PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1886/1/TESIS...

142
i PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP DI KOTA SALATIGA TAHUN 2017 Oleh MUHAMAD RIPAAT NIM 12010150053 Tesis diajukan untuk sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Megister Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2017

Transcript of PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1886/1/TESIS...

i

PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN

TRANSFORMASIONAL DAN SUPERVISI

AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP DI

KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Oleh

MUHAMAD RIPAAT

NIM 12010150053

Tesis diajukan untuk sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Megister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2017

ii

PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN

TRANSFORMASIONAL DAN SUPERVISI

AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP DI

KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Oleh

MUHAMAD RIPAAT

NIM 12010150053

Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri Salatiga

sebagai pelengkap persyaratan untuk

gelar Magister Pendidikan

Salatiga, 19 September 2017

Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si

PEMBIMBING

iii

iv

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

PROGRAM STUDI SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

Nama Muhamad Ripaat

NIM 12010150053

Program Studi Pascasarjana IAIN Salatiga

Konsentrasi Supervisi Pendidikan Islam

Tanggal Ujian Senin, 19 September 2017

Judul Tesis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi

Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi

Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam SMP di Kota

Salatiga Tahun 2017.

Panitia Munaqasah Tesis

1 Ketua Sidang Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag. ………………………….

2 Sekretaris Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. ………………………….

3 Penguji I Dr. Lilik Sriyanti, M.Si ………………………….

4 Penguji II Dr. Budiyono Saputra, M.Pd ………………………….

v

MOTTO

1. Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu?,

2. Dan kami Telah menghilangkan daripadamu bebanmu,

3. Yang memberatkan punggungmu?

4. Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,

5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

7. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain,

8. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (QS: Al Insyiroh

1-8)

vi

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk

Istriku tercinta

Anak-anaku tersayang

vii

ABSTRAK

Judul : Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik

Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan

Agama Islam SMP di Kota Salatiga Tahun 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi guru tentang

kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap

kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam SMP di Kota Salatiga tahun

2017 secara partial maupun secara simultan.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif jenis pendekatan one

shot method (metode “menembak” atau pengumpulan data satu kali terhadap satu

kasus) dan eks post facto. Penelitian expost facto disebut sebagai penelitian

sesudah kejadian. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dilakukan ketika suatu

peristiwa yang di dalamnya terdapat komponen variabel bebas dan variabel terikat

telah terjadi. Subjek penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama Islam SMP di

Kota Salatiga sebanyak 30 orang. Uji instrumen yang digunakan adalah uji

validitas dan reliabilitas. Uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji linearitas, dan uji heterokedastisitas. Analisis data

menggunakan regresi linier berganda, uji F (Goodness of Fit), dan uji t.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Kepemimpinan

Transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kompetensi

Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam SMP di Salatiga tahun 2017 terbukti

bahwa nilai Sig sebesar 0,000 < 0,05 dan t1 hitung 19,439 > daripada t tabel

2,0452, (2) Supervisi akademik Kepala Sekolah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam SMP

di Salatiga tahun 2017 terbukti bahwa nilai Sig sebesar 0,000 < 0,05 dan t2 hitung

17,345 > daripada t tabel 2,0452, (3) Kepemimpinan Transformasional dan

supervisi akademik Kepala Sekolah berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam SMP di Salatiga

tahun 2017 terbukti bahwa nilai Sig sebesar 0,000 < 0,05 dan F hitung 188,443 >

F table 3,354.

Kata kunci: Kepemimpinan transformasional, Supervisi akademik Kepala

Sekolah, Kompetensi pedagogik guru.

viii

ABSTRACT

Title: Influence of Transformational Leadership Principal and Supervision

of Academic Kepala Sekolah on Pedagogical Competency of Islamic

High School Teacher of Islamic Junior High School in Salatiga City

Year 2017.

This study aims to determine the influence of teachers' perceptions of

transformational leadership of principals and Kepala Sekolah Kepala Sekolah

supervision of pedagogical competence of teachers of Islamic education of SMP

in Salatiga City in 2017 partially and simultaneously.

This research uses quantitative type of research type of one shot method

(method of "shooting" or collecting data once against one case) and ex post facto.

The expost facto study is referred to as post-event research. Therefore, this

research can be done when an event in which there are components of

independent variables and dependent variables have occurred. The subject of this

study is the teacher of Islamic Religious Education Junior High School in Salatiga

City of 30 people. Test instrument used is the test of validity and reliability.

Classic assumption test using normality test, multicollinearity, linearity test, and

test heterokedastisitas. Data analysis using multiple linear regression, F

(Goodness of Fit) test, and t test.

The result of the research can be summarized as follows: (1)

Transformational Leadership of Headmaster has positive and significant influence

to Pedagogic Competency of Islamic Junior High School Teacher Teacher in

Salatiga 2017, proved by Sig. value 0.000 < 0.05 and t1 count 19.439 > t table

2,0452; (2) Academic Supervision have positive and significant influence to

Pedagogic Competency Teacher of Islamic Religious Education Junior High in

Salatiga 2017, proved by Sig. value 0.000 < 0.05 and t2 count 17.345 > t table

2,0452; (3) Transformational leadership and academic supervision of headmaster

have significant effect simultaneously on the Pedagogic Competency of Islamic

Junior High School Teachers Teachers in Salatiga 2017, proved by Sig. value

0.000 < 0.05 and F count 188,443 > F table 3,354.

Keywords: transformational leadership, Supervision of headmaster, Pedagogic

Competency of teachers.

ix

PRAKATA

Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis memanjatkan puji syukur

kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan banyak karunia-Nya

hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis.

Berbagai hambatan dan rintangan penulis temui selama penyusunan tesis

ini. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis

dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Untuk itu, penulis menyampaikan

terima kasih atas bimbingan, bantuan serta petunjuk-petunjuk yang sangat

berharga dalam penyusunan tesis ini kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga.

3. Dr. Hj. Lilik Sriyanti, Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan

dan arahan yang berguna dalam penyusunan tesis ini.

4. Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam, Kementrian Agama yang telah

memberikan kesempatan dan bantuan untuk menempuh studi S2 di IAIN

Salatiga.

5. Ketua Progam Studi yang memberikan bantuan berguna dalam menyelesaikan

penyusunan tesis ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah

mengupayakan alih pengetahuan dan pengalaman sehingga penulis berhasil

menyelesaikan tesis ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu guru Pendidikan Agama Islam SMP di Kota Salatiga

yang telah membantu kelancaran penulis dalam pengumpulan data.

x

8. Semua keluarga yeng telah membantu keberangkatan saya dari Propinsi Jambi

ke Jawa Tengah

9. Kepada Bapak Drs. SB Hariyanto ketua pengurus MGMP PAI Kota Salatiga

yang telah membantu proses pengumpulan data

10. Kepada seluruh Pegawai Dinas Pendidkan dan Dinas Badan Kepegawain

Daerah yang telah memberi surat tugas belajar

11. Kepada kepala sekolah SMPN Satap Lubuk Raman Heri Masturi. SP dan

semua guru dan tenaga admistrasi bapak samseri S.Pd.

12. Istri terkasih Kurnia Linda dan anakku tercinta Lailatur Rahma Dinia dan

Abyan Nandana yang selalu memberikan dukungan dan kekuatan dalam

perjuangan ini.

Semoga Allah membalas budi baik semua dengan pahala yang berlipat

ganda.

Penulis menyadari, tesis ini masih banyak kekurangannya karena

keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis di

masa mendatang.

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat, khususnya

bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Salatiga, 19 September 2017

Penulis

Muhamad Ripaat

NIM12010150053

xi

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i

JUDUL ............................................................................................... ii

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...................................................... iii

MOTTO ............................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................... vi

ABSTRACT ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR ........................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah. ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 5

C. Signifikansi Penelitian ............................................................. 6

1. Tujuan Penelitian ................................................................ 6

2. Manfaat Penelitian .............................................................. 7

D. Sistematika Penulisan .............................................................. 7

BAB II KAJIAAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS 9

A. Kajiaan Pustaka ........................................................................ 9

B. Kerangka Teori ......................................................................... 19

1. Kepemimpinan Transformasional ..................................... 19

2. Supervisi Akademik Kepala Sekolah ................................ 23

3. Kompetensi Pedagogik ...................................................... 31

D. Kerangka Pikir Penelitian ......................................................... 34

. E. Hipotesis .................................................................................. 35

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 36

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 36

B. Populasi dan Sampel ................................................................. 36

C. Variabel Penelitian .................................................................... 37

D. Sumber Data ............................................................................. 42

E. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 42

F. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................. 43

G. Teknik Analisis Data ............................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 49

xii

A. Deskripsi Responden ................................................................ 49

B. Deskripsi Variabel ................................................................... 53

1. Persepsi Responden terhadap Variabel Kepemimpinan

transformasional (X1) .......................................................... 53

2. Persepsi Responden terhadap Variabel Supervisi Akademik

Kepala Sekolah (X2) .......................................................... 54

3. Persepsi Responden terhadap Variabel Kompetensi pedagogik

guru Pendidikan Agama Islam (Y) ..................................... 55

C. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................. 55

1. Uji Validitas ........................................................................ 56

2. Uji Reliabilitas ................................................................... 61

D. Uji Asumsi ................................................................................ 62

E. Uji Model .................................................................................. 68

F. Uji Hipotesis .............................................................................. 70

G. Pembahasan .............................................................................. 73

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 82

A. Simpulan ................................................................................... 82

B. Saran .......................................................................................... 82

C. Implikasi Penelitian ................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 86

LAMPIRAN .................................................................................................... 89

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ..................................................................... 39

4.1 Jenis Kelamin .............................................................................................. 50

4.2 Tingkat Pendidikan ..................................................................................... 51

4.3 Masa Kerja .................................................................................................. 51

4.4 Usia Responden .......................................................................................... 52

4.5 Deskripsi Statistik ........................................................................................ 54

4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan transformasional (X1) ........... 56

4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan transformasional

(X1) – putaran ke-2 ..................................................................................... 57

4.8 Hasil Uji Validitas Supervisi akademik Kepala Sekolah (X2) .................... 58

4.9 Hasil Uji Validitas Supervisi akademik Kepala Sekolah (X2)

– putaran ke-2 .............................................................................................. 59

4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi pedagogik guru

Pendidikan Agama Islam (Y) ..................................................................... 60

4.11 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .............................................. 61

4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ..................................................... 63

4.13 Uji Linearitas Y dengan X1 .......................................................................... 65

4.14 Uji Linearitas Y dengan X2 .......................................................................... 65

4.15 Uji Multikolinieritas .................................................................................... 66

4.16 Uji Heteroskedastisitas……………………………………………………..67

4.17 Uji Determinasi ............................................................................................ 68

4.18 Hasil Uji F .................................................................................................... 69

4.20 Hasil Analisis Regresi ................................................................................. 70

4.21 Uji t 1 ....................................................................................................... 71

4.22 Uji t 2 ....................................................................................................... 72

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A Kuesioner

B Tabulasi Skor Angket

C Uji Validitas dan Reliabilitas

D Deskripsi Data

E Uji Normalitas

F Uji Regresi Linier Berganda

G Tabel – tabel Statistik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8

disebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 10 juga dijelaskan

bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik minimal S1 atau D-IV dan

memiliki empat standar kompetensi yakni kompetensi pedagogik, kompetensi

professional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Melihat

kewajiban guru tersebut maka sangat penting bagi guru untuk selalu

meningkatkan kompetensinya. Terutama kompetensi pedagogik guru yang

berkaitan langsung dengan proses pembelajaran. Kompetensi pedagogik

adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanakan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktulisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.1

Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif sangat penting dalam

peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar. Salah satunya adalah

kepemimpinan transformasional. Menurut O’Leary2 kepemimpinan

transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih

1 Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 8.

2 Elizabeth O’Leary, Kepemimpinan, Edisi Pertama, Yogyakarta: Andi, 2001, 23.

2

baik dari apa yang bisa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan

kepercayaan atau keyakinan diri bawahan yang akan berpengaruh terhadap

peningkatan kompetensi pedagogik. Kepemimpinan transformasional

mencakup upaya perubahan terhadap bawahan untuk berbuat lebih positif

atau lebih baik dari apa yang biasa dikerjakan yang berpengaruh terhadap

peningkatan kompetensi pedagogik.

Kepala sekolah, sebagai administrator dan manajer pendidikan,

dipandang memiliki kemampuan profesional dan memiliki keterampilan yang

dibutuhkan dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Salah satu

kemampuan professional seorang kepala sekolah adalah melakukan supervisi

akademik.

Kompetensi pedagogik guru agama SMP di Kota Salatiga saat ini

terus ditingkatkan melalui supervisi akademik secara kolaboratif yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah. Kepala Sekolah bertanggungjawab untuk

mengarahkan semua sumber daya pendidikan termasuk di dalamnya guru

agama agar mampu bekerja dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan.

Secara umum supervisi akademik adalah usaha yang sistematik dan

berkesinambungan untuk mendorong dan mengarahkan, meninggkatkan

pertumbuhan setiap guru, sehingga bertambah lebih efektif dalam

memberikan sumbangan bagi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.3

Pengertian ini menunjukkan bahwa hakekat supervisi bukanlah Kepala

3 Tschannen-Moran, M. “Fostering organizational citizenship in schools: transformational

leadership and trust”, Journal of Educational Administration, Volume 6, Nomor 2 (Agustus 2003),

136.

3

Sekolah yang hendak mencari-cari kesalahan guru agama, melainkan bersifat

membina dan membantu guru agama dalam upaya memperbaiki kompetensi

pedagogiknya.

Supervisi akademik yang dilaksanakan pada SMP di Kota Salatiga

saat ini difokuskan pada peningkatan situasi belajar mengajar untuk

membantu guru agama dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi

selama menjalankan tugasnya.

Berdasarkan survei awal yang dilaksanakan pada tanggal 15 Februari

2017 dengan guru pendidikan agama Islam SMPN 4 di kota Salatiga yang

bernama Drs. S.B. Hariyanto, ada beberapa masalah berkaitan dengan

kepemimpinan kepala sekolah, supervisi akademik oleh Kepala Sekolah, dan

kompetensi pedagogik guru.

Pertama, masalah kepemimpinan kepala sekolah secara umum lebih

bersifat direktif dan kedinasan terhadap guru, sehingga guru PAI

mengembangkan kompetensi pedagogik lebih cenderung memenuhi

formalitas kedinasan.

Kedua, supervisi akademik oleh Kepala Sekolah selama ini

dilaksanakan bagi para guru PAI kurang konstruktif. Dalam arti, kurang

mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam proses pembelajaran.

Belum ada upaya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru PAI yang

nyata, tetapi hanya mengoreksi hal-hal yang masih kurang dalam proses

pembelajaran oleh guru. Selain itu, guru PAI kurang demokratis, artinya

Kepala Sekolah masih mendominasi pelaksanaan supervisi akademik. Guru

4

seperti menghadapi beban yang berat ketika akan disupervisi. Masalah lain

yaitu guru dan Kepala Sekolah kurang dalam menciptakan hubungan

kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, sabar, antusias, dan penuh

humor. Kadang-kadang kurang terbuka dan kurang jujur dalam supervisi.

Ketiga, masalah kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam

yang timbul dalam kegiatan pembelajaran antara lain (a) menurunnya

semangat guru-guru PAI dalam menjalankan tugasnya karena masalah pribadi

maupun dengan teman sejawat, (b) kurang difungsikannya alat-alat

perlengkapan termasuk macam-macam media instruksional dalam proses

pembelajaran, karena adanya guru kurang menguasai penggunaan media

pembelajaran, (c) kurangnya kreativitas sebagian guru Agama dalam

menggunakan metode-metode baru dalam proses belajar-mengajar sehingga

berkesan monoton, (d) kompetensi pedagogik guru PAI pada umumnya

bersifat klasik dalam pembelajaran dan masih perlu mendapatkan perbaikan

ke pembelajaran yang lebih inovatif.4 (hasil wawancara dengan Drs. S.B.

Hariyanto, Guru Agama SMPN 4 Salatiga, 15 Februari 2017).

Meskipun berbagai masalah tersebut selalu muncul, ternyata guru PAI

tetap menjalankan tugasnya. Masalah-masalah yang mendorong untuk diteliti

berkaitan dengan kepemimpinan dan supervisi oleh Kepala Sekolah.

Kepemimpinan kepala sekolah, supervisi dan kompetensi pedagogik telah

diusahakan perbaikan secara bertahap. Kepala sekolah sudah melakukan

inovasi kepemimpinan dengan kepemimpinan transformasional, sebagai

4 hasil wawancara dengan Drs. S.B. Hariyanto, Guru Agama SMPN 4 Salatiga, 15 Februari

2017

5

bentuk atau gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah dalam

mempengaruhi bawahannya (guru, tenga administrasi, siswa, dan orang tua

peserta didik) untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan sehingga

dapat menunjang terwujudnya perubahan sistem persekolahan. Demikian pula

supervisi akademik oleh Kepala Sekolah diupayakan lebih mengembangkan

kreativitas dan inovasi guru PAI.

Dari penjelasan di atas, maka dipandang perlu untuk dilaksanakan

suatu kajian secara mendalam untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan

transformasional dan supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap

kompetensi pedagogik guru SMP di Kota Salatiga tahun 2017.

B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa kendala pada

masalah kepemimpinan kepala sekolah, supervisi akademik Kepala Sekolah,

dan kompetensi pedagogik guru PAI selama ini antara lain :

a. Masalah penurunan dan stagnasi kompetensi pedagogik guru PAI yang

timbul dalam kegiatan pembelajaran.

b. Kepempinan kepala sekolah secara umum lebih bersifat direktif dan

kedinasan terhadap guru, sehingga guru PAI mengembangkan

kompetensi pedagogik lebih cenderung memenuhi formalitas kedinasan.

c. Supervisi selama ini dilaksanakan bagi para guru PAI juga bersifat

direktif dengan cara Kepala Sekolah memberikan arahan langsung dan

Kepala Sekolah lebih dominan.

6

d. Kompetensi pedagogik guru PAI pada tingkat cukup baik, namun belum

ada perkembangan yang lebih optimal

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka

dalam penelitian ini dibatasi pada masalah persepsi guru tentang

kepemimpinan transformasional, supervisi akademik Kepala Sekolah, dan

kompetensi pedagogik guru PAI SMP di Kota Salatiga tahun 2017.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan

transformasional terhadap kompetensi pedagogik guru pendidikan agama

Islam SMP di Kota Salatiga tahun 2017?

b. Bagaimana pengaruh persepsi guru tentang supervisi akademik Kepala

Sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam

SMP di Kota Salatiga tahun 2017?

c. Bagaimana pengaruh secara simultan persepsi guru tentang

kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik Kepala Sekolah

terhadap kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam SMP di

Kota Salatiga tahun 2017?

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

7

a. Pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional

terhadap kompetensi pedagogik guru PAI SMP di Kota Salatiga tahun

2017.

b. Pengaruh persepsi guru tentang supervisi akademik Kepala Sekolah

terhadap kompetensi pedagogik guru SMP di Kota Salatiga tahun

2017.

c. Pengaruh simultan persepsi guru tentang kepemimpinan

transformasional dan supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap

kompetensi pedagogik guru SMP di Kota Salatiga tahun 2017.

2. Manfaat Penelitain

Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. Manfaat teoretis penelitian ini yaitu untuk memperkaya wacana dalam

bidang kajian supervisi pendidikan agama Islam.

b. Manfaat praktis penelitian ini yaitu menjadi rujukan bagi praktik

supervisi pendidikan agama Islam di sekolah umum khususnya jenjang

SMP.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis terdiri atas pendahuluan, bagian utama,

dan penutup.

BAB I pendahuluan berisi tentang : (a) latar belakang masalah (b)

identifikasi masalah (c) pembatasan masalah (d) rumusan masalah (e)

tujuan penelitian (f) manfaat penelitian

BAB II kajian pustaka, kerangka teori dan hipotesis, membahas

8

tentang : (a) kajian pustaka (b) kerangka teori yang meliputi (1)

kepemimpinan transformasional kepala sekolah (2) supervisi akademik

kepala sekolah (3) kompetensi pedagogik guru.

