Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi...

16
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM) 1 PENGANTAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN RUMAH SAKIT Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesmas FIKES Univ. Esa Unggul Jakarta e-mail: [email protected] atau [email protected] TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manfaat pembelajaran Akuntansi bagi sarjana Kesmas di dunia kerja; 2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan prinsip-prinsip Akuntansi 3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan cabang-cabang dari ilmu Akuntansi 4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian Akuntansi Keuangan sebagai cabang dari ilmu Akuntansi 5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan fungsi Akuntansi Keuangan Rumah Sakit PENDAHULUAN “Untuk apa saya belajar akuntansi pak?”. Demikianlah salah satu pertanyaan yang diajukan mahasiswa prodi Kesmas. Tentu akan timbul pertanyaan dari mahasiswa jurusan kesmas, kegunaan dari mata kuliah ini. Ada yang berpikir “Apakah nantinya saya akan jadi seorang akuntan?” atau “Apakah nanti saya akan menjadi seorang manajer keuangan?”. Mungkin ada juga pertanyaan “Apakah saya akan menjadi Ahli Kesmas yang punya kemampuan mengelola keuangan?”. Jawaban yang terakhirlah yang pas untuk pertanyaan di awal.

Transcript of Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi...

Page 1: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

1

PENGANTAR AKUNTANSI KEUANGAN

DAN AKUNTANSI KEUANGAN RUMAH SAKIT

Oleh: Ade Heryana, SST, MKM

Prodi Kesmas FIKES Univ. Esa Unggul Jakarta

e-mail: [email protected] atau [email protected]

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manfaat pembelajaran Akuntansi

bagi sarjana Kesmas di dunia kerja;

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan prinsip-prinsip

Akuntansi

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan cabang-cabang dari ilmu

Akuntansi

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian Akuntansi Keuangan

sebagai cabang dari ilmu Akuntansi

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan fungsi Akuntansi

Keuangan Rumah Sakit

PENDAHULUAN

“Untuk apa saya belajar akuntansi pak?”. Demikianlah salah satu pertanyaan

yang diajukan mahasiswa prodi Kesmas. Tentu akan timbul pertanyaan dari mahasiswa

jurusan kesmas, kegunaan dari mata kuliah ini. Ada yang berpikir “Apakah nantinya

saya akan jadi seorang akuntan?” atau “Apakah nanti saya akan menjadi seorang

manajer keuangan?”. Mungkin ada juga pertanyaan “Apakah saya akan menjadi Ahli

Kesmas yang punya kemampuan mengelola keuangan?”. Jawaban yang terakhirlah

yang pas untuk pertanyaan di awal.

Page 2: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

2

Sebagaimana diketahui, seorang Ahli Kesmas diwajibkan memenuhi delapan

jenis kompetensi, dan salah satu kompetensi tersebut adalah memiliki kemampuan

merencanakan dan mengelola sumber dana. Kemampuan ini dibagi menjadi tiga

kemampuan khusus yaitu a) Mampu mengembangkan budhet secara tepat; b) Mampu

mengelola program dengan keuangan yang terbatas; dan c) Mampu menerapkan

proses dan prosedur budget (IAKMI, 2015).

Pengetahuan tentang budget akan diperoleh jika seseorang menguasai

prosedur dan konsep yang berhubungan dengan kuangan. Akuntansi merupakan

bagian dari ilmu keuangan yang mempelajari proses pencatatan, pengelompokkan

dan interpretasi tentang keadaan keuangan sebuah perusahaan/organisasi. Dengan

akuntansi seseorang akan semakin paham bagaimana sebuah pos biaya pada

anggaran bisa timbul dalam jumlah “x” rupiah. Juga paham bagaimana menghiitung

proyeksi pendapatan dari sebuah program/pelayanan di perusahaan.

