PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR...

110
i PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESMENT OPPORTUNITY SET DAN PERTUMBUHAN LABA TERHADAP KUALITAS LABA PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016) S K R I P S I Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna menyelesaikan studi akhir dan untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank Semarang Disusun Oleh: Nama : Citra Dewi NIM : 14.05.52.0018 Program Studi : S.1 Akuntansi FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG 2018

Transcript of PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR...

Page 1: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

i

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL,

LIKUIDITAS, INVESMENT OPPORTUNITY SET DAN

PERTUMBUHAN LABA TERHADAP KUALITAS LABA

PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016)

S K R I P S I

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat

guna menyelesaikan studi akhir dan untuk memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Stikubank

Semarang

Disusun Oleh:

Nama : Citra Dewi

NIM : 14.05.52.0018

Program Studi : S.1 Akuntansi

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS STIKUBANK

SEMARANG

2018

Page 2: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL,

LIKUIDITAS, INVESMENT OPPORTUNITY SET DAN PERTUMBUHAN

LABA TERHADAP KUALITAS LABA PERUSAHAAN

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016)

Skripsi ini telah memenuhi syarat dan telah diujikan dalam ujian pendadaran

skripsi:

Oleh:

Citra Dewi

14.05.52.0018

Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Semarang

Page 3: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

iii

Skripsi dengan judul:

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL,

LIKUIDITAS, INVESMENT OPPORTUNITY SET DAN PERTUMBUHAN

LABA TERHADAP KUALITAS LABA PERUSAHAAN

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016)

Oleh:

Citra Dewi

14.05.52.0018

Program Studi Strata 1 (S1) Akuntansi

Hasil penelitian dalam skripsi ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pendadaran Skripsi dan telah disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat guna

memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Stikubank Semarang pada tanggal 28 Agustus 2018:

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Page 4: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

iv

Page 5: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Selesainya skripsi ini dengan baik, tidaklah hanya karena penulis saja

tetapi banyak pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terutama penulis ucapkan syukur kepada Allah swt, atas segala rahmat dan

penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-

baiknya. Selain itu penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada:

Seluruh keluarga saya, yang selalu membantu, mendoakan serta

memberikan dorongan serta kasih saying yang tiada habisnya.

Sahabat-sahabat saya yang selalu memberikan semangat dan dukungan

agar selalu bersemangat dalam mengerjakan skripsi ini.

Pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terimakasih atas

dukungan, bantuan dalam pembuatan skripsi ini.

(Citra Dewi)

Page 6: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

vi

MOTTO

Bukanlah KESABARAN, jika masih mempunyi batas

Bukanlah KEIKHLASAN, jika masih merasakan sakit

“Jangan Bersedih.” Sesungguhnya pertolonganakan datang bersama kesabaran.”

(HR. Ahmad)

Page 7: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh ukuran

perusahaan, struktur modal, likuiditas, invesment opportunity set, dan

pertumbuhan laba terhadap kualitas laba. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam penelitian ini, sampel ditentukan menggunakan purposive sampling

dengan periode amatan 2014 sampai dengan 2016 jumlah sampel yang diperoleh

sebanyak 217. Pengaruh antar variabel dijelaskan menggunakan metode regresi

linier berganda dengan program SPSS 19. Jenis data yang digunakan adalah data

sekunder.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal dan invesment

opportunity set berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laba.

Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laba. Sedangkan ukuran perusahaan, dan pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap kualitas

laba.

Kata Kunci : ukuran perusahaan, struktur modal, likuiditas,

invesment opportunity set, pertumbuhan laba dan

kualitas laba.

Page 8: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

viii

ABSTRACT

The purpose of this study is to examines and analyses the effect of firm size,

capital structure, liquidity, Invesment opportunity set, and profit growth to

earning quality. This research was conducted at manufacturing company listed on

Indonesia Stock Exchange (BEI).

The sampling method used in this study is purposive sampling with

observation period 2014 to 2016 the number of samples obtained as much as 217.

The influence between variables is discribed by using multiple regression analysis

with SPSS 19 program. The type of data used is secondary data.

The results showed that the capital structure and investment opportunity set

had a positive and significant effect on earnings quality. Liquidity has a negative

and significant effect on earnings quality. While the size of the company, and

profit growth does not affect earnings quality.

Keywords : company size, capital structure, liquidity, investment

opportunity set, profit growth and earnings quality.

Page 9: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Struktur Modal, Likuiditas, Invesment Opportunity Set, dan

Pertumbuhan laba terhadap Kualitas Laba (Studi pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016)”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih

derajat Sarjana Ekonomi Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomika dan

Bisnis Universitas Stikubank Semarang.

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan sampel yang memadai. Hasil penelitian

memberikan bukti bahwa ukuran perusahaan, dan pertumbuhan laba tidak

berpengaruh terhadap kualitas laba. Sedangkan struktur modal, likuiditas, dan

invesment opportunity set berpengaruh terhadap kualitas laba. Namun terdapat

keterbatasan dalam penelitian ini, oleh karena itu pembaca yang berminat pada

kajian penelitian ini perlu mempertimbangkan informasi ini sekiranya hasil ini

dipergunakan sebagai referensi selanjutnya.

Proses penelitian dan penyusunan laporan penelitian dalam skripsi ini,

peneliti tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi peneliti berkat

adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Euis Soleha, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Stikubank Semarang.

2. Cahyani Nuswandari, S.E., M.Si., Ak,CA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Universitas Stikubank Semarang.

3. Dr. Jacobus Widiatmoko, S.Pd, MM selaku dosen pembimbing yang telah

mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing serta

memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

4. Cahyani Nuswandari, S.E., M.Si., Ak,CA selaku dosen wali yang telah

banyak membantu dan memberikan saran dalam proses perkuliahan.

Page 10: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

x

5. Seluruh Dosen, Karyawan, dan Staff Universitas Stikubank Semarang yang

telah membantu penulis memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, serta

bantuan yang bermanfaat.

Semoga dengan terselesaikannya penyusunan skripsi ini membawa

banyak manfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, Agustus 2018

Penyusun

(Citra Dewi)

Page 11: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................

Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI ..........................................

Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

MOTTO ............................................................................................................. vi

ABSTRAK .........................................................................................................vii

ABSTRACT ........................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvv

DAFTAR GAMBAR

.............................................................................................................................xvi

vi

DAFTAR LAMPIRAN

.............................................................................................................................xvii

ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 8

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 8

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,PENELITIAN EMPRIS DAN HIPOTESIS ....... 10

2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................... 10

2.1.1 Teori Agensi .......................................................................... 10

2.2 Kualitas Laba ................................................................................ 12

2.3 Ukuran Perusaaan ........................................................................ 15

2.4 Struktur Modal ............................................................................. 17

2.5 Likuiditas ...................................................................................... 18

2.6 Invesment Opportunity Set ............................................................ 19

2.7 Pertumbuhan Laba ....................................................................... 23

2.8 Penelitian Terdahulu .................................................................... 26

Page 12: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

xii

2.9 Pengembangan Hipotesis ............................................................... 28

2.9.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Laba ...... 28

2.9.2 Pengaruh Struktur Modal terhadap Kualitas Laba ............ 28

2.9.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Kualitas Laba ..................... 29

2.9.4 Pengaruh Invesment Opportunity Set terhadap Kualitas Laba

...................................................................................................... 30

2.9.5 Pengaruh Pertumbuhan Laba terhadap Kualitas Laba....... 31

2.10 Model Penelitian ........................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 33

3.1 Objek Penelitian ......................................................................... 33

3.2 Populasi dan Pengambilan Sampel .......................................... 33

3.2.1 Populasi Penelitian ........................................................ 33

3.2.2 Sampel Penelitian .......................................................... 33

3.3 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengambilan Data ....................... 34

3.3.1 Jenis Data ...................................................................... 34

3.3.2 Sumber Data .................................................................. 34

3.3.3 Teknik Pengambilan Data ............................................. 35

3.4 Definisi Konsep, Operasional, dan Pengukuran Variabel ..... 35

3.4.1 Definisi Konsep ............................................................. 35

3.4.2 Variabel Dependen ........................................................ 36

3.4.2.1 Kualitas Laba ................................................. 36

3.4.3 Variabel Independen ..................................................... 37

3.4.3.1 Ukuran Perusahaan ........................................ 37

3.4.3.2 Struktur Modal ............................................... 38

3.4.3.3 Likuiditas ....................................................... 38

3.4.3.4 Invesment Opportunity Set ............................. 38

3.4.3.5 Pertumbuhan Laba ......................................... 39

3.4.4 Pengukuran Variabel ..................................................... 39

3.5 Metode Analisis Data ................................................................. 40

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif .......................................... 40

3.5.2 Uji Normalitas Data ...................................................... 41

3.5.3 Pengujian Asumsi Klasik .............................................. 41

3.5.3.1 Uji Multikolinearitas ...................................... 41

3.5.3.2 Uji Heteroskedastisitas ................................... 42

Page 13: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

xiii

3.5.3.3 Uji Autokorelasi ............................................. 43

3.6 Uji Kelayakan Model ................................................................. 43

3.6.1 Koefisien Determinasi (R2) ........................................... 44

3.6.2 Uji Statistik F ................................................................ 44

3.7 Analisis Regresi Linier Berganda ............................................. 44

3.8 Uji Hipotesis ............................................................................... 45

3.8.1 Uji t ................................................................................... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................47

4.1 Deskripsi Analisis ....................................................................... 47

4.1.1 Populasi dan Sampel ..................................................... 47

4.2 Hasil Penelitian........................................................................... 48

4.2.1 Statistik Deskriptif ........................................................ 48

4.2.2 Uji Normalitas ............................................................... 51

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ......................................................... 52

4.2.3.1 Uji Multikolinearitas ...................................... 52

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas ................................... 53

4.2.3.3 Uji Autokolerasi ............................................. 54

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda ................................. 55

4.2.5 Pengujian Model ........................................................... 56

4.2.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................... 56

4.2.5.2 Uji Model Fit ( Uji F) ..................................... 57

4.2.6 Uji Hipotesis (Uji-t) ...................................................... 58

4.2.6.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap

Kualitas Laba ............................................................... 58

4.2.6.2 Pengaruh Struktur Modal terhadap Kualitas

Laba .............................................................................. 59

4.2.6.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Kualitas Laba . 59

4.2.6.4 Pengaruh Invesment Opportunity Set

terhadap Kualitas Laba ................................................ 59

4.2.6.5 Pengaruh Pertumbuhan Laba terhadap

Kualitas Laba ............................................................... 60

4.3 Pembahasan .................................................................................... 60

4.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Laba ...... 60

4.3.2 Pengaruh Struktur Modal terhadap Kualitas Laba ............. 61

4.3.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Kualitas Laba ..................... 62

Page 14: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

xiv

4.3.4 Pengaruh Invesment Opportunity Set terhadap Kualitas Laba

........................................................................................................ . 63

4.3.5 Pengaruh Pertumbuhan Laba terhadap Kualitas Laba ....... . 64

BAB V PENUTUP ............................................................................................65

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 65

5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................ 65

5.3 Saran ........................................................................................... 66

5.4 Implikasi Penelitian ................................................................... 66

5.4.1 Implikasi Metodologi dan Teori ...................................... 66

5.4.2 Implikasi Kebijakan dan Praktik (Manajerial) ................ 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................68

LAMPIRAN .......................................................................................................72

Page 15: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu .......................................................... 26

Tabel 3.1 Pengukuran Variabel .................................................................... 39

Tabel 4.1 Seleksi Sampel Penelitian ............................................................ 47

Tabel 4.2 Statistik Deksriptif ...................................................................... 48

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 51

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................... 53

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 54

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson) .................................... 55

Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ............................................... 56

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 57

Tabel 4.9 Hasil Uji Model Fit (Uji F) .......................................................... 57

Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis (Uji-t) ........................................................... 58

Page 16: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian ...................................................................... 32

Page 17: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Nama Perusahaan dan Kode Perusahaan ............................... 72

LAMPIRAN 2 Kualitas Laba ......................................................................... 78

LAMPIRAN 3 Ukuran Perusahaan ................................................................. 89

LAMPIRAN 4 Struktur Modal ....................................................................... 80

LAMPIRAN 5 Likuiditas ................................................................................ 81

LAMPIRAN 6 Invesment Opportunity Set ..................................................... 82

LAMPIRAN 7 Pertumbuhan Laba.................................................................. 83

LAMPIRAN 10 Hasil Statistik Deksriptif ....................................................... 84

LAMPIRAN 11 Hasil Uji Normalitas............................................................... 85

LAMPIRAN 12 Hasil Uji Multikolinearitas .....................................................86

LAMPIRAN 13 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................87

LAMPIRAN 14 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................88

LAMPIRAN 15 Hasil Pengujian Model ...........................................................89

LAMPIRAN 16 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .........................................90

LAMPIRAN 17 Lembar Bimbingan .................................................................91

Page 18: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sekarang ini, perkembangan bisnis khususnya pada bidang ekonomi

semakin pesat. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah bertambahnya

jumlah perusahaan manufaktur yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Semakin banyaknya perusahaan manufaktur yang berkembang, perusahaan

dituntut untuk selalu meningkatkan labanya agar dapat mempertahankan

kelangsungan usahanya dan dapat menarik para investor agar menanamkan

investasinya pada perusahaan.

Pentingnya informasi laba bagi para penggunanya menjadikan tiap

perusahaan berlomba-lomba meningkatkan labanya. Menurut Wulandari (2013),

laba yang berhasil dicapai oleh suatu perusahaan merupakan salah satu ukuran

kinerja dan menjadi pertimbangan oleh para investor atau kreditur dalam

pengambilan keputusan untuk melakukan investasi atau untuk memberikan

tambahan kredit.

Namun, bagi pihak tertentu ada yang melakukan cara tidak sehat guna

mencapai tujuan individunya terhadap informasi laba perusahaan. Hal ini

menjadikan praktek manipulasi laba dilakukan oleh manajemen perusahaan yang

mengetahui kondisi perusahaan dan bermaksud menarik investor agar

menginvestasikan dananya pada perusahaan mereka. (Irawati, 2012). Hal tersebut

yang mengakibatkan laba perusahaan menjadi tidak berkualitas.

Page 19: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

2

Kualitas laba adalah laba dalam laporan keuangan yang mencerminkan

kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya (Dhian 2012). Investor, kreditor

dan para pemangku kepentingan lainnya mengambil keputusan salah satunya

berdasar pada laporan keuangan, apabila kualitas laba yang disajikan tidak dapat

di andalkan maka para pemangku kepentingan tidak dapat percaya lagi pada

profesi akuntansi. Oleh karena itu berbagai upaya dan studi terus dilakukan agar

dapat menyusun laporan keuangan dengan kualitas laba yang tinggi.

