Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

27
PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DI PEMUKIMAN Sujiman Praktisi Lingkungan Lirboyo Kediri PENGERTIAN: Berdasar SNI 3242:2008 Permukiman adalah kawasan budidaya dalam lingkungan hidup baik yg bersifat perkotaan maupun perdesaan ,terdiri dari beberapa jenis kawasan dg prasarana dan sarana lingkungan yg lengkap dg fungsi utama sebagai pusat pelayana bagi kebutuhan penghuninya. Sampah Organik adalah sampah yg mudah membusuk terdiri dari bekas makanan,bekas sayur,kulit buah,daun daunan dan rumput. Sampah anorganik adalah sampah seperti kertas,kerdus,kaca/gelas,besi dan logam lainnya

Transcript of Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

Page 1: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DI PEMUKIMANSujiman Praktisi Lingkungan Lirboyo Kediri• PENGERTIAN: Berdasar SNI 3242:2008 

Permukiman adalah kawasan budidaya dalam lingkungan hidup baik yg bersifat perkotaan maupun perdesaan ,terdiri dari beberapa jenis kawasan dg prasarana dan sarana lingkungan yg lengkap dg fungsi utama sebagai pusat pelayana bagi kebutuhan penghuninya.

 Sampah Organik adalah sampah yg mudah membusuk terdiri

dari bekas makanan,bekas sayur,kulit buah,daun daunan dan rumput.

 Sampah anorganik adalah sampah seperti

kertas,kerdus,kaca/gelas,besi dan logam lainnya

Page 2: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

Sampah domestic B3:sampah yg berasal dari aktifitas rumah tangga mengandung bahan dan bekas kemasan suatu jenis bahan berbahaya dan atau beracun karena sifat atau konsentrasinya dan atau jumlahnya baik secara langsung atau tidak langsung dapat merusak dan atau mencemarkan lingkungsan hidup dan atau membahayakan kesehatan manusia.

 Sumber sumber sampah di permukiman:1.rumah tangga 5.toko2.pasar 6.jalan/selokan3.sekolah 7.puskesmas4.taman 8.tempat ibadah9.dan lain lain

Page 3: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

DAMPAK PENCEMARAN SAMPAH DIPERMUKIMAN TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN

  Dampak Sampah bagi Kesehatan

1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air minum.

2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit) 3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu

contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah

4. Sampah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

Page 4: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

Dampak Sampah terhadap Lingkungan Pencemaran udara Sampah

yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitive sekitarnya. Asap yang timbul dari pembakaran sampah sangat potensial menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitarnya.

Pencemaran Air Lindi adalah air hasil degradasi dari sampah dan dapat

menimbulkan pencemaran apabila tidak diolah terlebih dahulu. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran

Page 5: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

Pencemaran Tanah Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan

baik misalnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut.

Gangguan Estetika Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan

menimbulkan kesan pandangan yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya.

Page 6: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

SALAM LINGKUNGAN SALAM BUMI JAWAB; PASTI LESTARI

PILAH SAMPAH JAWAB ;

REDUCE,REUSE,RECYCLE

ADIPURA JAWAB ;PASTI BISA

SALAM GAUL JAWAB ; AKU KAMU KITA SEMUA PEDULI LINGKUNGAN

Page 7: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

  LAGU PILAH SAMPAHPILAH SAMPAH OH PILAH SAMPAH OH PILAH

SAMPAHSEKARANG JUGA SEKARANG JUGA SEKARANG

JUGA

PILAH SAMPAH OH PILAH SAMPAH OH PILAH SAMPAH

SEKARANG JUGA SEKARANG JUGA DAN SELAMANYA

Reff: PILAH SAMPAH BUKAN JADI MASALAHSEKARANG JUGA SEKARANG JUGA SEKARANG

JUGAPILAH SAMPAH AGAR MEN JADI BERKAHSEKARANG JUGA SEKARANG JUGA DAN

SELAMANYA

Page 8: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

HIDROPONIK ORGANIK

Page 9: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

Prof.Dr Ir ANDRIANTO HANDOYO KETUA DRN

Page 10: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

TERONG POLYBAG

Page 11: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIKUU NO 18 tahun 2008 ps 1