Saat Anda bekerja di rumah sakit (tentu bukan sebagai staff akuntan atau

manajer yang berhubungan dengan keuangan) dan deskripsi pekerjaan Anda tidak

satupun berhubungan dengan keuangan, apakah tetap membutuhkan pengetahuan

tentang akuntansi? Jawabannya adalah tetap dan akan membutuhkannya. Bayangkan

Anda diterima bekerja sebagai supervisor di instalasi logistik umum sebuah RS. Setelah

dua tahun bekerja Anda mendapat promosi sebagai manajer logistik. Di saat posisi

inilah Anda akan berhubungan dengan pihak/manajemen lain dari unit pelayanan,

pemasaran, umum, sumberdaya manusia, dan tentu saja keuangan. Saat Anda

berkoordinasi, maka direksi rumah sakit tempat Anda bekerja selalu menyampaikan

permasalahan yang harus dipecahkan bersama-sama, dan “bahasa universal” yang

dipakai bukan hanya bahasa teknis tetapi juga bahasa akuntansi/keuangan. Misalnya

masalah kekurangan stok logistik umum di rumah sakit, bukan hanya membicarakan

masalah waktu pemesanan, jumlah SDM logistik, namun juga berapa nilai persediaan

yang ideal ada di bagian logistik. Masalah nilai persediaan ini secara khusus dipelajari

dalam mata kuliah Akuntansi ini.

Page 3: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

3

Pekerjaan seorang manajer senior umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu

merencanakan (planning), mengawasi (controling), dan membuat keputusan (decision

making). Lihat gambar 1 berikut untuk gambaran rincinya. Misalnya sebuah RS akan

membuka layanan baru dan berimbas pada bertambahnya persediaan logistik di unit

yang Anda pimpin. Dalam kasus ini, aktifitas perencanaan membutuhkan informasi

keuangan seperti berapa biaya operasional (gaji, tarnsportasi dsb) yang sudah

dikeluarkan unit yang dipimpinnya sehingga bagaimana manajemen merencanakan

anggaran pemesanan logsitik. Sementara aktifitas pengawasan memerlukan informasi

akuntansi untuk memastikan apakah nilai persediaan logistik (dalam rupiah) tidak

melebih ketentuan yang disarankan perusahaan. Dalam aktifitas pembuatan

keputusan, apakah manajemen logistik saat ini perlu merekrut staff logistik lagi atau

menambah perlengkapan penyimpanan barang seperti rak, trolley dan sebagainya.

Gambar 1. Hubungan Antara Informasi Akuntansi dengan Manajemen (sumber: Dyson, J.R. (2004). Accounting for Non-Accounting Students, sixth edition. England: Pearson

education, halaman 6)

Informasi Akuntansi

Tindakan Manajemen

Pengawasan (Control)

Perencanaan (Planning)

Pembuatan keputusan (Decision

making)

Page 4: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

4

DEFINISI AKUNTANSI

Akuntansi adalah sebuah layanan/jasa yang diberikan kepada pihak-pihak yang

membutuhkan informasi tentang kinerja keuangan, harta, dan hutang sebuah

organisasi (Dyson, 2004). Dari definisi ini ada 4 kata kunci yang perlu penjelasan lebih

mendalam, yaitu informasi, kinerja keuangan, harta, dan hutang.

1. Pengertian informasi adalah informasi yang dikumpukan terbatas pada informasi

yang bersifat kuantitatif yang dapat diubah/konversi ke dalam istilah keuangan.

Dengan demikian informasi dalam akuntansi memiliki karakteristik: bersifat masa

lalu atau sudah terjadi, bersifat kuantitatif, dapat dikonversi dalam bentuk moneter

(berhubungan dengan uang) dan berhubungan dengan aktivitas utama

perusahaan;

2. Pengertian kinerja keuangan adalah kinerja keuangan organisasi/perusahaan yang

dihitung pada periode waktu tertentu dengan mencocokkan hasil penjualan dan

pendapatan lainnya yang didapat dengan biaya yang terjadi. Informasi ini biasanya

disajikan dalam laporan keuangan yang disebut dengan Laporan Laba/Rugi;

3. Pengertian harta adalah posisi dan status kepemilikan organisasi terhadap harta

tersebut. Informasi ini umumnya disajikan pada laporan keuangan yang disebut

Neraca; dan

4. Pengertian hutang adalah apa yang perusahaan/organisasi pinjam kepada pihak

luar. Informasi ini juga disajikan pada laporan Neraca.

Lalu siapakah pihak-pihak yang memerlukan informasi tersebut? Ada dua pihak

yang umumnya memerlukan informasi keuangan atau laporan keuangan sebuah

perusahaan yaitu pihak internal dan pihak eksternal. Pihak internal antara lain

manajemen perusahaan (jajaran direksi, manajer) dan pemilik/pemodal. Pihak ini

membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui “raport” operasional perusahaan,

atau apakah perusahaan sudah berjalan dengan efisien sehingga menghasilkan laba.

