PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB...

54
PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh : SITI PRIZKANISA 1345011030 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2017

Transcript of PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA DUKUNG

PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT

Oleh :

SITI PRIZKANISA

1345011030

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

ABSTRAK

PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA DUKUNGPONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT

Oleh

Siti Prizkanisa1345011030

Pondasi telapak digunakan untuk mendukung beban konstruksi bagian atas. Jenispondasi ini biasanya terdiri dari konstruksi beton bertulang, sehingga tebal pelatpada pondasi telapak menerus mempengaruhi kapasitas daya dukung tanah.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitiandeskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yangkemudian diolah dan dianalisis untuk mengambil kesimpulan. Tahapananalisis pada penelitian ini yaitu, menghitung kapasitas daya dukungmaksimum pondasi telapak menerus yang ditinjau, dan menghitungkebutuhan struktur dari pondasi telapak menerus.Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan tebal pelat pondasi 40 cmdihasilkan momen (+) sebesar 249,5707 kNm sehingga dibutuhkan tulangansebanyak 8 D 22 mm dan momen (-) sebesar 504,384 kNm sehingga tulanganyang dibutuhkan sebanyak 14 D 22 mm, sedangkan dengan menggunakan tebalpelat pondasi 30 cm dihasilkan momen (+) sebesar 248,5638 kNm sehinggadibutuhkan tulangan sebanyak 8 D 22 mm dan dan momen (-) sebesar 502,3512kNm sehingga tulangan yang dibutuhkan sebanyak 17 D 22 mm, dan denganmenggunakan tebal pelat pondasi cm dihasilkan momen (+) sebesar 226,1158kNm sehingga dibutuhkan tulangan sebanyak 9 D 22 mm dan dan momen (-)sebesar 456,9752 kNm sehingga tulangan yang dibutuhkan sebanyak 20 D 22mm. Jadi, semakin tipis tebal pelat pondasi maka kebutuhan tulangan ygdiperlukan juga semakin banyak hal ini dikarenakan beban tanah timbunan yangditahan dan momen semakin besar sedangkan ukuran pondasi semakin tipis.

Kata kunci : Pondasi Telapak Menerus, Daya Dukung Tanah, Penulangan Pondasi

Page 3: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

ABSTRACT

THE IMPACT OF PLATE SHEETS AGAINST THE BEARING CAPACITYOF CONTINOUS FOUNDATION FOR STOREY BUILDING

BY

SITI PRIZKANISA

1345011030

The footplate foundation is used to support the upper construction load. This typeof foundation typically consists of reinforced concrete construction, so that theplate sheets on the countinous foundation of the sole constantly affects the bearingcapacity of the soil.

The method used in this research is descriptive research method using quantitativeapproach that is research which then processed and analyzed to take conclusion.Stages of analysis in this study that is, calculate the maximum bearing capacity ofthe countinous foundation in the fixed reviewed, and calculate the structure needsof the countinous foundation.

Based on the result of the analysis by using the plate sheets of foundation 40 cmgenerated moment (+) equal to 249,5707 kNm so that required reinforcement asmuch as 8 D 22 mm and moment (-) equal to 504,384 kNm so that requiredreinforcement 14 D 22 mm, while using the plate sheets of foundation 30 cmgenerated moment (+) equal to 248,5638 kNm so needed reinforcement as muchas 8 D 22 mm and and moment (-) equal to 502,3512 kNm so that requiredreinforcement 17 D 22 mm, and by using the plate sheets of foundation 20 cmgenerated a moment (+) of 226,1158 kNm so that required reinforcement of 9 D22 mm and and moment (-) of 456.9752 kNm so that required reinforcement 20 D22 mm. So, the thinner plate sheets of foundation the more need for reinforcementthis is because the load of hoard soil is retained and the moment is greater but thesize of the foundation is thinner.

Keywords : Countinous Foundation, Bearing Capacity of the Soil, Reinforcementof Foundation

Page 4: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA DUKUNGPONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT

Oleh

SITI PRIZKANISA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 5: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh
Page 6: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh
Page 7: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh
Page 8: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Provinsi Lampung

pada tanggal 13 Mei 1996, sebagai anak pertama dari 3

bersaudara, dari pasangan Ibu Ir. Maidasari dan Bapak Ir.

Anthoni, MMA. yang memiliki 1 adik perempuan bernama

Siti Amaliya Ilmyasri dan 1 adik laki-laki bernama Moch.

Aziz Alghifari.

Pendidikan formal diawali di taman kanak-kanak (TK) dari tahun 2000 – 2001,

sekolah dasar (SD) ditempuh di SD Kartika Jaya II-5 Bandar Lampung pada

tahun 2001 – 2007, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 2 Bandar

Lampung pada tahun 2007 – 2010 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA 2

Bandar Lampung tahun 2010 - 2013.

Tahun 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Teknik, Universitas Lampung melalui jalur non-reguler (Pararel). Penulis

Mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada periode I Januari – Maret 2017 di

desa Toto Katon Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, serta

melakukan Kerja Praktik selama 3 bulan di Wedding Chapel Novotel Lampung di

mulai pada bulan November – Februari 2016. Penulis mengambil tugas akhir

dengan judul Pengaruh Tebal Pelat Terhadap Daya Dukung Pondasi Telapak

Page 9: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

Menerus Untuk Gedung Bertingkat. Selama menjadi mahasiswi penulis aktif

dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HIMATEKS) periode tahun 2014-

2015.

Page 10: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim..

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah swt. Berkat

rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya ini.

Untuk kedua orang tuaku Mama dan Papa terimakasih untuk doa terbaik yang

tiada hentinya kaliam panjatkan untuk atu, maaf sampai 21 tahun ini atu masih

sangat menyusahkan kalian bahkan untuk sesuatu yang seharusnya menjadi

tanggung jawab atu sendiri, terimakasih Mah, Pah, untuk semua yang Papa dan

Mama sudah korbankan untuk atu. Semoga suatu saat atu bisa buat Papa dan

Mama bangga.

Adik-adikku Atin dan Ajis yang senantiasa menantikan keberhasilanku dan jadi

motivasi atu untuk kasih contoh yang baik buat adik-adik atu nantinya.

Onde di Surga sana semoga onde bisa tersenyum bangga liat atu disini ya.

Kepada Bapak Idhar, Ibu Firda, dan Pak Setyanto yang senantiasa membimbing

saya sampai akhir perjuangan ini, yang selalu sabar untuk memberikan ilmunya

untuk saya, yang selalu bersedia meluangkan sedikit waktunya untuk sekedar

membimbing saya terimakasih Pak, Bu.