Yushita (2013) , mengemukakan bahwa kualitas laba merupakan aspek

penting untuk menilai kesehatan keuangan suatu perusahaan. Pihak yang

berhubungan dengan perusahaan seperti kreditor, investor dan pengguna

informasi keuangan lainnya selalu memperhatikan laporan keuangan. Kualitas

laba dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam melaporkan labanya

yang menunjukan laba yang sebenarnya, dengan sebaik mungkin melaporkan laba

yang akan digunakan untuk memprediksi laba masa depan perusahaan untuk para

pengguna laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan

yang diberikan oleh perusahaan kepada publik terutama para investor dan

kreditur. Salah satu unsur dalam laporan keuangan yang paling banyak

diperhatikan dan dinanti-nantikan informasinya adalah laporan laba rugi. Laba

yang berhasil dicapai oleh suatu perusahaan merupakan salah satu ukuran kinerja

dan menjadi pertimbangan oleh para investor atau kreditur dalam pengambilan

keputusan untuk melakukan investasi atau untuk memberikan tambahan kredit.

Laba dapat dikatakan berkualitas tinggi jika laba yang dilaporkan tersebut dapat

Page 20: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

3

digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk membuat keputusan yang

terbaik dan memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan yaitu relevan dan

reabilitas.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas laba antara lain:

ukuran perusahaan, struktur modal, likuiditas, pertumbuhan laba dan invesment

opportunity set.

Ukuran perusahaan berhubungan dengan kualitas laba karena

semakin besar perusahaan maka semakin tinggi pula kelangsungan usaha suatu

perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan sehingga perusahaan tidak

perlu melakukan praktek manipulasi laba. Ukuran perusahaan dapat menentukan

baik atau tidaknya kinerja dari perusahaan tersebut. Investor biasanya lebih

memiliki kepercayaan pada perusahaan besar. Hal ini dikarenakan perusahaan

besar dianggap mampu untuk terus meningkatkan kinerjaperusahaannya dengan

cara meningkatkan kualitas labanya.Perusahaan besar juga dianggap memiliki

informasi yang lebih banyak dibandingkan perusahaan kecil (Mulyani, dkk 2007).

Struktur modalyang biasa diproksikan dengan leverage karena untuk

mengetahui seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang perusahaan.

Perusahaan yang memiliki hutang tinggi dapat berdampak pada risiko keuangan

yang semakin besar yaitu kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar

hutang-hutangnya. Adanya risiko gagal bayar ini menyebabkan biaya yang harus

dikeluarkan perusahaan untuk mengatasi hal tersebut semakin besar sehingga

akan menurunkan laba perusahaan. Oleh karena itu, jika tingkat leverage suatu

perusahaan tinggi maka akan memiliki kecenderungan untuk melakukan

Page 21: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

4

manajemen laba yang besar sehingga kualitas laba yang dihasilkan menjadi

rendah (Ghosh dan Moon, 2010).

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban

jangka pendeknya secara tepat waktu. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban lancarnya yang makin tinggi jika jumlah aset lancar lebih besar

daripada kewajiban lancar yang dimilikinya, jadi dapat dikatakan bahwa

perusahaan dapat memenuhi kewajiban lancarnya. Apabila perusahaan mampu

memenuhi kewajiban jangka pendek yang dimilikinya maka informasi laba yang

dihasilkan perusahaan merupakan laba yang berkualitas atau laba yang

sebenarnya. Perusahaan dengan likuiditas tinggi akan memiliki risiko yang relatif

kecil sehingga kreditur merasa yakin dalam memberikan pinjaman kepada

perusahaan dan investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya ke

perusahaan tersebut karena investor yakin bahwa perusahaan mampu bertahan

(tidak dilikuidasi). Dengan demikian pada saat laba dipublikasikan pasar akan

merespon positif laba tersebut. Jang et al. (2007) menyatakan bahwa semakin

tinggi current ratio suatu perusahaan maka labanya semakin berkualitas.

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan nilai perusahaan yang

besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan oleh

manajemen di masa yang akan datang, yang pada saat ini merupakan pilihan-

pilihan investasi yang diharapkan akan lebih besar . Perusahaan dengan nilai IOS

yang tinggi akan mempunyai kesempatan atau peluang untuk berinvestasi yang

tinggi pula, baik dalam bentuk aktiva di tempat (asset in place) atau suatu aktiva

yang dapat diinvestasikan untuk jangka waktu yang lama dalam perusahaan. Wah

Page 22: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

5

(2002) menyatakan bahwa IOS berhubungan dengan kualitas laba dan nilai

perusahaan, perusahaan yang mempunyai nilai Investment Opportunity Setyang

tinggi, maka cenderung akan memiliki nilai discretionary accrual yang tinggi pula.

Pertumbuhan laba dapat diketahui dengan mengukur market to

book ratio. Pertumbuhan laba suatu perusahaan biasanya diakibatkan oleh adanya

laba kejutan yang diperoleh pada periode sekarang. Perusahaan dengan laba

bertumbuh akan memiliki jumlah aktiva yang besar sehingga memberikan

peluang lebih besar didalam menghasilkan profitabilitasnya. Hamid (2001)

merumuskan bahwa perusahaan yang bertumbuh adalah perusahaan yang

memiliki pertumbuhan margin, laba dan penjualan yang tinggi. Jika suatu

perusahaan mempunyai pertumbuhan laba yang tinggi maka para investor akan

memberikan respon besar pada perusahaan karena perusahaan tersebut dapat

memberikan manfaat di masa depan.

Beberapa penelitian telah melakukan pengamatan terhadap variabel-

variabel yang mempengaruhi kualitas laba. Penelitian Warianto dan Rusiti (2014),

mengenai pengaruh ukuran perusahaan, struktur modal, likuiditas dan invesment

opportunity set (IOS) terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap discretionary accruals, atau

ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kuaitas laba.Akan

tetapi, penelitian oleh Dira dan Astika (2014) mengenai pengaruh struktur modal,

likuiditas, pertumbuhan laba, dan ukuran perusahaan pada kualitas laba,

Page 23: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

6

menunjukan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif

terhadap kualitas laba.

Penelitian terdahulu terhadap hubungan antara ukuran perusahaan,

struktur mdal, likuiditas, pertumbuhan laba, dan invesment opportunity set

terhadap kuaitas laba tidak selalu menunjukan hasil yang konsisten. Obyek

penelitiannya adalah perusahaan manufaktur dikarenakan perusahaan manufaktur

merupakan emiten terbesar dalam memberikan kesempatan bagi para investor

untuk menanamkan modalnya, sehingga perusahaan manufaktur selalu mendapat

perhatian dari para investor. Kualitas dari informasi laba yang dihasilkan oleh

perusahaan manufaktur juga diindikasi dapat mempengaruhi respon pasar.

Penelitian tentang pengaruh terhadap kualitas laba sudah dilakukan oleh

beberapa orang. Hubungan antara variabel struktur modal terhadap kualitas laba

penelitian oleh Warianto dan Rusiti (2014), mengenai pengaruh ukuran

perusahaan, struktur modal, likuiditas dan invesment opportunity set (IOS)

terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI,

memperoleh hasil bahwa struktur modal berpengaruh positif signifikan terhadap

discretionary accruals, yang berrati struktur modal berpengaruh signifikan negatif

terhadap kualitas laba. Akan tetapi penelitian oleh Risdawaty dan Subowo (2015)

mengenai pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, asimetri informasi, dan

profitabilitas terhadap kualitas laba menunjukan hasil bahwa struktur modal

berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laba.

Hubungan antara variabel likuiditas terhadap kualitas laba penelitian

oleh Warianto dan Rusiti (2014), mengenai pengaruh ukuran perusahaan, struktur

Page 24: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

7

modal, likuiditas dan invesment opportunity set (IOS) terhadap kualitas laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, menunjukan hasil bahwa likuiditas

berpengaruh negatif signifikan terhadap discretionary accruals atau likuiditas

berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laba.Akan tetapi penelitian oleh

penelitian oleh Dira dan Astika (2014) mengenai pengaruh struktur modal,

likuiditas, pertumbuhan laba, dan ukuran perusahaan pada kualitas laba,

menunjukan hasil bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laba.

Hubungan antara variabel invesment opportunity set (IOS) terhadap

kualitas laba penelitian oleh Warianto dan Rusiti (2014), mengenai pengaruh

ukuran perusahaan, struktur modal, likuiditas dan invesment opportunity set (IOS)

terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI,

menunjukan hasil bahwa invesment opportunity set (IOS) berpengaruh signifikan

positif terhadap dicretionary accruals atau IOS berpengaruh signifikan negatif

terhadap kualitas laba. Akan tetapi penelitian oleh Wulansari (2013) mengenai

pengaruh invesment opportunity set (IOS), likuiditas dan leverage terhadap

kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI menunjukan hasil

bahwa invesment opportunity set (IOS) tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

Hubungan antara variabel pertumbuhan laba terhadap kualitas laba,

penelitian oleh Dira dan Astika (2014) mengenai pengaruh struktur modal,

likuiditas, pertumbuhan laba, dan ukuran perusahaan pada kualitas laba,

menunjukan hasil bahwa pertumbuhan laba tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kualitas laba. Akan tetapi penelitian oleh Irawati (2012) mengenai

Page 25: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

8

pengaruh struktur modal, pertumbuhan laba, ukuran perusahaan dan likuiditas

terhadap kualitas laba menunjukan hasil bahwa pertumbuhan laba berpengaruh

signifikan negatif terhadap kualitas laba.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penelitian ini menguji

kembali “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Likuiditas,

Pertumbuhan Laba, dan Invesment Opportunity Set (IOS) terhadap Kualitas

Laba (Study Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

Tahun 2014-2016)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka

permasalahan yang akan diuji adalah :

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laba ?

2. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap kualitas laba ?

3. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap kualitas laba ?

4. Apakah invesment opportunity set berpengaruh terhadap kualitas laba ?

5. Apakah pertumbuhan modal berpengaruh terhadap kualitas laba ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini:

1. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap kualitas laba

2. Menganalisis pengaruh struktur modal terhadap kualitas laba

3. Menganalisis pengaruh likuiditas terhadap kualitas laba

4. Menganalisis pengaruh invesment opportunity set (IOS) terhadap kualitas

laba

Page 26: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

9

5. Menganalisis pengaruh pertumbuhan laba terhadap kualitas laba

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Aspek Teoritis

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana bagi

pengembangan teori-teori atau ilmu pengetahuan terutama di

bidang ekonomi.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan terhadap

hasil penelitian yang lain yang telah dilakukan serta dapat dijadikan

sebagai tambahan bahan pertimbangan untuk penelitian yang akan

datang.

b. Aspek Praktis

1. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan informasi sebagai

bahan pertimbangan.

2. Bagi investor, diharapkan dapat memberikan informasi dalam

pengambilan suatu keputusan.

Page 27: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN EMPIRIS DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Teori Agensi

Teori agensi adalah teori yang menyatakan adanya hubungan kerja

antara pihak yang memberi wewenang (prinsipal) yaitu investor dengan pihak

yang menerima wewenang (agensi) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja

sama yang disebut ”nexus of contract” Jensen dan Meckling (1976) . Teori agensi

mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka

sendiri. Pemegang saham sebagai principal diasumsikan hanya tertarik kepada

hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan.

Sedang para agen disumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan

dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut.

Perbedaan “kepentingan ekonomis” ini bisa saja disebabkan ataupun

menyebabkan timbulnya informasi asimetri (Kesenjangan informasi) antara

Pemegang Saham dan organisasi. Diskripsi bahwa manajer adalah agen bagi para

pemegang saham atau dewan direksi adalah benar sesuai teori agensi. Terdapat

tiga masalah utama dalam hubungan agensi, yaitu :

1. Kontrol pemegang saham kepada manajer

2. Biaya yang menyertai hubungan agensi

3. Menghindari dan meminimalisasi biaya agensi

Page 28: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

11

Hubungan agensi ini memotivasi setiap individu untuk memperoleh

sasaran yang harmonis, dan menjaga kepentingan masing-masing antara agen dan

principal. Hubungan keagenan ini merupakan hubungan timbal balik dalam

mencapai tujuan dan kepentingan masing-masing pihak yang secara eksplisit dan

sadar memasukkan beberapa penekanan seperti:

1. Kebutuhan principal akan memberikan kepercayaan kepada

manajer dengan imbalan atau kompensasi keuangan

2. Budaya organisasi yang berlaku dalam perusahaan

3. Faktor luar seperti karasteristik industri, pesaing, praktek

kompensasi, pasar tenaga kerja, manajerial dan isu-isu legal

Strategi yang dijalankan perusahaan dalam memenangkan kompetisi

global. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya konflik tersebut, maka ada

beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya:

1. Penyusunan Standar yang jelas mengenai siapa saja yang pantas

menjadi apa baik untuk jabatan fungsional maupun struktural

ataupun untuk posisi tertentu yang dianggap strategis dan kritis.

2. Diadakan tes kompetensi dan kemampuan untuk mencapai suatu

jabatan tertentu dengan adil dan terbuka.

3. Akuntabilitas dan Transparansi setiap “proses bisnis” dalam

organisasi agar memungkinkan monitoring dari setiap pihak

sehingga penyimpangan yang dilakukan oknum-oknum dapat

diketahui dan diberikan sangsi tanpa kompromi.

Page 29: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

12

2.2 Kualitas Laba

Kualitas laba dalam akuntansi, merujuk kepada kemasukakalan seluruh

laba yang dilaporkan, Rinawati (2011). Kualitas laba adalah penilaian sejauh

mana laba sebuah perusahaan itu dapat diperoleh berulang-ulang, dapat

dikendalikan, dan laik bank (memenuhi syarat untuk mengajukan kredit/pinjaman

pada bank), di antara faktor-faktor lainnya. Kualitas laba mengakui fakta bahwa

dampak ekonomi transaksi yang terjadi akan beragam diantara perusahaan sebagai

fungsi dari karakter dasar bisnis mereka, dan secara beragam dirumuskan sebagai

tingkat laba yang menunjukkan apakah dampak ekonomi pokoknya lebih baik

dalam memperkirakan arus kas atau juga dapat diramalkan.

Kualitas laba merupakan suatu ukuran untuk mencocokkan apakah laba

yang dihasilkan sama dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Kualitas

laba semakin tinggi jika mendekati perencanaan awal atau melebihi target dari

rencana awal. Kualitas laba rendah jika dalam menyajikan laba tidak sesuai

dengan laba sebenarnnya sehingga informasi yang di dapat dari laporan laba

menjadi bias dan dampaknya menyesatkan kreditor dan investor dalam

mengambil keputusan (Rinawati, 2011).

Kualitas laba, menurut Schipper dan Vincent (2003), menunjukkan

tingkat kedekatan laba yang dilaporkan dengan Hicksian income, (yang

merupakan laba ekonomik) yaitu jumlah yang dapat dikonsumsi dalam satu

periode dengan menjaga agar kemampuan perusahaan pada awal dan akhir

periode tetap sama. Menurut Schipper dan Vincent, kualitas laba akuntansi

Page 30: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

13

ditunjukkan oleh ”kedekatan atau korelasi antara laba akuntansi dan laba

ekonomik” (Suwardjono, 2005, hlm. 463).

