PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id...

74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, MEMBER OF CHARACTERISTICS, DAN AUDIT COMPLEXITY TERHADAP AUDIT QUALITY DI PEMERINTAH DAERAH SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : YUNITA INDRIANI F1309097 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, MEMBER OF

CHARACTERISTICS, DAN AUDIT COMPLEXITY TERHADAP AUDIT

QUALITY DI PEMERINTAH DAERAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas –Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

YUNITA INDRIANI

F1309097

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSEMBAHAN

Untuk ALLAH SWT

Untuk yang tercinta:

Kedua orangtua saya

Page 5: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

(Q. S. Al Mujaadilah: 11)

“Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai dari satu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang

lain.”

(Q. S. Al- Insyirah: 6-7)

“Hidup di dunia adalah proses, pilihan dan sebuah perjuangan menuju

kebahagiaan hidup di akhirat”

Page 6: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya ini,

yang merupakan tugas akhir dalam persyaratan untuk menyelesaikan program S1

pada Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini ada beberapa hambatan

yang dihadapi, namun berkat dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai

pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Wisnu Untoro M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hanung Triatmoko, M.Si., Ak. selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan, sekaligus

menjadi motivator bagi penulis.

4. Drs. Wartono, M.Si., Ak. selaku Pembimbing Akademik yang dengan sabar

membimbing selama kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Page 7: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Pak Timin, Staf, dan Karyawan Fakultas Ekonomi UNS yang dengan sabar

membantu penulis.

6. Ibu Suharti, you are my everythings yang selalu mendukungku,

mendoakanku serta memberikan bantuan secara moril dan tentunya materil

yang tidak dapat di ukur.

7. Saudara-saudaraku, Mas Farid, Mbak Dwi, Tante Titik, Tante Ais, Om Ho,

Mbak Icha dan seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat dan doa.

8. Temen-temenku ”Bude” Shinta, Eka, Rifka, Basri, Abang, Bang Ian, Mas

Azmi, Akbar dan teman-teman Akuntansi lainnya. Terima kasih.

9. NFH, terima kasih telah banyak memotivasi dan mewarnai hari-hariku.

10. Dan terakhir….dengan tanpa menyurutkan arti ucapan terimakasih itu

sendiri, penulis mengucapkan terima kasih untuk Anda yang berinteraksi

dalam penulisan ini, para responden yang telah mengisi kuesioner dan

pihak-pihak yang telah membantu. Terima kasih juga atas kesediaan Anda

membaca karya kecil ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari berbagai pihak sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan dari skripsi ini.

Wassalamu’alaikum wr wb

Surakarta, Desember 2011

Penulis

Page 8: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

ABSTRAKSI ................................................................................... ii

ABSTRACT ........................................................................... ........... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................... vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................... viii

DAFTAR ISI ………………………………………… ................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN .................................................... ............ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................ 8

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 9

E. Sistematika Penulisan ...................................................... 9

Page 9: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 11

A. Landasan Teori ................................................................ 11

1. Audit quality ............................................................... 11

2. Responsiveness ........................................................... 12

3. Professional Care ...................................................... 13

4. Member of Characteristics ......................................... 14

5. Audit Complexity ........................................................ 15

B. Penelitian Terdahulu .......................................................... 16

C. Perumusan Hipotesis ......................................................... 19

1. Pengaruh Responsiveness terhadap Audit

Quality....... ................................................................. 19

2. Pengaruh Professional Care terhadap Audit Quality . 19

3. Pengaruh Member Characteristics terhadap Audit

Quality ........................................................................ 20

4. Pengaruh Audit Complexity terhadap Audit Quality ... 21

D. Skema Konsep Penelitian .................................................. 22

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................... 23

A. Jenis Penelitian ................................................................. 23

B. Populasi dan Sampel ........................................................ 23

C. Teknik Pengambilan Sampel............................................ 24

D. Data dan Sumber Data ..................................................... 24

E. Metode Pengumpulan Data .............................................. 25

F. Definisi Operasional Variabel .......................................... 25

Page 10: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

1. Variabel Dependen .................................................... 25

2. Variabel Independen................................................... 26

1. Responsiveness ..................................................... 26

2. Professional Care ................................................ 27

3. Member of Characteristics ................................... 28

4. Audit Complexity ................................................. 28

G. Metode Analisis Data ....................................................... 29

1. Uji Kualitas Data...................................... .................. 29

a. Uji Validitas............................ ............................ 29

b. Uji Reliabilitas.......................... ........................... 30

2. Uji Asumsi Klasik ...................................................... 30

a. Uji Normalitas ..................................................... 31

b. Uji Heteroskedastisitas ........................................ 31

c. Uji Autokorelasi .................................................. 32

d. Uji Multikolinearitas ........................................... 32

H. Uji Hipotesis................................................. ................... 32

a. Uji R2 .......................................................................... 33

b. Uji t ............................................................................. 34

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................... ... 34

A. Pengumpulan Data............................................................ 34

B. Analisis Data ......... .......................................................... 35

1. Uji Validitas ........................................... ................... 35

2. Uji Reliabilitas........................................................... 39

Page 11: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

3. Uji Asumsi Klasik...................................................... 40

a) Uji Normalitas ................................................... 40

b) Uji Multikolinearitas ......................................... 41

c) Uji Heterokedastisitas ....................................... 42

d) Uji Autokerelasi................................. ............... 44

C. Hasil Uji Hipotesis...................... ..................................... 45

1. Persamaan Regresi Linier Berganda dan Koefisien

Adjusted R2 ................................................................. 46

2. Uji t Secara Parsial .................................................... 47

D. Pembahasan ..................................................................... 49

BAB V. PENUTUP ............................................................... 52

A. Simpulan ........................................................................ 52

B. Keterbatasan .................................................................. 53

C. Saran ................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 55

LAMPIRAN ........................................................................... 59

Page 12: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

halaman h

Tabel IV.1 Jumlah Responden dan Tingkat Pengembalian

Kuesioner ...................................................................... 35

Tabel IV.2 Hasil Uji Validitas Variabel Audit Quality (KA) .......... 36

Tabel IV.3 Hasil Uji Validitas Variabel Responsiveness (RE) ....... 37

Tabel IV.4 Hasil Uji Validitas Variabel Professional Care (PC) ... 37

Tabel IV.5 Hasil Uji Validitas Variabel Member Characteristics

(MC) .............................................................................. 38

Tabel IV.6 Hasil Uji Validitas Variabel Audit Complexity (AC) .... 38

Tabel IV.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ..................... 39

Tabel IV.8 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ...... 41

Tabel IV.9 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................... 42

Tabel IV.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................ 43

Tabel IV.11 Tabel Durbin Watson .................................................... 44

Tabel IV.12 Tabel Kriteria ............................................................... 44

Tabel IV.13 Hasil Uji Durbin Watson .............................................. 45

Tabel IV.14 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................. 46

Page 13: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar II.1 Model Penelitian ............................................................ 22

Page 14: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Data Hasil Penelitian

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4 Hasil Regresi Linier Berganda

Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik

Page 15: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAKSI

YUNITA INDRIANI

F1309097

PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, MEMBER OF

CHARACTERISTICS, DAN AUDIT COMPLEXITY TERHADAP AUDIT

QUALITY DI PEMERINTAH DAERAH

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) pengaruh responsiveness

terhadap audit quality di pemerintah daerah, 2) pengaruh professional care

terhadap audit quality di pemerintah daerah, 3) pengaruh member of

characteristics terhadap audit quality di pemerintah daerah, 4) pengaruh audit

complexity terhadap audit quality di pemerintah daerah.

Populasi dalam penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil sebagai auditor

internal yang bekerja di Inspektorat di wilayah Eks-karesidenan Surakarta, yaitu

Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten

Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten. Pengumpulan data dengan

menggunakan kuesioner yang disebar menghasilkan 56 responden. Analisis data

menggunakan regresi berganda.

Hasil uji t menunjukkan professional care dan member of characteristics

tidak berpengaruh terhadap audit quality, sedangkan responsiveness dan audit

complexity berpengaruh terhadap audit quality. Hasil uji R2

menunjukkan bahwa

koefisien adjusted R2 sebesar 0,225 atau 22,5%. Hal ini berarti variabel-variabel

independen mampu memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi audit quality sebesar 22,5%. Selisih (100%-22,5%=77,5%)

dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian.

Kata Kunci: Responsiveness, Professional Care, Member of Characteristics,

Audit Complexity, dan Audit Quality.

Page 16: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

YUNITA INDRIANI

F1309097

PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, MEMBER OF

CHARACTERISTICS, DAN AUDIT COMPLEXITY TERHADAP AUDIT

QUALITY DI PEMERINTAH DAERAH

The purpose of this research to know: 1) the effect of responsiveness on

audit quality in local government, 2) the effect of professional care on audit

quality in local government, 3) the effect of member of characteristics on audit

quality in local government, 4) the effect of audit complexity on audit quality in

local government.

The populations of this research are the internal auditors which to work in

Inspektorat in the territory of the Ex-Resident of Surakarta, the municipality of

Surakarta, Karanganyar district, Sukoharjo district, Sragen district, Boyolali

district, and Klaten district. Data collecting of this research is questioner

disseminated, it is resulted of 56 responden. Data analysis was conducted using

multiple regression.

The result of t-test shows of the professional care and member of

characteristics not effect the audit quality, while responsiveness and audit

complexity effect the audit quality. The result of R2-test shows of the adjusted (R2)

is 0,225 or 22,5%. It’s means that independent variable give all information for

estimate audit quality. Difference (100%-22,5%=77,5%) influenced by other

factor outside model.

Keywords: Responsiveness, Professional Care, Member of Characteristics, Audit

Complexity, and Audit Quality.

Page 17: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi sektor publik pemerintah merupakan lembaga yang

menjalankan roda pemerintahan yang sumber legitimasinya berasal dari

masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat

kepada penyelenggara pemerintahan haruslah diimbangi dengan adanya

pemerintahan yang bersih (good governance). Pemerintahan yang bersih atau

good governance ditandai dengan tiga pilar utama yang merupakan elemen

dasar yang saling berkaitan (Prajogo, 2001). Ketiga elemen dasar tersebut

adalah partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas.

Akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah merupakan tujuan penting dari

reformasi akuntansi sektor publik. Untuk dapat memastikan bahwa

pengelolaan keuangan pemerintah yang telah dilakukan aparatur pemerintah,

maka fungsi akuntabilitas dan audit atas pelaporan keuangan sektor publik

harus berjalan dengan baik. Seiring dengan tuntutan masyarakat agar

organisasi sektor publik meningkatkan kualitas, profesionalisme dan

akuntabilitas publik dalam menjalankan aktivitasnya, maka diperlukan audit

terhadap sektor publik. Akuntabilitas publik merupakan kemampuan

memberikan informasi dan mengungkapan segala aktivitas dan kinerja

keuangan kepada semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) sebagai

Page 18: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

suatu pertanggungjawaban kepada publik, sehingga hak-hak publik, yaitu

hak untuk tahu (right to know), hak untuk diberi informasi (right to be kept

informed), dan hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be

listened to) dapat dipenuhi (Bastian, 2003).

Mardiasmo (2004) menjelaskan bahwa akuntabilitas publik

mempunyai empat komponen yaitu (1) adanya sistem pelaporan keuangan,

(2) adanya sistem pengukuran kinerja, (3) dilakukannya pengauditan sektor

publik, dan (4) berfungsinya saluran akuntabilitas publik (channel of public

accountability). Komponen pengauditan sektor publik merupakan salah satu

komponen kunci dalam menjamin akuntabilitas publik atau dengan kata lain

perlu dilakukan audit atas laporan keuangan daerah untuk menghasilkan audit

yang berkualitas, sehingga good governance dapat tercapai. Dengan

demikian, bila kualitas audit sektor publik rendah, akan mengakibatkan risiko

tuntutan hukum (legitimasi) terhadap pejabat pemerintah dan akan muncul

kecurangan, korupsi, kolusi serta berbagai ketidakberesan di pemerintahan.

Berkaitan dengan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara, dalam pasal 9 ayat (1) UU Nomor 15 Tahun 2004

disebutkan bahwa: “Dalam menyelenggarakan pemeriksaan pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara, BPK dapat memanfaatkan hasil

pemeriksaan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)”. Dengan

demikian, luas pemeriksaan yang akan dilakukan dapat disesuaikan dan

difokuskan pada bidang-bidang yang secara potensial berdampak pada

kewajaran laporan keuangan serta tingkat efisiensi dan efektivitas

Page 19: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pengelolaan keuangan negara. Untuk itu, aparat pengawasan intern

pemerintah wajib menyampaikan hasil pemeriksaannya kepada BPK.

Salah satu unit yang melakukan pemeriksaan terhadap pemerintah

daerah adalah inspektorat daerah. Menurut Falah (2005), inspektorat daerah

mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengawasan umum pemerintah

daerah dan tugas lain yang diberikan kepala daerah, sehingga dalam tugasnya

inspektorat sama dengan auditor internal.

Peran dan fungsi Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota secara umum

diatur dalam pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2007.

Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas

pengawasan urusan pemerintahan, Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota

mempunyai fungsi sebagai berikut: pertama, perencanaan program

pengawasan; kedua, perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan; dan

ketiga, pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas pengawasan.

Menurut Brown dan Raghunandan (1995) dalam Djamil (2007)

mengungkapkan kualitas audit pada sektor publik didasarkan pada Quality

Control Review yang dilakukan oleh Regional Inspector General adalah lebih

rendah dibandingkan dengan audit quality pada sektor swasta. Rendahnya

audit quality pada sektor pemerintah dikarenakan para auditor pemerintah

dihadapkan pada litigasion risk (resiko tuntutan) yang rendah. Namun hasil

temuan tersebut masih perlu dilakukan pengujian kembali, karena

kemungkinan perbandingan hasil kesimpulan tersebut akan berbeda jika

dilakukan pada lingkungan (negara maupun daerah) yang berbeda. Perbedaan

Page 20: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

tersebut kemungkinan dikarenakan 1) tipe perusahaan audit dan yang diaudit

(Auditor firm & Auditee) yang berbeda , 2) sifat industri dan proses audit

yang berbeda, 3) tipe dari kualitas yang melakukan review , dan 4) metode

pemilihan audit untuk melakukan review.

Saat ini masih terdapat beberapa kelemahan dalam melakukan audit

pemerintah di Indonesia. Kelemahan tersebut diantaranya yaitu belum

tersedianya indikator kinerja yang memadai sebagai dasar mengukur kinerja

pemerintah dan masalah kelembagaan audit pemerintah pusat dan daerah

yang overlapping satu dengan lainnya, sehingga pelaksanaan pengauditan

masih belum efektif dan efisien (Mardiasmo, 2006).

Audit quality selalu ditinjau dari auditor yang melakukan pemeriksaan

terhadap auditee (Sutton, 1993). Untuk dapat meyakinkan apakah hasil

laporan audit tersebut dapat dipercaya, maka pelaksanaan audit tersebut perlu

mempertimbangkan masalah kualitas audit dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas audit. Kualitas audit menurut De Angello (1981)

didefinisikan sebagai probabilitas atau kemungkinan auditor menemukan dan

melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi

kliennya. Penelitiannya menghasilkan bahwa KAP yang besar akan berusaha

untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP

yang kecil. Penelitian yang berhubungan dengan kualitas audit juga diteliti

oleh Ders dan Giroux (1992), yaitu (1) lama waktu auditor telah melakukan

pemeriksaan terhadap suatu perusahaan (tenure), semakin lama seorang

auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang

Page 21: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dihasilkan akan semakin rendah, (2) jumlah klien, semakin banyak jumlah

klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah

klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya, (3) kesehatan

keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada

kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti

standar, dan (4) review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika

auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh

pihak ketiga.

Menurut Government Accountability Office (GAO) yang dikutip

dalam Lowenshon et al. (2005) mendefinisikan audit quality sebagai ketaatan

terhadap standar profesi dan ikatan kontrak selama melaksanakan audit.

Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), audit yang

dilaksanakan oleh auditor dapat berkualitas jika memenuhi ketentuan atau

standar auditing yang mencakup mutu profesional.

Penelitian terkait responsiveness terhadap kualitas audit dilakukan

oleh Zawitri (2009) dengan obyek sektor publik. Hasil penelitian menyatakan

bahwa terdapat pengaruh responsiveness terhadap audit quality.

Responsiveness adalah sikap cepat tanggap terhadap kebutuhan auditee.

Auditor pemerintah diharapkan memiliki kepekaan dalam merespon atau

cepat tanggap terhadap kebutuhan waktu auditee dalam melaksanakan

pemeriksaan.

Professional care memiliki arti kehati-hatian profesional yang

mengharuskan auditor untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya

Page 22: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dengan kompetensi dan kecermatan. Dalam melakukan perikatan, semakin

tinggi sikap profesional yang dipunyai tim audit dalam melaksanakan

pengauditan akan meningkatkan audit quality seiring dengan berkembangnya

sikap mental dari internal auditor dalam melakukan pekerjaannya (Asih,

2006). Penelitian Nurchasanah dan Rahmanti (2003) dan penelitian Bawono

dan Singgih (2010) melakukan penelitian terkait atribut-atribut kualitas audit

dengan hasil bahwa professional care memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kualitas audit. Hal ini kontradiktif dengan hasil penelitian Zawitri

(2009), yaitu atribut profesionalisme care yang berhubungan negatif

signifikan terhadap audit quality, sedangkan responsiveness, member of

characteristics berhubungan positif signifikan terhadap audit quality.

Member of characteristics mencakup karakteristik yang dimiliki

auditor perihal standar etika dan kepatuhannya terhadap standar akuntansi

sektor publik dan standar auditing. Loeb (1971) dalam Astuty (2003)

menemukan bahwa akuntan-akuntan di Kantor Akuntan Publik besar

cenderung lebih berprilaku etikal daripada akuntan-akuntan di KAP kecil.

Dalam penelitian Zawitri (2009) terkait audit quality menghasilkan bahwa

member of characteristics berhubungan positif dan signifikan terhadap

kualitas audit, sedangkan hasil penelitian Nurchasanah dan Rahmanti (2003)

terkait dengan member of characteristics bertolak belakang dengan penelitian

Zawitri.

Salah satu faktor yang juga dapat mempengaruhi kualitas kerja

seseorang adalah tingkat kerumitan pekerjaan yang dihadapi (audit

Page 23: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

complexity). Auditor yang melakukan audit pemerintah sering kali mendapati

bahwa audit pemerintah sangat kompleks (Aren, Elder, Beasley, 2008).

Penelitian Setyawati (2010) menyatakan bahwa audit complexity berpengaruh

positif signifikan terhadap audit quality. Sedangkan penelitian Restuningdiah

dan Indriantoro (2000) menghasilkan bahwa audit complexity berpengaruh

negatif terhadap audit quality.

Penelitian terkait audit quality telah banyak dilakukan antara lain De

Angelo (1981), Restuningdiah dan Indriantoro (2000), Nurchasanah dan

Rahmanti (2003), Lowenshon et al. (2005), Prasita dan Adi (2007), Zawitri

(2009), dan Setyawati (2010). Penelitian ini mengacu pada penelitian Zawitri

(2009), perbedaannya adalah penelitian ini terdapat penambahan variabel

audit complexity. Variabel tersebut ditambahkan karena masih terdapat

perbedaan hasil penelitian yang terdahulu. Dalam penelitian Zawitri (2009)

lingkup penelitian pada auditee di Pemerintah Daerah Kalimantan Barat,

sedangkan dalam penelitian yang dilakukan penulis berobyek pada

Pemerintah Daerah se-Eks karesidenan Surakarta dengan responden auditor.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor-faktor kualitas

audit antara lain: responsiveness, professional care, member of

characteristics, dan audit complexity terhadap audit quality di pemerintah

daerah se-Eks karesidenan Surakarta. Berdasarkan uraian tersebut di atas,

peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Responsiveness, Professional Care, Member of Characteristics, dan Audit

Complexity terhadap Audit Quality di Pemerintah Daerah”.

