PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

43
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANTOR WILAYAH PROVINSI D.I. YOGYAKARTA INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

description

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANTOR WILAYAH PROVINSI D.I. YOGYAKARTA. PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA. I NTEGRITAS  P ROFESIONALISME  S INERGI  P ELAYANAN  K ESEMPURNAAN. Dasar Hukum. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Page 1: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS

KINERJA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Page 2: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Dasar Hukum 1. Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah

2. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tanggal 31 Juli 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa ;

3. KMK No. 293/KMK.01/2012 tanggal 24 Agustus 2012 ; tentang Pelimpahan kewenangan Menkeu kepada Direktur Jenderal Anggaran untuk dan atas nama Menkeu untuk Mengesahkan DIPA ;

4. PMK No. 160/PMK.02/2012 tanggal 19 Oktober 2012 tentang Petunjuk Penyusunan dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA),

5. PMK No. 32/PMK.02/2013 tanggal 6 Februari 2013 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2013 ;

6. PMK No. 190/PMK.05/2012 tanggal 29 November 2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN ;

7. PMK No. 113/PMK.05/2012 tanggal 3 Juli 2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap ;

Page 3: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan dan perluasan Kesra

Empat Pilar Pembangunan

Pro Growth Pro PoorPro Job Pro Environment

ARAH KEBIJAKAN FISKAL 2013

3

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan melalui Upaya Penyehatan fiskal

Optimalisasi

Pendapatan Negara

Pengendalian defisit

APBN(1,3%-1,9%)

PDB

Mengurangi Ratio Utang

terhadap PDB

Meningkatkan kualitas

belanja negara

TEMA RKP 2013

Arah Kebijakan Fiskal

Page 4: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

INDIATOR KELUARAN

STRUKTUR ORGANISASI KEBIJAKAN PERENCANAAN

AKUNTABILITAS KINERJA

STRUKTUR ALOKASI ANGGARAN

KEG PRIORITAS KEG POKOK/ DASAR

PRIORITAS FOKUS PRIORITAS

SATUAN KERJA OPERASIONAL

RPJM, RKP

RENSTRA & RENJA K/L

PROGRAM

KEGIATAN OPERASIONAL

SASARAN K/L

PAGU BELANJA (RESOURCE ENVELOPE)

PAGU BELANJA PUSAT & BELANJA

DAERAH

PAGU BEL K/L PAGU APP

• PAGU INDIKATIF • PAGU SMNTARA• RKA-KL• PERPRES SATUAN ANGGARAN

DIPA INDUK DIPA PETIKAN

OPERASIONALISASI KEGIATAN

ESELON II

UNIT ORGANISASI (ESELON I)

VISI & MISI K/L

KEMENTERIAN NEG/LMBG

SASARAN NASIONAL/ SASARAN

STRATEGIS

KINERJA PRESIDEN

INDIKATOR KELUARAN

KELUARAN (Output)

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM (OUTCOMES)

VISI & MISIFUNGSI2

PEMERINTAHAN

PRESIDEN

ARSITEKTUR ORGANISASI, KEBIJAKAN, KINERJA DAN ALOKASI ANGGARAN

Page 5: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Kerangka Penganggaran Berbasis Kinerja

SK

R K P

Kement./Lembaga

Eselon I

Program

Nasional Outcomes

Outcome OutcomeOutcome

Program ProgramProgram

Program

Program

Eselon I Eselon I

ProgramProgram

OutcomeOutcome

Outcome

Program

Keg. Keg.keg. keg.

keg. keg. OutputOutput

Output

satker SatkerSatker

Keg.Keg.Keg. Keg.

Keg. Keg.Keg. Output

Output Output

SK

SKeg Stru

ktur

alo

kasi

ang

gara

n da

n un

it pe

nang

gung

jaw

ab S

truktur Informasi K

inerja

Keg.Keg.

keg.keg. keg.keg.

Page 6: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Perubahan Dalam Penyusunan dan Pengesahan DIPA

a. Jenis DIPA;b. Penanda tangan DIPA;c. Perubahan Proses Bisnis;d. Penyesuaian Dukungan Sistem IT.