Dechow dan Schrand (2004), laba yang berkualitas merupakan laba

yang memiliki tiga karakteristik berikut ini :

1. Mampu mencerminkan kinerja operasi perusahaan saat ini dengan

akurat,

2. Mampu memberikan indikator yang baik mengenai kinerja

perusahaan di masa depan

3. Dapat menjadi ukuran yang baik untuk menilai kinerja perusahaan

(Tong dan Miso, 2011).

Penman (2007), laba yang berkualitas dapat mencerminkan kelanjutan

laba (sustainable earning) di masa depan. Setiap perusahaan selalu membutuhkan

kualitas laba yang baik untuk membiayai kegiatan operasionalnya baik dalam

perusahaan yang bergerak dalam bidang industri maupun jasa.

Dalam literatur penelitian akuntansi, terdapat berbagai pengertian

kualitas laba dalam perspektif kebermanfaatan pada pengambilan keputusan

(decision usefulness). Schipper dan Vincent (2003) mengelompokkan konstruk

kualitas laba dan pengukurannya berdasarkan cara menentukan kualitas laba, yaitu

berdasarkan: sifat runtun-waktu dari laba, karakteristik kualitatif dalam rerangka

konseptual, hubungan laba-kas-akrual, dan keputusan implementasi. Empat

kelompok penentuan kualitas laba ini dapat diikhtisarkan sebagai berikut.

Pertama, berdasarkan sifat runtun-waktu laba, kualitas laba meliputi:

persistensi, prediktabilitas (kemampuan prediksi), dan variabilitas. Atas dasar

Page 31: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

14

persistensi, laba yang berkualitas adalah laba yang persisten yaitu laba yang

berkelanjutan, lebih bersifat permanen dan tidak bersifat transitori. Persistensi

sebagai kualitas laba ini ditentukan berdasarkan perspektif kemanfaatannya dalam

pengambilan keputusan khususnya dalam penilaian ekuitas. Kemampuan prediksi

menunjukkan kapasitas laba dalam memprediksi butir informasi tertentu,

misalnya laba di masa datang. Dalam hal ini, laba yang berkualitas tinggi adalah

laba yang mempunyai kemampuan tinggi dalam memprediksi laba di masa

datang. Berdasarkan konstruk variabilitas, laba berkualitas tinggi adalah laba yang

mempunyai variabilitas relatif rendah atau laba yang smooth.

Kedua, kualitas laba didasarkan pada hubungan laba-kas-akrual yang

dapat diukur dengan berbagai ukuran, yaitu: rasio kas operasi dengan laba,

perubahan akrual total, estimasi abnormal/discretionary accruals (akrual

abnormal/ DA), dan estimasi hubungan akrual-kas. Dengan menggunakan ukuran

rasio kas operasi dengan laba, kualitas laba ditunjukkan oleh kedekatan laba

dengan aliran kas operasi. Laba yang semakin dekat dengan aliran kas operasi

mengindikasikan laba yang semakin berkualitas. Dengan menggunakan ukuran

perubahan akrual total, laba yang berkualitas adalah laba yang mempunyai

perubahan akrual total kecil. Pengukuran ini mengasumsikan bahwa perubahan

total akrual disebabkan oleh perubahan discretionary accruals. Estimasi

discretionary accruals dapat diukur secara langsung untuk menentukan kualitas

laba. Semakin kecil discretionary accruals semakin tinggi kualitas laba dan

sebaliknya. Selanjutnya, keeratan hubungan antara akrual dan aliran kas juga

Page 32: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

15

dapat digunakan untuk mengukur kualitas laba. Semakin erat hubungan antara

akrual dan aliran kas, semakin tinggi kualitas laba.

Ketiga, kualitas laba dapat didasarkan pada Konsep Kualitatif

Rerangka Konseptual. Laba yang berkualitas adalah laba yang bermanfaat dalam

pengambilan keputusan yaitu yang memiliki karakteristik relevansi, reliabilitas,

dan komparabilitas /konsistensi. Pengukuran masing-masing kriteria kualitas

tersebut secara terpisah sulit atau tidak dapat dilakukan. Oleh sebab itu, dalam

penelitian empiris koefisien regresi harga dan return saham pada laba (dan

ukuran-ukuran terkait yang lain misalnya aliran kas) diinterpretasi sebagai ukuran

kualitas laba berdasarkan karakteristik relevansi dan reliabilitas.

Keempat, kualitas laba berdasarkan keputusan implementasi meliputi

dua pendekatan. Dalam pendekatan pertama, kualitas laba berhubungan negatif

dengan banyaknya pertimbangan, estimasi, dan prediksi yang diperlukan oleh

penyusun laporan keuangan. Semakin banyak estimasi yang diperlukan oleh

penyusun laporan keuangan dalam mengimplementasi standar pelaporan, semakin

rendah kualitas laba, dan sebaliknya. Dalam pendekatan kedua, kualitas laba

berhubungan negatif dengan besarnya keuntungan yang diambil oleh manajemen

dalam menggunakan pertimbangan agar menyimpang dari tujuan standar

(manajemen laba). Manajemen laba yang semakin besar mengindikasi kualitas

laba yang semakin rendah, dan sebaliknya.

2.3 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya sebuah

perusahaan yang dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara antara lain

Page 33: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

16

ukuran perusahaan, total aset, dan total ekuitas. Besar kecilnya dapat ditinjau

dari lapangan usaha yang dijalankan (Brigham dan Houston, 2001:117). Total

penjualan juga dapat digunakan sebagai basis pengukurannya. Karena biaya

yang mengikuti penjualan cenderung lebih besar, maka perusahaan dengan

tingkat penjualan yang tinggi cenderung memilih kebijakan akuntansi yang

mengurangi laba.

Perusahaan berukuran besar memiliki berbagai kelebihan

dibandingkan dengan perusahaan berukuran kecil. Kelebihan pertama yaitu

dengan ukuran perusahaan yang lebih besar akan mempermudah dalam

memperoleh dana dari pasar modal. Kedua, ukuran perusahaan yang besar

akan lebih memiliki kekuatan tawar-menawar (bargaining power) dalam

kontrak keuangan dibandingkan perusahaan berukuran kecil. Ketiga, adanya

kemungkinan pengaruh ukuran perusahaan dalam biaya dan return membuat

perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba (Sawir,

2004).

Ukuran perusahaan yang biasa digunakan untuk menentukan

tingkatan perusahaan menurut Setiyadi (2007) adalah:

- Tenaga kerja, merupakan jumlah pegawai tetap dan honorer yang

terdaftar atau bekerja di perusahaan pada waktu tertentu.

- Tingkat penjualan, merupakan volume penjualan perusahaan pada

periode tertentu.

- Total utang, merupakan jumlah utang perusahaan pada suatu

periode tertentu.

Page 34: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

17

- Total aset, merupakan keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan

pada periode tertentu.

2.4 Struktur Modal

Menurut Subramayan (2011), struktur modal merupakan pendanaan

ekuitas dan hutang pada suatu perusahaan yang sering dihitung berdasarkan reltif

berbagai sumber pendanaan. Stabilitas keuangan perusahaan dan dan risiko gagal

melunasi uang bergantung pada sumber pendanaan serta jenis jumlah berbagai

aset yang dimiliki perusahaan. Perusahaan umumnya menggunakan baik

pendanaan utang maupun ekuitas. Kreditor biasanya tidak mau memberikan dana

tanpa perlindiungan dari pendanaan ekuitas.

Struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan

pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditujukan oleh perbandingan hutang

jangka panjang terhadap sumber modal (Keown dkk, 2008). Perusahaan

menggunakan struktur modal dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih

besar dari pada biaya aset dan sumber dananya yang akan meningkatkan

keuntungan pemegang saham. Dalam penelitian ini struktur modal dilihat dari

leveragenya.

Leverage keuangan mengacu pada jumlah pendanaan utang dalam

struktur modal suatu perusahaan. Perusahaan dengan leverage keuangan disebut

memperdagangkan ekuitas. Hal ini menunjukan perusahaan menggunakan modal

ekuitas sebagai dasar pinjaman untuk mendapatkan kelebihan pengembalian.

Menurut Dhian Eka Irawati (2012), struktur modal yang diukur dengan

leverage merupakan suatu variabel untuk mengetahui seberapa besar aset

Page 35: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

18

perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan. Struktur modal mempunyai

pengaruh terhadap kualitas laba karena jika aset perusahaan lebih besar dibiayai

oleh hutang dari pada modalnya maka peran dari pada investor menjadi menurun.

Perusahaan dinilai tidak dapat menjaga keseimbangan finansial dalam

penggunaan dana antara jumlah modal yang tersedia dengan modal yang

dibutuhkan. Oleh karena itu, jika tingkat leverage suatu perusahaan semakin

tinggi maka kualitas laba akan semakin rendah.

2.5 Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan manajemen bank dalam menyediakan

dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajibannya maupun komitmen yang

telah dikeluarkan kepada nasabahnya setiap saat. Kewajiban yang timbul dari sisi

aktiva misalnya penyediaan dana bagi penarikan pinjaman yang disetujui atau

penarikan atas kelonggaran tarik pinjaman. Sedangkan kewajiban yang timbul

dari sisi pasiva atau liabilities misalya penyediaan dana bagi penarikan tabungan

dan simpanan lainnya oleh nasabah.

Sumber- sumber utama kebutuhan likuiditas dapat digolongkan sebagai

berikut:

1. Memenuhi kebutuhan likuiditas wajib minimum

2. Menjaga agar saldo rekening yang ada pada bank koresponden

selalu berada pada jumlah yang ditentukan.

3. Memenuhi penarikan dana baik oleh nasabah debitur maupun

penabung.

Page 36: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

19

Likuiditas adalah kemampuan untuk menjual sebuah asset guna

mendapatkan kas pada waktu singkat. Menurut Yenny Wulansari (2013), untuk

menjaga kestabilan perusahaan, penting bagi perusahaan untuk menjaga

likuiditasnya secara fundamental. Perusahaan yang likuid dapat diidentifikasikan

sebagai kondisi ketika perusahaan mampu memenuhi semua kewajiban jangka

pendeknya yang jatuh tempo. Untuk menjamin semua kewajiban jangka pendek

tersebut, perusahaan harus menjaminkan aset-asetnya yang likuid.

2.6 Invesment Opportunity Set

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya

yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk mendapatkan sejumlah

keuntungan di masa yang akan datang. Investment opportunity set (IOS)

merupakan kesempatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk bertumbuh.

IOS dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan

perusahaan di masa mendatang. Gaver dan Gaver (1993) menyatakan bahwa

investment opportunity set merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung

pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang akan

datang (future discretionary expenditure), yang pada saat ini merupakan pilihan-

pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar.

Myers (1977) sebagai orang pertama yang mengemukakan istilah IOS

dengan menguraikan pengertian perusahaan sebagai suatu kombinasi antara aset

riil (asset in place) dan pilihan-pilihan investasi pada masa depan. IOS

(Investment opportunity set) merupakan kesempatan perusahaan untuk tumbuh.

IOS digunakan sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan di masa

Page 37: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

20

depan. Bagi perusahaan yang memiliki set kesempatan investasi tinggi senantiasa

melakukan ekspansi dalam strategi bisnisnya, maka akan semakin membutuhkan

dana eksternal.

Munculnya istilah IOS pertama kali dikemukakan oleh Myers (1977) yang

menguraikan pengertian perusahaan, yaitu sebagai satu kombinasi antara aset riil

(assets in place) dan opsi investasi masa depan. Opsi investasi masa depan ini

kemudian dikenal sebagai set kesempatan investasi atau Investment Opportunity

Set (IOS). Menurut Gaver dan Gaver (1993) dalam Subekti dan Kusuma (2001),

opsi investasi masa depan atau set kesempatan investasi tidak semata-mata hanya

ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek yang didukung oleh kegiatan riset dan

pengembangan saja, tetapi juga dengan kemampuan perusahaan yang lebih tinggi

dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan dibandingkan dengan

perusahaan lain yang setara dalam suatu kelompok industrinya. Gaver dan Gaver

(1993) menyatakan bahwa IOS merupakan nilai perusahaan yang tergantung pada

pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang akan datang,

yang pada saat ini merupakan hasil dari pilihan-pilihan investasi yang diharapkan

akan menghasilkan return yang lebih besar. Komponen dari nilai perusahaan

merupakan hasil dari pilihan-pilihan untuk membuat investasi di masa yang akan

datang adalah merupakan IOS (Myers, 1977). Karena IOS perusahaan terdiri dari

proyek-proyek yang memberikan pertumbuhan bagi perusahaan, maka IOS dapat

menjadi pemikiran sebagai prospek pertumbuhan perusahaan.

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk

meningkatkan size, sementara set kesempatan investasi merupakan opsi untuk

Page 38: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

21

berinvestasi dalam bentuk proyek yang memiliki net present value yang positif.

Kemampuan perusahaan yang lebih tinggi ini bersifat tidak dapat diobservasi

(unobservable), oleh karena itu jika peneliti ingin mengetahui maka harus mencari

dan menghitung sendiri dengan mengembangkannya menjadi proksi IOS sesuai

dengan tujuan dan jenis data yang tersedia dalam penelitiannya (Subekti dan

Kusuma, 2001). Lebih lanjut, pertumbuhan perusahaan menurut Subekti dan

Kusuma (2001), dapat diproksikan oleh kombinasi dari berbagai nilai set

kesempatan investasi. Nilai set kesempatan investasi ini dihitung dengan

kombinasi berbagai jenis proksi yang mengimplikasikan nilai aset di tempat

berupa nilai buku aktiva maupun ekuitas perusahaan dan nilai kesempatan yang

tumbuh pada suatu perusahaan di masa depan berupa nilai pasar perusahaan.

Selanjutnya proksi-proksi IOS ini dijadikan sebagai dasar untuk menentukan

klasifikasi pertumbuhan perusahaan di masa depan apakah suatu perusahaan

masuk dalam klasifikasi yang bertumbuh atau tidak bertumbuh (Subekti dan

Kusuma, 2001).

IOS merupakan variabel yang tidak dapat diobservasi (variabel laten), oleh

karena itu diperlukan proksi. Hal ini didukung oleh Kallapur dan Trombley (2001)

yang menyatakan bahwa kesempatan investasi perusahaan tidak dapat diobservasi

untuk pihak-pihak luar perusahaan. Berbagai variabel yang digunakan sebagai

proksi IOS telah banyak diteliti dan diuji pada berbagai penelitian. Proksi ini

dapat diklasifikasikan dalam empat tipe (Kallapur dan Trombley, 2001), yaitu:

1) Proksi Berbasis pada Harga

Page 39: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

22

Proksi ini mendasarkan pada perbedaan antara aset dan nilai perusahaan, oleh

karena itu proksi ini sangat tergantung pada harga saham. Menurut Subekti dan

Kusuma (2001), proksi ini percaya pada gagasan bahwa prospek yang tumbuh

dari perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Perusahaan yang tumbuh

akan memiliki nilai pasar yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan aktiva

riilnya (assets in place).

