PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA...

105
PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA PADA PAKAIAN SYAR’I Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Salsabila Azhar NIM: 11150510000042 JURUSAN JURNALISTIK FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019/1441 H

Transcript of PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA...

Page 1: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI

MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA

PADA PAKAIAN SYAR’I

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Salsabila Azhar

NIM: 11150510000042

JURUSAN JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2019/1441 H

Page 2: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap
Page 3: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap
Page 4: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap
Page 5: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

ABSTRAK

Salsabila Azhar, NIM 11150510000042, Pengaruh Terpaan

Pemberitaan Terorisme terhadap Persepsi Mahasiswa pada

Pakaian Syar’I di bawah bimbingan Artiarini Puspita Arwan,

M. Psi.

Media online lahir karena adanya perkembangan

teknologi yang memunculkan internet. Media online membuat

penyebaran informasi jauh lebih cepat, real time, dan dapat

tersebar ke seluruh dunia. Dengan kehadiran media online,

khalayak menjadi semakin mudah mengakses berita dan

informasi dari masalah ekonomi, politik, pendidikan, budaya,

kriminal, sampai isu terorisme. Maraknya aksi terorisme yang

mengkhawatir masyarakat Indonesia membuat pemberitaannya

menjadi informasi yang dibutuhkan oleh khalayak. Namun, tidak

sedikit pemberitaan-pemberitaan di media massa online

khususnya pemberitaan terorisme termasuk ke dalam berita yang

tidak kredibel. Tidak jarang pemberitaan justru menyudutkan

salah satu pihak seperti muslim dan muslimah yang memakai

pakaian syar‟i.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh terpaan pemberitaan terorisme terhadap

persepsi pakaian syar‟i pada mahasiswa. Teori yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Teori Stimulus-Organism-Respons (S-

O-R) yang dikembangkan oleh Melvin De Fleur. Teori ini

menjelaskan bahwa perubahan sikap komunikan akan terjadi bila

iv

Page 6: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

v

stimulus yang diberikan lebih kuat dari apa yang komunikan

ketahui sebelumnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan paradigma posistivisme. Penelitian ini menggunakan

metode pre-experimental serta kuesioner sebagai alat ukur

pengumpulan data. Teknik penarikan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pengolahan data menggunakan

Microsoft Excel, Software Lisrel, dan Software IBM SPSS

Statistic 2.0. Analisis data menggunakan Confirmatory Factor

Analysis (CFA) dan Uji Regresi Linear Sederhana untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh terpaan pemberitaan

terrorisme terhadap persepsi pakaian syar‟i.

Hasil Penelitian menunjukan pengaruhnya sangat lemah

dengan nilai korelasi sebesar 2,1%, sehingga keputusannya

adalah H0 diterima, yaitu tidak ada pengaruh terpaan pemberitaan

terorisme terhadap pakaian syar‟i pada mahasiswa.

Kata Kunci: Terpaan, Berita, Terorisme, Persepsi, dan

Pakaian syar’i

Page 7: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

KATA PENGANTAR

Puji dan sukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan hidayah-Nya, serta nikmat iman dan sehat

sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Semoga penelitian ini juga dapat memberi manfaat bagi pembaca

dan khalayak. Shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai teladan

terbaik yang telah membawa kita keluar dari zaman jahiliyah.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari kata sempurna. Namun, dengan usaha, doa, dan dukungan

dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini telah selesai. Pada

kesempatan ini, peneliti dengan horman mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin

Umar Lubis,LC, MA.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif HIdayatullah Jakarta, Suparto, M.Ed, Ph.D., Wakil

Dekan Bidang Akademin, Dr. Siti Napsiyah, MSW.,

Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr. Sihabudin

Noor, M.Ag., Wakil Dekan Kemahasiswaan, Dr. Cecep

Sastrawijaya, MA.

3. Ketua Jurusan Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si dan

Sekretaris Jurusan Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaili,

M.A.

vi

Page 8: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

vii

4. Artiarini Puspita Arwan, M.Psi, sebagai Dosen

Pembimbing yang sangat baik hati dengan penuh

perhatian atas segala ruang dan waktunya telah

memberikan arahan, bimbingan, motivasi, tenaga serta

ilmu pengetahuan kepada peneliti sehingga peneliti bisa

menyelesaikan skripsi ini. Semoga keberkahan,

kemudahan dan pertolongan dari Allah senantiasa

mengiringi.

5. Segenap Dosen dan Staf Akademik Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas ilmu yang diberikan

kepada peneliti.

6. Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang memfasilitasi peneliti dengan berbagai macam

bacaan literatur yang mendukung penelitian ini.

7. Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

memfasilitasi tempat yang nyaman, buku-buku sebagai

referensi penelitian yang menunjang hingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik.

8. Kedua orang tua peneliti yang selalu dicinta, Abi Juni

Muryadi dan Umi Anita Widiastuti yang telah

memberikan kasih sayang yang begitu besar mendidik

dengan tulus dan penuh kesabaran, dan berjuang untuk

memberikan pendidikan yang tinggi kepada putrinya.

Serta saudara-saudara peneliti Royyan, Syauqi, Dhia yang

membantu dan menyemangati peneliti dalam

menyelesaikan penelitian ini.

Page 9: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

9. Saudara peneliti Kak Hani dan Kak Sarah yang selalu

mengingatkan, menyemangati dan membantu peneliti

dalam penyusunan skripsi ini.

10. Sahabat peneliti Chairiyani yang tidak pernah bosan

mendengar keluh kesah peneliti sejak dulu. Selalu

membantu dan menemani peneliti disaat susah ataupun

senang. Punya kebiasaan dan kesukaan yang hampir

selalu sama. Hilma Nur Alifah yang selalu baik hati

menyambut peneliti dan teman-teman di kosannya untuk

berbagi kisah pribadi ataupun kuliah. Yang selalu dengan

sabar dan selalu menjadi teman yang diandalkan. Citra

Ayu Lestari yang selalu mendengar keluh kesah

perkuliahan dan selalu menyemangati satu sama lain

dengan sikapnya yang ceria. Yang selalu menemani

peneliti di kampus saat teman yang lain sibuk. Bintang

Raya Hanzari yang mengisi hari-hari peneliti dengan

segala suka dan duka. Yang selalu membantu peneliti dan

menjadi pendengar yang baik dari suka maupun duka.

11. Sahabat-sahabat peneliti sedari duduk di bangku sekolah

Nada Rahmi Safira, Nisrina Fadhilah, Dita Farastika,

Aisah Sauma Kamila, Auliya Pradeisya, Azka Amalia

Syahidah, Rica Rosdiana dan Syifa Nurbaitu yang selalu

berbagi cerita, menghibur dan menyemangati satu sama

lain.

12. Teman-teman dan senior di KLISE FOTOGRAFI, Kak

Uci, Bang Aryo, Kak Yuan, Faizah dan Faisal yang

viii

Page 10: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

ix

berbaik hati berbagi ilmu yang sangat bermanfaat dan

menjadi teman yang baik.

13. Teman-teman Jurnalistik A dan B angkatan 2015 yang

membantu dan mengisi hari-hari perkuliahan selama

empat tahun.

14. Teman-teman KKN yang ikut menyemangati satu sama

lain dan turut membantu dan mengisi kuesioner penelitian

ini.

15. Tim RGMGMT, Kak Rachel Goddard, Kak Eka, Kak

Annisa, Kak Ajijah sebagai atasan, rekan kerja dan tim

yang menerima peneliti sebagai video editor dan baik hati

memberi keluangan waktu kepada peneliti untuk bisa

melakukan bimbingan, mengurus keperluan di kampus,

sehingga skripsi ini tetap dapat diselesaikan.

16. Segenap pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu

persatu, namun turut membantu penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

Semoga karya tulis sederhana ini dapat menjadi catatan

ibadah peneliti oleh Allah SWT dan bermanfaat bagi banyak

pihak. Semoga karya tulis ini dapat menjadi sumbangsih dalam

dunia Pendidikan. Aamiin ya Robbal „Alamin.

Jakarta, 14 Desember 2019

Page 11: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................... i

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................... iii

ABSTRAK .................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiv

PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

1.2 Pembatasan dan Rumusan Masalah ..................................... 8

1.2.1 Pembatasan Masalah..................................................... 8

1.2.2 Perumusan Masalah ...................................................... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 8

1.3.1 Tujuan Penelitian .......................................................... 8

1.3.2 Manfaat Penelitian ........................................................ 9

1.4 Tinjauan Pustaka ................................................................. 9

1.5 Sistematika Penelitian ....................................................... 11

BAB II ......................................................................................... 13

LANDASAN TEORI ................................................................. 13

2.1 Berita ................................................................................. 13

2.2 Media Massa ...................................................................... 19

2.3 Media Online ..................................................................... 21

2.4 Terpaan Media (Media Exposure) ..................................... 23

x

Page 12: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

xi

2.5 Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Respon) ...................... 24

2.6 Persepsi ............................................................................. 28

2.7 Pakaian Syar‟i ................................................................... 34

2.8 Kerangka Pemikiran .......................................................... 36

BAB III ....................................................................................... 39

METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 39

3.1 Paradigma penelitian ......................................................... 39

3.2 Pendekatan dan Metode Penelitian ................................... 39

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 41

3.4 Subjek dan Objek Penelitian ............................................. 41

3.5 Populasi dan Sampel ......................................................... 41

3.6 Teknik Pengumpulan Sampel ........................................... 44

3.7 Variabel Penelitian ............................................................ 45

3.8 Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................... 48

3.9 Teknik Pengumpulan Data ................................................ 49

3.10 Instrumen Penelitian........................................................ 51

3.11 Hipotesis Penelitian ......................................................... 53

3.12 Uji Instrumen .................................................................. 53

3.12.1 Uji Validitas ............................................................. 53

3.12.2 Teknik Analisis Data .................................................... 55

3.12.2.1 Uji Koefisien Determinasi .................................... 55

3.12.2.2 Uji Regresi Linear Sederhana ............................... 55

BAB IV ....................................................................................... 57

HASIL DAN ANALISISIS DATA ........................................... 57

4.1 Hasil Uji Instrumen ........................................................... 57

4.1.1 Hasil Uji Validitas ...................................................... 57

4.2 Uji Deskriptif Variabel ...................................................... 59

4.3 Analisis Data Hasil Penelitian ........................................... 62

Page 13: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

4.4 Diskusi dan Hasil Pembahasan .......................................... 63

BAB V ......................................................................................... 67

PENUTUP .................................................................................. 67

5.1 Kesimpulan ........................................................................ 67

5.2 Saran .................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 69

LAMPIRAN ............................................................................... 75

xii

Page 14: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Populasi Mahasiswa UIN Jakarta ............................ 43

Tabel 2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ................. 49

Tabel 3 Skala Likert .............................................................. 51

Tabel 4 Blue Print Terpaan Terpaan Pemberitaan ................ 52

Tabel 5 Blue Print Persepsi Pakaian Syar‟i .......................... 52

Tabel 6 Muatan Faktor Terpaan Berita Terorisme ................ 58

Tabel 7 Muatan Faktor Terpaan Berita Terorisme ................ 59

Tabel 8 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian.................... 60

Tabel 9 Hasil Uji Deskriptif Terpaan Berita Terorisme........ 60

Tabel 10 Hasil Uji Deskriptif Terpaan Berita Terorisme ...... 61

Tabel 11 Hasil Koefisien Determinasi .................................. 62

Tabel 12 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ....................... 62

Page 15: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Contoh Pemberitaan di Media Online .................... 5

Gambar 2 Kerangka Pemikiran Sederhana ............................ 38

xiv

Page 16: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Media massa saat ini memiliki peran besar dalam

memberikan informasi dan hiburan yang diperlukan oleh

masyarakat luas. Dengan banyaknya produk-produk dari media

massa itu sendiri seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan

media online, masyarakat bisa dengan mudah memilih media

mana yang memenuhi kebutuhannya masing-masing. Media

massa saat ini juga tengah berlomba-lomba dalam menyajikan

informasi untuk mendapat banyak perhatian dari masyarakat.

Mc Luhan mengatakan bahwa media massa merupakan

sebuah perpanjangan tangan dari indera manusia. Hal ini juga

menjelaskan bahwa media massa merupakan sebuah jendela yang

sangat lebar bagi manusia atas keterbatasan mereka terhadap

informasi. Media massa menjadi suatu alat yang dapat

menjangkau semua keterbatasan tersebut.1

Media massa menjadi salah satu alat penyebaran

informasi kepada publik yang efektif karena dampaknya tersebar

kepada masyarakat luas. Baik secara langsung atau tidak, media

massa memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pikiran,

perilaku masyarakat sesuai dengan fungsi pokok atau fungsi dari

media massa yaitu memberikan informasi, mendidik, menghibur,

1 Warner J. Saverin & James W. Tankard. Teori-Teori Komunikasi, Sejarah,

Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa ( Jakarta: Penerbit Kencana,

2007), hlm 445

Page 17: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

2

dan mempengaruhi. Media dapat membuat masyarakat memiliki

pandangan, pemikiran, atau opini tersendiri dari sebuah

informasi, terutama dalam hal mengubah atau menanamkan

persepsi, sikap, atau pola pikir masyarakat terhadap suatu realitas

tertentu. Hal ini juga didorong dengan pemberitaan yang nyaris

homogen karena keseragaman para wartawan dalam menyajikan

berita, sehingga masyarakat tidak memiliki opsi atau pilihan lain

untuk menerima, membandingkan, dan mencerna informasi yang

beredar di media.2

Salah satunya adalah fenomena-femomena terorisme yang

terjadi belakangan ini menjadi salah satu topik hangat yang sering

diangkat oleh media. Pemberitaan tentang terorisme diangkat

oleh berbagai media massa untuk disiarkan dengan caranya

masing-masing yang terkadang terlepas dari etika jurnalistik itu

sendiri

Hal ini ditegaskan oleh Effendi Gazali dkk dalam

“Political Communication in Indonesia: Media Performance in

Three Eras”. Effendi menyebutkan bahwa sebagian media gagal

memberikan informasi berkualitas dan hanya fokus mengejar

iklan pemilu dari partai-paritai politik. Sekilas kita dapat melihat

bagaimana sikap media itu dalam menyebarkan informasi yang

berat sebelah dan tidak netral.

