PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan...

14
PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL NUTRACEUTICAL EKSTRAK BUNGA DELIMA MERAH (Punica granatum L.) TERHADAP PERUBAHAN HAMBATAN PERTUMBUHAN Bacillus subtilis (In Vitro) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Oleh : ANDITYA SYAHBANA INDRA RUCHMANA J520130065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan...

Page 1: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL

NUTRACEUTICAL EKSTRAK BUNGA DELIMA MERAH

(Punica granatum L.) TERHADAP PERUBAHAN

HAMBATAN PERTUMBUHAN

Bacillus subtilis (In Vitro)

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I

Pada Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi

Oleh :

ANDITYA SYAHBANA INDRA RUCHMANA

J520130065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

i

Page 3: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

ii

Page 4: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

iii

Page 5: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

1

PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL

NUTRACEUTICAL EKSTRAK BUNGA DELIMA MERAH

(Punica granatum L.) TERHADAP PERUBAHAN

HAMBATAN PERTUMBUHAN

Bacillus subtilis (In vitro)

Abstrak

Bacillus subtilis merupakan bakteri penyebab keracunan makanan, sakit

tenggorokan, bacteremia dan ditemukan pada karies gigi. Untuk mengobatinya

memerlukan larutan oral nutraceutical dari bahan alami dengan efek antibakteri.

Bunga delima merah diketahui sebagai antibakteri karena kandungan alkaloid,

flavonoid, saponin, fenol, proantosianin, dan tanin. Oral nutraceutical yang dibuat

perlu dilakukan penyimpanan menggunakan botol kaca coklat pada suhu kamar

agar stabilitas oral nutraceutical tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh waktu penyimpanan larutan oral nutraceutical ekstrak

bunga delima merah terhadap perubahan hambatan pertumbuhan Bacillus subtilis.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post test only control

grup design. Metode yang digunakan dengan cara mengukur diameter zona

hambat pada cawan petri. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata diameter zona

hambat dengan larutan oral nutraceutical belum disimpan, disimpan 7 hari,

disimpan 14 hari, disimpan 21 hari, disimpan 28 hari masing-masing sebesar

8,626 mm, 7,980 mm, 7,864 mm, 7,328 mm, 6,718 mm. Berdasarkan data

tersebut setelah diujikan one way ANOVA dihasilkan p=0,006 (p<0,05). Uji Post

Hoc LSD menunjukkan nilai p<0,05 setelah penyimpanan 14 hari, sehingga dapat

disimpulkan larutan oral nutraceutical ekstrak bunga delima merah berpengaruh

tidak signifikan terhadap perubahan hambatan pertumbuhan Bacillus subtilis

hingga waktu penyimpanan 14 hari.

Kata kunci : Bacillus subtilis, oral nutraceutical ekstrak bunga delima merah,

waktu penyimpanan.

Abstract

Bacillus subtilis causes food poisoning, sore throat, bacteremia and also found in

dental caries. Nutraceutical oral solution of natural substances with antibacterial

effects is required to treat it. Red pomegranate flowers is known as antibacterial

for the content of alkaloids, flavonoids, saponins, phenolic, proantosianin, and

tannins. It is necessary to storage oral nutraceutical using brown glass bottles at

room temperature so oral nutraceutical stability can be maintained. This study was

aimed to determine the effect of nutraceutical oral solution red pomegranate

flower extract shelf life to growth inhibition changes of Bacillus subtilis. This

study was an experimental study with post test only control group design. The

method used was by measuring the diameter of transparant zone. The results

showed average of diameter inhibition zone with oral nutraceutical not been

stored, stored 7 days, stored 14 days, stored 21 days, stored 28 days respectively

8,626 mm, 7,980 mm, 7,864 mm, 7,328 mm, 6,718 mm. After tested by one way

Page 6: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

2

ANOVA the result was p=0,006 (p<0,05). Post Hoc LSD test showed p<0,05 after

14 days of storage, it could be concluded that nutraceutical oral solution red

pomegranate flower’s extract had not significant effect on growth inhibition

changes of Bacillus subtilis up to 14 days of shelf life.

Keywords : Bacillus subtilis, nutraceutical oral solution red pomegranate flower

extract, shelf life.