BAB III metode penelitian terdiri atas: (a) jenis penelitian, (b)

populasi dan sampel, (c) variabel, (d) definisi konseptual dan definisi

operasional variabel, (e) alat pengumpul data, (f) uji validitas dan reliabilitas,

(g) teknik analisis data.

BAB IV pembahasan hasil penelitian terdiri dari : a. deskripsi data,

b. analisis data (1) uji instrumen, (2) uji asumsi, (3) uji regresi, (4) uji

hipotesis dan c. pembahasan

BAB V penutup, terdiri atas simpulan dan implikasi / saran-saran dari

hasil penelitian.

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, DAN HIPOTESIS

E. Kajian Pustaka

Penelitian tentang kepemimpinan transformasional, supervisi akademik, dan

kompetensi pedagogik, telah dilakukan oleh banyak peneliti yang tujuannya

bermacam-macam. Beberapa penelitian tentang supervisi antara lain sebagai

berikut.

Astuti5 menulis penelitian berjudul “Penerapan Supervisi Akademik untuk

Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Menyusun Administrasi Penilaian di

SD Laboratorium UKSW”. Hasil penelitian menunjukkan temuan bahwa

supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan guru-guru dalam

menyusun administrasi penilaian dalam pembelajaran di SD Laboratorium

Salatiga sebesar 26,2%.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik dan

kompetensi pedagogik guru. Perbedaannya, penelitian Astuti terdapat variable

“menyusun administrasi penilaian”, adapun penelitian ini meneliti variable

kepemimpinan transformasional.

Sugiyanti dan Narimo6 menulis penelitian berjudul “Pengelolaan Supervisi

Akademik oleh Kepala Sekolah di SD Negeri 6 Putatsari Gobogan”. Hasil

penelitian, 1. Perencanaan supervisi akademik di SD Negeri 6 Putatsari

5 Suhandi Astuti, “Penerapan Supervisi Akademik untuk Meningkatkan Kompetensi Guru

dalam Menyusun Administrasi Penilaian di SD Laboratorium UKSW”, Jurnal Scholaria, Vol 6,

No 1 (Januari 2016), 117 – 126 6 Sugiyanti dan Sabar Narimo, “Pengelolaan Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah di

SD Negeri 6 Putatsari Gobogan”, Jurnal Managemen Pendidikan, Vol 11, No 2 (Januari 2016),

76-83.

10

menghasilkan, a. Penyusunan jadwal supervisi, b. Penyusunan Instrumen, c.

Menyusun daftar guru yang akan disupervisi. 2. Pelaksanaan Supervisi

Akademik di SD Negeri 6 Putatsari, Kepala Sekolah datang ke kelas dengan

membawa instrument yang telah disiapkan untuk mengadakan pengamatan

pembelajaran sambil mencatat kejadian yang sesuai dengan instrumen. 3.

Tindak Lanjut Supervisi Akademik di SD Negeri 6 Putatsari, Kepala sekolah

bersama guru mengadakan diskusi waktu istirahat di ruang kepala sekolah,

guru diberi kesempatan mengungkapkan pendapatnya mengenai proses

pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Kepala sekolah menunjukkan hasil

observasi selanjutnya memberikan kesempatan pada guru untuk mencermati

dan menganalisanya.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akdemik.

Perbedaannya, penelitian Sugiyanti dan Narimo menggunakan jenis penelitian

kualitatif, adapun penelitian ini meneliti variable kepemimpinan

transformasional dan kompetensi pedagogik dengan jenis penelitian kuantitatif.

Putri Balqis7 menulis penelitian berjudul “Kompetensi Pedagogik Guru

Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada SMPN 3 Ingin Jaya

Kabupaten Aceh Besar.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kompetensi

pedagogik guru dalam perencanaan pembelajaran dilakukan dengan membuat

draft RPP, namun sebagian guru tidak membawa RPP pada saat proses belajar

mengajar berlangsung sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai secara

maksimal (2) Kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran

7 Putri Balqis, “Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

pada SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar”, Jurnal Administrasi Pendidikan, Volume 2, No

1 ( Agustus 2014), 25- 38.

11

dilakukan dengan mendalami dan memantapkan sejumlah materi

pembelajaransebagaimana terdapat dalam buku paket, adapun dalam proses

pembelajaran terdapat pengelolaan kelas yang kurang baik dan pemanfaatan

waktu yang kurang disiplin; dan (3) Kompetensi pedagogik guru dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa dilakukan dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam menggunakan fasilitas teknologi

informasi dan komunikasi dalam pencapaian tujuan pembelajaran,

berkomunikasi secara efektifdengan peserta didik, dan melakukan tindakan

reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

Persamaan dengan penelitian ini pada variable kompetensi pedagogik.

Perbedaannya, penelitian Putri Balqis menggunakan jenis penelitian kualitatif,

adapun penelitian ini meneliti variable kepemimpinan transformasional dengan

jenis penelitian kuantitatif.

Thomas Stefanus Kaihatu,8 melakukan penelitian untuk menguji hubungan

langsung maupun tidak langsung dari sebuah model multidimensional

mengenai pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional

terhadap perilaku ekstra peran yang dimediasi oleh kepuasan akan kualitas

kehidupan kerja dan komitmen organisasional sebagai variable antasenden.

Dalam penelitian ini, secara signifikan kepuasan akan kualitas kehidupan kerja

memediasi kepemimpinan transformasional terhadap perilaku ekstra peran,

sebaliknya komitmen organisasional ditemukan tidak signifikan. Penerapan

8 Thomas Stefanus Kaihatu, “Kepemimpinan Transformasional dan Pengaruhnya Terhadap

Kepuasan atas Kualitas Kehidupan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Perilaku Ekstra Peran : Studi

pada Guru-Guru SMU di Kota Surabaya”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahan, Vol 98, No 1

(Maret 2007), 49-61.

12

kepemimpinan transformasional dari kepala sekolah meningkatkan kepuasan

akan kualitas kehidupan kerja, dan hal ini cenderung akan meningkatakan

perilaku ekstra peran dari para guru.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable kepemimpinan

transformasional dan menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Perbedaannya,

penelitian Thomas Stefanus Kaihatu meneliti variable kepuasan kualitas

kehidupan kerja dan komitmen organisasional, adapun penelitian ini meneliti

variable supervisi akademik dan kompetensi pedagogik dengan jenis penelitian

kuantitatif.

Khofiatun9 meneliti tentang “Peran Kompetensi Pedagogik Guru Dalam

Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peran kompetensi pedagogik guru pada pembelajaran tematik di

SD Negeri Paguyangan 2 Brebes. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan rancangan studi kasus. Hasil penelitian ini menyimpulkan

bahwa kompetensi pedagogik yang dimikili oleh guru kelas IV dan guru kelas

V di SD Negeri Paguyangan 2 berbeda-beda. Hal tersebut bisa dilihat dari latar

belakang dan pengalaman mengajar guru serta dari nilai Uji Kompetensi Guru

(UKG) yang diperoleh. Peran kompetensi pedagogik guru dalam proses

pembelajaran juga berpengaruh terhadap hasil pembelajaran tematik

dikelasnya.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable kompetensi pedagogik.

Perbedaannya, penelitian Khofiatun menggunakan jenis penelitian kualitatif,

9 Khofiatun, “ Peran Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah

Dasar, ” Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume. 1, Nomor 5 (Mei

2016), 984-988.

13

adapun penelitian ini meneliti variable supervisi akademik dan kepemimpinan

transformasional dengan jenis penelitian kuantitatif.

Sitti Hartinah10

menulis penelitian berjudul “Model Kepemimpinan

Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri”. Model kepemimpinan

transformasional kepala sekolah terbentuk dari berbagai asfek yaitu

kompetensi, iklim organisasi sekolah dan etos kerja. Permasalahannya adalah

apakah model kepemimpinan transformasional kepala sekolah dikonstruk dari

dimensi kompetensi, iklim organisasi sekolah dan etos kerja. Tujuan penelitian

ini mencari model kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SMKN

Tegal. Desain penelitian ini adalah berpendekatan confirmatory factor analysis.

Jumlah sampel 200 dipilih secara proportional random sampling. Instrumen

menggunakan “questionare” dengan reliability. Desain penelitian dengan

paradigma kuantitatif, menjelaskan hubungan kausal variabel melalui uji

hipotesis, dengan pemodelan persamaan structural (SEM). Hasil analisis

menemukan kesesuaian model konseptual dengan model teruji bahwa

kepemimpinan transformasional kepala sekolah dipengaruhi secara signifikan

oleh; kompetensi kepala sekolah (24,5%); iklim organisasi sekolah (29,4%);

etos kerja (28,1%); Model faktor kompetensi kepala sekolah, iklim organisasi

sekolah, dan etos kerja secara simultan berkontribusi terhadap kepemimpinan

transformasional kepala sekolah sebesar (85,6%). Implikasinya jika ingin

meningkatkan kompetensi kepala sekolah, iklim organisasi sekolah dan etos

kerja maka perlu dikembangkan model kepemimpinan transformasional kepala

10

Sitti Hartinah, “Model Kepemimpinan Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri”,

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol 17, Nomor 1 (Januari 2011), 12-28.

14

sekolah dalam model yang teruji ini. Berdasarkan temuan, disarankan agar

kepala sekolah, memiliki keterampilan manajerial, memperbaiki iklim

organisasi sekolah dan peningkatan etos kerja kepala secara maksimal.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable kepemimpinan kepala

sekolah transformasional. Perbedaannya, penelitian Sitti Hartinah

menggunakan jenis penelitian kuantitatif, adapun penelitian ini meneliti

variable supervisi akademik dan kompetensi pedagogik dengan jenis penelitian

kuantitatif.

Fitriani11

, menulis penelitian berjudul “Supervisi Akademik Kepala

Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru (Studi Multi Kasus di MTs Negeri

Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang)”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa model supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja

Guru di MTS Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang adalah model

supervisi klinis. Kepala SMP Negeri Batu Malang lebih menekankan pada

model supervisi klinis face to face, sedangkan kepala SMP Ar-Rohmah Putri

Malang menekankan pada model supervisi pendampingan.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik.

Perbedaannya, penelitian Fitriani Hartinah variable dependen adalah kinerja

guru dan menggunakan jenis penelitian kuantitatif komparatif. Adapun

penelitian ini variable independek kompetensi pedagogik guru dan jenis

penelitian kuantitatif regresi.

11

Fitriani, “Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru (Studi

Multi Kasus di MTs Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang”, Tesis Program Studi

Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana UIN Malang, 2015, xv.

15

Helfiana Noviarista12

menulis penelitian berjudul “Pengaruh Persepsi

Guru tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap

Kompetensi dan Kinerja Guru”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)

Terdapat pengaruh yang positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah

terhadap kompetensi guru SD se-Gugus R.A. Kartini Warungpring, Kabupaten

Pemalang dengan tingkat pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinam

kepala sekolah sebesar 0,208 dan kontribusi sebasar 4,3%; (2) Terdapat

pengaruh yang positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap

kinerja guru SD se-Gugus R.A. Kartini Warungpring, Kabupaten Pemalang

dengan dengan tingkat pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinam kepala

sekolah sebesar 0,389 dan kontribusi sebesar 15,1%.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable kepemimpinan

transformasional kepala sekolah dan menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

Perbedaannya, penelitian Helfiana variable dependen adalah kompetensi dan

kinerja guru komparatif. Adapun penelitian ini variable independen kompetensi

pedagogik guru.

Artini13

menulis penelitian berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik

terhadap Kemampuan Guru Melaksanakan Pengelolaan Proses Pembelajaran

Dalam Rangka Pelaksanaan Kurikulum 2013”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh penerapan supervisi akademik terhadap kemampuan

12

Helfiana Noviarista, “Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional

Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi dan Kinerja Guru”, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Edisi 1 Tahun ke 1V (Januari 2015), 1. 13

Made Artini, “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kemampuan Guru Melaksanakan

Pengelolaan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Pelaksanaan Kurikulum 2013”, Program Studi

Pendidikan Dasar, Tesis Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, 2015,

viii.

16

mengelola proses pembelajaran sebagai bagian dari kompetensi pedagogik

pada para guru SD di Gugus VIII Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik, serta

sama menggunakan analisis kuantitatif regresi linier berganda. Perbedaannya,

penelitian Artini menggunakan variable independen supervisi akademik,

adapun penelitian ini variable kompetensi pedagogik.

Martiningsih 14

dalam penelitian berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik

dan Partisipasi Guru dalam KKG terhadap Kompetensi Profesional Guru

Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan.”

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin tinggi supervisi akademik

akan mengakibatkan semakin tinggi kompetensi professional guru.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik, serta

sama menggunakan analisis kuantitatif regresi linier berganda. Perbedaannya,

penelitian Martini menggunakan variable kinerja dan kemampuan pengelolaan

pembelajaran sebagai kompetensi pedagogik. Adapun penelitian ini meneliti

variable supervisi akademik dan kompetensi pedagogik.

Tatang Kurniawan 15

dalam penelitian berjudul “Pengaruh Kompetensi

Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru terhadap Kinerja Guru di SMK.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kompetensi pedagogik

dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama maupun partial terhadap

kinerja guru.

14

Tri Martiningsih, “Pengaruh Supervisi Akademik dan Partisipasi Guru dalam KKG

terhadap Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara

Kota Pekalongan”, Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, 2008, vii. 15

Tatang Kurniawan, “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru

terhadap Kinerja Guru di SMK”, Tesis Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, viii.

17

Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik, serta

sama menggunakan analisis kuantitatif regresi linier berganda. Perbedaannya,

penelitian Tatang menggunakan variable kinerja sebagai variable dependen,

adapun penelitian ini variable independen adalah kompetensi pedagogik.

Ninik Sumiarsi16

menulis penelitian berjudul “Analisis Kompetensi

Pedagogik dan Pengembangan Pembelajaran Guru SD Negeri 041 Tarakan”.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kompetensi kompetensi pedagogik yang

dimiliki Guru SDN 041 Tarakan sudah sejalan dengan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007, namun perlu ada beberapa

perbaikan atau peningkatan. Selanjutnya pengembangan pembelajaran di SDN

041 Tarakan sangat diperlukan guna melengkapi segala kekurangan yang ada.

Bentuk strategi pengembangan yang dapat dilakukan adalah pengembangan

yang bersifat bottom-up.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik.

Perbedaanya penelitian Sumiarsi menggunakan analisis kualitatif, adapun

penelitian ini variable analisis kuantitatif.

Mardia Rahman17

menulis penelitian berjudul “Professional Competence ,

Pedagogical Competence and the Performance of Junior High School of

Science Teachers”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap kinerja

16

Ninik Sumiarsi, “Analisis Kompetensi Pedagogik dan Pengembangan Pembelajaran Guru

SD Negeri 041 Tarakan”, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Volume 3, Nomor 1

(Januari 2015), 99-104. 17

Mardia Hi, Rahman. “Professional Competence Pedagogical Competence and the

Performance of Junior High School of Science Teachers”, Journal of Education and Practice,

Volume 5, No 9 (Mai 2014) 75.

18

guru sains SMP di Ternate.

Persamaan dengan penelitian ini sama-sama menggunakan analisis

kuantitatif. Perbedaanya penelitian Mardia menggunakan variable kompetensi

pedagogik sebagai variable independen. Adapun penelitian ini analisis

kualitatif, adapun penelitian ini variable kompetensi pedagogic sebagai

variable dependen.

Flavia18

menulis penelitian berjudul “Transformational Leaders and Work

Performance: The Mediating Roles of Identification and Self-efficacy”.

Hasilnya menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh

terhadap tingkat kinerja tugas dan perilaku yang lebih tinggi.

Persamaan dengan penelitian ini sama-sama menggunakan analisis

kuantitatif. Perbedaanya penelitian Flavia, variable dependen adalah tingkat

kinerja tugas dan perilaku yang lebih tinggi. Adapun penelitian ini variable

dependen adalah kompetensi pedagogik.

Aan Komarian19

menulis penelitian “Pengaruh Kepemimpinan

Transformasional, Iklim Sekolah, Kinerja Mengajar Guru terhadap

Produktivitas Sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

langsung yang positif dan signifikan dari kepemimpinan transformasional dan

iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru dan produktivitas sekolah.

Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, maka perbedaan yang peneliti

18

Flávia Cavazotte, “ Transformational Leaders and Work Performance: The Mediating

Roles of Identification and Self-efficacy”, Journal BAR, Rio de Janeiro, Volume 10, Nomor 4

(Desember 2013), 490-512. 19

Aan Komariah, “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Iklim Sekolah, Kinerja

Mengajar Guru terhadap Produktivitas Sekolah”, Jurnal Mimbar, Vol 30, No 1 (Juni 2014), 118-

125.

19

lakukan sekarang lebih pokus pada pengaruh persepsi kepemimpinan

transformasional dan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi

pedagogik guru pendidikan agama islam SMP di kota salatiga tahun 2017.

F. Kerangka Teori

1. Kepemimpinan Transformasional

a. Pengertian Kepemimpinan

James A.F. Stoner dan Charles Wankel20

mengatakan bahwa

kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan mengarahkan,

merupakan faktor (aktivitas) penting penting dalam efektivitas manajer

atau pemimpin. Makmuri Muchlas21

menyatakan bahwa kepemimpinan

adalah proses yang sangat penting dalam setiap organisasi, karena

kepemimpinan inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya

sebuah organisasi.

Secara umum dapat dikatakan bahwa kepemimpinan itu

didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi

sebuah kelompok menuju kepada pencapaian tujuan kelompok tersebut.

b. Konsep Kepemimpinan Transformasional

Guna menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sekolah,

pola kepemimpinan transformasional merupakan salah satu pilihan bagi

kepala sekolah untuk memimpin dan mengembangkan sekolah yang

berkualitas. Kepemimpinan transformasional memiliki penekanan dalam

20

Hadari Nawawi, Supervisi Kepala Sekolah Mengefektifkan Organisasi, Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 2013, 18. 21

Makmuri Muchlas, Perilaku Organisasi II, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2010,

71

20

hal pernyataan visi dan misi yang jelas, penggunaan komunikasi secara

efektif, pemberian rangsangan intelektual, serta perhatian pribadi

terhadap permasalahan individu anggota organisasinya. Kepemimpinan

transformasional kepala sekolah menuntut kemampuannya dalam

berkomunikasi, terutama komunikasi persuasive, yang akan menjadi

factor pendukung dalam proses transformasi kepemimpinannya. 22

Kepemimpinan transformasional (transformational leadership)

merupakan salah-satu diantara sekian model kepemimpinan, oleh Burns23

diartikan sebagai “sebuah proses saling meningkatkan diantara para

pemimpin dan pengikut ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih

tinggi’.

Bass24

mengemukakan bahwa “kepemimpinan transformasional

sebagai pengaruh pemimpin atau atasan terhadap bawahan. Para bawahan

merasakan adanya kepercayaan, kebanggaan, loyalitas dan rasa hormat

kepada atasan, dan mereka termotivasi untuk melakukan melebihi apa

yang diharapkan”. “Kepemimpinan transformasional harus dapat

mengartikan dengan jelas mengenai sebuah visi untuk organisasi,

sehinggga para pengikutnya akan menerima kredibilitas pemimpin

tersebut”25

.

Kepemimpinan transformasional secara jelas mengkomunikasikan

22

Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan..., 48. 23

Yukl, A.G., Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Penerbit

Prenhallindo, 1998, 296. 24

Syahir Natsir, “Ringkasan Disertasi: Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Perilaku

Kerjadan Kinerja Karyawan Perbankan di Sulawesi Tengah”, Disertasi, Universitas Airlangga

Surabaya, 2004, 2-3. 25

Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen..., 48.

