Pengaruh Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi

33
PENGARUH RENDAHNYA PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN INFLASI TERHADAP PEMBANGUNAN INDONESIA Oleh kelompok 2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di setiap negara di dunia ini pasti memiliki permasalahan ekonomi dan pasti di setiap negara memiliki permasalahan ekonomi yang berbeda-beda. Permasalahan ekonomi tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan atau memperlambat pembangunan negara tersebut. Terutama di negara yang sedang berkembang pasti memiliki banyak permasalahan yang dihadapi untuk menjadi negara maju salah satunya itu adalah negara Indonesia. Sebagai negara yang sedang berkembang dan negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak urutan ke kempat di dunia setelah negara Republik Rakyat China (RRC) sebanyak 1.343.239.923 jiwa, ke-2 India sebanyak 1.205.073.612 jiwa, ke-3 Amerika Serikat (USA) sebanyak 313.847.465 jiwa, ke-4 Indonesia sebanyak 237.641.326 jiwa. Indonesia memiliki banyak sekali permasalahan ekonomi yang dihadapi. Jika dilihat di masa yang sekarang begitu banyak permasalahan yang dihadapi Indonesia salah satunya yaitu rendahnya pertumbuhan ekonomi, masalah pengangguran, masalah kemiskinan, dan inflasi dan masih banyak lagi 1

description

Pengaruh rendahnya pertumbuhan ekonomi

Transcript of Pengaruh Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi

PENGARUH RENDAHNYA PERTUMBUHAN EKONOMI,

PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN INFLASI TERHADAP

PEMBANGUNAN INDONESIA

Oleh kelompok 2

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di setiap negara di dunia ini pasti memiliki permasalahan ekonomi dan pasti

di setiap negara memiliki permasalahan ekonomi yang berbeda-beda. Permasalahan

ekonomi tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan atau memperlambat

pembangunan negara tersebut. Terutama di negara yang sedang berkembang pasti

memiliki banyak permasalahan yang dihadapi untuk menjadi negara maju salah

satunya itu adalah negara Indonesia. Sebagai negara yang sedang berkembang dan

negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak urutan ke kempat di dunia setelah

negara Republik Rakyat China (RRC) sebanyak 1.343.239.923 jiwa, ke-2 India

sebanyak 1.205.073.612 jiwa, ke-3 Amerika Serikat (USA) sebanyak 313.847.465

jiwa, ke-4 Indonesia sebanyak 237.641.326 jiwa. Indonesia memiliki banyak sekali

permasalahan ekonomi yang dihadapi. Jika dilihat di masa yang sekarang begitu

banyak permasalahan yang dihadapi Indonesia salah satunya yaitu rendahnya

pertumbuhan ekonomi, masalah pengangguran, masalah kemiskinan, dan inflasi dan

masih banyak lagi permasalahan ekonomi Indonesia. Karena dari permasalahan yang

ada itu satu sama lainnya sangat berkaitan dalam pembangunan Indonesia. Karena

suatu pembangunan disebuah negara di pengaruhi oleh beberapa faktor salah satu

yaitu pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi rendah itu akan

menghambat negara tersebut untuk melaksanakan program-program yang sudah

dibuat oleh pemerintah untuk pembangunan nasional. Karena pemerintah harus

mengatasi terlebih dahulu permasalahan ekonomi tersebut sehingga akan

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangunan sebuah negara yang baik

atau maju. Ketika pertumbuhan ekonomi rendah diakibatkan oleh rendahnya

pendapatan yang diterima oleh pemerintah maupun oleh masnyarakat. Pertumbuhan

1

ekonomi yang rendah diakbitkan banyaknya jumlah pengangguran yang ada. Karena

masyrakat tidak dapat pekerjaan maka masyrakat tersebut tidak memiliki pendapatan

untuk membiayai kebutuhan kebutuhan hidup sehari hari, untuk membiayaai

kebutuhannya saja tidak mampu apalagi untuk membayar pajak kepada pemerintah.

Pajak merupakan sumber dana untuk melakukan pembangunan bagi setiap Negara. Di

Indonesia tingkat penganggurannya cukup banyak hal ini terjadi dikarenakan

pertumbuhan penduduk yang cukup pesat tidak di sebanding dengan jumlah

kesempatan kerja maupun lapangan kerja. Selain faktor tersebut ada faktor lain yang

mendorong tingginya pengangguran di Indonesia yaitu faktor pendidikan, dikarenkan

rendahnya pendidikan yang dimiliki oleh para tenaga kerja yang ada sehingga mereka

tidak mampu bersaing dengan para tenaga kerja yang memiliki keahlian. Tidak

berhenti di permasalahan pengangguran, dengan tingginya jumlah pengangguran

menyebabkan permasalahan baru yaitu masalah kemiskinan. Permasalahan

kemiskinan terjadi dikarenakan masyarakat tidak mampu membiayai kehidupan dari

sandang, pangan dan papan. Sehingga banyak masyrakat yang tidak memiliki tempat

tinggal menggunkan lahan hijau untuk mendirikan bangunan sementara untuk mereka

bertahan hidup.ketika kemiskinan terjadi suatu negara sering mengalami inflasi atau

kenaikan harga barang barang pokok. Jika suatu kebutuhan pokok mengalami

kenaikan para rakyat kecil sulit untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sehingga dari

suatu permasalahan yang satu menimbulkan suatu permasalahan baru yang dapat

menghambat pemerintah untuk melakukan pembangunan.

2

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh rendahnya pertumbuhan ekonomi terhadap

pembagunan ?

2. Bagaimana pengaruh pengangguran dan kemiskinan terhadap pembagunan?

3. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap pembangunan ?

I.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengaruh rendahnya pertumbuhan ekonomi terhadap

pembagunan

2. Untuk mengetahui pengaruh pengangguran terhadap pembagunan

3. Untuk mengetahui pengaruh kemiskinan dan inflasi terhadap pembangunan

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN & TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

Menurut Prof. Simon Kuznets, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi

sebagai ”kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk

menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya.

Definisi ini mempunyai 3 (tiga) komponen: pertama, pertumbuhan ekonomi suatu

bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang; kedua,

teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan

derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada

penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya

penyesuaian di bidang kelembagaan dan idiologi sehingga inovasi yang dihasilkan

oleh ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat (Jhingan,

2000:57).

Banyak sekali teori yang dibuat oleh para ahli untuk mengetahui pertumbuhan

ekonomi di sebuah negara salah satu teorinya sebagai berikut :

1. Teori Pertumbuhan Klasik

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu : jumlah penduduk, jumlah stok

barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi

yang digunakan.

2. Teori Pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar

Teori pertumbuhan Harrod-Domar ini dikembangkan oleh dua ekonom

sesudah Keynes yaitu Evsey Domar dan Sir Roy F. Harrod. Teori Harrod-

Domar ini mempunyai asumsi yaitu:

a. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) dan

barang-barang modal yang terdiri dalam masyarakat digunakan secara

penuh.

b. Perekonomian terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga dan sektor

perusahaan.

c. Besarnya tabungan proporsional dengan besarnya pendapatan nasional.

4

d. Kecenderungan untuk menabung (Marginal Propensity to Save = MPS)

besarnya tetap, demikian juga ratio antara modal-output (Capital-Output

Ratio atau COR) dan rasio pertambahan modal-output (Incremental

Capital-Output Rratio atau ICOR).

2.2 PENGERTIAN & TEORI PENGANGGURAN

1. Sadono Sukirno, pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang

tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum

dapat memperolehnya.

2. Payman J. Simanjuntak, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja

berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari

dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh

pekerjaan. Pengangguran berdasarkan istilah umum dari pusat dan latihan

tenaga kerja. Pengangguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan

pekerjaan yang menghasilkan uang meskipun dapat dan mampu melakukan

kerja.

3. Menakertrans, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari

pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan

karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.

4. Kaufman dan Hotchkiss, pekerja tidak dibayar adalah seseorang yang bekerja

membantu usaha untuk memperoleh penghasilan/keuntungan yang dilakukan

oleh salah seorang rumah tangga atau bukan anggota rumah tangga tanpa

mendapat upah/gaji seseorang tidak memiliki pekerjaan tetapi mereka sedang

melakukan usaha secara aktif dalam empat minggu terakhir untuk mencari

pekerjaan

5. Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan di mana

seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan

tetapi belum dapat memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak

secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong.

5

2.3 PENGERTIAN & TEORI KEMISKINAN

1. BAPPENAS (1993) mendefisnisikan keimiskinan sebagai situasi serba

kekurangan yang terjadi bukan karena kehendak oleh si miskin, melainkan

karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada

padanya.

2. Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang

dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar

hidup yang layak.

3. Faturchman dan Marcelinus Molo (1994) mendefenisikan bahwa kemiskinan

adalah ketidakmampuan individu dan atau rumah tangga untuk memenuhi

kebutuhan dasarnya.

4. Menurut Ellis (1994) kemiskinan merupakan gejala multidimensional yang

dapat ditelaah dari dimensi ekonomi, sosial politik.

5. Menurut Suparlan (1993) kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar

tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada

sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang

umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan

Banyak pemahaman tentang kemiskinan yang dikemukakan para ahli, salah

satu pemahaman yang dimaksud dikemukakan :

1. Bank Dunia (1990) dan Chambers (1987) (dalam Mikkelsen, 2003:193) yang

memandang kemiskinan sebagai suatu kemelaratan dan ketidakmampuan

masyarakat yang diukur dalam suatu standar hidup tertentu yang mengacu

kepada konsep miskin relatif yang melakukan analisis perbandingan di

negara-negara kaya maupun miskin. Sedangkan konsep absolut dari

kemiskinan adanya wabah kelaparan, ketidakmampuan untuk membesarkan

atau mendidik anak dan lain-lain.

2. Usman (2003 : 33) mengatakan bahwa kemiskinan adalah kondisi kehilangan

(deprivation) terhadap sumber-sumber pemenuh kebutuhan dasar yang berupa

pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan serta hidupnya serba

kekurangan.

6

2.4 PENGERTIAN & TEORI INFLASI

1. Rahardja (1997: 32) inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk

meningkat secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua

barang saja tidak disebut inflasi, tetapi jika kenaikan meluas kepada sebagian

besar harga barang-barang maka hal ini disebut inflasi.

2. Eachern (2000: 133) menyatakan bahwa inflasi adalah kenaikan terus-

menerus dalam rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi, bulan

ini naik dan bulan depan turun, setiap adanya kenaikan kerja tidak berarti

sebagai inflasi.

3. Sukirno (2004: 27) memberikan definisi bahwa inflasi adalah suatu proses

kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.

4. BPS (2000: 10) mendefinisikan inflasi sebagai salah satu indikator untuk

melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah atau daerah yang menunjukkan

perkembangan harga barang dan jasa secara umum yang dihitung dari indeks

harga konsumen. Dengan demikian angka inflasi sangat mempengaruhi daya

beli masyarakat yang berpenghasilan tetap, dan di sisi lain juga

mempengaruhi besarnya produksi barang.

Beberapa ahli teori telah memberikan landasan terjadinya inflasi, yaitu;

1. Teori Kuantitas

Menurut teori kuantitas, inflasi disebabkan oleh jumlah uang beredar melebihi

kebutuhan dan adanya ekspektasi atau perkiraan masyarakat mengenai

kecendrungan kenaikan harga-harga pada masa yang akan datang.

2. Teori Keynes

Menurut teori Keynes inflasi disebabkan oleh permintaan total terhadap

barang dan jasa yang melebihi kemampuan berproduksi masyarakat.

3. Teori Strukturalis

Menurut teori strukturalis, inflasi adalah pengiring yang alami bagi

pertumbuhan ekonomi, sehingga inflasi tidak dapat dikendalikan melalui

kebijakan fiskal maupun moneter tanpa menimbulkan pengangguran atau stagnasi

dalam pertumbuhan ekonomi.

7

2.5 PENGERTIAN PEMBANGUNAN NASIONAL

1. Pembangunan Nasional (Tap. MPR No. IV/MPR/1999). Merupakan usaha

peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan

secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional dengan

memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan

tantangan perkembangan global.

2. Seers (1977), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu istilah teknis, yang

berarti membangkitkan masyarakat di negara-negara berkembang dari

kemiskinan, tingkat melek huruf (literacy rate) yang rendah, pengangguran,

dan ketidakadilan sosial.

3. Inayatullah (1976), mendefinisikan pembangunan sebagai perubahan menuju

pola-pola masyarakat yang lebih baik dengan nilai-nilai kemanusiaan yang

memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar

terhadap lingkungan dan tujuan politiknya, juga memungkinkan warganya

memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.

4. Rogers dan Shoemaker (1971), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu

jenis perubahan sosial, dimana ide-ide baru diperkenalkan pada suatu sistem

sosial untuk menghasilkan pendapatan per kapita dan tingkat kehidupan yang

lebih tinggi melalui metode produksi yang lebih modern dan organisasi sosial

yang lebih baik. Pembangunan adalah modernisasi pada tingkat sistem sosial.

8

III. PEMBAHASAN

3.1 PENGARUH RENDAHNYA PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP

PEMBANGUNAN

Pembangunan menurut TAP MPR.NO IV/MPR/1999 pembangunan

merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang

dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional dengan

memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan

perkembangan global. Setiap negara pasti menginginkan pembangunan yang

meningkat untuk negaranya. Begitu pun pemerintah Indonesia menyadari bahwa

pembangunan nasional sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan masyarakat yang

adil dan makmur, namun tidak mudah untuk melakukan pembangunan nasional

banyak sekali permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia.

Untuk melakukan pembanguan nasional kita perlu membangun terlebih dahulu

daerah-daerah yang ada di Indonesia. Tetapi permasalahan yang ada didaerah sangat

tidak mendukung untuk melakukan pembangunan nasional. Salah satu

permasalahannya yaitu pertumbuhan ekonomi yang rendah, pengangguran,

kemiskinan dll. Pada hakekatnya pembangunan adalah pembangunan manusia,

sehingga perlu diprioritaskan alokasi belanja untuk keperluan ini dalam penyusunan

anggaran.

Pembangunan manusia sangat dibutuhkan untuk melakukan pembangunan

nasional, karena suatu negara dikatakan maju bukan saja dilihat dari pendapatan

PDBnya tetapi dilihat juga dari tingkat harapan hidup dan tingkat pendidikan

masyarakatnya. Pembangunan sebuah negara tidak mudah terutama di negara

berkembang seperti Indonesia. Salah satu faktornya yaitu pertumbuhan ekonomi di

Indonesia rendah. Apa yang menyababkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia itu

rendah? menurut teori pertumbuhan klasik ada empat faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi, yaitu : jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal,

luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Indonesia

merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah

9

China, USA dan India. Dengan jumlah penduduk yang begitu banyak, banyak sekali

permasalahan yang dihadapi Indonesia.

Dengan jumlah penduduk yang banyak mengapa pertumbuhan ekonomi

Indonesia rendah seharusnya dengan penduduk yang banyak pertumbuhan ekonomi

Indonesia seharusnya tinggi, hal ini karena di Indonesia memliki penduduk yang

banyak tetapi jumlah penduduk yang banyak itu tidak sesuai dengan jumlah

kesempatan kerja ataupun lapangan kerja. Selain faktor penduduk yang banyak faktor

jumlah stok barang-barang modal juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Jumlah

barang-barang yang bisa dijadikan sumber modal juga sangat mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi. Selain itu faktor kekayaan sumber daya alam juga memiliki

peranan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Indonesia merupakan sebuah

negara kepulauan yang memiliki luas yang cukup luas dan pulau yang banyak. Tidak

perlu diragukan lagi kekayaan alam Indonesia itu cukup banyak mulai dari kekayaan

lautnya, tambang dll. Tetapi mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih renda?

karena Indonesia belum sepenuhnya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

sehingga sumber daya atau kekayaan alam yang ada belum bisa di olah dengan baik

yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Banyak sekali

pertambangan di Indonesia yang bekerja sama dengan negara lain untuk dikelolahnya

sehingga sebagian hasil pertambangannya untuk negara lain. Suatu contoh Indonesia

memiliki hasil alam yang baik tetapi Indonesia belum bisa mengolah hasil alam

tersebut, menjadi suatu barang yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, akhirnya

Indonesia mengekspor hasil alam tersebut ke negara lain. Di negara lain hasil alam

Indonesia di olah menjadi suatu produk yang memiliki nilai yang tinggi setelah

menjadi produk. Negara Indonesia mengimpor barang dari negara tersebut hal seperti

inilah yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia rendah karena

pertumbuhan ekonomi rendah tidak selalu dilihat dari jumlah pendapatan perkapita

tetapi dilihat juga dari kualitas manusainya kedepan dan suatu negara mengalami

penurunan ekonomi karna dipengaruhi oleh menurunnya hasil ekspor negara tersebut.

Salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi

yaitu faktor teknologi. Faktor teknologi juga sangat mempengaruhi pertumbuhan

10

ekonomi karena teknologi digunakan untuk mengolah sumber daya alam yang ada.

Indonesia kurang memiliki teknologi yang baik untuuk meningkatkan pertumbuhan

ekonominya. Karena jika tidak memiliki teknologi yang memadai percuma saja

memiliki sumber daya alam yang banyak. Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan

mengenai faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dan prosesnya

dalam jangka panjang, penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor itu berinteraksi

satu dengan yang lainnya, sehingga menimbulkan terjadinya proses pertumbuhan

(Lincolin Arsyad, 1999). Pertumbuhan ekonomi dikatakan berkembang jika

pendapatan perkapita mengalami kenaikan untuk jangka panjang tetapi kenaikan itu

tidak secara terus menerus. Suatu negara dikatakan mengalami penurunan ekonomi

jika di negara tersebut sedang mengalami kekacauan dan berkurangnya nilai ekspor.

3.2 PENGARUH PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN TERHADAP

PEMBANGUNAN

Pengangguran adalah seseorang yang tergolong menjadi anggkatan kerja

tetapi belum memiliki pekerjaan ataupun sedang mencari pekerjaan. Di Indonesia

golongan angkatan kerja diukur dengan usia, seseorang yang tergolong angkatan

kerja adalah seseorang yang berusia 15-65 tahun. Dengan jumlah penduduk yang

cukup banyak Indonesia memiliki angkatan kerja yang banyak pula tetapi jumlah

angkatan kerja yang banyak itu tidak sebanding dengan jumlah kesempatan kerja

yang ada. Kesempatan kerja adalah suatu tempat atau perusahaan atau instansi yang

mampu menampung banyak orang untuk bekerja. “Kesempatan kerja akan

menampung semua tenaga kerja yang tersedia apabila lapangan pekerjaan yang

tersedia mencukupi atau seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang tersedia”,

(Tambunan, 2001:60) jika jumlah angkatan kerja seimbang dengan jumlah

kesempatan kerja atau lapangan pekerjaan itu akan berdampak langsung kepada

tingkat pengangguran dan berpengaruh terhadap permasalahan yang lainnya. Karena

tenaga kerja itu merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan produksi selain

faktor sumber daya alam dan sumber daya modal karena jika ada sumber daya alam

dan sumber daya modal tetapi tidak ada tenaga kerja kegiatan produksi pun tidak

11

akan berjalan, sesuai dengan pengertiannya tenaga kerja adalah manusia yang mampu

bekerja yang dapat menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai ekonomis

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Permasalahn tenaga kerja merupakan

permasalahan yang dialami banyak negara di dunia terutama di negara berkembang

seperti Indonesia. Permasalahan tenaga kerja merupakan permasalahan yang mudah

untuk diatasi karena permasalahn tenaga kerja dapat menimbulkan permasalahan-

permasalahan yang lainnya. Jika jumlah tenaga kerja tidak sesuai dengan jumlah

lapangan perkerjaan itu akan menimbulkan tenaga kerja yang menganggur. Jika

jumlah pengangguran meningkat menyebabkan rendahnya pendapatan dan jika

pendapatan rendah itu juga akan menghambat pembangunan nasional. Pengagguran

menurut (Sumarsono,2009:6), “adalah persentase jumlah penganggur terhadap jumlah

angkatan kerja. Penduduk yang sedang mencari pekerjaan tetapi tidak sedang

mempunyai pekerjaan disebut penganggur”. Tenaga kerja merupakan faktor yang

sangat penting jadi kesempatan kerja atau lapangan pekerjaan akan meningkat bila

jumlah permintaan tinggi atau banyak.

Secara umum faktor-faktor terjadinya penganguran yaitu :

a. Rendahnya tingkat pendidikan

b. Rendahnya ketrampilan dan pengalaman yang dimiliki

c. Tidak sebandingnya antara kerja dengan lahan pekerjaan

d. Faktor-faktor lain (misalnya pilih-pilih pekerjaan).

Dengan jumlah pengangguran yang banyak tidak selalu mengganggu jalannya

pembangunan jika sumber daya manusianya memiliki kualitas dan mampu

menciptakan dan menyerah hasil produk yang diproduksinya. Bagi negara maju

pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat dijadikan sumber pendapatan bagi negara

karena negara maju sudah siap dengan tabungan yang akan melayani kebutuhan

investasi tetapi berbanding terbalik dengan negara yang sedang berkembang

pertumbuhan penduduk yang tinggi malah menghambat pertumbuhan ekonomi salah

satunya seperti di Indonesia. Akibat yang akan dirasakan bagi negara berkembang

dengan jumlah penduduk yang banyak yaitu :

12

1. Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak memaksimumkan tingkat

kemakmuran yang mungkin dicapainya.

2. Pengangguran menyebabkan pendapatan nasional yang sebenarnya dicapai adalah

lebih rendah dari pendapatan nasional potensial. Keadaan ini berarti tingkat

kemakmuran masyarakat yang dicapai adalah lebih rendah dari tingkat yang

mungkin dicapainya.

3. Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang.

4. Pengangguran diakibatkan oleh tingkat kegiatan ekonomi yang rendah dan dalam

kegiatan ekonomi yang rendah pendapatan pajak pemerintah semakin sedikit.

Dengan demikian pengangguran yang tinggi mengurangi kemampuan pemerintah

menjalankan kegiatan pembangunan.

5. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi

6. Pengangguran menimbulkan dua akibat buruk kepada kegiatan sektor swasta.

Yang pertama, pengangguran tenaga buruh diikuti pula oleh kelebihan kapasitas

mesinmesin perusahaan. Keadaan ini tidak menggalakkan mereka melakukan

investasi di masa datang. Kedua pengangguran yang diakibatkan kelesuan

kegiatan perusahaan menyebabkan keuntungan berkurang. Keuntungan yang

rendah mengurangi keinginan untuk melakukan investasi. Kedua hal tersebut di

atas tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Selain dampak diatas ada lagi dampak dari pertumbuhan yang tinggi bagi negara

yang sedang berkembang yaitu :

1. Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan pendapatan. Di

negara maju, mereka yang menganggur mendapat tunjangan (bantuan keuangan)

dari badan asuransi pengangguran sehingga mereka tidak tergantung pada pihak

lain. Sedangkan di negara berkembang, karena tidak ada program tersebut,

sehingga kehidupan penganggur harus dibiayai oleh tabungan masa lalu atau

pinjaman/bantuan keluarga dan kawan-kawan. Keadaan ini bisa mengakibatkan

pertengkaran dan kehidupan keluarga yang tidak harmonis.

13

2. Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan ketrampilan. Pengangguran dalam

periode yang lama akan menyebabkan tingkat ketrampilan pekerja menjadi

semakin merosot atau bahkan menjadi hilang.

3. Pengangguran dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.

4. Pengangguran merupakan dampak dari lingkaran setan yang bermula dari

rendahnya pendapatan perkapita. Dengan pendapatan perkapita rendah

menyebabkan tidak adanya tabungan sebagai sarana pembentukan modal. Tidak

adanya modal berakibat tidak adanya investasi yang berdampak pada minimnya

perluasan kesempatan kerja dan munculnya pengangguran. Dan pengangguran

akan berimbas pada rendahnya pendapatan perkapita (Siagian, 1981:58).

5. Pengangguran merupakan permasalah yang ada di semua negara, memang tidak

mudah mengatasi permasalahan pengangguran secara langsung tetapi setidaknya

ada beberapa strategi untuk mengurangi tingginya tingkat pengangguran yaitu :

a. Mendorong dan membuka kesempatan bagi pihak asing untuk menanamkan

modalnya ke Indonesia. Tidak mudah memang mendorong pihak-pihak asing

atau investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, karena adanya

keraguan dari investor karena negara Indonesia sering terjadi konflik politik.

b. Meningkatkan kualitas tenaga kerja. Pengangguran terjadi karna para

angkatan kerja kurang memiliki skill atau kemampuan untuk bersaing dengan

para tenaga kerja lainnya. Oleh karna itu seharusnya pemerintah membuat

suatu pelatihan untuk para tenaga kerja agar bisa memiliki keahlian tertentu.

c. Peningkatan kualitas program KB dan Transmigrasi. Progam KB atau

keluarga berencana merupakan program yang dibuat pemerintah untuk

mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk tetapi sampai saat ini program

KB tidak berjalan dengan baik mungkin harus ada pengawasan dan

peningkatan kualitas terhadap program ini. Program transmigrasi juga

program pemerintah untuk pemerataan penduduk.

d. Program-program lain. Ada beberapa program lain yang dilakukan pemerintah

untuk mengurangi tingkat pengangguran yang ada seperti mendirikan sebuah

program padat karya dan memberdayakan kemampuan masyarakat desa.

14

Permasalahan pengangguran ini menimbulkan suatu permasalan baru yaitu

permasalahan kemiskinan, dikarenakan tidak memiliki pekerjaan masyarakat tidak

dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan hidupnya sehari hari. Menurut Sumitro

Djojohadikusumo (1995) pola kemiskinan ada empat yaitu, pertama adalah persistent

poverty, yaitu kemiskinan yang telah kronis atau turun temurun. Pola kedua adalah

cyclical poverty, yaitu kemiskinan yang mengikuti pola siklus ekonomi secara

keseluruhan. Pola ketiga adalah seasonal poverty, yaitu kemiskinan musiman seperti

dijumpai pada kasus nelayan dan petani tanaman pangan. Pola keempat adalah

accidental poverty, yaitu kemiskinan karena terjadinya bencana alam atau dampak

dari suatu kebijakan tertentu yang menyebabkan menurunnya tingkat kesejahteraan

suatu masyarakat. Ada beberapa sebab seseorang menjadi miskin pertama itu

masyarakat tidak memiliki sumber daya yang cukup seperti modal, peralatan dan

keterampilan sehingga masyarakat sulit untuk mengembangkan usahanya, yang kedua

tingkat pendidikan yang rendah kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki sehingga

wawasan masyarakat itu kurang terbuka, ketiga faktor fasilitas, kebanyakan penduduk

miskin terjadi di wilayah-wilayah terpencil karena kurangnya perhatian dari

pemerintah dari segi infrastruktur atau fasilitas-fasilitas pendukung sehingga

masyarakat sulit untuk mengebangkan usahanya.

Sumber modal merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi meningkatnya

jumlah kemiskinan, karena masyarakat tidak memiliki modal untuk memenuhi

kebutuhan sehari hari atau untuk membuat suatu usah untuk mebiayai kebutuhannya.

Hal ini terjadi dikarenakan faktor tingginya jumlah pengangguran yang ada. Faktor

yang kedua adalah rendahnya tingkat pendidikan masyrakat sehingga masyrakat tidak

memiliki wawasan atau pengatahuan untuk menjalankan kehidupan. Faktor ini juga

membuat tingginya tingkat pengangguran, karena rendahnya pendidikan masyarakat

tidak memiliki keahlian untuk mendapatkan pekerjaan. Faktor yang lain yaitu

kurangnya sarana prasarana untuk menunjang kehidupan masyarakat terutama

masyarakat yang tinggal dipedalaman. Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan

pemerintah sudah melakukan usaha-usaha diantaranya yaitu :

15

1. Mengurangi tingkat pengangguran dengan cara membuka lapangang pekerjaan

atau membuat suatu program pendidikan, pelatihan kepada masyrakat agar

masyarakat memiliki keahlian

2. Membuat program padat karya.

Nasikun menyoroti beberapa sumber dan proses penyebab terjadinya kemiskinan,

yaitu:

a. Policy induces processes: proses pemiskinan yang dilestarikan, direproduksi

melalui pelaksanaan suatu kebijakan (induced of policy) diantaranya adalah

kebijakan antikemiskinan, tetapi realitanya justrumelestarikan.

b. Socio-economic dualism: negara ekskoloni mengalami kemiskinan karena pola

produksi kolonial, yaitu petani menjadi marjinal karena tanah yang paling subur

dikuasai petani skala besar dan berorientasi ekspor.

c. Population growth: perspektif yang didasari pada teori Malthus bahwa

pertambahan penduduk seperti deret ukur sedang pertambahan pangan seperti

deret hitung.

d. Recources management and the environment: adanya unsur mismanagement

sumber daya alam dan lingkungan, seperti manajemen pertanian yang asal tebang

akan menurunkan produktivitas.

e. Natural cycles and processes: kemiskinan terjadi karena siklus alam. Misalnya

tinggal dilahan kritis, di mana lahan ini jika turun hujan akan terjadi banjir tetapi

jika musim kemarau akan kekurangan air, sehingga tidak memungkinkan

produktivitas yang maksimaldan terus-menerus.

f. The marginalization of woman: peminggiran kaum perempuan karena perempuan

masih dianggap sebagai golongan kelas kedua. Memahami Kemiskinan secara

Multidimensional sehingga akses dan penghargaan hasil kerja yang diberikan

lebih rendah dari laki-laki.

g. Cultural and ethnic factors: bekerjanya faktor budaya dan etnik yang memelihara

kemiskinan. Misalnya, pola hidup konsumtif pada petani dan nelayan ketika

panen raya, serta adat istiadat yang konsumtif saat upacara adat atau keagamaan.

16

h. Explotative intermediation: keberadaan penolong yang menjadi penodong, seperti

rentenir (lintah darat).

i. Internal political fragmentation and civil stratfe: suatu kebijakan yang diterapkan

pada suatu daerah yang fragmentasi politiknya kuat, dapat menjadi penyebab

kemiskinan.

j. International processes: bekerjanya sistem-sistem internasional (kolonialisme dan

kapitalisme) membuat banyak negara menjadi semakin miskin

3.3 PENGARUH INFLASI TERHADAP PEMBANGUAN

Menurut teori kuantitas, inflasi disebabkan oleh jumlah uang beredar melebihi

kebutuhan dan adanya ekspektasi atau perkiraan masyarakat mengenai kecendrungan

kenaikan harga-harga pada masa yang akan datang. Menurut teori tersebut ada tiga

fakor yang bisa dikatakan inflasi kenaikan harga, bersifat umum dan berlangsung

terus menerus. Jadi suatu negara bisa dikatakan sedang inflasi jika mengalami suatu

kenaikan harga yang bersifat umum dan berlangsung secara terus menerus atau dalam

jangka waktu yang panjang.

Menurut para ahli ada beberapa jenis inflasi diantaranya yaitu :

1. Menurut Derajatnya

Inflasi ringan di bawah 10% (single digit)

Inflasi sedang 10% - 30%.

Inflasi tinggi 30% - 100%.

Hyperinflasion di atas 100%.

Laju inflasi tersebut bukanlah suatu standar yang secara mutlak dapat

mengindikasikan parah tidaknya dampak inflasi bagi perekonomian di suatu wilayah

tertentu, sebab hal itu sangat bergantung pada berapa bagian dan golongan

masyarakat manakah yang terkena imbas (yang menderita) dari inflasi yang sedang

terjadi.

17

2. Menurut Penyebabnya

Demand pull inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh terlalu kuatnya

peningkatan aggregate demand masyarakat terhadap komoditi-komoditi hasil

produksi di pasar barang. Akibatnya, akan menarik (pull) kurva permintaan agregat

ke arah kanan atas, sehingga terjadi excess demand, yang merupakan inflationary

gap. Dan dalam kasus inflasi jenis ini, kenaikan harga-harga barang biasanya akan

selalu diikuti dengan peningkatan output (GNP riil) dengan asumsi bila

perekonomian masih belum mencapai kondisi full-employment. Pengertian

kenaikkan aggregate demand seringkali ditafsirkan berbeda oleh para ahli ekonomi.

Golongan moneterist menganggap aggregate demand mengalami kenaikkan akibat

dari ekspansi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Sedangkan, menurut golongan

Keynesian kenaikkan aggregate demand dapat disebabkan oleh meningkatnya

pengeluaran konsumsi; investasi; government expenditures; atau net export,

walaupun tidak terjadi ekspansi jumlah uang beredar.

Cost push inflation, yaitu inflasi yang dikarenakan bergesernya aggregate

supply curve ke arah kiri atas. Faktor-faktor yang menyebabkan aggregate supply

curve bergeser tersebut adalah meningkatnya harga faktor-faktor produksi (baik yang

berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri) di pasar faktor produksi, sehingga

menyebabkan kenaikkan harga komoditi di pasar komoditi. Dalam kasus cost push

inflation kenaikan harga seringkali diikuti oleh kelesuan usaha.

3. Menurut Asalnya

Domestic inflation, yaitu inflasi yang sepenuhnya disebabkan oleh kesalahan

pengelolaan perekonomian baik di sektor riil ataupun di sektor moneter di dalam

negeri oleh para pelaku ekonomi dan masyarakat

Imported inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh adanya kenaikan harga-

harga komoditi di luar negeri (di negara asing yang memiliki hubungan perdagangan

dengan negara yang bersangkutan). Inflasi ini hanya dapat terjadi pada negara yang

menganut sistem perekonomian terbuka (open economy system). Dan, inflasi ini

dapat ‘menular’ baik melalui harga barang-barang impor maupunharga barang-barang

ekspor. Terlepas dari pengelompokan-pengelompokan tersebut, pada kenyataannya

18

inflasi yang terjadi di suatu negara sangat jarang (jika tidak boleh dikatakan tidak

ada) yang disebabkan oleh satu macam/jenis inflasi, tetapi seringkali karena

kombinasi dari beberapa jenis inflasi. Hal ini dikarenakan tidak ada faktor-faktor

ekonomi maupun pelaku-pelaku ekonomi yang benar-benar memiliki hubungan yang

independen dalam suatu sistem perekonomian negara. Contoh : imported inflation

seringkali diikuti oleh cost push inflation, domestic inflation diikuti dengan demand

pull inflation, dsb.

Suatu Negara pasti pernah mengalami inflasi,dan apa penyebab terjadinya inflasi di

Indonesia ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi yaitu :

a. Jumlah uang beredar

b. Defisit Anggaran Belanja Pemerintah

c. Faktor-faktor dalam Penawaran Agregat dan Luar Negeri

Cara pengendalian inflasi di Indonesia :

a. Meningkatkan Supply Bahan Pangan

b. Mengurangi Defisit APBN

c. Meningkatkan Cadangan Devisa

d. Memperbaiki dan Meningkatkan Kemampuan Sisi Penawaran Agregat

19

IV. KESIMPULAN

1. Pembangunan merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat

Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan

nasional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

memperhatikan tantangan perkembangan global.

2. Jika pertumbuhan ekonomi rendah akan menghambat pembangunan. Faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu : jumlah penduduk, jumlah

stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat

teknologi yang digunakan.

3. Jika jumlah tenaga kerja tidak sesuai dengan jumlah lapangan perkerjaan itu

akan menimbulkan tenaga kerja yang menganggur. Jika jumlah pengangguran

meningkat menyebabkan rendahnya pendapatan dan jika pendapatan rendah

itu juga akan menghambat pembangunan nasional.

4. Kemiskinan terjadi karena masyarakat tidak mampu untuk membiayai

kebutuhan hidup. Penyebab terjadinya kemiskinan adalah pertama itu

masyarakat tidak memiliki sumber daya yang cukup seperti modal, peralatan

dan keterampilan, yang kedua tingkat pendidikan yang rendah, ketiga faktor

fasilitas. Jadi dari permasalahan yang satu menimbulkan permaslahan yang

baru sehingga pemerintah terhambat untuk melakukan suatu pembangunan.

20

V. DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Fhirman Surya.Permasalahan Ekonomi di Indonesia.https://omgeboy.wordpress.com/2013/10/28/permasalahan-ekonomi-di-indonesia/.diakses 2 Januari 2014

Atmadja, S Adwin.1999.Inflasi di Indonesia : sumber-sumber penyebab dan pengendaliannya , vol 1 no 1.

Endri.2008.Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di Indonesia, vol 13 no 1.

Jonaidi, Arius.2012.Analisis pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Indonesia, vol 1 no 1.

Nurdianti, Sri.2014.Hubungan Inflasi Kaitannya dengan Pengangguran. https://srinurdianti26.wordpress.com/2014/06/12/hubungan-inflasi-kaitannya-dengan-kesempatan-kerja-dan-pengangguran/.diakses 1 Januari 2015

Rakhmawati, Laely.2014.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan. https://laelyrakhmawati.wordpress.com/2014/04/21/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kemiskinan/.diakses 24 Desember 2014

Sugianto, Asmi Solo.2006.Implikasi Pengangguran Terhadap Pembangunan Nasional Serta Strategi pemecahannya, vol 2 no 2.

Wardani, Wawan.2014.Pengaruh Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi http://wardaniwawan.blogspot.com/2014/05/pengaruh-rendahnya-pertumbuhan_30.html.diakses 2 Januari 2015.

21