1. Pendahuluan

Bakteri yang mengkontaminasi makanan dan dapat menyebabkan keracunan

makanan adalah Bacillus subtilis.1 Bacillus subtilis dapat menyebabkan gejala

nyeri abdominal, mual, muntah dan diare. Bacillus subtilis jika menyerang

kelompok yang memiliki sistem imun rendah dapat menyebabkan iritasi sinus dan

mata, sakit tenggorokan, endokarditis, pneumonia, bakteremia, dan septicemia.2

Isolasi dan identifikasi bakteri patogen gigi pada dental implan, karies gigi dan

gigi abutment untuk gigi tiruan cekat, ditemukan bakteri Bacillus subtilis,

Streptococcus sp dan P. aeruginosa.3

Rongga mulut menjadi gerbang pertama masuknya segala jenis makanan

sampai bakteri maupun virus ke dalam tubuh. Bakteri patogen Bacillus subtilis

memiliki flagel pada permukaannya sehingga dapat memudahkan kolonisasi dan

penyebaran dari tempat awal. Salah satu cara mengurangi bakteri yang masuk ke

rongga mulut dapat dilakukan dengan penggunaan obat kumur antiseptik,

sedangkan untuk mengurangi bakteri yang masuk ke saluran cerna dapat diberikan

obat antibiotik secara sistemik.4

Menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis yang masuk ke rongga

mulut dan saluran pencernaan perlu dilakukan pembuatan larutan antibakteri oral

nutraceutical.

Oral nutraceutical adalah sediaan farmasi yang mengandung

senyawa bioaktif dari bahan alam dan dapat diminum. Saat ini telah

dikembangkan larutan oral nutraceutical dengan bahan dasar tanaman yang

mempunyai khasiat antibakteri dengan efek samping minimal.5

Delima diketahui

sebagai antidiabetik, antibakterial, antikarsinogenik, antiatherogenik, dan

antihipertensi.6 Analisis fitokimia ekstrak bunga delima yang bersifat sebagai

antibakteri adalah alkaloid, flavonoid, saponin, fenol, proantosianin, dan tanin.

Ekstrak bunga delima merah diketahui memiliki kandungan flavonoid (21,45

Page 7: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

3

mg/g), tannin (148,24 mg/g) anthocyanin (80,20 mg/g) yang tertinggi di banding

biji, daun, dan kulit.7

Umur simpan merupakan periode waktu suatu produk pangan aman untuk

dikonsumsi dan masih memiliki kualitas yang masih dapat diterima oleh

konsumen.8 Faktor yang menyebabkan perubahan hambatan pertumbuhan bakteri

karena waktu penyimpanan adalah faktor lingkungan, meliputi suhu, cahaya, dan

kelembaban. Sehingga yang perlu dilakukan adalah menyimpan larutan oral

nutraceutical dalam suhu kamar serta dalam botol kaca coklat bertutup untuk

mencegah bahan aktif terurai karena cahaya. Serta diberikan penambahan bahan

pengawet agar daya simpan produk menjadi lebih lama.9

Penelitian yang dilakukan oleh Widiyarti menunjukkan sifat antibakteri

larutan oral nutraceutical dari ekstrak gambir menghasilkan diameter hambatan

yang cenderung tetap selama tiga bulan penyimpanan. Sehingga perlu dilakukan

penelitian mengenai pengaruh waktu penyimpanan larutan oral nutraceutical

ekstrak bunga delima merah (Punica granatum L.) terhadap perubahan hambatan

pertumbuhan Bacillus subtilis (In Vitro).

2. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental

laboratorium murni dengan rancangan posttest only control grup design.10

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran

Hewan Universitas Gadjah Mada.

Bunga delima merah dilakukan determinasi tumbuhan sehingga didapatkan

sampel adalah spesies (Punica granatum L.). Kemudian dilakukan Pembuatan

ekstrak bunga delima merah. Bunga delima merah (Punica granatum L.) yang

masih segar dicuci dengan air mengalir hingga bersih, kemudian dikeringkan

sampai kering di dalam lemari pengering. Bunga delima yang sudah mengering

lalu dihaluskan sehingga didapatkan sediaan serbuk menggunakan alat penyerbuk.

