PENGARUH PRODUK SYARI’AH DAN BAURAN...

119
PENGARUH PRODUK SYARI’AH DAN BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG DI BNI SYARI’AH CABANG SEMARANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) Jurusan Ekonomi Islam KHOIRUL UYUN 0 7 2 4 1 1 0 68 FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Transcript of PENGARUH PRODUK SYARI’AH DAN BAURAN...

1

PENGARUH PRODUK SYARI’AH DAN BAURAN PROMOSI

TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG DI BNI

SYARI’AH CABANG SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1)

Jurusan Ekonomi Islam

Oleh:

KHOIRUL UYUN

0 7 2 4 1 1 0 68

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

2

3

4

ABSTRAKSI

Perkembangan perbankkan saat ini sangatlah pesat, dibuktikan dengan

adanya konsep perbankan syari’ah untuk melayani para pengguna jasa perbankan

yang tidak mereka temukan di perbankan konvensional. PT BNI Syari’ah Cabang

Semarang merupakan perbankan syari’ah menciptakan produk-produk syari’ah

yang tentunya sudah sesuai dengan syari’ah. Karena perbankan syari’ah

merupakan konsep baru bagi masyarakat awam, maka perlu adanya promosi yang

untuk memperkenalkan kepada para calon nasabah dan juga mempertahankan

nasabah yang sudah ada.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui

bagaimana pengaruh produk syari’ah terhadap keputusan nasabah memilih

menabung di BNI Syari’ah cabang Semarang (2) Untuk mengetahui pengaruh

bauran promosi terhadap keputusan nasabah memilih menabung di BNI Syari’ah

cabang Semarang (3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh produk syari’ah dan

bauran promosi bersama-sama terhadap keputusan nasabah memilih menabung di

BNI Syari’ah Cabang Semarang.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif. Objek penelitian adalah produk syari’ah variabel independen (X1) dan

pengaruh bauran promosi variabel independen (X2) dengan keputusan nasabah

merupakan variabel dependen (Y). Adapun subjek penelitian adalah PT BNI

Syari’ah Cabang Semarang sebagai unit yang dianalisis. Sampel penelitian

sebanyak 70 nasabah dengan menggunakan teknik convenience sampling.

Metodologi yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji

asumsi klasik, koefisien determinasi, uji t parsial dan uji F secara simultan.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah produk syari’ah dan bauran promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.

Angka R sebesar 0,826 menunjukkan bahwa korelasi / hubungan antara

Produk Syari’ah dan Bauran Promosi adalah kuat. Angka R square atau Koefisien

Determinasi adalah 0,683. Hal ini berarti 68,3% variasi dari Pengambilan

keputusan bisa dijelaskan oleh variasi dari Produk Syari’ah dan Bauran Promosi.

Sedangkan sisanya (100% - 68,3% = 31,7%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis

menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah

ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini

tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Semarang, Juni 2012

Deklarator,

KHOIRUL UYUN

NIM: 072411068

6

MOTTO

فارغب* ربك فاوصب * وإلى فزغت يسزا * فإذا العسز إن مع

“Sesungguhnya bersama kesukaran itu kemudahan. Oleh itu, apabila engkau

telah selesai dari sesuatu kerja, maka tumpukanlah dengan sungguh-sungguh

kerja yang lain pula.Dan kepada Tuhanmu sahaja hendaknya engkau tumpukan

perhatian”. (QS. Al-Insyirah:6-8)

7

PERSEMBAHAN

Dengan bangga dan bahagia, skripsi ini penulis persembahkan untuk :

- Almamaterku, Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang

- Jurusan Ekonomi Islam

- Pembimbingku, Bapak Nur Fatoni, M.Ag dan Bapak Wahab Zaenuri, MM.

- BNI Syari’ah Cabang Semarang

- Yang senantiasa mendo’akanku tanpa henti, Bapak dan Ibu (Ngadi

Prawoto, S. Pd.I/muslichatun)

- Adik-adikku tercinta (Khoirul Umam dan Khoirun Nafi’) yang selalu

memberikan keceriaan bagi Penulis

- Keluarga Besar EIB Belguyank, terkhusus untuk Mbak Mila, Rani, Safi’,

Firoh, Iza, Malik, Eka, Faqih, Bay, Fajri, Aik, Tresno dan Sa’ad terima

kasih untuk tempat dan waktu yang telah kita lewati bersama, I Love EIB

07

- Wadyabala Carazy House (Zuntet,Cha dan Iza)

- Teman-teman kost Bu. Hadi (Mbak Nana, Ernik, Kokom, Asiah, Ndoh dan

Ifa) terimakasih atas do’a dan supportnya selama dalam pengerjaan

skripsi ini

- Semua pihak yang telah membantu tercapainya skripsi ini

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadlirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta

salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

kita pada zaman yang penuh dengan cahaya Islam.

Bagi Penulis, penyusunan skripsi merupakan suatu tugas yang tidak

ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses

penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan Penulis sendiri.

Berkat nikmat yang diberikan oleh Allah SWT Penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Pengaruh Produk Syari’ah dan Bauran Promosi Terhadap

Keputusan Nasabah Menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang”, sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Fakultas

Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

Penulis menyadari skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dorongan,

bantuan dan kerjasama dari pihak-pihak yang berperan dalam penyusunan skripsi

ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. DR. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo

Semarang

2. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang beserta Pembantu Dekan I, II dan III.

3. Ketua dan Sekertaris Jurusan Ekonomi Islam.

4. Bapak Nur Fatoni, M. Ag dan Bapak Wahab Zaenuri, MM selaku

pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu beliau yang berharga

semata-mata untuk membimbing dan mengarahkan Penulis dalam

penyusunan hingga terselesainya skripsi ini.

5. Semua dosen yang telah membimbing dan mengajar Penulis selama belajar di

bangku kuliah.

6. Seluruh staf dan karyawan akademik Fakultas Syari’ah dan perpustakaan baik

Institut maupun Fakultas Syari’ah.

9

7. Bapak, Ibu dan kedua adikku tercinta yang senantiasa memberikan semangat,

kasih sayang dan do’a tiada henti sehingga Ananda dapat menyelesaikan studi

ini. Semoga ilmu yang ananda raih dapat membahagiakan Bapak dan Ibu,

berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

8. Keluarga besar EIB Belguyank (2007) yang telah memberikan dorongan dan

motivasi kepada penulis.

Kepada mereka semua, tiada yang dapat Penulis perbuat untuk membalas

kebaikan mereka, kecuali penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima

kasih yang sebanyak-banyaknya serta doa Penulis semoga amal kebaikan mereka

semua kepada Penulis akan dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang berlipat

ganda. Amin ya rabbal Alamin....

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun selalu penulis

harapkan. Akhirnya Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak.

Semarang, 15 Juni 2012

Penulis,

KHOIRUL UYUN

NIM: 072411068

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…..……………………………………………….……...... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………….……….. ii

PENGESAHAN…...……………………………………………………………. iii

ABSTRAKSI…………..………………………………………………………... iv

DEKLARASI…………………………………………………………………..... v

MOTTO…...…………………………………………………………………..... vi

PERSEMBAHAN…..…………………………………………………………. vii

KATA PENGANTAR…...……………………………………………………. viii

DAFTAR ISI…...……………………………………………………………...... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1

1.2 Perumusan Masalah……………..……………………………….. 7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………….. 8

1.4 Sistematika Penulisan...................………………………………... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori…………...…………………………………….... 11

2.1.1 Bank Syari’ah……………..…………… ………………... 11

2.1.2 Fungsi dan Peranan Bank Syari’ah ……......……………. 12

2.1.3 Akad-Akad Perbankan Syari’ah ….......………………..... 13

2.1.4 Dasar Hukum Operasional Bank Syari’ah Di

Indonesia...…..................................................................…. 18

2.1.5 Perbandingan Antara Bank Syari’ah Dan

Konvensional...…..........................................................….. 20

2.1.6 Produk syari’ah …….....………………………………….. 21

2.1.7 Bauran Promosi.................................................................... 23

2.1.8 Perilaku Konsumen.............................................................. 27

2.1.9 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Konsumen............................................................................ 30

2.2 Penelitian Terdahulu……………………………………………... 32

11

2.3 Kerangka Berpikir.................……………………………………. 34

2.4 Hipotesis………………………………………………………… 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian………………………………….……………... 37

3.2 Sumber Data............…………………………………………….. 37

3.3 Populasi Dan Sampel………………………………………….... 38

3.4 Metode Pengumpulan Data..………………………………….... 40

3.5 Variabel Penelitian dan Pengukuran Data….……………...……. 41

3.6 Validitas dan Reliabilitas……………………………………….... 43

3.6.1 Validitas…………………………………………………... 43

3.6.2 Reliabilitas………………………………………………... 44

3.7 Teknik Analisis Data.……………………………………………. 44

3.7.1 Uji Asumsi Klasik ………………………............………... 44

3.7.2 Analisis Regresi Linier Berganda…………………....….. ..46

3.7.3 PengujianHipotesis………………………………………... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum BNI Syari’ah.........................................………… 50

4.1.1 Sejarah Singkat BNI Syari’ah..........................................….. 50

4.1.2 Struktur Organisasi BNI Syari’ah.......................................... 51

4.1.3 Visi Misi BNI Syari’ah........................................…………... 57

4.1.4 Produk dan Jasa BNI Syari’ah …….……....................……. 57

4.2 Deskripsi Data Penelitian................................................................... 62

4.3 Karakteristik Responden.................................................................... 62

4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen.............................................70

4.5 Hasil Analis Data................................................................................73

4.6 Pembahasan………………...…………………………….………... 81

4.6.1 Pengaruh Produk Syari’ah Terhadap Keputusan Nasabah.....81

12

4.6.2 Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Nasabah.... 82

4.6.3 Pengaruh Produk Syari’ah dan Bauran Promosi Terhadap

Keputusan Nasabah..........................................………………. 82

4.6.4 Keputusan Nasabah....................................................................83

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan……………………………………………………..... 85

5.2 Saran…………………......……………………………………… 86

5.3 Penutup........................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ekonomi syariah merupakan ajaran yang mengedepankan nilai-nilai

agama serta etika dalam bermuamalah, yang memberikan nilai keuntungan secara

adil kepada kedua pihak yang bersangkutan serta membagikan kerugian yang ada

sehingga tidak diberatkan kepada salah satu pihak saja. Berbeda dengan ekonomi

konvensional yang memiliki prinsip mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan

menggunakan cara apapun dan tidak mengindahkan keadilan sesama dalam

persaingannya di dunia ekonomi. Hal tersebut sudah pasti memberikan keresahan

kepada umat Islam yang ikut andil dalam kegiatan tersebut. Sehingga ekonomi

syariah menjawab segala keresahan umat Islam dalam melakukan kegiatan

ekonomi tanpa ada rasa khawatir dan was-was, karena sudah jelas bahwa dalam

ekonomi syariah dilarang menggunakan cara-cara yang tidak benar, jauh dari yang

bersifat maysir, gharar, haram dan riba, sedang ekonomi konvensional tidak

mengenal hal tersebut.

Di Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, telah muncul pula

adanya bank yang melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip syari’ah seperti itu.

Keinginan ini kemudian tertampung dengan dikeluarkannya Undang-undang No.

7 Tahun 1992 sekalipun belum dengan istilah yang tegas, tetapi baru dimunculkan

dengan istilah “bagi hasil”. Baru setelah Undang-undang No.7 Tahun 1992 itu

diubah dengan Undang-undang No.10 Tahun 1998, istilah yang dipakai lebih

14

terang-terangan. Dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1998 di sebut dengan

tegas-tegas istilah “prinsip syari’ah”.1 Penetapan Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1998 tersebut sangat menguntungkan bagi dunia perbankan khususnya

perbankan syari’ah.2 Seiring berjalannya waktu undang-undang No. 10 dianggap

belum spesifik kini telah diubah dengan aturan baru oleh Undang-undang No.21

Tahun 2008 mengenai Perbankan Syari’ah. Menurut UU No. 21 Tahun 2008

Perbankan Syari’ah adalah Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan

usahanya.3

Lembaga keuangan syariah di Indonesia telah menunjukkan

perkembangan pesat selama dekade terakhir ini. Perbankan syariah merupakan

salah satu bentuk dari lembaga keuangan. Pada saat ini tumbuh dengan cepat dan

menjadi bagian dari kehidupan keuangan di dunia Islam. Kehadiran perbankan

syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya bank Mu`amalat Indonesia.

Pendirian Bank Mu`amalat Indonesia ini menjadi tonggak penting dalam

kehidupan perbankan syariah di Indonesia. Bank Mu`amalat membuktikan

mampu bertahan dalam kondisi perekonomian yang sangat parah, saat krisis

ekonomi memporak-porandakan bank-bank konvensional, sehingga harus masuk

dalam program rekapitalisasi pemerintah, bahkan harus dilikuidasi. Fenomena ini

menjadi penggugah kesadaran, bahwa konsep perbankan syariah bukan sebuah

1Sutan Remy Sjahdeini, Perbankann Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum

Perbankan Indonesia, Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 2007, h. 20. 2Wibowo, Edy & Untung Hendy Widodo, Mengapa Memilih Bank Syari’ah, 2005, Bogor:

Ghalia Indonesia. h. 3 3Undang-undang Perbankan No.21 Tahun 2008

15

konsep yang hanya mampu berdiri ditingkat konsep saja, namun telah mampu

membuktikan di tataran praktik.4

Krisis moneter dan ekonomi sejak juli tahun 1997, disusul dengan krisis

politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.

Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh

bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan

tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk

merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.5

Dengan adanya Undang-undang yang telah dikeluarkan oleh pemerintah,

maka banyak bank-bank konvensional yang mendirikan bank umum yang

berprinsip syari’ah. Seperti halnya BNI yang pada tanggal 29 April 2000 didirikan

Unit Usaha Syari’ah dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan,

Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28

kantor cabang dan 31 kantor cabang pembantu.

Lamb, Hair dan Mc Daniel mengemukakan dalam bukunya bahwa manajer

pemasaran dapat menciptakan keinginan konsumen. Keinginan ada ketika

seseorang mempunyai kebutuhan yang tidak terpenuhi dan memutuskan bahwa

hanya prosuk atau jasa yang mempunyai keistimewaan tertentu saja yang akan

memuaskannya.6

Untuk nasabah yang tidak menggunakan prinsip riba. PT BNI Syari’ah ini

4Ari Kristin Prasetyoningrum, pengaruh dimensi-dimensi serqual terhadap kepuasan

nasabah Bank Syariah (Study pada Kantor Cabang Bank Syariah Kota Semarang), Pusat

penelitian IAIN Walisongo Semarang, 2008, h. 3. 5http://matanews.com/2009/09/28/pertumbuhan-kredit-bank-mandiri-naik/, di akses pada

tanggal 18 November 2011, pukul 11.30 6 Charles W. Lamb Jr, Joseph F. Hair, Jr. Dan Carl McDaniel, Pemasaran, Jakarta: PT.

