PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL...

106
PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL DAN VARIABEL DEMOGRAFIS TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI ATLET TAEKWONDO Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh : Disusun oleh: Siti Fauziah Aprilia Wijaya NIM : 11140700000150 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H /2018 M

Transcript of PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL...

Page 1: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL DAN

VARIABEL DEMOGRAFIS TERHADAP MOTIVASI

BERPRESTASI ATLET TAEKWONDO

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh :

Disusun oleh:

Siti Fauziah Aprilia Wijaya

NIM : 11140700000150

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H /2018 M

Page 2: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

ii

Page 3: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

iii

NIP: 19640814 200112 1 001

Page 4: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

iv

Page 5: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan

Itu Ada Kemudahan, Sesungguhnya

Bersama Kesulitan Itu Ada Kemudahan.

Q.S Al Insyirah 5-6

Waktu bagaikan pedang. Jika engkau tidak

memanfaatkannya dengan baik, maka ia akan

memanfaatkanmu.

[Hadis Riwayat Muslim]

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, sahabat dan

orang terkasih

Page 6: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Agustus 2018

C) Siti Fauziah Aprilia Wijaya

D) Pengaruh Self Efficacy, Dukungan Sosial dan Variabel Demografis terhadap

Motivasi Berprestasi Atlet Taekwondo

E) xiv + 70 halaman + lampiran

F) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh self efficacy, dukungan

sosial (dukungan emosional, dukungan informatif, dukungan penghargaan,

dukungan instrumental, dan dukungan jaringan sosial) dan variabel

demografis (jenis kelamin dan usia) terhadap motivasi berprestasi atlet

Taekwondo.

Sampel penelitian yaitu atlet Taekwondo di Banten sebanyak 200 atlet.

Adapun metode dalam pengambilan sampel dengan menggunakan teknik

snowball sampling yaitu pengambil sampel dengan menyebarkan

kuesionerdarisatuatletBantenkeatlet lainnya.Penulis membuat sendiri

alat ukur dengan mengacu pada kompenen dalam motivasi berprestasi milik

McClelland, pengukuran terhadap self efficacy mengacu pada Physical Self

Efficacy Scale (PSE) dari Rycman dan dukungan sosial penulis mengacu

berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial yang dijelaskan oleh Sarafino. Uji

validitas alat ukur menggunakan Confirmatory Factor Analalysis (CFA)

dengan software Lisrel 8.70 sedangkan analisis data menggunakan teknik

analisis regresi berganda dengan software SPSS 20.

Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan self

efficacy, dukungan sosial (dukungan emosional, dukungan informatif,

dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan jaringan sosial)

dan variabel demografis (jenis kelamin dan usia) terhadap motivasi berprestasi

atlet Taekwondo Banten. Dengan demikian, hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan variabel self efficacy, dukungan

sosial (dukungan emosional, dukungan informatif, dukungan penghargaan,

dukungan instrumental, dan dukungan jaringan sosial) dan variabel

demografis terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo Banten. Hasil uji

hipotesis minor membuktikan variabel yang pengaruhnya signifikan yaitu self

efficacy dan dukungan penghargaan.

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini sengan

melibatkan variabel lain, seperti persepsi, kecemasan, konsep diri, atau

mungkin bisa ditambahkan variabel islam pada penelitian selanjutnya.

G) Bahan bacaan: 40; 18 buku + 20 jurnal + 2 artikel

Page 7: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

vii

ABSTRACT

(A) Faculty of Psychology

(B) August 2018

(C) Siti Fauziah Aprilia Wijaya

(D) The Influence of Self Efficacy, Social Support and Demographic Variables

on the Achievement of Taekwondo Athletes

(E) xiv + 70 pages + attachments

F) This study was conducted to determine the effect of self efficacy, social

support (emotional support, informative support, award support, instrumental

support, and social network support) and demographic variables (gender and

age) on the achievement motivation of Taekwondo athletes.

The research sample was 200 athletes in Banten. The method in taking

samples using snowball sampling technique is the sample taker by

distributing questionnaires from one Banten athlete to another athlete. The

author makes his own measurement tool by referring to the components in

McClelland's achievement motivation, the measurement of self efficacy refers

to Rycman's Physical Self Efficacy Scale (PSE) and the author's social

support refers to aspects of social support described by Sarafino. Test the

validity of measuring instruments using Confirmatory Factor Analysis (CFA)

with Lisrel 8.70 software while data analysis uses multiple regression analysis

techniques with SPSS 20 software.

The results showed that there was a significant effect of self efficacy, social

support (emotional support, informative support, award support, instrumental

support, and social network support) and demographic variables (gender and

age) on the achievement motivation of Banten Taekwondo athletes. Thus, the

alternative hypothesis (Ha) is accepted. That is, there is a significant influence

on the variables of self efficacy, social support (emotional support,

informative support, award support, instrumental support, and social network

support) and demographic variables on the achievement motivation of Banten

Taekwondo athletes. The results of the minor hypothesis test prove that

variables have a significant influence on self efficacy and reward support.

Future studies are expected to develop this research by involving other

variables, such as perception, anxiety, self-concept, or maybe an Islamic

variable can be added to future research.

(G) Reading materials : 40; 18 books + 20 journals + 2 articels

Page 8: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan

izin Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh

Self Efficacy, Dukungan Sosial dan Variabel Demografis terhadap Motivasi

Berprestasi Atlet Taekwondo”. Tidak lupa shalawat serta salam penulis selalu

curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, berikut para keluarga

dan sahabat.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena

itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Abdul Mujib, M.Ag.,M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

2. Bapak Drs. Akhmad Baidun, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi, terima

kasih telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta doa selama proses

bimbingan. Banyak ilmu dan pemahaman yang penulis dapatkan.

3. Ibu Mulia Sari Dewi, M.Psi selaku dosen pembimbing akademik, terima kasih

atas bimbingan dan masukannya selama penulis menjalani perkuliahan.

4. Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak

memberikan ilmu dan pemahaman kepada penulis baik dalam bidang

akademis maupun dalam menjalani kehidupan.

5. Kedua orang tua yang sangat penulis cintai dan banggakan, Bapak Sukma

Wijaya dan Ibu Siti Rasyidah. Terima kasih selalu mendukung di saat suka

maupun duka. Tak pernah lelah memberikan motivasi dan saran yang

membangun dalam setiap langkah penulis.

Page 9: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

ix

6. Keluarga Ciater yang selalu memberikan dukungan serta do’a terbaik buat

penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Om Buyung, Om Ican, Om

Iyus, Ibu Yuli, Tante Dj, Mama Fuah, Tante Upi, Abang Irsyad, Ka Ade, Ka

Rina, Mba Rahma, Bilah, De Ika, Zydan, Rara, Khaira, dan Izzat.

7. Fikri Suryana Setiaji yang telah menjadikan proses penulisan ini begitu penuh

dengan makna dan rasa syukur yang banyak, serta membuat penulis tidak

mudah menyerah.

8. Sahabat terbaik yang selalu menjadi tempat keluh dan kesah penulis selama

ini, Vina Rachmawati. Serta teman sejak SMA yang membuat penulis

semangat menyelesaikan penelitian ini agar mampu bertemu dan melakukan

liburan bersama kembali, Icha, Maureen, Fifin, Meike, Lia, Kania, Tiwi.

9. Pejuang S.Psi yang mampu mengingatkan dijalan-Nya dan membuat semangat

penulis selama perkuliahan. Inay, Novia, Icha, Shafira, Verona, Eno, Salsa,

Gio, Desri, Indri, Diday. Terimakasih karena selalu ada untuk menemani.

10. Teman-teman pembimbing Pak Baidun, Amel, Gio, Amar, dan Teh Fitri yang

menjadikan kita semangat untuk segera menyusul menyelesaikan penelitian

ini. Terimakasih telah berjuang bersama.

11. Dan, seluruh pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu, atas semua

bantuan dan doanya. Semoga kebaikan kalian semua dibalas dengan sebaik-

baik balasan oleh Allah.

Jakarta, 02 Agustus 2018

Penulis

Page 10: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

x

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1-11

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................... 7

1.2.1 Pembatasan Masalah Penelitian .................................................. 7

1.2.2 Perumusan Masalah .................................................................... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 9

1.3.1 Tujuan Penelitian ........................................................................ 9

1.3.2 Manfaat Penelitian ...................................................................... 10

BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................ 12-37

2.1 Motivasi Berprestasi ............................................................................. 12

2.1.1 Pengertian Motivasi Berprestasi ................................................. 12

2.1.2 Dimensi Motivasi Berprestasi ..................................................... 16

2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi .......... 17

2.1.4 Alat Ukur Motivasi Berprestasi .................................................. 22

2.2 Self Efficacy .......................................................................................... 23

2.2.1 Pengertian Self Efficacy .............................................................. 23

2.2.2 Aspek Self Efficacy ...................................................................... 27

2.2.3 Alat Ukur Self Efficacy ................................................................ 27

2.3 Dukungan Sosial ................................................................................... 29

2.3.1 Pengertian Dukungan sosial ........................................................ 29

2.3.2 Dimensi Dukungan Sosial .......................................................... 31

2.3.3 Alat Ukur Dukungan Sosial ........................................................ 32

2.4 Kerangka Berpikir ................................................................................ 33

2.5 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 36

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................................ 38-53

3.1 Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................... 38

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ....................................... 38

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 40

3.4 Uji Validitas Konstruk ........................................................................... 43

3.4.1 Uji Validitas Konstuk Motivasi Berprestasi ............................... 44

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Self Efficacy ........................................... 45

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Dukungan Sosial .................................... 46

Page 11: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

xi

3.4.3.1 Uji Validitas Konstruk Dukungan Emosional ............... 46

3.4.3.2 Uji Validitas Konstruk Dukungan Informatif ................ 47

3.4.3.3 Uji Validitas Konstruk Dukungan Penghargaan ............ 48

3.4.3.4 Uji Validitas Konstruk Dukungan Instrumental ............ 49

3.4.3.5 Uji Validitas Konstruk Dukungan Jaringan Sosial ........ 50

3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................. 51

BAB 4 HASIL PENELITIAN ................................................................................ 54-63

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ..................................................... 54

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ....................................................................... 54

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian .................................................. 55

4.4 Uji Hipotesis Penelitian ........................................................................ 56

4.5 Proporsi Varian ..................................................................................... 61

Bab 5 Kesimpulan, Diskusi Dan Saran ................................................................. 64-70

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 64

5.2 Diskusi .................................................................................................. 64

5.3 Saran .................................................................................................... 68

5.3.1 Saran Teoritis .............................................................................. 68

5.3.2 Saran Praktis ............................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 71-73

LAMPIRAN .............................................................................................................. 74-92

Page 12: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Format Skoring Skala Likert ..................................................................... 41

Tabel 3.2 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi ...................................................... 41

Tabel 3.3 Blue Print Skala Self Efficacy ................................................................... 42

Tabel 3.4 Blue Print Skala Dukungan Sosial ............................................................. 42

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Motivasi Berprestasi ................................................. 45

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Self Efficacy ............................................................... 46

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Dukunagn Emosional ................................................ 47

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Dukungan Informatif ................................................. 48

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Dukungan Penghargaan ............................................ 49

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Dukungan Instrumental ........................................... 50

Tabel 3.11 Muatan Faktor Dukungan Jaringan Sosial ............................................... 51

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .......................................................... 54

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif ..................................................................................... 55

Tabel 4.3 Norma Skor Kategorisasi ........................................................................... 56

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ....................................................... 56

Tabel 4.5 R Square ..................................................................................................... 58

Tabel 4.6 Anova ......................................................................................................... 58

Tabel 4.7 Koefisien Regresi ....................................................................................... 59

Tabel 4.8 Proporsi Varians untuk Masing-masing Independent Variable ................. 62

Page 13: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir ....................................................................... 36

Page 14: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ................................................................................................ 77

Lampiran 2 Syntax dan Path Diagram ....................................................................... 84

Page 15: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga bela diri merupakan olahraga prestasi yang menarik dan diminati banyak

orang, dari mulai anak-anak sampai dengan orang dewasa. Olahraga bela diri

selain dapat untuk menjaga kesehatan dan kesegaran tubuh, dapat juga berguna

sebagai alat untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan. Setiap

olahraga memiliki ciri khasnya untuk mencapai hasil yang terbaik, termasuk

tuntutan psikologis, karena fokus pembinaan setiap olahraga bervariasi

bergantung pada ciri khas dan pengelompokkannya ke dalam olahraga individual

atau regu (Gunarsa, 2008). Dari sekian banyak bentuk olahraga beladiri,

Taekwondo yang berasal dari Korea diperkirakan memiliki peminat yang cukup

besar di negara asalnya bahkan sampai ke dunia lnternasional termasuk di

Indonesia.

Di Indonesia, diperkirakan lebih dari 200.000 anggota taekwondo yang aktif

berlatih, dan dalam ajang bergengsi Pekan Olahraga Nasional, olahraga seni

beladiri taekwondo sudah menjadi cabang olahraga yang resmi dilombakan

(wordpress.com). Cabang olahraga Taekwondo merupakan salah satu cabang

olahraga yang banyak penggemarnya, karena dapat diikuti oleh pria dan wanita

dan dari segala tingkatan usia. Bahkan, dari cabang olahraga Taekwondo

diharapkan akan muncul pemain yang berprestasi yang dapat membawa harum

nama bangsa dan negara Indonesia yang tercinta ini. Seperti atlet Taekwondo

Banten yang tiap tahunnya akan ada yang membawa nama Banten dalam

Page 16: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

2

Kejuaraan Nasional baik dalam kategori Kyorugi (bertarung) maupun Poomsae

(jurus). Namun, hanya satu hingga tiga atlet saja yang mampu mencapai juara

pertama. Demi mencapai suatu prestasi tinggi tersebut, tentu diperlukan waktu

yang cukup lama untuk dapat menguasai semua keterampilan yang diperlukan

dalam cabang olahraga bela diri. Diperlukan motivasi serta kemampuan untuk

menghadapi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan berlatih dan

bertanding.

Motivasi merupakan elemen penting yang mengarahkan aktivitas seseorang

dan membuatnya lebih atau kurang dinamis. Sesuai dengan pandangan Muskanan

(2015) mengenai motivasi dalam olahraga adalah aspek psikologi yang berperan

penting bagi para pelatih, guru dan pembina olahraga, karena motivasi adalah

dasar untuk menggerakkan dan mengarahkan perbuatan dan perilaku seseorang

dalam olahraga.

Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih fokus terhadap target

atau standar yang ingin dicapainya tidak tergantung pada materi atau fasilitas

yang didapatkannya. Atkinson (1974) dan McClelland (1961) (dalam Satiadarma,

2000) telah lama mengajukan teori motivasi yang didasari oleh pemenuhan

kebutuhan (need achievement theory). Prestasi yang pernah diraih pasti dapat

menimbulkan perasaan yang membuat seseorang tidak akan lupa dengan

pencapaian yang pernah dialaminya tersebut.

McClelland (2000) menyatakan bahwa individu yang mempunyai motivasi

berprestasi tinggi akan mempunyai rasa tanggung jawab dan rasa percaya diri

yang tinggi, lebih ulet, lebih giat dalam melaksanakan suatu tugas, mempunyai

Page 17: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

3

keinginan untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Motivasi berprestasi

tersebut dimiliki oleh setiap individu, termasuk dimiliki oleh seorang atlet.

Banyak hal yang dapat dilakukan individu, termasuk pencapaian prestasi

yang didasari oleh motivasi berprestasi tinggi. Mylsidayu (2015) berpendapat

bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan yang terjadi dalam diri

individu untuk senantiasa meningkatkan kualitas tertentu dengan sebaik-baiknya

atau lebih dari biasa dilakukan. Motivasi berprestasi tinggi perlu dimiliki setiap

indivdu agar dapat mengoptimalkan standar pencapaian kesuksesan yang ingin

diraih.

Sering kali terdengar bahwa kekalahan dari atlet karena faktor psikologis

individu, tetapi jarang sekali terdengar komentar bahwa seorang atlet dapat

memenangkan pertandingan disebabkan oleh aspek psikologis (Satiadarma,

2000). Jadi, seolah-olah aspek psikologis memiliki atribusi negatif (negative

attribution) bagi diri seorang atlet. Tanggapan ini dibantah dengan pendapat

Harsono (1988) bahwa atlet yang melakukan gerakan-gerakan fisik tidak mungkin

akan menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh mental-emosional yang timbul

dalam olahraga tersebut. Perkembangan mental atlet tidak kurang pentingnya dari

perkembangan kemampuan lainnya, sebab bila perkembangan fisik, teknik, dan

taktik atlet sempurna, namun mentalnya tidak turut berkembang, prestasi tinggi

tidak mungkin dapat dicapai.

Membentuk kembali motivasi berprestasi itu sendiri dipengaruhi dari dalam

maupun dari luar individu itu sendiri, sehingga untuk membangkitkan motivasi

berprestasi yang dimiliki oleh atlet di lakukan melalui dalam diri sendiri

Page 18: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

4

(intrinsik) dan dari luar diri (ekstrinsik) atlet tersebut. Sejalan dengan pandangan

Mylsidayu (2015) bahwa perilaku individu dalam olahraga dipengaruhi oleh

motivasi, yakni motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi berprestasi

tidak hanya tergantung kepada atlet yang bersangkutan, tetapi peran orang

disekitarnya untuk dapat mengembalikan motivasi berprestasi atlet tersebut.

Ze-Ju Zhang (2015) dalam penelitiannya mengatakan motivasi berprestasi juga

dapat ditingkatkan melalui peningkatan self-efficacy. Ketika individu mempunyai

self efficacy yang tinggi, cenderung mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi

juga. Pada atlet self efficacy merupakan keyakinan individu pada kemampuannya

dalam mengatur dan melaksanakan efektifitas dalam mencapai hasil yang harus

digapai.

