Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan...

26
61 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran A1

Transcript of Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan...

Page 1: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

61

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran A1

Page 2: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

62

Page 3: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

63

Lampiran A2

Page 4: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

64

Page 5: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

65

Lampiran A3

Page 6: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

66

Lampiran B1

Page 7: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

67

Lampiran B2

Page 8: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

68

Lampiran C1

Pedoman Perthitungan Modal

No. Komponen Jumlah

Setiap

Komponen

Jumlah

I Modal (*)

1. Modal Inti (Tier 1)

1.1. Modal disetor

1.2. Agio saham Disagio saham (-/-)

1.3. Modal sumbangan

1.4. Cadangan umum

1.5. Cadangan tujuan 1.6. Laba tahun lalu setelah diperhitungkan pajak

1.7. Rugi tahun lalu (-/-)

1.8. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan

pajak (50%) 1.8.1. Perhitungan pajak

1.8.2. Dampak pengakuan pajak tangguhan

1.8.2.1. Pendapatan pajak tangguhan

1.8.2.2. Beban pajak tangguhan 1.8.3. Kekurangan Pembentukan PPAP

1.8.4. Lainnya

1.9. Rugi tahun berjalan (-/-)

1.10. Selisih lebih penjabaran lap.keu kant. Cab LN 1.11. Selisih kurang penjabaran lap.keu kant. Cab LN (-/-)

1.12. Dana setoran modal

1.13. Penurunan nilai penyertaan pada fortofolio yang tersedia

untuk dijual (-/-) 1.14. Sub total

1.15. Goodwill (-/-)

1.16. Jumlah Modal Inti ( 1.14-1.15)

2. Modal Pelengkap 2.1. Selisih penilaian kembali aktiva tetap

2.2. Cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva

produktif ( maks. 1,25% dari ATMR)

2.3. Modal pinjaman 2.4. Investasi subordinasi (maks. 50% dari jumlah modal inti)

2.5. Peningkatan nilai penyertaan pada portofolio yang

tersedia untuk dijual (maks. 45%)

2.6. Jumlah modal pelengkap (2.1 – 2.5) 2.7. Jumlah modal pelengkap yang diperhitungkan (maks.

100% dari jumlah modal inti)

2.8. Jumlah modal inti dan modal pelengkap ( 1.16+2.7)

3. Penyertaan (-/-) 4. Jumlah modal inti dan modal pelengkap dikurangi penyertaan

(2.8-3)

5. Modal pelengkap tambahan (tier 3)

5.1. Modal inti yang dialokasikan untuk risiko pasar 5.2. Modal pelengkap yang tidak digunakan untuk risiko

Penyaluran dana

5.3. Investasi subordinasi untuk risiko pasar

5.4. Jumlah modal pelengkap tambahan (5.1-5.3) 5.5. Jumlah modal pelengkap tambahan yang memenuhi

Risiko pasar

*Jumlah modal inti, modal pelengkap dan modal pelengkap tambahan (1.16+2.7+5.4)

Page 9: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

69

Lampiran C2

Pedoman Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

No. Komponen Nominal PPAP

Khusus

Bobot

Risiko ATMR

(1) (2) (3) (4) (5)=

(3)-(4)

(6) (7)=

(5)x(6)

II. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Penyaluran Dana

A. Aktiva Neraca (Rupiah & Valas)

1. Kas

2. Emas & Commerative Coins 2.1. Emas & mata uang emas

2.2. Commerative Coins

3. Penempatan pada Bank Indonesia

3.1. Giro Wadiah pada BI 3.2. SWBI

3.3. Lainnya

4. Penempatan/tagihan pada bank

lain: 4.1. pada bank sentral negara lain

4.2. pada bank lain yang dijamin

oleh pemerintah pusat dan

bank sentral 4.3. pada bank lain

4.4. untuk penyaluran dana yang dananya

berasal dari profit loss sharing account

5. Surat berharga yang dimiliki: 5.1. Surat berharga syariah yang diterbitkan

Pemerintah negara lain

5.2. Surat berharga syariah yang diterbitkan

Bank sentral negara lain 5.3. Surat berharga pasar uang/pasar modal

Syariah:

5.3.1. Yang diterbitkan atau dijamin

oleh bank sentral dan pemerintah pusat

5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin

dengan uang kas,uang kertaa

asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada

pada bank yang bersangkutan

sebesar dari nilai jaminan

tersebut 5.3.3. Yang diterbitkan atau dijamin

oleh bank lain, pemerintah

daerah, BUMD, lembaga non

departemen di Indonersia, Bank Pembangunan Multilateral,

Islamic Development Bank,

5.3.4. Yang diterbitkan atau dijamin

oleh BUMN, dan perusahaan pemerintah pusat negara lain

5.3.5. Yang diterbitkan atau dijamin

oleh pihak swasta lainnya:

5.3.5.1. perusahaan dengan rating AAA s/d AA-

5.3.5.2. perusahaan dengan

rating AAA s/d AA

0

0

0

0 0

0

0

0

20

1

0

0

0

0

20

20

20

50

Page 10: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

70

No. Komponen Nominal PPAP

Khusus

Bobot

Risiko ATMR

(1) (2) (3) (4) (5)=

(3)-(4)

(6) (7)=

(5)x(6)

5.3.5.3. perusahaan dengan

rating BBB+ s/d BBB- 5.3.5.4. perusahaan dengan

rating BB s/d B-

5.3.5.5. perusahaan dengan

rating dibawah B- 5.3.5.6. perusahaan tidak

memiliki rating

5.4. Untuk penyaluran dana yang dananya

berasal dari loss profit sharing account 6. Piutang

6.1. Piutang kepada atau dijamin:

(khusus piutang murabaha dan istishna

harus dikurangkan margin yang ditangguhkan)

6.1.1. bank sentral

6.1.2. Pemerintah pusat

6.1.3. uang kas,uang kertaas asing, emas, mata uang emas,

giro, deposito, tabungan pada

pada bank yang bersangkutan

sebesar dari nilai jaminan tersebut

6.1.4. bank lain, pemerintah

daerah, BUMD, lembaga non

departemen di Indonersia, Bank Pembangunan Multilateral,

Islamic Development Bank,

6.1.5. BUMN dan perusahaan milik

Pemerintah pusat negara lain 6.1.6. pihak-pihak lainnya

6.1.6.1. perusahaan dengan

rating AAA s/d AA-

6.1.6.2. perusahaan dengan rating AAA s/d AA

6.1.6.3. perusahaan dengan

rating BBB+ s/d BBB-

6.1.6.4. perusahaan dengan rating BB s/d B-

6.1.6.5. perusahaan dengan

rating dibawah B-

6.1.6.6. perusahaan tidak memiliki rating

100

100

150

100

1

0

0

0

20

20

20

50

100

100

150

100

Page 11: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

71

Lampiran D1

Catatan Laporan Hasil Observasi

Judul : Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank

iiBNI Syariah Kantor Pusat Jakarta Ditinjau Dari

iiCapital Adequacy Ratio (CAR)

Tema : Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Tanggal Pengamatan : 01 - 02 Juni 2017

Kegiatan Observasi : PT. Bank BNI Syariah Kantor Pusat Jakarta

Pedoman Wawancara

A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Fokus Sub Fokus Dimensi Kode

Subjek Pertanyaan dan Jawaban

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Permodalan P1 = Peneliti P2 = Penjawab (Manager

Koordinator)

P1 = Bagaimana komponen permodalan penilaian tingkat kesehatan bank? P2 = Struktur atau komponen permodalan PT. Bank BNI

Syariah terdiri dari modal inti (tier1) dan modal pelengkap (tier 2). Dilihat dari struktur permodalan, Dewan Komisaris menilai bahwa permodalan Perseroan masih cukup baik, dengan adanya

peningkatan modal secara berkelanjutan sejalan dengan kenaikan profitabilitas yang berkesinambungan. Pada tahun 2016 modal meningkat sebesar Rp. 277,38 miliar yang berasal dari laba,

sehingga total modal menjadi Rp2,48 Triliun. Pada tahun 2015 total modal sebesar Rp. 2.25 Triliun, meningkat sebesar Rp249.823 juta atau sebesar 12,46% dari tahun sebelum sebesar Rp. 2.004.358 juta.

Page 12: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

72

B. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Fokus Sub Fokus Dimensi Kode

Subjek Pertanyaan dan Jawaban

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Modal Inti

P1 = Peneliti

P2 = Penjawab (Manager Koordinator)

P1 = Bagaimana modal disetor dapat efektif ?

