PENGAUDITAN INTERNAL PADA FUNGSI PENERIMAAN KAS...
Transcript of PENGAUDITAN INTERNAL PADA FUNGSI PENERIMAAN KAS...
PENGAUDITAN INTERNAL PADA FUNGSI PENERIMAAN KAS
PERDAGANGAN ECERAN
(Studi Kasus di Mini Market Kopma UNY)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Anastasia Dita Pangestika
NIM : 152114095
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGAUDITAN INTERNAL PADA FUNGSI PENERIMAAN KAS
PERDAGANGAN ECERAN
(Studi Kasus di Mini Market Kopma UNY)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Anastasia Dita Pangestika
NIM : 152114095
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
PENGAUDITAN INTERNAL PADA FUNGSI PENERIMAAN KASPERDAGANGAN ECERAN
(Studi Kasus di Mini Market Kopma tiNY)
DosenPembimbing
"d ,#i rEa b .!.f s rq!*lgti_ =r! q:
-_de rt Ej& *,,, a #E B l
,fl.,dr&* oJn"t' -r-qI-L. " ;&a- affieh: -db
Ift €T qL - tta #{ aY. B J-: E
-Et Anastasiffi#a Pansestika*# Nq,I5mt4o65 E-Sf $ *-#--**-%**_ }*sksEs E :\ Ea* EE--{ Fg -i,-r E .-".,i; lt ;t#
".4 ,F.@ =F @ q.
&s86re
)l);:.r ffi ril...i " -:l+ -f,-!.qcd?
d sq -€\zac -!* *{a*t-r$*\ * ._ _ -""*a€*& *
qF "Er" fl-* A/ E *4 i -# t**E\ t *
Telah disetujui oleh:
Dr. FA Joko Siswanto,IVII\4., Ak., QIA., CA Tanggal:8Mei2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
SKRIPSI
PENGAUDITAN INTERNAL PADA FLINGSI PENERIMAAN KASPERDAGANGAN ECERAN
(Studi Kasus di Mini Market Kopma [INY)
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Anastasia Dita PangestikaNIM : 15T14A95
Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiPada Tanggal 17 Juni 2019
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap
Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA
Dr. FA. .Ioko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA
Tanda Tangan
Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA
M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Ak., QIA., CA
lll
arto, S.E., MBA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati
dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” – Filipi 4:6-7
Kupersembahkan untuk:
Yesus Kristus
Bunda Maria
Bapakku Fransiscus Xaverius Winarta
Ibuku Eka Widiyatiningsih
Nenekku Suharti
Adikku Markus Nova Indra Setiawan
Agustinus Jati Setiawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan skripsi dengan judul:
Pengauditan Internal Pada Fungsi Penerimaan Kas Perdagangan Eceran
Studi Kasus di Mini Market Kopma UNY
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 17 Juni 2019 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan dari penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya telah melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 28 Juni 2019
Yang membuat pernyataan,
Anastasia Dita Pangestika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Anastasia Dita Pangestika
Nomor Mahasiswa : 152114095
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengauditan Internal Pada Fungsi Penerimaan Kas Perdagangan Eceran
Studi Kasus di Mini Market Kopma UNY
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 28 Juni 2019
Yang menyatakan
Anastasia Dita Pangestika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasihnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Selama proses penyusunan skripsi ini penulis mendapat bimbingan, motivasi,
dan semangat dari berbagai pihak yang membantu kelancaran penyusunan skripsi.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberi kesempatan kepada penulis sehingga penulis
dapat menuntut ilmu.
2. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberi kesempatan kepada
penulis sehingga penulis dapat menuntut ilmu.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA., selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberi kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menuntut
ilmu.
4. Bapak Nicko Cornelius Putra, M.Sc. selaku dosen pembimbing akademik
kelas C yang selalu memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi
selama proses perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Bapak Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Akt., QIA., CA selaku dosen
pembimbing skripsi yang selalu memberi arahan, bimbingan, dan motivasi
untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA, Ibu M.
Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Ak., QIA., CA dan Bapak A. Diksa
Kuntara, S.E., MFA., QIA selaku dosen penguji dan dosen pembimbing
abstrak yang telah membimbing dan memberikan saran serta perbaikan
dalam skirpsi ini.
7. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah membimbing dan mendukung.
8. Pengurus Kopma UNY, khususnya bidang keuangan, bidang adminhum,
dan bidang personalia yaitu, Mbak Siti, Mbak Lina, Mbak Sofia, Mbak
Devi, Mbak Lia, dan Mas Ade.
9. Karyawan Kopma UNY kantor administrasi dan keuangan pusat yaitu,
Mbak Nita dan Mbak Dika serta karyawan divisi minimarket.
10. Bapakku Fransiskus Xaverius Winarta dan Ibuku Eka Widiyatiningsih,
Adik Markus Nova Indra Setiawan, dan Nenek Suharti serta semua
saudara, tante, nenek, kakek yang selalu mendoakan dan memberi
semangat.
11. Agustinus Jati Setiawan yang selalu memberi doa, semangat, dukungan,
dan selalu setia mendampingi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
12. Sahabatku Kinasih Puji Utami, Elvira Rianita, Aini Ambarwati,
Meydiyana Damayanti, dan Novi Ulfatur Rofi’ah yang selalu menguatkan,
meyakinkan, dan memberi dukungan.
13. Sahabat Gerope yaitu Prita Dewi Ardiantari, Eleuterius Tri Kurnia, Lukas
I. Kevin G. Undap, Devi Diniyanti, Nathania Tarigan, Lisa Sumule Bubun
Pata’dungan, Diajeng Prameswari Suconingrum, dan Vigilia Emiliana
Abrue Xavier yang selalu memberi dukungan, saran, dan motivasi.
14. Teman-teman akuntansi kelas C 2015 dan teman-teman MPAT J yang
selalu memberi dukungan, saran, dan motivasi.
15. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
banyak kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun supaya skripsi ini menjadi lebih baik.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan mampu
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Yogyakarta, 28 Juni 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiii
ABSTRAK .......................................................................................... xiv
ABSTRACT ........................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 3
C. Batasan Masalah ........................................................... 3
D. Tujuan Penelitian .......................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ........................................................ 4
F. Sistematika Penulisan .................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengauditan
1. Pengertian................................................................. 7
2. Jenis-Jenis Audit ....................................................... 7
B. Pengauditan (Audit) Internal
1. Pengertian................................................................. 10
2. Tujuan Pengauditan Internal ..................................... 11
3. Aktivitas Pengauditan Internal .................................. 12
4. Ruang Lingkup Pengauditan Internal ........................ 12
5. Tahap-Tahap Pengauditan Internal ............................ 13
C. Fungsi Penerimaan Kas
1. Pengertian Kas .......................................................... 16
2. Sumber Penerimaan Kas ........................................... 18
3. Pengendalian Penerimaan Kas ................................. 21
D. Pengauditan Internal Fungsi Penerimaan Kas ................ 22
E. Koperasi
1. Pengertian................................................................. 27
2. Landasan, Asas, Umum ............................................ 27
3. Jenis Koperasi .......................................................... 28
F. Koperasi Mahasiswa ..................................................... 31
G. Perdagangan Eceran
1. Pengertian................................................................. 32
2. Pentingnya Retailing ................................................. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
3. Fungsi Penjualan Eceran ........................................... 33
H. Minimarket .................................................................. 33
I. Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas
1. Pengertian ............................................................... 33
2. Indikator Penentuan ................................................ 36
J. Kerangka Berfikir ......................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.............................................................. 39
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................ 39
C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................... 39
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi .................................................................. 39
2. Wawancara ............................................................... 40
3. Red Flags dan Risk Worksheet .................................. 40
4. Checklist ................................................................... 41
5. Dokumentasi ............................................................ 41
E. Teknik Analisis Data
1. Tahap Survei Pendahuluan........................................ 42
2. Tahap Menyusun Rencana Audit .............................. 43
3. Tahap Pelaksanaan Audit .......................................... 45
4. Tahap Mengevaluasi Hasil Audit .............................. 48
5. Tahap Menyusun Temuan, Penyebab,
dan Rekomendasi...................................................... 49
6. Tahap Pelaporan ....................................................... 49
BAB IV GAMBARAN UMUM MINI MARKET KOPMA UNY
A. Profil Organisasi ........................................................... 50
B. Visi Organisasi .............................................................. 51
C. Misi Organisasi ............................................................. 51
D. Sejarah Organisasi ......................................................... 51
E. Divisi Usaha.................................................................. 52
F. Struktur Organisasi........................................................ 52
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Survei Pendahuluan ................................... 62
B. Penyusunan Rencana Audit ........................................... 64
C. Pelaksanaan Rencana Audit ........................................... 68
D. Evaluasi Hasil Audit ..................................................... 96
E. Menyusun Temuan, Penyebab, dan Rekomendasi ......... 98
F. Pelaporan Hasil Audit ................................................... 104
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 112
B. Saran ............................................................................. 113
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 115
LAMPIRAN ........................................................................................ 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Tabel Pedoman Penilaian Risiko........................................ 44
Tabel 2 Tabel Gabungan Red Flags dan Risk Worksheet ................ 44
Tabel 3 Tabel Checklist .................................................................. 46
Tabel 4 Tabel Hasil Penilaian Risiko .............................................. 65
Tabel 5 Tabel Audit Menerima Penerimaan Kas ............................. 69
Tabel 6 Tabel Audit Menyetorkan Kas ke Bank ............................. 79
Tabel 7 Tabel Audit Mencatat Penerimaan Kas .............................. 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Gambar Struktur Organisasi .............................................. 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
PENGAUDITAN INTERNAL PADA FUNGSI PENERIMAAN KAS
PERDAGANGAN ECERAN
Studi Kasus di Mini Market Kopma UNY
Anastasia Dita Pangestika
152114095
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa hasil pengauditan
internal pada fungsi penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma
UNY apakah telah berjalan dengan baik atau belum dengan menilai
keekonomisan, keefisienan, dan keefektifan. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian studi kasus.
Peneliti memperoleh data dengan melakukan observasi, wawancara,
checklist, dan dokumentasi. Pengidentifikasian dan penilaian risiko menggunakan
tabel red flags dan tabel risk worksheet. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif berdasarkan tahap pengauditan
internal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi penerimaan kas perdagangan
eceran di Mini Market Kopma UNY telah berjalan dengan ekonomis, efisien, dan
efektif. Hasil diperoleh dari analisis ekonomis, efisien, dan efektif berdasarkan
pedoman buku Sawyer (2005), Andayani (2008), Bayangkara (2015) dan
indikator Rob Raider (2012). Tingkat pencapaian dihitung menggunakan Skala
Guttman dan Likert. Dalam fungsi penerimaan kas masih terdapat beberapa
kelemahan yang dapat menjadi evaluasi dan pertimbangan untuk perbaikan.
Kata kunci: Audit Internal, Pengauditan Internal, Penerimaan Kas, Ekonomis,
Efisien, Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
INTERNAL AUDITING OF CASH RECEIPTS FUNCTION ON RETAIL
BUSINESS
Case Study at Kopma UNY Mini Market
Anastasia Dita Pangestika
152114095
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
The aim of this study is to investigate whether or not the internal auditing
of cash receipts function on retail business at Kopma UNY Mini Market has run
well by assessing its economic value, efficiency, and effectiveness. The type of this
research is case study.
The researcher obtained the data by conducting observations, interviews,
checklists, and documentation. The identification and assement risks used were
done using red flags table and risk worksheets table. The data analysis technique
used in this study was descriptive analysis using internal auditing stages.
The results of this research showed that the retail cash receipts function at
Kopma UNY Mini Market had run economically, efficiently and effectively. The
results were obtained from the analysis of economic value, efficiency, and
effectiveness based on Sawyer (2005), Andayani (2008), Bayangkara (2015), and
Rob Raider indicators (2012). The optimal level was analyzed using Guttman and
Likert scale. In cash receipts funtion there were still some weaknesses that could
be used in the evaluation and consideration for improvement.
Keywords: Internal Audit, Internal Auditing, Cash Receipts, Economical,
Efficient, Effective
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kas merupakan jenis aset paling liquid yang dimiliki perusahaan. Menurut
Sjahrial (2009: 143), kas merupakan uang kertas dan uang logam yang
dimiliki perusahaan dalam bentuk kas kecil perusahaan, dalam kas register,
atau dalam bentuk cek atau rekening-rekening di pasar uang. Keberadaan kas
dalam perusahaan dipengaruhi oleh adanya kegiatan penerimaan kas dan
pengeluaran kas yang digunakan untuk berbagai kepentingan sehingga
perputaran kas cukup tinggi.
Sebagian besar transaksi di perusahaan selalu berhubungan dengan kas.
Keberadaan kas menjadi sangat rawan jika terdapat penerimaan kas yang
cukup besar dan tidak didukung proses penerimaan kas yang berjalan dengan
baik. Kas mudah digelapkan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya
dapat menyebabkan terjadi penyimpangan dan kecurangan yang dilakukan
sengaja oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu,
proses penerimaan kas dalam perusahaan harus dikelola dengan baik dan
didukung fungsi penerimaan kas yang ekonomis, efisien, dan efektif. Akmal
(2009: 298) menjelaskan bahwa dari sudut pengendalian, pengelolaan kas
harus diperhatikan karena kas mudah dipindahtangankan, sedangkan dari
sudut risiko, kas mudah diselewengkan. Untuk mencegah terjadinya
penyimpangan terhadap proses penerimaan kas dapat dilakukan pemeriksaan
(pengauditan) internal pada fungsi penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Menurut Akmal (2009: 13-14), tujuan pemeriksaan internal membantu
organisasi dalam mencapai tujuan dengan pendekatan sistematis, disiplin
untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas keefektifan manajemen
risiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih, dan baik. Dengan
demikian, pengauditan internal pada fungsi penerimaan kas penting dilakukan
untuk menilai apakah fungsi penerimaan kas telah berjalan sesuai dengan
prosedur yang ada dan mampu mencegah terjadinya risiko kecurangan yang
dapat terjadi.
Mini Market Kopma UNY merupakan salah satu bentuk usaha yang
bergerak di bidang perdagangan eceran dan mempunyai transaksi penerimaan
kas yang terjadi secara rutin. Letaknya berada di komplek kampus UNY
cukup strategis dan mudah dijangkau sehingga menyebabkan banyak
konsumen datang setiap harinya. Semakin banyak konsumen yang datang
untuk berbelanja tentunya akan berdampak pada penerimaan kas masuk yang
besar. Meningkatnya penerimaan kas tentu harus didukung fungsi penerimaan
kas yang berjalan ekonomis, efisien, dan efektif untuk menghindari
kecurangan terhadap penerimaan kas tersebut.
Mini Market Kopma UNY pernah mengalami selisih antara penerimaan
kas dan laporan penjualan yang disebabkan karena tidak adanya pemisahan
laporan penjualan per komputer dan laporan penjualan dibuat berdasarkan
satu shift, akibatnya pihak minimarket kesulitan untuk mengetahui siapa yang
bertanggung jawab atas selisih tersebut. Tidak hanya itu, Mini Market Kopma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
UNY juga pernah mengalami kehilangan kas akibat kurangnya pengamanan
pada tempat penyimpanan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan pengauditan
internal pada fungsi penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market
Kopma UNY. Pengauditan internal dilaksanakan untuk mengetahui
bagaimana fungsi penerimaan kas perdagangan eceran apakah telah berjalan
dengan baik atau belum dengan melihat indikator keekonomisan, keefisienan,
dan keefektifan. Dengan adanya pengauditan internal tersebut, diharapkan
penerimaan kas di Mini Market Kopma UNY akan semakin ekonomis,
efisien, dan efektif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil audit internal atas
penilaian keekonomisan, keefisienan, dan keefektifan pada fungsi penerimaan
kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY?
C. Batasan Masalah
Mini Market Kopma UNY memiliki tiga divisi bisnis yang terdiri dari
divisi ritel, divisi cafetaria, dan divisi jasa. Penulis hanya melakukan
penelitian pada divisi ritel, khususnya divisi minimarket pada fungsi
penerimaan kas perdagangan eceran secara tunai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil audit internal atas
penilaian keekonomisan, keefisienan, dan keefektifan pada fungsi penerimaan
kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY.
E. Manfaat Penelitian
Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Mini Market Kopma UNY
Penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja
bisnisnya melalui fungsi penerimaan kas yang ekonomis, efisien, dan
efektif.
2. Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah daftar referensi
kepustakaan untuk Perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan
mampu menambah sumber pengetahuan bagi mahasiswa yang
membutuhkan.
3. Pembaca
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan ilmu yang
terkait dengan pengauditan internal pada fungsi penerimaan kas
perdagangan eceran.
4. Penulis
Penelitian ini dapat menjadi implementasi pengauditan internal yang
didapat selama perkuliahan dan mampu memberikan gambaran
tentang pengauditan internal yang sesungguhnya di dunia nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
F. Sistematika Penulisan
Penulisan dalam skripsi ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: Bab I
Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV
Gambaran Umum Objek Penelitian, Bab V Analisis Data dan Pembahasan,
dan Bab VI Penutup. Berikut adalah uraian masing-masing bab:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan penelitian.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini berisi tentang teori dan konsep yang relevan dengan
topik penelitian sebagai panduan peneliti dalam menyusun
skripsi.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, objek dan
subjek penelitian, waktu dan tempat penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum lokasi
penelitian yang terdiri dari: profil, visi, misi, sejarah, dan
struktur organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan analisis data yang diperoleh dalam
tahap-tahap pelaksanaan penelitian yang terdiri dari: survei
pendahuluan, penyusunan rencana audit, pelaksanaan
rencana audit, evaluasi hasil audit, menyusun temuan,
penyebab, dan rekomendasi serta pelaporan hasil audit.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari analisis data yang diperoleh
peneliti selama melakukan penelitian dan saran bagi
peneliti selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengauditan
1. Pengertian
Menurut Munawir (1995: 4) auditing adalah
“Proses yang sistematis, yang merupakan rangkaian langkah atau
prosedur yang logis, berkerangka dan terorganisasi dalam
memeriksa dasar-dasar pernyataan, mengevaluasinya secara
bijaksana, secara independen, untuk menyatakan pendapatnya
melalui kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang sudah
ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.”
Menurut Mulyadi (2002: 9) auditing adalah
“Proses sistematik untuk memperoleh dan mengavaluasi bukti
secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan
dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasil kepada
pemakai yang berkepentingan.”
2. Jenis-Jenis Audit
Menurut Agoes (2017: 13-17), jenis-jenis audit dapat ditinjau dari luas
pemeriksaan dan jenis pemeriksaan. Penjabaran jenis-jenis audit
menurut Agoes adalah sebagai berikut:
a. Ditinjau dari luasnya pemeriksaan
1) Pemeriksaan Umum (General Audit)
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang
dilakukan oleh KAP independen dengan tujuan untuk bisa
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
secara keseluruhan. Pemeriksaan tersebut harus dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik atau ISA
atau Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil dan memperhatikan
Kode Etik Akuntan Indonesia, Kode Etik Profesi Akuntan
Publik serta Standar Pengendalian Mutu.
2) Pemeriksaan Khusus (Special Audit)
Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan
auditee) yang dilakukan oleh KAP yang independen, dan
pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan
pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara
keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau
masalah tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang
dilakukan juga terbatas.
b. Ditinjau dari jenis pemeriksaan
1) Management Audit (Operational Audit)
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan
operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk
mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan
secara efektif, efisien, dan ekonomis.
Pendekatan audit yang bisa dilakukan adalah melihat
efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan dari masinh-masing
fungsi yang terdapat dalam perusahaan. Misalnya: fungsi
penjualan dan pemasaran, fungsi produksi, fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pergudangan dan distribusi, fungsi personalia (sumber daya
manusia), fungsi akuntansi dan fungsi keuangan.
Prosedur audit yang dilakukan dalam suatu management
audit tidak seluas audit prosedur yang dilakukan dalam
general (financial) audit, karena ditekankan pada evaluasi
terhadap kegiatan operasional perusahaan.
2) Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Audit)
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah
perusahaan sudah mentaati peraturan-peraturan dan
kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh
pihak intern perusahaan (manajemen, dewan komisaris)
maupun pihak eksternal (Pemerintah, Bapepam LK, Bank
Indonesia, Direktorat Jendral Pajak, dan lain-lain).
Pemeriksaan bisa dilakukan baik oleh KAP maupun Bagian
Internal Audit.
3) Pemeriksaan Internal (Internal Audit)
Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit
perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan
akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan
manajemen yang telah ditentukan.
Pemeriksaan yang dilakukan internal auditor biasanya lebih
rinci dibandingkan dengan pemeriksaan umum yang
dilakukan oleh KAP. Internal auditor biasanya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
memberikan opini terhadap kewajaran laporan keuangan,
karena pihak-pihak di luar perusahaan menganggap bahwa
internal auditor, yang merupakan orang dalam perusahaan,
tidak independen.
Laporan internal audit berisi temuan pemeriksaan (audit
findings) mengenai penyimpangan dan kecurangan yang
ditemukan, kelemahan pengendalian internal, beserta saran-
saran perbaikannya (recommendations).
4) Computer Audit
Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses
data akuntansinya dengan menggunakan Electronic Data
Processing (EDP) System.
B. Pengauditan (Audit) Internal
1. Pengertian
IIA dalam Sawyer’s Internal Auditing (2005: 9-10) mendefinisikan
audit internal sebagai berikut :
“Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif dan
konsultasi yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan
meningkatkan operasi organisasi. Audit tersebut membantu
organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan
yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektifitas proses pengelolaan risiko, kecukupan
kontrol, dan pengelolaan organisasi.”
Sedangkan Sawyer dkk (2005: 10) mendefinisikan audit internal
kedalam lingkup audit internal modern yang luas dan tak terbatas
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
“Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan
objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan
kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan
apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat
diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi
dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan
prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria
operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah
digunakan secara efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi
telah dicapai secara efektif – semua dilakukan dengan tujuan untuk
dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota
organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.”
Andayani (2008: 4) menyatakan bahwa
“Audit internal merupakan audit yang ditujukan untuk
memperbaiki kinerja. Kegiatan audit internal adalah menguji,
menilai efektivitas dan kecukupan dalam sistem pengendalian
internal yang ada dalam organisasi. Dengan demikian, audit
internal adalah berfungsi sebagai penilai independen yang dibentuk
dalam suatu organisasi agar dapat menjalankan tanggung jawabya
secara efektif dan untuk membantu organisasi dalam mencapai
tujuannya. Auditor internal juga berhak memberikan informasi
untuk menciptakan pengendalian yang efektif.”
2. Tujuan Pengauditan Internal
Menurut Akmal (2009: 13), tujuan pemeriksaan (pengauditan) internal
adalah sebagai berikut:
“Telah disebutkan di muka bahwa tujuan pemeriksaan intern
adalah memberikan nilai tambah dan melakukan perbaikan operasi
organisasi. Tujuan pemeriksaan intern membantu organisasi dalam
mencapai tujuannya dengan melalui pendekatan yang sistematis,
disiplin untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas
keefektifan manajemen risiko, pengendalian dan proses yang jujur,
bersih dan baik. Dilakukan dengan cara pengujian yang
memberikan tingkat keandalan terhadap kegiatan-kegiatan
organisasi dan aktivitas pemberian konsulasi kepada manajemen
organisasi yang memerlukannya. Tujuan ini mempunyai jangkauan
yang luas dan perlu dijabarkan lebih lanjut. Pada dasarknya
pemeriksaan intern diarahkan untuk membantu seluruh anggota
pimpinan, agar mereka dapat melaksanakan kewajiban-
kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi secara hemat,
efisien, dan efektif.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Andayani (2008: 14), “Tujuan audit adalah untuk menilai
apakah manajemen atau pegawai entitas telah melaksanakan atau
belum melaksanakan kebijakan, prinsip atau standar akuntansi,
manajemen dan operasional secara efektif, efisien, dan ekonomis
dalam menggunakan sumber daya yang ada.”
3. Aktivitas Pengauditan Internal
Sawyer (2005: 27) mengatakan bahwa bentuk praktik audit saat ini
terdiri dari tiga kategori dasar: keuangan, ketaatan, dan operasional.
Berikut adalah penjelasannya:
a. Keuangan. Analisis aktivitas ekonomi sebuah entitas yang diukur
dan dilaporkan menggunakan metode akuntansi.
b. Ketaatan. Penelaahan atas kontrol keuangan dan operasi serta
transaksi untuk melihat kesesuaiannya dengan aturan, standar,
regulasi, dan prosedur yang berlaku.
c. Operasional. Telaah komprehensif atas fungsi yang bervariasi
dalam perusahaan untuk menilai efisiensi dan ekonomi operasi
dan efektivitas fungsi-fungsi tersebut dalam mencapai tujuannya.
4. Ruang Lingkup Pengauditan Internal
Menurut standar profesional pemeriksa intern yang dikeluarkan IIA
dalam Akmal (2009: 18), terdapat lima lingkup pekerjaan
pemeriksaan (pengauditan) internal, yaitu:
a. Me-review keandalan dan integritas informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Me-review kesesuaian atau ketaatan terhadap kebijakan, rencana,
prosedur, peraturan dan perundang-undangan.
c. Me-review alat untuk melindungi aktiva dan memverifikasi
keberadaan aktiva.
d. Menilai penggunaan sumber daya apakah sudah ekonomis dan
efisien.
e. Me-review operasi atau program untuk menetapkan apakah
hasilnya sejalan dengan sasaran atau tujuannya dan apakah telah
dilaksanakan sesuai dengan rancananya.
5. Tahap-Tahap Pengauditan Internal
Kegiatan pemeriksaan menurut standar profesional IIA dalam Akmal
(2009: 24) terdiri dari empat tahap yaitu:
a. Tahap perencanaan pemeriksaan.
b. Tahap pengujian dan evaluasi.
c. Tahap penyampaian hasil pemeriksaan.
d. Tahap tidak lanjut.
Sedangkan tahap pemeriksaan operasional Brink’s dalam Akmal
(2009: 25-30) diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap Memahami Risiko Pengendalian dan Risiko Lainnya
Pemeriksaan intern harus mengevaluasi risiko-risiko dari kegiatan
yang akan diaudit. Risiko dibagi empat, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1) Risiko bawaan atau melekat: risiko yang sudah ada pada
aktivitas, operasi, atau bagian sebelum ada pengendalian
manajemen.
2) Risiko pengendalian: risiko yang mungkin ada yang tidak
dapat ditemukan oleh adanya sistem pengendalian
manajemen.
3) Risiko deteksi: risiko tidak terdeteksinya suatu salah saji
material yang ada.
4) Risiko audit yang dapat diterima: kesediaan auditor
menerima risiko dari audit yang dilakukan.
b. Tahap Survei Pendahuluan
Tahap di mana tim audit perlu memahami aktivitas operasi yang
akan diaudit. Pemahaman tersebut dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasi tujuan menyeluruh dari review yang akan
dilakukan.
2) Melakukan diskusi dengan pegawai lain yang dapat
memberikan informasi.
3) Mengumpulkan semua data yang berhubungan.
4) Memberitahukan rencana review pada lokasi yang akan di-
review.
5) Melakukan diskusi dengan pengawai-pengawai kunci di
lokasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
6) Melakukan pengamatan atas area operasi yang akan di-review
(walk through).
7) Melakukan review atas kebijakan dan prosedur.
c. Tahap Menyusun Rencana Audit Rinci
Dalam tahap ini dilakukan penyusunan program audit
berdasarkan pada pengukuran risiko dan survei pendahuluan yang
telah dilakukan serta program audit tahun sebelumnya yang akan
menjadi petunjuk bagi para pemeriksa dalam melakukan
pemeriksaan. Program audit berisi langkah-langkah pemeriksaan
yang harus dilakukan berupa prosedur-prosedur audit yang
mencakup penetapan besarnya ukuran sample yang akan diuji.
d. Tahap Melakukan Pelaksanan Audit
Tahap para pemeriksa melaksanakan verifikasi sesuai dengan
petunjuk pada audit program. Pelaksanaan verifikasi dilakukan
dengan berbagai cara seperti tanya jawab, pengamatan, surat
konfirmasi, penelusuran, pengujian, pemanfaatan daftar periksa,
dan lain-lain. Tujuannya adalah mengumpulkan bukti-bukti
pemeriksaan yang berkualitas.
e. Tahap Mengevaluasi Hasil Audit
Dalam tahap ini bukti-bukti yang telah dikumpulkan dilakukan
analisis, kadang-kadang analisis ini merupakan bagian dari proses
verifikasi. Hasil dari analisis informasi tersebut adalah berupa
ringkasan temuan pendahuluan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
f. Tahap Menyusun Temuan, Simpulan, dan Rekomendasi
Dalam tahap ini dilakukan kegiatan untuk mematangkan temuan
yang diperoleh, menarik kesimpulan, dan membuat rekomendasi.
g. Tahap Penyelesaian Audit
Dalam tahap ini dilakukan komunikasi hasil audit dengan
manajemen untuk menetukan apakah hasil audit dapat
ditindaklanjuti, dan jika dapat maka tindak lanjut sebaiknya
diusahakan dilakukan sebelum pemeriksa meninggalkan
pekerjaan lapangan.
h. Tahap Pelaporan
Dalam tahap ini pemeriksa intern menyusun laporan yang akan
disampaikan ke pihak yang berkepentingan, yaitu manajemen di
atasnya dan manajemen lain yang berkepentingan, dewan
komisaris, dan komite audit.
C. Fungsi Penerimaan Kas
Menurut Jusup (2002: 39), fungsi penerimaan kas meliputi pengelolaan
penerimaan kas dari penjualan tunai dan penjualan kredit, yang terdiri dari
beberapa subfungsi berikut: penerimaan kas, penyetoran kas ke bank, dan
pencatatan penerimaan kas.
1. Pengertian Kas
Samryn (2015: 31) mengatakan bahwa kas merupakan aset
perusahaan yang terdiri dari uang logam, uang kertas, cek, dan money
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
orders. Termasuk sebagai unsur kas adalah uang yang ada di tangan
atau dalam deposito di bank atau lembaga deposito lainnya.
Sedangkan menurut Gitosudarmo dan H. Basri (2002: 61) kas
dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang dalam perusahaan
beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan
sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat
paling tinggi likuiditasnya. Kas dapat berupa uang kontan yang
disimpan di perusahaan, rekening-rekening giro atau rekening lainnya
yang dapat dicairkan pada saat dibutuhkna. Kas dalam kegiatan
operasional diperlukan untuk:
a. Membiayai seluruh operasional perusahaan sehari-hari.
b. Mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap.
c. Membayarkan dividen, pajak, bunga dan pembayaran lain-lain.
Ada tiga alasan untuk menyimpan uang kas menurut John
Maynard Keynes dalam Kasmir (2010: 191), yaitu :
a. Motif transaksi, artinya uang kas digunakan untuk melakukan
pembelian dan pembayaran.
b. Motif spekulasi, artinya uang kas digunakan untuk mengambil
keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul di waktu yang
akan datang.
c. Motif berjaga-jaga, artinya uang kas digunakan untuk berjaga-
jaga sewaktu-waktu dibutuhkan uang kas untuk keperluan yang
tidak terduga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Sumber Penerimaan Kas
Samryn (2015: 32) mengungkapkan penerimaan kas perusahaan yang
umum terjadi bersumber dari:
a. Penjualan Barang Dagangan atau Jasa Secara Tunai
Transaksi penerimaan kas yang paling sering terjadi dalam
perusahaan adalah penjualan tunai. Transaksi ini menyebabkan
penambahan jumlah kas perusahaan.
b. Penerimaan dari Pelunasan Piutang
Piutang bisa timbul dari transaksi penjualan kredit atau
memberikan pinjaman uang tunai kepada pihak lain. Jika pihak
yang berutang menyerahkan kembali kepada perusahaan sejumlah
kas yang pernah dipinjamnya, maka penyerahan tersebut
menyebabkan penambahan jumlah kas perusahaan.
c. Penjualan Aktiva Tetap
Jika aktiva tetap dijual secara tunai, maka hasil penjualan akan
langsung diterima dalam bentuk kas. Perusahaan besar sering
melakukan hal ini terhadap aktiva tetap yang sudah habis umur
ekonomisnya.
d. Penerimaan dari Pinjaman
Jika memerlukan tambahan kas, terutama dalam jumlah besar,
maka perusahaan dapat melakukan pinjaman uang dari pihak lain.
Peminjaman dapat dilakukan di bank dan dapat juga dari
perorangan atau perusahaan lain. Peminjaman ini memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tambahan kas di satu sisi tetapi di sisi lain menimbulkan
tambahan utang.
e. Penerimaan dari Setoran Modal Pemilik
Pada saat mendirikan perusahaan para pemilik menyetorkan
sejumlah kas kepada perusahaan sebagai penyertaan modal.
Setoran modal juga dapat dilakukan jika perusahaan memerlukan
penambahan jumlah modal. Dalam perusahaan yang berbadan
hukum perseroan penyetoran modal disertai dengan penerbitan
saham.
f. Hasil Penjualan Surat-Surat Berharga
Perusahaan-perusahaan besar dapat menerbitkan atau membeli
surat berharga perusahaan lain yang dapat diperjualbelikan. Hasil
penjualan tunai surat berharga menjadi penambahan jumlah kas
perusahaan.
g. Penerimaan Kembali Kelebihan Uang Muka dan Biaya
Perusahaan-perusahaan tertentu sering memberikan uang muka
kepada pegawainya untuk membayar keperluan operasional,
misalnya di pelabuhan, atau perjalanan dinas lainnya. Jika dalam
penyelesaian tugas tersebut mengeluarkan jumlah uang yang lebih
kecil dari yang diberikan, maka kelebihan uangnya harus
dikembalikan kepada perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
h. Pendapatan Lain-Lain
Kas dari pendapatan lain-lain dapat diperoleh dari perolehan
pendapatan yang bukan merupakan kegiatan utama perusahaan.
Menurut Mulyadi (2016), penerimaan kas perusahaan berasal dari
dua sumber utama yaitu, penerimaan kas dari penjualan tunai dan
penerimaan kas dari penagihan piutang. Penerimaan kas dari
penjualan tunai terdiri dari :
a. Penerimaan Kas dari Over-The-Counter Sales
Dalam penjualan ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukan
pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan
pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang
dibeli. Dalam over-the-counter sale ini, perusahaan menerima
uang tunai, cek pribadi, atau pembayaran langsung dari pembeli
dengan kartu kredit atau kartu debit, sebelum barang diserahkan
kepada pembeli.
b. Penerimaan Kas dari Cash On Delivery Sales (COD Sales)
Adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos,
perusahaan angkutan umum, dan angkutan sendiri dalam
penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sales
merupakan sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan
untuk memberikan jaminan penyerahan barang bagi pembeli dan
jaminan penerimaan kas bagi perusahaan penjual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c. Penerimaan Kas dari Credit Card Sales
Merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana
penagihan bagi penjual, yang memerikan kemudahan baik bagi
pembeli maupun penjual. Kartu kredit dapat merupakan sarana
pembayaran bagi pembeli, baik dalam over-the-counter sale
maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya
dilaksanakan melalui kantor pos atau angkutan umum. Dalam
over-the-counter sale, pembeli datang ke perusahaan, melakukan
pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan
pembayaran ke kasir dengan menggunakan kartu kredit.
3. Pengendalian Penerimaan Kas
Akmal (2009: 299-300) juga mengungkapkan bahwa penerimaan
kas merupakan salah satu tahap dari keseluruhan kegiatan-kegiatan
kas. Berikut ini akan diuraikan prinsip-prinsip pengendalian yang bisa
diterapkan untuk sebagian atau seluruh kegiatan penerimaan kas.
Pengendalian ini diperlukan untuk memastikan bahwa uang kas yang
seharusnya diterima memang betul-betul diterima dan
dipertanggungjawabkan dengan lengkap dan benar. Prinsip-prinsip
pengendalian tersebut adalah:
a. Pertanggungjawaban atas penerimaan kas harus ditetapkan sedini
mungkin. Hal ini dilaksanakan dengan cara menyiapkan alat
pencatatan yang memadai mengenai pertanggungjawaban awal
atas penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Penetapan dasar pertanggungjawaban harus dihubungkan dengan
kegiatan. Sejauh yang dapat diterapkan, pertanggungjawaban
mengenai penerimaan kas harus dihubungkan dengan kegiatan
atau transaksi yang berkaitan dengannya.
c. Pemisahan fungsi antara fungsi penerimaan, pencatatan, otorisasi,
dan pengawasan. Harus ada pemisahan fungsi antara fungsi
penerimaan, pencatatan, otorisasi, dan pengawasan.
d. Pemanfaaatan pihak luar sebagai unsur pengawasan. Dalam
beberapa situasi, kehadiran pihak ketiga di luar perusahaan dapat
merupakan sumber informasi bagi kelayakan tindakan pegawai
perusahaan
e. Kegiatan penerimaan kas sedapat mungkin dipisahkan dari
kegiatan pengeluaran kas, di mana masing-masing kegiatan
dikendalikan dengan prosedur tersendiri.
f. Penerimaan-penerimaan kas hendaknya disetorkan secara utuh
dan dengan segera ke bank atau tempat penyimpanan yang
ditentukan.
D. Pengauditan Internal Fungsi Penerimaan Kas
Menurut Agoes (2017: 230-232), kas merupakan aset lancar perusahaan
yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak
transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas.
Karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau
penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pengendalian intern (internal control) yang baik atas kas dan setara kas.
Tujuan pemeriksaan kas dan setara kas adalah:
1. Untuk memeriksa apakah terdapat pengendalian internal yang cukup
baik atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas dan bank. Beberapa ciri internal control yang baik
atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
dan bank adalah:
a. Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab antara yang
menerima dan mengeluarkan kas dengan yang melakukan
pencatatan, memberi otorisasi atas pengeluaran dan penerimaan
kas dan bank.
b. Pegawai yang membuat rekonsiliasi bank harus lain dari pegawai
yang mengerjakan buku bank. Rekonsiliasi bank dibuat setiap
bulan dan harus ditelaah (di-review) oleh kepala Bagian
Akuntansi.
c. Digunakannya imprest fund system untuk mengelola kas kecil.
d. Penerimaan kas, check dan giro, harus disetorkan ke bank dalam
jumlah seutuhnya (intact) paling lambat keesokan harinya.
e. Uang kas harus disimpan ditempat yang aman, misalnya di cash
box, brankas, atau di bank.
f. Uang kas harus dikelola dengan baik, dalam arti jangan dibiarkan
menganggur aau terlalu banyak disimpan di rekening giro karena
tidak memberikan hasil yang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
g. Blanko check dan giro harus disimpan di tempat yang aman
supaya tidak disalahgunakan, selain itu harus dihindari
penandatanganan check dalam bentuk blanko. Pada saat
penandatanganan check, harus dilampirkan bukti-bukti
pendukung yang lengkap.
h. Sebaiknya check dan giro ditulis atas nama dan check atau giro
ditandatangani oleh dua orang untuk menghindari
penyalahgunaan.
i. Sebaiknya kasir diasuransikan atau diminta menyerahkan uang
jaminan, untuk back up seandainya terjadi kehilangan uang atau
kecurangan yang dilakukan oleh kasir.
j. Digunakan kuitansi yang bernomor urut tercetak (prenumbered).
k. Bukti-bukti pendukung dari pengeluaran kas yang sudah dibayar
harus di stampel lunas, untuk menghindari kemungkinan untuk di
proses pembayaran dua kali (double payment).
2. Untuk memeriksa apakah saldo kas atau setara kas yang ada di
laporan posisi keuangan (neraca) per tanggal neraca betul-betul ada
dan dimiliki perusahaan (existence). Auditor harus meyakinkan diri
bahwa kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan (cash on hand dan
in bank) betul-betul ada dan dimiliki perusahaan dan bukan milik
pribadi direksi atau pemegang salah. Oleh karena itu, auditor harus
melakukan cash opname dan mengirimkan konfirmasi bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut
penerimaan dan pengeluaran kas betul-betul terjadi dan tidak ada
transaksi fiktif (occurence).
4. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut
penerimaan dan pengeluaran kas semuanya sudah dicatat dalam
bentuk penerimaan kas dan pengeluaran kas, tidak ada yang
dihilangkan (completeness).
5. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut
penerimaan dan pengeluaran kas sudah dicatat secara akurat, tidak ada
kesalahan perhitungan matematis, tidak ada salah posting dan
klasifikasi (accuracy, posting and summarization, and classification).
6. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut
penerimaan dan pengeluaran kas sudah dicatat pada waktu yang tepat,
tidak terjadi pergeseran waktu pencatatan (timing).
7. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo
kas dan setara kas. Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang
dimiliki untuk keperluan pelunasan obligasi berikut bunganya (sinking
fund) maka dana tersebut tidak dapat dilaporkan sebagai bagian dari
kas di aset lancar. Begitu juga jika ada saldo rekening giro yang
dibekukan karena perusahaan tersangkut suatu masalah hukum, maka
saldo tersebut tidak boleh dilaporkan sebagai bagian dari kas di aset
lancar. Hal tersebut dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
8. Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam
valuta asing, apakah saldo tersebut dikonversikan ke dalam rupiah
dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada tanggal
neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau
dikreditkan ke laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Misalkan per 31 Desember 2015 perusahaan mempunyai saldo bank
sebesar US$10 ribu yang di buku besar dicatat dalam rupiah sebesar
Rp130.000.000. Misalkan kurs BI per 31 Desember 2015: kurs jual
US$13.500 dan kurs beli US$13.300. Maka saldo US10.000 tersebut
harus dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs 1
US$=Rp13.400. Oleh karena itu, harus dibuat penyesuaian:
Dr. Bank Rp4.000.000
Cr.Laba Selisih Kurs Rp4.000.000
Untuk mengoreksi selisih kurs dari saldo bank dalam US $ per tanggal
laporan posisi keuangan (neraca).
9. Untuk memeriksa apakah penyajian di laporan posisi keuangan
(neraca) sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia
(PSAK ETAB/IFRS) (presentation dan disclosure). Menurut SAK:
a. Kas dan setara kas disajikan di laporan posisi keuangan (neraca)
sebagai aset lancar (current assets).
b. Kas dan setara kas yang penggunaannya dibatasi dapat
dimasukkan dalam aset lancat hanya jika pembatasan tersebut
dilakukan untuk menyisihkan dana untuk melunasi kewajiban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
jangka pendek atau jika pembatasan tersebut hanya berlaku
selama satu tahun.
c. Saldo kredot pada perkiraan bank disajikan pada kelompok
kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek. Saldo kredit dan
debit rekening giro pada bank yang sama dapat digabung dan
disajikan pada laporan posisi keuangan (neraca) sebagai satu
kesatuan.
E. Koperasi
1. Pengertian
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
2. Landasan, Asas, dan Tujuan
Sesuai Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dijelaskan bahwa :
a. Landasan dan Asas
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b. Tujuan
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Jenis Koperasi
Menurut Baswir (1997: 97-107), jenis koperasi bervariasi
berdasarkan latar belakang pembentukan dan tujuan yang hendak
dicapai koperasi. Jenis-jenis koperasi tersebut adalah :
a. Berdasarkan Bidang Usaha
1) Koperasi Konsumsi
Koperasi yang berusaha dalam bidang penyediaan barang-
barang konsumsi yang dibutuhkan oleh para anggotanya.
Jenis barang yang disediakan oleh koperasi konsumsi
tergantung pada ragam anggota dan daerah kerja koperasi
tersebut berdiri.
2) Koperasi Produksi
Koperasi yang kegiatan utamanya melakukan pemrosesan
bahan baku menjadi barang jadi atau barang setengah jadi.
Tujuan koperasi produksi adalah menyatukan kemampuan
dan modal para anggotanya guna menghasilkan barang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
barang tertentu melalui suatu perusahaan yang mereka kelola
dan miliki sendiri.
3) Koperasi Pemasaran
Koperasi yang dibentuk terutama untuk membantu para
anggotanya dalam memasarkan barang-barang yang
dihasilkan. Tujuan koperasi pemasaran adalah untuk
menyederhanakan rantai tata niaga, dan mengurangi sampai
sekecil mungkin keterlibatan pedagang perantara di dalam
memasarkan produk-produk yang mereka hasilkan.
4) Koperasi Kredit
Koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan
dari para anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali
kepada anggota-anggotanya yang memerlukan bantuan
modal. Tujuan koperasi kredit adalah mendidik anggota agar
bersikap hemat, gemar menabung, dan membebaskan para
anggota dari jeratan para rentenir.
b. Berdasarkan Jenis Komoditi
1) Koperasi Ekstraktif
Koperasi yang melakukan usaha dengan menggali atau
memanfaatkan sumber-sumber alam secara langsung tanpa
atau dengan sedikit mengubah bentuk dan sifat sumber-
sumber alam tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2) Koperasi Pertanian dan Peternakan
Koperasi pertanian adalah koperasi yang melakukan usaha
sehubungan dengan komoditi pertanian tertentu. Koperasi
peternakan adalah koperasi yang usahanya berhubungan
dengan komoditi peternakan tertentu.
3) Koperasi Industri dan Kerajinan
Koperasi yang melakukan usahanya dalam bidang usaha
industri atau kerajinan tertentu.
4) Koperasi Jasa-Jasa
Koperasi yang mengkhususkan usahanya dalam
memproduksi dan memasarkan jasa tertentu.
c. Berdasarkan Profesi Anggota
Koperasi ini digolongkan berdasrakan profesi atau pekerjaan para
anggotanya. Koperasi berdasarkan profesi anggota terdiri dari
koperasi karyawan (Kopkar), koperasi pegawai (KP), koperasi
angkatan darat (Kopad), koperasi mahasiswa (Kopma), koperasi
pedagang pasar (Koppas), koperasi veteran republik indonesia
(Koveri), koperasi nelayan, dan lain sebagainya.
d. Berdasarkan Daerah Kerja
1) Koperasi Primer
Koperasi yang beranggotakan orang-orang dan biasanya
didirikan pada lingkup kesatuan wilayah terkecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2) Koperasi Pusat
Koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi primer yang
biasanya didirikan sebagai pemusatan dari beberapa koperasi
primer dalam lingkup suatu wilayah tertentu.
3) Koperasi Gabungan
Koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi pusat yang
berasal dari suatu wilayah tertentu.
4) Koperasi Induk
Koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi pusat atau
gabungan yang berkedudukan di ibu kota negara
F. Koperasi Mahasiswa
Menurut Amriadi, Sumarno, dan Hardisem Syabrus dalam jurnalnya
menjalaskan bahwa:
“Koperasi mahasiswa (KOPMA) adalah koperasi yang didirikan di
perguruan tinggi. Artinya, yang menjadi anggota, pengurus atau
pengawasnya adalah mahasiswa. Kopma mempunyai peran penting
bagi mahasiswa yaitu bagi anggota Kopma maupun non anggota.
Jika jenis koperasi adalah koperasi konsumsi, maka hal itu bisa
mempermudah mahasiswa dalam memperoleh barang-barang yang
mereka butuhkan karena sudah tersedia di kopma.”
”Koperasi mahasiswa berada di lingkungan perguruan tinggi yang
merupakan pusat dunia ilmu pengetahuan. Di sisi lain koperasi mahasiswa
merupakan bagian dari gerakan koperasi. Koperasi mahasiswa hampir
ditemui di setiap perguruan tinggi.” (Anoraga dan Ninik 1993: 204-205)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
G. Perdagangan Eceran
1. Pengertian
Dikutip dari Sopiah dan Syihabudhin (2008: 7),
“Pengertian perdagangan eceran bisa didefinisikan sebagai suatu
kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir.
Perdagangan eceran adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran
barang sari produsen sampai kepada konsumen. Sementara itu,
pedagang eceran adalah orang-orang atau toko yang pekerjaan
utamanya adalah mengecerkan barang.”
Sedangkan menurut Kotler dalam Foster (2008: 34), penjualan eceran
meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa
secara langsung pada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan
bukan bisnis. Foster (2008: 35) menyimpulkan bahwa inti dari
perdagangan eceran adalah segala aktivitas perdagangan barang atau
jasa kepada konsumen akhir untuk digunakan sendiri, bukan untuk
diperdagangkan lagi.
2. Pentingnya Retailing
Sopiah dan Syihabudhin (2008: 6) menjelaskan bahwa
perdagangan eceran sangat penting ditinjau dari sudut pandang
konsumen maupun produsen. Menurut sudut pandang konsumen
pedagang eceran penting karena pedagang eceran membeli,
menyumpulkan, dan menyediakan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Dari sudut pandang produsen, pedagang eceran
merupakan ujung tombak perusahaan yang menentukan laku atau
tidaknya produk perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Fungsi Penjualan Eceran
Menurut Foster (2008: 37), pada dasarnya fungsi penjualan eceran
adalah memberikan pelayanan semudah mungkin kepada konsumen.
Menurut Davidson, Sweenwy, dan Stampte dalam Foster (2008: 38),
fungsi pedagang eceran adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan tersedianya pilihan akan kombinasi sesuai dengan
yang diinginkan oleh konsumen.
b. Memberikan penawaran produk dan jasa pelayanan dalam unit
yang cukup kecil sehingga memungkinkan para konsumen
memenuhi kebutuhannya.
c. Menyediakan pertukaran nilai tambah produk (ready exchange of
value).
d. Mengadakan transaksi dengan para konsumennya.
H. Minimarket
Menurut Utami (2017: 21), Minimarket atau Convenience Store pada
umumnya memiliki area (space) penjualan yang terbatas yaitu 400m2,
berlokasi di daerah pemukiman warga ataupun perkantoran karena
minimarket berfungsi untuk menyediakan groceries product untuk
pemenuhan kebutuhan harian yang mendesak.
I. Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas
1. Pengertian
Menurut Bayangkara (2016: 15-17) pengertian ekonomisasi, efisiensi,
dan efektivitas adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
a. Ekonomisasi
Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan dalam
mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam aktivitas.
Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam
berbagai program yang dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu
memperoleh sumber daya yang akan digunakan dalam operasi
dengan pengorbanan yang paling kecil, ini berarti perusahaan
telah mampu memperoleh sumber daya tersebut dengan cara
ekonomis.
b. Efisiensi
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana cara organisasi
melakukan operasi, sehingga tercapai optimalisasi penggunaan
sumber daya yang dimiliki. Efisiensi berhubungan dengan metode
kerja (operasi). Dalam hubungannya dengan konsep input-proses-
output, efisiensi adalah rasio antara output dan input. Seberapa
besar output yang dihasilkan dengan menggunakan sejumlah
input yang dimiliki perusahaan. Metode kerja yang baik akan
dapat memandu proses operasi berjalan dengan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Jadi, efisiensi
merupakan ukuran proses, yang menghubungkan output dan input
dalam operasional perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Efektivitas
Secara singkat pengertian efektivitas dapat dipahami sebagai
tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan.
Efektivitas merupakan ukuran sari output.
Menurut Sawyer ( 2005: 211), pengertian ekonomis, efisiensi, dan
efektivitas adalah sebagai berikut:
a. Ekonomis (economy) sering digunakan untuk mengartikan
penghematan; tetapi sebenarnya artinya lebih dari itu. Implikasi
utamanya adalah adanya “manajemen yang berhati-hati” atau
“gunakan hingga mendapatkan keuntungan terbaik tanpa ada
sisa”.
b. Efisien (efficiency) berarti meminimalkan kerugian atau
penghamburan tenaga ketika memberikan dampak, menghasilkan,
atau memfungsikan. Bila mengacu ke seseorang, istilah efisien
berarti menggunakan keahlian, tahan menderita, dan tetap
waspada; kadang kala menjadi sinomim dengan istilah cakap atau
kompeten. Dalam beberapa kasus, istilah efisien (efficient) dapat
diterapkan ke orang atau operasi yang kompeten dan cakap
memproduksi hasil yang diinginkan dengan upaya minimum.
c. Efektivitas (effectiveness) menekankan hasil aktual dari dampak
atau kekuatan untuk menghasilkan dampak tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Indikator Penentuan
Rob Reider dalam Agoes (2012: 168-169) menjelaskan pengertian
“three es” pada review operasional (economy, efficiency, and
effectiveness) berikut:
a. Economy (pada biaya operasi) adalah organisasi yang memiliki
tanggung jawab dalam pola ekonomi yang umum melalui
konservasi sumber daya. Dalam menilai keekonomisan operasi
dan alokasi terkait serta menggunakan sumber daya, reviewer
mungkin mempertimbangkan apakah organisasi:
1) Mengukuti praktik pembelian yang umum;
2) Kelebihan staf yang bertugas dalam menjalankan fungsi-
fungsi yang penting;
3) Kelebihan persediaan bahan persediaan di perusahaan;
4) Menggunakan peralatan yang lebih mahal daripada yang
dipergunakan;
5) Mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak terpakai.
b. Efficiency (atas metode operasi) adalah organisasi yang memiliki
tanggung jawab dalam pengeluaran yang minimum. Contoh
inefesiensi operasi adalah:
1) Ketidakcocokan prosedur manual dan komputerisasi;
2) Ketidakefisienan alur kertas kerja;
3) Ketidakefisienan sistem dan prosedur operasi;
4) Hierarki organisasional dan atur pola komunikasi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
5) Duplikasi kegiatan;
6) Tidak pentingnya tahapan kerja.
c. Effectiveness (atau hasil dari operasi) adalah pencapaian hasil atau
manfaat organisasi yang didasarkan pada sasaran dan tujuan atau
beberapa kriteria lain yang dapat diukur. Review hasil operasi
meliputi:
1) Penilaian sistem perencanaan organisasi agar menjadi
pencapaian sasaran, tujuan, dan rencana terperinci;
2) Penilaian kecukupan sistem manajemen dalam mengukur
efektivitas;
3) Menentukan keluasan hasil yang ingin dicapai;
Mengidentifikasi faktor-faktor hasil kinerja yang
memuaskan.
J. Kerangka Berfikir
Setiap perusahaan yang menjalankan usaha mempunyai aliran kas
masuk atau penerimaan kas yang berasal dari kegiatan usahanya. Adanya
penerimaan kas penting untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan, oleh
karena itu proses penerimaan kas harus berjalan dengan baik dan didukung
fungsi penerimaan kas yang ekonomis, efisien, dan efektif. Karakteristik
kas yang liquid dan mudah dipindahtangankan menyebabkan kas rawan
terhadap pencurian serta penggelapan sehingga perusahaan harus memiliki
pengawasan dan pengendalian yang memadai pada penerimaan kas.
Tujuan pengawasan dan pengendalian tersebut adalah untuk menghindari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kemungkinan risiko yang dapat terjadi. Pengauditan internal merupakan
cara yang tepat untuk mengetahui apakah fungsi penerimaan kas suatu
perusahaan telah berjalan baik dengan melihat indikator ekonomis, efisien,
dan efektif.
Mini Market Kopma UNY merupakan salah satu usaha perdagangan
eceran yang menyediakan dan menjual kebutuhan sehari-hari konsumen.
Tingginya intensitas transaksi penerimaan kas menyebabkan banyaknya
aliran kas masuk ke Mini Market Kopma UNY. Kondisi tersebut sangat
rawan terhadap penyimpangan jika tidak didukung fungsi penerimaan kas
yang baik. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan pengauditan internal
penerimaan kas pada perdagangan eceran dengan melihat indikator
keekonomisan, keefisienan, dan keefektifan.
Berdasarkan tahap-tahap pengauditan internal menurut Akmal (2009:
24), pengauditan internal dilakukan mulai dari survei pendahuluan,
penyusunan rencana audit, pelaksanaan rencana audit, evaluasi hasil audit,
menyusun temuan, penyebab, dan rekomendasi serta pelaporan hasil audit.
Dengan adanya pengauditan internal pada fungsi penerimaan kas
diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi serta perbaikan sehingga fungsi
penerimaan kas pada perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY
dapat berjalan ekonomis, efisien, dan efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Menurut Agung (2012:
4), studi kasus adalah penelitian yang mengkaji suatu kasus tertentu yang
dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif. Penelitian
studi kasus pengauditan internal pada fungsi penerimaan kas perdagangan
eceran dilaksanakan di Mini Market Kopma UNY.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2019 di Mini Market
Kopma UNY dengan alamat Gedung Business Centre Kopma UNY,
Karangmalang, Sleman, D.I.Yogyakarta.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah manajemen pengurus Kopma UNY dan
karyawan yang berkaitan dengan fungsi penerimaan kas perdagangan eceran.
Objek penelitian adalah fungsi penerimaan kas perdagangan eceran di Mini
Market Kopma UNY yang meliputi orang yang terkait fungsi penerimaan
kas, prosedur pelaksanaan fungsi penerimaan kas, dan dokumen-dokumen
yang terkait fungsi penerimaan kas perdagangan eceran.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Observasi
Menurut Sanusi (2011: 111), observasi merupakan cara pengumpulan
data melalui proses pencatatan perilaku subjek (orang), objek (benda)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau
komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Pada penelitian ini
observasi dilakukan untuk mengamati proses penerimaan kas
perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY.
2. Wawancara
Menurut Sanusi (2011: 105), wawancara merupakan teknik
pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada
subjek penelitian. Wawancara akan dilakukan secara terstruktur dan
tidak terstruktur dengan mengajukan pertanyaan kepada manajemen
pengurus Kopma UNY dan karyawan yang berkaitan dengan fungsi
penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY.
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih
mendalam dari narasumber mengenai pelaksanaan fungsi penerimaan
kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY.
3. Red Flags dan Risk Worksheet
Menurut Eining dalam Andayani (2008: 75), red flags digunakan
untuk mengidentifikasi adanya risiko yang dapat terjadi. Red flags
disajikan dalam bentuk tabel yang memuat tiga tingkat risiko yaitu
risiko rendah, menengah, dan tinggi atas kecurangan.
Tampubolon (2005: 183) menjelaskan bahwa risk worksheet
merupakan tabel yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
menganalisis risiko. Pada tabel risk worksheet terdapat kolom
kegiatan kontrol yang menunjukkan tindakan yang dapat dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
untuk mengatasi risiko tersebut dan kolom kelemahan kontrol yang
menunjukkan bagaimana kelemahan kontrol tersebut. Tabel red flags
dan tabel risk worksheet akan digabungkan dan digunakan untuk
mengidentifikasi serta menganalisis risiko yang mungkin terjadi pada
fungsi penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma
UNY.
4. Checklist
Checklist adalah sebuah daftar, di mana responden tinggal
membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai (Arikunto,
2006: 152). Checklist disajikan dalam bentuk kolom yang terdiri dari
daftar pertanyaan dan kolom “Ya” dan “Tidak” sebagai respon atas
pertanyaan tersebut. Checklist digunakan untuk memperoleh data
dengan mencocokkan aktivitas yang terjadi pada fungsi penerimaan
kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY dengan
pedoman yang ada.
5. Dokumentasi
Menurut Sanusi (2011: 114), dokumentasi dilakukan untuk
mengumpulkan data-data sekunder yang diperlukan dari berbagai
sumber. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulakan data sekunder
yang terdiri dari dokumen-dokumen pendukung fungsi penerimaan
kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis
deskriptif adalah analisis yang dilakukan dengan memaparkan atau
mendeskripsikan data. Analisis ini digunakan untuk menggambarkan
informasi yang dapat digali dari data secara komprehensif dengan cara
mendeskripsikan data melalui berbagai macam cara (Sugiarto 2017: 270).
Teknik analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan
untuk menilai ekonomis, efisien, dan efektif fungsi penerimaan kas
perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY. Tahap-tahap teknik
analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam
penelitian ini mengacu pada tahap pemeriksaan operasional Brink’s dalam
Akmal (2009: 24) yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Tahap-tahap
teknik analisis data terdebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dilakukan untuk memahami aktivitas di Mini Market
Kopma UNY, khususnya pada fungsi penerimaaan kas perdagangan
eceran, sebelum kegiatan pengauditan internal dimulai. Analisis yang
digunakan dalam tahap survei pendahuluan adalah mendeskripsikan
bagaimana pelaksanaan fungsi penerimaan kas perdagangan eceran di
Mini Market Kopma UNY. Informasi diperoleh dari hasil observasi dan
wawancara dengan manajemen pengurus Kopma UNY dan karyawan-
karyawan yang terkait fungsi penerimaan kas serta dokumentasi data-data
yang berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Tahap Menyusun Rencana Audit Rinci
Pada tahap ini lebih mengutamakan pengelolaan risiko yang didalamnya
terdapat penilaian risiko untuk menilai pengendalian yang telah dibuat dan
dijalankan untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Untuk
merumuskan prosesnya, penyusunan rencana audit dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu:
a. Perumusan tujuan, luas, dan periode mana saja yang akan diaudit pada
fungsi penerimaan kas.
Pada tahap ini peneliti akan menjelaskan tujuan, luas, dan periode
audit kepada manajemen pengurus Kopma UNY dan karyawan yang
terkait fungsi penerimaan kas perdagangan eceran. Penyampaian
tujuan audit mengacu pada alasan kenapa dilakukan audit internal,
luas audit mengacu pada cakupan pelaksanaan audit internal, dan
periode audit mengacu pada waktu pelaksanaan audit internal.
Analisis yang digunakan dalam tahap ini adalah analisis deskriptif
berdasarkan hasil wawancara.
b. Pengidentifikasian risiko dan penilaian risiko.
Pada tahap ini peneliti akan mengidentifikasi dan menilai risiko
menggunakan tabel red flags dan tabel risk worksheet yang akan
digabungkan. Tabel red flags digunakan untuk mengidentifikasi risiko
ke dalam tiga tingkatan yaitu, risiko rendah, menengah, dan tinggi.
Pengelompokan risiko ke dalam tiga tingkat risiko berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
analisis dampak dan kemungkinan terjadinya risiko. Pedoman
pengelompokan risiko adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Pedoman Penilaian Risiko Jika DAMPAK risiko yang
mungkin terjadi:
Atau jika
kemungkinan
terjadinya risiko:
Maka risiko
dinilai:
Mengakibatkan organisasi tidak dapat mencapai semua atau sebagian besar sasaran dan tujuan dalam jangka panjang.
Hampir pasti Tinggi/High (10)
Mencegah organisasi memenuhi tujuannya untuk periode tertentu saja.
Mungkin Sedang/Medium (6)
Menyebabkan sedikit ketidak nyamanan tapi tidak terlalu berpengaruh pada pencapaian tujuan.
Kemungkinannya kecil
Rendah/Low (1)
Sumber: Tampubolon (2005: 184)
Sedangkan tabel risk worksheet digunakan untuk menjelaskan
bagaimana kegiatan kontrol dan kelemahan kontrol pada setiap risiko
yang ada. Berikut adalah tabel gabungan antara tabel red flags dan
tabel risk worksheet yang akan digunakan:
Tabel 2. Gabungan Red Flags dan Risk Worksheet
Tingkat
Risiko
Penyajian
Risiko
Kegiatan
Kontrol
Kelemahan
Kontrol
Risiko
Rendah
Risiko
Menengah
Risiko
Tinggi
Sumber: Andayani (2008: 76) dan Tampubolon (2005: 183)
c. Penulisan Program Audit
Pada tahap ini peneliti akan membuat program audit berbentuk tabel
yang berisi judul program audit, nama organisasi, program yang
diaudit, periode audit, otorisasi, dan pernyataan-pernyataan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pedoman yang digunakan peneliti. Program audit akan diterapkan
pada bagian yang terkait fungsi penerimaan kas. Menurut Jusup
(2002: 39), fungsi penerimaan kas terdiri dari beberapa subfungsi
yaitu penerima kas, penyetoran kas ke bank, dan pencatatan
penerimaan kas. Sedangkan menurut Mulyadi (1990: 356),
penerimaan kas terdiri dari prosedur penerimaan kas, penyetoran kas
ke bank, dan pencatatan penerimaan kas. Oleh karena itu, penyusunan
program audit akan dibuat berdasarkan menerima penerimaan kas,
menyetorkan kas ke bank, dan mencatat penerimaan kas pada fungsi
penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY.
3. Tahap Pelaksanaan Audit
Pelaksanaan audit internal pada fungsi penerimaan kas perdagangan eceran
dilakukan menggunakan tabel checklist berisi program audit yang telah
dibuat pada tahap sebelumnya. Tabel checklist berisi pernyataan-
pernyataan mengacu pada pedoman yang digunakan peneliti. Tabel
checklist bertujuan untuk membandingkan fungsi penerimaan kas yang
terjadi di Mini Market Kopma UNY dengan pernyataan yang diambil dari
berbagai sumber yang relevan terhadap proses pelaksanaan fungsi
penerimaan kas yang baik.
Tabel checklist berisi jawaban “Ya” dan “Tidak” dan apabila pelaksanaan
fungsi penerimaan kas telah sesuai dengan pernyataan dalam tabel
checklist yang diajukan, maka akan diberi tanda centang (√) pada kolom
“Ya”. Begitu juga sebaliknya, jika pelaksanaan fungsi penerimaan kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
tidak sesuai dengan pernyataan maka diberikan tanda centang (√) pada
kolom “Tidak”. Apabila ada tambahan penjelas maka akan ditulis pada
kolom “Keterangan”. Tabel checklist digunakan pada program menerima
penerimaan kas, menyetorkan kas ke bank, dan mencatat penerimaan kas.
Berikut ini merupakan tabel checklist yang digunakan:
Tabel 3. Tabel Checklist Nama Organisasi :
Peroide Audit :
Program yang diaudit :
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
Diaudit Oleh :
Tanggal :
Jumlah Jawaban Catatan :
Ya Tidak
Sumber : Moeller, Robert dan Herbert Witt (1999: 10-25)
Hasil pelaksanaan audit internal pada fungsi penerimaan kas selanjutnya
diintepretasi dengan tingkat ekonomis, efisien, dan efektif beserta
penjelasannya. Menurut Bayangkara (2016: 15-17), ekonomisasi
merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang
dikelola, efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan
operasi, sehingga tercapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang
dimiliki, dan efektivitas merupakan ukuran dari output. Menurut Andayani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
(2008: 5), ekonomis yaitu melakukan hal dengan murah (doing things
cheap), efisien yaitu melakukan hal dengan benar (doing things right), dan
efektif yaitu melakukan hal yang benar (doing the right things). Untuk
menilai ekonomis, efisien, dan efektif peneliti juga menggunakan indikator
Rob Raider dalam buku Agoes (2012).
Untuk menentukan bobot antara dua alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak”
penulis menggunakan Skala Guttman. Menurut Riduwan (2013: 16-18),
Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat
jelas (tegas) dan konsisten. Misalnya: yakin – tidak yakin; ya – tidak;
benar – salah; positif – negatif; pernah – belum pernah; setuju – tidak
setuju, dan lain sebagainya. Skala Guttman disamping dapat dibuat bentuk
pilihan ganda dan bisa juga dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban
responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor terendah (0).
Dalam penelitian ini, skor yang digunakan penulis berdasarkan Skala
Guttman adalah sebagai berikut:
Jawaban “Ya” = 1
Jawaban “Tidak” = 0
Sedangkan analisis untuk menentukan tingkat pencapaian ekonomis,
efisien, dan efektif, penulis menggunakan Skala Likert. Dengan
menggunakan Skala Likert maka variabal yang akan diukur dijabarkan
menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub
variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur.
Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan
yang perlu dijawab oleh responden (Riduwan 2013: 12). Analisis
disimpulkan dengan menghitung presentase yang mengacu pada Riduwan
(2013: 15) Perhitungan presentase tersebut sebagai berikut:
𝑝 =𝑓
𝑛 𝑥 100%
Keterangan:
p = presentase
f = jumlah jawaban responden berdasarkan indikator
n = total skor jawaban tertinggi berdasarkan indikator
Kemudian hasil perhitungan presentase akan dikelompokkan menjadi lima
kriteria untuk melihat tingkat ketercapaian indikator ekonomis, efisien, dan
efektif. Kelompok kriteria ketercapaian yaitu:
0% - 20% = buruk sekali
21% - 40% = buruk
41% - 60% = sedang
61% - 80% = baik
81% - 100% = sangat baik
4. Tahap Mengevaluasi Hasil Audit
Evaluasi hasil audit dilakukan dengan cara menganalisis data dan bukti-
bukti yang telah dikumpulkan pada proses pelaksanaan audit. Analisis
yang digunakan adalah analisis deskriptif atas temuan sebelumnya dan
disusun menjadi ringkasan temuan pendahuluan. Tahap evaluasi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
bertujuan untuk mematangkan temuan-temuan yang diperoleh dengan
melakukan verifikasi.
5. Tahap Menyusun Temuan, Penyebab, dan Rekomendasi
Pada tahap ini peneliti akan mematangkan temuan, menjelaskan penyebab,
dan menyusun rekomendasi sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pada
fungsi penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY.
Atribut-atribut yang digunakan dalam tahap ini adalah temuan, kriteria,
penyebab, akibat, alternatif solusi, dan rekomendasi.
6. Tahap Pelaporan
Pada tahap ini peneliti membuat laporan audit internal berdasarkan hasil
yang telah diperoleh beserta rekomendasinya dan akan disampaikan
kepada manajemen pengurus Kopma UNY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
GAMBARAN UMUM MINI MARKET KOPMA UNY
A. Profil Organisasi
Nama Organisasi : Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri
Yogyakarta (Kopma UNY)
Alamat Organisasi : Gd. Business Centre Kopma UNY, Karangmalang,
Sleman, D.I.Yogyakarta
Berdiri : 2 Oktober 1982
Jenis Koperasi : Koperasi Konsumen
Primer (dari) : KOPINDO No. 051/F.S/X/1983 Tanggal 13
Oktober 1983
Badan Hukum : 1281/BH/XI
NPWP : 01.246.660.3-542.000
SIUP : 503/0033/PM/IX/2011
TDP : 120335200096 (Pada tanggal 22 November 1992)
PKP : 541.01607.11.92 Tanggal 19 November 1992
Telepon : +62274-584134
Faximile : +62274-582847
HALLO : +628122691947
E-mail : [email protected]
Facebook : Kopma UNY, Anggota Kopma UNY
Website : www.kopmauny.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
B. Visi Organisasi
Menjadikan Kopma UNY yang berorientasi kepada anggota sebagai
badan usaha yang mandiri dan tangguh sekaligus sebagai wahana
pengembangan usaha dan pengkaderan kewirakoperasian.
C. Misi Organisasi
Menjadi sebuah badan usaha yang berbasis pada partisipasi anggota
sebagai strategi pengembangan Kopma UNY yang dinamis, kompetitif
dan mensejahterakan anggota guna mewujudkan kader yang handal baik
sebagai wira koperasi maupun wira usaha, sehingga dapat membangun
kehidupan masyarakat pada umumnya dan anggota pada khususnya.
D. Sejarah Singkat
Mini Market Kopma UNY merupakan salah satu divisi usaha di Kopma
UNY. Mini Market Kopma UNY bergerak di bidang perdangan eceran
yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari. Berdirinya Mini
Market Kopma UNY berawal dari unit usaha penjualan Alat Tulis Kantor
(ATK) dan sandang yang bertempat di gedung merah FPIPS IKIP
Yogyakarta (FIS UNY) pada tanggal 1 Maret 1983 dan merupakan unit
usaha pertama milik Kopma UNY. Pada tanggal 12 Mei 1983 diperoleh
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan tanggal 13 Oktober 1983
KOPMA IKIP resmi menjadi primer Koperasi Pemuda Indonesia
(KOPINDO) dengan SK Nomor 051/F.5/X/1983. Awal tahun 1994, kantor
dan unit usaha lainnya yang tergabung dalam Divisi Perdagangan Umum
pindah ke Gedung Rektorat Lama di Gang Guru Karangmalang sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
posisinya lebih strategis, representatif dan perspetif untuk perkembangan
usaha di masa mendatang. Mini Market Kopma UNY terus berkembang
dan direnovasi hingga tahun 2008 divisi Mini Market dan Kantor Kopma
UNY terletak di Gedung Business Centre Kopma UNY dan menetap
sampai sekarang.
E. Divisi Usaha
Kopma UNY mempunyai divisi usaha yang terdiri dari tiga divisi
bisnis yaitu ritel, cafetaria, dan jasa. Divisi ritel meliputi Mini Market dan
TokoKu, divisi cafetaria meliputi Garden Café, dan divisi jasa meliputi
Jasa Kopma UNY dan Unit Simpan Pinjam (USP) Amanah.
F. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Kopma UNY terdiri dari manajemen pengurus
Kopma UNY dan karyawan divisi usaha Kopma UNY. Manajemen
pengurus Kopma UNY terdiri dari:
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
2. Dewan Penasehat
3. Dewan Kepengawasan
Sebagai pelaksana fungsi pengawasan terhadap kebijakan dan
pengelolaan organisasi dan usaha Kopma UNY.
4. Ketua Umum
Sebagai penyelenggara sekaligus pelaksana fungsi manajemen dan
organisasi Kopma UNY secara keseluruhan dan penanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
semua aktivitas kegiatan organisasi baik ke dalam maupun ke luar
lembaga.
5. Bidang Administrasi dan Humas (ADMINHUM)
Sebagai penanggung jawab sekaligus pelaksana fungsi administrasi,
hubungan masyarakat, hukum, media kesekertariatan, perpustakaan
dan kerumahtanggaan organisasi Kopma UNY secara keseluruhan.
6. Bidang Personalia
Sebagai penyelenggara sekaligus pelaksana fungsi-fungsi manajemen
personalia Kopma UNY secara keseluruhan divisi.
7. Bidang Keuangan
Sebagai penyelenggara sekaligus pelaksana fungsi-fungsi manajemen
keuangan, penanggung jawab penggalian dan penggunaan dana
organisasi.
8. Bidang Usaha
Sebagai penyelenggara sekaligus pelaksana fungsi-fungsi manajemen
usaha organisasi secara keseluruhan agar tercapai keberhasilan
organisasi.
9. Bidang Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDA)
Sebagai pemegang kewenangan dan kebijakan terhadap hal yang
berkaitan dengan pengembangan sumber daya anggota.
10. Junior Manajer
Merupakan kaderisasi manajemen pengurus Kopma UNY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Karyawan Kopma UNY memiliki kedudukan yang sama dan berada pada
divisi-divisi usaha di Kopma UNY. Karyawan yang berkaitan dengan fungsi
penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY terdiri dari
karyawan kantor administrasi dan keuangan pusat dan divisi minimarket.
Berikut ini tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan:
1. Administrasi dan Keuangan Pusat
a. Kasir Pusat
Tanggung jawab:
1) Melaksanakan kebijakan (policy) pengurus koperasi, sistem dan
prosedur akuntansi serta pengawasan internal dengan baik dan
benar.
2) Menyetujui dan menandatangani pengeluaran uang kas koperasi
yang bersifat umum dan rutin sesuai dengan batas jumlah
pengeluaran yang telah ditetapkan dan disetujui oleh bidang
keuangan.
3) Memeriksa kelengkapan dan keabsahan bukti pengeluaran kas
atau bank sebagai media pembayaran perusahaan atau koperasi
berikut dokumen pendukungnya.
4) Menyetujui dan menandatangani bukti penerimaan kas atau bank
sebagai media penerimaan perusahaan.
5) Membuat laporan kas harian (cash flow) dan diserahkan kepada
bidang keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
6) Mengkoordinasikan, mengarahkan, membimbing, dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan pembuatan invoice atau tagihan dan faktur
pajak serta penagihan atas piutang dagang perusahaan atau
koperasi.
7) Memeriksa dan menganalisis laporan hutang dagang perusahaan.
8) Melakukan pengarsipan yang baik dan rapi.
9) Melakukan pembayaran kepada supplier, vendor, dan pihak
ketiga dan melakukan penerimaan dari customer (dalam bentuk
cash) untuk memastikan semua transaksi berjalan dengan benar.
10) Melaksanakan pendistribusian dana sesuai dengan administrasi
pendukung lainnya untuk pembayaran pajak, gaji, dan insentif
pengurus dan pengawas.
11) Melakukan verifikasi dan crosscheck dana yang disetor dan
diterima dengan dokumen pendukung untuk memastikan
keakuratan dan kebenaran data.
b. Staf Administrasi dan Perpajakan
Tanggung jawab:
1) Membuat laporan kas harian.
2) Membuat laporan keuangan ( Laporan SHU dan Laporan kas).
3) Membuat laporan penyusutan perbulan.
4) Membuat laporan buku bank perbulan.
5) Membuat utang-piutang antar divisi perbulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
6) Menyerahkan data keuangan dan pajak yang diperlukan oleh
pengurus.
7) Mencari informasi perkembangan kebijakan pajak.
8) Menyelesaikan masalah pajak yang ada di Kopma UNY misalnya
membuat laporan SPT masa PPh 21, membuat SPT tahunan PPh
21, membuat laporan SPT masa PPN, dan membuat laporan SPT
tahunan PPh 25.
c. Staf Administrasi dan Pembukuan
Tanggung jawab:
1) Memeriksa dan mengarsipkan faktur dan nota supplier untuk
memastikan status hutang atau piutang.
2) Menerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat
rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu.
3) Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan
dan ketersediaan kas kecil yang efektif.
4) Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan
pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk
memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun
pembayaran.
5) Memeriksa laporan rekonsiliasi untuk memastikan data terinput
dengan benar.
6) Mengarsipkan seluruh dokumen transaksi untuk menjaga
ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
7) Melakukan pencatatan stock opname setiap akhir bulan ke divisi
masing-masing.
8) Melakukan pencatatan omzet setiap hari secara manual dan
komputerisasi ke divisi masing-masing.
9) Mengelola dana operasional kantor pusat, dana operasional
telepon, dan kas kecil (petty cash).
d. Pembantu Umum
Tanggung jawab:
1) Membersihkan dan menyapu lingkungan Gedung Business
Centre.
2) Membersihkan dan mengepel ruang utama minimarket dan
gudang.
3) Membersihkan kamar mandi.
4) Membersihkan gudang tempat penyimpanan kardus.
5) Membuang seluruh sampah yang ada di Kopma UNY.
6) Membantu tugas pengurus, karyawan administrasi dan keuangan
pusat, dan karyawan minimarket sesuai tanggung jawab.
7) Melipat kardus dan menyimpan di tempat penyimpanan.
8) Melakukan koordinasi pergantian shift untuk menyampaikan
tugas-tugas yang belum terselesaikan.
2. Divisi Mini Market
a. Manajer Divisi
Tanggung jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
1) Kelancaran operasional harian divisi.
2) Kelengkapan, kualitas, dan kontinuitas barang dagangan.
3) Pencapaian target penjualan dan keuntungan yang ditetapkan.
4) Pengelolaan sumber daya manusia.
5) Eksistensi dan perkembangan divisi.
6) Kualitas layanan.
7) Perencanaan dan pelaksanaan strategi pemasaran.
8) Mengelola dan menjaga aset divisi.
b. Administrasi dan Gudang
Tanggung jawab:
1) Administrasi persediaan barang dagangan.
2) Administrasi pengiriman barang keluar.
3) Ketertiban dan kebersihan gudang.
4) Kelancaran sirkulasi barang dari gudang ke pajangan.
5) Inventaris barang atau peralatan gudang.
6) Administrasi gudang.
c. Staf Pengadaan
Tanggung jawab:
1) Perencanaan dan pelaksanaan pembelian barang dagangan.
2) Penjualan barang dagangan.
3) Ketersediaan barang dagangan.
4) Kelancaran perputaran barang dagangan.
5) Pelaksanaan stock opname barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
6) Keamanan aset persediaan barang dagangan.
7) Bertanggung jawab atas kinerja pajang.
d. Staf Penerimaan
Tanggung jawab:
1) Penjualan barang dagangan.
2) Ketersediaan barang dagangan.
3) Kelancaran perputaran barang dagangan.
4) Pelaksanaan stock opname barang dagangan.
5) Keamanan aset persediaan barang dagangan.
e. Kasir
Tanggung jawab:
1) Laporan penjualan per shift.
2) Jumlah setoran per shift.
3) Kualitas layanan konsumen.
4) Keaslian uang.
5) Kebersihan wilayah kerja.
6) Layanan purna jual.
f. Pajang
Tanggung jawab:
1) Kebersihan dan kerapian barang maupun etalase.
2) Kelengkapan barang dalam etalase atau gondola.
3) Pelabelan harga barang dengan benar.
4) Kelancaran sirkulasi barang dari gudang ke pajangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
5) Kualitas layanan konsumen.
6) Keamanan barang dalam pajangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kopma UNY mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :
Gambar 1. Struktur Organisasi Kopma UNY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Survei Pendahuluan
Tahap pelaksanaan survei pendahuluan bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan fungsi penerimaan kas di Mini Market Kopma UNY.
Informasi diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan narasumber
yang terdiri dari manajemen pengurus dan karyawan Kopma UNY yang
berkaitan dengan fungsi penerimaan kas. Manajemen pengurus Kopma UNY
terdiri dari bidang keuangan, sedangkan karyawan terdiri dari kasir pusat, staf
posting dan pembukuan, koordinator minimarket, kasir toko, dan pembantu
umum.
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa sumber
penerimaan kas Mini Market Kopma UNY berasal dari perdagangan eceran,
koin timbangan, serta sewa, dan penerimaan kas terbesar berasal dari
perdagangan eceran secara tunai. Penjabaran proses penerimaan kas
perdagangan eceran adalah sebagai berikut:
Penerimaan kas berawal dari konsumen yang datang ke toko dan memilih
barang kebutuhannya. Konsumen akan membawa barang ke meja kasir dan
kasir toko akan memindai barcode barang serta mengoperasikan mesin kasir.
Kasir toko menyampaikan total pembayaran kepada konsumen dan konsumen
akan membayar sesuai jumlah yang disampaikan. Setelah menerima
pembayaran, kasir toko melakukan pengecekan keaslian uang yang
diterimanya secara manual dan menyerahkan barang, pita kas register, dan
uang kembalian jika ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Di setiap akhir shift, kasir toko yang bertugas akan menghitung jumlah
penerimaan kas dan mencatat total penerimaan kas di buku penjualan tunai
harian serta membuat berita acara setor kas yang berisi rincian jumlah kas
yang diterima. Berita acara setor kas akan ditandatangani oleh kasir toko yang
bersangkutan dan saksi minimal dua orang. Uang, berita acara setor kas, serta
dokumen pendukung lainnya pada shift pertama langsung disetorkan ke kasir
pusat pada hari yang sama, sedangkan shift kedua dan ketiga akan diambil
kasir pusat di mesin kasir pada pagi hari berikutnya. Setelah kasir pusat
menerima uang, berita acara setor kas, dan dokumen pendukung lainnya,
kasir pusat menghitung kembali uang dan mencocokkannya dengan berita
acara setor kas. Kasir pusat akan membuat bukti kas masuk yang nantinya
akan diserahkan kepada staf posting dan pembukuan sebagai dasar pencatatan
penerimaan kas, sedangkan uang akan segera disimpan ke brankas. Kasir
pusat akan mencatat cash flow harian secara manual pada kertas berformat
dan buku khusus divisi minimarket.
Penerimaan kas tidak langsung disetorkan ke bank. Hal ini disebabkan
uang tersebut digunakan untuk membiayai supplier yang datang setiap hari
sesuai jadwal yang telah ditentukan. Ketika hendak menyetorkan kas ke bank,
kasir pusat akan meminta bantuan pembantu umum. Pembantu umum akan
menyetorkan kas dan melakukan konfirmasi serta menyerahkan slip setoran
ke kasir pusat pada hari yang sama. Kasir pusat membuat bukti kas keluar dan
diserahkan kepada staf posting dan pembukuan beserta slip setoran untuk
dicatat dan diarsipkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Pencatatan penerimaan kas dilakukan oleh staf posting dan pembukuan.
Pencatatan dilakukan secara komputer dan berdasarkan dokumen-dokumen
pendukung penerimaan kas. Sebelum mencatat, staf posting dan pembukuan
akan melakukan pengecekan antara laporan rekapitulasi penjualan yang dia
terima dari koordinator divisi minimarket, bukti kas masuk, dan dokumen
pendukung lain dari kasir pusat dengan tujuan memastikan bahwa jumlah
penerimaan kas sudah sesuai. Staf posting dan pembukuan akan
mengarsipkan bukti penerimaan kas pada rak-rak dalam almari yang telah
disediakan dengan rapi dan terpisah dari divisi usaha lainnya.
B. Penyusunan Rencana Audit
Penyusunan rencana audit di Mini Market Kopma UNY dibagi menjadi
tiga tahap yaitu perumusan tujuan, luas, dan periode audit, pengidentifikasian
risiko dan penilaian risiko, serta penyusunan program audit. Penjabaran dari
ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Tujuan, Luas, dan Periode Audit
Pelaksanaan audit internal memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana
hasil audit internal pada fungsi penerimaan kas perdagangan eceran
apakah telah berjalan sesuai dengan standar dan pedoman yang ada
sehingga pelaksanaannya telah ekonomis, efisien, dan efektif. Luas audit
internal hanya terbatas pada pelaksanaan prosedur fungsi penerimaan kas
perdagangan eceran mulai dari kas diterima, kas disetor, dan kas dicatat
serta dokumen-dokumenn penerimaan kas yang disediakan selama
periode Februari – Maret 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Mengidentifikasi dan Menilai Risiko
Pengidentifikasian dan penilaian risiko bertujuan untuk mengetahui
risiko yang mungkin terjadi pada fungsi penerimaan kas perdagangan
eceran. Penulis menggunakan dua tabel gabungan antara tabel red flags
dan tabel risk worksheet untuk melakukan identifikasi dan penilaian
risiko. Identifikasi mengenai risiko-risiko yang mungkin terjadi diperoleh
penulis dari pelaksanaan survei pendahuluan yang telah dilaksanakan di
tahap sebelumnya. Setelah mengidentifikasi risiko, penulis
mengelompokkan risiko-risiko tersebut ke dalam tingkat rendah,
menengah, dan tinggi berdasarkan analisis tingkat dampak pada
Tampubolon (2005). Hasil identifikasi dan penilaian risiko tersebut
adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Tabel Hasil Penilaian Risiko
Tingkat
Risiko
Penyajian
Risiko
Kegiatan
Kontrol
Kelemahan
Kontrol
Rendah
Kasir toko tidak
mengisi buku
penjualan tunai harian dengan
lengkap.
