Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi...

25
Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang Rr Dita Nurul Savitri 702009048 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Transcript of Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi...

Page 1: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan

Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

Rr Dita Nurul Savitri

702009048

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Jalan Jenderal Ahmad Yani Talang Banten Kampus-B

13 Ulu Telp. 0711-7780788

PALEMBANG

Page 2: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara yang memiliki banyak

permasalahan dalam kehidupan misal kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan,

kesehatan dan masih banyak lagi masalah yang dihadapi oleh negara ini. Salah satu

masalah yang paling sering adalah masalah kesehatan. Masalah kesehatan bagaikan

hal yang paling ditakuti oleh kebanyakan orang.

Tidak ada satupun di muka bumi ini yang berdiri sendiri, semuanya

bergantung dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Demikian juga

dengan kesehatan dan kualitas hidup manusia. Kesehatan pada dasarnya adalah

sebuah pilihan bagi tiap individu dan merupakan sebuah cara untuk kita bertahan

hidup ataupan cara memperlakukan hidup itu dengan cara masing-masing yang unik

dan berbeda antara cara hidup manusia satu dengan yang lain. Lingkungan serta gaya

hidup juga keadaan tiap individu yang menyebabkan mereka memiliki cara menikmati

kehidupannya masing-masing. Secara umum kesehatan sering disepelekan oleh

sebagian kalangan karena mungkin hal ini dianggap wajar bahwa kesehatan dapat

diperoleh dengan mudah sejalan dengan aktivitas yang dijalankan, tetapi sebenarnya

jika seorang sudah terjangkit penyakit yang serius mereka akan sekuat tenaga untuk

menyembuhkan penyakit yang ia derita. Gambaran masyarakat ini yang menarik

sebagian peneliti untuk mengadakan sebuah penelitian yang kaitannya dengan

kesehatan dan gaya hidup masyarakat yang berpengaruh terhadap kesehatan.

Gambaran kesehatan tidak bisa di ukur hanya dengan statistika saja,

sebenarnya banyak hal yang harus dipahami dalam melihat kriteria kesehatan itu

sendiri. Definisi kesehatan yang secara jelas dan mulai tertera dalam piagam

Organisasi Kesehatan Sedunia adalah suatu keadaan yang menjamin adanya

kesejahteraan jasmani, rohani dan sosial yang utuh. Pada dasarnya kesehatan itu

sendiri tidak akan terlepas dari gaya hidup setiap individu.

Kenyataan di masyarakat adalah hidup sehat dan bersih masih menjadi impian yang

sebagian kalangan masyarakat belum bertindak sebagai pelaku hidup bersih dan sehat.

Page 3: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

Sebagian kalangan masih menganggap bahwa hidup sehat hanya dapat dimiliki oleh

kalangan menengah atas, tapi sebenarnya kriteria hidup sehat dapat dikatakan jika

kegiatan sehari-hari menggunakan air bersih, makan-makanan yang mengandung

vitamin yang di butuhkan oleh tubuh serta cara pembuangan limbah yang baik dan

kegiatan mandi cuci kakus memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan.

Masalah kesehatan itu sendiri memiliki kriteria dan merupakan hasil dari

berbagai masalah lingkungan yang bersifat ilmiah maupun buatan manusia. Konsep

sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan menyeluruh karena adanya

faktor-faktor diluar kenyataan klinis yang terutama factor sosial budaya. Jadi sangat

penting menumbuhkan pengertian yang benar pada masyarakat tentang konsep sehat

dan sakit karena dengan konsep yang benar pula untuk menyelesaiakan masalah

kesehatan (Foster, 2006). Pengetahuan masyarakat sangat dibutuhkan dalam

membiasakan untuk hidup sehat dan kebiasaan untuk mempergunakan fasilitas

kesehatan yang ada.

Masalah yang sering muncul pada masalah kesehatan salah satunya adalah

pada sanitasi lingkungan.Air merupakan faktor utama dalam kaitan dengan masalah

kesehatan karena air adalah bahan utama dalam rantai jaringan aktivitas manusia.