P2 = Modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya sebesar nominal saham. Modal disetor pada PT. Bank BNI Syariah periode tahun 2014-2016

tetap sama yaitu senilai Rp. 1,50 Triliun.

Fokus Sub Fokus Dimensi Kode

Subjek

Pertanyaan dan Jawaban

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Modal Inti

P1 = Peneliti

P2 = Penjawab (Manager Koordinator)

P1 = Bagaimana seharusnya modal sumbangan dapat diperoleh ?

P2 = Modal yang diperoleh bank dari sumbangan saham dan selama periode 2014-2016 PT. Bank BNI Syariah tidak memiliki modal sumbangan.

Fokus Sub Fokus Dimensi Kode

Subjek

Pertanyaan dan Jawaban

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Modal Inti

P1 = Peneliti P2 = Penjawab

(Manager Koordinator)

P1 = Bagaimana perhitungan laba tahun-tahun lalu? P2 = Laba tahun-tahun lalu setelah

dikurangi pajak, yang belum ditetapkan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham. Pada PT. Bank BNI Syariah nilai laba (rugi) tahun lalu yang dapat diperhitungkan pada tahun 2014 sebesar Rp. 245.250

Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 378.499 Juta dan tahun 2016 sebesar Rp. 584.172 Juta.

Page 13: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

73

Fokus Sub Fokus Dimensi Kode

Subjek

Pertanyaan dan Jawaban

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Modal Inti

P1 = Peneliti P2 = Penjawab

(Manager Koordinator)

P1 = Bagaimana laba tahun berjalan diperoleh ? Laba tahun berjalan setelah dikurangi dengan taksiran

hutang pajak. Laba tahun berjalan ini hanya diperhitungkan sebagai modal inti sebesar 50%. Pada PT. Bank BNI Syariah nilai laba tahun berjalan pada tahun 2014 sebesar Rp. 81.625 Juta, tahun 2015

sebesar Rp. 114.263 Juta dan tahun 2016 sebesar Rp. 277.375 Juta.

Fokus Sub Fokus Dimensi Kode

Subjek

Pertanyaan dan Jawaban

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Modal Pelengkap

P1 = Peneliti

P2 = Penjawab (Manager Koordinator)

P1 = Bagaimana pembentukan selisih aktiva tetap ?

P2 = Nilai yang dibentuk sebagai akibat selisih penilaian kembali aktiva tetap milik bank yang telah mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Pajak. Pada PT.

Bank BNI Syariah selama periode 2014-2016 hanya pada tahun 2015 memiliki penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp. 43.838 Juta.

Page 14: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

74

Fokus Sub Fokus Dimensi Kode

Subjek

Pertanyaan dan Jawaban

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Modal Pelengkap

P1 = Peneliti

P2 = Penjawab (Manager Koordinator)

P1 = Bagaimana cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva produktif dapat dilakukan?

P2 = Cadangan umum yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, dengan maksud untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya

kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif. Pada PT. Bank BNI Syariah nilai cadangan umum penyisihan kerugian aset produktif (maksimum 1,25% dari ATMR) pada tahun 2014

sebesar Rp. 135.983 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 146.081 Juta dan tahun 2016 sebesar Rp. 154.458 Juta.

Fokus Sub Fokus Dimensi Kode

Subjek

Pertanyaan dan Jawaban

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

P1 = Peneliti

P2 = Penjawab (Manager Koordinator)

P1 = Bagaimana penyebab terjadinya risiko kredit?

P2 = Risiko keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan (gagal bayar) dari debitur atas kewajibannya. Nilai risiko

kredit pada PT. Bank BNI Syariah pada tahun 2014 sebesar Rp. 10.686.023 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 12.414.816 Juta dan pada tahun 2016 sebesar Rp. 13.957.921 Juta.

Page 15: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

75

Fokus Sub Fokus Dimensi Kode

Subjek

Pertanyaan dan Jawaban

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

P1 = Peneliti P2 = Penjawab

(Manager Koordinator)

P1 = Bagaimana risiko operasional dapat terjadi? P2 = Risiko kerugian yang

diakibatkan oleh kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia dan sistem atau sebagai akibat dari kejadian ekstenal yang mempengaruhi operasional bank. Dan nilai risiko operasional PT. Bank BNI

Syariah pada tahun 2014 sebesar Rp. 1.450.279 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 2.111.736 dan tahun 2016 sebesar Rp. 2.701.744 Juta.

