PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB...

74
PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP HASIL TENDANGAN MAWASHI GERI ATLET KARATE DOJO KESATRIA WAYHALIM BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh RANI OKTASARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP

HASIL TENDANGAN MAWASHI GERI ATLET KARATE

DOJO KESATRIA WAYHALIM BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

RANI OKTASARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

ABSTRACT

PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP

HASIL TENDANGAN MAWASHI GERI ATLET KARATE

DOJO KESATRIA WAYHALIM BANDAR LAMPUNG

Oleh

RANI OKTASARI

His study aims to determine the effect of leg power, and flexibility on the results

of mawashi geri karate athletes in the Knights Dojo of Wayhalim District, Bandar

Lampung City.

The study used path analysis, the sample from the study amounted to 11 athletes

consisting of 3 female athletes and 8 male athletes.

Data was collected through leg power tests by using standing broad jumps,

flexibility by using the sit and reach test, and mawashi geri kicks using a

stopwatch.

The conclusion of the research is that there is a significant influence of unequal

power and flexibility against the results of the mawashi geri kick.

Keyword: Flexibility, Leg power, Mawashi geri.

Page 3: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

ABSTRAK

PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP

HASIL TENDANGAN MAWASHI GERI ATLET KARATE

DOJO KESATRIA WAYHALIM BANDAR LAMPUNG

Oleh

RANI OKTASARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh power tungkai, dan

fleksibilitas terhadap hasil tendangan mawashi geri atlet karate di Dojo Kesatria

Kecamatan Wayhalim Kota Bandar Lampung. Penelitian menggunakan analisis

jalur, sampel dari penelitian berjumlah 11 atlet yang terdiri dari 3 atlet perempuan

dan 8 atlet laki-laki. Data dikumpulkan melalui tes power tungkai dengan

menggunakan standing broad jump, fleksibilitas dengan menggunakan sit and

reach test, dan tendangan mawashi geri dengan menggunakan stopwatch.

Kesimpulan dari penelitian bahwa ada pengaruh signifikan power tungkai dan

fleksibilitas terhadap hasil tendangan mawashi geri.

Kata Kunci: Fleksibilitas, Power tungkai, Mawashi geri

Page 4: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP

HASIL TENDANGAN MAWASHI GERI ATLET KARATE

DOJO KESATRIA WAYHALIM BANDAR LAMPUNG

Oleh

RANI OKTASARI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Jasmanai Kesehatan Dan Rekreasi

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendiikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

Judul Skripsi : PENGARUH POWER TUNGKAI DAN

FLEKSIBILITAS TERHADAP HASIL

TENDANGAN MAWASHI GERI ATLET

KARATE DOJO KESATRIA WAYHALIM

BANDAR LAMPUNG

Nama Mahasiswa : Rani Oktasari

Nomer Induk Mahasiswa : 1413051062

Program Studi : Pendidikan Jasmnai Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Akor Sitepu,M. Pd Dr. Frans Nurseto,M. Psi

NIP. 19590117 198403 1 002 NIP. 19630926 198901 1 001

2. Plt Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Dr. Riswandi,M. Pd

NIP. 19760808 200912 1 001

Page 6: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Akor Sitepu,M. Pd. ........................

Sekretaris : Dr. Frans Nurseto,M. Psi. ........................

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Herman Tarigan,M. Pd. ........................

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Prof. Dr. Patuan Raja,M. Pd.

NIP. 19620804 198905 1 001

Tanggal Lulus ujian Skripsi : 18 Desember 2018

Page 7: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertantangan di bawah ini :

Nama : Rani Oktasari

NPM : 1413051062

Tempat tanggal lahir : Pasuruan, 16 Oktober 1996

Alamat : RT/RW 003/005 Desa Pasuruan

Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung

Selatan.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Power

Tungkai Dan Fleksibilitas Terhadap Hasil Tendangan Mawashi Geri Atlet

Karate Dojo Kesatria Wayhalim Bandar Lampung” adalah benar-benar

hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 11

Juli 2018 Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, atas

perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Januari 2019

Rani Oktasari

1413051062

Page 8: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Pasuruan, Kecamatan

Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi

Lampung, pada tanggal 16 Oktober 1996, sebagai anak

kedua dari dua bersaudara, dari bapak Mujiharno dan ibu

Setiani. Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Dharma

Wanita Pasuruan diselesaikan pada tahun 2003, kemudian

menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 3

Pasuruan pada tahun 2008.

Dilanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Penengahan

pada tahun 2011, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri

2 Kalianda pada tahun 2014.

Tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Penjaskes Jurusan

Ilmu Pendidikan FKIP Unila melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama penulis menempuh pendidikan dari mulai

sekolah dasar hingga menjadi mahasiswa penulis juga sering mengikuti beberapa

kejuaraan Belaidiri Karate mulai dari tingkat Provinsi maupun Asia seperti:

1. Juara II POMNAS Kumite Senior Putri Tahun 2016

2. Juara II Kejurnas Piala Panglima Kumite U21 Putri Tahun 2016

3. Juara III Kejurnas Pertamina Open Kumite Senior Putri Tahun 2016

4. Juara II Asian Karate Championship Kumite U21 Putri Tahun 2016

5. Juara III Kejurnas PASPAMPRES Kumite Senior Putri Tahun 2017

6. Juara III POMNAS 2017 Kumite Beregu Senior Putri Tahun 2017

7. Juara I PORPROV Kumite Senior Putri Tahun 2017

8. Juara I Kejurnas BKC Kumite Senior Putri Tahun 2018

Pada tahun 2016 penulis masuk dalam tim Pelatihan Nasional (PLATNAS)

Indonesia untuk bertanding mengharumkan merah putih dalam kejuaraan Asian

Karate Federation yang diselenggarakan di Makassar Sulawesi Selatan.

Tahun 2017 penulis melakukan Praktik Profesi Kependidikan (PPK) di SD N 1

Setia Negara dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Setia Negara, Kecamatan

Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.

Page 9: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum,

sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka

sendiri”

(QS Ar-Ra’d [13]:11)

“Awali setiap langkahmu dengan niat karna Allah, maka kecewa tidak

akan datang menghampirimu”

(Penulis)

Page 10: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

PERSEMBAHAN

Dengan segenap cinta kasih dan ridho allah, kupersembahkan skripsi

ini kepada :

Kedua orang tuaku tercinta bapak Mujiharno dan ibu Setiani yang

telah memberikan kasih sayang yang tidak pernah putus, dukungan

serta doa dalam setiap sujudnya. Terimakasih atas segala

pengorbanan yang telah kalian berikan kepadaku. Doa dan restumu

sangat berarti bagi kesuksesanku kelak.

Page 11: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

SANWACANA

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang penulis susun ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dengan judul “Pengaruh

Power Tungkai dan Fleksibilitas Terhadap Hasil Tendangan Mawashi Geri

Pada Atlet Karate Dojo Kesatria Wayhalim Bandar Lampung”. Dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada, Bapak Drs. Akor

Sitepu, M.Pd., selaku Pembimbing pertama, Bapak Dr. Frans Nurseto, M.Psi.,

selaku Pembimbing kedua dan Bapak Drs. Herman Tarigan, M.Pd., selaku

Pembahas, yang telah memberikan bimbingan, perbaikan, motivasi, serta

kepercayaan kepada penulis. Serta tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih

kepada

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P, Rektor Universitas Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M. Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Riswandi, M. Pd, Plt Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 12: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

4. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Lampung.

5. Bapak/Ibu Dosen dan karyawan Program Studi Penjaskesrek yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani

perkuliahan.

6. Pelatih Karate Dojo Kesatria Kak Donny Rio Saputra yang telah membantu

penulis selama menjalani penelitian.

7. Pengurus BKC Provinsi Lampung yang telah ikut andil mendukung penulis

selama menjalankan masa studi.

8. Mahasiswa Penjas Unila angkatan 2014 yang telah menjadi keluarga kedua

selama penulis menjalankan perkuliahan.

9. Teman-teman KKN SDN 1 Setia Negara, Roni, Yesi, Yosi, Tia, Nurmalia,

Erlinda, Fitri, Puput, Farah, Desi, Firda yang telah memberikan semangat.

10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Bandar Lampung, Desember 2018

Penulis,

Rani Oktasari

Page 13: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 4

C. Batasan Masalah ................................................................................ 4

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

G. Penjelasan Judul ................................................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7

A. Hakikat Pendidikan Olahraga ............................................................ 7

B. Pembinaan Olahraga Menuju Prestasi ............................................... 10

C. Hakikat Karate ................................................................................... 12

1. Nomor Kata ................................................................................... 13

2. Nomor Kumite ............................................................................... 14

D. Teknik Tendangan ............................................................................. 19

E. Teknik Pelaksanaan Tendangan Mawashi Geri ................................. 19

F. Komponen Biomotor ......................................................................... 20

G. Sistem Energi ..................................................................................... 23

H. Biomekanika ...................................................................................... 28

I. Power Tungkai ................................................................................... 31

J. Fleksibilitas ........................................................................................ 37

K. Penelitian Yang Relevan ................................................................... 42

L. Kerangka Berfikir .............................................................................. 44

M. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 45

III. METODE PENELITIAN .................................................................. 46

A. Metode Penelitian .............................................................................. 46

B. Populasi Dan sampel .......................................................................... 46

Page 14: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

C. Variabel Penelitian ............................................................................. 47

D. Desain Penelitian ............................................................................... 48

E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 48

F. Metode Analisis Data ......................................................................... 51

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 54

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 54

1. Deskripsi Data ................................................................................. 54

2. Hasil Analisis Data .......................................................................... 56

B. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 58

1. Uji Linieritas ................................................................................... 58

2. Hasil Presentase .............................................................................. 58

C. Pembahasan ........................................................................................ 59

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 62

A. Kesimpulan ....................................................................................... 62

B. Saran .................................................................................................. 62

C. Implikasi Hasil Penelitian ................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 64

LAMPIRAN ............................................................................................... 66

Page 15: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Komponen Biomotor Yang Dominan ................................................... 22

2. Klasifikasi Aktivitas Maksimum Pada Berbagai Durasi ....................... 25

3. Volume Latihan Pliometrik ................................................................... 36

4. Norma Penilaian Standing Broad Jump ................................................ 49

5. Norma Penilaian Sit And Reach ................................................................ 52

6. Norma Penilaian Tendangan Mawashi Geri ........................................ 51

7. Deskripsi Statistik Hasil Tes Power Tungkai, Fleksibilitas .................. 55

8. Hasil Uji Normalitas Liliefors ............................................................... 56

9. Hasil Uji Homogenitas .......................................................................... 57

10. Hasil Uji Linieritas .............................................................................. 58

11. Hasil Presentase .................................................................................. 59

Page 16: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Piramida Pembinaan Prestasi Olahraga ................................................ 11

2. Sarana Karate ......................................................................................... 17

3. Denah Tempat Pertandingan Karate .................................................... 18

4. Teknik Tendangan Mawashi Geri ........................................................ 20

5. Otot-otot Tungkai ................................................................................. 32

6. One Leg Reactive Jump Over Boxes ................................................... 36

7. Reactive Jump From A High Boxes..................................................... 37

8. Peregangan Balistik ............................................................................... 40

9. Peregangan Statis ................................................................................. 40

10. Peregangan Dinamis............................................................................ 41

11. Peregangan PNF .................................................................................. 42

12. Standing Broad Jump Test .................................................................. 49

13. Sit And Reach Test.............................................................................. 50

14. Diagram Batang Hasil Pengukuran ..................................................... 55

Page 17: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

3. Data Atlet Karate Dojo Kesatria Wayhalim Bandar Lampung ............ 67

4. Hasil Tes Power Tungkai, Fleksibilitas dan Mawashi Geri ................. 69

5. Deskripsi Data Dengan Norma Penilaian Tes ...................................... 69

6. Hasil Uji Normalitas Liliefors Power Tungkai ................................... 70

7. Hasil Uji Normalitas Liliefors Fleksibilitas ........................................ 71

8. Hasil Uji Normalitas Liliefors Mawashi Geri ...................................... 72

9. Uji Homogenitas ................................................................................... 73

10. Uji Pengaruh (Linieritas) ................................................................... 74

11. Foto Kegiatan Penelitian ..................................................................... 76

12. Surat Izin Penelitian ............................................................................ 86

13. Surat Balasan Penelitian ...................................................................... 87

14. Kartu Bimbingan ................................................................................. 88

Page 18: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karate merupakan olahraga beladiri yang dikenal dengan sangat baik di Indonesia.

