PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf ·...

96
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA PERILAKU PROSOSIAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Wenni Suwardi 119114137 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf ·...

Page 1: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN

PADA PERILAKU PROSOSIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Wenni Suwardi

119114137

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

iv HALAMAN MOTTO

Hidup ini seperti sepeda.

Agar tetap seimbang, kau

harus terus bergerak

- Albert Einstein

Kemenangan yang

seindah-indahnya dan

sesukar-sukarnya yang

boleh direbut oleh

manusia ialah

menundukan diri sendiri

- Ibu Kartini

“Hidup adalah seni menggambar

tanpa menghapus”

(hidup itu tak seperti mengetik di komputer, di mana kita bisa menghapus

kesalahan dengan mudah. Maka dari itu, kita harus memikirkan baik baik apa

yang akan kita perbuat. Agar jangan sampai menyesal di kemudian hari)

- John W. Gardner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

v HALAMAN PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukur kepada Tuhan, saya persembahkan skripsi ini kepada :

1. Kedua orang tua saya Bapak Suwardi dan Ibu Sarwini, yang senantiasa

memberi dukungan moril maupun materil kepada saya.

2. Suami dan anak saya, Vredi Bayu Aswari dan Amerta Ganesha Aswari,

yang selalu menemani saya saat suka maupun duka, susah maupun

senang.

3. Saudara saya Danni Suwardi, walau sering membuat saya kesal dan

marah, kamu tetap saudara terbaik saya.

4. Tidak lupa kepada teman-teman seperjuangan saya, kepada semua pihak

yang telah membantu dan mendukung saya untuk menyelesaikan skripsi

ini, terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

vii PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN

PADA PERILAKU PROSOSIAL

Wenni Suwardi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah permainan tradisional bentengan

berpengaruh pada perilaku prososial. Jenis penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan desain eksperimen pretest-posttest control group. Penelitian ini

menggunakan subjek siswa kelas 3 SD di SD Negeri Depok 1 Sleman, Yogyakarta

yang berusia 7-11 tahun. Subjek berjumlah 32 orang yang terdiri dari 15 siswa laki-

laki dan 17 siswa perempuan. Sampel dipilih menggunakan teknik non probability

sampling berdasarkan ketersediaan, kesempatan, dan kesanggupan dari subjek.

Peneliti membagi subjek menjadi dua kelompok yakni kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Kelompok eksperimen melakukan permainan tradisional

bentengan dan kelompok kontrol tidak melakukan permainan tradisional

bentengan. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama diberikan

pretest dan posttest. Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional

bentengan berpengaruh signifikan pada perilaku prososial. Uji hipotesis

menggunakan independent sample t-test gain score. Hasil analisis menunjukkan

bahwa permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan (p = 0,01 < 0,05)

pada perilaku prososial.

Kata kunci : permainan tradisional , perilaku prososial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

viii THE EFFECT OF TRADITIONAL GAME BENTENGAN ON PROSOCIAL

BEHAVIOR

Wenni Suwardi

ABSTRACT

This study aims to observe whether traditional game bentengan has an effect on

prosocial behavior. This study is quantitative research method with experimental

design of pretest – posttest control group. The subject of this study is 7-11 years old

third grade students at Sleman Public Elementary School 1, Yogyakarta. The

number of participants is 32 students consisting of 15 male students and 17 female

students. The sample was selected using non probability sampling technique based

on the availability, the opportunity, and the readiness of the participants. The

researcher divides the participants into two groups, the experimental group and the

control group. The experimental group was given the traditional game bentengan

and the control group were not given the traditional game bentengan. The

experimental group and the control group was both given pretest and posttest. The

hypothesis of this study is the tradisional game bentengan has significant effect on

prosocial behavior. The hypothesis test uses independent sample t-test gain score.

The result of the analysis show that traditional game bentengan has significant

effect (p = 0,01 < 0,05) on prosocial behavior.

Keywords: traditional game, prosocial behavior.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

x KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan atas

segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan

skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Permainan Tradisional Bentengan Pada

Perilaku Prososial”. Berkat Tuhan juga saya alami melalui bimbingan, bantuan,

dorongan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan

hati saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., Psi. Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma.

2. Monica Eviandaru Madyaningrum M.App. Ph.D., Kaprodi Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma.

3. Monica Eviandaru Madyaningrum M.App. Ph.D., Dosen Pembimbing

Akademik atas dukungan dan motivasi.

4. P. Eddy Suhartanto, M.Si., dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia

meluangkan waktu disela-sela kesibukan untuk memberikan bimbingan,

pengarahan, dan saran dengan penuh kesabaran.

5. Romo Dr. A Priyono Marwan, SJ, Dosen Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma atas dukungan dan motivasi yang diberikan.

6. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan banyak ilmu, motivasi dan pengalaman yang berarti selama

kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

xi 7. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas

bantuan dan pelayanan yang diberikan.

8. Kedua orang tua saya, Ibu Sarwini dan Bapak Suwardi yang telah

memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan, dan doa yang tiada henti.

9. Suami saya Vredi Bayu Aswari dan anak saya Amerta Ganesha Aswari,

yang selalu memberikan dukungan, motivasi, doa, dan kesabarannya dalam

menunggu saya menyelesaikan skripsi.

10. Untuk adik saya Danni Suwardi beserta keluarga besar, yang telah

memberikan dukungan dan doa.

11. Sahabat-sahabat saya yang telah banyak memberikan motivasi dan masukan

ketika saya menghadapi permasalahan selama menjalani studi.

12. Teman-teman seperjuangan (Melli, Linda, Kunto, Gerson, Nina, dan semua

yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu) yang selalu memberikan

bantuan serta dukungan.

13. Seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma angkatan

2011 atas bantuan, motivasi, doa, dan kerjasama selama berproses.