Fokus Sub Fokus Dimensi Kode

Subjek

Pertanyaan dan Jawaban

Capital Adequacy

Ratio (CAR)

Aktiva

Tertimbang Menurut Risiko

P1 =

Peneliti P2 = Penjawab (Manager Koordinator)

P1 =

Bagaimana risiko pasar dapat terjadi? P2 = Risiko yang timbul karena menurunnya nilai suatu investasi karena pergerakan

pada faktor-faktor pasar. Bank memfokuskan pengelolaan risiko pasar pada risiko pergerakan nilai tukar dan risiko pergerakan sukuk yang diklasifikasikan dengan nilai wajar. Nilai risiko pasar PT. Bank BNI Syariah pada

tahun 2014 sebesar Rp. 192.597 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 32.478 Juta dan tahun 2016 sebesar Rp. 6.320 Juta.

Page 16: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

76

Page 17: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

77

Lampiran D2

Catatan Laporan Observasi

Transkip dan

Tanggapan Uraian

Transkip

Observasi

Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai

Struktur atau komponen permodalan PT. Bank BNI Syariah

terdiri dari modal inti (tier1) dan modal pelengkap (tier 2). Dilihat

dari struktur permodalan, Dewan Komisaris menilai bahwa

permodalan Perseroan masih cukup baik, dengan adanya

peningkatan modal secara berkelanjutan sejalan dengan kenaikan

profitabilitas yang berkesinambungan.

Tanggapan

Peneliti

Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.

Bank BNI Syariah memiliki permodalan yang cukup baik

yang dapat dijadikan sebagai penutup kerugian yang

mungkin terjadi pada bank.

Page 18: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

78

Catatan Laporan Observasi

Transkip dan

Tanggapan Uraian

Transkip

Observasi

Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai

modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya sebesar

nominal saham. Modal disetor pada PT. Bank BNI Syariah

periode tahun 2014-2016 tetap sama yaitu senilai Rp. 1,50

Triliun.

Tanggapan

Peneliti

Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.

Bank BNI Syariah sudah secara konsisten memberikan

modal disetor selama 3 (tiga) tahun 2014-2016 senilai Rp.

1,50 Triliun.

Page 19: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

79

Catatan Laporan Observasi

Transkip dan

Tanggapan Uraian

Transkip

Observasi

Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai

Modal sumbangan yang diperoleh bank dari sumbangan saham

dan selama periode 2014-2016 PT. Bank BNI Syariah tidak

memiliki modal sumbangan.

Tanggapan

Peneliti

Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.

Bank BNI Syariah tidak memiliki modal sumbangan selama

periode tahun 2014-2016.

Page 20: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

80

Catatan Laporan Observasi

Transkip dan

Tanggapan Uraian

Transkip

Observasi

Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai

Laba tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak, yang belum

ditetapkan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham.

Pada PT. Bank BNI Syariah nilai laba (rugi) tahun lalu yang

dapat diperhitungkan pada tahun 2014 sebesar Rp. 245.250 Juta,

tahun 2015 sebesar Rp. 378.499 Juta dan tahun 2016 sebesar Rp.

584.172 Juta.

Tanggapan

Peneliti

Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.

Bank BNI Syariah memiliki laba tahun-tahun lalu setelah

pajak setiap tahunnya meningkat.

Page 21: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

81

Catatan Laporan Observasi

Transkip dan

Tanggapan Uraian

Transkip

Observasi

Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai

Laba tahun berjalan setelah dikurangi dengan taksiran hutang

pajak. Laba tahun berjalan ini hanya diperhitungkan sebagai

modal inti sebesar 50%. Pada PT. Bank BNI Syariah nilai laba

tahun berjalan pada tahun 2014 sebesar Rp. 81.625 Juta, tahun

2015 sebesar Rp. 114.263 Juta dan tahun 2016 sebesar Rp.

277.375 Juta.

Tanggapan

Peneliti

Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.

Bank BNI Syariah memiliki laba tahun berjalan setelah

kurangi taksiran hutang pajak setiap tahunnya meningkat.

