 4 4 4 12

16 3 3 3 9

17 4 4 3 11

18 4 4 4 12

19 4 4 4 12

20 4 4 3 11

21 4 4 4 12

22 4 3 3 10

23 3 4 4 11

24 4 4 4 12

25 4 3 3 10

26 4 4 4 12

Page 59: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

27 3 3 3 9

28 3 3 4 10

29 4 4 3 11

30 3 3 3 9

31 4 4 4 12

32 2 4 3 9

33 4 4 4 12

34 4 4 4 12

35 4 4 4 12

124 127 123 374

Berdasarkan tabel 4.7 tersebut diperoleh jumlah data= 381

Dengan demikian penilaian system baru secara keseluruhan = 381 : 432

= 0,882 atau 88,2% dari penilaian system yang diharapkan. Bila dilihat

penilaian system baru berdasarkan alur/system mutaba’ah, maka

diperoleh =127:144 =0,882 atau 88,2% dari kriteria yang diharapkan.

Kemudian untuk penilaian terhadap optimalisasi penggunaan buku

control = 130 : 144 = 0,903 atau 90,3%. Sedangkan penilaian terhadap

produktifitas/hasil sistem control = 124 : 144 = 0,861 atau 86,1%.

Perbandingan penilaian system model baru dan lama dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.8 Perbandingan system model lama dan baru pendidikan karakter

religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun pelajaran

2019/2020.

Sistem Model

Lama

Aspek-aspek Pengembangan Sistem Sistem Model

Baru

52,7% Mekanisme pengendalian/kontrol 88,2%

Page 60: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

58,3% Penggunaan buku Siap Mandiri 90,1%

56,3% Produktifitas buku Siap Mandiri 86,1%

55,8% rata-rata 88,2%

Berdasarkan pada tabel 4.8 tersebut terlihat bahwa rata-rata penilaian

system model lama 55,8% dan model baru 88,2% sehingga dapat

disimpulkan bahwa sistem model baru dapat meningkatkan pendidikan

karakter mandiri dan religius siswa.

No X1 X2

1 9 11

2 8 11

3 6 10

4 5 11

5 7 10

6 6 11

7 7 11

8 8 11

9 9 12

10 6 8

11 6 9

12 5 9

13 5 8

14 6 12

15 6 12

16 6 9

17 6 11

18 5 12

19 6 12

Page 61: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

20 7 11

21 6 12

22 6 10

23 5 11

24 7 12

25 8 10

26 10 12

27 8 9

28 7 10

29 7 11

30 7 9

31 6 12

32 5 9

33 9 12

34 6 12

35 7 12

∑ 𝑋 233 374

X̅ 23,3 37,4

s 1,30 1,28

S2 1,7 1,6

r 0,3 0,3

t = 23,3 – 37,4 = -14.1

√1,7

10+

1,6

10− 2.0,3(

1,30

√10 )(

1,28

√10 ) √(0.17 + 0.16) − 2.0,3(

1,30

3.16 )(

1,28

3.16 )

= -14.1 = -14.1

√0.33−0.6( 0.41 )( 0.40 ) √0.330− 0.0984

Page 62: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

= -14,1 = -14.1 = -14.1 = -29.375

√0,33 − 0,10 √0,23 0.48

Pada pengujian lebih luas, uji satu pihak dengan taraf kesalahan 5%,

maka harga tabel =1,860. Bila harga t hitung jatuh pada daerah

penerimaan Ha atau penolakan Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan

terdapat perbedaan signifikan. Gambar dibawah ini diketahui bahwa Ha

diterima, sehingga dapat dinyatakan model pengembangan pendidikan

karater mandiri dan religius yang baru lebih baik.

Daerah penerimaan Ha Daerah Penerimaan

Ho

-29.37 1,860

Gambar 4.1 Uji Hipotesis Model Pendidikan Mandiri dan Religius

B. Pengembangan Model Pendidikan Karakter Religius

1. Uji Efektifitas Pengembangan Model Pendidikan Karakter Religius

Dalam menguji tingkat efektifitas model pendidikan karakter religius yang

peneliti tawarkan adalah membuat sistem model optimalisasi peran Tim

GESIT ( Gerakan Santri Ibadah Tertib ) dan buku kontrol Ibadah. Variabel

yang peneliti gunakan ada tiga, yakni alur/system kendali, optimalisasi

Page 63: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

penggunaan buku kontrol ibadah, dan produk (hasil) pengembangan

system.

Pengujian untuk mengembangkan model dilakukan melalui dua tahap

yaitu :

a. Pengujian terbatas.

Pengujian terbatas dilakukan pada siswa Uji coba lapangan awal

(preliminary field testing), Peneliti melakukan penelitian terbatas

yang melibatkan 10-15 guru dan siswa 1 kelas. Instrumen penelitian

untuk menguji tingkat efektifitas pengembangan model pendidikan

mandiri dapat dilihat pada table 5 sebagai berikut:

Tabel 4.9 Instrumen untuk mengukur tingkat efektifitas model

pendidikan karakter religius di SMPIT Nurul Islam

Tengaran tahun pelajaran 2019/2020.