14. Karyawan Perpustakaan Kampus III Paingan Universitas Sanata Dharma.

15. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya sebutkan satu per

satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, dengan tangan terbuka

penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun demi pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN MOTO ........................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

xiv C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

1. Manfaat Teoritis ............................................................................. 9

2. Manfaat Praktis .............................................................................. 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 11

A. Perilaku Prososial ................................................................................. 11

1. Definisi Perilaku Prososial ............................................................. 11

2. Aspek-aspek Perilaku Prososial ..................................................... 12

3. Bentuk-bentuk Perilaku Prososial .................................................. 13

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Prososial .................. 13

B. Permainan Tadisional Bentengan ......................................................... 17

C. Dinamika Pengaruh Permainan Tradisional Bentengan terhadap Perilaku

Prososial ............................................................................................... 21

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 24

E. Hipotesis ............................................................................................... 25

BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 26

A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 26

B. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................ 27

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................. 28

1. Perilaku Prososial ........................................................................... 28

2. Permainan Tradisional Bentengan ................................................. 28

D. Subjek Penelitian .................................................................................. 28

E. Alat dan Bahan Penelitian .................................................................... 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

xv F. Prosedur Penelitian............................................................................... 29

G. Metode dan Alat Pengumpulan Data ................................................... 30

1. Metode............................................................................................ 30

2. Alat Pengumpul Data ..................................................................... 32

H. Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 33

1. Validitas Skala ............................................................................... 33

2. Reliabilitas Skala ............................................................................ 35

I. Metode Analisis Data ........................................................................... 36

1. Uji Asumsi ..................................................................................... 36

2. Uji Homogenitas ............................................................................ 36

3. Uji Hipotesis ................................................................................... 37

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 38

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 38

1. Pelaksanaan Uji Coba .................................................................... 38

2. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 40

a. Penentuan subjek penelitian ..................................................... 40

b. Pengumpulan Data Penelitian .................................................. 41

c. Uji Normalitas .......................................................................... 41

d. Uji Homogenitas ..................................................................... 42

e. Uji Hipotesis ............................................................................ 43

B. Pembahasan .......................................................................................... 44

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 46

A. Kesimpulan .......................................................................................... 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

xvi B. Kelemahan............................................................................................ 46

C. Saran .................................................................................................... 47

1. Bagi pihak orang tua dan guru ....................................................... 47

2. Bagi ilmuwan psikologi ................................................................ 47

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 48

LAMPIRAN .................................................................................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

xvii DAFTAR GAMBAR

GABMAR 1. Kerangka Berpikir ..................................................................... 24

GAMBAR 2. Design Pretest-Posttest Control Group ..................................... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

xviii DAFTAR TABEL

TABEL 1. Blue Print Skala Perilaku Prososial ............................................... 33

TABEL 2. Nilai Indeks Diskriminasi Item ...................................................... 34

TABEL 3. Klasifikasi Skor Reliabilitas ........................................................... 36

TABEL 4. Data Partisipan Uji Coba ................................................................ 38

TABEL 5. Sebaran Item Skala Perilaku Prososial Setelah Uji Coba .............. 39

TABEL 6. Data Partisipan Penelitian .............................................................. 40

TABEL 7. Test of Normality ............................................................................ 42

TABEL 8. Test of Homogenity of Variance ..................................................... 43

TABEL 9. Independent Sample Test ................................................................ 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

xix DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Uji Coba Skala ....................................................................... 53

a. Skala Perilaku Prososial Pretest Uji Coba ...................... 53

b. Skala Perilaku Prososial Posttest Uji Coba ...................... 56

c. Reliabilitas Skala Perilaku Prososial ................................ 59

d. Nilai Korelasi Item-item .................................................. 60

LAMPIRAN 2. Eksperimen ............................................................................. 62

a. Informed Consent ............................................................. 62

b. Skala Perilaku Prososial Pretest Penelitian...................... 63

c. Skala Perilaku Prososial Posttest Penelitian .................... 65

d. Tabel Gain Score Kelompok Eksperimen ....................... 67

e. Tabel Gain Score Kelompok Kontrol .............................. 68

f. Uji Normaliti .................................................................... 69

g. Uji Homogenitas .............................................................. 72

h. Uji Hipotesis Independent Sample ................................... 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Usia sekolah merupakan usia anak saat memasuki tahapan sekolah formal, anak mulai dituntut untuk sekolah secara mandiri, mampu menyelesaikan tugas-tugasnya sendiri, mulai belajar dan mampu membaca, menulis serta berhitung. Usia sekolah umumnya antara usia 6 hingga 12 tahun. Menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1980 ; dalam Hapsari, 2016), masa usia sekolah atau masa akhir kanak-kanak memiliki beberapa tugas perkembangan yaitu (a) anak diharapkan mampu mempelajari keterampilan fisik yang dibutuhkan dalam permainan bersama teman sebaya (b) belajar menyesuaikan diri bersama teman sebaya (c) mulai mengembangkan peran sosial sebagai pria atau wanita secara tepat di lingkungan (d) mengembangkan keterampilan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung. Hurlock (1980; dalam Hapsari, 2016) juga mengatakan bahwa masa usia sekolah memiliki beberapa karakteristik yakni (a) anak mulai tidak menuruti apa kata orang tua dan lebih sering mendengarkan apa kata teman-teman sebaya dibanding perkataan orang tua (b) anak cenderung tidak mempedulikan penampilan dan lebih bersikap ceroboh, kurang bertanggung jawab dalam meletakkan barang pribadi yang dimiliki (c) anak cenderung bertengkar bersama saudara kandung seperti saling mengejek dan menyerang secara fisik (d) anak belajar tentang berbagai keterampilan akademik maupun non akademik (e) anak memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

