Pengelola'an Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

7
Disusun Oleh : Kelompok 8 Pengelola'an Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

description

zxczxd

Transcript of Pengelola'an Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

Page 1: Pengelola'an Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

Disusun Oleh : Kelompok 8

Pengelola'an Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

Page 2: Pengelola'an Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan , pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan..

Pengertian Pengelolaan sampah

Page 3: Pengelola'an Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

Jenis Pengelolaan Sampah Organik

Sampah organik dapat dikelola atau diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat diantaranya :

Pembuatan Pupuk KomposPemanfaatan sampah organik menjadi

pupuk kompos yang berasal dari bahan-bahan seperti daun-daun, sampah rumah tangga, serta kotoran ternak.

Pembuatan Bio GasBiogas merupakan gas-gas yang

dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, gas ini dihasilkan dari fermentasi sampah organik.

Daur Ulang KertasDaur ulang kertas-kertas dari sampah

rumah tangga, kegiatan administrasi dll dapat dimanfaatkan menjadi kertas pembungkus kado, kertas buram dan aneka kertas lainnya.

Page 4: Pengelola'an Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

Terdapat beberapa tahapan dalam pembuatan kompos yang sangat mudah dilakukan, yaitu :a. Penyiapan wadah pembuatan kompos

Sediakan ember, pot bekas, ataupun wadah lainnya, upayakan terbuat dari plastik untuk menghindari karat akibat air lindi kompos. Lubangi bagian dasar dan letakkan di wadah yang dapat menampung rembesan air dari dalamnya.

b. Penyiapan bahan baku kompos Proses awal dari pembuatan kompos bahan baku berupa sampah organik. Yang

dimaksud dengan sampah organik di sini adalah sampah sisa-sisa buangan dapur seperti sisa nasi, sayuran, buah-buahan, daun tanaman dan sampah organik sejenis lainnya. Untuk menghasilkan sampah organik yang bersih maka harus dilakukan pemilahan antara sampah organik dan sampah non-organik. Pemilahan ini dilakukan karena sampah anorganik dapat mempersulit proses pengomposan. Untuk mempermudah proses pengomposan, sampah yang masih berbentuk memanjang terlebih dahulu dipotong-potong secara manual hingga mencapai ukuran ± 5 cm.

c. Pembuatan tumpukan Tahapan selanjutnya adalah membuat tumpukan. Sampah organik hasil proses

pemilahan ditumpukkan di wadah pengomposan. Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari. Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala. Bila Anda memiliki kotoran binatang, kotoran tersebut bisa ditambahkan pada tumpukan tadi untuk meningkatkan kualitas kompos. Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama dua bulan. Setelah itu kompos sudah dapat dipanen sebagai kompos matang.

Cara Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

Page 5: Pengelola'an Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

d. PenyiramanProses selanjutnya adalah menyiram tumpukan tersebut dengan air secara

merata. Proses penyiraman ini dilakukan agar bakteri dapat bekerja secara optimal. Proses ini dilakukan jika tumpukan sampah terlalu kering. Kadar air yang ideal dari tumpukan sampah selama proses pengomposan adalah antara 50- 60% dengan nilai optimal sekitar 55%.

e. Pemantauan suhu Proses selanjutnya adalah melakukan pengukuran suhu pada tumpukan dengan

termometer kompos. Cara pemantauan suhu adalah dengan menancapkan termometer ke dalam tumpukan sampah dan biarkan sampai jarum penunjuk suhu posisinya tidak berubah-ubah lagi. Agar bakteri patogen dan bibit gulma mati maka suhu harus dipertahankan pada kisaran 60-70 °C.

f. Pengayakan Proses selanjutnya adalah melakukan pengayakan dengan tujuan untuk

memperoleh ukuran butiran yang seragam. Pengayakan dilakukan karena dikhawatirkan terdapat bahan anorganik seperti kaleng/logam lainnya, plastik, dan bahan lain yang masih tertinggal dan sulit terdekomposisi terdapat di dalam tumpukan sehingga kualitas kompos yang dihasilkan kurang baik. Hasil dari proses pengayakan ini adalah kompos yang halus dan yang kasar. Kompos halus biasanya untuk tanaman hias dan tanaman kecil lainnya, sementara yang kasar dapat digunakan untuk tanaman buah-buahan serta tanaman besar lainnya.

g. PengemasanSetelah diayak maka kompos siap untuk dikemas ke dalam karung atau plastik

yang kedap air dan bisa disimpan, bisa digunakan sendiri ataupun dipasarkan.

Page 6: Pengelola'an Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

Manfaat Pengelolaan Sampah.

Sampah yang dikelola dengan baik neimiki banyak manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu : Penghematan sumber

daya alam Penghematan energi Penghematan lahan TPA Lingkungan asri (bersih,

sehat, nyaman)

Page 7: Pengelola'an Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

Terima Kasih