Sistem Model

Lama

Aspek-aspek Pengembangan

Sistem

Sistem Model

Baru

1 2 3 4 Mekanisme pengendalian/kontrol 1 2 3 4

1 2 3 4 Penggunaan buku Siap Mandiri 1 2 3 4

1 2 3 4 Produktifitas buku Siap Mandiri 1 2 3 4

Kuesioner tersebut selanjutnya dibagikan kepada 10 untuk

melakukan uji coba terhadap siswa satu kelas yang berjumlah 30

siswa. Untuk mengukur efektifitas pengembangan model pendidikan

karakter mandiri. memberikan skor; (4) sangat baik, (3) baik, (2)

kurang baik, dan (1) tidak baik. Berikutnya dalam menghitung rata-

rata penilaian terhadap model system lama dan baru pertama-tama

Page 64: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

harus ditentukan skor kriterium/idealnya. Skor ideal = 4 x 3 x10=120.

( 4=skor jawaban tertinggi, 3= tiga butir instrument, dan 10 = jumlah

responden). Berikutnya skor ideal untuk setiap butir instrument

=4x10=40 (4=skor tertinggi, 10=skor responden).

Tabel 5.0 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model lama pendidikan

karakter Religius SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun

2019/2020.

No.

Responden

Skor untuk butir no

Jumlah a b c

1 1 2 2 5

2 2 2 1 5

3 1 2 2 5

4 2 2 2 6

5 1 1 1 3

6 1 2 1 4

7 2 1 1 4

8 2 2 1 5

9 2 1 1 4

10 2 2 1 5

16 17 13 46

Berdasarkan tabel 4.2 idealnya semua skor = 4x3x10=120 dan setiap

butir 4x10=40. Dari tabel tersebut diperoleh jumlah data =46 dengan

demikian penilaian sistem lama secara keseluruhan = 46 : 120 = 0,38

atau 38% dari penilaian sistem yang diharapkan. Bila dilihat penilaian

system baru berdasarkan alur/sistem kendali, maka diperoleh = 16 :

40=0,40 atau 40% dari kriteria yang diharapkan. Kemudian untuk

penilaian terhadap optimalisasi penggunaan buku control = 17 : 40 =

Page 65: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

0,43 atau 43%. Sedangkan penilaian terhadap produktivitas/hasil

system control = 12 : 40 = 0,33 atau 33%.

b. Tingkat siginifikasi perbedaan model pendidikan karakter religius

lama dan baru

Selanjutnya untuk menghitung penilaian system model baru cara

menghitungnya sama dengan system model lama di atas = 4 x 3 x 10

= 120, skor ideal setiap butir = 4 x 10 = 40. Adapun data penilaian

terhadap system model baru sebagai berikut:

Tabel 5.1 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model baru pendidikan

karakter religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun

pelajaran 2019/2020.

No.

Responden

Skor untuk butir no

Jumlah a b c

1 4 4 3 11

2 3 4 3 10 3 3 3 3 9 4 4 3 3 10

5 3 3 3 9 6 4 3 3 10 7 3 3 4 10 8 3 4 3 10 9 3 3 3 9

10 4 3 3 10 34 33 31 98

Berdasarkan table. 4.3 tersebut diperoleh jumlah data= 98. Dengan

demikian penilaian system baru secara keseluruhan = 98 : 120 =

0,82atau 82% dari penilaian system yang diharapkan. Bila dilihat

penilaian system baru berdasarkan alur/system kendali, maka

diperoleh = 34: 40 =0,85 atau 85% dari kriteria yang diharapkan.

Page 66: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

Kemudian untuk penilaian terhadap optimalisasi penggunaan buku

control = 33 : 40 = 0,83 atau 83%. Sedangkan penilaian terhadap

produktifitas/hasil sistem control = 31 : 40 = 0,78 atau 78%.

Perbandingan penilaian system model baru dan lama dalam uji coba

terbatas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.2 Perbandingan system model lama dan baru pendidikan

karakter Religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun

pelajaran 2019/2020.

Sistem Model

Lama

Aspek-aspek Pengembangan Sistem Sistem Model

Baru

40% Sistem pengendalian/kontrol 82%

43% Optimalisasi system kendali 85%

33% Hasil system kendali ( buku Gesit ) 78%

38% Rata-rata 82%

Berdasarkan pada tabel 4.3 tersebut terlihat bahwa rata-rata penilaian

system model lama 38 % dan model baru 82% . Sistem pengendalian

lama = 40% dan system baru 83%. Optimalisasi system lama =45%

dan system baru 78% . Produktivitas buku Gesit model lama 30% dan

baru 85% sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam uji coba terbatas

sistem model baru dapat meningkatkan pendidikan karakter Religius.

