Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

12
OLEH : MUHAMMAD SUBHI (1111046100046) SAIFULLAH PANCA (1111046100144) Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah yang Mengundurkan Diri Sebelum Akhir Perjanjian FIQH MUAMALAT KONTEMPORER

description

Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Transcript of Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Page 1: Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

OLEH :

MUHAMMAD SUBHI (1111046100046)SAIFULLAH PANCA (1111046100144)

Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah yang Mengundurkan Diri

Sebelum Akhir Perjanjian

FIQH MUAMALAT KONTEMPORER

Page 2: Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Asuransi Konvesional Asuransi Syariah

Tujuan Komersil. Perusahaan sebagai

Penanggung, Peserta sebagai

Tertanggun. Pengelolaan resiko

investasi mengandung spekulasi, spekulasi.

Riba.

Tujuan tolong-menolong. Seluruh peserta asuransi

sebagai penanggung, Perusahaan sebagai pengelola dana.

Manajemen resiko investasi sesuai akad yang diperjanjikan.

Tidak ada riba.

ASURANSIKonvensinal & Syariah

Page 3: Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Click icon to add picture

Page 4: Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Asuransi Syariah

Landasan Hukum ~> Alqur’an dan Hadits

“Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan

hendaklah memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok

(masa depan). Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Hasyr

[59]: 18)

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,

sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. al-Maidah [5]:

2)

Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah saw bersabda : “Orang

yang mengambil kembali hibah seperti anjing yang menelan

kembali muntahnya.”

“Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat

kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram.” (HR. Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf)

Page 5: Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Dalam peraturan menter i keuangan (PMK.010) no . 18 tahun 2010 d i je laskan bahwa dana tabar ru ’ ada lah kumpulan dana yang berasa l dar i kont r ibus i para peser ta yang mekan isme penggunaannya sesua i dengan akad tabar ru ’ yang d isepakat i . Akad tersebut ada lah per jan j ian ter tu l i s yang memuat kesepakatan ter tentu , beser ta hak dan kewaj iban para p ihak sesua i pr ins ip syar iah .Akad tabar ru ’ merupakan akad h ibah da lam bentuk pember ian dana dar i satu peser ta kepada (mela lu i ) perusahaan keda lam dana tabar ru ’ untuk tu juan to long meno long d iantara para peser ta , yang t idak bers i fa t dan bukan untuk tu juan komers ia l .

Dana Tabarru’ (Dana Kebajikan)

Page 6: Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Fatwa DSN-MUI No.53 tahun 2006Ketentuan Hukum

• Akad Tabarru’ merupakan akad yang harus melekat pada semua produk asuransi syariah. • Akad Tabarru’ pada asuransi syariah adalah semua bentuk akad yang dilakukan antar peserta pemegang polis. • Asuransi Syariah yang dimaksud pada point 1 adalah asuransi jiwa, asuransi kerugian dan reasuransi.

Ketentuan Akad • Akad Tabarru’ pada asuransi syariah dan reasuransi adalah semua bentuk akad yang dilakukan dalam bentuk hibah dengan tujuan kebajikan dan tolong menolong antar peserta, bukan untuk tujuan komersial.• Dalam akad Tabarru’, sekurang-kurangnya harus disebutkan:

• hak & kewajiban masing-masing peserta secara individu.• hak & kewajiban antara peserta secara individu dalam akun tabarru’ selaku peserta dalam arti badan/kelompok.• cara dan waktu pembayaran premi dan klaim.• syarat-syarat lain yang disepakati, sesuai dengan jenis asuransi yang diakadkan.

Page 7: Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Fatwa DSN-MUI No.53 tahun 2006Kedudukan Para Pihak dalam Akad Tabarru’

• Dalam akad tabarru’ (hibah), peserta memberikan dana hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta atau peserta lain yang terkena musibah. • Peserta secara individu merupakan pihak yang berhak menerima dana tabarru’ (mu’amman/mutabarra’ lahu,) dan secara kolektif selaku penanggung (mu’ammin/mutabarri’).• Perusahaan bertindak sebagai pengelola dana hibah, atas dasar akad wakalah dari para peserta di luar pengelolaan investasi.