Kesimpulannya bahwa antara sanitasi lingkungan dengan masalah kesehatan

masyarakat memiliki keterkaitan yang amat erat yaitu jika sanitasi lingkungan sudah

baik maka tingkat kesehatan masyarakat akan baik juga.

Masyarakat pinggir sungai sering kali mengabaikan masalah-masalah yang

sebenarnya sangat  penting  dalam  kaitannya dengan kebersihan  dan kesehatan. Pada

halnya masyarakat  pinggir  sungai musi  yang berada di kota Palembang terlihat

bahwa seringkali masyarakat  pinggir sungai yang melakukan aktivitas mandi, cuci

dan buang air bahkan sampah di sungai. Dari uraian diatas maka peneliti ingin untuk

melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai

Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka peneliti mengungkap

masalah penelitian sebagai berikut:

1.      Apa yang menyebabkan mereka melakukan aktivitas mandi, cuci, kakus di sungai?

2.      Bagaimana kondisi kesehatan masyarakat pinggir sungai dalam upaya sanitasi

lingkungan?

Page 4: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

3.      Adakah pengaruh antara sanitasi lingkungan sungai terhadap tingkat kesehatan

masyarakat?

4. Apakah ada pengaruh antara sanitasi lingkungan sungai terhadap tingkat pemahaman

masyarakat itu sendiri ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis ini adalah:

1.      Mengetahui alasan mereka  melakukan aktivitas mandi, cuci, kakus di sepanjang aliran

sungai

2.      Mendeskripsikan bagaimana kondisi kesehatan masyarakat pinggir sungai dalam upaya

sanitasi lingkungan

3.      Menganalisis pengaruh antara sanitasi lingkungan sungai terhadap tingkat kesehatan

masyarakat

4. Untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat di pinggiran sungai

D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun

secara praktis bagi segenap pihak yang berkepentingan.

1.    Manfaat teoritis

a.       Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan pengembangan ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pendidikan kesehatan.

b.      Memberikan penjelasan kepada masyarakat pinngiran sungai agar mengetahui bagaimana

syarat air yang baik, rumah yang sehat, dan jamban yang baik.

Page 5: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

2.1.1 Sanitasi

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan

maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran, limbah dan barang-

barang berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan

kesehatan manusia.

Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin

terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Sementara beberapa definisi

lainnya menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari sumber penularannya dan

pengendalian lingkungan.

2.1.2 Kesehatan

Kesehatan ialah Istilah kesehatan itu sendiri dalam kenyataan merupakan suatu

konsepsi yang tidak pernah dipersoalkan pada setiap penelitian maka setiap tahap yang dilalui

dalam mencari pertolongan medis merupakan tahapan tersendiri yang sangat berbeda dengan

tahap yang lainnya (Mainland 1967:27). Konsepsi sehat itu sendiri dapat diartikan sebagai

suatu keadaan yang sangat didambakan oleh orang-orang yang menderita penyakit itu baik

penyakit secara jasmani atau psikomotorik.

Tradisi serta  budaya dalam kegiatan BAB  dipinggiran sungai serta keterbatasan

ekonomi masyarakatlah yang membuat perilaku masyarakat tersebut. Pengetahuan tentang

kesehatan lingkungan terdapat pada cara pembuangan limbah yang  sehat, sampah yang sehat

serta penerangan dan pencahayaan rumah meliputi (air, udara dan tanah).

Menurut Sarwono (2004: 32-34) perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan

individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit,

perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi.

Perilaku sehat ini diperlihatkan oleh individu- individu yang merasa dirinya sehat meskipun

secara medis belum tentu individu benar- benar sehat. Ruang lingkup kesehatan lingkungan

antara lain mencakup: perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja) penyediaan air

bersih, pembuangan sampah(Notoatmodjo)

Page 6: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

2.1.3 Sanitasi Lingkungan

Sanitasi Lingkungan adalah status kesehatan lingkungan yang mencakup

perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dsb

(Notoatmodjo,2003). Sanitasi Lingkungan dapat juga di artikan sebagai

kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kondisi

lingkungan yang mendasar yang mempengaruhi kesejahteraan manusia.

