PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB...

119
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (Tesis) Oleh IFFA DIAN SANTIKA PROGRAM MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019

Transcript of PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB...

Page 1: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY

DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

(Tesis)

Oleh

IFFA DIAN SANTIKA

PROGRAM MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2019

Page 2: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY

DI SEKOLAH DASAR

Oleh

IFFA DIAN SANTIKA

Masalah dalam penelitian adalah penggunaan strategi pembelajaran yang

monoton,kurang efektifnya pegangan guru yang mendukung, kurangnya sarana dan

prasarana yang mendukung proses pembelajaran, guru kurang memperhatikan

pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik. Rendahnya kualitas proses belajar

mengajar tentu akan mempengaruhi hasil belajarpeserta didik.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar IPA dengan

meggunakan model pembelajaran Discovery dan mendiskripsikan efektivitas

produk bahan ajar IPA menggunakan model pembelajaran Discovery.Metode

penelitian ini menggunakan Research and Development. Alat pengumpul data

menggunakan test dan non test. Populasi penelitian 50 orang peserta

didik.Pengambilan sample menggunakan teknik sampling purposif sebanyak 20

orang peserta didik. Tempat penelitian SD N 3 dan MI Ma’arif NU 9 desa Taman

Fajar. Data dianalisis menggunakan N-Gain.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terwujudnya bahan ajar IPA

menggunakan model Discovery valid untuk kelas IV SD . Bahan ajar IPA

menggunakan model Discovery bermanfaat dan efektif digunakan dalam proses

pembelajaran dengan peningkatan nilai N-Gain sebesar 0,45141kategori sedang.

Kata kunci:Efektivitas, Bahan Ajar, Discovery.

Page 3: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF NATURAL SCIENCE TEACHING USING

DISCOVERY MODEL IN CLASS IVPRIMARY SCHOOL

By

IFFA DIAN SANTIKA

The problem in research is the use of learning strategiesMonotonous, less

effective grip teachers who support, lack of facilities and infrastructures that

support the learning process, teachers are less concerned with the initial

knowledge of the learners. The low quality of the teaching and learning process

will certainly affect learners ' learning outcomes.

This research aims to produce SCIENCE teaching materials by using

Discovery learning model and to describe the effectiveness of IPA's teaching

materials product with Discovery learning model. This method of research uses

Research and Development. Data Collector tool Using test and non test. The

research population is 50 learners. Sampling Techniques Purposif 20 learners.

Research place of SD N 3 and MI Ma'arif NU 9 Village of Taman Fajar. Data is

analyzed using N-Gain.

The results showed that the realization of SCIENCE teaching materials using

the Discovery model was valid for class IV SD. IPA's teaching materials using the

Discovery model are useful and effectively used in the learning process with an

increase of N-Gain value of 0.45141 medium category.

Keywords: effectiveness, teaching materials, Discovery.

Page 4: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY

DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh

IFFA DIAN SANTIKA

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Pasca Sarjana

Program Studi Magister Keguruan Guru SD

PROGRAM MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

TAHUN 2019

Page 5: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery
Page 6: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery
Page 7: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery
Page 8: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Purbolinggo Lampung Timur, pada

tanggal 10 Agustus1993. Penulis adalah puteri kedua dari

pasangan Bapak Drs. Hi. Nahrowi dan Ibu Hj. Siti Mar’atun.

Penulis telahmenyelesaikan pendidikan formal dimulai

sejak tahun 1998 di SD N 4 Taman Fajardan lulus pada tahun

2004. Kemudian penulis melanjutkan sekolah di MTS Darul A’mal pada tahun

2004 lulus pada tahun 2007. Selanjutnya penulis bersekolah di MA Darul A’mal

pada tahun 2007 kemudian lulus tahun 2010. Pada tahun yang sama, penulis

menempuh pendidikan Strata 1 di STAIN Jurai Siwo Metro dan dapat lulus tepat

waktu di tahun 2014.Melalui tes masuk program Pascasarjana Universitas

Lampung selanjutnya penulis mendaftarkan diri ke program tersebut pada tahun

2014 di semester genap. Sampai saat ini penulis masih menempuh pendidikan di

Program Pascasarjana Universitas Lampung Program Studi Magister Keguruan

Guru Sekolah Dasar.

Page 9: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

MOTO

Education is not learning of fact but the training of the mind to think

(Albert Einstein)

Page 10: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

PERSEMBAHAN

Karya Ini Ku Persembahkan Kepada:

Ayahanda Tercinta Drs. H. Nahrowi

Pelopor Semangat Serta Motivator Terbaik Dalam Perjalanan Hidup Penulis.

Ibunda Tercinta Hj. Siti Mar’atun Sholeha

Yang Tak Pernah Putus Berdoa Untuk Kesuksesan Penulis Serta Limpahan

Kasih Sayang Yang Tak Akan Pernah Terbalaskan.

Suamiku Tercinta Saiful Bahri

Yang Selalu Memberikan Dorongan Semangat Baik Jauh Maupun Dekat.

Putraku Tersayang M. Fatih Athaillah

Yang Selalu Ada Untuk Menghapus Rasa Lelah Bunda.

Mas Riski, Mbak Rina, Adek Zulfa, Adek Qonita

Yang Siap Siaga Membantu Penulis Ketika Sedang Mengerjakan Tugas.

Guru dan Dosen

Yang Telah Memberikan Bimbingan dan Ilmu Yang Sangat Berharga Melalui

Ketulusan Dan Kesabaran

Semua Sahabat Yang Tulus Menyayangiku Dengan Segala Kekuranganku,

Tpq Babussalam, Yayasan Pendidikan Al-Anshor yang Telah

Mengispirasi Penulis.

Almamaterku Tercinta MKGSD

“Universitas Lampung”

Page 11: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia, rahmat, serta

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang

berjudul “Pengembangan Bahan Ajar IPA Menggunakan Model Discovery Di

Kelas IV Sekolah Dasar”. Penyusuanan tesis ini merupakan salah satu syarat

untuk meraih gelar Magister Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

Peneliti menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan tesis ini masih terdapat

banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu peniliti dalam proses penulisan

tidak lepas dari bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Kemudian peneliti

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas

Lampung, yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan

di Pascasarjana Universitas Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd.,selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu PendidikanUniversitas Lampung yang telah memfasilitasi dan

memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Pascasarjana

Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Drs. Mustofa, M.A, Ph.D,selaku Direktur Pascasarjana

Universitas Lampung yang telah memfasilitasi dan memberikan kesempatan

untuk menempuh pendidikan di PascasarjanaUniversitas Lampung.

4. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP

Universitas Lampung yang telah memfasilitasi dan memberikan kesempatan

untuk menempuh pendidikan di PascasarjanaUniversitas Lampung.

5. Bapak Dr. AlbenAmbarita, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister

Keguruan Guru Sekolah Dasar sekaligus Dosen Penguji II yang telah

memberikan bimbingan dalam penyusunan tesis, serta saran dan motivasi

terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.

Page 12: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

6. Bapak Dr.Irawan Suntoro, M.S., selaku Dosen Penguji I yang telah

memberikan bimbingan dalam penyusunan tesis, serta saran dan motivasi

terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.

7. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dalam penyusunan tesis, serta saran dan motivasi

terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.

8. Bapak Dr. Arwin Surbakti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dalam penyususnan tesis, serta saran dan motivasi

terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.

9. Bapak/Ibu dosen dan staf karyawan Pascasarjana Universitas Lampung, yang

telah membantu dan memfasilitasi sampai tesis ini selesai.

10. Kepada keluargaku MKGSD angkatan 2014 semester genap, yang telah

memberikan bantuan, motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini.

.

Bandar Lampung, 27 Juni 2019

Peneliti,

Iffa Dian Santika

Page 13: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

xiii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xviii

I. PENDAHALUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 5

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

G. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 7

H. Spesifikasi Produk yang diharapkan ......................................................... 8

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Teori belajar ............................................................................................. 10

1. Teori belajar behavior ........................................................................ 10

2. Teori belajar konstruktivisme ............................................................ 10

3. Teori belajar kogitivisme .................................................................... 11

B. Bahan Ajar ............................................................................................... 12

1. Pengertian bahan ajar ........................................................................ 12

2. Jenis bahan ajar ................................................................................. 14

3. Unsur-unsur bahan ajar ...................................................................... 16

4. Langkah-langkah pengembangan bahan ajar ..................................... 18

5. Tujuan bahan ajar ............................................................................... 19

C. Efektivitas ............................................................................................... 20

1. Pengertian efektivitas ........................................................................ 20

2. Aspek-aspek efektifitas ..................................................................... 21

D. Hakikat Model Pembelajaran ................................................................... 22

1. Model pembelajaran discovery .......................................................... 23

2. Langkah-langkah pembelajaran discovery ........................................ 29

3. Kelamahan dan kelebihan pembelajaran discovery ........................... 34

E. Hasil Belajar ............................................................................................. 37

1. Pengertian belajar ............................................................................... 37

Page 14: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

xiv

2. Pengertian hasil belajar ...................................................................... 38

F. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ................................................................ 40

1. Pengetian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ......................................... 40

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .............................................. 41

G. Kajian Penelitian yang relevan ............................................................... 42

H. Kerangka Berfikir Penelitian ................................................................... 46

I. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 47

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 48

B. Desain Penelitian ....................................................................................... 50

C. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ......................................... 53

1. Definisi Konseptual ............................................................................ 53

2. Definisi Operasional ........................................................................... 53

D. Populasi dan Sampel ................................................................................. 54

1. Populasi ` ............................................................................................. 54

2. Sampel ................................................................................................ 55

E. Uji coba produk pengembangan bahan ajar .............................................. 56

1. Prosedur pengembangan ..................................................................... 58

2. Pengembangan produk ........................................................................ 58

3. Pengujian produk ................................................................................ 59

4. Validasi ahli dan uji coba produk........................................................ 60

F. Instrument Penelitian ............................................................................... 62

G. Kisi-kisi instrumen penelitian .................................................................. 66

1. Soal-soal tertulis .................................................................................. 67

2. Lembar validasi .................................................................................. 68

H. Teknik pengumpulan data ........................................................................ 87

1. Tes ...................................................................................................... 87

2. Observasi ............................................................................................. 88

3. Metode angket .................................................................................... 89

4. Metode dokumentasi .......................................................................... 87

I. Teknik analisis data .................................................................................. 88

1. Pengujian validasi instrumen ............................................................. 89

2. Perhitungan reliabilitas ....................................................................... 89

J. Analisis data ............................................................................................. 90

K. Hipotesis statistik ..................................................................................... 91

L. Uji hipotesis ............................................................................................. 92

1. Uji t .................................................................................................... 92

2. Uji N-Gain .......................................................................................... 93

3. Uji efektifitas ...................................................................................... 93

Page 15: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

xv

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil penelitian ......................................................................................... 95

1. Hasil penelitian pengembangan bahan ajar IPA menggunakan

model discovery .................................................................................. 95

a. Penelitian dan pengumpulan informasi ........................................ 95

b. Perencanaan .................................................................................. 97

c. Pengembangan produk awal ........................................................ 98

d. Uji coba kelompok kecil ............................................................103

e. Ui coba kelompok diperluas .......................................................104

f. Revisi produk akhir ....................................................................105

2. Efektivitas bahan ajar menggunakan model discovery .....................106

B. Pembahasan ............................................................................................108

1. Pengembangan produk bahan ajar IPA menggunakan model

discovery ...........................................................................................108

2. Efektifitas produk bahan ajar IPA menggunakan model discovery .112

C. Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan Bahan Ajar IPA

menggunakan Model Discovery .............................................................115

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................................116

B. Implikasi ..................................................................................................117

C. Saran .......................................................................................................118

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 119

LAMPIRAN ..................................................................................................... 123

Page 16: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Gambaran Umum Bahan Ajar Menggunakan Model Discovery .................. 8

3.1 Langkah-Langkah Penelitian Dan Pengembangan Yang Digunakan ............ 49

3.2 Rincian Jumlah Populasi ............................................................................... 54

3.3 Uji Ahli Desain Dan Materi Pembelajaran .................................................... 61

3.4 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar ................................................................. 68

3.5 Kisi-Kisi Penilaian Ahli Materi ...................................................................... 71

3.6 Kisi-Kisi Penilaian Ahli Desain .................................................................... 74

3.7 Kisi-Kisi Penilaian Perorangan ...................................................................... 76

3.8 Kisi-Kisi Penilaian Kelompok Kecil ............................................................. 82

4.1 Analisis Data Rata-Rata Hasil Belajar Kelompok Kecil Atau Terbatas ........ 104

4.2 Analisis Data Rata-Rata Hasil Belajar Kelompok Diperluas ......................... 105

4.3 Rekapitulasi Peilaian Ahli Materi .................................................................. 106

4.4 Rekapitulasi Peilaian Ahli Materi .................................................................. 106

4.5 Hasil N-Gain Preetest-Postest........................................................................ 108

Page 17: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Kerangka Pikir Penelitian .......................................................................... 47

3.1 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ....................................... 50

3.2 Prototipe ..................................................................................................... 52

3.3 Prosedur Penelitian Pengembangan produk .............................................. 56

3.4 Posisi Dan Jumlah Instrument Penelitian .................................................. 66

4.1 Cover Bahan Ajar ...................................................................................... 99

4.2 Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar ............................................................. 100

4.3 KI, KD, Indikator Tujuan Bahan Ajar ....................................................... 100

4.4 Materi Pada Bahan Ajar ............................................................................ 101

4.5 Informasi Pendukung Pada Bahan Ajar ................................................... 102

4.6 Daftar Pustaka ........................................................................................... 103

Page 18: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

xviii

DAFTAR ISI LAMPIRAN

Lampiran Halaman

01 Surat Izin Penelitian SDN 3 Taman Fajar .................................................... 124

02 Surat Izin Penelitian MI Ma’arif NU 9 Taman Fajar ................................... 125

03 Balasan Surat Izin Penelitian SDN 3 Taman Fajar ...................................... 126

04 Balasan Surat Izin Penelitian MI Ma’arif NU 9 Taman Fajar ..................... 127

05 Rencana Pelaksanaan dan Pembelajaran ...................................................... 128

06 Kisi-kisi angket analisis kebutuhan ......... ..................................................... 164

07 Angket analisis kebutuhan ........................................................................... 165

08 Kisi-kisi angket analisis kebutuhan peserta didik ....................................... 169

09 Angket analisis kebutuhan ........................................................................... 170

10 Rekapitulasi angket analisis kebutuhan ....................................................... 172

11 Rekapitulasi angket analisis kebutuhan peserta didik .................................. 173

12 Angket Penilaian Oleh Ahli Materi ............................................................. 176

13 Angket Penilaian Oleh Ahli Desain ............................................................ 180

14 Uji Instrument Soal Pre-Test Pilihan Ganda Uji Coba Pemakaian Terbatas . 183

15 Uji Instrument Soal Post-Test Pilihan Ganda Uji Coba Pemakaian Terbatas 184

16 Uji Instrument Soal Pre-Test Pilihan Ganda Uji Coba Pemakaian Diperluas 185

17 Uji Instrument Soal Post-Test Pilihan Ganda Uji Coba Pemakaian Diperluas

.......................................................................................................................... 186

18 Uji Normalitas Pre-Test Kelas Kontrol ........................................................... 187

19 Uji Normalitas Post-Test Kelas Kontrol ......................................................... 188

20 Uji Normalitas Pre-Test Kelas Eksperimen .................................................... 189

21 Uji Normalitas Post-Test Kelas Eksperimen .................................................. 190

22 Uji t ............................................................................................................... 191

23 Uji N-Gain Kelas Eksperimen ...................................................................... 191

24 Uji N-Gain Kelas Eksperimen ...................................................................... 192

25 Soal Preetest dan Posttest ................................................................................ 193

26 Kunci Jawaban Soal Preetest dan Posttest ...................................................... 204

Page 19: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam

kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar juga merupkan perubahan dalam

diri melalui pelatihan-pelatihan dan pengalaman-pengalaman, seperti

dijelaskan oleh Cronbach (1954: 47) “leaning is sohwn by change in behavior

as result of experience” yang artinya belajar yang terbaik adalah melalui

pengalaman. Belajar juga merupakan perubahan tingkah laku dari beberapa

faktor yang mempengaruhi baik internal maupun eksternal. Proses belajar ini

memiliki beberapa komponen seperti guru, peserta didik, model belajar,

metode belajar, media belajar dan lain sebagainya. Beberapa komponen ini

yang berkolaborasi dengan baik sehingga dapat menuntun peserta didik pada

keberhasilan. Pembelajaran adalah sesuatu yang kompleks karena proses yang

biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka

mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kopleks. Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014

tentang kurikulum SD/MI memiliki empat poin yaitu; (1)Kerangka Dasar

Kurikulum; (2)Struktur Kurikulum; (3)Silabus; dan (4)Pedoman Mata

Page 20: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

2

Pelajaran dan Pembelajaran Tematik Terpadu. Keempat poin tersebut

memberikanin formasi kompleks tentang seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Muatan kurikulum 2013 sesungguhnya merupakan materi

yang dirumuskan untuk menunjang terwujudnya manusia yang memiliki

kepribadian, kecerdasan, kehandalan dalam bekerja, serta keterampilan yang

dibutuhkan peserta didik untuk meraih kemuliaan hidup. Demikian

pengembangan mutu sumberdaya manusia meliputi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan sebagai kompetensi yang harus peserta didik miliki.Selain itu,

peserta didik dituntut aktif dan kreatif dalam kegiatan proses belajar yang juga

didukung dengan media, metode, strategi maupun model yang digunakan oleh

guru. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tau

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidkan IPA

diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri,

dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya kekehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan

pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi

agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pembelajaran IPA merupakan pelajaran yang seharusnya menyenangkan

karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, akan tetapi pada kenyataannya

Page 21: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

3

banyak peserta didik yang sulit memahami konsep-konsep IPA yang abstrak

dan pendidik kesulitan dalam penggunaan media pembelajaran yang tidak

efektif sehingga menyebabkan pembelajaran menjadi membosankan. Keadaan

tersebut akan berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta didik. Oleh

karena itu, agar dapat memahami konsep-konsep IPA dengan baik, peserta

didik harus memiliki kemampuan yang kognitif, afektif dan psikomotor. Hal

ini dapat dicapai apabila peserta didik dibiasakan mengkonstruksi konsep IPA

yang dipelajari itu sendiri berdasarkan pengalaman atau telah diketahui

sebelumnya karena ada konsep abstrak yang perlu diketahui peserta didik

tidak hanya lewat membaca atau hapalan semata.

