PENGARUH PRODUK, HARGA, REFERENSI, KEPRIBADIAN DAN ...
Transcript of PENGARUH PRODUK, HARGA, REFERENSI, KEPRIBADIAN DAN ...
1
PENGARUH PRODUK, HARGA, REFERENSI, KEPRIBADIAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAIN SASIRANGAN DI KOTA BANJARMASIN
PUBLIKASI ILMIAH
OLEH:
NOOR HIDAYATINIP/NIDN: 197805242006042001/0024057802
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNISFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARMASIN
2015
2
PENGARUH PRODUK, HARGA, REFERENSI, KEPRIBADIAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
KAIN SASIRANGAN DI KOTA BANJARMASIN
Noor Hidayati
Abstraksi
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui dan menjelaskan variabel Produk, Harga, Referensi, Kepribadian dan Promosi yang berpengaruh secara simultan terhadap Keputusan Pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin 2) Untuk mengetahui dan menjelaskan variabel Produk, Harga, Referensi, Kepribadian dan Promosi yang berpengaruh secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasi, 3) Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin.
Penelitian dilakukan di Kota Banjarmasin. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Machin and Chambell, maka diperoleh n=138. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Accidental Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Variabel yang diamati dan diteliti adalah Produk, Harga, Referensi, Kepribadian dan Promosi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Produk, Harga, Referensi, Kepribadian dan Promosi secara simultan/bersamasama mempunyai pengaruh sebesar 13,243 dengan tingkat signifikan terhadap 0,000. Sedangkan hasil secara parsial diantara ke lima variabel tersebut, variabel Harga yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kain Sasirangan. Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan suatu produk dalam memberikan kepuasan kepada konsumennya, yang berarti bahwa pengorbanan akan biaya yang dikeluarkan konsumen sesuai dengan mutu/kualitas produk dan manfaat yang didapatnya.
Kata kunci: produk, harga, referensi, kepribadian, promosi, keputusan pembelian.
A. PENDAHULUAN
Persaingan yang ketat antar usaha menyebabkan setiap perusahaan/pelaku usaha harus melakukan suatu upaya yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan/bisnis tetap berjalan. Perusahaan harus bisa menyesuaikan kondisi dengan keadaan dan perubahan yang terjadi agar usaha/ bisnis yang dijalankan tidak tenggelam oleh arus persaingan yang ketat. Untuk itu perusahaan harus bisa menentukan apa yang ingin dilakukan demi mempertahankan usaha dan meningkatkan keuntungan agar proses produksi terus berjalan.
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi suatu usaha, karena semakin tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan produkproduk
yang berkualitas menjadikan persaingan semakin ketat dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang. Dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan dan kepuasaan konsumen yaitu dengan mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Memahami perilaku konsumen dalam rangka memberi kepuasan bagi mereka dan mendapatkan keuntungan tentu saja merupakan tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan. Hal tersebut menyebabkan perlu ditempatkan perilaku konsumen pada kerangka strategi pemasaran suatu perusahaan. Dengan memperhatikan konsumen, maka akan mengetahui apa yang di inginkan oleh konsumen saat ini.
Dalam upaya meningkatkan pemasaran Kain Sasirangan di Kota
3
Banjarmasin agar terus berjalan dengan baik maka pengrajin atau penghasil Kain Sasirangan perlu mengetahui pola/perilaku konsumen sebagai salah satu cara untuk memenuhi keberhasilan pemasarannya. Perilaku konsumen akan memberikan informasi yang baik bagi keputusan pemasaran yang tepat untuk pemasaran Kain Sasirangan sebagai kain tradisional yang perlu dilindungi keberadaanya dan sebagai salah satu pesona budaya Kota Banjarmasin. Para pengrajin Kain Sasirangan dituntut untuk dapat bertahan dalam upaya pemasaran hasil produksinya sehingga dapat menghasilkan Kain Sasirangan yang diminati dan memuaskan konsumen tanpa menghilangkan nilainilai budaya yang terkandung didalamnya.
Untuk memahami perilaku konsumen tersebut perusahaan perlu memahami faktorfaktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa. Dalam menentukan keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis (Engel et.al, 1994). Setiap melakukan keputusan pembelian, perilaku konsumen yang satu dengan yang lainnya tidak mungkin sama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembelian yaitu faktor sosial budaya, kelas dan status sosial, kelompok reference, pengaruh keluarga dan pengaruh situasi.
