3 Rahasia Cara Investasi Emas Batangan - Emas Syariah, Emas Online
Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan...
Transcript of Lampiran A1 · oleh bank sentral dan pemerintah pusat 5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin dengan...
61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran A1
62
63
Lampiran A2
64
65
Lampiran A3
66
Lampiran B1
67
Lampiran B2
68
Lampiran C1
Pedoman Perthitungan Modal
No. Komponen Jumlah
Setiap
Komponen
Jumlah
I Modal (*)
1. Modal Inti (Tier 1)
1.1. Modal disetor
1.2. Agio saham Disagio saham (-/-)
1.3. Modal sumbangan
1.4. Cadangan umum
1.5. Cadangan tujuan 1.6. Laba tahun lalu setelah diperhitungkan pajak
1.7. Rugi tahun lalu (-/-)
1.8. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan
pajak (50%) 1.8.1. Perhitungan pajak
1.8.2. Dampak pengakuan pajak tangguhan
1.8.2.1. Pendapatan pajak tangguhan
1.8.2.2. Beban pajak tangguhan 1.8.3. Kekurangan Pembentukan PPAP
1.8.4. Lainnya
1.9. Rugi tahun berjalan (-/-)
1.10. Selisih lebih penjabaran lap.keu kant. Cab LN 1.11. Selisih kurang penjabaran lap.keu kant. Cab LN (-/-)
1.12. Dana setoran modal
1.13. Penurunan nilai penyertaan pada fortofolio yang tersedia
untuk dijual (-/-) 1.14. Sub total
1.15. Goodwill (-/-)
1.16. Jumlah Modal Inti ( 1.14-1.15)
2. Modal Pelengkap 2.1. Selisih penilaian kembali aktiva tetap
2.2. Cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva
produktif ( maks. 1,25% dari ATMR)
2.3. Modal pinjaman 2.4. Investasi subordinasi (maks. 50% dari jumlah modal inti)
2.5. Peningkatan nilai penyertaan pada portofolio yang
tersedia untuk dijual (maks. 45%)
2.6. Jumlah modal pelengkap (2.1 – 2.5) 2.7. Jumlah modal pelengkap yang diperhitungkan (maks.
100% dari jumlah modal inti)
2.8. Jumlah modal inti dan modal pelengkap ( 1.16+2.7)
3. Penyertaan (-/-) 4. Jumlah modal inti dan modal pelengkap dikurangi penyertaan
(2.8-3)
5. Modal pelengkap tambahan (tier 3)
5.1. Modal inti yang dialokasikan untuk risiko pasar 5.2. Modal pelengkap yang tidak digunakan untuk risiko
Penyaluran dana
5.3. Investasi subordinasi untuk risiko pasar
5.4. Jumlah modal pelengkap tambahan (5.1-5.3) 5.5. Jumlah modal pelengkap tambahan yang memenuhi
Risiko pasar
*Jumlah modal inti, modal pelengkap dan modal pelengkap tambahan (1.16+2.7+5.4)
69
Lampiran C2
Pedoman Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
No. Komponen Nominal PPAP
Khusus
Bobot
Risiko ATMR
(1) (2) (3) (4) (5)=
(3)-(4)
(6) (7)=
(5)x(6)
II. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Penyaluran Dana
A. Aktiva Neraca (Rupiah & Valas)
1. Kas
2. Emas & Commerative Coins 2.1. Emas & mata uang emas
2.2. Commerative Coins
3. Penempatan pada Bank Indonesia
3.1. Giro Wadiah pada BI 3.2. SWBI
3.3. Lainnya
4. Penempatan/tagihan pada bank
lain: 4.1. pada bank sentral negara lain
4.2. pada bank lain yang dijamin
oleh pemerintah pusat dan
bank sentral 4.3. pada bank lain
4.4. untuk penyaluran dana yang dananya
berasal dari profit loss sharing account
5. Surat berharga yang dimiliki: 5.1. Surat berharga syariah yang diterbitkan
Pemerintah negara lain
5.2. Surat berharga syariah yang diterbitkan
Bank sentral negara lain 5.3. Surat berharga pasar uang/pasar modal
Syariah:
5.3.1. Yang diterbitkan atau dijamin
oleh bank sentral dan pemerintah pusat
5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin
dengan uang kas,uang kertaa
