PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi...

65
PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER WAJIB PRAMUKA DI SMK NEGERI 11 SEMARANG SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan Oleh: Adytya Wahyu Prasetyo 1102413112 KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi...

Page 1: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK)

UNTUK PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER WAJIB

PRAMUKA DI SMK NEGERI 11 SEMARANG

SKRIPSI

diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1

untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

Adytya Wahyu Prasetyo

1102413112

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

ii

Page 3: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

iii

Page 4: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

iv

Page 5: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“...dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan

mendapatkan (pahala) di sisi Allah”. (QS. Al-Baqarah:110)

“Jika ilmu bermanfaat tanpa keikhlasan, maka tidak mungkin Allah mencela

orang-orang munafik”. (Ibnu Qayyim)

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada:

1. Bapak (Tarjo) dan Ibu (Jaetun) yang

telah memberikan pendidikan hingga

sekarang;

2. Kakak Diky Kusuma Raharjo yang

selalu membantu meraih kesuksesan;

3. Mbak Sefi yang selalu membantu

meraih kesuksesan;

4. Keluarga besar Mbah Takmid dan

Mbah Suratman;

5. Teman-teman yang selalu

mendukung dalam membuat skripsi.

Page 6: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

vi

ABSTRAK

Adytya, Wahyu Prasetyo. 2017. “Pengembangan Buku Elektronik (E-Book) untuk

Pembelajaran Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di SMK Negeri 11

Semarang”. Skripsi. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I

Dr. Yuli Utanto, S.Pd., M.Si., Pembimbing II Dr. Kustiono, M.Pd.

Kata Kunci: E-book, ekstrakurikuler, pembelajaran, pengembangan, pramuka.

Beberapa hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah memenuhi

kebutuhan kekurangan waktu dalam penyampaian materi, kurangnya sumber

materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta

didik dan sebagai alternatif media pembelajaran bagi pembina pramuka. Hal ini

yang dialami oleh siswa/siswi dan pembina pramuka SMK Negeri 11 Semarang.

Hal ini disebabkan oleh waktu pelatihan tiap minggu hanya satu jam (60 menit),

pembina pramuka hanya diberikan sumber referensi, dan tidak adanya buku

panduan atau buku pegangan bagi siswa, serta kurangnya media pembelajaran yang

diterapkan oleh pembina pramuka. Berdasarkan paparan tersebut, tujuan penelitian

ini adalah mengembangkan e-book pramuka untuk kelas 10 SMK Negeri 11

Semarang dan mengetahui keefektifan e-book pramuka untuk meningkatkan

pelatihan dan pembelajaran siswa kelas 10 jurusan multimedia SMK Negeri 11

Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan.

Variabel dalam penelitian ini berupa kelayakan e-book serta keefektifannya yang

diketahui dengan meningkatnya hasil pelatihan dan pembelajaran siswa/siswi.

Pendekatan penelitian ini adalah dengan metode eksperimental one group pretest –

posttest design. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes

dan non tes (observasi, wawancara, dan angket). Teknik analisis data menggunakan

analisis deskriptif kuantitatif. Model pengembangan yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan model ADDIE yaitu: (1) analysis, (2) design, (3)

development, (4) implementation, (5) evaluation. Hasil kelayakan e-book dari ahli

media menyatakan bahwa sangat layak dengan rata-rata persentase 88,5% dan dari

ahli materi menyatakan bahwa sangat layak untuk diterapkan dalam pelatihan dan

pembelajaran dengan rata-rata persentase 86%. Selain itu, keefektifan e-book

menunjukan peningkatan hasil pelatihan dan pembelajaran. Hasil pretest

siswa/siswi adalah 47,2% tuntas dalam tes, sedangkan pada posttest siswa/siswi

adalah 89% tuntas dalam tes. Peningkatan pelatihan dan pembelajaran siswa/siswi

meningkat 41,8%. Siswa sebaiknya memiliki motivasi yang tinggi dalam kegiatan

ekstrakurikuler pramuka, dikarenakan tujuan pembelajaran mandiri menggunakan

e-book tidak akan tercapai jika minat belajar siswa rendah, sedangkan guru lebih

membuka wawasan teknologi dan memanfaatkannya sebagai media dalam kegiatan

pelatihan dan pembelajaran pramuka.

Page 7: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

vii

PRAKATA

Bismillaahirrahmaanirrahiim, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga skripsi

dengan judul “Pengembangan Buku Elektronik (E-Book) untuk Pembelajaran

Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di SMK Negeri 11 Semarang” dapat terselesaikan

dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan. Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi S1 di Universitas

Negeri Semarang;

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah telah memberikan izin dan rekomendasi

penelitian;

3. Drs. Sugeng Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan yang telah memberikan telah memberikan izin dan kemudahan

administrasi dalam penyusunan skripsi ini;

4. Dr. Yuli Utanto, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing I yang dengan sabar

memberikan bimbingan, arahan, peringatan, dan masukan terhadap

penyusunan skripsi ini hingga selesai;

5. Dr. Kustiono, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang dengan sabar memberikan

bimbingan, arahan, peringatan, dan masukan terhadap penyusunan skripsi ini

hingga selesai;

Page 8: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

viii

6. Bapak dan Ibu dosen jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah

memberikan ilmu pengetahuan selama perkuliahan;

7. Drs. H. Samiran, M.T., Kepala Sekolah SMK Negeri 11 Semarang yang telah

memberikan izin penelitian;

8. Bapak Ghanis Putra Widhanarto, M.Pd dan Ibu Sony Zulfikasari, M.Pd. yang

telah memberikan bimbingan sebagai ahli media pembelajaran dalam

penelitian;

9. Bapak Sujinarto, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Slamet, S.Pd. Ketua Gugus Depan

dan Pembina Pramuka yang telah memberikan bimbingan dan arahan sebagai

ahli materi pembelajaran dalam penelitian;

10. Muhammad Hamrowi, S.Si., M.Kom. Ketua jurusan Multimedia SMK Negeri

11 Semarang yang tak henti-hentinya memberikan dukungan moril serta

membantu kelancaran dalam penelitian;

11. Siswa siswi Kelas 10 jurusan Multimedia 2 SMK Neegeri 11 Semarang atas

partisipasi dan kerjasamanya dalam kelancaran penelitian;

12. Teman-teman Teknologi Pendidikan 2013 khususnya Ali, Mubashiro, Aida,

Linda, Afi, Puji, Tina, Ratih, Khairul, Albir, Hadi, Diwan, Niam, Fuad, Toriq

yang telah membantu dan mendukung penulis;

13. Alvin Adji, Naufal Agassy, Y. Revandi sebagai sahabat segaligus sebagai

saudara yang saling mendoakan dan memberikan dukungan moril kepada

penulis;

14. Y. Revandi, Rokhim, Fahmi, Fian, Kharis, Nurul, Yono, Kholik, Iwan yang

telah menjadi sahabat kos sekaligus saudara bagi penulis;

Page 9: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

ix

15. Segenap pihak yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian penulisan ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semuanya. Demi perbaikan untuk penulis, saran dan kritik yang membangun akan

penulis terima dengan senang hati. Sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat

bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Semarang, Oktober 2017

Peneliti

Page 10: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................ Error! Bookmark not defined.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

PRAKATA ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 17

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 17

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

1.5 Penegasan Istilah ...................................................................................... 8

1.6 Spesifikasi Produk .................................................................................. 10

1.7 Batasan Pengembangan .......................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 13

2.1 Definisi Teknologi Pendidikan ............................................................... 13

2.2 Kawasan Teknologi Pendidikan ............................................................. 13

Page 11: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

xi

2.3 E-Book dan Terapannya dalam Kawasan Teknologi Pendidikan .......... 16

2.4 Media Pembelajaran ............................................................................... 17

2.5 E-Book (Buku Elektronik) ..................................................................... 24

2.6 Perangkat Lunak Pendukung Pengembangan ........................................ 29

2.7 Ekstrakurikuler Pramuka ........................................................................ 31

2.8 Kerangka Berpikir .................................................................................. 39

2.9 Hipotesis ................................................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 42

3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 42

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 44

3.3 Model Pengembangan ............................................................................ 44

3.4 Prosedur Penelitian ................................................................................. 48

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 52

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................ 59

3.7 Teknik Analisis Data .............................................................................. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 72

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 72

4.2 Pembahasan ............................................................................................ 83

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 104

5.1 Simpulan ............................................................................................... 104

5.2 Saran ..................................................................................................... 105

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 106

LAMPIRAN ........................................................................................................ 111

Page 12: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3. 1 Range Persentase dan Kriteria Klasifikasi Kelayakan Ahli Media...... 67

Tabel 3. 2 Range Persentase dan Kriteria Klasifikasi Kelayakan Ahli Materi ..... 69

Tabel 3. 3 Range Persentase dan Kriteria Klasifikasi Kelayakan Angket

Tanggapan ............................................................................................ 70

Tabel 4. 1 Studi Pustaka dan Studi Lapangan ....................................................... 73

Tabel 4. 2 Analisis Kebutuhan .............................................................................. 74

Tabel 4. 3 Hasil Desain E-Book Pramuka ............................................................ 75

Tabel 4. 4 Hasil Validasi Ahli Materi ................................................................... 78

Tabel 4. 5 Hasil Validasi Ahli Media.................................................................... 79

Tabel 4. 6 Hasil Revisi E-Book Pramuka ............................................................. 80

Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest ........................................................ 81

Tabel 4. 8 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest ....................................................... 82

Tabel 4. 9 Hasil Angket Tanggapan Siswa ........................................................... 82

Tabel 4. 10 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest dan Posttest.................................. 83

Page 13: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2. 1 Definisi Teknologi Pendidikan, AECT 2004 ................................... 14

Gambar 2. 2 Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran ....................................... 21

Gambar 2. 3 Posisi Media Pembelajaran .............................................................. 24

Gambar 2. 4 Disain Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan dalam

Konteks Kurikulum 2013. ................................................................ 34

Gambar 2. 5 Kerangka Berpikir ............................................................................ 41

Gambar 3. 1 Langkah-langkah Model Pengembangan ADDIE ............................ 44

Gambar 3. 2 Langkah-langkah Model R&D ......................................................... 45

Gambar 3. 3 Model Pengembangan 4-D Thigarajan ............................................ 46

Gambar 3. 4 Bagan Alur Pengembangan Model ADDIE ..................................... 49

Gambar 3. 5 Desain One Group Pretest-Postest ................................................... 52

Gambar 4. 1 Bagan Persentase Hasil Uji Kelayakan ............................................ 90

Gambar 4. 2 Tampilan Revisi Bendera Gerakan Pramuka ................................... 91

Gambar 4. 3 Tampilan Revisi Materi Dasadarma ................................................. 91

Gambar 4. 4 Tampilan Revisi menghapus Bahasa Inggris Trisatya dan dasadarma.