Sementara pada organisasi non-profit (tidak berorientasi keuntungan) apakah

organisasi tersebut lebih banyak menghasilkan dana dibandingkan pengeluaran?.

Page 5: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

5

Pihak luar di lain pihak adalah mereka-mereka yang berada di luar perusahaan yang

bekerjasama dengan perusahaan, seperti bank (dalam bentuk pinjaman), pemerintah,

pemegang saham, dan sebagainya.

Pihak-pihak yang membutuhkan informasi yang dihasilkan Akuntansi, tentunya

minimal ingin mengetahui kinerja keuangan perusahaan. Minimal terdapat tiga hal

yang ingin diketahui: 1) kinerja perusahaan (berapa besar laba, berapa besar aliran kas,

dsb); 2) jumlah uang yang dipinjamankan ke pihak luar dan kepada siapa saja (dalam

bentuk piutang usaha), serta 3) kepada siapa dan berapa jumlah hutang yang

ditanggung perusahaan.

Gambar 2, Pihak-pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntasi (sumber: Dyson, J.R. (2004). Accounting for Non-Accounting Students, sixth edition. England: Pearson

education, halaman 9)

Informasi Akuntansi

Investor

Peminjam dana

Pekerja

SupplierMasyarakat

Pelanggan

Pemerintah

Page 6: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

6

CABANG-CABANG AKUNTANSI

Saat ini Anda sedang mempelajari Akuntansi Keuangan, lalu apakah ada jenis

atau cabang akuntasi lainnya? Seperti juga cabang ilmu lain, Akuntansi terbagi menjadi

beberapa bidang dengan topik dan kajian yang secara khusus berbeda. Selama lebih

dari 100 tahun, akuntansi terbagi menjadi cabang-cabang antara lain: Akuntansi

keuangan, Akuntansi manajemen, Auditing/pengawasan, Perpajakan, dan Manajemen

keuangan (lihat gambar 3 berikut).

Gambar 3. Cabang-cabang Ilmu Akuntansi (sumber: Dyson, J.R. (2004). Accounting for Non-Accounting Students, sixth edition. England: Pearson

education, halaman 11)

Profesi

Akuntan

AKUNTANSI

Akuntansi Manajemen

Akuntansi Keuangan &

Pelaporan Keu

Akuntansi biaya dan

Pencatatan biaya

Pembukuan keuangan

Perpajakan

Manajemen keuangan

Auditing/ Pengawasan

Page 7: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

7

Chartered Institute of Management Accountants (CIMA, 2000) menjelaskan

masing-masing pengertian cabang sebagai berikut (Dyron, 2004):

1. Akuntansi Keuangan dan Pelaporan Keuangan adalah cabang ilmu akuntansi

yang mengklasifikasikan dan mencatat transaksi keuangan suatu unit usaha, sesuai

dengan konsep, prinsip, standar akuntansi, dan aspek hukum yang telah

ditetapkan, serta menyajikannya dalam bentuk laporan laba dan rugi, neraca dan

laporan arus kas, selama dan pada akhir periode akuntansi tertentu. Dari cabang

ini sebenarnya bisa dibedakan dua sub cabang yaitu Akuntansi Keuangan

(Financial accounting) dan Pelaporan Keuangan (Financial reporting). Akuntansi

keuangan bekerja sejak pencatatan hingga penyajian laporan keuangan,

sedangkan Pelaporan keuangan bertanggung jawab dalam proses komunikasi

laporan keuangan kepada pihak yang membutuhkan, termasuk di dalamnya

menyediakan informasi tambahan dan informasi detail tentang sebuah

perkiraan/akun baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Sub cabang dari Akuntansi Keuangan adalah Pembukuan (Book-keeping)

atau Tata Buku yang sifatnya lebih teknis dan operasional. Pembukuan merupakan

sub cabang Akuntansi keuangan yang melakukan pencatatan transaksi keuangan

sesuai dengan klasifikasi yang ditentukan pada data keuangan suatu unit usaha

dengan cara manual atau cara lainnya.