Page 7: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

RINGKASAN POSTUR APBNP 2012 DAN APBN 2013(miliar rupiah)

A. PENDAPATAN NEGARA 1.358.205,0 1.529.673,1 171.468,1 12,6

I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.357.380,0 1.525.189,5 167.809,6 12,41. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.016.237,3 1.192.994,1 176.756,8 17,4

2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 341.142,6 332.195,4 (8.947,2) (2,6)

II. PENERIMAAN HIBAH 825,1 4.483,6 3.658,5 443,4

B. BELANJA NEGARA 1.548.310,4 1.683.011,1 134.700,7 8,7I BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.069.534,4 1.154.380,9 84.846,4 7,9

1. Belanja K/L 547.925,6 594.597,6 46.672,0 8,5

2. Belanja Non-K/L 521.608,9 559.783,3 38.174,4 7,3a.l Tambahan Anggaran 0,0 12.745,4 12.745,4

- Penyesuaian Pendidikan 0,0 3.938,1 3.938,1- Non-Pendidikan 0,0 8.807,3 8.807,3

II. TRANSFER KE DAERAH 478.775,9 528.630,2 49.854,3 10,41. Dana Perimbangan 408.352,1 444.798,8 36.446,7 8,92. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 70.423,9 83.831,5 13.407,6 19,0

Total Anggaran Pendidikan 310.847,9 336.849,0 26.001,0 8,4 % Thd Belanja Negara 20,1 20,0 (0,1) (0,3)

C. KESEIMBANGAN PRIMER (72.319,9) (40.094,2) 32.225,7 (44,6)

D. SURPLUS DEFISIT ANGGARAN (A - B) (190.105,3) (153.338,0) 36.767,4 (19,3)% Defisit Terhadap PDB (2,23) (1,65) 0,57 (25,67)

E. PEMBIAYAAN (I + II) 190.105,3 153.338,0 (36.767,4) (19,3)I. PEMBIAYAAN DALAM NEGERI 194.531,0 172.792,1 (21.738,9) (11,2)II. PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (NETO) (4.425,7) (19.454,2) (15.028,5) 339,6

2013Selisih thd APBNP 2012

Nominal %APBNUraian

2012

APBNP

Page 8: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Sasaran Pembangunan

Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2013

Indikator APBN-P 2012 2013

Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,5 6,8 – 7,2

Tingkat pengangguran (%) 6,4 – 6,6 5,8 – 6,1

Angka Kemiskinan (%) 10,5 – 11,5 9,5 – 10,5

Indikator APBN-P 2012

APBN2013

Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,5 6,8Nilai Tukar (Rp/US$) 9.000 9.300Inflasi (%) - 6,8 4,9Suku Bunga SPN 3 Bulan (%) 5,0 5,0Harga Minyak ICP (US$/barel) 105 100Lifting Minyak (rb barel/hari) 930 900Lifting Gas (Thsnd barel Oil Eq. pDay) 1360

Page 9: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

9

RINGKASAN BELANJA NEGARA APBNP 2012 DAN APBN 2013 (triliun rupiah)

2012

Rp %

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.069,5 1.154,4 84,8 7,9 A. Belanja K/L 547,9 594,6 46,7 8,5

B. Belanja Non K/L 521,6 559,8 38,2 7,3

a.l. - Pembayaran Bunga Utang 117,8 113,2 (4,5) (3,9)

- Subsidi 245,1 317,2 72,1 29,4

II. TRANSFER KE DAERAH 478,8 528,6 49,9 10,4 a.l. - Dana Alokasi Umum 273,8 311,1 37,3 13,6

- Dana Alokasi Khusus 26,1 31,7 5,6 21,4

BELANJA NEGARA 1.548,3 1.683,0 134,7 8,7

2013

APBNAPBNPSelisih thd APBNPUraian

Page 10: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

BELANJA PEMERINTAH PUSAT APBNP 2012 DAN APBN 2013 (miliar rupiah)

1. Belanja Pegawai 212.255,1 241.121,5 28.866,5 13,6 2. Belanja Barang 163.561,6 166.983,7 3.422,1 2,1 3. Belanja Modal 177.734,9 216.054,0 38.319,1 21,6 4. Pembayaran Bunga Utang 117.785,4 113.243,8 (4.541,6) (3,9)

5. Subsidi 245.076,3 317.218,6 72.142,2 29,4 a Subsidi Energi 202.353,2 274.743,0 72.389,8 35,8

- Subsidi BBM, LPG & BBN 137.379,8 193.805,2 56.425,4 41,1 - Subsidi Listrik 64.973,4 80.937,8 15.964,4 24,6

b Subsidi Non-Energi 42.723,1 42.475,6 (247,5) (0,6)

6. Belanja Hibah 1.790,9 3.621,3 1.830,3 102,2 7. Bantuan Sosial 82.795,2 63.409,1 (19.386,1) (23,4)8. Belanja Lain-Lain 68.535,0 19.983,4 (48.551,6) (70,8)9. Tambahan Anggaran - 12.745,4 12.745,4 -

1.069.534,4 1.154.380,9 84.846,4 7,9

2013Selisih thd APBNP 2012

Nominal %APBNUraian

2012

APBNP

JUMLAH

Page 11: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Azas-Azas DalamPengelolaan Keuangan Negara

• Akuntabilitas berorientasi pada hasil• Profesionalitas• Proporsionalitas • Keterbukaan • Pemeriksaan keuangan oleh BPK

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Page 12: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

AZAS-AZAS APBN

• Azas Kesatuan, disajikan dalam satu dokumen anggaran

• Azas Universalitas, semua transaksi ditampilkan secara utuh

• Azas Tahunan, batasan berlakunya anggaran

• Azas Spesialitas, terinci secara jelas peruntukannya.

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Page 13: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Data Penyerapan APBN TA 2012 di wilayah Kanwil DJPBN Prov DIY

Jenis Belanja Pagu Realisasi (%) Sisa dana

Pegawai 2.896.043.180 2.791.211.088 96,4 104.832.091

Barang 3.050.703.504 2.767.597.342 90,7 283.106.161

Modal 2.189.193.872 1.979.913.276 90,4 209.280.595

Sosial 665.053.634 649.122.337 97,6 15.931.296

Jumlah 8.800.994.190 8.187.844.046 93,1 613.150.143

(dalam ribuan)

Page 14: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Data Pagu APBN TA 2013 di wilayah Kanwil DJPBN Prov DIY

Jenis Belanja Pagu Realisasi Proporsi (%) Sisa dana

Pegawai 3.043.310.186 36,4

Barang 2.980.062.844 35,6

Modal 1.922.385.432 23

Sosial 422.696.072 5,1

Jumlah 8.368.454.534 100

(dalam ribuan)

Page 15: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Data Penyerapan Anggaran Tahun 2012 Lingkup Kanwil DJPB Prov. D.I. Yogyakarta

(akumulatif)

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Sokt Nop Des -

1,000,000,000,000

2,000,000,000,000

3,000,000,000,000

4,000,000,000,000

5,000,000,000,000

6,000,000,000,000

7,000,000,000,000

8,000,000,000,000

9,000,000,000,000

Page 16: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

16

Ideal

RPA Realisasi

Ideal (optimum)RPA (planned hal III DIPA)Realisasi (actual)

Pola Penyerapan Anggaran

Page 17: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

PENDELEGASIAN KEWENANGAN DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN

Presiden(sebagaiCEO)

Kepala KPPN(selaku Kuasa CFO)

Menteri Keuangan (sebagai CFO)

Menteri Teknis(Sebagai COO)

Pendelegasian kewenangan ordonancering

Pendelegasian kewenangan comptabel

Kepala Kantor(selaku Kuasa COO)

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Page 18: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

STRUKTUR ORGANISASIPEJABAT PENGELOLA KEUANGAN

PADA KUASA PENGGUNA ANGGARAN

SATKERKUASA PENGGUNA

ANGGARAN

PP SPMPPK BENDAHARA + BPP

KEMENTERIAN/LEMBAGAPENGGUNAANGGARAN

UNITAKUNTANSI

INSTANSI

UNIT KONTROLINTERNAL

Sampai tingkat eselon terendah disesuaikan

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Page 19: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

PEMISAHAN KEWENANGAN

19

Pengurusan KomtabelComptabel beheerPengurusan Administrasi

administratief beheer

Menteri TeknisSelaku Pengguna Anggaran

PEMBUATANKOMITMEN

PENGUJIAN &PEMBEBANAN

PERINTAH PEMBAYARAN

PENELITIAN &PENGUJIAN

PERINTAH PENCAIRAN

DANA

(Kondisi setelah berlaku UU No. 1 Tahun 2004)

PPSPMPPK

KUASA BUN

Menteri KeuanganSelaku Bendahara Umum Negara

sesudah reformasi

KUASA PENGGUNA ANGGARAN

KPPN

SP2DSPP SPM

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Check n balances

Page 20: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

ADKADK

PP-SPM KPPNPENERIMA HAK

SPM-LS SPM-LSSPP-LS

PPK

Dokumen Pendukung

PROSES PENYELESAIAN SPP-LS s/d SPM-LS NON BELANJA PEGAWAI

Dokumen Pendukung

Dokumen Pendukung

PENGEMBALIAN SPP-LS

PENGEMBALIAN TAGIHAN

3 6

TAGIHAN

Dokumen Pendukung

4 7

5

2

1

Page 21: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Wewenang Pengguna Anggaran /KPA (pasal 9 UU 17/2003) :

Menyusun RKAK/L ; Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran ; Memungut & menyetorkan PNBP ; Mengelola piutang dan utang negara K/L bersangkutan; Mengelola BMN K/L bersangkutan ; Menyusun & menyampaikan Laporan Keu K/L bersangkutan ; Melaksanakan tugas-tugas lain berdasarkan ketentuan UU . Menyusun RKAK/L ; Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran ; Memungut & menyetorkan PNBP ; Mengelola piutang dan utang negara K/L bersangkutan; Mengelola BMN K/L bersangkutan ; Menyusun & menyampaikan Laporan Keu K/L bersangkutan ; Melaksanakan tugas-tugas lain berdasarkan ketentuan UU .

Page 22: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Wewenang Pengguna / Kuasa Pengguna Anggaran (pasal 18 ayat 2 UU 1/2004):

Menguji kebenaran materiil surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih;

Meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan/ kelengkapan sehubgn dengan ikatan/perjanjian pengdaan barang/jasa;

Meneliti tersedianya dana dalam DIPA bersangkutan;

Membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran pengeluaran yang bersangkutan;

Memerintahkan pembayaran atas beban APBN

Page 23: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

1. Menyusun DIPA;2. Menetapkan PPK;3. Menetapkan PPSPM;4. Menetapkan Panitia/Pejabat pengadaan barang/jasa;5. Menetapkan RK dan RPD ;6. Mengawasi penatausahaan dokumen & transaksi

pelaksanaan anggaran;7. Menyusun Laporan Keu dan Kinerja atas pelaksanaan

anggaran ;

Tugas dan Wewenang KPA (PMK 190/2012)

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Pasal 9 PMK 190

Page 24: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana (RK dan RPD) berdasarkan DIPA;

2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;3. Membuat, menandatangani dan melaksanakan

perjanjian/kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa;4. Melaksanakan kegiatan swakelola;5. Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas

perjanjian/kontrak yang dilakukannya;6. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;7. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak

tagih kepada negara;

Tugas dan Wewenang PPK

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Pasal 13 PMK 190

Page 25: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

8. Membuat dan menandatangani SPP;9. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada

KPA;10. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan

kepada KPA dengan Berita Acara Penyerahan;11. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen

pelaksanaan kegiatan; dan12. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang

berkaitan dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tugas dan Wewenang PPK (lanjutan)

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Pasal 13PMK 190

Page 26: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

a. Kelengkapan dokumen tagihanb. Kebenaran perhitungan tagihanc. Kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran d. Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa

sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian/kontrake. Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa

sebagaimana yang tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa

f. Ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa

g. Ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang tercantum pada dokumen perjanjian/kontrak

PENGUJIAN SPP

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Pasal 14 PMK 190

Page 27: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

a. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/ jasa;b. Memastikan telah terpenuhi kewajiban pembayaran kepada negara

oleh pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara;c. Mengajukan permintaan pembayaran atas tagihan berdasarkan

prestasi kegiatan;d. Memastikan ketepatan jangka waktu penyelesaian tagihan kepada

negara;e. Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada

penyedian barang/ jasa : Mobilisasi alat dan tenaga kerja Pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok barang/material; dan

atau Persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan pengadaan

barang/ jasa.

Tugas dan wewenang PPK lainnya

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Page 28: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Pembayaran tagihan kepada penyedia barang/jasa dilaksanakan berdasarkan bukti-bukti yang sah yang meliputi:

• Bukti perjanjian/kontrak; • Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening penyedia

barang/jasa;• Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan;• Berita Acara Serah Terima Pekerjaan/Barang;• Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan;• Berita Acara Pembayaran; • Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barang/jasa dan PPK, yang dibuat

sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;

• Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah ditandatangani oleh Wajib Pajak/Bendahara Pengeluaran;

• Jaminan yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundangan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah; dan/atau

• Dokumen lain yang dipersyaratkan khususnya untuk perjanjian/kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari pinjaman atau hibah dalam/luar negeri sebagaimana dipersyaratkan dalam naskah perjanjian pinjaman atau hibah dalam/luar negeri bersangkutan.

Keabsahan Dokumen Pendukung

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan

Page 29: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

LAPORAN BULANAN PPK

a) perjanjian/kontrak dengan penyedia barang/jasa yang telah ditandatangani

b) tagihan yang belum dan telah disampaikan penyedia barang/jasa;

c) tagihan yang belum dan telah diterbitkan SPP

d) jangka waktu penyelesaian tagihane) SPP yang belum dan telah terbit SPM

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Buku Pengawasan Pasal 14PMK 190

Page 30: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

1. Menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung :• kelengkapan dokumen pendukung SPP• kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK• kebenaran pengisian format SPP• kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker• ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker;• kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan pembayaran

belanja pegawai• kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan

dengan pengadaan barang/jasa• kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengan

perjanjian/kontrak/surat keputusan• kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak yang mempunyai

hak tagih;• kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang mempunyai

hak tagih kepada negara; dan• kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam perjanjian/kontrak

2. Menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;

Tugas dan Wewenang PPSPM

Pasal 17 (1) PMK 190

Page 31: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

3. Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan;

4. Menerbitkan SPM;

• mencatat pagu, realisasi belanja, sisa pagu, dana UP/TUP, dan sisa dana UP/TUP pada kartu pengawasan DIPA

• menandatangani SPM; dan• memasukkan Personal Identification Number (PIN) PPSPM sebagai tanda tangan

elektronik pada ADK SPM

5. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih;

6. Melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran kepada KPA; dan

7. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran.

Tugas dan Wewenang PPSPM (lanjutan)

Page 32: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

• Pengujian kode BAS termasuk menguji kesesuaian antara pembebanan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6 digit) dengan uraiannya.

• Dalam melaksanakan pengujian tagihan dan penerbitan SPM, PPSPM bertanggungjawab atas : Kebenaran, kelengkapan, dan keabsahan administrasi thd

dokumen hak tagih pembayaran yg menjadi dasar penerbitan SPM dan akibat yg timbul dari pengujian yang dilakukan

Ketepatan jangka waktu penerbitan dan penyampaian SPM kepada KPPN

• PPSPM menyampaikan laporan bulanan kpd KPA : jumlah SPP yg diterima, jumlah SPM yg diterbitkan, jumlah SPP yg tdk dapat diterbitkan SPM.

Pejabat Penandatangan SPM (PPSPM)

Page 33: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

a. Kelengkapan dokumen pendukung SPP;b. Kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK;c. kebenaran pengisian format SPP;d. kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker;e. Ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana kerja anggaran

satker;f. Kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi persyaratan /kelengkapan

pembayaran belanja pegawai; g. Kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi persyaratan/kelengkapan

sehubungan dengan pengadaan barang/jasa;h. Kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengan

perjanjian/kontrak/surat keputusan;i. Kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak yang

mempunyai hak tagih;j. Kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang

mempunyai hak tagih kepada negara; dan k. Kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam perjanjian kontrak.

Pengujian SPP dan Dokumen Pendukungnya

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan

Page 34: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

LAPORAN BULANAN PPSPM

jumlah SPP yang diterima

jumlah SPP yang tidak dapat diterbitkan SPM

jumlah SPM yang diterbitkan

Jumlah SPM yang telah terbit SP2D

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Buku Pengawasan Pasal 18 (2)PMK 190

Page 35: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

• Menteri/Ketua Lembaga mengangkat Bendahara Pengeluaran;

• Pengangkatan Bendahara Pengeluaran dapat didelegasikan kepada Kepala satker;

• Pengangkatan Bendahara Pengeluaran tidak terikat periode tahun anggaran.

• SK Pengangkatan dan spesimen ttd BP disampaikan kepada PPSPM dan PPK, serta kepada Kepala KPPN dalam rangka penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)

• Bendahara Pengeluaran tidak dapat dirangkap oleh KPA, PPK atau PPSPM.

• Dalam hal tidak terdapat pergantian Bendahara Pengeluaran, penetapan Bendahara Pengeluaran tahun anggaran yang lalu masih tetap berlaku

• Dalam hal Bendahara Pengeluaran dipindahtugaskan/ pensiun/diberhentikan dari jabatannya/berhalangan sementara, Menteri/Pimpinan Lembaga atau kepala Satker menetapkan pejabat pengganti sebagai Bendahara Pengeluaran.