asing, emas, mata uang emas, giro, deposito, tabungan pada
pada bank yang bersangkutan
sebesar dari nilai jaminan
tersebut 5.3.3. Yang diterbitkan atau dijamin
oleh bank lain, pemerintah
daerah, BUMD, lembaga non
departemen di Indonersia, Bank Pembangunan Multilateral,
Islamic Development Bank,
5.3.4. Yang diterbitkan atau dijamin
oleh BUMN, dan perusahaan pemerintah pusat negara lain
5.3.5. Yang diterbitkan atau dijamin
oleh pihak swasta lainnya:
5.3.5.1. perusahaan dengan rating AAA s/d AA-
5.3.5.2. perusahaan dengan
rating AAA s/d AA
0
0
0
0 0
0
0
0
20
1
0
0
0
0
20
20
20
50
70
No. Komponen Nominal PPAP
Khusus
Bobot
Risiko ATMR
(1) (2) (3) (4) (5)=
(3)-(4)
(6) (7)=
(5)x(6)
5.3.5.3. perusahaan dengan
rating BBB+ s/d BBB- 5.3.5.4. perusahaan dengan
rating BB s/d B-
5.3.5.5. perusahaan dengan
rating dibawah B- 5.3.5.6. perusahaan tidak
memiliki rating
5.4. Untuk penyaluran dana yang dananya
berasal dari loss profit sharing account 6. Piutang
6.1. Piutang kepada atau dijamin:
(khusus piutang murabaha dan istishna
harus dikurangkan margin yang ditangguhkan)
6.1.1. bank sentral
6.1.2. Pemerintah pusat
6.1.3. uang kas,uang kertaas asing, emas, mata uang emas,
giro, deposito, tabungan pada
pada bank yang bersangkutan
sebesar dari nilai jaminan tersebut
6.1.4. bank lain, pemerintah
daerah, BUMD, lembaga non
departemen di Indonersia, Bank Pembangunan Multilateral,
Islamic Development Bank,
6.1.5. BUMN dan perusahaan milik
Pemerintah pusat negara lain 6.1.6. pihak-pihak lainnya
6.1.6.1. perusahaan dengan
rating AAA s/d AA-
6.1.6.2. perusahaan dengan rating AAA s/d AA
6.1.6.3. perusahaan dengan
rating BBB+ s/d BBB-
6.1.6.4. perusahaan dengan rating BB s/d B-
6.1.6.5. perusahaan dengan
rating dibawah B-
6.1.6.6. perusahaan tidak memiliki rating
100
100
150
100
1
0
0
0
20
20
20
50
100
100
150
100
71
Lampiran D1
Catatan Laporan Hasil Observasi
Judul : Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank
iiBNI Syariah Kantor Pusat Jakarta Ditinjau Dari
iiCapital Adequacy Ratio (CAR)
Tema : Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Tanggal Pengamatan : 01 - 02 Juni 2017
Kegiatan Observasi : PT. Bank BNI Syariah Kantor Pusat Jakarta
Pedoman Wawancara
A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Fokus Sub Fokus Dimensi Kode
Subjek Pertanyaan dan Jawaban
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Permodalan P1 = Peneliti P2 = Penjawab (Manager
Koordinator)
P1 = Bagaimana komponen permodalan penilaian tingkat kesehatan bank? P2 = Struktur atau komponen permodalan PT. Bank BNI
Syariah terdiri dari modal inti (tier1) dan modal pelengkap (tier 2). Dilihat dari struktur permodalan, Dewan Komisaris menilai bahwa permodalan Perseroan masih cukup baik, dengan adanya
peningkatan modal secara berkelanjutan sejalan dengan kenaikan profitabilitas yang berkesinambungan. Pada tahun 2016 modal meningkat sebesar Rp. 277,38 miliar yang berasal dari laba,
sehingga total modal menjadi Rp2,48 Triliun. Pada tahun 2015 total modal sebesar Rp. 2.25 Triliun, meningkat sebesar Rp249.823 juta atau sebesar 12,46% dari tahun sebelum sebesar Rp. 2.004.358 juta.
72
B. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Fokus Sub Fokus Dimensi Kode
Subjek Pertanyaan dan Jawaban
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Modal Inti
P1 = Peneliti
P2 = Penjawab (Manager Koordinator)
P1 = Bagaimana modal disetor dapat efektif ?
