PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will...

61
PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI PEROLEHAN, PERLINDUNGAN PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP RASIO LEVERAGE PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas - tugas dan Memenuhi Syarat - syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta OLEH : Monalisa Dalimarta Siregar F 0303051 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will...

Page 1: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI PEROLEHAN,

PERLINDUNGAN PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS

TERHADAP RASIO LEVERAGE PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK

JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas - tugas dan Memenuhi Syarat - syarat Guna Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta

OLEH :

Monalisa Dalimarta Siregar

F 0303051

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul:

PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI PEROLEHAN, PERLINDUNGAN

PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP RASIO

LEVERAGE PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

Surakarta, 4 Mei 2009

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

(Sri Murni, SE, Msi, Ak) NIP. 19710330 199512 2 001

Page 3: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas – tugas dan memenuhi syarat –

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Surakarta, November 2009

Tim penguji skripsi:

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak. ( )

(NIP. 19520610 198803 1 002)

2. Anis Widjajanto, S.E, M.Si, Ak. ( )

(NIP. 19710314 199802 1 001)

3. Sri Murni, S.E, M.Si, Ak. ( )

(NIP. 19710330 199512 2 001)

4. Halim Dedy Perdana, S.E, Ak ( )

(NIP. 19830621 200604 1 003)

Page 4: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

If GOD leads you to the edge of cliff,

trust HIM fully.

One or two things will happen, either HE will catch you when you fall,

or HE will teach you how to fly.

”Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan

baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan

sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan

tidak menjadi lelah.”

(Yesaya 40:31)

Page 5: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Skripsi ini kupersembahkan untuk almarhum ayahku yang telah berpulang ke

Rumah Bapa bertepatan dengan Hari Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga, 21 Mei

2009.

Aku percaya Papa ikut bersama dengan Tuhan Yesus pergi kembali ke Sorga.

Aku mencintaimu, Pa, dan aku bangga memiliki ayah sepertimu...

Page 6: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

KATA PENGANTAR

Puji syukur sebesar - besarnya penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

dan anugerah Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh

Pertumbuhan Potensial, Variasi Perolehan, Perlindungan Pajak, Ukuran Perusahaan, dan

Profitabilitas terhadap Rasio Leverage Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.”

Adapun skripsi ini disusun dengan maksud untuk melengkapi tugas - tugas dan

memenuhi syarat - syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak dapat mengingkari adanya bimbingan serta

bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih sebesar - besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Jaka Winarna, M. Si, Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Sri Murni, S.E, M. Si, Ak. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar

memberi pengarahan, masukan, dan motivasi bagi penulis guna menyelesaikan skripsi

ini.

4. Bapak / Ibu dosen pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta,

khususnya Jurusan Akuntansi.

Page 7: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

5. Seluruh karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, atas

kerjasamanya selama ini.

6. Almarhum ayahku tercinta, yang semasa hidupnya telah berjuang keras dalam

membesarkan, mendidik, mencintai, dan mengusahakan yang terbaik bagi anak –

anaknya.

7. Ibuku tercinta, yang selalu menasehati dan mendoakan yang terbaik bagi penulis.

8. Kakak – kakakku, Cik Vero dan Ko Alex, yang telah ikut mendukung dan membantu

hingga terselesaikannya skripsi ini.

9. Kekasihku, Andre Purnama, yang telah setia mendukung, menyemangati, dan membantu

penulis selama ini.

10. Serta pihak – pihak lain yang turut membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu per satu.

Surakarta, Oktober 2009

Penulis

DAFTAR ISI

Page 8: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Halaman

HALAMAN JUDUL i

ABSTRAKSI ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN

iv

v

HALAMAN MOTTO vi

HALAMAN PERSEMBAHAN vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

xiii

xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 5

E. Sistematika Penulisan 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Teoritis 7

B. Penelitian terdahulu dan Pengembangan Hipotesis 14

C. Kerangka Pemikiran 17

Page 9: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 19

B. Populasi dan Sampel 19

C. Metode Pengambilan Sampel 20

D. Variabel Dan Pengukuran 20

E. Alat Analisis 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian 27

B. Hasil Analisis 28

C. Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan 44

B. Saran Dan Keterbatasan Penelitian 47

DAFTAR PUSTAKA 49

LAMPIRAN 51

Page 10: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 4.1. Daftar Nama Perusahaan Manufaktur Sampel 27

Tabel 4.2. Statistik Deskriptif Sampel 28

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Penelitian 32

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Penelitian 33

Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Penelitian 33

Tabel 4.6. Hasil Uji Multikolinieritas 34

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Glejser 35

Tabel 4.8. Uji Hipotesis 39

Tabel 4.9. Uji Analysis of Varian 40

Page 11: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran 18

Gambar 4.1. Uji Heteroskedastisitas 36

Gambar 4.2. Statistik Durbin Watson 38

Page 12: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

Lampiran 1. Data Rasio Leverage 51

Lampiran 2. Data Dividend Payout Ratio 52

Lampiran 3. Data Return On Equity 53

Lampiran 4. Data Earning Before Tax 54

Lampiran 5. Data Total Liabilities 55

Lampiran 6. Data Total Assets 56

Lampiran 7. Data Earning After Tax 57

Lampiran 8. Output SPSS 12.0 untuk Stastistik Deskriptif 58

Lampiran 9. Output SPSS 12.0 untuk Uji Normalitas Data Mentah 59

Lampiran 10. Output SPSS 12.0 untuk Uji Normalitas Data dalam

bentuk Ln

60

Lampiran 11. Output SPSS 12.0 untuk Uji Hipotesis, Uji

Multikolinieritas, dan Uji Autokorelasi

61

Lampiran 12. Output SPSS 12.0 untuk Uji Heteroskedastisitas 64

Page 13: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI PEROLEHAN,

PERLINDUNGAN PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS

TERHADAP RASIO LEVERAGE PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK

JAKARTA

Abstraksi

Banyak studi terhadap struktur modal telah dilakukan, namun masih menimbulkan perdebatan hingga sekarang. Studi ini menguji pengaruh pertumbuhan potensial, variasi perolehan, perlindungan pajak, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap rasio leverage.

Sampel dalam penelitian ini adalah 15 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 2000 sampai dengan 2005, di mana periode ini merupakan periode krisis moneter di Indonesia, sehingga observasi yang diamati terkumpul 75 data. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Hipotesis diuji dengan model regresi berganda yang disertai pengujian asumsi klasik.

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel pertumbuhan potensial, profitabilitas, perlindungan pajak, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap rasio leverage, sedangkan variabel variasi perolehan tidak cukup bukti untuk mempengaruhi rasio leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

Kata kunci: pertumbuhan potensial, variasi perolehan, perlindungan pajak, ukuran perusahaan, profitabilitas dan rasio leverage

Page 14: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

POTENTIAL GROWTH INFLUENCE, RESULT VARIATION, TAX PROTECTION, SIZE

COMPANIES AND PROFITABILITY TOWARDS RATIO LEVERAGE

MANUFACTURING BUSINESS AT FFECT EXCHANGE JAKARTA

Abstraction

Many studies towards capital structure has been done, but still to evoke debate until now. This study tests potential growth influence, result variation, tax protection, size companies and profitability towards ratio leverage.

Sample in this watchfulness 15 registered manufacturing business at BEJ period 2000 until 2005, which is this period is crisis monetary period in Indonesia, so that observation that is watched to gatherred 75 datas. Sample taking technique is done by purposive sampling. Hypothesis is tested with doubled regression model that is espoused classic assumption testing.

From the study that have been done got the result that potential growth variable, profitability, tax protection, and size companies influential towards ratio leverage, while variable result variation insufficient proof to influences ratio leverage in manufacturing business at Effect Exchange Jakarta.

Keyword: potential growth, result variation, tax protection, size companies, profitability and ratio leverage

Page 15: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap perusahaan yang sehat pada umumnya berusaha menjaga kelangsungan hidup dan

berusaha mengembangkan dirinya untuk memberikan peningkatan kesejahteraan bagi para

pemiliknya. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan berkaitan

dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur

modal. Keputusan struktur modal merupakan keputusan keuangan yang berkaitan dengan

perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham

preferen dan saham biasa yang digunakan oleh perusahaan (Sartono, 2001). Menurut Brigham

dan Houston (1998), perusahaan yang menggunakan pendanaan utang disebut dengan istilah

pendanaan leverage memiliki tiga implikasi penting, yaitu:

1. Dengan penerbitan dana melalui utang, pemegang saham dapat memelihara kendali

perusahaan dengan dana mereka yang terbatas.

2. Kreditor memandang modal sendiri atau dana yang disediakan pemilik merupakan sebuah

margin keamanan, sehingga jika pemegang saham hanya menyediakan proporsi kecil

terhadap pendanaan total, maka menimbulkan risiko bagi kreditor.

3. Jika perusahaan memperoleh lebih banyak pada investasi yang didanai dengan pinjaman,

maka dapat digunakan untuk membayar bunga, sehingga pengembalian bagi pemilik modal

terungkit (leveraged).

Page 16: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Penelitian terhadap struktur modal sudah cukup banyak dilakukan, namun perdebatan

teori struktur modal masih berlanjut hingga saat ini. Menurut Sartono (2001), teori struktur

modal memiliki kesimpulan sementara, yaitu terdapat struktur modal optimal atau paling tidak

terletak dalam satu rentang tertentu untuk setiap perusahaan, meskipun hingga saat ini masih

sulit untuk menentukan secara pasti satu struktur modal yang optimal.