Selanjutnya menentukan korelasi dari penilaian sistem karakter lama

dan sistem baru. Simpangan baku dan varians. Yang dikorelasikan

adalah nilai total.

Tabel 5.3 Nilai-nilai kinerja yang dikorelasikan

Page 67: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

NO X1 X2

1 5 11

2 5 10

3 5 9

4 6 10

5 3 9

6 4 10

7 4 10

8 5 10

9 4 9

10 5 10

∑ 𝑋 46 98

X̅ 4,6 9,8

s 0.84 0.63

𝑠2 0.71 0.40

r 0.5 0.5

Selanjutnya dihitung sebagaimana rumus ;

t = 4,6 – 9,8 = -21,757

√0,71

10+

0,40

10− 2.0,5(

0,84

√10 )(

0,63

√10 )

Untuk menentukan apakah perbedaan itu signifikan atau tidak, maka

t hitung tersebut perlu dibandingkan dengan t tabel59. dengan dk n-

2=8. Berdasarkan lampiran t tabel II dalam distribusi t, untuk uji satu

pihak dengan taraf kesalahan 5%, maka harga tabel =1,860. Bila harga

59 Sugiyono, METODE PENELITIAN Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, Bandung:

Alfabeta,2017, 309

Page 68: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

t hitung jatuh pada daerah penerimaan Ha atau penolakan Ho. Dengan

demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan signifikan system

baru dan lama. Pada pengujian terbatas ini dinyatakan system kerja

baru lebih baik dari system kerja lama.

Daerah penerimaan Ha Daerah Penerimaan

Ho

-21.757 1,860

Gambar 4.1 Uji Hipotesis Model Pendidikan Religius

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa Ha diterima, sehingga

dapat dinyatakan, bahwa pengembangan model pendidikan karakter

religius yang baru lebih baik atau efektif dari pada model pendidikan

karakter yang lama.

2. Pengujian yang lebih luas.

Pengujian yang lebih luas dilakukan pada 35 guru ( responden ) SMPIT

Nurul Islam Tengaran. Data hasil pengujian dapat dilihat dari tabel berikut

ini :

Tabel 5.4 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model lama pendidikan

karakter mandiri dan religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran

tahun 2019/2020.

No.

Responden

Skor untuk butir no Jumlah

a b c

1 3 3 3 9

Page 69: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

2 2 3 2 8

3 1 3 2 6

4 2 1 2 5

5 2 2 3 7

6 3 2 1 6

7 2 2 3 7

8 3 2 3 8

9 3 3 3 9

10 2 2 2 6

11 2 2 2 6

12 2 1 2 5

13 2 2 1 5

14 2 2 2 6

15 2 2 2 6

16 2 2 2 6

17 2 2 2 6

18 1 2 2 5

19 2 2 2 6

20 2 3 2 7

21 2 2 2 6

22 2 2 2 6

23 1 2 2 5

24 3 2 2 7

25 3 2 3 8

26 3 4 3 10

27 2 3 3 8

28 2 2 3 7

29 1 3 3 7

30 2 3 2 7

31 2 2 2 6

32 1 2 2 5

33 3 3 3 9

34 2 2 2 6

35 2 2 3 7

73 79 80 232

Berdasarkan tabel 5.4 tersebut diperoleh jumlah data =241 dengan

demikian penilaian sistem lama secara keseluruhan = 241 : 432 = 0,0558

atau 55,8% dari penilaian system yang diharapkan. Bila dilihat penilaian

system baru berdasarkan alur/system mutaba’ah, maka diperoleh = 76 :

Page 70: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

144=0,527 atau 52,7% dari kriteria yang diharapkan. Kemudian untuk

penilaian terhadap optimalisasi penggunaan buku control = 84 : 144 =

0,583 atau 58,3%. Sedangkan penilaian terhadap produktivitas/hasil

system control = 81 : 144 = 0,563 atau 56,3%.

Selanjutnya untuk menghitung penilaian system model baru cara

menghitungnya sama dengan system model lama di atas = 4 x 3 x 36 =

432, skor ideal setiap butir = 4 x 36 = 144. Adapun data penilaian terhadap

system model baru sebagai berikut:

Tabel 5.5 Hasil pengukuran tingkat efektifitas model baru pendidikan

karakter religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun pelajaran

2019/2020.

No.

