Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
-
Upload
nahdya-maulina -
Category
Environment
-
view
182 -
download
3
Transcript of Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DI PEMUKIMANSujiman Praktisi Lingkungan Lirboyo Kediri• PENGERTIAN: Berdasar SNI 3242:2008
Permukiman adalah kawasan budidaya dalam lingkungan hidup baik yg bersifat perkotaan maupun perdesaan ,terdiri dari beberapa jenis kawasan dg prasarana dan sarana lingkungan yg lengkap dg fungsi utama sebagai pusat pelayana bagi kebutuhan penghuninya.
Sampah Organik adalah sampah yg mudah membusuk terdiri
dari bekas makanan,bekas sayur,kulit buah,daun daunan dan rumput.
Sampah anorganik adalah sampah seperti
kertas,kerdus,kaca/gelas,besi dan logam lainnya
Sampah domestic B3:sampah yg berasal dari aktifitas rumah tangga mengandung bahan dan bekas kemasan suatu jenis bahan berbahaya dan atau beracun karena sifat atau konsentrasinya dan atau jumlahnya baik secara langsung atau tidak langsung dapat merusak dan atau mencemarkan lingkungsan hidup dan atau membahayakan kesehatan manusia.
Sumber sumber sampah di permukiman:1.rumah tangga 5.toko2.pasar 6.jalan/selokan3.sekolah 7.puskesmas4.taman 8.tempat ibadah9.dan lain lain
DAMPAK PENCEMARAN SAMPAH DIPERMUKIMAN TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Dampak Sampah bagi Kesehatan
1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air minum.
2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit) 3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah
4. Sampah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Dampak Sampah terhadap Lingkungan Pencemaran udara Sampah
yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitive sekitarnya. Asap yang timbul dari pembakaran sampah sangat potensial menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitarnya.
Pencemaran Air Lindi adalah air hasil degradasi dari sampah dan dapat
menimbulkan pencemaran apabila tidak diolah terlebih dahulu. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran
Pencemaran Tanah Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan
baik misalnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut.
Gangguan Estetika Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan
menimbulkan kesan pandangan yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya.
SALAM LINGKUNGAN SALAM BUMI JAWAB; PASTI LESTARI
PILAH SAMPAH JAWAB ;
REDUCE,REUSE,RECYCLE
ADIPURA JAWAB ;PASTI BISA
SALAM GAUL JAWAB ; AKU KAMU KITA SEMUA PEDULI LINGKUNGAN
LAGU PILAH SAMPAHPILAH SAMPAH OH PILAH SAMPAH OH PILAH
SAMPAHSEKARANG JUGA SEKARANG JUGA SEKARANG
JUGA
PILAH SAMPAH OH PILAH SAMPAH OH PILAH SAMPAH
SEKARANG JUGA SEKARANG JUGA DAN SELAMANYA
Reff: PILAH SAMPAH BUKAN JADI MASALAHSEKARANG JUGA SEKARANG JUGA SEKARANG
JUGAPILAH SAMPAH AGAR MEN JADI BERKAHSEKARANG JUGA SEKARANG JUGA DAN
SELAMANYA
HIDROPONIK ORGANIK
Prof.Dr Ir ANDRIANTO HANDOYO KETUA DRN
TERONG POLYBAG
PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIKUU NO 18 tahun 2008 ps 1
Sampah adalah sisa kegitatan sehari hari manusia dan atau
proses alam yg berbentuk padat
SUJIMAN JUSSOSKEL.LIRBOYO KOTA
KEDIRI
SAMPAH ORGANIK: 1.KOMPOS/KOMPOSTING
2.BIOGAS 3.PUPUK ORGANIK CAIR 4.BRIKET ARANG SAMPAH
PERLAKUAN: 1.LSO (LUBANG SAMPAH ORGANIK). 2.BIOPORI 3.KARBONASI 4.KOMPOSTING 5.FERMENTOR
Briket arang sampah
Cara Pembuatan : 1. Masukan silinder seng yg sudah dilubangi1. Masukan sampah pada drum tekan tekan2. Masukan sabut kelapa yg telah diberi minyak tanah pada
seng dan bakar.3. Tutup drum4. Siapkan perekat dari tepung kanji/ tapioka yan g dilarutkan
dengan air dengan perbandingan 1 : 105. Masukan dalam cetakan pipa paralon diameter 1 inch
panjang 10 cm6. Tekan-tekan hingga jadi 6cm7. jemur
Proses pembuatan briket dari arang sampah
05/02/2023
B R I K E T A R A N G
05/02/2023
05/02/2023
Kompos : hasil dekomposisi parsial/tidak lengkap, dipercepat secara artifisial dari campuran bahan-bahan organik oleh populasi berbagai macam mikroba dalam lingkungan yang hangat, lembab, baik secara aerobik maupun an aerobik.