Melakukan briefing
dengan kasir toko
untuk mengisi buku penjualan tunai
harian dengan
lengkap.
Kasir toko tidak
mengisi buku
penjualan tunai harian karena
buku tersebut
berfungsi sebagai catatan tambahan
kasir toko dan
semua transaksi telah direkam di
mesin kas
register. Kasir
toko yang bertugas juga
lalai tidak
mengisi karena lupa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lanjutan Tabel 4. Tabel Hasil Penilaian Risiko
Tingkat
Risiko
Penyajian
Risiko
Kegiatan
Kontrol
Kelemahan
Kontrol
Menengah
Kasir toko tidak
dilengkapi money
detector sebagai alat pengecek keaslian
uang tunai.
Melengkapi kasir
toko dengan money
detector sebagai alat pengecekan keaslian
uang tunai.
Kasir toko
melakukan
pengecekan secara manual
karena money
detector rusak.
Tinggi
Pembantu umum tidak mempunyai
job description dan
Standard Operating Procedure (SOP)
mengenai kegiatan
menyetorkan kas ke
bank.
Memperbaharui job description dan
Standard Operating
Procedure (SOP) pada kegiatan
menyetorkan kas ke
bank.
Penyetoran kas dilakukan
pembantu umum
karena kasir pusat tidak dapat
meninggalkan
pekerjaannya.
Pembantu umum telah mengerti
tugasnya dengan
instruksi yang disampaikan
sehingga tidak
ada job description dan
Standard
Operating
Procedure (SOP) secara rinci
tertulis dalam
kegiatan tersebut.
Penjelasan penyajian risiko:
1) Risiko Rendah
Berdasarkan hasil wawancara dengan kasir toko, diketahui bahwa
kasir toko tidak mencatat penerimaan kas karena kasir toko yang
lupa mengisi buku penjualan tunai harian. Buku penjualan tunai
harian merupakan catatan tambahan bagi kasir toko dan tidak ikut
diserahkan pada saat menyetorkan penerimaan kas ke kasir pusat.
Kelengkapan isi pada buku penjualan tunai harian penting untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
meningkatkan pengendalian terhadap penerimaan kas dan dapat
digunakan sebagai bukti pendukung jika terjadi selisih.
2) Risiko Menengah
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kasir toko,
diketahui bahwa Mini Market Kopma UNY tidak menggunakan
money detector untuk melakukan pengecekan keaslian uang. Hal ini
disebabkan karena money detector milik Mini Market Kopma UNY
mengalami kerusakan dan belum diperbaiki. Walaupun kasir toko
telah berpengalaman, namun tidak dipungkiri akan terjadi kelalaian
oleh kasir toko yang menyebabkan diterimanya uang palsu dan dapat
mengurangi nilai uang yang diterima minimarket. Penggunaan
money detector penting untuk meningkatkan pengendalian pada
penerimaan kas.
3) Risiko Tinggi
Berdasarkan wawancara dan observasi pada job description dan
Standard Operating Procedure (SOP) karyawan terkait, diketahui
bahwa tidak ada job description dan Standard Operating Procedure
(SOP) yang tertulis secara rinci menguraikan kegiatan menyetorkan
kas ke bank. Penyetoran dilakukan oleh pembantu umum
berdasarkan instruksi dari kasir pusat. Job description dan Standard
Operating Procedure (SOP) yang tertulis secara rinci dapat menjadi
pedoman dan membantu karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Menyusun Program Audit
Program audit pada fungsi penerimaan kas di Mini Market Kopma UNY
akan disesuaikan dengan prosedur yang ada di Mini Market Kopma
UNY, yaitu program audit menerima penerimaan kas, menyetorkan kas
ke bank, dan mencatat penerimaan kas. Penyusunan program tersebut
sesuai dengan Jusup (2002) dan Mulyadi (1990). Untuk pernyataan
dalam setiap program audit, penulis menggunakan pedoman serta buku-
buku yang relevan dengan fungsi penerimaan kas perdagangan eceran.
Tabel program audit terlampir.
C. Pelaksanaan Rencana Audit
Pelaksanaan audit internal dilakukan dengan cara melakukan wawancara
dengan manajemen pengurus dan karyawan Kopma UNY yang berkaitan
dengan fungsi penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma
UNY. Wawancara dilakukan berdasarkan pernyataan yang ada di tabel
checklist yang berisi program audit yang telah disusun pada tahap
sebelumnya. Pemberian tanda check dilakukan oleh penulis berdasarkan hasil
wawancara dan observasi tersebut. Jika pelaksanaan fungsi penerimaan kas
telah sesuai dengan pernyataan checklist maka tanda check diberikan di
jawaban “Ya”, begitu juga sebaliknya. Hasil wawancara dan checklist yang
telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Program Audit Menerima Penerimaan Kas
Berikut ini adalah hasil tabel checklist dari program menerima
penerimaan kas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 5. Tabel Audit Menerima Penerimaan Kas Nama Organisasi: Mini Market Kopma UNY Periode Audit: Februari –
Maret 2019
Program yang diaudit: Menerima Penerimaan Kas
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Ekonomis
1. Bukti transaksi penerimaan
kas memiliki nomor urut
tercetak. √
2. Bukti transaksi penerimaan
kas digunakan menurut
urutan nomor urut. √
3. Saldo kas dilindungi dari kemungkinan pencurian atau
penggunaan yang tidak
semestinya.
√
4. Kasir dilengkapi dengan
peralatan yang memadai. √
Tidak ada
money detector.
5. Terdapat alat bantu komputer
atau mesin kas register dalam proses transaksi penerimaan
kas.
√
Kasir pusat
mengerjakan tugasnya secara
manual.
6. Bagian penerimaan kas
memiliki prosedur tertulis terkait kegiatan penerimaan
kas.
√
Efisien
7. Karyawan yang bertugas
menerima penerimaan kas
tidak merangkap tugas
sebagai bagian akuntansi atau pencatatan.
√
Penerimaan kas
dilakukan kasir
toko dan kasir
pusat.
8. Karyawan yang bertugas
menerima penerimaan kas
memahami tugasnya dengan baik.
√
9. Adanya pengecekan keaslian
uang untuk penerimaan kas secara tunai.
√
10. Adanya pengecekan keaslian
bukti transfer untuk
penerimaan kas secara tidak tunai.
√
11. Adanya berita acara setiap
perhitungan penerimaan kas. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lanjutan Tabel 5. Tabel Audit Menerima Penerimaan Kas
12. Karyawan yang bertugas menerima penerimaan kas
membuat catatan pribadi
jumlah kas yang diterimanya.
√
13. Di akhir shift karyawan yang bertugas menerima
penerimaan kas
mencocokkan total kas yang diterima dalam catatan
pribadi dengan jumlah kas
yang telah diterima.
√
14. Adanya pengawasan berkala terkait kegiatan operasional
penerimaan kas.
√
Pengawasan dilakukan oleh
manajemen
pengurus
Kopma UNY.
15. Instruksi penugasan
penerimaan kas disampaikan
secara jelas. √
Efektif
16. Adanya bukti untuk setiap
transaksi penerimaan kas. √
17. Bukti transakai penerimaan kas terisi dengan lengkap.
√
Terdapat buku penjualan tunai
harian yang
tidak diisi
lengkap.
18. Bentuk pembayaran
dijelaskan dalam bukti
transaksi penerimaan kas. √
19. Bukti penerimaan kas memiliki attribute tanggal
transaksi. √
20. Bukti penerimaan kas memiliki attribute jumlah
kas yang diterima. √
21. Bukti transaksi penerimaan
kas memiliki kolom keterangan sebagai
penjelasan tambahan atas
transaksi.
√
22. Bukti penerimaan kas memiliki attribute otorisasi
dari pemberi kas. √
23. Bukti penerimaan kas memiliki attribute otorisasi
dari penerima kas. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lanjutan Tabel 5. Tabel Audit Menerima Penerimaan Kas
24. Adanya penyertaan bukti transfer untuk penerimaan
kas secara tidak tunai. √
25. Adanya beberapa rangkap
bukti penerimaan kas. √
Diaudit Oleh:
Anastasia Dita Pangestika Tanggal: 12 Maret 2019
Jumlah Jawaban Catatan:
Ya
23
Tidak
2
Pelaksanaan audit internal pada program menerima penerimaan kas
menggunakan tabel checklist menunjukkan 23 jawaban “Ya” dan 2
jawaban “Tidak”. Jawaban “Tidak” pada program menerima
penerimaan kas adalah sebagai berikut:
1) Jawaban “Tidak” pada pernyataan nomor 4 menunjukkan bahwa
penerimaan kas tidak didukung peralatan yang memadai seperti
money detector sebagai alat pengecekan keaslian uang. Hal ini
disebabkan karena alat yang dimiliki minimarket mengalami
kerusakan dan belum diperbaiki. Pengecekan keaslian uang
dilakukan secara manual oleh kasir yang telah memiliki
pengalaman dan telah terbiasa dengan cara manual
2) Jawaban “Tidak” pada pernyataan nomor 16 menunjukkan bahwa
buku penjualan tunai harian tidak diisi dengan lengkap.
Penyebabnya adalah karyawan yang bertugas lupa mengisi buku
penjualan tunai harian. Namun, hal tersebut tidak memiliki
pengaruh yang besar terhadap penerimaan kas karena buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
penjualan tunai harian berfungsi sebagai catatan tambahan yang
digunakan kasir toko. Terdapat mesin kas register yang
menghasilkan data secara otomatis, selain itu kasir toko juga
membuat berita acara setor kas. Buku penjualan tunai harian tidak
disertakan pada saat menyetorkan penerimaan kas ke kasir pusat.
Jumlah jawaban “Ya” lebih banyak dibanding jawaban “Tidak”
menunjukkan bahwa kegiatan menerima penerimaan kas telah
berjalan dengan baik. Pernyataan tersebut didukung oleh faktor-faktor:
1) Bukti penerimaan kas dilengkapi dengan nomor urut tercetak.
Nomor urut tercetak dapat digunakan sebagai alat pengawasan
intern terhadap transaksi penerimaan kas. Nomor urut tercetak
dapat mempermudah pencarian kembali dokumen yang
mendukung informasi transaksi penerimaan kas dalam catatan
penerimaan kas.
2) Bukti penerimaan kas digunakan sesuai dengan urutan nomor urut
tercetak. Hal ini bertujuan untuk memberikan otorisasi
terlaksananya transaksi penerimaan kas.
3) Mini Market Kopma UNY mempunyai tempat penyimpanan
penerimaan kas berupa brankas yang memadai. Brankas
merupakan salah satu bentuk pengendalian fisik. Pengendalian
fisik bertujuan untuk mencegah pencurian terhadap kas yang
dilakukan oleh karyawan. Terdapat pengamanan yang memadai
terhadap akses atas penerimaan kas dimana kunci brankas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dipegang oleh dua orang, yaitu kasir pusat dan manajemen
pengurus Kopma UNY bidang keuangan. Pengamanan juga telah
dilengkapi dengan password sehingga menambah tingkat
keamanan. Penerimaan kas shift kedua dan ketiga yang diambil
kasir pusat pada pagi hari berikutnya juga telah dikendalikan
dengan aman. Terdapat brankas lain di Mini Market Kopma UNY
khusus untuk menyimpan penerimaan kas shift kedua dan ketiga.
4) Penerimaan kas telah dilengkapi dengan mesin kas register yang
mendukung aktivitas penerimaan kas di Mini Market Kopma
UNY. Adanya mesin kas register dapat meningkatkan
pengendalian dan mengurangi risiko terjadinya kesalahan
penerimaan kas yang tidak tercatat. Mesin kas register juga
menghemat waktu karena telah otomatis dan dapat mengurangi
antrean konsumen yang panjang.
5) Kasir toko dan kasir pusat sebagai karyawan yang bertugas
menerima penerimaan kas memiliki job description dan Standard
Operating Procedure (SOP). Adanya job description dan Standard
Operating Procedure (SOP) dapat mempermudah karyawan dalam
menjalankan tugasnya.
6) Adanya pemisahan tugas antara karyawan yang menerima
penerimaan kas dengan karyawan yang melakukan pencatatan.
Penerimaan kas dilakukan oleh kasir toko dan kasir pusat,
sedangkan pencatatan dilakukan oleh staf posting dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pembukuan. Tujuan pemisahan tugas dapat mengurangi peluang
terjadinya kecurangan. Selain itu, pemisahan tugas dapat
bertujuan untuk mengamankan kas dari penggelapan atau
penyelewengan. Tanpa adanya pemisahan tugas Mini Market
Kopma UNY memiliki risiko kehilangan kas.
7) Fungsi penerimaan kas didukung oleh karyawan yang memahami
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dengan baik.
Karyawan yang berkaitan dengan fungsi penerimaan kas memiliki
latar belakang yang sesuai dengan jabatannya dan telah memiliki
pengalaman dalam bidangnya sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik dan benar. Karyawan yang mendukung
fungsi penerimaan kas dapat menekan biaya yang dikeluarkan
untuk melakukan pelatihan.
8) Kasir toko dilengkapi dengan prosedur pengecekan keaslian uang
tunai yang berfungsi untuk mengurangi potensi diterimanya uang
palsu yang dapat mengurangi nilai uang yang diterima. Kasir toko
melakukan pengecekan keaslian uang secara manual.
9) Adanya pengecekan keaslian bukti transfer dengan cara
mencocokkannya dengan pita kas register transaksi yang
bersangkutan. Pita kas register disertakan pada penyerahan struk
yang dihasilkan mesin EDC.
10) Pada akhir shiftnya kasir toko selalu membuat berita acara setor
kas yang berisi rincian jumlah penerimaan kas pada saat kasir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
bertugas. Berita acara setor kas ditandatangani oleh kasir toko
yang bersangkutan dan saksi minimal dua orang yang membantu
perhitungan penerimaan kas.
11) Kasir pusat membuat catatan pribadi atas jumlah kas yang
diterimanya, sedangkan kasir toko tidak membuat catatan pribadi
atas kas yang diterimanya karena telah mencatatanya di buku
penjualan tunai harian khusus kasir toko. Pencatatan yang dibuat
karyawan dapat digunakan sebagai salah satu sarana dokumen
pendukung untuk melakukan crosscheck jika terjadi selisih.
12) Kasir toko akan menghitung jumlah fisik penerimaan kas pada
akhir shiftnya dengan mencocokan catatan di mesin kas register
dan membuat berita acara setor kas. Kasir pusat akan menghitung
dan mencocokan kas yang disetorkan kasir toko dengan berita
acara setor kas yang dibuat oleh kasir toko. Kegiatan perhitungan
kembali bertujuan memastikan bahwa kas yang disetorkan
jumlahnya telah sesuai dan tidak mengalami kekurangan.
13) Manajemen pengurus Kopma UNY melakukan pengawasan
terkait pelaksanaan fungsi penerimaan kas dalam bentuk
pengawasan langsung karena manajeman pengurus selalu berada
di gedung minimarket. Selain itu, manajemen pengurus juga
melakukan cash opname yang bertujuan untuk memeriksa fisik
uang di brankas dan mesin kasir apakah sudah sesuai dengan
catatan atau belum. Cash opname biasanya dilakukan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
mendadak oleh pengurus bidang keuangan beserta karyawan lain
yang bersangkutan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.
14) Terdapat bukti penerimaan kas untuk setiap transaksi penerimaan
kas yang berupa bukti kas masuk (BKM). BKM dibuat oleh kasir
pusat berdasarkan berita acara setor kas yang diperoleh dari kasir
toko disetiap akhir shift. Adanya bukti penerimaan kas disetiap
transaksi bertujuan untuk merekam data transaksi penerimaan kas,
mengurangi kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi dengan
cara menyatakan semua transaksi dalam bentuk tulisan, dan
berguna sebagai alat untuk menyampaikan informasi terkait
transaksi penerimaan kas ke karyawan yang bertugas mencatat
penerimaan kas.
15) Bukti penerimaan kas memiliki attribute bentuk pembayaran.
Attribute tersebut bertujuan untuk merekam informasi bentuk
pembayaran tunai atau cek. Informasi perlu direkam dalam bukti
penerimaan kas sebagai bukti bahwa transaksi penerimaan kas
benar-benar terjadi.
16) Bukti penerimaan kas memiliki attribute tanggal transaksi.
Attribute tersebut bertujuan untuk merekam informasi kapan
transaksi berlangsung. Informasi perlu direkam dalam bukti
penerimaan kas sebagai bukti bahwa transaksi penerimaan kas
benar-benar terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
17) Bukti penerimaan kas memiliki attribute jumlah kas yang
diterima. Attribute tersebut bertujuan untuk merekam informasi
mengenai berapa jumlah penerimaan kas yang diterima dalam
satu tanggal transaksi. Informasi perlu direkam dalam bukti
penerimaan kas sebagai bukti bahwa transaksi penerimaan kas
benar-benar terjadi.
18) Bukti penerimaan kas memiliki attribute keterangan tambahan.
Attribute tersebut bertujuan untuk merekam informasi mengenai
keterangan-keterangan tambahan atau catatan terkait penerimaan
kas. Informasi perlu direkam dalam bukti penerimaan kas sebagai
bukti bahwa transaksi penerimaan kas benar-benar terjadi.
19) Bukti penerimaan kas memiliki attribute otorisasi dari pemberi
kas. Attribute tersebut bertujuan untuk merekam informasi siapa
karyawan yang memberikan kas tersebut kepapa kasir pusat.
Otorisasi dibuktikan dengan adanya tandatangan pada setiap bukti
penerimaan kas yang bersangkutan. Informasi perlu direkam
dalam bukti penerimaan kas sebagai bukti bahwa transaksi
penerimaan kas benar-benar terjadi.
20) Bukti penerimaan kas memiliki attribute otorisasi dari penerima
kas Attribute tersebut bertujuan untuk merekam informasi siapa
yang menerima penerimaan kas tersebut. Otorisasi dibuktikan
dengan adanya tandatangan pada setiap bukti penerimaan kas
yang bersangkutan. Informasi perlu direkam dalam bukti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
penerimaan kas sebagai bukti bahwa transaksi penerimaan kas
benar-benar terjadi.
21) Mini Market Kopma UNY menerima pembayaran tidak tunai
menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC). Bukti yang
dihasilkan berupa slip berangkap yang dikeluarkan mesin EDC.
Pada saat menyetorkan penerimaan kas, kasir toko menyertakan
bukti transfer sebagai bukti penerimaan kas tidak tunai.
22) Bukti penerimaan kas dibuat berangkap bertujuan untuk
digunakan pada tahap selanjutnya oleh karyawan selanjutnya.
Bukti kas masuk yang dibuat kasir pusat dibuat berangkap dua,
bukti pertama akan diarsipkan oleh kasir pusat, sedangkan bukti
kedua akan diteruskan ke staf posting dan pembukuan sebagai
dasar pencatatan transaksi penerimaan kas.
23) Instruksi dari manajemen pengurus hanya disampaikan sekali dan
tidak berulang-ulang. Hal ini karena terdapat karyawan yang
mampu memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam job
description dan Standard Operating Procedure (SOP). Instruksi
yang tidak berulang menunjukkan bahwa Mini Market Kopma
UNY memiliki sumber daya yang mendukung fungsi penerimaan
kas dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2. Program Audit Menyetorkan Kas ke Bank
Berikut ini adalah hasil tabel checklist dari program menyetorkan kas
ke bank :
Tabel 6. Tabel Audit Menyetor Kas ke Bank
Nama Organisasi: Mini Market Kopma UNY Periode Audit: Februari – Maret 2019
Program yang diaudit: Menyetorkan Kas ke Bank
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Ekonomis
1. Bagian penyetor kas memiliki prosedur tertulis
terkait kegiatan menyetorkan
kas ke bank.
√
Efisien
2. Karyawan yang bertugas
menyetorkan kas ke bank
tidak merangkap tugas sebagai bagian akuntansi
atau pencatatan.
√
Dilakukan oleh pembantu umum
atas instruksi
kasir pusat.
3. Penyetoran kas ke bank
diotorisasi oleh orang yang sama.
√
4. Petugas penyetoran kas ke
bank membuat catatan pribadi jumlah setoran.
√
5. Rekonsiliasi saldo bank
dilakukan secara berkala. √
6. Instruksi penugasan penyetoran kas disampaikan
secara jelas.
√
7. Karyawan yang bertugas
menyetorkan kas ke bank memahami tugasnya dengan
baik.
√
Efektif
8. Penyetoran kas ke bank dilakukan segera setelah
diterima kas (tidak lebih dari
1 hari). √
Kas segera disetorkan
pembantu umum
serelah kas diterima dari
kasir pusat.