Salemba Emban Patria, 2001, h. 190.

16

menyediakan produk-produk yang berprinsip syari’ah. Tujuannya untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak ada pada pelayanan bank

konvensional.

PT Bank BNI Syari’ah membidik pertumbuhan nasabah sebesar 50% di

tahun 2011, menjadi sekitar 675 ribu nasabah dari 450 ribu nasabah 2010, melalui

tabungan, baik hasanah maupun THI. Pernyataan ini tegaskan oleh M. Thoyip

selaku General Manager Divisi Treasuri, Dana dan International BNI Syari’ah.

Untuk mendukung upaya peningkatan jumlah nasabahnya, PT Bank BNI Syari’ah

menyiapkan beberapa program termasuk program “Hadiah Cahaya Rejeki Belanja

Bulanan” dalam mendukung produk-produk tabungannya.

Lewat program undian, selama 2010 BNI Syari’ah mampu mencatatkan

pertumbuhan dana pihak ketiga khususnya tabungan dari Rp. 1,58 triliun di tahun

2009 menjadi Rp. 1,98 triliun di tahun 2010.7 PT Bank BNI Syariah membukukan

kenaikan laba Rp. 52 miliar per 30 Juni 2011. Rizqullah sebagai Direktur utama

BNI Syari’ah juga menyatakan bahwa BNI Syari’ah mampu meraih target laba

pada tahun 2011 yang sebesar Rp. 100 miliar.8

Dari pernyataan di atas, terjadi peningkatan yang berarti pada produk

tabungan. Disini disinyalir karena adanya penerapan produk tabungan yang telah

sesuai dengan syari’ah. Sehingga para calon nasabah yang tidak menggunakan

sistem bunga tertarik dan mengambil keputusan untuk memilih menabung pada

bank BNI Syari’ah ini.

7http://www.infobanknews.com/2011/02/kejar-675-ribu-nasabah-bni-syariah-gelar-

program-undian/, di akses pada tanggal 18 November 2011, pukul 11.28 8 http://economy.okezone.com/read/2011/07/16/320/480565/redirect, di akses pada

tanggal 18 November 2011, pukul 11.47

17

Pada PT BNI Syari’ah cabang Semarang merupakan unit usaha yang

bergerak secara khusus melayani jasa perbankan nasabah berdasarkan prinsip

syari’ah menyediakan berbagai produk-produk yang juga berprinsip syari’ah

antara lain giro, deposito mudharabah dan tabungan. Dalam hal ini penelitian ini

dikhususkan pada produk tabungan.

Selain adanya produk-produk yang mengandung unsur kesyari’ahan,

bagian yang tak kalah pentingnya adalah promosi. William J. Staton, menyatakan

promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan pengeluaran yang

meyakinkan kepada calon konsumen tentang barang dan jasa, yang mempunyai

tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan menyakinkan

calon kosumen.9

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani mengemukakan dalam bukunya yang

berjudul manajemen pemasaran jasa bahwa promosi merupakan salah satu

variable dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh

perusahan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja

berfungsi sebagai alat komunikasi perusahaan dengan konsumen, melainkan juga

sebagai alat untujk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau

penggunaan jasa sesuai keinginan dan kebutuhannya.10

Dalam pengembangan PT BNI Syari’ah cabang semarang disini terdapat

kendala yaitu dalam pemahaman atau pengetahuan masyarakat umumnya yang

kurang mengetahui tentang apa itu syari’ah dan pengoperasionalannya. Karena

9Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan pemasaran jasa, Bandung: Alfabeta,2000. h.

135. 10

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, “Manajemen Pemasaran Jasa” edisi 2, Jakarta,

Salemba Empat. Hal. 120

18

pada umumnya masyarakat itu lebih mengetahui pelayanan perbankan dibidang

perbankan konvensional. Yang memang pada dasarnya perbankan konvensional

hadir lebih dulu, dibandingkan dengan perbankan syari’ah. Masyarakat juga

belum mengetahui secara pasti produk-produk bagaimana yang berprinsip

syari’ah. Pengetahuan yang kurang mengenai sistem perbankan syari’ah disini lah

yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan nasabah dalam memilih suatu

lembaga keuangan tersebut.

Untuk menghadapi permasalahan tersebut perusahaan harus mampu

memperkenalkan apa itu perbankan syari’ah dan juga produk-produknya yang

sudah sesuai dengan syariah. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan BNI

Syari’ah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syari’ah. Dengan dewan

pengawas yang saat ini diketuai oleh KH Ma’aruf Amin semua produk BNI

Syari’ah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan

syari’ah.

BNI Syari’ah selain mempertahankan nasabah yang telah ada, juga harus

mampu mencari nasabah baru guna meningkatkan kinerja mereka dan demi

perkembangan perusahaan pada masa yang akan datang. Maka perlu diadakan

promosi yang optimal, yang dapat memperkenal produk-produk syari’ah yang

telah ditawarkan dan juga pengoperasionalannya tersebut. Sehingga para calon

nasabah tersebut percaya kepada BNI syari’ah dan akhirnya tertarik untuk

berinvestasi d BNI Syari’ah. Selain mencari nasabah baru, BNI Syari’ah juga

dituntut untuk menjaga hubungan baik harmonis dan dinamis kepada para

nasabahnya melalui promosi. karena apabila hal tersebut tidak dilakukan dengan

19

baik maka bukan tidak mungkin nasabah tersebut akan lari kepada pihak bank

lain.

Dari uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelian secara

mendalam tentang pengaruh Produk Syari’ah dan bauran promosi terhadap

keputusan nasabah untuk menabung di BNI Syari’ah dengan judul “PENGARUH

PRODUK SYARI’AH DAN BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN

NASABAH MENABUNG DI BNI SYARI’AH CABANG SEMARANG”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah produk syari’ah berpengaruh terhadap keputusan nasabah

menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang?

2. Apakah bauran promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah

menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang?

3. Apakah produk syari’ah dan bauran promosi bersama-sama

mempengaruhi secara simultan terhadap keputusan nasabah menabung

di BNI Syari’ah Cabang Semarang?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia dengan sebuah

perencanaan kerja sudah dapat dipastikan memiliki tujuan sebagai cita-cita

20

kegiatan tersebut, termasuk dalam penelitian karya ilmiah. Adapun tujuan dari

penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh produk syari’ah terhadap keputusan

konsumen dalam menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang.

2. Untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan

konsumen dalam menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang.

3. Untuk mengetahui pengaruh produk syari’ah dan bauran promosi

terhadap keputusan nasabah menabung di BNI Syari’ah Cabang

Semarang.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, hasil yang akan dicapai diharapkan akan

membawa manfaat yang banyak, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Untuk mendapatkan nilai tambah dengan mengadakan studi

perbandingan antara teori yang didapat dengan praktek lapangan,

khususnya tentang manajemen promosi syari’ah dalam menarik

nasabah memilih menabung di BNI Syari’ah cabang Semarang.

2. Bagi perusahaan

Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi manajemen promosi yang

selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

memecahkan masalah dan mengambil keputusan dimasa yang akan

datang.

3. Bagi Pihak Lain

21

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

perbandingan untuk menambah pengetahuan khususnya bagi pihak-

pihak yang tertarik pada masalah yang dibahas untuk diteliti lebih

lanjut.

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I : Berisi pendahuluan untuk mengantarkan permasalahan skripsi

secara keseluruhan. Pendahuluan pada bab pertama ini didasarkan

pada bahasan masih secara umum. Bab ini nantinya terdiri dari

Latar Belakang Masalah, Latar belakang masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat penelitian dan Sistematika penulisan.

Bab II :Akan dipaparkan mengenai Landasan Teori, Penelitian

Terdahulu, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.

Bab III :Karena penelitian ini berupa penelitian lapangan, maka akan

penulis paparkan mengenai metode penelitian yaitu Sumber dan

Jenis Data, Populasi dan Sampel, Metode Pengumpulan data

serta Teknik Analisis Data

Bab IV :Setelah pembahasan yang mendalam landasan teori dan data

yang telah peneliti peroleh, kemudian peneliti mengolah data

yang telah diperolehnya. Yang akan diuraikan pada bab ini

meliputi gambaran umum perusahaan dan karakteristik

responden, uji validitas dan reabilitas instrumen, analisis data, uji

22

asumsi klasik dan pembahasan.

Bab V :Berisikan kesimpulan yang merupakan jawaban atas pokok

permasalahan yang penyusun ajukan, keterbatasan penelitian

dan juga saran yang akan berguna bagi penyusun pada

khususnya dan pihak-pihak lain pada umumnya.

23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori

2.1.1 Bank Syari’ah

Kata Bank itu sendiri barasal dari bahasa latin Banco yang artinya

bangku atau meja. Pada abad ke-12 kata Banco merujuk pada meja, counter

atau tempat penukaran uang (money changer). Dengan demikian fungsi dasar

Bank adalah menyediakan tempat untuk menitipkan uang dengan aman dan

menyediakan alat pembayaran untuk membeli barang atau jasa.

Bank syari’ah terdiri atas dua kata, yaitu Bank dan syari’ah. Kata Bank

suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan dari dua

pihak, yaitu pihak yang berkelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.

Kata Syari’ah dalam versi Bank Syari’ah di Indonesia adalah aturan perjanjian

berdasarkan yang dilakukan oleh pihak bank dan pihak lain untuk

penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha dan kegiatan lainnya

sesuai dengan hukum Islam.

Bank Syari’ah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip Syari’ah. Menurut jenisnya, terdiri atas Bank umum

Syari’ah, unit usaha Syari’ah dan bank pembiayaan Syari’ah.11

Menurut UU No.21 Tahun 2008 tentang perbankan Syari’ah pada pasal

1 ayat 7 menyebutkan bahwa bank syari’ah adalah bank yang menjalankan

11

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Kencana Prenada Media

Group, Jakarta.Ibid. h. 61-62

24

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syari’ah dan menurut jenisnya terdiri

atas Bank Umum Syari’ah dan Bank Pembiayaan Syari’ah.

Solihin Hasan mengemukakan bahwa kegiatan usaha perbankan Islam

meliputi semua kegiatan perbankan konvensional, kecuali pinjaman dengan

bunga. Ia menerima simpanan dan memberi pinjaman, tetapi tidak menerima

bunga.12

Mengingat firman Allah tentang Riba yang sudah tercantum dengan

jelas dalam surat Al-Baqarah ayat 275, yang berbunyi sebagai berikut:

Artinya:“ dan Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba.” (Al-Baqarah ayat 275)13

Jadi dari uraian di atas Penulis menyimpulkan bahwa Bank Syari’ah

adalah lembaga keuangan yang berusaha menghindari prinsip riba dengan jalan

menerapkan akad-akad sesuai dengan prinsip syari’ah.

2.1.2 Fungsi dan Peranan Bank Syari’ah

Fungsi dan peranan Bank Syari’ah yang diantaranya tercantum dalam

pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (Accounting and

Auditing Organization for Islamic Financial Institusion), sebagai berikut:

1. Manajer investasi, Bank Syari’ah dapat mengelola investasi dana

nasabah ,

2. Investor, Bank Syari’ah dapat menginvestasikan dana yang

dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya,

12

Muh. Zuhri, Riba dalam Al qur’an dan Maslah Perbankan, PT Grafindo Persada, 1996.

h.156 13

Al Qur’an dan Terjemahannya (Revisi Terbaru) Departemen Agama RI, CV. Asyifa’,

Semarang, 1999. h. 96

25

3. Penyediaan jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran,

4. Pelaksanaan kegiatan sosial, contoh: kewajiban mengeluarkan dan

mengelola (menghimpun, mengadministrasikan, mendistribusikan)

zakat serta dana sosial lainnya.14

Dalam UU perbankan Syari’ah No.21 Tahun 2008 tentang perbankan

syari’ah pasal 3 menyatakan bahwa perbankan syari’ah bertujuan menunjang

pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,

kebersamaan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

2.1.3 Akad-Akad Perbankan Syari’ah

Secara garis besar, hubungan ekonomi berdasarkan syari’at Islam

tersebut ditentukan oleh hubungan akad yang terdiri dari lima konsep akad.

Bersumber dari kelima konsep dasar inilah dapat ditemukan produk-produk

lembaga keuangan bank Syari’ah dan lembaga keuangan bukan bank syari’ah

untuk dioperasionalkan. Kelima konsep tersebut adalah sistem simpanan, bagi

hasil, margin keuntungan, sewa dan fee.

1. Prinsip simpanan murni (al wadi’ah)

Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh

bank islam untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang

kelebihan dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk wadi’ah.

Wadi’ah biasa diberikan untuk tujuan investasi guna mendapatkan

keuntungan seperti halnya tabungan dan deposito. Dalam dunia

perbankan konvensional al wadi’ah identik dengan giro.

14

M. Sholahuddin, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, Muhammadiyah University

Press, Surakarta, 2006. h. 20

26

Landasan akad wadi’ah tertuang dalam Al-qur’an surat An-Nisa ayat

58, yang berbunyi:

ا انبس أ تحك تى بي إرا حك هب ا األيببت إنى أ للا يأيشكى أ تؤد إ

يعب بصيشا س للا كب إ ب يعظكى ب للا ع ببنعذل إ

Artinya: “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)

apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu

menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran

yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. An nisa: 58)15

2. Prinsip bagi hasil (syirkah)

Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian

hasil usaha penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil

usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana, maupun

antara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk yang

berdasarkan prinsip ini adalah mudharabah dan musyarakah. Lebih

jauh prinsip mudharabah dapat dipergunakan sebagai dasar baik

untuk pproduk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun

pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak untuk

pembiayaan.

Firman Allah SWT dalam surat An-nisa ayat 29 menjadi landasan

akad syirkah, yang berbunyi:

يا أيها الذيه آمىىا ل تأكلىا أمىالكم بيىكم بالباطل إل أن تكىن تجارة عه

كان بكم رحيما تزاض مىكم ول تقتلىا أوفسكم إن للا

15

Al Qur’an dan Terjemahannya (Revisi Terbaru) Departemen Agama RI, CV. Asyifa’,

Semarang, 1999. h. 128

27

Artinya:”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian

memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang

batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan

janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu

Maha Kasih Sayang kepada kalian”. (QS. An nisa ayat :29)16

3. Prinsip jual beli (at- tijarah)

Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual

beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang

dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan

pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang

tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah

keuntungan (margin).

Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 275 mengatakan bahwa:

ب يقو انزي يتخ إال ك بب ال يقي انش يأكه بط انزي

أحم بب ب انبيع يثم انش ى قبنا إ س رنك بأ ان ي انشيطب

تى فه يب فب سب عظة ي جبء ي بب ف و انش حش انبيع للا

عبد فأن ي أيش إنى للا ئك أصحبة انبس ى سهف

( (572فيبخبنذ

Artinya : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat

berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan

lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian

itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),

sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang

telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti

(dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya

dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)

kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka

orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di

16

Ibid. h. 122

28

dalamnya”.17

4. Prinsip sewa (al ijarah)

Prinsip ini secara garis besar terbagi kepada dua jenis: 1) Ijarah sewa

murni seperti halnya penyewaan tractor dan alat-alat produk lainnya

(operating lease). Dalam teknis perbankan, bank dapat membeli

dahulu equipment yang dibutuhkan nasabah kemudian menyewakan

dalam waktu dan hanya yang telah disepakati kepada nasabah. 2) Bai

al takjiri atau ijarah al muntahiya bit tamlik merupakan

penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak

untuk memiliki barang pada akhir masa sewa.

5. Prinsip fee

Prinsip ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang diberikan

bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain bank

garansi, kliring, inkaso, jasa transfer. Secara prinsip syari’ah prinsip

ini didasarkan pada konsep al ajr wal umulah.18

Menurut Ascarya, secara garis besar produk-produk bank syari’ah dapat

dikelompokkan ke dalam produk-produk pendanaan, pembiayaan, jasa

perbankan dan kegiatan sosial dengan berbagai prinsip Syari’ah yang

digunakan dalam akadnya, seperti dibambarkan pada gambar di bawah ini.

17

Ibid. h. 96 18

Muhammad, Model-Model Akad Pembiayaan di Bank Syari’ah (panduan Teknis

pembuatan akad/perjanjian pembiayaan pada bank syari’ah), yogyakarta: UII Press, 2009. h. 7

29

Akad dan produk bank syari’ah.19

19

Ascarya, Akad dan Produk bank syari’ah, PT. Raja Grafindo Persada, jakarta 2008. h.

39

Pendanaan Pembiayaan Jasa Perbankan Sosial

1. Pola titipan

- Wadiah yad

dhamanah (Giro,

Tabungan)

2. Pola Pinjaman

Qard

(Giro, Tabungan)

3. Pola Bagi Hasil

- Mudharabah

Mutlaqah dan

Mudharabah

Muqayyadah

(tabungan,

Deposito, Investasi

1. Pola bagi hasil

- Mudharabah

dan

Musyarakah

(investment

Financing)

2. Pola jual Beli

- Mudharabah,

Salam dan

Istisna (Trade

Financing)

3. Pola Sewa

- Ijarah dan

Ijarah wa

Iqtina

(Trade

Financing)

1. Pola lainnya

- Wakalah,

Kafalah,

Hawalah,

Rahn, Ujr,

Sharf.

2. Pola Titipan

- Wadi’ah Yad

Amanah

3. Pola Bagi Hasil

- Mudharabah

dan

Muqayyadah

(Jasa

Keuangan)

1. Pola

pinjaman

- Qardhul

Hasan

30

2.1.4 Dasar Hukum Operasional Bank Syari’ah Di Indonesia

Atas dasar kebutuhan masyarakat terhadap layanan jasa perbankan

syari’ah, Bank Syari’ah pertama berdiri pada tahun 1992. Semenjak saat itu,

pemerintah Indonesia mulai memperkenalkan dual banking system.20

Komitmen pemerintah dalam usaha pengembangan perbankan syari’ah baru

mulai terasa sejak tahun 1998 yang memberikan kesempatan luas kepada

perbankan syari’ah untuk berkembang. Tahun berikutnya, kepada Bank

Indonesia diberi amanah untuk mengembangkan perbankan syari’ah di

Indonesia.

Perkembangan kehidupan perbankan syari’ah dari suatu negara sangat

tergantung pada dukungan peraturan perundang-undangan yang mengatur

perbankan syari’ah yang dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi

perkembangan perbankan syari’ah itu.

Indonesia merupakan negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis.

Mulai tahun 1992, dengan dikeluarkannya Undang-Undang Perbankan No. 7

20

Ibid. h. 203

dan Obligasi)

4. Pola Sewa

Ijarah

(obligasi)

4. Pola Pinjaman

Qardh

(Talangan)

31

Tahun 1992, Indonesia mulai memperkenalkan sistem keuangan dan perbankan

ganda karena bank boleh beroprasi dengan prinsip bagi hasil. Bank syari’ah

pertama berdiri pada tahun itu juga.21

Penerapan sistem keuangan dan perbankan ganda mulai lebih terarah

semenjak dikeluarkannya Undang-Undang Perbankan baru No. 10 Tahun 1998.

Semenjak itu, bermunculan lembaga-lembaga keuangan syari’ah yang

beroprasi berdampingan dengan lembaga konvensional. Seperti halnya di

Malaysia, lembaga keuangan syar’ah Indonesia tumbuh menjadi lembaga

keuangan alternatif bagi masyarakat yang menginginkan pelayanan jasa

keuangan syari’ah yang sesuai dengan prinsip syari’ah, sekaligus dengan

pesaing langsung lembaga keuangan konvensional dalam produk dan jasa yang

ditawarkan.

Undang-Undang Perbankan memberikan peluang yang nyata akan

pendirian bank-bank berdasarkan prinsip syari’ah dan dilaksanakannya jenis-

jenis transaksi syari’ah oleh bank-bank Islam. Berbeda dengan sikap undang-

undang perbankan dari negara-negara nonmuslim yang tidak menganggap

lembaga yang melakukan transaksi-transaksi keuangan atau pembiayaan

berdasarkan prinsiip syari’ah sebagai bank, Undang-undang Perbankan

Indonesia, yaitu undang-undang No.7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah

dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998, dengan tegas memasukkan

lembaga yang melakukan kegiatan usaha pengerahan dana dan pembiayaan

berdasarkan prinsip syari’ah ke dalam pengertian bank umum dan bank

21

Ibid. hal 205

32

perkreditan rakyat.22

Bank syari’ah dalam menjalankan kegiatan usahanya, juga ada

batasan yang berupa larangan yang tidak boleh dilanggar oleh pihak Bank

Syari’ah yang sudah tertera jelas dalam UU No. 21 Tahun 2008 pasal 22 yang

menyatakan bahwa setiap pihak dilarang melakukan kegiatan penghimpunan

dana dalam bentuk simpanan atau investasi berdasarkan prinsip syari’ah tanpa

ijin dulu dari pihak Bank Indonesia, kecuali diatur dalam undang-undang lain.

2.1.5 Perbandingan Antara Bank Syari’ah Dan Konvensional

Syafi’i antonio membedakan antara Bank Islam dan Bank

Konvensional sebagai berikut:23

Bank Islam Bank Konvensional

1. Melakukan investasi-investasi yang

halal saja

2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual

beli atau sewa

3. Profit dan falah oriented

4. Hubungan dengan nasabah dalam

bentuk hubungan kemitraan

5. Penghimpunan dan penyaluran

dana harus sesuai dengan fatwa

dewan pengawas syari’ah

Investasi yang halal dan haram

Memakai perangkat bunga

Profit oriented

Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk hubungan debitor-

kreditor

Tidak terdapat dewan sejenis

22

Sultan remy sjahdeini, perbankan Islam dan Kedudukannya dalam tata hukum

perbankan Indonesia, PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, h. 198 23

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insani Press,

Jakarta, h. 34

33

2.1.6 Produk syari’ah

Dalam karakteristik lembaga bisnis syari’ah yang berbeda dengan

konvensional,maka produk-produk dari bisnis syari’ah yang diperhatikan

adalah prinsip yang digunakan bukan nama produknya. Produk adalah apa saja

yang dapat ditawarkan kepada pasar agar dapat dibeli, digunakan atau

dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan mereka.24

Pengertian dari sumber lain mengenai produk adalah suatu sifat yang

kompleks baik dapat diraba atau tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna,

harga ,prestise perusahaan, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima

oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.25

Penggolongan produk dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu (1)

penggolongan produk menurut wujud dan kekonkretannya, (2) penggolongan

produk menurut tingkat pemakaiannya, (3) penggolongan produk menurut

tujuan pemakaiannya.26

Menurut Ali Hasan, produk adalah segala sesuatu yang

dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.27

Menurut pemasaran syari’ah, produk konsumen adalah yang berdaya

guna, materi yang dapat dikonsumsi yang bermanfaat, bernilai guna yang

menghasilkan perbaikan material, moral, spiritual bagi pelanggan. Sesuatu

yang tidak berdaya guna dan dilarang oleh syari’ah, bukan produk dalam

pengertian pemasaran syari’ah. Dalam pemasaran konvensiaonal, produk

adalah yang dapat dipertukarkan,tetapi produk dalam pemasaran syari’ah

24

M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, h. 8 25

E. Catur Rismiati dan Ig. Bondan Suratno, Pemasaran Barang dan Jasa, Yogyakarta:

Kanisius, 2001, h. 198 26

Ibid, h. 199 27

Ali Hasan, Marketing Bank Syari’ah, Bogor: Ghalia Indonesia.2010, h. 14

34

adalah produk yang dipertukarkan itu berdaya guna secara agama.28

Ali hasan mengemukakan dalam risetnya mengenai pendapat

masyarakat terhadap kekuatan dan kelemahan Bank Syari’ah terdapat aspek

prinsip syari’ah yang memiliki kekuatan produk-produknya menggunakan

aspek sebagai berikut:29

1. Prinsip syari’ah

2. Jenis produk

3. Pelayanan

Menurut Kotler (1994:44) yang dikutip oleh Muhammad Fauzi

mengatakan bahwa model sikap atribut dari Fishbein menggambarkan

ancangan yang berharga untuk mengetahui hubungan diantara pengetahuan

produk yang dimiliki konsumen dan sikap terhadap produk berkenaan dengan

ciri atau atribut produk yang meliputi obyek fisik, pelayanan, orang, tempat

organisasi dan gagasan.

Sedangkan atribut produk adalah faktor yang melekat pada suatu

produk. Oleh karena itu, atribut produk merupakan titik tolak penilaian bagi

konsumen tentang terpenuhi atau tidaknya kebutuhan dan keinginan konsumen

yang diharapkan dari suatu produk yang diharapkan dari suatu produk yang

sebenarnya, maka dapat diidentifikasikan atribut-atribut yang menyertai suatu

produk.

Karena PT BNI Syari’ah ini merupakan lembaga yang berdasarkan

prinsip syari’ah, maka produk-produknya harus berdasarkan syari’ah antara

28

Ibid. h. 15 29

Ibid. h. 80

35

lain bercirikan:

1. Menghindari unsur riba

2. Menggunakan prinsip nisbah bagi hasil

3. Menghindari unsur ketidakpastian (gharar)

4. Menghindari unsur gambling/judi (Iqbal, 1997)30

2.1.7 Bauran Promosi

Salah satu upaya agar produk yang dihasilkan dapat diterima

konsumen adalah dengan melaksanakan promosi secara tepat dan terpadu

sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan. Kegiatan promosi dapat

dilakukan dengan berbagai cara seperti : advertising, personal selling, sales

promotion, dan publisitas.

Promosi merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran

(marketing mix) yang bertujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi,

membujuk dan mengingatkan pelanggan atau konsumen tentang sasaran

perusahaan dan bauran pemasarannya.

Bauran promosi adalah kombinasi yang paling baik dari variabel-

variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan hubungan

masyarakat yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan.

Kegiatan memperkenalkan produk dengan meyakinkan dan

meningkatkan kembali manfaat suatu produk kepada para pembeli dengan

harapan mereka akan termotivasi dan secara suka rela membeli produk

30

Iqbal dalam Muchamad Fauzi, Jurnal : Pengaruh Ketaatan Beragama, Atribut Produk

Islami, Performance Quality, dan Reputation Terhadap Kepuasan da Loualitas Nasabah Baitul

Mal Wat Tamwil (BMT) Kabupaten Pemalang. Jurnal: Walisongo Vol. XVIII, 2010. h. 30

36

tersebut.31

Menurut William J. Staton, menyatakan promosi adalah sejenis

komunikasi yang memberikan pengeluaran yang meyakinkan kepada calon

konsumen tentang barang dan jasa, yang mempunyai tujuan untuk memperoleh

perhatian, mendidik, mengingatkan dan menyakinkan calon kosumen.32

Pendapat lain mengatakan promosi adalah komunikasi dari para

pemasar yang menginformasikan, membujuk, mengingatkan para calon

pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau

memperoleh suatu respons.33

Kegiatan promosi ssecara terus-menurus dan terencana dapat

memecahkan tiga persoalan penting dalam setiap bisnis, tidak terkecuali bank

syari’ah.34

Persoalan tersebut adalah:

1. Informasi produk, promosi dapat memberikan informasi tentang

bauran emasaran, produk, sistem distribusi, harga dan manfaat

utama yang ditawarkan oleh produk bank syari’ah.

2. Persepsi masyarakat. Promosi dapat memecahkan persepsi

konsumen yang keliru terhadap produk perusahaan yang

memasarkannya. Promosi dapat digunakan atau meluruskan

persepsi atau meningkatkan citra bank syari’ahmenjadi nomor 1

31

Teguh Setiawan, Studi Korelasi Antara Fitur Mandiri Fiesta, kemudahan aksebilitas

dan strategi promosi dengan minat mahasiswa STIE Widia Manggala Untuk Mejadi Nasabah

Tabugan Mandiri Fiesta, Media Ekonomi Bisnis, vol.XII, No.2 Semarang, UNDIP, 2001. h. 44 32

Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan pemasaran jasa, Bandung: Alfabeta,2000.

h. 135 33

Charles W. Lamb, Jr. Joseph F. Hair, Jr. Dan Carl McDaniel, Pemasaran, Jakarta: PT

Salemba Emban Patria, 2001. h. 145 34

Ibid, h. 164

37

dibenak masyarakat Indonesia, bahkan tidak mustahil keseluruh

penjuru dunia.

3. Promosi dapat mendorong terjadinya keinginan untuk membeli

atau menggunakan merek/produk (buying brand registred), baik

secara langsung maupun pada masa yang akan datang (tidak

langsung).

Dalam proses pemasaran, promosi merupakan bagian penting.

Promosi adalah upaya menawarkan barang dagangan kepada calon pembeli.35

Dan untuk menarik para pembeli promosi yang dilakukan dengan cara yang

tepat sehingga menarik minat calon pembeli.

Didalam promosi, Nabi menganjurkan agar tidak berbohong/menipu

dengan kata-kata manis. Dalam bisnis modern, paling tidak kita menyaksikan

cara-cara yang tidak terpuji yang dilakukan sebagai pembisnis dalam

melakukan penawaran produknya, yang dilarang dalam ajaran islam.