Hasil observasi pada hari Senin tanggal 22 Februari 2016 selama ini guru

lebih banyak menggunakan metode ceramah dan mengerjakan latihan soal-

soal tanpa memahami konsep secara mendalam.Guru menyampaikan materi

pelajaran melalui metode kontruktivisme, dengan harapan peserta didik dapat

memahaminya kemudian memberikan respon sesuai dengan materi yang

diceramahkan. Dalam pembelajaran, guru kesulitan menggunakan buku paket

kelas IV kurikulum 2013 namun peserta didik justru dituntut memiliki

pandangan yang sama dengan guru, atau sama dengan buku paket tersebut.

Alternatif-alternatif perbedaan interpretasi diantara peserta didik terhadap

fenomena sosial yang kompleks tidak dipertimbangkan. Peserta didik belajar

dalam isolasi, yang mempelajari kemampuan tingkat rendah dengan cara

melengkapi buku tugasnya setiap hari, tidak adanya rangsangan

menumbuhkan ide atau gagasan-gagasan berdasarkan pikiran peserta didik,

Page 22: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

4

dan ketika menjawab pertanyaan peserta didik, guru tidak mencari

kemungkinan cara pandang peserta didik dalam menghadapi masalah,

melainkan melihat apakah peserta didik tidak memahami sesuatu yang

dianggap benar oleh guru.

Hasil sebaran angket analisis kebutuhan kepada guru yang peneliti gunakan di

MI Ma’arif NU 9 dan SDN 3 Taman Fajar penyebab beberapa permasalahan

yang teridentifikasi sebagai faktor penyebab matapelajaran IPA dikatakan sulit

dimengerti bagi peserta didik dalam pembelajaran antara lain. 1) penggunaan

strategi pembelajaran yang monoton, 2) kurang efektifyna pegangan guru

yang mendukung, 3) kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung proses

pembelajaran, 4) guru kurangmemperhatikan pengetahuan awal yang dimiliki

peserta didik. Rendahnya kualitas proses pembelajaran tentuakan

mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Berkaitan dengan itu diperlukan

guru dalam pemilihan metode pembelajaran dan penggunaan media yang

sesuaidan efektif agarkonsep yang bersifat abstrak bisa dipahami oleh peserta

didik. Salah satu hal yang dapat diimplementasikan yaitu bahan ajar yang

mengguanakan model discovery, karena dapat membantu peserta didik

mencari dan menemukan masalahnya sendiri sehingga dapat mengembangkan

kreativitas berfikir. Berhasil tidaknya tujuan pendidikan banyak tergantung

pada proses belajar yang dialami oleh para peserta didik. Suasana belajar yang

tercipta dengan baik membuat peserta didik merasa tertarik, nyaman dan

semangat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi, guru

sebagai tenaga pendidik dan pengajar harus memiliki kreativitas dalam

Page 23: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

5

menyajikan materi pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan analisis kebutuhan diatas dapat

diidentifikasikan masalah dalam kegiatan belajar mengajar sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar peserta didik yang belum tuntas KKM.

2. Kurangnyabuku ajar peserta didik untuk lebih aktif dalam proses belajar

mengajar.

3. Proses pembelajaran tidak berjalan dengan maksimal.

4. Kurang adanya respon dari peserta didik dalam proses pembelajaran

5. Pembelajaran monoton hanya diruang kelas dan sistem pembelajaran

masih bersifat teoritis dan tidak efektif.

6. Guru kesulitan menggunakan buku paket.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang akan diteliti hanya

dibatasi pada pengembangan bahan ajar IPA menggunakan model discovery

digunakan oleh peserta didikdan proses pembelajaran yang pasif di kelas IV

MI Ma’arif NU 9 dan SDN 3 Taman fajar sehingga mempengaruhi hasil

belajar peserta didik.

Page 24: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah mengembangakan bahan ajar IPA menggunakan model

discovery di kelas IV Sekolah Dasar ?

2. Bagaimanakah efektivitas bahan ajar IPA menggunakan model discovery

di kelas IV Sekolah Dasar?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan penelitian seperti yang telah

diuraikan diatas maka tujuan penelitian disini adalah :

1. Mengembangkan bahan ajar IPA menggunakan model discovery di kelas

IV Sekolah Dasar.

2. Mendeskripsikan efektifitas produk bahan ajar IPA menggunakan model

discovery di kelas IV Sekolah Dasar.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi :

1. Peserta didik, yaitu bahan ajar IPA menggunakan model discovery dapat

digunakan sebagai sumber belajar mandiri dalam mengembangkan materi

pada buku peserta didik kurikulum 2013 sebagai kegiatan yang

menyenangkan, sehingga dapat memotivasi aktivitas peserta didik dalam

mencapai kompetensi belajar yang diharapkan.

2. Pendidik, yaitu bahan ajar IPA menggunakan model discovery dapat

digunakan sebagai salah satu sumber belajar tambahan yang diberikan

Page 25: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

7

kepada peserta didik, sehingga dapat memperbaiki pelajaran yang

dikelolanya dan mendorong guru agar berkembang secara profesional.

Pendidik dapat lebih kreatif di lembaga (sekolah) dalam menyajikan

pelajaran dengan mengetahui berbagai metode pembelajaran yang

bervariasi, serta dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang

muncul di kelas secara profesioanal.

3. Lembaga (sekolah), yaitu dapat memberikan sumbangan yang berguna

dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran IPA di sekolah.

4. Peneliti, yaitu bahan ajar IPA menggunakan model discovery dapat

menambah wawasan dan pengetahuan dalam rangka mengembangkan

kajian materi dan penilaian sekaligus sebagai kegiatan ilmiah

pengembangan diri untuk guru profesional yang bertujuan meningkatkan

kompetensi.

5. Universitas Lampung, yaitu ikut serta menyubangkan ide pengembangan

konsep-konsep teori model pembelajaran IPA.

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah Pengembangan Bahan Ajar IPA

menggunakan model pembelajaran discovery di kelas IV Sekolah Dasar.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada kelas IV MI Ma’arif NU 9 dan

SDN 3 Desa Taman Fajar Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung

Timur.

Page 26: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

8

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017.

4. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and

development (R&D).

H. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Tabel 1.1 Gambaran Umum Bahan Ajar Berbasis Discovery Learning

NO KOMPONEN PENGEMBANGAN

1 Cover Lembar cover yang akan dikembangkan dibuat

dengan Gambar berwarna dan menarik serta sesuai

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang dikembangkan. Judul yang ditulis sesuai

dengan matapelajaran disertai dengan tema yang

sesuai dengan kurikulum. Identitas kelas, semester,

kode modul ditulis dengan jelas

2 Petunjuk

Penggunaan

Petunjuk penggunaan berisikan tentang petunjuk

penggunaan baik untuk pendidik dan peserta didik.

Sehingga dengan membaca petunjuk penggunaan

ini peserta didik dan pendidik dapat menggunakan

bahan ajar dengan mudah

3 Kompetensi

Inti,

kompetensi

dasar,

indikator dan

tujuan

Penjabaran KI,KD,Indikator serta tujuan dijabarkan

dan memiliki relevansi antara satu dan yang lain.

KI,KD,Indikator serta tujuan di tulis dengan

menarik dan dibuat seperti menjelajahi jejak.

Mengembangkan Indikator dan Tujuan

pembelajaran ditulis dengan memperhatikan kaidah

A-B-C-D A (audience) yakni peserta didik, B

(behavior) atau kemampuan yang akan dicapai, C

(condition) atau aktivitas yang akandilakukan, dan

D (degree) atau tingkatan/perilaku yang diharapkan

4 Pokok

Bahasan

Rincian yang pokok dalam bahan ajar terdapat pada

pokok bahasan. Sehingga pembaca dapat melihat

pokok bahasan yang akan dibaca pada bahan ajar

ini.

5 Materi Uraian materi diberikan berdasarkan langkah-

langkah pembelajaran yang ada pada metode

discovery. Materi disajikan secara padat dan

ringkas, yakni hanya berupa informasi awal yang

kemudian melalui beberapa pertanyaan kunci harus

Page 27: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

9

dicari jawabanya secara aktif dan mandiri oleh

peserta didik. Pertanyaan-pertanyaan kunci yang

tertera pada bahan ajar disusun secara sistematis

agar peserta didik dapat menyusun jawaban dari

masing-masing pertanyaan dan menjadi sebuah

pengetahuan bermakna. Dalam pengembangan

bahan ajar ini materi dikemas, dengan tetap

memperhatikan langkah-langkah metode discovery

tersebut, sehingga dengan melalui langkah-langkah

tersebut anak secara tidak langsung akan terlatih

untuk berfikir secara kritis menanggapi suatu

permasalahan dan pada akhirnya peserta didik akan

menemukan sendiri pengetahuannya.

6 Informasi

pendukung

Informasi pendukung ini terdiri dari Glosarium

serta rangkuman materi. Pada rangkuman materi ini

terdapat gambaran materi yang mampu membantu

peserta didik memecahakan permasalahan atau

menjawab pertanyaan

7 Latihan/ tugas-

tugas

Ditulis secara jelas dan sesuai dengan kompetensi

yang diharapkan

8 Penilaian Penilaian dilakukan terhadap kompetensi melalui

indikator capaiannya, yang mencakup tiga

kompetensi yaitu sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

9 Evaluasi Berisikan kesimpulan yang harus dilakukan

pesertadidik dan pendidik setelah melakukan

penilaian

10 Glosarium Glosarium ditulis dengan jelas sehingga definisi-

definisi dapat peserta didik pelajari dengan tepat.

11 Daftar pustaka Daftar pustaka berisi sumber bahan yang diambil

untuk mengembangkan

bahan ajar baik materi maupun gambar

Page 28: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

10

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Belajar

1. Teori Belajar Behaviorisme

Teori belajar behavior ini merupakan aliran yang menerangkan bahwa

dalam proses pembelajaran, lingkungan sekitar berpengaruh terhadap

tingkah laku peserta didik. Menurut Sukardjo dan Komarudin (2009 :33)

kerangka kerja teori behaviorisme adalah emprisme. Filosofi dari

behaviorisme adalah natur of human being (manusia tumbuh secara

alami). Menurut paham ini, pada dasarnya pengetahuan diperoleh dari

pengalaman. Dalam aliran ini dijelaskan bahwa tingkah laku dalam belajar

akan berubah jika ada stimulus dan respon. Stimulus dapat berupa

perlakuan yang diberikan kepada peserta didik, sedangkan respon

merupakan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik.

2. Teori Belajar Konstruktivisme

Teori belajar konstruktifisme menyatakan bahawa peserta didik harus

menemukan dan mentransforamsikan sendiri informasi yang kompleks,

mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama. Sukardjo dan

Komarudin (2009:54) menerangkan bahwa konsep pembelajaran

konstruktivisme adalah suatu kegiatan pembelajaran yang mengkondisikan

Page 29: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

11

peserta didik untuk melakukan proses yang aktif dalam membangun

konsep baru berdasarkan informasi yang diperoleh. Isjoni (2007 : 30)

menerangkan bahwa peserta didik membina sendiri pengetahuan atau

konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yanga ada

(kehidupan sehari-hari). Trianto (2012:79) mengatakan bahwa proses

belajar akan lebih bermakna bagi peserta didik jika mereka memusatkan

perhatiannya dalam memahami struktur materi yang dipelajari, dan untuk

memperoleh hal tersebut peserta didik tidak hanya sekedar menerima

penjelasan materi dari guru tetapi mereka harus aktif mengidentifikasi

sendiri prinsip-prinsip materi tersebut. Dalam hal ini guru dituntut untuk

kreatif dan inovatif memunculkan masalah yang dapat mendorong peserta

didik untuk melakukan kegiatan penemuan.

3. Teori Belajar Kognitivisme

Teori belajar kognitivisme merupakan suatu teori belajar yang

mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Soemanto

(2012: 130) menjelaskan bahwa teori perkembangan kognitif merupakan

gagasan bahawa seseorang yang menjadi dewasa secara alami berkembang

melalui beberapa tahapan yang berbeda. Terdapat empat tahap

perkembangan kognitif menurut Piaget dalam Sukardjo dan Komarudin

(2009:50) yaitu :

a. Tahap sensorimotor (0-2 tahun) yaitu ciri-ciri pokok perkembangan

pada tahap ini adalah anak berkembang berdasarkan tindakan langkah

demi langkah.

b. Tahap praoperasional (2-7 tahun) yaitu ciri-ciri pokok pada tahap ini

adalah perkembangan anak sudah menggunakan simbol/bahasa, tanda-

tanda dan konsep kognitif.

Page 30: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

12

c. Tahap operasional konkrit (8-11 tahun) yaitu ciri-ciri pokok

perkembangan anak yang terjadi pada tahap ini adalah telah terjadinya

perbaikan pada kemampuan untuk berfikir logis dan mampu

memecahkan masalah.

d. Tahap operasional formal (11 tahun ke atas) yaitu ciri-ciri pokok

perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu untuk

membuat hipotesis dan berfikir abstrak.

Berdasarkan teori dan pandangan diatas, terori belajar yang tepat untuk

dihubungkan dengan model pembelajaran discovery adalah teori belajar

kontruktivisme sehingga dapat menjadi rujukan untuk membentuk

perilaku, pemikiran yang ilmiah dan memberikan pengalaman belajar yang

bermakna. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dibentuk sendiri

untuk membangun pemahaman serta pengalaman, dan hal itu merupakan

kunci proses pembelajaran yang bermakna.

B. Bahan Ajar

1. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran di

kelas karena bahan materi dan informasi yang akan disampaikan atau

disajikan guru dapat terangkum di dalam bahan ajar. Bahan Ajar Menurut

(Hamdani 2010: 120) adalah segala bentuk materi yang disusun secara

sistematis yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan

kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang

memungkinkan peserta didik untuk belajar. Dengan bahan ajar,

memungkinkan peseta didik dapat mempelajari suatu kompetensi secara

runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua

Page 31: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

13

secara utuh. Sedangkan bahan ajar menurut (Pannen, 2001: 13) merupakan

bahan bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang

digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Dick. W, Carey. L & Carey.J.O (2009: 230), menyatakan bahwa :

“The Instructional Materials contain the content-either written, mediated,

or facilitated by an instructor-that a student will use to achieve the

objectives. This includes materials for the major objectives and the

terminal objectives and any materials for enhancing memory and transfer.

Instructional materials refer to any preexisting materials that are being

incorporated, as well as to those materials that will be specifically

developed for the objectives. The materials may also include information

that the leaners will use to guide their progress through the instruction”.

Artinya Bahan ajar terdiri dari bahan tertulis, bermedia atau yang

difasilitasi oleh seorang guru yang akan digunakan oleh seorang peserta

didik untuk mencapai tujuan-tujuan. Hal ini meliputi bahan-bahan untuk

tujuan utama dan tujuan akhir dan semua bahan untuk meningkatkan

ingatan. Bahan ajar mengacu kepada setiap bahan yang sudah ada yang

sedang dipadukan, serta kepada bahan-bahan yang dikembangkan secara

khusus untuk tujuan-tujuan tersebut. Bahan-bahan tersebut meliputi

informasi yang akan digunakan oleh peserta didik untuk memandu

perkembangan mereka melalui pembelajaran).

Berdasarkan berbagai konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar

merupakan suatu informasi dan segala bentuk bahan pembelajaran, baik

bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis yang digunakan guru dan peserta

didik untuk memudahkan belajar, meningkatkan pengetahuan dan

pengalaman sehingga tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan.

Page 32: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

14

Bahan ajar juga dapat membantu guru untuk perencanaan dan penelaahan

implementasi pembelajaran.

2. Jenis Bahan Ajar

Bahan ajar memiliki berbagai macam jenis dan bentuk, yaitu berdasarkan

bentuknya, cara kerjanya, dan sifatnya. Jenis bahan ajar yang dikemukakan

oleh Prastowo (2014: 40) dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

a. Bahan cetak (printed), yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam

kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau

penyampaian informasi. Contohnya seperti modul, buku, Lks, dll.

b. Bahan ajar dengar atau audio, yakni semua sistem yang menggunakan

sinyal radio secara langsung yang dapat dimainkan atau didengar oleh

seseorang atau kelompok. Contohnya kaset, radio, piringan hitam, dll).

c. Bahan ajar pandang dengar atau audiovisual, yakni segala sesuatu yang

memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar

bergerak secara sekuensial. Contohnya video dan film.

d. Bahan ajar interaktif (interactive teaching materials, yakni kombinasi

dari dua atau lebih media. Contohnya gambar, animasi dan video.

Berdasarkan jenis bahan ajar diatas, peneliti menggunakan bahan ajar cetak

berupa Bahan ajar IPA.

Fungsi bahan ajar menurut (Prastowo 2014: 24) apabila dilihat dari manfaat

bahan ajar adalah sebagai berikut:

a. Fungsi bahan ajar bagi pendidik

1) Menghemat waktu pendidik dalam mengajar

Page 33: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

15

2) Mengubah peranan pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang

fasilitator

3) Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan

interaktif

4) Sebagai pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua

aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan subtansi

kompetensi yang semestinya diajarkan kepada peserta didik

5) Sebagai alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil

pembelajaran

b. Fungsi bahan ajar bagi peserta didik

1) Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman

peserta didik yang lain

2) Peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki

3) Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri

4) Membantu potensi peserta didik untuk menjadi pelajar yang mandiri

5) Sebagai pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua

aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi

kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasainya.

Fungsi bahan ajar menurut panduan pengembangan bahan ajar (Diknas,

2007) disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:

1) Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam

proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang

seharusnya diajarkan kepada siswa.

Page 34: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

16

2) Pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua

aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi

kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasai. Alat evaluasi

pencapaian/ penguasaan hasil pembelajaran.