Kemudian dimasukkan ke dalam masserator dan ditambahkan menstruum etanol

70%, diaduk selama 30 menit menggunakan ultra turax dengan kecepatan 1.000

rpm. Kemudian sampel dimaserasi selama 24 jam. Campuran difiltrasi dengan

kertas saring menggunakan corong buncher. Kemudian hasil maserasi dibuat

Page 8: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

4

ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory

evaporator pemanas waterbath bersuhu 600

C. Ekstrak kental dituangkan ke dalam

cawan porselin, dipanaskan menggunakan waterbath pada suhu 600

sambil diaduk

dan ditimbang sehingga didapatkan bobot yang konstan.

Ekstrak bunga delima merah kemudian dibuat larutan oral nutraceutical.

Larutan oral nutraceutical dibuat sebanyak 100 ml dengan kandungan aktif dari

ekstrak bunga delima merah sebagai parameter formulasi. Formulasinya adalah

sebagai berikut : ekstrak bunga delima merah 5% b/v, aspartam 0,1%, sodium

benzoat 0,1%, flavour 0,25%, dan sodium sitrat 3,5%. Campuran tersebut diaduk

dengan stirer dengan kecepatan pengadukan 250 rpm sampai terlarut, selanjutnya

dipindahkan ke dalam labu takar 100 ml dan ditambahkan akuades hingga

volumenya menjadi 100 ml.

Larutan oral nutraceutical yang telah dibuat dilakukan penyimpanan

dengan cara dimasukkan ke dalam alat yang disebut climate chamber untuk diatur

suhu dan kelembaban udara penyimpanannya. Suhu diatur pada 250C dan dengan

kelembaban udara 58%. Penyimpanan di dalam climate chamber dilakukan

dengan penyimpanan 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari.

Pembiakan bakteri Bacillus subtilis dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada dengan cara mengambil

beberapa koloni Bacillus subtilis dengan ose steril lalu dilarutkan dalam media

cair BHI, kemudian diinkubasi dengan suhu 370C selama 24 jam sehingga

didapatkan suspensi bakteri Bacillus subtilis. Kemudian suspensi bakteri

didapatkan konsentrasi bakteri 0,5 mc Farland (diperkirakan 1,5x108

sel

bakteri/ml).

Selanjutnya dilakukan uji perubahan hambatan pertumbuhan bakteri.

Metode yang digunakan adalah metode difusi sumuran, dengan membuat lubang

pada media padat yang telah diinkolasi dengan bakteri Bacillus subtilis. Pengujian

pertama, satu cawan petri dibuat 5 lubang sumuran mengunakan perforator

dengan diameter 6 mm dan kedalaman 3 mm. Kemudian setiap lubang sumuran

injeksikan dengan larutan oral nutraceutical yang belum dilakukan penyimpanan

sebanyak 50 menggunakan mikropipet. Selanjutnya cawan petri diinkubasi

Page 9: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

5

dengan suhu 370C selama 24 jam. Setelah dilakukan inkubasi, pertumbuhan

bakteri diamati untuk melihat daerah hambatan di sekelililing lubang sumuran.

Kemudian dilakukan pengujian pada larutan oral nutraceutical dengan waktu

penyimpanan 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari.

Pembacaan hasil dilakukan dengan cara mengukur zona hambat, yaitu

diameter zona bening di sekitar sumuran dengan menggunakan jangka sorong

ketelitian 0,05 milimeter. Cara melakukan pengukuran adalah dengan membuat 2

garis tegak lurus melalui titik pusat lubang sumuran dan garis ketiga dibuat

diantara kedua garis lurus dengan membentuk sudut 450. Hasil akhir didapatkan

dengan melakukan perhitungan rata-rata yaitu penjumlahan dari pengukuran

ketiga garis yang berbeda dibagi tiga.11

Data yang didapatkan diolah dengan program Statistical Product Service

Solution (SPSS) 20,00 for Windows. Distribusi data normal diketahui dengan uji

normalitas Shapiro-Wilk. Uji homogenitas menggunakan uji Levene’s Test. Data

diketahui mempunyai distribusi normal dan homogen (p>0,05) maka data

dianalisis menggunakan uji parametrik dengan uji one way ANOVA (Analysis of

variance) dengan tingkat kepercayaan 95%. Kemudian, untuk mengetahui

perbedaan perubahan hambatan pertumbuhan bakteri dengan waktu penyimpanan

larutan oral nutraceutical dilakukan analisis Post Hoc Test berupa uji LSD (Least

Significant Difference).12

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil Penelitian

Hasil pengamatan perubahan hambatan pertumbuhan Bacillus subtilis adalah

sebagai berikut.