21

harapan-harapan, yang diinginkan pengikut tercapai. Dengan demikian,

kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat diartikan sebagai

bentuk atau gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah dalam

mempengaruhi bawahannya (guru, tenga administrasi, siswa, dan orang

tua peserta didik) untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan

sehingga dapat menunjang terwujudnya perubahan system persekolahan.

c. Kraktaristik Kepemimpinan Transformasional

Menurut Bass dan Avalio yang dikutip Donni Junni Priansa26

menyatakan bahwa karakteristik kepemimpinan transformasional

dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1) Menunjukan perilaku Karismtik

a) Mendapatkan rasa hormat untuk dipercaya

b) Kepercayaan kepada orang lain

c) menyampaikan rasa pengertian memiliki misi yang kuat terhadap

pengikutnya.

d) Menampilkan standar moral yang tinggi

2) memunculkan motivasi inspirasional

a) Mengacu pada cara memimpin transformasional dalam memotivasi.

b) Memberi inspirasi melalui visi yang jelas

c) Kepercayaan diri

d) Semangat kelompok

e) Antisias

26

Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala

Sekolah, Bandung: Alfabeta, 2014, 235-236.

22

3) Memberikan Stumulasi Intelektual

a) Menunjukan usaha pemimpin yang mendorong pengikut menjadi

inovativ.

b) Kreatif dalam memimpin untuk mendorong pengikut agar

menayakan asumsi-asumsi.

c) Membuat kembali kerangkan permasalahan

d) Mendakati pengikut dengan cara baru.

4. Memperlakukan pengikut dengan memeberi perhatian kepada individu

a) Memberikan perhatian secara personel pada semua individu.

b) Membuat semua individu merasa dihargai

c) Mendelegasiakan tugas sebagai cara pengembangan pengikut.

Menurut Bass dan Avolio kepemimpianan transformasional

sebagaimana disebutkan dalam Ancok yaitu27

:

a) Idealized Influence (pengaruh yang diidealkan). Pemimpin

transformasional mampu menjadi model panutan dalam

bertingkah laku, berprestasi maupun berkomitmen bagi

pengikutnya.

b) Ispiration Motivation (motipasi yang inspirasional). Pemimpin

memotivasi, menginspirasi, merangsang semangat dan

melibatkan para pengikutnya untuk mencapai masa depan yang

menarik, melalui ekspektasi yang tinggi dan tantangan kerja

yang kerasdalam memfokuskan usaha dan tindakan dalam

27

Djamaludin Ancok, Psikologi Kepemimpianan dan Inovasi, Jakarta: Erlangga, 2012,

130- 132.

23

mengekpresikan tujuan.

c) Individual consideration (kepedulian secara perorangan).

Seorang pemimpin yang transformatif senantiasa

memperhatikan agar bawahan bisa mencapai kemajuan serta

mengembangan diri.

d) Intellectual stimulation (stimulasi intelektual). Pemimpin

transformasional menantang bawahannya mencari ide –ide

dalam rangka meningkatkan kompetensi, mendorong kreativitas

bawahannya untuk berinovasi dalam rangka menyelesaikan hal

baru.

2. Supervisi Akademik

a. Konsep dan Teori Supervisi Akademik

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran28

. Supervisi akademik tidak terlepas dari

penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Rekleksi praktis

penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi

nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya:

Apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?, Apa yang sebenarnya

dilakukan oleh guru dan peserta didik di dalam kelas? Aktivitas-aktivitas

mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi

28

Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Gava Media,

2011, 48.

24

guru dan peserta didik?, Apa yang telah dilakukan oleh guru dalam

mencapai tujuan akademik?, Apa kelebihan dan kekurangan guru dan

bagaimana cara mengembangkannya?, Berdasarkan jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang

perlu ditegaskan disini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja harus

dilanjutkan pelaksanaan supervisi akademik dengan melakukan tindak

lanjut berupa pembuatan program supervisi akademik dan melaksanakan

dengan sebaik-baiknya.

Menurut Glickman dalam Priansa dan Somad29

, supervisi

akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan

kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran demi pencapaian

tujuan pembelajaran. Supervisi pendidikan atau supervisi akademik

menurut Burton dan Brueckner30

adalah suatu teknik pelayanan yang

tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama

factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

b. Ruang Lingkup Supervisi Akademik

Ruang lingkup supervisi akademik dijelaskan Lantip dan

Sudiyono31

meliputi hal-hal berikut ini.

1) Pelaksanaan KTSP

2) Persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran oleh guru.

29

Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen..., 106. 30

Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan, Bandung: Alfabeta,

2012, 91. 31

Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono,Supervisi Pendidikan..., 50.

25

3) Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi,

dan peraturan pelaksanaannya.

4) Peningkatan mutu pembelajaran melalui pengembangan sebagai

berikut.

a) Model kegiatan pembalajaran yang mengacu pada Standar Proses.

b) Peran serta peserta didik dalam proses pembelajaran secara aktif,

kreatif, demokratif, mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas,

dan dialogis.

c) Peserta peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki pola

piker serta kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan

aktivitas intelektual yang kreatif dan inovatif, berargumentasi,

mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi.

d) Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang

dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai

pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh

guru.

e) Bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan

pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Meningkat

rasa ingin tahunya, (2) Mencapai keberhasilan belajarnya secara

konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan, (3) Memahami

perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumebr

informasi, (4) Mengolah informasi menjadi pengetahuan, (5)

26

Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah, (6)

Mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain, (7)

Mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi

yang wajar.

c. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik

Secara umum, tujuan supervisi akademik adalah membantu guru

untuk mengembangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan

pembelajaran yang direncanakan bagi peserta didiknya. Melalui supervisi

akademik diharapkan kualitas akademik yang dilakukan oleh guru

semakin meningkat32

.

Berikut ini adalah beberapa tujuan supervisi akademik: (1)

Membantu guru mengembangkan kompetensinya, (2) Mengembangkan

kurikulum, (3) Mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing

penelitian tindakan kelas (PTK).

Supervisi akademik merupakan salah satu fungsi mendasar

(essential function) dalam keseluruhan program sekolah. Hasil supervisi

akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan

profesionalisme guru33

.

d. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik

Prinsip-prinsip supervisi akademik diuraikan sebagai berikut34

.

1) Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.

2) Sistematis, artinya mudah dikembangkan sesuai perencanaan program

32

Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi ..., 108. 33

Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono,Supervisi Pendidikan..., 55. 34

Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi..., 108.

27

supervisi yang matang dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3) Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrument.

4) Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.

5) Antisipatif, artinya mampu mengahadapi masalah-masalah yang

mungkin akan terjadi.

6) Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru

dalam mengembangkan proses pembelajaran.

7) Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara Kepala Sekolah

dan guru dalam mengembangkan pembelajaran.

8) Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, adan

asuh, dalam mengembangkan pembelajaran.

9) Demokratis, artinya Kepala Sekolah tidak boleh mendominasi

pelaksanaan supervisi akademik.35

10) Aktif, artinya guru dan Kepala Sekolah harus aktif berpartisipasi.

11) Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang

harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor.

12) Berkesinambungan, artinya supervisi akademik dilakukan secara

teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah/madrasah.

13) Terpadu, artinya menyatu dengan program pendidikan.

e. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik

sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya

35

Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi ..., 110-111.

28

f. Teknik-teknik Supervisi Akademik

Teknik-teknik supervisi akademik yang seharusnya dipahami dan

dikuasai oleh seorang Kepala Sekolah ada dua macam. Kedua macam

teknik tersebut terdiri dari beberapa strategi atau cara. Seorang Kepala

Sekolah diharapkan memahami dan menguasai berbagai strategi tersebut.

Hal ini diperlukan, sebab untuk melakukan antisipasi apabila ada

permasalahan yang terkait dengan supervisi akademik yang tidak bisa

diselesaikan dengan suatu cara tertentu, maka Kepala Sekolah bisa

menggunakan strategi yang lain. Kedua teknik supervisi akademik

tersebut, yaitu teknik supervisi individual dan teknik suoervisi kelompok.

Adapun penjelasan masing-masing teknik tersebut dijelaskan Lantip dan

Sudiyono sebagai berikut.36

1) Teknik Supervisi Individual

Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi

perseorangan terhadap guru. Kepala Sekolah di sini hanya berhadapan

dengan seorang guru, sehingga dari hasil supervisi ini akan diketahui

kualitas pembelajarannya. Teknik supervisi individual ada lima

macam, yaitu: Kunjungan Kelas, Observasi Kelas, Pertemuan

Individual, Kunjungan antar Kelas, dan Menilai Diri Sendiri.

a) Kunjungan Kelas

Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala

sekolah untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. Tujuannya

36

Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan..., 78.

29

adalah untuk menolong guru dalam mengatasi masalah di dalam

kelas.

b) Observasi Kelas

Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran

secara teliti di kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data

objektif aspek-aspek situasi pembelajaran, dan kesulitan-kesulitan

guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran.

c) Pertemuan Individual

Pertemuan individual adalah suatu pertemuan, percakapan,

dialog, dan tukar pikiran antara Kepala Sekolah dan guru.

Tujuannya adalah sebagai berikut: (1) Memberikan kemungkinan

pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan yang

dihadapi, (2) Mengembangkan hal mengajar yang lebih baik, (3)

Memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru, (4)

Menghilangkan atau menghidari segala prasangka.

d) Kunjungan Antar Kelas

Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke

kelas yang lain di sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk

berbagi pengalaman dalam pembelajaran.

e) Menilai Diri Sendiri

Menilai diri adalah penilaian diri yang dilakukan oleh diri

sendiri secara objektif. Untuk maksud itu diperlukan kejujuran

diri sendiri.Adapun cara-cara menilai diri sendiri adalah sebagai

30

berikut: (1) Suatu daftar pandangan atau pendapat yang

disampaikan kepada para peserta didik untuk menilai pekerjaan

atau suatu aktivitas; (2) Biasanya disusun dalam bentuk

pertanyaan, baik secara tertutup maupun terbuka, dengan tidak

perlu menyebut nama; (3) Menganalisis tes-tes terhadap unit

kerja ; (4) Mencatat aktivitas para peserta didik dalam suatu

catatan, baik mereka bekerja secara individu maupun secara

kelompok.

2) Supervisi Kelompok

Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan

program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-

guru yang diduga sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah

atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama,

dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama.

Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan

permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. Ada tiga belas

teknik supervisi kelompok, yaitu: (1) Kepanitiaan-kepanitiaan, (2)

Kerja kelompok, (3) Laboratorium dan kurikulum, (4) Membaca

terpimpin, (5) Demonstrasi pembelajaran, (6) Darmawisata, (7)

Kuliah/studi, (8) Diskusi panel, (9) Perpustakaan, (10) Organisasi

professional, (11) Bulletin supervisi, (12) Pertemuan guru, (13)

Lokakarya atau konferensi kelompok.

31

3. Kompetensi Pedagogik

a. Pengertian Dasar Kompetensi Pedagogik

Menurut Mulyasa37

kompetensi adalah perpaduan dari

pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam

kebiasaan berfikir dan bertindak. McAshan38

mengungkapkan bahwa

kompetensi is “a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a

person achieves, which become part of his or her being to the exent he

or she can satisfactorily perform particular cognitive, afective, and

psychomotor behaviors”. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai

pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh

seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat

melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan

sebaik-baiknya.

A person’s competencies may be defined in terms of one’s

knowledge, skills and behaviours. To understand the competencies

required of a teacher, we must first define the job of a teacher. The task

of a teacher is closely tied to the nature of the classroom. Today’s

classrooms call for teachers to “prepare virtually all students for

higher order thinking and performance skills once reserved to only a

few”39

. Menurut Darling-Hammond, kompetensi seseorang dapat

didefinisikan berdasarkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

37

Mulyasa, Kurikulum Bernasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002, 37. 38

McAshan, Competency Based Education and Behavioral Objectives, America: Education

Technology Publicataions, 2001, 45. 39

McAshan, Competency Based Education..., 50.

32

seseorang. Untuk memahami kompetensi yang dibutuhkan seorang

guru, pertama-tama kita harus mendefinisikan tugas seorang guru.

Tugas seorang guru sangat terkait dengan sifat kelas. Ruang kelas

sekarang meminta para guru untuk "mempersiapkan hampir semua

siswa untuk berpikir dan kemampuan berkinerja tinggi yang hanya

dimiliki oleh beberapa orang saja".

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa pengertian kompetensi guru adalah pengetahuan, keterampilan

dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi

bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif,

afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan pemahaman

terhadappeserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

b. Komponen Kompetensi Pedagogik Guru

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam

pengelolaan peserta didik, yang meliputi (1) pemahaman wawasan guru

akan landasan dan filsafat pendidikan, (2) pemahaman potensi dan

keberagaman peserta didik, (3) kemampuan mengembangkan kurikulum/

silabus, (4) kemampuan menyusun rencana dan strategi pembelajaran, (5)

kemampuan melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana

dialogis dan interaktif, aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan,

33

(6) kemampuan melakukan evaluasi hasil belajar, (7) kemampuan

mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan

intrakurikuler dan ekstrakurikuler.40

Kompetensi Pedagogik adalah41

: (1) Memahami peserta didik

secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan

memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip

kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik, (2)

Merancang pembelajaran,termasuk memahami landasan pendidikan

untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi memahmi landasan

pendidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan

strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi

yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan

pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih, (3) Melaksanakan

pembelajaran yang meliputi menata latar ( setting) pembelajaran dan

melaksanakan pembelajaran yang kondusif, (4) Merancang dan

melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan

melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara

berkesinambungan denga berbagai metode,menganalisis hasil evaluasi

proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar

(mastery level), dan memamfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk

perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum, (5)

Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

40

Syamsul Sagala, Kemampuan …, 32. 41

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat 1.

34

potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan

berbagai potensi akademik, dan memfasilitasipeserta didik untuk

mengembangkan berbagai potensi nonakademik.

G. Kerangka Pikir Penelitian

Rancangan penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai

berikut :

Gambar 2.1 Skema Desain Penelitian

H. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah disampaikan

oleh penulis sebelumnya, maka dapatlah dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Ada pengaruh positif dan signifikan persepsi guru tentang

kepemimpinan transformasional terhadap kompetensi pedagogik

guru PAI SMP di Kota Salatiga tahun 2017.

H2 : Ada pengaruh positif dan signifikan supervisi akademik Kepala

Sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru PAI SMP di Kota

Kepemimpinan

Transformasional

(X1)

Supervisi

Akademik

Kepala Sekolah

(X2)

Kompetensi

Pedagogik Guru

PAI (Y)

H1

H2

H3

35

Salatiga tahun 2017.

H3 : Ada pengaruh secara simultan positif dan signifikan persepsi guru

tentang kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik

Kepala Sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru PAI SMP di

Kota Salatiga tahun 2017.

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif jenis

pendekatan one shot method (metode “menembak” atau pengumpulan data satu

kali terhadap satu kasus) dan eks post facto. Penelitian expost facto disebut

sebagai penelitian sesudah kejadian. Oleh karena itu, penelitian ini dapat

dilakukan ketika suatu peristiwa yang di dalamnya terdapat komponen variabel

bebas dan variabel terikat telah terjadi.Metode ex post factomerupakan

penelitian empiris sistematis tanpa melakukan perlakuan-perlakuan maupun

manipulasi terhadap variabel penelitian tetapi hanya mengumpulkan fakta-

fakta berdasarkan pengukuran terhadap gejala yang terjadi pada diri responden

sebelumnya42

. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif untuk

mendeskripsikan persepsi guru pendidikan agama Islam SMP tentang

kepemimpinan transformasional kepala sekolah, supervisi akademik oleh

Kepala Sekolah, dan kompetensi pedagogik guru.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.43

Populasi di dalam

penelitian ini adalah seluruh guru pendidikan agama Islam SMP di Kota

Salatiga yang berjumlah 30 orang. Menurut Arikunto, jika subjeknya kurang

42

Moh Nazir, Metode Penelitian,Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, 129. 43

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta, 2010, 173.

37

dari 100 maka sampelnya adalah keseluruhan populasi.44

Karena responden

kurang dari seratus maka pengambilan sampel untuk dijadikan responden

dalam penelitian ini adalah menggunakan metode total sampling yaitu sampel

diambil dari semua populasi.

C. Variabel penelitian

1. Kepemimpinan transformasional adalah sebagai bentuk atau gaya yang

diterapkan kepala sekolah dalam mempengaruhi bawahannya ( guru, tenaga

administrasi, siswa, dan orang tua peserta didik) untuk ,mencapai tujuan

pendidikan yang diinginkan.45

Dengan indikator yaitu Penyampaian visi dan

misi organisasi secara jelas, Kemampuan membuat bawahan merasa bangga

menjadi rekan kerja, Menumbuhkan kepercayaan bawahan, Penyampaian

harapan yang jelas dan menarik, Kemampuan membangkitkan semangat

kerja, Kemampuan menginspirasi bawahan untuk antusias mencapai tujuan,

Kemampuan menginspirasi bawahan optimis mencapai tujuan, Mampu

merangsang kreativitas bawahan, Mampu merangsang inovasi bawahan,

Mampu menghargai ide-ide bawahan, Mampu mengarahkan pemecahan

masalah secara cermat, Perhatian kepada bawahan, Menghargai perbedaan

individual, Pemberian pelatihan dan pengarahan kepada bawahan.

2. Supervisi akademik adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk

membantu pengembangan profesional guru atau calon guru, khususnya

dalam penampilan mengajar, berdasarkan observasi dan analisis data secara

44

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., 134. 45

Hadari Nawawi, Supervisi Kepala Sekolah..., 18.

38

teliti dan obyektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar

tersebut. adalahsuatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu

pengembangan profesional guru atau calon guru, khususnya dalam

penampilan mengajar, berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti

dan obyektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar

tersebut. Indikator supervisi akademik adalah teknik supervisi individual,

terdiri kunjungan kelas, observasi kelas, kunjungan antar kelas, penilaian

diri sendiri, rapat guru, studi kelompok, diskusi, supervisi sebaya,

pemberian standar perilaku guru, pengarahan tindakan guru, Penguatan

terhadap perlaku guru, mendemonstrasikan keterampilan mengajar,

membesarkan hati guru, mengklarifikasi permasalahan guru, mendengarkan

keluhan guru, negoisiasi terhadap perilaku guru, pemecahan masalah yang

dihadapi guru, menunjukkan ide tentang bagaimana mengola informasi.

3. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadappeserta

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimilikinya.Indikator kompetensi pedagogik, dapat mengindentifikasi

karakteristik belajar peserta didik,memahami penyimpangan perilaku

peserta didik, mampu menguasai berbagai tehnik pembelajaran, mampu

menyesuaikan metode pembelajaran dengan tingkat pemahaman peserta

didik, mampu menyusun silabus sesuai kurikulum, mampu membuat RPP,

mampu memilih materi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan usia dan

kemampuan peserta didik, melaksanakan proses pembelajaran sesuai RPP,

39

mampu mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan konteks sehari-hari

peserta didik, mampu melakukan aktivitas pembelajaran yang bervariasi,

mampu mengelola kelas dengan efektif, Mampu merancang dan

melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk

belajar sesuai kecakapan dan pola belajar masing-masing, mampu secara

aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran, mampu

mendorong peserta didik untuk memahami dan menggunakan informasi

yang disampaikan, mampu memotivasi peserta didik untuk bertanya,

mampu mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik,

mampu menanggapi pertanyaan peserta didik dengan tepat dan benar,

Mampu menyusun alat penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran,

Mampu menganalisis hasil penilaian pembelajaran, Memanfaatkan hasil

penilaian sebagai bahan tindak lanjut pembelajaran berikutnya.

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

N

o

Variabel

Dimensi Indikator Ket. Item

soal

1 Kepemimpinan

Transformasiona

l (X1)

Djamaludin

ancok, Jakarta :

Erlangga, 2012,

130-132.

