PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO...

133
i PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO PROFITABILITAS, DAN RASIO SOLVABILITIAS TERHADAP PERINGKAT SUKUK PADA PERUSAHAAN PENERBIT SUKUK PERIODE 2012-2016 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Siti Nurfaridaningrum NIM: 1111081000145 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Transcript of PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO...

Page 1: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

i

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS,

RASIO PROFITABILITAS, DAN RASIO SOLVABILITIAS

TERHADAP PERINGKAT SUKUK PADA PERUSAHAAN

PENERBIT SUKUK PERIODE 2012-2016

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Siti Nurfaridaningrum

NIM: 1111081000145

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

ii

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS,

RASIO PROFITABILITAS, DAN RASIO SOLVABILITIAS

TERHADAP PERINGKAT SUKUK PADA PERUSAHAAN

PENERBIT SUKUK PERIODE 2012-2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

Siti Nurfaridaningrum

NIM. 1111081000145

Dibawah Bimbingan

Dr. Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA

NIDN. 2004 1070 02

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 3: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

iii

Page 4: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

iv

Page 5: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

v

Page 6: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. IDENTITAS DIRI

Nama : Siti Nurfaridaningrum

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 22 Oktober 1993

Alamat : Jalan Kemiri No. 5 RT. 002/007 Kel. Kedaung,

Kec. Sawangan, Kota Depok. Jawa Barat

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia (WNI)

Email : [email protected]

Handphone : 081219110676

2. PENDIDIKAN FORMAL

2011 – 2018 S1 Manajemen, FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2008 – 2011 MAN 4 Jakarta

2005 – 2008 MTs. Darunnajah Ulujami Jakarta

1999 – 2005 SDN Kedaung

3. PENDIDIKAN NON FORMAL DAN WORKSHOP

2012 ESQ Leadership Training in ESQ Character Building -1 and ESQ

Leadership Training in ESQ Mission & Character Building

2012 Johnny Andrean Beauty and Nail School Basic Make -Up and

Bridal Make -Up

2015 Relawan Bukber Akbar PAY & DO IT 2015 Bersama 3000

#LaskarLangit, Masjid Istiqlal & Gedung RRI Pusat

Page 7: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

vii

ABSTRACT

This Research aimed to know whether the liquidity ratio, activities ratio,

profitability ratio, and solvability ratio there are simultaneous and partial

influence on the rating of sukuk. This research used secondary data from Pefindo

and Indonesian Bond Market Directory. This research used purposive sampling

and the results of sampling are 45 samples. The data analysis method used

quantitative analysis, with hypothesis test by logistic regression. The result of

analysis showed that profitability ratio and solvability ratio has significant

positive affect on sukuk rating. Liquidity ratio and activity ratio has not affect to

sukuk rating.

Keywords: sukuk rating, liquidity, activity, profitability, and, solvability

Page 8: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio likuiditas, rasio

aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas terdapat pengaruh secara

simultan dan parsial terhadap peringkat sukuk. Penelitian ini menggunakan data

sekunder dari Pefindo dan Indonesian Bond Market Directory. Metode penarikan

sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 45

sampel. Metode analisis data menggunakan analisis kuantitatif, dengan uji

hipotesis menggunakan regresi logistik. Hasil dari penelitian ini menunjukan

bahwa rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas berpengaruh positif terhadap

peringkat sukuk. Rasio likuiditas dan rasio aktivitas tidak berpengaruh terhadap

peringkat sukuk.

Kata kunci: peringkat sukuk, likuiditas, aktivitas, profitabilitas dan

solvabilitas.

Page 9: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

ix

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang.

Segala puji bagi Allah SWT yang menguasai semesta, yang telah

memberikan nikmat hidup dan segala karunia-Nya. Shalawat serta salam kami

ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan kabar bahagia

kepada umat manusia.

Skripsi ini merupakan tugas akhir bagi mahasiswa (baca: penulis) untuk

mendapatkan gelar sarjana satu pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis dapat

kesempatan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan judul Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Peringkat Sukuk pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Proses yang dihadapi dalam menyelesaikan skripsi ini penulis

banyak dapat bimbingan, arahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,

penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat yang patut disyukuri,

terlebih nikmat kelancaran kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini, tanpa

ridho dan berkah-Mu semua ini sulit terjadi.

2. Kedua orang tua, Bunda Nining Rudiatiningsih dan Ayah Iman

Purihatnawalia yang sangat dicintai yang memiliki peran penting dan tak

terkira, yang telah memberikan do‟a tulus ikhlas, kasih sayang, perhatian,

motivasi, dan saran, serta dukungan moril dan materil kepada penulis.

3. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan motivasi

kepada penulis selama membina ilmu di FEB UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen FEB

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semoga barokah atas segala ilmu yang

diberikannya.

5. Ibu Ella selaku Sekretaris Jurusan Manajemen FEB UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta terimakasih atas segala ilmu dan arahannya.

Page 10: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

x

6. Bapak Dr. Taridi Kasbi Ridho, SE., sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah bersedia memberikan waktunya yang sangat berharga untuk

membimbing penulis selama menyusun skripsi semoga diberkahi dan diridhoi

segala aktivitasnya oleh Allah SWT.

7. Ibu Amelia, SE., M.SM sebagai dosen pembimbing akademik yang telah

bersedia memberikan waktunya untuk membimbing penulis selama membina

ilmu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah sabar dan ikhlas mendidik dan memberikan ilmu yang Insya Allah

dapat bermanfaat.

9. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan bantuan kepada penulis.

10. Radiant Mutahari yang selalu memberikan do‟a, motivasi, saran, dukungan

dan perhatiannya dalam pembuatan skripsi ini sehingga penulis dapat

menyelasikan skripsi ini.

11. Uwa Elly Sultinah yang selalu memberikan motivasi dan dukungan moril dan

materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelasikan skripsi ini.

12. Ibu Wiwin Darwinah dan Ayah Imam Addaruqutni yang telah memberikan

do‟a, dukungan dan perhatiannya dalam pembuatan skripsi ini sehingga

penulis dapat menyelasikan skripsi ini.

13. Seluruh teman dan sahabat, terutama Sarah Nur Fajriah, Rahmi Fitriyah, Tirta

Sati Ayu, Nita Fitria Asmarani, Sekar Laelani, Linda Indriani, Agung

Aprianto, Muhammad Ulum, Romi Permadi, Suci Hayati Teddy, dan

Deshinta terimakasih untuk segalanya.

14. Rekan-rekan Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011

yang bersama-sama saling bertukar pikiran dan saling menyemangati dalam

menyelesaikan skripsi.

15. Untuk seluruh pihak yang telah membantu merampungkan skripsi ini dengan

rendah hati penulis mohon maaf tidak dapat sebutkan satu demi satu.

Page 11: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

xi

Manusia tidak luput dari salah dan lupa, penulis mengharapkan segala

bentuk kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk menciptakan

karya yang lebih baik. Akhir kata dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis

maupun pembaca umumnya.

Depok, 19 Desember 2017

Siti Nurfaridaningrum

Page 12: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

xii

DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................... i

COVER DALAM .......................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 12

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 15

A. Landasan teori ............................................................................ 15

1. Obligasi ................................................................................. 15

a. Pengertian Obligasi .......................................................... 15

b. Karakteristik Obligasi ....................................................... 16

c. Jenis Obligasi ................................................................... 18

2. Sukuk .................................................................................... 23

a. Pengertian Sukuk .............................................................. 23

b. Karakteristik Sukuk .......................................................... 24

c. Jenis Sukuk ....................................................................... 29

Page 13: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

xiii

3. Penilaian Risiko Obligasi ...................................................... 32

4. Perubahan dalam Peringkat ................................................... 34

5. Rasio Keuangan .................................................................... 35

a. Rasio Likuiditas ................................................................ 36

b. Rasio Solvabilitas ............................................................. 39

c. Rasio Aktivitas ................................................................. 41

d. Rasio Profitabilitas ........................................................... 44

6. Peringkat Obligasi ................................................................. 47

7. Hubungan Variabel Independen terhadap Peringkat Sukuk 53

B. Penelitian Terdahulu .................................................................. 59

C. Kerangka Pemikiran .................................................................. 64

D. Perumusan Hipotesis .................................................................. 65

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 67

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 67

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 67

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 69

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ......................................... 70

1. Variabel Dependen ................................................................ 70

Peringkat Sukuk .................................................................... 70

2. Variabel Independen ............................................................. 71

a. Rasio Likuiditas ................................................................ 71

b. Rasio Aktivitas ................................................................. 71

c. Rasio Profitabilitas ........................................................... 71

d. Rasio Solvabilitas ............................................................. 72

E. Metode Analisis Data ................................................................. 73

1. Analisis Deskriptif ................................................................ 73

2. Uji Analisis Regresi Logistik ................................................ 74

a. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ............ 76

b. Menguji Kebaikan Model (Goodness of Fit Test) ........... 76

c. Koefisiensi Determinasi (Nilai Negelkarke R Square) ..... 77

Page 14: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

xiv

d. Matriks Klasifikasi .......................................................... 78

3. Uji Hipotesis Penelitian ....................................................... 79

a. Uji Simultan (Omnibus Tests of Model Coefficients) ....... 79

b. Menguji Koefisien Regresi ............................................... 80

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 81

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 81

B. Analisis dan Pembahasan ....................................................... 81

1. Analisis Deskriptif ............................................................... 81

a. Current Ratio .................................................................. 82

b. Total Assets Turnover ..................................................... 83

c. Return on Assets ............................................................. 84

d. Debt to Equity Ratio ....................................................... 86

e. Peringkat Sukuk ............................................................. 88

2. Uji Analisis Regresi Logistik .............................................. 89

a. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ............ 90

b. Menguji Kebaikan Model (Goodness of Fit Test) ........... 91

c. Koefisiensi Determinasi (Nilai Negelkarke R Square) ..... 92

d. Matriks Klasifikasi ........................................................... 93

3. Uji Hipotesis Penelitian ........................................................... 94

a. Uji Simultan (Omnibus Tests of Model Coefficients) ....... 94

Interpretasi Uji Hipotesis .................................................. 94

b. Menguji Koefisien Regresi ............................................... 95

Interpretasi Uji Hipotesis .................................................. 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 103

A. Kesimpulan ................................................................................ 103

B. Saran .......................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 106

LAMPIRAN ................................................................................................... 110

Page 15: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Peringkat obligasi PT. Pefindo ......................................................... 49

2.2 Rating Outlook ................................................................................. 51

2.3 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 59

3.1 Populasi Penelitian ........................................................................... 68

3.2 Sampel Penelitian ............................................................................. 69

3.3 Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 73

4.1 Current Ratio ................................................................................... 82

4.2 Total Assets Turnover ...................................................................... 83

4.3 Return on Assets ............................................................................... 85

4.4 Debt to Equity Ratio ......................................................................... 87

4.5 Peringkat Sukuk ............................................................................... 88

4.6 Peringkat Sukuk ............................................................................... 89

4.7 Block 0: Beginning Block ................................................................. 90

4.8 Block 1: Method = Enter ................................................................. 90

4.9 Hosmer and Lemeshow test .............................................................. 91

4.10 Model Summary ............................................................................... 92

4.11 Classification Table ......................................................................... 93

4.12 Omnibus tests of Model Coefficients ................................................ 94

4.13 Variables in The Equation ............................................................... 96

Page 16: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Grafik Perkembangan Penerbitan Sukuk .................................................. 3

1.2 Grafik Peringkat Instrumen Utang PT Berlian Laju Tanker ............ 5

2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 64

Page 17: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Perhitungan Variabel ...................................................................... 110

2 Hasil Output SPSS Regresi Logistik .............................................. 113

Page 18: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal merupakan sumber pendanaan yang menjadi alternatif

perusahaan dalam memperoleh modal, yaitu dengan menerbitkan instrumen

keuangan perusahaan seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan

berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Menurut

Siegel dan Shim dalam Fahmi (2012:55) pasar modal adalah pusat

perdagangan utang jangka panjang dan saham perusahaan. Sehingga dapat

dikatakan pasar modal sebagai sarana komunikasi para emiten dengan para

investor dalam memperoleh sumber dana dan investasi. Salah satu instrumen

keuangan yang terdapat di pasar modal yaitu obligasi. Obligasi merupakan

suatu surat berharga yang dijual kepada publik, dimana disana dicantumkan

berbagai ketentuan yang menjelaskan berbagai hal seperti nilai nominal,

tingkat suku bunga, jangka waktu, nama penerbit dan beberapa ketentuan

lainnya yang terjelaskan dalam undang-undang yang disahkan oleh lembaga

yang terkait (Fahmi, 2012:170).

Obligasi merupakan utang yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada

investor dengan janji membayar bunga secara periodik selama periode

tertentu. Padahal dalam Islam bunga merupakan riba yang jelas diharamkan.

Untuk itu, dalam perkembangannya ada alternatif pengganti obligasi yang

berbasis bunga (riba) yaitu obligasi syariah atau yang dikenal dengan nama

Page 19: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

2

sukuk. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 32/DSN-MUI/IX/2002, tentang

obligasi syariah adalah suatu surat berharga berjangka panjang berdasarkan

prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah

yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang

obligasi syariah tersebut berupa bagi hasil/margin/fee, serta membayar

kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo (Rodoni, 2009:107).

Sama halnya dengan obligasi konvensional, seorang investor yang

akan berinvestasi pada sukuk pasti akan memperhatikan rating dari sukuk

tersebut. Rating sukuk sangat membantu para investor yang ingin berinvestasi

dalam bentuk obligasi, sehingga investor akan mengetahui return yang

diperoleh beserta risiko yang ditanggung. Rating sukuk dinilai berdasarkan

beberapa penilaian antara lain kinerja keuangan perusahaan, umur obligasi

dan masih banyak faktor lainnya (Purwaningsih, 2013). Peran dari peringkat

atau rating obligasi ini juga memberikan informasi dan sinyal tentang

probabilitas kegagalan utang suatu perusahaan.

Obligasi syariah atau sukuk mulai mewarnai pasar modal Indonesia

sejak tahun 2002. Perusahaan yang mempelopori penerbitan obligasi syariah

yaitu PT Indosat yang menerbitkan obligasi senilai Rp 175 Miliar. Obligasi

yang pertama terbit pada 2002 dan 2003 rata-rata menggunakan akad

mudharabah sedangkan pada tahun 2004 dan 2005 menggunakan akad

ijarah. Akad ijarah sampai sekarang paling banyak diterbitkan, tercacat

sampai 2010 ada 36 obligasi ijarah yang terbit dan hanya ada 10 obligasi

mudharabah.5 Pada tahun 2009, terjadi lonjakan penerbitan emisi sukuk dari

Page 20: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

3

29 menjadi 43. Di tahun 2009 terjadi kenaikan emisi sukuk mencapai 48%.

Di tahun 2008 tercatat nilai sukuk 5,4 Triliun dan di akhir tahun 2009 tercatat

nilai emisi sukuk sebesar 7 Triliun (Arisanti:2012).

Sukuk mengalami perkembangan yang cukup pesat. Penerbitan sukuk

korporasi di Pasar Modal dimulai pada tahun 2002 melalui penerbitan

Obligasi 13 Syariah Mudharabah Indosat Tahun 2002 senilai Rp 175 miliar.

Pada tahun berikutnya, jumlah emisi sukuk meningkat pesat. Namun

demikian, pada tahuntahun berikutnya hingga pada Agustus 2012 mengalami

fluktuasi. Pada tahun 2007 penerbitan sukuk mulai meningkat, bahkan pada

tahun 2008 penerbitan sukuk mengalami peningkatan yang cukup drastis

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dengan nilai emisi tertinggi yaitu Rp

2.3 triliun.

Gambar 1.1

Grafik Perkembangan Penerbitan Sukuk

Page 21: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

4

Peningkatan nilai emisi sukuk terus berlanjut pada tahun-tahun

berikutnya. Walaupun kenaikan pada tahun 2011 hanya 1 milyar, namun 3

tahun selanjutnya mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Kenaikan

sebesar 1,8 Triliun terjadi pada tahun 2012 dan sebesar 2,2 Triliun pada tahun

2013. Pada bulan Juni 2015 nilai emisi sukuk mencapai 14,4 Triliun, naik

sebesar 1,5 Triliun dari tahun sebelumnya, yaitu 12,9 Triliun

(http://ojk.go.id/data-statistik-syariah-sukuk ).

Terdapat suatu kasus yang terjadi pada tahun 2012 lalu, yang

berkenaan dengan peringkat sukuk, yaitu sebuah perusahaan pelayaran

nasional, PT Berlian Laju Tanker (BLT) dinyatakan default (gagal bayar).

Menurut Lekatompessy, Presiden Direktur PT Humpuss Intermoda

Trasportasi Tbk, perusahaan ini termasuk tiga besar dalam bisnis perkapalan

tanah air. Selain besar di dalam Negeri, Berlian Tanker juga disebut-sebut

sebagai operator armada kapal tanker kimia ketiga terbesar di dunia. Hal ini

ditandai dengan pengakuisisian Chembulk Tankers LLC pada 12 Oktober

2007. Namun ternyata sebagaimana yang dilangsir dalam Majalah Bisnis

Indonesia (2012) pada 25 Januari 2012 BLT tiba-tiba menyatakan kondisi

gagal bayar untuk sejumlah instrumen utang, termasuk sukuk. Pefindo sebagai

lembaga pemeringkat perusahaan dan efek yang memberikan peringkat

perusahaan dan efek terhadap BLT pun menurunkan peringkat perusahaan

dan efek perusahaan ini.

Page 22: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

5

Gambar 1.2

Grafik Peringkat Instrumen Utang PT Berlian Laju Tanker

Tahun 2005-2012

Sumber: Pefindo.com

Berdasarkan grafik perkembangan peringkat perusahaan BLT dan

efeknya di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut mengalami

penurunan peringkat sampai mencapai ke level terendah, padahal perusahaan

ini dijuluki sebagai operator armada kapal tanker kimia ketiga terbesar di

dunia. Hal ini menimbulkan pertanyaan apa saja faktor-faktor yang

mempengaruhi peringkat sukuk.

Fenomena peringkat obligasi maupun sukuk ini dapat dilihat pada

kasus emiten (PT Berlian Laju Tanker). Perusahaan yang bergerak dalam

bidang transportasi ini gagal memenuhi pembayaran bunga dan cicilan

imbalan enam surat utangnya. Pertama perusahaan gagal bayar bunga obligasi

konversi bergaransi senilai 125 juta dollar milik anak usahanya, BLT Finance

senilai 36,632 juta dollar, yaitu redemption prceeds sebesar 33,699 juta dollar

dan bunga obligasi sebesar 2,933 juta dollar. Perusahaan tersebut juga gagal

membayar bunga obligasi konversi bergaransi sebesar 7,5 juta rupiah milik

Page 23: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

6

BLT Internasional Corporation senilai 125 juta rupiah. Pembayaran keduanya

seharusnya dilakukan pada 9 Februari 2012. Sementara empat utang lainnya

adalah surat utang milik perseroan langsung, yaitu dua seri Sukuk Ijarah

Berlian Laju Tanker II dan dua seri lagi adalah Obligasi Berlian Laju Tanker

IV. Total bunga yang gagal dibayar perseroan senilai 17,5 miliar rupiah

(https://finance.detik.com/bursa-valas/1853277/berlian-laju-tanker-gagal-

bayar-bunga-enam-obligasi ).

