PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP...

120
PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP FRAUD PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Rafny Hidayani Mokodompit NIM: 1113082000043 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP...

Page 1: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP

FRAUD PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Rafny Hidayani Mokodompit

NIM: 1113082000043

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

i

PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP

FRAUD PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Rafny Hidayani Mokodompit

NIM: 1113082000043

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 3: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu
Page 4: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu
Page 5: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu
Page 6: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

v

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Rafny Hidayani Mokodompit

NIM : 1113082000043

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Juni 2017

(Rafny Hidayani Mokodompit)

Page 7: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Pribadi

1. Nama : Rafny Hidayani Mokodompit

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Inobonto, 4 Mei 1996

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Perumnas Pobundayan Permai Blok A No.

146 RT 008/003 Pobundayan, Kotamobagu

Sulawesi Utara.

5. Telepon Seluler : 081212837396

6. Email : [email protected]

B. Pendidikan

1. SDN 01 Kotamobagu 2001-2007

2. SMPN 04 Kotamobagu 2007-2010

3. MAN Insan Cendekia Gorontalo 2010-2013

4. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013-2017

C. Latar Belakang Keluarga

1. Ayah : Drs. Hasairin Mokodompit

2. Ibu : Fonny Mewengkang S.Pd

3. Anak Ke : Tiga dari tiga bersaudara

Page 8: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

vii

INFLUENCE OF BANK SOUNDNESS LEVEL AGAINST FRAUD IN

ISLAMIC BANKS IN INDONESIA

ABSTRACT

This study aims to examine the influence of bank soundness levelagainst

fraud in Islamic banks. Independent variables used are risk profile with Non-

Performing Financing as aproxy, Islamic Corporate Governance, Operational

Efficiency Ratio, and Capital Adequacy Ratio. The dependent variable used is

fraud in Islamic banks.

The population in this study are all Islamic Banks (BUS) which is

registered in Bank Indonesia in the period 2013 to 2015. The sample was selected

using purposive sampling method. Total sample used in this study were 10 Islamic

Banks with 3-year study period. The analytical method used in this study is

multiple regression.

The results of this study indicate that the Islamic Corporate Governance is

significant positive effect on Islamic bank’s fraud, Capital Adequacy Ratio is

significant negative effect on Islamic bank’s fraud while Non-Performing

Financing and Operational Efficiency Ratio had no effect on fraud in Islamic

banks.

Keywords :Bank Soundness Level, Fraud, Islamic Bank

Page 9: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

viii

PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP FRAUD PADA

BANK SYARIAH DI INDONESIA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh tingkat

kesehatan bank terhadap fraud pada bank syariah di Indonesia. Variabel

independen pada penelitian ini adalah tingkat kesehatan bank dengan empat aspek

kriteria, yaitu profil risiko (risk profile) yang dihitung menggunakan rasio Non-

Performing Finance (NPF), Islamic Corporate Governance (ICG), earning yang

dihitung menggunakan Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional, dan capital yang

dihitung menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR).Variabel dependen yang

digunakan ialah fraud pada bank syariah.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank syariah yang terdaftar di

Bank Indonesia pada periode 2013-2015. Sampel dipilih menggunakan metode

purposive sampling. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10

bank dengan 3 tahun periode penelitian. Metode analisis yang digunakan ialah

metode regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Islamic Corporate Governance

berpengaruh positif terhadap fraud, Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif

terhadap fraud, Non-Performing Financing dan Rasio Efisiensi Kegiatan

Operasional tidak berpengaruh terhadap fraud pada bank syariah.

Kata Kunci: Tingkat Kesehatan Bank, Fraud, Bank Syariah

Page 10: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang

telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi umat manusia di

dunia.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank terhadap

Fraud pada Bank Syariah di Indonesia” ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas

bantuan, bimbingan, dukungan, semangat serta doa, baik langsung maupun tidak

langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Kedua orang tua penulis, papa dan mama yang telah memberikan kasih sayang,

perhatian, bimbingan, nasihat, doa serta dukungan moril maupun materil yang

tiada henti kepada penulis.

2. Kedua kakak penulis kak Rinny dan kak Ririn, serta seluruh keluarga besar

yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri SE., M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan SE., MM., Ak., CA., selaku Sekertaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Reskino, SE., M.Si., Ak., CA, selaku dosen pembimbing yang telah

berkenan memberikan waktu, bimbingan, arahan serta saran selama proses

penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.

7. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, MBA, Ak, CPA selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan arahan, saran, dan bimbingan selama masa

studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 11: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

x

8. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama

menempuh masa studi.

9. Fajar Budiman, yang selalu memberikan semangat, motivasi, nasihat, berbagi

ilmu, dan selalu membantu selama masa studi penulis.

10. Sahabat-sahabat tercinta Eki, Mufti, Lanni, Mentari, Ishmi, Sasha, Iin, Marini,

Mutia, Dinda, dan Ika yang selalu memberikan semangat, motivasi, nasihat

dan doanya kepada penulis, berbagi suka duka, berbagi cerita, dan berbagi ilmu

tanpa mengenal jarak masing-masing.

11. Sahabat-sahabat tersayang Kharensyah, Riri Magda, dan Dea Aprilia yang

selalu siap sedia menjadi partner menyelesaikan urusan perkuliahan,

memberikan motivasi, menjadi teman berbagi cerita dan partner in crime yang

selalu menghibur.

12. Rekan-rekan seperjuangan Akuntansi 2013, terimakasih atas segala informasi,

bantuan dan doanya selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

13. Semua pihak yang telah mendukung serta membantu dalam proses penyusunan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarekanan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan.

Wassalamu ’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Jakarta, Juni 2017

Rafny Hidayani Mokodompit

Page 12: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

xi

DAFTAR ISI

COVER

COVER DALAM ............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vi

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ..................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 8

1. Tujuan Penelitian ............................................................ 8

2. Manfaat Penelitian .......................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur ................................................................. 10

Page 13: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

xii

1. Agency Theory ................................................................ 10

2. Fraud .............................................................................. 11

3. Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah ........................ 23

B. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................... 33

C. Kerangka Pemikiran ............................................................. 39

D. Perumusan Hipotesis ............................................................. 40

1. Pengaruh Non-Performing Financing terhadap Fraud ... 40

2. Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap

Fraud .............................................................................. 41

3. Pengaruh Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional

terhadap Fraud ................................................................ 44

4. Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Fraud ........ 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 50

B. Metode Penetuan Sampel ...................................................... 50

C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 51

D. Metode Analisis Data ............................................................ 52

1. Statistik Deskriptif .......................................................... 52

2. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 52

a. Uji Normalitas ........................................................... 52

b. Uji Multikolonieritas ................................................. 53

c. Uji Autokorelasi ........................................................ 54

d. Uji Heteroskedastisitas ............................................. 55

Page 14: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

xiii

3. Uji Hipotesis ................................................................... 56

a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda .......... 56

b. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................. 57

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Signifikansi F) ......... 57

d. Uji Signifikan Parameter Individual

(Uji Statistik t) .......................................................... 58

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian .................................... 59

1. Variabel Dependen (Y) ................................................... 59

2. Variabel Independen (X) ................................................ 59

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 65

B. Analisis Data Penelitian ........................................................ 67

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................... 67

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................. 69

a. Uji Normalitas ........................................................... 69

b. Uji Multikolonieritas ................................................. 71

c. Uji Autokorelasi ........................................................ 72

d. Uji Heteroskedastisitas ............................................. 74

3. Hasil Uji Hipotesis .......................................................... 75

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................. 75

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Signifikansi F) ......... 76

c. Uji Signifikan Parameter Individual

(Uji Statistik t) .......................................................... 77

Page 15: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

xiv

C. Pembahasan .......................................................................... 79

1. Pengaruh Non-Performing Financing terhadap Fraud ... 79

2. Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap

Fraud .............................................................................. 80

3. Pengaruh Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional

terhadap Fraud ................................................................ 81

4. Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Fraud ........ 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................... 85

B. Saran ..................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87

LAMPIRAN .................................................................................................... 93

Page 16: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Perbankan Syariah

di Indonesia Tahun 2009-2017................................................. 2

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................... 34

Tabel 3.1 Bobot atas Tiap Faktor Penilaian GCG pada

Bank Umum Syariah ................................................................ 62

Tabel 3.2 Predikat Komposit .................................................................... 63

Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel .............................................................. 65

Tabel 4.2 Daftar Sampel Penelitian.......................................................... 66

Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................... 67

Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov ................................. 71

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas ...................................................... 72

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi.............................................................. 73

Tabel 4.7 Uji Durbin Watson ................................................................... 73

Tabel 4.8 Hasil Uji Glejser ....................................................................... 75

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................... 76

Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ..................... 77

Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ...... 78

Page 17: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fraud Tree ............................................................................... 14

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran ..................................................... 39

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram ...................... 70

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot ........................ 70

Gambar 4.3 Hasil Uji Scatterplot ................................................................. 74

Page 18: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel ..................................................... 94

Lampiran 2 Data Keuangan Bank................................................................ 95

Lampiran 3 Output SPSS ............................................................................. 99

Page 19: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak (UU No. 10 Tahun 1998). Indonesia sendiri

memiliki dua jenis bank yaitu bank yang melaksanakan kegiatan

operasionalnya secara konvensional dan bank yang menjalankan kegiatan

operasionalnya berdasarkan prinsip syariah atau yang sering disebut

dengan bank syariah.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 tentang

perbankan syariah, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya. Sedangkan definisi dari bank syariah sendiri adalah

bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah.

Menurut jenisnya, bank syariah terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS)

dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia semakin pesat

paskah disahkannya UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah (Falikhatun, 2012). Perkembangan tersebut terlihat dari jumlah

Page 20: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

2

bank maupun jumlah kantor baik Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha

Syariah (UUS), maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Perbankan Syariah di Indonesia

Tahun 2009-2017

Indikator 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Feb

2017

BUS 6 11 11 11 11 12 12 13 13

Jumlah Kantor 711 1.215 1.401 1.745 1.998 2.163 1.990 1.869 1.872

UUS 25 23 24 24 23 22 22 21 21

Jumlah Kantor 287 262 336 517 590 320 311 332 333

BPRS 138 150 155 158 163 163 163 166 166

Jumlah Kantor 225 286 364 401 402 439 446 453 451

Sumber: Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

Tabel diatas menunjukkan perkembangan perbankan syariah yang

mengalami peningkatan dalam se-windu terakhir. BUS yang pada 2009

berjumlah 6 meningkat menjadi 13 pada Februari 2017. Perkembangan ini

ditunjukkan pula dengan peningkatan jumlah kantor BUS. Hal serupa juga

terlihat pada perkembangan UUS dan BPRS.

Perkembangan bank syariah berimplikasi pada tantangan yang

harus dihadapi bank syariah, di mana tantangan terbesar adalah untuk

mempertahankan citra dan nama baik di mata nasabah agar tetap menjaga

kepercayaan serta loyalitas nasabah kepada bank syariah (Falikhatun,

2012). Antonio (1992) menyatakan bahwa bank syariah atau bank Islam

Page 21: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

3

adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam

khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam.

Akan tetapi, muncul pertanyaan apakah adanya unsur syariah

dalam suatu perbankan menjamin suatu lembaga terbebas dari tindak

kecurangan (fraud)?

Risiko yang dapat terjadi pada perbankan syariah adalah terjadinya

kecurangan pada laporan keuangan. Menurut Koroy (2008) kecurangan

dalam laporan keuangan menyebabkan informasi yang ada pada laporan

keuangan menjadi tidak valid dan tidak sesuai dengan mekanisme laporan

keuangan yang telah ditentukan, dimana seharusnya audit dapat

meyakinkan perusahaan bahwa laporan keuangan terbebas dari salah saji

(mistatement) yang material dan dapat memberikan keyakinan atas

akuntabilitas manajemen atas aktiva perusahaan.

Menurut Bank Indonesia dalam surat edaran untuk Bank Umum

Indonesia Nomor 13/28/DPNP, yang dimaksud dengan fraud adalah

tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk

mengelabui, menipu, atau memanipulasi bank, nasabah, atau pihak lain,

yang terjadi di lingkungan bank dan/atau menggunakan sarana bank

sehingga mengakibatkan bank, nasabah atau pihak lain menderita kerugian

dan/atau pelaku fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Menurut koroy (2008) diantara kasus-kasus kecurangan tersebut,

jenis kecurangan yang paling banyak tejadi adalah aset misappropriations

Page 22: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

4

(85%), kemudian korupsi (13%) dan jumlah paling sedikit (5%) adalah

kecurangan laporan keuangan (fraudulent statement). Kecurangan laporan

keuangan adalah masalah sosial dan ekonomi. Hal ini akan mengakibatkan

pada menurunnya reputasi masyarakat mengenai perusahaan, sehingga

dapat mengarahkan perusahaan pada kebangkrutan

Tidak ada jaminan lembaga keuangan yang berbasis syariah bebas

dari kemungkinan kecenderungan perilaku fraud (Sula, 2014). Meskipun

bank dikenal sebagai lembaga yang memiliki regulasi yang ketat, namun

bank juga merupakan pelaku target dari fraud itu sendiri (Rahman, 2014)

Fraud terjadi karena kurangnya pemahaman yang menyeluruh

tentang konsep fraud termasuk mengetahui motivasi orang melakukan

fraud serta tanda-tanda (red flags) terjadinya fraud adalah penting. Semua

pemangku kepentingan khususnya manajemen perusahaan hendaknya

memahami bahwa dengan menerapkan tata kelola perusahan, termasuk

mempertimbangkan semua prinsip dan fungsi tata kelola itu sendiri serta

peran komite audit, dijangka akan dapat mencegah atau mengurangkan

terjadinya fraud (Anugerah, 2014)

Beberapa kasus fraud yang terjadi di lembaga syariah. Seperti,

kasus pada Bank Syariah Mandiri yang melibatkan pihak internal bank

yaitu penyaluran kredit fiktif pada BSM cabang Bogor sebesar 102 miliar

rupiah kepada 197 nasabah fiktif. Akibat penyaluran kredit tersebut BSM

berpotensi mengalami kerugian sebesar 59 miliar rupiah. Atas kasus

tersebut Bareskrim Polri menetapkan empat tersangka yang mana tiga

Page 23: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

5

diantaranya merupakan pegawai BSM (Prabowo, 2013). Selain itu terdapat

beberapa kasus di mana nasabah melaporkan bank syariah, seperti yang

dialami oleh BRI Syariah dan Bank Mega Syariah, keduanya terkena kasus

terkait gadai emas. Kasus ini muncul atas gugatan nasabah BRI Syariah

dan Bank Mega Syariah yang merasa dirugikan terkait gadai emas yang

ada pada BRI Syariah dan Bank Mega Syariah (Wijaya, 2012; Djumena,

2014).

Tingkat kinerja keuangan suatu bank dapat mempengaruhi

kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Karena pada dasarnya

penilaian masyarakat dilihat dari ukuran tersirat seperti fasilitas, pelayanan

dan tingkat keuntungan. Sehingga sebagai lembaga yang dalam kegiatanya

menggunakan dana dari masyarakat bank dituntut untuk mempertahankan

dan meningkatkan kinerjanya (Astutik, 2015)

Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga yang mengatur dan

mengawasi perbankan syariah di Indonesia menerbitkan peraturan

mengenai tata pelaksanaan tingkat kesehatan bank yang diatur dalam

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.03/2014 tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah. Bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank baik

secara individual maupun secara konsolidasi dengan cakupan penialaian

terhadap faktor-faktor profil risiko (risk profile), good corporate

governance, rentabilitas (earnings), dan permodalan (capital). Dalam

konsep RBBR ini bank wajib memelihara dan meningkatkan tingkat

Page 24: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

6

kesehatan bank dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen

risiko dalam melaksanakan kegiatan usaha (Hardian, 2015)

Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada penelitian-penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Anugerah (2014), Astutik (2015.), Najib

(2016). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh

Anugerah (2014) terletak pada populasi penelitian yang digunakan,

Anugerah (2014) meneliti peran Good Corporate Governance dalam

pencegahan fraud pada lembaga konvensional sedangkan penelitian ini

menguji pengaruh tata kelola perusahaan terhadap fraud pada bank

syariah. Selain itu, perbedaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh

Astutik (2015) ialah pada variabel dependen yang digunakan, Astutik

(2015) menguji pengaruh tingkat kesehatan bank tehadap kinerja sebagai

variabel dependennya sedangkan dalam penelitian ini variabel dependen

yang digunakan ialah fraud. Selain itu periode penelitian yang digunakan

oleh Astutik (2015) di mulai dari tahun 2010 sampai dengan 2013

sedangkan pada penelitian ini menggunakan periode penelitian 2013

sampai dengan 2015.