......................................................................................................... 92

Gambar 4. 5 Tampilan Revisi Merubah Kata “Pekan” Menjadi “Pakaian” ......... 92

Gambar 4. 6 Tampilan Revisi Menghapus Ukuran Setangan Leher yang Salah. . 93

Gambar 4. 7 Tampilan Revisi Menghapus Materi Tongkat Dan Permainan. ....... 93

Gambar 4. 8 Tampilan Revisi MUSRAN. ............................................................ 94

Gambar 4. 9 Tampilan Revisi Tanda Baca Diakhir Pernyataan. .......................... 94

Page 14: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

xiv

Gambar 4. 10 Tampilan Revisi Menambahkan Daftar Referensi. ........................ 95

Gambar 4. 11 Tampilan Revisi Setting Sampul dengan Informasi yang Jelas. .... 95

Gambar 4. 12 Tampilan Revisi Materi Menjadi Lebih Sederhana. ...................... 96

Gambar 4. 13 Tampilan Revisi File Audio, Layout dan Sajian Teks. .................. 96

Gambar 4. 14 Tampilan Revisi Menambahkan Style Glosarium dan Referensi. . 97

Gambar 4. 15 Tampilan Revisi Tampilan Video Sesuai dengan Materi............... 97

Gambar 4. 16 Tampilan Revisi Menambahkan Petunjuk Penggunaan. ................ 98

Gambar 4. 17 Tampilan Revisi Penyelasaian Masalah. ........................................ 98

Gambar 4. 18 Persentase Hasil Nilai Pretest ......................................................... 99

Gambar 4. 19 Persentase Hasil Nilai Posttest. .................................................... 100

Gambar 4. 20 Diagram Rentang Peningkatan Pretest Posttest ........................... 100

Gambar 4. 21 Bagan Persentase Hasil Angket Tanggapan Siswa ...................... 101

Gambar 4. 22 Tampilan Hasil Produk Akhir ...................................................... 103

Page 15: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Soal Tes Pramuka ........................................................................... 112

Lampiran 2. Program dan Jadual Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka ................ 117

Lampiran 3. Rencana Persiapan Mengajar (RPM) ............................................. 120

Lampiran 4. Presensi Pretest ............................................................................... 125

Lampiran 5. Presensi Posttest ............................................................................. 126

Lampiran 6. Kisi-kisi Instrumen Validasi untuk Ahli Materi ............................. 127

Lampiran 7. Instrumen Angket Ahli Materi ....................................................... 128

Lampiran 8. Kisi-kisi Instrumen Validasi untuk Ahli Media ............................. 131

Lampiran 9. Instrumen Angket Ahli Media ........................................................ 132

Lampiran 10. Lembar Expert Judgement ............................................................ 136

Lampiran 11. Angket Tanggapan untuk Siswa ................................................... 137

Lampiran 12. Hasil Penilaian Ahli Media 1........................................................ 140

Lampiran 13. Lembar Expert Judgement Ahli Media 1 ..................................... 143

Lampiran 14. Hasil Penilaian Ahli Media 2........................................................ 144

Lampiran 15. Lembar Expert Judgement Ahli Media 2 ..................................... 147

Lampiran 16. Hasil Penilaian Ahli Materi 1 ....................................................... 148

Lampiran 17. Lembar Expert Judgement Ahli Materi 1 ..................................... 151

Lampiran 18. Hasil Penilaian Ahli Materi 2 ....................................................... 152

Lampiran 19. Lembar Expert Judgement Ahli Materi 2 ..................................... 155

Lampiran 20. Angket Tanggapan Siswa 1 .......................................................... 156

Lampiran 21. Angket Tanggapan Siswa 2 .......................................................... 158

Page 16: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

xvi

Lampiran 22. Jawaban Pretest dan Posttest Siswa 1 ........................................... 160

Lampiran 23. Jawaban Pretest dan Posttest Siswa 2 ........................................... 162

Lampiran 24. Surat Telah Melaksanakan Penelitian........................................... 164

Lampiran 25. Hasil Pretest .................................................................................. 165

Lampiran 26. Hasil Posttest ................................................................................ 166

Lampiran 27. Hasil Tanggapan Siswa (Quisionare) ........................................... 167

Lampiran 28. Perhitungan Paired Sample T Test ............................................... 168

Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian ................................................................ 169

Page 17: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Praja Muda Karana disingkat Pramuka, yang berarti rakyat muda yang senang

bekerja/berkarya. Pramuka adalah sebuah organisasi yang merupakan wadah proses

pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Dalam dunia

Internasional, Pramuka disebut dengan istilah "Kepanduan" (Boy Scout). Gerakan

pramuka selaku penyelenggara pendidikan Kepramukaan mempunyai peran besar

dalam pembentukan kepribadian generasi muda sehingga memiliki pengendalian

diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan

perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Gerakan Pramuka yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua,

tanpa membedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakan

kepramukaan melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma

Pramuka. Lebih jelasnya ketentuan umum gerakan Pramuka sebagaimana tersirat

dalam UU RI Nomor 12 Tahun 2010 Pasal 1 sebagai berikut :

(a) Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk

menyelenggarakan pendidikan kepramukaan; (b) Pramuka adalah warga

negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta

mengamalkan Satya Darma Pramuka; (c) Kepramukaan adalah segala aspek

yang berkaitan dengan Pramuka; (d) Pendidikan Kepramukaan adalah

proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia

pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

Melalui kegiatan kepramukaan pada sekolah berfungsi untuk mendukung

perkembangan personal melalui potensi, dan pembentukan karakter dan sekaligus

Page 18: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

2

melatih kepemimpinan. Fungsi sosial kegiatan Kepramukaan yaitu untuk

mengembangkan kemampuan dan rasa tanggungjawab dalam praktek keterampilan

sosial, nilai moral dan nilai sosial. Selain itu juga fungsi rekreatif yaitu kegiatan

ekstrakurikuler yang menggembirakan, dan menyenangkan. Kegiatan

Kepramukaan juga berfungsi untuk menanamkan nilai karakter peserta didik, Nilai

karakter yang bisa dikembangkan adalah nilai religius, kejujuran, toleransi, disipiln,

kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,

cinta tanah air, menghargai prestasi orang lain, cinta damai, bersahabat dan

komunikatif, peduli lingkungan, suka membaca, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Tujuan dari gerakan Pramuka mengacu pada Permendikbud 81A Tahun 2013,

tujuan kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan di satuan pendidikan adalah untuk

meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik dan untuk

mengembangkan bakat, minat dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan

manusia seutuhnya. Berdasarkan tujuan tersebut ada tiga kemampuan yang dicapai

siswa/siswi yakni, kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Tujuan tersebut dapat dicapai dengan, kegiatan–kegiatan melalui di

lingkungan sekolah (intramural) dan di luar sekolah (ekstramural) sebagai upaya

memperkuat proses pembentukan karakter bangsa yang berbudi pekerti luhur sesuai

dengan nilai dan moral Pancasila. Pendidikan Kepramukaan dinilai sangat penting.

Pendidikan Kepramukaan akan timbul rasa memiliki, saling tolong menolong,

mencintai tanah air dan mencintai alam. Karenanya kementerian pendidikan dan

kebudayaan mewajibkan setiap sekolah melaksanakan ekstrakurikuler pendidikan

Kepramukaan.

Page 19: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

3

Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan

ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) dan

pendidikan menengah (SMA/MA dan SMK/MAK). Pelaksanaannya dapat bekerja

sama dengan Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang. Oleh karena itu pendidikan

Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler wajib merupakan program kegiatan yang

harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi

tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikutinya.

Pengelolaan pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler

wajib pada satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan tanggung jawab

kepala sekolah dengan pelaksana pembina Pramuka. Pembina Pramuka adalah

Guru kelas/Guru mata pelajaran yang telah memperoleh sertifikat paling rendah

kursus mahir dasar atau Pembina Pramuka yang bukan guru kelas/guru mata

pelajaran. Guru kelas/guru mata pelajaran yang melaksanakan tugas tambahan

sebagai Pembina Pramuka dihitung sebagai bagian dari pemenuhan beban kerja

guru dengan beban kerja paling banyak 2 jam pelajaran per minggu.

SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki kinerja unggul, akses besar, dan

efektif dalam mengelola institusi sebagai model, acuan, dan pemberdaya sekolah

binaan yang dapat dijadikan rujukan bagi sekolah-sekolah menengah kejuruan di

sekitarnya. Berdasarkan smkn1-tuban.sch.id, ada enam fokus program SMK

Rujukan, yaitu: (1) peningkatan layanan SMK, (2) peningkatan manajemen

sekolah, (3) peningkatan kualitas proses pembelajaran, (4) peningkatan sarana dan

prasarana, (5) peningkatan lulusan SMK dan, (6) pembinaan SMK sebagai pusat

pelatihan. Keenam fokus tersebut dituangkan dalam SDP (School Development

Page 20: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

4

Plan). Menurut smkn1-tuban.sch.id, pendekatan yang digunakan dalam SDP

berupa paradigma baru dalam perencanaan program pengembangan SMK, antara

lain: (1) program pengembangan yang diusulkan harus berbasis kinerja

(performance based activity) yaitu menempatkan implikasi pengembangan pada

peningkatan mutu pendidikan sebagai capaian utama dibandingkan dengan

investasi (bangunan atau peralatan yang dibutuhkan), (2) mempertimbangkan

efisiensi dan keefektifan pemanfaatan dana dengan mengukur pencapaian sasaran

dengan indikator kinerja, (3) melaksanakan monitoring dan evaluasi untuk menjaga

akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan program, (4) mempertimbangkan

keberlanjutan program pengembangan yang telah dianggap berhasil selama 4 tahun

mendatang.

