Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum...

52

Transcript of Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum...

Page 1: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2
Page 2: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA ii

KATA PENGANTAR

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah menetapkan kebijakan implementasi Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kebijakan penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada semua satuan pendidikan mulai semester dua tahun pelajaran 2014/2015 melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Implementasi Kurikulum 2013 di SMA akan dilakukan secara bertahap mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di 10% SMA sampai dengan tahun pelajaran 2020/2021 di seluruh SMA. Sepanjang implementasi secara bertahap tersebut akan dilakukan evaluasi, perbaikan konsep dan strategi implementasi Kurikulum 2013 agar siap untuk dilaksanakan secara menyeluruh di semua SMA. Sejalan dengan kebijakan diatas, Direktorat Pembinaan SMA sesuai dengan tugas dan fungsinya terus melakukan fasilitasi pembinaan implementasi Kurikulum 2013, antara lain melalui pengembangan naskah pendukung kurikulum. Pada tahun 2015 Direktorat Pembinaan SMA melakukan reviu naskah yang dikembangkan tahun sebelumnya dan menyusun naskah baru mengikuti perkembangan kebijakan Kurikulum 2013. Naskah-naskah yang direviu dan disusun sebagai berikut : Panduan Pengembangan KTSP, Panduan Pengembangan Silabus, Panduan Pengembangan RPP, Model-Model Pembelajaran, Panduan Pengembangan Penilaian, Model Pembelajaran dan Penilaian Projek, Model Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan, Model Penyelenggaraan SKS, Model Penyelenggaraan Aktualisasi Mata Pelajaran Dalam Kegiatan Kepramukaan, Model Penyelengaraan Peminatan, Model Penyelenggaraan Pendalaman Minat, Panduan Pengembangan Muatan Lokal, Model Penyelenggaraan Kewirausahaan, Panduan Transisi Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006, dan Panduan Pengisian Aplikasi Rapor. Naskah-naskah pendukung kurikulum dikembangkan oleh tim pengembang yang terdiri dari unsur staf Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, pengawas, kepala sekolah, dan guru dengan prinsip dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Naskah-naskah tersebut disusun sebagai acuan bagi sekolah dalam mengelola pelaksanaan kurikulum dan acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Naskah-naskah pendukung kurikulum akan terus dikembangkan, sehingga menjadi lebih operasional. Oleh karena itu, sekolah diharapkan memberi masukan untuk penyempurnaan lebih lanjut. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan pembahasan naskah-naskah ini diucapkan terima kasih.

Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA,

Harris Iskandar, Ph.D NIP. 196204291986011001

Page 3: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar belakang ................................................................................1

B. Tujuan .........................................................................................2

BAB II PENGERTIAN DAN KONSEP ...................................................................3

A. KTSP ............................................................................................3

B. Peminatan .....................................................................................8

C. Beban Belajar ............................................................................... 10

D. Bimbingan Konseling (BK) ................................................................. 11

E. Manajemen Kelas ........................................................................... 16

F. Pembelajaran ............................................................................... 19

G. Penilaian ..................................................................................... 21

H. Kenaikan Kelas .............................................................................. 27

I. Ekstrakurikuler ............................................................................. 28

J. Kelulusan Peserta Didik ................................................................... 30

K. Sarana TIK ................................................................................... 32

BAB III PELAKSANAAN PENGELOLAAN SMA BERBASIS kURIKULUM 2013...................... 34

A. KTSP .......................................................................................... 34

B. Peminatan ................................................................................... 35

C. Beban Belajar ............................................................................... 36

D. Bimbingan Konseling ....................................................................... 37

E. Manajemen Kelas ........................................................................... 39

F. Pembelajaran ............................................................................... 40

G. Penilaian ..................................................................................... 42

H. Kenaikan Kelas .............................................................................. 43

I. Ekstrakurikuler ............................................................................. 43

J. Kelulusan .................................................................................... 46

K. Sarana TIK ................................................................................... 47

BAB IV PENUTUP .................................................................................... 48

Page 4: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pasal 1 ayat (1) yaitu ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.” Selain itu

pasal 3 mengatakan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, sekolah diharapkan mampu

mengelola secara profesional agar seluruh aktifitas sekolah yang bermuara pada

pencapaian tujuan pendidikan nasional dapat segera tercapai. Pengelolaan

tersebut mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif

dan efesien.

Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain: 1) terwujudnya

suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,

menyenangkan dan bermakna; 2) terciptanya peserta didik yang aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara; 3) tercapainya tujuan

pendidikan secara efektif dan efesien sesuai amanat Kurikulum 2013.

Berkaitan tersebut di atas, setiap satuan pendidikan memerlukan manajemen

untuk mengatur/mengelola interaksi berbagai komponen sekolah agar akselerasi

pencapaian tujuan dapat terjadi di era pemberlakuan Kurikulum 2013 yang

Page 5: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 2

diperkenalkan dan diimplementasikan pada sekolah melalui sekolah sasaran di

Indonesia pada tahun pelajaran 2013/2014.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki

kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,

kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Hasil pengamatan terhadap keterlaksanaan Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran

2013/2014 di sekolah sasaran sebanyak 1.270 SMA yang tersebar di 33 provinsi dan

295 kabupaten/kota diperoleh informasi antara lain: 1) masih banyak sekolah yang

belum memahami pengelolaan SMA berbasis Kurikulum 2013; 2) masih ada sekolah

yang belum memahami dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru yang

dikelompokkan berdasarkan peminatan; 3) belum terpahaminya perbedaan antara

kelompok minat, lintas minat dan pendalaman minat; 4) sebagian pendidik belum

memahami dan terampil dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran; 5) sebagian pendidik belum memahami dan terampil dalam

menerapkan penilaian autentik termasuk pelaporannya; 6) hampir semua sekolah

mengalami kesulitan dalam memfasilitasi ekstrakurikuler wajib pendidikan

kepramukaan; 7) penilaian masih dominan pada aspek pengetahuan dan kurang

memperhatikan pada proses pengembangan sikap serta keterampilan peserta

didik.

Berdasarkan uraian diatas Direktorat PSMA, sebagai pembina secara teknis perlu

membuat panduan bagi sekolah dalam pengelolaan SMA berbasis Kurikulum 2013.

Hal itu dimaksudkan agar sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan yang

berbasis Kurikulum 2013 secara efektif, efisien berdaya guna dan berhasil guna.

B. Tujuan

Model Pengelolaan SMA berbasis Kurikulum 2013 ini disusun untuk membantu:

a. Kepala Sekolah agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam

mengelola sekolah sesuai tuntutan Kurikulum 2013

b. Sekolah agar dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMA secara

efektif dan efesien melalui: perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), pengarahan (actuating/directing), dan pengawasan

(controlling).

Page 6: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 3

BAB II

PENGERTIAN DAN KONSEP

Sekolah adalah suatu lembaga sebagai tempat untuk belajar dan mengajar serta tempat

untuk menerima dan memberikan pelajaran. Dengan demikian sekolah merupakan

tempat mencetak sumber daya manusia agar berkembangnya potensi peserta didik

sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Kurikulum merupakan bagian penting dari sekolah. Sejak tahun pelajaran 2013/2014

Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada

sekolah sasaran di seluruh Indonesia. Sejak pemberlakuannya, Kurikulum 2013 telah

mengalami penyempurnaan baik dari sisi pola pikir, materi, maupun pengelolaan.

Beberapa penyempurnaan yang dilakukan antara lain penguatan pola pembelajaran yang

berpusat pada peserta didik, penguatan pola pembelajaran interaktif, penguatan pola

pembelajaran kritis, penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif, penguatan

sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran

pendalaman materi dan perluasan materi.

Setiap sekolah perlu merancang pengelolaan sekolah berbasis Kurikulum 2013 agar

tujuan pendidikan melalui implementasi Kurikulum 2013 dapat diwujudkan.

Agar pengelolaan kurikulum 2013 dapat terlaksanan dengan baik, berikut akan

dijelaskan komponen-komponen pendukung pengelolaan sekolah berbasis Kurikulum

2013.

A. KTSP

1. Pengertian

Sebelum membahas apa yang dimaksusd dengan KTSP maka kita harus

memahami dulu apa yang dimaksud dengan kurikulum. Peran kurikulum

sebagai jantung pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan

secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan

peserta didik di masa kini dan masa mendatang.

Sesuai dengan PP Nomor 13 Tahun 2015 atas perubahan kedua PP Nomor 19

tahun 2005 bahwa yang dimaksud dengan Kurikulum adalah seperangkat

Page 7: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 4

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi pengertian kurikulum, yang

pertama adalah: 1) rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran; 2) cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran

Sesuai amanat undang-undang dan peraturan pemerintah ditegaskan bahwa:

1. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, untuk melakukan

penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi

dan ciri khas potensi yang ada di daerah serta peserta didik;

2. Kurikulum dikembangkan dan diimplementasikan pada tingkat satuan

pendidikan.