Selanjutnya, perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh Najib (2016) ialah terletak pada variabel independennya,

Najib (2016) menguji pengaruh sharia compliance dan Islamic corporate

governance sedangkan dalam penelitian ini variabel independen yang

digunakan ialah tingkat kesehatan bank yang dilihat dari faktor profil

Page 25: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

7

risiko (risk profile), good corporate governance, rentabilitas (earnings),

dan permodalan (capital).

Berdasarkan uraian di atas peneliti termotivasi untuk melakukan

penelitian terkait dengan analisis tingkat kesehatan bank karena, tingkat

kesehatan bank yang didalamnya terdiri dari faktor profil risiko (risk

profile), Islamic corporate governance, rentabilitas (earnings), dan

permodalan (capital) merupakan unsur yang sangat penting dalam

operasional perbankan syariah itu sendiri, rendahnya tingkat kesehatan

bank dapat mempengaruhi kinerja bank dan memberikan peluang

terjadinya kecurangan pada bank syariah. Selain itu, peneliti ingin

mengetahui apakah tingkat kesehatan suatu bank memiliki pengaruh

terhadap tindak kecurangan yang terjadi dalam bank tersebut. Berdasarkan

hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Tingkat Kesehatan Bank terhadap Fraud pada Bank Syariah di

Indonesia”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusan masalah

yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Apakah Non-Performing Financing, Islamic Corporate

Governance, Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional, dan Capital Adequacy

Ratio berpengaruh terhadap fraud pada bank syariah?

Page 26: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menguji secara empiris atas hal-hal sebagai berikut:

Pengaruh Non-Performing Financing, Islamic Corporate

Governance, Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional , dan Capital

Adequacy terhadap fraud pada bank syariah.

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teoritis

1. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan di bidang

audit, khususnya mengenai tingkat kesehatan bank terhadap

terjadinya fraud pada bank syariah.

2. Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti

mengenai tingkat kesehatan bank terhadap terjadinya fraud pada

bank syariah.

3. Sebagai sarana untuk menambah wawasan di bidang audit,

terutama mengenai tingkat kesehatan bank terhadap terjadinya

fraud pada bank syariah sehingga diharapkan dapat bermanfaat

bagi penulis di masa yang akan datang.

b. Kontribusi Praktis

1. Bagi pemilik dan pegawai bank syariah, penelitian ini dapat

memberikan referensi sebagai upaya pencegahan terhadap

terjadinya fraud dalam bank syariah.

Page 27: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

9

2. Bagi auditor, penelitian ini dapat memberikan wawasan dalam

upaya untuk memeriksa dan meneliti apakah terjadi dan terdapat

unsur kecurangan dalam bank syariah.

3. Bagi nasabah, penelitian ini dapat memberikan penilaian

kemungkinan terjadinya kecurangan dalam suatu bank syariah

yang akan memberikan referensi bagi nasabah dalam penggunaan

produk perbankan syariah.

4. Bagi regulator, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

pembuatan regulasi yang terkait dengan kecurangan pada bank

syariah.

Page 28: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Agency Theory

Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan teori agensi sebagai

hal dasar yang digunakan untuk memahami hubungan antara principle

dan agent. Dalam hal ini hubungan keagenan merupakan kontrak

antara satu orang atau lebih yang mempekerjakan orang lain untuk

memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang

pengambilan keputusan kepada agen tersebut.

Teori ini memaparkan bahwa terdapat pemisahan kepentingan

antara pemilik perusahaan yakni principal dengan pengelola

perusahaan (agent). Adanya pemisahan ini mengakibatkan munculnya

asimetri informasi, dimana agent memiliki akses atas informasi-

informasi perusahaan yang tidak dimiliki oleh principle. Menurut

Anugerah (2014), asimetri informasi muncul ketika agent lebih banyak

mengenal (mengetahui) informasi internal dan prospek masa yang

akan datang, dibandingkan pengetahuan tentang informasi yang di

kenal/diketahui oleh principal dan stakeholder lainnya.

Menurut Jensen dan Meckling (1976) berdasarkan asumsi sifat

dasar manusia, setiap manusia memiliki kecenderungan untuk

bertindak dengan mengutamakan kepentingan pribadinya. Perbedaan

kepentingan menyebabkan agen menyalahgunakan kewajibannya

Page 29: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

11

dalam penyampaian informasi kepada prinsipal dengan cara

memberikan atau menahan informasi yang diminta prinsipal bila

menguntungkan bagi agen (Jensen and Meckling, 1976).

Teori Agensi dan fraud pada bank syariah memiliki kaitan dimana

kecurangan yang terjadi pada entitas syariah ini merupakan dampak

yang mungkin muncul akibat adanya agency problem, yakni asimeri

informasi, dimana informasi yang dimiliki oleh agen digunakan untuk

mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri atau orang lain yang dapat

mengakibatkan kerugian bagi prinsipal maupun perusahaan.

Prinsip-prinsip Islam yang diterapkan oleh bank syariah tidak

menjamin bank syariah terbebas dari adanya kecurangan dalam

kegiatan operasionalnya. Fraud dapat saja terjadi di lingkungan

internal bank syariah tersebut. Hal lain yang dapat muncul ialah

adanya conflict interest antara agent dan principal yang dapat

menimbulkan tekanan bagi bank syariah itu sendiri untuk dapat

meningkatkan kinerja perusahaan sehingga memberikan citra yang

baik bagi prinsipal dengan tujuan untuk mendapatkan apresiasi atas

kinerja yang dicapai.

2. Fraud

Fraud dapat diartikan sebagai suatu kecurangan. Menurut the

Institute of Internal Auditor (2013) Fraud, yaitu:

“Any illegal act characterized by deceit, concealment, or violation

of trust. These acts are not dependent upon the threat of violence or

physical force. Frauds are perpetrated by parties and organizations to

Page 30: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

12

obtain: money, property, or services; to avoid payment or loss of

services; or to secure personal or business advantage.”

Yang dapat diartikan sebagai perbuatan yang dicirikan dengan

pangelabuan atau pelanggaran kepercayaan untuk mendapatkan uang,

aset, jasa atau mencegah pembayaran atau kerugian atau untuk

menjamin keuntungan / manfaat pribadi dan bisnis. Perbuatan ini tidak

tergantung pada ancaman kekerasan oleh pelaku terhadap orang lain

(Priantara, 2013).

Selain itu menurut Black Law Dictionary (8th Ed), definisi fraud

yaitu:

“The intentional use of deceit, a trick or some dishonest means to

deprive another of his money, property or lega right, either as a cause

of action or as fatal element in the action it self”

Definisi tersebut dapat diterjemahkan sebagai suatu perbuatan

sengaja untuk menipu atau membohongi, suatu tipu daya atau cara-

cara yang tidak jujur untuk mengambil atau menghilangkan uang,

harta, hak yang sah milik orang lain baik karena suatu tindakan atau

dampak yang fatal dari tindakan itu sendiri (Priantara, 2013)

Selanjutnya, International Standards on Auditing (ISA) seksi 240

yang membahas tentang tanggung jawab auditor untuk

mempertimbangkan fraud, mendefinisikan fraud sebagai; “…tindakan

yang disengaja oleh anggota manajemen perusahaan, pihak yang

berperan dalam governance, karyawan atau pihak ketiga yang

melakukan pembohongan atau penipuan untuk memperoleh

keuntungan yang tidak tadil atau ilegal” (Anugerah, 2014).

Page 31: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

13

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tentang

penerapan strategi anti fraud bagi bank umum dijelaskan bahwa fraud

adalah tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan

untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi Bank, nasabah, atau

pihak lain, yang terjadi di lingkungan Bank dan/atau menggunakan

sarana Bank sehingga mengakibatkan Bank, nasabah, atau pihak lain

menderita kerugian dan/atau pelaku fraud memperoleh keuntungan

keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan

definisi di atas, pengertian fraud adalah suatu tindakan illegal dalam

bentuk kecurangan atau penipuan secara sengaja, yang dilakukan

dengan mengelabui, menipu dan/atau memanipulasi untuk

memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok yang berdampak pada

kerugian orang lain.

Organisasi internasional yang merupakan asosiasi akuntan forensik

di Amerika Serikat (Association of Certified Fraud Examiner,

disingkat ACFE) menggambarkan fraud dalam sebuah bentuk fraud

tree atau pohon kecurangan dan pohon ini menggambarkan cabang-

cabang dari fraud dalam hubungan kerja, beserta ranting dan anak

rantingnya (Tuanakotta, 2014). Berikut merupakan gambar fraud tree:

Page 32: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

14

Gambar 2.1

Fraud Tree

Sumber: Association of Certified Fraud Examiners

Page 33: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

15

Fraud tree terdiri dari tiga cabang utama, yakni corupption, asset

misappropriation, dan fraudulent statements

a. Corruption

Berdasarkan fraud tree, korupsi terdiri dari empat

komponen yakni, conflict of interest atau benturan kepentingan,

yang sering kita jumpai dalam berbagai bentuk diantaranya

bisnis pelat merah atau bisnis pejabat (penguasa) dan keluarga

serta kroni mereka yang menjadi pemasok atau rekanan

lembaga-lembaga pemerintah dan didunia bisnis sekalipun

(Tuanakotta, 2014: 196). Bribery atau penyuapan merupakan

hal yang sering dijumpai dalam kehidupan bisnis dan politik di

Indonesia untuk memuluskan rencana para elit pemegang

kepentingan tersebut. Iillegal gratuities adalah pemberian

hadiah yang merupakan bentuk terselubung dari penyuapan

kepada pihak yang berkaitan dalam suatu bisnis dan kegiatan

politik di Indonesia. Dan yang selanjutnya ialah, economic

extortion yang merupakan bentuk ancaman terhadap rekanan

dengan secara terselubung atau terbuka

b. Asset misappropriation

Asset misappropriation secara sederhana diartikan sebagai

bentuk penyalahgunaan/pencurian asset perusahaan atau pihak

lain, namun dalam istilah hukum diartikan, mengambil aset

secara ilegal (tidak sah, atau melawan hukum) yang dilakukan

Page 34: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

16

seseorang yang diberi wewenang untuk mengelola atau

mengawasi aset tersebut, disebut menggelapkan (Tuanakotta,

2014:199).

Terdapat dua bentuk fraud dalam cabang asset

misappropriation, yaitu cash dan non-cash (ACFE, 2014).

Asset misappropriation dalam bentuk penjarahan cash atau

cash misappropriation dilakukan dalam tiga bentuk yaitu

skimming, larceny, dan fraudulent disbusrsement, sedangkan

dalam bentuk non-cash dilakukan dalam bentuk misuse dan

larceny (Tuanakotta, 2014). Pada cash misappropriation

tindakan fraud bisa dilakukan pada saat uang tersebut belum

masuk ke perusahaan (skimming). Selain itu, jika uang tersebut

sudah masuk, fraud yang bisa dilakukan ialah dengan mencuri

atau pencurian (larceny). Arus uang yang masuk sudah terekam

oleh sistem akuntansi perusahaan, maka penjarahan uang

melalui pengeluaran yang tidak sah disebut (fraudulent

disbursements) (Tuanakotta, 2014).

Dalam fraud fraudulent disbursements terdapat beberapa

tindakan yang melingkupi fraud tersebut diantaranya melalui

pembebanan tagihan atau pembuatan supplier fiktif (billing

schemes), melalui pembayaran gaji dengan membuat karyawan

fiktif (payroll schemes), atau bisa juga melalui pembayaran

kembali biaya-biaya yang sudah keluar (expense reimbursement

Page 35: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

17

schemes). Selain itu ada juga yang melalui pemalsuan cek

untuk pembayaran (check tampering) dan penggelapan uang

pengembalian atau refund dari pelanggan (register

disbursement) (Tuanakotta, 2014).

Selanjutnya pada non-cash misappropriation tindakan yang

dapat terjadi adalah pencurian inventory (larceny) dan

penyalahgunaan jabatan menggunakan aset perusahaan untuk

kepentingan pribadi (misuse) (Tuanakotta, 2014).

c. Fraudulent statements

Fraud ini berupa salah saji (misstatement baik

overstatements maupun understatements) yang terdiri dari dua

ranting cabang yaitu financial dan non-financial. Pada financial

fraud tindakan yang terjadi dapat berupa penyajian aset atau

pendapatan yang lebih tinggi dari yang sebenarnya (Asset/

revenue overstatements) atau penyajian yang lebih rendah dari

yang sebenarnya (Asset/revenue understatements). Sedangkan

untuk non-finacial fraud tindakan yang terjadi dapat berupa

penyampaian laporan non-keuangan yang menyesatkan, laporan

yang lebih bagus dari yang sebenarnya atau pemalsuan atau

pemutarbalikan keadaan yang biasanya laporan tersebut

digunakan untuk keperluan intern maupun ekstern perusahaan

(Tuanakotta, 2014). Hal ini merupakan suatu tindakan yang

dilakukan oleh petinggi suatu entitas untuk menutupi kondisi

Page 36: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

18

finansial yang sebenarnya dengan melakukan manipulasi dalam

penyajian laporan keuangannya untuk mendapatkan

keuntungan.

Misappropriation (penyalahgunaan aset) dan fradulent statement

(laporan yang dimanipulasi) merupakan bentuk fraud yang banyak

terjadi di perusahaan/organisasi swasta. Good corporate governance

merupakan tatakelola perusahaan yang dapat diandalkan untuk

mengurangi mencegah terjadinya dua jenis fraud tersebut (Anugerah,

2014)

Menurut Albrecht et.al, (2012), untuk mendeteksi fraud, manajer,

auditor, pegawai dan pemeriksa harus mempelajari indikator/tanda-

tanda atau red flags (symptons) dan mengejarnya (menindak

lanjutinya) sampai semua bukti terkumpul. Red flags sendiri

merupakan keadaan/kondisi yang tidak biasa atau janggal atau

berbeda dengan keadaan normal. Red flags merupakan indikator

(symptons) yang menunjukkan sesuatu yang tidak biasa telah terjadi

dan memerlukan penyidikan lebih lanjut. Namun red flags tersebut

tidak semestinya menunjukkan seseorang bersalah atau tidak, tetapi

merupakan tanda-tanda yang memperingatkan mungkin fraud telah

terjadi. Pemeriksa harus menemukan apakah tanda-tanda tersebut

merupakan hasil dari suatu tindakan fraud atau hal yang lain.

Keberadaan tanda-tanda fraud harusnya dapat disadari dan selanjutnya

Page 37: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

19

menjadi indikator yang dapat ditindaklanjuti untuk menemukan dan

membuktikan adanya fraud.

Berikut pengelompokkan tanda-tanda terjadinya fraud menurut

Albrecht et.al, (2012):

a. Accounting anomalies. Terdapat tiga area utama tempat

terjadinya accounting anomalies yaitu penyimpangan dalam

sumber dokumentasi, kesalahan dalam jurnal dan ketimpangan

dalam buku besar.

b. Internal control weaknesses. Meliputi kelemahan pada

lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, aktivitas

pengendalian dan prosedur. Misalnya tidak ada pemisahan

fungsi dan tanggung jawab yang jelas, kurangnya pengamanan

fisik aset, kurangnya otorisasi, kurangnya pencatatan dokumen

yang memadai serta sistem akuntansi yang tidak memadai.

c. Analytical anomalies, adalah prosedur-prosedur atau

hubunganhubungan, kejadian-kejadian yang tidak biasa dan

masuk akal, meliputi transaksi-transaksi atau kejadian yang

terjadi pada waktu dan tempat yang tidak biasa, yang

melibatkan orang-orang yang biasanya terlibat dalam transakasi

atau kejadian tersebut. Misalnya prosedur, kebijakan atau

praktik-praktik yang tidak biasa, kekurangan/kelebihan kas,

perubahan volume atau harga yang tidak masuk akal.

Page 38: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

20

d. Extravagant lifestyle, adalah gaya hidup mewah. Perubahan

gaya hidup seseorang (pegawai atau pimpinan) yang

sebelumnya biasa-biasa saja, kemudian menjadi bergaya hidup

mewah dengan mobil baru, pergi ke luar negeri dan sebagainya,

merupakan pertanda/indikator yang perlu ditindaklanjuti

kemungkinan terjadinya fraud.

e. Unusual behavior, adalah perilaku yang tidak biasa. Penelitian

psikologi menunjukkan bahwa ketika seseorang melakukan

fraud (terutama untuk yang pertama kali) pelaku akan diliputi

rasa bersalah dan ketakutan dan akan menjadi stres. Seterusnya

si pelaku ini akan berkelakuan berbeda dari biasa, untuk

menutupi perasaan atau rasa stress tersebut.

f. Tips and complaints, meliputi informasi dan pengaduan-

pengaduan tentang kemungkinan terjadinya fraud (Najib, 2016)

Setiap lembaga keuangan baik yang konvensional maupun yang

syariah diwajibkan untuk menyusun dan menerapkan strategi anti

fraud dalam operasional entitas tersebut. Upaya ini didukung dengan

aturan yang berdasar hukum, salah satunya diatur dengan Surat

Edaran Bank Indonesia Nomor 13/28/DPNP Tanggal 9 Desember

2011 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum (Sula,

2014).