Kondisi tersebut mencakup: (1) pasokan air yang bersih dan aman;

(2) pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industri yang efisien; (3)

perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimia;(4) udara yang

bersih dan aman (5) rumah yang bersih dan aman

2.2 MENINGKATKAN SANITASI LINGKUNGAN

Lingkungan yang sanitasinya buruk akan berdampak buruk pula bagi

kesehatan. Berbagai jenis penyakit dapat muncul karena lingkungan yang

bersanitasi buruk menjadi sumber berbagai jenis penyakit. Agar kita terhindar

dari berbagai penyakit tersebut, maka lingkungan harus selalu terjaga

sanitasinya, khususnya rumah dan lingkungan sekitar. Rumah memiliki fungsi

beragam, selain sebagai tempat berlindung dari panasnya sinar matahari dan

hujan, rumah juga menjadi tempat untuk melakukan sosialisasi antar

penghuninya. Rumah menjadi tempat bagi orang tua untuk membesarkan dan

mendidik anaknya, saling berbagi antarsesama anggota keluarga, dan menjadi

tempat yang nyaman untuk beristirahat dari kesibukan kerja.

Sebagian waktu manusia dihabiskan di rumah. Karena itu, kondisi

rumah dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental penghuninya.

Rumah yang sehat akan memberikan kesehatan penghuninya. Selain sehat

rumah juga harus aman dan perlu pula memperhatikan estetika agar dapat

memberikan ketenangan dan kenyamanan.

Karena itu, dalam membangun rumah perlu diperhatikan hal–hal berikut ini,

yaitu:

1. Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan

sosial.

Lingkungan fisik, biologis maupun sosial perlu diperhatikan dalam

membangun rumah. Rumah di daerah pantai atau dataran rendah sebaiknya

dibuat agar terhindar dari banjir. Langit-langit rumah dibuat lebih tinggi dan

Page 7: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

lebih banyak ventilasi udara untuk mengurangi panas. Di daerah dataran tinggi

atau di pegunungan, rumah sebaiknya dibuat agar ruangan dalam lebih hangat.

Rumah di daerah rawan gempa juga perlu disesuaikan agar tidak mudah roboh.

Bagi rumah yang dekat dengan hutan, dibuat agar aman dari serangan binatang

buas.

Faktor sosial, juga perlu diperhatikan agar rumah tidak terkesan aneh, lain dari

yang lain. Adat dan budaya setempat sebaiknya perlu diperhatikan dalam

menentukan bentuk rumah karena biasanya merupakan hasil adaptasi dengan

lingkungan fisiknya. Selain itu, tentu saja agar warisan budaya tetap

terpelihara melalui bentuk rumah yang kita bangun.

2. Tingkat kemampuan ekonomi

Bentuk dan ukuran rumah serta bahan yang akan digunakan sangat terkait pula

dengan kemampuan ekonomi. Namun demikian, tidak berarti mengabaikan

persyaratan keamanan, kesehatan dan kenyamanan. Persyaratan tersebut tidak

selalu harus dipenuhi dengan harga yang mahal. Sebagai contoh, untuk

memenuhi tuntutan keamanan, kesehatan dan kenyamanan dapat pula

digunakan bahan yang sederhana seperti bambu atau kayu.

2.3 Syarat Air Yang Baik

Karakteristik Fisik

Karakteristik fisik yang terpenting yang mempengaruhi kualitas air ditentukan

oleh:

a) Bahan Padat Keseluruhan.

Koloid mempengaruhi kualitas air dalam proses koagulasi dan filtrasi.

Material layang dapat diukur dengan melakukan penyaringan, sedangkan

material terlarut dapat diukur dengan penguapan.

b) Kekeruhan

Air yang mengandung material kasat mata dalam larutan disebut keruh.