2) Proksi Berbasis Investasi

Proksi berbasis pada investasi menunjukkan tingkat aktivitas investasi yang tinggi

secara positif berhubungan dengan IOS perusahaan. Proksi ini percaya pada

gagasan bahwa dalam satu level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan secara

positif pada nilai IOS suatu perusahaan. Kegiatan investasi ini diharapkan dapat

memberikan peluang investasi pada masa berikutnya yang semakin besar pada

perusahaan yang bersangkutan (Subekti dan Kusuma, 2001).

3) Proksi Berbasis Varian

Proksi berbasis varian mendasarkan ide bahwa pilihan akan lebih bernilai sebagai

variabilitas dari return dengan mendasarkan pada peningkatan asset (Kallapur dan

Trombley, 2001).

4) Proksi Gabungan dari Proksi IOS Individual

Alteratif proksi gabungan IOS dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi

measurement error yang ada dalam proksi individual, sehingga menghasilkan

pengukuran yang baik untuk IOS. Beberapa alternatif proksi gabungan

diantaranya:

Page 40: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

23

1. Analisis Sensitivitas, yaitu dengan mensubstitusikan setiap proksi satu

persatu ke dalam model untuk mendapatkan satu proksi terbaik kemudian

2. Membentuk variabel instrumental sebagai alternatif lain dari proksi IOS.

a. Common Faktor Analysis, dilakukan untuk memperoleh score

factor sebagai indeks umum IOS.

b. Structural Equation Models, dilakukan dengan

menggabungkan variabel terukur dari proksi-proksi individual

menjadi satu variabel laten, yang dilakukan dengan pendekatan

confirmatory factor analysis dengan membangun model

berdasarkan teori yang mendasari variabel-variabel terukur

tersebut ke dalam variabel latennya. Gabungan proksi IOS ini

dikorelasikan dengan realisasi pertumbuhan untuk melihat

kemampuan dan konsistensi proksi IOS dalam memprediksi

pertumbuhan perusahaan.

2.7 Pertumbuhan Laba

Pertumbuhan laba merupakan suatu kenaikan laba atau penurunan laba per

tahun yang biasnya dinyatakan dalam prosentase (Irma, 2011). Apabila suatu

perusahaan memiliki kesempatan untuk bertumbuh, maka perusahaan tersebut

dapat meningkatkan labanya di masa mendatang. Dan hal ini menunjukkan bahwa

laba yang dihasilkan merupakan laba yang berkualitas. Jadi semakin tinggi

kesempatan perusahaaan untuk tumbuh dan berkembang maka semakin tinggi

pula kualitas labanya. Pertumbuhan laba yang dimiliki oleh suatu perusahaan

dapat berpengaruh terhadap kualitas laba, karena jika suatu perusahaan

Page 41: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

24

mempunyai kesempatan untuk tumbuh terhadap labanya berarti kinerja keuangan

perusahaan tersebut pada kondisi yang baik dan mencerminkan bahwa

perusahaaan juga memiliki kesempatan bertumbuh terhadap labanya.

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba

secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang

timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan

pendapatan tersebut. Wild dan Halsey (2005) ”Laba ( Income – juga disebut

Earnings atau Profit) merupakan ringkasan hasil aktivitas operasi usaha yang

dinyatakan dalam istilah keuangan”. Laba mencerminkan pengembalian kepada

pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan

merinci bagaimana laba didapat.

Menurut Darsono dan Purwanti (2008) menyatakan “Laba ialah prestasi

seluruh karyawan dalam suatu perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk angka

keuangan yaitu selisih positif antara pendapatan dikurangi beban (Expenses)”.

Laba merupakan dasar ukuran kinerja bagi kemampuan manajemen dalam

mengoperasikan harta perusahaan. Laba harus direncanakan dengan baik agar

manajemen dapat mencapainya secara efektif.

Ukuran yang sering kali dipakai untuk menentukan sukses tidaknya

manajemen perusahaan adalah laba yang diperoleh perusahaan. Berhasil atau

tidaknya suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

manajemen dalam melihat kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan

datang, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan demikian sasaran

Page 42: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

25

utama pelaporan keuangan adalah informasi tentang prestasi-prestasi perusahaan

yang disajikan melalui pengukuran laba dan komponen-komponennya.

Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periode

sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada

periode sebelumnya. Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh perubahan komponen-

komponen dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba yang disebabkan oleh

perubahan komponen laporan keuangan misalnya perubahan penjualan, perubahan

harga pokok penjualan, perubahan beban operasi, perubahan beban bunga,

perubahan pajak penghasilan, adanya perubahan pada pos-pos luar biasa, dan lain-

lain. Menurut Hanafi dan Halim sebagaimana dikutip Angkoso (2006)

menyebutkan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain:

1) Besarnya perusahaan.

2) Umur perusahaan.

3) Tingkat Leverage.

4) Tingkat penjualan.

5) Perubahan laba masa lalu.

Namun begitu pertumbuhan laba juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor

luar seperti adanya peningkatan harga akibat inflasi dan adanya kebebasan

manajerial (manajerial discreation) yang memungkinkan manajer memilih metode

akuntansi dan membuat estimasi yang dapat meningkatkan laba.

Page 43: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

26

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang kualitas laba perusahaan banyak dilakukan baik di

Indonesia maupun negara lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laba

sebuah perusahaan perlu diindentifikasi secara jelas oleh karena itu penelitian

mengenai kualitas laba semakin banyak dilakukan dan dikembangkan. Berikut,

beberapa penelitian yang telah dilakukan antara lain:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

dan Tahun

Variabel

Independen

Variabel

Dependen

Hasil Penelitian

1. Dhian Eka

Irawati

(2012)

- Pertumbuhan

laba

- Likuiditas

- Struktur Modal

- Ukuran

perusahaan

Kualitas

laba Pertumbuhan

laba dan

likuiditas

berpengaruh

signifikan dan

negatif terhadap

kualitas laba

Struktur modal

dan ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh

terhadap kualitas

laba.

2. Iin

Mutmaina

h Eka

Risdawaty

dan

Subowo

(2015)

- Struktur modal

- Profitabilitas

- Ukuran

perusahaan

- Asimetri

informasi

Kualitas

Laba Struktur modal

berpengaruh

signifikan positif

terhadap kualitas

laba

Profitabilitas

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap kualitas

laba

Ukuran

perusahaan dan

asimetri

informasi tidak

Page 44: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

27

berpengaruh

terhadap kualitas

laba

3. Kadek

Prawisanti

Dira dan

Ida Bagus

Putra

Astika

(2014)

- Struktur modal

- Ukuran

perusahaan

- Likuiditas

- Pertumbuhan

laba

Kualitas

laba Ukuran

perusahaan

berpengaruh

signifikan positif

terhadap kualitas

laba

Struktur modal,

likuiditas, dan

pertumbuhan

laba tidak

berpengaruh

terhadap kualitas

laba

4. Paulina

Warianto

dan Ch.

Rusiti

(2014)

- Ukuran

perusahaan

- Struktur modal

- Likuiditas

- Invesment

opportunity set

(IOS)

Kualitas

laba Ukuran

perusahaan dan

likuiditas

berpengaruh

signifikan positif

terhadap kualitas

laba

Struktur modal

dan invesment

opportunity set

(IOS)

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap kualitas

laba

5.

Yenny

Wulansari

(2013)

- Invesment

opportunity set

(IOS)

- Likuiditas

- Leverage

Kualitas

laba Likuiditas

berpengaruh

signifikan positif

terhadap kualitas

laba

IOS dan leverage

tidak

berpengaruh

terhadap kualitas

laba

Page 45: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

28

2.9 Pengembangan Hipotesis

2.9.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Laba

Ukuran perusahaan merupakan salah satu karakteristik perusahaan yang

sering diperhatikan. Perusahaan yang berskala besar memiliki kemungkinan

mendapatkan return yang lebih besar ketimbang perusahaan berskala kecil, selain

itu perusahaan besar juga lebih mudah dalam mendapatkan suntikan dana dari

investor.

Perusahaan berukuran besar mendapatkan kemudahan dibandingkan

perusahaan kecil, oleh karena itu manajemen akan lebih mudah dalam

mewujudkan kebijakan-kebijakan yang mungkin mahal tetapi menghasilkan

keuntungan yang besar. Keuntungan besar tersebut membuat manajemen tidak

perlu melakukan rekayasa terhadap laporan keuangan perusahaan karena tugas

manajemen dalam meningkatkan nilai perusahaan tercapai sesuai dengan

keinginan principal. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak timbul konflik

keagenan pada perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian oleh Dira & Astika

(2014), serta Warianto & Rusiti (2014) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laba perusahaan.

H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

kualitas laba.

2.9.2 Pengaruh Struktur Modal terhadap Kualitas Laba

Struktur modal merupakan bauran pendanaan hutang jangka

panjang dan ekuitas. Struktur modal merupakan cara perusahaan untuk

membentuk sisi kanan neraca yang terdiri dari modal dan hutang. Struktur modal

Page 46: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

29

terdiri dari pendanaan jangka pendek, pendanaan jangka panjang, dan ekuitas.

Hutang jangka pendek dan jangka panjang dapat diperoleh dari pihak eksternal

perusahaan. Hutang jangka panjang akan digunakan oleh perusahaan untuk

membiayai investasi modal.

Manajer keuangan merupakan pihak yang bertanggungjawab dalam

menentukan struktur modal perusahan. Manajer keuangan bertugas membuat

keputusan pendanaan, keputusan investasi dan keputusan deviden. Oleh karena itu

manajer keuangan sebagai agen harus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan

shareholders (principal) dan meningkatkan nilai perusahaan. Diharapkan dengan

keputusan struktur modal yang tepat perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar

mungkin, sehingga tidak perlu melakukan manajemen laba.

Penelitian Warianto & Rusiti (2014) dan Risdawaty & Subowo (2015)

memberikan hasil yang berbeda dari penjabaran tersebut dimana struktur modal

berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas laba, hal ini mungkin terjadi

karena dengan jumlah hutang yang besar membuat adanya resiko gagal bayar di

mana perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih untuk mengatasinya, sehingga

menurunkan laba, maka manajemen cenderung melakukan manajemen laba.

H2 : Struktur Modal berpengaruh negatif signifikan terhadap

kualitas laba.

2.9.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Kualitas Laba

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

Menurut Dhian (2012) likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

Page 47: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

30

memenuhi hutang jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimiliki. Likuiditas

mempunyai pengaruh terhadap kualitas laba karena jika suatu perusahaan

memiliki kemampuan dalam membayar hutang jangka pendeknya berarti

perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik dalam pemenuhan hutang lancar

sehingga perusahaan tidak perlu melakukan manipulasi laba.

Perusahaan dengan likuiditas yang baik dinilai mampu mengatur aset

yang dimiliki sehingga mampu memperoleh laba yang maksimal sehingga tidak

menimbulkan konflik keagenan karena laba yang diterima sudak semaksimal

mungkin sehingga keinginan antara agen dan principal bisa sejajar. Hal ini

didukung oleh penelitian Warianto & Rusiti (2014) yang menyatakan bahwa

likuiditas perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laba.

H3 : Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas

laba.

2.9.4 Pengaruh Invesment Opportunity Set terhadap kualitas laba

Invesment opportunity set (IOS) merupakan nilai sekarang dan

pilihan perusahaan untuk membuat investasi dimasa mendatang (Irma, 2011

dalam Yenny, 2013). Menurut Warianto & Rusiti (2014) menyatakan bahwa

perusahaan yang memiliki IOS tinggi maka nilai perusahaan akan meningkat

karena lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi dengan harapan

memeroleh return yang lebih besar dimasa yang akan datang. Hal tersebut yang

menyebabkan adanya kemungkinan manajemen perusahaan melakukan

manajemen laba karena untuk mempertahankan pertumbuhan perusahaan. Hasil

ini mengindikasikan bahwa meskipun manajer dari perusahaan yang mempunyai

Page 48: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

31

Invesment Opportunity yang tinggi cenderung untuk memanipulasi discretianory

accruals sehingga kualitas labanya menjadi rendah. Hal ini didukung oleh

penelitian Warianto & Rusiti (2014) yang menyatakan bahwa invesment

opportunity set berpengaruh negatif terhadap kualitas laba. Hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

H4: Investment opportunity set berpengaruh negatif terhadap kualitas laba

2.9.5 Pengaruh Pertumbuhan Laba terhadap Kualitas Laba

Laba yang berkualitas menunjukkan bahwa pihak manajemen

perusahaan tidak melakukan manipulasi laba terhadap informasi labanya dalam

laporan keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan laba yang semakin

tinggi menyebabkan discretionary accruals suatu perusahaan semakin tinggi pula.

Hal ini membuat investor dapat merespon informasi laba tersebut sebagai suatu

indikasi adanya praktik bisnis yang tidak baik yang dilakukan oleh pihak

manajemen perusahaan. Irawati (2012) menyatakan bahwa pertumbuhan laba

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laba perusahaan. Hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

H5 : Pertumbuhan laba berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.

2.10 Penelitian Empiris

Berdasarkan hipotesis diatas maka kerangka pemikiran penelitian ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 49: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

32

Gambar 2.1

Model Penelitian

(+)

(–)

(+)

(-)

(-)

Ukuran Perusahaan

Struktur Modal

likuiditas

IOS

Pertumbuhan Laba

Kualitas

Laba

Page 50: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas

laba, dan variabel independennya adalah ukuran perusahaan, likuiditas, struktur

modal, invesment opportunity set (IOS) dan pertumbuhan laba.

3.2 Populasi dan Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbebtuk

peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi

pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2016.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Pengambilan sampel

dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode

purposive sampling adalah penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu dan

pertibangan tersebut didasarkan pada kepentingan atau tujuan penelitian. Kriteria

sampel yang diterapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 51: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

34

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015-2016, dan

mempublikasi laporan keuangan auditan untuk periode yang berakhir

31 Desember secara konsisten dan lengkap.

2. Semua data yang dibutuhkan untuk penelitian ini tersedia dengan

lengkap.

3. Perusahaan tidak mengalami kerugian 2 tahun berturut selama tahun

pengambilan sampel yaitu tahun 2014-2016.

3.3 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengambilan Data

3.3.1 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang dapat diolah atau

dianalisis menggunakan teknik perhitungan statistika. Data yang digunakan pada

penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah

diperoleh dalam bentuk sudah jadi, dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain

biasanya dalam bentuk publikasi. Data dalam penelitian ini berupa laporan

keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) yang melaporkan laporan keuangan dan dipublikasikan pada Indonesian

Capital Market Directory (ICMD).