Page 39: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

21

Strategi anti Fraud, sebagaimana yang terdapat dalam Surat Edaran

Bank Indonesia No. 13/28/DPNP yang dalam penerapannya berupa

sistem pengendalian Fraud, memiliki 4 (empat) pilar sebagai berikut:

a. Pencegahan

Pilar pencegahan merupakan bagian dari sistem

pengendalian fraud yang memuat langkah-langkah dalam

rangka mengurangi potensi risiko terjadinya fraud, yang paling

kurang mencakup anti Fraud awareness, identifikasi

kerawanan dan know your employee.

b. Deteksi

Pilar deteksi merupakan bagian dari sistem pengendalian

fraud yang memuat langkah-langkah dalam rangka

mengidentifikasi dan menemukan fraud dalam kegiatan usaha

Bank, yang mencakup paling kurang kebijakan dan mekanisme

whistleblowing, surprise audit dan surveillance system

c. Investigasi, Pelaporan dan Sanksi

Pilar investigasi, pelaporan dan sanksi merupakan bagian

dari sistem pengendalian fraud yang paling kurang memuat

langkah-langkah dalam rangka menggali informasi

(investigasi), sistem pelaporan dan pengenaan sanksi atas fraud

dalam kegiatan usaha Bank.

Page 40: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

22

d. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut

Pilar pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut merupakan

bagian dari sistem pengendalian fraud yang paling kurang

memuat langkah-langkah dalam rangka memantau dan

mengevaluasi fraud, serta mekanisme tindak lanjut.

Penelitian yang dilakukan oleh Sula (2014) menjelaskan bahwa

kecenderungan kecurangan yang umumnya ditemukan pada praktik

operasional entitas keuangan syariah adalah penggunaan metode

accrual basis dalam hal pengakuan dan penyusunan laporan keuangan.

Menurut Gumanti dan Ary (2003) dalam Sula (2014), penerapan

prinsip accrual basis dalam pencatatan akuntansi, menyebabkan

peluang terjadinya abused pada laporan keuangan. Penyalahgunaan ini

biasanya mengarah pada upaya earnings management sebuah entitas.

Manajemen laba, apapun alasannya dapat mengarah pada penyajian

laporan keuangan yang tidak benar (miss leading) dan akhirnya akan

mempengaruhi alokasi sumber-sumber yang ada.

Studi yang dilakukan oleh Maharani (2008) dalam Sula (2014),

berfokus pada permasalahan agency problem pada kontrak

mudharabah, dimana dalam pembiayaan ini kepercayaan dan

transparansi dari kedua belah pihak yang bermuamalah mutlak

diperlukan agar hubungan keagenan yang tercipta tidak menimbulkan

perilaku fraud. Dijelaskan dalam penelitian ini bahwa beberapa agency

problem yang ditemui dalam mudharabah antara lain adanya konflik

Page 41: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

23

kepentingan, dimana mudharib bertindak mengabaikan hubungan

kontraktual dan mendorong untuk bertindak tidak berdasarkan

kepentingan shahibul-maal.

3. Tingkat Kesehatan Bank Syariah

Kesehatan keuangan bank dapat diartikan sebagai kemampuan

suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara

normal seperti kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari

lembaga lain, dan dari modal sendiri, kemampuan mengelola dana,

kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat, karyawan,

pemilik modal, dan pihak lain, pemenuhan peraturan perbankan yang

berlaku dan mampu memenuhi semua kewajiban dengan baik dengan

cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku

(Triandaru, 2006).

Penilaian tingkat kesehatan bank juga dapat diartikan sebagai hasil

penilaian kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap

kondisi bank tersebut (Ade, 2004). Bank yang dapat menjalankan

fungsi-fungsinya dengan baik, yang dapat menjaga dan memelihara

kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi

pemerintah dalam melaksankan berbagai kebijakan, terutama

kebijakan moneter merupakan tingakat kesehatan bank (Veithzal,

2007).

Penilaian kesehatan bank, disamping untuk konvensional, juga

dilakukan untuk bank syariah baik bank umum syariah atau bank

Page 42: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

24

perkreditan syariah. Hal ini dilakukan sesuai dengan perkembangan

metodelogi penelitian kondisi bank yang bersifat dinamis yang

mendorong pengaturan kembali sistem penilaian tingkat kesehatan

bank berdasarkan prinsip syariah (Kasmir, 2011).

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah, tingkat kesehatan bank adalah hasil

penilaian kondisi bank yang dilakukan berdasarkan risiko termasuk

risiko terkait penerapan prinsip syariah dan kinerja bank atau disebut

dengan Risk-based Bank Rating.

Tingkat kesehatan bank di Indonesia yang diatur dalam Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.03/2014 mewajibkan bank

umum syariah melakukan penilaian tingkat kesehatan bank baik secara

individual maupun secara konsolidasi dengan cakupan penialaian

terhadap faktor-faktor profil risiko (risk profile), good corporate

governance, rentabilitas (earnings), dan permodalan (capital).

1. Penilaian terhadap faktor profil risiko merupakan penilaian

terhadap Risiko inheren dan kualitas penerapan Manajemen Risiko

dalam aktivitas operasional Bank yang dilakukan terhadap sepuluh

risiko, yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko

Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan,

Risiko Reputasi, Risiko Imbal Hasil, dan Risiko Investasi.

Page 43: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

25

2. Penilaian faktor Good Corporate Governance bagi Bank Umum

Syariah merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen bank

atas pelaksanaan lima prinsip Good Corporate Governance yaitu

transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan

kewajaran.

3. Penilaian terhadap faktor rentabilitas meliputi penilaian terhadap

kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas, dan stabilitas

rentabilitas (sustainability earnings) Bank Umum Syariah.

4. Penilaian terhadap faktor permodalan meliputi penilaian terhadap

tingkat kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan Bank

Umum Syariah.

Penelitian ini menggunakan empat aspek penilaian kesehatan bank

umum syariah, yakni profil risiko yang dihitung menggunakan rasio

NPF (Triwahyuningtyas, 2014) (Astutik, 2015) (Kumalasari, 2016),

Islamic corporate governance yang diukur menggunakan nilai

komposit (Laela, 2012) (Asrori, 2014) (Najib, 2016), earning yang

diukur menggunakan rasio efisiensi kegiatan operasional (Falikhatun,

2012) (Astutik, 2015) (Hasanah, 2015), serta capital yang diukur

menggunakan rasio CAR (Widyaningrum, 2014) (Tutsaadiyah, 2015)

(Yacheva, 2016)

a. Non-Performing Financing (NPF)

Non-Performing Financing (NPF) adalah pembiayaan-

pembiayaan yang kategori kolektabilitasnya masuk dalam kriteria

Page 44: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

26

pembiayaan kurang lancar, pembiayaan diragukan, dan

pembiayaan macet (Dendawijaya, 2005)

Cakupan komponen dan kolektibilitas pembiayaan

berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian

Kualitas Aktiva Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan

Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah yang berlaku. Dimana yang

dihitung disini mencakup kolektibilitas kurang lancar, diragukan

dan macet (Setiawan, 2009).

Pembiayaan non performing merupakan kredit yang telah

disalurkan namun kurang lancar, diragukan dan macet atau

kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah

dapat ditunjukkan oleh rasio NPF, dimana semakin tinggi NPF

akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan

jumlah kredit bermasalah semakin besar sehingga dapat

mengakibatkan kebangkrutan. Bank Indonesia telah menetapkan

ketentuan NPF sebesar 5% apabila bank mampu menekan rasio

NPF dibawah 5% maka potensi keuntungan yang akan diperoleh

akan semakin besar (Adityantoro, 2013). NPF dapat dirumuskan

sebagai berikut:

NPF =

b. Islamic Corporrate Governance

Munculnya isu-isu kelemahan tata kelola perusahaan yang

mengancam kelangsungan usaha serta kredibilitas bank syariah

Page 45: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

27

sebagai lembaga keuangan Islami, mendorong para pakar

ekonomi dan keuangan Islam mengembangkan tata kelola

perusahaan bank syariah yang lebih Islami, dalam beberapa

literatur dikenal dengan istilah Islamic Corporate Governance

(ICG) (Lewis, 2005, Hasan, 2008; Abu Tapanjeh, 2009; Bhatti

dan Bhatti, 2010, dalam Asrori, 2014).

Bhatti dan Bhatti (2010) mendefinisikan tata kelola

perusahaan secara islami sebagai berikut:

“Islamic Corporate Governance seeks to devise ways in

which economic agents, the legal system, and corporate

governance can be directed by moral and social values based on

Shariah laws. Its supporters believe that all economic, corporate,

and business activities should be based on an ethoreligious

paradigm, with the sole aim being the welfare of individuals and

society as a whole. In many ways, ICG pursues the same

objectives as conventional Corporate Governance, but within the

religiousbased moral codes of Islam.”

Definisi tersebut dapat diterjemahkan sebagai tata kelola

secara Islam (ICG) berupaya untuk menemukan cara di mana

ekonomi, sistem hukum, dan tata kelola perusahaan dapat

diarahkan oleh nilai-nilai moral dan sosial dengan dasar hukum

syariah. Pendukungnya percaya bahwa hal-hal ekonomi,

perusahaan, dan kegiatan bisnis harus berdasarkan paradigma

ethareligiuos, dengan tujuan untuk mensejahterakan individu dan

masyarakat secara keseluruhan. ICG memiliki tujuan yang sama

dengan tata kelola perusahaan konvensional, akan tetapi ICG

berada dalam kode moral yang berbasis agama Islam.

Page 46: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

28

Tata kelola perusahaan pada dasarnya merupakan suatu

sistem yang meliputi input, proses dan output dan seperangkat

peraturan yang mengatur hubungan antara stakeholder terutama

dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan

komisaris dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan.

Tata kelola perusahaan dimaksudkan untuk mengatur hubungan-

hubungan tersebut dan mencegah terjadinya penyimpangan dalam

menerapkan strategi perusahaan dan untuk memastikan bahwa

apabila terjadi kesalahan-kesalahan maka akan dapat diperbaiki

dengan segera (Faozan, 2013).

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) (2012)

mengungkapkan 5 prinsip dalam pelaksanaan good corporate

governance, yaitu:

1) Transparansi

Transparansi (transparency) mengandung unsur

pengungkapan (disclosure) dan penyediaan informasi secara

tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat

diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku

kepentingan dan masyarakat. Transparansi diperlukan agar

bank menjalankan bisnis secara objektif, profesional, dan

melindungi kepentingan konsumen.

Page 47: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

29

2) Akuntabilitas

Akuntabilitas (accountability) mengandung unsur kejelasan

fungsi dalam organisasi dan cara mempertanggung

jawabkannya. Bank sebagai lembaga dan pejabat yang

memiliki kewenangan harus dapat mempertanggungjawabkan

kinerjanya secara transparan dan akuntabel. Untuk itu bank

harus dikelola secara sehat, terukur dan professional dengan

memperhatikan kepentingan pemegang saham, nasabah, dan

pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan

prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang

berkesinambungan.

3) Responsibilitas

Responsibilitas mengandung unsur kepatuhan terhadap

peraturan perundang‐undangan dan ketentuan internal bank

serta tanggung jawab bank terhadap masyarakat dan

lingkungan. Responsibilitas diperlukan agar dapat menjamin

terpeliharanya kesinambungan usaha dalam jangka panjang

dan mendapat pengakuan sebagai warga korporasi yang baik

atau dikenal dengan good corporate citizen.

4) Independensi

Independensi mengandung unsur kemandirian dari

dominasi pihak lain dan objektifitas dalam melaksanakan

tugas dan kewajibannya. Dalam hubungan dengan asas

Page 48: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

30

independensi (independency), Bank harus dikelola secara

independen agar masing‐masing organ Perusahaan beserta

seluruh jajaran dibawahnya tidak boleh saling mendominasi

dan tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun yang dapat

mempengaruhi obyektivitas dan profesionalisme dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

5) Kewajaran dan kesetaraan (fairness)

Kewajaran dan kesetaraan (fairness) mengandung unsur

perlakuan yang adil dan kesempatan yang sama sesuai

dengan proporsinya. Dalam melaksanakan kegiatannya, bank

harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang

saham, konsumen dan pemangku kepentingan lainnya

berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan dari

masing‐masing pihak yang bersangkutan.

Kelima prinsip-prinsip pokok GCG di atas sesuai dengan

norma dan nilai Islami dalam aktivitas dan kehidupan seorang

muslim. Islam sangat intens mengajarkan diterapkannya prinsip

'adalah (keadilan), tawazun (keseimbangan), mas'uliyah

(akuntabilitas), akhlaq (moral), shiddiq (kejujuran), amanah

(pemenuhan kepercayaan), fathanah (kecerdasan), tabligh

(transparansi, keterbukaan), hurriyah (independensi dan kebebasan

yang bertanggung jawab), ihsan (profesional), wasathan

(kewajaran), ghirah (militansi syariah, militansi syari'ah, idarah

Page 49: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

31

(pengelolaan), khilafah (kepemimpinan), aqidah (keimanan),

ijabiyah (berfikir positif), raqabah (pengawasan), qira'ah dan

ishlah (organisasi yang terus belajar dan selalu melakukan

perbaikan) (El Junusi, 2012).

Bank Umum Syariah diwajibkan secara berkala

melakukan penilaian sendiri (self assessment) secara komprehensif

terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan secara Islami.

Berdasarkan surat edaran OJK Nomor 10/SEOJK.03/2014 tentang

penilaian tingkat kesehatan bank umum syariah dan unit usaha

syariah didalamnya menjelaskan mengenai self assessment bagi

BUS meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian pelaksanaan tata kelola

perusahaan sebagai berikut:

a) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

b) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

c) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite

d) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas

Syariah

e) Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan

dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa

f) Penanganan benturan kepentingan

g) Penerapan fungsi kepatuhan

h) Penerapan fungsi audit intern

i) Penerapan fungsi audit ekstern

Page 50: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

32

j) Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD); dan

k) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BUS,

laporan pelaksanaan Good Corporate Governance serta

pelaporan internal.

c. Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional (REO)

Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional digunakan untuk

mengukur efisiensi kegiatan operasional bank syariah. REO

didapatkan dengan membagi biaya operasional dengan pendapatan

operasional. Data biaya operasional yang digunakan adalah beban

operasional termasuk kekurangan PPAP. Sedangkan data

pendapatan operasional yang digunakan adalah data pendapatan

operasional setelah distribusi bagi hasil (Setiawan, 2009)

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak

sebagai perantara, yaitu penghimpun dan menyalurkan dana

(misalnya dana masyarakat, maka biaya dan pendapatan

operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga)

(Dendawijaya, 2008).

Rasio efisiensi kegiatan operasional dapat dirumuskan

sebagai berikut:

REO =

Page 51: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

33

d. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Menurut Dendawijaya (2005) CAR merupakan indikator

terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya

sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh

aktiva yang beresiko.

Faktor permodalan (Capital) dapat dinilai dengan

menggunakan rasio keuangan yakni Capital Adequecy Ratio

(CAR). Penilaian terhadap faktor permodalan meliputi kecukupan

modal dan pengelolaan modal tersebut dibandingkan dengan

jumlah aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Berdasarkan SE

BI No. 26/2/BPPP mengatur bahwa rasio kecukupan modal

minimum atau CAR dari persentase tertentu terhadap ATMR

adalah sebesar 8% (Widyaningrum, 2014).

CAR dapat dirumuskan sebagai berikut:

CAR =

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel berikut merupakan penelitian-penelitian yang menjadi

sumber referensi dalam penelitian ini.

Page 52: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

NO

Peneliti

(Tahun)

Judul

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Haifa Najib dan Rini

(2016)

Analisis Faktor yang

mempengaruhi Fraud di

Bank Syariah

1. Menggunakan variabel

dependen yang sama,

yakni fraud pada ank

syariah

1. Penelitian terdahulu

menggunakan shariah

compliance dan Islamic

coroporate governance

sebagai variabel

independen, sedangkan

variabel independen pada

penelitian ini menggunakan

tingkat kesehatan bank

Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel

shariah compliance dengan proksi

Profit Sharing Ratio memiliki

pengaruh negatif terhadap fraud

padabank syariah sedangkan

Islamic Income Ratio, Islamic

Investment Ratio dan Islamic

corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap fraud

pada bank syariah

2. Nora Yacheva,

Muhammad Saifi, dan

Zahroh Z.A

(2016)

Analisis tingkat kesehatan

bank dengan metode

RBBR (risk-based bank

rating) (Studi pada Bank

Umum Swasta Nasional

Devisa yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

periode 2012-2014)

1. Menggunakan variabel

penelitian yang sama,

yakni tingkat kesehatan

bank.