9. Kas disetorkan ke rekening
atas nama organisasi. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lanjutan Tabel 6. Tabel Audit Menyetor Kas ke Bank
10 Karyawan yang bertugas menyetorkan kas ke bank
mengkonfirmasi bahwa kas
telah disetor dengan
menyertakan bukti.
√
Bukti berupa slip setoran dari
bank yang
diserahkan ke
kasir pusat.
11. Penyetoran kas ke bank
dalam jumlah besar
dilengkapi dengan pengamanan yang memadai.
√
Diaudit Oleh:
Anastasia Dita Pangestika Tanggal: 12 Maret 2019
Jumlah Jawaban Catatan:
Ya Tidak
7 4
Hasil pelaksanaan audit internal yang dilakukan pada kegiatan
menyetorkan kas ke bank menggunakan checklist menunjukkan 7
jawaban “Ya” dan 4 jawaban “Tidak”. Jawaban “Tidak” pada program
menerima penerimaan kas adalah sebagai berikut:
1) Jawaban “Tidak” pada pernyataan nomor 1 menunjukkan bahwa
tidak ada job description dan Standard Operating Procedure (SOP)
yang tertulis secara rinci yang mengatur dan menjelaskan
kegiatan menyetorkan kas ke bank. Job description dan Standard
Operating Procedure (SOP) penting sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan dan sebagai pemisah tugas. Kegiatan
menyetor kas dilakukan oleh karyawan pembantu umum yang
mempunyai tanggung jawab membantu karyawan kantor pusat.
Penyetoran dilakukan berdasarkan instruksi dari kasir pusat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2) Jawaban “Tidak” pada pernyataan nomor 4 menunjukkan bahwa
pembantu umum yang menyetorkan kas tidak membuat catatan
pribadi atas jumlah kas yang di setor. Adanya catatan pribadi
dapat meningkatkan pengendalian dan berguna untuk saling
crosscheck.
3) Jawaban “Tidak” pada pernyataan nomor 9 menunjukkan bahwa
penyetoran kas ke bank tidak ditujukan ke rekening bank atas
nama Kopma UNY, tetapi ke rekening bank atas nama salah satu
manajemen pengurus Kopma UNY. Penggunaan rekening atas
nama pengurus bertujuan untuk memudahkan pengambilan kas
untuk keperluan minimarket. Penggunaan rekening tersebut hanya
sebatas meminjam nama dan penggunaannya telah dilengkapi
surat kuasa dan buku rekening disimpan oleh kasir pusat.
4) Jawaban “Tidak” pada pernyataan nomor 11 menunjukkan bahwa
tidak adanya pengamanan yang memadai pada saat menyetorkan
kas dengan jumlah besar. Adanya kepercayaan kepada karyawan
dan belum pernah terjadi masalah seperti jumlah kas yang
berkurang atau kehilangan kas di jalan sehingga sampai saat ini
dirasa belum membutuhkan tambahan pengamanan. Adanya
pengamanan yang memadai dapat meningkatkan pengendalian
dan dapat menghindari risiko kas hilang saat perjalanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan kegiatan menyetorkan
kas ke bank di Mini Market Kopma UNY sudah baik. Hal tersebut
diperkuat oleh faktor-faktor berikut:
1) Adanya pemisahan tugas antara karyawan yang melakukan
penyetor kas dan bagian akuntansi atau pencatatan. Penyetoran
kas dilakukan oleh pembantu umum yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk membantu tugas karyawan kantor pusat,
khususnya kasir pusat untuk menyetorkan kas ke bank.
Penyetoran kas ke bank di Mini Market Kopma UNY
diprioritaskan untuk uang lecek yang dianggap kurang layak jika
digunakan sebagai uang kembalian kepada konsumen atau alat
pembayaran kepada supplier.
2) Penyetoran kas selalu diotorisasi oleh karyawan yang sama, yaitu
pembantu umum. Penyetoran dilakukan oleh karyawan selain
kasir pusat bertujuan untuk melakukan internal check.
3) Manajemen pengurus bagian keuangan melakukan rekonsiliasi
bank secara berkala setiap satu bulan sekali. Adanya pemisahan
tugas dalam melakukan rekonsiliasi bank bertujuan untuk
menjamin ketelitian dan keandalan pencatatan yang dilakukan
oleh karyawan.
4) Instruksi penyetoran kas ke bank disampaikan dengan jelas.
Instruksi tersebut disampaikan kasir pusat ke pembantu umum
saat akan dilaksanakan penyetoran kas ke bank. Dengan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
instruksi yang disampaikan secara jelas dapat berguna untuk
pembantu umum memahami tugasnya sehingga penyetoran dapat
berjalan dengan baik.
5) Pembantu umum memahami dengan baik tugas dan tanggung
jawabnya. Kegiatan menyetorkan kas selama ini berjalan dengan
lancar dan belum pernah terjadi kendala yang bersifat merugikan
bagi Mini Market Kopma UNY meskipun tidak terdapat job
description dan Standard Operating Procedure (SOP) yang tertulis
secara rinci atas kegiatan tersebut.
6) Penyetoran kas dilakukan segera setelah pembantu umum
menerima instruksi dan kas dari kasir pusat. Pembantu umum
akan segera menyetorkan kas tersebut pada satu hari kerja sesuai
dengan hari diterimanya kas tersebut tanpa menunda
penyetorannya.
7) Pembantu umum melakukan konfirmasi serta penyerahan bukti
berupa slip setoran dari bank diserahkan ke kasir pusat segera
setelah kembali ke gedung minimarket. Konfirmasi dan
penyerahan slip setoran yang dilakukan dalam satu hari kerja
yang sama dengan diterimanya kas dari kasir pusat menunjukkan
adanya pengendalian yang baik pada kas dengan tidak menunda
penyetorannya yang dapat berisiko terjadinya pencurian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3. Program Audit Mencatat Penerimaan Kas
Berikut ini adalah hasil tabel checklist dari program mencatat
penerimaan kas:
Tabel 7. Tabel Audit Mencatat Penerimaan Kas
Nama Organisasi: Mini Market Kopma UNY Periode Audit: Februari – Maret 2019
Program yang diaudit: Mencatat Penerimaan Kas
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Ekonomis
1. Bagian pencatat kas memiliki prosedur tertulis terkait
kegiatan mencatat
penerimaan kas.
√
2. Pencatatan dilakukan
secara manual dan
komputerisasi. √
Per November 2018 pencatatan
hanya secara
komputer.
Efisien
3. Karyawan yang bertugas
mencatat penerimaan kas tidak merangkap tugas
sebagai penerima kas atau
penyetor kas ke bank.
√
Pencatatan
dilakukan oleh staf posting dan
pembukuan.
4. Adanya pencocokan saldo catatan dengan saldo bank.
√ Dilakukan sebulan sekali.
5. Adanya pemeriksaan secara
berkala √
6. Adanya pemeriksaan secara mendadak.
√
7. Petugas yang melakukan
pencatatan selalu mengarsipkan bukti transaksi
penerimaan kas.
√
8. Catatan yang dibuat oleh
karyawan selalu diperiksa secara berkala.
√
9. Karyawan yang bertugas
mencatat penerimaan kas
memahami tugasnya dengan baik.
√
Efektif
10. Pencatatan transaksi
penerimaan kas dicatat
secara up to date.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lanjutan Tabel 7. Tabel Audit Mencatat Penerimaan Kas
11. Pencatatan transaksi
penerimaan kas dicatat
secara akurat.
√ Berdasarkan
bukti rangkap.
12. Pembukuan tercatat rapi. √
13. Pembukuan tercatat
lengkap. √
14. Pengarsipan atas bukti
transaksi penerimaan kas
sudah memadai.
√
Di dalam rak
almari dan
kardus.
15. Pencatatan penerimaan kas
didukung dokumen
sumber serta dilampiri
dokumen pendukung yang
lengkap.
√
Diaudit Oleh:
Anastasia Dita Pangestika
Tanggal: 12 Maret 2019
Jumlah Jawaban Catatan:
Ya Tidak
15 0
Berdasarkan pelaksanaan audit internal pada kegiatan mencatat
penerimaan kas diperoleh 15 pernyataan dengan jawaban “Ya”. Hal
ini menunjukkan bahwa pencatatan penerimaan kas perdagangan
eceran di Mini Market Kopma UNY sudah berjalan dengan baik.
Faktor-faktor yang mendukung adalah sebagai berikut:
1) Staf posting dan pembukuan sebagai karyawan yang bertugas
mencatat penerimaan kas memiliki job description dan Standard
Operating Procedure (SOP). Adanya job description dan Standard
Operating Procedure (SOP) dapat mempermudah karyawan dalam
menjalankan tugasnya.
2) Mulai November 2018 pencatatan manual telah ditinggalkan, hal
tersebut disebabkan semakin banyaknya transaksi di Kopma UNY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pencatatan secara
manual dan komputer sekaligus. Dengan adanya pencatatan
secara komputer saja, pencatatan penerimaan kas perdagangan
eceran tidak membutuhkan waktu yang lama dan dapat
mengurangi risiko kesalahan pencatatan dan perhitungan yang
dapat terjadi
3) Pencatatan dilakukan oleh staf posting dan pembukuan.
Karyawan yang bertugas mencatat penerimaan kas tidak
merangkap sebagai penerima dan penyetor kas. Dengan adanya
pemisahan tugas tersebut penerimaan kas akan terjaga karena
tidak ada kesempatan bagi karyawan untuk melakukan
kecurangan.
4) Staf posting dan pembukuan melakukan kegiatan mencocokkan
saldo bank dengan saldo catatan dengan meminta cetakan
rekening koran dari manajemen pengurus bidang keuangan.
Setiap satu bulan sekali pihak bank akan mengirimkan rekening
koran melalui email kepada manajemen pengurus Kopma UNY
yang digunakan untuk melakukan pencocokkan saldo.
5) Karyawan administrasi keuangan pusat yang terdiri dari staf
posting dan pembukuan, staf administrasi dan perpajakan, dan
kasir pusat melakukan pemeriksaan secara berkala setiap satu
bulan sekali di akhir bulan dengan cara saling memeriksa laporan
masing-masing karyawan kemudian membandingkannya satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
sama lain. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pekerjaan
masing-maisng karyawan benar dan menunjukkan hasil yang
sama. Pemeriksaan oleh manajemen pengurus Kopma UNY
dilakukan setiap awal bulan dalam pelaksanaan analisis laporan
keuangan.
6) Manajemen pengurus bidang keuangan melakukan pemeriksaan
secara mendadak ketika manajemen pengurus membutuhkan data
terkait penerimaan kas. Dengan adanya pemeriksaan yang
mendadak tersebut dapat digunakan sebagai salah satu
pengendalian atas pencatatan yang dibuat karyawan.
7) Pengarsipan bukti-bukti penerimaan kas yang dilakukan
karyawan sudah memadai. Pengarsipan dilakukan dengan
mengelompokkan bukti penerimaan kas perdagangan eceran
minimarket terpisah dari berbagai transaksi lainnya di Mini
Market dan terpisah dari divisi lain. Bukti-bukti penerimaan kas
perdagangan eceran disimpan di rak dalam almari dan dipisahkan
berdasarkan bulan transaksi. Sehingga mempermudah pencarian
jika diperlukan. Setelah berganti tahun, bukti penerimaan kas
akan ditumpuk sesuai bulan transaksi dan disimpan di gudang
dalam kardus besar.
8) Staf posting dan pembukuan selalu memeriksa catatan yang
dibuatnya secara berkala. Tujuannya adalah untuk memeriksa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
ketepatan dan kebenaran atas catatan transaksi penerimaan kas
yang telah dibuatnya agar tidak terjadi kesalahan.
9) Staf posting dan pembukuan memahami tugasnya dengan baik
sesuai dengan job decsription dan Standard Operating Procedure
(SOP) yang ada. Karyawan yang memahami tugasnya dapat
menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu tanpa instruksi yang
berulang-ulang
10) Pencatatan dilakukan secara up to date sesuai dengan tanggal
transaksi. Pencatatan dilakukan keesokan harinya oleh staf
posting dan pembukuan setelah menerima bukti kas masuk dari
kasir pusat. Pencatatan tidak pernah dilakukan terlambat sampai
berhari-hari. Dengan adanya pencatatan yang up to date maka
dapat menghindari adanya kesalahan pencatatan oleh staf posting
dan pembukuan.
11) Staf posting dan pembukuan melakukan pencatatan berdasarkan
bukti-bukti yang mendukung dan berangkap sehingga sangat
akurat. Staf posting dan pembukuan tidak akan mencatat transaksi
penerimaan kas jika transaksi tidak didukung bukti yang
memadai.
12) Staf posting dan pembukuan melakukan pencatatan secara
komputer sehingga catatan yang dihasilkan rapi. Pencatatan yang
rapi membuat catatan mudah dibaca dan dimengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
13) Staf posting dan pembukuan melakukan pencatatan secara
komputer sehingga catatan yang dihasilkan rapi. Pencatatan yang
lengkap membuat catatan transaksi tersebut mampu menunjukkan
informasi yang dibutuhkan.
14) Pengarsipan atas bukti penerimaan kas sudah memadai.
Pengarsipan dilakukan di dalam rak-rak dalam almari yang
dikelompokkan berdasarkan jenis transaksi, misalnya transaksi
penerimaan kas dipisahkan dengan transaksi pengeluaran kas.
Pengarsipan juga dilakukan berdasarkan tanggal transaksi
penerimaan kas. Adanya pengarsipan tersebut mampu
memudahkan pencarian kembali dokumen bukti penerimaan kas
jika diperlukan.
15) Staf posting dan pembukuan melakukan pencatatan dengan
didukung dokumen sumber serta dilampiri dengan dokumen-
dokumen pendukung lainnya. Catatan yang dibuat harus berisi
informasi dari sumber yang sahih atau valid. Dengan adanya
dokumen pendukung maka kesahihan suatu catatan dapat
dibuktikan.
Berdasarkan hasil pelaksanaan audit internal pada fungsi penerimaan kas
perdagangan eceran menggunakan tabel checklist berisi total 51 pernyataan
yang terdiri dari program menerima penerimaan kas, menyetorkan kas ke
bank, dan mencatat penerimaan kas menghasilkan jawaban “Ya” dengan
jumlah 45 dan jawaban “Tidak” dengan jumlah 6. Jumlah jawaban “Ya” yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
lebih banyak menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi penerimaan kas
perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY telah berjalan dengan baik.
Hasil jawaban “Ya” yang diperoleh pada pelaksanaan rencana audit
digunakan untuk menghitung tingkat pencapaian indikator ekonomis, efisien,
dan efektif dengan metode perhitungan sebagai berikut:
a. Ekonomis
Perhitungan presentase tingkat pencapaian indikator ekonomis:
𝑃 = 7
9 𝑥 100%
= 77,78%
Berdasarkan hasil pelaksanaan rencana audit pada fungsi penerimaan
kas diperoleh jawaban “Ya” sebanyak 7 jawaban dan jawaban “Tidak”
sebanyak 2 jawaban dari total 9 pernyataan di kategori ekonomis.
Berdasarkan jumlah tersebut maka diperoleh tingkat presentse sebesar
77,78% yang menunjukkan tingkat pencapaian “baik”. Tingkat
pencapaian ekonomis sebesar 77,78% dilihat dari adanya Standard
Operating Procedure (SOP) yang menjadi pedoman karyawan dalam
melaksanakan setiap tugasnya. Adanya Standard Operating Procedure
(SOP) menunjukkan bahwa fungsi penerimaan kas telah berjalan sesuai
dengan praktik yang disusun dalam standar sehingga tidak terjadi tugas
diluar standar.
Bukti penerimaan kas telah dilengkapi dengan nomor urut tercetak
dan penggunaannya berdasarkan nomor urut tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat kehati-hatian yang dilakukan karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dalam menggunakan salah satu sumber daya, yaitu bukti transaksi
penerimaan kas, supaya tidak terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan
pengulangan kembali dan risiko dibuatnya bukti penerimaan kas ganda.
Adanya pengulangan kembali dapat menimbulkan pemborosan
penggunaan bukti penerimaan kas dan membutuhkan waktu yang lebih
banyak untuk melakukan pekerjaan ulang. Sedangkan bukti penerimaan
kas ganda dapat menyebabkan peluang risiko kecurangan yang dilakukan
karyawan.
Manajemen pengurus Kopma UNY dan karyawan telah menerapkan
kehati-hatian dalam melindungi saldo kas. Penerimaan kas telah
disimpan dalam tempat yang aman dan hanya karyawan yang
bersangkutan yang berhak mengetahui kunci dan passwordnya.
Penyimpanan penerimaan kas disimpan dalam brankas sebelum akhirnya
disetorkan ke bank. Terdapat dua brankas yang telah digunakan secara
maksimal yaitu, brankas kecil di minimarket untuk menyimpan
penerimaan kas shift kedua – ketiga dan brankas berukuran besar di
kantor pusat yang juga digunakan untuk menyimpan kas dari divisi usaha
lain. Adanya brankas yang berukuran besar dapat digunakan sekaligus
untuk divisi lain sehingga menghemat pengeluaran membeli brankas per
divisi dan lebih menghemat ruang untuk menyimpannya.
Mini Market Kopma UNY telah dilengkapi mesin kas register
sehingga dalam pelaksanaan pekerjaannya telah ekonomis. Terdapat tiga
mesin kas register yang mendukung kegiatan penjualan, ketiganya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
dipakai dan tidak dibiarkan menganggur sehingga tidak terdapat antrean
pembeli yang panjang. Selain itu, karyawan juga dilengkapi dengan alat
bantu komputer untuk membantu pekerjaannya. Tidak terdapat alat bantu
komputer dibagian kasir pusat dapat menghemat pengeluaran komputer
baru dan biaya operasional komputer seperti biaya listrik. Sebagian besar
pekerjaan kasir pusat berhubungan dengan pihak luar yaitu supplier
sehingga pekerjaannya dapat dilakukan secara manual. Karena kasir
pusat tidak melakukan pencatatan secara akuntansi maka penggunaan
komputer dirasa belum terlalu dibutuhkan. Selain itu, kasir pusat juga
selalu melakukan pengecekan catatan cash flow harian sehingga hasilnya
tetap akurat walaupun manual.
Pencatatan telah dilakukan secara komputer saja per November 2018.
Dengan adanya pencatatan secara komputer saja maka akan menghemat
waktu dan biaya yang dikeluarkan pihak manajemen pengurus kopma
UNY untuk membeli alat tulis kantor yang mendukung pencatatan
manual.
b. Efisien
Perhitungan presentase tingkat pencapaian indikator efisien:
𝑝 = 21
22 𝑥 100%
= 95,45%
Berdasarkan hasil pelaksanaan rencana audit pada fungsi penerimaan
kas diperoleh jawaban “Ya” sebanyak 21 jawaban dan jawaban “Tidak”
sebanyak 1 jawaban dari total 22 pernyataan di kategori efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Berdasarkan jumlah tersebut maka diperoleh tingkat presentse sebesar
95,24% yang menunjukkan tingkat pencapaian “sangat baik”. Tingkat
pencapaian efisien sebesar 95,45% dilihat dari adanya sumber daya
manusia yang cukup yang mendukung fungsi penerimaan kas. Terdapat
satu kasir pusat dan satu staf posting dan pembukuan pada kantor
administrasi dan keuangan pusat yang mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik walaupun masing-masing juga menangani semua divisi
usaha Kopma UNY. Dalam kegiatan menyetorkan kas ke bank kasir
pusat meminta bantuan pembantu umum sehingga Mini Market Kopma
UNY tidak perlu mempekerjakan karyawan baru. Selain itu, hanya
terdapat lima karyawan kasir toko yang dibagi menjadi tiga shift dalam
sehari. Masing-masing karyawan telah memiliki latar belakang
pendidikan serta pengalaman dalam bidangnya sehingga cukup kompeten
dalam menjalankan tugasnya dengan baik.
Manajemen pengurus Kopma UNY dan karyawan divisi minimarket
telah menerapkan metode-metode operasi yang mendukung fungsi
penerimaan kas perdagangan eceran. Metode operasi terdiri dari adanya
pengecekan keaslian uang tunai maupun keaslian bukti penerimaan kas
tidak tunai. Dengan adanya pengecekan keaslian terhadap uang tunai
dapat mendukung tercapainya fungsi penerimaan kas yang baik dengan
terhindar dari risiko diterimanya uang tunai palsu yang dapat
menyebabkan kerugian pada minimarket. Pengecekan keaslian bukti
penerimaan kas dapat mendukung terciptanya pencatatan yang akurat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
yang menunjukkan suatu transaksi penerimaan kas tidak tunai benar-
benar terjadi sehingga catatan dan laporan yang dihasilkan menunjukkan
keadaan yang sebenarnya.
Karyawan selalu membuat berita acara setor kas yang menunjukkan
adanya sebuah proses. Berita acara dibuat setelah kasir toko melakukan
perhitungan fisik penerimaan kas dan membuat catatan atas kas yang
diterimanya. Adanya berita acara setor kas mendukung fungsi
penerimaan kas yang terdokumentasi dengan baik dan meghindari
terjadinya risiko kehilangan kas akibat penggunaan pribadi karyawan.
Berita acara setor kas menjadi sumber dibuatnya bukti penerimaan kas
(bukti kas masuk) oleh kasir pusat yang nantinya akan dicatat oleh staf
posting dan pembukuan.
