PENGELOLAAN SAMPAH OPEN DUMPING, SANITARY...

8
Konferensi Nasional Teknik Sipil 12 Batam, 18-19 September 2018 ISBN: 978-602-60286-1-7 KL - 1 PENGELOLAAN SAMPAH OPEN DUMPING, SANITARY LANDFILL, INCENERATOR UNTUK KOTA BANDUNG, KABUPATEN BANDUNG DAN BANDUNG BARAT Rina Marina Masri 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl.Dr. Setiabudhi No 207 Bandung 40154 Email: [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui kondisi eksisting fisik lingkungan Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat sebagai dasar pengambilan keputusan pengelolaan sampah, (2) mengetahui kelayakan lokasi pengelolaan sampah open dumping menggunakan teknologi GIS, DTM dan citra satelit, (3) mengetahui kelayakan lokasi pengelolaan sampah sanitary landfill menggunakan teknologi GIS, DTM dan citra satelit (4) mengetahui kelayakan lokasi pengelolaan sampah incenerator menggunakan teknologi GIS, DTM dan citra satelit. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Lokasi penelitian di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Waktu penelitian dari Bulan Januari 2017 sampai dengan Desember 2017. Data yang diambil adalah data sekunder banjir, batuan, curah hujan, drainase tanah, erosi, kedalaman efektif tanah, kemiringan tanah dan tekstur tanah. Data primer yang diambil adalah data posisi geodetik dan observasi lapangan menggunakan instrumen GPS dan kamera. Teknik analisis data sekunder adalah dengan sistem rating, weighting dan scoring untuk data base atribut (weighting linear combination) serta tumpang tindih (overlaying atau superimposed) untuk data base grafis. Teknik analisis data primer adalah dengan sistem geocoding off line. Perangkat lunak yang digunakan adalah Arcview 3.3, ArcGIS 10, Google Earth dan Global Mapper. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sampah open dumping, sanitary landfill dan incenerator di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat lokasinya relatif sulit diperoleh dengan masukan 8 parameter fisik lingkungan. Analisis keruangan pengelolaan sampah diperoleh dengan hanya memasukkan 3 parameter fisik lingkungan yang lokasinya berada di sekitar Waduk Jatiluhur dan dengan luasan hanya 5 km persegi. Kata kunci: pengelolaan, sampah, open dumping, sanitary landfill, incenerator, kota, kabupaten, Bandung, Bandung Barat 1. PENDAHULUAN Prasarana dan sarana perkotaan serta wilayah terdiri dari jaringan jalan, sistem drainase, perumahan, air bersih, air kotor, persampahan, listrik dan telekomunikasi. Pertambahan populasi kota dan wilayah selain menekan ketersediaan lahan untuk menyediakan prasarana dan saran kota dan wilayah, juga menghasilkan limbah padat dan cair yang harus dikelola dengan baik agar kondisi lingkungan kota dan wilayah dapat memenuhi kriteria bersih, sehat dan nyaman. Fakta menunjukkan bahwa kelayakan pengelolaan sampah dengan metode open dumping, sanitary landfill dan incenerator memiliki kriteria parameter-parameter yang harus dipenuhi agar dapat terwujud suatu sistem yang memiliki konsep pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang mengakomodasi prinsip-prinsip politis, ekonomis dan ekologis. Kondisi eksisting kota dan wilayah dengan berbagai parameter memiliki variasi kendala dan peluang dalam ruang bagi peruntukan lahan open dumping, sanitary landfill dan incenerator. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis komputer diantaranya adalah teknologi geographical information system (GIS), global positioning system (GPS), digital terrain model (DTM) dan citra satelit digagas untuk memperoleh lokasi-lokasi yang layak bagi open dumping, sanitary landfill dan incenerator. Identifikasi masalah yang terjadi di lapangan yaitu (1) belum optimalnya aplikasi teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit untuk memperoleh lokasi-lokasi yang layak bagi pengelolaan sampah open dumping, sanitary landfill dan incenerator, (2) belum dirancang model konseptual dan fungsional untuk memperoleh lokasi-lokasi yang layak bagi pengelolaan sampah open dumping, sanitary landfill dan incenerator di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, (3) belum diimplementasikannya teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit untuk memperoleh lokasi-lokasi yang layak bagi pengelolaan sampah open dumping, sanitary landfill dan incenerator. Rumusan Masalah penelitian adalah (1) bagaimana kondisi eksisting fisik lingkungan Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat sebagai dasar pengambilan keputusan pengelolaan sampah? (2) bagaimana kelayakan lokasi