1. Objek penelitian terdahulu

menggunakan Bank Umum

Swasta Nasional Devisa

yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia, sedangkan

penelitian ini menggunakan

bank umum syariah.

2. Penelitian terdahulu tidak

menggunakan faktor GCG

untuk melihat tingkat

kesehatan bank.

Tingkat kesehatan BUSN Devisa

tahun 2012-2014 berdasarkan

rasio NPL, LDR, ROA, NIM dan

CAR menunjukkan bahwa seluruh

bank dapat dikategorikan sangat

sehat meskipun ada beberapa bank

yang juga dapat dikategorikan

sehat.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 53: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

Tabel 2.1

(Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

NO

Peneliti

(Tahun)

Judul

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

3. Mohammad In’airat

(2015)

The Role of

Corporate

Governance in

Fraud Reduction - A

Preception in the

Saudi Arabia

Business

Environment

1. Menguji pengaruh

corporate governance

terhadap fraud.

2. Menggunakan metode

analisis yang sama yaitu

regresi

1. Penelitian terdahulu

menggunakan data primer,

sedangkan pada penelitian ini

menggunakan data sekunder.

2. Objek pada penelitian

terdahulu berupa 40

perusahaan yang listed di

Saudi Security Market,

sedangkan objek pada

penelitian sekarang ialah

Bank Umum Syariah yang

ada di Indonesia

Dari ketiga komponen tata kelola

perusahaan, audit internal dianggap

sebagai yang paling signifikan

dalam

mengurangi tingkat penipuan.

Investigasi terhadap komponen

dimensi menunjukkan bahwa

efektivitas adalah dimensi yang

paling signifikan dalam mengurangi

tingkat penipuan. Penelitian ini

memperoleh kesimpulan bahwa

keberadaan dan penerapan GCG

tidak cukup untuk mengurangi

tingkat fraud

4. Dini Halimah Tutsaadiyah

(2015)

Analisis Tingkat Kesehatan

Bank Syariah di Indonesia

pada saat krisis keuangan

global dan setelah krisis

keuangan global (2008-

2013)

1. Menggunakan variabel

penelitian yang sama

yaitu, tingkat kesehatan

bank

1. Penelitian sebelumnya

melakukan perbandingan

objek penelitian sebelum dan

setelah krisis keuangan

global, periode penelitian

tahun 2008-2013, sedangkan

penelitian ini tidak

melakukan analisis

perbandingan dan masa

periode penelitian yakni

tahun 2013-2015

Hasil penelitian yang dilakukan

peneliti menunjukkan bahwa tingkat

kesehatan bank syariah, yaitu Bank

Syariah Mandiri, bank Muamalat

Indonesia, Bank Mega Syariah, dan

Bank Bukopin Syariah

menunjukkan tidak ada perbedaan

tingkat kesehatan bank-bank

tersebut ketika krisis keuangan

global dan setelah krisis keuangan

global

Page 54: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

Tabel 2.1

(Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

NO

Peneliti

(Tahun)

Judul

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

5. R. Abdul Rahman

(2014)

Types of Fraud among

Islamic Banks in Malaysia

1. Menggunakan variabel

penelitian yang sama,

yakni fraud dalam

penelitian

1. Penelitian terdahulu

menggunakan data primer,

sedangkan pada penelitian ini

menggunakan data sekunder.

2. Objek pada penelitian

terdahulu dipilih

menggunakan simple

random sampling dari

masing-masing pegawai

yang terdapat pada Internal

Audit Department, Risk

Management Department

dan Compliance Department

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

fraudulent financial statement

merupakan jenis kecurangan yang

sering terjadi di bank syariah diikuti

dengan adanya kecurangan kartu

kredit.

6. Aldira Maradita

(2014)

Karakteristik good

corporate governance pada

bank syariah dan bank

konvensional

1. Menggunakan variabel

penelitian yang sama,

yakni good corporate

governance.

1. Penelitian terdahulu

melakukan perbandingan

antara bank umum syariah

dengan bank konvensional

sedangkan penelitian ini

hanya menggunakan bank

umum syariah sebagai objek

penelitian.

Konsep GCG antara Bank

Konvensional dengan bank syariah

pada dasarnya adalah sama, namun

yang menjadi pembeda diantara

keduanya ialah adanya syariah

compliance yaitu kepatuhan pada

syariah, kemudian DPS yang bertugas

meneliti dan membuat rekomendasi

produk baru dari bank yang

diawasinya serta melakukan

pengawasan terhadap bank syariah

Page 55: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

Tabel 2.1

(Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

NO

Peneliti

(Tahun)

Judul

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

7. Puji Astutik

(2015)

Pengaruh tingkat

kesehatan bank menurut

Risk Based Bank Rating

terhadap kinerja keuangan

(Studi pada Bank Umum

Syariah di Indonesia)

1. Menggunakan

variabel independen

yang sama, yakni

tingkat kesehatan

bank.

2. Objek penelitian yang

digunakan ialah Bank

Umum Syariah

1. Penelitian terdahulu

menggunakan kinerja

keuangan sebagai variabel

dependen, sedangkan

penelitian ini

menggunakan fraud

sebagai variabel dependen

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa melalui uji F NPF, FDR,

GCG, BOPO, NOM dan CAR

berpengaruh terhadap kinerja

keuangan (ROA) sebesar 60,8%.

Sedangkan melalui uji t hanya

variabel FDR dan NOM yang

berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja keuangan (ROA).

Dari kedua variabel tersebut FDR

adalah variabel yang paling

dominan mempengaruhi ROA

8. Rita Anugerah

(2014)

Peranan Good

Corporate

Governance dalam

Pencegahan Fraud

1. Melakukan penelitian

mengenai pengaruh

corporate governance

terhadap fraud

1. Penelitian terdahulu

membahas corporate

governance terhadap fraud

pada lembaga

konvensional sedangkan

penelitian ini membahas

mengenai corporate

governance terhadap fraud

pada bank syariah.

Pengimplementasian mekanisme

internal dan eksternal Corporate

Governance dengan

memperhatikan

dan menjalankan semua prinsip

dan

fungsi dapat mengurangi

terjadinya

fraud.

Page 56: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

Tabel 2.1

(Lanjutan)

NO

Peneliti

(Tahun)

Judul

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

9. Falikhatun dan

Yasmin Umar

Assegaf (2012)

Bank Syariah di

Indonesia: Ketaatan

pada Prinsip Syariah

dan Kesehatan

Finansial

1. Menggunakan variabel

yang sama, yakni

tingkat kesehatan bank

2. Objek penelitian yang

digunakan ialah Bank

Umum Syariah

1. Penelitian terdahulu

menggunakan kesehatan

finansial sebagai variabel

dependen, sedangkan pada

penelitian ini menggunakan

fraud pada bank syariah

sebagai variabel dependen

2. Periode penelitian terdahulu

tahun 2007-2011 sedangkan

pada penelitian ini tahun

2013-2015.

Kepatuhan syariah memiliki

pengaruh positif signifikasn

terhadap kesehatan keuangan Bank

Syariah.

10. Riccardo Tiscini dan

Francesca di Donato

(2006)

The relation between

accounting frauds and

corporate governance

systems: an anaysis of

recent scandals

1. Menggunakan variabel

peneitian yang sama,

yaitu fraud dan

corporate governance

1. Penelitian terdahulu

melakukan pengujian

empiris terhadap kasus

kecuarangan yang terjadi

dalam skala internasional

yang dipilih dari beberapa

negara berbeda, sedangkan

penelitian ini menggunakan

objek penelitian yakni bank

syariah yang ada di

Indonesia

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa adanya perbedaan antara

“kekuasaan yang lebih” dalam

kecurangan akuntansi dan”tekanan

kinerja” yang secara intuitif

dihipotesiskan, dan tata kelola

perusahaan mempengaruhi

tindakan kecurangan.

Page 57: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

39

C. Kerangka Pemikiran

D. Prinsip-prinsip Islam sebagai

dasar aktivitas operasional bank

syariah memungkinkan tidak

terdapat fraud dalam BUS

Beberapa kasus fraud yang

terjadi pada Bank Umum

Syariah di Indonesia

Basis Teori:

Agency Theory

Variabel Independen Variabel Dependen

Metode Analisis: Regresi Linear Berganda

Kesimpulan dan Saran

Non-Performing Financing (X1)

Fraud

Islamic Corporate Governance

(X2)

Fraud yang terjadi pada Bank

Syariah mungkin dipengaruhi

oleh tingkat kesehatan bank

Rasio Efisiensi Kegiatan

Operasional (X3)

Capital Adequacy Ratio (X4)

Page 58: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

40

D. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Non-Performing Financing (NPF) terhadap Fraud

Non-Performing Financing (NPF) merupakan rasio

keuangan yang bekaitan dengan risiko kredit yang menunjukan

kemampuan manajemen bank dalam mengelola pembiayaan

bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin tinggi rasio ini

maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang

menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada

pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit

bermasalah tersebut ialah kredit dengan kualitas kurang lancar,

diragukan, dan macet (Almilia, 2005).

Jenis kecurangan yang sering terjadi di bank syariah adalah

kecurangan dalam kartu kredit (Rahman, 2014). Sebagai entitas

yang memiliki karakter khusus, bisnis keuangan syariah

memiliki risiko yang tinggi dalam pengelolaannya, sehingga

dibutuhkan prinsip kehati-hatian para pelakunya dalam aspek

kepatuhan syariah sebagai upaya pencegahan kemungkinan

resiko terjadinya fraud (Sula, 2014).

Penelitian sebelumnya meneliti mengenai pengaruh Non-

Performing Financing terhadap kinerja bank syariah, seperti

Page 59: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

41

yang dilakukan oleh Astutik (2015) yang menyatakan bahwa

bank syariah masih dapat beroperasi dengan baik melaui rata-

rata NPF yang berada di bawah batas maksimum ketentuan

Bank Indonesia tanpa mengganggu tingkat return yang diterima.

Triwahyuningtyas (2014) melakukan penelitian mengenai

analisis kinerja keuangan bank umum syariah dan factor-faktor

yang mempengaruhinya memiliki hasil bahwa bank syariah di

Indonesia menunjukkan kondisi yang sehat dengan NPF

dibawah 6%.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat dikatakan bahwa

semakin rendah NPF bank syariah menunjukkan kinerja

keuangan yang baik dari bank tersebut, kinerja keuangan yang

baik diharapkan tidak terdapat fraud didalamnya. Sehingga

hipotesis disusun sebagai berikut:

H1 Non-Performing Financing berpengaruh terhadap fraud

pada Bank Syariah

2. Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap Fraud

Pengoperasian bank syariah tidak terlepas dengan tuntutan

pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Tuntutan atas tata

kelola ini diakibatkan oleh krisis yang terjadi di sektor

perbankan yang umumnya didominasi oleh perbankan

konvensional pada tahun 1997 yang terus berlangsung hingga

tahun 2000. Krisis Perbankan yang melanda Indonesia tersebut

Page 60: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

42

bukan sebagai akibat merosotnya nilai tukar rupiah, melainkan

karena belum berjalannya praktik Good Corporate Governance

di kalangan perbankan (Maradita, 2014).

Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti mengenai tata

kelola perusahaan pada bank syariah, seperti yang dilakukan

oleh Anugerah (2014) mengenai peranan GCG dalam

pencegahan fraud, menunjukkan hasil bahwa

pengimplementasian mekanisme internal dan eksternal

Corporate Governance dengan memperhatikan dan menjalankan

semua prinsip dan fungsi dapat mengurangi terjadinya fraud.

Kemudian penelitian yang dilalukan Asrori (2014) yang meneliti

tentang implementasi Islamic corporate governance dan

implikasinya terhadap kinerja bank syariah, yang menunjukkan

hasil Islamic corporate governance berpengaruh terhadap

kinerja bank syariah. Selanjutnya, El Junusi (2012) meneliti

mengenai implementasi sharia governance dan implikasinya

terhadap reputasi dan kepercayaan bank syariah, yang

menunjukkan hasil bahwa pengimplementasian sharia

governance berpengaruh terhadap reputasi dan kepercayaan

nasabah..

Fraud telah menyebabkan runtuhnya perusahaan kelas

dunia seperti WorldCom. Inc dan Enron. Inc di USA pada awal

tahun 2000an, dan menurut penelitian terdahulu hal ini

Page 61: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

43

disebabkan karena tidak berjalannya mekanisme tata kelola

perusahaan (Anugerah, 2014).

Menurut Anugerah (2014) komite audit sebagai

perpanjangan tangan komisaris merupakan elemen tata kelola

perusahaan yang dapat mencegah terjadinya fraud dengan

melakukan fungsi pengawasan (Oversight functions) terhadap

berjalannya system pengendalian internal perusahaan tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Najib (2016) yang meneliti

mengenai pengaruh Islamic corporate governance terhadap

fraud pada bank syariah menyatakan bahwa tata kelola

perusahaan secara Islam pada bank syariah pada saat ini belum

efektif berpengaruh terhadap terjadinya kecurangan, sehingga

perlu dilakukan perbaikan secara terus menerus atas pelaksanaan

tata kelola perusahaan agar sesuai dengan prinsip-prinsip Islam

serta efektif untuk diterapkan.

Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya mengenai tata

kelola perusahaan dan pengaruhnya terhadap fraud dapat

dikatakan bahwa semakin baik penerapan tata kelola perusahaan

maka diharapkan jumlah fraud yang terjadi pada bank syariah

semakin sedikit. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik

pada bank syariah dapat dilihat dari hasil self assessment yang

dilakukan bank syariah sesuai dengan tata cara yang dijelaskan

dalam Surat Edaran BI No. 12/13/DPbS tentang pelaksanaan

Page 62: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

44

tata kelola perusahaan bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah. Surat Edaran BI tersebut menjelaskan penilaian

atas penerapan tata kelola perusahaan di lihat dari nilai komposit

hasil self assessment, yang mana semakin kecil nilai komposit

yang dihasilkan maka semakin baik penerapan tata kelola pada

bank syariah tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin

kecil nilai komposit hasil self assessment tersebut diharapkan

fraud yang terjadi semakin rendah. Sehingga hipotesis penelitian

yang disusun adalah sebagai berikut:

H2 Islamic Corporate Governance berpengaruh terhadap

fraud pada Bank Syariah.

3. Pengaruh Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional terhadap Fraud

Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional yang diukur dengan

BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya (Dendawijaya, 2003). BOPO yang kecil

menunjukkan bahwa biaya operasional bank lebih kecil dari

pendapatan operasionalnya sehingga hal tersebut menunjukkan

bahwa manajemen bank sangat efisien dalam menjalankan

aktivitas operasionalnya (Habbe, 2012).

Risda (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

penurunan rasio BOPO menunjukkan tingkat efisiensi dan

Page 63: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

45

kemampuan bank dalam menjalankan operasionalnya semakin

baik. Hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan oleh bank

mampu mendapatkan penghasilan yang lebih banyak. Bank

berada pada posisi aman jika BOPO berada pada posisi kurang

dari 95%.

Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh

laba dan menciptakan nilai yang berkelanjutan kepada

pemegang saham. Untuk itu manajemen perusahaan akan

berusaha dengan sekuat tenaga memaksimumkan pendapatan,

atau meminimumkan biaya agar dapat memberikan dan

melaporkan kinerja yang baik kepada pemegangan saham

(Anugerah, 2014). Manajemen cenderung melakukan fraud

dengan tujuan meningkatkan outlook perusahaan yang baik

akibat adanya tuntutan dan kestabilan keuangan perusahaan

(Junita, 2016).

Pelaksanaan fungsi pengawasan dan pemantauan yang

efektif oleh komite audit, akan membantu perusahaan/organisasi

dalam mencegah fraud kalau komite audit dapat menjalankan

tanggung jawabnya dengan baik (Anugerah, 2014).

Berdasarkan pemaparan teori dan penelitian sebelumnya,

dapat dikatakan bahwa semakin rendah Rasio Efisiensi Kegiatan

Operasional bank syariah menunjukkan kinerja keuangan yang

baik dari bank syariah tersebut, kinerja keuangan yang baik dari

Page 64: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

46

suatu bank diharapkan tidak terdapat fraud didalamnya.

Sehingga hipotesis disusun sebagai berikut:

H3 Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional berpengaruh

terhadap fraud pada Bank Syariah.

4. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Fraud

Capital Adequacy Ratio merupakan rasio untuk mengukur

tingkat kecukupan modal, yang memperlihatkan seberapa jauh

seluruh aktiva yang mengandung resiko (pembiayaan,

penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai

dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana dari

sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman

(utang) dan lain-lain (Dendawijaya, 2005). Bank syariah yang

memiliki rasio CAR yang tinggi menyebabkan semakin baik

posisi modalnya, modal yang baik akan menambah kepercayaan

masyarakat terhadap bank, dan modal yang besar

memungkinkan bank untuk menciptakan pembiayaan yang lebih

besar pula sehingga akan meningkatkan laba (Sebatiningrum,

2006).

Penelitian yang dilakuakan oleh Tutsaadiyah (2015) yang

menguji tingkat kesehatan BUS pada saat krisis keuangan global

dan setelah krisis menunjukkan hasil bahwa nilai CAR dari

bank syariah sehat dalam hal permodalan saat krisis dan setelah

krisis keuangan global, hal ini berarti bank tersebut mampu

Page 65: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

47

menyerap kerugian dan mengelola kecukupan modal dengan

baik. Selain itu, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Hardian

(2015) yang menguji pengaruh tingkat kesehatan terhadap

kinerja, menunjukkan hasil bahwa CAR berpengaruh positif

terhadap kinerja bank, hal ini berarti jika CAR mengalami

peningkatan maka kinerja keuangan akan meningkat. Semakin

besar nilai CAR sebuah bank maka semakin tinggi kemampuan

bank dalam menjaga kerugian-kerugian yang timbul dari

kegiatan usahanya, sehingga bank dapat mengelola usahanya

secara efisien dan pendapatan yang diterima akan semakin

meningkat.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Habbe

(2012) dan Astutik (2015) yang memiliki hasil bahwa CAR

tidak berpengaruh terhadap kinerja pada bank syariah. Tidak

berpengaruhnya CAR terhadap ROA disebabkan karena bank

syariah belum optimal dalam menyalurkan pembiayaan kepada

debitur. Tingkat rata-rata CAR yang mencapai 21,89%

menunjukkan bahwa bank syariah selalu menjaga tingkat CAR

minimal 8% sesuai ketentuan Bank Indonesia serta senantiasa

melakukan pengendalian risiko sehingga dalam kegiatan

operasionalnya bank cenderung tidak mengoptimalkan modal

yang ada. Sehingga tinggi rendahnya tingkat CAR pada bank

Page 66: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

48

syariah tidak mempengaruhi return/pendapatan yang

diterimanya (Astutik, 2015).

Permasalahan mengenai perbankan tidak hanya diakibatkan

oleh krisis semata, kasus Bank Century atas tidak terpenuhinya

CAR sebesar 8% seperti halnya ketentuan Bank Indonesia juga

merupakan masalah yang belum dapat terselesaikan hingga saat

ini (Astutik, 2015). Archer dan Rifaat (2009) menemukan

bahwa kurangnya manajemen modal (pengelolaan kecukupan

modal) menyebabkan bank Islam di Inggris, Malaysia,

Yordania, dan Qatar menempatkan investasi bagi hasil sebagai

modal sehingga likuiditas bank tersebut bermasalah.

Pada kenyataanya, pelaku kecurangan bisa saja dari orang

dalam perusahaan, seperti karyawan, komite audit, auditor

internal, manajer, dan/atau orang luar seperti investor, kreditur,

pelanggan, auditor eksternal) (Ricardo the relation). Menurut

Koesmana (2007) pengendalian internal yang tidak efektif dapat

menciptakan peluang terjadinya fraud.

Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus

mempunyai modal yang cukup, menjaga kualitas asetnya

dengan baik, dikelola dengan baik (Makmun, 2016) dan

dioperasikan berdasarkan prinsip kehati-hatian.

Tingkat kinerja keuangan suatu bank dapat mempengaruhi

kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut sehingga

Page 67: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

49

sebagai lembaga yang dalam kegiatanya menggunakan dana dari

masyarakat bank dituntut untuk mempertahankan dan

meningkatkan kinerjanya (Astutik, 2015).

Berdasarkan pemaparan teori dan penelitian sebelumnya,

dapat dikatakan bahwa semakin tinggi Capital Adequacy Ratio

bank syariah menunjukkan kinerja keuangan yang baik dari

bank syariah tersebut, kinerja keuangan yang baik dari suatu

bank diharapkan tidak terdapat fraud didalamnya. Sehingga

hipotesis disusun sebagai berikut:

H4 Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap fraud

pada Bank Syariah

Page 68: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh

tingkat kesehatan bank terhadap fraud pada bank syariah. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di

Bank Indonesia pada tahun 2013 sampai dengan 2015. Alasan penilitian

ini memilih Bank sebagai populasi penelitian karena menurut riset yang

dilakukan oleh Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) (2012)

bank menjadi salah satu industri yang menjadi korban fraud paling

banyak. Sedangkan pertimbangan untuk pemilihan bank umum syariah

karena bank umum syariah memiliki prinsip tersendiri dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah

(BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2013 sampai dengan

2015.

Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling), yaitu

pengambilan sample berdasarkan keperluan penelitian yang artinya setiap

unit yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan

pertimbangan/kriteria tertentu (Purwanto, 2017). Adapun kriteria tersebut

adalah sebagai berikut:

Page 69: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

51

1. Sampel merupakan Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Bank

Indonesia secara berturut-turut untuk periode 2013, 2014, dan 2015.

2. Bank Umum Syariah yang mempublikasikan laporan keuangan

tahunan dalam website BUS atau website resmi lainnya periode tahun

2013, 2014, dan 2015.

3. Bank Umum Syariah yang mempublikasikan laporan pelaksanaan

Good Corporate Governance dalam website BUS atau website resmi

lainnya periode tahun 2013, 2014, dan 2015.

4. Mengungkapkan data-data yang berkaitan dengan variabel penelitian

dan tersedia dengan lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada

publikasi selama periode 2013-2015).

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti

menggunakan data sekunder, yaitu data laporan keuangan dan laporan

pelaksanaan GCG tahunan periode 2013 sampai dengan 2015. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan

mengadakan studi penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, dan

laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir,

2003). Literatur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jurnal-

jurnal penelitian, makalah penelitian terdahulu, buku, dan internet

research yang berhubungan dengan tema penelitian.

Page 70: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

52

D. Metode Analisis Data

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi umum

dari variabel penelitian, yaitu gambaran suatu data yang dilihat dari

nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

sum, range, kurtoris dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali,

2015).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model

penelitian telah memenuhi syarat, yakni lolos dari uji asumsi klasik.

Uji asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada/tidaknya

penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda yang

digunakan. Pengujian ini terdiri dari uji normalitas, multikolonieritas,

autokorelasi dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2015).

Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data

adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

pola distribusi normal, dan pada tabel Kolmogorov-smirnov

Page 71: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

53

signifikansinya lebih dari 5% (>0,05) maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, dan pada tabel

Kolmogorov-smirnov signifikansinya kurang dari 5% (< 0,05)

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

(Ghozali, 2015).

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2015). Untuk

mengetahui ada/tidaknya multikolonieritas adalah dengan

menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance.

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen

manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang

terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF =1/Tolerance). Kriteria pengambilan keputusan

dengan nilai tolerance dan VIF adalah sebagai berikut:

Page 72: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

54

1) Jika nilai tolerance ≥ 0,10 atau nilai VIF ≤ 10, maka berarti

tidak terjadi multikolonieritas.

2) Jika nilai tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥ 10, maka berarti

terjadi multikolonieritas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2015).

Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah

autokorelasi. Autokorelasi muncul dikarenakan observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah

tersebut timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak

bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Penelitian ini

mendeteksi autokorelasi dengan Uji Durbin Watson. Hipotesis

yang akan diuji adalah:

H0: Tidak ada autokorelasi

Ha: Ada autokorelasi

Dasar pengambilan keputusan uji autokorelasi dengan Uji

Durbin Watson :

1) Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du)

dan (4-du), maka koefisien autokorelasi = 0, sehingga tidak

ada autokorelasi, positif atau negatif.

Page 73: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

55

2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower

bound (dl), maka koefisien autokorelasi > 0, sehingga ada

autokorelasi positif.

3) Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-dl), maka koefisien

autokorelasi < 0, sehingga ada autokorelasi negatif.

4) Bila nilai DW terletak di antara batas atas (du) dan batas

bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka

hasilnya tidak dapat disimpulkan

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka di

sebut homoskedastisitas dan jika berbeda di sebut

heteroskedastisitas (Ghozali, 2015). Model regresi yang baik

adalah model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas.

Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat

grafik plot dan uji statistik glejser..

Grafik Plot merupakan cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya

SRESID. Dasar analisisnya adalah: Jika ada pola tertentu,

seperti titik-titik yang ada membentuk pola teratur, maka telah

Page 74: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

56

teridentifikasi terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola

yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Kriteria pengambilan keputusan dengan uji statistik glejser

adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka tidak adanya

heteroskedastisitas.

2) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka terdapat

heteroskedastisitas

3. Uji Hipotesis

Penelitian ini akan menggunakan Software SPSS untuk

memprediksi hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen.

a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini akan menggunakan alat analisis regresi berganda

untuk menguji pengaruh antara variabel dependen dengan ke enam

variabel independen. Tujuan analisis regresi berganda ialah

menggunakan nilai-nilai variabel independen yang diketahui, untuk

meramalkan nilai variabel dependen.

Persamaan regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Page 75: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

57

Dimana:

Y= Fraud

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1= Non-Performing Financing

X2= Islamic Corporate Governance

X3= Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional

X4= Capital Adequacy Ratio

e = error

b. Uji Koefiseien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa

besar variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependennya. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1 (

0 < R2 < 1), dimana semakin besar nilai R2

suatu regresi atau

nilainya mendekati 1, maka hasil regresi tersebut semakin baik. Hal

ini berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen penelitian.

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji Statistik F digunakan untuk melakukan pengujian terhadap

pengaruh variabel independen bersama-sama secara simultan

terhadap variabel dependen.

Hipotesis alternatif yang akan diiuji adalah sebagai berikut:

Page 76: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

58

Ha : Non-Performing Financing, Islamic Corporate Governance,

Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional, Capital Adequacy Ratio

berpengaruh secara simultan terhadap fraud pada bank syariah.

Kriteria pengujian atau dasar pengambilan keputusan dalam

penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5% adalah sebagai

berikut (Ghozali, 2015):

1) Apabila nilai signifikansi < 0.05, maka H0 akan ditolak atau Ha

diterima, artinya semua variabel independen secara simultan

berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Apabila nilai signifikansi > 0.05, maka H0 akan diterima atau

Ha ditolak, artinya semua variabel independen secara simultan

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

d. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh

masingmasing variabel independen secara parsial terhadap variabel

dependen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka criteria

pengujian atau dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut

(Ghozali, 2015):

1) Apabila nilai signifikansi t < 0.05, berarti variabel independen

secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Apabila nilai signifikansi t > 0.05, berarti variabel independen

secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 77: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

59

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah fraud atau

kecurangan. Fraud dapat diartikan sebagai suatu perbuatan sengaja

untuk menipu atau membohongi, suatu tipu daya atau cara-cara yang

tidak jujur untuk mengambil atau menghilangkan uang, harta, hak

yang sah milik orang lain baik karena suatu tindakan atau dampak

yang fatal dari tindakan itu sendiri (Priantara, 2013)

Variabel fraud dalam penelitian ini diukur dengan melihat jumlah

internal fraud yang terjadi di bank umum syariah yang diungkapkan

dalam laporan tahunan pelaksanaan GCG masing-masing bank umum

syariah.

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen dalam penelitian ini, yakni tingkat kesehatan

bank dengan empat aspek kriteria, yaitu profil risiko (risk profile) yang

diukur menggunakan rasio NPF, Islamic Corporate Governance yang

diukur menggunakan nilai komposit, earning yang diukur

menggunakan rasio efisiensi kegiatan operasional, serta capital yang

diukur menggunakan rasio CAR.

a. Non-Performing Financing (X1)

NPF merupakan rasio pembiayaan bermasalah terhadap

total pembiayaan yang digunakan untuk mengukur tingkat

permasalahan pembiayaan yang dihadapai oleh bank syariah.

Page 78: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

60

Rasio NPF dapat dihitung menggunakan rumus :

NPF =

b. Islamic Corporate Governance (X2)

Islamic Corporate Governance merupakan tata kelola

perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Bank Umum

Syariah diwajibkan secara berkala melakukan penilaian sendiri

(self assessment) secara komprehensif terhadap pelaksanaan tata

kelola perusahaan.

Tata cara pengisian Kertas Kerja Self Assessment dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut :

1) Menyusun analisis self assessment, dengan cara

membandingkan pemenuhan setiap Kriteria/ Indikator dengan

kondisi Bank berdasarkan data dan informasi yang relevan.

Berdasarkan hasil analisis tersebut ditetapkan peringkat

masing-masing Kriteria/ Indikator. Adapun kriteria peringkat

adalah sebagai berikut:

(a) Peringkat 1: hasil analisis self assessment menunjukkan

bahwa pelaksanaan GCG bank sangat sesuai dengan

kriteria/indikator.

(b) Peringkat 2: hasil analisis self assessment menunjukkan

bahwa pelaksanaan GCG bank sesuai dengan

kriteria/indikator.

Page 79: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

61

(c) Peringkat 3: hasil analisis self assessment menunjukkan

bahwa pelaksanaan GCG bank cukup sesuai dengan

kriteria/indikator.

(d) Peringkat 4: hasil analisis self assessment menunjukkan

bahwa pelaksanaan GCG bank kurang sesuai dengan

kriteria/indikator.

(e) Peringkat 5: hasil analisis self assessment menunjukkan

bahwa pelaksanaan GCG bank tidak sesuai dengan

kriteria/indikator.

2) Menetapkan peringkat sub faktor, berdasarkan hasil analisis

self assessment, dengan mengacu pada kriteria peringkat

sebagaimana dimaksud pada nomor 1.

3) Menetapkan peringkat faktor, berdasarkan peringkat sub faktor.

Dalam hal tidak terdapat sub faktor, maka peringkat faktor

dimaksud ditetapkan berdasarkan hasil analisis self assessment,

dengan mengacu pada kriteria peringkat sebagaimana

dimaksud pada nomor 1; dan

4) Menyusun kesimpulan untuk masing-masing faktor yang juga

memuat permasalahan dan langkah perbaikan secara

komprehensif dan sistematis beserta target waktu

pelaksanaannya.

Untuk mendapatkan nilai dari masing-masing faktor, Bank

mengalikan peringkat dari masing-masing faktor dengan bobot

Page 80: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

62

tertentu. Bobot masing-masing faktor ditetapkan sebagaimana

disajikan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Bobot atas Tiap Faktor Penilaian GCG

pada Bank Umum Syariah

NO Faktor Bobot

(%)

1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan

Komisaris 12.50

2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 17.50

3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite 10.00

4 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan

Pengawas Syariah 10.00

5

Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam kegiatan

penghimpunan dana dan penyaluran dana serta

pelayanan jasa

5.00

6 Penanganan benturan kepentingan 10.00

7 Penerapan fungsi kepatuhan Bank 5.00

8 Penerapan fungsi audit intern 5.00

9 Penerapan fungsi audit ekstern 5.00

10 Batas Maksimum Penyaluran Dana 5.00

11

Transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan

pelaporan internal

15.00

TOTAL 100.00

Sumber: Surat Edaran BI No. 12/13/DPbS

Untuk dapat mengetahui tingkat kondisi dari GCG pada

bank syariah, bank dapat mengetahuinya dari nilai komposit. Nilai

komposit didapat dari penjumlahan nilai dari seluruh faktor setelah

Page 81: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

63

dikalikan dengan bobotnya. Bank menetapkan nilai komposit

berdasarkan table 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Predikat Komposit

Nilai Komposit Predikat Komposit

Nilai komposit < 1.5 Sangat Baik

1.5 ≤ Nilai komposit < 2.5 Baik

2.5 ≤ Nilai komposit < 3.5 Cukup Baik

3.5 ≤ Nilai komposit < 4.5 Kurang Baik

4.5 ≤ Nilai komposit ≤ 5 Tidak Baik

Sumber: Surat Edaran BI No. 12/13/DPbS

Nilai komposit diatas untuk menilai level dari kondisi

penerapan tata kelola perusahaan bank syariah. Pada penelitian ini,

nilai komposit hasil self assessment GCG bank syariah digunakan

untuk mengukur variabel Islamic Corporate Governance, yang

dapat dilihat dari laporan penerapan GCG yang dipublikasi oleh

masing-masing bank syariah.

c. Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional (X3)

REO digunakan untuk mengukur efisiensi kegiatan

operasional bank syariah yang didapatkan dengan membagi biaya

operasioanl dengan pendapatan operasional. REO dapat dihitung

menggunkan rumus yaitu:

REO =

Page 82: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

64

d. Capital Adequacy Ratio (X4)

CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank

untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian

bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko. Berdasarkan

ketentuan yang dibuat Bank Indonesia dalam rangka tata cara

penilaian tingkat kesehatan bank, terdapat ketentuan bahwa modal

bank terdiri atas modal inti dan modal pelengkap.