Kurikulum operasional yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh satuan

pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Jadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) yang selanjutnya

disingkat KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

Berdasarkan pengertian diatas, maka keberadaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan sangat strategis bagi sekolah. Sehingga setiap sekolah sebelum

kegiatan pembelajaran tahun pelajaran baru maka wajib membuat, menyusun

dan mengembangkan KTSP sebagai rujukan bagi sekolah dalam setiap aktifitas

sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Komponen KTSP meliputi 3 dokumen. Dokumen I yang disebut dengan Buku I

KTSP berisi sekurang-kurangnya visi, misi, tujuan, muatan, pengaturan beban

belajar, dan kalender pendidikan. Dokumen 2 yang disebut dengan Buku II

KTSP berisi silabus dan dokumen 3 yang disebut dengan Buku III KTSP berisi

rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun sesuai potensi, minat, bakat,

dan kemampuan peserta didik di lingkungan belajar. Penyusunan Buku I KTSP

menjadi tanggung jawab kepala sekolah/madrasah, Buku II KTSP sudah

disusun oleh Pemerintah, sedangkan penyusunan Buku III KTSP menjadi

tanggung jawab masing-masing tenaga pendidik.

Page 8: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 5

2. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum SMA terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A, mata

pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik

kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan

atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata

pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan

Bahasa dan Budaya.

a. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang

bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,

dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan

kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

b. Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang

bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,

dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam

bidang sosial, budaya, dan seni.

c. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program

kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi

pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan

minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata

pelajaran keilmuan.

Berikut struktur Kurikulum SMA:

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU PER MGG

X XI XII

KELOMPOK A (UMUM)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4

4 Matematika 4 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2 2

6 Bahasa Inggris 2 2 2

Page 9: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 6

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU PER MGG

X XI XII

KELOMPOK B (UMUM)

7 Seni Budaya 2 2 2

8 PJOK 3 3 3

9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2

Jumlah Kel A dan B 24 24 24

KELOMPOK C (PEMINATAN)

MP Peminatan Akademik 9 atau 12 12 atau 16 12 atau16

MP Pilihan Lintas Miinat dan/atau

Pendalaman Minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8

Keterangan

Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata

pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.

Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang

muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi

dengan muatan/konten lokal.

Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan

lokal yang berdiri sendiri.

Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2

aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu

aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat

diganti setiap semesternya

Struktur Kurikulum Peminatan Akademik:

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU PER MGG

X XI XII

PEMINATAN MIPA

1 Matematika 3 4 4

2 Biologi 3 4 4

Page 10: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 7

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU PER MGG

X XI XII

3 Fisika 3 4 4

4 Kimia 3 4 4

PEMINATAN IPS

1 Geografi 3 4 4

2 Sejarah 3 4 4

3 Sosiologi 3 4 4

4 Ekonomi 3 4 4

PEMINATAN BAHASA & BUDAYA

1 Bahasa dan Satra Indonesia 3 4 4

2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4

3 Bahasa dan Sastra Asing lain 3 4 4

4 Antropologi 3 4 4

Pilihan lintas minat dan/atau pendalaman

minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8

3. Pengembangan KTSP

a. KTSP dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan

pendidikan. Dalam pengembangan KTSP mengacu pada SNP dan Kurikulum

2013 dengan memperhatikan karakteristik sekolah.

b. Pengembangan KTSP paling sedikit memperhatikan: acuan konseptual;

prinsip pengembangan; dan prosedur operasional.

c. Penyusunan KTSP berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik, satuan

pendidikan, dan lingkungan yang mencakup:

1) perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;

2) pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;

3) pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik

tingkat kelas;

4) penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;

Page 11: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 8

5) penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan

6) penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan

pembelajaran.

d. Pengembangan KTSP dilakukan oleh tim pengembang KTSP dalam hal ini

Tim Pengembang Kurikulum (TPK).

e. Pengembangan KTSP di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan

atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai

dengan kewenangan masing-masing.

f. Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab satuan pendidikan.

B. Peminatan

Kurikulum 2013 tidak mengenal lagi pengelompokkan peserta didik dalam bentuk

penjurusan namun pengelompokkan tersebut berdasarkarkan peminatan yang

dipilih sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan. Struktur kurikulum

memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk peminatan

akademik, lintas minat dan/atau pendalaman minat. Selain perubahan tersebut,

bahwa pilihan peminatan dilaksanakan pada semester awal atau semester satu

tahun pelajaran baru.

Sehubungan hal tersebut berikut, berikut diberikan pemahaman dan istilah-istilah

yang di kenal pada peminatan.

1. Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi

pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi

pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau

muatan kejuruan.

2. Peminatan Akademik adalah program kurikuler yang disediakan untuk

mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta

didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran keilmuan.

3. Lintas Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi

perluasan pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik

dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan di luar

pilihan minat.

Page 12: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 9

4. Pendalaman Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk

mengakomodasi pendalaman pilihan minat akademik peserta didik dengan

orientasi pendalaman kelompok mata pelajaran keilmuan dalam lingkup

pilihan minat

5. Peminatan pada SMA memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan kepada

peserta didik mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,

dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat

dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan

6. Peminatan pada SMA terdiri atas: a). Peminatan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam; b). Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; c). Peminatan

Bahasa dan Budaya; dan d). Peminatan Keagamaan.

7. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a berisi mata pelajaran: a). Matematika; b). Biologi; c).

Fisika; dan d). Kimia.

8. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b berisi mata pelajaran: a). Geografi; b). Sejarah; c). Sosiologi; dan d).

Ekonomi.

9. Peminatan Bahasa dan Budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

berisi mata pelajaran: a). Bahasa dan Sastra Indonesia; b). Bahasa dan Sastra

Inggris; c). Bahasa dan Sastra Asing Lain; dan d). Antropologi.

Peserta didik dapat memilih minimal 3 mata pelajaran dari 4 mata pelajaran yang

terdapat pada satu peminatan, 1 mata pelajaran yang tidak diambil beban

belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas minat. Selain mengikuti mata

pelajaran di peminatan yang dipilihnya, setiap peserta didik harus mengikuti mata

pelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau pendalaman minat. Bila peserta

didik mengambil 3 mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta

didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 9 jam

pelajaran (3 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 8 jam pelajaran (2 mata

pelajaran) di Kelas XI dan XII. Sedangkan bila peserta didik mengambil 4 mata

pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat

mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 6 jam pelajaran (2 mata

pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 4 jam pelajaran (1 mata pelajaran) di Kelas XI

dan XII.

Page 13: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 10

Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, lintas minatnya harus diluar peminatan

yang dipilihnya. Sedangkan peserta didik yang mengambil Peminatan Bahasa dan

Budaya, dapat mengambil mata pelajaran lintas minat: (1) di luar; (2) di dalam;

atau (3) sebagian di dalam dan sebagian di luar, peminatan yang dipilihnya. Mata

pelajaran lintas minat yang dipilih sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII.

Sekolah yang tidak membuka peminatan bahasa dikarenakan jumlah yang memilih

peminatan Bahasa kurang dari rasio kelas, maka tetap menawarkan mata

pelajaran pada peminatan Bahasa sebagai pilihan lintas minat bagi peminatan

MIPA dan IPS.

Dianjurkan setiap SMA memiliki ketiga peminatan. Peserta didik di SMA Kelas XII

dapat mengambil mata kuliah pilihan di perguruan tinggi yang akan diakui sebagai

kredit dalam kurikulum perguruan tinggi yang bersangkutan. Pilihan ini

dilaksanakan bagi peserta didik SMA yang memiliki kerjasama dengan perguruan

tinggi terkait.

Pendalaman minat mata pelajaran tertentu dalam peminatan dapat

diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui kerjasama dengan perguruan

tinggi di kelas XII.

C. Beban Belajar

Beban belajar pada SMA dapat dilakukan dalam bentuk Sistem Paket dan Sistem

Kredit Semester (SKS).

Berkaitan beban belajar yang harus diikuti peserta didik baik dalam satu minggu,

satu semester, maupun dalam satu tahun yang menggunakan sistem Paket.

Berikut diberikan rambu-rambu yang berkaitan dengan beban belajar antara lain:

1. Beban belajar di SMA dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu.

2. Beban belajar satu minggu Kelas X adalah minimal 42 jam pelajaran.

3. Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah minimal 44 jam pelajaran.

4. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester minimal 18 minggu.

5. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil minimal 18 minggu

6. Beban belajar di kelas XII pada semester genap minimal 14 minggu.

7. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.

Page 14: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 11

8. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari

waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

9. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan

kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial,

budaya, dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan

Pemerintah maksimal 2 (dua) jam/minggu.

Beban belajar dengan Sistem Paket hanya memberi satu kemungkinan, yaitu

seluruh peserta didik wajib menggunakan cara yang sama untuk menyelesaikan

program belajarnya. Sistem pembelajaran semacam itu dianggap kurang

memberikan ruang yang demokratis bagi pengembangan potensi peserta didik yang

mencakup kemampuan, bakat, dan minat termasuk menyelesaikan program

pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar peserta didik.

Berkaitan hal tersebut, maka sekolah agar berinovasi untuk meneyelenggarakan

layanan pendidikan dalam pengeleolaannya menggunakan sistem kredit semester

(SKS).

Penerapan SKS diharapkan bisa mengakomodasi kemajemukan potensi peserta

didik. Melalui SKS, peserta didik juga dimungkinkan untuk menyelesaikan program

pendidikannya lebih cepat dari periode belajar yang ditentukan dalam setiap

satuan pendidikan. Untuk lebih jelasnya pemahaman SKS bisa dibaca pada naskah

“Model Penyelenggaraan SKS SMA” yang diterbitkan Direktorat PSMA.

D. Bimbingan Konseling (BK)

1. Pengertian

Sesuai amanat Permendikbud Nomor 059 tahun 2014 tentang Kurukulum 2013

mengamanatkan bahwa dalam rangka pemilihan peminatan di kelas X salah

satunya adalah adanya pertimbangan dari guru bimbingan dan

konseling/konselor di SMP/MTs atau yang sederajat. Begitu juga dalam pindah

minat karena sesuatu hal peserta didik harus mendapatkan rekomendasi dari

guru BK. Hal ini menggambarkan bahwa peran BK sangat startegis sekali dalam

upaya mengembangkan potensi peserta didik untuk mencapai prestasi yang

optimal. Berikut beberapa pemahaman yang berkaitan dengan bimbingan

konseling.

Page 15: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 12

a. Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan

berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru

Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta

didik/Konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.

b. Konseli adalah penerima layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan

pendidikan

c. Konselor adalah pendidik profesional yang berkualifikasi akademik minimal

Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan telah

lulus pendidikan profesi guru Bimbingan dan Konseling/konselor.

2. Fungsi BK

a. pemahaman diri dan lingkungan;

b. fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan;

c. penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;

d. penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir;

e. pencegahan timbulnya masalah;

f. perbaikan dan penyembuhan;

g. pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk

perkembangan diri Konseli;

h. pengembangan potensi optimal;

i. advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif; dan

j. membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program

dan aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat,

minat, kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli.

3. Tujuan

Layanan Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan membantu Konseli mencapai

perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi,

belajar, sosial, dan karir.

4. Prinsip Layanan

a. diperuntukkan bagi semua dan tidak diskriminatif;

b. merupakan proses individuasi;

c. menekankan pada nilai yang positif;

Page 16: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 13

d. merupakan tanggung jawab bersama antara kepala satuan pendidikan,

Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling, dan pendidik lainnya dalam

satuan pendidikan;

e. mendorong Konseli untuk mengambil dan merealisasikan keputusan secara

bertanggungjawab;

f. berlangsung dalam berbagai latar kehidupan;

g. merupakan bagian integral dari proses pendidikan;

h. dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia;

i. bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan;

j. dilaksanakan sesuai standar dan prosedur profesional Bimbingan dan

Konseling; dan

k. disusun berdasarkan kebutuhan Konseli.

5. Komponen Layanan

a. Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program

yang mencakup:

1) layanan dasar;

2) layanan peminatan dan perencanaan individual;

3) layanan responsif; dan

4) layanan dukungan sistem.

b. Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup:

1) bidang layanan pribadi;

2) bidang layanan belajar;

3) bidang layanan sosial; dan

4) bidang layanan karir.

c. Komponen layanan Bimbingan dan Konseling sebagaimana dimaksud pada

bagian (a) dan bidang layanan sebagaimana dimaksud pada bagian (b)

dituangkan ke dalam program tahunan dan semester dengan

mempertimbangkan komposisi dan proporsi serta alokasi waktu layanan

baik di dalam maupun di luar kelas.

d. Layanan Bimbingan dan Konseling sebagaimana dimaksud pada bagian

bagian (c) yang diselenggarakan di dalam kelas dengan beban belajar 2

(dua) jam perminggu.

Page 17: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 14

e. Layanan Bimbingan dan Konseling sebagaimana dimaksud pada bagian (c)

yang diselenggarakan di luar kelas, setiap kegiatan layanan disetarakan

dengan beban belajar 2 (dua) jam perminggu.

6. Strategi layanan

a. Strategi layanan Bimbingan dan Konseling dibedakan atas:

1) jumlah individu yang dilayani;

2) permasalahan; dan

3) cara komunikasi layanan.

b. Strategi layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan jumlah individu

yang dilayani sebagaimana dimaksud dilaksanakan melalui layanan

individual, layanan kelompok, layanan klasikal, atau kelas besar.

c. Strategi layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan permasalahan

sebagaimana dimaksud dilaksanakan melalui pembimbingan, konseling,

atau advokasi.

d. Strategi layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan cara komunikasi

layanan sebagaimana dimaksud dilaksanakan melalui tatap muka atau

media.

7. Mekanisme layanan

a. Mekanisme layanan Bimbingan dan Konseling meliputi:

1) mekanisme pengelolaan; dan

2) mekanisme penyelesaian masalah.

b. Mekanisme pengelolaan sebagaimana dimaksud merupakan langkah-

langkah dalam pengelolaan program Bimbingan dan Konseling pada

satuan pendidikan yang meliputi langkah: analisis kebutuhan,

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut

pengembangan program.

c. Mekanisme penyelesaian masalah sebagaimana dimaksud merupakan

langkah-langkah yang dilakukan oleh Konselor dalam pelayanan

Bimbingan dan Konseling kepada Konseli atau peserta didik yang

meliputi langkah: identifikasi, pengumpulan data, analisis, diagnosis,

prognosis, perlakuan, evaluasi, dan tindak lanjut pelayanan.

Page 18: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 15

d. Program Bimbingan dan Konseling sebagaimana dimaksud dievaluasi

untuk mengetahui keberhasilan layanan dan pengembangan program

lebih lanjut.

8. Pelaksanaan Layanan

a. Layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan dilakukan oleh

Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling.

b. Tanggung jawab pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan

pendidikan dilakukan oleh Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling.

c. Pada satuan pendidikan yang mempunyai lebih dari satu Konselor atau

Guru Bimbingan dan Konseling kepala satuan pendidikan menugaskan

seorang koordinator.

d. Tanggung jawab pengelolaan program layanan Bimbingan dan Konseling

pada satuan pendidikan dilakukan oleh kepala satuan pendidikan.

e. Dalam melaksanakan layanan, Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling

dapat bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di dalam dan

di luar satuan pendidikan.

f. Pemangku kepentingan sebagaimana dimaksud mendukung pelaksanaan

layanan Bimbingan dan Konseling yang dilakukan dalam bentuk antara lain:

mitra layanan, sumber data/informasi, konsultan, dan narasumber melalui

strategi layanan kolaborasi, konsultasi, kunjungan, ataupun alih-tangan

kasus

9. Kualifikasi

a. Guru Bimbingan dan Konseling dalam jabatan yang belum memiliki

kualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan

konseling dan kompetensi Konselor, secara bertahap ditingkatkan

kompetensinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

b. Calon Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling harus memiliki

kualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan

konseling dan telah lulus pendidikan profesi Guru Bimbingan dan

Konseling/Konselor.

Page 19: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 16

E. Manajemen Kelas

Pengelolaan kelas sangat menentukan sekali keberhasilan belajar. Karena kegiatan

atau aktivitas pembelajaran 99% lebih dilaksanakan di ruang belajar (kelas).

Sebelum kita masuk kepada pengertian utuh tentang manajemen kelas, ada

baiknya kita perhatikan terlebih dahulu apa itu manajemen dan apa itu kelas.

1. Pengertian

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber

daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa

tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti

bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai

dengan jadwal.

Dalam dunia pendidikan, kelas dapat mempunyai beragam makna, yaitu: (1)

kelas adalah sekelompok siswa yang sedang mengikuti suatu pembelajaran

atau kuliah tertentu; (2) kelas dapat juga diartikan sebagai proses belajar

mengajar; (3) kelas adalah bangunan fisik atau ruang kelas, tempat di mana

proses belajar mengajar dilakukan; (4) kelas adalah tingkatan sekolah di mana

seorang anak belajar.