Terimakasih untuk Mpit dan Cinta yang sudah bersedia berkenan jadi teman dari

awal kuliah sampai akhirnya dari perjuangan pika. Senantiasa selalu sabar

mendengar semua keluh kesah pika selama ini. Terimakasi untuk semua yang

Page 11: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

udah kalian kasih untuk pika cuma Allah yang bisa bales semuanya. Semoga

nantinya Allah memberikan kesuksesan untuk kita ya.

Untuk Adit, Iyas, Dipo terimakasih sudah memberikan dukungan dengan caranya

sendiri dan selalu ada sampai akhir perjuangan ini dan selalu percaya bahwa

pika bisa menyelesaikan ini semua, semoga Allah kasih keberhasilan untuk Adit,

Iyas, Dipo juga nantinya.

Untuk teman-temanku yang manis Sani, Putri, Clara, Nopia terimakasih sudah

selalu mau membantu pika dalam sulitnya perkuliahan sampai akhir dari semua

perjuangan ini dan doa yang selalu kalian berikan untuk pika.

Untuk Tulpa, Uung, Balqis, Jane, Ima, Kundit, Itang, Yana, Dhana, Diego,

Rivan, Thoi, dan Bule terimakasi untuk doa dan dukungan yang selalu kalian

berikan untuk saya.

Untuk keluarga baruku, Medi, Reston, Loga, Nay, Lintang, Sela, Ardini, Rara,

Dhyna, Tika ayu, Moly, Willy, Erny,Fazario, Ismawan, Tamel. Poppy, Acil, Tulus,

seluruh angkatan Teknik Sipil 2013, dan seluruh adik-adikku di Teknik Sipil

terimakasih untuk semua yang sudah kita lewati bersama tanpa kalian saya tidak

akan pernah bisa mencapai akhir ini. Semoga Allah memberikan kita semua

kesuksesan nantinya. Amin.

Untuk bapak dan ibu dosen yang ada di kampus terimakasih untuk ilmu yang

diberikan selama ini, semoga nantinya ilmu yang kalian berikan kepada saya bisa

bermanfaat untuk orang banyak. Dan tak lupa pula untuk seluruh orang yang ada

dikampus yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu untuk bantuan yang selama

ini diberikan.

Page 12: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

Untuk yang selalu jadi motivasi saya untuk menyelesaikan semuanya sampai

akhir perjuangan ini, terimkasih doa dan dukungan dengan caranya masing-

masing. Doa selalu kupanjatkan agar Allah selalu memberikan kesuksesan yang

nantinya bisa bermanfaat bukan hanya untuk dirimu sendiri tapi juga untuk orang

banyak. Amin.

Page 13: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

MOTTO

Guru terbaikmu adalah kesalahanmu.

(Anonim)

Bila kamu tidak tahan lelahnya belajar makakamu harus menahan perihnya kebodohan

(Imam Asy Syafi’i)Ikhlaslah seperti surah Al-Ikhlas yang tidak

ada kata Ikhlas didalamnya

(Anonim)

Berdoalah selalu karena dengan berdoa kamutahu tujuan hidupmu

(Mahatmagandhi)

Page 14: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

SANWACANA

Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Tebal Pelat

Terhadap Kapasitas Daya Dukung Pondasi Telapak Menerus Untuk Gedung

Bertingkat. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) pada Fakultas Teknik Universitas

Lampung.

Atas terselesainya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Lampung.

2. Bapak Gatot Eko Susilo, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung.

3. Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku Dosen Pembimbing 1 skripsi saya

yang telah membimbing dalam proses penyusunan skripsi.

4. Ibu Firda Fiandra, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing 2 skripsi saya yang

telah membimbing dalam proses penyusunan skripsi.

5. Bapak Ir. Setyanto, M.T., selaku Dosen Penguji skripsi saya atas

bimbingannya dalam seminar skripsi.

6. Bapak Ir. Yohanes Martono Hadi, M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan.

Page 15: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung atas

ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan.

8. Keluargaku tercinta terutama orang tuaku, Ir. Anthoni MM, Agr. dan Ir.

Maidasari, adikku atin dan ajis, serta seluruh keluarga yang telah memberikan

dukungan dan doa.

9. Teman-teman spesialku, keluarga baruku, rekan seperjuanganku, Fitri, Cinta,

Adit, Iyas, Dipo, Sani, Putri, Novia, Clara, Nay, Loga, Reston, Medi, Willy,

Moly, Rara, Sella, Ardini, Dhyna, Lintang, Melly, Erny, Tika Ayu, Reni,

Dono, Dani, seluruh teman-teman di Teknik Sipil Universitas Lampung

Angkatan 2013, dan seluruh kakak dan adik yang ada di Teknik Sipil

Universitas Lampung yang telah mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Teman- temanku yang sangat aku sayangi, Tulva, Uung, Balqis, Jane, Citang,

Kundit, Ima, dhana, Yana, Ceceh, Rivan , Diego, Thoi, dan Bule yang telah

memberikan doa dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan

keterbatasan. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan. Akhir kata

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Bandar Lampung, Mei 2017

Penulis

Siti Prizkanisa

Page 16: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. vi

DAFTAR NOTASI ............................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................2

C. Batasan Masalah ..................................................................................2

D. Tujuan ..................................................................................................3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Umum ..................................................................................................4

B. Klasifikasi Tanah dan Pondasi..............................................................7

C. Macam-macam Pondasi .......................................................................8

D. Pondasi Telapak Menerus ...................................................................12

E. Daya Dukung ......................................................................................12

F. Analisis Terzhagi ...............................................................................13

G. Beban Momen dan Beban Vertikal .....................................................15

H. Beban Eksentris .................................................................................16

I. Penulangan Pondasi ..............................................................................17

Page 17: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

ii

J. Penurunan (Settlemen) .......................................................................18

K. Desain Akhir Pondasi Telapak Menerus ............................................24

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................................25

B. Metode Pengumpulan Data.................................................................26

C. Cara Analisis .......................................................................................26

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Umum .................................................................................................28

B. Daya Dukung Tanah ...........................................................................28

C. Distribusi Tegangan Akibat Beban Momen dan Gaya Eksentrisitas...31

D. Penulangan Pondasi .............................................................................38

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .........................................................................................86

B. Saran ...................................................................................................87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Analisis Penurunan ...................................................................20

2. Penurunan Segera .....................................................................20

3. Penurunan Konsolidasi .............................................................22

Page 18: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

DAFTAR GAMBAR

HalamanGambar 1. Pondasi Telapak ....................................................................................9

Gambar 2. Pondasi Memanjang ..............................................................................9

Gambar 3. Pondasi Telapak Menerus ....................................................................10

Gambar 4. Pondasi Rakit........................................................................................10

Gambar 5. Pondasi Sumuran .................................................................................11

Gambar 6. Pondasi Tiang ......................................................................................11

Gambar 7. Beban Momen dan Eksentris pada Pondasi .........................................16