Perkembangan beladiri yang berasal dari Jepang ini sangat menakjubkan. Sejak

awal tahun 1970-an hingga kini telah banyak berdiri perkumpulan karate (dojo)

yang berupaya membina atlet-atlet karate (karateka) yang tangguh dan berbudi

luhur. Karate menjadi menarik dipelajari karena mengandung falsafah dan

pembentukan karakter individu yang kuat, itu terlihat dari 5 sumpah karate yaitu;

1) Sanggup memelihara kepribadian, 2) Sanggup patuh pada kejujuran,

3) Sanggup mempertinggi prestasi, 4) Sanggup menjaga sopan-santun, 5)

Sanggup menguasai diri. Dalam sisi olahraga, karate merupakan beladiri yang

sangat menarik ditonton karena menampilkan gerakan-gerakan yang efisien dan

cepat.

Dojo Kesatria Wayhalim Bandar Lampung merupakan dojo yang antusias dalam

mengikuti kejuaraan karate yang diselenggarakan baik ditingkat daerah, provinsi,

maupun nasional. Diantaranya Walikota Cup, Gubernur Cup, Kejuaraan Nasional

Bandung Karate Club, Kejuaraan Nasional Pertamina Open, Piala Pasukan

Pengaman Presiden, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional, Piala Panglima

Komando Daerah Militer II/Sriwijaya dan lain-lain. Sudah banyak kejuaraan yang

telah diikuti namun belum menghasilkan hasil yang maksimal. Terakhir yaitu

Page 19: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

2

Piala Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya, hasil pertandingan tersebut

sangat kurang memuaskan bagi pelatih karena nomor yang seharusnya dapat

diraih dengan hasil maksimal ternyata masih belum bisa didapatkan.

Dari sini peneliti tertarik untuk melakukan pengamatan lebih detail bersama

pelatih, dari pengamatan tersebut peneliti mendapatkan fakta bahwa kemampuan

atlet untuk melakukan tendangan mawashi geri cukup baik. Lebih lanjut peneliti

mengamati tentang bentuk-bentuk latihan yang sudah diberikan untuk melatih

tendangan mawashi geri atlet. Dari sini peneliti menyimpulkan bahwa, pelatih

kurang memberi latihan yang lebih fokus yang dapat meningkatkan kemampuan

power otot tungkai dan fleksibilitas.

Hal tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengingat tendangan mawashi geri adalah salah satu teknik yang paling sering

dipergunakan saat pertandingan kumite karena jika berhasil akan menghasilkan 2

poin (wazari) bahkan 3 poin (ippon). Syarat untuk menjadi atlet karate diperlukan

kondisi fisik yang baik sebagai pondasi awal dalam proses latihan. Latihan

kondisi fisik yang diperlukan oleh seorang atlet karate disesuaikan dengan

komponen-komponen biomotor yang ada dalam karate yaitu kekuatan, daya

tahan, kecepatan, power, fleksibilitas, dan koordinasi. Setelah kondisi fisik

terbentuk, maka akan mempermudah pelatih untuk membentuk program latihan

selanjutnya yang berkaitan dengan teknik, taktik, dan mental. Unsur fisik

merupakan salah satu syarat yang dipergunakan dalam mencapai suatu prestasi,

untuk menghasilkan puncak prestasi pada atlet perlu adanya penerapan latihan

fisik sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan. Atlet yang memiliki kondisi

Page 20: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

3

fisik yang baik maka berpeluang besar untuk dapat berprestasi dibandingkan

dengan atlet yang memiliki kondisi fisik yang kurang baik. Unsur fisik dapat

menjadi tolak ukur untuk seorang pelatih dalam mengetahui kemampuan dan

memberikan latihan kepada seorang atlet.

Usia atlet yang dipertandingkan pada cabang olahraga karate yaitu usia dini (8-9)

tahun, pra pemula (10-11) tahun, pemula (12-13) tahun, cadet (14-15) tahun,

junior (16-17) tahun, under 21 (18-20) tahun, senior (+20) tahun.

Power dan fleksibilitas merupakan salah satu unsur yang penting dalam rangka

pembinaan olahraga prestasi sebab tingkat kualitas power otot tungkai dan

fleksibilitas seseorang akan berpengaruh terhadap komponen-komponen biomotor

lainnya. Daya ledak otot (power) berfungsi pada saat otot melakukan kontraksi

secara cepat, kemampuan tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat kecepatan

dalam melakukan suatu gerakan. Elastisitas otot berfungsi pada saat otot

melakukan kontraksi dan relaksasi secara cepat dan silih berganti antara otot

agonis dan antagonis. Kemampuan tersebut akan berpengaruh terhadap luas

amplitude gerak, frekuensi gerak, dan teknik yang benar.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di dojo kesatria

Wayhalim Bandar Lampung, saat bertanding atlet tidak dapat melakukan

tendangan mawashi geri yang menghasilkan point, tendangan mawashi geri yang

dilakukan tidak pada timing yang tepat, serta tendangan yang dilakukan tidak

cepat, kuat, serta tidak mengenai sasaran, hal ini yang membuat peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian.

Page 21: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

4

Berdasarkan latar belakang dari uraian diatas, maka peneliti bermaksud

mengadakan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Power Tungkai dan

Fleksibilitas Terhadap Hasil Tendangan Mawashi Geri Pada Atlet Karate Dojo

Kesatria Wayhalim Bandar Lampung”, sehingga dapat mengetahui seberapa besar

pengaruh power tungkai dan fleksibilitas terhadap hasil tendangan mawashi geri

pada atlet karate Dojo Kesatria Wayhalim, Bandar Lampung.

B. Idetifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas yang telah dikemukakan pada latar belakang

masalah, dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Atlet tidak dapat melihat peluang yang tepat untuk melontarkan

tendangan mawashi geri saat pertandingan.

2. Kemampuan atlet melakukan tendangan mawashi geri yang kurang kuat

saat pertandingan.

3. Tendangan mawashi geri yang dilontarkan tidak mengenai sasaran

dengan tepat.

4. Masalah mental atlet saat bertanding yang menyebabkan atlet tidak dapat

melakukan tendangan mawashi geri.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan tersebut, maka lebih

baik apabila tetap dibatasi agar lebih terfokus pada proses penelitian. Adapun

pembatasan masalah sebagai berikut :

“Pengaruh power tungkai dan fleksibilitas terhadap hasil tendangan mawashi

geri pada atlet karate Dojo Kesatria Wayhalim Bandar Lampung”.

Page 22: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

5

D. Rumusan Masalah

1. Seberapa besar pengaruh power tungkai terhadap hasil tendangan mawashi

geri pada atlet karate Dojo Kesatria Wayhalim Bandar Lampung ?

2. Seberapa besar pengaruh fleksibilitas terhadap hasil tendangan mawashi

geri pada atlet karate Dojo Kesatria Wayhalim Bandar Lampung ?

3. Seberapa besar pengaruh power tungkai dan fleksibilitas terhadap hasil

tendangan mawashi geri pada atlet karate Dojo Kesatria Wayhalim Bandar

Lampung ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh power tungkai terhadap hasil tendangan mawashi

geri pada atlet karate Dojo Kesatria Wayhalim Bandar Lampung.

2. Mengetahui pengaruh fleksibilitas terhadap hasil tendangan mawashi geri

pada atlet karate Dojo Kesatria Wayhalim Bandar Lampung.

3. Mengetahui pengaruh power tungkai dan fleksibilitas terhadap hasil

tendangan mawashi geri pada atlet karate Dojo Kesatria Wayhalim

Bandar Lampung.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Pelatih

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pelatih sebagai dasar

untuk meningkatkan kemampuan atlet dalam melakukan tendangan mawashi

geri. Memberikan penemuan dan mengungkapkan variabel yang memberikan

Page 23: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

6

kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam membuat program

latihan.

2. Bagi Prodi Penjaskesrek

Sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan pembinaan

prestasi dikalangan mahasiswa Penjaskesrek.

3. Bagi Pengurus Provinsi BKC Lampung

Dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam melakukan pembinaan kepada atlet

karate. Serta diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.

G. Penjelasan Judul

1. Pengaruh adalah kekuatan yang ada atau timbul dari sesuatu, seperti orang,

benda yang turut membentuk watak, kepercayaan, atau perubahan. Dalam

penelitian ini yang dimaksud pengaruh adalah power tungkai dan

fleksibilitas yang berpengaruh terhadap hasil tendangan mawashi geri.

2. Power Tungkai adalah kemampuan sekelompok otot tungkai untuk

melakukan kontraksi atau ketegangan secara maksimal dalam waktu yang

cepat. Dalam penelitian ini power tungkai menjadi variabel bebas.

3. Fleksibilitas adalah luasnya ruang gerak antar tulang dan persendian, dan

kemampuan otot, tendodn dan ligament untuk memanjang dan memendek.

Dalam penelitian ini fleksibilitas menjadi variabel bebas.

4. Mawashi Geri adalah tendangan samping yang dilakukan dengan

melontarkan tungkai kaki dengan perkenaan punggung kaki dan sasaran

tendang kearah perut, punggung atau muka. Dalam penelitian ini

tendangan mawashi geri menjadi variabel terikat.

Page 24: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat Pendidikan Olahraga

Pendidikan olahraga dilaksanakan sebagai proses pendidikan yang teratur dan

berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan,

kesehatan, dan kebugaran jasmani. Olahraga pendidikan diselenggarakan

sebagai bagian dari proses pendidikan, dilaksanakan baik pada jalur

pendidikan maupun non formal, biasanya dilakukan oleh satuan pendidikan

pada setiap jenjang pendidikan. Adapun ruang lingkup olahraga pendidikan

sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006

sebagai berikut :

1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.

2. Aktifitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen

kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh.

3. Aktifitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,

ketangkasan dengan alat, senam lantai, dan lainnya.

4. Aktifitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam

aerobik.

5. Aktifitas air meliputi: permainan air, keterampilan di air, keselamatan air,

keterampilan bergerak di air, renang, serta lainnya.

Page 25: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

8

6. Pendidikan luar kelas meliputi: piknik, pengenalan lingkungan.

7. Kesehatan meliputi: penanaman budaya sehat, merawat lingkungan yang

sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat

cidera, mengatur waktu istirahat dan lainnya.

Cholik Mutohir, (2005:2) pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan

seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara

sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh

pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan

keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang

harmonis dalam rangka pembentukan manusia indonesia yang berkualitas

berdasarkan pancasila.

Menurut Achmad Paturisi, (2012:7) pendidikan jasmani dan olahraga pada

hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik

(jasmani) dan olahraga untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas

individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Penjasorkes

memerlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, dari pada

hanya menganggap sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan

mentalnya. Fokus perhatian pendidikan jasmani dan olahraga adalah

peningkatan gerak manusia, lebih khusus lagi pendidikan jasmani dan

olahraga berkaiatan dengan hubungan gerak manusia dan wilayah pendidikan

lainnya, misalnya hubungan dan perkembangan tubuh fisik wilayah

pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itu sendiri.

Page 26: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

9

Berdasarkan pendapat para ahli diatas kita dapat mengambil kesimpulan

bahwa pendidikan jasmani adalah pemebelajaran yang berkontribusi terhadap

pertumbuan dan perkembangan anak di sekolah melalui gerak- gerak yang

sesuai dengan porsi umur mereka, selain itu juga pendidikan jasmani di

diseain untuk meningkatkan kebugaran jasmani pada anak sekolah karena

dengan anak yang mempunyai kebugaran jasmani yang baik maka menjadikan

manusia tersebut berkulitas.

Olahraga bisa dilakukan oleh siapapun kapanpun dan dimanapun tanpa

memandang jenis kelamin, suku, ras, agama, dan sebagainnya. Olahraga

mempunyai peran penting dan strategis dalam dalam pembangun bangsa. Hal

tersebut sejalan dengan pendapat Mutohir (2005), hakekat olahraga adalah

sebagai refleksi kehidupan masyarakat suatu bangsa, didalam olahraga

tergambar aspirasi serta nilai- nilai leluhur suatu masyarakat yang terpantul

lewat harsat mewujudkan diri melalui prestasi olahraga.

Suits (2007), Sports are goal-directed activities adhering to rules “ Olahraga

adalah kegiatan yang diarahkan pada tujuan mengikuti peraturan”. Olahraga

juga memiliki keterbatasan yang dimaksud adalah adanya aturan- aturan yang

harus dipatuhi, baik itu dalam olahraga yang bersifat bermain, maupun

prestasi. Aturan dalam olahraga yang bersifat prestasi sudah sangat kompleks

dibuat secara formal oleh organisasinya. Misalnya pada olahraga karate semua

aturan sudah jelas dibuat oleh organisasi karate dunia (World Karate

Federation).

Page 27: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

10

B. Pembinaan Olahraga Menuju Prestasi

Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan

olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui

kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan

teknologi keolahragaan. Selain itu dalam mengembangkan olahraga perlu

dilakukan sebuah pendekatan keilmuan yang menyuluruh. Kristiyanto

(2012:12) yang menyatakan bahwa dalam lingkup olahraga prestasi tujuannya

adalah untuk menciptakan prestasi yang setinggi-tingginya, artinya bahwa

pihak seharusnya berupaya untuk mensinergikan hal-hal dominan dalam

menentukan prestasi gemilang. Model pembinaan prestasi olahraga bentuk

segitiga atau sering disebut pola piramid seharusnya berporos pada proses

pembinaan yang bersinambungan. Dikatakan bersinambungan karena pola itu

harus didasari cara pandang yang utuh dalam memaknai program

permasalahan dan pembibitan prestasi. Mendapatkan atlet berprestasi,

disamping proses latihan yang harus dijalankan dengan baik, perlu juga

dibarengi dengan menciptakan kompetisi-kompetisi agar proses latihan yang

diterapkan dapat diuji dan dievaluasi melaui kompetisi tersebut. Oleh karena

itu semakin sering kompetisi maka semakin besar mendapatkan atlet

berprestasi.

Olahraga prestasi adalah olahraga yang harus dibina dan ditangani secara

serius dan terpantau. Pembinaan olahraga prestasi bertujuan untuk

mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan

melalui kompetisi mencapai prestasi. Pondasi atau landasan yang kokoh harus

Page 28: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

11

disiapkan sebelum puncak sebuah bangunan bisa dikerjakan. Ilustrasi di atas

tepat jika digunakan untuk menggambarkan kondisi pembinaan olahragawan

untuk mencapai prestasi dengan kekuatan utamanya adalah pertandingan yang

kompetitif.

Gambar 1. Piramida Pembinaan Prestasi Olahraga

Prestasi puncak dan penampilan seorang olahragawan akan dicapai dengan

melakukan latihan jangka panjang dengan waktu kurang lebih berkisar antara

8 hingga 10 tahun secara bertahap, kontinue, meningkat dan

berkesinambungan. Puncak prestasi olahragawan umumnya dicapai sekitar

usia 20 tahun, seseorang atlet karate harus sudah mulai dibina dan dilatih pada

usia 8-10 tahun yang dinamakan umur permulaan berolahraga. Tahapan ini

didukung oleh program latihan yang bersifat multilateral, dimana

perkembangan fisik dilakukan secara keseluruhan. Usia 15-16 tahun adalah

usia spesialisasi latihan, tahapan latihan ini dilakukan pada saat atlet sudah

Page 29: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

12

mengembangkan dasar pada tahap multilateral. Spesialisasi diperlukan untuk

mencapai prestasi yang tinggi, sebab pada tahap ini menuju kearah fisik,

teknis, taktis, dan adaptasi psikologis yang kompleks, dalam tahapan

spesialisasi atlet harus bersiap menghadapi peningkatan berkelanjutan pada

volume latihan dan intensitas.

C. Hakikat Karate

Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri ini sedikit

dipengaruhi oleh Seni bela diri Cina kenpō. Karate dibawa masuk ke Jepang

lewat Okinawa dan mulai berkembang di Ryukyu Islands. Seni bela diri ini

pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Ketika

karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-

tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi (1868-1957) mengubah kanji

Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi „karate‟ (Tangan

Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri

dari atas dua kanji..

Arti dari “KARA”, konotasi dari kara menunjukan bahwa karate adalah teknik

yang memungkinkan seseorang untuk membela dirinya dengan tangan kosong

dan tinjunya tanpa menggunakan senjata dalam upaya mengenai titik

kelemahan pada tubuh manusia, atau lawannya bermain. Karate terdiri dari

atas dua kanji. Yang pertama adalah „Kara‟ 空 dan berarti „kosong‟. Dan

yang kedua, „te‟ 手, berarti „tangan', jadi secara harafiah karate berarti

tangan kosong, maksudnya adalah beladiri yang menggunakan tangan kosong

Page 30: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

13

Menurut T. Chandra dalam Kamus Bahasa Jepang-Indonesia (Evergreen

Japanese Course, Jakarata 2002) arti kata Karate-do adalah sebagai berikut :

KARA : kosong/hampa/tidak berisi

TE : tangan (secara utuh/keseluruhan)

DO : jalan/jalur yang menuju satu tujuan/pedoman

1. Nomor Kata

Pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus,

baik untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan kata pilihan atau kata

wajib dalam peraturan pertandingan. Para peserta harus memperagakan.

kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti babak selanjutnya dan dapat

memperagakan kata pilihan. Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: kata

perorangan dan kata beregu. kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah

melakukan peragaan kata, para peserta diharuskan memperagakan aplikasi

dari kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah

dan lebih susah untuk dilatih.

Peraturan pertandingan RESTRA PB. FORKI (2012:30) sesuai standar

JKF dan WKF, yang diakui sebagai kata Wajib adalah hanya 8 kata yang

berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu

dan Shito-ryu, Kanazawa ( 20013:49), dengan perincian sebagai berikut:

Shotokan : Kankudai dan Jion.

Wado-ryu : Seishan dan Chinto.

Goju-ryu : Saifa dan Seipai.

Shito-ryu : Seienchin dan Bassaidai

Page 31: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

14

Kata Beregu, pada babak Final (Perebutan Juara I dan II) dan Final

Reperchage (Perebutan Juara III) harus dimainkan bungkai (pertarungan

bebas yang disesuaikan dengan aplikasi teknik kata yang dimainkan.

1. Nomor Kumite

a. Bentuk kumite

Latihan kumite terdiri dari tiga bentuk yaitu : pertarungan dasar (kihon

kumite), pertarungan satu teknik (kihon ippon kumite), dan pertarungan

bebas (jiyu kumite). Pada latihan kihon kumite dan latihan kihon ippon

kumite semua teknik serangan, teknik tangkisan, dan teknik serangan

balasan telah ditentukan sebelumnya. Namun, latihan jiyu kumite tidak

ada pengaturan teknik sebelumnya, hal ini dikarenakan setiap karateka

bebas menggunakan kemampuan teknik yang dimiliki.

Pertandingan kumite (kumite shiai) yang saat ini resmi dipertandingkan

merupakan salah satu bentuk latihan kumite dalam bentuk latihan

pertarungan bebas (jiyu kumite). Jiyu kumite dibagi atas kumite

perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite

beregu tanpa pembagian kelas berat badan. Sistem pertandingan yang

dipakai adalah reperchance atau babak kesempatan kembali kepada atlet

yang pernah dikalahkan oleh juara. Pertandingan dilakukan dalam satu

babak (2 – 3 menit bersih)

Durasi waktu yang digunakan untuk kumite Kelas Cadet, Junior dan

Under 21 putra dan putri ialah 2 menit dalam sekali bertanding. Sedangkan

Page 32: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

15

waktu untuk pertandingan kumite untuk senior meliputi babak penyisihan

maupun final durasinya 3 menit untuk putra dan 2 menit untuk putri. (RESTRA

PB. FORKI, 2012:7).

Pertandingan kumite yang berahir dengan angka seri atau nilai sama, maka

pemenang ditentukan dengan karateka yang pertama memperoleh nilai (senshu)

dan apabila ke dua karateka tidak meperoleh angka maka diputuskan dengan

keputusan juri dan wasit (hantai) yang berjumlah 5 orang. Peraturan ini berlaku

untuk semua katagori Kelas yang dipertandingkan. Apabila pelaksanaan

pertandingan dilakukan bersama-sama untuk kategori senior dan under 21, maka

atlet yang didaftar pada kategori under 21 tidak boleh didaftar juga pada ketegori

senior demikian sebaliknya (merangkap).