Gagal bayar bunga dan imbalan ijarah memaksa PEFINDO untuk

menurunkan peringkat obligasi yang gagal bayar tersebut. Diantaranya yaitu

penurunan peringkat Obligasi IV/2009 yang dikeluarkan PT Berlian Laju

Tanker menjadi D dari sebelumnya CCC. Penurunan peringkat juga terjadi

pada Sukuk Ijarah II/2009 yang menjadi D dari CCC dan Obligasi III/2007

dan Sukuk Ijarah I/2007 dari CCC menjadi D (Maliya, 2015).

Hal ini mengindikasikan betapa pentingnya peranan peringkat

obligasi, karena dari peringkat tersebut menunjukkan kinerja dan kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajibannya. Rating merupakan

salah satu variabel yang diperhatikan oleh investor ketika memutuskan untuk

melakukan investasi pada suatu perusahaan. Informasi yang terkandung

dalam rating akan menunjukkan sejauh mana kemampuan suatu perusahaan

untuk membayar kewajibannya atas dana yang diinvestasikan oleh investor.

Perusahaan yang memiliki rating yang tinggi, biasanya lebih disukai oleh

investor dibandingkan dengan perusahaan yang perusahaan yang memiliki

rating yang sangat rendah. Oleh sebab itu, agar obligasi suatu perusahaan

Page 24: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

7

yang memiliki rating yang cukup rendah, dapat dijual di pasar, maka biasaya

investor akan menentut suatu premi yang lebih tinggi, sebagai suatu

kompensasi atas risiko yang ditanggung oleh investor (Mardiah, 2016).

Peringkat sukuk dilakukan oleh suatu lembaga atau agen pemeringkat

obligasi (rating agency). Lembaga ini melakukan analisis terbaru mengenai

kinerja sukuk atas dasar asumsi yang relatif independen. Setiap laporan

keuangan yang baru diterbitkan atau munculnya kejadian penting yang

menyangkut perseroan serta bersifat material dan berdampak bagi

kemampuan pembayaran kewajiban utang akan mengubah posisi hasil

peringkat sukuk, begitu juga sebaliknya. Sukuk yang memiliki peringkat

tinggi ditandai dengan fundamental keuangan dan usaha yang kuat, serta

memiliki citra yang baik di hadapan publik. Oleh karena itu, dapat dikatakan

bahwa peringkat sukuk sangat dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan

yang menerbitkan sukuk tersebut (Endri, 2011).

Ada enam perusahaan rating di Indonesia Fitch Ratings, Moody‟s

Investor Service, Standard and Poor‟s, PT. Fitch Ratings Indonesia, PT ICRA

Indonesia, dan PT. Pemeringkat Efek Indonesia

(www.bi.go.id/id/perbankan/lembaga-pemeringkat/Contents/Defaults.aspx ).

Penelitian ini menggunakan PT Pemeringkat Efek Indonesia atau yang lebih

dikenal dengan PEFINDO sebagai acuan dalam menentukan peringkat sukuk.

PEFINDO merupakan rating agency tertua di Indonesia. Hingga saat ini

PEFINDO telah memberi peringkat kepada lebih dari 500 perusahaan dan

pemerintah daerah. Selain itu, instrumen pasar modal seperti obligasi, sukuk,

Page 25: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

8

medium-term notes telah diperingkat oleh PEFINDO. PEFINDO juga

merupakan market leader rating agency di Indonesia. Dengan menggunakan

peringkat yang diberikan oleh PEFINDO diharapkan penelitian ini dapat

mencakup sebagian besar sukuk yang telah diterbitkan di Indonesia. Karena

kebanyakan sukuk diperingkat oleh PEFINDO. Peringkat sukuk yang

diberikan oleh agen pemeringkat dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu

investment grade dan non-investment grade. Obligasi investment grade

memiliki peringkat AAA, AA, A dan BBB. Sedangkan untuk non-investment

grade dengan peringkat BB, B, CCC dan D. Investment grade merupakan

obligasi dengan risiko kredit yang rendah sehingga berperingkat 3 tinggi. Non

investment grade merupakan obligasi yang memiliki risiko tinggi sehingga

berperingkat rendah (Melis, 2015).

Banyak faktor yang mempengaruhi lembaga pemeringkat dalam

melakukan pemeringkatan sukuk. Namun Brigham dan Houston (2013)

menyatakan bahwa lembaga pemeringkat secara konsisten telah menyatakan

bahwa tidak ada rumus akurat yang digunakan dalam menentukan peringkat

sebuah perusahaan. Lembaga pemeringkat menggunakan berbagai faktor

untuk menilai dan memberikan peringkat sukuk perusahaan. Salah satu faktor

yang digunakan oleh lembaga pemeringkat adalah informasi akuntansi yang

tersedia. Informasi ini diberikan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan.

Karena sukuk memiliki fungsi yang sama dengan obligasi, maka

dalam hal pemeringkatan pun tidak jauh berbeda. Terdapat dua faktor yang

mempengaruhi peringkat obligasi yaitu faktor kualitatif dan faktor kuantitatif.

Page 26: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

9

Faktor kuantitatif yaitu dilihat dari rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio

leverage, dan rasio aktivitas. Semakin baik rasionya semakin tinggi

peringkatnya. Faktor kualitatif yaitu faktor lingkungan hidup, provisi

penjamin, stabilitas, regulasi dan lain sebagainya (Brigham dan Houston,

2013:300).

Rating sukuk masih sangat jarang diteliti di Indonesia. Rating sukuk

dapat dipengaruhi beberapa hal termasuk rasio akuntansi dan non akuntansi.

Rasio akuntansi yang dipakai untuk mengukur rating sukuk adalah aktivitas,

likuiditas, profitabilitas, produktifitas, size dan solvabilitas. Sedangkan rasio

non akuntansi yang digunakan dalam memprediksi rating sukuk adalah

secure, maturity, reputasi auditor dan sinking fund. (Purwaningsih, 2013).

Faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi sangat beragam

Sejumlah penelitian mengenai peringkat obligasi sudah cukup banyak.

Namun, penelitian serupa mengenai peringkat sukuk cukup sulit ditemukan.

Beberapa penelitian yang dapat ditemukan menguji faktor kuantitatif yaitu

dengan menggunakan rasio-rasio keuangan dan faktor kualitatif yang dapat

memprediksi peringkat obligasi dan sukuk di Indonesia. Namun berdasarkan

beberapa penelitian tersebut ditemukan hasil empiris yang berbeda.

Beberapa penelitian ditemukan telah menguji rasio-rasio keuangan

yang dapat memprediksi peringkat obligasi maupun peringkat obligasi

syariah dan ditemukan hasil empiris yang berbeda. Dari hasil penelitian

sebelumnya menarik untuk diuji kembali variabel-variabel yang dapat

mempengaruhi posisi peringkat obligasi maupun sukuk karena adanya

Page 27: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

10

perbedaan hasil. Peneliti melakukan penelitian mengenai pemeringkatan

sukuk dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang didasarkan pada

laporan keuangan perusahaan, dengan anggapan bahwa laporan keuangan

perusahaan lebih menggambarkan kondisi perusahaan. Analisis laporan

keuangan yang berupa analisa rasio keuangan dan perhitungan statistika dapat

dipergunakan untuk mendeteksi under or overvalue suatu sekuritas.

Pada penelitian ini digunakan empat rasio keuangan yaitu: rasio

likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas. Variabel

rasio likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan current

ratio. Menurut penelitian Mardiah (2016), Pebruary (2016), Malia (2015),

Arisanti (2013), Afiani (2013), dan penelitian “The Predictive Accuracy of

Sukuk Rating; Multinomial Logistic and Neural Network Inferences” (2013)

menemukan bukti empiris bahwa rasio keuangan yang diukur dengan CR

berpengaruh terhadap variabel peringkat sukuk. Sementara pada penelitian

Arifman (2013), dan penelitian Estiyanti (2012) menemukan bukti empiris

bahwa rasio keuangan yang diukur dengan CR tidak berpengaruh terhadap

variabel peringkat obligasi.

Variabel rasio aktivitas dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan total asset turnover. Menurut penelitian Asih (2016)

menemukan bukti empiris bahwa rasio keuangan yang diukur dengan TAT

berpengaruh terhadap variabel peringkat obligasi. Sementara pada penelitian

Malia (2015), dan penelitian Afiani (2013) menemukan bukti empiris bahwa

Page 28: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

11

rasio keuangan yang diukur dengan TAT tidak berpengaruh terhadap variabel

peringkat sukuk.

Variabel rasio profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan return on assets. Menurut penelitian Mardiah (2016), Pebruary

(2016), Afiani (2013), dan penelitian yg berjudul “The Predictive Accuracy

of Sukuk Rating; Multinomial Logistic and Neural Network Inferences”

(2013) menemukan bukti empiris bahwa rasio keuangan yang diukur dengan

ROA berpengaruh terhadap variabel peringkat sukuk. Sementara pada

penelitian Abugasem (2015), Malia (2015) menemukan bukti empiris bahwa

rasio keuangan yang diukur dengan ROA tidak berpengaruh terhadap variabel

peringkat sukuk.

Variabel rasio solvabilitas dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan debt to equity ratio. Menurut penelitian Mardiah (2016),

Abugasem (2015), Malia (2015), dan penelitian yg berjudul “The Predictive

Accuracy of Sukuk Rating; Multinomial Logistic and Neural Network

Inferences” (2013) menemukan bukti empiris bahwa rasio keuangan yang

diukur dengan DER berpengaruh terhadap variabel peringkat sukuk.

Sementara pada penelitian Pebruary (2016), dan penelitian Afiani (2013)

menemukan bukti empiris bahwa rasio keuangan yang diukur dengan DER

tidak berpengaruh terhadap variabel peringkat sukuk.

Beragamnya hasil penelitian dan ketidakkonsistenan hasil penelitian

di atas menjadi latar belakang untuk dilakukannya penelitian kembali

mengenai rasio keuangan yang berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Namun

Page 29: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

12

ada beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan sebelumnya yaitu

periode penelitian dan variabel yang digunakan. Periode penelitian ini tahun

2012-2016, sedangkan variabel yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio

aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kejelasan seberapa besar

pengaruh rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio

solvabilitas terhadap peringkat sukuk pada perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2012-2016.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio

Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Solvabilitas Terhadap

Peringkat Sukuk pada Perusahaan Penerbit Sukuk Periode 2012-2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka penyusun merumuskan

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apakah rasio likuiditas (current ratio), rasio aktivitas (total asset

turnover), rasio profitabilitas (return on asset), dan rasio solvabilitas

(debt to equity ratio) berpengaruh secara simultan terhadap peringkat

sukuk?

2. Apakah rasio likuiditas (current ratio) berpengaruh terhadap peringkat

sukuk?

Page 30: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

13

3. Apakah rasio aktivitas (total asset turnover) berpengaruh terhadap

peringkat sukuk?

4. Apakah rasio profitabilitas (return on asset) berpengaruh terhadap

peringkat sukuk?

5. Apakah rasio solvabilitas (debt to equity ratio) berpengaruh terhadap

peringkat sukuk?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang

diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menjelaskan dan menguji apakah ada pengaruh secara simultan rasio

likuiditas (current ratio), rasio aktivitas (total asset turnover), rasio

profitabilitas (return on asset), dan rasio solvabilitas (debt to equity

ratio) terhadap peringkat sukuk.

b. Menjelaskan dan menguji apakah ada pengaruh rasio likuiditas

(current ratio) terhadap peringkat sukuk.

c. Menjelaskan dan menguji apakah ada pengaruh rasio aktivitas (total

asset turnover) terhadap peringkat sukuk.

d. Menjelaskan dan menguji apakah ada pengaruh rasio profitabilitas

(return on asset) terhadap peringkat sukuk.

e. Menjelaskan dan menguji apakah ada pengaruh rasio solvabilitas (debt

to equity ratio) terhadap peringkat sukuk.

Page 31: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

14

2. Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini berguna sebagai tugas akhir penulis untuk memperoleh

derajat pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

b. Penulis dapat mengaplikasikan teori-teori ilmu pengetahuan yang

didapat selama masa perkuliahan.

c. Menambah wawasan dalam aplikasi ilmu yang telah diperoleh dalam

masa perkuliahan dan mengetahui gambaran umum mengenai pasar

modal syariah khususnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

peringkat sukuk.

d. Memberikan rujukan dan perbandingan bagi penelitian selanjutnya

yang berhubungan dengan peringkat sukuk.

e. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dan

pelaku pasar lain dalam proses pengambilan keputusan investasi.

f. Bagi perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sukuk, maupun para

akademisi sebagai bahan kajian dalam bidang manajemen keuangan

yang masih mengikuti standar keuangan konvensional.

Page 32: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Obligasi

a. Pengertian Obligasi

Obligasi merupakan suatu jenis hutang atau surat kesanggupan

bayar jangka panjang, yang dikeluarkan oleh peminjam, yang berjanji

untuk membayar ke pemegangnya dengan jumlah yang tetap setiap

tahun. (Keown et al., 2011:232).

Menurut Brigham dan Houston (2009:345) obligasi adalah

kontrak jangka panjang dimana peminjam dana setuju untuk membayar

bunga dan pokok pinjaman, pada tanggal tertentu, kepada pemegang

obligasi tersebut.

Menurut Van Horne dan John, (2012:87) obligasi (bond) adalah

sekuritas yang membayarkan sejumlah bunga pada investor, setiap

periode, hingga akhirnya ditarik oleh perusahaan.

Menurut Bursa Efek Indonesia, Obligasi merupakan surat utang

jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi

janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa

bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang

telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Page 33: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

16

b. Karakteristik Obligasi

Beberapa karakter penting menurut Keown et al. (2001:245) dari

obligasi yang biasa didengar adalah sebagai berikut:

1) Klaim terhadap Aset dan Pendapatan Perusahaan

Bila perusahaan penerbit obligasi bangkrut, maka klaim

terhadap utang secara umum, termasuk obligasi, mendapat

kehormatan untuk didahulukan haknya daripada saham umum

maupun saham preferen. Namun, utang-utang yang berbeda itu

mempunyai urutan dalam pelunasannya.

Obligasi juga memiliki klaim terhadap pendapatan yang

didahulukan dari saham biasa dan saham, preferen. Secara umum

jika suku obligasi tidak dibayar, dewan obligasi dapat menyatakan

bahwa perusahaan penerbitnya bangkrut.

2) Nilai Pari

Nilai pari obligasi adalah nilai nominal yang tertera pada

lembar obligasi yang akan dikembalikan kepada pemegang obligasi

pada saat jatuh tempo. Tidak dinyatakan dalam jumlah melainkan

dalam persentase atas nilai nominalnya.

3) Tingkat Suku Bunga Kupon

Tingkat suku bunga kupon dari suatu obligasi menunjukkan

besarnya persentase terhadap nilai pari obligasi yang akan dibayar

setiap tahun sebagai bunga.

Page 34: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

17

4) Periode Jatuh Tempo

Periode jatuh tempo adalah lamanya waktu hingga pihak

penerbit obligasi membayarkan kembali nilai pari obligasi kepada

para pemilik obligasi yang sekaligus akan mengakhiri masa

berlakunya.

5) Indenture

Indenture adalah perjanjian legal antara perusahaan penerbit

obligasi dengan dewan atau wali obligasi yang mewakili para

pemilik atau pembeli obligasi tersebut. Didalamnya termuat berbagai

ketentuan utang-piutang, termasuk penjelasan mengenai obligasi itu

sendiri, hak-hak para pemilik obligasi, hak-hak perusahaan atau

pihak penerbit, serta tanggung jawab dewan.

Dewan obligasi, biasanya sebuah bank komersial atau institusi

keuangan yang diserahi tugas untuk mengawasi hubungan antara

penerbit dan pemilik obligasi, melindungi kepentingan para pemilik

obligasi, serta menjamin dilaksanakannya segenap ketentuan yang

telah disepakati.

6) Tingkat Penghasilan Sekarang

Tingkat penghasilan sekarang dari suatu obligasi adalah rasio

pembayaran bunga tahunan terhadap harga obligasi pada saat

sekarang dipasaran.

Page 35: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

18

c. Jenis Obligasi

Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu:

1) Dilihat dari sisi penerbit

Banyaknya dan tersebarnya emiten di beberapa daerah, maka

obligasi juga berasal dari lembaga atau daerah tertentu. Oleh karena

itu dilihat dari pihak yang menerbitkannya, maka obligasi dapat

dibedakan atas (Nasarudin, 2004:186) :

(a) Obligasi Pemerintah Pusat

Setiap obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah adalah obligasi

tanpa jaminan (non-secured bonds). Di Indonesia saat ini hanya

obligasi Bank Indonesia yang dipasarkan di pasar internasional

yang dimaksudkan untuk bench mark bagi obligasi BUMN dan

perusahaan swasta nasional.

(b) Obligasi Pemerintah Daerah

Obligasi pemerintah daerah (pemda) belum diperkenalkan di

Indonesia, walaupun dari segi potensi ada beberapa pemda yang

mempunyai prospek untuk mengeluarkan obligasi dalam rangka

menambah dana investasi pemda. UU otonomi daerah saat ini

memberikan peluang kepada daerah umtuk secara mandiri

mengelola sumber daya alamnya.

Page 36: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

19

(c) Obligasi Perusahaan Swasta

Obligasi ini dikeluarkan oleh perusahaan komersial swasta

dalam rangka penghimpunan dana untuk kegiatan usaha

bisnisnya.

(d) Obligasi Asing (Foreign Bonds)

Obligasi jenis ini adalah obligasi yang diterbitkan dan

diperdagangkan di suatu negara dalam mata uang negara

setempat, tetapi penerbitnya adalah badan hukum asing.

(e) Obligasi Sampah (Junk Bonds)

Obligasi ini adalah obligasi yang di credit rating di bawah

tingkat BBB. Obligasi ini ditawarkan dengan bunga yang lebih

tinggi.

2) Dilihat berdasarkan cara penetapan dan pembayaran bunga

(Nasarudin, 2004:184) :

(a) Obligasi dengan bunga tetap

Obligasi ini memberikan bunga tetap yang dibayar setiap

periode tertentu.

(b) Obligasi dengan bunga tidak tetap

Cara penetapan bunga obligasi ini bermacam-macam, misalnya

bunga yang dikalikan dengan indeks atau dengan tingkat bunga

deposito atau tingkat bunga deposito yang berlaku seperti di

pasaran luar negeri seperti LIBOR (London Inter Bank Offer

Rate) atau SIBOR (Singapore Inter Bank Offer Rate).

Page 37: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

20

(c) Obligasi tanpa bunga (Zero Coupon)

Jenis obligasi ini tidak mempunyai kupon bunga dan sebagai

konsekuensinya pemilik tidak memperoleh pembayaran bunga

secara periodik. Keuntungan yang diperoleh dari pemilikan

obligasi ini diukur dari selisih antara nilai pada waktu jatuh

tempo (sebesar nilai pari atau nominal) dengan harga pembelian.

(d) Obligasi yang tidak terbatas jatuh temponya (perfectual bond)

Salah satu jenis obligasi yang tidak mempunyai batas jatuh

temponya. Perusahaan yang menertbitkan surat berharga ini

tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikan utang

tersebut, kecuali perusahaan tersebut dilikuidasi.