2 keterbukaan dan keinginan untuk mendapatkan pengetahuan (f) anak mulai membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses, mereka berlomba-lomba dan saling berkompetisi untuk menjadi terbaik (g) anak lebih senang bermain bersama teman-teman sebaya dan merasa ingin diterima oleh teman-teman yang populer (h) anak berusaha menyesuaikan diri dengan standar yang ada dalam kelompok seperti dalam hal berpakaian, berbicara, dan berperilaku (i) anak mulai mengembangkan kreatifitas (j) anak senang atau berminat melakukan berbagai permainan bersama teman-teman sebaya. Namun, hal ini berbeda dengan usia bermain di usia prasekolah yang cenderung melakukan berbagai kegiatan dengan bermain sekalipun saat belajar. Di usia sekolah konteksnya lebih pada luasnya minat anak untuk bermain, bukan kuantitas atau jumlah waktu luang yang digunakan untuk bermain. Selama masa usia sekolah, anak-anak tidak terlepas dari berbagai masalah yang muncul di rumah, sekolah, saat bermain maupun di lingkungan. Permasalahannya bisa dalam hal akademik seperti malas belajar, suka mencontek, tidak mengerjakan tugas atau PR, tidak konsentrasi saat belajar, dan fobia sekolah. Masalah perilaku yang terjadi sejak dini di usia sekolah bisa mempengaruhi perkembangan anak pada tahap perkembangan selanjutnya, khususnya perkembangan sosial anak. Masalah perkembangan sosial yang terjadi adalah anak memiliki permasalahan perilaku yang cenderung kesulitan untuk menempatkan diri secara tepat di lingkungan dan tidak akan disukai oleh teman-teman sebayanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

3 Di era digital seperti saat ini, anak-anak setelah pulang sekolah biasanya lebih asyik berdiam diri di rumah bermain game di komputer atau gadget miliknya seorang diri, menonton TV dan pergi ke warnet untuk bermain games. Hal ini membuat mereka menjadi lebih pasif dan bisa berdampak terhadap aspek perkembangan sosial emosi seperti sosialisasi bersama teman-teman sebaya semakin menurun karena anak lebih asyik bermain sendiri. Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan dari bermain games dan menonton televisi adalah peningkatan perilaku agresif yang ditimbulkan dari tayangan televisi atau games yang berisi kekerasan seperti tembak-tembakkan dan pertarungan, anak akan mengabaikan lingkungan sekitar serta anak akan mengalami kecanduan karena terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain game atau pun menonton televisi dibanding berinteraksi secara langsung bersama teman sebaya di luar rumah. Hal ini membuat anak kurang berinteraksi bersama lingkungan dan menjadikan kesempatan anak untuk belajar sosialisasi, kompetisi, empati bersama orang lain menjadi berkurang. Apabila hal ini dibiarkan lebih jauh akan berpengaruh pada perkembangan sosial anak, khususnya perilaku prososial. Perilaku prososial merupakan salah satu komponen yang sangat signifikan dalam mengembangkan keterampilan sosial. Perilaku prososial berguna dalam mengembangkan kemampuan sosial, emosi, dan akademik (Kostelnik dkk, 2009 ; dalam Hapsari, 2016). Beberapa contoh perilaku prososial adalah helping, sharing, cooperating, giving, comforting, inviting, donating, volunteering, encouraging, supporting. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

4 Perilaku prososial dalam kehidupan sehari-hari dipahami sebagai perilaku sosial positif yang menguntungkan orang lain. Secara umum, istilah prososial diaplikasikan pada tindakan yang tidak menyediakan keuntungan secara langsung dan mengandung derajat resiko tertentu terhadap orang yang menolong (Baron & Byrne, 2005). Sears (1991) mengatakan bahwa perilaku prososial adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan untuk membantu orang lain tanpa mempedulikan motif si penolong. Perilaku prososial lebih menekankan keuntungan pada pihak yang diberi pertolongan. Wrightman dan Deaux (1993) menyatakan bahwa perilaku prososial merupakan perilaku yang memiliki manfaat bagi kesejahteraan orang lain, baik berupa fisik maupun psikis. Perilaku prososial mencakup tindakan-tindakan, yakni sharing (membagi), cooperative (kerjasama), donating (menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan), serta mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain (Diyaksini, 2003). Perilaku prososial pada masa kanak-kanak berlangsung melalui hubungan antarteman dan salah satunya adalah dalam bentuk permainan (Kurniati, 2016). Bermain merupakan cara bagi anak untuk memperoleh pengetahuan. Bermain menumbuhkan keterampilan bereksplorasi, melatih pertumbuhan fisik dan imajinasi, serta memberikan peluang yang luas untuk berinteraksi bersama orang dewasa. Kurniati (2016) menjelaskan bahwa bermain sebagai sesuatu yang mempunyai nilai praktis, yang digunakan sebagai media untuk meningkatkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

5 keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak seperti kemampuan bersosialisasi dan beradaptasi bersama teman yang baru dikenal. Kurniati (2016) menambahkan bahwa bermain merupakan cara bagi anak untuk mengasimilasi informasi baru ke dalam pandangan mereka serta menyesuaikan diri terhadap situasi yang baru. Jenis permainan yang berkembang di usia sekolah dikenal dengan istilah permainan rough and tumble yaitu jenis perrmainan yang mencakup berbagai kegiatan seperti bergulat, memukul, mengejar yang disertai saling tertawa dan ejekan (Papalia et al., 2008, dalam Hapsari, 2016). Bermain menurut Tedjasaputra (2001; dalam Hapsari, 2016) terdiri dari dua macam kegiatan yaitu bermain aktif dan bermain pasif. Bermain aktif adalah permainan yang banyak melakukan aktivitas fisik, diantaranya bermain bebas atau kejar-kejaran, bermain konstruktif, bermain peran, bermain collecting atau mengumpulkan benda-benda yang disukai, bermain eksplorasi, bermain games dan olahraga serta bermain musik. Sedangkan bermain pasif adalah permainan yang tidak terlalu banyak melakukan aktivitas fisik, seperti membaca komik, menonton film, mendengarkan radio dan musik. Bermain sebagai dasar dalam mengembangkan karakter anak. Anak menggunakan bermain sebagai media belajar tentang aturan dan keterampilan tentang hidup pribadi dan bermasyarakat. Selain itu, masa anak-anak merupakan fase awal atau fase dasar yang akan menjadi pijakan bagi perkembangan selanjutnya. Bermain memungkinkan dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang, sehingga akan menguatkan stimulasi dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

6 bermain bagi pribadi anak dalam mengembangkan fisik, emosi, kognisi, dan sosial (Indrijati, 2016). Scarlett (2005; dalam Indrijati, 2016) menyatakan bahwa bermain adalah kebebasan dan rasa senang yang didapatkan. Proses pengulangan dalam bermain merupakan gambaran dari rasa senang yang didapatkan dari bermain. Bermacam cara bermain akan memberikan pengaruh yang berbeda antara model bermain satu dengan yang lain. Permainan tradisional sendiri merupakan aktivitas permainan yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu, yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan tata nilai kehidupan masyarakat yang diajarkan secara turun-temurun dari generasi satu ke generasi penerus (Kurniati, 2016). Kurniati (2016) menyatakan bahwa setiap permainan tradisional mengandung nilai-nilai yang dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan anak-anak. Permainan tradisional selain mampu memupuk kesatuan dan persatuan, juga memupuk kerjasama, kebersamaan, kedisiplinan, serta kejujuran. Permainan tradisional membantu anak menjalin relasi sosial yang baik dengan teman sebaya maupun teman yang berusia lebih muda atau lebih tua. Salah satu contohnya adalah bermain bentengan. Permainan tradisional bentengan merupakan salah satu permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak di pulau Jawa pada malam hari saat terang bulan. Permainan tradisional bentengan dikenal dengan nama rerebonan di daerah Jawa Barat dan juga dikenal di daerah lain dengan nama pris-prisan, pal-palan, omer, jeg-jegan (id.scribd.com). Permainan tradisional bentengan menjadi media bagi anak untuk bersosialisasi bersama teman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

7 sebaya. Berbeda dengan permainan individual seperti kelereng, permainan ini dilakukan secara bersama-sama dan menuntut semua anak yang bermain permainan tradisional bentengan untuk berperan aktif dalam mensukseskan permainan. Dari permainan tradisional bentengan, anak belajar membangun perilaku prososial. Dimana, dalam permainan tradisional bentengan anak diajarkan untuk menghargai teman dan melatih kemampuan bekerjasama (www.statusfan.com). Selain itu, anak juga harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi kelompok bermain dan berempati terhadap kelebihan serta kekurangan teman kelompok atau pun lawan main dalam permainan bentengan. Ali (2012) mengemukakan bahwa permainan tradisional mempunyai potensi untuk merangsang kecerdasan majemuk. Artinya, permainan tradisional tidak sekedar melatih motorik kasar dan motorik halus, tetapi juga melatih bahasa, kecerdasan intelektual, sosial serta emosional. Mazlan (2008) menambahkan bahwa permainan tradisional merupakan hasil budaya yang memiliki nilai bagi anak-anak untuk berfantasi, berekreasi, berkreasi, berolahraga, sekaligus sebagai sarana berlatih untuk hidup bermasyarakat. Selain itu, Susanti dkk (2010) menjelaskan bahwa terdapat beberapa nilai yang terkandung dalam permainan tradisional antara lain rasa senang, rasa bebas dari segala tekanan, rasa berteman, rasa demokrasi, rasa penuh tanggung jawab, rasa patuh dan rasa saling membantu satu sama lain. Zuliani dkk (2015) menyatakan bahwa ciri-ciri permainan tradisional antara lain (a) dilakukan di tempat yang luas dan terbuka. (b) dimainkan secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

8 beramai-ramai. (c) menggunakan bahan-bahan yang tersedia di alam seperti batu, kayu ataupun pecahan genteng. (d) melibatkan aktivitas fisik yakni berlari, melompat, dan melempar serta (e) diiringi oleh lagu atau gerakan tertentu. Salah satu ciri yang menonjol dari permainan tradisional adalah permainan dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bertatap muka, keadaan ini memungkinkan anak untuk saling berinteraksi. Berbagai nilai luhur yang terkandung dalam permainan tradisional menggambarkan bahwa permainan tradisional digunakan sebagai media yang tepat untuk membentuk perilaku prososial anak (Susanti dkk, 2010). Permainan yang memiliki aturan menang-kalah, mempunyai peluang lebih besar dalam mengembangkan perilaku prososial anak. Anak belajar untuk memiliki keterikatan yang kuat tehadap kelompok sehingga anak harus mampu bekerjasama dan menyesuaikan diri bersama kelompok (Kurniati, 2016). Beberapa penelitian terkait tentang pengaruh permainan tradisional terhadap perkembangan sosial anak, antara lain penelitian Susanti, dkk (2010) menunjukkan bahwa permainan tradisional memiliki pengaruh pada kompetensi personal anak sekolah dasar, penelitian Dwipa (2015) yang menunjukkan bahwa permainan tradisional bentengan, kasti, dan gobak sodor berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan gerak motorik kasar berupa kekuatan, kecepatan, serta kelincahan pada siswa putra yang duduk di bangku kelas lima sekolah dasar, penelitian Ekawati dkk (2015) menunjukkan bahwa penerapan permainan tradisional sebagai teknik pembelajaran merupakan suatu cara yang efektif untuk mengajar anak-anak dan melestarikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

9 budaya serta nila-nilai tradisi. Permainan berkelompok tempolong dan gobak sodor terbukti efektif untuk melatih kemampuan kerjasama anak-anak. Kajian inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian tentang pengaruh permainan tradisional bentengan pada perilaku prososial. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas timbul suatu pertanyaan penelitian yaitu ”Apakah permainan tradisional bentengan berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku prososial?”. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah permainan tradisional bentengan berpengaruh terhadap perilaku prososial.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang psikologi sosial, perkembangan, dan pendidikan bahwa keterlibatan permainan tradisional bentengan dalam membangun perilaku prososial itu penting terhadap perkembangan sosial anak di tahap perkembangan selanjutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

10 2. Manfaat Praktis a. Memberikan informasi kepada orang-tua dan pihak sekolah bahwa permainan tradisional bentengan dapat memupuk rasa kerjasama antar individu. b. Memberikan informasi kepada orang-tua bahwa permainan tradisional penting untuk membangun perkembangan sosial anak. c. Memberikan informasi kepada orang-tua dan pihak sekolah, untuk membimbing anak dalam membangun perilaku prososial di kehidupan sehari-hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Prososial 1. Definisi Perilaku Prososial Diyaksini & Hudaniah (2003) mengatakan bahwa perilaku prososial merupakan perilaku yang menguntungkan bagi penerima pertolongan dan penolong tidak memiliki keuntungan yang jelas. Diyaksini (2003) juga mengemukakan bahwa perilaku prososial adalah perilaku yang cenderung mengubah kondisi fisik atau psikologis orang lain dari kondisi kurang baik menjadi lebih baik. Baron dan Byrne (2005) menyatakan bahwa perilaku prososial ialah suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain dan mungkin terdapat resiko bagi orang yang menolong. Anwar (2005) mengatakan bahwa perilaku prososial adalah perilaku menguntungkan orang lain yang mencakup unsur kebersamaan, kerjasama, dan altruisme. Sears (1991) mengemukakan bahwa perilaku prososial merupakan segala bentuk tindakan yang dilakukan untuk membantu orang lain tanpa mempedulikan motif si penolong. Perilaku prososial merupakan perilaku yang memiliki manfaat bagi kesejahteraan orang lain, baik berupa fisik maupun psikis. Peneliti berpendapat bahwa perilaku prososial adalah suatu tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong dan menguntungkan orang lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

12 tanpa mempedulikan keuntungan yang jelas bagi si penolong, bentuk pertolongan baik berupa fisik maupun psikis. 2. Aspek-aspek Perilaku Prososial Mussen, dkk (dalam Diyaksini dan Hudaniah, 2003) menyatakan bahwa perilaku prososial mencakup tindakan-tindakan: a. Kerjasama, yaitu melakukan kegiatan bersama orang lain berupa diskusi dalam mempertimbangkan aspirasi guna mencapai tujuan bersama. b. Berbagi perasaan, yaitu tindakan memberi kesempatan dan perhatian kepada orang lain untuk saling mencurahkan isi hati. c. Menolong, yaitu membantu meringankan beban orang lain baik berupa fisik maupun psikis. d. Kejujuran, yaitu mangakui perasaan yang dialami, berbicara sesuai fakta yang ada. e. Mempertimbanngkan kesejahteraan orang lain, yaitu memberi sarana bagi orang lain untuk mendapatkan kemudahan dalam berbagai tindakan, serta mempunyai kepedulian terhadap orang lain dengan menghiraukan masalah orang lain. f. Berderma, yaitu memberi sesuatu kepada orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

13 3. Bentuk – Bentuk Perilaku Prososial Amato (dalam Danny, 2006) mengemukakan bahwa bentuk perilaku prososial yang mendasar, terdiri dari: a. Menolong yang direncanakan secara formal (formal planned helping) adalah bantuan yang diberikan kepada sebuah organisasi formal. b. Menolong yang direncanakan secara informal (informal planned

helping) adalah bantuan yang diberikan kepada teman, keluarga, dan orang yang tidak dikenal. c. Menolong secara spontan (spontaneous or unplanned helping) adalah bantuan yang diberikan secara reflek.

4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Prososial Sarwono & Meinarno (2009) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempangaruhi perilaku prososial adalah: a. Faktor Situasional 1) Bystander Orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian dan mempunyai peran dalam mempengaruhi seseorang untuk memutuskan melakukan perilaku prososial atau tidak ketika dihadapkan pada keadaan darurat. Semakin banyak jumlah bystander, semakin berkurang perilaku prososial yang diberikan. Kehadiran bystander yang begitu banyak menjadikan seseorang untuk tidak melakukan perilaku prososial karena menduga sudah ada orang lain yang melakukan pertolongan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

14 (diffusion of responsibility). Selain itu, seseorang berperilaku prososial apabila orang lain juga melakukan perilaku prososial. Dalam permainan tradisional bentengan, faktor ini muncul ketika anak mencoba membebaskan teman satu timnya yang tertahan di benteng lawan. Ketika ada anak yang melihat temannya menyelamatkan teman satu timnya, maka anggota lain yang masih satu tim juga akan melakukan tindakan yang sama terhadap teman satu tim yang tertahan di benteng lawan. 2) Daya Tarik Kondisi seseorang mempengaruhi kesediaan orang lain untuk berperilaku prososial (Sarwono 2009). 3) Atribusi terhadap korban Seseorang termotivasi untuk berperilaku prososial kepada orang lain apabila seseorang tersebut mengasumsikan bahwa ketidakberuntungan korban di luar kendali korban. Perilaku prososial tidak diberikan oleh orang lain apabila kejadian yang kurang menguntungkan pada korban adalah akibat kesalahan dari korban sendiri. 4) Ada model Seseorang yang melakukan perilaku prososial, mendorong orang lain untuk berperilaku prososial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

15 5) Desakan waktu Sarwono (2009) mengatakan bahwa orang yang sedang sibuk dan tergesa-gesa cenderung untuk tidak berperilaku prososial, sedangkan orang yang memiliki waktu luang lebih besar mempunyai kemungkinan untuk berperilaku prososial kepada orang yang membutuhkan. 6) Sifat kebutuhan korban Kejelasan dari perilaku prososial yang dibutuhkan oleh korban bahwa korban benar-benar membutuhkan pertolongan, korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan, dan korban memerlukan bantuan orang lain karena tanggung jawab yang dilakukan bukan merupakan tanggung jawab si korban. b. Faktor Personal 1) Suasana hati (mood) Secara umum seseorang yang memiliki mood positif (bahagia) mengalami peningkatan perilaku prososial, sedangkan seseorang dengan mood (sedih) negatif mempunyai perilaku prososial lebih rendah. 2) Sifat Karakteristik tertentu mendorong seseorang untuk melakukan perilaku prososial. Orang yang mempunyai sifat pemaaf, mempunyai kecenderungan untuk berperilaku prososial (Sarwono, 2009). Orang yang mempunyai pemantauan diri yang tinggi cenderung lebih mudah berperilaku prososial, karena dengan melakukan perilaku prososial, ia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