Sampah adalah sisa kegitatan sehari hari manusia dan atau

proses alam yg berbentuk padat

SUJIMAN JUSSOSKEL.LIRBOYO KOTA

KEDIRI

Page 12: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

SAMPAH ORGANIK: 1.KOMPOS/KOMPOSTING

2.BIOGAS 3.PUPUK ORGANIK CAIR 4.BRIKET ARANG SAMPAH

PERLAKUAN: 1.LSO (LUBANG SAMPAH ORGANIK). 2.BIOPORI 3.KARBONASI 4.KOMPOSTING 5.FERMENTOR

Page 13: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

Briket arang sampah

Cara Pembuatan : 1. Masukan silinder seng yg sudah dilubangi1. Masukan sampah pada drum tekan tekan2. Masukan sabut kelapa yg telah diberi minyak tanah pada

seng dan bakar.3. Tutup drum4. Siapkan perekat dari tepung kanji/ tapioka yan g dilarutkan

dengan air dengan perbandingan 1 : 105. Masukan dalam cetakan pipa paralon diameter 1 inch

panjang 10 cm6. Tekan-tekan hingga jadi 6cm7. jemur

Proses pembuatan briket dari arang sampah

Page 14: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

05/02/2023

B R I K E T A R A N G

Page 15: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

05/02/2023

Page 16: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

05/02/2023

Page 17: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

Kompos : hasil dekomposisi parsial/tidak lengkap, dipercepat secara artifisial dari campuran bahan-bahan organik oleh populasi berbagai macam mikroba dalam lingkungan yang hangat, lembab, baik secara aerobik maupun an aerobik.

Pengomposan : proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.

Page 18: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

Manfaat Kompos

Aspek Ekonomi : Menghemat biaya transportasi dan penimbunan limbah Mengurangi volume/ukuran limbah Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan

asalnya.

Aspek Lingkungan : Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek :

Page 19: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

Aspek bagi tanah/tanaman :Meningkatkan kesuburan tanahMemperbaiki struktur dan karakteristik tanahMeningkatkan kapasitas serap air tanahMeningkatkan aktivitas mikroba tanahMeningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai

gizi, dan jumlah panen).Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanamanMenekan pertumbuhan/serangan penyakit

tanamanMeningkatkan retensi/ketersediaan hara di

dalam tanah.

Page 20: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengomposan :

1. 1.Komposter Aerob maupun anaerob (kita gunakan aerob) Memudahkan kontrol pengomposan

2. 2.Bioaktifator• Pengurai/perombak sampah organik• Bisa berupa bakteri, jamur, maupun flora-fauna lainnya.• Bisa beli dipasar bebas maupun membuat sendiri (MOL)

MikrobaKeaneka ragaman mikroba akan mempercepat proses (selulotik, lignolitik, proteoliktik)

Page 21: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

3. C/N rasio : perbandingan carbon dan nitrogen daun-daun basah. C/N rasio dibawah 20

Daun-daun kering. C/N rasio diatas 40Sedangkan ranting, kayu, gergajian C/N rasio >200C/N rasio efektif 25-35

2 bagian daun basah, 1 bagian daun kering1 bagian daun kering, 1-2 bagian kotoran ternak

Jika C/N rasio tinggi , pengomposan lambat.

Page 22: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

4. Ukuran sampah dicacah 3-4 cm•Memperbesar ruang infeksi mikroba•Membuat porositas ruang ( ruang O2)

Catatan : terlalu kecil ukuran menjadi an aerob.

5. Aerasi Suplay oksigenDitentukan porositas dan kelembabanBisa dengan dibalik-balik

Page 23: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

6.Porositas •Ruang antar partikel/bahan•Ruang untuk suplay O2

7.Kelembaban Efektif 40-60%<40% dan >60% mikroba melemah>60% terjadi an aerobik

8.Suhu Efektif/optimal 30-60°C>60°C banyak mikroba mati

Page 24: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

9. PH•Optimal 6,5 – 7,5

Cara mempercepat pengomposan :Memanipulasi faktor-faktor tersebut di atas.Menambah/menganeka ragamkan mikroba.

Page 25: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

7. Kontrol kelembaban, suhu, PH.8. Bolak-balik tiap 1 minggu sekali. (beri

bioaktivator lagi)

Catatan : bila terlalu kering siram air. bila terlalu basah/banyak daun hijau tambah

gergajian Bila hanya daun kering dan daun basah.

Kotoran hewan sulit bisa disiram urea

Page 26: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

Kompostera) Campur kompos jadi dan serbuk gergaji 1 : 1b) Masukkan dalam komposter setelah 20 cmc) Siram dengan bioaktivatord) Cacah sampah organik (upayakan C/N rasio

25-35 serta campur dedak secukupnya )e) Masukkan kekomposter setelah 20 cmf) Siram dengan bioaktivatorg) Ulang-ulang a sampai f sampai penuhh) Upayakan 2 atau 3 hari diaduk-aduki) ± 45hari kompos jadi.

Page 27: Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman

Catatan : fungsi kompos jadi adalah menganeka ragamkan mikroba

Serbuk gergaji sebagai penyerap air lindi. ( limbah dapur dan makanan mayoritas menimbulkan lindi banyak)

Fungsi dedak sebagai penggiat kerja mikroba