Besarnya penggunaan sumber dana yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai

kegiatannya merupakan kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan struktur modal.

Kebijakan tersebut tentunya tidak lepas dari upaya perusahaan untuk meningkatkan nilai

perusahaan, sehingga dalam mempertimbangkan kebijakan struktur modal selalu muncul

pertanyaan berapa besar modal sendiri dan berapa besar modal asing yang harus digunakan agar

dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan nilai perusahaan (Dananti dan Nany, 2006).

Dananti dan Nany (2006) menjelaskan beberapa studi empiris yang memasukkan unsur

pertumbuhan penjualan dalam penelitian struktur modal menunjukkan hasil yang berbeda yaitu,

tidak mampu mempengaruhi teori struktur modal secara signifikan (Carleton dan Silberman,

1977) sedangkan studi lain (Barton, Hill dan Sundaram, 1989) menunjukkan hasil yang

signifikan. Hasil tidak konsisten juga dijumpai pada analisis risiko yang tidak mampu

menjelaskan stuktur modal secara signifikan (Carleton dan Silberman, 1977 dan Baron, Hill dan

Sundarman, 1989, serta Chang dan Rhee, 1990). Crutchley dan Hansen (1989) menunjukkan

hasil yang signifikan. Hartono (2004) memperoleh hasil penelitian, yaitu profitabilitas dan

defisit arus kas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap leverage, sedangkan

kesempatan investasi dan size tidak berpengaruh terhadap leverage pada perusahaan manufaktur

yang terbit di BEJ periode 1996 sampai dengan 1999. Kristyana (2005) menjelaskan bahwa

growth potential, earning variability, tax shields, firm size dan profitability memiliki pengaruh

Page 17: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

yang berbeda terhadap leverage ratio pada periode sebelum dan selama krisis moneter untuk

perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEJ periode 1994 sampai dengan 1999. Namun

penelitian ini tidak menunjukkan faktor-faktor yang membedakan antara leverage ratio sebelum

dan selama krisis moneter. Model regresi leverage sebelum krisis menunjukkan hanya variabel

profitability yang berpengaruh terhadap leverage ratio, sedangkan pada periode selama krisis

variabel earning variability yang berpengaruh terhadap leverage ratio. Dananti dan Nany (2006)

dengan menggunakan variabel yang sama dengan penelitian Kristyana, tetapi diuji dengan

analisis diskriminan menemukan hanya variabel firm size yang signifikan sebagai variabel

diskriminan pada fungsi diskriminan leverage ratio sebelum dan selama krisis moneter.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang dipaparkan di atas, terdapat

perbedaan pendapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal yang tercermin

dalam leverage ratio. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian untuk menguji

konsistensi hasil pengaruh pertumbuhan potensial, variasi perolehan, perlindungan pajak,

ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap rasio leverage jika menggunakan data perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Dananti dan

Nany (2006), namun dengan beberapa perbedaan yang terletak pada alat analisis dan periode

penelitian. Dananti dan Nany (2006) menggunakan alat analisis diskriminan untuk membedakan

faktor-faktor (pertumbuhan potensial, variasi perolehan, perlindungan pajak, ukuran perusahaan

dan profitabilitas) yang menentukan rasio leverage periode sebelum (1994-1996) dan selama

krisis moneter (1997-1999) pada perusahaan tekstil dan garmen di BEJ. Sedangkan penelitian

ini lebih berfokus pada pengujian pengaruh variabel bebas (pertumbuhan potensial, variasi

perolehan, perlindungan pajak, ukuran perusahaan dan profitabilitas) terhadap variabel terikat

(rasio leverage) pada periode 2000 sampai 2005 (selama krisis moneter) pada perusahaan

Page 18: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

manufaktur di BEJ. Jadi, jika Dananti dan Nany ingin menguji faktor-faktor yang membedakan

leverage ratio sebelum dan selama krisis, maka penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi leverage ratio untuk sampel yang berbeda. Hal ini dilatarbelakangi dengan

logika bahwa agar sebuah atau beberapa variabel bebas menjadi faktor yang dapat membedakan

sebuah variabel terikat pada dua periode yang berbeda, variabel bebas tersebut harus secara

signifikan berpengaruh terhadap variabel terikat.

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat perbedaan hasil-hasil penelitian terdahulu

sehingga dapat disusun rumusan masalah, apakah terdapat pengaruh antara variabel pertumbuhan

potensial, variasi perolehan, perlindungan pajak, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap

rasio leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan

secara empiris pengaruh variabel pertumbuhan potensial, variasi perolehan, perlindungan pajak,

ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap rasio leverage pada perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Jakarta.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Pembaca untuk memperoleh informasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap

kebijakan struktur modal perusahaan manufaktur yang terbit di BEJ.

Page 19: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

2. Penelitian selanjutnya untuk menjelaskan teori struktur modal terutama untuk studi kasus

pada perusahaan manufaktur yang terbit di BEJ. Hasil studi diharapkan mampu memberikan

penjelasan pengaruh pertumbuhan potensial, variasi perolehan, perlindungan pajak, ukuran

perusahaan dan profitabilitas terhadap rasio leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Jakarta melalui pembuktian empiris.

3. Perusahaan manufaktur untuk bahan pertimbangan dalam membuat keputusan pendanaan

menggunakan utang.

4. Peneliti sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu (teori) yang didapat di bangku kuliah

dengan keadaan dunia nyata.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam laporan penelitian ini sebagai berikut,

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Dalam bab ini dibahas mengenai teori-teori yang mendasari dan mendukung penelitian

ini dan juga penelitian-penelitian tentang variabel pertumbuhan potensial, variasi

perolehan, perlindungan pajak, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap rasio

leverage yang dilakukan sebelum penelitian ini untuk mengembangkan hipotesis dan

kerangka pemikiran penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Page 20: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Dalam bab ini dibahas tentang metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian,

populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, variabel dan pengukuran, serta alat

analisis yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dibahas tentang deskripsi objek penelitian, hasil analisis, dan pembahasan

hasil penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini dibahas mengenai simpulan, saran dan keterbatasan penelitian.

Page 21: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Teoritis

1. Teori Struktur Modal

Struktur modal menunjukkan pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka

panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Struktur modal merupakan sebagian dari

struktur keuangan perusahaan. Struktur keuangan merupakan cara perusahaan membiayai

aktivanya, terdiri atas hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan modal pemegang

saham. Determinan struktur keuangan yang penting terdiri atas tingkat pertumbuhan dan

stabilitas penjualan masa yang akan datang, karakteristik industri, struktur aktiva perusahaan,

kuasa untuk mengendalikan dan sikap pemilik serta direksi dalam menghadapi resiko, sikap

pemberi pinjaman terhadap perusahaan dan industri (Weston dan Copeland, 1991).

Pendekatan tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Dengan

kata lain, struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal bisa

diubah - ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.

Pada tahun 1950-an, dua orang ekonom yaitu Modigliani dan Miller menentang

pandangan tradisional struktur modal. Mereka berpendapat bahwa struktur modal tidak

mempengaruhi nilai perusahaan. Kemudian pada awal tahun 1960-an kedua ekonom tersebut

memasukkan faktor pajak ke dalam analisis mereka. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa

Page 22: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

nilai perusahaan dengan nilai hutang lebih tinggi dibandingkan nilai perusahaan tanpa hutang.

Kenaikan nilai tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak dari penggunaan hutang.

Menurut Lawrence, Gitman (2000, p.488, diunduh dari www.fe.elcom.umy.ac.id, 2009),

definisi struktur modal adalah sebagai berikut: ”Capital Structure is the mix of long term debt

and equity maintained by the firm”. Struktur modal perusahaan menggambarkan perbandingan

antara hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan. Ada dua

macam tipe modal menurut Lawrence, Gitman (2000) yaitu modal hutang (debt capital) dan

modal sendiri (equity capital). Tetapi dalam kaitannya dengan struktur modal, jenis modal

hutang yang diperhitungkan hanya hutang jangka panjang.

2. Struktur Modal Target

Perusahaan seharusnya pertama menganalisis sejumlah faktor, kemudian menentukan

sebuah struktur modal target. Target ini mungkin berubah seiring perubahan waktu, manajemen

seharusnya memiliki struktur modal yang spesifik. Jika rasio hutang aktual lebih rendah dari

tingkat yang ditargetkan, ekspansi modal mungkin dilakukan dengan menerbitkan hutang,

sedangkan jika rasio hutang di atas target, ekspansi modal mungkin dilakukan dengan

menerbitkan equity (Brigham, 1998).

Seperti dijelaskan Brigham (1998), kebijakan struktur modal meliputi trade off antara

risiko dengan return, yaitu penggunaan semakin banyak hutang, menimbulkan risiko yang

semakin besar bagi pemilik. Namun, penggunaan hutang pada umumnya membawa pada sebuah

tingkat return yang diharapkan semakin tinggi. Empat faktor utama yang mempengaruhi

keputusan struktur modal:

Page 23: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

a. Resiko bisnis (business risk), yaitu resiko yang tidak dapat terpisah dengan operasi

perusahaan jika tidak menggunakan hutang. Semakin besar risiko bisnis, semakin rendah

rasio hutang optimal.

b. Posisi pajak perusahaan. Semakin tinggi tingkat pajak yang harus ditanggung perusahaan,

penggunaan hutang dengan biaya hutang yang rendah dapat mengurangi pajak yang harus

ditanggung oleh perusahaan sebab pajak yang harus dibayar dikenakan pada pendapatan

setelah dikurangi bunga.

c. Fleksibilitas pendanaan yaitu kemampuan menciptakan modal.

d. Manajerial lebih bersifat konservatif atau lebih bersifat agresif. Faktor ini tidak

mempengaruhi maksimisasi nilai perusahaan, tetapi mempengaruhi struktur modal yang

ditargetkan manajer.