3.3.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data utamanya adalah Pusat Referensi

Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, sehingga data yang diperoleh pada penelitian

ini data yang telah dicatat oleh Bursa Efek Indonesia. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan annual report,

Page 52: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

35

selain itu sumber data lain dapat diperoleh dengan mengunduh langsung dari situs

www.idx.co.id.

3.3.3 Teknik Pengambilan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

dokumentasi terhadap laporan keuangan perusahaan industri dasar dan kimia yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memenuhi kriteria pengambilan sampel.

Cara yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan laporan keuangan dan ICMD

perusahaan yang diperoleh melalui IDX Statistics dan www.idx.co.id.

3.4 Definisi Konsep, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.4.1 Definisi Konsep

Variabel adalah suatu atribut, sifat, dan niali dari individu atau obejk,

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari serta ditarik kesimpulannya.

Variabel dependen atau varibel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Kualitas Laba.

Variabel independen merupakan variabel bebas yaitu variabel yang

dapat mempengaruhi atau menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel

dependen atau variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel independen terdiri

dari: Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Modal, Invesment Opportunity Set

(IOS) dan Pertumbuhan Laba.

Page 53: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

36

3.4.2 Variabel Dependen

3.4.2.1 Kualitas Laba

Kualitas laba dapat diartikan sebagai kemampuan informasi akan laba

yang menyampaikan fenomena yang sebenarnya terjadi, dengan kata lain dapat

dikatakan bahwa kualitas laba adalah kemampuan perusahaan dalam melaporkan

laba yang tidak berbeda dari laba yang sesungguhnya. Salah satu ciri yang

menentukan kualitas laba adalah hubungan antara laba akuntansi dengan arus kas.

Makin tinggi korelasi antara laba akuntansi dengan arus kas maka makin tinggi

kualitas laba. Hal ini disebabkan karena makin banyak transaksi pendapatan dan

biaya yang merupakan transaksi kas dan bukan merupakan akrual, maka makin

obyektif pengakuan pendapatan dan biaya dalam laporan laba-rugi. Oleh karena

itu kualitas laba yang tinggi dapat direalisasikan kedalam kas (Darsono dan

Ashari, 2005).

Pengukuran manajemen laba mengacu pada penelitian Dechow dkk.

(1995) yang mengukur kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan

proksi manajemen laba yang diukur menggunakan discretionary accrual.

Discretionary accruals merupakan komponen akrual yang berasal dari

manajemen laba yang dilakukan manajer atau pengakuan akrual yang bebas, tidak

diatur dalam standar akuntansi, dan merupakan pilihan kebijakan manajemen.

Sedangkan nondiscretionary accruals merupakan pengakuan akrual yang wajar

dan tunduk pada standar akuntansi yang berlaku secara umum. Selain itu

nondiscretionary accrual adalah komponen akrual yang terjadi seiring dengan

perubahan dari aktivitas perusahaan.

Page 54: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

37

Pengukuran discretionary accrual menggunakan model Jones yang

dimodifikasi oleh Dechow dkk. (1995). Alasan penggunaan model ini karena

Modified Jones Model dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan

dengan model-model lainnya sejalan dengan hasil penelitian Dechow dkk. (1995).

Selain itu telah banyak penelitian terkait dengan manajemen laba menggunakan

model modifikasi Jones. Model ini menggunakan total accrual (TACC) yang

diklasifikasikan menjadi komponen discretionary accrual (DACC) dan

nondiscretionary accrual (NDACC). Estimasi discretionary accruals dapat diukur

secara langsung untuk menentukan kualitas laba. Semakin kecil discretionary

accruals semakin tinggi kualitas laba dan sebaliknya. Selanjutnya, keeratan

hubungan antara akrual dan aliran kas juga dapat digunakan untuk mengukur

kualitas laba. Semakin erat hubungan antara akrual dan aliran kas, semakin tinggi

kualitas laba.

3.4.3 Variabel Independen

3.4.3.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan merupakan skala besar kecilnya perusahaan yang

dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai cara antara lain dengan ukuran

pendapatan, total aset, dan total ekuitas. Ukuran perusahaan dinyatakan dengan

total aset, jika semakin besar total aset perusahaan maka akan semakin besar pula

ukuran perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aset besar

menunjukkan bahwa perusahaan tersebut relatif lebih stabil dan mampu

menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki total

aset sedikit atau rendah. (Warianto & Rusti, 2014).

Page 55: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

38

3.4.3.2 Struktur Modal

Struktur modal biasanya dihitung menggunakan rasio leverage, dimana

dapat diketahui seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang

perusahaan. Perusahaan dengan hutang yang tinggi memiliki risiko keuangan

yang semakin besar pula, dan menjadikan prospek perusahaan di masa yang akan

datang menjadi kurang baik (Warianto & Rusiti, 2014).

3.4.3.3 Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang tersedia. Rasio likuiditas ini

dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aset

lancar dan kewajiban lancar. Rasio likuiditas yang lebih besar menandakan bahwa

perusahaan semakin mampu dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya

dengan menggunakan aset lancarnya (Riyanto, 2001).

3.4.3.4 Invesment Opportunity Set (IOS)

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan kesempatan

perusahaan untuk tumbuh. Perusahaan dengan IOS tinggi cenderung dinilai positif

oleh investor karena lebih memiliki prospek keuntungan di masa yang akan

datang. Dengan demikian ketika perusahaan memiliki IOS yang tinggi maka nilai

perusahaan akan meningkat karena lebih banyak investor yang tertarik untuk

berinvestasi dengan harapan memperoleh return yang lebih besar di masa yang

akan datang. Hal tersebut yang menyebabkan adanya kemungkinan manajemen

perusahaan melakukan manajemen laba karena untuk mempertahankan

pertumbuhan perusahaan. Hasil penelitian Wah (2002), perusahaan dengan

Page 56: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

39

Investment Opportunity yang tinggi kemungkinan lebih mempunyai discretionary

accrual (akrual kelolaan) yang tinggi.

3.4.3.5 Pertumbuhan Laba

Laba (income) adalah perbedaan antara pendapatan dengan

keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk periode tertentu. Dengan

memprediksi laba, dapat diketahui prospek perusahaan tersebut dan mampu untuk

memprediksi deviden yang akan diterima di masa mendatang dan menentukan

kualitas laba pada laporan keuangan.

3.4.4 Pengukuran Variabel

Tabel 3.1

Pengukuran Variabel

No Variabel Definisi Pengukuran Referensi

1 Kualitas

Laba

Pengukuran

manajemen laba

mengukur

kecurangan laporan

keuangan dengan

menggunakan

proksi manajemen

laba yang diukur

menggunakan

discretionary

accrual. Semakin

kecil discretionary

accruals semakin

tinggi kualitas laba

dan sebaliknya.

DACCit =

(TACCit/TAi,t-1)-

NDACCit

Warianto &

Rusiti, 2014

2 Ukuran

Perusahaan

Ukuran Perusahaan

merupakan skala

besar kecilnya

perusahaan yang

dapat

diklasifikasikan

berdasarkan

berbagai cara

antara lain dengan

Ukuran perusahaan

(size) dalam penelitian

ini diukur dengan

menggunakan

logaritma

natural of total assets.

Warianto &

Rusiti, 2014

Page 57: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

40

ukuran pendapatan,

total aset, dan total

ekuitas.

3 Likuiditas Likuiditas adalah

kemampuan

perusahaan

memenuhi

kewajiban jangka

pendeknya dengan

menggunakan aset

lancar yang

tersedia.

Warianto &

Rusiti, 2014

4 Struktur

Modal

Struktur modal

biasanya dihitung

menggunakan rasio

leverage, dimana

dapat diketahui

seberapa besar aset

perusahaan yang

dibiayai oleh

hutang perusahaan.

Warianto &

Rusiti, 2014

5 Pertumbuhan

Laba

Apabila informasi

laba yang disajikan

dalam laporan

keuangan

menunjukkan laba

yang sebenarnya,

maka laba yang

dihasilkan oleh

perusahaan adalah

laba yang

berkualitas.

Pertumbuhan Laba =

laba bersih t – laba

bersih t-1 ÷ laba bersih

t-1

Zein, Surya

& Silfi

2016

6 Invesment

Opportunity

Set (IOS)

Investment

Opportunity Set

(IOS) merupakan

kesempatan

perusahaan untuk

tumbuh.

MVA/BVA= {total

aset -total

ekuitas+(lembar

saham beredar x

harga penutupan

saham)}÷ total aset

Warianto &

Rusiti, 2014

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah metode statistika yang digunakan untuk

menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi

Page 58: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

41

sebuah informasi. Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran atau deskripsi

umum dari variabel penelitian, yaitu mengenai:

1. Central tendency yaitu nilai rata-rata (mean),

2. Ukuran dispersi yaitu standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai

minimum.

3.5.2 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011).

Pengujian normalitasyang digunakan dalam penelitian ini adalah Jarque-Bera test

yaitu menggunakan rasio skewness dan kurtosis. Rasio skewness dihitung dengan

rumus sebagai berikut: (Gujarati, 2003).

Jika rasio skewness menghasilkan nilai < 2,00 atau kurtosis < 30, maka distribusi

error adalah normal.

3.5.3 Pengujian Asumsi Klasik

Ketentuan dalam penggunaan model regresi linier dengan teknik

ordinary least squares (OLS) harus didahului adanya uji asumsi klasik yang

meliputi Uji multikolinearitas, Uji heteroskedastisitas, dan Uji autokorelasi.

3.5.3.1 Uji Multikolinearitas

Metode untuk mendeteksi gejala multicollinearity dilakukan dengan uji

Variance Inflation Factor (VIF) dengan rumus berikut (Gujarati, 2011):

Page 59: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

42

Jika VIF lebih besar dari 10, maka antar variabel bebas (independent

variable) diduga terjadi persoalan multikolinearitas. Oleh karena itu, model

regresi dinyatakan sebagai model yang terbebas dari persoalan multikolinearitas,

apabila nilai VIF kurang dari 10.

3.5.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian selanjutnya adalah heteroscedasticity yang bertujuan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan

jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model

yang Homoskedastisitas atau model yang tidak terjadi Heteroskedastisitas

(Ghozali, 2011). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas:

1. Melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID. Detekdi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID

dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,

dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)

yang telah di-studentized (Ghozali, 2011).

2. Uji Glejser

Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual

terhadap variabel independen dengan persamaan regresi:

Page 60: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

43

|Ui| = + Xi + vi

Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

3.5.3.3 Uji Autokorelasi

Pengujian terakhir dalam model regresi linier klasik adalah autokorelasi

(autocorrelation). Untuk menguji keberadaan autocorrelation dalam penelitian ini

digunakan metode Durbin-Watson test, dimana angka-angka yang diperlukan

dalam metode tersebut adalah dL, dU, 4 – dL, dan 4 – dU.

Jika nilai Durbin-Watson mendekati 2 atau terletak antara dU dan 4 – dU

dinyatakan tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika mendekati 0 diputuskan

sebagai positive autocorrelation, dan jika mendekati 4 diputuskan sebagai

negative autocorrelation. Sedangkan jika angka Durbin-Watson terletak antara dL

dan dU temasuk pada area No-positive autocorrelation dan diputuskan sebagai

area No-decision atau Zone of Indecision. Demikian juga, jika angka Durbin-

Watson terletak antara 4 – dU dan 4 – dL temasuk pada area No-negative

correlation dan diputuskan sebagai area No-decision atau Zone of Indecision.

Apabila angka Durbin-Watson terletak pada area atau Zone of Indecision perlu

dilakukan run test untuk memastikan apakah angka Durbin-Watson cenderung

pada auto ataukah no-autocorrelation.

3.6 Uji Kelayakan Model

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menilai actual dapat di ukur dari

goodness of fitnya. Secara statistik dapat diukur dari nilai koefisien determinasi,

dan niali statistik F.

Page 61: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

44

3.6.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi yaitu diantara nol dan satu. Secara umum koefisien determinasi untuk

data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara

masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series)

biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2011).

3.6.2 Uji Statistif F

Uji F menunjukkan semua variabel independen yang dimasukkan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Hipotesis nol (H0) diuji apakah semua parameter dalam model sama dengan nol

atau:

H0 : b1 = b2 =...= bk = 0

Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatif (HA) tidak semua

para meter secara simultan sama dengan nol atau:

Hi : b1 ≠ b2 ≠...≠ bk ≠ 0

Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.7 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda (multiple linear regresion) merupakan

regresi dimana variabel terikatnya (Y) dihubungkan atau dijelaskan oleh lebih dari

satu variabel, mungkin dua, tiga, ataupun selebihnya variabel bebas (X) namun

Page 62: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

45

masih menunjukkan diagram hubungan linier (Wicaksana, 2005). Dalam

penelitian ini ada satu model regresi yang menggunakan lima variabel bebas dan

satu variabel terikat, model regresi tersebut adalah:

Keterangan:

Y’ = Kualitas Laba

a = Bilangan Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1 = Ukuran Perusahaan

X2 = Struktur Modal

X3 = Likuiditas

X4 = Invesment Opportunity Set (IOS)

X5 = Pertumbuhan laba

ε = error

3.8 Uji Hipotesis

3.8.1 Uji t

Uji signifikansi variabel independen (Xi) terhadap variabel dependen

(Y) dilakukan dengan uji statistik-t (t-test). Hal ini digunakan untuk menguji

koefisien regresi (βi) secara parsial dari masing-masing variabel independen.

Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut. H1: bi 0; artinya ada pengaruh

nyata yang signifikan dari variabel independen (Xi) terhadap variabel dependen

(Y). Nilai thitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut (Gujarati, 2003):

Y’ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + ε

Page 63: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

46

Jika t-hitung> t-tabel (, N-k-l), maka H0 ditolak;

Jika t-hitung< t-tabel (, N-k-l), maka H0 diterima.

Keputusan menolak atau menerima nilai t-test juga dapat dilihat nilai

signifikansi (alpha, α) dari output SPSS-software yang menyediakan perhitungan

signifikansi (sig.). Apabila nilai signifikansi lebih kecil sama dengan 5% (sig. ≤

0,05) maka hipotesis alternatif (Hi) diterima; artinya variabel independen (Xi)

secara statistik signifikan mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel dependen

(Y).

Page 64: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Analisis

4.1.1 Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dengan alasan perusahaan yang paling banyak terdaftar adalah perusahaan

manufaktur. Penelitian ini menggunakan periode penelitian dari tahun 2014-2016.

Tabel 4.1

Seleksi Sampel Penelitian

No Keterangan 2014 2015 2016 Jumlah

1. Populasi

Seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk

periode 2014-2016

144 143 144 431

2. Kriteria

a. Perusahaan tidak mempublikasi

laporan keuangan auditan untuk

periode yang berakhir pada 31

Desember secara konsisten dan

lengkap

(4)

(3)

(5)

(12)

b. Perusahaan mengalami kerugian 2

tahun berturut-turut selama tahun

2014-2016

(60) (60) (63) (183)

c. Perusahaan tidak memiliki

kelengkapan data untuk penelitian (5) (6) (8) (20)

Jumlah Perusahaan yang dijadikan

sampel 75 74 68 217

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Dalam hasil seleksi dengan menggunakan purposive sampling seperti

yang ditampilkan pada tabel 4.1 perusahaan yang terpilih menjadi sampel

sebanyak 217 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Page 65: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

48

(BEI) dengan total pengamatan sebanyak 431 data pengamatan selama 3 tahun

(2014-2016).