Page 24: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan judul penelitian, maka yang menjadi

pokok permasalahan adalah sebagai berikut:

1) Apakah responsiveness berpengaruh terhadap audit quality di pemerintah

daerah?

2) Apakah professional care berpengaruh terhadap audit quality di

pemerintah daerah?

3) Apakah member of characteristics berpengaruh terhadap audit quality di

pemerintah daerah?

4) Apakah audit complexity berpengaruh terhadap audit quality di pemerintah

daerah?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pengaruh responsiveness terhadap audit quality di

pemerintah daerah.

2) Untuk mengetahui pengaruh terhadap professional care audit quality di

pemerintah daerah.

3) Untuk mengetahui pengaruh member of characteristics terhadap audit

quality di pemerintah daerah.

4) Untuk mengetahui pengaruh audit complexity terhadap audit quality di

pemerintah daerah.

Page 25: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,

diantaranya:

1) Bagi pemerintah daerah, dapat memberikan kontribusi terhadap literatur

penelitian akuntansi dan auditing di sektor publik mengenai faktor-faktor

penentu audit quality, sebagai upaya peningkatan audit quality, sehingga

dapat meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik.

2) Bagi akademisi, dapat dijadikan referensi dalam penelitian-penelitian

selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah wawasan terkait

audit quality.

E. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan adalah sebagai berikut ini :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori-teori, penelitian-penelitian terdahulu,

kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini memuat tentang definisi operasional variabel, penentuan

sampel, dan metode analisis.

Page 26: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan deskripsi obyek penelitian, analisi data, dan

pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan atas hasil dan pembahasan

analisis data penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran – saran yang

bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.

Page 27: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Audit quality

Audit quality atau kualitas audit menurut De Angello (1981) adalah

probabilitas atau kemungkinan bahwa auditor dapat menemukan suatu

pelanggaran dalam sistem akuntansi klien dan pencatatannya. Sesuai GAO

yang dikutip Lowenshon et al. (2005) mendefinisikan audit quality sebagai

pemenuhan terhadap standar profesional dan terhadap syarat-syarat sesuai

perjanjian, yang harus dipertimbangkan. Pengertian lain yang digunakan

berkaitan dengan studi mengenai audit quality adalah analisis terhadap

kualitas yang ditinjau dari aturan yang dibuat oleh aparatur pemerintah

(Zawitri,2009).

Pada sektor publik kualitas audit adalah probabilitas seorang

auditor atau pemeriksa dapat menemukan dan melaporkan suatu

penyelewengan yang terjadi pada suatu instansi atau pemerintah (baik

pusat maupun daerah). Probabilitas dari temuan dan penyelewengan

tergantung pada kemampuan teknikal pemeriksa dan probabilitas

pelaporan kesalahan tergantung pada independensi pemeriksa dan

kompetensi pemeriksa tersebut untuk mengungkapkan penyelewengan.

Konsep dari kualitas audit adalah kompleks dan sulit

pengukurannya secara langsung (De Angello, 1981). Oleh karenanya,

Page 28: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

beberapa penelitian seringkali menggunakan proksi yang berbeda-beda

untuk mengukur kualitas audit. Ders dan Giroux (1992) melakukan

penelitian mengenai empat hal yang memiliki hubungan dengan kualitas

audit di Kantor Akuntan Publik, yaitu 1) lama waktu auditor dalam

melakukan pemerikaan (tenure), semakin lama auditor melakukan

pemeriksaan, maka semakin rendah kualitas audit yang dihasilkan, 2)

jumlah klien, semakin banyak jumlah klien yang diaudit, maka kualitas

audit semakin baik, 3) kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi

keuangan klien, maka klien tersebut cenderung untuk menekan auditor

agar tidak mematuhi standar, 4) review pihak ketiga, kualitas audit akan

meningkat apabila auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya

akan direview oleh pihak ketiga.

2. Responsiveness

Behn et al., (1997) mengemukakan responsiveness adalah sikap

tanggap terhadap kebutuhan instansi yang diaudit. Auditor pemerintah

diharapkan memiliki kepekaan dalam merespon atau cepat tanggap

terhadap kebutuhan auditee dalam melaksanakan pemeriksaan.

Pemeriksaan internal harus dilaksanakan dengan pertimbangan orientasi

waktu pihak manajemen (klien) bukan waktu pengawasan internal.

Selanjutnya menyatakan bahwa dalam permasalahan pengungkapan

pengawasan internal tidak secara bebas menentukan pola pengungkapan

audit yang digunakannya. Pengawas internal harus mendasarkan pola

Page 29: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

tersebut pada kebutuhan akan pengungkapan yang terjadi di perusahaan/

instansi klien.

Mahon (1982) dalam penelitiannya tentang kualitas audit

menyatakan bahwa dengan melakukan suatu wawancara terhadap

kliennya, menyimpulkan bahwa atribut yang membuat klien memutuskan

pilihannya terhadap suatu KAP adalah kesungguhan KAP tersebut

memperhatikan kebutuhan kliennya. Adanya suatu sikap yang responsif

terhadap kebutuhan klien merupakan salah satu keunggulan KAP dalam

memberikan jasanya kepada klien. Hal ini secara tidak langsung juga akan

memberikan kepuasan bagi klien, sehingga pencapaian kualitas audit dapat

tercapai.

3. Professional Care

Professional care memiliki arti kehati-hatian profesional yang

mengharuskan auditor untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya

dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya (Meidawati, 2001).

Menurut PSA No. 4 SPAP, penggunaan kemahiran profesional secara

cermat dan seksama diperlukan dalam semua aspek pengauditan.

Kecermatan dan keseksamaan profesional meliputi ketelitian dalam

memeriksa kelengkapan kertas kerja, mengumpulkan bahan bukti audit

yang memadai, dan menyusun laporan audit yang lengkap. Sebagai

seorang profesional, auditor harus menghindari kelalaian dan

ketidakjujuran (Arens dan Loebbecke, 2006).

Page 30: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pengalaman kerja seorang auditor akan mendukung keterampilan

dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya sehingga tingkat

kesalahan akan semakin berkurang (Widhiati, 2005). Cermat menekankan

pada pendeteksian tipe-tipe kesalahan yang mungkin ada melalui sikap

hati-hati (Mautz dan Sharaf, 1961 dalam Widagdo, 2002). Penggunaan

kemahiran profesional dengan cermat dan seksama memungkinkan auditor

untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas

dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun

kecurangan. Dengan demikian, auditor perlu memiliki sikap kehati-hatian

profesional selama melakukan proses audit untuk menghasilkan audit yang

berkualitas.

4. Member of Characteristics

Member of characteristics adalah karakteristik seorang auditor

yang mencakup standar etika yang tinggi dan kepatuhannya terhadap

standar yang telah ditetapkan seperti standar auditing dan standar

akuntansi sektor publik (Zawitri, 2009). Dalam meningkatkan

akuntabilitas seorang auditor harus mampu menegakkan standar etika

profesi yang tinggi. Etika profesi diperlukan oleh setiap profesi, khususnya

bagi profesi yang membutuhkan kepercayaan dari masyarakat, seperti

profesi auditor. Masyarakat akan menghargai profesi yang menerapkan

standar mutu yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaannya. Maryani dan

Ludigdo (2001) mendefinisikan atika sebagai seperangkat aturan atau

norma atau pedoman yang mengatur perilaku seseorang dalam suatu

Page 31: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

profesi tertentu. Standar etika dimaksudkan sebagai kode etik yang

berkaitan dengan masalah prinsip bahwa auditor harus menjaga,

menjunjung, dan menjalankan nilai-nilai kebenaran dan moralitas. Dengan

menegakkan standar etika yang tinggi seorang auditor dikatakan telah

berkarakter sebagaimana mestinya seorang auditor, sehingga dia

diharapkan dapat menunjukkan komitmen yang tinggi dalam memberikan

pelayanan kepada klien secara profesional untuk mencapai hasil audit

yang berkualitas.

5. Audit Complexity

Kompleksitas audit didasarkan pada persepsi individu tentang

kesulitan suatu tugas audit. Persepsi ini menimbulkan kemungkinan bahwa

suatu tugas audit sulit bagi seseorang, namun mungkin juga mudah bagi

orang lain (Restuningdiah dan Indriantoro, 2000). Audit menjadi kompleks

dikarenakan tingkat kesulitan (task difficulty) dan variabilitas tugas (task

variability) audit yang semakin tinggi (Prasita dan Adi, 2007).

Gupta dkk (1999) dalam Prasita dan Adi (2007) mendefinisikan

kompleksitas tugas sebagai kompleksitas dan kemampuan analisis sebuah

tugas dan ketersediaan prosedur operasi standar. Sementara variabilitas

tugas didefinisikan sebagai derajat sebuah tugas familiar atau tidak, rutin

atau tidak rutin, sering terjadi atau sebaliknya. Jadi kompleksitas audit

muncul apabila kompleksitas tugas dan variabilitas tugas terjadi dalam

kegiatan pengauditan.

Page 32: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Chung dan Monroe (2001) mengemukakan argumen yang sama,

bahwa kompleksitas tugas dalam pengauditan dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu :

Banyaknya informasi yang tidak relevan dalam artian informasi

tersebut tidak konsisten dengan kejadian yang akan diprediksikan.

Adanya ambiguitas yang tinggi, yaitu beragamnya outcome (hasil)

yang diharapkan oleh klien dari kegiatan pengauditan.

Hasil penelitian Setyawati (2010) menyatakan bahwa kompleksitas

audit berpengaruh positif signikan terhadap kualitas audit, hal ini berarti

dengan kompleksitas audit yang tinggi diharapkan kekompleksan tugas

maupun variasi tugas akan mendorong meningkatnya kemampuan auditor

sehingga menghasilkan kualitas audit yang maksimal.

B. Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian yang pernah dilakukan tentang kualitas audit

antara lain oleh Ders dan Giroux (1992) meneliti mengenai faktor penentu

kualitas audit di sektor publik dengan menggunakan sampel Kantor Akuntan

Publik (KAP) yang mengaudit institusi sektor publik. Penelitian tersebut

menunjukan kualitas audit berhubungan secara signifikan dengan lama

hubungan dengan klien (audit tenure), jumlah klien, telaah dari rekan auditor

(peer review), ukuran dan kesehatan keuangan klien serta jam kerja audit.

Hasil dari penelitiannya bahwa faktor keahlian berpengaruh terhadap kualitas

Page 33: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

audit sedangkan untuk faktor independensi menurut persepsi auditor hanya

tekanan dari klien yang berpengaruh terhadap kualitas audit.

Carcello et al., (1992), melakukan survei terhadap pembuat laporan

keuangan, pengguna dan auditornya untuk meringkas 41 atribut kualitas audit

menjadi hanya 12 atribut saja. Hasil penelitian ini adalah karakteristik dari

tim dinilai lebih penting dari karateristik KAP. Atribut-atribut lainnya adalah:

pengalaman melakukan audit dengan klien sebelumnya, pengalaman dibidang

industri, responsifitas terhadap kebutuhan klien, dan pemenuhan standar

umum General Accounting Standard (GAAS).

Behn et. al. (1997) melakukan penelitian terkait atribut-atribut kualitas

audit dengan hasil 6 atribut kualitas audit (dari 12 atribut) berpengaruh

secara signifikan terhadap kepuasan klien, yaitu: pengalaman melakukan

audit, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, keterlibatan

pimpinan KAP, melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, dan keterlibatan

komite audit. Serta pergantian auditor, pengalaman kerja kontroler juga

berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien.

Nurchasanah dan Rahmanti (2003) melakukan analisis faktor-faktor

penentu kualitas audit di KAP dengan variabel pengalaman melakukan audit,

memahami industri klien, respon atas kebutuhan klien, taat pada standar

umum, keterlibatan pimpinan KAP, independensi anggota tim audit,

komunikasi tim audit dengan manajemen klien. Hasil penelitian tersebut

mengemukakan bahwa hanya pengalaman melakukan audit dan keterlibatan

pimpinan KAP yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Page 34: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Samelson et al., (2006), melakukan pengujian dengan menggunakan

atribut-atribut kualitas audit yang menentukan kualitas audit yang dirasakan

dan kepuasan klien pada direktur-direktur keuangan di kabupaten-kabupaten

dan kota. Hasil penelitian menunjukkan tim audit memiliki keahlian yang

diperlukan untuk dapat melakukan audit, tim audit tanggap terhadap schedule

kebutuhan klien, tim audit memperhatikan profesionalisme dalam melakukan

perikatan audit, pengertian yang cukup dari tim audit terhadap sistem

akuntansi klien, tim audit harus mempelajari pengendalian internal klien

secara mendalam, berhubungan positif terhadap kualitas audit yang dirasakan.

Lebih lanjut, terkait dengan analisis faktor-faktor penentu kualitas

audit yang dirasakan dan kepuasan auditee di Pemerintah Daerah oleh

Zawitri (2009) menyatakan bahwa atribut-atribut responsiveness, member of

characteristics berhubungan positif dan signifikan terhadap audit quality

yang dirasakan oleh auditee, sedangkan professional care berhubungan

negatif signifikan terhadap audit quality yang dirasakan oleh auditee.

Prasita dan Adi (2007) melakukan penelitian kualitas audit dengan

hasil bahwa variabel kompleksitas audit berpengaruh negatif terhadap

kualitas audit. Hasil tersebut kontradiktif dengan penelitian Setyawati (2010)

yang menghasilkan bahwa kompleksitas audit berpengaruh signifikan

terhadap audit quality pada Kantor Akuntan Publik.

Page 35: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

C. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Responsiveness terhadap Audit Quality

Menurut Mahon (1982) mengungkapkan pencapaian audit yang

berkualitas dapat melalui suatu interview terhadap kliennya, artinya bahwa

tim audit sanggup untuk memperhatikan kebutuhan kliennya. Selanjutnya

Mahon juga menyimpulkan bahwa faktor yang membuat klien

memutuskan pilihannya terhadap suatu KAP adalah kesungguhan KAP

tersebut memperhatikan kebutuhan kliennya seperti kebutuhan waktu dan

dana. Penilaian kualitas jasa dapat dilakukan dengan memahami

kebutuhan pengguna jasa (Parasuraman dalam Glynn dan Barnes, 1996).

Banyak hal penting yang dibutuhkan manajemen dalam rangka mencapai

keunggulan bersaing. Adanya suatu sikap yang responsif terhadap

kebutuhan klien merupakan salah satu keunggulan bersaing dalam

memberikan jasanya kepada klien. Hal ini secara tidak langsung juga akan

memberikan kepuasan bagi klien, sehingga pencapaian kualitas audit dapat

tercapai. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis pertama penelitian ini

adalah:

H1 : Responsiveness berpengaruh terhadap audit quality

2. Pengaruh Professional Care terhadap Audit Quality

Menurut Bawono dan Singgih (2010) professional care

merupakan hal yang penting yang harus diterapkan setiap akuntan publik

dalam melaksanakan pekerjaan profesionalnya agar dicapai kualitas audit

yang memadai. Professional care memiliki arti kehati-hatian profesional

Page 36: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

yang mengharuskan auditor untuk memenuhi tanggung jawab

profesionalnya sesuai dengan kemampuannya (Meidawati, 2001).

Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama

memungkinkan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa

laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan

oleh kekeliruan maupun kecurangan. Kecermatan dan keseksamaan

profesional meliputi ketelitian dalam memeriksa kelengkapan kertas

kerja, mengumpulkan bahan bukti audit yang memadai, dan menyusun

laporan audit yang lengkap. Dengan demikian, auditor perlu memiliki

sikap kehati-hatian profesional selama melakukan proses audit untuk

menghasilkan audit yang berkualitas. Penelitian Bawono dan Singgih

(2010) menghasilkan bahwa professional care berpengaruh terhadap

kualitas audit, sedangkan penelitian Zawitri (2009) menghasilkan

hubungan yang negatif terhadap kualitas audit yang dirasakan klien.

Berdasarkan uraian tersebut hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:

H2 : Professional care berpengaruh terhadap audit quality

3. Pengaruh Member of Characteristics terhadap Audit Quality

Dalam usaha untuk meningkatkan akuntabilitasnya, seorang

auditor harus memiliki etika professional yang tinggi, agar timbul

kepercayaan dari masyarakat. Yanhari (2007) menemukan bahwa etika

profesi berpengaruh terhadap kinerja auditor. Pemahaman terhadap kode

etik atau etika profesional auditor akan mengarahkan pada sikap, tingkah

Page 37: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

laku, dan perbuatan auditor dalam menjalankan tugas dan kewajibannya

yang berupaya untuk menjaga mutu dan reputasi sebagai auditor.

Menurut Zawitri (2009), member of characteristics merupakan

karakter auditor terkait dengan pemahaman dan kepatuhan auditor

terhadap standar kode etik profesi, standar auditing, dan standar

akuntansi sektor publik. Audit yang berkualitas sangat penting untuk

menjamin bahwa profesi akuntan memenuhi tanggung jawabnya kepada

investor, masyarakat umum, dan pemerintah serta pihak-pihak lain yang

mengandalkan kredibilitas laporan keuangan yang telah diaudit,

(Munawir 1997, dalam Widagdo, 2002). Penelitian Zawitri (2009)

menghasilkan bahwa atribut member of characteristics berpengaruh

positif signifikan terhadap kualitas audit yang dirasakan klien, maka

hipotesis ketiga penelitian ini adalah:

H3 : Member of characteristics berpengaruh terhadap audit quality

4. Pengaruh Audit Complexity terhadap Audit Quality

Kompleksitas audit didasarkan pada persepsi setiap individu

tentang kesulitan suatu tugas audit yang dihadapinya. Persepsi ini

menimbulkan kemungkinan bahwa suatu tugas audit akan sulit bagi

seseorang, tetapi mungkin juga mudah bagi orang. Prasita dan Adi (2007)

mengungkapkan bahwa kompleksitas audit yang muncul karena semakin

tingginya variabilitas dan ambiguitas dalam tugas pengauditan menjadi

indikasi penyebab turunnya kualitas audit. Dalam situasi yang seperti itu,

auditor cenderung berperilaku disfungsional dan lebih mengutamakan

Page 38: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kepentingan klien daripada obyektivitas hasil pengauditan itu sendiri.

Hasil penelitian Prasita dan Adi (2007) terkait kompleksitas audit adalah

berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Hasil tersebut kontradiktif

dengan penelitian Setyawati (2010) yang menghasilkan bahwa

kompleksitas audit berpengaruh signifikan terhadap audit quality pada

Kantor Akuntan Publik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin menguji kembali

pengaruh kompleksitas audit terhadap kualitas audit, dengan hipotesis

sebagai berikut:

H4 : Audit complexity berpengaruh terhadap audit quality

D. Skema Konsep Penelitian

Berikut ini adalah skema konsep dalam penelitian ini:

Gambar II.1 Model Penelitian

Responsiveness

Proffesional Care

Member of characteristics

Audit complexity

Audit Quality

Page 39: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survey, yaitu dengan cara

mengumpulkan informasi dari responden dengan menggunakan kuesioner.

Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah dirumuskan, penelitian ini

dilakukan dengan pendekatan explanatory research yaitu memberikan

penjelasan pengaruh responsiveness, professional care, member of

characteristics dan audit complexity terhadap audit quality.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok orang, peristiwa, atau sesuatu yang

berusaha ingin diselidiki oleh peneliti (Sekaran, 2006). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di

Inspektorat tingkat kota/ kabupaten se-Eks karesidenan Surakarta.

Sampel adalah bagian yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006).

Sampel dalam penelitian ini adalah Pegawai Inspektorat tingkat

kota/kabupaten sebagai internal auditor di wilayah Eks-karesidenan

Surakarta, yaitu Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten

Sukoharjo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten.