• Bendahara Pengeluaran yang dipindahtugaskan/ pensiun/diberhentikan dari jabatannya/berhalangan sementara bertanggungjawab untuk menyelesaikan seluruh administrasi keuangan;

BENDAHARA PENGELUARAN

Page 36: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Kepala Satker menetapkan 1 (satu) Bendahara Pengeluaran untuk 1 (satu) DIPA/ Satker

Dalam hal pengelolaan DIPA/Satker tidak memerlukan BP, maka tdk perlu ditetapkan Bendahara Pengeluaran

Dalam hal terdapat keterbatasan pegawai, Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Satker dapat menetapkan 1 (satu) BP untuk mengelola lebih dari 1 (satu) DIPA/ Satker

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Page 37: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

Bendahara Pengeluaran melaksanakan tugas kebendaharaan atas uang/surat surat berharga yang berada dalam pengelolaannya yang meliputi:

2. Uang/surat berharga yang bukan berasal dari UP, dan bukan berasal dari Pembayaran LS yang bersumber dari APBN- Potongan Pajak yang belum disetor

1. Uang/surat berharga yang berasal dari UP dan Pembayaran LS melalui Bendahara Pengeluaran

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Page 38: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Pelaksanaan tugas kebendaharaan Bendahara Pengeluaran meliputi:

1. Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang/surat berharga dalam pengelolaannya

2. Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK3. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PPK yaitu:

a. pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi: pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran, nilai tagihan yang harus dibayar, jadwal waktu pembayaran, dan menguji ketersediaan dana yang bersangkutan.

b. pemeriksaan kesesuaian pencapaian keluaran antara spesifikasi teknis yang disebutkan dalam penerimaan barang/jasa dan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam dokumen perjanjian/kontrak; dan

c. pemeriksaan dan pengujian ketepatan penggunaan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6 digit).

4. Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan5. Melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari pembayaran yang

dilakukannya6. Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke kas negara7. Mengelola rekening tempat penyimpanan UP8. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada Kepala KPPN

selaku kuasa BUN (paling lambat tgl. 10 setiap bulan)

Pasal 24(2)PMK 190

Page 39: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Pelaksanaan tugas kebendaharaan Bendahara Pengeluaran meliputi:

Bendahara melakukan pembayaran setelah dilakukan pengujian atas perintah pembayaran yang meliputi :a. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh

PPK;b. Pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi :

1. Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran2. Nilai tagihan yang harus dibayar3. Jadwal waktu pembayaran4. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan

c. Pemeriksaan kesesuaian pencapaian keluaran antara spesifikasi teknis yang disebutkan dalam penerimaan barang/ jasa dan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam dokumen perjanjian/ kontrak

d. Pemeriksaan dan pengujian keteparan penggunaan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6 digit).

Page 40: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran, kepala Satker dapat menunjuk beberapa BPP sesuai kebutuhan

BPP harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Bendahara Pengeluaran (LPJ BPP tgl. 5 setiap bulan)

Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)

Tugas BPP meliputi:1. Menerima dan menyimpan UP2. melakukan pengujian dan pembayaran atas tagihan yang dananya bersumber dari

UP;3. melakukan pembayaran yang dananya bersumber dari UP berdasarkan perintah PPK4. menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk

dibayarkan;5. melakukan pemotongan/pemungutan dari pembayaran yang dilakukannya atas

kewajiban kepada negara6. menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke kas negara7. menatausahakan transaksi UP8. menyelenggarakan pembukuan transaksi UP9. mengelola rekening tempat penyimpanan UP

Pasal 26(2)PMK 190

Page 41: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Lanjutan

Bendahara Pengeluaran/ Bendahara Pengeluaran Pembantu bertanggungjawab secara pribadi atas uang/ surat berharga yang berada dalam pengelolaannya

Dalam pelaksanaan pembayaran atas beban APBN, KPA membuka rekening pengeluaran atas nama Bendahara Pengeluaran/ Bendahara Pengeluaran Pembantu dengan persetujuan Kuasa BUN

Page 42: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN SATKERKPA PPK PPSPM BENDAHARA

MANAJERIAL MATERIAL FORMAL PENGELOLAAN UANG UP/LS

BDHR

PENGELOLAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN

PERIKATAN YG MENGAKIBATKAN PENGELUARAN NEGARA

PERINTAH PEMBAYARAN

LK dan Lakip Laporan Bulanan Laporan Bulanan LPJ Bendahara

KUASA BUNPA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Psl 14 PMK 190

Pasal 18PMK 190

PMK-73/2008

Page 43: PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANWIL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Terima Kasih

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN