Pengaruh Warna Cahaya Lampu

46
PENGARUH WARNA CAHAYA LAMPU TERHADAP TINGGI BATANG KECAMBAH Nama Kelompok : Anggota : Dimas Yanu Rahmawan (11) Muhammad A’raaf (09) Rizal Ardhi Rahmadani (18) Yekti Nur Anggityasto (22) Kelas : XII IPA 3

Transcript of Pengaruh Warna Cahaya Lampu

Page 1: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

PENGARUH WARNA CAHAYA LAMPU

TERHADAP TINGGI BATANG KECAMBAH

Nama Kelompok :

Anggota :

Dimas Yanu Rahmawan (11)

Muhammad A’raaf (09)

Rizal Ardhi Rahmadani (18)

Yekti Nur Anggityasto (22)

Kelas :

XII IPA 3

SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2013/2014

JALAN M.T. HARYONO 47 YOGYAKARTA

Page 2: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah subhanahu wata’ala

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan

penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Semoga sholawat

serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad

shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga

akhir zaman.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas praktikum Biologi tentang

pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Praktikum ini memfokuskan

hanya pada tahap perkecambahan tumbuhan biji yaitu kacang hijau (Vigna

radiata).

Pada kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ibu Reni Herawati, M.Pd.BI. selaku kepala SMAN 7 Yogyakarta.

2. Bapak Drs. H. Ridwan Hasyim selaku wali kelas.

3. Ibu Ariswati Baruno, S.Pd.M.Si selaku guru pembimbing Biologi.

4. Orang tua penyusun.

5. Pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini

yang tidak bia kami sebutkan satu persatu.

Semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa memberikan balasan yang

berlipat ganda atas budi baik semua pihak yang telah membantu dalam penulisan

ini.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan

oleh karena itu kami meminta maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan

laporan ini.

Yogyakarta, 19 Agustus 2013

Penyusun

i

Page 3: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR.........................................................................................i

2. DAFTAR ISI........................................................................................................ii

3. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang..............................................................................................1

B. Rumusan masalah.........................................................................................2

C. Tujuan praktikum.........................................................................................2

D. Waktu dan tempat pelaksanaan....................................................................2

4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman...................................................3

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi tanaman................................................3

C. Spektrum cahaya..........................................................................................8

D. Cahaya..........................................................................................................

E. Lampu Bohlam.............................................................................................

F. Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L.).........................................................

5. BAB III METODELOGI

A. Alat dan bahan..............................................................................................

B. Cara kerja.....................................................................................................

C. Instrumen praktikum....................................................................................

6. BAB IV PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan.........................................................................................

B. Analisis data.................................................................................................

7. BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................

B. Saran.............................................................................................................

8. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

9. LAMPIRAN

A. Dokumentasi foto praktikum........................................................................

B. Powerpoint praktikum..................................................................................

ii

Page 4: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi kehidupan seluruh

makhluk hidup di bumi. Dari makhluk hidup di darat, air dan udara.

Cahaya sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk, terutama

tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya dalam proses fotosintesis yang

mana hasil fotosintesis tersebut akan digunakan tumbuhan untuk

melakukan metabolisme seperti pertumbuhan dan perkembangan sel-sel

tubuhnya.

Tumbuhan memiliki hormon yang mengontrol pertumbuhan sel

tumbuhan khususnya di daerah meristematik tumbuhan. Hormon tersebut

dikenal dengan nama hormon Auksin. Hormon Auksin ini apabila tidak

terpapar cahaya, maka pertumbuhannya menjadi lebih cepat dari keadaan

normal. Hal ini disebabkan kinerja hormon Auksin yang tidak terganggu

oleh adanya cahaya. Peristiwa ini disebut dengan istilah etiolasi.

Sedangkan apabila terpapar cahaya maka dia akan terurai dan menjadi

berkurang konsentrasinya. Sehingga, pertumbuhannya menjadi lambat.

Namun tidak semua cahaya dapat memaksimalkan proses

metabolisme dari tumbuhan. Contohnya seperti cahaya infrared yang

membuat biji kecambah menjadi dorman. Sedangkan apabila tumbuhan

terpapar cahaya putih dari matahari atau daylight maka biji kecambah akan

tumbuh normal.

Dalam ilmu fisika, cahaya putih matahari memiliki spektrum warna

yang terurai menjadi ultraviolet, violet, nila, biru, hijau, kuning, jingga,

merah dan inframerah. Karena perbedaan spektrum warna tersebut, kami

ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan efek pada pertumbuhan

tumbuhan, khususnya perkecambahan biji.

1

Page 5: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

B. Rumusan Masalah

1. Apakah warna cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang

hijau?

2. Bagaimana pertumbuhan biji kacang hijau dengan warna cahaya

merah, hijau, kuning, dan daylight?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh

warna cahaya lampu terhadap tinggi batang kecambah.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu

Praktikum ini dilaksanakan mulai:

Hari Selasa, 16 Juli 2013 sampai hari Selasa, 23 Juli 2013.

2. Tempat

Praktikum ini dilaksanakan bertempat di SMA Negeri 7 Yogyakarta,

Rumah A’raaf, dan Rumah Rizal.

2

Page 6: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Pertumbuhan makhluk hidup diartikan sebagai peristiwa

pertambahan volume yang mencakup pertambahan jumlah sel, volume sel,

jenis sel maupun substansi yang terdapat di dalam sel yang bersifat

kuantitatif (dapat dihitung dengan angka) dan irreversibel (tidak dapat

kembali seperti semula). Contoh peristiwa pertumbuhan adalah

pertambahan tinggi dan besar batang tumbuhan.

Perkembangan adalah proses terspesialisasinya sel menuju

kebentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ketingkat kedewasaan yang

bersifat kualitatif (tak dapat dinyatakan dengan ukuran angka) dan

irreversibel. Contoh perkembangan pada tumbuhan adalah tumbuhan yang

menghasilkan bunga sebagai alat reproduksinya.

Pertumbuhan dan perkembangan berjalan simultan, artinya

berjalan bersama-sama secara sejajar dan saling mendukung untuk

mencapai tingkat kedewasaan. Kecepatan pertumbuhan pada tumbuhan

dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.

A. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman

1. Hereditas

Sel dikatakan unit hereditas karena di dalamnya terdapat

kromosom dan gen yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat

keturunan atau hereditas melalui pembiakan. Gen menumbuhkan

jaringan dan organ yang akhirnya membina karakter makhluk hidup.

Dalam pertumbuhan tumbuhan, sel-sel membiak dengan

membelah diri, menjadi besar, berdiferensiasi sesuai dengan pola

hereditas dan menghasilkan sejumlah besar variasi sel yang

terorganisasi dalam jaringan dan organ. Di samping itu, gen berperan

pula dalam penyusunan enzim-enzim dan hormon tumbuh yang

mengatur dan mengendalikan pertumbuhan.

3

Page 7: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

2. Nutrisi

Nutrisi atau zat makanan berupa unsur-unsur atau senyawa

kimia lainnya diperlukan tumbuhan sebagai sumber energi dan sumber

materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama

pertumbuhan. Unsur-unsur tersebut sebagian diperoleh dari dalam

tanah yang diserap melalui bulu-bulu akar.

Unsur-unsur yang diperlukan oleh tumbuhan dalam jumlah

relatif besar disebut unsur makro, yaitu C, O, H, N, S, F, K, Ca, dan

Mg. Unsur-unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit

disebut unsur mikro, yaitu Fe, Cl, Cu, Mn, Zn, Mo, Bo, dan Ni. Setiap

unsur yang dibutuhkan tumbuhan memiliki peranan dan menimbulkan

gejala tertentu apabila terjadi kekurangan atau kelebihan. Berikut ini

beberapa unsur yang dibutuhkan tumbuhan beserta fungsinya, dan

gejala yang timbul apabila kekurangan unsur tersebut.

a. Nitrogen (N) merupakan komponen struktural protein, asam

nukleat, hormon, dan enzim. Gejala kekurangan N, yaitu

pertumbuhan terhambat (tumbuhan menjadi kerdil), serta daun

menjadi pucat dan kuning.

b. Kalium (K) berfungsi untuk mengatur keseimbangan ion di dalam

sel serta merupakan kofaktor enzim dan berperan di dalam

metabolisme karbohidrat. Gejala kekurangan kalium, yaitu

perubahan karbohidrat terhambat dan daun berwarna kuning.

c. Fosfor (P) merupakan penyusun fosfolipid asam nukleat dan ATP

(adenosin triposfat). Gejala kekurangan P, yaitu pertumbuhan

terhambat dan daun berwarna hijau tua serta ada bagian yang

mati.

d. Sulfur (S) merupakan komponen asam amino, sistein, metionin,

dan beberapa vitamin. Gejala kekurangan S, yaitu daun menjadi

kuning.

4

Page 8: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

e. Magnesium (Mg) merupakan penyusun klorofil dan kofaktor

beberapa enzim. Gejala kekurangan Mg, yaitu klorosis, daun

menguning dan kering mulai dari ujung.

f. Kalsium (Ca) berfungsi untuk mempertahankan permeabilitas

membran plasma dan menyusun asam pekat dalam lamela tengah

(middle lamela). Gejala kekurangan Ca, yaitu pertumbuhan

terhambat karena lamela tengah tidak terbentuk sehingga

pembelahan sel terganggu.

g. Besi (Fe) berperan dalam pembentukan klorofil dan merupakan

bagian terpenting dari enzim sitokrom, peroksidase, dan katalase.

Gejala kekurangan Fe, yaitu klorosis, helai daun menguning.

h. Boron (B) belum diketahui fungsinya secara jelas, diduga

berperan dalam transpor glukosa. Gejala kekurangan B, yaitu

ujung-ujung batang mengering dan rusak.

i. Mangan (Mn) merupakan kofaktor enzim pernapasan,

fotosintesis, dan metabolisme nitrogen. Gejala kekurangan Mn,

yaitu daun berwarna pucat (klorosis).

j. Seng (Zn) berperan dalam sintesis asam amino serta merupakan

oktivator enzim dehidroginase. Gejala kekurangan Zn, yaitu

pertumbuhan terhambat.

k. Tembaga (Cu) berperan dalam transfer elektron di dalam

kloroplas dan merupakan bagian dari enzim reaksi oksidasi-

reduksi. Gejala kekurangan Cu, yaitu daun-daunan berguguran

dan ujung daun menjadi kisut.

l. Molibdenum (Mo) merupakan bagian dari enzim pereduksi nitrat

dan fiksasi nitrogen. Gejala kekurangan Mo, yaitu pertumbuhan

terhambat. Pengetahuan tentang berbagai nutrien yang dibutuhkan

tumbuhan dimanfaatkan oleh para petani untuk bercocok tanam

secara hidroponik, seperti pada Gambar 1.9. Hidroponik

merupakan pengembangan teknik bercocok tanam dengan air

yang mengandung nutrien tertentu sebagai medium tanam.

5

Page 9: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

Banyak industri pertanian yang berkembang pesat berawal dari

hidroponik.

3. Hormon

Pada tumbuhan, tidak dikenal adanya kelenjar serta sistem sirkulasi

seperti pada hewan, tetapi tumbuhan memiliki kemampuan menyusun

suatu senyawa organik yang didistribusikan dari suatu bagian tertentu

dan memberikan reaksi fisiologis pada bagian lain. Senyawa tersebut

dinamakan fitohormon (hormon tumbuhan) yang berfungsi sebagai zat

pengatur. Oleh karena itu, para ahli botani menyebutnya substansi

regulator pertumbuhan.

a. Auksin

Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol

dan derivat-derivatnya. Pertama kali auksin ditemukan pada ujung

koleoptil kecambah Avena sativa. Pusat pembentukan auksin

adalah ujung koleoptil (ujung tumbuhan). Jika terkena sinar

matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang

menghambat pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang

akan membelok ke arah datangnya cahaya, karena bagian yang

tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada bagian

yang terkena cahaya. Fungsi auksin, yaitu:

i. Merangsang perpanjangan sel.

ii. Merangsang pembentukan bunga dan buah.

iii. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.

iv. Mempengaruhi pembengkokan batang.

v. Merangsang pembentukan akar lateral.

vi. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.

b. Gibberelin

Gibberellin merupakan hormon yang pertama kali ditemukan

pada jamur Gibberella fujikuroii yang parasit pada tumbuhan

padi. Ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926. Fungsi

gibberellin, yaitu:

6

Page 10: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

i. Merangsang pembelahan sel kambium.

ii. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.

iii. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.

iv. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga

mempunyai ukuran raksasa. (Dwidjoseputro, 1992: 197)

c. Sitokinin

Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip

satu sama lain. Fungsi sitokinin yaitu:

i. Merangsang proses pembelahan sel.

ii. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.

iii. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.

iv. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang

merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh

gulma, dan radiasi.

v. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan

membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang

dalam daun (senescens).

d. Gas Etilen

Gas etilen merupakan hormon tumbuh yang dalam keadaan

normal berbentuk gas. Fungsi gas etilen, yaitu:

i. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya

pada ubi dan kentang.

ii. Mendukung pematangan buah.

iii. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.

iv. Mendukung proses pembungaan.

v. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies

tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.

vi. Menstimulasi perkecambahan.

vii. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.

7

Page 11: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

e. Asam Absisat

Asam absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir

selalu menghambat pertumbuhan, baik dalam bentuk menurunkan

kecepatan maupun menghentikan pembelahan dan pemanjangan

sel bersama-sama. Fungsi asam absisat, yaitu:

i. Menghambat perkecambahan biji.

ii. Mempengaruhi pembungaan tanaman.

iii. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.

iv. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan

dormansi.

f. Kalin

Kalin merupakan hormon yang mempengaruhi

pembentukan organ. Berdasarkan organ yang dipengaruhinya,

kalin dibedakan atas:

i. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.

ii. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.

iii. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.

iv. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.

g. Asam Traumalin

Bila tumbuhan terluka, luka tersebut dapat diperbaiki

kembali. Kemampuan itu disebut restitusi atau regenerasi.

Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam traumalin (asam

traumalat).

B. Spektrum Cahaya

Spektrum kasat mata adalah bagian dari spektrum elektromagnetik

tepat dari spektrum optik, mata normal manusia akan dapat menerima

panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang

dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau dalam

frekuensi 790-400 terahertz). Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya

biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah

8

Page 12: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

hijau dari spektrum optik. Warna pencampuran seperti pink atau ungu,

tidak terdapat dalam spektrum ini karena warna-warna tersebut hanya akan

didapatkan dengan mencampurkan beberapa panjang gelombang.

Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan

spektral jendela optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati

atmosfer Bumi hampir tanpa mengalami pengurangan intensitas atau

sangat sedikit sekali (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari

cahaya merah, salah satu alasan menggapai langit berwarna biru). Radiasi

elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela

transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer. Dikatakan

jendela optik karena manusia tidak bisa menjangkau wilayah di luar

spektrum optik. Inframerah terletak sedikit di luar jendela optik, namun

tidak dapat dilihat oleh mata manusia.

Banyak spesies yang dapat melihat panjang gelombang di luar

jendela optik. Lebah dan serangga lainnya dapat melihat cahaya

ultraviolet, yang membantu mereka mencari nektar di bunga. Spesies

tanaman bergantung pada penyerbukan yang dilakukan oleh serangga

sehingga yang berkontribusi besar pada keberhasilan reproduksi mereka

adalah keberadaan cahaya ultraviolet, bukan warna yang bunga perlihatkan

kepada manusia. Burung juga dapat melihat ultraviolet (300-400 nm).

9

Page 13: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

C. Cahaya

Setiap tumbuhan memerlukan cahaya untuk

pertumbuhan, karena cahaya sangat berperan dalam

fotosintesis dan fotomorfogenesis. Biji tumbuhan yang

berkecambah dan tumbuh di tempat yang gelap/tidak ada

cahaya ternyata tumbuhnya tidak normal dengan ciri

tumbuhnya sangat cepat, perawakan tumbuhan tampak

tinggi dan ramping, batangya lemah dan batang tidak

berwarna hijau tetapi pucat. Gejala ini disebut etiolasi.

D. Lampu Bohlam

Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui

penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan

menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut

menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak

akan langsung rusak akibat teroksidasi.

Bohlam memiliki rentang frekuensi pada cahaya tampak dan

inframerah. Berbeda dengan lampu neon yang mampu mengubah cahaya

tidak tampak (sinar UV) menjadi cahaya tampak dengan bantuan dari

lapisan putih pada lampu neon. Selain mengeluarkan cahaya tidak pada

daerah tampak, bohlam juga terlalu banyak mengubah listrik menjadi

panas (tidak efisien).

E. Kacang Hijau

Kacang hijau adalah sejenis tanaman palawija yang dikenal luas di

daerah tropika. Kacang hijau berasal dari India kemudian menyebar ke

sebagian besar negara Asia dan ke benua lainnya. Kacang hijau merupakan

tanaman berumur pendek dan tanaman musim hangat dan subtropik,

dengan ketinggian dibawah 2000 m dpl. Kebutuhan airnya sebesar 200-

300 mm untuk masa pertumbuhannya , dapat tumbuh subur pada tanah liat

atau tanah berpasir yang cukup kering dengan pH 5,5-7,0 didaerah tropik,

dan dapat tumbuh dibawah suhu rata-rata antara 20-40 derajat Celcius.

10

Page 14: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

Kacang hijau ini telah dibudidayakan selama beberapa abad dan menjadi

komoditas urutan ketiga pada polong-polongan berbiji utama. 

Menurut klassifikasinya, kacang hijau termasuk Kingdom: Plantae

(tumbuhan), Subkingdom: Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh), Super

Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji), Divisi: Magnoliophyta

(Tumbuhan berbunga), Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil),

Sub Kelas: Rosidae, Ordo: Fabales, Famili: Fabaceae atau Leguminoseae

(suku polong-polongan), Genus: Phaseolus, dan spesies Phaseolus

radiatus L. Kacang hijau dikenal dengan nama berbeda di beberapa negara,

yaitu Mungbean, greengram, goldengram, moong, Oregon pea,

Chickasaw pea, Chiroko, atau Chickasono pea.

11

Page 15: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Dalam praktikum ini digunakan alat dan bahan sebagai berikut:

Bahan :

1. Kardus Bekas (1 buah),

2. Kabel (5 meter),

3. Lampu (4 buah),

4. Fitting (4 buah),

5. Colokkan Listrik (1 buah),

6. Kertas HVS (8 lembar),

7. Kapas (8 lembar),

8. Gelas Plastik (12 buah),

9. Biji kacang hijau (40 biji).

B. Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Merancang model eksperimen.

a. Membuat ruang perkacang hijauan dengan kardus bekas

berukuran 30X24X20 cm, yang kemudian dibagi menjadi 4

bagian.

b. Melipisi ruang perkacang hijauan dengan menggunakan kertas

berwarna putih.

c. Membuat instalasi listrik.

3. Merendam biji kacang hijau selama 1 malam.

4. Menyusun medium perkacang hijauan dengan memasukkan kapas

kedalam gelas plastik.

5. Memasukkan 5 kacang hijau kedalam masing-masing medium

yang sudah disiapkan.

12

Alat :

1. Gunting,

2. Obeng,

3. Penggaris,

4. Perekat,

5. Alat tulis.

Page 16: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

6. Menempatkan 2 gelas plastik yang sudah berisi kacang hijau

kedalam masing-masing bagian:

a. Bagian A yaitu ruang yang berlampu merah,

b. Bagian B yaitu ruang yang berlampu kuning,

c. Bagian C yaitu ruang berlampu hijau, dan

d. Bagian D yang berlampu daylight.

7. Menyirami biji kacang hijau setiap hari dengan air satu sendok

makan.

8. Mengamati dan mengukur tinggi kacang hijau setiap harinya.

9. Mencatat hasil pengamatan.

C. Intrumen Praktikum

Selasa, 16 Juli 2013

1. Membeli bahan eksperimen:

a. Kacang ijo ¼ kg,

b. Kapas 1 wadah,

c. Kabel 5 m,

d. Lampu 4 biji,

e. Fitting 4 buah,

f. Colokan 1 buah.

2. Membuat model eksperimen.

3. Merangkai instalasi listrik.

4. Merendam biji kacang ijo.

Rabu, 17 Juli 2013

1. Membeli resistor 5 buah.

2. Memperbaiki peralatan listrik.

3. Menanam biji kacang ijo.

4. Mengukur ketinggian masing-masing kecambah.

5. Mencatat hasil pengamatan.

13

Page 17: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

Kamis, 18 Juli 2013

1. Membeli peralatan listrik:

a. Lampu 4 biji,

b. Saklar 1 buah,

c. Fitting 4 buah.

2. Menyirami tanaman kecambah.

3. Mengukur ketinggian masing-masing kecambah.

4. Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran.

5. Membenahi instalasi listrik.

Jumat, 19 Juli 2013

1. Membeli peralatan listrik:

a. Fitting 1 buah,

b. Colokan 1 buah,

c. Lampu 1 buah.

2. Mengganti peralatan listrik yang rusak.

3. Menyirami tanaman kecambah.

4. Mengukur ketinggian masing-masing kecambah.

5. Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran.

Sabtu, 20 Juli 2013

1. Menyirami tanaman kecambah.

2. Mengukur ketinggian masing-masing kecambah.

3. Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran.

Minggu, 21 Juli 2013

1. Menyirami tanaman kecambah.

2. Mengukur ketinggian masing-masing kecambah.

3. Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran.

14

Page 18: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

Senin, 22 Juli 2013

1. Menyirami tanaman kecambah.

2. Mengukur ketinggian masing-masing kecambah.

3. Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran.

Selasa, 23 Juli 2013

1. Menyirami tanaman kecambah.

2. Mengukur ketinggian masing-masing kecambah.

3. Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran.

15

Page 19: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

NO Hari, TanggalGelas

A(Merah)

B(Kuning)

C(Hijau)

D(Daylight)

1. Rabu, 17 Juli 2013 0,2 cm 0,2 cm 0,2 cm 0,2 cm

2. Kamis, 18 Juli 2013 0,6 cm 0,5 cm 0,7 cm 0,7 cm

3. Jum’at, 19 Juli 2013 1,2 cm 1,0 cm 1,5 cm 1,0 cm

4. Sabtu, 20 Juli 2013 5,5 cm 2,6 cm 5,1 cm 6,6 cm

5.Minggu, 21 Juli

201312,5 cm 9,4 cm 14,6 cm 13,5 cm

6. Senin, 22 Juli 2013 14,0 cm 12,2 cm 15,0 cm 16,5 cm

7. Selasa, 23 Juli 2013 19,8 cm 15,4 cm 19,0 cm 21,8 cm

B. Analisis Data

16

Page 20: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

17

Page 21: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

DAFTAR PUSTAKA

Herlina ida. 2007. Biologi 3 Kelas XII SMA dan MA. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Susilowarno Gunawan, dkk. 2007. Biologi SMA untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT Grasindo.

Suwarno. 2007. Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: CV Karya Mandiri Nusantara.

www.id.wikipedia.org/wiki/Spektrum_kasat_matawww.102fm-itb.org/2008/06/02/bohlam-versus-neon/http://triwitono.staff.ugm.ac.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=97:potensi-kacang-hijau-vigna-radiata&catid=27:pangan-nabati&Itemid=55

18

Page 22: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

LAMPIRANA. Dokumentasi foto praktikum

19

Page 23: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

20

Page 24: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

21

Page 25: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

22

Page 26: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

23

Page 27: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

24

Page 28: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

25

Page 29: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

26

Page 30: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

27

Page 31: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

A. Powerpoint praktikum

28

Page 32: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

29

Page 33: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

30

Page 34: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

31

Page 35: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

32

Page 36: Pengaruh Warna Cahaya Lampu

33