Responden

Skor untuk butir no Jumlah

a b c

1 4 4 3 11

2 4 3 4 11

3 3 4 3 10

4 3 4 4 11

5 4 3 3 10

6 3 4 4 11

7 3 4 4 11

8 4 4 3 11

9 4 4 4 12

10 3 2 3 8

11 3 3 3 9

12 3 3 3 9

13 2 3 3 8

14 4 4 4 12

15 4 4 4 12

16 3 3 3 9

17 4 4 3 11

18 4 4 4 12

19 4 4 4 12

20 4 4 3 11

21 4 4 4 12

22 4 3 3 10

23 3 4 4 11

Page 71: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

24 4 4 4 12

25 4 3 3 10

26 4 4 4 12

27 3 3 3 9

28 3 3 4 10

29 4 4 3 11

30 3 3 3 9

31 4 4 4 12

32 2 4 3 9

33 4 4 4 12

34 4 4 4 12

35 4 4 4 12

124 127 123 374

Berdasarkan tabel 5.5 tersebut diperoleh jumlah data= 381

Dengan demikian penilaian system baru secara keseluruhan = 381 : 432 =

0,882 atau 88,2% dari penilaian system yang diharapkan. Bila dilihat

penilaian system baru berdasarkan alur/system mutaba’ah, maka diperoleh

=127:144 =0,882 atau 88,2% dari kriteria yang diharapkan. Kemudian

untuk penilaian terhadap optimalisasi penggunaan buku control = 130 :

144 = 0,903 atau 90,3%. Sedangkan penilaian terhadap produktifitas/hasil

sistem control = 124 : 144 = 0,861 atau 86,1%.

Perbandingan penilaian system model baru dan lama dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 5.6 Perbandingan system model lama dan baru pendidikan karakter

religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran tahun pelajaran

2019/2020.

Sistem Model

Lama

Aspek-aspek Pengembangan Sistem Sistem Model

Baru

52,7% Mekanisme pengendalian/kontrol 88,2%

58,3% Penggunaan buku Siap Mandiri 90,1%

56,3% Produktifitas buku Siap Mandiri 86,1%

Page 72: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

55,8% rata-rata 88,2%

Berdasarkan pada tabel 5.6 tersebut terlihat bahwa rata-rata penilaian

system model lama 55,8% dan model baru 88,2% sehingga dapat

disimpulkan bahwa sistem model baru dapat meningkatkan pendidikan

karakter mandiri dan religius siswa.

No X1 X2

1 9 11

2 8 11

3 6 10

4 5 11

5 7 10

6 6 11

7 7 11

8 8 11

9 9 12

10 6 8

11 6 9

12 5 9

13 5 8

14 6 12

15 6 12

16 6 9

17 6 11

18 5 12

19 6 12

20 7 11

21 6 12

Page 73: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

22 6 10

23 5 11

24 7 12

25 8 10

26 10 12

27 8 9

28 7 10

29 7 11

30 7 9

31 6 12

32 5 9

33 9 12

34 6 12

35 7 12

∑ 𝑋 233 374

X̅ 23,3 37,4

s 1,30 1,28

S2 1,7 1,6

r 0,3 0,3

t = 23,3 – 37,4 = -14.1

√1,7

10+

1,6

10− 2.0,3(

1,30

√10 )(

1,28

√10 ) √(0.17 + 0.16) − 2.0,3(

1,30

3.16 )(

1,28

3.16 )

Page 74: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

74

= -14.1 = -14.1

√0.33−0.6( 0.41 )( 0.40 ) √0.330− 0.0984

= -14,1 = -14.1 = -14.1 = -29.375

√0,33 − 0,10 √0,23 0.48

Pada pengujian lebih luas, uji satu pihak dengan taraf kesalahan 5%, maka

harga tabel =1,860. Bila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan Ha

atau penolakan Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat

perbedaan signifikan. Gambar dibawah ini diketahui bahwa Ha diterima,

sehingga dapat dinyatakan model pengembangan pendidikan karater

mandiri dan religius yang baru lebih baik.

Daerah penerimaan Ha Daerah Penerimaan

Ho

-29.37 1,860

Gambar 4.1 Uji Hipotesis Model Pendidikan Mandiri dan Religius

Page 75: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

75

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari analisis sebagaiamana termaktub dalam bab IV dapat disimpulkan sebagai

berikut

1. Penggunaan buku kendali ‘Gesit” cukup membantu memberikan solusi

kebutuhan pendidikan karakter khususnya pendidikan karakter mandiri dan

religius di SMPIT Nurul Islam Tengaran, secara kontinu siswa termotivasi

serta guru dan pembina asrama mudah dalam melakukan evaluasi.

2. Model pengembangan pendidikan karakter mandiri dan religius dengan

penggunaan buku kendali Gesit dan Mandiri sebagai sarana kontrol cukup

membantu peningkatan model pendidikan karakter mandiri dan religius

dalam implementasi dilapangan, hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek

pengembangan sistem yakni mekanisme pengendalian, optimalisasi buku

Siap Mandiri/Gesit dan produktifitas/hasil buku sistem kontrol.