Idealized

influence

(pengaruh yang

diidealkan)

1. Penyampaian visi dan misi

organisasi secara jelas

2. Kemampuan membuat bawahan

merasa bangga menjadi rekan

kerja

3. Menumbuhkan kepercayaan

bawahan

1

2

3, 4, 5

Inspirational

motivation

(motipasi yang

inspirasional)

1. Penyampaian harapan yang jelas

dan menarik.

2. Kemampuan membangkitkan

semangat kerja.

3. Kemampuan menginspirasi

bawahan untuk antusias

mencapai tujuan

6, 7

8, 9

10, 11

40

Intellectual

stimulation

(kepedulian

secara

perorangan)

1. Mampu merangsang kreativitas

bawahan.

2. Mampu merangsang inovasi

bawahan.

3. Mampu menghargai ide-ide

bawahan.

4. Mampu mengarahkan

pemecahan masalah secara

cermat.

12,

13

14,

15

Individual

consideration

(stimulasi

intelektual)

1. Perhatian kepada bawahan.

2. Menghargai perbedaan

individual.

3. Pemberian pelatihan dan

pengarahan kepada bawahan.

16

17

18

2 Supervisi

Akademik

Kepala Sekolah

(X2)

Lantip Diat

Prasojo dan

Sudiyono,Yogya

karta : Gava

Media, 2011,

48-53

Tehnik

Individual

1. Kunjungan kelas

2. Observasi kelas

3. Kunjungan antar kelas

4. Penilaian diri sendiri

19, 20

21, 22,

23, 24,

25, 26,

Tehnik

Kelompok

1. Rapat guru

2. Studi kelompok

27, 28

29, 30

Pendekatan

direktif

1. Pemberian standar perilaku

guru.

2. Mendemonstrasikan

keterampilan mengajar.

31, 32

34,

Pendekatan

Non-direktif

1. Membesarkan hati guru

34,

Pendekatan

kolaboratif

1. Pemecahan masalah yang

dihadapi guru.

35, 36

3 Kompetensi

Pedagogik (Y)

H.E. Mulyasa

Bandung : PT

Remaja

Rosdakarya,201

3, 227-240

Mengenal

karakteristik

peserta didik

1. Dapat mengindentifikasi

karakteristik belajar peserta

didik.

2. Memahami penyimpangan

perilaku peserta didik.

37, 38

39, 40

Menguasai teori

belajar dan

prinsip-prinsip

pembelajaran

1. Mampu menguasai berbagai

tehnik pembelajaran.

2. Mampu menyesuaikan metode

pembelajaran dengan

pembelajaran dengan tingkat

pemahaman peserta didik.

41, 42

43, 44

Pengembangan

kurikulum

1.mampu menyusun silabus sesuai

dengan kurikulum

2.mampu membuat RPP

45

46

41

3.Mampu memilih materi

pembelajaran yang tepat dan sesuai

dengan kemampuan peserta didik

47

Kegiatan

pembelajaran

yang mendidik

1. Melaksanakan proses

permbelajaran sesuai RPP

2. Mampu mengaitkan kegiatan

pembelajaran dengan konteks

sehari-hari peserta didik.

3. Mampu melakukan aktivitas

pembelajaran yang bervariasi.

4. Mampu mengelola kelas dengan

efektif

48

49

50

51

Pengembangan

kompetensi

peserta didik

1. Mampu merancang dan

melaksanakan aktivitas

pembelajaran yang mendorong

peserta didik untuk belajar

sesuai kecakapan dan pola pikir

masing masing

2. Mampu secara aktif membantu

peserta didik dalam proses

pembelajaran.

3. Mampu mendorong peserta

didik untuk memahami dan

menggunakan informasi yang di

sampaikan

52

53

54

Komunikasi

dengan peserta

didik

1. Mampu memotivasi peserta

didik untuk bertanya.

2. Mampu mendengarkan semua

pertanyaan dan tanggapan

peserta didik.

3. Mampu menanggapi pertanyaan

peserta didik dengan tepat dan

benar

55

56

57

Penilaian dan

evaluasi

1. Memanfaatkan hasil penilaian

sebagai bahan tindak lanjut

pembelajaran berikutnya.

58

42

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh.46

sumber data penelitian ini ada dua yaitu data primer dan data skunder. Sember

data primer di peroleh dari responden yaitu guru-guru SMP di Kota Salatiga

tahun 2017. Sedangkan sumber data skunder diperoleh dari data-data

penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.

E. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui47

. Metode kuesioner

digunakan untuk mengungkap data tentang variable : Kepemimpinan

transformasional (X1), Supervisi akadmeik Kepala Sekolah(X2), dan

variabel Kompetensi Pedagogik guru Pendidikan Agama Islam (Y).

F. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas menurut Arikunto48

validitas adalah suatu ukuran

instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengungkapkan apa yang diinginkan atau mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini alat ukur yang

46

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., 172. 47

SuharsiniArikunto, Prosedur Penelitia…, 128. 48

SuharsiniArikunto, Prosedur Penelitian…, 160.

43

digunakan berupa angket atau kuesioner yang merupakan gambaran-

gambaran variabel-variabel gejala yang merupakan pokok

permasalahan dari teori yang ada. Untuk mencari validitas item-item

angket digunakan rumus Teknik Korelasi Product Moment yang

dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto49

sebagai berikut:

})(}{)({

))((

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

rXY = Koefisien korelasi antara x dan y

ΣXY = Jumlah perkalian skor item X dengan Y

X = Jumlah skor item X

Y = Jumlah skor item Y

N = Jumlah responden

ΣX² = Jumlah kuadrat skor item X

ΣY² = Jumlah kuadrat skor item Y

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas instrument dengan rumus Alpha. Secara umum

suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha

lebih besar dari 0,60 pada tingkat kepercayaan 95% 50

.

49

SuharsiniArikunto,Prosedur Penelitian..., 213. 50

ImamGhozali, Analisis Multivariat dengan Program SPSS..., 56.

44

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui setelah perlakuan

akan berdistribusi normal atau tidak51

. Untuk uji normalitas data hasil

tes digunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan melihat normal

probability plot melalui tampilan output SPSS 17. Keputusan uji, jika

p sama atau kurang dari α, tolak Ho, dan jika p lebih dari α, terima Ho.

Adapun metode normal probability plot membandingkan

distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi

kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk

satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan

garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya52

.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untk melihat apakah spesifikasi model

linear yang digunakan sudah benar atau tidak. Dalam penelitian ini, uji

yang digunakan adalah Ramsey test. Uji ini dikembangkan oleh

Ramsey tahun 1969. Ramsey menyarankan suatu uji yang disebut

general test of specification. Sedangkan untuk melakukan uji ini harus

51

Sudjana, Metode Statistika..., 291. 52

ImamGhozali, Analisis Multivariat dengan Program SPSS..., 77.

45

membuat asumsi bahwa fungsi yang benar adalah linear, dan uji ini

bertujuan untuk menghasilkan perubahan F hitung53

. Keputusan ini

akan ditampilkan pada output SPSS 17 for Windows, yakni pada

kolom signifikansi F change.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independent).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variable bebas. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi digunakan matrik

korelasi variable-variabel bebas, dan melihat nilai tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF) dengan perhitungan bantuan program

SPSS 17 for Windows.

Menurut Imam Ghozali54

, jika dari matrik korelasi antar variable

bebas ada korelasi yang tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini

merupakan indikasi adanya multikolinearitas, dan sebaliknya.

Sedangkan menurut Singgih Santoso55

VIF mempunyai persamaan

toleranceVIF

1 dan pada umumnya jika VIF lebih dari 5, maka

variable tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan

variable bebas yang lainnya.

53

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Elek Media Komputindo,

Jakarta, 2012, 81. 54

ImamGhozali, Analisis Multivariat..., 56. 55

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS..., 356.

46

d. Heterokedastisitas

Uji asumsi heterokedastisitas untuk menguji dalam sebuah

model regresi apakah terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heterokedastisitas56

.

2. Model Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

bagaimana peran variabel moderat memoderasi pengaruh perubahan tiap-

tiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan Regresinya

mengandung interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen)

dengan rumus persamaan sebagai berikut57

:

Y = a + b1X1 + b2 X2

Keterangan :

Y = Kompetensi pedagogik

X1 = Kepemimpinan transformasional

X2 = Supervisi akademik

a = Konstanta pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan

transformasional dan supervisi akademik terhadap kompetensi

56

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS..., 208. 57

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS..., 208.

47

pedagogik Guru

b1= Koefisien pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan

transformasionalterhadap kompetensi pedagogik Guru.

b2 = Koefisienpengaruh persepsi guru tentang supervisi

akademikterhadap kompetensi pedagogik Guru.

3. Uji Kecocokan Model

a.Analisis Koefisien Determinasi ( R2

)

Koefisien determinasi (adjusted R square) melihat kemampuan

variabel bebas dalam menerangkan variabel tergantung dan proporsi

variasi dan variabel tegantung yang diterangkan oleh variasi dari

variabel-variabel bebasnya. Jika R2

yang diperoleh dari hasil

perhitungan menunjukkan semakin besar(mendekati satu), maka dapat

dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi

variabel tergantung semakin besar.

b.Uji Signifikasi Parameter Estimasi (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/ terikat.

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut: model dapat dianalisis lebih

lanjut bila nilai signifikansi < 0,05. Dengan kata lain, bahwa semua

variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi

variabel dependen.

48

4. Uji Hipotesis

Alat uji hipotesis penelitian menggunakan uji t, dengan taraf

signifikan 5 % dan uji dua sisi. Uji t pada dasarnya menunjukkan

seberapa besar pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian

melalui uji signifikasi dilakukan dengan indikator signifikan 0,05, jika

signifikan < 0,05, maka hipotesis diterima, namun jika signifikan >

0,05 maka hipotesis ditolak. Analisis data menggunakan program

Statistik SPPS versi 17.

49

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini analisis hasil penelitian mengenai peranan Kepemimpinan

Transformasional kepala sekolah dan Supervisi akademik terhadap Kompetensi

Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam. Analisis dimulai sedikit gambaran

umum mengenai obyek penelitian, tahap berikutnya diuraikan karakteristik

responden kemudian menguji hipotesis penelitian dan analisis pembahasan

terdapat di bagian akhir.

A. Deskripsi Responden

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang

merupakan jawaban sebanyak 30 responden. Dari 30 responden, yang

mengembalikan kuesioner yaitu 30 responden (100%). Dalam penelitian ini

identitas responden dapat diketahui melalui 4 (empat) indikator yang

meliputi jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, usia. Gambaran responden

dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh keadaan responden yaitu guru

Pendidikan Agama Islam di SMP di Salatiga Kota Kabupaten Semarang.

1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (Gender)

Responden dari penelitian tidak membedakan atas jenis kelamin.

Dalam kenyataan setelah melihat hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru

Pendidikan Agama Islam yang ada di SMP di Salatiga lebih banyak guru

perempuan dari pada guru laki-laki, sehingga responden lebih banyak

perempuan dari pada laki-laki. Responden berdasarkan gender dapat terlihat

pada tabel 4.1 berikut:

50

Tabel 4.1

Jenis Kelamin

N0 Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 Pria 10 33,3

2 Wanita 20 66,7

Total 30 100

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden

didominasi oleh personil wanita sebanyak 20 responden atau 66,7 %,

sedangkan untuk responden pria sebanyak 10 responden atau 33,3 %. Hal ini

menunjukkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam di SMP di Salatiga

sebagian besar adalah wanita .

2. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah responden penelitian berdasarkan kualifikasi pendidikan,

bahwa pengangkatan guru Pendidikan Agama Islam pada awalnya

menggunakan dasar pendidikan D II, bahwa perkembangan pendidikan

mengalami perubahan untuk pengangkatan guru Pendidikan Agama Islam

harus berkualifikasi pendidikan Sarjana (S1). Dengan perubahan ini guru

Pendidikan Agama Islam wajib menyesuaikan pendidikan dari D II menjadi

S 1. Kebijakan ini berkembang dengan turunnya UU No 14 Tahun 2005

(Undang-Undang Guru dan Dosen) yang menyatakan bahwa guru serendah-

rendahnya berkualifikasi pendidikan formal Sarjana (SI) atau Diploma IV,

dengan aturan ini guru wajib menyesuaikan ijazahnya melalui program-

program yang diberikan oleh pemerintah. Jumlah responden berdasarkan

kualifikasi pendidikan selengkapnya dapat dilihat melalui Tabel 4.2 berikut:

51

Tabel 4.2

Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 S1 27 90,0

2 S2 3 10,0

Total 30 100,0

Sumber : Lampiran 3

Dari Tabel 4.2 diketahui bahwa tingkat pendidikan terakhir dari

responden didominasi S1 yaitu sebanyak 27 responden atau 90,0 % dan S 2

sebanyak 3 responden atau 10%. Sesuai dengan UU No 14 Tahun 2005

yang mengisyaratkan bahwa guru serendah-rendahnya berkualifikasi

pendidikan formal Sarjana (S1) atau Diploma IV. Dengan regulasi ini guru

juga wajib menyesuaikan pendidikannya melalui program-program yang

dicanangkan oleh pemerintah. Untuk itulah sudah banyak guru yang

menempuh pendidikan S1.

3. Responden Berdasarkan Masa Kerja

Responden penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama Islam

yang masa kerjanya dikelompokkan : (1) < 5 tahun, (2) 6 – 10 tahun, (3) 11

– 20 tahun dan (4) > 20 tahun. Gambaran responden berdasar masa kerja

sebagai guru dan berstatus Pegawai Negeri Sipil diketahui pada tabel 4.3

berikut:

Tabel 4.3 Masa Kerja

No Masa Kerja Jumlah Persentase (%)

1 1-5 tahun 5 16,7

2 6 – 10 tahun 8 26,7

3 11 – 20 tahun 3 10,0

4 > 20 tahun 14 46,7

Total 30 100,0

Sumber : Lampiran 3

52

Dari Tabel 4.3 diketahui bahwa masa kerja responden didominasi

masa kerja >20 tahun sebanyak 14 responden atau 46,7 %, disusul 6 – 10

tahun dengan sebanyak 8 responden atau 26,7 %, kemuadian masa kerja <5

tahun sebanyak 5 tahun atau 16,7%, dan terakhir masa kerja 11-20 tahun

sebanyak 3 responden atau 10 %.

4. Responden Berdasarkan Usia

Responden penelitian ini juga dikelompokkan menurut usia.

Pengelompokan usia ini berdasar pada usia minimal 20 tahun dan usia

maksimal menjadi guru yaitu 60 tahun. Kemudian dibagi dalam empat

kategori sebagai berikut: (1) 20 - 30 tahun, (2) 31 – 40 tahun, (3) 41 – 50

tahun, dan (4) 51 – 60 tahun. Selanjutnya usia respoden berdasar usia dapat

diketahui melalui tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Usia Responden

No Usia Jumlah Persentase (%)

1 1 -30 tahun 1 3,3

2 31 – 40 tahun 2 6,7

3 41 – 50 tahun 20 66,7

4 51 – 60 tahun 7 23,3

Total 30 100,0

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel 4.4 diketahui bahwa usia responden didominasi usia 41

– 50 tahun sebanyak 20 responden atau 66,7 %, selanjutnya usia 51-60

tahun sebanyak 7 responden atau 23,3 %, usia 31 – 40 tahun sebanyak 2

responden atau 6,7 %, dan usia 20 – 30 tahun sebanyak 1 responden atau

3,3%. Dengan melihat data yang tersaji, guru dengan usia lebih dari 41-50

tahun mendominasi responden.

53

B. Deskripsi Variabel

Deskripsi variabel merupakan hasil perhitungan statistik yang

meliputi jumlah (frekuensi) yang prosentase jawaban responden untuk setiap

item pernyataan serta perhitungan statistik terhadap nilai rata-rata (mean),

nilai tengah (median) dan nilai yang sering muncul (mode) untuk setiap

indikator pernyataan dalam penelitian.

Deskripsi variabel tersebut dapat menunjukkan arah atau

kecenderungan dari semua jawaban responden atas suatu item pernyataan

terhadap variabel yang diteliti. Kecenderungan jawaban ditunjukkan dalam

skala likert dari satu sampai lima, yaitu dari ukuran kualitatif dari tidak

setuju (STS) dengan nilai/bobot 1, kurang setuju (KS) dengan bobot 2,

cukup setuju (CS) dengan bobot 3, setuju (S) dengan bobot 4, sangat setuju

(SS) dengan nilai/bobot 5.

Deskripsi variabel yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi

variabel Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah terdiri dari 18

indikator, variabel Supervisi akademik terdiri dari atas 5 indikator, dan

variabel Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam dengan 14

indkator.

Adapun hasil perhitungan statistik dengan menggunakan program

SPSS for Window Release 21 secara lengkap adalah sebagi berikut.

1. Persepsi Responden terhadap Variabel Kepemimpinan

Transformasional Kepala Sekolah (X1)

Persepsi responden mengenai variabel Kepemimpinan

54

Transformasional secara umum disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Diskripsi Statistik

Statistics

Kepemimpinan

Transformasion

al

Supervisi

Akademik KS

Kompetensi

Pedagogik Guru

PAI

N Valid 30 30 30

Missing 0 0 0

Mean 64.5333 72.9667 93.7333

Median 65.5000 74.5000 95.0000

Mode 70.00 77.00 84.00

Std. Deviation 5.39945 6.41380 9.41361

Minimum 52.00 58.00 74.00

Maximum 72.00 81.00 109.00

Sum 1936.00 2189.00 2812.00

Berdasarkan Tabel 4.5 dari penghitungan frekuensi dan nilai rata-rata

skor indikator variabel Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah

menunjukkan bahwa mean sebesar 64,53, dengan skor minimum 52,

maksimum 72. Adapun jumlah skor maksimum yang mungkin dicapai 75

(jumlah item valid 15 x 5), maka kompetensi pedagogik guru ada tingkat

persentase 86,0% (64,53/75), artinya rata-rata para guru berpersepsi bahwa

Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah pada kategori tinggi. Dari

hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa responden memiliki persepsi positif

mengenai variabel Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah.

2. Persepsi Responden terhadap Variabel Supervisi Akademik Kepala

Sekolah (X2)

Berdasarkan Tabel 4.5 dari penghitungan frekuensi dan nilai rata-rata

skor indikator variabel Supervisi Akademik Kepala Sekolah menunjukkan

55

bahwa mean sebesar 72,97, dengan skor minimum 58, maksimum 81.

Adapun jumlah skor maksimum yang mungkin dicapai 85 (jumlah item

valid 17 x 5), maka Supervisi Akademik Kepala Sekolah pada tingkat

persentase 85,85% (72,97/85), artinya rata-rata para guru berpersepsi bahwa

Supervisi Akademik Kepala Sekolah pada kategori tinggi. Dari hasil

tersebut dapat dijelaskan bahwa responden memiliki persepsi positif

mengenai variabel Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah.

3. Persepsi Responden terhadap Variabel Kompetensi Pedagogik Guru

Pendidikan Agama Islam (Y)

Berdasarkan Tabel 4.5 dari penghitungan frekuensi dan nilai rata-rata

skor indikator variabel Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama

Islam menunjukkan bahwa mean sebesar 93,73, dengan skor minimum 74,

maksimum 109 Adapun jumlah skor maksimum yang mungkin dicapai 110

(jumlah item valid 22 x 5), maka kompetensi pedagogik guru pada tingkat

persentase 85,21% (93,73/110), artinya rata-rata para guru berpersepsi

bahwa Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam pada kategori

tinggi. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa responden memiliki

persepsi positif mengenai variabel Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan

Agama Islam.

C. Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen dilakukan untuk memperoleh keyakinan

bahwa kuesioner yang dipergunakan untuk pengumpulan data primer hasil

penelitian mempunyai nilai ketepatan (validitas) dan kehandalan (realiabel)

56

yang sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan. Pengujian dilakukan

dengan melakukan uji validitas dan reliabitas dengan menggunakan program

SPSS for Window Release 21. Hasil pengujian instrumen tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas menggambarkan tingkat suatu indikator instrumen

untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran

yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Instrumen dinyatakan valid, jika

dapat mengukur apa yang hendak diukur dan mampu mengungkapkan apa

yang hendak diungkapkan dalam penelitian, sehingga uji validitas ini

diharapkan dapat menggmbarkan konsistensi internal.

Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan rumus Korelasi

Product Moment. Adapun untuk proses perhitungan uji validitas ini, peneliti

menggunakan program Microsoft Excel 2013.

a. Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan Transformasional (X1)

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan Transformasional

kepala sekolah (X1)

Butir r hitung r tabel Keterangan

1 0,324 0,361 Tidak Valid

2 0,665 0,361 Valid

3 0,655 0,361 Valid

4 0,644 0,361 Valid

5 0,503 0,361 Valid

6 0,640 0,361 Valid

57

7 0,291 0,361 Tidak Valid

8 0,609 0,361 Valid

9 0,637 0,361 Valid

10 0,489 0,361 Valid

11 0,354 0,361 Tidak Valid

12 0,705 0,361 Valid

13 0,729 0,361 Valid

14 0,736 0,361 Valid

15 0,702 0,361 Valid

16 0,507 0,361 Valid

17 0,584 0,361 Valid

18 0,581 0,361 Valid

Kesimpulannya yaitu dari 18 butir soal kuesioner Kepemimpinan

Transformasional (X1) terdapat 3 item tidak valid karena koefisien r hitung

lebih kecil dari r tabel (0,361), yaitu item nomor 1, 7, dan 11. Ketiga item

yang tidak valid digugurkan dan dilakukan analisis data putaran ke-2

terhadap 18 item, dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan Transformasional

kepala sekolah (X1) – putaran ke-2

Butir r hitung r tabel Keterangan

2 0,619 0,361 Valid

3 0,637 0,361 Valid

4 0,687 0,361 Valid

5 0,597 0,361 Valid

6 0,684 0,361 Valid

8 0,592 0,361 Valid

9 0,691 0,361 Valid

58

10 0,574 0,361 Valid

12 0,765 0,361 Valid

13 0,756 0,361 Valid

14 0,772 0,361 Valid

15 0,766 0,361 Valid

16 0,493 0,361 Valid

17 0,531 0,361 Valid

18 0,548 0,361 Valid

Kesimpulannya yaitu dari 15 butir soal kuesioner Kepemimpinan

Transformasional (X1) seluruh item valid karena koefisien r hitung lebih

besar dari r tabel (0,361).

b. Hasil Uji Validitas Variabel Supervisi akademik (X2).

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Kuesioner Supervisi Akademik (X2)

Butir r hitung r tabel Keterangan

19 0,395 0,361 Valid

20 0,576 0,361 Valid

21 0,559 0,361 Valid

22 0,712 0,361 Valid

23 0,721 0,361 Valid

24 0,674 0,361 Valid

25 0,274 0,361 Tidak Valid

26 0,669 0,361 Valid

27 0,524 0,361 Valid

28 0,682 0,361 Valid

29 0,745 0,361 Valid

30 0,759 0,361 Valid

31 0,764 0,361 Valid

59

32 0,733 0,361 Valid

33 0,675 0,361 Valid

34 0,665 0,361 Valid

35 0,569 0,361 Valid

36 0,648 0,361 Valid

Kesimpulannya yaitu dari 18 butir soal kuesioner Supervisi

Akademik Kepala Sekolah (X2) terdapat satu item tidak valid karena

koefisien r hitung lebih kecil dari r tabel (0,361), yaitu item nomor 25.

Item yang tidak valid digugurkan dan dilakukan analisis data putaran ke-2

terhadap 17 item, dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Kuesioner Supervisi Akademik (X2) - putaran ke-2

Butir r hitung r tabel Keterangan

19 0,399 0,361 Valid

20 0,564 0,361 Valid

21 0,559 0,361 Valid

22 0,725 0,361 Valid

23 0,711 0,361 Valid

24 0,638 0,361 Valid

26 0,662 0,361 Valid

27 0,534 0,361 Valid

28 0,692 0,361 Valid

29 0,765 0,361 Valid

30 0,782 0,361 Valid

31 0,774 0,361 Valid

32 0,765 0,361 Valid

33 0,689 0,361 Valid

34 0,703 0,361 Valid

60

35 0,537 0,361 Valid

36 0,625 0,361 Valid

Kesimpulannya yaitu dari 17 butir soal kuesioner Supervisi

Akademik Kepala Sekolah (X2) seluruh item valid karena koefisien r

hitung lebih besar dari r tabel (0,361).

c. Validitas Kuesioner Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan

Agama Islam (Y)

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Kuesiner Kompetensi Pedagogik

Guru Pendidikan Agama Islam (Y)

Butir r hitung r tabel Keterangan

37 0,755 0,361 Valid

38 0,807 0,361 Valid

39 0,784 0,361 Valid

40 0,785 0,361 Valid

41 0,753 0,361 Valid

42 0,626 0,361 Valid

43 0,801 0,361 Valid

44 0,673 0,361 Valid

45 0,792 0,361 Valid

46 0,837 0,361 Valid

47 0,778 0,361 Valid

48 0,806 0,361 Valid

49 0,832 0,361 Valid

50 0,683 0,361 Valid

51 0,629 0,361 Valid

52 0,573 0,361 Valid

53 0,767 0,361 Valid

54 0,749 0,361 Valid

61

55 0,644 0,361 Valid

56 0,663 0,361 Valid

57 0,662 0,361 Valid

58 0,544 0,361 Valid

Kesimpulannya yaitu dari 22 butir soal kuesioner Kompetensi

Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam (Y) seluruh item valid karena

koefisien r hitung lebih besar dari r tabel (0,361).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan atau

konsistensi dan instrument penelitian. Uji reliabilitas ini diukur dengan

menggunakan koefisien alpha (cronbach alpha). Apabila pengujian tersebut

menunjukkan alpha > 0,6, maka item-item pertanyaan dalam kuesioner

dapat dikatakan reliable atau handal. Hasil pengujian reliabilitas dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11

Perhitungan Reliabilitas Instrumen

Variabel Alpha

Cronbach

Kriteria Keterangan

Kepemimpinan

Transformasional

kepala sekolah (X1)

0,884 > 0,60 Reliabel

Supervisi akademik

(X2)

0,911 > 0,60 Reliabel

Kompetensi

Pedagogik Guru

Pendidikan Agama

Islam (Y)

0,967 > 0,60 Reliabel

62

Syarat instrument variabel Kepemimpinan Transformasional

dinyatakan reliabel yang ditunjukkan oleh output Cronbach Alpha sebesar

0,884, yang telah berada di atas ambang batas yang disyaratkan yaitu di atas

Cronbach Alpha atau lebih besar dari 0,6.

Syarat instrumen variabel Supervisi akademik kepala sekolah

dinyatakan reliabel yang ditunjukkan oleh output Cronbach Alpha sebesar

0,911, yang telah berada di atas ambang batas yang disyaratkan yaitu di atas

Cronbach Alpha atau lebih besar dari 0,6.

Syarat instrumen variabel Kompetensi Pedagogik Guru

Pendidikan Agama Islam dinyatakan reliabel yang ditunjukkan oleh output

Cronbach Alpha sebesar 0,945, yang telah berada di atas ambang batas yang

disyaratkan yaitu Cronbach Alpha di atas atau lebih besar dari 0,6.

Dengan demikian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah memenuhi syarat reliabilitasnya atau dinyatakan reliabel karena nilai

alphanya di atas atau lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat dipergunakan

untuk pengambilan data penelitian.

D. Uji Asumsi

Uji asumsi dalam penelitian ini terdiri atas uji normalitas dan uji

multikolinearitas. Adapun hasil uji tersebut diuraikan sebagai berikut.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data hasil tes digunakan grafik normal probability

plot melalui tampilan output SPSS 21 sebagai berikut.

63

Grafik 4.1 Uji Normalitas

Berdasarkan grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis

diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah diagonal, maka model regresi

layak dipakai untuk prediksi produktivitas karyawan berdasarkan masukan

variabel independennya. Oleh karena data variabel independennya

berdistribusi normal, maka bisa dilakukan perhitungan menggunakan

statistik parametric. Hasil uji normalitas mengggunakan statistic uji

Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut.

Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kepemimpinan Transformasion

al

Supervisi Akademik KS

Kompetensi Pedagogik Guru

PAI

N 30 30 30

Normal Parametersa,b

Mean 64.5333 72.9667 93.7333 Std. Deviation 5.39945 6.41380 9.41361

Most Extreme Differences Absolute .143 .135 .111 Positive .083 .105 .090 Negative -.143 -.135 -.111

Kolmogorov-Smirnov Z .782 .741 .610 Asymp. Sig. (2-tailed) .574 .642 .851

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

64

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas, jika

probabilitas > 0,05, maka data berdistribusi normal. Jika probabilitas < 0,05,

maka data berdistribusi tidak normal. Terbukti bahwa angka pada kolom

ASYMP.SIG adalah 0,574; 0,642; dan 0,851 > dari 0,05, maka berarti

distribusi data mengikuti distribusi normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untk melihat apakah spesifikasi model linear

yang digunakan sudah benar atau tidak. Secara umum Uji linearitas bertujuan

untuk mengetahui apakah dua variable mempunyai hubungan yang linear

secara signifikan atau tidak. Data yang baik seharusnya terdapat hubungan

yang linear sebelum dilakukan Uji Regresi Linear. Uji ini membuat asumsi

bahwa fungsi yang benar adalah linear, dan uji ini bertujuan untuk

menghasilkan perubahan F hitung58

. Keputusan ini akan ditampilkan pada

output SPSS 17 for Windows, yakni pada kolom signifikansi F change maupun

kolom sig. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka kedua variable terdapat

hubungan yang linear, dan sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka kedua

variable tidak terdapat hubungan yang linear yang signifikan. Berdasarkan uji

F, F hitung signifikansi < F table maka kedua variable terdapat hubungan yang

linear, dan sebaliknya jika F hitung > F table, maka kedua variable tidak

terdapat hubungan yang linear yang signifikan.

58

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS..., 81.

65

Tabel 4.13 Uji Linearitas Y dengan X1

ANOVA Table

Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

Kompetensi Pedagogik Guru PAI * Kepemimpinan Transformasional

Between Groups

(Combined)

2454.617 16 153.414 17.305 .000

Linearity 2392.575 1 2392.575 269.878 .000

Deviation from Linearity

62.042 15 4.136 .467 .920

Within Groups 115.250 13 8.865

Total 2569.867 29

Berdasarkan table di atas, nilai signifikansi pada output SPSS Deviation from

Linearity adalah 0,920 lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah

terdapat hubungan yang linear antara variable Kompetensi Pedagogik Guru dan

Kepemimpinan Transformasional. Berdasarkan perbandingan nilai F hitung

dengan F tabel, terbukti F hitung 0,467. Adapun F tabel, dengan pembilang 1

dan penyebut 30 – 2 – 1 = 27, didapatkan F tabel adalah 3,354. Sehingga F

hitung 0,467 < F table 3,354 maka terdapat hubungan yang linear antara

variable Kompetensi Pedagogik Guru dan Kepemimpinan Transformasional.

Tabel 4.14

Uji Linearitas Y dengan X2

ANOVA Table

Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

Kompetensi Pedagogik Guru PAI * Supervisi Akademik KS

Between Groups

(Combined) 2448.033 15 163.202 18.754 .000

Linearity 2351.056 1 2351.056 270.162 .000

Deviation from Linearity

96.977 14 6.927 .796 .662

Within Groups 121.833 14 8.702

Total 2569.867 29

66

Berdasarkan table di atas, nilai signifikansi pada output SPSS Deviation from

Linearity adalah 0,662 lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah

terdapat hubungan yang linear antara variable Kompetensi Pedagogik Guru dan

Supervisi Akademik. Berdasarkan perbandingan nilai F hitung dengan F tabel,

terbukti F hitung 0,796. Adapun F tabel, dengan pembilang 1 dan penyebut 30

– 2 – 1 = 27, didapatkan F tabel adalah 3,354. Sehingga F hitung 0,796 < F

table 3,354 maka terdapat hubungan yang linear antara variable Kompetensi

Pedagogik Guru dan Supervisi Akademik Kepala Sekolah.

3. Uji Multikolinieritas

Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -13.980 5.691 -2.457 .021 Kepemimpinan Transformasional

1.259 .463 .722 2.718 .011 .035 28.520

Supervisi Akademik KS

.362 .390 .247 .929 .361 .035 28.520

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

Uji multikolinieritas dalam penelitian ini dilihat dari hasil

perhitungan Coefficient Colliniarity Statistic. Menurut Ghozali59

, pedoman

suatu model regresi menunjukkan adanya multikolinieritas: (1) mempunyai

nilai VIF ≥ 10, (2) Mempunyai angka Tolerance ≤ 0,10. Pada bagian

Coefficient terlihat untuk semua variabel independen, angka VIF lebih besar

59

Imam Ghozali, Analisis Multivariat dengan Program SPSS..., 96.

67

dari 10 yaitu 28,52, dan 28,52. Demikian juga nilai Tolerance semua

kurang dari 0,10 yaitu 0,035; 0,035. Berarti semua variable independent

terdapat masalah multikolinieritas. Karena terjadi multikolinieritas, maka

dilakukan langkah mengeluarkan salah satu variable dari uji regresi

berganda dan dilakukan uji secara partial pada uji regresi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Santoso60

, dari grafik scatterplot hasil perhitungan regresi, jika

tidak terlihat titik-titik (point) membentuk pola tertentu yang teratur (melebar

kemudian menyempit), hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.

Grafik 4.2 Sctter Plot Kompetensi Pedagogik guru Pendidikan Agama Islam

Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di kanan

60

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik..., 210.

68

maupun di kiri angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai

untuk prediksi.

E. Uji Model

Uji model merupakan suatu analisis yang dipergunakan untuk

memprediksi besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Uji

model ini dilakukan dengan memformulasikan persamaan regresi.

1. Uji Determinasi (R2)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen

Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah dan Supervisi akademik

terhadap variabel dependen (Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan

Agama Islam) dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (Adjusted R

Square) yang ada. Model empiris yang semula dirumuskan adalah

Y = a + 1X1 + 2X2 + e

Dari hasil perhitungan dapat diketahui hubungan antara variabel

independen (Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah, Supervisi

akademik,) terhadap variabel dependen (Kompetensi Pedagogik Guru

Pendidikan Agama Islam) guru di SMP di Salatiga ditunjukkan seperti pada

matriks tabel sebagai berikut:

Tabel 4.16 Uji Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .966a .933 .928 2.52247 1.329

a. Predictors: (Constant), Supervisi Akademik KS, Kepemimpinan Transformasional

b. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

69

Pada tabel di atas, koefesien determinasi ditunjukkan Adjusted R

Square yaitu 0,933, berarti 93,3 % perubahan dari variabel Kompetensi

Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam dapat dijelaskan oleh variabel

Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah dan Supervisi akademik,

sedangkan sisanya sebesar (100 % - 93,3 % = 6,7 %) adalah dijelaskan di

luar model tersebut di atas misalnya kompensasi, manajemen, budaya kerja

dan lain sebagainya.

2. Uji F (Goodness of Fit)

Uji F dimaksudkan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara

simultan atau bersama-sama berpengaruh secara signifikan atau tidak

terhadap variabel terikatnya.

Tabel 4.17

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2398.070 2 1199.035 188.443 .000b

Residual 171.797 27 6.363

Total 2569.867 29

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

b. Predictors: (Constant), Supervisi Akademik KS, Kepemimpinan Transformasional

Berdasarkan uji ANOVA atau F test, didapat nilai Fhitung sebesar 188,443

dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilias (0,000) jauh lebih

kecil dari 0,05 dan berdasarkan perbandingan F hitung dan F tabel, dengan

pembilang 1 dan penyebut 30 – 2 – 1 = 27, didapatkan F tabel adalah 3,354.

70

Sehingga F hitung 188,443 > F table 3,354. maka model regresi dapat dipakai

untuk memprediksi Kompetensi Pedagogik Guru PAI. Maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi

akademik kepala sekolah secara simultan berpengaruh siginifikan terhadap

variabel Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam di SMP di

Kota Salatiga.

F. Pengujian Hipotesis

Teknik regresi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana peran

variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini

teknik regresi yang dipergunakan adalah untuk mengetahui pengaruh

variabel Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah dan Supervisi

akademik terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.

Hasil pengolahan program SPSS for Window Release 21

menunjukkan persamaan regresi berganda sebagai berikut

Tabel 4.18

Hasil Analisis Regresi

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant) -13.980 5.691 -2.457 .021

Kepemimpinan Transformasional

1.259 .463 .722 2.718 .011

Supervisi Akademik KS .362 .390 .247 .929 .361

Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat persamaan regresi sebagai

berikut.

71

Y = -13,930 + 1,259 X1 + 0,362 X2

Y = Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam

X1 = Kepemimpinan Transformasional

X2 = Supervisi akademik kepala sekolah

Berdasarkan Standardized Coefficients persamaan regresi tersebut di

atas diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap Kompetensi

Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam adalah variabel Kepemimpinan

transformasional sebesar 1,259, selanjutnya variabel Supervisi Akademik

Kepala Sekolah sebesar 0,362.

1. Hasil Pengujian Hipotesis 1 (H1) : Kepemimpinan Transformasional

Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik

Guru Pendidikan Agama Islam

Tabel 4.19 Uji t 1

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -14.826 5.604 -2.646 .013

Kepemimpinan

Transformasional

1.682 .087 .965 19.439 .000

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

Berdasarkan hasil pengolahan pada tabel 4.19 dapat diketahui sebagai

berikut: t hitung = 19,439, adapun t tabel dengan tingkat signifikansi yaitu

untuk uji dua sisi = 5%, df = 29, t tabel adalah sebesar 2,0452. Jika

dibandingkan dengan t hitung sebesar 19,439 terbukti bahwa t1 hitung

19,439 > daripada t tabel 1,6691. Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ha

72

diterima, yaitu Kepemimpinan Transformasional berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.

Cara lain yaitu berdasarkan perbandingan probabilitas, dengan

membandingkan probabilitas t hitung dengan probabilitas 0,05. Jika

probabilitas t hitung > 0,05, maka Ho diterima; jika probabilitas t hitung <

0,05, maka Ho ditolak. Probabilitas X1 (Kepemimpinan Transformasional)

adalah 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Kesimpulannya adalah

Kepemimpinan Transformasional berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.

2. Hasil Pengujian Hipotesis 2 (H2) : Supervisi akademik Kepala Sekolah

Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik

Guru Pendidikan Agama Islam

Tabel 4.20 Uji t 2

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -8.700 5.928 -1.468 .153

Supervisi Akademik KS 1.404 .081 .956 17.345 .000

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel, dengan tingkat

signifikansi yaitu untuk uji dua sisi = 5%, df = 29, t tabel adalah sebesar

2,0452. Jika dibandingkan dengan t hitung sebesar 17,345 terbukti bahwa t2

hitung > daripada t tabel. Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima,

yaitu Supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan

73

terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.

Cara lain yaitu berdasarkan perbandingan probabilitas, dengan

membandingkan probabilitas t hitung dengan probabilitas 0,05. Jika

probabilitas t hitung > 0,05, maka Ho diterima; jika probabilitas t hitung <

0,05, maka Ho ditolak. Probabilitas X2 (Supervisi Akademik kepala sekolah)

adalah 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Kesimpulannya adalah Supervisi

akademik kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.

G. Pembahasan

Temuan dalam penelitian ini Kepemimpinan Transformasional kepala

sekolah dan Supervisi akademik secara bersama-sama berpengaruh terhadap

Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.

Bass61

mengemukakan bahwa “kepemimpinan transformasional sebagai

pengaruh pemimpin atau atasan terhadap bawahan. Para bawahan merasakan

adanya kepercayaan, kebanggaan, loyalitas dan rasa hormat kepada atasan,

dan mereka termotivasi untuk melakukan melebihi apa yang diharapkan”.

“Kepemimpinan transformasional harus dapat mengartikan dengan jelas

mengenai sebuah visi untuk organisasi, sehinggga para pengikutnya akan

menerima kredibilitas pemimpin tersebut”.

Kepemimpinan transformasional secara jelas mengkomunikasikan

harapan-harapan, yang diinginkan pengikut tercapai. Dengan demikian,

61

Syahir Natsir, “Ringkasan Disertasi: Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Perilaku

Kerjadan Kinerja Karyawan Perbankan di Sulawesi Tengah”, Disertasi, Universitas Airlangga

Surabaya, 2004, 2-3.

74

kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat diartikan sebagai

bentuk atau gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah dalam

mempengaruhi bawahannya (guru, tenga administrasi, siswa, dan orang tua

peserta didik) untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan sehingga

dapat menunjang terwujudnya perubahan system persekolahan.

Hal ini sesuai teori bahwa Kepemimpinan transformasional

(transformational leadership) merupakan salah-satu diantara sekian model

kepemimpinan, oleh Burns62

diartikan sebagai “sebuah proses saling

meningkatkan diantara para pemimpin dan pengikut ke tingkat moralitas dan

motivasi yang lebih tinggi’.

Pengaruh model kepemimpinan terhadap bawahan ini seperti yang

dinyatakan Bass63

adalah memberikan inspirasi pengikutnya untuk

mengarahkan kepentingan pribadi bagi kebaikan organisasi, mengakui nilai

dan filosofi, dan memikirkan masalah dengan cara baru. Pernyataan ini

merupakan model kepemimpinan transformasional dikembangka dalam

konteks politik dan selanjutnya ke dalam konteks organisasional.

Kepemimpinan ini yang dinilai paling tepat terhadap gaya

kepemimpinan yang paling efektif. Sejalan itu, Tjiptono64

mengatakan

bahwa pemimpin transformasional bisa berhasil mengubah status quo dalam

organisasinya dengan cara mempraktikkan perilaku yang sesuai pada setiap

tahapan proses transformasi. Pemimpin bergaya transformasional,

62

Yukl, A.G, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Penerbit

Prenhallindo, 1998, 296. 63

Sitti Hartinah, “Model Kepemimpinan Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri”,

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 1 (Januari 2011), 12-28 64

Tjiptono, Fandy dan Dianan A, Total Quality Management, Yogyakarta: Andi, 2006, 26.

75

berkemampuan mengubah perilaku kepemimpinannya yang tradisional dan

kurang responsif terhadap pembaharuan menjadi pemimpin yang

berkesanggupan mentransformasi jalannya roda organisasi, sesuai dengan

perannya sebagai penunjuk arah, tujuan dimasa depan (direct setter), agen

perubahan (change agent), negosiator (spokesman), dan sebagai pembina

(coach), di dalam bidang pendidikan, seiring dengan upaya pembaharuan

yang dilakukan, bentuk kepemimpinan penting untuk diformulasikan.

Bass dan Sillin65

, menyatakan kepemimpinan transformasional

terdiri dari tiga komponen (1) kharisma; (2) kepekaan intelektual; dan (3)

stimulasi intelektual. Kepemimpinan transformasional digambarkan sebagai

bentuk kepemimpinan yang mampu meningkatkan komitmen staf

mengkomuni-kasikan suatu visi dan implementasinya, memberikan kepuasan

dalam bekerja dan mengembangkan fokus yang berorientasi pada klien.

Konsep itu, dapat disimpulkan adanya penokohan seorang pemimpin dengan

menggunakan elemen kharisma, mampu memberikan ilham, loyalitas dan

ketekunan, menanamkan kebanggaan, kesetiaan, serta membangkitkan rasa

hormat. Pemimpin yang memiliki ciri, memperlihatkan visi, kemampuan,

dan keahliannya serta tindakan yang lebih mendahulukan kepentingan

organisasi dan kepentingan orang lain (masyarakat) dari pada kepentingan

pribadi. Karena itu, pemimpin karismatis dijadikan suri tauladan, idola, dan

model panutan oleh bawahannya. Dengan demikian, menjadi sangat kuat

diyakini bahwa kepemimpinan jenis ini memang diperlukan dalam era

65

Sitti Hartinah, “Model Kepemimpinan Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri”,

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 1 (Januari 2011), 12-28.

76

paskamodernisasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan

Transformasional kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, t hitung = 3,593 > daripada t

tabel 1,6691. Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu

Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam.

Hasil penelitian yang mendukung antara lain penelitian Sitti

Hartinah66

menulis penelitian berjudul “Model Kepemimpinan

Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri”. Persamaan dengan

penelitian ini pada variable kepemimpinan kepala sekolah transformasional.

Perbedaannya, penelitian Sitti Hartinah menggunakan jenis penelitian

kuantitatif, adapun penelitian ini meneliti variable supervisi akademik dan

kompetensi pedagogik dengan jenis penelitian kuantitatif.

Demikian pula penelitian terdahulu mengenai pengaruh

Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru oleh

Helfiana Noviarista67. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat

pengaruh yang positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap

kompetensi profesional; (2) Terdapat pengaruh yang positif kepemimpinan

transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable kepemimpinan

66

Sitti Hartinah, “Model Kepemimpinan Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri”,

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 1 (Januari 2011), 12-28. 67

Helfiana Noviarista, Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional

Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Profesional dan Kinerja Guru. Jurnal Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Edisi 1 Tahun ke 1V Januari 2015, 1.

77

transformasional kepala sekolah dan menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

Perbedaannya, penelitian Helfiana variable dependen adalah kompetensi dan

kinerja guru komparatif. Adapun penelitian ini variable independen kompetensi

pedagogik guru.

Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No

13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, kepala sekolah

hendaknya berkompeten dalam melaksanakan supervisi yang

pelaksanaannnya meliputi beberapa tahapan sebagai berikut: (1)

merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan

profesionalisme guru; (2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru

dengan menggunakan pendekatan dan teknik yang tepat; (3) menindaklanjuti

hasil supervisi terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

Sagala68

menyatakan supervisi akademik adalah bantuan dan pelayanan

yang diberikan kepada guru agar mau terus belajar, meningkatkan kualitas

pembelajarannya, menumbuhkan kreativitas guru memperbaiki bersama –

sama dengan cara melakukan seleksi dan revisi tujuan – tujuan pendidikan,

bahan pengajaran, model dan metode pengajaran, dan evaluasi pengajaran

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pendidikan, dan kurikulum dalam

perkembangan dari belajar mengajar dengan baik agar memperoleh hasil yang

lebih baik.

Menurut Daresch (1889) dalam bahan pembelajaran Lembaga

68

Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan…, 106.

78

Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia69

,

supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademik tidak terlepas dari

penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran.

Pemaparan pengertian supervisi akademik menurut para ahli dapat

disimpulkan bahwa supervisi akademik merupakan layanan bantuan terhadap

guru oleh Kepala Sekolah (kepala sekolah) dalam melaksanakan dan

mengelola pembelajaran, membantu guru mengatasi permasalahan yang

dihadapi dalam pembelajaran dan membimbing guru untuk meningkatkan

kualitas mengajar, sehingga guru dapat mencapai kinerja mengajar yang lebih

baik lagi.

Agar supervisi akademik dilaksanakan secara efektif dan efisien harus

berpedoman pada prinsip – prinsip yang mendasarinya. Sutomo70

menyebutkan prinsip supervisi akademik terdiri dari: (1) praktis yang artinya

supervisi akademik dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi; (2)

fungsional maksudnya berfungsi sebagai sumber informasi; (3) relevansi,

artinya supervisi akademik dilaksanakan sesuai dan menunjang pelaksanaan

yang berlaku; (4) ilmiah yang berarti supervisi akademik harus terprogram

dan berkesinambungan, obyektif, menggunakan prosedur atau instrumen yang

valid; (5) supervisi akademik harus memiliki prinsip demokrasi maksudnya

adalah mengutamakan musyawarah untuk menemukan mufakat; (6)

69

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah, Supervisi Akademik,

LPPKS Indonesia, 2011, 4. 70

Sutomo, Manajemen Sekolah Semarang: Universitas Negeri Semarang Press, 2011,113.

79

kooperatif atau bekerjasama; (7) konstruktif dan kreatif.

Melengkapi pendapat tersebut, Rifai dalam Purwanto71

berpendapat

bahwa supervisi akademik memiliki prinsip – prinsip sebagai berikut: (1)

supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang

dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja; (2)

supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar-

benarnya, realistis, dan mudah dilaksanakan; (3) supervisi harus sederhana

dan informal dalam pelaksanaannya; (4) supervisi harus dapat memberikan

perasaan aman pada guru – guru; (5) supervisi harus didasarkan atas

hubungan professional, bukan atas dasar hubungan pribadi; (6) harus

memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan kondisi guru – guru; (7) supervisi

tidak bersifat memaksa (otoriter); (8) tidak boleh didasarkan atas kekuasaan

pangkat. kedudukan atau kekuasaan pribadi; (9) tidak boleh mencari – cari

kesalahan dan kekurangan; (10) supervisi tidak dapat terlalu cepat

mengharapkan hasil, sehingga membutuhkan kesabaran (11) supervisi

hendaknya bersifat preventif (mencegah munculnya hal – hal negatif),

korektif (memperbaiki kesalahan yang telah terjadi), dan kooperatif

(kesalahan dan kekurangan diperbaiki secara bersama – sama oleh Kepala

Sekolah dan guru). Berdasarkan penjelasan prinsip – prinsip supervisi

akademik di atas, maka dapat disimpulkan dalam melaksanakan supervisi

akademik harus direncanakan secara matang, meluruskan tujuan dari

supervisi akademik yaitu untuk memperbaiki kualitas kinerja guru dan bukan

71 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012, 117.

80

mencari kesalahan guru dalam kegiatan pembelajaran, serta tak kalah

pentingnya hasil supervisi akademik dikomunikasikan oleh Kepala Sekolah

kepada guru untuk dibahas secara bersama – sama sehingga guru mendapat

bimbingan yang tepat dan jelas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja guru. Berdasarkan perbandingan t hitung

dengan t tabel, terbukti t hitung 4,049 > daripada t tabel 1,6691.

Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu Supervisi akademik

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik Guru

Pendidikan Agama Islam.

Hasil penelitian yang mendukung antara lain penelitian

Martiningsih 72

dalam penelitian berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik

dan Partisipasi Guru dalam KKG terhadap Kompetensi Profesional Guru

Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan.”

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin tinggi supervisi akademik

akan mengakibatkan semakin tinggi kompetensi professional guru.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik,

serta sama menggunakan analisis kuantitatif regresi linier berganda.

Perbedaannya, penelitian Martini menggunakan variable kinerja dan

kemampuan pengelolaan pembelajaran sebagai kompetensi pedagogic.

Adapun penelitian ini meneliti variable supervisi akademik dan kompetensi

pedagogik.

72

Tri Martiningsih, “Pengaruh Supervisi Akademik dan Partisipasi Guru dalam KKG

terhadap Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara

Kota Pekalongan”, Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, 2008, vii.

81

Fitriani73

, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa supervisi

akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja Guru di MTS Negeri

Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang. Persamaan dengan penelitian ini

pada variable supervisi akademik. Perbedaannya, penelitian Fitriani Hartinah

variable dependen adalah kinerja guru dan menggunakan jenis penelitian

kuantitatif komparatif. Adapun penelitian ini variable independek

kompetensi pedagogic guru dan jenis penelitian kuantitatif regresi.

Demikian pula penelitian Artini74

. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh penerapan supervisi terhadap kemampuan

mengelola proses pembelajaran sebagai bagian dari kompetensi pedagogik

pada para guru SD di Gugus VIII Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng.

Persamaan dengan penelitian ini pada variable supervisi akademik, serta

sama menggunakan analisis kuantitatif regresi linier berganda.

Perbedaannya, penelitian Artini menggunakan variable independen supervisi

akademik, adapun penelitian ini variable kompetensi pedagogik.

73

Fitriani, “Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru (Studi

Multi Kasus di MTs Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang”, Tesis Program Studi

Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana UIN Malang, 2015, xv. 74

Made Artini, “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kemampuan Guru Melaksanakan

Pengelolaan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Pelaksanaan Kurikulum 2013”, Program Studi

Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, 2015, viii.

82

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil yang telah dijelaskan pada

bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini memberikan bukti

empiris.

A. Simpulan

1. Kepemimpinan Transformasional berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam SMP di

Salatiga tahun 2017 terbukti bahwa t1 hitung 19,439 > daripada t tabel

2,0452.

2. Supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam SMP di

Salatiga tahun 2017 terbukti bahwa t2 hitung 17,345 > daripada t tabel

2,0452.

3. Kepemimpinan Transformasional dan supervisi akademik kepala sekolah

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Kompetensi Pedagogik

Guru Pendidikan Agama Islam SMP di Salatiga tahun 2017 terbukti F

hitung 188,443 > F table 3,354.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada pihak pengambil kebijakan

utamanya Kepala Sekolah agar memperhatikan dan mendukung supervisi

akademik guru agar tugas pokok guru dapat dilaksanakan secara disiplin.

83

1. Bagi guru Pendidikan Agama Islam, diharapkan cepat tanggap dengan

pola kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan supervisi

akademik oleh Kepala Sekolah, agar bisa meningkatkan kompetensi

pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam secara maksimal.

2. Bagi kepala sekolah, kepemimpinan transformasional yang telah

diterapkan selama ini terbukti memberikan dampak postifif terhadap

kompetensi pedagogik guru. Sehingga akan lebih baik jika kepala sekolah

tetap mempertahankan atau meningkatkan semua sumber daya yang ada

sehingga memajukan pendidikan di Salatiga. Kepala sekolah selaku

pemimpin perlu memperbaiki perilaku Kepemimpinan Transformasional

kepala sekolahnya, memperhatikan hal-hal pokok, bahwa sebagai seorang

pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi,

menggerakkan, pemberdayaan kemandirian dan otonomi, serta

mengembangkan supervisi akademik, kebijakan dan prosedur semangat

kerja.

3. Bagi Kepala Sekolah PAI hendaknya merancang kegiatan supervisi

akademik dengan kepala sekolah dan guru secara konkrit; kegiatan

supervisi akademik perlu dilakukan secara terjadwal, terstruktur dan

berkelanjutan. Hal ini berarti semakin tinggi Supervisi akademik maka

akan meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama

Islam.

4. Bagi Kepala Dinas Pendidikan, perlu melakukan pembinaan terhadap guru

PAI hendaknya merespon rancangan supervisi akademik Kepala Sekolah

84

terhadap guru PAI, agar pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat

mengikuti perkembangan kemajuan pendidikan nasional.

C. Implikasi Penelitian

1. Implikasi Teori

Pada penelitian ini menyatakan bahwa Kepemimpinan Transformasional

dan supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh langsung secara partial

terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam. Implikasi teori

penelitian ini akan memperkuat teroi kepemimpinan transformasional maupun

supervisi akademik dalam meningkatkan kompetensi akademik guru.

2. Implikasi Manajerial

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai rujukan bagi pemangku

pendidikan khususnya di lingkungan SMP di Salatiga yang merupakan lokasi

penelitian. Guru-guru di SMP di Salatiga kinerjanya dipengaruhi oleh

Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi akademik kepala sekolah,

sehingga ketiganya harus dapat ditingkatkan melalui berbagai kegiatan.

3. Implikasi Kebijakan

Berdasarkan uraian tersebut, maka hasil penelitian ini dapat digunakan

oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi manajemen, dan

organisasional pengambil kebijakan sebagai berikut:

a. Bagi manajemen dalam mengambil kebijakan dan keputusan dapat

meningkatkan Supervisi akademik oleh Kepala Sekolah yang tepat serta

85

Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah yang tepat sehingga

dapat meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama

Islam.

b. Bagi organisasional pengambil kebijakan dalam hal ini Dinas Pendidikan

dapat menggunakan hasil penelitian tentang pengaruh Kepemimpinan

Transformasional dan Supervisi akademik kepala sekolah terutama dalam

upaya peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam

sebagai informasi untuk mengambil kebijakan dan keputusan dalam

terwujudnya peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama

Islam.

86

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Ancok, Djamaludin. Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi, Jakarta: Erlangga,

2012, 130-132.

Artini, Made. “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kemampuan Guru

Melaksanakan Pengelolaan Proses Pembelajaran Dalam Rangka

Pelaksanaan Kurikulum 2013”, Program Studi Pendidikan Dasar,

Program Pascasarjana, Tesis, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,

2015.

Astuti, Suhandi. “Penerapan Supervisi Akademik untuk Meningkatkan

Kompetensi Guru dalam Menyusun Administrasi Penilaian di SD

Laboratorium UKSW”, Jurnal Scholaria, Volume 6, Nomor 1 (Januari

2016): 117-126.

Balqis, Putri. “Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa pada SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar”, Jurnal

Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Volume

2 , Nomor 1 (Agustus 2014): 25- 38.

Cavazotte, Flávia. “Transformational Leaders and Work Performance: The

Mediating Roles of Identification and Self-efficacy”, Journal BAR, Rio

de Janeiro, Volume 10, Nomor 4 (Desember 2013): 490-512.

Danim Sudarwan, Suparno. Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional

Kepala Sekolahan. Jakarta: Rineka Cipta , 2009.

Diat Lantip Prasojo, Sudiyono, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Gava Media,

2011.

Fitriani, “Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru

(Studi Multi Kasus di MTs Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri

Malang)”, Tesis. Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Program

Pascasarjana UIN Malang, 2015.

Kaihatu, Thomas Stefanus. “Kepemimpinan Transformasional dan Pengaruhnya

Terhadap Kepuasan atas Kualitas Kehidupan Kerja, Komitmen

Organisasi, dan Perilaku Ekstra Peran, Studi pada Guru-Guru SMU di

Kota Surabaya”, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahan, Volume 98,

Nomor 1(Maret 2007): 49-61.

Khofiatun. “Peran Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Pembelajaran Tematik di

Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan, Teori, Penelitian, dan

Pengembangan, Volume 1, Nomor 5 (Mei 2016): 984-988.

87

Komariah, Aan. “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Iklim Sekolah,

Kinerja Mengajar Guru terhadap Produktivitas Sekolah”, Jurnal Mimbar,

Vol 30, No 1 (Juni 2014): 118-125.

Kurniawan, Tatang. “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi

Profesional Guru terhadap Kinerja Guru di SMK” Tesis. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, viii.

Martiningsih, Tri. “Pengaruh Supervisi Akademik dan Partisipasi Guru dalam

KKG terhadap Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar Negeri di

Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan”, Tesis Pascasarjana

Universitas Negeri Semarang, 2008.

McAshan. Competency Based Education and Behavioral Objectives. America:

Education Technology Publicataions, 2001.

Muchlas, Makmuri. Perilaku Organisasi II. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada,

2010.

Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya,

2002.

Moran, Tschannen, M. “Fostering Organizational Citizenship in Schools:

Transformational Leadership and Ttrust”. Journal of Educational

Administration. Volume 6, Nomor 2 (2003): 1-36.

Natsir, Syahir. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Perilaku Kerjadan

Kinerja Karyawan Perbankan di Sulawesi Tengah”, Disertasi,

Universitas Airlangga Surabaya, 2004.

Nawawi, Hadari. Supervisi Pengawas Mengefektifkan Organisasi, Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 2013.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.

Noviarista, Helfiana. “Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan

Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi dan Kinerja Guru”,

Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke 1V Januari 2015: 1.

Nurtain. Supervisi Pengajaran (Teori dan Praktek). Jakarta: Depdikbud

Dirjendikti, 2009.

O’Leary, Elizabeth. Kepemimpinan. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi, 2001.

Padhila, Muhammad Rian. “Pelaksanaan Supervisi Akademik untuk

88

Meningkatkan Kinerja Guru PAI di SMP Negeri 98 Jakarta”, UIN

Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015.