Karate sebagai olahraga yang dipertandingkan di bawah organiasasi karate dunia

WKF (World Karate Federation), teknik-teknik yang dilancarkan harus benar-

benar dikontrol. Jika seorang atlet melakukan benturan pada lawannya, hal ini

dinilai sebagai suatu kesalahan. Konsep kumite karate modern ada 6 (enam) unsur

yang harus dikuasai seorang peserta dalam sebuah kompetisi : 1) semangat yang

teguh, 2) teknik yang baik, 3) kecepatan, 4) waktu dan jarak yang tepat, 5)

kestabilan tubuh, pernafasan, dan tenaga, 6) kesadaran (Zanshin) RESTRA PB.

FORKI (2012:7). Pertandingan Kumite dipimpin oleh Wasit (Sushin), yang

dibantu oleh Juri (Fukushin) dan diamati oleh Arbitrator (Khansa) dalam

memberikan penilaian maupun hukuman pada dua orang kontestan yang

menggunakan dua buah sabuk yang berbeda warna yakni, Biru (Ao) dan Merah

(Aka).

Page 33: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

16

Nilai yang diperoleh untuk nomor kumite ada 3 yaitu :

1. Ippon (3 angka)

Ippon akan diberikan untuk teknik tendangan yang mengarah ke jodan,

melakukan bantingan atau menyapu kaki lawan sehingga terjatuh ke matras

dilanjutkan dengan teknik yang menghasilkan angka (poin).

2. Waja Ari (2 angka)

Waja Ari diberikan untuk teknik tendangan yang mengarah ke chudan,

memukul pada bagian belakang/punggung termasuk kepala dan leher

belakang.

3. Yuko (1 angka)

Yuko akan diberikan untuk teknik pukulan (Tsuki) yang mengarah ke Chudan

dan Jodan.

Teknik yang dilancarkan memiliki bentuk yang baik jika mempunyai karakteristik

memberi kemungkinan efektifitas ke dalam kerangka konsep teknik karate secara

tradisional. Konsep teknik karate secara tradisional adalah setiap teknik yang

dilancarkan benar-benar menunjukkan bentuk teknik ilmu bela diri karate.

Meskipun suatu teknik yang dilancarkan tepat mengenai pada sasaran, tetapi jika

bentuk teknik tersebut tidak sesuai dengan konsep teknik karate yang sebenarnya,

maka teknik tersebut tidak akan mendapatkan nilai.

Sikap yang baik adalah jika suatu teknik dilancarkan tanpa rasa dendam dan tanpa

keinginan untuk mencederai lawan. Pelaksanaan dengan penuh semangat

ditentukan oleh teknik yang cepat, tepata, jarak yang benar dalam melancarkan

teknik tertentu akan berpotensi besar untuk mendapatkan nilai serta keinginan

Page 34: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

17

kuat untuk berhasil dalam melancarkan suatu serangan. Zanshin adalah suatu

keadaan untuk selalu bertekad bulat dan untuk selalu siap melancarkan teknik

berikutnya, setelah suatu teknik dilancarkan.

b. Sarana Prasarana

1. Sarana

Pakaian Karate (karategi), Ikat pinggang (Obi) untuk kedua kontestan

berwarna merah/aka dan biru/ao, dalam pertandingan karate khususnya

kumite yang lebih mengutamakan aspek olahraga, keselamatan atlet sangat

diutamakan, idealnya, atlet yang bertanding baik yang menang ataupun

yang kalah tidak mengalami cedera. Kriteria penilaian dan alat-alat

pelindung seperti: pelindung tangan (hand protector), pelindung gigi

(gumshield), dan penahan tulang kering (shin guard) merupakan cara untuk

mengurangi resiko cedera pada atlet. Pelindung dada untuk perempuan,

Pelindung selangkangan (cut proctector) untuk kontestan putera. Untuk

Cadet disamping perlengkapan diatas juga memakai pelindung muka (face

mask) dan pelindung badan (body protector).

Gambar 2. Sarana Karate

( Sumber: Restra PB. FORKI, 2012:3)

Page 35: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

18

2. Prasarana

Prasarana berupa lapangan (matras) harus rata dan tidak berbahaya dan

area persegi berdasarkan standar WKF, dengan sisi sepanjang 8 meter

(diukur dari luar) dengan tambahan 2 meter pada semua sisi-sisi sebagai

daerah aman. Garis posisi wasit adalah berjarak 2 meter dari garis tengah.

Dua garis parallel masing-masing sepanjang 1 meter dibuat untuk posisi

atlet (Aka dan AO) (Restra PB. FORKI, 2009:1).

Pelatih kedua atlet berada disisi kiri dan kanan arbitrator. Para juri

ditempatkan di area aman, satu menghadap langsung ke wasit, dan satu

lagi masing-masing berada dibelakang kontestan. Arbitrator duduk diluar

arena pertandingan dibelakang kiri atau kanan wasit. Untuk memperjelas

dapat di tampilkan pada gambar.

Gambar 3. Denah Tempat Pertandingan Karate

(Sumber: Restra PB. FORKI, 2009:1)

Page 36: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

19

D. Teknik Tendangan (Gery Waza)

Teknik tendangan adalah bentuk dari teknik kaki. Dilakukan dengan

mengangkat lutut setinggi mungkin dan sedekat mungkin dengan dada,

kemudian melentingkan atau menyodokkan kaki yang akan digunakan untuk

menendang. Ada dua cara dalam melakukan teknik tendangan. Cara pertama

ialah dengan melentingkan lutut (snap), sedang cara kedua ialah dengan

menyodok (thrust). Di dalam bela diri karate, teknik- teknik tendangan sama

pentingnya dengan teknik-teknik pukulan. Teknik tendangan bahkan memiliki

keunggulan yaitu : memiliki jarak jangkauan lebih panjang dan mempunyai

kekuatan yang lebih besar bila dibandingkan dengan teknik pukulan.

Teknik tendangan yang dilakukan dengan melentingkan kaki terdiri atas

tendangan ke depan (mae geri), tendangan mengangkat ke samping (yoko geri

keage), tendangan memutar (mawashi geri), tendangan melompat ke depan

(mae tobi geri), tendangan memutar ke belakang (ushiro mawashi geri),

tendangan bulan sabit ke dalam (mika zuku geri), dan tendangan bulan sabit ke

luar (ura mika zuku geri). Teknik tendangan dengan cara menyodokkan kaki

terdiri atas : tendangan menyodok ke samping (yoko geri kekomi), tendangan

melompat ke samping (tobi yoko geri), dan tendangan menyodok ke belakang

(ushiro geri).

E. Teknik Pelaksanaan Tendangan Mawashi Geri

Menurut putra (2010: 5), tendangan mawashi geri adalah tendangan samping,

dimana lontaran yang menendang membentuk jalur melengkung seperti busur

Page 37: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

20

dari luar ke dalam, dengan sasaran yang ada didepan atau samping. Tendangan

mawashi geri menggunakan punggung kaki untuk mengenai sasaran seperti

muka, perut, punggung.

Cara melakukan tendangan mawasi geri adalah pertama angkat lutut (dari sisi

luar) setinggi tinggi nya kemudian diayunkan dari luar melingkar ke dalam

dengan cepat dan keras, dengan perkenaan punggung kaki. Sementara itu,

efisiensi gerak serta tenaga maksimal diperoleh melalui koordinasi tungkai

atas dan tungkai bawah yang dilecutkan pada lutut dengan perputaran pinggul

searah gerakan kaki. Dalam sebuah pertandingan banyak karateka yang

menggunakan tendangan ini , agar bisa memperoleh nilai 2 poin (wazari) atau

3 poin (ippon).

Gambar 4. Teknik Tendangan Mawashi Geri

(Sumber : Bermanhot Simbolon, 2014: 27)

F. Komponen Biomotor

Jarang sekali suatu aktivitas atau gerakan didominasi oleh satu komponen dasar

saja atau unsur fisik saja, suatu aktivitas sering merupakan hasil dari dua atau lebih

unsur fisik atau kombinasi dari berbagai unsur fisik. Sukadiyanto, (2005: 35)

Page 38: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

21

biomotor adalah kemampuan gerak manusia yang dipengaruhi oleh kondisi

siatem-siatem organ dalam, diantaranya adalah system neuromuskuler, pernafasan,

pencernaan, peredaran darah, energi, tulang, dan persendian.

Menurut Bompa, (1983: 7) komponen dasar biomotor olahragawan meliputi

kekuatan, kecepatan, ketahanan, koordinasi, fleksibilitas, adapun komponen lain

yang merupakan gabungan dari beberapa komponen sehingga membentuk satu

perseistilahan sendiri di antaranya adalah power dan kelincahan. Power

merupakan gabungan dari kekuatan dan kecepatan. Sedangkan kelincahan

merupakan gabungan dari kecepatan dan koordinasi.

Menurut Harsono, (1998: 153) dengan kondisi fisik yang baik akan berpengaruh

terhadap fungsi dan system organisme tubuh. Di antaranya system dan organisme

dalam tubuh, yaitu sebagai berikut:

1. Ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, dan komponen kondisi

fisik lainnya.

2. Ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan.

3. Ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung.

4. Ada respon yang cepat dari organisme tubuh apabila sewaktu-waktu respon

kita diperlukan.

5. Ada peningkatan dalam kemampuan system sirkulasi dan kerja jantung.

Dalam cabang olahraga karate, komponen fisik merupakan salah satu penentu

dalam keberhasilan pencapaian prestasi atlet. Di bawah ini akan diuraikan

komponen-komponen bimotor yang dominan dalam olahraga karate sesuai

nomor yang dipertandingkan. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:

Page 39: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

22

Tabel 1. Komponen Biomotor Yang Dominan

No. Komponen Biomotor Kata Kumite

1 Kecepatan (Speed)

a. Kecepatan Begerak (Speed of

Movement) Kemampuan bergerak

secepat mungkin dalam waktu

tertentu.

b. Kecepatan Reaksi (Reaction

Speed) Kemampuan organisme

tubuh, bergerak secepat mungkin

dalam menjawab suatu rangsang

2 Kekuatan (Strength)

Kemampuan serabut otot menerima

beban, (menarik, mendorong atau

mengangkat) sekuat-kuatnya

√ √

3 Daya ledak (Power)

Kemampuan seseorang melakukan

kerja secepat dan sekuat mungkin

√ √

4 Daya tahan (Endurance)

Kemampuan seseorang

mempertahankan suatu pekerjaan

dalam waktu yang lama.

