PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, SUKUK, INFLASI DAN...
Transcript of PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, SUKUK, INFLASI DAN...
PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, SUKUK, INFLASI
DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE
TAHUN 2014-2019
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
DisusunOleh :
Septiana Sari
NIM. 63020-15-0039
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
i
PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, SUKUK, INFLASI
DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE
TAHUN 2014-2019
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
DisusunOleh :
Septiana Sari
NIM. 63020-15-0039
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”
(Q.S Al-Insyirah : 5-6)
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Kedua orang tua Ayahanda Rusdani dan Ibunda Nur Hasanah tercinta,
Kakakku Khusnul Khotimah, M. Kurniawan dan adikku Ari Setianto
berserta seluruh keluarga besar Bani Atmo dan Mahidin.
Sahabat dan teman-temanku yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
Serta berbagai pihak yang telah membantu, saya ucapkan..
Terimakasih_
Semoga kita semua senantiasa diberi kesehatan, kebahagiaan dan keselamatan dunia
maupun akhirat kelak. Aamiin ya rabbal alamin..
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillahi Rabbil Alamiin, Segala puji dan syukur penulis haturkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Utang Luar
Negeri, Sukuk, Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Periode Tahun 2014-2019” dengan lancar. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan
kita dari zaman kegelapan hingga ke zaman yang terang benderang.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Prodi S1 Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis tidak akan
sanggup menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan, dukungan, motivasi serta kerjasama
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Qi Mangku Bajahtulloh, Lc., M.SI. selaku ketua Program Studi Ekonomi
Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
4. Fernaldi Anggadha Ratno, M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan, masukan serta motivasi untuk tetap semangat dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen, terutama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang telah memberi ilmu,
pengetahuan dan wawasan kepada penulis dengan tulus dan ikhlas.
xi
6. Segenap Staf Akademi dan Perpustakaan yang telah membantu dalam
kelancaran proses penyelesaian skripsi ini.
7. Keluarga besar angkatan 2015 IAIN Salatiga dan seluruh Sahabat/Sahabati
PMII Komisariat Djoko Tingkir Kota Salatiga.
8. Serta berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu terselesaikannya
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat membangun bagi penulis, demi
bertambahnya pengetahuan penulis serta pembaca dalam melakukan penelitian
selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi
pembaca dan berbagai pihak lainnya.
Salatiga, 19 April 2020
Penulis
Septiana Sari
xii
ABSTRAK
Sari, Septiana. 2020. Pengaruh Utang Luar Negeri, Sukuk, Inflasi Dan Tingkat Suku
Bunga Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode Tahun 2014-2019.
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi S1 Ekonomi
Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing : Fernaldi Anggadha Ratno, M. Si.
Kata Kunci : Utang Luar Negeri, Sukuk, Inflasi, Suku Bunga, Pertumbuhan
Ekonomi.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Utang Luar
Negeri (X1), Sukuk (X2), Inflasi (X3) dan Tingkat Suku Bunga (X4) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi (Y). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan analisis regresi sebagai analisis data dan menggunakan data sekunder
yang berbentuk time series. Data yang digunakan adalah data bulanan dari Utang
Luar Negeri, Sukuk, Inflasi dan Tingkat Suku Bunga serta Pertumbuhan Ekonomi
pada tahun 2014-2019. Data yang telah diperoleh 72 sampel kemudian dianalisis
menggunakan alat bantu aplikasi E-views 9.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial variabel
dependen Utang Luar Negeri berpengaruh secara positif dan tidak signifikan, Sukuk
berpengaruh secara positif dan tidak signifikan, Inflasi berpengaruh secara positif dan
tidak signifikan dan Tingkat Suku Bunga berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap variabel independen Pertumbuhan Ekonomi yang ditunjukan melalui Produk
Domestik Bruto (PDB).
xiii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...............................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................................................ v
DECLARATION ...................................................................................................... vi
PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI ......................................................... vii
MOTTO................................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...............................................................................................x
ABSTRAK ............................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 18
A. Latar Belakang ............................................................................................ 18
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 32
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 32
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 33
E. SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................... 33
BAB II ..................................................................................................................... 35
LANDASAN TEORI .............................................................................................. 35
xiv
A. Kerangka Teori ........................................................................................... 35
1. Pertumbuhan Ekonomi ............................................................................ 35
2. Utang Luar Negeri .................................................................................. 36
3. Sukuk (Obligasi Syariah) ........................................................................ 37
4. Inflasi ...................................................................................................... 39
5. Tingkat Suku Bunga ................................................................................ 40
B. Telaah Pustaka ............................................................................................ 41
C. Kerangka Penelitian .................................................................................... 47
D. Hipotesis ..................................................................................................... 48
1. Pengaruh Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi. ............. 48
2. Pengaruh Sukuk terhadap Pertumbuhan Ekonomi. ................................. 49
3. Pengaruh Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi. ................................. 49
4. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi. .......... 50
BAB III.................................................................................................................... 52
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 52
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 52
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 52
C. Populasi dan Sampel ................................................................................... 52
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 54
E. Definisi Konsep dan Operasional................................................................ 55
F. Instrumen Penelitian ................................................................................... 57
G. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................. 57
H. Alat Analisis ................................................................................................ 58
1. Analisis Deskriptif .................................................................................. 58
xv
2. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 58
3. Uji Statistik ............................................................................................. 59
4. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 60
BAB IV ................................................................................................................... 65
ANALISIS DATA .................................................................................................. 65
A. Statistik Deskriptif ...................................................................................... 65
B. Analisis Data ............................................................................................... 66
1. Uji Stasioneritas ...................................................................................... 66
2. Uji Statistik ............................................................................................. 67
3. Uji t ......................................................................................................... 69
4. Uji f ......................................................................................................... 70
5. Uji Determinasi R² .................................................................................. 70
C. Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 71
D. Hasil Pembahasan ....................................................................................... 75
BAB V ..................................................................................................................... 79
PENUTUP ............................................................................................................... 79
A. Kesimpulan ................................................................................................. 79
B. Saran ........................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 81
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 85
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan PDB ........................................................... 20
Tabel 1.2 Perkembangan ULN ........................................................... 22
Tabel 1.3 Perkembangan Sukuk Korporasi ........................................ 24
Tabel 1.4 Perkembangan Inflasi ......................................................... 27
Tabel 1.5 Perkembangan Tingkat Suku Bunga BI Rate .................... 30
Tabel 2.1 Pengaruh ULN terhadap Pertumbuhan Ekonomi ............... 43
Tabel 2.2 Pengaruh Sukuk terhadap Pertumbuhan Ekonomi ............. 45
Tabel 2.3 Pengaruh Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi ............. 45
Tabel 2.4 Pengaruh Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi ... 47
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian .............................. 65
Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas ........................................................... 67
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi (Durbin Waston) ..................................... 68
Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas (Uji White) ................................... 69
Tabel 4.6 Uji Linieritas (Uji Ramsey Reset Test) .............................. 70
Tabel 4.7 Hasil Uji Stasioneritas ........................................................ 71
Tabel 4.8 Uji Regresi ......................................................................... 72
Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Penelitian ................................................ 77
xvii
DAFTAR GAMBAR
Tabel 2.1 Kerangka Penelitian ................................................................. 48
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ................................................................ 67
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi secara umum dapat diartikan sebagai bentuk
perubahan atau kemajuan ekonomi suatu negara yang lebih baik pada satu
periode dengan bukti meningkatnya pendapatan nasional. Pertumbuhan
ekonomi merupakan proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang
(Asyafiq, 2019). Disamping itu, pertumbuhan ekonomi juga tidak terlepas dari
adanya proses kegiatan pembangunan, baik perannya dalam pembentukan
nasional maupun daerah.
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila
tingkat aktivitas ekonomi diwaktu tersebut lebih tinggi dari waktu
sebelumnya. Dengan kata lain, perkembangan baru terjadi jika jumlah barang
dan jasa secara fisik yang dihasilkan perekonomian tersebut bertambahn besar
pada tahun-tahun berikutnya (Faroh, 2016:34).
Pertumbuhan ekonomi atau Economic Growth adalah perkembangan
kegiatan perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat (Sukirno,
2006:9). Pertumbuhan ekonomi adalah penambahan Gross Domestic Product
(GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB), yang berarti peningkatan
Pendapatan Nasional (PN) (Tambuhan, 2014:40).
19
Disamping itu, pertumbuhan ekonomi merupakan keadaan dimana
suatu negara mampu meningkatkan output (hasil produksi ekonomi)
berdasarkan kemajuan teknologi. Dari hal tersebut menunjukan adanya
peningkatan produksi dalam suatu negara dan kemajuan teknologi untuk
meningkatkan produktivitas. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
berkelanjutan juga merupakan kondisi utama atau suatu keharusan bagi
keberlangsungan pembangunan ekonomi, peningkatan kesejahteraan dan
perubahan fundamental ekonomi suatu negara dalam periode jangka panjang.
Berikut perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) pada pertumbuhan
ekonomi :
Tabel 1.1
Perkembangan PDB dengan Harga Konstan
Tahun Produk Domestik Bruto
(Miliar Rupiah)
Persen (%)
2014 Rp. 8.564.866,60 5.00
2015 Rp. 8.982.517,10 4.87
2016 Rp. 9.434.613,40 5.03
2017 Rp. 9.912.703,60 5.06
2018 Rp. 10.425.316,30 5.17
2019 Rp. 10.949.243,70 5.02
Sumber : www.bps.go.id
20
Berdasarkan tabel 1.1, diketahui besarnya nilai PDB pada tahun 2014
sebesar Rp. 8.564.866 miliar dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebanyak
5.00 persen, pada tahun 2015 sebesar Rp. 8.982.517 miliar dengan tingkat
pertumbuhan sebanyak 4.87 persen dan seterusnya mengalami kenaikan dari
awal tahun 2014, tahun 2018 sebesar Rp. 10.425.316 miliar dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi sebanyak 5.17 persen hingga tahun 2019 sebesar Rp.
10.949.243,70 miliar dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebanyak 5.02
persen.
Dalam perkembangan tersebut, Produk Domestik Bruto (PDB) atau
Gross Domestic Product (GDP) yang dilakukan kurun waktu triwulan atau
tahunan dalam satu periodenya. Jadi suatu negara dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila ditandai dengan kenaikan PDB atau GNP di
dalam suatu negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi juga pada dasarnya terjadi
karena jumlah produksi barang dan jasa yang meningkat. Pertumbuhan
ekonomi juga tidak terlepas dari peranan para pelaku ekonomi, salah satunya
peran pemerintah dalam sektor publik maupun sektor swasta. Dalam
pertumbuhan ekonomi di Indonesia, pemerintah merupakan wadah untuk
mendorong meningkatnya perekonomian di Indonesia, salah satunya dengan
menggunakan cara utang luar negeri.
Untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi, Indonesia sendiri
melakukan berbagai cara atau upaya, salah satunya dengan melakukan utang
luar negeri. Menurut Bank Indonesia (BI), menyatakan bahwa posisi utang
21
luar negeri Indonesia diajukan menurut kelompok peminjam (Pemerintahan,
Bank Indonesia dan Swasta), sektor ekonomi, jenis mata uang, jenis kreditor,
jenis instrumen serta jangka waktu, baik asal maupun sisa waktu. Dengan
demikian, publikasi statistik utang luar negeri ini dapat digunakan untuk
mengukur perkembangan berbagai sektor ekonomi dalam kaitannya dengan
penyerapan utang luar negeri, risiko utang jangka pendek dan mengantisipasi
kebutuhan valas (pasar valuta asing) untuk pembayaran utang. Berikut tabel
utang luar negeri (ULN) yang terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral,
dan swasta pertahunnya :
Tabel 1.2
Perkembangan ULN menurut Jangka Waktu dan Kelompok Pinjaman
(Rp Miliar)
Tahun Pemerintah dan
Bank Sentral
Swasta Total Peningkatan
%
2014 126.119 163.592 293.770 10.39
2015 142.608 168.123 310.730 5.72
2016 158.283 161.722 320.006 2.98
2017 180.622 171.847 352.469 10.14
2018 186.275 189.216 375.491 6.53
2019 202.872 201.442 404.315 7.67
Sumber : www.bi.co.id
22
Berdasarkan tabel 1.2, menunjukan bahwa utang luar negeri
mengalami kenaikan terus menerus dari tahun 2014 sampai pada tahun 2018.
Fenomena yang terjadi pada tahun 2014 sebesar Rp. 293.770 miliar
mengalami kenaikan, hal tersebut dipengaruhi oleh sektor keuangan, industri
pengolahan, pertambangan dan penggalian dan sektor pengangkutan dan
komunikasi dari utang luar negeri swasta sebesar Rp. 163.592 miliar. Pada
tahun 2015 utang luar negeri mengalami kenaikan dari utang luar negeri
pemerintahan dan bank sentral sebesar 142.608 miliar, swasta sebesar Rp.