P2 = Modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya sebesar nominal saham. Modal disetor pada PT. Bank BNI Syariah periode tahun 2014-2016
tetap sama yaitu senilai Rp. 1,50 Triliun.
Fokus Sub Fokus Dimensi Kode
Subjek
Pertanyaan dan Jawaban
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Modal Inti
P1 = Peneliti
P2 = Penjawab (Manager Koordinator)
P1 = Bagaimana seharusnya modal sumbangan dapat diperoleh ?
P2 = Modal yang diperoleh bank dari sumbangan saham dan selama periode 2014-2016 PT. Bank BNI Syariah tidak memiliki modal sumbangan.
Fokus Sub Fokus Dimensi Kode
Subjek
Pertanyaan dan Jawaban
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Modal Inti
P1 = Peneliti P2 = Penjawab
(Manager Koordinator)
P1 = Bagaimana perhitungan laba tahun-tahun lalu? P2 = Laba tahun-tahun lalu setelah
dikurangi pajak, yang belum ditetapkan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham. Pada PT. Bank BNI Syariah nilai laba (rugi) tahun lalu yang dapat diperhitungkan pada tahun 2014 sebesar Rp. 245.250
Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 378.499 Juta dan tahun 2016 sebesar Rp. 584.172 Juta.
73
Fokus Sub Fokus Dimensi Kode
Subjek
Pertanyaan dan Jawaban
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Modal Inti
P1 = Peneliti P2 = Penjawab
(Manager Koordinator)
P1 = Bagaimana laba tahun berjalan diperoleh ? Laba tahun berjalan setelah dikurangi dengan taksiran
hutang pajak. Laba tahun berjalan ini hanya diperhitungkan sebagai modal inti sebesar 50%. Pada PT. Bank BNI Syariah nilai laba tahun berjalan pada tahun 2014 sebesar Rp. 81.625 Juta, tahun 2015
sebesar Rp. 114.263 Juta dan tahun 2016 sebesar Rp. 277.375 Juta.
Fokus Sub Fokus Dimensi Kode
Subjek
Pertanyaan dan Jawaban
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Modal Pelengkap
P1 = Peneliti
P2 = Penjawab (Manager Koordinator)
P1 = Bagaimana pembentukan selisih aktiva tetap ?
P2 = Nilai yang dibentuk sebagai akibat selisih penilaian kembali aktiva tetap milik bank yang telah mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Pajak. Pada PT.
Bank BNI Syariah selama periode 2014-2016 hanya pada tahun 2015 memiliki penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp. 43.838 Juta.
74
Fokus Sub Fokus Dimensi Kode
Subjek
Pertanyaan dan Jawaban
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Modal Pelengkap
P1 = Peneliti
P2 = Penjawab (Manager Koordinator)
P1 = Bagaimana cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva produktif dapat dilakukan?
P2 = Cadangan umum yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, dengan maksud untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya
kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif. Pada PT. Bank BNI Syariah nilai cadangan umum penyisihan kerugian aset produktif (maksimum 1,25% dari ATMR) pada tahun 2014
sebesar Rp. 135.983 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 146.081 Juta dan tahun 2016 sebesar Rp. 154.458 Juta.
Fokus Sub Fokus Dimensi Kode
Subjek
Pertanyaan dan Jawaban
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
P1 = Peneliti
P2 = Penjawab (Manager Koordinator)
P1 = Bagaimana penyebab terjadinya risiko kredit?
P2 = Risiko keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan (gagal bayar) dari debitur atas kewajibannya. Nilai risiko
kredit pada PT. Bank BNI Syariah pada tahun 2014 sebesar Rp. 10.686.023 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 12.414.816 Juta dan pada tahun 2016 sebesar Rp. 13.957.921 Juta.
75
Fokus Sub Fokus Dimensi Kode
Subjek
Pertanyaan dan Jawaban
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
P1 = Peneliti P2 = Penjawab
(Manager Koordinator)
P1 = Bagaimana risiko operasional dapat terjadi? P2 = Risiko kerugian yang
diakibatkan oleh kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia dan sistem atau sebagai akibat dari kejadian ekstenal yang mempengaruhi operasional bank. Dan nilai risiko operasional PT. Bank BNI
Syariah pada tahun 2014 sebesar Rp. 1.450.279 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 2.111.736 dan tahun 2016 sebesar Rp. 2.701.744 Juta.