Melalui Surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 705/D5.2/KP/2016 tertanggal 8 April 2016 tentang Penetapan

Sekolah yang Berpotensi Untuk Dikembangkan Menjadi SMK Rujukan. SMK

Negeri 11 Semarang adalah salah satu SMK yang ditunjuk sebagai SMK Rujukan

di Kota Semarang. Selain sebagai sekolah rujukan, SMK Negeri 11 Semarang

termasuk dalam kelompok Eks SMK SBI INVEST (Sekolah Bertaraf Internasional

– Indonesian Vocational Education Strengtening) atau dengan kata lain merupakan

salah satu SMK MODEL di Jawa Tengah. Di SMK Negeri 11 Semarang

pembelajaran pramuka dilakukan satu jam setiap Minggunya, hari Kamis untuk

kelas X, hari Jum’at untuk kelas 11 dan kelas 12, dengan waktu belajar hanya satu

jam, pemberian materi dan pengaruh sikap terhadap siswa kurang maksimal.

Page 21: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

5

Sebagai teknolog pendidikan seperti yang diungkapkan Miarso (2005: 458),

menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan

untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang

disengaja, bertujuan, dan terkendali. Seorang teknolog pendidikan perlu hadir untuk

memberikan inovasi pembelajaran yang efektif dan efesien dengam menghadirkan

media interaktif. Sehingga dengan kurangnya waktu belajar siswa di sekolah dapat

diberikan solusi yakni sebuah media belajar alternatif, media pembelajaran buku

elektronik (E-Book).

Selain daripada itu, Sanjaya dan Restiyowati (2012), menyatakan bahwa: E-

Book adalah buku teks yang dikonversi menjadi format digital, dimana E-Book

berfungsi sebagai lingkungan belajar yang memiliki aplikasi yang mengandung

database multimedia dengan berbagai sumber daya instruksional yang menyimpan

presentasi multimedia tentang topik dalam sebuah buku. Buku elektronik berisikan

informasi digital yang juga dapat berwujud teks, gambar, animasi bahkan video.

Contoh alat elektronik: komputer, gadget, handphone dan perangkat lainnya. E-

Book ini berupa file dengan format bermacam-macam, ada yang berupa pdf

(portable document format) yang dapat dibuka dengan program Acrobat Reader

atau sejenisnya. Ada juga yang dengan bentuk format html, yang dapat dibuka

dengan browsing atau internet eksplorer secara offline. Ada juga yang berbentuk

format exe yang dikonvert menjadi apk.

Page 22: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

6

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, timbul gagasan dan inovasi,

penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang Pengembangan E-Book

untuk pembelajaran ekstrakurikuler wajib Pramuka di SMK Negeri 11 Semarang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka diperoleh

beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengembangan Buku Elektronik (E-Book) untuk

pembelajaran ekstrakurikuler wajib Pramuka di SMK Negeri 11 Semarang?

2. Bagaimanakah implementasi Buku Elektronik (E-Book) untuk pembelajaran

ekstrakurikuler wajib Pramuka di SMK Negeri 11 Semarang?

3. Bagaimanakah keefektifan Buku Elektronik (E-Book) untuk pembelajaran

ekstrakurikuler wajib Pramuka di SMK Negeri 11 Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tidak ada kegiatan tanpa tujuan, begitu juga dengan penelitian ini. Adapun

tujuanya yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui pengembangan Buku Elektronik (E-Book) untuk pembelajaran

ekstrakurikuler wajib Pramuka di SMK Negeri 11 Semarang.

2. Mengimplementasikan Buku Elektronik (E-Book) untuk pembelajaran

ekstrakurikuler wajib Pramuka di SMK Negeri 11 Semarang.

3. Menguji keefektifan Buku Elektronik (E-Book) untuk pembelajaran

ekstrakurikuler wajib Pramuka dalam upaya meningkatkan kualitas

Page 23: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

7

pembinaan/pelatihan kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler Pramuka di

SMK Negeri 11 Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dan praktis sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat

mengefektifkan waktu pelatihan/pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar,

menambah pilihan media pembelajaran interaktif baru dan dapat menambah

wacana baru tentang pengembangan media pembelajaran yang bermanfaat dalam

proses pembelajaran ekstrakurikuler wajib Pramuka di SMK Negeri 11 Semarang

dan perkembangan dunia pendidikan pada umumnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan pengetahuan

yang diperoleh selama peneliti menimba ilmu di bangku perkuliahan terhadap

masalah yang dihadapi di dunia pendidikan secara nyata.

1.4.2.1 Bagi Peneliti

Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan pengetahuan

yang diperoleh selama peneliti menimba ilmu di bangku perkuliahan terhadap

masalah yang dihadapi di dunia pendidikan secara nyata.

Page 24: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

8

1.4.2.2 Bagi Sekolah

Diharapkan dengan adanya hasil dari penelitian ini dapat menjadi salah satu

hal yang positif untuk kemajuan dan alternatif media pembelajaran yang baru.

1.4.2.3 Bagi Pemerintah

Membantu pemerintah khususnya dinas pendidikan dan gerakan Pramuka

dalam mengembangkan media pembelajaran yang inovatif dan sebagai solusi dalam

memberikan media dan konten pembelajaran yang interaktif.

1.4.2.4 Bagi Program Studi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan masukan bagi

pihak jurusan dalam upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa program studi

Teknologi Pendidikan.

1.5 Penegasan Istilah

Seiring dengan kemampuan penulis yang terbatas dan untuk menghindari

terjadi kesalahan pengertian, penafsiran judul dan pelebaran pokok dari tujuan

dalam skripsi ini, penulis merasa perlu membuat batasan yang mempelajari dan

mempertegas istilah yang digunakan tersebut, yaitu :

1.5.1 Pengembangan E-Book

Buku elektronik (E-Book) sebagai bentuk elektronik dari sebuah buku

dengan fitur mirip seperti buku cetak tradisional dengan fitur digital yang dapat

membantu pembaca seperti video, animasi, dan suara Korat dan Shamir dalam

Moody (2010). Sedangkan menurut Sanjaya dan Restiyowati (2012), menyatakan

bahwa: E-Book adalah buku teks yang dikonversi menjadi format digital, dimana

Page 25: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

9

E-Book berfungsi sebagai lingkungan belajar yang memiliki aplikasi yang

mengandung database multimedia dengan berbagai sumber daya instruksional yang

menyimpan presentasi multimedia tentang topik dalam sebuah buku.

1.5.2 Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat yang mampu membantu proses belajar

mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna yang di sampaikan, sehingga

dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna (Kustandi

dan Sutjipto, 2013 : 8). Korat dan Shamir dalam Moody (2010) mendefinisikan

buku elektronik (E-Book) sebagai bentuk elektronik dari sebuah buku dengan fitur

mirip seperti buku cetak tradisional dengan fitur digital yang dapat membantu

pembaca seperti video, animasi, dan suara. E-Book bisa merupakan versi digital

dari buku yang sudah ada, namun tidak jarang juga sebuah buku diterbitkan hanya

dalam bentuk digital.

1.5.3 Ekstrakurikuler Pramuka

Ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang berada diluar program yang

tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan diluar jam mata pelajaran wajib, jadi siswa

diberi kebebasan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler yang diminatinya Alwi

(2002:291). Menurut Depag RI (2004:45), yang dimaksud kegiatan

Kepramukaan adalah kegiatan ekstrakurikuler yang ditujukan untuk melatih

dan membidik siswa melalui berbagai bentuk latihan yang berorientasi pada

Page 26: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

10

ketahanan hidup (survival of live), pembentukan kepribadian yang luhur, jiwa

sosial dan solidaritas kemanusiaan.

1.6 Spesifikasi Produk

Dalam penelitian pengembangan ini, diharapkan akan ada sebuah E-Book

dibuat dengan aplikasi Exe-Learning untuk ekstrakurikuler Pramuka yang layak

digunakan dalam proses pembelajaran. Spesifikasi produk yang diharapkan dalam

penelitian ini adalah:

1.6.1 Materi, Materi meliputi materi pembelajaran pramuka untuk kelas X

SMA/SMK atau sederajat.

1.6.2 Produk nantinya akan dipakai oleh:

1.6.2.1 Siswa, merupakan sasaran utama dari pengguna E-Book yang

dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: (1) dapat mempelajari

teks materi, (2) melihat video pembelajaran terkait materi.

1.6.2.2 Pembina Pramuka, pembina bisa menjadikan E-Book ini sebagai

salah satu sumber referensi dalam pembelajaran.

1.6.3 Gambar, Audio dan Video adalah sebagai menunjang agar E-Book menjadi

lebih menarik, sehingga minat siswa untuk belajar menjadi menigkat. Selain

itu gambar, audio dan video juga dibutuhkan untuk meningkatkan daya

ingat siswa terhadap materi yang dipelajari. Format gambar yang di-upload

berupa jpg. sedangkan untuk audio, format yang dapat di-upload

diantaranya berupa, MP3 dan lain-lain. Untuk video dapat di-upload dengan

format 3gp/flv.

Page 27: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

11

1.7 Batasan Pengembangan

Mengingat akan kemampuan penulis yang terbatas untuk menghindari

adanya penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah dari tujuan dan lebih

terarah maka dilakukan pembatasan masalah yaitu media yang dibuat ditujukan

untuk siswa SMK Negeri 11 Semarang kelas X, pembuatan produk menggunakan

Exe-Learning, dan proses pengembangannya menggunakan metode penelitian dan

pengembangan dengan model pengembangan ADDIE.

Menurut Sugiyono (2009:407) metode penelitian dan pengembangan

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan

menguji keefektifan produk tertentu. Untuk dapat menghasilkan suatu produk perlu

dilakukannya analisis kebutuhan terlebih dahulu dan untuk menguji keefektifan

produk penelitian perlu dilakukannya penelitian. Sehingga metode penelitian ini

dapat bersifat longitudinal.

Model pengembangan ADDIE dipilih karena model ini sering digunakan

untuk mengembangkan pendekatan sistematis untuk pengembangan intruksional.

ADDIE mencakup lima aspek yaitu Analyze (analisis), Design (perancangan),

Development (pengembangan), Implementation (penerapan), dan Evaluation

(penilaian). Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) untuk

merancang sistem pembelajaran.