3. Berdasarkan analisis data model pengembangan pendidikan karakter

mandiri dan religius meningkatnya efektifitas model pengembangan

pendidikan karakter mandiri dan religius baik dalam uji coba penelitian

terbatas dan tahap lebih luas. Hasil analisis pada uji coba terbatas untuk

karakter mandiri analisis thitung = -25, 821 dengan df = 8. Selanjutnya

pengembangan pendidikan karaketr religius thitung = -21,757 dengan df =8.

Berikutnya pada uji coba yang lebih luas baik karakter mandiri dan religius

Page 76: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

76

Hasil analisis t hitung = -25,830. Nilai df = 32 dan nilai signifikansi 0,05

maka dengan ttabel= 1,860 Ha diterima, sebab t hitung posisi di wilayah

daerah penerimaan Ha. Maka dapat disimpulkan model pengembangan

pendidikan karakter dengan menggunakan buku kontrol yang kami

berinama Gesit efektif untuk digunakan.

B. SARAN

1. Karakter akan terbentuk karena pembiasaan maka harus konsisten

dalam pelaksanakannya agar efektif penugasan harus jelas terevaluasi

pelaksanakannya melibatkan kepala sekolah,guru, pimpinan pondok,

musrif dan musrifah.

2. Untuk mengingatkan siswa perlu penambahan poster afirmasi yang

berkaitan dengan penguatan pendidikan karakter.

3. Perlu adanya reward baik secara individu atau kelompok ( kelas),

reward dalam hal ini tidak harus dalam bentuk barang misalnya semua

guru ringan mengapresiasi setiap kebaikan anak.

4. Kepala Sekolah, guru harus menjadi teladan dalam pendidikan karakter

baik dalam sikap dan perkataan.

5. Walikelas dan guru bimbingan konseling harus lebih komunikatif

menyampaikan perkembangan karakter siswa.

Page 77: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

77

PEDOMAN WAWANCARA

1. Adakah visi dan misi sekolah yang mencantumkan pendidikan karakter?

2. Bagaimana bentuk sosialisasi pendidikan karakter di SMPIT Nurul Islam

Tengaran yang bapak dan ibu ketahui?Siapa saja sasaran sosialisasi?

3. Sejauh ini kebijakan apa saja yang bapak dan ibu ketahui dalam

mengimplementasikan visi sekolah yang khusus berkaitan dengan pendidikan

karakter? (Mengacu pada 8 standar pendidikan)

4. Bagaimana keterlibatan warga sekolah dalam mengambil peran terhadap

pendidikan karakter di sekolah?

5. Mengacu visi dan misi sekolah, apakah bapak sudah puas terhadap

perkembangan karakter siswa?

6. Bagaimana kebijakan sekolah di bidang kurikulum yang memuat tentang

pendidikan karakter?

7. Bagaimana kebijakan bapak/ibu di bidang kurikulum kepada para guru dalam

kontribusinya membangun karakter siswa?

8. Apa saja kendala bagi guru dalam memasukkan nilai karakter dalam proses

pembelajarannya? Seperti apa?

9. Bagaimana bentuk optimalisasi peran lingkungan sekolah agar kondusif bagi

tumbuh dan berkembangnya karakter siswa?

10. Bagaimana bentuk evaluasi pendidikan karakter yang diterapkan di SMPIT

Nurul Islam Tengaran?

11. Bagaimana kebijakan sekolah di bidang kesiswaan yang memuat pendidikan

karakter?

Page 78: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

78

12.Adakah kegiatan rutin terjadwal/terprogram yang bernuansa pembentukan

karakter siswa? Apa saja?

13.Adakah kegiatan insindental, terproyek yang bernuansa pembentukan karakter

siswa? Apa saja?

14. Apa saja yang menjadi faktor pendukung keterlaksanakan pendidikan karakter

lewat kegiatan kesiswaan?

15. Apakah ada kendala bagi guru dalam memasukkan nilai karakter dalam kegiatan

kesiswaan?Seperti apa?

16. Bagaiamana kebijakan sekolah di bidang BK yang memuat tentang pendidikan

karakter?

17. Apakah ada jadwal rutin interaksi langsung dengan siswa dalam mengawal

pembentukan karakter siswa?

18. Program apa saja yang bapak /Ibu buat dalam mengawal pendidikan karakter?

19. Apa kendala bapak/Ibu dalam mengawal pendidikan karakter siswa?

20. Bagaimana bentuk punishment dan reward bagi siswa berkaitan dengan

pendidikan karakter tersebut?

21. Bagaimana kebijakan sekolah kepada bapak /ibu sebagai guru yang berkaitan

dengan pendidikan karakter siswa?

22. Bagaimana bentuk kegiatan bapak/ibu memasukkan aspek karakter dalam

pembelajaran?

23. Faktor apa saja yang mendukung bapak/ibu memasukkan karakter dalam

pembelajaran?

Page 79: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

79

24. Faktor apa saja yang menjadi kendala bapak/ibu memasukkan aspek karakter

dalam pembelajaran?