Fokus Sub Fokus Dimensi Kode
Subjek
Pertanyaan dan Jawaban
Capital Adequacy
Ratio (CAR)
Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko
P1 =
Peneliti P2 = Penjawab (Manager Koordinator)
P1 =
Bagaimana risiko pasar dapat terjadi? P2 = Risiko yang timbul karena menurunnya nilai suatu investasi karena pergerakan
pada faktor-faktor pasar. Bank memfokuskan pengelolaan risiko pasar pada risiko pergerakan nilai tukar dan risiko pergerakan sukuk yang diklasifikasikan dengan nilai wajar. Nilai risiko pasar PT. Bank BNI Syariah pada
tahun 2014 sebesar Rp. 192.597 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 32.478 Juta dan tahun 2016 sebesar Rp. 6.320 Juta.
76
77
Lampiran D2
Catatan Laporan Observasi
Transkip dan
Tanggapan Uraian
Transkip
Observasi
Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai
Struktur atau komponen permodalan PT. Bank BNI Syariah
terdiri dari modal inti (tier1) dan modal pelengkap (tier 2). Dilihat
dari struktur permodalan, Dewan Komisaris menilai bahwa
permodalan Perseroan masih cukup baik, dengan adanya
peningkatan modal secara berkelanjutan sejalan dengan kenaikan
profitabilitas yang berkesinambungan.
Tanggapan
Peneliti
Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.
Bank BNI Syariah memiliki permodalan yang cukup baik
yang dapat dijadikan sebagai penutup kerugian yang
mungkin terjadi pada bank.
78
Catatan Laporan Observasi
Transkip dan
Tanggapan Uraian
Transkip
Observasi
Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai
modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya sebesar
nominal saham. Modal disetor pada PT. Bank BNI Syariah
periode tahun 2014-2016 tetap sama yaitu senilai Rp. 1,50
Triliun.
Tanggapan
Peneliti
Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.
Bank BNI Syariah sudah secara konsisten memberikan
modal disetor selama 3 (tiga) tahun 2014-2016 senilai Rp.
1,50 Triliun.
79
Catatan Laporan Observasi
Transkip dan
Tanggapan Uraian
Transkip
Observasi
Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai
Modal sumbangan yang diperoleh bank dari sumbangan saham
dan selama periode 2014-2016 PT. Bank BNI Syariah tidak
memiliki modal sumbangan.
Tanggapan
Peneliti
Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.
Bank BNI Syariah tidak memiliki modal sumbangan selama
periode tahun 2014-2016.
80
Catatan Laporan Observasi
Transkip dan
Tanggapan Uraian
Transkip
Observasi
Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai
Laba tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak, yang belum
ditetapkan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham.
Pada PT. Bank BNI Syariah nilai laba (rugi) tahun lalu yang
dapat diperhitungkan pada tahun 2014 sebesar Rp. 245.250 Juta,
tahun 2015 sebesar Rp. 378.499 Juta dan tahun 2016 sebesar Rp.
584.172 Juta.
Tanggapan
Peneliti
Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.
Bank BNI Syariah memiliki laba tahun-tahun lalu setelah
pajak setiap tahunnya meningkat.
81
Catatan Laporan Observasi
Transkip dan
Tanggapan Uraian
Transkip
Observasi
Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai
Laba tahun berjalan setelah dikurangi dengan taksiran hutang
pajak. Laba tahun berjalan ini hanya diperhitungkan sebagai
modal inti sebesar 50%. Pada PT. Bank BNI Syariah nilai laba
tahun berjalan pada tahun 2014 sebesar Rp. 81.625 Juta, tahun
2015 sebesar Rp. 114.263 Juta dan tahun 2016 sebesar Rp.
277.375 Juta.
Tanggapan
Peneliti
Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.
Bank BNI Syariah memiliki laba tahun berjalan setelah
kurangi taksiran hutang pajak setiap tahunnya meningkat.