16 memperoleh penghargaan sosial yang lebih tinggi (Sarwono, 2009). Seseorang yang memiliki tingkat kebutuhan yang tinggi untuk dipuji, dan jika situasi menolong memberikan peluang untuk mendapatkan penghargaan atau pujian bagi diri, maka ia cenderung untuk meningkatkan perilaku prososial (Sarwono, 2009). 3) Jenis kelamin Peranan gender mempengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku prososial pada situasi dan bentuk pertolongan yang dibutuhkan. Laki-laki cenderung lebih terlibat dalam aktivitas prososial pada situasi darurat yang membahayakan, sementara perempuan cenderung lebih berperilaku prososial pada situasi yang bersifat memberi dukungan emosi, merawat, dan mengasuh (Sarwono, 2009). 4) Tempat tinggal Orang yang tinggal di daerah pedesaan memiliki kecenderungan lebih besar untuk berperilaku prososial dibanding orang yang tinggal di daerah perkotaan. Orang-orang yang tinggal di perkotaan memiliki beban tugas yang overlot dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mengakibatkan mereka tidak peduli terhadap kesulitan orang lain. 5) Pola Asuh Pola asuh yang bersifat demokratis secara signifikan memfasilitasi anak untuk tumbuh menjadi individu yang mau melakukan tindakan prososial melalui peran orang tua dalam menetapkan contoh-contoh perilaku prososial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

17 Berdasarkan faktor-faktor perilaku prososial, dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial anak dalam permainan tradisional bentengan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tinggal, teman sebaya dan faktor dari dalam diri seperti suasana hati, pola asuh, sifat, dan jenis kelamin. Di mana, ketika anak melihat teman sebaya melakukan tindakan yang positif yang disertai dengan kondisi tempat tinggal yang sejahtera dalam bermasyarakat, suasana hati yang positif serta pola asuh yang diterapkan juga mendukung anak untuk melakukan perilaku prososial maka anak akan mencontoh dan melakukannya.

B. Permainan Tradisional “Bentengan” Permainan adalah sesuatu yang bersifat menyenangkan, spontan dan melibatkan peran aktif dari setiap pemain yang memiiki aturan berdasarkan kesepakatan bersama (Kurniati, 2016). Permainan tradisional adalah sesuatu yang tumbuh dan berkembang di daerah tertentu serta mengandung nilai-nilai budaya yang diajarkan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya (Kurniati, 2016). Permainan tradisional adalah permainan rakyat yang memiliki keterampilan edukatif dan bersifat menghibur. Permainan tradisional merupakan suatu permainan yang terbentuk dari aktivitas rakyat dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Permainan tradisional bentengan adalah permainan yang mempertahankan pertahanan (benteng) dari serangan lawan. Permainan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

18 tradisional bentengan biasa dilakukan pada malam hari ketika terang bulan. Bentengan berasal dari kata benteng yang berarti pertahanan. Permainan tradisional bentengan merupakan relevansi dari kehidupan masyarakat Indonesia pada zaman panjajahan Belanda. Nama permainan tradisional bentengan diambil dari nama tempat yaitu sebuah benteng yang digunakan Indonesia sebagai pertahanan terhadap serangan Belanda. Pada permainan tradisional bentengan, setiap anggota tim dituntut untuk saling bekerjasama, menyesuaikan diri, berinteraksi, berempati, disiplin menaati aturan permainan, dan saling menghargai. Permainan tradisional bentengan adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari 4-8 orang atau lebih. Jumlah pemain permainan tradisional bentengan harus berjumlah genap. Permainan tradisional bentengan membutuhkan sebuah ruang yang luas baik terbuka maupun tertutup. Setiap tim memiliki satu tempat sebagai benteng, yaitu sebuah tiang, pohon atau pilar. Masing-masing benteng dari kedua tim harus terletak sedikit berjauhan dan dapat dilihat satu sama lain. Setiap anggota dari kedua tim harus menyentuh benteng masing-masing. Permainan tradisional bentengan dimulai dengan menunjuk perwakilan dari masing-masing tim untuk menentukan siapa yang pertama kali keluar benteng dengan cara suit. Salah satu anggota tim yang menang suit mempunyai kesempatan untuk keluar dari benteng terlebih dahulu. Ketika salah satu anggota tim keluar dari benteng, maka anggota tim lawan harus mengejar dan menyentuh anggota tim tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

19 Anggota tim yang dikejar dan tersentuh oleh anggota tim lawan menjadi tawanan dari tim lawan. Anggota yang menjadi tawanan berdiri di dekat benteng lawan. Anggota yang tertawan dibebaskan oleh anggota lain yang satu tim dengan cara menyentuh anggota tim yang tertawan. Tim dinyatakan menang apabila salah satu anggota tim menyentuh benteng lawan tanpa tersentuh oleh anggota tim lawan sambil meneriakkan kata “benteng”. Kurniati (2016) mengemukakan bahwa aspek keterampilan sosial yang terkandung dalam permainan tradisional bentengan adalah sebagai berikut: 1. Keterampilan dalam bekerja sama Keterampilan ini terlihat dalam proses pemberian bantuan kepada pemain yang membutuhkan dan setiap kelompok untuk mempertahankan benteng masing-masing. 2. Keterampilan dalam menyesuaikan diri Keterampilan ini digambarkan ketika setiap anak mendapat kesempatan untuk berada dalam satu kelompok bersama teman baru. 3. Keterampilan dalam berinteraksi Keterampilan ini ditunjukkan dalam sikap anak untuk mengajak bermain bersama dan mau membantu teman yang mengalami kesulitan ketika melakukan permainan bentengan. 4. Keterampilan dalam mengontrol diri Keterampilan ini terdeskripsi dalam permainan bentengan ketika anak mampu menahan diri dari keinginan untuk melakukan kegiatan yang bukan giliran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

20 untuk bermain dan anak mampu menghindarkan diri dari kegiatan berbahaya di luar permainan bentengan. 5. Keterampilan dalam berempati Keterampilan ini muncul ketika teman satu kelompok mencapai keberhasilan, yakni ketika ada teman satu kelompok yang berhasil memasuki benteng lawan tanpa tersentuh oleh lawan, yang berarti permainan dinyatakan berakhir dan semua anggota tim yang menang akan merasakan emosi yang sama yaitu luapan emosi bahagia karena memenangkan permainan. 6. Keterampilan dalam menaati aturan Keterampilan ini digambarkan ketika anak mampu menyelesaikan semua prosedur permainan sesuai yang telah disepakati bersama serta mampu menunggu giliran untuk bermain. 7. Keterampilan dalam menghargai orang lain Keterampilan ini ditunjukkan ketika anak memiliki kesempatan untuk melihat permainan anak yang lain. Melalui aspek keterampilan yang terkandung dalam permainan tradisional bentengan anak-anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dengan cara belajar memberikan ataupun menawarkan diri untuk bekerjasama bersama orang lain, mampu berinteraksi bersama orang yang lebih muda ataupun tua, belajar berempati dan saling menghargai bersama orang lain. Dari pembelajaran yang ditimbulkan melalui aspek-aspek keterampilan permainan tradisional bentengan akan berpengaruh pula pada aspek-aspek perilaku prososial, sehingga perilaku prososial anak meningkat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