25. Bagaimana bapak/ibu mengukur keberhasilan pendidikan karakter dalam

pembelajaran yang bapak/Ibu lakukan?

Page 80: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

80

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber : Dakhori, M.M

Jabatan : Ketua Komite

Waktu pelaksanakan : 11 Desember 2019

1. Adakah visi dan misi sekolah bapak yang memuat pendidikan karakter?

Jawab:

Sepengetahuan saya ada.Hal itu bisa terpampang jelas terpasang pada papan

publikasi gerbang sekolah dan bukupanduan SMPIT Nurul Islam Tengaran.

2. Bagaimana bentuk sosialisasi pendidikan karakter di SMPIT Nurul Islam

Tengaran?Kepada siapa saja disosialisasikan?

Jawab:

Sejauh yang kami tahu bentuk sosialisasinya ada yang melalui brosur PSB,

sosialisasi klasikal kepada wali murid, siswa, guru dan semua karyawan.

3. Kebijakan apa saja yang bapak ketahui dalam mengimplementasikan visi

sekolah yang khusus berkaitan dengan pendidikan karakter?

Jawab:

Dalam proses pembelajarn semua guru mata pelajaran wajib memasukkan nilai-

nilai pendidikan karakter. Sekolah melalui dana BOS dan sumber lainnya juha

mengalokasikan kegiatan yang mendukung kegiatan pendidikan karakter.

4. Bagaimana keterlibatan warga sekolah dalam mengambil peran terhadap

pendidikan karakter di sekolah?

Jawab:

Pernah kami lihat seperti satpam, petugas kebersihan dan pegawai lainnya.

Peduli mengingatkan tatkala melihat siswa yang melakukan tindakan melanggar

tatib misalnya ada yang buang sampah sembarangan, corat-coret tembok.

Terlebih guru serta musrif dan musrifah membimbing, mengingatkan tidak

hanya dijam formal, kalo ada hal yang kurang pas biasa di tegur.

Page 81: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

81

5. Mengacu visi dan misi sekolah, apakah bapak sudah merasa puas terhadap

perkembangan karakter siswa?

Jawab:

Kalau puas terus terang belum, meskipun saya harus mengakui system boarding

jauh lebih aman dan nyaman dalam menjaga karakter siswa. Karena ada

beberapa anak yang pindah sekolah alasannya di buly, ketaatan ibadah belum

muncul sebagai suatu kesadaran masih harus dipaksa.

6. Apakah bapak sudah merasakan adanya perubahan karakter pada putranya,

khususnya terkait kemandiriannya setelah belajar di SMPT Nurul Islam

Tengaran?

Jawab;

Sudah tapi belum maksimal, hal ini kami merasakan belum menjadi kebiasaan

harus ada system yang sifatnya rutin sehingga menjadi terbiasa.

Peneliti Narasumber

Sunarto, S.Ag Dakhori, MM

Page 82: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

82

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber : Ida Pramuwasti, S.Pd.

Jabatan : Kurikulum

Waktu pelaksanakan : 15 Desember 2019

1. Sejauhmana kebijakan sekolah di bidang kurikulum yang memuat tentang

pendidikan karakter?

Jawab :

Terkait pelaksanakan pendidikan karakter kebijakan bidang kurikulum setelah

dilaksanakannya lisensi oleh JSIT maka dalam proses kegiatan belajar mengajar

baik intra dan ekstra mensinergikan dengan pendidikan karakter.

2. Bagaimana kebijakan bapak/ibu di bidang kurikulum kepada para guru dalam

kontribusinya membangun karakter siswa?

Jawab:

Dalam menyusun RPP guru mencantumkan nilai karakter dengan berpedoman

pada Perpres 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter dan buku

standart mutu JSIT edisi keempat.

3. Apa saja kendala bagi guru dalam memasukkan nilai karakter dalam proses

pembelajarannya ?

Jawab:

Belum semua guru dapat memahami dan memasukkan nilai-nilai karakter dalam

proses dan evaluasi pembelajaran. Masih ada guru yang berorientasi pada target

menyelesaikan materi pelajaran. Sehingga belum dapat mensetting bagaimana

pelajaran dikembangkan sehingga terpenuhi nilai-nilai karakter.

4. Bagaimana bentuk optimalisasi peran lingkungan sekolah agar kondusif bagi

tumbuh dan berkembangnya karakter siswa?

Jawab :

Adanya kegiatan pembiasaan yang dilakukan oleh semua warga sekolah setiap

mengawali pelajar diawali dengan doa, terus adanya poster afirmasi ditempat

Page 83: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

83

strategis dengan harapan siswa terisnpirasi untuk senantiasa memiliki akhlak

yang terpuji. Semua siswa baik putra dan putri diharuskan mengikuti sholat

jamaah usai sholat terkadang ada nasehat dari guru atau bacaan ayat dan hadist

yang dibaca oleh santri.

