Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

24
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS WILAYAH SUNGAI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT DITJEN SUMBER DAYA AIR BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA 2 WILLEM SIDHARNO

Transcript of Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

Page 1: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS WILAYAH SUNGAI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT

DITJEN SUMBER DAYA AIR

BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA 2

WILLEM SIDHARNO

Page 2: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

PENDAHULUAN

K E T E R S E D I A A N A I R P E R M U K A A N N A S I O N A L

Page 3: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

PERMASALAHAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Perkotaan

2009 --- 108 Critical

RB

2005 --- 62

Critical Area

1010

1100112011301130

126020102020204020502080

209021202100

21302140

4140

5090

5150

5170

1090

1180

12101240

1290

20702110

5100

402040300

7020

3010

40105160

1994 --- 39

Critical Area

1010

1100112011301130

126020102020204020502080

20902120

2100

21302140

4010

5090

5150

51705160

1180

1984 ---22

Critical Area

Lahan / DAS Kritis

KekeringanBanjir

Deforestasi Erosi Sedimentasi

Page 4: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

Pengelolaan Sumber Daya Air

secara Menyeluruh dan Terpadu

Berbasis WILAYAH SUNGAI

Jumlah

Penduduk makin

meningkat

Aktifitas dan kebutuhan

ekonomi, sosial dan

budaya meningkat

Ketersediaan air

relatif konstan

Kualitas

cenderung

menurun

Page 5: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

» Sifat alami air yg mengalir secara dinamis dari tempat-

tempat tertentu ke tempat yg lebih rendah (bisa lintas wil.

Kab/Kota, dan lintas Prop, bahkan lintas Negara)

» Keterdapatan air mengikuti siklus hidrologi; ada DAS yg

secara alami kaya air dan ada pula DAS yg selalu

kekurangan air.

» Setiap orang berhak mendapatkan air untuk kelangsungan

hidupnya.

» Mencegah timbulnya konflik; sekaligus menempatkan air

sebagai unsur pemersatu antar wilayah.

» Prinsip efisiensi dan efektivitas pengelolaan.

Page 6: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Page 7: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

PENGELOLAAN

SUMBER DAYA AIR

KEBIJAKAN DAERAH

PP 26 Tahun 2008

Tentang RTRWNPermen PU PR 10

Tentang Renc & Renc Teknis Tata

Pengaturan Air & Tata Pengairan

UUD 1945

UU 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan

1. PKN/PKW/PKSN

2. KAWASAN LINDUNG NASIONAL

3. KAWASAN ANDALAN1. POLA PSDA

2. RENCANA PSDA

Page 8: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Page 9: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

POLA PENGELOLAAN

SUMBER DAYA AIRDilaksanakan berdasarkan

KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

Perlindungan danpelestarian sumber air

Pengawetan air,

Pengelolaan kualitas air

Pengendalianpencemaran air

PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

Penatagunaan sumberdaya air

Penyediaan sumberdaya air

Penggunaan sumberdaya air

Pengembangan sumberdaya air

pengusahaan sumberdaya air

PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

Upaya pencegahan

Upaya penanggulangan

Upaya pemulihan

Perencanaan

Pelaksanaan

Pemantauan

Evaluasi

RENCANA TATA

RUANG WILAYAH

RENCANA PENGELOLAAN

SUMBER DAYA AIR

Akan didetailkan

pada

Sebagai input dan

bahan review

Page 10: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

Rencana PSDA:

Disusun secara terpadu pada setiap Wilayah Sungai.

(Wilayah Sungai sebagai basis boundary).

Berdasarkan skenario & strategi yg dipilih dari Pola

PSDA

Keseimbangan antara upaya Konservasi dan

Pendayagunaan

Mempertimbangkan penggunaan & ketersediaan air

tanah dengan tetap mengutamakan penggunaan air

permukaan.

Proses penyusunannya melibatkan TKPSDA WS

Diumumkan secara terbuka sebelum ditetapkan

Jangka Waktu: 20 tahun

Dpt ditinjau & dievaluasi paling singkat 5 tahun

Mempunyai kekuatan hukum/ditetapkan oleh pejabat

yang berwenang

Pola PSDA :

• Disusun secara terpadu pada setiap Wilayah Sungai.

(Wilayah Sungai sebagai basis boundary).

• prinsip keterpaduan antara air permukaan dan air

tanah serta- keseimbangan antara upaya konservasi

dan pendayagunaan SDA

• Time horizon: 20 tahun

• Dapat ditinjau & dievaluasi min. 5 tahun

• Melibatkan peran masyarakat (PKM) dan dunia

usaha

• Mempunyai kekuatan hukum/ ditetapkan oleh

pejabat yang berwenang

Page 11: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

• Balai Wilayah Sungai merupakan Unit Pelaksana Teknis dilingkungan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dibawah

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air yang mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan sumber daya Air di wilayah sungai yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan

pemeliharaan dalam rangka konservasi dan pendayagunaan sumber

daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai, danau, waduk,

bendungan dan tampungan air lainnya,irigasi, air tanah, air baku, rawa,

tambak dan pantai.