Tahapan pertama dalam model ADDIE yaitu analisis, peneliti menganalisis

kebutuhan sebelum mengembangkan produk, setelah analisis kebutuan didapat

selanjutnya tahap Desain yang akan dikembangkan, baru selanjutnya Development

Page 28: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

12

secara maksimal sebelum diterapkan, setelah tahapan Implementation atau

penerapan maka tahap terakhir yaitu Evaluasi produk, akankan sudah sesuai dengan

tujuan atau belum sehingga dapat disempurnakan lagi.

Page 29: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Teknologi Pendidikan

AECT (2004), telah mengemukakan definisi teknologi pendidikan yang

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia bahwa Teknologi Pendidikan adalah studi

dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja

dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses teknologi yang sesuai

dan sumber daya (Januszewski & Molenda, 2008). Definisi ini mengandung

beberapa kata kunci di antaranya studi, etika praktek, fasilitasi, pembelajaran,

peningkatan, penciptaan, pemanfaatan, pengelolaan, teknologi, proses, dan sumber

daya.

2.2 Kawasan Teknologi Pendidikan

Pada definisi Teknologi Pendidikan menurut AECT (2004) dalam Molenda

(2008), mengandung beberapa kata kunci, yaitu: Study (studi) merupakan

pemahaman teoritis yang diperlukan dalam praktek teknologi pendidikan untuk

konstruksi dan perbaikan pengetahuan melalui penelitian dan refleksi praktek

pembelajaran. Etichal Practice (etika praktek) mengacu pada standar etika praktis

sebagaimana yang didefinisikan oleh Komite Etika AECT tentang apa saja yang

harus dilakukan oleh praktisi Teknologi Pendidikan. Berikut adalah gambar definisi

teknologi menurut AECT 2004:

Page 30: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

14

Gambar 2. 1 Definisi Teknologi Pendidikan, AECT 2004

Sumber: Molenda (2008)

Studi merupakan pemahaman teoritis, sebagaimana dalam praktek teknologi

pendidikan memerlukan konstruksi dan perbaikan pengetahuan yang berkelanjutan

melalui penelitian dan refleksi praktek, yang tercakup dalam istilah studi. Dalam

hal ini, studi diartikan sebagai pengumpulan informasi dan analisis diluar konsepsi

penelitian tradisional, termasuk didalamnya penelitian kuantitatif dan kualitatif

serta berbagai macam bentuk disiplin penelitian seperti pengungkapan teori,

analisis filosofis, penyelidikan historis, proyek perkembangan, analisis kesalahan,

analisis sistem dan evaluasi.

Penelitian telah menjadi generator ide-ide baru serta merupakan sebuah

proses evaluatif untuk membantu memperbaiki praktik. Penelitian dapat

dilaksanakan dengan berdasarkan pada berbagai gagasan metodologi maupun

perbandingan teori.

Penelitian dalam teknologi pendidikan telah berkembang dari usaha

penyelidikan untuk membuktikan bahwa media dan teknologi merupakan

perangkat efektif untuk pengajaran, penyelidikan dilakukan untuk memeriksa

Penciptaan Proses

Dan Sumber

Pengelolaan

Pemanfaatan

Fasilitas Pembelajaran Dan

Peningkatan Kinerja

Praktek Studi

Page 31: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

15

aplikasi yang sesuai digunakan baik dalam proses maupun teknologi untuk

meningkatkan pembelajaran.

Elemen yang kedua yaitu etika praktek, mengacu kepada standar etika

praktis sebagaimana didefinisikan oleh AECT secara aktif mendefinisikan bahasan

standar etis dan menyajikan contoh kasus didalamnya untuk didiskusikan dan

dipahami serta penerapan urusan etis dalam praktik.

Perhatian terbaru dalam masyarakat dalam hal penggunaan media secara

etis berkenaan dengan properti intelektual telah disampaikan oleh komite AECT

dalam bidang teknologi pendidikan. Etika praktik sesuatu yang esensial untuk

kesuksesan profesional dimana tanpa adanya perhatian terhadap etika, sukses tidak

akan mungkin tercapai.

Elemen yang ketiga yaitu fasilitas pembelajaran. Pergeseran paradigma ke-

arah kepemilikan dan tanggung jawab pembelajar yang lebih besar telah merubah

peran teknologi dari pengontrol menjadi pemfasilitasi pembelajaran. Fasilitas

Pembelajaran mencangkup pula desain lingkungan, pengorganisasian sumber, dan

penyediaan peralatan. Kegiatan belajar dapat dilaksanakan secara tatap muka

maupun lingkungan virtual seperti pembelajaran jarak jauh.

Elemen yang empat peningkatan kinerja. Peningkatan Kinerja berkenaan

dengan perbaikan produk, yang menyebabkan pembelajaran lebih efektif,

perubahan dalam kapabilitas, yang membawa dampak pada aplikasi dunia nyata.

Penjelasan di atas merupakan penjabaran dari masing-masing elemen kunci

definisi teknologi pendidikan menurut AECT tahun 2004. Definisi teknologi

pendidikan yang dikeluarkan tahun 2004 ini mencakup fungsi-fungsi penting,

Page 32: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

16

meliputi: penciptaan, penggunaan, dan pengelolaan. Fungsi-fungsi ini sangat

penting dalam aktivitas desain dan pengembangan bahan serta program

pembelajaran yang merupakan aktivitas inti dalam bidang teknologi pendidikan.

2.3 E-Book dan Terapannya dalam Kawasan Teknologi Pendidikan

Teknologi pembelajaran baik sebagai disiplin ilmu, program studi maupun

profesi terus mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan teknologi

pembelajaran yang pesat ini dengan mengambil empat ciri utama, yaitu: (1)

menerapkan pendekatan sistem, (2) menggunakan sumber belajar seluas mungkin,

(3) bertujuan meningkatkan kualitas belajar manusia, dan (4) berorientasi pada

kegiatan instruksional individual (Suparman, 2004:30-31). Sedangkan menurut

Miarso (2004:201) perkembangan ini pada gilirannya merangsang dan memperkuat

perkembangan profesi dalam bidang teknologi pembelajaran.

Pengembangan E-Book (Buku Elektronik) merupakan bagian dari kawasan

creating dan using. Dalam kawasan creating, seorang teknolog pendidikan akan

menganalisis masalah yang ada dalam pembelajaran untuk membuat sebuah media

pembelajran. Pemilihan media E-Book adalah untuk menyampaikan materi secara

detail dan tidak terbatas waktu. Dalam bukunya, Sanjaya dan Restiyowati (2012),

menyatakan bahwa: E-Book adalah buku teks yang dikonversi menjadi format

digital, dimana E-Book berfungsi sebagai lingkungan belajar yang memiliki

aplikasi yang mengandung database multimedia dengan berbagai sumber daya

instruksional yang menyimpan presentasi multimedia tentang topik dalam sebuah

buku. Dalam pengembangannya E-Book telah banyak perubahan menjadi lebih

interaktif, yang kemudian disebut E-Book interaktif. Dengan menggunakan media

Page 33: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

17

interaktif seperti E-Book memungkinkan kegiatan pembelajaran berpusat pada

siswa dan memberikan interaksi antara siswa dengan E-Book (Zhang, 2005).

Setelah membuat media yang sesuai kebutuhan, seorang teknolog harus

mengimplementasikan media tersebut dalam sebuah proses pembelajaran. Disinilah

teknolog akan memasuki kawasan using. Kawasan using yang berarti

menggunakan, mengharuskan teknolog untuk menggunakan media ini dalam

pembelajaran. Tak hanya menggunakannya, teknolog haruslah menguji kevalidan

dan keefektifan media tersebut. Setelah itu barulah media yang telah dibuat dapat

dipublikasi untuk digunakan secara masal.

2.4 Media Pembelajaran

2.4.1 Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin, medium yang secara harfiah berarti

‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Atau dengan kata lain media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan

(Sanjaya, 2012:65).

Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education

and Communication Technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai

segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan

pesan/informasi.

Media juga dikatakan sebagai perantara manusia, menurut Hamidjojo

(dalam Azhar, 2003:4) menjelaskan bahwa “media adalah sebagai semua bentuk

perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide,

Page 34: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

18

gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan

itu sampai kepada penerima dengan baik”.

Pengertian media menurut Suparman (2001:187) adalah alat yang

digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima

pesan. Pengirim dan penerima pesan itu dapat berbentuk orang atau lembaga,

sedangkan media tersebut dapat berupa alat-alat elektronik, gambar, buku, dan

sebagainya. Sedangkan menurut Smaldino, Lowther, dan Russell (2008:372)

menyatakan bahwa:“medium, a means of communication. Derived from the latin

medium (“between”), the term refers to anything that carries information between

a source and a receiver". Media merupakan sebuah komunikasi. Yang melibatkan

antara sumber dan penerima.

Konsep lain tentang media juga diungkapkan oleh Gerlach dan Ely dalam

(Arsyad, 2009:3) yang mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis

besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Dari uraian diatas disimpulkan bahwa media merupakan sarana komunikasi

dalam penyampaian pesan/informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan

sehingga mudah diterima dan dicerna dengan baik.

2.4.2 Pengertian Media Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran terdapat dua aktivitas yang berlangsung, belajar

dan mengajar. Banyak cara untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran,

salah satunya yaitu guru serta siswa harus banyak berinteraksi dengan sumber

belajar (Kamsinah, 2008). Media dikatakan sebagai alat komunikasi yang efektif,

Page 35: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

19

Hamalik (1980:23) menyatakan bahwa ”media pembelajaran adalah alat, metode

dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah”. Penekanan definisi ini adalah ”efektifitas” komunikasi dan interaksi

dalam suatu proses belajar mengajar, Media pembelajaran adalah komponen

integral (satu kesatuan) dari sistem pembelajaran. Menurut Razak et al (2012) yang

menyatakan bahwa pembelajaran efektif dapat tercapai apabila:

(1) Siswa termotivasi dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang

diikutinya, (2) Siswa menyadari akan kemajuan dan kelebihan yang

dimilikinya, (3) Siswa mengalami kemajuan prestasi belajar dari hasil yang

dicapai sebelumnya, (4) Siswa memiliki rasa tanggung jawab serta

berperan aktif di sekolah dan lingkungannya, (5) Siswa terlibat aktif dalam

pembelajaran serta menunjukan peningkatan prestasi, dan (6) Siswa

diperlakukan secara adil dan dihormati.