Transcript of PENGELOLAAN SAMPAH OPEN DUMPING, SANITARY...

Page 1: PENGELOLAAN SAMPAH OPEN DUMPING, SANITARY …konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/KL_01.pdfadalah deskriptif. Lokasi penelitian di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung

Konferensi Nasional Teknik Sipil 12 Batam, 18-19 September 2018

ISBN: 978-602-60286-1-7 KL - 1

PENGELOLAAN SAMPAH OPEN DUMPING, SANITARY LANDFILL, INCENERATOR UNTUK KOTA BANDUNG, KABUPATEN BANDUNG DAN

BANDUNG BARAT

Rina Marina Masri1

1Program Studi Teknik Sipil, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl.Dr. Setiabudhi No 207 Bandung 40154

Email: [email protected]

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui kondisi eksisting fisik lingkungan Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat sebagai dasar pengambilan keputusan pengelolaan sampah, (2) mengetahui kelayakan lokasi pengelolaan sampah open dumping menggunakan teknologi GIS, DTM dan citra satelit, (3) mengetahui kelayakan lokasi pengelolaan sampah sanitary landfill menggunakan teknologi GIS, DTM dan citra satelit (4) mengetahui kelayakan lokasi pengelolaan sampah incenerator menggunakan teknologi GIS, DTM dan citra satelit. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Lokasi penelitian di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Waktu penelitian dari Bulan Januari 2017 sampai dengan Desember 2017. Data yang diambil adalah data sekunder banjir, batuan, curah hujan, drainase tanah, erosi, kedalaman efektif tanah, kemiringan tanah dan tekstur tanah. Data primer yang diambil adalah data posisi geodetik dan observasi lapangan menggunakan instrumen GPS dan kamera. Teknik analisis data sekunder adalah dengan sistem rating, weighting dan scoring untuk data base atribut (weighting linear combination) serta tumpang tindih (overlaying atau superimposed) untuk data base grafis. Teknik analisis data primer adalah dengan sistem geocoding off line. Perangkat lunak yang digunakan adalah Arcview 3.3, ArcGIS 10, Google Earth dan Global Mapper. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sampah open dumping, sanitary landfill dan incenerator di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat lokasinya relatif sulit diperoleh dengan masukan 8 parameter fisik lingkungan. Analisis keruangan pengelolaan sampah diperoleh dengan hanya memasukkan 3 parameter fisik lingkungan yang lokasinya berada di sekitar Waduk Jatiluhur dan dengan luasan hanya 5 km persegi.

Kata kunci: pengelolaan, sampah, open dumping, sanitary landfill, incenerator, kota, kabupaten, Bandung, Bandung Barat

1. PENDAHULUAN Prasarana dan sarana perkotaan serta wilayah terdiri dari jaringan jalan, sistem drainase, perumahan, air bersih, air kotor, persampahan, listrik dan telekomunikasi. Pertambahan populasi kota dan wilayah selain menekan ketersediaan lahan untuk menyediakan prasarana dan saran kota dan wilayah, juga menghasilkan limbah padat dan cair yang harus dikelola dengan baik agar kondisi lingkungan kota dan wilayah dapat memenuhi kriteria bersih, sehat dan nyaman. Fakta menunjukkan bahwa kelayakan pengelolaan sampah dengan metode open dumping, sanitary landfill dan incenerator memiliki kriteria parameter-parameter yang harus dipenuhi agar dapat terwujud suatu sistem yang memiliki konsep pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang mengakomodasi prinsip-prinsip politis, ekonomis dan ekologis. Kondisi eksisting kota dan wilayah dengan berbagai parameter memiliki variasi kendala dan peluang dalam ruang bagi peruntukan lahan open dumping, sanitary landfill dan incenerator. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis komputer diantaranya adalah teknologi geographical information system (GIS), global positioning system (GPS), digital terrain model (DTM) dan citra satelit digagas untuk memperoleh lokasi-lokasi yang layak bagi open dumping, sanitary landfill dan incenerator.

