PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap...

32
PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN SERAPAN HARA N, P, K, Ca, Mg TANAMAN KACANG HIJAU DI LATOSOL DARMAGA AGUNG SURYO WIBOWO DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Transcript of PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap...

Page 1: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg)

TERADAP PRODUKSI DAN SERAPAN HARA N, P, K, Ca, Mg

TANAMAN KACANG HIJAU DI

LATOSOL DARMAGA

AGUNG SURYO WIBOWO

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap
Page 3: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Pupuk

Magnesium (Mg) Terhadap Produksi dan Serapan Hara N, P, K, Ca, Mg Tanaman

Kacang Hijau pada Latosol Darmaga adalah benar karya saya dengan arahan dari

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan

tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2013

Agung Suryo Wibowo

NIM A14070091

Page 4: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

21

ABSTRAK

AGUNG SURYO WIBOWO. Pengaruh Pupuk Magnesium (Mg) Terhadap

Produksi dan Serapan Hara N, P, K, Ca, Mg Tanaman Kacang Hijau di Latosol

Darmaga. Dibimbing oleh HERU BAGUS PULUNGGONO dan SRI

DJUNIWATI.

Hara Magnesium merupakan bagian pembentuk klorofil. Tanaman yang

kekurangan Mg akan mengalami penurunan produksi. Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang

Hijau (Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap hara N, P, K, Ca, Mg

daun serta Ca dan Mg tanah Latosol Darmaga. Rancangan penelitian yang

digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), yaitu dengan perlakuan

tunggal terdiri dari 8 perlakuan yaitu Kontrol, NPK Std, NPK Std + Kieserit, NPK

Std + MgO 1, NPK Std + MgO 2, NPK Std + MgO 3, NPK Std + MgO 4, NPK

Std + MgO 5 dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil

penelitian menunjukkan perlakuan penambahan MgO umumnya meningkatkan

tinggi tanaman dan produksi Kacang Hijau ( berat total kacang/pot dan berat

kacang 50 butir), terutama pada pelakuan NPK Std+MgO 3. Analisis tanaman

dan tanah menunjukkan pemupukan MgO cenderung menurunkan kadar dan

serapan Mg daun tanaman tetapi cenderung meningkatkan kadar dan serapan hara

K dan Ca daun, sedangkan Mg-dd tanah nyata meningkat dengan pemupukan

MgO dan kadar Ca-dd tidak berbeda.

Kata kunci: Latosol, MgO, Kacang Hijau

Page 5: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

ABSTRACT

AGUNG SURYO WIBOWO. The Effect of Magnesium Fertilizer (Mg) Towards

Nutrient Production and Absorption of Nitrogen (N), Phosphorus (P), Potassium

(K), Calcium (Ca) and Magnesium (Mg) of Mung Bean Plant in Latosol Darmaga.

Under guidance of HERU BAGUS PULUNGGONO and SRI DJUNIWATI.

Magnesium nutrient is a part of chlorophyl substance. The deficiency of

Mg in the plant will decrease. The objective of this research was to determine the

effect of Magnesium Fertilizer (MgO) on production and uptake of Nitrogen (N),

Phosphorus (P), Potassium (K), Calcium (Ca) and Magnesium (Mg) of mung bean

plant in Latosol Darmaga. The research design used Randomized Complete Block

Design, with consist of 8 treatments were control, NPK Std, NPK Std + Kieserit,

NPK Std + MgO 1, NPK Std + MgO 2, NPK Std + MgO 3, NPK Std + MgO 4,

NPK Std + MgO 5 with each treatments had 3 replications. The research result

showed that the addition treatment of MgO generally increased the plant height

and mung bean production (total beans weight /pot and beans weight of 50 grains),

especially to the treatment of NPK Std+MgO 3. Analysis of plant and soil showed

that the MgO fertilizer tend to reduce content and uptake of Mg in plant leaves,

but tend to increase the content and uptake of K and Ca in leaves while treatment

of MgO fertilizer significantly increased exchangeable Mg (exch Mg) of soil and

whereas exchangeable Ca was not different.

Keywords: Latosol, MgO, Mung Bean

Page 6: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

21

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian

pada

Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg)

TERHADAP PRODUKSI DAN SERAPAN HARA N, P, K, Ca, Mg

TANAMAN KACANG HIJAU DI LATOSOL DARMAGA

AGUNG SURYO WIBOWO

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 7: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap
Page 8: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

21

Judul Skripsi: Pengaruh Pupuk Magnesium (Mg) Terhadap Produksi dan Serapan

Hara N, P, K, Ca, Mg Tanaman Kacang Hijau di Latosol Darmaga

Nama : Agung Suryo Wibowo

NIM : A14070091

Disetujui oleh

Ir. Heru Bagus Pulunggono, M. Agr

Pembimbing I

Dr Ir Sri Djuniwati, MSc

Pembimbing II

Diketahui oleh

Drs. Ir. Syaiful Anwar, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 9: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam

penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus 2011 ini ialah Pengaruh Pupuk

Magnesium (Mg) Terhadap Produksi dan Serapan Hara N, P, K, Ca, Mg Tanaman

Kacang Hijau di Latosol Darmaga.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir. Heru Bagus Pulunggono, M.

Agr selaku pembimbing pertama dan Ibu Dr Ir Sri Djuniwati, MSc selaku

pembimbing kedua serta yang memfasilitasi penyediaan bahan penelitian dari

awal pelaksanaan hingga selesai. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan

kepada Staf Laboran Kesuburan Tanah IPB, yang telah membantu selama analisis

penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta

seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Maret 2013

Agung Suryo Wibowo

Page 10: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

21

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL x

DAFTAR LAMPIRAN x

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

TINJAUAN PUSTAKA 2

METODE 5

Bahan 5

Prosedur Analisis Data 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 8

Sifat Kimia Tanah Latosol 8

Tinggi Tanaman dan Bobot Kering Daun 9

Bobot Total Biji/pot 10

Pengaruh Pemberian Pupuk MgO pada Hara Daun Tanaman 11

Pengaruh Pemberian Pupuk mgO pada Kandungan Hara

Ca-dd dan Mg-dd tanah 11

Serapan Hara N, P, K, Ca dan Mg 12

KESIMPULAN 14

DAFTAR PUSTAKA 15

LAMPIRAN 17

RIWAYAT HIDUP 21

Page 11: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

DAFTAR TABEL

1 Kebutuhan unsur hara tanaman kacang kacangan 4

2 Karakteristik pupukmakro sekunder Magnesium (MgO) 5

3 Dosis pupuk tiap perlakuan 6

4 Sifat fisik dan kimia Latosol Darmaga 8

5 Uji lanjut statistika tinggi tanaman dan bobot kering daun 9

6 Uji lanjut analisis statistika bobot biji total/pot dan bobot biji kacang 50

butir 10

7 Uji lanjut analisis statistika N, P, K, Ca, Mg daun 11

8 Uji lanjut analisis statistika Ca-dd dan Mg-dd tanah 12

9 Serapan hara N, P, K, Ca dan Mg tanaman 12

DAFTAR LAMPIRAN

1 Perlakuan pemberian pupuk dalam hektar (ha) 24

2 Pengaruh perlakuan terhadap tinggi tanaman, bobot kering daun

dan produksi tanaman 24

3 Pengaruh perlakuan terhadap rataan hara daun 25

4 Pengaruh perlakuan terhadap rataan hara tanah 25

5 Pengaruh perlakuan pupuk MgO pada analisis tanah 26

6 Analisis ragam pengaruh perlakuan pupuk MgO terhadap tinggi

tanaman, bobot kering daun, bobot total biji/pot, bobot biji

50 butir/pot 26

7 Analisis ragam pengaruh perlakuan pupuk MgO terhadap

N, P, K, Ca dan Mg 26

8 Analisis ragam pengaruh perlakuan pupuk MgO Ca-dd dan

Mg-dd tanah 27

Page 12: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latosol merupakan tanah yang luas penyebarannya di Indonesia. Tanah ini

dijumpai diantaranya di daerah Darmaga Kabupaten Bogor. Latosol merupakan

salah satu jenis tanah yang mengalami proses pencucian dan pelapukan lanjut.

Perbedaan horizon tidak jelas dengan kandungan mineral primer dan hara rendah,

pH rendah (4,5-5,5), kandungan bahan organiknya relatif rendah dan stabilitas

agregatnya tinggi, terjadi akumulasi seskuioksida dan pencucian silika. Sifat lain

dari Latosol adalah memiliki kapasitas tukar kation yang rendah, hal ini

menyebabkan miskin hara dan basa-basa yang dpertukarkan sehingga tanah ini

memberikan respon yang baik terhadap pemupukan dan pengapuran (Soepardi,

1983).

Iklim di Indonesia memiliki curah hujan cukup tinggi setiap tahunnya.

Curah hujan yang tinggi berpotensi memasamkan tanah sehinga tanah - tanah

masam ini umumnya mempunyai ketersediaan hara basa-basa yang rendah.

Pemupukan MgO merupakan salah satu cara untuk menaikkan pH tanah. Sifat lain

dari Magnesium (Mg) merupakan hara makro sekunder yang diperlukan tanaman

dalam jumlah relatif banyak namun lebih sedikit dibanding N dan K. Magnesium

yang terdapat di dalam tanah berada dalam bentuk segera tersedia, lambat

tersedia, dan tidak tersedia bagi tanaman (Tisdale dan Nelson, 1975).

Unsur Mg merupakan bagian pembentuk klorofil. Tanaman yang

kekurangan Magnesium (Mg) akan mengalami penurunan produksi. Kekurangan

Mg bagi tanaman akan menimbulkan gejala – gejala sebagai berikut : daun yang

menguning; bagian diantara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi

kuning dengan bercak kecoklatan; daun-daun menjadi mudah terbakar oleh terik

matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin. Selain itu, defisiensi Mg

menimbulkan pengaruh pula pada pertumbuhan biji (Tisdale dan Nelson, 1975).

Kacang hijau (Phaseolus radiatus L) merupakan salah satu komoditi

unggulan di Indonesia. Teknik budidaya tanaman ini cukup mudah, selain itu

tanaman ini memiliki nilai strategis pada kemampuannya sebagai tanaman yang

sesuai ditanam di lahan sawah pada musim kemarau setelah padi atau tanaman

palawija yang lain. (Kasno, 2006).

1.2 Tujuan

Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi

Kacang Hijau (Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap hara N, P, K, Ca,

Mg daun serta Ca dan Mg tanah Latosol Darmaga.

Page 13: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Latosol

Latosol adalah tanah dengan pelapukan lanjut, batas-batas horizon baur,

kandungan mineral dan unsur hara rendah, pH rendah 4,5-5,5, kandungan bahan

organik rendah, stabilitas agregat tinggi, terjadi akumulasi seskuioksida akibat

pencucian silikia. Warna tanah merah, coklat kemerahan, coklat, coklat

kekuningan, atau kuning tergantung dari bahan induk, umur, iklim, dan

ketinggian. (Dudal dan Soepraptohardjo, 1975 dalam Hadjowigeno 1993).

Pengertian Latosol dari sistem klasifikasi tanah menurut Pusat penelitian

Tanah (1983 dalam Rachim & Suwardi, 1999) adalah tanah yang mempunyai

liat tinggi lebih atau sama dengan 60% remah sampai gumpal, gembur, dan warna

secara homogen pada penampang tanah dalam (lebih dari 150 cm) dengan batas

horizon terselubung; kejenuhan basa (NH4OAc) kurang dari 30 % sekurang-

kurangnya pada beberapa bagian dari horizon B di dalam penampang 125 cm dari

permukaan; tidak mempunyai horizon diagnostik (kecuali jika tertimbun oleh 50

cm atau lebih bahan baru) selain horizon A kambik atau horison kambik, tidak

memperlihatkan gejala pintik di dalam penampang 125 cm dari permukaan; tidak

mempunyai sifat-sifat vertik.

Menurut Dudal dan Soepraptohardjo (1957), umumnya Latosol

mempunyai sifat kimia yang kurang baik, walaupun sifat fisiknya cukup baik.

Tanah ini bertekstur lempung hingga liat, berstruktur granular, remah hingga

gumpal, konsistensi gembur, permeabilitas tinggi, drainase baik, stabilitas agregat

tinggi, dan kepekaan erosi rendah.

2.2 Tanaman Kacang Hijau

Tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus) dapat tumbuh dengan baik

pada suhu udara optimum antara 25-27 0C. Tanaman ini menyukai daerah yang

memiliki kelembaban udara antara 50-89 %. Selain itu, tanaman ini memerlukan

cahaya matahari >10 jam/hari. Daerah yang memiliki curah hujan 50-200

mm/bulan merupakan daerah yang baik untuk budidaya tanaman ini. Curah hujan

tinggi menyebabkan tanaman mudah rebah dan terserang penyakit (Suprapto,

1988).

