PENGEMASAN PRODUK DI VIRGIN CAKE & BAKERY …repository.unika.ac.id/15569/1/14.I1.0164 Rika...

37
PENGEMASAN PRODUK DI VIRGIN CAKE & BAKERY UNGARAN LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Chatarina Rika Santy NIM : 14.I1.0164 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017

Transcript of PENGEMASAN PRODUK DI VIRGIN CAKE & BAKERY …repository.unika.ac.id/15569/1/14.I1.0164 Rika...

i

PENGEMASAN PRODUK DI VIRGIN CAKE & BAKERY UNGARAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pangan

Oleh :

Chatarina Rika Santy

NIM : 14.I1.0164

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2017

i

HALAMAN PENGESAHAN

PENGEMASAN PRODUK DI VIRGIN CAKE & BAKERY UNGARAN

Oleh :

CHATARINA RIKA SANTY

NIM : 14.I1.0164

PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PANGAN

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada

Semarang, 2017

Fakultas Teknologi Pertanian

Program Studi Teknologi Pangan

Universitas Soegijapranata Semarang

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc. Okky Rahmawati

Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Mengetahui,

Koordinator KP

Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP., MSc Meiliana, S. Gz., M. S.

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan

karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan kerja

praktek ini. Laporan dengan judul “Pengemasan Produk Di Virgin Cake & Bakery

Ungaran” disusun guna untuk memberikan laporan kepada pihak Fakultas Teknologi

Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata dan kepada pihak Virgin Cake & Bakery

Ungaran tentang apa yang sudah dipelajari penulis selama kerja praktek di Virgin Cake &

Bakery Ungaran. Kerja praktek ini juga sangat bermanfaat bagi penulis karena mampu

memberikan tambahan wawasan dan pengalaman kerja bagi penulis.

Bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan dari beberapa pihak memberikan kelancaran

dan keberhasilan kerja praktek ini. Maka dari itu, penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah membimbing penulis sehingga dapat mengikuti

kerja praktek dan menyelesaikan laporan kerja praktek ini tepat waktu.

2. Ibu Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc. Selaku pembimbing akademik yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis.

3. Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP., MSc selaku dekan Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

4. Ibu Meiliana, S. Gz., M. S. selaku Koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah bersedia membantu

proses pelaksanaan Kerja Praktek.

5. Bapak dan Ibu Suteja selaku Pemilik Virgin Cake & Bakery Semarang yang telah

menerima penulis untuk Kerja Praktek.

6. Ibu Okky Rahmawati selaku HRD Virgin Cake & Bakery Ungaran yang bersedia

memberikan bimbingan dan pengarahan bagi penulis dalam melaksanakan kerja

praktek dan menyusun laporan dan sekaligus telah memperkenalkan kami dengan

seluruh karyawan di Virgin Cake & Bakery Ungaran.

iii

7. Kepada seluruh staff dan karyawan di Virgin Cake & Bakery yang telah membantu

dan membimbing penulis selama kerja praktek.

8. Staf Tata Usaha Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata yang

telah memberikan kemudahan dan kelancaran administrasi sejak awal kerja praktek

hingga selesainya laporan kerja praktek ini.

9. Kepada Orang tua dan Keluarga penulis yang telah mendukung dan membantu selama

kerja praktek dan menyelesaikan penyusunan laporan.

10. Kepada Novita ellia dan Wenna selaku teman satu kelompok dalam pelaksanaan kerja

praktek di Virgin Cake & Bakery yang telah mendukung dan membantu selama

penyusunan laporan ini.

11. Kepada teman – teman penulis yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam

pelaksanaan kerja praktek hingga penyusunan laporan ini.

Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UNIKA Soegijapranata pada

khususnya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam

laporan kerja praktek ini. Oleh sebab itu, penulis akan menerima saran – saran dan kritik

dari siapapun yang bersifat membangun, agar penulis dapat berusaha lebih baik untuk

laporan kerja praktek ini.

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGSAHAN. ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... .ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... .v

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vi

1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2.Tujuan ................................................................................................................... 1

1.3.Metode dan Kegiatan Kerja Praktek .................................................................... 2

1.4.Waktu dan Lokasi Pelaksanaan ............................................................................ 2

2. PROFIL PERUSAHAAN

2.1.Sejarah Perusahaan ............................................................................................... 3

2.2.Lokasi Perusahaan ................................................................................................ 4

2.3.Ketenagakerjaan ................................................................................................... 4

2.4.Visi dan Misi ........................................................................................................ 4

2.5.Struktur Organisasi ............................................................................................... 6

3. SPESIFIKASI PRODUK

3.1.Spesifikasi Produk .............................................................................................. 10

3.2.Bahan Baku ........................................................................................................ 11

3.3.Pemasaran ........................................................................................................... 11

4. PENGEMASAN ....................................................................................................... 13

5. PEMBAHASAN ...................................................................................................... 18

6. KESIMPULAN ........................................................................................................ 26

7. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 27

8. LAMPIRAN

8.1.Peta Virgin Cake & Bakery Ungaran ................................................................. 29

8.2.Foto Lokasi Virgin Cake & Bakery Ungaran ..................................................... 29

8.3.Mesin Pengemas ................................................................................................. 30

8.4.Absensi ............................................................................................................... 30

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo Virgin...................................................................................................3

Gambar 2. Struktur Organisasi ....................................................................................... 6

Gambar 3. Produk Roti Tawar ....................................................................................... 10

Gambar 4. Produk Cake ……………….......... .............................................................. 11

Gambar 5. Produk Bahasan ……………….......... ......................................................... 11

Gambar 6. Plastik OPP ................................................................................................... 13

Gambar 7. Kemasan Flexible film ……………….......... .............................................. 15

Gambar 8. Kemasan Daun Pisang .................................................................................. 15

Gambar 9. Kemasan Folding carton ............................................................................... 16

Gambar 10. Barcode ....................................................................................................... 24

1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Persaingan dalam dunia kerja saat ini sudah sangat ketat. Mahasiswa yang baru lulus

dituntut memiliki keahlian dan pengetahuan yang tidak hanya didapat melalui perkuliahan

di kelas. Melihat hal tersebut, Fakultas Teknologi Pertanian UNIKA Soegijapranata

menetapkan Mata Kuliah Kerja Praktek sebagai mata kuliah wajib agar mahasiswa

memperoleh ilmu pengetahuan serta ketrampilan yang tidak diberikan selama proses

perkuliahan berlangsung. Pada kerja praktek ini, penulis memilih untuk kerja praktek di

Virgin Cake & Bakery. Virgin Cake & Bakery merupakan perusahaan dalam bidang

bakery, cake, dan basahan yang berasal dari industri rumahan dan sukses menjadi besar di

Semarang. Virgin Cake & Bakery ini memproduksi berbagai macam roti dan kue dengan

variasi yang bermacam-macam dan harganya terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat.