Menurut Oemar Hamalik, kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan

kegiatan belajar bersama yang mendapatkan pengajaran dari guru.

Mulyasa (2006: 91) menyatakan bahwa pengelolaan kelas adalah keterampilan

guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan

mengendalikannya ketika terjadi gangguan dalam pembelajaran.

Selain itu, Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain dalam sebuah bukunya yang

berjudul “Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif” (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006) bahwa, manajemen kelas adalah suatu upaya

memperdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk

mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.

Page 20: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 17

Hal ini sependapat dengan Suharsimi Arikunto (1988) dalam buku Pengelolaan

Kelas dan Siswa yang diterbitkan oleh Rineka Cipta, Jakarta, menyebutkan

bahwa manajemen kelas adalah usaha yang dilakukan guru untuk membantu

menciptakan kondisi belajar yang optimal.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat digaris bawahi bahwa manajemen kelas

adalah upaya tindakan yang dilakukan guru dalam fungsinya sebagai

penanggung jawab kelas dan upaya penggunaan alat-alat belajar yang tepat

sesuai masalah yang ada dan karakteristik kelas yang dihadapi untuk

membantu menciptakan kondisi belajar yang optimal dalam pencapaian

tujuan pembelajaran.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses manajemen kelas

(pengelolaan kelas) yang dilakukan guru dapat dibedakan ke dalam 2 golongan

yaitu:

1. Faktor internal peserta didik

2. Faktor eksternal peserta didik

Faktor internal peserta didik adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan

masalah emosi, pikiran, dan perilaku yang ada di dalam diri masing-masing

peserta didik yang ada di kelas yang bersangkutan.

Setiap peserta didik mempunyai keadaan emosi yang berbeda-beda,

bahkan pada waktu-waktu yang berbeda. Berbagai faktor dapat

mempengaruhi emosi peserta didik saat pembelajaran berlangsung.

Penting sekali untuk memelihara emosi positif setiap peserta didik saat

pembelajaran berlangsung.

Pikiran setiap peserta didik pun demikian. Pada waktu tertentu mereka

bisa saja sangat terkonsentrasi untuk belajar, sedangkan pada waktu lain

mereka sulit sekali berkonsentrasi. Pikiran peserta didik bisa saja pergi ke

tempat lain atau ke hal-hal lain di luar proses pembelajaran. Kemampuan

guru untuk membuat pikiran peserta didik kondusif untuk belajar

sangatlah penting. Beragam strategi dan metode pembelajaran yang

Page 21: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 18

bervariasi dapat membantu peserta didik mengarahkan pikirannya untuk

belajar secara optimal.

Perilaku dan kepribadian peserta didik dengan ciri-ciri khasnya masing-

masing menyebabkan siswa berbeda dari peserta didik lainnya sacara

individual. Kita harus menyadari, bahwa tidak ada peserta didik yang

mempunyai karakteristik atau kepribadian yang sama. Perbedaan sacara

individual ini dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual,

dan psikologis.

Faktor eksternal peserta didik adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan

masalah di luar diri masing-masing peserta didik. Beberapa faktor yang

tergolong ke dalam faktor eksternal antara lain suasana lingkungan belajar,

penempatan peserta didik, pengelompokan peserta didik, jumlah peserta

didik, dan sebagainya.

Suasana lingkungan belajar berkaitan erat dengan penataan ruang kelas.

Agar tercipta suasana belajar yang menggairahkan, pengaturan dan

penataan ruang kelas/belajar haruslah kondusif sehingga mendukung

berlangsungnya proses pembelajaran secara efektif. Penyusunan dan

pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak duduk

berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk

membantu siswa dalam belajar. Hal ini sesuai tuntutan Kurikulum 2013

bahwa pembelajaran harus kolaboratif. Selain dari itu, ventilasi udara di

ruang kelas dirancang agar memungkinkan pertukaran udara dan tidak

membuat kelas menjadi gerah. Keributan di sekitar tempat belajar juga

dapat mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar.

Selain itu, setiap peserta didik perlu diatur tempat duduknya, di mana

peserta didik secara bergliran untuk bertukar temoat duduk, khususnya

untuk peserta didik yang mempunyai hambatan dalam hal pendengaran

atau penglihatan. Ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik

tersebut untuk lebih mudah menerima informasi atau mendengarkan dan

melihat apa yang dilakukan di depan kelas baik oleh peserta didik maupun

guru. Jangan sampai pandangan atau pendengaran mereka terbatasi oleh

Page 22: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 19

tempat duduk yang letaknya tidak disesuaikan dengan kebutuhan dan

karakteristik peserta didik.

Selanjutnya, di dalam kelas seringkali juga dilakukan pembelajaran

dengan setting kelompok. Guru memfasilitasi pembentukan kelompok-

kelompok belajar secara sedemikian rupa sehingga masing-masing peserta

didik mendapatkan pilihan terbaik untuk pencapaian tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan. Pengelompokkan peserta didik yang kurang tepat

dapat menimbulkan masalah sehingga dapat mengganggu atau

menyulitkan manajemen (pengelolaan) kelas.

Masalah jumlah peserta didik akan mempengaruhi dinamika kelas.

Semakin banyak jumlah peserta didik di kelas, misalnya tiga puluh dua

orang ke atas cenderung lebih mudah terjadi konflik. Sebaliknya semakin

sedikit jumlah peserta didik di kelas cenderung lebih kecil terjadi konflik

dan mudah dalam mengorganisirnya.

F. Pembelajaran

1. Pengertian

Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan kunci utama dalam kegiatan sekolah. Keberhasilan

sekolah dalam menghasilkan mutu lulusannya sangat tergantung pada kualitas

pembelajaran. Oleh karena itu, manajemen sekolah sepatutnya lebih fokus

bagaimana merancanag pembelajaran yang efektif baik yang dirancang oleh

sekolah sabagai lembaga dan oleh guru sebagai pelaksana operasional.

Sebagai persiapan awal administrasi setiap guru pada satuan pendidikan

berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik

dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban

menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

Page 23: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 20

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

2. Prinsip-prinsip pembelajaran

Berikut prinsip-prinsip pembelajaran yang dituntut Kurikulum 2013.

a. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu

b. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar

c. pembelajaran berbasis kompetensi

d. pembelajaran berbasis aktivitas dengan karakteristik:

1) interaktif dan inspiratif;

2) menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif;

3) kontekstual dan kolaboratif;

4) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian peserta didik; dan

5) sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik

e. Pembelajaran menggunakan pendekatan, strategi, model, dan metode

sesuai dengan karakteristik MP

f. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah /pendekatan

berbasis proses keilmuan

g. Pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan sebagaimana

dimaksud diatas merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan

urutan logis meliputi proses pembelajaran:

1) mengamati;

2) menanya;

3) mengumpulkan informasi/mencoba;

4) menalar/mengasosiasi; dan

5) mengomunikasikan.

h. Pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan sebagaimana

dimaksud dilaksanakan dengan menggunakan modus pembelajaran

langsung atau tidak langsung sebagai landasan dalam menerapkan

Page 24: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 21

berbagai strategi dan model pembelajaran sesuai dengan Kompetensi

Dasar yang ingin dicapai.

i. pembelajaran terpadu;

j. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki

kebenaran multi dimensi;

k. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;

l. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-

skills dan soft-skills;

m. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

n. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan

(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun

karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran (tut wuri handayani);

o. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

p. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

q. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta

didik; dan

r. suasana belajar menyenangkan dan menantang

3. Mekanisme Pembelajaran:

a. Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran

yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

b. Tahap pelaksanaan pembelajaran, meliputi:

1) Kegiatan pendahuluan

2) Kegiatan inti

3) Keguatan penutup

G. Penilaian

1. Pengertian:

Ikon Kurikulum 2013 adalah pada pembelajaran dan penilaian. Pembelajaran

menekankan pada proses dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik.

Page 25: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 22

Mengingat ruang lingkup penilaian begitu luasnya, maka pada naskah ini

dibatasai pada penilaian hasil belajar oleh pendidik.