Menurut Assael (1984) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen yaitu: pertama, faktor individu konsumen menjelaskan bahwa pilihan untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh variabel gagasan (kebutuhan, motivasi, sikap dan persepsi) dan karakteristik konsumen (demografi, gaya hidup, kepribadian). Kedua, menjelaskan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi. Keputusan konsumen adalah faktor budaya (norma masyarakat, sub budaya), kelompok referensi (teman, keluarga, pimpinan) kelas sosial (pendapatan, jenis pekerjaan), situasi
(situasi di mana barang atau jasa dikonsumsi). Ketiga, menjelaskan tentang variabel bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi dan distribusi.
Selain mempertimbangkan faktor individu konsumen, pengaruh lingkungan dan bauran pemasaran agar dapat menambah keyakinan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian suatu produk, konsumen harus melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu. Kotler (2004) menjelaskan proses keputusan pembelian dibagi menjadi lima, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Konsumen dalam melakukan pembelian tidak hanya membeli tetapi melihat pada mutu/ kualitas yang dihasilkan, manfaat yang didapat dan kenyamanan menggunakan produk.
Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen juga harus memperhatikan struktur dari keputusan pembelian yaitu keputusan tentang jenis produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merek, keputusan tentang penjualannya, keputusan tentang jumlah produk, waktu pembayaran dan cara pembayaran (Kotler, 1997). Struktur keputusan pembelian perlu diperhatikan agar konsumen tahu dari segi apa produk yang diinginkan dan dibutuhkannya.
Dari uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut yaitu : 1) Apakah Produk, Harga, Referensi, Kepribadian dan Promosi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian?, 2) Apakah Produk, Harga, Referensi, Kepribadian dan Promosi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian? 3) Diantara variabelvariabel tersebut mana yang paling mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian?
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut yaitu 1) Untuk mengetahui dan menjelaskan variabel Produk, Harga, Referensi, Kepribadian dan Promosi yang
4
berpengaruh secara simultan terhadap Keputusan Pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin 2) Untuk mengetahui dan menjelaskan variabel Produk, Harga, Referensi, Kepribadian dan Promosi yang berpengaruh secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasi, 3) Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin.
B. Kajian Teoritis1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan proses yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Kotler (2005): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Lamb, Hair, and Mc Daniel (2001): Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Jadi dapat dikatakan pemasaran merupakan kegiatan yang paling menentukan dalam suatu perusahaan karena pada dasarnya kegiatan penjualan bukan hanya menjual barang kepada konsumen/pelanggan saja namun juga harus bisa memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen/pelanggan juga. 2. Pengaruh Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan PembelianMenurut Paul and Olson (2000):
dari sudut pandang organisasi pemasaran, strategi pemasaran adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada toko tertentu atau keputusan akan pembelian produk
tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih. Faktorfaktor tersebut yaitu:a. Produk.b. Harga. c. Promosi. d. Distribusi 3. Perilaku Konsumen
Setiap upaya pemasaran selalu harus diarahkan pada pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Munculnya peluang bisnis yang menguntungkan berasal dari adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu mengidentifikasi dan memahami perilaku mereka.
Menurut Engel, Blackwell and Miniard (1994) perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Menurut Paul and Olson (2000): Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi pelaku dan kejadian di sekitar lingkungan di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen akan berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan yang dipikirkan
5
(cognitive), dirasakan (affective) dan yang dilakukan (conative) oleh konsumen. 3.1 FaktorFaktorYang
MempengaruhiPerilakukonsumena. Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumen Menurut Assael Menurut Assael (1984), terdapat 3
(tiga) faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen. Faktor pertama adalah individu konsumen. Artinya, pilihan untuk melakukan pembelian suatu produk dipengaruhi oleh halhal yang ada pada diri konsumen seperti kebutuhan, persepsi terhadap karakteristik produk, sikap, demografi, gaya hidup dan karakteristik kepribadian individu. Di sini pengambilan keputusan konsumen terkait dengan besar kecilnya keterlibatan mereka dalam keputusan pembelian. Jika keterlibatannya tinggi berlaku untuk pembelian barang yang sangat penting bagi konsumen dan melibatkan beberapa resiko yang harus ditanggung konsumen yaitu resiko keuangan, sosial dan resiko psikologis, sedangkan keterlibatannya rendah untuk pembelian barang yang tidak begitu penting bagi konsumen dan tidak mempunyai resiko besar. Faktor individu konsumen terdiri dari variabel gagasan dan karakteristik konsumen, variabelvariabel gagasan yaitu persepsi, sikap dan kebutuhan. Untuk karakteristik konsumen meliputi gaya hidup, kepribadian dan demografi.