Page 40: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

C. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penentuan jumlah sampel yang akan digunakan, peneliti

mengacu pada rekomendasi (rule of thumb) yang dikemukakan oleh Roscoe

(1975 dalam Sekaran, 2006) :

1. Jumlah sampel yang tepat atau sesuai untuk penelitian adalah 30<x<500.

2. Jika sampel dibagi kedalam beberapa sub sampel, maka jumlah sampel

minimum adalah 30 untuk setiap kelompok sub sampel.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive

sampling, yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu.

Kriteria yang ditentukan untuk menentukan sampel adalah Pegawai

Inspektorat tingkat kota/kabupaten telah mengikuti pendidikan dan pelatihan

sebagai auditor.

D. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh

peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik penelitian

(Sekaran, 2006). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

dari survei yang dilakukan dengan memberikan kuesioner pada responden di

Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten

Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten.

Page 41: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.

Kuesioner merupakan suatu daftar yang disusun dan diberikan secara

langsung untuk memperoleh respon dari responden. Dalam penelitian ini

yang menjadi responden adalah auditor internal di wilayah Eks-Karesidenan

Surakarta.

Pendistribusian kuesioner kepada responden dilakukan oleh peneliti

dengan mendatangi langsung kantor Inspektorat masing-masing di Kota

Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten

Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten. Kemudian diambil

kembali oleh peneliti.

Kuesioner terdiri dari berbagai item pertanyaan kepada responden.

Skor penilaian yang digunakan peneliti untuk setiap item pernyataan adalah:

Sangat tidak setuju (STS) = 1

Tidak setuju (TS) = 2

Ragu-ragu (RR) = 3

Setuju (TS) = 4

Sangat setuju (SS) = 5

F. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Dependen

Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu, audit

quality. Kualitas audit menurut De Angello (1981) adalah probabilitas

Page 42: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

atau kemungkinan bahwa auditor dapat menemukan suatu pelanggaran

dalam sistem akuntansi klien dan sistem pencatatannya. Pada sektor

publik kualitas audit adalah probabilitas seorang auditor atau pemeriksa

dapat menemukan dan melaporkan suatu penyelewengan yang terjadi

pada suatu instansi atau pemerintah (baik pusat maupun daerah).

Variabel penelitian ini diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh

Wooten (2003) dalam Wicaksono (2010), yaitu (1) deteksi salah saji, (2)

kesesuaian dengan standar Inspektorat, (3) kepatuhan terhadap SOP, (4)

resiko audit, (5) prinsip kehati-hatian, (6) proses pengendalian atas

pekerjaan oleh supervisor (Kepala dinas atau Instansi), dan (7) perhatian

yang diberikan oleh manajer atau patner. Semua item pertanyaan diukur

dengan skala Likert 1 sampai 5.

2. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

responsiveness, professional care , member of characteristics dan audit

complexity. Pengukuran variabel-variabel tersebut akan dijelaskan

sebagai berikut:

a. Responsiveness

Responsiveness merupakan sikap tanggap terhadap kebutuhan

instansi yang diaudit oleh seorang auditor (Behn et al., 1997).

Instrument pengukurannya diadopsi dari penelitian yang

dikembangkan oleh Carcello et al., (1992) dalam Zawitri (2009),

yaitu 1) tim audit dapat menyelesaikan audit sesuai waktu yang

Page 43: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

ditetapkan klien, 2) tim audit mengembangkan anggaran waktu yang

ketat untuk setiap bidang audit dan mengharapkan timnya dapat

melaksanakannya, 3) tim audit memiliki ketrampilan dalam

memberikan pertimbangan akuntansi yang berterima umum pada

instansi yang di audit. Semua item pertanyaan diukur dengan skala

Likert 1 sampai 5.

b. Professional Care

Professional care dimaksudkan sebagai kehati-hatian

profesional yang mengharuskan auditor untuk memenuhi tanggung

jawab profesionalnya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

kemampuannya (Meidawati, 2001). Professional care merupakan

kemahiran profesional yang cermat dan seksama yang dimiliki tim

audit dalam melakukan perikatan. Pengukuran professional care

diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Carcello et al.,

(1992) dalam Zawitri (2009) yang telah dimodifikasi sesuai dengan

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), yaitu (1) anggota

tim audit melaksanakan pemeriksaan didasarkan pada standar

pemeriksaan dan kepatuhan terhadap standar pemeriksaan, (2)

anggota tim audit melaksanakan pemeriksaan secara cermat dan

seksama dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengalaman atas

kepentingan publik, dan (3) anggota tim audit melakukan

pemeriksaan secara cermat dan seksama dalam menentukan jenis

Page 44: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pemeriksaan yang dilaksanakan. Semua item pertanyaan diukur

dengan skala Likert 1 sampai 5.

c. Member of Characteristics

Member of characteristics merupakan karakteristik seorang

auditor yang mencakup standar etika yang tinggi dan kepatuhannya

terhadap standar yang telah ditetapkan seperti standar auditing dan

standar akuntansi sektor publik (Zawitri, 2009). Peneliti

menggunakan instrument pertanyaan yang dikembangkan oleh

Carcello et al., (1992) dalam Zawitri (2009), yaitu (1) anggota tim

audit menunjukkan bahwa mereka memiliki standar etika yang

tinggi, (2) anggota tim audit memahami standar akuntansi, (3)

anggota tim audit memahami standar auditing. Semua item

pertanyaan diukur dengan skala Likert 1 sampai 5.

d. Audit Complexity

Gupta dkk (1999) dalam Prasita dan Adi (2007)

mendefinisikan kompleksitas tugas sebagai kompleksitas dan

kemampuan analisis sebuah tugas dan ketersediaan prosedur operasi

standar. Sementara variabilitas tugas didefinisikan sebagai derajat

sebuah tugas familiar atau tidak, rutin atau tidak rutin, sering terjadi

atau sebaliknya. Jadi kompleksitas audit muncul apabila

kompleksitas tugas dan variabilitas tugas terjadi dalam kegiatan

pengauditan.

Page 45: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Variabel audit complexity diukur dengan instrument yang

dikembangkan oleh Prasita dan Adi (2007), yaitu (1) anggota tim

audit sering melakukan audit pada instansi dengan bidang yang

memiliki karakteristik yang berbeda-beda, (2) anggota tim audit

memperoleh data keuangan/ bukti audit yang kompeten dan cukup

serta informasi yang relevan dari instansi yang diperiksa, (3) anggota

tim audit melakukan pemeriksaan pada instansi dalam jangka waktu

tertentu. Semua item pertanyaan diukur dengan skala Likert 1

sampai 5.

G. Metode Analisis Data

Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda

untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

analisis kualitas data dengan uji validitas dan realibilitas kemudian dilakukan

uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji

autokorelasi, dan uji multikolinieritas.

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument

dalam pengukuran. Uji validitas digunakan untuk mengukur layak

atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu

Page 46: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

yang akan diukur. Uji validitas dilakukan dengan melakukan korelasi

bivariate. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan Pearson’s Correlation

Product Moment, dengan cara mengkorelasikan antara masing-

masing skor indikator dengan total skor konstruk. Instrumen

dinyatakan valid jika nilai probabilitas < 0.05 (Ghozali, 2009).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen

memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran

dilakukan berulang-ulang. Uji reliabilitas ini hanya dilakukan

terhadap butir-butir instrument yang valid, yang diperoleh melalui

uji validitas. Dengan kata lain reliabilitas menunjukkan bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data

yang benar atau data yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya.

Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal apabila

memberikan nilai Croanbach Alpha lebih besar 0.60 (Nunnally, 1960

dalam Ghozali, 2009).

2. Uji Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari

asumsi-asumsi klasik seperti normalitas data, multikolineritas,

heteroskedastisitas dan autokorelasi.

Page 47: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2009). Model regresi yang

baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Kolmogorof-

Smirnov (Uji K-S). Uji ini dilakukan dengan membandingkan

probabilitas yang diperoleh dengan taraf signifikansi 0,05. Apabila

nilai sign hitung > 0,05 maka data terdistribusi normal, jika

terdistribusi tidak normal maka akan ditransformasi agar menjadi

normal. Cara yang dapat dilakukan bila melakukan transformasi data

diawali dengan melihat bagaimana bentuk dari grafik histrogram

(Ghozali, 2009).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamataan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homoskedastisitas,

maka model regresi tersebut dikatakan baik (Ghozali, 2009).

Pendeteksian heteroskedastisitas dilakukan dengan cara uji Glejser

yaitu dengan cara meregresi nilai absolute terhadap variabel

independen. Bila signifikan t > 0,05 dan < -0,05 berarti tidak

heteroskedastisitas (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2009).

Page 48: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah model

mengandung autokorelasi atau tidak, yaitu adanya hubungan diantara

variabel dalam mempengaruhi variabel dependen. Pada penelitian ini

untuk mengidentifikasi masalah autokorelasi yang terjadi, maka

dalam penelitian ini pendeteksian dilakukan dengan menggunakan

metode Durbin Watson dengan ketentuan jika du < DW < 4-du

berarti tidak terjadi masalah autokorelasi (Ghozali, 2009). Model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

d. Uji Multikolinearitas

Uji ini dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan

Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Jika VIF < 10

dan nilai tolerance > 0,10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas

(Ghozali,2009).

H. Uji Hipotesis

Pengujian regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut.

Y = a+ β1X1 + β2X2 + β3Xз + β4X4 + ε

Keterangan:

Y = Audit Quality

Page 49: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

a = Konstanta

X1 = Responsiveness

X2 = Professional Care

X3 = Member of Characteristics

X4 = Audit Complexity

β1, β2, β3 = Koefisien regresi

ε = Error

1) Pengujian Koefisien Determinasi (Uji R2 )

Uji R2 ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Tingkat ketepatan

regresi dinyatakan dalam koefisien (R2) yang nilainya antara 0 - 1. Jika

R2 mendekati 1 menunjukkan variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika dalam suatu model

terdapat lebih dari dua variabel independen, maka lebih baik

menggunakan nilai adjusted R2 (Ghozali, 2009).