168.123 miliar hal tersebut banyak dipengaruhi dari sektor swasta yang
berasal dari sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan serta listrik,
gas dan air bersih. Pada tahun 2016 utang luar negeri mengelami kenaikan
sebesar Rp. 320.006 miliar yang lebih banyak dipengaruhi oleh swasta baik
dalam sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan serta listrik, gas
dan air bersih sebesar Rp. 161.722 miliar. Pada tahun 2017 mengalami
kenaikan sebesar Rp. 352.469 miliar yang dipengaruhi oleh pembangunan
infrastruktur dan APBN dari sektor publik sebesar Rp. 180.622 miliar. Pada
tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp. 375.491 miliar yang lebih
banyak dipengaruhi oleh utang BUMN dari sektor swasta sebesar Rp. 189.216
miliar. Pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp. 404.315 miliar yang
lebih banyak dipengaruhi oleh arus masuk investasi nonresiden pada surat
berharga negara (SBN) domestik dan dari sektor swasta sebesar Rp. 202.872
miliar.
23
Utang luar negeri mengalami kenaikan setiap tahunnya, hal tersebut
disebabkan semakin besar jumlah dana yang dipinjam oleh pemerintah dan
bank sentral, dan swasta. Terutama dalam pemerintah untuk menunjang dari
sektor kesehatan, pendidikan dan juga infrastruktur. Dari utang luar negeri
tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan pembangunan juga pertumbuhan
ekonomi di Indonesia.
Dalam upaya mengurangi ketergantungan pemerintah terhadap utang
luar negeri serta menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi, maka diperlukan
cara pembayaran yang bersifat aman atas risiko utang luar negeri dan relatif
produktif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satu dengan cara
pembayaran tersebut adalah menjual Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
yang selanjutnya lebih dikenal dengan Sukuk (Khatimah, 2017).
Dewan Syariah Nasional mengeluarkan fatwa No. 32/DSN-
MUI/IX/2002 tentang obligasi syariah sebagai implementasi atas fatwa
tersebut, dimulainya perkembangan sukuk pada oktober 2002 ketika PT.
Indosat Tbk mengeluarkan obligasi syariah untuk yang pertama kali dipasar
modal. Selain itu, UU No.19 tahun 2008 disahkan tentang Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) atau UU SBSN menjadi sangat penting bagi
perkembangan pasar sukuk. Berikut data perkembangan sukuk korporasi di
Indonesia tahun 2014-2018 :
Tabel 1.3
Perkembangan Sukuk Korporasi
24
Tahun Nilai Outstanding (Rp
Miliar)
Jumlah Sukuk
Beredar
2014 7.105,00 35
2015 9.902,00 47
2016 11.878,00 53
2017 15.740,50 79
2018 22.023,00 104
2019 29.829,50 110
Sumber: www.ojk.go.id
Pada laporan data OJK, sukuk (Obligasi Syariah) juga menunjukan
perkembangan yang positif bagi instrumen pasar modal syariah (Sukuk).
Sukuk korporasi outstanding dan jumlah sukuk yang beredar mengalami
perkembangan dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018. Pada tahun 2015,
nilai outstanding mencapai Rp. 9.902 miliar dengan jumlah sukuk yang
beredar sebanyak 47 persen yang meningkat dibandingkan dengan nilai
outstanding pada tahun 2014, yaitu hanya sebesar Rp. 7.105 miliar.
Selanjutnya, pada tahun 2016 nilai outstanding mencapai Rp. 11.878 miliar
dengan jumlah sukuk yang beredar sebanyak 53 persen hingga pada tahun
2017 jumlah sukuk beredar sebanyak 79 persen. Kemudian pada tahun 2018
nilai outstanding mencapai Rp. 22.023 miliar dengan jumlah sukuk yang
beredar sebanyak 104 persen. Maka dapat ditinjau dari nilai sukuk korporasi
25
outstanding pada dari tahun 2014 hingga tahun 2019 mengalami
perkembangan yang positif hingga pada akhir Desember 2019 sukuk
korporasi outstanding mencapai Rp. 29.829 miliar dengan jumlah sukuk yang
beredar sebanyak 110 persen.
Perkembangan sukuk yang sangat pesat tidak hanya dari investor
muslim saja yang tertarik berinvestasi melainkan juga investor non muslim
yang juga tertarik untuk berinvestasi. selain itu, menurut artikel Siswantoro
(2012).sukuk adalah salah satu instrumen keuangan yang tetap stabil ketika
terjadinya krisis tahun 2008. Dikarenakan banyaknya investasi yang tertarik
untuk menginvestasikan dananya pada salah satu produk pasar modal syariah
yaitu sukuk.
Menurut Kementrian Keuangan, sukuk (Obligasi Syariah)
didefinisikan sebagai sertifikat yang bernilai sama yang merepresentasikan
bagian kepemilikan yang berbagi atas aset berwujud, nilai manfaat aset dan
jasa atau atas kepemilikan aset dari suatu proyek atau kegiatan investasi
tertentu. SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) adalah yang diterbitkan
berdasarkan prinsip syariah, dan sebagai bukti atas bagian penyertaan
terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing.
Variabel ekonomi lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
yaitu inflasi, inflasi yang berarti kemerosotan nilai uang karena banyaknya
uang beredar sehingga ketika inflasi naik maka harga konsumen akan naik
serta barang-barang naik. Inflasi yang stabil merupakan salah satu syarat demi
26
terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Menurut BPS,
inflasi adalah kecendrungan naiknya harga barang dan jasa secara terus
menerus. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai
uang. Maka dengan demikian, inflasi juga dapat diartikan sebagai penurunan
nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum atau keseluruhan.
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah salah satu indikator untuk
mengukur harga rata-rata barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah
tangga. Oleh karena itu, perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukan
pergerakan harga dari barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Berikut
Indeks Harga Konsumen (IHK) yang merupakan salah satu indikator untuk
mengukur tingkat inflasi :
Tabel 1.4
Perkembangan Inflasi
Tahun Tingkat Inflasi persen (%)
2014 8.36
2015 3.35
2016 3.02
2017 3.61
2018 3.13
2019 2.72
Sumber: www.bps.go.id
27
Berdasarkan pada tabel 1.4, Indonesia mengalami kenaikan serta
penurunan angka inflasi setiap tahunnya. Pada tahun 2014 sampai 2018 angka
inflasi yang terbesar berada pada tahun 2014 sebesar 8.36 persen, hal tersebut
dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM bersubsidi. Pada tahun 2015 turun
dipengaruhi oleh bahan makanan sebesar 3.35 persen. Pada tahun 2016
dengan tingkat inflasi sebesar 3.02 persen yang dipengaruhi oleh naiknya
pengeluaran masyarakat untuk membeli tiket pesawat, kecendrungan naiknya
harga tiket pesawat pada musim liburan akhir tahun. Pada tahun 2017 inflasi
mengalami penurunan yang dipengaruhi dua macam yaitu bahan makanan dan
transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 3.61 persen. Pada tahun
2018 turun sebesar 3.13 persen yang dipengaruhi oleh kenaikan bahan bakar
minyak (BBM) nonsubsidi serta biaya transportasi dan perumahan. Sedangkan
angka terendah inflasi pada tahun 2019 sebesar 2.72 persen disebabkan harga-
harga barang bergejolak yang relatif terkendali seperti harga beras yang pada
umumnya menjadi penyebab tingginya inflasi makan pada tahun 2019
cenderung terkendali.
Dari data tingkat inflasi tersebut diatas, inflasi mengalami kenaikan
ataupun penurunan yang menandakan bahwa inflasi di Indonesia tidak stabil.
Adapun dampak yang dapat ditimbulkan oleh inflasi yaitu penurunan nilai
suatu mata uang sehingga daya beli mata uang tersebut akan berdampak pada
individu, dunia usaha, serta anggaran pendapatan dan belanja pemerintah
(Masyhuri, 2018).
28
Semakin tinggi inflasi dapat berakibat pada terhambatnya usaha
pemerintah dalam mensejahterakan masyarakatnya. Karena adanya infalsi
yang terlalu tinggi akan mengakibatkan harga barang naik dan merosotnya
nilai uang. Hal tersebut akan berdampak negatif pada pertumbuhan
perekonomian. Tingkat inflasi yang terlalu rendah juga tidak baik bagi
kegiatan ekonomi. Tingkat inflasi yang terlalu rendah mengakibatkan sektor
produksi tidak memiliki faktor yang mendorong kegiatan berproduksi.
Tingkat inflasi yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah akan memberikan
dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi.
Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk melihat stabilitas
perekonomian yaitu inflasi. Menurut Sukirno (2006:339) inflasi yang tinggi
tidak akan baik bagi perkembangan atau pertumbuhan ekonomi. Adanya
infalsi menyebabkan harga-harga naik yang berdampak kepada adanya
tambahan biaya. Inflasi juga akan menyebabkan para pemilik modal
menggunakan uangnya untuk kegiatan spekulasi, karena akan dirasa lebih
aman dan menguntungkan. Sehingga kegiatan investasi akan berkurang yang
akan berdampak pada rendahnya kegiatan ekonomi. Rendahnya kegiatan
ekonomi dapat menyebabkan berkurangnya tingkat pertumbuhan ekonomi.
Untuk meredam lajunya infasi Bank Indonesia mengambil kebijakan
dalam menaikkan tingkat suku bunga BI Rate. Fungsi tingkat suku bunga
yaitu tabungan. Semakin tinggi suku bunga maka semakin tinggi pula
keinginan masyarakat untuk menabung atau berinvestasi pada surat berharga,
29
yang artinya semakin tinggi tingkat suku bunga maka akan semakin
mendorong masyarakat untuk mengorbankan atau mengurangi tingkat
pengeluaran dalam mengkonsumsi dan lebih memilih untuk menabung
ataupun melakukan investasi pada surat-surat berharga, dikarenakan dapat
lebih menguntungkan dari tingginya tingkat suku bunga.
Tingkat suku bunga yang tinggi akan mendorong investor untuk
menanam dananya di sektor perbankan daripada menginvestasikan pada
sektor produksi atau industri yang memiliki tingkat resiko yang lebih besar,
sehingga kegiatan pada sektor riil tidak terlalu tinggi, dengan demikian tingkat
infasi dapat dikendalikan melalui kebijakan tingkat suku bunga. Berikut data
perkembangan tingkat suku bunga BI Rate :
Tabel 1.5
Perkembangan Tingkat Suku Bunga
Tahun Tingkat Suku Bunga (%)
2014 7.54
2015 7.52
2016 6.00
2017 4.56
2018 5.10
2019 5.62
Sumber: www.bi.go.id
30
Pada tahun 2014 perkembangan tingkat suku bunga lebih besar
peningkatannya mencapai 7.54 persen kemudian mengalami penurunan pada
tahun 2015 sebesar 7.52 persen. Pada tahun 2016 hanya sebesar 6 persen lebih
kecil lalu meningkat pada tahun 2017 sebesar 4.56 persen. Pada tahun 2018
sebesar 5.10 persen sehingga pada tahun 2019 meningkat sebesar 5.62 persen.
Maka dapat diketahui bahwa tingkat suku bunga di Indonesia pada lima tahun
terakhir mengalami peningkatan dan penurunan. Dari tingkat suku bunga yang
semakin tinggi tersebut diatas, maka akan menyebabkan permintaan mata
uang suatu negara tersebut menjadi semakin meningkat.
Tingkat bunga adalah biaya yang harus dibayar peminjam atas
pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas
dananya. Tingkat bunga cenderung mempengaruhi keputusan individu
terhadap pilihan untuk membelanjakan uang yang lebih banyak atau
menyimpan uang dalam bentuk tabungan di bank. Tingkat bunga digunakan
suku bunga PUAB (Pasar Uang Antar Bank) untuk Indonesia dan suku bunga
diskonto untuk Amerika dan Jepang. (Murdayanti, 2012).
Menurut teori klasik, fungsi dari tingkat bunga adalah tabungan.
Makin tinggi tingkat bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk
menabung. Artinya tingkat bunga yang lebih tinggi, masyarakat akan lebih
terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi
guna menambah tabungan (Nopirin, 1996 : 70).
31
Salah satu fungsi lainnya dari tingkat bunga yaitu investasi, Makin
tinggi tingkat bunga maka keinginan untuk melakukan investasi juga makin
kecil. Alasannya karena seorang pengusaha akan menambah pengeluaran
investasinya apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi lebih besar
dari tingkat suku bunga yang harus dibayar untuk dana investasi tersebut yang
merupakan ongkos untuk penggunaan dana. Makin tinggi tingkat bunga, maka
pengusaha akan lebih terdorong untuk melakukan investasi, sebab biaya
penggunaan dana juga makin kecil (Nopirin, 1996 : 71).
Dalam melihat stabilitas perekonomian, salah satu faktor yang
menjadi tren yaitu inflasi. Menurut Sukirno (2006 : 339) inflasi yang tinggi
tidak akan baik bagi perkembangan atau pertumbuhan ekonomi. Inflasi juga
menyebabkan harga-harga naik berdampak pada bertambahnya biaya pada
kegiatan produksi, sehingga kegiatan produksi yang aktif akan mengalami
penurunan yang berdampak pada bertambahnya biaya.