3. Trade- Off Theory

Teori ini memasukkan biaya kebangkrutan ketika perusahaan dilikuidasi untuk

menentukan biaya penggunaan hutang. Berkaitan dengan likuidasi, Harris dan Raviv (1990)

mendemonstrasikan peran informasi dari hutang dan struktur modal. Mereka berargumentasi

bahwa investor menggunakan informasi prospek perusahaan untuk memutuskan apakah

melikuidasi atau melanjutkan perusahaan. Selanjutnya, Brigham, et. Al. (1999) mengemukakan

impilikasi penting dari trade-off theory yang meliputi:

Page 24: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

a. Perusahaan dengan risiko bisnis yang lebih tinggi harus menggunakan lebih kecil hutang

daripada perusahaan yang memiliki risiko bisnis lebih rendah, karena semakin besar risiko

bisnis, penggunaan hutang yang semakin besar akan memperbesar beban bunga tetap,

sehingga semakin tinggi probabilitas penurunan laba yang berdampak pada financial distress.

b. Perusahaan yang membayar pajak dengan tingkat yang lebih tinggi sebaiknya menggunakan

lebih banyak hutang daripada perusahaan yang membayar pajak dengan tingkat yang rendah.

4. Pecking Order Theory

Brigham (1998) menjelaskan, pecking order theory didasarkan pada asumsi bahwa

manajer mengetahui informasi lebih banyak tentang prospek perusahaan dibanding investor,

sehingga investor berusaha menangkap sinyal aktivitas manajer untuk menduga prospek

perusahaan. Oleh karena itu, pecking oder theory juga dikenal dengan signaling theory. Teori ini

mengkritik asumsi Modigliani Miller yang berargumentasi bahwa terdapat informasi simetris,

yang dalam kenyataan informasi simetris ini sangat sulit dijumpai, karena manajer cenderung

lebih banyak mendapatkan informasi daripada investor.

Studi G. Donaldson memberikan simpulan bahwa perusahaan lebih menyukai

menggunakan pendanaan dari modal intern, yakni aliran kas laba ditahan dan depresiasi

(Brigham et al., 1999: 429). Selanjutnya Myers (1984) memperjelas pecking oder theory dengan

urutan sumber pendanaan sebagai berikut: internal fund, debt, dan equity.

Implikasinya bagi manajemen adalah:

a. Perusahaan yang memiliki prospek bagus akan lebih memilih menggunakan hutang daripada

menjual saham atau menerbitkan saham baru.

Page 25: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

b. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki prospek buruk akan lebih memilih menjual saham

atau menerbitkan saham baru daripada menggunakan hutang.

c. Hal ini berarti perusahaan harus menggunakan lebih sedikit hutang daripada yang disarankan

oleh trade-off theory.

Informasi asimetris tidak hanya menghalangi kemampuan perusahaan meningkatkan dana

melalui penawaran saham baru, tetapi juga menciptakan elastisitas yang tidak sempurna supply

pendanaan ekuitas melalui keterbatasan akses terhadap laba ditahan. Dividen memberikan sinyal

mengenai earning saat ini maupun masa yang akan datang (Baskin, 1989; Koch dan Shenoy,

1999), hal ini berbeda dengan irrelevance dividend theory (Brigham et al, 1999).

5. Rasio Leverage

Rasio Leverage (RL) merupakan besarnya aktiva perusahaan yang dibelanjai dengan

menggunakan dana dari pihak luar. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajibannya (Brigham, 1996: 627; Weston, 1993: 31-303; Van Horne, 1997: 137-

138; Brealey, 1988: 653; Weston, 1989: 226-228; Setyaningsih, 1996: 72 dikutip dari Santika

dan Nurdi 2001). Rasio ini membandingkan antara total utang dengan total aktiva (total debt to

total asset). Di semua negara sedang berkembang, industri manufaktur ditandai dengan rasio

hutang terhadap modal sendiri yang tinggi. Semakin tinggi proporsi utang relatif terhadap modal

sendiri, meningkatkan resiko perusahaan (Bradley, Jarrell dan Kim, 1984).

6. Pertumbuhan Potensial

Menurut Myer (1977) nilai perusahaan terdiri atas dua komponen, yaitu aset yang

dimiliki dan kesempatan bertumbuh. Pertumbuhan perusahaan yang dapat mengukur nilai

Page 26: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

perusahaan merupakan harapan yang diinginkan baik oleh pihak internal perusahaan, yaitu

manajemen maupun eksternal perusahan seperti investor dan kreditor. Semakin cepat tingkat

pertumbuhan sebuah perusahaan, semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai perluasan di

bidang keuangan. Semakin besar kebutuhan dana di masa yang akan datang, perusahaan semakin

memilih untuk menahan laba daripada membayarkannya berupa deviden. Pada waktu yang sama,

perusahaan diharapkan untuk bergantung kepada hutang untuk memelihara rasio hutangnya

sebagai hak dasar meningkatkan penahanan labanya yang besar. Pertumbuhan potensial

merupakan estimasi tingkat pertumbuhan, yang dihitung dengan menggunakan retention growth

model yaitu bagian laba yang ditahan dikalikan tingkat pengembalian modal sendiri (Brigham

dan Gapenski Seperti dikutip dalam Dananti dan Nany, 2006).

7. Variasi Perolehan

Variasi perolehan merupakan perubahan perolehan yang tersedia bagi pemegang saham

dari periode ke periode. Perubahan perolehan mungkin disebabkan oleh perubahan penjualan,

perubahan biaya operasional dan perubahan biaya lainnya seperti tambahan biaya bunga yang

harus dibayar oleh perusahaan sebagai akibat tambahan utang.

8. Perlindungan Pajak

Bunga hutang adalah beban yang dapat digunakan untuk tujuan pengurangan perpajakan

(deductible expense) dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan pada tarif pajak

yang tinggi. Karena itu, makin tinggi tarif pajak perusahaan makin besar keuntungan dari

penggunaan hutang. Perlindungan pajak merupakan perlindungan yang berasal dari pajak, yang

Page 27: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

diterima oleh perusahaan ketika menggunakan dana pinjaman. Perlindungan pajak dihitung

sebagai pajak penghasilan perusahaan dikalikan dengan utang perusahaan (Sartono, 2001).

9. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu alat untuk mengukur besar kecilnya

perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan ukuran yang dapat tercermin pada besarnya total

asset, total sales, nilai kapitalisasi atau jumlah karyawan perusahaan (Husnan, 1998). Barclay

dan Smith (1995) menyatakan bahwa perusahaan dengan ukuran yang lebih besar akan mudah

mengakses ke pasar modal dibandingkan dengan perusahaan dengan ukuran kecil. Perusahaan

besar lebih mudah menerbitkan obligasi jangka panjang, sedangkan perusahaan kecil lebih

banyak memiliki batasan sehingga perusahaan kecil cenderung mencari pinjaman jangka pendek

di bank. Selain itu, tingkat frekuensi perdagangan saham perusahaan kecil tidak secepat dan

semudah saham perusahaan besar.

10. Profitabilitas

Profitabilitas adalah hasil bersih dari berbagai kebijaksanaan dan keputusan (Riyanto,

1993). Investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan, menunjang dan meningkatkan profit. Profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva dan

modal sendiri. Profitabilitas dihitung dengan ROA, yaitu laba bersih yang tersedia bagi para

pemegang saham dibagi dengan total aktiva (Brigham dan Houston, 1998).

Page 28: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

B. PENELITIAN TERDAHULU DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Studi empiris yang membuktikan pecking order theory diantaranya adalah Baskin (1989)

dan Diltz (1994) yang berhasil menunjukkan bahwa asymmetric information berdampak pada

struktur modal. Informasi asimetri tidak hanya menghalangi kemampuan perusahaan

meningkatkan dana melalui penawaran saham baru, tetapi juga menciptakan elastisitas yang

tidak sempurna dari supply pendanaan ekuitas melalui keterbatasan akses terhadap laba ditahan.

Rasio leverage merupakan ukuran besarnya dana yang disediakan oleh pemilik perusahaan

dibanding dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan (Brigham, 1996: 627; Weston, 1993: 31-

303; Van Horne, 1997: 137-138; Brealey, 1988: 653; Weston, 1989: 226-228; Setyaningsih,

1996: 72 dikutip dari Santika dan Nurdi 2001). Semakin cepat tingkat pertumbuhan sebuah

perusahaan, semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai perluasan bidang keuangan.

