PENGARUH ROA, ROE, NPM, EPS DAN EVA TERHADAP...

11
1 PENGARUH ROA, ROE, NPM, EPS DAN EVA TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI Tri Suciyati Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424 ABSTRAK Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana. Sumber dana dapat diperoleh oleh suatu industri adalah dengan menjual saham kepada publik di pasar modal. Bagi investor keputusan investasi dalam bentuk saham merupakan keputusan yang diambil untuk mengalokasikan dana yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA membantu para manajer membuat keputusan investasi yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA terhadap harga saham. Sampel yang digunakan adalah 16 perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010. Variabel independen yang digunakan adalah ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA dengan variabel dependennya adalah harga saham. Metode analisis yang digunakan adalah data panel yang meliputi data cross section dan time series. Untuk mengestimasi model digunakan model Random Effect. Hasil Random Effect menunjukkan bahwa variabel independen EPS dan EVA yang signifikan dan berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara serentak variabel ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA signifikan dan berpengaruh positif terhadap harga saham. Kata kunci: Profitabilitas, ROA, ROE, NPM, EPS, EVA, Harga Saham. PENDAHULUAN Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana. Sumber dana murah yang dapat diperoleh oleh suatu industri adalah dengan menjual saham kepada publik di pasar modal. Pasar modal di Indonesia, yaitu BEI dapat menjadi media pertemuan antara investor dan industri. Di Indonesia perkembangan pasar modal sudah semakin pesat. Berbagai usaha telah ditempuh pemerintah untuk mendorong agar pasar modal lebih mapan sehingga benar-benar dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembiayaan.

Transcript of PENGARUH ROA, ROE, NPM, EPS DAN EVA TERHADAP...

1

PENGARUH ROA, ROE, NPM, EPS DAN EVA TERHADAP

HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN

YANG TERDAFTAR DI BEI

Tri Suciyati

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424

ABSTRAK

Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah

tersedianya dana. Sumber dana dapat diperoleh oleh suatu industri adalah dengan

menjual saham kepada publik di pasar modal. Bagi investor keputusan investasi

dalam bentuk saham merupakan keputusan yang diambil untuk mengalokasikan

dana yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh

mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya.

Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA membantu para manajer

membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROA, ROE, NPM,

EPS dan EVA terhadap harga saham. Sampel yang digunakan adalah 16

perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010. Variabel

independen yang digunakan adalah ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA dengan

variabel dependennya adalah harga saham. Metode analisis yang digunakan

adalah data panel yang meliputi data cross section dan time series. Untuk

mengestimasi model digunakan model Random Effect.

Hasil Random Effect menunjukkan bahwa variabel independen EPS dan

EVA yang signifikan dan berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara

serentak variabel ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA signifikan dan berpengaruh

positif terhadap harga saham.

Kata kunci: Profitabilitas, ROA, ROE, NPM, EPS, EVA, Harga Saham.

PENDAHULUAN

Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah

tersedianya dana. Sumber dana murah yang dapat diperoleh oleh suatu industri

adalah dengan menjual saham kepada publik di pasar modal. Pasar modal di

Indonesia, yaitu BEI dapat menjadi media pertemuan antara investor dan industri.

Di Indonesia perkembangan pasar modal sudah semakin pesat. Berbagai usaha

telah ditempuh pemerintah untuk mendorong agar pasar modal lebih mapan

sehingga benar-benar dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembiayaan.

2

Pesatnya perkembangan Bursa Efek Indonesia saat ini tidak dapat

dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia.

Sebelum seorang investor akan memutuskan akan menginvestasikan dananya di

pasar modal ada kegiatan terpenting yang perlu untuk dilakukan, yaitu penilaian

dengan cermat terhadap emiten (dengan membeli sekuritas yang diperdagangkan

di bursa), ia harus percaya bahwa informasi yang diterimanya adalah informasi

yang benar. Sistem perdagangan di bursa efek dapat dipercaya, serta tidak ada

pihak lain yang memanipulasi informasi dalam perdagangan tersebut.

Bagi perusahaan yang ingin masuk ke pasar modal perlu memperhatikan

syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Bapepam sebagai regulator pasar modal.

Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga

terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Jika diasumsikan investor

adalah seorang yang rasional, maka investor tersebut pasti akan sangat

memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi imbal hasil yang

akan diperolehnya. Dalam kegiatan analisis dan memilih saham, para investor

memerlukan informasi-informasi yang relevan dan memadai melalui laporan

keuangan perusahaan.

Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh

perusahaan yang bersangkutan untuk mengetahui kondisi dan prestasi

keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi pihak

kreditur, investor dan pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri. Dalam upaya

untuk pembuatan keputusan yang rasional, pihak kreditur, investor dan

manajemen sebaiknya menggunakan suatu alat perhitungan yang mampu

menganalisis laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang

bersangkutan, untuk mengetahui keadaan dan perkembangan perusahaan tersebut.