Berdasarkan penjelasan diatas, pertumbuhan ekonomi menjadi tujuan
utama dalam suatu negara untuk meningkatkan pembangunan nasional,
meningkatkan kualitas manusia dan kesejahteraan masyarakat. Dari hal-hal
tersebut diatas, penulis juga akan menuangkan dan membahas permasalahan
yang akan diambil dalam skripsi yang berjudul:“Pengaruh Utang Luar
negeri, Sukuk, Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia Periode 2014-2019”.
32
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Utang Luar Negeri terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 2014-2019?
2. Bagaimana pengaruh Sukuk terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada tahun 2014-2019?
3. Bagaimana pengaruh Infasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada tahun 2014-2019?
4. Bagaimana pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun 2014-2019?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang ditemukan diatas, maka
penelitian ini mempunyai tujuan yaitu :
1. Untuk menganalisis pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia pada tahun 2014-2019?
2. Untuk menganalisis pengaruh sukuk terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesiapada tahun 2014-2019?
3. Untuk menganalisis pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia pada tahun 2014-2019?
33
4. Untuk menganalisis pengaruh tingkat sukuk bunga terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia pada tahun 2014-2019?
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan,
tambahan wawasan, informasi atau pengetahuan, dapat memberi masukan dan
referensi untuk penelitian selanjutnya tentang pengaruh Utang Luar Negeri,
Sukuk, Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia periode 2014-2019.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memperoleh gambaran penelitian secara berurutan, penulis
menyajikan sistematika penulisan yaitu uraian singkat mengenai hal-hal yang
nantinya akan dilaporkan. Sistematika penulisan terdiri dari :
Bab I Pendahuluan yang memberi penjelasan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta
sistematika penulisan. Dalam bab I ini diuraikan mengenai latar belakang
pertumbuhan ekonomi sarta variabel-variabel yang mempengaruhinya, selain
itu juga diuraikan rumusan masalah serta tujuan dan manfaat penelitian yang
dilakukan.
Bab II Tinjauan Pustaka yang berisi tentang teori-teori yang membahas
tentang variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Selain itu dalam
34
bab ini juga akan membahas tentang penelitian sebelumnya, kerangka berfikir
dan hipotesis.
Bab III Metodologi Penelitian, Dalam bab ini akan mendeskripsikan
mengenai desain penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel,
populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan
metode analisis.
Bab IV Analisis penelitian, dalam bab ini merupakan penjelasan mengenai
hasil penelitian yang telah dianalisis dengan metode penelitian. Bab ini
Bagian ini terdiri dari deskripsi data, analisis data, dan pembahasan.Dan hasil
penelitian tersebut yang akan dibahas secara mendalam.
Bab V Penutup, Bab yang paling penting dalam skripsi ini yaitu tentang
simpulan dan saran berkenaan dengan hasil pembahasan skripsi.
35
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah penambahan Produk Domestik Bruto
(PDB) yang berarti penambahan pendapatan nasional. Pendapatan riil
masyarakat yang lebih besar dari periode waktu sebelumnya menunjukan
adanya implikasi pertumbuhan ekonomi. Untuk dapat ukuran pendapatan
riil masyarakat tersebut menggunakan indikator tingkat pertumbuhan PDB
(Tambunan 2001:38).
Basuki (2014:87). Pertumbuhan Ekonomi dapat didefinisikan sebagai
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang
dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan
kemakmuran masyarakat menjadi meningkat.
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila
tingkat aktivitas ekonomi diwaktu tersebut lebih tinggi dari waktu
sebelumnya. Dengan kata lain, perkembangan baru terjadi jika jumlah
barang dan jasa secara fisik yang dihasilkan perekonomian tersebut
bertambahn besar pada tahun-tahun berikutnya (Faroh, 2016:34).
36
2. Utang Luar Negeri
Rachmad (2013:13) menyatakan bahwa utang luar negeri Indonesia
mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor-sektor
ekonnomi yang menyerap utang luar negeri cukup tinggi, terbukti
menunjukan pertumbuhan PDB yang terus meningkat.
Menurut Malik (2017:35), kondisi utang luar negeri pemerintah
maupun pinjaman swasta menunjukan tingginya kewajiban Indonesia
untuk membayar kembali pokok dan bunga pinjaman. Berikut indikator
dalam mengukur beban utang yaitu :
a. Rasio layanan utang merupakan perbandingan antara kewajiban
membayar utang dan cicilan utang luar negeri dengan devisa hasil
ekspor. Ambang batas aman angka rasio layanan utang (DSR)
lazimnya menurut para ahli ekonomi adalah 20%. Lebih dari itu,
utang sudah dianggap mengundang cukup banyak kerawanan.
b. Rasio utang terhadap expor merupakan rasio utang terkadap
ekspor. Bank dunia menetapkan bahwa suatu negara dikatagorikan
sebagai negara pengutang berat, jika negara yang bersangkutan
memiliki rasio utang terhadap expor (Debt to Export Ratio) yang
lebih besar dari 220%.
c. Rasio utang terhadap PDB merupakan rasio utang terhadap PDB.
Rasio utang terhadap PDB dapat dilihat sebagai kriteria mengecek
37
kesehatan keuangan suatu negera, dimana rasio diatas 50%
menunjukan bahwa pinjaman luar negeri Indonesia membenahi
lebih dari 50% Pendapatan Nasional.
3. Sukuk (Obligasi Syariah)
Menurut Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No:32/DSN-MUI/ IX/ 2002
Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan
prinsip syariah yang dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi
syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil, margin atau fee serta
membayar dana obligasi pada saat jatuh tempo.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai penerbitan dan
persyaratan sukuk, sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti
kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak
terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’hundivided share), atas aset yang
mendasarinya (www.ojk.go.id).
Berbagai jenis struktur sukuk yang dikenal secara internasional dan
telah mendapatkan endorsement dari The Accounting and Auditing
Organisation for Islamic Financial Institutions (AAOIFI), antara lain
(Huda, dkk, 2016:324) :
a. Sukuk Ijarah
38
Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad Ijarah
di mana satu pihak bertindak sendiri atau melalui wakilnya menjual
atau menyewakan hak manfaat atas suatu aset kepada pihak lain
berdasarkan harga dan periode yang disepakati, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan aset itu sendiri, Sukuk Ijarah dibedakan
menjadi Ijarah-Muntahiya Battamlik (Sale and Lease Back) dan
Ijarah Headlease and Sublease.
b. Sukuk Mudharabah
Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad
Mudarabah di mana satu pihak menyediakan modal (rab al-Maal)
dan pihak lain menyedeiakan tenaga dan keahlian (mudarib),
keuntungan dari kerja sama tersebut akan dibagi berdasarkan
perbandingan yang telah disetujui sebelumnya. Kerugian yang timbul
akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak yang menjadi penyedia
modal.
c. Sukuk Musyarakah
Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad
Musyarakah di mana dua pihak atau lebih bekerja sama
menggabungkan modal untuk membangun proyek baru,
mengembangkan proyek yang telah ada, atau membiayai kegiatan
usaha. Keuntungan maupun kerugian yang timbul ditanggung
39
bersama sesuai dengan jumlah partisipasi modal masing-masing
pihak.
d. Istisna
Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad Istsna
di mana para pihak menyepakati jual beli dalam rangka pembiayaan
suatu proyek atau barang. Adapun harga, waktu penyerahan dan
spesifikasi proyek atau barang ditentukan terlebih dahulu berdasarkan
kesepakatan.
4. Inflasi
Meningkatnya harga suatu barang dan jasa secara terus menerus dalam
waktu yang lama, hal ini disebut inflasi. Apabila terjadi kenaikan harga
suatu barang dan jasa secara satu atau dua hari terhadap suatu barang
tersebut, maka hal ini tidak dapat disebut inflasi. Lawan inflasi adalah
deflasi, deflasi yaitu menurunnya harga yang secara terus menerus.
Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakkan perkembangan
perekonomian. Biaya yang terus menerus naik akan menyebabkan kegiatan
produktif sangat tidak menggantung dan para pemilik modal akan lebih
senang menggunakan uangnya untuk kegiatan spekulasi (Sukirno,
2006:339). Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk
mengetahui laju inflasi selama satu periode tertentu, antara lain (Raharja,
2008:365) :
40
a. Indek Harga Konsumen (IHK) adalah indeks yang menunjukan
tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli konsumen dalam
satu periode tertentu.
b. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dapat dilihat dari sisi
produse yang menunjukan harga yang diterima produsen dalam
berbagai tingkat produksi.
c. Indeks Harga Implisit atau GDP deflator yang menggambarkan
pengukuran level harga barang dan jasa akhir produksi dalam
perekonomian suatu negara.
5. Tingkat Suku Bunga
Menurut Mankiw (2006), bunga pada dasarnya adalah pembayaran di
masa mendatang atas tranfer uang di masa lampau. Karena itu perhitungan
bunga selalu melibatkan perbandingan nilai uang pada masa yang berbeda.
Suku bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar
kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh
nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman) (Kasmir,
2002:121). Dalam kegiatan perbankan sehari-hari, ada dua macam bunga
yang diberikan kepada nasabahnya yaitu:
a. Bunga simpanan: bunga yang diberikan sebagai balas jasa nasabah
yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan
41
harga yang harus dibayar kepada nasabahnya. Contoh: bunga
tabungan, bunga deposito dan jasa giro.
b. Bunga pinjaman: bunga atau harga yang harus dibayar oleh nasabah
peminjam kepada bank. Contoh: bunga kredit.
B. Telaah Pustaka
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan Kurniasari (2017) yang
mengatakan bahwa utang luar negeri merupakan salah satu alternatif yang
dipilih sebagai sumber pembiayaan karena adanya kebutuhan yang perlu
diselesaikan segera. Penelitian ini menyimpulkan bahwa utang luar negeri
tidak signifikan terhadap pertumpuhan ekonomi. Sedangkan penelitian Malik
(2017), Richmadi (2013) utang luar negeri merupakan variabel yang bisa saja
mendorong perekonomian sekaligus menghambat pertumbuhan ekonomi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa utang luar negeri berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penelitian terdahulu yang dilakukan Rinanda (2018) mengatakan
bahwa sukuk merupakan bukti uang dari emiten yang dijamin oleh
penanggung mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta
pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa sukuk tidak berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi. Sedangkan penelitian yang dilakukan Faroh (2016)
merupakan pembiayaan Islam termasuk salah satu produk yang sangat
42
berharga bagi produsen dan investor. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
sukuk berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dalam penelitian Septiatin (2016) terdahulu, mengatakan bahwa
inflasi merupakan kelebiahan penawaran uang dibandingkan yang diminta
oleh masyarakat, Pratiwi (2015). Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat
inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan dalam penelitian Anggraini (2017) mengatakan bahwa inflasi
sebagai kecendrungan kenaikan harga secara umum yang bersifat terus-
menerus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa inflasi berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan Pratiwi (2015) mengatakan
bahwa tingkat suku bunga adalah beban biaya yang dinyatakan dengan
presentase tertentu dalam rangka peminjaman uang untuk jangka waktu
tertentu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat suku bunga tidak
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan dalam
penelitian Fitria (2018) merupakan harga dari penggunaan uang yang
dinyatakan dalam persen untuk jangka waktu tertentu. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu diatas
menunjukan hasil yang tidak konsisten dengan kesimpulan yang berbeda-
beda. Dengan adanya research gap, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan.
Tabel 2.1
43
Pengaruh Utang Luar Negeri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
NO NAMA VARIABEL HASIL BEDA
PENELITIAN
1. Malik, Abdul
(2017) Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Utang Luar
Negeri
2. Penanaman
Modal Asing
Berdasarkan hasil
penelitian ini
menunjukan bahwa
Utang Luar Negeri
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi.
1. Adanya
variabel
sukuk
2. Adanya
variabel
inflasi
3. Adanya
variabel
tingkat suku
bunga
2. Rachmadi, Arif
Lukman (2013) Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Utang Luar
Negeri
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
seluruh variabel
independen, yaitu
Utang Luar Negeri,
Penanaman Modal
Asing, Debt Service
Ratio dan Tabungan
Domestik memiliki
pengaruh negatif dan
tidak signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi.