CAR dapat dihitung menggunkan rumus yaitu:

CAR =

Page 83: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

65

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah

(BUS) yang ada di Indonesia. Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah

yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan Februari 2017 jumlah Bank

Umum Syariah adalah sebanyak 13 BUS. Periode penelitian yang digunakan

yaitu dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Alasan periode tersebut

digunakan dalam penelitian ini karena data tahun 2013 sampai dengan tahun

2015 dapat memberikan gambaran tentang kondisi perbankan syariah di

Indonesia. Sesuai dengan Statistik Perbankan Syariah Februari 2017, pada

tahun 2013 jumlah BUS yang ada yakni sebanyak 11 BUS yang kemudian

meningkat pada tahun 2014 menjadi 12 BUS.

Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive

sampling dengan proses seleksi sampel disajikan dalam tabel 4.1

Tabel 4.1

Proses Seleksi Sampel

No Kriteria

Tidak

Masuk

Kriteria

Masuk

Kriteria

1. BUS yang terdaftar di Bank Indonesia periode

2013-2015 1 11

2. BUS yang data laporan keuangan

tahunannya tersedia dan lengkap 2 10

3. BUS yang data laporan pelaksanaan GCGnya

tersedia dan lengkap 2 10

Jumlah Sampel Tiap Periode 10

Periode Penelitian 3

Jumlah Sampel Akhir 30

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 84: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

66

Dari total 12 Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia pada tahun

2013-2015 jumlah BUS yang terdaftar di Bank Indonesia secara berturut-turut

untuk periode tersebut berjumlah 11 BUS. Dari 11 BUS terdapat 1 BUS yang

laporan keuangan tahunannya tidak tersedia, dan terdapat 1 BUS yang laporan

pelaksanaan GCG nya tidak tersedia. Sehingga Bank Umum Syariah yang

memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel adalah sebanyak 10 BUS dengan

periode penelitian selama 3 tahun sehingga jumlah sampel penelitian adalah

sebanyak 30. Daftar BUS yang telah memenuhi kriteria dan menjadi sampel

penelitian disajikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Daftar Sampel Penelitian

No Nama Bank Umum Syariah Website

1. Bank Muamalat Indonesia www.bankmuamalat.co.id

2. Bank BRI Syariah www.brisyariah.co.id

3. Bank Panin Syariah www.paninbanksyariah.co.id

4. Bank BCA Syariah www.bcasyariah.co.id

5. Bank Maybank Syariah www.maybanksyariah.co.id

6. Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id

7. Bank BNI Syariah www.bnisyariah.co.id

8. Bank Victoria Syariah www.bankvictoriasyariah.co.id

9. Bank Mega Syariah www.megasyariah.co.id

10. Bank Syariah Bukopin www.syariahbukopin.co.id

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 85: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

67

B. Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2013). Tabel statistik menjelaskan distribusi variabel-variabel

yang diteliti, meliputi variabel dependen (Y) yaitu fraud (fraud) dan

distribusi variabel independen (X) yaitu Non-Performing Financing

(NPF), Islamic Corporate Governance (ICG), Rasio Efisiensi Kegiatan

Operasional (BOPO), dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Hasil uji

statistik deskriptif untuk variabel dependen dan independen tersebut

disajikan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Fraud 30 0 69 8,4667 15,30998

NPF 30 0,10 35,15 4,9097 6,16318

ICG 30 1,00 3,00 1,8493 0,57400

BOPO 30 62,50 192,60 94,6090 23,75611

CAR 30 11,10 59,41 20,5773 11,55353

Sumber: data sekunder yang diolah

Tabel 4.3 menunjukkan hasil analisis dengan menggunakan statistik

deskriptif. Hasil analisis terhadap variabel fraud yang diukur dengan

Page 86: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

68

meilihat jumlah internal fraud pada bank syariah menunjukkan nilai

minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 69 dengan rata-rata 8,4667

dan standar deviasi 15,30998. Hal ini menunjukkan bahwa pada data

sampel yang berjumlah 30, fraud yang terjadi pada bank syariah memiliki

jumlah paling rendah 0 yaitu pada Bank Syariah Bukopin (pada tahun

2013-2015), Bank Maybank Syariah (pada tahun 2013-2015), Bank Panin

Syariah (tahun 2013-2014) dan Bank BCA Syariah( tahun 2013 dan tahun

2015), dan nilai paling tinggi 69 yaitu pada bank Mega Syariah (tahun

2013).

Variabel Non-Performing Financing (NPF) setelah dilakukan

pengujian statistik deskriptif memperoleh nilai minimum sebesar 0,10 dan

nilai maksimum sebesar 35,15 dengan rata-rata 4,9097 dan standar deviasi

6,16318. Hal ini menunjukkan bahwa pada data sampel yang berjumlah 30

nilai NPF pada bank syariah memiliki nilai paling rendah 0,10% dan nilai

paling tinggi 35,15%.

Variabel Islamic Corporate Governance (ICG) setelah dilakukan

pengujian statistik deskriptif memperoleh nilai minimum sebesar 1 dan

nilai maksimum sebesar 3 dengan rata-rata 1,8493 dan standar deviasi

0,57400. Hal ini menunjukkan bahwa pada data sampel yang berjumlah

30, nilai komposit penerapan tata kelola perusahaan pada bank syariah

memiliki nilai paling rendah 1 dan paling tinggi 3.

Variabel Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional (BOPO) setelah

dilakukan pengujian statistik deskriptif memperoleh nilai minimum

Page 87: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

69

sebesar 62,50 dan nilai maksimum sebesar 192,60 dengan rata-rata

94,6090dan standar deviasi 23,75611. Hal ini menunjukkan bahwa pada

data sampel yang berjumlah 30 nilai Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional

pada bank syariah memiliki nilai paling rendah 62,50% dan nilai paling

tinggi 192,60%.

Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) setelah dilakukan

pengujian statistik deskriptif memperoleh nilai minimum sebesar 11,10

dan nilai maksimum sebesar 59,41 dengan rata-rata 20,5773 dan standar

deviasi 11,55353. Hal ini menunjukkan bahwa pada data sampel yang

berjumlah 30 nilai CAR pada bank syariah memiliki nilai paling rendah

11,10% dan nilai paling tinggi 59,41%.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2013). Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan analisis grafik melalui grafik histogram dan normal

probability plot dan uji statistik melalui uji Kolmogorov-Smirnov.

Hasil uji normalitas disajikan pada gambar 4.1, 4.2, dan tabel 4.4

Page 88: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

70

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan grafik histogram pada gambar 4.1 terlihat bahwa

data terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng

(skewness) ke kanan atau ke kiri, maka dapat dikatakan bahwa model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas dengan P Plot

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan grafik normal P-P Plot pada gambar 4.2 terlihat titik-

titik menyebar di sekitar garis diagonal hal ini menunjukkan pola

Page 89: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

71

distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 4.4

Hasil Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov

Berdasarkan hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov pada tabel

4.4 besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,635 dengan

probabilitas signifikansi 0,815 yang berada di atas 0,05, hasil tersebut

menunjukkan bahwa data residual terdistribusi secara normal. Hal ini

konsisten dengan hasil uji grafik histogram dan grafik normal P-P

Plot.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghozali, 2013). Hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini

disajikan pada tabel 4.5.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Predicted Value

N 30

Normal Parametersa,b Mean ,8211389

Std. Deviation ,80175851

Most Extreme Differences Absolute ,116

Positive ,070

Negative -,116

Kolmogorov-Smirnov Z ,635

Asymp. Sig. (2-tailed) ,815

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: data sekunder yang diolah

Page 90: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

72

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolonieritas

Variabel

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

NPF 0,656 1,524

ICG 0,537 1,863

BOPO 0,489 2,045

CAR 0,329 3,037

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.5 kolom

Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki

nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar

variabel independen yang nilainnya lebih dari 95%. Hasil perhitungan

nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang

sama yakni tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai

VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi pada

penelitian ini.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2013).

Penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson dalam mendeteksi

autokorelasi.

Page 91: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

73

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error

Durbin

watson

0,612a 0,375 0,275 1,11482 1,798

a. Predictors: (Constant), ICG, NPF, BOPO, CAR

b. Dependent Variable: frd

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.6 nilai Durbin

Watson (DW) sebesar 1,798 nilai ini kemudian dibandingkan dengan

nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel

30 (n) dan jumlah variabel independen 4 (k=4), maka di dapat nilai du

1,7386 dan dl 1.1426.

Tabel 4.7

Uji Durbin Watson

Ada

autokorelasi

positif

No

decision

Tidak ada

autokorelasi

No

decision

Ada

autokorelasi

negatif

0 1,1426 1,7386 2,2614 2,8574 4

(dl) (du) (4-du) (4-dl)

DW= 1,798

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.7 nilai DW 1,798 lebih besar dari batas atas

(du) 1,7386 dan kurang dari 4–1,7386 (4-du), maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat autokorelasi.

Page 92: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

74

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013). Pada penelitian ini dalam

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas diketahui dengan cara

melihat pada grafik scatterplot dan melakukan uji statistik dengan uji

glejser, grafik scatterplot dan hasil uji glejser dalam penelitian ini

disajikan dalam gambar 4.3 dan tabel 4.8.

Gambar 4.3

Hasil Uji Scatterplot

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan grafik scatterplots pada gambar 4.3 terlihat bahwa

titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atasmaupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi.

Page 93: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

75

Tabel 4.8

Uji Glejser

Variabel

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig

B

Std.

Error

Beta

(Konstanta) -2,776E-16 2,507 0,000 1,000

NPF 0,000 ,174 0,000 0,000 1,000

ICG 0,000 ,935 0,000 0,000 1,000

BOPO 0,000 ,025 0,000 0,000 1,000

CAR 0,000 ,020 0,000 0,000 1,000

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji statistik Glejser pada tabel 4.8 besarnya

nilai signifikansi dari setiap variabel adalah 1, hasil tersebut

menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi. Hal ini konsisten dengan hasil uji scatterplot.

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya

(Ghozali, 2013). Hasil uji R2 pada penelitian ini disajikan dalam tabel

4.9.

Page 94: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

76

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error

Durbin

watson

0,612a 0,375 0,275 1,11482 1,798

a. Predictors: (Constant), ICG, NPF, BOPO, CAR

b. Dependent Variable: frd

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji R2 pada tabel 4.9 besarnya adjusted R

square adalah 0,275 hal ini berarti sebesar 27,5% variasi variabel

dependen Fraud dapat dijelaskan oleh variasi dari ke empat variabel

independen Non-Performing Financing, Islamic Corporate

Governance, Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional, dan Capital

Adequacy Ratio, sedangkan sisanya (100% - 27,5% = 72,5%)

dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model, seperti internal audit,

internal control, external audit (In’airat, 2015)

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F dilakukan untuk melihat apakah variabel

independen secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap

variabel dependen atau tidak. Hasil uji statistik F disajikan dalam tabel

4.10.

Page 95: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

77

Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Sum of

Squares

Df

Mean

Square

F Sig

Regression 18,642 4 4,660 3,750 0,016a

Residual 31,071 25 1,243

Total 49,713 29

a. Predictors: (Constant), ICG, NPF, BOPO, CAR

b. Dependent Variable: frd

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.10 di dapat nilai F hitung

sebesar 3,750 dengan Sig 0,016, karena nilai probabilitas signifikansi

lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa variabel independen yaitu

Non-Performing Financing, Islamic Corporate Governance, Rasio

Efisiensi Kegiatan Operasional, dan Capital Adequacy Ratio secara

simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variabel dependen

yaitu fraud.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Hasil uji statistik t

disajikan dalam tabel 4.11.

Page 96: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

78

Tabel 4.11

Hasil Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Variabel

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig

B

Std.

Error

Beta

(Konstanta) 1,459 2,507 0,582 0,566

NPF 0,109 0,174 0,122 0,624 0,538

ICG 2,178 0,935 0,502 2,328 0,028

BOPO -0,035 0,025 -0,320 -1,417 0,169

CAR -0,064 0,020 -0,902 -3,274 0,003

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji statistk t pada tabel 4.11, dari ke empat

variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi

variabel NPF dan BOPO tidak signifikan, hal ini dapat dilihat dari

probabilitas signifikansi untuk NPF sebesar 0,538, dan untuk BOPO

0,169 yang keduanya memiliki nilai di atas 0,05. Sedangkan variabel

CAR dan ICG signifikan karena memiliki nilai signifikansi yang

berada dibawah 0,05 yaitu untuk variabel CAR sebesar 0,003 dan ICG

sebesar 0,028. Jadi dapat disimpulkan dari ke empat variabel

independen dalam model regresi pada penelitian ini terdapat dua

variabel independen yaitu CAR dan ICG yang memiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen yaitu fraud.

Page 97: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

79

C. Pembahasan

1. Pengaruh Non-Performing Financing (NPF) terhadap fraud

Hipotesis pertama yang diajukan menyatakan bahwa Non-

Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap fraud pada bank

syariah. Hasil analisis regresi menunjukkan variabel Non-Performing

Financing (NPF) memiliki koefisien regresi sebesar 0,109 dengan

tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,538. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa Non-Performing Financing (NPF) tidak

mendorong terjadinya fraud pada bank syariah atau dengan kata lain

tidak menerima H1.

Penilaian terhadap kualitas kredit bank pada penelitian ini

menunjukkan bahwa kredit bank didominasi oleh nilai dibawah 5%

sebagaimana Bank Indonesia mengatur bahwa ketika bank dapat

menekan angka NPF dibawah 5% maka potensi keuntungan yang

didapatkan semakin besar, hal ini dapat dilihat pada rata-rata penilaian

NPF dalam penelitian ini yakni sebesar 4,9097%. Dari hal tersebut dapat

dipahami bahwa, NPF bank syariah tidak dapat menggambarkan

pengaruhnya terhadap kecurangan yang terjadi di bank itu sendiri,

karena pada kenyataannya fraud tetap terjadi pada kondisi NPF yang

normal.

Astutik (2015) dalam penelitiannya menemukan bahwa NPF tidak

mempengaruhi kinerja bank syariah, penelitiannya menemukan bahwa

Page 98: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

80

bank dapat beroperasi dengan baik melaui rata-rata NPF yang berada di

bawah batas maksimum ketentuan dari Bank Indonesia.

Performa kesehatan bank syariah dengan nilai NPF yang normal

tidak dapat menunjukkan entitas syariah ini tidak terjadi kecurangan

didalamnya. Pelaku kecurangan yang bisa saja dari orang dalam

perusahaan, seperti karyawan, komite audit, auditor internal, manajer

(Tiscini, 2006) dapat menunjukkan performa yang baik dengan adanya

kinerja keuangan bank yang baik akan tetapi hal tersebut tidak

menjamin bank terbebas dari tindakan kecurangan.

2. Pengaruh Islamic Corporate Governance (ICG) terhadap fraud

Hipotesis kedua yang diajukan menyatakan bahwa Islamic

Corporate Governance (ICG) berpengaruh terhadap fraud pada bank

syariah. Hasil analisis regresi menunjukkan variabel Islamic Corporate

Governance (ICG) memiliki koefisien regresi sebesar 2,178 dengan

tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,028. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa Islamic Corporate Governance (ICG) berpengaruh positif

terhadap fraud pada bank syariah atau dengan kata lain H2 diterima.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ditemukan bahwa ICG

atau tata kelola perusahaan berpengaruh terhadap terjadinya kecurangan

pada bank syariah. Penerapan tata kelola perusahaan menjadi keharusan

bagi suatu institusi termasuk bank syariah, hal ini lebih ditujukan kepada

adanya tanggung jawab publik berkaitan dengan kegiatan operasional

bank yang diharapkan mematuhi ketentuan yang telah digariskan

Page 99: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

81

(Maradita, 2014). Semua pemangku kepentingan khususnya manajemen

perusahaan hendaknya memahami bahwa dengan menerapkan

tatakelola perusahan, termasuk mempertimbangkan semua prinsip dan

fungsi tatakelola itu sendiri serta peran komite audit, dijangka akan

dapat mencegah atau mengurangkan terjadinya fraud (Anugerah, 2014).

Hal ini menunjukkan bahwa, penerapan tata kelola bank syariah di

Indonesia memberikan kontribusi dalam pencegahan terjadinya fraud.