2) Pengujian Parsial ( Uji t )

Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas

secara parsial mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi variabel

independen lainnya konstan (Ghozali, 2009). Uji t tersebut dapat dilihat

dari besarnya p-value dibandingkan dengan taraf signifikansi α = 5%.

Dengan kriteria jika p value < 0,05 maka Ho ditolak dan jika p value >

0,05 maka Ho diterima.

Page 50: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas analisis data serta hasil-hasil survey tentang

pengaruh responsiveness, professional care, member of characteristics, dan audit

complexity terhadap audit quality. Yang dibagi menjadi beberapa bagian, diawali

dengan pengumpulan data, pemaparan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi

klasik, dan pengujian hipotesis.

A. Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dalam pengumpulan

data. Pelaksanaan penyebaran kuesioner dan pengumpulan data penelitian

membutuhkan waktu selama kurang lebih 2 bulan yaitu mulai bulan Juni

2011 sampai dengan Agustus 2011. Penyebaran kuesioner dilakukan di 6

Inspektorat di Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten

Sukoharjo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Klaten.

Setiap Inspektorat diberi masing-masing 10 kuesioner yang dibagikan

kepada Pegawai Inspektorat tingkat kota/kabupaten sebagai internal auditor

yang telah dipilih menjadi sampel. Jumlah keseluruhan kuesioner yang

dibagikan sebanyak 60 eksemplar.

Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 56 eksemplar (93%) dan

yang tidak kembali sebanyak 4 eksemplar (7%). Alasan kuesioner yang tidak

Page 51: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kembali karena para responden sedang tugas ke luar kota sehingga tidak bisa

mengisi kuesioner.

Kuesioner yang kembali sebanyak 56 kuesioner paling banyak

berasal dari Inspektorat Surakarta, Inspektorat Klaten, dan Inspektorat

Boyolali yaitu sebanyak 10 kuesioner dan paling sedikit berasal dari

Inspektorat Sukoharjo sebanyak 8 kuesioner. Semua kuesioner yang kembali

sebanyak 56 kuesioner tersebut yang dapat diolah, sehingga jumlah kuesioner

yang akan digunakan dalam analisis data sebanyak 56 kuesioner atau 93%

dari kuesioner yang kembali.

Ringkasan jumlah kuesioner dan tingkat pengembaliannya dapat

dilihat dalam tabel IV.1 dibawah ini.

TABEL IV.1

JUMLAH RESPONDEN DAN TINGKAT PENGEMBALIAN KUESIONER

No Wilayah

Karesidenan

Yang

Disebarkan

Kuesioner

yang Kembali

Kuesioner

yang Rusak

Tak Kembali

Jml % Jml % Jml % Jml %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Surakarta

Boyolali

Sragen

Sukoharjo

Klaten

Karanganyar

10

10

10

10

10

10

16.7

16.7

16.7

16.7

16.7

16.7

10

10

9

8

10

9

17.8

17.8

16.1

14.4

17.8

16.1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

2

0

1

0

0

25

50

0

25

Jumlah 60 100 56 100 0 0 4 100

Tingkat Pengembalian Kuesioner = 56/60 X 100% = 93%

Sumber : data primer diolah.

B. Analisis Data

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur layak atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

Page 52: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Uji

validitas dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate. Teknik yang

digunakan untuk mengukur validitas dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Pearson’s Correlation Product Moment, dengan cara

mengkorelasikan antara masing-masing skor indikator dengan total skor

konstruk. Instrumen dinyatakan valid jika nilai probabilitas < 0.05

(Ghozali, 2009).

a) Audit Quality (KA)

Tabel IV.2

Hasil Uji Validitas Variabel Audit Quality (KA)

Butir Sig. (2-tailed) Status

1. .000

Valid

2. .009 Valid

3. .003 Valid

4. .000 Valid

5. .000 Valid

6. .000 Valid

7. .000 Valid

Sumber: data primer diolah 2011

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh item

pertanyaan untuk variabel audit quality (KA) adalah valid, karena

seluruh nilai probabilitas menunjukkan < 0.05. Kesimpulannya,

seluruh item pernyataan dalam instrumen yang digunakan untuk

mengukur variabel audit quality adalah valid.

Page 53: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b) Responsiveness (RE)

Tabel IV.3

Hasil Uji Validitas Variabel Responsiveness (RE)

Butir Sig. (2-tailed) Status

1. .000

Valid

2. .000 Valid

3. .000 Valid

Sumber: data primer diolah 2011

Tabel IV.3 menunjukkan bahwa nilai probabilitas < 0.05,

maka seluruh item pertanyaan untuk variabel responsiveness (RE)

adalah valid, sehingga seluruh item pernyataan yang digunakan

untuk mengukur variabel responsiveness adalah valid.

c) Professional Care (PC)

Tabel IV.4

Hasil Uji Validitas Variabel Professional Care (PC)

Butir Sig. (2-tailed) Status

1. .000

Valid

2. .000 Valid

3. .000 Valid

Sumber: data primer diolah 2011

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh item

pertanyaan untuk variabel professional care (PC) adalah valid,

karena seluruh nilai probabilitas menunjukkan < 0.05.

Page 54: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Kesimpulannya, seluruh item pernyataan dalam instrumen yang

digunakan untuk mengukur variabel professional care adalah valid.

d) Member of Characteristics (MC)

Tabel IV.5

Hasil Uji Validitas Variabel Member of Characteristics (MC)

Butir Sig. (2-tailed) Status

1. .000

Valid

2. .000 Valid

3. .000 Valid

Sumber: data primer diolah 2011

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh item

pertanyaan untuk variabel member of characteristics (MC) adalah

valid, karena seluruh nilai probabilitas < 0.05. Kesimpulannya,

seluruh item pernyataan dalam instrumen yang digunakan untuk

mengukur variabel member of characteristics adalah valid.

e) Audit Complexity (AC)

Tabel IV.6

Hasil Uji Validitas Variabel Audit Complexity (AC)

Butir Sig. (2-tailed) Status

1 .000 Valid

2 .000 Valid

3 .000 Valid

Sumber: data primer diolah 2011

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh item

pertanyaan untuk variabel audit complexity (AC) adalah valid,

Page 55: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

karena seluruh nilai probabilitas < 0.05. Kesimpulannya, seluruh

item pernyataan dalam instrumen yang digunakan untuk mengukur

variabel audit complexity adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal apabila

memberikan nilai Croanbach Alpha lebih besar 0.60 (Nunnally, 1960

dalam Ghozali, 2009). Berikut ini adalah hasil rangkuman pengujian

reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan progam SPSS 18.0 for

windows:

Tabel IV.7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Nama Variabel Cronbach

Alpha Kriteria Status

Audit Quality 0.683

Alpha > 0,6

Reliabel

Responsiveness 0.673 Reliabel

Professional Care 0.643 Reliabel

Member of

Characteristics

0.683 Reliabel

Audit Complexity 0.710 Reliabel

Sumber: data primer diolah 2011

Rangkuman hasil pengujian reliabilitas pada tabel IV.7

diperoleh hasil bahwa seluruh variabel memiliki nilai koefisien

Cronbach Alpha lebih besar 0,60 (kriteria Nunnally) yang mana

menjelaskan bahwa semua variabel menunjukkan kuatnya reliabilitas.

Dengan demikian maka seluruh uji instrumen yang terdiri dari validitas

Page 56: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dan reliabilitas memenuhi persyaratan untuk dipakai dalam

pengambilan keputusan penelitian.

3. Uji Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari

asumsi-asumsi klasik seperti normalitas data, multikolineritas,

heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji asumsi klasik dalam penelitian

ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolineritas uji heteroskedastisitas,

dan uji autokorelasi.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Teknik yang digunakan untuk menguji

normalitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan cara membandingkan nilai

probabilitas (p-value) dengan taraf signifikansi 0.05. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji normalitas (Ghozali, 2009).

A. Jika nilai probabilitas (p-value) masing-masing variabel

independen lebih besar dari 0.05, maka data berdistribusi

normal.

B. Jika nilai probabilitas (p-value) masing-masing variabel

independen lebih kecil dari 0.05, maka data tidak

berdistribusi normal.

Page 57: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel IV.8

Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel IV.8 menunjukkan bahwa hasil

pengujian menghasilkan nilai signifikansi (p) sebesar 0.487 nilai

tersebut menunjukkan p-value > 0.05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa data residual terdistribusi normal (Ghozali, 2009).

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah

model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan

menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai

tolerance. Jika VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 maka tidak

terjadi gejala multikolinearitas (Ghozali, 2009).

Unstandardized

Residual

N 56

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

1.84213015

Most Extreme Differences Absolute .112

Positive .107

Negative -.112

Kolmogorov-Smirnov Z .836

Asymp. Sig. (2-tailed) .487

Page 58: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Hasil pengujian multikolinearitas ditunjukkan dalam Tabel

IV.9 berikut ini.

Tabel IV.9

Hasil Uji Multikolinearitas

Tolerance VIF Interpretasi

RE 0.787 1.270 Tidak terdapat Multikolineritas

PC 0.821 1.218 Tidak terdapat Multikolineritas

MC 0.896 1.116 Tidak terdapat Multikolineritas

AC 0.862 1.160 Tidak terdapat Multikolineritas

Sumber : data primer diolah

Tabel IV.9 di atas menjelaskan bahwa semua variabel independen

yang secara statistik tidak terdapat multikolineritas dengan nilai

VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10, maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi tersebut tidak mengandung multikolineritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2009). Uji

heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode

glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresi nilai

absolute terhadap variabel independen (Gujarati, 2003). Variabel

independen dikatakan tidak terjadi heterokedastisitas, jika tidak

ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik

Page 59: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (Absut), yaitu

p > 0.05 (Ghozali, 2009).

Hasil dari pengujian heteroskedastisitas ditunjukkan dalam

tabel IV.11 berikut ini.