Kacang hijau merupakan tanaman kacang-kacangan yang memiliki

beberapa kelebihan, antara lain bahwa kelebihan kacang hijau ini terletak pada

agronomis serta ekonomisnya. Kelebihan agronomi adalah ketahanannya

terhadap kekeringan, berumur genjah (55 - 60 hari), cocok untuk daerah dengan

curah hujan rendah, hama penyakit relatif sedikit, tumbuh baik di tanah kurang

subur, jenis tanah yang drainase kurang baik, cara budidaya mudah, resiko kegagalan panen secara total kecil dan harga jual relatif lebih tinggi dibanding

kacang-kacangan lainnya. Sebagian besar kebutuhan kacang hijau domestik untuk

pakan atau industri pakan dan sebagian lainnya untuk pangan, dan kebutuhan

industri lainnya. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, produksi

Page 14: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

kacang hijau nasional juga berpeluang besar untuk memasok sebagian pasar

kacang hijau dunia (Kasno, 1990).

Kacang hijau adalah tanaman tropis dataran rendah yang dibudidayakan

pada ketinggian 5-7500 m diatas permukaan laut. Kacang hijau tumbuh baik pada

suhu udara optimal 25-27 0C. Kelembaban udara optimal 50- 89 %. Tanaman

memerlukan cahaya lebih dari 10 jam/hari. Curah hujan optimal untuk budidaya

50-200 mm/bulan. Jenis tanah yang dianjurkan adalah Ultisol (Podsolik), Latosol,

dan lahan sawah menjelang penanaman padi musim kemarau. Keasaman tanah

optimal, yaitu pH antara 5,8 - 6,5 (Kasno, 1990).

2.3 Karakteristik Hara N, P, K, Ca dan Mg Tanah dan Tanaman

Nitrogen dalam tanah dibagi dalam dua bentuk yaitu bentuk anorganik dan

organik yang merupakan bagian terbesar. Unsur yang paling banyak dibutuhkan

bagi tanaman yaitu Nitrogen, diserap dalam bentuk nitrat (NO3+) dan ammonium

(NH4+). Kekurangan N mengakibatkan tanaman tumbuh lambat, lemah dan

kerdil.Pada gejala awal daun-daun muda akan kelihatan hijau terang sampai

kuning. Pada tahap selanjutnya gejala yang muncul lebih parah dan daun-daun

tua juga ikut menguning. Tanaman yang kekurangan N akan matang lebih cepat

dan langsung rontok (Tisdale dan Nelson, 1975).

Fosfor terlibat langsung dalam proses hidup sehingga disebut kunci

kehidupan. Fosfor merupakan unsur makro esensial untuk pertumbuhan dan

reproduksi. Tanaman memerlukan suplai pada semua tingkat pertumbuhan

terutama pada awal pertumbuhan. Dalam bidang pertanian, fosfor seringkali

merupakan faktor hara pembatas, karena ketersediaannya yang rendah. Fosfor

dalam tanah berada dalam tiga bentuk yaitu fosfor dalam bahan organik, fraksi

fosfor anorganik yang sukar larut, dan fosfor dalam larutan tanah yang mudah

diserap tanaman.

Peranan fosfor dalam tanah antara lain sebagai komponen esensial dari

sumber genetik dalam nucleus pada sel (DNA dan RNA) serta digunakan untuk

menyimpan dan transfer energi melalui senyawa kaya energi ADP, ATP dan

fosfor anorganik. Fosfor merupakan unsur yang mobil di dalam tanaman.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terganggu apabila kahat fosfor karena

sel tidak dapat membelah jika tidak cukup fosfor. Tanaman yang kahat fosfor

tumbuh kerdil, terlambat panen, pertumbuhan biji tidak sempurna. Tanaman

berwarna hijau tua dan sering timbul warna ungu (penumpukan senyawa

antosyan) serta memiliki hasil yang rendah dengan mutu yang jelek

(Partohardjono dan Karama, 1991).

Kalium merupakan unsur makro esensial bagi tanaman dan unsur kedua

setelah nitrogen yang paling banyak diambil dari tanah yaitu berkisar antara 50-

200 kg K/ha tergantung dari jenis tanaman dan produksi. Sebagian besar kalium

dalam bentuk relatif tidak tersedia yaitu sekitar 90-98% dari seluruh K tanah.

Kalium sangat berperan penting dalam peristiwa-peristiwa fisiologis antara lain

metabolisme karbohirat (pembentukan, pemecahan dan translokasi pati),

metabolisme nitrogen dan sintesa protein, mengawasi dan mengatur aktivitas

beragam unsur mineral, mengaktifkan berbagai enzim, mempercepat pertumbuhan

jaringan meristematik, serta mengatur pergerakan stomata dan hal-hal yang

berhubungan dengan air (Leiwakabessy dan Sutandi, 2004).

Page 15: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

Menuut Leiwakabessy (2004) menjelaskan bahwa Kalsium diserap tanaman

dalam bentuk Ca2+

terutama melalui mass flow dan intersepsi (pertukaran kontak).

Kalsium dalam larutan tanah berkisar antara 8-45 ppm atau setara dengan 0.2- 4

% Ca. Ca dalam larutan tanah mencapai sepuluh kali lipat dari K, tetapi

serapannya jauh lebih rendah karena kalsium hanya dapat diserap oleh ujung akar-

akar muda dimana dinding-dinding sel endodermisnya belum menebal.

Fungsi kalsium dalam tanaman diantaranya untuk penyusunan dinding-dinding sel

tanaman, untuk pembelahan sel dan untuk pertumbuhan tanaman itu sendiri.

Adapun gejala kekurangan Ca ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan tunas

dan akar dan pada ujung-ujung daun bewarna kecoklatan (Hardjowigeno, 2007).

Magnesium diambil tanaman dalam bentuk Mg2+

terutama melalui aliran

massa dan sedikit melalui intersepsi. Mg2+

dalam larutan tanah sangat bervariasi,

umumnya antara 5-50 ppm (Leiwakabessy dan Sutandi, 2004). Fungsi Mg dalam

tanaman selain sebagai pembentuk klorofil dan minyak, juga magnesium dalam

tanaman berfungsi dalam sistem enzim. Sifat Magnesium mobil di dalam

tanaman maka gejala defisiensi terjadi pada daun-daun tua yang ditandai dengan

daun bewarna kuning dan pada daun muda keluar lendir (gel) terutama bila sudah

lanjut.

2.4 Analisis Tanah dan Tanaman

Analisis tanaman merupakan penetapan konsentrasi suatu unsur dalam

contoh dari bagian tertentu atau bagian tanaman yang diambil contohnya pada

waktu atau tingkat perkembangan morfologi tertentu. Konsentrasi satu unsur

umumnya dinyatakan berdasarkan berat kering (Leiwakabessy dan Sutandi,

2004).

