PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK...

98
PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK MUAMALAT INDONTESIA Tbk (ANALISIS CAR TERHADAP FDR TAHUN 1993-2009) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Oleh: MUGI YARTI NIM:206046103849 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Transcript of PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK...

Page 1: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS

PT BANK MUAMALAT INDONTESIA Tbk

(ANALISIS CAR TERHADAP FDR TAHUN 1993-2009)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh:

MUGI YARTI

NIM:206046103849

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

PENGESAHAN PANITIA UJIAN  

Skripsi yang berjudul, PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK MUAMALAT INDONTESIA Tbk (ANALISIS CAR TERHADAP FDR TAHUN 1993-2009) yang disusun oleh Mugi Yarti dengan NIM: 206046103849telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Februari 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

Jakarta, 10 Februari 2011

Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 195505051982031012 Panitia Ujian Munaqasyah Ketua : Prof. Dr. H.M.Amin Suma, SH,MA, MM (......................................) NIP. 195505051982031012 Sekretaris : Mufidah, SHI (.....................................) NIP. Pembimbing I : Drs. H. Ahmad Yani, MA (.....................................) NIP. 196404121994031004 Penguji I : Prof. Dr. H.M.Amin Suma,SH,MA,MM (.....................................) NIP. 195505051982031012 Penguji II : Dr. Jaenal Aripin, M Ag (.....................................) NIP. 197210161998031004

Page 3: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………….……..…………….i

DAFTAR ISI………………………………………….………..………………v

DAFTAR TABEL………………………………………….………………..viii

DAFTAR GAMBAR……………………………….……………..………….ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………………..8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………….9

D. Review Studi Terdahulu…………………………………………..10

E. Metode Penelitian..……………………………………………..…12

F. Hipotesis…………………………………………………………..17

G. Sistematika Penulisan………………………………………….....18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Teoritis Tentang Solvabilitas …………………………21

B. Capital Adequacy Ratio (CAR)…………………………………..28

Page 4: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

vi 

 

C. Tinjauan Teoritis Tentang Likuiditas……………………………29

D. Financing To Deposit Ratio (FDR)………………………………43

BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA

A. Sejarah Singkat………..…………………………………………..46

B. Visi dan Misi………......…………………………………………..51

C. Produk dan Jasa……………..……………...……………………..52

D. Struktur Organisasi………………………………………..………61

E. Kepemilikan Saham……………………………………………….62

BAB IV PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT

BANK MUAMALT INDONESIA Tbk (ANALISIS CAR

TERHADAP FDR DARI TAHUN 1993 SAMPAI TAHUN

2009)

A. Deskripsi Perkembangan Solvabilitas (CAR)……………..…..….63

B. Deskripsi Perkembangan Likuiditas (FDR)…………………….….69

C. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Likuiditas Bank Muamalat

Indonesia………………………………………………………..…..74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………....80

Page 5: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

vii 

 

B. Saran – Saran……………………………………………………..82

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….85

LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

viii 

 

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Perkembangan Bank Syariah di Indonesia 4 1.2 Interprestasi koefisien korelasi (r-positif) 15 3.1 Kepemilikan Saham Bank Muamlat Tahun 2009 62 4.1 Capital Adequacy Ratio 64 4.2 Financing to Deposit Ratio 69 4.3 Variables Entered/Removed(b) 74 4.4 Descriptive Statistics 74 4.5 Model Summary(b) 75 4.6 ANOVA(b) 76 4.7 Coefficients(a) 77

Page 7: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

ix 

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Total Pembiayaan Bank Muamalat tahun 2005-2009 49

3.2 Total Dana Pihak Ketiga tahun 2005-2009 50

3.3 Total Aset Bank Muamalat tahun 2005-2009 50

4.1 Perkembangan CAR Bank Muamalat 65

4.2 Perkembangan FDR Bank Muamalat 70

Page 8: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena

dengan inayah, rahmat, dan karunia Allah SWT, penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad saw

sebagai revolusioner dunia dan pembawa risalah serta kepada keluarga, dan para

sahabat-Nya, mudah–mudahan kita semua akan mendapatkan syafa’atul ‘udzma di

yaumil akhir kelak, Amin.

Pada dasarnya dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak sekali mendapat

kesulitan. Akan tetapi, dengan adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak,

Alhamdulillah penulisan skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan. Namun penulis

menyadari dalam skripsi ini masih banyak sekali kekurangan sehingga saran serta

kritik dengan kerendahan hati penulis terima sehingga skripsi ini dapat lebih

sempurna lagi.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada

barbagai pihak dan instansi lainnya yang telah membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini antara lain kepada :

1. Bpk. Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

i  

Page 9: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Azharudin Lathif, M.Ag selaku Ketua dan

Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA, selaku Ketua Koordinator Teknis

Program Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Bapak Drs. Ahmad Yani, M.Ag, Selaku Sekretaris Koordinator Teknis

Program Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, dan selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan

masukan yang bermanfaat kepada penulis.

5. Ibu Erika, Ibu Amelia, Bapak Gustian Djuanda, dan seluruh Dosen Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan ilmunya dan membantu

penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

6. Pimpinan dan seluruh Staf karyawan Perpustakaan Umum dan Perpustakaan

Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan fasilitas

untuk studi kepustakaan.

7. Bapak Yudi Susworo, S.Sos., selaku Support & Adm. Manager, Muamalat

Institute dan yang telah berpartisipasi dan memberikan kontribusinya dalam

memperoleh informasi, data-data dan yang telah meluangkan waktunya

kepada penulis hingga terselesainya skripsi ini.

ii  

Page 10: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

8. Kedua orang tua tercinta yang penulis banggakan, Ayahanda Sotoyo dan

Ibunda Darini yang telah memberikan dukungan dan do’a, baik dukungan

moril maupun materil sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

9. Untuk kakakku tercinta, Mas Giri dan Listiyani, S.Pd. Terima kasih atas

curahan cinta dan kasih sayangnya, yang tiada henti mendoakan dan

menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuanganku PS C angkatan 2006, (Untuk sahabatkuYuni,

Zee, Wati, Ima, Nilah, Du, Irwan MI, Oca, Adang n Iis) yang dengan sepenuh

hati mencurahkan dan membantu penulis dengan memberikan motivasi, saran

dan bantuan sehingga terselesaikannya skripsi ini.

11. Teman seperjuanganku dalam pembuatan skripsi ini, yang sama-sama

berjuang untuk menyelasaikan skripsi, yang senantiasa memberikan support

dan perhatian kepada penulis, yaitu Dionisius W. Danuanindito.

12. Adik-adik kelas yang telah menyemangati penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini (Neti, Tika, Vika, Farhan (Asuransi), Aan, Diah, Iwan, dll), terima

kasih untuk semangat yang telah kalian berikan.

13. Dan untuk semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

iii  

Page 11: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

iv  

Mudah-mudahan segala bantuan serta budi baik yang penulis terima selama

menjalani pendidikan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Penulis menyadari masih

banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif agar lebih baik lagi.

Akhirnya penulis menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Mudah-mudahan

dapat balasan yang lebih baik. Harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan fikiran dan saran untuk

perkembangan dalam pendidikan khususnya bidang Ekonomi Islam.

Jakarta, 8 Februari 2011

Penulis

Page 12: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Krisis moneter yang terjadi pada akhir Juli 1997 menimbulkan dampak

hebat terhadap seluruh sector perekonomian, jatuhnya nilai rupiah langsung

merevaluasi seluruh posisi valuta asing perbankan baik asset maupun

kewajibannya.Akibatnya ketika banyak nasabah melakukan penarikan tiba-tiba

terhadap simpanan valuta asing perbankan tidak memiliki cadangan likuiditas

yang cukup untuk memenuhinya.1

Hal ini mengakibatkan hilangya kepercayaan nasabah kepada sektor

perbankan yang selama ini diakui sebagai lembaga perantara antara pemilik

modal dan pengguna modal.Karena krisis terhadap sektor perbankan yang begitu

hebat.Ketidakpercayaan nasabah sulit diperbaiki. Salah satu dampaknya adalah

tidak berjalannya fungsi intermediasi perbankan, banyak nasabah menarik

dananya dalam jumlah besar dari bank secara bersamaan (rush).

Keadaan ini memaksa Bank Indonesia ikut andil dengan Bantuan

Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang sangat besar ke sektor perbankan.

Namun, injeksi likuiditas ini justru merepotkan otoritas moneter karena harus

                                                            1 Muhammad, dkk, Bank Syariah: Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman,

Cet.3 (Yogyakarta : Ekonisia, 2004) h.69-70

1  

Page 13: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

2  

segera menempuh kebijakan tingkat bunga tinggi untuk mencegah terjadinya

inflasi.

Kebijakan tingkat bunga yang tinggi yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia mengakibatkan bank-bank ditinggalkan oleh para pengguna modal,

terjadinya ekonomi biaya tinggi, serta tingkat produksi dan volume penjualan dari

perusahaan-perusahaan menurun drastis karena bahan baku produksi melonjak

harganya, sehingga harga jual produk menjadi tinggi sedangkan daya beli

masyarakat menurun.

Tingginya dampak yang ditimbulkan krisis moneter terhadap sektor

perbankan maka Undang-Undang No.10 Tahun 1998 yang merupakan perubahan

terhadap beberapa ketentuan dalam Undang-Undang No.7 Tahun 1992 dengan

tegas menentukan bahwa prinsip dan rambu-rambu kesehatan bank (Prudential

Bankin) harus diperhatikan dan dipatuhi oleh bank-bank yang melakukan

kegiatannya berdasarkan prinsip syariah. Hal itu juga ditegaskan dalam surat

keputusan direksi Bank Indonesia yang merupakan ketentuan pelaksanaan

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.2

Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan telah memberi

kesempatan luas untuk pengembangan jaringan Perbankan Syariah. Undang-

undang tersebut mengatur dengan jelas landasan hukum dan jenis-jenis usaha

yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah.Selain itu

                                                            2 Prof, Dr., Sutan Remy, Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum Perbankan

Indonesia, (Jakarta:PT Pustaka Utama Grafiti, 2005), h.117

  

Page 14: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

3  

Undang-Undang no. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia telah menugaskan

kepada BI untuk mempersiapkan perangkat peraturan dan fasilitas-fasilitas

penunjang yang mendukung operasional Bank Syariah. Kedua Undang-Undang

tersebut menjadi dasar penerapan dual banking system di Indonesia.Dual banking

system yang dimaksud adalah terselenggaranya dual system perbankan

(konvensional & syariah) secara berdampingan dalam berbagai peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Perangkat hukum itu diharapkan telah

memberi dasar hukum yang lebih kokoh dan peluang yang lebih besar dalam

pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia.3

Penerapan Prudential Banking terbukti telah membuahkan kemajuan

kepada sektor perbankan nasional, tercermin pada kuatnya struktur modal,

menurunnya resiko kredit, dan meningkatnya profitabilitas perbankan.

Perkembangan yang cukup mengesankan dicacat oleh perbankan syariah, baik

dari segi jumlah bank, total asset, maupun pembiayaan yang dilakukan,

merupakan indikasi bahwa apresiasi masyarakat terhadap segmen perbankan itu

terus meningkat. Pesatnya pertumbuhan perbankan syariah, memacu persaingan

antara perbankan-perbankan syariah untuk menunjukan kinerja terbaik dan

menjadi sebuah bank yang sehat baik dari segi dana dan pembiayaan, terutama

dalam hal pembayaran kewajiban terhadap nasabah dan kemampuan bank dalam

mendapatkan laba.

                                                            3 Drs. Zainul Arifin. MBA, Dasar-dasar Manajemen Perbankan Syariah, edisi revisi

(Jakrta:Pustaka Alvabet Anggota IKAPI, 2006) hal.8

  

Page 15: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

4  

Tabel 1.1 Perkembangan Bank Syariah Indonesia

Indikasi 1998

KP/UUS

2003

KP/UUS

2004

KP/UUS

2005

KP/UUS

2006

KP/UUS

2007

KP/UUS

2008

KP/UUS

2009

KP/UUS

BUS 1 2 3 3 3 3 5 6

UUS - 8 15 19 20 25 27 25

BPRS 76 84 88 92 105 114 131 139

Sumber : BI, Statistik Perbankan Syariah, 2009.

Keterangan :

BUS = Bank Umum Syariah

UUS = Unit Usaha Syariah

BPRS = Bank Perkreditan Rakyat Syariah

KP/UUS = Kantor Pusat/Unit Usaha Syariah

Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan perbankan syariah berdasarkan

laporan tahunan BI 2009 (Desember 2009).Secara kuantitas, pencapaian

perbankan syariah sungguh membanggakan dan terus mengalami peningkatan

dalam jumlah bank. Jika pada tahun 1998 hanya ada satu Bank Umum Syariah

dan 76 Bank Perkreditan Rakyat Syariah, maka pada Desember 2009

(berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Bank

Indonesia) jumlah bank syariah telah mencapai 31 unit yang terdiri atas 6 Bank

  

Page 16: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

5  

Umum Syariah dan 25 Unit Usaha Syariah. Selain itu, jumlah Bank Perkreditan

Rakyat Syariah (BPRS) telah mencapai 139 unit pada periode yang sama.

Saat ini, dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun

2008 tanggal 16 Juli 2008 (UUPS), pengembangan industry Perbankan Syariah

Nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan dapat mendorong

pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangan yang

impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan asset lebih dari 65% pertahun

dalam lima tahun terakhir, diharapkan peran industry perbankan syariah dalam

mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan.4

Guna mempertahankan pertumbuhan dan perkembangannya serta agar

tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga perlu meningkatkan likuiditas,

solvabilitas dan profitabilitasnya.Bank harus menjaga tingkat likuiditas dan

solvabilitas guna memberikan rasa aman kepada para nasabahnya, karena bank

merupakan suatu lembaga kepercayaan.Tingkat profitabilitas diperlukan guna

meyakinkan para investor bahwa bank tersebut selain memberikan rasa aman juga

memberikan keuntungan. Likuiditas pada bank syariah lazimnya diukur dengan

Financing to Deposit Ratio (FDR) dan solvabilitas diukur dengan Capital

Adequacy Ratio (CAR) sedangkan profitabilitas diukur dengan rasio Return on

Asset (ROA) atau Return on Equity (ROE).