82
Catatan Laporan Observasi
Transkip dan
Tanggapan Uraian
Transkip
Observasi
Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai
Nilai yang dibentuk sebagai akibat selisih penilaian kembali
aktiva tetap milik bank yang telah mendapat persetujuan
Direktorat Jenderal Pajak. Pada PT. Bank BNI Syariah selama
periode 2014 - 2016 hanya pada tahun 2015 memiliki penilaian
kembali aktiva tetap sebesar Rp. 43.838 Juta.
Tanggapan
Peneliti
Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.
Bank BNI Syariah hanya memiliki penilaian kembali aktiva
tetap pada tahun 2015 sebesar Rp. 43.838 Juta.
83
Catatan Laporan Observasi
Transkip dan
Tanggapan Uraian
Transkip
Observasi
Pada tanggal 01/06/2017, penulis melakukan riset mengenai
Cadangan umum yang dibentuk dengan cara membebani laba
rugi tahun berjalan, dengan maksud untuk menampung kerugian
yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya
kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif. Pada PT. Bank
BNI Syariah nilai cadangan umum penyisihan kerugian aset
produktif (maksimum 1,25% dari ATMR) pada tahun 2014
sebesar Rp.135.983 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 146.081 Juta
dan tahun 2016 sebesar Rp.154.458 Juta.
Tanggapan
Peneliti
Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.
Bank BNI Syariah memiliki cadangan umum yang dibentuk
dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, dengan maksud
untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat
dari tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva
produktif.
84
Catatan Laporan Observasi
Transkip dan
Tanggapan Uraian
Transkip
Observasi
Pada tanggal 02/06/2017, penulis melakukan riset mengenai
risiko keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan
(gagal bayar) dari debitur atas kewajibannya. Nilai risiko
kredit pada PT. Bank BNI Syariah pada tahun 2014 sebesar
Rp. 10.686.023 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 12.414.816
Juta dan pada tahun 2016 sebesar Rp. 13.957.921 Juta.
Tanggapan
Peneliti
Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.
Bank BNI Syariah memiliki risiko keuangan yang
disebabkan oleh ketidakmampuan (gagal bayar) dari debitur
atas kewajibannya dan setiap tahunnya mengalami
kenaikan.
85
Catatan Laporan Observasi
Transkip dan
Tanggapan Uraian
Transkip
Observasi
Pada tanggal 02/06/2017, penulis melakukan riset mengenai
risiko kerugian yang diakibatkan oleh kegagalan atau tidak
memadainya proses internal, manusia dan sistem atau sebagai
akibat dari kejadian ekstenal yang mempengaruhi operasional
bank. Dan nilai risiko operasional PT. Bank BNI Syariah pada
tahun 2014 sebesar Rp. 1.450.279 Juta, tahun 2015 sebesar Rp.
2.111.736 dan tahun 2016 sebesar Rp. 2.701.744 Juta.
Tanggapan
Peneliti
Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.
Bank BNI Syariah memiliki risiko kerugian yang diakibatkan
oleh kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia
dan sistem atau sebagai akibat dari kejadian ekstenal yang
mempengaruhi operasional bank dan setiap tahunnya
mengalami kenaikan.
86
Catatan Laporan Observasi
Transkip dan
Tanggapan Uraian
Transkip
Observasi
Pada tanggal 02/06/2017, penulis melakukan riset mengenai
risiko yang timbul karena menurunnya nilai suatu investasi
karena pergerakan pada faktor-faktor pasar. Bank memfokuskan
pengelolaan risiko pasar pada risiko pergerakan nilai tukar dan
risiko pergerakan sukuk yang diklasifikasikan dengan nilai wajar.
Nilai risiko pasar PT. Bank BNI Syariah pada tahun 2014 sebesar
Rp. 192.597 Juta, tahun 2015 sebesar Rp. 32.478 Juta dan tahun
2016 sebesar Rp. 6.320 Juta.
Tanggapan
Peneliti
Dari kegiatan riset tersebut dapat diketahui bahwa pihak PT.
Bank BNI Syariah memiliki risiko yang timbul karena
menurunnya nilai suatu investasi karena pergerakan pada faktor-
faktor pasar. Bank memfokuskan pengelolaan risiko pasar pada
risiko pergerakan nilai tukar dan risiko pergerakan sukuk yang
diklasifikasikan dengan nilai wajar bank dan setiap tahunnya
mengalami penurunan.