Identifikasi masalah yang terjadi di lapangan yaitu (1) belum optimalnya aplikasi teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit untuk memperoleh lokasi-lokasi yang layak bagi pengelolaan sampah open dumping, sanitary landfill dan incenerator, (2) belum dirancang model konseptual dan fungsional untuk memperoleh lokasi-lokasi yang layak bagi pengelolaan sampah open dumping, sanitary landfill dan incenerator di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, (3) belum diimplementasikannya teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit untuk memperoleh lokasi-lokasi yang layak bagi pengelolaan sampah open dumping, sanitary landfill dan incenerator. Rumusan Masalah penelitian adalah (1) bagaimana kondisi eksisting fisik lingkungan Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat sebagai dasar pengambilan keputusan pengelolaan sampah? (2) bagaimana kelayakan lokasi

Page 2: PENGELOLAAN SAMPAH OPEN DUMPING, SANITARY …konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/KL_01.pdfadalah deskriptif. Lokasi penelitian di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung

KL - 2

ISBN: 978-602-60286-1-7

pengelolaan sampah open dumping menggunakan teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit? (3) bagaimana kelayakan lokasi pengelolaan sampah sanitary landfill menggunakan teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit? (4) bagaimana kelayakan lokasi pengelolaan sampah incenerator menggunakan teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit?

Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui kondisi eksisting fisik lingkungan Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat sebagai dasar pengambilan keputusan pengelolaan sampah, (2) mengetahui kelayakan lokasi pengelolaan sampah open dumping menggunakan teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit, (3) mengetahui kelayakan lokasi pengelolaan sampah sanitary landfill menggunakan teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit (4) mengetahui kelayakan lokasi pengelolaan sampah incenerator menggunakan teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit.

2. KAJIAN PUSTAKA

Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah adalah kegiatan mengelola sampah yang dihasilkan dari suatu penggunaan lahan yang diawali dari kegiatan pemilahan sampah, pengangkutan sampah, pengumpulan di tempat sampah sementara, pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir, penumpukan sampah, penimbunan sampah, pemusnahan sampah, kegiatan daur ulang sampah, penggunaan sampah untuk kegiatan baru, pengurangan volume sampah dan pembuatan saluran aliran lindi. Masalah sampah berhubungan dengan pola hidup dan budaya masyarakat (Sahil, et. al, 2016) .

Sampah adalah produk sisa dari kegiatan masyarakat atau kegiatan alami. Peningkatan volume sampah seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan pola konsumsi masyarakat. Salah satu masalah utama persampahan adalah rendahnya kemampuan lembaga kebersihan mengangkut sampah dari tempat berasalnya sampah ke tempat pembuangan sampah sementara. Komponen-komponen kelembagaan yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kinerja pengangkutan sampah meliputi teknis operasional, kelembagaan, pembiayaan, peraturan dan peran serta masyarakat (Riswan, et. al, 2011).

Salah satu cara untuk mengurangi volume sampah adalah dengan meningkatkan peran serta masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah diimplementasikan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan. Komponen pembiayaan pengelolaan sampah dapat dikelola oleh koperasi simpan pinjam masyarakat yang sumber pendanaannya berasal dari pemerintah dan sumbangan masyarakat (Sulistyorini, et. al, tanpa tahun).

