anatomi fisiologi Sinus Paranasal - Ipul

40
SINUS PARANASAL Indah Puji Lestari 1410221023

description

anatomi fisiologi sinus paranasal

Transcript of anatomi fisiologi Sinus Paranasal - Ipul

PowerPoint Presentation

SINUS PARANASALIndah Puji Lestari1410221023

AnatomiSinus ParanasalSinus MaxilarisSinus SphenoidalisSinus EtmoidaisSinus Frontalis

Merupakan sinus terbesar, volume orang dewasa 15 mlBerbentuk piramidBatasan :

Sinus MaxilarisAnterior permukaan fasial os maksila ( fosa kanina)Posterior permukaan infra-temporal os. MaksilaMedial dinding lateral rongga hidungSuperior dasar orbitaInferior prosesus alveolaris dan palatumCabang dari arteri maxillaris internal mendarahi sinus ini. Termasuk infraorbital ( yang berjalan dengan nervus infraorbital ), cabang dari sphenopalatine, palatina mayor.

Sinus maksila dipersarafi dari V.2 yaitu nervus palatina mayor dan cabang dari nervus infraorbital

VaskularisasiInervasiDari segi klinik Dasar sinus maksillaris berdekatan dengan akar gigi rahang atas (P1 dan P2), (M1 dan M2), kadang juga C dan M3. Akar gigi dapat menonjol kedalam sinusSinusitis maksilla dapat menimbulkan komplikasi orbitaOstium sinus maksilla terletak lebih tinggi dari sinusnya dan infundibulum ethmoid sempit sehingga drainase mukus hanya tergantung silia Terletak di os frontal Ukuran :tinggi 2,8 cmlebar 2,4 cmdalam 2 cm Bermuara di meatus nasi medius melalui ductus frontonasalis yg melewati infundibulum, juga bermuara di hiatus semilunaris Biasanya bersekat dan tepi sinus berlekuk

Sinus FrontalisTulang pemisah os. frontal dengan orbita dan fossa serebri anterior tipis bila infeksi maka mudah menjalar

dari arteri ophtalmica melalui arteri supraorbita dan supratrochlear

dipersarafi oleh cabang nervus V.1. secara khusus, nervus-nervus ini meliputi cabang supraorbita dan supratrochlear.

VaskularisasiInervasiTerletak di antara cavitas nasi dan dinding medial orbitaUkuran : anterior ke posterior :4-5 cmtinggi : 2,4 cmlebar : 0,5 cm bag. anteriorlebar : 1,5 cm bag. posterior

Sinus EthmoidalisBerdasarkan letaknya

Sinus etmoid anteriorSinus etmoid posteriorSel kecil-kecil & banyak

Sel kecil-kecil & banyakBermuara di

Sel besar-besar & sedikitBermuara di

Meatus nasi mediusMeatus nasi superiorSinus etmoid mendapat aliran darah dari arteri carotis eksterna dan interna. Arteri sphenopalatina dan juga opthalmica mendarahi sinus. Pembuluh vena mengikuti arteri dan dapat menyebabkan infeksi intracranial.

Sinus etmoid dipersarafi oleh nervus V.1 dan V.2, nervus V.1 mensarafi bagian superior sedangkan sebelah inferior dipersarafi oleh nervus V.2VaskularisasiInervasiTerletak di dalam corpus sphenoidale di belakang sinus ethmoidalis posterior Ukuran tinggi 2 cm, dalam 2,3 cm, lebar 1,7 cm, dan volume 5-7,5 mlBermuara di resesus sphenoetmoidalisBatas batas :Anterior: cavitas nasiSuperior : chiasma opticum, n. opticus, dan hipofisisInferior : nasofaring dan cavitas nasiLateral: n. opticus, sinus cavernosus, a. carotis interna, n. opthalmicus, dan n. maxillarisPosterior: pons dan a. basilaris

Sinus SphenoidalisArteri etmoid posterior mendarahi atap sinus sphenoidalis. Bagian lain dari sinus mendapat aliran darah dari arteri sphenopalatina.