Semakin besar kebutuhan dana di masa yang akan datang, perusahaan semakin memilih untuk

menahan laba daripada membayarkannya berupa deviden. Pada waktu yang sama, perusahaan

diharapkan untuk bergantung kepada hutang untuk memelihara rasio hutangnya sebagai hak

dasar meningkatkan penahanan labanya yang besar. Penelitian pengaruh pertumbuhan

perusahaan yang diproksi dengan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap utang dilakukan

Pakaryaningsih (2004) menunjukkan hasil signifikan. Oleh karena itu, pertumbuhan potensial

perusahaan menjadi faktor kritis yang menentukan kebijakan deviden dan kebijakan keuangan,

sehingga dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis 1: terdapat pengaruh antara variabel pertumbuhan potensial terhadap rasio

leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

Page 29: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Berdasarkan Kristyana (2005), variasi perolehan berhubungan erat dengan rasio leverage

dan rasio pembayaran deviden. Dengan stabilitas yang lebih besar dalam laba, perusahaan dapat

membuat biaya tetap hutang obligasi yang lebih besar tanpa mengeluarkannya ke tingkat resiko

kegagalan yang tidak dapat diterima. Demikian juga kebijakan deviden, suatu perusahaan dengan

pendapatan yang stabil dapat memperkirakan pendapatannya di masa yang akan datang dengan

ketepatan yang lebih besar, jadi suatu perusahaan dapat tetap membayarkan labanya sebagai

deviden dengan resiko pemotongan devidennya yang lebih kecil di masa yang akan datang,

sehingga dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis 2: terdapat pengaruh antara variabel variasi perolehan terhadap rasio leverage

pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

De Anggelo dan Masulin (dikutip dari Brigham dan Houston 1998), menganjurkan suatu

penggantian antara perlindungan pajak non hutang dan perlindungan pajak hutang. Khususnya,

mereka mengatakan bahwa jumlah investasi yang berhubungan dengan non debt tax shields

(contoh, deduksi depresiasi dan kredit pajak investasi) mengurangi nilai pajak bunga perusahaan

dan oleh karena itu mengurangi kemampuan perusahaan dari peminjaman. Non debt tax shields

dihitung sebagai leverage tahunan dari jumlah penyusutan, kredit pajak investasi, dan kerugian

pajak dibagi total penjualan bersih tahunan. Berdasarkan paparan ini disusun hipotesis:

Hipotesis 3: terdapat pengaruh antara variabel perlindungan pajak terhadap rasio

leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

Dananti dan Nany (2006) mengemukakan bahwa ukuran memberikan kontribusi yang

paling besar dalam membentuk fungsi diskriminan dalam faktor-faktor yang membedakan

Page 30: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

leverage ratio perusahaan tekstil dan garment di BEJ sebelum dan selama krisis ekonomi.

Perusahaan yang sudah sangat besar memiliki akses yang mudah ke pasar modal, sementara

perusahaan kecil tidak memilikinya. Karena aksesibilitas yang mudah ke pasar modal berarti

fleksibilitas dan kemampuan yang lebih besar untuk meningkatkan dana dalam waktu singkat.

Berdasarkan paparan ini, disusun hipotesis:

Hipotesis 4: terdapat pengaruh antara variabel ukuran perusahaan terhadap rasio

leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta

Kristyana (2005) dalam penelitiannya terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi rasio

leverage perusahaan di industri tekstil dan garment menyebutkan secara parsial profitability

berpengaruh terhadap leverage ratio pada periode sebelum krisis pada tingkat signifikansi 95%.

Sedangkan pada periode selama krisis hanya variabel earning variability yang berpengaruh

terhadap leverage ratio pada tingkat signifikansi 95%. Profitabilitas merupakan kemampulabaan

suatu perusahaan di waktu yang lampau seharusnya menjadi suatu faktor penentu yang penting

dari struktur modalnya. Dengan jumlah laba yang ditahan yang besar yang tersedia, sebuah

perusahaan mungkin memilih menahan laba daripada meminjam. Untuk mengukur variabel

profitabilitas, menggunakan hitungan rata-rata ROA (Return On Assets). Berdasarkan paparan ini

dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis 5: terdapat pengaruh antara variabel profitabilitas terhadap rasio leverage pada

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

Page 31: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teoritis dan

penelitian terdahulu serta pengembangan hipotesis yang telah dipaparkan di atas, hubungan antar

variabel bebas dan variabel tidak bebas sebagai berikut dapat dilihat pada kerangka pemikiran

berikut ini:

Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran Keterangan:

a. Variabel bebas (independent variable) adalah pertumbuhan potensial, variasi perolehan,

perlindungan pajak, ukuran perusahaan dan profitabilitas.

b. Variabel tidak bebas (dependent variable) adalah rasio leverage.

Diharapkan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas.

Pertumbuhan Potensial

Variasi Perolehan

Perlindungan Pajak

Ukuran Perusahaan

Profitabilitas

Rasio Leverage

H

H3

H

H

Page 32: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Menurut Cooper dan Emory (1999), jenis penelitian ada 2, yaitu penelitian dasar atau

murni dan penelitian terapan. Penelitian dasar bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

(persoalan-persoalan) yang membingungkan yang bersifat teoritis dan mempunyai dampak

sedikit saja terhadap tindakan, kinerja, atau keputusan-keputusan kebijakan. Sedangkan

penelitian terapan mempunyai penekanan pada penyelesaian persoalan secara praktis. Penelitian

terapan dilaksanakan untuk mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan khusus

berkaitan dengan tindakan, kinerja, atau kebijakan. Berdasarkan uraian tersebut maka jenis

penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian terapan sebab penelitian ini meneliti variabel-

variabel yang mempengaruhi rasio leverage perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta. Data yang digunakan adalah data sekunder yang telah dihimpun dalam Indonesian

Capital Market Directory yang diterbitkan oleh Bursa Efek Jakarta periode 2000 sampai dengan

2005.

B. POPULASI DAN SAMPEL

Page 33: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEJ. Guna membedakan dengan penelitian terdahulu dan untuk melihat konsistensi generalisasi

hasil penelitian terdahulu, jika diterapkan pada periode yang berbeda, sampel yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ dan

memiliki data yang dibutuhkan dalam penelitian selama periode 2000 sampai dengan 2005.

C. METODE PENGAMBILAN SAMPEL

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan

manufaktur yang terdaftar dalam Indonesian Capital Market Directory periode 2000 sampai

dengan 2005. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria untuk

menjadi anggota sampel adalah:

1. Perusahaan manufaktur secara terus menerus terdaftar di BEJ selama periode 2000

sampai dengan 2005.

2. Perusahaan manufaktur pada point 1 melaporkan data rasio leverage, devidend payout

ratio, return on equity, earning before tax, total liabilities, dan total assets secara terus

menerus pada periode 2001 sampai dengan 2005 sebagai periode yang akan diamati

dalam penelitian ini.

3. Perusahaan manufaktur pada point 1 melaporkan data earning after tax secara terus

menerus pada periode 2000 sampai dengan 2005. Data tahun 2000 digunakan untuk

menghitung variabel variasi perolehan tahun 2001.

D. VARIABEL DAN PENGUKURAN VARIABEL

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Leverage (RL) sebagai

variabel dependen. Sedangkan Pertumbuhan Potensial, Variasi Perolehan, Perlindungan Pajak,

Page 34: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Ukuran Perusahaan serta Profitabilitas sebagai variabel independen. Guna memudahkan

pemahaman perlu adanya definisi dan pengukuran variabel untuk mengantarkan pengertian yang

lebih operasional terhadap masing-masing variabel.

1. Rasio Leverage (RL) merupakan besarnya aktiva perusahaan yang dibelanjai dengan

menggunakan dana dari pihak luar. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajibannya (Brigham, 1996: 627; Weston, 1993: 31-303; Van Horne, 1997:

137-138; Brealey, 1988: 653; Weston, 1989: 226-228; Setyaningsih, 1996: 72 dikutip dari

Santika dan Nurdi 2001). Rasio ini membandingkan antara total hutang dengan total aktiva

(total debt to total asset) dihitung sebagai berikut:

Total hutang Rasio Leverage= Total aktiva

2. Pertumbuhan Potensial

Pertumbuhan potensial merupakan estimasi tingkat pertumbuhan, yang dihitung dengan

menggunakan retention growth model (Brigham dan Gapenski dalam Dananti dan Nany,

2006) sebagai berikut:

g = b(r)

keterangan:

r = return on equity (ROE)

b = bagian earning yang diharapkan ditahan

b = 1 – payout

3. Variasi Perolehan

Variasi Perolehan merupakan perolehan yang tersedia bagi pemegang saham dari periode ke

periode. Perubahan perolehan mungkin disebabkan oleh perubahan penjualan, perubahan

Page 35: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

biaya operasional dan perubahan lainnya seperti tambahan biaya bunga yang harus dibayar

oleh perusahaan sebagai akibat tambahan utang (Dananti dan Nany, 2006). Variasi perolehan

dihitung dengan earning after tax periode t dikurangi earning after tax periode t-1.

4. Perlindungan Pajak

Perlindungan Pajak merupakan perlindungan yang berasal dari pajak, yang diterima oleh

perusahaan ketika menggunakan dana pinjaman. Perlindungan pajak dihitung sebagai tingkat

pajak penghasilan perusahaan dikalikan dengan utang perusahaan (Sartono, 2001).

5. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan ukuran yang dapat tercermin pada besarnya total assets, total

sales, nilai kapitalisasi atau jumlah karyawan perusahaan (Husnan, 1998). Ukuran

perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang

nampak dalam nilai total assets perusahaan pada neraca akhir tahun, yang diukur dengan

total assets, sebab dalam penelitian Sujoko (2007) ukuran variabel ini menunjukkan hasil

signifikan berpengaruh terhadap besarnya leverage ratio perusahaan manufaktur. Susilowati

(2006) mengelompokkan 40 perusahaan terdaftar di BEI yang menduduki ranking di atas

masuk dalam kelompok perusahaan besar, sedangkan 40 perusahaan terdaftar di BEI yang

menduduki ranking di bawah sebagai kelompok perusahaan kecil. Data ukuran perusahaan

yang diproksi dengan total assets perusahaan dapat diperoleh secara langsung dari laporan

keuangan perusahaan yang tercantum di ICMD.

6. Profitabilitas

Page 36: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva dan modal sendiri. Profitabilitas dihitung

dengan ROA, yaitu laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham dibagi dengan total

aktiva (Brigham dan Houston, 1998).

E. ALAT ANALISIS

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel pertumbuhan potensial,

variasi perolehan, perlindungan pajak, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap variabel

leverage ratio. Pada bagian ini dibahas pengujian data dan pengujian hipotesis. Pengujian data

dilakukan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa model regresi yang digunakan untuk

penerimaan dan penolakan hipotesis benar-benar memenuhi asumsi klasik.

1. Pengujian Data

Menurut Gujarati (1999), selain asumsi kenormalan distribusi data, sebuah model regresi

harus memenuhi 3 asumsi klasik yaitu bebas dari fenomena multikolinieritas,

heteroskedastisitas dan autokorelasi. Tidak terpenuhinya ketiga asumsi ini menyebabkan

model regresi bersifat lancung dan menyesatkan.

a. Pengujian Normalitas Data

Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui kesamaan sumber populasi dan

varians sampel. Uji kenormalan distribusi data yang biasa digunakan, yaitu Kolmogorov

Smirnov dengan kriteria jika signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka distribusi

data tidak normal (Santoso, 2003).

b. Pengujian Multikolinieritas

Page 37: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Multikolinieritas merupakan fenomena adanya hubungan yang sempurna di antara

beberapa variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya

multikoliniertias diuji dengan Varian Infllation Factor (VIF). Batas VIF adalah 10, jika

nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas (Santoso, 2003).

c. Pengujian Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan penyebaran titik data-data populasi yang tidak sama pada

suatu model penelitian. Untuk mengetahuinya digunakan uji Glejser yaitu dengan

meregres kembali nilai absolut residual (variabel pengganggu) dengan variabel

independen. Apabila nilai signifikansi t hitung model yang dianalisis di bawah 0,05

maka terjadi heteroskedastisitas. Guna mendukung pernyataan ini dilakukan pengujian

sekali lagi menggunakan scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan

residualnya (Santoso, 2003). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara prediksi variabel

terikat dengan residualnya.

d. Pengujian Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota-anggota serangkaian observasi yang

diurut menurut waktu (untuk data time series) atau ruang (untuk data cross section),

pendeteksiannya dilakukan dengan Durbin Watson Test. Nilai Durbin Watson

ditunjukkan dengan notasi d. Apabila dU ≤ d ≤ 4 – dU tidak terdapat autokorelasi baik

positif maupun negatif. Jika dL ≤ d ≤ dU atau 4 - dU ≤ d ≤ 4 - dL terdapat keraguan

untuk menyatakan adanya autokorelasi dan jika 0 ≤ d ≤ dL menunjukkan bukti terdapat

Page 38: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

autokorelasi positif dan 4 - dL ≤ d ≤ 4 menunjukkan bukti autokorelasi negatif (Gujarati,

1999).

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya. Alat analisis yang

digunakan untuk membuktikan hipotesis 1 sampai dengan hipotesis 5 menggunakan model

regresi berganda dengan analysis of panel data mengacu penjelasan Gujarati (1998) untuk

sejumlah perusahaan, masing-masing diobservasi beberapa tahun.

Model dasar yang digunakan:

Yit = α1 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + β5X5it + εit

Keterangan:

Yit = Rasio Leverage masing-masing perusahaan pada masing-masing periode

X1it= pertumbuhan potensial masing-masing perusahaan pada masing-masing periode

X2it = profitabilitas masing-masing perusahaan pada masing-masing periode

X3it = variasi perolehan masing-masing perusahaan pada masing-masing periode

X4it = perlindungan pajak masing-masing perusahaan pada masing-masing periode

X5it = ukuran perusahaan masing-masing perusahaan pada masing-masing periode

α1 = konstansta

β1, β2, .... β5 = koefisien kemiringan variabel bebas

εit = variabel kesalahan yaitu variabel bebas lainnya yang tidak dimasukkan dalam model.

Metode statistik untuk menguji hipotesis pengaruh suatu faktor terhadap variabel

dependen kontinu disebut analisis varian (Analysis of Variance, ANOVA). Untuk menggunakan

ANOVA, kondisi-kondisi tertentu harus dipenuhi. Sampel harus dipilih secara acak dari populasi

Page 39: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

yang mempunyai distribusi normal, dan populasi harus mempunyai varian yang sama. Selain itu,

jarak dari suatu rata-rata hitung kelompoknya harus independen dari jarak nilai rata-rata hitung

yang lain pada rata-rata hitung tersebut.

Kriteria penerimaan hipotesis pengaruh variabel pertumbuhan potensial, variasi

perolehan, perlindungan pajak, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap variabel rasio

leverage jika probabilitas nilai F < 0,05.

Menurut Santosa, 2003, hal 356, signifikansi konstanta dan variabel dependen yang

dimasukkan dalam model menggunakan uji t dengan kriteria,

§ Apabila nilai probabilitas thitung > 5% , maka Ho diterima, Ha ditolak.

§ Apabila nilai probabilitas thitung < 5%, maka Ho ditolak, Ha diterima.

Page 40: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan

manufaktur yang terdaftar dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) periode 2000

sampai dengan 2005. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Jumlah

keseluruhan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ selama periode 2000 sampai dengan

2005 (5 tahun) adalah 75 perusahaan sedangkan yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel

terdapat 15 perusahaan, maka jumlah observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 x

15 = 75 data. Menurut Santosa, 2003, jumlah sampel di atas 30 sudah bisa dianggap sampel

besar. Adapun daftar nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut,

Table 4.1. Daftar Nama Perusahaan Manufaktur Sampel NO. NAMA PERUSAHAAN 1 PT. Aqua Golden Missisipi Tbk. 2 PT. Delta Djakarta Tbk. 3 PT. Fast Food Indonesia Tbk. 4 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 5 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 6 PT. Gudang Garam Tbk. 7 PT. H.M. Sampoerna Tbk. 8 PT. Lion Metal Works Tbk. 9 PT. Andhi Chandra Automotive Product Tbk.

Page 41: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

10 PT. Astra Otoparts Tbk. 11 PT. Goodyear Indonesia tbk. 12 PT. Tunas Ridean Tbk. 13 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 14 PT. Merck Tbk. 15 PT. Unilever Indonesia Tbk.

Sumber: data diolah.

B. HASIL ANALISIS

Pada bagian ini disajikan hasil analisis data yang diolah dengan program SPSS 12.0

sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Tabel 4.2. menyajikan statistik deskriptif untuk data yang dianalisis sebagai berikut:

Tabel 4.2. Statistik Deskriptif Sampel

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Rasio Leverage 75 ,11 ,76 ,3980 ,17408 Pertumbuhan Potensial 75 -,026561 ,502218 ,14588711 ,101706392 Profitabilitas 75 -,016034 ,660714 ,14228666 ,113750115 Variasi Perolehan 75 -264240 715671 16742,76 143401,047 Perlindungan Pajak 75 -710613,36 5919746,56 578732,1360 1144581,19555 Ukuran Perusahaan 75 100099 22128851 3614029,89 5734887,669 Valid N (listwise) 75

Sumber: data diolah

Secara statistik deskriptif, rasio leverage dengan nilai minimum 0,11 kali dan nilai

maksimum 0,76 kali memiliki nilai rata-rata 0,3980 kali dengan kesalahan standar 0,17408

kali. Pertumbuhan potensial nilai minimum -2,656 % dan nilai maksimum 50,222% memiliki

nilai rata-rata 14,8871% dengan kesalahan standar 10,170639%. Profitabilitas nilai minimum

-0,016034 dan nilai maksimum 0,660714 memiliki nilai rata-rata 0,14228666 dengan

kesalahan standar 0,113750115. Variasi perolehan memiliki nilai minimum -264240 dan nilai

maksimum 715671 memiliki nilai rata-rata 16742,76 dengan kesalahan standar 143401,047.

Page 42: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Perlindungan Pajak memiliki nilai minimum -710613,36 dan nilai maksimum 5919746,567

memiliki nilai rata-rata 578732,1360 dengan kesalahan standar 1144581,19555. Ukuran

Perusahaan nilai minimum 100099 dan nilai maksimum 22128851 memiliki nilai rata-rata

3614029, dengan kesalahan standar 5734887,669.

2. Contoh Penghitungan Data

a. Data rasio leverage

Data rasio leverage dapat diperoleh secara langsung dari laporan keuangan

perusahaan yang tercantum di ICMD.

b. Pertumbuhan Potensial

Pertumbuhan potensial, profitabilitas, variasi perolehan dan perlindungan pajak

diperoleh dengan cara perhitungan menggunakan rumus masing-masing variabel.