1. Adanya
variabel
sukuk
2. Adanya
variabel
inflasi
3. Adanya
variabel
tingkat suku
bunga
3. Kurniasari, Dwi
(2017) Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Utang Luar
Negeri
2. Penanaman
Modal Asing
3. Tenaga Kerja
4. Penanaman
Modal dalam
Negeri
Berdasarkan hasil
penelitian ini
menunjukan bahwa
utang luar negeri
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
pertumbuhan
ekonomi
1. Adanya
variabel
sukuk
2. Adanya
variabel
inflasi
3. Adanya
variabel
tingkat suku
bunga
4. Muhayati, Yoga
Ayu (2018) Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Utang Luar
Negeri
2. Penanaman
Modal Asing
3. Tingkat Inflasi
Variabel utang luar
negeri tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
pertumbuhan
ekonomi
1. Adanya
variabel
sukuk
2. Adanya
variabel
inflasi
3. Adanya
variabel
tingkat suku
bunga
5. Rosiana, Nonik
(2018) Dependent :
1. Pertumbuhan
Hasilnya menunjukan
bahwa utang luar
1. Adanya
variabel
44
Ekonomi
Independent :
1. Utang Luar
Negeri
2. Penanaman
Modal Asing
3. Ekspor dan
Impor
negeri dan import
memiliki pengaruh
positif dan signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi Indonesia
sukuk
2. Adanya
variabel
inflasi
3. Adanya
variabel
tingkat suku
bunga
Tabel 2.2
Pengaruh Sukuk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi NO
. NAMA JUDUL HASIL
BEDA
PENELITIAN
1 . Faroh, Nur
(2016) Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Saham Syariah
2. Sukuk
3. Reksadana
Syariah
Sukuk memberikan
pengaruh positif dan
signifikan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
Nasional, artinya
semakin tinggi nilai
outstanding sukuk
maka Pertumbuhan
Ekonomi Nasional
juga akan meningkat.
1. Adanya variabel
utang luar negeri
2. Adanya variabel
inflasi
3. Adanya variabel
tingkat suku
bunga
2. Rinanda,
Saskia
Rizka
(2018)
Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Saham Syariah
2. Sukuk
3. Reksadana
Syariah
Berdasarkan hasil
pengujian, Sukuk
berpengaruh positif
dan tidak signifikan
terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Nasional.
1. Adanya variabel
utang luar negeri
2. Adanya variabel
inflasi
3. Adanya variabel
tingkat suku
bunga
3. Ardi,
Muhamma
d (2018)
Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Sukuk
Penelitian ini
menunjukan bahwa
sukuk tidak
berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi
Indonesia
1. Adanya variabel
utang luar negeri
2. Adanya variabel
inflasi
3. Adanya variabel
tingkat suku
bunga
4. Karmaudin
, Hadi
(2019)
Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Sukuk
2. Pembiayaan
Syariah
3. Reksadana
Syariah
Variabel dependen
sukuk berpengaruh
secara negatif dan
tidak signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi
1. Adanya variabel
utang luar negeri
2. Adanya variabel
inflasi
3. Adanya variabel
tingkat suku
bunga
Tabel 2.3
45
Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi NO. NAMA JUDUL HASIL BEDA
PENELITIAN
1. Nabilla dkk
(2015) Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi di
Indonesia dengan
Metode Final
Prediction Error
Independent :
1. Inflasi
Penelitian ini
menunjukan bahwa
inflasi berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi Indonesia
1. Adanya
variabel utang
luar negeri
2. Adanya
variabel sukuk
3. Adanya
variabel
tingkat suku
bunga
2. Septiatin,
Aziz (2016) Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Inflasi
2. Tingkat
Pengangguran
Peneliti menunjukan
bahwa tingkat inflasi
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
pertumbuhan
ekonomi di indonesia
artinya ketika inflasi
meningkat maka
pertumbuhan
ekonomi menurun
1. Adanya
variabel utang
luar negeri
2. Adanya
variabel sukuk
3. Adanya
variabel
tingkat suku
bunga
3. Pratiwi,
Nabilla
Mardiana
(2015)
Dependent :
1. Penanaman
Modal Asing
2. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Inflasi
2. Tingkat Suku
Bunga
3. Nilai Tukar
Inflasi berpengaruh
negatif signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi Indonesia
1. Adanya
variabel utang
luar negeri
2. Adanya
variabel sukuk
3. Adanya
variabel
tingkat suku
bunga
4. Anggraini,
Rachmasari
(2017)
Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Dana Zakat, Infaq
2. Shadaqoh (ZIS)
3. Inflasi
Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa
inflasi tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
pertumbuhan
ekonomi Indonesia
1. Adanya
variabel utang
luar negeri
2. Adanya
variabel sukuk
3. Adanya
variabel
tingkat suku
bunga
5. Susanto,
Aris Budi
(2012)
Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
2. IPM
3. Inflasi
Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa
inflasi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
1. Adanya
variabel utang
luar negeri
2. Adanya
variabel sukuk
3. Adanya
variabel
tingkat suku
bunga
46
Tabel 2.4
Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Pertumbuhan Ekonomi NO. NAMA JUDUL HASIL BEDA PENELITIAN
1. Fitria,
Asnawi
Hafizatul
(2018)
Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Uang Beredar
2. Tingkat Suku
Bunga
3. Inflasi
Secara parsial,
Tingkat Suku bunga
tidak berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
1. Adanya variable
utang luar negeri
2. Adanya variabel
sukuk
3. Adanya variabel
inflasi
2. Pratiwi,
Nabilla
Mardiana
(2015)
Dependent :
1. Penambahan
Modal
2. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Inflasi
2. Tingkat Suku
Bunga SBI
3. Nilai Tukar
Tingkat suku bunga
SBI berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
1. Adanya variable
utang luar negeri
2. Adanya variabel
sukuk
3. Adanya variabel
inflasi
3. Tiwa,
Friyesila
Renshy dkk
(2016)
Dependent :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Independent :
1. Investasi
2. Suku Bunga
SBI
3. Jumlah Uang
Beredar
Dari hasil penelitian
menunjukan bahwa
tingkat suku bunga
SBI berpengaruh
signifikan terhadap
pertumbuhan
ekonomi
1. Adanya variable
utang luar negeri
2. Adanya variabel
sukuk
3. Adanya variabel
inflasi
Penelitian terdahulu merupakan salah satu acuan dalam sebuah
penelitian yang akan dilakukan, penelitian terdahulu merupakan kumpulan
hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya dan
hasil penelitian tersebut berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Ada beberapa pelaku penelitian yang telah dilakukan serta mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam kesimpulan yang
berbeda-beda.
47
C. Kerangka Penelitian
Kerangka konsep atau kerangka penelitian yang menghubungkan
secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu antara variabel
independen dengan variabel dependen (Sugiyono, 2016:128). Dalam variabel
indepanden penelitian ini yaitu utang luar negeri, sukuk, inflasi dan tingkat
suku bunga, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu
pertumbuhan ekonomi. Adapun sumber yang diambil dalam penelitian ini
yaitu salah satunya dari penelitian sebelumnya menurut Avatara (2013).
Berikut kerangka penelitian dalam penelitian ini :
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Tingkat Suku Bunga
X4
Keterangan :
X1 : Utang Luar Negeri
Sukuk
X2
Pertumbuhan Ekonomi
Y Inflasi
X3
Utang Luar Negeri
X1
48
X2 : Sukuk
X3 : Inflasi
X4 : Tingkat Suku Bunga
Y : Pertumbuhan Ekonomi
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan (Sugiyono, 2009:96). Hipotesis dikatakan sementara karena
jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori-teori yang ada ataupun dari
penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini, hipotesis mengacu pada penelitian
penelitian terdahulu sebagai refrensi penelitian. Berikut adalah hipotesis pada
penelitian ini :
1. Pengaruh Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Utang luar negeri dapat digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan
peningkatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Kenaikan utang
luar negeri dalam waktu tertentu dapat menaikan dan mendorong
pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa
utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi (Malik, 2017). Kenaikan pengeluaran konsumen
ini juga menyebabkan permintaan agregat yang lebih besar dan
pendapatan yang lebih tinggi dalam jangka pendek, tetapi hal itu juga
49
menyebabkan persediaan modal yang lebih kecil dan pendapatan yang
lebih rendah, sehingga utang luar negeri akan lebih besar dalam jangka
panjang (Mankiw, 2007). Sehingga dapat dirumuskan hipotesis :
H1 : Utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi.
2. Pengaruh Sukuk terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Sukuk atau obligasi syariah merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi melalui pembentukan
modal atau investasi. Perkembangan positif sukuk (obligasi syariah)
sebagai salah satu tempat atau wadah berinvestasi dapat menjadi salah
satu faktor yang manunjang pertumbuhan ekonomi yang termaksuk dalam
salah satu fungsi ekonomi pasar modal (Umam, 2013:113).
Berdasarkan penelitian Faroh (2016) didapatkan hasil bahwa sukuk
(obligasi syariah) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
pertunbuhan ekonomi. Sehingga dapat dirumuskan hipotesis :
H2 : Sukuk (obligasi syariah) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
3. Pengaruh Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Menurut Sukirno (2006:339) inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan
menggalakkan perkembangan ekonomi. Biaya yang terus menerus naik
50
menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. Para
pemilik modal akan menggunakan uangnya untuk spekulasi. Sehingga
investasi yang bersifat produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan
akan menurun.
Berdasarkan penelitian Nabilla (2015) didapatkan hasil bahwa inflasi
berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga
dapat dirumuskan hipotesis :
H3 : Inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap Pertumbuhan
Ekonomi.
4. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Suku bunga merupakan harga dari sebuah pinjaman. Sukuk bunga
dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit. Sehingga ketika
tingkat suku bunga rendah, maka dana mengalir akan semakin banyak
dan pertumbuhan ekonomi semakin meningkat. Sebaliknya ketika tingkat
suku bunga tinggi, maka sedikit dana yang mengalir akan mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi yang senakin rendah (Nabila, 2015). Berdasarkan
penelitian didapatkan hasil bahwa tingkat suku bunga berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga dapat
dirumuskan hipotesis :
H4 : Tingkat suku bunga berpengaruh positif signifikan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi.
51
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung atau
penelitian yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat diperoleh
dari jurnal, buku, majalah dan data statistik maupun dari internet (Bawono,
2006:30). Untuk memperoleh data, penelitian ini menggunakan data dari BPS,
BI dan OJK dalam website resmi masing-masing lembaga.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Karena penelitian ini menggunakan data sekunder dan tidak terdapat
tempat penelitian, sehingga hanya mengambil objek penelitiannya saja.
Dalam penelitian ini, Indonesia menjadi objek yang akan dilalukan.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang diambil untuk penelitian ini adalah kurun waktu lima
tahun, dari tahun 2014 sampai tahun 2019.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
53
Populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian
yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti
(Bawono, 2006:28). Dalam penelitian ini, populasi yang diambil adalah
data pertahun dari seriap variabel dengan periode waktu dari tahun 2014
sampai tahun 2019 yaitu sebanyak 72 data yang terkumpul.
2. Sampel
Menurut Bawono (2006:28) sampel adalah objek atau subjek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Dalam
penelitian ini, sampel yang digunakan berasal dari data-data pada
sumber yang ada, dengan mengambil sampel selama 6 tahun sebanyak
72 data.
Adapun teknik sampel yang digunakan untuk menentukan jumlah
sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan rumus slovin
sebagai berikut (Sujarweni, (2015:82) :
Dimana:
n = Ukuran sampel
N = Populasi
e = prosentasi kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih diinginkan
54
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Penelitian ini menggunakan data yang diambil dari laporan statistik
yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI) dan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK).
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengumpulan data sekunder, yaitu pengambilan data yang
berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI) dan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Data-data tersebut yang diambil melalui
website resmi dari masing-masing badan antara lain :
a. Pengambilan data pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari Produk
Domestik Bruto yang diambil dari laman website Badan Pusat
Statistik (BPS) yaitu http://www.bps.go.id
b. Pengambilan data utang luar negeri diambil dari laman website
Bank Indonesia (BI), yaitu http://www.bi.go.id
c. Pengambilan data sukuk (obligasi syariah) diambil dari laman
website Otiritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu http://www.ojk.go.id
d. Pengambilan data inflasi diambil dari laman website Badan Pusat
Statistik (BPS) yaitu http://www.bps.go.id
55
e. Pengambilan data tingkat suku bunga diambil dari laman website
Bank Indonesia (BI), yaitu http://www.bi.go.id
E. Definisi Konsep dan Operasional
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Variabel Dependent
Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat
maningkat (Sukirno, 2006:9). Pertumbuhan ekonomi dapat menunjukan
adanya perkembangan perekonomian yang dapat dilihat melalui Produk
Domestik Bruto (PDB).
2. Variabel Independent
Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang
nilainya tidak dipengaruhi oleh apapun (Bawono, 2018:17). Variabel
independent atau variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu :
a. Utang Luar Negeri
Utang luar negeri merupakan konsekuensi biaya yang harus
dibayar sebagai akibat pengelolahan perekonomian yang tidak
seimbang, ditambah proses pemulihan ekonomi yang tidak
56
komprehensif dan konsisten (Malik, 2017). Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pertahun periode 2014-2019.
b. Sukuk (Obligasi Syariah)
Sukuk (Obligasi Syariah) merupakan kepemilikan atas sebuah
aset dalam jangka waktu tertentu berdasarkan prinsip syariah yang
mana pemegang obligasi akan memperoleh keuntungan dari bagi
hasil.
c. Inflasi
Inflasi merupakan naiknya harga-harga yang ada secara terus
menerus, yang dilihat dari laju inflasi yang terjadi di Indonesia dan
dinyatakan dalam persen. Data inflasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data pertahun periode 2014-2019.
d. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga merupakan biaya kredit bank kepada
nasabah, yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang dan
di tentukan di pasar uang (Nabilla, 2015). Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pertahun periode 2014-2019.
e. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau Ekonomi Growth adalah
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan
barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan
kemakmuran masyarakat meningkat (Sukirno, 2006:9).