2. Akuntansi Manajemen adalah cabang ilmu akuntansi yang mengaplikasikan

prinsip-prinsip akuntansi dan manajemen keuangan untuk menciptakan,

melindungi, menjaga, dan meningkatkan nilai kuangan suatu unit usaha sehingga

dapat disampaikan kepada pihak yang memerlukan, baik pada organisasi profit

atau non-profit pemerintah maupun swasta (CIMA, 2000). Cabang ini terdiri dari

dua sub cabang yaitu Akuntansi biaya (cost accounting) dan Pencatatan biaya

(cost book-keeping). Akuntansi biaya melakukan penggabungan (kompilasi),

penyesuaian, dan pelaporan data-data dan informasi yang berhubungan dengan

biaya untuk tujuan pengambilan keputusan secara manajerial. Sedangkan

Page 8: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

8

Pencatatan biaya melakukan pengumpulan, pencatatan, pemilahan dan

peringkasan data keuangan untuk tujuan penilaian persediaan dan penentuan

biaya produk/layanan.

3. Perpajakan adalah cabang ilmu akuntansi yang kompleks dan sangat teknis yang

mempelajari perhitungan sejumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan

atau perorangan.

4. Manajemen keuangan adalah cabang ilmu akuntansi yang relatif baru yang

mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan penetapan tujuan

keuangan, membuat perencanaan keuangan berdasarkan tujuan tersebut,

menghasilkan kebutuhan keuangan untuk mencapai perencanaan, dan

melindungi sumberdaya keuangan perusahaan dari inefisiensi.

5. Auditing atau pengawasan adalah cabang ilmu akuntansi yang secara khusus

mempelajari tentang pemeriksaan dan penilaian aktivitas, kontrol, catatan dan

sistem yang melatarbelakangi informasi akuntansi.

6. Cabang lain ilmu Akuntansi yang lebih spesifik adalah yang behubungan dengan

kebangkrutan (insolvency) yaitu kepailitan (bankruptcy) dan likuidasi

(liquidation). Kepailitan merupakan prosedur hukum formal bagi seseorang yang

mengalami masalah keuangan serius sehingga harus diberikan perlindungan

hukum formal dari para kreditor (pemberi hutang). Sedangkan likuidasi

berhubungan kondisi kesulitan keuangan perusahaan yang sangat serius dan

kondisi ini harus segera “disembuhkan” untuk mencegah efek ekonomi dan

finansial bagi pihak lain.

UNIT USAHA MILIK PUBLIK DAN SWASTA

Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang Akuntansi perlu dijelaskan terlebih

dahulu unit usaha tempat ilmu akuntansi ini diterapkan, yang dalam ilmu akuntansi

disebut dengan entitas (entity). Entitas sebenarnya menggambarkan perusahaan atau

organisasi. Dalam sistem ekonomi secara nasional terdapat dua kelompok/sektor

Page 9: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

9

besar penggerak kegiatan ekonomi yaitu Sektor penghasil profit (the profit-making

sector) dan sektor Tidak bertujuan profit (Not-for-profit sector). Lihat gambar 4

berikut. Proses akuntansi dapat terjadi di kedua sektor tersebut. Sektor penghasil profit

adalah perusahaan/organisasi yang dalam beroperasi bertujuan menghasilkan

keuntungan bagi kesejahteraan pemilik dan karyawan. Sedangkan sektor tidak

bertujuan profit adalah organisasi/perusahaan yang didirikan untuk tujuan tertentu

yang tidak mesti menghasilkan keuntungan. Pemakaian istilah not-for-profit (tidaj

bertujuan profit) lebih tepat digunakan dibanding not-profit (tidak profit), karena

bagaimanapun sebuah unit usaha memerlukan kelebihan pemasukan dibanding

pengeluaran untuk membiayai operasionalitas mereka.