Daya tahan masih dibagi menjadi 3,

yaitu :

a. Daya tahan otot lokal

b. Daya tahan aerobik

c. Daya tahan anaerobik

5 Kelentukan (Flexibility)

Kemampuan persendian dalam

melakukan gerakan seluas-luasnya

6 Kelincahan (Agility)

Kemampuan tubuh bergerak,

berpindah tempat dan atau merubah

arah dalam waktu secepat-cepatnya

√ √

7 Keseimbangan (Balance)

Kemampuan organ mempertahankan

sikap tubuh dalam keadaan stabil,

tidak goyah baik pada waktu diam

maupun bergerak

8 Koordinasi (Coordination)

Kemampuan organ-organ tubuh

melakukan rangkaian gerak yang

komplek

Page 40: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

23

G. Sistem Energi

Energi adalah daya untuk melakukan kerja. Meskipun diketahui dalam

berbagai bentuk energi umumnya diukur dalam satuan panas kilo kalori

(KKal). Satu KKal adalah banyaknya panas yang dibutuhkan untuk menaikan

temperature satu liter air. Sebelum tubuh melakukan kegiatan, banyak sekali

sistem yang terlibat dalam setiap gerakan tubuh seperti kontraksi dan relaksasi

otot. Soekarman, (1987: 21) apabila orang mulai bergerak atau berlatih, maka

kebutuhan energi untuk otot akan menjadi lebih besar dan mungkin 90%

energi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Ketika pertama kali kita melakukan latihan dengan latihan yang intensif,

tubuh menggunakan anaerobic system (tanpa oksigen), tetapi bahan bakar

untuk melakukan sistem tersebut sangatlah terbatas, selanjutnya dengan

secepat mungkin tubuh melakukan pembentukan energi kembali dengan

aerobic system (dengan oksigen) untuk melakukan gerakan, tetapi itu hanya

dapat dipertahankan beberapa menit.

Semua energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh berasal dari

ATP yang banyak terdapat dalam otot. Apabila otot berlatih lebih banyak,

maka persediaan ATP menjadi lebih besar. Agar otot dapat berkontraksi

berulang-ulang dengan cepat dan kuat, maka ATP harus dibentuk dengan

cepat. Pembentukan kembali ATP (resistesis ATP) diperlukan energi yang

berasal dari PC (Phospho Creatin) yang juga terdapat didalam otot. Apabila

PC dipecah akan keluar energi, pemecahan tersebut tidak memerlukan

oksigen.

Page 41: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

24

PC ini jumlahnya sedikit dan merupakan sumber energi tercepat untuk

pembentukan kembali ATP yang sudah tersimpan di dalam otot, keduanya

dapat memberikan energi yang cukup dalam kerja fisik maksimal yang

dilakukan dalam waktu lima sampai sepuluh detik. Subtansi tersebut segera

dibentuk kembali setelah 30 detik, sumber energi ini sudah terbentuk sekitar

70%, tetapi untuk mencapai 100% diperlukan waktu 2 – 3 menit.

Sistem ini merupakan sumber energi yang dapat digunakan secara cepat yang

diperlukan untuk olahraga yang memerlukan kecepatan tinggi. Glikolisis

anaerobic (sistem asam laktat) apabila cadangan PC yang digunakan untuk

resistesis ATP berkurang, maka dilakukan pemecahan cadangan glikogen

tanpa menggunakan oksigen (anaerobic glycolysis) dalam proses ini

diperlukan reaksi yang lebih panjang dari pada sistem phosphagen, karena

glikolisis ini menghasilkan asam laktat, sehingga pembentukan energi lewat

sistem ini lebih lambat.

Aktivitas yang dilakukan secara maksimal dalam waktu 45 – 60 detik

menimbulkan akumulasi asam laktat. Asam laktat yang terbentuk dalam

glikolisis anaerobic akan menurunkan pH dalam otot maupun darah. Janssen

(1989) menentukan penyediaan energi berdasarkan klasifikasi aktivitas

maksimum dengan mempertimbangkan durasi latihan sebagai berikut:

Page 42: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

25

Tabel 2. Klasifikasi Aktivitas Maksimum Pada Berbagai Durasi Serta

Sistem Penyediaan Energi Untuk Aktivitas

(Sumber: Rismayanthi, Cerika, 2013)

Durasi Klasifikasi Energi disediakan

oleh

Observasi

1 – 4 detik Anaerobic

alaktik

ATP

4 – 10 detik Anaerobik

alaktik

AT + PC

20 – 45 detik Anaerobik

alaktik +

Anaerobik

alaktik

ATP + PC + Glikogen

otot

Produksi latat

tinggi

45 – 125

detik

Anaerobik

laktik

Glikogen otot Dengan

meningkatkan

durasi, produksi

latat menurun

120 – 140

detik

Aerobik,

Anaerobik

laktik

Glikogen otot Dengan

meningkatkan

durasi, produksi

latat menurun

240 – 600

detik

Aerobik Glikogen otot + Asam

lemak

Dengan

meningkatkan

durasi, dibutuhkan

andil lemak yang

lebih tinggi

menurun

Perubahan pH ini akan menghambat kerja enzim-enzim atau reaksi kimia

dalam sel tubuh, terutama dalam otot sehingga menyebabkan kontraksi

menjadi lemah dan akhirnya otot mengalami kelelehan dan sensasi rasa sakit

pada otot, untuk menghilangkannya diperlukan waktu 3 – 5 menit.

Apabila glikolisis anaerobic ini terus berlangsung, maka pH akan menjadi

sangat rendah sehingga menyebabkan atlet tidak dapat meneruskan

aktivitasnya. Semua olahraga yang memerlukan kecepatan, pertama-tama

menggunakan sistem phosphagen dan kemudian sistem asam laktat,

Page 43: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

26

selanjutnya, timbunan asam laktat dapat diubah menjadi glukosa lagi dalam

hati, untuk olahraga yang memerlukan waktu 1 sampai 3 menit, energi yang

digunakan terutama dari glikolisis ini. ATP menjadi sangat penting walaupun

bukan satu-satunya pembawa molekul energi dalam sel tubuh, tanpa jumlah

yang cukup sel akan dapat segera mati. Adapun struktur ATP terbentuk dari

tiga komponen yaitu:

1. Adenine Portion

2. Ribose Portion

3. Linked Phosphates

Susunan dari ATP memerlukan kombinasi dari adenosine diphospate (ADP)

dan Inorganic Phospate (P) dan membutuhkan sejumlah besar energi.

Beberapa energi ini yang disimpan didalam ikatan kimia yang

menyambungkan ADP dengan (P). Maka ikatan tersebut disebut ikatan energi

tinggi. Ketika enzim ATP memecah ikatan tersebut, maka energi dilepaskan

dan otot dapat melakukan kerja seperti berkontraksi. ATP sering disebut donor

energi universal, rangkaian energi yang dilepaskan dari dalam bahan makanan

untuk membentuk energi yang dibutuhkan seluruh sel merupakan gambaran

mengapa ATP disebut energi donor. Sel menggunakan reaksi exergonic

(melepas rangkaian makanan ) untuk membentuk ATP menjadi reaksi

endergonic, itu akan membentuk ATP yang baru sehingga dapat digunakan

untuk proses keperluan energi yang baru dalam sel, oleh sebab itu reaksi

pembebasan energi sangat berhubungan dengan proses reaksi energi seperti

hubungan dua buah gigi roda.

Page 44: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

27

Latihan dalam cabang olahraga dengan karakter intensitas tinggi dan waktu

yang pendek, sistem energi yang banyak digunakan adalah anaerobic, dimana

ada dua macam sistem anaerobic yaitu ATP dan PC, serta penguraian

glycogen anaerobic (anaerobic glicolisis). Energi didapat saat pertama

melakukan latihan dan kapan saja selalu berusaha untuk ditingkatkan melalui

cadangan ATP dan PC .

Selama latihan bahan bakar disuplai dari ATP yang diproduksi melalui

metabolisme karbohidrat atau lemak, pemecahan anaerobic menjadikan

penyimpanan produksi glycogen dari energi ATP dan hasil dari produksi

metabolisme, yaitu laktit acid.

Dalam cabang olahraga karate sistem energi yang dibutuhkan, baik pada

nomor kata maupun kumite adalah :

a. ATP – PC : 75 %

b. LA – Oksigen (O2) : 20 %

c. Oksigen (O2) : 5 %

Jika dilihat dari kebutuhan pada sistem energi diatas maka dapat diketahui

bahwa olahraga beladiri karate merupakan olahraga yang lebih banyak

membutuhkan atau mengutamakan kerja anaerobik laktik atau olahraga

dengan intensitas tinggi tapi tidak dalam waktu singkat. Jadi harus

mengembangkan latihan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sistem

energi tersebut

Page 45: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

28

H. Biomekanika

Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang

mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan

oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu

yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama

seperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac

Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo

adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan

Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak

dan gravitasi. Mekanika teknik atau disebut juga dengan mekanika terapan

adalah ilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika.

Mekanika terapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik.

Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada

system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu

mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Dalam biomekanika

prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain

dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran.

Seluruh gerakan cabang olahraga yang tampak ajaib sesungguhnya merupakan

aplikasi prinsip-prinsip fisika. Banyak gerakan-gerakan dalam cabang

olahraga yang dapat di analisa dengan ilmu biomekanika di antaranya yaitu:

Page 46: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

29

1. Keseimbangan

Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap dan posisi

tubuh secara cepat pada saat berdiri (static balance) atau pada saat

melakukan gerakan (dynamic balance).

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan yaitu:

a. Keseimbangan tergantung besar kecilnya bidang tumpu artinya makin

kecil bidang tumpu derajat keseimbanganya makin rendah atau stabil.

Dalam karate prinsip keseimbangan ini terjadi pada proses menendang.

b. Keseimbangan tergantung berat benda, artinya makin berat suatu

benda maka akan semakin stabil atau susah dijatuhkan. Maka untuk

melakukan proses tendangan seorang karateka harus memiliki

kekuatan otot tungkai yang besar.

c. Stabilitas tergantung dari jarak titik berat benda terhadap bidang

tumpu. Artinya semakin jauh semakin labil. Titik berat benda pada

manusia adalah bagian pusar, dan titik tumpu adalah bagian kaki maka

untuk memudahkan proses tendangan diharapkan kuda-kuda rendah

atau mendekati bidang tumpu.

2. Momen Gaya (Torsi)

Momen gaya atau torsi adalah besaran yang dapat menyebabkan benda

berotasi. Momen gaya dalam cabang olahraga merupakan besaran yang di

pengaruhi oleh lengan gaya atau pergerakan sendi. Semakin jauh awalan

yang diambil maka semakin besar momentum gaya yang dihasilkan, dan

semakin banyak sendi yang terlibat dalam suatu gerakan cabang olahraga

maka semakin besar momen gaya dihasilkan.

Page 47: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

30

3. Tuas

Tuas (lever,dalam Bahasa Inggris) atau pengungkit adalah salah satu

pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari

suatu gaya. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang

ungkit dengan titik tumpu (fulcrum), titik gaya (force), dan titik beban

(load) yang divariasikan letaknya. Contoh penggunaan prinsip pengungkit

adalah gunting, linggis, dan gunting kuku. Pada masa ini, tuas sudah

banyak dikembangkan menjadi berbagai alat yang berguna dalam

kehidupan sehari-hari. gunting kuku adalah salah satu alat fisika yang

menggunakan prinsip tuas.

a. Tuas Pertama

Kelas Pertama yaitu titik tumpu (T) berada ditengah, di antara lengan

kuasa(Lk) (LF) dan lengan beban (Lb) (Lw). Contoh: Palu, gunting.