57
F. Instrumen Penelitian
Data time series dapat berupa data harian, mingguan, bulanan,
triwulan atau tahunan. Dalam penelitian ini data time series yang digunakan
adalah data tahunan yang diambil dari website resmi BPS, BI dan OJK.
Dalam penelitian ini, alat bantu statistik yang digunakan untuk
mengolah data adalah E-views 9. Analisis kuantitatif yang dilakukan dalam
penelitian ini dibantu dengan alat bantu statistik, yaitu analisis regresi linier
berganda. Regresi linier berganda dilakukan untuk melihat sejauh mana
variabel independent (variabel bebas) mempengaruhi variabel dependent
(variabel terikat).
G. Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah dengan uji stasioner
untuk menguji data sekunder. Sebuah data dapat dikatakan stasioner apabila
terpenuhinya asumsi rata-rata dan variansinya konstant sepanjang waktu serta
kovarian antara dua data runtut waktu tergantung pada kelambanan antara dua
periode tersebut. Pengambilan hasil pada uji stasioner ini adalah apabila nilai
probabilitasnya kurang dari atau lebih kecil dari 0,05 apabila data tersebut
lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut bersifat
stasioner (Winarno, 2015:115-116).
58
H. Alat Analisis
1. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif akan memberikan sebuah interprestasi deskriptif
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
nilai maksimum, nilai minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
(Ghazali, 2016:19).
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terkait serta memprediksi nilai variabel terkait dengan
menggunakan variabel bebas, analisis regresi digunakan terutama untuk
tujuan peramalan dalam model tersebut, ada sebuat variabel dependen dan
beberapa variabel independen (Ghazali, 2013:96). Adapun persamaan
regresi berganda yang sering digunakan sebagai berikut (Bawono,
2006:85) :
Y=β0+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+Ԑ
Dimana :
Y : Pertumbuhan Ekonomi
β0 : Konstan dari persamaan regresi
X1 : Utang Luar Negeri
X2 : Sukuk
X3 : Inflasi
59
X4 : Suku Bunga
Ԑ : Variabel residual atau prediction error
3. Uji Statistik
a. Uji t
Uji t dilakukan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara parsial
(individu). Uji t dilakukan secara individu dengan menggunakan uji
statistik t untuk setiap variabel independen dengan tingkat kepercayaan
tertentu (Bawono, 2006:89). Apabila nilai signifikansi dibawah 0,05
maka terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel
bebas terhadap varibek terkait.
b. Uji f
Uji f digunakan untuk mengetahui model regresi apahak yang cocok
atau variabel-variabel independen secara serentak memiliki pengaruh
terhadap variabel dependen (Bawono, 2018:22). Signifikan model regresi
yang secara silmultan diuji dengan melihat nilai signifikansi. Apabila
nilai signifikansi dibawah 0,05 maka variabel independen secara
bersama-sama berpengeruh sigrifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui sampai
sejauh mana kecocokan atau krtepatan garis regresi yang terbentuk dalam
60
mewakili kelompok data hasil pengamatan. Koefisien determinasi
menggambarkan bagian dari variasi total yang dapat diterangkan oleh
model. Semakin besar satuan nilai R² (mendekati 1) maka ketepatan akan
dikatakan semakin baik (Bawono, 2018:24).
4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam asumsi regresi merupakan tahapan yang
penting untuk dilakukan. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai kaidah
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model
regresi yang tidak biasa dan handal sebagai penaksir. Uji asumsi klasik
sendiri terdiri dari empat jenis antara lain (Bawono, 2006:115):
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terdapat variabel pengganggu atau residual yang memiliki distribusi
normal. Dalam uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Jika asumsi tersebut dilanggar, maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Salah satu
pengujian dalam eviews dilakukan untuk pengujian asumsi normalitas
data tersebut dengan menggunakan pengujian Jarque Berra (JB). Jarque
Berra adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal. Uji ini mengukur perbedaaan skeweness dan kurtosis data
61
dibandingkan dengan data yang memiliki sifat normal. Uji tersebut
mengukur perdedaaan skeweness dan kurtosis data dan dibandingkan
dengan apabila datanya bersifat normal. Adapun kriterianya adalah
sebagai berikut (Winarno, 2015:54) :
1) Jika nilai JB tidak signifikan lebih kecil dari 2 maka data
berdistribusi normal.
2) Apabila probabilitas lebih besar dari 0,05 bila digunakan dalam
tingkat signifikan tersebut maka data berdistribusi normal atau
hipotesis nolnya adalah data yang berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolineritas adalah situasi dimana terdapat hubungan linier
sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel bebas dari
regresi berganda (Bawono, 2018:46). Dalam arti yang luas
multikolinieritas berarti terdapat korelasi yang tinggi antara variabel
bebas. Masalah multikolinieritas yang serius dapat mengakibatkan
berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006:115).
Indikasi multikolinieritas ditunjukan dengan berbagai informasi
berikut (Winarno, 2015:51-52) :
1) Nilai R² tinggi, tetapi variabel independen banyak yang tidak
signifikan.
62
2) Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen.
Apabila koefisien korelasi rendah, maka tidak terjadi
multikolinieritas.
3) Dengan melakukan regresi auxiliary. Regresi jenis ini dapat
digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel
independen secara bersama-sama mempengariho satu variabel
independen yang lain.
Uji multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan metode
auxiliary regresi antar variabel dependen untuk mendapatkan R²,
kemudian dibandingkan dengan R² persamaan utama (Bawono,
2006:120).
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana komponen ero
berkorelasi dengan dirinya sendiri menurut urutan waktu (umtuk model
data time series) atau urutan ruang (untuk model data cross section)
(Bawono, 2018:72). Tujuan dari uji outokorelasi adalah untuk mengetahui
ada atau tidaknya korelasi dalam variabel pengganggu pada suatu periode
dengan periode yang sebelumnya. Untuk data time series autokorelasi
sering terjadi, akan tetapi untuk data sampelnya cros section jarang terjadi
karena variabel penganggu satu berbeda dengan yang lain (Surjarweni,
2015:226). Dalam mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat
63
dilakukan dengan uji Durbin-Watson dengan kriteria du < dw < 4-du
(Bawono, 2006:162).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari variabel residual suatu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Adapun dampak heteroskedatisitas,
apabila model regresi linier semua asumsi klasiknya terpenuhi maka hasil
estimasinya dengan OLS akan tetap tak bias atau konsisten namun tidak
efisien karena variansi yang besar (Bawono, 2018:55) :
1) Pengujian individual (uji t) menjadi tidak valid. Statistik t hitung
akan mengecil akibat standar eror yang membesar, hal ini akan
mengakibatkan kecenderungan gagal tolak H0.
2) Nilai standar eror yang membesar mengakibatkan selang kepercayaan
yang melebar sehingga menjadi tidak dipercaya.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala heteroskedastistas yang
dapat dilakukan berbagai uji. Uji yang dapat dilakukan adalah dengan
metode grafik, uji Glejser, uji Goldfeld-Quant, uji Bruesch-Pagan-
Golfrey, dan uji White (Bawono, 2018:55). Jika signifikansidari nilai
probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka model tersebut mengandung
heteroskedastisitas, dan apabila signifikan dari nilai probabilitas lebih
besar dari 0.05 maka model tersebut tidak mengandung
heteroskedastisitas (Winarno, 2015:38).
64
e. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mrngetahui apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak. Data yang baik seharusnya
memiliki hubungan linier antara variabel independen dan variabel
dependen (Ghazali, 2016:159).
65
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Statistik Deskriptif
Tabel 4.1
Dekriptif Variabel Penelitian
Date: 06/03/20 Time: 18:11
Sample: 1 72 PDB ULN SUKUK INFLASI TSB Mean 5.018333 333442.3 14115.67 0.374861 6.059028
Median 5.030000 325971.0 12006.00 0.270000 6.000000
Maximum 5.280000 404315.0 31139.00 2.460000 7.750000
Minimum 4.780000 271295.0 1175.000 -0.270000 4.250000
Std. Dev. 0.109197 36483.95 7269.091 0.392930 1.254915
Skewness -0.555116 0.307277 0.852555 2.531063 -0.015155
Kurtosis 3.262248 2.015243 2.795844 12.95820 1.436774
Jarque-Bera 3.904171 4.042273 8.847241 374.3726 7.333785
Probability 0.141978 0.132505 0.011991 0.000000 0.025556
Sum 361.3200 24007848 1016328. 26.99000 436.2500
Sum Sq. Dev. 0.846600 9.45E+10 3.75E+09 10.96200 111.8116
Observations 72 72 72 72 72 Sumber: Output Eviews9
Berdasarkan tabel 4.1, bahwa variabel dependen PDB menunjukan jumlah
observasi 72 dengan rata-rata (mean) sebesar 5.018333 dengan besar nilai standar
deviasi 0.109197. Nilai PDB tertinggi (maximum) 5.280000 dan nilai PDB
terendah (minimum) 4.780000.
Utang luar negeri pada tabel 4.1 menunjukan bahwa jumlah observasi
sebanyak 72 dengan rata-rata (mean) 333442.3 sebesar dengan besar nilai
66
standar deviasi 36483.95. Nilai Utang Luar Negeri tertinggi (maximum)
404315.0 dan nilai Utang Luar Negeri terendah (minimum) 271295.0.
Sukuk pada tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa jumlah observasi sebanyak
72 dengan rata-rata (mean) sebesar 14115.67 dengan besar nilai standar deviasin
7269.091. Nilai Sukuk tertinggi (maximum) 31139.00 dan nilai Sukuk terendah
(minimum) 1175.000.
Inflasi pada tabel 4.1 menunjukan bahwa jumlah observasi sebanyak 72
dengan rata-rata (mean) sebesar 0.374861 dengan besar nilai standar deviasi
0.392930. Nilai Inflasi tertinggi (maximum) 2.460000 dan nilai Inflasi terendah
(minimum) -0.270000.
Tingkat Suku Bunga (TSB) pada tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa jumlah
observasi sebanyak 72 dengan rata-rata (mean) sebesar 6.059028 dengan besar
nilai standar deviasi 1.254915. Nilai Tingkat Suku Bunga tertinggi (maximum)
7.750000 dan nilai Tingkat Suku Bunga terendah (minimum) 4.250000.
B. Analisis Data
1. Uji Stasioneritas
Uji stasioneritas yang digunakan adalah uji Root dengan uji Augmented-
Dickey-Fuller (ADF). Berikut hasil dari uji stasioner dengan tingkat Level :
Tabel 4.7
Hasil Uji Stasioneritas
No Variabel Probability
Unit Root Test
Keterangan
67
1 PDB 0.0213 Data stasioner pada First
difference
2 ULN 0.0000 Data stasioner pada First
difference
3 Sukuk 0.0001 Data stasioner pada First
difference
4 Inflasi 0.0000 Data stasioner pada First
difference
5 TSB 0.0000 Data stasioner pada First
difference
Berdasarkan tabel 4.2, data menunjukan output dengan nilai Probability <
0.05. Dengan demikian variabel independen dan dependen memenuhi
ketentuan uji stasioneritas dan layak untuk dilanjutkan dengan pengujian data
selanjutnya. Untuk lebih jelas dapat dilihat di lampiran Uji Stasioneritas.
2. Uji Statistik
Uji regresi dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda
adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel independen
atau lebih terhadap variabel dependen untuk membuktikan ada atau tidaknya
hubungan kausal antara dua variabel independen atau lebih dengan variabel
dependen. Model regresi menggunakan model Double Log, dimana variabel
dependen dan variabel independen semuanya dirubah dalam bentuk logaritma
natural (Ghazali, 2018:202). Berikut hasil uji regresi pada tabel 4.3 dibawah
ini :
68
Tabel 4.8
Uji Regresi
Dependent Variable: D(PDB-(1))
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 14:54
Sample (adjusted): 2 72
Included observations: 71 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.001223 0.006742 0.181344 0.8567
D(ULN-(1)) -1.74E-06 1.69E-06 -1.030227 0.3067
D(SUKUK-(1)) 1.42E-06 2.67E-06 0.533668 0.5954
D(INFLASI-(1)) 0.006858 0.013572 0.505316 0.6150
D(TSB-(1)) -0.007049 0.028863 -0.244222 0.8078 R-squared 0.025531 Mean dependent var -0.001408
Adjusted R-squared -0.033528 S.D. dependent var 0.048145
S.E. of regression 0.048946 Akaike info criterion -3.128381
Sum squared resid 0.158117 Schwarz criterion -2.969037
Log likelihood 116.0575 Hannan-Quinn criter. -3.065015
F-statistic 0.432297 Durbin-Watson stat 2.173850
Prob(F-statistic) 0.784799
Sumber : Output Eviews9
Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat ditulis sebagai
berikut:
D(PDB-(1)) = 0.001223 + -1.74E-06 D(ULN-(1)) + 1.42E-06 + 0.006858
D(SUKUK-(1)) + 0.006858 D(INFLASI-(1)) + -0.007049 D(TSB-(1)).