Page 10: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

6

Gambar 1. Perubahan hambatan Pertumbuhan Bacillus subtilis

Sumber : Data primer

Hasil penelitian yang telah didapatkan selanjutnya dilakukan analisis statistik dan

didapatkan nilai rerata serta standar deviasi hambatan pertumbuhan bakteri

Bacillus subtilis.

Tabel 1. Nilai rerata dan standar deviasi hambatan pertumbuhan Bacillus subtilis.

Perlakuan waktu penyimpanan larutan oral

nutraceutical ekstrak bunga delima merah

Rata-rata diameter zona hambat

(mm) SD

Belum disimpan 8,626 0,616

Disimpan 7 hari 7,980 0,719

Disimpan 14 hari 7,864 0,617

Disimpan 21 hari 7,328 0,887

Disimpan 28 hari 6,718 0,704

Nilai rerata diameter hambatan pertumbuhan pada larutan oral nutraceutical

ekstrak bunga delima merah belum disimpan, disimpan 7 hari, disimpan 14 hari,

disimpan 21 hari, dan disimpan 28 hari masing-masing sebesar 8,626 mm, 7,890

mm, 7,864 mm, 7,328 mm dan 6,718 mm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

lama waktu penyimpanan larutan oral nutraceutical ekstrak bunga delima merah,

semakin kecil diameter hambatan pertumbuhan yang terbentuk.

Data penelitian selanjutnya dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk untuk

mengetahui data memiliki distribusi normal atau tidak. Hasil dari uji normalitas

menunjukkan bahwa nilai probabilitas pada sebelum disimpan, disimpan 7 hari,

disimpan 14 hari, disimpan 21 hari, dan disimpan 28 hari masing-masing sebesar

0,331, 0,627, 0,817, 0,080 dan 0,937. Menunjukkan bahwa nilai probabilitas

kelima kelompok perlakukan p>0,05 sehingga data terdistribusi normal.

Page 11: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

7

Uji homogenitas dengan Levene test dilakukan untuk mengetahui varian

data. Hasil uji homogenitas didapatkan signifikasi p>0,05 yaitu sebesar 0,602

sehingga dapat disimpulkan bahwa kelima kelompok data memiliki varian data

yang sama.

Data terdistribusi normal dan memiliki varian yang sama, sehingga

memenuhi syarat untuk dilakukan uji one way ANOVA. Hasil uji one way ANOVA

menunjukkan nilai p=0,006 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara waktu penyimpanan larutan oral nutraceutical ekstrak bunga

delima merah terhadap perubahan hambatan pertumbuhan Bacillus subtilis.

Setelah uji one way ANOVA, dilakukan uji Post Hoc LSD (Least Significant

Difference) untuk mengetahui perbedaan bermakna antar kelompok waktu

penyimpanan larutan oral nutraceutical.

Hasil uji Post Hoc LSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak

signifikan antara belum disimpan dengan disimpan 7 hari, belum disimpan dengan

disimpan 14 hari, disimpan 7 hari dengan disimpan 14 hari, disimpan 7 hari

dengan disimpan 21 hari, disimpan 14 hari dengan disimpan 21 hari dan disimpan

21 hari dengan disimpan 28 hari. Terdapat perbedaan yang signifikan antara

belum disimpan dengan disimpan 21 hari, belum disimpan dengan disimpan 28

hari, disimpan 7 hari dengan disimpan 28 hari, dan disimpan 14 dengan disimpan

28 hari.