Pengomposan : proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Manfaat Kompos
Aspek Ekonomi : Menghemat biaya transportasi dan penimbunan limbah Mengurangi volume/ukuran limbah Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan
asalnya.
Aspek Lingkungan : Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek :
Aspek bagi tanah/tanaman :Meningkatkan kesuburan tanahMemperbaiki struktur dan karakteristik tanahMeningkatkan kapasitas serap air tanahMeningkatkan aktivitas mikroba tanahMeningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai
gizi, dan jumlah panen).Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanamanMenekan pertumbuhan/serangan penyakit
tanamanMeningkatkan retensi/ketersediaan hara di
dalam tanah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengomposan :
1. 1.Komposter Aerob maupun anaerob (kita gunakan aerob) Memudahkan kontrol pengomposan
2. 2.Bioaktifator• Pengurai/perombak sampah organik• Bisa berupa bakteri, jamur, maupun flora-fauna lainnya.• Bisa beli dipasar bebas maupun membuat sendiri (MOL)
MikrobaKeaneka ragaman mikroba akan mempercepat proses (selulotik, lignolitik, proteoliktik)
3. C/N rasio : perbandingan carbon dan nitrogen daun-daun basah. C/N rasio dibawah 20
Daun-daun kering. C/N rasio diatas 40Sedangkan ranting, kayu, gergajian C/N rasio >200C/N rasio efektif 25-35
2 bagian daun basah, 1 bagian daun kering1 bagian daun kering, 1-2 bagian kotoran ternak
Jika C/N rasio tinggi , pengomposan lambat.
4. Ukuran sampah dicacah 3-4 cm•Memperbesar ruang infeksi mikroba•Membuat porositas ruang ( ruang O2)
Catatan : terlalu kecil ukuran menjadi an aerob.
5. Aerasi Suplay oksigenDitentukan porositas dan kelembabanBisa dengan dibalik-balik
6.Porositas •Ruang antar partikel/bahan•Ruang untuk suplay O2
7.Kelembaban Efektif 40-60%<40% dan >60% mikroba melemah>60% terjadi an aerobik
8.Suhu Efektif/optimal 30-60°C>60°C banyak mikroba mati
9. PH•Optimal 6,5 – 7,5
Cara mempercepat pengomposan :Memanipulasi faktor-faktor tersebut di atas.Menambah/menganeka ragamkan mikroba.
7. Kontrol kelembaban, suhu, PH.8. Bolak-balik tiap 1 minggu sekali. (beri
bioaktivator lagi)
Catatan : bila terlalu kering siram air. bila terlalu basah/banyak daun hijau tambah
gergajian Bila hanya daun kering dan daun basah.
Kotoran hewan sulit bisa disiram urea
Kompostera) Campur kompos jadi dan serbuk gergaji 1 : 1b) Masukkan dalam komposter setelah 20 cmc) Siram dengan bioaktivatord) Cacah sampah organik (upayakan C/N rasio
25-35 serta campur dedak secukupnya )e) Masukkan kekomposter setelah 20 cmf) Siram dengan bioaktivatorg) Ulang-ulang a sampai f sampai penuhh) Upayakan 2 atau 3 hari diaduk-aduki) ± 45hari kompos jadi.
Catatan : fungsi kompos jadi adalah menganeka ragamkan mikroba
Serbuk gergaji sebagai penyerap air lindi. ( limbah dapur dan makanan mayoritas menimbulkan lindi banyak)
Fungsi dedak sebagai penggiat kerja mikroba