Pengaruh Tekanan Darah Terhadap Kehamilan

download Pengaruh Tekanan Darah Terhadap Kehamilan

of 15

description

kehamilan

Transcript of Pengaruh Tekanan Darah Terhadap Kehamilan

PENGARUH TEKANAN DARAH TERHADAP KEHAMILAN

PENGARUH TEKANAN DARAH TERHADAP KEHAMILANDisusun oleh :ANISA SILATUR RAHMAHP17424310048REGULER-BLatar BelakangTekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran,yaitu:Nomor atas (120) menunjukan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung yang disebut tekanan sistoleNomor bawah (80) menunjukan tekanan saat jantung beristirahat diantara pemompaan yang disebut tekanan diastolePengaruh Tekanan darah pada kehamilanHIPOTENSIUmumnya, ibu hamil akan mengalami penurunan tekanan darah (hipotensi), terutama di usia kehamilan 20 minggu hingga maksimal di usia 32 minggu.Hipotensi terjadi bila tekanan darah ibu berada di bawah dari biasanya. Misalnya tekanan darah ibu normalnya adalah 100/70 kemudian turun menjadi 80/60, ini dapat dikatakan tidak normal. Penurunan ini dapat menimbulkan keluhan seperti pusing dan mata berkunang-kunang.

Penurunan Tekanan darah saat hamil terjadi secara fisiologis,hal ini terjadi karena pada saat hamil tubuh ibu memproduksi hormon progesteron. Hormon ini memengaruhi otot-otot menjadi lebih relaks. Kemudian memengaruhi pembuluh-pembuluh darah ibu yang cenderung melebar. Pelebaran pembuluh darah inilah yang membuat tekanan darah menurun. penurunan tekanan darah ini tak berbahaya Malah, penurunan tekanan darah ini bermanfaat besar buat ibu maupun janinnya. Sebab, pembuluh darah yang melebar akan memperbanyak volume darah di dalam tubuh. sehingga, kapasitas pembuluh darah akan lebih besar dan dapat lebih banyak menampung masukan cairan ekstra. Ini akan memicu terjadinya haemodilusi darah atau darah lebih cair karena pada kondisi ini darah ibu hamil akan terlihat lebih cair.

pelebaran pembuluh darah ini akan membantu kelancaran asupan makanan pada janin. Asupan makanan akan semakin banyak sehingga pertumbuhan janin pun akan semakin baik. Selain itu, asupan makanan yang disalurkan ke berbagai organ tubuh, seperti payudara, akan lebih lancar sehingga biasanya payudara ibu hamil akan terlihat lebih besar.

Pelebaran pembuluh darah pun terjadi di daerah vagina. Akibatnya, vagina jadi lebih lembap dan lentur sehingga persalinan akan terjadi lebih mudah. Jadi jangan heran bila saat persalinan, kepala bayi bisa melewati lubang vagina yang sempit karena saat itu otot-ototnya akan jauh lebih lentur.

dengan tekanan darah rendah ini, tubuh mempersiapkan diri untuk persalinan. Dengan jumlah cairan darah yang relatif banyak, perdarahan hingga 500 cc (kira-kira 2 gelas) tidak akan membuat ibu hamil pingsan.

WaspadaiYang Patologis

Bila tekanan darah ibu tiba-tiba turun secara drastis, bisa menunjukkan adanya kemungkinan ibu mengalami syok. Hal ini tak boleh dianggap ringan karena sudah bersifat patologis dimana tekanan darah turun secara akut, cepat sekali, dan sering kali disertai peningkatan detak nadi.

B. HIPERTENSI

Selain tekanan darah rendah, ibu hamil dapat mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) . Disebut hipertensi bila tekanan darah ibu melebihi 120/80, bahkan bisa mencapai 140/90. Tekanan darah tinggi pun biasanya terjadi bila tekanan darah ibu melonjak dari ukuran yang normal. Misalnya bila tekanan normal darah yang biasanya 110/75 melonjak menjadi 130/90.

Hipertensi berbahaya karena pembuluh darah menyempit sehingga asupan makanan ke bayi menjadi sedikit. Tak jarang, hipertensi pada kehamilan bisa membuat janin meninggal, plasenta terputus, pertumbuhan terganggu.

Gejala Hipertensi diantaranya:

pusing dan sakit kepalakadang disertai bengkak di daerah tungkaites laboratorium menunjukkan protein yang tinggi dalam urine.Penderita hipertensi bisa sudah mengidap sebelum kehamilan atau hipertensi akibat kehamilan itu sendiri. Kondisi ini disebut dengan preeklamsia dan eklamsia. Preeklamsia biasanya terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu dan harus segera ditangani agar tak meningkat menjadi eklamsia.

Hipertensi yang parah atau ekslamsia ditandai dengan:tekanan darah tinggi yang terus meningkatkadar protein yang lebih tinggi lagi dalam urineGejala yang muncul pada ibu adalah :penglihatan menjadi kaburperut terasa sakit atau panassakit kepaladenyut nadi yang cepatbengkak terjadi di kaki, wajah, dan tangan.

Risiko eklamsia sangat besar, ibu bisa mengalami kejang-kejang hingga tak terselamatkan, gagal ginjal, dan kerusakan hati. Pada janin, aliran darah ke janin berkurang sehingga mengalami gangguan pertumbuhan. Jika jiwa ibu terancam, biasanya keselamatan ibu lebih diprioritaskan. Sedangkan bayi akan dikeluarkan dengan proses induksi untuk menghasilkan persalinan normal.