Berikut pengertian pemahaman yang berkaitan dengan penilain:

a. Penilaian hasil belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan

informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam

kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan,

dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan

sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran;

b. Penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta

didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan

yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi

yang sesungguhnya;

c. Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan

substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar;

d. Instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk menilai capaian

pembelajaran peserta didik, misalnya: tes dan skala sikap

e. Penilaian diri adalah teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif.

f. Penilaian antar peserta didik adalah teknik penilaian dengan cara

meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian

kompetensi.

g. Penilaian tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas

yang dilakukan secara mandiri dan/atau kelompok.

h. Penilaian projek adalah penilaian terhadap suatu tugas berupa suatu

investigasi sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data,

sampai pelaporan.

i. Penilaian berdasarkan Pengamatan adalah penilaian terhadap kegiatan

peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.

j. Ulangan harian adalah penilaian yang dilakukan setiap menyelesaikan

satu muatan pembelajaran.

Page 26: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 23

k. Ulangan Tengah Semester UTS) adalah penilaian yang dilakukan untuk

semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam paruh pertama

semester.

l. Ulangan Akhir Semester (UAS) adalah penilaian yang dilakukan untuk

semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam satu semester.

m. Nilai modus adalah nilai terbanyak capaian pembelajaran pada ranah

sikap.

n. Nilai rerata adalah nilai rerata capaian pembelajaran pada ranah

pengetahuan.

o. Nilai optimum adalah nilai tertinggi capaian pembelajaran pada ranah

keterampilan.

2. Fungsi:

Fungsi penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah untuk memantau

kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan

perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.

3. Tujuan:

Tujuan penilaian hasil belajar oleh Pendidik adalah untuk:

a. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan,

dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok

peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan

program pengayaan.

b. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik

dalam kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu

semesteran, satu tahunan, dan masa studi satuan pendidikan.

c. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat

penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta

didik yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.

d. Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.

4. Prinsip:

Prinsip Umum

a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan

kemampuan yang diukur.

Page 27: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 24

b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang

jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik

karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,

budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen

yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

f. Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup

semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik

penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta

didik.

g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap

dengan mengikuti langkah-langkah baku.

h. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi

teknik, prosedur, maupun hasilnya.

i. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan

peserta didik dalam belajar.

Prinsip Khusus:

a. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.

b. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.

c. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.

d. Berbasis kinerja peserta didik.

e. Memotivasi belajar peserta didik.

f. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.

g. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.

h. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

i. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.

j. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.

k. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.

l. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.

m. Terkait dengan dunia kerja.

Page 28: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 25

n. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.

o. Menggunakan berbagai cara dan instrumen

5. Lingkup Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi

sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan

6. Ketuntasan:

Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan

ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan

penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat

penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal

atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu

belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun pelajaran,

dan tingkat satuan pendidikan.

Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni

predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) sebagaimana

tertera pada tabel berikut.

Nilai Ketuntasan

Pengetahuan dan Keterampilan

3,85 – 4,00 A

3,51 – 3,84 A-

3,18 – 3,50 B+

2,85 – 3,17 B

2,51 – 2,84 B-

2,18 – 2,50 C-

1,85 – 2,17 C

1,51 – 1,84 C-

1,18 – 1,50 D+

1,00 – 1,17 D

Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67

dan keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67.

7. Teknik dan Instrumen:

Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada

aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Page 29: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 26

a. Penilaian Kompetensi Sikap: observasi, penilaian diri, penilaian temen

sebaya, penilaian jurnal

b. Penilaian Pengetahuan: tes tertulis, observasi

c. Penilaian Keterampilan: unjuk kerja, projek, produk, portofolio, tertulis

8. Pelaporan Pencapaian Kompetensi Pesert Didik

a. Skor dan Nilai

Penilaian Kurikulum 2013 menggunakan skala skor penilaian 4,00 – 1,00

dalam menyekor pekerjaan peserta didik untuk setiap kegiatan penilaian

(ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas-

tugas, ujian sekolah).

Penilaian kompetensi hasil belajar mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan dapat secara terpisah

tetapi dapat juga melalui suatu kegiatan atau peristiwa penilaian dengan

instrumen penilaian yang sama.

Tabel konversi skor dan predikat hasil belajar untuk setiap ranah

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Modus Predikat Skor Rerata Huruf Capaian

Optmimum Huruf

4,00 SB

(sangat baik)

3,85 – 4,00 A 3,85 – 4,00 A

3,51 – 3,84 A- 3,51 – 3,84 A-

3,00 B

(Baik)

3,18 – 3,50 B+ 3,18 – 3,50 B+

2,85 – 3,17 B 2,85 – 3,17 B

2,51 – 2,84 B- 2,51 – 2,84 B-

2,00

C

(Cukup)

2,18 – 2,50 C+ 2,18 – 2,50 C+

1,85 – 2,17 C 1,85 – 2,17 C

1,51 – 1,84 C- 1,51 – 1,84 C-

1,00 K

(Kurang)

1,18 – 1,50 D+ 1,18 – 1,50 D+

1,00 – 1,17 D 1,00 – 1,17 D

Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah:

sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak muncul).

pengetahuan diambil dari nilai rerata.

keterampilan diambil dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai).

Page 30: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 27

b. Bentuk Laporan

Laporan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dalam bentuk

sebagai berikut.

1) Pelaporan oleh Pendidik

Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berbentuk laporan hasil

ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester.

2) Pelaporan oleh Satuan Pendidikan

Rapor yang disampaikan oleh pendidik kepada kepala sekolah/madrasah

dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan

Konseling, dan orang tua/wali).

c. Nilai Untuk Rapor

Hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor berupa:

1) untuk ranah sikap menggunakan skor modus 1,00 – 4,00 dengan predikat

Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB);

2) untuk ranah pengetahuan menggunakan skor rerata 1,00 – 4,00 dengan

predikat D – A.

3) untuk ranah keterampilan menggunakan skor optimum 1,00 – 4,00 dengan

predikat D – A.

d. Format Rapor

Format Rapor terlampir

H. Kenaikan Kelas

Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian mengatakan bahwa

penilaian hasil belajar oleh Pendidik bentuk sumatif adalah untuk menentukan

keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu tahun

pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan. Hasil dari penentuan

keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan

keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik.

Berkaitan dengan kenaikan kelas, maka sekolah diwajibkan untuk membuat

kriteria kenaikan kelas yang mengacu pada peraturan yang berlaku untuk

disesuaikan dengan karakteristik masing-masing sekolah.

Kriteria ini berfungsi sebagai rujukan bagi setiap sekolah dalam menentukan

kenaikan kelas bagi setiap peserta didik kelas X dan XI. Sebagai bahan

Page 31: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 28

pertimbangan dalam pengembangan peraturan kenaikan kelas adalah sebagai

berikut:

a. Ketuntasan

Contoh:

Dinyatakan tidak naik kelas bila terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada

kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap belum tuntas/belum

baik

b. Kehadiran

Contoh: Kehadiran minimal 80% dari jumlah hari efektif

c. Lain-lain yang dikembangkan dengan karakteristik sekolah

I. Ekstrakurikuler

1. Pengertian

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh

peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan

kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.

Tujuan kegiatan Ekstrakurikuler adalah untuk mengembangkan potensi,

bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta

didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan

nasional.

Kegiatan Ekstrakurikuler terdiri atas:

a. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib; dan

b. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan.

Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang

wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh

peserta didik yang berbentuk pendidikan Kepramukaan.

Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang

dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan

minat peserta didik yang dapat berbentuk latihan olah-bakat dan latihan olah-

minat.

2. Pengembangan Pendidikan Kepramukaan

Berikut beberapa pengertian yang berkaitan dengan Kepramukaan:

Page 32: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 29

a. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,

kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan

pengamalan nilai nilai kepramukaan;

b. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk

menyelenggarakan pendidikan kepramukaan;

c. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan

kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka;

d. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka;

3. Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan:

a. Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) model meliputi: 1)

Model Blok; 2) Model Aktualisasi; dan 3) Model Reguler.

b. Model Blok merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan yang

dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum.

c. Model Aktualisasi merupakan kegiatan wajib dalam bentuk penerapan

sikap dan keterampilan yang dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan

dalam kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan

penilaian formal.

d. Model Reguler merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik

yang dilaksanakan di Gugus depan.

4. Penilaian Pendidikan Kepramukaan:

a. Penilaian Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan menggunakan

penilaian yang bersifat autentik mencakup penilaian sikap dan

keterampilan.

b. Penilaian sikap sebagaimana dimaksud diatas dilakukan dengan

menggunakan penilaian berdasarkan pengamatan, penilaian diri, dan

penilaian teman sebaya.

c. Penilaian keterampilan sebagaimana dimaksud diatas dilakukan dengan

menggunakan penilaian unjuk kerja.

d. Penilaian sikap dan keterampilan menggunakan jurnal pendidik dan

portofolio.