Konsumen pertama kali akan akan tertarik untuk membeli suatu

produk setelah ia yakin melihat, memegang, atau bahkan mencoba produk

tersebut. Kenyataannya banyak produk yang ditawarkan oleh para penjual atau

produsen tidak dapat diperlakukan sedemikian. Salah satu media yang

digunakan untuk mengarahkan pikiran calon konsumen hingga akhirnya

tertarik dan memutuskan untuk membeli adalah melalui periklanan yang

mengesankan. Iklan yang baik dan tidak mengada-ada atau menipu dengan

35

Ali Hasan, Op-cit. h. 21

38

menampilkan sesuatu yang bertentangan dengan keadaan yang senyatanya.36

Istilah bauran promosi mengacu pada kombinasi dari beberapa alat

promosi yang berbeda yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk

mengiklankan dan menjual layanan produknya.37

Dalam kegiatan promosi dikenal adanya bauran promosi yaitu

kombinasi dari srtategi yang paling baik dari periklanan, personal selling,

promosi penjualan, dan public relation dengan ciri dan biaya yang berbeda.

Sehingga pemasar harus memahami betul bagaimana sarana yang tepat dalam

memasarkan produk/jasa yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai

tujuan program penjualan.

a. Periklanan

Saran promosi ini memungkinkan perusahaan untuk mendramatisir

produknya dengan menggunakan seni visualisasi, cetakan, music

pengiring, dan warna yang menarik.38

Periklanan dimaksudkan

dapat membangun citra produk yang diiklankan dalam waktu yang

panjang, karena konsumen memahami bahwa dengan membeli

produk yang diiklankan maka mereka akan dikenal dan diterima di

komunitas sekelilingnya. semua bentuk presentasi non personal dan

promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan

mendapat bayaran.39

36

E. Catur Rismiati dan Ig. Bondan Suratno, Op-cit. h. 193 37

Ali Hasan, op cit h. 160 38

Mahmud Machfoed, Komunikasi Pemasaran Modern, Yogyakarta, Cakra Ilmu, 2010,

hlm. 22 39

Philip Kotler dan A. B. Susanto, Manajemen Pemasaran di indonesia buku 2” Jakarta:

salemba empat. 2001, h.774

39

b. Personal Selling

Personal selling merupakan sarana paling efektif dalam proses

pembelian, terutama dalam membangun preferensi , ketulusan, dan

tindakan konsumen.40

Sarana ini juga memungkinkan tumbuhnya

hubungan silaturahmi, mulai dari hubungan penjualan sampai

persahabatan.

c. Promosi Penjualan

Strategi penjualan ini biasanya meliputi berbagai sarana seperti

kupon, kontes, premi, dan yang memiliki ciri-ciri yang berbeda,

yang digunakan perusahaan untuk menciptakan respons yang lebih

kuat dan lebih cepat.41

d. Public Relation

Public Relation menawarkan ciri yang berbeda yang dapat

dipercaya, seperti laporan berita, artikel, dan peristiwa (even) yang

dipandang lebih nyata dan dapat dipercaya untuk konsumen

daripada yang diinformasikan melalui iklan.42

2.1.8 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan kegiatan manusia, sehingga bila

dibahas perilaku konsumen berarti membahas kegiatan manusia hanya dalam

lingkup yang terbatas. Perilaku konsumen akan selalu berubah-ubah sesuai

dengan pengaruh sosial budaya yang semakin meluas, latar belakang sosial

yang semakin meningkat, sehingga berusaha mencari motivasi dalam diri

40

Mahmud Machfoed, Op cit, h. 22 41

Ibid.,h.23

42Ibid.

40

konsumen.

Seperti yang dikutip oleh Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw,

menurut Schiffman dan Kanuk Perilaku konsumen didefinisikan sebagai proses

yang dilalui seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi,

dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa

memenuhi kebutuhannya.43

Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen

merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik

individu, kelompok ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli

atau melakukan transaksi pembelian suatu produk/jasa dan mengkonsumsinya.

Proses perilaku konsumen terdiri dari beberapa tahap seperti gambar

di bawah ini:44

1. Tahap perolehan (acquisition): mencari (searching) dan

membeli (purchasing)

2. Tahap Konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan

mengevaluasi (evaluating)

43

Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, Yogyakarta, Andi,

2004, h. 9 44

Ibid,. h. 10

Kebutuhan

Mendapatkan

produk

(mencari):

- Informasi

- Alternatif

- Keputusan

membeli

Konsumsi:

- Menggunakan

- mengevaluasi

Pasca Beli:

Perilaku

Pasca Beli

41

3. Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan

oleh konsumen setelah produk/jasa itu digunakan atau

dikonsumsi.

Dalam pandangan Islam (ilmu ekonomi Islam), perilaku seorang

konsumen haruslah dapat mencerminkan hubungan dirinya dengan Allah

SWT.45

Artinya segala tindakan dan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya haruslah sesuai dengan perintah Allah, dan tidak

melanggar segala yang di larang-Nya. Ibnu Khaldun seperti dikutip oleh

Muhammad Muflih menyatakan bahwa perilaku konsumen yang telah

terintegrasi dengan syari’at akan memiliki pandangan yang seimbang antara

pemenuhan kebutuhan untuk hidup dunia dan akhiratnya.46

Keseimbangan

tersebut bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia (falah) dan juga

kebahagiaan di akhirat (mardlatillah).

Perilaku konsumen menurut perspektif ilmu ekonomi Islam akan

sangat dipengaruhi oleh tingkat keimanan masing-masing orang.47

Keimanan

akan memberikan cara pandang yang berbeda kepada seseorang, yang akan

berpengaruh pula terhadap kepribadian, perilaku, gaya hidup, selera, dan juga

sikap mereka. Dan sesuai ajaran agama Islam dianjurkan untuk berperilaku

yang benar seperti ajaran Nabi Muhammad sebagai tauladan seluruh umat di

dunia, seperti yang tercantum dalam surat Al Ahzab ayat 21:

45

Muhammad Muflih, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h. 4 46

Ibid, h. 12 47

Ibid. 33

42

Artinya:“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah

2.1.9 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen

Karakteristik konsumen ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-

faktor tersebut antara lain adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor

pribadi dan faktor psikologi.

1. Faktor kebudayaan

Sekumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku tertentu

yang diperoleh dari lingkungan keluarga, agama, kebangsaan, ras

dan goegrafis.48

Budaya masyarakat tertentu membentuk perilaku

konsumen. Produk yang berhasil harus pula memenuhi harapan

mengenai norma.

2. Faktor kelas sosial

Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang

terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan

perilaku yang sama.49

Sementara itu Kotler merumuskan kelas sosial sebagai

pengelompokan masyarakat yang mempunyai minat, nilai-nilai

48

Ali Hasan, Op-Cit. Hal. 51 49

James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard, Perilaku konsumen, Jakarrta:

Binarupa Aksara, 1994. h. 47

43

serta perilaku yang serupa, dikelompokkan secara berjenjang.50

Sedangkan bagi Ali Hasan (2010) mengemukakan bahwa

kelas sosial adalah pembagian kelompok masyarakat yang relatif

homogen dan permanen yang tersusun secara sistematis,

anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa.51

3. Faktor pribadi

Para pemasar yang bijaksana sudah lama menyadari bahwa

pengaruh pribadi melebihi kekuatan upaya promosi. Dalam faktor

pribadi terdapat kelompok acuan. Istilah kelompok acuan

dipekenalkan pertama kali beberapa dasawarsa yang lalu oleh

Hyman dan didefinisakan sebagai orang atau kelompok orang yang

mempengaruhi secara bermakna perilaku individu. Kelompok

acuan memberikan standar norma dan nilai yang dapat menjadi

perspektif penentu mengenai bagaimana seseorang berfikir atau

berperilaku.52

4. Faktor Psikologis

Faktor psikologis ini dipengaruhi oleh motivasi dan persepsi.

Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga

mencapai tingkat intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan

yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.53

Sedangkan

Persepsi didefinikan sebagai proses bagaimana seseorang

50

M. Taufiq Amir, Op-cit. h.50 51

Ali Hasan, Op-cit. h. 52 52

James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard, Op-cit. h. 167 53

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, PT Prenhallindo, Jakarta, 2002. h. 196.

44

menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan

informasi untuk menciptaklan gambaran keseluruhan yang

berarti.54

2.2. Penelitian Terdahulu

1. Dalam penelitiannya, Fera Saufica (2007) yang berjudul “Analisis

Pengaruh Produk, Harga dan Pelayanan Terhadap Keputusan

Konsumen Dalam Menggunakan TV berlangganan Indovision di

Semarang”. Dari hasil penelitian ini dikemukakan bahwa produk, harga

dan pelayanan mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara

partial dan simultan terhadap perilaku konsumen (keputusan

konsumen).

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Joni Gunawan, Agung

Yuniarinto, dan Tantawi AS, bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara variable motivasi, sikap, kelompok referensi, produk, harga,

promosi dan distribusi secara bersama-sama terhadap keputusan

kensumen rumah tangga di Kota Surabaya dalam membeli produk

semen adalah terbukti atau diterima. Hasil tersebut sesuai dengan teori

dari Berkowitz et.al (1992) yang menyebutkan bahwa proses keputusan

membeli dipengaruhi oleh (1) psikologis yang terdiri dari motivasi,

persepsi, sikap, belajar, psikografik, (2) bauran pemasaran yag terdiri

dari produk, harga, promosi, distribusi, (3) sosial budaya yang terdiri

54

Philip Kotler dan A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia,Salemba Empat,

Jakarta, 2000, h. 241

45

dari kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, budaya, sub budaya, (4)

situasioal yang terdiri dari lingkungan sosial, lingkungan fisik, efek

sementara, keadaan sebelumnya. Selain itu pembuktian hipotesis

tersebut pada intinya juga sesuai dengan pendapat dari Assael (1984)

bahwa “faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dalam melakukan

pembelian adalah faktor eksternal (kebudayaan, keluarga, kelas sosial,

kelompok referensi), faktor internal (sikap, persepsi, belajar, motivasi,

konsep diri) dan strategi pemasaran 4 P (produk, harga, promosi, dan

distribusi).55

3. Nila Purbiyati Zamro, dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh

Promosi dan Diferensiasi Terhadap Minat Nasabah Untuk Berinvestasi

di Bank Umum Syari’ah” menyimpulkan bahwa, variable promosi dan

diferensiasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap minat nasabah untuk berinvestasi di Bank Syari’ah Mandiri

Cabang Semarang. Terlihat F hitung (19.895) > F tabel ( 3.953) yang

berarti promosi dan diferensiasi mempunyai andil dalam mempengaruhi

minat nasabah berinvestasi di Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Semarang.56

4. Siti Ismah dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Marketing

Mix Terhadap Keputusan Konsumen Muslim Dalam Melakukan

55

Joni Gunawan, Agung Yuniarto dan Thantawi AS, Pengaruh Spikologis, sosial dan

baura pemasaran terhadap Keputusan Rumah Tangga Dalam Membeli Produk Semen Gresik di

Surabaya. Jurnal Unibraw. h. 255 56

Nila Purbiyanti Zamro, Pengaruh Promosi dan diferensiasi Terhadap Minat Nasabah

Untuk Berinvestasi di Bank Umum Syari’ah, Skripsi IAIN Walisongo Semarang, Perpustakaan

IAIN fakultas Syari’ah Iain Walisongo Semarang

46

Pembelian Di Alfamart Ngaliyan Semarang” mengatakan bahwa

variable produk, harga, lokasi/distribusi dan promosi terhadap

keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.

Terhitung F hitung (15,795) > F tabel (2,4753) yang produk, harga,

lokasi/distribusi dan promosi mempunyai andil dalam mempengaruhi

keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan

Semarang.57

2.3 Kerangka berpikir

Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu adanya kerangka

pemikiran yang merupakan landasan dalam meneliti masalah yang bertujuan

untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu penelitian

dapat digambarkan sebagai berikut:

57

Siti Ismah, Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Muslim Dalam

Melakukan Pembelian Di Alfamart Ngaliyan Semarang, Skirpsi IAIN Walisongo Semarang, hal.

108

47

Gambar 2.1

4. Menghindari unsur

gambling/judi

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto,

1. Menghindari Unsur Riba

Produk Syari’ah

(X1)

2. Menggunakan prinsip nisbah bagi

hasil

3. Menghindari unsur

ketidakpastian

1.Periklanan

2.Public relation

3.Promosi

Penjualan

4.Penjualan Personal

Bauran Promosi

(X2)

1. Faktor Kebudayaan

2. Faktor Sosial

3. Faktor Pribadi

4. Faktor Psikologi

Pengambilan Keputusan

(Y)

48

1996 :67).58

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ada pengaruh positif dan signifikan antata produk syari’ah terhadap

pengambilan keputusan

2. Ada pengaruh positif dan signifikan antara bauran promosi terhadap

pengambilan keputusan

3. Ada pengaruh positif dan signifikan antata produk syari’ah dan bauran

promosi terhadap pengambilan keputusan.

58

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2006. h. 71

49

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dimana penelitian ini

membahas tentang pengaruh produk syari’ah dan bauran promosi terhadap

keputusan nasabah dalam memilih menabung di BNI Syari’ah cabang Semarang.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang penggalian datanya berupa angka-angka. Penelitian ini

disebut juga penelitian ilmiah (scientific paradigm).59

Kemudian dilakukan

pengujian (retest) terhadap teori yang sudah ada, sehingga hasilnya bisa berupa

penguatan, bantahan, atau modifikasi terhadap teori tersebut.

3.2 Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pihak

pertama. Data ini dapat diperoleh melalui wawancara, observasi, dan

lainnya.60

Yang dimaksud data primer dalam penelitian ini adalah data

59

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

1991, h.3. 60

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,

1991, hlm 87

50

tentang sejarah, manajemen, maupun tanggapan nasabah tentang

produk BNI Syari’ah Cabang Semarang yang diperoleh melalui data

kuesioner dan wawancara.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat

oleh pihak lain).61

Untuk memperoleh data ini, peneliti menggali dari

sejumlah buku, brosur BNI Syari’ah Cabang Semarang, sejarah BNI

Syari’ah Cabang Semarang, artikel, dan contoh penelitian yang

berkaitan dengan penelitian ini.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan gejala atau satuan yang akan diteliti.62

Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.63

Dalam

pengambilan sampel penelitian, peneliti memilih bagian dari populasi yang sudah

ditentukan, sehingga dapat diperoleh kesimpulan tentang keseluruhan populasi.

Populasi pada penelitian ini adalah nasabah BNI Syari’ah cabang Semarang yang

berjumlah 86.522 orang. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,

tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

61

Indriantoro dan Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE UGM, 2002,

h.47. 62

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta:PT

Rajagrafindo Persada, h. 119. 63

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT

Rineka Cipta, 2006, h. 131.