                                                            4 Artikel diakses pada tanggal 10 Febuari 2009 dari

http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/

  

Page 17: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

6  

Dengan mengadakan analisa perbandingan (rasio) atas data keuangan

perbankan dari tahun yang lalu dapat diketahui beberapa kekuatan dan kelemahan

keuangan perbankan selama tahun berjalan. Hasil analisa ini sangat penting

artinya bagi penyusunan rencana kebijaksanaan yang akan dilakukan diwaktu

yang akan datang. Dengan dilakukannya analisa laporan keuangan khususnya

analisa perbandingan (rasio), maka pemimpin perbankan dapat mengetahui posisi

likuiditas, solvabilitas, maupun profitabilitas perbankan.5

Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi semua penarikan

dana menurut nasabah deposan, kewajiban yang telah jatuh tempo, dan memenuhi

permintaan kredit tanpa ada penundaan.6Dalam kamus besar Bahasa Indonesia,

likuiditas adalah perihal menyatakan posisi keuangan kas suatu perusahaan dan

kemampuannya untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo tepat pada

waktunya.7

Likuiditas menjadi salah satu faktor penting dalam pengelolaan dana bank.

Karena adanya proporsi yang besar dari simpanan nasabah bank berupa giro atau

tabungan dan deposito berjangka, memberikan prioritas utama dalam

mempertahankan tingkat kecukupan likuiditas.Harus ada nasabah yang

                                                            5 Drs. Munawir, Analisa Laporan Keuangan (Yogyakarta: Liberty, 2004),h.69 6 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan (Jakarta: FEUI 2004) H.153 7 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1989), Cet. Kedua, h.523

  

Page 18: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

7  

menyimpan uang di bank apabila bank ingin melanjutkan usahanya.Diperlukan

juga likuiditas yang cukup apabila bank ingin melanjutkan usahanya.8

Analisis Solvabilitas Bank atau secara teknis disebut juga Analysis of

Bank Capital adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka panjang atau kewajiban-kewajibannya apabila

perusahaan tersebut dilikiudasi.9

Posisi likuiditas maupun solvabilitas sangatlah penting sekali artinya,

terutama bagi pihak-pihak pemilik modal untuk mengetahui kemampuan

perbankan dalam memenuhi kewajibannya.

Kehadiran Bank Syariah di Indonesia diawali dengan lahirnya PT Bank

Muamalat Indonesia, yang secara resmi beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992.PT

Bank Muamalat Indonesia yang satu-satunya Bank Syariah pada saat itu, lebih

dapat survive dalam menghadapi krisis moneter dan perbankan pada 1997-1998

tanpa mendapatkan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).10 Selain itu PT

Bank Muamalat Indonesia tercatat sebagai salah satu Bank tersehat dengan CAR

di atas 4% (sebesar 6,7%).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “ Pengaruh Solvabilitas                                                             

8 Veithzal Rivai, Bank and Financial Institution Management Conventional and Sharia System, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007) h. 389

9 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Cet 1 (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada,2004) h.304 10 Zainulbahar Noor, Bank Muamalat : Sebuah Mimpi, Harapan, dan Kenyataan,

(Jakarta:Bening Publishing, 2006), h.33

  

Page 19: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

8  

Terhadap Likuiditas PT Bank Muamalat Indonesia (Study Analisis CAR

Terhadap FDR tahun 1993-2009).”

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Banyak faktor yang mempengaruhi likuiditas di bank syariah. Dalam

penelitian ini, peneliti akan membahas tentang salah satu faktor internal yang

diduga memiliki pengaruh terhadap likiuditas, dalam jangka waktu tujuh belas

tahun pada Bank Muamalat Indonesia Tbk periode tahun 1993 sampai dengan

tahun 2009, yaitu rasio solvabilitas (Capital Adequacy Ratio/CAR) dengan

menggunakan data laporan keuangan tahunan perusahaan.

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan langkah yang sangat penting karena

langkah ini akan menentukan kemana suatu penelitian diarahkan. Perumusan

masalah pada hakikatnya merupakan perumusan pertanyaan yang jawabannya

akan dicari melalui penelitian. Jawaban yang benar tidak mungkin diperoleh

apabila pertanyaannya salah, walaupun jawaban yang salah mungkin

dihasilkan untuk suatu pertanyaan yang benar.11

Dalam rangka memfokuskan pembahasan, penulis merumuskan

beberapa hal yang perlu dikemukakan dalam skripsi ini, diantaranya:

                                                            11 Dr. Irawan Soehartono. “Metode Penelitian Sosial” (PT Remaja Rosdakarya: Bandung,

2002) hal. 23

  

Page 20: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

9  

a. Bagaimana laju perkembangan Solvabilitas PT Bank Muamalat Indonesia

dari tahun 1993-2009?

b. Bagaimana laju perkembangan Likuiditas PT Bank Muamalat Indonesia

dari tahun 1993-2009?

c. Bagaimana pengaruh Solvabilitas terhadap Likuiditas pada PT Bank

Muamalat Indonesia dari tahun 1993-2009?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui keadaan keuangan PT Bank Muamalat Indonesia dari

kesiapan dana untuk membayar kewajiban jangka pendek.

b. Untuk mengetahui keadaan keuangan PT Bank Muamalat Indonesia dari

kesiapan dana untuk membayar kewajiban jangka panjang.

c. Mengetahui hubungan solvabilitas terhadap likuiditas pada PT Bank

Muamalat Indonesia.

d. Mengetahui besarnya pengaruh solvabilitas terhadap likuiditas pada PT

Bank Muamalat Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan penelitian ini sebagai berikut :

a. Bagi penulis

  

Page 21: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

10  

Untuk memperdalam wawasan dan pengetahuan penulis tentang analisis

likuiditas dari laporan keuangan yang di keluarkan PT Bank Muamalat

Indonesia.

b. Bagi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

Diharapkan dapat berguna dalam pengambilan keputusan berdasarkan

informasi yang diperoleh untuk merencanakan suatu strategi baru, serta

peningkatan kinerja dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

c. Bagi Ilmu Pengetahuan

Untuk menambah khazanah intelektual bagi perkembangan perbankan

syariah, khususnya dalam analisis profitabilitas dari laporan keuangan

yang dikeluarkan pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

d. Bagi Masyarakat

Memberikan kontribusi positif dalam rangka menyediakan informasi

tentang kondisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dan mensosialisasikan

kepada masyarakat.

D. Review Study Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian ini penulis telah melakukan review studi

terdahulu dan menemukan beberapa penelitian dengan topik sejenis. Penelitian

tersebut adalah:

1. Darma Putra (2004) membahas “Tinjauan Ekonomi Islam terhadap Rasio

Kecukupan Modal (CAR) Bank Syariah di Indonesia .” Penelitian ini

  

Page 22: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

11  

menganalisa tinjauan ekonomi Islam terhadap rasio kecukupan modal (CAR)

bank syariah di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa

Islam menempatkan modal sebagai salah satu faktor penting. Konsep tentang

CAR (Capital Adequacy Ratio) berawal dari fungsi bank sebagai lembaga

intermediasi. Sehingga bank harus menjaga modalnya agar tetap sehat. Untuk

mengetahui tingkat kesehatan modal bank digunakan suatu rasio tertentu yang

disebut kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR).

2. Siti Fatimah (2006) membahas “Analisa Likuiditas pada PT. Bank Muamalat

Indonesia, Tbk (Tahun 200-2005).” Penelitian ini membahas tentang kondisi

likuiditas yang terdapat di PT. Bank Muamalat Indonesia. Berdasrkan hasil

analisis yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan rasio likuiditas

bahwa kondisi rasio lancar PT Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2000-

2005 selalu mengalami peningkatan dan penurunan. Untuk perkembangan

tingkat likuiditas yang terkadi pada PT Bank Muamalat Indonesia setiap

periodenya dapat dikatakan baik. Karena selalu ada peningkatan yang terjadi

pada setiap tahun dalam pengelolaannya, khususnya dalam masalah likuiditas

yang dalam hal ini dapat dilihat pada FDR (Financing to Deposit Ratio) nya.

3. Aditya Alham (2006) membahas “Analisis Kesehatan PT. Bank Muamalat

Indonesia Berdasarkan Tingkat Likuiditas , Solvabilitas dan Profitabilitas”.

Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa dari sisi likuiditas PT bank

muamalat indonesia, membuktikan bahwa bank tersebut dalam keadaan

“illikuid”. Hal ini dikarenakan sangat minimnya dana yang dicadangkan

  

Page 23: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

12  

dalam cash asset untuk mengatasi kebutuhan likuiditas dalam memenuhi

kewajiban-kewajibannya terutama kewajiban lancar. Sedangkan dari sisi

solvabilitas Bank Muamalat dari periode tahun 2002-2005 telah dapat

memenuhi syarat kecukupan modal minimum yang telah ditetapkan Bank

Indonesia, namun modal yang ada belum dapat mengcover kerugian-kerugian

yang diakibatkan oleh penurunan aktiva, tetapi telah dapat mengatasi 50%

akan kewajiban jangka panjangnya. Selain itu dari sisi profitabilitas, Bank

muamalat selama periode 2002 sampai dengan 2005 telah mendapatkan profit

yang cukup besar hamper mendekati angka 100%, kebijakan untuk

memperbesar jumlah pembiayaan yang diberikan telah berdampak positif

terhadap tingkat pendapatan yang sebagian besar berasal dari pendapatan jual

beli, hasil ini dicapai dengan kehati-hatian pihak manajemen dalam

memberikan pembiayaan yang terbukti dengan rendahnya tingkat pembiayaan

yang bermasalah.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penulis memakai metode penelitian deskritif kuantitatif yaitu

penelitian yang menggunkan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran

terhadap data, serta penampilan hasilnya.12Pendekatan penelitian ini adalah

                                                            12 Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, cet XIII

(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h.12

  

Page 24: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

13  

pendekatan deskriptif-kuantitatif dengan menggunakan Laporan Keuangan

Bank Muamalat sebagai studi kasus.Oleh karena itu, data-data atau laporan

keuangan merupakan analisis inti dari penulisan ini.

2. Objek Penelitian

Penulis melakukan penelitian di PT Bank Muamalat Indonesia dengan

melihat Laporan keuangan tahunan periode tahun 1993 sampai dengan tahun

2009.

3. Teknik Penulisan

Teknik penulisan yang digunakan penulis berpedoman pada buku

“Buku Pedoman Penulisan Skripsi” Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.

4. Sumber Data

Sumber data skripsi ini adalah data primer (primary source) dan data

sekunder (secondary source).Data primer adalah data-data yang diperoleh dari

objek langsung maupun data yang dikeluarkan secara resmi. Sedangkan data

sekunder adalah data penunjang yang diperoleh dari lembaga, studi dan hasil

penelitian orang lain.

5. Variabel Penelitian dan Verifikasinya

Gambar 1.1

Korelasi rasio solvabilitas dan rasio likuiditas

X Y

  

Page 25: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

14  

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Studi lapangan (Field Research) yaitu pengumpulan data sekunder yang

diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan.

b. Studi kepustakaan (Library Research) yaitu metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan menganalisa data-data dari literature yang

berkenaan dengan masalah yang diteliti baik berupa buku, jurnal, majalah,

artikel, dan lain-lain.

7. Teknik Analisa

Tujuan analisis dalam penulisan ini adalah untuk menyempitkan

masalah dan membatasi penemuan-penemuan sehinga menjadi data yang

teratur serta tersususn serta menjadi lebih berarti lagi.

Proses analsis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas

pertanyaan perihal rumusan –rumusan dan pelajaran-pelajaran yang diperoleh

dalam penelitian tersebut.

Analisis yang digunakan dalam penulisan ini dilakukan secara statistic

dengan menggunakan teknik analisis:

a. Analisis Deskriptif Variabel

Analisis ini digunakan untuik menggambarkan jumlah sampel yang

dipakai, rata-rata dan standar deviasi dari variabel independen dan

dependen.

  

Page 26: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

15  

b. Uji Koefisien Determinasi

Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya kontribusi atau

pengaruh variabel independen yaitu Solvabilitas (CAR) terhadap variabel

dependent yaitu Likuiditas (FDR).Besarnya koefisien determinasi (R2)

didapat dari mengkuadratkan koefisien korelasi (R).Semakin besar R2,

maka semakinbesar (‘kuat) pula hubungan antara variabel terikat dengan

satu atau banyak variabel bebas.13Angka koefisien korelasi yang

dihasilkan dalam uji ini dapat berguna untuk menunjukan kuat lemahnya

hubungan antara variabel independen dan dependennya. Berikut pedoman

interpretasi koefisien korelasi:

Tabel 1.2

Interprestasi koefisien korelasi (r-positif)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat

Sumber : Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, hal. 183

                                                            

13 Nachrowi D Nachrowi & Hardius Usman, Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006) hal. 125

  

Page 27: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

16  

c. Uji ANOVA

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang

digunakan sudah layak atau belum. Pengujian dilakukan dengan

membandingkan angka taraf signifikan (sig) sebesar 0,05 (5%) dengan

kriteria pengujiian sebagai berikut:

1) Jika probabilitas (sig penelitian) < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Artinya hubungan kedua variabel linier, maka model regresi

yang digunakan sudah benar dan layak digunakan.

2) Jika probabilitas (sig penelitian) > 0.05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Artinya hubungan kedua variabel tidak linier, maka model

regresi yang digunakan belum benar dan tidak layak digunakan.

d. Uji Koefisien Regresi

Uji ini digunakan untuk membuat model persamaan regresi

sehingga dapat dilakukan pengujian model untuk memprediksi besarnya

variabel terikat dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah

diketahui besarnya serta untuk menguji kebenaran hipotesis.

1) Adapun untuk persamaan regresi linier yang akan dibentuk adalah:

Y= a + bx

Di mana:

Y : variabel terikat yaitu Likuiditas (FDR)

X : variabel bebas yaitu Solvabilitas (CAR)

a : konstanta

  

Page 28: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

17  

b : angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka

peningkatan atau penurunan variabel bebas yang didasarkan

pada variabel terikat.

2) Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan sebelum model persamaan yang

telah terbentuk digunakan untuk melakukan estimasi atas besarnya

variabel terikat yang akan dihasilkan dari variabel bebas yang

besarnya telah diketahui.

Ho : koefisien regresi tidak signifikan

Ha : koefisien regresi signifikan

Berdasarkan hipotesis tersebut, pengujian dapat dilakukan

dengan melihat nilai signifikansi level (sig) yang terdapat pada tabel

coefficients dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika probabilitas (sig penelitian) < 0,05 maka Ho ditolak

Jika probabilitas (sig penelitian) > 0,05 maka Ho diterima

F. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai

karateristik populasi.Ada dua macam hipotesis yang dibuat dalam suatu

percobaan penelitian, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol

adalah hipotesis yang akan diterima kecuali bahwa data yang kita kumpulkan

  

Page 29: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

18  

salah. Hipotesis alternative akan diterima hanya jika data yang kita kumpulkan

mendukungnya.14

Hipotesis sementara dari penelitian ini yaitu, bahwa rasio solvabilitas

(CAR) yang telah diterapkan oleh PT bank muamalat indonesia tidak berpengaruh

dalam peningkatan rasio Likuiditas (FDR) dan dalam pembahasan skripsi ini

digunakan pembahasan Uji Koefisien Regresi.

Untuk mengetahui kebenaran dari hubungan dari rasio solvabilitas (CAR)

dan rasio Likuiditas (FDR), maka diperlukan sebuah pengujian hipotesis analisa

korelasi. Perumusan hipotesis yang akan diuju diberikan symbol Ho, sedangkan

hipotesis alternative diberikan symbol Ha.

Untuk pengujian hipotesis kriterianya adalah :

Ho: p = 0, solvabilitas (CAR) PT Bank Muamalat Indonesia tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan dengan peningkatan likuiditas (FDR).

Ha: p ≠ 0, solvabilitas (CAR) PT Bank Muamalat Indonesia mempunyai

pengaruh yang signifikan dengan peningkatan likuiditas (FDR).

G. Sistematika Penulisan

Untuk pembahasan yang lebih terarah dan memudahkan pemahaman isi,

maka penulis mengadakan pembabakan dalam 5 bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

                                                            

14 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, edisi revisi (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2009) hal. 108

  

Page 30: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

19  

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan secara singkat; latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

review studi terdahulu, metode penelitian, teknik analisa, hipotesis

dan sistematika penulisan

Bab II :Landasan Teori

Pada bab ini dibuat landasan teori yang berguna agar tulisan dapt

dimengerti sebelum dibahas secara mendalam. Secara singkat akan

diuraikan tentang konsep solvabilitas, Capital Adequacy Ratio

(CAR), konsep likuiditas, dan Financint To Deposit Ratio (FDR).

Bab III : Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia

Bab ini membahas mengenai sejarah singkat berdirinya Bank

Muamalat Indonesia, visi dan misi, layanan dan produk, struktur

organisasi, dan kepemilikan saham.

Bab IV :Pengaruh Solvabilitas Terhadap Likuiditas (Study Analisis CAR

Terhadap FDR) Pada Bank Muamalat Indonesia.

Pada bab ini berisi mengenai analisa deskriptif perkembangan

likuiditas, analisa deskriptif perkembangan solvabilitas dan analisa

pengaruh solvabilitas terhadap likuiditas pada Bank Muamalat

Indonesia.

  

Page 31: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

20  

  

Bab V :Penutup

Pada bab ini penulis mencoba membuat kesimpulan dari pembahasan

yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan

saran-saran yang sekiranya bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

 

Page 32: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Teoritis Tentang Solvabilitas

Solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban

keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.1 Suatu perusahaan dikatakan

solvabel apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang

cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, sebaiknya apabila jumlah

aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutangnya, berarti perusahaan

tersebut dalam keadaan insolvabel.2

Baik perusahaan yang insovabel maupun illikuid menunjukan keadaan

keuangan yang kurang baik, karena kedua-duanya pada suatu waktu akan

menghadapi kesulitan keuangan. Perusahaan yang illikuid akan segera mengalami

kesulitan keuangan. Perusahaan yang illikuid akan segera mengalami kesulitan

keuangan walaupun perusahaan dalam keadaan solvabel, sebaliknya kalau

perusahaan dalam keadaan insovabel tetapi likuid tidak akan segera mengalami

kesulitan keuangan dan kesulitan keuangan baru timbul kalau perusahaan itu

dibubarkan.

                                                            1 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, cet. 1 (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004) hlm.304

2 Munawir, Drs., Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta:Liberty, 2004) h.32

21

Page 33: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

22  

Tingkat kecukupan modal bank dinyatakan dengan suatu rasio tertentu

yang disebut rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR). Tingkat

kecukupan modal ini dapat diukur dengan cara :

a. Membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga

Dilihat dari sudut perlindungan kepentingan para deposan, perbandingan

modal dengan pos-pos aktiva merupakan petunjuk tentang tingkat keamanan

simpanan masyarakat pada bank. Perhitungannya merupakan rasio modal

dikaitkan dengan simpanan pihak ketiga (giro, deposito dan tabungan.)3

X 100% CAR= M

G D T

b. Membandingkan modal yang dimiliki oleh suatu bank dengan aktiva

tertimbang menurut resiko (ATMR).

Semakin besar pembiayaan yang disalurkan perbankan, maka semakin besar

pula ATMR bank yang bersangkutan, sehingga CAR akan menurun. Dengan

demikian apabila bank akan melakukan ekspansi/perluasan pemberian

pembiayaan maka harus memperhatikan jumlah modal yang dimiliki saat itu,

yang berarti apabila CARnya sudah terbatas atau mendekati ketentuan

                                                            3 Zainul Arifin, Dasar-dasar….,op Cit h.151

Page 34: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

23  

minimal, maka ekspansi pembiayaan tersebut harus dibarengi dengan

penambahan modal tersebut.4

c. Primary Ratio

Primary Ratio adalah perbandingan antara modal yang dimiliki dengan

keseluruhan aktiva. Rasio ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana

penurunan yang terjadi dalam total asset yang masih dapat ditutupi oleh

equity capital yang tersedia , sehingga rasio ini akan berguna untuk

memberikan indikasi guna mengukur apakah permodalan yang ada telah

memadai. Rumus ini dikatakan sebagai primary ratio karena setiap asset

mengandung resiko kerugian dan setiap kerugian akan mengakibatkan

pengurangan terhadap capital dan apakah capital akan mampu menampung

kerugian-kerugian tersebut.5

Modal merupakan faktor yang teramat penting bagi perkembangan dan

kemajuan bank sekaligus berfungsi sebagai penjaga kepercayaan masyarakat.

Setiap penciptaan aktiva di samping berpotensi menghasilkan keuntungan juga

berpotensi untuk menghasilkan kerugian / resiko. Oleh karena itu modal juga

CAR = MATMR

X 100% 

                                                            4 Rachmat Firdaus, Manajemen Perkreditan Bank Umum,Cet II (Bandung: Alfabeta, 2004)

h.45 5Teguh Pudjo Mulyono, Analisis Laporan…., h.71

Page 35: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

24  

harus digunakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya resiko kerugian atas

investasi pada aktiva, terutama yang berasal dari dana pihak ketiga atau

masyarakat. Peningkatan peran aktiva sebagai penghasil keuntungan harus

serentak dibarengi dengan pertimbangan resiko yang mungkin timbul guna

melindungi kepentingan para pemilik dana. Secara lebih rinci, fungsi dari modal

di antaranya adalah :

a. Sebagai sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya

sampai batas – batas tertentu, karena sumber – sumber dana dapat juga

berasal dari hutang penjualan aset yang tidak terpakai dan lain-lain.

b. Sebagai ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian-

kerugian yang tidak dapat dihindarkan.

                                                           

c. Sebagai alat pengukur besar kecilnya kekayaan bank tersebut atau kekayaan

yang dimiliki oleh pemegang sahamnya.

d. Dengan modal yang mencukupi memungkinkan bagi manajemen bank yang

bersangkutan untuk bekerja dengan efisien yang tinggi, seperti yang

dikehendaki oleh pemilik modal bank tersebut.6

Melihat fungsi dari modal bank di atas timbul suatu pertanyaan yaitu

bagaimana atau berapa modal suatu bank tersebut telah memadai untuk

menunjang kebutuhannya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar

 6 Teguh Pudjo Mulyono, Analisis Laporan Keuangan Untuk Perbankan, Cet. 3 (Jakarta:

Djambatan, 1990), hlm. 68

Page 36: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

25  

kecilnya kebutuhan capital bagi suatu bank. Secara garis besar dapat diuraikan

sebagai berikut :

a. Tingkat kualitas manajemen yang bersangkutan apabila bank dipimpin oleh

suatu kelompok manajemen yang berkualitas tinggi yang ditinjau dari

berbagai aspek, maka hasilnya tentu akan berlainan dengan bank yang

dikelola oleh suatu kelompok manajemen yang berkualitas rendah dan tidak

kompak.

b. Tingkat likuiditas yang dimilikinya.

Suatu bank yang memiliki alat likuid yang sangat terbatas dalam memenuhi

kewajiban-kewajibannya, akan ada kemungkinan penyediaan likuiditas

tersebut akan diambil dari permodalannya. Dengan demikian akan dirasakan

oleh manajemen yang bersangkutan betapa terbatasnya modal yang dimiliki

oleh bank.

c. Tingkat kualitas dari asset.

Suatu bank yang memiliki nasabah pembiayaan yang dubius dan non earning

asset lainnya yang kurang produktif maka sudah dapat dipastikan bank

tersebut tidak bisa melaksanakan kegiatannya secara lancar. Dan sebaliknya

bagi bank yang memiliki kolektibiltas nasabah pembiayaan yang tinggi dan

memiliki earning asset yang memadai maka kebutuhan modalnya akan dapat

diperoleh dari laba bank yang bersangkutan yang akan berkembang secara

kumulatif. Dan sebaliknya apabila bank rugi terus menerus maka ada

kemungkinan pula modalnya akan terkikis sedikit demi sedikit.

Page 37: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

26  

d. Struktur dari depositonya

Apabila bank memperoleh dana yang sebagian besar berupa deposito

berjangka dan dana-dana mahal lainnya, tentu akan menimbulkan pula biaya

dana yang tinggi, apabila dana ini tidak dapat dari penghasilan opersional dari

bank yang bersangkutan, tentu kerugian tersebut harus diserap oleh

modal/capital yang dimiliki, hingga akan terasa bagi manajemen bank yang

bersangkutan terjadinya kekurangan modal.

e. Tingkat kualitas dan karakter dari pemilik sahamnya.

Para pemilik saham yang berorientasi ke masa depan tentu akan berusaha

membentuk akumulasi modalnya secara maksimal sehingga modal bank yang

bersangkutan akan semakin kuat. Tentu yang terjadi akan sebaliknya apabila

para pemilik saham tersebut menghendaki agar laba yang diperolehnya

langsung dibagikan saja, maka modal bank tidak akan mengalami

perkembangan.

f. Tingkat kualitas dari system dan operating procedure

System dan operating procedure suatu bank yang baik tentu akan menunjang

kegiatan usaha bank yang bersangkutan pada tingkat efesiensi yang tinggi.

Dengan efisiensi yang tinggi akan memungkinkan bank untuk memperoleh

laba yang akan memperkuat modal dari bank yang bersangkutan dan

sebaliknya bagi bank yang beropersi dengan biaya yang tinggi ada

kemungkinan biaya yang tidak tertutup oleh penghasilan yang akan menjadi

beban modal.

Page 38: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

27  

g. Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka pendek maupun

jangka panjang.

h. Riwayat pemupukan modal dan peraturan pembagian laba yang

diperolehnya.7

Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan tentang aspek permodalan bank-

bank syariah. Bank Syariah wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR), yaitu resiko penyaluran dana dan

resiko pasar dalam hal ini resiko nilai tukar.8 Demikian juga halnya dengan Unit

Usaha Syariah. Dalam hal modal UUS kurang dari 8%, maka kantor pusat bank

umum konvensional dari UUS wajib menambah kekurangannya sehingga menjadi

8%.

Bank dilarang melakukan distribusi modal atau laba yang dapat

mengakibatkan kondisi permodalan bank tidak mencapai rasio minimum yang

diwajibkan.

                                                            7 Teguh Pudjo Mulyono, Analisis Laporan,…Op Cit h.70 8Peraturan Bank Indonesia No. 7/13/PBI/2005 tentang Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.

Page 39: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

28  

B. Capital Adequacy Ratio (CAR).

CAR atau Rasio Kecukupan modal adalah untuk mengukur sejauh mana

modal yang dimiliki oleh perusahaan apakah sesuai dengan ketentuan Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum yang berlaku, dalam hal ini 8%.

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan salah satu indikator yang

penting dalam penilaian kesehatan bank, karena faktor Capital Adequacy Ratio

akan menjadi pertimbangan bagi masyarakat, khususnya masyarakat peminjam.

Kepercayaan masyarakat amat penting artinya bagi bank, karena dengan demikian

bank akan dapat menghimpun dana untuk keperluan operasional.

Rasio kecukupan modal (CAR) dihitung dengan cara modal inti ditambah

modal pelengkap dibagi dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).

Perhitungan Modal dan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum pada bank berdasarkan prinsip syariah yang berlaku.

Modal Inti biasanya terdiri dari: Modal disetor, cadangan, laba ditahan,

agio saham dll. Sedangkan Modal Pelengkap Berasal dari cad. Revaluasi AT

(selisih penilaian kembali AT dengan persetujuan dirjen pajak), Cad.

Penghapusan Aktiva yang diklasifikasikan (cad. Yang dibentuk dengan cara

membebani lap. R/L tahun berjalan), modal kuasi /capital instrument (warkat

yang memiliki sifat seperti modal), pinjaman subordinasi (pinjaman antar bank

dengan persetujuan BI dengan jangka waktu min. 5 tahun dan bila pelunasan

sebelum jatuh tempo harus persetujuan BI).

Page 40: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

29  

Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan

usaha bisnis dan menampung resiko kerugian, semakin tinggi CAR semakin kuat

kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap kredit/aktiva

produktif yang beresiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai ketentuan BI 8%) berarti

bank tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan

bank tersebut akan memberikan konstribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.9

C. Tinjauan Teoritis Tentang Likuiditas

Untuk mengadakan interprestasi dan analisis terhadap laporan keuangan,

suatu bank memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan

untuk analisis adalah rasio. Rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam

aritmatika yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih

data keuangan. Dari rasio itulah yang akan dijadikan sumber informasi dan

pedoman prosedur kerja oleh pihak bank serta menjadi dasar pengambilan

keputusan oleh pihak lain yang berkepentingan terhadap bank tersebut. Salah satu

rasio yang digunakan sebagai sumber informasi dan analisis adalah rasio

likuiditas atau lebih spesifiknya Loan to Deposit Ratio(LDR) dan dalam bank

syariah sendiri rasio ini lebih sering dikenal dengan istilah Financing to Deposit

Ratio (FDR).

                                                            9 Mudrajat Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi,

(Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2002) h.573

Page 41: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

30  

1. Pengertian Likuiditas

Dalam terminology keuangan dan perbankan terdapat banyak

pengertian mengenai likuiditas, beberapa diantaranya dapat disebutkan

sebagai berikut:

Likuiditas adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk

memenuhi kewajiban atau hutang yang segera harus dibayar dengan harta

lancarnya.10

Selain itu, likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi

kemungkinan ditariknya deposito/simpanan deposan/penitip. Maksudnya,

suatu bank dikatakan likuid apabila dapat memenuhi kewajiban penarikan

uang dari para penitip dana maupun dari peminjam/debitur. Ada juga yang

mengartikan likuiditas adalah tingkat kemudahan relative suatu aktiva untuk

segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai,

serta tingkat kepastian tentang jumlah kas yang diperoleh.11

Sedangkan menurut Oliver G. Wood, “Likuiditas adalah kemampuan

bank untuk memenuhi semua penarikan dana oleh nasabah deposan,

kewajiban yang telah jatuh tempo dan memenuhi permintaan kredit tanpa ada

penundaan”.12

                                                            10 Riduan Tobink dan Bill Nikholaus-Fanuel, Kamus Istilah Perbankan Populer, (Jakarta, PT.

Atalya Rileni Sudeco,2003) h.124 11 Mohamad Muslich, Manajemen Keuangan Modern; Analisis, Perencanaan, dan

Kebijaksanaan, (Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2003), Cet. III, h. 48 12 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: FEUI, 2004), h.153

Page 42: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

31  

Menurut pengertian ini bank dapat dikatakan likuid apabila:

a. Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan

digunakan untuk memenuhi likuiditasnya;

b. Bank tersebut memiliki cash asset yang lebih kecil dari yang tersebut di

atas, tetapi yang bersangkutan juga memiliki asset lainnya (khususnya

surat-surat berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa

mengalami penurunan nilai pasarnya;

c. Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets

baru melalui berbagai bentuk hutang.13

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan

secara singkat bahwa likuiditas adalah kemampuan suatu bank atau

perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.

Secara praktis, likuiditas suatu bank sering dikaitkan dengan jumlah

dana pihak ketiga yang terdapat di bank tersebut pada waktu tertentu. Dalam

hal ini, untuk kondisi Indonesia, Pemerintah melalui Bank Sentral menetapkan

kewajiban setiap bank untuk memelihara likuiditas wajib minimum sebesar

5% dari besarnya kewajiban pihak ketiga.

                                                            13 Agnes Sawir, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan,

(Jakrta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005), h.28-29

Page 43: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

32  

2. Tujuan Pengelolaan Likuiditas Bank

Adapun tujuan pengelolaan likuiditas antara lain14:

a. Untuk menjaga posisi likuiditas bank agar selalu berada pada posisi yang

ditentukan bank sentral

b. Mengelola alat-alat likuid agar selalu dapat memenuhi semua kebutuhan

cash flow terutama kebutuhan yang tidak diperkirakan, misalnya

penarikan dana yang tiba-tiba terhadap sejumlah giro atau deposito

berjangka yang belum jatuh tempo.

c. Sedapat mungkin memperkecil idle funds

d. Memberi keyakinan kepada para penyimpan dana bahwa mereka dapat

menarik dananya sewaktu-waktu atau pada saat jatuh tempo.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Likuiditas Bank

Pada umumnya kebutuhan likuiditas bank dipengaruhi oleh beberapa

faktor yang meliputi15:

a. Kewajiban Reserve

Kewajiban reserve adalah rasio antara komponen-komponen alat

likuid dengan komponen-komponen kewajiban yang harus dipelihara

bank dalam suatu periode tertentu. Sebagaimana terjadi pada beberapa

bidang perbankan lainnya, peraturan dibidang kewajiban reserve

                                                            14 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet, 2003) h. 165 15 Ibid, h. 166

Page 44: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

33  

(Statutory Reserve Requirement) juga terus menerus mengalami

perubahan. Bank sentral sebagai otoritas meneter menetapkan kewajiban

reserve itu dalam rangka pengendalian jumlah uang yang beredar, di

samping guna mendukung pelaksanaan prinsip kehati-hatian.

Besarnya kewajiban reserve yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

bagi setiap bank telah beberapa kali mengalami perubahan. Reserve rasio

itu pernah ditetapkan sebesar 30%, lalu 15%, kemudian 2% . Demikian

juga komponen-komponen reserve yang telah ditetapkan oleh Bank

Indonesia juga telah beberapa kali mengalami perubahan. Suatu ketika

(sebelum Pakto 88) Bank Indonesia telah menetapkan besarnya

komponen alat likuid itu meliputi saldo kas, saldo giro pada Bank

Indonesia dan saldo giro pada bank lain (setelah Pakto 88) komponen alat

likuid yang diatur hanya meliputi saldo kas dan saldo giro pada Bank

Indonesia saja. Saat ini kewajiban reserve ditetapkan dalam bentuk Giro

Wajib Minimum (GWM) sementara komponen alat likuid yang diatur

meliputi saldo kas dan saldo giro pada Bank Indonesia. Saat ini BI

memutuskan untuk menaikkan besar setoran GWM bank dari semula 5%

menjadi 8%.16 Putusan ini dilatarbelakangi pertimbangan akan adanya

potensi tekanan inflasi ke depan, sedangkan kondisi ekses likuiditas di

perbankan masih cukup besar.

                                                            16 Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/ 19 /PBI/2010 - Giro Wajib Minimum Bank Umum

pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing

Page 45: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

34  

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no:6/15/PBI/2004, maka

kewajiban reserve yang harus dibayar adalah:

1) Giro

2) Deposito berjangka

3) Tabungan

4) Kewajiban segera lainnya17

Kewajiban reserve minimum yng ditetapkan bank sentral

hanyalah sebagian saja dari sekian faktor yang mempengaruhi kebutuhan

likuiditas bank. Oleh karena itu bank harus memelihara posisi alat likuid

minimum sebagai primary reserve untuk memepertahankan posisi

likuiditasnya pada tingkat yang aman.

a. Tipe Dana yang Ditarik Bank

Tipe dana yang ditarik oleh bank merupakan faktor yang harus

diperhatikan dalam melakukan estimasi kebutuhan likuiditas bank.

Untuk dana investasi mudharabah, kebutuhan likuiditas bank timbul

pada tanggal jatuh tempo atas investasi tersebut. Tetapi untuk wadi’ah

(giro dan tabungan) kebutuhan likuiditas dapat timbul sewaktu-waktu

apabila pemegang wadi’ah, kebanyakan didasarkan atas pengalaman

tentang besarnya penarikan dana sehari-hari masa-masa sebelumnya.

Selain itu kemungkinan penarikan dana wadi’ah itu juga tergantung

                                                            17 Bank Indonesia no:6 / 21 / PBI / 2004 tentang; Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada

Bank Indonesia pasal 9

Page 46: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

35  

pada persebaran dan jumlah pemegang rekening (spreading resource).

Besar kecilnya probability para nasabah menarik dananya secara

bersama-sama pada hari yang sama akan tergantung pada luas

sempitnya spreading resources tersebut.

b. Komitmen Bank dalam Pembiayaan atau Investasi

Komitmen bank kepada nasabah atau pihak lain dalam

memberikan fasilitas pembiayaan atau melakukan investasi

menimbulkan konsekuensi kewajiban bagi bank untuk

merealisasikannya. Kewajiban komitmen ini oleh bank dicatat dalam

rekening administratif. Ketidakmampuan bank untuk merealisasikan

komitmen tersebut tidak saja berdampak pada reputasi dan bonafiditas

bank, tetapi juga berpotensi untukmenghadapi tuntutan permintaan

ganti rugi.18

4. Jenis dan Sumber Alat Likuid

Ada empat rekening pokok yang merupakan alat likuid bagi bank19,

yaitu:

a. Kas pada vault, yang berisi uang tunai yang dipelihara oleh bank untuk

memenuhi kebutuhan transaksi sehari-hari. Besarnya uang tunai yang

dipelihara oleh bank biasanya didasarkan pada pengalaman atau estimasi

                                                            

19 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, (Jakarta: Pustaka Alvabet,2005), cet.3, h.156

Page 47: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

36  

besarnya penarikan sehari-hari. Bila bank mempunyai kas pada vault

melebihi kebutuhan transaksi sehari-hari, maka kelebihan tersebut akan

disimpan pada bank sentral atau bank koresponden;

b. Wajib Minimum (GWM)20 sebagai pemenuhan statutory reserve

requirement yang besarnya ditetapkan oleh bank sentral berdasarkan

persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Di samping itu

rekening ini merupakan sarana transaksi antar bank, baik dalam rangka

melakukan kliring cek-cek bank lain, maupun untuk transaksi pinjaman

antar bank atau dengan bank sentral;

c. Giro pada bank lain, yang berisi semua simpanan pada bank-bank

koresponden yang juga dimaksudkan untuk menunjang transaksi antar

bank, seperti transfer, inkaso (collection), transaksi L/C dan lain-lain.

d. Item-item uang tunai yang masih dalam proses inkasi, yang terdiri dari

cek-cek Bank Sentral atau bank koresponden yang belum secara efektif

dikreditkan pada rekening bank pada Bank Sentral atau bank

koresponden.

Adapun menurut sumbernya, suatu bank dapat memperoleh alat-alat

likuid yang diperlukan tersebut di atas dari berbagai sumber, yaitu:

a. Asset bank yang akan segera jatuh tempo

                                                            20 Sesuai dengan peraturan BI bagi bank umum yang berdasarkan prinsip syari’ah, rumus

perhitungan GWM adalah: GWM Rupiah = 5% x DPKt-2 dan GWM Valas = 3% x DPKt-2.

Page 48: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

37  

Kredit pinjaman kepada debitur atau cicilan pinjaman yang akan jatuh

tempo dapat dianggap sebagai sumber likuiditas. Oleh karena itu, dalam

kondisi kebijakan uang ketat, posisi likuiditas suatu bank akan rawan

apabila keseluruhan portofolio kreditnya masuk kategori evergreen. Surat-

surat berharga, instrument pasar uang seperti Bank Acceptance, Sertifikat

Bank Indonesia, dan Sertifkat deposito pada bank lain yang akan segera

jatuh tempo, dapat pula dianggap sebagai sumber likuiditas dalam

golongan ini.

b. Pasar Uang

Pasar uang adalah sumber likiditas bank. Namun harus diakui bahwa tidak

setiap bank mempunyai kemampuan untuk masuk ke pasar uang. Hal ini

sangat dipengaruhi oleh besarnya suatu bank dan presepsi pasar uang atas

Worthinness bank tersebut. Dalam hal ini, para investor yang

meminjamkan uangnya ke bank akan melakukan analisa yang mendalam

dan selektif terhadap tingkat dan konsistensi perkembangan pendapatan,

kualitas asset, reputasi kesehatan manajemen, dan kekuatan modal bank.

c. Sindikasi kredit

Pembentukan sindikasi Kredit, selain bertujuan menyiasati legal lending

limit (3L) dan menyebarkan resiko, juga bertujuan untuk menjalin

hubungan dengan bank lain. Dengan demikian, ketika mengalami

kesulitan likuiditas maka bank tersebut dapat menyidikasi sebagian

portofolio kepada bank lain untuk mengatasi masalah tersebut.

Page 49: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

38  

d. Cadangan Likuiditas

Khusus bank yang tidak dapt segera memperoleh dana pada saat

diperlukan, maka bank tersebut biasanya membentuk cadangan likuiditas.

Cadangan likuiditas biasanya dibentuk dengan cara memelihara saldo kas

dan Giro BI pada batas maksimal yang diperbolehkan.

e. Sumber Dana yang sifatnya Last Resort

Salah satu sumber likuiditas yang sifatnya last resort, yang umum

digunakan oleh kebanyakan bank adalah fasilitas line of credit dari bank

lain. Bank yang menjalin hubungan koresponden dengan bank lain

kemungkinan dapat meminta fasilitas stand by line of credit dari bank

korespondennya tersebut. Selain itu, Bank Sentral bertindak sebagai

leader of last resort untuk dunia perbankan atau Lembaga keuangan

bukan bank. Namun bantuan dana dari bank sentral biasanya baru akan

dimanfaatkan oleh bank yang kesulitan likuiditas apabila sumber-sumber

likuiditas lainnya tidak cukup unruk mengatasi kesulitan likuiditas.

5. Piranti Penunjang Likuiditas Bank Syariah

a. Sertifikat IMA

Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara

pemilik dan pengguna dana dapat berpotensi mengalami kekurangan atau

kelebihan likuiditas. Kekurangan likuiditas umumnya disebabkan oleh

perbedaan jangka waktu antara penerimaan dan penanaman dana.

Page 50: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

39  

Sedangkan kelebihan likuiditas dapat terjadi karena dana yang terhimpun

belum dapat disalurkan kepada pihak yang membutuhkan.

Dalam rangka peningkatan pengelolaan dana bank, perlu

diselenggarakan pasar uang antar bank, agar perbankan syariah dapat juga

mengelola kelebihan dan kekeurangan dana secara efisien, landasan

syariah mengenai pasar uang antar bank berdasarkan prinsip syariah

(PUAS) adalah:

1) Kaidah fiqih: “ حريمها لت إال أن يدل دليل اإلباحة مالتالمعفي األصل

” yang artinya segala sesuatu dalam muamalat boleh dilakukan

sampai ada dalil yang mengharamkanya. Kaidah ini dapat dijadikan

rujukan bagi penyelenggaraan pasar uang antar bank tidak dilarang

sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

2) Kaidah fiqh: “ وانشترى أحادث شريكين حصت شريكه جزا

yang artinya jika salah seorang dari yang ,”ألنه يشترى ملك غيره

bermitra membeli bagian mitranya dalam kemitraan tersebut,

hukumnya boleh. Karena ia membeli hak milik orang lain. Kaidah ini

dapat dijadikan rujukan diperkenenkannya Sertifikat IMA, yang

mewakili kepemilikan asset (mal) bagi bank penanaman dana asset

ini diperjualbelikan.

3) Al-Qur’an surat al-Baqarah (2) ayat 275

Page 51: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

40  

“ بام الرو احل اهللا البيع وحر ” yang artinya Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Ayat ini menjadi rujukan bagi bank syari’ah untuk melakukan jual

beli asset yang diwakili oleh Sertifikat IMA.21

Pasar uang antar bank syariah menggunakan piranti Sertifikat

Investasi Mudharabah antar bank (IMA) yang berjangka waktu

maksimum 90 hari, diterbitkan oleh kantor pusat syariah atau unit usajha

syariah bank konvensional.

Besarnya imbalan sertifikat IMA yang dibayarkan pada awal

bulan dihitung atas dasar tingkatan realisasi imbalan deposito investasi

mudharabah pada bank penerbit sebelum didisribusikan sesuai jangka

waktu penanaman.

b. Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia

Agar pelaksanaan operasi pasar terbuka berdasarkan prinsip

syariah dapat berjalan dengan baik, maka perlu diciptakan suatu piranti

pengendalian uang yang beredar yang sesuai dengan prinsip syariah

dalam bentuk Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI). Piranti tersebut

dapat dijadikan sarana penitipan jangka pendek khususnya bagi bank

yang mengalami likuiditas.

                                                            21 Muhammad, Manajemen Bank….Op Cit., h. 335-336

Page 52: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

41  

Ketentuan mengenai SWBI didasarkan pada landasan syariah

sebagai berikut:

1) Kaidah Fiqih: “ عية منوط بالمصلحةف اإلمام علي الرتصر ”

yang artinya tindakan pemegang otoritas harus mashlahat yang

berlaku. Berdasarkan kaidah ini, Bank Indonesia sebagai otoritas

moneter memiliki kewenangan membuat aturan prinsip kehati-

hatian yang digunakan oleh bank syariah dalam kegiatan

operasionalnya untuk tujuan kemaslahatan.

2) Piranti yang digunakan dalam operasi pasar terbuka perbankan

syariah adalah Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia (SWBI) yang

menggunakan titipan (wadi’ah yad dhomanah). Prinsip titipan dalam

syariah berdasarkan al-Qur’an surat Al Baqarah (2) ayat 283:

٢٨٣: )البقرة (

Yang artinya: “Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanahnya (titipannya) dan hendaklah yang ia bertakwa kepada Tuhannya”. Dalam transaksi wadi’ah yad dhomanah Bank Indonesia

memperoleh manfaat penerbitan SWBI sebagai piranti

pengendalian uang beredar sehingga dapat memberikan bonus

sepanjang tidak diperjanjikan sebelumnya.

Page 53: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

42  

Jumlah dana yang dapat dititipkan sekurang-kurangnya

Rp500.000.000,- dan selebihnya dengan kelipatan Rp50.000.000,-

Jangka waktu SWBI adalah satu minggu, dua minggu dan satu

bulan yang dinyatakan dalam jumlah hari.22

6. Alat-alat Pengukuran Likuiditas

a. Cash Ratio

Cash Ratio adalah alat pengukur likuiditas bank, yaitu suatu

likuiditas minimum yang harus dipelihara oleh setiap bank. Cash Ratio

atau cash requirement adalah perbandingan antara alat-alat likuid yang

dikuasai bank dengan kewajiban segera yang akan dibayar.23

100%Cash Ratio = A L D

K

b. Giro Wajib Minimum (GWM)

GWM adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara dalam

bentuk giro di Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank

Indonesia berdasarkan presentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK).

GWM = 5%X DPK t-2

Di mana:

                                                            22 Ibid, h.344 23 Zainul Arifin, Dasar-Dasar ... Op.Cit h.170

Page 54: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

43  

DPK t-2 = rata-ata harian jumlah DPK bank dalam suatu masa laporan

untuk dua masa laporan sebelumnya.

c. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang

memberikan indikasi mengenai jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan

dalm bentuk kredit atau pembiayaan. Rasio yang terlalu tinggi

menggambarkan kurang baiknya posisi likuiditas bank. Umumnya rasio

sampai dengan 100% memberikan gambaran yang cukup baik atas

keadaan likuiditas bank.24

X 100% Financing to Deposit Ratio (FDR)=T P

T DPK

D. FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) atau rasio pembiayaan terhadap dana

pihak ketiga, adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh Bank

Syariah dengan Dana Pihak Ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank.25

                                                            24 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan…., Op.Cit, h. 160 25 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: Akademi Manajemen

Perusahaan YKPN, 2002), h. 55

Page 55: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

44  

Semakin besar tingkat FDR, maka semakin baik pula Bank Syariah tersebut dapat

menjalankan fungsi intermediasinya.

Dari fungsi intermediasi, Perbankan Syariah menunjukan kinerja yang

mengagumkan. Hal ini bisa dilihat dari tahun ketahun besarnya fungsi

intermediasi mendekati 100 persen bahkan pernah melampui. Dengan kata lain,

hampir 100 persen dana pihak ketiga yang ada di bank Syariah disalurkan

kembali kepada masyarakat. Sementara bank konvensional paling tinggi

mendekati 70 persen.26 Fakta ini menunjukan bahwa Bank Syariah lebih pro

dalam mengembangkan sector riil atau fungsi Perbankan Syariah dalm melumasi

mesin ekonomi lebih tangguh dibandingkan agregat Perbankan Konvensional.

Rasio ini dipergunakan untuk mengukur sejauh mana dana pinjaman yang

berhasil dikerahkan oleh bank kepada nasabah peminjam yang bersumber dari

dana pihak ketiga. Tinggi rendahnya rasio ini menunjukan tingkat likuiditas bank

tersebut. Sehingga semakin tinggi angka FDR suatu bank, berarti digambarkan

sebagai bank yang kurang likuid dibanding dengan bank yang nilai FDR nya lebih

kecil. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei

1993, besarnya FDR ditetapkan oleh Bank Indonesia tidak boleh melebihi 110%.

Yang berarti bank boleh memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah

dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun asalkan tidak melebihi 110%.27

                                                            26 A.Riawan Amin, “Perbankan Syariah sebagai Solusi Perekonomian Nasional” i-syariah,

(September,2009), h..41 27 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah…Op. Cit, h. 55

Page 56: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

45  

Dana pembiayaan adalah dana yang dibutuhkan untuk menggerakan sector

riil dan diharapkan mampu untuk memicu pertumbuhan ekeonomi. Begitupula

sebaliknya, bila dana FDR Bank Syariah tidak disalurkan dengan baik maka

dampaknya selain penggerakan sector riil terhambat, juga mengakibatkan dana

masyarakat tersebut menganggur (iddle money) dan dapat mempengaruhi

berkurangnya jumlah uang yang beredar atau dapat digunakan sebagai tujuan

spekulasi dengan menekan nilai tukar rupiah bahkan dapat terjadi inflasi.

Begitu pentingnya FDR ini dalam menggerakan sector riil yang dapat

memacu pertumbuhan ekonimi, maka Bank Sentral selalu memantau

perkembangannya dan hati-hati dalam menentukan kebijakan moneternya.

%FDR =

 

Page 57: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

  

BAB III

DISKRIPSI HASILPENELITIAN

A. Sejarah Singkat PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk

Bank Muamalat merupakan bank syariah pertama yang menjadi cikal

bakal berkembangnya perbankan syariah di Indonesia.Kemunculan ini berawal

dari keresahan umat Islam terhadap hukum bunga bank.Adanya pro dan kontra

dalam menyikapi hukum bunga bank oleh ulama di Indonesia membuat umat

Islam menjadi ragu-ragu. Mereka takut berhubungan dengan bank karena

dikhawatirkan akan tersangkut dengan bunga bank, yang jelas keharamannya.

Namun di satu sisi mereka juga membutuhkan pelayanan perbankan dalam

menjalankan kegiatan ekonomi.Oleh sebab itu maka dicarikanlah solusi yang

berupa bank syariah.

Gagasan munculnya bank syariah di Indonesia diawali oleh lokakarya

yang bertema “Bunga Bank dan Perbankan” tanggal 18-20 Agustus 1990. Yang

kemudian ditindaklanjuti oleh Munas IV MUI di Hotel Syahid tanggal 22-25

Agustus 1990.

MUI kemudian membentuk TimSteering Comitte untuk mempersiapkan

berdirinya bank syariah di Indonesia yang diketuai oleh Dr. Ir. Amin Azis. Dan

juga dibentuk tim Hukum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang

diketuai oleh Drs. Karnaen Perwaatmadja, M.P.A. sedangkan untuk

46  

Page 58: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

47  

mempersiapkan Sumber daya manusia (SDM) diadakanlah Training Management

Development Program (MDP) di LPPI.1

Tepat pada tanggal 1 November 1991, akta pendirian PT Bank Muamalat

Indonesia ditandatangani.Selanjutnya tanggal 3 November 1991 diadakanlah

silaturrahmi presiden di Istana Bogor untuk membahas modal Bank Muamalat ini.

Akhirnya dapat terkumpul dana Rp. 106.126.382.000 sebagai dana modal disetor

awal yang berasal dari presiden, wakil presiden, sepuluh menteri kabinet

pembangunan V, Supersemar, Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Yayasan

Dakab, Dharmais, Purna Bhakti Pertiwi, PT PAL, dan PINDAD. Dimana

Yayasan Dana Dakwah Pembangunan ditetapkan sebagai yayasan penopang bank

muamalat Indonesia.2

Setelah mendapat izin prinsip, surat keputusan menteri keuangan RI No.

1223/MK.013/1991 tanggal 5 november 1991, dan izin usaha keputusan menteri

keuangan RI No. 430/KMK: 013/1992 tanggal 24 April 1992, maka pada tanggal

1 Mei 1992 secara resmi PT Bank Muamalat Indonesia beroperasi di Jalan

Sudirman Jakarta.3

                                                            1 Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Dan Lembaga-Lembaga Terkait, (BAMUI, Takaful

Dan Pasar Modal Syariah) Di Indonesia, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2004), hal. 83-84 2 Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia, ed. M. Nauval Umar, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 59-60. 3 Karnaen Perwataatmadja dan Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam,

(Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1992), h.85

  

Page 59: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

48  

Adapun landasan hukum bank muamalat dalam menjalankan perannya

adalah UU No. 7 tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil yang

dijabarkn dalam surat edaran bank Indonesia (SEBI) No. 25/4/BPPP tanggal 29

februari 1993 yang pokoknya sebagai berikut:

a. Bahwa bank berdasarkan prinsip bagi hasil adalah bank umum dan bank

perkreditan rakyat yang dilakukan usaha semata-mata berdasarkan prinsip

bagi hasil.

b. Prinsip bagi hasil yang dimaksud adalah prinsip bagi hasil yang berdasarkan

syariah.

c. Bank berdasarkan prinsip bagi hasil wajib memiliki dewan pengawas syariah

(DPS).

d. Bank umum atau bank perkreditan rakyat yang kegiatan usahanya semata-

mata berdasarkan prinsip bagi hasil tidak diperkenankan melakukan kegiatan

usaha yang tidak berdasarkan bagi hasil. Sebaliknya bank umum atau bank

perkreditan rakyat yang usahanya tidak berdasarkan prinsip bagi hasil tidak

diperkenankan melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip bagi hasil.

Pada tahun 2004 Bank MuamalatMeluncurkan produk Shar-e, produk

tabungan instan pertama yang terjual di seluruh wilayah Indonesia dengan system

penjualan melalui jaringan online kantor pos. Shar-e ini kemudian menjadi

produk bank dengan pertumbuhan tercepat dengan pencapaian lebih dari 2 juta

pemegang kartu dalam 4 pada tahun (2009), total jumlah nasabah Bank Muamalat

sekitar 3 juta nasabah.

  

Page 60: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

49  

T

menggon

mampu

akhir 20

27,09%

miliar d

serta inv

Tahun 2009

ncang perek

mencatat pe

09 total asse

, asset ini b

an disalurka

vestasi syaria

Bank Mua

konomian.Se

ertumbuhan

et bank mua

berasal dari

an pada akt

ah lainnya.4

amalat terke

kali lagi ban

. Berdasarka

amalat menca

dana pihak

ivitas pemb

Gamba

ena dampak

nk muamala

an laporan

apai Rp 16.0

k ketiga (DP

iayaan sebe

ar 3.1

k dari krisis

at masih bisa

keuangan (a

027,18 milia

PK) sebesar

esar Rp 11.4

s global ya

a bertahan d

audited), pa

ar atau tumb

Rp 13.316,

428, 01 mil

ang

dan

ada

uh

90

iar

Totall Pembiayaaan Bank Muaamalat tahunn 2005-2009

                        4 Bank

                       k Muamalat ,A

             Annual Report 22009, h. 5-7

  

Page 61: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

50  

GGambar 3.2

Totaal Dana Pihakk Ketiga tahhun 2005-20009

Totall Aset Bank

 

Gambar 3

Muamalat ta

3.3

ahun 2005-22009

 

Page 62: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

51  

Setelah tumbuh selama satu dasawarsa, Bank Muamalat memandang

tahun 2009 sebagai saat yang tepat untuk merestrukturisasi serta memperkokoh

landasan usaha demi pertumbuhan di masa depan. Sekalipun dunia dilanda resesi

ekonomi, sector perbankan syariah di Indonesia tetap kokoh dan bergairah.

Prospek pertumbuhannya di masa depan pun sangat menjanjikan.

Sebagai bank pertama murni syariah, dan pelopor di pasar perbankan

syariah nasional sejak tahun 1991, Bank Muamalat memiliki posisi yang strategis

guna memanfaatkan peluang pertumbuhan tersebut.Untuk itu, Bank Muamalat

harus membangun landasan dan infrastruktur yang lebih kokoh.

Pada tahun 2009, Bank Muamalat melakukan beberapa perubahan

structural, perbaikan system operasional, serta penyelarasan lini usaha. Semua ini

adalah dalam rangka transformasi Bank Muamalat yang berkelanjutan untuk

menjadi bank syariah modern yang beroperasi dengan standar kelas dunia-lebih

siap untuk melayani kebutuhan nasabah dari segi lapisan masyarakat, diberbagai

kota besar hinggga pelosok nusantara, bahkan di luar negeri.

B. Visi dan Misi PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

Setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi agar tau tujuan perusahaan

dan tau apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Visi dan misi

bank muamalat Indonesia adalah:

Visi: Menjadi bank utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual,

dikagumi di pasar rasional.

  

Page 63: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

52  

”To become the premier sharia bank in Indonesia, dominant in the

spiritual market, admired in the rational market”.

Misi: menjadi ROLE MODEL Lembaga Kaeuangan Syariah dunia dan

penekanan kepada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan

orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai kepada stakeholder.

”To become a ROLE MODEL among the world’s sharia financial

institutions, emphasizing in entrepreneurial spirit, managerial excellence, and

innovative investment orientation to maximize value to stakeholders”.5

C. Produk dan Jasa

1. Produk Penghimpunan Dana

1.1. Shar-e

Shar-e adalah tabungan instan investasi syariah yang memadukan

kemudahan akses ATM, Debit dan Phone Banking dalam satu kartu dan

dapat dibeli di kantor Pos Online di seluruh Indonesia. Hanya dengan Rp

125.000, langsung dapat diperoleh satu paket kartu Shar-e dengan saldo

awal tabungan Rp. 100.000.Shar-e adalah sarana menabung dan

berinventasi di Bank Muamalat dan diinvestasikan hanya untuk usaha

halal dengan bagi hasil kompetitif.

                                                            

5 Bank Muamalat ,Annual Report 2009, h. 1.

  

Page 64: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

53  

1.2. Tabungan Umat

Merupakan investasi tabungan dengan akad Mudharabah di kantor

layanan Bank Muamalat di seluruh counter Bank Muamalat, ATM

Muamalat, jaringan ATM BCA/PRIMA dan jaringan ATM bersama.

Tabungan umat dengan kartu Muamalat juga berfungsi sebagai akses

debit di seluruh merchant Debit BCA/PRIMA di seluruh Indonesia.

Selain itu, nasabah tabungan ummat akan memperoleh bagi hasil yang

kompetitif perbulannya.

1.3. Tabunganku

Merupakan tabungan bebas biaya administrasi bulanan yang dapat

diakses dengan mudah dan murah. Nasabah cukup menyediakan dana Rp

20.000 untuk dapat memiliki rekening tabunganku. Nasabah tabunganku

dapat menyetor di seluruh kantor cabang dan menarik di kantor cabang

Bank Muamalat secara bebas biaya.

1.4. Tabungan Haji Arafah dan Arafah Plus

Merupakan tabungan yang ditujukan bagi nasabah yang berencana untuk

menunaikan ibadah haji. Produk ini akan membantu nasabah untuk

merencanakan ibadah haji sesuai dengan kemampuan keuangan dan

waktu pelaksanaan yang diinginkan. Dengan fasilitas asuransi jiwa secara

cuma-cuma nasabah akan mendapatkan penggantian sebesar selisih nilai

Biaya Ibadah Haji (BPIH) dengan saldo tabungan melaui ahli waris

manakala meninggal dunia.tabungan haji Arafah juga menjamin nasabah

  

Page 65: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

54  

untuk memperoleh kursi keberangktan karena Bank Muamalat telah

terhubung on-line dengan Sikhosat Departemen Agama.

1.5. Deposito Mudharabah

Merupakan jenis investasi syariah bagi nasabah perseorangan dan badan

hukum yang memberikan bagi hasil yang optimal. Dana nasabah yang

disimpan pada Deposito Mudharabah akan dikelola melalui pembiayaaan

kepada berbagai jenis usaha sector riil yang halal dan baik saja, sehingga

memberikan bagi hasil yang halal. Tersedia dalam jangka waktu 1, 3, 6,

dan 12 bulan dengan pilihan mata uang dalam rupiah dan USD.Deposito

Mudharabah dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over)

dan juga dapat dijadikan jaminan pembiayaan di Bank Muamalat.

1.6. Deposito Fullinves

Merupakan jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah perorangan,

dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan.Deposito Fullinves memiliki

keunggulan perlindungan asuransi jiwa secara Cuma-Cuma dan dapat

diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over) dan juga dapat

dijadikan jaminan pembiayaan di Bank Muamalat.Deposito Fullinves

memberikan bagi hasil setiap bulan yang optimal.

1.7. Giro Wadiah

Merupakan titipan dana pihak ketiga berupa simpanan giro yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,

  

Page 66: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

55  

bilyet giro dan aplikasi pemindahbukuan. Diperuntukan bagi nasabah

pribadi maupun perusahaan untuk mendukung aktivitas usaha.

1.8. Kas Kilat

Muamalat kas kilat kilat-I (mk2) adalah layanan pengiriman uang yang

cepat, mudah, murah dan aman dari Malaysia ke keluarga di tanah air

melalui rekening tabungan Shar-e. Layanan kas kilat bekerja sama dengan

Bank Muamalat Malaysia Berhad membantu nasabah mengirimkan uang

secepat kilat dari Malaysia ke Indonesia.

1.9. Dana Pensiun Muamalat

DPLK Muamalat dapat diikuti oleh mereka yang berusia 18 tahun, atau

sudah menikah, dan pilihan usia pension 45-46 tahun dengan iuran sangat

terjangkau, yaitu minimal Rp 50.000m perbulan dan pembayarannya

dapat didebet secara otomatis dari rekening Bank Muamalat atau dapat

ditransfer dari bank lain. Peserta juga dapat mengikuti program WASIAT

UMAT, dimana selama masa kepersertaan akan dilindungi asuransi jiwa

sesuai ketentuan yang berlaku. Dengan asuransi ini, keluarga peserta akan

memperoleh dana pensiun sebesar yang diproyeksikan sejak awal jika

peserta meninggal dunia sebelum memasuki masa pensiun.

  

Page 67: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

56  

2. Produk Pembiayaan

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank Muamalat

dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan /atau diberi fasilitas

dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan ujroh, tanpa imb1alan, atau bagi hasil. Pembiayaan yang diberikan

dapat digunakan untuk kebutuhan Modal Kerja, Investasi atau Konsumtif.

Penyalurannya dapat dilakukan secara bilateral yaitu oleh satu bank syariah

kepada satu pihak maupun secara multilateral/ sindikasi yaitu oleh lebih dari

satu bank syariah/unit usaha syariah / lembaga keuangan kepada satu pihak.

a. Pembiayaan Jual Beli

a.1Murabahah

Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan

yang disepakati.Harga jual tidak boleh berubah selama masa

perjanjian.Konsep ini cocok untuk pembiayaan Modal Kerja, Investasi

dan Konsumtif.

a.2Salam

Adalah pembelian barang yang diserahkan dikemudian hari dimana

pembayaran dilakukan dimuka secara tunai. Konsep Salam cocok

untuk pembiayaan dibidang pertanian.

a.3Istishna’

  

Page 68: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

57  

Adalah jual beli dimana produsen (Shaani’ ) ditugaskan untuk

membuat suatu barang pesanan dari pemesan (Mustashni’) . Istishna’

mirip dengan salam yaitu dari segi objek pesanannya harus dibuat atau

dipesan terlebih dahulu dengan ciri-ciri khusus. Perbedaannya,

pembayaran istishna’ dapat dilakukan diawal, ditengah atau diakhir

pesanan.Konsep istishna’ cocok untuk pembiayaan pembangunan

property dan penyediaan barang atau asset yang memiliki kriteria

spesifik.

b. Pembiayaan Bagi Hasil

b.1. Musyarakah

Adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu,

dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana, pekerjaan

atau keahlian dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Konsep ini cocok

untuk pembiayaan Modal Kerja dan Investasi.

b.2. Musyarakah Mutanaqisah

Adalah Musyarakah atau Syirkah yang kepemilikan asset (barang)

atau modal salah satu pihak ( syarik ) berkurang disebabkan pembelian

secara bertahap oleh pihak lainnya. Konsep ini dapat digunakan untuk

pembelian rumah, melalui pengajuan pembiayaan Kongsi Pemilikan

Rumah (KPR) Syariah Baiti Jannati.

  

Page 69: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

58  

b.3. Mudharabah

Adalah kerja sama antara dua pihak di mana salah satu pihak (bank)

bertindak sebagai penyedia dana (shahibul maal) dan pihak lain

(nasabah) bertindak sebagai pengelola usaha (mudharib). Dalam hal

ini, Bank menyerahkan modalnya kepada nasabah untuk

dikelola.Pembiayaan Mudharabah banyak digunakan untuk pem

biayaan proyek atau usaha-usaha yang memiliki proyeksi dan

pencatatan pendapatan dan biaya usaha yang definitif.Konsep ini

cocok untuk pembiayaan Modal Kerja dan Investasi.

c. Pembiayaan Sewa

c.1. Ijarah

Adalah perjanjian antara bank sebagai pemberi sewa (mu’ajir) dengan

nasabah selaku penyewa (musta’jir) atas suatu barang atau aset milik

bank.Bank mendapatkan imbalan jasa atas barang atau asset yang

disewakannya.

c.2. Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)

Adalah perjanjian antara Bank sebagai pemberi sewa (mu’ajir) dengan

nasabah selaku penyewa (musta’jir). Dengan konsep IMBT, nasabah

(penyewa) setuju akan membayar uang sewa selama masa sewa yang

diperjanjikan dan bila sewa berakhir penyewa mempunyai hak opsi

untuk memindahkan kepemilikan objek sewa tersebut dari pemberi

  

Page 70: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

59  

sewa. Pembiayaan ijarah dan IMBT umumnya digunakan untuk

pembiayaan investasi alat-alat berat.

c.3. Qardh

Adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau

diminta kembali. Menurut teknis perbankan, qard adalah pemberian

pinjaman dari bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk

kebutuhan mendesak, seperti dana talangan dengan kriteria tertentu

dan bukan pinjaman yang bersifat konsumtif. Pengembalian pinjaman

ditentukan dalam jangka waktu tertentu (sesuai kesepakatan bersama)

sebesar pinjaman tanpa ada tambahan keuntungan dan pembayarannya

dilakukan secara angsuran atau sekaligus.Konsep ini dapat digunakan

untuk pembiayaan Dana Talangan Haji.

3. Produk Jasa

3.1. Perwakilan (Wakalah)

Berarti penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat. Secara

teknis perbankan, wakalah adalah akad pemberian wewenang/kuasa dari

lembaga/seseorang (sebagai pemberi mandat) kepada pihak lain (sebagai

wakil) untuk melaksanakan urusan dengan batas kewenagan dan waktu

tertentu. Segala hak dan kewajiban yang diemban wakil harus

mengatasnamakan yang memberikan kuasa.Prinsip wakalah biasa

  

Page 71: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

60  

digunakan untuk layanan L/C Collection, Agency dan Arranger

sindikasi pembiayaan.

3.2. Penjaminan (Kafalah)

Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada

pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang

ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan

tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada

tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. Konsep kafalah biasa

digunakan untuk layanan Bank Garansi.

3.3. Penanggungan(Hawalah)

Adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain

yang wajib menaggungnya. Dalam pengertian lain, merupakan

pemindahan beban hutang dari pihak yang berhutang (muhil) menjadi

tanggungan pihak yang berkewajiban membayar hutang (muhal’alaih).

3.4. Gadai (Rahn)

Adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan

atas pinjaman yang diterimanya.Barang yang ditahan tersebut memiliki

nilai ekonomis, sehingga pihak yang menahan memperoleh jaminan

untuk dapat mengambil seluruh atau sebagian piutangnya.Secara

sederhana, rahn adalah perikatan jaminan hutang atau gadai.

  

Page 72: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

61  

D. Stuktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur oganisasi yang ada di Bank Muamalat Indonesia:

1. Dewan Pengawas Syariah (Sharia Supervisory Board)

Ketua : K.H. Ma’ruf Amin

Anggota : Prof. Dr. H. Muardi Chatib

Anggota : Prof. Dr. H. Umar Shihab

2. Dewan Komisaris (Board of Commissioners)

Komisaris Utma : Dr. Widigdo Sukarman

Komisaris Independen : Emirsyah Satar, S.E.

Komisaris Independen : Ir. Andre Mirza Hartawan, M.B.A

Komisaris :Abdulla Saud Abdul azis Al-Mulaifi,M.B.A

Komisaris : Irfan Ahmed Akhtar, CFA

Komisaris : Sultan Mohammed Hasan Abdulrauf, M. A

3. Direksi ( Board of Directors)

Direktur Utama : Ir. Arviyan Arifin

Direktur : Farouk Abdullah Alwayni, M.A., M.B.A.

Direktur : Ir. Andi Buchari, M.M.

Direktur : Adrian Asharyanto Gunadi, M.B.A

Direktur : Ir. Luluk Mahfudah

  

Page 73: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

62  

  

E. Kepemilikan Saham

Tabel 3.1 Kepemilikan Saham PT Bank Muamlat Indonesia Tbk Tahun 2009

Page 74: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

  

BAB IV

Pengaruh Solvabilitas Terhadap Likuiditas Bank Muamalat

(Analisis CAR Terhadap FDR Tahun 1993-2009)

A. Deskripsi Perkembangan Solvabilitas (CAR)

Dengan mengadakan analisa perbandingan (rasio) atas data keuangan

perbankan dari tahun yang lalu dapat diketahui beberapa kekuatan dan kelemahan

keuangan perbankan selama tahun berjalan. Hasil analisa ini sangat penting

artinya bagi penyusunan rencana kebijaksanaan yang akan dilakukan diwaktu

yang akan datang. Dengan dilakukannya analisa laporan keuangan khususnya

analisa perbandingan (rasio), maka pemimpin perbankan dapat mengetahui posisi

likuiditas, solvabilitas, maupun profitabilitas perbankan.1

Analisis solvabilitas bank atau secara teknis disebut juga Analysis of Bank

Capital adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila

perusahaan tersebut dilikuidasi.2

Menurut Selamet Riyadi (2006:161) Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu

rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank. CAR

memperlihatkan kemampuan bank dalam memenuhi kecukupan modalnya. CAR

                                                            1 Drs. Munawir, Analisa Laporan Keuangan (Yogyakarta: Liberty, 2004),h.69 2 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, cet. 1 (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004) hlm.304

 63 

Page 75: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

64  

merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan

aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh

aktiva beresiko, CAR juga menjadi indikator untuk melihat tingkat efisiensi dana

modal bank yang digunakan untuk investasi. Apabila persentase CAR terlalu

kecil (lebih rendah dari standar BI) maka bank tersebut termasuk ke dalam

kategori bank tidaksehat, namun apabila persentase CAR terlalu besar berarti

terlalu besar dana bank yang menganggur (idle fund). Ahmad Faishol (2007:153)

Berikut adalah kondisi Capital Adequacy Ratio (CAR) pada PT. Bank

Muamalat Indonesia untuk periode tahun 1993-2009.

Table 4.1

Capital Adequacy Ratio

No  Tahun  Capital Adequacy Ratio 

1  1993  75.9% 

2  1994  41.9% 

3  1995  29.7% 

4  1996  26.8% 

5  1997  17.69% 

6  1998  6.76% 

7  1999  15.29% 

8  2000  8.95% 

9  2001  9.02% 

Page 76: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

65  

10  2002  10.55% 

11  2003  13.04% 

12  2004  12.17% 

13  2005  16.33% 

14  2006  14.23% 

15  2007  10.43% 

16  2008  10.81% 

17  2009  11.10% 

Sumber: Laporan Ikhtisar Keuangan Bank Muamalat tahun 1993-2009

Berdasarkan tabel nilai CAR pada PT Bank Muamalat Indonesia dari tahun

1993-2009 di atas, maka penulis akan mendeskripsikan perkembangan CAR per

dua tahun melalui sebuah grafikdi bawah ini.

75.90%

29.70%

17.69%15.29%9.02%

13.04%16.33%

10.43%11.10%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

Gambar 4.1Perkembangan CAR Bank Muamalat

1993

1995

1997

1999

2001

2003

2005

2007

2009

Page 77: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

66  

Tahun 1993 merupakan tahun pertama yang telah dilalui oleh Bank

Muamalat.Pada tahun pertama ini CAR Bank Muamalat tercatat cukup tinggi yaitu

sebesar 75.9%.Hal ini dikarenakan pihak Bank Muamalat belum banyak

mengeluarkan pembiayaan, sehingga Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

Bank Muamalat relative kecil.

Berdasarkn grafik di atas maka dapat diketahui bahwa dari tahun 1993 sampai

tahun 1995 telah terjadi penurunan nilai CAR yang cukup tajam yaitu sekitar

46,20%, dari 75,9% pada tahun 1993 menjadi 29,70% pada tahun 1995.

Penurunan terjadi salah satunya disebabkan karena mulai meningkatnya

pembiayaan yang disalurkan oleh pihak Bank Muamalat, sehingga mengakibatkan

ATMR pada Bank Muamalat meningkat.Peningkatan ATMR tidak dibarengi

dengan kenaikan jumlah modal, hal ini mengakibatkan penurunan yang cukup

tajam pada nilai CAR di tahun 1995.

Selanjutnya pada tahun 1997 kembali terjadi penurunan nilai CAR sebesar

11,38%, yaitu dari 29,07% pada tahun 1995 menjadi sebesar 17,69% pada tahun

1997.Hal yang sama juga terjadi di tahun 1999, CAR kembali mengalami

penurunan sebesar 2,4% yaitu dari 17,69% pada tahun 1997 menjadi 15,29% pada

tahun 1999.

Puncak penurunan terjadi pada tahun 2001 yaitu nilai CAR mencapai

9,02%. Pada tahun 2001telah terjadi penurunan nilai CAR sebesar 6,27% yaitu

dari 15,29% pada tahun 1999 menjadi 9,02% pada tahun 2001. Pada tahun 1998 ,

pada saat terjadi krisis ekonomi yaitu nilai CAR berada pada nilai 6.76%.

Page 78: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

67  

Meskipun nilai CAR berada di bawah nilai minimum yang telah ditetapkan BI

yaitu sebesar 8%, namun Bank Muamalat tidak masuk dalam daftar bank yang

terkena likuidasi.Hal ini dikarenakan Bank Muamlat termasuk dalam kategori A,

yaitu bank dengan CAR 4% tidak diikut sertakan dalam program rekapitulasi.3

Pada tahun 2003, nilai CAR mulai mengalami kenaikan . Kenaikan terjadi

sebesar 4,02% yaitu dari 9,02% dari tahun 2001 menjadi 13.04% pada tahun

2003. Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi kenaikan modal pada Bank

Muamalat. Banyak investor yang mulai melirik saham PTBank Muamalat

Indonesia Tbk. Hal yang sama juga terjadi di tahun 2005, nilai CAR pada Bank

Muamalat kembali mengalami peningkatan sebesar. Kenaikan tersebut terjadi

sebesar 3,29% yaitu dari 13,04% pada tahun 2003 menjadi 16,33% pada tahun

2005.

Pada tahun 2007, Bank Muamalat kembali mengalami penurunan nilai

CAR sebesar 5,9% yaitu dari 16,33% pada tahun 2005 menjadi 10,69% pada

tahun 2007. Sampai akhir tahun 2007, total permodalan Perseroan mencapai Rp

942.467 juta dengan total modal inti sebesar Rp 773.501 juta dan modal

pelengkap sebesar Rp 210.204 juta, serta penyertaan kepada pihak lain sebagai

pengurang sebesar Rp41.238 juta. Rasio kecukupan modal (CAR) Perseroan pada

tahun 2007 mencapai 10, 69%, dengan total ATMR mencapai Rp 8.816.327 juta.4

                                                            3 Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia (Jakarta:

Graha Ilmu,2005) h. 24 4Annual Report Bank Muamalat Indonesia tahun 2008, h. 93

Page 79: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

68  

Pertumbuhan CAR pada tahun 2009, mengalami kenaikan sebesar 0,29%

yaitu dari 10,43% pada tahun 2007 menjadi 11,10% pada tahun 2009. Pemegang

saham mayoritas memiliki komitmen yang kuat untuk memenuhi kebutuhan

modal tambahan dimasa yang akan datang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari sisi solvabilitas Bank

Muamalat dari periode tahun 1993-2009 telah dapat memenuhi syarat kecukupan

modal minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, dalam hal ini dapat

dilihat pada nilai CAR (Capital Adequacy Ratio) yang dari tahun 1993-2009

yang cenderung selalu di atas 8%. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia

No.31/146/KEP/DIR tanggal 12 November 1998, sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001,

Bank Indonesia mewajibkan setiap bank umum harus memiliki modal minimum

(CAR) sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).

Perkembangan CAR pada Bank Muamalat Indonesia cenderung

berfluktuatif/ naik turun, kenaikan yang cukup tajam terjadi pada tahun 1999

yaitu dari 6,76% pada tahun 1998 menjadi 15,29% pada tahun 1999 yaitu sebesar

8,53%, sedangkan penurunan yang tajam terjadi pada tahun 1994 yaitu dari

75,9% pada tahun 1993 menjadi 41,9% pada tahun 1994, yaitu sebesar 34%.

Page 80: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

69  

B. Deskripsi Perkembangan Likuiditas (FDR)

Financing to deposit ratio menunjukan arti yang sangat penting untuk

mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola dana pihak ketiga yang

ditanamkan dalam pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah. Rasio ini

merupakan perbandingan antara jumlah pembiayaan yang diberikan dengan total

dana pihak ketiga.

Tabel 4.2

Financing to Deposit Ratio

No. Tahun Financing to Deposit

Ratio

1 1993 56.9%

2 1994 79.4%

3 1995 75.3%

4 1996 61.9%

5 1997 79.88%

6 1998 107.15%

7 1999 68.07%

8 2000 97,90 %

9 2001 90,00 %

10 2002 83,67 %

11 2003 76,97 %

Page 81: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

70  

12 2004 86,03 %

13 2005 89,08 %

14 2006 83,60 %

15 2007 99,16 %

16 2008 104,41%

17 2009 85,82%

Sumber: Laporan Ikhtisar Keuangan Bank Muamalat tahun 1993-2009

Berdasarkan tabel nilai FDR pada PT Bank Muamalat Indonesia dari tahun

1993-2009 di atas, maka penulis akan mendeskripsikan perkembangan FDR per

dua tahun melalui sebuah grafikdi bawah ini.

56.90%

75.30%79.88%68.07%

90.00%

76.97%89.08%

99.16%

85.82%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

Gambar 4.2Perkembangan FDR Bank Muamalat

1993

1995

1997

1999

2001

2003

2005

2007

2009

Page 82: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

71  

Pada tahun pertama setelah beroperasi, Bank Muamalat memiliki tingkat

FDR yang relatife masih kecil yaitu hanya 56,9%. Hal ini dikarenakan jumlah

pembiayaan yang dikeluarkan pihak Bank Muamalat masih kecil.

Pada tahun 1993 sampai tahun 1995, telah terjadi peningkatan nilai FDR

sebesar 18.4% yaitu dari 56,9% pada tahun 1993 menjadi 75,3% pada tahun 1995.

Peningkatan terjadi salah satunya disebabkan karena pihak Bank Muamalat sudah

mulai banyak melemparkan pembiayaan ke masyarakat.

Tahun 1997, FDR Bank Muamalat juga mengalami peningkatan.

Peningkatan itu sebesar 4,58% yaitu dari 75,3% pada tahun 1995 menjadi 79,88%

pada tahun 1997.

Pada tahun 1999 tingkat FDR mengalami penurunan yang sangat tajam

yaitu menjadi 68.07% .Hal ini di pengaruhi penurunan total pembiayaan yang

dikeluarkan pihak Bank Muamalat. Pada tahun 1998 pihak Bank Muamalat

mengeluarkan pembiayaan sebesar Rp 462.100.000.000, sedangkan pada tahun

1999 total pembiayaan yang dikeluarkan hanya Rp342.516.757.147. Selain itu

total Dana Pihak Ketiga yang terhimpun pada tahun 1999 juga relative lebih

besar, yaitu sebesar Rp 528.100.000.000 dan pada tahun 1998 hanya sebesar Rp

391.900.000.000.

Pada tahun 2001 nilai FDR kembali mengalami peningkatan sebesar

21,97%, yaitu mencapai 90,00%. Hal ini dipicu oleh kenaikan total pembiayaan

yang dikeluarkan Bank Muamalat pada tahun 2001 mencapai Rp 1.215.000.000,

sedangkan pada tahun 1999 pembiayaan yang dikeluarkan hanya Rp 432.000.000.

Page 83: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

72  

Pada tahun 2003 nilai FDR mengalami penurunan sebesar 23,03% yaitu

dari 90,00% pada tahun 2001 menjadi 76,97% pada tahun 2003. Pada tahun 2005

FDR pada Bank Muamalat kembali mengalami peningkatan. Peningkatan terjadi

sebesar 12,11% yaitu dari 76,97% pada tahun 2003 menjadi 89,08% pada tahun

2005.

Kenaikan FDR pada Bank Muamalat terus terjadi hingga tahun 2007, nilai

FDR berada pada posisi 99,16% atau mengalami penigkatan sebesar 10,08% dari

tahun 2005 yang bernilai 89,08%.

Pada tahun 2009 FDR mengalami penurunan sebesar 13,34% yaitu

menjadi hanya 85,82% dari tahun 2007 yaitu sebesar 99,16%. Pada tahun 2009,

total pembiayaan sebesar 11,428. 01 miliar rupiah dan total dana pihak ketiga

sebesar 13,316.90 miliar rupiah.

Setiap tahun tingkat FDR Bank Muamalat relatife mengalami

peningkatan.Puncaknya terjadi pada tahun 1998, saat terjadi krisis ekonomi.Saat

itu banyak bank-bank yang dilikuidasi, dan Bank Muamalat merupakan satu-

satunya bank syariah yang tidak mengalami likuidasi.Keadaan itu membuat

masyarakat berbondong-bondong untuk pindah ke bank syariah dan mengambil

pembiayaan ke bank syariah.

.Pada tahun 1998 angka FDR mencapai lebih dari 100%, yaitu 107,15%

tetapi angka itu masih dibawah 110%, yang merupakan batas maksimum FDR

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah

Page 84: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

73  

pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Muamalat Indonesia jauh di atas jumlah

dana pihak ketiga yang terhimpun. Namun kondisi ini tidak berarti bahwa bank

kekurangan likuiditas, karena sumber dana yang digunakan untuk memenuhi

kewajiban dalam merealisasikan pembiayaan tidak sepenuhnya berasal dari

likuiditas yang dimiliki, tetapi juga dana tersebut berasal dari dana pihak ketiga

dan modal bank. Disamping itu FDR merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat likuiditas jangka panjang, sehingga likuiditas untuk memenuhi

kewajiban jangka pendeknya terpenuhi.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Financing to deposit ratioPT. Bank

Muamalat Indonesia selalu mengalami peningkatan atau penurunan, karena hal ini

disebabkan oleh naik turunnya dana yang disimpan oleh pihak ketiga atau

kepercayaan masyarakat dalam menitipkan dananya pada bank yang berprinsip

sesuai syariah.

Selain itu, selama periode tahun 2000-2009 nilai Financing to deposit

ratio Bank Muamalat Indonesia rata-rata selalu berada di atas 80% dan tidak

pernah melebihi 110%.

Page 85: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

74  

C. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Likuiditas (Study Analisis CAR terhadap

FDR periode tahun 1993-2009)

Pada penelitian ini,untuk mengetahui besarnya pengaruh solvabilitas

terhadap likuiditas (pengaruh CAR terhadap FDR) digunakan metode analisis

regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS 15.0.

Tabel 4.3

Variables Entered/Removed(b)

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 CAR(a) . Enter

a All requested variables entered.

b Dependent Variable: FDR

Tabel output di atas menggambarkan bahwa variabel yang digunakan

adalah variabel CAR sebagai variabel bebas untuk dilihat pengaruhnya terhadap

variabel terikat (dependent) yaitu FDR.

1) Analisis Deskritif Variabel

Tabel 4.4

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

FDR 83.8059 13.88558 17

CAR 19.4512 17.11391 17

Page 86: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

75  

Berdasarkan tabel di atas, sampel yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 17 buah dengan nilai rata-rata dan standar deviasi untuk FDR

sebesar 83.8059 dan 13.88558, sedangkan untuk CAR sebesar 19.4512 dan

17.11391.

2) Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.5

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .689(a) .475 .440 10.39466

a Predictors: (Constant), CAR

b Dependent Variable: FDR

Nilai R menunjukan korelasi (hubungan) antara variabel CAR

terhadap variabel FDR. Besarnya hubungan tersebut adalah 0,689 atau 68,9%.

Berdasarkan pedoman intrepretasi koefisien korelasi, nilai R tersebut berada

pada interval korelasi 0,60-0,799 sehinggga hubungan tersebut dapat

dikatakan kuat.

Sedangkan R square menunjukan nilai koefisien determinasi sebesar

0,475 atau 47,5% artinya variabel Y (FDR) dapat dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel X (CAR). Dengan demikian sisanya 52,5% dipengaruhi oleh

variabel lainnya, seperti tingkat profitabilitas, cash asset, GWM, dsb.

Page 87: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

76  

3) Uji ANOVA

Tabel 4.6

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1464.214 1 1464.214 13.551 .002(a)

Residual 1620.734 15 108.049

Total 3084.948 16

a Predictors: (Constant), CAR

b Dependent Variable: FDR

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikan adalah 0,002

yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,002<0,05) maka maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Artinya hubungan kedua variabel linier, sehingga model regresi

yang digunakan benar dan layak digunakan.

Page 88: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

77  

4) Uji Koefisien Regresi

Tabel 4.7

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta B

Std.

Error

1 (Constant) 94.679 3.883 24.381 .000

CAR -.559 .152 -.689 -3.681 .002

a Dependent Variable: FDR

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan regresi

sebagai berikut:

, ,

Dimana:

nstanta sebesar 94,679 menyatakan bahwa jika tidak ada

CAR, m

Y= FDR

X= CAR

Angka ko

aka FDR sebesar 94,679. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar -

0,559 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% CAR maka akan menurunkan

tingkat FDR sebesar 0,559%. Hal ini menunjukan bahwa kenaikan CAR

berbanding terbalik dengan FDR.

Page 89: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

78  

Dengan teoribahwa semakin tinggi angka FDR suatu bank, berarti

digamb

bel tersebut juga dapat dilakukan uji hipotesis.Dari

tabel d

5) si Data

n hasil analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa

Solvab

                                                           

arkan sebagai bank yang kurang likuid dibanding dengan bank yang

nilai FDR nya lebih kecil.5 Maka dapat diambil kesimpulan bahwa jika CAR

mengalami kenaikan maka FDR akan menurun, dan penurunan FDR

megindikasikan bahwa tingkat likuiditas semakin baik. Sehingga peningkatan

Solvabilitas akan berpengaruh terhadap membaiknya likuiditas pada Bank

Muamalat Indonesia.

Berdasarkan ta

i atas didapatkan nilai sig. sebesar 0,002 untuk CAR.Karena nilai sig <

0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian Ho yang

menyatakan “tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Solvabilitas

(CAR) terhadap Likuiditas (FDR)” di tolak dan berarti benar bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara Solvabilitas (CAR) terhadap Likuiditas

(FDR) .

Interpreta

Berdasarka

ilitas (CAR) berpengaruh secara signifikan terhadap Likuiditas (FDR)

Bank Muamalat Indonesia.Hal ini ditunjukan oleh besarnya nilai signifikan

yang lebih kecil dari 0,005 yaitu sebesar 0,003.Berdasarkan nilai tersebut

berarti ada penolakan Ho dan penerimaan Ha.

 5 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan Edisi 2 (Galia Indonesia: Bogor, 2005) h.116

Page 90: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

79  

Selain itu, hasil penelitian tersebut juga menunjukan bahwa

Solvabilitas (CAR) memiliki hubungan yang kuat dengan Likuiditas (FDR)

Bank Muamalat Indonesia, hal ini dibuktikan dengan nilai R 68,9%. Selain itu

Solvabilitas (CAR) memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Likuiditas

(FDR) Bank Muamalat Indonesia, hal ini dibuktikan dengan nilai R Square

yang dihasilkan dari uji koefisien determinasi, yaitu sebesar 47,5%.

 

Page 91: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

  

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan tentang “Pengaruh

Solvabilitas Terhadap Likuiditas (Study Analisis CAR terhadap FDR

periodetahun 1993-2009)” maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan CAR pada Bank Muamalat Indonesia dari tahun 1993 - 2009

cenderung berfluktuatif/naikturun, kenaikan yang cukup tajam terjadi pada

tahun 1999 yaitudari 6,76% pada tahun 1998 menjadi 15,29%pada tahun

1999, sedangkan penurunan yang tajam terjadi pada tahun 1994 yaitu dari

75,9% pada tahun 1993 menjadi 41,9% pada tahun 1994. Selain itu pula dapat

disimpulkan bahwa dari sisi solvabilitas Bank Muamalat dari periode tahun

1993-2009 telah dapat memenuhi syarat kecukupan modal minimum yang

telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, dalam hal ini dapat dilihat pada nilai

CAR (Capital Adequacy Ratio) yang dari tahun 1993-2009 yang cenderung

selalu di atas 8%. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia

No.31/146/KEP/DIR tanggal 12 November 1998, sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember

2001, Bank Indonesia mewajibkan setiap bank umum harus memiliki modal

minimum (CAR) sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Resiko

(ATMR).

80  

Page 92: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

81  

2. Sama seperti halnya perkembangan CAR pada Bank Muamlat Indonesia,

perkembangan FDR pada Bank Muamalat juga cenderung mengalami

perkembangan yang berfluktuatif/naik turun tetapi relatif mengalami

peningkatan, hal ini disebabkan oleh naik turunnya dana yang disimpan oleh

pihak ketiga atau kepercayaan masyarakat dalam menitipkan dananya pada

bank yang berprinsip sesuai syariah. Dari tahun pertama setelah didirikanya

itu pada tahun 1993 FDR Bank Muamlat Indonesia sebesar 56,9% dan

sekarang telah mencapai 85,82%. Pada tahun 1998 FDR Bank Muamalat

Indonesia mencapai sebesar 107,15% tetapi angka itu masih dibawah 110%,

yang merupakan batas maksimum FDR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei

1993.

3. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

Solvabilitas (CAR) terhadap Likuiditas (FDR) pada Bank Muamalat

Indonesia. Hal ini berdasarkan pengujian hipotesis yang menghasilkan nilai

sig. sebesar 0,002 untuk Solvabilitas (CAR).Karena nilai sig < 0.05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan penelitian tersebut juga dapat dibuat

persamaan:

Page 93: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

82  

, ,

Dimana:

Dala ian juga diperoleh bahwa Solvabilitas (CAR) memiliki

B. Saran-Saran

sil kesimpulan dalam penelitian ini, penulis memberikan saran

sebaga

Bank

likuiditas (FDR) suatu bank, maka pihak bank harus

Y= FDR

X= CAR

m penelit

hubungan yang kuat dengan Likuiditas (FDR) Bank Muamalat Indonesia,

hal ini dibuktikan dengan nilai R 0,689 atau 68,9%. Selain itu Solvabilitas

(CAR) memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Likuiditas (FDR)

Bank Muamalat Indonesia, hal ini dibuktikan dengan nilai R Square yang

dihasilkan dari uji koefisien determinasi, yaitu sebesar 47,5%.

Dari ha

i berikut:

1. Untuk Pihak

a. Dalam menjaga

memperhatikan besarnya Solvabilitas (CAR) yang dimiliki. Karena jika

pihak bank terus meningkatkan Solvabilitas (CAR) maka hal ini akan

berpengaruh terhadap menurunya tingkat FDR yang dimiliki bank, dan

menurunnya tingkat FDR mengindikasikan bahwa jumlah pembiayaan

yang disalurkan menurun sehingga akan berdampak pada penggerakan

Page 94: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

83  

sector riil terhambat, juga mengakibatkan dana masyarakat tersebut

menganggur (iddle money) dan dapat mempengaruhi berkurangnya jumlah

uang yang beredar.

b. Memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia agar

terhindar dari resiko likuiditas.

2. Untuk Investor/nasabah

Para investor atau nasabah harus melihat atau mengetahui dan

memahami suatu bank yang akan menjadi pilihan dalam menginvestasikan

dananya, baik melalui fisik maupun keadaan keuangannya. Seperti dengan

cara melihat tempat, pelayanan serta proses kegiatan bank tersebut. Atau

dapat juga melihat laporan keuangan yang diterbitkan melalui media cetak

maupun media elektronik.

3. Untuk Para Akademisi

a. Dalam mempelajari dan mengetahui kondisi kesehatan bank khususnya

Likuiditas dan Solvabilitas, maka perlu diadakan penelitian secara

langsung terhadap suatu bank khususnya perbankan syariah. Agar dapat

memeperoleh referensi baru sebagai penunjang dalam melakukan kegiatan

perkuliahan.

b. Karena penelitian ini menggunakan satu variabel bebasnya, maka

sebaiknya peneliti yang akan datang menggunakan lebih banyak variabel

Page 95: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

84  

bebasnya untuk melihat perbandingan besarnya pengaruh antar variabel

bebas tersebut terhadap variabel terikatnya (Likuiditas). Selain itu,

sebaiknya peneliti yang akan datang juga memperbanyak jumlah

sampelnya, agar hasil analisis datanya lebih tergeneralisasi.

Page 96: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

85  

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an al-Karim

Amin, A.Riawan, “Perbankan Syariah sebagai Solusi Perekonomian Nasional.” i-syariah,.September,2009.

Arifin, Zainul.Dasar-DasarManajemen Bank Syariah. Jakarta: Alvabet, 2003 . Dasar-dasar Manajemen Perbankan Syariah, edisi revisi Jakarta: Pustaka Alvabet

Anggota IKAPI, 2006 Bank Indonesia no:6 / 21 / PBI / 2004 tentang; Giro Wajib Minimum Bank Umum

Pada Bank Indonesia pasal 9 Dendawijaya, Lukman, Manajemen Perbankan Edisi 2. Galia Indonesia: Bogor, 2005

Dewi, Gemala. Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, ed. M. Nauval Umar, (Jakarta: Kencana, 2006)

Harahap, Sofyan Syafri . Analisis Kritisatas Laporan Keuangan,Cet 1.Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2004 Mauladi, Ali. Statistika 1: Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial. Jakarta: PT Prima

Heza Lestari, 2006. Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia.

Jakarta: Graha Ilmu, 2005. Muhammad, dkk, Bank Syariah: Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan

Ancaman, Cet.3. Yogyakarta: Ekonisia, 2004 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN, 2002. Mulyono. TeguhPudjo. Analisis Laporan Keuangan Untuk Perbankan, Cet. 3.

Jakarta: Djambatan, 1990. Munawir, Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty, 2004.

Page 97: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

86  

Muslich, Mohamad, Manajemen Keuangan Modern; Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan. Jakarta, PT. BumiAksara, 2003.

Nachrowi D Nachrowi & Hardius Usman, Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006.

Noor, Zainulbahar. Bank Muamalat: Sebuah Mimpi, Harapan, dan Kenyataan.

Jakarta: Bening Publishing, 2006. Peraturan Bank Indonesia No. 7/13/PBI/2005 tentang Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/ 19 /PBI/2010 - GiroWajib Minimum Bank

Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing Perwataatmadja, Karnaendan Antonio, Syafi’i. Apa dan Bagaimana Bank Islam,

Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1992 Rachmat Firdaus, ManajemenPerkreditan Bank Umum,Cet II . Bandung: Alfabeta,

2004 Remy, Sutan. Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum Perbankan

Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2005. Riduan Tobink dan Bill Nikholaus-Fanuel. Kamus Istilah Perbankan Populer.

Jakarta, PT. Atalya Rileni Sudeco, 2003. Rivai, Veithzal. Bank and Financial Institution Management Conventional and

Sharia System.Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2007 Rochaety, Ety. Dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, edisi revisi.

Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2009. Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: FEUI 2004. Soehartono, Dr. Irawan.“Metode Penelitian Sosial”. PT Remaja Rosdakarya:

Bandung, 2002. Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, cet XIII.

Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Page 98: PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS PT BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4631/1/MUGI YARTI-FSH.pdf · tetap menarik di mata investor, Bank Syariah juga

87  

Sumitro, Warkum. Asas-Asas Perbankan Dan Lembaga-Lembaga Terkait, (BAMUI, Takaful Dan Pasar Modal Syariah) Di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. Kedua. Jakarta, Balai Pustaka, 1989

PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Annual Report Bank Muamalat Indonesia tahun

2009. http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/