Kedua adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi konsumen. Pilihanpilihan konsumen terhadap produk dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya. Disini variabel yang mempengaruhinya adalah budaya, kelas sosial, kelompok referensi, dan faktor situasional. Ketiga adalah stimuli pemasaran yaitu untuk aplikasi perilaku konsumen pada strategi pemasaran. Dalam hal ini, pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimulistimuli pemasaran agar konsumen bersedia memilih produk yang ditawarkan. Strategi pemasaran yang lazim dikembangkan oleh pemasar yaitu
berhubungan dengan jenis produk. Penentuan harga jual produk tersebut, strategi promosinya dan bagaimana melakukan distribusi produk tersebut untuk konsumen.b. Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumen Menurut Engel, Blackwell and Miniard
Menurut Engel, Blackwell and Miniard (1994), bahwa faktor yang mendasari perilaku konsumen yaitu:a) Perbedaan Individu
Dimensi perbedaan individu mempunyai variabelvariabel sebagai berikut:1. Sumber daya konsumen. Hal yang
diukur adalah pengeluaran, usia, pendidikan, waktu dan perhatian.
2. Motivasi dan KeterlibatanDua macam motivasi yang dapat mempengaruhi konsumen, yaitu motivasi yang didasarkan atas rasional dan motivasi yang didasarkan atas emosional. Sedangkan keterlibatan (involment) adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus dalam situasi tertentu.
3. Pengetahuan (knowledge), merupakan informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pengukuran pengetahuan biasanya dikaitkan dengan jenis produk yang dikonsumsi, seperti:a. Pengetahuan tentang produkb. Pengetahuan pembelianc. Pengetahuan pemakaian
4. Sikap (attitude), merupakan suatu penilaian atau evaluasi dari seseorang yang dapat berwujud positif maupun negatif. Sikap dipengaruhi oleh: a. Pengalaman (experience)b. Media massac. Pengaruh pribadi (personal
influence)5. Kepribadian, Nilai dan Gaya
Hidup
6
a. Kepribadian (personality), merupakan karakteristik psikologis yang mereflexikan bagaimana seseorang bereaksi terhadap lingkungannya. Dalam kepribadian terdapat beberapa ciri yang dapat diukur, yaitu prestasi, otonomi, sifat pamer (exibition) dan perubahan.
b. Nilai (value). Kriteria yang diukur dalam menilai value adalah prestasi dan kesuksesan, aktivitas, efisiensi dan kepraktisan, kemajuan (progress), kemewahan dan kesenangan, keunikan, kebebesan, kebersamaan, kemanusiaan, jiwa muda, kesehatan dan kebugaran.
c. Gaya hidup (lifesytle), adalah pola di mana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Analisa mengenai gaya hidup konsumen mengacu pada hubungan antara karakteristik pribadi dan pemilihan merek produk. Gaya hidup konsumen dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu activities, interest dan options.
6. Demografi. Variabelvariabel demografi adalah usia, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, pengalaman bekerja, status dan pendapatan.
b) Pengaruh LingkunganPengaruh Lingkungan pada perilaku konsumen menyangkut variabelvariabel budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.1. Budaya (culture) merupakan hasil
kreativitas manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.
2. Kelas Sosial (Social Class), merupakan suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang
memiliki kedudukan yang seimbang dalam masyarakat. Kelas sosial ditentukan oleh pekerjaan, pendapatan, prestise dan interaksi.
3. Pengaruh Pribadi (personal influence) merupakan orang atau kelompok orang yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu.
4. Keluarga (family) merupakan suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam keputusan pembelian. Dalam keluarga, terdapat perilakuperilaku seperti:a. Initiator (pemberi ide).b. Influencer (pemberi
pengaruh).c. Decider (pengambil
keputusan).d. Buyer (pembeli).e. User (pemakai).
5. Situasi (situation), merupakan pengaruh yang timbul dari faktor waktu dan tempat yang spesifik di mana faktor ini lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek.
c) Proses PsikologiProses psikologi terdiri dari pemprosesan informasi, proses belajar, dan perubahan sikap dan perilaku.
4. Keputusan PembelianPengambilan keputusan merupakan
suatu proses di mana konsumen diharapkan pada masalah yang akan dipecahkan. Menurut Kotler and Armstrong (2001) keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benarbenar membeli produk. Amirullah (2002), keputusan konsumen adalah proses di mana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan
7
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Menurut Kotler and Armstrong (2001) ada empat tipe perilaku pembelian, yaitu:
1. Perilaku pembelian kompleks2. Perilaku pembelian pengurang
ketidakcocokan3. Perilaku pembelian karena
kebiasaan4. Perilaku pembeli yang mencari
variasiProses pengambilan keputusan
dalam pembelian menurut Kotler (2009): Proses psikologis dasar ini memainkan peran penting dalam memahami bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian. Para pemasar harus memahami setiap sisi perilaku konsumen. Perusahaan yang cerdas akan mencoba memahami sepenuhnya proses pengambilan keputusan pelanggan. Menurut Kotler (2004) dalam proses keputusan pembelian, para konsumen akan melewati tahapantahapan seperti Gambar. 2.4.
Sumber : Kotler (2004)Gambar. 2.4 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
a. Struktur Keputusan Pembelian /Membeli
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli/konsumen itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan pembelian mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen. Komponenkomponen tersebut (Kotler, 1997) adalah :1. Keputusan tentang jenis produk.2. Keputusan tentang bentuk produk3. Keputusan tentang Merk4. Keputusan tentang penjualannya5. Keputusan tentang Jumlah Produk6. Keputusan tentang waktu pembelian.7. Keputusan tentang cara pembayaran.
5. Model HipotesisBerdasarkan penjelasan dalam
tinjauan empiris dan teoritis yang ada, penelitian ini menekankan pada variabel Produk, Harga, Refeensi, Kepribadian dan Promosi yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin. Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian menurut Assael (1984) terdiri dari faktor individu konsumen, pengaruh lingkungan serta aplikasi perilaku konsumen terhadap strategi pemasaran. Adapun model konseptual yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Hipotesis
Keterangan: = pengaruh secara simultan = pengaruh secara parsial
HipotesisBerdasarkan perumusan masalah dan
tinjauan pustaka yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :1. Variabel Produk, Harga, Referensi,
Kepribadian dan Promosi memiliki pengaruh secara simultan terhadap Keputusan Pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin.
2. Variabel Produk, Harga, Referensi, Kepribadian dan Promosi memiliki pengaruh secara parsial terhadap
Perilaku Pascapembelian
Keputusan Pembelian
Evaluasi Alternatif
Pencarian Informasi
Pengenalan Masalah
Produk
HargaKeputusan ProdukReferensi
Kepribadian
Promosi
8
Keputusan Pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin.
3. Variabel Produk merupakan variabel yang paling mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian.
C. METODE PENELITIANJenis penelitian ini merupakan
penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data.
Populasi pada penelitian ini adalah pembeli atau konsumen Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin. Karena populasi dalam penelitian ini jumlahnya tidak diketahui dengan pasti maka untuk pengambilan ukuran sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan rumus Machin and Campbell (1987), yaitu:
uρ = ½ ln
1 1
n=
3u
) Z (Z 2
1α1
u’ρ= ½ ln
1)2(n
1 1
Keterangan:Uρ = Standardized normal random variable corresponding to particular value of the correlation coeficient ρU’ρ = initial estimate of Uρn = ukuran sampelZ1α = Harga yang diperoleh dari tabel normal baku dengan alpha yang ditentukanZ1β = Harga yang diperoleh dari tabel normal baku dengan beta yang ditentukanρ = Koefisien korelasi terkecil yang diharapkan dapat dideteksi secara signifikan
Berdasarkan pertimbangan bahwa nilai r terendah yang diperoleh melalui penulisan ini adalah r = 0,30 ; α = 0,05 pada pengujian dua arah dan β = 0,05 maka diperoleh n (minimum) = 138. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 138 orang. Metode atau teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu teknik
penentuan sampel yang didasarkan pada siapa saja yang secara kebetulan/ incidental bertemu dengan peneliti dan memenuhi syarat sebagai responden.
2. Analisis Regresi Berganda1). Asumsi Klasik
Adapun asumsiasumsi yang digunakan dalam model regresi yaitu: a. Multikolinieritas
Dengan model analisis faktor yang digunakan dalam penaksiran ini dengan sendirinya telah mengatasi multikolinieritas. Untuk menentukan bahwa faktor/ variabel yang ada tidak terjadi multikolinieritas harus melihat nilai Variance Inflating Factor (VIF) yang menunjukkan angka kurang dari 10 (Gozali, 2006).
Tabel 5.35 Uji MultikolinieritasVariabel Nilai
VIFKeterangan
PRODUK 1,000 <10 Tidak ada multikolinieritas
HARGA 1,000 <10 Tidak ada multikolinieritas
REFERENSI 1,000 <10 Tidak ada multikolinieritas
KEPRIBADIAN 1,000 <10 Tidak ada multikolinieritas
PROMOSI 1,000 <10 Tidak ada multikolinieritas
b. HeteroskedastisitasSalah satu uji untuk melihat ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID (Gozali, 2006). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu Y adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Berdasarkan Gambar 5.1 grafik plot dapat disimpulkan tidak ada pola yang jelas (pola teratur yang membentuk gelombang, melebar kemudian menyempit) serta titiktitik
9
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 5.1 Grafik Plot
c. Uji NormalitasUji Normalitas digunakan untuk mendeteksi apakah residual penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan análisis grafik dan/atau uji statistik (Ghozali, 2006). Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan análisis grafik, yaitu untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1). Jika data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2). Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. metode grafik histogram dan yaitu untuk melihat ploting variabelvariabel terikat terhadap nilainilai residualnya yang telah di standarisasi.
Gambar 5.2 Uji Normalitas PPlot
Gambar 5.3 Grafik Histogram
Jika dari grafik histogram nilainilai residual menyebar disekitar daerah sentral dengan frekuensi yang tinggi maka disimpulkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi.2). Hasil Analisis Regresi Berganda
Hasil perhitungan analisis regresi berganda dapat dilihat pada Tabel 5.36.
10
Pada Tabel 5.36 menunjukkan nilai R sebesar 0,578 (R>0), artinya Produk, Harga, Referensi, Kepribadian, dan Promosi secara bersamasama mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,309 atau 31% dengan tingkat signifikansi 0,000 (P<0,05), artinya pengaruh Produk, Harga, Referensi, Kepribadian, dan Promosi yang digunakan dalam regresi ini secara bersamasama memberikan kontribusi terhadap Keputusan Pembelian sebesar 31% sedangkan sisanya sebesar 69% dijelaskan oleh variabel yang ada di luar model analisis atau konseptual dan tidak dibahas dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5.36, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 41,942 + 0,392X1 + 1,189X2 + 0,221X3 + 0,840X4 + 0,386X5
Tabel 5.36 Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Berganda
Variabel Koefisien Regresi(B)
Koefisien Beta t
Prob (sig)
Keputusan terhadap H0Terikat Bebas
Konstanta 41,942 217,890Produk 0,392 0,144 2,029 0,044 DitolakHarga 1,189 0,437 6,153 0,000 DitolakReferensi 0,221 0,081 1,146 0,254 DiterimaKepribadian 0,840 0,309 4,350 0,000 DitolakPromosi 0,386 0,142 1,999 0,048 Ditolak
n = 138R = 0,578R2 = 0,334Adj. R Square = 0,309F = 13,243Sig = 0,000 a. Hasil Analisis Regresi Secara
SimultanHasil pada Tabel 5.37 menunjukkan
nilai F sebesar 13,243 dengan signifikan 0,000, artinya Produk, Harga, Referensi, Kepribadian, dan Promosi secara bersama
sama atau serempak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian Kain Sasirangan. Tabel 5.37 AnovaModel Sum of
Squaredf Mean
Square
F Sig
1 RegressionResidual
338.578674.959
5132
67.716 5.113
13.243 0.000a
11
Total 1,013.536 137
Hipotesis kedua terbukti bahwa faktorfaktor yang diamati atau diduga dan terbentuk dalam análisis faktor, secara simultan terbukti mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian Kain Sasirangan. b. Hasil Analisis Regresi Secara Parsial
Hasil Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa dari kelima variabel bebas tersebut, bahwa Harga merupakan variabel yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. Hal itu terlihat dari nilai beta yang tertinggi yaitu 0,437 dibandingkan 4 (empat) variabel lainnya seperti Produk, Referensi, Kepribadian dan Promosi. Besarnya pengaruh dari setiap variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Produk
Hasil análisis regresi menunjukkan bahwa Produk (X1) mempunyai nilai koefisien regresi (B) sebesar 0,392 dengan thitung sebesar 2,029 dan probabilitas 0,044 (P<0,05) sehingga H0 ditolak. Secara parsial Produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
2. HargaHasil análisis regresi
menunjukkan bahwa Harga (X2) mempunyai nilai koefisien regresi (B) sebesar 1,189 dengan thitung sebesar 6,153 dan probabilitas 0,000 (P<0,05) sehingga H0 ditolak. Secara parsial Harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
3. ReferensiHasil análisis regresi
menunjukkan bahwa Referensi (X3) mempunyai nilai koefisien regresi (B) sebesar 0,221 dengan thitung sebesar 1,146 dan probabilitas 0,254 (P>0,05) sehingga H0 diterima. Secara parsial Referensi mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
4. KepribadianHasil análisis regresi
menunjukkan bahwa Kepribadian (X4) mempunyai nilai koefisien regresi (B) sebesar 0,840 dengan thitung sebesar 4,350 dan probabilitas 0,000 (P<0,05) sehingga H0 ditolak. Secara parsial Kepribadian mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
5. PromosiHasil análisis regresi
menunjukkan bahwa Promosi (X5) mempunyai nilai koefisien regresi (B) sebesar 0,386 dengan thitung sebesar 1,999 dan probabilitas 0,048 (P>0,05) sehingga H0 ditolak. Secara parsial Promosi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
Berdasarkan hasil tersebut hipotesis ketiga tidak terbukti karena dalam penelitian ini ternyata variabel yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin adalah Harga. Menurut konsumen, harga Kain Sasirangan yang ditawarkan sudah sesuai dengan mutu/ kualitas, motif/ corak, keunikan dan manfaat yang didapatkan tetapi pada dasarnya konsumen menginginkan harga yang relatif lebih murah. Hal itu sesuai dengan hasil penelitian Kwan (2004) bahwa harga merupakan faktor penentu dalam keputusan pembelian pakaian oleh konsumen di China.