3) Dengan demikian, fungsi bahan ajar sangat akan terkait dengan

kemampuan guru dalam membuat keputusan yang terkait dengan

perencanaan (planning), aktivitas-aktivitas pembelajaran dan

pengimplementasian (implementing), dan penilaian (assessing). Standar

pengajar (Jacobsen,dkk 2009: 279-294) dalam bukunya “Methods for

Teaching” memaparkan bahwa di era standar-standar pengajaran,

pendekatan yang dilaksanakan guru dalam mengembangkan aktivitas

pembelajaran apapun, yang harus mereka lakukan pertama kali adalah

merencanakan, kemudian menerapkan rencana-rencana yang telah

dibuat, dan akhirnya menilai keberhasilan aktivitasnya.

Jadi, fungsi dari bahan ajar itu sendiri adalah mencakup dua komponen

yaitu bagi pendidik dan peserta didik.

3. Unsur-Unsur Bahan Ajar

Sebuah bahan ajar menurut (Prastowo 2014: 28) setidaknya harus memiliki

enam unsur, antara lain:

a. Petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru)

Komponen pertama ini meliputi petunjuk bagi pendidik maupun peserta

didik. Didalamnya dijelaskan tentang bagaimana pendidik sebaiknya

Page 35: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

17

mengajarkan materi kepada peserta dan bagaimana pula peserta didik

sebaiknya mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar tersebut.

b. Kompetensi yang akan dicapai

Bahan ajar haruslah berisikan standar kompetensi, kompetensi dasar

maupun indikator pencapaian hasil belajar peserta didik yang harus

dicapai.

c. Informasi pendukung

Informasi pendukung merupakan berbagai informasi tambahan yang

dapat melengkapi bahan ajar, sehingga peserta didik akan semakin

mudah untuk menguasai pengetahuan yang akan mereka peroleh.

Selain itu, pengetahuan yang diperoleh peserta didik pun akan semakin

komprehensif.

d. Latihan-latihan

Komponen keempat ini merupakan suatu bentuk tugas yang diberikan

kepada peserta didik untuk melatih kemampuan mereka setelah

mempelajari bahan ajar.

e. Petunjuk kerja

Komponen kelima ini merupakan satu lembar atau beberapa lembar

kertas yang berisi sejumlah langkah prosedural cara pelaksanaan

aktivitas atau kegiatan tertentu yang harus dilakukan oleh peserta didik

berkaitan dengan praktik dan lainnya.

Page 36: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

18

f. Evaluasi

Komponen terakhir ini merupakan salah satu bagian dari proses

penilaian. Sebab, dalam komponen evaluasi terdapat sejumlah

pertanyaan yang dtunjukan kepada peserta didik untuk mengukur

seberapa jauh penguasaan kompetensi yang berhasil mereka kuasai

setelah mengikuti proses pembelajaran.

4. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar

a. Melakukan analisis kebutuhan bahan ajar

Didalam melakukan analisis kebutuhan bahan ajar didalamnya terdiri

dari tiga tahapan yaitu : pertama, menganalisis kurikulum, ditunjukkan

untuk menunjukkan kompetensi-kompetensi yang memerlukan bahan

ajar, seperti :KD, KI, materi pokok dan pengalaman belajar. Kedua,

menganalisis sumber belajar dilakuakan berdasarkan ketersediaan,

kesesuaian dan kemudahan dalam memanfaatkannya. Ketiga, memilih

dan menemukan bahan ajar.

b. Memahami kriteria pemilihan sumber belajar

Untuk memudahkan proses dalam pemilihan sumber belajar ada dua

kriteria yang bisa kita gunakan dalam pemilihan sumber belajar, yaitu

sebagai berikut : pertama, kriteria umum dalam pemilihan sumber

belajar adalah ekonomis, praktis dan sederhana, mudah diperoeh,

fleksibel. Kedua, kriteria khusus meliputi, sumber belajar dapat

memotivasi peserta didik, sumber belajar untuk tujuan pengajaran,

Page 37: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

19

sumber belajar untuk penelitian, sumber belajar untuk memecahkan

masalah, sumber belajar untuk presentasi.

c. Menyusun peta bahan ajar

Menurut diknas (2004) paling tidak ada tiga kegunaan penyusunan peta

kenutuhan bahan ajar, yakni : pertama, untuk mengetahui jumlah bahan

ajar yang harus ditulis. Kedua, mengetahui sekuensi atau urutan bahan

ajar. Ketiga, menentukan sifat bahan ajar (dependent dan indefendent).

d. Memahami struktur bahan ajar

Terdapat tujuh komponen dalam setiapbahan ajar, yaitu judul, petunjuk,

belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,

latihan, tugas atau langkah kerja dan penilaian.

e. Teknik penyusunan bahan ajar yang perlu dipahami

Teknik penyusunan bahan ajar cetak, diantaranya : pertama, judul atau

materi yang disajikan harus diberintikan kompetensi dasar atau materi

pokok yang harus dicapai oleh peserta didik. Kedua, memahami enam

hal yang harus dimengerti yaitu : susunan tampilan harus jelas dan

menarik. Bahasa yang mudah. Mampu menguji pemahaman. Adanya

stimulan. Kemudahan dibaca. Materi instruksional.

5. Tujuan Bahan Ajar

Bahan ajar disusun dengan tujuan menyediakan bahan ajar yang sesuai

dengan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan

karakteristik dan setting peserta didik. menurut Prastowo (2014: 26) tujuan

bahan ajar adalah:

Page 38: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

20

a) Membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu

b) Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar sehingga mencegah

timbulnya rasa bosan pada peserta didik

c) Memudahkan peserta didik dalam mengikuti dan melaksanakan dalam

pembelajaran

d) Menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

C. Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Mengajar efektif itu mempunyai makna jika peserta didik mengalami

berbagai pengalaman baru dan rilakunya menjadi akumulasi yang

dikehendaki. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata efektif

mempunyai arti efek, pengaruh, akibat atau dapat membawa hasil. Jadi,

efektivitas adalah keaktifan, daya guna, adanya kesesuaian dalam suatu

kegiatan orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju.

Efektivitas pada dasarnya menunjukkan pada taraf tercapainya hasil,

sering atau senantiasa dikaitkan dengan pengertian efisien, meskipun

sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Sedngkan menurut Afifatu

Rohmawati (2019:17) efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberhasilan

dari suatu proses interaksi antar peserta didik maupun peserta didik dengan

guru dalam situasi educatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Efektivitas peserta didik dapat dilihat aktivitas peserta didik selama

pembelajaran berlangsung.

Page 39: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

21

Bayu Wicaksono (2016:377), menjelaskan tingkat keefektifan dapat dilihat

dengan cara : 1) apakah ada perbedaan kemampuan kognitif peserta didik

yang mengikuti pembelajaran dengan model yang dikembangkan dengan

peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvesional, 2)

apakah ada perbedaan kemampuan afektif peserta didik yang mengikuti

pembelajaran dengan model yang dikembangkan dengan peserta didik

yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvesional, 3) apakah ada

perbedaan kemampuan psikomotorik peserta didik yang mengikuti

pembelajaran dengan model yang dikembangkan dengan peserta didik

yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvesional.

Dapat disimpulkan bahwa efektivitas berkaitan dengan terlaksananya

semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan partisipasi

aktif dari anggota serta merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang

dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang

dinyatakan dengan hasil yang dicapai.

2. Aspek-aspek efektivitas

Aspek-aspek efektivitas berdasarkan pendapat Muasaroh (2010: 13),

efektivitas dapat dijelaskan bahwa efektivitas suatu program dapat dilihat

dari aspek-aspek antara lain: (1) Aspek tugas atau fungsi, yaitu lembaga

dikatakan efektivitas jika melaksanakan tugas atau fungsinya, begitu juga

suatu program pembelajaran akan efektiv jika tugas dan fungsinya dapat

dilaksanakan dengan baik dan peserta didik belajar dengan baik; (2) Aspek

Page 40: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

22

rencana atau program, yang dimaksud dengan rencana atau program disini

adalah rencana pembelajaran yang terprogram, jika seluruh rencana dapat

dilaksanakan maka rencana atau progarm dikatakan efektif; (3) Aspek

ketentuan dan peraturan, efektivitas suatu program juga dapat dilihat dari

berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga

berlangsungnya proses kegiatannya. Aspek ini mencakup aturan-aturan

baik yang berhubungan dengan guru maupun yang berhubungan dengan

peserta didik, jika aturan ini dilaksanakan dengan baik berarti ketentuan

atau aturan telah berlaku secara efektif; dan (4) Aspek tujuan atau kondisi

ideal, suatu program kegiatan dikatakan efektif dari sudut hasil jika tujuan

atau kondisi ideal program tersebut dapat dicapai. Penilaian aspek ini dapat

dilihat dari prestasi yang dicapai oleh peserta didik.

D. Hakikat Model Pembelajaran

Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru

dan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang

ditetapkan. Melalui model discovery oleh Joolingen (2007:387

v.1)memberikan gambaran penelitian yang menggunakan model discovery

menjadikan peserta didik dapat memiliki semua jenis masalah didalam

prosesnya.Model discovery merupakan salah satu model pembelajaran yang

digunakan dalam pendekatan konstruktivis modern. Pada pembelajaran

penemuan, peserta didik didorong untuk terutama belajar sendiri melalui

keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Pendidik

mendorong peserta didik agar mempunyai pengalaman dan melakukan

Page 41: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

23

eksperimen dengan memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau

konsep-konsep bagi diri mereka sendiri.

Harlen dalam Balim (2009: 35) menyatakan bahwa model discovery

mengembangkan keterampilan persepsi peserta didik karena memungkinkan

mereka untuk memahami fenomena alam dan dunia dengan menggunakan

keterampilan kognitif dan fisik mereka.Berdasarkan pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa model discovery adalah suatu model untuk

mengembangkan cara belajar peserta didik aktif dengan menemukan sendiri,

menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama

dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan peserta didik. Dengan belajar

penemuan, anak juga bisa belajar berfikiran analisis dan mencoba

memecahkan sendiri problem yang dihadapi. Kebiasaan ini akan di transfer

dalam kehidupan bermasyarakat.

1. Model PembelajaranDiscovery

Dalam teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang

terjadi bila informasi tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk

finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Discovery dilakukan

melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan. Proses

tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the

mental process of assimilati conceps and principles in the mind (Robert B.

Sund dalam Hamalik, 2010:219). Sebagai model pembelajaran, discovery

learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan

problem solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini,

Page 42: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

24

pada discovery learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau

prinsip yang sebelumnya tidak diketahui.

Perbedaannya dengan discovery adalah masalah yang dihadapkan kepada

peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada

inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus

mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan

temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian, sedangkan

problem solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan

masalah. Sesungguhnya model discovery learning merupakan pembentukan

kategori-kategori atau konsep-konsep, yang dapat memungkinkan terjadinya

generalisasi. Sebagaimana teori Bruner tentang kategorisasi yang nampak

dalam discovery, bahwa discovery adalah pembentukan kategori-kategori.

Pembentukan kategori-kategori dan sistem-sistem dirumuskan demikian

dalam arti relasi-relasi (similaritas & difference) yang terjadi diantara

obyek-obyek dan kejadian-kejadian (events). Bruner memandang bahwa

suatu konsep atau kategorisasi memiliki lima unsur, dan peserta didik

dikatakan memahami suatu konsep apabila mengetahui semua unsur dari

konsep itu, meliputi: 1) Nama; 2) Contoh-contoh baik yang positif maupun

yang negatif; 3) Karakteristik, baik yang pokok maupun tidak; 4) Rentangan

karakteristik; 5) Kaidah Budiningsih(2005:43).

Bruner dalam Budiningsih (2005:57) menjelaskan bahwa pembentukan

konsep merupakan dua kegiatan mengkategori yang berbeda yang menuntut

Page 43: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

25

proses berfikir yang berbeda pula. Seluruh kegiatan mengkategori meliputi

mengidentifikasi dan menempatkan contoh-contoh (obyek-obyek atau

peristiwa-peristiwa) ke dalam kelas dengan menggunakan dasar kriteria

tertentu. Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif

dari tiap peserta didik, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan

kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu lingkungan

memfasilitasi rasa ingin tahu peserta didik pada tahap eksplorasi.

Lingkungan ini dinamakan discovery learningenvironment, yaitu

lingkungan dimana peserta didik dapat melakukan eksplorasi, penemuan-

penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang

sudah diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar peserta didik dalam

proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif. Untuk

memfasilitasi proses belajar yang baik dan kreatif harus berdasarkan pada

manipulasi bahan pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif

peserta didik. Manipulasi bahan pelajaran bertujuan untuk memfasilitasi

kemampuan peserta didik dalam berfikir (merepresentasikan apa yang

dipahami) sesuai dengan tingkat perkembangannya. Menurut Bruner

perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang

ditentukan oleh bagaimana cara lingkungan, yaitu: enactiv, iconic, dan

symbolic.

Tahap enactiv, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk

memahami lingkungan sekitarnya, artinya, dalam memahami

Page 44: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

26

dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik, misalnya melalui

gigitan, sentuhan, pegangan, dan sebagainya. Tahap iconic, seseorang

memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan

visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya anak

belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan

(komparasi). Tahap symbolic, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau

gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya

dalam berbahasa dan logika. Dalam memahami dunia sekitarnya anak

belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya.

Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam strategi discovery learning adalah

hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi

seorang problem solver, seorang scientist, historin, atau ahli matematika.

Melalui kegiatan tersebut peserta didik akan menguasainya, menerapkan,

serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya. Karakteristik yang

paling jelas mengenai discovery sebagai metodemengajar adalah bahwa

sesudah tingkat-tingkat inisial (pemulaan) mengajar, bimbingan guru

hendaklah lebih berkurang dari pada strategi-strategi mengajar lainnya. Hal

ini tak berarti bahwa guru menghentikan untuk memberikan suatu

bimbingan setelah problema disajikan kepada peserta didik. Tetapi

bimbingan yang diberikan berupa responsibilitas yang lebih besar untuk

belajar sendiri.

Belajar menggunakan model discovery Hoffman (2000: 317) bahwa ajaran

instruktur strategi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

Page 45: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

27

keterlibatan dan relevansi peserta didik. (Sukmadinata, 2005: 184)

menjelaskan pembelajaran discovery bahan ajar disajikan dalam bentuk jadi,

dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau masalah -

masalah yang harus dipecahkan. Pada belajar discovery jawaban atas

pertanyaan - pertanyaan tersebut tidak hanya satu, atau ada kemungkinan

jawaban yang diberikan masih berupa hipotesis yang perlu pembuktian.

Beberapa kelebihan metode discovery dibandingkan dengan metode

menerima yaitu (1) Dalam penyampaian bahan, metode discovery

menggunakan kegiatan dan pengalaman- pengalaman langsung dan

kongkrit. Kegiatan dan pengalaman demikian lebih menarik perhatian

peserta didik, dan memungkinkan pembentukan konsep-konsep abstrak

yang mempunyai makna, (2) Metode belajar discovery lebih realistis dan

punya makna, sebab peserta didik bekerja langsung dengan contoh-contoh

nyata. Peserta didik langsung mengaplikasikan kemampuannya, (3) Metode

belajar discovery merupakan suatu model belajar pemecahan masalah. Para

peserta didik belajar langsung menerapkan prinsip-prinsip dan langkah-

langkah pemecahan masalah, (4)Transfer tidak dinantikan sampai kegiatan

lain, tetapi langsung dilakukan, sebab metode discovery berisi sejumlah

transfer, (5) Metode discovery banyak memberikan kesempatan bagi

keterlibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran, kegiatan demikian

akan banyak membangkitkan motivasi belajar, sebab proses pembelajaran

akan disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik. Apabila

ditinjau dari katanya, discoveryberarti menemukan, sedang discovery adalah

Page 46: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

28

penemuan. Dalam kaitannya dengan pendidikan, pemahaman (Mulyasa

2008:235) tentang pengertian discovery merupakan penerapan yang

menjadikan peserta didik tidak hanya dituntut untuk menemukan sesuatu

atau mendapatkan pengalaman baru berkaitan efektivitas pembelajaran

melainkan menyangkut kemampuan dalam memecahkan persoalan dengan

cermat dan sistematis.

Deska dan Chika (2018:22) menjelaskan bahwa, pendekatan pembelajaran

Discovery memiliki efek yang baik terhadap hasil belajar. Kesimpulan ini

ditunjukkan oleh nilai rata-rata kelas eksperimen yang lebih tinggi daripada

nilai rata-rata yang diperoleh kelas kontrol.Sdangkan Lyudan Wang

(2018:3269) menyatakan bahwa pengembangan pembelajaran berbasis

Discovery dapat berdampak terhadap peningkatan capaian pembelajaran dan

sekaligus meningkatkan prestasi pserta didik.

Indikator yang lain seperti bahan ajar IPA menggunakan model discovery

mengajak peserta didik untuk meninkatkan rasa keingintahuannya,

mengeksplor pengetahuannya,mendorong peserta didik untuk dapat

menjelaskan/ mempresentasikan konsep,mendorong peserta didik belajar

untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan dapat terwujud. Hal

ini sesuai dengan hasil penelitian Balim (2009:5) dalamEurasian Journal of

Educational Research yang menegaskan bahwa pengembangan bahan ajar

berbasis Discovery dengan model Discovery berdampak nilai/ prestasi

akademis, persepsi keingintahuan dalam belajar, daya ingat terhadap proses

Page 47: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

29

belajar, dan peningkatan kemampuan belajar peserta didik baik dalam

domain kognitif maupun afektif.

Dari beberapa teori yang telah dijelaskan dapat dipahami bahwa model

pembelajaran discovery adalah model yang bertujuan agar peserta didik

dapat menemukan sendiri sekaligus menguji pemahaman peserta didik dari

pengalaman.

2. Langkah – Langkah discovery

Langkah- langkah discovery menurut (Muhibbin Syah, 2004 : 244) adalah :

a. Langkah Persiapan Model Discovery Learning

1) Menentukan tujuan pembelajaran.

2) Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik peserta didik

(kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya).

3) Memilih materi pelajaran

4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajaripeserta didiksecara

induktif (dari contoh-contoh generalisasi)

5) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,

ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajarisiswapeserta didik.

6) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari

yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke

simbolik.

7) Melakukan penilaian proses dan hasil belajarpeserta didik.