Tabel IV.10

Hasil Uji Heteroskedastisitas

ANOVAb

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 10.538 4 2.635 2.142 .089a

Residual 62.729 51 1.230

Total 73.267 55

Predictors: (Constant), AC, MC, PC, RE

Dependent Variable: ABSUT

Sumber : data primer diolah 2011

Tabel IV.10 di atas menjelaskan bahwa tidak ada satupun

variabel independen yang signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen Absolut Ut (AbsUt). Hal ini

terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas taraf signifikansi

5% (p= 0.089), artinya p > 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa

model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas atau model

regresi homoskedastisitas.

Page 60: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

c. Uji Autokorelasi

Salah satu teknik pengujian autokorelasi yang dipakai

adalah Durbin-Watson Test. Uji Durbin digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dengan batasan

sebagai berikut:

Tabel IV. 11

Tabel Durbin Watson

dL dU 4-dL 4-dU

1,247 1,548 2,753 2,452

Sumber tabel durbin watson

Tabel IV.12

Tabel Kriteria

Kriteria

Pengujian korelasi dilakukan dengan cara membandingkan

d-value (Durbin-Watson) pada tingkat signifikan sebesar 0.05.

H0 ditolak d < dL

Terjadi autokorelasi

d > 4 – dL Terjadi autokorelasi

H0 diterima dU < d < 4 - dU Tidak terjadi autokorelasi

ragu2 dL < d < dU Daerah tanpa keputusan

4 - dU ≤ d ≤ d - dL Daerah tanpa keputusan

Page 61: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel IV.13

Hasil Uji Durbin Watson

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .530a .281 .225 1.91301 1.974

a. Predictors: (Constant), Audit Complexity (X4), Member of Character (X3),

Professional Care (X2), Responsiveness (X1)

b. Dependent Variable: kualitas audit

Hasil perhitungan Durbin-Witson dari data yang telah

diolah dengan bantuan komputer dengan program SPSS diperoleh

hasil sebesar 1.974. Nilai tersebut berada di daerah penerimaan

H0 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

C. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji analisis

regresi linier berganda yang terdiri dari pengujian ketepatan perkiraan

(koefisien determinasi = Uji R2 ) dan pengujian parsial ( Uji t ) dengan

bantuan program SPSS versi 18.0 for windows.

Page 62: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel IV.14

Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel Koef Kesalahan

Standar

t-tabel Nilai-t Prob.

(Sig.t)

Responsiveness .688 .255 ± 2.0032 2.696 .009

Professional

Care -.028 .233 ± 2.0032 -.122 .903

Member of

Characteristics .111 .208 ± 2.0032 .533 .596

Audit

Complexity

.636 .275 2.316 .025

N = 56 R2 Adjusted = 0.225 Konstanta: 7.708

Overall F = 4.992 Sig. F = 0.002

Signifikan pada level 0,05

Sumber : Data primer yang diolah 2011

1. Persamaan Regresi Linier Berganda dan Koefisien Adjusted R2

Hasil analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis

ditunjukkan oleh Tabel IV.15. Persamaan regresi yang diperoleh Y =

7.708 + 0.688X1 ‒ 0.028 X2 + 0.111 X3 + 0.636 X4.

Keterangan :

Y = Audit Quality

X1 = Responsiveness

X2 = Professional Care

X3 = Member of Characteristics

X4 = Audit Complexity

Dari persamaan di atas, variabel responsiveness, member of

characteristics, dan audit complexity memiliki koefisien bertanda positif

Page 63: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

yang menunjukkan bahwa variabel ini merupakan faktor pendukung

(memiliki kontribusi positif atau bersifat meningkatkan skor Y),

sedangkan professional care memiliki koefisien bertanda negatif yang

menunjukkan adanya kontribusi negatif atau bersifat mengurangi skor Y.

Koefisien Adjusted R2 sebesar 0,225 atau 22,5%. Hal ini berarti

variabel-variabel independen seperti responsiveness, professional care,

member of characteristics, dan audit complexity hanya mampu

memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi audit

quality sebesar 22,5%. Selisih (100%-22,5%=77,5%) dijelaskan oleh

faktor lain diluar penelitian ini.

2. Pengujian Hipotesis 1, 2 ,3 , dan 4 (Uji t)

Berdasarkan hipotesis pertama yaitu: “responsiveness mempunyai

pengaruh terhadap audit quality”. Hasil uji signifikansi pada tabel IV.14

menunjukkan nilai koefisien B sebesar 0.688, (nilai) Sig t sebesar 0.009.

Maka Sig. t < α yaitu 0.009 < 0.05, artinya hipotesis pertama diterima.

Koefisien nilai B sebesar 0.688 menunjukkan bahwa setiap penambahan

1 poin responsiveness maka audit quality akan bertambah sebesar 0.688.

Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa variabel responsiveness

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel audit quality.

Berdasarkan hipotesis kedua yaitu: “professional care

berpengaruh terhadap audit quality”. Hasil uji signifikansi pada tabel

IV.14 menunjukkan (nilai) Sig t sebesar 0.903, nilai koefisien B sebesar -

Page 64: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

.028. Maka Sig t > α yaitu 0.903 > 0.05, artinya hipotesis kedua ditolak.

Koefisien nilai B sebesar -.028 menunjukkan bahwa setiap pengurangan

1 poin professional care maka audit quality akan berkurang sebesar .028.

Hal ini menunjukkan bahwa professional care tidak berpengaruh

signifikan terhadap audit quality.

Berdasarkan hipotesis ketiga yaitu: “member of characteristics

berpengaruh terhadap audit quality”. Hasil uji signifikansi Tabel IV.14

menunjukkan hasil koefisien B sebesar 0.111, nilai Sig t sebesar 0.596.

Maka Sig t > α yaitu 0.596 > 0.05, artinya hipotesis ketiga ditolak.

Koefisien nilai B sebesar 0.111 menunjukkan bahwa setiap penambahan

1 poin member of characteristics maka audit quality akan bertambah

sebesar 0.111. Dengan demikian hubungan member of characteristics

tidak berpengaruh signifikan terhadap audit quality.

Berdasarkan hipotesis keempat yaitu: “audit complexity

berpengaruh terhadap audit quality”. Hasil uji signifikansi Tabel IV.14

menunjukkan nilai koefisien B sebesar 0.636, nilai Sig t sebesar 0.025,

maka Sig t < α, yaitu 0.025 < 0.05, artinya hipotesis keempat diterima.

Koefisien nilai B sebesar 0.636 menunjukkan bahwa setiap penambahan

1 poin audit complexity maka audit quality akan bertambah sebesar

0.636. Hal ini menunjukkan hubungan audit complexity berpengaruh

positif signifikan terhadap audit quality.

Page 65: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

D. Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel

responsiveness berpengaruh secara signifikan terhadap variabel audit quality.

Hal ini terlihat dengan nilai Sig t < α yaitu 0.009 < 0.05, maka hipotesis

pertama diterima. Temuan ini konsisten dengan penelitian Zawitri (2009) dan

Samelson et al. (2006) yang menyebutkan bahwa responsiveness berpengaruh

signifikan terhadap audit quality. Hal ini berarti bahwa faktor responsiveness

relatif penting bagi auditor dalam membentuk kualitas audit.

Berdasarkan hasil hipotesis kedua menunjukkan bahwa professional

care tidak berpengaruh signifikan terhadap audit quality. Hasil uji

signifikansi tersebut ditunjukkan dengan nilai Sig t > α yaitu 0.903 > 0.05,

maka hipotesis ketiga ditolak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

terdahulu yang menyatakan bahwa due professional care bukan merupakan

komponen dari kualitas audit (Zawitri, 2009). Hal ini berarti bahwa

responden mengakui tidak begitu yakin selama melakukan proses audit.

Auditor turun kelapangan hanya untuk mengambil data dan konfirmasi

tentang suatu temuan, tanpa disertai kompetensi yang baik dan tanpa

kecermatan terhadap jenis pemeriksaan yang dilakukan. Studi lapangan

mengindikasikan kemungkinan hal tersebut disebabkan juga oleh sebagian

besar responden yang mengisi kuesioner adalah auditor yang menjabat

sebagai auditor junior dengan masa kerja yang masih relatif pendek dan

pengalaman yang belum memadai. Hal tersebut juga dinyatakan dalam

penelitian Bawono dan Singgih (2010) bahwa pengalaman tidak berpengaruh

Page 66: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

terhadap audit quality. Oleh karenanya, persepsi penafsiran responden

berkaitan dengan professional care dalam membentuk kualitas audit belum

tentu menjadi berkualitas.

Hasil pengujian hipotesis ketiga dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa member of characteristics tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap audit quality. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig. t > α yaitu

0.596 > 0.05, maka hipotesis ketiga ditolak. Temuan ini tidak konsisten

dengan penemuan Zawitri (2009) yang menyebutkan bahwa member of

characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap audit quality. Tetapi

mendukung temuan Nurchasanah dan Rahmanti (2003) dengan hasil bahwa

faktor ketaatan terhadap standar tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Studi lapangan kemungkinan mengindikasikan adanya pemahaman yang

terbatas dari responden terkait dengan standar auditing dan standar akuntansi

sektor publik sehingga persepsi responden terkait member of characteristics

belum tentu menjadi penentu kualitas audit.

Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa audit

complexity berpengaruh terhadap audit quality. Hal tersebut dapat dilihat dari

hasil uji signifikansi yang menunjukkan nilai Sig. < α yaitu 0.025 < 0.05,

maka hipotesis keempat diterima. Temuan ini mendukung hasil penelitian

Setyawati (2010) dan bertentangan dengan penelitian Prasita dan Adi (2007).

Setyawati (2010) mengungkapkan bahwa audit complexity berpengaruh

positif terhadap audit quality, artinya bahwa audit complexity muncul karena

semakin tingginya variabilitas dan ambiguitas dalam tugas pengauditan,

Page 67: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

sehingga akan mendorong meningkatnya kemampuan auditor dalam

menghasilkan kualitas audit yang maksimal. Hal tersebut mengindikasikan

bahwa situasi pengauditan yang kompleks merupakan tantangan tersendiri

bagi auditor, karena dalam kompleksitas tugas audit yang semakin tinggi,

mereka dituntut untuk dapat menyelesaikan kerumitan tugas tersebut dengan

pemahaman yang telah dimiliki auditor serta penentuan prosedur audit yang

tepat. Ketika auditor dapat menyelesaikan kerumitan tugas audit dengan baik

maka pada akhirnya akan dihasilkan laporan audit yang berkualitas.