Adanya pengawasan berkala terkait kegiatan operasional penerimaan
kas. Manajemen pengurus Kopma UNY melakukan pengawasan dan
pemantauan secara berkala. Manajemen pengurus selalu berada di
Gedung Business Centre Kopma UNY yang merupakan gedung
minimarket sehingga pengawasan dilakukan setiap hari. Selain itu,
manajemen pengurus telah melakukan cash opname untuk memastikan
kesesuaian fisik kas dengan catatan. Rekonsiliasi juga dilakukan secara
berkala setiap satu bulan sekali. Adanya pengawasan dan rekonsiliasi
secara berkala mendukung tercapainya tujuan fungsi penerimaan kas
sehingga penerimaan kas yang diperoleh dapat terjaga dari kecurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Pelaksanaan suatu tugas diotorisasi oleh satu karyawan dan jika ada
instruksi selalu disampaikan dengan jelas. Hasilnya, tugas yang
dilaksanakan akan berjalan dengan baik dan mendukung terlaksananya
fungsi penerimaan yang baik. Tentunya didukung oleh sumber daya
manusia karyawan yang cukup kompeten dalam melaksanakan tugasnya.
Manajemen pengurus Kopma UNY selalu melakukan pencocokan
saldo catatan yang dimiliki staf posting dan pembukuan dengan saldo
pada bank. Selain itu, untuk memastikan kebenaran catatannya, staf
posting dan pembukuan juga mereview catatannya dengan rekening
koran yang dikirimkan bank.
Staf posting dan pembukuan juga melakukan arsip terhadap bukti
penerimaan kas. Pengarsipan telah memadai dan telah dikelompokkan
berdasarkan jenisnya, sehingga akan mempermudah pencarian kembali
jika sewaktu-waktu diperlukan.
c. Efektif
Perhitungan presentase tingkat pencapaian indikator efektif:
𝑝 = 17
20 𝑥 100%
= 85%
Berdasarkan hasil pelaksanaan rencana audit pada fungsi penerimaan
kas diperoleh jawaban “Ya” sebanyak 17 jawaban dan jawaban “Tidak”
sebanyak 3 jawaban dari total 20 pernyataan di kategori efektif.
Berdasarkan jumlah tersebut maka diperoleh tingkat presentse sebesar
85% yang menunjukkan tingkat pencapaian “sangat baik”. Tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
pencapaian 85% dilihat dari adanya bukti pada setiap penerimaan kas
perdagangan eceran. Bukti penerimaan kas telah didukung attribute
lengkap seperti bentuk pembayaran, tanggal transaksi, jumlah kas
diterima, kolom keterangan tambahan, otorisasi pemberi kas, dan
otorisasi penerima kas. Bukti penerimaan kas menunjukkan bahwa semua
transaksi penerimaan kas telah direkam dengan jelas dan mendukung
proses selanjutnya. Bukti penerimaan kas merupakan suatu ukuran output
yang dihasilkan dalam fungsi penerimaan kas. Semua bukti penerimaan
kas dibuat berangkap dan selalu dilakukan pengecekan terhadap keaslian
dan kebenarannya.
Penyetoran kas ke bank dilakukan segera setelah kas diterima dan
dilaksanakan dalam satu hari. Konfirmasi dan slip setoran juga
diserahkan pada hari yang sama oleh karyawan yang bertugas.
Pencatatan penerimaan kas dilakukan secara up to date dan akurat
dengan didukung bukti-bukti penerimaan kas dalam setiap transaksi yang
ada. Kegiatan mencatat penerimaan kas telah dilakukan dengan komputer
sehingga menghasilkan catatan yang rapi dan lengkap.
D. Evaluasi Hasil Audit
Terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian penulis terkait pelaksanaan
fungsi penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY.
1. Menerima Penerimaan Kas
a. Terdapat buku penjualan tunai harian yang tidak diisi dengan
lengkap. Pentingnya kelengkapan dalam buku penjualan tunai harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
untuk meningkatkan pengendalian terhadap penerimaan kas. Adanya
kelengkapan yang terisi dengan jelas dan benar dapat mempermudah
penelusuran yang dilakukan jika diperlukan.
b. Tidak ada money detector dalam proses penerimaan kas oleh kasir
toko sehingga pengecekan uang tunai dilakukan secara manual.
Pentingnya digunakan kembali money detector untuk menghindari
diterimanya uang palsu yang dapat mengurangi nilai uang yang
diterima Mini Market Kopma UNY. Berdasarkan observasi, tidak
sedikit konsumen yang membayar dengan uang nominal
Rp50.000,00 dan Rp100.000,00.
2. Menyetorkan Kas ke Bank
a. Tidak adanya job description dan Standard Operating Procedure
(SOP) yang tertulis rinci untuk kegiatan menyetorkan kas ke bank.
Adanya job description secara jelas dapat digunakan sebagai
pemisah tugas dan adanya Standard Operating Procedure (SOP) sangat
penting karena dapat menjadi pedoman serta memudahkan karyawan
memahami tugasnya sehingga mengurangi instruksi yang terus-
menerus.
b. Penyetoran kas ditujukan ke rekening atas nama salah satu
manajemen pengurus Kopma UNY. Penggunaan hanya sebatas
peminjaman nama salah satu pengurus untuk digunakan sebagai
rekening Kopma UNY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
c. Tidak adanya catatan pribadi karyawan ketika menyetorkan kas ke
bank. Adanya catatan pribadi dapat meningkatkan pengendalian atas
kas yang disetorkan antara dua pihak dan memudahkan crosscheck
jika terjadi selisih.
d. Tidak adanya pengamanan yang memadai ketika menyetorkan kas
ke bank dalam jumlah yang besar. Adanya kepercayaan terhadap
karyawan yang memahami tugasnya sehingga tidak digunakan
penambahan pengamanan. Pengamanan yang memadai dapat
meningkatkan pengendalian dan menghindari terjadinya kehilangan
kas di perjalanan.
E. Menyusun Temuan, Penyebab, dan Rekomendasi
Berdasarkan pelaksanaan audit internal pada fungsi penerimaan kas
perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY, temuan (bukti) hasil
yang diperoleh, penyebab, dan rekomendasi yang dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk perbaikan adalah sebagai berikut:
1. Audit Menerima Penerimaan Kas
Berikut adalah uraian pada program audit menerima penerimaan kas:
a) Temuan:
1) Buku penjualan tunai harian tidak diisi dengan lengkap.
2) Tidak adanya money detector dalam proses penerimaan kas
di kasir toko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
b) Kriteria:
1) Dokumen pendukung penerimaan kas seperti buku penjualan
tunai harian yang diisi lengkap, bersih, dan jelas dapat
meningkatkan pengendalian atas penerimaan kas sehingga
dapat menghindari terjadi kesalahan dan memudahkan
penelusuran kembali jika terjadi selisih.
2) Adanya peralatan yang memadai dalam proses penerimaan
kas dapat meningkatkan pengendalian.
c) Penyebab:
1) Kelalaian kasir toko yang lupa mengisi buku penjualan tunai
harian.
2) Money detector milik minimarket mengalami kerusakan dan
belum dilakukan perbaikan sehingga tidak dapat digunakan.
d) Akibat:
1) Mini Market Kopma UNY dapat mengalami kesulitan
crosscheck jika terjadi selisih jumlah penerimaan kas.
2) Dapat diterima uang palsu yang menyebabkan nilai uang dari
penerimaan kas perdagangan eceran menurun.
e) Alternatif solusi:
1) Manajemen pengurus Kopma UNY melakukan komunikasi
dengan koordinator divisi minimarket untuk menyampaikan
kepada kasir toko terkait kelengkapan dalam pengisian buku
penjualan tunai harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
2) Mini Market Kopma UNY menggunakan kembali money
detector untuk meningkatkan pengendalian dalam
pengecekan keaslian uang.
f) Rekomendasi:
1) Sebaiknya pihak manajemen pengurus Kopma UNY dan
koordinator minimarket melakukan briefing dengan pihak
karyawan kasir toko untuk meningkatkan pengendalian
terhadap pencatatan buku penjualan tunai harian dengan
lengkap, rapi, dan jelas agar dapat memudahkan saat
melakukan crosscheck jika terjadi selisih.
2) Sebaiknya Mini Market Kopma UNY memperbaiki money
detector sehingga dapat digunakan kembali dan mendukung
proses pengecekan keaslian uang sehingga dapat mengurangi
risiko diterimanya uang palsu. Untuk meningkatkan
pengendalian pada fungsi penerimaan kas sebaiknya
didukung dengan peralatan yang memadai.
2. Program Audit Menyetorkan Kas ke Bank
Berikut adalah uraian pada program audit menyetor kas ke bank:
a) Temuan:
1) Tidak ada job description dan Standard Operating Procedure
(SOP) tertulis secara rinci mengenai kegiatan menyetorkan
kas ke bank yang dilakukan pembantu umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2) Penyetoran kas ditujukan ke rekening bank atas nama salah
satu manajemen pengurus Kopma UNY.
3) Karyawan yang bertugas menyetorkan kas ke bank tidak
membuat catatan pribadi jumlah setoran.
4) Tidak adanya pengamanan yang memadai ketika
menyetorkan kas ke bank dalam jumlah yang besar.
b) Kriteria:
1) Adanya job description dan Standard Operating Procedure
(SOP) yang tertulis secara rinci akan memperjelas tugas dan
tanggung jawab karyawan saat menyetorkan kas ke bank
sehingga penyetoran kas ke bank akan lebih optimal.
2) Penyetoran kas ditujukan ke rekening atas nama organisasi
bukan atas nama perorangan manajemen pengurus. Koperasi
merupakan organisasi yang berbadan hukum. Menurut
Suwardjono (2003: 61), badan hukum adalah kesatuan atau
organisasi yang secara hukum dapat dianggap sebagai orang
yang berdiri sendiri dan bertindak (melakukan perbuatan
hukum) dan bertanggung jawab atas namanya sendiri terpisah
dari pesero, anggota, atau pemiliknya.
3) Adanya catatan pribadi yang dibuat oleh karyawan akan
meningkatkan pengendalian internal menyetorkan kas ke
bank. Sehingga jika terjadi selisih maka akan memudahkan
crosscheck.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4) Pengamanan yang memadai dibutuhkan untuk mengurangi
risiko kehilangan kas di perjalanan.
c) Penyebab:
1) Kegiatan menyetorkan kas ke bank dilakukan pembantu
umum karena kasir pusat tidak dapat meninggalkan kantor
administrasi dan keuangan pusat.
2) Penyetoran kas ke bank ditujukan ke rekening atas nama
manajemen pengurus Kopma UNY bertujuan memudahkan
pengambilan dana untuk keperluan minimarket.
3) Pembantu umum tidak membuat catatan pribadi karena kasir
pusat telah menyampaikan jumlah kas yang akan disetor dan
mengandalkan slip setoran dari bank.
4) Adanya kepercayaan kepada pembantu umum yang dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik.
d) Akibat:
1) Kasir pusat melakukan instruksi kepada pembantu umum
ketika hendak menyetorkan kas ke bank.
2) Dapat menimbulkan risiko bagi nama manajemen pengurus
yang digunakan untuk pembuatan rekening.
3) Jika terjadi selisih akan kesulitan melakukan penelusuran dan
crosscheck.
4) Dapat terjadi kehilangan kas dalam perjalanan atau selisih
kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
e) Alternatif solusi:
1) Memperbaharui job description dan Standard Operating
Procedure (SOP) yang tertulis secara rinci sesuai dengan
kondisi yang ada di Mini Market Kopma UNY khususnya
pada kegiatan menyetorkan kas ke bank.
2) Penyetoran kas ke bank ditujukan ke rekening atas nama
organisasi agar tidak ada kecurigaan dan menghindari risiko
kehilangan uang kas akibat pemakaian pribadi.
3) Meningkatkan pengendalian atas kegiatan menyetorkan kas
ke bank dengan membuat catatan khusus untuk kegiatan
menyetorkan kas ke bank yang berisi nominal kas yang
hendak disetor.
4) Meningkatkan pengamanan atas kegiatan penyetoran kas ke
bank dengan jumlah yang besar.
f) Rekomendasi:
1) Sebaiknya Mini Market Kopma UNY memperbaharui job
description dan Standard Operating Procedure (SOP) tertulis
secara rinci sesuai dengan kondisi yang ada di Mini Market
Kopma UNY khususnya pada karyawan yang bertugas
menyetorkan kas ke bank.
2) Sebaiknya penyetoran kas ditujukan ke rekening milik
organisasi yang telah dikhususkan untuk divisi minimarket
dan membuat jadwal pengambilan dana sehingga tidak terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
benturan antara manajemen pengurus Kopma UNY bagian
keuangan yang memiliki wewenang mengelola rekening
Kopma UNY.
3) Sebaiknya Mini Market Kopma UNY meningkatkan
pengendalian atas kegiatan menyetorkan kas ke bank dengan
menyediakan buku catatan khusus setor kas ke bank untuk
karyawan yang bertugas agar dapat saling crosscheck.
4) Sebaiknya melengkapi pengamanan yang memadai dengan
menambahkan pengamanan ketika menyetorkan kas dengan
jumlah yang besar untuk meningkatkan pengendalian fisik
kas sehingga terhindar dari kehilangan kas di perjalanan yang
dapat merugikan Mini Market Kopma UNY.
F. Pelaporan Hasil Audit
Penulis menyusun laporan hasil audit berdasarkan hasil audit internal
pada fungsi penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma
UNY. Laporan hasil audit akan disampaikan ke pihak manajemen
pengurus Kopma UNY. Laporan hasil audit tersebut adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Laporan Hasil Audit Internal Fungsi Penerimaan Kas
Yogyakarta, 21 Maret 2019
Perihal : Laporan Hasil Audit Internal
Kepada
Yth. Manajemen Pengurus Kopma UNY
Di Gedung Business Center Kopma UNY,
Komplek Kampus UNY, Karangmalang, Sleman,
D.I.Yogyakarta
Saya telah melakukan audit internal pada fungsi penerimaan kas perdagangan
eceran di Mini Market Kopma UNY periode Februari – Maret 2019. Audit
internal ini dimaksudkan untuk menilai ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya
guna), dan efektivitas (hasil guna) pada fungsi penerimaan kas perdagangan
eceran yang telah dilakukan Mini Market Kopma UNY apakah telah berjalan
semestinya. Selain itu, saya akan memberikan rekomendasi atau saran perbaikan
atas temuan (hasil) audit yang ditemukan selama pelaksanaan audit internal,
sehingga diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan sehingga
dimasa yang akan datang dapat dilaksanakan perbaikan atas kekurangan atau
kelemanhan tersebut dan fungsi penerimaan kas dapat berjalan dengan ekonomis,
efisien, dan efektif.
Hasil audit saya sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Ruang Lingkup Audit
Bab III : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab IV : Rekomendasi
Dalam melaksanakan audit internal, saya telah memperoleh banyak bantuan,
dukungan, dan kerja sama dari pihak manajemen pengurus Kopma UNY,
karyawan administrasi dan keuangan pusat, serta karyawan divisi minimarket.
Untuk itu saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin
dengan baik.
Hormat Saya,
Anastasia Dita Pangestika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Laporan Hasil Audit Internal Fungsi Penerimaan Kas
Bab I
Informasi Latar Belakang
Mini Market Kopma UNY merupakan salah satu divisi usaha Kopma UNY yang
bergerak di bidang ritel. Mini Market Kopma UNY terletak di komplek kampus
UNY dengan alamat Gedung Business Center Kopma UNY, Karangmalang,
Sleman, D.I.Yogyakarta.
Mini Market Kopma UNY menyediakan kebutuhan sehari-hari yang dapat
menunjang kebutuhan anggota dan bukan anggotanya. Dalam melaksanakan
kegiatan operasionalnya, Mini Market Kopma UNY dikelola oleh karyawan divisi
minimarket.
Sumber penerimaan kas Mini Market Kopma UNY berasal dari perdagangan
eceran, sewa, dan koin timbangan sedangkan penerimaan kas terbesar berasal dari
perdagangan eceran. Tujuan dilaksanakan audit internal pada fungsi penerimaan
kas perdagangan eceran yaitu untuk menilai apakah fungsi penerimaan kas telah
dilaksanakan secara ekonomis, efisien, dan efektif serta memberikan rekomendasi
atas kelemahan yang terdapat pada fungsi penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Laporan Hasil Audit Internal Fungsi Penerimaan Kas
Bab II
Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup pelaksanaan audit internal ini fokus pada penilaian kegiatan dan
pelaksanaan fungsi penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma
UNY periode Februari – Maret 2019. Audit internal dilaksanakan pada fungsi
penerimaan kas yang terdiri dari program audit menerima penerimaan kas,
menyetorkan kas ke bank, dan mencatat penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Laporan Hasil Audit Internal Fungsi Penerimaan Kas
Bab III
Kesimpulan dan Temuan Audit
Berdasarkan temuan (bukti) audit yang ditemukan selama pelaksanaan audit
internal, penulis menyusun kesimpulan sebagai berikut:
Kondisi:
1. Menerima Penerimaan Kas
Secara keseluruhan, kegiatan menerima penerimaan kas di Mini Market
Kopma UNY telah berjalan ekonomis, efisien, dan efektif. Faktor-faktor
yang mendukung ekonomis, efisien, dan efektif adalah penerimaan kas
telah didukung karyawan yang memahami tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik sesuai dengan job description dan Standard Operating
Procedure (SOP) sehingga tidak diperlukan instruksi yang berulang-ulang
serta adanya inisiatif karyawan dalam membuat catatan pribadi terkait
penerimaan kas. Pemisahan tugas antara karyawan yang menerima
penerimaan kas dan karyawan yang mencatat penerimaan kas
menunjukkan bahwa Mini Market Kopma UNY mempunyai pengendalian
yang cukup.
Fungsi penerimaan kas telah didukung bukti transaksi yang memiliki
attribute lengkap, dokumen pendukung, dan nomor urut tercetak yang
digunakan sesuai nomor urut. Terdapat dokumen pendukung berupa buku
penjualan tunai harian yang tidak diisi lengkap yang disebabkan kelalaian
karyawan. Mini Market Kopma UNY mempunyai peralatan yang
memadai seperti mesin kas register dan brankas. Namun, tidak ada alat
pengecekan uang tunai atau money detector yang mendukung kegiatan
pengecekan keaslian uang tunai. Hal ini disebabkan karena money detector
milik minimarket mengalami kerusakan dan belum dilakukan perbaikan
sehingga pengecekan keaslian uang tunai dilakukan secara manual.
Manajemen pengurus Kopma UNY melakukan pengawasan dalam
bentuk cash opname yang bertujuan untuk memeriksa fisik uang tunai di
brankas dan mesin kasir apakah telah sesuai dengan catatan. Cash opname
dilakukan secara mendadak oleh pengurus bidang keuangan bersama
karyawan lain yang bersangkutan tanpa ada pemberitahuan terlebih
dahulu.
2. Menyetorkan Kas ke Bank
Secara keseluruhan, kegiatan menyetorkan kas ke bank telah berjalan
ekonomis, efisien, dan efektif. Faktor-faktor yang mendukung ekonomis,
efisien, dan efektif adalah adanya pemisahan tugas antara karyawan yang
menyetorkan kas ke bank dengan karyawan yang melakukan pencatatan.
Penyetoran kas dilakukan oleh pembantu umum berdasarkan instruksi dari
kasir pusat. Pembantu umum segera menyetorkan kas yang telah diterima
dan segera melakukan konfirmasi serta penyerahan slip setoran kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
kasir pusat pada satu hari kerja. Instruksi disampaikan oleh kasir pusat dan
telah disampaikan dengan jelas. Tidak ada job description dan Standard
Operating Procedure (SOP) dalam kegiatan menyetorkan kas ke bank,
tetapi tugas tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kesalahan
karena didukung oleh karyawan yang mampu memahami tugasnya dengan
baik. Pembantu umum tidak membuat catatan atas kas yang disetornya dan
hanya mengandalkan informasi yang disampaikan kasir pusat dan slip
setoran dari bank. Catatan pribadi dapat meningkatkan pengendalian dan
dapat digunakan sebagai dokumen pendukung crosscheck jika terjadi
selisih.
Penyetoran kas ditujukan ke rekening atas nama salah satu manajemen
pengurus Kopma UNY. Tujuannya adalah memudahkan pengambilan kas
untuk keperluan minimarket ketika membutuhkan dana. Penggunaan
rekening hanya sebatas peminjaman nama, sedangkan buku rekening
dikelola oleh kasir pusat dan penggunaanya telah dilengkapi surat kuasa.
Peminjaman nama dapat berisiko merugikan nama manajemen pengurus
Kopma UNY yang bersangkutan.
Kurangnya pengamanan saat menyetorkan kas ke bank disebabkan
adanya kepercayaan kepada karyawan yang bertugas. Perlunya
pengamanan yang memadai pada saat menyetorkan kas dalam jumlah
besar tujuannya adalah melindungi kas agar tidak terjadi kehilangan kas
dalam perjalanan. Kehilangan kas dalam perjalanan dapat menyebabkan
kerugian bagi Mini Market Kopma UNY.
3. Mencatat Penerimaan Kas
Secara keseluruhan, kegiatan mencatat penerimaan kas telah berjalan
ekonomis, efisien, dan efektif. Pencatatan penerimaan kas di Mini Market
Kopma UNY telah dikendalikan dengan baik. Terdapat pemisahan tugas
antara karyawan yang mencatat dan menerima kas. Karyawan
melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan job decription dan
Standard Operating Procedure (SOP) yang ada sehingga dapat
menyelesaikan tugasnya tepat waktu.