Gambar 8. Contoh Kerusakan Bangunan Akibat Penurunan ................................18

Gambar 9. Diagram Alur Penelitian.......................................................................27

Gambar 10. Potongan Pondasi Sebagai Pelat Setempat dan Tampak Atas

Pondasi ................................................................................................29

Gambar 11. Tampak Atas Konstruksi Bangunan...................................................31

Gambar 12. Titik Berat Konstruksi Bangunan Terhadap Gaya .............................33

Gambar 13. Titik Berat Terhadap Bentuk/Dimensi Bangunan..............................34

Gambar 14. Dimensi/Bentuk Bangunan ................................................................36

Gambar 15. Denah Pondasi....................................................................................39

Gambar 16. Detail Pondasi Telapak Menerus........................................................39

Gambar 17. Potongan Pelat Pondasi ......................................................................40

Page 19: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

iv

Gambar 18. Potongan Pelat Pondasi yang Ditinjau ...............................................40

Gambar 19. Balok yang Sudah Diinput Beban ......................................................41

Gambar 20. Bidang Momen...................................................................................42

Gambar 21. Bidang Momen Lapangan (+) ............................................................42

Gambar 22. Bidang Momen Tumpuan (-)..............................................................43

Gambar 23. Bidang Lintang...................................................................................43

Gambar 24. Bidang Lintang (+) .............................................................................44

Gambar 25. Bidang Lintang (-)..............................................................................45

Gambar 26. Penulangan Pondasi dengan Tebal Pelat Pondasi 40 cm ...................53

Gambar 27. Geser Pons Pada Pelat Pondasi 40 cm ...............................................53

Gambar 28. Balok yang Sudah Diintput Beban .....................................................56

Gambar 29. Bidang Momen...................................................................................56

Gambar 30. Bidang Momen Lapangan (+) ............................................................57

Gambar 31. Bidang Momen Tumpuan (-)..............................................................58

Gambar 32. Bidang Lintang...................................................................................58

Gambar 33. Bidang Lintang (+) .............................................................................59

Gambar 34. Bidang Lintang (-)..............................................................................60

Gambar 35. Penulangan Pondasi dengan Tebal Pelat Pondasi 30 cm ...................68

Gambar 36. Geser Pons Pada Pelat Pondasi 30 cm ...............................................68

Gambar 37. Balok yang Sudah Diintput Beban .....................................................71

Gambar 38. Bidang Momen...................................................................................71

Gambar 39. Bidang Momen Lapangan (+) ............................................................72

Gambar 40. Bidang Momen Tumpuan (-)..............................................................73

Gambar 41. Bidang Lintang...................................................................................73

Page 20: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

v

Gambar 42. Bidang Lintang (+) .............................................................................74

Gambar 43. Bidang Lintang (-)..............................................................................75

Gambar 44. Penulangan Pondasi dengan Tebal Pelat Pondasi 20 cm ...................83

Gambar 45. Geser Pons Pada Pelat Pondasi 20 cm ...............................................83

Page 21: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Faktor Daya Dukung untuk Persamaan Terzhagi……................................. 15

Tabel 2. Perhitungan Titik Berat Konstruksi Bangunan Akibat Gaya....................... 32

Tabel 3. Perhitungan Titik Berat Terhadap Penampang Bangunan........................... 33

Tabel 4. Perhitungan Momen Akibat Titik Berat Terhadap Gaya pada Kolom Arah

Sumbu x dan y.............................................................................................. 35

Tabel 5. Perhitungan Momen Inersia Penampang pada Arah

Sumbu x dan y……...................................................................................... 36

Tabel 6. Perbandingan Tulangan dengan Tebal Pelat

Pondasi 40 cm, 30 cm, 20 cm ……............................................................. 85

Page 22: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

DAFTAR NOTASI

qu = daya dukung ultimit

c = Kohesi

Bw= Lebar pondasi

Nγ, Nc , Nq = Faktor daya dukung untuk setiap metode

= Tegangan yang timbul akibat M dan P

P = Beban vertikal pada kolom

A = Luas penampang pondasi

Mx = Momen pada kolom arah sumbu x

Ix = Momen inersia pada kolom arah sumbu x

x = Jarak titik berat pada arah sumbu y

My = Momen pada kolom arah sumbu y

Iy = Momen inersia pada kolom arah sumbu y

y = Jarak titik berat pada arah sumbu x

S = Penurunan total

Si = Penurunan segera

Su = Penurunan konsolidasi primer

Ss = Penurunan konsolidasi sekunder

Page 23: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

viiiSi = Penurunan segera

qn = Tekanan pada dasar pondasi netto

B = Lebar pondasi

µ = Angka Poisson

Es = Modulus elastisitas tanah

Ip = Faktor pengaruh yang tergantung dari kontak pondasi dan kekakuan

pondasi

Aσ = penambahan tegangan rata-rata sesuai kedalaman tinjauan

qo = beban pada pondasi

z = penambahan lebar daerah tekan pada pondasi sesuai kedalaman tinjauan

eo = angka pori awal yang didapat dari tes indeks

Cc = indeks kompresi, didapat dari percobaan konsolidasi

Cs = indeks swelling, didapat dari percobaan konsolidasi

Pc = tegangan prakonsolidasi, didapat dari percobaan konsolidasi

Po = ∑γ’.z

∆p = tegangan akibat beban luar

Page 24: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lampung merupakan pintu gerbang pulau Sumatera yang memiliki posisi

strategis dengan laju pembangunan yang sangat pesat. Sektor infrastruktur

merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Lampung dalam

mendukung pembangunan yang terintegrasi dengan sektor lainnya. Dalam hal

ini perlu partisipasi semua pihak baik pemerintah maupun swasta untuk

pengembangan pembangunan infrastruktur yang baik.

Struktur suatu konstruksi bangunan, memiliki elemen-elemen yang saling

bekerjasama mutlak diperlukan agar menghasilkan bangunan yang berstruktur

kuat, stabil, kokoh, aman untuk ditempati, dan nyaman. Elemen-elemen

struktur tersebut terbagi menjadi dua kelas besar, sesuai dengan letak dan

tugasnya. Bagian pertama merupakan elemen struktur yang berada di bawah

tanah, yang biasa disebut pondasi. Sedangkan bagian yang lain adalah elemen-

elemen struktur yang berada di atas tanah (Noorlaelasari, 2010).

Pekerjaan pondasi sangat besar fungsinya pada suatu konstruksi. Dalam

analisa perencanaan pondasi perlu memperhatikan beban struktur atas, karena

akan mempengaruhi pada saat analisa perencanaan pondasi yang akan

digunakan.