5. Pengembangan Ekstrakurikuler Pilihan

Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dilakukan melalui tahapan:

a. identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;

Page 33: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 30

b. analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya;

c. pemenuhan kebutuhan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau

menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya;

d. penyusunan program Kegiatan Ekstrakurikuler; dan

e. penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan;

6. Program Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu perangkat operasional

(supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan

dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan (Pasal

53 PP 19 Tahun 2005).

a. Satuan pendidikan wajib menyusun program Kegiatan Ekstrakurikuler yang

merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah.

b. Program Kegiatan Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud memuat:

a. rasional dan tujuan umum;

b. deskripsi setiap kegiatan ekstrakurikuler;

c. pengelolaan;

d. pendanaan; dan

e. evaluasi

7. Penilaian dan Evaluasi

Satuan pendidikan memberikan penilaian terhadap kinerja peserta didik

dalam Kegiatan Ekstrakurikuler secara kualitatif dan dideskripsikan pada rapor

peserta didik.

Program Kegiatan Ekstrakurikuler tersebut disosialisasikan kepada peserta

didik dan orangtua/wali pada setiap awal tahun pelajaran.

J. Kelulusan Peserta Didik

Untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan maka setiap

sekolah wajib membuat kriteria kelulusan yang mengacu pada peraturan yang

berlaku baik dari kebijakan Pusat maupun dari Daerah melalui Dinas Pendidikan.

Peraturan ini dibuat dalam rangka menjaga kewibaan dan mutu sekolah serta

sebagai rujukan dalam penetapan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

Seperti diketahui bahwa selama ini salah satu penentu kelulusan dari satuan

pendidikan adalah hasil Ujian Nasional, namun mulai tahun 2015 Pemerintah

Page 34: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 31

membuat kebijakan baru bahwa UN tidak lagi menjadi salah satu penentu

kelulusan. Dengan demikian kelulusan sepenuhnya tanggungjawab sekolah. Hal ini

menjadi tantangan bagi sekolah untuk menjaga mutu lulusanya dari satuan

pendidikan sehingga dapat dipertanggngjawabkan.

Berikut akan dijelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan kriteria kelulusan

peserta didik dari satuan pendidikan.

1. Pengertian

a. Kriteria kelulusan adalah persyaratan pencapaian minimal standar

kompetensi lulusan pada semua mata pelajaran untuk dinyatakan lulus

dari satuan pendidikan.

b. Nilai Sekolah selanjutnya disebut Nilai Sekolah adalah nilai gabungan

antara nilai ujian Sekolah dan rata-rata nilai Rapor.

c. Ujian Nasional SMA yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan

pengukuran dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan SMA

secara nasional meliputi mata pelajaran tertentu

d. Sertifikat Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disebut SHUN adalah surat

keterangan yang berisi Nilai UN serta tingkat capaian kompetensi lulusan.

e. UN Susulan adalah ujian nasional yang diselenggarakan untuk peserta

didik yang berhalangan mengikuti UN Utama karena alasan tertentu yang

dapat diterima oleh sekolah/madrasah Pelaksana UN dan disertai bukti

yang sah.

f. UN Perbaikan adalah ujian nasional yang diselenggarakan untuk peserta

didik pada jenjang SMA yang mencapai kompetensi lulusan dengan

kategori kurang pada suatu mata pelajaran

2. Syarat Kelulusan

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan

c. lulus Ujian Sekolah (US).

Keterangan:

a. Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud

diatas adalah bahwa peserta didik telah menyelesaikan pembelajaran dari

kelas X sampai dengan kelas XII yang dibuktikan dengan rapor.

Page 35: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 32

b. Kriteria nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata

pelajaran sebagai mana dimaksud diatas ditetapkan oleh sekolah.

c. Lulus Ujian Sekolah yang dimaksud diatas berdasarkan nilai sekolah (NS)

d. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah apabila peserta didik telah

memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan

berdasarkan perolehan Nilai Sekolah

e. Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud diperoleh dari gabungan antara nilai

Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor semester III, IV, dan V dengan

pembobotan 30% sampai dengan 50% untuk nilai Ujian Sekolah dan

pembobotan 50% sampai dengan 70% untuk nilai rata-rata rapor.

3. Penetapan Kelulusan

a. Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satuan pendidikan menerima

hasil UN peserta didik yang bersangkutan

b. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan formal ditentukan oleh

satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru

K. Sarana TIK

Pengelolaan Manajemen di masa era globalisasi seperti sekarang adalah tidak

lepas dari teknologi dan informasi atau kita kenal dengan IT. Teknologi Informasi

adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk

memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam

berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang

relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,

pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan

keputusan.

Peran teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Karena

perkembangan teknologi sudah semakin pesat sehingga kebutuhan masnusia akan

teknologi juga semakin banyak. Saat ini salah satu yang membutuhkan teknologi

informasi adalah sekolah. Penggunaan IT di sekolah sangatlah penting.

Layanan yang dilakukan sekolah seperti kegiatan belajar mengajar, mengolah data

peserta didik, guru ataupun para orang tua peserta didik, menyusun program,

mengolah nilai, laporan publik, laporan hasil belajar, informasi sekolah, dan

Page 36: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 33

hampir semua kegiatan sangat memerlukan teknologi IT agar dapat memberikan

layanan lebih efektif, cepat dan akurat.

Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat

bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem

informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem

informasi.

5. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem

informasi dan teknologi baru.

6. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan

sistem.

7. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,

mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk

atau pelayanan mereka.

12. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional

adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara

efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan

aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar

keputusan bisa diprogramkan.

13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian

manajemen diperlukan oleh Kepala Sekolah untuk mengukur pekerjaan,

memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru

untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.

Berkaitan hal tersebut diatas, maka sekolah agar mempertimbangkan dalam

pengadaan software dan hardware termasuk didalamnya peningkatan kemampuan

penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) baik bagi guru maupun

karyawan.

Page 37: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 34

BAB III

PELAKSANAAN PENGELOLAAN SMA

BERBASIS kURIKULUM 2013

A. KTSP

KTSP disusun dan dibuat oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sebelum tahun

pelajaran dimulai dan dikembangkan sesuai dengan karakteristik sekolah dengan

memperhatikan: a) acuan konseptual; b) prinsip pengembangan; dan c) prosedur

operasional.

Prosedur operasional penyusunan KTSP digambarkan dalam diagram alur berikut.

Penjelasan:

1. Analisis sebagaimana dimaksud mencakup:

a. analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum;

b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan

c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.

2. Penyusunan sebagaimana dimaksud mencakup:

a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;

b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;

c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat

kelas;

d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;

e. penyusunan silabus mata pelajaran muatan lokal; dan

f. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan

pembelajaran.

3. Penetapan sebagaimana dimaksud dilakukan kepala sekolah/madrasah

berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan

komite sekolah/madrasah.

4. Pengesahan sebagaimana dimaksud dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai

dengan kewenangannya.

Analisis Penyusunan Penetapan Pengesaha

n

Page 38: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 35

B. Peminatan

1. Pelaksanaan Pemilihan Peminatan

Pemilihan peminatan dilakukan oleh peserta didik di setiap awal tahun

pelajaran bagi kelas X, XI, dan XII.

Pemilihan peminatan dapat digambarkan dalam diagram alur berikut.

Penjelasan:

Calon peserta didik menjelang awal tahun pelajaran baru mengikuti seleksi

penerimaan peserta didik baru melalui program PPDB. Kemudian calon

peserta didik diminta untuk memilih Peminatan sesuai dengan bakat, minat

dan kemampuan dengan beberapa alternatif:

1. mengikuti seleksi PPDB sesuai dengan persyaratadan seteleh diterima

selanjutnya setiap peserta didik diminta untuk memilih Peminatan sesuai

dengan persyaratan yang ditetapkan, atau

2. mengikuti seleksi PPDB sekaligus untuk memilih peminatan secara

bersamaan dalam proses penerimaan melalui PPDB. Pada seleksi cara ini,

setelah proses PPDB guru BK agar menyiapkan perangkat untuk

mengantisipasi peserta didik yang akan memilih 3 MP dari 4 MP pada

setiap kelompok Peminatan Akademik.

Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan peminatan:

a. nilai rapor Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)

atau yang sederajat,

b. nilai ujian nasional SMP/MTs atau yang sederajat,

c. rekomendasi guru bimbingan dan konseling/konselor di SMP/MTs atau yang

sederajat,

Calon peserta didik baru SMA

PPDB

PPDB &

Pemina

Pilih

Peminatan

Kelas

sesuai

Peminatan

KBM

Y

Y

Page 39: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 36

d. hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA, atau

tes bakat dan minat oleh psikolog.

e. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah.