Analisis tanaman bertujuan untuk mendiagnosis atau memperkuat

diagnosis gejala yang terlihat, mengidentifikasi gejala yang terselubung,

mengetahui kekurangan hara sedini mungkin menunjukkan bagaimana hara

diserap tanaman, mengetahui interaksi atau antagonisme diantara hara, membantu

pemahaman fungsi hara dalam tanaman dan sebagai pembantu dalam

mengidentifikasi masalah. (Tyler dan Jorenz, 1962, dalam Leiwakabessy dan

Sutandi, 2004).

Bila tanaman mempunyai kandunan hara cukup hingga tinggi maka

tanaman tidak perlu di pupuk akan tetapi jika tanaman mempunyai kandungan

hara dalam kategori rendah maka tanaman harus dipupuk untuk memperoleh

pertumbuhan dan hasil optimal tanaman tersebut. Kandungan unsur hara tanaman

kacang-kacangan dalam kategori rendah, cukup dan tinggi terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1 Kandungan unsur hara tanaman kacang – kacangan

RENDAH CUKUP TINGGI

% % %

N 4,24 - 4,99 5,00 – 6,0 > 6,0

P 0,25 – 0,34 0,35 – 0,75 > 0,75

K 2,00 – 2,24 2,25 – 4,0 > 4,0

Ca 1,00 – 1,49 1,50 – 2,5 > 2,5

Mg 0,25 – 0,29 0,30 – 1,0 > 1,0

Sumber : Plant Analysis Handbook (Jones, 1991)

Page 16: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian pemupukan MgO berlangsung dari 29 Juli 2011 sampai 10

November 2011 yang dilaksanakan di kebun percobaan University Farm, IPB

Cikabayan, Bogor.

3.2 Bahan

Bahan tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah lapisan atas

tanah (0-20 cm) Latosol Darmaga, tanaman kacang hijau varietas Walet, pupuk

makro sekunder magnesium (MgO) dengan karakteristik yang tercantum pada

Tabel 2.

Tabel 2 Karakteristik pupuk makro sekunder Magnesium (MgO)

Parameter Satuan Nilai

MgO % 41.90

CaO % 0.68

CaCO3 % 1.46

Air % 1.65

Pb ppm 10.68

Cd ppm td

As ppm 7.7

Hg ppm td

Ukuran Butiran 4-10 mesh 89.65

Peralatan yang digunakan pada pengambilan tanah dan penanaman di

rumah kaca antara lain: cangkul, sekop, ayakan tanah, timbangan, polybag, selang

penyiram, gunting. Peralatan yang digunakan dalam laboratorium diantaranya

adalah pH meter, Spectrophotometer, Atomic Absorption, dan Flamephotometer,

serta alat-alat gelas kimia seperti labu kjeldahl/digestion, tabung reaksi, pipet, labu

erlenmeyer, serta peralatan lainnya.

3.4 Metode Penelitian

3.4.1 Pengambilan Sampel Tanah

Bahan tanah yang diambil adalah Latosol Darmaga pada kedalaman 0-20

cm, kemudian dibersihkan dari akar tanaman dan bahan kasar, selanjutnya

dikeringudarakan lalu diayak dengan saringan berukuran 5 mm. Untuk keperluan

analisis pendahuluan, bahan tanah dihaluskan kemudian diayak dengan saringan

berukuran + 2 mm.

Page 17: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

3.4.2 Analisis Pendahuluan

Contoh tanah yang sudah diayak diambil sekitar 250 g untuk analisis

pendahuluan sifat fisik dan kimia tanah. Sifat fisik dan kimia tanah yang

ditetapkan adalah tekstur, pH H2O dan KCl, C- organik (Walkley & Black), N -

total (metode Kjeldahl), P- tersedia (Bray I) dan P - total (HCl 25 %), Fe, Cu, Zn,

Mn, K-dd, Ca-dd, dan Mg dd dan KTK (NH4OAC pH 7.0) serta KB, Al, dan H.

3.4.3 Pelaksanaan Penelitian

Persiapan penanaman dimulai dengan mempersiapkan pot – pot berisi 8 kg

berat kering mutlak (BKM) tanah. Bahan tanah dari lahan kebun Cikabayan.

Penelitian ini dilakukan dengan 8 perlakuan dan masing – masing perlakuan

diulang 3 kali, sehingga terdapat 24 satuan percobaan (24 pot). Dari 8 perlakuan

tersebut, 5 perlakuan dengan penambahan MgO, sedangkan sebagai pembanding

pupuk MgO digunakan dua perlakuan yaitu Standar dan Standar dengan Kieserit

(MgSO4 H2O), serta Kontrol (satu perlakuan). Rancangan penelitian yang

digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan model rancangan

penelitian adalah

Y ij = µ + Pi + Kj + E ij

Dimana :

Yij = hasil pada perlakuan ke i dan ulangan ke j

Pi = pengaruh perlakuan ke- i

Kj = pengaruh kelompok ke- j

Eij = galat

Masing-masing pot ditanam dengan dua benih kacang hijau dan dosis

pupuk yang diberikan pada setiap perlakuan disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Dosis pupuk MgO pada setiap perlakuan

Perlakuan Urea SP-36 KCl Kieserit MgO

(g/pot/8 kg BKM)

Kontrol - - - - -

NPK Std 0.20 0.24 0.20 - -

NPK Std + Kieserit 0.20 0.24 0.20 0.51 -

NPK Std + MgO 1 0.20 0.24 0.20 - 0.10

NPK Std + MgO 2 0.20 0.24 0.20 - 0.19

NPK Std + MgO 3 0.20 0.24 0.20 - 0.29

NPK Std + MgO 4 0.20 0.24 0.20 - 0.38

NPK Std + MgO 5 0.20 0.24 0.20 - 0.48

Page 18: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

3.4.4 Pemeliharaan dan Panen Tanaman

Tahap pemeliharaan pada tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus)

meliputi penyiraman, penyulaman, penyiangan. Penyiraman dilakukan dua kali

sehari sampai masa panen yaitu minggu ke 8. Hal ini dilakukan untuk menjaga

ketersediaan air bagi pertumbuhan tanaman. Penyiangan dilakukan dengan

membersihkan gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman Kacang

Hijau.

Parameter pertumbuhan yang diukur adalah tinggi tanaman per

minggu/pot/perlakuan. Pemanenan dilakukan mulai minggu ke 8 sampai minggu

ke10, disebabkan sifat tanaman kacang hijau tidak matang buahnya secara

serentak dan juga selama mengalami pertumbuhan, pemanenan buahnya bertahap

dan terus menerus hingga minggu ke 10.

3.4.5 Uji Hara Tanah dan Tanaman

Setelah panen dilakukan pengambilan sampel tanah dari setiap pot untuk

keperluan analisis tanah, seperti pH tanah, N Total, P tersedia, Ca-dd, Mg-dd, dan

K-dd. Metode analisis tanah dan tanaman masing-masing N Total, P –tersedia

(ppm), Ca-dd, Mg-dd, K-dd dengan metode Kjeldahl, Bray 1, N NH4OAc pH 7.0,

pengabuan basah H2So4 denngan alat Kjeldahl, Spectrophotometer, Atomic

Absorpsion, Flamephotometer.

Page 19: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sifat Kimia Tanah Latosol

Berdasarkan kriteria penilaian sifat kimia dan fisik tanah PPT (1983)

Latosol Darmaga (Tabel 4) tergolong tanah masam, mempuyai kandungan C-

Org, N-total dan Ca rendah dengan P-Bray sangat rendah. Kandungan Mg, K dan

Na tergolong sedang, KTK rendah serta KB tergolong sedang. Tanah ini masuk ke

dalam tekstur liat, dengan persentase liat, debu, dan pasir tertera pada Tabel 4.

Secara umum tanah ini memiliki kandungan hara relatif rendah terutama P-

tersedia, C-organik dan N-total sehingga memiliki tingkat kesuburan rendah.

Tabel 4 Sifat fisik dan kimia tanah Latosol Darmaga

Sifat Tanah Nilai Kriteria menurut PPT (1983)

pH H2O 5.0 Masam

pH KCl 4.3

C-organik (%) 1,68 Rendah

N-total (%) 0.17 Rendah

P Bray (ppm) 3.8 Sangat rendah

KTK (me/100g) 12.51 Rendah

Kation dapat dipertukarkan

Ca (me/100g) 3,84 Rendah

Mg (me/100g) 1.19 Sedang

K (me/100g) 0.45 Sedang

Na(me/100g) 0.61 Sedang

Al (me/100g) 2.76

H (me/100g) 0.29

KB (%) 48.68 Sedang

Tekstur Tanah

Pasir (%) 7.19

Debu (%) 18.17 Liat

Liat (%) 74.64

Page 20: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

4.2 Tinggi Tanaman dan Bobot Kering Daun

Hasil analisis ragam pengaruh pupuk MgO terhadap tinggi tanaman dan

bobot kering daun menunjukkan pengaruh nyata. Hasil uji lanjut rataan tinggi

tanaman (Tabel 5) menunjukkan bahwa diantara perlakuan yang dibandingkan

dengan Kontrol dan NPK Std, semua perlakuan memberikan pengaruh nyata

lebih tinggi daripada Kontrol, sedangkan perlakuan yang memberikan nyata lebih

tinggi dengan keduanya (Kontrol dan NPK Std) adalah NPK Std+Kiserit. Jika

dibandingkan dengan NPK Std + Kieserit maka NPK Std +MgO 2 dan NPK Std +

MgO 3 masih memberikan hasil relatif lebih tinggi dibandingkan perlakuan

Kieserit.

Rataan tinggi tanaman seluruh perlakuan pupuk MgO lebih tinggi dari

kontrol dan perlakuan penambahan kieserit. Namun bila dibandingkan dengan

perlakuan Std, rataan tinggi tanaman semua perlakuan penambahan MgO tidak

berbeda dengan NPK Std. Diantara perlakuan pupuk MgO, kecenderungan

meningkat pada perlakuan NPK Std+ MgO 1, NPK Std + MgO 2 dan NPK Std +

MgO 3, namun cenderung menurun pada NPK Std MgO 3 sampai NPK Std +

MgO 5.

Hasil uji lanjut bobot kering daun (Tabel 5) menunjukkan bahwa diantara

perlakuan dibandingkan dengan Kontrol dan NPK Std, hanya perlakuan NPK Std

+ MgO 3 yang memberikan hasil lebih tinggi daripada keduanya, memiliki rataan

bobot kering daun tertinggi (10.72 g/pot ). Bila dibandingkan dengan NPK Std +

Kieserit maka perlakuan NPK Std + MgO 2 dan NPK Std + MgO 4 memberikan

hasil relatif lebih tinggi daripada perlakuan penambahan Kieserit. Rataan bobot

kering daun pengaruh NPK Std + MgO 1 dan 3 cenderung lebih tinggi daripada

perlakuan penambahan kieserit.

Tabel 5 Pengaruh perlakuan terhadap tinggi tanaman dan bobot kering daun

Perlakuan Tinggi Tanaman Bobot Kering Daun

(cm/pot) (g/pot/2 tanaman)

Kontrol 27.3 c 6.88 bc

NPK Std 47.7 a 7.38 bc

NPK Std + Kieserit 37.3 b 9.21 ab

NPK Std + MgO 1 45.2 ab 9.60 ab

NPK Std + MgO 2 47.6 a 7.77 bc

NPK Std + MgO 3 47.2 a 10.72 a

NPK Std + MgO 4 44.9 ab 6.09 c

NPK Std + MgO 5 39.7ab 8.51 abc

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada

taraf 5% dengan uji wilayah berganda duncan (DMRT)

Page 21: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

4.3 Bobot Total Biji per pot

Hasil analisis ragam pengaruh perlakuan MgO berpengaruh nyata terhadap

bobot biji kacang total dan rataan bobot 50 butir biji kacang. Hasil uji lanjut rataan

bobot biji kacang total (Tabel 6) menunjukkan bahwa diantara perlakuan MgO

jika dibandingkan dengan Kontrol dan NPK Std, umumnya tidak berbeda nyata,

tetapi jika dilihat dari seluruh perlakuan MgO yang memberikan hasil cenderung

paling tinggi adalah NPK Std + MgO 3.

Hasil uji lanjut rataan bobot biji kacang 50 butir (Tabel 6) menunjukkan

bahwa diantara perlakuan yang dibandingkan dengan Kontrol, perlakuan NPK Std

+Kiserit, NPK Std + MgO 5 memberikan hasil yang lebih tinggi dari Kontrol.

Selanjutnya perlakuan yang memberikan hasil lebih tinggi dengan kedua

perlakuan (Kontrol dan NPK Std) adalah NPK Std + MgO 5. Bila dibandingkan

dengan NPK Std + Kieserit maka hanya NPK Std + MgO 4 memberikan hasil

lebih rendah dibandingkan perlakuan Kieserit. Jika dibandingkan seluruh

perlakuan pupuk MgO dengan perlakuan Kontrol dan Std maka rataan seluruh

perlakuan pupuk MgO kecuali NPK Std + MgO 3 dan NPK Std + MgO 4 lebih

tinggi rataannya dari perlakuan kontrol dan perlakuan Std.

Selanjutnya perlakuan yang memberikan hasil lebih tinggi dengan kedua

perlakuan (Kontrol dan NPK Std) adalah NPK Std + MgO 5. Bila dibandingkan

dengan NPK Std + Kieserit maka hanya NPK Std + MgO 4 memberikan hasil

lebih rendah dibandingkan perlakuan Kieserit. Jika dibandingkan seluruh

perlakuan pupuk MgO dengan perlakuan Kontrol dan Std maka rataan seluruh

perlakuan pupuk MgO kecuali NPK Std + MgO 3 dan NPK Std + MgO 4 lebih

tinggi rataannya dari perlakuan kontrol dan perlakuan Std.

Tabel 6 Pengaruh perlakuan terhadap bobot biji total/pot dan bobot biji kacang 50

butir

Perlakuan Bobot Biji Kacang Total Bobot Kacang 50 Butir

g/pot/2 tanaman g

Kontrol 15.34 ab 3.29 cd

NPK Std 13.46 ab 3.37 bcd

NPK Std + Kieserit 17.22 ab 3.59 ab

NPK Std + MgO 1 20.19 ab 3.52 abc

NPK Std + MgO 2 14.75 ab 3.43 cb

NPK Std + MgO 3 24.11 a 3.31 bcd

NPK Std + MgO 4 15.93 ab 3.12 d

NPK Std + MgO 5 11.70 b 3.72 a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada

taraf 5% dengan uji wilayah berganda duncan (DMRT)

Page 22: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

4.4 Pengaruh Pemberian Pupuk MgO pada Hara Daun Tanaman

Hasil uji lanjut pengaruh MgO terhadap Mg daun dan Rataan N, P, K,

Ca dan Mg daun disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7 Pengaruh perlakuan terhadap kadar N, P, K, Ca, Mg daun

Perlakuan N P K Ca Mg

%

Kontrol 2.98 0.14 2.65 0.16 3.17 a

NPK Std 2.98 0.16 3.27 0.25 1.59 cb

NPK Std + Kieserit 2.83 0.15 3.02 0.24 1.50 bcd

NPK Std + MgO 1 2.83 0.13 2.45 0.21 0.89 d

NPK Std + MgO 2 3.87 0.15 2.95 0.22 1.97 b

NPK Std + MgO 3 3.00 0.14 2.85 0.24 1.27 cd

NPK Std + MgO 4 3.17 0.14 2.35 0.22 2.81 a

NPK Std + MgO 5 2.68 0.17 2.23 0.23 1.46 bcd Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada

taraf 5% dengan uji wilayah berganda duncan (DMRT)

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa diantara seluruh perlakuan

pada kadar hara N, P, K,Ca dan Mg maka hanya kadar Mg daun yang nyata

dipengaruhi oleh perlakuan MgO. Jika dilihat dari rataan kadar hara (N, P , K ,

Ca) yang tidak dipengaruhi perlakuan terlihat bahwa perlakuan NPK Std + MgO 2

memberikan rataan tertinggi untuk kadar N, NPK Std + MgO 5 memberikan

rataan tertinggi pada kadar P, NPK Std + Kieserit pada kadar K dan Ca daun.

Hasil uji lanjut rataan hara Mg daun (Tabel 7) menunjukkan bahwa

diantara perlakuan bila dibandingkan dengan Kontrol dan NPK Std, hanya

perlakuan NPK Std + MgO 4 memberikan hasil relatif lebih tinggi daripada NPK

Std tetapi lebih rendah daripada Kontrol.

4.5 Pengaruh Pemberian Pupuk MgO pada Kandungan Hara Ca-dd dan

Mg-dd tanah

Hasil analisis ragam menunjukkan pengaruh perlakuan pemupukan MgO

berpengaruh nyata pada Ca dan Mg tanah dan hasil uji lanjut rataannya disajikan

pada Tabel 8.

Tabel 8 menunjukkan bahwa diantara perlakuan kadar Ca-dd tidak berbeda

nyata, namun jika dilihat diantara perlakuan perlakuan MgO, perlakuan dengan

kadar Ca-dd tertinggi adalah NPK Std + MgO 3.

Hasil uji lanjut rataan Mg-dd tanah (Tabel 8) menunjukkan bahwa perlakuan

pupuk MgO nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan Kontrol maupun

NPK Std dan yang tertinggi pada perlakuan NPK Std + Kieserit, NPK Std + MgO

3 dan NPK Std + MgO 4.

Page 23: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

Tabel 8 Pengaruh perlakuan terhadap Ca-dd dan Mg-dd tanah

Perlakuan Tanah Ca Mg

me/100

Kontrol 0.36 a 1.27 d

NPK Std 0.31 ab 0.91 d

NPK Std + Kieserit 0.32 a 3.26 a

NPK Std + MgO 1 0.33 a 3.01 ab

NPK Std + MgO 2 0.23 b 2.611 b

NPK Std + MgO 3 0.37 a 3.14 a

NPK Std + MgO 4 0.29 ab 1.77 c

NPK Std + MgO 5 0.30 ab 3.20 a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada

taraf 5% dengan uji wilayah berganda duncan (DMRT)

4.6 Serapan Hara Tanaman

Hasil analisis ragam pengaruh perlakuan pemupukan MgO tidak

berpengaruh nyata pada serapan N, P, K, Ca dan Mg tanaman.

Rataan serapan N tanaman (Tabel 9) menunjukkan bahwa pemberian

kieserit dan MgO terhadap rataan serapan N tanaman tidak berbeda nyata, namun

serapan N pada perlakuan Standar, NPK Std + Mgo 1, 2 dan 3 cenderung lebih

tinggi daripada Kontrol dan NPK Std.

Rataan Serapan P dan K tanaman menunjukkan bahwa diantara perlakuan

MgO dibandingkan dengan Kontrol dan NPK Std yaitu perlakuan NPK Std +

MgO 3, cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan Kontrol maupun NPK Std.

Tabel 9 Serapan hara N, P, K, Ca dan Mg pada tanaman

Perlakuan N P K Ca Mg

mg/pot

Kontrol 205 10 182 11 218

NPK Std 220 12 241 18 117

NPK Std + Kieserit 261 14 278 22 138

NPK Std + MgO 1 272 12 235 20 85

NPK Std + MgO 2 298 12 227 17 152

NPK Std + MgO 3 322 15 306 26 136

NPK Std + MgO 4 193 9 143 13 171

NPK Std + MgO 5 228 14 190 20 124

Page 24: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

Rataan serapan K tanaman mempunyai pola yang sama dengan serapan N,

yaitu pengaruh perlakuan NPK std + Kieserit dan perlakuan NPK Std + MgO 1, 2

dan 3 cenderung lebih tinggi dibandingkan Kontrol.

Rataan serapan Ca tanaman menunjukkan bahwa diantara perlakuan yang

dibandingkan dengan Kontrol dan NPK Std yaitu semua perlakuan MgO (kecuali

NPK Std + MgO 4) cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan Kontrol,

sedangkan perlakuan NPK Std + Kieserit dan NPK Std + MgO 3 cenderung lebih

tinggi serapannya dibandingkan dengan NPK Std.

Rataan serapan Mg (Tabel 9) juga tidak berbeda namun ada

kecenderungan pengaruh NPK std, penambahan kieserit dan MgO lebih rendah

daripada kontrol, sedangkan perlakuan NPK Std + Kieserit, NPK Std + MgO 2,

NPK Std + MgO 3 dan NPK Std + MgO 4 cenderung lebih tinggi rataan serapan

Mg dibandingkan dengan NPK Std.

4.7 Pembahasan Umum

Pengaruh pemupukan MgO terhadap pertumbuhan (tinggi tanaman) dan

produksi ( bobot biji/pot) menunjukkan bahwa pada perlakuan Std + MgO 1, 3,

serta bobot biji 50 butir/pot pada perlakuan 1, 2 dan 5 umumnya lebih tinggi

daripada pengaruh pemupukan Standar, kontrol dan pemupukan MgO lainnya.

Lebih tingginya produksi kacang hijau pada beberapa perlakuan penambahan

MgO diduga berhubungan dengan peningkatan hara N dan K daun sampai

perlakuan NPK Std + MgO 3. Dalam hal ini Nitrogen berfungsi bagi tanaman

untuk pembentukan dan pertumbuhan bagian vegetatif tanaman seperti daun,

batang dan akar. Selain itu penting dalam pembentukan hijau daun yang berguna

untuk fotosintesis serta membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan

organik, sedangkan Kalium sangat berperan penting dalam peristiwa-peristiwa

fisiologis antara lain metabolisme karbohirat (pembentukan, pemecahan dan

translokasi pati), metabolisme Nitrogen dan sintesa protein, mengawasi dan

mengatur aktivitas beragam unsur mineral, mengaktifkan berbagai enzim,

mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik, serta mengatur pergerakan

stomata dan hal-hal yang berhubungan dengan air (Leiwakabessy dan Sutandi,

2004).

Pengaruh pemupukan MgO terhadap kadar dan serapan Mg cenderung

menurun dan lebih rendah daripada penambahan kontrol. Hal ini diduga karena

tanaman menyerap unsur hara secara spesifik dan selektif, sesuai dengan

kebutuhannya sehingga untuk mencapai produksi tersebut penambahan dosis Mg

tidak meningkatkan serapan Mg. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan

meningkatnya serapan K dan Ca pada perlakuan penambahan pupuk kieserit dan

MgO. Menurut Jones et al (1991) untuk tanaman kacang-kacangan kisaran

kecukupan K dan lebih tinggi daripada Ca, dan kebutuhan K dan Ca lebih tinggi

daripada Mg. Oleh karena itu peningkatan dosis Mg tidak meningkatkan serapan

Mg, karena dibatasi oleh hara yang terbatas. Apabila salah satu unsur berada

dalam jumlah yang relatif rendah dibandingkan unsur yang lain, maka unsur yang

rendah sukar diserap tanaman ( Kasno, 2004) Selain itu serapan hara K, Ca, dan

Mg dalam tanah biasanya terjadi persaingan. Kasno (2006) menjelaskan bahwa

serapan Mg oleh tanaman dipengaruhi secara antagonis oleh serapan K dan Ca.

Page 25: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

V. KESIMPULAN

Perlakuan penambahan MgO umumnya meningkatkan pertumbuhan

(tinggi tanaman) dan produksi Kacang Hijau (berat kering daun, berat total

kacang/pot dan berat kacang 50 butir/pot) terutama pengaruh perlakuan NPK Std

MgO 2 dan 3.

Pemupukan MgO cenderung menurunkan kadar dan serapan Mg daun

tetapi cenderung meningkatkan kadar dan serapan hara K dan Ca daun, namun

Mg-dd tanah nyata meningkat dengan pemupukan MgO sedangkan kadar Ca-dd

tanah umumnya tidak dipengaruhi perlakuan.

Page 26: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

VI. DAFTAR PUSTAKA

Bledsoe, R. W., C. L. Comar, and H. C. Harris. 1949. Absorpsion of radioactive

calcium by peanut fruit. Sci. 109:329-330.

Dudal, R dan M. Soepraptohardjo. 1957. Soil Classification in Indonesia.

Pemberitaan Balai Besar Penyelidik Pertanian. Bogor.

Gardiner, D. T. And Raymond, W. M. 2000. Soil In Our Environment. 10th

ed.Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Hardjowigeno, S. 2007. Klasifikasi Tanah dan Morfologi. Akademika Pressindo.

Jakarta.

Indrardjo, G. B. 1986. Perbandingan kiserit dan dolomit sebagai sumber

Magnesium pada tiga takaran TSP, dengan parameter pertumbuhan kacang

tanah (Arachis hypogaea L.), serapan hara, dan sifat kimia Latosol

Darmaga. Skripsi. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian

Bogor. Bogor.

Jones J.B, Wolf B and Mills H.A. 1991. Plant Analysis Handbook. Micro-Macro

Publishing, Inc. USA.

Kasno A, A Rachim, Iskandar dan J S Adiningsih. 2004. Hubungan nisbah K/Ca

dalam larutan tanah dengan dinamika hara K pada Ultisol dan Vertisol lahan

kering. Jurnal Tanah dan Lingkungan, Vol. 6. No. 1. Departemen Tanah.

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kasno A. 2006. Kacang Hijau Alternatif Yang Menguntungkan Ditanam di

Lahan Kering. PT Duta Karya Swasta. Jakarta.

Leiwakabessy FM dan A. Sutandi. 2004. Pupuk dan Pemupukan. Departemen

Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 208 hlm.

Made I G. 2005. Evaluasi ketersediaan hara Kalium berdasarkan hubungan

Kuantitas-Intensitas (Q-I) pada tanah mineral masam.Disertasi. Sekolah

Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Millar C E. 1955. Soil Fertility. John Wiley and Sons, Inc., New York.

Nyakpa dan M. Yusuf. 1988. Kesuburan Tanah. Penerbit Universitas Lampung.

Lampung.

Partohardjono M I S. dan A. S. Karama.1991. Fosfor peranan dan penggunaannya

dalam bidang pertanian. Kerjasama PT Petrokimia Gresik (Persero) dengan

Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.

Page 27: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

Rachim A.D, dan Suwardi. 2002. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Jurusan

Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suprapto H S. 1993. Bertanam Kacang Hijau. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Skelton B J and C. M. Shear. 1971. Calcium translocation in the peanut. Agron.J.

63: 409-414.

Susanto R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Jakarta.

Soepardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Syukur A dan Harsono. 2008. Pengaruh pemberian pupuk kandang dan NPK

terhadap beberapa sifat kimia dan fisika tanah pasir pantai Samas. Bantul. J.

Tanah Link., 8: 138-145.

Tjirosomo, S I H. Utomo : J. Wiroatmodjo. 1984. Pengelolaan Gulma di

Perkebunan. PT Gramedia. Jakarta.

Tisdale S dan W. Nelson. 1975. Fertility and Fertilizer. Mc Millan Publs.Co. Inc.,

New York.

Page 28: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

LAMPIRAN

Page 29: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

Lampiran 1 Perlakuan pemberian pupuk / ha

Perlakuan Urea SP-36 KCl Kieserit Kieserit MgO Pupuk

(Kg/Ha BKM) (kg MgO/Ha) (Kg/Ha) (Kg MgO/Ha) (Kg/Ha)

Kontrol 50 60 50 - - - -

NPK Std 50 60 50 - - - -

NPK Std + Kieserit 50 60 50 20 128.2 - -

NPK Std + MgO 1 50 60 50 - - 10 23.9

NPK Std + MgO 2 50 60 50 - - 20 47.7

NPK Std + MgO 3 50 60 50 - - 30 71.6

NPK Std + MgO 4 50 60 50 - - 40 95.5

NPK Std + MgO 5 50 60 50 - - 50 119.3

Page 30: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

Lampiran 2 Pengaruh perlakuan terhadap tinggi tanaman, bobot kering

daun dan produksi tanaman

Perlakuan

Produksi

Tinggi

tanaman

Bobot

Kering Daun

Bobot

Kacang

Total

Bobot

Kacang per

50 butir

Kontrol 27.25 6.88 15.35 3.29

NPK Std 47.67 7.38 13.46 3.37

NPK Std + Kieserit 37.33 9.21 17.22 3.59

NPK Std + MgO 1 45.25 9.60 20.19 3.52

NPK Std + MgO 2 47.58 7.76 14.75 3.43

NPK Std + MgO 3 47.17 10.72 24.11 3.31

NPK Std + MgO 4 44.92 6.09 15.93 3.12

NPK Std + MgO 5 39.67 8.51 11.70 3.72

Lampiran 3 Pengaruh perlakuan pupuk MgO terhadap rataan hara daun

No Perlakuan Rata-rata

N P K Ca Mg

1 Kontrol 2.98 0.14 2.65 16.67 3.17

2 NPK Std 2.98 0.16 3.27 13.71 1.59

3 NPK Std + Kieserit 2.83 0.15 3.02 13.32 1.50

4 NPK Std + MgO 1 2.83 0.13 2.45 9.35 0.89

5 NPK Std + MgO 2 3.87 0.15 2.95 9.52 1.97

6 NPK Std + MgO 3 3.00 0.14 2.85 10.99 1.27

7 NPK Std + MgO 4 3.167 0.14 2.35 13.89 2.81

8 NPK Std + MgO 5 2.68 0.17 2.23 12.80 1.46

Lampiran 4 Pengaruh perlakuan pupuk MgO pada analisis tanah

No Perlakuan Tanah rata-rata Ca rata-rata Mg

1 Kontrol 19.04 1.27

2 NPK Std 27.30 0.91

3 NPK Std + Kieserit 16.10 3.26

4 NPK Std + MgO 1 16.44 3.01

5 NPK Std + MgO 2 11.51 2.64

6 NPK Std + MgO 3 15.91 3.14

7 NPK Std + MgO 4 16.41 1.77

8 NPK Std + MgO 5 16.26 3.20

Page 31: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

Lampiran 5 Analisis ragam pengaruh perlakuan pupuk MgO terhadap tinggi

tanaman, bobot kering daun, bobot total biji/pot, bobot biji 50

butir/pot Sumber Keragaman DB JK KT F –Hit P-value

Perlakuan

Galat

Total

7

16

23

1061.25

314.12

1375.36

151.60

19.63

7.72 0.0004

Perlakuan

Galat

Total

7

16

23

326.91

506.242

833.153

46.70

31.640

1.48 0.0435

Perlakuan

Galat

Total

7

16

23

0.739

0.355

1.0937

0.1055

0.022

4.76

0.0047

Perlakuan

Galat

Total

7

16

23

326.91

506.242

1.0937

1.833

31.640

3.21

0.0039

Lampiran 6 Analisis ragam pengaruh perlakuan pupuk MgO terhadap N, P, K,

Ca dan Mg daun

Sumber Keragaman DB JK KT F –Hit P-value

Perlakuan

Galat

Total

7

16

23

2.760

4.057

6.816

0.3943

0.253

1.56

0.2192

Perlakuan

Galat

Total

7

16

23

0.004

0.004

0.007

0.0005

0.0002

2.14

0.0978

Perlakuan

Galat

Total

7

16

23

2.730

6.878

9.609

0.390

0.4298

0.91

0.5249

Perlakuan

Galat

Total

7

16

23

0.011

0.057

0.068

0.001

0.003

0.46

0.852

Perlakuan

Galat

Total

7

16

23

12.829

2.002

14.831

1.833

0.125

14.64

0.0001

Lampiran 7 Analisis Ragam pengaruh perlakuan pupuk MgO Ca-dd dan Mg-

dd Tanah

Sumber Keragaman DB JK KT F –Hit P-value

Perlakuan

Galat

Total

7

16

23

0.040

0.322

0.730

0.005

0.002

2.90

0.036

Perlakuan

Galat

Total

7

16

23

12.251

4.539

16.790

1.750

0.284

6.17

0.0013

Page 32: PENGARUH PUPUK MAGNESIUM (Mg) TERADAP PRODUKSI DAN … · Mengetahui pengaruh pupuk MgO terhadap pertumbuhan dan produksi Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) serta pengaruhnya terhadap

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 3 Agustus 1989 dari ayah

Sukoyo dan ibu Sumardiyah. Penulis adalah putra kedua dari empat bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Alita, Bogor

pada tahun 1995, kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN 1 Kota Bogor

dari tahun 1996-2002, kemudian melanjutkan pendidikan sekolah menengah

petama di SMPN 14 bogor. Tahun 2007 penulis melanjutkan studi ke MA Negeri

1 Bogor dan pada tahun 2007 penulis lulus Seleksi masuk Institut Pertanian Bogor

(IPB) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa baru IPB dan diterima di

Departemen IlmuTanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian.

Selama di Institut Pertanian Bogor penulis aktif sebagai pengurus LDK

Al-Hurriyyah di divisi keuangan, UKM Bulutangkis dan UKM Catur.