PENGARUH RELIGIUSITAS DAN PENGETAHUAN SANTRI TERHADAP...
Transcript of PENGARUH RELIGIUSITAS DAN PENGETAHUAN SANTRI TERHADAP...
PENGARUH RELIGIUSITAS DAN PENGETAHUAN
SANTRI TERHADAP MINAT MEMILIH PRODUK
BANK SYARIAH DENGAN KEPERCAYAAN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Di Susun Oleh
DWI NURYANTI
NIM 21314007
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
i
PENGARUH RELIGIUSITAS DAN PENGETAHUAN
SANTRI TERHADAP MINAT MEMILIH PRODUK
BANK SYARIAH DENGAN KEPERCAYAAN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Di Susun Oleh
DWI NURYANTI
NIM 21314007
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
Man Sara Ala Darbi Washala
(Barang siapa menapaki jalannya pasti akan sampai tujuan)
“Ku olah kata, Ku baca makna, Ku ikat dalam alinea,
kubingkai dalam bab sejumlah lima, jadilah
mahakarya, gelar sarjana kuterima, orangtua, calon
suami, dan calon mertua pun bahagia”
vii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh ketulusan hati dan segenap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini
saya persembahkan kepada:
1. Ibu Marsiyah dan Bapak Affirin Nurhidayat tercinta yang telah mendidik,
membimbing, memberikan kasih sayang, do’a dan segalanya, yang menjadi
perantara untuk memperoleh tujuan hidupku, Ilmu, amal shalih dan ridho
Allah SWT.
2. Kakak tersayangku Eko Yuliyanti serta kakak iparku Agus suyanto dan
keponakanku Faiz Zianur Rahman tersayang.
3. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang
selalu membimbing dan mengajarkan saya banyak ilmu sampai skripsi ini
dapat terselesaikan.
4. Terimaksih kepada guru-guru saya, terimakasih kepada Bapak KH. Nasafi,
M.Pd dan Ibu Ny. Hj. Asfiyah atas barokah Ilmu dan do’anya.
5. Seluruh teman santriwan-santriwati Ponpes Nurul Asna Salatiga dan Ponpes
Nurul Hidayah Purworejo yang sudah mendukung, mendo’akan dan
dukungan yang telah diberikan.
6. Sahabat-sahabatku seperjuangan Samirah, Nurul, Azizah, Amilina, Lilis, Via,
Eka, Desi, Evi yang selalu memberi motivasi dan mendo’akanku.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta
inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Religiusitas dan Pengetahuan Santri Terhadap Minat Memilih Produk Bank
Syariah dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus
Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta)”. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
telah menghantarkan dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu
Perbankan Syariah. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesain skripsi
ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.P.d. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S-1 Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A dosen pembimbing skripsi yang telah
memberi arahan, masukan dan menyempurnakan skrisi ini.
5. Bapak Yusuf Khumaini, S.HI., M,H. selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
ix
6. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Eonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan
wawasan.
7. Seluruh staf karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
8. Ibu saya Marsiyah dan Bapak saya Affirin Nur Hidayat yang telah
memberikan do’a, kasih sayang, semangat dan dukungan.
9. Teman-teman S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga angkatan 2014 terima kasih atas kebersamaan dan
kegembiraannya selama kuliah.
10. Sahabat saya Samirah, Lilis, Amm, Nurul dan Azizah yang selalu
memberikan kata-kata penyemangat. Semoga persahabatan kita langgeng
sampai kapanpun.
11. Keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Asna. Terimakasih atas pengalaman
selama ini. Tetap kompak dan jaga kekeluargaan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya,
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
bertambahnya pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT
penulis serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
yang membaca dan mempelajarinya. Aamiin.
Salatiga, 29 Agustus 2018
Penulis
Dwi Nuryanti
213 14 007
x
ABSTRAK
Nuryanti, Dwi. 2018. Pengaruh Religiusitas dan Pengetahuan Santri terhadap
Minat Memilih Produk Bank Syariah dengan Kepercayaan sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus Pondok Pesantren Al Munawwir,
Krapyak, Yogyakarta). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Dr. Nafis Irkhami, M. Ag.
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan non ormal yang kuat
akan nilai-nilai Pendidikan dan tradisi islam. Penelitian ini bertujuan untuk
menjawab pengaruh religiusitas dan pengetahuan santri terhadap minat memilih
produk bank syariah dengan kepercayaan sebagai variabel intervening.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara peyebaran kuesioner menggunakan
skala interval (0-10) kepada santri di Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak,
Yogyakarta yang berjumlah 1780 santri dan jumlah sampel yang diambil dalam
penelitian ini menggunakan responden sebanyak 95.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear
berganda. Uji instrumen digunakan dalam menghasilkan penelitian yang akurat
yang terdiri dari uji reliabilitas dan validitas, uji statistik yang terdiri dari uji t
untuk menguji variabel secara parsial. Sedangkan uji asumsi klasik ditujukan
untuk mengetahui apakah ada pelanggaran atau penyimpangan dalam model
regresi yang terdiri dari uji multikolinearitas, uji heteroskedasitas, uji normalitas,
dan uji linearitas. Pada uji statistik menunjukkan bahwa hasil uji t pertama
variabel religiusitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat memilih
produk sedangkan variabel pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat memilih produk bank syariah dengan kepercayaan sebagai variabel
intervening.
Kata kunci: Religiusitas Santri, Pengetahuan, Kepercayaan, Minat dan Produk
Bank Syariah
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .......................................................................... v
MOTTO ....................................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii
ABSTRAK .................................................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 12
E. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 13
BAB II ......................................................................................................................... 15
KAJIAN PUSTAKA .................................................................................................. 15
xii
A. Telaah Pustaka ................................................................................................. 15
B. Kajian Teori ..................................................................................................... 21
1. Teori Perilaku Konsumen ............................................................................. 21
2. Minat ............................................................................................................. 22
3. Religiusitas ................................................................................................... 25
4. Pengetahuan .................................................................................................. 30
5. Kepercayaan ................................................................................................. 34
6. Bank Syariah ................................................................................................. 36
7. Pondok Pesantren .......................................................................................... 45
C. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 48
D. Hipotesis .......................................................................................................... 49
BAB III ....................................................................................................................... 55
METODE PENELITIAN ......................................................................................... 55
A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 55
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 55
C. Populasi dan Sampel ....................................................................................... 56
D. Tekhnik Analisis Data ..................................................................................... 58
E. Skala Pengukuran ............................................................................................ 59
F. Definisi Konsep dan Operasional .................................................................... 60
G. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 61
H. Uji Instrumen Penelitian .................................................................................. 62
I. Uji Statistik ...................................................................................................... 64
xiii
J. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 67
K. Alat Analisis .................................................................................................... 70
BAB IV ....................................................................................................................... 73
ANALISIS DATA ...................................................................................................... 73
A. Gambaran Objek Penelitian ............................................................................. 73
B. Deskripsi Data Responden .............................................................................. 76
C. Analisis Data ................................................................................................... 80
D. Uji Hipotesis .................................................................................................... 96
BAB V ....................................................................................................................... 102
PENUTUP ................................................................................................................ 102
A. Kesimpulan .................................................................................................... 102
B. Saran .............................................................................................................. 103
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 103
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Temuan Research Gap ................................................................................... 18
Tabel 2. 2 Perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional: .......................... 37
Tabel 3. 1 Instrumen Penelitian ....................................................................................... 62
Tabel 4. 1 Usia Responden .............................................................................................. 77
Tabel 4. 2 Pendidikan Terakhir Responden .................................................................... 77
Tabel 4. 3 Pendidikan Responden ................................................................................... 78
Tabel 4. 4 Uang Saku Responden ................................................................................... 79
Tabel 4. 5 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................................... 80
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas .......................................................................................... 81
Tabel 4. 7 Hasil Uji t ....................................................................................................... 83
Tabel 4. 8 Hasil Uji R2 .................................................................................................... 84
Tabel 4. 9 Hasil Uji Multikolonearitas ........................................................................... 87
Tabel 4. 10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 88
Tabel 4. 11 Hasil Uji Normalitas ..................................................................................... 89
Tabel 4. 12 Hasil Uji Linearitas ...................................................................................... 92
Tabel 4. 13 Hasil Uji Linearitas ...................................................................................... 92
Tabel 4. 14 Hasil Uji Linearitas ...................................................................................... 93
Tabel 4. 15 Hasil hipotesis ............................................................................................ 101
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian .................................................................................... 48
Gambar 4. 1 Grafik Normal Plot ..................................................................................... 90
Gambar 4. 2 Histogram Normal Plot ............................................................................... 90
Gambar 4. 3 Model Path Analysis ................................................................................... 94
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mengalami
perkembangan yang baik dan memberikan pengaruh pada lingkungan
perbankan nasional, walaupun pangsa pasar bank syariah relatif masih
kecil. Fungsi perbankan di Indonesia baik untuk masyarakat, industri
besar, menengah dan kecil serta mikro mempunyai pengaruh yang
signifikan dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Dalam
mengantisipasi kebutuhan masyarakat serta memberikan rasa aman,
nyaman dalam transaksi perbankan, kehadiran bank syariah merupakan
salah satu solusi untuk menambah kepercayaan terhadap kegiatan
perbankan khususnya di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim.
Sebagai bank yang berbasis syariah tentunya berhubungan dengan tuntutan
syariah, dimana bukan hanya profit dunia saja yang diperhitungkan
melainkan tanggung jawab kepada Allah juga menjadi perhitungan utama
bagi perbankan syariah (Halik, 2016: 124).
Bank syariah adalah lembaga keuangan atau perbankan yang
operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Qur’an dan
Hadis Nabi SAW. Bank syariah lahir sebagai salah satu solusi alternatif
terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Riba
berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman pokok secara
batil, dan menurut jumhur ulama riba hukumnya haram. Bank syariah
2
didirikan dengan maksud untuk mempromosikan dan mengembangkan
penerapan prinsip-prinsip syariah kedalam transaksinya. Pertanyaan
selanjutnya bagaimana respon santri tentang adanya perbankan syariah dan
apakah mereka berminat mempraktikan konsep syariah secara kaffah. Jika
melihat status santri yang banyak mempelajari Ilmu agama, fiqih dan
bermuamalah dengan sesuai aturan-aturan Islam, maka semakin besar
peluang bagi bank syariah untuk mempromosikan beberapa produknya
kepada para santri tersebut.
Salah satu aspek yang menyebabkan minat terhadap perbankan
syariah adalah sosialisasi tentang pengetahuan bank-bank syariah. Untuk
menumbuhkan minat dan kepercayaan nasabah pada perbankan syariah itu
sendiri, baik itu mengenai pengertian, produk-produk dan promosi yang
dilakukan oleh perbankan syariah. Agar calon nasabah tahu bahwa
perbankan syariah itu adalah bank yang berkualitas, aman dan dapat
dipercaya dalam bekerja sama tentunya tidak meninggalkan prinsip
syariah Islam. Minat seseorang dalam menabung di bank syariah bisa
muncul dari dalam diri sendiri ataupun dari lingkungan sosial.
Menurut Crow (dalam Rouf, 2011) ada 3 faktor utama pembentuk
minat yaitu faktor dari dalam diri seseorang, faktor motif sosial, dan faktor
emosional. Faktor dari dalam diri seseorang merupakan keinginan
seseorang muncul karena kebutuhan fisik yang harus dipenuhi, jika
seseorang menabung di bank syariah karena ia butuh dan menganggap hal
itu penting maka ia akan mengerjakannya. Faktor motif sosial yaitu
3
penyesuaian diri terhadap lingkungan agar dapat diterima dan diakui oleh
lingkungannya, jika lingkungan seseorang memiliki minat menabung di
bank syariah baik, maka akan mempengaruhi diri seseorang untuk
menabung di bank syariah. Sedangkan faktor emosional yaitu minat yang
erat hubungannya dengan perasaan atau emosi dimana keberhasilan dalam
beraktivitas yang didorong oleh minat akan membawa rasa senang dan
memperkuat minat yang sudah ada.
Perkembangan suatu bank tidak akan lepas dari perkembangan
jumlah nasabahnya pula. Jadi dalam usaha meningkatkan kemajuan suatu
bank tetap terletak pada pemasaran dan tidak cukup hanya menawarkan
keunggulannya saja agar minat masyarakat khususnya nasabah yang sudah
menggunakan produk dari bank syariah semakin meningkat.
Perkembangan minat akan jasa keuangan perbankan syariah di kalangan
masyarakat semakin lama semakin pesat. Oleh karena itu, agar kegiatan
sosialisasi dalam rangka peningkatan pemahaman masyarakat terhadap
syariat Islam dalam sektor perbankan syariah menjadi lebih efektif,
diperlukan informasi yang lengkap mengenai karakteristik dan perilaku
nasabah atau calon nasabah terhadap perbankan syariah (Sabri dalam Zain,
2017: 13).
Perkembangan bank syariah didasari oleh perkembangan
perekonomian nasional yang telah berkembang secara signifikan,
khususnya menurut masyarakat pondok pesantren yang menganggap
bahwa bunga bank termasuk dalam kategori riba, sehingga sebagian besar
4
masyarakat pondok pesantren tidak ingin melakukan transaksi dengan
bank konvensional. Selama ini masyarakat pondok pesantren masih
menggunakan transaksi bank konvensional, oleh karena itu masyarakat
pondok pesantren sangat berkeinginan untuk menggunakan transaksi
dengan bank syariah tetapi masyarakat pondok pesantren masih
menganggap sistem transaksi bank syariah masih sama dengan sistem
transaksi bank konvensional. Dengan kekuatan pondok pesantren yang
terstruktur seharusnya dapat lebih diberdayakan dalam peningkatan
perekonomian baik untuk pesantren itu sendiri, wilayah di sekitarnya
maupun yang lebih luas dan tidak menutup kemungkinan bila
diberdayakan dengan benar tentang pemahaman perbankan syariah
pesantren akan dapat menjadi kekuatan ekonomi yang dapat menguatkan
pondasi perekonomian nasional khususnya dengan prinsip yang Islami.
(Husadatama, 2015: 1)
Menurut Yahri dan Hafasnudin (2016: 79) Religiusitas merupakan
aspek yang sudah melekat dalam pribadi tiap-tiap individu. Religiusitas
digambarkan sebagai petunjuk bagaimana cara menjalankan hidup dengan
benar sesuai dengan aturan-aturan agama yang berlaku untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Religiusitas terdapat dalam
berbagai aspek kehidupan tak terkecuali pada aspek ekonomi. Pada zaman
modern ini kegiatan perekonomian tidak akan sempurna tanpa adanya
lembaga perbankan. Lembaga perbankan termasuk pada aspek syariat
yang berhubungan dengan kegiatan muamalah yang perlu diperhatikan
5
bahwa semua diperbolehkan kecuali yang diharamkan yaitu riba. Di dalam
Islam sendiri, konsumen muslim lebih memilih jalan yang dibatasi Allah
dengan tidak memilih barang haram, tidak kikir dan tidak tamak. Hal ini
diharapkan kehidupan konsumen muslim selamat baik didunia maupun
diakhirat. Oleh karena itu perilaku konsumen harus mencerminkan
hubungan dirinya dengan Allah SWT. Selain religiusitas dan pengetahuan
juga mempengaruhi santri dalam menentukan pilihan. kebanyakan santri
memang sudah tahu apa itu lembaga keuangan syariah, tetapi mereka tidak
tahu produk-produk yang ditawarkan lembaga keuangan syariah, sehingga
santri tidak tahu produk-produk lembaga keuangan syariah tentunya tidak
akan berminat untuk menggunakan jasa lembaga keuangan syariah.
Menurut Nasir, Mukhlis dan Miskarina (2016: 49). Pengetahuan
merupakan segala sesuatu yang ada dalam pikiran seseorang setelah
dilakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan
merupakan suatu kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang diperoleh
dari pembelajaran atau pengalaman yang dialami secara langsung.
Pengetahuan terdiri dari tahu (know), memahami (comprehension),
aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi
(evaluation). Dimana dengan adanya pengetahuan tersebut akan
mempermudah seseorang untuk bersosialisasi mendapatkan apa yang dia
inginkan, dan juga sebagai alat ukur untuk menentukan pilihan dalam
berbagai hal, salah satunya dalam memilih produk dibank sebagai tempat
menyimpan uang, khususnya menyimpan uang di bank syariah. Sosok
6
pesantren di era modern ini tidak hanya sebagai agen pendidikan Ilmu
pengetahuan (sains). Bahkan menjadi tumpuan harapan untuk
pengembangan ekonomi umat yang berbasis syariah. Diakui, dalam
masyarakat yang bercorak paternalistic, masyarakat berkecenderungan
akan sangat mudah sekali meniru perilaku kyai sebagai sumber anutannya,
sehingga dengan demikian di sinilah arti penting menggali pandangan elit
dipesantren tentang perbankan syariah.
Salah satu faktor yang paling mendasar dalam mengembangkan
produk-produk perbankan syariah dikalangan santri adalah pengetahuan.
Pengetahuan merupakan pengalaman aktual yang tersimpan dalam
kesadaran manusia. Pengetahuan adalah informasi, informasi bisa
diperoleh melalui berbagai media, seperti iklan pada majalah, televisi,
koran, radio, pamflet, bahkan bisa juga melalui pengalaman seseorang.
Disinilah peran bank syariah pada umumnya untuk melakukan sosialisasi
secara terus menerus kepada kalangan santri tentang pengetahuan
perbankan syariah secara menyeluruh, dan bank syariah juga hadir, tampil,
dan berkembang sebagai sebuah bank yang dapat menggabungkan
idealisme usaha dan nilai-nilai agama. Nilai-nilai inilah yang dijadikan
dasar kegiatan operasionalnya.
Pengetahuan santri tentang perbankan syariah dapat diperoleh
melalui jalur pendidikan formal dan informal. Dalam pendidikan formal
pengetahuan tentang perbankan syariah dapat diperoleh dalam pelajaran
didalam kitab fiqh tentang konsep ekonomi Islam dan lembaga keuangan
7
bagi mahasiswa yang kuliah di jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam. Selain itu, pengetahuan tentang perbankan syariah juga dapat
diperoleh dari pendidikan informal dalam bentuk interaksi dengan orang
tua, teman sebaya, masyarakat, dan media (TV, radio, majalah, koran,
sosialisasi dari bank-bank syariah atau buku-buku tentang Perbankan
Syariah. (Rahmah dan Wahyuni, 2016: 4).
Menurut Gatot dan Purwanto (dalam Andesra, 2016: 142). Selain
kedua faktor yang telah disebutkan, faktor kepercayaan juga menjadi
pertimbangan dalam menentukan minat memilih produk bank syariah.
Kepercayaan adalah suatu kemauan atau keyakinan mitra pertukaran untuk
menjalin hubungan jangka panjang untuk menghasilkan kerja yang positif.
Dalam usaha perbankan, pihak bank diharuskan mendapat kepercayaan
dari nasabah. Kepercayaan akan timbul apabila semua data nasabah dalam
hubungannya dengan bank tersebut dapat tersimpan secara rahasia
sehingga membawa konsekuensi kepada bank untuk memikul tanggung
jawab menjaga kerahasiaan data tersebut sebagai timbal balik dari
kepercayaan yang diberikan. Dengan adanya jaminan kerahasiaan atas
semua data nasabah dalam hubungannya dengan bank maka nasabah akan
percaya untuk memanfaatkan jasanya atau untuk mempercayakan uangnya
di simpan di bank tersebut. Seseorang yang memiliki kepercayaan
terhadap sesuatu maka akan berpengaruh pada tingkah laku atau keputusan
yang diambilnya. Begitu juga masyarakat yang percaya dengan bank
8
syariah akan menggunakan bank syariah sebagai lembaga keuangan yang
menyimpan hartanya.
Kepercayaan, religiusitas dan pengetahuan mempengaruhi minat
masyarakat dalam memilih produk di bank syariah. Ketiga faktor tersebut
berkaitan erat dengan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat
yaitu faktor minat dari dalam diri yang menjadi faktor utamanya. Ekonomi
syariah atau ekonomi Islam, bukan merupakan “barang asing” bagi para
santri. Pelajaran mengenai konsep ekonomi Islam diterima oleh para santri
dalam kitab Fiqih Islam, khususnya muamalah. Mengenai hukum atau
kedudukan bunga bank dimana Islam juga seringkali dibahas, baik ketika
belajar secara klasikal, atau ketika berdiskusi. Pemahaman santri Ponpes
Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta mengenai konsep ekonomi syariah
ini memunculkan asumsi bahwa pada umumnya santri lebih tertarik
menggunakan bank syariah dari pada bank konvensional (Fatmawati,
2015:26).
Pondok pesantren dikenal sebagai lembaga Pendidikan non formal
yang berbasis Islam yang sangat kuat. Dimana kegiatan sehari-harinya
adalah mengajarkan ajaran Islam kepada para santri yang sedang mondok
dipondok pesantren oleh seorang ulama atau lebih yang dikenal dengan
bapak kyai. Oleh karena itu, dengan bekal Ilmu agama yang dimiliki oleh
masyarakat santri maka diharapkan bisa mendukung jangkauan
keberadaan perbankan syariah di Indonesia. Di Indonesia yang mayoritas
beragama Islam dengan berdirinya bank syariah ini diharapkan berdampak
9
pada masyarakat muslim untuk tertarik menggunakan produknya. Tidak
terkecuali pada santri Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak,
Yogyakarta yang masih ada beberapa yang menggunakan layanan bank
konvensional. Berbagai alasan yang memicu santri untuk memilih produk
bank syariah, sebagian merupakan alasan dari dalam diri dan sebagian lagi
merupakan alasan dari luar. Alasan dari dalam misalnya yang berkaitan
dengan religiusitas santri yaitu adanya keraguan mengenai praktik bank
syariah apakah sesuai dengan syariat Islam atau belum. Sedangkan alasan
dari luar berasal dari perbankan syariah sendiri. Kesulitan akses
menjangkau misalnya. Jika dibandingkan dengan perbankan konvensional,
informasi mengenai perbankan syariah memang cenderung lebih terbatas.
Berdasarkan pemaparan diatas antara tingkat religiusitas dan
pengetahuan masing-masing orang tidak sama. Sehingga peneliti tertarik
untuk meneliti lebih lanjut. Dan peneliti memilih santri sebagai objek
penelitian, karena peneliti merasa meski sama-sama berstatus sebagai
santri tentu mereka memiliki pandangan yang berbeda terhadap sesuatu
untuk masing-masing orangnya. Responden penelitian ini lebih difokuskan
pada responden santri. Karena Santri di pondok pesantren merupakan
masyarakat berpendidikan yang aktif dalam lembaga pendidikan yang
agamis. Para santri juga tidak asing dengan perbankan kemungkinan santri
adalah orang yang menuntut ilmu yang jauh dari tempat tinggalnya
sehingga untuk biaya kehidupanya mereka mengandalkan kiriman dari
orang tuanya. Dan perbankan adalah salah satu akses yang digunakan
10
untuk transfer uang guna memenuhi kebutuhan santri. Dengan adanya
perbankan syariah bagaimana pengetahuan, dan sikap santri terhadap
perbankan syariah.
Disini peneliti mengambil objek penelitian di Ponpes Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta yang sejak berdirinya sudah
berkembang pesat sampai saat ini. Alasan mengapa peneliti mengambil
judul ini karena peneliti adalah seorang santri. Beda penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya yaitu terletak pada objek, waktu pelaksanaan dan
variable tingkat kepercayaan dalam penelitian ini, yang sebelumnya belum
pernah diteliti. Peneliti sebelumnya hanya meneliti tentang religiusitas dan
pengetahuan santri terhadap minat memilih produk bank syariah.
Pemilihan lokasi penelitian ini juga didasarkan bahwa santri di Ponpes Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terdiri dari santri yang mempunyai latar
belakang yang berbeda-beda guna menanggapi suatu hal termasuk
kehadiran Perbankan Syariah yang penuh pro dan kontra. Oleh karena itu
berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut dengan mengangkat judul skripsi tentang
“Pengaruh Religuisitas Dan Pengetahuan Santri Terhadap Minat
Memilih Produk Bank Syariah Dengan Kepercayaan Sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta)”
11
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh religiusitas santri pondok pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terhadap minat memilih produk bank
syariah ?
2. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan santri pondok pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terhadap minat memilih produk bank
syariah ?
3. Bagaimanakah pengaruh religiusitas santri pondok pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terhadap kepercayaan ?
4. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan santri pondok pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terhadap kepercayaan ?
5. Bagaimanakah pengaruh kepercayaan terhadap minat memilih produk
di bank syariah ?
6. Bagaimanakah pengaruh religiusitas santri pondok pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terhadap minat memilih produk bank
syariah dengan dimediasi kepercayaan ?
7. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan santri pondok pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terhadap minat memilih produk bank
syariah dengan dimediasi kepercayaan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas santri pondok pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terhadap minat memilih produk bank
syariah
12
2. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan santri pondok pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terhadap minat memilih produk bank
syariah
3. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas santri pondok pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terhadap kepercayaan
4. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan santri pondok pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terhadap kepercayaan
5. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap minat memilih
produk di bank syariah
6. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas santri pondok pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terhadap minat memilih produk bank
syariah dengan dimediasi kepercayaan
7. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan santri pondok pesantren Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta terhadap minat memilih produk bank
syariah dengan dimediasi kepercayaan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
menambah pengetahuan dan membawa wawasan para pembaca dan
kalangan akademis (mahasiswa) yang berminat terhadap bidang
manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang terutama pada
13
tingkat religiusitas dan gaya hidup serta pengetahuan dibidang
manajemen SDM khususnya mengenai pengaruhnya.
2. Bagi Perusahaan Jasa Perbankan Syariah
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh bank syariah untuk
mengoptimalkan dan mengembangkan pelayanan kepada masyarakat
santri pada khususnya dan masyarakat pada umumnya sehingga
diharapkan bank syariah kedepan akan semakin berkembang.
3. Bagi Penulis
Manambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai
manajemen sumber daya manusia. Selain itu penelitian ini juga
berguna sebagai syarat akademis untuk menyelesaikan Strata 1 Jurusan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Intitut Agama Islam Negeri
Salatiga.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan alur
pemikiran penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun rencana
sistematika pembahasan dari awal hingga akhir kesimpulan adalah sebagai
berikut
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
dan sistematika penelitian.
14
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas tentang landasan teori, penelitian
terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang
menguraikan tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi
dan sampel, metode pengumpulan data, definisi operasional,
pengukuran variabel, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian
dan alat analisis.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini berisi gambaran singkat obyek penelitian dan hasil analisis
data serta pembahasan atas hasil pengolahan data.
BAB V PENUTUP
Pada bab penutup ini berisikan hasil atau kesimpulan analisis dan
saran yang dianggap berguna.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan
dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian berkaitan
dengan religiusitas, pengetahuan, kepercayaan terhadap minat memilih
produk bank syariah telah diteliti pada berbagai peneliti terdahulu.
Penelitian yang dilakukan oleh Zahri dan Hafasnudin (2016)
menunjukkan hasil bahwa religiusitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli produk atau jasa bank syariah dengan sikap konsumen.
Penelitian dengan kesimpulan yang sama dilakukan oleh Sari dan Anwar
(2018), penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat religiusitas berpengaruh
signifikan dan positif terhadap minat menabung. Penelitian itu diperkuat
oleh Kanzu dan Soesanto (2016) yang menunjukkan bahwa religiusitas
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat menabung
ulang nasabah. Penelitian di atas juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Abhimantara, Maulina, dan Agustianingsih (2013)
menunjukkan bahwa religiusitas memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap minat menabung ulang nasabah. Penelitian ini diperkuat
lagi dengan penelitian yang dilakukan oleh Munthe (2014) yang
menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap minat nasabah menabung pada tabungan mudharabah.
16
Penelitian yang dilakukan oleh faisal (2010) menunjukkan hasil
bahwa pengetahuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat
untuk menjadi nasabah di bank syariah. Penelitian dengan kesimpulan yang
sama dilakukan oleh Zain (2017) penelitian ini menunjukkan bahwa
Pengetahuan santri tentang perbankan syariah berpengaruh signifikan
terhadap minat memilih produk bank syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendrawan (2017) menunjukkan
hasil bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel pengetahuan
produk terhadap variabel minat menggunakan produk bank syariah.
Penelitian dengan kesimpulan yang sama dilakukan oleh Sukardi (2015)
penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan
product knowledge terhadap minat menabung pada bank syariah. Penelitian
itu diperkuat oleh Muhammad (2014) dalam Aminudin penelitian ini
menunjukkan bahwa pengetahuan definisi, lokasi, prinsip-prinsip, dan
produk-produk perbankan syariah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat memilih produk bank muamalat. Penelitian diatas juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kamarni (2012) penelitian ini
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang keberadaan bank syariah
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat.
Penelitian yang dilakukan oleh Halik (2016) menunjukkan hasil
bahwa nilai religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepercayaan nasabah, maka variabel ini dapat diterima, sehingga hipotesis
alternatif diterima. Penelitian dengan kesimpulan yang sama dilakukan oleh
17
Darwini, Agustiani, dan penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan
merek sebagai mediasi berpengaruh positif dan signifikan hubungan antara
religiusitas dengan perilaku konsumen dalam memilih bank syariah di kota
Mataram. Penelitian diatas juga sejalan dengan yang dilakukan oleh Iskamto
dan Yulihardi (2017) penelitian ini menujukkan bahwa religiusitas
berpengaruh positif terhadap kepercayaan kepada perbankan syariah.
Peneliti ini belum menemukan penelitian yang menunjukkan signifikan di
perbankan syariah namun ada penelitian yang dilakukan oleh Khoerunnisa,
Sunaryo, & Puspaningrum menunjukkan hasil bahwa kepercayaan agama
tidak mempengaruhi kesadaran merek dengan variabel yang sama
Penelitian yang dilakukan oleh Abidah (2014) menunjukkan hasil
bahwa Respon atau kepercayaan santri tentang pemahaman terhadap bank
syariah berpengaruh positif. Penelitian dengan kesimpulan yang sama
dilakukan oleh Ghufron (2013) penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
metakognisi tidak memiliki pengaruh terhadap kepercayaan pada
pengetahuan maupun terhadap kepercayaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Setyawan dan Japarianto (2014)
menunjukkan hasil bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menabung. Penelitian dengan kesimpulan yang sama
dilakukan oleh Abdallah (2011) penelitian ini menunjukkan bahwa
keyakinan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menabung, karena
keyakinan terhadap bank syariah yang masih rendah.
18
Tabel 2. 1
Temuan Research Gap
Tingkat Religiusitas (X1) Terhadap Minat (Y)
No Penelitian dan
Tahun
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Yasir Zahri,
Hafasnuddin (2016)
Religiusitas (X1),
Minat (Y), Sikap
konsumen (Z)
Religiusitas menunjukkan
pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap minat
beli produk atau jasa Bank
Syariah dengan sikap
konsumen
2. Fitria Nurma Sari,
Moch Khoirul
Anwar (2018)
Tingkat religiusitas
(X), Minat (Y)
Variabel tingkat
religiusitas berpengaruh
signifikan dan positif
terhadap variabel minat
menabung
3. Hibba Al Kanzu,
Harry Soesanto
(2016)
Persepsi kualitas
pelayanan (X1),
Perceived value (X2),
Religiusitas (Y),
Minat (Y)
Religiusitas memiliki
pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap minat
menabung ulang nasabah
4. Ananggadipa,
Abhimantara,
Andisa Rahmi
Maulina, Eka
Agustianingsih
(2013)
Pengetahuan (X1),
Religiusitas (X2),
Produk (X3),
Reputasi (X4) dan
Pelayanan (X5),
Minat menabung (Y)
Variabel religiusitas
memiliki pengaruh yang
positif namun tidak
signifikan dalam
menentukan minat
menabung di Bank Syariah
atau tidak
5. Safaruddin Munthe
(2014)
Religiusitas (X)
Minat (Y)
Religiusitas berpengaruh
negatif tidak signifikan
terhadap minat nasabah
menabung pada tabungan
mudharabah
Pengetahuan (X2) Terhadap Minat (Y)
1. Faisal (2010) Religiusitas (X1),
Fasilitas (X2),
Pengetahuan (X3),
Promosi (X4), Minat
Menabung (Y)
Variabel pengetahuan
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat
mahasiswa Ekonomi dan
Perbankan Islam UMY
untuk menjadi nasabah di
bank Syariah
2. Abdurrahman Zain
(2017)
Pengetahuan (X),
Minat (Y)
Pengetahuan santri tentang
perbankan syariah
19
berpengaruh signifikan
terhadap minat memilih
produk bank Syariah
4. Imran, Bambang
Hendrawan (2017)
Persepsi Bunga Bank
(X1), Bagi Hasil
(X2), Pengetahuan
(X3), Minat (Y)
Ada pengaruh positif dan
signifikan antara variabel
pengetahuan produk (X2)
terhadap variabel minat
menggunakan produk bank
syariah (Y)
5. Sukardi (2015) Knowledge (X1),
Religiusitas (X2),
Sikap (X3), Minat (Y)
Ada pengaruh positif dan
signifikan product
knowledge terhadap minat
menabung pada bank
syariah pengelola UMKM
muslim di kota
Yogyakarta
6. Kautsar Audytra
Muhammad (2014)
dalam M.
Aminudin
Pengetahuan definisi
(X1), Lokasi (X2),
Prinsip (X3), Produk
(X4)
Pengetahuan definisi,
lokasi, prinsip-prinsip, dan
produk-produk perbankan
Syariah berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap minat memilih
produk bank muamalat
7. Neng Kamarni
(2012)
Agama (X1), Status
Pekerjaan (X2),
Pendidikan (X3),
Pendapatan (X4),
Pengeluaran (X5),
Pengetahuan (X6),
Minat (Y)
Variabel tingkat
Pengetahuan tentang
keberadaan bank syariah
tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap minat
masyarakat
Religiusitas (X1) Terhadap Kepercayaan
1. Abdul Halik (2016) Bauran Pemasaran
(X1), Kualitas
layanan (X2), Nilai
religiusitas (X3),
Kepercayaan nasabah
(Y)
Nilai religiusitas
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kepercayaan nasabah,
maka variabel ini dapat
diterima, sehingga
hipotesis alternatif
diterima
2. Handayani, Sri
Darwini, Eka
Agustiani,
Imanuella (2018)
Religiusitas (X)
Perilaku memilih
Nasabah (Y) melalui
Kepercayaan Merek
(Z)
Kepercayaan merek
sebagai mediasi
berpengaruh positif dan
signifikan hubungan antara
religiusitas dengan
perilaku konsumen dalam
20
memilih bank syariah di
kota Mataram
3. Dedi Iskamto dan
Yulihardi (2017)
Religiusitas (X1),
Kualitas Pelayanan
(X2), Kepercayaan
(Y)
Religiusitas berpengaruh
positif terhadap
kepercayaan kepada
Perbankan Syariah
4. Tiara
Khoerunnisa,
Sunaryo,
Puspaningrum
(2016)
Kepercayaan agama
(X1), Logo Halal
(X2), Pemaparan
(X3), Alasan
Kesehatan (X4)
Keputusan Pembelian
(Y) Kesadaran Merek
(Y)
kepercayaan agama tidak
mempengaruhi kesadaran
merek.
Pengetahuan (X2) Terhadap Kepercayaan
1. Atik Abidah (2014) Pemahaman (X),
Respon (Y)
Respon atau kepercayaan
santri tentang pemahaman
terhadap bank syariah
berpengaruh positif
2. M.Nur Ghufron
(2013)
Tingkat Pendidikan
(X1), lingkungan
pembelajaran (X2),
konstruktivisme,
(X3), metakognisi
menjadi prediktor
kepercayaan (Y)
tentang pengetahuan
mahasiswa (Z)
Variabel metakognisi tidak
memiliki pengaruh
terhadap kepercayaan pada
pengetahuan maupun
terhadap kepercayaan pada
belajar
Kepercayaan (Z) Terhadap Minat (Y)
1. Yohana Neysa
Setyawan dan
Edwin Japarianto
(2014)
Kepercayaan (X1),
Jaminan (X2),
Aksebilitas (X3),
Minat (Y)
Kepercayaan, Jaminan,
Aksebiltas berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap minat menabung
2. Muhammad
Abdallah (2011)
Reputasi (X1),
keyakinan (X2),
Lokasi (X3), Minat
(Y)
keyakinan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap minat menabung.
21
B. Kajian Teori
1. Teori Perilaku Konsumen
a. Pengertian perilaku konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Sumarwan,2011: 4)
adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk,
jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. Jadi
dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang
bagaimana pembuat keputusan (decision unit), baik individu,
kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli
atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan
mengkonsumsinya.
b. Teori perilaku konsumen
Menurut Basu Swastha dan T. Hani Handoko (dalam
Sunyoto, 2014: 3) teori-teori yang berkaitan dengan perilaku
konsumen dapat dibedakan menjadi empat bagian:
1. Teori Ekonomi Mikro
Keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan
ekonomis, rasional yang sadar.
2. Teori Psikologis
Teori psikologis ini mendasarkan diri pada faktor-faktor
psikologis individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-
kekuatan lingkungan.
22
3. Teori Sosiologis
Teori sosiologis atau disebut juga teori psikologis sosial, lebih
menitik beratkan pada hubungan dan pengaruh antara individu-
individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka.
4. Teori Antropologis
Teori Antropologis menekankan perilaku pembelian dari suatu
kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas seperti
kebudayaan, sub budaya dan kelas sosial.
2. Minat
a. Pengertian Minat
Menurut Ajzen (dalam Sukardi, 2015: 50). Dalam Theory of
Planned Behaviour, minat berperilaku dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu
keyakinan berperilaku, keyakinan normatif dan keyakinan untuk dapat
mengendalikan perilaku. Minat berperilaku dalam teori tersebut bisa
berupa minat membeli (purchase intention) 15 konsumen berbagai
produk atau jasa. Minat membeli merupakan sebuah pengambilan
keputusan untuk membeli suatu merek diantara berbagai merek
lainnya. Menurut Kotler (dalam Zahri dan Hafasnuddin, 2016: 79)
adapun minat membeli itu muncul melalui berbagai rangkaian proses,
antara lain: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
informasi, dan akhirnya timbul sebuah minat beli yang ada pada diri
konsumen.
Menurut Sujanto (dalam Fitria dan Yani, 2004: 86) dalam
bukunya Psikologi Umum, “minat sama dengan kemauan, yaitu
23
kekuatan yang sadar dan hidup, atau menciptakan sesuatu berdasarkan
perasaan dan pikiran,” Menurut Shaleh (2004: 263) “secara sederhana
minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan
perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang
menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.
Menurut Kanzu dan Soesanto (2016) minat beli yang ada dalam diri
konsumen merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan
pemasaran, minat beli merupakan suatu perilaku konsumen yang
melandaskan suatu keputusan pembelian yang hendak dilakukan
Minat dapat berubah sesuai dengan fase perkembangan dan
pertumbuhan seseorang. Semakin dewasa seseorang maka semakin
stabil kondisi minat dalam dirinya baik secara kuantitatif maupun
kualitatif.
Menurut Surya (dalam Yulianti, 2015: 19) minat masyarakat
dapat diartikan sebagai lambang mendapatkan, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk dan jasa atau tindakan yang langsung terlibat
dengan rasa senang, atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek.
Sedangkan menurut Djali (dalam Yulianti, 2015:19) bahwa minat
pada dasarnya merupakan penerimaan sesuatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri. Minat berkaitan dengan perasaan
suka atau senang dari seseorang terhadap sesuatu objek. Minat
masyarakat merupakan ilmu pemasaran yang terpisah yang membahas
khusus tentang bagaimana konsumen mengkonsumsi suatu produk
24
atau jasa dengan memasukkan ide-ide, pengalaman dan tindakan yang
beragam untuk dapat memuaskan kebutuhan mereka. Minat
merupakan suatu ketertarikan individu terhadap satu obyek tertentu
yang membuat individu itu sendiri merasa senang dengan obyek
tersebut.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Menurut Kotler, Bowen, dan Makens (dalam Wibisaputra,
2011: 29) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:
1) Situasi tidak terduga, dalam situasi atau kejadian yang tidak
terduga dapat mempengaruhi konsumen untuk memiliki minat
terhadap produk atau jasa tersebut secara tiba-tiba atau tanpa
adanya dorongan maupun keterpaksaan.
2) Sikap terhadap orang lain, saat orang lain menggunakan suatu
produk atau jasa konsumen lain dapat melihat dan tertarik pada
produk atau jasa tersebut. Semakin besar sikap positif orang lain
akan mempengaruhi niat pembelian konsumen lainnya, begitu
pula sebaliknya.
c. Indikator-indikator minat
Uswah (dalam Ahmadi 2009). Ketiga indikator yang dijadikan
acuan terbentuknya minat nasabah, yaitu sebagai berikut:
1. Kognisi (Gejala pengenalan): Kegiatan atau proses memperoleh
pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan) atau usaha
mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri.
25
2. Konasi (Gejala kemauan): merupakan salah satu fungsi hidup
kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang
mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan
suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju
pada suatu arah.
3. Emosi (Gejala perasaan): kecenderungan untuk memiliki perasaan
yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam
lingkungannya.
3. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Nasution (dalam Jalaludin, 2012: 12) membedakan
pengertian religiusitas berdasarkan asal kata, yaitu al-din, religi
(relegere, religare) dan agama. Al-din berarti undang-undang
hukum. Kemudian dalam bahasa arab, kata ini mengandung arti
menguasai, tunduk, patuh. Sedangkan dari kata religi berarti
mengumpulkan atau membaca. Kemudian religare berarti
mengikat. religiusitas berarti menunjukkan aspek religi yang telah
dihayati individu dalam hati, diartikan seberapa jauh pengetahuan
seberapa kokoh keyakinan, dan seberapa pelaksanaan ibadah dan
kaidah, serta penghayatan atas agama yang dianutnya dalam bentuk
sosial dan aktivitas yang merupakan perwujudan beribadah.
Religiusitas: agama merupakan salah satu hal yang paling
universal dan institusi sosial yang berpengaruh yang memiliki
pengaruh yang signifikan pada sikap orang-orang, nilai-nilai pada
26
seseorang, dan perilaku baik pada tingkatan individu maupun
sosial. Oleh karena itu, hal ini merupakan faktor kultural yang
penting untuk dikaji. Agama memainkan peranan penting dalam
kehidupan seseorang dengan membentuk kepercayaan,
pengetahuan dan sikap merek (Religiusitas: agama merupakan
salah satu hal yang paling universal dan institusi sosial yang
berpengaruh yang memiliki pengaruh yang signifikan pada sikap
orang-orang, nilai-nilai pada seseorang, dan perilaku baik pada
tingkatan individu maupun sosial. Oleh karena itu, hal ini
merupakan faktor kulktural yang penting untuk dikaji. Agama
memainkan peranan penting dalam kehidupan seseorang dengan
membentuk kepercayaan, pengetahuan dan sikap merek (Sukardi,
2015: 54)
b. Dimensi Religiusitas
Menurut Glock dan Stark (dalam Iskamto dan Yulihardi,
2017: 210) mengatakan bahwa terdapat lima dimensi dalam
religiusitas, yaitu:
1. Dimensi Keyakinan (the ideological dimension), tingkatan
sejauh mana seseorang menerima dan mengakui hal-hal yang
dogmatic dalam agamanya. Misalnya keyakinan adanya sifat-
sifat tuhan, adanya malaikat, surga, para nabi dan sebagainya.
2. Dimensi peribadatan atau praktek agama (the ritualistic
dimension) yaitu tingkatan sejauh mana seseorang menunaikan
27
kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya. Misalnya
menunaikan shalat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya.
3. Dimensi feeling atau penghayatan (the experiencal dimension)
yaitu perasaan keagamaan yang pernah dialami dan dirasakan
seperti merasa dekat dengan tuhan, tentram saat berdoa,
tersentuh mendengar ayat kitab suci, merasa takut berbuat dosa,
merasa senang doanya dikabulkan dan sebagainya.
4. Dimensi pengetahuan agama (file intellectual dimension) yaitu
seberapa jauh seseorang mengetahui dan memahami ajaran-
ajaran agamanya terutama yang ada dalam kitab suci, hadits,
pengetahuan tentang fiqh dan sebagainya.
5. Dimensi effect atau pengamalan (the consequential dimension)
yaitu sejauh mana implikasi ajaran agama mempengaruhi
perilaku seseorang dalam kehidupan sosial. Misalnya
mendermakan harta untuk keagamaan dan sosial, menjenguk
orang sakit, mempererat silahturahmi, dan sebagiannya.
c. Faktor -faktor yang mempengaruhi religiusitas
Religiusitas seseorang terwujud dalam sikap yang tampak
dan sikap yang tidak tampak, yang terjadi dalam hati. Oleh karena
itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi religiusitas
seseorang, yang diakui bisa menghasilkan sikap keagamaan.
Thouless (dalam Arba’ati, 2016: 21-22) membedakan faktor-faktor
28
yang mempengaruhi sikap keagamaan menjadi empat macam,
yaitu:
1. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan
sosial Faktor ini mencakup semua pengaruh sosial dalam
perkembangan keagamaan itu, termasuk pendidikan dari orang
tua, tradisi-tradisi sosial, tekanan dari lingkungan sosial untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang
disepakati oleh lingkungan itu.
2. Faktor pengalaman Berkaitan dengan berbagai jenis
pengalaman yang membentuk sikap keagamaan. Terutama
pengalaman mengenai keindahan, konflik moral dan
pengalaman emosional keagamaan. Faktor ini umumnya
berupa pengalaman spiritual yang secara cepat dapat
mempengaruhi perilaku individu.
3. Faktor kehidupan Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar
dibagi menjadi empat, yaitu:
a. Kebutuhan akan keamanan atau keselamatan.
b. Kebutuhan akan cinta kasih.
c. Kebutuhan untuk memperoleh harga diri.
d. Kebutuhan yang timbul karena adanya ancaman kematian.
4. Faktor intelektual Berkaitan dengan berbagai proses penalaran
verbal atau rasionalisasi.
29
d. Sikap Religiusitas
Menurut Hendriks dan Ludeman (dalam Sahlan, 2011: 39-
41) terdapat beberapa sikap religiusitas yang tampak didalam diri
seseorang dalam menjalankan tugasnya, diantaranya:
1. Kejujuran: rahasia untuk meraih sukses menurut mereka adalah
berkata jujur.
2. Keadilan: salah satu skill orang yang religius adalah mampu
bersikap adil kepada semua pihak, bahkan saat ia terdesak
sekalipun.
3. Bermanfaat bagi orang lain: hal ini merupakan salah satu sikap
yang tampak dari diri seseorang.
4. Rendah hati: merupakan sikap tidak sombong mau
mendengarkan pendapat orang lain dan tidak memaksakan
gagasan atau kehendaknya
5. Bekerja efisiensi: mereka mampu memusatkan semua
perhatiannya pada pekerjaan saat itu, begitu juga saat mereka
mengerjakan pekerjaan selanjutnya.
6. Visi kedepan: mereka mampu mengajak orang kedalam angan–
angannya. Kemudian menjabarkan begitu terinci, cara–cara
untuk menuju kesana.
7. Disiplin tinggi: kedisiplinan mereka tumbuh dari semangat
penuh gairah dan kesadaran, bukan berangkat dari keharusan
dan keterpaksaan.
30
8. Keseimbangan: seseorang yang memiliki sikap religiusitas
sangat menjaga keseimbangan hidupnya, khususnya empat
aspek inti dalam kehidupannya yaitu keintiman, pekerjaan,
komunitas dan spiritualitas.
e. Indikator-indikator religiusitas
Indikator religiusitas yang diukur penulis melalui penelitian
ini mengacu pada lima dimensi beragama Menurut Turner dalam
(Satrio dan Siswantoro, 2016: 5) sebagai berikut:
1. Keyakinan
2. Praktik Agama
3. Pengalaman
4. Pengetahuan Agama
5. Konsekuensi
4. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Teori korespondensi dipelopori oleh Russell (dalam Noor,
2011: 7). Dalam teori ini, suatu pernyataan dianggap benar apabila
materi pengetahuan yang dikandung berkorespondensi dengan
objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang ada dalam
pikiran seseorang setelah dilakukan pengindraan terhadap suatu
objek tertentu. Menurut Notoatmodjo (dalam Nasir, Mukhlis dan
Miskarina, 2016: 49) menyatakan bahwa Pengetahuan merupakan
31
hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
pancaindra manusia yakni: penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga.
b. Tingkatan Pengetahuan
Pengetahun yang cukup didalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkatan, yaitu Notoatmodjo (dalam Nasir, Mukhlis
dan Miskarina, 2016: 49-50)
1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi
yang telah pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam
pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja
untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,
menyatakan dan sebagainya
2. Memahami (Comprehention) Memahami diartikan sebagai
suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek
atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
32
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek
yang dipelajari.
3. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan
untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan
sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain.
4. Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk
menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam
komponenkomponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata
kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
5. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu
kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagianbagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan
kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
33
didasarkan pada suatu kreteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
c. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan
Menurut Nasir, Mukhlis dan Miskarina (2016) terdapat 2
faktor dalam mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu:
1. Faktor Internal
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita
tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi
kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-
hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup.
2. Faktor Eksternal-Faktor Lingkungan,
Seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya
yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang
atau kelompok sosial budaya, sistem sosial budaya yang ada
pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam
menerima informasi.
d. Kriteria Tingkat Pengetahuan
Menurut Arikunto (dalam Nasir, Mukhlis dan Miskarina,
2016: 50) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan di
interpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu:
34
1) Baik : Hasil presentase 76%-100%
2) Cukup : Hasil presentase 56%-75%
3) Kurang : Hasil presentase > 56%
e. Jenis Pengetahuan
Menurut Noor (2011: 7) Pengetahuan dapat dimiliki berkat
adanya pengalaman atau melalui interaksi antara manusia dan
lingkungannya. Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan
yang selama ini mendasari kehidupan manusia yaitu:
1. Logika yang dapat membedakan antara benar dan salah
2. Etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk dalam
perbuatan manusia
3. Estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek
f. Indikator-indikator pengetahuan
Menurut Sumarwan (2012: 147) Indikator-indikator
pengetahuan ada 3, antara lain:
1) Pengetahuan Produk
2) Pengetahuan Pembelian
3) Pengetahuan Pemakaian
5. Kepercayaan
a. Pengertian kepercayaan
Menurut Ilyas (dalam Andesra, 2016: 141) mengatakan
Kepercayaan (trust) adalah keyakinan bahwa seseorang akan
menemukan apa yang diinginkan pada mitra pertukaran.
35
Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah
laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan
apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki
seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat
dipercaya.
Menurut Jasfar dan Farida (dalam Halik, 2016: 127)
pengertian kepercayaan (trust) yaitu suatu rasa percaya kepada
mitra dimana seseorang berhubungan. Kepercayaan (trust),
menjadi sangat penting peranannya dalam membina hubungan,
terutama pada usaha jasa yang penuh ketidakpastian, risiko dan
kurangnya informasi diantara pihak-pihak yang saling
berhubungan.
Anderson dan Narus (dalam Andesra, 2016: 140)
mengisyaratkan bahwa kepercayaan terbentuk manakala pelanggan
atau nasabah percaya bahwa perusahaan atau bank memberikan
sesuatu bentuk pelayanan yang bernilai positif untuk dirinya.
b. Dimensi kepercayaan
Dimensi Kepercayaan Menurut McKnight, Kacmar, dan
Choudry (dalam Bachmann dan Zaheer, 2006) kepercayaan
dibangun antara pihak-pihak yang belum saling mengenal baik
dalam interaksi maupun proses transkasi, menyatakan bahwa ada
dua dimensi kepercayaan konsumen, yaitu:
36
1. Trusting Belief
Trusting belief adalah sejauh mana seseorang percaya dan
merasa yakin terhadap orang lain dalam suatu situasi.
2. Trusting intention adalah suatu hal yang disengaja dimana
seseorang siap bergantung pada orang lain dalam suatu situasi,
ini terjadi secara pribadi dan mengarah langsung kepada orang
lain. Trusting intention didasarkan pada kepercayaan kognitif
seseorang kepada orang lain.
c. Indikator-indikator kepercayaan
Dalam penelitian ini variabel kepercayaan diukur
berdasarkan indikator yang dikemukakan Morgan dan Hunt (dalam
andesra, 2016 :142). Indikator tersebut adalah :
1) Kompetensi
2) Kejujuran
3) Keadilan
4) Tanggung jawab
5) Moral dan Etika
6. Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Bank Islam atau bank syariah adalah bank yang beroperasi
dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa
disebut dengan bank tanpa bunga. Bank Islam adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-
37
jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang
berfungsi sebagai perantara bagi puhak yang berkelebihan dana
dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan
kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam (Ali, 2010: 1).
Bank umum Syariah adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
(Yudiana, 2014: 2). Perbankan syariah memberikan layanan bebas
bunga kepada para nasabahnya. Pembayaran dan penarikan bunga
dilarang dalam semua bentuk transaksi. Islam melarang kaum
muslim menarik atau membayar bunga (riba). Pelarangan inilah
yang membedakan sistem perbankan syariah dengan sistem
perbankan konvensional. Berikut ini adalah perbedaan antara bank
syariah dengan bank konvensional
Tabel 2. 2
Perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional:
Sisi/Aspek Bank Syariah Bank
Konvensional
Falsafah Tidak berdasarkan :
✓ Bunga (riba)
✓ Spekulasi (gharar)
✓ Ketidakjelasan
(mayshir)
Berdasarkan Bunga
38
Sumber : BTN Syariah, 2015
b. Peranan Bank Syariah
Menurut Yudiana (2014: 5-6) peranan bank syariah adalah:
1. Memurnikan operasional perbankan syariah sehingga dapat
lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat.
2. Meningkatkan kesadaran syariah umat Islam sehingga dapat
memperluas segmen dan pangsa pasar perbankan syariah.
3. Menjalin kerjasama dengan para ulama.
4. Memberdayakan ekonomi umat dan beroperasi secara
transparan.
5. Memberikan return yang lebih baik, sehingga investasi di bank
syariah mampu memberikan lebih baik dibandingkan dengan
bank konvensional.
6. Mendorong terjadinya transaksi produktif dan mengurangi
tingkat spekulasi di pasar keuangan.
7. Mendorong pemerataan pendapatan, karena bank syariah tidak
hanya mengumpulkan dana dari pihak ketiga namun dapat juga
Operasional Dana diakui sebagai :
✓ Titipan
✓ Investasi berbasis
bagi hasil
Penyaluran untuk :
Usaha yang Halal &
Menguntungkan
Dana diakui sebagai
:
Simpanan berbasis
imbalan bunga
Penyaluran untuk :
Sektor yang
menguntungkan
Sosial Dinyatakan eksplisit
(dalam laporan)
Tidak diketahui
dengan tegas
Organisasi Dewan Pengawas
Syariah (DPS)
Tidak ada DPS
39
sebagai lembaga yang mengumpulkan zakat, infaq, dan
shodakoh, hal ini dapat di salurkan melalui pembiayaan
Qardhul Hasan, yang diharapkan dapat mempererat
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
8. Peningkatan efisiensi mobilisasi dana, khususnya pada produk
mudharabah al muqayaddah dimana bank syariah bebas untuk
melakukan investasi atas dana yang diserahkan oleh investor.
c. Tujuan Bank Syariah
Menurut Undang-undang Perbankan Syariah no. 21 tahun 2008
pasal 3, perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkat keadilan,
kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat (Yudiana,
2014: 7).
d. Produk dan Jasa Perbankan Syariah
Menurut Karim (2010: 97) pada dasarnya, produk yang
ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga
bagian besar, yaitu:
1. Produk Penyaluran Dana (financing)
Dalam menyalurkan dananya kepada nasabah, secara
garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat
kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya,
yaitu:
40
a) Pembiayaan dengan prinsip jual beli
Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya
perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of
property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan
dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual.
Transaksi jual beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk
pembayarannya dan waktu penyerahan barangnya, yakni
sebagai berikut :
1) Pembiayaan murabahah
Murabahah berasal dari ribhu (keuntungan) adalah
transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah
keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual
semnetara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah
harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan
(marjin).
2) Pembiayaan Salam
Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang
diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu, barang
diserahkan secara tangguh sementara pembayaran
dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli,
sementara nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi
ini mirip jual beli ijon, namun dalam transaksi ini
41
kuantitas, kualitas, harga, dan waktu penyerahan barang
harus ditentukan secara pasti.
3) Pembiayaan Istishna’
Produk istishna’ menyerupai produk salam, tapi dalam
istishna’ pembayarannya dapat dilakukan oleh bank
dalam beberapa kali (termin) pembayaran. Skim
istishna’ dalam bank syariah umumnya diaplikasikan
pada pembiayaan manufaktur dan kontruksi ketentuan
umum pembiayaan istishna’ adalah spesifikasi barang
pesanan harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu
dan jumlahnya. Harga jual yang telah disepakati
dicantumkan dalam akad istishna’ dan tidak boleh
berubah selama berlakunya akad. Jika terjadi perubahan
dari kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga
setelah akad ditanda tangani, seluruh biaya tambahan
tetap ditanggung nasabah.
b) Prinsip Sewa (Ijarah)
Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan
manfaat. Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan
prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada objek
transaksinya. Jika pada jual beli objek transaksinya adalah
barang, maka pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.
42
c) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
Produk pembiayaan syariah yang di dasarkan atas
prinsip bagi hasil adalah sebagai berikut:
1) Pembiayaan musyarakah
Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah
(syirkah atau syarikah). Transaksi musyarakah
dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja
sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki
secara bersama-sama. Semua bentuk usaha yang
melibatkan dua pihak atau lebih di mana mereka secara
bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya
baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
2) Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau
lebih pihak dimana pemilik modal (shabil al-maal)
mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola
(mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian
keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam
paduan kontribusi 100 % modal kas dari shahib al-maal
dan keahlian mudharib.
d) Akad Pelengkap
Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan,
biasanya diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap
43
ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi
ditujukan untuk mempermudah pelaksaan pembiayaan.
Akad-akad pelengkap ini yaitu:
1. Hiwalah
Hiwalah adalah untuk membantu supplier mendapatkan
modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Bank
mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang.
Untuk mengantisipasi resiko kerugian yang akan
timbul, bank perlu melakukan penelitian atas
kemampuan pihak yang berutang dan kebenaran
transaksi antara yang memindahkan piutang dengan
yang berutang.
2. Rahn (Gadai)
Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan
pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan
pembiayaan.
3. Qardh
Qardh adalah pinjaman uang.
4. Wakalah (Perwakilan)
Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila
nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk
mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu.
44
5. Kafalah (Garansi Bank)
Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk
menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran.
Bank dapat mensyaratkan nasabah untuk menempatkan
sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahn. Bank
dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip
wadi’ah. Untuk jasa-jasa ini, bank mendapatkan
pengganti biaya atas jasa yang diberikan.
2. Produk Penghimpunan Dana (funding)
a) Prinsip Wadi’ah
Penerapan prinsip wadiah memiliki implikasi hukum sama
dengan qardh yaitu nasabah bertindak sebagai pihak yang
meminjamkan uang sedangkan bank bertindak sebagai
peminjam. Sedangkan prinsip wadiah yang diterapkan adalah
wadiah yad dhamanah pada rekening giro.
b) Prinsip Mudharabah
Dalam aplikasinya deposan/penyimpan bertindak sebagai
shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib
(pengelola).
3. Produk Jasa (service)
Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries
(penghubung) antara pihak yang membutuhkan dana (deficit
unit) dengan pihak yang kelebihan dana (surplus unit), bank
45
syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa
perbankan kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa
sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain
berupa:
1) Sharf (Jual Beli valuta Asing)
Pada dasarnya jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip
sharf. Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini,
penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama
(spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta
asing ini.
2) Ijarah (Sewa)
Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan
(safe deposit box) dan jasa tata laksana administrasi
dokumen (custodian). Bank mendapat imbalan sewa dari
jasa tersebut.
7. Pondok Pesantren
a. Pengertian Pondok Pesantren
Pesantren merupakan lembaga pendidikan dengan bentuk
khas sebagai tempat dimana proses pengembangan keilmuan, moral
dan ketrampilan para santri menjadi tujuan utamanya. Istilah
pesantren berasal dari kata santri dengan awalan “pe” dan akhiran
“an” yang berarti tempat tinggal santri. Pendidikan di pesantren
meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan
46
kemasyarakatan dan Pendidikan lainnya yang sejenis (Yusuf,
Suwito dan Anwar, 2007: 17).
Pondok pesantren merupakan institusi Pendidikan Islam
tertua di Indonesia dengan segala keunikan dan kekhasannya
tersendiri, institusi ini selain dikenal sebagai lembaga pendidikan
Islam, juga menonjol sebagai lembaga sosial keagamaan yang
didalamnya terdapat interaksi di antara orang-orang dan menjadi
pusat pemberdayaan masyarakat dibidang sosial, budaya, dan
ekonomi (Haryanto, 2012: 1). Para peserta didik pada pesantren
disebut santri yang umum menentap di pesantren. Tempat dimana
para santri menentap, di lingkungan pesantren, disebut dengan
istilah pondok. Dari sinilah timbul istilah pondok pesantren.
b. 5 Elemen Penting Pondok Pesantren
1. Pondok
Pondok yaitu sebuah asrama pendidikan Islam tradisional di
mana para siswanya (santri) tinggal bersama di bawah
bimbingan seorang atau guru (kyai).
2. Santri
Santri yaitu murid-murid yang tinggal di dalam pesantren
untuk mengikuti pelajaran kitab-kitab klasik atau orang yang
mendalami agama Islam, beribadah dengan sungguh, dan
orang yang saleh (Haryanto, 2012: 23).
47
3. Kyai
Kyai adalah gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada
seorang ahli agama Islam yang memiliki atau menjadi
pimpinan pondok pesantren serta mengajar dan mendidik para
santrinya (Haryanto, 2012: 23).
4. Masjid
Masjid yaitu rumah tempat ibadah umat Islam atau muslim,
masjid digunakan untuk beribadah, sholat berjamaah, diskusi,
kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur’an.
5. Kitab-kitab Klasik
Kitab-kitab Islam klasik adalah kepustakaan dan pegangan
para kyai dipesantren. Kitab-kitab klasik yang diajarkan
dipesantren digolongkan ke dalam 8 kelompok, yaitu Nahwu,
Sharaf, Ushul fiqh, hadits, tafsir, tauhid, tasawuf dan etika,
cabang-cabang lain seperti Tarikh dan balaghah.
c. Karakteristik Pondok Pesantren dari Model Pembelajarannya
Menurut (Haryanto, 2012: 2) ada 3 karakteristik pondek pesantren
dari model pembelajarannya, sebagai berikut:
1. Pondok Pesantren Salaf
Pondok pesantren salaf yaitu pondok pesantren yang
mempunyai beberapa karakteristik diantaranya pengajian
hanya terbatas pada kitab kuning (salaf), intensifikasi
musyawarah atau bahtsu al-masail, berlakunya sistem diniyah.
48
2. Pondok Pesantren Modern
Pondok pesantren modern yaitu pondok pesantren yang
mempunyai karakteristik yang menekankan pada penguasaan
bahasa asing (arab dan inggris).
3. Pondok Pesantren Semi Salaf-Semi Modern (mu’adalah)
Pondok pesantren semi salaf-semi modern yaitu mempunyai
karakteristik diantaranya pengajian kitab salaf (seperti taqrib,
jurumiyah, ta’ilmu al muta’alim, dll), kurikulum modern
(seperti bahasa inggris, fisika, matematika, manajemen, dan
sebagainya.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu maka
dapat disusun model riset dalam penelitian ini, seperti yang disajikan dalam
gambar berikut:
Gambar 2. 1
Kerangka Penelitian
Religiusitas
(X1)
Minat
(Y)
Pengetahuan
(X2)
Kepercayaan
(Z)
H1 H5
H3
H4 H2
49
Kerangka pemikiran yang disajikan diatas menjelaskan bahwa
Religiusitas (X1), Pengetahuan (X2) berpengaruh terhadap minat (Y)
dengan Kepercayaan (Z) sebagai variabel intervening.
D. Hipotesis
1. Pengaruh religiusitas santri di terhadap kepercayaan
Spiritual dan religiusitas merupakan salah satu bagian dari
sistem kepercayaan. Sistem kepercayaan berfungsi dalam menentukan
bagaimana seseorang menghadapi dan juga menanggapi kesulitannya.
Harun nasution dalam (Jalaludin, 2012: 12) membedakan pengertian
religiusitas berdasarkan asal kata, yaitu al-din, religi (relegere, religare)
dan agama. Al-din berarti undang-undang hukum. Kemudian dalam
bahasa arab, kata ini mengandung arti menguasai, tunduk, patuh.
Sedangkan dari kata religi berarti mengumpulkan atau membaca.
Kemudian religare berarti mengikat. Religiusitas berarti menunjukkan
aspek religi yang telah dihayati individu dalam hati, diartikan seberapa
jauh pengetahuan seberapa kokoh keyakinan, dan seberapa pelaksanaan
ibadah dan kaidah, serta penghayatan atas agama yang dianutnya dalam
bentuk sosial dan aktivitas yang merupakan perwujudan beribadah.
Agama memainkan peranan penting dalam kehidupan seseorang
dengan membentuk kepercayaan, pengetahuan dan sikap merek
(Sukardi, 2015: 54).
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat dirumuskan
hipotesis berikut:
50
H1= Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepercayaan
2. Pengaruh pengetahuan terhadap kepercayaan
Teori korespondensi dipelopori oleh Russell (dalam Noor, 2011
:7). Dalam teori ini, suatu pernyataan dianggap benar apabila materi
pengetahuan yang dikandung berkorespondensi dengan objek yang
dituju oleh pernyataan tersebut dan pengetahuan adalah keyakinan yang
dibenarkan.
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat dirumuskan
hipotesis berikut:
H2= Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepercayaan
3. Pengaruh religiusitas terhadap minat
Spiritual dan religiusitas merupakan salah satu bagian dari
sistem kepercayaan. Sistem kepercayaan berfungsi dalam menentukan
bagaimana seseorang menghadapi dan juga menanggapi kesulitannya.
Metawa dan Almossawi (dalam Zahri dan Hafasnuddin, 2016:
79). Faktor utama minat dalam memilih bank syariah adalah faktor
agama dan kemudian faktor keuntungan. Faktor religiusitas meliputi
faktor penting dalam mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk
mengarah kepada suatu pilihan tertentu.
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat dirumuskan
hipotesis berikut:
51
H3= Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
4. Pengaruh pengetahuan terhadap minat
Pengetahuan merupakan informasi yang diperoleh seorang
konsumen akan produk yang diperlukan informasi bisa didapat dari
media, promosi, buku, maupun sarana lain yang bisa menghantarkan
informasi itu kepada konsumen. Tidak sedikit pengetahuan konsumen
diperoleh melalui informasi dari mulut ke mulut, cara itu kadang bisa
lebih efektif karena disamping pengetahuan yang diperoleh persuasive
yang diberikan dapat mengubah persepsi konsumen lebih kuat atas
informasi sehingga menimbulkan minat untuk memilih produk yang
didapat dari informasi tersebut (Sukardi, 2015: 53).
Pengetahuan bank syariah dapat didefinisikan sebagai
kesadaran, pengetahuan, sikap dan tingkah laku dalam membuat
keputusan-keputusan berkaitan dengan berbagai aktivitas perbankan
seseorang yang dalam hal ini spesifik perbankan syariah (Isnurhadi,
2013: 9).
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat dirumuskan
hipotesis berikut:
H4= Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
memilih produk bank syariah
5. Pengaruh kepercayaan terhadap minat
Menurut Ilyas (dalam Andesra, 2016: 141) mengatakan
Kepercayaan (trust) adalah keyakinan bahwa seseorang akan
52
menemukan apa yang diinginkan pada mitra pertukaran. Kepercayaan
melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena
keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan
suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau
pernyataan orang lain dapat dipercaya.
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat dirumuskan
hipotesis berikut:
H5 = Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
memilih produk bank Syariah.
6. Pengaruh religiusitas terhadap minat dengan dimediasi
kepercayaan
Menurut Harun Nasution (dalam Jalaluddin (2011: 12),
pengertian agama berasal dari kata ad-din, yang berarti undang-undang
atau hokum. Kemudian dalam bahasa Arab, kata ini mengandung arti
menguasai, menudukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan. Sedangkan
dari kata religi (latin) atau relegere berarti mengumpulkan dan
membaca.
Semakin religius seseorang dalam segala aspek kehidupannya,
semakin tinggi kepekaan mereka akan berbagai produk (barang dan jasa)
yang sesuai dengan syariat agama. Produk dengan merek yang bisa
menunjukkan ke Syariah atau kehalalan produk tersebut, akan dapat
meningkatkan keyakinan mereka terhadap merek yang bersangkutan,
dan pada akhirnya memungkinkan mereka berperilaku positif terhadap
53
merek yang bersangkutan. Kepercayaan terhadap merek ini selanjutnya
akan menjadi prediktor dalam mereka melakukan perilaku pembelian,
terutama keputusan individu saat mereka memilih jasa perbankan.
(Handayani, Darwini, Agustiani, dan Imanuella, 2018: 56)
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat dirumuskan
hipotesis berikut:
H6 = Kepercayaan memediasi pengaruh religusitas terhadap minat
memilih produk bank syariah
7. Pengaruh pengetahuan terhadap minat dengan dimediasi
kepercayaan
Mowen dan Minor dalam (Sunyooto, 2013: 53) mendefinisikan
pengetahuan sebagai the amount of experince with information about
particular or service a person has. Atau pengetahuan adalah sejumlah
pengalaman dari berbagai macam informasi tentang produk atau jasa
tertentu yang dimiliki.
Pengetahuan merupakan informasi yang diperoleh seorang
konsumen akan produk yang diperlukan informasi bisa didapat dari
media, prom osi, buku, maupun sarana lain yang bisa menghantarkan
informasi itu kepada konsumen. Tidak sedikit pengetahuan konsumen
diperoleh memalui informasi dari mulut ke mulut, cara itu kadang bisa
lebih efektif karena disamping pengetahuan yang diperoleh persuasive
yang diberikan dapat mengubah persepsi konsumen lebih kuat atas
informasi (Sukardi, 2015: 53).
54
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat dirumuskan
hipotesis berikut:
H7 = Kepercayaan memediasi pengaruh pengetahuan terhadap minat
memilih produk bank Syariah.
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif adalah data yang terbentuk angka
atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau
dianalisis menggunakan tekhnik perhitungan matematika atau statistik
(Bisri, 2013: 12)
Oleh karena itu peneliti ingin menjawab konsep dan teori yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan
dilapangan. Peneliti juga ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan
dilapangan. Penelitian kali ini adalah tentang pengaruh religiusitas dan
pengetahuan terhadap minat memilih produk bank syariah dengan
kepercayaan sebagai variable intervening.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini mengambil studi kasus di Ponpes Al Munawir,
Krapyak, Yogyakarta yang beralamat di Jl. KH. Ali Maksum, Dusun
Krapyak, Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta, adapun penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2018.
56
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Pramesti (2016: 1) populasi adalah keseluruhan subjek
atau objek yang mempunyai ukuran tertentu. Ukuran yang mewakili dan
menggambarkan karakter dari populasi disebut dengan parameter. Dari
parameter dapat dipelajari atau diketahui karakteristik dari populasi yang
menjadi tujuan suatu penelitian. Menurut Bawono (2006: 28) populasi
adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan
untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua santri di Ponpes Al Munawir, Krapyak,
Yogyakarta yang berjumlah 1780 untuk periode 2017.
2. Sampel
Menurut Pramesti (2016: 1) sampel adalah bagian dari populasi
yang dapat diambil seluruh atau tidak seluruh dari populasi. Sampel juga
mempunyai ukuran tertentu, ukuran yang merupakan bentuk representasi
dari sampel ini disebut dengan statistik. Statistik adalah ukuran sampel
yang juga merupakan bentuk inferensi dari ukuran populasi, sehingga
dengan mengambil observasi melalui sampel, karakter populasi dapat
diketahui. Menurut Bawono (2006: 28) sampel adalah objek atau subjek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode non
probability sampling dengan tekhnik pengambilan sampel non random
57
sampling. Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011: 41) Simple non random
sampling adalah tekhnik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel penelitian, atau pengambilan sampel yang
dipilih dengan non random, biasanya disebut dengan sampel tetap
(fixed). Mengingat subjek penelitian yang ada di Ponpes Al Munawir,
Krapyak, Yogyakarta semuanya beragama Islam maka penyusun tidak
akan mengambil semua sebagai sampel, tetapi sebagian saja yang
dianggap mewakili populasi, penyusun akan mewakili 1 komplek dari 20
komplek yang ada, yaitu komplek Q.
Dalam penelitian ini diperoleh sampel sebanyak 95 santri dari
1780 total santri aktif Ponpes Al Munawir, Krapyak, Yogyakarta.
Adapun tekhnik dalam menentukan jumlah sampel dapat menggunakan
rumus Slovin yaitu sebagai berikut:
𝑆 =𝑃
(P. e) + 1
Di mana:
S: Sampel
P: Populasi
e: Eror atau tingkat kesalahan yang diyakini
Jumlah populasi (P) pada penelitian ini adalah santri yang terdiri
dari 1780 santri aktif tahun 2017. Sedangkan tingkat kesalahan 0,1
(10%), sehingga sampel (S) adalah:
58
𝑆 =𝑃
(P.e)+1
𝑆 =𝑃
(1780(0,1)2)+1
𝑆 =1780
18,8
𝑆 = 94,68 dibulatkan 95
D. Tekhnik Analisis Data
1. Sumber dan Jenis Data
a. Data Primer
Data yang digunakan penelitian ini adalah data primer.
(Bawono, 2006: 29) sumber data primer adalah pengambilan data
yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan. Data
primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil
kuesioner yang disebarkan pada responden yang telah ditentukan.
b. Data Sekunder
Menurut Bawono (2006: 30) data sekunder adalah data yang
diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang memuat
peristiwa masa lalu. Data sekunder ini dapat diperoleh oleh peneliti
dari jurnal, majalah, buku dan data statistik maupun dari internet.
Ketika seorang peneliti menggunakan data yang diperolehnya dari
Badan Pusat Statistik, bisa dikatakan peneliti tersebut menggunakan
data sekunder.
59
2. Pengumpulan Data
a. Angket atau Kuesioner
Kuesioner pada penelitian ini merupakan metode pengumpulan
data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden.
Kuesioner penelitian yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Yaitu
model pertanyaan dimana pertanyaan tersebut telah disediakan
jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari alternative
jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya. Prosedur
dalam metode pengumpulan data melalui kuesioner ini yatu:
1. Membagikan Kuesioner
2. Responden diminta mengisi kuesioner pada lembar jawaban yang
telah disediakan
3. Kemudian lembar kuesioner dikumpulkan, diseleksi, diolah, dan
kemudian dianalisis
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka
atau simbol diletakkan pada karakteristik atau properti suatu stimulti sesuai
dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan. Skala pengukuran yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala interval. Skala interval
adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain
dan mempunyai bobot yang sama (Riduwan dan Kuncoro: 18). responden
diberikan 10 angka untuk merespon pertanyaan yang diajukan. Penulis
menggunakan skala interval 0-10 guna memberikan kesempatan kepada
60
responden untuk memilih secara lebih luas angka mana yang akan dipilih
sesuai dengan apa yang dialami oleh responden. Semakin rendah jawaban
yang diberikan responden maka akan semakin mendekati angka 0. Berarti
responden tidak setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Begitupun
sebaliknya, semakin tinggi nilai dan mendekati angka 10 maka responden
semakin setuju dengan pertanyaan yang diberikan.
Sangat
tidak
setuju
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
setuju
F. Definisi Konsep dan Operasional
Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi yang berkaitan tentang hal tersebut dan kemudian dapat diambil
kesimpulan. Variabel terdiri dari konsep atau konstruk yang apabila
digunakan dalam penelitian akan diperoleh respon yang bervariasi dan
semua dapat dibenarkan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari 3 variabel:
1. Variabel Bebas atau Independen
Ghozali (2013: 6) Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas
atau independent adalah religiusitas dan pengetahuan.
61
2. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah tipe variabel-variabel yang
mempengaruhi hubungan antara variabel-variabel independen dengan
variabel-variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung.
Variabel intervening merupakan variabel yang terletak diantara variabel-
variabel independen dengan variabel-variabel dependen, sehingga
variabel independen tidak langsung. Variabel intervening dalam
penelitian ini adalah kepercayaan.
3. Variabel Terikat atau Dependen
Ghozali (2013, 6) variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah minat memilih produk bank
syariah.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian memegang peranan penting dalam penelitian
kuantitatif karena kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan
oleh kualitas instrument yang digunakan. Artinya data yang bersangkutan
dapat mewakili dan mencerminkan keadaan sesuatu yang diukur pada diri
subjek penelitian sehingga data-data itu dapat dipertanggung jawabkan
untuk uji selanjutnya. Dalam penelitian ini, indikator-indikator setiap
variabel antara lain sebagai berikut:
62
Tabel 3. 1
Instrumen Penelitian
No Nama Variabel Indikator Sumber
1. Religiusitas (X1) a. Keyakinan
b. Praktek Agama
c. Pengalaman
d. Pengetahuan Agama
e. Konsekuensi
Turner dalam
(Satrio dan
Siswantoro,
2016: 5)
2. Pengetahuan (X2) a. Pengetahuan produk
b. Pengetahuan
pembelian
c. Pengetahuan
pemakaian
Sumarwan,
2014: 147
3. Kepercayaan (Z) a. Kompetensi
b. Kejujuran
c. Keadilan
d. Tanggung jawab
e. Moral dan etika
Morgan dan
Hunt dalam
(Andesra, 2016:
142)
4. Minat (Y) a. Kognisi (Gejala
Pengenalan)
b. Konasi (Gejala
Kemauan)
c. Emosi (Gejala
Perasaan)
Uswah dalam
Ahmadi (2009)
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Reliabilitas
Pada prinsipnya uji reliabilitas adalah menguji data yang kita
peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita bagikan.
Jika kuesioner tersebut handal atau reliable, andaikan jawaban responden
tersebut konsisten dari waktu ke waktu (Bawono, 2006: 63). Pada uji
reliabilitas analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran data dapat memberikan hasil relatif konsisten atau hasilnya
tidak berbeda jika diukur ulang pada subjek yang sama, sehingga dapat
diketahui tingkat keterandalan pada alat ukur (kuesioner).
63
Pengujian reliabilitas terhadap seluruh item atau pertanyaan pada
penelitian ini menggunakan Teknik Alpha dari Cronbach dengan tarif
signifikan (α) = 0,05 jika t hitung > t table, maka alat pengukur kuesioner
dikatakan reliabel atau handal. Nilai Cronbach Alpha pada penelitian ini
akan digunakan nilai 0,60 dengan asumsi atau anggapan bahwa daftar
pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha
> 0,60 (Bawono, 2006).
2. Uji Validitas
Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya diuji tingkat
validitasnya. Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah
pertanyaan pada kuesioner tersebut shahih atau tidak (Bawono, 2006:
68). Analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu test
melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat mencerminkan
variabel yang diukur.
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono (2006:
69) dengan taraf signifikan (α) = 0,05, jika Г hitung > Г table, maka
kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang
nyata antara kedua variabel tersebut. Perhitungan uji validitas ini akan
menjadi sederhana jika menggunakan alat bantu computer dengan
program SPSS. Untuk menguji kevalidan data, dapat dilakukan dengan 3
cara yaitu:
64
a) Melihat nilai Corrected Item-Total Correlation
Untuk melihat nilai Corrected Item-Total Correlation, dapat dilihat
pada analisis uji reliabilitas, pada bagian Corrected Item-Total
Correlation. Jadi bisa dilihat dalam output viewer uji reliabilitas
diatas. Pada kolom tersebut dapat dilihat nilai r hitungnya. Dari nilai r
hitung yang diperoleh dari kolom Corrected Item-Total Correlation
semua bertanda positif dan lebih besar dari r table, sehingga bisa
disimpulkan butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
b) Analisis faktor
Analisis ini dilakukan untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan
untuk suatu variabel tertentu benar-benar indikator dari variabel
tertentu.
c) Korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skornya
Korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skornya dikatakan
signifikan jika pada kolom atau baris tersebut masing-masing total
butir pertanyaan menghasilkan tanda bintang, dengan dua
kemungkinan yaitu: kalua berbintang satu itu berarti korelasi
signifikan pada level 5% (0,05) untuk dua sisi, sedangkan kalua
berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01)
untuk dua sisi.
I. Uji Statistik
Uji statistik di sini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang
65
kita analisa. Uji statistik ini dapat dilihat dari nilai T hitung, F hitung dan
nilai koefisien determinasinya (Bawono, 2006: 88). Uji statistik dikatan
lolos atau tidak tergantung dari tingkat signifikasi dari hasil perhitungannya.
Jika hasilnya berada di daerah kritis atau yang menolak Ho maka dikatakan
bahwa uji statistiknya lolos dan layak untuk diuji selanjutnya dan juga
berlaku sebaliknya, jika berada di daerah yang menerima Ho.
Langkah-langkah uji statistik dengan cara manual adalah sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis
Ho: β1 = 0, = artinya variabel independen (Xi) tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen (Y).
Ho: β1 ≠ 0 = artinya variabel independen (Xi) berpengaruh terhadap
variabel dependen (Y).
b) Menentukan t table
Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat
signifikan α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = n-1-k
Dimana:
n: jumlah data
k: jumlah variabel yang dipakai
c) Rumus untuk mencari r hitung
𝑟𝑥𝑦 =n(ΣXY) − (ΣX)(ΣY)
√{𝑛. Σ2 − (Σ𝑋)2 } {𝑛. Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2}
Setelah mendapatkan r hitung berikutnya dapat mencari t hitung,
dengan cara:
66
t hitung = 𝑡 hitung =r √𝑛 −2
√𝑛− 𝑟2
d) Pengambilan keputusan
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan
variabel dependen. Jika t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak. Artinya
ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
Perhitungan uji statistik ini menggunakan alat bantu komputer
dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution)
agar lebih mudah dan sederhana dalam pengujian. Uji statistik
terbagi ke dalam tiga kelompok bagian, diantaranya adalah :
1. Uji t Test (Uji secara individual)
Uji ini dilakukan untuk melihat tingkat signifikasi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau sendiri,
dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel
bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89).
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel
67
independen (X1,2,3) atau sejauh mana kontribusi variabel
independen (X1,2,3) mempengaruhi variabel (Y) (Bawono, 2006:
92). Pengujian ini dilakukan denga melihat R2 pada hasil analisis
persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien
determinan (R2) semakin mendekati angka 1 maka model regresi
yang digunakan akan semakin mendekati tepat sebagai model
penduga terhadap dependen (Y) dan begitu juga dengan
sebaliknya.
Ciri-ciri determinasi R2
a. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 – 1, jadi
nilai R2 terletak antara 0 ≤ R2≤ 1.
b. Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
Sedangkan nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang
sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen.
Menghitung koefisien determinasi (R2) untuk menilai besarnya
sumbangan atau konstribusi variabel independen (X1,2,3) terhadap
nilai variabel dependen.
J. Uji Asumsi Klasik
Bawono (2006: 115) uji asumsi klasik merupakan tahapan penting
dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi
klasik diharapkan dapat dihasilkan modal regresi yang handal sesuai dengan
68
kaidah BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), yang menghasilkan model
regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir.
1. Regresi
Menurut Gujarati (dalam Bawono, 2006: 80) analisis regresi
berkenaan dengan studi ketergantungan satu variabel, variabel tak bebas,
pada satu atau lebih variabel lain, variabel yang menjelaskan
(explanatory variabel), dengan maksud menaksir dan atau meramalkan
nilai rata-rata hitung (mean) atau rata-rata (populasi) variabel tak bebas,
dipandang dari segi nilai yang diketahui atau tetap (dalam pengambilan
sampel berulang) variabel yang menjelaskan (yang belakangan). Jenis
regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda,
yaitu regresi yang digunakan untuk menganalisa data yang bersifat
multivariate. Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel
dependen (Y), dengan variabel independent yang lebih dari satu (minimal
dua), sehingga analisa regresi berganda sering disebut juga analisa
multivariate, karena variabel yang dipengaruhi naik turunnya variabel
dependen lebih dari satu variabel independent (Bawono, 2006: 84-85).
2. Multikolonearitas
Menurut Ghozali (2013: 105) uji multikolonieritas bertujuan
untuk menguji apakah regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
bebas (independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut:
69
a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris yang
sangat tinggi.
b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika ada
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas
0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawanya serta
variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≥ 10
3. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menguji apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual dari satu pengamatan
ke pengamatan lain. Jika varians dan residual dari suatu pengamatan lain.
Jika varians dan residual dari suatu pengamatan lain tetap maka disebut
homokedasitisitas dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali,
2013: 139). Uji Gletser merupakan suatu uji yang dilakukan dengan
meregres nilai absolut residual terhadap variabel independent (Gujarati,
2003 dalam Ghozali, 2013: 142). Heteroskedaktisitas akan terjadi apabila
nilai signifikansinya < 5% (Ghozali, 2013: 143).
4. Normalitas
Menurut Ghozali (2013: 160) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel penganggu residual
memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
70
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Cara
yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual itu normal atau tidak,
maka akan digunakan analisis grafik dan uji statistik. Pengujian
normalitas data dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi >0.05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
residual data penelitian adalah normal.
b. Jika nilai signifikansi <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
residual data penelitian tidak normal.
5. Linearitas
Bawono (2006: 179) pengujian linearitas digunakan untuk
menguji apakah spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik
dalam spesifikasi model bentuk lain spesifikasi model yang tepat. Uji
linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah antar variabel mempunyai
hubungan yang linear atau tidak. Uji linearitas biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Dalam
penelitian ini menggunakan metode uji test for linearity pada taraf
signifikansi lebih besar dari 0,05.
K. Alat Analisis
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode
analisis jalur (Path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari
analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan
analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model
casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teoori analisis jalur
71
sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan juga tidak dapat
digunakan sebagai subsitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas
antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan
model berlandaskan teori. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur
adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak
dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas
imajer (Ghazali, 2013: 249).
Menurut Priyatno (2010: 4) SPSS (Statistic Product and Service
Solution) adalah program komputer yang digunakan untuk analisis data
statistik seperti analisis korelasi, regresi linear, One way ANOVA dan lain-
lain. SPSS merupakan program yang paling popular untuk analisis data dan
paling banyak digunakan oleh pemakai diseluruh dunia dan banyak
digunakan untuk berbagai penelitian sripsi maupun tesis.
Penelitian kali ini adalah merupakan data kuan titatif dimana data
dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk
diaplikasikan kedalam olah data SPSS 22.0 merupakan sebuah program
komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-
data statistic secara tepat, serta menghasilkan output yang dikehendaki oleh
para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
yang bertujuan untuk mengumpulkan data meringkas, atau menyajikan data
kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu, dan
menginterprestasikan hasil dari analisis tersebut. Dalam perhitungan
statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS For Windows.
72
Program olah data SPSS For Windows ini sangat membantu dalam proses
pengolahan data, sehingga hasil data yang dicapai juga dapat
dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
73
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak,
Yogyakarta
Pondok pesantren Al Munawwir didirikan oleh KH.
Muhammad Munawwir bin Abdullah Rosyad pada tanggal 15
November 1911 M, sejak awal berdiri dan berkembangnya pondok
pesantren ini semula bernama pondok pesantren krapyak, karena
memang terletak didusun krapyak. Dan pada tahun 1976-an nama
pondok pesantren tersebut ditambah ‘Al Munawwir’. Penambahan
nama ini bertujuan untuk mengenang pendirinya yaitu KH.
M.Munawwir. Dan Al Qur’anlah sebagai ciri khas Pendidikan di
pesantren ini diawal berdirinya.
Pondok pesanteren Al Munawwir adalah salah satu lembaga
pendidikan yang dalam khazanah Ilmu dunia pesantren dikenal dengan
istilah salaf yang hingga saat ini mampu bertahan dan bahkan terus
berkembang dalam kiprahnya membangun bangsa dan negara
Indonesia. Kemudian para perkembangan selanjutnya pondok
pesantren Al Munawwir tidak hanya mengkhususkan pendidikannya
dalam bidang Al Qur’an saja, melainkan merambat ke bidang Ilmu
yang lain, khususnya kitab-kitab kuning (kutubussalafuassholih) yang
74
kemudian disusul dengan penerapan sistem madrasah (klasikal) yang
melahirkan lembaga-lembaga Pendidikan, di antaranya:
1. Madrasah Salafiyah (I, II, III, IV dan V)
2. Al Ma’had al ‘Aly
3. Madrasah Diniyah
4. Madrasah Huffadz (I dan II)
5. Majlis ta’lim dan majlis masyayikh
Pendidikan adalah suatu proses komprehensif untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Proses itu
memerlukan pengasahan kesatuan tiga aspek Pendidikan baik kognisi,
efeksi, dan psikomotrik, sehingga mampu menghasilkan (output) SDM
yang berkualitas, professional, terampil, mandiri, yang dilandasi iman
dan taqwa, sehingga dapat membentuk kesatuan antara kemampuan
dan penguasaan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) dan
keunggulan moralitas (akhlakul karimah). Berangkat dari hal itu pada
pertengahan tahun 2004 PP Al Munawwir bekerjasama dengan SMK
Ma’arif 1 Kretek Bantul membuka sekolah menengah kejuruan (SMK)
program khusus dengan jurusan mekanik otomotif.
Pertumbuhan Al Munawwir dari masa ke masa dapat dilihat
pada periodesasi kepengasuhan pondok pesantren ini, yakni:
1. Periode KH. Muhammad Munawwir (1910-1942 M)
2. Periode KH. Abdullah Affandi Munawwir dan KH. R. Abdul
Qodir Munawwir (1941-1968 M)
75
3. Periode KH. Ali Maksum (1968-1989 M)
4. Periode KH. Zainal Abidin Munawwir (1989-2014)
5. Periode KH. Muhammad Najib Abdul Qodir (2014-sekarang)
2. Visi dan Misi
Visi:
a. Mencetak ‘ulama’ul ‘Amilin (ulama yang mengamalkan Ilmu).
b. Mencetak Imama al-muttaqin (sponsor manusia untuk bertaqwa).
c. Mencetak pribadi yang muttaqin.
Misi:
a. Menggalang segala potensi umat Islam untuk meningkatkan
derajat, harkat martabat umat menjadi insani kamil (manusia yang
sempurna).
b. Berkreasi dalam bidang pendidikan, ekonomi serta kesehatan untuk
sebanyak-banyaknya dapat bermanfaat bagi peningkatan derajat
umat Islam sehingga terbebas dari belenggu kemiskinan dan
kebodohan.
c. Menyelenggarakan pendidikan dan mengembangkan program-
program pembelajaran berwawasan imtaq dan iptek.
d. Menyelenggarkan kegiatan yang berorientasi pada pembentukan
jiwa pemimpin yang berakhlak mulia.
e. Menyelenggarakan pendidikan dengan sistem fullday.
3. Kegiatan-kegiatan di dalam pesantren
a. Haflah khotmil qur’an
76
b. Wisuda madrasah salafiyah III
c. Rihlah dan studi komparatif pesantren
d. Peringatan harlah setiap komplek
e. Program khusus ramadhan (PKR)
f. Orientasi studi dan pengenalan pesantren (OSPEP)
g. Ekstrakulikuler (Hadrah, Qiraah, Kaligrafi)
h. Ziarah maqbaroh
i. Mujahadah
j. Pembacaan diba’, berzanji, burdah, simtudduror
k. Senam
l. Bakti sosial
B. Deskripsi Data Responden
Pada penelitian ini, penelitian melakukan penelitian di Pondok
Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta. Data penelitian yang
diperoleh dari kuesioner di bagikan kepada santriwati komplek Q
sebanyak 95 kuesioner, yang selanjutnya akan dianalisis dengan prosedur
statistik deduktif. Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu peneliti
akan menjelaskan tentang data-data responden yang digunakan sebagai
sampel yang diambil dari satriwati di Pondok Pesantren Al Munawwir,
Krapyak, Yogyakarta.
1. Usia Responden
Pengelompokan usia dari responden dalam penelitian ini terbagi
menjadi dua kelompok yang dapat dilihat pada table berikut ini:
77
Tabel 4. 1
Usia Responden
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Pada tabel dapat diketahui bahwa sebanyak 69 orang atau 72,6%
yang berusia 15-20 tahun dan sebanyak 26 orang atau 27,4% yang
berusia 21-25 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usia
responden didominasi oleh usia 15-20 tahun.
2. Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan terakhir dari responden dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 2
Pendidikan Terakhir Responden
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Dari tabel dapat diketahui jumlah pendidikan terakhir
reseponden sebanyak 26 orang atau 27,4% berpendidikan SMP,
sebanyak 68 orang atau 71,6% berpendidikan SMA dan sebanyak 1
orang atau 1,1% berpendidikan S1. Sehingga dapat disimpulkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 15-20 th 69 72.6 72.6 72.6
21-25 th 26 27.4 27.4 100.0
Total 95 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SMP 26 27.4 27.4 27.4
SMA 68 71.6 71.6 98.9
S1 1 1.1 1.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
78
pendidikan terakhir responden didominasi oleh pendidikan terakhir
SMA.
3. Pendidikan Responden
Pendidikan terakhir dari responden dalam penelitian ini dapat
di lihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 3
Pendidikan Responden
S
Sumber:Data Primer yang diolah, 2018
Dari tabel dapat diketahui jumlah pendidikan responden
sebanyak 26 orang atau 27,4% berpendidikan SMK, sebanyak 2 orang
atau 2,1% berpendidikan D3, sebanyak 61 orang atau 64,2%
berpendidkan S1, sebanyak 1 orang atau 1,1% berpendidikan S2, dan
sebanyak 5 orang atau 5,3% berpendidikan di Pesantren Madrasah
Salafiyah 3. Sehingga dapat disimpulkan Pendidikan responden
didominasi oleh pendidikan S1.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMK 26 27.4 27.4 27.4
D3 2 2.1 2.1 29.5
S1 61 64.2 64.2 93.7
S2 1 1.1 1.1 94.7
Madrasah Salafiyah 3 5 5.3 5.3 100.0
Total 95 100.0 100.0
79
4. Uang Saku Responden
Uang saku dari responden dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 4
Uang Saku Responden
S
Sumber:Data Primer yang diolah, 2018
Dari tabel dapat diketahui jumlah uang saku responden
sebanyak 26 orang atau 27,4% dengan uang saku < Rp 500.000,
sebanyak 60 orang atau 63,2% dengan uang saku Rp 500.000 - Rp
1.000.000, sebanyak 5 orang atau 5,3 orang dengan uang saku Rp
1.000.000-Rp 2.000.000, dan sebanyak 4 orang atau 4,2% dengan
uang saku > Rp 2.000.000. Sehingga dapat disimpulkan uang saku
responden didominasi oleh uang saku Rp 500.000 - Rp 1.000.000
sebanyak 60 orang.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < Rp 500.000 26 27.4 27.4 27.4
Rp 500.000-Rp 1.000.000 60 63.2 63.2 90.5
Rp 1.000.000-Rp 2.000.000
5 5.3 5.3 95.8
> Rp 2.000.000 4 4.2 4.2 100.0
Total 95 100.0 100.0
80
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen (Uji Reliabilitas dan Uji Validitas)
a. Uji Reliabilitas
Menurut Bawono (2006: 63) menyatakan bahwa reliabilitas
adalah menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari
jawaban kuesioner yang kita bagikan. Jika kuesioner tersebut handal
atau reliable, andaikan jawaban responden tersebut konsisten dari
waktu ke waktu. Pada uji reliabilitas analisis ini dipakai untuk
mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil
relatif konsisten atau hasilnya tidak berbeda jika diukur ulang pada
subjek yang sama, sehingga dapat diketahui tingkat keterandalan
pada alat ukur (kuesioner). Nilai Cronbach Alpha pada penelitian ini
akan digunakan nilai 0,60 dengan asumsi atau anggapan bahwa
daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha > 0,60 (Bawono, 2006).
Tabel 4. 5
Hasil Uji Reliabilitas
Sumber:Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan data diatas, nilai keseluruhan dari Cronbach’s
Alpha adalah lebih dari 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh
Indikator Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Religiusitas (X1) 0,818> 0,60 Reliabel
Pengetahuan (X2) 0,932> 0,60 Reliabel
Kepercayaan (Z) 0,949> 0,60 Reliabel
Minat (Y) 0,889> 0,60 Reliabel
81
variabel yang digunakan adalah reliable. Sehingga data tersebut bisa
disa dikatakan reliable untuk pengukuran dan penelitian selanjutnya.
b. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah
pertanyaan pada kuesioner tersebut shahih atau tidak (Bawono,
2006: 68). Analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat
suatu test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat
mencerminkan variabel yang diukur.
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono
(2006: 69) dengan taraf signifikan (α) = 0,05, jika t hitung > t table,
maka kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada
korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut.
Tabel 4. 6
Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaan
Total Score
Correlation
t table Keterangan
Religiusitas
(X1)
Butir 1 0,344** 0,2017 Valid
Butir 2 0,773** 0,2017 Valid
Butir 3 0,863** 0,2017 Valid
Butir 4 0,868** 0,2017 Valid
Butir 5 0,901** 0,2017 Valid
Pengetahuan
(X2)
Butir 1 0,944** 0,2017 Valid
Butir 2 0,947** 0,2017 Valid
Butir 3 0,924** 0,2017 Valid
Kepercayaan
(Z)
Butir 1 0,895** 0,2017 Valid
Butir 2 0,915** 0,2017 Valid
Butir 3 0,908** 0,2017 Valid
Butir 4 0,932** 0,2017 Valid
Butir 5 0,905** 0,2017 Valid
Minat
(Y)
Butir 1 0,892** 0,2017 Valid
Butir 2 0,929** 0,2017 Valid
Butir 3 0,893** 0,2017 Valid
Sumber:Data Primer yang diolah, 2018
82
Berdasarkan tabel diatas dari nilai r hitung yang diperoleh
dari kolom Correted item total correlation semuanya bertanda positif
dan lebih besar dari r table, diketahui semua pertanyaan yang
digunakan dalam kuesioner adalah valid, semua item pertanyaan
dalam variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikan pada
level 5% sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan
semua item pertanyaan dapat digunakan pada keseluruhan model
pengujian.
2. Uji Statistik
a. Uji t (uji secara individual)
Uji ini dilakukan untuk melihat tingkat signifikasi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau sendiri,
dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel
bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89). Uji
t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2013: 98).
Pengujian ini dilakukan dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut:
1. Jika thitung < ttabel, dan nilai signifikansi > 0.05, H0 diterima dan H1
ditolak
83
2. Jika thitung > ttabel, dan nilai signifikansi < 0.05, H0 ditolak dan H1
diterima
Adapun hasil uji t adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 7
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 27.968 7.808 3.582 .001
x1 -.330 .163 -.145 -2.024 .046
x2 .482 .090 .424 5.326 .000
Z .745 .144 .412 5.160 .000
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Cara mencari t tabel; α= 0,50; n=95; k=3
Df= n-k-1= 95-3-1=91
T tabel = 1,9864
Berdasarkan hasil output SPSS dapat dilihat bahwa nilai t
hitung variabel X1 lebih kecil dari pada nilai t tabel (-2.024 < dari
1,9864) dengan tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,046, dan t
hitung variabel X2 lebih besar dari pada nilai t tabel (5,326 >
1,9864) dengan tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,000 serta t
hitung variabel Z lebih besar dari t tabel (0,5160 > 1,9864) dengan
tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,000. Jadi dapat dikatakan
84
bahwa hanya variabel X2 dan Z yang positif dan signifikan
sedangkan variabel X1 hasilnya negative dan signifikan.
b. Uji Koefisien determinasi R2
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen
(X1,2,3) atau sejauh mana kontribusi variabel independen (X1,2,3)
mempengaruhi variabel (Y) (Bawono, 2006: 92). Pengujian ini
dilakukan denga melihat R2 pada hasil analisis persamaan regresi
yang diperoleh. Apabila angka koefisien determinan (R2) semakin
mendekati angka 1 maka model regresi yang digunakan akan
semakin mendekati tepat sebagai model penduga terhadap dependen
(Y) dan begitu juga dengan sebaliknya.
Tabel 4. 8
Hasil Uji R2
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel untuk menunjukkan:
1. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,731 ini artinya bahwa ada
hubungan yang kuat antara variabel independent dengan
variabel dependen (karena mendekati angka 1).
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .731a .534 .519 5.892
85
2. Koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,519 yang berarti
kontribusi variabel independen menjelaskan/mempengaruhi
variabel dependen sebesar 51,9% sedangkan sisanya sebesar
48,1% dijelaskan/dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Regresi Linear Berganda
Jenis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi berganda, yaitu regresi yang digunakan untuk menganalisa
data yang bersifat multivariate. Analisa ini digunakan untuk
meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel
independent yang lebih dari satu (minimal dua), sehingga analisa
regresi berganda sering disebut juga analisa multivariate, karena
variabel yang dipengaruhi naik turunnya variabel dependen lebih
dari satu variabel independent (Bawono, 2006: 84-85). Adapun hasil
uji regresi linear berganda adalah
sebagai berikut:
Setelah dilakukan uji t, p ada bagian Unstandardized
Coefficients dapat dibuat model persamaan fungsi sebagai berikut:
Y= 27,968 – 0,330 Religiusitas + 0,482 Pengetahuan + 0,745
Kepercayaan
Artinya adalah:
1) Konstan: 27,968
86
Ketika variabel religiusitas, pengetahuan dan kepercayaan
konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y (minat memilih
produk) akan mengalami peningkatan.
2) Religiusitas: -0,330
Apabila variabel religiusitas mengalami penurunan 1 satuan
sedangkan variabel pengetahuan dan kepercayaan konstan tidak
ada atau sebesar 0, maka Y (minat memilih produk) akan
mengalami penurunan sebesar -0,330.
3) Pengetahuan: 0,482
Apabila variabel pengetahuan mengalami penurunan 1 satuan
sedangkan variabel religiusitas dan kepercayaan konstan tidak
ada atau sebesar 0, maka Y (minat memilih produk) akan
mengalami penurunan sebesar 0,482.
4) Kepercayaan: 0,745
Apabila variabel kepercayaan mengalami penurunan 1 satuan
sedangkan variabel pengetahuan tidak ada atau sebesar 0, maka
Y (minat memilih produk) akan mengalami penurunan sebesar
0,745.
b. Uji Multikolonearitas
Menurut Ghozali (2013: 105) uji multikolonieritas bertujuan
untuk menguji apakah regresi ditemukan adanya korelasi antara
variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi maka dinamakan
terdapat masalah multikolinearitas (Multikol). Model regresi yang
87
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent.
Adapun hasil uji multikolonearitas sebagai berikut:
Tabel 4. 9
Hasil Uji Multikolonearitas
Sumber:Data Primer yang diolah, 2018
Pada hasil uji Multikolonieritas menunjukkan nilai tolerance
untuk variabel religiusitas (X1), pengetahuan (X2) dan Kepercayaan
(Z) masing-masing sebesar 0,993, 0,810, 0,805. Nilai tolerance yang
diperoleh pada variabel tersebut lebih dari 0,1 serta nilai VIF untuk
variabel religiusitas (X1), pengetahuan (X2), dan Kepercayaan (Z)
masing-masing sebesar 1.007, 1.235, 1,243, diketahui bahwa hasil
perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel yang
memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Hasil perhitungan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama.
Tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat Multikolonieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 27.968 7.808 3.582 .001 Religiusitas -.330 .163 -.145 -2.024 .046 .993 1.007
Pengetahuan .482 .090 .424 5.326 .000 .810 1.235
Kepercayaan .745 .144 .412 5.160 .000 .805 1.243
88
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menguji apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dan residual dari suatu
pengamatan lain. Jika varians dan residual dari suatu pengamatan
disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2013: 139). Uji Glejser
merupakan suatu uji yang dilakukan dengan meregres nilai absolut
residual terhadap variabel independen (Gujarati, 2003 dalam
Ghozali, 2013: 142). Heteroskedastisitas akan terjadi apabila nilai
signifikansinya < 5% (Ghozali, 2013: 143). Hasil uji
heteroskedastisitas yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4. 10
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas di atas terlihat
bahwa nilai signifikan variabel independent variabel religiusitas
(X1), pengetahuan (X2), dan kepercayaan (Z) masing-masing
sebesar 0,914, 0,78 dan 0,237. Nilai dari masing-masing variabel
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.481 4.965 1.104 .273 Religiusitas -.011 .104 -.011 -.108 .914 .993 1.007
Pengetahuan .103 .057 .204 1.785 .078 .810 1.235
Kepercayaan -.109 .092 -.137 -1.191 .237 .805 1.243
89
tersebut tidak signifikan yaitu lebih besar dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi terjadi homoskedastisitas atau
tidak terjadi heterokedastisitas.
d. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013: 160) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel penganggu residual
memiliki distribusi normal.
Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji
stastistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan
kriteria:
1. Jika nilai Asymp. Sig. (2–tailed) ≥ 0,05 data berdistribusi normal.
2. Jika nilai Asymp. Sig. (2–tailed) ≤ 0,05 data tidak berdistribusi
normal.
Tabel 4. 11
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 95
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 5,79755845
Most Extreme Differences Absolute ,075
Positive ,075
Negative -,042
Test Statistic ,075
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
a. Lilliefors Significance Correction.
b. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data Primer yang di olah, 2018
90
Hasil uji normalitas yang diperoleh dalam penelitian ini
dapat dilihat pada table berikut ini:
Gambar 4. 1
Grafik Normal Plot
Gambar 4. 2
Histogram Normal Plot
91
Pada hasil uji dari statistic non parametik kolmogrov-smirnov
menyatakan bahwa Asymp.Sig (2 tailed) sebesar 0,200 sedangkan
tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa data yang digunakan adalah data yang
berdistribusi normal, karena nila Asymp.sig (2-tailed) lebih besar dari
0,05 yaitu 0,200. Selain itu dengan melihat tampilan grafik
histogram dan grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik
histogram memberikan pola distribusi normal. Pada grafik normal
plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan pola distribusi
normal.
e. Uji Linearitas
Bawono (2006: 179) pengujian linearitas digunakan untuk
menguji apakah spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih
baik dalam spesifikasi model bentuk lain spesifikasi model yang
tepat. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah antar
variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji linearitas
biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau
regresi linear. Dalam penelitian ini menggunakan metode uji test for
linearity pada taraf signifikansi lebih besar dari 0,05. Berikut
menggunakan hasil uji menggunakan test of linearity:
92
1) Uji linearitas religiusitas dan minat
Tabel 4. 12
Hasi Uji Linearitas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
2) Uji linearitas pengetahuan dan minat
Tabel 4. 13
Hasil Uji Linearitas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Minat *
Religiusi
tas
Between
Groups
(Combined) 962,101 14 68,721 ,945 ,516
Linearity 237,419 1 237,419 3,264 ,075
Deviation
from
Linearity
724,682 13 55,745 ,766 ,692
Within Groups 5818,783 80 72,735 Total
6780,884 94
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Minat *
Pengetahuan
Between
Groups
(Combined) 4061,945 27
150,44
2 3,707 ,000
Linearity 2490,458 1
2490,4
58
61,37
0 ,000
Deviation
from
Linearity
1571,487 26 60,442 1,489 ,098
Within Groups 2718,939 67 40,581 Total 6780,884 94
93
3) Uji linearitas kepercayaan dan minat
Tabel 4. 14
Hasil Uji Linearitas
S
S
S
u
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan keluaran diatas, dapat disimpulkan bahwa data
yang dipergunakan dapat dijelaskan oleh regresi linear dengan cukup
baik karena nilai Sig.Linearity data tersebut lebih kecil dari 0,05 dan
sig Deviation from linearity data tersebut lebih besar dari 0,05.
Dengan demikian regresi linear dapat dipergunakan untuk
menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel yang ada.
4. Uji Path Analisis
Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear
berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk
menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan teoori analisis jalur sendiri tidak
dapat menentukan hubungan sebab akibat dan juga tidak dapat
digunakan sebagai subsitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah
dibentuk dengan model berlandaskan teori. Apa yang dapat dilakukan
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Minat *
Kepercaya
an
Between
Groups
(Combined) 3177,201 15 211,813 4,643 ,000
Linearity 2505,796 1 2505,796 54,932 ,000
Deviation
from Linearity 671,405 14 47,957 1,051 ,414
Within Groups 3603,683 79 45,616
Total 6780,884 94
94
oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau
lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau
menolak hipotesis kasualitas imajer (Ghazali, 2013: 249). Berdasarkan
menghasilkan model analisis jalur seperti dibawah ini:
Gambar 4. 3
Model Path Analysis
Diuji dengan sobel tes menggunakan rumus:
Sp2p3=√𝑃32𝑆𝑃22 + 𝑃22𝑆𝑃32 + 𝑆𝑃22 𝑆𝑃32
Keterangan:
P3 : Koefisien variabel mediasi
P2 : Koefisien variabel bebas
Sp2: Standar error koefisien bebas
Sp3: Standar error koefisien mediasi
Religiusitas
(X1)
Pengetahuan
(X2)
Kepercayaan
(Z)
Minat
(Y)
0,089
e2=0,900 e1=0,683
0,745
0,330
0,482
0,273
95
a. Pengaruh Religiusitas (X1) terhadap Minat (Y) yang dimediasi oleh
Kepercayaan (Z)
Besarnya pengaruh langsung 0,330 sedangkan pengaruh
tidak langsung harus dihitung yaitu P2 x P3= 0,089 x 0,745 =
0,066305. Maka pengaruh totalnya adalah pengaruh langsung
ditambah pengaruh tidak langsung yaitu P1+(P2 x P3) = 0,330 +
0,066305= 0,396305
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian
koefisien (P2xP3) untuk X1 sebesar 0,066305 signifikansi atau
tidak diuji menggunakan sobel test dengan mengitung standar eror
dari koefisien indirect effect (Sp2p3).
Sp2p3=√𝑃32𝑆𝑃22 + 𝑃22𝑆𝑃32 + 𝑆𝑃22 𝑆𝑃32
Sp2p3=√(0,745)2(0, 117)2 + (0,089)2(0,144)2 + (0,117)2 (0,144)2
Sp2p3=
√(0,555025)(0,013689) + (0,007921)(0,020736) + (0,013689)(0,020736)
Sp2p3=√0,00759773722 + 0,000164249856 + 0,000283855104
Sp2p3=√0,00804584218
Sp2p3= 0,0896986186
Berdasarkan Sp2p3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus:
t = 𝑝2𝑝3
𝑠𝑝2𝑝3=
0,066305
0,0896986186= 0, 73919756
Oleh karena itu t hitung = 0,73919756 lebih kecil dari t
tabel= 1,9858 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
mediasi
96
b. Pengaruh Pengetahuan (X2) terhadap Minat (Y) yang dimediasi
oleh Kepercayaan (Z)
Besarnya pengaruh langsung 0,482 sedangkan pengaruh
tidak langsung harus dihitung yaitu P2 x P3= 0,745 x 0,953=
0,709985
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian
koefisien (P2xP3) untuk X2 sebesar 0,709985 signikansi atau tidak
diuji menggunakan Sobel test dengan menghitung standar eror dari
koefisien indirect effect (Sp2p3)
Sp2p3=√𝑃32𝑆𝑃22 + 𝑃22𝑆𝑃32 + 𝑆𝑃22 𝑆𝑃32
Sp2p3=√(0,745)2(0, 059)2 + (0,273)2(0,144)2 + (0,059)2 (0,144)2
Sp2p3=
√(0,555025)(0,003481) + (0,074529)(0,020736) + (0,003481)(0,020736)
Sp2p3=√0,00193204202 + 0,00154543334 + 0,00007218201
Sp2p3=√0,00354965737
Sp2p3= 0,0595790011
Berdasarkan Sp2p3 dapat menghitung nilai t statistic pengaruh
mediasi dengan rumus:
t = 𝑝2𝑝3
𝑠𝑝2𝑝3=
0,709985
0,0595790011= 11,9166986
Oleh karena t hitung = 11,9166986 lebih besar dari t tabel =
1,9858 maka dapat disimpulkan ada pengaruh mediasi.
D. Uji Hipotesis
Apabila nilai signifikan suatu variabel lebih kecil dari 5%, maka
variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap memilih
97
produk perbankan syariah. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari
ketiga variabel tersebut terhadap minat memilih produk, dapat diuji
sebagai berikut:
1. Pengaruh Religiusitas (X1) terhadap Kepercayaan (Z)
Berdasarkan pengujian t tes kedua, nilai koefisien sebesar
0,760 dengan tingkat signifikansi 0,499 lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kepercayaan, sehingga H1 diterima
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Khoerunnisa, Sunaryo dan Puspaningrum (2016) yang menunjukkan
hasil bahwa kepercayaan agama berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kesadaran merek. Berarti nilai religiusitas melalui
dimensinya dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat kebijakan
dibank syariah. Memanfaatkan dimensi nilai religiusitas yaitu
keyakinan, praktik agama, pengalaman, pengetahuan agama dan
konsekuensi. Maka bank syariah diharapkan mampu meyakinkan
nasabahnya tentang tata kelola dilakukan berdasarkan syariat Islam.
2. Pengaruh Pengetahuan (X2) terhadap Kepercayaan (Z)
Berdasarkan pengujian t tes kedua, nilai koefisien sebesar
4,645 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepercayaan, sehingga H2 diterima.
98
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rondonuwu (2014) yang menunjukkan hasil bahwa pengetahuan
produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Abidah (2014) yang
menunjukkan hasil bahwa respon atau kepercayaan santri tentang
pemahaman terhadap bank syariah berpengaruh positif dan signifikan.
3. Pengaruh Religiusitas (X1) terhadap Minat (Y)
Berdasarkan pengujian t tes pertama, nilai koefisien sebesar
2,024 dengan tingkat signifikansi 0,046 lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepercayaan, sehingga H3 diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zahri
dan Hafasnudin (2016) yang menunjukkan hasil bahwa religiusitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli produk atau jasa
bank syariah. Faktor religiusitas meliputi faktor penting dalam
mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengarah kepada
suatu pilihan tertentu.
4. Pengaruh Pengetahuan (X2) terhadap Minat (Y)
Berdasarkan pengujian t tes pertama, nilai koefisien sebesar
5,326 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepercayaan, sehingga H4 diterima.
99
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zain
(2010) yang menunjukkan hasil bahwa pengetahuan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat
Pengetahuan merupakan informasi yang diperoleh seorang
konsumen akan produk yang diperlukan informasi bisa didapat dari
media, promosi, buku, maupun sarana lain yang bisa menghantarkan
informasi itu kepada konsumen. Tidak sedikit pengetahuan konsumen
diperoleh melalui informasi dari mulut ke mulut, cara itu kadang bisa
lebih efektif karena disamping pengetahuan yang diperoleh persuasive
yang diberikan dapat mengubah persepsi konsumen lebih kuat atas
informasi sehingga menimbulkan minat untuk memilih produk yang
didapat dari informasi tersebut (Sukardi, 2015: 53).
5. Pengaruh Kepercayaan (Z) terhadap Minat (Y)
Berdasarkan pengujian t tes pertama, nilai koefisien sebesar
5,160 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepercayaan, sehingga H5 diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Setyawan dan Japarianto (2014) yang menunjukkan hasil bahwa
kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat.
Menurut Ilyas (dalam Andesra, 2016: 141) mengatakan
Kepercayaan (trust) adalah keyakinan bahwa seseorang akan
menemukan apa yang diinginkan pada mitra pertukaran. Kepercayaan
100
melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena
keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan
suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau
pernyataan orang lain dapat dipercaya.
6. Pengaruh religiusitas (X1) terhadap minat memilih produk bank
syariah (Y) dengan dimediasi kepercayaan (Z)
Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh sebesar t
hitung = 0,73919756 lebih kecil dari t tabel= 1,9858 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh mediasi. Kepercayaan tidak
dapat menjadi mediator dalam pengaruh religiusitas terhadap minat
memilih produk bank syariah, sehingga H6 ditolak.
Menurut Khraim (dalam Handayani, Darwini, Agustiani, dan
Imanuella, 2018: 51) meneliti variabel culture dan sub-culture menitik
beratkan unsur-unsur agama, karena agama memainkan peranan penting
dalam mempengaruhi perilaku sosial dan perilaku pelanggan. Hasil
penelitiannya mengindikasikan semakin tinggi tingkat religiusitas
individu, akan meningkatkan kepercayaan pada produk berbasis nilai
agama dan mempengaruhi mereka dalam memutuskan membeli produk.
7. Pengaruh pengetahuan (X2) terhadap minat memilih produk
bank syariah (Y) dengan dimediasi kepercayaan (Z)
Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh sebesar t
hitung sebsar = 11, 9166986 lebih besar dari t tabel = 1,9858 maka
dapat disimpulkan ada pengaruh mediasi kepercayaan dapat menjadi
101
mediator dalam pengaruh pengetahuan terhadap minat memilih produk
bank syariah, sehingga H7 diterima.
Penelitian yang dilakukan oleh Widiastuti (dalam, dalam
Handayani, Darwini, Agustiani, dan Imanuella, 2018: 56: 2016)
menunjukkan bahwa dengan semakin tinggi nilai pelanggan maka akan
semakin tinggi trust atau kepercayaan. Kesimpulan ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (dalam Handayani, Darwini,
Agustiani, dan Imanuella, 2018: 56: 2016) yang menunjukkan bahwa
rasa percaya yang tinggi dari nasabah akan suatu produk akan
memberikan minat bertransaksi yang tinggi dari nasabah akan suatu
produk.
Tabel 4. 15
Hasil hipotesis
No Hipotesis Kesimpulan
1. Religiusitas berpengaruh positif terhadap kepercayaan Diterima
2. Pengetahuan berpengaruh positif terhadap kepercayaan Diterima
3. Religiusitas berpengaruh positif terhadap minat Diterima
4. Pengetahuan berpengaruh positif terhadap minat Diterima
5. Kepercayaan berpengaruh positif terhadap minat Diterima
6. Religiusitas berpengaruh positif terhadap minat dengan
kepercayaan sebagai variabel intervening
Ditolak
7. Pengetahuan berpengaruh positif terhadap minat
dengan kepercayaan sebagai variabel intervening
Diterima
102
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan telah melalui
tahap pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan interprestasi
hasil analisis mengenai pengaruh religiusitas dan pengetahuan santri
terhadap minat memilih produk bank syariah dengan kepercayaan sebagai
variabel intervening studi kasus pondok pesantren Al Munawwir,
Krapyak, Yogyakarta, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai
berikut:
1. Religiusitas tidak berpengaruh terhadap kepercayaan
2. Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan
3. Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat memilih
produk bank syariah.
4. Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
memilih produk bank syariah.
5. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
memilih produk bank syariah.
6. Religiusitas tidak berpengaruh terhadap minat memilih produk bank
syariah dengan kepercayaan sebagai variabel intervening
7. Pengetahuan tidak berpengaruh terhadap minat memilih produk bank
syariah dengan kepercayaan sebagai variabel intervening
103
B. Saran
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya, hasil ini dapat dijadikan bukti studi kasus
dan acuan atau referensi mengenai pembahasan yang berkaitan
dengan topik dalam proses perkuliahan.
b. Untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan minat memilih
produk bank syariah perlu melihat faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi minat santri dengan lebih banyak variabel-variabel.
c. Peneliti hanya mengambil responden santri di Pondok Al
Munawwir, Krapyak, Yogyakarta saja, sehingga peneliti
selanjutnya lebih baik mengambil responden dari santri di pondok
lainnya dengan jumlah populasi yang lebih beragam.
2. Bagi Bank Syariah
a. Memberikan pengetahuan yang lebih mendalam kepada para santri
mengenai perbankan syariah, sehingga tidak lagi muncul kesalahan
persepsi tentang perbankan syariah, dimana bank syariah dianggap
sama dengan bank konvensional padahal jelas berbeda.
b. Menempatkan posisi bank syariah dilokasi yang strategis dan
mudah dijangkau oleh nasabah.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan kuesioner
sehingga data yang dikumpulkan hanya menggambarkan pendapat
responden mengenai minat memilih produk bank syariah dan peneliti
104
tidak bisa mengontrol jawaban responden yang tidak menunjukkan
keadaan yang sesungguhnya.
2. Isi dan bentuk kuesioner yang masih jauh dari sempurna dikarenakan
kemampuan dari penulis, sehingga hasil penelitian yang diperoleh
masih harus ditindak lanjuti untuk memperoleh hasil yang lebih
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abhimantara, Ananggadipa. Maulina, Rahmi, Andisa & Agustianingsih, Eka.
2013. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa) Dalam
Memilih Menabung Pada Bank Syariah. Universitas Gunadarma. Jurnal
Proceeding PESAT. Vol 5
Aminudin, M. 2016. Pengaruh Pengetahuan Santri, Lokasi Dan Fasilitas
Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Bank Syariah (Studi
Kasus Santri Pondok Pesantren Al Huda Doglo Cepogo Kabupaten
Boyolali). Skripsi. IAIN Salatiga
Andesra, Yuli. 2015. Peran Kualitas Pelayanan Dalam Mebangun Kepercayaan
Dan Loyalitas Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Simpang Empat.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pasaman, Simpang Empat. e-Jurnal
Apresiasi Ekonomi Volume 4. Nomor 2.
Al Kanzu, Hibba & Soesanto, Harry. 2016. Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas
Pelayanan Dan Perceived Value Terhadap Kepuasan Religius Untuk
Meningkatkan Minat Menabung Ulang. Universitas Diponegoro. Jurnal
Studi Manajemen & Organisasi 13.
Abidah, Atik. 2013. Pemahaman Dan Respon Santri Pesantren Terhadap
Perbankan Syari’ah Di Ponorogo. Stain Ponorogo. Justitia Islamica Vol.
10 No. 1 Jan-Juni.
Abdallah, Muhammad. 2011. Analisis Minat Menabung Pada Bank Syariah Di
Kalangan Siswa Sma Di Kota Medan (Studi Kasus: Siswa Madrasah
Aliyah Negeri) Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol.3 No.7
Ali, Zainuddin. 2010. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika
Arba’ati, Atina Rahmi. 2016. Pengaruh Religiusitas, Motivasi Dan Persepsi Nilai
Terhadap Loyalitas Nasabah Dalam Menggunakan Produk Bank Syariah.
Skripsi. IAIN Salatiga
Abdul Rouf. (2011). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Masyarakat Membayar Zakat di Rumah Zakat cabang Semarang.Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.Skripsi
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Bisri, Mohammad. 2013. Statistik. Penerbit: ISBN
Fitria, Hadiyati & Yani, Endang Ahmad. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Mahasiswa Memilih Perguruan Tinggi Ekonomi Islam (Studi
Kasus: Stei Sebi). Stie. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Faisal. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk
Menjadi Nasabah Di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Ekonomi Dan
Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Badan Penerbit UNDIP Semarang.
Ghufron, M. Nur. 2013. Kepercayaan Epistemologis dan Faktor-faktor yang
Memengaruhinya. Univeritas Gadjah Mada. Jurnal Psikologi Volume 40
No.1
Handayani. Darwini, Sri. Agustiani, Eka. Imanuella. 2018. Pengaruh Religiusitas
Terhadap Perilaku Memilih Bank Syariah Melalui Kepercayaan Merek
(Studi Pada Nasabah Bank Syariah Di Kota Mataram). Universitas
Mataram. Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis. Vol 6 No 2
Halik, Abdul. 2016. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa, Kualitas Layanan dan
Religiusitas Terhadap Kepercayaan Nasabah dan Implikasinya pada
Komitmen Nasabah Bank Umum Syariah di Wilayah Gerbang
Kartasusila Jawa Timur. Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya.
Jurnal Hasil Penelitian LPPM Vol. 01 No. 01
Husadatama, Galuh. Analisis Determinasi PemahamanPemilihan Perbankan Oleh
Masyarakat Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri Jawa Timur (Studi
Kasus Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri). Jurnal Ilmiah. 2015
Iskamto & Yulihardi. 2017. Analisis Peranan Religiusitas Terhadap Kepercayaan
Kepada Perbankan Syariah. Jurnal Kajian Ekonomi Islam. Vol. 2 No. 2
Hendrawan, Bambang. 2017. Pengaruh Persepsi Masyarakat Batam Tentang Bank
Syariah Terhadap Minat Menggunakan Produk Bank Syariah. Politeknik
Negeri Batam. Journal of Business Administration Vol 1 No 2
Haryanto, Sugeng. 2012. Persepsi Santri terhadap Perilaku Kepemimpinan Kiai
Pondok Pesantren (Studi Interaksionisme Simbolik di Pondok Pesantren
Sidogiri-Pasuruan). Kementerian Agama RI.
Junaidi. 2015. Persepsi Masyarakat Untuk Memilih Dan Tidak Memilih Bank
Syariah (Studi Kota Palopo). STIE Muhammadiyah Palopo. Jurnal Fokus
Bisnis, Volume. 14 No. 02
Jalaludidin. 2011. Psikologi Agama. Jakarta: Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kamarni. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam
Berhubungan Dengan Bank Syariah Di Kota Padang. Universitas Andalas,
Padang. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3 Nomor 1
Khoerunnisa, Tiara. Sunaryo & Puspaningrum, Astrid. 2016. Pengaruh
Kepercayaan Agama, Logo Halal, Pemaparan, dan Alasan Kesehatan
terhadap Kesadaran Merek dan Keputusan Pembelian Makanan Halal
pada Penduduk Kota Malang. Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia.
Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 21 Nomor 1
Larasati, Sheila Aulia Eka. 2017. Pengaruh Kepercayaan, Religiusitas Dan
Pendapatan Terhadap Rendahnya Minat Masyarakat Muslim Berzakat
Melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Labuhan batu
Selatan (Studi Kasus Masyarakat Desa Sisumut). Skripsi. Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara Medan
Munthe, Safaruddin. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Menabung pada Tabungan Mudharabah di Bank Muamalat Cabang Balai
Kota. Tesis. Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara
Nasir, Muhammad, Mukhlis & Miskarina. 2016. Pengetahuan Masyarakat Umum
Dan Masyarakat Santri Terhadap Bank Syariah. Journal Of Economic
Management & Business. Vol. 17 No. 1
Najwati, Nurina. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Karyawan Dalam Menggunak an Produk Penghimpu nan Dana Perbankan
Syariah (studi kasus PT. Aseli Dagadu Djogja). Skripsi. Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga
Noor, Juliansyah. Cetakan I. 2011. Metodelogi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertai,
Dan Karya Ilmiah. Jakarta: Prenada media.
Oktovina, Desy 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan
Diri Konsumen Dalam Membeli Produk Fashion. Skripsi. Universitas
Atma Jaya Yogyakarta
Pramesti, Getut. 2016. Statistika Lengkap secara Teori dan Aplikasi dengan SPSS
23. Jakarta. PT Alex Media Komputindo.
Rahmah dan Wahyuni. (2016 ). Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Bank
Syariah terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah. Skripsi. Digital
Repository Universitas Jember
Rondonuwu, Alyssa Nikita Taliwongso. 2014. Pengaruh Pengetahuan Produk
Terhadap Kepercayaan dan Niat Beli Calon Pengguna Smartfren
Andromax di Sidoarjo. Artikel Ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Perbanas Surabaya
Rahmi Arba’ati, Atina 2016. Pengaruh Religiusitas, Motivasi Dan Persepsi Nilai
Terhadap Loyalitas Nasabah Dalam Menggunakan Produk Bank Syariah.
Skripsi. IAIN Salatiga
Ridwan dan Kuncoro, Engkos Ahmad. 2011. Cara Menggunakan Memakai Path
Analysis (Analisis Jalur). Bandung. ALFABETA.
Setyawan, Yohana & Japarianto, Edwin. 2014. Analisa Pengaruh Kepercayaan,
Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas terhadap Minat Menabung Nasabah
Bank Danamon di Surabaya. Universitas Kristen Petra. Jurnal Manajemen
Pemasaran Petra Vol 2 No 1
Sari, Fitria Nurma & Anwar, Moch Khoirul. 2018. Pengaruh Tingkat Religiusitas
Santri Pondok Pesantren Darussalam Kediri Terhadap Minat Menabung di
Perbankan Syariah. Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Ekonomi Islam
Volume 1 Nomor 1
Sukardi: 2015. Niat Menabung Pada Bank Syariah Bagi Pengelola Umkm Muslim
Kota Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan. Jurnal Balance Vol XII No
2
Sahlan, Asmaun. 2011. Religiusitas Perguruan Tinggi: Potret Tradisi Keagamaan
di Perguruan Tinggi Islam. Malang: UIN Maliki Press
Sumarwan, Ujang. 2014. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk
Mengenali Konsumen). Yogyakarta: CAPS (Center of Academic
Publishing Service)
Satrio, Eko & Siswantoro, Dodik. 2016. Analisis Faktor Pendapatan,
Kepercayaan dan Religiusitas Dalam Mempengaruhi Minat Muzakki
Untuk Membayar Zakat Penghasilan Melalui Lembaga Amil Zakat.
Universitas Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XII, Lampung
Yulianti, Rahmah. 2015. Pengaruh Minat Masyarakat Aceh Terhadap Keputusan
Memilih Produk Perbankan Syariah Di Kota Banda Aceh. Universitas
Serambi Mekah. Jurnal Dinamika Akuntansi Dan Bisnis Vol 2 No 1
Yunus, Muhammad. 2016. Analisis Pengaruh Kepercayaan, Religiusitas Dan
Kontribusi Terhadap Minat Pedagang Mengeluarkan Zakat Di Baitul Mal
(Studi Kasus Pada Pedagang Pasar Los Lhokseumawe) At-Tawassuth,
Vol. 1 No. 1
Yudiana, Fetria Eka. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiga:
STAIN Salatiga Press
Yusuf, Choirul Fuad, NS Suwito & Anwar Nurul. 2007. Pesantren dan
Perkembangan Ekonomi Umat. Jakarta Pusat: CV. Prasasti
Zain, Abdurrahman. 2017. Pengaruh Pengetahuan Santri Tentang Perbankan
Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Bank Syariah. Skripsi. Uin
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Zahri, Yasir & Hafasnuddin. 2016. Pengaruh Religiusitas Terhadap Minat Beli
Produk/Jasa Bank Syariah Dengan Sikap Konsumen Sebagai Variabel
Mediasi (Studi Pada Nasabah Bank Konvensional Di Kota Banda Aceh)
Universitas Syiah Kuala. Vol 1 No 1
www. Bank BTN Syariah.ac.id diakses 2 juni 2018: PT Bank BNI Syariah
LAMPIRAN
Kepada Yth:
Santriwati Komplek Q
PONPES AL MUNAWWIR, KRAPYAK, YOGYAKARTA
Dengan Hormat,
Dalam rangka mengumpulkan data untuk penyusunan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Religiusitas dan Pengetahuan Santri Terhadap Minat Memilih
Produk Bank Syariah dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening” (Studi
Kasus Ponpes Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta), saya yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama : Dwi Nuryanti
NIM : 213-14-007
Jur/fak/PT : Perbankan Syariah S1/Ekonomi dan Bisnis Islam/IAIN Salatiga
Memohon kesediaan Santri di Ponpes Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta untuk
mengisi kuesioner penelitian ini.
Mengingat penelitian ini semata-mata untuk kepentingan akademik, saya
mengharapkan jawaban yang sejujur-jujurnya sesuai pendapat anda. Sesuai kode
etik penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan identitas dari hasil kuisioner ini.
Atas kerjasama dan kesediaan santri di Ponpes Al Munawwir, Krapyak,
Yogyakarta mengisi lembar kuisioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Dwi Nuryanti
213 14 007
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Pendidikan :
3. Usia :
4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
5. Pendidikan Terakhir : 1. SMP 3. S1
2. SMA 4. S2
6. Uang Saku : 1. < Rp 500.000
: 2. Rp 500.000-Rp 1.000.000
: 3. Rp 1.000.000-Rp 2.000.000
: 4. > Rp 2.000.000
B. Petunjuk Pengisian Kuisioner
1. Bacalah semua pertanyaan dengan seksama dan baik.
2. Berilah tanda (√) pada kolom skala pengukuran yang tersedia mulai
dari angka 0-10 untuk setiap pernyataan yang telah disediakan.