Dominasi media di Indonesia yang hanya dipegang oleh

12 kelompok perusahaan media yang sepertiganya memiliki

koneksi terhadap politik juga dapat menimbulkan masalah.

2 Djalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), hlm 199

Page 18: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

3

Penyebaran informasi seperti itu membuat masyarakat di

Indonesia tidak dapat menerima sumber informasi yang memadai

dari segi kualitas ataupun kuantitas. Masyarakat Indonesia juga

pada akhirnya akan memiliki sudut pandang dan opini yang

terbatas.3

Dalam topik yang diambil peneliti terkait isu terorisme

ini, dapat kita lihat bagaimana pemberitaan-pemberitaan di media

massa khususnya media online cenderung terus-menerus

menampilkan foto-foto, illustrasi, atau kalimat yang merujuk

kepadawanita yang memakai gamis hitam, cadar, laki-laki yang

memakai celana cingkrang, dan sebagainya. Terlepas dari para

tersangka yang memang berbusana seperti yang disebutkan.

Namun seperti ada hal lain yang ingin dikonstruk media terhadap

busana-busana syar‟i kepada masyarakat.

Hal ini menyatakan bahwa pengaruh terhadap isi

pemberitaan di media massa berasal dari faktor internal dan

eksternal. Menurut Shoemaker dan Reese, terdapat beberapa level

dari pengaruh isi media. Yaitu pengaruh pekerja media

(individual level), rutinitas media (media routines level),

oragnisasi media (organizational level), luar media (outside

media level), dan pengaruh ideologi (ideology level). Sedangkan

faktor eksternalnya dapat berupa pemilik modal, pengiklan,

pangsa pasar, pemerintah, dan lain sebagainya.4

3 Ross Tapsell. Politics and The Press in Indonesia (Routledge Taylor &

Francis Group: Media Asia, Vol 39 No 2, 2012), hlm 110 4 Pamella J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Messages,

Theories of Influence on Mass Media Content (USA: Longman Publisher,

1996), hlm 60

Page 19: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

4

Terpaan dari pemberitaan tersebut pada akhirnya akan

menimbulkan rasa cemas dan takut baik terhadap aksi teror atau

bahkan segelintir kelompok yang merujuk seperti apa yang

diberitakan. Terpaan tersebut juga dapat memicu timbulnya suatu

persepsi baru mengenai umat islam yang mengenakan busana

syar‟i termasuk kedalam islam garis keras yang bar-bar, semena-

mena dan sebagainya seperti layaknya seorang teroris.

Pada tahun 2018 terjadi aksi teror yang panas di media

massa. Minggu, 13 Mei 2018 tiga Gereja di Surabaya menjadi

lokasi pengeboman yang dilakukan satu keluarga yang terlihat

dari kamera pengawas menjadi dalang atas pengeboman

ini.Pasangan suami istri disebut-sebut merencanakan dan

mengeksekusi pengeboman bersama anak-anaknya pada tiga

Gereja di Surabaya. Dan disebut-sebut wanita yang melakukan

aksi teror tersebut memakai cadar dan gamis.

Setelah aksi pengeboman tersebut, muncul berbagai

pemberitaan-pemberitaan yang lebih menyudutkan tentang

wanita bercadar yang menyebutkan dugaan keterlibatan wanita

bercadar dan kelompok terorisme. Hal ini memperlihatkan

bagaimana pemberitaan tersebut dapat memicu timbulnya suatu

persepsi di masyarakat mengenai perempuan bercadar, laki-laki

dengan celana cingkrang adalah kelompok teroris ataupun islam

garis keras, walaupun pada kenyataannya tidak semua wanita

bercadar atau orang-orang yang memakai pakaian syar‟i lainnya

adalah teroris ataupun islam garis keras yang bar-bar.

Page 20: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

5

Gambar 1 Contoh Pemberitaan di Media Online

Berbagai bentuk perilaku terhadap muslim dan muslimah

yang mengenakan pakaian syar‟i timbul akibat persepsi yang

terbentuk. Bisa dalam bentuk tindakan yang bersifat positif,

ataupun hal-hal yang bersifat negatif.

Fenomena seperti ini juga dapat melahirkan sebuah

persepsi yang cenderung negatif dalam ruang lingkup perguruan

tinggi negeri seperti di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai

kampus Islam, terdapat banyak keberagaman yang ada dari segala

aspek. Terlebih di tahun 2019 ini, Rektor UIN Jakarta Amany

Lubis menyebutkan UIN harus berada di garis depan moderasi

agama.

Menurut Prof. Amany Lubis pada pidato Dies Natalis ke-

62 ADIA/IAIN/UIN Jakarta di Auditorium Harun Nasution,

moderasi agama secara sederhana dapat diartikan sebagai cara

beragama yang berprinsip pada kesederhanaan, kesantunan, dan

persaudaraan. Ia juga mengatakan bahwa berbeda itu boleh-boleh

Page 21: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

6

saja, tetapi harus disampakian dan dilakukan dengan cara-cara

yang santun.

Moderasi agama menurut Khaled Abou el Fadl dalam The

Great Theft adalah suatu paham yang mengambil jalan tengah,

tidak ekstrem kanan dan tidak pula ekstrem kiri. (Zuhairi 2010,

13) Rasulullah juga mengingatkan: “berhati-hatilah dengan al-

ghuluw (ekstrimisme). Karena ekstrimisme membawamu kepada

kehancuran.”

Penggunaan cadar, pakaian syar‟i yang gelap, panjang dan

menjuntai bagi para muslimah seakan menjadi hal yang mengusik

untuk kalangan tersendiri. Dengan pernyataan moderasi agama

yang digadang-gadang menjaga toleransi dan keberagaman, suatu

hal lebih baik mengikuti jalan tengahnya saja, atau biasa-biasa

saja. Tidak condong kanan maupun kiri dan mengasaskan

moderat.

UIN Syarif Hidayatullah merupakan sebuah Universitas

Islam dimana terdapat keanekaragaman di dalamnya. Tidak

jarang, hal ini membuat masyarakat di dalamnya terkotak-

kotakan sesuai latar belakang dan keyakinan masing-masing.

Karena hal itu juga yang membuat masing-masing individu di

dalam kampus ini memiliki pemikiran mereka sendiri mengenai

kelompok-kelompok disekitar mereka yang notabene berbeda.

Dalam menyikapi perbedaan dan keanekaragaan tersebut,

UIN disebut-sebut harus memiliki sikap moderasi agama yang

tinggi guna menjaga toleransi dan kerukunan. Namun, suatu yang

melekat dalam diri individu baik itu kepercayaan, pengalaman,

Page 22: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

7

cara berfikir tidaklah sama. Terdapat orang-orang yang sangat

condong ke kanan atau ke kiri, atau yang bersikap tidak peduli.

Isu-isu terorisme yang hadir di Indonesia tentu membuat

UIN menjadi sorotan, banyak perspektif-perspektif yang timbul

baik dari kalangan masyarakat di dalam UIN Jakarta maupun

masyarakat luar. Istilah-istilah seperti, “UIN itu radikal”, “UIN

itu liberal” atau “UIN sarang teroris” sudah sangat lumrah untuk

didengar.

Pandangan-pandangan tersebut bisa hadir mungkin karena

pengalaman tersendiri, atau bahkan hanya sekedar pengamatan

luar individu yang mengkategorikan UIN seperti halnya yang

dikatakan sebelumnya.

Persepsi pakaian syar‟i dapat terbentuk dari berbagai

macam faktor, baik eksternal maupun internal. Dengan latar

belakang, wawasan, atau pengalaman masing-masing mahasiswa

terkait pemberitaan terorisme.

Dengan pertimbangan masyarakat kampus yang

heterogen, masing-masing individu akan memiliki suatu

pandangan atau persepsi yang lahir dari terpaan pemberitaan di

media massa. Berdasarkan penjabaran latar belakang

permasalahan yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk

meneliti tentang “Pengaruh Terpaan Berita Terorisme di

Media Massa Online terhadap Persepsi Mahasiswa pada

Pakaian Syar’i”.

Page 23: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

8

1.2 Pembatasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan sebelumnya, berikut akan

dijelaskan pembatasan dan perumusan masalah dalam penelitian

ini.

1.2.1 Pembatasan Masalah

Berdasarkan pemaparan tersebut, berikut akan dijelaskan

batasan dalam penelitian ini agar tidak keluar konteks yang akan

diteliti, yaitu:

a. Subjek penelitian hanya dibatasi oleh mahasiswa-

mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2015.

b. Pakaian syar‟i dan simbol lain yang mendukung dalam

aspek penelitian ini sebatas cadar, gamis hitam atau gelap,

hijab lebar dan panjang, celana cingkrang, dan janggut.

1.2.2 Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh terpaan berita terorisme terhadap

persepsi mahasiswa UIN Jakarta mengenai pakaian syar‟i?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjabaran di atas, penelitian ini memiliki

tujuan untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan dari

membaca berita terorisme di media massa online terhadap

persepsi pakaian syar‟i pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 24: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

9

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dibuat dengan harapan penelitian ini akan

bermanfaat baik untuk peneliti sendiri ataupun bagi pengemban

dunia Pendidikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi suatu kontribusi

positif dalam disiplin ilmu komunikasi, jurnalistik dan

penyiaran dan ranah ilmu psikologi komunikasi.Penelitian

ini juga diharapkan dapat menjadi suatu pengembangan

penelitian bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang dapat

dijadikan sumber penelitian dan dapat digali lebih dalam.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

wacana, pola, ataupun alur berfikir dan tambahan

referensi untuk menggali lebih dalam teori-teori terkait

serta menjadi bahan pustaka dalam memperkaya ilmu

komunikasi khususnya jurnalistik dan ilmu sosial.

Penelitian ini juga diharapkan menjadi suatu kesadaran

kontrol sosial terhadap masalah-masalah terkait dan yang

kemungkinan akan timbul sebagai dampak negatifnya.

1.4 Tinjauan Pustaka

Peneliti telah melakukan berbagai penelusuran koleksi

skripsi dan jurnal ilmiah dari perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, maupun arsip penelitian di situs penelitian

di internet. Peneliti mendapat beberapa penelitian yang hampir

serupa yang menjadi inspirasi dalam penelitian penelitian ini

Page 25: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

10

mengenai “Pengaruh Terpaan Berita Terorisme di Media

Massa Online terhadap Persepsi Mahasiswa pada Pakaian

Syar’I”. Berikut beberapa tinjauan pustaka tersebut:

1. Jurnal Ekonomi Syariah, IQTISHODIA, Institut Agama

Islam Al-Qolam Gondanglegi Malang karya Ahmad Fauzi

yang berjudul “Pakaian Wanita Muslimah dalam

Perspektif Hukum Islam.” Jurnal ini menjelaskan

beberapa pengertian, makna, hukum-hukum memngenai

pakaian wanita muslimah. Dalam jurnal ini juga dibahas

beberapa anjuran dan larangan berpakaian untuk wanita

muslimah yang bersumber dari Al-Qur‟an dan hadist.

2. Jurnal Sosiologi Reflektif, Volume 13, No. 1, Oktober

2018 karya Nurul Afifah, Institut Ilmu Al-qur‟an (IIQ) An

Nur Yogyakarta. “Pakaian Syar’I, Media, dan

Konstruksi Kesalehan Perempuan”. Berisi tentang

pengertian, sejarah pakaian syar‟I baik itu dari zaman

nenek moyang hingga sekarang. Peneliti menuliskan

bahwa wacana-wacana mengenai pakaian syar‟I sudah

menghegemoi busana-busana lain yang dianggap tidak

syar‟i.

3. Skripsi karya Anzalia Silma Dzikron, mahasiswi

Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul

“Pengaruh Terpaan Pemberitaan Revisi UU ITE

Terhadap Sikap Kritis Pengguna Media Sosial di Kota

Tangerang Selatan”. Skripsi ini menjelaskan bagaimana

keterkaitan antara pemberitaan revisi UU ITE dan tingkat

kritis menggunakan teori stimulus-organism-responses.

Page 26: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

11

Skrisi ini menuliskan tingkat paparan dari media massa

yang terus menerus dapat merubah baik sikap, pandangan

ataupun tingkah laku masyarakat khususnya sikap kritis

masyarakat itu sendiri.

4. Skripsi karya Linda Fazria, mahasiswa Jurnalistik UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Efek

Pemberitaan Islamphobia di Okezone.com terhadap

Tingkat Ketakutan Mahasiswa UNIKA ATMA JAYA”.

Skripsi ini bertujuan melihat hubungan antara artikel

islamphobia di okezone.com dengan tingkat ketakutan

mahasiswa menggunakan penelitian kuantitatif dengan

jenis deskriptif.

5. Skripsi karya Agus Triyanto, mahasiswa Jurnalistik

UNTIRTA yang berjudul “Pengaruh Terpaan Berita

Politik Seputar Indonesia di RCTI terhadap Tingkat

Persepsi Sosial”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana tingkat persepsi masyarakat dapat

dipengaruhi oleh berita politik. Peneliti menganggap

pemberitaan-pemberitaan mengenai keadaan politik di

Indonesia yang cenderung negatif.