Page 25: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

2Pekerjaan pondasi bangunan adalah pekerjaan yang paling terpenting pada

suatu konstruksi bangunan. Hal ini disebabkan pondasi berfungsi sebagai

penahan seluruh beban hidup dan beban mati. Pondasi merupakan bagian dari

struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisan pendukung

dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan

oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam

suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada dibawah struktur

tersebut. Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat

ataupun penurunan pondasi merata melebihi dari batas-batas tertentu (Paransa,

2015 ).

Pondasi telapak digunakan untuk mendukung beban konstruksi bagian

atas. Pondasi telapak menerus digunakan agar jika terjadi penurunan pelat

pondasi tidak patah menyeluruh dan proses pengerjaannya relatif sederhana.

Pondasi telapak ini dapat dibuat dalam bentuk lingkaran, persegi panjang, atau

bujur sangkar. Jenis pondasi ini biasanya terdiri dari konstruksi beton

bertulang, sehingga tebal pelat pada pondasi telapak menerus mempengaruhi

kapasitas daya dukung tanah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah kapasitas lapisan tanah untuk menghitung beban gedung bertingkat

dengan menggunakan struktur pondasi telapak menerus.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penulisan ini meliputi :

Page 26: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

31. Pembebanan konstruksi bagian atas diperoleh dari data sekunder dilokasi

penelitian.

2. Pembebanan untuk gedung bertingkat 4 dengan tinggi 16,45 m.

3. Perhitungan daya dukung tanah menggunakan analisis Terzhagi secara

manual menggunakan program Microsoft Excel.

4. Perhitungan penulangan pondasi telapak menerus berdasarkan SNI

2847:2013.

D. Tujuan

Adapun tujuan dalam skiripsi ini, diantaranya:

1. Untuk menghitung daya dukung tanah akibat pembebanan struktur atas.

2. Untuk menghitung penulangan pelat pondasi dengan tebal yang berbeda.

3. Untuk mengetahui batas kritis tebal pelat pondasi telapak menerus.

Page 27: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Umum

Tanah mempunyai peranan yang sangat penting pada suatu lokasi

pekerjaan konstruksi. Tanah adalah pondasi pendukung suatu bangunan,

atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri seperti tanggul atau

bendungan, atau kadang-kadang sebagai sumber penyebab gaya luar pada

bangunan, seperti tembok/dinding penahan tanah, sehingga tanah itu selalu

berperan pada setiap pekerjaan teknik sipil ( Sosrodarsono & Nakazawa,

2000).

Pondasi adalah bagian dari struktur bangunan yang berfungsi untuk

menyalurkan beban struktur ke lapisan tanah di bawahnya. Pondasi bekerja

sama dengan bagian struktur bangunan yang lain dalam menahan beban.

Dengan adanya pondasi, penurunan struktur bangunan dapat banyak

dikuangi dan walaupun terjadi penurunan bangunan, hal tersebut terjadi

secara bersama-sama di semua lokasi sehingga tidak membahayakan

struktur bangunan ( Susanti dkk, 2012 ).

Pondasi sebagai struktur bawah secara umum dapat dibagi dalam 2 jenis,

yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pemilihan jenis pondasi

tergantung kepada jenis struktur atas., termasuk konstruksi beban ringan

Page 28: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

5

atau beban berat dan juga tergantung pada jenis tanahnya. Untuk

konstruksi beban ringan dan kondisi cukup baik, biasanya dipakai pondasi

dangkal, tetapi untuk konstruksi beban berat biasanya jenis pondasi dalam

adalah pilihan yang tepat.

Macam-macam pondasi dangkal adalah:

1. Pondasi Telapak Menerus

2. Pondasi Memanjang

3. Pondasi Rakit

Macam-macam pondasi dalam adala:

1. Pondasi Sumuran

2. Pondasi Tiang

Pondasi merupakan suatu komponen struktur yang sangat penting karena

semua beban yang timbul akan diterima oleh pondasi. Kestabilan

berdirinya suatu bangunan ditentukan atau tergantung pada kekuatan

konstruksi pondasinya. Sebuah bangunan tidak dapat begitu saja didirikan

langsung diatas tanah, untuk itu diperlukan adanya struktur bangunan

bawah yang disebut pondasi, jadi pondasi adalah bangunan sub struktur

dibawah tanah yang berfungsi sebagai pendukung seluruh berat dari

bangunan dan meneruskan beban yang didukung ke tanah dibawahnya

sekaligus menstabilkan beban (Noorlaelasari, 2010).

Dalam perencanaan pondasi untuk suatu struktur dapat digunakan

beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan pondasi berdasarkan fungsi

bangunan atas (upper structure) yang akan dipikul oleh pondasi tersebut,

Page 29: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

6

besar beban dan berat bangunan atas, kondisi lapisan tanah dimana

bangunan tersebut didirikan dan berdasarkan tinjauan dari segi ekonomi.

Semua konstruksi yang direncanakan, keberadaan pondasi sangat penting

mengingat pondasi merupakan bagian terbawah dari bangunan yang

berfungsi mendukung bangunan serta seluruh beban bangunan tersebut dan

meneruskan beban bangunan itu, baik beban mati, beban hidup dan beban

gempa ke tanah atau batuan yang berada dibawahnya. Bentuk pondasi

tergantung dari macam bangunan yang akan dibangun dan keadaan tanah

tempat pondasi tersebut akan diletakkan, biasanya pondasi diletakkan pada

lapisan tanah yang keras.

Pemilihan jenis struktur bawah (sub-structure) yaitu pondasi, menurut

Soedarsono & Nakazawa (1984) harus mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Keadaan tanah pondasi

Keadaan tanah pondasi kaitannya adalah dalam pemilihan tipe

pondasi yang sesuai. Hal tersebut meliputi jenis tanah, daya

dukung tanah, kedalaman lapisan tanah keras dan sebagainya.

2. Batasan-batasan akibat struktur di atasnya

Keadaan struktur atas akan sangat mempengaruhi pemilihan tipe

pondasi. Hal ini meliputi kondisi beban (besar beban, arah beban

dan penyebaran beban) dan sifat dinamis bangunan di atasnya

(statis tertentu atau tak tentu, kekakuannya, dll).

3. Batasan-batasan keadaan lingkungan disekitarnya

Page 30: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

7

Yang termasuk dalam batasan ini adalah kondisi proyek, dimana

perlu diingat bahwa pekerjaan pondasi tidak boleh mengganggu

ataupun membahayakan bangunan dan lingkungan yang telah ada

disekitarnya.

4. Biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan

Sebuah proyek pembangunan akan sangat memperhatikan aspek

waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan, karena hal ini sangat erat

hubungannya dengan tujuan pencapaian kondisi yang ekonomis

dalam pembangunan.