Self efficacy yang tinggi sangat berperan dalam memberikan sumbangan yang

bermakna dalam proses kehidupan individu, karena self efficacy mampu untuk

melakukan sesuatu pada atlet, maka akan timbul motivasi pada diri atlet untuk

melakukan hal-hal terbaik dalam mencapai prestasi tertinggi. Barakatu (2007)

mengemukakan bahwa pribadi yang memiliki self efficacy positif cenderung

mempunyai motivasi yang lebih besar untuk melaksanakan tugas sesuai kriteria

standar yang ditetapkan.

McCelland (dalam Komarudin, 2016) menjelaskan bahwa kepercayaan diri

merupakan control internal terhadap perasaan individu akan adanya kekuatan

dalam dirinya, kesadaran akan kemampuannya, dan bertanggung jawab terhadap

keputusan yang telah ditetapkannya. Pelatih perlu membangun kebiasaan atlet

untuk berperilaku percaya diri. Jika atlet sering dicemooh, secara bertahap

Page 19: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

5

individu akan mengalami kurang percaya diri, atau sebaliknya rasa percaya

dirinya tidak akan tumbuh.

Bandura (1997) mengatakan bahwa self efficacy pada dasarnya adalah hasil

dari proses kognitif berupa keputusan, keyakinan, atau pengharapan tentang

sejauh mana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan

tugas atau tindakan tertentu yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil yang

diinginkan. Alwisol (2010) mengungkapkan self efficacy adalah penilaian diri,

apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau

tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan. Atlet yang

mempunyai self efficacy yang baik dapat diartikan sebagai individu yang

mempunyai keyakinan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas, dalam hal ini

tugas pada atlet berupa prestasi yang akan diaraihnya saat bertanding.

Dalam olahraga kompetitif, pengaruh faktor psikologis pada atlet secara

khusus terlihat ketika atlet itu sedang bertanding. Hal ini dapat dilihat dari kuat-

lemahnya motivasi untuk meraih prestasi dan memenangkan pertandingan. Mishra

& Ashutosh (2017) menyatakan bahwa ketika motivasi ekstrinsik meningkat,

motivasi intrinsik akan meningkat dan sebaliknya. Ketika seorang atlet

mengalami kondisi fisik yang kurang baik saat latihan atau saat akan menghadapi

pertandingan, dapat diprediksi atlet tersebut kurang mampu menunjukkan

potensinya secara maksimal. Demikian pula ketika atlet mengalami gangguan

psikologis yang dikarenakan oleh kurangnya persiapan atau kurangnya motivasi,

akan membuat atlet tersebut menjadi kurang mampu bertanding secara maksimal.

Page 20: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

6

Jenis kelamin mempengaruhi individu dalam memperoleh prestasi. Pria lebih

memiliki motivasi berprestasi dibandingkan wanita didasari pada jenis kegiatan

atau pekerjaan yang dilakukan, pria lebih memiliki pekerjaan yang lebih beragam

dibanding wanita. Beberapa hasil penelitian menunjukkan motivasi berprestasi

pria lebih tinggi daripada wanita, ada juga yang menemukan motivasi berprestasi

wanita lebih tinggi daripada pria, dan ada yang tidak menemukan perbedaan.

Crandall, Maccoby, & Jacklin (dalam Jenny, 2001) menjelaskan bahwa “General

traditional gender differences show that women have lower expectancies of

success that men in achievement area”. Artinya, secara umum perbedaan jenis

kelamin menunjukkan perbedaan keinginan untuk sukses, dimana wanita

memiliki ekspektasi untuk sukses yang lebih rendah dibandingkan dengan pria.

Usia dipilih sebagai variabel bebas yang akan diteliti pengaruhnya terhadap

motivasi berprestasi karena terdapat karakteristik dan arah tujuan yang berbeda

tiap usia atlet. Nurjaya (dalam Equata, 2012) menjelaskan karakteristik atlet dan

arah tujuan latihan. Pertama, atlet pra junior (kelompok usia dibawah 13 tahun)

memiliki karakteristik anak senang bermain, berkembang jiwa sosialnya,

perkembangan motorik, mudah mencontoh gerakan. Arah tujuan latihan yakni

menumbuhkan rasa senang berolahraga, mengembangkan daya pikir atau

kecerdasan, menanamkan sikap mental yang mendukung prestasi puncak. Kedua,

atlet junior (kelompok usia 13-18 tahun) memiliki karakteristik pubertas, mudah

goyah, dan meninggalkan olahraga untuk pindah ke bidang yang lain. Arah tujuan

latihan pada atlet junior yakni meningkatkan skill; mengembangkan kreativitas

dan daya pikir; pembinaan berlanjut mengenai sikap, kepribadian, budi pekerti

Page 21: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

7

luhur, kejiwaan dan ketakwaan; melatih kematangan dan kekompakan bertanding;

serta menanaman rasa percaya diri dan kemandirian yang tinggi. Ketiga, atlet

senior (kelompok usia 18-27 tahun), prestasi bersifat labil dan sementara, maka

latihan untuk peningkatan dan penjagaan prestasi perlu dilakukan secara kontinyu,

teratur, terarah, meningkat, bertahap dan berkesinambungan secara sistematis.

Penelitian ini berfokus untuk meneliti motivasi berprestasi pada atlet

Taekwondo Banten. Taekwondo yang berasal dari Korea ini diperkirakan

memiliki peminat yang cukup besar di negara asalnya bahkan sampai ke dunia

lnternasional termasuk di Indonesia. Di Indonesia, diperkirakan lebih dari 200.000

anggota taekwondo yang aktif berlatih, dan dalam ajang bergengsi Pekan

Olahraga Nasional, seni beladiri Taekwondo sudah menjadi cabang olahraga yang

resmi dilombakan (wordpress.com). Salah satunya ialah provinsi Banten yang tiap

tahunnya ada atlet yang bertanding dalam Kejuaraan Nasional baik dalam kategori

Kyorugi maupun Poomsae. Namun, tidak dipungkiri dalam hasil hanya satu

hingga tiga atlet saja yang mampu mencapai juara pertama.

Taekwondo Banten pada Kejurnas Taekwondo Senior tahun 2017 tidak

mencapai targetnya. Dalam berita Kabar Banten, tim Taekwondo Banten hanya

mampu membawa pulang enam medali perunggu, dari target minimal satu medali

emas yang dicanangkan sebelumnya. Namun, pada dua tahun sebelumnya tim

Taekwondo Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Banten berada

di peringkat empat usai meraih dua keping emas, tiga perak dan satu perunggu

pada ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) antar PPLP/PPLPD/SKO taekwondo

2015. (detakbanten.com)

Page 22: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

8

Berdasarkan fakta tersebut, terlihat bahwa penelitian mengenai motivasi

berprestasi atlet Taekwondo Banten penting dilakukan. Tujuannya agar individu

dalam cabang olahraga Taekwondo baik atlet, pelatih dan official dapat

mengetahui sejauh mana sebuah faktor mempengaruhi motivasi berprestasi atlet.

Oleh karena itu, karya tulis ini berjudul Pengaruh Self Efficacy, Dukungan

Sosial dan Variabel Demografis terhadap Motivasi Berprestasi Atlet

Taekwondo.

1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui lebih jauh

mengenai pengaruh self efficacy, dukungan sosial, dan variabel demografis

terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo.

1. Motivasi berprestasi adalah usaha mencapai sukses yang bertujuan untuk

berhasil dalam kompetisi, dalam suatu ukuran keunggulan dan motivasi itu

muncul ketika individu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Adapun

dimensi motivasi berpresati menurut McClelland adalah risiko pemilihan

tugas, umpan balik, tanggung jawab, kreatif-inovatif, waktu penyelesain

tugas, memiliki tujuan yang realistik.

2. Self efficacy adalah bentuk penilaian diri yang mempengaruhi tindakan,

perasaan, dan pikiran. Dalam penelitian ini menggunakan physical self

efficacy yang dikembangkan oleh Ryckman et al. (1982) yaitu kemampuan

diri dalam menjalani suatu proses aktifitas individu.

Page 23: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

9

3. Dukungan sosial adalah dukungan yang mengacu pada tindakan yang benar-

benar dilakukan oleh orang lain atau dukungan yang diterima. Adapun

dimensi dari dukungan sosial adalah support), dukungan emosional

(emotional support), dukungan informatif (informational support), dukungan

penghargaan (esteem support), dukungan instrumental (instrumental,

dukungan jaringan sosial (social network support).

4. Variabel demografis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

- Tingkat usia yang dimaksud tingkat usia dalam penelitian ini adalah, junior

(13-18 tahun) dan senior (18-27 tahun).

- Jenis kelamin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbedaan bentuk,

sifat, dan fungsi biologi laki-laki dan perempuan yang menentukan peran

masing-masing individu.

1.2.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang dikembangkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan self efficacy, dukungan sosial

(dukungan emosional, dukungan informatif, dukungan penghargaan,

dukungan instrumental, dan dukungan jaringan sosial), dan variabel

demografis (jenis kelamin dan usia) terhadap motivasi berprestasi atlet

Taekwondo?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan variabel self efficacy terhadap motivasi

berprestasi atlet Taekwondo?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan dukungan emosional pada variabel

dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo?

Page 24: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

10

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan dukungan informatif pada variabel

dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo?

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan dukungan penghargaan pada variabel

dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo?

6. Apakah ada pengaruh yang signifikan dukungan instrumental pada variabel

dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo?

7. Apakah ada pengaruh yang signifikan dukungan jaringan sosial pada variabel

dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo?

8. Apakah ada pengaruh signifikan jenis kelamin terhadap motivasi berprestasi

atlet Taekwondo?

9. Apakah ada pengaruh signifikan usia terhadap motivasi berprestasi atlet

Taekwondo?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Menguji pengaruh variabel self efficacy, dukungan sosial dan variabel

demografis terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo.

2. Menguji adanya besaran sumbangan self efficacy, dukungan sosial dan faktor

demografis terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memberikan

sumbangan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai pengaruh self

Page 25: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

11

efficacy, dukungan sosial dan faktor demografis terhadap motivasi berprestasi

pada atlet Taekwondo.

2. Manfaat Praktis

Memberikan gambaran kepada atlet dan para pelatih Taekwondo tentang motivasi

berprestasi sehingga diharapkan atlet dan para pelatih bisa melakukan tindakan

meningkatkan motivasi berprestasi pada atlet untuk meraih prestasi.

Page 26: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

12

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Motivasi Berprestasi

2.1.1 Pengertian Motivasi Berprestasi

Istilah motif (motive) berasal dari akar kata bahasa latin “movere” yang kemudian

menjadi “motion”, yang artinya gerak atau dorongan untuk bergerak, sedangkan

motivasi (motivation) berarti pemberian atau penimbulan motif atau hal yang

sudah menjadi aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai

tujuan terasa sangat mendesak. Motivasi adalah energi psikologis yang bersifat

abstrak dan sebagai refleksi kekuatan interaksi antara kognisi, pengalaman, dan

kebutuhan (Husdarta, 2014).

Motivasi menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada

manusia, sehingga akan menghubungkan pada persoalan gejala kejiwaan,

perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak melakukan sesuatu. Manusia

memiliki motivasi tertentu dalam setiap perbuatan yang dilakukan. Uno (2010)

berpendapat bahwa motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut

bertindak atau berbuat. Individu yang memiliki motivasi akan memiliki energi

atau kekuatan untuk berbuat dalam usama mencapai suatu tujuan. Suryabrata

(1998) menambahkan bahwa motif adalah keadaan dalam diri individu yang

mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.

Motivasi menumbuhkan kekuatan atau energi dalam diri individu untuk

bergerak atau berbuat demi suatu tujuan tertentu. Menurut Uno (2010), motivasi

Page 27: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

13

merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha

mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi

kebutuhannya. Kebutuhan yang dimaksud yaitu motif atau tujuan individu yang

hendak dicapai. Motivasi dapat mempengaruhi tingkah laku atau perbuatan yang

dilakukan individu, dalam usaha mencapai suatu tujuan.

Motivasi yang harus dimiliki oleh atlet yaitu motivasi berprestasi. Motivasi

berprestasi merupakan dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk berusaha

meningkatkan kemampuannya dengan menggunakan standar keunggulan.

McClelland (dalam Hutapea, 2010) menyatakan bahwa motivasi berprestasi

adalah suatu usaha mencapai sukses yang bertujuan untuk berhasil dalam

kompetisi, dalam suatu ukuran keunggulan dan motivasi itu muncul ketika

individu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Sedangkan Santrock (2007) menjelaskan motivasi sebagai:

“…why individual believe, think, and feel the way they do, with special

consideration of the activation and direction of their behavior” (Santrock,

2007)

Bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan

perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku penuh energi, terarah,

dan bertahan lama. Motivasi adalah proses internal yang mengaktifkan, menuntun,

dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu (Slavin, 2011). Motivasi

mampu menggerakkan individu untuk berbuat, mengarahkan perbuatan, dan

menyeleksi serta mempertahankan perbuatan mana yang harus dilakukan demi

mencapai tujuan yang ditetapkan.

Page 28: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

14

Motivasi yang mengacu pada adanya kebutuhan individu dilandasi oleh

kebutuhan individu yang bersangkutan (Kremer & Scully, dalam Satiadarma,

2000). Kebutuhan yang dimaksud yaitu motif atau tujuan individu yang hendak

dicapai. Motivasi dapat mempengaruhi tingkah laku atau perbuatan yang

dilakukan individu, dalam usaha mencapai suatu tujuan.

Motivasi yang harus dimiliki oleh atlet yaitu motivasi berprestasi. Motivasi

berprestasi merupakan dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk berusaha

meningkatkan kemampuannya dengan menggunakan standar keunggulan.

Motivasi berprestasi disebut juga dengan istilah N.Ach (Need for Achievment).

McClelland (2000) mengemukakan bahwa individu memperoleh kebutuhan

tertentu dari kultur sosial dengan mempelajarinya dari peristiwa yang telah

individu alami, terutama yang individu alami ketika masih muda.

Menurut McClelland (2000), terdapat tiga kebutuhan pokok dalam diri

individu yang mendorong tingkah laku, yaitu: Kebutuhan untuk berprestasi (need

for achievement), merupakan kebutuhan untuk mencapai sukses yang

mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk mencapai prestasi

tertentu; Kebutuhan untuk berafiliasi (need for affiliation), merupakan kebutuhan

akan kehangatan dan dukungan dalam hubungan dengan orang lain. Kebutuhan

ini mengarahkan tingkah laku untuk mengadakan hubungan dengan akrab dengan

orang lain; Kebutuhan untuk berkuasa (need for power), merupakan kebutuhan

untuk menguasai dan mempengaruhi orang lain yang menyebabkan individu

kurang memedulikan perasaaan orang lain.

Page 29: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

15

Husdarta (2014) menyatakan jika seseorang memiliki motivasi berprestasi

yang tinggi untuk memenuhi kebutuhannya dan keinginan dalam dirinya, individu

tersebut mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk dapat melakukan suatu

pekerjaan yang baik, melakukan sesuatu pekerjaan dengan sukses, terampil dalam

melaksanakan tugas, terkenal dan populer dalam bidang tertentu, dapat

menyelasaikan masalah yang sukar dan bersifat menantang, berinisiatif dalam

melakukan sesuatu, melakukan suatu dengan baik dari pada orang lain, dan

bertanggung jawab dalam mengerjakan sesuatu.

Hal yang serupa dikemukakan oleh Mylsidayu (2015) bahwa motivasi

berprestasi adalah kebutuhan untuk mengungguli dalam hubungannya dengan

ukuran-ukuran yang dipertandingkan. Atlet yang memiliki motivasi berprestasi

akan dapat menyelesaikan sesuatu yang sulit, menguasai, memanipulasi dan

mengorganisasi objek fisik/ide, melawan dan mengatasi orang lain, dan

meningkatkan harga diri dengan kesuksesan dalam menggunakan kemampuan

khusus.

McClelland (dalam Hutapea, 2010) menemukan bahwa individu dengan

dorongan prestasi yang tinggi berbeda dari individu lain dalam keinginan kuat

untuk melakukan hal-hal dengan lebih baik. Individu dengan motivasi berprestasi

yang tinggi mencari kesempatan- kesempatan dimana individu tersebut memiliki

tanggung jawab pribadi dalam menemukan jawaban-jawaban terhadap masalah-

masalah. Individu tersebut lebih menyukai pekerjaan- pekerjaan dimana terdapat

tanggung jawab pribadi, akan memperoleh balikan, dan tugas pekerjaan memiliki

resiko yang sedang (moderate).

Page 30: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

16

Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada teori motivasi berprestasi oleh

McClelland yaitu suatu usaha mencapai sukses yang bertujuan untuk berhasil

dalam kompetisi, dalam suatu ukuran keunggulan dan motivasi itu muncul ketika

individu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

2.1.2 Dimensi Motivasi Berprestasi

Terdapat beberapa dimensi motivasi berprestasi yang menurut McClelland (dalam

hertanto), antara lain, resiko pemilihan tugas, umpan balik, tanggung jawab,

kreatif-inovatif, waktu penyelesaian tugas, memiliki tujuan yang realistik.

1. Resiko pemilihan tugas yaitu adanya kecenderungan pada individu yang

motivasi berprestasi nya tinggi untuk lebih realistis dalam memilih tugas.

Individu lebih suka tugas dengan tantangan moderat yang akan

menjanjikan kesuksesan. Individu tidak suka dengan pekerjaan yang

terlalu mudah dimana tidak ada tantangan dan pekerjaan yang terlalu sulit

dimana kemungkinan suksesnya rendah.