1.5 Sistematika Penelitian

Peneliti membagi lima bagian dalam penulisan ini. Untuk

melihat lebih jelas pembagian fokus pada masing-masing bab,

bisa dilihat dalam gambaran sistematika penulisan di bawah ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Page 27: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

12

Pada bab ini akan dibahas: latar belakang, batasan dan

rumusan masalah penelitian, manfaat penelitian, tujuan

penelitian, kajian pustaka, metodelogi penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, waktu dan tempat

penelitian, dan pedoman penelitian skripsi.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS DAN KERANGKA

KONSEP

Bagian ini peneliti akan membahas kerangka teoritis:

pengertian media massa, media online, dampak dari media massa,

terpaan media atau media exposure, persepsi, dan pakaian syar‟I

secara teoritis menurut para ahli.

BAB III : GAMBARAN UMUM

Pada bab ini akan dijabarkan metodologi penelitian ini

secara merinci. Mulai dari tempat dan waktu penelitian, populasi

dan sampel yang digunakan peneliti, metode dan desain yang

digunakan dalam penelitian, instrumen pengumpulan data, dan

analisis data yang digunakan.

BAB IV : PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menuliskan hasil penelitian

secara keseluruhan berdasarkan kesesuaian data yang mendukung

terhadap penelitian ini. Pada bab ini juga akan dijabarkan hasil

dari uji statistik terhadap data yang sudah dikumpulkan sesuai

dengan apa yang ditulis pada bab sebelumnya.

BAB V : KESIMPULAN

Pada bab ini peneliti akan membahas dua hal: kesimpulan

dan saran.

Page 28: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Berita

2.1.1 Pengertian Berita

Terdapat istilah yang kita kenal antara lain „tiada hari

tanpa berita‟, hal ini menunjukan bahwa selain pangan bahwa

selain kebutuhan pokok, kebutuhan pasokan berita sudah menjadi

kebutuhan pokok masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, banyak

masyarakat yang memerlukan berita untuk segala aktivitas

hariannya. Oleh sebab itu, banyak perusahaan-perusahaan media

massa berlomba-lomba untuk mengelola pemeritaan secara

optimal. Walaupun seeprti itu tidak hanya menyajikan berita

secara optimal, namun bisa memenuhi kebutuhan khalayak yang

senantiasa “haus” akan informasi.

Berita (news) merupakan suatu informasi yang layak

disebarkan atau disajikan kepada masyarakat publik. Berita yang

dikatakan layak adalah informasi yang faktal, aktual, akurat,

objektif, penting, dan tentu saja menarik perhatian publik.

Biasanya berita adalah pernyataan yang dipublikasikan melalui

media massa.5

Dalam Kamus Bahasa Indonesia karya W.J.S.

Poerwodarminta, berita diartikan sebagai „kabar atau warta‟.

Sedangkan Kamus Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, arti

berita diperjelas menjadi „laporan mengenai kejadian atau

5 Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar (Bogor: Ghalia Indonesia,

2011), hlm 67

Page 29: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

14

peristiwa yang hangat‟. Jadi berita dapat dikaitkan dengan

kejadian atau peristiwa yang terjadi.

Jika diteliti dari segi bahasa dan diartikan perkata “news”

merupakan istilah bahasa Inggris yang berasal dari kata “new”

yang berarti baru, kata baru tersebut bukan mengartikan segala

sesuatu yang baru, melainkan bahan sebuah bahan informasi yang

baru bagi publik atau khalayak. Dengan kata lain, segala sesuatu

yang baru merupakan bahan informasi yang dapat disampaikan

kepada khalayak dalam bentuk berita (news).6

D. Willard C. Bleyer mengatakan bahwa berita adalah

sesuatu yang termassa (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk

dimuat dalam surat kabar. Karena itu, ia dapat menarik atau

mempunyai makna dan dapat menarik minat bagi pembaca surat

kabar tersebut.

Menurut Charnley (1975) mengemukakan “News is the

timely report of fact or opinion, to hold interest or importance, or

both, for a considerable number of people.” Dari pengertian ini

Charnley mengatakan bahwa berita bukanlah peristiwa atau fakta

dan atau pendapat, melainkan uraian yang sudah disajikan

melalui mediamassa periodik.7

Secara sederhana, berita adalah NEWS, kependekan dari

North, East, West dan South. Maksudnya adalah bahwa sumber

berita dan informasi berasal dari empat arah mata angin atau

6 Arifin S Harahap, Jurnalistik Televisi (Teknik Memburu dan Menulis Berita

Televisi) (Jakarta: PT Indeks, 2005), hlm 3-5

7 J.B Wahyudi, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi (Jakarta: Pustaka

Utama Grafiti, 1996), hlm 27

Page 30: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

15

diperoleh dari mana saja. Tidak dapat dipungkiri bahwa sumber-

sumber berita bisa berasal darimana saja selama mengandung

unsur-unsur berita.

Realitas yang muncul dan tersebar di tengah masyarakat,

seperti peristiwa, pendapat masalah hangat, dan masalah unik

akan menghasilkan fakta. Hanya uraian fakta yang mengandung

nilai berita serta yang sudah disajikan dalam media massa

periodik yang dapat disebut sebagai berita.

2.1.3 Nilai Berita

Nilai berita (news value) adalah sebuah acuan untuk

menilai suatu kejadian atau informasi dianggap layak dikemas

menjadi sebuah berita atau tidak, reporter harus melihat dan

mempertimbangkan unsur-unsur yang seharusnya jadi bahan

pertimbangan agar berita layak disebut berita, dibaca, ditonton,

didengar oleh khalayak.8

Nilai berita yang kuat dapat dilihat dari, nilai berita yang

dilihat sangat penting, sangat menarik dan penting, dan penting

sekaligus menarik harus disajikan secepatnya kepada

khalayak.Karena harus disajikan secepatnya kepada khalayak,

maka isinya minimal mengandung keenam unsur berita, yaitu 5W

+ 1H, dan pengolahannya secara langsung serta bersifat linier.9

Menurut Brian S Brooks et al., dalam News Reporting and

editing (dalam Sumandiria 2006) menunjuk kepada sembilan hal.

Yaitu:

8 J.B Wahyudi, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi (Jakarta: Pustaka

Utama Grafiti, 1996), hlm 28 9 Ibid,

Page 31: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

16

a. Aktual (Timeliness)

Berita yang baru saja terjadi atau sedang terjadi.Aktual

terbagi menjadi dua, yaitu objektif dan subjektif.Aktual

objektif berkaitan dengan peristiwa yang benar-benar baru

terjadi.Sementara aktual subjektif berkaitan dengan waktu

pembaca membaca.

b. Keluarbiasaan (Unusualness)

Berita merupakan suatu hal yang luar biasa, bisa

merupakan suatu hal yang langka atau menakjubkan, atau

bisa diluar nalar khalayak.

c. Akibat (Impact)

Berita yang memberikan dampak atau suatu pengaruh

yang besar bagi banyak orang.

d. Kedekatan (Proximity)

Berita yang merupakan sebuah peristiwa yang dekat bagi

khalayak, baik secara psikologis maupun geografis.

e. Informasi (Information)

Berita merupakan sumber informasi, menurut Wilbur

Schram, informasi adalah suatu hal yang bisa

menghilangkan ketidakpastian.

f. Konflik (Conflict)

Berita yang menyebarkan tentang dua pihak yang sedang

bersiteru atau beradu baik fisik ataupun tidak dan

menimbulkan efek yang membekas di khalayak.

g. Orang Penting (Public Figure)

Berita tentang orang-orang penting yang banyak dikenali

orang dan menjadi seorang public figure, sehingga

Page 32: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

17

pemberitaan mengenai dirinya akan menjadi perhatian

banyak orang.

h. Kejutan (Surprising)

Berita merupakan suatu kejutan, datangnya tiba-tiba di

luar dugaan, saat sebelumnya tidak mungkin terjadi.

i. Ketertarikan Manusia (Human Interest)

Berita merupakan informasi yang menggetarkan hati,

menguras perasaan dan mengusik jiwa manusia.Disajikan

sangat menyentuh tentang seorang yang biasa dalam

kehidupan yang luar biasa.

j. Seks (Sex)

Berita merupakan informasi seputar seks, biasanya terkait

dengan perempuan.Informasi-informasi yang biasanya

diberitakan adalah terkait gender.

2.1.3 Jenis-jenis Berita

Dalam dunia jurnalisme, berita berdasarkan jenisnya

dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu: elementary, intermediate,

advance. Berita elementary mencakup pelaporan straight news,

depth news reporting, dan comprehensive news reporting. Berita

itermediate meliputi feature story report dan pelaporan

interpretative news report. Sedangkan untuk kelompok advance

menunjuk pada depth reporting,investigative reporting, dan

editorial writing.10

10

Sumardita AS Haris, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature

Panduan Praktis Jurnalisme Profesional (Jakarta: Simbiosa Rekatama Media,

2005),hlm 69

Page 33: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

18

a. Straight news report, merupakan suatu laporan langsung

yang hanya menyajikan apa yang terjadi dalam waktu

singkat.berita memiliki nilai penyajian objektif tentang

fakta-fakta yang dapat dibuktikan.

b. Depth news report, laporan ini sedikit berbeda dengan

straight news. Wartawan menghimpun informasi dengan

fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri sebagai

informasi tambahan untuk peristiwa tersebut.

c. Comprehensive news, Merupakan laporan tentang fakta

yang bersifat menyeluruh, sesungguhnya merupakan

jawaban terhadap kritik sekaligus kelemahan yang erdapat

dalam berita langsung.

d. Interpretative report, berita ini biasanya memfokuskan

sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa

kontroversional. Fokus pemberitaannya masih berbicara

mengenai fakta yang terbukti bukan opini.

e. Feature story, tulisan ini mencari fakta untuk menarik

perhatian khalayak. Biasanya menyajikan suatu

pengalaman membaca yang lebih bergantung kepada gaya

penelitian dan humor daripada informasi yang disajikan.

f. Depth reporting, berisi laporan jurnalistik yang sangat

mendalam, tajam, lengkap, dan utuh tentang suatu

peristiwa fenomenal atau aktual.

g. Investigative reporting, berita jenis ini biasanya

memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi.

Namun laporan investigative, para wartawan melakukan

Page 34: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

19

penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi

demi suatu tujuan.

h. Editorial writing, adalah sebuah pikiran sebuah institusi

yang diuji di depan sidang pendapat umum. Editorial

merupakan penyajian fakta dan opini yang menafsirkan

berita-berita yang penting dan memengaruhi pendapat

umum.

2.2 Media Massa

Media massa berkembang tak terbantahkan seiring dengan

perkembangan teknologi di dunia. Hadirnya media massa

menjadi salah satu sarana yang dapat digunakan untuk

mempengaruhi publik selain untuk menyampaikan informasi.

Media massa juga yang memberikan dan menyebarkan kebutuhan

masyarakat akan informasi yang luas.

Media massa sejatinya memiliki tujuan untuk

menyebarkan informasi keseluruh penjuru dunia secara luas

untuk masyarakat. Hadirnya media massa juga tidak luput dari

adanya perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang

semakin cepat juga ikut mempengaruhi perkembangan media

massa. Banyak produk teknologi baru yang hadir seperti televisi,

telepon, radio, bahkan internet yang sangat memudahkan

masyarakat karena sifatnya yang efisien.

Media massa seakan menjadi primadona baru akan

kehadirannya sejak dulu karena menjawab segala kebutuhan

masyarakat yang haus akan informasi. Kejadia-kejadian, isu

politik, sosial, budaya, dan sebagainya termuat dalam media

Page 35: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

20

massa seakan terpampang di depan mata. Oleh sebab itu pula

kehadiran media massa menjadi salah satu perubahan.

Menurut Denis McQuail, media massa memiliki sifat atau

karakteristik yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar

dan luas (universality of reach), bersifat publik dan mampu

memberikan popularitas kepada siapa sajayang muncul di media

massa. Karakteristik tersebut memberikan kosekuensi bagi

kehidupan politik dan budaya masyarakat kontemporer dewasa

ini.11

Media massa di berbagai negara memiliki perkembangan

yang berbeda-beda, hal itu disebabkan dengan sistem ekonomi

dan politik dari negara yang bersangkutan. Media massa di

negara-negar ayang memiliki sistem kemasyarakatan yang tidak

terlalu individualistik, komunal, tidak terlalu sekuler atau

masyaraat yang lebi religius, cenderung akan memiliki media

massa yang berbeda dengan negara Barat yang memiliki sistem

ekonomi dan politik yang lebih liberal. Negara dengan ciri-ciri

tersebut bahkan memiliki teori media danpraktik yang berbeda.12

McQuail dalam buku Mass Comunication Theories

(1989), menyatakan terdapat enam perspektif tentang peran

media masss dalam konteks masyarakat modern, yaitu sebagai

berikut.

11

Denis McQuail, Mass Communication Theory 4th

Edition (London: Sage

Publication, 2000) hlm 4

12 Morissan MA, Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesai, 2010),

hlm 2

Page 36: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

21

1) Media massa sebagai sarana belajar untuk mengetahui

berbagai informasi dan peristiwa. Ia ibarat „jendela‟ untuk

melihat apa yang terjadi di luar kehidupan.

2) Media massa adalah refleksi fakta, terlepas dari rasa suka

atau tidak suka. Ia ibarat „cermin‟ peristiwa yanga da dan

terjadi di masyarakat ataupun dunia.

3) Media massa sebagai filter yang menyeleksi berbagai

informasi dan isu yang layak mendapatkan perhatian

ataupun tidak.

4) Media massa sebagai penunjuk arah berbagai

ketidakpastian atau alternatif yang beragam.

5) Media massa sebagai sarana untuk mensosialisasikan

berbagai informasi atau ide kepada publik untuk

memperoleh tanggapan atau umpan balik.

6) Media massa sebagai interkulator, tidak sekedar tempat

„lalu lalang‟ informasi, tetapi memungkinkan terjadinya

komunikasi interaktif.