B. Klasifikasi Tanah dan Pondasi

Suatu klasifikasi mengenai tanah adalah perlu untuk memberikan

gambaran sepintas mengenai sifat-sifat tanah dalam menghadapi

perencanaan dan pelaksanaan. Jadi, untuk maksud pemanfaatan contoh-

contoh perencanaan dan pelaksanaan di masa yang lampau atau ketelitian

penggunaan syarat-syarat perencanaan yang digunakan dalam peraturan

perecanaan (spesifikasi perencanaan), ternyata diperlukan suatu klasifikasi

tanah yang dikelompokkan menurut suatu kriteria yang sama.

Klasifikasi tanah diperlukan menurut Sosrodarsono & Nakazawa (2000),

antara lain sebagai berikut:

1. Perkiraan hasil eksplorasi tanah (persiapan log-bor tanah dan peta tanah

dll).

2. Perkiraan standar kemiringan lereng dari penggalian tanah atau tebing.

3. Perkiraan pemilihan bahan (penentuan tanah yang harus disingkirkan,

pemilihan tanah dasar, bahan tanah timbunan dll).

Page 31: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

8

4. Perkiraan persentasi muai dan susut.

5. Pemilihan jenis konstruksi dan peralatan untuk konstruksi (pemilihan

cara penggalian dan rancangan penggalian).

6. Perkiraan kemampuan peralatan untuk konstruksi.

7. Rencana pekerjaan/pembuatan lereng dan tembok penahan tanah dll.

(Pemilihan jenis konstruksi dan perhitungan tekanan tanah).

Struktur pondasi dari suatu bangunan harus direncanakan sedemikian rupa

sehingga proses pemindahan beban bangunan ke tanah dasar dapat

berlangsung dengan baik dan aman. Untuk keperluan tersebut, pada

perencanaan pondasi harus mempertimbangkan beberapa persyaratan,

yaitu:

1. Pondasi harus cukup kuat untuk mencegah penurunan (settlement) dan

perputaran (rotasi) yang berlebihan.

2. Tidak terjadi penurunan setempat yang terlalu besar bila dibandingkan

dengan penurunan pondasi di dekatnya.

3. Cukup aman terhadap bahaya longsor.

4. Cukup aman terhadap bahaya guling.

C. Macam-macam Pondasi

Klasifikasi pondasi dibagi menjadi dua tipe, yaitu: (Hardiyatmo, 2002)

1. Pondasi Dangkal

Page 32: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

9

Pondasi dangkal adalah pondasi yang mendukung beban secara

langsung dengan kedalaman Df/B≤4, seperti:

a. Pondasi telapak yaitu pondasi yang berdiri sendiri dalam

mendukung kolom.

Gambar 1. Pondasi Telapak

b. Pondasi memanjang yaitu pondasi yang dipergunakan untuk

mendukung sederetan kolom yang berjarak dekat sehingga bila

dipakai pondasi telapak sisinya akan terhimpit satu sama lainnya.

Gambar 2. Pondasi Memanjang

c. Pondasi telapak menerus adalah pondasi telapak yang dibuat

memanjang sepanjang dinding. Ini adalah pondasi menerus dari

pondasi footplate.

Page 33: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

10

Gambar 3. Pondasi Telapak Menerus

d. Pondasi rakit yaitu pondasi yang digunakan untuk mendukung

bangunan yang terletak pada tanah lunak atau digunakan bila

susunan kolom-kolom jaraknya sedemikian dekat disemua arahnya,

sehingga bila dipakai pondasi telapak, sisi-sisinya berhimpit satu

sama lainnya.

Gambar 4. Pondasi Rakit

2. Pondasi Dalam

Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke

tanah keras atau batu yang terletak jauh dari permukaan dengan

kedalaman Df/B≥4, seperti:

Page 34: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

11

a. Pondasi sumuran yaitu pondasi yang merupakan peralihan antara

pondasi dangkal dan pondasi tiang, digunakan bila tanah dasar

yang kuat terletak pada kedalaman yang relatif dalam.

Gambar 5. Pondasi Sumuran

b. Pondasi tiang digunakan bila tanah pondasi pada kedalaman yang

normal tidak mampu mendukung bebannya dan tanah kerasnya

terletak pada kedalaman yang sangat dalam. Pondasi tiang

umumnya berdiameter lebih kecil dan lebih panjang dibanding

dengan pondasi sumuran.

Gambar 6. Pondasi Tiang

Page 35: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

12

D. Pondasi Telapak Menerus

Pondasi telapak menerus biasanya digunakan pada bangunan yang jumlah

tingkatnya tidak terlalu banyak dan daya dukung tanah yang tidak terlalu

jelek.

Pemilihan jenis fondasi yang cocok untuk bangunan bergantung pada :

- Kedalaman tanah dari dasar pondasi

- Daya dukung tanah dan keseragaman dari tanah

- Jenis dari bangunan atas yang didukungnya.

- Ukuran dari pondasi yang berkaitan langsung dengan beban yang bekerja

diatasnya.

E. Daya Dukung

Daya dukung menyatakan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan

akibat pembebanan, yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah

sepanjang bidang-bidang gesernya. Rancangan pondasi dipertimbangkan

terhadap keruntuhan geser dan penurunan yang berlebihan. Untuk ini ada 2

kriteria, yaitu kriteria stabilitas dan kriteria penurunan ( Setyanto, 1999).

Perencanaan pondasi tidak lepas dari perhitungan kapasitas daya ukung

tanah, yaitu kemampuan tanah untuk menahan beban konstruksi. Daya

dukung tanah dianalisis agar pondasi tidak mengalami keruntuhan geser

(shear failure) dan penurunan (settlement). Daya dukung tanah tersebut

ditentukan oleh jenis dan karakter tanah. Tanah berlapis adalah tanah yang

memiliki lapisan sebanyak dua atau lebih dengan perbedaan jenis dan atau

karakter antar lapisannya. Untuk menghitung daya dukung tanah berlapis

Page 36: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

13

dapat dilakukan pendekatan dari teori Limit equilibrium Method oleh

Terzaghi (1943), Meyerhof (1963), Hansen (1970), dan Vesic (1973),

yaitu dengan asumsi tanah berlapis menjadi tanah homogen, meskipun

kekuatan tiap lapisan tanah cukup berbeda. Hal itu dilakukan jika

ketebalan lapisan atas relative tipis dibandingkan dengan lebar pondasi.

Sebaliknya, jika tebal lapisan atas relative tipis dibandingkan dengan lebar

pondasi, maka asumsi tersebut tidak berlaku. Namun pada kenyataan di

lapangan, kondisi tanah homogen jarang dijumpai. Oleh karena itu, daya

dukung pondasi pada tanah berlapis perlu ditinjau lebih lanjut. Sedangkan,

untuk tinjauan daya dukung tanah terhadap jarak antar pondasi, studi

dilakukan pada tanah pasiran homogeny (Lim, 2013).