2. Umpan balik yaitu adanya umpan balik yang konkrit tentang apa yang

sudah individu lakukan dengan membandingkan prestasi yang dimiliki

terhadap orang lain. Umpan balik ini selanjutnya akan dipergunakan untuk

memperbaiki prestasinya.

3. Tanggung jawab yaitu adanya tanggung jawab atas tugas yang

dikerjakannya. Ia akan berusaha untuk meyelesaikan setiap tugas yang

dilakukan dan tidak meninggalkan tugas itu sebelum berhasil

menyelesaikannya. Hal ini dikarenakan individu akan merasa berhasil bila

telah menyelesaikan tugas dan gagal bila tidak dapat menyelesaikannya.

Page 31: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

17

4. Kreatif-inovatif yaitu inovatif adalah melakukan sesuatu dengan cara yang

berbeda dengan cara sebelumnya. Kreatif adalah mencari cara baru untuk

menyelesaikan tugas dengan seefektif dan seefisien mungkin. Individu

tidak menyukai pekerjaan rutin yang sama dari waktu ke waktu. Jika

dihadapkan pada tugas yang bersifat rutin, individu akan berusaha mencari

cara lain untuk menghindari rutinitas yang sama setiap harinya, namun

jika tidak dapat menghindarinya individu akan tetap dapat

menyelesaikannya.

5. Waktu penyelesain tugas yaitu individu dengan motivasi berprestasi yang

tinggi akan berusaha menyelesaikan setiap tugas secepat mungkin dan

seefisien mungkin. Sedangkan individu dengan motivasi berprestasi yang

rendah kurang tertantang untuk menyelesaikan tugas secepat mungkin,

sehingga cenderung memakan waktu yang lama, menunda-nunda dan

tidak efisien.

6. Memiliki tujuan yang realistik yaitu individu dengan motivasi berprestasi

yang tinggi akan berusaha menyesuaikan waktu pada setiap tugas agar

hasil tugas dapat diperoleh secara maksimal. Sedangkan individu dengan

motivasi berprestasi yang rendah kurang dapat menyesuaikan waktu pada

setiap tugas yang dikerjakannya, sehingga cenderung menghasilkan tugas

yang kurang maksimal pula.

2.1.3 Faktor-faktor Motivasi Berprestasi

Terdapat pandangan Kamlesh yang dikutip Husdarta (2014) bahwa motivasi

berolahraga dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern

Page 32: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

18

meliputi pembawaan atlet, tingkat pendidikan, pengalaman masa lalu, cita-cita,

dan harapan. Semantara itu, faktor ektern meliputi fasilitas yang tersedia, sarana

dan prasarana, metode latihan, program latihan, dan lingkungan/iklim pembinaan.

Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik dari Maylsidayu (2015).

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinstik bersumber dari dalam diri individu itu sendiri untuk

melakukan aktivitas olahraga. Motivasi intrinsik sifatnya permanen, mandiri, dan

stabil karena dorongan berasal dari dalam diri individu, yang akan menentukan

kuat atau tidaknya motivasi, serta berlangsung lama atau tidaknya motivasi yang

dimiliki. Motivasi intrinsik terbagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik positif

dan motivasi intrinsik negatif. Motvasi intrinsik positif adalah keinginan untuk

tumbuh dan berkembang, mengekspresikan diri, seperti ingin karier dalam

olahraga lebih baik, dan aktualisasi diri. Motivasi intrinsil negatif, karena tekanan,

acaman, ketakutan, dan kekhawatiran seperti takut tertinggal dengan teman-teman

yang lain dalam tim.

Terdapat pengaruh yang signifikan dari kecemasan terhadap motivasi

berprestasi yang di teliti oleh Clarasasti (2017) pada atlet bulutangkis remaja.

Menurut Mylsidayu (2008), dampak dari kecemasan akan mengakibatkan

gangguan, berikut adalah gejala-gejala apabila atlet atau anak didik mengalami

kecemasan. Pertama, individu cenderung terus menerus merasa khawatir akan

terjadi hal buruk, Kedua individu akan menjadi kurang sabar, mudah tersinggung,

sulit konsentrasi dan mengalami kesulitan tidur. Ketiga, sering berkeringat

Page 33: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

19

berlebihan, jantung berdegup cepat, gemetar, mual dan berkeringat dingin.

Keempat, atlet akan merasa otot kaku, merasa cepat lelah, tidak mampu untuk

bersikap rileks, gerakan wajah atau tubuh berlebihan. Adapun faktor lain yang

mempengaruhi motivasi berprestasi atlet bulutangkis remaja, seperti misalnya

kesehatan mental dan fisik atlet, keadaan lingkungan yang sehat dan menunjang,

kesesuaian bakat dan olahraga yang dipilih sesuai neluri atlet, fasilitas penunjang

latihan dan perelatan latihan yang lengkap, metode latihan yang tepat, dan alat

audio yang memadai dan pengaturan aktifitas yang menarik.

Atlet yang memiliki burnout merupakan suatu kondisi yang dipenuhi oleh

kelelahan fisik, mental, emosional serta rendahnya penghargaan diri sehingga

banyak energi dan tenaga terbuang sia-sia serta menurunnya motivasi dari tiap

individunya. Keinginan untuk semakin tahu dan semakin bisa akan muncul jika

situasi latihan menyenangkan. Oleh sebab itu, seorang atlet harus meningkatkan

motivasi untuk banyak berlatih dan seorang atlet harus menghilangkan rasa jenuh

(burnout). Keinginan yang dimiliki atlet akan mendorong untuk mengarahkan

segala tenaga, usaha dan perilakunya, serta ditambah motivasi berprestasi pada

diri atlet akan memberikan hasil atau prestasi yang lebih baik bagi atlet itu sendiri

(Primita & Dyah, 2014).

Goal-setting atau penetapan target dalam olahraga sangat penting bagi

perkembangan kepribadian para atlet dan dapat menjadi suatu strategi psikologis

dalam meniti dan meraih prestasi puncak. Seorang atlet diharapkan memiliki

kemampuan menetapkan target dan tujuan yang baik bagi dirinya sendiri sehingga

dapat mempengaruhi usahanya untuk menyelesaikan target dan mencapai tujuan

Page 34: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

20

yang diharapkannya. Motivasi berprestasi mendorong atlet untuk tetap bertahan

dan persisten dalam usaha mengejar target yang diinginkan. Sebagaimana

dijabarkan dalam penelitian Rahayu & Olievia (2015) bahwa ada hubungan antara

goal-setting dan motivasi berprestasi dengan prestasi pada atlet renang.

Penelitian yang dilakukan oleh Surbakti (2008) meneliti self efficacy terhadap

atlet berprestasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan

bahwa subjek lebih menyukai pertandingan dengan tingkat kompetisi yang tinggi

serta cukup menguasai berbagai teknik sehingga mampu beradaptasi dengan

kesulitan yang dihadapinya. Subjek juga merasa yakin dapat menyelesaikan setiap

tugas yang diberikan kepadanya dan mencapai sukses. Sedangkan hasil

penelaahan dari karakteristik self efficacy, didapatkan bahwa subjek memiliki self

efficacy tinggi. Adapun karakteristik self efficacy yang dimiliki oleh subjek adalah

merencanakan serta mempersiapkan diri, berlatih dengan giat dan bekerja keras,

menyusun tujuan dan karir, memiliki target dan cita-cita tinggi, memiliki

keinginan untuk mengembangkan diri, memiliki komitmen yang tinggi dan

mempelajari teknik-teknik baru. Hasil penelitian ini juga menunjukkan kalau

subjek memiliki karakteristik self efficacy tinggi lainnya, yaitu memandang

kegagalan yang dialaminya karena kurang melakukan persiapan dan usaha,

menyukai tantangan, menerima tugas yang sulit, memiliki fisik dan daya tahan

tubuh yang baik, tegas dan mengoptimalkan kesempatan yang baik serta optimis

dan aktif.

Ketika atlet merasa senang dan puas atas keterlibatannya dalam aktivitas

olahraga maka atlet tersebut termotivasi secara intrinsik. Ciri-ciri atlet yang

Page 35: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

21

memiliki motivasi intrinsik, antara lain: berorientasi pada kepuasan dalam dirinya;

biasanya tekun, rajin, kerja keras, teratur, disiplin dalam latihan; kurang suka

bergantung pada orang lain; aktivitas lebih permanen; dan memiliki karakteristik

kepribadian yang positif, matang, jujur, sportif.

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik bersumber dari luar diri individu untuk melakukan aktivitas

olahraga. Sifatnya sementara, tergantung, dan kurang stabil. Motivasi ekstrinsik

terbagi menjadi dua, yakni motivasi ekstrinsik positif dan motivasi ekstrinsik

negatif. Motivasi ekstrinsik positif berupa hadiah, iming-iming yang

membangkitkan, niat untuk berbuat sesuatu, seperti bonus jika menang

pertandingan. Sedangkan motivasi ekstrinsik negatif, sesuatu yang dipaksakan di

luar agar orang menghindar dari sesuatu yang tidak diinginkan, seperti kena

sanksi atau hukuman ketika terlambat latihan.

Motivasi berprestasi tinggi yang dimiliki oleh atlet tersebut tidak hanya

terbentuk dari dirinya sendiri karena keinginannya, namun motivasi tersebut juga

didapat dari orang yang ada disekitarnya, terutama oleh pelatihnya, salah satu

syarat dan ciri dari pelatih yang handal yaitu sebagai komunikator yang baik bagi

atletnya. Dalam penelitian (Fernandi & Miftakhul, 2013) adanya hubungan

persepsi komunikasi interpersonal pelatih-atlet terhadap motivasi berprestasi pada

atlet hoki, bahwa sesungguhnya pemberian motivasi untuk berprestasi oleh pelatih

kepada atletnya dilakukan dengan melakukan sebuah komunikasi interpersonal.

Ditemukan dalam penelitian Juwita & Jovita (2017), bahwa dukungan yang

didapat para atlet tenis kursi roda dari teman-teman sekomunitas, pelatih dan

Page 36: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

22

keluarga akan memberi semangat tersendiri bagi atlet. Berdasarkan hasil

pengakuan subyek maka diketahui keberhasilan yang individu raih saat ini tidak

terlepas dari keberadaan dan dukungan yang individu dapatkan dari orang-orang

di sekitar. Dukungan dari lingkungan merupakan salah satu faktor yang penting

mempengaruhi keberhasilan individu. Dukungan keluarga (suami), pelatih, teman-

teman satu komunitas) lebih berfungsi untuk memberi semangat, meningkatkan

kepercayaan diri , meningkatkan kemampuan bermainnya melaui saran saran yang

diberikan dan perdorong yang membuat subyek menekuni profesi sebagai seorang

atlet.

Motivasi ekstrinsik merupakan keinginan untuk menapilkan suatu aktivitas

karena adanya penghargaan dari luar dirinya. Maka dari itu, motivasi ekstrinsik

akan berfungsi manakala ada rangsangan dari laur dirinya. Seperti atlet yang

diberikan penguatan dalam bentuk pujian baik dari pelatih maupun seseorang

akan termotivasi akan melakukan push-up dengan jumlah yang banyak walaupun

kenyataannya sudah dalam keadaan lelah. Inilah pentingnya motivasi ekstrinsik

diberikan kepada atlet dalam aktivitas olahraga.

2.1.4 Alat Ukur Motivasi Berprestasi

Ada beberapa cara untuk mengukur motivasi yaitu dengan:

1. Tes Proyektif , tes ini didasarkan pada ide bahwa orang yang akan

memproyeksikan perasaan dan kebutuhnanya dalam materi yang ambigu

atau tidak terstruktur. Memiliki teori dan pengukuran kepribadian Henry

Murray, McClelland menguji motivasi prestasi dengan memperlihatkan

Page 37: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

23

kepada subjek gambar yang akan menstimulasi respon yang berhubungan

dengan pencapaian prestasi.

2. Kuesioner inventori, ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang

perilaku dan pilihan tertentu untuk dijawab yang berhubungan dengan apa

yang akan atau dipilih untuk dilakukan dalam situasi tertentu.

3. Tes situasional, dalam tes ini dibuat suatu situasi dimana tindakan

seseorang akan menampakkan motifnya yang dominan.

Dalam penelitian ini, cara yang digunakan untuk mengukur tingkat motivasi

beprestasi subjek adalah dalam bentuk skala Likert yang mengacu pada dimensi

dalam motivasi berprestasi milik McClelland yang akan di modifikasi oleh

penulis. Hal ini disebabkan karena penulis menganggap kuesioner lebih praktis

dibandingkan cara pengukuran yang lain. Subjek memilih satu dari keempat

pilihan jawaban yang dianggap paling tepat mengenai dirinya, sehingga tidak ada

campur tangan orang lain.

2.2 Self Efficacy

2.2.1 Pengertian Self Efficacy

Self-Efficacy menurut Bandura adalah kepercayaan seseorang terhadap

kemampuannya dalam berstrategi dan bertindak dalam usaha meraih keberhasilan

(dalam Sarfino, 2011). Di samping itu, Sarafino (2011) berpendapat bahwa

individu dengan self efficacy yang tinggi untuk aktivitas mungkin kurang merasa

terancam dan menggunakan sedikit usaha mental, karena individu dapat

mengelola tuntutan situasi dengan lebih mudah.

Dalam hal tindakan, self-efficacy berpengaruh dalam mempertahankan

Page 38: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

24

motivasi, menanggulangi sesuatu yang baru, cenderung memilih tantangan,

memiliki intensitas usaha tinggi, dapat bertahan dalam menghadapi masalah,

mengeksplorasi lingkungan, atau menciptakan lingkungan baru. Penampilan

secara fisik misalnya aktivitas yang berhubungan dengan kinerja fisik, seperti

berolah raga, bermain drama, dan lain-lain. Sebagai contoh adalah seorang atlet

dalam penampilannya akan lebih memiliki daya tahan yang lebih lama, bila

perasaan self efficacy yang dimilikinya tinggi dan menjadi bagian dalam

menjalani tugasnya. Dalam hal perasaan, menurut Schwarzer self-Efficacy

mempengaruhi diri agar tidak mudah menyerah (Sarafino, 2006).

Selanjutnya, Feist dan Feist (2002) juga mendefinisikan sebagai suatu

keyakinan individu dalam usaha mengontrol pekerjaan di lingkungannya. Lain

halnya dengan Baron & Byrne (dalam Ghufron & Rini, 2010) mendifinisakan self

efficacy sebagai evaluasi seseorang mengenai kemapuan atau kompetensi dirinya

untuk melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, dan mengatasi hambatan.

Maka self efficacy sebagai persepsi tentang kemampuan diri kemungkinan

besar akan menghadirkan adanya keyakinan bahwa individu dapat melakukan

suatu tindakan dengan baik dan sukses. Self efficacy yang tinggi akan membuat

seseorang akan berusaha semakin giat, di berbagai penelitian menunjukan kualitas

individu akan meningkat seiring pertumbuhan self efficacy (Bandura, 1998).

Berdasarkan pendangan Bandura (1998), Self-Efficacy adalah bentuk penilaian

diri yang mempengaruhi tindakan, perasaan, dan pikiran, maksud pengertian

diatas adalah yang diutamakan dalam self efficacy ialah penilaian seseorang

tentang apa yang dapat di lakukan dengan keterampilan apapun yang dimilikinya,

Page 39: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

25

dalamnya hal ini Taekwondo, dengan latihan rutin seorang atlet diharapkan akan

mempunyai penilaian terhadap kemampuan dirinya dalam berlatih Taekwondo.

Bandura (1998) memandang self efficacy atau perasaan mampu untuk

mengatasi situasi khusus, mempengaruhi beberapa aspek dari fungsi psikososial.

Khususnya, pandangan tentang efficacy yang dapat meningkat atau berkurang

pada saat individu memilih aktifitas yang akan dilakukan, sejauh mana individu

dapat memandang kesulitan dan frustasi, sejauh mana individu dapat terus

memandang tentang kesulitan, dan reaksi emosional individu pada saat

mengantisipasi tugas atau pada saat sedang menjalaninya. Teori kognitif sosial

sering diterapkan pada aktivitas fisik, dan self-efficacy memiliki dukungan terkuat

sebagai korelasi antara aktivitas olahraga dan fisik. Ryckman, Robbins, Thornton,

dan Cantrell pada tahun 1982 mengembangkan Physical Self Efficacy, yang

menggambarkan secara umum bahwa physical self efficacy terkait dengan kinerja

tugas motorik McAuley & Gill (1983). Penampilan secara fisik misalnya aktivitas

yang berhubungan dengan kinerja fisik, seperti berolah raga.

Self efficacy sebagai persepsi tentang kemampuan diri kemungkinan besar akan

menghadirkan adanya keyakinan bahwa individu dapat melakukan suatu tindakan

dengan baik dan sukses. Self efficacy yang tinggi akan membuat seseorang akan

berusaha semakin giat, di berbagai penelitian menunjukan kualitas individu akan

meningkat seiring pertumbuhan self efficacy (Bandura 1997 dalam jurnal

Wicaksono & Hermein, 2013).

Menurut Bandura (1998), Semakin kuat self-efficacy yang dirasakan, semakin

tinggi sasaran tantangan yang ditetapkan individu untuk diri individu sendiri dan

Page 40: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

26

semakin kuat komitmen mereka kepada diri individu sendiri. Penampilan baik

secara fisik maupun dalam tugas akademik dapat ditingkatkan dengan adanya

persepsi tentang self efficacy. Salah satu alasan kenapa self efficacy membawa

efek pada tubuh, karena self efficacy dapat menjadi stimulus bagi tubuh untuk

memproduksi endogenous opioids yang berfungsi sebagai penawar rasa sakit yang

alami.