3.2 Pembahasan

Larutan oral nutraceutical ekstrak bunga delima merah semakin lama waktu

penyimpanan, maka zona hambat yang terbentuk semakin berkurang dan terjadi

perubahan hambatan pertumbuhan. Hal ini disebabkan karena terjadinya proses

oksidasi karena oksigen dan enzim selama penyimpanan, sehingga menyebabkan

terurainya zat aktif.13

Hasil uji Post Hoc LSD menunjukkan bahwa larutan oral nutraceutical

ekstrak bunga delima merah yang belum disimpan dan disimpan 21 hari, belum

disimpan dan disimpan 28 hari memiliki perubahan hambatan pertumbuhan yang

berbeda secara signifikan dengan masing-masing nilai p<0,05. Hal ini disebabkan

karena pada umumnya kisaran suhu pertumbuhan untuk khamir adalah 25-400C

Page 12: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

8

dan suhu optimum mencapai suhu 35-400C sehingga pengendalian suhu

penyimpanan sangat penting untuk menghambat laju perkembangan khamir yang

dapat merusak larutan oral nutraceutical ekstrak bunga delima merah.

Penyimpanan obat dalam bentuk larutan atau suspensi pada lemari pendingin

dengan suhu 2-80C dapat membuat waktu simpan menjadi lebih lama, karena

penyimpanan pada suhu rendah menyebabkan aktivitas mikroorganisme perusak

terhambat.14

Suhu juga dapat mempengaruhi proses penguraian zat aktif di dalam

sediaan. Semakin tinggi suhu, menyebabkan kecepatan penguraian zat aktif

semakin besar. Penyimpanan pada suhu tinggi diketahui menyebabkan stabilitas

obat menjadi berkurang dan akhirnya menyebabkan penurunan kadar dari obat

tersebut.15

Terjadi perubahan hambatan pertumbuhan Bacillus subtilis yang signifikan

pada waktu penyimpanan 21 hari adalah karena adanya reaksi oksidasi karena

oksigen. Oksidasi dapat terjadi karena oksigen udara.16

Oksigen masuk ke dalam

botol ketika memasukkan larutan oral nutraceutical ektrak bunga delima merah

serta karena penutupan botol yang tidak disertai segel sehingga menjadi kurang

rapat dan adanya kemungkinan masuknya oksigen. Reaksi oksidasi ini dapat

mempengaruhi kestabilan obat karena dapat mendegradasi obat tersebut.17

Selama penyimpanan terjadi perubahan kimia pada zat aktif, terutama

senyawa polifenol seperti tannin dan flavonoid yang rusak selama proses oksidasi

karena oksigen.13

Oksigen golongan ROS (Reactive Oxygen Species) adalah

komponen oksigen radikal yang akan mencari pasangan agar stabil. Hal ini

menyebabkan senyawa polifenol mendonorkan atom H+ agar stabil. Sehingga

menyebabkan senyawa polifenol tersebut berubah struktur dan akhirnya

menyebabkan kemampuannya sebagai antibakteri menurun.18

Sehingga pada

waktu penyimpanan 21 hari terjadi perbedaan yang signifikan pada perubahan

hambatan pertumbuhan Bacillus subtilis.

Reaksi oksidasi karena enzim Polifenol Oksidase terjadi selama

penyimpanan larutan oral nutraceutical ekstrak bunga delima merah. Polifenol

oksidase adalah suatu enzim yang dapat mengkatalisis proses oksidasi difenol

menjadi kuinon. Senyawa kuinon yang terbentuk sangat reaktif sehingga akan

Page 13: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

9

menghasilkan pigmen merah, coklat, dan hitam yang mengakibatkan terjadinya

perubahan warna dan penurunan nutrisi.18

Hal ini menyebabkan terjadinya

penurunan zat aktif pada larutan oral nutraceutical ekstrak bunga delima merah,

sehingga menyebabkan terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan

hambatan pertumbuhan Bacillus subtilis pada waktu penyimpanan 21 hari.

4. Penutup

Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh waktu penyimpanan larutan oral

nutraceutical ekstrak bunga delima merah (Punica granatum L.) terhadap

perubahan hambatan pertumbuhan Bacillus subtilis (In Vitro) maka dapat diambil

kesimpulan bahwa waktu penyimpanan larutan oral nutraceutical ekstrak bunga

delima merah (Punica granatum L.) berpengaruh tidak signifikan terhadap

perubahan hambatan pertumbuhan Bacillus subtilis (In Vitro) hingga waktu

penyimpanan 14 hari.

Dari hasil penelitian yang didapat peneliti menyarankan untuk dilakukan

penelitian lebih lanjut dengan metode pembuatan larutan oral nutraceutical yang

tepat dan menggunakan tutup botol yang disertai segel untuk memperoleh waktu

penyimpanan yang lebih lama. Selain itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

dengan cara melakukan penyimpanan larutan oral nutraceutical pada suhu 2-80C

agar waktu penyimpanan menjadi lebih lama.

Daftar Pustaka

1. Constantin A.C. dan Mikkola A., 2009. Bacillus subtilis and B. mojavensis

strains connected to food poisoning produce the heat stable toxin amylosin,

Journal of Applied Microbiology, 106:1976–1985.

2. Samiullah dan Bano A., 2011. In Vitro Inhibition Potential of Four Chenopod

Halophytes Against Microbial Growth, Pakistan Journal of Botany, 43:123-

127.

3. Anand B.G. dan Mala R., 2014. Prevalence of oral pathogens in oral cavities,

dental implants, fixed bridges among the people in South India, European

Journal of Biotechnology and Bioscience, 2(2): 35-41.

4. Rakasiwi B.L. dan Soegihardjo C.J, 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak

Etanolik Daging Buah Buni (Antidesma bunius (L.) Spreng) terhadap

Staphylococcus aureus ATCC 25922 dan Escherichia coli ATCC 25923,

Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 11(1):23-31.

5. Widiyarti G., Sundowo A., Angelina M., 2014. Pembuatan sediaan oral

nutraceutical dari ekstrak gambir, Jurnal Ilmiah Kefarmasian Indonesia,

12(2):145-153.

Page 14: PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN LARUTAN ORAL … · 2018. 2. 11. · 4 ekstrak kental dengan menguapkan filtrat menggunakan vacuum rotatory evaporator pemanas waterbath bersuhu 600 C.

10

6. Rummun N., Somanah J., Ramsaha S., 2013. Bioactivity of Nonedible Parts

of Punica granatum L.: A Potential Source of Functional Ingredients,

International Journal of Food Science, (10):1-10.

7. Elfalleh W., Hannachi H., Tlili N., 2012. Total Phenolic Contents and

Antioxidant Activities of Pomegranate Peel, Seed, Leaf and Flower, Journal

of Medical Plants Research, 6(xx):4724-4730.

8. Ansar, 2011. Pengaruh Suhu dan Kelembaban Udara terhadap Perubahan

Mutu Tablet Efferfescen Sari Buah Selama Penyimpanan, Jurnal Teknologi

dan Industri Pangan, XXII(1):73-77.

9. Rienoviar dan Nasrianto H., 2010. Penggunaan Asam Askorbat (Vitamin C)

Untuk Meningkatkan Daya Simpan Sirup Rosela (Hibiscus Sabdariffa Linn.).

Hasil Penelitian Industri, 23(1):8-18.Notoatmodjo S., 2012. Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

10. Dwiandari H.P., Wijidono., Sastromiharjo W., 2006. Pengaruh Konsentrasi

Propolis Terhadap Daya Antibakteri Streptococcus aureus ( Kajian secara In

Vitro), Indonesian Journal of Dentistry, 13(3):156-159.

11. Dahlan M.S., 2011. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 6.

Jakarta:Epidemiologi Indonesia.

12. Towaha J., 2014. Kandungan Senyawa Polifenol Pada Biji Kakao dan

Kontribusinya Terhadap Kesehatan, SIRINOV, 2(1):1-16.

13. Peace N., Olubukola O., Moshood A., 2012. Stability of reconstituted

amoxicillin clavulanate potassium under simulated in-home storage

conditions, Journal of Applied Pharmaceutical Science, 2(1):28-31.

14. Desai K.N., Gokani R.H., 2012. Stability Study : Regulatory Requirenment,

International Journal of Advances in Pharmaceutical Analysis, 2(3):62-67.

15. Rorong J., Aritonang H., Ranti F.P., 2008. Sintesis Metil Ester Asam Lemak

dari Minyak Kelapa Hasil Pemanasan, Chemical Progress, 1(1):9-18.

16. Oliveira C.M., Ferreira A.C.S., Freitas V.D., 2011. Oxidation Meccanisms

Occuring in Wines, Food Research International, 44:1115-1126.

17. Elida M., 2011. Mekanisme Inhibisi Enzim Polifenol Oksidase Pada Sari

Buah Markisa dengan Sistein dan Asam Askorbat, Jurnal Riset Kimia,

4(2):32-37.