Dikarenakan adanya perkembangan yang pesat dari Virgin Cake & Bakery ini melatar

belakangi untuk mengetahui pengemasan yang dilakukan oleh Virgin Cake & Bakery.

Pengemasan adalah salah satu hal penting dalam proses pembuatan suatu produk makanan.

Pengemas akan melindungi produk dari penyebab kerusakan produk seperti cahaya

matahari, kontaminasi mikroba. Ada berbagai macam alat pengemas yang digunakan

Virgin Cake & Bakery untuk mengemas produknya. Perlunya ketrampilan dalam produksi

dan banyaknya variasi pengemas yang digunakan oleh oleh Virgin Cake & Bakery menarik

minat penulis untuk mendalami proses pengolahan hingga pengemasan yang nantinya dapat

mengembangkan keahliannya untuk kemajuan dibidang industri pangan.

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek adalah Untuk memenuhi persyaratan kelulusan

mahasiswa Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, Mengetahui bahan pengemas

yang digunakan untuk mengemas produk di Virgin Cake & Bakery, Menambah wawasan

yang berkaitan dalam bidang pangan, Menambah pengalaman dalam dunia kerja.

2

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 20 juli 2017 hingga 11 Agustus 2017 dan

dilaksanakan di Virgin Cake & Bakery Jalan Diponegoro No.297, Ungaran. Jam kerja

efektif dalam sehari adalah selama 6 jam. Pada hari Senin sampai Jumat, jam kerja efektif

dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Luas lahan Virgin Cake &

Bakery yang berada di Ungaran memiliki luas yang lebih besar dibandingkan yang berada

di Semarang. Virgin Cake & Bakery dilengkapi dengan mini cafe untuk menarik konsumen

lebih banyak, sehingga konsumen dapat membeli roti sekaligus memakannya dengan

suasana santai. Lokasi produksi untuk Cake/kue dan basahan lebih banyak pada cabang

Ungaran, karena mesin yang digunakan dan karyawannya lebih banyak.

1.4. Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

Metode pelaksanaan kerja praktek ini dilakukan menggunakan metode pengamatan

langsung, diskusi, analisis data, wawancara, dan berperan langsung dalam kegiatan

produksi di tempat praktek serta melalui studi pustaka yang berkaitan dengan kerja praktek.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama mengikuti kerja praktek terdiri yaitu orientasi

(pengenalan tempat, koordinator-koordinator, dan juga peraturan-peraturan yang ada),

pengamatan dan praktek langsung mulai dari bagian gudang, bagian produksi, hingga

bagian packaging.

3

2. PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Virgin Cake & Bakery berdiri sejak tahun 1999 oleh Bapak Suteja Alim Wijaya dan Ibu

Nanik Suteja. Sebelum mendirikan toko roti Virgin, Bapak Suteja bekerja sebagai

marketing lem di sebuah perusahaan dan memiliki toko material. Ibu Nanik Suteja hobi dan

gemar membuat berbagai jenis roti dan dijual ke masyarakat sehingga berdirilah home

industry. Ibu Nani dan Bapak Suteja awalnya menyewa lahan di daerah Jl Parangkusumo

yang memiliki 6 karyawan dan memberi nama toko roti Virgin yang memiliki arti suci.

Dikarenakan produk yang dihasilkan memiliki rasa yang enak dan harga terjangkau,

akhirnya usahanya berkembang dan berhasil mendirikan Virgin Cake & Bakery yang

beralamat di Jalan Parang Kusumo Raya No. 16 - 18 Tlogosari, Semarang.

Seiring berjalannya waktu, karena tingkat kelarisannya semakin meningkat sehingga Ibu

Nani mulai membuat beraneka ragam jenis cake, bakery dan tart dan membuka cabang

toko Virgin Cake & Bakery di Jalan Diponegoro No.297, Ungaran. Tujuan didirikannya

toko roti Virgin untuk masyarakat menengah ke bawah karena harga yang cukup terjangkau

dan tidak mahal. Pemasaran yang dilakukan sampai sekarang hanya melalui mulut ke mulut

tanpa adanya tim pemasaran serta diuntungkan dengan adanya trend yang membuat

pembeli terus meningkat. Toko roti Virgin belum memiliki sistem manajemen yang baik,

tetapi langkah – langkah marketing yang diterapkan seperti pelayanan melalui promo –

promo menarik dan tabur tuai. Berbagai usaha yang sudah ditabur tuaikan oleh Bp Suteja,

seperti memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) kepada sekitar 600 karyawan di lokasi

Tlogosari dan Ungaran, memberikan bingkisan hari raya, rekreasi keluarga besar dari

karyawan yang dilaksanakan setahun sekali.

Gambar 1. Logo Virgin

4

2.2. Lokasi Perusahaan

Pada awalnya Virgin Cake & Bakery didirikan pada tahun 1999 di Jalan Parang Kusumo

Raya No. 17 Tlogosari, Semarang. Setelah Virgin Cake & Bakery semakin berkembang,

Bapak Suteja membeli kedua rumah yang berada di samping kanan kiri untuk memperbesar

usahanya, sehingga Virgin Cake & Bakery ini berlokasi di Jalan Parang Kusumo No. 16-

18, Tlogosari.Virgin Cake & Bakery yang didirikan di daerah Tlogosari ini terus

mengalami perkembangan yang pesat, sehingga Bapak Suteja memutuskan

untukmembangun Virgin Cake & Bakery Ungaran yang berlokasi di Jalan Diponegoro

No.297, Ungaran. Pada tahun 2017 ini, Bapak Suteja membuka cabang lagi di Semarang

yang berlokasi di Jalan Parmulasih No. 46.

2.3. Ketenagakerjaan

Virgin Cake & Bakery Semarang mempunyai 350 orang karyawan. Sedangkan Virgin Cake

& Bakery cabang Ungaran kurang lebih memiliki 250 orang karyawan. Terdiri dari staff,

bagian gudang dan produksi. Dalam sehari karyawan bekerja selama 8 jam dengan sistem

shift. Berikut merupakan jadwal shift di Virgin Cake & Bakery yang dilakukan setiap hari.