2.3 Media Online

Media online merupakan media massa yang penggunaan

dan pemanfaatanannya menggunakan internet. Oleh sebab itu

media online menjadi sebuah media massa yang populer dan

sangat khas. Ciri khas media massa online terletak pada

keharusan pengguna untuk memiliki atau tersambung pada

Page 37: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

22

jaringan teknologi informasi menggunakan perangkat seperti

komputer maupun ponsel.13

Media online termasuk ke dalam media massa yang

pertumbuhan dan perkembangannya sangat spektakuler. Dilihat

dengan bagaimana internet yang meskipun tidak digunakan

sepenuhnya untuk keperluan media massa, namun media online

sudah menjadi suatu alternatif banyak orang untuk memperoleh

informasi. Terdapat keunggulan dari media online, yaitu:

1) Up to Date, informasi pada media online senantiasa

terbaru. Hal ini karena media onlie dapat melakukan

update suatu informasi atau berita dari waktu ke waktu

dengan cepat karena bentuk penyajiannya yang lebih

mudah dan sederhana dibandingkan jenis media massa

lainnya.

2) Real time, media online dapat menyajikan informasi dan

berita saat peristiwa sedang berlangsung atau live.

Sebagian besar wartawan jug adapat langsung

mengirimkan beritanya dari lokasi kejadian.

3) Informasinya bersifat praktis, keunggulan yang lain dari

media online juga diungguli dalam hal ini. Media online

dapat diakses dimana saja dan kapan saja asalkan

tersambung ke dalam jaringan internet.

Media online atau internet kini dianggap sebagai sarana

yang paling efektif untuk menerbitkan siaran pers (press release)

bagi pengirim berita, baik individu maupun institusi. Media

13

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar (2011, Ghalia Indonesia,

2011), hlm 40

Page 38: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

23

online juga memiliki kelebihan lainyaitu difungsikannya media

antarpribadi dengan pengiriman electronic mail (email).

Media online juga difungsikan sebagai perpustakaan

dunia yang dapat diakses melalui satu pintu yang bernama world

wide web (www). Media online dapat menjadi penyedia media

informasi surat kabar, program film, televisi, buku baru, serta

lagu-lagu kontemporer.

2.4 Terpaan Media (Media Exposure)

”Exposure is more complicated than access because its

deal not only with what a person is within psyscally (range of the

particular mess medium) but also wether a peron is actually

expose no message. Exposure is hearing, seeing, reading or most

generally, experiencing, with at least a minimal amount of

interest, the mass media message. This exposure might occure at

individual or group level”.14

Terpaan media adalah suatu kegiatan melihat, mendengar,

dan membaca isi atau pesan media. Terpaan atau media exposure

dapat terjadi ketika individu ataupun suatu kelompok memiliki

atensi terhadap isi atau pesan dari media tersebut. Suatu terpaan

media dapat diketahui atau diukur melalui frekuensi, durasi, dan

atensi pengguna dalam mengakses suatu media massa tertentu.15

14

Djalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), hlm 204

15 Djalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), hlm 205

Page 39: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

24

Ardinto juga menyebutkan bahwa terpaan dapat dilihat

dari beberapa aspek antara lain, intensitas, isi pesan dan durasi.16

Intensitas adalah jumlah keseluruhan waktu yang digunakan oleh

khalayak dalam program acara di media massa. Dalam intensitas

terdapat frekuensi dan durasi.17

Isi pesan dalam hal ini merupakan suatu informasi yang

disampaikan kepada khalayak, yang sudah disajikan secara

lengkap dan jelas.18

Sedangkan yang dimaksud dengan daya tarik

adalah segala sesuatu yang dapat menarik perhatian khalayak

untuk menyaksikan, membaca, mendengar informasi dari media

massa tersebut.19

Suatu terpaan media yang dipaparkan secara terus

menerus oleh suatu media massa dapat mempegaruhi perubahan

sikap individu yang terpapar. Hal ini dapat menimbulkan suatu

pertambahan insight dan perubahan sikap pada individu yang

terpapar.

2.5 Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Respon)

Teori S-O-R merupakan sebuah singkatan dari Stimulus-

Organism-respons. Teori ini berasal dari ilmu psikologi yang

kemudian beralih menjadi sebuah teori komunikasi. Hal ini tentu

16

Ardianto, Elvinaro & Komala, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Edisi ke

dua (Bandung: Simbiosa Rekatama, 2005), hlm 164

17 Ibid., hlm 168

18 Wahyudi JB, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi (Jakarta: Pustaka

Utama Grafiti, 1996), hlm 98

19 Wahyudi JB, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi (Jakarta: Pustaka

Utama Grafiti, 1996), hlm 19

Page 40: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

25

tidak perlu dipertanyakan, karena objek material dari psikologi

dan komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya

meliputi komponen yang meliputi : sikap opini, perilaku, kognisi,

afeksi dan konasi.20

Teori ini beranggapan bahwa adanya dampak atau sebuah

pengaruh merupakan sebuah reaksi dari penerima terhadap pesan

atau stimulus yang dapat berupa lisan, tulisan, gambar yang

diterima. Hal tersebut mengakibatkan besar atau kecilnya

pengaruh yang timbul tergantung dari isi dan penyampaian

stimulus tersebut.21

Teori ini mengasumsikan bahwa pesan informasi

disiapkan oleh media massa dan didistribusikan secara sistematis

dalam skala yang luas. Sehingga pesan tersebut akan sampai dan

diterima secara serempak oleh sejumlah besar individu.

Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi

khusus, sehingga orang juga dapat mengharapkan dan

memperkirakan kesesuaian antara isi pesan dan reaksi

komunikan. Efek-efek media massa menarik bagi dua golongan,

yaitu: golongan yang ingin berhubungan dengan orang lain dan

ingin menggunakan saluran efektif menuju khalayak, serta

golongan yang takut akan dampak negatif dari media massa.

Pola yang dihasilkan dari model S-O-R ini dapat dapat

berlangsung secara positif maupun negatif. Sebagai contoh saat

20

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung:

Citra Aditya Bakti, 2003), hlm 254

21 Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2007), hlm 324

Page 41: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

26

kita menyapa seseorang dan dibalas dengan baik ini merupakan

sebuah respon positif. Namun saat kita menyapa dan kemudian di

acuhkan ini merupakan sebuah respin negatif. Hal itu juga yang

menjadi dasar dari teory jarum hipodermik yang tidak jauh

berbeda dengan model S-O-R.

Model S-O-R berasal dari model stimuli-respons menurut

pendekatan psikologi dimodifikasi oleh De Fleur dengan

memasukan unsur organisme. Dapat dikatakan unsur-unsur dari

model ini adalah:22

a. Stimulus (pesan=rangsagan=dorongan) merupakan pesan

baik berupa tulisan, gambar, lisan, simbol-simbol tertentu

dan sebagainya yang diberikan komunikator kepada

komunikan.

b. Organism (Manusia = Komunikan) merupakan suatu

pihak yang menerima suatu stimulus dari komunikator.

Dalam proses penerimaan stimulus, komunikan dapat

menerima ataupun menolak stimulus yang diberikan. Jika

komunikan menerima stimulus yang diberikan oleh

komunikator, maka komnikan akan memperhatikn dan

mencoba memahami setiap pesan yang diberikan

komunikator tersebut.

c. Response (reaksi = tanggapan = jawaban = pengaruh =

efek = akibat) merupakan suatu efek yang ditimbulkan

dari stimulus yang diterima oleh komunikan. Efek yang

22

Hoeta Soehoet, Teori Komunikasi 2 (Jakarta: IISIP, 2002), hlm 26

Page 42: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

27

timbul dapat berupa perubahan sikap, baik dari sisi

kognitif, afektif, atau behavioral.

Dalam berkomunikasi juga dikatakan bahwa berkenaan

dengan perubahan sikap adalah dari aspek “bagaimana” bukan

pada aspek “apa” dan “mengapa”. Lebih jelasnya adalah how to

communicate, dalam hal ini how to change the attitude,

bagaimana mengubah sikap komunikan.23

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan

memungkinkan untuk ditolak ataupun diterima. Komunikasi

sendiri akan berlangsung jika adanya sebuah perhatian dari

komunikan. Jika perhatian itu berjalan, proses berikutnya adalah

komunikan mengeri. Inilah yang menentukan langkah

selanjutnya, apakah pesan itu diterima atau tidak oleh komunikan.

Setelah komunikan menerima dan mengolahnya, maka terjadilah

kesediaan atau keadaan untuk mengubah sikap.24

Dalam buku “Sikap Manusia, Perubahan serta

Pegukurannya”, Prof. Dr. Mar‟at mengutip salah satu pendapat

dari Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam

menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu

perhatian, pengertian, dan penerimaan.

Teori S-O-R juga mengatakan bahwa perubahan sikap

hanya dapat terjadi apabila stimulus atau ransangan yang

diberikan lebih kuat daripada stimulus semula. Hal ini yang bisa

23

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung:

Citra Aditya Bakti, 2003), hlm 255

24 Ibid., hlm 256

Page 43: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

28

mengakibatkan apakah stimulus tersebut ditolak atau diterima

oleh masing-masing individu.

Teori ini juga mendasarkan suatu asumsi bahwa penyebab

terjadinya perubahan sikap tergantung kepada kualitas stimulus

atau ransangan kepada organisme yang dituju. Apakah stimulus

tersebut kredibel atau tidak, hal tersebut juga akan menentukan

apakah stimulus yang diberikan akan diterima dan dapat

mempengaruhi perubahan sikap dari individu yang merupakan

organismenya atau ditolak dan tidak memberikan pengaruh

apapun.

2.6 Persepsi

2.6.1 Pengertian Persepsi

Teori ini dikemukakan oleh Bem (dalam Shaw dan

Costanzo, 1985). Teori Bem mengenai persepsi dikatakan

sangatlah terbatas, yang berkaitan dengan keadaan yang khusus

mengenai atribusi. Teori persepsi diri adalah teori yang berkaitan

dengan pengertian individu mengenai atribusi dirinya sendiri dan

merupakan laporan atau catatan semacam pengetahuan diri (self

knowledge).Teori Bem lebih kearah model yang terbatas dari

kerangka (frame work) atribusi yang luas, dan merupakan teori

yang bersumber pada independensi teori atribusi.

Persepsi adalah sejenis aktivitas pengelolaan informasi

yang menghubungkan seseorang dengan lingkungannya. Persepsi

sosial individu merupakan proses pencapaian pengetahuan dan

proses berpikir tentang orang lain, misalkan berdasarkan pada

ciri-ciri fisik, kualitas, bahkan pada kepribadiannya.

Page 44: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

29

Persepsi merupakan sebuah pengalaman mengenai suatu

objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

mengumpulkan informasi dan menafsirkan suatu pesan.Persepsi

memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli).

Baron & Byrne tahun 2004, juga menyebutkan bahwa

persepsi sosial merupakan suatu usaha-usaha seseorang untuk

memahami orang lain, dalam kerangka memperoleh gambaran

menyeluruh tentang intensi, kepribadian, dan motif-motif yang

melingkupi diri orang lain tersebut.

Sementara menurut Branca, 1964, persepsi merupakan

suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan

merupakan suatu proses dimana diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun, proses

tersebut tidaklah berhenti pada saat itu saja. Stimulus tersebut

diteruskan oleh syaraf otak sebagai pusat susunan syaraf, dan

proses tersebut selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena

itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses yang mendahului

terjadinya persepsi. Proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu

pada saat individu menerima suatu stimulus yang mengenai

dirinya melalui alat indea. Alat indera merupakan suatu

penghubung antara individu dengan dunia luarnya.25

Davidoff di tahun 1981 juga mengatakan bahwa stimulus

yang mengenai individu itu kemudian diorganisasikan,

diinterpretasikan, sehingga individu menyadari tentang apa yang

diinderanya itu. Proses inilah yang kemudian disebut dengan

25

Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) (Yogyakarta: Andi

Offset, 2001), hlm 53

Page 45: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

30

persepsi. Jadi stimulus diterima oleh alat indera, kemudian

melalui proses persepsi sesuatu yang diindera tersebut menjadi

sesuatu yang berarti setelah diorganisasikan dan

diinterpretasikan.

Moskowitz dan Orgel (1969) persepsi itu merupakan

proses yang mengintegrasi individu terhadap suatu stimulus yang

diterimanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persepsi

itu merupakan proses mengorganisasi, menginterpretasi terhadap

suatu stimulus yang diterima oleh organisme atau individu

sehingga menjadi sesuatu yang berarti, dan merupakan suatu

aktivitas yang integrated dalam diri individu. Karena termasuk ke

dalam aktivitas yang integrated, maka seluruh pribadi dan apa

yang ada di dalam dirinya ikut aktif berperan dalam persepsi

tersebut.26

Menurut Davidoff, dengan persepsi individu dapat

mengerti dan menyadari tentang keadaan lingkungan yang ada di

sekitarnya, dan juga tentang keadaan keadaan diri individu yang

bersangkutan. Persepsi stimulus dapat berasal dari luar diri

individu maupun dari dalam individu itu sendiri. Meskipun

banyak individu mendapat suatu stimulus yang sama, persepsi

yang muncul pada masing-masing individu tidaklah sama. Hal ini

terjadi karena adanya pengalaman, kemamuan berpikir, kerangka

acuan yang tidak sama antara setiap individu. Hal ini juga

memberikan suatu gambaran bahwa persepsi bersfat individual.

26

Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) (Yogyakarta: Andi

Offset, 2001), hlm 54

Page 46: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

31

Dalam persepsi sosial, kebanyakan stimulus terletas di

luar orang yang mempersepsi. Objek tersebut bisa sangatlah

bermacam-macam, dapat berupa benda-benda, situasi, dan juga

dapat berwujud manusia.Jika objek yang mempengaruhi persepsi

tersebut adalah benda, maka disebut sebagai things perception

atau non social perception. Sedangkan bila objek tersebut berupa

manusia maka disebut sebagai persepsi sosial atau social

perception.