Penerapan ICG pada bank syariah diharapkan semakin

meningkatnya kepercayaan publik kepada bank syariah, pertumbuhan

industri jasa keuangan Islam dan stabilitas sistem keuangan secara

keseluruhan akan senantiasa terpelihara, dan keberhasilan industri jasa

keuangan Islam dalam menerapkan GCG akan menempatkan lembaga

keuangan Islam sejajar dengan lembaga keuangan internasional lainnya

(Maradita, 2014). Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Anugerah (2014) yang menyatakan bahwa tata kelola perusahaan

dapat mengurangi tingkat kecurangan. Namun, hasil penelitian ini

bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh In’airat (2015)

yang menyatakan bahwa keberadaan dan penerapan tata kelola

perusahaan tidak cukup untuk mengurangi tingkat fraud.

3. Pengaruh Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional terhadap fraud

Hipotesis ketiga yang diajukan menyatakan bahwa Rasio Efisiensi

Kegiatan Operasional berpengaruh terhadap fraud pada bank syariah.

Hasil analisis regresi menunjukkan variabel Rasio Efisiensi Kegiatan

Page 100: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

82

Operasional memiliki koefisien regresi sebesar -0,035 dengan tingkat

signifikansi yang lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,169. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional tidak

mendorong terjadinya fraud pada bank syariah atau dengan kata lain

tidak menerima H3.

Penilaian terhadap tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya pada penelitian ini menunjukkan bahwa

bank didominasi oleh tingkat efisiensi yang baik dengan nilai rata-rata

dari rasio ini sebesar 94,6090%, tetapi pada kenyataannya performa

tingkat kesehatan yang baik melalui rasio ini masih terdapat kecurangan

yang terjadi dalam bank syariah itu sendiri. Rasio ini melibatkan

perhitungan beban operasional terhadap pendapatan operasional,

pendapatan merupakan akun yang rentan terhadap manipulasi dan

pencurian hal ini dibuktikan dalam penelitian COSO (2010)

menemukan bahwa teknik fraud yang paling umum terjadi terkait

pengakuan pendapatan yang tidak tepat.

Najib (2016) menyatakan bahwa pada bank syariah masih terdapat

praktik manajemen laba yang melibatkan pendapatan, manajemen laba

apapun alasannya dapat mengarah pada penyajian laporan keuangan

yang tidak benar (miss leading) (Sula, 2014). Hal ini menunjukkan

bahwa bank syariah yang dikatakan sehat dalam hal tingkat efisiensi

operasional karena dapat menujukkan performa yang baik atas beban

terhadap pendapatannya tidak dapat mengurangi terjadinya kecurangan

Page 101: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

83

dalam operasional perbankan itu sendiri. Pendapatan yang telah

dilakukan sesuai dengan ketentuan syariah tidak dapat memberikan

kontribusi yang besar dalam mengurangi jumlah kecurangan yang

terjadi dalam bank syariah (Najib, 2016). Faradila (2013) menyatakan

bahwa bank syariah melakukan manajemen laba dalam laporan

keuangan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Almilia

(2005) yang menyatakan bahwa rasio BOPO mempunyai pengaruh

signifikan terhadap kondisi bermasalah dan pengaruhnya positif, artinya

semakin tinggi rasio BOPO maka kemungkinan bank dalam kondisi

bermasalah semakin besar.

4. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap fraud

Hipotesis keempat yang diajukan menyatakan bahwa Capital

Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap fraud pada bank syariah.

Hasil analisis regresi menunjukkan variabel Capital Adequacy Ratio

(CAR) memiliki koefisien regresi sebesar -0,064 dengan tingkat

signifikansi yaitu sebesar 0,003. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif terhadap fraud

pada bank syariah atau dengan kata lain H4 diterima.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ditemukan bahwa

Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif terhadap terjadinya

kecurangan pada bank syariah, dapat diartikan bahwa ketika nilai

Capital Adequacy Ratio tinggi maka jumlah fraud yang terjadi rendah.

Semakin tingginya Capital Adequacy Ratio mengindikasikan semakin

Page 102: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

84

baik tingkat kecukupan modal bank tersebut yang dapat berpengaruh

negatif terhadap kecurangan, karena CAR yang melihat seluruh aktiva

yang mengandung resiko, termasuk pembiayaan, penyertaan, surat

berharga, tagihan pada bank lain dibiayai dari dana modal sendiri dapat

menjelaskan performa kesehatan bank tersebut. Sehingga ketika

komposisi modal dalam bank syariah dalam keadaan sehat maka

semakin kecil kecurangan dapat terjadi didalamnya. Hasil ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Almilia (2005) yang menyatakan

bahwa Rasio CAR mempunyai pengaruh signifikan terhadap kondisi

bermasalah dan pengaruhnya negatif, artinya semakin rendah rasio

CAR, kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.

Penelitian yang dilakukan oleh Tuutsaadiyah (2015) menyatakan

bahwa BUS pada saat krisispun dapat mempertahankan CARnya

dengan baik sehingga kinerja keuangan bank tersebutpun baik. Hal

serupa juga dinyatakan oleh Hardian (2015) yakni, ketika CAR bank

syariah baik maka kinerja keuangan bank tersebut juga dalam kondisi

baik. Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah yang memiliki nilai

CAR semakin besar mempengaruhi rendahnya kecurangan yang terjadi

di bank tersebut.

Page 103: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh

Non-Performing Financing, Islamic Corporate Governance, Rasio

Efisiensi Kegiatan Operasional, dan Capital Adequacy Ratio terhadap

fraud pada bank syariah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah regresi berganda yang diolah menggunakan SPSS. Sampel yang

digunakan merupakan 10 Bank Umum Syariah yang telah memenuhi

kriteria pemilihan sampel dengan periode penelitian dari tahun 2013

sampai dengan 2015.

Berdasarkan hasil analisis, pengujian hipotesis, pembahasan serta

penelitian yang telah dilakukan maka dapat dikemukakan beberapa

kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda yang telah dilakukan

pada penelitian ini, Non-Performing Financing (NPF) secara

statistik tidak berpengaruh terhadap fraud pada bank syariah.

2. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda yang telah dilakukan

pada penelitian ini, Islamic Corporate Governance (ICG) secara

statistik berpengaruh positif terhadap fraud pada bank syariah.

3. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda yang telah dilakukan

pada penelitian ini, Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional secara

statistik tidak berpengaruh terhadap fraud pada bank syariah.

Page 104: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

86

4. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda yang telah dilakukan

pada penelitian ini, Capital Adequacy Ratio (CAR) secara

statistik berpengaruh negatif terhadap fraud pada bank syariah.

B. Saran

Adapun saran yang dapat dipertimbangkan bagi penelitian

selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat memperluas

populasi dengan menambah jenis lembaga keuangan syariah

lainnya seperti Unit Usaha Syariah, BPRS atau Asuransi Syariah.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk tidak hanya

menggunakan bank syariah yang ada di Indonesia sebagai objek

penelitian tetapi juga menambahkan bank syariah yang ada di luar

negeri seperti Malaysia, Arab Saudi dan lain sebagainya.

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain

yang mungkin memiliki pengaruh terhadap fraud pada bank

syariah, mengingat variabel independen dalam model ini hanya

dapat menjelaskan 27,5 % variasi variabel fraud pada bank

syariah.

4. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan metode analisis

data yang berbeda dari peneleitian ini.

Page 105: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

87

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, W. Steve, Chad O. Albrecht, Conan C. Albecht, Mark F. Zimbelman.

“Fraud Examination fourth edition”, USA: South-Western Cengage

Learning, 2012. Diakses tanggal 15 Januari 2017. https://mnasran.files.

wordpress.com/2015/05/fraud-examination-4th-edition.pdf.

Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. “Analisis Rasio CAMEL

terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan

periode 2000-2002”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan STIE Perbanas,

Volume 7 Nomor 2, 2005.

Adityantoro, Kurnia dan Rahardjo. “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Profitabilitas Perbankan di Indonesia”. Diponegoro Journal of

Accounting Tahun 2013, Halaman 1, ISSN (Online): 2337-3806. 2013

Antonio, Karnaen Perwataatmadja dan M. Syafi’i. 1992. “Apa dan Bagaimana

Bank Islam”. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.

Anugerah, Rita. “Peranan Good Corporate Governance dalam Pencegahan

Fraud”, Jurnal Akuntansi Universitas Riau, Volume 3 Nomor 1,

Oktober,2014.

Archer,Simon dan Rifaat Ahmed A.K. “Profit-Sharing Investment Accounts in

Islamic Bank: Regulatory Problem and Possible Solutions”, Journal of

Banking Regulation,Vol.10,4,hal 300-306. 2009.

Arthesa, Ade. “Bank dan Lembaga Keuangan bukan Bank”. Jakarta: Indeks. 2004

Asrori. “Implementasi Islamic Corporate Governance dan Implikasinya Terhadap

Kinerja Bank Syariah”, Jurnal Dinamika Akuntansi, Volume 6 Nomor 1,

Maret, 2014.

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), Report to the Nation on

Occupational Fraud and Abuse, 2012.

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). Diakses tanggal 18 Desember

2016. http://www.acfe.com/fraud-tree.aspx.

Astutik ̧ Puji. “Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Menurut Risk Based Bank

Rating terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Syariah di

Indonesia)”. Skripsi Program S1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Universitas Brawijaya. Malang. 2015

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah

Page 106: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

88

dan Unit Usaha Syariah. Lembar Negara RI Tahun 2009, No. 175 DPbS.

Menteri Hukum dan HAM. Jakarta. 2009.

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia No 13/2/PBI/2011 tentang

Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Lembar Negara RI Tahun

2011, No. 6 DPNP. Menteri Hukum dan HAM. Jakarta. 2011.

Bank Indonesia. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/13/DPbS Tahun 2010

Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah. Jakarta. 2010.

Bank Indonesia. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/28/DPNP Tahun 2011

Tentang Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum. Jakarta. 2011.

Bhatti, Maria dan M. Ishaq Bhatti. “Toward Understanding Islamic Corporate

Governance Issues in Islamic Finance.” Asian Politics and Policy,

Volume 2, Nomor 2, 2010.

Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO,

Fraudulent Financial Reporting, 2010.

Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”. Bogor: Ghalia Indonesia. 2005.

Djumena, Erlangga. “Bank Mega Syariah Terseret Kasus Investasi Emas?”.

Diakses tanggal 15 Januari 2017, http://bisniskeuangan.kompas.com/ 89

read/2014/05/08/0821423/Bank.Mega.Syariah.Terseret.Kasus.Investasi.E

mas

El Junusi, Rahman. “Implementasi Shariah Governance serta Implikasinya

terhadap Reputasi dan Kepercayaan Syariah di Bank Syariah”. Al-

Tahrir, Volume 12 Nomor 1, Mei, 2012.

Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf. “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan

Pada Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, CBAM-FE

UNISSULA, Volume 2 Nomor 1, Desember, 2012.

Faozan, Akhmad. “Implementasi Good Corporate Governance dan Peran Dewan

Pengawas Syariah di Bank Syariah”, Jurnal La Riba, Volume VII

Nomor 1, Juli, 2013.

Faradila, Astri. “Analisis Manajemen Laba pada Perbankan Syariah”, JRAK,

Volume 4 Nomor 1, Februari, 2013.

Ghozali, Imam.”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS”,

Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro, 2015.

Page 107: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

89

Habbe, Abd. Hamid, Muhammad Ali, dan Muhammad Sabir. “Pengaruh Rasio

Kesehatan Bank terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dan

Bank Konvensional di Indonesia”, Jurnal Analisis, Volume 1 Nomor 1,

Juni, 2012.

Hardian, Guruh Panji. “Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank terhadap Kinerja Bank

Umum Syariah tahun 2011-2013 (Dengan Pendekatan Metode Risk

Based Bank Rating)”. Skripsi Program S1. Fakultas Syariah dan Hukum.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 2015.

Hasanah, Uswatun. “Kepatuhan prinsip-prinsip syariah dan Islamic corporate

overnance terhadap kesehatan finansial pada Bank Umum Syariah”.

Skripsi Program S1. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

Semarang. 2015.

In’airat, Mohammad. “The Role of Corporate Governance in Fraud Reduction –

A Preception in the Saudi Arabia Business Environment”, Journal of

Accounting and Finance, Vol 15(2). 2015.

Jensen, M. C., and W. Meckling. “Theory of the Firm: Managerial Behavior,

Agency Costs, and Ownership Structure”, Journal of Financial

Economic 3, 305-360, 1976.

Junita, Nuur. Deteksi Kecurangan Laporan Keuangan Perbankan Syariah dalam

Perspektif Fraud Triangle Theory (Studi Empiris pada Bank Umum

Syariah Tahun 2010-2014). Skripsi Program S1. Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 2016

Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan lainnya”. Jakarta: Rajawali Press. 2011.

Koesmana, Deddy S, Kristiawan, Humbul dan Rizki Ahmad. “Peran Auditor

Internal dalam Mencegah dan Mendeteksi Terjadinya Fraud menurut

Standar Profesi” Economic Business & Accounting Review, Vol II No.1.

hal 59-71. 2007.

Komite Nasional Kebijakan Governance, Prinsip Dasar dan Pedoman Pelaksanaan

Good Corporate Governance Perbankan Indonesia, 2012.

Koroy, Tri R. “Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan oleh

auditor eksternal”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 10 No. 1. 2008.

Kumalasari, Vita. “Pengaruh Indikator Kesehatan Bank menurut Risk Based Bank

Rating terhadap Kinerja Keuangan Bank (Studi Kasus pada Bank Umum

Syariah di Indonesia)”. Skripsi Program S1. Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

2016.

Page 108: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

90

Kusumo, Yunanto Adi. “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri

periode 2002 – 2007 (dengan Pendekatan PBI No. 9/1/PBI/2007)”.

La_Riba, Jurnal Ekonomi Islam, Universitas Islam Indonesia. 2008.

Laela, Sugiyarti Fatma. “Kualitas Laba dan Corporate Governance: Benarkah

Kualitas Laba Bank Syariah Lebih Rendah dari Bank Konvensional?”,

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume 9 Nomor 1, Juni

2012.

Makmun, Faisol Muhammad. “Pengaruh Risk Based Bank Rating (RBBR) dan

Sharia Complaince terhadap Kinerja Keuangan Bank pada Bank Umum

Syariah di Indonesia”. Skripsi Program S1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 2016.

Maradita, Aldira. “Karakteristik Good Corporate Governance Pada Bank Syariah

dan Bank Konvensional”, Yuridika, Volume 29 Nomor 2, 2012.

Najib, Haifa dan Rini. “Pengaruh Sharia Compliance dan Islamic Corporate

Governance terhadap Fraud pada Bank Syariah”. Simposium Nasional

Akuntansi XIX, Lampung, 2016.

Nazir, Mohammad. “Metode Penelitian”. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2003.

Otoritas Jasa keuangan. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah. Jakarta. 2014.

Prabowo, Dani.”Kredit Fiktif BSM Terendus Sejak 2012, 3 Pegawai Sudah

Dipecat”. Diakses tanggal 15 Januari 2017,

http://megapolitan.kompas.com/

read/2013/10/24/2349078/Kredit.Fiktif.BSM.Terendus.sejak.2012.3.Pega

wai.Sudah.Dipecat

Priantara, Diaz. “Fraud Auditing & Investigation”. Jakarta: Mitra Wacana Media.

2013.

Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih. “Metode Penelitian Kuantitatif untuk

Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial”. Yogyakarta: Penerbit

Gava Media. 2017.

Rahman, R. Abdul dan I.S. Khair Anwar. “Types of Fraud among Islamic Banks

in Malaysia”, International Journal of Trade, Economics and Finance,

Volume 5 Nomor 2, April, 2014.

Page 109: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

91

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Lembar

Negara RI Tahun 1998, No. 182. Menteri Negara Sekertaris Negara.

Jakarta. 1998.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. Lembar Negara RI Tahun 2008, No. 94. Sekertariat Negara.

Jakarta. 2008.

Risda, Iin Afriani. “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Model Risk

Based Bank Rating dan Sharia Conformity and Profitability (SCNP)

Model di Indonesia (Periode 2013-2015”). Skripsi Program S1. Fakultas

Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin. Makassar. 2016.

Sebatiningrum, Nur Khasanah. “Pengaruh CAR, Likuiditas, dan Efisiensi

Operasional terhadap Profitabilitas Perbankan yang terdapat di Bursa

Efek Jakarta”. Skripsi Program S1. Fakultas Ekonomi. Universitas

Negeri Semarang. Semarang. 2006

Setiawan, Azis Budi. “Kesehatan Finansial dan Kinerja Sosial Bank Umum

Syariah di Indonesia”. Seminar Ilmiah: Kerjasama Magister Sains

Keuangan: Universitas Paramadhina, Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI)

Pusat, dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). 2009.