Kinerja keuangan perusahaan yang lebih fundamental dalam menjelaskan

beberapa kekuatan dan kelemahan perusahaan adalah rasio keuangan yang

menunjukkan hubungan antar dua atau lebih data keuangan. Melalui analisis rasio

keuangan akan didapat pemahaman yang lebih baik terhadap kinerja keuangan

perusahaan daripada analisis yang hanya terdapat data keuangan saja.

Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat

sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya.

Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan dan menjanjikan

keuntungan dimasa yang akan datang maka banyak investor yang akan

menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan hal

tersebut tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Harga

saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai

prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh

para investor.

Investor dalam menilai manajemen suatu perusahaan dapat dilihat dari

laporan keuangan yang diterbitkan setiap tahunnya. Dengan informasi laporan

keuangan perusahaan tersebut dan pentingnya informasi rasio-rasio keuangan

perusahaan, maka investor akan memperoleh data ROA (Return On Asset), ROE

(Return On Equity), NPM (Net Profit Margin), Earning Per Share (EPS), dan

EVA (Economic Value Added).

3

Penggunaan indikator ROA, ROE, NPM, EPS, akan memudahkan investor

dalam menilai kinerja perusahaan untuk menanamkan dananya pada perusahaan

tersebut. Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA membantu para

manajer membuat keputusan investasi yang lebih baik, mengidentifikasi

kesempatan-kesempatan untuk peningkatan kinerja dan mempertimbangkan

benefit jangka pendek dan jangka panjang untuk perusahaan. Lebih lanjut studi-

studi menyebutkan bahwa EVA adalah suatu ukuran dari kualitas keputusan

manajerial, juga sebagai indikator dari pertumbuhan nilai perusahaan pada masa

yang akan datang.

Berdasarkan hasil uraian-uraian tersebut diatas, maka penulis mengambil

penelitian skripsi dengan judul “PENGARUH ROA, ROE, NPM, EPS DAN

EVA TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR

PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI”.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan

beberapa masalah dari penilitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ROA berpengaruh terhadap harga saham?

2. Apakah ROE berpengaruh terhadap harga saham?

3. Apakah NPM berpengaruh terhadap harga saham?

4. Apakah EPS berpengaruh terhadap harga saham?

5. Apakah EVA berpengaruh terhadap harga saham?

6. Apakah ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA berpengaruh terhadap harga

saham?

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh ROA terhadap harga saham

2. Untuk mengetahui pengaruh ROE terhadap harga saham

3. Untuk mengetahui pengaruh NPM terhadap harga saham

4. Untuk mengetahui pengaruh EPS terhadap harga saham

5. Untuk mengetahui pengaruh EVA terhadap harga saham

6. Untuk mengetahui pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA

terhadap harga saham

LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Pengertian Saham

Saham (stock atau share) dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan

atau pemilikan seseorang atau badan hukum dalam suatu perusahaan atau

perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa

pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga

tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang

ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin 2006:6).

4

Harga Saham

Selembar saham mempunyai nilai atau harga dan dapat dibedakan menjadi

tiga, yaitu :

1. Harga Nominal

Harga nominal merupakan nilai yang tertera pada lembaran surat saham yang

besarnya ditentukan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Harga nominal

sebagian besar merupakan harga dugaan yang rendah, yang secara arbitrer

dikenakan atas saham perusahaan. Harga ini berguna untuk menentukan harga

“saham biasa yang dikeluarkan”. Besarnya harga nominal memberikan arti

penting saham karena dividen minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai

nominal.

2. Harga Perdana

Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat dibursa efek.

Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi

(underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga

saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan

harga perdana.

3. Harga Pasar

Harga ini merupakan harga yang ditetapkan di Bursa Saham (Stock Exchange)

bagi saham perusahaan publik, atau estimasi harga untuk perusahaan yang

tidak memiliki saham. Dalam bursa saham, angka ini berubah setiap hari

sebagai respons terhadap hasil aktual atau yang diantisipasi dan sentiment

pasar secara keseluruhan atau sektoral sebagaimana tercermin dalam indeks

Bursa Saham. Hal itu juga menunjukkan bahwa tujuan utama manajemen

adalah menjamin harga sebaik mungkin dalam kondisi apapun.

ROA (Return On Asset)

Return On Asset adalah kemampuan sebuah unit usaha untuk memperoleh

laba atas sejumlah asset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut (Dahlan Siamat

2006:172). Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah

dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya.

Semakin tinggi ROA semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan

menjadikan investor tertarik akan nilai saham.