Tagiuri, 1975 menyebutkan bahwa persepsi sosial

merupakan suatu proses seseorang untuk mengetahui,

menginterpretasikan dan mengevaluasi orang lain yang

dipersepsi, tentang sifat-sifatnya, kualitasnya dan keadaan lain

yangada di dalam diri orang yang dipersepsi, sehingga terbentuk

sebuah gambaran mengenai orang yang dipersepsi. Namun,

karena yang dipersepsi itu manusia seperti halnya dengan

mempersepsi, maka objek persepsi dapat memberikan pengaruh

kepada yang mempersepsi, dengan demikian dapat dikemukakan

dalam mempersepsi manusia atau individu terdapat dua pihak

yang masing-masing memiliki kemamuan-kemampuan, perasaan,

harapan, dan pengalaman tertentu yang berbeda satu dengan yang

lain, yang akan berpengaruh dalam orang yang mempersepsi

manusia atau orang tersebut.

2.6.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Robbin (1989) mengatakan terdapat beberapa faktor

utama yang dapat memberi suatu pengaruh terhadap

pembentukan persepsi sosial seseorang. Faktor-faktor tersebut

meliputi aspek berikut, yaitu faktor penerima (the receiver),

Page 47: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

32

situasi (situation), dan objek yang menjadi sasaran dari

pembentukan persepsi (the target).27

1. Faktor Penerima

Dapat dikatakan bahwa pemahaman sebagai suatu proses

kognitif akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik

kepribadian seorang pengamat. Pengalaman dari masa

lalu sebagai bagian dasar informasi juga menentukan

pembentukan persepsi seseorang.

2. Faktor Situasi

Dalam faktor situasi, dapat dipilah kembali menjadi tiga

bagian yaitu, seleksi, kesamaan, dan oraganisasi. Proses

seleksi dapar dengan mudah kita pahami dengan melihat

sikap alami individu dimana individu cenderung akan

memusatkan perhatiannya kepada objek-objek yang

disukai ketimbang dengan objek yang tidak disukainya.

Hal ini karena adanya suatu proses kognitif dan disebut

sebagai seleksi.

3. Faktor Objek

Dalam persepsi sosial, objek yang diamati tersebut adalah

orang lain. Ciri-ciri yang terdapat pada suatu objek akan

sangat mempengaruhi terbentuknya persepsi sosial, yaitu,

keunikan suatu objek (novelty), kekontrasan, ukuran dan

intensitas dalam diri objek, dan kedekatan.

27

Fatah Hanurawan, Psikologi Sosial Suatu Pengantar (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), hlm 37

Page 48: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

33

Jalaludin Rachmat juga menyebutkan beberapa faktor

stimulus yang dapat mempengaruhi persepsi adalah sebagai

berikut:28

1. Perhatian (Attention)

Perhatian merupakan suatu proses mental ketika stimuli

atau suatu rangkaian menjadi menonjol dalam kesadaran

ada saat stimuli lainnya melemah.

2. Penafsiran

Dalam penafsiran, terjadi sebuah proses dimana stimuli

akan diproses dan diartikan terhadap sebuah persepsi yang

akan timbul. Proses ini akan mengorganisasikan dan

menginterpretasikan stimulus atau informasi yang

diperoleh.

3. Pengetahuan

Suatu perubahan-perubahan tentang apa yang diketahui,

dipahami, atau dipersepsikan kepada khalayak.

2.6.3 Jenis-Jenis Persepsi

Bimo Walgito membagi persepsi berdasarkan pada objek

persepsi tersebut, yaitu:

● Thing perception (persepsi benda/barang), yaitu persepsi

terhadap suatu objek yang bukan manusia.

● Social perception (persepsi sosial), yaitu persepsi dimana

objek persepsinya adalah manusia atau individu terhadap

diri sendiri (self perception) dengan social perception.

28

Djalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), hlm 51

Page 49: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

34

Dimana persepsi sosial itu sendiri meliputi persepsi

terhadap orang lain dan persepsi terhadap interaksi sosial.

2.7 Pakaian Syar’i

2.7.1 Pengertian

Pakaian yang kita gunakan dapat dikatakan sebagai

identitas dalam diri kita sendiri untuk menunjukan kepada orang

lainsiapa kita. Karena hal tersebut akan menunjukan pula

bagaimana sikap kita dan bagaimana seharusnya orang lain

memperlakukan kita.29

Pakaian yang kita kenakan juga dapat menunjukan ciri-

ciri khusus dari penampilan fisik individu seperti nilai-nilai

agama, kebiasaan, nilai kenyamanan, tuntutan pencitraan dimana

hal-hal tersebut mempengaruhi bagaimana kita berdandan.30

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pakaian

itu sendiri merupakan suatu barang yang dikenakan (baju, celana,

aksesoris), sedangkan syar‟i adalah istilah yang diambil dari

Bahasa Arab yang berarti sesuai aturan (syari‟at) atau hukum

agama yang menetapkan peraturan hidup manusia dengan Allah

SWT, hubungan manusia dengan lingkungan sekitar yang

didasarkan kepada al-qur‟an dan hadist.

29

Djalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Rosdakarya,

2011), hlm 292

30 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar (Bandung: PT

Rosdakarya, 2007), hlm 392

Page 50: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

35

Dalam Al-Qur‟an juga banyak disebutkan mengenai

pakaian itu sendiri, salah satunya dalam surat Al-Ahzab : 59,

yang artinya:

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak

perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah

mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang

demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena

itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun

lagi Maha Penyayang.”

Pengertian pakaian syar‟i di Indonesia dapat memiliki

batasan tersendiri oleh masing-masing kelompok atas dasar

keyakinan dan percayaan. Merujuk kepada batasan-batasan

pakaian syar‟i yang digunakan dalam penelitian ini seperti cadar,

gamis hitam, celana cingkrang, peneliti merujuk bahwa definisi

pakaian syar‟i pada penelitian ini merujuk pada ciri-ciri

kelompok yang menganut sunah atau salaf.

Dapat disimpulkan bahwa pakaian syar‟i pada perempuan

adalah pakaian yang menutupi seluruh badan perempuan, bahkan

bisa saja yang terlihat hanya bagian mata saja seperti wanita-

wanita yang mengenakan cadar. Terdapat dua kategori yang

termasuk ke dalam hijab syar‟i:31

1. Hijab harus menutupi dada sebagaimana yang ditulis

dalam Al-Qur‟an QS. An-Nur:31.

2. Hijab harus lebar, tidak transparan, tidak ketat dan

terjulur ke seluruh tubuh.

31

Nurul Afifah, Pakaian Syar‟i, Media, dan Konstruksi Kesalehan Perempuan

(IIQ An Nur: Sosiologi Reflektif, Vol 13, No. 1), hlm 56

Page 51: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

36

2.8 Kerangka Pemikiran

Pengaruh persepsi masyarakat dapat dipengaruhi oleh

berita-berita di media online terkait terorisme. Pasalnya, tidak

jarang berita-berita tersebut cenderung memojokan muslim dan

muslimah yang berpakaian syar‟i.

Peneliti menggunakan teori stimulus-organism-response

(SOR), dimana pada dasarnya media massa menjadi suatu alat

yang memberikan sebuah stimulus kepada khalayak sehingga

terpaan tersebut dapat merubah pandangan ataupun sikap

masyarakat.

Terpaan atau media exposure dalam penelitian ini adalah

pemberitaan terorisme yang terpapar kepada individu atau

kelompok yang diukur melalu atensi, daya tari dan isi pesan, akan

menjadi suatu stimulus yang mempengaruhi terbentuknya

persepsi individu.

Dengan hadirnya media massa online, informasi-

informasi dapat tersebar lebih luas, cepat, dan efektif. Hal

tersebut juga yang menjadi suatu kelebihan dari media online

dibanding yang lainnya.

Terlepas dari segala kelebihannya, media online yang juga

sangat cepat dan up to date dalam menyebarkan informasi

terkadang menjadi boomerang. Kehadirannya juga membuat

huru-hara karena proses penyebaran informasi yang

mementingkan asas kecepatan dan meninggalkan ketepatan.

Proses double checking, cover both side, bahkan diksi

yang seharusnya diperhatikan seorang penggiat media luntur

Page 52: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

37

dalam pemberitaan media online. Termasuk dalam pemberitaan

terorisme di media online.

Isu terorisme di Indonesia marak terjadi. Seringkali

tersangkanya merupakan sekelompok orang yang menggunakan

pakaian-pakaian yang diisyaratkan sebagai pakaian syar‟i. Proses

pemberitaan terorisme yang mengaitkan simbol-simbol pakaian

syar‟i bisa menimbulkan timbulnya persepsi baru kepada

masyarakat.

Pemberitaan terorisme yang menyebutkan simbol-simbol

pakaian syar‟i yang dalam hal ini dibatasi hanya sebatas cadar,

gamis bewarna gelap, hijab panjang, celana cingkrang, dan

janggut dapat menimbulkan sebuah pandangan atau persepsi yang

cenderung negatif terhadap yang memakainya.

Melihat hal tersebut, peneliti mengaitkan dengan teori

Stimulus-Organism-Responses (S-O-R) yang dikembangkan oleh

Melvin De Fleur.

Dalam teori S-O-R dijelaskan bahwa terdapat sebuah

stimulus yang dalam hal ini peneliti kaitkan dengan berita-berita

terorisme. Kemudian stimulus tersebut akan dipaparkan kepada

organisme yang terpapar dan stimulus tersebut kemudian akan

menimbulkan suatu efek terhadap organismenya.

Suatu paparan dari stimulus tersebut akan memberikan

efek jika komunikan tertarik dan memahami stimulus yang

diberikan. Jika stimulus lebih kuat disbanding pemahanaman

terdahulunya diterima, makan akan diketahui persepsi yang

terbentuk terhadap pakaian syar‟i pada mahasiswa.

Page 53: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

38

Persepsi itu sendiri merupakan suatu proses organisasi,

interpretasi dari sebuah stimulus yang diterima dan menghasilkan

sebuah sesuatu yang berarti dari proses interpretasi tersebut.

Mengacu pada penjabaran teori-teori di atas, dalam

meneliti dan menguji terpaan berita terorisme terhadap persepsi

pakaian syar‟i, dapat digambarkan kerangka berfikir

menggunakan skema teori S-O-R sebagai berikut.

Gambar 2 Kerangka Pemikiran Sederhana

Stimulus

Terpaan Berita

Terorisme (X)

Organisme

Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Tahun 2015

Responses

Persepsi Pakaian Syar‟i (Y)

Page 54: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma penelitian

Paradigma penelitian yang digunakan sebagai suatu pola

pikir yang akan menunjukan hubugan antara variable yang akan

diteliti dan sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan

masalah yang perlu diketahui melalui penelitian, teori yang

digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah

hipotesis dan teknik analisis statistik yang digunakan.

Paradigma yang akan digunakan peneliti adalah penelitian

positivistik/kuantitatif yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa

suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala itu

bersifat sebab-akibat (kausal). Paradigma ini pada akhirnya dapat

diartikan sebagai suatu pola pikir atau kerangka berpikir yang

akan menunjukan suatu keterlibatan atau hubungan antara

variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis

dan rumusan masalah yang perlu dijawab melalui sebuah

penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis,

jenis dan jumlah hipotesis, teknik analaisis statistik yang akan

digunakan.32

3.2 Pendekatan dan Metode Penelitian

Berdasarkan pemaparan paradigma diatas, peneliti

menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif

32

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, dan R&D (Bandung: ALFABETA

CV, 2018), hlm 42

Page 55: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

40

merupakan sebuah penelitian yang menggambarkan atau

menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digenarilisasikan

dan merupakan sebuah representasi dari populasi yang ada.33

Pendekatan kuantitatif disebut juga sebagai metode

scientific/ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah

yaitu konkit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan

sistematis.Pendakatan kuantitatif juga disebut sebagai metode

discovery karena dari sinilah ditemukan dan dikembangkan

berbagai iptek baru.34

Peneliti menggunakan metode penelitian dalam

eksperimen ini. Metode eksperimen adalah metode yang memiliki

tujuan untuk mencari pengaruh dari suatu perlakuan terhadap hal

lain dalam kendali peneliti. Metode ini dibagi mejadi beberapa

macam, yaitu Pre-Experimental Design, True Experimental

Design, Factorial Experimental, dan Quasi Experimental.35

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Pre-

Experimental dengan desai One-Shot-Case Study. Metode Pre-

Experimental merupakan metode penelitian yang tidak sungguh-

sungguh. Hal ini disebabkan karena terdapat variabel luar yang

mempengaruhi variabel dependen, tidak adanya variabel kontrol

dan sampel yang dipilih secara random. Sehingga hasil dari

eksperimen ini tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh variable

independen.

33

Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2009), hlm 55

34 Sugiyono, op.cit., hlm 7

35 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm 73

Page 56: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

41

Desain One-Shot Case Study adalah desain penelitian

yang menguji suatu kelompok responden dengan memberikan

suatu stimulus tertentu dan kemudian diberikan daftar pertanyaan

dalam bentuk kuesioner untuk mengetahui hasilnya.36

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2015 yang terletak di Jl. Ir

H. Juanda No.95, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Peneliti

membatasi waktu penelitian mulai dari 15 Juli 2019-30 Oktober

2019.

3.4 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian merupakan responden yang memahami

objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang

memahami objek penelitian, sedangkan objek penelitian

merupakan sasaran atau target dalam penelitian. Subjek dalam

penelitian in adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2015.