Kegiatan pengelolaan sampah harus terpadu dan tidak dilaksanakan secara sektoral. Hasil analisis multidimesional scalling (MDS) yaitu kegiatan pengelolaan sampah composting dan daur ulang kertas. Pengelolaan sampah composting yaitu pengelolaan sampah yang keluarannya adalah pupuk organik dan daur ulang kertas berupa produk-produk baru daur ulang kertas untuk berbagai macam kebutuhan (Yogiesti, et. al, 2010).

UU No. 18 Tahun 2008 pasal 4 menyebutkan bahwa pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Pengelolaan sampah dengan peran serta masyarakat mengadopsi konsep 3R, yaitu reduce (mereduksi timbulan sampah), reuse (pemanfaatan kembali), dan recycle (daur ulang) (Setiadi, 2015).

Faktor-faktor pendukung pengelolaan sampah menjadi baik, yaitu (i) implementasi Peraturan Daerah, (ii) motivasi para pelaksana, (iii) program kebersihan, (iv) peningkatan kesadaran, (v) restribusi sampah. Faktor-faktor penghambat pengelolaan sampah menjadi lebih baik, yaitu (i) kesadaran masyarakat yang rendah, (ii) kurangnya jumlah personel kebersihan, (iii) terbatasnya dana operasional kebersihan dan (iv) kondisi lapangan yang berat (Rizal, 2011).

Pengelolaan Sampah Open Dumping Pengelolaan sampah open dumping adalah sistem pengelolaan sampah dengan cara menempatkan sampah di atas lahan terbuka. Dampak negatif dari pengelolaan sampah metode open dumping yang utama adalah pencemaran air permukaan dan air tanah karena air lindi (leachate) yang keluar dari tumpukan sampah dan bersifat asam serta beracun (Joshi dan Ahmed, 2016).

Pengelolaan Sampah Sanitary Landfill Pengelolaan sampah sanitary landfill adalah sistem pengelolaan sampah dengan cara menempatkan sampah ke dalam lahan cekung atau lembah dan secara bertahap di atas tumpukan sampah ditutupi material tanah asli.

Page 3: PENGELOLAAN SAMPAH OPEN DUMPING, SANITARY …konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/KL_01.pdfadalah deskriptif. Lokasi penelitian di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung

KL - 3

ISBN: 978-602-60286-1-7

Pengelolaan sampah sanitary landfill memiliki keunggulan, yaitu (i) meminimalkan limbah, (ii) implementasi proses daur ulang (recycle) dan penggunaan kembali (reuse), (3) pengurangan (reduction) penggunaan bahan bakar fosil melalui pembakaran limbah, (iv) energi yang diturunkan dari metana CH4 sanitary landfill dapat digunakan sebagai sumber energi untuk penduduk lokal (Joshi dan Ahmed, 2016).

Pengelolaan sampah sanitary landfill juga menghasilkan lindi (leachate) yang keluar dari timbunan sampah yang telah ditutupi oleh tanah asli. Air lindi yang keluar dari tumpukan sampah harus dikelola melalui konstruksi bangunan saluran instalasi pengelolaan air lindi. Hasil pengolahan air lindi sebelum dibuang ke badan air harus memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Pengolahan air lindi dapat dilakukan dengan cara mechanical-biological treatment (MBT) plants, solid recovered fuel (SRF) dan stabilized organic waste (SOW) serta inceneration dan composting plants (Lombardi, et. al, 2017).

Pengelolaan sampah sanitary landfill harus didukung oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) pada tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi. Analisis para pemangku kepentingan pada tahap pasca konstruksi dibutuhkan untuk memperoleh informasi tentang dampak negatif yang harus dikurangi dan dampak positif yang harus ditambah sehingga diperoleh upaya kelola lingkungan dan pemantauan lingkungan untuk keberlanjutan pembangunan sanitary landfill (Shen, et. al, 2012).

Penentuan lokasi sanitary landfill dalam ruang tidak sederhana tetapi melibatkan banyak komponen lingkungan dan berbagai macam kriteria. Teknologi geographical information system dan multi-criteria decision analysis (MCDA) telah diaplikasikan untuk berbagai macam situasi yang rumit dengan berbagai variasi faktor teknis, lingkungan, ekonomi, peraturan dan perundangan serta sosial. Metodologi dan aplikasi GIS untuk pemilihan lokasi sanitary landfill menggunakan analytical hierarchy process (AHP) dan weighted linear combination (WLC) untuk menghasilkan keluaran (Ohri, et. al, 2015).

Lokasi saitary landfill yang tidak sesuai kriteria menimbulkan resiko terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pemilihan lokasi sanitary landfill harus tepat untuk mengurangi dampak negatif limbah padat. Evaluasi lingkungan untuk menetapkan lokasi sanitary landfill diimplementasikan dan dikombinasikan dengan analisis ekonomi. Salah satu metode pemilihan lokasi sanitary landfill yang berhasil adalah implementasi green technology berupa landfill gas-power generator (Chen, et. al, 2012).

Luas lokasi sanitary landfill juga harus dirancang agar mampu menampung jumlah sampah yang dihasilkan. Prediksi jumlah sampah yang dihasilkan menggunakan metode ARIMA (autoregressive integrating moving average). Model MRSS (median ranked sample set) dan AHP (analytical hierarchy process) sebagai preferensi pakar digunakan untuk menetapkan prioritas kriteria pemilihan lokasi sanitary landfill (Younes, et. al, 2015).

Pengelolaan Sampah Incenerator Pengelolaan sampah incenerator adalah sistem pengelolaan sampah dengan cara membakar sampah di dalam suatu ruang pembakaran yang dilengkapi dengan cerobong asap. Konstruksi incenerator terdiri dari barrel (silinder), chimney (cerobong asap), wheel base (dasar roda), pipe (perpipaan), electrical system (sistem elektrikal), ash tray (wadah abu) dan insulation (lapisan kedap panas). Incenerator digunakan juga untuk mengkonversi limbah padar menjadi sumber energi (Varghese, et. al, 2016).

Pengelolaan sampah incenerator yang tidak baik akan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Dampak kesehatan yang ditimbulkan dari pengelolaan incenerator yang tidak baik yaitu naiknya mutagen dalam urine, naiknya tingkat kandungan hydroxypyrene dalam urine, meningkatnya jumlah thioethers dalam urine, meningkatnya peluang 3 s.d 4 kali lipat kematian akibat penyakit kanker paru-paru, meningkatnya kematian akibat penyakit jantung kekurangan oksigen, meningkatnya 1,5 kali kematian kanker oesophageal, meningkatnya 2,79 kali kematian akibat kanker gastric, hyperlipidemia berlebihan, asosiasi bermakna antara tingkat dioxin dalam darah dan aktivitas sel pembunuh alami (immune system effect), proteinuria berlebihan (urine abnormality) dan hypertension. Peluang insiden peningkatan halang jalan udara kecil (unconfirmed diagnosis), chloracne (kondisi kulit yang disebabkan oleh paparan dioxin). Hasil kajian kesehatan yang dialami oleh penduduk yang tinggal di sekitar lokasi incenerator adalah munculnya gejala penyakit kanker, efek terhadap pernafasan, rasio kelahiran gender, abnormalitas bawaan, multiple pregnancy, efek lain seperti alergi (Allsopp, et. al, 2001).

Teknologi MSWI (municipal solid waste inceneration) merupakan paduan dari stoke grate (SG) mesin penghancur, fluidized bed (FB) aliran dasar dan rotary kiln (RK) tanur putar. Teknologi MSWI menyediakan peluang untuk memulihkan dan mendukung sumber tenaga dan panas dari limbah padat permukiman. Dua sistem utama yang dihasilkan yaitu pembangkit listrik dan pembangkit tenaga dan panas. Pembangkit tenaga dan panas memiliki tingkat hasil guna tertinggi dalam daur ulang energi. Emisi gas buang dari cerobong asap diperiksa terhadap tingkat pencemaran udara dan gas-gas rumah kaca (Li, et. al, 2016).