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Prasojo, Lantip Diat dan Sudiyono. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Gaya

Media, 2011.

Priansa, Donni Juni dan Rismi Somad. Manajemen Supervisi & Kepemimpinan

Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta, 2014.

Quinnati Solechah, dkk. “Gaya Kepemimpinan Transformasional, Karakteristik

Individu dan Motivasi Karyawan, Pengaruhnya terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Pada Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang)”, Jurnal

Profit, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Volume 7, No

1(Mai 2013) : 157.

Rahman, Mardia Hi. “Professional Competence , Pedagogical Competence and

the Performance of Junior High School of Science Teachers”, Journal of

Education and Practice, Vol 5, No 9 (Januari 2014): 75.

Sagala, Syamsul. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta, 2013.

Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elek Media

Komputindo, 2012.

Hartinah Sitti. “Model Kepemimpinan Transformasinal Kepala Sekolah SMK

Negeri”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 17, Nomor 1

(Januari 2011): 12-28.

Sugiyanti dan Narimo, Sabar. “Pengelolaan Supervisi Akademik oleh Kepala

Sekolah di SD Negeri 6 Putatsari Gobogan”. Jurnal Managemen

Pendidikan (Januari 2016): 76-83.

Sumiarsi, Ninik, “Analisis Kompetensi Pedagogik dan Pengembangan

Pembelajaran Guru SD Negeri 041 Tarakan”, Jurnal Kebijakan dan

Pengembangan Pendidikan Volume 3, Nomor 1 (Januari 2015): 99-104.

Supardi. Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud, Dirjendikti,

2008.

Tjiptono, Fandy dan Dianan A. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi,

2006.

Yukl, A.G. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta:

Penerbit Prenhallindo, 1998.

89

A Kuesioner

ANGKET PENELITIAN

1. INDENTITAS

Nama lengkap : .............................................

Nama sekolah : .............................................

Pelajaran yang diampu : ..............................................

Tanggal pengisian : ..............................................

2. PETUNJUKPENGISIAN

Ibu bapak yang kami hormati, mohon bantuan ibu bapak untuk mengisi

angket di bawah ini. Dengan cara memberikan tanda centang (v) pada lajur

kanan dengan keterangan sebagai berikut : 5 (Sangat Sesuai dengan

Kenyataan), 4 (Sesuai dengan Kenyataan), 3 (Cukup Sesuai dengan

Kenyataan), 2 (Tidak sesuai dengan Kenyataan), 1 ( Sangat tidak sesuai

dengan Kenyataan) Hasil kuesioner ibu bapak yang kami hormati, dijaga

kerahasiaannya dan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya saya

ucapakan terima kasih.

.

NO PERNYATAAN

SKOR

1 2 3 4 5

1 Kepala sekolah mampu membuat saya

merasa bangga menjadi rekan kerja.

2 Saya memiliki kepercayaan untuk

menemukan ide atau temuan baru dan

melaporkannya kepada kepala sekolah

3

Saya tidak bersemangat untuk mencari ide

atau temuan baru, kerena kepala sekolah

tidak memberi kepercayaan kepada saya.

4 Kepala sekolah kurang menampung ide

atau gagasan saya.

5

Kepala sekolah mampu menggunakan

komunikasi yang jelas dan menarik

kepada guru.

6

Kepala sekolah memberikan reward atau

penghargaan kepada yang berprestasi

7 kepala sekolah memotivasi guru untuk

berinovasi dalam bekerja

90

8

Pengarahan kepala sekolah mampu

menginspirasi guru.

9 Kepala sekolah memotivasi guru untuk

menggunakan tehnologi dalam mengajar.

10 Kepala sekolah memberikan contoh

mengajar dengan cara kreatif.

11

Kepala sekolah tidak pernah berbicara

tentang hal-hal baru dalam mengajar.

12

kepala sekolah tidak memberikan contoh

inovasi dalam mengajar.

13

Kepala sekolah jarang memunculkan

gagasan baru dalam mengajar.

14

kepala sekolah merespon ketika saya

menemukan ide-ide baru

15

Kepala sekolah membantu saya dalam

menyelesaikan masalah

16 Kepala sekolah mendorong guru untuk

mengukuti kegiatan MGMP di kabupaten

17

Kepala sekolah menghargai setiap guru

18

Kepala sekolah mengarahkan guru untuk

mengikuti pelatihan K 13

19

Pengawas melakukan kunjungan ke kelas

ketika proses belajar mengajar berlansung

menimal satu kali persemester

20 Pada saat melakukan supervisi guru,

pengawas tidak pernah masuk kelas.

21

Pengawas melakukan observasi terhadap

guru

22

Pengawas memfasilitasi guru untuk

melakukan studi banding disekolah lain

23

Ketika melakukan supervisi dikelas,

pengawas memberikan contoh bagaimana

tehnik mengajar yang baik

24 Pengawas memeriksa perlengkapan

administrasi mengajar saya sebelum

proses pembelajaran

25 Pengawas menilai perlengkapan mengajar

saya

26

Pengawas memberikan arahan kepada

guru bagaiman cara penilaian kurikulum

2013 pada saat rapat.

27 Pada saat rapat kepala sekolah

91

memberikan saran dan masukan kepada

guru yang kesulitan dalam penilaian K13

28

Pengawas menghimbau kepada guru

untuk mengikuti kegiatan MGMP

29 Pada saat melakukan supervisi pengawas

memberikan contoh cara motivasi siswa

sebelum belajar.

30

Pengawas memberikan arahan kepada

guru untuk menggunakan bahasa

indonesia dalam mengajar

31

Pengawas tidak memberitahukan terlebih

dahulu ketika ada kegiatan supervisi

32

Pengawas menghimbau guru untuk

mengulang materi sebelumnya, sebelum

masuk materi baru

33

Pengawas memberi arahan kepada guru

supaya menggunakan model

pembelajaran yang sesuai

34

Pengawas memberikan semangat

terhadap guru ketika dilakukan supervisi

35

Pengawas membantu guru dalam

memecahkan masalah.

36

Pengawas memberi saran ketika guru

menghadapi masalah.

37 Saya mampu mengidentifikasi

karakteristik belajar setiap peserta didik

di kelas

38 Saya mampu memahami penyebab

penyimpangan perilaku peserta didik

untuk mencegah agar perilaku tersebut

tidak merugikan peserta didik lain.

39 Saya mampu menggunakan berbagai

tehnik pembelajaran untuk memotivasi

kemauan belajar peserta didik

40 Saya mampu menyampaikan materi

sesuai dengan tingkat pemahaman peserta

didik.

41

Saya mampu menyusun silabus sesuai

dengan kurikulum.

42

Saya masih merasa kesulitan dalam

menyusun RPP yang sesuai dengan

silabus.

43

Saya mampu memilih materi

pembelajaran yang tepat dan sesuai

92

dengan usia dan kemampuan peserta

didik

44

Saya mampu melaksanakan aktivitas

pembelajaran sesuai dengan rancangan

yang telah disusun secara lengkap

45

Saya mampu mengaitkannya

pembelajaran sesuai dengan konteks

kehidupan sehari-hari peserta didik.

46 Saya mampu melakukan aktivitas

pembelajaran secara bervariasi

47 Saya mampu mengelola kelas dengan

efektif dan efisien

48

Saya mampu mendorong peserta didik

untuk belajar sesuai dengan kecakapan

masing-masing.

49

Saya mampu secara aktif membantu

peserta didik dalam proses pembelajaran

dengan memberikan perhatian kepada

setiap individu peserta didik.

50 . Saya mampu mendorong peserta didik

untuk memahami dan menggunakan

informasi/materi yang telah disampaikan.

51 Saya mampu memotivasi peserta didik

untuk aktif bertanya dan berpartisipasi

dalam proses pembelajaran.

52 Saya mampu memberikan perhatian dan

mendengarkan semua pertanyaan dan

tanggapan peserta didik.

53 Saya mampu menanggapi pertanyaan

peserta didik dengan tepat dan benar

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

54 Saya menggunakan hasil ulangan peserta

didik sebagai bahan evaluasi

93

B Tabulasi Skor Angket, Uji validitas dan Uji

Reliabilitas

UJI INSTRUMEN

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

KEPALA SEKOLAH - PUTARAN PERTAMA TABULASI SKOR SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

No Nomor Item

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9 4 4 5 5 3 4 5 5 4 5

10 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4

11 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3

12 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5

13 4 4 4 3 3 3 5 5 5 4

14 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4

15 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4

16 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5

17 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

18 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

20 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4

21 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5

22 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4

23 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

24 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4

25 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4

26 4 5 5 4 4 5 3 5 5 5

27 3 4 5 5 5 5 3 4 5 5

28 3 4 4 5 5 5 3 5 5 5

29 3 4 4 4 5 5 3 5 5 5

30 3 4 4 4 4 4 3 5 5 5

X 112 117 121 118 119 125 121 130 131 132

X2 428 463 497 472 483 533 505 572 581 590

XY 8585 8989 9302 9068 9140 9616 9278 9984 10064 10127

rxy 0.324 0.665 0.655 0.644 0.503 0.640 0.291 0.609 0.637 0.489

r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Kriteria invalid Valid Valid Valid Valid Valid invalid Valid Valid Valid

2b 0.329 0.223 0.299 0.262 0.366 0.406 0.566 0.289 0.299 0.307

94

Nomor Item

11 12 13 14 15 16 17 18 Y Y^

4 5 5 5 5 5 5 5 79 6241

4 4 4 5 5 5 5 5 77 5929

5 4 4 5 4 5 5 5 78 6084

4 4 4 4 4 5 5 4 74 5476

4 4 3 4 4 4 4 4 71 5041

4 4 4 4 4 4 4 4 72 5184

5 5 5 5 5 5 5 5 85 7225

4 5 5 5 5 5 5 5 79 6241

5 4 4 5 5 5 5 5 82 6724

4 3 4 4 3 4 4 4 63 3969

4 4 4 4 4 4 4 4 70 4900

4 5 4 5 5 5 5 4 72 5184

4 4 4 4 4 4 4 4 72 5184

3 3 3 4 4 5 4 4 66 4356

4 4 4 4 4 4 4 4 64 4096

5 5 5 5 5 5 5 5 85 7225

4 4 5 5 5 5 5 5 80 6400

4 4 4 4 4 4 4 4 70 4900

5 5 5 5 5 5 5 5 81 6561

4 4 5 4 4 5 4 4 78 6084

5 5 5 5 4 5 5 4 83 6889

4 4 4 4 4 4 4 4 76 5776

4 4 5 5 5 5 5 5 79 6241

4 4 4 4 4 4 5 5 79 6241

4 4 4 4 4 5 5 5 75 5625

5 5 5 5 5 4 4 4 82 6724

3 5 5 5 5 4 4 4 79 6241

3 5 5 5 5 5 4 4 80 6400

3 5 5 5 5 5 5 5 81 6561

3 5 5 5 5 5 5 5 79 6241

122 130 132 137 134 139 137 134 2291 175943

508 574 592 633 608 651 633 606

9355 10000 10157 10525 10301 10657 10512 10283

0.354 0.705 0.729 0.736 0.702 0.507 0.584 0.581

0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 32.899 2b

0.396 0.356 0.373 0.246 0.316 0.232 0.246 0.249 5.757 2b

0.866 r ii

95

UJI INSTRUMEN

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

KEPALA SEKOLAH - PUTARAN KEDUA

TABULASI SKOR SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

No

Resp. 2 3 4 5 6 8 9 10

1 4 4 4 4 4 4 4 4

2 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 4 4 4 4 4 5

6 4 4 4 4 4 4 4 4

7 4 5 4 4 4 5 5 4

8 4 4 4 4 4 4 4 4

9 4 5 5 3 4 5 4 5

10 3 3 3 3 3 4 3 4

11 4 3 4 4 4 4 4 3

12 3 3 3 3 3 4 4 5

13 4 4 3 3 3 5 5 4

14 3 4 3 3 4 4 4 4

15 3 3 3 3 3 3 4 4

16 4 4 4 4 5 5 5 5

17 4 4 4 4 4 4 5 5

18 3 4 4 4 4 4 4 4

19 4 4 4 4 4 4 4 5

20 5 4 4 4 5 4 5 4

21 4 4 4 4 5 5 5 5

22 4 4 4 5 5 5 4 4

23 4 4 4 4 4 4 4 4

24 4 5 4 5 5 5 5 4

25 4 4 4 4 4 4 4 4

26 5 5 4 4 5 5 5 5

27 4 5 5 5 5 4 5 5

28 4 4 5 5 5 5 5 5

29 4 4 4 5 5 5 5 5

30 4 4 4 4 4 5 5 5

X 117 121 118 119 125 130 131 132

X2 463 497 472 483 533 572 581 590

XY 7597 7864 7671 7737 8136 8440 8514 8569

rxy 0.619 0.637 0.687 0.597 0.684 0.592 0.691 0.574

r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

2b 0.223 0.299 0.262 0.366 0.406 0.289 0.299 0.307

96

Nomor Item

12 13 14 15 16 17 18 Y Y^

5 5 5 5 5 5 5 67 4489

4 4 5 5 5 5 5 65 4225

4 4 5 4 5 5 5 65 4225

4 4 4 4 5 5 4 62 3844

4 3 4 4 4 4 4 60 3600

4 4 4 4 4 4 4 60 3600

5 5 5 5 5 5 5 70 4900

5 5 5 5 5 5 5 67 4489

4 4 5 5 5 5 5 68 4624

3 4 4 3 4 4 4 52 2704

4 4 4 4 4 4 4 58 3364

5 4 5 5 5 5 4 61 3721

4 4 4 4 4 4 4 59 3481

3 3 4 4 5 4 4 56 3136

4 4 4 4 4 4 4 54 2916

5 5 5 5 5 5 5 71 5041

4 5 5 5 5 5 5 68 4624

4 4 4 4 4 4 4 59 3481

5 5 5 5 5 5 5 68 4624

4 5 4 4 5 4 4 65 4225

5 5 5 4 5 5 4 69 4761

4 4 4 4 4 4 4 63 3969

4 5 5 5 5 5 5 66 4356

4 4 4 4 4 5 5 67 4489

4 4 4 4 5 5 5 63 3969

5 5 5 5 4 4 4 70 4900

5 5 5 5 4 4 4 70 4900

5 5 5 5 5 4 4 71 5041

5 5 5 5 5 5 5 72 5184

5 5 5 5 5 5 5 70 4900

130 132 137 134 139 137 134 1936 125782

574 592 633 608 651 633 606

8462 8592 8902 8716 9008 8883 8691

0.765 0.756 0.772 0.766 0.493 0.531 0.548

0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 28.182 2b

0.356 0.373 0.246 0.316 0.232 0.246 0.249 4.467 2b

0.884 r ii

97

UJI INSTRUMEN

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

PUTARAN PERTAMA

TABULASI SKOR SKALA SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

No Nomor Item

Resp. 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4

3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5

4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5

8 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4

9 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5

10 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4

11 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4

12 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4

13 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4

14 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3

15 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4

16 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5

17 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4

18 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4

19 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5

20 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4

21 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5

22 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4

23 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4

24 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4

25 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

26 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5

27 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5

28 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5

29 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5

30 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5

X 131 130 125 116 124 129 124 132 133 130

X2 579 572 529 462 526 569 526 590 599 572

XY 10137 10083 9694 9036 9654 10036 9596 10249 10311 10094

rxy 0.395 0.576 0.559 0.712 0.721 0.674 0.274 0.669 0.524 0.682

r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

2b 0.232 0.289 0.272 0.449 0.449 0.477 0.449 0.307 0.312 0.289

98

TABULASI SKOR SKALA SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

29 30 31 32 33 34 35 36 Y Y^

5 5 5 5 5 5 4 4 79 6241

4 4 5 4 5 4 4 4 79 6241

4 4 5 4 5 4 4 4 77 5929

4 4 4 4 5 5 4 4 76 5776

4 3 4 4 4 4 4 4 70 4900

4 4 4 4 4 4 4 4 72 5184

5 5 5 5 5 5 5 4 84 7056

5 5 5 5 5 5 4 4 81 6561

4 4 5 5 5 4 4 4 80 6400

3 4 4 3 4 3 3 3 62 3844

4 4 4 4 4 4 4 4 70 4900

5 4 5 5 5 5 3 3 74 5476

4 4 4 3 4 3 4 4 71 5041

3 3 4 4 5 4 4 3 67 4489

4 4 4 4 4 4 3 3 65 4225

5 5 5 5 5 5 4 4 86 7396

4 5 5 5 5 5 4 4 81 6561

4 4 4 4 4 4 3 3 66 4356

5 5 5 5 5 4 4 4 81 6561

4 5 4 4 5 4 5 5 78 6084

5 5 5 4 5 5 4 4 83 6889

4 4 4 4 4 4 4 4 77 5929

4 5 5 5 5 5 4 4 81 6561

4 4 4 4 4 4 5 4 81 6561

4 4 4 4 5 4 4 4 74 5476

5 5 5 5 5 4 4 5 84 7056

5 5 5 5 5 5 4 4 84 7056

5 5 5 5 5 5 4 4 84 7056

5 5 5 5 5 5 4 4 83 6889

5 5 5 5 5 5 4 4 83 6889

130 132 137 132 141 131 119 117 2313 179583

574 592 633 592 669 583 479 463

10109 10267 10636 10264 10931 10178 9228 9080

0.745 0.759 0.764 0.733 0.675 0.665 0.569 0.648

0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 41.690 2b

0.356 0.373 0.246 0.373 0.210 0.366 0.232 0.223 5.903 2b

0.906 r ii

99

UJI INSTRUMEN

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

PUTARAN KEDUA

TABULASI SKOR SKALA SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

No Nomor Item

Resp. 19 20 21 22 23 24 26 27 28

1 5 4 4 4 4 4 4 4 4

2 5 5 5 4 4 4 4 5 4

3 5 4 4 4 4 4 4 5 5

4 5 5 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 4 3 4 3 4 5 4

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 4 5 4 4 4 5 5 4 5

8 5 5 5 4 4 4 4 4 4

9 4 5 5 3 4 5 4 5 5

10 4 3 3 3 3 4 3 4 4

11 4 4 4 3 4 4 4 3 4

12 4 4 4 3 3 4 4 5 4

13 4 4 4 3 3 5 5 4 4

14 4 4 4 3 4 3 4 4 3

15 4 4 3 3 3 3 4 4 4

16 5 5 4 4 5 5 5 5 5

17 5 5 4 4 4 4 5 5 4

18 4 4 4 3 3 3 4 4 4

19 5 5 4 4 4 4 4 5 5

20 4 4 4 4 5 4 5 4 4

21 4 4 4 4 5 5 5 5 5

22 4 4 4 5 5 5 5 4 4

23 5 5 5 4 4 5 4 4 4

24 5 5 5 5 5 5 5 4 4

25 4 4 4 4 4 5 4 4 4

26 4 4 4 4 5 5 5 5 5

27 4 4 4 5 5 5 5 5 5

28 4 4 5 5 5 5 5 5 5

29 4 4 4 5 5 5 5 5 5

30 5 5 5 4 4 4 5 5 5

X 131 130 125 116 124 129 132 133 130

X2 579 572 529 462 526 569 590 599 572

XY 9595 9543 9176 8556 9138 9496 9701 9761 9556

rxy 0.399 0.564 0.559 0.725 0.711 0.638 0.662 0.534 0.692

r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

2b 0.232 0.289 0.272 0.449 0.449 0.477 0.307 0.312 0.289

100

TABULASI SKOR SKALA SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

29 30 31 32 33 34 35 36 Y Y^

5 5 5 5 5 5 4 4 75 5625

4 4 5 4 5 4 4 4 74 5476

4 4 5 4 5 4 4 4 73 5329

4 4 4 4 5 5 4 4 72 5184

4 3 4 4 4 4 4 4 66 4356

4 4 4 4 4 4 4 4 68 4624

5 5 5 5 5 5 5 4 79 6241

5 5 5 5 5 5 4 4 77 5929

4 4 5 5 5 4 4 4 75 5625

3 4 4 3 4 3 3 3 58 3364

4 4 4 4 4 4 4 4 66 4356

5 4 5 5 5 5 3 3 70 4900

4 4 4 3 4 3 4 4 66 4356

3 3 4 4 5 4 4 3 63 3969

4 4 4 4 4 4 3 3 62 3844

5 5 5 5 5 5 4 4 81 6561

4 5 5 5 5 5 4 4 77 5929

4 4 4 4 4 4 3 3 63 3969

5 5 5 5 5 4 4 4 77 5929

4 5 4 4 5 4 5 5 74 5476

5 5 5 4 5 5 4 4 78 6084

4 4 4 4 4 4 4 4 72 5184

4 5 5 5 5 5 4 4 77 5929

4 4 4 4 4 4 5 4 76 5776

4 4 4 4 5 4 4 4 70 4900

5 5 5 5 5 4 4 5 79 6241

5 5 5 5 5 5 4 4 80 6400

5 5 5 5 5 5 4 4 81 6561

5 5 5 5 5 5 4 4 80 6400

5 5 5 5 5 5 4 4 80 6400

130 132 137 132 141 131 119 117 2189 160917

574 592 633 592 669 583 479 463

9572 9722 10069 9720 10348 9639 8732 8593

0.765 0.782 0.774 0.765 0.689 0.703 0.537 0.625

0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 39.766 2b

0.356 0.373 0.246 0.373 0.210 0.366 0.232 0.223 5.454 2b

0.911 r ii

101

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI

TABULASI SKOR SKALA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP SALATIGA