Dipersarafi oleh cabang nervus V.1 dan V.2. Nervus nasociliaris ( cabang dari nervus V.1) berjalan menuju nervus etmoid posterior dan mensarafi atap sinus. Cabang-cabang nervus sphenopalatina (V.2) mensarafi dasar sinus

VaskularisasiInervasiKOMPLEKS OSTIO-MEATALDi sepertiga tengah dinding lateral hidung yaitu di meatus medius, terdapat muara-muara saluran dr sinus maksillaris, sinus frontalis & sinus ethmoidalis anteriorKOM terdiri dari :Infundibulum etmoid (dibelakang prosesus unsinatus)Resesus frontalisBula etmoidSel-sel etmoid anterior dengan ostiumnya, Ostium sinus maksila

SISTEM MUKOSILIARDi dalam sinus terdapat mukosa bersilia dengan palut lendir di atasnya.Silia bergerak teratur untuk mengalirkan lendir ke ostium mengikuti jalurnyaLendir dari sinus anterior bergabung di infundibulum etmoid dialirkan ke nasofaring di depan muara tuba Eustachius.Lendir dari sinus posterior bergabung di resesus sfenoetmoidalis dialirkan ke nasofaring di posterior-superior muara tuba Eustachius

Kedua aliran ini menyebabkan timbulnya post nasal drip, tetapi belum tentu ada sekret di rongga hidung

FISIOLOGIRuang tambahan untuk memanaskan dan mengatur kelembapan udara inspirasiNamun:Tidak didapati pertukaran udara yg definitif antara sinus dan rongga hidungMukosa sinus tidak punya kelenjar & vaskularisasi sebanyak mukosa hidungSebagai pengatur kondisi udara( air conditioning)Penahan (buffer) panas, melindungi orbita dan fossa serebri dari suhu rongga hidung yang berubah-ubahNamun: Sinus2 besar tidak terletak diantara hidung dan organ yang dilindungi

Sebagai penahan suhu ( thermal insulators )Sinus membantu keseimbangan kepala karena mengurangi berat tulang mukaNamun: Jika sinus diganti dengan tulang penambahan berat sebesar 1%

Membantu keseimbangan kepalaBerfungsi sebagai rongga untuk resonansi suara dan mempengaruhi kualitas suaraNamun:Posisi sinus dan ostiumnya tidak memungkinkan sinus berfungsi sebagai resonator aktifMembantu resonansi udaraFungsi ini berjalan bila terdapat perubahan tekanan yang besar dan mendadak misalnya bersin atau membuang ingus

Sebagai peredam perubahan tekanan udaraMukus yang dihasilkan sinus paranasal membersihkan partikel yang turut masuk dengan udara inspirasi keluar ke meatus medius.

Membantu produksi mukusPEMERIKSAAN SINUSPemeriksaanInspeksiPalpasiTransluminasiRadiologiSinuskopi1. InspeksiYang diperhatikan adalah adanya pembengkakan pada muka. Pembengkakan di pipi sampai kelopak mata bawah yang berwarna kemerah-merahan mungkin menunjukkan suatu sinusitis maksilaris akut.Pembengkakan di kelopak mata atas mungkin menunjukkan suatu sinusitis frontalis akut.Sinusitis ethmoid akut jarang menyebabkan pembengkakan diluar, kecuali bila telah terbentuk abses

Nyeri tekan pada pipi dan nyeri ketuk di gigi menunjukkan adanya sinusitis maksila. Pada sinusitis frontal terdapat nyeri tekan di dasar sinus frontal yaitu pada bagian medial atap orbita. Sinusitis etmoid menyebabkan rasa nyeri tekan di daerah kantus medius.

2. Palpasi

Untuk memeriksa sinus maksila dan sinus frontal bila fasilitas pemeriksaan radiologi tidak tersediaDigunakan lampu khusus sebagai sumber cahaya, pada ruangan gelap.

3. TransluminasiBila terdapat kista besar di sinus maksilla transiluminasi tampak terangTransiluminasi daerah frontal meragukan, karena:Besar dan bentuk kedua sinus frontalis sering berbedaGambaran terang: sinus berkembang baik dan normalGambaran gelap: sinusitis, sinus yang tidak berkembang

Bila dicurigai adanya kelainan di sinus paranasal,maka dapat dilakukan pemeriksaan radiologik. Posisi rutin yang dipakai ialah posisi waters, caldwell, lateral.Metode mutakhir yang lebih akurat untuk melihat kelainan sinus paranasal adalah pemeriksaan CT-scan.

4. RadiologiProyeksi waters

Proyeksi lateral

Proyeksi cadwell

Pemeriksaan ke dalam sinus maksila menggunakan endoskop. Endoskop dimasukkan melalui lubang yang dibuat di meatus inferior atau di fossa kanina.Dengan sinuskopi dapat dilihat keadaan di dalam sinus, apakah ada sekret, polip, jaringan granulasi, massa tumor atau kista, bagaimana keadaan mukosa dan apakah ostiumnya terbuka.

5. Sinuskopi

TERIMA KASIH