Page 48: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

30

b. Prosedur Aplikasi

Aplikasi model pembelajaran Discovery Menurut Muhibbin (2004:244)

dalam mengaplikasikan strategi discovery learning di kelas, ada beberapa

prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara

umum sebagai berikut: (1)Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang

menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi

generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping

itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan,

anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada

persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk

menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan

membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan. (2)Problem

statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Setelah dilakukan stimulation

langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang

relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan

dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan

masalah). Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi

dan menganalisa permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik

yang berguna dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk

menemukan suatu masalah. (3)Data collection (pengumpulan data). Ketika

eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para peserta

Page 49: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

31

didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan

untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi

untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis,

dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan

(collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur,

mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba

sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah peserta didik

belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan

permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak disengaja

peserta didik menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah

dimiliki. (4) Data processing(pengolahan data), pengolahan data

merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para

peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu

ditafsirkan, dan semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi,

bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada

tingkat kepercayaan tertentu (Djamarah, 2006:22). Data processing disebut

juga dengan pengkodean coding/kategorisasi yang berfungsi sebagai

pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut peserta

didik akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/

penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis

(5)Verification(pembuktian) Pada tahap ini peserta didik melakukan

pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya

hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan

Page 50: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

32

dengan hasil data processing. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran,

atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan

terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti

atau tidak. (6)Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Tahap

generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan

yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau

masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan

hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari

generalisasi. Setelah menarik kesimpulan peserta didik harus

memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya

penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas

yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan

dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.Adanya masalah yang

akan dipecahkan. Setiap metode yang diterapkan pasti memerlukan analisis

persoalan mengenai topik pembahasan yang sedang diperbincangkan.

Sesuai dengan tingkat kemampuan kognitif anak didik. Untuk dapat

memahami pembelajaran discoverytidak sekedar berbekal kemampuan fisik

saja yang dibutuhkan, akan tetapi juga tingkat pengetahuan para pesera

didik terhadap materi yang disajikan. Tingkat pengetahuan mereka dalam

memahami pelajaran, pada gilirannya menjadi langkah pentingdalam

pelaksanaan discovery secara komprehensif.Konsep atau prinsip yang

ditemukan harus ditulis secara jelas.Setiap persoalan yang disajikan dalam

penerapan metode discovery, semestinya diupayakandalam kerangka yang

Page 51: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

33

jelas. Hal ini dimaksudkan agar penerapan metode discoverydapat berjalan

sesuai dengan kebutuhan kita.Harus tersedia alat atau bahan yang

diperlukan.Penerapan discovery yang diterapkan diberbagai sekolah, pada

dasarnya membutuhkan alat atau bahan yang sesuai dengan tingkat

kebutuhan anak didik. Alat atau bahan tersebut bisa berupa media

pembelajaran yang berbentuk audio visual atau media yang lainnya. Alat

dan bahan yang digunakan bertujuan untuk mempermudah pemhaman

mereka dalam mengaplikasikan setiap metode pembelajaran yang

diterapakan dalam proses pembelajaran.Suasana kelas harus diatur

sedemikian rupa.Suasana kelas yang mendukung akan mempermudah

keterlibatan arus berfikir anak didik dalam kegiatan belajar mengajar.Guru

memberikan kesempatan anak didik untuk mengumpulkan data.Langkah ini

sangat penting bagi proses pengetahuan anak didik dalam menerima materi

pelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan begitu, kesempatan mereka

untuk mengumpulkan data akan semakin mempermudah pemahaman

pembelajaran dengan modeldiscovery, karena secara faktual mereka akan

memperoleh pengetahuan baru.Harus dapat memberikan jawaban secara

tepat sesuai dengan data yang diperlukan anak didik.Mereka yang mampu

menerapkan pembelajaran menggunakan model discovery, berarti telah

menguasai aspek kognitif secara matang, sehingga akan mampu

menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Page 52: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

34

3. Kelemahan dan Kelebihan model discovery

Langkah- langkah discovery menurut (Muhibbin Syah, 2004 : 246) adalah :

a) Kelebihanmodel discovery

1) Mendukung partisipasi aktif pembelajar dalam proses pembelajaran.

2) Menumbuhkan rasa ingin tahu pembelajar

3) Memungkinkan perkembangan keterampilan-keterampilan belajar

sepanjang hayat dari pembelajaran.

4) Membuat pengalaman belajar menjadi lebih bersifat personal

5) Membuat pembelajar memiliki motivasi yang tinggi karena

memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan eksperimen

dan menemukan sesuatu untuk diri mereka sendiri.

6) Membangun pengetahuan berdasarkan pada pengetahuan awal yang

telah dimiliki oleh pembelajar sehingga mereka dapat memiliki

pemahaman yang lebih mendalam.

7) Mengembangkan kemandirian dan otonomi pada diri pembelajar

8) Membuat pembelajar bertanggungjawab terhadap kesalahan-kesalahan

dan hasil-hasil yang mereka buat selama proses belajar

9) Merupakan cara belajar kebanyakan orang dewasa pada pekerjaan dan

situasi kehidupan nyata.

10) Merupakan suatu alasan untuk mencatat prosedur-prosedur dan

temuan-temuan - seperti mengulang kesalahan-kesalahan, sebagai

suatu cara untuk menganalisis apa yang telah terjadi, dan suatu cara

untuk mencatat atau merekam temuan yang luar biasa.

Page 53: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

35

11) Mengembangkan keterampilan-keterampilan kreatif dan pemecahan

masalah

12) Menemukan hal-hal baru yang menarik yang belum terbayang

sebelumnya setelah pengumpulan informasi dan proses belajar yang

dilakukan.

Jadi, pada prinsipnya kalau ditelaah kelebihan-kelebihan di atas sebenarnya

dapat digolongkan menjadi 2 bagian penting yaitu membuat pembelajar

dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan berpikir tingkat tinggi

dan yang kedua dapat meningkatkan motivasi belajar pada diri mereka.

b) Kelemahan model discovery

1) Berkenan dengan waktu. Belajar mengejar menggunakan model

discovery membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan

model langsung hal ini disebabkan untuk bisa memahami strategi ini,

dibutuhkan tahapan-tahapan yang panjang dan kemampuan

memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

2) Bagi peserta didik yang berusia muda, kemampuan berfikir rasional

mereka masih terbatas. Dalam pembelajaran discovery, sering mereka

menggunakanempirisnya yang sangat subjektif untuk memperkuat

pelaksanan perkonsepnya. Hal ini disebabkan usia mereka yang muda

masih membutuhkan kematangan dalam berfikir rasional mengenai

suatu konsep atau teori. Kemampuan berfikir rasional dapat

mempermudahpemahaman discoveryyang memerlukan kemampuan

intelektualya.

Page 54: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

36

3) Kesukarannya dalam menggunakan faktor subjektifitas ini

menimbulkan kesukara dalam memahami suatu persoalan yang

berkenan dengan pengajaran model discovery.

4) Faktor kebudayaan dan kebiasaan. Pembelajaran mengguankan metode

discoverymenuntut kemandirian, kepercayaan kepada diri sendiri, dan

kebiasaan bertindak sebagai subjek. Tuntutan terhadap pembelajaran

metode discovery, sesungguhnya membutuhkan kebiasaan yang sesuai

dengan kondisi anak didik. Tuntutan-tuntutan tersebut, setidaknya akan

memberikan keterpaksaan yang tidak biasa dilakukan keterpaksaan

yang tidak biasa dilakukan dengan mengguankan sebuah aktivitas yang

biasa dalam proses pembelajaran.

Kelemahan-kelemahan dari pembelajaran discovery learning dalam

penelitian Nastiti (efektivitas model pembelajaran learning terhadap

kemampuan pemecahan masalah kimia)yang menjadi hambatan tersebut

antara lain berusaha diatasi dengan cara : (1) guru memberikan waktu

batasan dalam kegiatan diskusi yang disesuaikan dengan banyaknya dan

tingkat kesulitan permasalahan yang diberikan kepada siswa. (2) guru

memberikan bimbingan dan arahan tidak hanya kepada setiap kelompok

tetapi juga melakukan pendekatan secara intensif kepada setiap anggota

kelompok dalam memecahkan masalah yang diberikan. (3) guru selalu

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling menanggapi

hasil pemecahan masalah yang disampaikan oleh peserta didik yang lain

sehingga suasana pembelajaran lebih aktif dan terarah. (4) dalam

Page 55: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

37

pembagian kelompok, pendidik membagi untuk setiap kelompok hanya

beranggotakan 2- 4 peserta didik, sehingga lebih mengoptimalkan setiap

anggota kelompok untuk terlibat dalam memecahkan permasalahan yang

diberikan.

E. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Beberapa pakar pendidikan mengidentifikasikan belajar sebagai berikut:

Belajar menurut Witherinton dalam artikel pendidikan (2007),

mengungkapkan bahwa “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian,

yang dicontohkan sebagai pola-pola respons yang baru dan terbentuk

keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”. Pendapat

hampir sama dikemukakan oleh Crow(Sukmadinata, 2004:155-156),

“belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap

baru”. Sedang menurut Hilgard, “belajar adalah suatu proses di mana

suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap suatu

situasi”.Gagne, “belajar adalah perubahan diposisi atau kemampuan yang

dicapai seseorang melalui aktivitas”. Perubahan diposisi tersebut bukan

diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorangn secara

alamiah.Travers, “belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah

laku”.Cronbachmenjelaskan dalam (Cooper, 2016: 389 ) “learning is

shown by a change in behavior as a result of experience. (Belajar adalah

perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman)”.Harold Spears,

“learning is observe, to red, to imitate, to try something themselves, to

Page 56: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

38

follow direction”. (Dengan kata lain, “bahwa belajar adalah mengamati,

membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar, dan mengikuti arah

tertentu)”. Geoc, “learning is change in performance as a result of

practice”. (Belajar adalah perubahan performance sebagai hasil

latihan).Morgan, “learning is any relatively permanent change in behavior

that ia a result of past experience”. Suprijono (2009: 2-3) Belajar adalah

perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.

Jadi, belajar adalah kegiatan yang berkenaan dengan penguasaan dan

penambahan pengetahuan, kecakapan, sikap, nilai, motivasi, kebiasaan,

minat, dan pengalaman individu untuk menuju suatu perubahan.

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar (Hamalik2010: 27) yang diungkapkan bahwa “hasil belajar

bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan”.

Sedangkan hasil belajar menurut (Sanjaya 2008: 276) indikator hasil

belajar merupakan kemampuan peserta didik yang dapat diobservasi

(observable), artinya, pada hasil yang diperoleh peserta didik setelah

mereka mengikuti proses pembelajaran.

Merujuk pemikiran Gagne(Suprijono 2009: 5-6), hasil belajar berupa:

1)informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2) keterampilan intelektual,

yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. 3) strategi

kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas

kognitifnya sendiri. 4) keterampilan motorik, yaitu kemampuan

Page 57: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

39

melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan kooordinasi,

sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5) sikap adalah

kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian

terhadap objek tersebut. Pentingnya belajar untuk mendapatkan hasil

belajar maka belajar perlu dilaksanakan dengan baik dan terencana, dalam

bukunya Slameto (2010: 2) dijelaskan bahwa “Belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Demikian dijelaskan oleh (Hanafiah, 2009: 20) dalam bukunya bahwa

“Mengklasifikasi hasil belajar atau perubahan perilaku dalam belajar

mencakup seluruh aspek pribadi peserta didik, yaitu aspek ranah kognitif

, afektif, dan psikomotorik”.Ranah kognitif biasanya berkaitan dengan

kemampuan intelektual seseorang, hasil belajar kognitif melibatkan

peserta didik kedalam proses berfikir seperti kemampuan mengingat,

memahami, menerapkan, dan evaluasi. Ranah afektif berkaitan dengan

kemampuan yang berkenaan dengan sikap dan nilai perasaan dan emosi.

Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan yang menyangkut

gerakan-gerakan otot.Dalam hal belajar perlu adanya evaluasi untuk terus

melakukan perbaikan menurut (Mudjiono 2009: 200) “Evaluasi hasil

belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar peserta didik

melalui kegiatan penilaian dan pengukuran hasil belajar, tujuan utamanya

Page 58: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

40

yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh peserta

didik setelah melalui kegiatan pembelajaran”.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar adalah terjadinya

perubahan tingkah laku yang disengaja pada diri peserta didik akibat dari

pengalaman belajar yang diperoleh dari serangkaian kegiatan dan bukan

perubahan tingkah laku yang diakibatkan karena kebetulan. Dan tentunya

hasil belajar yang diperoleh peserta didik melalui belajar tersebut dapat

diamati dan diukur dengan memperhatikan perubahan yang mengarah

kepada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Pengukuran hasil belajar dalam penelitian ini diukur melalui penilaian

formatif yang disimbolkan dalam bentuk angka 1 s/d 100. Dari angka

yang diperoleh peserta didik tersebut, dapat ditentukan apakah peserta

didik tersebut sudah tuntas belajar atau belum. Dalam penelitian ini,

peserta didik dikatakan tuntas belajarnya apabila peserta didik tersebut

mendapat nilai ≥ 68

F. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

H.W Fowler menjelaskan dalam buku (Trianto2010: 136).“IPA adalah

pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan

gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan

deduksi”. Sedangkan menurut Kardi dan Nur dalam buku Trianto, “IPA

adalah ilmu tentang dunia dzat, baik makhluk hidup maupun benda mati

Page 59: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

41

yang diamati”. Kemudian Wahyana mengatakan bahwa “IPA adalah suatu

kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam

penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”.

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu

kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada

gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti

observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin

tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Tujuan dan kemampuan bagi peserta didik untuk mata pelajaran IPA

dijelaskan oleh (Trianto 2010:142) sebagai berikut:

a. Memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang dunia tempat

hidup dan bagaimana bersikap.

b. Menanamkan sikap hidup ilmiah

c. Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan

d. Mendidik peserta didik untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta

menghargai ilmuan penemunya.

e. Menggunakan dan menerapakan metode ilmiah dalam memecahkan

permasalahan.

Menurut Standar Isi yang ditetapkan oleh (Depdiknas RI : 2006) yang

digunakan oleh Depag RI, terungkap bahwa tujuan pembelajaran sains di

MI/SD, agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

Page 60: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

42

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa IPA mempunyai peranan

yang sangat penting dan harus dikuasai oleh setiap manusia untuk dapat

mengomunikasikan gagasan serta meningkatkan kemampuan dan ilmu

pengetahuan peserta didik.

G. Kajian Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dan telah dilakukan terdahulu adalah

sebagai berikut :

1. Balim (2009) dalam penelitian ini dijelaskan mengenai teori Bruner

Page 61: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

43

yang menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kemauan untuk

belajar dan ini harus dimanfaatkan dalam pembelajaran seperti

meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik belajar dan menemukan

pengetahuan secara langsung. Bruner menyatakan bahwa belajar

terjadi oleh penemuan yang mengutamakan refleksi, berfikir,

bereksperimen dan menjelajahi. Orang-orang yang mengguakan

penemuan diri dalam diri dalam belajar menjadi lebih percaya diri.

Salah satu hasil penelitian ini adalah model discovery mengharuskan

peserta didik memahami konsep, informasi, dan masalah dengan

membahas dan mengajukan pertanyaan dan mencapai inforasi sendiri.

dengan kata lain, menemukan dan mencari solusi melalui praktis.

Dengan model discovery peserta didik lebih aktif dan guru

pembimbing mereka dapat meningkatkan keberhasilan dan

pembelajaran keterampilan peserta didik lebih baik dibandingkan

dengan model pembelajaran tradisional.

2. Tran (2014) hasil penelitian dalam jurnal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran penemuan atau model discovery sangat membantu

peserta didik dalam pengetahuannya sendiri. Penelitian ini menjelakan

guru memberikan pertanyaan atau masalah kepada peserta didik

kemudian peserta didik membentuk pengetahuannya dengan

menemukan pemeahan atau jawabanya secara mandiri.

3. Barniol (2016) hasil temuan yang diperoleh dari penelitian ini adalah

terdapat peingkatan hasil belajar peserta didi yang signifikan melalui

Page 62: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

44

pembelajaran meggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan.

4. Shieh dan Yu (2016) hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

(1) instruksi dari pembelajaran penemuan yang dipandu

mempengaruhi prestasi belajar (2) instruksi discovery yang dipandu

akan mempengaruhi retensi belajar (3) prestasi belajar menyajikan efek

positif yang signifikan terhadapretensi belajar.

5. Kyriazis et al,. (2009) melalui hasil dari enelitian ini dapat disimpulkan

bahwa penggunaan model pembelajaran discoverylearning

menunjukkan perubahan signifikan dalam nilai peserta didik yang

dapat dikaitkan dengan penerapan eksperimen komputasi melalui

lembar kegiatan elektronik dalam pembelajaran fisika dan matematika.

Namun, tidak ada pergeseran signifikan pada keyakinan peserta didik

tentang fisika dan matematika.

6. Cheema dan Mirza (2013) hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta

didik laki-laki dan perempuan yang diajar melalui pemetaan konsep

dilakukan lebih bai dari pada yang diajarkan peserta didik melalui

metode pengajaran tradisional. Namun, peserta didik laki-laki yang

diajarkan melalui pemetaan konsep dilakukan secara signifikan lebih

baik daripada peserta didik perempuan. Oleh karena itu disarankan

agar pemetaan konsep harus diguanakan di kelas dasar untuk

pengajaran sains umum. Peta konsep juga dapat digabungkan dalam

buku teks mata pelajaran sains di tingkat sekolah.

Page 63: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

45

7. Deska dan Chika (2018) menyatakan bahwa, pendekatan pembelajaran

Discovery memiliki efek yang baik terhadap hasil belajar. Kesimpulan

ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata kelas eksperimen yang lebih tinggi

daripada nilai rata-rata yang diperoleh kelas kontrol.

8. Lyudan Wang (2018) menyatakan bahwa pengembangan pembelajaran

berbasis Discovery dapat berdampak terhadap peningkatan capaian

pembelajaran dan sekaligusmeningkatkanprestasipserta didik.

9. Afifatu Rohmawati (2019) menyatakan efektivitas pembelajaran

adalah ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar peserta

didik maupun peserta didik dengan guru dalam situasi educatif untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Efektivitas peserta didik dapat dilihat

aktivitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung.