Shift pagi, pukul 06.00 – 14.00 WIB

Shift siang, pukul 14.00 – 22.00 WIB

Sedangkan untuk karyawan produksi basahan, dilakukan 3 shift:

Shift pagi, pukul 08.00 – 16.00 WIB

Shift sore, pukul 16.00 – 22.00 WIB

Shift malam, pukul 22.00 – 08.00 WIB

2.4. Visi Misi Perusahaan

Visi dan misi yang dimiliki Virgin Cake & Bakery merupakan penggambaran dari citra,

nilai, arah serta tujuan untuk kelangsungan dan masa depan perusahaan.

5

2.4.1. Visi Perusahaan

Visi yang disokong Virgin Cake & Bakery adalah berkembang menjadi produsen makanan

yang unggul dengan produk yang higienis dan halal, perpaduan citarasa moderen-

tradisional, pantas dalam harga dengan membangun citra layanan yang melekat di hati

pelanggan.

2.4.2. Misi Perusahaan

Misi yang diemban Virgin Cake & Bakery terdiri dari:

Menciptakan keuntungan usaha dengan membangun kerjasama yang baik antara

pengusaha dan karyawan yang dilandasi nilai-nilai kejujuran, kepercayaan, dan

kekeluargaan.

Mendorong pengembangan kreatifitas dan kualitas produk dengan dukungan layanan

prima sebagai kunci utama pertumbuhan usaha.

Mengembangkan keterpaduan konsep modern dan tradisional yang mampu merajut

cita rasa produk yang khas dan menarik minat pelanggan.

Mengikuti kemajuan teknologi dengan tetap memberdayakan ketrampilan dan

pengetahuan karyawan untuk menghasilkan sentuhan produk dengan citarasa yang

melekat di hati pelanggan.

Menegaskan kehadirannya di lingkungan masyarakat dengan menjalin relasi dan

memberi manfaat sosial bagi internal perusahaan, lingkungan sekitar dan berbagai

pihak terkait sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan.

Menjalin relasi, membangun partnership dan keterbukaan dengan masyarakat pemerhati

industri makanan serta kalangan dunia pendidikan dengan senantiasa membuka diri

bagi kunjungan pelajar, mahasiswa, dan umum dalam kegiatan praktek kerja,

pendidikan–pelatihan serta program orientasi – pengenalan dan pemagangan.

Membangun dan memperluas jangkauan layanan prospek dan pelanggan dengan membuka

dan mengembangkan usaha di berbagai tempat baru, yang prospektif dan strategis.

6

2.5. Struktur Organisasi

Virgin Cake & Bakery merupakan industri rumah tangga yang dipimpin oleh Bapak Suteja

Alim Wijaya. Dalam menjalankan usahanya, beliau dibantu oleh 6 orang kepala bagian,

yakni Financial & Accounting, Purchasing, Gudang, Produksi, Penjualan, dan HR-GA.

Struktur organisasi Virgin Cake & Bakery. Struktur organisasi Virgin Cake&Bakery dapat

dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Virgin Cake&Bakery

Dalam struktur organisasi, setiap orang mempunyai wewenang dan tanggung jawabnya

masing-masing. Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang ada pada Virgin Cake

& Bakery adalah sebagai berikut:

Pemimpin General Manager

HRD & GA

Manager Produksi

CO Bakery

CO Cake

CO Basahan

Manager Keuangan

Pajak

Akuntasi

PO

Kepala Bagian Toko

Bagian Pesanan

Bagian Toko

7

a. Pemimpin

Seorang pemimpin memiliki tugas dalam memimpin perusahaan, memimpin jalannya

rapat, dan mengangkat kepala bagian. Selain itu, kewenanan seorang pemimpin, yaitu

meminta dan memimpin jalannya rapat, mengangkat atau memberhentikan kepala bagian

dan karyawan perusahaan, menentukan besar gaji untuk karyawan, serta menandatangi cek

atas nama perusahaan.

b. General Manager

General manager memliki tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan di bagian

produksi, pemasaran, keuangan dan ketenagakerjaan. Selain itu general manager harus

menjalankan dan bertanggung jawab atas segala tugas dari bagian HRD & GA, Manager

Produksi, Manager Keuangan, dan Kepala Bagian Toko.

c. Bagian HRD &GA (Human Resource Development& General Affair)

HRD berfokus pada bidang rekruitmen dan pengembangan karyawan. Tugas dari HR

(Human Resources Development), yaitu menyusun prosedur seleksi recruitment karyawan

baru, menginput data karyawan kesistem agar semua terdata dengan baik, bertanggung

jawab dalam pengelolaan dan pengembangan sumberdaya manusia, yaitu dalam hal

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, termasuk

pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang

berlaku di perusahaan, dan berkewajiban memelihara dan menjaga citra perusahaan.

Sedangkan GA (General Affair) berfokus pada urusan personalia. General Affair (GA) atau

Divisi Umum adalah unit supporting yang bertujuan memberikan pelayanan-pelayanan

kepada unit-unit kerja lain. Bahkan pada umumnya, GA melayani seluruh unit kerja di

perusahaan (bersifatshared service) dalam hal administrasi dan pengelolaan pelayanan rutin

kantor. Tugas seorang GA sungguh sangat kompleks karenanya biasa disebut "Job Matrix"

yang mana dalam satu waktu seorang GA dituntut menyelesaikan beberapa permasalahan.

HRD-GA (Human Resource Development& General Affair) berbagi dalam staff dan admin

yang terdiri dari teknisi, OB, dan satpam. Teknisi bertugas dalam bidang teknik, misalnya

8

mengatur suhu dalam ruang proofing. OB bertugas dalam membersihkan ruang produksi

agar tetap terjaga kebersihannya. Sedangkan satpam bertugas dalam menjaga dan

memastikan keamanan.

d. Manager Produksi

Manager produksi memiliki tugas untuk menjalankan dan bertanggung jawab atas segala

tugas dari bagian produksi yang terdiri dari produksi cake, bakery, dan basahan. Masing-

masing bagian produksi dipimpin oleh CO Cake, CO Bakery, dan CO Basahan yang

bertugas dalam merencanakan, mengkoordinasikan serta mengendalikan seluruh kegiatan

pada proses produksi yang sesuai syarat yang telah ditetapkan, mempertahankan kelancaran

proses produksi dengan meminimalkan bahan baku serta utilitas yang terbuang untuk

dipergunakan secara efektif dan efisien. Bagian CO Bakery membawahi bagian produk

pastry, donat, dan bakery. Sedangkan bagian CO Basahan membawahi bagian gorengan,

isian, puding, bolu kukus, sus pastel, lapis, moci, arem lemper, pisang, masak, dan cuci

loyang.