Pencatatan telah dilakukan secara komputer sehingga menghasilkan
catatan yang lengkap dan rapi. Pencatatan juga dilaksanakan secara up to
date dan akurat berdasarkan bukti-bukti rangkap yang ada sehingga dapat
mengurangi risiko tidak tercatatnya sebuah transaksi. Karyawan selalu
melakukan crosscheck catatan dengan karyawan lain dengan tujuan
memastikan bahwa pencatatan dilakukan dengan benar. Pengarsipan bukti-
bukti penerimaan kas juga telah dilakukan dengan baik sehingga dapat
memudahkan karyawan dalam melakukan penelusuran kembali jika terjadi
kesalahan. Pengarsipan dilakukan dengan mengelompokkan bukti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
penerimaan kas perdagangan eceran minimarket secara terpisah. Bukti-
bukti penerimaan kas disimpan di rak dalam almari dan dipisahkan
berdasarkan bulan transaksi.
Manajemen pengurus Kopma UNY melakukan rekonsiliasi bank secara
rutin setiap akhir bulan dengan tujuan untuk memastikan bahwa terdapat
kecocokan antara catatan minimarket dan pihak bank.
Berdasarkan uraian diatas, hasil audit internal pada fungsi penerimaan kas
perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY telah berjalan dengan
ekonomis, efisien, dan efektif. Namun, masih terdapat beberapa kelemahan yang
perlu diperhatikan, yaitu:
1. Kelemahan pada Menerima Penerimaan Kas
a. Buku penjualan tunai harian tidak diisi lengkap.
b. Tidak ada alat pengecekan keaslian uang (money detector) di kasir toko.
2. Kelemahan pada Menyetorkan Kas ke Bank
a. Tidak ada job description dan Standard Operating Procedure (SOP)
tertulis secara rinci mengenai kegiatan menyetorkan kas ke bank.
b. Penyetoran kas ke bank ditujukan ke rekening atas nama salah satu
manajemen pengurus Kopma UNY.
c. Karyawan yang bertugas menyetorkan kas ke bank tidak membuat
catatan pribadi atas jumlah setoran yang disetorkan.
d. Tidak adanya pengamanan yang memadai ketika menyetorkan kas ke
bank dalam jumlah yang besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Laporan Hasil Audit Internal Fungsi Penerimaan Kas
Bab IV
Rekomendasi
Berdasarkan kelemahan yang ditemukan selama pelaksanaan audit internal pada
fungsi penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY, perlu
adanya evaluasi dan perbaikan yang dapat dipertimbangkan manajemen pengurus
Kopma UNY dan divisi Mini Market Kopma UNY supaya fungsi penerimaan kas
semakin ekonomis, efisien, dan efektif.
Berikut ini merupakan rekomendasi yang dapat digunakan oleh manajemen
pengurus Kopma UNY sebagai perbaikan:
1. Menerima Penerimaan Kas
a. Sebaiknya pihak manajemen pengurus Kopma UNY dan koordinator
minimarket melakukan briefing dengan pihak karyawan kasir toko
untuk meningkatkan pengendalian terhadap pencatatan buku penjualan
tunai harian dengan lengkap, rapi, dan jelas agar dapat memudahkan
saat melakukan crosscheck jika terjadi selisih.
b. Sebaiknya Mini Market Kopma UNY memperbaiki money detector
sehingga dapat digunakan kembali dan mendukung proses pengecekan
keaslian uang sehingga dapat mengurangi risiko diterimanya uang
palsu. Untuk meningkatkan pengendalian pada fungsi penerimaan kas
sebaiknya didukung dengan peralatan yang memadai.
2. Menyetorkan Kas ke Bank
a. Sebaiknya Mini Market Kopma UNY memperbaharui job description
dan Standard Operating Procedure (SOP) tertulis secara rinci sesuai
dengan kondisi yang ada di Mini Market Kopma UNY khususnya pada
karyawan yang bertugas menyetorkan kas ke bank.
b. Sebaiknya penyetoran kas ditujukan ke rekening milik organisasi yang
telah dikhususkan untuk divisi minimarket dan membuat jadwal
pengambilan dana sehingga tidak terjadi benturan antara manajemen
pengurus Kopma UNY bagian keuangan yang memiliki wewenang
mengelola rekening Kopma UNY.
c. Sebaiknya Mini Market Kopma UNY meningkatkan pengendalian atas
kegiatan menyetorkan kas ke bank dengan menyediakan buku catatan
khusus setor kas ke bank untuk karyawan yang bertugas agar dapat
saling crosscheck.
d. Sebaiknya melengkapi pengamanan yang memadai dengan
menambahkan pengamanan ketika menyetorkan kas dengan jumlah
yang besar untuk meningkatkan pengendalian fisik kas sehingga
terhindar dari kehilangan kas di perjalanan yang dapat merugikan Mini
Market Kopma UNY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil pelaksanaan audit internal menunjukkan bahwa
fungsi penerimaan kas perdagangan eceran di Mini Market Kopma UNY
telah berjalan ekonomis, sangat efisien, dan sangat efektif. Meskipun begitu,
masih terdapat beberapa kelemahan yang dapat menjadi perhatian bagi
manajemen pengurus Kopma UNY maupun karyawan sebagai bahan
pertimbangan dan evaluasi untuk perbaikan kedepan agar semakin ekonomis,
efisien, dan efektif.
Di bagian menerima penerimaan kas terdapat kelemahan yaitu adanya
kasir toko yang tidak mengisi kelengkapan pada buku penjualan tunai harian
dan kasir toko yang tidak dilengkapi money detector dalam pengecekan
keaslian uang tunai. Sedangkan dibagian menyetorkan kas ke bank, terdapat
kelemahan yaitu tidak ada job description dan Standar Operating Procedure
(SOP) yang tertulis secara rinci mengenai kegiatan menyetorkan kas ke bank,
penyetoran kas ditujukan ke rekening atas nama salah satu manajemen
pengurus Kopma UNY, karyawan yang bertugas menyetorkan kas ke bank
tidak membuat catatan pribadi jumlah setoran, dan tidak adanya pengamanan
yang memadai ketika menyetorkan kas ke bank dalam jumlah yang besar.
Fungsi penerimaan kas perdagangan eceran telah dilaksanakan dengan
ekonomis. Dilihat dari adanya Standard Operating Procedure (SOP) yang
mengatur pelaksanaan fungsi penerimaan kas sehingga berjalan sesuai praktik
yang ada. Adanya kehati-hatian dalam menggunakan bukti penerimaan kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
bernomor urut tercetak dan kehati-hatian dalam melindungi saldo kas dari
penyelewengan menggunakan sumber daya yang memadai. Selain itu,
karyawan telah dilengkapi perangkat yang memadai dan digunakan secara
maksimal sehingga tidak ada pemborosan terhadap biaya operasionalnya.
Cukup efisien karena manajemen pengurus Kopma UNY dan karyawan divisi
minimarket telah menetapkan langkah-langkah kerja serta metode operasi
yang tepat. Adanya pemisahan tugas antar karyawan yang menjalankan
masing-masing tugas dan didukung karyawan yang cakap serta kompeten di
bidangnya. Cukup efektif karena fungsi penerimaan kas telah didukung bukti-
bukti penerimaan kas yang menunjukan suatu pencapaian hasil laporan yang
dibuat akan menunjukkan keadaan yang sebenarnya didukung bukti yang
akurat. Dengan adanya bukti disetiap transaksi penerimaan kas maka dapat
menjamin keberadaan kas dan terhindar dari risiko-risiko kecurangan yang
dapat terjadi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat penulis berikan
kepada Mini Market Kopma UNY terkait fungsi penerimaan kas perdagangan
eceran dikelompokkan menjadi dua bagian. yaitu saran perbaikan yang
berkaitan dengan Standar Operating Procedure (SOP) dan saran untuk
pengendalian internal adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
1. Saran Perbaikan Standar Operating Procedure (SOP)
a. Memperbaharui job description dan Standar Operating Procedure
(SOP) yang tertulis secara rinci mengenai kegiatan menyetorkan kas
ke bank.
b. Buku penjualan tunai harian diisi dengan lengkap.
2. Saran Perbaikan Pengendalian Internal
a. Menggunakan kembali money detector sebagai alat pengecekan
keaslian penerimaan uang tunai oleh kasir toko.
b. Menggunakan rekening milik organisasi untuk kegiatan operasional
Mini Market Kopma UNY.
c. Menyediakan catatan khusus sebagai catatan pribadi untuk karyawan
yang bertugas menyetorkan kas ke bank.
d. Meningkatkan pengamanan yang memadai ketika menyetorkan kas
ke bank dalam jumlah besar.
3. Saran Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan memilih subjek penelitian yang
memperbolehkan akses terhadap data keuangan yang mendukung dan
berkaitan dalam penelitian sehingga hasil penelitian lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan Jan Hoesada. 2012. Bunga Rampai Auditing. Edisi 2.
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Agoes, Sukrisno. 2017. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik. Edisi Kelima. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Agung, Anak Agung Putu. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis. UB Press,
Malang.
Akmal. 2009. Pemeriksaan Manajemen Internal Audit. Edisi Kedua. PT. Macanan
Jaya Cemerlang, Jakarta.
Amriadi, Ozi Zikri, Sumarno dan Hardisem Syabus. 2016. Jurnal. Analisis
Keberadaan Koperasi Mahasiswa (Kopma) Universitas Riau. Pendidikan
Ekonomi. Universitas Riau, Riau.
Andayani, Wuryan. 2008. Audit Internal. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Anoraga, Panji dan Ninik Widiyanti. 1993. Dinamika Koperasi. Rineka Citra,
Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi 2010. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Baswir, Revrisond. 1997. Koperasi Indonesia. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Bayangkara, IBK. 2015. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Edisi
Kedua. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Cahyanida, Heribertus Ulrich. 2018. Skripsi. Pengauditan Internal Fungsi
Penerimaan Kas (Studi Kasus di PT. Karya Mulia Sejahtera). Fakultas
Ekonomi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Foster, Bob. 2008. Manajemen Ritel. Alfabeta, Bandung.
Gitosudarmo dan Basri, H. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. BPFE,
Yogyakarta.
Gyebi, Francis dan Samuel Quain. 2013. “Internal Control on Cash Collection. A
Case of the Electricity Company of Ghana Ltd, Accra East Region”.
International Journal of Business and Social Science.
http://ijbssnet.com/journals/Vol_4_No_9_August_2013/22.pdf. Diakses
tanggal 05 September 2018.
Ivanni dan Siti Khairani. 2013. Jurnal. Pemeriksaan Internal Atas Penerimaan
Dan Pengeluaran Kas Dalam Meminimalkan Salah Saji Potensial Pada PT.
Autoprima Maju Lestari Palembang. Program Studi Akuntansi. STIE MDP,
Palembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Jusup, Al. Haryono. 2002. Auditing (Pengauditan). Penerbitan Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Kencana, Jakarta.
Moeller, Robert. 2016. Brink’s Modern Internal Auditing: A Common Body of
Knowledge. Eight Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Mulyadi. 1990. Pemeriksaan Akuntan. BPFE, Yogyakarta.
_______. 2002. Auditing. Edisi 6. Penerbit Salemba Empat, Yogyakarta.
_______. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi 4. Penerbit Salemba Empat, Yogyakarta.
Munawir. 1995. Auditing Modern. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.
_______. 2005. Auditing Modern. Buku 2. BPFE,Yogyakarta.
Organisasi Kopma UNY. https://www.kopmauny.com/ Diakses pada tanggal 3
Maret 2019
Putranti, Catharina A. 2017. Skripsi. Pengauditan Internal pada Penerimaan Kas
(Studi Kasus Yayasan Winayabhakti Solo Cabang Klaten). Fakultas
Ekonomi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Samryn, M. L.2015. Pengantar Akuntansi. Raja grafindo Persada, Jakarta.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Sawyer, Lawrence B, Mortimer A. Dittenhofer dan James H. Scheiner. 2005.
Swayer’s Internal Auditing (Audit Internal Sawyer). Edisi Kelima. Buku
Pertama. Diterjemahkan oleh: Desi Adhariani. Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Simamora, Henry. 2002. Auditing II. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Sjahrial, Dermawan. 2009. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi 3. Mitra
Wacana Media, Jakarta.
Sopiah dan Syihabudhin. 2008. Manajemen Bisnis Ritel. Penerbit Andi Offet,
Yogyakarta.
Sugiarto. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar: Proses Penciptaan Data Pendekatan
Sistem. Edisi Kegita. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Tampubolon, Robert. 2005. Risk and System-Based Internal Audit. Cetakan
Pertama. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal. Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian. http://m.hukumonline.com/pusatdata/detail/38/nprt/667/uu-
no-25-tahun-1992-perkoperasian. Diakses tanggal 06 Oktober 2018.
Utami, Christina Whidya. 2017. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi
Operasional Bisnis Ritel Modern di Indonesia. Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Wood, Anthony dan Natalya Brathwaite. 2013. “Internal Controls in the Retail
Sector: A Case Study of a Leading Supermarket in Barbados”. International
Journal of Arts and Commerce. https://www.ijac.org.uk . Diakses pada
tanggal 23 April 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 1. Tabel Program Audit Menerima Penerimaan Kas
Nama Organisasi: Mini Market Kopma UNY Periode Audit: Februari –
Maret 2019
Program yang diaudit: Menerima Penerimaan Kas
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Ekonomis
1. Bukti transaksi penerimaan
kas memiliki nomor urut
tercetak. √
2. Bukti transaksi penerimaan
kas digunakan menurut
urutan nomor urut. √
3. Saldo kas dilindungi dari kemungkinan pencurian atau
penggunaan yang tidak
semestinya.
√
4. Kasir dilengkapi dengan peralatan yang memadai.
√ Tidak ada money detector.
5. Terdapat alat bantu komputer
atau mesin kas register dalam proses transaksi penerimaan
kas.
√
Kasir pusat
mengerjakan tugasnya secara
manual.
6. Bagian penerimaan kas
memiliki prosedur tertulis terkait kegiatan penerimaan
kas.
√
Efisien
7. Karyawan yang bertugas menerima penerimaan kas
tidak merangkap tugas
sebagai bagian akuntansi atau pencatatan.
√
Penerimaan kas dilakukan kasir
toko dan kasir
pusat.
8. Karyawan yang bertugas
menerima penerimaan kas
memahami tugasnya dengan baik.
√
9. Adanya pengecekan keaslian
uang untuk penerimaan kas
secara tunai. √
10. Adanya pengecekan keaslian
bukti transfer untuk
penerimaan kas secara tidak tunai.
√
11. Adanya berita acara setiap
perhitungan penerimaan kas. √
12. Karyawan yang bertugas menerima penerimaan kas
membuat catatan pribadi
jumlah kas yang diterimanya.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lanjutan Lampiran 1. Tabel Program Audit Menerima Penerimaan Kas
13. Di akhir shift karyawan yang
bertugas menerima
penerimaan kas
mencocokkan total kas yang diterima dalam catatan
pribadi dengan jumlah kas
yang telah diterima.
√
14. Adanya pengawasan berkala
terkait kegiatan operasional
penerimaan kas.
√
Pengawasan
dilakukan oleh
manajemen
pengurus Kopma UNY.
15. Instruksi penugasan
penerimaan kas disampaikan secara jelas.
√
Efektif
16. Adanya bukti untuk setiap
transaksi penerimaan kas. √
17. Bukti transakai penerimaan kas terisi dengan lengkap.
√
Terdapat buku penjualan tunai
harian yang
tidak diisi lengkap.
18. Bentuk pembayaran
dijelaskan dalam bukti
transaksi penerimaan kas. √
19. Bukti penerimaan kas
memiliki attribute tanggal
transaksi. √
20. Bukti penerimaan kas memiliki attribute jumlah
kas yang diterima. √
21. Bukti transaksi penerimaan kas memiliki kolom
keterangan sebagai
penjelasan tambahan atas
transaksi.
√
22. Bukti penerimaan kas
memiliki attribute otorisasi
dari pemberi kas. √
23. Bukti penerimaan kas
memiliki attribute otorisasi
dari penerima kas. √
24. Adanya penyertaan bukti transfer untuk penerimaan
kas secara tidak tunai. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lanjutan Lampiran 1. Tabel Program Audit Menerima Penerimaan Kas
25. Adanya beberapa rangkap
bukti penerimaan kas. √
Diaudit Oleh:
Anastasia Dita Pangestika
Tanggal: 12 Maret 2019
Jumlah Jawaban Catatan:
Ya
23
Tidak
2
Sumber: Mulyadi (2002), Agoes (2017), dan Cahyanida (2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 2. Tabel Program Audit Menyetorkan Kas ke Bank
Nama Organisasi: Mini Market Kopma UNY Periode Audit: Februari –
Maret 2019
Program yang diaudit: Menyetorkan Kas ke Bank
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Ekonomis
1. Bagian penyetor kas
memiliki prosedur tertulis
terkait kegiatan menyetorkan kas ke bank.
√
Efisien
2. Karyawan yang bertugas
menyetorkan kas ke bank tidak merangkap tugas
sebagai bagian akuntansi
atau pencatatan.
√
Dilakukan oleh
pembantu umum
atas instruksi kasir pusat.
3. Penyetoran kas ke bank diotorisasi oleh orang yang
sama.
√
4. Petugas penyetoran kas ke bank membuat catatan
pribadi jumlah setoran.
√
5. Rekonsiliasi saldo bank
dilakukan secara berkala. √
6. Instruksi penugasan
penyetoran kas disampaikan
secara jelas.
√
7. Karyawan yang bertugas menyetorkan kas ke bank
memahami tugasnya dengan
baik.
√
Efektif
8. Penyetoran kas ke bank
dilakukan segera setelah
diterima kas (tidak lebih dari 1 hari).
√
Kas segera
disetorkan
pembantu umum serelah kas
diterima dari
kasir pusat.
9. Kas disetorkan ke rekening atas nama organisasi.
√
10 Karyawan yang bertugas
menyetorkan kas ke bank
mengkonfirmasi bahwa kas telah disetor dengan
menyertakan bukti.
√
Bukti berupa
slip setoran dari
bank yang diserahkan ke
kasir pusat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lanjutan Lampiran 2. Tabel Program Audit Menyetorkan Kas ke Bank
11. Penyetoran kas ke bank
dalam jumlah besar
dilengkapi dengan
pengamanan yang memadai.
√
Diaudit Oleh:
Anastasia Dita Pangestika
Tanggal: 12 Maret 2019
Jumlah Jawaban Catatan:
Ya Tidak
7 4
Sumber: Suwardjono (2003) dan Cahyanida (2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 3. Tabel Program Audit Mencatat Penerimaan Kas
Nama Organisasi: Mini Market Kopma UNY Periode Audit: Februari –
Maret 2019
Program yang diaudit: Mencatat Penerimaan Kas
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
Ekonomis
1. Bagian pencatat kas memiliki
prosedur tertulis terkait
kegiatan mencatat penerimaan kas.
√
2. Pencatatan dilakukan
secara manual dan
komputerisasi. √
Per November
2018 pencatatan
hanya secara komputer.
Efisien
3. Karyawan yang bertugas mencatat penerimaan kas
tidak merangkap tugas
sebagai penerima kas atau penyetor kas ke bank.
√
Pencatatan dilakukan oleh
staf posting dan
pembukuan.
4. Adanya pencocokan saldo
catatan dengan saldo bank. √
Dilakukan
sebulan sekali.
5. Adanya pemeriksaan secara berkala
√
6. Adanya pemeriksaan secara
mendadak. √
7. Petugas yang melakukan pencatatan selalu
mengarsipkan bukti transaksi
penerimaan kas.
√
8. Catatan yang dibuat oleh karyawan selalu diperiksa
secara berkala.
√
9. Karyawan yang bertugas
mencatat penerimaan kas memahami tugasnya dengan
baik.
√
Efektif
10. Pencatatan transaksi
penerimaan kas dicatat
secara up to date.
√
11. Pencatatan transaksi
penerimaan kas dicatat
secara akurat.
√ Berdasarkan bukti rangkap.
12. Pembukuan tercatat rapi. √
13. Pembukuan tercatat
lengkap. √
14. Pengarsipan atas bukti
transaksi penerimaan kas
sudah memadai.
√
Di dalam rak
almari dan
kardus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lanjutan Lampiran 3. Tabel Program Audit Mencatat Penerimaan Kas
15. Pencatatan penerimaan kas
didukung dokumen
sumber serta dilampiri
dokumen pendukung yang
lengkap.
√
Diaudit Oleh:
Anastasia Dita Pangestika Tanggal: 12 Maret 2019
Jumlah Jawaban Catatan:
Ya Tidak
15 0
Sumber: SOP Mini Market Kopma UNY, Mulyadi (2002), Putranti (2017),
dan Cahyanida (2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 4. Bukti kas masuk
Lampiran 5. Berita acara setor kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 6. Bukti kas masuk tanggal 25 Februari 2019
Lampiran 7. Berita acara setor kas tanggal 25 Februari 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 8. Laporan rekapitulasi penjualan tanggal 25 Februari 2019
Lampiran 9. Bukti penerimaan kas tidak tunai melalui mesin EDC disertai pita kas
register
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 10. Slip setoran bank bulan Maret
Lampiran 11. Buku penjualan tunai harian (buku kasir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 12. Bukti kas keluar disertai settlement atas penerimaan kas tidak tunai
menggunakan mesin EDC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 13. Pencatatan cash flow harian oleh kasir pusat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 14. Pencatatan secara manual yang dibuat kasir pusat pada buku divisi
minimarket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 15. Surat kuasa rekening
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 16. Surat keterangan telah melakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI