Pengaruh Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
-
Upload
tya-annisaa -
Category
Documents
-
view
219 -
download
1
description
Transcript of Pengaruh Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
PENGARUH RENDAHNYA PERTUMBUHAN EKONOMI,
PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN INFLASI TERHADAP
PEMBANGUNAN INDONESIA
Oleh kelompok 2
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di setiap negara di dunia ini pasti memiliki permasalahan ekonomi dan pasti
di setiap negara memiliki permasalahan ekonomi yang berbeda-beda. Permasalahan
ekonomi tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan atau memperlambat
pembangunan negara tersebut. Terutama di negara yang sedang berkembang pasti
memiliki banyak permasalahan yang dihadapi untuk menjadi negara maju salah
satunya itu adalah negara Indonesia. Sebagai negara yang sedang berkembang dan
negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak urutan ke kempat di dunia setelah
negara Republik Rakyat China (RRC) sebanyak 1.343.239.923 jiwa, ke-2 India
sebanyak 1.205.073.612 jiwa, ke-3 Amerika Serikat (USA) sebanyak 313.847.465
jiwa, ke-4 Indonesia sebanyak 237.641.326 jiwa. Indonesia memiliki banyak sekali
permasalahan ekonomi yang dihadapi. Jika dilihat di masa yang sekarang begitu
banyak permasalahan yang dihadapi Indonesia salah satunya yaitu rendahnya
pertumbuhan ekonomi, masalah pengangguran, masalah kemiskinan, dan inflasi dan
masih banyak lagi permasalahan ekonomi Indonesia. Karena dari permasalahan yang
ada itu satu sama lainnya sangat berkaitan dalam pembangunan Indonesia. Karena
suatu pembangunan disebuah negara di pengaruhi oleh beberapa faktor salah satu
yaitu pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi rendah itu akan
menghambat negara tersebut untuk melaksanakan program-program yang sudah
dibuat oleh pemerintah untuk pembangunan nasional. Karena pemerintah harus
mengatasi terlebih dahulu permasalahan ekonomi tersebut sehingga akan
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangunan sebuah negara yang baik
atau maju. Ketika pertumbuhan ekonomi rendah diakibatkan oleh rendahnya
pendapatan yang diterima oleh pemerintah maupun oleh masnyarakat. Pertumbuhan
1
ekonomi yang rendah diakbitkan banyaknya jumlah pengangguran yang ada. Karena
masyrakat tidak dapat pekerjaan maka masyrakat tersebut tidak memiliki pendapatan
untuk membiayai kebutuhan kebutuhan hidup sehari hari, untuk membiayaai
kebutuhannya saja tidak mampu apalagi untuk membayar pajak kepada pemerintah.
Pajak merupakan sumber dana untuk melakukan pembangunan bagi setiap Negara. Di
Indonesia tingkat penganggurannya cukup banyak hal ini terjadi dikarenakan
pertumbuhan penduduk yang cukup pesat tidak di sebanding dengan jumlah
kesempatan kerja maupun lapangan kerja. Selain faktor tersebut ada faktor lain yang
mendorong tingginya pengangguran di Indonesia yaitu faktor pendidikan, dikarenkan
rendahnya pendidikan yang dimiliki oleh para tenaga kerja yang ada sehingga mereka
tidak mampu bersaing dengan para tenaga kerja yang memiliki keahlian. Tidak
berhenti di permasalahan pengangguran, dengan tingginya jumlah pengangguran
menyebabkan permasalahan baru yaitu masalah kemiskinan. Permasalahan
kemiskinan terjadi dikarenakan masyarakat tidak mampu membiayai kehidupan dari
sandang, pangan dan papan. Sehingga banyak masyrakat yang tidak memiliki tempat
tinggal menggunkan lahan hijau untuk mendirikan bangunan sementara untuk mereka
bertahan hidup.ketika kemiskinan terjadi suatu negara sering mengalami inflasi atau
kenaikan harga barang barang pokok. Jika suatu kebutuhan pokok mengalami
kenaikan para rakyat kecil sulit untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sehingga dari
suatu permasalahan yang satu menimbulkan suatu permasalahan baru yang dapat
menghambat pemerintah untuk melakukan pembangunan.
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh rendahnya pertumbuhan ekonomi terhadap
pembagunan ?
2. Bagaimana pengaruh pengangguran dan kemiskinan terhadap pembagunan?
3. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap pembangunan ?
I.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh rendahnya pertumbuhan ekonomi terhadap
pembagunan
2. Untuk mengetahui pengaruh pengangguran terhadap pembagunan
3. Untuk mengetahui pengaruh kemiskinan dan inflasi terhadap pembangunan
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN & TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Menurut Prof. Simon Kuznets, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi
sebagai ”kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk
menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya.
Definisi ini mempunyai 3 (tiga) komponen: pertama, pertumbuhan ekonomi suatu
bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang; kedua,
teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan
derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada
penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya
penyesuaian di bidang kelembagaan dan idiologi sehingga inovasi yang dihasilkan
oleh ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat (Jhingan,
2000:57).
Banyak sekali teori yang dibuat oleh para ahli untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi di sebuah negara salah satu teorinya sebagai berikut :
1. Teori Pertumbuhan Klasik
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu : jumlah penduduk, jumlah stok
barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi
yang digunakan.
2. Teori Pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar
Teori pertumbuhan Harrod-Domar ini dikembangkan oleh dua ekonom
sesudah Keynes yaitu Evsey Domar dan Sir Roy F. Harrod. Teori Harrod-
Domar ini mempunyai asumsi yaitu:
a. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) dan
barang-barang modal yang terdiri dalam masyarakat digunakan secara
penuh.
b. Perekonomian terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga dan sektor
perusahaan.
c. Besarnya tabungan proporsional dengan besarnya pendapatan nasional.
4
d. Kecenderungan untuk menabung (Marginal Propensity to Save = MPS)
besarnya tetap, demikian juga ratio antara modal-output (Capital-Output
Ratio atau COR) dan rasio pertambahan modal-output (Incremental
Capital-Output Rratio atau ICOR).
2.2 PENGERTIAN & TEORI PENGANGGURAN
1. Sadono Sukirno, pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang
tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum
dapat memperolehnya.
2. Payman J. Simanjuntak, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja
berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh
pekerjaan. Pengangguran berdasarkan istilah umum dari pusat dan latihan
tenaga kerja. Pengangguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan
pekerjaan yang menghasilkan uang meskipun dapat dan mampu melakukan
kerja.
3. Menakertrans, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari
pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
4. Kaufman dan Hotchkiss, pekerja tidak dibayar adalah seseorang yang bekerja
membantu usaha untuk memperoleh penghasilan/keuntungan yang dilakukan
oleh salah seorang rumah tangga atau bukan anggota rumah tangga tanpa
mendapat upah/gaji seseorang tidak memiliki pekerjaan tetapi mereka sedang
melakukan usaha secara aktif dalam empat minggu terakhir untuk mencari
pekerjaan
5. Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan di mana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak
secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong.
5
2.3 PENGERTIAN & TEORI KEMISKINAN
1. BAPPENAS (1993) mendefisnisikan keimiskinan sebagai situasi serba
kekurangan yang terjadi bukan karena kehendak oleh si miskin, melainkan
karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada
padanya.
2. Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang
dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar
hidup yang layak.
3. Faturchman dan Marcelinus Molo (1994) mendefenisikan bahwa kemiskinan
adalah ketidakmampuan individu dan atau rumah tangga untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya.
4. Menurut Ellis (1994) kemiskinan merupakan gejala multidimensional yang
dapat ditelaah dari dimensi ekonomi, sosial politik.
5. Menurut Suparlan (1993) kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar
tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada
sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang
umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan
Banyak pemahaman tentang kemiskinan yang dikemukakan para ahli, salah
satu pemahaman yang dimaksud dikemukakan :
1. Bank Dunia (1990) dan Chambers (1987) (dalam Mikkelsen, 2003:193) yang
memandang kemiskinan sebagai suatu kemelaratan dan ketidakmampuan
masyarakat yang diukur dalam suatu standar hidup tertentu yang mengacu
kepada konsep miskin relatif yang melakukan analisis perbandingan di
negara-negara kaya maupun miskin. Sedangkan konsep absolut dari
kemiskinan adanya wabah kelaparan, ketidakmampuan untuk membesarkan
atau mendidik anak dan lain-lain.
2. Usman (2003 : 33) mengatakan bahwa kemiskinan adalah kondisi kehilangan
(deprivation) terhadap sumber-sumber pemenuh kebutuhan dasar yang berupa
pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan serta hidupnya serba
kekurangan.
6
2.4 PENGERTIAN & TEORI INFLASI
1. Rahardja (1997: 32) inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk
meningkat secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua
barang saja tidak disebut inflasi, tetapi jika kenaikan meluas kepada sebagian
besar harga barang-barang maka hal ini disebut inflasi.
2. Eachern (2000: 133) menyatakan bahwa inflasi adalah kenaikan terus-
menerus dalam rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi, bulan
ini naik dan bulan depan turun, setiap adanya kenaikan kerja tidak berarti
sebagai inflasi.
3. Sukirno (2004: 27) memberikan definisi bahwa inflasi adalah suatu proses
kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
4. BPS (2000: 10) mendefinisikan inflasi sebagai salah satu indikator untuk
melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah atau daerah yang menunjukkan
perkembangan harga barang dan jasa secara umum yang dihitung dari indeks
harga konsumen. Dengan demikian angka inflasi sangat mempengaruhi daya
beli masyarakat yang berpenghasilan tetap, dan di sisi lain juga
mempengaruhi besarnya produksi barang.
Beberapa ahli teori telah memberikan landasan terjadinya inflasi, yaitu;
1. Teori Kuantitas
Menurut teori kuantitas, inflasi disebabkan oleh jumlah uang beredar melebihi
kebutuhan dan adanya ekspektasi atau perkiraan masyarakat mengenai
kecendrungan kenaikan harga-harga pada masa yang akan datang.
2. Teori Keynes
Menurut teori Keynes inflasi disebabkan oleh permintaan total terhadap
barang dan jasa yang melebihi kemampuan berproduksi masyarakat.
3. Teori Strukturalis
Menurut teori strukturalis, inflasi adalah pengiring yang alami bagi
pertumbuhan ekonomi, sehingga inflasi tidak dapat dikendalikan melalui
kebijakan fiskal maupun moneter tanpa menimbulkan pengangguran atau stagnasi
dalam pertumbuhan ekonomi.
7
2.5 PENGERTIAN PEMBANGUNAN NASIONAL
1. Pembangunan Nasional (Tap. MPR No. IV/MPR/1999). Merupakan usaha
peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan
secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan
tantangan perkembangan global.
2. Seers (1977), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu istilah teknis, yang
berarti membangkitkan masyarakat di negara-negara berkembang dari
kemiskinan, tingkat melek huruf (literacy rate) yang rendah, pengangguran,
dan ketidakadilan sosial.
3. Inayatullah (1976), mendefinisikan pembangunan sebagai perubahan menuju
pola-pola masyarakat yang lebih baik dengan nilai-nilai kemanusiaan yang
memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar
terhadap lingkungan dan tujuan politiknya, juga memungkinkan warganya
memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.
4. Rogers dan Shoemaker (1971), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu
jenis perubahan sosial, dimana ide-ide baru diperkenalkan pada suatu sistem
sosial untuk menghasilkan pendapatan per kapita dan tingkat kehidupan yang
lebih tinggi melalui metode produksi yang lebih modern dan organisasi sosial
yang lebih baik. Pembangunan adalah modernisasi pada tingkat sistem sosial.
8
III. PEMBAHASAN
3.1 PENGARUH RENDAHNYA PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP
PEMBANGUNAN
Pembangunan menurut TAP MPR.NO IV/MPR/1999 pembangunan
merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang
dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan
perkembangan global. Setiap negara pasti menginginkan pembangunan yang
meningkat untuk negaranya. Begitu pun pemerintah Indonesia menyadari bahwa
pembangunan nasional sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan masyarakat yang
adil dan makmur, namun tidak mudah untuk melakukan pembangunan nasional
banyak sekali permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia.
Untuk melakukan pembanguan nasional kita perlu membangun terlebih dahulu
daerah-daerah yang ada di Indonesia. Tetapi permasalahan yang ada didaerah sangat
tidak mendukung untuk melakukan pembangunan nasional. Salah satu
permasalahannya yaitu pertumbuhan ekonomi yang rendah, pengangguran,
kemiskinan dll. Pada hakekatnya pembangunan adalah pembangunan manusia,
sehingga perlu diprioritaskan alokasi belanja untuk keperluan ini dalam penyusunan
anggaran.
Pembangunan manusia sangat dibutuhkan untuk melakukan pembangunan
nasional, karena suatu negara dikatakan maju bukan saja dilihat dari pendapatan
PDBnya tetapi dilihat juga dari tingkat harapan hidup dan tingkat pendidikan
masyarakatnya. Pembangunan sebuah negara tidak mudah terutama di negara
berkembang seperti Indonesia. Salah satu faktornya yaitu pertumbuhan ekonomi di
Indonesia rendah. Apa yang menyababkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia itu
rendah? menurut teori pertumbuhan klasik ada empat faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, yaitu : jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal,
luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah
9
China, USA dan India. Dengan jumlah penduduk yang begitu banyak, banyak sekali
permasalahan yang dihadapi Indonesia.
Dengan jumlah penduduk yang banyak mengapa pertumbuhan ekonomi
Indonesia rendah seharusnya dengan penduduk yang banyak pertumbuhan ekonomi
Indonesia seharusnya tinggi, hal ini karena di Indonesia memliki penduduk yang
banyak tetapi jumlah penduduk yang banyak itu tidak sesuai dengan jumlah
kesempatan kerja ataupun lapangan kerja. Selain faktor penduduk yang banyak faktor
jumlah stok barang-barang modal juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Jumlah
barang-barang yang bisa dijadikan sumber modal juga sangat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Selain itu faktor kekayaan sumber daya alam juga memiliki
peranan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Indonesia merupakan sebuah
negara kepulauan yang memiliki luas yang cukup luas dan pulau yang banyak. Tidak
perlu diragukan lagi kekayaan alam Indonesia itu cukup banyak mulai dari kekayaan
lautnya, tambang dll. Tetapi mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih renda?
karena Indonesia belum sepenuhnya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas
sehingga sumber daya atau kekayaan alam yang ada belum bisa di olah dengan baik
yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Banyak sekali
pertambangan di Indonesia yang bekerja sama dengan negara lain untuk dikelolahnya
sehingga sebagian hasil pertambangannya untuk negara lain. Suatu contoh Indonesia
memiliki hasil alam yang baik tetapi Indonesia belum bisa mengolah hasil alam
tersebut, menjadi suatu barang yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, akhirnya
Indonesia mengekspor hasil alam tersebut ke negara lain. Di negara lain hasil alam
Indonesia di olah menjadi suatu produk yang memiliki nilai yang tinggi setelah
menjadi produk. Negara Indonesia mengimpor barang dari negara tersebut hal seperti
inilah yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia rendah karena
pertumbuhan ekonomi rendah tidak selalu dilihat dari jumlah pendapatan perkapita
tetapi dilihat juga dari kualitas manusainya kedepan dan suatu negara mengalami
penurunan ekonomi karna dipengaruhi oleh menurunnya hasil ekspor negara tersebut.
Salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yaitu faktor teknologi. Faktor teknologi juga sangat mempengaruhi pertumbuhan
10
ekonomi karena teknologi digunakan untuk mengolah sumber daya alam yang ada.
Indonesia kurang memiliki teknologi yang baik untuuk meningkatkan pertumbuhan
ekonominya. Karena jika tidak memiliki teknologi yang memadai percuma saja
memiliki sumber daya alam yang banyak. Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan
mengenai faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dan prosesnya
dalam jangka panjang, penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor itu berinteraksi
satu dengan yang lainnya, sehingga menimbulkan terjadinya proses pertumbuhan
(Lincolin Arsyad, 1999). Pertumbuhan ekonomi dikatakan berkembang jika
pendapatan perkapita mengalami kenaikan untuk jangka panjang tetapi kenaikan itu
tidak secara terus menerus. Suatu negara dikatakan mengalami penurunan ekonomi
jika di negara tersebut sedang mengalami kekacauan dan berkurangnya nilai ekspor.
3.2 PENGARUH PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN TERHADAP
PEMBANGUNAN
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong menjadi anggkatan kerja
tetapi belum memiliki pekerjaan ataupun sedang mencari pekerjaan. Di Indonesia
golongan angkatan kerja diukur dengan usia, seseorang yang tergolong angkatan
kerja adalah seseorang yang berusia 15-65 tahun. Dengan jumlah penduduk yang
cukup banyak Indonesia memiliki angkatan kerja yang banyak pula tetapi jumlah
angkatan kerja yang banyak itu tidak sebanding dengan jumlah kesempatan kerja
yang ada. Kesempatan kerja adalah suatu tempat atau perusahaan atau instansi yang
mampu menampung banyak orang untuk bekerja. “Kesempatan kerja akan
menampung semua tenaga kerja yang tersedia apabila lapangan pekerjaan yang
tersedia mencukupi atau seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang tersedia”,
(Tambunan, 2001:60) jika jumlah angkatan kerja seimbang dengan jumlah
kesempatan kerja atau lapangan pekerjaan itu akan berdampak langsung kepada
tingkat pengangguran dan berpengaruh terhadap permasalahan yang lainnya. Karena
tenaga kerja itu merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan produksi selain
faktor sumber daya alam dan sumber daya modal karena jika ada sumber daya alam
dan sumber daya modal tetapi tidak ada tenaga kerja kegiatan produksi pun tidak
11
akan berjalan, sesuai dengan pengertiannya tenaga kerja adalah manusia yang mampu
bekerja yang dapat menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai ekonomis
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Permasalahn tenaga kerja merupakan
permasalahan yang dialami banyak negara di dunia terutama di negara berkembang
seperti Indonesia. Permasalahan tenaga kerja merupakan permasalahan yang mudah
untuk diatasi karena permasalahn tenaga kerja dapat menimbulkan permasalahan-
permasalahan yang lainnya. Jika jumlah tenaga kerja tidak sesuai dengan jumlah
lapangan perkerjaan itu akan menimbulkan tenaga kerja yang menganggur. Jika
jumlah pengangguran meningkat menyebabkan rendahnya pendapatan dan jika
pendapatan rendah itu juga akan menghambat pembangunan nasional. Pengagguran
menurut (Sumarsono,2009:6), “adalah persentase jumlah penganggur terhadap jumlah
angkatan kerja. Penduduk yang sedang mencari pekerjaan tetapi tidak sedang
mempunyai pekerjaan disebut penganggur”. Tenaga kerja merupakan faktor yang
sangat penting jadi kesempatan kerja atau lapangan pekerjaan akan meningkat bila
jumlah permintaan tinggi atau banyak.
Secara umum faktor-faktor terjadinya penganguran yaitu :
a. Rendahnya tingkat pendidikan
b. Rendahnya ketrampilan dan pengalaman yang dimiliki
c. Tidak sebandingnya antara kerja dengan lahan pekerjaan
d. Faktor-faktor lain (misalnya pilih-pilih pekerjaan).
Dengan jumlah pengangguran yang banyak tidak selalu mengganggu jalannya
pembangunan jika sumber daya manusianya memiliki kualitas dan mampu
menciptakan dan menyerah hasil produk yang diproduksinya. Bagi negara maju
pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat dijadikan sumber pendapatan bagi negara
karena negara maju sudah siap dengan tabungan yang akan melayani kebutuhan
investasi tetapi berbanding terbalik dengan negara yang sedang berkembang
pertumbuhan penduduk yang tinggi malah menghambat pertumbuhan ekonomi salah
satunya seperti di Indonesia. Akibat yang akan dirasakan bagi negara berkembang
dengan jumlah penduduk yang banyak yaitu :
12
1. Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak memaksimumkan tingkat
kemakmuran yang mungkin dicapainya.
2. Pengangguran menyebabkan pendapatan nasional yang sebenarnya dicapai adalah
lebih rendah dari pendapatan nasional potensial. Keadaan ini berarti tingkat
kemakmuran masyarakat yang dicapai adalah lebih rendah dari tingkat yang
mungkin dicapainya.
3. Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang.
4. Pengangguran diakibatkan oleh tingkat kegiatan ekonomi yang rendah dan dalam
kegiatan ekonomi yang rendah pendapatan pajak pemerintah semakin sedikit.
Dengan demikian pengangguran yang tinggi mengurangi kemampuan pemerintah
menjalankan kegiatan pembangunan.
5. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi
6. Pengangguran menimbulkan dua akibat buruk kepada kegiatan sektor swasta.
Yang pertama, pengangguran tenaga buruh diikuti pula oleh kelebihan kapasitas
mesinmesin perusahaan. Keadaan ini tidak menggalakkan mereka melakukan
investasi di masa datang. Kedua pengangguran yang diakibatkan kelesuan
kegiatan perusahaan menyebabkan keuntungan berkurang. Keuntungan yang
rendah mengurangi keinginan untuk melakukan investasi. Kedua hal tersebut di
atas tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Selain dampak diatas ada lagi dampak dari pertumbuhan yang tinggi bagi negara
yang sedang berkembang yaitu :
1. Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan pendapatan. Di
negara maju, mereka yang menganggur mendapat tunjangan (bantuan keuangan)
dari badan asuransi pengangguran sehingga mereka tidak tergantung pada pihak
lain. Sedangkan di negara berkembang, karena tidak ada program tersebut,
sehingga kehidupan penganggur harus dibiayai oleh tabungan masa lalu atau
pinjaman/bantuan keluarga dan kawan-kawan. Keadaan ini bisa mengakibatkan
pertengkaran dan kehidupan keluarga yang tidak harmonis.
13
2. Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan ketrampilan. Pengangguran dalam
periode yang lama akan menyebabkan tingkat ketrampilan pekerja menjadi
semakin merosot atau bahkan menjadi hilang.
3. Pengangguran dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
4. Pengangguran merupakan dampak dari lingkaran setan yang bermula dari
rendahnya pendapatan perkapita. Dengan pendapatan perkapita rendah
menyebabkan tidak adanya tabungan sebagai sarana pembentukan modal. Tidak
adanya modal berakibat tidak adanya investasi yang berdampak pada minimnya
perluasan kesempatan kerja dan munculnya pengangguran. Dan pengangguran
akan berimbas pada rendahnya pendapatan perkapita (Siagian, 1981:58).
5. Pengangguran merupakan permasalah yang ada di semua negara, memang tidak
mudah mengatasi permasalahan pengangguran secara langsung tetapi setidaknya
ada beberapa strategi untuk mengurangi tingginya tingkat pengangguran yaitu :
a. Mendorong dan membuka kesempatan bagi pihak asing untuk menanamkan
modalnya ke Indonesia. Tidak mudah memang mendorong pihak-pihak asing
atau investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, karena adanya
keraguan dari investor karena negara Indonesia sering terjadi konflik politik.
b. Meningkatkan kualitas tenaga kerja. Pengangguran terjadi karna para
angkatan kerja kurang memiliki skill atau kemampuan untuk bersaing dengan
para tenaga kerja lainnya. Oleh karna itu seharusnya pemerintah membuat
suatu pelatihan untuk para tenaga kerja agar bisa memiliki keahlian tertentu.
c. Peningkatan kualitas program KB dan Transmigrasi. Progam KB atau
keluarga berencana merupakan program yang dibuat pemerintah untuk
mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk tetapi sampai saat ini program
KB tidak berjalan dengan baik mungkin harus ada pengawasan dan
peningkatan kualitas terhadap program ini. Program transmigrasi juga
program pemerintah untuk pemerataan penduduk.
d. Program-program lain. Ada beberapa program lain yang dilakukan pemerintah
untuk mengurangi tingkat pengangguran yang ada seperti mendirikan sebuah
program padat karya dan memberdayakan kemampuan masyarakat desa.
14
Permasalahan pengangguran ini menimbulkan suatu permasalan baru yaitu
permasalahan kemiskinan, dikarenakan tidak memiliki pekerjaan masyarakat tidak
dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan hidupnya sehari hari. Menurut Sumitro
Djojohadikusumo (1995) pola kemiskinan ada empat yaitu, pertama adalah persistent
poverty, yaitu kemiskinan yang telah kronis atau turun temurun. Pola kedua adalah
cyclical poverty, yaitu kemiskinan yang mengikuti pola siklus ekonomi secara
keseluruhan. Pola ketiga adalah seasonal poverty, yaitu kemiskinan musiman seperti
dijumpai pada kasus nelayan dan petani tanaman pangan. Pola keempat adalah
accidental poverty, yaitu kemiskinan karena terjadinya bencana alam atau dampak
dari suatu kebijakan tertentu yang menyebabkan menurunnya tingkat kesejahteraan
suatu masyarakat. Ada beberapa sebab seseorang menjadi miskin pertama itu
masyarakat tidak memiliki sumber daya yang cukup seperti modal, peralatan dan
keterampilan sehingga masyarakat sulit untuk mengembangkan usahanya, yang kedua
tingkat pendidikan yang rendah kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki sehingga
wawasan masyarakat itu kurang terbuka, ketiga faktor fasilitas, kebanyakan penduduk
miskin terjadi di wilayah-wilayah terpencil karena kurangnya perhatian dari
pemerintah dari segi infrastruktur atau fasilitas-fasilitas pendukung sehingga
masyarakat sulit untuk mengebangkan usahanya.
Sumber modal merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi meningkatnya
jumlah kemiskinan, karena masyarakat tidak memiliki modal untuk memenuhi
kebutuhan sehari hari atau untuk membuat suatu usah untuk mebiayai kebutuhannya.
Hal ini terjadi dikarenakan faktor tingginya jumlah pengangguran yang ada. Faktor
yang kedua adalah rendahnya tingkat pendidikan masyrakat sehingga masyrakat tidak
memiliki wawasan atau pengatahuan untuk menjalankan kehidupan. Faktor ini juga
membuat tingginya tingkat pengangguran, karena rendahnya pendidikan masyarakat
tidak memiliki keahlian untuk mendapatkan pekerjaan. Faktor yang lain yaitu
kurangnya sarana prasarana untuk menunjang kehidupan masyarakat terutama
masyarakat yang tinggal dipedalaman. Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan
pemerintah sudah melakukan usaha-usaha diantaranya yaitu :
15
1. Mengurangi tingkat pengangguran dengan cara membuka lapangang pekerjaan
atau membuat suatu program pendidikan, pelatihan kepada masyrakat agar
masyarakat memiliki keahlian
2. Membuat program padat karya.
Nasikun menyoroti beberapa sumber dan proses penyebab terjadinya kemiskinan,
yaitu:
a. Policy induces processes: proses pemiskinan yang dilestarikan, direproduksi
melalui pelaksanaan suatu kebijakan (induced of policy) diantaranya adalah
kebijakan antikemiskinan, tetapi realitanya justrumelestarikan.
b. Socio-economic dualism: negara ekskoloni mengalami kemiskinan karena pola
produksi kolonial, yaitu petani menjadi marjinal karena tanah yang paling subur
dikuasai petani skala besar dan berorientasi ekspor.
c. Population growth: perspektif yang didasari pada teori Malthus bahwa
pertambahan penduduk seperti deret ukur sedang pertambahan pangan seperti
deret hitung.
d. Recources management and the environment: adanya unsur mismanagement
sumber daya alam dan lingkungan, seperti manajemen pertanian yang asal tebang
akan menurunkan produktivitas.
e. Natural cycles and processes: kemiskinan terjadi karena siklus alam. Misalnya
tinggal dilahan kritis, di mana lahan ini jika turun hujan akan terjadi banjir tetapi
jika musim kemarau akan kekurangan air, sehingga tidak memungkinkan
produktivitas yang maksimaldan terus-menerus.
f. The marginalization of woman: peminggiran kaum perempuan karena perempuan
masih dianggap sebagai golongan kelas kedua. Memahami Kemiskinan secara
Multidimensional sehingga akses dan penghargaan hasil kerja yang diberikan
lebih rendah dari laki-laki.
g. Cultural and ethnic factors: bekerjanya faktor budaya dan etnik yang memelihara
kemiskinan. Misalnya, pola hidup konsumtif pada petani dan nelayan ketika
panen raya, serta adat istiadat yang konsumtif saat upacara adat atau keagamaan.
16
h. Explotative intermediation: keberadaan penolong yang menjadi penodong, seperti
rentenir (lintah darat).
i. Internal political fragmentation and civil stratfe: suatu kebijakan yang diterapkan
pada suatu daerah yang fragmentasi politiknya kuat, dapat menjadi penyebab
kemiskinan.
j. International processes: bekerjanya sistem-sistem internasional (kolonialisme dan
kapitalisme) membuat banyak negara menjadi semakin miskin
3.3 PENGARUH INFLASI TERHADAP PEMBANGUAN
Menurut teori kuantitas, inflasi disebabkan oleh jumlah uang beredar melebihi
kebutuhan dan adanya ekspektasi atau perkiraan masyarakat mengenai kecendrungan
kenaikan harga-harga pada masa yang akan datang. Menurut teori tersebut ada tiga
fakor yang bisa dikatakan inflasi kenaikan harga, bersifat umum dan berlangsung
terus menerus. Jadi suatu negara bisa dikatakan sedang inflasi jika mengalami suatu
kenaikan harga yang bersifat umum dan berlangsung secara terus menerus atau dalam
jangka waktu yang panjang.
Menurut para ahli ada beberapa jenis inflasi diantaranya yaitu :
1. Menurut Derajatnya
Inflasi ringan di bawah 10% (single digit)
Inflasi sedang 10% - 30%.
Inflasi tinggi 30% - 100%.
Hyperinflasion di atas 100%.
Laju inflasi tersebut bukanlah suatu standar yang secara mutlak dapat
mengindikasikan parah tidaknya dampak inflasi bagi perekonomian di suatu wilayah
tertentu, sebab hal itu sangat bergantung pada berapa bagian dan golongan
masyarakat manakah yang terkena imbas (yang menderita) dari inflasi yang sedang
terjadi.
17
2. Menurut Penyebabnya
Demand pull inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh terlalu kuatnya
peningkatan aggregate demand masyarakat terhadap komoditi-komoditi hasil
produksi di pasar barang. Akibatnya, akan menarik (pull) kurva permintaan agregat
ke arah kanan atas, sehingga terjadi excess demand, yang merupakan inflationary
gap. Dan dalam kasus inflasi jenis ini, kenaikan harga-harga barang biasanya akan
selalu diikuti dengan peningkatan output (GNP riil) dengan asumsi bila
perekonomian masih belum mencapai kondisi full-employment. Pengertian
kenaikkan aggregate demand seringkali ditafsirkan berbeda oleh para ahli ekonomi.
Golongan moneterist menganggap aggregate demand mengalami kenaikkan akibat
dari ekspansi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Sedangkan, menurut golongan
Keynesian kenaikkan aggregate demand dapat disebabkan oleh meningkatnya
pengeluaran konsumsi; investasi; government expenditures; atau net export,
walaupun tidak terjadi ekspansi jumlah uang beredar.
Cost push inflation, yaitu inflasi yang dikarenakan bergesernya aggregate
supply curve ke arah kiri atas. Faktor-faktor yang menyebabkan aggregate supply
curve bergeser tersebut adalah meningkatnya harga faktor-faktor produksi (baik yang
berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri) di pasar faktor produksi, sehingga
menyebabkan kenaikkan harga komoditi di pasar komoditi. Dalam kasus cost push
inflation kenaikan harga seringkali diikuti oleh kelesuan usaha.
3. Menurut Asalnya
Domestic inflation, yaitu inflasi yang sepenuhnya disebabkan oleh kesalahan
pengelolaan perekonomian baik di sektor riil ataupun di sektor moneter di dalam
negeri oleh para pelaku ekonomi dan masyarakat
Imported inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh adanya kenaikan harga-
harga komoditi di luar negeri (di negara asing yang memiliki hubungan perdagangan
dengan negara yang bersangkutan). Inflasi ini hanya dapat terjadi pada negara yang
menganut sistem perekonomian terbuka (open economy system). Dan, inflasi ini
dapat ‘menular’ baik melalui harga barang-barang impor maupunharga barang-barang
ekspor. Terlepas dari pengelompokan-pengelompokan tersebut, pada kenyataannya
18
inflasi yang terjadi di suatu negara sangat jarang (jika tidak boleh dikatakan tidak
ada) yang disebabkan oleh satu macam/jenis inflasi, tetapi seringkali karena
kombinasi dari beberapa jenis inflasi. Hal ini dikarenakan tidak ada faktor-faktor
ekonomi maupun pelaku-pelaku ekonomi yang benar-benar memiliki hubungan yang
independen dalam suatu sistem perekonomian negara. Contoh : imported inflation
seringkali diikuti oleh cost push inflation, domestic inflation diikuti dengan demand
pull inflation, dsb.
Suatu Negara pasti pernah mengalami inflasi,dan apa penyebab terjadinya inflasi di
Indonesia ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi yaitu :
a. Jumlah uang beredar
b. Defisit Anggaran Belanja Pemerintah
c. Faktor-faktor dalam Penawaran Agregat dan Luar Negeri
Cara pengendalian inflasi di Indonesia :
a. Meningkatkan Supply Bahan Pangan
b. Mengurangi Defisit APBN
c. Meningkatkan Cadangan Devisa
d. Memperbaiki dan Meningkatkan Kemampuan Sisi Penawaran Agregat
19
IV. KESIMPULAN
1. Pembangunan merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat
Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan
nasional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
memperhatikan tantangan perkembangan global.
2. Jika pertumbuhan ekonomi rendah akan menghambat pembangunan. Faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu : jumlah penduduk, jumlah
stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat
teknologi yang digunakan.
3. Jika jumlah tenaga kerja tidak sesuai dengan jumlah lapangan perkerjaan itu
akan menimbulkan tenaga kerja yang menganggur. Jika jumlah pengangguran
meningkat menyebabkan rendahnya pendapatan dan jika pendapatan rendah
itu juga akan menghambat pembangunan nasional.
4. Kemiskinan terjadi karena masyarakat tidak mampu untuk membiayai
kebutuhan hidup. Penyebab terjadinya kemiskinan adalah pertama itu
masyarakat tidak memiliki sumber daya yang cukup seperti modal, peralatan
dan keterampilan, yang kedua tingkat pendidikan yang rendah, ketiga faktor
fasilitas. Jadi dari permasalahan yang satu menimbulkan permaslahan yang
baru sehingga pemerintah terhambat untuk melakukan suatu pembangunan.
20
V. DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Fhirman Surya.Permasalahan Ekonomi di Indonesia.https://omgeboy.wordpress.com/2013/10/28/permasalahan-ekonomi-di-indonesia/.diakses 2 Januari 2014
Atmadja, S Adwin.1999.Inflasi di Indonesia : sumber-sumber penyebab dan pengendaliannya , vol 1 no 1.
Endri.2008.Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di Indonesia, vol 13 no 1.
Jonaidi, Arius.2012.Analisis pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Indonesia, vol 1 no 1.
Nurdianti, Sri.2014.Hubungan Inflasi Kaitannya dengan Pengangguran. https://srinurdianti26.wordpress.com/2014/06/12/hubungan-inflasi-kaitannya-dengan-kesempatan-kerja-dan-pengangguran/.diakses 1 Januari 2015
Rakhmawati, Laely.2014.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan. https://laelyrakhmawati.wordpress.com/2014/04/21/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kemiskinan/.diakses 24 Desember 2014
Sugianto, Asmi Solo.2006.Implikasi Pengangguran Terhadap Pembangunan Nasional Serta Strategi pemecahannya, vol 2 no 2.
Wardani, Wawan.2014.Pengaruh Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi http://wardaniwawan.blogspot.com/2014/05/pengaruh-rendahnya-pertumbuhan_30.html.diakses 2 Januari 2015.
21