Sedangkan objek penelitian ini adalah persepsi pakaian

syar‟i mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap

pemberitaan terorisme di media online.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi Penelitian

36

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm 74-75

Page 57: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

42

Populasi berasal dari kata bahasa Inggris yaitu population,

yang memiliki arti jumlah penduduk. Dalam sebuah penelitian,

populasi merupakan sebuah keseluruhan (universum) dari objek

penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,

udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan lain sebagainya,

sehingga objek yang disebutkan dapat menjadi suatu sumber data

penelitian.

Jika dilihat dari kompleksitas objek populasi, maka

populasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:37

1. Populasi homogen, yaitu keseluruhan individu yang

menjadi anggota populasi, memilii sifat-sifat yang relatif

sama satu lainnya. Ciri yang menonjol dari populasi

homogen adalah, tidak adanya suatu perbedaan hasil tes

dan jumlahtes populasi yang berbeda, dalam kata lain,

gejala yang timbul pada satu kali percobaan merupakan

gejala yang timbul pada seratus kali lebih tes terhadap

populasi yang sama.

2. Populasi heterogen, yaitu keseluruhan individu anggota

populasi relatif memilki sifat-sifat individual, dimana sifat

tersebut membedakan antara satu individu dengan

individu yang lainnya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2015 yang berjumlah 5.252 mahasiswa. Peneliti memilih

37

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta: Prenada Media Group,

2010), hlm 100

Page 58: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

43

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai populasi

penelitian karena menganggap mempunyai latar belakang agama

Islam yang heterogen dan menjadi salah satu target dalam

penelitian. Peneliti menganggap dengan menggunakan responden

yang disebutkan diatas dapat memahami dari isi berita terorisme.

Tabel 1 Populasi Mahasiswa UIN Jakarta

Angkatan Jumlah Mahasiswa

2015 5.252

Sumber: http://biropk.uinjkt.ac.id

3.5.2 Sampel

Sampel merupakan sebuah bagian dari jumlah dan

karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi

besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi dengan adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan

lain sebagainya, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi yang ada. Sampel yang diambil dari

populasi juga harus benar-benar mewakili atau representatif.38

Penentuan sampel penelitian ini menggunakan rumus

slovin sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang dicari

N = Jumlah populasi

E = Nilai persisi (10%) 38

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, dan R&D (Bandung: ALFABETA

CV, 2018), hlm 80

𝑛 =N

1 + Ne2

Page 59: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

44

Berdasarkan rumus diatas kemudian diperoleh jumlah

sampel sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan data di atas, sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Sampel

pada penelitian ini berasal dari berbagai fakultas di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Mulai dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Syariah dan Hukum, Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Sains dan Teknologi, Adab dan Humaniora,

Ekonomi dan Bisnis, Psikologi, Ilmu Sosial dan Politik, sampai

Fakultas Kedokteran.

3.6 Teknik Pengumpulan Sampel

Teknik sampling merupakan suatu teknik pengambilan

sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian. Terdapat dua jenis teknik sampling yang akan

digunakan dalam penelitian yaitu, probability sampling dan

nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik

pengambilan samel yang memberikan peluang yang sama bagi

𝑛 =N

1 + Ne2

𝑛 =5.252

1+5.252 0,12

𝑛 =5.252

52,52

𝑛 = 98,1 ≈ 100

Page 60: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

45

setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Sedangkan nonprobability sampling adalah teknik pengambilan

sampling yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang

sama bagi setiap anggota untuk menjadi anggota sampel.39

Peneliti menggunakan teknik nonprobability sampling

pada penelitian ini sehingga pengambilan sampel tidak

memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap

unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan

jenis sampling yang akan digunakan peneliti adalah sampling

insidental.

Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan

atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

dengan sumber data.40

3.7 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Hatch dan Farhady (1981) mengatakan secara

teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang,

39

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, dan R&D (Bandung: ALFABETA

CV, 2018), hlm 84

40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, dan R&D (Bandung: ALFABETA

CV, 2018), hlm 85

Page 61: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

46

atau objek, yang mempunyai variasi antara satu dengan yang

lainnya.41

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variable

bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas dalam adalah

variabel yang menentukan arah atau perubahan tertentu pada

variabel tergantung. Variabel bebas berada dalam posisi yang

„terbebas‟ dari pengaruh variabel tergantung.42

Sedangkan

variabel terikat adalah variabel yang „dipengaruhi‟ oleh variabel

bebas. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

3.7.1 Variabel Bebas (X) Terpaan Media

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Terpaan Berita

Terorisme di Media Online. Dapat disimpulkan bahwa variabel X

pada penelitian ini adalah kegiatan melihat dan membaca tulisan,

gambar pada pemberitaan terorisme di media online oleh

mahasiswa UIN Jakarta. Dalam variabel ini terdapat tiga dimensi

sebagai alat ukur dalam penelitian ini.

a. Intensitas

Mengetahui jumlah keseluruhan waktu yang digunakan

oleh mahasiswa untuk membaca berita-berita terorisme di

media online. Hal ini dapat diukur dengan melihat

frekuensi dan durasi mahasiswa UIN Jakarta dalam

mengakses berita-berita tersebut.

b. Isi pesan

41

Ibid., hlm 38

42 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta: Prenada Media Group,

2010), hlm 62

Page 62: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

47

Mengetahui pemahaman mahasiswa UIN Jakarta terhadap

isi pemberitaan terorisme di media online baik pada

headline atau judul berita, maksud dari isi berita hingga

diksi yang digunakan dalam pemberitaan terorisme.

Mengetahui bagaimana mahasiswa UIN Jakarta mencerna

pemberitaan terorisme di media online.

c. Daya Tarik

Mengetahui minat dan ketertarikan mahasiswa UIN

Jakarta terhadap pemberitaan isu-isu terorisme di media

online.

3.7.2 Variabel Terikat (Y) Persepsi Pakaian Syar’i

Variabel terikat pada penelitian ini adalah persepsi busana

syar‟i pada mahasiswa UIN Jakarta. Disimpulkan bahwa persepsi

pakaian syar‟i adalah segala suatu upaya yang dilakukan

mahasiswa UIN Jakarta untuk memahami bentuk, jenis, simbol-

simbol, makna ataupun arti dari pakaian syar‟i perempuan dan

laki-laki.

Terdapat tiga indikator dalam penelitian ini berdasarkan

tinjauan teori yang dijabarkan sebelumnya. Indikator yang

digunakan untuk menghitung variabel persepsi pakaian syar‟i

adalah sebagai berikut:

a. Tanggapan (Respon)

Kesan, pandangan dan kenangan mahasiswa UIN Jakarta

mengenai pakaian syar‟i baik yang berada dalam bawah

sadar maupun tidak. Kesan dan pandangan yang akan

dilihat adalah kesan atau pandangan terdahulu individu

Page 63: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

48

yang terbentuk sejak lama dan sesudah individu terpapar

pemberitaan berita terorisme di media massa online.

b. Pendapat

Dugaan, perkiraan, sangkaan, pendapat dan anggapan

mahasiswa terhadap pakaian syar‟i baik sesudah maupun

sebelum terpapar pemberitaan terorisme di media online.

c. Penilaian

Pembentukan dari penilaian dan pendapat dari mahasiswa

terhadap pakaian syar‟i yang dihasilkan dari stimulus

yang pada akhirnya membentuk suatu pandangan pada

masing-masing individu di UIN Jakarta.

3.8 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Koentjaraningrat, definisi operasional adalah

suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat

diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “mengubah

konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang

menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan

yang dapat diuji dan ditentukan kebenaranya dengan orang lain.43

Definisi Operasional dalam penelitian ini terdiri dari

defini operasional dari dua variabel. Yaitu variabel x dalam

penelitian ini adalah terpaan pemberitaan teorisme di media

massa online dan variabel y yaitu persepsi pakaian syar‟i. Berikut

operasional variabel pada tabel sebagai berikut:

43

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT Fajar

Interpratama Mandiri, 2013), hlm 111

Page 64: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

49

Tabel 2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

VARIABEL INDIKATOR DESKRIPSI

TERPAAN

BERITA

TERORISME

DI MEDIA

ONLINE

Intensitas Membaca berita terorisme

lebih dari 1 media online

sebanyak lebih dari 5x.

Isi pesan Mencerna dan mengerti isi

dari berita-berita terorisme di

media online.

Daya Tarik Ketertarikan terhadap isu

terorisme di media online saat

terjadi aksi terror.

PERSEPSI

PAKAIAN

SYAR’I

PADA

MAHASISW

A UIN

JAKARTA

Tanggapan Kesan awal dari mahasiswa

terhadap pakaian syar‟i.

Pendapat Anggapan atau pendapat

sebelum atau setelah

membaca berita terorisme.

Penilaian Menilai suatu makna pakaian

syar‟I untuk dasar pemikiran

masing-masing mahasiswa.

3.9 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu tahapan

yang penting dalam penelitian. Dengan mengumpulkan data yang

tepat dan akurat, maka proses penelitian dan hasil penelitian yang

dilakukan akan mendapatkan jawaban dari rumusan masalah

yang sudah ditetapkan. Terdapat dua jenis sumber data yang

Page 65: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

50

dapat dipakai untuk pengumpulan data dalam penelitian

kuantitatif, yaitu:44

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang sumbernya berasal dari

sumber utama atau asli. Data primer bukanlah data yang

berbentuk file-file dan sebagainya, melainkan harus dicari

melalu responden yang sudah ditetapkan.45

Data primer

pada penelitian ini adalah kuesioner atau angket.

Kuesioner atau angket merupakan daftar pertanyaan yang

disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi

oleh responden. Pertanyaannya dapat berupa pertanyaan

tertutup atau angket terbuka yang jawabnnya bersifat

terbuka sehingga responden dapat menuliskan jawaban

mereka sendiri.46

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia

sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan data

yang sudah tersedia. Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini bersumber dari studi kepustakaan dengan

mempelajari penelitian, jurnal, buku terdahulu.

44

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hlm 132

45 Ibid.

46 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta: Prenada Media Group,

2010), hlm 122

Page 66: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

51

3.10 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner

dengan skala pengukuran skala likert. Skala likert adalah skala

diferensial semantik (semantic differential-tye scale) yang

digunakan untuk mengetahui tiga faktor umum yang mencakup

aktivitas, potensi, dan evaluasi yang digunakan untuk mengukur

sikap seseorang.

Tabel 3 Skala Likert

Kategori Favorable Unfavorable

Sangat Tidak Setuju 1 5

Tidak Setuju 2 4

Kurang Setuju 3 3

Setuju 4 2

Sangat Setuju 5 1

Dengan menggunakan skala likert terdapat sebuah

keragam skor (variability Of Score) karena penggunaan skala 1-4

yang dapat menggambarkan secara mendalam ekspresi dan dan

tingkatan pendapat responden. Dengan skala likert tersedia

pilihan jawaban untuk responden dengan jawaban yang setuju,

netral, tidak setuju, ataupun ragu-ragu.

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa

angket atau kuesioner yang diberikan kepada Mahasiswa-

mahasiswi UIN Jakarta angkatan 2015.

Page 67: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

52

Tabel 4 Blue Print Terpaan Terpaan Pemberitaan

Aspek Indikator Item Jumlah

Intensitas Banyaknya jumlah berita

terorisme yang dibaca.

1,3 2

Banyaknya media online yang

dituju untuk membaca berita.

2 1

Isi Pesan Pemahaman isi berita terorisme. 4,5 2

Daya

Tarik

Daya tarik terhadap isu terorisme 6 1

Daya tarik terhadap berita

terorisme.

7,8 2

Jumlah item sebelum uji validitas 8

Tabel 5 Blue Print Persepsi Pakaian Syar’i

Aspek Indikator Item Jumlah

Tanggapan Tanggapan awal

terhadap pakaian syar‟i.

8,9,10,11,

12

5

Tanggapan terhadap

pakaian syar‟i sesudah

membaca berita-berita

terorisme.

13 1

Pendapat Dugaan atau sangkaan

terhadap pakaian syar‟i.

14,15 2

Penilaian Penilaian akhir mengenai

persepsi pakaian syar‟i.

16,17,18,

19,20

5

Jumlah item sebelum uji validitas 13

Page 68: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

53

3.11 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori yang digunakan, maka peneliti

merumuskan hipotesa dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh terpaan pemberitaan terorisme di

media online terhadap persepsi pakaian syar‟i pada mahasiswa.

Ha : Ada pengaruh terpaan pemberitaan terorisme di media

online terhadap persepsi pakaian syar‟i pada mahasiswa.

3.12 Uji Instrumen

3.12.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu cara yang dapat

menunjukan sejauh mana alat ukur penelitian mampu mengukur

sesuai dengan apa yang ingin peneliti ukur. Setelah peneliti

membuat pertanyaan kuesioner, selanjutnya peneliti harus

menguji apakah kuesione tersebut dinyatakan valid atau tidak

kepada gambaran responden.47

Jika instrument yang dibuat

dinyatakan valid, maka instrument tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.48

Sebelum menguji validitas secara statistic, peneliti juga

menguji alat ukur ini dengan uji validitas isi (Content Validity)

dengan melibatkan seorang expert. Dalam hal ini peneliti

melakukan expert judgement dengan salah satu Dosen Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yaitu Dr. Suhaimi, M.Si.

Selain melakukan expert judgement dengan dosen ahli, peneliti

47

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan SPSS, hlm 46

48 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm 121

Page 69: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

54

juga melakukan uji coba kuesioner penelitian terhadap 5

responden bayangan yang sesuai dengan kriteria.

Hasil yang diperoleh setelah melakukan expert judgement

dengan Dr. Suhaimi, M.Si adalah daftar pertanyaan yang dibuat

sudah mewakili dari kisi-kisi yang disebutkan. Namun, pemilihan

kata pada item yang dirasa terlalu mengarahkan responden untuk

menjawab „saya sangat setuju‟ pada kuesioner. Peneliti diminta

meninjau kembali dan mengubah diksi yang digunakan jika

memang diperlukan. Selain itu pemilihan kata „pemikiran-

pemikiran keras terhadap ajaran islam‟ dirasa kurang tepat dan

menyarankan untuk diubah menjadi „pemikiran islam garis

keras‟. Beliau juga menyarankan untuk menggunakan alat ukur

nasional agar lebih mudah.