10. Andriansah,Adelina, danHerpratiwi(2018)menyatakanbahwa proses

pengembanganbahan ajar berbasisDiscovery yang

dikembangkanmelalui proses analisiskebutuhan,

rancanganpembelajaran, rancangandanpengembangan media,

validasiahli, percobaandanperbaikan,

sertapengujuanlapangandapatmeningkatkanefektivitaspembelajarandan

meningkatkandayatarikpesertadidikuntukmelaksanakan proses

pembelajaran.

Page 64: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

46

H. Kerangka Berfikir Penelitian

Kerangka penelitian ini adalah berpa input, proces dan output.

Inputdari penelitian ini yaitu hasil belajar peserta didik rendah dan bahan

ajar yang digunakan belum sesuai dengan kebutuhan peserta didi saeperti

tercantum dalam kurikulum 2013, bahan ajar yang digunakan guru adalah

buku paket yang berasal dari penerbit, yang isinya sulit dipahami oleh guru

dan tidak dapat diterima oleh peserta didik.

Procesberkaitan dengan masalah bahan ajar yang belum sesuai dengan

kebutuhan peserta didik. Melalui bahan ajar yang dikembangkan

berdasarkan model discovery diharapkan peserta didik dapat menemukan

sendiri konsep-konsep pembelajaran, sehingga peserta didik dapat

meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar di dalam kelas.

Rendahnya hasil belajar peserta didik dapat diatasi dengan mengguakan

model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, sehingga peserta

didik dapat membangun pengetahuan mereka sendiri dan terlibat langsung

dalam memperoleh pengetahuan. Salah satu model pembelajaran yang

dapat diguakan adalah model discoery. Discovery adalah model

pembelajaran yang menyajikan suatu pembelajaran tidak dalam bentuk

akhirnya, peserta didik diarahkan untuk mampu mengintegrasikan

mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan, sehingga

peserta didik dapat meemukan pemecahan maslah yang telah ditelaah

secara mandiri, dari suatu masalah pembelajaran yang direkayasa oleh

guru.

Page 65: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

47

Output yang diharapkan adalah produk Bahan ajar mengguanak model

discovery dan efektivitas hasil belajar pesertan didik meningkat. Kerangka

penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :

:

Gambar 2.1Kerangka pikir penelitian

I. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

Terwujudnya bahan ajar IPA menggunakan model pembelajaran

discovery.

Bahan ajar IPA menggunakan model pembelajaran discovery efektif

Dalam pembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar.

INPUT

Model Discovery

Bahan Ajar

Pengembangan Bahan Ajar IPA Kelas IV SD

Mengguakan Model Discovery.

PROCES

1. Bahan Ajar IPA Kelas IV SD Mengguakan Model

Discovery

2. Bahan Ajar yang efektif dalam meningkatkan hasil

belajar peserta didik

OUTPUT

OUTPUT

1. Bahan ajar belum sesuai dengan kebutuhan dalam

kurikulum 2013

2. Bahan ajar berupa buku paket yang sulit dipahami oleh

guru dan sulit diterima oleh peserta didik,

Page 66: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

48

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat penelitian R&D. Pengertian

Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) Menurut (Borg

and Gall edisi 8 2006: 624), educational research and development is a

process used to develop and validate educational product. Dapat diartikan

bahwa penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang

digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R&D, yang terdiri dari

mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan

dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang

pengujian dalam pengaturan yang akan digunakan, dan merevisi untuk

memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap uji coba lapangan.

Dalam program yang lebih ketat dari R&D, siklus ini diulang sampai data

lapangan-tes menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi tujuannya

didefinisikan perilaku. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya

pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk

Page 67: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

49

menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. Metode

penelitian dan pengembangan juga didefinisikan sebagai suatu metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

keefektivan produk tersebut.

Selain itu R&D mengkaji hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Penelitian R&D juga merupakan suatu penelitian tindakan yang dilakukan

oleh guru yang dilakukan di dalam kelas untuk memperbaiki atau

meningkatkan mutu proses pembelajaran. Data yang terkumpul kemudian

dianalisis untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Dan

hasil pengujian hipotesis yang telah dianalisis maka nantinya akan dapat

diajarkan sebagai landasan untuk mengambil kesimpulan. Pengembangan

berupa pembuatan bahan ajar kelas IV SD fokus mata pelajaran IPA dapat

dilihat pada gambar berikut

a)

Gambar 3.1Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall

Research andinformationcollecting

Planning Developpremilinari form a

product

Main fieldtesting

Preliminaryfield testing

Operationalproductrevision

Main productrevision

Operationalfield testing

Final productrevision

Disseminationand

implementation

Page 68: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

50

B. Desain Penelitian

Mengadopsi teori Borg & Gall mengenai R&D penelitian cukup

menggunakan 7 langkah saja yaitu sampai pada langkah operational product

revision.

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan R&D yang peneliti gunakan

dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 3.1Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan yang digunakan

Langkah Utama Borg & GalLangkah Yang Digunakan

PenelitiPenelitian dan Pengumpulan Informasi(Research and information Collecting)

1. Penelitian dan Pengumpulaninformasi dari objek dansubjek penelitian(matapelajaran IPA di MIMa’arif NU 9 dan SD N 3desa Taman Fajar

Perencanaan (Planning) 2. Perencanaan pengembanganbahan ajar IPAmenggunakanmodel discovery

Pengembangan bentuk awal produk(Develop Preliminary Form ofProduct)

3 Pengembangan Bentuk AwalProduk (bahan ajarIPAmenggunakan modeldiscovery)

Uji lapangan dan Revisi Produk (FieldTesting and Product Revision)

4. Uji Lapangan Awal5. Revisi Produk6. Uji Lapangan Utama7. Revisi Produk Operasional

Page 69: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

51

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 7 langkah utama dalam

Penelitian dan Pengembangan (R&D) Borg and Gall (1989:775) adalah

sebagai berikut:

1. Peneliti mengumpulkan informasi penelitian yang terdiri atas tinjauan

pustaka, observasi kelas, dan persiapan penyusunan laporan.

2. Perencanaan yang dilakukan peneliti terdiri atas mendefinisikan

(membatasi) keterampilan, menyatakan tujuan dalam menentukan

pelajaran, dan pengujian kelayakan dalam skala kecil.

3. Kemudian peneliti mengembangkan bentuk awal produk mempersiapkan

bahan ajar, buku panduan, dan alat evaluasi.

4. Uji lapangan tahap awal yaitu uji coba perorangan dengan 1 subjek

(kemampuan tinggi), 1 subjek (kemampuan sedang), 1 subjek

(kemampuan rendah) dan uji kelompok kecil 9 subjek yang akan

dilaksanakan pada sekolah SDN 3 Taman Fajar kemudian dikumpulkan

dan analisis data wawancara, observasional dan kuesioner.

5. Revisi produk utama hasil dari uji lapangan tahap awal.

6. Uji lapangan utama dilaksanakan peneliti pada 2 sekolah yaitu 26 subjek

dari MI Ma’arif NU 9 dan 24 subjek SD N 3 desa Taman Fajar jadi total

keseluruhan adalah 50 subjek namun yang digunakan hanya 20 subjek

saja. Pengumpulan data kuantitatif atas kinerja sebelum dan sudah

pelajaran. Hasilnya kemudian dievaluasi dan dibandingkan anatara data

kelompok eksperimen dengan data kelompok kontrol.

Page 70: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

52

7. Revisi produk operasional revisi produk yang disarankan melalui uji

lapangan utama.

Berdasarkan desain penelitian diatas, maka Prototipe pengembangan Bahan

ajar IPA Kelas IV menggunakan model discovery adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2Prototype Pengembangan Bahan Ajar IPAKelas IV

Menggunakan Model Discovery

BAHAN AJAR IPAKELAS IV

MENGGUNAKANMODEL

DISCOVERY

Peserta didik dapatmenerima informasi

kemudianmempraktikkan dalamkehidupan sehari-hari

Silabusdan RPP

Penilaian Kognitif,Afektif danPsikomotor

peserta didik

Poses BelajarMengajar yang Aktif,

Efektif danMenyenangkan

Page 71: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

53

C. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

1. Definisi Konseptual

a. Hasil belajar

Dimyati dan Moejiono (2006: 3) mengidentifikasikan hasil belajar

sebagai hasil dari suatu interaksi belajar dan tinadak mengajar yang

diakhiri dengan proses evaluasi terhadap hasil belajar.

b. Bahan Ajar Menggunakan Model Discovery

Menurut Widodo dan Jasmadi dalam Ika Lestari (2013: 1) menyatakan

bahwa bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran

yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan dan cara

mengevaluasi yang didsain seacara sistematis dan menarik dalam

rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi

dan subkompetensi dengan segala komplekasinya.

2. Definisi operasional

a. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik

setelah menerima pengalaman belajar yang mencakup aspek kognitif,

efektif dan psikomotorik. Dalam hal ini aspek yang akan

dikembangkan hanya pada aspek kognitif saja.

b. Bahan Ajar Menggunakan Model Discovery

Bahan ajar merupakan salah satu sumber belajar instruksional, yang

terdiri dari informasi materi, pertanyaan dan petunjuk-petunjuk

pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik untuk

Page 72: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

54

memahami materi yang dipelajari dan memecahkan masalah dengan

mengacu pada kompetensi yang harus dicapai. Bahan ajar

menggunakan model discovery adalah salah satu sumber belajar

instruksional yang terdiri dari informasi materi, pertanyaan dan

petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas yang mencakup langkah-langkah

stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data,

pembuktian/eksperimen, dan penarikan kesimpulan.

D. Populasi dan Sample

1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2015: 80) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

peserta didik kelas IV MI Ma’arif NU 9 dan SD N 3 Taman Fajar yang

berjumlah 50 orang.

Tabel 3.2Rincian Jumlah Populasi

NO

NAMA SEKOLAH KelasJUMLAH SISWA

PR Laki-laki Jumlah

1 MI MA’ARIF NU 9 IV 12 14 262 SDN 3 TAMAN FAJAR IV 9 15 24

JUMLAH 21 30 50

Page 73: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

55

2. Sampel

Penelitian ini kelas sudah dalam keadaan homogen dengan pertimbangan

bahwa peserta didik pada jenjang kelas yang sama, materi berdasarkan

kurikulum yang sama dan pembagian kelas bukan berdasarkan kelas

unggulan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling

purposif yaitu sampel yang diambil berdasarkan pertimbangan peneliti.

Page 74: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

56

E. Uji coba produk pengembangan bahan ajar

1. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan produk ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3Prosedur Penelitian Pengembangan Bahan Ajar IPA Kelas IV

Menggunakan Model Discovery

Studi Lapangan- Wawancara guru

dan peserta didik- Dokumentasi- Analisis buku

PengembanganProduk Tahap1

- Penyusunan bahan ajar IPAkelas IV menggunakan modeldiscovery

- Validasi Ahli- Revisi hasil validasi- Rancangan bahan ajar IPA

kelas IV mengunakan modelDiscovery

--

Studi Kepustakaan/Literatur- Analisis KI dan KD- Pengembangan Silabus- Pembuatan Analisis Konsep- Pembuatan RPP- Literatur Bahan ajar

IPAkelas IV menggunakanmodel Discovery

Analisis Kebutuhan

Pendahuluan

Tahap2- Penyusunan uji

coba (angket)- Validasi Instrument- Revisi instrument- Angket

Pengujian - Uji coba terbatas- Revisi Hasil Uji coba Terbatas- Uji coba luas- Revisi hasil uji coba luas

Bahan Ajar IPAKelas IV Menggunakan Model Discovery

Page 75: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

57

Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dijelaskan langkah-langkah yang

dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut:

a. Studi Pendahuluan.

Tahap pertama dari penelitian ini adalah studi pendahuluan. Studi

pendahuluan adalah tahap awal atau persiapan untuk pengembangan

(Sukmadinata 2009: 36). Tujuan dari studi pendahuluan adalah menghimpun

data tentang kondisi yang ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar

untuk produk yang dikembangkan. Studi pendahuluan terdiri dari :

b. Studi kepustakaan

Studi ini digunakan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan

teoritis yang memperkuat suatu produk yang akan dikembangkan. Dalam

tahap ini, yang dilakukan adalah menganalisis materi serta menganalisis

Standar Isi yang meliputi KI dan KD untuk merancang perangkat

pembelajaran yang menjadi acuan dalam pengembangan bahan ajar. Selain

itu, juga mencari literatur terkait pengembangan Bahan ajar serta model

discovery.

c. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan di gugus Taman Fajar Kecamatan Purbolinggo

Kabupaten Lampung Timur. Instrumen yang digunakan pada studi lapangan

ini adalah lembar wawancara. Wawancara dilakukan kepada guru-guru dan

siswa-siswa di kelas IV. Wawancara guru dilakukan kepada guru kelas IV

dan wawancara siswa juga dilakukan kepada siswa kelas IV. Setelah itu,

mengidentifikasi bahan ajar terkait materi IPA yang digunakan. Sama halnya

Page 76: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

58

seperti studi kepustakaan, yang didefinisikan adalah kelebihan dan kekurangan

yang ada di bahan ajar tersebut. Serta meminta dokumen mengenai hasil

belajar peserta didik.

2. Pengembangan produk

a. Penyusunan bahan ajar menggunakan model discovery.

Acuan dalam perencanaan dan pengembangan bahan ajar menggunakan

model discovery adalah hasil dari analisis kebutuhan yang telah dilakukan.

Penyusunan bahan ajar menggunakan model discovery ini berdasarkan

panduan penyusunan bahan ajar pembelajaran.

b. Validasi produk dan revisi produk

Setelah selesai dilakukan penyusunan bahan ajar menggunakan model

discovery, kemudian bahan ajar tersebut divalidasi oleh seorang ahli.

Validasi merupakan proses penilaian kesesuaian bahan ajar terhadap

standar isi, kompetensi dasar dan indikator-indikator untuk mengetahui

apakah bahan ajar yang disusun telah memenuhi kategori bahan ajar yang

baik, serta untuk mengetahui apakah bahan ajar yang disusun telah sesuai

dengan kebutuhan sekolah berdasarkan hasil studi pendahuluan.

Setelah divalidasi ahli, kemudian rancangan atau desain produk tersebut

direvisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh ahli dalam hal ini ahli

Ilmu pengetahuan alam, kemudian mengkonsultasikan hasil revisi produk,

setelah itu produk hasil revisi tersebut dapat diuji cobakan secara terbatas.

Page 77: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

59

3. Pengujian produk

Pengujian produk meliputi uji coba produk secara terbatas, revisi setelah uji

coba produk secara terbatas, uji coba produk luas dan revisi uji coba produk

luas.

a. Uji coba produk secara perorangan dan terbatas (kelompok kecil)

Setelah dihasilkan bahan ajarmenggunakan kosepmetode discovery yang

telah divalidasi oleh ahli dan telah dilakukan revisi, maka dilakukan uji

coba produk secara terbatas atau uji coba kelompok kecil untuk menge-

tahui kelayakan bahan ajar, selain itu juga bertujuan untuk mengevaluasi

kelengkapan materi, kebenaran materi, sistematika materi, dan berbagai

hal yang berkaitan dengan materi serta pengembangan soal-soal latihan.

Juga untuk mengevaluasi desain produk, kualitas produk, kemenarikan,

dan keterbacaan. Bahan ajar diuji coba pada siswa kelas IV dan guru

menggunakan angket penilaian guru dan angket respon peserta didik.

b. Revisi produk setelah uji coba terbatas

Selanjutnya setelah uji coba terbatas maka langkah selanjutnya revisi.

Revisi dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil uji coba terbatas, yaitu

uji kesesuaian isi dengan kurikulum, dan uji aspek grafika oleh guru, serta

uji aspek keterbacaan sebagai respon siswa terhadap bahan ajar yang

dikembangkan.

Page 78: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

60

c. Uji coba luas

Setelah revisi uji coba terbatas selanjutnya uji coba luas atau uji coba

lapangan. Uji coba lapangan ini dilakukan untuk menilai efektivitas bahan

ajar dan menilai bahan ajar apakah layak digunakan atau tidak.

d. Revisi uji coba luas

Setelah uji coba luas tahap terakhir adalah merevisi dari hasil uji coba luas

dan membuat produk bahan ajar IPAkelas IV menggunakan model

discovery.

4. Validasi Ahli dan Uji Coba Produk

a. Validasi ahli

Uji validasi oleh ahli melibatkan satu orang ahli desain pembelajaran dan

satu orang materi pelajaran, yang secara akademik minimal berpendidikan

strata II. Review ahli materi dilakukan oleh ahli yang memiliki kualifikasi

dibidang ilmu pengetahuan alam (IPA) dan berpengalaman mengajar

dibidang tersebut. Review ahli desain pembelajaran dilakukan oleh ahli

yang memiliki kualifikasi dibidang desain pembelajaran, dan

berpengalaman di bidang tersebut. Berikut adalah rencana kegiatan review

dan uji coba serta identitas subjek yang terlibat dalam kegiatan :

Page 79: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

61

Tabel 3.3Uji Ahli Desain dan Materi Pembelajaran

No

Kegiatan Review danUjicoba Subjek Yang Terlibat

1. Review oleh AhliDesain dan Materipembelajaran

Ahli desain pembelajaran terdiri daridosen ahli desain dan ahli materi yaitu :

1. Dr. Alben Ambarita, M.PdKetua Prodi PascasarjanaPendidikan Keguruan Guru SDUniversitas Lampung. Beliaumerupakan ahli Desain.