2. Pemilihan Lintas Minat

Mata pelajaran lintas minat di SMA/MA diambil dari luar kelompok peminatan

akademiknya, kecuali untuk kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya dapat

diambil dari luar dan/atau dari dalam kelompok peminatan akademiknya pada

satuan pendidikan yang sama.

3. Rambu-rambu Pelaksanaan Pendalaman Minat

a. Pendalaman minat diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui

kerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki bidang keilmuan yang

sesuai.

b. Perguruan tinggi harus menyediakan sumber daya pendidikan yang

dibutuhkan untuk pelaksanaan pembelajaran pendalaman minat.

c. Kerjasama sebagaimana dimaksud dituangkan dalam bentuk nota

kesepahaman (MoU).

d. Peserta didik dapat mengambil pendalaman minat dengan ketentuan:

a. memiliki indeks prestasi paling rendah 3,67; dan

b. memiliki kecerdasan istimewa, dengan dibuktikan tes IQ.

4. Pindah Peminatan:

a. Peserta didik SMA dapat pindah antarkelompok peminatan akademik

dalam satuan pendidikan yang sama paling lambat pada akhir semester 1

(satu).

b. perpindahan kelompok peminatan akademik didasarkan pada hasil

pembelajaran pada semester berjalan dan rekomendasi guru Bimbingan

dan Konseling/Konselor.

c. Peserta didik yang pindah kelompok peminatan akademik harus mengikuti

program matrikulasi.

C. Beban Belajar

Beban belajar yang harus dilakukan setiap peserta didik adalah sesuai dengan

struktur Program Kurikulum seperti yang terdapat pada Permendikbud Nomor 059

Page 40: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 37

Tahun 2014. Beban belajar kelas X, XI, dan XII masing-masing minimal 42 jampel,

44 jampel dan 44 jampel.

Sekolah dapat menambah beban belajar untuk jampel pada mata pelajaran

tertentu sesuai kebutuhan dan karakteristik masing-masing sekolah yang

dilakukan melalui pengkajian atau proses analisis, sehingga alasannya dapat

diterima berdasarkan rasionalitas.

Pengelolaan kurikulum berkaitan dengan beban belajar dapat dilakukan dengan

menggunakan Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester (SKS). Hal ini agar

dilakukan pengkajian yang dalam dari berbagai dimensi seperti SDM, manajemen,

sarana prasarana, IT, dll sehingga pengelolaan tersebut tetap berorientasi pada

peningkatan mutu pendidikan.

Jika implementasi pengelolaan kurikulum akan menggunakan Sistem Kredit

Semester (SKS) maka pelaksanaanya dilakukan secara bertahap yang dimulai dari

kelas X di tahun pertama, berlanjut pada tahun kedua kelas X dan kelas XI,

kemudian tahun ketiga di kelas X, XI, dan XII sudah menggunakan SKS.

D. Bimbingan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan.

Penyelenggaraan bimbingan dan konseling tidak terlepas dari upaya mewujudkan

tujuan pendidikan nasional.

Layanan BK dalam upaya memfasilitasi mengembangkan potensi peserta didik

dapat digambarkan dalam alur sbb.

Penjelasan:

1. guru BK sebelum menyusun Program BK agar diawali dulu melakukan analisis

kebutuhan bagi peserta didik.

Analisis kebutuhan Peserta

Didik

Program

BK

Hasil:

Kematangan,

Kemandirian

Program

1. Layanan Dasar 2. Layanan

Peminatan & Perenc Individu

3. Layanan Responsif

4. Dukungan Sistem

Bidang Layanan

1. Pribadi 2. Sosial 3. Belajar 4. Karier

Page 41: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 38

2. setelah melakukan analisis selanjutnya menyusun program dengan sistematika

minimal meliputi: rasional, visi dan misi, deskripsi kebutuhan, komponen

program, bidang layanan, rencana operasional, pengembangan tema/topik,

pengembangan RPLBK, evaluasi-pelaporan-tindak lanjut, dan anggaran biaya.

3. program BK agar mengakomodasi 4 layanan yang terdiri:

a. layanan dasar,

Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh

konseling melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara

klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis

dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif

sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan

b. layanan peminatan dan perencanaan individual,

Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk

mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta

didik/konseli dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau

pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan. Peminatan

peserta didik dalam Kurikulum 2013 mengandung makna: (1) suatu

pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar

yang ada dalam satuan pendidikan; (2) suatu proses pemilihan dan

penetapan peminatan belajar yang ditawarkan oleh satuan pendidikan;

(3) merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh

peserta didik tentang peminatan belajar yang didasarkan atas

pemahaman potensi diri dan pilihan yang tersedia pada satuan pendidikan

serta prospek peminatannya; (4)merupakan proses yang

berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai

keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan nasional; dan (5) layanan peminatan

peserta didik merupakan wilayah garapan profesi bimbingan dan

konseling, yang tercakup pada layanan perencanaan individual.

c. layanan responsif, dan

Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli

yang menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan dengan segera,

agar peserta didik/konseli tidak mengalami hambatan dalam proses

Page 42: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 39

pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Strategi layanan responsif

diantaranya konseling individual, konseling kelompok, konsultasi,

kolaborasi, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus

d. dukungan sistem.

Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan

manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi Informasi dan

Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor atau

guru bimbingan dan konseling secara berkelanjutan, yang secara tidak

langsung memberikan bantuan kepada peserta didik/konseli atau

memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik/konseli dan

mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan

konseling.

4. Selanjutnya program tersebut untuk memberikan 4 layanan yang terdiri

layanan:

1. Pribadi

2. Sosial

3. Belajar

4. Karier

5. Setiap peserta didik mendapatkan layanan sesuai dengan kebutuhan dan

layanan dilakukan sesuai dengan skala prioritas

6. peserta didik/konseli dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam

kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang mencakup

aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara utuh dan optimal

E. Manajemen Kelas

Esensi dari pengelolaan kelas dimaksudkan adalah untuk menciptakan lingkungan

belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai sasaran dan tujuan

pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai tuntutan Kurikulum 2013.

Untuk mencapai tersebut maka peran sekolah sebagai lembaga mempunyai

tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan tersebut khususnya dari sisi pisik.

Begitu juga peran guru dalam hal ini lebih strategis dalam merancang pengelolaan

kelas.

Page 43: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 40

F. Pembelajaran

Kunci utama aktifitas sekolah adalah pembelajaran. Kualitas hasil belajar peserta

didik menggambarkan kualitas pembelajaran.

Sehubungan hal tersebut, maka sekolah seyogyanya memfasilitasi pembelajaran

merupakan fokus utama. Guru menjadikan ujung tombak dalam merancang dan

pelaksanaan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas.

Kurikulum 2013 menuntut bahwa kegiatan pembelajaran dengan pendekatan

saintifik. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat mengembangkan potensi

peserta didik sehingga memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga

negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu

berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan

berperadaban dunia

Mekanisme Pembelajaran:

a. Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu guru wajib membuat, menyusun dan

mengembangkan perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

RPP ini sangat penting dan strategis, mengingat RPP adalah sebagai penunjuk

arah, tujuan dan kontroling aktifitas pembelajaran agar kegiatan

pemebelajaran efektif sehingga peserta didik memiliki kompetensi sesuai yang

diharapkan.

b. Tahap pelaksanaan pembelajaran, meliputi:

1) Kegiatan pendahuluan

2) Kegiatan inti

3) Kegiatan penutup

Tahapan pembelajaran dapat digambarkan dalam bentuk diagram alur berikut.

Penjelasan:

1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a. mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

RPP Kegiatan

Pendahuluan

Hasil

Belajar Kegiatan Inti Kegiatan

Penutup

Page 44: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 41

b. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan

sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan

dikembangkan;

c. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam

kehidupan sehari-hari;

d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan

dilakukan; dan

e. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi,

yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan

karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta

didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia

Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai

pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.

3. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup terdiri atas:

a. Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat

rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran; dan

b. Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,

layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual

maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c)

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Page 45: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 42

G. Penilaian

Implementasi Kurikulum 2013 yang paling menantang dan masih banyak yang

belum dipahami oleh guru adalah masalah penilaian. Kurikulum 2013

mengamanatkan bahwa dalam penilaian hasil belajar menggunakan penilaian

autentik. Penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta

didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang

diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang

sesungguhnya.

Secara paradigmatik penilaian autentik memerlukan bentuk pembelajaran

autentik (authentic instruction) dan belajar autentik (authentic learning).