F. Analisis Terzhagi

Dalam Setyanto (1999), Terzhagi menganilisis daya dukung tanah dengan

beberapa anggapan yaitu:

1. Pondasi memanjang tak terhingga

2. Tanah di dasar pondasi homogen.

3. Berat tanah diatas tanah dasar pondasi dapat digantikan dengan beban

terbagi rata sebesar po = Df . , dengan Df adalah kedalaman dasar

pondasi dan adalah berat volume tanah di atas dasar pondasi.

4. Tahanan geser tanah diatas dasar pondasi diabaikan.

5. Dasar pondasi kasar.

6. Bidang keruntuhan terdiri dari lengkung spiral logaritmis dan linier.

Page 37: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

14

7. Baji tanah yang terbentuk di dasar pondasi dalam kedudukan elastis

dan bergerak bersama-sama dengan dasar pondasinya.

8. Pertemuan antara sisi baji dan dasar pondasi membentuk sudut sebesar

sudut gesek dalam tanah .

9. Berlaku prinsip super posisi.

Daya dukung ultimit (qu ) didefinisikan sebagai beban maksimum per

satuan luas dimana tanah masih dapat mendukung beban tanpa

mengalami keruntuhan ( Setyanto, 1999).

Terzhagi memberikan pengaruh bentuk daya dukung ultimit yang

didasarkan pada analisis pondasi memanjang, sebagai berikut :

1. Pondasi Bujur Sangkar :

qu = 1,3.C.Nc + po.Nq + 0.4. γ.B.N γ ……………………….…....... (1)

2. Pondasi Lingkaran :

qu = 1,3.C.Nc + po.Nq + 0.3. γ.B.N γ……….………………....….... (2)

3. Pondasi Empat Persegi Panjang :

qu = C.Nc (1+ 0,3 B/L) + po.Nq + 0.5. γ.B.N γ (1- 0,2 B/L) ….….... (3)

Dimana :

qu = daya dukung ultimit

c = Kohesi

Bw= Lebar pondasi

Nγ, Nc , Nq = Faktor daya dukung untuk setiap metode

Page 38: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

15

Tabel 1. Faktor Daya Dukung untuk Persamaan Terzaghi

Ø deg

Keruntuhan geser umum Keruntuhan geser lokal

Nc Nq N Nc’ Nq’ N’

0 5.7 1.0 0.0 5.7 1.0 0.0

5 7.3 1.6 0.5 6.7 1.4 0.2

10 9.6 2.7 1.2 8.0 1.9 0.5

15 12.9 4.4 2.5 9.7 2.7 0.9

20 17.7 7.4 5.0 11.8 3.9 1.7

25 25.1 12.7 9.7 14.8 5.6 3.2

30 37.2 22.5 19.7 19.0 8.3 5.7

34 52.6 36.5 36 23.7 11.7 9.0

35 57.8 41.4 42.4 25.2 12.6 10.1

40 95.7 81.3 100.4 34.9 20.5 18.8

45 172.3 173.3 297.5 51.2 35.1 37.7

48 258.3 287.9 780.1 66.8 50.5 60.4

50 347.5 415.1 1153.2 81.3 65.6 87.1

G. Beban Momen ( M) dan Beban Vertikal (P)

Tanah akan bereaksi dalam bentuk tegangan akibat beban momen (M) dan

beban vertikal (P) yang berasal dari beban kolom yang bekerja pada

pondasi. Tegangan yang timbul akibat M dan P pada arah sumbu x dan

sumbu y adalah sebagai berikut :

Page 39: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

16

= . . …………………………………………….….... (4)

dimana:

= Tegangan yang timbul akibat M dan P ( kg/cm2 )

P = Beban vertikal pada kolom (N )

A = Luas penampang pondasi ( m2 )

Mx = Momen pada kolom arah sumbu x ( N.m )

Ix = Momen inersia pada kolom arah sumbu x ( N.m2 )

x = Jarak titik berat pada arah sumbu y ( m )

My = Momen pada kolom arah sumbu y ( N.m )

Iy = Momen inersia pada kolom arah sumbu y ( N.m2 )

y = Jarak titik berat pada arah sumbu x ( m )

Gambar 7. Beban Momen dan Eksentris pada Pondasi

H. Beban Eksentris

Beban vertikal eksentris dapat dianalogikan dengan beban momen dan

beban vertikal sentris terhadap pusat berat pondasi (0).

Luas dasar pondasi (A) = Bx . By dan My = P . ex didapat :

eks = ( 1 ± .) atau eks = . ( 1 ± .

) …………….….... (5)

Page 40: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

17

Bila dijumpai adanya momen pada sumbu y (Mx) dan momen pada sumbu

x (My) maka persamaan diatas dapat di tulis :

eks = . ( 1 ± . + .) …………………………….….... (6)

I. Penulangan Pondasi

Syarat – syarat penulangan pondasi (SNI 2847:2013) adalah sebagai

berikut :

1. Pada pondasi telapak satu arah dan fondasi telapak bujursangkar dua

arah, tulangan harus didistribusikan merata melintasi lebar keseluruhan

pondasi telapak.

2. Pada pondasi telapak persegi dua arah, tulangan harus didistribusikan

sesuai dengan momen luar dan momen terfaktor.

3. Tulangan dalam arah panjang harus didistribusikan merata melintasi

lebar keseluruhan pondasi telapak.

4. Untuk tulangan dalam arah pendek, sebagian tulangan total, s As,

harus didistribusikan merata sepanjang suatu lebar jalur (band)

(dipusatkan pada garis pusat kolom atau pedestal) sama dengan

panjang sisi pendek pondasi telapak. Sisa tulangan yang diperlukan

dalam arah pendek, (1- s)As, harus didistribusikan merata di luar lebar

jalur pusat pondasi telapak.

s = ( )……………..…………………………………….….... (7)

dimana adalah rasio sisi panjang terhadap pendek dari pondasi

telapak.

Page 41: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

18

J. Penurunan (Settlement)

Istilah penurunan digunakan untuk menunjukkan gerakan titik tertentu

pada bangunan terhadap titik refrensi yang tetap. Jika seluruh permukaan

tanah di bawah dan di sekitar bangunan turun secara seragam dan

penurunan tidak terjadi berlebihan, maka turunnya bangunan akan tidak

nampak oleh pandangan mata dan penurunan yang terjadi tidak

menyebabkan kerusakan bangunan (Hardiyatmo, 2002).

Namun, kondisi tertentu dapat menyebabkan terganggunya kestabilan, bila

penurunan terjadi secara berlebihan. Umumnya, penurunan yang tidak

seragam lebih membahayakan bangunan dari pada penurunan total.