Sula, Atik Emilia, Moh. Nizarul Alim dan Prasetyo. “Pengawasan, Strategi Anti

Fraud, dan Audit Kepatuhan Syariah sebagai Upaya Fraud Preventive

pada Lembaga Keuangan Syariah”, JAFFA, Volume 02 Nomor 2,

Oktober,2014.

Tiscini, Riccardo dan Francesca di Donato. “The Relation Between Accounting

Frauds and Corporate Governance System: an Analysis of Recent

Scandals”. Universitas Mercatorum.2006. Diakses tanggal 14 Januari

2017. http://papers.ssrn.com/sol3/ papers.cfm?abstract_id=1086624.

The Institute of Internal Auditors. International Standards for the Professional

Practice of Internal Auditing (Standards). 2012.

Triandaru, Sigit. “Bank dan Lembaga Kuangan lain”. Jakarta: Salemba Empat.

2006.

Triwahyuningtyas, Endah dan Ismail. “Analisis Kinerja Keuangan Bank Umum

Syariah dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”, e-Jurnal

Manajemen Kinerja. 2014.

Tuanakotta, Theodorus M. “Akuntansi Forensik & Audit Investigatif”. Jakarta:

Salemba Empat. 2014.

Page 110: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

92

Tutsaadiyah, Dini Halimah. “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah di

Indonesia pada saat Krisis Keuangan Global dan setelah Krisis

Keuangan Global (2008-2013)”. Skripsi Program S1. Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan . Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Jakarta. 2015.

Veithzal, Rivai. “Bank and Financial Institute Management”. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. 2007.

Widyaningrum, Asih Hening, Suhadak, dan Tpowijono. “ANALISIS TINGKAT

KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK-

BASED BANK RATING (RBBR) (Studi pada Bank yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dalam IHSG Sub Sektor Perbankan Tahun 2012)”.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Volume 9, Nomor 2, April 2014.

Wijaya, Angga Sukma. “Kasus Gadai Emas Perburuk Citra Produk Syariah”.

Diakses tanggal 15 Januari 2017.

https://m.tempo.co/read/news/2012/10/04/ 087433724/kasus-gadai-emas-

perburuk-citra-produk-syariah.

Yacheva, Nora, Muhammad Saifi, dan Zahroh Z.A. “ ANALISIS TINGKAT

KESEHATAN BANK DENGAN METODE RBBR (RISK-BASED BANK

RATING) (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)”. Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), Volume 37, Nomor 1, Agustus 2016.

Page 111: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

93

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 112: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

94

LAMPIRAN 1

Daftar Populasi Penelitian

No Nama Bank Umum Syariah

1. PT. Bank BCA Syariah

2. PT. Bank BNI Syariah

3. PT. Bank BRI Syariah

4. PT. Bank Syariah Bukopin

5. PT. Bank Syariah Mandiri

6. PT. Bank Mega Syariah

7. PT. Bank Muamalat Indonesia

8. PT. Bank Panin Syariah

9. PT. Bank Victoria Syariah

10. PT. Bank Jabar Banten Syariah

11. PT. Maybank Syariah Indonesia

12. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

Daftar Sampel Penelitian

No Nama Bank Umum Syariah

1. PT. Bank BCA Syariah

2. PT. Bank BNI Syariah

3. PT. Bank BRI Syariah

4. PT. Bank Syariah Bukopin

5. PT. Bank Syariah Mandiri

6. PT. Bank Mega Syariah

7. PT. Bank Muamalat Indonesia

8. PT. Bank Panin Syariah

9. PT. Bank Victoria Syariah

10. PT. Maybank Syariah Indonesia

Page 113: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

95

LAMPIRAN 2

Perhitungan Non-Performing Financing

2013

NO BUS Pembiayaan Bermasalah Total Pembiayaan NPF

1. BCA Syariah Rp 1.421.600.000 Rp 1.421.600.000.000 0,1

2. BNI Syariah Rp 209.105.682.600 Rp11.242.241.000.000 1,86

3. BRI Syariah Rp 575.194.897.200 Rp14.167.362.000.000 4,06

4. Syariah Bukopin Rp 140.126.668.500 Rp 3.281.655.000.000 4,27

5. Syariah Mandiri Rp 2.179.872.000.000 Rp50.460.000.000.000 4,32

6. Mega Syariah Rp 214.124.622.000 Rp 7.185.390.000.000 2,98

7. Muamalat Rp 2.345.036.100.000 Rp41.801.000.000.000 5,61

8. Panin Syariah Rp 26.467.215.000 Rp 2.594.825.000.000 1,02

9. Maybank Syariah Rp 38.736.000.000 Rp 1.440.000.000.000 2,69

10. Victoria Syariah Rp 31.903.922.400 Rp 859.944.000.000 3,71

2014

NO BUS Pembiayaan Bermasalah Total Pembiayaan NPF

1. BCA Syariah Rp 2.132.200.000 Rp 2.132.200.000.000 0,1

2. BNI Syariah Rp 279.821.338.800 Rp15.044.158.000.000 1,86

3. BRI Syariah Rp 721.805.700.000 Rp15.691.430.000.000 4,6

4. Syariah Bukopin Rp 151.026.304.000 Rp 3.710.720.000.000 4,07

5. Syariah Mandiri Rp 3.360.697.200.000 Rp49.133.600.000.000 6,83992

6. Mega Syariah Rp 212.225.640.800 Rp 5.455.672.000.000 3,89

7. Muamalat Rp 2.824.056.735.000 Rp43.115.370.000.000 6,55

8. Panin Syariah Rp 25.102.464.200 Rp 4.736.314.000.000 0,53

9. Maybank Syariah Rp 81.515.952.000 Rp 1.617.380.000.000 5,04

10. Victoria Syariah Rp 76.450.031.000 Rp 1.076.761.000.000 7,1

2015

NO BUS Pembiayaan Bermasalah Total Pembiayaan NPF

1. BCA Syariah Rp 20.828.500.000 Rp 2.975.500.000.000 0,7

2. BNI Syariah Rp 449.456.954.100 Rp17.765.097.000.000 2,53

3. BRI Syariah Rp 809.688.976.200 Rp16.660.267.000.000 4,86

4. Syariah Bukopin Rp 128.783.246.800 Rp 4.307.132.000.000 2,99

5. Syariah Mandiri Rp 3.096.054.000.000 Rp51.090.000.000.000 6,06

6. Mega Syariah Rp 179.408.749.800 Rp 4.211.473.000.000 4,26

7. Muamalat Rp 2.896.240.725.000 Rp40.734.750.000.000 7,11

8. Panin Syariah Rp 147.806.000.000 Rp 5.620.000.000.000 2,63

9. Maybank Syariah Rp 545.608.845.000 Rp 1.552.230.000.000 35,15

10. Victoria Syariah Rp 105.416.738.000 Rp 1.075.681.000.000 9,8

Page 114: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

96

Perhitungan Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional

20

13

NO BUS Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO

1. BCA Syariah Rp 63.714.300.000 Rp 86.696.500.000 73,491202

2. BNI Syariah Rp 878.405.000.000 Rp 1.061.877.000.000 82,721916

3. BRI Syariah Rp 926.592.000.000 Rp 1.111.030.000.000 83,399368

4. Syariah Bukopin Rp 370.555.823.215 Rp 401.502.992.154 92,29217

5. Syariah Mandiri Rp 4.863.000.000.000 Rp 6.631.000.000.000 73,337355

6. Mega Syariah Rp 1.487.276.000.000 Rp 1.673.842.000.000 88,854026

7. Muamalat Rp 2.318.990.000.000 Rp 2.612.380.000.000 88,769245

8. Panin Syariah Rp 254.684.000.000 Rp 283.759.000.000 89,753629

9. Maybank Syariah Rp 92.836.000.000 Rp 138.786.000.000 66,891473

10. Victoria Syariah Rp 102.792.000.000 Rp 111.775.000.000 91,963319

2014

NO BUS Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO

1. BCA Syariah Rp 92.006.900.000 Rp 101.533.600.000 90,617195

2. BNI Syariah Rp 1.119.482.000.000 Rp 1.435.051.000.000 78,00991

3. BRI Syariah Rp 1.069.775.000.000 Rp 1.145.232.000.000 93,411204

4. Syariah Bukopin Rp 155.037.000.000 Rp 171.280.000.000 90,516698

5. Syariah Mandiri Rp 5.522.000.000.000 Rp 6.489.000.000.000 85,097858

6. Mega Syariah Rp 1.359.262.000.000 Rp 1.380.376.000.000 98,470417

7. Muamalat Rp 2.025.960.000.000 Rp 2.176.130.000.000 93,099217

8. Panin Syariah Rp 462.281.000.000 Rp 559.789.000.000 82,581294

9. Maybank Syariah Rp 118.119.000.000 Rp 169.712.000.000 69,599675

10. Victoria Syariah Rp 73.269.000.000 Rp 47.994.000.000 152,66283

2015

NO BUS Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO

1. BCA Syariah Rp 107.770.300.000 Rp 172.522.500.000 62,467388

2. BNI Syariah Rp 1.193.136.000.000 Rp 1.701.988.000.000 70,102492

3. BRI Syariah Rp 1.137.438.000.000 Rp 1.527.770.000.000 74,450866

4. Syariah Bukopin Rp 169.975.000.000 Rp 214.682.000.000 79,175245

5. Syariah Mandiri Rp 5.482.000.000.000 Rp 6.899.000.000.000 79,460791

6. Mega Syariah Rp 1.413.931.000.000 Rp 1.420.692.000.000 99,524105

7. Muamalat Rp 2.264.600.000.000 Rp 2.431.730.000.000 93,127115

8. Panin Syariah Rp 656.310.000.000 Rp 734.237.000.000 89,386669

9. Maybank Syariah Rp 472.855.000.000 Rp 245.511.000.000 192,60033

10. Victoria Syariah Rp 81.237.000.000 Rp 48.713.000.000 166,76657

Page 115: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

97

Perhitungan Capital Adequacy Ratio

2013

NO BUS Modal Bank Total ATMR CAR

1. BCA Syariah Rp 321.400.000.000 Rp 1.438.000.000.000 22,35049

2. BNI Syariah Rp 1.365.396.000.000 Rp 8.413.837.000.000 16,22798

3. BRI Syariah Rp 1.765.133.000.000 Rp 12.180.402.000.000 14,49158

4. Syariah Bukopin Rp 358.919.000.000 Rp 3.232.827.000.000 11,10233

5. Syariah Mandiri Rp 5.344.901.000.000 Rp 37.904.941.000.000 14,1008

6. Mega Syariah Rp 746.968.890.000 Rp 5.749.199.601.000 12,99257

7. Muamalat Rp 5.943.244.000.000 Rp 34.414.939.000.000 17,26937

8. Panin Syariah Rp 537.402.564.000 Rp 2.579.431.546.000 20,83415

9. Maybank Syariah Rp 992.216.000.000 Rp 1.670.116.142.064 59,41

10. Victoria Syariah Rp 164.018.470.671 Rp 891.613.000.000 18,3957

2014

NO BUS Modal Bank Total ATMR CAR

1. BCA Syariah Rp 637.854.000.000 Rp 2.157.000.000.000 29,57135

2. BNI Syariah Rp 2.004.358.000.000 Rp 10.876.820.000.000 18,42779

3. BRI Syariah Rp 1.767.087.000.000 Rp 13.710.805.000.000 12,88828

4. Syariah Bukopin Rp 567.814.000.000 Rp 3.835.920.000.000 14,80255

5. Syariah Mandiri Rp 5.328.329.000.000 Rp 37.746.024.000.000 14,11627

6. Mega Syariah Rp 812.682.712.000 Rp 4.219.493.866.000 19,26019

7. Muamalat Rp 5.751.648.147.000 Rp 41.334.187.915.000 13,91499

8. Panin Syariah Rp 1.077.569.116.000 Rp 4.194.517.530.000 25,68994

9. Maybank Syariah Rp 1.048.169.000.000 Rp 2.010.682.908.114 52,13

10. Victoria Syariah Rp 137.740.170.463 Rp 901.838.274.531 15,27327

2015

NO BUS Modal Bank Total ATMR CAR

1. BCA Syariah Rp 1.070.282.000.000 Rp 3.117.816.000.000 34,32794

2. BNI Syariah Rp 2.254.181.000.000 Rp 14.559.030.000.000 15,48304

3. BRI Syariah Rp 2.343.249.000.000 Rp 16.814.444.000.000 13,93593

4. Syariah Bukopin Rp 690.593.000.000 Rp 4.233.939.000.000 16,31089

5. Syariah Mandiri Rp 6.187.390.000.000 Rp 48.146.553.000.000 12,85116

6. Mega Syariah Rp 882.992.142.000 Rp 4.716.091.537.000 18,72296

7. Muamalat Rp 5.143.373.124.000 Rp 37.713.341.431.000 13,63807

8. Panin Syariah Rp 1.176.549.462.000 Rp 5.796.714.072.000 20,29683

9. Maybank Syariah Rp 754.605.000.000 Rp 1.965.117.187.500 38,4

10. Victoria Syariah Rp 146.736.600.762 Rp 909.371.189.998 16,13605

Page 116: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

98

Nilai Islamic Corporate Governance

No BUS 2013 2014 2015

1 BCA Syariah 1,6 1 1

2 BNI Syariah 1,3 2 2

3 BRI Syariah 1,35 1,74 1,61

4 Syariah Bukopin 1,5 2 2

5 Syariah Mandiri 1,85 2 1

6 Mega Syariah 1,869 2 2

7 Muamalat 1,15 3 3

8 Panin Syariah 1,35 1,4 2

9 Maybank Syariah 2,17 2 3

10 Victoria Syariah 1,66 1,93 3

Jumlah Fraud pada Bank Syariah

No BUS 2013 2014 2015

1 BCA Syariah 0 1 0

2 BNI Syariah 4 3 3

3 BRI Syariah 21 11 4

4 Syariah Bukopin 0 0 0

5 Syariah Mandiri 34 25 8

6 Mega Syariah 69 39 1

7 Muamalat 1 6 2

8 Panin Syariah 0 0 4

9 Maybank syariah 0 0 0

10 Victoria syariah 1 10 7

Page 117: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

99

LAMPIRAN 3

A. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NPF 30 ,10 35,15 4,9097 6,16318

BOPO 30 62,50 192,60 94,6090 23,75611

CAR 30 11,10 59,41 20,5773 11,55353

ICG 30 1,00 3,00 1,8493 ,57400

Fraud 30 ,00 69,00 8,4667 15,30998

Valid N (listwise) 30

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Predicted Value

N 30

Normal Parametersa,b Mean ,8211389

Std. Deviation ,80175851

Most Extreme Differences Absolute ,116

Positive ,070

Negative -,116

Kolmogorov-Smirnov Z ,635

Asymp. Sig. (2-tailed) ,815

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 118: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

100

2. Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Tolerance VIF

1 (Constant)

1,459 2,507

,582 ,566

NPF ,109 ,174 ,122 ,624 ,538 ,656 1,524

BOPO -,035 ,025 -,320 -1,417 ,169 ,489 2,045

CAR -,064 ,020 -,902 -3,274 ,003 ,329 3,037

ICG 2,178 ,935 ,502 2,328 ,028 ,537 1,863

a. Dependent Variable: frd

3. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R

Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,612a ,375 ,275 1,11482 1,798

a. Predictors: (Constant), ICG, NPF, BOPO, CAR

b. Dependent Variable: frd

4. Uji Heteroskedastisitas

Page 119: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

101

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Tolerance VIF

1 (Constant) -2,776E-16

2,507

,000 1,000

NPF ,000 ,174 ,000 ,000 1,000 ,656 1,524

ICG ,000 ,935 ,000 ,000 1,000 ,537 1,863

BOPO ,000 ,025 ,000 ,000 1,000 ,489 2,045

CAR ,000 ,020 ,000 ,000 1,000 ,329 3,037

a. Dependent Variable: AbsUt

C. Uji Hipotesis

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 ICG, NPF, BOPO, CAR

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: frd

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,612a ,375 ,275 1,11482 1,798

a. Predictors: (Constant), ICG, NPF, BOPO, CAR

b. Dependent Variable: frd

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 18,642 4 4,660 3,750 ,016a

Residual 31,071 25 1,243

Total 49,713 29

Page 120: PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35530/2/RAFNY... · PENGARUH. TINGKAT. KESEHATAN . BANK. TERHADAP . FRAUD. ... 2. Ibu

102

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Toleranc

e VIF

1 (Constant)

1,459 2,507

,582 ,566

NPF ,109 ,174 ,122 ,624 ,538 ,656 1,524

BOPO -,035 ,025 -,320 -1,417 ,169 ,489 2,045

CAR -,064 ,020 -,902 -3,274 ,003 ,329 3,037

ICG 2,178 ,935 ,502 2,328 ,028 ,537 1,863