e. Manager Keuangan

Manager keuangan memliki tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan di bagian

keuangan. Selain itu manager keuangan harus menjalankan dan bertanggung jawab atas

segala tugas dari bagian pajak, akuntansi, dan po (purchasing order). Bagian pajak

memiliki fokus kerja pada pajak yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Tugas utama

bagian akuntansi, yaitu mencatat, memeriksa, dan melaporkan semua transaksi yang

berkaitan dengan keuangan kantor. Akuntan akan memeriksa ulang apakah semua transaksi

sudah dicatat sesuai adanya dan pada akun-akun yang tepat. Pada jangka waktu tertentu,

misalnya akhir bulan, triwulan, semester, atau akhir tahun, pencatatan yang telah dilakukan

dibuat laporan yang disebut dengan Laporan Keuangan. Bagian PO (purchasing order)

bertanggung jawab terhadap pengadaan dan pengelolaan material. Selain itu juga bertugas

dalam kegiatan seperti negosiasi dengan pemasok potensial, menganalisa tawaran dan

menentukan pilihan, memilih pemasok, mengeluarkan perintah pembelian (purchasing

order), menangani masalah dengan pemasok, dan menyimpan rekaman informasi yang

9

diperlukan. Peran bagian PO (purchasing order) menjadi sangat besar dalam kegiatan

perusahaan khususnya dalam usaha mencapai target profit yang ditetapkan manajemen.

f. Kepala Bagian Toko

Kepala bagian took bertugas untuk menjalankan perusahaan di bagian pemasaran. Selain

itu kepala bagian took harus menjalankan dan bertanggung jawab atas segala tugas dari

bagian pesanan dan bagian toko. Bagian pesanan membawahi snack, DO, kasir, dan CS /

Order. Sementara bagian toko membawahi kasir, spg, kardus, kemas, barcode, cek barang,

dan tart.

10

3. SPESIFIKASI PRODUK dan BAHAN BAKU

3.1. Spesifikasi Produk

a. Produk Bakery ( Roti )

Produk Bakery memiliki berbagai macam jenis. Roti merupakan produk olahan pangan

yang berbahan dasar tepung terigu, air, dan garam yang difermentasikan dengan ragi.

Secara umum, roti dikelompokkan menjadi 3 jenis Produk yaitu roti itu roti tawar, roti

manis, dan roti isi. Virgin cake & Bakery sendiri ± memproduksi 59 macam jenis bakery,

antara lain roti pizza, roti abon, roti ayam, roti keju, roti coklat, roti fla, roti kacang, roti

pasang, roti tawar, roti roll, roti sobek, dan masih banyak lagi macamnya. Harga yang

diberikan untuk produk Bakery berkisar antara Rp 2.000 – Rp 23.500.

c

Gambar 3. Produk Roti Tawar Virgin Cake&Bakery

b. Cake ( Kue)

Cake adalah hasil yang diperoleh dari pembakaran adonan yang berbahan dasar tepung,

gula, garam, telur, susu, air, dan lemak dan diberi bahan pengembang. Toko virgin

memproduksi cake ± 38 macam kue yang berbentuk loyang dan ± 42 macam kue dalam

bentuk potongan, antara lain kue ring, kue springbed, kue bikang ambon, kue brownies, kue

banana cheese, cc kue sponge, dan masih banyak lagi macamnya. Harga yang diberikan

untuk produk cake berkisar Rp 75.000 – Rp. 150.000, cake berbentuk loyang berkisar

antara Rp 15.000 – Rp 150.000, sedangkan harga kue potongan berkisar antara 1.800 – Rp

7.500.

11

Gambar 4. Produk Cake Virgin Cake&Bakery

c. Basahan ( Jajanan pasar )

Basahan merupakan istilah yang digunakan untuk makanan tradisional. Produk basahan

yang diproduksi Virgin Cake & Bakery sekitar 30 jenis, seperti arem-arem, dadar gulung,

getuk, klepon, kroket, lemper, lumpia, nogosari, onde-onde, pastel, bakpao, resoles, roguth,

semar mendem, dan masih banyak lagi macamnya. Harga yang diberikan untuk produk

basahan berkisar antara Rp 2.000 – Rp 6.500.

Gambar 5. Produk Basahan Virgin Cake&Bakery

3.2. Bahan Baku

Virgin Cake & Bakery menggunakan bahan baku utama yang sering disebut dengan biang.

Biang merupakan racikan resep dari produk tertentu. Seperti contohnya biang yang

digunakan untuk membuat roti tawar biang terdiri dari garam, yeast, dan gula. Biang yang

digunakan dalam proses produksi roti manis tepung, gula, garam, dan yeast yang telah

12

diformulasikan. Biang yang digunakan untuk bika ambon antara lain tepung terigu protein

sedang, gula, susu bubuk, dan vanili. Pembuatan biang hanya dilakukan oleh orang-orang

tertentu yang dipercaya untuk meracik resep yang dilakukan pada ruangan tersendiri, orang

lain tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan tersebut. Adapula bahan pelengkap

umum selain biang antara lain, telur, susu, margarine, pewarna makanan.

a. Telur

Telur digunakan karena dapat memberikan tekstur, sebab pada saat dilakukan pengocokan

telur akan mengikat udara sehingga adonan dapat mengembang dengan baik. Selain itu

fungsi telur yaitu membentuk warna dan flavor yang khas, memperbaiki cita rasa dan

kesegaran, meningkatkan nilai gizi dan kelembutan produk, telur digunakan juga untuk

mengoles permukaan roti sehingga permukaannya mengkilap.

b. Margarin

Margarin digunakan untuk memberikan tekstur kue menjadi gurih, harum, dan lembab.

Dalam pembuatan roti, margarin berfungsi untuk membuat roti lebih empuk dan gurih,

meningkatkan susunan, dan menambah mutu simpan (Gilliard, 1998).

c. Pewarna makanan

Pewarna makanan digunakan bertujuan untuk memberikan warna, supayawarna dari kue

menjadi tidak pucat.

d. Susu

Susu yang digunakan di virgin cake & bakery adalah susu kental manis. Menurut Matz

(1992), dalam pembuatan roti, susu berperan dalam perbaikan warna kulit roti sehingga

tampak lebih cerah, serta meningkatkan rasa dan aroma. Selain itu, susu dapat

menimbulkan toleransi yang lebih baik selama peragian atau pada fase pembentukan.