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran atau

deskriptif umum dari suatu variabel dilihat dari jumlah observasi, nilai minimum,

nilai maksimum, nilai rata-rata, dan deviasi standar untuk mengembangkan profil

perusahaan yang menjadi sampel. Penelitian ini menggunakan 217 data sebagai

sampel dari total populasi 431 data. Dikarenakan adanya asumsi yang tidak

terpenuhi maka dilakukan outlier data. Outlier merupakan data yang memiliki

karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi

lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau

variabel kombinasi. Outlier data dilakukan terhadap 58 sampel, sehingga data

setelah dilakukannya outlier berjumlah 159 data.

Hasil pengujian statistik deskriptif setelah dilakukan outlier ditunjukan

dalam tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif

Variabel Total

Sampel

Nilai

Min

Nilai

Maks

Rata-rata Standar

Deviasi

Ukuran

Perusahaan

217 24,57 33,20 28,4539 1,63681

Struktur Modal 217 0,07 0,84 0,3967 0,17900

Likuiditas 217 0,15 16,87 2,9504 2,85778

IOS 217 0,30 40,82 2,4138 4,27954

Pertumbuhan Laba 217 -2,63 52,73 1,0228 4,40259

Kualitas Laba 217 -1,16 0,78 -0,1720 0,26382

Lampiran 8 hal 84

Page 66: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

49

Berdasarkan tabel 4.2 diatas , variabel kualitas laba tercatat nilai rata-

rata sebesar -0,1720 dengan nilai deviasi standar sebesar 0,26382 yang berarti

data memiliki variasi yang besar karena memiliki standar deviasi yang lebih besar

dari nilai rata-rata (mean). Nilai minimum variabel kualitas laba sebesar -1,16

yaitu PT Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2015, sedangkan nilai

maksimumnya sebesar 0,78 yaitu PT Lionmesh Prima Tbk pada tahun 2015. Nilai

rata-rata sebesar -0,1720 menunjukkan rata-rata kualitas laba tiap perusahaan

sampel.

Nilai rata-rata variabel ukuran perusahaan dari sampel tercatat sebesar

28,4539 dengan nilai deviasi standar 1,63681 yang berarti variasi data tidak

terlalu besar karena memiliki standar deviasi yang jauh lebih kecil dari nilai rata-

rata (mean). Ukuran perusahaan berkisar dari nilai minimum sebesar 24,57 yaitu

PT Inter Delta Tbk pada tahun 2016 sampai nilai maksimum sebesar 33,20 yaitu

PT Waskita Beton Precast Tbk pada tahun 2016. Nilai rata-rata ukuran perusahaan

sebesar 28,4539 menunjukkan rata-rata ukuran perusahaan pada sampel.

Variabel struktur modal pada tabel 4.2, tercatat nilai rata-rata sebesar

0,3967 dengan nilai deviasi standar sebesar 0,17900 yang berarti data memiliki

variasi yang tidak begitu besar karena memiliki standar deviasi yang lebih kecil

dari nilai rata-rata (mean). Nilai minimum variabel struktur modal sebesar 0,07

yaitu PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk pada tahun 2014,

sedangkan nilai maksimumnya sebesar 0,84 yaitu PT Jembo Cable Company Tbk

pada tahun 2014. Nilai rata-rata sebesar 0,3967 menunjukkan rasio hutang

terhadap ekuitas sebesar 0,3967 (39,67%).

Page 67: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

50

Pengujian statistik deskriptif yang telah dilakukan, memberikan hasil

bahwa nilai rata-rata variabel likuiditas dari sampel tercatat sebesar 2,9504 dengan

nilai deviasi standar 2,85778 yang berarti variasi data tidak terlalu besar karena

memiliki standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata (mean). Likuiditas

berkisar dari nilai minimum sebesar 0,15 yaitu PT Argha Karya Prima Industry

Tbk pada tahun 2014 sampai nilai maksimum sebesar 16,87 yaitu PT Darya-Varia

Laboratoria Tbk pada tahun 2014. Nilai rata-rata likuiditas sebesar 2,9504

menunjukkan kemampuan perusahaan sampel memenuhi kewajiban lancar

menggunakan aset lancarnya sebesar 2,9504 (295,04%).

Nilai rata-rata variabel investment opportunity set dari sampel tercatat

sebesar 2,4138 dengan nilai deviasi standar 4,27954 yang berarti variasi data tidak

begitu besar karena memiliki standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata

(mean). Variabel investment opportunity set berkisar dari nilai minimum sebesar

0,30 yaitu PT Intanwijaya Internasional Tbk pada tahun 2016, sampai nilai

maksimum sebesar 40,82 yaitu PT Selamat Sempurna Tbk pada tahun 2014. Nilai

rata-rata investment opportunity set sebesar 2,4138 menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memiliki berinvestasi sebesar 2,4138 (241,38%).

Pengujian statistik deskriptif yang telah dilakukan, memberikan hasil

bahwa nilai rata-rata variabel pertumbuhan laba dari sampel tercatat sebesar

1,0228 dengan nilai deviasi standar 4,40259 yang berarti variasi data cukup besar

karena memiliki standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata-rata (mean).

Variabel pertumbuhan laba berkisar dari nilai minimum sebesar -2,63 yaitu PT

Holcim Indonesia Tbk pada tahun 2016 sampai nilai maksimum sebesar 52,73

Page 68: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

51

yaitu PT Jembo Cable Company Tbk pada tahun 2016. Nilai rata-rata

pertumbuhan laba sebesar 1,0228 menunjukkan pertumbuhan laba pada

perusahaan sampel sebesar 1,0228 (102,28%).

4.2.2 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi,

variabel-variabel memiliki distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi

apakah residual berdistribusi normal atau tidak, pada penelitian ini pengujian

dilakukan menggunakan uji statistik. Pengujian yang dilakukan adalah uji

skewness dan kurtosis. Pernyaratan dari uji normalitas data adalah jika nilai

Zskewness dan Zkurtosis > -1,96 dan < 1,96 (signifikan pada 0,05), maka model

regresi akan memenuhi asumsi normalitas. Dikarenakan adanya outlier data, maka

dari total 216 sample berkurang sebanyak 58 sampel, sehingga jumlah data untuk

pengujian ini sejumlah 159 data. Hasil uji normalitas setelah dilakukan outlier

dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Uji Normalitas

Lampiran 9 hal 85

Berdasarkan hasil output uji normalitas diatas, diperoleh perhitungan

skewness dan kurtosis sebagai berikut:

N Skewness Kurtosis

Statistik Std. Error Statistik Std. Error

Unstandardized

Residual

159 -0,127 0,192 -0,484 0,383

Page 69: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

52

Diperoleh skewness sebesar -1,96 < -0,65377 < 1,96 (signifikan pada 0,05) dan

kurtosis 1,96 > -1,24577 > -1,96. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

data yang diolah telah memenuhi asumsi normalitas, sehingga model regresi

sudah terdistribusi secara normal.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

4.2.3.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan terjadinya kolerasi antar variabel independen (bebas).

Pengujian ini hanya diperuntukan untuk penelitian yang memiliki variabel

independen lebih dari satu. Model regresi yang baik adalah model dimana tidak

terjadi korelasi antar variabel bebasnya. Syarat tidak terjadinya multikolinearitas

dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) serta telerance value,

dimana VIF > 10 ddan telerance value < 0,1.

Diakibatkan karena adanya uji asumsi klasik yang tidak terpenuhi maka

terjadi pembuangan outlier. Jumlah data setelah dilakukan outlier sebanyak 159

data, dimana terdapat 58 data outlier dari 217 sampel awal. Hasil pengujian

setelah di outlier dapat dilihat pada tabel 4.4:

Page 70: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

53

Tabel 4.4

Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Ukuran

Perusahaan 0,906 1,104

Struktur Modal 0,645 1,550

Likuiditas 0,624 1,604

IOS 0,976 1,025

Pertumbuhan

Laba 0,984 1,016

Variabel dependen: kualitas laba

Lampiran 10 hal 87

Berdasarkan hasil output yang sudah di outlier pada tabel 4.4,

perhitungan nilai tolerance tidak ada variabel yang memiliki nilai kurang 0,10

yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen, Hasil perhitungan

nilai VIF memberikan hasil yang sama yaitu tidak terjadi korelasi antar variabel

independen, dikarenakan tidak ada nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat

disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen.

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual pengamatan ke pengamatan lain.

Model regresi dikatakan baik apabila varian dan residual model dari pengamatan

ke pengamatan lain adalah sama, atau bersifat homoskedastisitas. Cara

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini melalui uji

Glejser yang dilakukan dengan meregresi absolut residual terhadap variabel

Page 71: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

54

independen. Hasil uji heteroskedastisitas setelah dilakukan outlier dapat dilihat

pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Uji Heterokedastisitas

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error

(Constant) 0,096 0,084 1,141 0,256

Ukuran Perusahaan -0,001 0,003 -0,028 -0,338 0,736

Struktur Modal 0,021 0,032 0,066 0,656 0,513

Likuiditas 0,000 0,002 -0,013 -0,132 0,895

IOS 0,001 0,001 0,073 0,892 0,374

Pertumbuhan Laba -0,002 0,003 -0,067 -0,828 0,409

Lampiran 11 hal 87

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi

untuk semua variabel independen bernilai lebih dari 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.3.3 Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini

(t) dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Model regresi

yang baik adalah model yang terbebas dari masalah autokorelasi. Cara mendeteksi

Page 72: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

55

permasalah autokorelasi dapat dilakukan uji statistik melalui uji Durbin-Watson

(DW-test). Hasil uji autokolerasi dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6

Uji Autokorelasi (Durbin-Watson)

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin

Watson

1 0,385 0,148 0,120 0,9861 2,160

Lampiran 12 hal 89

a. Predictors: (Constant), pertumbu laba, ios, struktur modal, ukuran perusahaan,

likuiditas

b. Dependent Variable: kualitas laba

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai dw = 2,160. Nilai ini apabila

dibandingkan dengan nilai pada tabel Durbin-Watson menggunakan taraf

signifikansi 0,05, jumlah sampel 159 (n), dan jumlah variabel independen 5

(k=5), maka diperoleh nilai du = 1,68946 dan nilai dl = 1,79249.

Pengujian Autokolerasi

Negatif Ragu-Ragu Bebas Ragu-Ragu Positif

Dl

1,68946

Du

1,79249

2,160

4-du

2,20751

4-dl

2,31054

4.2.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda karena terdapat satu

variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Analisis regresi

berganda digunakan untuk menguji kemampuan dalam menerangkan atau

Page 73: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

56

menjelaskan variasi dari variabel dependen. Berikut adalah hasil dari pengujian

linier regresi berganda serta analisisnya:

Tabel 4.7

Hasil Uji Regresi Linier berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) -0,136 0,141 -0,969 0,334

ukuran perusahaan 0,002 0,005 0,038 0,489 0,625

struktur modal -0,114 0,054 -0,197 -2,117 0,036

Likuiditas 0,007 0,003 0,196 2,070 0,040

Ios -0,004 0,002 -0,159 -2,109 0,037

pertumbuhan laba 0,005 0,005 0,082 1,090 0,277

Lampiran 14 hal 90

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa persamaan regresi yang

terbentuk adalah:

Y’ = α + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 5X5 + + ε

4.2.5 Pengujian Model

4.2.5.1 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur atau mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan atau menerangkan

variabel dependen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar

model. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.8

Page 74: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

57

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

0,385 0,148 0,120 0,09861

Lampiran 13 hal 89

Dari tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa Adjusted R Square (R2)

adalah 0,120. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas (independen)

yaitu ukuran perusahaan, struktur modal, likuiditas, invesment opportunity set,

dan pertumbuhan laba dapat menjelaskan variabel terikat (dependen) yang dalam

penelitian ini adalah kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode 2014-2016 sebesar 12%. Sisanya

sebesar 88% dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi yang digunakan.

4.2.5.2 Uji Model Fit (Uji F)

Tabel 4.9

Uji Model Fit (Uji F)

Lampiran 13 hal 89

Uji statistik F dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen

yaitu ukuran perusahaan, struktur modal, likuiditas, invesment opportunity set,

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 0,258 5 0,052 5,314 0,000

Residual 1,488 153 0,010

Total 1,746 158

Page 75: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

58

dan pertumbuhan laba secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu

kualitas laba. Hasil uji F dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9.

4.2.6 Uji Hipotesis (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

bebas yaitu ukuran perusahaan, struktur modal, likuiditas, invesment opportunity

set, dan pertumbuhan laba terhadap kualitas laba.

Tabel 4.10

Hasil Uji Hipotesis (Uji-t)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -0,136 0,141 -0,969 0,334

ukuran perusahaan 0,002 0,005 0,038 0,489 0,625

struktur modal -0,114 0,054 -0,197 -2,117 0,036

Likuiditas 0,007 0,003 0,196 2,070 0,040

Ios -0,004 0,002 -0,159 -2,109 0,037

pertumbuhan laba 0,005 0,005 0,082 1,090 0,277

Lampiran 14 hal 90

4.2.6.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Laba Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel

ukuran perusahaan adalah 0,002 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,625 lebih

besar dibandingkan dengan taraf nyata α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap discretionary

accruals atau ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhada

Page 76: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

59

kualitas laba. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruf positif dan signifikan terhadap kualitas laba ditolak.

4.2.6.2 Pengaruh Struktur Modal terhadap Kualitas Laba Perusahaan

Berdasarkan hasil perhitungan uji t dapat diketahui bahwa nilai

koefisien regresi variabel struktur modal adalah -0,114 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,036 lebih kecil dibandingkan dengan taraf nyata α = 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

discretionary accruals atau struktur modal berpenaruh positif dan signifikan

terhadap kualitas laba. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa struktur modal

berpengaruf negatif dan signifikan terhadap kualitas laba ditolak.

4.2.6.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Kualitas Laba Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel

likuiditas adalah 0,007 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,040 lebih kecil

dibandingkan dengan taraf nyata α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap discretionary accruals atau likuiditas

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laba. Maka hipotesis yang

menyatakan bahwa likuiditas berpengaruf positif dan signifikan terhadap kualitas

laba ditolak.

4.2.6.4 Pengaruh Invesment Opportunity Set terhadap Kualitas Laba

Perusahaan

Dari hasil perhitungan uji t dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi

variabel invesment opportunity set adalah -0,004 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,037 lebih kecil dibandingkan dengan taraf nyata α = 0,05. Hal ini

Page 77: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

60

menunjukkan bahwa invesment opportunity set berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap discretionary accruals atau invesment opportunity set berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kualitas laba. Maka hipotesis yang menyatakan

bahwa invesment opportunity set berpengaruf positif dan signifikan terhadap

kualitas laba ditolak.