Selef Efficacy sebuah hal yang penting dalam mengangkat individu ke tingkat

yang lebih baik. Tanpa self efficacy, individu tidak akan mampu menghadapi

kesulitan dalam hidup (Suraya & Madya, 2017). Khususnya, pandangan tentang

efficacy yang dapat meningkat atau berkurang pada saat individu memilih aktifitas

yang akan dilakukan, sejauh mana individu dapat memandang kesulitan dan

frustasi, sejauh mana individu dapat terus memandang tentang kesulitan, dan

reaksi emosional individu pada saat mengantisipasi tugas atau pada saat sedang

menjalaninya. Seseorang yang memiliki Self Efficacy tinggi akan lebih mampu

bertahan dan berusaha dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai harapan yang

diinginkan.

Jika atlet memiliki self efficacy yang tinggi sangat memungkinkan atlet itu

memberi energi terhadap tubuhnya untuk menggerakkan dirinya dalam mencapai

tujuan yang diinginkannya karena berada dalam proses kognitif altlet tersebut, hal

ini dijelaskan oleh Bandura (1998) bahwa serangkian tindakan yang dilakukan

pada manusia awalnya dikonstruk dalam pikirannya. Penilaian terhadap self

efficacy dapat menentukan pilihan tingkah laku yang akan dilakukan dan

diusahakan individu serta reaksi emosional yang akan dirasakannya, karena

Page 41: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

27

penilaian tentang self efficacy mempengaruhi kognitif berupa keyakinan pada

kemampuan diri, afektif berupa perasaan individu yang membangkitkan

emosional, dan konatif berupa kecenderungan perilakunya.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan physical self efficacy yang

dikembangkan oleh Ryckman et al. (1982) yaitu adalah kemampuan diri dalam

menjalani suatu proses aktifitas yang mengacu pada teori self-efficacy Bandura

yaitu bentuk penilaian diri yang mempengaruhi tindakan, perasaan, dan pikiran.

2.2.2 Aspek Self Efficacy

1. Kognitif

Komponen kognitif berisi kepercayaan (nilai dan pengalaman dasar), persepsi dan

stereotip yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif

ini dapat disamakan dengan pandangan (opini), terutama apabila menyangkut

masalah isu atau problem yang kontroversial.

2. Afektif

Kompenen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan

menyangkut masalah emosi. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling

dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan

terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang.

3. Konatif

Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu yang ada

dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi.

2.2.3 Alat Ukur Self Efficacy

Ada beberapa bentuk pengukuran Self Efficacy, yaitu sebagai berikut:

Page 42: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

28

1. Physical Self Efficacy Scale (PSE) dari Ryckman (1982) Pengukuran ini

digunakan untuk mengukur tingkat kompetensi fisik yang dirasakan dan

didasari pula adanya asumsi bahwa harapan individu terhadap kehebatan

dirinya memiliki pengaruh yang signifikan pada aspek kognitif, afektif dan

konatif.

2. Self Efficacy Scale (SES) dari Sherer (1982) Bentuk pengukuran ini

digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan secara umum pada

kemampuan diri seseorang. SES merupakan scala yang digunakan untuk

mengukur harapan terhadap keyakian diri secara umum yang tidak terikat

pada situasi atau tingkah laku tertentu.

3. Skala Self Efficacy dari Bandura (1982) Dalam pengukuran ini ingin dilihat

kondisi tinggi rendahnya Efficacy diri yang dikelompokan kedalam tiga

golongan, real sure (sangat yakin), pretty sure (yakin), dan not sure (tidak

yakin).

Dalam penelitian ini pengukuran terhadap self efficacy akan menggunakan

skala sikap model Likert berupa angket dengan bentuk pengukurannya mengacu

pada Physical Self Efficacy Scale (PSE) dari Ryckman (1982).

Metode atau cara yang digunakan adalah dengan instrumen penelitian berupa

angket atau daftar penyataan, angket yang digunakan pada penelitian ini

berbentuk Skala Model Likert yang akan digunakan untuk mengukur tingkat self

efficacy pada atlet olah raga beladiri Taekwondo. Skala ini mengacu pada

Physical Self Efficacy Scale (PSE) dengan indikator aspek kognitif, afektif dan

konatif yang akan di modifikasi oleh penulis.

Page 43: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

29

2.3 Dukungan Sosial

2.3.1 Pengertian Dukungan Sosial

Dukungan sosial mengacu pada tindakan yang benar-benar dilakukan oleh orang

lain. atau dukungan yang diterima. Merujuk pada pengertian atau persepsi

individu mengenai kenyamanan, kepedulian dan bantuan tersedia jika diperlukan

yaitu dukungan yang dirasakan. Dukungan yang diterima dan dirasakan dapat

berpengaruh terhadap kesehatan. Dukungan dapat berasal dari banyak sumber,

seperti pasangan, keluarga, teman, dokter atau organisasi komunitas. Individu

dengan dukungan sosial percaya bahwa dicintai, dihargai merupakan bagian dari

jaringan sosial seperti keluarga atau organisasi komunitas yang dapat membantu

pada saat dibutuhkan (Sarafino & Smith, 2011).

Sementara dukungan sosial didefinisikan oleh Schwarzer, Nina & Nina (2003)

dianggap sebagai sumber daya yang diberikan oleh individu lain, sebagai bantuan

penanggulangan atau sebagai pertukaran sumber daya. Dalam hal ini, individu

yang merasa memperoleh dukungan sosial secara emosional merasa lega karena

diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya.

Dukungan sosial yang didefinisikan oleh Gottlieb (dalam Kuntjoro, 2002) sebagai

informasi verbal atau nonverbal, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang

diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan

sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan

keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya.

Dukungan sosial merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk

menerangkan bagaimana hubungan sosial menyumbang manfaat bagi kesehatan

Page 44: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

30

mental atau kesehatan fisik individu. Cohen & Mckay (dalam Lu, 1997)

berpendapat dukungan sosial telah dikonseptualisasikan sebagai transaksi

interpersonal yang menguntungkan yang melindungi orang dari efek merugikan

dari kejadian yang membuat stres. Rook (dalam Smet, 1994) berpendapat

dukungan sosial sebagai satu diantara fungsi pertalian atau ikatan sosial.

Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang,

diperhatikan, percaya diri, dan kompeten. Atlet yang mendapatkan dukungan

sosial yang bersumber dari pelatih, teman dan orangtua dapat meningkatkan

semangat dan percaya diri seorang atlet pada saat bertanding.

Dukungan sosial merupakan kenyamanan psikis dan emosional yang diberikan

kepada individu oleh keluarga, teman, rekan, dan yang lainnya. Senada dengan

Taylor (2003) yang mendefinisikan dukungan sosial sebagai pertukaran

interpersonal dimana salah seorang memberikan bantuan atau pertolongan kepada

yang lain. Ucun pun (dalam Sarafino, 2011) yang menyebutkan bahwa dukungan

sosial mengacu pada kenyamanan, kepedulian, harga diri, atau bantuan yang

tersedia bagi seseorang dari orang atau kelompok lain. Kondisi atau keadaan

psikologis ini dapat mempengaruhi respon-respon dan perilaku individu sehingga

berpengaruh terhadap kesejahteraan individu secara umum.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan definisi dukungan sosial dari

Sarafino & Smith (2011). Dukungan sosial yaitu dukungan yang mengacu pada

tindakan yang benar-benar dilakukan oleh orang lain atau dukungan yang

diterima.

Page 45: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

31

2.3.2 Dimensi Dukungan Sosial

Dukungan sosial dibagi kedalam 5 dimensi (Sarafino, 2011), yaitu:

1. Dukungan emosional (emotional support); Bentuk dukungan ini melibatkan

rasa empati, ada yang selalu mendampingi, adanya suasanya kehangatan, dan

rasa diperhatikan akan membuat individu memiliki perasaan nyaman, yakin,

diperdulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sosial sehingga individu

dapat menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan ini sangat penting

dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat dikontrol.

2. Dukungan informatif (informational support); Bentuk dukungan ini

melibatkan pemberian informasi, pengetahuan, petunjuk, saran atau umpan

balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat

menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih

mudah.

3. Dukungan penghargaan (esteem support); Bentuk dukungan ini berupa

penghargaan positif pada individu, pemberian semangat, persetujuan pada

pendapat individu dan perbandingan yang positif dengan individu lain.

Bentuk dukungan ini membantu individu dalam membangun harga diri dan

kompetensi.

4. Dukungan instrumental (instrumental support); Bentuk dukungan ini

merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan langsung

seperti pinjaman uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan. Bentuk

dukungan ini dapat mengurangi kecemasan karena individu dapat langsung

memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan materi. Dukungan

Page 46: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

32

instrumental sangat diperlukan dalam mengatasi masalah yang dianggap

dapat dikontrol.

5. Dukungan jaringan sosial (social network support); Mencakup perasaan

keanggotaan dalam kelompok. Dukungan jaringan sosial merupakan perasaan

keanggotaan dalam suatu kelompok, saling berbagi kesenangan dan aktivitas

sosial. Adanya dukungan jaringan sosial akan membantu individu untuk

mengurangi stress yang dialami dengan cara memenuhi kebutuhan akan

persahabatan dan kontak sosial dengan orang lain.

Dari definisi mengenai dimensi dukungan sosial, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa dukungan yang diperlukan atlet tergantung pada keadaan dan

situasi yang dialami. Diharapkan dimensi ini dapat berpengaruh cukup besar

terhadap motivasi prestasi atlet Taekwondo.

2.3.3 Alat Ukur Dukungan Sosial

Dari beberapa literatur penulis menemukan beberapa alat ukur untuk dukungan

sosial:

1. Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MMPS); yang

dikembangkan oleh Gregory D. Zimet pada tahun 1988. Alat ukur ini

digunakan untuk mengukur penilian yang diberikan individu mengenai

dukungan sosial adekuat yang berasal dari keluarga, teman, dan seseorang

yang special (significant other).

2. Social Support Questionnaire (SSQ); adalah kuesioner survei kuantitatif,

psikometri yang dimaksudkan untuk mengukur dukungan sosial dan

kepuasan dengan dukungan sosial tersebut dari perspektif orang yang

Page 47: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

33

diwawancarai, pada tahun 1981 oleh Irwin Sarason, Henry Levine, Robert

Basham dan Barbara Sarason.

3. The Interpersonal Support Evaluation (ISEL); (Cohen, Mermelstein,

Kamarck, & Hoberman, 1985) berkaitan dengan cara orang lain

mempengaruhi tanggapan orang terhadap kejadian yang penuh tekanan.

Alat ukur yang dibutuhkan penelitian tidak sesuai dengan beberapa alat ukur di

atas, penulis memodifikasi alat ukur dukungan sosial berdasarkan dimensi

dukungan sosial yang dijelaskan oleh Sarafino yaitu mencakup dukungan

emosional, dukungan informatif, dukungan penghargaan, dukungan instrumental,

dan dukungan jaringan sosial.

2.4 Kerangka Berpikir

Salah satu yang mempengaruhi kemenangan atlet yaitu motivasi berprestasi. Atlet

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan berjuang dan berusaha keras untuk

meraih kemenangan. Motivasi berprestasi sangat dibutuhkan oleh atlet. Motivasi

berprestasi yang tinggi mendorong atlet untuk mengatasi segala rintangan dan

tidak putus asa saat menjumpai kesulitan dalam pertandingan. Atlet yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi akan melakukan berbagai usaha dan berjuang

keras untuk mendapatkan penampilan yang terbaik. Motivasi berprestasi tinggi

yang dimiliki setiap atlet diharapkan dapat mendorong atlet untuk mencapai hasil

terbaik.

Terdapat beberapa komponen motivasi berprestasi yang menurut McClelland

(dalam hertanto) Pertama: resiko pemilihan tugas, atlet lebih suka pertandingan

(berjenjang) dengan tantangan moderat yang akan menjanjikan kesuksesan.

Page 48: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

34

Kedua: umpan balik, dipergunakan untuk memperbaiki prestasinya. Ketiga:

tanggung jawab, merasa berhasil bila telah menyelesaikan tugas dan gagal bila

tidak dapat menyelesaikannya. Keempat: kreatif-inovatif, melakukan sesuatu

dengan cara yang berbeda dengan cara sebelumnya dan mencari cara baru untuk

menyelesaikan tugas dengan seefektif dan seefisien mungkin. Kelima: waktu

penyelesaian tugas, menyelesaikan tugas dengan waktu secepat mungkin dan

seefisien. Keenam: memiliki tujuan yang realistik, menyesuaikan waktu pada

setiap tugas agar hasil tugas dapat diperoleh secara maksimal.

Motivasi berprestasi dapat tumbuh karena dorongan dari dalam diri (intrinsik)

atlet dan dari luar diri (ekstrinsik) atlet tersebut. Kepercayaan diri (self efficacy)

atlet terhadap kemampuannya merupakan salah satu dorongan dari dalam dirinya.

Dengan munculnya keyakinan diri yang positif dalam diri atlet, maka akan

terpancar dari penampilan fisik atlet yang lebih meyakinkan sehingga bisa dan

mampu meraih prestasi terbaik. Dalam self-efficacy ini dilihat dari tiga aspek,

yaitu kognitif, afektif, dan konatif yang mengacu pada Physical Self Efficacy

Scale (PSE) oleh Ryckman, Robbins, Thornton, dan Cantrell pada tahun 1982.

Dari luar diri atlet bisa berupa kehadiran orang lain dalam kehidupan pribadi,

yang memberikan dukungan dalam menghadapi berbagai masalah yang akan

timbul dalam pertandingan. Dukungan sosial adalah suatu dorongan yang

dirasakan, penghargaan, dan kepedulian yang diberikan oleh orang-orang yang

berada di sekeliling individu sehingga dukungan yang dirasakan akan sangat

penting Sarafino (2011). Dukungan yang diperlukan atlet tergantung pada

keadaan dan situasi yang dialami. Adapun dimensi dalam dukungan sosial, yaitu:

Page 49: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

35

dukungan emosional (emotional support), dukungan informatif (informational

support), dukungan penghargaan (esteem support), dukungan instrumental

(instrumental support), dan dukungan jaringan sosial (social network support).

Adapun kasus yang penulis ketahui dari observasi dan wawancara tidak

terstruktur mengenai motivasi prestasi kepada atlet-atlet Taekwondo Banten, yang

pertama yang dapat disimpulkan oleh penulis yaitu, tenyata ada beberapa atlet

yang kurang memahami kemampuan dirinya di atas matras karena alasan-alasan

tertentu, baik karena lawannya yang lebih senior maupun karena berada di daerah

orang lain, sehingga membuat atlet tersebut kurang tampil secara maksimal di

dalam pertandingan. Penulis juga mengetahui bahwa masih kurangnya dukungan

sosial bagi atlet Nasional Banten selama ini. Dari dukungan informasi mengenai

pertandingan yang terkadang ada perubahan, dukungan penghargaan yang masih

kurang baik, bahkan kurangnya dukungan jaringan sosial terhadap satu tim,

dimana disaat atlet ingin bertanding sesama tim tidak membantu dan saling

mendukung atlet tersebut.

Faktor yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi adalah faktor

demografis, dimana penulis memilih jenis kelamin dan usia sebagai dimensi yang

turut diikutsertakan dalam penelitian, Nurjaya (dalam Equata, 2012) menjelaskan

karakteristik atlet dan arah tujuan latihan menurut usia atlet tersebut. Atlet junior

(kelompok usia 13-18 tahun) dan atlet senior (kelompok usia 18-27 tahun).

Page 50: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

36

Gambar 2.1

Skema Kerangka Berpikir

2.5 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

Ha : Ada pengaruh yang signifikan self efficacy, dukungan sosial (dukungan

emosional, dukungan informatif, dukungan penghargaan, dukungan

instrumental, dan dukungan jaringan sosial) dan variabel demografis (jenis

kelamin dan usia) terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo.

H1 : Adanya pengaruh yang signifikan self efficacy terhadap motivasi

berprestasi atlet Taekwondo.

H2 : Adanya pengaruh yang signifikan dimensi dukungan emosional pada

variabel dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo.

Self Efficacy

Usia

Dukungan penghargaan

Dukungan informatif

Dukungan emosional

Dukungan instrumental

Dukungan jaringan sosial

Dukungan Sosial

Variabel Demografis

Jenis Kelamin

Motivasi

Berprestasi

Page 51: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

37

H3 : Adanya pengaruh yang signifikan dimensi dukungan informatif pada

variabel dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo.

H4 : Adanya pengaruh yang signifikan dimensi dukungan penghargaan pada

variabel dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo.

H5 : Adanya pengaruh yang signifikan dimensi dukungan instrumental pada

variabel dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi atlet Taekwondo.

H6 : Adanya pengaruh yang signifikan dimensi dukungan jaringan sosial

terhadap variabel dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi atlet

Taekwondo.

H7 : Adanya pengaruh yang signifikan dimensi jenis kelamin terhadap

motivasi berprestasi atlet Taekwondo.

H8 : Adanya pengaruh yang signifikan dimensi usia terhadap motivasi

berprestasi atlet Taekwondo.

Page 52: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

38

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah atlet Taekwondo Banten, dengan jumlah yang

tidak diketahui dengan pasti jumlahnya dari empat Kabupaten dan empat

Kotamadya, yaitu: Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandegelang, Kabupaten Serang,

Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang, Kota

Tangerang Selatan.