Kekeruhan dalam air yang terdiri dari lempeng, liat, bahan organik dan

Page 8: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

mikroorganisme. Tingkat kekeruhan air biasanya diukur dengan alat yang

disebut turbidimeter.

c) Warna

Air murni tidak berwarna. Warna dalam air diakibatkan oleh adanya material

yang larut atau koloid dalam suspensi atau mineral.

d) Bau dan Rasa

Air murni tidak berbau dan tidak berasa, tetapi air minum idealnya tidak

berbau, namun boleh berasa. Rasa dalam air disebabkan adanya garam-garam

terlarut, bau, dan rasa yang timbul dalam air karena kehadiran

mikroorganisme, bahan mineral, gas terlarut, dan bahan-bahan organik. Untuk

menghilangkan bau dan rasa yang tidak dikehendaki dapat dilakukan dengan

pemakaian karbon aktif, koagulasi, sedimentasi, dan filtrasi.

e) Temperatur

Temperatur air di alam tropis yang normal adalah sekitar 20ºC sampai 30ºC.

Untuk sistem air bersih, temperatur ideal sekitar 5ºC sampai 10ºC.

Karakteristik Kimia

Kandungan bahan-bahan kimia yang ada dalam air berpengaruh terhadap

kesesuaian penggunaan air. Secara umum karakteristik kimiawi air meliputi

pH, dan alkalinitas

a) pH

Sebagai pengukur sifat keasaman dan kebasaan air dinyatakan dengan nilai

pH, yang didefinisikan sebagai logaritma dari bolak-baliknya konsentrasi ion-

hidrogen dalam moles per liter. Air murni pada suhu 24ºC ditimbang

berkenaan dengan ion-ion H+ dan ion-ion OH- masing-masing mempunyai

kandungan 10-7 moles per liter. Dengan demikian pH air murni adalah 7. Air

dengan pH di atas 7

Page 9: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

bersifat basa, dan pH di bawah 7 bersifat asam. Nilai pH diukur dengan

Potensiometer, yang mengukur potensi listrik yang dibangkitkan oleh ion-ion

H+.

b) Alkalinitas

Kebanyakan air bersifat alkalin karena garam-garam alkalin sangat umum

berada dalam tanah. Ketidakmurnian air ini diakibatkan adanya Karbonat dan

Bikarbonat dari Kalsium, Sodium, dan Magnesium. Alkalinitas dinyatakan

dalam mg/liter ekivalen Kalsium Karbonat.keasaman air disebabkan adanya

Karbon dioksida dalam air. Hal ini diukur berdasarkan banyaknya kalsium

karbonat yang diperlukan untuk menetralkan asam karbonat dan dinyatakan

dalam mg/liter.

Page 10: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

Karakteristik Biologi

Bakteri yang dapat menimbulkan penyakit disebut bakteri pathogen,

sedangkan bakteri yang tidak berbahaya bagi kesehatan disebut non-pathogen.

Escherichia coli adalah bakteri non-pathogen yang hidup dalam usus binatang

berdarah panas. Dalam air, bakteri ini biasanya mengeluarkan tinja sehingga

keberadaannya di dalam air dapat dijadikan indikasi keberadaan bakteri

pathogen.

Organisme mikroskopik seperti jamur dan alga dapat ditemukan dalam air

tanah. Alga adalah tumbuhan kecil yang hidup di air. Jika dalam jumlah besar

dapat mempengaruhi kekeruhan dan warna air, disamping itu juga memberi

andil terhadap rasa dan bau air yang tidak dikehendaki. Pertumbuhan alga

yang berlebihan dapat dikontrol dengan tembaga-sulfat atau klorida.

Organisme makroskopik seperti ganggang dan rumput laut dapat menurunkan

kualitas air dalam hal rasa, warna, dan bau, namun dapat dihilangkan dalam

proses purifikasi. Penebaran ikan dalam waduk-waduk dapat mengendalikan

pertumbuhan organisme makroskopik dan beberapa mikroskopik.

Dalam air terdapat juga virus, yaitu organisme penyebab infeksi yang lebih

kecil dari pada bakteri secara umum. Virus dalam air biasanya dikendalikan

dengan klorinasi dikombinasikan dengan proses penon-aktifan virus (Suripin,

2001).