Koefisien Adjusted R2 sebesar 0,225 atau 22,5%. Hal ini berarti

variabel-variabel independen seperti responsiveness, professional care,

member of characteristics, dan audit complexity hanya mampu memprediksi

audit quality sebesar 22,5%. Selisih (100%-22,5%=77,5%) berarti sebesar

77,5% dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ini. Hal ini berarti semakin

tinggi audit quality-nya tidak harus diimbangi dengan tingkat responsiveness,

professional care, member of characteristics, dan audit complexity yang

tinggi pula.

Page 68: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Penelitian ini dilakukan terhadap 56 Pegawai Inspektorat tingkat

kota/kabupaten sebagai internal audit di wilayah Eks-karesidenan Surakarta,

yaitu Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo,

Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten, untuk menguji

pengaruh responsiveness, professional care, member of characteristics, dan

audit complexity terhadap audit quality. Pengujian instrument penelitian dan

analisis data menggunakan software SPSS versi 18.0 mendapatkan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Responsiveness berpengaruh secara signifikan terhadap variabel audit

quality.

2. Professional care tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

audit quality.

3. Member of characteristics tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel audit quality.

4. Audit complexity berpengaruh signifikan terhadap variabel audit quality.

Page 69: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

B. KETERBATASAN

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat

diperhatikan untuk penelitian berikutnya. Keterbatasan-keterbatasan tersebut

antara lain:

1. Penelitian ini hanya menggunakan faktor responsiveness, professional

care, member of characteristics, dan audit complexity sebagai variabel

independen yang mempengaruhi audit quality, sementara masih banyak

faktor kondisional lain yang mempengaruhi.

2. Data penelitian yang berasal dari persepsi responden yang disampaikan

secara tertulis melalui instrumen kuesioner mungkin mempengaruhi

validitas hasil. Persepsi responden belum tentu mencerminkan keadaan

yang sebenarnya dan akan berbeda jika data diperoleh dengan

wawancara.

3. Lingkup penelitian yang terbatas pada Inspektorat di wilayah Eks-

Karesidenan Surakarta sehingga mengakibatkan hasil penelitian tidak

dapat digeneralisasikan untuk semua jenis instansi di sektor publik.

C. SARAN

Berdasarkan hasil dari penelitian ini maka peneliti memberikan

rekomendasi – rekomendasi sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan faktor kondisional

lain yang mungkin berpengaruh. Misalkan berdasarkan penelitian Behn

et al., (1997) variabel yang dapat mempengaruhi audit quality antara lain:

Page 70: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

experience, industry expertise, compliance, commitment, executive

involvement, conduct of audit field work, dan skeptical attitude.

2. Selain memakai kuesioner, dapat juga ditambahkan wawancara sehingga

data yang diperoleh menggambarkan keadaan sebenarnya.

3. Penelitian selanjutnya sebaiknya memakai populasi yang lebih luas seperti

se-Jawa Tengah agar hasilnya dapat digeneralisasi.

Page 71: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

DAFTAR PUSTAKA

Aji, P. S. (2009). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Ditinjau dari

Persepsi Auditor atas Independensi, Pengalaman, dan Akuntabilitas.

Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Tidak dipublikasikan.

Arens, Alvin A, Randal J.E dan Mark S.B. 2008. Auditing dan Jasa Assurance.

Jilid 2, Edisi Keduabelas. Penerbit PT. Gelora Aksara Pratama.

Arens, Alvin, A. dan James, K. Loebbecke. 2006. Auditing and Assurance

Services An Integrated Approach. International Edition, Eleventh Edition.

New Jersey: Prentice-Hill Inc.

Astuty, Widia. 2003. Dampak Kualitas Jasa Audit terhadap Nilai yang Diterima

Klien. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Tidak

Dipublikasikan.

Bastian, Indra. 2003. Audit Sektor Publik. Yogyakarta: Salemba Empat.

Bawono, Icuk Rangga, dan Singgih, Elisha Muliani. 2010. Pengaruh

Independensi, Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas

terhadap Kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.

Behn, B. K., J. V. Carcello., D. R. Hermanson. dan R. H. Hermanson. 1997. The

Determinants of Audit Client Satisfaction among Clients of Big 6 Firms.

Accounting Horizons, (March): Vol. 11. No. (1), 7-24.

Carcello, J. V., R. H. Hermanson. dan N. T. McGrath. 1992. Audit Quality

Attributes: The Perceptions of Audit Partners, Prepares, and Financial

Statement Users. Auditing: A Journal of Practice & Theory 11, (Spring): 1-

15.

Chung, Janne dan Monroe, Gary S. 2001. A Research Note on The Effects of

Gender and Task Complexity on an Audit Judgement. Behavioral Research

In Accounting. Vol. 13, 2001. Printed in USA.

De Angello, L., E. 1981. Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting &

Economics.

Ders, Donald R. Jr. And Gary A. Girroux, 1992. Determinants of Audit Quality in

the Public Sector. The Accounting Review. Vol. 67, No. 3.

Page 72: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Djamil, Nasrullah. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit pada

Sektor Publik dan Beberapa Karakteristik untuk Meningkatkannya. Skripsi.

STIE Nasional Banjarmasin. Tidak Dipublikasikan.

Falah, S. 2005. Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika terhadap

Sensitivitas Etika. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Tidak

Dipublikasikan.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Glynn, William, J. dan James, G. Barnes. 1996. Understanding Services

Management. John Wiley & Son Ltd. England.

Gujarati, D. 2003. Basic Econometric. Mc-Grawhill. New York.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik.

Jakarta: Salemba Empat.

Lowensohn, S., L. E. Johnson., R. J. Elder dan S. P. Davies. 2005. Auditor

Specialization, Perceived Audit Quality, and Audit Fee in the Local

Government Audit Market. Journal of Accounting and Public Policy, 26.

705-732.

Mahon, James J. 1982. The Marketing of Professional Accounting Service. 2nd

ed. John Wiley dan Sons. Canada.

Mardiasmo. 2004. Membangun Akuntabilitas Publik Keuangan Daerah. Makalah

Seminar. Jakarta.

Mardiasmo. 2006. Pewujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui

Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi

Pemerintah Vol. 2, No. 1.

Maryani, T. dan U. Ludogdo. 2001. Survei atas Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Etis Akuntan. TEMA II (1): 49-62.

Meidawati, Neni. 2001. Meningkatkan Akuntabilitas Auditor Independen Melalui

Standar Profesional. Media Akuntansi, Edisi 16-Januari-Februari.

Nurchasanah, Rizmah dan Wiwin Rahmanti. 2003. Analisis faktor-faktor penentu

kualitas audit. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Agustus). Hal. 47-60.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Page 73: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Prajogo. 2001. Perspektif Pemeriksa terhadap Implementasi Standar Akuntansi

Keuangan Sektor Publik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik.

Kompartemen Akuntan Sektor Publik Ikatan Akuntan Indonesia. Vol. 02

No. 02. Agustus. pp. 1 – 8.

Prasita, Adi. 2007. Pengaruh Kompleksitas Audit dan Tekanan Anggaran Waktu

Terhadap Kualitas Audit Dengan Moderasi Pemahaman Terhadap Sistem

Informasi. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Tidak

Dipublikasikan.

Rahman, A. T. (2009). Persepsi Auditor Mengenai Pengaruh Kompetensi,

Independensi, dan Due Professional Care terhadap Kualitas Audit. Skripsi.

Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. Tidak

dipublikasikan.

Restuningdiah, Nurika dan Nur Indriantoro. 2000. Pengaruh Partisipasi terhadap

Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan

Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem, dan Pengaruh Pemakai sebagai

Moderating Variable. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No. 2 : 119-

133.

Samelson, D., S. Lowensohn. dan L. E. Johnson. 2006. The Determinants of

Perceived Audit Quality and Auditee Satisfaction in Local Government.

Journal of Public Budgeting, Accounting & Financial Management, 18 (2):

139-166.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Penerbit Salemba

Empat.

Setyawati, Yuanita Carolina. 2009. Pengaruh Kompleksitas Audit di Aparat

Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah. Skripsi. Universitas

Sebelas Maret. Surakarta. Tidak Dipublikasikan.

Sutton, S. G. 1993. Toward an Understanding of the Factors Affecting the Quality

of the Audit Process. Decision Sciences, 24:88-105.

UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara.

Wicaksono, Monot. 2010. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap

Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Pemoderasi pada

BAWASDA Pemerintah Daerah di Eks-Karesidenan Surakarta Provinsi

Jawa Tengah. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Surakarta. Tidak dipublikasikan.

Page 74: PENGARUH RESPONSIVENESS, PROFESSIONAL CARE, …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Widagdo, R, S. Lesmana, dan S.A. Irwandi. 2002. Analisis Pengaruh Atribut-

atribut Kualitas Audit Terhadap Kepuasan Klien (Studi Empiris pada

Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta). SNA 5 Semarang: 560-

574.

Widhiati, Milan. 2005. Pengaruh Independensi dan Pengalaman Kerja Internal

Auditor terhadap Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern pada

Hotel Berbintang di Kabupaten Badung dan Kota Madya Denpasar.

Skripsi. Universitas Udayana. Denpasar. Tidak Dipublikasikan.

Yanhari. 2007. Analisis Profesionalisme dan Etika Profesi Auditor terhadap

Kinerja Auditor (Studi Kasus pada Badan Pemeriksa Keungan RI di

Jakarta). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Mercubuana. Jakarta. Tidak

Dipublikasikan.

Zawitri, Sari. 2009. Analisis Faktor-faktor Penentu Kualitas Audit yang

Dirasakan dan Kepuasan Auditee di Pemerintah Daerah. Tesis. Program

Pasca Sarjana Magister Akuntansi Universitas Diponegoro. Semarang.

Tidak Dipublikasikan.