3.3. Pemasaran

Untuk pemasaran produknya Virgin Cake & Bakery dipasarkan di toko Virgin sendiri yaitu

di jalan Parang Kusumo Raya dan juga di Ungaran.Pada tahun 2017 ini, Virgin Cake &

13

Bakery membuka cabang lagi di Jalan Parmulasih, Semarang. Produk Virgin Cake &

Bakery dapat terkenal karena pelanyanannya serta promo pembelian sehingga produk

Virgin Cake & Bakery dikenal oleh masyarakat melalui mulut ke mulut.Selain pemasaran

di toko, Virgin Cake & Bakery juga melayani pemesanan melalui telepon (delivery order).

14

4. PENGEMASAN

Kemasan merupakan salah satu aspek penting bagi suatu industri makanan untuk menjaga

mutu produknya. Pemberian kemasan menjadikan produk lebih menarik, tahan terhadap

tekanan maupun benturan, mempermudah pendistribusiannya, mencegah bau yang tidak

diinginkan masuk, dan menahan perpindahan gas dan uap air. Sebagian besar produk

Virgin & Bakery dikemas secara sederhana dan manual. Kemasan produk yang digunakan

di Virgin Cake & Bakery terdiri dari kemasan primer dan sekunder. Kemasan primer

merupakan kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Jenis kemasan primer

yang digunakan yang digunakan yaitu kemasan plastik, flexible film plastik, dan daun

pisang. Sedangkan kemasan sekunder yang digunakan untuk membungkus produk yaitu

kemasan folding carton yang akan melindungi produk dari benturan. Biasanya folding

carton ini digunakan untuk membungkus kue tart atau produk cake loyang yang telah

dikemas dengan plastik.

4.1. Kemasan Primer

a. Kemasan Plastik

Kemasan plastik merupakan salah satu kemasan primer dan digunakan untuk mengemas

beberapa produk cake, bakery, dan basahan diantaranya butternut (cake), pastry nanas

(bakery), dan martabak (basahan). Jenis kemasan plastik yang digunakan di Virgin Cake &

Bakery adalah plastik OPP atau Oriented Poly Propylene. Kemasan plastik ini dilengkapi

oleh lem perekat guna untuk menutup supaya udara tidak dapat masuk.

15

Gambar 6. Kemasan Plastik OPP

Spesifikasi ukuran plastik OPP yang digunakan di virgin Cake & Bakery diantaranya

Plastik OPP 2000/ cake semangka

Plastik OPP bakery 14 x 18 x + 3 x 03

Plastik OPP bolu kukus 16 x 18 x + 3 x 03

Plastik OPP buaya

Plastik OPP donat 12 x 18 x 03

Plastik OPP donat sate 9 x 18 x 03

Plastik OPP kura 30 x 35 x 03

Plastik OPP mendhut 17 x 21 x 04

Plastik OPP flexible filmdo/cake 11 x 15 x 03

Plastik OPP ring 26 x 31 x 03

Plastik OPP roll spc 30 x 30 x 03

Plastik OPP segitiga 20 x 20 x 03

Plastik OPP semir 10 22 x 31 x 03

Plastik OPP sisir 13,5 x 25 x 03

Plastik OPP sobek 17 x 30 x 03

Plastik OPP stick kecil 9 x 15 x 03

Plastik OPP ubi 12 x 20 x + 3 x 03

Plasyik OPP wingko 6,5 x 13.5 x 03

b. Kemasan Flexible film

Kemasan flexible film juga merupakan salah satu kemasan primer dan digunakan untuk

mengemas beberapa produk cake seperti brownies, tart ukuran mini, dan canape. Selain itu,

kemasan flexible film juga digunakan untuk mengemas beberapa produk bakery dan

basahan seperti roti sosiz (bakery) dan klepon (basahan). Kemasan flexible film yang

digunakan harus tidak sobek, bersih dan tulisan terlihat dengan jelas. Kemasan flexible

film ini ditutup atau direkatkan dengan isolasi.

16

Gambar 7. Kemasan Flexible film

Beberapa produk Virgin cake & bakery yang dikemas menggunakan muka,diantaranya :

Flexible film bf oval / oval

Flexible film blue band / flexible film kurma

Flexible film burger / hb 01

Flexible film jajan pasar/ bx 3c

Flexible film bx 7c( putu ayu)

Flexible film casava / 7a

Flexible film gethuk / bx 4c

Flexible film jajan pasar/ bx r

Flexible film puding setengah lingkaran

Flexible film roll / flexible film box kecil

Flexible film sandwich

c. Kemasan Daun Pisang

Daung pisang digolongkan sebagai kemasan primer dan banyak digunakan untuk

mengemas produk basahan seperti nasi bakar ayam dan pistuban. Penutup daun pisang ini

biasanya menggunakan staples dan lidi. Daun pisang yang digunakan adalah daun pisang

yang masih segar dan berwarna hijau.

17

Gambar 8. Kemasan Daun Pisang

4.2. Kemasan Sekunder

a. Kemasan Folding carton

Kemasan folding carton memiliki kemampuan untuk melindungi produk dari benturan dan

sinar matahari. Pengemasan dengan kemasan folding carton dilakukan di bagian kasir atau

bagian yang menyiapkan pesanan. Ukuran kemasan folding carton ada bermacam-macam

sesuai banyak atau tidaknya produk pangan yang akan dikemas. Saat melakukan

pengemasan folding carton yang dipilih adalah folding carton yang kondisinya masih bagus

yaitu tidak penyok, tidak sobek, bersih, tulisan jelas. Untuk pesanan, didalam folding

carton dilapisi dengan” kertas minyak” dan dilengkapi dengan tisu.

Gambar 9. Kemasan Folding carton Virgin Cake&Bakery

Beberapa produk Virgin cake & bakery yang dikemas menggunakan muka,diantaranya :

Dos bolu gulung/roll

Dos brownies 20 x 15 x 4.5

Dos buaya

Dos cake special

Dos cake

Dos chiffon 16 x 16 (kecil)

Dos chiffon 21 x 21 (besar)

Dos donat 35 x 15 x 16

Dos egg roll

Dos mandarin/lapis legit 25 x 8.5 x 6

Dos moaci (atas bawah) 19 x 19 x 3.8

Dos puding 16.5 x 16,5,8,5

Dos ring

Dos snack / 14.5 (14 x 9.5 x 5.5 )

18

Dos tart 20 x 20 x 15

Virgin cake & bakery tidak memproduksi kemasan sendiri, kemasan diperoleh dari

berbagai suplayer dengan cara memberikan desain kepada suplayer yang teah dipercaya.