KRITERIA KUALITAS AIR YANG DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI AIR MINUM

PARAMETER SATUAN MAKSIMUM YANG DIANJURKAN

MAKSIMUM YANG DIBOLEHKAN

KETERANGAN

Fisika        

Temperatur oC Temperatur air alam Temperatur air alam  

Warna Mg Pt-Co/1 5 50  

Bau   Tidak berbau Tidak berbau  

Rasa   Tidak berasa Tidak berasa  

Kekeruhan Mg S1O2/1 5 25  

Residu terlarut Mg/1 500 1500  

Daya hantar listrik

micromholan 400 1250  

Kimia        

Page 11: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

pH   6,5 - 8,5 6,5 - 8,5 nilai antara (range)

Kalsium (Ca) Mg/1 75 200  

Magnesium (Mg)

Mg/1 30 150  

Kesadahan  Mg/1 350 - minimum 10

Barium (Ba) Mg/1 Nihil 0,05  

Besi (Fe) Mg/1 0,1 1  

2.4 Tipe-tipe jamban dan Syarat Jamban yang Sehat

2.4.1 Jenis – jenis jamban

1. jamban cemplung ini banyak dipedesaan tapi kurang sempurna,

misalnya tanparumah jamban. Jenis jamban ini, kotoran langsung

masuk kejamban dan tidak t e r l a l u da l am ka rena akan men go to r i

a i r t anah . Da l amn ya s ek i t a r 1 , 5 -3 me t e r   (Mashuri,1994)

2. j amban cemplung be rven t i l a s i

Jamban ini mirip dengan jamban cemplung, bedanya lebih lengkap yaitu

memakaiventilasi pipa yang terbuat dari bahan bambu untuk pertukaran udara

3. jamban empang

jamban ini dibangun diatas empang, bedanya disini terjadi daur ulang, yakni

tinjabisa langsung dimakan ikan, ikan dimakan orang, lalu orang

mengeluarkan tinja,dan seterusnya. Jamban ini berfungsi mencegah

tercemarnya lingkungan olehtinja, juga menambah protein bagi nelayan

penghasil ikan (Kumoro,1998).

4. J amban pupuk ( compos t p r i vy )

Jamban i n i s epe r t i kakus cemp lung , dan l eb ih dangka l

ga l i annya . Fungs inya membuang kotoran, sampah dan daun-daunan

(Kusnoputranto,1995).

a.Mula-mula membuat jamban cemplung biasa

b.Lapisan bawah sendiri ditaruh sampah daun-daunan

c.Diatasnya ditaruh kotoran dan kotoran hewan setiap hari.

Page 12: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

d.Se t e l ah 20 i nch i , d i t u tup dedaunan s ampah , & d ibe r i

ko to r an s ampa i penuh.

e.Setelah penuh ditimbun tanah, dan dibuat jamban baru.

f. Lebih kurang 6 bulan digunakan untuk pupuk tanaman bar

 

Jamban keluarga di pedesaan

Banyak macam jamban yang digunakan tetapi jamban pedesaan di Indonesia

padadasarnya digolongkan menjadi 2 macam yaitu :

1. Jamban  tanpa  leher  angsa.

 Jamban  ini  bermacam  cara  pembuangankotorannya.

a. Jamban cubluk, bila kotoran dibuang ke tanah.

b. Jamban empang, bila kotoran dialirkan keempang atau kolam.

2. Jamban dengan Leher Angsa. Jamban ini mempunyai 2 cara :

a . T e m p a t j o n g k o k d a n l e h e r a n g s a a t a u

p e m a s a n g a n slab dan bowl 

langsung diatas lubang galian penampungan kotoran

.b . Tempa t j ongkok dan l ehe r angsa t i dak be rada

l angsung d i a t a s l ubang galian penampungan kotoran atau pemasangan

slab dan bowl tapi dibangun terpisah dan dihubungkan oleh satu saluran

yang miring kedalam lubanggalian penampungan kotoran (Warsito,1996 ).