3. Jika anda setuju dengan pernyataan pada kuesioner, maka tandailah
angka yang menunjukkan nilai yang semakin tinggi di sebelah kanan,
semakin mendekati angka 10 maka anda semakin setuju dengan
pernyataan dengan kuesioner.
4. Jika anda tidak setuju dengan pernyataan pada kuesioner, maka
tandailah angka yang menunjukkan nilai yang semakin rendah
disebelah kiri, semakin mendekati angka 0 maka akan semakin tidak
setuju dengan pernyataan dengan kuesioner.
PERNYATAAN RELIGIUSITAS (X1)
No Pernyataan STS
SS
1. Saya meyakini bahwa setiap
perbuatan manusia akan mendapat
balasan dari Allah
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2. Saya mendirikan sholat fardu lima
waktu secara tepat waktu
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Saya merasa berdosa saat
meninggalkan sholat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Saya suka membaca buku
keislaman
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5. Saya berusaha jujur dalam keadaan
apapun
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PERNYATAAN PENGETAHUAN (X2)
No Pernyataan STS
SS
1. Saya mengetahui produk-produk
yang ditawarkan di bank syariah
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2. Saya mengetahui biaya yang
dikeluarkan untuk pembukaan
rekening atau tabungan di bank
syariah
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Saya mengetahui cara
menggunakan ATM, cara transfer
sesama ataupun antar bank,
menyimpan atau menarik uang
melalui teller dan cara
menggunakan mobile banking
maupun internet banking
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PERNYATAAN KEPERCAYAAN (Z)
No Pernyataan STS
SS
1. Saya percaya karyawan bank syariah
memiliki kompetensi yang baik
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2. Bank syariah selalu memberikan
informasi dengan jujur dan benar
kepada nasabah
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Karyawan bank syariah memberikan
pelayanan yang sama kepada semua
nasabah tanpa membeda-bedakan
status atau latar belakang masalah
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Bank syariah akan bertanggung jawab
jika terjadi kesalahan dalam proses
transaksi dan lainnya.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5. Saya yakin karyawan bank syariah
memiliki moral yang baik dalam
membantu saya
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PERNYATAAN MINAT (Y)
No Pernyataan STS
SS
1. Saya ingin lebih mengenal atau
mengetahui produk-produk dari bank
syariah
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2. Saya mempunyai keinginan untuk
mencari informasi tentang produk
bank syariah
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Saya senang dan akan menjadikan
produk bank syariah sebagai pilihan
utama
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No p1 p2 p3 p4 p5 x1 p6 p7 p8 x2 p9 p10 p11 p12 p13 y p14 p15 p16 z
1 10 9 8 8 8 43 6 6 9 21 8 8 8 7 7 38 5 5 5 15
2 10 8 8 7 7 40 6 6 5 17 7 7 7 7 7 35 5 5 5 15
3 10 8 8 8 8 42 6 6 8 20 3 4 5 3 4 19 9 9 9 27
4 10 10 10 9 9 48 6 6 8 20 4 8 5 3 4 24 5 5 5 15
5 10 9 7 9 7 42 1 1 1 3 10 10 10 9 10 49 5 5 5 15
6 10 10 9 9 9 47 4 4 5 13 9 8 8 8 8 41 5 6 6 17
7 10 9 8 9 9 45 4 6 7 17 8 8 8 8 9 41 5 5 5 15
8 10 9 9 9 9 46 4 4 7 15 9 9 9 7 9 43 6 8 6 20
9 10 9 8 9 9 45 0 0 5 5 5 6 7 5 5 28 6 5 5 16
10 10 8 8 8 8 42 4 5 5 14 9 9 7 8 8 41 5 5 5 15
11 10 8 9 8 8 43 4 4 8 16 6 5 5 3 7 26 7 7 6 20
12 10 10 10 10 10 50 5 5 9 19 6 7 7 6 7 33 5 8 8 21
13 10 9 8 8 8 43 5 3 9 17 8 8 8 7 8 39 5 5 5 15
14 10 10 10 10 10 50 5 2 10 17 5 7 7 6 6 31 9 9 9 27
15 10 10 10 10 10 50 10 10 10 30 6 7 7 6 5 31 8 9 6 23
16 10 10 10 10 10 50 5 3 8 16 7 8 8 7 7 37 5 5 5 15
17 10 8 8 8 8 42 5 5 7 17 7 7 7 6 7 34 6 6 6 18
18 10 9 8 8 7 42 3 7 10 20 9 9 7 5 6 36 5 6 7 18
19 10 10 10 9 9 48 7 7 8 22 8 9 8 7 7 39 8 8 8 24
20 10 9 9 9 10 47 3 4 8 15 7 6 6 5 6 30 6 5 5 16
21 10 10 9 9 9 47 8 8 9 25 6 8 8 7 7 36 9 8 8 25
22 10 9 8 9 9 45 7 5 9 21 7 8 8 7 8 38 5 5 5 15
23 10 8 8 8 8 42 3 10 5 18 8 7 7 7 7 36 5 5 5 15
24 10 9 9 9 9 46 6 5 6 17 8 7 8 7 8 38 8 8 6 22
25 10 8 8 8 8 42 5 5 5 15 9 9 9 8 7 42 7 7 5 19
26 10 9 8 9 9 45 2 2 5 9 7 8 6 5 8 34 6 6 6 18
27 10 8 8 8 8 42 8 8 7 23 8 6 7 8 8 37 6 7 6 19
28 10 8 8 8 8 42 6 6 5 17 6 6 5 5 8 30 7 8 8 23
29 10 10 10 10 10 50 2 2 5 9 10 8 9 8 7 42 6 7 8 21
30 10 9 9 9 10 47 2 2 2 6 7 6 8 9 6 36 6 6 6 18
31 10 10 10 10 10 50 1 1 3 5 8 6 8 9 6 37 5 5 6 16
32 10 9 7 7 8 41 4 4 8 16 7 6 9 6 7 35 5 7 7 19
33 10 10 10 10 10 50 4 4 8 16 9 8 7 9 7 40 5 7 10 22
34 10 9 9 9 10 47 4 4 8 16 7 6 9 5 6 33 5 7 10 22
35 10 8 8 6 8 40 2 2 5 9 9 9 7 8 6 39 5 6 6 17
36 10 10 10 10 10 50 6 5 6 17 8 6 3 6 8 31 6 5 6 17
37 10 9 8 7 9 43 5 3 3 11 7 5 7 1 6 26 6 5 6 17
38 10 9 9 7 10 45 5 3 3 11 6 8 8 9 9 40 6 5 6 17
39 10 10 8 9 8 45 5 5 5 15 7 7 6 5 7 32 5 5 5 15
40 10 9 10 8 8 45 10 10 10 30 9 9 7 7 8 40 10 10 10 30
41 10 10 9 8 10 47 3 3 3 9 8 7 8 8 8 39 7 8 7 22
42 10 8 8 8 8 42 2 2 5 9 8 8 6 6 7 35 6 5 5 16
43 10 8 9 8 8 43 6 6 5 17 7 7 6 5 8 33 5 5 5 15
44 10 9 8 9 7 43 2 2 6 10 7 7 8 7 9 38 5 5 5 15
45 10 9 8 8 8 43 6 4 7 17 8 8 7 6 7 36 5 5 5 15
46 10 7 7 8 8 40 3 8 9 20 7 7 6 7 6 33 6 6 8 20
47 10 9 8 7 7 41 2 2 2 6 6 7 5 7 9 34 5 5 5 15
48 10 8 9 8 8 43 3 6 8 17 2 3 4 5 5 19 9 6 5 20
49 10 9 8 8 8 43 9 8 9 26 5 5 8 7 6 31 10 10 10 30
50 10 8 9 7 9 43 9 9 10 28 4 5 6 7 8 30 9 10 10 29
51 10 9 9 7 8 43 6 7 6 19 7 7 7 5 4 30 6 6 7 19
52 10 8 8 9 8 43 3 3 6 12 4 5 5 3 3 20 5 8 5 18
53 10 8 8 8 8 42 8 8 8 24 1 1 3 3 3 11 8 8 8 24
54 10 8 8 7 8 41 3 8 6 17 6 6 5 6 7 30 7 6 5 18
55 10 8 9 9 9 45 9 10 9 28 5 5 4 4 4 22 8 10 9 27
56 10 10 9 8 10 47 1 1 7 9 5 5 6 7 7 30 6 8 5 19
57 10 9 8 8 9 44 1 9 9 19 2 2 2 1 2 9 8 6 9 23
58 10 9 8 8 8 43 1 1 7 9 4 5 7 5 5 26 8 5 5 18
59 10 8 8 8 8 42 6 1 0 7 8 7 6 7 7 35 5 5 5 15
60 10 8 8 7 9 42 9 9 9 27 6 5 6 7 6 30 10 10 10 30
61 10 10 10 10 10 50 1 1 7 9 7 7 7 5 5 31 7 7 5 19
62 10 8 8 9 9 44 1 1 7 9 10 10 9 4 8 41 7 7 5 19
63 10 9 8 8 8 43 1 3 3 7 10 10 6 6 9 41 6 5 5 16
64 10 10 9 9 8 46 1 1 8 10 10 10 8 3 10 41 7 6 6 19
65 10 9 9 7 8 43 4 9 10 23 8 8 10 10 10 46 8 5 9 22
66 10 10 10 6 6 42 3 6 7 16 9 9 10 10 5 43 7 5 5 17
67 10 8 8 7 7 40 3 3 5 11 9 9 9 9 9 45 8 5 7 20
68 10 10 8 8 9 45 6 6 6 18 9 9 9 9 9 45 6 6 6 18
69 10 8 8 8 7 41 9 8 9 26 8 8 8 8 8 40 9 9 9 27
70 10 9 7 7 8 41 6 6 6 18 6 7 6 8 8 35 8 6 6 20
71 10 9 8 7 9 43 5 10 5 20 9 10 9 10 6 44 8 5 9 22
72 10 9 9 7 8 43 5 9 10 24 10 10 10 10 10 50 10 5 5 20
73 10 8 8 8 8 42 6 5 5 16 10 9 7 8 7 41 6 6 5 17
74 10 10 10 10 10 50 2 2 10 14 5 5 5 7 5 27 7 6 5 18
75 10 8 9 6 9 42 5 3 9 17 7 7 8 9 8 39 7 8 6 21
76 10 6 6 8 8 38 3 3 8 14 7 7 8 9 8 39 10 9 5 24
77 10 9 7 6 8 40 6 6 7 19 6 10 10 8 6 40 8 8 7 23
78 10 10 10 10 10 50 4 4 6 14 6 5 6 6 6 29 5 5 7 17
79 10 8 8 8 8 42 5 4 10 19 5 6 8 7 7 33 7 8 8 23
80 10 9 8 8 8 43 2 3 8 13 6 6 6 6 6 30 6 6 6 18
81 10 8 9 8 8 43 7 5 10 22 7 7 10 10 9 43 7 7 8 22
82 10 10 10 10 10 50 5 6 10 21 8 9 8 7 8 40 7 9 7 23
83 10 9 8 6 8 41 1 8 8 17 9 9 9 8 9 44 10 10 5 25
84 10 8 7 8 6 39 1 1 10 12 5 8 10 10 10 43 6 6 6 18
85 10 10 9 8 9 46 4 4 7 15 5 5 5 5 5 25 5 5 6 16
86 10 10 10 10 10 50 9 9 10 28 8 7 8 8 10 41 5 5 5 15
87 10 8 7 6 6 37 5 4 7 16 6 8 9 9 8 40 7 6 6 19
88 10 8 8 9 10 45 5 4 4 13 6 5 8 6 6 31 5 6 6 17
89 10 9 9 8 8 44 8 5 8 21 9 8 8 9 8 42 7 8 9 24
90 10 9 9 8 8 44 5 3 2 10 8 5 7 6 7 33 5 5 5 15
91 10 9 8 8 9 44 10 10 10 30 10 10 10 10 10 50 8 10 10 28
92 9 8 8 8 7 40 2 4 4 10 10 10 10 10 10 50 6 10 10 26
93 10 9 9 8 9 45 4 4 5 13 10 5 5 5 5 30 6 6 5 17
94 10 9 9 8 9 45 5 5 6 16 10 10 10 10 10 50 9 9 10 28
95 10 9 8 8 8 43 9 9 9 27 10 10 10 10 10 50 8 8 9 25
UJI DESKRIPTIF
Usia Responden
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 15-20 th 69 72.6 72.6 72.6
21-25 th 26 27.4 27.4 100.0
Total 95 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SMP 26 27.4 27.4 27.4
SMA 68 71.6 71.6 98.9
S1 1 1.1 1.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SMK 26 27.4 27.4 27.4
D3 2 2.1 2.1 29.5
S1 61 64.2 64.2 93.7
S2 1 1.1 1.1 94.7
Madrasah Salafiyah 3 5 5.3 5.3 100.0
Total 95 100.0 100.0
Uang Saku Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < Rp 500.000 26 27.4 27.4 27.4
Rp 500.000-Rp 1.000.000 60 63.2 63.2 90.5
Rp 1.000.000-Rp 2.000.000
5 5.3 5.3 95.8
> Rp 2.000.000 4 4.2 4.2 100.0
Total 95 100.0 100.0
UJI RELIABILITAS
Religiusitas (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.836 .818 5
Pengetahuan (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.932 .932 3
Minat (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.948 .949 5
Kepercayaan (Z)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.888 .889 3
UJI VALIDITAS
Religiusitas (X1)
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 x1
p1 Pearson Correlation 1 .198 .213* .275** .211* .344**
Sig. (2-tailed) .055 .038 .007 .040 .001
N 95 95 95 95 95 95
p2 Pearson Correlation .198 1 .573** .527** .600** .773**
Sig. (2-tailed) .055 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95
p3 Pearson Correlation .213* .573** 1 .665** .719** .863**
Sig. (2-tailed) .038 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95
p4 Pearson Correlation .275** .527** .665** 1 .755** .868**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95
p5 Pearson Correlation .211* .600** .719** .755** 1 .901**
Sig. (2-tailed) .040 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95
x1 Pearson Correlation .344** .773** .863** .868** .901** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pengetahuan (X2)
Correlations
p6 p7 p8 x2
p6 Pearson Correlation 1 .863** .793** .944**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 95 95 95 95
p7 Pearson Correlation .863** 1 .804** .947**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 95 95 95 95
p8 Pearson Correlation .793** .804** 1 .924**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 95 95 95 95
x2 Pearson Correlation .944** .947** .924** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Minat (Y)
Correlations
p9 p10 p11 p12 p13 y
p9 Pearson Correlation 1 .835** .770** .741** .721** .895**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95
p10 Pearson Correlation .835** 1 .773** .781** .761** .915**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95
p11 Pearson Correlation .770** .773** 1 .844** .760** .908**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95
p12 Pearson Correlation .741** .781** .844** 1 .893** .932**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95
p13 Pearson Correlation .721** .761** .760** .893** 1 .905**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95
Y Pearson Correlation .895** .915** .908** .932** .905** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Kepercayaan (Z)
Correlations
p14 p15 p16 z
p14 Pearson Correlation 1 .774** .657** .892**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 95 95 95 95
p15 Pearson Correlation .774** 1 .751** .929**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 95 95 95 95
p16 Pearson Correlation .657** .751** 1 .893**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 95 95 95 95
Z Pearson Correlation .892** .929** .893** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI STATISTIK
Uji T Pertama
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 27.968 7.808 3.582 .001
x1 -.330 .163 -.145 -2.024 .046
x2 .482 .090 .424 5.326 .000
Z .745 .144 .412 5.160 .000
a. Dependent Variable: y
UJI T Kedua
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.857 5.244 3.787 .000
x1 -.089 .117 -.071 -.760 .449
x2 .273 .059 .435 4.645 .000
a. Dependent Variable: z
Uji R1
Model Summary
Mode
l R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig.
F
Cha
nge
1 .731a .534 .519 5.892 .534 34.768 3 91 .000
a. Predictors: (Constant), z, x1, x2
Uji R 2
Model Summary
Mode
l R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig.
F
Cha
nge
1 .442a .195 .178 4.254 .195 11.156 2 92 .000
a. Predictors: (Constant), x2, x1
UJI ASUMSI KLASIK
Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 27.968 7.808 3.582 .001
x1 -.330 .163 -.145 -2.024 .046
x2 .482 .090 .424 5.326 .000
Z .745 .144 .412 5.160 .000
a. Dependent Variable: y
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 27.968 7.808 3.582 .001
Religiusitas -.330 .163 -.145 -2.024 .046 .993 1.007
Pengetahuan .482 .090 .424 5.326 .000 .810 1.235
Kepercayaan .745 .144 .412 5.160 .000 .805 1.243
a. Dependent Variable: Minat
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.481 4.965 1.104 .273
Religiusitas -.011 .104 -.011 -.108 .914 .993 1.007
Pengetahuan .103 .057 .204 1.785 .078 .810 1.235
Kepercayaan -.109 .092 -.137 -1.191 .237 .805 1.243
a. Dependent Variable: RES2
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 95
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 5,79755845
Most Extreme Differences Absolute ,075
Positive ,075
Negative -,042
Test Statistic ,075
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Histogram
UJI LINEARITAS
Religiusitas dan Minat
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Minat *
Religiusitas
Between
Groups
(Combined) 962,101 14 68,721 ,945 ,516
Linearity 237,419 1 237,419 3,264 ,075
Deviation
from
Linearity
724,682 13 55,745 ,766 ,692
Within Groups 5818,783 80 72,735
Total 6780,884 94
Pengetahuan dan Minat
Kepercayaan dan Minat
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Minat *
Pengetahuan
Between
Groups
(Combined) 4061,945 27 150,442 3,707 ,000
Linearity 2490,458 1
2490,45
8
61,37
0 ,000
Deviation from
Linearity 1571,487 26 60,442 1,489 ,098
Within Groups 2718,939 67 40,581
Total 6780,884 94
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Minat *
Kepercayaan
Between
Groups
(Combined) 3177,201 15 211,813 4,643 ,000
Linearity 2505,796 1 2505,796
54,93
2 ,000
Deviation from
Linearity 671,405 14 47,957 1,051 ,414
Within Groups 3603,683 79 45,616
Total 6780,884 94
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi:
1. Nama : Dwi Nuryanti
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Purworejo, 16 Juli 1996
3. Jenis Kelamin : Perempuan (P)
4. Agama : Islam
5. Warga Negara : Indonesia
6. Alamat : Kunir Candireji, RT 02/02, Kec
Butuh, Kab Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia
7. Telepon : 082335317829
8. Kode Pos : 54264
Pendidikan
Periode (Tahun) Sekolah/Institut/Universitas Jurusan
2002 – 2008 SD Negeri Kunir, Purworejo -
2008 – 2011 SMP Negeri 14 Purworejo -
2011 – 2014 MAN Purworejo IPS
2014 – 2018 IAIN Salatiga Perbankan Syariah S1
Pengalaman Organisasi
Pengurus Sie Bendahara Pondok Pesantren Nurul Asna 2015-2017
Student Sport Club (SSC) Devisi Bulu Tangkis 2015- 2017