Sebagai contoh, PT. Aqua Golden Missisipi Tbk. pada tahun 2001 melaporkan payout

ratio 17,13%; Return On Equity (ROE = r) 29,21%; Earning Before Tax (EBT)

sebesar Rp70.414 juta; Earning After Tax (EAT) sebesar Rp48.595 juta; Total Assets

sebesar Rp513.597 juta; Liabilities sebesar Rp348.705 juta. Maka pertumbuhan

potensial tahun 2001 adalah

g = b (r)

= (1 – 0,1713) 0,2921 = 0,2420633

keterangan:

r = return on equity (ROE)

b = bagian earning yang diharapkan ditahan

b = 1 – payout

Page 43: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

c. Profitabilitas

Profitabilitas pada tahun 2001 untuk PT. Aqua Golden Missisipi Tbk. dapat

diperoleh:

ROA = EAT/ Total Asset

= Rp48.595 juta / Rp513.597 juta

= 0,094617

d. Variasi Perolehan

Variasi perolehan tahun 2001 untuk PT. Aqua Golden Missisipi Tbk. dapat diperoleh

dari EAT tahun 2001 – EAT tahun 2000. Jika EAT tahun 2000 adalah Rp38.465

juta, maka

Variasi perolehan 2001 = Rp48.595 juta - Rp38.465 juta =Rp10.130 juta.

e. Perlindungan Pajak

Perlindungan Pajak merupakan perlindungan yang berasal dari pajak, yang diterima

oleh perusahaan ketika menggunakan dana pinjaman. Perlindungan pajak dihitung

sebagai tingkat pajak penghasilan perusahaan dikalikan dengan utang perusahaan

(Sartono, 2001). Perlindungan pajak tahun 2001 untuk PT. Aqua Golden Missisipi

Tbk. dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut,

Pajak = EBT – EAT = Rp70.414 juta - Rp48.595 juta = Rp21.819 juta

Tingkat pajak = pajak / EBT = Rp21.819 juta / Rp70.414 juta = 0,309867356

Perlindungan Pajak = tingkat pajak x liabilities

= 0,309867356 x Rp348.705 juta = Rp108.052.296 ribu.

f. Ukuran Perusahaan

Page 44: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Ukuran perusahaan diproksi dengan total assets perusahaan dapat diperoleh secara

langsung dari laporan keuangan perusahaan yang tercantum di ICMD.

3. Hasil Pengujian Data

Sebuah model regresi yang baik harus mengikuti asumsi klasik model regresi yaitu, data

variabel yang dimasukkan dalam model berdistribusi normal. Bebas dari fenomena

multikolineritas, bebas dari fenomena autokorelasi dan tidak ada heteroskedastisitas.

Sebelum dilakukan pengujian ANOVA, dilakukan pengujian asumsi klasik terhadap model

regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dipakai untuk menguji data variabel dependen dan variabel independen

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik mensyaratkan data

setiap variabel yang dimasukkan dalam model berdistribusi data normal atau mendekati

normal (Gujarati, 1998). Pengujian terhadap normalitas data dapat dilakukan melalui uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S) satu arah. Apabila nilai Zhitung > Ztabel maka data terdistribusi

normal (Ghozali, 2001). Cara lain adalah dengan melihat probabilitas nilai Z, apabila

probabilitas nilai Z lebih besar dari 5 persen maka data terdistribusi dengan normal.

Pada tabel 4.3. dapat dilihat bahwa variabel rasio leverage dan pertumbuhan

potensial memiliki probabilitas Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 5%, berarti data

terdistribusi dengan normal, sehingga data rasio leverage dan pertumbuhan potensial dapat

langsung digunakan untuk membuat model regresi. Sedangkan variabel profitabilitas,

variasi perolehan, perlindungan pajak dan ukuran perusahaan pada tabel 4.3. dan 4.4.

memiliki probabilitas Kolmogorov Smirnov lebih kecil dari 5%, berarti data tidak

Page 45: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

terdistribusi dengan normal. Keempat variabel ini harus ditransformasi supaya

berdisitribusi normal untuk dapat digunakan dalam model regresi. Menurut Gujarati

(1998), salah satu cara menormalkan sebuah distribusi data adalah dengan mengubah data

ke dalam bentuk logaritma linier (Ln).

Tabel 4.3.Uji Normalitas Data Penelitian

a

Test distribution is Nor

mal. b

Calcula

ted from data. Sumber: data diolah.

Tabel 4.4.Uji Normalitas Data Penelitian

a) Test distribution is Normal. b) Calculated from data. Sumber: data diolah

Leverage Rasio Pertumbuhan Potensial Profitabilitas N 75 75 75

Normal Parameters(a,b)

Mean ,3980 ,1458871 ,1422867

Std. Deviation ,17408 ,10170639 ,11375011 MostExtreme Differences

Absolute ,098 ,103 ,196

Positive ,098 ,103 ,196 Negative -,074 -,076 -,111 Kolmogorov-Smirnov Z ,849 ,896 1,699 Asymp. Sig. (2-tailed) ,467 ,398 ,006

Variasi Perolehan

Perlindungan Pajak

Ukuran Perusahaan

N 75 75 75 Normal Parameters(a,b) Mean 16742,76 578732,1360 3614029,89 Std. Deviation 143401,047 1144581,196 5734887,669 Most Extreme Differences Absolute ,291 ,323 ,304 Positive ,291 ,323 ,304 Negative -,220 -,294 -,270 Kolmogorov-Smirnov Z 2,517 2,793 2,632 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

Page 46: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Setelah data variabel profitabilitas, variasi perolehan, perlindungan pajak dan ukuran

perusahaan diubah ke dalam bentuk logaritma linier maka hasil pengujian normalitas data

keempat variabel tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.5.Uji Normalitas Data Penelitian

a Test

distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: data diolah.

Tabel 4.5. menunjukkan bahwa data variabel profitabilitas, variasi perolehan,

perlindungan pajak dan ukuran perusahaan dalam bentuk logaritma linier memiliki nilai

signifikansi Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 5%, berarti data terdistribusi dengan

normal. Dengan demikian, data yang digunakan untuk variabel dalam model regresi

penelitian ini dapat menjadi model regresi rasio leverage, pertumbuhan potensial, ln

profitabilitas, ln variasi perolehan, ln perlindungan pajak dan ln ukuran perusahaan.

b. Uji Multikolinearitas

lnP lnVP lnPPajak lnUP N 75 75 75 75 Normal Parameters(a,b)

Mean -2,2280 9,5357 11,6042 13,8257

Std. Deviation ,80386 2,04549 2,00565 1,63643 Most Extreme Differences

Absolute ,137 ,050 ,078 ,154

Positive ,071 ,050 ,069 ,154 Negative -,137 -,050 -,078 -,114 Kolmogorov-Smirnov Z 1,189 ,432 ,676 1,334 Asymp. Sig. (2-tailed) ,118 ,992 ,751 ,057

Page 47: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Uji asumsi klasik multikolinearitas bertujuan untuk menguji keberadaan hubungan secara

linier antar variabel bebas. Apabila sebagian atau keseluruhan variabel-variabel bebas

berkorelasi kuat berarti terjadi gejala multikolinearitas. Bila korelasi berderajat rendah

maka multikolinearitas yang terjadi tidak mempengaruhi model regresi. Untuk mengetahui

ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF). Apabila nilai Tolerance di bawah 0,1 dan VIF lebih dari 10 maka variabel-

variabel bebas dalam model memiliki masalah multikolinearitas.

Tabel 4.6. Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF (Constant) Pertumbuhan Potensial ,529 1,889 lnP ,514 1,946 lnVP ,492 2,034 lnPPajak ,148 6,754 lnUP ,126 7,918

a Dependent Variable: Rasio Leverage Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.6. di atas diketahui bahwa nilai tolerance dari masing-masing

variabel independen berada di atas 0,1 sedangkan nilai VIF dari semua variabel

independen berada di bawah 10 maka bahwa model regresi bebas dari gejala

multikolinearitas, yang berarti tidak ada hubungan linier antara variabel independen dalam

model regresi ini atau tidak terjadi hubungan korelasi antara variabel independen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heretoskedastisitas adalah uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

Page 48: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Salah satu cara untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas diuji dengan uji Glejser, yaitu dengan

meregres nilai absolut residual (variabel pengganggu) dengan variabel independen.

Apabila nilai signifikansi t hitung model yang dianalisis di bawah 0,05 maka terjadi

heteroskedastisitas. Hasil pengujian Glejser adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Glejser

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t

Sig. B Std. Error Beta

(Constant) ,040 ,065 ,612 ,542 Pertumbuhan Potensial ,044 ,090 ,077 ,487 ,628 Ln Profitabilitas -,013 ,012 -,182 -1,135 ,260 Ln Variasi Perolehan -,006 ,005 -,206 -1,256 ,213 Ln Perlindungan Pajak ,015 ,009 ,530 1,776 ,080 Ln Ukuran Perusahaan -,008 ,011 -,238 -,737 ,463

a Dependent Variable: Residu Absolut Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.7. tersebut, semua variabel bebas yang dimasukkan dalam

model tidak mengalami heteroskedastisitas. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan nilai

signifikansi t hitung masing-masing variabel bebas memiliki nilai lebih besar dari 5%.