Persamaan model tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Nilai konstanta diperoleh angka 0.001223 menunjukan bahwa ULN,
Sukuk, Inflasi dan TSB tidak mengalami perubahan maka
pertumbuhan ekonomi (PDB) akan memiliki sebesar 0.001223.
69
b. Koefisien regresi ULN diperoleh sebesar -1.74E-06 dengan arah
koefisien positif. Hal ini berarti jika variabel ULN naik satuan maka
pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar -1.74E-06.
c. Koefisien regresi Sukuk diperoleh sebesar 1.42E-06 dengan arah
koefisien positif. Hal ini berarti jika variabel Sukuk naik satuan maka
pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 1.42E-06.
d. Koefisien regresi Inflasi diperoleh sebesar 0.006858 dengan arah
koefisien positif. Hal ini berarti jika variabel Inflasi naik satuan maka
pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 0.006858.
e. Koefisien regresi TSB diperoleh sebesar -0.007049 dengan arah
koefisien positif. Hal ini berarti jika variabel TSB naik satuan maka
pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar -0.007049.
3. Uji t
a) Utang Luar Negeri
Setelah dilakukan uji maka diperoleh hasil pengujian nilai probabilitas
0.3067 karena nilai probabilitas utang luar negeri lebih besar dari 0.05,
maka utang luar negeri secara persial berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB).
b) Sukuk
Setelah dilakukan uji maka diperoleh hasil pengujian nilai probabilitas
0.5954 karena nilai probabilitas sukuk lebih besar dari 0.05, maka sukuk
70
secara persial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi (PDB).
c) Inflasi
Setelah dilakukan uji maka diperoleh hasil pengujian nilai probabilitas
0.6150 karena nilai probabilitas inflasi lebih besar dari 0.05, maka inflasi
secara persial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi (PDB).
d) Tingkat Suku Bunga
Setelah dilakukan uji maka diperoleh hasil pengujian nilai probabilitas
0.8078 karena nilai probabilitas tingkat suku bunga (TSB) lebih kecil dari
0.05, maka sukuk secara persial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB).
4. Uji f
Berdasarkan uji pada tabel diatas, maka besar nilai signifikansi
0.784799>0.05 yang menunjukan bahwa variabel utang luar negeri (X1),
Sukuk (X2), Inflasi (X3), Tingkat Suku Bunga (X4) secara simultan
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y).
5. Uji Determinasi R²
Berdasarkan pada tabel 4.3 besar R² adalah (-0.033528), hal ini berarti
3.35% variabel dependen di pengaruhi oleh variabel independen dalam model.
Sedangkan sisanya 97.7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
71
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
14
-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20
Series: Standardized Residuals
Sample 1 72
Observations 71
Mean -4.44e-16
Median -0.013899
Maximum 0.176538
Minimum -0.187467
Std. Dev. 0.086938
Skewness -0.040371
Kurtosis 2.278414
Jarque-Bera 1.581617
Probability 0.453478
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas
Dari gambar 4.1 diketahui bahwa nilai probability persamaan sebesar
0.453478. Nilai tersebut menunjukan lebih besar (>) dari 0.05, maka data
berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah midel regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal (Ghazali, 2018:107). Hasil uji
multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.3
72
Uji Multikolinieritas
Sumber : Output Eviews9
Bedasarkan tabel 4.4 diatas, menunjukan bahwa nilai Centered
variance inflation factor (VIF) menunjukan angka lebih kecil dari 10.
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas.
3. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Dalam
penelitian ini menggunakan nilai statistik Durbin Waston (DW), untuk
mengetahui ada dan tidaknya autokorelasi. Pengujian ini dilakukan
dengan melihat nilai Durbin Waston dan dibandingkan nilai dU dan dL
dari tabel Durbin Waston. Untuk mengetahui ada dan tidaknya
autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.4
Variance Inflation Factors
Date: 06/03/20 Time: 15:05
Sample: 1 72
Included observations: 71 Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF C 4.55E-05 1.347220 NA
D(ULN-(1)) 2.86E-12 1.303747 1.006708
D(SUKUK-(1)) 7.12E-12 1.034650 1.013318
D(INFLASI-(1)) 0.000184 1.071546 1.070969
D(TSB-(1)) 0.000833 1.086672 1.056061
73
Uji Autokorelasi (Durbin Waston)
R-squared 0.025531 Mean dependent var -0.001408
Adjusted R-squared -0.033528 S.D. dependent var 0.048145
S.E. of regression 0.048946 Akaike info criterion -3.128381
Sum squared resid 0.158117 Schwarz criterion -2.969037
Log likelihood 116.0575 Hannan-Quinn criter. -3.065015
F-statistic 0.432297 Durbin-Watson stat 2.173850
Prob(F-statistic) 0.784799
Sumber : Output Eviews9
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, maka nilai DW sebesar 2.173850 dan
dibandingkan dengan DWtabel (sig 0.05, n=60, k=4) dL sebesar 1.5029 dan dU
sebesar 1.7366. Karena nilai DW sebesar 2.173850 dibandingkan dengan
DWtabel maka nilai DW berada pada rentang du < dw < 4 – du dan dapat
disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghazali, 2018:137). Model yang baik adalah
model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam hasil uji
heteroskedastisitas dengan Uji White dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.5
Uji Heteroskedastisitas (Uji White)
F-statistic 0.102062 Prob. F(4,66) 0.9814
Obs*R-squared 0.436478 Prob. Chi-Square(4) 0.9794
Scaled explained SS 3.188363 Prob. Chi-Square(4) 0.5268
Sumber : Output E-views9
74
Berdasarkan tabel 4.6, persamaan regresi utama didapatkan
probability obs*R Squared=0.9794 dan Prob. F=0.9814 atau lebih besar
dari 0.05 (signifikan dari prob. < 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa
model tersebut tidak mengandung heteroskedatisitas.
5. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk membentuk sebuah model yang baru dan
bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimation), maka uji ini haruslah
dilakukan. Uji ini dilakukan dengan cara Uji Ramsey Reset Test. Berikut
hasil uji linieritas dengan cara Uji Ramsey Reset Test pada tabel 4.7 :
Tabel 4.6
Uji Linieritas (Uji Ramsey Reset Test)
Ramsey RESET Test
Equation: REGRESI
Specification: D(PDB-(1)) C D(ULN-(1)) D(SUKUK-(1)) D(INFLASI-(1))
D(TSB-(1))
Omitted Variables: Squares of fitted values Value df Probability
t-statistic 0.372590 65 0.7107
F-statistic 0.138823 (1, 65) 0.7107
Likelihood ratio 0.151476 1 0.6971
Sumber : Output Eviews9
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, hasil Uji Ramsey Reset Test menunjukan
bahwa nilai Probabilitas baris F-statistics sebesar 0.7107 dimana lebih besar
dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas linier dengan
variabel terikat.
75
D. Hasil Pembahasan
1. Pengaruh Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan hasil uji regresi, variabel utang luar negeri diperoleh nilai
koefisien sebesar -2.38E-07 dengan arah koefisien yang positif dan nilai
probabilitas menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0.8238 > 0.05. Dilihat
dari hasil uji regresi yang menunjukan bahwa model dalam penelitian antara
variabel utang luar negeri terhadap variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh
kecil dan hasil probabilitas yang lebih besar dari 0.05. Maka dapat disimpulkan
bahwa dalam penelitian ini, utang luar negeri berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga hasil Hipotesis (H1) ditolak.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Malik (2017), dan
penelitian Rachmadi (2013) yang menyatakan bahwa utang luar negeri
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Serta
tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari (2017) yang
menyatakan bahwa utang luar negeri berpengaruh negatif dan tidak signifikan.
2. Pengaruh Sukuk terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan hasil uji regresi, variabel sukuk diperoleh nilai koefisien
sebesar 5.02E-06 dengan arah koefisien yang positif dan nilai probabilitas
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0.2890 > 0.05. Dilihat dari hasil uji
regresi menunjukan bahwa model dalam penelitian ini antara variabel sukuk
terhadap variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh kecil dan hasil
76
probabilitas yang lebih besar dari 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa sukuk
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
sehingga Hipotesis (H2) ditolak.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Faroh (2016) yang
mengatakan bahwa sukuk berpengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rinanda (2018) yang menyatakan bahwa sukuk berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
3. Pengaruh Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan hasil uji regresi, variabel Inflasi diperoleh nilai koefisien
sebesar 0.000419 dengan arah koefisien yang positif dan nilai probabilitas
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0.9884 > 0.05. Dilihat dari hasil uji
regresi menunjukan bahwa model dalam penelitian ini antara variabel inflasi
terhadap variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh kecil dan hasil
probabilitas yang lebih besar dari 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa inflasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi karena
sehingga Hipotesis (H3) ditolak.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rachmasari (2017) yang menyatakan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dan tidak sejalan dengan penelitian
Septiatin (2016) menyatakan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi. Serta tidak sejalan dengan penelitian Susanto
77
(2012) menyatakan bahwa inflasi berpengarih positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi.
4. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan hasil uji regresi, variabel tingkat suku bunga diperoleh nilai
koefisien sebesar -0.038532 dengan arah koefisien yang positif dan nilai
probabilitas menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0.0029 > 0.05. Dilihat
dari hasil uji regresi yang menunjukan bahwa model dalam penelitian ini antara
variabel tingkat suku bunga terhadap variabel pertumbuhan ekonomi
berpengaruh kecil dan hasil probabilitas yang lebih besar dari 0.05. Maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga Hipotesis (H4) ditolak.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Susanto (2012) menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi. Serta tidak sejalan dengan penelitian Nabilla
(2015) yang menyatakan bahwa inflasi berpengarih positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Tabel 4.9
Ringkasan Hasil Penelitian
No Variabel Independen Pengaruh terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
Uji Hipotesis
1 Utang Luar Negeri Positif tidak signifikan H1 Ditolak
2 Sukuk Positif tidak signifikan H2 Ditolak
78
3 Inflasi Positif tidak signifikan H3 Ditolak
4 Tingkat Suku Bunga Positif tidak signifikan H4 Ditolak
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji analisis data maka pengujian hipotesis dan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Utang luar negeri berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekkonomi.
2. Sukuk berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan
ekkonomi.
3. Inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan
ekkonomi.
4. Tingkat suku bunga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekkonomi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut :
1. Penelitian ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan
dikembangkan. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat
80
menambahkan variabel-variabel ekonomi lain yang berhubungan
dengan pertumbuhan ekonomi.
2. Bagi Akademik penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan refrensi
dan dokumentasi bagi pihak kampus sebagai bahan acuan penelitian
yang akan datang, baik berupa jurnal ataupun buku mengenai
keuangan syariah.
81
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Rachmasari. Penyaluran Dana Zis dan Tingkat Inflasi Berpengaruh Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2011-2015. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan
Terapan, Vol. 4 No. 8 Agustus 2017.
Asyafiq, Sutrisno. Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi di Era Global berbasis
Pendidikan Ekonomi Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Vol. 28 No. 1
Juni 2019.
Avatara, Andre. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Tahun 1992-2011 (Kajian dari Sisi Fiskal). Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 2 No.
3 September 2013.
Ardi, Muhammad. Pengaruh Sukuk terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal
Ekonomi & Keuangan Islam. Vol. 9 No. 1 Juni 2018
Bawono, Anton. 2006. Multivariabel Analisis dengan SPSS. STAIN: Salatiga Press.
_______. Shina, Arya Fendha Ibnu. 2018. Ekonometrika Terapan Untuk Ekonomi dan Bisnis
Islam Aplikasi dengan Eviews. Salatiga: LP2M IAIN Salatiga.
Faroh, Nur. Pengaruh Saham Syariah, Sukuk dan Reksadana Syariah Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Nasional Tahun 2008-2015. Skripsi IAIN Tulung Agung Tahun 2016.
Fitria, Asnawi Hafizatul. Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Ekonomika Indonesia. Volume VII Nomor
01 Juni 2018.
Ghazali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21 Edisi 7.
Semarang : Universitas Diponegoro.
____________. 2016. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8).
Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
____________. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25 Edisi 9.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hartati, Dwi dan Utomo, Yuni Prihadi. Analisis Pengaruh Inflasi terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia dengan Metode Final Prediction Error. Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 5, No. 1,
Juni 2004.
Huda, Nurul, Aliyadin, Achmad, dkk. 2016. Keuangan Publik Islam Pendekatan Teoritis
dan Sejarah. Jakarta: Kencana Prenada Media.
82
Karmaudin, Hadi. Analisis Pengaruh Sukuk, Pembiayaan Syariah dan Reksadana Syariah
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional (Studi Kasus Negara Indonesia Periode
2012-2017). Skripsi Tahun 2019.
Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2002. Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Khatimah, Husnul. 2017. Sukuk dan Kontribusinya dalam Pembiayaan Pembangunan. Jurnal
Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 11 No. 1.
Kurniasari, Dwi. Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal
Dalam Negeri, Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Skripsi
Tahun 2017.
Muhayati, Yoga Ayu. Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing dan Tingkat
Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2000-2016. Skripsi Tahun
2018.
Malik, Abdul dan Kurnia, Denny. Pengaruh Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal
Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Akuntansi. Vol. 3 No. 2. Januari 2017.
Mankiw, N. Gregory. 2006a. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Ghalia Indonesia.
_________________. 2007. Makroekonomi. Jakarta: Erlangga.
Murdayanti, Yunika. 2012. Pengaruh Gross Domestic Product, Inflasi, Suku Bunga, Money
Supply, Current Account dan Capital Account terhadap Nilai Kurs Rupiah Indonesia –
Dollar Amerika. Vol.X. No.1. Maret 2012.
Masyhuri, M. Zainuddin. 2018. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Teori dan
Aplikasi. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Nopirin, Ph. 1996. Ekonomi Moneter Edisi ke-4, BPFE-Yogyakarta.
Pratiwi, Nabilla Mardina. 2015. Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Nilai Tukar
Terhadap Penanaman Modal Asing dan Pertumbuhan EkonomiIndonesia (2004-
Tahun). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.26 No.2.
Pujoalwanto, Basuki. 2014. Perekonomian Indonesia Tinjauan Historis, Teoritis, dan
Empiris. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rachmadi, Arif Lukman. Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia (Studi Kasus Tahun 2001-2011). Jurnal Ilmiah Tahun 2013.
Raharja, Prathama dan Manurung, Mandala. 2004. Teori Ekonomi Makro. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).
83
__________________________________. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi: Mikroekonomi
dan Makroekonomi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia (FEUI).
Rinanda, Saskia Rizka. Pengaruh Saham Syariah, Sukuk dan Reksadana Syariah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tahun 2013-1017. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Tahun 2018.
Rosiana, Nonik. Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Midal Asing, Ekspor dan Impor
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1994-2016. Skripsi Tahun 2018
Septiatin, Aziz, dkk. 2016. Pengaruh Inflasi dan Tingkat Pengangguran terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. I-Econic. Vol.2 No. 1. Juli 2016.
Siswantoro, D. 2012. The case of islamic (sukuk) mutual funds in Indonesia during financial
crisis. Jurnal of Islamic Accounting and Business Research. 163-177 Vol3.
Sugiyono. 2009. Metodelogi Kuantitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
_______. 2014. Metodelogi Penelitian Bisnis. Bandung: CVAlfabeta.
Surjarweni, V. W. 2015. Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka baru
Sukirno, Sadono. 2006. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Susanto, Aris Budi dan Rachmawati, Lucky. 2012. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Lamongan.
Tambunan, Tulus H. 2001. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia
________________. 2014. Perekonomian Indonesia. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia..
Tanjung, Hendri dan Devi, Abrista. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Bekasi:
Gramata Publishing.
Tiwa, Frisyelia Renshy, dkk. 2016. Pengaruh Investasi, Suku Bunga Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dan Jumlah Uang Beredar terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tahun 2005-2014. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol. 16. No. 02.
Umam, Khaerul. 2013. Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah. Bandung:
Pustaka Setia.
Winarno, Wing. Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
84
Peraturan dan Perundang-Undangan
Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah.
Fatwa DSN-MUI No.69/DSNMUI/VI/2008
Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.40/2015 Tentang Penerbitan dan Persyaratan Sukuk.
Website
www.bi.go.id
www.ojk.go.id
www.bps.go.id
www.kemenkeu.go.id
85
LAMPIRAN-LAMPIRAN
86
LAMPIRAN I
Data Penelitian
Tahun Bulan ULN Sukuk Inflasi TSB PDB
2014 Januari 271295 7260 0.08 7.5 5.12
Februari 273678 7260 0.07 7.5 5.08
Maret 276897 7194 0.07 7.5 5.05
April 278266 7058 0.07 7.5 5.02
Mei 285145 6358 0.07 7.5 5.01
Juni 285805 6958 0.06 7.5 5.01
Juli 292183 6958 0.04 7.5 4.99
Agustus 290337 6958 0.03 7.5 4.99
September 293681 6958 0.04 7.5 5.01
Oktober 295365 7258 0.04 7.5 5.01
November 294743 7391 0.06 7.75 4.95
Desember 292579 7144 0.08 7.75 4.95
2015 Januari 301514 7105 0.08 7.75 4.83
Februari 301062 7078 0.06 7.5 4.81
Maret 299565 7078 0.06 7.5 4.79
April 300464 7678 0.06 7.5 4.78
Mei 302731 13579 0.06 7.5 4.78
Juni 304632 8444 0.07 7.5 4.78
Juli 304415 8284 0.07 7.5 4.78
Agustus 303831 8284 0.07 7.5 4.81
September 302314 8284 0.07 7.5 4.84
Oktober 303481 8284 0.06 7.5 4.88
November 304650 9696 0.06 7.5 4.90
Desember 310733 9902 0.04 7.5 4.92
2016 Januari 310230 9802 0.03 7.25 4.94
Februari 313698 9802 0.04 7.00 4.98
Maret 317728 9520 0.04 6.75 5.03
April 320931 9520 0.04 6.75 5.08
Mei 316168 9416 0.03 6.75 5.07
Juni 326051 11111 0.03 6.5 5.06
Juli 325891 10756 0.03 6.5 5.06
Agustus 324170 10756 0.03 5.25 5.05
September 327330 11044 0.02 5.00 5.04
87
Oktober 324152 11044 0.03 4.75 5.03
November 316147 12554 0.03 4.75 5.02
Desember 316968 11878 0.03 4.75 5.01
2017 Januari 324253 11748 0.03 4.75 5.01
Februari 325297 1175 0.03 4.75 5.01
Maret 329706 12134 0.03 4.75 5.01
April 332028 14134 0.03 4.75 5.01
Mei 335896 14664 0.04 4.75 5.01
Juni 337132 15134 0.04 4.75 5.02
Juli 341394 14289 0.04 4.75 5.03
Agustus 342724 14259 0.03 4.50 5.04
September 344844 14096 0.03 4.25 5.05
Oktober 341992 14396 0.03 4.25 5.07
November 348414 15894 0.03 4.25 5.06
Desember 352887 15740 0.03 4.25 5.06
2018 Januari 357605 15740 0.03 4.25 5.06
Februari 356760 16439 0.03 4.25 5.09
Maret 358895 16804 0.03 4.25 5.13
April 357762 15680 0.03 4.25 5.17
Mei 359272 15140 0.03 4.75 5.17
Juni 355861 16338 0.03 5.25 5.17
Juli 358356 17338 0.03 5.25 5.17
Agustus 361532 17338 0.03 5.50 5.17
September 359222 20062 0.03 5.75 5.17
Oktober 360252 22062 0.02 5.75 5.17
November 373161 22842 0.03 6.00 5.17
Desember 377827 22023 0.03 6.00 5.17
2019 Januari 381933 22558 0,32 6.00 5,04
Februari 386323 23921 0,08 6.00 5,04
Maret 386859 24626 0,11 6.00 5,04
April 388650 24464 0,44 6.00 5,04
Mei 385727 25314 0,68 6.00 5,07
Juni 389490 24954 0,55 6.00 5,07
Juli 394069 26956 0,31 5,75 5,07
Agustus 392029 30402 0,12 5,50 5,28
September 394230 31139 0,27 5,25 5,02
Oktober 400582 30839 0,02 5.00 5,02
November 401739 30203 0,14 5.00 5,02
88
Desember 404315 29829 0,34 5.00 5,02
LAMPIRAN II
1. Analisis Deskriptif
Date: 06/03/20 Time: 18:11
Sample: 1 72 PDB ULN SUKUK INFLASI TSB Mean 5.018333 333442.3 14115.67 0.374861 6.059028
Median 5.030000 325971.0 12006.00 0.270000 6.000000
Maximum 5.280000 404315.0 31139.00 2.460000 7.750000
Minimum 4.780000 271295.0 1175.000 -0.270000 4.250000
Std. Dev. 0.109197 36483.95 7269.091 0.392930 1.254915
Skewness -0.555116 0.307277 0.852555 2.531063 -0.015155
Kurtosis 3.262248 2.015243 2.795844 12.95820 1.436774
Jarque-Bera 3.904171 4.042273 8.847241 374.3726 7.333785
Probability 0.141978 0.132505 0.011991 0.000000 0.025556
Sum 361.3200 24007848 1016328. 26.99000 436.2500
Sum Sq. Dev. 0.846600 9.45E+10 3.75E+09 10.96200 111.8116
Observations 72 72 72 72 72
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
14
-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20
Series: Standardized Residuals
Sample 1 72
Observations 71
Mean -4.44e-16
Median -0.013899
Maximum 0.176538
Minimum -0.187467
Std. Dev. 0.086938
Skewness -0.040371
Kurtosis 2.278414
Jarque-Bera 1.581617
Probability 0.453478
89
b. Uji Multikolinieritas
Variance Inflation Factors
Date: 06/03/20 Time: 15:05
Sample: 1 72
Included observations: 71 Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF C 4.55E-05 1.347220 NA
D(ULN-(1)) 2.86E-12 1.303747 1.006708
D(SUKUK-(1)) 7.12E-12 1.034650 1.013318
D(INFLASI-(1)) 0.000184 1.071546 1.070969
D(TSB-(1)) 0.000833 1.086672 1.056061
c. Uji Autokorelasi
R-squared 0.025531 Mean dependent var -0.001408
Adjusted R-squared -0.033528 S.D. dependent var 0.048145
S.E. of regression 0.048946 Akaike info criterion -3.128381
Sum squared resid 0.158117 Schwarz criterion -2.969037
Log likelihood 116.0575 Hannan-Quinn criter. -3.065015
F-statistic 0.432297 Durbin-Watson stat 2.173850
Prob(F-statistic) 0.784799
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.102062 Prob. F(4,66) 0.9814
Obs*R-squared 0.436478 Prob. Chi-Square(4) 0.9794
Scaled explained SS 3.188363 Prob. Chi-Square(4) 0.5268
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 15:08
Sample: 2 72
Included observations: 71 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.002638 0.001388 1.900063 0.0618
D(ULN-(1))^2 -2.80E-11 4.49E-11 -0.623688 0.5350
D(SUKUK-(1))^2 -8.71E-12 5.73E-11 -0.151909 0.8797
90
D(INFLASI-(1))^2 0.000287 0.001947 0.147589 0.8831
D(TSB-(1))^2 0.000151 0.006014 0.025063 0.9801 R-squared 0.006148 Mean dependent var 0.002227
Adjusted R-squared -0.054086 S.D. dependent var 0.009222
S.E. of regression 0.009468 Akaike info criterion -6.413927
Sum squared resid 0.005917 Schwarz criterion -6.254583
Log likelihood 232.6944 Hannan-Quinn criter. -6.350561
F-statistic 0.102062 Durbin-Watson stat 1.198486
Prob(F-statistic) 0.981390
e. Uji Linieritas
Ramsey RESET Test
Equation: REGRESI
Specification: D(PDB-(1)) C D(ULN-(1)) D(SUKUK-(1)) D(INFLASI-(1))
D(TSB-(1))
Omitted Variables: Squares of fitted values Value df Probability
t-statistic 0.372590 65 0.7107
F-statistic 0.138823 (1, 65) 0.7107
Likelihood ratio 0.151476 1 0.6971 F-test summary:
Sum of Sq. df Mean
Squares
Test SSR 0.000337 1 0.000337
Restricted SSR 0.158117 66 0.002396
Unrestricted SSR 0.157780 65 0.002427 LR test summary:
Value df
Restricted LogL 116.0575 66
Unrestricted LogL 116.1333 65
Unrestricted Test Equation:
Dependent Variable: D(PDB-(1))
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 15:16
Sample: 2 72
Included observations: 71 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.002268 0.007344 0.308865 0.7584
D(ULN-(1)) -1.58E-06 1.75E-06 -0.900442 0.3712
D(SUKUK-(1)) 1.26E-06 2.72E-06 0.461172 0.6462
D(INFLASI-(1)) 0.003819 0.015912 0.240007 0.8111
D(TSB-(1)) -0.004444 0.029883 -0.148699 0.8823
91
FITTED^2 -20.43666 54.85024 -0.372590 0.7107 R-squared 0.027608 Mean dependent var -0.001408
Adjusted R-squared -0.047192 S.D. dependent var 0.048145
S.E. of regression 0.049268 Akaike info criterion -3.102345
Sum squared resid 0.157780 Schwarz criterion -2.911133
Log likelihood 116.1333 Hannan-Quinn criter. -3.026306
F-statistic 0.369090 Durbin-Watson stat 2.416679
Prob(F-statistic) 0.867989
LAMPIRAN III
1. Uji Stasioneritas
a. Variabel Pertumbuhan Ekonomi
Hasil Pengujian Unit Root pada Level
Null Hypothesis: PDB has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 9 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.745128 0.4039
Test critical values: 1% level -3.540198
5% level -2.909206
10% level -2.592215 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(PDB)
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 15:32