(e) Obligasi dengan bunga mengambang (Floating Coupon Bonds)

Obligasi ini menjanjikan untuk memberikan sukuk bunga secara

mengambang, misalnya 1% di atas tingkat bunga LIBOR atau

LIBOR atau rata-rata tingkat suku bunga deposito berjangka

pada Bank Pemerintah.

3) Dilihat dari hak penukaran/opsi:

(a) Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada

pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke

dalam sejumlah saham milik penerbitnya.

(b) Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada

pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam

sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.

Page 38: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

21

(c) Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten

untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang

umur obligasi tersebut.

(d) Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor

yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi

pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

4) Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:

(a) Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu

dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga.

Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:

Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan

pokoknya dijamin dengan penanggungan dari pihak ketiga.

Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan

pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau

asset tetap.

Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek

yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-

saham anak perusahaan yang dimilikinya.

(b) Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan

kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya

secara umum.

Page 39: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

22

5) Dilihat dari segi nilai nominal:

(a) Conventional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam

satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.

(b) Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai

nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government

bonds.

6) Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:

(a) Conventional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan

menggunakan sistem kupon bunga.

(b) Sharia Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan

menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini

dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:

Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah

yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga

pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut

diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.

Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang

menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee

ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak

awal obligasi diterbitkan.

Page 40: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

23

2. Sukuk

a. Pengertian Sukuk

Secara terminologi shak (sukuk) adalah sebuah kertas (buku) atau

catatan yang padanya terdapat perintah dari seseorang untuk

pembayaran uang dengan jumlah tertentu pada orang lain yang

namanya terterah pada kertas tersebut. Kata sukuk berasal dari bahasa

Persia yaitu jak, lalu masuk dalam bahasa Arab dengan nama shak.

Goitien menyebutkan nahwa shak adalah asal kata dari kata cek atau

chaque yang terdapat bahasa Inggris dimana ia pada dasarnya adalah

surat utang. Kemudian surat hutang model ini berkembang di Eropa.

Sukuk sudah dipakai sebagai salah satu alat pembayaran sejak awal

Islam dimana jatah (santunan negara) atau gaji para pegawai negara

kadangkala disebutkan bahwa Khalifah Umar Ibn al-Khattab adalah

khalifah pertama yang membuat shak dengan membubuhkan setempel

dibawah kertas shak tersebut (Rodoni, 2009:108).

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 32/DSN-MUI/IX/2002,

tentang obligasi syariah adalah suatu surat berharga berjangka panjang

berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang

obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan

kepada pemegang obligasi syariah tersebut berupa bagi

hasil/margin/fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh

tempo (Rodoni, 2009:107).

Page 41: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

24

Bapepam LK dalam peraturan No.IX.A.14, mendefinisikan sukuk

sebagai: “efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang

bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan

atau tidak terbagi atas:

1. Kepemilikan aset berwujud tertentu

2. Nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas

investasi tertentu;

3. Kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi

tertentu”

b. Karakteristik Sukuk

Menurut Rodoni (2009:107) karakteristik dan istilah „sukuk‟

merupakan pengganti dari istilah sebelumnya yang menggunakan istilah

„bond‟, dimana menambahkan „Islamic‟ maka sangat kontradiktif

maknanya karena biasanya yang mendasari mekanisme hutang (loan)

adalah interest, sedangkan dalam Islam interest tersebut termasuk riba

yang diharamkan. Untuk itu, sejak tahun 2007 istilah bond ditukar

dengan istilah „sukuk‟ sebagaimana disebutkan dalam peraturan di

Bapepam Lembaga Keuangan (LK).

Kemunculan sukuk modern sederhananya yaitu menghindari diri

dari praktek riba yang dilarang dalam Islam sebagaimana yang terjadi

pada obligasi konvensional. Keperluan para pemakai dana (fund user)

kaum muslimin khususnya untuk obligasi yang terbebas dari praktek

bunga tidak dapat dilengahkan begitu saja, sedangkan fatwa ulama yang

Page 42: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

25

mengharamkan obligasi konvensional sudah banyak diterbitkan para

ulama seperti Fatwa Majma‟al-fiqh al-Islami tanggal 20 Maret 1990

dan No. 30 ayat 1 pada 11 Februari 1988, serta fatwa dewan syariah

Nasional Majlis Ulama Indonesia No: 32/DSN-MUI/IX/2002.

Dalam keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep-130/BL/2006

tentang Penerbitan Efek Syariah disebutkan bahwa sukuk adalah efek

syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan

mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi

atas :

a. Kepemilikan aset berwujud tertentu;

b. Nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas

investasi teretentu ; atau

c. Kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi

tertentu.

Jadi dari definisi yang dapat disimpulkan sebagai karakteristik

dari sukuk, sukuk adalah obligasi yang dijamin oleh adanya aset,

mempunyai pengembalian yang stabil, dapat diperjualbelikan, dan

sesuai dengan dengan aturan syariah. Syarat utama untuk penerbitan

sukuk adalah adanya suatu aset atau sekumpulan aset pada neraca

keuangan pemerintah, otoritas moneter, perusahaan korporat, bank,

institusi keuangan, atau badan apapun yang ingin memobilisasi sumber-

sumber keuangan.

Berikut ini beberapa prinsip yang harus dipenuhi oleh sukuk :

Page 43: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

26

1. Pembiayaan hanya untuk suatu transaksi atau suatu kegiatan usaha

yang spesifik dimana harus dapat diadakan pembukuan yang

terpisah untuk menentukan manfaat yang timbul.

2. Hasil investasi yang akan diterima pemilik dana merupakan fungsi

manfaat yang diterima perusahaan dari dana/harta hasil penjualan

sukuk, bukan dari kegiatan usaha yang lain.

3. Tidak boleh memberikan jaminan hasil usaha yang semata-mata

merupakan fungsi dari waktu.

4. Pembiayaan dengan penerbitan sukuk tidak dapat dipakai untuk

menggantikan hutang yang sudah ada.

5. Perubahan nilai pasar dari sukuk bukan berarti perubahan jumlah

hutang.

6. Sukuk dapat dijual kembali, baik kepada pemilik dana lainnya

ataupun kepada emiten (bila sesuai dengan ketentuan hukum positif

yang berlaku). Sukuk dapat dijual dibawah nilai pari (modal awal)

kalau perusahaan mengalami kerugian.

7. Bila pemilik dana tidak harus menanggung rugi maka pemilik

usaha harus mengikat diri (aqad jaiz) untuk menanggung semua

biaya dari kegiatan usaha yang melebihi pendapatan usaha.

8. Pemilik dana dapat menerima pembagian dari pendapatan (revenue

sharing) bila pemilik usaha (emiten) mengikat diri untuk

membatasi penggunaan pendapatan sebagai biaya usaha.

Page 44: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

27

Saat dibukanya penawaran umum pada pasar perdana, terdapat

berbagai hal yang harus diperhatikan, baik oleh investor maupun oleh

emiten, yaitu:

a. Instrumen atau efek yang diperjual belikan harus sejalan dengan

prinsip syariah, seperti saham syariah dan sukuk (obligasi syariah)

yang terbebas dari unsur riba (interest) dan gharar (ketidakpastian

atau ketidak lengkapan informasi yang tidak dapat dimanage dan

potensial menimbulkan penyesalan dan petengkaran).

b. Emiten yang mengeluarkan efek syariah, baik berupa saham

ataupun sukuk, harus mentaati semua aturan syariah, maka produk

barang dan jasa harus sejalan etika ajaran Isalam. Seperti bisnis

casino, perusahaan rokok, minuman keras, dan bisnis asusila akan

membuat emiten tidak boleh masuk dalam bursa saham dan

obligasi islami.

c. Semua efek harus berbasis pada harta (berbasis aset) atau transaksi

yang riil („ain), bukan mengharapkan keuntungan dari kontrak

hutang piutang. Oleh karena itu, hasil investasi yang akan diterima

pemodal merupakan fungsi dari manfaat yang diterima perusahaan

dari dana atau harta hasil penjualan efek (al-aid).

d. Semua transaksi tidak mengandung ketidakjelasan yang berlebihan

(gharar) atau spekulasi murni. Atau semua transaksi tidak

mengandung unsur judi atau pertukaran yang didasari oleh

Page 45: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

28

spekulasi tinggi (qimar) yang lebih tepat disebut dengan asumsi

kosong.

e. Mematuhi semua aturan Islam yang berhubungan dengan hutang

piutang, seperti tidak dibenarkan jual-beli utang dengan cara

diskon; emiten tidak boleh menerbitkan efek untuk membayar

kembali hutang (bai‟ad-dain bi ad-dain), maka dana harta hasil

penjualan efek diterima perusahaan emiten untuk diinestasikan

pada usaha riil; tidak boleh ada kompensasi yang berdasarkan pada

pembaharuan (restructuring/rescheduling) dari utang; dan tidak

dibenarkan melakukan jual beli masa datang (forward) untuk

transasksi valuta asing.

Konsekuensi dari prinsip-prinsip tersebut, dalam pasar modal

tataran operasional pasar modal syariah harus memenuhi kriteria

berikut:

a. Efek yang diperjual belikan harus merupakan representasi dari

barang dan jasa yang halal.

b. Informasi harus terbuka dan transparan, tidak boleh menyesatkan

dan tidak ada manipulasi data.

c. Tidak boleh mempertukarkan efek sejenis dengan nilai nominal

yang berbeda.

d. Larangan terhadap rekayasa penawaran untuk mendapatkan

keuntungan diatas laba normal, dengan cara mengurangi supply

agar harga jual naik.

Page 46: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

29

e. Larangan untuk merekayasa permintaan untuk mendapatkan

keuntungan diatas laba normal dengan cara menciptakan false

demand.

f. Boleh melakukan dua transaksi dalam satu akad, dengan syarat :

objek, pelaku dan periodenya sama.

c. Jenis Sukuk

Terdapat berbagai macam sukuk yang diterbitkan pada masa

kontemporer, diantaranya (Rodoni, 2009:116) ;

1. Sukuk Ijarah

Sukuk ijarah adalah suatu sertifikat yang memuat nama

pemiliknya (investor) dan melambangkan kepemilikan terhadap

aset yang bertujuan untuk disewakan, atau kepemilikan manfaat,

dan atau kepemilikan jasa sesuai jumlah efek yang dibeli dengan

harapan mendapatkan keuntungan dari hasil sewa yang berhasil

direalisasikan berdasar transaksi ijarah.

Terdapat dua macam bentuk sukuk ijarah, yaitu:

a) Sukuk Ijarah dengan pendapatan tetap (fixed rate Ijarah

certificates), dimana sewa yang didapatkan bersifat tetap

selama masa kontrak,

b) Sukuk Ijarah dengan pendapatan tidak tetap (floating rate

ijarah certificates), yaitu dimana tingkat sewa bersifat tidak

tetap karena ia kembali ditetapkan (diperbaharui) secara

Page 47: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

30

periodik sesuai dengan gerakan tingkat sewa pasar yang

dipatok berdasarkan kontrak persetujuan akad ijarah.

2. Sukuk al-Musyarakah

Sukuk musyarakah mempunyai persamaan dengan sukuk

mudharabah, namun berbeda dari segi hubungan antara investor

dengan pengelola. Pada sukuk mudharabah, investor tidak ikut

campur dengan kebijakan perusahaan (kecuali dalam bidang

pangawasan), sedangkan praktek sukuk musyarakah, investor ikut

campur dalam hal pengelolaan karena modal berasal dari kedua

nelah pihak. Oleh karena itu, umum semua kriteria usaha yang

diisyaratkan dalam praktek sukuk mudharabah juga diisyaratkan

pada sukuk musyarakah.

Model investasi dengan musyarakah sudah dianggap mapan

dalam perekonomian modern karena suatu alasan utama, yaitu

tradisi yang sudah tidak diragukan lagi dan adanya infrastruktur

yang mendukung jalannya sistem ini. Oleh karena itu, para pakar

ekonomi Islam lebih menganjurkan pemakaian sukuk musyarakah

daripada mudharabah, khususnya musyarakah mutanaqishah

(perserikatan dengan jangka waktu terbatas).

3. Sukuk Murabahah

Murabahah adalah menjual barang sesuai dengan harga

pembelian di tambah dengan harga tambahan yang disepakati oleh

kedua belah pihak. Sedangkan Sukuk murabahah yaitu suatu

Page 48: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

31

sertifikat yang melambangkan kepemilikan terhadap hutang yang

berakibat dari pembiayaan murabahah. Ciri utama sukuk

murabahah adalah bahwa ia tidak boleh diperjual belikan pada

pasar sekunder dan harga serta keuntungannya sudah bersifat

merujuk pada fluktuasi standar bunga LIBOR sebagaimana yang

dilakukan oleh berbagai sistem sukuk internasional.

Sukuk murabahah ini juga termasuk non-tradble sukuk

sehingga hanya diperjual belikan pada pasar primer, karena

sertifikat sukuk murabahah melambangkan hutang, sedangkan

syariat Islam melarang perdagangan hutang karena dapat menjurus

pada riba. Tetapi sukuk murabahah ini dapat menambah pendanaan

dan sebagai alat mengurangi likuiditas sebuah bank Islam, asuransi

Islam dan lain sebagainya.

4. Sukuk Istisna‟

Sukuk istisna‟ adalah suatu sertifikat yang melambangkan

kepemilikan terhadap hutang yang diakibatkan dari pembiayaan

istisna‟. Sukuk istisna‟ melambangkan suatu jual beli dari suatu

komoditi dengan basis selisih antara penyerahan komoditi yang

ditangguhkan dengan pembayaran tunai. Komoditi yang

dutangguhkan tersebut adalah hutang atas penyedia (supplier)

sesuai pesan dari pemesan (pedagang atau pun konsumen).

Page 49: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

32

Pemegang sukuk istisna‟ tidak dapat diperjual belikan pada

pasar sekunder, karena hutang tidak boleh diperjual belikan dalam

syariat islam dan dapat diperjual belikan pada saat jatuh tempo.

5. Sukuk Salam

Sukuk salam adalah sukuk yang mengandung nilai sama yang

diterbitkan untuk mobilisasi modal saham dan abrang yang akan

diserahkan berdasarkan akad salam adalah pemilik modal dari

pemegang sukuk salam. Dana yang sudah terkumpul dari para

investor dibayarkan secara tunai kepada pengusaha, sedangkan

komoditi yang menjadi obyek akad masih bersifat hutang dan ia

dapat diserahkan secara berangsur-angsur. Oleh karena itu,

sertifikat sukuk salam yang dipegang oleh investor mencerminkan

hutang atas perusahaan.

Dalam sukuk salam investor berharap bahwa komoditi salam

akan mengalami kenaikan harga pada saat tanggal jatuh tempoh,

yang akan menjadi keuntungan efek. Sukuk salam ini merupakan

hutang. Hutang tersebut hanya dapat diubah menjadi aset nyata

pada saat jatuh tempo ketika subjek salam diserahkan.

3. Penilaian Risiko Obligasi

Menurut Moeljadi (2006:109), pemegang obligasi tidak akan

terbebas dari risiko. Adapun beberapa risiko yang akan dihadapi oleh

pemegang obligasi, sebagai berikut:

Page 50: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

33

a. Risiko suku bunga (interest risk)

Suku bunga pasar dapat dapat naik atau turun sepanjang waktu

dan penurunan suku bunga pasar akan menyebabkan penurunan nilai

obligasi.

b. Risiko tingkat reinvestasi

Risiko tingkat reinvestasi merupakan risiko penurunan suku

bunga yang akan menyebabkan penurunan pendapatan dari portofolio

obligasi. Kenaikan suku bunga akan merugikan pemegang obligasi,

karena menurunkan nilai portofolio obligasi. Demikian juga jika ada

penurunan suku bunga, maka para pemegang obligasi akan mengalami

penurunan pendapatan. Hal itu disebabkan oleh banyaknya obligasi

yang akan ditarik untuk digantikan dengan obligasi bersuku bunga lebih

rendah. Meskipun obligasi yang tidak dapat ditarik akan jatuh tempo,

namun obligasi tersebut harus diganti dengan obligasi yang hasilnya

lebih rendah.

Risiko suku bunga berhubungan dengan nilai obligasi dalam

portofolio, sedangkan risiko reinvestasi berhubungan dengan

pendapatan yang dihasilkan oleh portofolio obligasi. Pemegang obligasi

jangka panjang akan menghadapi risiko suku bunga, namun tidak

menghadapi risiko tingkat investasi. Pemegang obligasi jangka pendek,

tidak akan menghadapi risiko suku bunga sehingga nilai portofolio tetap

stabil, namun akan menghadapi risiko investasi dan pendapatan akan

berfluktuasi dengan perubahan suku bunga.

Page 51: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

34

c. Risiko kegagalan

Risiko kegagalan (default risk) lebih disebabkan oleh penerbit

mengalami kegagalan sehingga investor akan menerima pengembalian

lebih kecil dari yang dijanjikan atas obligasi tersebut. Risiko kegagalan

dipengaruhi oleh kekuatan keuangan penerbit obligasi maupun jangka

waktu kontrak obligasi terutama apakah jaminan telah disediakan untuk

menjamin obligasi.

4. Perubahan dalam Peringkat

Menurut Brigham & Houston (2009: 377) Perubahan dalam

peringkat obligasi suatu perusahaan akan memengaruhi pada baik

kemampuannya untuk meminjam modal jangka panjang maupun biaya

modal tersebut. Agen-agen pemeringkat akan meninjau obligasi yang

beredar secara berkala, dimana kadang-kadang agen-agen tersebut

meningkatkan atau menurunkan peringkat suatu obligasi sebagai hasil dari

perubahan kondisi yang dialami oleh emitennya.

Untuk mengimbangi, cukup adil jika dikatakan bahwa peringkat

obligasi umumnya telah mampu melakukan pekerjaan yang baik dalam

mengatur resiko kredit rata-rata obligasi, dan bahwa agen-agen

pemeringkat obligasi telah melakukan yang terbaik untuk mengubah

peringkat manakala agen-agen ini menilai telah terjadi perubahan pada

mutu kredit. Pada waktu yang sama, penting untuk dipahami bahwa

peringkat obligasi tidak langsung melakukan penyesuaian terhadap

Page 52: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

35

perubahan dalam mutu kredit, dan dalam beberapa kasus terdapat

kesenjangan waktu yang cukup lama antara perubahan mutu kredit dan

perubahan peringkat obligasi

5. Rasio Keuangan

Menurut James C. van Horne dalam Kasmir (2016:93) rasio

keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi

dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio

keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja

perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan kelihatan kondisi kesehatan

perusahaan yang bersangkutan.

Jenis-jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menilai

kinerja suatu perusahaan beragam. Penggunaan masing-masing rasio

tergantung kebutuhan perusahaan, artinya terkadang tidak semua rasio

digunakan. Hanya saja jika hendak melihat kondisi dan posisi perusahaan

secara lengkap, maka sebaiknya seluruh rasio digunakan.

Dalam praktiknya terdapat beberapa macam jenis rasio keuangan

yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Masing-

masing jenis rasio yang digunakan akan memberikan arti tertentu tentang

posisi yang diinginkan. Berikut ini jenis-jenis rasio keuangan, yaitu

(Kasmir, 2016:110) :

Page 53: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

36

a. Rasio Likuiditas

Fred Weston dalam Kasmir (2016:110), menyebutkan bahwa rasio

likuiditas (liquidity ratio) merupakan ratio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu untuk

memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang yang sudah jatuh

tempo.

Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan terdiri dari

(Kasmir, 2016:110) :

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar atau current ratio, merupakan rasio yang

mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang

tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera

jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk

untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu

perusahaan.

Current ratio dihitung dengan cara (Kasmir, 2016:119) :

Page 54: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

37

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test

ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancer (utang

jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai

sediaan (inventory). Artinya, nilai sediaan kita abaikan, dengan

cara dikurangi dari nilai total aktiva lancar. Hal ini dilakukan

karena sediaan dianggap memerlukan waktu relatif lebih lama

untuk digunakan, apabila perusahaan membutuhkan dana cepat

untuk membayar kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar

lainnya.

Rumus untuk mencari Rasio Cepat dapat digunakan dua cara

sebagai berikut (Kasmir, 2016:120) :

atau :

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas atau cash ratio, merupakan alat yang digunakan

untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk

membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari

ketersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti

Page 55: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

38

rekening giro atau tabungan yang ada di bank (yang dapat ditarik

setiap saat menggunakan kartu ATM). Dapat dikatakan rasio ini

menun jukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk

membayar utang-utang jangka pendeknya.

Cash Ratio dapat dihitung dengan cara (Kasmir, 2016:121)

Atau

4. Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover)

Rasio perputaran kas (cash turnover), menurut James O. Gill,

digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja

perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan

membiayai penjualan. Artinya, rasio ini digunakan untuk

mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan

(utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan.

Rumus yang diguknakan mencari Rasio Perputaran Kas adalah

sebagai berikut (Kasmir, 2016:122) :

Page 56: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

39

b. Rasio Solvabilitas (Leverage)

Menurut Kasmir (2016:112) rasio solvabilitas atau rasio leverage

ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artionya, berapa besar beban

utang yangt ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh

kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila

perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).

Adapun jenis-jenis rasio solvabiltas antara lain:

1. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Debt to Asset Ratio atau Debt Ratio, merupakan rasio utang

yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan

dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan

berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Caranya adalah dengan

membandingkan antara total utang dengan total aktiva.

Rumusan untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagai

berikut (Kasmir, 2016:122) :

2. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk

menilai utang dengan ekuitas. Untuk mencari rasio ini dengan cara

Page 57: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

40

membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar

dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui

jumlah dana yang disediakan oeminjam (kreditor) dengan pemilik

perusahaan. Dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui setiap

rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

Rumusan untuk mencari debt to equity rqtio sebagai berikut

(Kasmir, 2016:123) :

3. Long Term Debt to Equity Ratio

Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio antara utang

jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk

mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang

dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara

membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri

yang disediakan oleh perusahaan.

Rumusan untuk mencari long term debt to equity rqtio sebagai

berikut (Kasmir, 2016:124) :

4. Times Interest Earned

Merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga

(J. Fred Weston). Rasio ini diartikan juga kemampuan perusahaan

Page 58: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

41

untuk membayar biaya bunga, sama seperti coverage ratio

(menurut James C. van Horne) dalam (Kasmir, 2016:113).

Rumusan untuk mencari times interest earned sebagai berikut

(Kasmir, 2016:125) :

atau

5. Fixed Charge Coverage

Atau bisa disebut lingkup biaya tetap merupakan rasio yang

menyerupai rasio Times Interest Earned. Hanya saja bedanya

dalam rasio ini dilakukan, apabila perusahaan memperoleh utang

jangka panjang atau menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa

(lease contract). Biaya tetap merupakan biaya bunga ditambah

kewajiban sewa tahunan atau jangka panjang (Kasmir, 2016:113).

Rumusan untuk mencari fixed charge coverage sebagai berikut

(Kasmir, 2016:125) :

c. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas (activity ratio), merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva

Page 59: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

42

yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan.

Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari (Kasmir, 2016:113).

Rasio aktivitas ini meliputi :

1. Receivable Turnover

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa

lama penagihan piutang selama satu periode. Rasio perputaran

piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan

kesuksesan penagihan piutang.

Rumusan untuk mencari receivable turnover sebagai berikut

(Kasmir, 2016:127) :

atau

2. Days of Receivable

Hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari)

piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih dan rasio ini juga

sering disebut days sales uncollected.

Page 60: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

43

3. Inventory Turnover

Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang

ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu

periode. Dapat diartikan pula bahwa perputaran persediaan

merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah persediaan

diganti dalam satu tahun.

Rumusan untuk mencari inventory turnover sebagai berikut

(Kasmir, 2016:129) :

4. Working capital turnover

Merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai

kefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya

seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode atau

dalam suatu periode. Untuk mengukurnya dapat dihitung

membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan

modal kerja rata-rata.

Rumus menghitung working capital turnover adalah sebagai

berikut:

atau

Page 61: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

44

5. Fixed assets turnover

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali

dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu

periode. Atau dengan kata lain untuk mengukur apakah perusahaan

sudah menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya atau belum.

Untuk menghitungnya dengan membandingkan antara penjualan

bersih dengan aktiva tetap dalam suatu periode.

Rumus untuk menghitung fixed assets turnover adalah sebagai

berikut (Kasmir, 2016:132):

6. Total Assets Turnover

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran

semua aktiva yang dimiliki perusahaan. Kemudian juga mengukur

berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

Rumus menghitung total assets turnover adalah sebagai berikut

(Kasmir, 2016:133):

d. Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2016:115) rasio proftabilitas merupakan rasio

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Page 62: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

45

Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio

ini menunjukkan efisiensi perusahaan.

Jenis-jenis rasio profitabilitas sebagai berikut :

1. Profit margin (profit margin on sales)

Merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur

margin laba atas penjuaan. Untuk mengukur rasio ini adalah

dengan cara membandingkan antara laba bersih setelah pajak

dengan penjualan bersih.

Rumus untuk mencari profit margin ada dengan du acara yaitu

(Kasmir, 2016:134):

i. Untuk margin laba kotor dengan rumus:

ii. Untuk margin laba bersih dengan rumus:

2. Return on Investment (ROI) atau Return on Total Assets (ROA)

Merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan

suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola

investasinya.

Page 63: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

46

Rumus untuk menghitung return on investment dan return on

assets adalah sebagai berikut (Kasmir, 2016:136):

atau

3. Return on Equity (ROE)

Merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak

dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan

modal sendiri. Makin tinggi rasio ini, makin baik. Artinya, posisi

pemilik perusahaan makin kuat, demikian pula sebaliknya.

Rumus untuk menghitung return on equity adalah sebagai berikut

(Kasmir, 2016:137):

4. Laba per lembar saham (Earnings per Share)

Disebut juga rasio nilai buku, merupakan rasio untuk

mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan

bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen

belum berhasil memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan

rasio yang tinggi, maka kesejahteraan pemegang saham meningkat

dengan pengertian lain, bahwa tingkat pengembalian yang tinggi.

Page 64: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

47

Rumus untuk menghitung earning per share adalah sebagai berikut

(Kasmir, 2016:139):

6. Peringkat Obligasi

Brigham & Houston (2009:375) menerangkan peringkat obligasi

memiliki arti penting baik bagi perusahaan maupun investor. Pertama,

karena peringkat obligasi adalah indikator dari risiko gagal bayarnya,

peringkat ini memiliki pengaruh langsung yang dapat diukur pada tingkat

suku bunga obligasi dan biaya utang perusahaan. Kedua, kebanyakan

obligasi dibeli oleh institusional daripada individual, dan banyak institusi

dibatasi hanya berinvestasi pada sekuritas yang layak investasi. Jadi, jika

obligasi sebuah perusahaan jatuh di bawah peringkat BBB, perusahaan

akan mengalami kesulitan menjual obligasi baru karena kebanyakan

potensi pembeli akan tidak diperbolehkan untuk membelinya.

Menurut Priyo dan Ubaidillah (2000:161), peringkat obligasi dibuat

untuk memberikan informasi kepada para investor apakah investasi

mereka terutama dalam bentuk oligasi merupakan investasi beresiko atau

tidak. Peringkat tersebut biasanya dikeluarkan oleh perusahaan

pemeringkat independen seperti Standard and Poor‟s dan Moody‟s

Investor Service. Untuk perusahaan lokal kita mengenal Pefindo.

Page 65: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

48

Peringkat atas efek utang yang dilakukan oleh Pefindo didasarkan

atas beberapa pertimbangan, yaitu:

1) Kemungkinan pelunasan pembayaran, yaitu penilaian atas kapasitas

serta kemampuan obligor dalam memenuhi kewajiban finansialnya

sesuai dengan yang diperjanjikan.

2) Struktur, karakteristik serta berbagai ketentuan yang diatur dalam

efek utang.

3) Perlindungan yang diberikan maupun posisi klaim dari pemegang

efek utang tersebut bila terjadi pembubaran perseroan dan likuidasi.

a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi

Menurut Brigham dan Houston (2009:373) Faktor-faktor yang

mempengaruhi peringkat obligasi adalah sebagai berikut :

1) Berbagai macam rasio-rasio keuangan, termasuk rasio utang dan

rasio keliapatan pembayaran bunga. Semakin baik rasio-rasio

keuangan tersebut semakin tinggi rating tersebut.

2) Jaminan aset untuk obligasi yang diterbitkan (mortage provision).

Apabila obligasi dijamin dengan aset yang bernilai tinggi, maka

rating akan membaik.

3) Kedudukan obligasi dengan jenis utang lain. Apabila kedudukan

obligasi lebih rendah dari utang lainnya maka rating akan ditetapkan

satu tingkat lebih rendah dari yang seharusnya.

4) Penjamin. Emiten obligasi yang lemah namun dijamin oleh

perusahaan yang kuat maka emiten diberi rating yang kuat.

Page 66: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

49

5) Adanya singking fund (provisi bagi emiten untuk membayar pokok

pinjaman sedikit demi sedikit setiap tahun).

6) Umur obligasi. Cateris Paribus, obligasi dengan umur yang lebih

pendek mempunyai risiko yang lebih kecil.

7) Stabilitas laba dan penjualan emiten.

8) Peraturan yang berkaitan dengan industri emiten.

9) Faktor-faktor lingkungan dan tanggung jawab produk.

10) Kebijakan akuntansi. Penerapan kebijakan akuntansi yang

konservatif mengindikasikan laporan keuangan yang lebih

berkualitas.

Tabel 2.1

Peringkat Obligasi PT Pefindo

Peringkat Keterangan

AAA Efek hutang dengan peringkat AAA merupakan Efek Utang dengan

peringkat tertinggi dari Pefindo yang didukung oleh kemampuan

Obligor yang superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya

untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjang sesuai dengan

yang diperjanjikan

AA Efek utang dengan peringkat AA memiliki kualitas kredit sedikit di

bawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan Obligor yang

sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finasial jangka panjangnya

sesuai dengan yang diperjanjikan relatif dibandingkan dengan entitas

Indonesia lainnya

A Efek utang dengan peringkat A memiliki dukungan kemampuan

Obligor yang kuat dibandingkan dengan entitas Indonesia lainnya

untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai

dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan

Page 67: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

50

yang merugikan

BBB Efek utang dengan BBB didukung oleh kemampanan obligor yang

memadai relatif dibandingkan dengan entitas Indonesia lainnya untuk

memenuhi kewajiban finansial, namun kemampuan tersebut dapat

diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang

merugikan

BB Efek utang dengan peringkat BB menunjukan dukungan kemampuan

Obligor yang agak lemah relatif dibandingkan dengan entitas lainnya

untukmemenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan

yang diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis dan

perekonomian yang tidak menentu

B Efek utang dengan peringkat B menunjukan parameter perlindungan

yang sangat lemah. Walapun Obligor masih memiliki kemampuan

untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya, namun

adanya perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan

akan memperburuk kemampuan obligor utuk memenuhi kewajiban

finansialnya.

CCC Efek utang dengan peringkat CCC menunjukan Efek hutang yang

tidak mampu lagi memenuhi kewajiban finansialnya, serta hanya

tergantung kepada perbaikan keadaan eksternal.

D Efek utang dengan peringkat D menandakan Efek hutang yang

macet. Perusahaan penerbit sudah berhenti berusaha.

Sumber : PT Pefindo

Rating tertinggi adalah AAA yang menunjukkan kualitas terbaik

atau perusahaan mempunyai tingkat risiko default yang paling rendah.

Sedangkan klasifikasi rating paling rendah D yang menunjukkan

perusahaan default. Obligasi dengan rating AAA sampai dengan BBB

termasuk dalam kategori obligasi yang layak untuk investasi

(investment grade) sedangkan obligasi dibawah rating BBB termasuk

Page 68: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

51

dalam kategori non investment grade dan dinilai bersifat spekulatif

untuk investasi.

Salah satu produk dari Pefindo adalah mengeluarkan rating

outlook yaitu penilaian atas prospek jangka menengah dan panjang

mengenai institusi yang diperingkat meliputi evaluasi terhadap

perubahan perekonomian dan bisnis tersebut. di bawah ini definisi dan

istilahnya:

Tabel 2.2

Rating Outlook

No. Outlook Definisi

1. Positif Prospek yang berpotensi untuk menaikkan peringkat

2. Negatif Prospek yang berpotensi untuk menurunkan peringkat

3. Stabil Indikasi prospek yang stabil sehingga hasil peringkat

akan stabil juga

4. Berkembang Prospek yang belum jelas disebabkan ketebatasan

informasi, sehingga hasil peringkat bisa dinaikkan dan

diturunkan sesuai dengan perkembangan selanjutnya.

Sumber : PT Pefindo (Raharjo dalam Pertiwi, 2013:39)

b. Manfaat Rating Obligasi

Manfaat umum dari proses pemeringkatan obligasi adalah

(Rahardjo dalam Pertiwi, 2013:39) :

1) Sistem informasi keterbukaan pasar yang transparan yang

menyangkut berbagai produk obligasi akan menciptakan pasar

obligasi yang sehat dan transparan juga.

2) Efisiensi biaya. Hasil pemeringkatan obligasi yang bagus biasanya

memberikan keuntungan, yaitu menghindari kewajiban persyaratan

keuangan yang biasanya memberatkan perusahaan, seperti

penyediaan singking fund dan jaminan aset.

Page 69: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

52

3) Menentukan besarnya coupon rate, semakin bagus peringkatnya,

cenderung semakin rendah nilai coupon rate dan sebaliknya.

4) Memberikan informasi yang objektif dan independen menyangkut

kemampuan pembayaran utang, tingkat resiko investasi yang

mungkin timbul, serta jenis dan tingkat hutang tersebut.

5) Mampu menggambarkan kondisi pasar obligasi dan kondisi ekonomi

pada umumnya.

Manfaat rating bagi investor adalah sebagai berikut :

1) Informasi resiko investasi. Tujuan utama investasi adalah untuk

meminimalkan resiko serta mendapatkan keuntungan yang

maksimal. Oleh karena itu, dengan adanya peringkat obligasi

diharapkan informasi resiko dapat diketahui lebih jelas posisinya.

2) Rekomendasi investasi. Investor akan dengan mudah mengambil

keputusan investasi berdasarkan hasil peringkat kinerja emiten

obligasi tersebut. Dengan demikian investor dapat melakukan

strategi investasi akan membeli atau menjual sesuai perencanaannya.

3) Perbandingan. Hasil rating akan dijadikan patokan dalam

membandingkan obligasi yang satu dengan yang lain, serta

membandingkan struktur yang lain seperti suku bunga dan metode

penjaminannya.

Page 70: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

53

Adapun beberapa manfaat yang didapatkan oleh emiten adalah:

1) Informasi posisi bisnis. Pihak perusahaan dapat mengetahui posisi

bisnis dan kinerja usahanya dibandingkan dengan perusahaan sejenis

lainnya.

2) Menentukan struktur obligasi. Perusahaan dapat menentukan

beberapa syarat atau struktur obligasi yang meliputi tingkat suku

bunga, jenis obligasi, jangka waktu jatuh tempo, jumlah emisi

obligasi serta berbagai struktur pendukung lainnya

3) Mendukung kinerja. Apabila emiten mendapatkan peringkat yang

cukup bagus maka kewajiban menyediakan singking fund atau

jaminan kredit bisa dijadikan pilihan alternatif.

4) Alat pemasaran. Peringkat obligasi yang baik terlihat lebih menarik

sehingga dapat membantu pemasaran obligasi tersebut.

5) Menjaga kepercayaan investor. Peringkat obligasi yang independen

akan membuat investor merasa lebih aman sehingga kepercayaan

bisa lebih terjaga.

7. Hubungan Variabel Independen terhadap Peringkat Sukuk

a. Hubungan Rasio Likuiditas (current ratio), Rasio Aktivitas (total asset

turnover), rasio profitabilitas (return on asset), dan rasio solvabilitas

(debt to equity ratio) secara simultan terhadap peringkat sukuk.

Menurut Kasmir (2016:110) rasio keuangan digunakan untuk

mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio

Page 71: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

54

keuangan ini akan kelihatan kondisi kesehatan perusahaan yang

bersangkutan.

Jenis-jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menilai

kinerja suatu perusahaan beragam. Penggunaan masing-masing rasio

tergantung kebutuhan perusahaan, artinya terkadang tidak semua rasio

digunakan. Dalam praktiknya terdapat beberapa macam jenis rasio

keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu

perusahaan. Masing-masing jenis rasio yang digunakan akan

memberikan arti tertentu tentang posisi yang diinginkan.

Penelitian Mardiah (2016) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

likuiditas, profitabilitas, dan leverage terhadap peringkat sukuk, baik

secara simultan maupun parsial. dengan kata lain ketiga rasio keuangan

tersebut dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui peringkat sukuk.

Malia (2015) mengatakan bahwa rasio likuiditas, solvabilitas,

profitabilitas, produktivitas secara simultan (bersama-sama)

berpengaruh terhadap rating sukuk.

b. Hubungan Rasio Likuiditas terhadap Peringkat Sukuk

Fred Weston dalam Kasmir (2016:110), menyebutkan bahwa

rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu untuk

memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang yang sudah jatuh

Page 72: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

55

tempo. Jadi semakin tinggi rasio likuditas ini berarti semakin besar

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Menurut Pebruary (2016) current ratio berpengaruh signifikan

positif terhadap rating sukuk, jika semakin tinggi rasio maka semakin

besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial

jangka pendek, sehingga resiko rendah dan rating sukuk akan

meningkat.

Arisanti (2013) menyatakan bahwa likuiditas obligasi syariah

bernilai positif artinya berbanding lurus terhadap prediksi peringkat

obligasi syariah sehingga apabila likuiditas mengalami kenaikan maka

peringkat obligasi syariah juga akan mengalami kenaikan atau semakin

tinggi perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya,

semakin tinggi pula peringkat obligasi syariah, dengan asumsi variabel

lainnya bernilai tetap. Hal ini dikarenakan kemampuan perusahaan

dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya tinggi maka akan

menaikkan peringkat obligasi syariah. Pada dasarnya obligasi syariah

merupakan surat utang dengan menggunakan akad syariah, dengan

demikian apabila seorang investor akan membeli obligasi dari

perusahaan penerbit obligasi maka seorang investor tersebut akan

melihat kemampuan perusahaan dalam mengembalikan kewajibannya.

c. Hubungan Rasio Aktivitas terhadap Peringkat Sukuk

Menurut Kasmir (2016:113) rasio aktivitas merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan

Page 73: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

56

aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan

untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan.

Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Asih (2016) menyatakan bahwa aktivitas berpengaruh signifikan

terhadap peringkat obligasi. Perusahaan dengan tingkat aktivitas yang

tinggi cenderung akan mampu menghasilkan pendapatan yang lebih

tinggi sehingga mampu untuk membayar hutangnya hal ini dapat

meningkatkan peringkat obligasi. Apabila semakin tinggi aktivitas

perusahaan berarti manajemen perusahaan mampu mengatur strategi,

pemasaran, dan pengeluaran yang lebih efisien dalam penggunanaan

seluruh aktiva. Dalam hal ini perusahaan akan memiliki laba yang lebih

baik sehingga perusahaan mampu membayar kewajibannya. Keadaan

ini dapat menarik minat investor.

d. Hubungan Rasio Profitabilitas terhadap Peringkat Sukuk

Menurut Kasmir (2016:115) rasio proftabilitas merupakan rasio

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi.

Pebruary (2016) menyatakan bahwa variabel ROA berpengaruh

signifikan positif terhadap rating sukuk, jika semakin tinggi rasio maka

semakin tinggi keuntungan bersih yang diperoleh, sehingga akan

Page 74: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

57

meningkatkan rating sukuk. Jika perusahaan menghasilkan keuntungan

pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang baik, maka rasio

profitabilitas tinggi. Hal ini menunjukkan efisiensi dan efektivitas

pengelolaan aset yang semakin baik. Maka pengaruhnya akan baik

untuk rating sukuk dari perusahaan tersebut.

Afiani (2013) menyatakan bahwa ada pengaruh variabel

profitabilitas terhadap peringkat sukuk. Jadi, perubahan kenaikan

maupun penurunan profitabilitas akan berpengaruh terhadap peringkat

sukuk. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin

rendah risiko ketidakmampuan membayar (default) dan semakin baik

peringkat yang diberikan terhadap perusahaan tersebut.

e. Hubungan Rasio Solvabilitas terhadap Peringkat Sukuk

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

Artinya, berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan

dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio

solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka

panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi) (Kasmir,

2016:112).

Malia (2015) menyatakan bahwa rasio solvabilitas berpengaruh

positif terhadap peringkat sukuk, jadi semakin rendah rasio solvabilitas

maka semakin baik peringkat sukuk yang didapatkan.

Page 75: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

58

Menurut Pebruary (2016) untuk meningkatkan peringkat sukuk

juga harus meingkatkan kinerja keuangan perusahaan, semakin baik

kinerja keuangan perusahaan semakin baik pula rating sukuk. Dimana

kinerja perusahaan dilihat dari rasio hutang perusahaan (debt equity

ratio), semakin besar rasio semakin besar ketergantungan modal

terhadap hutang, hal ini kurang baik jika suatu perusahaan tergantung

dengan hutang. Menurut DSN dana pembiayaan atau sumber dana

hutang tidak lebih dari 30% dari rasio modalnya.

Page 76: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

59

B. Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitian terdahulu tentang analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi peringkat sukuk.

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu

No PENELITI JUDUL VARIABEL ANALISIS HASIL

1 Putri

Kinanti

Azani,

Khairunnisa,

dan

Vaya

Juliana

Dillak

(2017)

Pengaruh Likuiditas,

Leverage, dan

Pertumbuhan

Perusahaan Terhadap

Peringkat Obligasi

(Studi Empiris pada

Perusahaan Keuangan

dan Non Perbankan

yang Diperingkat Oleh

PT. Pefindo Tahun

2011-2015)

Variabel Dependen:

Peringkat obligasi

Variabel

Independen:

Likuiditas

(Current Ratio)

Leverage (Debt to

Equity Ratio)

Pertumbuhan

perusahaan

Regresi

Logistik

Variabel yang

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Likuiditas

Leverage

Variabel yang tidak

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Pertumbuhan

perusahaan

2 Gina

Mardiah,

Zaini Abdul

Malik, dan

Nurdin

(2016)

Pengaruh Likuiditas,

Produktivitas, dan

Leverage Terhadap

Peringkat Sukuk

(Penelitian Terhadap

Perusahaan-Perusahaan

yang Menerbitkan

Sukuk dan Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

Selama Periode 2009-

2014)

Variabel dependen:

Peringkat Sukuk

Variabel

independen:

Likuiditas (Current

Ratio)

Profitabilitas

(Return On Assets)

Leverage (Debt to

Equity Ratio)

Regresi

Logistik

Variabel yang

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Likuiditas

Profitabilita

Leverage

3 Silviana

Pebruary

(2016)

Pengaruh Rasio

Profitabilitas, Rasio

Likuiditas, Rasio

Leverage dan

Pendapatan Bunga

Terhadap Rating Sukuk

Korporasi Periode

2010-2013

Variabel dependen:

Rating Sukuk

Variabel

independen:

Leverage (Debt to

Equity Ratio)

Profitabilitas

(Return On Assets)

Likuiditas

(Current Ratio)

Pendapatan Bunga

Regresi

Logistik

Variabel yang

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Profitabilitas

Likuiditas

Pendapatan

Bunga

Variabel yang tidak

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Leverage

Page 77: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

60

4 Asih (2016) Analisis Faktor –

Faktor yang

Mempengaruhi Prediksi

Peringkst Obligasi pada

Perusahaan Non-

Keuangan yang

Terdaftar di BEI

Periode 2011-2013

Variabel dependen:

Peringkat Obligasi

Variabel

independen:

Ukuran

Perusahaan (Size)

Leverage (Long

Term to Total

Aset)

Profitabilitas

(Return On

Assets)

Aktivitas (Total

Assets Turnover)

Maturity

Jaminan (Secure)

Reputasi Auditor

Likuiditas

(Current Ratio)

Pertumbuhan

Perusahaan (Sales

Growth)

Regresi

Logistik

Variabel yang

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Ukuran

Perusahaan

Profitabilitas

Aktivitas

Maturity

Secure

Reputasi

Auditor

Likuiditas

Pertumbuhan

Perusahaan

Variabel yang tidak

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Leverage

5 Dinik

Kustiyaning

rum,

Elva

Nuraina,

dan

Anggita

Langgeng

wijaya

(2016)

Pengaruh Leverage,

Likuiditas,

Profitabilitas, dan

Umur Perusahaan

terhadap Peringkat

Obligasi (Studi pada

Perusahaan Terbuka

yang Terdaftar di BEI)

Variabel dependen:

Peringkat Obligasi

Variabel

independen:

Likuiditas

(Current Ratio)

Leverage (Debt to

Equity Ratio)

Profitabilitas

(Return On Assets)

Umur obligasi

Regresi

Logistik

Variabel yang

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Likuiditas

Variabel yang tidak

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Leverage

Profitabilitas

Umur

Obligasi

6 Muhammad

Abugasem,

Nurul Aini,

dan

Natasha

Mazna

Ramli

(2015)

The Influence of

Corporate Governance,

Financial Ratio, and

Sukuk structure on

Sukuk Rating

Variabel

Dependen:

Peringkat Sukuk

Variabel

Independen:

Profitabilitas

(Return On Assets)

Leverage (Debt to

Equity Ratio)

Struktur sukuk

Ukuran

perusahaan

Regresi

Logistik

Variabel yang

berpengaruh terhadap

peringkat sukuk:

Leverage

Variabel yang tidak

berpengaruh terhadap

peringkat sukuk:

Profitabilitas

Struktur

sukuk

Ukuran

perusahaan

Page 78: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

61

7 Lidiya

Malia dan

Andayani

(2015)

Pengaruh Rasio

Keuangan terhadap

Peringkat Sukuk

Variabel Dependen:

Peringkat sukuk

Variabel

Independen:

Likuiditas

(Current Ratio)

Produktivitas

(Total Assets

Turnover)

Profitabilitas

(Return On Assets)

Solvabilitas (Debt

to Equity Ratio)

Regresi

Berganda

Variabel yang

berpengaruh terhadap

peringkat sukuk:

Likuiditas

Solvabilitas

Variabel yang tidak

berpengaruh terhadap

peringkat sukuk:

Produktivitas

Profitabilitas

8 2013 The Predictive

Accuracy of Sukuk

Rating; Multinomial

Logistic and Neural

Network Inferences

Variabel Dependen

Peringkat sukuk

Variabel

Independen

Size (Total assets,

sales revenue

turnover, Total

stockholder‟s

equity)

Leverage (Debt

ratio, Debt to

Equity Ratio,

Long term debt to

total assets, Long

term debt to total

capital, WACC

cost of debt)

Liquidity (Current

ratio, quick ratio,

Cash ratio)

Coverage (Interest

coverage ratio)

Profitability

(Profit margin,

Operating margin,

ROA, ROE, ROA

to ROE)

Market activity

(Total market

value, Book value

per share, Share

price, GDP,

Interest rates)

Special variabel

(Guarantee status,

Regresi

Logistik

Multinomi

nal

Variabel yang

berpengaruh terhadap

peringkat sukuk:

Leverage

(Debt to

Equity Ratio)

Profitability

(Return On

Assets)

Liquidity

(Cash Ratio)

Market

activity

(share price,

GDP)

Special

variabel

(sukuk

structure,

industrial

sector,

guarantee

status,

subordination

status)

Page 79: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

62

Subordinate,

Sukuk structure,

Industrial sector)

9 Ike Arisanti,

Isti Fadah,

dan

Novi

Puspitasari

(2013)

Analisis Faktor

Keuangan dan Non

Keuangan yang

Mempengaruhi Prediksi

Peringkat Obligasi

Syariah (Studi Empiris

pada Perusahaan

Penerbit Obligasi

Syariah yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia

Periode 2010-2012)

Variabel Dependen:

Peringkat obligasi

syariah

Variabel

Independen:

Growth

Size

Bagi hasil/fee

Likuiditas (Current

Ratio)

Jaminan obligasi

syariah

Umur obligasi

syariah

Regresi

Logistik

Variabel yang

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi

syariah:

Likuiditas

Variabel yang tidak

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi

syariah:

Growth

Size

Bagi hasil/fee

Jaminan

obligasi

syariah

Umur

obligasi

syariah

10 Damalia

Afiani

(2013)

Pengaruh Likuiditas,

Produktivitas,

Profitabilitas, dan

Leverage Terhadap

Peringkat Sukuk (Studi

Empiris pada Bank

Umum Syariah dan

Unit Usaha Syariah

Periode 2008-2010)

Variabel dependen:

Peringkat Sukuk

Variabel

independen:

Likuiditas (Current

Ratio)

Produktivitas (Total

Assets Turnover)

Profitabilitas

(Return on assets)

Leverage (Debt to

Equity Ratio)

Regresi

Berganda

Variabel yang

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Likuiditas

Profitabilitas

Variabel yang tidak

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Produktivita

Leverage

11 Yessy

Arifman

(2013)

Pengaruh Likuiditas,

Profitabilitas dan

Leverage terhadap

Peringkat Obligasi

Perusahaan (Studi

Empiris pada

Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia)

Variabel Dependen:

Peringkat obligasi

Variabel

Independen:

Likuiditas

(Current Ratio)

Profitabilitas

(Return On

Assets)

Leverage (Debt to

Equity Ratio)

Regresi

Logistik

Variabel yang

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Profitabilitas

Variabel yang tidak

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Likuiditas

Leverage

Page 80: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

63

12 Ni Made

Estiyanti

dan

Gerianta

Wirawan

Yasa

(2012)

Pengaruh Faktor

Keuangan dan Non

Keuangan pada

Peringkat Obligasi di

Bursa Efek Indonesia

Variabel Dependen:

Peringkat Obligasi

Variabel

Independen:

Likuiditas (Current

Ratio)

Leverage (Debt to

Equity Ratio)

Aliran kas

Total aset

Laba operasi

Laba ditahan

Regresi

Logistik

Variabel yang

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Laba ditahan

Variabel yang tidak

berpengaruh terhadap

peringkat obligasi:

Likuiditas

Leverage

Aliran kas

Total aset

Laba operasi

Perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah variabel yang digunakan hanya

rasio keuangan yaitu likuditas, aktivitas, profitabilitas, dan solvabilitas. Berbeda

dengan penelitian-penelitian terdahulu yang mengkombinasikan antara rasio

keuangan dan rasio non-keuangan.

Kelebihan penelitian ini dibandingakn penelitian terdahulu adalah data yang

digunakan hanya rasio keuangan, dimana dengan menggunakan hanya rasio

keuangan diharapkan data lebih terukur dibandingkan dengan rasio non-keuangan

yang tidak berlaku umum pada setiap perusahaan. Rentang waktu yang cukup

panjang 5 tahun dengan data terbaru sehingga bisa menggambarkan kondisi

terkini perusahaan penerbit sukuk.

Page 81: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

64

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

3.

BEI

Laporan Keuangan

Peringkat Sukuk

High Invesment Grade Low Investment Grade

Uji Regresi Logistik

Menilai Keseluruhan Model

(Overall Model Fit)

- 2 Log likelihood

Menguji Kebaikan Model

(Goodness of Fit)

Hosmer and Lemeshow Test

Nagelkerke R Square

Uji Simultan (Omnibus Tests of Model Coefficients)

Uji Wald (Uji t)

Likuiditas Aktivitas Profitabilitas Solvabilitas

Interpretasi

Page 82: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

65

D. Perumusan Hipotesis

1. H0 : b1 = 0, rasio likuiditas (current ratio), rasio aktivitas (total asset

turnover), rasio profitabilitas (return on assets), dan rasio solvabilitas

(debt to equity ratio) tidak berpengaruh secara simultan terhadap

peringkat sukuk.

Ha : b1 ≠ 0, rasio likuiditas (current ratio), rasio aktivitas (total asset

turnover), rasio profitabilitas (return on assets), dan rasio solvabilitas

(debt to equity ratio) berpengaruh secara simultan terhadap peringkat

sukuk.

2. H0 : b2 = 0, rasio likuiditas (current ratio) tidak berpengaruh terhadap

peringkat sukuk.

Ha : b2 ≠ 0, rasio likuiditas (current ratio) berpengaruh terhadap

peringkat sukuk.

3. H0 : b3 = 0, aktivitas (total asset turnover) tidak berpengaruh

terhadap peringkat sukuk.

Ha : b3 ≠ 0, aktivitas (total asset turnover) berpengaruh terhadap

peringkat sukuk.

4. H0 : b4 = 0, rasio profitabilitas (return on assets) tidak berpengaruh

terhadap peringkat sukuk.

Ha : b4 ≠ 0, rasio profitabilitas (return on assets) berpengaruh terhadap

peringkat sukuk.

5. H0 : b5 = 0, rasio solvabilitas (debt to equity ratio) tidak berpengaruh

terhadap peringkat sukuk.

Page 83: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

66

Ha : b5 ≠ 0, rasio solvabilitas (debt to equity ratio) berpengaruh terhadap

peringkat sukuk.

Page 84: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

67

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana data kuantitatif

adalah data yang bersifat numeric atau angka. Dengan objek penelitian adalah

rasio likuiditas (CR), rasio aktivitas (TAT), rasio profitabilitas (ROA), rasio

solvabilitas (DER) dan peringkat sukuk. Adapun periode yang digunakan

dalam melakukan penelitian ini yaitu selama 5 tahun mulai dari tahun 2012

sampai dengan tahun 2016.

Peringkat sukuk yang dijadikan sebagai sampel adalah peringkat sukuk

yang dikeluarkan oleh PT Pefindo karena jasa pemeringkatan obligasi

didominasi oleh PT Pefindo dibanding agen pemeringkat efek lainnya.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang,

benda-benda dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan

seluruh objek yang menjadi perhatian. Sedangkan sampel adalah suatu bagian

dari populasi tertentu yang menjadi perhatian (Suharyadi dan Purwanto S.H.,

2013:7). Populasi dalam penelitian ini adalah sukuk yang diterbitkan oleh

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2012

sampai dengan 2016. Tidak ada perbedaan antara jenis sukuk baik

mudharabah maupun ijarah yang tetap dimasukkan sebagai data. Pemilihan

Page 85: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

68

sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu dengan menggunakan

kriteria tertentu dalam melakukan pemilihan sampel. Kriteria pemilihan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sukuk yang diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dan beredar dari tanggal 1 Januari – 31 Desember pada tahun

pengamatan 2012-2016 dan masih aktif beredar.

2. Sukuk yang secara konsisten diterbitkan dalam periode 2012-2016 dan

diperingkatkan oleh PT. PEFINDO.

3. Emiten sukuk yang memiliki kelengkapan laporan keuangan selama

periode pengamatan.

4. Selama periode pengamatan emiten sukuk tidak mengalami kerugian

(default).

5. Emiten sukuk yang mempunyai informasi lengkap yang berhubungan

dengan penelitian.

Tabel 3.1

Populasi penelitian

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya A AA A A A

2 Aneka Gas Industri Indonesia A A A A A

3 Berlian Laju Tanker D - D D D

4 Indosat AA AA AAA AAA AAA

5 Matahari Putra Prima A A A A A

6 Mayora Indah AA AA AA AA AA

7 Nippon Indosari Corporindo AA AA AAA AAA AAA

8 Perusahaan Listrik Negara AA AAA AAA AAA AAA

9 Sumberdaya Sewatama A A - AAA AAA

10 Summarecon Agung A A A A A

11 Tiga Pilar Sejahtera Food A A A A A

Sumber: PT PEFINDO

Page 86: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

69

Dari populasi tersebut, ditemukan bahwa emiten Berlian Laju Tanker

tidak menerbitkan sukuk pada tahun 2013 dan emiten Sumberdaya Sewatama

tidak menerbitkan sukuk pada tahun 2014 karena keduanya pada tgahun

tersebut mengalami kerugian sehingga PT. PEFINDO tidak menerbitkan

peringkat sukuk tersebut. Oleh karena hal tersebut sehingga diperoleh 9

perusahaan penerbit sukuk yang mempunyai data peringkat oleh PT.

PEFINDO selama kurun waktu 2012 sampai 2016. Dengan demikian maka

diperoleh jumlah sampel sukuk sebanyak 45.

Tabel 3.2

Sampel penelitian

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya A AA A A A

2 Aneka Gas Industri Indonesia A A A A A

3 Indosat AA AA AAA AAA AAA

4 Matahari Putra Prima A A A A A

5 Mayora Indah AA AA AA AA AA

6 Nippon Indosari Corporindo AA AA AAA AAA AAA

7 Perusahaan Listrik Negara AA AAA AAA AAA AAA

8 Summarecon Agung A A A A A

9 Tiga Pilar Sejahtera Food A A A A A

Sumber: PT PEFINDO

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder. Data yang

digunakan adalah data yang terdapat di Indonesia Capital Market Directory

dan laporan keuangan untuk periode 2012 sampai dengan 2016. Sampel

penelitian ini juga menggunakan data dari Indonesia Bond Market Directory

periode 2012 sampai dengan 2016. Dalam penulisan skripsi ini, metode yang

Page 87: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

70

digunakan adalah penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mencari dan

mempelajari buku-buku, literatur, jurnal-jurnal penelitian, skripsi, thesis, dan

penelusuran internet yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas dalam

penelitian ini.

D. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen dan empat variabel

independen. Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Variabel Dependen

Peringkat Sukuk

Variabel ini dilihat berdasarkan peringkat yang dikeluarkan oleh

PEFINDO yang secara umum terbagi menjadi dua yaitu investment grade

(AAA, AA, A, BBB) dan non investment grade (BB, B,CCC, D).

Variabel ini mengukur tingkat peringkat sukuk korporasi yang ada di

Indonesia dengan memberi nilai pada masing-masing kategori peringkat.

Skala pengukurannya adalah skala nominal. Dengan skala pengukuran

sebagai berikut:

Peringkat Sukuk Kode Kategori

AAA, AA 1 High Invesment Grade

A, BBB 0 Low Invesment Grade

Page 88: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

71

2. Variabel Independen

a. Rasio Likuiditas

Current Ratio (CR)

Menurut Kasmir (2016:111) rasio lancar atau current

ratio adalah rasio rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang

yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

Rumus yang digunakan dalam menghitung rasio likuiditas

adalah (Kasmir, 2016:111):

Current Ratio =

b. Rasio Aktivitas

Total Asset Turnover (TAT)

Penelitian ini menggunakan Total Asset Turnover

sebagai proksi dari rasio aktivitas, yang dihitung dengan

membandingkan antara pendapatan dengan total asset (Kasmir,

2016:114). Rumus yang digunakan dalam menghitung rasio

aktivitas adalah (Kasmir, 2016:133):

Total Aset Turnover =

c. Rasio Profitabilitas

Return on Asset

Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis

atas seluruh aset yang ada. Atau rasio ini menggambarkan

Page 89: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

72

efisiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan. Oleh

karena itu, sering pula rasio ini disebut Return on Invesment.

Semakin tinggi ROA, berarti perusahaan semakin mampu

mendayagunakan aset dengan baik untuk memperoleh

keuntungan (Kasmir, 2016:136). Cara menghitungnya yaitu

(Kasmir, 2016:136):

Return on Total Asset (ROA) =

d. Rasio Solvabilitas

Debt to Equity Ratio

Menurut Kasmir (2016:112) debt to equity ratio

merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan

ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara

seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.

Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang

disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan.

Cara menghitungnya yaitu (Kasmir, 2016:123):

Debt to Equity Ratio =

Page 90: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

73

Tabel 3.3

Operasional variabel penelitian

No. Variabel

Penelitian

Proksi Formula Skala

1. Peringkat Sukuk High Investment Grade

diberi kode 1 & Low

Investment Grade diberi

kode 0

-

Nominal

2. Likuiditas CR

Rasio

3. Aktivitas TAT

Rasio

4. Profitabilitas ROA

Rasio

5. Solvabilitas DER

Rasio

Sumber: data diolah

E. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Statistik dengan analisis deskriptif sebenarnya hampir sama dengan

statistik menggunakan prosedur frekuensi, yaitu menghasilkan analisis

dispersi (standar deviasi, minimum, maksimum) (Wahyono, 2009:17)

Prosedur deskriptif juga memiliki kegunaan pokok untuk

melakukan pengecekan terhadap input data, mengingat bahwa analisis ini

akan menghasilkan resume data secara umum. Seperti berapa jumlah

responden laki-laki, berapa jumlah responden perempuan, dan

sebagainya. Disamping itu, analisis ini juga memiliki kegunaan untuk

Page 91: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

74

menyediakan informasi deskripsi data dan demografik sampel yang

diambil (Wahyono, 2009:18).

2. Uji Analisis Regresi Logistik

Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

ini adalah regresi logistik (logistic regression) yaitu suatu metode analisis

yang berfungsi untuk menganalisis pengaruh suatu variabel bebas

terhadap suatu variabel terikat dengan syarat bentuk data dari variabel

terikat adalah data dikotomi, seperti ya dan tidak, setuju dan tidak, wanita

dan pria, membeli dan tidak, dan sebagainya. Kategori pengelompokkan

jawaban variabel terikat ini adalah untuk Y = 1 menyatakan kejadian

yang “sukses”, sedangkan untuk Y = 0 menyatakan kejadian yang

“gagal”. Hal ini sangat berbeda dengan regresi linier, yang variabel

terikatnya termasuk skala interval atau rasio (Agung dalam Baroroh,

2013:37).

Alasan menggunakan alat analisis regresi (logistic regression)

adalah karena variabel dependen bersifat dummy (menerima atau tidak

menerima opini audit going concern) regresi logistik hampir sama

dengan analisis deskriminan yaitu digunakan untuk menguji apakah

probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi oleh variabel

bebasnya (Ghozali,2011;333). Variabel dependen atau terikat di dalam

penelitian ini merupakan data dikotomi sehingga metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah regresi logistik (logistic regression). Regresi

Page 92: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

75

logistik digunakan untuk menguji apakah variabel rasio likuiditas, rasio

aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas dapat berpengaruh

terhadap peringkat sukuk.

Pada dasarnya logistic regression (regresi logitik) sama dengan

analisis diskriminan; perbedaan ada pada jenis data dari variabel

dependen. Jika pada analisis diskriminan variabel dependen adalah data

rasio, maka pada regresi logistik variabel dependen adalah data nominal.

Data nominal disini lebih khusus adalah data binary. Dengan demikian,

tujuan regresi logistik adalah pembuatan sebuah model regresi untuk

memprediksi besar variabel dependen yang berupa sebuah variabel

binary menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui

besarnya. Variabel Binary adalah data jenis nominal dengan dua kreteria

saja, seperti 1 = “membeli” dan 0 = “tidak membeli”. Atau contoh

lainnya seperti gagal-sukses, risiko-tidak berisiko (Santoso 2014:216).

Adapun model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

ln ( )= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + εi

Keterangan:

ln ( ) = 1, jika peringkat sukuk termasuk High Invesment Grade

(memiliki peringkat AAA, AA)

ln ( ) = 0, jika peringkat sukuk termasuk Low Invesment Grade

(memiliki peringkat A, BBB)

α = Konstanta

Page 93: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

76

β1-4 = Koefisien regresi

X1 = Current Ratio

X2 = Total Asset Turnover

X3 = Return on Assets

X4 = Debt to Equity Ratio

εi = Standar Eror

Dalam model regresi logistik ini dapat ditaksir dengan

menggunakan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Langkah pertama adalah menilai Overall Model Fit terhadap

data. Beberapa test statistics diberikan untuk menilai hal ini.

Menilai angka -2 Log Likelihood pada awal (blok number = 0)

dan angka -2 Log Likelihood pada blok number = 1, jika terjadi

penurunan angka -2 Log Likelihood maka menunjukkan model

regresi yang baik. Log Likelihood pada regresi logistik mirip dengan

pengertian “sum of squared error” pada model regresi berganda,

sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi

yang baik.

b. Menguji Kebaikan Model (Goodness of Fit Test)

Untuk mengetahui perbedaan antara prediksi dan observasi

dilakukakan dengan uji Hosmer and Lemeshow Test dengan

pendekatan Chi Square. Menilai kelayakan model regresi dilakukan

dengan menilai signifikan pada tabel Hosmer and Lemeshow Test.

Page 94: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

77

Jika nilai statistiknya lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak

dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasi

atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data

observasinya.

Uji Hosmer and Lemeshow Test digunakan untuk

membuktikan data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak

ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat

dikatakan fit). Hipotesisnya adalah:

H0 : Tidak ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai

observasinya

Ha : Ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai

observasinya

Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

Nilai Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai Chi Square dan

nilai signifikasi pada bagian uji Hosmer dan Lemeshow Test :

Jika probabilitas > 0,05 H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 H0 ditolak

c. Koefisien Determinasi (Nilai Negelkarke R Square)

Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-

variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Nilai

Nagelkerke R Square adalah nilai yang menunjukkan besarnya

variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel

independen yang diteliti, sedangkan sisanya yaitu 100% dikurangi

Page 95: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

78

nilai Nagelkerke R Square merupakan besarnya variabilitas variabel

dependen yang dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar

penelitian.

Nagelkarke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox

dan Snell R Square untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari

0 sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan

Snell R Square dengan nilai maksimumnya (Ghozali, 2009: 79).

Nilai Nagelkarke R Square dapat diinterprestasikan seperti nilai R²

pada multiple regression. Tujuannya adalah untuk mengetahui

seberapa besar kombinasi variabel independen yang terdiri dari rasio

likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas

mampu menjelaskan peringkat sukuk.

d. Matriks Klasifikasi

Uji ini digunakan untuk memperjelas gambaran atas prediksi

model regresi logistik dengan data observasi. Tabel klasifikasi

menunjukkan kekuatan prediksi model regresi untuk memprediksi

kemungkinan perusahaan mendapatkan peringkat obligasi apakah

high investment atau low investment.

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model

regresi untuk menjelaskan klasifikasi prediksi dengan observasi pada

variabel dependen yaitu peringkat sukuk.

Page 96: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

79

3. Uji Hipotesis Penelitian

a. Uji Simultan (Omnibus Tests of Model Coefficients)

Pengujian Omnibus Tests of Model Coefficients digunakan

untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang terdiri

dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio

solvabilitas mampu menjelaskan peringkat sukuk secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu peringkat sukuk

atau tidak.

Untuk menjawab permasalahan dan hipotesis mengenai

pengaruh variabel independen secara simultan atau bersama-sama,

yang perlu dilihat adalah nilai signifikan yang ada pada hasil output

SPSS yaitu pada tabel Omnibus Test of Model Coefficients pada

kolom signifikansi dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0,05.

Omnibus Tests Model Coefficients yang menghasilkan nilai

signifikansi yang lebih rendah dari 0,05 maka menunjukkan bahwa

secara simultan variabel independen memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

Hipotesis :

H0 : koefisien regresi tidak signifikan

Ha : koefisien regresi signifikan

Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak

Page 97: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

80

b. Menguji Koefisien Regresi

Uji Wald (Uji t) untuk menguji signifikansi konstanta dari

setiap variabel independen (Santoso, 2012:213). Dengan

menggunakan uji Wald ini dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh

dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial dengan

kata lain adalah untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing

variabel independen yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas,

rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas terhadap veriabel dependen

yaitu peringkat sukuk.

Hipotesis :

H0 : koefisien regresi tidak signifikan

Ha : koefisien regresi signifikan

Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak

Page 98: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

81

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian

Pada penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan menggunakan

program SPSS 23.0. dan Microsoft Excel 2013 langkah pertama yang

dilakukan oleh peneliti adalah melakukan teknik penentuan sampel, yaitu

purposive sampling.

Jumlah perusahaan yang diteliti sebanyak 9 perusahaan penerbit sukuk

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sukuk yang dikeluarkan

diperingkatkan oleh PT. PEFINDO. Periode tahun yang diteliti adalah mulai

dari tahun 2012 – 2016 dengan laporan keuangan perusahaan tahun 2012 -

2016 yang diperoleh dari website idx.co.id dan peringkat sukuk yang

diperoleh periode 2012 - 2016 dari Indonesian Bond Market Directory yang

diperoleh dari www.idx.co.id dan mendatangi langsung Bursa Efek Indonesia

yang berada di Jakarta dan PT. PEFINDO. Jumlah sampel yang digunakan

sebanyak 45 sampel.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Data-data yang diperoleh dari variabel independen dan dependen

yang diteliti diantaranya adalah sebagai berikut :

Page 99: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

82

a. Current Ratio

Rasio yang memperlihatkan kemampuan membayar kewajiban

jangka pendek perusahaan, juga memperhatikan jaminan harta lancar

terhadap hutang jangka pendek.

Tabel 4.1

Current Ratio Emiten Sukuk yang Diperingkati Oleh PT. PEFINDO Periode

2012 - 2016

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya 1.1800 1.3280 1.3020 1.5600 1.2910

2 Aneka Gas Industri Indonesia 1.1000 1.1000 1.2000 1.1000 1.1000

3 Indosat 0.7543 0.5300 0.4063 0.4950 0.4230

4 Matahari Putra Prima 1.9000 1.4000 1.3000 1.3000 1.2000

5 Mayora Indah 2.7600 2.4000 2.0900 2.3700 2.2500

6 Nippon Indosari Corporindo 1.1200 1.1400 1.3700 2.0600 2.9600

7 Perusahaan Listrik Negara 1.0363 0.9500 0.9988 0.6604 0.8302

8 Summarecon Agung 1.3100 1.4600 1.5900 1.6500 2.1000

9 Tiga Pilar Sejahtera Food 1.2700 1.7500 2.6600 1.6200 2.3800

Rata-rata 1.3182 1.3398 1.4352 1.4239 1.6149

Maksimum 2.7600 2.4000 2.6600 2.3700 2.9600

Minimum 0.7543 0.5300 0.4063 0.4950 0.4230

Sumber: Laporan Keuangan, Data diolah

Dari data pada tabel 4.1 di atas dapat dilihat rata-rata nilai

current ratio terendah ada di tahun 2012 dengan persentase sebesar

131,82% (1,3182) dan rata-rata current ratio terbesar ada pada tahun

2016 dengan persentase sebesar 161,49% (1,6149).

Current ratio terendah pada tahun 2012 sampai dengan 2016

adalah INDOSAT (ISAT) dengan nilai persentase current ratio

berturut-turut dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 sebesar

75,43% (0,7543), 53,0% (0,53), 40,63% (0,4063), 49,50% (0,4950),

dan 42,30% (0,4230).

Page 100: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

83

Nilai persentase current ratio terbesar pada tahun 2012 dan

2013, dimiliki oleh Mayora Indah (MYOR) dengan nilai persentase

current ratio berturut-turut sebesar 276,00% (2,76), 240,00% dan

237,00% (2,37). Pada tahun 2014 perusahaan yang memiliki

persentase current ratio terbesar adalah Tiga Pilar Sejahtera Food

(AISA) dengan nilai persentase sebesar 266,00% (2,6600). Current

ratio terbesar pada tahun adalah Mayora Indah yaitu 237,00%

(2,3700). Pada tahun 2016 perusahaan yang memiliki persentase

current ratio terbesar adalah Nippon Indosari Corporindo (ROTI)

dengan nilai persentase sebesar 296,00% (2,9600).

b. Total Assets Turnover

Total Asset Turnover sebagai proksi dari rasio aktivitas, yang

dihitung dengan membandingkan antara pendapatan dengan total

asset.

Tabel 4.2

Total Assets Turnover Emiten Sukuk yang Diperingkati Oleh PT. PEFINDO

Periode 2012 - 2016

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya 0.9690 1.0081 0.8274 0.5602 0.5508

2 Aneka Gas Industri Indonesia 0.4240 0.3803 0.3151 0.2880 0.2824

3 Indosat 0.4060 0.4375 0.4523 0.4833 0.5741

4 Matahari Putra Prima 1.3213 1.8105 2.3322 2.2878 2.0184

5 Mayora Indah 1.2660 1.2376 1.3768 1.3065 1.4200

6 Nippon Indosari Corporindo 0.9883 0.8260 0.8774 0.8035 0.8638

7 Perusahaan Listrik Negara 0.4317 0.4436 0.4849 0.1597 0.1680

8 Summarecon Agung 0.3184 0.2997 0.3627 0.2998 0.2675

9 Tiga Pilar Sejahtera Food 0.7104 0.8080 0.6972 0.6634 0.7073

Rata-rata 0.7595 0.8057 0.8585 0.7613 0.7614

Maksimum 1.3213 1.8105 2.3322 2.2878 2.0184

Minimum 0.3184 0.2997 0.3151 0.1597 0.1680

Page 101: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

84

Sumber: Laporan Keuangan, Data diolah

Dari data pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat rata-rata nilai

total assets turnover terbesar ada di tahun 2014 dengan persentase

sebesar 85,85% (0,8585) dan rata-rata total assets turnover terendah

ada pada tahun 2012 dengan persentase sebesar 75,95% (0,7595).

Total assets turnover terendah pada tahun 2012 dan 2013

adalah Summarecon Agung (SMRA) dengan nilai persentase total

assets turnover sebesar 31,84% (0,3184) dan 29,97% (0,2997). Total

assets turnover terendah pada tahun 2014 adalah Aneka Gas Industri

Indonesia (AGII) yang memiliki nilai persentase total assets

turnover sebesar 31,51% (0,3151). Total assets turnover terendah

pada tahun 2015 dan 2016 adalah Perusahaan Listrik Negara (PPLN)

dengan persentase total assets turnover sebesar 15,97% (0,1597) dan

16,80% (0,1680).

Nilai persentase total assets turnover terbesar pada tahun 2012

sampai dengan 2016 adalah Matahari Putra Prima (MPPA) dengan

nilai persentase berturut-turut total assets turnover sebesar 132,13%

(1,3213), 181,05% (1,8105), 232,22% (2,3222), 228,78% (2,2878)

dan 201,84% (2,0184).

c. Return On Assets

Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas

seluruh aset yang ada. Atau rasio ini menggambarkan efisiensi pada

dana yang digunakan dalam perusahaan. Semakin tinggi ROA,

Page 102: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

85

berarti perusahaan semakin mampu mendayagunakan aset dengan

baik untuk memeroleh keuntungan

Tabel 4.3

Return on Assets Emiten Sukuk yang Diperingkati Oleh PT. PEFINDO

Periode 2012 - 2016

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya 0.0540 0.0730 0.0570 0.0440 0.0300

2 Aneka Gas Industri Indonesia 0.0400 0.0300 0.0200 0.0100 0.0100

3 Indosat 0.0578 0.0277 0.0126 0.0430 0.0780

4 Matahari Putra Prima 0.0290 0.0680 0.1000 0.0350 0.0600

5 Mayora Indah 0.0900 0.1000 0.0400 0.1100 0.1100

6 Nippon Indosari Corporindo 0.1238 0.0867 0.0880 0.1000 0.0958

7 Perusahaan Listrik Negara 0.0119 -0.0445 0.0200 0.0046 0.0830

8 Summarecon Agung 0.0700 0.0800 0.1000 0.0600 0.0300

9 Tiga Pilar Sejahtera Food 0.0656 0.0691 0.0513 0.0412 0.0713

Rata-rata 0.0602 0.0544 0.0543 0.0498 0.0631

Maksimum 0.1238 0.1000 0.1000 0.1100 0.1100

Minimum 0.0119 -0.0445 0.0126 0.0046 0.0100

Sumber: Laporan Keuangan, Data diolah

Dari data pada tabel 4.3 di atas dapat dilihat rata-rata nilai

return on assets terbesar ada di tahun 2016 dengan persentase

sebesar 6,31% (0,0631) dan rata-rata return on assets terendah ada

pada tahun 2015 dengan persentase sebesar 4,98% (0,0498).

Return on assets terendah pada tahun 2012 dan 2013 ada pada

Perusahaan Listrik Negara (PPLN) dengan nilai persentase return on

assets sebesar 1,19% (0,0119) dan -4,45% (-0,045). Return on

assets terendah pada tahun 2014 adalah Indosat (ISAT) yang

memiliki nilai persentase current ratio sebesar 1,26% (0,0126). Pada

tahun 2015 perusahaan yang memiliki persentase return on assets

terendah adalah Perusahaan Listrik Negara (PPLN) dengan nilai

Page 103: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

86

persentase sebesar 0,46% (0,0046) dan pada tahun 2016 persentase

return on assets terendah adalah Aneka Gas Industri Indonesia

(AGII) dengan nilai persentase sebesar 1,00% (0,01).

Nilai persentase return on assets terbesar pada tahun 2012

adalah Nippon Indosari Corporindo dengan persentase return on

assets sebesar 12,38% (0,1238). Pada tahun 2013 adalah Mayora

Indah (MYOR) dengan nilai persentase return on assets sebesar

10,00% (0,10). Pada tahun 2014 perusahaan yang memiliki

persentase return on assets terbesar adalah Summarecon Agung

(SMRA) dan Matahari Putra Prima (MPPA) dengan nilai persentase

sebesar 10,00% (0,10). Pada tahun 2015 dan 2016 perusahaan yang

memiliki persentase return on assets terbesar adalah Mayora Indah

(MYOR) dengan nilai persentase sebesar 11,00% (0,11).

d. Debt to Equity Ratio

Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan

ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh

utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini

berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam

(kreditor) dengan pemilik perusahaan.

Page 104: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

87

Tabel 4.4

Debt to Equity Ratio Emiten Sukuk yang Diperingkati Oleh PT. PEFINDO

Periode 2012 - 2016

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya 0.8800 1.1700 1.3830 0.6040 0.7850

2 Aneka Gas Industri Indonesia 2.1000 2.1000 2.0000 1.8000 1.1000

3 Indosat 1.1458 1.4598 1.9100 2.0900 1.6700

4 Matahari Putra Prima 1.1000 1.0000 1.2000 1.3000 1.3000

5 Mayora Indah 1.7100 1.4900 1.5300 1.1800 1.0600

6 Nippon Indosari Corporindo 0.8100 1.3200 1.2500 1.2800 1.0200

7 Perusahaan Listrik Negara 2.4493 2.9261 1.8825 0.6332 0.4471

8 Summarecon Agung 0.2900 0.5400 0.6800 0.8200 0.9100

9 Tiga Pilar Sejahtera Food 0.9000 1.1300 1.0500 1.2800 1.1700

Rata-rata 1.2650 1.4595 1.4317 1.2208 1.0513

Maksimum 2.4493 2.9261 2.0000 2.0900 1.6700

Minimum 0.2900 0.5400 0.6800 0.6040 0.4471

Sumber : Laporan Keuangan, Data diolah

Dari data pada tabel di atas dapat dilihat rata-rata nilai debt to

equity ratio terbesar ada di tahun 2013 dengan persentase sebesar

145,95% (1,4595) dan rata-rata debt to equity ratio terendah ada

pada tahun 2016 dengan persentase sebesar 105,13% (1,0513).

Debt to equity ratio terendah pada tahun 2012, 2013, dan

2014adalah Summarecon Agung (SMRA) dengan nilai persentase

debt to equity ratio berturut-turut sebesar 29,00% (0,29), 54,00%

(0,54), dan 68,00% (0,68). Debt to equity ratio terendah pada tahun

2015 ada pada Adhi Karya (ADHI) yang memiliki nilai persentase

debt to equity ratio sebesar 60,4% (0,6040. Pada tahun 2016 debt to

equity ratio terendah adalah Perusahaan Listrik Negara (PPLN)

dengan persentase debt to equity ratio 44,71% (0,4471).

Page 105: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

88

Nilai persentase debt to equity ratio terbesar pada tahun 2012

dan 2013 dimiliki oleh Perusahaan Listrik Negara (PPLN) dengan

nilai persentase debt to equity ratio sebesar 244,93% (2,4493) dan

292,61% (2,9261). Pada tahun 2014 nilai persentase debt to equity

ratio terbesar dimiliki oleh Aneka Gas Industri Indonesia (AGII)

dengan nilai persentase debt to equity ratio sebesar 200,00% (2,00).

Pada tahun 2015 dan 2016 nilai persentase debt to equity ratio

terbesar dimiliki oleh Indosat (ISAT) dengan nilai persentase debt to

equity ratio sebesar 209,00% (2,09) dan 167,00% (1,67).

e. Peringkat Sukuk

Data peringkat sukuk perusahaan periode 2012-2016 diperoleh

dari Indonesian Bond Market Directory yang berada di Bursa Efek

Indonesia. Data peringkat sukuk ini mencakup golongan sukuk yang

masuk ke dalam High Invesment Grade (AAA, AA) dan Low

Investment Grade (A, BBB). Adapun data peringkat sukuk adalah :

Tabel 4.5

Peringkat Sukuk

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya A AA A A A

2 Aneka Gas Industri Indonesia A A A A A

3 Indosat AA AA AAA AAA AAA

4 Matahari Putra Prima A A A A A

5 Mayora Indah AA AA AA AA AA

6 Nippon Indosari Corporindo AA AA AAA AAA AAA

7 Perusahaan Listrik Negara AA AAA AAA AAA AAA

8 Summarecon Agung A A A A A

9 Tiga Pilar Sejahtera Food A A A A A

Sumber: PT PEFINDO

Page 106: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

89

Tabel 4.6

Peringkat Sukuk

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya 0 1 0 0 0

2 Aneka Gas Industri Indonesia 0 0 0 0 0

3 Indosat 1 1 1 1 1

4 Matahari Putra Prima 0 0 0 0 0

5 Mayora Indah 1 1 1 1 1

6 Nippon Indosari Corporindo 1 1 1 1 1

7 Perusahaan Listrik Negara 1 1 1 1 1

8 Summarecon Agung 0 0 0 0 0

9 Tiga Pilar Sejahtera Food 0 0 0 0 0

Sumber: Data diolah

Tabel 4.6 menunjukkan yang termasuk dalam kategori 1 untuk

sukuk berkarakteristik high investment grade berjumlah 21 sukuk,

sedangkan yang termasuk dalam kategori 0 untuk low investment

grade berjumlsh 24 sukuk.

2. Uji Analisis Regresi Logistik

Dalam menganalisis data ini menggunakan regresi logistik. Dalam

uji regresi logistik tidak perlu menyaratkan bahwa data berdistribusi

normal karena apabila variabel bebasnya kombinasi antara metrik dan

nominal (non metrik), maka asumsi normalitas multivariat tidak akan

dapat dipenuhi (Ghozali, 2016:8).

Dalam uji regresi logistik dilakukan dengan memasukkan variabel

dependen yang berupa kategori. Kategori 1 untuk sukuk berkarakteristik

high investment grade dan kategori 0 untuk low investment grade.

Page 107: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

90

a. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Langkah pertama adalah menilai Overall Fit Model terhadap

data. Beberapa test statistics diberikan untuk menilai hal ini.

Menilai angka -2 Log Likelihood pada awal (blok number = 0)

dan angka -2 Log Likelihood pada blok number = 1, jika terjadi

penurunan angka -2 Log Likelihood maka menunjukkan model

regresi yang baik. Log Likelihood pada regresi logistik mirip dengan

pengertian “sum of squared error” pada model regresi berganda,

sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi

yang baik.

Tabel 4.7

Block 0: Beginning Block

Tabel 4.8

Block 1 : Method = Enter

Page 108: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

91

Tabel 4.6 dan 4.7 menunjukkan perbandingan antara nilai -2LL

blok awal dengan -2 LL blok akhir. Dari hasil perhitungan nilai -2LL

terlihat bahwa nilai blok awal (block number = 0) adalah 62,183 dan

nilai -2LL pada blok akhir (block number = 1) adalah 48,897

mengalami penurunan sebesar 13,286 yang menunjukkan model

regresi yang lebih baik maka model regresi logistik secara

keseluruhan layak digunakan.

b. Menguji Kebaikan Model (Goodness of Fit Test)

Untuk mengetahui perbedaan antara prediksi dan observasi

dilakukakan dengan uji Hosmer and Lemeshow Test dengan

pendekatan Chi Square. Menilai kelayakan model regresi dilakukan

dengan menilai signifikan pada tabel Hosmer and Lemeshow Test.

Jika nilai statistiknya lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak

dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasi

atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data

observasinya.

Tabel 4.9

Pada tabel 4.9 tersebut terlihat bahwa besarnya nilai statistik

Hosmer and Lemeshow Test sebesar 4,328 dengan probabilitas

signifikansi 0,741 yang nilainya diatas 0,05 sehingga H0 diterima,

maka tidak diperoleh adanya perbedaan antara prediksi model regresi

Page 109: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

92

logistik dengan data hasil observasi. Hal ini berarti model regresi

mampu diterima karena model sesuai dengan hasil observasinya dan

layak dipakai untuk analisis selanjutnya.

c. Koefisien Determinasi (Nilai Negelkarke R Square)

Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-

variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Nilai

Nagelkerke R Square adalah nilai yang menunjukkan besarnya

variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel

independen yang diteliti, sedangkan sisanya yaitu 100% dikurangi

nilai Nagelkerke R Square merupakan besarnya variabilitas variabel

dependen yang dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar

penelitian. Dengan kata lain bertujuan untuk vmengetahui seberapa

besar kombinasi variabel independen mampu menjelaskan variabel

dependen.

Tabel 4.10

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa nilai

Nagelkerke‟s R Square sebesar 0,341. Ini menggambarkan bahwa

model ini mempunyai kekuatan prediksi model sebesar 34,1% yang

dijelaskan oleh empat variabel yaitu CR, TAT, ROA, dan DER.

Page 110: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

93

Sedangkan 65,9% dijelaskan oleh variabel lainnya diluar model

misalnya variabel seperti jaminan obligasi syariah dan umur obligasi

syariah seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Ike Arisanti, Isti

Fadah, dan Novi Puspitasari pada tahun 2013.

d. Uji Matriks Klasifikasi

Uji ini digunakan untuk memperjelas gambaran atas prediksi

model regresi logistik dengan data observasi. Tabel klasifikasi

menunjukkan kekuatan prediksi model regresi untuk memprediksi

kemungkinan perusahaan mendapatkan peringkat obligasi apakah

high investment atau low investment.

Tabel 4.11

Tabel 4.10 di atas digunakan untuk menghitung nilai estimasi

yang benar (correct) dan salah (incorrect). Menurut prediksi, sukuk

yang masuk dalam kategori low investment grade adalah sebanyak

24 sukuk. Namun dalam hasil observasi hanya terdapat 18 sukuk saja,

sehingga ketepatan klasifikasinya adalah sebesar 75% (18/24).

Sedangkan prediksi sukuk high investment grade adalah sebanyak 21

sukuk. Namun hasil observasi menunjukkan bahwa hanya terdapat 16

Page 111: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

94

sukuk saja, jadi ketepatan klasifikasinya adalah sebesar 76,2%

(16/21). Secara keseluruhan ketepatan klasifikasi adalah 75,6%.

3. Uji Hipotesis Penelitian

a. Uji Simultan (Omnibus Tests of Model Coefficients)

Menjawab apakah variabel independen secara bersama-sama

atau simultan dapat dilihat dari nilai signifikansi yang ada pada hasil

output SPSS yaitu pada tabel Omnibus Tests of Model Coefficients

pada kolom signifikansi dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0,05.

Tabel 4.12

Pada tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa chi-square sebesar

13,286 dengan degree of freedom adalah 4 dan tingkat signifikansi

sebesar 0,010. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari dari 0,05,

maka Ha diterima.

Interpretasi Uji Hipotesis

Hipotesis pertama menyatakan bahwa current ratio, total asset

turnover, return on assets, dan debt to equity ratio berpengaruh secara

simultan terhadap peringkat sukuk.

Karena nilai probabilitas lebih kecil dari α sebesar 5% maka Ha

diterima yang artinya bahwa variabel Independen yang terdiri dari

Page 112: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

95

rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio

solvabilitas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

peringkat sukuk. Hasil ini berbanding terbalik dengan hasil penelitian

Afiani (2013) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh variabel

likuiditas, produktivitas, profitabilitas, dan leverage secara simultan

terhadap peringkat sukuk. Jadi, perubahan kenaikan maupun

penurunan likuiditas, produktivitas, profitabilitas, dan leverage tidak

berpengaruh terhadap peringkat sukuk.

Sedangkan hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mardiah (2016) yang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh likuiditas, profitabilitas dan leverage terhadap peringkat

sukuk, dan Malia (2015) yang menyatakan bahwa rasio likuiditas,

solvabilitas, profitabilitas, produktivitas secara bersama-sama

berpengaruh terhadap rating sukuk.

b. Menguji Koefisien Regresi

Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel

independen yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio

profitabilitas, dan rasio solvabilitas terhadap veriabel dependen yaitu

peringkat sukuk.

Page 113: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

96

Tabel 4.13

Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat

dihubungkan dengan hipotesis yang dijelaskan dalam penelitian ini

melalui model regresi sebgai berikut:

ln ( )= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + εi

ln ( )= -4,076 - 0,689X1 - 0,899X2 + 42,440X3 + 2,467X4 + εi

Dari hipotesis yang diajukan, berdasarkan pada hasil penelitian

dengan menggunakan analisis regresi logistik dapat dijelaskan sebagai

berikut:

ln ( )= α + β3X3 + β4X4 + εi

ln ( )= -4,076 + 42,440X3 + 2,467X4 + εi

Interpretasi Uji Hipotesis

a) Pengaruh Current Ratio terhadap Peringkat Sukuk

Hipotesis kedua menyatakan bahwa current ratio

berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Terlihat pada Tabel

4.12 nilai probabilitas statistik Wald atas variabel current ratio

sebagai proksi dari rasio likuiditas sebesar 0,295. Karena nilai

Page 114: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

97

probabilitas lebih besar dari α sebesar 5% maka Ha ditolak.

Kondisi ini menunjukkan bahwa current ratio tidak

berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Hasil ini tidak

mendukung hasil dari penelitian Mardiah (2016), Afiani

(2013), dan Malia (2015) yang menemukan bahwa likuiditas

memiliki pengaruh positif terhadap peringkat sukuk, artinya

rasio likuiditas dengan proksi current ratio sangat berguna

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi

kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat

diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva

lancar perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya. Semakin

tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang

perusahaan kepada kreditor.

Serta tidak mendukung hasil dari penelitian Pebruary

(2016) yang menemukan bahwa CR berpengaruh signifikan

positif terhadap rating sukuk, jadi semakin tinggi rasio maka

semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansial jangka pendek, sehingga resiko rendah

dan rating sukuk akan meningkat, dan penelitian Arisanti

(2013) yang menemukan bahwa likuiditas obligasi syariah

bernilai positif artinya berbanding lurus terhadap prediksi

peringkat obligasi syariah.

Page 115: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

98

Sedangkan hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Arifman (2013) yang

menemukan bahwa likuiditas yang diproksikan dengan CR

tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Dengan

demikian semakin tinggi likuiditas maka tidak berpengaruh

terhadap kemungkinan peningkatan peringkat obligasi

perusahaan. Dan penelitian Estiyanti (2012) yang menemukan

bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap peringkat

obligasi, kenaikan likuiditas tidak memengaruhi probabilitas

kenaikan peringkat obligasi perusahaan yang termasuk

kategori default grade dan speculative grade.

b) Pengaruh Total Assets Turnover terhadap Peringkat Sukuk

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa total assets turnover

berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Terlihat pada Tabel

4.12 nilai probabilitas statistik Wald atas variabel total assets

turnover sebagai proksi dari rasio aktivitas sebesar 0,241.

Karena nilai probabilitas lebih besar dari α sebesar 5% maka

Ha ditolak. Kondisi ini menunjukkan bahwa total assets

turnover tidak memiliki pengaruh terhadap peringkat sukuk.

Hasil ini tidak mendukung hasil dari penelitian Asih (2016)

yang menemukan bukti empiris bahwa rasio keuangan yang

diukur dengan TAT berpengaruh terhadap variabel peringkat

obligasi. Jadi, perusahaan dengan tingkat aktivitas yang tinggi

Page 116: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

99

cenderung akan mampu menghasilkan pendapatan yang lebih

tinggi sehingga mampu untuk membayar hutangnya hal ini

dapat meningkatkan peringkat obligasi.

Sedangkan hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Malia (2015) yang menemukan

bahwa rasio aktivitas dimana keefektifan penggunaan sumber

daya perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap

peringkat sukuk. Turnover yang tinggi menunjukkan

management yang efektif tetapi dapat juga turnover yang

tinggi disebabkan aktiva perusahaan yang sudah tua dan sudah

habis disusut, jadi turnover yang tinggi ini karena keadaan

perusahaan. Sehingga besarnya rasio aktivitas ini tidak selalu

menggambarkan keefektifan manajemen perusahaan dan

begitu pula untuk peringkat sukuk, rasio aktivitas yang tinggi

tidak selalu menghasilkan peringkat sukuk tinggi. Dan

penelitian Afiani (2013) konsisten menyatakan hal yang sama

bahwa tidak ada pengaruh variabel aktivitas terhadap

peringkat sukuk. Jadi, perubahan kenaikan maupun penurunan

aktivitas tidak berpengaruh terhadap peringkat sukuk.

c) Pengaruh Return on Assets terhadap Peringkat Sukuk

Hipotesis keempat menyatakan bahwa return on assets

berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Terlihat pada Tabel

4.12 nilai probabilitas statistik Wald atas variabel return on

Page 117: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

100

assets sebagai proksi dari rasio profitabilitas sebesar 0,008.

Karena nilai probabilitas lebih kecil dari α sebesar 5% maka

Ha diterima. Kondisi ini menunjukkan bahwa return on assets

berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Hasil ini tidak

mendukung hasil dari penelitian Malia (2015) yang

menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh dari rasio

profitabilitas terhadap peringkat sukuk, Hal ini disebabkan

karena investor cenderung tidak memperhatikan profitabilitas

dengan proksi Return On Asset dalam keputusannya

berinvestasi karena Return On Asset memiliki kelemahan yaitu

cenderung untuk berfokus pada jangka pendek dan bukan

tujuan jangka panjang. Return On Asset tidak menunjukkan

prospek ke depan atas perusahaan sehingga investor tidak

dapat memperkirakan atau meramalkan keuntungan yang akan

didapatnya di masa depan.

Sedangkan hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Pebruary (2016) yang

menemukan bahwa variabel ROA berpengaruh signifikan

positif terhadap rating sukuk, jika semakin tinggi rasio maka

semakin tinggi keuntungan bersih yang diperoleh, sehingga

akan meningkatkan rating sukuk. Bagi perusahaan yang akan

menerbitkan sukuk atau masuk dalam Daftar efek syariah,

harus memiliki pendapatan bunga dibawah 15%. Dan

Page 118: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

101

penelitian Afiani (2013) konsisten menyatakan hal yang sama

bahwa ada pengaruh variabel profitabilitas terhadap peringkat

sukuk. Jadi, perubahan kenaikan maupun penurunan

profitabilitas akan berpengaruh terhadap peringkat sukuk.

d) Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Peringkat Sukuk

Hipotesis kelima menyatakan bahwa debt to equity ratio

berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Terlihat pada Tabel

4.12 nilai probabilitas statistik Wald atas variabel debt to

equity ratio sebagai proksi dari rasio solvabilitas sebesar

0,005. Karena nilai probabilitas lebih kecil dari α sebesar 5%

maka Ha diterima. Kondisi ini menunjukkan bahwa debt to

equity ratio berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Hasil ini

tidak mendukung hasil dari penelitian Pebruary (2016) yang

menunjukkan bahwa variabel DER mempunyai pengaruh

signifikan negatif terhadap rating sukuk yang berarti bahwa

semakin tinggi rasio hutang maka resiko semakin tinggi,

sehingga rating sukuk akan semakin rendah. Serta tidak

mendukung hasil dari penelitian Afiani (2013) yang

menemukan bahwa tidak ada pengaruh variabel leverage

terhadap peringkat sukuk. Jadi, perubahan kenaikan maupun

penurunan leverage tidak berpengaruh terhadap peringkat

sukuk.