Hal ini menunjukkan model regresi sudah memenuhi asumsi klasik. Guna mendukung

pernyataan ini dilakukan pengujian sekali lagi menggunakan scatter plot antara nilai

prediksi variabel terikat dengan residualnya (Santoso, 2003). Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatter plot antara prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika sumbu absis adalah

Y yang diprediksi (Regression Standardized Predicted Value), dan sumbu ordinat adalah

Page 49: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

residual (Y prediksi -Y sesungguhnya ) yang telah distudentized (Regression Studentized

Residual), data berpencar di atas dan di bawah angka nol sumbu ordinat.

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Residual

-4

-2

0

2

4

Regressio

n Standar

dized Pred

icted Valu

e

Dependent Variable: Rasio Leverage

Scatterplot

Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas

Terlihat bahwa scatter plot tidak menunjukkan pola atau bentuk tertentu dan data

menyebar acak di atas dan di bawah angka nol pada sumbu ordinat, sehingga dinyatakan

tidak terjadi gejala heteroskedastisitas, yang berarti bahwa model regresi dalam penelitian

ini tidak terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain, atau dengan kata lain varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap (homoskedastisitas).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Uji korelasi

Page 50: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

variabel penelitian ini dilakukan dengan melihat hasil perhitungan angka Durbin-Watson

(DW). Jika ada masalah autokorelasi, maka regresi yang seharusnya signifikan (F

signifikan) terjadi tidak layak dipakai. Ketentuan terhadap uji ini adalah model terbebas

dari autokorelasi bila memiliki nilai DW antara dU sampai dengan 4-dU. Jika nilai dL <

DW< dU atau 4-dU < DW< 4-dL berarti bukti adanya autokorelasi berada di daerah

ragu-ragu, sedangkan jika DW< dL bukti adanya autokorelasi positif dan jika DW > 4-

dL bukti adanya autokorelasi negatif.

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai DW sebesar 2,207.

Nilai kriteria keberadaan autokorelasi dapat dilihat pada gambar 4.2. Berdasarkan

gambar tersebut, nilai Durbin Watson berada di daerah bukti tidak ada autokorelasi.

Menolak Ho Bukti autokorelasi positif

Menolak Ho* Bukti autokorelasi negatif

Daerah keragu-raguan

Menerima H0 atau Ho* atau kedua-duanya Bukti tidak ada autokorelasi

Daerah keragu-raguan

0 dL= 1,487 dU= 1,770 DW=2,207 4- dU= 2,23 4-dL= 2,523

Gambar 4.2. Statistik Durbin Watson

Page 51: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

1. Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh tiap–tiap variabel independen terhadap

variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah :

§ Apabila nilai probabilitas thitung > 5% , maka Ho diterima, Ha ditolak.

§ Apabila nilai probabilitas thitung < 5%, maka Ho ditolak, Ha diterima,

Adapun hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.8. sebagai berikut:

Tabel 4.8. Uji Hipotesis

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t

Sig. B Std. Error Beta

(Constant) -,007 ,117 -,056 ,956 Pertumbuhan Potensial ,605 ,163 ,354 3,725 ,000 Ln Profitabilitas -,099 ,021 -,456 -4,731 ,000 Ln Variasi Perolehan -,010 ,008 -,112 -1,136 ,260 Ln Perlindungan Pajak ,129 ,016 1,488 8,289 ,000 Ln Ukuran Perusahaan -,095 ,021 -,892 -4,588 ,000

a Dependent Variable: Rasio Leverage Sumber: data diolah

Tabel 4.8. menunjukkan nilai signifikansi t hitung pertumbuhan potensial 0,000; Ln

Profitabilitas 0,000; Ln Perlindungan Pajak 0,000 dan Ln Ukuran Perusahaan 0,000 sehingga

keempatnya lebih kecil dari 5%, berarti secara individual variabel pertumbuhan potensial, Ln

Profitabilitas, Ln Perlindungan Pajak dan Ln Ukuran Perusahaan secara signifikan

berpengaruh terhadap variabel Leverage Ratio. Variabel Ln Variasi Perolehan memiliki nilai

Page 52: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

signifikansi t hitung lebih besar dari 5%, berarti variabel bebas ini tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel Leverage Ratio.

Pengujian pengaruh variabel pertumbuhan potensial, variasi perolehan, perlindungan

pajak, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap leverage ratio, menggunakan anayisis

of varian dengan rasio F. Kriteria pengambilan keputusan adalah :

§ Apabila nilai probabilitas Fhitung > 5% , maka Ho diterima, Ha ditolak.

§ Apabila nilai probabilitas Fhitung < 5% , maka Ho ditolak, Ha diterima.

Hasil pengujian ini digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh pertumbuhan potensial, profitabilitas, variasi

perolehan, perlindungan pajak, dan ukuran perusahaan terhadap rasio leverage pada

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Adapun hasil pengolahan data dapat dilihat

pada tabel 4.9 sebagai berikut,

Tabel 4.9. Uji Analisis of Varian

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 1,504 5 ,301 28,108 ,000(a) Residual ,738 69 ,011 Total 2,243 74

a Predictors: (Constant), lnUP, lnP, Pertumbuhan Potensial, lnVP, lnPPajak b Dependent Variable: Rasio Leverage

Dari uji ANOVA atau F test, didapat nilai Fhitung sebesar 28, 108 dengan probabilitas

sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 5%, maka variabel pertumbuhan potensial,

profitabilitas, variasi perolehan, perlindungan pajak, dan ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap rasio leverage. Dengan demikian pertumbuhan potensial, profitabilitas, variasi

Page 53: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

perolehan, perlindungan pajak, dan ukuran perusahaan dapat digunakan untuk memprediksi

rasio leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis data di atas, maka:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang terlihat pada tabel 4.8, probabilitas (nilai sig)

jauh di bawah 5%. Jika ditetapkan tingkat signifikansi sebesar 5% untuk menerima hipotesis

1, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh variabel pertumbuhan potensial terhadap rasio

leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian ini mendukung

hasil penelitian Crutchley dan Hansen (1989) dan Saidi (2004) yang menyatakan bahwa

pertumbuhan potensial berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang terlihat pada tabel 4.8, probabilitas (nilai sig)

jauh di atas 5%. Jika ditetapkan tingkat signifikansi sebesar 5% untuk menerima hipotesis 2,

maka dapat dikatakan tidak cukup bukti untuk menerima pengaruh variabel variasi

perolehan terhadap rasio leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

Hipotesis 2 dapat diterima jika menggunakan tingkat signifikansi 26%. Semakin tinggi

tingkat signifikansi, membawa pada kesalahan menerima hipotesis yang salah. Hasil

penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Kristyana dan Nany (2006) yang menyatakan

Page 54: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

bahwa pada periode krisis, earning variability berpengaruh terhadap leverage ratio pada

tingkat signifikansi 5%.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang terlihat pada tabel 4.8, probabilitas (nilai sig)

jauh di bawah 5%. Jika ditetapkan tingkat signifikansi sebesar 5% untuk menerima hipotesis

3, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh variabel perlindungan pajak terhadap rasio

leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian ini mendukung

pendapat De Anggelo dan Masulin (dikutip dari Brigham dan Houston 1998) yang

menganjurkan suatu penggantian antara perlindungan pajak non hutang dan perlindungan

pajak hutang sehingga terdapat pengaruh perlindungan pajak terhadap leverage ratio.

4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang terlihat pada tabel 4.8, probabilitas (nilai sig)

jauh di bawah 5%. Jika ditetapkan tingkat signifikansi sebesar 5% untuk menerima hipotesis

4, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh variabel ukuran perusahaan terhadap rasio

leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian ini mendukung

hasil penelitian Saidi (2004) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap leverage ratio.

5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang terlihat pada tabel 4.8, probabilitas (nilai sig)

jauh di bawah 5%. Jika ditetapkan tingkat signifikansi sebesar 5% untuk menerima hipotesis

5, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh variabel profitabilitas terhadap rasio leverage

pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Hartono (2004) dan Saidi (2004) yang menyatakan bahwa profitabililitas

berpengaruh terhadap leverage ratio.

6. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang terlihat pada tabel 4.9, probabilitas (nilai sig)

jauh di bawah 5%. Jika ditetapkan tingkat signifikansi sebesar 5% maka dapat dikatakan

Page 55: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

terdapat pengaruh antara pertumbuhan potensial, profitabilitas, variasi perolehan,

perlindungan pajak, dan ukuran perusahaan terhadap rasio leverage pada perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Kristyana

(2005) yang menyebutkan bahwa growth potential, earning variability, tax shields, firm

size dan profitability memiliki pengaruh yang berbeda terhadap leverage ratio pada periode

sebelum dan selama krisis moneter untuk perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di

BEJ periode 1994 sampai dengan 1999.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pertumbuhan potensial, variasi perolehan,

perlindungan pajak, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap rasio leverage. Sampel

dalam penelitian ini adalah 15 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 2000 –

2005, dimana periode ini merupakan periode krisis moneter di Indonesia. Total jumlah

observasi yang diamati dalam penelitian ini adalah 5 x 15 = 75 data. Teknik pengambilan

sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Hipotesis diuji dengan model regresi

berganda yang disertai pengujian asumsi klasik.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat dibuat

simpulan bahwa :

1. Variabel pertumbuhan potensial mempengaruhi rasio leverage pada perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Semakin besar tingkat pertumbuhan potensial sebuah

perusahaan, semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai perluasan di bidang

Page 56: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

keuangan. Pecking order theory menjelaskan urutan sumber pendanaan adalah internal

fund (laba ditahan), debt (utang), selanjutnya equity (saham biasa). Dengan demikian,

perusahaan manufaktur yang dianalisis cenderung memilih sumber pendanaan yang

berasal dari utang setelah laba ditahan, untuk mendanai pertumbuhan potensialnya. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian Crutchley dan Hansen (1989) dan Saidi (2004)

yang menyatakan bahwa pertumbuhan potensial berpengaruh positif terhadap struktur

modal.

