PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN...

123
PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN ARUS KAS BEBAS TERHADAP KEBIJAKAN UTANG (Studi Kasus pada Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Oleh : Avianti Paramitha (11140810000027) PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019/1440 H

Transcript of PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN...

Page 1: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN,

UKURAN PERUSAHAAN DAN ARUS KAS BEBAS

TERHADAP KEBIJAKAN UTANG

(Studi Kasus pada Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh :

Avianti Paramitha

(11140810000027)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019/1440 H

Page 2: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

i

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN,

UKURAN PERUSAHAAN DAN ARUS KAS BEBAS

TERHADAP KEBIJAKAN UTANG

(Studi Kasus pada Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014–2018)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Disusun Oleh:

Avianti Paramitha

NIM: 11140810000027

Dibawah Bimbingan:

Pembimbing I

Murdiyah Hayati, S.Kom., MM

NIP. 197410032003122001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019/1440 H

Page 3: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Selasa 22 Oktober 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Avianti Paramitha

2. NIM : 11140810000027

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

Judul Skripsi : Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan,

Ukuran Perusahaan dan Arus Kas Bebas Terhadap

Kebijakan Utang Perusahaan Subsektor Makanan dan

Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2014-2018)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Oktober 2019

1. Dr. Indo Yama Nasarudin, S.E, MAB (______________________)

NIP. 19741127200111002 Ketua

2. Murdiyah Hayati, S.Kom., MM (______________________)

NIP. 197410032003122001 Sekretaris

3. Faizul Mubarok, MM (______________________)

NIDN. 2014058801 Penguji Ahli

4. Murdiyah Hayati, S.Kom., MM (______________________)

NIP. 197410032003122001 Pembimbing

Page 4: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 8 April 2018 telah dilakukan ujian komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Avianti Paramitha

2. NIM : 11140810000027

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan,

Ukuran Perusahaan dan Arus Kas Bebas Terhadap Kebijakan

Utang Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ketahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 April 2018

1. Amalia, M.S.M (_______________________)

NIP. 197408212009012005 Penguji I

2. Deni Pandu Nugraha, M.Sc (_______________________)

NIP. 2012108503 Penguji II

Page 5: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Avianti Paramitha

NIM : 11140810000027

Jurusan : Manajemen (Keuangan)

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang benar

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenakan sanksi berdasarkan hukum yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 22 Oktober 2019

Yang Menyatakan

Avianti Paramitha

Page 6: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Avianti Paramitha

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 21 September 1996

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Perum. Reni Jaya blok w2 No.2

Pondok Benda, Pamulang, Tangerang

Selatan

5. Agama : Islam

6. Telepon : 082211135484

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. 2002 – 2008 : SDN Pamulang 1

2. 2008 – 2011 : SMPN 17 Tangerang Selatan

3. 2011 – 2014 : SMAN 1 Tangerang Selatan

4. 2014 – 2019 : S1 Manajemen Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua OSIS SMPN 17 Tangerang Selatan 2009/2010

2. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen UIN Jakarta

2015/2016

Page 7: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

vi

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of Profitability,

Growth of the Company, Firm Size and Free Cash Flow toward the Debt Policy

that consist of Return On Assets (ROA), GROWTH, SIZE, FCF and Debt to Equity

Ratio (DER). Samples in this research are 11 companies subsector Food and

Beverages listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2014-2018. This

research used panel data regression analysis with Eviews version 9. The result

shows that independentvariabel (ROA, GROWTH, SIZE and FCF) simultaneously

have significant effect towards Debt Policy. In partially, the obtained result shows

that ROA, GROWTH, and SIZE have effect on Debt Policy, meanwhile FCF had

no effect on Debt Policy. The ability of independentvariabels in explaining the

variation of the dependentvariabel was 76%. While the remaining 24% was

explained by other independentvariabel outside the model.

Keyword : Return On Assets, Firm Growth, Free Cash Flow ,Debt Policy

Page 8: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

vii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh

Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Arus Kas Bebas

yang diproyeksikan dengan Return on Assets (ROA), GROWTH, SIZE dan Free

Cash Flow (FCF) terhadap Kebijakan Utang (DER) pada perusahaan Subsektor

Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam

penelitian ini adalah 11 perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018. Penelitian ini menggunakan

analisis regresi data panel dengan program Eviews versi 9 dan teknik pengambilan

sampel dengan purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

secara simultan variabel independen ROA, GROWTH, SIZE, dan FCF memiliki

pengaruh signifikan terhadap DER. Secara parsial hasil menunjukkan bahwa ROA,

GROWTH, SIZE memiliki pengaruh terhadap Kebijakan Utang, sedangkan FCF

tidak memiliki pengaruh terhadap Kebijakan Utang. Kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen sebesar 76%. Sedangkan,

sisanya sebesar 24% dijelaskan oleh variabel independen lain diluar model.

Kata Kunci: Return on Assets, Pertumbuhan Perusahaan, Arus Kas Bebas,

Kebijakan Utang

Page 9: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman yang terang benderang seperti saat ini.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa telah mendapat banyak

dukungan, bantuan, bimbingan serta semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu, membimbing, dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini, yaitu:

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan baik

sampai pada selesai.

2. Kedua orang tua tercinta dan tersayang, Bapak Agus Bachtiar Nuh, Ibu

Sarasmukti , dan saudara-saudara penulis, Rindu Sagita Putri, Rizky Gusti

Andhini dan Andhika Ibnu Sina yang selalu mendoakan dengan ikhlas,

memberikan kasih sayang yang tulus serta selalu memberikan dukungan

kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc., MA. selaku Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

ix

4. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., M.Si., Ak., CA., BKP., QIA. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM. selaku Ketua Jurusan Manajemen dan

Ibu Amalia, S.E., M.S.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

mengesahkan secara resmi judul penelitian sebagai bahan skripsi dan telah

membantu memberikan izin kepada penulis sehingga penulisan skripsi

berjalan dengan lancar.

6. Ibu Murdiyah Hayati, S Kom., MM. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan waktu, ilmu, bimbingan serta arahan kepada penulis

selama penulis menyusun skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, khususnya Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. Mochamad Meinard Ibrahim yang selalu memberikan semangat dan

memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi. Terima kasih untuk

waktu, semangat, perhatian dan doa yang telah diberikan.

9. Tsizy Aqila Primadina, sahabat penulis tak terpisahkan selama kuliah sejak

semester 1 sampai wisuda. Terima kasih atas segala kebaikan, bantuan, canda

tawa yang telah diberikan. I love you!

10. Teman-teman seperjuangan penulis yaitu PERMAK yaitu Intan, Cynthia,

Vivi, Ayu dan Nisa terima kasih untuk canda tawa dan bantuan selama

Page 11: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

x

perkuliahan serta terus mendukung penulis menyelesaikan skripsi ini.

Semoga kita semua sukses di masa depan.

11. Sahabat-sahabat penulis yang membantu secara langsung maupun tidak

langsung, Risti, Bella, Nanda, Divta, Ayu, Fadhil, Maajid, Syifa, Bang Ulum,

Wildan, IMAYZING (Risyda, Icha, Via), dan OMDO (Megi, Mitha, Astika,

Annfar, Ulfia, Reka, Alida). terima kasih untuk segala dukungan, motivasi

dan doa yang diberikan untuk penulis agar segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Seluruh teman-teman Manajemen angkatan 2014 khususnya Manajemen

Keuangan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu

memberikan semangat dan dukungan dari awal perkuliahan hingga saat ini.

13. Semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa terima kasih

penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada

semua pihak. Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat pahala berlipat

dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi penulis serta pembaca.

Jakarta, 22 Oktober 2019

Penulis

(Avianti Paramitha)

Page 12: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ........................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................v

ABSTRACT ............................................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah .......................................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 14

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................16

A. Kajian Teori ...................................................................................................... 16

1. Manajemen Keuangan ............................................................................... 16

2. Struktur Modal .......................................................................................... 18

3. Kinerja Keuangan Perusahaan .................................................................. 35

B. Penelitian Sebelumnya ..................................................................................... 45

C. Hubungan Antar Variabel ................................................................................ 50

Page 13: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

xii

1. Hubungan Variabel Profitabilitas terhadap Kebijakan Utang ................... 50

2. Hubungan Variabel Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Utang

.................................................................................................................. .51

3. Hubungan Variabel Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Utang ........ 51

4. Hubungan Variabel Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Utang .............. 52

D. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 53

F. Hipotesis ........................................................................................................... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................55

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 55

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................... 55

C. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 57

D. Metode Analisis Data ....................................................................................... 58

1. Analisis Statistik Deskriptif....................................................................... 58

2. Metode Regresi Data Panel ....................................................................... 58

3. Pemilihan Model ....................................................................................... 62

4. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 63

5. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 65

E. Definisi Operasional Variabel .......................................................................... 68

1. Variabel Dependen ..................................................................................... 68

2. Variabel Independen .................................................................................. 69

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .........................................................73

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 73

1. Deskripsi Objek Penelitian ........................................................................ 73

Page 14: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

xiii

2. Profil Perusahaan ....................................................................................... 74

B. Analisis dan Pembahasan ................................................................................. 75

1. Analisis Statistik Deskriptif....................................................................... 75

2. Pengujian Pemilihan Model Regresi Data Panel ....................................... 81

3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 83

4. Analisis Regresi Data Panel ...................................................................... 86

5. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 88

6. Interpretasi Hasil Penelitian ...................................................................... 91

BAB V PENUTUP .................................................................................................98

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 98

B. Saran ................................................................................................................. 99

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................100

LAMPIRAN .........................................................................................................104

Page 15: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 45

Tabel 3.1 Kriteria Penyaringan Sampel ............................................................... 56

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitan ....................................................................... 57

Tabel 3.3 Ringkasan Definisi Operasional Variabel ............................................ 72

Tabel 4.1 Profil Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman ......................... 74

Tabel 4.2 Uji Statistik Deskriptif ......................................................................... 75

Tabel 4.3 Data Debt to Equity Ratio (DER) Subsektor Makanan dan Minuman

periode 2014-2018 ............................................................................... 76

Tabel 4.4 Data Return on Assets (ROA) Subsektor Makanan dan Minuman

periode 2014-2018 ............................................................................... 77

Tabel 4.5 Data Pertumbuhan Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman

periode 2014-2018 ............................................................................... 78

Tabel 4.6 Data Ukuran Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman periode

2014-2018 ............................................................................................ 79

Tabel 4.7 Data Arus Kas Bebas Subsektor Makanan dan Minuman periode 2014-

2018 ..................................................................................................... 80

Tabel 4.8 Uji Chow .............................................................................................. 81

Tabel 4.9 Uji Hausman ......................................................................................... 82

Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas .......................................................................... 84

Tabel 4.11 Uji White ............................................................................................ 85

Tabel 4.12 Uji Autokorelasi ................................................................................. 85

Tabel 4.13 Analisis Regresi Data Panel ............................................................... 86

Page 16: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

xv

Tabel 4.14 Uji F ................................................................................................... 88

Tabel 4.15 Uji t .................................................................................................... 89

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi ........................................................................ 91

Page 17: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perekonomian Indonesia Tahun 2014-2018 ( dalam %) .................... 2

Gambar 1.2 Industri Manufaktur yang Mengalami Pertumbuhan Tertinggi di

Tahun 2017 .......................................................................................... 4

Gambar 1.3 DER Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2014-2018 (dalam %)

...............................................................................................................8

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 53

Gambar 4.1 Uji Normalitas .................................................................................. 83

Page 18: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan ekonomi negara berkembang pada tahun 2018 sedang

mengalami perlambatan ekonomi dikarenakan terdapat perang dagang antara

Amerika Serikat dan Tiongkok. Sejumlah negara di dunia khawatir dengan

perlambatan ekonomi yang sedang terjadi. Indonesia adalah salah satu negara

berkembang, sehingga pertumbuhan ekonomi negara berkembang dianggap

akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Berdasarkan World Economic

Outlook (WEO) edisi April 2019, Nilai pertumbuhan ekonomi negara

berkembang sebesar 4.5%. Nilai ini menurun dibanding tahun sebelumnya,

dimana pada tahun sebelumnya nilai pertumbuhan sebesar 4.9%. Maka, tidak

mengherankan bila terdapat beberapa negara berkembang yang mengalami

perlambatan ekonomi.

Seiring dengan perlambatan ekonomi negara berkembang yang sedang

terjadi, tidak membuat perekonomian Indonesia ikut melemah. Hal ini dapat

dilihat di gambar 1.1 bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 4 tahun

terakhir sedang mengalami peningkatan. Berdasarkan, Kemenperin 2018 dirilis

nilai perekonomian Indonesia di tahun 2018 sebesar 5,17 % dan mencapai nilai

tertinggi di 4 tahun terakhir. Peningkatan ekonomi indonesia 4 tahun terakhir

disebabkan oleh perbaikan ekspor, konsumsi rumah tangga dan konsumsi

pemerintah serta peningkatan investasi. Selain itu, jauh lebih tingginya

pertumbuhan investasi fisik (Pembentukan Modal Tetap Bruto) merupakan

Page 19: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

2

faktor utama yang menyebabkan lebih tingginya pertumbuhan ekonomi

nasional tahun 2018.

Gambar 1.1

Perekonomian Indonesia Tahun 2014-2018 (dalam %)

Sumber: Kementerian Perindustrian (2018)

Salah satu sektor yang mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia

adalah peningkatan investasi di sektor industri manufaktur. Wakil Menteri

Perindustrian, Alex Retraubun, menyatakan bahwa industri manufaktur adalah

salah satu tumpuan utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu terjadi

sejak kuartal IV 2012 hingga saat ini. Gairah perekonomian Indonesia yang

semakin tinggi juga disebabkan oleh peningkatan sektor industri manufaktur

yang menjadi perhatian utama pemerintah (Kemenperin, 2018). Hal ini dapat

disebabkan karena Industri manufaktur memiliki potensi besar untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan dapat berkontribusi

terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto, hal ini mampu menciptakan

nilai tambah (value added) bagi komoditas yang dihasilkan, penciptaan

5,02

4,88

5,035,07

5,17

4,70

4,80

4,90

5,00

5,10

5,20

2014 2015 2016 2017 2018

Page 20: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

3

terhadap lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, yang

akhirnya mengurangi kemiskinan

Perusahaan manufaktur identik dengan pabrik yang mengaplikasikan

mesin-mesin, peralatan, teknik rekayasa dan tenaga kerja. Industri manufaktur

memiliki 3 sektor yakni sektor Barang Konsumsi, sektor Industri Dasar Kimia,

sektor Aneka Industri. Dari ketiga sektor tersebut, Sektor Industri Barang

Konsumsi menjadi industri yang produknya paling digunakan oleh masyarakat

maupun perusahaan. Industri Barang Konsumsi dalam proses produksinya juga

membutuhkan banyak sumber daya alam maupun manusia. Hal ini berarti

Industri Barang Konsumsi mempunyai peranan dalam menyerap tenaga kerja

dan meningkatkan pendapatan suatu negara.

Industri manufaktur mengalami pertumbuhan tertinggi di beberapa

subsektor seperti Subsektor Makanan dan Minuman, logam dasar, mesin dan

perlengkapan. Hal ini dikarenakan pada subsektor-subsektor ini memiliki iklim

investasi yang mendukung perkembangan pada sektor tersebut. Selain itu,

peningkatan ekspor pada kelompok industri ini juga meningkatkan

pertumbuhan pada subsektor ini. Industri Makanan dan Minuman menjadi

subsektor dari sektor Barang Konsumsi yang mengalami pertumbuhan

tertinggi di tahun 2017. Pada gambar 1.2 terlihat pertumbuhan industri

Makanan dan Minuman merupakan industri manufaktur yang mengalami

pertumbuhan tertinggi. Pertumbuhan industri Makanan dan Minuman pada

tahun 2016 sebesar 8.33% menjadi sebesar 9.23% pada tahun 2017.

Peningkatan pertumbuhan industri Makanan dan Minuman pada tahun 2017

Page 21: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

4

terkait erat dengan peningkatan ekspor kelompok industri ini pada tahun 2017

naik sebesar 20.72% (Kemenperin, 2017).

Gambar 1.2

Industri Manufaktur yang Mengalami

Pertumbuhan tertinggi di tahun 2017

Sumber: Kementerian Perindustrian (2017)

Subsektor Industri Makanan dan Minuman adalah perusahaan–perusahaan

pengolahan yang mengubah bahan baku mentah menjadi sebuah produk

makanan dan minuman jadi atau setengah jadi yang lebih bernilai sehingga

memberikan keuntungan bagi perusahaan (www.sahamok.com). Subsektor

Makanan dan Minuman memberikan devisa yang besar bagi negara karena

industri ini terus dikonsumsi oleh masyarakat dari berbagai kalangan setiap

harinya. Industri ini juga mempunyai peluang yang besar untuk berkembang

dan diminati oleh banyak investor. Hal ini membuat persaingan di Industri ini

Page 22: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

5

sangatlah ketat karena para perusahaan mencari para investor untuk

menanamkan modalnya ke Industri Makanan dan Minuman.

Tingginya pertumbuhan Subsektor Makanan dan Minuman harus

diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan dana yang besar demi

mempertahankan posisi usahanya dalam industri. Dalam pemenuhan

kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif-alternatif pendanaan yang

efisien mempertimbangkan serta menganalisis berbagai variabel dan sumber

dana untuk memenuhi kebutuhan investasi maupun kegiatan operasional

perusahaan. Manajer memiliki tugas untuk mempertimbangkan keputusan

pendanaannya. Pertimbangan diperlukan karena masing-masing sumber

pendanaan mempunyai konsekuensi yang berbeda-beda. Salah satu kebijakan

pendanaan yang dibuat manajer yaitu mengenai struktur modal. Struktur modal

adalah kombinasi penggunaan sumber yang berasal dari dalam perusahaan dan

luar perusahaan guna memenuhi kebutuhan dana perusahaan (Suryani dan

Khafid, 2015). Jadi dalam kaitannya dengan struktur modal, Modal sendiri

terdiri dari berbagai jenis saham, cadangan dan laba ditahan. Modal yang

bersumber dari eksternal perusahaan adalah utang jangka panjang yang terdiri

dari berbagai jenis obligasi dan kredit investasi jangka panjang lainnya.

Kebijakan penggunaan dana menggunakan utang dari luar perusahaan ini

disebut Kebijakan Utang (Suryani dan Khafid, 2015). Kebijakan Utang

merupakan salah satu kebijakan pendanaan dalam perusahaan yang digunakan

untuk membiayai kegiatan operasionalnya (Trisnawati, 2016). Sedangkan

menurut Astuti dan Nurlaelasari (2014), Kebijakan Utang merupakan salah

Page 23: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

6

satu keputusan pendanaan yang penting bagi perusahaan yang harus selalu

dipertimbangkan agar kinerja keuangan perusahaan menjadi optimal. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Utang adalah kebijakan pendanaan

penting dalam perusahaan untuk memperoleh pembiayaan yang bersumber dari

eksternal dan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional dan

investasinya. Manajer harus menentukan proporsi utang yang tepat dengan

memperhatikan risiko dari utang itu sendiri. Penggunaan utang dalam jumlah

yang lebih besar dari modal akan meningkatkan risiko yang ditanggung oleh

pemegang saham. Penggunaan utang yang lebih banyak dari modal pada

umumnya akan meningkatkan ekspektasi pengembalian atas ekuitas. Risiko

yang semakin tinggi terkait dengan penggunaan utang dalam jumlah yang besar

cenderung akan menurunkan harga saham, tetapi ekspektasi pengembalian

yang lebih tinggi akibat penggunaan utang dalam jumlah yang lebih besar ini

akan menaikkan harga saham. Oleh karena itu, perusahaan lebih memilih

melakukan kegiatan utang hingga suatu titik maksimum. Utang diharapkan

dapat meningkatkan nilai perusahaan karena setiap perusahaan memiliki tujuan

untuk memaksimalkan kemakmuran perusahaan. Menurut Suryani dan Khafid

(2015), tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan

melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham.

Bagi perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan cepat, maka sangat

dibutuhkan dana yang besar untuk ekspansi. Namun, Seringkali perusahaan

memiliki keterbatasan dana sehingga menjadi salah satu faktor penghambat

Pertumbuhan Perusahaan dalam bersaing atas produk-produk yang

Page 24: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

7

dihasilkannya. Untuk pemenuhan kebutuhan dana yang besar tersebut, utang

akan diambil untuk mendapatkan dana eksternal yang besar tersebut

Perusahaan yang menggunakan utang akan lebih dipercaya oleh pasar

karena dianggap memiliki kemampuan untuk membayar kewajibannya dan

dipercaya oleh investor memiliki prospek cerah. Karena apabila perusahaan

berani mengambil utang menunjukkan perusahaan tersebut sedang

berkembang dan meningkatkan produksinya. Namun, Proporsi Kebijakan

Utang yang tepat harus diperhatikan oleh manajer dengan melihat risiko dari

utang itu sendiri. Karena menggunakan pendanaan utang dan tidak dapat

melunasi kembali dapat mengancam likuiditas dan posisi manajer itu sendiri

bahkan mengakibatkan kebangkrutan.

Perusahaan lebih memilih penggunaan utang dikarenakan perusahaan akan

memperoleh keuntungan penghematan pajak atas laba. Utang juga merupakan

mekanisme penting dalam mengontrol tindakan manajer dan mengurangi

masalah agensi dalam perusahaan karena manajer harus melakukan

pembayaran secara periodik terhadap bunga dan pinjaman pokoknya.

Perkembangan Kebijakan Utang untuk Subsektor Makanan dan Minuman

dibandingkan dengan subsektor lain dapat dilihat pada gambar 1.3.

Berdasarkan gambar 1.3, Kebijakan Utang Subsektor Makanan dan Minuman

meningkat di tahun 2015 tetapi menurun hingga tahun 2018. Walaupun nilai

DER menurun selama 3 tahun terakhir, Subsektor Makanan dan Minuman tetap

Page 25: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

8

mempunyai nilai Kebijakan Utang paling tinggi dibandingkan subsektor lain.

Gambar 1.3

DER Sektor Industri Barang Konsumsi tahun 2014-2018 ( dalam %)

Sumber : www.idx.co.id (2019)

Penurunan Kebijakan Utang Subsektor Makanan dan Minuman dalam 3

tahun terakhir dapat disebabkan oleh beberapa hal dikarenakan dalam

menentukan Kebijakan Utang, Faktor-faktor yang umumnya dipertimbangkan

dalam mengambil keputusan mengenai Kebijakan Utang menurut Brigham dan

Houston (2006) adalah pertumbuhan penjualan, Ukuran Perusahaan, operating

leverage, tingkat Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, pajak, Likuiditas,

dan Ukuran Perusahaan.

Salah satu faktor yang menentukan Kebijakan Utang suatu perusahaan

adalah Profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh

laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri

(Zuhria dan Riharjo, 2016). Semakin tinggi Profitabilitas makin semakin tinggi

tingkat kepercayaan investor dalam meminjamkan dana kepada perusahaan

karena diyakini perusahaan dapat mengembalikan dana yang dipinjam.

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

2014 2015 2016 2017 2018

Sub Sektor Makanan dan

Minuman

Sub Sektor Rokok

Sub Sektor Farmasi

Sub Sektor Kosmetik dan

Rumah Tangga

Sub Sektor Peralatan dan

Rumah Tangga

Page 26: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

9

Namun, semakin tinggi profit yang diperoleh perusahaan maka akan semakin

kecil penggunaan utang yang digunakan dalam pendanaan perusahaan karena

pendanaan menggunakan modal internal telah mencukupi. Hal ini sesuai

dengan teori Pecking Order. Profitabilitas diproyeksikan dengan Return On

Assets (ROA). Nilai ROA Subsektor makanan minuman pada periode tahun

2014-2018 mengalami fluktuasi. Penelitian tentang Profitabilitas dengan

Kebijakan Utang menunjukkan hasil yang berbeda-beda, yaitu Trisnawati

(2016) menyatakan bahwa Profitabilitas berpengaruh terhadap Kebijakan

Utang yang mengartikan bahwa apabila Profitabilitas tinggi maka perusahaan

cenderung menggunakan dana internal karena laba yang ditahan berlimpah.

Baru kemudian perusahaan akan menggunakan pendanaan menggunakan utang

dan terakhir adalah penerbitan saham. Penelitian ini sejalan dengan penelitian

Purwanti (2017) dan Satiti (2017) menyatakan bahwa Profitabilitas

berpengaruh terhadap Kebijakan Utang. Penelitian yang dilakukan oleh Putra

(2017) mengatakan bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Kebijakan

Utang. Ini menunjukkan bahwa peningkatan Profitabilitas perusahaan tidak

selalu menurunkan Kebijakan Utangnya. Biarpun perusahaan yang profitable

cenderung menggunakan dana internal, tetapi pada kenyataannya perusahaan

tidak bisa menghindari penggunaan utang untuk sumber pendanaannya karena

kebutuhan dana yang besar.

Faktor lain yang mempengaruhi Kebijakan Utang adalah Pertumbuhan

Perusahaan. Pertumbuhan Perusahaan merupakan kemampuan perusahaan

memanfaatkan aset yang ada untuk menghasilkan pendapatan (Trisnawati,

Page 27: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

10

2016). Pertumbuhan Perusahaan dinyatakan tinggi apabila perusahaan tersebut

berhasil meningkatkan nilai perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

(Suryani dan Khafid, 2015). Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan

tinggi cenderung membutuhkan dana dari sumber eksternal yang lebih besar.

Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang cepat diartikan menjadi

perusahaan yang sedang mengalami ekspansi sehingga menggunakan berbagai

cara untuk memenuhi kebutuhan termasuk dengan menggunakan utang. Nilai

Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH) mengalami fluktuasi dari tahun 2014

hingga 2018.

Penelitian tentang Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Utang

menunjukkan hasil yang berbeda-beda, yaitu Trisnawati (2016) menyatakan

bahwa Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Kebijakan Utang yang

menunjukan bahwa semakin tinggi rasio Pertumbuhan Perusahaan maka

semakin meningkat Kebijakan Utang. Hal ini dapat disebabkan karena

perusahaan yang sedang bertumbuh membutuhkan dana yang besar untuk

meningkatkan produksinya serta mempertahankan posisi usahanya. Bagi

perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan cepat, maka sangat

dibutuhkan dana yang besar untuk ekspansi. Namun, Seringkali perusahaan

memiliki keterbatasan dana sehingga menjadi salah satu faktor penghambat

Pertumbuhan Perusahaan dalam bersaing atas produk-produk yang

dihasilkannya. Walaupun memiliki dana internal yang tinggi, ada kalanya dana

internal tidak dapat mencukupi. Oleh karen itu perusahaan akan menggunakan

pendanaan eksternal dikarenakan penerbitan saham membutuhkan biaya yang

Page 28: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

11

tidak sedikit sehingga perusahaan lebih memilih penggunaan utang. Penelitian

ini sejalan dengan penelitian oleh Margaretha (2014) dan Said (2013).

Sedangkan, Suryani dan Khafid (2015) menyatakan bahwa Pertumbuhan

Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Kebijakan Utang. Hal ini dapat

dimaknai bahwa Pertumbuhan Perusahaan tidak dapat mempengaruhi tingkat

Kebijakan Utang yang diambil oleh manajemen perusahaan.

Ukuran Perusahaan menjadi variabel lain yang memiliki kemungkinan

berpengaruh terhadap struktur utang dalam menentukan level utang

perusahaan. Ukuran Perusahaan (SIZE) sangat berpengaruh terhadap struktur

modal terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman. Menurut

Suryani dan Khafid (2015), Ukuran Perusahaan adalah besarnya aset

perusahaan yang memungkinkan tingkat leverage perusahaan besar akan lebih

besar dari perusahaan yang lebih kecil. Perusahaan besar yang telah

terdiversifikasi, lebih mudah untuk memasuki pasar modal, menerima

penilaian kredit yang lebih tinggi dari bank komersil dan membayar bunga

yang lebih rendah pada utangnya. Nilai Ukuran Perusahaan Subsektor makanan

minuman sejak 2014 terus mengalami peningkatan hingga 2018

Penelitian tentang Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Utang

menunjukkan hasil yang berbeda-beda, yaitu Zuhria dan Riharjo (2016)

menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

Kebijakan Utang. Hal ini menujukkan Ukuran Perusahaan sangat berpengaruh

terhadap Kebijakan Utang terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh

pinjaman. Perusahaan besar yang telah terdiversifikasi, lebih mudah untuk

Page 29: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

12

memasuki pasar modal, menerima penilaian kredit yang lebih tinggi dari bank

komersil dan membayar bunga yang lebih rendah pada utangnya. Salah satu

alasannya perusahaan lebih mudah menerima pinjaman adalah karena nilai

asset yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayan bank juga

lebih tinggi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Astuti (2014) dan

Putra (2017). Sedangkan, Trisnawati (2016), Suryani dan Khafid (2015), dan

Bahri (2017) menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh

terhadap Kebijakan Utang. Hal ini dapat dimaknai perusahaan besar tidak

hanya menggunakan utang dalam mendanai kegiatan operasionalnya.

Salah satu faktor yang menentukan Kebijakan Utang adalah Arus Kas

Bebas. Menurut Putra (2017) Arus Kas Bebas (FCF) merupakan kas yang

tersedia untuk didistribusikan kepada investor (pemegang saham dan pemilik

utang) setelah perusahaan menempatkan investasinya pada aset tetap dan

modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi yang sedang

berjalan. Nilai Arus Kas Bebas perusahaan Subsektor industri makanan dan

minuman periode 2014-2018 mengalami fluktuasi.

Ketidak-konsistenan terjadi pula dalam penelitian tentang Arus Kas Bebas

terhadap Kebijakan Utang menunjukkan hasil yang berbeda-beda, yaitu Zuhria

dan Riharjo (2016) menyatakan bahwa Arus Kas Bebas berpengaruh signifikan

terhadap Kebijakan Utang. Hal ini menunjukan pada saat perusahaan dalam

keadaan stabil, dan untuk mengurangi risiko kebangkrutan, perusahaan

cenderung menggunakan Arus Kas Bebas untuk membayar utang. Sehingga

apabila Arus Kas Bebas tinggi, akan menurunkan Kebijakan Utang itu sendiri

Page 30: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

13

Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Satiti (2017) dan Putra (2017).

Sedangkan, Trisnawati (2016), Bahri (2017) dan Suryani dan Khafid (2015)

menyatakan bahwa Arus Kas Bebas tidak berpengaruh terhadap Kebijakan

Utang. Hal ini dikarenakan apabila arus kas tinggi. perusahaan akan

mengutamakan penggunaan dana internal untuk kebutuhan investasi dan

operasionalnya

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dan berdasarkan

dari hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten,

maka penulis mencoba menganalisis kembali penelitian yang telah ada dengan

judul “Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran

Perusahaan dan Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Utang”. Adapun

obyek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur Subsektor

Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2014-2018. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui bagaimana

Kebijakan Utang suatu perusahaan dilihat dari keempat faktor tersebut.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang penelitian yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh variabel Profitabilitas, Pertumbuhan

Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan

Utang secara simultan?

Page 31: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

14

2. Apakah terdapat pengaruh variabel Profitabilitas, Pertumbuhan

Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan

Utang secara parsial?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat dikemukakan bahwa

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel Profitabilitas,

Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Arus Kas Bebas

terhadap Kebijakan Utang secara simultan.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel Profitabilitas,

Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Arus Kas Bebas

terhadap Kebijakan Utang secara parsial.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian yang

diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran faktor-faktor

apa saja yang mempengaruhi Kebijakan Utang perusahaan sehingga

perusahan dapat menanggulangi hal tersebut.

2. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

investor mengenai perusahaan yang mengendalikan biaya yang tepat.

Page 32: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

15

3. Bagi Kreditur

Penelitian ini diharapkan dapat membantu kreditur sebagai dasar

pertimbangan bagi pihak kreditur dalam memberikan kredit dan

menentukan besarnya biaya utang sebuah perusahaan.

4. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah

pengetahuan teoritis serta memperluas wawasan untuk mempelajari secara

langsung dan menganalisa pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan

Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan

Utang.

5. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang manajemen keuangan serta

menjadi dasar untuk dapat melakukan penelitian selanjutnya yang lebih

baik lagi.

Page 33: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan membicarakan teori keuangan yang pada

dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu maupun perusahaan. Teori

keuangan menjelaskan mengapa suatu fenomena dibidang keuangan bisa

terjadi, dan mengapa keputusan keuangan perlu diambil dalam

menghadapi persoalan keuangan. Pada dasarnya sebuah keputusan

keuangan yang diambil terbagi atas tiga, yaitu: Pertama, berapa jumlah

yang akan dikonsumsikan untuk setiap periode? Apakah mereka akan

mengkonsumsi banyak pada awal periode dan sedikit pada akhir periode?

Atau sebaliknya? Kedua, apakah ada kelebihan penghasilan selama ini?

Bagaimana kelebihan penghasilan mereka akan diinvestasikan? Ketiga,

bagaimana mendanai konsumsi dan/atau investasi tersebut? Bagaimana

mendapat dana untuk keperluan tersebut? Dari berbagai keputusan-

keputusan yang harus segera diambil ini, maka akan timbul bagaimana

mengelola keuangan yang ada untuk mendapatkan suatu penghasilan yang

maksimal. Dan pengelolaan ini yang disebut dengan Manajemen

Keuangan.

Menurut Kasmir (2010:5) mendefinisikan manajemen keuangan

adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan,

dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Sedangkan

Page 34: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

17

menurut Fahmi (2013:2), mengemukakan bahwa manajemen keuangan

merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji

dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan

menggunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana,

mengelola dana dan membagi dana dengan tujuan memberikan profit atau

kemakmuran bagi para pemegang saham dan keberlanjutan usaha bagi

perusahaan.

Sehingga dapat disimpulkan, Manajemen keuangan adalah sebuah

ilmu dan seni yang membahas tentang segala aktivitas manajer keuangan

dalam menggunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk memperoleh,

dan mengelola dana dengan tujuan memberikan profit atau keuntungan

bagi para pemegang saham dan keberlanjutan usaha bagi perusahaan.

Menurut Riyanto (2001:6) menyatakan pada dasarnya manajemen

keuangan memiliki fungsi yang terdiri dari:

a. Fungsi Penggunaan atau Pengalokasian Dana dimana dalam

pelaksanaannya manajemen keuangan harus mengambil sebuah

keputusan investasi ataupun pemilihan alternatif investasi.

b. Fungsi Perolehan Dana yang juga sering disebut sebagai fungsi

mencari sumber pendanaan dimana dalam pelaksanaannya

manajemen keuangan harus mengambil sebuah keputusan pendanaan

atau pemilihan alternatif pendanaan. Salah satu mencari sumber

pendanaan ialah dengan struktur modal.

Page 35: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

18

2. Struktur Modal

a. Pengertian Struktur Modal

Pengertian tentang struktur modal banyak diungkapkan oleh

beberapa ahli. Struktur modal didefinisikan sebagai perimbangan atau

perbandingan antara jumlah utang jangka panjang dengan modal

sendiri (Riyanto, 2001:97). Menurut Suryani dan Khafid (2015)

Kombinasi penggunaan sumber yang berasal dari dalam perusahaan

dan luar perusahaan guna memenuhi kebutuhan dana perusahaan yang

disebut struktur modal. Untuk kebutuhan dana perusahaan tersebut,

Dana dapat diperoleh dari modal sendiri, yaitu dengan kas dan laba

ditahan. Perusahaan juga dapat mendapatkan sumber dana dari

eksternal yaitu berupa utang dan penerbitan saham.

Rumus perhitungan struktur modal adalah total utang dibagi

modal sendiri. Jadi dalam kaitannya dengan struktur modal, modal

yang diperhitungkan adalah utang jangka panjang yang terdiri dari

berbagai jenis obligasi dan kredit investasi jangka panjang lainnya.

Modal sendiri terdiri dari berbagai jenis saham, cadangan dan laba

ditahan. Perubahan rasio utang jangka panjang dengan modal sendiri

akibat dari penambahan atau pengurangan utang jangka panjang akan

berakibat berubahnya struktur modal perusahaan tersebut.

b. Struktur Modal Optimal

Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang

mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian.

Page 36: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

19

(Brigham dan Houston, 2009:34) Manajemen perlu

mempertimbangkan proporsi antara utang, modal sendiri, serta biaya

yang menyertainya. Penggunaan utang dalam jumlah yang lebih besar

dari modal akan meningkatkan risiko yang ditanggung oleh pemegang

saham. Penggunaan utang yang lebih banyak dari modal pada

umumnya akan meningkatkan ekspektasi pengembalian atas ekuitas.

Risiko yang semakin tinggi terkait dengan penggunaan utang

dalam jumlah yang besar cenderung akan menurunkan harga saham,

tetapi ekspektasi pengembalian yang lebih tinggi akibat penggunaan

utang dalam jumlah yang lebih besar ini akan menaikkan harga saham.

Oleh karena itu, perusahaan berusaha untuk mencari struktur modal

yang dapat menghasilkan keseimbangan antara risiko dan

pengembaliannya, sehingga dapat memaksimalkan harga saham.

Zuhria dan Riharjo (2016) menjelaskan bahwa suatu perusahaan

didirikan dengan tujuan meningkatkan kemakmuran dari pemilik atau

pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Ketika nilai

perusahaan semakin tinggi, maka kemakmuran yang dirasakan oleh

pemegang saham juga semakin tinggi.

Untuk meningkatkan nilai perusahaan dibutuhkan modal yang

besar untuk pengembangan perusahaan, meningkatkan produksi serta

mempertahankan posisi usahanya. Modal yang digunakan perusahaan

dapat bersumber dari dalam maupun dari luar. Apabila tingkat

Profitabilitas atau laba ditahan perusahaan tinggi, perusahaan tentu

Page 37: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

20

akan lebih memilih modal dari dalam. Akan tetapi, ada kalanya modal

dari dalam tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan

ataupun untuk mengembangkan perusahaan. Oleh karena itu

perusahaan juga membutuhkan dana dari pihak luar dalam situasi

tertentu. Dana dari pihak luar dapat diperoleh melalui utang ataupun

menerbitkan saham baru. Akan tetapi dalam menerbitkan saham baru

membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perusahaan lebih memilih

melakukan kegiatan utang, dikarenakan perusahaan akan memperoleh

keuntungan penghematan pajak atas laba. Selain itu, utang juga

diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan (Putra, 2017)

Dengan adanya penghematan pajak atas laba perusahaan ini membuat

perusahaan memiliki struktur modal yang optimal, mendapatkan laba

perusahaan yang maksimal, serta meningkatkan nilai perusahaan yang

menjurus kekesejahteraan para pemegang saham.

c. Kebijakan Utang

Menurut Munawir (2010: 18), pengertian utang adalah semua

kewajiban keuangan perusahaan yang diberikan kepada pihak lain

yang belum terpenuhi, dimana utang ini merupakan sumber dana atau

modal perusahaan yang berasal dari kreditor.

Menurut Riyanto (2001:98) Kebijakan Utang merupakan

keputusan yang sangat penting dalam perusahaan. Dimana Kebijakan

Utang merupakan salah satu bagian dari kebijakan pendanaan

perusahaan. Kebijakan Utang adalah kebijakan yang diambil pihak

Page 38: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

21

manajemen dalam rangka memperoleh sumber daya pembiayaan bagi

perusahaan sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas

operasional perusahaan.

Menurut Kieso, dkk. (2007:96), Kebijakan Utang adalah

kebijakan yang diambil perusahaan untuk melakukan pembiayaan

melalui utang. Proxy dari Kebijakan Utang pada penelitian ini adalah

debt to equity ratio (DER). Tujuan dari rasio ini adalah untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang-utang

yang dimilikinya dengan modal atau ekuitas yang ada. Sedangkan,

menurut Suryani dan Khafid (2015) Kebijakan Utang merupakan

kebijakan dalam menentukan dana perusahaan yang bersumber dari

eksternal.

Dapat diartikan bahwa Kebijakan Utang merupakan keputusan

pendanaan yang diambil oleh manajemen untuk menentukan besarnya

proporsi utang dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan yang

berasal dari eksternal dan berguna untuk membiayai kegiatan

operasional perusahaan.

Kebijakan Utang yang ditetapkan dalam suatu perusahaan tidak

terlepas dari struktur utang. Struktur utang menjelaskan mengenai

komposisi jangka waktu utang yang dipergunakan oleh perusahaan

tersebut. Menurut jangka waktunya utang dibedakan menjadi dua,

yaitu:

Page 39: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

22

1) Utang Jangka Pendek

Utang jangka pendek adalah utang yang diharapkan akan

dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal

perusahaan dengan menggunakan sumber-sumber aktiva lancar

atau dengan menimbulkan utang jangka pendek yang baru. Siklus

operasi adalah periode waktu yang diperlukan antara akuisisi

barang dan jasa yang terlibat dalam proses manufaktur serta

realisasi kas akhir yang dihasilkan dari penjualan dan penghasilan

selanjutnya. Utang jangka pendek meliputi:

a) Utang dagang, adalah utang yang timbul karena adanya

pembelian barang dagangan.

b) Utang wesel, adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah

uang tertentu pada suatu tanggal tertentu di masa depan dan

dapat berasal dari pembelian, pembiayaan, atau transaksi

lainnya.

c) Biaya yang masih harus dibayar (accrued expense),adalah

utang yang timbul karena perusahaan telah memanfaatkan

atau merasakan suatu jasa atau fasilitas tertentu tetapi belum

dilakukan pembayaran.

d) Utang jangka panjang yang segera jatuh tempo, adalah

sebagian atau seluruh utang jangka panjang yang sudah

menjadi utang jangka pendek karena harus segera dilakukan

pembayaran.

Page 40: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

23

e) Pendapatan diterima di muka adalah penerimaan uang untuk

penjualan barang dan jasa yang belum terealisasi.

2) Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktu

pembayarannya lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca dan

sumber-sumber yang digunakan untuk melunasi utang tersebut

bukan dari kelompok aktiva lancar. Utang jangka panjang terdiri

dari:

a) Utang hipotek adalah pinjaman jangka panjang di mana

pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotek terhadap suatu

barang tidak bergerak, agar supaya apabila pihak debitur

tidak memenuhi kewajibannya, barang tersebut dapat dijual

dan hasil penjualannya dapat digunakan untuk menutup

tagihannya.

b) Utang obligasi adalah surat pengakuan utang dengan bunga

jangka panjang yang akan dibayarkan pada tanggal tertentu.

Kebijakan Utang yang tepat harus diperhatikan oleh manajer

untuk memaksimalkan tujuan perusahaan. Manajer harus menentukan

proporsi utang yang tepat dengan memperhatikan risiko dari utang itu

sendiri. Jika menggunakan utang, perusahaan juga harus

memperhitungkan apakah perusahaan akan mampu untuk membayar

utang tersebut dan seberapa banyak utang yang sebaiknya diambil.

Menurut Riyanto (2001:105), untuk menjaga keseimbangan struktur

Page 41: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

24

modal sebaiknya utang yang digunakan tidak lebih besar dari modal

yang dimiliki, sehingga modal yang dijamin tidak lebih besar dari

modal yang menjadi jaminan. Hal ini dikarenakan, semakin besar

utang yang harus ditanggung perusahaan untuk memenuhi

kebutuhannya akan dana, Semakin besar pula biaya yang harus

dikeluarkan untuk pendanaan, baik untuk membayar biaya bunga,

maupun untuk membayar perantara keuangan.

Utang merupakan salah satu alternatif pendanaan bagi

perusahaan. Kebijakan Utang dapat mengurangi konflik keagenan

yang ada diperusahaan. Pembayaran bunga akan mengurangi total

cash flow perusahaan, sehingga utang dapat dilihat sebagai cara untuk

mengurangi konflik keagenan (Suryani dan Khafid, 2015). Selain itu,

pendanaan ini juga dianggap sebagai pendanaan berbiaya murah.

Dikatakan murah, karena biaya bunga yang harus ditanggung lebih

kecil dari laba yang diperoleh dari pemanfaatan utang tersebut (Putra,

2017). Pembiayaan kegiatan operasional perusahaan dengan utang

membuat perusahaan memiliki kewajiban untuk mengembalikan

pinjaman dan membayar beban bunga secara periodik sehingga

memaksa manajer untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang ada.

Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas utang dapat

menyebabkan kesulitan keuangan yang dapat berakhir dengan

kebangkrutan perusahaan. Namun demikian, penggunaan utang juga

memberikan keuntungan pada perusahaan dalam penghematan pajak

Page 42: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

25

atas laba perusahaan. Oleh karena itu, penggunaan utang harus

menyeimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya (Putra, 2017).

Faktor-faktor yang umumnya dipertimbangkan dalam mengambil

keputusan mengenai Kebijakan Utang menurut Brigham dan Houston

(2009:34) adalah

1) Pertumbuhan Penjualan, perusahaan yang penjualannya relatif

stabil dapat dengan aman mengambil lebih banyak utang dan

menanggung beban tetap yang lebih tinggi daripada perusahaan

yang penjualannya tidak stabil.

2) Ukuran Perusahaan, perusahaan yang mempunyai jenis aktiva

sesuai untuk jaminan kredit akan cenderung menggunakan

banyak utang karena kemudahan yang dimiliki.

3) Operating leverage, perusahaan dengan operating leverage yang

lebih kecil lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan

karena interaksi operating leverage dan keuangan yang

memengaruhi penurunan penjualan terhadap laba operasi dan

arus kas bersih secara keseluruhan.

4) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, perusahaan yang memiliki

tingkat pertumbuhan yang pesat cenderung lebih banyak

menggunakan utang atau mengandalkan modal eksternal

daripada perusahaan yang pertumbuhannya lebih lambat.

5) Profitabilitas, perusahaan dengan tingkat pengembalian yang

tinggi atas investasi menggunakan utang yang relatif kecil.

Page 43: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

26

Dengan tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan

perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan dengan

dana internal.

6) Pajak, bunga utang adalah beban yang dapat dikurangkan untuk

tujuan perpajakan dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi

perusahaan pada tarif pajak yang tinggi. Karena itu makin tinggi

tarif pajak makin besar keuntungan dari penggunaan utang

7) Pengendalian, pengaruh akibat penerbitan surat-surat utang dan

saham terhadap posisi pengendalian manajeman bisa

memengaruhi struktur modal.

8) Sikap manajemen, sikap manajemen yang lebih konservatif

daripada manajemen lainnya akan menggunakan jumlah utang

yang lebih kecil daripada rata-rata industri.

9) Sikap pemberi pinjaman dan perusahaan penilai kredibilitas,

tanpa melihat analisis para manajer atas faktor-faktor leverage

yang tepat bagi perusahaan mereka sendiri. Perilaku pemberi

pinjaman dan perusahaan penilai kredibilitas sering kali

memengaruhi keputusan struktur keuangan.

10) Kondisi pasar, kondisi pasar saham dan obligasi yang mengalami

perubahan baik jangka panjang maupun jangka pendek dapat

memberi arti yang penting pada struktur modal perusahaan yang

optimal.

Page 44: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

27

11) Kondisi internal perusahaan, kondisi internal perusahaan juga

dapat memiliki pengaruh pada sasaran struktur modal.

12) Fleksibilitas keuangan, tujuan menjaga fleksibilitas keuangan

yang dilihat dari sudut pandang operasional artinya adalah

menjaga kapasitas pinjaman cadangan yang memadai.

Kebijakan Utang diproksikan ke dalam rumus DER (debt to

equity ratio) yang mencerminkan rasio antara total utang dengan total

ekuitas. Semakin nilai DER rendah berarti tingkat utang yang dimiliki

perusahaan juga rendah. Apabila nilai DER semakin tinggi, ini berarti

semakin besar kewajiban yang harus ditanggung perusahaan dan

semakin besar porsi penggunaan utang dalam membiayai investasi

pada aktiva. Semakin besar utang, maka akan berpengaruh pada

pendapatan bersih yang tersedia untuk pemegang saham termasuk

dividen yang akan dibagikan dan semakin meningkatnya risiko

keuangan perusahaan. Ini karena perusahaan wajib membayar utang

terlebih dahulu sebelum membagi dividen (Sudana, 2011:68).

Dalam penentuan keputusan pendanaan menggunakan Kebijakan

Utang tidak terlepas dari perkembangan-perkembangan teori yang

ada. Teori-teori ini menjelaskan mengapa Kebijakan Utang diambil

menjadi salah satu keputusan pendanaan terbaik dalam sebuah

perusahaan. Terdapat 4 Teori tentang Kebijakan Utang yaitu sebagai

berikut:

Page 45: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

28

1) Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan (agency theory) mulai berkembang dari

adanya penelitian yang dilakukan oleh Jensen dan Meckling

(1976) yang mengacu pada pemenuhan tujuan utama dari

manajemen keuangan yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang

saham. Teori ini menjelaskan tentang pemisahan antara fungsi

pengelolaan (manajer) dengan fungsi kepemilikan (pemegang

saham). Agency theory merupakan suatu kontrak antara prinsipal

dengan agen. Prinsipal adalah pemegang saham, sedangkan agen

adalah manajemen yang mengelola perusahaan.

Teori biaya keagenan (agency cost) diawali dengan masalah

keagenan (agency conflict) yang terjadi di dalam suatu

perusahaan. Di dalam suatu perusahaan, dimana sebagai agen dari

pemegang saham, manajer tidak selalu bertindak demi

kepentingan pemegang saham sehingga terjadi konflik antara

manajer perusahaan dengan pemegang saham yang biasa disebut

konflik keagenan (agency conflict) (Suryani dan Khafid, 2015).

Untuk mengurangi konflik tersebut, diperlukan mekanisme

pengawasan yang dapat mensejajarkan kepentingan antara

manajer dan pemegang saham. Dengan melakukan pengawasan

tersebut maka diperlukan biaya keagenan atau sering disebut

dengan agency cost. Suryani dan Khafid (2015) menjelaskan

bahwa biaya agensi (agency cost) merupakan biaya-biaya yang

Page 46: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

29

berhubungan dengan pengawasan manajemen untuk meyakinkan

bahwa manjemen bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian

kontraktual perusahaan dengan kreditur dan pemegang saham.

Mereka menunjukkan bahwa siapapun yang mengeluarkan biaya

pengawasan, biaya tersebut pada akhirnya ditanggung oleh para

pemegang saham. Menurut Jensen dan Meckling (1976) biaya

keagenan dikelompokkan ke dalam 3 (tiga jenis) :

a) Monitoring Costs merupakan biaya untuk memonitor

perilaku manajer perusahaan

b) Bonding Costs merupakan biaya untuk membentuk

mekanisme untuk menjamin bahwa manajer perusahaan

akan bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang

saham.

c) Residual Loss merupakan biaya untuk mendorong manajer

perusahaan agar bertindak sesuai dengan kemampuannya

untuk kepentingan pemegang saham.

Ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost yaitu

pertama dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh

manajemen. Menurut Jensen dan Meckling (1976) penambahan

kepemilikan manajerial memiliki keuntungan untuk

mensejajarkan kepentingan manajer dan pemilik saham. Kedua,

meningkatkan pendanaan dengan utang (Putra,2017).

Debtholders yang sudah menanamkan dananya di perusahaan

Page 47: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

30

dengan sendirinya akan melakukan pengawasan akan

penggunaan dana tersebut. Ketiga, dengan meningkatkan

dividend payout ratio, dengan demikian tidak tersedia cukup

banyak Arus Kas Bebas dan manajemen terpaksa mencari

pendanaan dari luar untuk membiayai kegiatan investasinya

(Trisnawati, 2016).

2) Trade Off Theory

Teori ini dikembangkan oleh Haugen, Papas, dan Rubenstain

pada tahun 1969 dan dikenal juga sebagai Balancing Theory.

Trade Off Theory ini menjelaskan adanya hubungan antara pajak,

risiko, kebangkrutan dan penggunaan utang yang disebabkan

keputusan struktur modal yang diambil perusahaan (Brealey dan

Myers, 2008:35). Teori ini membandingkan manfaat dan biaya

atau keseimbangan antara keuntungan dan kerugian atas

penggunaan utang. Pada teori ini juga dijelaskan bahwa sebelum

mencapai suatu titik maksimum, utang akan lebih murah daripada

penjualan saham karena adanya tax shield. Implikasinya adalah

semakin tinggi utang maka akan semakin tinggi nilai perusahaan

(Margaretha, 2014). Namun, setelah mencapai titik maksimum,

penggunaan utang oleh perusahaan menjadi tidak baik, karena

perusahaan harus menanggung biaya keagenan, kebangkrutan

serta biaya bunga yang menyebabkan nilai saham turun (Suryani

dan Khafid, 2015).

Page 48: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

31

3) Pecking Order Theory

Teori Pecking Order ini mengatakan bahwa perusahaan lebih

cenderung memilih pendanaan yang berasal dari internal

perusahaan yang bersumber dari aliran kas, laba ditahan, dan

depresiasi dari pada yang berasal dari eksternal perusahaan yang

bersumber dari saham dan utang. Pecking Order Theory juga

menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat Profitabilitas yang

tinggi justru tingkat utangnya rendah, dikarenakan perusahaan

yang Profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang

berlimpah. Secara spesifik perusahaan mempunyai urut-urutan

preferensi (hierarki) dalam penggunaan dana. Teori ini

menetapkan suatu urutan keputusan pendanaan dimana para

manajer pertama kali akan memilih untuk menggunakan laba

ditahan, utang dan penerbitan saham sebagai pilihan terakhir

(Putra, 2017). Pecking order theory menjelaskan mengapa

perusahaan-perusahaan yang profitable (menguntungkan)

umumnya meminjam dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut

bukan karena perusahaan mempunyai target debt ratio, tetapi

karena memerlukan external financing yang sedikit.

Sedangkan, perusahaan yang kurang profitable cenderung

mempunyai utang yang lebih besar karena dana internal tidak

cukup dan utang merupakan sumber eksternal yang lebih disukai.

Page 49: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

32

Menurut Brealey dan Myers (2008:87), urutan pendanaan

menurut teori pecking order adalah:

a) Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari

hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan);

b) Apabila pendanaan dari luar (eksternal financing)

diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas

yang paling aman terlebih dahulu, yaitu dimulai dengan

penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang

berkarakterisitik opsi (seperti obligasi konversi),

c) Baru akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham baru

diterbitkan

4) Signalling Theory

Signalling Theory menurut Brigham dan Houston (2009:85),

adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang

memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen

memandang prospek perusahaan. Konsep Signaling dan asimetri

berkaitan erat. Teori asimetri mengatakan bahwa pihak-pihak

yang berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai informasi

yang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan. Pihak

tertentu mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan

pihak lainnya. Manajer biasanya mempunyai informasi yang

lebih baik dibandingkan dengan pihak luar (seperti investor).

Karena itu bisa dikatakan terjadi asimetri informasi antara

Page 50: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

33

manajer dengan investor. Investor yang merasa mempunyai

informasi yang lebih sedikit akan berusaha menginterpretasikan

perilaku manajer. Dengan kata lain, perilaku manajer termasuk

dalam hal menentukan struktur modal bisa dianggap sebagai

signal oleh pihak luar (investor) (Putra, 2017)

Isyarat (signal) adalah suatu tindakan yang diambil oleh

manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor

tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan

(Putra, 2017). Menurut Brigham dan Houston (2009:86),

perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba

menghindari penjualan saham, dan sebagai gantinya

mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-

cara lain, termasuk penggunaan utang yang melebihi target

struktur modal yang normal.

Jika manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek

perusahaan baik, dan karenanya ingin harga saham meningkat, ia

ingin mengkomunikasikan hal tersebut ke investor, ini

merupakan signal yang disampaikan oleh manajer ke pasar

(Putra, 2017). Perusahaan dengan prospek yang kurang

menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya yang

artinya membawa investor baru masuk untuk berbagi kerugian.

Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya

dianggap sebagai suatu isyarat (signal) bahwa prospek

Page 51: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

34

perusahaan kurang cerah menurut penilaian manajemennya.

Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru

lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan mengalami

penurunan, karena menerbitkan saham baru berarti memberikan

isyarat negatif yang dapat menekan harga saham sekalipun

prospek perusahaan cerah. Manajer dapat menggunakan utang

lebih banyak, sebagai sinyal yang lebih dapat dipercaya. Hal ini

karena perusahaan yang meningkatkan utang bisa dipandang

sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di

masa mendatang. Dasar pertimbangannya adalah penambahan

utang menyebabkan keterbatasan arus kas dan meningkatkan

biaya-biaya beban keuangan sehingga manajer hanya akan

menerbitkan utang baru yang lebih banyak apabila mereka yakin

perusahaan kelak dapat memenuhi kewajibannya. Investor

diharapkan akan menangkap sinyal bahwa perusahaan

mempunyai prospek yang baik. Dengan demikian utang

merupakan tanda atau sinyal positif.

Teori sinyal ini akan memberikan informasi mengenai

faktor-faktor internal perusahaan seperti struktur pendanaan,

Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan pertumbuhan penjualan

yang menyebabkan perubahan-perubahan terhadap harga saham

suatu perusahaan di bursa efek, sehingga nilai suatu perusahaan

Page 52: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

35

memberikan sinyal yang positif bagi investor untuk lebih tertarik

melakukan investasi.

3. Kinerja Keuangan Perusahaan

Konsep kinerja keuangan menurut Gitosudarmo dan Basri (2002:275)

adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu yang

dilaporkan dalam laporan keuangan diantaranya laporan laba rugi dan

neraca

Menurut Fahmi (2013:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang

dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan

secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran

tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianlisis dengan alat-alat

keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan

keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam

periode tertentu.

Penilaian kerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap

para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan perusahaan. Faktor-faktor yang umumnya dipertimbangkan

dalam mengambil keputusan mengenai Kebijakan Utang menurut

Brigham dan Houston (2009:34) adalah Likuiditas, Pertumbuhan

penjualan, Ukuran Perusahaan, Operating leverage, Pertumbuhan

Perusahaan, Profitabilitas, Pajak, Pengendalian, Sikap Manajemen, Sikap

Page 53: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

36

Pemberi Pinjaman, Kondisi Pasar, Kondisi Internal Perusahaan,

Fleksibilitas Perusahaan.

a. Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008:188) Profitabilitas adalah kemampuan

suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada

tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu.

Menurut Satiti (2017) Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,

total aktiva, maupun modal sendiri. Secara keseluruhan, Profitabilitas

adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan ketika

menjalani operasinya yang memungkinkan seorang penganalisa untuk

mengevaluasi tingkat earnings dalam hubungannya dengan volume

penjualan, jumlah aktiva, dan investasi tertentu dari pemilik

perusahaan. Perusahaan dengan laba ditahan yang besar akan

menggunakan laba ditahan terlebih dahulu sebelum memutuskan

menggunakan utang.

Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang menetapkan

suatu urutan keputusan pendanaan dimana para manajer pertama kali

akan memilih untuk menggunakan laba ditahan, utang dan penerbitan

saham sebagai pilihan terakhir (Putra, 2017).

Pada penelitian ini penulis akan menghitung tingkat Profitabilitas

dengan menggunakan tolak ukur Return On Assets (ROA). Return On

Assets (ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara

Page 54: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

37

keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah

keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan, semakin tinggi

rasio ini berarti semakin baik keadaan suatu perusahaan.

Menurut Zuhria dan Riharjo (2016) pengertian ROA adalah rasio

yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan

dalam perusahaan. Selain itu, ROA memberikan ukuran yang lebih

baik atas Profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas

manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh

pendapatan. ROA merupakan pengukuran terbaik karena berkaitan

dengan laba yang diperoleh perusahaan dengan memanfaatkan aktiva

yang dimiliki. Rasio ini juga dapat digunakan sebagai tolak ukur jika

manajemen ingin mengevaluasi seberapa baik perusahaan telah

memakai dananya, ini ditunjukkan dengan semakin besar tingkat

ROA yang diperoleh semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi

perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset (Munawir, 2010:89).

Keunggulan Return On Asset (ROA) menurut Munawir (2010:

91) yaitu :

1) Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipil ialah sifatnya yang

menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek

akuntansi yang baik maka manajemen dengan menggunakan

teknik analisa ROA dapat mengukur efisiensi penggunaan modal

yang bekerja, efisiensi produksi dan efisiensi bagian penjualan.

Page 55: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

38

2) Apabila perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga

dapat diperoleh ratio industry, maka dengan analisa ROA ini

dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada

perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga

dapat diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama

atau di atas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat diketahui

di mana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan

tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

3) Analisa ini pun dapat digunakan untuk mengukur efisiensi

tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi/bagian, yaitu

dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian

yang bersangkutan.

4) Analisa ini juga dapat digunakan untuk mengukur Profitabilitas

dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Dengan menggunakan product cost system yang baik, modal dan

biaya dapat dialokasikan kepada berbagai produk yang dihasilkan

oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga dengan demikian

akan dapat dihitung Profitabilitas dari masing-masing produk.

5) ROA selain berguna untuk keperluan control, juga berguna untuk

keperluan perencanaan. Misalnya ROA dapat digunakan sebagai

dasar untuk pengambilan keputusan kalau perusahaan akan

mengadakan ekspansi.

Page 56: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

39

Sedangkan kelemahan Return On Asset (ROA) menurut Munawir

(2010:92) adalah sebagai berikut :

1) Kesukarannya dalam membandingkan rate of return suatu

perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis mengingat

bahwa kadang-kadang praktek akuntansi yang digunakan oleh

masing-masing perusahaan tersebut adalah berbeda-beda.

Perbedaan metode dalam penilaian berbagai aktiva antara

perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, perbandingan

tersebut akan dapat memberi gambaran yang salah.

2) Kelemahan lain dari teknik analisa ini adalah terletak pada adanya

fluktuasi nilai dari uang (daya belinya). Suatu mesin atau

perlengkapan tertentu yang dibeli dalam keadaan inflasi nilanya

berbeda dengan perlengkapan yang dibeli pada waktu tidak ada

inflasi, dan hal ini akan berpengaruh dalam menghitung

investment turnover dan profit margin.

b. Pertumbuhan Perusahaan

Suatu perusahaan yang mengalami pertumbuhan tinggi berarti

perusahaan tersebut berhasil meningkatkan nilai perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan/laba. Perusahaan yang mempunyai

pertumbuhan yang tinggi menunjukkan bahwa dengan sumber daya

yang dimiliki bisa menghasilkan pertumbuhan baik. Perusahaan

Return on Assets = Earning After Tax

Total Assets× 100%

Page 57: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

40

dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan lebih memaksimalkan

penggunaan sumber daya yang dimiliki (Suryani dan Khafid, 2015)

Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH) merupakan kemampuan

perusahaan memanfaatkan aset yang ada untuk menghasilkan

pendapatan (Trisnawati, 2016). Skala pengukuran yang digunakan

adalah rasio Growth dengan rumus sebagai berikut:

c. Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan dapat diartikan sebagai besar kecilnya

perusahaan dilihat dari besarnya equity, nilai perusahaan, ataupun

hasil nilai total aktiva dari suatu perusahaan (Putra, 2017).

Menurut Suryani dan Khafid (2015), Ukuran Perusahaan adalah

besarnya aset perusahaan yang memungkinkan tingkat leverage

perusahaan besar akan lebih kecil dari perusahaan yang lebih kecil.

Ukuran Perusahaan (SIZE) dapat diartikan sebagai besar kecilnya

perusahaan dilihat dari besarnya nilai ekuitas, nilai perusahaan,

ataupun hasil nilai total asset dari suatu perusahaan. Semakin besar

perusahaan, maka mempunyai kapasitas produksi dalam jumlah yang

lebih besar, sehingga akan berproduksi dalam skala ekonomis yang

tinggi, maka semakin banyak dana yang digunakan untuk

menjalankan operasional, dan salah satu sumber dananya adalah

utang.

GROWTH = total aktiva akhir tahun

total aktiva awal tahun

Page 58: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

41

Ukuran Perusahaan menjadi salah satu faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam menentukan tingkat utang. Perusahaan besar

cenderung lebih mudah memperoleh pinjaman dari pihak ketiga,

karena perusahaan mampu dalam pemenuhan kewajiban dengan

adanya kemampuan mengakses ke pihak lain yang lebih luas,

diversifikasi portofolio yang lebih banyak, arus kas yang lebih stabil,

atau jaminan yang dimiliki (berupa aset) bernilai lebih besar

dibandingkan perusahaan kecil. Ukuran entitas yang besar merupakan

sinyal positif bagi kreditur untuk memberikan pinjaman (Hasan, 2014

dalam Bahri, 2017).

Pada dasarnya Ukuran Perusahaan terbagi menjadi 3 kategori,

yaitu perusahaan besar (Large Firm), perusahaan menengah, (Medium

Firm) dan perusahaan kecil (Small Firm). Untuk menghitung Ukuran

Perusahaan (size) menggunakan logaritma natural dari total aset.

Ukuran Perusahaan sangat menentukan keputusan permodalan

suatu perusahaan. Seperti yang telah dijelaskan dalam trade-off theory

bahwa ada beberapa dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan

utang, seperti biaya keagenan dan biaya kebangkrutan. Semakin besar

penggunaan utang maka semakin besar pula biaya keagenan dan biaya

kebangkrutan yang harus ditanggung oleh perusahaan. Meskipun

dengan Ukuran Perusahaan yang besar dapat memperoleh utang yang

Size = Ln (Total Assets)

Page 59: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

42

lebih besar, akan tetapi besarnya utang yang diperoleh sama dengan

biaya kesulitan.

Jadi berdasarkan uraian teori yang dikemukakan, maka dapat

disimpulkan bahwa ukuran merupakan pengukur besar kecilnya

perusahaan. Dalam hal ini Ukuran Perusahaan dapat diukur dengan

menggunakan total aset, penjualan dan ekuitas. Perusahaan yang besar

mudah melakukan akses ke pasar modal dan cepat untuk memperoleh

dana. Oleh karena itu, perusahaan dengan ukuran (size) yang lebih

besar diperkirakan mempunyai kesempatan untuk menarik utang

dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang

kecil. Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki portofolio

pasar yang lebih terdiversifikasi. Oleh karena itu, kecil

kemungkinannya untuk mengarah pada kondisi kebangkrutan.

d. Arus Kas Bebas

Arus Kas Bebas merupakan arus kas yang tersedia untuk

didistribusikan kepada seluruh investor (pemegang saham dan pemilik

utang) setelah perusahaan menempatkan seluruh investasinya pada

aktiva tetap dan modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan

operasi yang sedang berjalan Brigham dan Houston (2006) dalam

Putra (2017)

Sedangkan, menurut Ross, dkk (2000) dalam Satiti (2017) Arus

Kas Bebas merupakan kas lebih perusahaan yang dapat

Page 60: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

43

didistribusikan kepada kreditor atau pemegang saham yang tidak

diperlukan lagi untuk modal kerja atau investasi pada aset tetap.

Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Arus Kas

Bebas adalah kas lebih yang didistribusikan kepada seluruh investor

(pemegang saham dan pemilik utang) setelah perusahaan

menempatkan seluruh investasinya pada modal kerja atau investasi

pada aset tetap sehingga operasi perusahaan tetap berjalan. Arus Kas

Bebas dapat dirumuskan sebagai berikut:

Arus Kas Bebas memudahkan perusahaan untuk mengukur

pertumbuhan bisnis dan pembayaran kepada stakeholders. Arus Kas

Bebas akan mencerminkan dengan jelas mengenai perusahaan

manakah yang masih mempunyai kemampuan di masa depan atau

tidak. Pasar akan bereaksi jika terlihat ada Arus Kas Bebas yang dapat

meningkat karena harapan mereka untuk mendapatkan deviden di

masa depan.

Berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh dari adanya Arus

Kas Bebas antara lain :

1) Semakin tinggi Arus Kas Bebas menggambarkan perusahaan

semakin sehat, karena memiliki kas yang tersedia untuk

pertumbuhan, pembayaran utang dan dividen;

2) Perusahaan memiliki kesempatan yang luas untuk menangkap

peluang investasi;

FCF = Arus Kas Operasi − Belanja Modal

Page 61: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

44

3) Menunjukkan kepada investor bahwa deviden yang dibagikan

tidak sekedar strategi menyiasati pasar dengan maksud

menaikkan nilai perusahaan;

4) Adanya Arus Kas Bebas akan menandakan kepada pasar bahwa

perusahaan mempunyai kemampuan di masa depan

5) Arus Kas Bebas dapat meningkatkan nilai perusahaan

Namun, Arus Kas Bebas juga sering menjadi pemicu timbulnya

masalah antara para pemegang saham dan manajer (agency problem).

Hal ini dikarenakan para manajer lebih menginginkan dana tersebut

diinvestasikan lagi pada proyek-proyek yang dapat menghasilkan

keuntungan. Di sisi lain, pemegang saham mengharapkan sisa dana

tersebut dibagikan sehingga akan menambah kesejahteraan mereka.

Bahri (2017) menyatakan ketika Arus Kas Bebas tinggi maka

perusahaan cenderung menggunakan utang untuk kegiatan pendanaan

perusahaan. Perusahaan dengan Arus Kas Bebas tinggi akan

memonitor perilaku manajer dalam melakukan investasi dengan

menambah utang, sehingga manajer tidak akan membuang-buang kas

untuk investasi yang tidak menguntungkan

Page 62: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

45

B. Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya

No Peneliti /

Tahun /

Nama Jurnal

/ Tahun

Judul

penelitian

Variabel Hasil

1. Mardiyati, U.,

dkk / Jurnal

Riset

Manajemen

Sains

Indonesia

(JRMSI)

Vol.9 No.1

/2018

Pengaruh

Profitabilitas

Ukuran

Perusahaan,

Pertumbuhan

Penjualan,

Kepemilikan

Manajerial, dan

Struktur Aktiva,

terhadap

Kebijakan

Utang pada

Perusahaan

Sektor Aneka

Industri yang

terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

Periode 2012-

2016

Variabel X:

X1: Profitabilitas

X2: Ukuran

Perusahaan

X3: Kepemilikan

Manajerial

X4: Struktur

Aktiva

X5: Pertumbuhan

Penjualan

Variabel Y:

Kebijakan Utang

1. Ukuran Perusahaan

Positif dan Signifikan

terhadap DER. Namun,

Negatif dan Signifikan

terhadap DAR

2. Profitabilitas Positif dan

Signifikan terhadap

DER. Namun, Tidak

berpengaruh terhadap

DAR

3. Kepemilikan

Manajerial dan Struktur

Aktiva tidak

berpengaruh terhadap

Kebijakan Utang (DER

danDAR)

2. Tatengkeng,

D., dkk /

Jurnal EMBA

Vol.6 No.3 /

2018

Analisis Faktor-

Faktor yang

mempengaruhi

Kebijakan

Utang pada

Perusahaan

Manufaktur

yang terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia tahun

2012-2016

Variabel X:

X1: Ukuran

Perusahaan

X2: Profitabilitas

X3:Likuiditas

X4: Ukuran

Risiko Bisnis

X5: Kepemilikan

Manajerial

Variabel Y:

Kebijakan Utang

1. Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, Likuiditas,

Risiko Bisnis,

Kepemilikan

Manajerial berpengaruh

terhadap Kebijakan

Utang secara simultan

2. Secara Parsial

Likuiditas,

Profitabilitas,

Kepemilikan

Manajerial berpengaruh

terhadap Kebijakan

Utang.

3. Ukuran Perusahaan dan

Risiko Bisnis tidak

Page 63: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

46

No Peneliti /

Tahun /

Nama Jurnal

/ Tahun

Judul

penelitian

Variabel Hasil

berpengaruh terhadap

Kebijakan Utang.

3. Putra, Z. Y. /

Jurnal Ilmu

Riset dan

Akuntansi

vol.6 No. 3 /

2017

Pengaruh

ProfitabilitasUk

uran Perusahaan

dan Free Cash

Flow, terhadap

Kebijakan

Utang pada

perusahaan

Manufaktur

sektor Barang

Konsumsi yang

terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

periode 2012-

2014

Variabel X:

X1: Profitabilitas

X2: Ukuran

Perusahaan

X3: Arus Kas

Bebas

Variabel Y:

Kebijakan Utang

1. Ukuran Perusahaan dan

Arus Kas Bebas

berpengaruh positif

terhadap Kebijakan

Utang

2. Profitabilitas tidak

berpengaruh negative

terhadap Kebijakan

Utang

4. Bahri, S. /

Jurnal PETA

vol.2 No.2

/2017

Pengaruh

Profitabilitas,

Ukuran

Perusahaan,

Free Cash Flow,

Kepemilikan

Manajerial, dan

Kebijakan

Deviden,

terhadap

Kebijakan

Utang

Variabel X:

X1: Profitabilitas

X2: Ukuran

Perusahaan

X3: Arus Kas

Bebas

X4: Kepemilikan

Manajerial

X5: Kebijakan

Deviden

Variabel Y:

Kebijakan Utang

1. Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan dan Arus

Kas Bebas,

Kepemilikan

Manajerial, Kebijakan

Deviden, tidak

berpengaruh terhadap

Kebijakan Utang

5. Satiti, L. /

Jurnal Ilmu

dan Riset

Akuntansi

Vol.6 No.12 /

2017

Pengaruh

Profitabilitas,

Free Cash Flow

dan

Kepemilikan

Manajerial

terhadap

Kebijakan

Utang pada

Perusahaan

Variabel X:

X1: Profitabilitas

X2: Arus Kas

Bebas

X3: Kepemilikan

Manajerial

Variabel Y:

Kebijakan Utang

1. Arus Kas Bebas

berpengaruh positif

signifikan terhadap

Kebijakan Utang

2. Profitabilitas

berpengaruh negatif

signifikan terhadap

Kebijakan Utang

3. Kepemilikan

Manajerial tidak

Page 64: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

47

No Peneliti /

Tahun /

Nama Jurnal

/ Tahun

Judul

penelitian

Variabel Hasil

Manufaktur

Sektor Barang

Konsumsi

periode 2011-

2015

berpengaruh

signifikan terhadap

Kebijakan Utang

6. Purwanti, M.

/ eJournal

Administrasi

Bisnis / 2017

Pengaruh

Profitabilitas,

Likuiditas,

Pertumbuhan

Penjualan,

terhadap

Kebijakan

Utang pada

Perusahaan

subsektor

Makanan dan

Minuman

periode 2011-

2015

Variabel X:

X1: Profitabilitas

X2: Likuiditas

X3: Pertumbuhan

Penjualan

Variabel Y:

Kebijakan Utang

1. Profitabilitas, Likuiditas

berpengaruh siginifikan

terhadap Kebijakan

Utang

2. Pertumbuhan Penjualan

tidak berpengaruh

terhadap Kebijakan

Utang

7.

Ezeaku, H.

C., dkk /

European

Journal of

Economic

and Financial

Research /

2017

The

Development of

Debt to Equity

Ratio in Capital

Structure

Model: a Case

of Nigerian

Manufacturing

Firms

Variabel X:

X1: Profitabilitas

X2: Pertumbuhan

Perusahaan

X3: Ukuran

Perusahaan

X4: Tangibilitas

Variabel Y:

Kebijakan Utang

1. Pertumbuhan

Perusahaan, Ukuran

Perusahaan dan

Tangibilitas

berpengaruh positif

terhadap Kebijakan

Utang

2. Profitabilitas

berpengaruh negatif

terhadap Kebijakan

Utang

8. Zuhria, S. F.

dan Riharjo,

I. B. / Jurnal

Ilmu Riset

Akuntansi

Vol.5 No.11 /

2016

Pengaruh

Profitabilitas,

Ukuran

Perusahaan,

Free Cash Flow,

Pertumbuhan

Penjualan,

terhadap

Kebijakan

Utang pada

Perusahaan

Variabel X:

X1: Profitabilitas

X2: Ukuran

Perusahaan

X3: Arus Kas

Bebas

X4: Pertumbuhan

Penjualan

Variabel Y:

Kebijakan Utang

1. Ukuran Perusahaan

berpengaruh signifikan

Positif terhadap

Kebijakan Utang.

2. Profitabilitas, Arus Kas

Bebas, dan

Pertumbuhan Penjualan

berpengaruh negatif

terhadap Kebijakan

Utang

Page 65: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

48

No Peneliti /

Tahun /

Nama Jurnal

/ Tahun

Judul

penelitian

Variabel Hasil

subsektor

Makanan dan

Minuman yang

terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

periode 2011-

2014

9. Suryani, A.

D. dan

Khafid, M. /

Dinamika

Akuntansi,

Keuangan

dan

Perbankan /

Mei 2015

Pengaruh

Pertumbuhan

Perusahaan,

Ukuran

Perusahaan,

Free cash Flow,

Kebijakan

Dividen, dan

terhadap

Kebijakan

Utang pada

Perusahaan

Manufaktur di

Bursa Efek

Indonesia tahun

2013

Variabel X:

X1: Pertumbuhan

Perusahaan

X2: Ukuran

Perusahaan

X3: Arus Kas

Bebas

X4: Kebijakan

Dividen

Variabel Y:

Kebijakan Utang

1. Kebijakan Dividen

yang berpengaruh

secara signifikan

terhadap Kebijakan

Utang

2. Pertumbuhan

Perusahaan, Ukuran

Perusahaan, dan Arus

Kas Bebas tidak

berpengaruh secara

signifikan terhadap

Kebijakan Utang

10. Astuti, E. /

Jurnal

Akuntansi

dan Pajak

Vol.15 No.

02 / Januari

2014

Pengaruh

Profitabilitas,

Ukuran

Perusahaan, dan

Kepemilikan

Institusional,

terhadap

Kebijakan

Utang

perusahaan di

Indonesia

Variabel X:

X1: Profitabilitas

X2: Ukuran

Perusahaan

X3: Kepemilikan

Institusional,

Variabel Y:

Kebijakan Utang

1. Profitabilitas dan

Ukuran Perusahaan

berpengaruh positif

tehadap Kebijakan

Utang

2. Kepemilikan

Institusional tidak

berpengaruh signifikan

terhadap Kebijakan

Utang

Page 66: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

49

No Peneliti /

Tahun /

Nama Jurnal

/ Tahun

Judul

penelitian

Variabel Hasil

11. Margaretha,

F. / Review of

Integrative

Business dan

Economics

Research Vol

3(2) / 2014

Determinants of

Debt Policy in

Indonesia’s

Public Company

Variabel X :

X1: Profitabilitas

X2: Pertumbuhan

Perusahaan

X3: Ukuran

Perusahaan

X4: Tangibilitas

Aset

X5: Tingkat

Pajak

X6: Non Debt Tax

Shield

Variabel Y:

Kebijakan Utang

1. Profitabilitas,

Pertumbuhan

Perusahaan dan

Tangibilitas Aset

berpengaruh terhadap

Kebijakan Utang.

2. Ukuran Perusahaan,

Tingkat Pajak dan Non

Debt Tax Shield tidak

berpengaruh terhadap

Kebijakan Utang.

12. Astuti, W. A.

dan

Nurlaelasari /

Trikonomika

Vol.12 No.1/

2013

Pengaruh

Profitabilitas

Free Cash Flow

dan terhadap

Kebijakan

Utang pada PT

Intraco Penta

Tbk periode

2005-2011

Variabel X:

X1: Profitabilitas

X2: Arus Kas

Bebas

Variabel Y:

Kebijakan Utang

1. Profitabilitas, dan Arus

Kas Bebas berpengaruh

signifikan dan positif

terhadap Kebijakan

Utang

13. Said, H. B. /

International

Business

Research /

2013

Impact of

Ownership

Structure on

Debt Equity

Ratio: a Static

and a Dynamic

Analytical

Framework

Variabel X

X1: Profitabilitas

X2: Pertumbuhan

Perusahaan

X3: Ukuran

Perusahaan

X4: Arus Kas

Bebas

X5: Volatilitas

X6: Kepemilikan

Manajerial

X7: Kepemilikan

Blok Eksternal

X8: Activity

Sector

X9: Intagibilitas

1. Pertumbuhan

Perusahaan, Ukuran

Perusahaan, Arus Kas

Bebas, Kepemilikan

Manajerial,

Intangibilitas, Pajak

Non Utang (NDTS)

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

Kebijakan Utang

2. Profitabilitas

berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap

Kebijakan Utang

Page 67: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

50

No Peneliti /

Tahun /

Nama Jurnal

/ Tahun

Judul

penelitian

Variabel Hasil

X10: Kebijakan

Dividen

Variabel Y :

Y1: Rasio Ekuitas

Utang Buku

(Book DER)

Y2: Rasio Ekuitas

Utang Pasar

(Market DER)

3. Kebijakan Dividen,

Volatilitas dan

Kepemilikan saham

Eksternal tidak

berpengaruh signifikan

terhadap Kebijakan

Utang

Sumber: Data diolah (2019)

C. Hubungan Antar Variabel

Dalam menentukan Kebijakan Utang, ada beberapa faktor yang

dipertimbangkan oleh perusahaan pada umumnya antara lain Profitabilitas,

Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Arus Kas Bebas (Brigham dan

Houston, 2009:34). Besar kecilnya pengaruh dari faktor-faktor tersebut terhadap

Kebijakan Utang tergantung pada jenis perusahaannya dan dimana industri

perusahaan tersebut beroperasi.

1. Hubungan Variabel Profitabilitas terhadap Kebijakan Utang

Kegiatan perusahaan dilakukan seefektif dan seefisien mungkin agar

mendapatkan Profitabilitas setinggi-tingginya Profitabilitas menurut

Zuhria dan Riharjo (2016) menggambarkan kemampuan perusahaan

mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada.

Profitabilitas menjadi pertimbangan investor dalam meminjamkan dana

kepada perusahaan. Namun, Semakin tinggi profit yang diperoleh

perusahaan maka akan semakin kecil penggunaan utang yang digunakan

Page 68: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

51

dalam pendanaan perusahaan karena pendanaan menggunakan modal

internal telah mencukupi.

Penelitian tentang Profitabilitas dengan Kebijakan Utang dilakukan

oleh Trisnawati (2016), Zuhria dan Riharjo (2016), dan Astuti (2014) yang

menyatakan bahwa Profitabilitas berpengaruh terhadap Kebijakan Utang.

2. Hubungan Variabel Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan

Utang

Dalam perkembangannya, perusahaan lama kelamaan akan

mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan Perusahaan dinyatakan apabila

suatu perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan/laba. Perusahaan yang mempunyai

pertumbuhan yang cepat diartikan menjadi perusahaan yang sedang

mengalami ekspansi sehingga menggunakan berbagai cara untuk

memenuhi kebutuhan termasuk dengan menggunakan utang. Dan juga

bagi perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi cenderung

membutuhkan dana yang lebih besar dari sumber eksternal.

Penelitian tentang Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan

Utang dilakukan oleh Trisnawati (2016), Margaretha (2014), dan Said

(2013) yang menyatakan bahwa Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh

terhadap Kebijakan Utang.

3. Hubungan Variabel Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Utang

Ukuran Perusahaan sangat berpengaruh terhadap Kebijakan Utang

terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman.

Page 69: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

52

Perusahaan besar yang telah terdiversifikasi, lebih mudah untuk memasuki

pasar modal, menerima penilaian kredit yang lebih tinggi dari bank

komersil dan membayar bunga yang lebih rendah pada utangnya. Salah

satu alasannya perusahaan lebih mudah menerima pinjaman adalah karena

nilai asset yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayan bank

juga lebih tinggi.

Penelitian tentang Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Utang

dilakukan oleh Zuhria dan Riharjo (2016), Astuti (2014), Mardiyati, dkk

(2018) menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap Kebijakan Utang.

4. Hubungan Variabel Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Utang

Menurut Putra (2017) Arus Kas Bebas merupakan kas yang tersedia

untuk didistribusikan kepada pemegang saham dan pemilik utang setelah

perusahaan menempatkan investasinya pada aset tetap dan modal kerja

yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi yang sedang berjalan.

Hal ini menunjukkan pada saat perusahaan dalam keadaan stabil, maka

arus kas bebas semakin tinggi. Semakin tingginya Arus Kas Bebas maka

perusahaan dapat membayar utang perusahaan menggunakan Arus Kas

Bebas dan akan menurunkan proporsi utang perusahaan itu sendiri.

Hasil penelitian tentang pengaruh Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan

Utang dilakukan oleh Zuhria dan Riharjo (2016), Satiti (2017), dan Said

(2013) menyatakan bahwa Arus Kas Bebas berpengaruh terhadap

Kebijakan Utang.

Page 70: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

53

D. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Subsektor Makanan dan

Minuman Periode Tahun 2014-2018

Common Effect

Metode Estimasi Data Panel

Variabel Independen:

Profitabilitas (X1)

Pertumbuhan Perusahaan (X2)

Ukuran Perusahaan (X3)

Arus Kas Bebas (X4)

Variabel Dependen:

Kebijakan Utang (Y)

Fixed Effect Random Effect

Uji F

Uji T

Uji Koefisien Determinasi

Interpretasi

Kesimpulan dan Saran

Model Yang Terpilih

Uji Hausman Uji Chow

Uji Asumsi Klasik

Autokorelasi Heterokedastisitas Multikolinearitas Normalitas

Page 71: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

54

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan Sugiyono (2014:99). Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka

dapat diajukan suatu hipotesis sebagai berikut:

H1: Terdapat pengaruh variabel Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan,

Ukuran Perusahaan, Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Utang secara

simultan

H2: Terdapat pengaruh variabel Profitabilitas terhadap Kebijakan Utang secara

parsial

H3: Terdapat pengaruh variabel Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan

Utang secara parsial

H4: Terdapat pengaruh variabel Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Utang

secara parsial

H5: Terdapat pengaruh variabel Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Utang

secara parsial

Page 72: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah perusahaan Subsektor Makanan dan

Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini ditujukan

untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran

Perusahaan, dan Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Utang. Penelitian ini

menggunakan data sekunder dengan menggunakan data laporan keuangan

tahun perusahaan pada industri manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman

yang ada di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2018.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Subsektor

Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

periode 2014 hingga 2018. Metode pemilihan sampel menggunakan metode

purposive sampling, yaitu pemilihan sampel perusahaan selama periode

penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Adapun tujuan metode ini adalah untuk

mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan.

Kriteria-kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Terdaftar sebagai perusahaan di Subsektor Makanan dan Minuman pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan tidak mengalami delisting selama tahun

2014-2018.

Page 73: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

56

2. Perusahaan tidak berpidah subsektor ke subsektor lainnya di BEI selama

tahun 2014-2018.

3. Menerbitkan laporan keuangan secara lengkap selama tahun 2014-2018,

memiliki kelengkapan informasi dan data yang dibutuhkan dalam

penelitian.

4. Saham perusahaan-perusahaan tersebut aktif diperdagangkan di Bursa

Efek Indonesia (BEI) selama periode pengamatan.

Dari kriteria tersebut maka dalam penelitian ini sampel yang digunakan

adalah sebanyak 11 sampel perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman

yang terdaftar di BEI dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kriteria Penyaringan Sampel

No Kriteria Penyaringan Sampel Jumlah

1 Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang

terdaftar di BEI tahun 2014-2018.

19

2 Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang

delisting dari BEI periode tahun 2014 – 2018

(5)

3

Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang

berpindah ke subsektor lain di BEI periode tahun 2014-

2018

(1)

4 Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang tidak

menerbitkan laporan keuangan secara lengkap tahun 2014

– 2018

(2)

Jumlah Sample Penelitian 11

Sumber : Data diolah (2019)

Berikut 11 sampel Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2014-2018

Page 74: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

57

Tabel 3.2

Daftar Sampel Penelitian

Sumber: www.idx.co.id (2019)

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan metode atau cara yang dilakukan

untuk mengumpulkan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder. Untuk mendapatkan data yang diteliti, penulis melakukan studi

kepustakaan (Library Research) dengan mempelajari dan menelaah berbagai

literatur dan dapat dijadikan penunjang teori-teori yang diperlukan dalam

penelitian ini.

Selain itu penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2014-2018. Data tersebut diperoleh dalam bentuk yang

sudah tertera dan dikumpulkan serta diolah oleh pihak lain dan sudah dalam

bentuk publikasi. Data yang dikumpulkan merupakan data laporan keuangan

dari tahun 2014-2018.

NO KODE Nama Perusahaan

1 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk

2 CEKA Cahaya Kalbar Tbk

3 DLTA Delta Djakarta Tbk

4 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

5 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

6 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

7 MYOR Mayora Indah Tbk

8 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk

9 SKLT Sekar Laut Tbk

10 STTP Siantar Top Tbk

11 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk

Page 75: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

58

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis regresi data panel untuk menguji pengaruh- pengaruh

Profitabilitas (ROA), Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH), Ukuran

Perusahaan (SIZE) dan Arus Kas Bebas (FCF) terhadap Kebijakan Utang

(DER).

Sedangkan untuk pengujian hipotesis dilakukan secara simultan (Uji F)

dan juga pengujian secara parsial (Uji t). Pengolahan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2013 dan Eviews

versi 9. Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencegan distribusi)

(Satiti, 2017).

Misalnya dengan menentukan nilai rata-rata hitung dan persen atau

proporsi. Cara lain untuk menggambarkan data adalah dengan membuat

tabel, distribusi frekuensi, diagram atau grafik

2. Metode Regresi Data Panel

Data panel merupakan gabungan antara data time series dan cross

section. Data panel memiliki gabungan karakteristik antara beberapa objek

dengan beberapa periode waktu. (Widarjono 2018: 364)

Page 76: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

59

Data dalam penelitian ini menggunakan interval waktu yaitu tahun

2014-2018 yang bersifat time series. Sedangkan data cross section adalah

data pada suatu kurun tertentu pada beberapa perusahaan. Uji regresi data

panel yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, yaitu

Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Arus Kas

Bebas terhadap Kebijakan Utang:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Dimana:

Y = Kebijakan Utang

α = Konstanta

β1,2,3,4,5,6 = Penaksiran koefisien regresi

X1 = Profitabilitas

X2 = Pertumbuhan Perusahaan

X3 = Ukuran Perusahaan

X4 = Arus Kas Bebas

e = Variabel Residual (tingkat kesalahan)

Menurut Widarjono (2018: 365), dalam metode estimasi model

regresi, data panel dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis antara lain:

a. Common Effect Model

Regresi data panel dengan metode common effect adalah asumsi

yang mengangap bahwa intersept dan slope selalu tetap variabel

waktu maupun antar individu. Setiap individu (n) yang diregresi untuk

Page 77: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

60

mengetahui hubungan antaravariabel dependen denganvariabel

independen akan memberikan nilai intersept maupun slope yang sama

besarnya. Begitu pula dengan waktu (t), nilai intersept dan slope

dalam persamaan regresi yang menggambarkan hubungan

antaravariabel dependen denganvariabel-variabel independennya

adalah sama utuk setiap waktu. Hal ini dikarenakan dasar yang

digunakan dalam regresi panel ini yang mengabaikan pengaruh

individu dan waktu pada model yang dibentuknya

(Widarjono,2018:365). Persamaan untuk pendekatan model common

effect adalah sebagai berikut:

Yit = β0 + β1LnX1it + β2LnX2it+ β3LnX3it + β4LnX4it + εit

Dimana:

Y =variabel Dependen

X =variabel Independen

I = Perusahaan

t = Waktu

b. Fixed Effect Model

Model fixed effect memiliki konstanta yang tetap besarnya untuk

berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisien regresinya,

besarnya tetap dari waktu ke waktu. Demikian juga dengan koefisien

regresinya, besarnya tetap dari waktu ke waktu (time invariant).

Untuk membedakan satu objek dengan objek lainnya, digunakam

60ariable semu (dummy) (Widarjono, 2018:366). Persamaan untuk

Page 78: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

61

pendekatan dengan menggunakan model fixed effect adalah sebagai

berikut:

Yit = β0 + β1LnX1it + β2LnX2it+ β3D1i + β4D2i + εit

Dimana:

Y = Variabel Dependen

X = Variabel Independen

I = Perusahaan

t = Waktu

D = Dummy

c. Random Effect Model

Tidak seperti pada model fixed effect, pada model random effect

diasumsikan bahwa perbedaan intersept dan konstanta disebabkan

oleh residual/error sebagai akibat perbedaan antar unit dan antar

periode waktu yang terjadi secara random (Widarjono,2018:367).

Random Effect Model menganggap efek rata-rata dari data cross

section dan time series direpresentasikan dalam intersep. Persamaan

model Random Effect adalah sebagai berikut:

Yit = β0 + β1LnX1it + β2LnX2it + β3LnX3it + β4itLnX4it + vit

Dimana:

Y = Variabel Dependen

X = Variabel Independen

Vit = eit + μit

Page 79: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

62

3. Pemilihan Model

Dari ketiga model yang telah diestimasi akan dipilih model mana yang

paling tepat/sesuai dengan tujuan penelitian. Ada tahapan uji (test) yang

dapat dijadikan alat dalam memilih model regresi data panel (Common

Effect, Fixed Effect atau Random Effect) berdasarkan karakteristik data

yang dimiliki, yaitu: Chow Test dan Hausman Test

a. Chow Test

Menurut Widarjono (2018:368), uji chow digunakan untuk

menentukan apakah model pendekatan yang akan digunakan commom

effect atau fixed effect dengan melihat nilai probabilitasnnya.

Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Jika nilai probabilitas > nilai signifikansi (α = 0.05) maka H0

diterima sehingga model yang digunakan adalah pendekatan common

effect. Sedangkan, jika nilai probabilitas < nilai signifikansi (α = 0.05)

maka H0 ditolak sehingga model yang digunakan adalah pendekatan

fixed effect

b. Hausman Test

Menurut Widarjono (2018: 369), uji hausman dilakukan untuk

menentukan apakah model yang akan digunakan fixed effect atau

random effect. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai

berikut:

Page 80: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

63

H0 : menggunakan pendekatan random effect

Ha : menggunakan pendekatan fixed effect

Jika nilai probabilitas > nilai signifikansi (α = 0.05) maka H0

diterima sehingga model yang digunakan adalah pendekatan random

effect. Sedangkan, jika nilai probabilitas < nilai signifikansi (α = 0.05)

maka H0 ditolak sehingga model yang digunakan adalah pendekatan

fixed effect.

4. Uji Asumsi Klasik

Model regresi dapat dikatakan model yang baik jika memenuhi

kriteria Best Linear Unbiased Estimator (BLUE). BLUE dapat dicapai bila

memenuhi asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik meliputi:

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal,

untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak.

Untuk menguji normalitas suatu model, hipotesisnya sebagai berikut:

Ho: Data berdistribusi normal

Ha: Data tidak berdistribusi normal

Menurut Ghozali (2016:154) apabila nilai probabilitas Jarque-

Bera < nilai signifikan (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang

artinya data tidak memiliki distribusi normal. Sedangkan, apabila nilai

probabilitas Jarque-Bera > nilai signifikan (0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak yang artinya data memiliki distribusi normal.

Page 81: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

64

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013:77), uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah regresi ditemukan adanya kolerasi yang tinggi atau

sempurna antarvariabel independen. Cara yang digunakan untuk

melihat ada tidaknya multikolinearitas dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan matrik korelasi. Jika nilai korelasi berada di atas

0.90 maka diduga terjadi multikolinearitas dalam model. Sedangkan

jika koefisien di bawah 0.90 maka diduga dalam model tidak terjadi

multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

dengan pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, Maka disebut homokedastisitas

dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. (Purwanti, 2017).

Cara mendeteksi heteroskedastisitas yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah menggunakan uji white. Hipotesis uji white

adalah:

H0 : tidak ada heteroskedastisitas

Ha : ada heteroskedastisitas

Apabila nilai probabilitas Obs*R2 > nilai signifikansi (0.05) maka

H0 diterima atau dapat disimpulkan tidak ada heteroskedastisitas.

Sedangkan jika nilai probabilitas Obs*R2 < nilai signifikansi (0.05)

Page 82: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

65

maka H0 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa ada heteroskedastisitas

dalam model.

d. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu (residual)

pada periode t (waktu) dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya).

Menurut Widarjono (2018:144) penentuan ada tidaknya masalah

autokorelasi juga bisa dilihat dari nilai probabilitas Chi-squares

Guna menguji ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini

menggunakan Uji Lagrange Multiplier (LM Test) dengan hipotesis

sebagai berikut:

H0 : tidak ada autokorelasi

Ha : ada autokorelasi

Apabila nilai probabilitas Obs*R-squared < nilai signifikansi

(0.05) maka H0 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa dalam model

terjadi autokorelasi. Jika nilai probabilitas Obs*R-squared > nilai

signifikansi (0.05) maka H0 diterima atau dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi autokorelasi dalam model.

5. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai koefisien dan signifikansi

dari tiap-tiap variabel independen dalam mempengaruhi variabel

dependen. Uji hipotesis inilah yang nantinya dijadikan dasar dalam

menyatakan apakah hasil penelitian mendukung hipotesis penelitian atau

Page 83: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

66

tidak. Dalam hal signifikansi, uji ini memakai tingkat signifikansi sebesar

5% (0.05).

Uji goodness of fit model penelitian merupakan pengujian yang

dilaksanakan untuk mengambil keputusan dalam menolak atau menerima

hipotesis penelitian. pengujian ini setidaknya terdiri dari uji koefisien

determinasi (uji R2), uji simultan (uji F), dan uji parsial (uji t).

a. Uji Simultan dengan F-Test

Uji statistik F digunakan untuk melihat signifikansi model yang

digunakan dalam penelitian (Putra, 2017). Uji simultan menggunakan

Eviews 9 dapat diketahui pada hasil estimasi model terpilih dengan

melihat probabilitas F-statistic, sehingga tidak perlu lagi dilakukan

pengujian dengan menggunakan metode hitung lain.

Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1) H0 diterima atau Ha ditolak Apabila nilai probabilitas F-statistic

> α = 0.05

2) H0 ditolak atau Ha diterima Apabila nilai probabilitas F-statistic

< α = 0.05

Apabila H0 diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel

independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan

variabel dependen dan sebaliknya apabila H0 ditolak, maka hal ini

menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai hubungan yang

signifikan dengan variabel dependen.

Page 84: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

67

b. Uji Parsial dengan t-Test

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Putra, 2017).

Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1) Apabila probabilitas t-statistic > 0,05, maka H0 diterima.

2) Apabila probabilitas t-statistic < 0,05, maka H0 ditolak.

Apabila H0 diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel

independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan

variabel dependen dan sebaliknya Apabila H0 ditolak, maka hal ini

menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai hubungan yang

signifikan dengan variabel dependen.

c. Uji Koefisien Determinasi

Menurut Putra (2017) R2 pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Menurut Ghozali (2016: 95) kriteria koefisien determinasi sebagai

berikut :

1) Nilai R2 yang kecil mengandung arti bahwa kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas.

2) Sebaliknya, nilai R2 yang hampir mendekati satu mengandung

arti bahwa variabel bebas memberikan hampir semua informasi

Page 85: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

68

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

independen..

E. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Dependen

Dalam penelitian ini, definisi konseptual dari setiap variabel adalah

sebagai berikut :

a. Kebijakan Utang

Kebijakan Utang perusahaan dapat dilihat dari rasio DER

Perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan salah satu rasio

yang digunakan untuk membandingkan jumlah utang terhadap

ekuitas. Rasio DER sering digunakan para analis dan para investor

untuk melihat seberapa besar utang perusahaan jika dibandingkan

ekuitas yang dimiliki perusahaan atau para pemegang saham

(Bahri,2017).

Total utang yang dimaksud dalam rumus perhitungan tersebut

adalah seluruh total utang perusahaan, yaitu penjumlahan utang

jangka panjang dan utang jangka pendek dalam satu periode.

Sedangkan total modal adalah seluruh modal perusahaan, yaitu hasil

penjumlahan modal sendiri dan modal yang ada. Semakin tinggi DER

maka diasumsikan memiliki risiko yang semakin tinggi terhadap

likuiditas perusahaannya :

DER = Total Debt

Total Equity× 100%

Page 86: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

69

2. Variabel Independen

a. Profitabilitas

Profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA (Return on

Assets). Menurut pengertian ROA adalah rasio laba (rugi) sebelum

pajak terhadap total aset (Mulyadi, 2006:53 dalam Zuhria dan Riharjo,

2016).

Selain itu, ROA memberikan ukuran yang lebih baik atas

Profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektivitas manajemen

dalam menggunakan aktiva baik dari modal sendiri maupun dari

modal pinjaman, investor akan melihat seberapa efektif suatu

perusahaan dalam mengelola aset (Bahri,2017).

Apabila dihubungkan dengan DER, maka semakin tinggi

Profitabilitas suatu perusahaan, maka semakin rendah rasio utang

terhadap ekuitas dengan asumsi variabel lain konstan. Hal ini

dikarenakan, tingginya tingkat pengembalian investasi suatu

perusaahaan, disebabkan karena penggunaan utang yang relatif

rendah (Mardiyati dkk, 2018). Rendahnya penggunaan utang tersebut

dikarenakan perusahaan memiliki sumber dana internal dan laba yang

cukup, sehingga tidak mengandalkan penggunaan dana eksternal

sebagai bentuk pendanaan kebutuhan operasional perusahaan mereka.

ROA =Earning After Tax

Total Aset× 100%

Page 87: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

70

b. Pertumbuhan Perusahaan

Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi usahanya

dalam perkembangan ekonomi dan industri dimana perusahaan

tersebut beroperasi ditunjukan oleh rasio pertumbuhan. Suatu

perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang tinggi berarti

perusahaan tersebut berhasil meningkatkan nilai perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan/laba. Perusahaan yang mempunyai

pertumbuhan yang tinggi menunjukan bawha dengan sumber daya

yang dimiliki bisa menghasilkan pertumbuhan yang baik. Perusahaan

dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan lebih memaksimalkan

penggunaan sumber daya yang dimiliki (Suryani dan Khafid, 2015).

Dalam mengukur tingkat pertumbuhan suatu perusahaan dapat

dilihat misalnya dari tingkat pertumbuhan penjualan, laba bersih

sesudah pajak, pendapatan per lembar saham, dan sebagainya (Steve,

1997 dalam Trisnawati, 2016).

c. Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan (Size) menggambarkan besar kecilnya suatu

perusahaan yang tampak nilai total aset perusahaan pada neraca akhir

tahun (Putra, 2017).

Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang

lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber,

GROWTH =Total Aktiva Akhir Tahun

Total Aktiva Awal Tahun

Page 88: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

71

sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur akan lebih mudah

karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki aktiva yang cukup

besar yang dapat dipergunakan sebagai jaminan untuk melakukan

utang (Astuti, 2013).

Pada sisi lain, perusahaan dengan ukuran kecil lebih fleksibel

dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih

cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Dalam penelitian

ini, variabel Ukuran Perusahaan disimbolkan dengan size dan diukur

dengan menggunakan proxy natural log total aset (Trisnawati, 2016).

d. Arus Kas Bebas

Arus Kas Bebas dapat diperoleh dari arus kas operasi dikurangi

belanja modal (Bahri, 2017). Menurut Suryani dan Khafid (2015),

bahwa semakin besar Arus Kas Bebas yang tersedia dalam suatu

perusahaan maka akan semakin sehat perusahaan tersebut karena

memiliki kas yang tersedia sehingga akan mempengaruhi bagi

perusahaan dalam memanfaatkan Kebijakan Utang. Keadaan ini

menunjukan bahwa nilai perusahaan semakin baik karena Arus Kas

Bebas mencerminkan kemampuan di masa depan.

Size = Ln Total Assets

FCF = Arus Kas Operasi − Belanja Modal

Page 89: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

72

Tabel 3.3

Ringkasan Definisi Operasional Variabel

No Variabel Ukuran Tanda Definisi Rumus

1. Kebijakan

Utang

Debt to

Equity

Ratio

DER Rasio total

utang

dibagi

total

ekuitas

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

2. Profitabilitas Return

on

Assets

ROA Rasio laba

bersih

setelah

pajak

dibagi

total asset

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

3. Pertumbuhan

Perusahaan

Growth GROWTH Persentase

Pertumbuh

an

perubahan

total aset

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐴𝑤𝑎𝑙 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛

4. Ukuran

Perusahaan

Size SIZE Logaritma

Natural

(Ln) dari

Total Aset

Ln (Total Aset)

5. Arus Kas

Bebas

Free

Cash

Flow

FCF Arus Kas

Operasi

dikurangi

Belanja

Modal

𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 − 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑎 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

Sumber : Data diolah (2019)

Page 90: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

73

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Industri Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengolah dan

mengubah bahan mentah menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi

yang mempunyai nilai tambah/jual yang dilakukan dengan menggunakan

mesin ataupun secara manual. Industri manufaktur pada umumnya mampu

memproduksi dalam skala besar. Dalam pengolahan bahan mentah untuk

menjadi barang jadi diperlukan sumber daya lain seperti tenaga manusia,

mesin-mesin, dan peralatan pendukung. Di dalam industri manufaktur di

Indonesia terdapat beberapa subsektor diantaranya sektor industri dasar

dan kimia, aneka industri, industri barang konsumsi. Semakin mengecil di

dalam sektor barang konsumsi terdapat 5 subsektor, yakni Makanan dan

Minuman, Rokok, Farmasi, Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah

Tangga, dan Peralatan Rumah Tangga.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur

Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

yaitu sebanyak 19 perusahaan. Dari keseluruhan populasi, dilakukan teknik

pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan menyeleksi

perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.

Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut diperoleh 11 perusahaan

yang layak dijadikan sampel.

Page 91: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

74

2. Profil Perusahaan

Tabel 4.1

Profil Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman

No. Nama

Perusahaan

Tahun

Berdiri

Tahun

masuk

ke

BEI

Produk Total

Aset

1. Tri Banyan Tirta

Tbk (ALTO)

1997 2012 Air Mineral 1,11 T

2. Wilmar Cahaya

Indonesia Tbk

(CEKA)

1986 1996 Minyak Nabati, Minyak

Kelapa Sawit dan

turunannya, Kacang-

kacangan, Minyak

Jelatang, dan Minyak

Nabati Khusus

1,22 T

3. Delta Djakarta

Tbk (DLTA)

1932 1984 Bir 1,4 T

4. Indofood CBP

Sukses Makmur

Tbk (ICBP)

2009 2010 Mie Instan, dan Penyedap

Rasa

33,82 T

5. Indofood Sukses

Makmur Tbk

(INDF)

1990 1994 Produk Makanan Olahan,

Tepung, Minyak Goreng,

Minuman Kemasan

95,98 T

6. Multi Bintang

Indonesia Tbk

(MLBI)

1931 1981 Bir Lokal, Bir

International dan

Minuman Bebas Alkohol

2,6 T

7. Mayora Indah

Tbk (MYOR)

1977 1990 Biskuit, Permen, Wafer,

Cokelat, Kopi, Makanan

18,01 T

8. Nippon Indosari

Corporindo Tbk

(ROTI)

1996 2010 Roti Tawar, Roti Isi, Kue 4,29 T

9. Sekar Laut Tbk

(SKLT)

1976 1978 Kerupuk, Emping,

Tepung Bumbu, Saus

Sambal, Bumbu Instan,

Makanan Beku

721 M

10. Siantar Top Tbk

(STTP)

1972 1996 Biskuit, Wafer, Permen,

Makanan Ringan

2,56 T

11. Ultrajaya Milk

Industry and

Trading

Company (ULTJ)

1958 1971 Susu, Teh, dan Keju 5,58 T

Sumber : Data diolah (2019)

Page 92: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

75

B. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Statistik Deskriptif

Pada bagian ini akan dideskripsikan dari data masing-masing variabel

yang menampilkan karakteristik dari sampel yang meliputi: nilai rata-rata

sampel (mean), nilai maksimum dan minimum untuk masing-masing

variabel. Deskripsi dalam penelitian ini meliputi 5 variabel, yaitu

Profitabilitas (ROA), Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH), Ukuran Perusahaan

(SIZE), dan Arus Kas Bebas (FCF) terhadap Kebijakan Utang (DER). Data

yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder dari tahun

2014 sampai tahun 2018.

Pengolahan data pada analisis statistik deskriptif dilakukan dengan

menggunakan Eviews 9.0 dan Microsoft Excel 2010. Berikut adalah hasil

uji statistik deskriptif :

Tabel 4.2

Uji Statistik Deskriptif

DER ROA GROWTH SIZE FCF

Mean 0.966182 11.34200 -4.191273 15.08273 1.124182

Median 1.000000 8.800000 -5.840000 14.66000 0.430000

Maximum 3.030000 52.67000 46.21000 18.38000 15.75000

Minimum 0.180000 1.630000 -34.90000 12.71000 -2.310000

Std. Dev. 0.569891 10.41804 19.72101 1.520747 3.008588

Skewness 0.816095 2.053408 0.285177 0.854228 2.843140

Kurtosis 4.537282 7.455970 2.039665 2.694094 12.67013

Jarque-Bera 11.52085 84.15368 2.858962 6.903419 288.3953

Probability 0.003150 0.000000 0.239433 0.031691 0.000000

Sum 53.14000 623.8100 -230.5200 829.5500 61.83000

Sum Sq. Dev. 17.53790 5860.925 21001.58 124.8843 488.7865

Observations 55 55 55 55 55

Berdasarkan tabel 4.1, dapat disajikan statistik deskriptif variabel

seluruh periode pengamatan sebagai berikut:

Page 93: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

76

a. Kebijakan Utang (DER)

Dari hasil pengujian statistik deskriptif, pada tahun 2014 terdapat

6 perusahaan yang memiliki nilai DER dibawah rata-rata. Sedangkan,

5 perusahaan lain memiliki nilai DER diatas rata-rata. Hingga tahun

2018, terdapat 6 perusahaan yang memiliki nilai DER dibawah rata-

rata. Dan 5 perusahaan lain memiliki nilai DER diatas rata-rata. Delta

Djakarta Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur dan Ultrajaya Milk Tbk

konsisten memiliki nilai DER dibawah rata-rata selama periode 2014-

2018. Sedangkan, 3 perusahaan yang konsisten memiliki nilai DER

diatas rata-rata selama periode 2014-2018 Sisa 5 perusahaan lain

memiliki nilai DER yang berfluktuatif.

Tabel. 4.3

Data Debt to Equity Ratio (DER) Subsektor

Makanan dan Minuman periode 2014-2018

Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

Tri Banyan Tirta Tbk 1.33 1.33 1.42 1.47 1.85

Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 1.39 1.32 0.61 0.50 0.32

Delta Djakarta Tbk 0.30 0.22 0.18 0.19 0.19

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0.66 0.62 0.56 0.56 0.54

Indofood Sukses Makmur Tbk 1.08 1.13 0.87 0.92 0.98

Multi Bintang Indonesia Tbk 3.03 1.74 1.77 1.59 2.12

Mayora Indah Tbk 1.51 1.18 1.06 1.06 1.29

Nippon Indosari Corporindo Tbk 1.23 1.28 1.02 1.03 0.51

Sekar Laut Tbk 1.16 1.48 0.92 0.96 1.20

Siantar Top Tbk 1.08 0.90 1.00 0.73 0.61

Ultrajaya Milk Industry Tbk 0.29 0.27 0.21 0.18 0.19

Mean 1.19 1.04 0.87 0.84 0.89

Minimum 0.29 0.22 0.18 0.18 0.19

Maximum 3.03 1.74 1.77 1.59 2.12

Sumber: Data diolah (2019)

Page 94: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

77

a. Profitabilitas (ROA)

Dari hasil pengujian statistik deskriptif, pada tahun 2014 terdapat

9 perusahaan yang memiliki nilai ROA dibawah rata-rata. Sedangkan,

2 perusahaan lain memiliki nilai ROA diatas rata-rata. Hingga tahun

2018, terdapat 7 perusahaan yang memiliki nilai ROA dibawah rata-

rata. Dan 4 perusahaan lain memiliki nilai ROA diatas rata-rata.

Tedapat 5 perusahaan yang konsisten memiliki nilai ROA dibawah

rata-rata selama periode 2014-2018. Sedangkan, 2 perusahaan yang

konsisten memiliki nilai ROA diatas rata-rata selama periode 2014-

2018. Sisa 5 perusahaan lain memiliki nilai ROA yang berfluktuatif.

Tabel. 4.4

Data Return on Assets (ROA) Subsektor

Makanan dan Minuman periode 2014-2018

Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

Tri Banyan Tirta Tbk 2.06 2.27 5.67 2.72 3.41

Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 3.19 7.17 17.51 7.71 3.4

Delta Djakarta Tbk 29.04 18.5 21.25 20.87 16.63

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 11.01 12.56 11.21 6.66 10.51

Indofood Sukses Makmur Tbk 4.04 6.41 5.85 2.6 3.73

Multi Bintang Indonesia Tbk 35.63 23.65 43.17 52.67 30.63

Mayora Indah Tbk 3.98 11.02 10.75 10.93 6.26

Nippon Indosari Corporindo Tbk 8.8 10 9.58 2.97 1.63

Sekar Laut Tbk 4.97 5.32 3.63 3.61 2.81

Siantar Top Tbk 9.67 7.45 9.22 5.61 7.78

Ultrajaya Milk Industry Tbk 9.71 14.78 16.74 13.72 11.14

Mean 11.10 10.83 14.05 11.82 8.90

Minimum 2.06 2.27 3.63 2.60 1.63

Maximum 35.63 23.65 43.17 52.67 30.63

Sumber: Data diolah (2019)

Page 95: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

78

b. Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH)

Dari hasil pengujian statistik deskriptif, pada tahun 2014 terdapat

5 perusahaan yang memiliki nilai GROWTH dibawah rata-rata.

Sedangkan, 6 perusahaan lain memiliki nilai GROWTH diatas rata-

rata. Hingga tahun 2018, terdapat 5 perusahaan yang memiliki nilai

GROWTH dibawah rata-rata. Dan 6 perusahaan lain memiliki nilai

GROWTH diatas rata-rata. Tedapat 1 perusahaan yang konsisten

memiliki nilai GROWTH dibawah rata-rata selama periode 2014-

2018,yaitu Tri Banyan Tirta Tbk. Sedangkan, 10 perusahaan memiliki

nilai GROWTH yang berfluktuatif.

Tabel. 4.5

Data Pertumbuhan Perusahaan Subsektor

Makanan dan Minuman periode 2014-2018

Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

Tri Banyan Tirta Tbk -17.53 -4.75 -1.28 -4.78 -1.78

Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 20.06 15.71 -4.03 -2.34 -13

Delta Djakarta Tbk 14.41 4.68 15.36 11.94 4.42

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 17.13 6.63 8.82 9.4 6.96

Indofood Sukses Makmur Tbk 10.05 6.86 -10.52 7.02 9.15

Multi Bintang Indonesia Tbk 25.19 -5.84 8.29 10.33 3.97

Mayora Indah Tbk 5.99 10.22 13.93 15.43 20.8

Nippon Indosari Corporindo Tbk 17.57 26.29 7.88 56.17 -5.72

Sekar Laut Tbk 9.8 13.73 50.68 11.97 13.37

Siantar Top Tbk 15.66 12.9 21.72 0.26 9.58

Ultrajaya Milk Industry Tbk 3.75 21.35 19.75 22.36 7.67

Mean 11.10 9.80 11.87 12.52 5.04

Maximum 25.19 26.29 50.68 56.17 20.8

Minimum -17.53 -5.84 -10.52 -4.78 -13

Sumber: Data diolah (2019)

Page 96: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

79

c. Ukuran Perusahaan (SIZE)

Dari hasil pengujian statistik deskriptif, pada tahun 2014 terdapat

8 perusahaan yang memiliki nilai SIZE dibawah rata-rata. Sedangkan,

3 perusahaan lain memiliki nilai SIZE diatas rata-rata. Hingga tahun

2018, terdapat 7 perusahaan yang memiliki nilai SIZE dibawah rata-

rata. Dan 4 perusahaan lain memiliki nilai SIZE diatas rata-rata.

Terdapat 6 perusahaan yang konsisten memiliki nilai SIZE dibawah

rata-rata selama periode 2014-2018. Sedangkan, 3 perusahaan yang

konsisten memiliki nilai SIZE diatas rata-rata selama periode 2014-

2018. Sisa 2 perusahaan lain memiliki nilai SIZE yang berfluktuatif.

Tabel. 4.6

Data Ukuran Perusahaan Subsektor

Makanan dan Minuman periode 2014-2018

Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

Tri Banyan Tirta Tbk 14.03 13.98 13.97 13.94 13.90

Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 14.07 14.21 14.17 14.09 14.01

Delta Djakarta Tbk 13.81 13.85 14.00 14.04 14.15

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 17.03 17.09 17.18 17.25 17.34

Indofood Sukses Makmur Tbk 18.27 18.34 18.22 18.30 18.38

Multi Bintang Indonesia Tbk 14.62 14.56 14.64 14.72 14.77

Mayora Indah Tbk 16.15 16.24 16.37 16.44 16.71

Nippon Indosari Corporindo Tbk 14.58 14.81 14.89 14.81 15.27

Sekar Laut Tbk 12.71 12.84 13.25 13.32 13.49

Siantar Top Tbk 14.35 14.47 14.66 14.66 14.76

Ultrajaya Milk Industry Tbk 14.89 14.75 15.26 15.41 13.53

Mean 14.95 15.01 15.15 15.18 15.12

Minimum 12.71 12.84 13.25 13.32 13.49

Maximum 18.27 18.34 18.22 18.30 18.38

Sumber: Data diolah (2019)

Page 97: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

80

d. Arus Kas Bebas (FCF)

Dari hasil pengujian statistik deskriptif, pada tahun 2014 terdapat

7 perusahaan yang memiliki nilai FCF dibawah rata-rata. Sedangkan,

4 perusahaan lain memiliki nilai FCF diatas rata-rata. Hingga tahun

2018, terdapat 7 perusahaan yang memiliki nilai FCF dibawah rata-

rata. Dan 4 perusahaan lain memiliki nilai FCF diatas rata-rata.

Terdapat 1 perusahaan yang konsisten memiliki nilai FCF dibawah

rata-rata selama periode 2014-2018. Sedangkan, 1 perusahaan yang

konsisten memiliki nilai SIZE diatas rata-rata selama periode 2014-

2018. Sisa 9 perusahaan lain memiliki nilai FCF yang berfluktuatif.

Tabel. 4.7

Data Arus Kas Bebas Subsektor

Makanan dan Minuman periode 2014-2018

Nama Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018

Tri Banyan Tirta Tbk -1.12 -1.72 -0.53 -1.87 -0.96

Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 1.77 -0.42 -0.23 1.31 3.26

Delta Djakarta Tbk 1.46 1.70 15.75 3.38 3.01

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0.79 0.53 1.08 0.56 -0.01

Indofood Sukses Makmur Tbk -0.09 -0.30 9.04 0.07 -0.64

Multi Bintang Indonesia Tbk 0.72 1.63 1.67 8.28 1.63

Mayora Indah Tbk 0.06 1.46 -0.12 0.89 -0.96

Nippon Indosari Corporindo Tbk -0.08 0.84 0.65 0.00 -0.22

Sekar Laut Tbk 0.07 0.43 -2.00 -2.31 0.51

Siantar Top Tbk -0.15 -0.23 -0.88 3.72 0.00

Ultrajaya Milk Industry Tbk -0.17 0.86 2.31 7.89 -0.64

Mean 0.30 0.44 2.43 1.99 0.45

Minimum -1.12 -1.72 -2.00 -2.31 -0.96

Maximum 1.77 1.70 15.75 8.28 3.26

Sumber: Data diolah (2019)

Page 98: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

81

2. Pengujian Pemilihan Model Regresi Data Panel

a. Uji Chow

Merupakan pengujian untuk menentukan model fixed effect atau

Common Effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data

panel. Apabila nilai probabilitas cross-section Chi-Square > nilai

signifikansi (α = 0.05) maka H0 diterima sehingga model yang

digunakan adalah pendekatan common effect. Sedangkan, jika nilai

probabilitas cross-section Chi-Square < nilai signifikansi (α = 0.05)

maka H0 ditolak sehingga model yang digunakan adalah pendekatan

fixed effect. Hipotesis yang dibentuk dalam Uji Chow adalah sebagai

berikut :

Ho: Common Effect Model

Ha: Fixed Effect Model

Tabel 4.8

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: CROSSID

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 45.359545 (9,12) 0.0000

Cross-section Chi-square 92.453649 9 0.0000

Pada tabel 4.7 diatas, menunjukkan bahwa nilai probabilitas

cross-section Chi-Square sebesar 0,0000. Berdasarkan tabel hasil uji

Chow di atas dapat dilihat bahwa niai Cross-section Chi-square <

nilai signifikansi (0.0000 < 0.05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Page 99: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

82

Sehingga diambil kesimpulan bahwa model yang dipilih adalah model

fixed effect.

Kemudian, karena uji chow yang dilakukan menyimpulkan

memilih model fixed effect model, maka perlu dilakukan uji

selanjutnya yaitu uji hausman untuk memilih antara fixed effect model

dengan random effect model.

b. Uji Hausman

Merupakan pengujian statistik untuk memilih apakah model fixed

effect atau random effect yang paling tepat digunakan. Apabila nilai

probabilitas Cross-section random < nilai signifikansi (0,05) artinya

model yang tepat untuk regresi data panel adalah model fixed effect.

Sebaliknya, apabila nilai probabilitas Cross-section random > nilai

signifikansi (0,05). Maka model yang tepat untuk regresi data panel

adalah model random effect. Hipotesis yang dibentuk dalam uji

Hausman adalah sebagai berikut:

Ho : Random Effect Model

Ha : Fixed Effect Model

Tabel 4.9

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: CROSSID

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 17.000346 4 0.0019

Page 100: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

83

Berdasarkan tabel hasil uji Hausman di atas dapat diketahui

bahwa nilai probabilitas Cross-section random < nilai signifikansi

(0.0019 < 0.05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa model yang dipilih adalah Fixed Effect Model.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Menurut Ghozali (2016:154) apabila nilai probabilitas Jarque-Bera <

nilai signifikan (0,05) maka artinya data tidak memiliki distribusi

normal. Sedangkan, apabila nilai probabilitas Jarque-Bera > nilai

signifikan (0,05) maka artinya data memiliki distribusi normal.

Gambar 4.1

Uji Normalitas

Berdasarkan histrogram uji normalitas di atas dapat diketahui

bahwa probablity Jarque-Bera > nilai signifikansi (0.491160 > 0.05).

Artinya data pada penelitian ini berdistribusi secara normal dan dapat

dilanjutkan ke pengujian berikutnya.

0

1

2

3

4

5

6

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15

Series: Standardized Residuals

Sample 2014 2018

Observations 55

Mean -2.99e-17

Median -0.021829

Maximum 0.153321

Minimum -0.155514

Std. Dev. 0.086994

Skewness 0.147876

Kurtosis 1.893150

Jarque-Bera 1.421969

Probability 0.491160

Page 101: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

84

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013:77), uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah regresi ditemukan adanya kolerasi yang tinggi atau

sempurna antarvariabel independen. Jika nilai korelasi berada di atas

0.90 maka diduga terjadi multikolinearitas dalam model. Sedangkan

jika koefisien di bawah 0.90 maka diduga dalam model tidak terjadi

multikolinearitas.

Tabel. 4.10

Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hubungan antar

variabel independen (ROA, GROWTH, SIZE, FCF) tidak ada yang

menunjukkan nilai korelasi > 0.9. Nilai korelasi tertinggi sebesar

0.286948 yaitu antara ROA dengan FCF. Karena 0.286948 < 0.9 maka

dapat diputuskan bahwa dalam model tidak terjadi gejala

multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika nilai probabilitasnya >

0,05 maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas. Akan tetapi,

ROA GROWTH SIZE FCF

ROA 1.000000 -0.200367 -0.173800 0.286948

GROWTH -0.200367 1.000000 -0.230864 -0.024474

SIZE -0.173800 -0.230864 1.000000 0.077497

FCF 0.286948 -0.024474 0.077497 1.000000

Page 102: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

85

apabila nilai probabilitasnya < 0,05 maka terjadi masalah

heterokedastisitas

Tabel. 4.11

Uji White

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.357781 Prob. F(4,21) 0.0866

Obs*R-squared 8.057844 Prob. Chi-Square(4) 0.0895

Scaled explained SS 6.574855 Prob. Chi-Square(4) 0.1601

Berdasarkan tabel hasil uji white dapat diketahui bahwa nilai

probability Chi-Square obs*R-squared > nilai signifikansi (0.0895 >

0.05) dengan hasil tersebut dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas sehingga dapat dilanjutkan ke pengujian

berikutnya.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu (residual)

pada periode t (waktu) dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya).

Menurut Widarjono (2018:144) penentuan ada tidaknya masalah

autokorelasi bisa dilihat dari nilai probabilitas Chi-squares. Jika nilai

probabilitas > 0,05 berarti tidak ada autokorelasi. Sebaliknya jika nilai

probabilitas < 0,05 berarti ada masalah autokorelasi.

Tabel. 4.12

Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.667674 Prob. F(2,19) 0.0953

Obs*R-squared 5.700311 Prob. Chi-Square(2) 0.0578

Page 103: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

86

Berdasarkan tabel hasil uji autokorelasi di atas dapat diketahui

bahwa nilai probability Chi-Square Obs*R-squared > nilai

signifikansi (0.0578 > 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi gejala autokorelasi dalam model.

4. Analisis Regresi Data Panel

Tabel. 4.13

Analisis Regresi Data Panel

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh persamaan model regresi

antara variabel dependen (DER) dan variabel independen (ROA,

GROWTH dan SIZE) sebagai berikut:

Dependent variabel: DER

Method: Panel Least Squares

Date: 09/27/19 Time: 21:41

Sample (adjusted): 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ROA -0.394562 0.086931 -4.538785 0.0007

GROWTH 0.122317 0.042895 2.851554 0.0146

SIZE 0.695223 0.241898 2.874034 0.0140

FCF -0.102928 0.131228 -0.784346 0.4480

C 11.63324 3.689825 3.152789 0.0083

Effects Specification

Cross-section fixed (dummyvariabels)

R-squared 0.780824 Mean dependent var -0.292308

Adjusted R-squared 0.760050 S.D. dependent var 0.628218

S.E. of regression 0.125565 Akaike info criterion -1.008258

Sum squared resid 0.189198 Schwarz criterion -0.330822

Log likelihood 27.10736 Hannan-Quinn criter. -0.813181

F-statistic 47.21438 Durbin-Watson stat 2.716362

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 104: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

87

DERit = 11.63324 - 0.394562ROAit + 0.122317GROWTHit +

0.695223SIZEit + eit

Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa:

a. Konstanta sebesar 9.970567 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (ROA, GROWTH, SIZE, FCF) pada observasi ke i

dan periode ke t adalah konstan, maka nilai Kebijakan Utang

adalah 11.63324.

b. Jika nilai ROA pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar

1%, sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap.

Maka akan menurunkan nilai Kebijakan Utang pada observasi ke

i dan periode ke t sebesar 0.394562.

c. Jika nilai GROWTH pada observasi ke i dan periode ke t naik

sebesar 1%, sedangkan variabel independen lainnya dianggap

tetap. Maka akan meningkatkan nilai Kebijakan Utang pada

observasi ke i dan periode ke t sebesar 0.12231.

d. Jika nilai SIZE pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar

1%, sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap.

Maka akan meningkatkan nilai Kebijakan Utang pada observasi

ke i dan periode ke t sebesar 0.695223.

Page 105: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

88

5. Pengujian Hipotesis

a. Pengaruh Variabel ROA, GROWTH, SIZE, dan FCF terhadap

Kebijakan Utang secara Simultan (Uji F)

Pengujian secara simultan atau uji F digunakan untuk menguji

pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap

variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan

adalah apabila nilai probabilitas F-statistic < α = 0.05 maka H0 ditolak

atau Ha diterima sehingga disimpulkan bahwa variabel independen

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen.

Sedangkan, apabila nilai probabilitas F-statistic > α = 0.05 maka H0

diterima atau Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

independen secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap

variabel independen. Uji hipotesis secara simultan dapat diihat dari

tabel berikut:

Tabel. 4.14

Uji F

R-squared 0.780824 Mean dependent var -0.292308

Adjusted R-squared 0.760050 S.D. dependent var 0.628218

S.E. of regression 0.125565 Akaike info criterion -1.008258

Sum squared resid 0.189198 Schwarz criterion -0.330822

Log likelihood 27.10736 Hannan-Quinn criter. -0.813181

F-statistic 47.21438 Durbin-Watson stat 2.716362

Prob(F-statistic) 0.000000

Berdasarkan hasil uji F di atas dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas F-statistic < nilai signifikansi 5% (0.000000 < 0.05),

sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat

Page 106: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

89

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

independen (ROA, GROWTH, SIZE dan FCF) terhadap variabel

dependen (DER) secara simultan.

b. Pengaruh Variabel ROA, GROWTH, SIZE, dan FCF terhadap

Kebijakan Utang (DER) secara Parsial (Uji t)

Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Jika probabilitas <

0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga disimpulkan bahwa

variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Sedangkan apabila probabilitas > 0.05 maka H0 diterima

dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen.

Uji hipotesis secara parsial dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel. 4.15

Uji t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.63324 3.689825 3.152789 0.0083

ROA? -0.394562 0.086931 -4.538785 0.0007

GROWTH? 0.122317 0.042895 2.851554 0.0146

SIZE? 0.695223 0.241898 2.874034 0.0140

FCF? -0.102928 0.131228 -0.784346 0.4480

Penjelasan dari tabel uji t adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap Kebijakan Utang

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan probabilitas ROA < nilai signifikansi 5% (0.0007 <

Page 107: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

90

0.05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa ROA memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kebijakan Utang.

2) Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH) terhadap

Kebijakan Utang

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan probabilitas GROWTH < nilai signifikansi 5%

(0.0146 < 0.05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa GROWTH memiliki pengaruh

signifikan terhadap Kebijakan Utang.

3) Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Kebijakan Utang

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan probabilitas ROA < nilai signifikansi 5% (0.0140 <

0.05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa SIZE memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kebijakan Utang.

4) Pengaruh Arus Kas Bebas (FCF) terhadap Kebijakan Utang

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan probabilitas > nilai signifikansi 5% (0.4480 > 0.05)

maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa FCF tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kebijakan Utang.

Page 108: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

91

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Ghozali (2016: 95) Nilai R2 yang kecil mengandung arti

bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Sebaliknya, nilai R2 yang

hampir mendekati satu mengandung arti bahwa variabel bebas

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel independen. Koefisien determinasi

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 4.16

Koefisien Determinasi

R-squared 0.780824 Mean dependent var -0.292308

Adjusted R-squared 0.760050 S.D. dependent var 0.628218

S.E. of regression 0.125565 Akaike info criterion -1.008258

Sum squared resid 0.189198 Schwarz criterion -0.330822

Log likelihood 27.10736 Hannan-Quinn criter. -0.813181

F-statistic 47.21438 Durbin-Watson stat 2.716362

Prob(F-statistic) 0.000000

Berdasarkan tabel di atas besarnya niai Adjusted R-squared

adalah 0.760050. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kebijakan

Utang (DER) dapat dijelaskan oleh variabel independen (ROA,

GROWTH, SIZE, dan FCF) sebesar 76.00%. Sedangkan sisanya

(100% - 76.00% = 24.003%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model

regresi penelitian.

6. Interpretasi Hasil Penelitian

a. Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Kebijakan Utang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROA memiliki

Page 109: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

92

pengaruh signifikan terhadap Kebijakan Utang. Dengan demikian

penelitian ini menerima hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa

ROA berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Utang. Hal ini

dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan nilai probabilitas yang

lebih kecil dari nilai signifikansi 5% (0.0007 < 0.05).

Return on Assets (ROA) memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kebijakan Utang (DER) menunjukkan bahwa setiap perubahan yang

terjadi pada ROA diikuti oleh Kebijakan Utang. Artinya, semakin

tinggi rasio ROA maka semakin menurun Kebijakan Utang. Hal ini

dapat disebabkan karena perusahaan yang tingkat Profitabilitasnya

tinggi berarti memiliki dana internal yang berlimpah. Hal ini

menyebabkan penggunaan utangnya rendah karena perusahaan dapat

membiayai operasionalnya menggunakan sumber dana internal

daripada sumber dana eksternal. Hal ini sesuai dengan Pecking Order

Theory dimana perusahaan memiliki hierarki penggunaan dana dan

akan mengutamakan penggunaan dana internal yang terdiri atas aliran

kas, laba ditahan, dan depresiasi dibandingkan penggunaan dana

eksternal yaitu utang dan saham. Perusahaan dengan Profitabilitas

tinggi memiliki utang yang sedikit bukan karena mempunyai target

debt ratio, tetapi karena hanya sedikit memerlukan pendanaan

eksternal. Sedangkan, perusahaan yang kurang profitable cenderung

mempunyai utang yang lebih besar karena dana internal tidak

Page 110: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

93

mencukupi dan utang merupakan sumber eksternal yang lebih murah

dibandingkan penerbitan saham.

Penelitian tentang Profitabilitas dengan Kebijakan Utang

dilakukan oleh Trisnawati (2016), Zuhria dan Riharjo (2016), dan

Astuti (2014) yang menyatakan bahwa Profitabilitas berpengaruh

terhadap Kebijakan Utang.

b. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH) terhadap

Kebijakan Utang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel GROWTH

memiliki pengaruh signifikan terhadap Kebijakan Utang. Dengan

demikian penelitian ini menerima hipotesis ketiga (H3) yang

menyatakan bahwa GROWTH berpengaruh signifikan terhadap

Kebijakan Utang. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan

nilai probabilitas yang lebih kecil dari nilai signifikansi 5% (0.0146 <

0.05).

Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH) memiliki pengaruh

signifikan terhadap Kebijakan Utang (DER) menunjukkan bahwa

setiap perubahan yang terjadi pada Pertumbuhan Perusahaan diikuti

oleh Kebijakan Utang. Artinya, semakin tinggi rasio Pertumbuhan

Perusahaan maka semakin meningkat Kebijakan Utang. Hal ini dapat

disebabkan karena perusahaan yang sedang bertumbuh membutuhkan

dana yang besar untuk meningkatkan produksinya serta

mempertahankan posisi usahanya. Bagi perusahaan yang sedang

Page 111: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

94

mengalami pertumbuhan cepat, maka sangat dibutuhkan dana yang

besar untuk ekspansi. Namun, Seringkali perusahaan memiliki

keterbatasan dana sehingga menjadi salah satu faktor penghambat

Pertumbuhan Perusahaan dalam bersaing atas produk-produk yang

dihasilkannya. Walaupun memiliki dana internal yang tinggi, ada

kalanya dana internal tidak dapat mencukupi. Oleh karena itu

perusahaan akan menggunakan pendanaan eksternal dikarenakan

penerbitan saham membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga

perusahaan lebih memilih penggunaan utang. Selain penggunaan

utang lebih murah dibanding penerbitan saham, utang juga dapat

menimbulkan sinyal ke para investor bahwa perusahaan sedang

mengalami prospek cerah. Hal ini sesuai dengan Signalling Theory,

dasar pertimbangannya adalah penambahan utang menyebabkan

keterbatasan arus kas dan meningkatkan biaya-biaya beban keuangan

sehingga manajer hanya akan menerbitkan utang baru yang lebih

banyak apabila mereka yakin perusahaan kelak dapat memenuhi

kewajibannya. Hal ini memberikan sinyal positif ke para investor

bahwa perusahaan sedang mengalami Pertumbuhan Perusahaan yang

baik.

Penelitian tentang Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan

Utang dilakukan oleh Trisnawati (2016), Margaretha (2014), dan Said

(2013) yang menyatakan bahwa Pertumbuhan Perusahaan

berpengaruh terhadap Kebijakan Utang.

Page 112: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

95

c. Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Kebijakan Utang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel SIZE memiliki

pengaruh signifikan terhadap Kebijakan Utang. Dengan demikian

penelitian ini menerima hipotesis keempat (H4) yang menyatakan

bahwa SIZE berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Utang. Hal

ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan nilai probabilitas yang

lebih kecil dari nilai signifikansi 5% (0.0140 < 0.05).

Ukuran Perusahaan (SIZE) memiliki pengaruh signifikan

terhadap Kebijakan Utang (DER) menunjukkan bahwa setiap

perubahan yang terjadi pada Ukuran Perusahaan diikuti oleh

Kebijakan Utang. Artinya, semakin tinggi Ukuran Perusahaan maka

semakin meningkat Kebijakan Utang. Hal ini dapat disebabkan karena

semakin besar perusahaan maka akan memerlukan sumber dana

eksternal yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil

sehingga kemampuan berutang semakin besar. Besarnya Ukuran

Perusahaan dapat mempengaruhi kemudahan suatu perusahaan dalam

memperoleh sumber dana secara eksternal karena kemampuan untuk

mengakses ke pihak-pihak ketiga atau kreditur sebagai akibat dari size

effect. Perusahaan besar juga lebih dipercaya oleh investor karena

kepemilikan aset yang banyak sehingga investor percaya perusahaan

besar dapat mengembalikan dana. Selain itu penggunaan utang lebih

murah dibanding penerbitan saham. Utang juga dapat membuat

penghematan pajak atas laba perusahaan. Hal ini sesuai dengan Trade

Page 113: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

96

Off Theory yang menyatakan bahwa hingga suatu titik maksimum,

penggunaan utang menjadi lebih murah daripada penerbitan saham

karena adanya Tax Shield. Dengan adanya penghematan pajak atas

laba perusahaan, hal ini menyebakan perusahaan memiliki struktur

modal yang optimal, mendapatkan laba perusahaan yang maksimal,

serta meningkatkan nilai perusahaan yang menjurus kekesejahteraan

para pemegang saham.

Penelitian tentang Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Utang

dilakukan oleh Zuhria dan Riharjo (2016), Astuti (2014), Mardiyati,

dkk (2018) menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap Kebijakan Utang.

d. Pengaruh Arus Kas Bebas (FCF) terhadap Kebijakan Utang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel FCF tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap Kebijakan Utang. Dengan demikian

penelitian ini menolak hipotesis kelima (H5) yang menyatakan bahwa

FCF berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Utang. Hal ini

dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan nilai probabilitas lebih

besar dari nilai signifikansi 5% (0.4480 > 0.05).

Arus Kas Bebas (FCF) tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap Kebijakan Utang (DER) menunjukkan bahwa setiap

perubahan yang terjadi pada Arus Kas Bebas tidak diikuti oleh

Kebijakan Utang. Semakin tingginya Arus Kas Bebas seharusnya

perusahaan semakin sehat karena dapat membayar utang perusahaan

Page 114: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

97

menggunakan Arus Kas Bebas dan akan menurunkan proporsi utang

perusahaan itu sendiri. Namun besarnya jumlah Arus Kas Bebas

belum bisa merepresentasikan Kebijakan Utang. Hasil dari

perhitungan mengenai Arus Kas Bebas ini menunjukkan bahwa

hubungan besar kecilnya Arus Kas Bebas pada suatu perusahaan tidak

berdampak kepada perubahan Kebijakan Utang.

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh

Trisnawati (2016), Suryani dan Khafid (2015), dan Bahri (2017) yang

menyatakan bahwa FCF tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kebijakan Utang.

Page 115: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil penelitian dengan

melakukan pengujian hipotesis dengan menggunkan analisis regresi data

panel, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Arus

Kas Bebas berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap

Kebijakan Utang pada industri manufaktur Subsektor Makanan dan

Minuman periode 2014-2018.

2. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Utang pada

industri manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman periode 2014-

2018.

3. Pertumbuhan Perusahaan berperngaruh signifikan terhadap Kebijakan

Utang pada industri manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman

periode 2014-2018

4. Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Utang

pada industri manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman periode

2014-2018

5. Arus Kas Bebas tidak berpengaruh terhadap Kebijakan Utang pada

industri manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman periode 2014-

2018

Page 116: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

99

B. Saran

1. Perlu adanya perbaikan dalam publikasi laporan keuangan dalam

konsistensi nominal angka dan penggunaan istilah rasio keuangan

yang sudah ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia agar informasi yang

didapat jelas dan lengkap sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel-variabel independen

lain yang mungkin memiliki pengaruh terhadap Kebijakan Utang

perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman karena independen

model ini hanya dapat menjelaskan sekitar 76% variasi variabel

Kebijakan Utang perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Penelitian selanjutnya dapat menambah periode tahun dan

memperluas populasi dan sampel penelitian agar hasil yang diperoleh

lebih akurat

Page 117: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

100

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, E. (2014). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, terhadap Kebijakan Utang Perusahaan di Indonesia. Jurnal

Akuntansi dan Pajak, 15(2), 149-157.

Astuti, W. A. dan Nurlaelasari. (2013). Pengaruh Arus Kas Bebas dan Profitabilitas

terhadap Kebijakan Utang. Jurnal Trikonomika, 12(1), 40-48.

Bahri, S. (2017). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Deviden,

Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Arus Kas Perusahaan (Free Cash

Flow) terhadap Kebijakan Utang. Jurnal PETA, 2(2), 1-21.

Brealey, R. A., Myers, S. C., dan Marcus, A. J. (2008). Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan Perusahaan. Jakarta : Erlangga.

Brigham, E. dan Houston, J. (2009). Fundamentals of Financial Management.

Jakarta : Salemba Empat.

Ezeaku, H. C., Ageme, A. E., Ogbodo, I. dan Festus E. (2017). The Development

of Debt to Equity Ratio in Capital Structure Model: a Case of Nigerian

Manufacturing Firms. European Journal of Economic and Financial

Research, 2(5), 1-11.

Fahmi, I. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23.

Semarang: Badan Penerbit Diponegoro.

Gitosudarmo, I. dan Basri. (2002). Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE.

Jensen, M.C. dan Meckling, W.H. (1976). Theory of the firm: Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership structure. Journal of Financial Economics,

3(1), 305-360.

Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana Prenada

Media Group.

Kieso, D. E., Weygandt, J. J.dan Warfield T.D. (2007). Accounting Principles.

Edisi 12. Jakarta : Salemba Empat.

Page 118: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

101

Mardiyati, U., Qothrunnada, dan Kurnianti, D. (2018). Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan

dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Utang pada Perusahaan Sektor Aneka

Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2016.

Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), 9(1), 105-123.

Margaretha, F. (2014). Determinants of Debt Policy in Indonesia’s Public

Company. Review of Integrative Business dan Economics Research, 3(2),

10-16.

Munawir, S. (2010). Analisis laporan Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan Kelima

Belas. Yogyakarta: Liberty.

Purwanti, M. (2017). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Pertumbuhan

Penjualan terhadap Kebijakan Utang”. eJournal Administrasi Bisnis, 5(2),

255-268.

Putra, Z. Y. (2017). Pengaruh Arus Kas, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan

terhadap Kebijakan Utang. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 6(3), 1126-

1147.

Riyanto, B. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.

Said, H. B. (2013). Impact of Ownership Structure on Debt Equity Ratio : a Static

and a Dynamic Analytical Framework. International Business Research,

6(6), 162-180.

Satiti, L. (2017). Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kepemilikan

Manajerial terhadap Kebijakan Utang Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi, 6(12), 1-13.

Sudana, I. M. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan. Erlangga: Jakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan RdanD. Bandung: Alfabeta.

Suryani, A. D. dan Khafid, M. (2015). Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan

Perusahaan, Kebijakan Deviden, dan Ukuran Perusahaan terhadap

Page 119: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

102

Kebijakan Utang pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2013. Jurnal Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan., 4(1), 20-28.

Tatengkeng, D., Murni, S. dan Tulung, J. E. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kebijakan Utang pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016. Jurnal EMBA, 6(3),

1128-1137.

Trisnawati, I. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Utang pada

Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi, 18(1), 33-42.

Widarjono, A. (2018). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan

Eviews Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Zuhria, S. F. dan Riharjo, I. B. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow,

Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Utang.

Jurnal Ilmu Riset Akuntansi, 5(11), 1-21.

www.altospringswater.com

www.bps.go.id

www.deltajkt.co.id

www.idx.co.id

www.imf.org

www.indofood.com

www.indofoodcbp.com

www.kemenperin.go.id

www.mayoraindah.co.id

www.multibintang.co.id

www.sahamok.com

www.sariroti.com

www.sekarlaut.com

Page 120: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

103

www.siantartop.co.id

www.ultrajaya.co.id

www.wilmarcahayaindonesia.com

Page 121: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

104

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Sampel Penelitian

Lampiran 2 : Uji Statistik Deskriptif

DER ROA GROWTH SIZE FCF

Mean 0.966182 11.34200 -4.191273 15.08273 1.124182

Median 1.000000 8.800000 -5.840000 14.66000 0.430000

Maximum 3.030000 52.67000 46.21000 18.38000 15.75000

Minimum 0.180000 1.630000 -34.90000 12.71000 -2.310000

Std. Dev. 0.569891 10.41804 19.72101 1.520747 3.008588

Skewness 0.816095 2.053408 0.285177 0.854228 2.843140

Kurtosis 4.537282 7.455970 2.039665 2.694094 12.67013

Jarque-Bera 11.52085 84.15368 2.858962 6.903419 288.3953

Probability 0.003150 0.000000 0.239433 0.031691 0.000000

Sum 53.14000 623.8100 -230.5200 829.5500 61.83000

Sum Sq. Dev. 17.53790 5860.925 21001.58 124.8843 488.7865

Observations 55 55 55 55 55

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk

2 CEKA Cahaya Kalbar Tbk

3 DLTA Delta Djakarta Tbk

4 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

5 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

6 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

7 MYOR Mayora Indah Tbk

8 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk

9 SKLT Sekar Laut Tbk

10 STTP Siantar Top Tbk

11 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company

Tbk

Page 122: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

105

Lampiran 3 : Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: CROSSID

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 45.359545 (9,12) 0.0000

Cross-section Chi-square 92.453649 9 0.0000

Lampiran 4 : Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: CROSSID

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 17.000346 4 0.0019

Lampiran 5 : Uji Normalitas

Lampiran 6 : Uji Multikolinearitas

0

1

2

3

4

5

6

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15

Series: Standardized Residuals

Sample 2014 2018

Observations 55

Mean -2.99e-17

Median -0.021829

Maximum 0.153321

Minimum -0.155514

Std. Dev. 0.086994

Skewness 0.147876

Kurtosis 1.893150

Jarque-Bera 1.421969

Probability 0.491160

ROA GROWTH SIZE FCF

ROA 1.000000 -0.200367 -0.173800 0.286948

GROWTH -0.200367 1.000000 -0.230864 -0.024474

SIZE -0.173800 -0.230864 1.000000 0.077497

FCF 0.286948 -0.024474 0.077497 1.000000

Page 123: PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48423...Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018) Setelah mencermati

106

Lampiran 7 : Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.357781 Prob. F(4,21) 0.0866

Obs*R-squared 8.057844 Prob. Chi-Square(4) 0.0895

Scaled explained SS 6.574855 Prob. Chi-Square(4) 0.1601

Lampiran 8 : Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.667674 Prob. F(2,19) 0.0953

Obs*R-squared 5.700311 Prob. Chi-Square(2) 0.0578

Lampiran 9: Analisis Regresi Data Panel

Dependent variable: DER

Method: Panel Least Squares

Date: 09/27/19 Time: 21:41

Sample (adjusted): 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ROA -0.394562 0.086931 -4.538785 0.0007

GROWTH 0.122317 0.042895 2.851554 0.0146

SIZE 0.695223 0.241898 2.874034 0.0140

FCF -0.102928 0.131228 -0.784346 0.4480

C 11.63324 3.689825 3.152789 0.0083

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.780824 Mean dependent var -0.292308

Adjusted R-squared 0.760050 S.D. dependent var 0.628218

S.E. of regression 0.125565 Akaike info criterion -1.008258

Sum squared resid 0.189198 Schwarz criterion -0.330822

Log likelihood 27.10736 Hannan-Quinn criter. -0.813181

F-statistic 47.21438 Durbin-Watson stat 2.716362

Prob(F-statistic) 0.000000