Page 22: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

82

Catatan Laporan Observasi

Transkip dan

Tanggapan Uraian

Transkip

Observasi

Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai

Nilai yang dibentuk sebagai akibat selisih penilaian kembali

aktiva tetap milik bank yang telah mendapat persetujuan

Direktorat Jenderal Pajak. Pada PT. Bank BNI Syariah selama

periode 2014 - 2016 hanya pada tahun 2015 memiliki penilaian

kembali aktiva tetap sebesar Rp. 43.838 Juta.

Tanggapan

Peneliti

Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.

Bank BNI Syariah hanya memiliki penilaian kembali aktiva

tetap pada tahun 2015 sebesar Rp. 43.838 Juta.

Page 23: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

83

Catatan Laporan Observasi

Transkip dan

Tanggapan Uraian

Transkip

Observasi

Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai

Cadangan umum yang dibentuk dengan cara membebani laba

rugi tahun berjalan, dengan maksud untuk menampung kerugian

yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya

kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif. Pada PT. Bank

BNI Syariah nilai cadangan umum penyisihan kerugian aset

produktif (maksimum 1,25% dari ATMR) pada tahun 2014

sebesar Rp.135.983 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 146.081 Juta

dan tahun 2016 sebesar Rp.154.458 Juta.

Tanggapan

Peneliti

Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.

Bank BNI Syariah memiliki cadangan umum yang dibentuk

dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, dengan maksud

untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat

dari tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva

produktif.

Page 24: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

84

Catatan Laporan Observasi

Transkip dan

Tanggapan Uraian

Transkip

Observasi

Pada tanggal 02/06/2017, penulis melakukan riset mengenai

risiko keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan

(gagal bayar) dari debitur atas kewajibannya. Nilai risiko

kredit pada PT. Bank BNI Syariah pada tahun 2014 sebesar

Rp. 10.686.023 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 12.414.816

Juta dan pada tahun 2016 sebesar Rp. 13.957.921 Juta.

Tanggapan

Peneliti

Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.

Bank BNI Syariah memiliki risiko keuangan yang

disebabkan oleh ketidakmampuan (gagal bayar) dari debitur

atas kewajibannya dan setiap tahunnya mengalami

kenaikan.

Page 25: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

85

Catatan Laporan Observasi

Transkip dan

Tanggapan Uraian

Transkip

Observasi

Pada tanggal 02/06/2017, penulis melakukan riset mengenai

risiko kerugian yang diakibatkan oleh kegagalan atau tidak

memadainya proses internal, manusia dan sistem atau sebagai

akibat dari kejadian ekstenal yang mempengaruhi operasional

bank. Dan nilai risiko operasional PT. Bank BNI Syariah pada

tahun 2014 sebesar Rp. 1.450.279 Juta, tahun 2015 sebesar Rp.

2.111.736 dan tahun 2016 sebesar Rp. 2.701.744 Juta.

Tanggapan

Peneliti

Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.

Bank BNI Syariah memiliki risiko kerugian yang diakibatkan

oleh kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia

dan sistem atau sebagai akibat dari kejadian ekstenal yang

mempengaruhi operasional bank dan setiap tahunnya

mengalami kenaikan.

Page 26: Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertaa asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada pada

86

Catatan Laporan Observasi

Transkip dan

Tanggapan Uraian

Transkip

Observasi

Pada tanggal 02/06/2017, penulis melakukan riset mengenai

risiko yang timbul karena menurunnya nilai suatu investasi

karena pergerakan pada faktor-faktor pasar. Bank memfokuskan

pengelolaan risiko pasar pada risiko pergerakan nilai tukar dan

risiko pergerakan sukuk yang diklasifikasikan dengan nilai wajar.

Nilai risiko pasar PT. Bank BNI Syariah pada tahun 2014 sebesar

Rp. 192.597 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 32.478 Juta dan tahun

2016 sebesar Rp. 6.320 Juta.

Tanggapan

Peneliti

Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.

Bank BNI Syariah memiliki risiko yang timbul karena

menurunnya nilai suatu investasi karena pergerakan pada faktor-

faktor pasar. Bank memfokuskan pengelolaan risiko pasar pada

risiko pergerakan nilai tukar dan risiko pergerakan sukuk yang

diklasifikasikan dengan nilai wajar bank dan setiap tahunnya

mengalami penurunan.