2. Dr.Tri Jalmo, M.SiKetua prodi PascasarjanaPendidikan IPA UniversitasLampung. Beliau merupakan ahliMateri.

b. Uji coba perorangan

Subjek uji coba perorangan berjumlah 3 subjek kelas IV, 1 subjek

(kemampuan tinggi), 1 subjek (kemampuan sedang), 1 subjek

(kemampuan rendah) yaitu peserta didik kelas IV SDN 3 Taman Fajar. Hal

ini sesuai dengan pendapat Dick and Carey (2009:286) menyatakan bahwa

dua atau tiga orang cukup memadai. Peserta didik yang diambil adalah

yang dapat mewakili ciri-ciri populasi sasaran yaitu peserta didik

berkemampuan tinggi sedang dan rendah.

c. Uji coba kelompok kecil

Subjek uji coba kelompok kecil berjumlah 9 subjek kelas IV SDN 3 dan

terdiri dari tiga orang berkemampuan tinggi, tiga orang berkemampuan

sedang dan tiga orang siswa berkemampuan rendah, tidak termasuk siswa

yang telah dikenakan uji coba perorangan hal ini sesuai dengan pendapat

Page 80: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

62

Dick and Carey (2001:291) bahwa jumlah yang diperlukan dalam evaluasi

kelompok kecil hanya terdiri dari delapan sampai dengan dua puluh orang.

d. Uji coba lapangan

Uji coba lapangan dilakukan untuk mengetahui efektifitas bahan ajar hasil

pengembangan pada kondisi sebenarnya dikelas. Uji coba lapangan

dilakukan pada siswa kelas IV SDN 3 Taman Fajar dengan jumlah peserta

25 orang sebagai kelompok eksperimen dan Siswa kelas IV MI Ma’arif

NU 09 Taman Fajar sebanyak 26 orang sebagai kelas kontrol yang tidak

menggunakan bahan ajar yang akan dikebangkan.

F. Instrumentasi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 6 instrument dari Sugiyono (2015:

163) yaitu :

Instrumen 1 Pengumpulan data melalui populasi atau sampel yang dilakukan

pada saat pengumpulan data yang digunakan untuk menemukan masalah dan

potensi yang ada disuatu objek penelitian sehingga data yang diperoleh dapat

digunakan sebagai pertimbangan dalam pembuatan rancangan suatu produk.

Instrumen ini berbentuk lembar wawancara terhadap guru yang disusun untuk

mengetahui bahan ajar seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan

berfungsi untuk memberi masukan dalam pengembangan produk.

Instrumen 2 diperlukan pada saat akan membuat desain/rancangan. Peneliti

meminta pertimbangan pada sampel tentang rancangan produk seperti apa

Page 81: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

63

yang perlu dibuat untuk membantu peningkatan produktivitas belajar

mengajar. Instrumen pada studi pendahuluan berupa :

a. Instrumen analisis kebutuhan untuk guru.

b. Instrumen analisis kebutuhan untuk siswa.

Instrumen ini berbentuk lembar wawancara terhadap siswa yang disusun untuk

mengetahui bahan ajar seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan

berfungsi untuk memberi masukan dalam pengembangan produk.

Instrumen 3 diperlukan pada saat menguji rancangan atau desain produk.

Pada tahap ini peneliti meminta pendapat, komentar dan saran-saran ahli dan

praktisi terhadaprancangan produk yang telah dibuat. Setelah desain direvisi,

selanjutnya dibuat menjadi produk yang masih bersifat prototipe. Produk

tersebut selanjutnya diuji lapangan terbatas.

Instrumen ini berbentuk angket validasi, aspek kesesuaian dan kualitas isi

materi dengan kurikulum yang disusun untuk mengetahui apakah isi buku ajar

telah sesuai dengan KI dan KD yang ditetapkan dalam sebuah kurikulum

serta berfungsi untuk memberi masukan dalam pengembangan produk.

Selanjutnya butir-butir (items) yang dimuat dalam kuesioner ini adalah

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada tim ahli untuk menilai

dan mengumpulkan data kelayakan produk sebagai bahan ajar dalam hal ini

kelayakan dan kesesuain isi materi bahan ajar. Adapun aspek yang dinilai atau

diukur melalui instrumen ini adalah: (1) Kesesuaian bahan ajar menggunakan

model discovery dan; (2) Kualitas isi Bahan ajar.

Page 82: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

64

Instrumen ini berbentuk angket validasi kesesuaian bahan ajar dalam hal

pemenuhan persyaratan atas aspek didaktis, konstruksi, dan teknis penulisan.

Angket ini memuat seperangkat seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada tim ahli untuk menilai dan mengumpulkan data kelayakan

produk sebagai bahan ajar yang dalam hal ini kelayakan dan kesesuain desain

dan sintak bahan ajar. Adapun aspek-aspek yang dinilai atau diukur melalui

instrumen ini adalah: (1) Kesesuaian bahan ajardengan syarat didaktik; (2)

Kesesuaian bahan ajar dengan syarat konstruksi dan ; (3) Kesesuaian bahan

ajar dengan syarat teknis.

Intrumen 4 adalah pengumpulan data dengan pengamatan, wawncara dan

kuesioner. Melalui instrumen uji perorangan ini peneliti memberikan

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada siswa untuk menilai

dan mengumpulkan data kelayakan produk sebagai bahan ajar dalam hal ini

kelayakan dan kesesuain desain dan sintak bahan ajar pembelajaran. Aspek-

aspek penilaian yang dimuat dalam instrumen ini antara lain: (1) Kesesuaian

bahan ajar dengan menggunakan model discovery;(2) Kualitas isi Bahan ajar;

(3) Kesesuaian bahan ajar dengan syarat didaktik; (4) Kesesuaian bahan ajar

dengan syarat konstruksi dan ; (5) Kesesuaian bahan ajar dengan syarat

teknis.

Instrumen 5 berdasarkan uji coba terbatas, selanjutnya dianalisis dan hasilnya

digunakan untuk revisi produk. Setelah produk diperbaiki, maka selanjutnya

diuji kembali yang disebut uji lapangan utama. Pada saat itulah tahp ini

dilakukan.

Page 83: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

65

Instrumen ini berisi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

siswa untuk menilai dan mengumpulkan data kelayakan produk sebagai bahan

dalam hal ini kelayakan dan kesesuaian desain dan sintak bahan ajar

pembelajaran. Sama seperti instrumen uji coba perorangan, aspek-aspek

penilaian yang dimuat dalam instrumen ini terdiri atas: (1) Kesesuaian bahan

ajar dengan model discovery; (2) Kualitas isi Bahan ajar; (3) Kesesuaian

bahan ajar dengan syarat didaktik; (4) Kesesuaian bahan ajar dengan syarat

konstruksi dan ; (5) Kesesuaian bahan ajar dengan syarat teknis.Indikator-

indikator tersebut kemudian di susun kedalam pernyataan-pernyataan dengan

setiap butirnya di beri alternatif jawaban dengan pembobotan berdasarkan

skala likert, yaitu : Sangat tepat dengan skor 4, Tepat dengan skor 3, Kurang

tepat dengan skor 2, Tidak tepat dengan skor 1.

Instrumen 6 setelah data terkumpul selanjutnya dianalisis, maka

menghasilkan kesimpulan. Dan tahap yang terakhir adalah pengumpulan data

pada saat pengujian lapangan operasional produk. Perhatikan gambar berikut:

Page 84: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

66

Gambar 3.4 Posisi Dan Jumlah Instrumen Penelitian

G. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitain ini menggunakan tes tertulis,

lembar wawancara, lembar observasi dan angket yang disusun berdasarkan

pengembangan indikator sebagaimana yang tercantum pada definisi

operasional. Indikator-indikator tersebut kemudian di susun kedalam

pernyataan-pernyataan dengan setiap butirnya di beri alternatif jawaban

dengan pembobotan berdasarkan skala likert, yaitu :

Pontensi danmasalah

Validasidesain

Rancanganproduk

Pengumpulaninformasi

Studiliteratur

Instrumenpenelitian 1

Instrumenpenelitian 2

Instrumenpenelitian 3

Uji coba lap.utama

Uji cobaterbatas

Pembuatanproduk 1

RevisiDesain

Revisiproduk 1

Instrumenpenelitian 5

Instrumenpenelitian 4

Revisiproduk 2

Uji coba lap.Operasional

Revisiproduk 3

Desiminasi &implementasi

Instrumenpenelitian 6

Page 85: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

67

a. Sangat setuju dengan skor 4

b. Setuju dengan skor 3

c. Kurang setuju dengan skor 2

d. Tidak setuju dengan skor 1

Selain kuisioner penelitian ini juga menggunakan instrumen tes dalam bentuk

preetest dan post test. Preetest merupakan instrumen yang tersusun dari butir-

butir soal yang harus dijawab subjek penelitian dalam rangka mengukur hasil

belajar yang bersangkutan sebelum diberi perlakuan. Adapun post test

merupakan instrumen yang tersusun dari butir-butir soal yang harus dijawab

subjek penelitian dalam rangka mengukur hasil belajar yang bersangkutan

setelan diberi perlakuan. Berdasarkan pada tujuan penelitian, dirancang dan

disusun instrumen sebagai berikut:

1. Soal-soal Tes Tertulis

Tes tertulis ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik

setelah menggunakan bahan ajar menggunakan model discoery. Kisi-kisi

instruen hasil belajar yang mengacu pada kemampuan berpikir kritis ini

digunakan untuk acuan dalam ebuat instrumen hasil belajar yang mengacu

pada kemampuan berfikir kritis sebagai penilaian yang akan digunakan

untuk menghitung peningkatan kemampuan hasil belajar peserta didik.

Page 86: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

68

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar

Kompetensi Dasar Indikator RanahKognitif

SebaranButir Soal

Bahasa Indonesia

3.3 Menggali informasi

dari teks wawancara

tentang jenis-jenis

usaha dan pekerjaan

serta kegiatan ekonomi

dan koperasi dengan

bantuan guru dan

teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih

dan memilah kosakata

baku.

1. Membuat daftarpertanyaan sesuaidengan data yangdiberikan.

2. Mengidentifikasipertanyaan sesuaidengan data yangdiberikan.

3. Menganalisispertanyaan sesuaidengan data yangdiberikan.

C6

C4

C4

8,194.3 Mengolah danmenyajikan tekswawancara tentangjenis-jenis usaha danpekerjaan sertakegiatan ekonomi dankoperasi secara mandiridalam bahasa Indonesialisan dan tulis denganmemilih dan memilahkosakata baku.

1. Membuatkesimpulan hasilwawancara.

2. Menceritakan hasilwawancara.

P2

PPKN

3.1 Memahami makna danketerkaiatan simbol-simbol sila Pancasiladalam memahamiPancasila secara utuh.

1. Mengidentifikasikanarti dan maknasimbol-simbol siladalam Pancasila.

2. Menjelaskan artidan makna simbol-simbol sila dalamPancasila.

3. Menganalisis artidan makna simbol-simbol sila dalamPancasila.

C4

C4

C4

5,9,10,16,20

Page 87: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

69

4. Menyimpulkan artidan makna simbol-simbol sila dalamPancasila.

C6

4.1 Mengamati danmenceritakan perilakudi sekitar rumah dansekolah dari sudutpandang kelima simbolPancasila sebagai satukesatuan yang utuh.

1. Mengidentifikasipengamalan salahsatu sila Pancasiladalam kehidupansehari-hari.

2. Membuatkesimpulanpengamalan salahsatu sila Pancasiladalam kehidupansehari-hari.

P2

P2

IPS3.1 Mengenal karya dua

dan tiga dimensiberdasarkanpengamatan.

1. Menggambarsebuah pekerjaansesuai denganpenjelasan yangada.

2. Menganalisissebuah pekerjaansesuai denganpenjelasan yangada.

3. Mengidentifikasisebuah pekerjaansesuai denganpenjelasan yangada.

C6

C4

1,2,12,4.1 Menggambar alam

berdasarkanpengamatankeindahan alam.

1. Mendeskripsikangambar yangdibuatnya.

2. Menganalisisgambar yangdibuatnya.

C6

IPA

3.7 Mendeskripsikanhubungan antarasumber daya alamdengan lingkungan,teknologi, danmasyarakat.

1. Membuatpenjelaskanberbagai jenissumber daya alamyang digunakandalam melakukankerja/usaha.

2. Menganalisis

C6

Page 88: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

70

berbagai jenissumber daya alamyang digunakandalam melakukankerja/usaha.

3. Membedakanberbagai jenissumber daya alamyang digunakandalam melakukankerja/usaha.

4. Membuatkesimpulanberbagai jenissumber daya alamyang digunakandalam melakukankerja/usaha.

C4

C4

C6

3,4,6,7,11,13,14,15,

17, 18

4.7 Menyajikan laporan

tentang sumber dayaalam danpemanfaatannya olehmasyarakat.

1. Mengelompokkansumber daya alamhayati dannonhayati.

2. Membuatkesimpulankelompok sumberdaya alam hayatidan nonhayati.

3. Menyajikanlaporan kelompoksumber daya alamhayati dannonhayati.

P2

P2

P4

2. Lembar validasi (angket)

Lembar angket digunakan untuk mengukur validitas modul pembelajaran

berbasis metode inkuiri berdasarkan pendapat para ahli (judgement

experts). Instrumen dikonstruksikan berdasarkan aspek-aspek yang akan

diukur dalam pembuatan modul pembelajaran berdasarkan konsep tentang

Page 89: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

71

pembuatan modul pembelajaran pada mata pelajaran IPS di kelas IV,

selanjutnya peneliti akan mengkonsultasikan kepada para ahli, yaitu ahli

materi, ahli desain pembelajaran, dan guru IPS kelas IV. Deskripsi dari

kisi-kisi instrumen yang digunakan adalah sebagi berikut :

Tabel 3.5 Kisi-kisi Penelian Ahli Materi

No VariabelPenilaian

Indikator JumlahSoal

1. Kesesuaianbahan ajarmenggunakanmodel discovery

a. Bahan ajar memuat informasi dasaryang dapat dipelajari secara mandiri

1. Informasi dasar yang ada dalambahan ajarsesuai dengan materipembelajaran.

2. Informasi dasardalam bahanajarmenarik untuk dipelajari.

3. Informasi dasar dalam bahan ajardikemasuntuk mengakomodirberbagai tingkat daya serap dankecepatanbelajar siswa kelas IV.

3

b. Bahan ajar digunakan secara aktif danmandiri1. Penggunaan bahan ajar menuntut

siswa untuk menggali informasisecara aktif dan mandiri.

2. Bahan ajar memotivasi siswauntuk belajar secara aktif danmandiri

3

c. Bahan ajar memberi pengetahuantentang konteks alam yang ada dilingkungan sekitar

1. Kegiatan yang ada dalam bahanajar menuntut siswa bersikap kritisdan perduli dalam mengenallingkungan alam sekitarnya

2. Wawasan yang diperoleh siswadapat membangun kesadaran dankepedulian siswa terhadaplingkungan

3. Pengetahuan yang diperoleh olehsiswa menjadikan siswa lebihantusias untuk menjaga danmemelihara alam sekitar.

3

Page 90: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

72

No VariabelPenilaian Indikator Jumlah

Soald. Bahan ajar menjadikan siswa lebih

bertanggung jawab1. Bahan ajar menjadikan siswa lebih

tertantang untuk memecahkanpermasalahan.

2. Bahan ajar menjadikan siswauntuk dapat lebih mudahmenyelesaikan tugas.

3. Siswa dituntut untukmenyelesaikan tugas sesuaidengan peraturan-peraturan yangtelah disepakati.

3

e. Aktivitas dalam bahan ajarmenggunakan model discovery

1. Siswa memahami keterkaitan danketerhubungan materi denganlingkungan alam yang seringdijumpai

2. Siswa termotivasi untukmerumuskan permasalahan yangada di dalam bahan ajar.

3. Siswa merumuskan hipotesissederhana.

4. Siswa mengumpulkan fakta dariberbagai sumber yang mendukungpenyelesaian masalah.

5. Siswa mencari kebenaran datayang diperoleh dengan melakukananalisis.

6. Siswa menguji hipotesis yang telahdibangun secara mandiri denganmenghubungkannya denganberbagai temuan fakta

7. Siswa mendiskusikan alternatifpemecahan masalah.

8. Siswa merumuskan kesimpulan

8

2 Kualitas IsiBahan ajar

a. Materi pembelajaran dalam bahanajarmengacu /sesuai KompetensiDasar1. Ketepatan merumuskan hubungan

antar KD.2. Ketepatan merumuskan hubungan

antara KI dengan KD.3. Ketepatan hubungan tema, KD

4

Page 91: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

73

No VariabelPenilaian Indikator Jumlah

Soaldan pokok bahasan.

4. Kegiatan dalam bahan ajar sesuaidengan keterpaduan materipembelajaran

b. Bahan ajarmenyajikan materi yangmemudahkan peserta didik untukberinteraksi dengan materi yangdiberikan.

1. Bahan ajar memuat petunjukbelajar mandiri.

2. Informasi yang ada dalam bahanajar jelas dan mudah dipahami

3. Bahan ajar memuat informasimutakhir tentang materi pelajaran

4. Penjelasan materi disertai gambaryang mempermudah peserta didikmemahami materi

4

c. Isi bahan ajar memberikanpengalaman belajar secara mandiri.

1. Materi dalam bahan ajar disusunsesuai dengan lingkungan siswa

2. Materi dalam bahan ajarmemberikan motivasi positifdalam kehidupan siswa 2

d. Jenis kegiatan dalam bahan ajarbersifat aktif

1. Kegiatan dalam bahanajarmenuntut siswa untukmelakukan pengamatan.

2. Kegiatan dalam bahanajarmenuntut siswa untukmelakukan analisis.

3. Kegiatan dalam bahanajarmenuntut siswa untukmelakukan uji hipotesis denganmengumpulkan fakta sehinggadapat menemukan jawaban darimasalah yang dtemui.

3

e. Pertanyaan dalam bahan ajarbersifatproduktif

1. Pertanyaan sesuai dengan materipembelajaran

2. Siswa dapat menemukan jawaban

Page 92: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

74

No VariabelPenilaian Indikator Jumlah

Soaldalam soal evaluasi setelahmelakukan kegiatan

3. Waktu yang di tentukan utukmenjawab pertanyaan sesuai.

3

Jumlah 25

Tabel 3.6 Kisi-kisi Penilaian Ahli Desain

No VariabelPenilaian

Indikator JumlahSoal

1. Kesesuaianbahan ajardengan syaratDidaktik

a. Penyusunan bahan ajarbersifatuniversal

1. Materi dalam bahanajarmengakomodir ragam tingkatpemahaman siswa

2. Kegiatan dalam bahan ajarsesuaidengan tingkat kemampuanberfikir siswa kelas IV

2

b. Bahan ajarmenekankan pada prosesmembangun konsep

1. Langkah-langkah dalam bahanajardisusun secara sistematisuntuk membantu siswamenemukan konsep

2. Kegiatan dalam bahanajarmenstimulasi kemampuanberpikir kritis siswa

2

c. Bahan ajar mendorong siswa aktifdalam proses pembelajaran

1. Kegiatan dalam bahan ajarmerangsang siswa untuk aktifmemenemukan jawaban darimasalah secara kritis

2. Kegiatan dalam bahan ajarmembantu siswa untukmempresentasikan hasil kerjasiswa

2

d. Bahan ajar mengembangkanperilaku positif, keterampilankomunikasi dan emosional.

