Pengaruh Suhu dan Waktu Sintering terhadap Sifat Bahan ... · PDF fileDalam makalah ini...

4

Transcript of Pengaruh Suhu dan Waktu Sintering terhadap Sifat Bahan ... · PDF fileDalam makalah ini...

Page 1: Pengaruh Suhu dan Waktu Sintering terhadap Sifat Bahan ... · PDF fileDalam makalah ini dipaparkan hasil penelitian pe- ... dibuat dapat digunakan untuk isolator listrik tegan-gan

Jurnal Penelitian Sains Volume 14 Nomer 3(B) 14305

Pengaruh Suhu dan Waktu Sintering terhadap Sifat Bahan Porselenuntuk Bahan Elektrolit Padat (Komponen Elektronik)

Ramlan dan Akhmad Aminuddin BamaJurusan Fisika FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia

Intisari: Telah diteliti pengaruh suhu sintering terhadap sifat �sis maupun sifat listrik bahan keramik porselen. Prosessintering dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan pori dalam bahan padat sehingga bahan lebih mampat.Bahan porselen dibuat dari bahan dasar kaolin [Al2O3.SiO2.xH2O], feldspar [K/Na/Ca/BaAlSi3O8], dan quartz [SiO2]melalui proses reaksi padatan dengan variasi suhu sintering, kemudian sifat �sis dan sifat listriknya dikarakterisasi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa suhu sintering sangat mempengaruhi sifat bahan. Kenaikan suhu sintering memberikannilai densitas antara 2,3 - 2,5 gram/cm3, kuat patah 180 - 659 kg/cm2, kuat tembus 6 - 12 kV/mm; porositasnyamenurun 7,6 - 0,35%. Berdasarkan hasil pengujian kuat tembus dan resistivitas listriknya, bahan porselen yang dibuatdapat diaplikasikan sebagai bahan isolator listrik tegangan menengah.Kata kunci: suhu sintering, keramik porselen, bahan insulator

Abstract: We have investigated the in uence of sintering temperature on physical and electrical properties of porcelainceramic materials. Sintering process undertaken to minimize or eliminate the pores in the porous solid material so thatthe material is more compressible. The material porcelain is made from basic materials kaolin [Al2O3.SiO2.xH2O],feldspar [K/Na/Ca/BaAlSi3O8], and quartz [SiO2] through the process of reaction sintering of solids with temperaturevariations, then the nature of physical and electrical properties characterized. The results showed that the sinteringtemperature greatly a�ects the properties of materials. Sintering temperature gives rise density value between 2.3 to 2.5g/cm3, strongly fractured 180-659 kg/cm2, strongly translucent 6 - 12 kV/mm; porosity decreased 7.6 - 0.35%. Based onthe results of testing the electrical resistivity of solid and translucent, porcelain material that can be applied as mediumvoltage electrical insulator material.Keywords: sintering temperature, porcelain ceramic, insulator materialE-mail: [email protected]

Juli 2011

1 PENDAHULUAN

Dalam tahapan pembuatan bahan keramik, prosespembakaran merupakan proses yang sangat

menentukan sifat bahan. Suhu pembakaran diten-tukan oleh bahan dasar yang dipakai dan fungsi bahanyang ingin dibuat. Bahan dasar yang dipakai dapatdigolongkan sebagai bahan teknis yang rendah kemur-niannya, atau bahan p.a. (proanalysis) yang tinggikemurniannya. Bahan dasar dapat juga berupa bahanoksidanya atau bahan karbonatnya, sul�danya, hidrat-nya, atau yang masih mengandung air kristal. Denganproses pembakaran, berbagai bahan yang tidak perludiharapkan dapat hilang, agar bahan dengan kompo-sisi dan sifat tertentu yang diinginkan terbentuk. Agarproses pembakaran efektif dan e�sien, perlu dilakukananalisis termal pada campuran bahan dasar. Dataanalisis termal akan memberikan kurva yang memper-lihatkan penyusutan berat serta reaksi yang terjadi

saat campuran bahan dasar dinaikkan suhunya.Analisis termal suatu bahan dasar dapat dilakukan

menggunakan di�erential thermal analysis (DTA) de-ngan analisis thermal gravimetry-nya (TG). Dari hasilanalisis DTA-TG dapat dibuat kurva pembakaranuntuk proses perlakuan panas agar bahan yang di-inginkan terbentuk.Suatu bahan tertentu dapat terbentuk pada suhu