Pengelolaan• Pengelolaan asuransi dan reasuransi Syariah hanya boleh dilakukan oleh suatu lembaga yang berfungsi sebagai pemegang amanah.• Pembukuan dana Tabarru’ harus terpisah dari dana lainnya.• Hasil investasi dari dana Tabarru’ menjadi hak kolektif peserta (dana tabarru’) dan dibukukan dalam akun tabarru’. • Dari hasil investasi, perusahaan asuransi dan reasuransi syariah dapat memperoleh bagi hasil berdasarkan akad Mudharabah atau akad Mudharabah Musytarakah, atau memperoleh ujrah (fee) berdasarkan akad wakalah bil ujrah.

Page 8: Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Pada asuransi konvensional d ikenal dana hangus, d i mana peserta t idak dapat melanjutkan pembayaran premi dan ingin mengundurkan d ir i sebelum masa revers ing per iod , maka dana peserta i tu hangus. Demik ian pula dengan asuransi non saving ( t idak mengandung unsur tabungan) atau asurans i kerugian j ika habis masa kontrak dan t idak ter jad i k la im, maka premi yang d ibayarkan akan hangus yang sekal igus menjadi mi l ik p ihak asuransi .

‘Dana Hangus’ Asuransi Konvesional

Page 9: Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Dana Hangus

Problem Kesyari’ahan

Pada dasarnya, premi yang telah dibayarkan oleh peserta tersebut adalah dana hibah yang diikhlaskan sehingga apabila dana tersebut dikembalikan maka berdasarkan hadis, seperti anjing yang kembali menelan muntahannya. Karena amal yang telah diberikan tidak boleh diambil kembali, sehingga premi yang telah dibayarkan seharusnya tidak dapat diambil kembali oleh peserta asuransi syariah yang mengundurkan diri sebelum masa perjanjian berakhir.

Akan tetapi, dana hangus dianggap tidak syariah karena menzalimi peserta asuransi. Peserta dianggap dizalimi karena peserta telah membayarkan sejumlah premi secara periodik dan tidak mampu melanjutkan karena satu hal, namun tidak mendapatkan ganti rugi apapun atas dana yang telah disetorkan kepada perusahaan. Apalagi bila peserta selama melakukan pembayaran premi belum pernah mengajukan klaim sama sekali.

Page 10: Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Solusi Konsep

Fatwa DSN-MUI No. 81/DSN-MUI/III/2011

Kontribusi tabarru' yang sudah dibayarkan/dihibahkan peserta asuransi syariah pada prinsipnya tidak boleh dikembalikan.

Usulan: Kontribusi tabarru' yang sudah dibayarkan/dihibahkan peserta asuransi syariah tidak boleh diminta kembali oleh peserta.

Kontribusi tabarru’ yang sudah dibayarkan/dihibahkan peserta dapat dikembalikan apabila ada ketentuan khusus yang dibuat oleh perusahaan atas nama dan disepakati para peserta, seperti kesediaan untuk mengembalikan sebagian dana tabarru’ peserta asuransi syariah yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir;

Usulan: Perusahaan atas nama dan disepakati oleh para peserta boleh membuat aturan khusus untuk mengembalikan sebagian dana tabarru’ peserta asuransi syariah yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir;

Perusahaan atas nama para peserta boleh membuat pernyataan kesediaan untuk mengembalikan sebagian dana tabarru’ peserta asuransi syariah yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir.

Page 11: Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Alternatif

Konsep Al-Muhasamah (Kontribusi)

M.M. Billah, dalam kaitan dengan akad-akad dalam asuransi syariah, lebih cenderung tidak menggunakan istilah tabarru’, tapi menggunakan istilah al-muhasamah (contribution/kontribusi)

Konsep akad al-muhasamah ternyata lebih mirip dengan konsep asuransi yang sementara ini banyak dipakai oleh asuransi syariah yang ada di beberapa negara termasuk di Indonesia.

Page 12: Pengembalian Dana Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Syariah (IPUL)

Pengembalian dana tabarru’ diperbolehkan karena yang diambil adalah dari rekening tabungan bukan dari rekening khusus, hal ini di lakukan demi menghilangkan kezal iman bagi peserta apabila dana hangus begitu saja. Untuk mencegah perdebatan, penggunaan isti lah tabarru’ dapat diganti dengan isti lah al muhasamah, yakni peserta memberikan kontribusi dana yang pada akhirnya dapat digunakan bagi peserta yang membutuhkan.

Kesimpulan