Penulis menetapkan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 200 sampel atlet Banten dengan usia 13-18 tahun yang di

kategorisasikan sebagai junior dan untuk 18-27 tahun yang di kategorisasikan

sebagai senior, dari delapan Kabupaten dan Kotamadya pada provinsi Banten.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah teknik

snowball sampling yaitu pengambil sampel dengan menyebarkan kuesioner

dari satu pelatih atau atlet Banten ke atlet lainnya. Penyebaran kuesioner

dilakukan secara online melalui google form.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dependent variable penelitian ini yaitu motivasi berprestasi pada atlet Taekwondo

Banten. Variable independent dalam penelitian ini yaitu self efficacy, dukungan

sosial (dukungan emosional, dukungan informatif, dukungan penghargaan,

dukungan instrumental, dan dukungan jaringan sosial) dan variabel demografis

(jenis kelamin & usia). Adapun definisi operasional dari variabel penelitian ini

adalah:

Page 53: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

39

1. Motivasi berprestasi merupakan usaha mencapai sukses yang bertujuan untuk

berhasil dalam kompetisi, dalam suatu ukuran keunggulan dan motivasi itu

muncul ketika individu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

2. Self efficacy merupakan bentuk penilaian diri yang mempengaruhi tindakan,

perasaan, dan pikiran yaitu kemampuan diri dalam menjalani suatu proses

aktifitas yang pengaruhnya terhadap kognitif, afektif, dan konatif individu.

Self efficacy sebagai persepsi tentang kemampuan diri kemungkinan besar

akan menghadirkan adanya keyakinan bahwa individu dapat melakukan suatu

tindakan dengan baik dan sukses.

3. Dukungan Sosial merupakan dukungan yang mengacu pada tindakan yang

benar-benar dilakukan oleh orang lain atau dukungan yang diterima.

Dukungan sosial dibagi kedalam 5 komponen, yaitu:

a. Dukungan emosional (emotional support); Bentuk dukungan ini

melibatkan rasa empati, ada yang selalu mendampingi, adanya suasanya

kehangatan, dan rasa diperhatikan akan membuat individu memiliki

perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh sumber dukungan

sosial sehingga individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik.

b. Dukungan informatif (informational support); Bentuk dukungan ini

melibatkan pemberian informasi, pengetahuan, petunjuk, saran atau umpan

balik tentang situasi dan kondisi individu.

c. Dukungan penghargaan (esteem support); Bentuk dukungan ini berupa

penghargaan positif pada individu, pemberian semangat, persetujuan pada

pendapat individu dan perbandingan yang positif dengan individu lain.

Page 54: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

40

d. Dukungan instrumental (instrumental support); Bentuk dukungan ini

merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan

langsung seperti pinjaman uang, pemberian barang, makanan serta

pelayanan.

e. Dukungan jaringan sosial (social network support); Mencakup perasaan

keanggotaan dalam kelompok. Dukungan jaringan sosial merupakan

perasaan keanggotaan dalam suatu kelompok, saling berbagi kesenangan

dan aktivitas sosial.

4 Faktor demografi yang digunakan dalam penelitian ini jenis kelamin dan

tingkat usia. Tingkat usia yang dimaksud tingkat usia dalam penelitian ini

adalah junior (13-18 tahun) dan senior (18-27 tahun).

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk

kuesioner dengan menggunakan model likert. Pada skala ini menggunakan empat

alternatif pilihan jawaban. Adapun pilihan jawaban dalam pengisian kuesioner

yaitu, sangat tidak sesuai, tidak sesuai, sesuai dan sangat sesuai. Setiap individu

memiliki jawaban yang berbeda. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah.

Cara menjawabnya dengan memberikan tanda checklist (√) pada alternatif pilihan

jawaban yang telah disediakan. Individu diharuskan untuk menjawab masing-

masing item dengan satu pilihan jawaban. Item disusun dalam bentuk pernyataan

favorable (positif) dan unfovarable (negatif). Skor untuk alternatif pilihan

jawaban dalam pernyataan favorable dan unfovarable dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Page 55: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

41

Tabel 3.1 Skor Pengukuran Skala

Pilihan Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

Instrumen yang diberikan pada atlet Taekwondo Banten terdiri dari:

1. Skala motivasi berprestasi yang terdiri dari dimensi resiko pemilihan tugas,

umpan balik, tanggung jawab, kreatif-inovatif, waktu penyelesaian tugas, dan

memiliki tujuan yang realistik McClelland yang dimodifikasi oleh penulis.

Tabel 3.2 Blue Print Skala Motivasi Prestasi

Dimensi Indikator Fav Unfav Jml

1. Resiko

Pemilihan

Tugas

Senang berkompetisi untuk

mengungguli individu lain

Suka menggunakan prestasi

sebagai ukuran keberhasilan

6, 23

2, 14

8, 20 4

2

2. Umpan Balik Individu suka memperoleh umpan

balik atas hasil kerja kerasnya

Memperbaiki prestasi dengan

umpan balik

3, 15

21

7

9, 18

3

3

3. Tanggung

Jawab Individu menyukai tugas yang

menuntut tanggung jawab pribadi

Individu menyelesaikan tugas yang

dilakukan

1, 5,

13

11

12, 19

4

2

4. Kreatif-

Inovatif Individu mencari cara lain untuk

menghindari rutinitas

Menyelesaikan tugas dengan

seefektif dan seefisien mungkin

24, 31

33

27

29

3

2

5. Waktu

Penyelesaian

Tugas

Individu menyelesaikan tugas

secepat mungkin

Tertantang degan tugas yang

diberikan waktu

25

28

32, 34

30

3

2

6. Memiliki

Tujuan yang

Realistik

Individu memiliki tujuan realistis

Individu memiliki hasil yang

maksimal

4, 16,

22

17

10

26

4

2

34 Total 19 15

Page 56: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

42

2. Skala self efficacy menggunakan Physical Self efficacy Scale (PSE) yang

dikembangkan oleh Ryckman, et.al pada tahun 1982 yang terdiri dalam aspek

kognitif, afektif dan konatif.

Tabel 3.3 Blue Print Skala Self Efficacy

Aspek Indikator Fav Unfav Total

Kepercayaan individu terhadap

pertandingan

Persepsi individu terhadap pertandingan

1, 6

3, 10

9

18

3

3

Self

efficacy Perasaan individu terhadap pertandingan

Sikap individu terhadap pertandingan

2, 7

13, 19

4, 11

14

4

3

Penilaian individu terhadap pertandingan

Penilaian individu terhadap persiapan

pertandingan

8

15

5, 17

12, 16

3

3

Total 12 7 19

3. Dukungan sosial yang terdiri dari dimensi dukungan mosional, dukungan

penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informatif, dan dukungan

jaringan sosial.

Tabel 3.4 Blue Print Dukungan Sosial

Aspek Indikator Fav Unfav Total

1 Dukungan

Emosional Empati dari orang lain

Kepedulian orang lain terhadap individu

ketika mengalami permasalahan

1

4, 5, 28,

30

2, 3, 29

6,1 5

4

6

2 Dukungan

Informatif Individu memperoleh nasihat atau saran

dari orang lain

Individu memperoleh petunjuk atau

penjelasan dari orang lain

19

13, 22,

24

20, 21

23

3

4

3 Dukungan

Penghargaan

Individu memperoleh ungkapan positif

Individu memperoleh dorongan untuk

maju

7, 8

10, 12

9

11

3

3

4 Dukungan

Instrumental Pemberian langsung dari orang lain

Penyediaan materi berupa perlengkapan

14

16, 18

17

1

3

5 Dukungan

Jaringan

Sosial

Individu memperoleh umpan balik dari

orang lain setah bertandingan

26, 27

18

25

12

3

30 Jumlah

Page 57: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

43

3.4 Uji Validitas Konstruk

Untuk menguji validitas konstruk instrumen pengukuran dalam penelitian ini,

penulis menggunakan pendekatan analisis faktor berupa Confirmatory Factor

Analysis (CFA). Pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan bantuan

software LISREL 8.70 Adapun logika CFA adalah sebagai berikut (Umar, 2015) :

1. Bahwa ada sebuah konsep yang didefinisikan secara operasional sehingga

dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk mengukurnya. Kemampuan ini

disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap faktor ini dilakukan melalui

analisis terhadap respon atas item-itemnya.

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga tiap

subtes hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun subtes

bersifat unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia, dapat diestimasi matriks korelasi antar item yang

seharusnya diperoleh jika memang unidimensional. Matriks korelasi ini disebut

sigma ( ∑ ), kemudian dibandingkan dengan matriks dari data empiris, yang

disebut matriks S. Jika teori tersebut benar (unidimensional) maka tentunya

tidak ada perbedaan antara matriks ∑ dan matriks S, atau bisa juga dinyatakan

dengan ∑ - S = 0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan chi

square. Jika hasil chi square tidak signifikan (p > 0,05), maka hipotesis nihil

tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tersebut dapat

diterima bahwa item ataupun sub tes instrument hanya mengukur satu faktor

saja.

Page 58: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

44

5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan atau

tidak mengukur apa yang hendak di ukur, dengan menggunakan t - test. Jika

hasil t - test tidak signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sebaiknya item yang demikian di drop.

Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan taraf kepercayaan 95%

sehingga item yang dikatakan signifikan adalah item yang memiliki t - value

lebih dari 1,96 (t > 1,96).

6. Terakhir, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan faktornya

negatif, maka item tersebut harus di drop. Sebab hal ini tidak sesuai dengan

sifat item, yang bersifat positif (favorable).

3.4.1 Uji Validitas Konstruk Motivasi Berprestasi

Dalam uji validitas motivasi berprestasi dapat diketahui melalui hasil awal

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan

Chi – Square = 2458.17, df = 527, P – Value = 0.00000, RMSEA = 0.136. Oleh

karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan

modifikasi sebanyak 168 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-

Square=402.45, df=359, P-value=0.05648, RMSEA=0.025.

Selanjutnya adalah pengujiannya item yang dilakukan dengan melihat T -

value dan muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut signifikan dan

sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran motivasi berprestasi

dapat dilihat dalam tabel 3.5 berikut :

Page 59: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

45

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Motivasi Berprestasi

No Item Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0,60 0,11 18,67

2 0,70 0,11 20,46

3 0,54 0,11 18,88

4 0,17 0,10 5,09

5 0,54 0,11 16,11

6 0,66 0,11 23,28

7 0,29 0,10 10,22

8 0,60 0,08 17,86

9 0,27 0,07 9,39

10 0,12 0,07 14,22

11 0,51 0,07 18,10

12 0,27 0,07 8,78

13 0,54 0,08 18,53

14 0,70 0,08 22,88

15 0,20 0,07 6,88

16 0,72 0,08 23,65

17 0,43 0,07 14,64

18 0,22 0,07 6,21

19 0,46 0,07 15,13

20 0,61 0,08 18,31

21 0,17 0,07 5,74

22 0,67 0,07 24,10

23 0,55 0,08 18,11

24 0,52 0,08 15,87

25 0,56 0,08 16,74

26 0,22 0,08 7,45

27 0,37 0,07 12,07

28 0,50 0,07 15,15

29 0,55 0,08 16,67

30 0,51 0,08 17,47

31 0,01 0,07 0,26

32 0,49 0,08 12,79

33 0,48 0,08 15,09

34 0,51 0,08 15,51

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa dari 34 item yang mengukur motivasi

berprestasi, terdapat 33 item yang signifikan (t > 1.96). Satu item, yaitu item 31

tidak signifikan (t < 1.96), sehingga harus digugurkan.

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Self Efficacy

Penulis menguji apakah 19 item dari self efficacy bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur self efficacy saja. Dari hasil awal analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi - Square =

Page 60: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

46

1082.50, df = 152, P – Value = 0.00000, RMSEA = 0.175. Oleh karena itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi

sebanyak 64 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 109.81, df = 88,

P – Value = 0.05770, RMSEA = 0.035.

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Self Efficacy

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa dari 19 item yang mengukur self

efficacy, semua item signifikan (t > 1.96), maka tidak ada item yang digugurkan.

3.4.3 Uji Validitas Dukungan Sosial

3.4.3.1 Uji Validitas Dukungan Emosional

Pada variabel dukungan emosional yang dilakukan dengan model fit satu faktor

menghasilkan model yang tidak fit dengan Chi – Square = 183.27, df = 35, P –

No Item Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.64 0.06 7.87

2 0.43 0.07 6.11

3 0.26 0.09 3.58

4 0.19 0.09 2.72

5 0.58 0.07 8.91

6 0.81 0.05 13.28

7 0.52 0.04 7.88

8 0.53 0.05 9.40

9 0.65 0.03 10.45

10 0.34 0.04 4.65

11 0.46 0.04 6.59

12 0.83 0.03 14.60

13 0.62 0.04 9.65

14 0.58 0.05 7.92

15 0.63 0.03 9.87

16 0.64 0.04 9.93

17 0.57 0.03 8.97

18 0.27 0.05 4.17

19 0.68 0.04 10.84

Page 61: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

47

value = 0.00000, RMSEA = 0.146. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama lainnya. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 10 kali menghasilkan model

yang fit dengan Chi-Square = 36.27, df = 25, P - value = 0.06754, RMSEA =

0.048.

Selanjutnya adalah pengujiannya item yang dilakukan dengan melihat T -

value dan muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut signifikan dan

sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran dukungan emosional

dapat dilihat dalam tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Dukungan Emosional

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa dari 10 item yang mengukur variabel

dukungan emosional, semua item signifikan (t > 1.96), maka tidak ada item yang

digugurkan.

3.4.3.2 Uji Validitas Dukungan Informatif

Pada variabel dukungan informatif yang dilakukan dengan model fit satu faktor

menghasilkan model yang tidak fit dengan Chi-Square = 181.82, df = 14, P –

value = 0.00000, RMSEA = 0.245. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

No Item Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.62 0.08 8.50

2 0.47 0.08 6.28

3 0.23 0.09 2.98

4 0.26 0.09 3.29

5 0.60 0.08 7.78

6 0.64 0.08 8.65

7 0.39 0.06 5.18

8 0.33 0.06 4.31

9 0.66 0.05 8.83

10 0.55 0.06 7.45

Page 62: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

48

dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama lainnya. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 6 kali menghasilkan model

yang fit dengan Chi-Square = 9.67, df = 8, P – value = 0.28881, RMSEA =

0.0032.

Selanjutnya adalah pengujiannya item yang dilakukan dengan melihat T -

value dan muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut signifikan dan

sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran dukungan informatif

dapat dilihat dalam tabel 3.8 sebagai berikut:

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Dukungan Informatif

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa dari 7 item yang mengukur variabel

dukungan informatif, terdapat 6 item yang signifikan (t > 1.96). Satu item lainnya,

yaitu item 6 tidak signifikan (t < 1.96), sehingga harus digugurkan.

3.4.3.3 Uji Validitas Dukungan Penghargaan

Pada variabel dukungan informatif yang dilakukan dengan model fit satu faktor

menghasilkan model yang tidak fit dengan Chi-Square = 238.73, df = 9, P – value

= 0.00000, RMSEA = 0.358. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

No Item Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.42 0.09 5.77

2 0.93 0.07 14.37

3 0.18 0.10 2.38

4 0.26 0.09 2.83

5 0.65 0.07 9.49

6 0.01 0.10 0.10 x

7 0.69 0.06 10.07

Page 63: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

49

sama lainnya. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 7 kali menghasilkan model

yang fit dengan Chi-Square = 0.68, df = 2, P – value = 0.71160, RMSEA = 0.000.

Selanjutnya adalah pengujiannya item yang dilakukan dengan melihat T -

value dan muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut signifikan dan

sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran dukungan informatif

dapat dilihat dalam tabel 3.9 sebagai berikut:

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Dukungan Penghargaan

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa dari 6 item yang mengukur variabel

dukungan penghargaan, semua item signifikan (t > 1.96), maka tidak ada item

yang digugurkan.

3.4.3.4 Uji Validitas Dukungan Instrumental

Pada variabel dukungan instrumental yang dilakukan dengan model fit satu faktor

menghasilkan model yang tidak fit dengan Chi-Square = 20.16, df = 2, P – value

= 0.00004, RMSEA = 0.214. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama lainnya. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 1 kali menghasilkan model

yang fit dengan Chi-Square = 0.02, df = 2, P – value = 0.88602, RMSEA = 0.000.

Selanjutnya adalah pengujiannya item yang dilakukan dengan melihat T -

value dan muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut signifikan dan

No Item Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.17 0.10 2.86

2 0.38 0.11 6.12

3 1.10 0.37 6.74

4 0.42 0.11 7.16

5 0.55 0.13 7.85

6 1.31 0.45 7.75

Page 64: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

50

sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran dukungan informatif

dapat dilihat dalam tabel 3.10 sebagai berikut:

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Dukungan Instrumental

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa dari 4 item yang mengukur variabel

dukungan instrumental, terdapat 2 item yang signifikan (t > 1.96). Dua item

lainnya, yaitu item 1 dan 3 tidak signifikan (t < 1.96), sehingga harus digugurkan.

Namun demikian, hanya satu item dengan nilai T terkecil yang digugurkan, yaitu

item 3 karena untuk bisa melakukan regresi menggunakan SPSS diperlukan

minimal tiga item pada setiap dimensi.

3.4.3.5 Uji Validitas Dukungan Jaringan Sosial

Pada variabel dukungan jaringan sosial yang dilakukan dengan model fit satu

faktor menghasilkan model yang tidak fit dengan Chi-Square = 0.00, df = 0, P –

value = 1.00000, RMSEA = 0.000.

Selanjutnya adalah pengujiannya item yang dilakukan dengan melihat T -

value dan muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut signifikan dan

sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran dukungan jaringan

sosial dapat dilihat dalam tabel 3.11 sebagai berikut:

No Item Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.02 0.10 0.39 x

2 13.62 0.11 3312.85

3 0.02 0.37 0.38 x

4 12.81 0.11 3011.13

Page 65: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

51

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Dukungan Jaringan Sosial

No Item Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.23 0.10 1.96

2 0.33 0.13 2.18

3 1.53 1.92 2.45

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa dari 3 item yang mengukur variabel

dukungan penghargaan, semua item signifikan (t > 1.96), maka tidak ada item

yang digugurkan.