Kemasan plastik disimpan digudang bahan baku, sementara kemasan folding carton

disimpan digudang khusus kemasan folding carton yang letaknya disamping ruang

pengemasan. Proses pengemasan ini dilakukan diruangan tersendiri. Pengemasan pesanan

(pengemasan sekunder) tempatnya pun berjauhan dengan pengemasan primer. Pengemasan

pesanan berada tepat di blakang toko virgin, sedangkan pengemasan primer berada didekat

ruang produksi.

19

5. PEMBAHASAN

Dalam era yang semakin maju seperti sekarang ini, kemasan menjadi suatu masalah

dikehidupan masyarakat sehari-hari, terutama berhubungan dengan produk pangan. Bahan

kemasan yang digunakan memiliki banyak bervariasi diantaraya bahan kertas, plastik,

gelas, logam. Bahkan pemakaian bahan-bahan kemasan seperti papan kayu, karung goni,

kain, kulit kayu , daun-daunan dan pelepah sampai barang-barang bekas seperti koran dan

plastik bekas yang tidak etis dan hiegenis juga masih digunakan sebagai bahan pengemas

produk pangan. Pengemasan produk di Virgin Cake & Bakery ini dilakukan secara manual

dan mekanis. Setelah melalui proses pengolahan, kemudian produk dikemas secara primer

(plastik OPP, flexible film, daun pisangg) maupun sekunder (kertas folding carton)

sehingga dapat mempermudah proses pendistribusian. Bahan kemasan yang diperlukan

sebaiknya memiliki berbagai fungsi dasar. Fungsi bahan kemasan antara lain adalah

sebagai wadah yang dapat menjaga produk tetap bersih serta dapat melindungi produk dari

kotoran dan kontaminan lainnya. Selain itu bahan kemasan juga harus efisien, ekonomis,

dan mudah dalam penanganannya, baik dalam proses distribusi maupun penyimpanan.

Bahan kemasan juga harus memiliki ukuran, bentuk, bobot yang sesuai dengan standar

yang ada, serta mudah dibentuk dan dicetak. Fungsi lain yang harus dimiliki bahan

kemasan yaitu harus dapat menunjukkan identitas, informasi dan dapat menunjang

penampilan produk (Syarief et al. 1989).

Pengemasan produk ini memiliki tujuan supaya makanan terlindungi dari faktor – faktor

yang dapat menurunkan kualitas produk. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan

bahan pangan sehubungan dengan kemasan yang digunakan menurut tio & sofia (2011),

dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu golongan pertama kerusakan ditentukan

oleh sifat alamiah dari produk dan tidak dapat dicegah dengan pengemasan, misalnya

perubahan kimia, biokimia, fisik serta mirobiologi. Sedangkan golongan kedua, kerusakan

yang ditentukan oleh lingkungan dan hampir seluruhnya dapat dikontrol dengan kemasan

yang dapat digunakan, misalnya kerusakan mekanis, perubahan kadar air bahan, absorpsi

20

dan interaksi dengan oksigen. Proses perkiraan umur simpan menurut Hine (1987), sangat

tergantung pada tersedianya data mengenai :

1. Mekanisme penurunan mutu produk yang dikemas

2. Unsur-unsur yang terdapat di dalam produk yang langsung mempengaruhi laju

penurunan mutu produk

3. Mutu produk dalam kemasan

4. Bentuk dan ukuran kemasan yang diinginkan

5. Mutu produk pada saat dikemas

6. Resiko perlakuan mekanis selama distribusi dan penyimpanan yang mempengaruhi

kebutuhan kemasan

Fungsi pengemasan yaitu sebagai menarik konsumen, memudahkan untuk penyimpanan,

pengangkutan dan distribusi (Nasution dan Wachyudin, 1975).

5.1. Pengemasan Primer

5.1.1. Plastik

Kemasan plastik merupakan kemasan primer yang biasanya digunakan untuk mengemas

produk bakery (roti), seperti roti tawar, roti semir, dan roti isi. Ukuran plastik yang umum

digunakan untuk mengemas produk roti di Virgin Cake & Bakery adalah 12 x 15 cm

dengan ketebalan 0,03 mm. Selain itu, bagian luar kemasan direkatkan dengan logo Virgin

Cake & Bakery dan barcode agar terlihat lebih menarik.

Berikut ini merupakan jenis kemasan plastik yang termasuk untuk kemasan produk pangan:

1. PET : Poly Ethylene Theraphalate, berfungsi untuk mengemas produk yang

membutuhkan perlindungan ekstra terhadap udara.

2. Nylon : merupakan gabungan dari PET dan OPP, memiliki fungsi untuk mengemas

produk yang membutuhkan perlindungan ekstra terhadap udara dan kelembaban.

3. OPP : Oriented Poly Propylene, berfungsi sebagai pengemas produk yang

membutuhkan perlindungan ekstra terhadap kelembaban.

4. PVC: Poly Vinyl Citrid, mengeluarkan gas beracun bila terkena panas, sehingga

penggunaannya untuk poduk pangan hanya diijinkan untuk kemasan luar saja.

21

5. PO : Poly Olyvin, fungsinya hanya sebagai tampilan pada kemasan supaya terlihat

indah. Warnanya yang bening dan sangat transparan, menghasilkan efek kilap pada

kemasan.

6. PE : Poly Ethylene, kemasan ini terkenal sebagai seal layer-lapisan perekat.

7. PP : Poly Propylene, fungsinya sering dipakai untuk pelapis bahan kemasan

lainnya, sebagai seal layer, maupun sebagai kemasan yang berdiri sendiri.

Dari beberapa jenis plastik di atas plastik yang relatif lebih aman digunakan untuk

makanan/bahan pangan adalah Polyethylene yang tampak bening dan Polypropylene yang

lebih lembut dan agak tebal (tio & sofia 2011). Namun, dalam pembahasan ini hanya akan

membahas tentang jenis plastik OPP, karena Jenis kemasan primer yang yang digunakan di

Virgin Cake & Bakery adalah plastik OPP atau Oriented Poly Propylene. Plastik OPP

(Oriented Poly Propylene) termasuk kemasan plastik yang sangat bening, kurang tahan

panas, dan digunakan untuk mengemas produk bakery (roti) agar menambah keindahan dan

penampilan produk. Plastik OPP (Oriented Poly Propyleneine) merupakan salah satu jenis

plastik kemasan, kebutuhan plastik OPP ini dapat dibilang terus meningkat. Plastik OPP ini

umumnya digunakan sebagai pembungkus CD, baju konveksi, undangan, dan pembungkus

roti. Menurut Fitri (2013 ) Adapun keuntungan dari plastik OPP ini bersifat jernih dan kaku

sehingga sangat bagus ketika digunakan sebagai display dan dapat melihat dengan jelas

produk yang ada didalamnya. Plastik OPP juga memiliki kekurangan dalam pengemasan

produk diantaranya ketahanan produk yang tidak terlalu lama, karena tetap ada rongga

diantara rekatan lem plastik. tersebut. Dengan demikian roti akan lebih cepat kering apabila

pengeleman tidak tepat (lucia & liem, 2015).

