PENGARUH STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BOSARA … · vii ABSTRAK NURAENI. 105 25 0287 15. Judul...

81
PENGARUH STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BOSARA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA BERBASIS SYARIAH (Studi Objek Desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Ekonomi Syari’ah (SH) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar NURAENI 105 25 0287 15 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H / 2020 M

Transcript of PENGARUH STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BOSARA … · vii ABSTRAK NURAENI. 105 25 0287 15. Judul...

  • PENGARUH STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BOSARA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA BERBASIS SYARIAH

    (Studi Objek Desa Tindang Kecamatan Bontonompo

    Selatan Kabupaten Gowa)

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Ekonomi Syari’ah (SH) Pada Program Studi

    Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

    NURAENI

    105 25 0287 15

    PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS AGAMA ISLAM

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    1441 H / 2020 M

  • vii

    ABSTRAK

    NURAENI. 105 25 0287 15. Judul Skripsi: Pengaruh Strategi Pengembangan Usaha Bosara Terhadap Pendapatan Keluarga Berbasis Syariah (studi Objek: Desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa). Dibimbing oleh H. Muchlis Mappangaja, dan Siti Walida Mustamin.

    Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan di Lingkungan Tindang Desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh strategi pengembangan usaha bosara terhadap nilai pendapatan keluarga berbasis syariah. Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu X1 usaha bosara dan X2 pendapatan sebagai variabel independen dan Y keluarga berbasis syariah sebagai variabel dependen.

    Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 75 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner atau angket. Selanjutnya data yang diperoleh tersebut kemudian diolah melalui metode Partial Least Square (PLS) yaitu metode berbasis keluarga regresi.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara variabel usaha bosara tidak berpengaruh signifikan positif dengan nilai thitung sebesar 0,843 dan ttabel sebesar 1,67 terhadap variabel pendapatan dan variabel pendapatan tidak berpengaruh signifikan positif dengan nilai thitung sebesar 1,046 dan ttabel sebesar 1,67 terhadap variabel keluarga berbasis syariah. Sedangkan hubungan variabel antara variabel usaha bosara tidah berpengaruh signifikan dengan nilai thitung sebesar 0,687 dan ttabel sebesar 1,67 terhadap variabel keluarga berbasis syariah.

    Kata kunci: Usaha Bosara, Pendapatan, dan Keluarga Berbasis Syariah.

  • viii

    ABSTRACT

    Nuraeni. 105 25 0287 15.Thesis Title: Effect of Bosara Business Development Strategy Against Sharia Family Income Value (Study Object: Tindang Rural District of South Bontonompo Gowa). Supervised by H. Muchlis Mappangaja, and Siti Walida Mustamin.

    This type of research is quantitative research conducted in the Environment Tindang Tindang Village District of South Bontonompo Gowa. This study aims to determine how the effects of business development strategies bosara against sharia-based family income value. In this study consists of three variables, namely X1 and X2 bosara business income as the independent variable and the Y family-based sharia as the dependent variable.

    The total sample in this study amounted to 73 people. The data collection was done by distributing questionnaires or questionnaire. The acquired data is then processed through the method of Partial Least Square (PLS) regression is a family-based method.

    The results showed that the relationship between the variables bosara business does not significantly positive with a value of 0.843 and ttabel t of 1.67 to variable income and variable income does not significantly positive with a value of 1.046 and ttabel t of 1.67 against sharia-based family variables , While the variable relationship between business variables bosara tidah significant effect with tcount amounted to 0.687 and 1.67 to variable ttabel sharia-based family.

    Keywords: Business Bosara, Income, and Family Sharia.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Puja dan puji senantiasa teriring

    dalam setiap hela nafas atas Kehadirat dan lindungan Allah SWT.

    Bingkisan salam dan salawat tercurah kepada Kekasih Allah, Nabiullah

    Muhammad SAW. Yang telah membawa ummatnya dari zaman jahiliyah

    ke zaman yang seperti sekarang ini.

    Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada

    kesuksesan tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk

    terus melangkah, akhirnya sampai di titik akhir pembuatan skripsi ini telah

    selesai. Namun, semua itu tak lepas dari uluran tangan berbagai pihak

    lewat dukungan, arahan, bimbingan serta bantuan moril dan materil.

    Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat

    adanya kekurangan di dalamnya, baik dari sistematika penyusunannya

    maupun pembahasannya sehingga terwujudnya masih jauh dari

    kesempurnaan. Oleh karena itu, demi kesempurnaan skripsi ini yang

    berjudul “Pengaruh Strategi Pengembangan Usaha Bosara Terhadap

    Pendapatan Keluarga Berbasis Syariah (Studi Objek: Desa Tindang

    Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa)” Penulis dengan

    penuh rasa rendah dan ketulusan hati menerima segala bantuan moril dari

    semua pihak dalam memberikan kritik dan saran yang sifatnya

    membangun dan membina, dengan harapan skripsi ini dapat lebih

  • x

    bermanfaat bagi para pembacanya terutama pada diri pribadi penulis demi

    pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.

    Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang

    telah membimbing penulis hingga saat ini:

    1. Bapak Dr. Abd. Rahman Rahim, SE., MM, selaku Rektor Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    2. Bapak Dekan Fakultas Agama Islam, Bapak Drs. H. Mawardi

    Pewangi, M.Pd.I.

    3. Kepada Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP, selaku Ketua Prodi

    Hukum Ekonomi Syariah sekaligus pembimbing I penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    4. Kepada Bapak Hasanuddin, SE.Sy, selaku sekretaris Prodi Hukum

    Ekonomi Syariah.

    5. Kepada Ibu Siti Walida Mustamin, S.Pd.,M.Si, selaku pembimbing II

    penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    6. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Administrasi Universitas

    Muhammadiyah Makassar, khususnya Fakultas Agama Islam yang

    telah banyak menuangkan ilmunya kepada kami.

    7. Kepada seluruh pengrajin yang ada di Desa Tindang Kecamatan

    Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa yang membantu dan

    memfasilitasi selama peneliti melakukan penelitian.

    8. Ucapan terima kasih dan kasih sayang yang tak terhingga penulis

    persembahkan kepada kedua orang tua yaitu Bapak (Canci) dan Ibu

  • xi

    (Seko’), para kakek-nenek, saudara dan seluruh keluarga yang selalu

    mendo’akan, memberi semangat dan motivasi yang tiada henti

    kepada penulis, menyayangi dan membimbing penulis hingga

    akhirnya berada di tahap sekarang ini.

    9. Ucapan kasih sayang kepada sahabat-sahabatku, rekan rekanku dan

    teman seperjuangan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang

    selalu memberi motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

    ini.

    Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat

    memanjatkan do’a kepada Allah SWT, semoga semua pihak yang telah

    memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini senantiasa berada

    dalam lindungan-Nya dan seluruh bantuannya bernilai ibadah di sisi-Nya.

    Aamiin Ya Robbal ‘Alamiin….

    Makassar, 14 Jumadil Akhir 1441 H 08 Februari 2020 M

    Penulis

    NURAENI

  • xii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN SAMPUL ....................................................................... i

    HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii

    PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii

    BERITA ACARA MUNAQASYAH ................................................... iv

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... v

    SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................ vi

    ABSTRAK ....................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ....................................................................... ix

    DAFTAR ISI ..................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................. xiv

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ...................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................ 6

    C. Tujuan Penelitian .................................................................. 7

    D. Manfaat Penelitian ................................................................ 7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengembangan Usaha.......................................................... 9

    1. Pengertian ....................................................................... 9

    2. Kerajinan Bosara ............................................................. 10

    3. Kreatifitas dalam Kehidupan Ekonomi ............................. 11

    4. Produksi ........................................................................... 12

  • xiii

    B. Pendapatan Keluarga Berbasis Syariah................................ 14

    C. Kerangka Pikir ....................................................................... 22

    D. Kerangka Konseptual ............................................................ 23

    E. Hipotesis ............................................................................... 24

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ..................................................................... 25

    B. Lokasi dan Objek Peneliatan ................................................. 25

    C. Variabel Penelitian ................................................................ 26

    D. Definisi Operasional Variabel ................................................ 26

    E. Populasi dan Sampel ............................................................ 28

    F. Instrumen Penelitian ............................................................. 28

    G. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 29

    H. Model Analisis Data .............................................................. 31

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................... 33

    B. Hasil Penelitian ..................................................................... 35

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ........................................................................... 53

    B. Saran..................................................................................... 53

    C. Rekomendasi ........................................................................ 54

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 56

    RIWAYAT HIDUP

    LAMPIRAN

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 Fungsi Strategi Analisis SWOT ........................................... 18

    Tabel 3.1 Skala Likert ......................................................................... 30

    Tabel 4.1 Usaha Bosara ..................................................................... 36

    Tabel 4.2 Pendapatan......................................................................... 37

    Tabel 4.3 Keluarga Berbasis Syariah ................................................. 37

    Tabel 4.4 Overview ............................................................................. 41

    Tabel 4.5 Redudancy .......................................................................... 41

    Tabel 4.6 Cronbachs Alpha ................................................................ 41

    Table 4.7 Latent Variable Correlations ............................................... 42

    Table 4.8 R Square ............................................................................. 42

    Tabel 4.9 Ave ...................................................................................... 42

    Tabel 4.10 Communality ....................................................................... 43

    Tabel 4.11 Total Effects ........................................................................ 43

    Tabel 4.12 Composite Reliability .......................................................... 43

    Tabel 4.13 Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values) ......................... 44

    Tabel 4.14 Overview ............................................................................. 46

    Tabel 4.15 Cross Loading ..................................................................... 47

    Tabel 4.16 Latent Variabel Correlations ............................................... 48

    Tabel 4.17 Part Coefficients (Mean,STDEV, T-Values) ........................ 49

    Tabel 4.18 R Square ............................................................................. 49

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Skema Alur Pendapatan ................................................... 15

    Gambar 2.2 Rancangan Struktur Pengembangan Organisasi

    Kerajinan Tangan ............................................................. 16

    Gambar 4.1 Peta administrasi Kecamatan Bontonompo

    Selatan .............................................................................. 35

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Usaha bosara adalah sebuah usaha kerajinan yang dikembangkan

    sejak dulu hingga sekarang. Kerajinan bosara awalnya hanya terbuat dari

    bahan daun lontar, namun seiring dengan berjalannya waktu kerajinan

    bosara akhirnya bisa dibuat dengan rangka besi yang selanjutnya diberi

    kain sebagai penutup dan dijahit menggunakan tangan serta diberi hiasan

    renda sebagai pinggirannya dan bunga serta cincin sebagai pegangannya

    yang ditempel menggunakan lem lilin. Kain yang digunakan bermacam-

    macam jenisnya seperti kain kos, kain organza dan kain renda.

    Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki

    banyak pulau-pulau dariSabang sampai Merauke. Dalam setiap pulau

    terdapat berbagai macam adat dan kebudayaan, suku atau ras, kekayaan

    hasil alam, dan perbedaan keanekaragaman hayati lainnya. Namun tetap

    satu dalam wadah negara kesatuan Indonesia, seperti halnya yang

    dikatakan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “walaupun

    berbeda-beda, tetapi satu juga”. Sulawesi Selatan adalah salah satu

    provinsi yang memiliki banyak kekayaan alam yang sangat berarti bagi

    investasi negara dan mampu membantu perekonomian negara pada

    umumnya. Perekonomian akan berkembang, apabila adanya kerjasama

  • 2

    yang baik antara pemerintah dengan masyarakat. Penyediaan lapangan

    kerja merupakan salah satu bentuk pemberantasan kemiskinan.

    Usaha kerajinan tangan merupakan salah satu wadah yang mampu

    membantu meningkatkan pendapatan dan penghasilan masyarakat.

    Berbagai macam bentuk usaha industri kecil tersebar di seluruh Indonesia

    yang dianggap mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

    Karena dengan usaha kerajinan tangan tersebut, masyarakat bisa

    mengembangkan kreatifitas yang dimilikinya dan mampu membantu

    pemenuhan kebutuhan hidup keluarga berbasis syariah yang merujuk

    pada kebahagiaan dan ketentraman hidup masyarakat.

    Industri kecil di pedesaan dikenal sebagai tambahan sumber

    pendapatan keluarga dan juga sebagai penunjang kegiatan pertanian

    yang merupakan mata pencaharian pokok sebagian besar masyarakat

    pedesaan. Industri pedesaan mempunyai arti penting dalam usaha

    mengurangi tingkat kemiskinan di perdesaan atau dengan kata lain

    diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat

    pedesaan. Salah satu sektor yang diharapkan dapat menciptakan

    kesempatan kerja adalah sektor industri kecil dan menengah. Industri kecil

    jelas perlu mendapat perhatian karena tidak hanya memberikan

    penghasilan bagi sebagian besar angkatan kerja, namun juga merupakan

  • 3

    ujung tombak dalam upaya pengentasan kemiskinan, pengangguran dan

    pemerataan pendapatan1.

    Jenis industri di setiap daerah berbeda, hal ini dipengaruhi oleh

    perbedaan karakteristik sumber daya yang dimiliki oleh setiap daerah.

    Industri kecil membangun ekonomi pedesaan adalah dengan industri

    bersumber daya lokal dan konsumsi lokal.2

    Salah satu contoh usaha kerajinan tangan adalah kerajinan bosara.

    Di Sulawesi Selatan membuat bosara merupakan kerajinan yang banyak

    diminati oleh banyak orang yang ada di provinsi Sulawesi Selatan.

    Berbicara tentang usaha bosara, ada sebuah pedesaan kecil yang ada di

    Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa yang melakukan

    usaha kerajinan bosara untuk membantu meningkatkan pendapatan

    keluarga berbasis syariah.

    Usaha kerajinan ini juga banyak dilakukan oleh masyarakat

    khususnya di desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten

    Gowa. Desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan adalah kecamatan

    yang berada di kawasan Selatan Kabupaten Gowa yang berbatasan

    langsung dengan Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Desa

    ini terkenal dengan usaha kerajinan bosara. Mayoritas penduduk di desa

    ini lebih memilih menjadi pengrajin bosara daripada pekerjaan lain.

    Karena pendidikan rendah dan kondisi ekonomi keluarga menengah ke

    1Ayie Eva Yuliana, 2013 “ Strategi Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Tangan Di Kabupaten Kebumen”, Semarang : Skripsi Program Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Semarang, h.1

    2 Atika Tri Puspitasari , Widiyanto, 2015, “Strategi Pengembangan Industri Kecil Lanting

    Di Kabupaten Kebumen”, Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan Vol. X No. 2, h.118

  • 4

    bawah membuat masyarakat sulit mencari pekerjaan, salah satu solusi

    masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja adalah dengan cara

    menciptakan lapangan pekerjaan baru. Kabupaten Gowa terutama di desa

    Tindang merupakan salah satu wilayah yang memilki usaha kecil

    bersumberdaya lokal yaitu berupa daun lontar untuk produksi bosara.

    Berbagai macam faktor yang mendorong masyarakat desa Tindang

    bekerja sebagai pengrajin bosara. Dari segi ekonomi antara keinginan

    untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan berusaha meningkatkan

    kesejahteraan keluarga. Namun, keberadaan usaha kerajinan bosara

    yang telah dilakukan cukup lama ini masih memiliki kekurangan seperti

    kondisi pengrajin yang belum sejahtera, sarana dan prasarana yang

    masih tradisional dan faktor- faktor yang membuat usaha ini tetap

    bertahan walaupun banyak masalah yang datang seperti modal, bahan

    baku, teknik pembuatan, tenaga kerja, pengelolaan dan pemasaran

    bosara.

    Memelihara jiwa sebagai tujuan syari’ah, dalam sudut pandang

    ekonomi mempengaruhi alokasi dan distribusi sumber daya. Dilakukan

    dengan menciptakan sumber daya manusia yang berjiwa tangguh, dan

    mempunyai visi jauh ke depan, bukan hanya untuk mencari keuntungan

    saat ini, namun juga untuk generasi-generasi yang akan datang.3

    3Ruslan Abdul Ghofur Noor, 2013, Konsep Distribusi dalam Ekonomi Islam (Yogyakarta :

    Pustaka Pelajar), h.67-68

  • 5

    Melalui usaha bosara ini dapat membantu pemenuhan kebutuhan

    keluarga yang ada di desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan,

    masyarakat desa terus menekuni kerajinan bosara karena usaha ini

    mampu meningkatkan pendapatan dan memenuhi kebutuhan hidup

    keluarga yang selama ini kurang tercukupi dari hasil pertanian. Karena

    kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul dalam diri manusia agar

    manusia tetap hidup, sehingga dengan pemanfaatan sumber daya alam,

    masyarakat mampu menciptakan sebuah kerajinan bosara menjadi salah

    satu solusi untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga keluarga di

    desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan.

    Jumlah pengrajin bosara yang semakin meningkat mampu

    memberikan tambahan lapangan kerja di desa Tindang, namun

    persaingan yang ketat juga akan mempengaruhi pendapatan dari

    pengrajin. Pengrajin harus berusaha menciptakan produk sejenis yang

    lebih inovatif, kreatif dan berkualitas untuk menguasai pasar. Bosara yang

    telah jadi akan dijual dengan harga yang berbeda-beda, tergantung pada

    tingkat kesulitan membuatnya dan juga bahan yang digunakan. Dengan

    harga tersebut, apakah mampu membantu memenuhi kebutuhan

    hidupnya sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga

    berbasis syariah.

    Sebagaimana firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 1054

    4 QS At-Taubah ayat 105

  • 6

    ُ َعَملَُكۡم َوَرُسولُهُۥ َوٱۡلُمۡؤِمنُوَن َدةِ َوقُِل ٱۡعَملُواْ فََسٌََرى ٱَّلله ِب َوٱلشهَهٰ ٌۡ ِلِم ٱۡلغَ َوَستَُردُّوَن ِإلَٰى َعٰ

    فٌَُنَبِّئُُكم بَِما ُكنتُۡم تَۡعَملُوَن

    Terjemahan :

    Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

    Kesejahteraan hidup merupakan dambaan setiap manusia,

    masyarakat yang sejahtera tidak akan terwujud apabila para

    masyarakatnya hidup dalam keadaan miskin. Oleh karena itu kemiskinan

    harus dihapuskan karena merupakan suatu bentuk ketidaksejahteraan

    yang menggambarkan suatu kondisi yang serba kurang dalam

    pemenuhan kebutuhan ekonomi.

    Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penulis tertarik dan ingin

    meneliti sebuah permasalahan yang berjudul “Pengaruh Strategi

    Pengembangan Usaha Bosara Terhadap Pendapatan Keluarga

    Berbasis Syariah (Studi Objek: Desa Tindang Kecamatan

    Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa)”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka yang

    menjadi rumusan permasalahannya adalah :

    1. Apakah variabel usaha bosara berpengaruh terhadap variabel

    pendapatan ?

    2. Apakah variabel pendapatan berpengaruh terhadap variabel

    keluarga berbasis syariah ?

  • 7

    3. Apakah variabel usaha bosara berpengaruh terhadap variabel

    keluarga berbasis syariah ?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui variabel usaha bosara berpengaruh terhadap

    variabel pendapatan.

    2. Untuk mengetahui variabel pendapatan berpengaruh terhadap

    variabel keluarga berbasis syariah.

    3. Untuk mengetahui variabel usaha bosara berpengaruh terhadap

    variabel keluarga berbasis syariah

    D. Manfaat Penelitian

    Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka yang menjadi manfaat

    dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang

    bagaimana pengaruh strategi pengembangan usaha bosara

    terhadap pendapatan keluarga berbasis syariah. Selain itu juga

    bermanfaat dalam menciptakan sebuah hasil karya imliah baru

    yang dapat dibaca dan dipahami oleh seluruh masyarakat.

    Penelitian ini juga dapat bermanfaat untuk menambah wawasan

    dan ilmu pengetahuan bagi seluruh pihak yang ada dalam ruang

  • 8

    lingkup akademik. Sehingga mampu memberikan sebuah kontribusi

    yang berdampak positif kedepannya.

    2. Dari segi manfaatnya, penelitian ini bermanfaat untuk pemerintah

    dan pihak lain yang terlibat di dalamnya sebagai bahan informasi

    yang bisa membantu pemerintah untuk mengetahui bagaimana

    realita kehidupan yang dialami oleh masyarakat sebagai warga

    daerah yang dipimpinnya. Dan dapat menjadi bahan pertimbangan

    dalam rangka merealisasi kinerja pemerintah Kabupaten Gowa di

    masa mendatang.

  • 9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengembangan Usaha

    1. Pengertian Pengembangan Usaha

    Pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha untuk

    memajukan atau meningkatkan atau memperbaiki sesuatu yang sudah

    ada sehingga memiliki nilai yang lebih tinggi5. Sedangkan usaha adalah

    suatu yang dilakukan manusia untuk mengolah bahan dasar atau bahan

    mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sehingga

    mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi manusia.6

    Usaha merupakan salah satu dari bidang garapan profesi

    pekerjaan sosial yang paling muda. Pekerjaan sosial dalam bidang usaha

    didefinisikan sebagai lapangan praktik pekerjaan sosial yang secara

    khusus menangani seluruh kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan dan sosial

    di dunia kerja melalui berbagai intervensi dan penerapan metode

    pertolongan untuk memelihara adaptasi (penyesuaian) secara optimal

    antara individu dengan lingkungannya. Sedangkan pengertian usaha

    adalah suatu kegiatan yang dilakukan dan dikembangkan oleh seseorang

    5 Aisyah Nurul Fitriana, Irwan Noor, Ainul Hayat. 2000 “Pengembangan Industri Kreatif

    Di Kota Batu”, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No. 2,h. 283 6Ratna Evy. K, 2001, Usaha Industri dan kerajinan Indonesia, Jakarta :PT. Mutiara

    Sumber Widya, h.5

  • 10

    atau kelompok dengan tujuan menghasilkan berbagai jenis barang dan

    jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupannya.7

    Jadi semua umat Islam harus bekerja keras dalam memenuhi

    kebutuhan hidupnya termasuk dalam beribadah mendekatkan diri kepada

    Allah SWT. Hal itu pula yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW

    sejak kecil hingga akhir hayatnya. Misalnya ketika ia mengembala biri-biri

    serta berniaga hingga ke negeri Syam dengan penuh semangat dan jujur.

    Begitu pula para sahabat memberikan keteladanan bekerja keras, seperti

    Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan

    lainnya. Mereka memiliki semangat kerja keras yang tinggi baik dalam

    berusaha maupun berdakwah menegakkan agama Allah. Harta yang

    mereka peroleh dari usaha yang kerja keras mereka gunakan untuk

    menyantuni fakir miskin dan kepentingan agama Islam. Rasulullah SAW

    juga memberikan penghargaan bagi orang yang bekerja keras.

    2. Kerajinan Bosara

    Kerajinan bosara adalah suatu barang atau hasil industri yang

    dibuat dari usaha masyarakat secara mandiri dalam mendayagunakan

    keterampilan dan sebagai upaya memperbaiki tatanan ekonomi. Bosara

    adalah sebuah hasil kerajinan tangan yang unik, cantik dan kreatif yang

    sering kita jumpai pada acara-acara tertentu seperti acara adat,

    pernikahan, khitanan, aqiqah, dan acara-acara sakral lainnya. Namun,

    bosara tidak hanya digunakan pada acara tertentu tetapi juga bisa

    7 Sukirno, 2011, Mikro Ekonomi, Jakarta : Raja Grafindo Persada. h. 37

  • 11

    dijadikan souvenir karena bentuknya yang unik dan mempunyai

    bermacam-macam variasi.

    Adapun jenis usaha yang banyak dikembangkan dan dilakukan

    oleh seseorang atau kelompok yaitu usaha kerajinan. Melalui usaha

    kerajinan, masyarakat dapat memproduksikan berbagai macam jenis

    kerajinan sebagai bentuk kreatifitas dan inisiatif yang bisa membantu

    perekonomian masyarakat. Salah satu jenis usaha kerajinan yaitu

    kerajinan bosara yang ada di desa Tindang Kecamatan Bontonompo

    Selatan Kabupaten Gowa. Berbagai macam jenis kerajinan ini dapat kita

    temukan dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya yaitu di rumah

    tangga yang berperan sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi.

    Selain itu, rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang

    tersedia dalam perekonomian, karena faktor-faktor produksi dalam

    perekonomian bersumber dari rumah tangga.8

    3. Kreatifitas Dalam Kehidupan Ekonomi

    Dalam kehidupan sebagai pelaku ekonomi dan konsumen, manusia

    membutuhkan adanya kreatifitas ekonomi yang mampu menciptakan

    berbagai macam jenis barang dari usaha yang di lakukannya. Sedangkan

    pengertian dari kreatifitas dalam ekonomi adalah kegiatan menyusun

    kembali berbagai ide untuk membentuk sesuatu barang yang baru yang

    mampu menghasilkan nilai guna barang dan mampu membantu

    meningkatkan penghasilan perekonomian masyarakat. Hal ini disebabkan

    8 Sukirno, 2011, Mikro Ekonomi, Jakarta : Raja Grafindo Persada. h. 36

  • 12

    barang yang diciptakan bersifat unik, menarik, orisinil dan inovatif9. Barang

    bersifat unik berarti tidak seperti biasanya, ada yang berbeda baik

    pemikiran maupun karya yang akan dihasilkan atau sesuatu hal yang baru

    di dapat. Barang bersifat menarik berarti sebuah karya cipta barang yang

    enak untuk dinikmati, harmonis, sehingga punya daya tarik terhadap suatu

    karya yang telah diciptakan tersebut. Sedangkan orisinalitas artinya

    pemikiran atau karya yang dihasilkan benar-benar merupakan hasil cipta

    karya sendiri (asli/orisinal). Dan inovatif berarti penemuan baru, berbeda

    dari yang sudah ada atau sudah yang sudah dikenal sebelumnya,

    misalnya bosara dibuat menjadi penutup kue dan dihiasi dengan pernak

    pernik. Sehingga nilai guna barang yang diproduksi akan bernilai lebih

    tinggi dari sebelumnya. Oleh karena itu, di dalam kehidupan ekonomi

    dibutuhkan adanya kreatifitas.

    4. Produksi

    Produksi merupakan kegiatan menghasilkan atau menambah nilai

    guna barang atau jasa. Dengan kata lain, produksi adalah kegiatan yang

    menghasilkan sesuatu, baik berupa barang maupun jasa yang semata-

    mata hanya untuk memuaskan konsumen10. Sedangkan manusia

    (perorangan/kelompok) yang melakukan kegiatan produksi disebut

    produsen. Salah satu contohnya adalah pembuatan bosara. Karena

    megubah nilai guna daun lontar menjadi bosara yang memiliki nilai harga.

    9Martopo & Soenarno, 2006, Jurnal Pendidikan Vokasi. Jakarta : Daftar Pustaka. h. 213

    dan 11 10

    Faisal, Noor, 2010, Organisasi dan Manajemen. Yogyakarta : Penerbit Buku Deepublish. h. 43

  • 13

    a. Nilai Guna Barang

    Setiap barang memiliki nilai guna yang berbeda-beda. Perbedaan itu

    ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor bentuk, tempat dan waktu

    penggunaan barang11. Ketiga faktor tersebut adalah sebagai berikut:

    1) Nilai Guna Barang Karena Bentuk (Form Utility)

    Suatu barang akan mengalami perubahan nilai guna setelah

    barang berubah bentuk. Kayu gelondongan mengalami perubahan

    nilai guna setelah menjadi meja, kursi dan tempat tidur. Demikian

    juga daun lontar, akan berubah nilai guna setelah dibentuk menjadi

    bosara. Perubahan nilai guna tampak dalam perbedaan harga dan

    manfaat.

    2) Nilai Guna Barang Karena Tempat (Place Utility)

    Suatu barang akan mengalami perubahan nilai guna setelah

    berada di tempat berbeda. Pasir di sungai dan pasir di toko

    material, meskipun bentuknya sama. Tetapi nilai gunanya berbeda.

    Pasir yang di sungai nilainya rendah, sedangkan pasir di toko

    nilainya akan menjadi tinggi. Karena pasir yang di sungai belum

    jelas manfaatnya, dan pasir yang ditoko sudah jelas digunakan

    sebagai bahan bangunan. Begitu juga lidi nipah yang masih di rawa

    belum jelas nilai gunanya, berbeda dengan nilai guna lidi yang

    sudah dibentuk menjadi rangkan.

    11 Nurhadi, 2004, Jelajah Cakrawala Sosial, Yogyakarta: Pusat Pembukuan

  • 14

    3) Nilai Guna Barang Karena Waktu (Time Utility)

    Suatu barang akan mengalami perubahan nilai guna akibat

    perbedaan waktu. Contonya: Terompet kertas saat menjelang

    tahun baru. Nilai harga baju ketika mendekati lebaran dan

    sebagainya.

    4) Nilai Guna Barang Karena Kepemilikan (Ownership Utility)

    Suatu barang bisa mengalami perubahan nilai guna akibat

    perbedaan kepemilikan. Pakaian bekas seorang artis dapat bernilai

    guna yang tinggi bagi penggemarnya. Dalam bidang

    perekonomian, proses produksi barang atau jasa dapat

    berlangsung jika terdapat alat atau sarana untuk produksi yang

    berupa sumber daya. Karena dari sumber daya tersebut akan

    diolah untuk diproduksi menjadi suatu barang atau jasa yang

    mempunyai nilai guna suatu barang.

    B. Pendapatan Keluarga Berbasis Syariah

    Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun

    berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang

    dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu.

    Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi

    kebutuhan sehari-hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan

    hidup dan penghidupan seseorang secara langsung mau pun tidak

    langsung (Suroto, 2000).

  • 15

    Sebagaimana firman Allah SWT : QS. At-Taubah : 2412 َرٞة قُۡل إِن َكاَن َءابَآُؤُكۡم َوأَۡبنَ ٌل ٱۡقتََرۡفتُُموَها َوتَِجٰ ُجُكۡم َوَعِشٌَرتُُكۡم َوأَۡمَوٰ نُُكۡم َوأَۡزَوٰ آُؤُكۡم َوإِۡخَوٰ

    ِ َوَرُسوِلِهۦ َوِجَهاٖد فًِ َسبٌِِلِهۦ فَتَرَ َن ٱَّلله ُكم ّمِ ٌۡ ِكُن تَۡرَضۡونََهآ أََحبه إِلَ بهُصواْ تَۡخَشۡوَن َكَساَدَها َوَمَسٰ

    ًَ ٱَّللهُ ِسِقٌَن َحتهٰى ٌَۡأتُِ ََل ٌَۡهِدي ٱۡلقَۡوَم ٱۡلفَٰ بِأَۡمِرِهۦۗ َوٱَّلله

    Terjemahan :

    Katakanlah: “jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

    Objek pemasaran :

    a) Ketersediaan barang (produksi)

    b) Berapa yang mampu diproduksi dalam 1 bulan

    c) Tenaga kerja

    d) Bahan

    e) Harga

    Gambar 2.1 : Skema Alur Pendapatan Door to door Pasar (dipastikan) Pesan

    Harga Terjangkau

    Bahan Baku Produksi Selera Prestice Kualitas Tradisional

    12 QS At-Taubah ayat 24

  • 16

    Pendapatan : selisih antara keuntungan dan modal Penghasilan : nilai tambah dari pengrajin di luar

    Gambar 2.2 : Rancangan Struktur Pengembangan Organisasi

    Kerajinan Tangan

    Sedangkan penghasilan adalah setiap tambahan kemapuan

    ekonomis yang diterima atau diperoleh yang dapat digunakan untuk

    konsumsi dan menambah kekayaan, baik dari Indonesia maupun dari luar

    Indonesia dalam bentuk nama dan bentuk apapun.

    Macam-Macam Penghasilan

    a. Penghasilan dari Pekerjaan

    Penghasilan ini didapatkan dari hubungan kerja dengan pekerjaan

    baik dalam bentuk Gaji, Upah, honorarium, dan lain-lain.

    b. Penghasilan dari Modal

    Yang berupa harta gerak dan harta tak gerak seperti deviden,

    bunga, royalti sewa keuntungan penjualan harta dan hak yang tidak

    digunakan sebagai usaha dan lain sebagainya.

    c. Penghasilan dari usaha dan kegiatan lainnya.

    Tempat Usaha Keuangan Perencanaan

    Pengusaha (Produsen)

    Pemasaran Masyarakat

    Tenaga Kerja

  • 17

    Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas

    kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu

    tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dari

    sejak kecil anak-anaknya sudah diajarkan untuk selalu jujur, bertanggung

    jawab, bekerja keras, dan tekun dalam beribadah. Sehingga usahanya

    dalam mencari rezeki selalu mengutamakan kejujuran untuk memperoleh

    pendapatan yang halal. Penting untuk mengatur pemasukan dan

    pengeluaran dalam rumah tangga agar semua berjalan secara seimbang.

    Bagi keluarga muslim, penting pula mengatur keuangan secara syariah.

    Praktisi keuangan syariah, Murniati Mukhlisin, menuturkan bahwa

    mengatur keuangan secara islam berbeda dalam niat. Sebelum bekerja

    untuk mencari nafkah perlu diniatkan kalau tujuan mencari uang adalah

    ibadah bukan semata-mata mengumpulkan harta.

    Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua

    atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah,

    hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah

    tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing

    dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

    Analisis Peluby SWOT :

    Strenght : Kekuatan

    Weakness : Kelemahan

    Opportunity : Peluang

    Treat : Ancaman

  • 18

    Tabel 2.1 : Fungsi Strategi Analisis SWOT

    Internal

    External

    Strenght (S) Weakness (W)

    1. Tradisional

    2. Objek wisata

    3. Lapangan kerja

    4. Bahan baku

    5. Lestari

    lingkungan

    (Budaya)

    1. Produk statis

    2. Kurang kader

    3. Penyesuaian lingkungan

    4. Produk sesuai pesanan

    5. Daya saing rendah

    Opportunity

    (O)

    1. Masyarakat

    umum

    2. Nilai budaya

    3. Sumber usaha

    4. Seni karya

    tangan

    5. Wisata

    S – O

    1. Tradisional - Masyarakat

    umum

    2. Objek wisata - Nilai

    budaya

    3. Lapangan kerja - Sumber

    usaha

    4. Bahan baku - Seni karya

    tangan

    5. Lestari lingkungan-wisata

    O – T

    1. Masyarakat umum -

    Produk modern banyak

    diminati

    2. Nilai budaya - SDM

    kurang

    3. Sumber usaha - Modal

    terbatas

    4. Seni karya tangan -

    Generasi penerus kurang

  • 19

    terampil

    5. Wisata - Persaingan

    produksi

    Treat

    (Ancaman)

    1. Produk modern

    banyak diminati

    2. SDM kurang

    3. Modal terbatas

    4. Generasi

    penerus kurang

    terampil

    5. Persaingan

    produksi

    S – W

    1. Tradisional - Produk

    statis

    2. Objek wisata - Kurang

    kader

    3. Lapangan kerja -

    Penyesuaian lingkungan

    4. Bahan baku - Produk

    sesuai pesanan

    5. Lestari lingkungan - Daya

    saing rendah

    S – T

    1. Tradisional-Produk

    modern banyak diminati

    2. Objek wisata - SDM

    kurang

    3. Lapangan kerja - Modal

    terbatas

    4. Bahan baku - Generasi

    penerus kurang terampil

    5. Lestari lingkungan -

    Persaingan produksi

  • 20

    Strenght – Opportunity (S – O)

    Tradisional - Masyarakat umum

    a. Meningkatkan seni tradisional dengan melalui show/ pameran

    serta expo seni budaya

    b. Meningkatkan aturan sosialisasi tentang peran seni budaya

    dalam berbagai wadah pemersatu bangsa

    c. Meningkatkan upaya menarik budaya lokal terhadap generasi

    muda melalui pelatihan kerajinan tangan/ karya seni khusunya

    “Bosara”

    d. Menampilkan kejutan antara komunitas pengrajin dengan

    instansi/ keduanya terkait (Stache holder)

    e. Memanfaatkan sarana informasi (IT) sebagai wadah

    pengembangan.

    Objek wisata - Nilai budaya

    a. Meningkatkan sarana wisata sebagai objek kunjungan wisatawan

    mancanegara maupun domestik

    b. Meningkatkan

    c. Membangun pola pikir masyarakat terhadap pentingnya wisata

    sebagai suatu kebutuhan seni hidup dengan kehidupan melalui

    forum-forum pertemuan (loka karya, seminar, pertunjukan, dan

    lain-lain)

    d. Mengusulkan adanya program dari pihak pemerintah dan swasta

    dalam menumbuhkembangkan wisata dan kerajinan tangan

    e. Bekerja sama dengan lembaga pengawasan dan pendidikan

    masyarakat melalui kekuatan buku pedoman kewisataan dan

    kerajinan tangan.

  • 21

    Lapangan kerja - Sumber usaha

    a. Meningkatkan kualitas produk Bosara serta terjangkau harganya

    untuk masyarakat umum

    b. Mempekerjakan masyarakat lokal sebagai SDM yang handal Bahan baku - Seni karya tangan

    a. Melestarikan bahan baku produk melalui kerja sama dengan

    sektor pertanian dan perkebunan

    b. Meningkatkan sumber daya pengrajin melalui pelatihan

    keterampilan karya seni produk bosara

    c. Mendesain suatu acara hingga produk tersebut dapat menjadi

    tampilan dalam suatu acara ritual dan acara resmi pemerintahan.

    Lestari lingkungan - wisata

    a. Meningkatkan kampanye lestari lingkungan budaya

    b. Meningkatkan sarana dan prasarana wisata

    c. Meningkatkan gairah berwisata melalui iklan dan promosi

    Strenght – weakness (S – W)

    a. Meningkatkan event wisata tradisional

    b. Meningkatkan SDM pengelola wisata

    c. Meningkatkan dan mempertahankan bahan baku bosara

    Strenght – Treat (S – T)

    a. Meningkatkan kewaspadaan dalam pengelolaan tempat wisata

    b. Meningkatkan kekuatan potensial melalui program wisata

    c. Meningkatkan kader/ alumni pencinta budaya atau wisata

    Opportunity – Treat (O – T)

    a. Meningkatkan nilai ekonomi dari produk budaya

    b. Meningkatkan kewaspadaan terhadap budaya asing dan

    domestik

    c. Meningkatkan daya saing produk bosara

  • 22

    C. Kerangka Pikir

    Al-Quran

    QS. At-Taubah : 105

    QS At-Taubah : 24

    Studi Empirik

    1. Usaha bosara adalah

    sebuah usaha krajinan

    tangan yang

    dikembangkan sejak dulu

    hingga sekarang.

    2. Dalam sebuah keluarga

    terdapat kepala keluarga

    beserta anggota

    keluarganya yang selalu

    diajarkan untuk jujur dan

    bertanggung jawab.

    Studi Teoritik

    1. Jual beli 2. Supply & Demand

    Jika harga barang naik maka penawaran berkurang.

    Studi

    Rumusan Masalah

    Hipotesis

    Analisis Kualitatif Analisis Kuantitatif

    1. Pengembangan Ilmu 2. Manfaat Karya Ilmiah

    3. Motivasi PenelitianLanjutan 4. Kesimpulan dan

    Rekomendasi

  • D. Kerangka Konseptual KERANGKA KONSEPTUAL

    Keterangan :

    Usaha Bosara

    (ξ)

    Pendapatan

    (n)

    Keluarga

    Berbasis

    Syariah

    (β)

    Variabel

    Modal (X1) Harga Produksi (Barang) (X2) Tenaga Kerja (X3)

    Ibadah (Y1)

    Tanggung Jawab (Y2)

    Aqidah dan Akhlak (Y3)

    Hasil Produksi (X6)

    Pengeluaran (X5)

    Pemasukan (X4)

    Indikator

    23

  • 24

    E. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari pertanyaan

    yang ada pada perumusan masalah penelitian. Dikatakan jawaban

    sementara oleh karena jawaban yang ada adalah jawaban yang berasal

    dari teori. Jawaban sesungguhnya hanya baru akan ditemukan apabila

    peneliti telah melakukan pengumpulan data dan analisis data penelitian.13

    Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis dan hasil penemuan

    beberapa penelitian, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

    1. H1 : diduga, variabel usaha bosara berpengaruh terhadap variabel

    pendapatan.

    2. H2 : diduga, variabel pendapatan berpengaruh terhadap variabel

    keluarga berbasis syariah.

    3. H3 : diduga, variabel usaha bosara memiliki pengaruh terhadap

    keluarga berbasis syariah.

    13

    Azuar juliandi dan Irfan, Metode Penelitian Kuantitatif: untuk ilmu-ilmu bisnis. (Bandung: Citapustaka, 2013). h. 45

  • 25

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena data

    diperoleh dari hasil pengamatan langsung di beberapa masyarakat di

    Desa Tindang kabupaten Gowa. Maka dapat disimpulkan bahwa peneliti

    menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

    Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis

    terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.

    Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan

    model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan

    dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral

    dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang

    fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dan

    hubungan- hubungan kuantitatif.14

    B. Lokasi dan Objek Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di beberapa masyarakat yang ada di Desa

    Tindang kabupaten Gowa, objek dalam penelitian ini adalah pengrajin

    bosara di desa Tindang.

    14 Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 1, Jakarta : PT Bumi Aksara

  • 26

    C. Variabel Penelitian

    1. Variabel bebas (independent variabel) merupakan variabel yang

    mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahan atau

    timbulnya variabel dependent. Dalam penelitian ini terdapat dua

    variabel bebas diantaranya usaha bosara (X1) dan pendapatan (X2).

    2. Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang di

    pengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

    Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keluarga

    berbasis syariah (Y).

    D. Defenisi Operasional Variabel

    Berikut ini adalah pengertian tentang defenisi operasional variabel :

    1. Variabel Independent (X)

    a. Usaha Bosara

    Usaha adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk

    mendapatkan penghasilan berupa uang atau barang yang

    diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan

    mencapai kemakmuran hidup. Tentu usaha yang dilakukan

    secara terus menerus akan membuahkan hasil yang maksimal.

    Artinya kalau berbicara usaha, kegiatan untuk mencapai

    keuntungan baik langsung maupun tidak langsung.15

    15 www.idemotivasibisnis.blogspot.com (diakses 6 Oktober 2015)

  • 27

    b. Pendapatan dan Penghasilan

    Pendapatan (Revenue) adalah pernyataan yang berhubungan

    dengan uang atau keuangan dri keseluruhan hasil usaha pokok

    produk atau jasa-jasa yang dilakukan oleh perusahaan dalam

    suatu periode. Secara sederhana revenue merupakan jumlah

    uang yang diterima oleh perusahaan dari hasil penjualan

    produk (barang atau jasa) dari pelanggan yang tidak berasal

    dari penanaman modal. Sedangkan penghasilan (Income)

    adalah jumlah uang yang didapat dari hasil penjualan dalam

    jangka waktu tertentu yang telah kurangi dengan harga pokok

    penjualan (HPP), beban dan biaya-biaya lainnya. Penghasilan

    (Income) lebih menitik beratkan pada pengertian pendapatan

    bersih (net income).16

    2. Variabel Dependen (Y)

    Keluarga muslim adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri

    atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal

    disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

    Secara harfiah berarti “seseorang yang berserah diri kepada Allah”

    termasuk segala makhluk yang ada di langit dan bumi. Kata muslim hanya

    merujuk kepada penganut agama islam saja, kemudian pemeluk pria

    disebut dengan Muslimin dan pemeluk wanita disebut Muslimah adalah

    sebutan untuk wanita islam.17

    16

    Mustika. 2016. https://www.kanal.web.id diakses (11 November 2016) 17Lestari, Widya. 2016. https://www.risalahislam.com diakses (Agustus 2016)

  • 28

    E. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi menurut Suharsimi Arikunto, adalah “keseluruhan objek

    yang diteliti.”18 Berdasarkan pendapat tersebut populasi dalam penelitian

    ini adalah pengrajin bosara terhadap pendapatan keluarga berbasis

    syariah desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa

    sebanyak 93 pengrajin bosara.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

    oleh populasi tersebut, maka dari itu sampel dari penelitian ini adalah

    pengrajin bosara yang berada di desa Tindang sebanyak 93 orang. Pada

    saat penelitian berlangsung menggunakan rumus sloving, sebagai

    berikut: Rumus : n =

    ( )

    =

    ( )

    = 75 orang

    Keterangan : n = Jumlah Sampel

    N = Jumlah Populasi

    e = Tingkat error (0,05 %)

    F. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan

    peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam

    18 Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h. 102

  • 29

    penelitian ini adalah lembar angket. Tujuan dari pembuatan angket ini

    adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan

    validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.

    Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah item

    angket tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan

    oleh peneliti. Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada

    pemilihan peneliti sehingga responden hanya bisa memilih jawaban yang

    mendekati pilihan paling tepat dengan yang di alaminya. Angket penelitian

    tertutup memiliki prinsip yang efektif jika di lihat dengan sudut pandang

    peneliti sehingga jawaban responden dapat di sesuaikan dengan

    kebutuhan.

    G. Teknik Pengumpulan Data

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat

    pengaruh berganda, yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh dari dua

    variabel independen terhadap satu variabel dependen. Obyek dalam

    penelitian ini adalah pengrajin bosara di desa Tindang. Adapun metode

    yang digunakan adalah sebagai berikut:

    1. Metode Angket

    Metode angket adalah metode yang menggunakan daftar

    pertanyaan yang di siapkan dan disusun sedemikian rupa dan

    harus di jawab oleh responden dengan memilih jawaban yang

    disediakan.

  • 30

    Teknik pengumpulan data dengan menyusun daftar pertanyaan

    atau pernyataan tertulis yang diajukan kepada responden sampel

    yang akan diteliti. Jumlah pertanyaan yang ada, diambil dari

    masing-masing item yang diperoleh dari masing-masing indikator

    variabel, baik variabel independen maupun variabel dependen.

    Angket diberikan langsung kepada responden dengan tujuan agar

    lebih efektif dan efesien menjangkau jumlah sampel dan mudah

    memberi penjelasan berkenaan dengan pengisian angket tersebut.

    Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini

    menggunakan skala likert 5 poin. Jawaban responden berupa

    pilihan lima alternative yang ada, yaitu :

    Tabel 3.1 : Skala Likert

    ALTERNATIF JAWABAN

    JAWABAN SKOR

    Sangat Setuju (SS) 5

    Setuju (S) 4

    Kurang Setuju (KS) 3

    Tidak Setuju (TS) 2

    Sangat Tidak Setuju (STS) 1

    2. Wawancara

    Wawancara adalah percakapan atau tanya jawab secara

    lisan antara dua orang atau lebih, yang duduk berhadapan secara

  • 31

    fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu. Peneliti hanya

    mengajukan beberapa pertanyaan yang sifatnya memperjelas data

    dokumentasi dengan pengrajin bosara yang berada di desa

    Tindang.

    3. Dokumentasi

    Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

    atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah,

    notulen, dan lain sebagainya. Metode ini diperlukan untuk

    menggali data-data tentang hal-hal yang perlu dari berkas arsip

    yang berupa tulisan, foto, ataupun lainnya yang berkaitan dengan

    penelitian.

    H. Model Analisis Data

    Analisis data dilakukan dengan cara analisis kuantitatif dengan

    menggunakan metode Partial Least Square (PLS) adalah suatu metode

    yang berbasis keluarga regresi yang dikenalkan oleh Herman O A Word

    untuk menciptakan dan pembangunan model dan metode untuk ilmu-ilmu

    sosial dengan pendekatan yang berorientasi pada prediksi19. PLS

    memiliki asumsi data penelitian bebas distribusi (Distribution Free),

    artinya data penelitian tidak mengacu pada salah satu distribusi tertentu

    (misalnya distribusi normal). PLS merupakan metode alternatif dari

    Structural Ecuation Modeling (SEM) yang dapat digunakan untuk

    19

    Imam Ghozali, Hengky Latan, Parteal Least Squares, Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program Smart Pls 3.0 untuk penelitian empiris, (Semarang:2015). H.17-18

  • 32

    mengatasi permasalahan hubungan di antara variabel yang kompleks

    namun ukuran sampel datanya yang kompleks datanya kecil (30 sampai

    100), mengingat SEM memiliki ukuran sampel data minimal 100. PLS

    digunakan untuk mengetahui kompleksitas hubungan suatu konstrak dan

    konstrak yang lain, serta hubungan suatu konstrak dan indikator-

    indikatornya.20

    PLS didefinisikan oleh dua persamaan, yaitu inner model dan outer

    model. Inner model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak

    dan konstrak yang lain, sedangkan outer model menentukan spesifikasi

    hubungan antara konstrak dan indikator-indikatornya. Konstrak terbagi

    menjadi 2 yaitu konstrak eksogen dan konstrak endogen. Konstrak

    endogen merupakan konstrak penyebab, konstrak yang tidak dipengaruhi

    oleh konstrak lainnya. Konstrak eksogen memberikan efek kepada

    konstrak lainnya, sedangkan konstrak endogen merupakan konstrak yang

    dijelaskan oleh konstrak eksogen. PLS dapat bekerja untuk model

    hubungan konstrak dan indikator-indikatornya yang bersifat reflektif dan

    formatif.

    20 Ibid,h.32

  • 33

    BAB IV

    PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

    A. Deskripsi Daerah Penelitian

    Luas kecamatan Bontonompo Selatan yaitu 29,24 km2 dengan

    jumlah penduduk 30.145 jiwa pada tahun 2013. Bontonompo Selatan

    lazim di singkat dengan kata “Bonsel” dimana seluruh wilayahnya

    merupakan pemekaran dari kecamatan bontonompo. Bontonompo

    Selatan adalah sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Gowa

    Sulawesi selatan. Kecamatan ini berjarak sekitar 30 Km dari ibu kota,

    kabupaten Gowa ibu kota kecamatan bontonompo selatan berada di Desa

    pa’bundukang. Kecamatan bontonompo selatan merupakan kecamatan

    yang wilayahnya paling selatan di kabupaten Gowa yang sebagian besar

    berbatas dengan kabupaten Takalar.

    Padi dan batu merah merupakan produksi lokal di kecamatan

    Bontonompo Selatan karena dimana wilayahnya merupakan dataran

    rendah yang merupakan sawah-sawah. Mayoritas penduduk kecamatan

    Bontonompo Selatan berprofesi sebagian besar petani, sebagian

    berprofesi PNS dan sebagian lagi lainnya wiraswasta.

    Terdapat 9 desa/kelurhan dikecamatan Bontonompo Selatan

    kabupaten Gowa yaitu Bontoramba, Bontosunggu, Jipang, Pabundukang,

    Salajangki, Salajo, Sengka, Tanrara dan desa Tindang. Desa yang ada di

  • 34

    kecamatan ini semuanya merupakan dataran rendah sehingga mayoritas

    masyarakat bertani di Bontonompo Selatan lebih tinggi.

    Desa Tindang merupakan desa yang berada diwilayah Kecamatan

    Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Desa tersebut terletak di dataran

    rendah dan memiliki udara cukup panas, desa tersebut adalah desa yang

    berlokasi cukup strategis dan mudah dijangkau. Desa Tindang yang

    memiliki penduduk sebanyak 120 Kepala Keluarga (KK) hidup rukun dan

    damai antara satu dengan lainnya. Pekerjaan sehari-hari masyarakat

    tersebut adalah bertani sedangkan ibu-ibu yang tidak memiliki pekerjaan

    memanfaatkan waktunya untuk membuat kerajinan tangan yaitu sebuah

    bosara.

    Bosara yang terbuat dari bahan daun lontar dan kerangka besi

    yang dibalut dengan kain serta pernak pernik lainnya mampu menarik

    perhatian masyarakat banyak. Bosara yang banyak diminati oleh

    masyarakat dan permintaan pasar yang semakin meningkat seiring

    berjalannya waktu, membuat masyarakat desa Tindang semakin giat

    bekerja dan akhirnya menjadikan bosara sebagai pekerjaan tetap dalam

    meningkatkan pendapatan keluarganya.

  • 35

    Gambar 4.1 Peta Administrasi Kecamatan Bontonompo Selatan

    B. Pembahasan Hasil Penelitian

    1. Analisis Data

    Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

    yang diperoleh dari Pengaruh Strategi Pengembangan Usaha Bosara

    Terhadap Pendapatan Keluarga Berbasis Syariah di Desa Tindang dan

    diolah dengan menggunakan Versi Smart Partial Least Square (Smart-

    PLS-M3).

  • 36

    2. Deskripsi Hasil Penelitian

    2.1 Usaha Bosara

    Tabel 4.1 Usaha Bosara

    No Indikator Pernyataan Responden

    5 4 3 2 1

    1 X1 (Modal) 51 20 2 2 -

    2 X2 (Harga Produksi) 41 32 2 - -

    3 X3 (Tenaga Kerja) 22 51 2 - -

    Kesimpulan :

    X1 = Untuk indikator (modal) yang memiliki kategori sangat setuju

    sebanyak 51 responden atau 68%. Indikator ini mampu

    memengaruhi variabel usaha bosara.

    X2 = Untuk indikator (harga produksi) yang memiliki kategori sangat

    setuju sebanyak 41 responden atau 54.66%. Indikator ini mampu

    memengaruhi variabel usaha bosara.

    X3 = Untuk indikator (tenaga kerja) yang memiliki kategori setuju

    sebanyak 51 responden atau 68%. Indikator ini mampu

    memengaruhi variabel usaha bosara.

  • 37

    2.2 Pendapatan

    Tabel 4.2 Pendapatan

    No Indikator Pernyataan Responden

    5 4 3 2 1

    1 X4 (Pemasukan) 30 44 1 - -

    2 X5 (Pengeluaran) 38 34 3 - -

    3 X6 (Hasil Produksi) 36 36 3 - -

    Kesimpulan :

    X4= Untuk indikator (pemasukan) yang memiliki kategori setuju sebanyak

    44 responden atau 58.66%. Indikator ini mampu memengaruhi

    variabel pendapatan.

    X5= Untuk indikator (pengeluaran) yang memiliki kategori sangat setuju

    sebanyak 38 responden atau 50.66%. Indikator ini mampu

    memengaruhi variabel pendapatan.

    X6=Untuk indikator (hasil produksi) yang memiliki kategori sangat setuju

    sebanyak 36 responden atau 48%. Indikator ini mampu memengaruhi

    variabel pendapatan.

    2.3 Keluarga Berbasis Syariah

    Tabel 4.3 Keluarga Berbasis Syariah

    No Indikator Pernyataan Responden

    5 4 3 2 1

    1 Y1 (Ibadah) 36 35 3 1 -

  • 38

    2 Y2 (Tanggung Jawab) 31 42 2 - -

    3 Y3 (Aqidah dan Akhlak) 31 43 1 - -

    Kesimpulan :

    Y1 = Untuk indikator (ibadah) yang memiliki kategori sangat setuju

    sebanyak 36 responden atau 48%. Indikator ini mampu

    memengaruhi variabel keluarga berbasis syariah.

    Y2 = Untuk indikator (tanggung jawab) yang memiliki kategori setuju

    sebanyak 42 responden atau 56%. Indikator ini mampu

    memengaruhi variabel keluarga berbasis syariah.

    Y3 = Untuk indikator (aqidah dan akhlak) yang memiliki kategori setuju

    sebanyak 43 responden atau 57.33%. Indikator ini mampu

    memengaruhi variabel keluarga berbasis syariah.

    a. Uji Validasi Dan Reliability

    Diperoleh nilai validasi dan reliability digunakan composite

    reliability dengan nilai diatas 0,70 (>0,70) Usaha Bosara 0,03

  • 39

    b. Uji Model Specification

    Measurement Model Specification

    Manifest Variabel Scores (Original)

    Struktural Model Specification

    1) Measurement Model Specification

    Measurement Model Specification adalah pengukuran

    Mean (rata2) hasil indification yang terdiri dari X1 sampai

    dengan X3 untuk variabel usaha bosara, X4 sampai dengan X6

    untuk variabel pendapatan, Y1 sampai Y3 untuk variabel

    keluarga berbasis syariah. Terlihat dari olah data menunjukkan

    pada variabel usaha bosara adalah X1 rata2> 4, X2 rata

    2> 5, X3

    rata2> 4. Pada variabel pendapatan adalah X4 rata2> 4, X5

    rata2> 4, X6 rata2> 4. Sedangkan pada variabel keluarga

    berbasis syariah adalah Y1 rata2> 4, Y2 rata

    2> 4, Y3 rata2> 4.

    2) Manifest Variabel Scores

    Variabel Usaha Bosara (ξ)

    Variabel Pendapatan (n)

    Variabel Keluarga Berbasis Syariah (β)

    Manifest di variabel usaha bosara telah diukur dari (X1

    sampai dengan X3) dan variabel pendapatan telah diukur dari

    (X4 sampai dengan X6) serta variabel keluarga berbasis syariah

    telah diukur dari (Y1 sampai dengan Y3).

  • 40

    3) Konstrak Structural Model Specification

    Ini adalah struktur (path model) model jalur dengan

    pengertian bahwa variabel (ξ) berpengaruh terhadap variabel

    (n), variabel (n) berpengaruh terhadap variabel (β) sedangkan

    variabel (ξ) berpengaruh terhadap variabel (β).

    Partial Lear Square, untuk diketahui

    Kriteria quality, dapat dilihat dari :

    Overview

    Redudancy

    Cronbachs Alpha

    Latent Variable Correlations

    R Square

    AVE

    Communality

    Total Effects

    Composite Reliability

    Struktur Model Specification Hasil olah data diperoleh melalui

    USAHA BOSARA

    (ξ)

    PENDAPATAN

    (n)

    KELUARGA

    BERBASIS SYARIAH

    (β)

  • 41

    Smart Partial Least Square (Smart-PLS M3)

    Tabel 4.4. Overview

    AVE

    Composite

    Reliability

    R

    Square

    Cronbach

    s Alpha

    Communalit

    y

    Redundanc

    y

    KELUARGA

    BERBASIS SYARIAH

    0,36138

    3 0,432819

    0,12736

    7 -0,60072 0,361385 0,025837

    PENDAPATAN

    0,35952 0,163346 0,12440

    5 -0,73522 0,35952 0,038703

    USAHA

    BOSARA

    0,43444

    2 0,033096 -0,61272 0,434442

    Tabel 4.5. Redudancy

    redundancy

    KELUARGA BERBASIS SYARIAH 0,025837

    PENDAPATAN 0,038703

    USAHA BOSARA

    Tabel 4.6. Cronbachs Alpha

    Cronbachs Alpha

    KELUARGA BERBASIS SYARIAH -0,60072

    PENDAPATAN -0,73522

    USAHA BOSARA -0,61272

  • 42

    Tabel 4.7. Latent Variabel Correlations

    KELUARGA

    BERBASIS SYARIAH

    PENDAPATAN USAHA

    BOSARA

    KELUARGA BERBASIS

    SYARIAH 1

    PENDAPATAN 0,314298 1

    USAHA BOSARA -0,26906 -0,35271 1

    Tabel 4.8. R Square

    R Square

    KELUARGA BERBASIS SYARIAH 0,127367

    PENDAPATAN 0,124405

    USAHA BOSARA

    Tabel 4.9. AVE

    AVE

    KELUARGA BERBASIS SYARIAH 0,361383

    PENDAPATAN 0,35952

    USAHA BOSARA 0,434442

  • 43

    Tabel 4.10. Communality

    communality

    KELUARGA BERBASIS SYARIAH 0,361385

    PENDAPATAN 0,35952

    USAHA BOSARA 0,434442

    Tabel 4.11. Total Effects

    KELUARGA

    BERBASIS

    SYARIAH

    PENDAPATAN USAHA

    BOSARA

    KELUARGA BERBASIS

    SYARIAH

    PENDAPATAN 0,25057

    USAHA BOSARA -0,26906 -0,35271

    Tabel 4.12. Composite Reliability

    Composite Reliability

    KELUARGA BERBASIS SYARIAH 0,432819

    PENDAPATAN 0,163346

    USAHA BOSARA 0,033096

  • 44

    Tabel 4.13. Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values)

    Original Sample

    (O)

    Sample

    Mean (M)

    Standard Deviation

    (STDEV)

    Standard Error

    (STERR)

    T Statistics

    (|O/STERR|)

    X1

  • 45

    Convergent validity dapat dievaluasi dalam tiga tahap, yaitu indikator

    validasi, reliabilitas konstrak, dan nilai average variance axtracted

    (AVE). Indikator validitas dapat dapat dilihat dari nilai faktor loading.

    Bila nilai faktor loading suatu indikator lebih dari 0,5 dan nilai t

    statistik lebih dari 2,0 maka dapat dikatakan valid. Sebaliknya bila

    nilai loading faktor kurang dari 0,5 dan memiliki nilai t statistik kurang

    dari 2,0 maka dikeluarkan dari model.

    Semua loading faktor memiliki nilai t statistik lebih dari 2.0

    sehingga jelas memiliki validitas yang signifikan. Nilai t statistik untuk

    loading variabel etos kerja X1 sampai dengan X3 dan untuk variabel

    nelayan X4 sampai dengan X6, berikut variabel pendapatan Y1

    sampai dengan Y3 adalah valid.

    Syarat jika faktor loading > 0,5 dan nilai t statistik < 2,0 maka

    dikeluarkan dari model. Dan untuk model penelitian tersebut yang

    dimana:

    1) Variabel Usaha Bosara (ξ) yang dimana:

    X1 (0,712)>0,5

    X2 (1,097)>0,5

    X3 (1,086)>0,5

    2) Variabel Pendapatan (n) yang dimana:

    X4 (0,049)0,5

    X6 (1,052)>0,5

  • 46

    3) Variabel Keluarga Berbasis Syariah (β) yang dimana:

    Y1 (1,048)>0,5

    Y2 (0,302)0,5

    Olah data tersebut menunjukkan faktor loading >0,5 yang

    diartikan data sangat akurat (valid).

    Semua loading faktor memiliki nilai t statistik lebih dari 2.0

    sehingga jelas memiliki validasi yang signifikan. Nilai t statistik untuk

    loading faktor indikator adalah (>2,0).

    Tabel 4.14. Overview

    AVE

    Composite

    Reliability

    R

    Square

    Cronbach

    s Alpha

    Communalit

    y

    Redundanc

    y

    KELUARGA BERBASIS

    SYARIAH

    0,36138

    3 0,432819

    0,12736

    7 -0,60072 0,361385 0,025837

    PENDAPATAN

    0,35952 0,163346 0,12440

    5 -0,73522 0,35952 0,038703

    USAHA

    BOSARA

    0,43444

    2 0,033096 -0,61272 0,434442

    Pemeriksaan selanjutnya dari convergent validity adalah

    reliabilitas konstrak dengan melihat output composite reliability atau

    cronbach’s alpha. Kriteria dikatakan reliable adalah nilai composite

    reliability atau cronbach’s alpha lebih dari 0,70. Dari output berikut

    menunjukkan konstrak keluarga berbasis syariah memiliki nilai

    cronbach’s alpha -0,60072 kurang dari 0,70. Tetapi, bila dilihat dari

    nilai composite reliability, nilainya 0,432819 (>0,70), sehingga tetap

  • 47

    dikatakan tidak reliable. Konstrak lainnya memiliki nilai composite

    reliability dan cronbach’s alpha diatas 0,70. Pemeriksaan terakhir

    dari convergent validity yang baik adalah apabila nilai AVE lebih dari

    0,50. Berdasarkan tabel berikut, semua nilai AVE Konstrak Usaha

    Bosara, Pendapatan, dan Keluarga berbasis Syariah memiliki nilai

    AVE diatas 0,50.

    Evaluasi discriminant validity dilakukan dalam dua tahap, yaitu

    melihat nilai cross loading dan membandingkan antara nilai kuadrat

    korelasi antara konstrak dengan nilai AVE atau korelasi antara

    konstrak dengan akar AVE. Kriteria dalam cross loading adalah

    bahwa setiap indikator yang mengukur konstraknya haruslah

    berkorelasi lebih tinggi dengan konstraknya dibandingkan dengan

    konstrak lainnya. Hasil output cross loading adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.15. Cross Loading

    KELUARGA BERBASIS

    SYARIAH PENDAPATAN USAHA BOSARA

    X1 0,158052 0,004824 -0,26225

    X2 0,309117 0,208895 -0,77496

    X3 -0,08697 -0,37142 0,796229

    X4 -0,10189 0,027345 -0,17931

    X5 0,336005 0,965852 -0,32476

    X6 -0,03921 -0,38071 0,095177

    Y1 0,447461 0,109584 -0,09568

    Y2 -0,16408 0,074956 -0,03933

    Y3 0,925747 0,274118 -0,23966

  • 48

    Korelasi X1, X2, dan X3, konstrak usaha bosara adalah -

    0,26225< 0,7 dan -0,77496. Nilai korelasi indikator tersebut lebih

    rendah dengan konstrak usaha bosara dibandingkan dengan

    konstrak lainnya. Sama halnya dengan indikator X4, X5, dan X6. yang

    berkorelasi lebih rendah dengan konstrak pendapatan.

    Berdasarkan tabel cross loading di atas, setiap indikator

    berkorelasi lebih rendah dengan konstraknya masing-masing

    dibandingkan dengan konstrak lainnya, Sehingga dikatakan memiliki

    discriminant validity yang baik. Pemeriksaan selanjutnya adalah

    membandingkan antara korelasi dengan konstrak akar AVE

    konstrak. Hasilnya adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.16. Latent Variabel Correlations

    KELUARGA

    BERBASIS SYARIAH

    PENDAPATAN USAHA

    BOSARA

    KELUARGA BERBASIS

    SYARIAH 1

    PENDAPATAN 0,314298 1

    USAHA BOSARA -0,26906 -0,35271 1

    d. Evaluasi Model Struktural

    Setelah pemeriksaan model pengukuran terpenuhi, maka

    selanjutnya adalah pemeriksaan terhadap model struktural.

    Pemeriksaan ini meliputi signifikan hubungan jalur dan nilai R2 (R

    Square).

  • 49

    Tabel 4.17. Part Coefficients (Mean,STDEV, T-Values)

    Original Sample

    (O)

    Sample Mean (M)

    Standard Deviation

    (STDEV)

    Standard Error

    (STERR)

    T Statistics (|O/STERR|)

    PENDAPATAN -

    > KELUARGA BERBASIS

    SYARIAH

    0,25057 0,156463 0,239732 0,239732 1,045212

    USAHA BOSARA

    -> KELUARGA BERBASIS

    SYARIAH

    -0,18068 0,110972 0,262825 0,262825 0,687449

    USAHA BOSARA ->

    PENDAPATAN

    -0,35271 -0,08768 0,422896 0,422896 0,834037

    Berdasarkan tabel Path Coeffiient di atas, hubungan jalur

    yang signifikan adalah Usaha Bosara terhadap Pendapatan

    (Hipotesis 1), Pendapatan terhadap Keluarga Berbasis Syariah

    (Hipotesis 2), dan Usaha Bosara terhadap Keluarga Berbasis

    Syariah (Hipotesis 3), karena memiliki nilai t statistic lebih besar dari

    2,0.

    Nilai akhir R2 (R Square) adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.18. R Square

    R Square

    KELUARGA BERBASIS SYARIAH 0,127367

    PENDAPATAN 0,124405

    USAHA BOSARA

  • 50

    Nilai R Square pendapatan adalah 0,124405. Artinya, usaha

    bosara dan pendapatan secara simultan mampu menjelaskan

    variability konstrak usaha bosara sebesar 12,7%.

    Nilai R Square keluarga berbasis syariah adalah 0,127367.

    Artinya, usaha bosara dan keluarga berbasis syariah mampu

    menjelaskan variability konstrak intention sebesar 16,129%.

    3. Jawaban Hasil Penelitian

    3.1 Hipotesis 1 : Variabel Usaha Bosara Berpengaruh Terhadap

    Variabel Pendapatan

    Hasil pengujian outer model yang telah dilakukan menunjukkan

    bahwa hubungan antara variabel Usaha Bosara memiliki pengaruh

    terhadap variabel Pendapatan sebesar 0,834. Sedangkan berdasarkan

    tabel distribusi t menunjukkan bahwa thitung= 0,834 lebih kecil dari ttabel=

    1,67 menunjukkan bahwa pada hipotesis 1 ditolak karena tidak

    berpengaruh yang signifikan antara variabel usaha bosara terhadap

    pendapatan.

    Hipotesis 1

    Keterangan :

    Nilai teoritis / nilai t tabel = 1,67

    Nilai t hitung = 0,834

    1,67 1,67

    0,834

  • 51

    3.2 Hipotesis 2 : Variabel Pendapatan Berpengaruh Terhadap

    Variabel Keluarga Berbasis Syariah

    Hasil Pengujian outer model yang telah dilakukan, menunjukkan

    bahwa hubungan antara variabel Pendapatan berpengaruh terhadap

    variabel Keluarga Berbasis Syariah sebesar 1,046. Sedangkan

    berdasarkan tabel distribusi t menunjukkan bahwa thitung= 1,046 lebih kecil

    dari ttabel= 1,67 menunjukkan bahwa pada hipotesis 2 ditolak karena tidak

    berpengaruh yang signifikan antara variabel pendapatan berpengaruh

    terhadap variabel keluarga berbasis syariah.

    Hipotesis 2 Keterangan :

    Nilai teoritis / nilai t tabel = 1,67

    Nilai t hitung = 1,046

    3.3 Hipotesis 3 : Variabel Usaha Bosara Berpengaruh Terhadap

    Variabel Keluarga Berbasis Syariah

    Hasil pengujian outer model yang telah dilakukan menunjukkan

    bahwa hubungan antara variabel usaha bosara berpengaruh terhadap

    variabel keluarga berbasis syariah sebesar 0,687. Sedangkan

    1,046

    1,67 1,67

  • 52

    berdasarkan tabel distribusi t menunjukkan bahwa thitung= 0,687 lebih kecil

    dari ttabel= 1,67 yang menunjukkan bahwa pada hipotesis 3 ditolak karena

    terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel usaha bosara

    berpengaruh signifikan terhadap variabel keluarga berbasis syariah.

    Hipotesis 3

    Keterangan :

    Nilai teoritis / nilai t tabel = 1,67

    Nilai t hitung = 0,687

    0,687

    7

    1,67 1,67

  • 53

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini antara lain :

    1. Variabel usaha bosara berpengaruh terhadap variabel pendapatan.

    Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel usaha

    bosara dapat memengaruhi variabel pendapatan tetapi tidak

    signifikan.

    2. Variabel pendapatan berpengaruh terhadap variabel keluarga

    berbasis syariah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara

    variabel pendapatan dapat memengaruhi variabel keluarga

    berbasis syariah tetapi tidak signifikan.

    3. Variabel usaha bosara berpengaruh terhadap variabel keluarga

    berbasis syariah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara

    variabel usaha bosara dapat memengaruhi variabel keluarga

    berbasis syariah tetapi tidak signifikan.

    B. Saran

    1. Melalui penelitian ini, cara berfikir kita mampu mempelajari dan

    mengetahui bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan penuh

    semangat serta doa dan selalu bekerja keras mampu meningkatkan

  • 54

    perekonomian keluarga dan meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat

    2. Melalui karya ilmiah ini, wawasan tentang ilmu kewirausahaan,

    sedikit banyak membuka cakrawala berfikir kita, bagaimana

    mengembangkan sebuah usaha dalam keluarga untuk

    meningkatkan ekonomi ummat yang maju serta bagaimanai

    pendapatan keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat banyak

    3. Untuk peneliti lanjutan menjadi bahan referensi atau acuan dalam

    melakukan penelitian mengenai pengaruh strategi usaha bosara

    serta perannya dalam membantu peningkatan pendapatan

    keluarga dan kesejahteraan masyarakat banyak.

    C. Rekomendasi

    1. Rekomendasi dari hasil olah data terhadap pengaruh dimana

    variabel usaha bosara terhadap variabel pendapatan tidak

    berpengaruh signifikan. Walau dalam analisis dinyatakan tidak

    berpengaruh, hal ini masih dalam proses usaha pengembangan

    dengan penelitian tersebut, dapat dipastikan untuk melakukan

    peningkatan usaha melalui perbaikan kualitas bosara dan juga

    usaha bosara tersebut, masih menjadi kebutuhan tersier untuk

    setiap kehidupan.

    2. Variabel pendapatan terhadap keluarga berbasis syariah, dalam

    analisis statistik menyatakan belum berpengaruh signifikan. Hal ini

  • 55

    disebabkan karena masyarakat setempat mempunyai lapangan

    kerja lain sehingga usaha ini masih menuntut perkembangan

    masyarakat terhadap ekonomi.

    3. Untuk variabel usaha bosara terhadap keluarga berbasis syariah

    badan statistik pengaruh, belum berpengaruh signifikan. Hal ini

    dikarenakan usaha bosara masih berjalan menurut kebutuhan

    masyarakat, jika masyarakat menuntut kebutuhan akan alat bosara

    tersebut, dapat dipastikan usaha ini akan meningkat lebih maju.

    Karena pertumbuhan perkembangan usaha bosara tersebut, pada

    suatu saat akan menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

  • 56

    DAFTAR PUSTAKA

    Aisyah Nurul Fitriana, Irwan Noor, Ainul Hayat. 2001. “Pengembangan Industri Kreatif Di Kota Batu”. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No. 2,h. 283

    Atika Tri Puspitasari, Widiyanto. 2015.“Strategi Pengembangan Industri

    Kecil Lanting Di Kabupaten Kebumen”. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan Vol. X No. 2. h.118

    Azuar juliandi dan Irfan, Metode Penelitian Kuantitatif: untuk ilmu-ilmu

    bisnis. (Bandung: Citapustaka, 2013). h. 45 Faisal, Noor. 2010, Organisasi dan Manajemen. Yogyakarta : Penerbit

    Buku Deepublish.h. 43 Haedah, Nur. 2013. “ Strategi Pengembangan Industri Kecil Kerajinan

    tangan Di Kabupaten Takalar” Skripsi Program Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Makassar. h.1

    Mustika. 2016.https://www.kanal.web.id diakses (11 November 2016) Lestari, Widya. 2016. https://www.risalahislam.com diakses (Agustus

    2016) Ibid,h.32 Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 1, Jakarta : PT Bumi

    Aksara Imam Ghozali, Hengky Latan, Parteal Least Squares, Konsep, Teknik dan

    Aplikasi Menggunakan Program Smart Pls 3.0 untuk penelitian empiris, (Semarang:2015). H.17-18

    Kasiram. 2008.Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. h.149 Martopo, Soenarno. 2006, Jurnal Pendidikan Vokasi. Jakarta : Daftar

    Pustaka. h. 213 dan 11 Nurhadi. 2004, Jelajah Cakrawala Sosial. Yogyakarta : Pusat Pembukuan QS. Al-Jumu’ah ayat 9-10Al-Qur’an dan Terjemahannya. Departemen

    Agama RI QS. Al-Hasyr (59) Ayat 7

  • 57

    Ratna Evy. K. 2001. Usaha Industri dan kerajinan Indonesia. Jakarta : PT. Mutiara

    Ruslan Abdul Ghofur Noor. 2013.Konsep Distribusi dalam Ekonomi Islam.

    Yogyakarta: Pustaka Pelajar. h.67-68 Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h.

    102 Sukirno. 2011. Mikro Ekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. h. 36 Sukirno. 2011. Mikro Ekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. h. 37 Sumber Widya. h.5 Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas www.idemotivasibisnis.blogspot.com (diakses 6 Oktober 2015)

  • RIWAYAT HIDUP

    Nur Aeni, lahir di Gowa pada tanggal 09 Maret 1997

    dari pasangan suami istri bernama Canci dan Seko’

    yang beralamat di Jalan Poros Bontonompo Kelurahan

    Bontoramba Kecamatan Bontonompo Selatan

    Kabupaten Gowa. Penulis adalah anak keempat dari

    empat bersaudara.

    Penulis mengawali pendidikan di sekolah dasar pada tahun 2003-2009

    yakni di SD Inpres Kampung Parang, kemudian melanjutkan kejenjang

    menengah pertama pada tahun 2009-2012 di SMP Negeri 3 Galesong

    Selatan, kemudian pada tahun yang sama melanjutkan kejenjang yang

    lebih tinggi di SMA Negeri 1 Bontonompo Selatan pada tahun 2015

    karena tekad dan kemauan yang kuat serta adanya dorongan dari orang

    tua, dan mulai tahun 2015 penulis mengikuti program S1 Prodi Hukum

    Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

    Makassar.

  • LAMPIRAN

  • Tabel of Contents (Complete)

    Algoritma

  • Inner Model T-Statistic

    KELUARGA BERBASIS

    SYARIAH

    PENDAPATAN USAHA

    BOSARA

    KELUARGA BERBASIS

    SYARIAH

    PENDAPATAN 1,045212

    USAHA BOSARA 0,687449 0,834037

    Outer Model T-Statistic

    KELUARGA BERBASIS

    SYARIAH PENDAPATAN USAHA BOSARA

    X1

    0,712183

    X2

    1,097968

    X3

    1,086141

    X4

    0,049482

    X5

    1,997182

    X6

    1,052693

    Y1 1,048379

    Y2 0,302517

    Y3 2,226448

    Path Coefficients

    KELUARGA

    BERBASIS SYARIAH

    PENDAPATAN USAHA

    BOSARA

    KELUARGA BERBASIS

    SYARIAH

    PENDAPATAN 0,25057

    USAHA BOSARA -0,18068 -0,35271

  • DOKUMENTASI

  • 1 SAMPUL.pdf (p.1)6 KATA PENGANTAR.pdf (p.5-7)7 DAFTAR ISI.pdf (p.8-9)8 DAFTAR TABEL.pdf (p.10)9 DAFTAR GAMBAR.pdf (p.11)10 SKRIPSI BAB 1-5.pdf (p.12-68)11 RIWAYAT HIDUP.pdf (p.69)12 LAMPIRAN.pdf (p.70-74)SURAT.pdf (p.75-78)Untitled-13.pdf (p.1)Untitled-15.pdf (p.2)Untitled-17.pdf (p.3)Untitled-19.pdf (p.4)