Return On Asset =

x 100%

ROE (Return On Equity)

Rasio ini bisa dikatakan sebagai rasio yang paling penting dalam keuangan

perusahaan. ROE mengukur pengembalian absolut yang akan diberikan

perusahaan kepada para pemegang saham. Suatu angka ROE yang bagus akan

membawa keberhasilan bagi perusahaan, yang mengakibatkan tingginya harga

saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru. Hal itu

juga akan memungkinkan perusahaan untuk berkembang, menciptakan kondisi

5

pasar yang sesuai, dan pada gilirannya akan memberikan laba yang lebih besar,

dan seterusnya. Semua hal tersebut dapat menciptakan nilai yang tinggi dan

pertumbuhan yang berkelanjutan atas kekayaan para pemiliknya (Ciaran Walsh

2003:56).

Return On Equity =

x 100%

NPM (Net Profit Margin)

Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan

penjualan. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif,

sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya

pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba

bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka

dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang

tinggi (Bastian dan Suhardjono 2006: 299).

Net Profit Margin =

x 100%

Earning Per Share (EPS)

Menurut Nachrowi (2006:71) dalam berinvestasi di bursa efek, investor

akan memperlihatkan berbagai aspek, yang salah satunya adalah penghasilan per

lembar saham (Earning Per Share atau EPS). EPS merupakan salah satu indikator

yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan, karena besar kecilnya EPS akan

ditentukan oleh laba perusahaan.

Earning Per Share =

EVA (Economic Value Added)

EVA merupakan pengukuran kinerja yang didasarkan pada keuntungan

ekonomis (juga dikenal sebagai penghasilan sisa/residual income) yang

menyatakan, bahwa kekayaan hanya diciptakan ketika sebuah perusahaan

meliputi biaya operasi dan biaya modal (Young 2001: 17).

EVA dapat ditentukan sebagai berikut:

EVA = NOPAT – Capital Charges

Profit & Loss Balance Sheet

6

Perumusan Hipotesis

Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis dapat merumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. H1: ROA berpengaruh terhadap harga saham.

2. H2: ROE berpengaruh terhadap harga saham.

3. H3: NPM berpengaruh terhadap harga saham.

4. H4: EPS berpengaruh terhadap harga saham.

5. H5: EVA berpengaruh terhadap harga saham.

6. H6: ROA, ROE, NPM, EPS, dan EVA berpengaruh terhadap harga

saham.

Model Kerangka Penelitian

ROA (X1)

ROE (X2)

NPM (X3)

EPS (X4)

EVA (X5)

HARGA SAHAM

(Y)

Gambar 2.1

Model Kerangka Penelitian

7

METODOLOGI PENELITIAN

Metode pengumpulan data dilakukan secara sekunder yaitu melalui

website www.idx.co.id. Data yang diambil adalah laporan keuangan tahun 2008-

2010 perusahaan sektor pertambangan. Sampel yang digunakan ada 16

perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010.

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan bersifat panel sehingga

metode analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan uji statistik regresi

data panel untuk melihat ada tidaknya pengaruh signifikansi variabel independen,

yaitu ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA terhadap variabel dependen yaitu Harga

Saham.

Formula perhitungannya adalah sebagai berikut: (Nachrowi, 2006)

HargaSahamit = α + β ROAit + β ROEit + β NPMit + + β EPSit + β EVAit

+ εit

i = 1,2,……N ; t = 1,2,……T

Dimana:

ROA = Return on Asset

ROE = Return on Equity

NPM = Net Profit Margin

EPS = Earning Per Share

EVA = Economic Value Added

α = intercept (konstanta regresi)

β = slope (kemiringan garis regresi)

ε = error term

N = banyaknya observasi

T = banyaknya waktu

N x T = banyaknya data panel

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh ROA Terhadap Harga Saham

Variabel Return On Assets tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham. Ini berarti bahwa perusahaan lebih banyak memiliki total aktiva

dibanding dengan laba bersihnya. Dan kemungkinan banyak aktiva yang

menganggur sehingga manajemen perusahaan tidak dapat memanfaatkan total

aktiva dengan baik. Sehingga membuat investor tidak tertarik untuk menanamkan

modalnya. Selain itu, ini membuktikan rasio ini tidak menjamin, semakin baik

produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih atau laba, karena hanya

sebagian investor yang melirik dari segi profit asset sehingga hal demikian

membuat harga saham dari perusahaan tersebut di Pasar Modal berubah-ubah.

8

Pengaruh ROE Terhadap Harga Saham

Variabel ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

Yang berarti dari total modal yang ada manajemen tidak dapat menghasilkan

keuntungan dengan kemampuan modal sendiri sehingga tidak dapat

menguntungkan para pemegang saham. Hasil ini memberikan indikasi bahwa

tingkat pengembalian investasi yang akan diterima investor rendah, sehingga

investor tidak tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut,

sehingga menyebabkan akan menurunnya harga saham.