Peneliti juga menguji kepada lima orang teman sebelum

kuesioner disebarkan. Tiga dari lima orang menyebutkan bahwa

pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuesioner mereka

mengerti dan menganggap tidak ada masalah dalam daftar

pertanyaannya. Sedangkan dua dari lima mengatakan bahwa kata

„radikal‟ dalam kuesioner terlalu sulit untuk didefinisikan bagi

responden nantinya dan menyarankan untuk mengganti diksi

yang digunakan.

Selanjutnya, peneliti melakukan uji validitas terhadap

instrumen yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan uji

statistik. Peneliti menggunakan metode Confimatory Factor

Analysis (CFA). CFA merupakan suatu metode yang digunakan

untuk mengukur validitas konstruk. dan bukan menjadi sarana

untuk pengukuran data. Suatu validitas konstruk akan didukung

Page 70: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

55

jika struktur faktor yang paling memadai merupakan suatu teknik

dari analisis faktor konfirmatori.

3.12.2 Teknik Analisis Data

3.12.2.1 Uji Koefisien Determinasi

Hal pertama yang dilakukan adalah mencari koefisien

determinasi atau R Square (R2) untuk mengetahui proporsi besar

pengaruh dari variabel bebas dan variabel terikat. Pengujian ini

menggunakan software IBM SPSS Statistics 20. Setelah

mendapat koefisien determinasi (R2), selanjutnya adalah melihat

nilai signifikansi (Sig.). Untuk mengetahui nilai signifikansi

maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji regresi linear

sederhana untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas

terhadap variabel terikat.

3.12.2.2 Uji Regresi Linear Sederhana

Peneliti menggunakan teknik analisis regresi sederhana

untuk melakukan uji hipotesis dalam penelitian ini. Pengujian

analisis regresi sederhana dilakukan dengan bantuan software

IBM SPSS Statistics 20. Analisis regeresi sederhana dilakukan

untuk mengetahui nilai signifikan (Sig.) dari variabel yang diteliti

yang akan menunjukan apakah independent variable

mempengaruhi dependen variable secara significant atau tidak.

Uji regresi linear sederhana merupakan cara untuk

mengetahui suatu hubungan dan hanya dapat digunakan pada satu

variabel independent dan satu variabel dependen. Jika penelitian

tersebut memiliki lebih dari satu variabel, maka analisisnya

Page 71: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

56

menggunakan regresi linear berganda.49

Regresi linear sederhana

bertujuan untuk memperkirakan seberapa besar nilai variabel

dependen yang telah dipengaruhi oleh variabel independent.50

Rumus uji regresi linear sederhana adalah

sebagai berikut.51

Keterangan:

Y : variabel tidak bebas

X : variabel bebas

: nilai konstan

b : koefisien regresi

Nilai dihitung dengan rumus:

= ∑ (∑ 2) ∑ ∑

∑ 2 (∑ )2

Nilai b dihitung dengan rumus:

= ∑ ∑ ∑

∑ 2 (∑ )2

49

Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah, hlm 179

50 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan SPSS, hlm 379

51 Rachmat kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, hlm 185

𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋

Page 72: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

57

BAB IV

HASIL DAN ANALISISIS DATA

4.1 Hasil Uji Instrumen

Dalam pengumpulan data penelitian, peneliti melakukan

penyebaran kuesioner secara online menggunakan Google Form

kepada responden dengan kriteria Mahasiswa-mahasiswi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun angkatan 2015 sebanyak 100

orang.

4.1.1 Hasil Uji Validitas

4.1.1.1 Uji Validitas Terpaan Berita Teror

Peneliti menguji delapan item dari aspek terpaan berita

terorisme. Setelah mendapat nilai P-value > 0.05 dapat

dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima.

Dengan artian seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu

terpaan pemberitaan terorisme. Peneliti juga melihat nilai dari

item-item secara signifikan dan menentukan apakah item tersebut

perlu untuk didrop atau tidak.

Pengujian ini dilakukan menggunakan analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor. Setelah mendapat nilai P-

value>0.05 dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor

diterima, seperti yang termuat pada tabel di bawah ini. Pengujian

ini dilakukan dengan melihat t-value atau nilai t dari setiap

koefisien muatan faktor.

Page 73: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

58

Tabel 6 Muatan Faktor Terpaan Berita Terorisme

No Item Lambda Standar Eror t-value Ket

1 0,59 0,10 6,06 Valid

Valid 2 0,44 0,10 4,27

3

4

5

0,53 0,10 5,46 Valid

0,80 0,09 9,26 Valid

0,63 0,09 6,68 Valid

Valid

Valid

6 0,65 0,09 7,02

7 0,89 0,08 10,54

8 0,72 0,09 7,72 Valid

Berdasarkan tabel 6 di atas, peneliti melihat muatan faktor

item apakah menyatakan muatan positif atau negatif. Berdasarkan

data di atas, delapan item variabel terpaan pemberitaan terorisme

tidak terdapat item yang bernilai negatif.

Hal ini dapat dilihat dari nilai t bagi koefisien muatan

faktor seluruh item valid karena nilai t > 1,96. Oleh sebab itu

tidak terdapat item yang didrop.

4.1.1.2 Uji Validitas Persepsi Pakaian Syar’i

Peneliti menguji dua belas item dari aspek terpaan

persepsi pakaian syar‟i. Setelah mendapat nilai P-value > 0.05

dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima.

Peneliti juga melihat nilai dari item-item menentukan apakah

item tersebut signifikan atau tidak. Pengujian ini dilakukan

dengan melihat nilai t seperti yang termuat dalam tabel 7 di

bawah ini.

Page 74: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

59

Tabel 7 Muatan Faktor Terpaan Berita Terorisme

No Item Lambda Standar Eror t-value Ket

1 0,88 0,08 10,87 Valid

Valid 2 0,68 0,09 7,58

3

4

5

0,21 0,10 2,05 Valid

0,52 0,10 5,29 Valid

0,84 0,08 10,04 Valid

Valid

Valid

6 0,88 0,08 11,00

7 0,80 0,08 9,46

8 0,47 0,10 4,47 Valid

9 -0,44 0,10 -4,44 Tidak Valid

10 0,66 0,09 7,27 Valid

11 0,52 0,10 5,30 Valid

12 0,39 0,10 3,90 Valid

Berdasarkan Tabel 7, peneliti melihat muatan item apakah

terdapat muatan positif atau negatif. Diketahui dari hasil uji di

atas, item 9 memiliki muatan negatif dengan nilai t < 1,96. Oleh

sebab itu item 9 akan didrop.

4.2 Uji Deskriptif Variabel

4.2.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Dalam analisis statistik deskriptif pada penelitian ini,

digunakan skor faktor. Skor faktor dapat diperoleh dengan

mengubah semua item yang ada pada dimensi yang sama menjadi

satu faktor yang disebut factor score pada SPSS. Setelah

Page 75: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

60

menganalisis analisis deskriptif, didapatkan distribusi frekuensi

dengan titik minimum, maksimum dan standar deviasi seperti

yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 8 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nilai mean

sebesar 50 untuk setiap variabel sebagai usaha untuk meletakan

raw score pada skala yang sama dengan tujuan menghilangkan

skor negatif di dalam data. Pada kolom minimum dan maximum

pada tabel di atas menjelaskan nilai minimum dan maksimum

dalam setiap variabel.

Dari data tabel di atas diketahui bahwa variabel terpaan

berita terorisme memiliki skor terendah yaitu 18,81 dan skor

tertinggi adalah 67,00. Variabel persepsi pakaian syar‟i memiliki

skor terendah yaitu 36,93 dan skor tertinggi yaitu 76,63.

4.2.2 Terpaan Berita Terorisme

Tabel 9 Hasil Uji Deskriptif Terpaan Berita Terorisme

Page 76: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

61

Berdasarkan tabel di atas, terdapat kategori skor dari 1,00

– 3,00 atau dapat dikatakan rendah - tinggi. Dari tabel di skor

tertinggi sebanyak 16%, skor sedang sebanyak 69% dan skor

terendah sebanyak 15%.

Dari data tersebut variabel terpaan berita terorisme

memiliki skor sedang paling tinggi sebanyak 69%. Maka dapat

dinyatakan bahwa variabel terpaan berita terorisme dominan

sedang.

4.2.3 Deskriptif Persepsi

Tabel 10 Hasil Uji Deskriptif Terpaan Berita Terorisme

Berdasarkan tabel di atas, kategori skor tertinggi sebanyak

17%, skor sedang sebanyak 65% dan terendah sebanyak 18%.

Dari persentasi berikut, variabel persepsi pakaian syar‟i memiliki

skor sedang paling tinggi. Maka dapat dinyatakan bahwa variabel

ini dominan sedang.

Page 77: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

62

4.3 Analisis Data Hasil Penelitian

4.3.1 Hasil Koefisien Determinasi

Tabel 11 Hasil Koefisien Determinasi

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa R-Square sebesar

0,021 atau 2,1%. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh terpaan

pemberitaan terorisme di media online terhadap persepsi pakaian

syar‟i pada mahasiswa sebesar 2,1%. Sedangkan 97,9%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain pemberitaan terorisme

di media online.

4.3.2 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Tabel 12 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Berdasarkan perolehan data yang diolah menggunakan

software IBM SPSS Statistics 20, telah didapat hasil seperti pada

tabel di atas. Berikut adalah persamaan regresinya:

Y = 42,815 + 0,144 X

Page 78: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

63

Dari persamaan regresi di atas, dapat nilai variabel

persepsi pakaian syar‟i (y) jika tidak terpengaruh variabel

pemberitaan terorisme (x) sebesar 42,815. Namun apabila

intensitas terpaan pemberitaan terorisme terkena suatu perubahan

yang konstan, maka nilai variabel persepsi pakaian syar‟i (y)

hanya akan mengalami kenaikan sebesar 0,144 atau 14,4%.

4.4 Diskusi dan Hasil Pembahasan

Dari hasil analisis data pada uji regresi linear sederhana

menunjukan bahwa tidak ada pengaruh antara terpaan

pemberitaan terorisme terhadap persepsi pakaian syar‟i pada

mahasiswa. Hal ini menunjukan adanya keselarasan dengan

asumsi teori yang digunakan oleh peneliti, yaitu teori S-O-R.

Teori S-O-R menyebutkan bahwa untuk melihat besar

atau kecilnya suatu pengaruh dapat dilihat dari isi dan pesan yang

disampaikan di dalam stimulus tersebut. Bukan dilihat dari

frekuensi atau seberapa sering responden membaca berita di

banyak media online. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya

responden yang membaca berita terorisme dari banyak media

online, tetapi tidak mempengaruhi persepsi responden secara

signifikan.

Sehubung dengan teori S-O-R, penelitian ini menunjukan

bahwa pembentukan dan perubahan persepsi dari responden tidak

semata-mata langsung dipengaruhi oleh stimulus berupa

pemberitaan terorisme di media massa online. Proses

pembentukan persepsi terbentuk dari berbagai macam faktor, baik

faktor internal maupun external. Pemberitaan terorisme di media

Page 79: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

64

massa merupakan sebuah faktor external yang dapat

mempengaruhi perubahan persepsi, namun persepsi itu sendiri

terbentuk dari berbagai proses dan latar belakang responden yang

berbeda satu sama lain.

Teori ini juga menjelaskan bahwa untuk mempengaruhi

sikap dalam hal ini adala persepsi, stimulus yang diberikan harus

lebih kuat disbanding pengetahuan atau pengalaman terdahulu

dari komunikan itu sendiri. Sehingga stimulus yang diterima

dapat merubah persepsi tersebut.

Hal lain juga berhubungan dengan pembentukan persepsi

pada masing-masing individu. Menurut Davidoff untuk

membentuk suatu persepsi terhadap individu diperlukan sebuah

stimulus baik dari dalam ataupun luar individu itu sendiri.

Namun, hal yang perlu digaris bawahi bahwa meskipun setiap

individu mendapatkan sebuah stimulus yang sama, persepsi yang

akan timbul pada masing-masing individu akan berbeda. Hal ini

disebabkan karena kerangka acuan dari setiap individu berbeda

satu sama lain. Baik itu karena adanya pengalaman dan

kemampuan berfikir.

Selain itu, responden penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang lebih terbuka dan bertoleransi terhadap

keanekaragaman baik budaya ataupun keyakinan dalam agama

Islam. Terdapat banyak keragaman yang ada di dalam UIN Syarif

Hidayatullah itu sendiri. Baik suatu yang dibungkus dengan nilai

dan kepercayaan atau budaya masing-masing. Pemahaman yang

lebih luas tentang islam itu, pengalaman yang beraneka ragam,

Page 80: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

65

dari segi lingkungan pun membuat persepsi yang mungkin

seharusnya terbentuk menjadi lemah karena kerangka yang sudah

ada tersebut.

Hal ini juga berkaitan dengan faktor stereotip yang

dimiliki masing-masing individu. Stereotip itu sendiri sudah

terbentuk dan dimiliki masing-masing orang sejak lama. Dimana

faktor didikan keluarga, lingkungan sekitar, pengalaman

terdahulu sudah melekat erat dan memiliki stereotipnya masing-

masing.

Page 81: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

66

Page 82: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

67

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisa terhadap

penelitian Pengaruh Terpaan Pemberitaan Terorisme terhadap

Persepsi Mahasiswa pada Pakaian Syar‟i, didapatkan kesimpulan

sebagai berikut:

Berdasarkan hasil uji analisis yang dilakukan peneliti,

hasil menunjukan bahwa terpaan berita terorisme di media massa

online memiliki pengaruh yang lemah terhadap persepsi pakaian

syar‟i pada mahasiswa dengan nilai R-Square sebesar 0,021 atau

2,1%.