21 C. Dinamika Pengaruh Permainan Tradisional “Bentengan” terhadap

Perilaku Prososial Perilaku prososial anak adalah perilaku anak yang dicerminkan dalam suatu tindakan nyata, membantu atau menolong orang lain. Perilaku prososial adalah tindakan yang dilakukan untuk membantu orang lain tanpa mempedulikan motif si penolong (Sears, 1991) . (Baron & Byrne, 2005) dan (Wrightman & Deaux, 1993) berpendapat bahwa perilaku prososial dipahami sebagai perilaku sosial positif yang menguntungkan bagi kesejahteraan orang lain, baik berupa fisik maupun psikis. Perilaku prososial mencakup tindakan sharing (membagi), cooperative (kerjasama), donating (menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan), serta mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain (Diyaksini, 2003) . Perilaku prososial perlu ditumbuhkan pada diri anak sejak dini. Dalam prosesnya, perilaku prososial dapat dibangun melalui berbagai kegiatan salah satunya bermain. Bermain merupakan cara bagi anak untuk menumbuhkan keterampilan bereksplorasi, berimajinasi, dan memberikan peluang bagi anak untuk berinteraksi bersama teman sebaya maupun orang dewasa. Bermain juga sebagai dasar pengembangan karakter anak dan sebagai media belajar untuk memahami aturan dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat. Scarlett (2005; dalam Indrijati, 2016) menambakan bahwa bermain adalah kebebasan dan rasa senang yang didapatkan, sehingga proses pengulangan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

22 bermain adalah gambaran dari perasaan senang yang didapatkan oleh anak dari aktivitas bermain. Susanti dkk (2010) mengemukakan bahwa pola permainan yang mendukung perkembangan sosial anak adalah pola permainan yang melibatkan interaksi bersama teman sebaya. Permainan yang melibatkan interaksi antar individu salah satunya terdapat dalam permainan tradisional. Dari permainan tradisional, anak-anak mampu membina hubungan dengan sesama, mampu memupuk kesatuan dan persatuan, memupuk kerjasama, kebersamaan, kedisiplinan, serta kejujuran. Permainan tradisional membantu anak menjalin relasi sosial yang baik bersama teman sebaya maupun teman yang berusia lebih muda atau lebih tua (Kurniati, 2016). Permainan tradisional mempunyai potensi untuk merangsang motorik kasar dan motorik halus, tetapi juga melatih bahasa, kecerdasan intelektual, sosial serta emosional (Ali, 2012). Permainan tradisional juga memiliki nilai bagi anak untuk berfantasi, berekreasi, berkreasi, berolahraga, serta melatih hidup bermasyarakat (Mazlan, 2008). Selain itu, permainan tradisional mengandung berbagai perasaan positif yakni rasa senang serta bebas dari segala tekanan (Susanti, 2010). Berbagai nilai luhur yang terkandung dalam permainan tradisional menggambarkan bahwa permainan tradisional digunakan sebagai media yang tepat untuk membentuk perilaku prososial anak (Susanti dkk, 2010). Permainan yang memiliki aturan menang-kalah, mempunyai peluang lebih besar dalam mengembangkan perilaku prososial anak, karena anak belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

23 untuk memiliki keterikatan yang kuat tehadap kelompok sehingga anak harus mampu bekerjasama dan menyesuaikan diri bersama kelompok (Kurniati, 2016). Salah satu permainan tradisional yang menekankan nilai gotong-royong dan kerjasama adalah permainan tradisional bentengan. Nilai – nilai keterampilan yang terkandung dalam permainan tradisional bentengan berpengaruh pada perilaku prososial anak. Apabila nilai-nilai keterampilan permainan tradisional bentengan muncul pada perilaku anak, maka secara signifikan perilaku prososial pada anak juga terlihat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

24 D. Kerangka Pemikiran

Anak Perilaku prososial tidak meningkat Tidak bermain permainan tradisional bentengan (KK) Perilaku prososial meningkat Bermain permainan tradisional bentengan (KE) Anak yang tidak terlibat dalam interaksi positif bersama teman, tidak dapat menyelesaikan konflik secara baik, tidak memiliki persahabatan yang berkualitas, dan ketrampilan bereksplorasi tidak tumbuh dengan baik, tidak memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan relasi anak di masa remaja dan dewasa. Anak yang terlibat dalam interaksi positif bersama teman, seperti menyelesaikan konflik secara baik dan memiliki persahabatan yang berkualitas serta memiliki ketrampilan bereksplorasi baik, memberikan pengaruh yang positif terhadap relasi anak di masa remaja dan dewasa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

25 E. Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan mengenai dugaan hubungan antara dua atau lebih variabel (Kerlinger & Lee, 2000). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan secara signifikan berpengaruh terhadap perilaku prososial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen pretest-posttest control group. Penelitian kuantitatif menggunakan data numerik dan diolah menggunakan perhitungan statistik (Ghozali, 2001). Penelitian eksperimen dalam psikologi merupakan prosedur terkontrol yang memiliki sekurang-kurangnya dua kondisi perlakuan terhadap subjek (Myers & Hunsen, 2002). Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional bentengan terhadap perilaku prososial anak usia 7-11 di SD Negeri Depok 1, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengelompokkan subjek pada kelompok eksperimen (KE) dan kelompok kontrol (KK) tidak dilakukan melalui randomisasi, melainkan berdasarkan kelompok yang sudah ada (Seniati, 2005). Tetapi, penentuan kelompok pada penelitian ini dilakukan secara random (random treatment). Pengukuran terhadap variabel tergantung (VT) dilakukan sebanyak dua kali, yakni pengukuran di awal penelitian sebelum pelatihan diberikan (pretest) dan pengukuran dilakukan kembali menggunakan alat ukur yang sama di akhir penelitian setelah pelatihan (posttest) (Seniati, 2005). Masing-masing PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