Dalam bidang teknik sipil, ada dua hal yang perlu diketahui mengenai

penurunan, yaitu (Hardiyatmo, 2002):

a. Besarnya penurunan yang akan terjadi

b. Kecepatan penurunan

Gambar 8. Contoh Kerusakan Bangunan Akibat Penurunan

Page 42: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

19

1. Saat keadaan seperti pada gambar (a) pada bagian tengah bangunan

mengalami penurunan paling besar, maka dapat terjadi retak-retak pada

bagian tengah.

2. Saat keadaan seperti pada gambar (b), pada bagian bangunan yang

mengalami kondisi tekan pada bagian atas dan kondisi tarik pada bagian

bawah dan mengalami penurunan paling besar terdapat dibagian tengah

bangunan maka dapat mengakibatkan retakan-retakan.

3. Saat keadaan seperti pada gambar (c), bangunan mengalami penurunan

pada salah satu bagian, sehingga dapat menyebabkan keretakan pada

bagian tengah.

4. Saat keadaan seperti pada gambar (d), penurunan bangunan terjadi secara

berangsur-angsur pada salah satu bagian bangunan, yang bisa

mengakibatkan bangunan menjadi miring dan menimbulkan keretakan.

Selain dari kegagalan kuat dukung tanah, pada setiap proses penggalian

selalu dihubungkan dengan perubahan keadaan tegangan di dalam tanah.

Perubahan tegangan pasti akan disertai dengan perubahan bentuk, pada

umumnya hal ini yang menyebabkan penurunan pada pondasi.

Tegangan di dalam tanah yang timbul akibat adanya beban di permukaan

dinyatakan dalam istilah tambahan tegangan (stress increment), karena

sebelum tanah dibebani tanah sudah mengalami tekanan akibat beratnya

sendiri yang disebut dengan tekanan overburden. Analisis tegangan di

dalam tanah di dasarkan pada anggapan bahwa tanah bersifat elastis,

Page 43: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

20

homogen, isotropis, dan terdapat hubungan linier antara tegangan dan

regangan. (Hardiyatmo, 2002).

Penurunan (settlement) pondasi yang terletak pada tanah berbutir

halus yang jenuh dapat dibagi menjadi 3 komponen, yaitu:

1. Penurunan segera (immediate settlement)

2. Penurunan konsolidasi primer

3. Penurunan konsolidasi sekunder.

Penurunan total adalah jumlah dari ketiga komponen penurunan

tersebut, atau bila dinyatakan dalam persamaan:= + + ………………………………………….….... (8)

dimana :

S = Penurunan total

Si = Penurunan segera

Su = Penurunan konsolidasi primer

Ss = Penurunan konsolidasi sekunder

Penurunan segera atau penurunan elastis adalah penurunan yang

dihasilkan oleh distorsi massa tanah yang tertekan, dan terjadi pada

volume konstan. Penurunan pada tanah-tanah berbutir kasar dan

tanah-tanah berbutir halus yang tidak jenuh termasuk tipe

penurunan segera, karena penurunan terjadi segera setelah terjadi

penerapan beban.

1. Analisis Penurunan

2. Penurunan Segera

Page 44: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

21

Menurut Mentang (2013), rumus penurunan segera dikembangkan

berdasar teori dari Timonshenko dan Goodier (1951) sebagai

berikut:= (1 − ) ……………………………………….….... (9)

dimana:

Si = Penurunan segera

qn = Tekanan pada dasar pondasi netto

B = Lebar pondasi

µ = Angka Poisson

Es = Modulus elastisitas tanah

Ip = Faktor pengaruh yang tergantung dari kontak pondasi dan

kekakuan pondasi

Besarnya tegangan kontak berubah akibat bertambah dalamnya

tinjauan, sehingga q menjadi:= . .( )( ) ………………………………………….….... (10)

Sehingga,= (1 − ) ……………………………………..….... (11)

Dimana:

Aσ = penambahan tegangan rata-rata sesuai kedalaman tinjauan

(t/m2)

qo = beban pada pondasi

z = penambahan lebar daerah tekan pada pondasi sesuai

kedalaman tinjauan

Page 45: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

22

Penurunan konsolidasi terdiri dari 2 tahap, yaitu:

1. Tahap penurunan konsolidasi primer

Penurunan konsoliasi primer adalah penurunan yang terjadi

sebagai hasil dari pengurangan volume tanah akibat aliran air

meninggalkan zona tertekan yang diikuti oleh pengurangan

kelebihan tekanan air pori (excess pore water pressure).

2. Tahap penurunan konsolidasi sekunder.

Penurunan konsolidasi merupakan fungsi dari waktu.

Penurunan konsolidasi sekunder, adalah penurunan yang

tergantung dari waktu juga, namun berlangsung pada waktu

setelah konsolidasi primer selesai, dimana tegangan efektif

akibat bebannya telah konstan. Besarnya penurunan bergantung

pada karakteristik tanah dan penyebaran tekanan pondasi ke

tanah di bawahnya. Penurunan pondasi bangunan dapat

diestimasi dari hasil-hasil uji laboratorium pada contoh-contoh

tanah tak terganggu yang diambil dari pengeboran, atau dari

persamaan-persamaan empiris yang dihubungkan dengan hasil

pengujian di lapangan secara langsung.

Perbandingan nilai tekanan prakonsolidasi dengan tekanan

efektif vertikal pada saat tanah diselidiki menghasilkan dua

kondisi yang didasarkan pada sejarah geologinya yaitu:

3. Penurunan Konsolidasi

Page 46: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

23

1. Terkonsolidasi secara normal (Normally

Consolidated/NC), dimana tekanan efektif overburden saat

ini adalah merupakan tekanan maksimum yang pernah

dialami tanah tersebut.≈ ≈ 1 = . . log ∆ …….. (12)

2. Terkonsolidasi lebih (Over Consolidated/OC), dimana

tekanan efektifoverburden saat ini lebih kecil dari tekanan

prakonsolidasi yang pernah dialami tanah tersebut.

> > 1po + ∆p < pc = . . log ∆ ……………. (13)

po<pc<po+∆p= . . log + . . log ∆ …………..(14)

dimana:

eo = angka pori awal yang didapat dari tes indeks

Cc = indeks kompresi, didapat dari percobaan

konsolidasi

Cs = indeks swelling, didapat dari percobaan

konsolidasi

Pc = tegangan prakonsolidasi, didapat dari percobaan

konsolidasi

Po = ∑γ’.z

∆p = tegangan akibat beban luar

Page 47: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

24

K. Desain Akhir Pondasi Telapak Menerus

Asumsi yang digunakan adalah:

1. Pondasi telapak menerus sangat kaku

2. Tegangan tanah terdistribusi pada garis yang lurus atau secara linear

3. Tidak ada penurunan differensial yang terjadi

Dalam metode ini dilakukan suatu penaksiran dimana pondasi telapak

menerus dibagi menjadi beberapa jalur-jalur yang dibebani sederetan

kolom dan dilawan oleh tekanan tanah.