lebih rendah dari titik meltingnya, hanya saja kemam-patan bahan tersebut belum tentu sesuai dengan yangdiharapkan. Artinya suatu bahan dapat dibuat padabatasan suhu tertentu, sehingga dapat dipilih suhuterendah sedemikan rupa bahan yang diinginkan ter-jadi. Meskipun demikian, kepadatan atau densitas ba-han yang dibuat belum tentu sama dengan bahan yangdiinginkan. Oleh karena itu perlu proses sintering un-tuk lebih memampatkan bahan.Dalam makalah ini dipaparkan hasil penelitian pe-

c 2011 FMIPA Universitas Sriwijaya 14305-22

Page 2: Pengaruh Suhu dan Waktu Sintering terhadap Sifat Bahan ... · PDF fileDalam makalah ini dipaparkan hasil penelitian pe- ... dibuat dapat digunakan untuk isolator listrik tegan-gan

Ramlan & Bama/Pengaruh Suhu & Waktu . . . Jurnal Penelitian Sains 14 3(B) 14305ngaruh suhu sintering terhadap sifat �sis dan sifatlistrik bahan porselen.

2 METODA DAN BAHAN2.1 SinteringKeramik adalah bahan yang dibuat melalui pem-bakaran suhu tinggi. Oleh karena itu pembakaranatau perlakuan panas adalah proses utama di dalampembuatan bahan keramik. Dalam tahap perlakuanpanas, terjadi peristiwa kimia antara lain: pengeri-ngan, peruraian bahan organik, penguapan air kristal,oksidasi logam transisi, peruraian karbonat, sulfat,aditif dan lainnya. Di dalam bahan kaolin misal-nya, air kristal keluar pada suhu antara 450 - 700�C,dehidrasi pada bahan aluminium hidrat pada suhuantara 320 - 560�C, pada talc terjadi antara 900- 1000�C. Dekomposisi bahan magnesium karbonatpada 700�C, dolomite pada 830 - 920�C, magnesiumsulfat pada 970�C, sedangkan kalsium sulfat pada1050�C. Oksidasi bahan organik yang halus umum-nya terjadi pada 200 - 700�C, tetapi partikel karbonyang kasar terjadi pada 1000�C. Bersamaan denganterjadinya reaksi kimia, terjadi pula perubahan �sisyaitu yang disebut sintering.Perubahan struktur mikro terjadi melalui beberapa

tahapan. Pertama, perataan permukaan partikel,pembentukan grain boundary (batas butir) melaluipertumbuhan leher antar partikel, gerakan di antarapartikel dalam pori terbuka, difusi dan penurunanporositas. Ke-dua, penyusutan pori antara grainboundary, porositas menurun lebih banyak, perlahan-lahan grain tumbuh. Terakhir, pori-pori menutup,mengecil dan posisinya terselip di antara grain bound-ary [1,2].Sintering adalah proses penggabungan partikel-

partikel serbuk melalui peristiwa difusi pada saat suhumeningkat [3]. Pada dasarnya sintering adalah peris-tiwa penghilangan pori-pori antara partikel bahan,pada saat yang sama terjadi penyusutan komponen,dan diikuti oleh pertumbuhan grain serta peningkatanikatan antar partikel yang berdekatan, sehingga meng-hasilkan bahan yang lebih mampat/kompak [4]. Peris-tiwa sintering dapat dilukiskan seperti pada Gambar 1[3]. Suhu sintering mempengaruhi proses penyusutan,sedangkan pengaruh waktu sintering tidak banyak, halini dinyatakan oleh Richerson seperti terlihat padaGambar 2. Sintering umumnya dapat terjadi di dalamproduk pada suhu tidak melebihi dari setengah sampaiduapertiga dari suhu meltingnya, suhu yang membuatatom cukup mampu untuk berdifusi [1].