51

populasi itu.64

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk menggunakan sampel

adalah sampel convenience sampling yaitu pengambilan sampel yang biasanya

paling murah dan paling cepat dilakukan, karena periset memiliki kebebasan

untuk memilih siapa saja yang mereka temui.65

Responden yang dipilih adalah

nasabah BNI Syari’ah Cabang Semarang. Pengambilan sampel diperoleh

berdasarkan rumus slovin.66

Rumus slovin digunakan untuk menentukan beberapa minimal sampel

yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui.67

n = __N_

1 + N e²

n = 86.522

1 + 86.522. 0,12²

n = 70

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang dapat ditolerir, 12%

3.4 Metode Pengumpulan Data

64

Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 2008, h. 116. 65

Husein Umar, Metode Riset Ilmu Administrasi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2004, h. 106. 66

Hueain Umar,. Reseace Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2000, h. 141 67

Husein Umar, Ibid, h. 107.

52

1. Wawancara

Pada tehnik ini peneliti datang berhadapan langsung dengan manajemen

atau subjek yang diteliti. Dalam hal ini, interviewer menanyakan beberapa

pertanyaan terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam untuk

mengambil keterangan lebih lanjut.68

Wawancara dilakukan dengan cara

mewawancarai karyawan dan nasabah BNI Syari’ah cabang Semarang

yaitu untuk mendapatkan data berkaitan tentang judul penelitian.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner (angket) adalah daftar pertanyaan yang telah disusun untuk

memperoleh data dan informasi dari responden.69

Adanya kuesioner ini

dimaksudkan agar peneliti memperoleh data lapangan atau empiris untuk

memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Sehingga hasil isian dari responden merupakan tanggapan dan

jawaban atas berbagai pertanyaan yang diajukan dalam lembar

kuesioner.70

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya.71

Dalam penelitian

ini, metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data dari

68

Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 227. 69

Wasis, S., Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat, Jakarta: Kedokteran

EGC,2008, h. 53. 70

Sugiono, Op.cit, h. 142. 71

Suharsimi Arikunto,Op.cit, h. 231.

53

manajemen BNI Syari’ah cabang Semarang, websitenya, dan berbagai

data tentang BNI Syari’ah cabang Semarang.

3.5 Variabel Penelitian dan Pengukuran Data

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Operasional Indikator

- Produk Syari’ah - Produk Syari’ah

adalah sesuatu yang

diciptakan sesuai

dengan prinsip

syari’ah.

5. Menghindari unsur riba

6. Menggunakan prinsip nisbah

bagi hasil

7. Menghindari unsur

ketidakpastian (gharar)

8. Menghindari unsur

gambling/judi.

- Bauran Promosi . kombinasi yang paling

baik dari variabel-

variabel periklanan,

penjualan personal,

promosi penjualan

dan hubungan

masyarakat yang

kesemuanya

direncanakan untuk

mencapai tujuan.

- Periklanan

- Publisitas

- Promosi penjualan

- Penjualan personal

54

- Pengambilan

keputusan

- Perilaku konsumen

dalam menentukan

pilihan

1. Faktor Kebudayaan

2. Faktor Sosial

3. Faktor Pribadi

4. Faktor Psikologis

Dari pengembangan instrumen penelitian tersebut, kemudian disusun

beberapa item pertanyaan kuesioner. Pengukuran sikap, pendapat dan persepsi

responden diukur dengan menggunakan skala likert. Dengan skala likert, variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang dijadikan titik tolak

menyusun item-item pertanyaan. Interval skala likert yang digunakan

menunjukkan nilai atau skor.

Skala likert Instrumen

Variabel Alternatif jawaban Skor

- Produk Syari’ah Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

- Bauran promosi Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

- Pengambilan keputusan

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

3.6 Validitas dan Reliabilitas

55

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut.72

Jika validitas tinggi, maka data yang ada akan menunjukkan tidak

adanya penyimpangan. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas

adalah:

Keterangan:

= Koefisien korelasi X dan Y

Jumlah responden

Skor tiap item

Skor total

Validitas data diukur dengan rnembandingkan r hitung dengan r

tabel (r product moment). Jika r hitung > r table, dan nilai positif maka butir

atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid.73

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan

72

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multinariate Dengan Program SPSS, Cetakan IV,

Undip, Semarang, 2006, h. 45. 73

Imam Ghozali,Ibid. h. 46

56

konsistensi responden dalam menjawab konstruk-konstruk pertanyaan dalam

suatu kuesioner.74

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika

memiliki nilai Cronbach alpha > 0,60.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan metode regresi berganda, maka

ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel

independen.75

Model regresi dinyatakan tidak ada multikolineritas jika

nilai VIF kurang dari 10.

2. Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara faktor

pengganggu yang satu dengan lainnya. Tes Durbin Watson dapat

digunakan untuk menguji ada tidaknya autokorelasi.76

3. Uji Heteroskedasitas

Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

74

Ivan Gumilar, Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen, Bandung:Widyatama, 2007

h. 24. 75

Imam Ghazali, Op.cit., h. 56. 76

Agus Purwoto, Panduan Laboratorium Statistik Inferensia, Jakarta:PT Grasindo, h.

96.

57

regresi terdapat ketidaksamaan varians.

Dasar analisis:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang) melebar kemudian

menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan

dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.77

4. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi

sebuah data mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan

bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang

mendekati distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak

menceng ke kiri atau ke kanan.78

Uji normalitas juga dapat diuji melalui normal probability plot.79

apabila grafik menunjukkan penyebaran data yang berada disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi

tersebut memenuhi asumsi normalitas.

77

Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial,

Jakarta:Salemba Humanika, 2009, h. 92. 78

Singgih Santoso, Statistik Multivariat, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2010, h. 43. 79

Singgih Santoso, Statistik Nonparametrik, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2010, h.

90.

58

3.7.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini untuk mengetahui pengaruh suatu variabel produktivitas

dihubungkan dengan variabel produk syari’ah dan bauran promosi (Djarwanto

dan Subagyo: 1996).

Y = a + b1x1 + b2x2+ e

Dimana:

Y =pengambilan keputusan

a = konstanta

x1 = produk syari’ah

x2 = bauran promosi

b = koefisien regresi yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y

jika satu unit perubahan pada variabel bebas (Variabel x).

e = kesalahan prediksi.

3.7.3 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen

secara sama-sama (simultan) terhadap variabel dependen digunakan uji anova

atau F-test. Sedangkan pengaruh masing-masing variabel independen secara

parsial (individu) diukur dengan menggunakan uji t-statistik.

1. Uji T atau Uji Parsial

Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap veriabel dependen dilakukan uji t atau t-

student.

59

Hipotesis uji t : Ho = b1, b2 = 0, masing-masing variabel independen

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. Ha = b1,b2 ≠

0, masing-masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 dan degree of freedom (dk):

n-k, maka diperoleh nilai t. Langkah selanjutnya adalah membandingkan

antara t tabel dengan t hitung. Apabila jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho

diterima, artinya masing-masing variabel independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap perubahan nilai variabel dependen. Apabila t hitung lebih

besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya masing-masing

variabel independen berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai

variabel dependen.

2. Uji F atau Uji Simultan

Pengujian simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis

uji F : Ho= b1,b2 = 0, variabel independen secara simultan tidak signifikan

berpengaruh terhadap variebel dependen. Ha = b1,b2 ≠ 0, variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perubahan

variabel dependen.

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan berdasarkan probabilitas,

jika tingkat signifikannya (α) > 0,05 maka semua variabel independen

60

tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan variabel dependen. Jika

tingkat signifikannya (α)< 0,05 maka semua variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap nilai perubahan nilai variabel dependen.

3. Koefisian determinasi

Nilai koefisien determinasi (R Square) digunakan untuk

mengetahui besarnya variasi variabel independen dalam menerangkan

variabel dependen.80

. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan

satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

independen. Secara umum koefisien determinan untuk data silang

(crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara

masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data tuntun waktu (time

series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Untuk

menjelaskan aplikasi dengan menggunakan program SPSS.

80

Yudhi Wicaksono, Aplikasi Excel dalam Menganalisis Data, Jakarta:PT Elex Media

Komputindo, 2006, h. 119.

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Gambaran Umum BNI Syari’ah

4.2.1 Sejarah Singkat BNI Syari’ah

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan

krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian

nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang

didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat

parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa

mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian

bank-bank di Indonesia.

Selain adanya demand dari masyarakat terhadap perbankan syariah,

untuk mewujudkan visinya menjadi “universal banking” , BNI membuka

layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah dengan konsep dual

system banking, yakni menyediakan layanan perbankan umum dan syariah

sekaligus. Hal ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan

bank-bank umum untuk membuka layanan syariah.

Di awali dengan pembentukan Tim Bank Syariah di Tahun 1999,

Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan usaha untuk

beroperasinya unit usaha syariah BNI. Tepatnya pada tanggal 29 April 2000

BNI Syariah yang mempunyai kantor pusat di Jl Jendral Sudirman Kav 1 Lt. 22

Jakarta dengan Rizqullah sebagai presiden direktur membuka 5 kantor cabang

62

syariah sekaligus di kota-kota potensial, yakni : Yogyakarta , Malang ,

Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. BNI Syari’ah resmi menjadi BUS di

tahun 2010.

Di awal tahun 2003, dengan pertimbangan load bisnis yang semakin

meningkat sehingga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, BNI

Syariah melakukan relokasi kantor cabang syariah di Jepara ke Semarang di Jl.

Ahmad Yani No. 152. Sedangkan untuk melayani masyarakat Kota Jepara BNI

Syariah membuka Kantor Cabang Pembantu Syariah Jepara. Selain kantor

cabang yang di Semarang juga di buka kantor cabang Pembantu Syuari’ah di

UNISULA, dan direncanakan di tahun ini akan menambah 1 Kantor Cabang

Pembantu Syari’ah yang terletak di daerah Ungaran Semarang.81

4.2.2 Struktur Organisasi BNI Syari’ah

PT. BNI Syari’ah memiliki struktur organisasi yang diciptakan sesuai

dengan perkembangan kebutuhan. Oleh karena itu, struktur ini dapat berubah

jika kebutuhan berubah pula. Berdasarkan prinsip tersebut maka struktur

organisasi PT. BNI Syari’ah adalah relatif dan fleksibel. Struktur organisasi

PT. BNI Syari’ah Cabang Semarang per. Desember 2011 adalah sebagai

berikut:

81

Wawancara dengan Bpk. Bintang Anas, Selasa 27 Desember 2011

63

Penyelia PNS Penyl ORS

Teller

Pelayan

Penyelia Psn Pembiayaan Penyelia Dana SCO

Ass Adm Pembiayaan

Penyelia Processing

Ass Adm Pembiayaan

Pemp KLN JPR

Ass Umum/Akun

Ass Kliring

Pelayan KeeeLN JPR

Ass PNS KLN USL

Teller KLN USL

Teller KLN USL Ass PNS/Gadai

Penyelia KUS

Ass PNS

Teller

Pemp KLN USL

Satpam

Jamal

Pelayan

Sopir

Teller KLN JPR

Ass PNS KLN JPR

Aspem Pembiayaan KLN JPR

Aspem Dana KLN JPR

Jamal

Sopir KLN JPR

Penyel Coll & Remedial

Ass Processing

Teller PP

Aspem Konsumtif

Pemp KK

Pengel Pss

Pengel Pss

Aspem Konsumtif

Ass Pss,Dana&SCO

Direct Sales Griya

Ass Collection

Ass Collection Ass Collection

Ass Pss Dana & SCO

Pemp Cabang

PBO

1

Adapun penjelasan deskripsi pekerjaan dari struktur organisasi BNI

Syari’ah Cabang Semarang adalah sebagai berikut:82

1. Pemimpin Cabang.

Tugas dari Pemimpin Cabang, yaitu: menetapkan rencana kerja dan

anggaran sasaran utama dan tujuan yang akan dicapai, menyelia

(mengarahkan), mengendalikan dan mengawasi secara langsung unit-unit

kerja menurut tugasnya pelayanan nasabah, pengembangan dan

pengendalian usaha serta pengelolaan administrasi dilingkungan cabang

dan cabang pembantu, memasarkan produk dan jasa-jasa BNI Syariah

kepada nasabah serta menggali calon nasabah potensial dalam rangka

meningkatkan bisnis dan hasil usaha serta menguasai pasar di daerah

kerjanya.

2. Pimpinan Bidang Operasional

Pimpinan Bidang Operasional mempunyai tugas Menyelia kegiatan

pelayanan administrasi di front office dan back office dengan

mengupayakan pelayanan optimal, menyelia dan berpartisipasi aktif

terhadap unit-unit yang di bawahnya, memantau dan memastikan bahwa

perbaikan atau penyempurnaan atas temuan hasil pemeriksaan atau saran

perbaikan atau penyempurnaan yang di berikan oleh auditor.

Pimpinan Bidang Operasional yang tepat berada di bawah pimpinan

cabang syariah yang menanggungjawabi 6 (enam) bidang lainnya. Enam

82

Wawancara dengan Bapak Bintang Anas, Selasa 27 Desember 2011

65

bidang tersebut adalah Penyelia Pelayanan Nasabah, Penyelia

Operasional, Penyelia Keuangan Umum Syari’ah, Pemimpin Kantor

Layanan Nasabah Jepara, Pemimpin Layanan Nasabah UNISULA, dan

penyelia Processing.

3. Penyelia pelayanan nasabah

Penyelia Pelayanan Nasabah merupakan bidang di bawah dari Pimpinan

Bidang Operasional. Penyelia pelayanan Nasabah dibantu oleh 2 (dua)

bidang dibawahnya yaitu ; Asisten Pelayanan Nasabah dan Asisten

Pelayanan nasabah gadai. Dan masing-masing asisten pelayanan nasabah

dibantu oleh teller. Adapun tugas Penyelia Pelayanan Nasabah adalah

Melayani semua jenis transaksi kas/uang tunai, pemindahan dan kliring,

melayani kegiatan eksternal, payment point, kas mobil, kantor kas dan

cabang pembantu, mengelola kas besar, menyediakan informasi dan

melayani transaksi produk/jasa dalam negeri, menyediakan transaksi giro,

tabungan, deposito dan ONH, Menyusun data dan laporan ke Bank

Indonesia/Kas Perbendaharaan Negara mengenai giro, tabungan dan

deposito serta membuat laporan pajak atas dana masyarakat, melayani

permintaan, menyerahkan dan memantau permasalahan kartu ATM (

Anjungan Tunai Mandiri )

4. Penyelia Operasional

66

Adapun tugas Penyelia Operasional adalah melakukan verifikasi data

nasabah mengenai calon debitur, mengelola administrasi pembiayaan,

memantau proses pemberian pinjaman, mengelola penerbitan jaminan

bank, mengelola administrasi back office (memasukkan data dan kliring)

dan transaksi jasa dalam negeri. Penyelia operasional dibantu oleh 2 (dua)

bidang dibawahnya, yaitu asisten administrasi pembiayaan dan asisten

Kliring.

5. Penyelia Keuangan Umum Syari’ah

Penyelia Keuangan dan Umum di bantu oleh 6 (enam) bidang di

bawahnya yang memiliki tugasnya masing-masing yaitu ; Asisten

Akuntansi, Asisten Umum, Satuan Pengaman, Jaga Malam, Pelayan dan

Supir.

Tugas dari Penyelia keuangan dan Umum adalah memastikan kegiatan

dalam perusahaan berjalan dengan baik seperti pembagian gaji, penjagaan

barang-barang inventaris, kebutuhan bidang lain dan lain sebagainya.

a. Asisten Akuntansi, dengan tugasnya memperhatikan kondisi keuangan

perusahaan, pembagian gaji dan insentif pegawai, memperhatikan dan

mempertimbangkan kebutuhan dana ditiap bidang.

b. Asisten Umum, dengan tugasnya mengelola kepegawaian, mengelola

administrasi umum dan kearsipan, mengelola logistik, akomodasi dan

transportasi.

c. Satpam, bertugas membantu dan melayani para nasabah yang datang

67

serta memberikan petunjuk atau informasi yang ingin di ketahui oleh

nasabah , menjaga keamanan dan kenyamanan dalam perusahaan

selama 24 (dua puluh empat) jam sesuai shift yang telah di tentukan.

d. Pelayan bertugas membantu pengelolaan administrasi umum,

membantu kegiatan logistik dan rumah tangga.

e. Sopir, Selalu siap jika di butuhkan dalam hal transfortasi perusahaan

untuk menghantar atau menjemput untuk keperluan perusahaan.

6. Pemimpin Kantor Layanan Nasabah Jepara

Adapun tugas dari pemimpin kantor layanan nasabah Jepara adalah

Cabang pembantu bertugas untuk mengembangkan jaringan yang ada di

Jepara dalam hal kepercayaan nasabah, dan hanya untuk penyetoran dan

penarikan saja.

7. Pemimpin Kantor Layanan Nasabah UNISULA

Adapun tugas dari pemimpin kantor layanan nasabah UNISULA adalah

Cabang pembantu bertugas untuk mengembangkan jaringan yang ada di

Jepara dalam hal kepercayaan nasabah, dan hanya untuk penyetoran dan

penarikan saja.

8. Penyelia processing

Adapun tugas dari penyelia processing adalah bertugas dalam meneliti

dan memproses pembiayaan yang telah diajukan oleh nasabah. Disini

penyelia processing dibantu oleh asisten penyelia processing.

9. Penyelia Dana SCO

68

Tugas dari Sharia Channeling Office antara lain adalah mencari nasabah

untuk menabung ataupun untuk berinvestasi di BNI Syari’ah dan

mengelola dana tabungan ataupun dana investasi dari nasabah tersebut.

Disini dibantu oleh asisten dana SCO.

10. Penyelia Coll dan Remedial

Penyelia Coll dan Remedial disini bertugas mengelola pembiayaan macet.

Penyelia Coll dan Remedial membawahi asisten collection yang bertugas

membantu dalam mengatasi pembiayaan yang macet.

11. Pemimpin Kantor Kas

Tugas dari Pemimpin Kantor Kas, yaitu: mengelola secara optimal

sumber daya Kantor Kas agar dapat mendukung kelancaran operasional,

melakukan pemantauan terhadap kualitas aktiva produktif dan

menginformasikan hasilnya, mengkoordinir dan memastikan

terselenggaranya kegiatan akuntansi, pelaporan, pelayanan dibidang kas,

pengamanan, kebersihan, kearsipan dan pengoperasian komputer di

Kantor Kas dengan baik dan benar, memastikan pencapaian target

operasional Kantor Kas dan berkoordinasi dengan bagian lain dalam

memecahkan/menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

4.2.3 Visi Misi BNI Syari’ah

a. Visi

Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan

dan kinerja.

69

b. Misi

1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada

kelestarian lingkungan.

2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan

syariah.

3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.83

4.2.4 Produk dan Jasa BNI Syari’ah84

Pada dasarnya produk-produk yang umum terdapat di perbankan

konvensional sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah Islam

juga terdapat di BNI Syariah. Untuk produk dana, di BNI Syariah juga

terdapat produk-produk umum seperti giro, deposito dan tabungan.

1. Produk Dana :

a. Tabungan iB Plus, adalah tabungan yang dikelola berdasarkan

prinsip Mudharabah Mutlaqah. Dengan prinsip ini tabungan

anda akan diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang

halal sesuai dengan prinsip syariah.

83

Wawancara dengan Bapak Muhammad Afif, pada tanggal 21 Desember 2011 84

www.bnisyariah.co.id, di akses pada tanggal 27 Desember 2011

70

b. Tabungan iB Prima, adalah simpanan dalam mata uang rupiah

yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad

mudharabah muthlaqah. Mudharabah muthlaqah adalah akad

antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola

(mudharib) untuk memperoleh keuntungan, yang kemudian

akan dibagikan sesuai nisbah yang disepakati. Dalam hal ini,

mudharib (bank) diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola

modal atau menentukan arah investasi sesuai syariah.

c. BNI iB Tabungan adalah simpanan dalam mata uang rupiah

yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan

syarat-syarat tertentu yang disepakati.

d. BNI iB Haji, merupakan produk tabungan yang dikhususkan

untuk memenuhi Ongkos Naik Haji (ONH) yang dikelola

secara aman dan bersih sesuai syariah. BNI iB Haji telah

tergabung dalam layanan online SISKOHAT (Sistem

Koordinasi Haji Terpadu) yang memungkinkan jamaah haji

memperoleh kepastian porsi dari Departemen Agama pada saat

jumlah tabungan telah memenuhi persyaratan.

e. BNI iB Giro, merupakan produk yang memberikan segala

kemudahan bertransaksi Giro yang menggunakan prinsip

Wadiah Yadh Dhamanah. Giro Syariah mendukung usaha

71

customer dengan kemudahan on-line pada cabang-cabang BNI

di seluruh Indonesia.

f. BNI iB Deposito, menggunakan prinsip Mudharabah

Mutlaqah, BNI iB Deposito mengelola dana masyarakat

dengan cara disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif

maupun pembiayaan konsumtif yang halal dan bermanfaat

untuk kemaslahatan umat.

g. BNI iB Tapenas, merencanakan dan mempersiapkan dana

pendidikan sedini mungkin untuk buah hati adalah sebuah

tindakan bijaksana. BNI Syariah membantu masyarakat untuk

menyiapkan pendidikan melalui BNI iB Tapenas. Dengan

setoran sesuai kemampuan dan perlindungan asuransi, BNI iB

Tapenas dapat membantu masyarakat mewujudkan rencana

masa depan keluarga yang lebih baik.

2. Produk Pembiayaan :

a. BNI iB Griya, melalui pembiayaan BNI iB Griya nasabah dapat

mewujudkan kebutuhan perumahan, kavling siap bangun

ataupun renovasi rumah. Pembayaran dengan cara diangsur

dalam periode waktu sampai dengan 15 tahun. Bentuk

pembiayaan adalah jual beli atau ijarah

b. BNI iB Oto, merupakan pembiayaan untuk pembelian

kendaraan dengan proses yang mudah dan cepat berdasarkan

72

syariah. Uang muka relatif ringan dan pembayaran dapat

dilakukan secara debet otomatis

c. BNI iB Multijasa, adalah pembiayaan jasa konsumtif yang

diberikan kepada masyarakat untuk memperoleh manfaat suatu

jasa misalnya pembiayaan untuk jasa pernikahan, jasa

pendidikan, jasa kesehatan, wisata umroh/haji, dan jasa lainnya

yang tidak bertentangan dengan syariah, dengan menggunakan

akad ijarah. Akad ijarah adalah sewa menyewa untuk

mendapatkan imbalan atas barang/jasa yang disewakan.

d. BNI iB Wirausaha, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

pembiayaan usaha Anda, dengan besarnya pembiayaan dari Rp

50 juta sampai dengan Rp 500 juta yang diproses lebih cepat

dan fleksibel sesuai dengan prinsip syari’ah.

e. BNI iB Tunas Usaha, adalah pembiayaan modal kerja dan atau

investasi yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible

namun belum bankable dengan prinsip syariah.

f. BNI iB Gadai Emas, merupakan pembiayaan dengan jaminan

berupa emas (lantakan atau perhiasan) yang secara fisik

dikuasai oleh Bank. Proses pembiayaan cepat dan sangat

membantu bagi mereka yang membutuhkan dana jangka

pendek untuk kebutuhan yang mendesak.

73

g. BNI iB Multiguna, adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang

diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang

kebutuhan konsumtif dengan agunan berupa barang yang

dibiayai (apabila bernilai material) dan atau fixed asset yang

ditujukan untuk kalangan profesional dan pegawai aktif yang

memiliki sumber pembayaran kembali dari penghasilan tetap

dan tidak bertentangan dengan undang-undang/hukum yang

berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan Syariah

Islam.

h. BNI iB Pembiayaan Usaha Kecil, pembiayaan modal kerja atau

investasi kepada pengusaha kecil sampai dengan Rp 10 miliar

berdasarkan prinsip murabahah, musyarakah, mudharabah dan

ijarah.

3. Produk Jasa :

a. Kiriman uang, berdasarkan prinsip wakalah.

b. Garansi Bank berdasarkan prinsip kafalah.

c. Clean Collection, pelayanan yang diberikan BNI Syariah untuk

mendapatkan pembayaran atas dokumen atau surat berharga

dari pihak ketiga di luar negeri.

d. Money Changer

74

e. Inkaso, Pengiriman surat/dokumen berharga untuk ditagihkan

pembayarannya kepada pihak yang menerbitkan/ditentukan

(tertarik dalam surat atau dokumen berharga tersebut).

4.3 Deskripsi Data Penelitian

Data penelitian dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner secara

langsung kepada responden yang berhasil ditemui. Kuesioner diperoleh dengan cara

peneliti menemui langsung responden dan memberikan kuesioner untuk diisi oleh

para responden yang merupakan nasabah PT BNI Syari’ah Cabang Semarang.

Pengumpulan data secara langsung dengan menemui responden, hal ini bertujuan

agar lebih efektif untuk meningkatkan respon rate responden dalam penelitian ini.

Survey dengan kuesioner dilakukan mulai tanggal 19 s/d 29 Desember 2011 di PT

BNI Syari’ah Cabang Semarang dengan mengambil 70 responden. Adapun teknik

yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik

convinience sampling. Kriteria sampel yaitu responden yang merupakan nasabah

funding (menabung) untuk tabungan. Karena jumlah sampel yang didapat sebanyak

70 sampel, dengan demikian syarat pengolahan data dengan alat analisis SPSS

sampel dapat terpenuhi.

4.4 Karakteristik Responden

Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan

mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil dari

nasabah PT BNI Syari’ah Cabang Semarang berikut ini:

a. Jenis Kelamin Responden

75

Adapun data mengenai jenis kelamin responden nasabah PT BNI

Syari’ah Cabang Semarang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 37 52.9 52.9 52.9

Perempuan 33 47.1 47.1 100.0

Total 70 100.0 100.0

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 diatas, dapat diketahui tentang

jenis kelamin responden nasabah PT. BNI Syari’ah Cabang Semarang yang

diambil sebagai responden, yang menunjukkan bahwa mayoritas responden

adalah laki-laki, yaitu sebanyak 37 orang, sedangkan sisanya adalah

responden perempuan sebanyak 33 orang. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar dari nasabah PT BNI Syari’ah Cabang Semarang yang diambil

sebagai responden adalah laki-laki.

76

Untuk lebih jelasnya berikut gambar jenis kelamin responden yang

dapat peneliti peroleh.

Gambar 4.1

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

b. Usia Responden

Usia responden nasabah PT BNI Syari’ah Cabang Semarang:

Tabel 4.3

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 20 th 9 12.9 12.9 12.9

20 - 29 th 19 27.1 27.1 40.0

77

30 - 39 th 21 30.0 30.0 70.0

40 - 49 th 15 21.4 21.4 91.4

> 50 th 6 8.6 8.6 100.0

Total 70 100.0 100.0

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 ini memperlihatkan bahwa

nasabah PT BNI Syari’ah Cabang Semarang yang diambil sebagai responden

sebagian besar berusia 30-39 tahun. Berdasarkan tabel tersebut, memberikan

informasi bahwa mayoritas responden berusia 30-39 tahun yaitu sebanyak 21

orang, sedangkan yang berusia 20 tahun kebawah sebanyak 9 orang, yang

berusia 20-29 tahun sebanyak 19 orang, yang berusia 40-49 tahun sebanyak

15 orang, yang berusia > 50 tahun sebanyak 6 orang.

Untuk lebih jelasnya, berikut gambar usia responden yang dapat

peneliti peroleh :

Gambar 4.2

78

Sumber : Data primer yang diperoleh, 2012

c. Pendidikan Responden

Adapun data mengenai pendidikan nasabah PT BNI Syari’ah Cabang

Semarang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Pendidikan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SMA 20 28.6 28.6 28.6

79

S1 42 60.0 60.0 88.6

Lainnya, (Ponpes) 8 11.4 11.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

Sumber : Data primer yang diperoleh, 2012

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 memperlihatkan bahwa nasabah

PT. BNI Syari’ah Cabang Semarang yang diambil sebagai responden sebagian

besar berpendidikan S1. Berdasarkan tabel tersebut, memberikan informasi

bahwa responden berpendidikan SMA sebanyak 20 orang, sedangkan S1

sebanyak 42 orang, sedangkan lainnya sebanyak 8 orang.

Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pendidikan responden yang dapat

peneliti peroleh:

Gambar 4.3

Sumber : Data primer yang diperoleh, 2012

80

d. Pekerjaan Responden

Adapun data mengenai pekerjaan responden PT. BNI Syari’ah Cabang

Semarang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid PNS 14 20.0 20.0 20.0

Pegawai swasta 27 38.6 38.6 58.6

Wirausaha 13 18.6 18.6 77.1

Lainnya 16 22.9 22.9 100.0

Total 70 100.0 100.0

Sumber : Data primer yang di peroleh, 2012

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa

sebagian besar dari pekerjaan nasabah PT. BNI Syari’ah Cabang Semarang

yang diambil sebagai responden adalah pegawai swasta yaitu sebanyak 45

orang, sedangkan PNS/TNI yaitu sebanyak 14 orang, wirausaha sebanyak 13

orang dan lain-lain sebanyak 16 orang.

Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pekerjaan responden yang dapat

peneliti peroleh:

81

Gambar 4.4

Sumber : Data primer yang diperoleh, 2012

e. Pendapatan nasabah per bulan

Tabel 4.6

Pendapatan

Frequenc

y Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

V

al

id

< Rp. 1.500.000 23 32.9 32.9 32.9

Rp. 1.550.000 - Rp.

2.000.000

6 8.6 8.6 41.4

Rp. 2.100.000 - Rp.

2.500.000

9 12.9 12.9 54.3

82

Rp. 2.600.000 - Rp.