1. Kegiatan pembelajaranmenjadikan siswa mampu

Page 93: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

75

NoVariabelPenilaian Indikator

JumlahSoal

berkomunikasi menyampaikanide gagasan sesama anggotakelompok

2. Kegiatan pembelajaranmenjadikan siswa mampuberkomunikasi menyampaikanide gagasan antar kelompok

3. Materi dalam bahan ajarmenjadikan siswa berfikir kreatifdalam menjawab masalah.

3

2. Kesesuaianbahan ajardengan syaratkonstruksi

a) Penggunaan bahasa bahan ajar1. Bahasa yang digunakan sesuai

dengan tingkat kemampuan anak2. Bahasa yang digunakan dalam

bahan ajarbersifat efektif2

b) Penggunaan kalimat dalam bahanajar pembelajaran

1. Kalimat yang digunakan dalambahan ajar adalah kalimat efektifdan tidak ambigu

2. Kalimat dalam bahan ajar mudahdipahami

2

3. Kesesuaianbahan ajardengan syaratteknis

a) Tulisan1. Huruf yang digunakan jelas2. Tulisan dalam bahan ajar

menggunakan kalimat pendek 1-10 kata dalam 1 baris

3. Ukuran huruf dengan gambarserasi

3

b) Gambar1. Gambar dalam bahan ajar jelas2. Gambar dalam bahan ajar

menarik3. Gambar dalam bahan ajar sesuai

dengan materi pembelajaran

3

c) Penampilan bahan ajar1. Desain Cover bahan ajarmenarik2. Penampilan bahan ajarsetiap bab

atau bagian baru diperkenalkandengan cara yang berbeda dantidak membosankan

3. Format soal dalam bahan ajarmemuat seluruh unsur bahan ajar

3

Page 94: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

76

NoVariabelPenilaian Indikator

JumlahSoal

seperti judul, SK, KD, Indikator,tujuan pembelajaran, petunjukpenggunaan bahan ajarpembelajaran, uraian materibahan ajar pembelajaran, danlangkah-langkah kegiatan dalambahan ajar pembelajaran.

Jumlah 22

3.7 Kisi-kisi Uji Penilaian Perorangan

No VariabelPenilaian

Indikator JumlahSoal

1. Kesesuaianbahan ajarmenggunakanmodel discovery

a. Bahan ajar memuat informasi dasaryang dapat dipelajari secara mandiri1. Informasi dasar yang ada dalam

bahan ajar sesuai dengan materipembelajaran.

2. Informasi dasar dalam bahanajar menarik untuk dipelajari.

3. Informasi dasar dalam bahanajar dikemas untukmengakomodir berbagai tingkatdaya serap dan kecepatan belajarsiswa kelas IV.

3

b. Bahan ajar digunakan secara aktifdan mandiri1. Penggunaan bahan ajar

menuntut siswa untuk menggaliinformasi secara aktif danmandiri.

2. Bahan ajar memotivasi siswauntuk belajar secara aktif danmandiri

2

c. Bahan ajar memberi pengetahuantentang konteks lingkunganalamyang ditemui siswa sehari-hari1. Kegiatan yang ada dalam bahan

ajar menuntut siswa bersikap 3

Page 95: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

77

No VariabelPenilaian

Indikator JumlahSoal

kritis dalam mengenallingkungan alamnya

2. Wawasan yang diperoleh siswadapat membangun kesadarandan kepedulian siswa secaramandiri.

3. Pengetahuan yang diperoleholeh siswa menjadikan siswalebih antusias dalammemelihara lingkunganalamnya

d. Bahan ajarmenjadikan siswa lebihbertanggung jawab1. Bahan ajar menjadikan siswa

lebih tertantang untukmemecahkan permasalahan.

2. Bahan ajar menjadikan siswauntuk dapat lebih mudahmenyelesaikan tugas.

3. Siswa dituntut untukmenyelesaikan tugas sesuaidengan peraturan-peraturanyang telah disepakati.

3

e. Aktivitas dalam bahanajarmenggunakan model discovery1. Siswa memahami keterkaitan

dan keterhubungan materidenganlingkungan

2. Siswa termotivasi untukmerumuskan permasalahanyang ada di dalam bahan ajar.

3. Siswa merumuskan hipotesissederhana.

4. Siswa mengumpulkan fakta dariberbagai sumber yangmendukung penyelesaianmasalah.

5. Siswa mencari kebenaran datayang diperoleh denganmelakukan analisis.

6. Siswa menguji hipotesis yangtelah dibangun secara mandiri

8

Page 96: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

78

No VariabelPenilaian

Indikator JumlahSoal

dengan menghubungkannyadengan berbagai temuan fakta

7. Siswa mendiskusikan alternatifpemecahan masalah.

8. Siswa merumuskan kesimpulan2 Kualitas Isi

bahan ajara. Materi pembelajaran dalam bahan

ajar mengacu /sesuai KompetensiDasar1. Ketepatan merumuskan

hubungan antar KD.2. Ketepatan merumuskan

hubungan antara KI dengan KD.3. Ketepatan hubungan tema, KD

dan pokok bahasan4. Kegiatan dalam bahan ajar sesuai

dengan keterpaduan materipembelajaran

4

b. Bahan ajarmenyajikan bahanajar/materi yang memudahkanpeserta didik untuk berinteraksidengan materi yang diberikan.

1. Bahan ajar memuat petunjukbelajar belajar mandiri.

2. Informasi yang ada dalam bahanajar jelas dan mudah dipahami

3. Bahan ajar memuat informasimutakhir tentang materi pelajaran

4. Penjelasan materi disertai gambaryang mempermudah siswamemahami materi

4

c. Isi bahan ajarmemberikanpengalaman belajar secara mandiri.

1. Materi dalam bahan ajar disusunsesuai dengan alam yang adadilingkungan siswa

2. Materi dalam bahan ajarmemberikan motivasi positifdalam kehidupan siswa

2

d. Jenis kegiatan dalam bahanajarbersifat aktif

1. Kegiatan dalam bahan ajar

Page 97: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

79

No VariabelPenilaian

Indikator JumlahSoal

menuntut siswa untuk melakukanpengamatan.

2. Kegiatan dalam bahan ajarmenuntut siswa untuk melakukananalisis.

3. Kegiatan dalam bahan ajarmenuntut siswa untuk melakukanuji hipotesis denganmengumpulkan fakta sehinggadapat menemukan jawaban darimasalah.

3

e. Pertanyaan dalam bahan ajarbersifat produktif

1. Pertanyaan sesuai dengan materipembelajaran

2. Siswa dapat menemukan jawabandalam soal evaluasi setelahmelakukan kegiatan

3. Waktu yang di tentukan utukmenjawab pertanyaan sesuai.

3

3. Kesesuaianbahan ajardengan syaratDidaktik

a. Penyusunan bahan ajarbersifatuniversal

1. Materi dalam bahanajarmengakomodir ragam tingkatpemahaman siswa

2. Kegiatan dalam bahan ajar sesuaidengan tingkat kemampuanberfikir siswa kelas IV

2

b. Bahan ajarmenekankan pada prosesmembangun konsep

1. Langkah-langkah dalam bahanajar disusun secara sistematisuntuk membantu siswamenemukan konsep

2. Kegiatan dalam bahan ajarmenstimulasi kemampuanberpikir kritis siswa

2

c. Bahan ajar mendorong siswa aktifdalam proses pembelajaran1. Kegiatan dalam bahan ajar

merangsang siswa untuk aktifmemenemukan jawaban dari

2

Page 98: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

80

No VariabelPenilaian

Indikator JumlahSoal

masalah secara kritis2. Kegiatan dalam bahan ajar

membantu siswa untukmempresentasikan hasil kerjasiswa

d. Bahan ajar mengembangkanperilaku positif, keterampilankomunikasi dan emosional.

1. Kegiatan pembelajaranmenjadikan siswa mampuberkomunikasi menyampaikanide gagasan sesama anggotakelompok

2. Kegiatan pembelajaranmenjadikan siswa mampuberkomunikasi menyampaikanide gagasan antar kelompok

3. Kegiatan dalam bahan ajarmenjadikan siswa berfikir kreatifdalam menjawab masalah.

3

4. Kesesuaianbahan ajardengan syaratkonstruksi

a. Penggunaan bahasa bahan ajar1. Bahasa yang digunakan sesuai

dengan tingkat kemampuananak

2. Bahasa yang digunakan dalambahan ajar bersifat efektif

2

b. Penggunaan kalimat dalam bahanajar pembelajaran1. Kalimat yang digunakan dalam

bahan ajar adalah kalimatefektif dan tidak ambigu

2. Kalimat dalam bahan ajarmudah dipahami

2

c. Kesukaran dan kejelasanBahan ajar1. Tingkat kesukaran Bahan ajar

sesuai dengan tuntutan indikator2. Pertanyaan dalam Bahan ajar

jelas3. Materi dalam Bahan ajar jelas

3

Page 99: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

81

No VariabelPenilaian

Indikator JumlahSoal

5. Kesesuaianbahan ajardengan syaratteknis

a. Tulisan1. Huruf yang digunakan jelas2. Tulisan dalam bahan

ajarmenggunakan kalimat pendek1-10 kata dalam 1 baris

3. Ukuran huruf dengan gambarseras

3

b. Gambar1. Gambar dalam bahan ajar jelas2. Gambar dalam bahan ajar

menarik3. Gambar dalam bahan ajar

sesuai dengan materipembelajaran

3

c. Penampilan bahan ajarpembelajaran1. Desain Cover bahan ajar

menarik2. Penampilan bahan ajar setiap

bab atau bagian barudiperkenalkan dengan cara yangberbeda dengan tidakmembosankan

3. Format soal dalam bahan ajarmemuat seluruh unsur bahanajar seperti judul, KI, KD,Indikator, tujuan pembelajaran,petunjuk penggunaan bahanajar pembelajaran, uraian materibahan ajar pembelajaran, danlangkah-langkah kegiatandalam bahan ajar pembelajaran.

3

Jumlah 57

Page 100: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

82

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Penilaian Kelompok Kecil

NoVariabelPenilaian Indikator

JumlahSoal

1. Kesesuaianbahan ajardengan modeldiscovery

a. Bahan ajar memuat informasi dasaryang dapat dipelajari secara mandiri1. Informasi dasar yang ada dalam

bahan ajar sesuai dengan materipembelajaran.

2. Informasi dasar dalam bahanajar menarik untuk dipelajari.

3. Informasi dasar dalam bahanajar dikemas untukmengakomodir berbagai tingkatdaya serap dan kecepatanbelajar siswa kelas IV.

3

b. Bahan ajar digunakan secara aktifdan mandiri1. Penggunaan bahan ajar

menuntut siswa untuk menggaliinformasi secara aktif danmandiri.

2. Bahan ajar memotivasi siswauntuk belajar secara aktif danmandiri

2

c. Bahan ajar memberi pengetahuantentang konteks sosial yang dialamisiswa sehari-hari1. Kegiatan yang ada dalam bahan

ajar menuntut siswa bersikapkritis dalam mengenallingkungan sekitar

2. Wawasan yang diperoleh siswadapat membangun kesadarandan kepedulian siswa secaramandiri.

3. Pengetahuan yang diperoleholeh siswa menjadikan siswalebih antusias terhadaplingkungan.

3

Page 101: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

83

NoVariabelPenilaian Indikator

JumlahSoal

d. Bahan ajar menjadikan siswa lebihbertanggung jawab1. Bahan ajar menjadikan siswa

lebih tertantang untukmemecahkan permasalahan.

2. Bahan ajar menjadikan siswauntuk dapat lebih mudahmenyelesaikan tugas.

3. Siswa dituntut untukmenyelesaikan tugas sesuaidengan peraturan-peraturanyang telah disepakati.

2

e. Aktivitas dalam bahan ajarmenggunakan model discovery1. Siswa memahami keterkaitan

dan keterhubungan materidengan lingkungan

2. Siswa termotivasi untukmerumuskan permasalahanyang ada di dalam bahan ajarpembelajaran.

3. Siswa merumuskan hipotesissederhana.

4. Siswa mengumpulkan fakta dariberbagai sumber yangmendukung penyelesaianmasalah.

5. Siswa mencari kebenaran datayang diperoleh denganmelakukan analisis.

6. Siswa menguji hipotesis yangtelah dibangun secara mandiridengan menghubungkannyadengan berbagai temuan fakta

7. Siswa mendiskusikan alternatifpemecahan masalah.

8. Siswa merumuskan kesimpulan

8

2 Kualitas Isibahan ajar

a. Materi pembelajaran dalam bahanajar mengacu /sesuai KompetensiDasar1 Ketepatan merumuskan

hubungan antar KD.2 Ketepatan merumuskan

4

Page 102: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

84

NoVariabelPenilaian Indikator

JumlahSoal

hubungan antara KI dengan KD.3 Ketepatan hubungan tema, KD

dan pokok bahasan4 Kegiatan dalam bahan ajar sesuai

dengan keterpaduan materipembelajaran

b. Bahan ajar menyajikan materi yangmemudahkan peserta didik untukberinteraksi dengan materi yangdiberikan.1 Bahan ajar memuat petunjuk

belajar mandiri.2 Informasi yang ada dalam bahan

ajar jelas dan mudah dipahami3 Bahan ajar memuat informasi

mutakhir tentang materipelajaran

4 Penjelasan materi disertaigambar yang memper mudahsiswa memahami materi

4

c. Isi bahan ajarmemberikanpengalaman belajar secara mandiri.1. Materi dalam bahan ajar disusun

sesuai dengan konteks sosialyang ada dilingkungan siswa

2. Materi dalam bahanajarmemberikan motivasi positifdalam kehidupan siswa

2

d. Jenis kegiatan dalam bahan ajarbersifat aktif1. Kegiatan dalam bahan ajar

menuntut siswa untukmelakukan pengamatan.

2. Kegiatan dalam bahan ajarmenuntut siswa untukmelakukan analisis.

3. Kegiatan dalam bahan ajarmenuntut siswa untukmelakukan uji hipotesis denganmengumpulkan fakta.

3

e. Pertanyaan dalam bahan ajarbersifat produktif

Page 103: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

85

NoVariabelPenilaian Indikator

JumlahSoal

1. Pertanyaan sesuai dengan materipembelajaran

2. Siswa dapat menemukanjawaban dalam soal evaluasisetelah melakukan kegiatan

3. Waktu yang di tentukan utukmenjawab pertanyaan sesuai.

3

3. Kesesuaianbahan ajardengan syaratDidaktik

a. Penyusunan bahan ajarbersifatuniversal1. Materi dalam bahan ajar

mengakomodir ragam tingkatpemahaman siswa

2. Kegiatan dalam bahan ajarsesuai dengan tingkatkemampuan berfikir siswa kelasIV

2

b. Bahan ajarmenekankan pada prosesmembangun konsep1. Langkah-langkah dalam bahan

ajar disusun secara sistematisuntuk membantu siswamenemukan konsep

2. Kegiatan dalam bahan ajarmenstimulasi kemampuanberpikir kritis siswa

2

c. Bahan ajarmendorong siswa aktifdalam proses pembelajaran1. Kegiatan dalam bahan ajar

merangsang siswa untuk aktifmengajukan pertanyaan secarakritis

2. Kegiatan dalam bahan ajarmembantu siswa untukmempresentasikan hasil kerjasiswa

2

d. Bahan ajar mengembangkanperilaku positif, keterampilankomunikasi dan emosional.1. Kegiatan pembelajaran

menjadikan siswa mampuberkomunikasi menyampaikanide gagasan sesama anggotakelompok

3

Page 104: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

86

NoVariabelPenilaian Indikator

JumlahSoal

2. Kegiatan pembelajaranmenjadikan siswa mampuberkomunikasi menyampaikanide gagasan antar kelompok

3. Kegiatan dalam bahan ajarmenjadikan siswa berfikirkreatif dalam menjawabmasalah.

4. Kesesuaianbahan ajardengan syaratkonstruksi

a. Penggunaan bahasa bahan ajar1. Bahasa yang digunakan sesuai

dengan tingkat kemampuan anak2. Bahasa yang digunakan dalam

bahan ajar bersifat efektif

2

b. Penggunaan kalimat dalam bahanajar pembelajaran1. Kalimat yang digunakan dalam

bahan ajar adalah kalimat efektifdan tidak ambigu

2. Kalimat dalam bahan ajarmudah dipahami

c. Kesukaran dan kejelasan Bahan ajar1. Tingkat kesukaran Bahan ajar

sesuai dengan tuntutan indikator2. Pertanyaan dalam Bahan ajar

jelas3. Materi dalam Bahan ajar jelas

2

3

5. Kesesuaianbahan ajardengan syaratteknis

a. Tulisan1. Huruf yang digunakan jelas2. Tulisan dalam bahan

ajarmenggunakan kalimatpendek 1-10 kata dalam 1 baris

3. Ukuran huruf dengan gambarseras

3

b. Gambar1. Gambar dalam bahan ajar jelas2. Gambar dalam bahan ajar

menarik3. Gambar dalam bahan ajar sesuai

dengan materi pembelajaran

3

c. Penampilan bahan ajarpembelajaran1. Desain Cover bahan ajarmenarik 3

Page 105: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

87

NoVariabelPenilaian Indikator

JumlahSoal

2. Penampilan bahan ajarsetiap babatau bagian baru diperkenalkandengan cara yang berbedadengan tidak membosankan

3. Format soal dalam bahanajarmemuat seluruh unsur bahanajarseperti judul, SK, KD,Indikator, tujuan pembelajaran,petunjuk penggunaan bahan ajarpembelajaran, uraian materibahan ajar pembelajaran, danlangkah-langkah kegiatan dalambahan ajar pembelajaran.

Jumlah 59

H. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diinginkan dan diperlukan maka dalam

penelitian ini menggunakan purpose sampling.