Page 119: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

102

Sedangkan hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Mardiah (2016) yang

menemukan bahwa DER berpengaruh terhadap peringkat

sukuk. Dan penelitian Malia (2015) konsisten menyatakan hal

yang sama bahwa rasio solvabilitas berpengaruh positif

terhadap peringkat sukuk, jadi semakin rendah rasio

solvabilitas maka semakin baik peringkat sukuk yang

didapatkan.

Page 120: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

103

BAB V

PENUTUP

D. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya bahwa penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh rasio likuiditas (current

ratio), rasio aktivitas (total assets turnover), rasio profitabilitas (return on

assets), dan rasio solvabilitas (debt to equity ratio) secara simultan maupun

parsial terhadap peringkat sukuk pada perusahaan penerbit sukuk. Maka

berdasarkan hasil regresi logistik penelitian ini dapat ditarik kesimpulan:

1. Rasio likuiditas (current ratio), rasio aktivitas (total asset turnover),

rasio profitabilitas (return on asset), dan rasio solvabilitas (debt to

equity ratio) berpengaruh secara simultan terhadap peringkat sukuk.

2. Rasio likuiditas yang diproksikan dengan current ratio (CR) tidak

berpengaruh signifikan terhadap peringkat sukuk.

3. Rasio aktivitas yang diproksikan dengan total assets turnover (TAT)

tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat sukuk.

4. Rasio profitabilitas yang diproksikan return on assets (ROA)

berpengaruh signifikan terhadap peringkat sukuk.

5. Rasio solvabilitas yang diproksikan debt to equity ratio (DER)

berpengaruh signifikan terhadap peringkat sukuk.

Page 121: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

104

E. Saran

Oleh karena penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, maka

berikut ini beberapa saran dari penyusun sebagai upaya perbaikan maupun

peningkatan bagi penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Bagi Investor

Sebaiknya investor yang ingin membeli sukuk harus memperhatikan

peringkatnya. Selain itu investor harus memperhatikan faktor lain di luar

kinerja keuangan perusahaan, karena berdasarkan hasil penelitian ini

faktor keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan peringkat.

2. Bagi Perusahaan (Emiten Sukuk)

Dalam rangka menaikkan peringkat sukuk menjadi high investment

grade perusahaan pengeluar sukuk (emiten sukuk) tidak hanya

memperhatikan kinerja keuangan perusahaan. Namun perlu

memperhatikan faktor non keuangannya, seperti jaminan, umur sukuk

dan lain-lain.

3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel

perusahaan yang akan diteliti agar memperoleh hasil yang lebih

akurat.

b. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel

lain atau mengganti proksi pada variabel-variabel yang tidak

signifikan dalam penelitian ini, sehingga akan memberikan hasil

Page 122: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

105

yang benar-benar menggambarkan hal-hal apa saja yang

mempengaruhi peringkat sukuk.

c. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode

penelitian agar hasil diperoleh lebih akurat.

Page 123: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

106

DAFTAR PUSTAKA

Abugasem, Muhamad et al. “The Influence of Corporate Governance, Financial

Ratio and Sukuk Structure on Sukuk Rating”. Prodia Economics and

Finance 31 (2015) 62-74.

Alia, Angga. “Berlian Laju Tanker Gagal Bayar Enam Bunga Obligasi”,

http://finance.detik.com/read/2012/02/28/110001/1853277/6/, akses 26

Agustus, 2017.

Afiani, Damalia. “Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Profitabilitas, Dan

Leverage Terhadap Peringkat Sukuk (Studi Empiris Pada Bank Umum

Syariah Dan Unit Usaha Syariah Periode 2008-2010)”. Accounting

Analysis Journal Vol. 2 No. 1, 2013.

Agusti, Restu dan Nastia Putri Pertiwi. 2013. Jurnal. “Pengaruh Kompetensi,

Independensi, dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit”.

Jurnal Ekonomi Volume 21, Nomor 3 September, 2013.

Arisanti, Ike, Isti Fadah, dan Novi Puspitasari. “Analisis Faktor Keuangan dan

Non Keuangan yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Syariah

(Studi Empiris Pada Perusahaan Penerbit Obligasi Syariah yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)”. 2012.

Arifman, Yessy. “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage terhadap

Peringkat Obligasi Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Universitas Negeri Padang, 2013.

Asih. “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkst Obligasi

pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-

2013”, JOM Fekon Vol. 3 No. 1 Februari, 2016.

Azani, Putri Kinanti et al. “Pengaruh Likuiditas, Leverage dan Pertumbuhan

Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan (Studi Empiris pada

Perusahaan Non Keuangan dan Non Perbankan yang Diperingkat oleh

PT. Pefindo Periode 2011-2015”, E-Proceding of Management Vol. 4 No.

1, 2017.

Baroroh, Ali. “Analisis Multivariat dan Time Series”, Elex Media Kompetindo,

Jakarta, 2013.

Brigham, Eugene.F dan Joel F. Houston “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”.

Edisi 10.Jakarta: Salemba Empat, 2009.

Page 124: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

107

Brigham dan Houston. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan” Edisi 11. Buku

Dua, Penerjemah: Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat, 2013.

C. Van Horne, James dan M. Wachowicz, Jr., John. “Fundamentals of Financial

Management, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan”, Edisi 13, Salemba

Empat, Jakarta, 2012.

Damayanti, Eka Wahyu dan Fitriyah. “Pengaruh Corporate Governance dan

Rasio Akuntansi terhadap Peringkat Obligasi”, 2011.

Dwi, Maharti Enny dan Daldjono. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Peringkat Obligasi”, 2011.

Endri. “Corporate Governance terhadap Peringkat Sukuk Korporasi di

Indonesia”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 15 No. 2 (Mei): 178-

190, 2011.

Estiyanti, Ni Made dan Wirawan Yasa, Gerianta. “Pengaruh Faktor Keuangan

dan Non Keuangan pada Peringkat Obligasi di Bursa Efek Indonesia”,

Jurnal Universitas Udayana, 2012.

Fahmi, Irham. “Analisis Kinerja Keuangan”, Alfaveta, Bandung, 2012

F. Bringham, Eugene dan F. Houston, Joel. ”Fundamentals of Financial

Management, Dasar-dasar Manajemen Keuangan”, Edisi 10, Salemba

Empat, Jakarta, 2009.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 19”.

Edisi 7, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2013.

Hadianto, Bram dan Veronica Wijaya, M. Sienly. “Prediksi Kebijakan Utang,

Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran dan Status Perusahaan terhadap

Kemungkinan Penentuan Peringkat Obligasi: Studi Empirik pada

Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal

Manajemen Teori dan Terapan Tahun 3, No. 3, Desember 2010.

Halim, Abdul dan Mamduh M. Hanafi. “Analisis Laporan Keuangan”. Edisi 4.

UPP STIM YKPN. Yogyakarta, 2009.

Ikhsan, Adhisyahfitri Evalina et al. “Peringkat Obligasi dan Faktor yang

Mempengaruhinya”. Pekbis Jurnal, Vol. 4 No. 2 (Juli): 115-123, 2012.

J. Keown, Arthur et al. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Buku 1, Salemba

Empat, Jakarta, 2011.

Page 125: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

108

Kasmir. “Pengantar Manajemen Keuangan”, Edisi II, Kencana, Jakarta, 2016.

Kustiyatininrum, Dinik, Nuraina , Elva dan Anggita Langgeng Wijaya.“Pengaruh

Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Umur Obligasi Terhadap

Peringkat Obligasi (Studi Pada Perusahaan Terbuka Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia)”, Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Volume 5,

Nomor 1, April 2016.

Lestari Yuni, Kadek dan Gerianta Wirawan Yasa. “Pengaruh Penerapan

Corporate Governance dan Profitabilitas terhadap Peringkat Obligasi

(Studi Pada Perusahaan Terbuka Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia)”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1 (2014):227-249

Maliya, Lidiya dan Andayani. “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Peringkat

Sukuk”, Jurnal Ilmu Riset & Akuntansi Vol. 4 No. 11, 2015.

Mardiah, Gina et al. “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Leverage terhadap

Peringkat Sukuk (Penelitian pada Perusahaan yang Menerbitkan Sukuk

dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014)”, Prosiding

Keuangan dan Perbankan Syariah UIN Bandung, 2016.

Melis, Kalia “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rating Sukuk,” Jurnal

Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol. 3 No. 2 Tahun. 2015.

Moeljadi. “Manajemen Keuangan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif”.

Bayumedia Publishing, Malang, 2006.

Nasarudin, Irsan et al. “Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia” Edisi 1, Kencana,

Jakarta, 2004.

Pebruary, Silviana. “Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio

Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi

Periode 2010-2013”, Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis Vol. 13 No. 1

Maret 2016.

Pratomo, Priyo, Eko dan Nugraha, Ubaidillah. “Reksadana Solusi Perencanaan

Investasi di Era Modern”, Gramedia, Jakarta, 2000.

Purwaningsih, Septi. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rating Sukuk yang

Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi”. Accounting Analysis

Journal, Universitas Negeri Semarang, 2013.

Rodoni, Ahmad. “Investasi Syariah”, Cetakan I, Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, Jakarta 2009.

Page 126: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

109

Santoso, Singgih. “Statistik Multivariat Edisi Revisi”, Elex Media Komputindo,

Jakarta, 2014.

Suharyadi dan Purwanto S.H. “Statistika: untuk ekonomi dan keuangan modern”,

Edisi 2, (Jakarta: Salemba Empat, 2013), hlm. 7.

Wahyono, Teguh. “25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 17”, Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2009.

Page 127: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

110

1. Perhitungan Variabel

A. Variabel Dependen

Peringkat Sukuk

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya A AA A A A

2 Aneka Gas Industri Indonesia A A A A A

3 Indosat AA AA AAA AAA AAA

4 Matahari Putra Prima A A A A A

5 Mayora Indah AA AA AA AA AA

6 Nippon Indosari Corporindo AA AA AAA AAA AAA

7 Perusahaan Listrik Negara AA AAA AAA AAA AAA

8 Summarecon Agung A A A A A

9 Tiga Pilar Sejahtera Food A A A A A

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya 0 1 0 0 0

2 Aneka Gas Industri Indonesia 0 0 0 0 0

3 Indosat 1 1 1 1 1

4 Matahari Putra Prima 0 0 0 0 0

5 Mayora Indah 1 1 1 1 1

6 Nippon Indosari Corporindo 1 1 1 1 1

7 Perusahaan Listrik Negara 1 1 1 1 1

8 Summarecon Agung 0 0 0 0 0

9 Tiga Pilar Sejahtera Food 0 0 0 0 0

B. Variabel Independen

1) Current ratio

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya 1,3900 1,2400 1,3000 1,5600 1,2910

2 Aneka Gas Industri Indonesia 1,1000 1,1000 1,2000 1,1000 1,1000

3 Indosat 0,7500 0,5300 0,4100 0,5000 0,4300

4 Matahari Putra Prima 1,9000 1,9000 1,4000 1,3000 1,2000

5 Mayora Indah 2,7600 2,4000 2,0900 2,3700 2,2500

6 Nippon Indosari Corporindo 1,1200 1,1400 1,3700 2,0500 2,9600

7 Perusahaan Listrik Negara 0,2055 0,9500 0,9736 0,6604 0,8302

8 Summarecon Agung 1,3100 1,4600 1,5900 1,6500 2,1000

9 Tiga Pilar Sejahtera Food 1,2695 1,7503 2,6633 1,6229 2,3756

Page 128: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

111

2) Total assets turnover

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya 7.627.703,00

0,9690 9.799.598,00

1,0081 8.653.578,00

0,8274 9.389.570,00

0,5602 11.063.943,00

0,5508 7.872.074,00 9.720.962,00 10.458.882,00 16.761.064,00 20.085.436,00

2

Aneka Gas

Industri

Indonesia

858.905,00 0,4240

972.105,00 0,3803

1.098.905,00 0,3151

1.426.441,00 0,2880

1.651.136,00 0,2824

2.025.630,00 2.555.917,00 3.487.197,00 4.953.451,00 5.847.722,00

3 Indosat 22.418.810,00

0,4060 23.855.270,00

0,4375 24.085.100,00

0,4523 26.768.500,00

0,4833 29.184.600,00

0,5741 55.225.060,00 54.520.890,00 53.254.840,00 55.388.500,00 50.838.700,00

4 Matahari

Putra Prima

10.868.000,00 1,3213

11.913.000,00 1,8105

13.590.000,00 2,3322

13.802.000,00 2,2878

13.527.000,00 2,0184

8.225.000,00 6.580.000,00 5.827.000,00 6.033.000,00 6.702.000,00

5 Mayora

Indah

10.510.626,00 1,2660

12.017.837,00 1,2376

14.169.088,00 1,3768

14.818.731,00 1,3065

18.349.960,00 1,4200

8.302.506,00 9.710.223,00 10.291.108,00 11.342.716,00 12.922.422,00

6

Nippon

Indosari

Corporindo

1.190.825,00 0,9883

1.505.520,00 0,8260

1.880.263,00 0,8774

2.174.502,00 0,8035

2.521.921,00 0,8638

1.204.944,00 1.822.689,00 2.142.894,00 2.706.324,00 2.919.641,00

7

Perusahaan

Listrik

Negara

237.105.010,00 0,4317

261.847.042,00 0,4436

292.721.191,00 0,4849

209.844.541,00 0,1597

214.139.834,00 0,1680

549.204.010,00 590.218.986,00 603.659.191,00 1.314.370.881,00 1.274.576.230,00

8 Summarecon

Agung

3.463.000,00 0,3184

4.094.000,00 0,2997

5.757.000,00 0,3627

5.624.000,00 0,2998

5.398.000,00 0,2675

10.876.000,00 13.659.000,00 15.873.000,00 18.758.000,00 20.180.000,00

9

Tiga Pilar

Sejahtera

Food

2.747.623,00 0,7104

4.056.735,00 0,8080

5.139.974,00 0,6972

6.010.895,00 0,6634

6.545.680,00 0,7073

3.867.576,00 5.020.824,00 7.371.846,00 9.060.980,00 9.254.539,00

Page 129: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

112

3) Return on assets

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya 0,0540 0,0730 0,0570 0,0440 0,0300

2 Aneka Gas Industri Indonesia 0,0400 0,0300 2,0000 0,0300 0,0300

3 Indosat 0,0578 0,0277 0,0126 0,0430 0,0780

4 Matahari Putra Prima 0,0290 0,0680 0,0950 0,0350 0,0600

5 Mayora Indah 0,0900 0,1000 0,0400 0,1100 0,1100

6 Nippon Indosari Corporindo 0,1238 0,0867 0,0880 0,1000 0,0950

7 Perusahaan Listrik Negara 0,0119 -0,0445 0,0195 0,0459 0,0083

8 Summarecon Agung 0,0700 0,0800 0,1000 0,0600 0,0300

9 Tiga Pilar Sejahtera Food 0,0546 0,0618 0,0441 0,0362 0,0628

4) Debt to equity ratio

No Emiten Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Adhi Karya 8,0800 1,1040 1,3830 6,0400 7,8500

2 Aneka Gas Industri Indonesia 2,1000 2,1000 2,0000 1,8000 1,1000

3 Indosat 1,1400 1,4500 1,6408 2,0900 1,6700

4 Matahari Putra Prima 1,1386 9,9700 1,0453 1,3998 1,7580

5 Mayora Indah 1,7100 1,4900 1,5100 1,1800 1,0600

6 Nippon Indosari Corporindo 8,1000 1,3200 1,2500 1,2800 1,0200

7 Perusahaan Listrik Negara 2,1739 3,9261 2,6658 6,3320 4,4710

8 Summarecon Agung 1,8510 5,4000 1,4700 1,4900 1,5500

9 Tiga Pilar Sejahtera Food 9,0200 1,1304 1,0563 1,2841 1,1702

Page 130: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

113

2. Output SPSS

Logistic Regression

Notes

Output Created 19-NOV-2017 10:22:49

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 45

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing

Syntax LOGISTIC REGRESSION VARIABLES

RATE

/METHOD=ENTER CR TAT ROA DER

/CLASSPLOT

/CASEWISE OUTLIER(2)

/PRINT=GOODFIT CORR ITER(1)

/CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10)

ITERATE(20) CUT(0.5).

Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.04

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 45 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 45 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 45 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

.0 0

1.0 1

Page 131: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

114

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 62.183 -.133

2 62.183 -.134

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 62.183

c. Estimation terminated at iteration number 2 because

parameter estimates changed by less than .001.

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -.134 .299 .200 1 .655 .875

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables CR .383 1 .536

TAT .097 1 .756

ROA 1.203 1 .273

DER 3.622 1 .057

Overall Statistics 11.736 4 .019

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant CR TAT ROA DER

Step 1 1 49.468 -3.115 -.510 -.691 32.073 1.908

2 48.907 -3.950 -.663 -.871 41.052 2.394

3 48.897 -4.073 -.688 -.898 42.412 2.465

4 48.897 -4.076 -.689 -.899 42.440 2.467

5 48.897 -4.076 -.689 -.899 42.440 2.467

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 62.183

d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.

Page 132: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

115

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 13.286 4 .010

Block 13.286 4 .010

Model 13.286 4 .010

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 48.897a .256 .341

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter

estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 4.328 7 .741

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

RATE = .0 RATE = 1.0

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 4 4.606 1 .394 5

2 5 4.251 0 .749 5

3 4 3.712 1 1.288 5

4 4 3.049 1 1.951 5

5 2 2.563 3 2.437 5

6 1 2.169 4 2.831 5

7 2 1.748 3 3.252 5

8 1 1.181 4 3.819 5

9 1 .721 4 4.279 5

Page 133: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39119/1/SITI... · 3. PENDIDIKAN NON ... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

116

Classification Tablea

Observed

Predicted

RATE Percentage

Correct

.0 1.0

Step 1 RATE .0 18 6 75.0

1.0 5 16 76.2

Overall Percentage 75.6

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a CR -.689 .658 1.095 1 .295 .502

TAT -.899 .766 1.376 1 .241 .407

ROA 42.440 15.932 7.096 1 .008

27000083093037

78800.000

DER 2.467 .888 7.713 1 .005 11.786

Constant -4.076 1.791 5.178 1 .023 .017

a. Variable(s) entered on step 1: CR, TAT, ROA, DER.

Correlation Matrix

Constant CR TAT ROA DER

Step 1 Constant 1.000 -.228 .113 -.613 -.855

CR -.228 1.000 -.116 -.388 -.101

TAT .113 -.116 1.000 -.405 -.271

ROA -.613 -.388 -.405 1.000 .666

DER -.855 -.101 -.271 .666 1.000