3.000.000

11 15.7 15.7 70.0

> Rp. 3.000.000 21 30.0 30.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Sumber : Data primer yang diperoleh, 2012

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa

sebagian besar pendapatan per bulan nasabah PT. BNI Syari’ah Cabang

Semarang adalah sebesar < Rp. 1.500.000,- yang diambil dari responden

sebanyak 23 orang, pendapatan per bulan Rp. 1.550.000 - Rp. 2.000.000

sebanyak 6 orang, pendapatan per bulan Rp. 2.100.000 - Rp. 2.500.000

sebanyak 9 orang, pendapatan per bulan Rp. 2.600.000 - Rp. 3.000.000

sebanyak 11 orang dan pendapatan per bulan > Rp. 3.000.000 sebesar 21

orang.

Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pendapatan per bulan nasabah

yang dapat peneliti peroleh:

83

Gambar 4.5

Sumber : Data primer yang diperoleh, 2012

4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

4.3.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antar skor atau butir

pertanyaan dengan skor konstruk atau variabel. Hal ini dapat dilakukan dengan uji

signifikan yang membandingkan dengan untuk degree of fredom

(df) = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel k adalah konstruk.

Untuk mengetahui soal valid dan tidak valid dapat dilihat nilai rhitung

dibandingkan dengan tabel corelation produk moment untuk dk (Derajat

84

Kebebasan) = n-1 = 70-1 = 69 untuk alfa 5% adalah 0,235. Jika rhitung > rtabel maka

soal tesebut valid dan sebaliknya.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Item

corected

item-total

correlation

(r hitung )

r tabel Keterangan

Produk

Syari’ah

(X1)

PS1 .913

0.235 Valid

PS2 .808

0.235 Valid

PS3 .913

0.235 Valid

PS4 .378

0.235 Valid

PS5 .544

0.235 Valid

PS6 .913

0.235 Valid

PS7 .359

0.235 Valid

PS8 .842

0.235 Valid

Bauran

Promosi

BP1 .437

0.235 Valid

BP2 .437

0.235 Valid

85

(X2) BP3 .397

0.235 Valid

BP4 .424

0.235 Valid

BP5 .430

0.235 Valid

BP6 .483

0.235 Valid

BP7 .327

0.235 Valid

Keputusan

Memilih

(Y)

KM1 .518

0.235 Valid

KM2 .786

0.235 Valid

KM3 .498

0.235 Valid

KM4 .294

0.235 Valid

KM5 .377

0.235 Valid

KM6

.240

0.235 Valid

Sumber Data: Output SPSS diolah 2012

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai r hitung pada kolom corected item-total

correlation untuk masing-masing item memiliki r hitung lebih besar dan positif

dibanding r tabel untuk (df) = 70- 3 = 67 dan alpha 0,05, dengan uji satu sisi di

dapat r tabel sebesar 0,235 maka dapat disimpulkan bahwa semua indikator dari

ketiga variabel X1 X2, dan Y adalah valid.

4.3.2. Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas instrumen maka menggunakan SPSS. Adapun

hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:

86

Tabel 4.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel

Reliability

Coefficients

Alpha Keterangan

X1 8 Item 0.910 Reliabel

X2 7 Item 0,707 Reliabel

Y 6 Item 0,717 Reliabel

Sumber Data: Output SPSS diolah 2012

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki

nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (α > 0,60), sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel X1 X2, dan Y adalah reliabel.

4.6 Hasil Analis Data

4.6.1 Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Berganda

Analis data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan

dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda, dimana

dalam analisi regresi tersebut akan menguji penggolahan data

menggunakan bantuan program SPSS berdasarkan data-data yang

diperoleh dari 70 responden.

Hasil analisis regresi berganda diperoleh koefisien untuk variabel

87

bebas X1 = 0,425 dan X2 = 0,153 dengan konstanta sebesar 6,055

sehingga model persamaan regresi yang diperoleh adalah:

Y = 6,055 + 0,425 (X1) + 0,153 (X2)

Dimana:

Y = variabel terikat (keputusan nasabah)

X1 = variabel bebas ( produk syari’ah)

X2 = variabel bebas (bauran promosi)

b. Uji t atau Uji Parsial

Hasil uji t pada variable produk syari’ah dan bauran promosi dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.055 1.984 3.052 .003

x1 .425 .037 .789 11.346 .000

x2 .153 .067 .159 2.295 .025

a. Dependent Variable: y

Sumber Data: Output SPSS diolah 2012

Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS versi

16.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

Penghitungan t hitung sebagaimana terlihat dalam tabel 4.9 diatas,

diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel produk syari’ah adalah

88

11.346. Dengan derajat kebebasan 70 – 3 = 67 dengan P value = 0,00

yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini merupakan bukti H0 di terima.

Sementara itu, hasil hasil uji t pada variabel bauran promosi t =

2.295 dengan derajat kebebasan 70 - 3 = 67 dan P Value = 0,25 yang

lebih kecil dari dari α = 0,05. Hal ini merupakan bukti bahwa H0 diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Variabel X1 dan X2

mempunyai angka signifikan di bawah 0,05. maka variable produk

syari’ah (X1) dan variable bauran promosi(X2) mempengaruhi keputusan

memilih (Y).

c. Uji F atau Uji Simultan

Uji simultan ini, bertujuan untuk menguji atau mengkonfirmasi

hipotesis yang menjelaskan “terdapat pengaruh antara produk syari’ah

dan bauran promosi terhadap keputusan nasabah. Hasil analisis uji F

dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.10

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 590.846 2 295.423 72.100 .000a

Residual 274.525 67 4.097

Total 865.371 69

a. Predictors: (Constant), x2, x1

b. Dependent Variable: y

Sumber Data: Output SPSS tang diolah 2012

89

Dari Uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah 72,100

dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh lebih

kecil dari 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi

keputusan nasabah. Atau bisa dikatakan bahwa produk syari’ah dan

bauran promosi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan nasabah.

d. Koefisiensi Determinasi (R²)

Hasil analisi regresi diperoleh besarnya koefisien determinasi

sebesar 0,156. Hal ini dapat di tunjukkan oleh tabel di bawah ini :

Tabel 4.11

Model Summaryb

Model R R Square

Adjust

ed R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .826a .683 .673 2.02420

a. Predictors: (Constant), x2, x1

b.Dependent Variable: y

Sumber Data: Output SPSS diolah 2012

Angka R sebesar 0,826 menunjukkan bahwa korelasi / hubungan

antara Produk Syari’ah dan Bauran Promosi adalah kuat. Angka R square

atau Koefisien Determinasi adalah 0,683. Hal ini berarti 68,3% variasi

dari Pengambilan keputusan bisa dijelaskan oleh variasi dari Produk

Syari’ah dan Bauran Promosi. Sedangkan sisanya (100% - 68,3% =

31,7%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

90

4.6.2 Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap data

penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas.

2. Jika data menyebar jauh garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal dan /atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka

model regresi memenuhi asumsi Normalitas.

91

Gambar 4.6

Sumber :Data primer yang diperoleh, 2012

Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis

diagonal, serta penyebaranya mengikuti arah garis diagonal. Maka

model regresi layak dipakai untuk prediksi pengambilan keputusan

nasabah berdasarkan masukan variabel independent-nya atau model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Dalam uji ini menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variable independent. Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas (Multi). Model

92

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable

independent.

Tabel 4.12

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

x1 .980 1.020

x2 .980 1.020

a. Dependent Variable: y

Sumber :Data primer yang diperoleh, 2012

Besaran VIF (Variance Inflation Faktor) dan Tolerance.

Pedoman suatu model regresi yang bebas multiko adalah bila

mempunyai nilai VIF di bawah angka 10 dan mempunyai angka

TOLETANCE di bawah angka 1. Pada bagian COEFICIENT terlihat

bahwa nilai VIF ada di bawah angka 10 (1,020). Demikian juga nilai

TOLERANCE di bawah angka 1 (0,980). Dengan demikian dapat

disimpulkan model regresi tersebut tidak terdapat problem

multikolinieritas (MULTIKO).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi betujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

93

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu

saja model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi.

Tabel 4.13

Model Summaryb

Model

Durbin-

Watson

1 1.731

a. Predictors: (Constant), x2, x1

b. Dependent Variable: y

Sumber :Data primer yang diperoleh, 2012

Panduan mengenai angka D-W (Durbin-Watson) untuk

mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada Tabel D-W, yang bisa

dilihat pada buku statistic yang relevan. Namun demikian secara

umum bisa diambil patokan adalah angka D-W di bawah -2 berarti

ada autokorelasi positif, angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti

tidak ada autokorelasi dan angka D-W di atas +2 berarti ada

autokorelasi negatif.

Pada bagian MODEL SUMMARY, terlihat angka D-W

sebesar 1,731. Hal ini berarti model regresi di atas tidak terdapat

masalah autokorelasi.

94

d. Uji Heteroskedasitas

Menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi

ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

Homoskedasitas. Dan jika varians berbeda, disebut Heteroskedasitas.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedasitas.

Gambar 4.7

Sumber :Data primer yang diperoleh, 2012

Deteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

di atas, di mana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu

X adalah risidual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-

studentized. Dasar Pengambilan keputusan adalah:

95

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi

Heteroskedasitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

Heteroskedasitas

Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak,

tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik

di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak

terjadi Heteroskedasitas pada model regresi, sehingga model regresi

layak dipakai untuk prediksi pengambilan keputusan berdasar

masukan variable independennya.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Produk Syari’ah Terhadap Keputusan Nasabah

Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar 0,425 menunjukkan

apabila variabel produk syari’ah ditingkatkan sebesar satu poin maka akan diikuti

dengan meningkatnya keputusan nasabah untuk menabung di BNI Syari’ah

Cabang Semarang sebesar 0,425. Sebaliknya jika skor variabel produk syari’ah

menurun satu point maka akan diikuti dengan menurunnya keputusan nasabah

untuk menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang .

Hasil ini ditunjukkan pada perhitungan uji statistik t, terlihat bahwa produk

96

syari’ah memiliki nilai probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari tingkat

kepercayaan sebesar 0,05 (0,000 < 0,05). Oleh sebab itu, maka hipotesis awal yang

diajukan dalam penelitian ini diterima. Artinya produk syari’ah berpengaruh

positif terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BNI Syari’ah Cabang

Semarang

4.7.2 Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Nasabah

Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar 0,153 menunjukkan

apabila variabel bauran promosi ditingkatkan sebesar satu poin maka akan diikuti

dengan meningkatnya keputusan nasabah untuk menabung di BNI Syari’ah

Cabang Semarang sebesar 0,153. Sebaliknya jika skor variabel bauran promosi

menurun satu point maka akan diikuti dengan menurunnya keputusan nasabah

untuk menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang sebesar.

Hasil ini ditunjukkan pada perhitungan uji statistik t, terlihat bahwabauran

promosi memiliki nilai probabilitas 0,025 yang lebih kecil dari tingkat keputusan

nasabah sebesar 0,05 (0,025 < 0,05). Oleh sebab itu, maka hipotesis awal yang

diajukan dalam penelitian ini diterima. Artinya bauran promosi berpengaruh

positif terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BNI Syari’ah Cabang

Semarang.

4.7.3 Pengaruh Produk Syari’ah dan Bauran Promosi Terhadap Keputusan

Nasabah

Dalam pehitungan mencari besarnya pengaruh produk syari’ah dan bauran

promosi terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BNI Syari’ah Cabang

97

Semarang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terbukti dari analisis

varian yang memperoleh F hitung sebesar 72,100 dengan nilai probabilitas 0,000

karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan berdasarkan persamaan regresi

berganda yang diperoleh dimana koefisien regresi X1 dan X2 bertanda positif

maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara produk syari’ah

dan bauran promosi terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BNI Syari’ah

Cabang Semarang. Bentuk pengaruh yang diperoleh dari persamaan tersebut

adalah jika produk syari’ah dan bauran promosi ditingkatkan sebesar satu point

maka akan diikuti dengan meningkatnya keputusan nasabah untuk memilih

menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang masing-masing sebesar 0,425 (X1)

dan 0,153 (X2). Sebaliknya jika skor variabel produk syari’ah dan bauran promosi

menurun sebesar satu point maka akan diikuti dengan menurunnya keputusan

nasabah untuk memilih menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang masing-

masing sebesar 0,425 (X1) dan 0,153 (X2).

Besarnya pengaruh produk syari’ah dan bauran promosi terhadap

keputusan nasabah untuk menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang (R²)

adalah 0,683 atau sebesar 68,3% hal ini menunjukkan bahwa produk syari’ah dan

bauran promosi terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BNI Syari’ah

Cabang Semarang sebesar 68,3%. Sedangkan sisanya yaitu 31,7% ditentukan oleh

variabel-variabel lain selain produk syari’ah dan bauran promosi yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

4.7.4 Keputusan Nasabah

98

Besarnya pengaruh produk syari’ah dan bauran promosi tehadap

keputusan nasabah menabung di BNI Syari’ah cabang Semarang menjadikan

jumlah nasabah BNI Syari’ah cabang Semarang menjadi lebih banyak dari

sebelumnya. Disinilah letak perbedaan antara bank konvensiaonal dan syariah,

produk-produk yang ditawarkan bank syariah tidak mereka temukan pada bank

konvensianal. Oleh karena itu pertumbuhan pada bank Syari’ah khususnya pada

PT BNI Syari’ah mengalami peningkatan secara signifikan.

Kemudian wawancara yang telah penulis lakukan dengan bapak

Muhammad Afif selaku bagian umum BNI Syari’ah Cabang Semarang pada hari

Rabu, 21 Desember 2011 memberikan informasi bahwa produk-produk yang telah

diciptakan oleh BNI Syari’ah Cabang Semarang adalah sudah sesuai dengan

prinsip-prinsip syari’ah karena sudah melalui pengamatan dari Dewan Pengawas

Syari’ah (DPS). Promosi yang telah dilakukan oleh pihak BNI Syari’ah juga

sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah, sopan, tidak mengada-ada, dan juga

tidak mengandung unsur memaksakan kehendak. Tidak hanya itu fasilitas yang

ada pada BNI Syari’ah Cabang Semarang juga mencerminkan nilai-nlai Islami.

Sebagai contoh, semua karyawan berpakaian menutup aurat, karyawan bagian

resepsionis selalu mengucap salam dan ramah kepada setiap nasabah yang datang.

99

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal,

sebagai berikut:

1. Produk syari’ah secara signifikan berpengarfuh terhadap keputusan nasabah

BNI Syari’ah Cabang Semarang dengan koefesien regresi 0,425. semakin

banyak inovasi produk-produk sesuai dengan prinsip syari’ah yang diciptakan

oleh BNI Syari’ah Cabang Semarang maka semakin tinggi pula keputusan

nasabah untuk menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang.

2. Bauran promosi secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan nasabah

BNI Syari’ah Cabang Semarang dengan koefesien regresi 0,153. Semakin

tinggi kegiatan bauran promosi yang dilakukan maka akan semakin tinggi

tingkat keputusan nasabah untuk menabung di BNI Syari’ah Cabang

Semarang sebagai jasa perbankan..

3. Secara simultan variable produk syari’ah dan bauran promosi berpengaruh

signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di BNI Syari’ah Cabang

Semarang. Terlihat bahwa F hitung sebesar 72,100 dengan nilai probabilitas

0,000 karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan berdasarkan

persamaan regresi berganda yang diperoleh dimana koefisien regresi X1 dan

X2 bertanda positif maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang

100

positif antara produk syari’ah dan bauran promosi terhadap keputusan

nasabah untuk menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan maka

selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat memberikan

manfaat kepada pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian ini. Adapun saran-saran

yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. BNI Syari’ah Cabang Semarang diharapkan bukan hanya mengemas produk

konvensional dengan peristilahan dari Arab saja, tetapi juga produk-produk

yang telah diciptakan sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah Islam, sehingga

dapat memberikan kepuasan atau kepercayaan bagi nasabah ataupun calon

nasabah.

2. BNI Syari’ah Cabang Semarang dalam hal berpromosi dan juga

profesionalisme kerja para karyawannya tetap berdasarkan prinsip-prinsip

Islam.

3. Kemudian, hal terpenting dan tidak boleh dilupakan adalah bahwa sebuah

bisnis Islami, khususnya BNI Syari’ahj Cabang Semarang idealisme produk

atau kinerja berdasarkan syari’ah Islam yang harus terus menerus

dipertahankan dan ditingkatkan. Karena hal inlah yang membedakan antara

perbankan syar’ah dengan perbankan konvensional.

5.3 Penutup

Alhamdulilah, segala puji dan puja milik Allah SWT semata. Teriring panjat

101

syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Kekurangan dan kekhilafan sebagai manusia, menyadarkan penulis akan

kekurangsempurnaan skripsi ini. Oleh karena itu, tegur sapa dan saran kritik yang

konstruktif sangat penulis harapkan.

Sebagai akhir kata, terbesit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca budiman pada umumnya, dan khususnya bagi penulis sendiri di masa-masa

yang akan datang. Amin Yaa Rabbal Alamin.

102

DAFTAR PUSTAKA

Agus Purwoto, Panduan Laboratorium Statistik Inferensia, Jakarta:PT

Grasindo

Al Qur’an dan Terjemahannya (Revisi Terbaru) Departemen Agama RI, CV.

Asyifa’, Semarang, 1999

Ali Hasan, Marketing Bank Syari’ah, Bogor: Ghalia Indonesia.2010

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Kencana Prenada

Media Group, Jakarta

Ari Kristin Prasetyoningrum, pengaruh dimensi-dimensi serqual terhadap

kepuasan nasabah Bank Syariah (Study pada Kantor Cabang

Bank Syariah Kota Semarang), Pusat penelitian IAIN Walisongo

Semarang, 2008

Ascarya, Akad dan Produk bank syari’ah, PT. Raja Grafindo Persada,

jakarta 2008

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif,

Jakarta:PT Rajagrafindo Persada

Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan pemasaran jasa, Bandung:

Alfabeta,2000

103

Charles W. Lamb Jr, Joseph F. Hair, Jr. Dan Carl McDaniel, Pemasaran,

Jakarta: PT. Salemba Emban Patria, 2001

E. Catur Rismiati dan Ig. Bondan Suratno, Pemasaran Barang dan Jasa,

Yogyakarta: Kanisius, 2001

Husein Umar, Metode Riset Ilmu Administrasi, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2004

Hueain Umar,. Reseace Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2000

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multinariate Dengan Program SPSS,

Cetakan IV,

Undip, Semarang, 2006

Indriantoro dan Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE

UGM, 2002

Iqbal dalam Muchamad Fauzi, Jurnal : Pengaruh Ketaatan Beragama,

Atribut Produk Islami, Performance Quality, dan Reputation

Terhadap Kepuasan da Loualitas Nasabah Baitul Mal Wat

Tamwil (BMT) Kabupaten Pemalang. Jurnal: Walisongo Vol.

XVIII, 2010

Ivan Gumilar, Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen,

Bandung:Widyatama, 2007

James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard, Perilaku

104

konsumen, Jakarrta: Binarupa Aksara, 1994

Joni Gunawan, Agung Yuniarto dan Thantawi AS, Pengaruh Spikologis,

sosial dan baura pemasaran terhadap Keputusan Rumah Tangga

Dalam Membeli Produk Semen Gresik di Surabaya. Jurnal

Unibraw

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1991

Mahmud Machfoed, Komunikasi Pemasaran Modern, Yogyakarta, Cakra

Ilmu, 2010

Muh. Zuhri, Riba dalam Al qur’an dan Maslah Perbankan, PT Grafindo

Persada, 1996

Muhammad, Model-Model Akad Pembiayaan di Bank Syari’ah (panduan

Teknis pembuatan akad/perjanjian pembiayaan pada bank

syari’ah), yogyakarta: UII Press, 2009

Muhammad Muflih, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi

Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006

Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial,

Jakarta:Salemba Humanika, 2009

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik, Gema

Insani Press, Jakarta.

105

Nila Purbiyanti Zamro, Pengaruh Promosi dan diferensiasi Terhadap Minat

Nasabah Untuk Berinvestasi di Bank Umum Syari’ah, Skripsi

IAIN Walisongo Semarang, Perpustakaan IAIN fakultas Syari’ah

Iain Walisongo Semarang

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 1991

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, PT Prenhallindo, Jakarta, 2002

Philip Kotler dan A. B. Susanto, Manajemen Pemasaran di indonesia buku

2” Jakarta: salemba empat. 2001

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, “Manajemen Pemasaran Jasa” edisi

2, Jakarta, Salemba Empat

Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen,

Yogyakarta, Andi, 2004

Sholahuddin, M, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, Muhammadiyah

University Press, Surakarta, 2006

Singgih Santoso, Statistik Multivariat, Jakarta:PT Elex Media Komputindo,

2010

Singgih Santoso, Statistik Nonparametrik, Jakarta:PT Elex Media

Komputindo, 2010

Siti Ismah, Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen

Muslim Dalam Melakukan Pembelian Di Alfamart Ngaliyan

106

Semarang, Skirpsi IAIN Walisongo Semarang.

Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 2008

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

PT Rineka Cipta, 2006

Sutan Remy Sjahdeini, Perbankann Islam dan Kedudukannya Dalam Tata

Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti,

2007

Taufiq Amir, M, Dinamika Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2005

Teguh Setiawan, Studi Korelasi Antara Fitur Mandiri Fiesta, kemudahan

aksebilitas dan strategi promosi dengan minat mahasiswa STIE

Widia Manggala Untuk Mejadi Nasabah Tabugan Mandiri Fiesta,

Media Ekonomi Bisnis, vol.XII, No.2 Semarang, UNDIP, 2001

Undang-undang Perbankan No.21 Tahun 2008

Wasis, S., Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat, Jakarta:

Kedokteran EGC,2008

Wibowo, Edy & Untung Hendy Widodo, Mengapa Memilih Bank Syari’ah,

2005, Bogor: Ghalia Indonesia

Yudhi Wicaksono, Aplikasi Excel dalam Menganalisis Data, Jakarta:PT

Elex Media Komputindo, 2006

107

http://economy.okezone.com/read/2011/07/16/320/480565/redirect, di akses

pada tanggal 18 November 2011, pukul 11.47

http://matanews.com/2009/09/28/pertumbuhan-kredit-bank-mandiri-naik/, di

akses pada tanggal 18 November 2011, pukul 11.30

http://www.infobanknews.com/2011/02/kejar-675-ribu-nasabah-bni-syariah-

gelar-program-undian/, di akses pada tanggal 18 November 2011,

pukul 11.28

108

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang membuat daftar riwayat hidup ini:

1. Nama Lengkap : Khoirul Uyun

2. NIM : 072411068

3. Tempat/ tanggal lahir : Pati, 19 Maret 1989

4. Nama Orang Tua : Ngadi Prawoto, S. Pd. I

5. Alamat Asal : Ds. Jepatlor RT 06 RW 03 Tayu Pati

6. Alamat Sekarang : Jl. Margoyoso II No. 14 Semarang

7. Riwayat Pendidikan :

a. MI Miftahul Falah Jepatlor tahun 2000

b. MTs Miftahul Falah Jepatlor tahun 2003

c. SMA NEGERI 1 JUWANA tahun 2006

d. IAIN Walisongo Semarang tahun 2012

109

Hal : Permohonan Pengisian Angket

Lampiran : Satu Berkas

Yth.

Bapak / Ibu / Sdr/i Nasabah

BNI SYARI’AH CABANG SEMARANG

di Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sehubungan dengan proses penyelesaian karya ilmiah (skripsi) Saya

pada jurusan Ekonomi Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Walisongo Semarang dengan judul (Pengaruh Produk Syari’ah dan

Bauran Promosi Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Menabung di

BNI Syari’ah Cabang Semarang), Saya:

Nama : Khoirul Uyun

NIM : 072411068

Jurusan : Ekonomi Islam

Memohon dengan hormat kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari nasabah

BNI Syari’ah cabang Semarang untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Peran

serta Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari sangat bermanfaat bagi keberhasilan

penelitian yang akan dilaksanakan.

Atas bantuan dan kerjasama Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari dalam

menjawab pertanyaan/ pernyataan pada kuesioner ini, penulis sampaikan

terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, Desember 2011

Hormat Saya,

KHOIRUL UYUN

NIM : 072411068

110

ANGKET PENELITIAN

Pengaruh Produk Syari’ah dan Bauran Promosi Terhadap Keputusan Nasabah

Memilih Menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang

No. Responden

I. KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Usia : 1 < 20 th 2 20-29 th 3 30-39 th

4 40-49 th 5 > 50 th

2. Jenis Kelamin : 1 Laki-laki 2 Perempuan

3. Pendidikan : 1 SD/MI 2 SMP/MTs 3 SMA

4 S1 5 Lainnya, (PonPes)……..

4. Pekerjaan : 1 PNS 2 Pegawai Swasta

3 Wirausaha 4 Lainnya,………

5. Pendapatan Per Bulan : 1 < Rp.1.500.000

2 Rp.1550.000 - Rp.2.000.00

3 Rp.2.100.000 - Rp.2.500.000

4 RP.2.600.000 - Rp.3.000.000

5 > Rp.3.000.000

Tanda Tangan

II. PETUNJUK PENGISIAN

1. Berilah tanda silang ( √ ) pada kolom jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/I anggap sesuai,

dengan alternative jawaban sebagai berikut:

111

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setujui

2. Lembar angket ini semata-mata bertujuan untuk memperoleh data sebagai bahan

skripsi tentang Pengaruh Produk Syari’ah dan Bauran Promosi Terhadap Keputusan

Nasabah Memilih Menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang).

3. Mengenai jawaban yang diberikan, akan dijaga kerahasiaannya.

III. PERTANYAAN

A. Produk Syari’ah

No Pertanyaan/pernyataan SS S N TS STS

1 Produk-produk dari BNI Syari’ah tidak

mengandung unsur riba

2. Produk-produk BNI Syari’ah sudah

berprinsip syari’ah

3. Keuntungan dibagi menurut sistem bagi hasil

4. BNI Syari’ah tidak menerapkan sistem bunga

5. Produk BNI Syari’ah tidak mengandung

unsur Gharar

6. Menabung di BNI telah melakukan aktivitas

sesuai syari’ah

7. Produk BNI tidak mengandung unsur judi

8. Dengan menabung di BNI Syari’ah berarti

telah melakukan investasi halal

B. Bauran promosi

No Pertanyaan/pernyataan SS S N TS STS

112

9. Iklan yang disampaikan menarik bagi Anda

10. Iklan yang disampaikan oleh BNI Syari’ah

tidak berlebih-lebihan

11. program-program yang diciptakan oleh BNI

Syari’ah menjadikan citra yang positif

terhadap bank

12. Penjualan langsung kepada nasabah

memberikan daya tarik bagi Anda

13. Promosi penjualan mempermudah Anda

untuk mengenal produk-produk BNI Syari’ah

14. Karyawan selalu bersikap ramah dalam

melayani nasabah

15. Silaturrahmi antara pegawai dan nasabah

terjalin dengan baik

C. Keputusan Memilih

No Pertanyaan/pernyataan SS S N TS STS

16.

Prinsip bagi hasil mempengaruhi Saya dalam

memilih menabung di BNI Syari’ah

17. Saya menabung di BNI Syari’ah dipengaruhi

oleh teman, rekan kerja atau saudara

18.

produk yang sudah sesuai syari’ah

menjadikan Saya memilih menabung di BNI

Syari’ah

19.

Saya tertarik pada promosi yang dilakukan

oleh BNI Syari’ah

20. Saya memilih menabung di BNI Syari’ah

termotivasi oleh pelayanan yang sesuai

syari’ah

21. Saya menabung di BNI Syari’ah termotivasi

113

oleh produknya yang sesuai syari’ah

114

Uji Validitas dan Reliabilitas Produk Syari’ah

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

PS1 23.13 30.548 .913 .880

PS2 22.63 32.701 .808 .891

PS3 23.13 30.548 .913 .880

PS4 22.76 37.926 .378 .924

PS5 23.03 36.579 .544 .912

PS6 23.13 30.548 .913 .880

PS7 22.76 37.955 .359 .926

PS8 23.24 31.230 .842 .887

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.910 8

Uji Validitas dan Reliabilitas Produk Syari’ah

Item-Total Statistics

115

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BP1 23.29 10.845 .437 .671

BP2 23.29 10.845 .437 .671

BP3 23.44 10.598 .397 .679

BP4 23.90 10.468 .424 .673

BP5 24.26 10.049 .430 .671

BP6 23.64 9.624 .483 .656

BP7 24.39 10.791 .327 .698

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.707 7

Uji Validitas Dan Reliabilitas Pengambilan Keputusan

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KM1 18.27 8.635 .518 .657

KM2 17.76 7.810 .786 .558

KM3 17.79 9.446 .498 .664

116

KM4 17.79 10.780 .294 .723

KM5 17.73 10.490 .377 .699

KM6 17.67 11.586 .240 .730

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.717 6

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .826a .683 .673 2.02420 1.731

a. Predictors: (Constant), x2, x1

b. Dependent Variable:y

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 590.846 2 295.423 72.100 .000a

Residual 274.525 67 4.097

117

Total 865.371 69

a. Predictors: (Constant), x2, x1

b. Dependent Variable: y

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standardiz

ed

Coefficien

ts

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constan

t) 6.055 1.984

3.052 .003

x1 .425 .037 .789

11.34

6 .000 .980 1.020

x2 .153 .067 .159 2.295 .025 .980 1.020

a. Dependent Variable:

y

Uji Heteroskedasitas

118

119

Uji Normalitas