Gambar 4. Perusahaan Publik dan Swasta (sumber: Dyson, J.R. (2004). Accounting for Non-Accounting Students, sixth edition. England: Pearson

education, halaman 18)

EKONOMI NASIONAL

Sektor penghasil profit Sektor tidak bertujuan

profit

Perorangan

Persekutuan/ Firma

Perseroan

Pemerintahan pusat

Pemerintahan lokal

Semi pemerintah

Organisasi sosial

Perusahaan manufaktur, perdagangan, dan jasa/

pelayanan

Seluruh sektor ekonomi

Page 10: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

10

Menurut jenis usahanya, sektor profit terdiri dari perusahaan di bidang

manufaktur (penghasil barang), perdagangan (mendistribusikan/menyalurkan

barang), dan jasa/layanan (penghasil servis/jasa). Sedangkan menurut kepemilikannya

perusahaan-perusahaan tersebut dapat berbentuk perorangan (sole propietors),

persekutuan (partnership) dan perseroan (companies). Perusahaan tersebut menurut

jenis usahanya ada yang berbentuk.

Sedangkan sektor not-for-pofit umumnya mencakup seluruh sektor ekonomi

terutama pada sektor yang mengelola kepentingan publik sehingga berorientasi

pelayanan masyarakat bukan keuntungan. Sektor ini terdiri dari pemerintah pusat

(misal: kementerian, lembaga negara, dsb), pemerintah lokal (pemda, dinas, dsb), semi

pemerintah (mis: perusahaan BUMN), dan organisasi sosial (mis: LSM, Yayasan, dsb).

AKUNTANSI KEUANGAN

Telah dijelaskan di muka bahwa tugas Akuntansi keuangan diawali dengan

pengklasifikasian, lalu pencatatan transaksi keuangan hingga penyajian laporan

keuangan. Jenis laporan keuangan umumnya terdiri dari empat macam yakni Neraca

(Balance sheet), Laporan Laba-Rugi (Income statement atau operational statement),

Laporan perubahan modal (statement of changes in equity), dan laporan arus kas

(statement of cash flow).

Laporan Neraca disebut juga laporan posisi keuangan. Laporan ini

menghasilkan informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.

Laporan ini menjelaskan Harta, Hutang, dan Modal sebuah perusahaan.

Laporan Laba-Rugi menghasilkan informasi keuntungan bersih (atau rugi

bersih) sebuah perusahaan pada periode waktu tertentu. Laporan ini menjelaskan

pendapatan yang diperoleh dan beban/biaya yang terjadi selama periode tertentu.

Page 11: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

11

Laporan Perubahan Modal menghasilkan ringkasan penyesuaian nilai ekuitas

selama periode waktu tertentu (sama dengan periode Laporan Laba-Rugi) terdiri dari

perubahan modal/kapital dan laba yang ditahan.

Laporan Arus Kas menunjukkan jumlah kas yang telah dikumpulkan dan

dibayarkan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu (sama dengan periode

Laporan laba-rugi dan Laporan perubahan modal) untuk aktivitas-aktivitas antara lain

operasional, investasi, dan pembiayaan.

Dalam penyusunan laporan Neraca terdapat prinsip-prinsip yang harus

dijalankan, yaitu:

1. Proses akuntansi bagi sebuah perusahaan harus dipisah dengan akuntansi

keuangan pribadi (pemilik perusahaan). Hal ini salah satunya untuk menjamin

bahwa nilai harta yang tercantum dalam Neraca merupakan murni milik

perusahaan, bukan milik pribadi pemilik. Prinsip ini disebut dengan Economic

Entity (entitas ekonomis);

2. Diasumsikan bahwa perusahaan terus beroperasi sepanjang masa (meskipun ada

kepastian bahwa perusahaan akan tutup dalam waktu dekat). Hal ini berimplikasi

pada penilaian harta, penyusutan harta, perkiraan pendapatan dan sebagainya,

yang harus dihitung sampai perusahaan benar-benar tutup secara finansial. Prinsip

ini disebut Going concern.

3. Dalam menilai harta dan hutang harus diakui/dicatat dan dilaporkan sebagai nilai

awal atau nilai buku. Prinsip ini disebut Historical cost.

4. Unit pengukuran yang sesuai untuk mengukur nilai akuntansi adalah mata uang

tanpa disesuaikan dengan tingkat inflasi. Sehingga jika perusahaan membeli

sebuah aset/harta dengan harga Rp 10.000.000 maka pada 20 tahun kemudian

nilai tersebut pada Neraca diakui tetap sebesar Rp 10.000.000 tanpa

memperhitungkan inflasi. Prinsip ini disebut dengan Monetary unit.