1. Tes

Tes adalah cara yang dapat digunakan atau prosedur yang perlu ditempuh

dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan yang berbentuk

pemberian serangkaian tugas. Dari pendapat yang telah dijelaskan dapat

diketahui bahwa model ini dilakukan untuk melihat hasil belajar dalam setiap

tahap yangmencerminkan suatu konsep yang dikuasai individu sendiri, dalam

hal ini mengevaluasi rata-rata hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah

menggunakan bahan ajar dengan model discovery.

Page 106: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

88

2. Observasi

Observasi adalah sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dari pendapat yang telah

dijelaskan dapat diketahui bahwa metode observasi ini digunakan untuk

mendapatkan informasi-informasi yang peneliti butuhkan dalam penelitian,

sedangkan lembar observasi digunakan untuk merekam peristiwa selama

tindakan dalam berlangsung, dalam penelitian ini perilaku siswa yang dicatat

adalah kegiatan peserta didik dalam meggunakan bahan ajar menggunakan

model discovery selama proses belajar mengajar berlangsung.

3. Metode Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya.

4. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah “metode yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen, baik berupa buku-buku, majalah,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.

Trianggulasi teknik, berarti peniliti menggunakan teknik pegumplan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti

menggunakan tes, observasi, angket dan dokumen. Hal ini di gambarkan

sebagai berikut :

Page 107: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

89

I. Teknik Analisis Data

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah berbentuk tes. Tes yang

dilakukan sebanyak dua kali tes yang diberikan pada awal dan akhir

pertemuan, yang bertujuan mengukur hasil belajar peserta didik kelas IV MI

Ma’arif NU 9 dan SDN 3 Taman Fajar.

1. Pengujian Validitas Instrumen

Pengujian validitas instrumen bertujuan untuk mengetahui butir-butir

instrumen yang valid. Validitas instrumen ini diukur dengan dengan

menggunakan korelasi product moment dari Pearson antara skor butir

dengan skor total. Butir isntrumen dinyatakan valid jika jumlah rhitung lebih

besar dari rtabel sesuai dengan taraf signifikansi yang telah ditentukan yaitu

α꞊ 0,05.

Adapun rumus Product Moment yang dimaksud adalah:

= ( .∑ ) − (∑ )(∑ )( . ∑ ) − (∑ ) ( . ∑ ) − (∑ )Keterangan:

= Koefisien Korelasi= Jumlah Responden= Skor Butir= Skor total∑ = Jumlah X∑ = Jumlah Y∑ = Jumlah perkalian XY∑ 2 = Jumlah kuadrat X∑ 2 = Jumlah kuadrat Y

Page 108: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

90

2. Perhitungan Reliabilitas

Perhitungan reliabilitas adalah perhitungan terhadap konsistensi data

angket dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.Penggunaan rumus

ini disesuaikan dengan teknik skoring yang dilakukan pada setiap item

dalam instrumen.

Rumus alpha cronbach yang dimaksud adalah:

= 1 − ∑Keterangan:

ii =Koefisien reliabilitas instrumen= jumlah butir instrumen

2 = Varians butir2 = varians total

J. Analisis Data

1. Pensekoran

Menghitung skor dari setiap jawaban pree-test dan post-test ditentukan

dengan menghitung skor yang diperoleh peserta didik :

a. Memberi pree-test dan post-test

b. Menghitung gain pree-test dan post-test

Gain adalah selisih antara pree-test dan post-test, ditulis secara

matematik: ⟨ ⟩ = (Hake, 2009: 65)

Ket : ⟨ ⟩ = Jumlah ternormalisasi

= Skor Post-Test= Skor Pree-Test

= Skor Ideal

Page 109: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

91

2. Pemberian nilai rata-rata respon siswa digunakan rumus :

=∑ .

Keterangan := nilai rata-rata respon siswa= nilai rata-rata respon siswa ke-i

n = banyak siswa

3. Pemberian nilai rata-rata hasil belajar siswa digunakan rumus :

=∑ .

Keterangan := nilai rata-rata hasil belajar siswa= nilai rata-rata hasil belajar siswa ke-i

n = banyak siswa

4. Layak atau tidaknya bahan ajar dapat dihitung dengan :

=%)( %%

Keterangan := nilai rata-rata efektifitas= nilai rata-rata respon siswa= nilai rata-rata hasil belajar siswa

K. Hipotesis Statistik

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian pengembangan ini digunakan

statistik analisis Varian (ANAVA) desain faktorial dan statistik uji beda rata-

rata (mean). Untuk hipotesis digunakan statistik analisis varian (ANAVA)

dengan rumusan sebagai berikut bila mengenai adanya perbedaan maka

hipotesis ini hanya menyatakan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil

belajar antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol tanpa

mengatakan kelompok mana yang lebih dari yang lainnya. Kriteria uji

hipotesis sebagai berikut.

Page 110: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

92

a. Jika nilai sig < α (0,05) maka Ho diterima

b. Jika nilai sig > α (0,05) maka Ho ditolak

Ho : μ1 ≥ μ2

H1 : μ1 ≤ μ2

a. Jika nilai t hitung < t tabel maka terima Ho

b. Jika nilai t hitung > t tabel maka tolak Ho

Atau dengan pula menggunakan kriteria uji sebagai berikut.

a. Jika nilai sig > α (0,05) maka terima Ho

b. Jika nilai sig < α (0,05) maka tolak Ho

L. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan :

1. Uji t

Uji t merupakan petunjuk untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan

rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Data

yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio, dengan hipotesis

sebagai berikut:

Ho = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa pada kelas

eksperimen yang menggunakan bahan ajar IPAmenggunakan model

Discovery dengan siswa pada kelas kontrol yang tidak menggunakan

bahan ajar IPAmenggunakan model Discovery.

Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa pada kelas eksperimen

yang menggunakan bahan ajar IPAmenggunakan model Discovery dengan

Page 111: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

93

siswa pada kelas kontrol yang tidak menggunakan bahan ajar

IPAmenggunakan model Discovery. Adapun kriteria pengujiannya adalah

Berdasarkan nilai t hitung:

Ho diterima jika -tTabel< tHitung< tTabel

Ho ditolak jika -tHitung ≤ -tTabel atau tHitung ≥ tTabel

Berdasarkan nilai probabilitas

Ho diterima jika P value > 0,05

Ho ditolak jika P value ≤ 0,05

2. Uji N-Gain

Gain merupakan selisih antara nilai postest dan pretest, sehingga nilai

gain akan menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan

konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan. Agar terhindar dari hasil

kesimpulan yang bias pada penelitian, nilai pretest kedua kelompok

digunakan uji normalitas.Rumus normal gain menurut Meltzer dalam

Herlanti (2006: 71) dengan Kriteria interpretasi skor N–gain adalah:

N-gain tinggi jika N-gain> 0,7

N-gain sedang jika 0,3 < N-gain ≤ 0,7

N-gain rendahjika N-gain ≤ 0,3

3. Uji Efektivitas

Sedangkan untuk mengetahui efektivitas penggunaan bahan ajar

IPAmenggunakan model Discovery dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 112: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

94

Keterangan :

ΔRHP Kelas Eksperimen = Rerata Postes – Rerata Pretes

ΔRHP Kelas Kontrol = Rerata Postes – Rerata Pretes

(Suhartati, 2012: 156)

Kriteria yang digunakan untuk menyatakan efektivitas bahan ajar IPA

menggunakan model Discovery dalah sebagai berikut:

1. Apabila efektivitas > 1 maka bahan ajar IPAmenggunakan model Discovery

lebih efektif dibandingkan dengan media pembelajaran konvensional.

2. Apabila efektivitas = 1 maka tidak ada perbedaan antara bahan ajar

IPAmenggunakan model Discovery dengan pembelajaran konvensional.

3. Apabila efektivitas < 1 maka pembelajaran konvensional lebih efektif

dibandingkan pembelajaran bahan ajar IPAmenggunakan model Discovery.

Efektivitas =ΔRerata Hasil Belajar Kelas Eksperimen

ΔRerata Hasil Belajar Kelas Kontrol

Page 113: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

116

V. SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan uraian dan hasil penrlitian pada bab sebelumnya terhadap

pengembangan bahan ajar IPA menggunakan model pembelajaran Discovery

ini, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pengembangan bahan ajar IPA menggunakan model pembelajaran Discovery

dengan pengembangan (R&D). (R&D) merupakan metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan rancangan produk baru, menguji keefektifan

produk yang telah ada, serta mengembangkan produk baru. Pengembangan

yang dilakukan adalah pembuatan produk berupa bahan ajar menggunakan

model pembelajaran Discovery. Bahan ajar yang dikembangkan berisi peta

konsep, tujuan/kompetensi, uraian materi, tes formatif yang dipaparkan dalam

banyak representasi, tugas, dan rangkuman. Langkah-langkah pengembangan

bahan ajar dengan menggunakan model discovery dengan cara :

a. Melakukan analisis kebutuhan bahan ajar

b. Memahami kriteria pemilihan sumber belajar

c. Menyusun peta bahan ajar

d. Memahami struktur bahan ajar

Page 114: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

117

2. Keefektifan bahan ajar IPA menggunakan model pembelajaran Discovery

berdasarkan uji perbedaan yang dilakukan menunjukkan bahwa bahan ajar

IPA menggunakan model pembelajaran Discovery lebih efektif dibandingkan

dengan media pembelajaran konvensional. Dengan melihat bukti hasil

perhitungan uji validasi produk nilai N-Gain diperoleh efektifitas hasil

perhitungan lebih besar dari 1 yaitu 8,4472 > 1. Pencapaian hasil belajar

peserta didik yang menggunakan bahan ajar IPA dengan model pembelajaran

Discovery lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan pembelajaran

konvensional. Dengan melihat bukti bahwa terdapat perbedaan rata-rata

penigkatan hasil belajar antara kelas eksperimen yang menggunakan bahan

ajar IPA dengan model Discovery dibandingkan dengan yang menggunakan

pembelajaran konvensional. Hasil perhitungan rata-rata Pretest dan Posttes

kelas Eksperiment nialai N-Gain 0,451418 sedangkan perhitungan rata-rata

pretest dan posttes kelas kontrol N-Gain 0,304851.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian kesimpulan dari penelitian diatas

bahwa refleksi dari penelitian pengembangan ini adalah suatu harapan untuk

dapat meningkatkan ketercapaian kompetensi hasil belajar peserta didik

dengan bahan ajar IPA menggunakan model Discovery. Untuk memenuhi

harapan tersebut maka produk bahan ajar yang dihasilkan merupakan salah

satu media pembelajaran tematik yang dapat digunakan oeh guru sebagai salah

satu penerapan model pembelajaran yang dikombinasikan dengan metode

pembelajaran yang lain. Meningkatkan ketercapaian kopetensi hasil belajar

Page 115: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

118

peserta didik dengan bahan ajar IPA menggunakan model Discovery juga

salah satu media pembelajaran yang digunakan sebagai pendamping buku

peserta didik untuk membantu peserta didik mengembangkan dan memadukan

beberapa materi pelajaran dengan Discovery, sehingga proses pembelajaran di

kelas menjadi lebih aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

C. Saran

1. Bagi Peserta Didik, produk bahan ajar IPA menggunakan model Discovery

dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri dalam mengembangkan

materi pada buku siswa kurikulum 2013 khususnya pada tema cia-citaku,

sehingga dapat memotivasi aktifitas peserta didik dalam ragka mecapai

kompetensi belajar yang diharapkan.

2. Pendidik, produk bahan ajar IPA menggunakan model Discovery ini dapat

dijadikan sebagai salah satu suber belajar tambahan yang diberikan kepada

peserta didik dan dapat mempermudah guru untuk menilai apakah peserta

didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

3. Bagi Sekolah, produk bahan ajar menggunakan model Discovery dapat

memberikan sumbangan yang berguna dalam upaya peningkatan mutu

pembelajaran IPA di sekolah.

4. Bagi peneliti, produk bahan ajar menggunakan model Discovery dapat

menambah wawasan dan pengetahuan dalam rangka mengembangkan kajian

materi dan penilaian sekaligus sebagai kegiatan ilmiah pengembangan diri

untuk guru profesional yang bertujuan meningkatkan kompetensi.

Page 116: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

DAFTAR PUSTAKA

Afifatu Rohmawati. 2015. Efektivitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Anak UsiaDini Https://Doi.Org/10.21009/JPUD.091.02 9 (1).

Andriansah, Adelina Hasyim, Herpratiwi. 2018. Development Of DiscoveryLearning Learning Model For Patriotic Returning In Materials Of ClassViii Youth In Kecamatan Natar Middle School. IOSR Journal OfResearch & Method In Education.Http://Eprints.Uny.Ac.Id/2009402241007 8 (4).

Balım, A., G. 2009. The Effects Of Discovery Learning On Students Success AndInquiry Learning Skills. Journal Of Education.Http://Wiki. Astrowish.Net /Images/E/E. 2 (2) 35.

Barniol. P., And Zavala, G. 2016. A. Tutorial Workseet To Help Student DevelopThe To Interpert The Dot Product A Projectiont. Eurasia Jurnal OfMathematic, Science & Tecnologi Education. 12.(9). 2387-2398.Http://Iserjournals.Comjournals/Eurasia/Articels/10.12973/Eurasia.2016.1271a

Bayu Wicaksono. Bayu Wicaksono. 2016. The Effectiveness Of Inquiry LearningOn Student Learning Outcomes In Subjects Operating PneumaticEquipment In SMK Tembarang. Http://Jounal.Student.Uny.Ac.Id/Ojs 6(5).

Borg, R Walter & Gall, D Meredith. 2006. Educational Research AnIntroduction. Eigh Edition. Longman : New York.

Budiningsih. 2010. Model Pembelajaran Discovery Learning . Bumi Aksara.Jakarta

Cheema, A.B., Mirza, MS. 2013. Effec Of Concept Mapping On StudentsAcademic Achienvent. Journal Of Research And Reflectiont, 7 (2).

Page 117: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

Cooper , Joy A. Palmer. 2016. Routledge Encyclopaedia Of Educational Thinkers.Routledge: New York.

Depdiknas. 2007. Pedoman Memilih Menyusun Bahan Ajar Dan Teks MataPelajaran. BP. Mitra Usaha Indonesia : Jakarta.

. 2006. Tujuan Pendidikan IPA Di SD. BP. Mitra Usaha : Jakarta.

Deska Putriani Dan Chika Rahayu. 2018. The Effect Of Discovery LearningModel Using Sunflowers In Circles On Mathematics Learning Outcomes.Http://International Journal Of Trends In Mathematics EducationResearch Vol. 1 (1).

Dick. Walter, Carey, Lou., And Carey, J.O. 2009. The Systematic Design OfInstruction. Upper Saddler River. Pearson Education, Inc : New Jersey.

Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Rineka Cipta : Jakarta.

Djamarah, Syaiful, Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Jakarta.

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia : Bandung.

Hanafiah, Nanang. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama :Bandung.

Hoffman, Paul Seth Dan Tracy Bicknell. 2000. Elicit, Engage, Experience,Explore: Discovery Learning In Library Instruction",Reference ServicesReview. Journal Of Education. Http: //Digitalcommons .Unl. Edu /Cgi/Viewcontent .Cgi?Article=1169&Context=Libraryscience.28 (4)

Isjoni. 2007. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. PTAlfabeta: Bandung.

Jacobsen A., Eggen, Paul, And Kauchak, Donald. 2009. Methods For TeachingMetode-Metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA EdisiKe-8. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Joolingen, Wouter Van. 2007. Cognitive Tools For Discovery Learning. JournalOf Education. Https://Telearn.Archives-Ouvertes.Fr. 1 (1) 387.

Kemendikbud. 2013. Konsep Pendekatan Scientific. Kemendikbud : Jakarta.

Page 118: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

Kyriazis, A., Psycharis, S., Korres, K. 2009. Discovery Learning And TheComputational Experiment In Higner Matematic And Sciece Education: A Combined Approach. Journal. Ijet.4 (4) 25-34. Http://Online-Journals.Org/I-Jet/Article/View/1044.

Lyu, Desheng Dan Bei Wang. 2018. The Effects Of The Application OfComputer Network Technology To Guided Discovery Teaching OnLearning Achievement And Outcome. EURASIA Journal OfMathematics, Science And Technology Education Vol. 14 (7).

Muasaroh, Latifatul. 2010. Aspek-Aspek Efektifitas. Yogyakarta : Literatur Buku.

Muhibbin, Syah. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. PTRemaja Rosdakarya : Bandung.

Mulyasa E. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran KreatifDan Menyenangkan. Remaja Rosdakarya : Bandung.

. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pannen, Paulina Dan Purwanto. 2001. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat AntarUniversitas Untuk Peningkatan Dan Pengembangan AktivitasIntruktional Ditjen Dikti Diknas.

Permendikbud. 2013. Permendikbud No.65 Tentang Standar Proses PendidikanDasar Dan Menengah. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan :Jakarta.

Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.Yogyakarta: Diva Press.

Sanjaya, Wina . 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, PT.Kencana Prenada Media Group : Jakarta.

Shieh, Chic-Jen., Yu, Lean.2016. A Study On Information Technology IntegratedGuided Discovery Instruction Toward Studens Learning AchievementAnd Learning Retention. Eurasia Journal Of Matematic, Science &Technology Education. 12. (14) . 833.842. Http://Www.Ejemste.Com/A-Study-On-Information-Technologi-Integreted-Guided-Discovery-Intruction-Towards-Students-Learning-Achievement-And-Learning-Retention,61493,0,2.Hmtl

Soemanto. 2012. Psikologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta : Jakarta.

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. PT. RinekaCipta : Jakarta.

Page 119: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM …digilib.unila.ac.id/58503/10/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan bahan ajar ilmu pengetahuan alam menggunakan model discovery

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Dan Pengembangan Reserch AndDevelopment. Alfabeta : Bandung.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning, Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Rosdakarya :Bandung.

Sukardjo Dan Komarudin. 2009. Landasan Pendiikan Dan Aplikasinya.Rajagrafindo Persada : Depok.

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan,Rosdakarya : Bandung.

Tran, T. 2014. Discovery Learning With The Help Of The Geogebra DynamicGeometry Softwere. International Journal Of Learning Teaching AndEducation And Reaserch. 7. (1). 44-57.Http://Www.Ijlter.Org/Index.Php/Ijlter/Article/View/120

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu, Bumi Aksara : Jakarta.