No Nomor Item

Resp. 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

1 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5

2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5

3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 3 3 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5

9 5 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5

10 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4

11 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4

12 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

13 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4

14 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

16 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5

18 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

20 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4

21 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

22 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4

23 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5

24 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4

26 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

27 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

28 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

29 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5

X 119 116 116 124 128 130 130 131 131 128 131 135

X2 483 458 462 526 560 574 574 583 583 558 585 617

XY 11281 10999 11019 11769 12140 12289 12318 12392 12412 12144 12421 12780

rxy 0.755 0.807 0.784 0.785 0.753 0.626 0.801 0.673 0.792 0.837 0.778 0.806

r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

2b 0.366 0.316 0.449 0.449 0.462 0.356 0.356 0.366 0.366 0.396 0.432 0.317

102

TABULASI SKOR SKALA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP SALATIGA

49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 Y Y^

5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 95 9025

4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 95 9025

4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 94 8836

4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 91 8281

4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 84 7056

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 7744

5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 101 10201

5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 96 9216

5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 99 9801

3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 74 5476

4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 84 7056

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 7056

4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 85 7225

4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 81 6561

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 5776

5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 103 10609

5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 97 9409

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82 6724

5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 97 9409

4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 94 8836

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98 9604

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93 8649

5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 96 9216

5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 101 10201

4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 91 8281

5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 107 11449

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 109 11881

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 109 11881

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 108 11664

5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 100 10000

134 140 129 131 128 126 125 126 125 129 2812 266148

608 660 565 581 556 538 529 536 527 563

12690 13212 12194 12366 12120 11923 11810 11898 11800 12171

0.832 0.683 0.629 0.573 0.767 0.749 0.644 0.663 0.662 0.544

0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 85.662 2b

0.316 0.222 0.343 0.299 0.329 0.293 0.272 0.227 0.206 0.277 7.411 2b

0.967 r ii

103

C Deskripsi Data

Frequencies

Statistics

Kepemimpinan

Transformasional

Supervisi

Akademik KS

Kompetensi

Pedagogik Guru

PAI

N Valid 30 30 30

Missing 0 0 0

Mean 64.5333 72.9667 93.7333

Median 65.5000 74.5000 95.0000

Mode 70.00 77.00 84.00

Std. Deviation 5.39945 6.41380 9.41361

Minimum 52.00 58.00 74.00

Maximum 72.00 81.00 109.00

Sum 1936.00 2189.00 2812.00

104

Frequency Table

Kepemimpinan Transformasional

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

52.00 1 3.3 3.3 3.3

54.00 1 3.3 3.3 6.7

56.00 1 3.3 3.3 10.0

58.00 1 3.3 3.3 13.3

59.00 2 6.7 6.7 20.0

60.00 2 6.7 6.7 26.7

61.00 1 3.3 3.3 30.0

62.00 1 3.3 3.3 33.3

63.00 2 6.7 6.7 40.0

65.00 3 10.0 10.0 50.0

66.00 1 3.3 3.3 53.3

67.00 3 10.0 10.0 63.3

68.00 3 10.0 10.0 73.3

69.00 1 3.3 3.3 76.7

70.00 4 13.3 13.3 90.0

71.00 2 6.7 6.7 96.7

72.00 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

105

Supervisi Akademik KS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

58.00 1 3.3 3.3 3.3

62.00 1 3.3 3.3 6.7

63.00 2 6.7 6.7 13.3

66.00 3 10.0 10.0 23.3

68.00 1 3.3 3.3 26.7

70.00 2 6.7 6.7 33.3

72.00 2 6.7 6.7 40.0

73.00 1 3.3 3.3 43.3

74.00 2 6.7 6.7 50.0

75.00 2 6.7 6.7 56.7

76.00 1 3.3 3.3 60.0

77.00 4 13.3 13.3 73.3

78.00 1 3.3 3.3 76.7

79.00 2 6.7 6.7 83.3

80.00 3 10.0 10.0 93.3

81.00 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

106

Kompetensi Pedagogik Guru PAI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

74.00 1 3.3 3.3 3.3

76.00 1 3.3 3.3 6.7

81.00 1 3.3 3.3 10.0

82.00 1 3.3 3.3 13.3

84.00 3 10.0 10.0 23.3

85.00 1 3.3 3.3 26.7

88.00 1 3.3 3.3 30.0

91.00 2 6.7 6.7 36.7

93.00 1 3.3 3.3 40.0

94.00 2 6.7 6.7 46.7

95.00 2 6.7 6.7 53.3

96.00 2 6.7 6.7 60.0

97.00 2 6.7 6.7 66.7

98.00 1 3.3 3.3 70.0

99.00 1 3.3 3.3 73.3

100.00 1 3.3 3.3 76.7

101.00 2 6.7 6.7 83.3

103.00 1 3.3 3.3 86.7

107.00 1 3.3 3.3 90.0

108.00 1 3.3 3.3 93.3

109.00 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

107

D Uji Normalitas

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kepemimpinan

Transformasional

Supervisi

Akademik KS

Kompetensi

Pedagogik Guru

PAI

N 30 30 30

Normal Parametersa,b

Mean 64.5333 72.9667 93.7333

Std. Deviation 5.39945 6.41380 9.41361

Most Extreme Differences

Absolute .143 .135 .111

Positive .083 .105 .090

Negative -.143 -.135 -.111

Kolmogorov-Smirnov Z .782 .741 .610

Asymp. Sig. (2-tailed) .574 .642 .851

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

108

Uji Linearitas Y - X1

Means

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Kompetensi Pedagogik

Guru PAI *

Kepemimpinan

Transformasional

30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%

Report

Kompetensi Pedagogik Guru PAI

Kepemimpinan Transformasional Mean N Std. Deviation

52.00 74.0000 1 .

54.00 76.0000 1 .

56.00 81.0000 1 .

58.00 84.0000 1 .

59.00 83.5000 2 2.12132

60.00 86.0000 2 2.82843

61.00 84.0000 1 .

62.00 91.0000 1 .

63.00 92.0000 2 1.41421

65.00 94.3333 3 .57735

66.00 96.0000 1 .

67.00 97.3333 3 3.21455

68.00 97.6667 3 1.15470

69.00 98.0000 1 .

70.00 104.2500 4 4.42531

71.00 106.0000 2 4.24264

72.00 108.0000 1 .

Total 93.7333 30 9.41361

109

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Kompetensi

Pedagogik Guru

PAI *

Kepemimpinan

Transformasional

Between

Groups

(Combined) 2454.617 16 153.414 17.305 .000

Linearity 2392.575 1 2392.575 269.878 .000

Deviation

from Linearity

62.042 15 4.136 .467 .920

Within Groups 115.250 13 8.865

Total 2569.867 29

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Kompetensi Pedagogik Guru PAI *

Kepemimpinan Transformasional

.965 .931 .977 .955

110

Uji Linearitas Y - X2

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Kompetensi

Pedagogik Guru PAI *

Supervisi Akademik

KS

30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%

Report

Kompetensi Pedagogik Guru PAI

Supervisi Akademik KS Mean N Std. Deviation

58.00 74.0000 1 .

62.00 76.0000 1 .

63.00 81.5000 2 .70711

66.00 84.3333 3 .57735

68.00 88.0000 1 .

70.00 87.5000 2 4.94975

72.00 92.0000 2 1.41421

73.00 94.0000 1 .

74.00 94.5000 2 .70711

75.00 97.0000 2 2.82843

76.00 101.0000 1 .

77.00 96.5000 4 .57735

78.00 98.0000 1 .

79.00 104.0000 2 4.24264

80.00 105.6667 3 4.93288

81.00 106.0000 2 4.24264

Total 93.7333 30 9.41361

111

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Kompetensi

Pedagogik

Guru PAI *

Supervisi

Akademik KS

Between Groups

(Combined) 2448.033 15 163.202 18.754 .000

Linearity 2351.056 1 2351.056 270.162 .000

Deviation

from

Linearity

96.977 14 6.927 .796 .662

Within Groups 121.833 14 8.702

Total 2569.867 29

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Kompetensi Pedagogik Guru PAI * Supervisi

Akademik KS

.956 .915 .976 .953

112

E Uji Regresi Linier Secara Padrtial

X1 Y

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables

Removed

Method

1 Kepemimpinan

Transformasionalb

. Enter

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .965a .931 .929 2.51632

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Transformasional

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2392.575 1 2392.575 377.864 .000b

Residual 177.292 28 6.332

Total 2569.867 29

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

b. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Transformasional

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -14.826 5.604 -2.646 .013

113

Kepemimpinan

Transformasional

1.682 .087 .965 19.439 .000

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

X2 Y

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables

Removed

Method

1 Supervisi

Akademik KSb

. Enter

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .956a .915 .912 2.79547

a. Predictors: (Constant), Supervisi Akademik KS

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2351.056 1 2351.056 300.852 .000b

Residual 218.810 28 7.815

Total 2569.867 29

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

b. Predictors: (Constant), Supervisi Akademik KS

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

114

1

(Constant) -8.700 5.928 -1.468 .153

Supervisi

Akademik KS

1.404 .081 .956 17.345 .000

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

F Uji Regresi Linier Berganda

Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables

Removed

Method

1

Supervisi

Akademik KS,

Kepemimpinan

Transformasionalb

. Enter

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .966a .933 .928 2.52247 1.329

a. Predictors: (Constant), Supervisi Akademik KS, Kepemimpinan Transformasional

b. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2398.070 2 1199.035 188.443 .000b

Residual 171.797 27 6.363

Total 2569.867 29

115

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

b. Predictors: (Constant), Supervisi Akademik KS, Kepemimpinan Transformasional

116

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -13.980 5.691 -2.457 .021

Kepemimpinan

Transformasional

1.259 .463 .722 2.718 .011 .035 28.520

Supervisi

Akademik KS

.362 .390 .247 .929 .361 .035 28.520

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

Coefficient Correlationsa

Model Supervisi

Akademik KS

Kepemimpinan

Transformasional

1

Correlations Supervisi Akademik KS 1.000 -.982

Kepemimpinan Transformasional -.982 1.000

Covariances Supervisi Akademik KS .152 -.177

Kepemimpinan Transformasional -.177 .215

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions

(Constant) Kepemimpinan

Transformasional

Supervisi

Akademik KS

1

1 2.995 1.000 .00 .00 .00

2 .005 25.288 .93 .01 .01

3 .000 155.073 .07 .99 .99

a. Dependent Variable: Kompetensi Pedagogik Guru PAI

117

Charts

118

119

120

G Tabel – tabel Statistik

Tabel Harga Kritik dari r Product Moment

N 5%

N 5%

N 5%

3 0.997

26 0.388

49 0.281

4 0.950

27 0.381

50 0.279

5 0.878

28 0.374

55 0.266

6 0.811

29 0.367

60 0.254

7 0.754

30 0.361

65 0.244

8 0.707

31 0.355

70 0.235

9 0.666

32 0.349

75 0.227

10 0.632

33 0.344

80 0.220

11 0.602

34 0.339

85 0.213

12 0.576

35 0.334

90 0.207

13 0.553

36 0.329

95 0.202

14 0.532

37 0.325

100 0.195

15 0.514

38 0.320

125 0.176

16 0.497

39 0.316

150 0.159

17 0.482

40 0.312

175 0.148

18 0.468

41 0.308

200 0.138

19 0.456

42 0.304

300 0.113

20 0.444

43 0.301

400 0.098

21 0.433

44 0.297

500 0.088

22 0.423

45 0.294

600 0.080

23 0.413

46 0.291

700 0.074

24 0.404

47 0.288

800 0.070

25 0.396

48 0.284

900 0.065

1000 0.062

121

Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi t

α untuk uji dua fihak (two tail test)+B38

df t 0,02 t 0,05 t 0,10 t 0,20 t 0,50

α untuk uji satu fihak (one tail test)

df t 0,01 t 0,025 t 0,05 t 0,10 t 0,25

1 31.8205 12.7062 6.3138 3.0777 1

2 6.9646 4.3027 2.92 1.8856 0.8165

3 4.5407 3.1824 2.3534 1.6377 0.7649

4 3.7469 2.7764 2.1318 1.5332 0.7407

5 3.3649 2.5706 2.015 1.4759 0.7267

6 3.1427 2.4469 1.9432 1.4398 0.7176

7 2.998 2.3646 1.8946 1.4149 0.7111

8 2.8965 2.306 1.8595 1.3968 0.7064

9 2.8214 2.2622 1.8331 1.383 0.7027

10 2.7638 2.2281 1.8125 1.3722 0.6998

11 2.7181 2.201 1.7959 1.3634 0.6974

12 2.681 2.1788 1.7823 1.3562 0.6955

13 2.6503 2.1604 1.7709 1.3502 0.6938

14 2.6245 2.1448 1.7613 1.345 0.6924

15 2.6025 2.1314 1.7531 1.3406 0.6912

16 2.5835 2.1199 1.7459 1.3368 0.6901

17 2.5669 2.1098 1.7396 1.3334 0.6892

18 2.5524 2.1009 1.7341 1.3304 0.6884

19 2.5395 2.093 1.7291 1.3277 0.6876

20 2.528 2.086 1.7247 1.3253 0.687

21 2.5176 2.0796 1.7207 1.3232 0.6864

22 2.5083 2.0739 1.7171 1.3212 0.6858

23 2.4999 2.0687 1.7139 1.3195 0.6853

24 2.4922 2.0639 1.7109 1.3178 0.6848

25 2.4851 2.0595 1.7081 1.3163 0.6844

26 2.4786 2.0555 1.7056 1.315 0.684

27 2.4727 2.0518 1.7033 1.3137 0.6837

28 2.4671 2.0484 1.7011 1.3125 0.6834

29 2.462 2.0452 1.6991 1.3114 0.683

30 2.4573 2.0423 1.6973 1.3104 0.6828

31 2.4528 2.0395 1.6955 1.3095 0.6825

32 2.4487 2.0369 1.6939 1.3086 0.6822

33 2.4448 2.0345 1.6924 1.3077 0.682

34 2.4411 2.0322 1.6909 1.307 0.6818

35 2.4377 2.0301 1.6896 1.3062 0.6816

36 2.4345 2.0281 1.6883 1.3055 0.6814

37 2.4314 2.0262 1.6871 1.3049 0.6812

38 2.4286 2.0244 1.686 1.3042 0.681

39 2.4258 2.0227 1.6849 1.3036 0.6808

40 2.4233 2.0211 1.6839 1.3031 0.6807

50 2.4033 2.0086 1.6759 1.2987 0.6794

100 2.3642 1.984 1.6602 1.2901 0.677

122

200 2.3451 1.9719 1.6525 1.2858 0.6757

Tabel F 5%

df df 1 df 2 df 3 df 4 df 5

1 161.448 199.500 215.707 224.583 230.162

2 18.513 19.000 19.164 19.247 19.296

3 10.128 9.552 9.277 9.117 9.014

4 7.709 6.944 6.591 6.388 6.256

5 6.608 5.786 5.410 5.192 5.050

6 5.987 5.143 4.757 4.534 4.387

7 5.591 4.737 4.347 4.120 3.972

8 5.318 4.459 4.066 3.838 3.688

9 5.117 4.257 3.863 3.633 3.482

10 4.965 4.103 3.708 3.478 3.326

11 4.844 3.982 3.587 3.357 3.204

12 4.747 3.885 3.490 3.259 3.106

13 4.667 3.806 3.411 3.179 3.025

14 4.600 3.739 3.344 3.112 2.958

15 4.543 3.682 3.287 3.056 2.901

16 4.494 3.634 3.239 3.007 2.852

17 4.451 3.592 3.197 2.965 2.810

18 4.414 3.555 3.160 2.928 2.773

19 4.381 3.522 3.127 2.895 2.740

20 4.351 3.493 3.098 2.866 2.711

21 4.325 3.467 3.073 2.840 2.685

22 4.301 3.443 3.049 2.817 2.661

23 4.279 3.422 3.028 2.796 2.640

24 4.260 3.403 3.009 2.776 2.621

25 4.242 3.385 2.991 2.759 2.603

26 4.225 3.369 2.975 2.743 2.587

27 4.210 3.354 2.960 2.728 2.572

28 4.196 3.340 2.947 2.714 2.558

29 4.183 3.328 2.934 2.701 2.545

30 4.171 3.316 2.922 2.690 2.534

31 4.160 3.305 2.911 2.679 2.523

32 4.149 3.295 2.901 2.668 2.512

33 4.139 3.285 2.892 2.659 2.503

34 4.130 3.276 2.883 2.650 2.494

35 4.121 3.267 2.874 2.642 2.485

36 4.113 3.259 2.866 2.634 2.477

37 4.106 3.252 2.859 2.626 2.470

38 4.098 3.245 2.852 2.619 2.463

39 4.091 3.238 2.845 2.612 2.456

40 4.085 3.232 2.839 2.606 2.450

50 4.034 3.183 2.790 2.557 2.400

100 3.936 3.087 2.696 2.463 2.305

200 3.888 3.041 2.650 2.417 2.259

123

FOTO KEGIATAN PENELITIAN

1. Foto kegiatan MGMP dan pembagian kuisioner di SMPN 7 Kota

Salatiga ( 24 Juli 2017 )

124

2. Foto kegiatan MGMP dan pembagian kuisioner di SMPN 7 Kota

Salatiga ( 24 Juli 2017 )

125

1. Foto kegiatan MGMP dan pengarahan pengawas wahid hasim di SMPN

7 Kota Salatiga ( 24 Juli 2017 )

126

127

BIOGRAFI PENULIS

1. Nama Lengkap : Muhamad Ripaat, S.Pd.I.

2. NIM : 12010150053

3. Tempat Tanggal Lahir : Setiris,13.10. 1982. Kab, Muaro Jambi

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Program Studi Pilihan : Pendidikan Agama Islam

6. Kosentrasi Jurusan : Supervisi Pendidikan Islam

7. Email : [email protected]

128

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : MUHAMAD RIPAAT

NIM : 12010150053

Judul Tesis : Pengaruh Persepsi Kepemimpinan

Transformasional dan Supervisi

Akademik Kepala Sekolah terhadap

Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan

Agama Islam SMP di Kota Salatiga Tahun

2017

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Kosentrasi : Supervisi Pendidikan Agama Islam

Menyatakan dengan ini mengizinkan pihak IAIN Salatiga untuk mempublikasikan

Tesis ini.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Salatiga, 04 Oktober 2017

Yang menyatakan

MUHAMAD RIPAAT

NIM. 12010150051