Artinya, persepsi pakaian syar‟i mahasiswa yang

dipengaruhi pemberitaan terorisme di media massa online hanya

sebesar 2,1% dan sisanya 97,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 diterima yaitu,

terpaan pemberitaan terorisme di media massa online tidak

mempengaruhi persepsi pakaian syar‟i pada mahasiswa.

Pengaruh yang lemah pada penelitian ini bisa dikarenakan

dampak dari stimulus kepada respon tidak kuat. Hal ini bisa

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pemilihan sampel yang

merupakan mahasiswa-mahasiswi UIN Jakarta yang beragama

Islam, responden dianggap sudah paham dan bukan lagi seorang

awam agama, latar belakang dari masing-masing responden juga

bisa mempengaruhi.

Page 83: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

68

5.2 Saran

Setelah kesimpulan dari penelitian di atas, berikut saran-

saran dari peneliti:

5.2.1 Saran Metodologis

1) Untuk para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti

persepsi pakaian syar‟i, bisa lebih mengembangkan alat

ukur yang akan digunakan. Penentuan responden yang

lebih beragam dan luas juga dapat membuat penelitian

lebih signifikan dan kredibel.

2) Untuk para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti

persepsi pakaian syar‟i mungkin bisa membuat batasan

dan klasifikasi pakaian syar‟i lebih jelas dan lebih

diklasifikasikan.

3) Untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti persepsi

pakaian syar‟i dan pemberitaan terorisme mungkin bisa

menggunakan desain penelitian pretest-post test agar lebih

dapat membedakan pengaruh sebelum dan sesudah

menerima terpaan pemberitaan terorisme.

4) Untuk para peneliti selanjutnya mungkin bias

menambahkan stereotip atau variable lain yang

berhubungan secara signifikan dapat mempengaruhi suatu

persepsi individu.

5.2.2 Saran Praktis

1) Untuk para penggiat media, peneliti berharap untuk lebih

bisa cermat dalam menulis berita dan menggunakan

kaidah dan etika jurnalistik yang baik dan benar. Hal

Page 84: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

69

tersebut untuk menghindari penggiringan opini publik

oleh para penggiat media.

2) Untuk mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

maupun mahasiswa lainnya di Indonesia. Selalu hargai

sesama dan hidup selaras dengan kedamaian. Junjung

toleransi yang baik. Perkuat keimanan dan keyakinan

masing-masing.

3) Untuk masyarakat Indonesia, jadilah audience yang lebih

hati-hati dan bijak dalam menerima informasi di media

sosial. Jangan mudah terprovokasi dan justru memecah

belah kerukunan. Hindari rasa arogan, rasa diri paling

benar, dan sebagainya. Ciptakan lingkungan yang sehat

dengan saling terbuka dan menghargai keberagaman.

Page 85: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap
Page 86: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

71

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Nurul. 2018. "Pakaian Syar'i, Media, dan Konstruksi Kesalehan

Perempuan ." Sosiologi Reflektif 56.

Ahmadi, Abu. 1982. Psikologi Umum. Surabaya: Bina Ilmu.

Ardianto, Elvinaro, Komala, and Lukiati. 2005. Komunikasi Massa Suatu

Pengantar, Edisi ke dua. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Bhrem. 1996. Social Psychology. USA: McGrawhill inc.

Bungin, Burhan. 2010. Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Komunikasi,

Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:

Prenada Media Group.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi.

Bandung: Citra Aditya Bakti.

Fauzi, Ahmad. 2016. "Pakaian Wanita Muslimah dalam Perspektif

Hukum Islam." Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 1, No. 1

IQTISHODIA.

Gerungan, WA. 1998. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco.

Harahap, Arifin S. 2005. Jurnalistik Televisi (Teknik Memburu dan

Menulis Berita Televisi). Jakarta: PT INDEKS.

Hunawarman, Fatah. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. 2010. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

JB, Wahyudi. 1996. Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Jakarta:

Pustaka Utama Grafika.

Kriyanto, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:

Kencana Prenada Group.

MA, Morissan. 2010. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Page 87: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

72

Manchanda. 2010. "Media-mediated Public Discourse on 'Terrorism'

and Suspect Communities Economic." Economic and Political

Weekly 45.

McQuail, Denis. 2000. Mass Communication Theory, 4 th Edition.

London: Sage Publication.

Misrawi, Zuhairi. 2010. Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari Moderasi,

Keutamaan, dan Kebangsaan. Jakarta: PT Kompas Media

Nusantara.

Morissan. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: KENCANA

PRENADA GROU.

Mufid, Muhammad. 2009. Etika dan Filsafat Komunikasi . Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar. Bandung:

PT Remaja Rosda Karya.

Prasetyo, Bambang. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif:Teori dan

Aplikasi. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Prasetyo, Bambang, and Miftahul Lina . 2014. Metode Penelitian

Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Depok: PT RAJAGRAFINDO

PERSADA.

Rakhmat, Djalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: GRAHA ILMU.

Sarwono, Sarito W. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba

Humaika.

Saverin, Warner J., and James W. Tankard. 2007. Teori-Teori

Komunikasi, Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media

Massa. Jakarta: Penerbit Kencana.

Page 88: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

73

Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Shoemaker, Pamella J., and Stephen D Reese. 1996. Mediating The

Messages, Theories of Influence on Mass Media Content. USA:

Longman Publisher.

Singarimbun, Masri, and Effendi Sofian. 2008. Metode Penelitian

Survei. Jakarta: LP3ES.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar

Interpratama Mandiri.

—. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi

dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17.

Jakarta: Bumi Aksara.

Soehoet, Hoeta. 2002. Teori Komunikasi 2. Jakarta: IISIP.

Sugiyono. 2018. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: ALFABETA CV.

Sumardita, AS Haris. 2005. Jurnalisti Indonesia Menulis Berita dan

Feature Panduan Praktis Jurnalisme Profesional. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Tapsell, Ross. 2012. "Politics and The Press in Indonesia." Media Asia

110.

TD, Nelson. 2002. The Psychology of Prejudice. USA: Allyn&Bacon.

Walgito, Bimo. 1978. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta:

Andi Offset.

http://biropk.uinjkt.ac.id/perkembangan-mahasiswa-baru-tahun-

2015-s-d-2018/

Page 89: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

74

https://www.voaindonesia.com/a/serangan-11-september-17-

tahun-islam-pesat-amerika/4565839.html

https://www.uinjkt.ac.id/id/rektor-uin-jakarta-harus-jadi-rumah-

moderasi-beragama/

http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414341083.

pdf

Page 90: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

LAMPIRAN

Page 91: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

Lampiran 1

Lembar Persetujuan Judul Skripsi

Page 92: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

Lampiran 2

Surat Bimbingan Skripsi

Page 93: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

78

Page 94: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

Lampiran 3

Kuesioner Penelitian

Assalammu'alaikum Wr, Wb

Saya Salsabila Azhar mahasiswi Jurnalistik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Kuesioner ini dibuat dalam rangka

melengkapi data penelitian akhir saya berjudul "Pengaruh

Terpaan Pemberitaan Terorisme di Media Online terhadap

Persepsi Pakaian Syar'i pada Mahasiswa".

Adapun kriteria responden dalam pengisian kuesioner ini adalah

mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah tahun 2015.

Saya selaku peneliti, mengucapkan terimakasih kepada teman-

teman yang bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi

kuesioner ini. Semoga segala niat dan perbuatan baik teman-

teman dibalas oleh Allah SWT.

Terimakasih.

Wassalammu'alaikum Wr, Wb

Data Diri

Nama : …………………………………..

Jenis kelamin : …………………………………..

OVO/GOPAY : …………………………………..

Jurusan – Fakultas : …………………………………..

Page 95: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

80

Terpaan Pemberitaan

Petunjuk:

Berilah tanda checklist pada kotak di samping pernyataan berikut ini.

Pilihlah kotak pada kolom SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS (Kurang

Setuju), TS (Tidak setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).

No Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Saya pernah membaca berita tentang

terorisme di media online lebih dari

lima kali

2 Saya pernah membaca pemberitaan

terorisne di media online lebih dari

satu media

3 Saat terjadi aksi terror, saya selalu

membaca berita terorisme di media

online.

4 Saya membaca dengan seksama

pemberitaan terorisme di media

online

5 Saya mengerti isi dari pemberitaan

terorisme yang saya baca di media

online

6 Saya tidak tertaris membaca berita

terorisme di media online

7 Berita-berita terorisme di media

online selalu menarik perhatian saya

Page 96: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

karena merupakan isu yang penting

dan menarik.

8 Saat melihat judul pemberitaan

terorisme, saya penasaran dengan isi

berita terorisme tersebut.

Persepsi Pakaian Syar‟i

Petunjuk:

Berilah tanda checklist pada kotak di samping pernyataan berikut ini.

Pilihlah kotak pada kolom 1 (Sangat Setuju), 2 (Setuju), 3 (Kurang

Setuju), 4 (Tidak setuju), 5 (Sangat Tidak Setuju).

No Pertanyaan 1 2 3 4 5

1 Sejak dulu saya menganggap

perempuan yang memakai cadar

memiliki pemikiran radikal.

2 Sejak dulu saya menganggap laki-

laki yang memakai celana cingkrang

dan berjanggut termasuk ke dalam

sindikat terorisme.

3 Sejak dulu, saya tidak menganggap

perempuan bercadar memiliki

pemikiran-pemikiran Islam garis

keras.

4 Sejak dulu, saya menganggap

perempuan yang memakai cadar

atau gamis gelap memiliki aliran

Page 97: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

82

agama Islam yang keras.

5 Setelah membaca berita terorisme di

media online, saya menganggap

perempuan bercadar adalah istri dari

tersangka teroris.

6 Cadar dan gamis hitam merupakan

pakaian yang identik pada kelompok

islam garis keras atau teroris.

7 Laki-laki yang berjanggut lebat,

memakai celana cingkrang

menganut aliran keras.

Cadar dan gamis hitam bukanlah ciri

khas dari teroris.

Laki-laki yang memakai celana

cingkrang dan janggut tebal

bukanlah teroris.

Perempuan yang termasuk ke dalam

kelompok teroris selalu memakai

cadar.

Berita-berita terorisme di media

online membuat saya lebih tau

bahwa salah satu ciri dari teroris

adalah laki-laki yang berjanggut

tebal.

8 Saya menilai bahwa pemberitaan

terorisme di media online kredibel

Page 98: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

dan dapat dipercaya100%.

Page 99: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

84

Lampiran 4

Hasil Uji Validitas Terpaan Berita Terorisme

No Item Lambda Standar Eror t-value Ket

1 0,59 0,10 6,06 Valid

Valid 2 0,44 0,10 4,27

3

4

5

0,53 0,10 5,46 Valid

0,80 0,09 9,26 Valid

0,63 0,09 6,68 Valid

Valid

Valid

6 0,65 0,09 7,02

7 0,89 0,08 10,54

8 0,72 0,09 7,72 Valid

Page 100: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

Hasil Uji Validitas Persepsi Pakaian Syar’i

No Item Lambda Standar Eror t-value Ket

1 0,88 0,08 10,87 Valid

Valid 2 0,68 0,09 7,58

3

4

5

0,21 0,10 2,05 Valid

0,52 0,10 5,29 Valid

0,84 0,08 10,04 Valid

Valid

Valid

6 0,88 0,08 11,00

7 0,80 0,08 9,46

8 0,47 0,10 4,47 Valid

9 -0,44 0,10 -4,44 Tidak Valid

10 0,66 0,09 7,27 Valid

11 0,52 0,10 5,30 Valid

12 0,39 0,10 3,90 Valid

Page 101: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

86

Lampiran 5

Hasil Uji Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimu

m

Maximu

m

Mean Std.

Deviation

EXPOSURE 100 18,81 67,00 50,000

0

9,52184

PERSEPSI 100 36,93 76,63 50,000

0

9,54570

Valid N

(listwise)

100

Page 102: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

Hasil Uji Deskriptif Variabel Terpaan Pemberitaan

Terorisme

Descriptive Statistics

N Minimu

m

Maximu

m

Mean Std.

Deviation

X1 100 2 5 4,05 ,702

X2 100 2 5 4,29 ,624

X3 100 2 5 3,95 ,730

X4 100 1 5 4,01 ,732

X5 100 2 5 3,97 ,611

X6 100 1 5 3,34 ,890

X7 100 1 5 3,81 ,861

X8 100 1 5 3,85 ,796

Valid N

(listwise

)

100

Page 103: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

88

Hasil Uji Deskriptif Persepsi Pakaian Syar’i

Descriptive Statistics

N Minimu

m

Maximu

m

Mean Std.

Deviation

Y1 100 1 5 2,07 1,075

Y2 100 1 5 1,94 1,081

Y3 100 1 5 2,80 1,146

Y4 100 1 5 2,51 1,141

Y5 100 1 5 1,99 1,105

Y6 100 1 5 2,30 1,150

Y7 100 1 5 2,14 1,005

Y8 100 1 5 2,14 1,189

Y10 100 1 5 2,49 1,193

Y11 100 1 5 2,41 1,045

Y12 100 1 5 2,50 ,990

Valid

N

(listwi

se)

100

Page 104: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

Lampiran 6

Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1 EXPOSUREb . Enter

Model Summary

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,143a ,021 ,011 9,49520

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regressio

n

185,349 1 185,349 2,056 ,155b

Residual 8835,567 98 90,159

Total 9020,917 99

Page 105: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN TERORISME DI MEDIA ONLINE TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49440... · 2020. 1. 17. · terrorisme terhadap

90

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficient

s

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 42,815 5,100 8,395 ,000

EXPOSUR

E

,144 ,100 ,143 1,434 ,155