Sample (adjusted): 11 72
Included observations: 62 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDB(-1) -0.087581 0.050186 -1.745128 0.0870
D(PDB(-1)) 0.332519 0.124187 2.677558 0.0100
D(PDB(-2)) 0.017971 0.105346 0.170594 0.8652
D(PDB(-3)) -0.024341 0.103480 -0.235223 0.8150
D(PDB(-4)) 0.025612 0.135884 0.188485 0.8512
D(PDB(-5)) 0.247029 0.198148 1.246686 0.2182
D(PDB(-6)) 0.267863 0.203306 1.317534 0.1935
92
D(PDB(-7)) -1.246075 0.205575 -6.061415 0.0000
D(PDB(-8)) 1.803673 0.260732 6.917728 0.0000
D(PDB(-9)) -0.769909 0.260302 -2.957753 0.0047
C 0.439462 0.251692 1.746027 0.0868 R-squared 0.609135 Mean dependent var 0.000161
Adjusted R-squared 0.532495 S.D. dependent var 0.050909
S.E. of regression 0.034809 Akaike info criterion -3.718351
Sum squared resid 0.061795 Schwarz criterion -3.340956
Log likelihood 126.2689 Hannan-Quinn criter. -3.570176
F-statistic 7.947998 Durbin-Watson stat 1.851823
Prob(F-statistic) 0.000000
Hasil Penguji Unit Root pada First difference
Null Hypothesis: D(PDB) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 8 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.496096 0.0213
Test critical values: 1% level -3.540198
5% level -2.909206
10% level -2.592215 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(PDB,2)
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 15:34
Sample (adjusted): 11 72
Included observations: 62 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(PDB(-1)) -0.766595 0.307118 -2.496096 0.0158
D(PDB(-1),2) 0.093870 0.305150 0.307621 0.7596
D(PDB(-2),2) 0.052668 0.275349 0.191278 0.8491
D(PDB(-3),2) -0.019143 0.256771 -0.074553 0.9409
D(PDB(-4),2) -0.040336 0.265170 -0.152115 0.8797
D(PDB(-5),2) 0.178993 0.255519 0.700507 0.4867
D(PDB(-6),2) 0.387865 0.228742 1.695645 0.0959
D(PDB(-7),2) -0.923789 0.212300 -4.351346 0.0001
D(PDB(-8),2) 0.927809 0.248824 3.728776 0.0005
C 0.000295 0.004549 0.064918 0.9485 R-squared 0.829110 Mean dependent var 0.000000
Adjusted R-squared 0.799533 S.D. dependent var 0.079259
93
S.E. of regression 0.035487 Akaike info criterion -3.692608
Sum squared resid 0.065485 Schwarz criterion -3.349522
Log likelihood 124.4709 Hannan-Quinn criter. -3.557904
F-statistic 28.03209 Durbin-Watson stat 1.903125
Prob(F-statistic) 0.000000
b. Variabel Utang Luar Negeri
Hasil Pengujian Unit Root pada Level
Null Hypothesis: ULN has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 0.158873 0.9680
Test critical values: 1% level -3.525618
5% level -2.902953
10% level -2.588902 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(ULN)
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 15:36
Sample (adjusted): 2 72
Included observations: 71 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ULN(-1) 0.001859 0.011698 0.158873 0.8742
C 1255.650 3911.185 0.321041 0.7491 R-squared 0.000366 Mean dependent var 1873.521
Adjusted R-squared -0.014122 S.D. dependent var 3473.636
S.E. of regression 3498.077 Akaike info criterion 19.18558
Sum squared resid 8.44E+08 Schwarz criterion 19.24932
Log likelihood -679.0881 Hannan-Quinn criter. 19.21093
F-statistic 0.025241 Durbin-Watson stat 2.222421
Prob(F-statistic) 0.874233
Hasil Penguji Unit Root pada First difference
Null Hypothesis: D(ULN) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)
94
t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.200966 0.0000
Test critical values: 1% level -3.527045
5% level -2.903566
10% level -2.589227 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(ULN,2)
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 15:36
Sample (adjusted): 3 72
Included observations: 70 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(ULN(-1)) -1.109259 0.120559 -9.200966 0.0000
C 2069.845 475.1244 4.356429 0.0000 R-squared 0.554559 Mean dependent var 2.757143
Adjusted R-squared 0.548009 S.D. dependent var 5210.016
S.E. of regression 3502.710 Akaike info criterion 19.18862
Sum squared resid 8.34E+08 Schwarz criterion 19.25286
Log likelihood -669.6016 Hannan-Quinn criter. 19.21413
F-statistic 84.65778 Durbin-Watson stat 2.016208
Prob(F-statistic) 0.000000
c. Variabel Sukuk
Hasil Pengujian Unit Root pada Level
Null Hypothesis: SUKUK has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 0.163691 0.9683
Test critical values: 1% level -3.527045
5% level -2.903566
10% level -2.589227 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(SUKUK)
95
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 15:37
Sample (adjusted): 3 72
Included observations: 70 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. SUKUK(-1) 0.006156 0.037609 0.163691 0.8705
D(SUKUK(-1)) -0.327021 0.119860 -2.728358 0.0081
C 343.4775 576.7682 0.595521 0.5535 R-squared 0.103866 Mean dependent var 322.4143
Adjusted R-squared 0.077115 S.D. dependent var 2222.075
S.E. of regression 2134.678 Akaike info criterion 18.21193
Sum squared resid 3.05E+08 Schwarz criterion 18.30830
Log likelihood -634.4176 Hannan-Quinn criter. 18.25021
F-statistic 3.882783 Durbin-Watson stat 2.119076
Prob(F-statistic) 0.025381
Hasil Pengujian Unit Root pada First difference
Null Hypothesis: D(SUKUK) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -11.50635 0.0001
Test critical values: 1% level -3.527045
5% level -2.903566
10% level -2.589227 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(SUKUK,2)
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 15:38
Sample (adjusted): 3 72
Included observations: 70 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(SUKUK(-1)) -1.321906 0.114885 -11.50635 0.0000
C 427.9214 256.0938 1.670955 0.0993 R-squared 0.660672 Mean dependent var -5.342857
Adjusted R-squared 0.655682 S.D. dependent var 3611.787
S.E. of regression 2119.348 Akaike info criterion 18.18376
Sum squared resid 3.05E+08 Schwarz criterion 18.24800
96
Log likelihood -634.4316 Hannan-Quinn criter. 18.20928
F-statistic 132.3960 Durbin-Watson stat 2.114283
Prob(F-statistic) 0.000000
d. Variabel Inflasi
Hasil Pengujian Unit Root pada Level
Null Hypothesis: INFLASI has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 6 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.834113 0.3611
Test critical values: 1% level -3.534868
5% level -2.906923
10% level -2.591006 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(INFLASI)
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 15:39
Sample (adjusted): 8 72
Included observations: 65 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. INFLASI(-1) -0.500324 0.272788 -1.834113 0.0719
D(INFLASI(-1)) -0.104491 0.266139 -0.392617 0.6961
D(INFLASI(-2)) -0.306060 0.247575 -1.236232 0.2214
D(INFLASI(-3)) -0.363944 0.218892 -1.662662 0.1019
D(INFLASI(-4)) -0.345485 0.186129 -1.856164 0.0686
D(INFLASI(-5)) -0.144118 0.154044 -0.935563 0.3534
D(INFLASI(-6)) -0.132842 0.128923 -1.030404 0.3072
C 0.177019 0.114936 1.540153 0.1291 R-squared 0.422119 Mean dependent var -0.009077
Adjusted R-squared 0.351152 S.D. dependent var 0.448890
S.E. of regression 0.361586 Akaike info criterion 0.918184
Sum squared resid 7.452433 Schwarz criterion 1.185801
Log likelihood -21.84099 Hannan-Quinn criter. 1.023776
F-statistic 5.948040 Durbin-Watson stat 1.932767
Prob(F-statistic) 0.000032
Hasil Pengujian Unit Root pada First difference
97
Null Hypothesis: D(INFLASI) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 5 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.298507 0.0000
Test critical values: 1% level -3.534868
5% level -2.906923
10% level -2.591006 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(INFLASI,2)
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 15:40
Sample (adjusted): 8 72
Included observations: 65 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(INFLASI(-1)) -3.937222 0.625104 -6.298507 0.0000
D(INFLASI(-1),2) 2.400934 0.548407 4.378015 0.0001
D(INFLASI(-2),2) 1.715303 0.446972 3.837604 0.0003
D(INFLASI(-3),2) 1.048926 0.335013 3.131006 0.0027
D(INFLASI(-4),2) 0.488678 0.222963 2.191740 0.0324
D(INFLASI(-5),2) 0.210913 0.124148 1.698882 0.0947
C -0.017048 0.045789 -0.372322 0.7110 R-squared 0.736033 Mean dependent var -0.004615
Adjusted R-squared 0.708726 S.D. dependent var 0.683495
S.E. of regression 0.368881 Akaike info criterion 0.944756
Sum squared resid 7.892253 Schwarz criterion 1.178921
Log likelihood -23.70457 Hannan-Quinn criter. 1.037149
F-statistic 26.95405 Durbin-Watson stat 1.936361
Prob(F-statistic) 0.000000
e. Variabel Tingkat Suku Bunga
Hasil Pengujian Unit Root pada Level
Null Hypothesis: PDB has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 9 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.*
98
Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.745128 0.4039
Test critical values: 1% level -3.540198
5% level -2.909206
10% level -2.592215 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(PDB)
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 15:32
Sample (adjusted): 11 72
Included observations: 62 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDB(-1) -0.087581 0.050186 -1.745128 0.0870
D(PDB(-1)) 0.332519 0.124187 2.677558 0.0100
D(PDB(-2)) 0.017971 0.105346 0.170594 0.8652
D(PDB(-3)) -0.024341 0.103480 -0.235223 0.8150
D(PDB(-4)) 0.025612 0.135884 0.188485 0.8512
D(PDB(-5)) 0.247029 0.198148 1.246686 0.2182
D(PDB(-6)) 0.267863 0.203306 1.317534 0.1935
D(PDB(-7)) -1.246075 0.205575 -6.061415 0.0000
D(PDB(-8)) 1.803673 0.260732 6.917728 0.0000
D(PDB(-9)) -0.769909 0.260302 -2.957753 0.0047
C 0.439462 0.251692 1.746027 0.0868 R-squared 0.609135 Mean dependent var 0.000161
Adjusted R-squared 0.532495 S.D. dependent var 0.050909
S.E. of regression 0.034809 Akaike info criterion -3.718351
Sum squared resid 0.061795 Schwarz criterion -3.340956
Log likelihood 126.2689 Hannan-Quinn criter. -3.570176
F-statistic 7.947998 Durbin-Watson stat 1.851823
Prob(F-statistic) 0.000000
Hasil Pengujian Unit Root pada First difference
Null Hypothesis: D(TSB) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.914762 0.0000
Test critical values: 1% level -3.527045
5% level -2.903566
10% level -2.589227 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
99
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(TSB,2)
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 15:41
Sample (adjusted): 3 72
Included observations: 70 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(TSB(-1)) -0.679412 0.114867 -5.914762 0.0000
C -0.024265 0.024270 -0.999777 0.3210 R-squared 0.339706 Mean dependent var 0.000000
Adjusted R-squared 0.329996 S.D. dependent var 0.244505
S.E. of regression 0.200136 Akaike info criterion -0.351479
Sum squared resid 2.723713 Schwarz criterion -0.287236
Log likelihood 14.30177 Hannan-Quinn criter. -0.325961
F-statistic 34.98441 Durbin-Watson stat 2.140940
Prob(F-statistic) 0.000000
2. Uji Statistik
Uji Regresi
Dependent Variable: D(PDB-(1))
Method: Least Squares
Date: 06/03/20 Time: 14:54
Sample (adjusted): 2 72
Included observations: 71 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.001223 0.006742 0.181344 0.8567
D(ULN-(1)) -1.74E-06 1.69E-06 -1.030227 0.3067
D(SUKUK-(1)) 1.42E-06 2.67E-06 0.533668 0.5954
D(INFLASI-(1)) 0.006858 0.013572 0.505316 0.6150
D(TSB-(1)) -0.007049 0.028863 -0.244222 0.8078 R-squared 0.025531 Mean dependent var -0.001408
Adjusted R-squared -0.033528 S.D. dependent var 0.048145
S.E. of regression 0.048946 Akaike info criterion -3.128381
Sum squared resid 0.158117 Schwarz criterion -2.969037
Log likelihood 116.0575 Hannan-Quinn criter. -3.065015
F-statistic 0.432297 Durbin-Watson stat 2.173850
Prob(F-statistic) 0.784799