2. Hasil statistik menyimpulkan tidak cukup bukti untuk menyatakan terdapat pengaruh

variasi perolehan terhadap rasio leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Jakarta. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Kristyana dan Nany (2006)

yang menyatakan bahwa pada periode krisis, earning variability berpengaruh terhadap

leverage ratio pada tingkat signifikansi 5%. Hasil ini kemungkinan disebabkan oleh

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang lebih

luas cakupannya dibandingkan dengan penelitian Kristyana dan Nany yang hanya

menggunakan sampel perusahaan tekstil dan garmen. Perusahaan manufaktur melibatkan

perusahaan-perusahaan yang memiliki resiko bisnis yang berbeda-beda, sehingga resiko

finansialnya semakin bervariasi.

3. Variabel perlindungan pajak mempengaruhi rasio leverage pada perusahaan manufaktur

di Bursa Efek Jakarta. Semakin tinggi tarif pajak yang ditanggung perusahaan, semakin

tinggi perlindungan pajak yang diperoleh sehingga semakin besar keuntungan

penggunaan utang. Hasil penelitian ini mendukung pendapat De Anggelo dan Masulin

(dikutip dari Brigham dan Houston 1998) yang menganjurkan suatu penggantian antara

Page 57: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

perlindungan pajak non hutang dan perlindungan pajak hutang sehingga terdapat

pengaruh perlindungan pajak terhadap leverage ratio.

4. Variabel ukuran perusahaan mempengaruhi rasio leverage pada perusahaan manufaktur

di Bursa Efek Jakarta. Pada perusahaan manufaktur yang dianalisis, semakin besar ukuran

perusahaan, semakin kecil rasio leverage yang dimiliki. Hal ini disebabkan leverage ratio

merupakan angka rasio perbandingan antara total utang dengan total aktiva, jadi

meskipun leverage ratio kecil belum tentu menunjukkan nilai absolut utang juga kecil.

Sebagai gambaran, ukuran perusahaan diproksi dengan total assets. Semakin besar total

assets, semakin besar ukuran sebuah perusahaan. Pada total utang yang sama, perusahaan

yang memilki total assets yang lebih tinggi akan memiliki leverage ratio yang lebih kecil.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Saidi (2004) yang menyatakan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap leverage ratio.

5. Variabel profitabilitas mempengaruhi rasio leverage pada perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Jakarta. Semakin besar profit yang diperoleh sebuah perusahaan, semakin

besar ketersediaan laba ditahan, sehingga perusahaan bisa menggunakan laba ditahan

terlebih dahulu untuk perluasan pendanaannya. Dengan demikian, semakin besar

profitabilitas, semakin kecil utang yang dibutuhkan. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Hartono (2004) dan Saidi (2004) yang menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh terhadap leverage ratio.

B. KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

Page 58: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Adapun keterbatasan dan saran yang dapat diajukan penulis dari penelitian yang telah

dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan periode pengamatan dari tahun 2000 – 2005 dengan

tidak memperhatikan kondisi ekonomi, politik, maupun alam yang terjadi di Indonesia

atau melihat faktor internal perusahaan yang kemungkinan bisa mempengaruhi

keakuratan sampel yang digunakan.

2. Meskipun observasi berjumlah 75 data untuk masing - masing variabel, tetapi sebenarnya

berasal dari 15 sampel perusahaan yang masing - masing diamati selama 5 tahun,

sehingga simpulan berdasarkan sampel kurang mewakili populasi.

3. Penelitian ini belum memperhitungkan posisi rasio leverage yang optimal bagi masing –

masing perusahaan.

Berdasarkan simpulan di atas, disarankan sebagai berikut :

1. Model regresi yang memenuhi asumsi klasik dalam penelitian ini dapat digunakan untuk

memprediksi besarnya leverage ratio jika terjadi perubahan pertumbuhan potensial,

profitabilitas, variasi perolehan, perlindungan pajak dan ukuran perusahaan.

2. Penelitian ini meneliti pengaruh variabel pertumbuhan potensial, profitabilitas, variasi

perolehan, perlindungan pajak dan ukuran perusahaan terhadap leverage ratio pada

periode yang sama, untuk penelitian mendatang, disarankan mencoba model lag untuk

memperoleh hasil yang lebih baik, sehingga model dapat digunakan untuk memprediksi

struktur modal tahun berikutnya berdasarkan variabel - variabel bebas periode tahun

sebelumnya.

Page 59: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

3. Penelitian ini belum memperhitungkan posisi rasio leverage yang optimal bagi masing -

masing perusahaan, sehingga disarankan di penelitian selanjutnya memasukkan rasio

leverage optimal untuk perusahaan yang dianalisis.

DAFTAR PUSTAKA

Barton, S.L., N.C. Hill, and S.Sundaram, 1989. An Empirical Test of Stakeholder Theory Prediction of Capital Structure, Financial Management, Spring: 36-44.

Baskin, J., 1989. An Empirical Investigation of Pecking Order Hypothesis, Financial Management, Spring, 26-35.

Brigham, E.F., and Houston, E. Joel, 1998. Fundamental of Financial Management,

International Edition, The Dryden Press, Harcourt Brace College Publisher. ___________, 1998. Fundamental of Financial Management, Eight Edition, The Dryden Press,

Harcourt Brace College Publisher. Brigham, E.F., L.C.Gapenski, and P.R. Dave, 1999. Intermediate Financial Management. Fifth

Edition, Florida: The Dryden Press.

___________, 1996. Intermediate Financial Management. Sixth Edition, Florida: The Dryden Press.

Page 60: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Carleton and Silberman, 1977. Joint Determination of Rate of Return and Capital Structure: An Econometric Analysis, Journal of Finance, 32(3) June: 811-821.

Chang, R.P., and S.G. Rhee, 1989. The Impact of Personal Taxes Corporate Divident Policy and Capital Structure Decision, Financial Management, Summer: 21-31.

Cooper, R. Donald dan C. Willian Emory, 1999. Metode Penelitian Bisnis, Jilid 1, Edisi Lima, Jakarta: Erlangga.

Cruthley, C.E., and R.S. Hansen, 1989. A Test of Agency Theory of Managerial Ownership, Corporate Leverage and Corporate Dividents, Financial Management, Winter: 36-46.

Diltz, J.D., and Bayless, M.E., 1994. Securities Offering and Capital Structure Theory, Journal of Finance an Accounting, 21(1): 77-91.

Gujarati, Damodar, 1999. Ekonometrika Dasar, Jakarta: Erlangga. Dananti, Kristyana dan Nany, Magdalena, 2006. Faktor-Faktor yang Membedakan Leverage

Ratio Perusahaan Tekstil dan Garmen, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 11(1), April: 66-75. Harris, M., and A. Raviv, 1990. Capital Structure and the Informational Role of Debt, Journal of

Finance, 35(2), June: 321-349. Hartono, 2004. Pengaruh Profitabilitas, Kesempatan Investasi, Dan Defisit Arus Kas Terhadap

Kebijakan Pendanaan Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEJ), Jurnal Perspektif, 9(2), Desember: 171-180.

Hsiao, Cheng, 1995. Analysis of Panel Data, Econometric Society Monographs (11), Cambridge

University Press. Husnan, Suad, 1998. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE. Tim Redaksi PT BEJ , 2003. Indonesian Capital Market Directory, PT.BEJ. _________ ______, 2005. Indonesian Capital Market Directory, PT.BEJ. ________________, 2006. Indonesian Capital Market Directory, PT.BEJ. Ghozali, Imam, 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, BP Undip

Semarang. Koch, P.D., and C. Shenoy, 1999. The Information Content of Dividend and Capital Structure

Policies, Financial Management, 28 (4), Winter: 16-35.

Page 61: PENGARUH PERTUMBUHAN POTENSIAL, VARIASI …/Pengaruh...trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly. ”Tetapi

Kristyana D., 2005. Pengujian Stabilitas Struktural Pengaruh Growth Potential, Eaning Varibalility, Tax Shields, Firm Size, dan Profitabilitas terhadap Leverage Ratio Perusahaan Tekstils dan Garmen di Bursa Efek Jakarta Sebelum dan Selama Krisis Moneter, Penelitian Dosen Universitas Kristen Surakarta (tidak dipublikasikan).

Santoso, Singgih. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS Versi 11.5, Jakarta:

PT Elex Media Komputindo. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), Edisi Empat, Yogyakarta:

BPFE-UGM. Santika, IBM dan Djayani Nurdin, 2001. Struktur Modal Perusahaan Dalam Industri Tekstil dan

Garmen di BEJ, Manajemen Usahawan Indonesia, Juni XXXI (06): 19-26. Wahyuni, Salamah, 2003. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi, Surakarta: Fakultas Ekonomi

UNS Weston, Fred J. Thomas E. Copeland, 1991. Manajemen Keauangan Edisi Delapan, Surabaya :

Erlangga. www.fe.elcom.umy.ac.id. Diunduh 24 November 2009, pukul 21.15 WIB.