5. Bagaimana evaluasi pendidikan karakter yang diterapkan di SMPIT Nurul

Islam Tengaran selama ini?

Jawab:

Setiap pekan di hari Jum’at jam. 13.00 s.d. 14.00 dilaksanakan rapat seluruh guru

dan pegawai. Dalam rapat ini para guru,wali kelas dan tim BK

menginformasikan tentang perkembangan karakter siswa baik secara umum

kondisi dimasing-masing kelas atau ada yang khusus, siswa yang butuh

treatment. Adanya buku mutabaah di pesantren dan juga buku besar di BK untuk

mencatat hal-hal terkait karakter misalnya kedisplinan, ketertiban dll.

Peneliti Narasumber

Sunarto, S.Ag Ida Pramuwasti, S.Pd.

Page 84: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

84

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber : Sulistyorini, S.Pd.

Jabatan : Waka Kesiswaan SMPIT Nurul Islam Tengaran

Waktu Pelaksanaan : 17 Desember 2019

1. Bagaimana pandangan ibu, program bidang kesiswaan yang memuat pendidikan

karakter sudah efektif sesuai target yang akan dicapai?

Jawab:

Evaluasi kami dan bapak/ibu guru di tim kesiswaan kegiatan yang sudah berjalan

ini ada yang berdampak langsung terhadap karakter siswa seperti kegiatan LDK

yang diikuti oleh pengurus OSIS dan perkemahan santri yang melibatkan seluruh

santri. Tapi memang ada yang belum sesuai dengan harapan.

2. Bagaimana perubahan yang bisa dirasakan dari kegiatan tersebut ? adakah

kegiatan lainnya yang juga bernuansa pendidikan karakter?

Jawab:

Perubahan yang kami lihat dari kegiatan latihan dasar kepemimpinan ( LDK)

anak-anak sigap dalam menjalankan tugas yang diberikan, bisa lebih mandiri

misalnya ada even kegiatan mereka melakukan koordinasi mulai dari persiapan

sampai dengan pelaksanakan. Kegiatan lainnya yang bernuansa pendidikan

karakter yakni kegiatan pramuka,upacara bendera setiap hari Senin,

mengucapkan salam,guru menyambut siswa bersalaman dan mendoakan, PMR

( Palang Merah Remaja), menjadi tim TPDS.

3. Bagaimana tanggapan ibu dengan kegiatan siswa yang terjun langsung

dimasyarakat dampatnya dalam pendidikan karakter ?

Jawab:

Menurut saya sangat baik sekali dan perlu diteruskan sebab memberikan

pengalaman inspiratif dan penuh motivasi karena langsung belajar dengan dunia

nyata. Misalnya kegiatan peduli anak yatim, orang miskin, bakti sosial

membangkitkan semangat siswa untuk peduli, berjiwa mandiri dan termotivasi

Page 85: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

85

untuk belajar sungguh-sungguh dengan harapan hidupnya akan banyak

memberikan manfaat.

4. Apa kendala yang dihadapi bidang kesiswaan untuk melaksanakan program

yang bernuansa pendidikan karakter ?

Jawab;

Beberapa kegiatan dalam merancang terkadang tidak ada standard opersional

prosedur yang jelas sehingga kegiatan yang penting terlaksana. Sumber daya

manusia dalam hal ini guru juga terlibat pada kegiatan yang lainnya. Kurangnya

anggaran untuk mendukung kegiatan. Hasil yang sudah dicapai dalam perbaikan

karakter saat memasuki musim libur terkadang kembali terpapar kegiatan

negative dilingkungannya.

5. Bagaimana harapan ibu, untuk kegiatan pendidikan karakter yang menjadi ranah

kesiswaan saat ini dan selanjutnya ?

Jawab;

Tentunya yang sudah diprogramkan dalam rapat kerja bisa dilaksanakan secara

maksimal, sekolah mengakomodir kegiatan insendental yang mungkin belum

direncanakan serta berharap keterlibatan semua pihak guru,

walimurid,masyarakat dan dunia usaha terbuka serta membantu program

kesiswaan khususnya dalam ikapendidikan karakter. Ada penambahan anggran

dari BOS atau sumberlainnya untuk penguatan pendidikan karakter.

Peneliti Waka Kesiswaan

Sunarto, S.Ag. Sulistyorini, S.Pd.

Page 86: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

86

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber : Fita Nur ‘Aini, S.Pd.

Jabatan : Guru BK SMPIT Nurul Islam Tengaran

Waktu Pelaksanaan : 19 Desember 2019

1. Bagaimana program penguatan pendidikan karakter yang dilakukan oleh BK ?

Jawab:

Diawal tahun pelajaran kami tim BK sudah menyusun program kegiatan layanan

konseling yang meliputi pembimbingan individu, kelompok dan klasikal.

2. Apakah ada jadwal rutin interaksi langsung dengan siswa dalam mengawal

pembentukan karakter siswa?