5.1.2. Kemasan Flexible film

Kemasan flexible film merupakan kemasan primer yang biasanya digunakan untuk

mengemas produk cake, seperti brownies dan canape. Selain itu, kemasan flexible film

juga sering digunakan untuk mengemas produk cake (seperti tart ukuran mini), dan basahan

(seperti klepon). Ketahanan flexible film terhadap penyerapan uap air sangat menentukan

daya simpan produk pangan yang dikemasnya. Semakin rendah permeabilitas plastik maka

22

semakin lama daya simpan produk pangan yang dikemasnya. Semakin besar pertambahan

berat maka semakin besar pula daya permeabilitasnya yang berarti semakin mudah untuk

melewatkan gas termasuk uap air, produk pun akan semakin cepat rusak. Tranggono &

Sutardi (1989) di dalam Ayu (2013), yang menyatakan bahwa pengemas primer haruslah

bersifat inert dan tidak beracun sehingga tidak akan menyebabkan munculnya reaksi kimia

antara kemasan dengan produk yang dapat menyebabkan perubahan warna, rasa, aroma,

dan nilai gizi.

5.1.3. Daun Pisang

Selain menggunakan kemasan plastik (OPP), Virgin Cake & Bakery juga menggunakan

kemasan daun pisang khususnya jajanan pasar atau makanan tradisional. Sabana (2007)

mendefinisikan pangan tradisional sebagai makanan yang dikonsumsi oleh golongaan etnik

dan wilayah spesifik, diolah berdasarkan resep yang secara turun temurun. Bahan yang

digunakan berasal dari daerah setempat dan makanan yang dihasilkan juga sesuai dengan

selera masyarakat. Menurut Sabana, (2000) Kemasan makanan tradisional memanfaatkan

bahan botanis (daun-daunan, misalnya), yang memiliki fungsi bukan hanya sebagai

pelindung produk dari debu atau agar tahan lama, tapi juga untuk merapikan makanan itu

agar mudah dan praktis dibawa-bawa, dipegang atau dibuka ketika hendak disantap. Selain

itu, bahan kemasan tersebut juga memberikan aroma tertentu pada makanannya. Misalnya,

mendut yang dibungkus dengan daun pisang aromanya dengan mendut yang dibungkus

dengan plaastik. Siratantri & Ratna (2014) mengemukakan bahwa senyawa kimia dari daun

pisang hasil distilasi air yang diekstrak dengan pelarut ethyl asetat menunjukkan adanya

senyawa yang sama yaitu 2-Methoxy-4-vinylphenol, Phytol, Vanillin, E-15-Heptadecenal

dan 1,2 Benzenedicarboxylic acid, bis (2-ethylhexyl) ester. Kelima senyawa tersebut

diduga berkontribusi terhadap aroma atau flavor daun pisang. Sementara itu daun

pisang merupakan bahan organik yang memiliki sifat kontaminan alami yang ada pada

daunnya. Macam bakteri yang sering ada pada permukaan daun adalah Bacillus cereus,

B.Subtilis, Lacotbacillus acidophilus sp., Staphylococcus aureus, S.epidermidis,

pseudomonas sp.,Corynebacterium sp.,Micrococcus sp (Supardi dan Sukamto, 1999).

23

5.2. Kemasan Sekunder

5.2.1. Kemasan Folding carton

Kemasan sekunder yang digunakan oleh Virgin Cake dan Bakery adalah kertas folding

carton lipat. Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi

kelompok-kelompok kemasan lainnya, seperti halnya kotak folding carton untuk wadah

susu dalam kaleng, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang sudah dibungkus,

kerangjang tempe dan sebagainya. Kertas folding carton ini memiliki beberapa keuntungan

yaitu pemakaiannya yang luas, bahannya cukup ekonomis, hanya membutuhkan sedikit

ruang untuk penyimpanannya, dapat dibentuk dengan berbagai ukuran, dan cukup kuat

(ebookpangan, 2007). Keuntungan dari kertas folding carton antaranya Lebih ramah

lingkungan bahan kertas dapat didaur ulang secara mudah dan juga cepat terurai bila sudah

menjadi limbah, lebih kaku dan solid sehingga cocok untuk kemasan box atau produk

dengan variasi atau desain yang unik, lebih mudah pemroduksiannya, tak perlu mesin

pemanas, pembakaran untuk memproduksi kemasan kertas. Adapun kekurangan dari kertas

folding carton mudah sobek karena materialnya yang terbuat dari serat alam, mudah

menyerap air dan udara (Kaihatu, T.S. 2014).

Ada berbagai macam jenis folding carton tebal, antara lain( Dimar 2009):

a. Duplex

Karakteristik duplex sangat mudah dikenali, yakni memiliki satu sisi berwarna putih dan

sisi lainnya berwarna abu-abu. Biasanya digunakan untuk pembuatan box packaging dan

alas buku jenis nota.

b. Ivory

Ivory punya dua sisi dengan warna yang sama. Hanya saja teksturnya berbeda. Satu sisi

bertekstur halus (glossy) seperti artpaper, sedangkan sisi lainnya sedikit kesat seperti HVS.

Banyak orang memilih menggunakan ivory sebagai box packaging makanan karena kesan

eksklusif yang ditampilkannya. Selain itu, ivory tidak berbahaya bagi makanan yang

dikonsumsi.

24

c. Art Paper

ArtPaper punya ciri khas pada tampilannya, yakni kedua sisinya semi kilap dan halus.

Umumnya jenis folding carton tebal ini digunakan untuk mencetak majalah, brosur,

bahkan box packaging.

5.3. Label

Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan,

kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam,

ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. Menurut Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, keterangan

yang tercantum pada label yaitu Nama produk, Daftar bahan yang digunakan, Berat bersih

atau isi bersih, Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke

dalam wilayah Indonesia, Tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa ( Barcode). Barcode

adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Barcode mengumpulkan data dari

lebar garis dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi

linear atau 1D (1 dimensi). Selain dalam bentuk garis barcode juga memiliki bentuk

persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode

matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut

kode batang.