Adapun media pembelajaran sebagai alat kegiatan belajar, menurut

Latuheru dalam Suryani dan Agung (2012:137) menyatakan bahwa media

pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi pendidikan antara guru

dan siswa berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Dari pendapat di atas

disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik

sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disajikan

diharapkan dapat meningkatkaan minat dan motivasi siswa. Dengan begitu, maka

kompetensi dan tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan baik. Seperti yang

disampaikan oleh Miarso (2005:458) bahwa media pembelajaran adalah segala

Page 36: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

20

sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.

2.4.3 Fungsi Media Pembelajaran

Jika dilihat dari proses pembelajaran yang menempatkan media

pembelajaran sebagai proses komunikasi, maka fungsi media adalah pembawa

informasi dari sumber ke penerima. Sedangkan metode adalah prosedur untuk

membantu peserta didik dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai

tujuan pembelajaran.

Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan

pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.

Rowntree dalam Sihkabuden (2005) mengemukakan enam fungsi media, yaitu: (1)

membangkitkan motivasi belajar, (2) mengulang apa yang telah dipelajari,

(3) menyediakan stimulus belajar, (4) mengaktifkan respon murid, (5) memberikan

umpan balik dengan segera, (6) menggalakkan latihan yang serasi.

Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton (1985:28), dapat

memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,

kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (1) memotivasi

minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi. Untuk

memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik

drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan

merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak. Pencapaian tujuan ini akan

mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.

Page 37: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

21

Secara keseluruhan menurut, McKnow dalam (Sihkabuden, 2005:19) media

terdiri dari fungsi yaitu Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya

dengan media pembelajaran yang sebelumnya abstrak menjadi kongkret,

pembelajaran yang sebelumnya teoritis menjadi fungsional praktis.

Membangkitkan motivasi belajar, memperjelas penyajian pesan dan informasi.

Memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu.

Fungsi media pembelajaran dapat di perjelas degan bagan sebagai berikut:

Gambar 2. 2 Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran

Sumber: Daryanto (2013)

2.4.4 Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum, manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi

antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Menurut Harjanto (dalam Suryani, 2012:156), manfaat media pembelajaran adalah:

(1) memperjelas sajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata-katanya tetapi

tidak tau maksudnya), (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra, (3)

dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat

mengatasi sifat pasif siswa, (4) dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap

suatu masalah.

Guru Siswa PESAN MEDIA

METODE

Page 38: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

22

Ada beberapa manfaat dari media pembelajaran, menurut Arsyad (2009: 17-

18) menyatakan bahwa manfaat media pembelajaran di dalam proses pembelajaran

adalah sebagai berikut:

(1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.

(2) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera

seperti: (a) objek yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas

dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model, (b)

objek yang terlalu kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film, atau gambar,

(c) kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat ditampilkan kembali

melalui rekaman film, video, film bingkai, foto, maupun secara verbal, (d)

objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan

secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer, (e) objek

yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikakan dengan

model, diagram, dll, (f) konsep yang terlalu luas seperti peristiwa alam yakni

terjadinya letusan gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain, dapat

divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.

(3) Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang

lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan memungkinkan siswa

untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

(4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan

terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan.

Page 39: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

23

Adapun kegunaan media pembelajaran, Miarso (2007:458-460)

mengemukakan kegunaan media dalam pembelajaran: (1) media mampu

memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak, sehingga otak dapat

berfungsi secara optimal, (2) media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang

dimiliki oleh siswa, (3) media dapat melampaui batas ruang kelas, (4) media

memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya, (5)

media menghasilkan keseragaman pengamatan, (6) media membangkitkan

keinginan dan minat baru, (7) media membangkitkan motivasi dan merangsang

untuk belajar, (8) media memberikan pengalaman yang integral/meyeluruh dari

sesuatu yang konkret maupun abstrak, (9) media memberikan kesempatan kepada

siswa untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang

ditentukan sendiri, (10) media mampu meningkatkan kemampuan new literacy

yaitu kemampuan untuk membedakan dan menafsirkan objek, tindakan, dan

lambang yang tampak, baik yang alami maupun buatan manusia, yang terdapat

dalam lingkungannya, (11) media mampu meningkatkan efek sosialisasi, (12)

media dapat menigkatkan kemampuan ekspresi diri pengajar maupun siswa.

2.4.5 Posisi Media Pembelajaran

Selayaknya pembelajaran secara umum, diyakini merupakan suatu sistem

yang di dalamnya terkandung berbagai komponen yang saling terkait satu sama lain

dan berpengaruh terhadap rangsang pada sasaran pembelajaran untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Menurut pernyataan bahwa proses pembelajaran

merupakan proses komunikasi dan juga merupakan suatu sistem, maka dapat

disepakati bahwa posisi media pembelajaran merupakan komponen dari sistem

Page 40: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

24

pembelajaran. Dapat dibayangkan, tanpa media maka komunikasi tidak mungkin

dapat terjadi, demikian pula proses pembelajaran juga tidak akan dapat berlangsung

tanpa adanya media pembelajaran.

Berdasarkan wawasan bahwa proses pembelajaran adalah proses

komunikasi, demikian pula bahwa proses pembelajaran adalah suatu sistem, maka

posisi media pembelajaran adalah sebagai komponen sistem pembelajaran

(Ibrahim,dkk, 2000:4). Jadi bisa dikatakan bahwa media pembelajaran adalah

sebuah sarana penyampaian informasi atau suatu ilmu dari sumber belajar ke

peserta didik. Berikut adalah bagan posisi media pembelajaran sebagai komponen

komunikasi:

Gambar 2. 3 Posisi Media Pembelajaran

Sumber: Daryanto (2013)

2.5 E-Book (Buku Elektronik)

2.5.1 Pengertian E-Book

E-book dalam Bahasa Indonesia merupakan buku elektronik atau buku

digital. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan

teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat

Sumber Pengalaman Penerima Pengalaman

IDE MEDIA PENAFSIRAN KODE

IDE

DIMENGERTI PENGKODEAN

UMPAN BALIK

GANGGUAN

Page 41: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

25

berwujud teks atau gambar. Singkatnya, E-Book adalah versi digital dari sebuah

buku. Sebagai salah satu sarana pendukung konsep E-Learning, E-Book tetap harus

memenuhi syarat buku ajar sesuai ketentuan Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP). Menurut Shiratuddin (2003), E-Book didefinisikan sebagai berikut:

E-book atau electronic book adalah buku teks yang dikonversi menjadi

format digital, e-book juga memiliki pengertian sebagai lingkungan belajar

yang memiliki aplikasi yang mengandung database multimedia sumber

daya instru-ksional yang menyimpan presentasi multimedia tentang topik

dalam sebuah buku.

Adapun definisi lain tentang E-Book yakni Korat dan Shamir dalam Moody

(2010) mendefinisikan bahwa buku elektronik (E-Book) sebagai bentuk elektronik

dari sebuah buku dengan fitur mirip seperti buku cetak tradisional dengan fitur

digital yang dapat membantu pembaca seperti video, animasi, dan suara. Sedangkan

menurut Sanjaya dan Restiyowati (2012), menyatakan bahwa: E-Book adalah buku

teks yang dikonversi menjadi format digital, dimana E-Book berfungsi sebagai

lingkungan belajar yang memiliki aplikasi yang mengandung database multimedia

dengan berbagai sumber daya instruksional yang menyimpan presentasi multimedia

tentang topik dalam sebuah buku.

Dalam pengembangannya E-Book telah banyak perubahan menjadi lebih

interaktif, yang kemudian disebut E-Book interaktif. Dengan menggunakan media

interaktif seperti E-Book memungkinkan kegiatan pembelajaran berpusat pada

siswa dan memberikan interaksi antara siswa dengan E-Book (Zhang, 2005).

Page 42: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

26

2.5.2 Fungsi E-Book

E-Book difungsikan sebagai media belajar yang dapat meningkatkan

produktivitas belajar dan sebagai alat bantu pendidik dalam mengefektifkan dan

mengefisienkan waktu pembelajaran.

Berdasarkan yang disampaiakan Fatah (2015) melalui kompasiana.com

beberapa fungsi E-Book sebagai media belajar yaitu dapat meningkatkan

produktivitas belajar. Proses pembelajaran tidak lepas kaitannya dengan sumber

belajar yang berupa buku-buku bacaan seperti E-Book. E-Book juga sebagai

referensi yang tidak terbatas, jadi tidak terpaku pada satu sumber belajar. E-Book

membantu pendidik dalam mengefektifkan dan mengefisienkan waktu

pembelajaran. Pendidik repot jika harus membawa banyak buku bacaan dalam

bentuk fisiknya yang berat.

E-Book yang berupa data digital sangat mudah untuk dibawa dalam banyak

file, sehingga pendidik tidak kehabisan bahan belajar untuk peserta didik. E-Book

dapat mengurangi beban pendidik dalam menyajikan informasi, informasi yang

diberikan melalui E-Book lebih konkret dan memungkinkan pembelajaran besifat

individual sebab tidak tergantung pada informasi yang diberikan pendidik, peserta

didik dapat belajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat dan minatnya,

pembelajaran lebih terarah, dapat memberikan pengetahuan langsung hasil dari

membaca, memungkinkan pemberian informasi yang lebih luas kepada

pesertadidik.

Berdasarkan palukomputer.com fungsi E-Book seperti buku-buku lainnya,

di mana fungsi utamanya adalah sebagai media pembelajaran (untuk mencari ilmu

Page 43: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

27

dari E-Book atau berbagi ilmu ke E-Book). Anda bisa mendapatkan banyak sekali

ilmu-ilmu dari E-Book yang telah dibuat oleh banyak orang. Dan E-Book tersebut

bahkan ada yang dibagikan secara gratis dengan berbagai jenis E-Book.