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSIBALAI WILAYAH SUNGAI

Page 12: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSIBALAI WILAYAH SUNGAI….(Lanjutan)

Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II merupakan Balai Wilayah Sungai Tipe A.

BWS mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi danpemeliharaan dalam rangka Konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air danpengendalian daya rusak air ada wilayah sungai. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya diatas, BWS menyelenggarakan fungsi sebagaiberikut :

a. Penyusunan Pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai.

b. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai.

c. Pengelolaan sumber daya air yang meliputi Konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendaya gunaan sumberdaya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai.

d. Penyiapan REKOMTEK dalam pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air padawilayah sungai.

e. Operasi dan Pemeliharaan sumber daya air pada wilayah sungai.

f. Pengelolaan sistem hidrologi

g. Penyelengaaraan sistim data dan informasi sumber daya air

h. Fasilitasi kegiatan Tim koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai.

i. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.

j. Pelaksanaan Ketatausahaan Balai Wilayah Sungai.

Page 13: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

WILAYAH KERJA

Wilayah Kerja secara administratif ada di 22 Kabupaten/Kota yaitu :

Di Pulau Flores dan Kepulauan 9 Kabupaten : Lembata, Flotim, Sikka, Ende, Ngada, Nagekeo, Manggarai Timur, Manggarai danManggarai Barat.

• Di Pulau Sumba 4 Kabupaten : Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

• Di Pulau Timor dan Kepulauan ada 8 Kabupaten : Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Beludan Malaka, serta Kabupaten Alor, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Sabu Raijua

Wilayah Kerja Balai berdasarkan wilayah sungai adalah sesuai dengan PerMen PU No. 4/PRT/M/2015, tentang Kriteria dan PenetapanWilayah Sungai adalah :

1. Wilayah Sungai Noelmina (Lintas Negara), Meliputi kabupaten : Kupang, Kota Kupang, Timor Tengah Selatan, Sabu Raijua dan RoteNdao

2. Wilayah Sungai Benanain (Lintas Negara) meliputi, Kabupaten : Belu, Malaka, Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan

3. Wilayah Sungai Flores (Strategis Nasional), meliputi Kabupaten : Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo,Ende, Sikka dan Flores Timur.

Page 14: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

PETA WILAYAH SUNGAI (WS) DI PROV. NTT berdasarkan PERMEN PUPR No.04/PRT/M/2015

Page 15: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

DASAR HUKUM

Page 16: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

POLA PSDA

Page 17: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

POLA PSDA

Page 18: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

RENCANA PSDA

Page 19: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

Kegiatan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II disamping kegiatan yang merupakan

wajib balai, juga meliputi Studi Indentifikasi dan Disain dan Pelaksanaan Kontruksi

berupa Pembangunan/ Peningkatan, Rehabilitasi dan Operasi & Pemeliharaana

terhadap 4 (empat) program kegiatan yaitu :

1). Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber

Air Lainnya,

2). Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan

Irigasi Lainnya,

3). Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai,

4). Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

PROGRAM KEGIATAN BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA 2

Page 20: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya,

1. Penyediaan air baku untuk irigasi melalui pembangunan

Embung, Waduk atau Bendungan.

2. Penyediaan air minum masyarakat pedesaan untuk

keperluan sehari-hari, beternak dan berladang dengan

embung kecil dan embung ternak.

3. Studi Identifikasi Potensi dan Desain serta Identifikasi

Kerusakan bangunan konservasi sungai, danau dan

sumber air lainnya.

4. Melakukan kajian terhadap dampak Lingkungan.

5. Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air

Wilayah Sungai

Page 21: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,

Rawa dan Jaringan Irigasi Lainnya

1. Perencanaan dan Detail Desain pembangunan Daerah

Irigasi dan pendayagunaan potensi lahan irigasi yang

ada di P. Timor, Rote, Flores dan Sumba.

2. Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi dan OP

Daerah Irigasi (Bendung, Captering, Embung Irigasi

dll) dan Jaringannya bagi peningkatan kesejahteraan

masyarakat khususnya petani.

3. Identifikasi, desain serta pembangunan Jaringan

Irigasi air Tanah (JIAT)

Page 22: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai

1. Identifikasi dan desain terhadap pantai-pantai kritis dan

daerah rawan banjir.

2. Pembangunan bangunan pengendali banjir dan

pengamanan pantai.

3. Penanganan darurat terhadap bahaya banjir serta

penyiapan bahan banjiran.

4. Monitoring banjir dan kekeringan.

Page 23: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai

1. Penyediaan air bersih bagi kebutuhan masyarakat melalui

pemanfaatan Air Tanah dan pembangunan Embung Air Baku.

2. Pemanfaatan potensi mata air dengan captering dan jaringannya.

3. Perencanaan dan Pembangunan Tampungan Air Baku dengan

memanfaatkan potensi air yang ada di P. Sabu Raijua, Timor, Rote,

Alor, Flores, Lembata, Sumba dan Kepulauan

Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

Page 24: Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai