PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH ...eprints.ums.ac.id/83685/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKata...
Transcript of PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH ...eprints.ums.ac.id/83685/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfKata...
-
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH,
KOMITMEN ORGANISASI, KAPASITAS SUMBER DAYA
MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Ponorogo)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
HAPPY ARIS WIDIATMOKO
B 200 160 353
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
-
ii
-
iii
-
1
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, KOMITMEN
ORGANISASI, KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA,
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEM
PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris pada Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Ponorogo)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem akuntansi keuangan
daerah, komitmen organisasi, kapasitas sumber daya manusia, pemanfataan
teknologi informasi dan sistem pengendalian intern pemerintah terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah pada Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh
dari kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada BPPKAD
Kabupaten Ponorogo. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode
sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner
sebanyak 92 eksemplar yang dibagikan kepada seluruh responden pada BPPKAD
Kabupaten Ponorogo. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 64 responden.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Uji Validitas, Uji
Reliabilitas, Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, Analisis
Regresi Berganda, Uji F, Uji Koefisien Determinasi, dan Uji t. Data diperoleh
kemudian dianalisis dengan SPSS 21.00. Berdasarkan hasil analisis diperoleh
bahwa hanya variabel sistem akuntansi keuangan daerah dan pemanfaatan
teknologi informasi yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan,
sedangkan komitmen organisasi, kapasitas sumber daya manusia, dan sistem
pengendalian intern pemerintah tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah pada BPPKAD Kabupaten Ponorogo.
Kata Kunci: sistem akuntansi keuangan daerah, komitmen organisasi, kapasitas
sumber daya manusia, pemanfataan teknologi informasi, sistem pengendalian
intern pemerintah dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
ABSTRACT
The study aimed to determine the effect of the regional financial accounting
system, organizational commitment, human resource capacity, utilization of
information technology and government internal control systems on the quality of
local government financial report (LKPD) in BPPKAD of Ponorogo regency. This
research uses quantitative method with primary data that collecting questionnaire.
Population of this research is employee department staff at BPPKAD
Ponorogo.The used sampling method is the saturated samples. Data collection is
done by giving as many as 92 copies of the questionnaire, which was distributed to
-
2
respondents on BPPKAD of Ponorogo Regency. Sum samples are 64 respondent.
Analysis tool uses validity, reliability, normality test, multicollinearity test,
heteroscedasticity test, multiple regression analysis, F test, determination
coefficient test and t test. The data obtained are then analyzed using SPSS 21.00.
Based on the analysis result obtained that only the regional financial accounting
system and utilization of information technology affect the quality of financial
statement, while the organizational commitment, human resource capacity, and
government internal control systems do not affect the quality of local government
financial report (LKPD) in BPPKAD of Ponorogo Regency.
Keyword: the regional financial accounting system, organizational commitment,
human resource capacity, utilization of information technology, government
internal control systems and the quality of local government financial report
1. PENDAHULUAN
Sektor publik di Indonesia mengalami perkembangan dengan adanya
tuntutan akuntabilitas dan transparansi atas lembaga-lembaga publik.
Akuntabilitas dan transparansi merupakan suatu bentuk pertanggung jawaban
instansi pemerintah kepada publik atau masyarakat umum. Laporan Keuangan
adalah suatu bentuk laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan dari
kekayaan selama satu tahun anggaran. Dalam pemerintahan laporan keuangan
juga digunakan sebagai pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan
keuangan pemerintah. Bukan hanya pemerintah pusat saja tetapi juga pemerintah
daerah yang menyusun laporan keuangan yaitu Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD). Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk menyusun
pengelolaan keuangannya sendiri.
Tujuan umum laporan keuangan pemerintah daerah adalah memberikan
informasi mengenai laporan realisasi anggaran, laporan perubahan saldo
anggaran lebih, laporan operasional, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas
dan catatan atas laporan keuangan suatu entitas pelaporan yang berguna untuk
para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi suatu keputusan mengenai
alokasi sumber daya. Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dijelaskan
bahwa laporan keuangan yang berkualitas itu harus memenuhi beberapa
karakteristik kualitatif yang sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010, yaitu: (1) relevan, (2) andal, (3) dapat
-
3
dibandingkan, dan (4) dapat dipahami. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) harus sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010.
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) merupakan
suatu penilaian mengenai baik buruknya laporan atas pengelolaan keuangan
daerah dalam satu periode anggaran. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) yang memiliki kualitas baik dapat dilihat dari opini yang dikeluarkan
Badan Pengawas Keuangan (BPK) selaku badan yang memeriksa dan menilai
LKPD. Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dilakukan
setiap satu periode oleh BPK untuk memberikan pernyataan opini tentang
tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah.
Hasil pemeriksaan berupa opini dari Badan Pengawas Keuangan (BPK), yaitu
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak
Memberi Pendapat (TMP) dan Tidak Wajar (TW).
Berdasarkan fakta di lapangan menunjukkan mengenai hasil dari
pemeriksaan BPK tahun 2019 atas LKPD seluruh Indonesia Tahun 2018, BPK
memeriksa 542 (100%) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2017
dari 542 pemerintah daerah (pemda) yang wajib menyusun laporan keuangan
(LK) 2018. Hasil pemeriksaan dari BPK mengungkapkan 443 opini WTP (82%),
86 opini WDP (16%), dan 13 opini TMP (2%). Berdasarkan tingkat
pemerintahan, opini WTP dicapai oleh 32 dari 34 pemerintahan provinsi (94%),
327 dari 415 pemerintah kabupaten (79%) dan 84 dari 93 pemerintahan kota
(90%)(BPK RI 2019). Hasil evaluasi oleh BPK menunjukkan bahwa LKPD
yang belum memperoleh opini WTP disebabkan masih terdapat kelemahan
sistem pengendalian intern, penerapan standar akuntansi pemerintah yang belum
sesuai dan kelemahan pelaporan keuangan. BPK menemukan beberapa masalah
terkait kelemahan sistem pengendalian intern dan pelaporan keuangan, yaitu: (1)
pencatatan tidak/belum dilakukan secara akurat, (2) proses penyusunan laporan
tidak sesuai dengan ketentuan, (3) terlambat menyampaikan laporan, (4) sistem
informasi akuntansi dan pelaporan tidak memadai, dan (5) sistem informasi
akuntansi dan pelaporan belum didukung SDM yang memadai. Keadaan tersebut
-
4
menunjukkan bahwa Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah masih
belum optimal.
Hasil pemeriksaan BPK terhadap Kabupaten Ponorogo selama 5 tahun
terakhir yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Walaupun begitu, masih
terdapat permasalahan yakni pengelolaan aset tetap masih kurang memadai,
pembayaran insentif pajak daerah tidak sesuai ketentuan, pelaksanaan hibah
kurang memadai dan aplikasi yang digunakan dalam menyusun laporan
keuangan belum sepenuhnya bisa diandalkan (BPK Perwakilan Jawa Timur
2019). Dengan masih terdapat beberapa masalah maka perlu adanya suatu
perbaikan terhadap permasalahan yang masih terjadi, sehingga bisa
meningkatkan kualitas laporan keuangan yang lebih baik.
Faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah, salah satunya adalah sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD). SAKD
mempengaruhi dalam penyusunan laporan keuangan secara sistematis dimulai
dari pengklarifikasian, penggolongan pencatatan dan pelaporan. SAKD yang
bagus dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan. Selain itu, komitmen
organisasi juga mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Komitmen organisasi merupakan komitmen pegawai untuk bertahan dalam
organisasi untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut.
Kapasitas Sumber Daya Manusia adalah kemampuan sumber daya
manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam organisasi
dengan bekal pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang memadai untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Andrianto, 2017).
Pegawai yang memiliki kapasitas sumber daya manusia yang tinggi bisa
menyusun laporan keuangan dengan kualitas yang baik. Kemampuan dari
pendidikan, pelatihan, pengalaman dan pemahaman terhadap prinsip dan aturan
tentu akan menghindarkan dari kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan.
Faktor keempat yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan
adalah Pemanfaatan Teknologi Informasi. Kemajuan teknologi dengan berbagai
kecanggihannya tentu menuntut semua instansi untuk memanfaatkan teknologi.
Informasi merupakan hal yang penting bagi semua orang, dengan ditunjang
-
5
kemajuan teknologi maka dapat memudahkan memperoleh informasi.
Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dapat meningkatkan efektifitas dan
keandalan dalam penyusunan laporan keuangan sehingga meningkatkan kualitas
laporan.
Faktor kelima yaitu Sistem Pengendalian Intern. Menurut PP Nomor 60
Tahun 2008, Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi
oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai
dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan Pemerintah.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang baik akan menciptakan laporan
keuangan sesuai peraturan yang ada dan menghindarkan dari penyimpangan.
Menurut Brendhi Septo Nugroho (2018) dengan judul Pengaruh
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Sistem Pengendalian Intern, Pemanfataan Teknologi Informasi, dan
Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Hasil Penelitiannya menunjukkan bahwa Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Sedangkan Penerapan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah dan Pemanfaatan Teknologi Informasi tidak
berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Menurut Ranny Hanaffi (2017) dengan penelitian yang berjudul Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemahaman SAP, Peran Internal Audit,
dan Kompetensi SDM berpengaruh signifikan terhadap Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah, sedangkan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi
Keuangan Pemerintah daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Menurut Elvin Andrianto (2017) dengan penelitian yang berjudul
Pengaruh Kapasitas SDM, Pemanfaatan TI, dan SPIP terhadap Kualitas LKPD
dengan Komitmen Organisasi sebagai variable moderasi. Hasil penelitian Elvin
menunjukkan bahwa Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan IT dan SPI
-
6
pemerintah berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Daerah, sedangkan Komitmen organisasi tidak dapat memperkuat pengaruh
kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan IT, dan SPIP terhadap Kualitas
LKPD.
Berdasarkan uraian diatas mengingat pentingnya Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah bagi Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah. Penelitian ini penting agar dapat mengetahui pengaruh Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah, Komitmen Organisasi, Kapasitas Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Dari
uraian diatas, peneliti mengambil judul “Pengaruh Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah, Komitmen Organisasi, Kapasitas Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah. (Studi pada Badan Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Ponorogo)”.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi penelitian ini adalah pegawai yang ada pada Badan Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Ponorogo
yang berjumlah 92 orang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2018:81). Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan Nonprobability Sampling dengan sampling jenuh.
Penulis menggunakan teknik ini karena jumlah populasi sebanyak 92 orang.
Apabila subyek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua
sebagai sampel, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi
(Arikunto, 2006:134). Dalam penelitian ini, melihat jumlah populasi sebanyak
92 orang pegawai dalam BPPKAD Kabupaten Ponorogo, maka semua anggota
populasi dijadikan sampel penelitian.
-
7
2.2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
2.2.1 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Menurut PP No.71 Tahun 2010 laporan keuangan merupakan laporan
yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang
dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Dalam penelitian ini yang
dimaksud kualitas laporan keuangan yaitu indikator yang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi mencakup unsur relevan, andal,
dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Pengukuran variabel Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah menggunakan skala likert 1-5,
skor 1 (sangat tidak setuju), skor 2 (tidak setuju), skor 3 (netral), skor 4
(setuju), dan skor 5 (sangat setuju).
2.2.2 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD) meliputi serangkaian
prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengn pelaporan keuangan dalam rangka
mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan
secara manual atau menggunakan aplikasi komputer (Permendagri No.
13 Tahun 2006). Variabel ini diukur menggunakan skala likert 1-5.
Untuk setiap jawaban responden diberi skor 1 untuk Sangat Tidak Setuju
(STS), skor 2 untuk Tidak Setuju (TS), skor 3 untuk Netral (N), skor 4
untuk Setuju (S), dan skor 5 untuk Sangat Setuju (SS).
2.2.3 Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi adalah suatu sikap dari anggota organisasi untuk
bertahan dan loyalitas didalam organisasi demi tercapainya tujuan
organisasi. Variabel ini diukur menggunakan skala likert 1-5. Untuk
setiap jawaban responden diberi skor 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS),
skor 2 untuk Tidak Setuju (TS), skor 3 untuk Netral (N), skor 4 untuk
Setuju (S), dan skor 5 untuk Sangat Setuju (SS).
-
8
2.2.4 Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan dan karakteristik
yang dimiliki oleh individu seperti pengetahuan, keterampilan, sikap dan
pengalaman agar bekerja efektif dan efisien sehingga tujuan tercapai.
Variabel ini diukur menggunakan skala likert 1-5. Untuk setiap jawaban
responden diberi skor 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), skor 2 untuk
Tidak Setuju (TS), skor 3 untuk Netral (N), skor 4 untuk Setuju (S), dan
skor 5 untuk Sangat Setuju (SS).
2.2.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi adalah penggunaan teknologi untuk
mempermudah dalam menyelesaikan tugas dan meningkatkan kinerja
untuk memperoleh informasi secara akurat dan tepat waktu. Variabel ini
diukur menggunakan skala likert 1-5. Untuk setiap jawaban responden
diberi skor 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), skor 2 untuk Tidak Setuju
(TS), skor 3 untuk Netral (N), skor 4 untuk Setuju (S), dan skor 5 untuk
Sangat Setuju (SS).
2.2.6 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh
manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang
memadai dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian
laporan keuangan Pemerintah (PP No.8 Tahun 2006). Untuk setiap
jawaban responden diberi skor 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), skor
2 untuk Tidak Setuju (TS), skor 3 untuk Netral (N), skor 4 untuk Setuju
(S), dan skor 5 untuk Sangat Setuju (SS).
2.3 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Uji regresi linier
berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel independen
-
9
terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi yang akan diuji dalam
penelitian ini:
KLKP : α+ β1 SAKD + β2 KO + β3 KSDM + β 4 PTI + β 5 SPIP + e
Keterangan:
KLKP : Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi
SAKD : Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
KO : Komitmen Organisasi
KSDM : Kapasitas Sumber Daya Manusia
PTI : Pemanfaatan Teknologi Informasi
SPIP : Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
e : error term
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur oleh kuesioner tersebut. Hasil r
hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5%. Jika r
tabel < r hitung maka valid (Sujarweni, 2016:239). Berdasarkan hasil uji
validitas yang telah dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan
sistem akuntansi keuangan daerah, komitmen organisasi, kapasitas sumber
daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian intern
pemerintah dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah adalah valid,
karena rhitung > rtabel.
1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan uji
statistik Cronbach Alpha. Variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha lebih dari 0,07 (Ghozali, 2011:52). Hasil analisis reliabilitas
-
10
menunjukkan bahwa semua variabel baik sistem akuntansi keuangan daerah,
komitmen organisasi, kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi
informasi, sistem pengendalian intern pemerintah dan kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah adalah reliabel karena mempunyai nilai Cronbach
Alpha lebih dari 0,07.
1.3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu
variabel yang digunakan dalam sebuah penelitian apakah data layak atau tidak
dianalisis dan apakah data dalam penelitian terdistribusi secara normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan One Sample
Kolmogorov Smirnov Test, diperoleh nilai Asymp. Sig. sebesar 0,386. Nilai
Asymp. Sig lebih besar dari α yaitu 0,05. Dapat disimpulkan bahwa penelitian
ini memiliki distribusi data yang normal.
1.4 Uji Multikolinieritas
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas di atas menunjukkan bahwa
kelima variabel independen memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan
nilai VIF dari kelima variabel independen lebih kecil dari 10. Kesimpulannya
adalah dalam model regresi ini tidak terdapat multikolinearitas.
1.5 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini diukur menggunakan uji
glejser. Berdasarkan tabel hasil uji heterokedastisitas diatas, dapat disimpulkan
bahwa seluruh variabel tidak terjadi masalah heterokedastisitas karena kelima
variabel nilai signifikasinya lebih dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa model
regresi memenuhi persyaratan asumsi klasik.
3.6 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sistem akuntansi
keuangan daerah memiliki nilai thitung sebesar (4,729) > ttabel (2,002) dan tingkat
signifikansi sebesar (0,000) < α (0,05). Sehingga variabel sistem akuntansi
-
11
keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah, berarti hipotesis pertama diterima (H1 diterima).
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan dan sejalan
dengan penelitian Putriasri Pujanira (2017), Reno Julia Utama (2017) dan Putri
Novia Fajar Rini (2017), yang menyatakan bahwa sistem akuntansi keuangan
daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi
memiliki nilai thitung sebesar (-0,356) < ttabel (2,002) dan tingkat signifikansi
sebesar (0,723) > α (0,05). Sehingga variabel komitmen organisasi tidak
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, berarti
hipotesis kedua ditolak (H2 ditolak).
Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini. Selain itu, hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan
penelitian Agung dan Gayatri (2018), Brendhi Septo Nugroho (2018) dan
Mutiana et al. (2017) menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kapasitas sumber daya
manusia memiliki nilai thitung sebesar (-0,718) < ttabel (2,002) dan tingkat
signifikansi sebesar (0,476) > α (0,05). Sehingga variabel kapasitas sumber
daya manusia tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah, berarti hipotesis ketiga ditolak (H3 ditolak).
Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan. Akan
tetapi sejalan dengan penelitian Aminah et al. (2019), Siwambudi et al. (2016)
dan Lilis Wijayanti (2017) yang menyatakan bahwa kapasitas sumber daya
manusia tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah.
-
12
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi
informasi memiliki nilai thitung sebesar (2,618) > ttabel (2,002) dan tingkat
signifikansi sebesar (0,011) < α (0,05). Sehingga variabel pemanfaatan
teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah berarti hipotesis keempat diterima (H4 diterima).
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan dan sejalan
dengan penelitian Agung dan Gayatri (2018), Shinta Sukmaningtyas (2017),
Elvin Andrianto (2017), Reno Julia Utama (2017), Putri Novia Fajar Rini
(2017), Mutiana et al. (2017) dan Wahyudi dan Basri (2016) yang menyatakan
bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian
intern pemerintah memiliki nilai thitung sebesar (-0,836) < ttabel (2,002) dan
tingkat signifikansi sebesar (0,407) > α (0,05). Sehingga variabel sistem
pengendalian intern pemerintah tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah berarti hipotesis kelima ditolak (H5 ditolak).
Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan. Akan
tetapi sejalan dengan penelitian Brendhi Septo Nugroho (2018) dan Septarini
dan Papilaya (2016) yang menyatakan bahwa sistem pengendalian intern
pemerintah tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka hasil
penelitian ini dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut: Sistem akuntansi
keuangan daerah dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap
-
13
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan komitmen
organisasi, kapasitas sumber daya manusia dan sistem pengendalian intern
pemerintah tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah.
4.2 Keterbatasan
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa keterbatasan diantaranya
adalah sebagai berikut: (1) Penelitian ini hanya menerapkan metode survey
dengan alat instrumen berupa kuesioner, sehingga kesimpulan yang diambil
hanya berdasarkan pada data yang terkumpul melalui kuesioner tersebut. (2)
Penelitian ini hanya mencakup lima variabel independen yang digunakan untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah, padahal masih banyak variabel bebas lainnya. (3) Penelitian ini hanya
berfokus pada pegawai Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Ponorogo yang belum mencerminkan mengenai seluruh
SKPD yang ada di Kabupaten Ponorogo.
4.3 Saran
Dengan memperhatikan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini
yang telah disampaikan, maka peneliti memberikan saran untuk peneliti
selanjutnya sebagai berikut: (1) Bagi peneliti berikutnya diharapkan
menggunakan metode survey dengan wawancara langsung dalam memperoleh
data penelitian sehingga hasil yang diperoleh dengan kondisi yang sebenarnya.
(2) Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah atau meneliti variabel
independen lain seperti peran auditor internal dan penerapan SAP. Selain itu
diharapkan peneliti berikutnya juga menambah variabel moderasi. (3) Bagi
peneliti berikutnya diharapkan menambah obyek penelitian yang lebih luas
seperti SKPD untuk memperkuat hasil penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Tut Madiguna dan Gayatri. 2018. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Karangasem. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.23.2. Mei 2018:
1253-1276. ISSN: 2302-8556.
-
14
Aminah, Khairudin dan Indrayenti. 2019. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandar
Lampung. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol.10, No.1, Maret 2019,
Halaman 22-23. ISSN: 2087-2054.
Andrianto, Elvin. 2017. “Pengaruh Kapasitas SDM, Pemanfaatan TI, dan SPIP
Terhadap Kualitas LKPD Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel
Moderasi (Studi Empiris Pada SKPD di Kabupaten Sleman)”. Skripsi.
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2019. Ikhtisar Hasil Pemerksaan
Semester 1 Tahun 2019. http://bpk.go.id/ihps. Diakses 5 Oktober 2019.
BPK Perwakilan Jawa Timur. 2019. Sembilan Pemerintah Daerah Menerima
Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Atas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Tahun Anggaran 2018. http//Surabaya.bpk.go.id. Diakses 6 Oktober
2019.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: BP Universitas Diponegoro.
Hanaffi, Ranny. 2017. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Satuan Perangkat Kerja
Daerah di Kabupaten Pati)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Mutiana, Liza, Yossi Diantimala, dan Zuraida. 2017. Pengaruh Sistem
Pengendalian Intern, Teknologi Informasi, Kualitas Sumber Daya Manusia,
dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi
pada Satker di Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara).
Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, Volume 3 Nomor 2, September 2017.
ISSN: 2502-6976.
Nugroho, Brendhi Septo. 2018. “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem
Pengendalian Intern, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi
Empiris pada Badan Keuangan Daerah Kabupaten Boyolali”. Naskah
Publikasi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 13 Tahun. 2006. Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006. Tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah.
http://bpk.go.id/ihps
-
15
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun. 2008. Tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun. 2010. Tentang Standar Akuntansi
Pemerintah
Pujanira, Putriasri. 2017. “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Provinsi DIY”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Yogyakarta.
Rini, Putri Novia Fajar. 2017. “Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Septarini, Dina Fitri dan Frans Papilaya. 2016. Interaksi Komitmen Organisasi
Terhadap Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial Vol.VII, No 2, Oktober
2016; 100-116. p-ISSN: 2085-8779 e-ISSN: 2354-7723.
Siwambudi, I Gusti Ngurah, Gerianta Wirawan Yasa, dan I Dewa Nyoman Badera.
2016. Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompetensi Sdm
Dan Sistem Pengendalian Intern Pada Kualitas Laporan Keuangan. E-Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.6.1 2017:385-416. ISSN: 2337-
3067.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta.
Sujarweni, V.Wiratna. 2016. Kupas Tuntas Penelitian Akuntansi Dengan SPSS.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sukmaningtyas, Sinta. 2017. “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi
Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah/DPPKAD Kabupaten
Boyolali)”. Naskah Publikasi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Utama, Reno Julia. 2017. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Indragiri Hulu). JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 Februari 2017.
-
16
Wahyudi, Faizin dan Hasan Basri. 2016. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern
terhadap Keandalan Laporan Keuangan di Lingkungan SKPD Kota Sabang.
Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi, Vol.9 No.2, Juli 2016, PP: 67-74. ISSN:
1693-3397.
Wijayanti, Lilis. 2017. “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem
Pengendalian Intern dan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sukoharjo)”.
Naskah Publikasi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.