4.2.6.5 Pengaruh Pertumbuhan Laba terhadap Kualitas Laba Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel

pertumbuhan laba adalah 0,005 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,277 lebih

besar dibandingkan dengan taraf nyata α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

pertumbuhan laba berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap discretionary

accruals atau pertumbuhan laba berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

kualitas laba. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa pertumbuhan laba

berpengaruf positif dan signifikan terhadap kualitas laba ditolak.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Laba Perusahaan

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

kualitas laba. Dimana semakin besar ukuran perusahaan maka kualitas labanya

justru akan semakin rendah namun tidak secara signifikan. Artinya peningkatan

aset perusahaan sebagai ukuran perusahaan yang tidak disertai dengan

penggunaan aset secara efektif dan efisien tidak dapat menaikan laba.

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya sebuah perusahaan.

Perusahaan yang lebih besar memiliki kelebihan dibandingkan perusahaan kecil,

Page 78: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

61

hal ini dapat terjadi karena investor atau pihak eksternal merasa dengan

perusahaan lebih besar maka perusahaan lebih stabil, sehingga dapat memperoleh

laba yang cukup besar. Manajemen sebagai agen diharapkan dapat memenuhi

keinginan pemilik atau investor sebagai principal dengan mempergunakan sumber

daya perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan serta meningkatkan

kualitas laba perusahaan. Dengan pemanfaatan aset yang baik, manajemen tidak

perlu melakukan manipulasi laba.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Dira dan Astika (2014), Warianto dan Rusiti (2014 yang menyatakan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba. Akan tetapi

penelitian ini sejalan oleh hasil penelitian oleh Risdawaty dan Subowo (2015)

yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpenaruh terhadap kualitas

laba.

4.3.2 Pengaruh Struktur Modal terhadap Kualitas Laba Perusahaan

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang

menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh negatif signifikan terhadap

kualitas laba. Dimana semakin besar struktur modal maka kualitas labanya justru

akan semakin tinggi. Artinya peningkatan penggunaan hutang sebagai modal

perusahaan dapat meningkatkan laba perusahaan. Struktur modal merupakan

kombinasi atau bauran segenap pos yang masuk ke dalam sisi kanan neraca

sumber modal perusahaan. Pada penelitian ini sendiri struktur modal diukur

menggunakan rasio leverage, yaitu dengan membagi total hutang dengan total

aset. Karena dengan modal yang diperoleh dari hutang, manajer sebagai para

Page 79: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

62

pengambil keputusan (agen) akan berhati-hati dalam memilih dan melaksanakan

kegiatan operasionalnya karena mereka berusaha untuk mengoptimalkan

penggunaan hutang karena perusahaan masih harus membayar hutang perusahaan.

Pengoptimalan dilakukan oleh agen untuk memenuhi keinginan principal

(pemilik) yaitu memperoleh laba. Dengan penggunaan hutang sebagai modal,

perusahaan berusaha menambah sumber daya yang dimiliki sehingga

memperbesar kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendapatan, sehingga

pihak manajemen tidak perlu melakukan manipulasi laba.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Warianto dan Rusiti (2014), serta Alves (2014) yang menyatakan bahwa struktur

modal berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas laba.

4.3.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Kualitas Laba Perusahaan

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang

menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas

laba. Dimana semakin besar likuiditas maka semakin rendah kualitas labanya.

Artinya manajemen kurang memanfaatkan aset lancar untuk memenuhi kewajiban

jangka pendek, sehingga banyak aset lancar yang menganggur. Dengan kurangnya

manajemen dalam memanfaatkan aset lancarnya, membuat laba perusahaan

menjadi menurun, sehingga manajemen perlu melakukan manipulasi laba untuk

meningkatkan laba perusahaan agar paran investor tertarik untuk berinvestasi.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dira dan Astika (2014), yang menyatakan bahwa likuiditas

berpengaruh tidak sinifikan terhadap kualitas laba dan penelitian oleh Warianto

Page 80: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

63

dan Rusiti (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan positif terhadap kualitas laba. Akan tetapi penelitian ini sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Irawati (2012) yang mengemukakan bahwa

likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laba.

4.3.4 Pengaruh Invesment Opportunity Set Kualitas Laba Perusahaan

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang

menyatakan bahwa invesment opportunity set berpengaruh negatif signifikan

terhadap kualitas laba. Dimana semakin besar invesment opportunity set maka

semakin tinggi kualitas labanya. Perusahaan dengan nilai IOS yang tinggi akan

mempunyai kesempatan atau peluang untuk berinvestasi yang tinggi pula, baik

dalam bentuk aset di tempat (asset in place) atau suatu aset yang dapat

diinvestasikan untuk jangka waktu yang lama dalam perusahaan. IOS digunakan

sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan di masa depan. Bagi

perusahaan yang memiliki set kesempatan investasi tinggi senantiasa melakukan

ekspansi dalam strategi bisnisnya, maka akan semakin membutuhkan dana

eksternal. Perusahaan yang memiliki IOS tinggi maka nilai perusahaan akan

meningkat karena lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi dengan

harapan memeroleh return yang lebih besar dimasa yang akan datang.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Warianto dan Rusiti (2014) yang menyatakan bahwa invesment opportunity

set berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kualitas laba dan penelitian yang

dilakukan oleh Wulansari (2013) yang menyatakan bahwa invesment opportunity

set tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

Page 81: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

64

4.3.5 Pengaruh Pertumbuhan Laba terhadap Kualitas Laba Perusahaan

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang

menyatakan bahwa pertumbuhan laba berpengaruh negatif signifikan terhadap

kualitas laba. Dimana semakin besar pertumbuhan laba maka semakin rendah

kualitas labanya. Laba yang berkualitas menunjukkan bahwa pihak manajemen

perusahaan tidak melakukan manipulasi laba terhadap informasi labanya dalam

laporan keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan laba yang semakin

tinggi menyebabkan discretionary accruals suatu perusahaan semakin tinggi pula.

Hal ini membuat investor dapat merespon informasi laba tersebut sebagai suatu

indikasi adanya praktik bisnis yang tidak baik yang dilakukan oleh pihak

manajemen perusahaan. Investor tidak selalu memperhatikan pertumbuhan laba

suatu perusahaan, karena seringnya pertumbuhan laba terjadi karena laba kejutan.

Dimana investor tidak bisa mengetahui apakah itu laba sesungguhnya atau

manipulasi. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan kepercayaan dari investor

terhadap perusahaan yang mengalami pertumbuhan laba sehingga kualitas laba

menurun.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Dira dan Astika yang menyatakan bahwa pertumbuhan laba tidak berpengaruh

terhadap kualitas laba. Akan tetapi hasil penelitian ini disanggah oleh hasil

penelitian yang dilakukan oleh Irawati (2012) yang menyatakan bahwa

pertumbuhan laba berpengaruh sugnifikan dan negatif terhadap kualitas laba.

Page 82: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

65

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini

menyimpulkan bahwa:

a. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap kualitas laba perusahaan.

b. Variabel struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kualitas laba perusahaan.

c. Variabel likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas

laba perusahaan.

d. Variabel invesment opportunity set berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kualitas laba perusahaan.

e. Variabel pertumbuhan laba berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap kualitas laba perusahaan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih

baik. Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

hanya sebesar 12%, sisanya sebesar 88% dijelaskan oleh variabel lain

diluar model regresi yang digunakan.

Page 83: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

66

b. Tahun peneitian yang dilakukan hanya dalam 3 periode, yaitu 2014,

2015, dan 2016.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan dan

keterbatasan pada penelitian ini, sarat yang dapat diberikan melalui hasil

penelitian ini agar memperoleh hasil yang lebih baik, yaitu:

a. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain yang

belum ada pada penelitian ini. Hal-hal seperti profitabilitas, kepemilikan

keluarga, dan lain-lain dapat diteliti dalam kaitannya dengan kualitas

laba perusahaan.

b. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan proksi lain dalam

pengukuran ukuran perusahaan, misalnya menggunakan total penjualan,

total tenaga kerja, atau total hutang.

5.4 Implikasi Penelitian

5.4.1 Implikasi Metodologi dan Teori

Diharapkan untuk penelitian selanjutnya untuk memperbaiki

keterbatasan dalam penelitian ini yaitu dengan menambah jangka waktu penelitian

agar semakin banyak data perusahaan yang dapat digunakan sebagai sampel

penelitian sehingga dapat digunakan untuk memprediksi dan hasil penelitian

selanjutnya semakin baik. Selain itu diharapkan peneliti selanjutnya menambah

variabel lain selain dalam penelitian ini agar kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen dapat meningkat.

Page 84: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

67

5.4.2 Implikasi Kebijakan dan Praktik (Manajerial)

a. Bagi perusahaan diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan dan

wawasan tentang kualitas laba sehingga manajemen dapat merancang

mekanisme usaha sebaik mungkin dan menguntungkan bagi semua

pihak, karena semua perusahaan menginginkan keberlanjutan usahanya.

b. Berkaitan dengan peneliti yang akan meneliti tentang kualitas laba dapat

dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya karena mengingat

pengaruh variabel independen penelitian ini terhadap kualitas laba

pengaruhnya masih kecil.

c. Bagi calon investor penelitian ini hanya dapat digunakan sebagai

informasi yang berkaitan dengan kualitas laba perusahaan khususnya

pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) untuk periode 2014-2016.

Page 85: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

68

DAFTAR PUSTAKA

Angkoso, Nandi. 2006. Akuntansi Lanjutan. Yogyakarta: FE Yogyakarta.

Alves, Sandra. 2014. The Effect of Board Independence on the Earning Quality:

Evidence from Portugese Listed Companies. Australasian Accounting,

Business and Finance Journal. Vol. 8 (3); 23-44.

Anthony dan Govindarajan. 2005. Management Control System. Edisi Pertama.

Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Bambang, Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi.

Keempat, Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi

Kedelapan, Buku 2, Terjemahan Dodo Suharto, Herman Wibiwo; Editor

Yanti Sumiharti, Wisnu Chandra Kridhaji.Jakarta: Erlangga.

Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat.

Darsono P dan Ari Purwanti. 2008. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Dechow, P. M., R.G. Sloan and A.P. Sweeney. 1995. Detecting Earnings

Management. The Accounting Review, Hal 193-225.

Dira, Kadek Prawisanti dan Ida Bagus Putra Astika. 2014. Pengaruh Struktur

Modal, Likuiditas, Pertumbuhan Laba, dan Ukuran Perusahaan pada

Kualitas Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.7 (1); 64-78.

Forum for Corporate Governance in Indonesia, Seri Tata Kelola Perusahaan

(Corporate Governance), Jilid II; Peranan Dewan Komisaris dan Komite

Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance, hal.8,

http://www.fcgi.or.id , diakses pada tanggal 18 Desember 2017.

Gaver, J. and Gaver, K. 1993. Additional Evidenceon The Association Between

The Investment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend, and

Compensation Policies. Journal of Accounting and Economics, Vol. 16:

125–160.

Ghosh, A. and D. Moon. 2010. Corporate Debt Financing and Earnings Quality.

Journal of Business Finance and Accounting, Vol. 37: 538-559.

Page 86: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

69

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS

23, Edisi Kedelapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, D. 2003. Basic Econometrics. New York: Mc-Grawhill.

Hadi, Rebecca. 2018. Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Kualitas Laba. Skripsi.

Semarang: Program Sarjana Universitas Stikubank.

Hamid, ABD. Habbe. 2001. Studi terhadap Pengukuran Kinerja Akuntansi

Perusahaan Prospektor dan Defender dan Hubungannya dengan Harga

Saham: Analisis dengan Pendekatan Life Cycle Theory. Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia, Vol. 4(1): 111-132.

Indriastuti, Maya. 2012. Analisis Kualitas Auditor dan Corporate Governance

Terhadap Manajemen Laba. Eksistansi. Vol. 4 (2).

Irawati, Dhian Eka. 2012. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran

Perusahaan, dan Likuiditas terhadap Kualitas Laba. Accounting Analysis

Journal. Vol. 1 (2): 1-6.

Irma Adriani. 2011. Pengaruh Investment Opportunity Set Dan Mekanisme

Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan.

Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.

Jang, Lesia, Bambang Sugiarto, dan Dergibson Siagian. 2007. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ.

Akuntabilitas, Vol.6 (2): 142-149.

Jensen, M., dan W. Meckling. 1976. Theory of the Firm : Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financal Economics,

Vol. 3: 305-360.

Kallapur, Sanjay & Mark A. Trombley. 2001. The Invesment Opportunity Set:

Determinants, Consequences and Measurements. Manajerial Finance.

Vol. 27(3): 3-15.

Keown, Arthur et al. 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Alih

Bahasa Haryandini. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyani, Sri, Nur Fadhjrih Asyik, dan Andayani. 2007. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Earnings Response Coeficient Pada Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Surabaya: STIESIA.

Myers, S. 1977. Determinants of Corporate Borrowing. Journal of Financial

Economics, Vol. 5: 147-175.

Page 87: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

70

Nadirsyah dan Fadlan Nur Muharram. 2015. Struktur Modal, Good Corporate

Governance dan Kualitas Laba. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis.

Vol. 2 (2); 184-198.

Novieyanti, Ira Ayu dan Kurnia. 2016. Pengaruh Mekanisme Good Corporate

Governance terhadap Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal

Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 15 (11); 1-15.

Penman, S.H. 2001. On Comparing Cash Flow and Accrual Accounting Models

For Us in Equity Valuation: A Response to Lundholm and O’Keefe.

Working Papper. Contemporary Accounting Research, Vol. 18(4).

Columbia University.

Puspitowati, Nela Indah dan Anissa Amalia Mulya. 2014. Pengaruh Ukuran

Komite Audit, Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Manajerial, dan

kepemilikan Institusional terhadap Kualitas Laba: Studi empiris pada

Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2008-2012. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 3 (1): 219-239.

Rinawati, A. 2011. Kualitas Laba. http://annyriwayati.blogspot.com/.

Risdawaty, Iin Mutmainah Eka dan Subowo. 2015. Pengaruh struktur Modal

Ukuran Perusahaan, Asimetri Informasi, dan Profitabilitas terhadap

Kualitas Laba. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol 7 (2); 109-118.

Sawir, Agnes. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Schipper, K., and L. Vincent. 2003. Earnings Quality. Accounting Horizons.

Supplement: 97-110.

Setianingsih, Ely Puji. 2013. Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan

Kinerja Perusahaan terhadap Kualitas Laba: Studi Kasus Perusahaan

Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia. Proceeding PESAT

(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil). Vol. 5; 105-112.

Setiyadi. 2007. Pengaruh Company Size, Profitability, and Institutional

Ownership terhadap CSR Disclousure. Jurnal Ekonomi. Bandung:

Universitas Padjajaran.