Page 12: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

12

Sedangkan dalam penyusunan Laporan laba-rugi, prinsip-prinsip yang harus

diterapkan dalam pencatatannya adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan laporan dilakukan secara periodik. Beberapa perusahaan melaporkan

dalam peride kwartal atau tahunan. Prinsip ini disebut dengan periodicity;

2. Transaksi dicatat saat transaksi tersebut terjadi dan berdampak kepada bisnis

perusahaan, bukan saat perusahaan menerima uang kas. Prinsip ini merupakan

prinsip dasar dalam akuntansi, bukan hanya diterapkan pada laporan laba-rugi

namun juga pada seluruh aktivitas akuntansi. Prinsip ini disebut dengan Accrual

Accounting.

3. Pendapatan sebaiknya diakui dengan menentukan waktu dan nilai transaksi yang

masuk akal, serta saat proses penerimaan pendapatan telah lengkap. Pengakuan

pendapatan ada yang jelas dan tegas terjadi yakni saat barang/jasa terjual semua

baik dengan cara bayar kas atau kredit. Namun ada juga yang penyelesaian

pekerjaan/layanan belum selesai semua. Pada kasus terebut harus dipastikan

berapa nilai pendapatan yang dapat diakui. Prinsip ini disebut dengan Revenue

recognition.

4. Beban/biaya harus dilaporkan pada periode yang sama dengan pendapatan agar

terjadi keselarasan antara keduanya. Prinsip ini disebut dengan Matching.

5. Prinsip kehati-hatian terhadap ketidakpastian transaksi, untuk meminimalisir risiko

dan ketidakpastian dalam usaha. Prinsip ini disebut Conservatism.

6. Laporan keuangan dan catatan tambahan lainnya yang dibutuhkan, mencakup

pula informasi yang cukup signifikan untuk mengubah keputusan

pembaca/pemakai terhadap laporan keuangan. Informasi tersebut meliputi

catatan kaki yang menjelaskan tranksaksi yang rumit atau complicated (sewa

menyewa, saham, dsb), potensi kerugian (mis: masalah hukum), atau kejadian-

kejadian signifikan yang terjadi setelah laporan keuangan dibuat. Prinsip ini

disebut dengan Full Disclosure.

Page 13: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

13

AKUNTANSI KEUANGAN RUMAH SAKIT

Sesuai gambar 4 di atas, Akuntansi diterapkan di tiga jenis/bidang usaha yaitu

manufaktur, perdagangan dan pelayanan. Sektor pelayanan bermacam-macam,

meliputi pelayanan pendidikan, pelayanan keuangan, pelayanan kesejahteraan,

pelayanan pemerintah, dan termasuk pelayanan kesehatan. Rumah Sakit termasuk

dalam sektor pelayanan kesehatan membutuhkan ilmu Akuntansi dalam fungsinya

memberikan upaya kesehatan kepada masyarakat.

Kebutuhan Akuntansi di bidang pelayanan kesehatan (terutama Rumah Sakit)

di Indonesia semakin signifikan, terutama untuk mengelola masalah pembiayaan.

Implementasi SJSN tahun 2014 yang ditandai dengan mulai beroperasinya BPJS

Kesehatan mewajibkan Rumah Sakit menerima pasien-pasien jaminan. Implikasinya

adalah komposisi sistem pembayaran pasien RS yang tadinya (mungkin) kebanyakan

dengan cara bayar langsung (atau fee for service), dengan adanya BPJS Kesehatan

komposisi pembayaran lebih banyak dilakukan dengan jaminan atau tidak cash

(menggunakan skema INA CBGs). Manajemen RS harus memastikan bahwa biaya yang

dikeluarkan untuk pelayanan pasien dalam taraf yang efisien, supaya tidak terjadi over

costing yaitu situasi dimana tarif yang ditentukan oleh provider jaminan (BPJS) lebih

rendah dibanding biaya yang dikeluarkan. Bila masalah ini didiamkan akan terjadi

inefisiensi yang berujung kepada kerugian. Untuk itulah peran ilmu Akuntansi sangat

dibutuhkan dalam rangka menghasilkan kinerja keuangan RS yang sehat.