Page 48: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam melaksanakan

penelitiannya. Metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat,

serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus sesuai dengan

metode penelitian yang dipilih. Prosedur serta alat yang digunakan (Nazir,

2005). Menurut Hasibuan (2007) dalam melakukan suatu penelitian salah satu

hal yang penting ialah membuat desain penelitian. Desain penelitian

merupakan pedoman dalam melakukan proses penelitian diantaranya dalam

menentukan instrumen pengambilan data, penentuan sampel, pengumpulan

data, serta analisa data. Dengan pemilihan desain penelitian yang tepat

diharapkan akan dapat membantu peneliti dalam menjalankan penelitian secara

benar. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan

penelitian dengan baik karena tidak memiliki pedoman penelitian yang jelas.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

kemudian diolah dan dianalisis untuk mengambil kesimpulan. Artinya

penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada

Page 49: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

26

data-data numerik (angka) yang diolah dengan menggunakan metode penelitian

ini, akan diperoleh hubungan yang signifikan antar variabel yang diteliti.

Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menggambarkan

atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2005).

B. Metode Pengumpulan Data

Untuk meninjau kembali perhitungan perencanaan pondasi telapak menerus

pada proyek pembangunan gedung bertingkat ini, data diperoleh dari hasil uji

laboratorium yang berupa data hasil sondir, hasil SPT dan data berupa beban

struktur dan uji beban lapangan.

C. Cara Analisis

Perencanaan pondasi telapak meneru dilakukan sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data pembebanan bangunan

2. Merencanakan pembebanan dengan menggunakan program SAP2000

3. Menghitung kapasitas daya dukung maksimum pondasi telapak menerus

yang ditinjau

4. Menghitung penurunan pondasi telapak menerus

5. Menghitung kebutuhan struktur dari pondasi telapak menerus

Page 50: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

27

Proses perencanaan pondasi telapak menerus dapat digambarkan pada diagram

aliran sebagai berikut:

Gambar 9. Diagram Alur Penelitian

Mencari atau menetukandata tanah dan beban

bangunan

Menghitung pembebanandengan menggunakan

program SAP2000

Perencanaan desainpondasi telapak menerus

Kontrol :

Daya dukung

Perencanaan desain pondasitelapak menerus

Menghitung daya dukung tanah Penurunan tanah

Menghitung penulanganpondasi telapak menerus

Menampilkan hasil perhitungan dan gambarperencanaan pondasi telapak menerus

Selesai

Mulai

tidak

ya

Page 51: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan pengolahan data, maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut.

1. Analisis daya dukung tanah menggunakan persamaan Terzhagi di dapat

daya dukung tanah untuk pondasi telapak menerus pada gedung bertingkat 4

adalah sebesar 907,643 kN/m2.

2. Distribusi tegangan maksimum pada dasar pondasi telapak menerus akibat

beban dan momen adalah sebesar sebesar 38,0696 kN/m2, lebih kecil

daripada daya dukung tanahnya.

3. Tebal pelat pondasi 40 cm dibutuhkan 8 D 22 mm untuk momen (+)

sebesar 249,5707 kNm dan 14 D 22 mm untuk momen (-) sebesar 504,384

kNm, tebal pelat pondasi 30 cm dibutuhkan 8 D 22 mm untuk momen (+)

sebesar 248,5638 kNm dan 17 D 22 mm untuk momen (-) sebesar

502,3512 kNm, sedangakan dengan tebal pelat pondasi 20 cm dibutuhkan 9

D 22 mm untuk momen (+) sebesar 226,1158 kNm dan 20 D 22 mm untuk

momen (-) sebesar 456,9752 kNm.

4. Semakin tipis tebal pelat pondasi maka kebutuhan tulangan yg diperlukan

juga semakin banyak hal ini dikarenakan beban tanah timbunan yang

Page 52: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

87ditahan dan momen semakin besar sedangkan ukuran pondasi semakin

tipis.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan penulis berdasarkan pembahasan dan pengolahan

data yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penulangan pada jenis

pelat pondasi yang berbeda.

2. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai daya dukung tanah pada pelat

pondasi telapak menerus untuk gedung bertingkat dengan jenis tanah yang

berbeda.

Page 53: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

DAFTAR PUSTAKA

Hardiyatmo, H. C. 2002. “Teknik Pondasi I”. Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama.

Hasibuan, M., 2007 “ Manajemen Sumber Daya Manusia”, Jakarta : BumiAksara.

Karisma, N., 2012 “Tinjauan Perencanaan Substruktur Gedung Universitas PatriaArtha” , Jurnal Tugas Akhir Fakultas Teknik Sipil Universitas HassanudinMakassar.

Lim, A., 2013 “Kajian Daya Dukung Pondasi Menerus Terhadap Jarak AntarPondasi Dan Kondisi Tanah Yang Berlapis”, Jurnal Lembaga Penelitiandan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan.

Mentang, O., 2013. “Analisis Penurunan Pada Pondasi Rakit Jenis Pelat Ratadengan Motede Konvensional”, Jurnal Fakultas Teknik Jurusan TeknikSipil Universitas Sam Ratulangi Sulawesi Utara.

Nakazawa, K. 2000. “Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi”. Jakarta: PT. Pertja.

Nazir, M. 2005. “Metode Penelitian”, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Noorlaelasari, Y. 2010. “ Pondasi dangkal “, Modul Ajar Program Studi Diploma3 Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung.

Paransa, F. 2015. “Metode Pelaksanaan Bangunan Pondasi Rakit (RaftFoundation)” Jurnal Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan UniversitasIslam Indonesia Yogyakarta.

Setyanto, 1999 “Rekayasa pondasi – I“, Buku Ajar Fakultas Teknik SipilUniversitas Lampung.

Page 54: PENGARUH TEBAL PELAT TERHADAP KAPASITAS DAYA …digilib.unila.ac.id/28583/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-10-16 · PONDASI TELAPAK MENERUS UNTUK GEDUNG BERTINGKAT Oleh

SNI 2847-2013. 2013. “Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung”.Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Soedarsono, S., Nakazawa, K. 1984. “Mekanika Tanah Dan Teknik Pondasi”.Jilid II. Jakarta : PT. Dainippon Gitakarya.

Susanti, L., Suroso, Munawir, As’ad., 2012 “Studi Perencanaan Pondasi PadaPembangunan Ruang VIP RSUD Gambiran Kediri Dengan AlternatifPemakaian Pondasi Dalam Dan Pondasi Dangkal”, Jurnal Teknik SipilUniversitas Brawijaya.

Sugiyono. 2005. “ Metode Penelitian Administrasi”. Bandung: alfabeta