Subekti, Imam dan Indra Kusuma. 2001. Asosiasi antara Set Kesempatan

Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Deviden Perusahaan, serta

Implikasinya pada Perubahan Harga Saham. Simposium Nasional

Akuntansi III. Hal. 820-850.

Page 88: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

71

Subramanyam. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Buku 1 dan Buku 2. Jakarta:

Salemba Empat.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan dan Pelaporan Keuangan,

Edisi ke 3. Yogyakarta: BPFE.

Tugiman, Hiro. 1995. Standar Profesional Interna Audit. Bandung: Eresco.

Wah, Lai Kam. (2002). Investment Opportunity Set and Audit Quality.

http://papers.ssrn.com.

Warianto, Paulina dan Ch. Rusiti. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur

Modal, Likuiditas dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Kualitas

Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. MODUS. Vol.

26 (1): 19-32.

Widjaja, Fendi Permana dan Rovila El Maghviroh. 2011. Analisis Perbedaan

Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan Sebelum dan Sesudah Adanya Komite

pada Bank-Bank Go Public di Indonesia. The Indonesia Accounting

Review. Vol. 1 (2): 117-134.

Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan

Keuangan. Buku 1. Edisi kedelapan. Alih Bahasa oleh Yanivi S. Bachtiar

dan S. Nurwahyuni Harahap. Jakarta: Salemba Empat.

Wulandari, Yenny. 2013. Pengaruh Investmen Opportunity Set, Likuiditas, dan

Leverage terhadap Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di BEI. Skripsi. Program Sarjana Universitas Negeri Padang.

Yushita, Amanita Novi, Rahmawati, dan Hanung Triatmoko. Pengaruh

Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Auditor Eksternal, dan

Likuiditas terhadap Kualitas Laba. Jurnal Economia. Vol 9 (2): 116-226.

Zein, Kartika Aulia. 2016. Pengaruh Pertumbuhan Laba, Struktur Modal,

Likuiditas dan Komisaris Independen terhadap Kualitas Laba dengan

Komisaris Independen dimoderasi oleh Kompetensi Komisaris

Independen. JOM Fekon Vol.3 (1): 980-992.

Page 89: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

72

LAMPIRAN 1: Nama Perusahaan dan Kode Perusahaan

Tahun 2014

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 ADES PT Akasha Wira International Tbk.

2 AKPI PT Argha Karya Prima Tbk.

3 AKRA PT AKR Corporindo Tbk.

4 ALDO PT Alkindo Naratama Tbk.

5 AMFG PT Asahimas FlatGlass Tbk

6 ARNA PT Arwana Citramulia Tbk.

7 ASGR PT Astra Graphia Tbk.

8 ASII PT Astra International Tbk.

9 AUTO PT Astra Otoparts Tbk.

10 BATA PT Sepatu Bata Tbk.

11 BUDI PT Budi Starch &Sweetener Tbk.

12 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

13 DLTA PT Delta Djakarta Tbk.

14 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk.

15 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk.

16 GGRM PT Gudang Garam Tbk.

17 HMSP PT H.M. Sampoerna Tbk.

18 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

19 IGAR PT Champion Pacific Indonesia Tbk.

20 INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk.

21 INCI PT Intanwijaya International Tbk.

22 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

23 INDS PT Indospring Tbk.

24 INTD PT Inter Delta Tbk.

25 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

26 JECC PT Jembo Cable Company Tbk.

27 KAEF PT Kimia Farma Tbk.

28 KBLI PT KMI Wire & Cable Tbk.

29 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk.

30 KLBF PT Kalbe Farma Tbk.

31 LION PT Lion Metal Works Tbk.

32 LMSH PT Lionmesh Prima Tbk.

33 MERK PT Merck Tbk.

34 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk.

35 MTDL PT Metrodata Electronics Tbk.

36 MYOR PT Mayora Indah Tbk

Page 90: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

73

37 PICO PT Pelangi Indah Canindo Tbk.

38 PYFA PT Pyridam Farma Tbk.

39 RDTX PT Roda Vivatex Tbk.

40 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk.

41 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

42 SCCO

PT Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk.

43 SKBM PT Sekar Bumi Tbk.

44 SKLT PT Sekar Laut Tbk.

45 SMGR PT Semen Indonesia Tbk.

46 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk.

47 SRSN PT Indo Acidatama Tbk.

48 TCID PT Mandom Indonesia Tbk.

49 TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk.

50 TRST PT Trias Sentosa Tbk.

51 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk.

52 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Tbk.

53 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk.

54 WIIM PT Wismilak Inti Makmur Tbk.

55 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.

56 SMCB PT Holcim Indonesia Tbk.

57 WTON PT Wijaya Karya Beton Tbk.

58 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

59 APLI PT Asiaplast Industries Tbk.

60 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk.

61 TALF PT Tunas Alfin Tbk.

62 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

63 JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

64 TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.

65 NIPS PT Nipress Tbk.

66 STAR PT Star Petrochem Tbk.

67 TRIS PT Trisula International Tbk.

68 UNIT PT Nusantara Inti Corpora Tbk.

69 KBLM PT Kabelindo Murni Tbk.

70 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

71 STTP PT Siantar Top Tbk.

72 SIDO

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

Tbk.

73 CINT PT Chitose Internasional Tbk.

74 BOLT PT Gruda Metalindo Tbk.

75 KIAS PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.

Page 91: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

74

Tahun 2015

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 ADES PT Akasha Wira International Tbk.

2 AKPI PT Argha Karya Prima Tbk.

3 AKRA PT AKR Corporindo Tbk.

4 ALDO PT Alkindo Naratama Tbk.

5 AMFG PT Asahimas FlatGlass Tbk

6 ARNA PT Arwana Citramulia Tbk.

7 ASGR PT Astra Graphia Tbk.

8 ASII PT Astra International Tbk.

9 AUTO PT Astra Otoparts Tbk.

10 BATA PT Sepatu Bata Tbk.

11 BUDI PT Budi Starch &Sweetener Tbk.

12 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

13 DLTA PT Delta Djakarta Tbk.

14 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk.

15 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk.

16 GGRM PT Gudang Garam Tbk.

17 HMSP PT H.M. Sampoerna Tbk.

18 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

19 IGAR PT Champion Pacific Indonesia Tbk.

20 INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk.

21 INCI PT Intanwijaya International Tbk.

22 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

23 INDS PT Indospring Tbk.

24 INTD PT Inter Delta Tbk.

25 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

26 JECC PT Jembo Cable Company Tbk.

27 KAEF PT Kimia Farma Tbk.

28 KBLI PT KMI Wire & Cable Tbk.

29 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk.

30 KLBF PT Kalbe Farma Tbk.

31 LION PT Lion Metal Works Tbk.

32 LMSH PT Lionmesh Prima Tbk.

33 MERK PT Merck Tbk.

34 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk.

35 MTDL PT Metrodata Electronics Tbk.

36 MYOR PT Mayora Indah Tbk

37 PICO PT Pelangi Indah Canindo Tbk.

Page 92: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

75

38 PYFA PT Pyridam Farma Tbk.

39 RDTX PT Roda Vivatex Tbk.

40 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk.

41 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

42 SCCO

PT Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk.

43 SKBM PT Sekar Bumi Tbk.

44 SKLT PT Sekar Laut Tbk.

45 SMGR PT Semen Indonesia Tbk.

46 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk.

47 SRSN PT Indo Acidatama Tbk.

48 TCID PT Mandom Indonesia Tbk.

49 TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk.

50 TRST PT Trias Sentosa Tbk.

51 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk.

52 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Tbk.

53 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk.

54 WIIM PT Wismilak Inti Makmur Tbk.

55 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.

56 SMCB PT Holcim Indonesia Tbk.

57 WTON PT Wijaya Karya Beton Tbk.

58 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

59 APLI PT Asiaplast Industries Tbk.

60 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk.

61 TALF PT Tunas Alfin Tbk.

62 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

63 JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

64 TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.

65 NIPS PT Nipress Tbk.

66 STAR PT Star Petrochem Tbk.

67 TRIS PT Trisula International Tbk.

68 UNIT PT Nusantara Inti Corpora Tbk.

69 KBLM PT Kabelindo Murni Tbk.

70 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

71 STTP PT Siantar Top Tbk.

72 SIDO

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

Tbk.

73 CINT PT Chitose Internasional Tbk.

74 BOLT PT Gruda Metalindo Tbk.

Page 93: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

76

Tahun 2016

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 ADES PT Akasha Wira International Tbk.

2 AKPI PT Argha Karya Prima Tbk.

3 AKRA PT AKR Corporindo Tbk.

4 ALDO PT Alkindo Naratama Tbk.

5 AMFG PT Asahimas FlatGlass Tbk

6 ARNA PT Arwana Citramulia Tbk.

7 ASGR PT Astra Graphia Tbk.

8 ASII PT Astra International Tbk.

9 AUTO PT Astra Otoparts Tbk.

10 BATA PT Sepatu Bata Tbk.

11 BUDI PT Budi Starch &Sweetener Tbk.

12 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

13 DLTA PT Delta Djakarta Tbk.

14 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk.

15 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk.

16 GGRM PT Gudang Garam Tbk.

17 HMSP PT H.M. Sampoerna Tbk.

18 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

19 IGAR PT Champion Pacific Indonesia Tbk.

20 INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk.

21 INCI PT Intanwijaya International Tbk.

22 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

23 INDS PT Indospring Tbk.

24 INTD PT Inter Delta Tbk.

25 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

26 JECC PT Jembo Cable Company Tbk.

27 KAEF PT Kimia Farma Tbk.

28 KBLI PT KMI Wire & Cable Tbk.

29 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk.

30 KLBF PT Kalbe Farma Tbk.

31 LION PT Lion Metal Works Tbk.

32 LMSH PT Lionmesh Prima Tbk.

33 MERK PT Merck Tbk.

34 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk.

35 MTDL PT Metrodata Electronics Tbk.

36 MYOR PT Mayora Indah Tbk

37 PICO PT Pelangi Indah Canindo Tbk.

Page 94: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

77

38 PYFA PT Pyridam Farma Tbk.

39 RDTX PT Roda Vivatex Tbk.

40 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk.

41 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

42 SCCO

PT Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk.

43 SKBM PT Sekar Bumi Tbk.

44 SKLT PT Sekar Laut Tbk.

45 SMGR PT Semen Indonesia Tbk.

46 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk.

47 SRSN PT Indo Acidatama Tbk.

48 TCID PT Mandom Indonesia Tbk.

49 TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk.

50 TRST PT Trias Sentosa Tbk.

51 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk.

52 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Tbk.

53 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk.

54 WIIM PT Wismilak Inti Makmur Tbk.

55 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.

56 SMCB PT Holcim Indonesia Tbk.

57 WTON PT Wijaya Karya Beton Tbk.

58 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

59 APLI PT Asiaplast Industries Tbk.

60 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk.

61 TALF PT Tunas Alfin Tbk.

62 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

63 JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

64 STAR PT Star Petrochem Tbk.

65 UNIT PT Nusantara Inti Corpora Tbk.

66 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

67 CINT PT Chitose Internasional Tbk.

68 BOLT PT Gruda Metalindo Tbk.

Page 95: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

78

LAMPIRAN 2

KUALITAS LABA

Page 96: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

79

LAMPIRAN 3

UKURAN PERUSAHAAN

Page 97: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

80

LAMPIRAN 4

STRUKTUR MODAL

Page 98: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

81

LAMPIRAN 5

LIKUIDITAS

Page 99: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

82

LAMPIRAN 6

INVESMENT OPPORTUNITY SET

Page 100: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

83

LAMPIRAN 7

PERTUMBUHAN LABA

Page 101: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

84

LAMPIRAN 8 : HASIL STATISTIKA DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ukuran perusahaan 217 24,57 33,20 28,4539 1,63681

DER 217 ,07 ,84 ,3967 ,17900

Likuiditas 217 ,15 16,87 2,9504 2,85778

IOS 217 ,30 40,82 2,4138 4,27954

Pertumbuhan Laba 217 -2,63 52,73 1,0228 4,40259

Kualitas Laba 217 -1,16 ,78 -,1720 ,26382

Valid N (listwise) 217

Sumber: data sekunder yang diolah spss 19, 2018

Page 102: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

85

LAMPIRAN 9 : HASIL UJI NORMALITAS

Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Unstandardized Residual 159 -,127 ,192 -,484 ,383

Valid N (listwise) 159

Sumber: data sekunder yang diolah spss 19, 2018

Page 103: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

86

LAMPIRAN 10 : HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 ukuran perusahaan ,906 1,104

struktur modal ,645 1,550

Likuiditas ,624 1,604

Ios ,976 1,025

pertumbuhan laba ,984 1,016

a. Dependent Variable: kualitas laba

Sumber: data sekunder yang diolah spss 19, 2018

Page 104: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

87

LAMPIRAN 11 : HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,096 ,084 1,141 ,256

ukuran perusahaan -,001 ,003 -,028 -,338 ,736

struktur modal ,021 ,032 ,066 ,656 ,513

likuiditas ,000 ,002 -,013 -,132 ,895

Ios ,001 ,001 ,073 ,892 ,374

pertumbuhan laba -,002 ,003 -,067 -,828 ,409

a. Dependent Variable: absres

Sumber: data sekunder yang diolah spss 19, 2018

Page 105: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

88

LAMPIRAN 12 : HASIL UJI AUTOKOLERASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,586a ,344 ,216 19,49145 1,549

a. Predictors: (Constant), pertumbuhan laba, ios, struktur modal, ukuran perusahaan, likuiditas

b. Dependent Variable: kualitas laba

Sumber: data sekunder yang diolah spss 19, 2018

Page 106: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

89

LAMPIRAN 13 : HASIL PENGUJIAN MODEL a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R

2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,385a ,148 ,120 ,09861

a. Predictors: (Constant), pertumbuhan laba, ios, struktur modal,

ukuran perusahaan, likuiditas

Sumber: data sekunder yang diolah spss 19, 2018

b. Hasil Uji Model Fit (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,258 5 ,052 5,314 ,000a

Residual 1,488 153 ,010

Total 1,746 158

a. Predictors: (Constant), pertumbuhan laba, ios, struktur modal, ukuran perusahaan, likuiditas

b. Dependent Variable: kualitas laba

Sumber: data sekunder yang diolah spss 19, 2018

Page 107: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

90

LAMPIRAN 14 : HASIL UJI REGRESI LINIER

BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,136 ,141 -,969 ,334

ukuran perusahaan ,002 ,005 ,038 ,489 ,625

struktur modal -,114 ,054 -,197 -2,117 ,036

Likuiditas ,007 ,003 ,196 2,070 ,040

Ios -,004 ,002 -,159 -2,109 ,037

pertumbuhan laba ,005 ,005 ,082 1,090 ,277

a. Dependent Variable: kualitas laba

Sumber: data sekunder yang diolah spss 19, 2018

Page 108: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

91

Page 109: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

92

Page 110: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR …eprints.unisbank.ac.id/5291/1/SKR.V.05.52.1735-14.05.52...manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, sampel

93