Dalam teknik olahraga beladiri karate yang menerapkan sistem tuas

pertama adalah: Gyakuzuki. Gaya berada di lengan, sumbu di siku dan

beban berada genggaman tangan. Dalam sebuah pukulan, apabila letak

beban lebih dekat dengan dengan titik sumbu maka hasil pukulan akan

lebih stabil, lebih cepat dan lebih kuat

b. Tuas Kedua

Kelas kedua Yaitu lengan beban berada di antara titik tumpu dan

lengan kuasa. Contoh: gerobak, pemecah biji, dan pembuka botol.

Dalam teknik olahraga beladiri karate yang menerapkan system tuas

kedua adalah: Mawashi geri. Tendangan mawashi geri adalah

tendangan berbentuk busur dengan menggunakan punggung kaki.

Page 48: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

31

Pelaksanaan tendangan ini adalah sama dengan prinsip tendangan

depan namun lintasanya dari samping dengan tumpuan satu kaki dan

perkenaan pada punggung kaki. Dalam ilmu biomekanika tendangan

ini berhubungan dengan kecepatan linier dan kecepatan rotasi. Pada

suatu gerak rotasi, titik materi yang mengikuti gerak tersebut,

kecepatan liniernya berbanding lurus dengan jari-jarinya. Jika r makin

besar, v nya makin besar juga, dan Jika r makin kecil, v nya makin

kecil juga. Seperti halnya pada gerakan mawashi, kalau perkenaan

tendangan lebih mendekati ujung jari, maka kekuatan tendangan lebih

besar dari pada kalau perkenaan lebih dekat ke pangkal paha.

c. Tuas Ketiga

Kelas ketiga Yaitu lengan kuasa berada di antara lengan beban dan

titik tumpu. Penerapan sistem tuas pada olahraga beladiri karate:

bantingan/ lemparan (nageru). Dalam bantingan titik sumbu ada di

kaki, titik beban berada pada tangan yang memegang dada target, dan

gaya berada pada tangan yang memegang lengan target.

I. Power Tungkai

Sedangkan penulis membuat batasan pada power tungkai yaitu kemampuan

sekelompok otot tungkai untuk melakukan kontraksi atau ketegangan secara

maksimal dalam waktu yang cepat. Sesuai dengan karakteristik gerakan kaki

Zenkutsu dachi dimana kecepatan pergeseran kaki saat melakukan tendangan

harus seimbang, semakin cepat pergerakan kaki semakin cepat hasil tendangan

yang didapat

Page 49: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

32

Tungkai merupakan segmen badan bagian bawah, otot-otot tungkai melekat

pada tulang pangkal paha (fovea capitis) sampai kelompok tulang kaki

(phalanges). Secara rinci Pate menguraikan sebagai berikut : Otot-otot bagian

depan terdiri dari : 1) illiopoas, 2) pectineus, 3) adductor longus, 4) adductor

magnus, 5) gracillis, 6) sartorius, 7) rectus femoris, 8) illiotibial band, 9)

vastus lateralis, 10) vastus medialis 11) pereneus longus 12) gastrocnemeus,

13) tibilalis anterior, 14) extensor digitorium longus, 15) tendon of extensor

hallucis, dan 16) tibialis posterior.

Karakteristik teknik tendangan mawashi geri dengan mengandalkan power

otot tungkai, bersama-sama dengan otot perut, dan pinggang yang dilakukan

secara cepat dan bersamaan dengan mengarahkan tendangan kearah

punggung, perut atau muka.

Gambar 5. Otot-otot Tungkai.

Sumber : Staubesand. Sobotta Anatomi Manusia (kedokteran. 2012 : 58)

Page 50: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

33

1. Metode Latihan Power

Pliometrik adalah bentuk latihan yang sangat populer dikalangan para pelatih

karate, latihan ini mempunyai karakteristik latihan dengan aktifitas melompat

atau memantulkan anggota tubuh, pliometrik pertama kali diperkenalkan pada

tahun 1975 oleh Fred Wilt oleh salah satu pelatih track and field Amerika.

Berasal dari bahasa latin , Plio + metrics yang berarti pengukuran

peningkatan. Pengertian pliometrik menurut Donald A.Chu (1992: 1)

“pliometrik adalah latihan yang dilakukan dengan sengaja untuk

meningkatkan kemampuan atlet, yang merupakan perpaduan latihan kecepatan

dan kekuatan”.

Latihan pliometrik merupakan suatu metode latihan yang dapat digunakan

untuk meningkatkan biomotorik atlet, termasuk kekuatan dan kecepatan yang

memiliki aplikasi yang sangat luas dalam kegiatan olahraga, dan secara

khusus latihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan power (Purnomo

2015 : 8).

Latihan Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan untuk power, yang

didalam latihannya menggunakan bentuk latihan melompat, serta

menggunakan kemampuan otot untuk meregang dan berkontraksi dengan

cepat untuk menghasilkan kekuatan yang lebih besar. Latihan Pliometrik

mempengaruhi jaringan otot , dimana fungsi utama jaringan otot adalah untuk

menghasilkan gerakan melalui kemampuannya berkontraksi dan membangun

ketegangan.

Page 51: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

34

Latihan pliometrik mengembangkan otot dengan hentakan balik yang dikenal

dengan istilah " stretch / reflex" yang dilakukan pada satu kelompok otot, yang

merupakan kunci dan cara yang paling baik untuk melatih otot selain kekuatan

juga kecepatan, karena latihan pliometrik juga dapat mengembangkan elastisitas

otot dengan cara melatih regangan regangan otot untuk kemudian bereaksi untuk

melakukan gerakan tertentu.

Aktivitas gerak terutama pada latihan olahraga yang melibatkan latihan dengan

kontraksi isotonik hampir dapat dikatakan merupakan latihan pliometrik. Karena

semua bentuk latihan yang bersifat melompat, menolak, memukul, berpindah

tubuh secara tiba tiba dapat tergolong dalam latihan pliometrik, seperti latihan

lompat dua kaki ditempat, lari ditempat dan skipping rope, termasuk dalam

kategori latihan pliometrik dengan intesitas yang rendah.

Latihan pliometrik merupakan salah satu metode yang sangat baik untuk

meningkatkan explosive power (Radcliffe dan Farentinos, 1985:1). Metode latihan

ini populer pada akhir tahun 1970-an dan permulaan 1980-an (Donald A.Chu,

1992 : 1). Banyak pelatih sangat tertarik dengan latihan pliometrik, karena latihan

pliometrik memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah latihan dapat dilakukan

secara bersama sama terhadap sekelompok atlet, latihan pliometrik memiliki efek

kondisi melelahkan atau keadaan latihan yang nyata sehingga banyak pelatih

cendrung puas terhadap kondisi saat latihan.

Perlu diketahui, latihan pliometrik terutama yang masuk kategori high impact

hanya dapat diberikan pada atlet yang telah memiliki kekuatan dasar yang baik.

Secara teoritis latihan high impact pliometrik harus ditunda sampai seorang atlet

Page 52: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

35

mempunyai kekuatan dasar yang cukup. Berikut adalah beberapa prasyarat latihan

pliometrik :

1. Sebelum melakukan latihan pliometrik tubuh bagian bawah, Atlet harus

dapat melakukan Leg press 2,5 kali berat badannya.

2. Atlet harus mampu melakukan satu repetisi maksimal Squat dengan berat 1,5

berat badannya dan bench press dengan berat 1 – 1,5 kali berat badannya

badannya.

3. Untuk tubuh bagian atas, atlet harus mampu melakukan push up tepuk dengan

baik dan dilakukan continyu sebanyak lima kali.

Volume dalam latihan pliometrik diukur dari banyaknya kontak kaki, tangan

dengan lantai (dasar), missal kita melakukan triple hop jump , maka akan ada

empat kali kontak kaki ke lantai. Empat kontak kaki tersebut dapat kita

deskripsikan sebagai volume. Untuk latihan pliometrik seperti bounding, dan

bentuk lain yang sifatnya nya berlari kedepan atau kelain arah diukur dari jarak

yang dilakukan, jarak yang dapat dipakai adalah 30 meter per repetisi, dan

berlahan lahan meningkat sesuai dengan kondisi atlet sampai dengan 100 meter

per repetisi. Frekuensi menggambarkan banyaknya unit latihan pliometrik yang

harus dilakukan dalam satu siklus mikro. Beberapa penelitian menunjukkan

bahwa 24 sampai 48 jam masa istirahat , efektif untuk membantu kondisi otot

menerima stimulus pada latihan berikutnya. Menurut T. Jeff Chandler bahwa

volume dalam pliometrik dapat diukur berdasarkan jumlah kontak kaki ke

landasan, menurut beberapa penelitian menunjukkan bahwa pliometrik yang

memberikan efek latihan adalah pliometrik yang dilakukan dengan volume antara

30 sampai 200 lompatan per unit latihan, sedangkan frekuensi latihan pliometrik

Page 53: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

36

yang dapat diberikan adalah dengan jumlah latihan 2 – 3 unit latihan dalam satu

minggu untuk mendapatkan hasil yang optimal, sedangkan untuk intensitas latihan

pliometrik dibagi dalam intensitas rendah, sedang dan tinggi berdasarkan jenis

dan karakteristik latihannya yang diukur dari seberapa besar tenaga pendaratan ke

lantai dalam bentuk latihan.

Tabel 3. Volume Latihan Pliometrik.

(Sumber : Donald A.Chu, Jumping Into Pliometrics,Champaign, Human

Kinetics, 1998: 29).

Level

Beginning Intermediate Advanced Intensity

Off – season 60 - 100 100 – 150 150 - 200 Low – mod

Preseason 100 – 150 150 – 250 250 - 300 Mod - High

In – season Depend on Suport Moderate

Championship

– Season

Recovery Only Mod High

Bentuk-bentuk latihan pliometrik begitu beragam diantaranya adalah dengan

menggunakan satu kaki atau dua kaki sebagai tumpuan seperti dibawah ini.

Gambar 6. One-Legged Reactive Jumps Over Boxes.

Sumber : Tudor O. Bompa, Periodization training for sport (New

Zealand:man Kinetic. 1999: 179)

Page 54: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

37

Gambar 7. Reactive Jump From A High Box.

Sumber : Tudor 0. Bompa, Periodization training for sport (New Zealand:

Human Kinetic. 1999: 179)

Elatisitas otot adalah salah satu faktor penting dalam pengertian bagaimana

siklus peregangan pendek dapat lebih menghasilkan daya ledak dari sebuah

kosentrik sederhana kontraksi otot. Seperti diilustrasikan di dalam gambaran

awal pada saat melompat, otot dapat dengan cepat menyimpan tegangan yang

dihasilkan pada peregangan cepat, jadi mereka memiliki sebuah bentuk pada

energi elastis potensial.

Untuk sebuah persamaan, seperti pita karet, bilamana terjadi peregangan,

disini keberadaan potensi untuk kembali dengan cepat ke panjang aslinya.

Strech reflex adalah mekanisme dari integral ke siklus peregangan-pendek.

Sebuah contoh umum pada stretch reflex adalah dialami hentakan lutut

dimana otot quadricep diketuk dengan palu karet. Peregangan dapat dirasakan

saat otot quadriceps, yang mana mengkerut dalam respon.

Page 55: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

38

J. Fleksibilitas

Komponen biomotor flexibility merupakan salah satu unsur yang penting

dalam rangka pembinaan olahraga prestasi sebab tingkat kualitas fleksibilitas

seorang akan berpengaruh terhadap komponen biomotor lainnya.

Sukadiyanto (2005: 128) Ada beberapa keuntungan bagi atlet yang

mempunyai kualitas fleksibilitas yang baik, antara lain:

1. Akan memudahkan atlet dalam menampilkan berbagai kemampuan gerak

dan keterampilan

2. Menghindarkan diri dari kemungkinan terjadinya cedera pada saat

melakukan aktivitas fisik

3. Memungkinkan atlet untuk dapat melakukan gerakan yang ekstrim

4. Memperlancar aliran darah sehingga sampai pada serabut otot. A

Fleksibilitas mencakup dua hal yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya, yaitu antara kelentukan dan kelenturan. Kelentukan berkaitan erat

dengan keadaan fleksibilitas antara tulang dan persendian, sedangkan

kelenturan berkaitan erat dengan keadaan fleksibilitas antara tingkat elastisitas

otot, tendon, dan ligament (Apta Mylsidayu & Febi Kurniawan, 2015:124).

Selanjutnya fleksibilitas seseorang hukumnya berbanding terbalik dengan

umur, apabila dipengaruhi oleh faktor latihan. Artinya semakin bertambah

umur seseorang maka tingkat flekibilitasnya akan semakin berkurang atau

menurun.

Page 56: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

39

1. Macam-Macam Fleksibility

Apta Mylsidayu & Febi Kurniawan (2015: 125) Ada dua macam

fleksibility yaitu (1) fleksibility statis, dan (2) fleksibility dinamis

a. Fleksibility statis ditentukan oleh ukuran dari luas gerak (range of

motion) satu persendian atau beberapa persendian. Pada fleksibility

yang statis posisi badan tetap dalam keadaan diam tidak melakukan

aktivitas gerak. Sebagai contoh fleksibility statis adalah mencium

lutut.

b. Fleksibility dinamis adalah kemampuan seseorang dalam bergerak

dengan speed yang tinggi. Sebagai contoh fleksibility dinamis dilihat

pada cabang olahraga senam perlombaan.

2. Metode Latihan Fleksibility

Metode latihan fleksibility adalah dengan cara peregangan (stetching).

Berikut ini ururtan serangkaian metode latihan untuk fleksibility Menurut

Mylsidayu dan Kurniawan (2015: 127) :

a. Peregangan Balistik

Peregangan balistik bentuknya sama dengan senam calisthenies, yaitu

bentuk dari peregangan pasif yang dilakukan dengan cara gerakan

yang aktif. Adapun cirri-ciri peregangan balistik adalah dilakukan

secara aktif dengan cara gerakannya dipantul-pantulkan. Artinya,

gerakan untuk otot yang sama dan pada persendian yang sama

dilakukan secara berulang-ulang. Berikut ini contoh peregangan

balistik.

Page 57: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

40

Gambar 8. Peregangan Balistik

(Sumber : Apta Mylsidayu & Febi Kurniawan, Ilmu Kepelatihan Dasar.

2015: 127)

b. Peregangan Statis

Peregangan statis adalah gerakan peregangan pada otot yang dilakukan

secara perlahan-lahan hingga terjadi ketegangan dan mencapai rasa

nyeri atau rasa tidak nyaman pada otot tersebut. Posisi tersebut

dipertahankan untuk beberapa saat. Sasaran pada peregangan statis

adalah untuk meningkatkan dan memelihara kelenturan otot-otot yang

diregangkan. Berikut ini adalah beberapa jenis peregangan statis.

Gambar 9. Peregangan Statis

(Sumber : Apta Mylsidayu & Febi Kurniawan, Ilmu Kepelatihan Dasar.

2015: 129)

Page 58: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

41

c. Peregangan Dinamis

Peregangan dinamis adalah gerakan yang dilakukan dengan

melibatkan otot-otot dan persendian. Gerakan peregangan dinamis

dilakukan secara berlahan dan terkontrol dengan pangkal gerakanya

adalah persendian. Sasaran dari peregangan dinamis adalah untuk

memelihara dan meningkatkan kelentukan persendian, tendon, dan

ligament, dan otot. Gerakan pada peregangan dinamis yaitu diregang-

regangkan secara aktif seluas ruang gerak persendian yang dilatihkan.

Berikut contohnya.

Gambar 10. Peregangan Dinamis

(Sumber : Apta Mylsidayu & Febi Kurniawan, Ilmu Kepelatihan Dasar.

2015: 132)

d. Peregangan Yang Dibantu Pasangan/ Alat (PNF)

Pada peregangan cara Propio Neuromuscular Facilities (PNF)

diperlukan adanya bantuan dari orang lain (pasangan) atau

menggunakan peralatan lain untuk membantu memudahkan gerakan

peregangan agar mencapai target. Tujuannya untuk membantu

Page 59: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

42

meregangkan otot hingga mencapai posisi statis dan dapat

dipertahankan posisinya dalam beberapa waktu.

Gambar 11. Peregangan PNF

(Sumber : Apta Mylsidayu & Febi Kurniawan, Ilmu Kepelatihan Dasar.

2015: 134)

K. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang

dikemukakan. Berikut ini disajikan hasil penelitian yang relevan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahman Situmeang pada

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan dengan judul

“Hubungan Power Otot Tungkai Terhadap Kecepatan Mawashi Gery

Chudan”. Pada Karateka Dojo Capital Karate Club Tahun 2015” yang

memperoleh hasil thitung = -2,31. Pada taraf = 0,05 dan dk = 17, dari daftar

distribusi t dengan menggunakan peluang 1-1/2

= 0,975 dengan dk n-2 = 15

diperoleh harga t(0,975) = 2.1.3. Dalam kriteria pengujian hipotesis dua arah

dinyatakan bahwa pada thitung > ttabel dimana -2,31 > -2,13 sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

Page 60: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

43

hubungan yang signifikan dari power otot tungkai (X) terhadap kecepatan

tendangan mawashi gery chudan (Y) pada karateka Dojo Capital Karate

Club Tahun 2015.

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Janter Simatupang pada

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Lampung

dengan judul “Kontribusi Power Tungkai, Panjang Tungkai dan

Keseimbangan Terhadap Kecepatan Tendangan Mawashi Geri” yang

memperoleh hasil bahwa power otot tungkai memeiliki koefisien korelasi

0,552 dengan kontribusi sebesar 55,2%, panjang tungkai memiliki

koefisien korelasi 0,301 dengan kontribusi sebesar 30,1%, keseimbangan

memiliki koefisien korelasi sebesar 0,479 dengan kontribusi sebesar

47,9%. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa power otot tungkai

memberikan kontribusi lebih besar terhadap kecepatan tendangan mawashi

geri dibandingkan dengan variable lainnya.

3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Awaluddin pada jurusan

Pendidikan Guru sekolah Dasar Universitas Syiah Kuala dengan judul “

Pengaruh Latihan Beban Squat Terhadap Power Tendangan Mawashi Geri

Pada Atlet Kempo Aceh Tahun 2015” yang memperoleh hasil dengan nilai

rata-rata sebesar 9,4375 kg, dengan pengujian t-tes sebesar 0,377 kg dan t-

tabel sebesar 0,131, demikian jelas bahwa t-tes lebih besar dari pada t-tabel,

dapat disimpulkan bahwa latihan beban squat (X) ter peningkata terhadap

power tendangan mawashi geri (Y) adalah signifikan.

Page 61: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

44

L. Kerangka Berfikir

Power Tungkai

Tendangan

Mawashi Geri

Fleksibilitas

Atas dasar tinjaun pustaka yang dikemukakan sebelumnya, maka kerangka

berpikir yang dapat dikemukakan oleh peneliti sebagi berikut :

a. Pengaruh power otot tungkai terhadap hasil tendangan mawasi geri.

Power otot tungkai merupakan pondasi bagi atlet karate karena setiap

melakukan gerakan menendang maupun memukul selalu bertumpu pada

tungkai. Semakin kuat power otot tungkai seorang atlet karate, akan

memberikan pengaruh yang baik terhadap keberhasilan dalam melakukan

tendangan mawashi geri.

b. Pengaruh fleksibilitas terhadap hasil tendangan mawashi geri.

Fleksibilitas sangat menentukan hasil tendangan mawashi geri. Seorang

karateka yang mempunyai fleksibilitas yang baik sangat diuntungkan

dalam melakukan tendangan mawasi geri karena memiliki ruang gerak

sendi dan otot yang luas.

c. Pengaruh power tungkai dan fleksibilitas terhadap hasil tendangan

mawashi geri. Power tungkai dan fleksibilitas akan menghasilkan

tendangan mawashi geri yang sempurna, perpaduan antara kemampuan

otot tungkai yang kuat, cepat serta kemampuan ruang gerak sendi dan otot

yang baik.

Page 62: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

45

M. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran, maka disusun hipotesis

penelitian sebagai berikut :

H1: Ada pengaruh signifikan power tungkai terhadap hasil kecepatan

tendangan mawashi geri.

H2: Ada pengaruh signifikan fleksibilitas terhadap hasil

tendangan mawashi geri.

H3: Ada pengaruh signifikan power tungkai dan fleksibilitas terhadap

hasil tendangan mawashi geri.

Page 63: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

46

III. METODOLOGI PENELITIAN

H. Metode Penelitian

Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja

(sistematis) untuk memahami suatu objek penelitian, sebagai upaya untuk

menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah termasuk

keabsahannya. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013: 03)

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, penelitian

ini dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Analisis jalur atau path analysis

digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh langsung yang diberikan oleh

variabel independen (power tungkai dan fleksibilitas) terhadap variabel dependen

(tendangan mawashi geri).

I. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2010:17) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan menurut Arikunto Suharsimi (2010:173) populasi adalah keseluruhan

obyek penelitian.

Page 64: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

47

Menurut Sugiyono (2008:116) sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Arikunto Suharsimi

(2008:116) penentuan pengambilan sampel sebagai berikut: Apabila kurang dari

100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-555.

Jadi kesimpulannya penelitian ini adalah penelitian populasi karena jumlah

populasi atlet karate di dojo kesatria Wayhalim Bandar Lampung adalah sebanyak

11 atlet. Adapun sifat yang sama dalam penelitian adalah tingkatan sabuk atlet

yaitu sabuk biru dan telah mengikuti kejuaraan minimal tingkat provinsi.

J. Variable Penelitian

Arikunto (2013:63). “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”

Variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi :

a. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian

ini yang menjadi variabel bebas adalah : power tungkai (X1), fleksibilitas (X2).

b. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau variabel yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel

terikat adalah tendangan mawashi geri (Y).

Page 65: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

48

K. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

X1

Y

X2

Keterangan :

X1 = Power Tungkai

X2 = Fleksibilitas

Y = Mawashi geri

L. Instrumen Penelitain

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan

sata agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah

diolah (Arikunto Suharsimi, 2002:136). Tes dan pengukuran yang diukur

meliputi:

1. Instrumen pengukuran Standing broad jump test

a. Tujuan: tes ini untuk mengukur power tungkai

b. Alat dan fasilitas: Formulir tes, alat tulis, bidang yang rata, pita pengukur

atau meteran, serbuk kapur

c. Petugas Tes: Pencatat hasil, pembantu umum, pengukur hasil lompatan,

d. Pelaksanaan tes: 1) Atlet berdiri di belakang garis yang ditandai, diatas

pita lompat dengan kaki terbuka selebar bahu dan ditekuk membentuk

sudut 45°. 2) Lakukan lompatan kedepan sejauh mungkin dibantu oleh

ayunan lengan, hasil yang dicatat adalah jarak yang ditempuh sejauh

mungkin, dengan mendarat di kedua kaki tanpa jatuh ke belakang.

Kesempatan diberikan sebanya 3 kali.

Page 66: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

49

Gambar 12. Standing Broad Jump Test

Adapun norma penilaian Standing Broad Jump Test dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4. Norma Penilaian Standing Broad Jump

(Sumber : Maksmum, Ali, Tes Dan Pengukuran Dalam Olahraga 2007: 120)

Skor Putra Kriteria Putri

5 >250 Baik Sekali >200

4 241-250 Baik 191-200

3 231-240 Cukup 181-190

2 221-230 Kurang 171-180

1 211-220 Kurang Sekali 161-170

2. Instrumen pengukuran Sit and reach tes

a. Tujuan: tes ini untuk mengukur kelentukan (fleksibilitas)

b. Alat dan fasilitas: Pita pengukur dengan satuan cm atau meteran, tembok

atau papan tegak lurus dengan lantai dasar, formulir tes, alat tulis

c. Petugas Tes: Pencatat hasil, pembantu umum, pengukur hasil sit and reach

d. Pelaksanaan Tes: 1) Atlet yang akan dites duduk di lantai dengan kaki

terentang lurus ke depan, telapak kaki ditempatkan flat terhadap kotak,

kedua lutut harus lurus dan ditekan datar ke lantai, dengan telapak tangan

menghadap ke bawah, dan tangan di atas satu sama lain atau

berdampingan. 2) Sampel mendorong tangannya maju di atas garis ukur

sejauh mungkin pastikan bahwa tangan tetap sejajar, salah satu

Page 67: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

50

tangan tidak melebihi tangan yang satunya lagi, setelah beberapa

percobaan, sampel menjangkau posisi sejauh mungkin kemudian tahan

selama satu-dua detik saat jarak dicatat. 3) Atlet diberikan kesempatan

mencoba tes sebanyak dua kali, dan hasil terbaik dianggap sebagai hasil

tes.

Gambar 13. Sit And Reach Tes

Adapun norma penilaian Sit And Reach Test dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Norma Penilaian Sit And Reach

(Sumber : Maksmum, Ali, Tes Dan Pengukuran Dalam Olahraga 2007: 125)

Skor Putra Kriteria Putri

5 >19,5 Baik Sekali >23

4 17,0-19,0 Baik 18,5-19,5

3 14,5-16,5 Cukup 17,0-18,0

2 12,5-14,00 Kurang 15,0-16,5

1 <12,0 Kurang Sekali 13,5-14,5

3. Instrumen pengukuran tendangan mawashi geri 10 detik

a. Tujuan: tes ini untuk mengukur banyaknya tendangan mawashi geri

b. Alat dan Fasilitas: Samsak, matras, stopwatch, peluit, blangko penilaian,

alat tulis

c. Petugas tes: Pencatat hasil, pembantu umum, pengukur hasil sit and reach

Page 68: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

51

d. Pelaksanaan tes: 1) Atlet berdiri dengan kaki kiri didepan membentuk

kuda-kuda zenkutsu dachi berjarak 60 cm dari samsak. 2) Setelah diberi

aba-aba “ya” atlet langsung melakukan tendangan mawashi geri dengan

sudut 450

secepatnya selama 10 detik. 3) Sampel melakukan tes sebanyak

3 kali, hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan tes tersebut adalah

merupakan patokan nilai yang dimiliki testi dalam tendangan dan ukuran

jumlah tendangan. Tes ini dilakukan pula pada kaki sebaliknya.

Tabel 6. Norma Penilaian Tendangan Mawashu Geri Atlet /10 Detik

(Sumber : Bermanhot Simbolon, 2014:126)

Skor Kategori Putra Putri

5 Baik Sekali >25 >23

4 Baik 20-24 19-22

3 Cukup 15-19 14-18

2 Kurang 10-14 8-13

1 Kurang Sekali <9 <9

M. Metode Analisis Data

Data yang dianalisis adalah dua varisbel bebas yaitu (X1) power tungkai, (X2)

fleksibility dan variable terikat (Y) tendangan mawashi geri. Analisis

dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan, yaitu untuk

mengetahui apakah ada pengaruh yang diberikan oleh masing-masing variable

bebas pada variable terikat (X1) terhadap (Y), (X2) terhadap (Y). Teknik

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t (uji perngaruh).

Untuk melakukan uji t, ada persyaratan antara lain uji normalitas dan uji

homogenitas sebagai berikut:

Page 69: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

52

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang peneliti

peroleh berdistribusi normal atau tidak. Menurut Sudjana (2005: 466)

langkah sebelum melakukan pengujian hipotesis lebih dahulu dilakukan

uji persyaratan analisis data dengan uji normalitas yaitu menggunakan uji

liliefors. Adapun langkahnya sebagai berikut:

1. Pengamatan X1, X2,…..Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z2......Zn dengan

menggunakan rumus Zi =

2. Tiap bilangan baku ini akan menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian hitung peluang F(zi) = P (z ≤ zi)

3. Selanjutnya hitung proporsi Zi, Z2,…...Zn yang lebih atau sama dengan

zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka:

S(zi) =

Hitung selisih F(Zi) – S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

4. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Sebutlah harga terbesar L0.

5. Kriteria pengujian adalah jika Lhitung Ltabel, maka data tersebut

berdistribusi normal, sedangkan jika Lhitung Ltabel, maka data

tersebut berdistribusi tidak normal.

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh informasi apakah kedua

kelompok sampel memiliki varian yang homogen atau tidak. Pengujian

homogenitas digunakan rumus sebagai berikut:

Page 70: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

53

F =

Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan rumus:

dk pembilang: n-1 (untuk varians terbesar)

dk penyebut: n-1 (untuk varians terkecil)

Taraf signifikan 0,05 maka dicari pada tabel F, dengan kriteria pengujian:

Jika: F hitung F tabel (tidak homogen)

F hitung F tabel (homogen)

2. Uji Hipotesis (Linieritas)

Pengujian hipotesis dapat digunakan jika data penelitian telah memenuhi

syarat uji normalitas dan uji homogenitas. Pengujian hipotesis ini

menggunakan analisis jalur dengan program SPSS for windows relase 21,

yaitu untuk mengetahui pengaruh antara power tungkai terhadap hasil

tendangan mawashi geri (hipotesis 1), mengetahui pengaruh antara

fleksibilitas terhadap hasil tendangan mawashi geri (hipotesis 2). Dan

mengetahui pengaruh power tungkai dan fleksibilitas terhadap hasil

tendangan mawashi geri (hipotesis 3).

Page 71: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

62

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Tidak ada pengaruh signifikan power tungkai terhadap hasil tendangan

mawashi geri pada atlet karate di Dojo Wayhalim, Bandar Lampung.

2. Tidak ada pengaruh signifikan fleksibilitas terhadap hasil

tendangan mawashi geri pada atlet karate di Dojo Wayhalim, Bandar

Lampung.

3. Ada pengaruh signifikan power tungkai dan fleksibilitas terhadap hasil

tendangan mawashi geri pada atlet karate di Dojo Wayhalim, Bandar

Lampung.

Page 72: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

63

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan terdapat beberapa saran yang

ingin peneliti sampaikan, adapun saran yang diberikan peneliti adalah sebagai

berikut:

1. Upaya pelatih dalam mengajarkan dan meningkatkan prestasi atlet karate

perlu ditambahkan dengan memberikan program latihan yang berfokus

untuk meningkatkan beberapa komponen biomotor dalam bentuk latihan

pliometrik untuk meningkatkan tendangan mawashi geri..

2. Disarankan kepada peneliti lain yang kiranya dapat meneliti lebih jauh

dengan melibatkan variabel-variabel lain yang berperan dalam melakukan

tendangan pada beladiri karate dengan menggunakan metode eksperimen.

C. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan kesimpulan yang diambil, dapat dikemukan implikasi sebagai

berikut:

1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan

penelitian yang mempunyai permasalahan yang serupa dengan model

penelitian ini. Selain itu juga hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar

teoritis dalam mengambil tindakan untuk penelitian selanjutnya di Provinsi

Lampung.

2. Untuk mendapatkan tendangan mawashi geri yang baik harus ditunjang

dengan komponen biomotor power tungkai, dan fleksibilitas yang baik.

B. Saran

Page 73: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: Rineka Cipta.

Brich, K and D. Maclaren. 2005. Instant Notes in Sport and Exercise Physiology.

New York: Madison Avenue.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta:

CV Tambak Kusuma.

----------------------. 2004. Perencanaan Program Latihan. Bandung: Buku Ajar

FPOK UPI.

Lutan, Rusli dan Suherman, Adang. 2000. Perencanaan Pembelajaran Penjaskes.

Jakarta: Depdiknas.

Marten. 2004. Succesful Coaching. Hongkong: Human Kinetic.

Mackenzie, Brian. 2005. 101 Performance Evaluation Test. London: Electric

Word.

Mutohir, Cholik. 2005.Undang-undang system keolahragaan nasional: secercah

harapan buat olahragawan: PT Sunda Kelapa Pustaka.

Mylsidayu, Apta. Kurniawan, febi. 2015. Ilmu Kepelatihan Dasar. Alfabeta.

Bandung

Paturisi, Achmad. 2012. Managemen pendidikan jasmani dan olahraga.

Jakarta. Rineka Cipta.

Prihastono, Arief. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Karate. Solo: CV Aneka.

Sharkey. 1991. Coaches Guide To Sport Physiology. Champaign: Human Kinetic

Publisher.

Simbolon, Bermanhot. 2014. Latihan dan Melatih Karateka II Teknik- Taktik

Karate. Sidoarjo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Page 74: PENGARUH POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55516/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-29 · H. Biomekanika ... Karate menjadi menarik dipelajari

65

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tudor O, Bompa 1983. Theory and Methodology of Training. Lowa:

Kendall/Hunt Publising Company.

----------------------. 1999. Perdiodization Training for Sport. Champaign: Human

Kinetic.

Wahid, Abdul. 2007. Shotokan- Sebuah Tinjauan Alternatif Terhadap Aliran

Karate-Do Terbesar di Dunia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Widiastuti. 2015. Tes Dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Wiguna, Ida Bagus. 2017. Teori dan Aplikasi Latihan Kondisi Fisik. Depok:

PT Raja Grafindo Persada.