Penentuan umur simpan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan metode

konvensional atau biasa disebut Extended Storage Studies (ESS), dimana penentuan umur

simpan produk dilakukan dengan mengamati penurunan mutu produk yang disimpan pada

kondisi normal sampai mencapai tingkat mutu kadaluarsa. Metode ini akurat dan tepat akan

tetapi memerlukan waktu analisa yang panjang dengan parameter mutu yang relatif banyak

(Arpah, 2001). Menurut Arpah (2001), metode lain yang digunakan dalam menentukan

umur simpan produk adalah dengan metode dipercepat atau biasa disebut Accelerated

Storange Studies (ASS). Metode ini menggunakan suatu kondisi lingkungan yang dapat

mempercepat reaksi deteriorasi produk pangan, sehingga membutuhkan waktu pengujian

25

yang relatif singkat akan tetapi tetap memiliki ketepatan dan akurasi yang tinggi. Pada

metode ASS, produk disimpan pada kondisi lingkungan penyimpanan yang ekstrim, antara

lain produk disimpan pada suhu atau kelembaban yang ekstrim, atau produk dapat pula

disimpan dalam ruangan yang dialiri radiasi ataupun kombinasi dari beberapa perlakuan

tersebut

Gambar. 10 Barcode

26

6. KESIMPULAN dan SARAN

6.1. Kesimpulan

Pengemasan dilakukan untuk melindungi produk dari kerusakan fisik maupun

kimiawi saat proses penyimpanan maupun pendistribusian.

Virgin Cake & Bakery menggunakan kemasan non toksik untuk mengemas produk

yang diproduksi. Produk Virgin Cake & Bakery dikemas secara primer ( plastic

OPP, daun pisang, Flexible film) maupun sekunder ( Kertas folding carton).

6.2. Saran

Agar higenitas produk tetap terjaga sebaiknya perlengkapan sanitasi untuk pekerja

seperti sarung tangan, masker, maupun penutup kepala wajib dikenakan oleh para

pekerja untuk meminimalisir adanya kontaminasi mikroba, debu, dan kotoran

lainnya.

27

7. DAFTAR PUSTAKA

Arpah. 2001. Buku dan Monograf Penentuan Kadaluarsa Produk. Program Studi Ilmu

Pangan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ayu, Resa. 2013. Proses Pengolahan Kopi Bubuk Di PT. Perkebunan Nusantara IX

(Persero). Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata.

http://repository.unika.ac.id/12507/1/09.70.0023 Resa Ayu Aprilia.pdf (Diakses hari

jumat, 17 November 2017, pukul 11:12 WIB )

Ebookpangan.com. 2007. Pengemasan Bahan Pangan.http://www.apki.or.id/kemasan-

tetrapack-aluminium-foil/. (Diakses hari kamis, 20 Oktober 2017, pukul 19.30 WIB.

Gilliard, T. (1998). Chemistry and Physics of Baking. The Royal Society of Chemistry.

London.https://books.google.co.id/books/about/Chemistry_and_physics_of_baking.ht

ml?id=vlaFAAAAIAAJ&redir_esc=y (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul

11:17 WIB )

Hine, D. J. 1987. Shelf Life Evaluation. Di dalam Modern Processing Packaging and

Distribution System for Food. Blackie, London.

http://www.springer.com/gp/book/9781468485943 (Diakses hari jumat, 17 November

2017, pukul 11:12 WIB )

Kaihatu, T.S. (2014). Manajemen Pengemasan. Penerbit Andi. Yogyakarta.

https://books.google.co.id/books?id=hA6CCwAAQBAJ&pg=PR2&lpg=PR2&dq=M

anajemen+Pengemasan.+Penerbit+Andi.+Yogyakarta&source=bl&ots=Rhq693sah1

&sig=0hQpoTTDPq_WyTgLN546koEFnd8&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj8x5X04c

TXAhVGtI8KHY5iDqUQ6AEIJjAA#v=onepage&q=Manajemen%20Pengemasan.%

20Penerbit%20Andi.%20Yogyakarta&f=false (Diakses hari jumat, 17 November

2017, pukul 11: 24 WIB )

Mareta, Dea Tio & sofia Nur A. 2011. Pengemasan Produk Sayuran dengan Bahan

Kemasan Plastik pada Penyimpanan Suhu Ruang dan Suhu Dingin. Teknologi

Pertanian Universitas Gajah Mada. Vol 7. Hal 26-40.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=134412&val=5639 (Diakses hari

jumat, 17 November 2017, pukul 11: 31 WIB )

28

Mastuti, Titri Suratantri & Ratna Handayani. 2014. Senyawa Kimia Penyusun Ekstrak

Ethylasetat dari Daun Pisang Batu dan Ambon Hasil Destilasi Air. Teknologi Pangan,

Universitas Pelita Harapan. ISBN 978-602-99334-3-7.

https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/PROSIDING_SNST_FT/article/view/

975 (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 12: 20 WIB )

Rachmadi, Ellysa lucia & Liem Yenny.2015. Study Kelayakan Pendirian Perusahaan OPP

dikota Sidoarjo. Universitas Kristen Petra Surabaya. Jurnal Titra Vol. 3 no.2.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=336501&val=6504&title=Studi%

20Kelayakan%20Pendirian%20Perusahaan%20OPP%20di%20Kota%20Sidoarjo

(Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 12: 37 WIB )

Rahmawati, Fitri. 2013. Pengemasan dan Pelabelan. Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Yogyakarta.http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296048/pengabdian/pengemasan-dan-

pelabelan.pdf (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 13: 08 WIB )

Sabana, Setiawan. 2000. Kemasan Sebelum Kertas dan Plastik. Sekolah Tinggi Seni Rupa

dan Desain Indonesia (STISI). Jurnal seni rupa desain Vol.1.

https://bumisegoro.files.wordpress.com/2007/07/kemasan.pdf (Diakses hari jumat, 17

November 2017, pukul 12: 20 WIB )

Supardi dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi, Pengolahan dan Keamanan Pangan.Jakarta:

Alumni. https://www.belbuk.com/mikrobiologi-dalam-pengolahan-dan-keamanan-

pangan-p-11857.html ( Gambar buku Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul

13: 16 WIB )

Wigati, Dimar. 2009. Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan Terhadap Serangan

Serangga dan Sifat Fisik Ransum Broiler Starter Berbentuk Crumble. Fakultas

Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11361 (Diakses hari jumat, 17

November 2017, pukul 12: 34 WIB )

29

8. LAMPIRAN

8.1. Peta Virgin Cake & Bakery Ungarans

8.2. Foto Lokasi Virgin Cake & Bakery Ungaran

30

8.3. Foto Mesin Pengemas

8.4. Absensi

31