Penilaian autentik diyakini dapat memberikan informasi yang lebih baik terhadap

kemampuan peserta didik secara holistik dan valid.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan

belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Hal

ini menunjukkan bahwa penilaian bukan hanya pada periode tertentu atau

melakukan penilaian bukan hanya setelah selesai kegiatan pembelajaran. Begitu

juga bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik tidak terlepas dari proses

pembelajaran.

Berkaitan dengan pemahaman tersebut, maka guru sebelum melakukan penilaian

agar menyusun rancangan penilaian terlebih dahulu.

Prosedur penilaian digambarkan pada bagan berikut.

Analisis

Materi/KD Hasil

· Observasi

· Penilaian Diri

· Teman Sebaya

· Jurnal

Instrumen

· Keterampilan

· Pengetahuan

· Sikap

· Tertulis

· Observasi

· Penugasan

· Praktik

· Projek

· Produk

· P Folio

Pengolahan

Page 46: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 43

H. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilakukan pada setiap akhir semester kedua bagi kels X dan XI

sesuai dengan kiteria yang berlaku di sekolah.

Tahapan penyusunan kriteria kenaikan dari satuan pendidikan digambarkan pada

bagan berikut.

I. Ekstrakurikuler

1. Tahapan Pengembangan kegiatan Ekstrakurikuler

Sebelum melaksanakan kegiatan ekstrakuriluler maka satuan pendidikan

harus melakukan analisis potensi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;

b. analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya;

c. pemenuhan kebutuhan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau

menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya;

d. penyusunan program Kegiatan Ekstrakurikuler; dan

e. penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan;

Setelah melakukan kajian selanjutnya satuan pendidikan menyusun “Panduan

Kegiatan Ekstrakurikuler” yang berlaku di satuan pendidikan dan

mendiseminasikannya kepada peserta didik pada setiap awal tahun pelajaran.

Panduan kegiatan ekstrakurikuler yang diberlakukan pada satuan pendidikan

paling sedikit memuat.

a. Kebijakan mengenai program ekstrakurikuler;

b. Rasional dan tujuan kebijakan program ekstrakurikuler;

c. Deskripsi program ekstrakurikuler meliputi:

1) ragam kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan;

2) tujuan dan kegunaan kegiatan ekstrakurikuler;

3) keanggotaan/kepesertaan dan persyaratan;

4) jadwal kegiatan; dan

Pembentu

kan Tim

Kecil atau

(TPK)

Analisis:

Legalitas

Kriteria

Kenaikan

Kelas

Penyusunan Draf mempertimbangkan:

1. Ketuntasan MP

2. Kehadiran

3. Sikap

4. Ekstrakurikuler

Rapat Pleno Dewan Guru

Page 47: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 44

5) level supervisi yang diperlukan dari orang tua peserta didik.

d. Manajemen program ekstrakurikuler meliputi:

1) Struktur organisasi pengelolaan program ekstrakurikuler pada satuan

pendidikan;

2) Level supervisi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan

untuk masing-masing kegiatan ekstrakurikuler; dan

3) Level asuransi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan untuk

masing-masing kegiatan ekstrakurikuler.

e. Pendanaan dan mekanisme pendanaan program ekstrakurikuler.

2. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi

yang terkendala), dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan

baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di

satuan pendidikan tempatnya belajar.

Penjadwalan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun

pelajaran oleh pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau

wakil kepala sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar

tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang

terencana setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari

atau waktu tertentu (blok waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub

olahraga, atau seni mungkin saja dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran

usai. Sementara itu kegiatan lain seperti Klub Pencinta Alam, Panjat Gunung,

dan kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang dapat direncanakan

sebagai kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu).

Khusus untuk Kepramukaan, kegiatan yang dilakukan di luar sekolah atau

terkait dengan berbagai satuan pendidikan lainnya, seperti Jambore Pramuka,

ditentukan oleh pengelola/pembina Kepramukaan dan diatur agar tidak

bersamaan dengan waktu belajar kurikuler rutin.

Seperti diketahui bahwa Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga)

Model meliputi: 1) Model Blok; 2) Model Aktualisasi; dan 3) Model Reguler.

Page 48: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 45

a. Model Blok merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan yang

dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum. Contoh

kegatan waktu orientasi sekolah dalam bentuk PPDB.

b. Model Aktualisasi merupakan kegiatan wajib dalam bentuk penerapan

sikap dan keterampilan yang dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan

dalam kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan

penilaian formal.

Kegiatan pada model ini, bahwa setiap guru mata pelajaran melakukan

analisis KD yang memiliki keterkaitan dengan aktualisasi kegiatan

kepramukaan kemudian pelaksanaannya diserahkan kepada Pembina

Pramuka.

c. Model Reguler merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik

yang dilaksanakan di Gugus depan.

3. Penilaian Ekstrakurikuler

Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat

penilaian dan dideskripsikan dalam rapor. Kriteria keberhasilannya meliputi

proses dan pencapaian kompetensi peserta didik dalam Kegiatan

Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.

Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada Pendidikan

Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan

Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi

peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan

terus menerus untuk mencapainya.

4. Daya Dukung

Pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian

kegiatan ekstrakurikuler antara lain :

a. Kebijakan Satuan Pendidikan

Pengembangan dan pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan

kewenangan dan tanggung jawab penuh dari satuan pendidikan. Oleh

karena itu untuk dapat mengembangkan dan melaksanakan Kegiatan

Ekstrakurikuler diperlukan kebijakan satuan pendidikan yang ditetapkan

Page 49: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 46

dalam rapat satuan pendidikan dengan melibatkan komite

sekolah/madrasah baik langsung maupun tidak langsung.

b. Ketersediaan Pembina

Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler harus didukung dengan

ketersediaan pembina. Satuan pendidikan dapat bekerja sama dengan

pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pembina.

c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan

Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler memerlukan dukungan berupa

ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang termasuk

sarana satuan pendidikan adalah segala kebutuhan fisik, sosial, dan

kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses pendidikan pada

satuan pendidikan. Selain itu unsur prasarana seperti lahan,

gedung/bangunan, prasarana olahraga dan prasarana kesenian, serta

prasarana lainnya.

J. Kelulusan

a. Tahapan menyusun kriteria kelulusan dari satuan pendidikan.

b. Tahapan menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

Pembentu

kan Tim

Kecil atau

(TPK)

Analisis:

Legalitas

Kriteria

Kelulusan

Peserta

Didik dari

Satuan

Penyusunan Draf mempertimbangkan:

1. Program

pembelajaran,

sikap, dan US

2. Menentukan

bobot antara

Rapor dan US

Rapat Pleno Dewan Guru

Peserta Didik

Analisa

Data Syarat

Kelulusan

Tamat

Sekolah

(Setifikat)

Rapat

Dewan Guru

Kriteri

a

Mengulang

TP baru

Y

T

Page 50: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 47

K. Sarana TIK

Sekolah dalam mengelola manajemen tidak bisa menghindar akan kebutuhan

teknologi dan informasi. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi

dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-

kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-

kegiatan untuk masing-masing tingkat manajemen dan tipe keputusan yang

diambilnya.

Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan

dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki

informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang

menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang

strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola

organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas

organisasi.

Contoh kebutuhan yang berkaitan dengan IT untuk mendukung manajemen sekolah

1. Software:

a. SIM (Sistem Informasi Manajemen)

b. Software aplikasi untuk mengolah rapor

c. Sofware Pembelajaran

d. Sofware Perpustakaan

e. Web

f. Media Sosial

g. Dll

2. Hardware:

c. Komputer

d. Laptop

e. Server

f. Camera

g. Dll

3. Kompetensi:

a. Guru memiliki kemampuan IT

b. Karyawan memiliki kemampuan IT

c. Teknisi/operator

Page 51: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 48

BAB IV

PENUTUP

Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan masalah

pendidikan bangsa. Masalah pendidikan maka kaitannya dengan Sekolah, maka sekolah

dalam aktifitasnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang dituangkan

dalam bentuk visi, misi dan tujuan.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan nasional, Pemerintah telah mengeluarkan

kebijakan tentang Kurikulm 2013 untuk diimplementasikan pada setiap jejang sekolah

termasuk SMA secara bertahap.

Kurikulum 2013 meberikan harapan dan peluang untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Kurikulum 213 menuntut perubahan pola pikir.

Sehubungan hal tersebut, agar Kurikulum 2013 dapat diimplementasikan di setiap

sekolah dengan baik dan benar, maka pihak sekolah perlu mengelola yang profesional

melalui tahapan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, monitoring dan

evaluasi.

Page 52: Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 - ppkn34 · PDF filePengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013 ... dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. ... 6 Bahasa Inggris 2 2 2

Pengelolaan SMA Berbasis Kurikulum 2013

@2015, Direktorat Pembinaan SMA 49