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam menguji hipotesis penelitian, penulis menggunakan analisis regresi

berganda. Dalam hal ini yang dijadikan DV (variabel yang dianalisis variannya)

adalah motivasi berprestasi, sedangkan yang dijadikan IV (prediktor) adalah self

efficacy, dukungan sosial dan faktor demografis.

Setelah melakukan analisis faktor dengan metode CFA (Confirmatory Factor

Analysis), maka akan didapatkan data variabel yang berupa true-score yang

selanjutnya dijadikan input untuk dianalisis dengan regresi berganda. Karena

dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis statistik,

maka hipotesis penelitian yang ada diubah menjadi hipotesis nihil. Hipotesis nihil

inilah yang akan diuji dalam analisis statistik nantinya. Pada penelitian ini

digunakan analisis regresi berganda di mana terdapat lebih dari satu variabel

bebas untuk memprediksi variabel terikat. Pada penelitian ini terdapat delapan

independent variable (variabel bebas) dan satu dependent variable (variabel

terikat). Adapun persamaan regresi berganda untuk penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 66: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

52

Y' = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + e

keterangan :

Y' = Nilai prediksi Y (motivasi berprestasi)

a = intercept (konstanta)

b = koefisien regresi untuk masing-masing X

X1 = self efficacy

X2 = dukungan emosional

X3 = dukungan informatif

X4 = dukungan penghargaan

X5 = dukungan instrumental

X6 = dukungan jaringan sosial

X7 = jenis kelamin

X8 = usia

e = residu

Melalui analisis regresi berganda ini akan diperoleh nilai R2, yaitu koefisien

determinasi yang menunjukan besarnya proporsi (presentase) varians dari DV

yang bisa dijelaskan oleh bervariasinya IV secara keseluruhan.

Adapun untuk mendapatkan nilai R2 , digunakan rumus sebagai berikut :

R2 =

SSreg SSy

Di mana :

R2

= Proporsi varians yang bisa dijelaskan oleh keseluruhan IV

SSreg = Jumlah kuadrat regresi yang dapat dihitung jika koefisien regresi

telah diperoleh.

SSy = Jumlah kuadrat dari y

Selanjutnya R2

dapat diuji signifikansinya dengan uji F. Adapun rumus

untuk uji F terhadap R2

adalah :

𝐹 = 𝑅2/𝑘(1 − 𝑅2)/(𝑁 − 𝑘 − 1)

Page 67: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

53

Keterangan :

R2

= Proporsi Varians

k = Banyaknya independent variable

N = Ukuran Sampel

Apabila nilai F itu siginifikan (p<0,05), maka berarti seluruh IV secara

bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DV.

Adapun langkah berikutnya menguji signifikansi pengaruh masing-masing IV

terhadap DV. Hal ini dilakukan melalui uji t (t-test) terhadap setiap koefisien

regresi. Jika nilai t > 1,96 maka berarti IV yang bersangkutan memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap DV, dan sebaliknya.

Adapun rumus t-test yang digunakan adalah :

𝑡𝑖 = 𝑏𝑖𝑆𝑏𝑖 Keterangan :

bi = Koefisien regresi ke – 1

Sbi = Standart Error Estimate dari bi

Page 68: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

54

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 200 atlet Taekwondo Banten usia

Junior/Senior. Adapun rincian dari subjek penelitian dijelaskan dalam tabel 4.1

berikut:

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Sampel Penelitian Frekuensi Presentase

Jenis Kelamin

Perempuan 110 55.0%

Laki-Laki 90 45.0%

Usia

Junior (13-18) 96 48.0%

Senior (18-27) 104 52.0%

Berdasarkan pada tabel 4.1 bahwa dapat diketahui jumlah sampel sebanyak

200 atlet. Jumlah sampel perempuan sebanyak 110 partisipan atau 55%. Jumlah

partisipan laki-laki 90 atlet atau 45%. Dapat dilihat bahwa atlet perempuan cukup

mendominasi dalam penelitian ini dibandingkan dengan atlet laki-laki.

Berikutnya dijelaskan untuk jumlah sampel berdasarkan usiannya dalam tabel

4.1 ini, terlihat bahwa usia atlet junior sebanyak 96 orang atau 48%, usia junior

10-17 tahun. Usia untuk atlet senior adalah 18-35 tahun dan banyak atlet senior

yang berpartisipan sebanyak 104 atlet atau 52%.

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Dari tabel 4.2 dapat diketahui deskripsi statistik pada setiap variabel. Dalam

tabel tersebut diketahui bahwa variabel motivasi berprestasi memiliki nilai

minimum = 28.38, nilai maksimum = 73.74 dan nilai SD = 9.4178894. Pada

Page 69: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

55

variabel self efficacy memiliki nilai minimum = 25.82, nilai maksimum = 68.71

dan nilai SD = 9.3044248. Dukungan emosional memiliki nilai minimum = 23.40,

nilai maksimum = 71.66 dan nilai SD = 8.2556957. Dukungan informatif

memiliki nilai minum = 30.45, nilai maksimum = 64.25 dan nilai SD =

8.4247229. Dukungan penghargaan memiliki nilai minimum = 26.26, nilai

maksimum = 61.56 dan nilai SD = 8.7027007. Dukungan instrumental memiliki

nilai minimum = 27.36, nilai maksimum = 62.24 dan nilai SD = 6.8414721.

Dukungan jaringan sosial memiliki nilai minimum = 41.42, nilai maksimum =

61.60 dan nilai SD = 9.99466.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif

N Min Max Mean Std. Deviation

Motivasi berprestasi 200 28.38 73.74 50.0002 9.4178894

Self efficacy 200 25.82 68.71 49.9998 9.3044248

Dukungan emosional 200 23.40 71.66 49.9999 8.2556957

Dukungani nformatif 200 30.45 64.25 49.9989 8.4247229

Dukungan penghargaan 200 26.26 61.56 50.0001 8.7027007

Dukungan instrumental 200 27.36 62.24 50.0007 6.8414721

Dukungan jaringan sosial 200 41.42 61.60 49.9999 9.99466

Valid N (listwise) 200

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Dalam pengkategorisasian skor, peneliti membagi variabel motivasi berprestasi,

self efficacy, dukungan emosional, dukungan informatif, dukungan penghargaan,

dukungan instrumental, dukungan jaringan sosial menjadi tiga yaitu, rendah,

sedang dan tinggi. Dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi, maka

dapat ditetapkan norma kategorisasi variabel penelitian seperti yang tertera pada

tabel 4.3 berikut ini :

Page 70: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

56

Tabel 4.3 Norma Skor Kategorisasi

Kategori Interval / Norma

Rendah X < M – 1 SD

Sedang M – 1 SD ≤ X ≤ M + 1 SD

Tinggi X > M + 1 SD

Setelah kategori tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentase

kategori masing-masing variabel penelitian. Masing-masing variabel akan

dikategorisasikan sebagai rendah, sedang dan tinggi.

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Variabel Rendah (%) Sedang (%) Tinggi (%)

Motivasi Berprestasi 27 (13.5) 139 (69.5) 34 (17.0)

Self Efficacy 35 (17.5) 124 (62.0) 41 (20.5)

Dukungan Emosional 27 (13.5) 144 (72.0) 29 (14.5)

Dukungan Informatif 18 (9.0) 142 (71.0) 40 (20.0)

Dukungan Penghargaan 46 (23.0) 116 (58.0) 38 (19.0)

Dukungan Instrumental

Dukungan Jaringan Sosial

27 (13.5)

130 (65.0)

115 (57.5)

43 (21.5)

85 (42.5)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa sebanyak 27 (13.5%) atlet

Taekwondo memiliki kecenderungan motivasi berprestasi yang rendah dan

sebanyak 34 (17.0%) atlet Taekwondo memiliki kecenderungan motivasi

berprestasi yang tinggi. Dalam variabel self efficacy diketahui bahwa terdapat 35

(17.5%) atlet Taekwondo memiliki skor self efficacy yang rendah dan 41 (20.5%)

atlet Taekwondo memiliki skor self efficacy yang tinggi. Selanjutnya dalam

variabel dukungan emosional diketahui bahwa sebanyak 27 (13.5%) atlet

Taekwondo memiliki skor dukungan emosional yang rendah dan sebanyak 29

(14.5%) atlet Taekwondo memiliki skor dukungan emosional yang tinggi. Pada

variabel dukungan informatif diketahui bahwa sebanyak 18 (9%) atlet Taekwondo

memiliki skor dukungan informatif yang rendah dan sebanyak 40 (2%) atlet

Page 71: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

57

Taekwondo memiliki skor dukungan informatif yang tinggi. Pada skor variabel

dukungan penghargaan diketahui bahwa sebanyak 46 (23%) atlet Taekwondo

memiliki skor dukungan penghargaan yang rendah dan sebanyak 38 (19%) atlet

Taekwondo memiliki skor dukungan penghargaan yang tinggi. Pada skor variabel

dukungan instrumental diketahui bahwa sebanyak 27 (13.5%) atlet Taekwondo

memiliki skor dukungan instrumental yang rendah dan sebanyak 43 (21.5%) atlet

Taekwondo memiliki skor dukungan instrumental yang tinggi. Kemudian, pada

skor variabel dukungan jaringan sosial diketahui bahwa sebanyak 85 (42.5%) tlet

Taekwondo memiliki skor dukungan jaringan sosial yang tinggi.

4.4 Uji Hipotesis Penelitian

Pada tahapan uji hipotesis penelitian, penulis menggunakan teknik analisis

regresi dengan software SPSS 20 seperti yang sudah dijelaskan pada bab 3. Dalam

regresi ada tiga hal yang dilihat, yaitu pertama melihat R Square untuk

mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh

independent variable, yang kedua apakah keseluruhan independent variable

berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable, kemudian terakhir

melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing

independent variable. Langkah pertama peneliti melihat besaran R Square untuk

mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh

independent variable. Selanjutnya untuk tabel R Square, dapat dilihat pada tabel

4.5

Page 72: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

58

Tabel 4.5 Hasil Regresi R-Square

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .680a .463 .440 7.0461095

Dari tabel dapat dilihat bahwa perolehan R2 sebesar 0.463 atau 46.3%.

Artinya proporsi dari motivasi berprestasi yang dijelaskan oleh self efficacy,

dukungan sosial (dukungan emosional, dukungan informatif, dukungan

penghargaan, dukungan instrumental, dukungan jaringan sosial) dan faktor

demografis (jenis kelamin & usia) adalah sebesar 46.3% sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Langkah kedua, peneliti

menganalisis dampak independent variable terhadap motivasi berprestasi. Adapun

hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil ANOVA Pengaruh Keseluruhan Independent Variable

Terhadap Dependent Variable

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 8167.929 8 1020.991 20.565 .000b

Residual 9482.703 191 49.648

Total 17650.632 199

Berdasarkan pada tabel dapat diketahui bahwa nilai Sig. adalah sebesar 0.000.

dengan demikian diketahui bahwa nilai Sig < 0.05, maka hipotesis nol yang

menyatakan bahwa “tidak ada pengaruh yang signifikan self efficacy, dukungan

sosial (dukungan emosional, dukungan informatif, dukungan penghargaan,

dukungan instrumental, dukungan jaringan sosial) dan faktor demografis (jenis

kelamin & usia) terhadap motivasi berprestasi” ditolak. Hal tersebut berarti bahwa

ada pengaruh yang signifikan self efficacy, dukungan sosial (dukungan emosional,

Page 73: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

59

dukungan informatif, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan

jaringan sosial) dan faktor demografis (jenis kelamin & usia) terhadap motivasi

berprestasi.

Langkah selanjutnya, peneliti melihat koefisien regresi tiap independent

variable. Jika nilai Sig < 0.05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang

berarti bahwa pengaruh IV tersebut signifikan terhadap motivasi berprestasi.

Namun, jika nilai Sig > 0.05 maka koefisien tersebut tidak signifikan yang berarti

bahwa pengaruh IV tersebut tidak signifikan terhadap motivasi berprestasi.

Adapun penyajiannya pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Hasil Koefisien Regresi

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 8.184 4.404

1.858 .065

Self efficacy .565 .074 .558 7.620 .000*

Dukungan emosional -.023 .093 -.020 -.251 .802

Dukungan informatif -.035 .081 -.031 -.436 .663

Dukungan penghargaan .182 .076 .169 2.404 .017*

Dukungan instrumental .107 .094 .078 1.145 .254

Dukungan jaringan sosial .010 .064 .010 .149 .882

Jenis kelamin .509 1.014 .027 .502 .616

usia .863 1.001 .046 .863 .389

Berdasarkan persamaan regresi pada tabel koefisien regresinya, maka

persamaan regresinya sebagi berikut: (*signifikan)

Motivasi berprestasi’ = 8.184 + 0. 565* self efficacy ─ 0. 023 dukungan

emosional ─ 0.035 dukungan informatif + 0.182* dukungan penghargaan + 0.

107 dukungan instrumental + 0.010 dukungan jaringan sosial + 0. 509 jenis

kelamin + 0. 863 usia.

Page 74: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

60

Dari hasil diatas, hanya koefisien self efficacy dan dukungan penghargaan

yang signifikan, sedangkan variabel lainnya tidak signifikan. Hal ini menyatakan

bahwa dari 8 IV hanya 2 IV (self efficacy dan dukungan penghargaan) yang

signifikan pengaruhnya terhadap motivasi berprestasi. Penjelasan dari nilai

koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing IV adalah sebagai berikut:

1. Nilai koefisien regresi pada variabel self efficacy sebesar 0.565 dengan nilai sig

sebesar 0.000 (sig < 0.05). Hal tersebut membuktikan bahwa hipotesis nihil

ditolak yang berarti self efficacy pengaruhnya signifikan terhadap motivasi

berprestasi. Adapun koefisien bertanda positif, hal tersebut memiliki arti bahwa

semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi motivasi berprestasi.

2. Nilai koefisien regresi pada variabel dukungan emosional sebesar -0.023

dengan nilai sig sebesar 0.802 (sig > 0.05). Hal tersebut membuktikan bahwa

hipotesis nihil diterima, yang berarti bahwa dukungan emosional pengaruhnya

tidak signifikan terhadap motivasi berprestasi.

3. Nilai koefisien regresi pada variabel dukungan informatif sebesar -0.035

dengan nilai sig sebesar 0.663 (sig > 0.05). Hal tersebut membuktikan bahwa

hipotesis nihil diterima, yang berarti bahwa dukungan informatif pengaruhnya

tidak signifikan terhadap motivasi berprestasi.

4. Nilai koefisien regresi pada variabel dukungan penghargaan sebesar 0.182

dengan nilai sig sebesar 0.017 (sig < 0.05). Hal tersebut membuktikan bahwa

hipotesis nihil ditolak, yang berarti bahwa dukungan penghargaan pengaruhnya

signifikan terhadap motivasi berprestasi. Adapun koefisien bertanda positif, hal

Page 75: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

61

tersebut memiliki arti bahwa semakin tinggi dukungan penghargaan maka

semakin tinggi motivasi berprestasi.

5. Nilai koefisien regresi pada variabel dukungan instrumental sebesar 0.107

dengan nilai sig sebesar 0.254 (sig > 0.05). Hal tersebut membuktikan bahwa

hipotesis nihil diterima, yang berarti bahwa dukungan instrumental

pengaruhnya tidak signifikan terhadap motivasi berprestasi.

6. Nilai koefisien regresi pada variabel dukungan jaringan sosial sebesar 0.010

dengan nilai sig sebesar 0.882 (sig > 0.05). Hal tersebut membuktikan bahwa

hipotesis nihil diterima, yang berarti bahwa dukungan jaringan sosial

pengaruhnya tidak signifikan terhadap motivasi berprestasi.

7. Nilai koefisien regresi pada variabel jenis kelamin 0.509 dengan nilai sig

sebesar 0.616 (sig > 0.05). Hal tersebut membuktikan bahwa hipotesis nihil

diterima, yang berarti bahwa jenis kelamin pengaruhnya tidak signifikan

terhadap motivasi berprestasi.

8. Nilai koefisien regresi pada variabel usia 0.863 dengan nilai sig sebesar 0.389

(sig > 0.05). Hal tersebut membuktikan bahwa hipotesis nihil diterima, yang

berarti bahwa usia pengaruhnya tidak signifikan terhadap motivasi berprestasi.