2.2 PorselenPorselen adalah bahan keramik polikristal denganstruktur gelas lebih dari 10 %, struktur Kristal de-

Gambar 1: Perubahan struktur mikro pada saat sintering

Gambar 2: Pengaruh suhu sinter terhadap penyusutan

ngan fasa mullite, quartz dan cristobalite. Berwarnaputih translucent, porositasnya rendah dan mem-punyai sifat mekanik yang kuat. Bahan porselendapat dibuat melalui proses padatan menggunakancampuran bahan clay (Al2O3.SiO2.xH2O), feldspar(K/NA/Ca/BaAlSi3O8) dan quartz (SiO2). Kan-dungan utama bahan tersebut adalah silica, aluminadan oksida dari unsure K/NA/Ca/Ba [5]. Kandungansenyawa bahan dasar berbeda untuk lokasi sumberyang satu dengan lokasi lainnya. Komposisi bahanporselen dari beberapa pustaka berbeda-beda, namunberada di dalam batasan antara 15 - 40 dan 35 - 60dalam % berat masing-masing feldspar, quartz danclay/kolin [6,8]. Perbandingan bahan oksida untuk iso-lator porselen adalah SiO2 : Al2O3 : KNaO = 70 : 26: 4 [9]. Dalam penelitian ini bahan dasar disinteringdengan suhu dan waktu yang divariasikan. Porselendapat diaplikasikan sebagai bahan sockets, bushings,hot plate, table ware, dan gigi palsu, tergantung darikomposisi atau sifat-sifat yang dimilikinya. Sebagaiisolator listrik misalnya, sifat utama yang harus dimi-liki oleh bahan adalah resistivitasnya tinggi dan kuattembusnya lebih dari 3kV/mm [6,7].

3 PERCOBAANBahan porselen dibuat dari campuran bahan dasarClay/Kaolin Belitung, Feldspar Lodoyo dan QuartzCibadak Sukabumi, komposisi bahan seperti yangtertera di Table 1. Kandungan bahan dasar di-analisis menggunakan XRF (X-Ray Flouresence).Metode pembuatan bahan porselen dalam penelitian

14305-23

Page 3: Pengaruh Suhu dan Waktu Sintering terhadap Sifat Bahan ... · PDF fileDalam makalah ini dipaparkan hasil penelitian pe- ... dibuat dapat digunakan untuk isolator listrik tegan-gan

Ramlan & Bama/Pengaruh Suhu & Waktu . . . Jurnal Penelitian Sains 14 3(B) 14305ini adalah proses padatan. Tahapan yang dilakukanadalah penimbangan, pencampuran, dan penggilinganbahan dasar selama 10 jam menggunakan ballmilldalam media aquades, lalu dikeringkan. Sesudah ker-ing digerus dan dibentuk pelet menggunakan hydraulicpress dengan tekanan 30.000 kPa. Metoda pembu-atan mengacu pada publikasi/penelitian Nanik [10] danRamlan [1]. Terhadap pelet campuran dilakukan anali-sis termal menggunakan DTA-TG, dan hasilnya digu-nakan untuk proses perlakuan panas dan proses sinter-ing. Selanjutnya, pelet cuplikan dikarakterisasi sifat�sis dan listriknya yang meliputi densitas dan porosi-tas (menggunakan metoda standard ASTM C 20 - 92),kuat tembus listrik (menggunakan alat ukur metrohmE 3640 ash tester), serta resistivitas listrik (menggu-nakan impedance bridge).

Tabel 1: Kuat patah bahanKandungan Clay Feldspar Quartz

% 50 32 18

4 HASIL DAN PEMBAHASANDari hasil analisis kimia menggunakan XRF dapatdiketahui kandungan masing-masing bahan dasar, ke-mudian dihitung kandungan oksida dalam komposisibahan porselen yang dibuat, Table 2.

Tabel 2: Kuat patah bahanKandungan SiO2 Al2O3 KBaCaO

% % %

Sampe 64,534 24,191 3,442Ref.8 70 26 4

Gambar 3: Kurva hasil analisa DTA

Sifat termal bahan dasar porselen dianalisis meng-gunakan DTA, hasilnya terlihat pada Gambar 3, yangmemperlihatkan reaksi eksoterm dan endoterm. Padasuhu sekitar 550�C, terjadi reaksi penghilangan air

kristal, pada suhu sekitar 1000�C mulai terbentukcairan gelas, dan mulai suhu sekitar 1200�C terjadiperubahan fasa.Selanjutnya, dari hasil DTA dibuat kurva perlakuan

panas untuk membuat bahan porselen, ditunjukkanpada Gambar 4. Suhu sinter divariasikan pada 1300,1350, 1400 1450�C , untuk waktu sintering masing-masing selama 1 jam. Kemudian untuk suhu sinter1300�C, waktu sintering divariasikan 1,2, dan 3 jam.

Gambar 4: Kurva perlakuan panas

Gambar 5: Sifat �sis bahan dengan suhu sinter 1300 �C

Pengujian sifat �sis bahan dapat dilihat pada Gam-bar 5 (suhu sintering 1300�C) dan Gambar 6 (waktusintering 1 jam). Densitas naik seiring dengan ke-naikan suhu, indikasi ini diimbangi oleh menurunnyaporositas. Bahan porselen yang dibuat memiliki den-sitas antara 2,3 - 2,5 gr/cm3 dan porositas antara 7,6- 0,35 %. Hasil ini jelas menunjukkan bahwa suhu danwaktu sintering mempengaruhi sifat �sis bahan.Hasil pengujian kuat tembus listrik dapat dilihat

pada Gambar 7. Sampel yang disintering pada suhu1200 - 1300�C memiliki kuat tembus antara 6 - 12kV/mm., dan pada suhu sinter 1300�C merupakankondisi terbaik. Resistivitas bahan ini antara 107 -1010 cm pada suhu antara 200 - 400�C. Kekuatanbahan (Table 3) naik terhadap naiknya suhu sintering[10].

14305-24

Page 4: Pengaruh Suhu dan Waktu Sintering terhadap Sifat Bahan ... · PDF fileDalam makalah ini dipaparkan hasil penelitian pe- ... dibuat dapat digunakan untuk isolator listrik tegan-gan

Ramlan & Bama/Pengaruh Suhu & Waktu . . . Jurnal Penelitian Sains 14 3(B) 14305

Gambar 6: Sifat �sis bahan dengan Waktu sinter 1 jam

Gambar 7: Kuat tembus listrik bahan

Dari sifat listrik yang telah diuji, bahan yangdibuat dapat digunakan untuk isolator listrik tegan-gan menengah.

Tabel 3: Kuat patah bahanSuhu sinter 1200�C 1250�C 1300�CKg/cm 180 517 659

5 KESIMPULANDari data hasil pengamatan dan pengujian yang telahdilakukan pada bahan porselen yang dibuat dapat dis-impulkan bahwa:� Kenaikan suhu sinter meningkatkan densitas ba-han (2,3 - 2,5 gram/cm3), kuat patah (180 - 659kg/cm2), kuat tembus (6 - 12 kV/mm), seba-liknya porositas menurun (7,6 - 0,35%), begitupulu bila waktu sinter diperlama.

� Bahan porselen dengan suhu sinter 1300�C da-pat diaplikasikan sebagai isolator listrik teganganmenengah.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ramlan, 2001, Pengaruh MgO dan Suhu SinteringTerhadap Mikrostruktur dan Sifat Fisis Keramik BetaAlumina (�" - Al2O3)", Tesis Magister Ilmu Material(S2), Universitas Indonesia[2] Reed, J.S., 1995, Introduction to the Principles of CeramicProcessing, John Wiley & Son, p. 583-598[3] Callister, Jr.W.D.. 1994, Materials Science andEngineering an Introduction, 3 ed., p. 434-784[4] Richerson, D.W., 1982, Modern Ceramic Engineering, p.217 - 239[5] Hawley, G.G., 1971, The Condensed Chemical Dictionary,edisi 8[6] Buchanan, R.C., 1986, Ceramic Materials for Electronics,p.21-53, M. Dekker, New York[7] Hlavas, J., 1983, The Technology of Glass and Ceramics,p. 232 - 344, Elsevier Sci. Pub. Co., Amsterdam[8] Moulson, A.J. and J.M. Herbert, 1990, ElectroceramicsMat., Prop., Apli., Chapman & Hall, p. 206 - 213[9] Schneider, S.J., , Ceramics and Glasses, Eng. Mat.Handbook Vol.4, ASM Internasional, p. 934[10] Nanik Indayaningsih dkk., 2000, Sintesa dan KarakterisasiBahan Porcelain untuk Isolator, Prociding SeminarNasional Teknologi Proses Kimia 2000, ISSN 1410-9891,hal.C. 12-1 s/d C.12.8

14305-25