2.5.3 Tujuan E-Book

Perangkat pembelajaran yang telah mengacu pada pembelajaran terpadu

yang mendukung guru dan siswa, salah satunya yaitu dengan mengembangkan

bahan ajar E-Book Pramana, Dkk (2014). Konsep E-Book atau buku digital

sekarang hadir di masyarakat dengan berbagai alternatif media. Mulai dari E-Book

berbasis cakram (CD), Website, Hingga aplikasi (app) Hasyim, N dan Ali, M

(2015).

Fungsi E-Book dapat mengurangi beban pendidik dalam menyajikan

informasi dan memungkinkan pembelajaran bersifat individual serta pemberian

informasi yang lebih luas kepada peserta didik.

Media E-Book ini diharapkan dapat mengurangi kejenuhan siswa sehingga

lebih bersemangat dalam belajar (Achmad, 2015). Beberapa tujuan pengembangan

buku digital: (1) memberikan kesempatan bagi pembuat konten untuk lebih mudah

berbagi informasi dengan cara yang lebih menarik dan interaktif, (2) melindungi

informasi yang disimpan berbeda dengan buku cetak dapat rusak, basah ataupun

hilang, (3) mempermudah proses memahami materi ajar.

2.5.4 Manfaat E-Book

Berdasarkan yang disampaiakan Fatah (2015) melalui kompasiana.com

mengemukakan manfaat E-book jika dilihat dari bentuk fisiknya yang berupa data

Page 44: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

28

digital yaitu ukuran fisik kecil karena dapat disimpan dalam penyimpanan data

seperti flashdisk dan lain-lain. E-Book juga tidak lapuk layaknya buku biasa, format

digital bertahan sepanjang masa dengan format yang tidak berubah. E-book juga

media belajar yang interaktif dalam penyampaian informasi karena dapat

ditampilkan ilustrasi multimedia. Manfaat media E-Book ini diharapkan akan

memotivasi siswa untuk belajar mandiri, kreatif, efektif dan efisien (Achmad,

2015).

Ada banyak keuntungan dan manfaat dalam proses operasional E-Book,

Menurut Haris (2011) ada beberapa keuntungan dan manfaat jika menulis,

membuat, dan mempublikasikan E-Book, diantaranya adalah: (1) ukuran fisik kecil

Karena E-Book memiliki format digital, dia dapat disimpan dalam penyimpanan

data (Harddisk, CD, USB), (2) mudah dibawa, beberapa buku dalam format E-Book

dapat dibawa dengan mudah, baik melalui cakram DVD, USB, dan media

penyimpanan lainnya, (3) tidak lapuk, E-Book tidak akan menjadi lapuk seperti

layaknya buku biasa. Format digital dari E-Book dapat bertahan sepanjang masa

dengan kualitas yang tidak berubah, (4) mudah diproses, isi dari E-Book dapat

dilacak atau dijelajahi dengan mudah dan cepat, (5) dapat dibaca oleh orang yang

tidak mampu/tidak bisa membaca. Hal ini dikarenakan format E-book dapat

diproses oleh komputer, isinya dapat dibacakan oleh sebuah komputer, (6) mudah

digandakan, penggandaan atau copying E-Book sangat mudah dan murah. Untuk

membuat ribuan salinan dari E-Book dapat dilakukan dengan murah, mudah dan

cepat, sementara untuk mencetak ribuan buku membutuhkan biaya yang sangat

mahal dan waktu yang tidak sebentar, (7) mudah dalam pendistribusian,

Page 45: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

29

pendistribusian dapat menggunakan media seperti internet. Pengiriman E-Book

dari Amerika ke Indonesia dapat dilakukan dalam periode menit. Buku langsung

dapat dibaca pada saat itu juga, (8) interaktif, E-Book mampu menyampaikan

informasi yang interaktif bagi pembacanya, (9) kecepatan publikasi, rata-rata buku

memerlukan waktu 1-3 bulan untuk terbit dan dijual di pasaran, namun E-Book

hanya memerlukan waktu beberapa jam saja.

E-Book memanfaatkan kemajuan teknologi untuk didayagunakan dalam

pembelajaran. E-Book yang dibuat, akan bisa disimpan dalam perangkat elektronik

seperti HP, laptop, ataupun ipad, sehingga siswa bisa membawa materi pelajaran

keman-mana tanpa merasa terberatkan dan dapat dibaca kapan saja dan dimana

saja, dalam kata lain E-Book lebih fleksibel jika dibandingkan dengan buku cetak.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah media pembelajaran berupa E-

Book, dapat meningkatkan motivasi siswa, dan layak digunakan sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ekstrakurikuler wajib

Pramuka di SMK Negeri 11 Semarang.

2.6 Perangkat Lunak Pendukung Pengembangan

2.6.1 eXeLearning XHTML editor (eXe)

eXe merupakan salah satu program aplikasi opensource yang dipergunakan

untuk pembuatan bahan ajar berbasis E-Learning. Bahan ajar yang disusun dengan

eXe, tersusun secara hierarki yang benar mencakup topik, section dan unit. Susunan

yang demikian akan memudahkan mahasiswa untuk lebih memahami materi

perkuliahan. Dalam eXe juga dapat dibuat soal dengan tipe pilihan ganda, jawaban

singkat, benar-salah dan kuis sehingga dapat dipergunakan untuk uji kompetensi

Page 46: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

30

mahasiswa (Warjana, 2008). Adapun manfaat dari penggunaan E-Learning dalam

pembelajaran antara lain: (1) menghemat waktu proses belajar, (2) peserta didik

menjadi mandiri dalam mendapatkan pengetahuan, (3) menghemat biaya

pendidikan, (4) menjangkau daerah yang secara geografis terpencil.

Pengertian lain tentang eXe Learning, menurut (Rohmani, 2013) eXe

Learning editor XHTML adalah media yang memudahkan pengajar dan akademisi,

dalam mendisain, mengembangkan dan publishing kontent pembelajaran

berbasiskan web tanpa diperlukan keahlian dalam penulisan HTML, XML atau

program aplikasi pembuatan web.

2.6.2 Apache Cordova

Apache Cordova (dulunya adalah PhoneGap) adalah framework

pengembangan aplikasi mobile yang awalnya dibuat oleh perusahaan bernama

Nitobi. Pada tahun 2011 kemudian Adobe System membeli perusahaan tersebut,

dan menyerahkan pengembangan open sourcenya kepada Apache Software

Foundation dengan nama baru Apache Cordova. Apache Cordova memungkinkan

pengembang untuk membuat aplikasi mobile dengan menggunakan CSS3, HTML5

dan JavaScript daripada menggunakan API yang spesifik untuk masing-masing

platform seperti Java untuk Android, Swift untuk iOS dan C# untuk Windows

Phone. Dengan satu kode sumber yang sama, Apache Cordova dapat membungkus

aplikasi agar dapat berjalan di banyak jenis device (Haryanto, 2016).

Apache Cordova sendiri berisikan satu set API perangkat yang

memungkinkan developer dapat melakukan pengembangan aplikasi mobile dengan

mengakses fungsi asli perangkat mobile seperti kamera maupun akselerometer

Page 47: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

31

dengan menggunakan JavaScript. Selain itu, dengan kombinasi dari UI framework

seperti JQuery Mobile, Dojo Mobile, atau Sencha Touch ini memungkinkan

developer dapat mengembangkan aplikasi di perangkat mobile hanya menggunakan

HTML, CSS, dan JavaScript (Putra, 2015).

2.7 Ekstrakurikuler Pramuka

2.7.1 Konsep Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Kegiatan ekstrakurikuler biasa digunakan sebagai wadah pembinaan peserta

didik untuk mengikuti kegiatan diluar jam pelajaran yang diinginkanya atau sesuai

dengan minat yang dimilikinya. Melalui bimbingan dan pelatih guru, dapat

memberikan sifat positif bagi kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta

didik. Kegiatan ekstrakurikuler yang diminati oleh siswa diharapkan dapat

mengasah kreatifitas dan mengembangkan potensi, minat dan bakat siswa. Menurut

Alwi (2002:291), ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang berada diluar program

yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan

siswa. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan diluar jam mata pelajaran wajib, jadi

siswa diberi kebebasan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler yang diminatinya.

Mengenai tujuan kegiatan dalam ekstrakurikuler dijelaskan menurut

Suryosubroto (1997:272) kegiatan ekstrakurikuler mempunyai tujuan sebagai

berikut: (1) kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, (2) mengembangkan bakat dan minat siswa

dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif,

(3) dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran

dengan pelajaran lain. Sedangkan menurut Sutisna (1989:69) tujuan ekstrakurikuler

Page 48: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

32

terbagi menjadi tiga, yaitu tujuan yang bersifat individual, tujuan yang bersifat

sosial dan tujuan sivic dan etis.

Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler, Noor (2012:76) mengungkapkan

pendapatnya mengenai prinsip dari kegiatan ekstrakurikuler, yaitu: (1) individual,

yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat, dan minat

peserta didik masing-masing, (2) pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler

yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara suka rela peserta didik, (3)

keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut

keikutsertaan peserta didik secara penuh, (4) menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan

ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan peserta didik, (5)

etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat

peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil, (6) pemanfaatan sosial, yaitu

prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakn untuk kepentingan masyarakat.

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan non

formal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang di laksanakan di

Indonesia. Menurut Soedarsono (1992:17), kata Pramuka merupakan rangkaian

dari tiga kata yaitu Pra yang merupakan singkatan dari Praja yang berarti rakyat

atau warga negara, Muadalah singkatan dari Muda, yang berarti belum dewasa

dan Ka, yang merupakan singkatan dari Karana yang artinya adalah perbuatan,

penghasilan, pertunjukan, aksi, tindakan, upacara, perusahaan, alat, pengertian,

badan, pesawat. Dengan demikian gerakan Pramuka berarti : gerakan rakyat atau

warga negara yang masih muda (belum dewasa = pemuda) yang sanggup dan

mampu berkarya. Menurut Aqib, dkk (2011:81), Gerakan Pramuka adalah

Page 49: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

33

gerakan pendidikan kaum muda yang menyelenggarakan Kepramukaan dengan

dukungan dan bimbingan anggota dewasa. Sebagai gerakan pendidikan, usaha

gerakan pramuka tidak lepas dari pola dasar pendidikan nasional dan

merupakan salah satu sarana pendidikan, disamping sarana pendidikan yang lain

(keluarga, sekolah, kelompok sebaya, lingkungan kerja dan masyarakat).

Menurut Depag RI (2004:45), yang dimaksud kegiatan Kepramukaan

adalah kegiatan ekstrakurikuler yang ditujukan untuk melatih dan membidik

siswa melalui berbagai bentuk latihan yang berorientasi pada ketahanan hidup

(survival of live), pembentukan kepribadian yang luhur, jiwa sosial dan

solidaritas kemanusiaan. Menurut Rahmat (2010:10), Kepramukaan pada

hakekatnya adalah: (1) suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang

menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggungjawab orang dewasa,

(2) yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan di luar

lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka, (3) dengan menggunakan

prinsip dasar dan metode Kepramukaan.

Berikut adalah disain ekstrakurikuler wajib pendidikan Kepramukaan dalam

konteks Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan

capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-1, KI-2, dan

ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten dan koheren

dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan.

Page 50: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

34

Gambar 2. 4 Disain Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan dalam Konteks

Kurikulum 2013.

Sumber: Kemendikbud Badan Penelitian dan Pengembangan (2014)

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, yang dimaksud Kepramukaan

adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan

keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,

praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar Kepramukaan dan

metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan

budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang

disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan

bangsa Indonesia.

2.7.2 Scoupe Pembelajaran/Pelatihan kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Secara konstitusional, pendidikan

nasional: “...berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Page 51: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

35

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. (Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).

2.7.2.1 Alokasi Waktu

Kegiatan ekstrakurikuler sebuah program pendidikan yang alokasi

waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan

perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu

disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan

pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan

peserta didik yang berbeda, seperti perbedaan rasaakan nilai moral dan sikap,

kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler

peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi,

bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan

potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.

Model pelaksanaan ekstrakurikuler wajib Kepramukaan dalam kurikulum

2013. Seiring dengan diberlakukannya kurikulum 2013, Kepramukaan (latihan

pramuka) ditetapkan menjadi ekstrakurikuler wajib di tingkat Sekolah Dasar

(SD/MI), SMP dan MTs, serta SMA, MA, dan SMK. Sebagai ekstrakurikuler wajib,

Kepramukaan harus diikuti oleh seluruh peserta didik dalam sekolah tersebut.

Page 52: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

36

Karenanya, pelaksanaan Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib dalam

kurikulum 2013 diorganisasikan dalam model-model tertentu.

Penetapan Kepramukaan sebagai ekstrakulrikuler wajib di tingkat

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah adalah Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan

Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan

pendidikan menengah. Dalam Permen ini salah satunya mengatur tentang

pengorganisasian model pelaksanaan ekstrakurikuler Kepramukaan pada

kurikulum 2013. Adapun ekstrakurikuler wajib Kepramukaan dilaksanakan dengan

menggunakan tiga model yaitu berikut :

a. Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan

pendidikan dengan menerapkan sistem Blok yakni, bentuk kegiatan pendidikan

kepramukaan yang dilaksanakan pada awal peserta didik masuk di satuan

pendidikan. Dibawah ini adalah karakteristik dari Model Blok:

1. Diikuti oleh seluruh siswa.

2. Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.

3. Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan didalam Masa Pengenalan

Lingkungan Sekolah (MPLS).

4. Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK

dilaksanakan selama 36 Jam.

5. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.

Page 53: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

37

6. Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina

Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu

Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).

b. Selain dari model diatas adapun Model Aktualisasi, Model Aktualisasi

merupakan kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang

dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan secara

rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal. Berikut adalah karakteristiknya:

1. Diikuti oleh seluruh siswa.

2. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.

3. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.

4. Kegiatan aktualisasi merupakan kegiatan latihan ekstrakurikuler Pramuka.

c. Sedangkan model yang terkahir yakni Model Reguler, berikut adalah

karakteristiknya:

1. Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di

dalam Gugus Depan.

2. Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.

Dengan ketiga model tersebut, SMK Negeri 11 Semarang menggunakan

semua model, baik model aktualisasi, model Blok, dan model reguler, dasar dari

penggunaan ketiga model tersebut adalah Permendikbud No.63 Tahun 2014.

2.7.2.2 Cakupan Materi

Dalam Kurikulum 2013, pendidikan Kepramukaan ditetapkan sebagai

kegiatan ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan

Page 54: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

38

Kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang secara sistemik diperankan

sebagai wahana penguatan psikologis-sosial-kultural (reinfocement) perwujudan

sikap dan keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis koheren

dengan pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan Kepramukaan.

Dengan demikian pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI 1), Sikap Sosial (KI

2), dan Keterampilan (K3) memperoleh penguatan bermakna (meaningfull

learning) melalui fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan Kepramukaan di

lingkungan satuan pendidikan.

2.7.2.3 Muatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013

Sesuai dengan landasan filosofis dan kerangka dasarnya, Kurikulum 2013,

memiliki karakteristik mengandung muatan sikap spiritual, sikap sosial, dan

keterampilan yang sangat signifikan. Muatan sikap dan keterampilan dikemas

secara generik dalam KI-1, KI-2, dan KI-4. Masing-masing muatan sikap dan

keterampilan dalam kurikulum 2013 adalah: (1) beriman, (2) kebhinneka-

tunggalikaan, (3) toleransi, (4) kebersamaan, (5) syukur, (6) disiplin, (7) tanggung-

jawab, (8) percaya diri, (9) berani, (10) cinta tanah air, (11) pemaaf, (12) jujur, (13)

kesatria, (14) rela berkorban, (15) teladan, (16) sadar kewajiban dan hak, (17)

demokratis, (18) cakap, (19) peduli, (20) santun kritis, (21) sopan, (22) cekatan,

(23) peka, (24) tanggap, (25) komunikatif, (26) mandiri, (27) cermat, (28) taat

aturan, (29) rasa ingin tahu, (30) pantang menyerah, (31) berpikir logis, (32) kreatif,

(33) inovatif, (34) produktif, (35) menghargai, (36) ilmiah, (37) tekun, (38) hati-

hati, (39) terbuka, (40) bijaksana, (41) bersahaja, (42) rasa kebangsaan, (43) estetis,

Page 55: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

39

(44) gotong-royong, (45) partisipatif, (46) imajinatif, (47) citra diri, (48) sadar

bahaya, (49) kerjasama, (50) sadar, (51) berbagi, (52) sportif, dan (53) cinta tradisi.

2.7.2.4 Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan

Muatan nilai sikap dan kecakapan pendidikan Kepramukaan yang

terkandung dan dikembangkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah: (1)

keimanan kepada Tuhan YME, (2) ketakwaan kepada Tuhan YME, (3) kecintaan

pada alam, (4) kecintaan kepada sesama manusia, (5) kecintaan kepada tanah air

Indonesia, (6) kecintaan kepada bangsa Indonesia, (7) kedisiplinan, (8) keberanian,

(9) kesetiaan, (10) tolong menolong bertanggungjawab, (11) dapat dipercaya, (12)

jernih dalam berpikir, (13) jernih dalam berkata, (14) jernih dalam berbuat, (15)

hemat, (16) cermat, (17) bersahaja, (18) rajin, dan (19) terampil.

2.8 Kerangka Berpikir

Perkembangan zaman dan teknologi merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi perilaku peserta didik dalam belajar. Peserta didik tanpa disadari

sudah ikut menjadi digital native, yaitu generasi yang hidup di zaman digital dimana

mereka bisa dengan mudah mendapatkan informasi dan kemudahan lainnya melalui

media digital, diantaranya melalui perangkat gadget dan perangkat komputer.

bahkan tidak sedikit siswa yang menggunakan smartphone namun pada

kenyataannya alat komunikasi ini lebih banyak digunakan untuk jejaring sosial dari

pada untuk keperluan pembelajaran.

Sisi lain proses pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga peserta

didik kurang terlibat secara aktif, baik fisik maupun mental secara baik yang

Page 56: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

40

berpengaruh kepada kegairahan dan semangat belajar serta rasa percaya diri siswa.

Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui sistem pembelajaran aktif yang

dikembangkan oleh guru. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran dua

arah, dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa serta siswa dengan siswa

(Kidwell, 2010). Di SMK Negeri 11 Semarang pembelajaran pramuka dilakukan

satu jam setiap Minggunya, hari Kamis untuk kelas X, hari Jum’at untuk kelas XI

dan kelas XII, dengan waktu belajar hanya satu jam, pemberian materi dan

pengaruh sikap terhadap siswa kurang maksimal..

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan dan dirancang sebuah

media pembelajaran yang diharapkan mampu mengatasi kedua permasalahan

tersebut. Salah satu media yang bisa dirancang adalah Electronic Book (E-Book).

E-Book diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bagi siswa untuk

mempelajari kembali materi yang sudah mereka dapatkan melalui pembina

disekolah tanpa harus membawa buku kemana-mana. Materi pelajaran cukup

disimpan siswa dalam smartphone maupun perangkat elektronik digital lainnya.

Hal ini diharapkan mampu menumbuhkan motivasi dan partisipasi belajar serta

meningkatkan pelatihan/pembelajaran siswa.

Page 57: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

41

Kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan dalam skema berikut:

Gambar 2. 5 Kerangka Berpikir

2.9 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan

Sugiyono (2013:96). Penelitian ini menggunakan hipotesis diskriptif yang pada

dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan

dengan satu sampel. Dalam pengujian ini variabel penelitianya bersifat mandiri,

oleh karena itu hipotesis penelitian tidak terbetuk perbandingan atau hubungan dua

variabel atau lebih.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

𝐻𝑎 : Penggunaan E-Book dapat meningkatkan kualitas pembinaan/pelatihan

kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler Pramuka.

𝐻0 : Penggunaan E-Book tidak dapat meningkatkan kualitas pembinaan/pelatihan

kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler Pramuka.

Pembelajaran Pramuka di

SMK N 11 Semarang saat ini:

1. Perkembangan teknologi

mempengaruhi perilaku

peserta didik.

2. Pembelajaran pramuka

kelas X masih mengajar

dengan cara konvensional

3. Jam pelajaran hanya 1 jam

dirasa kurang untuk

memahami materi.