4.5 Pengujian Proporsi Varians pada Setiap Variabel Independen

Selanjutnya, peneliti melakukan analasis regresi berganda dengan cara

menambahkan satu independent variable setiap melakukan regresi. Hal tersebut

dilakukan untuk mengetahui sumbangan proporsi varians dari masing-masing

independent variable terhadap motivasi berprestasi. Dapat dilihat pada tabel 4.8

di bawah ini:

Page 76: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

62

Tabel 4.8 Hasil Analisis Proporsi Varians

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig.F

Change

1 .659a .434 .431 7.1010396 .434 152.039 1 198 .000*

2 .661b .437 .431 7.1029906 .003 .891 1 197 .346

3 .662c .438 .429 7.1140422 .001 .388 1 196 .534

4 .675d .456 .445 7.0177584 .018 6.415 1 195 .012*

5 .678e .460 .446 7.0106452 .004 1.396 1 194 .239

6 .678f .460 .443 7.0282074 .000 .032 1 193 .859

7 .679g .461 .441 7.0414101 .001 .277 1 192 .599

8 .680h .463 .440 7.0461095 .002 .744 1 191 .389

Berdasarkan tabel 4.8, dapat disampaikan informasi sebagai berikut :

1. Variabel self efficacy memberikan sumbangan sebesar 0.434 atau sebesar

43.4% dalam proporsi varians motivasi berprestasi. Sumbangan tersebut

signifikan secara statistik dengan Sig. F Change = 0.000 (p < 0.05)

2. Variabel dukungan emosional memberikan sumbangan sebesar 0.003 atau

sebesar 0.3% dalam proporsi varians motivasi berprestasi. Sumbangan tersebut

tidak signifikan secara statistik dengan Sig. F Change = 0.346 (p > 0.05)

3. Variabel dukungan informatif memberikan sumbangan sebesar 0.001 atau

sebesar 0.1% dalam proporsi varians motivasi berprestasi. Sumbangan tersebut

tidak signifikan secara statisitik dengan Sig. F Change = 0.534 (p > 0.05)

4. Variabel dukungan penghargaan memberikan sumbangan sebesar 0.018 atau

sebesar 1.8% dalam proporsi varians motivasi berprestasi. Sumbangan tersebut

signifikan secara statistik dengan Sig. F Change = 0.012 (p < 0.05)

5. Variabel dukungan instrumental memberikan sumbangan sebesar 0.004 atau

sebesar 0.4% dalam proporsi varians motivasi berprestasi. Sumbangan tersebut

tidak signifikan secara statistik dengan Sig. F Change = 0.239 (p > 0.05)

Page 77: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

63

6. Variabel dukungan jaringan sosial memberikan sumbangan sebesar 0.000 atau

sebesar 0% dalam proporsi varians motivasi berprestasi. Sumbangan tersebut

tidak signifikan secara statistik dengan Sig. F Change = 0.859 (p > 0.05)

7. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0.001 atau sebesar

0.1% dalam proporsi varians motivasi berprestasi. Sumbangan tersebut tidak

signifikan secara statistik dengan Sig. F Change = 0.599 (p > 0.05)

8. Variabel usia memberikan sumbangan sebesar 0.002 atau sebesar 0.2% dalam

proporsi varians motivasi berprestasi. Sumbangan tersebut tidak signifikan

secara statistik dengan Sig. F Change = 0.389 (p > 0.05)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat dua variabel independen,

yaitu self efficacy dan dukungan penghargaan yang secara signifikan memberikan

sumbangan terhadap motivasi berprestasi, jika dilihat dari besarnya pertambahan

R2 yang dihasilkan setiap kali dilakukan penambahan variabel independen

(sumbangan proporsi varian yang diberikan).

Page 78: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

64

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan

antara self efficacy, dukungan sosial (dukungan emosional, dukungan informatif,

dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan jaringan sosial) dan

faktor demografis (jenis kelamin & usia) terhadap perilaku motivasi berprestasi

atlet Taekwondo Banten

Berdasarkan hasil analisis regresi yang menguji signifikansi masing-masing

koefisien regresi terhadap variabel terikat, terdapat dua variabel yang signifikan

mempengaruhi perilaku motivasi berprestasi atlet Taekwondo Banten yaitu self

efficacy dan dukungan penghargaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh yang signifikan pada variabel yaitu self efficacy dan dukungan

penghargaan terhadap motivasi berprestasi.

5.2 Diskusi

Setiap atlet dan pelatih selalu ingin menghasilkan yang terbaik untuk membawa

nama baik Banten dalam segala pertandingan, dan untuk menghasilkan yang

terbaik tidak lepas dari motivasi berprestasi. Para atlet pun mampu meningkatkan

motivasi berprestasinya dengan bantuan orang-orang sekitar. Dalam penelitian ini,

jika dilihat dari kategorisasi skor variabel didapatkan hasil dari 200 responden, 34

responden berada dalam kategorisasi motivasi berprestasi tinggi. Motivasi

berprestasi rendah bisa disebabkan karena faktor jenis kelamin dan usia.

Responden dalam penelitian ini mayoritas perempuan. Untuk usia dalam

Page 79: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

65

kejuaraan taekwondo junior 13-18 tahun dan senior 18-27 tahun (dalam Equata,

2012), dimana dalam penelitian ini senior dominan.

Dalam hasil penelitian dan pengujian hipotesis, diketahui bahwa variabel

dukungan emosional, dukungan informatif, dukungan instrumental, dukungan

jaringan sosial, jenis kelamin, dan usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap motivasi berprestasi. Sementara self efficacy dan dukungan penghargaan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berprestasi.

Dalam hasil penelitian ini diketahui bahwa aspek self efficacy memiliki

pengaruh yang signifikan dengan motivasi berprestasi. Sejalan dengan penelitian

Ze-Ju Zhang (2015) bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara self

efficacy dengan motivasi berprestasi. Jika atlet memiliki self efficacy yang tinggi

sangat memungkinkan atlet itu memberi energi terhadap tubuhnya untuk

menggerakkan dirinya dalam mencapai tujuan yang diinginkannya karena berada

dalam proses kognitif altlet tersebut. Ryckman (1982) pencetus alat ukur Physical

Self Efficacy Scale (PSE) ini, menyatakan bahwa pengukuran ini digunakan untuk

mengukur tingkat kompetensi fisik yang dirasakan dan didasari pula adanya

asumsi bahwa harapan individu terhadap kehebatan dirinya berpengaruh yang

signifikan pada aspek kognitif, afektif dan konatif. Konatif kecenderungan

berperilaku tertentu yang ada dalam diri atlet berkaitan dengan pertandingan yang

dihadapi. Aspek konatif ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi

berprestasi. Hasil penelitian Heazelwood & Burke (2011) menemukan bahwa self-

efficacy berpengaruh pada performa olahraga sebesar 44%.

Dukungan sosial ini terdiri dari 5 variabel yang diturunkan berdasarkan jenis-

Page 80: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

66

jenis dukungan sosial yang diterima pada individu yaitu dukungan emosional,

dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informatif, dan

dukungan jaringan sosial dari teori Sarafino (2011). Dukungan emosional

melibatkan rasa empati, ada yang selalu mendampingi, adanya suasana

kehangatan, dan rasa diperhatikan akan membuat atlet memiliki perasaan nyaman,

yakin, sehingga atlet dapat menghadapi masalah dengan lebih baik. Dalam

penelitian ini dukungan emosional berpengaruh secara negative dan tidak

signifikan terhadap motivasi berprestasi.

Dukungan informatif menurut Sarafino (2011) adalah jenis dukungan berupa

pemberian nasihat, saran dan informasi pada individu. Jenis informasi seperti ini

dapat menolong atlet untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih

mudah. Dalam penelitian ini dukungan informatif ini berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap motivasi berprestasi.

Dukungan yang diterima atlet akan membuat para atlet merasa diterima dalam

kelompok dan merasa dipedulikan oleh orang disekitarnya sehingga atlet tersebut

dapat merasa nyaman dengan lingkungannya. Ada satu variabel yang berpengaruh

positif dan signifikan berdasarkan hasil analisis statistik terhadap motivasi

berprestasi yaitu variabel dukungan penghargaan. Berdasarkan teori yang

dijelaskan Sarafino (2011) dukungan penghargaan adalah jenis dukungan yang

diberikan sebagai bentuk suatu dukungan yang siekspresikan melalui penghargaan

dan tanpa syarat atau apa adanya. Karena jenis dukungan ini dapat menimbulkan

perasaan berharga dan kompeten pada diri individu. Dukungan emosional,

dukungan instrumental, dukungan informatif, dan dukungan jaringan sosial

Page 81: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

67

memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap motivasi berprestasi pada

atlet.

Dukungan instrumental sangat diperlukan dalam mengatasi masalah yang

dianggap dapat dikontrol. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi kecemasan

karena atlet dapat langsung memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan

materi. Karena Wentzel (dalam Santrock, 2014) yang beranggapan bahwa

kepedulian yang diberikan oleh orangtua, guru-guru dan teman sebaya

memberikan hasil yang signifikan. Namun, dalam penelitian ini dukungan

instrumental berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap motivasi

berprestasi.

Dukungan sosial juga dapat diperoleh dari pasangan hidup, orang tua, saudara,

tetangga, dan termasuk teman sejawat (Prawitasari, 1994). Dukungan jaringan

sosial merupakan perasaan keanggotaan dalam suatu kelompok, saling berbagi

kesenangan dan aktivitas sosial. Adanya dukungan jaringan sosial akan membantu

atlet untuk mengurangi stress yang dialami dengan cara memenuhi kebutuhan

akan persahabatan dan kontak sosial dengan orang lain. Namun, dalam penelitian

ini dukungan jaringan sosial berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan

terhadap motivasi berprestasi.

Selanjutnya variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

motivasi berprestasi adalah jenis kelamin. Hal ini tidak sejalan dengan pandangan

McClelland (1987) bahwa Jenis kelamin mempengaruhi individu dalam

memperoleh prestasi. Pria lebih memiliki motivasi berprestasi dibandingkan

wanita didasari pada jenis kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan, pria lebih

Page 82: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

68

memiliki pekerjaan yang lebih beragam dibanding wanita.

Kemudian, variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

motivasi berprestasi adalah usia. Hal ini tidak sejalan dengan pandangan

McClelland (1987) bahwa usia dapat menjadikan seorang individu memiliki

perkembangan ego, kematangan emosi dan kematangan berfikir sehingga seorang

individu dapat menggunakan kematangan usianya untuk termotivasi agar dapat

berprestasi.

Dalam penelitian ini penulis menyebarkan kuesioner kepada senior yang

merupakan pelatih untuk para junior yang lainnya, yang membuat para senior

lebih sadar akan aspek-aspek psiokologis yang harus ditanam kepada atlet.

Namun, tidak dipungkiri dalam penelitian ini penulis memiliki banyak

keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penulis tidak langsung

bertemu dengan para atlet (responden) untuk melakukan pendekatan lebih agar

melihat aspek-aspek psikologis apa sajakah yang terungkap selain aspek yang

yang penulis teliti saat penulis mampu berdiskusi langsung dengan para atlet.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis seluruh proses dan isi laporan, masih

terdapat ketidaksempurnaan, sehingga ada beberapa saran yang dapat diberikan

untuk penelitian selanjutnya antara lain :

5.3.1 Saran teoritis

Berdasarkan hasl penelitian ini, terdapat beberapa saran teoritis yang dapat

diajukan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Berdasakan hasil analisis regresi diketahui bahwa motivasi berprestasi

Page 83: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

69

dipengaruhi oleh semua independent variable sebesar 0.463 atau 46.3%.

sedangkan 53.7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar

meneliti dan menganalisis pengaruh variabel lain yang juga berpengaruh

terhadap motivasi berprestasi terhadap atlet. Karena motivasi berprestasi

memiliki faktor lain yang mempengaruhi seperti persepsi, kecemasan, konsep

diri, atau mungkin bisa ditambahkan variabel islam pada penelitian

selanjutnya.

2. Gambaran subjek dalam penelitian ini hanya melihat jenis kelamin dan usia,

tidak memasukan club, prestasi tertinggi dan pendidikan terakhir. Untuk

penelitian selanjutnya sebaiknya memasukan elemen club, prestasi tertinggi

dan pendidikan terakhir. Penulis juga menyarankan pada penelitian

selanjutnya agar meneliti motivasi berprestasi yang diberikan pelatih terhadap

atlet-atletnya.

3. Literatur dalam penelitian ini cukup terbatas, terlebih lagi artikel mengenai

self efficacy dan dukungan sosial dalam psikologi olahraga. Disarankan untuk

menemukan dan menggunakan artikel mengenai psikologi olahraga agar

penelitian selanjutnya lebih baik.

5.3.2 Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran praktis yang dapat

diajukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan berkenaan dengan hasil

penelitian, yaitu:

Page 84: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

70

1. Pada penelitian ini ditemukan bahwa ada pengaruh siginifikan dari variabel

self efficacy terhadap motivasi berprestasi. Selanjutnya agar dipertimbangkan

kepada para pengurus serta pelatih khususnya Taekwondo manapun dalam

meningkatkakn motivasi berprestasi pada atlet dengan memperthatikan aspek

kognitf, afektif dan konatif pada diri atlet.

2. Pada penelitian ini ditemukan bahwa dukungan penghargaan signifikan

mempengaruhi motivasi berorestasi pada atlet. Diharapkan pada para

pengurus dan pelatih Taekwondo agar lebih memfokuskan lagi terhadap

penghargaan kepada atlet.

Page 85: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

71

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Barakatu. 2007. Membangun motivasi berprestasi: Pengembangan

self efficacy dan penerapannya dalam dunia pendidikan. Lentera

Pendidikan. Jilid 5, No. 1

Adisasmito, L S. (2007). Mental juara: Modal atlet berprestasi. Jakarta.

Rajagrafindo Persada

Alwisol.2009.Psikologi kepribadian.Malang: UMM Press

Bandura, A. (1997). Self efficacy: The exercise of Control. New York: Freeman

and Company

Clarasasti, E. I. & Devi. J. (2017). Pengaruh kecemasan berolahraga terhadap

motivasi berprestasi atlet bulutangkis remaja di klub J Jakarta.

HumanitasVolume 1 Nomor 2 Agustus 2017

Equata. Z. K. (2012). Hubungan antara persepsi atlet Taekwondo junior pada

program latihan dengan motivasi berprestasi. Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Skripsi

Feist, J & Feist, G.J. (2002). Theories of Personality (5th ed). Boston: McGraw

Hill.

Fernandi, I. Miftakhul, J. (2013). Hubungan persepsi komunikasi interpersonal

pelatih-atlet terhadap motivasi berprestasi pada atlet Hoki. Universitas

Negeri Surabaya. Character. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013

Ghufron, M. N., & Rini. R. S. (2010). Teori-teori psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media

Gunarsa, S.D. 2008. Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta : BPK Gunung Mulia

Hertanto. E. Kuesiner motivasi berprestasi karyawan (Model David McClelland).

Diunduh tanggal 10 Agustus 2018

https://www.academia.edu/23705860/kuesioner_motivasi_berprestasi_ka

ryawan_model_david_mcclelland_

Husdarta, J., S. (2014). Psikologi olahraga. Bandun: Alfabeta

Hutapea, B. (2010). Studi komparatif tentang motivasi berprestasi pada atlet

kempo propinsi DKI Jakarta ditinjau dari kepribadian. Psikobuana. ISSN

2085-4242, Vol. 1, No. 3, 199-209

Page 86: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

72

Ibrahim, h. Amar, H. Muhammad, A. & Aerni. (2016). motivation climate, self-

confidence and perceived success among stundent athletes. Procedia

Economics and Finance 35 (2016) 503-508

Jenny, K. 2001. “Self regulated strategies in achievement settings cukture and

gender differences”. Universitas of Haifa: Journal of Cross Cultural

Phychology, 32.

Juwita, Suzanna. Jovita, Maria. Gambaran motivasi berprestasi pada atlet

perempuan tenis kursi roda. Universitas Kristen Krida Wacana

Khan, Z. Zeeshan, H. Naseem, A. & Sartaj, K. (2011). Sports achievment

motivation and sports competition anxiety: A relationship study. journal

of education and pratice ISSN 2222-1735, Vol 2, NO 4, 2011

Komarudin. (2016). Psikologi olahraga. Bandung: Remaja Rosdakarya

Lu, Luo. (1997). Social support, Reciprocity, and well-being. National Science

Council, Taiwan, ROC, NSC83-0301-H-037.008. The Journal of Social

Psychology, 1997, 137(5),618-628

McAuley, E. & Gill, D.L. (1983). Reliability and validity of the Physical Self-

Efficacy Scale in a competitive sport setting. Journal of Sport & Exercise

Psychology, 5, 410-418

Mc.Clelland, C. D. (2000). Human motivation. New york : Cambridge University

Press

Mishra, M. & Ashutosh, A. (2017). relationships between motivation type and

sport participantion among indian student. International Journal of

Physical Education, Sport and Health 2017; 4(3) 05-07

Muskanan, K. (2015). Analisis motivasi berprestasi AtletPusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal

Kebijakan & Administrasi Publik Vol 19 No 2 - November 2015 p-ISSN

0852-9213, e-ISSN 2477-4693

Mylsidayu, A. (2015). Psikologi olahraga. Jakarta: Sinar Grafika

Primita, H. Dyah, A. (2014). Hubungan antara motivasi berprestasi dengan

burnout pada atlet bulutangkis di Purwokerto. PSYCHO IDEA, Tahun 12.

No.1, Februari 2014 ISSN 1693-1076

Rahayu, E. Olievia, P. (2015). Hubungan antara goal-setting dan motivasi

berprestasi dengan atlet renang. Character. Volume 3 Nomor 2 Tahun

2015

Santrock, J. W. (2007). Psikologi pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Page 87: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

73

Group

Sarafino, E. O. (2006). Health psychology: Biopsychosicial Interaction fifth

edition. John Willey & Sons

Satiadarma. M. P. (2000). Dasar – dasar psikologi olahraga. Jakarta : Pustaka

Sinar Harapan

Slavin, Robert E. (2011). Psikologi pendidikan: Teori dan praktik. Edisi

Kesembilan. Jilid 2. (Penerjemah: Marianto Samosir). Jakarta: PT Indeks

Suraya, Wan H. , & Madya. (2017). Self Efficacy and academic perfomance of

secondary schools students in perak: an exploratory oulook. International

Journal of Academic Research in Progressive Education and

Development. 20017, Vol. 6, No. 3 ISSN: 2226-6348

Surbakti, M. (2008). Self efficacy pada atlet berprestasi (studi kasus). Universitas

Gunadarma.Skripsi

Suryabrata, S.(1998). Psikologi kepribadian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Taekwondo Indonesia. Diunduh tanggal 10 Agustus 2018

https://taekwondo0822.wordpress.com/about/kyoruki/

Uno. H. B. (2010). Teori motivasi & pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara

Wicaksono, J, A. Hermien, L. (2013). Hubungan self efficacy dengan ketepatan

free throw pada pemain national basketball league klub cls knights.