Pengaruh NPM Terhadap Harga Saham

Variabel Net Profit Margin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tidak produktif,

sehingga akan mengurangi kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya

pada perusahaan tersebut. Berarti kemampuan perusahaan dalam mendapatkan

laba melalui setiap penjualan sangat rendah. Hasil NPM ini merupakan rasio yang

paling tidak berpengaruh terhadap harga saham, sehingga kemampuan perusahaan

dalam penjualan untuk mendapatkan laba juga rendah.

Pengaruh EPS Terhadap Harga Saham

Variabel EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Ini

berarti perusahaan mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang baik terhadap

pemegang saham. EPS yang naik maka kemungkinan keuntungan yang didapat

oleh investor akan lebih besar. Hal ini berarti bahwa informasi EPS perusahaan

yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan

merupakan hal yang utama diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan

investasinya, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi permintaan terhadap

saham perusahaan yang bersangkutan yang pada akhirnya akan mempengaruhi

harga saham.

Pengaruh EVA Terhadap Harga Saham

Variabel EVA berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hal ini

membuktikan kemampuan manajemen perusahaan telah berhasil menciptakan

nilai tambah ekonomis bagi perusahaan, dan akan menarik investor. Hal tersebut

menunjukkan adanya hubungan timbal balik bagi para investor dalam

menanamkan modal atau perusahaan yang sedang menarik investor untuk

berinvestasi di perusahaannya.

Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA Terhadap Harga Saham

Hasil dari Uji-F diketahui bahwa secara serentak atau bersama-sama

variabel ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Harga Saham. Variabel independen memberikan kontribusi ( Adjusted R-

Squared ) sebesar 41,69% dalam menjelaskan harga saham. Variabel ROA, ROE,

NPM, EPS dan EVA memiliki kontribusi yang cukup mampu dalam mempengaruhi

harga saham.

9

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Hasil Uji-t variabel independen yang berpengaruh hanya variabel EPS dan

EVA.

2. Hasil Uji-F diketahui bahwa ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA signifikan

dan berpengaruh positif terhadap harga saham.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, penulis memberikan saran sebagai

berikut:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk para

investor dalam melakukan investasi saham sebaiknya melihat kondisi perusahaan

melalui Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, Earning Per

Share, dan Economic Value Added. Terutama Earning Per Share yang tercantum

dalam laporan keuangan perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra., dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Edisi 1. Jakarta:

Salemba Empat.

Damanik, Michael. 2008. Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan analisis

fundamental terhadap harga saham ( studi kasus pada sektor ndustri

perdagangan retail). Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Darmadji, Tjiptono., dan Hendy M Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia

Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

Fadilla, Lia Maharani. 2008. Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten

Pemekaran Di Sumatera Utara. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

Handoko, Wahyu. 2008. Pengaruh EVA, ROE, ROA, Dan EPS Terhadap

Perubahan Harga Saham Perusahaan Kategori LQ45 Pada Bursa Efek

Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

10

Kusumawardani, Angrawit. 2010. Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER,

CR, ROA Pada Harga Saham dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di BEI Periode 2005-2009. Fakultas

Ekonomi Universitas Gunadarma.

Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty.

Nachrowi, D Nachrowi., dan Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer dan

Praktis EKONOMETRIKA Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan.

Jakarta: LP FE Universitas Indonesia.

Nurmalasari, Indah. 2009. Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap

Harga Saham Emiten LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2005-2008. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Pratomo, Wahyu Ario., dan Paidi Hidayat. 2007. Pedoman Praktis Penggunaan

Eviews dalam Ekonometrika. Medan: USU Press.

Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKom.

Rinati, Ina. 2009. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA)

dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan

yang Tercantum dalam Indeks LQ45. Fakultas Ekonomi Universitas

Gunadarma.

Sasongko, Noer dan Nila Wulandari. 2006. “Pengaruh EVA Dan Rasio – Rasio

Profitabilitas Terhadap Harga Saham”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.

Vol.19, No 1, Juni.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4.

Yogyakarta: BPFE.

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia.

Siamat, Dahlan. 2006. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan

Perbankan. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Suad, Husnan., dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Edisi Ketiga. Yogyakarta: YKPN.

Suciyati, Tri. 2010. Analisis Laporan Keuangan PT XL AXIATA Tbk. Sebagai

Dasar Pemberian Kredit. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Tunggal, A. W. 2001. Memahami Konsep (EVA) dan VBM (Value Basic

Management). Jakarta: Harvindo.

11

Walsh, Ciaran. 2004. Rasio-rasio Manajemen Penting Penggerak dan Pengendali

Bisnis. Edisi 3. Jakarta: Erlangga.

Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

EVIEWS. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Young. S David, and O’Byine F Stephen. 2001. EVA dan Manajemen

Berdasarkan Nilai Panduan Praktis untuk Implementasi. Jakarta: Salemba

Empat.

www.idx.co.id

www.yahoo.finance.com