Page 4: PENGELOLAAN SAMPAH OPEN DUMPING, SANITARY …konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/KL_01.pdfadalah deskriptif. Lokasi penelitian di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung

KL - 4

ISBN: 978-602-60286-1-7

3. METODE Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Waktu penelitian dilakukan dari Bulan Januari 2017 sampai dengan Desember 2017. Teknik pengambilan contoh adalah purposive. Instrumen yang digunakan adalah perangkat keras dan perangkat lunak GIS, GPS, DTM dan citra satelit. Teknik analisis data adalah analisis keruangan. Proses penelitian disajikan pada gambar 1 dan kerangka berpikir disajikan pada gambar 2.

Peta TematikKelerengan Lahan

Peta TematikTekstur Tanah

Peta TematikKedalaman Efektif

Peta Tematik ErosiTanah

Peta TematikDrainase Tanah

Peta TematikBencana Banjir

Peta TematikBatuan dan Kerikil

Kelas TeksturTanah, Rate &

Weight

Kelas KelerenganLahan, Rate &

Weight

Kelas KedalamanEfektif, Rate &

Weight

Kelas Erosi Tanah,Rate & Weight

Kelas DrainaseTanah, Rate &

Weight

Kelas BencanaBanjir, Rate &

Weight

Kelas Batuan &Kerikil, Rate &

Weight

Registrasi &Transformasi

Koordinat

Registrasi &Transformasi

Koordinat

Registrasi &Transformasi

Koordinat

Registrasi &Transformasi

Koordinat

Registrasi &Transformasi

Koordinat

Registrasi &Transformasi

Koordinat

Registrasi &Transformasi

Koordinat

01. Membuat ThemeBaru

02. Digitasi PolygonAwal

03. MengaktifkanSnapping

04. Digitasi PolygonBerikutnya

05. Edit Data Base

06. Menambah FieldBaru

07. Mengisi RecordSecara Manual &

Otomatis

Operasi Tumpang Tindih(Overlay/Superimposed)dan Statistika Deskriptif

Peta Kesesuaian Lahanuntuk pengelolaan sampah"open dumping", "sanitary

landfill", "incenerator"

Gambar 1. Proses penelitian pengelolaan sampah open dumping, sanitary landfill dan incenerator

Sektor Persampahan bagiandari Prasarana dan SaranaKota/Kabupaten Terpadu

Open dumping, sanitary landfill,incenerator memiliki kriteriaberbeda dan multi kriteriauntuk kelayakan lokasinya

Aplikasi keunggulan kompetitif, model konseptual dan

fungsional serta implementasiuntuk penentuan lokasi open

dumping, sanitary landfill,incenerator belum optimal

Aplikasi GIS, GPS, DTM danCitra Satelit untuk Penentuan

Lokasi Open Dumping,Sanitary Landfill, Incenerator

Permodelan Konseptual,Permodelan Fungsional,

Impementasi, Evaluasi MultiKriteria, Analisis Overlay,

Verifikasi dan Validasi BerbasisCitra Satelit dan GPS

Hasil dan PembahasanKelayakan Lokasi dan Zonasi

Open Dumping, SanitaryLandfill, Incenerator

Kesimpulan dan Rekomendasi

Feed Back

Gambar 2. Kerangka berpikir pengelolaan sampah open dumping, sanitary landfill dan incenerator

Page 5: PENGELOLAAN SAMPAH OPEN DUMPING, SANITARY …konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/KL_01.pdfadalah deskriptif. Lokasi penelitian di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung

KL - 5

ISBN: 978-602-60286-1-7

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Eksisting Wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat

Gambar 3. Peta kelerengan dan Tekstur Tanah Kabupaten Bandung-Bandung Barat

Gambar 4. Peta kedalaman efektif tanah dan Erosi Kabupaten Bandung-Bandung Barat

Gambar 5. Peta drainase tanah dan bencana banjir Kabupaten Bandung-Bandung Barat

Gambar 6. Peta kerikil batuan dan overlay 7 themes Kabupaten Bandung-Bandung Barat

Page 6: PENGELOLAAN SAMPAH OPEN DUMPING, SANITARY …konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/KL_01.pdfadalah deskriptif. Lokasi penelitian di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung

KL - 6

ISBN: 978-602-60286-1-7

Kelayakan Lokasi Pengelolaan Sampah Open Dumping

Gambar 7. Peta kesesuaian lahan open dumping di Kabupaten Bandung-Bandung Barat

Kelayakan Lokasi Pengelolaan Sampah Sanitary Landfill

Gambar 8. Peta Kesesuaian Lahan Sanitary Landfill di Kabupaten Bandung-Bandung Barat

Page 7: PENGELOLAAN SAMPAH OPEN DUMPING, SANITARY …konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/KL_01.pdfadalah deskriptif. Lokasi penelitian di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung

KL - 7

ISBN: 978-602-60286-1-7

Kelayakan Lokasi Pengelolaan Sampah Incenerator

Gambar 9. Peta Kesesuaian Lahan Incenerator di Kabupaten Bandung-Bandung Barat

5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan hasil penelitian adalah :

1. Kondisi eksisting Kabupaten Bandung dan Bandung Barat yang terdiri dari informasi kelerengan, tekstur tanah, kedalaman efektif tanah, erosi tanah, kerikil dan batuan, banjir serta drainase dari hasil kajian menunjukkan dapat dijadikan informasi yang signifikan untuk pengelolaan sampah.

2. Hasil analisis keruangan berbasis teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit menunjukkan pengelolaan sampah open dumping layak dikembangkan di beberapa wilayah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat yang didukung kajian AMDAL (analisis dampak lingkungan) terutama untuk rencana kelola lingkungan dan pemantauan lingkungan yang diakibatkan oleh bau dan vektor pembawa penyakit.

3. Hasil analisis keruangan berbasis teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit menunjukkan pengelolaan sampah sanitary landfill layak dikembangkan di beberapa wilayah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat yang didukung kajian AMDAL (analisis dampak lingkungan) terutama untuk rencana kelola lingkungan dan pemantauan lingkungan yang diakibatkan oleh air lindi (leachate).

4. Hasil analisis keruangan berbasis teknologi GIS, GPS, DTM dan citra satelit menunjukkan pengelolaan sampah incenerator layak dikembangkan di beberapa wilayah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat yang didukung kajian AMDAL (analisis dampak lingkungan) terutama untuk rencana kelola lingkungan dan pemantauan lingkungan yang diakibatkan oleh emisi gas buang dari cerobong asap incenerator.

Saran untuk penelitian adalah :

1. Komponen-komponen fisik lingkungan yang digunakan untuk informasi pengelolaan sampah dapat dikombinasikan dengan komponen sosial dan ekonomi lingkungan di masa depan.

Page 8: PENGELOLAAN SAMPAH OPEN DUMPING, SANITARY …konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/KL_01.pdfadalah deskriptif. Lokasi penelitian di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung

KL - 8

ISBN: 978-602-60286-1-7

2. Gagasan untuk membuat suatu lokasi untuk pengelolaan sampah open dumping selain didukung oleh informasi fisik lingkungan juga harus didukung oleh kelayakan teknis dan sosial ekonomis agar dapat terwujud dengan lancar dan baik.

3. Kelayakan pengelolaan sampah sanitary landfill selain didukung oleh fisik lingkungan juga harus didukung dengan perencanaan dan perhitungan pekerjaan “cut and fill” agar kegiatan timbunan tidak kekurangan fisik tanah untuk menimbun sampah.