Universitas Negeri Surabaya. Character, Volume 01, Nomor 02, Tahun

2013

Zhang, Ze-Ju., Chuan-Lin, Z., Xian-Geng, Z., Xiang-Min, L., Hui, Z., Jing, W.,

Shuang, L. (2015). Relationship between self-efficacy beliefs and

achievement motivation in student nurses. Chinese Nursing Research 2

(2015) 67-70

Page 88: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

74

LAMPIRAN

Page 89: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

75

Page 90: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

76

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Motivasi Berprestasi

No Item Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0,60 0,11 18,67

2 0,70 0,11 20,46

3 0,54 0,11 18,88

4 0,17 0,10 5,09

5 0,54 0,11 16,11

6 0,66 0,11 23,28

7 0,29 0,10 10,22

8 0,60 0,08 17,86

9 0,27 0,07 9,39

10 0,12 0,07 14,22

11 0,51 0,07 18,10

12 0,27 0,07 8,78

13 0,54 0,08 18,53

14 0,70 0,08 22,88

15 0,20 0,07 6,88

16 0,72 0,08 23,65

17 0,43 0,07 14,64

18 0,22 0,07 6,21

19 0,46 0,07 15,13

20 0,61 0,08 18,31

21 0,17 0,07 5,74

22 0,67 0,07 24,10

23 0,55 0,08 18,11

24 0,52 0,08 15,87

25 0,56 0,08 16,74

26 0,22 0,08 7,45

27 0,37 0,07 12,07

28 0,50 0,07 15,15

29 0,55 0,08 16,67

30 0,51 0,08 17,47

31 0,01 0,07 0,26

32 0,49 0,08 12,79

33 0,48 0,08 15,09

34 0,51 0,08 15,51

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan

Page 91: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

77

1. Lampiran Kuesioner

Kuesioner Penelitian

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat pagi/siang/sore,

Salam sejahtera saya ucapkan, semoga Anda selalu mendapatkan berkah

serta perlindungan dari Allah Ta’ala sehingga dapat melaksanakan aktivitas sehari-

hari.

Peneliti merupakan mahasiswa Program Sarjana Strata-1 (S1) Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang saat ini sedang melakukan penelitian

dalam rangka penyelesaian skripsi. Peneliti mengharapkan kesediaan Anda untuk

dapat berpartisipasi dalam penelitian ini.

Anda dipersilakan untuk mengisi kuesioner ini dengan mengikuti petunjuk

pengisian yang diberikan dan TIDAK ADA JAWABAN SALAH dalam kuesioner ini.

Anda diharapkan mengisi jawaban sesuai dengan keadaan Anda saat ini. Data diri

dan semua jawaban Anda akan diolah secara general, bukan perorangan. Data dalam

penelitian ini akan dijaga KERAHASIAAN nya dan hanya untuk kepentingan

penelitian. Atas perhatian dan bantuannya peneliti ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

(Siti Fauziah A W)

Data Responden

Nama/Inisial :________________________________________________

Jenis Kelamin :________________________________________________

Usia :________________________________________________

Page 92: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

78

UNTUK MENGISI SKALA 1

Berikut ini terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap

pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan

tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara member tanda (√) pada salah satu dari empat pilihan yang tersedia, pada kolom bagian kanan.

Jika jawaban Anda:

o Sangat Tidak Sering, beri tanda pada kolom STS

o TidakSering,beritandapadakolomTS

o Sering, beri tanda pada kolom S

o SangatSering,beri tanda pada kolom SS

Page 93: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

79

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya tetap latihan meskipun bukan musim

pertandingan

2 Saya termotivasi berlatih lebih giat,

khususnya pada pertandingan yang lebih

tinggi tingkatannya

3 Saya mengikuti pertandingan yang

membuat penguasaan teknik saya semakin

bertambah

4 Saya lebih baik merasa sakit tetapi menang

5 Saya meminta tugas tambahan untuk

berlatih pada pelatih

6 Saya berlatih lebih dari atlet-atlet lainnya

suapaya dapat memenangkan pertandingan

7 Menurut saya memenangkan pertandingan

untuk membanggakan keluarga hal yang

biasa

8 Saya lebih suka latihan yang ringan-ringan

saja karena saya tidak memiliki target

untuk menang

9 Saya keberatan bila disuruh melakukan

teknik baru dalam pertandingan diluar

kebiasaan saya

10 Sebelum mengikuti pertandingan saya

konsul dengan orang “pintar”

11 Saya melakukan latihan apabila disuruh

pelatih

12 Setiap kali pelatih memberikan masukan

kepada saya, saya tidak menghiraukan

hingga saya mengulangi kesalahan yang

sama

13 Saya mengajukan diri untuk mengikuti

pertandingan

14 Mengikuti pertandingan yang menantang

membuat saya semangat untuk menang

15

Apapun hasil pertandingan saya selalu

dibanggakan oleh pelatih

16 Disaat saya mengalami kekalahan, saya

meningkatkan latihan

17 Saya belum merasa puas sebelum

menyandang juara 1

18 Saya merupakan orang yang tidak dapat

menerima pendapat/masukan dari orang lain

Page 94: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

80

19 Lebih baik saya menyerah dari pada saya

cedera

20 Daripada saya kalah dalam bertanding,

mending saya menyerah duluan

21 Menurut pelatih saya menghasilkan

pertandingan yang maksimal

22 Saya tetap akan ikut dalam berbagai

pertandingan hingga saya memperoleh

prestasi puncak

23 Saya total dalam bertanding, meskipun

beresiko cedera

24 Saya suka pada tugas yang menuntut ide

baru atau gerakan yang baru

25 Tugas yang diberikan pelatih, saya

selesaikan tepat waktu

26 Memenangkan pertandingan bukan

merupakan hal yang penting

27 Saya keberatan jika diberikan tugas baru

diluar rutinitas saya

28 Waktu yang diberikan untuk

menyelesaikan tugas membuat saya

bersemangat

29 Bila mendapatkan tugas yang sulit saya

menyerah menyelesaikannya

30 Dengan waktu yang diberikan pelatih saya

lebih suka bersantai-santai

31 Saya berusaha mencari cara lain untuk

menghindari rutinitas, agar dapat

menyelesaikan tugas dengan lebih baik

32 Saya akan mengerjakan tugas apabila

pelatih sudah menegor saya

33 Setiap diberikan tugas saya akan

melakukannya dengan seefektif mungkin

34 Setiap menyelesaikan tugas, saya

cenderung memakan waktu lama di

banding team yang lain

Page 95: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

81

No Pernyataan SS S TS STS

1 Peluang menang dalam pertandingan ini cukup

tinggi karena saya baru sembuh dari cedera

2 Saya bisa memenangkan pertandingan, karena

orang tua saya yakin pada saya

3 Bila saya gagal dalam pertandingan, berarti

usaha saya belum maksimal

4 Saya merasa akan gagal dalam pertandingan,

sebab pelatih memberikan semangat

5 Saya ingin menghindar terus saja saat

pertandingan agar tidak cedera

6 Jika saya menang dalam pertandingan itu

karena saya punya keinginan yang besar untuk

berprestasi

7 Saya sangat bersemangat menunggu partai

saya dalam pertandingan

8 Sambil menunggu partai saya dalam

pertandingan, lebih baik saya melakukan

pemanasan

9 Karena saya lagi malas bertanding, lebih baik

saya mengundurkan diri

10 Menurut saya pertandingan berjenjang sama

dengan di club, bila saya mampu menang

bertanding diclub maka saya juga mampu

menang di pertandingan berjenjang

11 Rasanya kemungkinan untuk saya menang

sangat kecil

12 Menjelang giliran saya bertanding, saya lebih

baik melamun dari pada pemanasan

13 Digambarkan mengenai pertandingan saja saya

sudah semangat apalagi melaksanakannya

langsung

14 Saya kurang bersemangat saat saya mewakili

daerah saya dalam kejuaraan

15 Kelincihan gerakan tendangan, pukulan, dan

tangkisan saya bisa semakin baik saat

mempersiapkan pertandingan

Page 96: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

82

16 Latihan yang saya lakukan tidak

mempengaruhi pertandingan

17 Fisik saya belum tentu bisa bertahan samapi

pertandingan selesai

18 Saya akan gagal dalam bertanding karena saya

belum menguasai strateginya

19 Saya sangat bersemangat dalam segala

pertandingan yang saya ikuti

No Pernyataan SS S TS STS

1. Keluarga turut bersemangat sebelum saya

bertanding

2. Team saya kurang memahami perasaan

saya sebelum pertandingan

3. Saat saya bersemangat, team saya justru

khawatir

4. Teman turut menenangkan saya saat

panic sebelum pertandingan

5.

Ketika saya mendapat permasalahan

dalam pertandingan, pelatih memberikan

bantuan kepada saya

6.

Orang lain kurang mempedulikan saya

ketika saya sedang menghadapi ketakutan

akan pertandingan

7. Saya dan team akan saling memuji setiap

selesai pertandingan

8. Pelatih mengakui kemampuan yang saya

miliki

9. Disaat saya menang, team saya ada yang

kecewa

10. Team memberikan dukungan untuk

menang dalam pertandingan

Page 97: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

83

11. Keluarga kurang mendukung saat saya

akan bertanding

12. Keluarga dan pelatih sama-sama

mendukung untuk keberhasilan saya

13.

Ketika saya lupa mempraktekan suatu

gerakan, pelatih akan mendemonstrasikan

lagi

14. Keluarga selalu memberikan dana untuk

kebutuhan pertandingan saya

15. Team kurang peduli saat saya mengalami

kesulitan dalam latihan

16. Setiap mengikuti pertandingan official

menyiapkan segala perlengkapan

17. Saat saya butuh body proktetor, official

enggan menyiapkan

18. Setiap team memiliki perlengkapan

masing-masing

19. Pelatih memberikan strategi taktik dalam

bertanding

20. Pelatih enggan memberikan informasi

yang saya butuhkan saat saya ragu

21.

Saran yang saya dapat dari team,

terkadang membuat saya jadi kurang

percaya diri

22. Pelatih memberikan petunjuk teknik yang

benar dalam bertanding

23. Official enggan memberikan petunjuk

peraturan dalam pertandingan

24.

Team memberikan penjelasan setiap saya

merasa sulit menerima petunjuk dari

pelatih

25. Team bersikap acuh terhadap saya, saat

saya gagal dalam pertandingan

Page 98: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

84

26. Team memberikan umpan balik tentang

strategi, setelah pertandingan

27.

Setiap saya gagal pelatih akan

memberikan umpan balik yang

membangkitkan semangat saya

28. Keluarga saya menanyakan keadaan saya

ketika saya gelisah

29. Team saya kurang memperhatikan

keadaan saya

30 Setiap saat saya gelisah pelatih akan

membuat suasana ceria

Page 99: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

85

2. Lampiran Analisis CFA

1. Syntax Motivasi Berprestasi

UJI VALIDITAS KONSTRUK MB

DA NI=34 NO=200 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19

ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM25 ITEM26 ITEM27 ITEM28

ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM32 ITEM33 ITEM34

PM SY FI=MB.COR

MO NX=34 NK=1 LX=FR TD=SY ME=UL

LK

MOTIVASI

FR TD 28 25 TD 5 2 TD 4 3 TD 28 20 TD 27 9 TD 9 8 TD 34 32 TD 6 5 TD 20 19 TD

24 8 TD 21 8 TD 28 8 TD 33 28 TD 12 10 TD 16 8 TD 14 5 TD 27 22 TD 27 24 TD 20

12 TD 23 19 TD 25 17 TD 11 5 TD 14 13 TD 24 15 TD 21 1 TD 30 29 TD 29 1 TD 29

24 TD 18 11 TD 28 11 TD 26 11 TD 17 11 TD 29 16 TD 12 2 TD 12 7 TD 29 19 TD 22

7 TD 33 19 TD 33 20 TD 30 7 TD 33 32 TD 23 22 TD 18 7 TD 34 30 TD 34 5 TD 32 31

TD 34 9 TD 20 6 TD 32 15 TD 20 5 TD 21 2 TD 4 2 TD 21 16 TD 20 9 TD 33 2 TD 30

18 TD 32 30 TD 32 1 TD 15 6 TD 16 15 TD 33 15 TD 23 1 TD 32 27 TD 32 7 TD 32 26

TD 32 29 TD 32 25 TD 25 2 TD 29 2 TD 30 2 TD 33 25 TD 33 13 TD 10 2 TD 25 20

TD 21 15 TD 2 1 TD 28 2 TD 28 2 TD 8 2 TD 25 18 TD 26 14 TD 24 2 TD 31 1 TD 27

14 TD 24 14 TD 5 4 TD 23 14 TD 19 5 TD 34 14 TD 31 12 TD 30 4 TD 19 18 TD 23 18

TD 18 3 TD 34 13 TD 34 17 TD 34 25 TD 16 4 TD 20 8 TD 25 24 TD 25 16 TD 28 24

TD 13 1 TD 28 16 TD 34 28 TD 34 8 TD 29 8 TD 10 4 TD 32 14 TD 20 1 TD 28 12 TD

12 11 TD 11 10 TD 10 8 TD 15 14 TD 32 6 TD 32 16 TD 10 6 TD 29 21 TD 33 21

FR TD 21 12 TD 19 4 TD 21 12 TD 19 4 TD 9 7 TD 33 8 TD 32 17 TD 31 3 TD 31 4

FR TD 27 7 TD 8 7 TD 11 9 TD 18 13 TD 18 5 TD 34 26 TD 27 11 TD 23 4 TD 4 1

FR TD 10 9 TD 32 22 TD 15 10 TD 19 13 TD 20 18 TD 26 24 TD 17 4 TD 34 31

FR TD 31 19 TD 27 23 TD 19 3 TD 18 8 TD 34 18 TD 10 7 TD 26 1 TD 27 6 TD 23 5

FR TD 21 4 TD 21 18 TD 12 8 TD 12 9 TD 25 4 TD 20 17 TD 18 12 TD 32 18 TD 31 30

FR TD 3 1 TD 24 3 TD 26 25 TD 29 17 TD 32 12 TD 31 9 TD 9 5

PD

OU TV SS MI AD=OFF IT=1000

Page 100: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

86

Page 101: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

87

2. Syntax self efficacy

UJI VALIDATAS KONSTRUK SELF EFFICACY

DA NI=19 NO=200 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11

ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19

PM SY FI=SELFEFFICACY.COR

MO NX=19 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

SELFEFFICACY

FR TD 15 9 TD 13 12 TD 19 15 TD 12 6 TD 17 16 TD 18 17 TD 10 4 TD 2 1 TD 15 6

TD 19 18 TD 11 6 TD 11 5 TD 10 6 TD 18 3 TD 16 14 TD 16 7 TD 7 1 TD 15 14 TD 15

2 TD 17 15 TD 12 10 TD 6 3 TD 14 2 TD 11 4 TD 14 12 TD 11 9 TD 13 2 TD 6 2 TD

18 13 TD 6 5 TD 9 1 TD 12 1 TD 12 2 TD 18 8 TD 14 4 TD 14 3 TD 19 13 TD 15 13

TD 19 12 TD 19 17 TD 19 4 TD 13 11 TD 19 11 TD 7 5 TD 14 7 TD 16 10 TD 19 16

TD 10 8 TD 8 4 TD 18 10 TD 17 6 TD 10 3 TD 4 3 TD 18 4 TD 16 4 TD 12 4 TD 16 11

TD 19 2 TD 16 12 TD 4 1 TD 7 4 TD 9 3 TD 9 6 TD 15 3

PD

OU TV SS MI ADD=OFF

Page 102: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

88

3. Syntax dukungan emosional

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN EMOSIONAL

DA NI=10 NO=200 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

PM SY FI=DUKEMO.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

DUKEMO

fr td 8 1 td 3 2 td 10 4 td 9 1 td 10 9 td 8 4 td 7 3 td 6 5 td 5 2 td 9 7

PD

OU TV SS MI

Page 103: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

89

4. Syntax dukungan informatif

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN INFORMATIF

DA NI=7 NO=200 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7

PM SY FI=DUKINF.COR

MO NX=7 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

DUKINF

FR TD 6 3 TD 6 4 TD 7 4 TD 4 3 TD 6 1 TD 4 2

PD

OU TV SS MI

Page 104: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

90

5. Syntax dukungan penghargaan

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN PENGHARGAAN

DA NI=6 NO=200 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6

PM SY FI=DUKPENG.COR

MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY ME=UL

LK

DUKPENG

FR TD 2 1 TD 6 3 TD 5 1 TD 3 2 TD 4 2 TD 4 1 TD 3 1

PD

OU TV SS MI AD=OFF IT=5000

Page 105: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

91

6. Syntax dukungan instrumental

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN INSTRUMENTAL

DA NI=4 NO=200 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

PM SY FI=DUKINS.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY ME=UL

LK

DUKINS

FR TD 4 2

PD

OU TV SS MI AD=OFF IT=5000

Page 106: PENGARUH SELF EFFICACY, DUKUNGAN SOSIAL D AN VARIABEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46118... · 2019-07-18 · 5.3.2 Saran Praktis ... orang, dari mulai anak-anak

92

7. Syntax dukungan jaringan sosial

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN JARINGAN SOSIAL

DA NI=3 NO=200 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3

PM SY FI=DUKJAR.COR

MO NX=3 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

DUKJAR

PD

OU TV SS MI