2.4.2 Persyaratan Jamban Sehat

Me l iha t s eg i pemi l i han kon s t r uks i pembua nga n ada bebe rap a

ha l yan g pe r l u diperhatikan antara lain:

a. Keadaan tanah, seperti susunan, kemiringan , dan permukaan

tanah.

b. Keadaan sosial ekonomi, dan pengetahuan masyarakat

(Kumoro,1998)

Bila ditinjau dari konstruksinya, jamban harus dilengkapi 8 komponen yaitu:

a. Rumah Kakus

Melihat  fungsinya  sebagai  sarana  pelindung  pemakai,  maka  rumah  kakus

s eba iknya t e r l i ndung da r i pandangan o r ang , gangguan cuaca

dan keamanan .

b.Lantai kakus

Page 13: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

fungsinya sebagai sarana penahan atau tempat pemakai yang sifatnya harus

baik,kuat dan mudah dibersihkan serta tidak menyerap air. Pada dasarnya

menyangkutkontruksi serta bahan buatannya (Kumoro,1998 ).

c. Tempat duduk 

Melihat fungsi tempat duduk kakus merupakan tempat penampungan tinja

makakondisinya harus memenuhi konstruksi yang kuat dan mudah

dibersihkan juga bisa mengisolir rumah kakus jadi tempat pembuangan

tinja, serta berbentuk leher angsa atau memakai tutup yang mudah diangkat

( Simanjuntak P, 1999).

d. Kecukupan air bersih

Untuk menjaga keindahan jamban dari pandangan estetika, jamban

hendaklahd i s i r am a i r m in ima l 4 -5 gayung s ampa i ko to r an

t i dak mengapung d i l ubang jamban atau

closet.

Tujuannya menghindari penyebaran bau tinja dan menjagakondisi

jamban tetap bersih, selain itu kotoran tidak dihinggapi serangga sehingga

mencegah penyakit menular. Air bersih ada di bak penampungan didalam

rumah kakus.

e. Tersedia alat pembersih

Alat pembersih adalah bahan yang ada di rumah kakus didekat jamban. Jenis

alatpembersih ini yaitu sikat, bros, sapu, tissu dan lainnya.Tujuan alat

pembersih iniaga r j amban t e t ap be r s i h s e t e l ah j amban d i s i r am

a i r . Pembe r s ihan d i l akukan minimal 2-3 hari sekali meliputi

kebersihan lantai agar tidak berlumut, tempat jongkok tidak licin, dan

lubang tempat penampung tinja bersih.

f. Tempat Penampungan Tinja

Penampungan tinja yaitu lubang isolasi serta tempat proses

penguraian tinja danstabilisasi serta menurut sifatnya bisa berbentuk

lubang tanah atau tangki dalamberbagai modifikasi (Kumoro, 1998 ).

g. Septic Tank 

Septic tank ini merupakan cara yang paling memenuhi persyaratan.

Septic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air, tinja dan

air buangan mengalami dekomposisi.

Page 14: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

h. Saluran Peresapan

Saluran ini berfungsi menguraikan cairan dari septic tank  

Page 15: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

BAB III

Metode Penelitian

A. Rancangan Penelitian

Page 16: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA

DAN STATUS EKONOMI DENGAN PENERAPAN PHBS

RUMAH TANGGA DI DAERAH ILIR TIMUR II

PALEMBANG TAHUN 2012

Berliany Luthfi

702009057

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Jalan Jenderal Ahmad Yani Talang Banten Kampus-B

13 Ulu Telp. 0711-7780788

PALEMBANG

Page 17: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

HUBUNGAN KEHAMILAN MULTIGRAVIDA DENGAN

KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM

DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN 2011

Nurfanida Natasya M

702009051

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Jalan Jenderal Ahmad Yani Talang Banten Kampus-B

13 Ulu Telp. 0711-7780788

PALEMBANG

Page 18: Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Musi Palembang

PENGARUH SANITASI LINGKUNGAN SUNGAI TERHADAP

TINGKAT KESEHATAN MASYARAKAT PINGGIR SUNGAI

MUSI PALEMBANG

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelarSarjana Kedokteran (S.Ked)

Oleh:

Rr.Dita Nurul SavitriNIM: 702009048

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2012