4. Pengelolaan sampah incenerator sudah banyak mengalami kegagalan, walaupun sudah didukung dengan studi kelayakan teknis, sosial ekonomis dan lingkungan, karena ancaman emisi gas buangnya terhadap kesehatan masyarakat di sekitar lokasi. Implementasi pengelolaan sampah incenerator harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati dengan didukung oleh kapasitas kelembagaan (personel, peralatan dan pendanaan) yang baik.

DAFTAR PUSTAKA Allsopp, M., Costner, P., Johnston, P. (2001). “Inceneration and Human Health”. Environmental Science and Polut

Res, Volume 8, No 2, 141-145. Chen, Z., Shanta, Hamid, F.S. (2012). “Environmental Evaluation of Sanitary Landfills Establishment: Malaysian

Case Studies”.Advance Materials Research, Volume 599, 2012, 224-228. Joshi, R., Ahmed, S. (2016). “Status and challenges of municipal solid waste management in India : A review”.

Cogent Environmental Science, 2:1139434, January 2016, 1-18. Li, X., Zhang, C., Li, Y., Zhi, Q. (2016). “The Status of Municipal Solid Waste Incineration (MSWI) in China and

its Clean Development”. Energy Procedia, 104, 498-503. Lombardi, F., Costa, G., Sirini, P. (2017). “Analysis of the role of the sanitary landfill in waste management

strategies based upon a review of lab leaching tests and new tools to evaluate leachate production”. An Interdisciplinary Journal of Applied Science, Volume 12, No 4, July-August 2017, 543-555.

Ohri, A., Singh, P.K., Maurya, S.P., Mishra, S. (2015). “Sanitary Landfill Site Selection by Using Geographic Information System”. Proceeding of National Conference on Open Source GIS: Oppotunities and Challenges Department of Civil Engineering, IIT (BHU), Varanasi, October 9-10, 2015, 170-180.

Riswan, Sunoko, H.R., Hadiyarto, A. (2011). “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Daha Selatan”. Jurnal Ilmu Lingkungan, Volume 9, No 1, April 2011, 31-39.

Rizal, M. “Analisis Pengelolaan Persampahan Perkotaan (Studi Kasus pada Kelurahan Boya Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala)”. Jurnal SMARTek, Volume 9, No 2, Mei 2011, 155-172.

Sahil, J., Al Muhdar, M.H.I., Rohman, F., Syamsuri, I. (2016). “Sistem Pengelolaan dan Upaya Penanggulangan Sampah di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate”. Jurnal BIOeduKASI, Volume 4, No 52, Maret 2016, 478-487.

Setiadi, A. (2015). “Studi Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas pada Kawasan Permukiman Perkotaan di Yogyakarta”. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, Volume 3, Nomor 1, April 2015, 27-38.

Shen, F.W., Guo, H.C., Xin, C.L. (2012). “The environmental assessment of landfill based on stakeholder analysis”. Procedia Environmental Sciences, Volume 13, 1872-1881.

Sulistiyorini, N.R., Darwis, R.S., Gutama, A.R. (tanpa tahun). “Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Lingkungan Margaluyu Kelurahan Cicurug”. Share Social Work Jurnal, Volume 5, Nomor 1, 71-80.

Varghese, C., Choudhary, A., Chauhan, R., Jadhav, R. (2016). “Design and Development of Portable Incenerator”. International Journal of Advanced Research, Volume 4, Issue 3, 1529-1531.

Yogiesti, V., Hariyani, S., Sutikno, F.R. (2010). “Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kota Kediri”. Jurnal Tata Kota dan Daerah, Volume 2, Nomor 2, Desember 2010, 95-102.

Younes, M.K., Basri, N.E., Nopiaha, Z.M., Basri, H., Abushammala, M., Maulud, K.N.A. (2015). “Integrating approach to size and size at a sanitary landfill in Selangor state, Malaysia”. Environmental Engineering Research, http://dx.doi.org/10.4491/eer.2015.054, 1-30.