Siapakah pihak-pihak di RS yang membutuhkan informasi akuntansi? Nowicki

(2006) menjelaskan ada dua pihak utama yang membutuhkan informasi akuntansi di

RS yaitu:

1. Pihak Internal

Pihak internal adalah manajemen RS (misalnya untuk merencanakan operasional

RS, mengevaluasi kinerja staff RS, dan mengambil tindakan-tindakan yang

diperlukan bila terjadi kondisi atau kecenderungan yang tidak menguntungkan

Page 14: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

14

RS). Tentu saja informasi yang dibutuhkan harus up to date, akurat, cukup, relevan,

dan reliabel.

2. Pihak Eksternal

Pihak eksternal terdiri dari pembayar pihak ketiga (mis: asuransi kesehatan),

lembaga pemberi pinjaman, supplier/pemasok, konsultan manajemen, dan pihak

donor/donatur.

Dengan demikian fungsi Akuntansi Rumah Sakit secara ringkas adalah

menghasilkan informasi yang berguna tentang aktivitas dan kegiatan RS. Informasi

tersebut memiliki karakteristik statistik dan keuangan, baik bersifat historis (sudah

terjadi) maupun proyektif (akan datang).

Akuntansi Rumah Sakit atau Hospital Accounting adalah proses akumulasi,

komunikasi, dan interpretasi riwayat dan proyeksi data ekonomis yang berhubungan

dengan posisi keuangan dan operasional yang dihasilkan oleh rumah sakit, untuk

tujuan pengambilan keputusan oleh manajemen dan pihak terkait lainnya (Nowicki,

2006).

Dari definisi Akuntansi RS tersebut di atas, terdapat tiga pengertian pokok yang

perlu dijelaskan, yaitu:

a. Akumulasi yaitu proses mencatat dan mengklasifikasikan transaksi bisnis dan

keuangan yang terjadi selama Rumah Sakit beroperasional;

b. Komunikasi yaitu proses melaporkan informasi yang sudah tercatat kepada pihak-

pihak yang memerlukan; dan

c. Interpretasi yaitu usaha yang dilakukan oleh Akuntan untuk menganalisis dan

mengevaluasi informasi sehingga dapat dipahami dan “lebih mudah” digunakan

oleh para pengambil keputusan.

Proses akuntansi menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan

keputusan berbagai pihak (internal dan eksternal). Informasi tersebut disebut dengan

Page 15: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

15

Laporan Keuangan. Dalam akuntansi umumnya terdapat empat jenis laporan yaitu

Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan perubahan modal, dan Laporan arus kas.

KESIMPULAN

Bagi sarjana Kesmas, Akuntansi dibutuhkan sebagai upaya mencapai kompensi

mengelola dan merencanakan sumber dana baik pada layanan kesehatan maupun

program kesehatan. Pada dasarnya akuntansi merupakan proses pengklasifikasian,

pencatatan, dan penyajian informasi berbentuk laporan keuangan berbentuk laporan

keuangan yang terdiri dari Laporan Neraca, Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan

Modal, dan Laporan Arus Kas.

Cabang ilmu Akuntansi utama terdiri dari Akuntansi Keuangan, Akuntansi

Manajerial (Akuntansi Biaya dan Pencatatan Biaya), Auditing, Perpajakan, dan

Manajemen Keuangan.

Akuntansi Keuangan sangat dibutuhkan oleh Rumah Sakit untuk memperoleh

informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan oleh manajemen maupun pihak

luar.

REFERENSI

Dyson, J.R. (2004). Accounting for Non-Accounting Students, sixth edition. England:

Pearson education

Griffin, Michael P. (2009). MBA Fundamentals: Accounting and Finance. NY: Kaplan

Publishing

Nowicki, Michael (2006). HFMA’s Introduction to Hospital Accounting 5th edition.

Chicago: Health Administration Press

Page 16: Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi …adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana,

Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)

16

LATIHAN DAN DISKUSI

1. Sesuai gambar 4, jelaskan tujuan didirikannya Rumah Sakit dari perspektif

keuangan.

2. Jelaskan fungsi informasi akuntansi bagi manajer Rumah Sakit.

3. Jelaskan informasi apa yang didapatkan dari laporan keuangan berikut:

a. Neraca

b. Laporan Laba-Rugi

c. Laporan Perubahan Modal

d. Laporan Arus Kas

4. Jelaskan prinsip-prinsip yang digunakan dalam menyusun Neraca.

5. Jelaskan prinsip-prinsip yang digunakan dalam menyusun Laporan Laba-Rugi.