Pengembangan media

pembelajaran E-Book

pada ekstrakurikuler

pramuka, berisi materi

dan video

Efektivitas

media E-Book

untuk

meningkatkan

sikap peserta

didik

Tidak

Uji coba produk

Revisi

Produk akhir

Ya

Page 58: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

104

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengembangan buku elektronik (E-Book) untuk pembelajaran ekstrakurikuler

wajib pramuka di SMK Negeri 11 Semarang telah sesuai dengan permasalahan

dan analisis kebutuhan yang ada.

2. Pengembangan buku elektronik (E-Book) untuk pembelajaran ekstrakurikuler

wajib pramuka di SMK Negeri 11 Semarang dinyatakan sangat layak untuk

digunakan dalam pembelajaran dengan melalui tahap analisis kebutuhan,

perancangan produk, pengembangan produk, implementasi produk dan evaluasi

produk (model ADDIE). Dikatakan layak berdasarkan hasil angket tanggapan

siswa/siswi dengan rata-rata 74% (baik), hasil validasi ahli materi dan validasi

media dengan persentase masing-masing 86% (sangat layak) dan 88,5% (sangat

layak).

3. Pengembangan buku elektronik (E-Book) untuk pembelajaran ekstrakurikuler

wajib pramuka di SMK Negeri 11 Semarang dinyatakan efektif dilihat dari

peningkatan nilai pretest dan posttest yang melampaui Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan persentase peningkatan 41,8% dengan demikian

dikatakan efektif karena peningkatannya >25%.

Page 59: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

105

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka disarankan:

1. Perlunya pengembangan lebih lanjut dari E-Book dengan memperkecil ukuran

file dan bisa digunakan pada perangkat iphone.

2. Dalam pelatihan dan pembelajaran, pembina pramuka memanfaatkan

perkembangan teknologi dengan memanfaatkan E-Book sebagai media dan

sumber belajar.

3. Direkomendasikan untuk bidang penyusunan E-Book agar dapat menambahkan

menu tes SKU dan SKK.

Page 60: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

106

Daftar Pustaka

AECT. 2004. “The Definition of Educational Technology”. http://

ocw.metu.edu.tr/file.php/118/molenda_definition.pdf. (diunduh pada hari

Senin, 27 Februari 2017).

Alwi, Hasan dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Aqib, Zainal dan Sujak. 2011. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Jakarta:

Gaung Persada Press.

Arif, S. S. dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakaeta: Bumi Aksara

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi).

Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka

Cipta.

Borg, W.R. dan Gall, M.D. 1983. Educational Research: An Introduction. New

York: Longman.

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran, Peranya Sangat Penting dalam Mencapai

Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Depag RI. 2004. Kegiatan Ekstrakulikuler Pendidikan Agama Islam pada Sekolah

Umum dan Madrasah. Jakarta: Departemen Agama RI.

Djojosuroto, Kinayati dan M.L.A. Sumaryati. 2000. Prinsip-prinsip Dasar

Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung: Nuansa Cendikia.

Endang, Mulyatiningsih. 2013. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Page 61: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

107

Fatah, Arjun. 2015. Peran E-book dalam Pembelajaran. http://www.kompasiana.

com/arjun_fatah_amitha/peran–e–book-dalam-pembelajaran_550fd75381

3311b62cbc6800. (diakses pada hari Jum’at 05 Mei 2017, pukul. 22.37).

Fauzi, Achmad. 2015. “Pengembangan Media Pembelajaran E-Book pada Materi

Jenis dan Karakteristik Bahan Baja Kelas X TGB SMK Negeri 1

Mojokerto”. Pendidikan Teknik Bangunan, Vol. 01, No. 01/JKPTB/15, Hal.

148 – 151.

Hamalik, Umar. 1980. Media Pendidikan. Bandung: Transito.

Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif : Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal

dan Laporan Penelitian. Malang: UMM PRESS.

Haris, D. 2011. Panduan Lengkap E-book: Strategi Pembuatan dan Pemasaran E-

Book. Yogyakarta. Cakrawala.

Haryanto, Toni. 2016. Membuat Aplikasi Android Berbasis HTML5 dengan

Cordova.https://www.codepolitan.com/membuat-aplikasi-android-berbasis

-html5-cordova. (diakses pada hari Selasa, 10 Mei 2017, pukul. 18.10).

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hasyim, N dan Ali, M. 2015. “Inventarisasi Cerita Rakyat dari Kabupaten Demak

Melalui Aplikasi buku Digital (E-Book) Interaktif”. Jurnal Desain

Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 01, No. 02.

Ibrahim, dkk. 2000. Media Pembelajaran Bahan Sajian Program Pendidikan Akta

Mengajar. Malang: Depdiknas, Universitas Negeri Malang, FIP.

Januszewki, Alan and Molenda, Michel. 2010. Educational Technology. New

York: Lawrence Erlbaurn.

Kamsinah. 2008. “Metode dalam Proses Pembelajaran: Studi Tentang Ragam dan

Implementasinya”. Jurnal Pendidikan, 11(1): 101-114

Kemp dan Dayton (1985:28) dalam kutipan Arsyad (2002) Media Pembelajaran.

Jakarta: Raja Garfindo Perasada.

Kidwell CFL. 2010. “The impact of student engagement on learning: the critical

10th EPC for California”. Journal Assoc California. Sch Adm: 1-5.

Kustandi, Cecep dan Sujipto, Bambang. 2013. Media pembelajaran. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Page 62: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

108

Mardalis. 2008. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara.

Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada

Media.

Miarso, Yusufhadi. 2005. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:

Kencana.

Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:

Kencana.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitaian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda Karya

Moody, A. K. 2010. “Using Electronic Book in the Classroom to Enhance

Emergent Literacy Skills in Young Children”. Journal of Literacy and

Technology, 11 (4): 22-52.

Muljono. P & Djaali. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:

Grasindo.

Noor, Rohinah. M. 2012. Mengembangkan Karakter Anak Secara Efektif di

Sekolah dan di Rumah. Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri.

Permendikbud 81a Tahun 2013, tentang Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kepramukaan di Satuan Pendidikan. Jakarta: Mendikbud RI.

Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014, tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai

Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah. Jakarta: Mendikbud RI.

Permendikbud Nomor 705/D5.2/KP/2016, tentang Penetapan Sekolah yang

Berpotensi untuk Dikembangkan Menjadi SMK Rujukan. Jakarta:

Mendikbud RI.

Pramana, Wenang D dan Novi, Ratna D. 2014. “Pengembangan E-Book IPA

Terpadu Tema Suhu dan Pengukuran untuk Menumbuhkan Kemandirian

Belajar Siswa”. Unnes Science Education Journal, 3(3).

Putra, Adhitya Wibawa. 2015. Buat Aplikasi Mobile Multi-Platform Menggunakan

HTML5 dengan Apache Cordova. https://teknojurnal.com/buat-aplikasi-

mobile-multi-platform-enggunakan-html5-dengan-apache-cordova/.

(diakses pada hari Selasa, 10 Mei 2017, pukul. 18.50).

Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 63: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

109

Rahmat, Dimas PSAP. 2010. Buku Materi Pramuka Penegak. Purwodadi:

DRPSAP Turtle.

Razak AA, Connoly TM & Hainey. 2012. “Teachers’ view on the approach of

digital games-based learning within the curriculum for excellence”.

International Journal of Game-Based Learning. 2(1):33-51.

Rohmani, Nani. 2013. “Penyajian Teori Relativitas Khusus pada Pembelajaran

Jarak Jauh dengan Menggunakan Exelearning”. Jurnal Kementerian Agama

Balai Diklat Keagamaan Bandung.

Sanjaya, I. G. M. dan Restiyowati, I. 2012. “Pengembangan E-Book Interaktif pada

Materi Kimia Semester Genap Kelas XI SMA”. Unesa Jurnal of Chemical

Education, 1 (1): 130-135.

Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Bandung: Kencana.

Shiratuddin, N. 2003. “Ebook Technology and Its Potential Application in Distance

Education”. Journal of Digital Information, 3(4).

Sihkabuden, Setyosari Punaji. 2005. Media Pembelajaran. Malang : Elang Press.

Smaldino, Sharon E., Lowther , Deborah L., Russel, James D.. 2008. Instructional

Technology and Media for Learning (Ninth Edition). NJ: Pearson Education

Inc.

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

SMK 1 ditetapkan sebagai SMK Rujukan di Tuban. http://www.smkn1-

tuban.sch.id/home/readmore/15/smk-1-ditetapkan-sebagai-smk-rujukan-

di-tuban. (diakses pada hari Senin, 17 April 2017, pukul. 21.47).

Soedarsono, Mertoprawiro. 1992. Pembinaan Gerakan Pramuka dalam

Membangun Watak & Bangsa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sugiarta, Awandi Nopyan. 2007. Pengembangan Model Pengelolaan Program

Pembelajaran Kolaboratif untuk Kemandirian Anak Jalanan di Rumah

Singgah (Studi Terfokus di Rumah Singgak Kota Bekasi). Desertasi

tidak diterbitkan. Bandung: PPS UPI.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono, 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Page 64: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

110

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Suparman, M. Atwi. 2004. Desain Instruksional. Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka.

Suryani, Nunuk dan Agung, Leo. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogjakarta:

Ombak.

Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineksa

Cipta.

Sutisna, Oteng. 1989. Administrasi Pendidikan (Dasar Teoritis untuk Praktek

Profesional). Bandung: Angkasa.

Tegeh, I M. dan I M. Kirna. 2010. Metode Penenlitian Pengembangan Pendidikan.

Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

UU RI Nomor 12 Tahun 2010 Pasal 1, tentang Ketentuan Umum Gerakan

Pramuka. Jakarta: UU RI.

Warjana dan Abdul Razaq. 2009. Membuat Bahan Ajar Berbasis Web dengan eXe.

Jakarta: Elexmedia Komputindo.

Zhang, D. 2005. Interactive Multimedia-Best E-Learning: A Study of

Effectiveness. Am. J. Discover. Education, 19(3).

Page 65: PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK (E-BOOK) UNTUK …lib.unnes.ac.id/29659/1/1102413112.pdf · materi untuk pembina pramuka, pengefektifan pelatihan/pembelajaran bagi peserta ... pendidikan

173

Gambar 9. Siswa/siswi Mengerjakan Soal Posttest (2)