KESIMPULAN DAN SARANa. Kesimpulan
Dari pengolahan dan analisis data, pengujian hipotesis, analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:1. Hasil analisis regresi berganda
a. Analisis secara SimultanHasil menunjukkan nilai F sebesar 13,243 dengan signifikan 0,000 artinya bahwa Produk, Harga, Referensi, Kepribadian dan Promosi secara bersamasama atau
12
serempak mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Kain Sasirangan.
b. Analisis secara ParsialHasil menunjukkan bahwa Produk (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan thitung sebesar 2,029 dan probabilitas 0,044. Harga (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan thitung sebesar 6,153 dan probabilitas 0,000. Kepribadian (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan thitung sebesar 4,350 dan probabilitas 0,000. Promosi (X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan thitung sebesar 1,999 dan probabilitas 0,048. Sedangkan Referensi (X3) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian dengan thitung sebesar 1,146 dan probabilitas 0,254. Dari ke empat faktor yang berpengaruh positif dan signifikan diketahui bahwa variabel Harga merupakan yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin. Hal itu ditunjukkan dalam nilai beta tertinggi yaitu 0,437. Hipotesis ke tiga ditolak.
b. SaranBerdasarkan hasil pembahasan
dalam penelitian ini, maka ada beberapa saran yang perlu disampaikan dan dapat bermanfaat:1. Pemilik toko
a. Hendaknya mempertimbangkan variabel Harga karena merupakan variabel yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. Walaupun harga produk (Kain Sasirangan) sudah dinilai konsumen sesuai dengan mutu dan manfaat yang dirasakan tetapi pada dasarnya konsumen tetap
menginginkan harga yang relatif lebih murah. Agar konsumen yang baru maupun sudah menjadi pelanggan (loyal) tidak berpindah ke produk yang sejenis.
b. Mempertimbangkan variabel lainnya yaitu Produk, Kepribadian dan Promosi. Hal ini dilakukan agar pembeli atau konsumen merasa terpenuhi kebutuhannya dalam membeli Kain Sasirangan.
c. Pemilik toko kerajinan/penghasil Kain Sasirangan harus tetap menjaga, dan meningkatkan serta mempertahankan mutu/ kualitas produk yang sudah dirasakan baik oleh konsumen selama ini.
d. Memberikan pelayanan yang baik dan ramah terhadap konsumen agar kesan yang didapat konsumen baik, sehingga menimbulkan keinginan konsumen untuk kembali membeli bahkan secara tidak langsung ikut mempromosikan kepada keluarga dan teman tentang toko mana yang menghasilkan Kain Sasirangan bermutu dan pelayanan yang ramah. Cepat dalam pemenuhan pesanan serta lebih gencar melakukan promosi agar konsumen lebih mengetahui lagi akan keberadaan Kain Sasirangan.
e. Melakukan inovasiinovasi baru akan motifmotif Kain Sasirangan tanpa meninggalkan nilainilai budaya masyarakat Banjar, agar pembeli atau konsumen tidak merasa bosan atau monoton dengan motifmotif yang sudah ada. Dengan demikian tidak saja menambah referensi baru motif Kain Sasirangan tetapi juga memperkaya khasanah Budaya. Motifmotif baru yang bisa digunakan adalah motif Pucuk Rabung, Kayapu, Kambang Mawar, Kambang Malati, Payung Raja, Pagat Balarangan dll. Motifmotif Kain Sasirangan yang disarankan oleh Seman, Syamsiar (2010) dalam bukunya yang
13
berjudul Sasirangan Kain Khas Banjar.
f. Pemilik toko juga harus memperhatikan tata letak dan desain Kain Sasirangan yang baik, unik dan menarik serta menjaga kebersihan toko agar pembeli atau konsumen merasa mudah dan nyaman saat berbelanja.
g. Menjalin kerjasama dengan pihakpihak terkait yaitu Dinas Perdagangan & Perindustrian, Dinas Pendidikan dan sekolahsekolah dengan memasukkan materi muatan lokal bagaimana cara membuat dan mengenal motifmotif Kain Sasirangan sehingga secara tidak langsung sudah mengenalkan Kain Sasirangan lebih dini kepada generasi muda. Upaya itu juga bisa membantu pemerintah daerah dalam rangka melestarikan budaya daerah sendiri.
2. Pemerintah Daerah Kalimantan Selatana. Pemerintah daerah hendaknya lebih
intensif dalam melakukan pembinaan terhadap industri kecil terutama bagi pemilik toko kerajinan/penghasil Kain Sasirangan. Memberikan pendidikan, pelatihan dan pengembangan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik pengrajin maupun pemilik toko.
b. Menjadi mediator antara pemilik/pengrajin dengan pihakpihak swasta seperti perusahaanperusahaan besar yang ingin membantu dalam meningkatkan produksi agar usaha yang dijalankan semakin maju dan bertambah pesat.
c. Memberikan pinjaman modal kerja yang disesuaikan dengan kemampuan pemilik toko/pengrajin.
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Rusydi. 2005. Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu di Banda Aceh. Jurnal Sistem Teknik Industri. Volume 6 No.3 bulan Juli.
Amirullah & Widayat. 2002. Riset Bisnis. Graha Ilmu, Yogyakarta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu pendekatan Praktik). Edisi revisi VI. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Assael, Henry. 1984. Consumer Behavior and Marketing Action, Second Edition PWS, Kent Pubhlising Company, Boston.
_________. 1992. Consumer Behavior and Marketing Action, Fourth Edition PWS, Kent Pubhlising Company, Boston
_________. 1998.Consumer Behavior, Sixth Edition, Kent Pubhlising Company, Boston
Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Budiarto, Teguh dan Tjiptono, Fandy. 1997. Pemasaran Internasional. BPFE, Yogyakarta.
Crevens, David. 1996. Pemasaran Strategi, Alih Bahasa: Lina Salim. Penerbit Erlangga, Jakarta.
C.Y. Kwan, K.W. Yeung and K.F. Au. 2004. DecisionMaking Behaviour Towards Casual Wear Buying: A Study of Young Consumers in Mainland China. Journal of Management & World Business Research, Vol 1, No 1, 2004.
Dillon, William R and Mathew Goldstein. 1984. Multivariate Analysis Methods and Applications. Toronto: John Wiley and Sons Inc.
Engel, James F. Blackwell, Roger D. dan Miniard, Paul W. 1994. Perilaku Konsumen, Jilid 1. Alih Bahasa:
14
FX. Budiyanto. Binarupa Aksara. Jakarta
_________. 1995. Perilaku Konsumen, Jilid 1. Alih Bahasa: FX. Budiyanto. Binarupa Aksara. Jakarta
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gunawan, Joni. Agung Yuniarinto. Thantawi. 2007. Pengaruh Psikologis, Sosial, dan Bauran Pemasaran terhadap keputusan rumah tangga dalam membeli produk semen (Studi pada Rumah Tangga di Kota Surabaya). Jurnal Manajemen. Universitas Brawijaya Malang
Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. CV. Alfabeta, Bandung.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jilid I, PT. Prehalindo. Jakarta
_________. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jilid II, PT. Prehalindo. Jakarta
_________. 2004. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Hendra Teguh. Edisi Milenium. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
_________. 2005. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Benyamin Molan. Jilid 1. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
_________. 2009. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Hendra Teguh. Edisi 12. PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gery. 2001. Prinsipprinsip Pemasaran. Alih Bahasa: Damos Sihombing. Jilid 1. Edisi Kedelapan. Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran.
Alih Bahasa: Bob Sabran. Jilid 1. Edisi 13. Erlangga, Jakarta.
Lamb, Charles W. Hair, Joseph F. dan Mc. Daniel, Carl. 2001. Pemasaran Buku 1. Alih Bahasa: David Octarevia. Salemba Empat, Jakarta.
Machin, David and Michael Campbell. 1987. Statistical Table for the Design of Clinical Trial. Oxford London. Blackwell Scientific Publication
Malhotra, Naresh. K. 1996. Marketing Research, Applied Orientation. Second Edition Prentice Hall, Englewood Aliffs, New jersey.
_________. 2005a. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan. Jilid 1. Edisi Keempat. Alih Bahasa: Soleh Rusyadi Maryam. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta
Malhotra, Naresh. K. 2005b. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan. Jilid 2. Edisi Keempat. Alih Bahasa: Soleh Rusyadi Maryam. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Refika Aditama, Bandung
Miller, Nancy J and Rita C. Kean. 1997. Factors Contributing to Inshopping Behavior in Rural Trade Areas: Implications for Local Retailers. Journal of Small Business Management. Vol. 172178
Muslichah, M. Wahyudin, dan Syamsudin. 2003 Pengaruh Faktor Lingkungan, Faktor Individu Dan Faktor Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Membeli Obat Farmasi Antara Apotek di Kabupaten Sukoharjo dan Apotek di Kota Surakarta. Daya Saing, 4 (1). pp. 6072. ISSN 14113422.
Parubak, Benyamin. 2000. Faktorfaktor Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam pembelian
15
Kain Donggala Di Kotamadya Palu. Tesis Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang.
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2000. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Alih Bahasa: Damos Sihombing, Erlangga, Jakarta.
Radiosunu. 2001. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Analisis. Edisi 2. BPFE, Yogyakarta.
Saputra, Hendra. 2008. Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian The Celup Sariwangi oleh Konsumen Rumah Tangga di Kota Medan. Tesis, USU eRepository, 2008.
Seman, Syamsiar. 2010. Sasirangan Kain Khas Banjar. Cetakan Kelima. Lembaga Pengkajian dan Pelestarian Budaya Banjar Kalimantan Selatan.
Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Singarimbun, Masri & Effendi, Sofian. (Ed) 1989. Metode Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta.
_________. 1995. Metode Penelitian Survai. Cetakan Pertama. Edisi Revisi. LP3ES, Jakarta.
Sharma, Subhash. 1996. Applied Multivariate Techniques. Ebook 411. Statistika Multivariate SEM.
Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Berganda dengan SPSS. PT. Graha Ilmu, Jakarta.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Administrasi (dilengkapi dengan Metode R&D). CV. AlfaBeta, Bandung.
_________. 2008. Statistika untuk Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung. Sulistyawati, Eka. 2000. Faktorfaktor
Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Patung Kayu Pada Toko Kerajinan (Art Shop) Di Kecamatan Sukawati Gianyar
Bali. Tesis Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang.
Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Cetakan kedua. PT. Ghalia Indonesia, Bogor.
Supranto, J. 1997. Metode Riset: Aplikasinya dalam Pemasaran. Edisi Keenam. Jakarta, Rineka Cipta.
Swasta, Basu. 1997. AzasAzas Marketing. Liberty, Yogyakarta.
Swasta, Basu dan Handoko, Hani T. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen, BPFE Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. CV. Andi Offset, Yogyakarta.
Umar, Husein. 2008. Metodelogi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi 2. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Vani, G. Ganesh, Babu M. and Panchanatham. 2010. Toothpaste Brand – A Study of Consumer Behavior in Bangalore City. Journal of Economics and Behavior Studies Vol.1, No.1, pp 2739, December 2010.
Winardi. 1989. Aspekaspek Bauran Pemasaran (Marketing Mix). CV. Mandar Maju, Bandung.
Zahara, Zakiyah. 1998. Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Membuat Keputusan Pembelian Kain Songket Di Kotamadya Palembang. Tesis Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang.
(http://id.wikipedia.org/wiki/sasirangan/, diakses tanggal 5 Oktober 2014).
(http://www.banjarmasinkota.go.id/component/content/article/7pariwisata/15kerajinankainsasirangan.html, diakses tanggal 3 Desember 2014).
(http://www.kalselprov.go.id/berita/pegawaipemprovwajibgunakan
16
sasiranganbatik, diakses tanggal 15 Maret 2015).
(http://www.kalselprov.go.id/berita/motifsasiranganbelumterdaftar, diakses 14 April 2015).
(http://www.ilmumanajemen.com/index.php?option=com_content&view=article&id=68;tkp&catid=43;mnpasr&it diakses 12 Mei 2015).