Jawab:

Ada. Setiap pekan di hari Senin ada layanan secara klasikal minimal dua kelas,

menggunakan jam walikelas. Setiap sabtu ada layanan kelompok.

3. Program apa saja yang Bpk/Ibu buat dalam mengawal pendidikan karakter?

Jawab:

Kegiatan parenting yang kami susun bersama walikelas, sosialisasi tata tertib

kepada seluruh siswa dan walimurid. Layanan motivasi belajar untuk siswa

perkelas, motivasi mental untuk siswa yang akan mengikuti lomba. Pemberian

reward kelas terbersih secara sebulan sekali.

4. Apa kendala Bpk/Ibu mengawal pendidikan karakter siswa?

Jawab:

Belum adanya jam tersendiri untuk BK dan kurangnya SDM karena rasio

idealnya adalah 1:150 siswa. Jumlah murid yang ada sekarang 600 siswa

sementara tenaga yang linear dengan layanan BK baru dua guru. Dua guru

diperbantukan di BK memiliki jam mengajar 24 jam. Sehingga beberapa layanan

konseling kurang maksimal.

5. Adakah punishmen dan reward bagi siswa berkaitan dengan pendidikan karakter

tersebut?

Page 87: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

87

Jawab:

Tentunya ada. Setiap siswa mendapatkan buku tatib dan juga sepengetahuan

orang tua jika ada yang melakukan pelanggaran baik itu tingkat ringan,sedang

dan berat akan mendaptkan sanksi sebagaimana alur yang sudah diatur

tahapannya. Reward juga diberikan kepada siswa yang rajin membaca

diperpustakaan misalnya, atau siswa atas berbagai masukan banyak pihak

melakukan pembiasaan kegiatan positif baik terhadap dirinya atau orang lain.

Peneliti Narasumber

Sunarto, S.Ag Fita Nur ‘Aini, S.Pd.

Page 88: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

88

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber : Rendi Pamungkas, S.Pd

Jabatan : Guru SMPIT Nurul Islam Tengaran

Waktu Pelaksanaan : 19 Desember 2019

1. Bagaimana kebijakan sekolah kepada bapak/ibu sebagai guru yang berkaitan

dengan pendidikan karakter siswa?

Jawab:

Berdasarkan arahan yayasan dan hasil raker semua guru harus terlibat aktif

dalam pendampingan karakter siswa. Baik formal ketika menjalankan tugas

dalam kelas ataupun non formal kegiatan diluar kelas.

2. Bagaimana bentuk kegiatan bapak/ibu memasukkan aspek karakter dalam

kegiatan formal?

Jawab:

Dalam proses kegiatan belajar mengajar yang diawali dengan perencanaan yakni

ketika guru menyusun RPP memasukkan nilai-nilai karakter, misalnya bermain

peran, diskusi, penugasan, presentasi dan kegiatan lainnya.

3. Apa saja aspek yang mendukung bapak/ibu memasukkan karakter dalam

pembelajaran?

Jawab:

Motivasi dari walimurid, visi misi sekolah dan kebijakan dari pemerintah terkait

18 karakter yang kami implementasikan dalam penyusunan RPP. Sebenarnya

contoh-contoh RPP terkarakter juga sudah banyak, hanya kadang karena

banyaknya agenda sekolah kelupaan kurang memperhatikan.

4. Hambatan atau kendala apa yang bapak/ibu temui memasukkan aspek karakter

dalam pembelajaran?

Jawab:

Jujur tidak ada kendala, karena sekolah sudah memfasilitasi. Seandainya ada itu

lebih ke factor internal mungkin kami secara pribadi tidak bisa mengatur waktu

Page 89: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

89

secara baik karena Sebenarnya contoh-contoh RPP terkarakter juga sudah

banyak, hanya kadang karena banyaknya agenda sekolah kelupaan kurang

memperhatikan.

5. Bagaimana bapak/ibu mengevaluasi keberhasilan pendidikan karakter dalam

pembelajaran yang bapak/ibu lakukan?

Jawab:

Yang pernah kami lakukan evaluasi itu saat proses melalui pengamatan serta

masukan dari rekan-rekan guru,menyusun soal yang memiliki nilai karakter dan

output siswa. Walikelas dan BK akan mengkonfirmasi hasil evaluasi kami

dengan catatan perkembangan karakter yang dimiliki BK.

Peneliti Narasumber

Sunarto, S.Ag Rendy Pamungkas,S.Pd.

Page 90: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

90

DOKUMENTASI

Gambar 1. Visi dan Misi SMPIT Nurul Islam Tengaran

Gambar 2. Poster Afirmasi

Page 91: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

91

Page 92: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

92

Page 93: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

93

Page 94: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

94

Page 95: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDIDIKAN KARAKTER …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8800/1/Tesis Sunartowd.pdf · pengembangan instrumen pendidikan karakter mandiri dan religius

95