27 kelompok eksperimen (KE) dan kelompok kontrol (KK) mengikuti pretest dan

posttest. (KE) O1 X O2 ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ (KK) O1 O2 Keterangan : KE : kelompok eksperimen, yakni kelompok yang diberi pelatihan (permainan tradisional bentengan) KK : kelompok kontrol, yakni kelompok yang tidak diberi pelatihan (permainan tradisional bentengan) O1 : pengukuran perilaku prososial di awal penelitian sebelum diberi pelatihan (permainan tradisional bentengan) X : pelatihan berupa permainan tradisional bentengan O2 : pengukuran perilaku prososial di akhir penelitian setelah diberi pelatihan (permainan tradisional bentengan) B. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung : Perilaku Prososial 2. Variabel Bebas : Permainan Tradisional Bentengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

28 C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Perilaku Prososial Perilaku prososial adalah tindakan yang dilakukan secara spontan atau direncanakan terlebih daulu untuk menolong dan menguntungkan bagi orang lain tanpa mempedulikan keuntungan yang jelas bagi si penolong, bentuk pertolongan barupa fisik maupun psikis. 2. Permainan Tradisional Bentengan Permainan tradisional bentengan adalah permainan tradisional yang berasal dari Pulau Jawa yang dimainkan oleh dua tim, terdiri dari 4-8 orang atau lebih dan membutuhkan sebuah ruang yang luas baik terbuka maupun tertutup serta tiang, pohon atau pilar yang digunakan sebagai benteng. Berakhirnya permainan ditentukan ketika salah satu anggota tim menyentuh benteng lawan tanpa tersentuh oleh anggota tim lawan sambil meneriakkan kata “benteng”. D. Subjek Penelitian Untuk penelitian eksperimen sederhana, subjek yang digunakan pada kelompok eksperimen dan kontrol, masing-masing anggota sampel berjumlah 10 sampai 20 subjek (Sugiyono, 2018). Subjek penelitian terdiri dari 32 siswa kelas 3 SD Negeri Depok 1, Sleman, Yogyakarta yang berusia antara 7-11 tahun. Peneliti menentukan sampel menggunakan teknik non-probability

sampling karena subjek dipilih berdasarkan ketersediaan, kesempatan, dan kesanggupan dari diri subjek (Seniati, 2005). Subjek kelas 3A terdiri dari 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

29 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Kelas 3B terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Masing- masing kelas 3A dan 3B terdiri dari 16 siswa. Peneliti menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara randomisasi (random treatment). Penentuan kelompok dilakukan dengan cara, peneliti meminta salah satu perwakilan dari kelas 3A dan 3B untuk suit. Siswa yang menang mengambil terlebih dahulu salah satu kertas lipat yang sudah bertuliskan KE dan KK. Siswa yang kalah mengambil sisa kertas yang dibawa oleh peneliti. Siswa yang menang mendapat kertas bertuliskan KE yang berarti kelompok eksperimen, yakni kelas 3B. Siswa yang kalah mendapat kertas bertuliskan KK yang berarti kelompok kontrol, yakni kelas 3A. E. Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan penelitian yang digunakan, sebagai berikut: a. Pena b. Skala perilaku prososial c. Tiang bambu, yang digunakan sebagai benteng permainan F. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan skala yang disebarkan pada siswa kelas 3 SD di SD N Depok 1 Sleman , Yogyakarta yang berusia 7-11 tahun. Peneliti membagikan skala perilaku prososial dalam bentuk lembaran yang sudah distaples. Kemudian peneliti meminta subjek membuka skala dan membaca informent consent serta mengisi identitas diri sebagai tanda persetujuan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

30 menjadi subjek penelitian. Peneliti menjelaskan instruksi pengerjaan skala secara klasikal di depan kelas. Peneliti memberikan waktu selama 30 menit untuk pengerjaan skala. Skala yang telah diisi, dikumpulkan kembali pada peneliti di hari yang sama. Hari kedua, peneliti memberikan pelatihan berupa permainan tradisional bentengan pada kelompok eksperimen di aula sekolah. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan pelatihan dan para siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas. Hari ketiga, peneliti menyebar skala perilaku prososial kembali. Skala perilaku prososial disebarkan pada subjek kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Peneliti membagikan skala perilaku prososial dalam bentuk lembaran yang sudah distaples. Kemudian peneliti meminta subjek membuka skala dan membaca informed consent serta mengisi identitas diri sebagai tanda persetujuan untuk menjadi subjek penelitian. Peneliti menjelaskan instruksi pengerjaan skala secara klasikal di depan kelas. Peneliti memberikan waktu selama 30 menit untuk pengerjaan skala. Skala yang telah diisi, dikumpulkan kembali pada peneliti di hari yang sama. G. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA 1. Metode Metode pengumpulan data menggunakan metode skala. Alat ukur yang digunakan peneliti adalah skala perilaku prososial. Bentuk pertanyaan bersifat tertutup, artinya subjek hanya diperbolehkan memilih satu diantara beberapa alternatif jawaban yang disediakan peneliti dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

31 sesuai dengan keadaan subjek. Subjek memilih salah satu alternatif jawaban dengan menuliskan tanda centang (√) pada lembaran skala perilaku prososial. Pengukuran perilaku prososial menggunakan skala model Likert yang dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban : sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Peneliti sengaja menghilangkan alternatif jawaban ragu-ragu (R), karena peneliti ingin mencegah kecenderungan subjek untuk memilih jawaban netral atau ragu-ragu (R). Nasution (2001) menyatakan bahwa apabila alternatif jawaban berjumlah ganjil, maka jawaban yang berada di tengah adalah ragu-ragu, “tidak tahu”, “tidak dapat memutuskan” mengindikasikan bahwa orang yang memilih alternatif jawaban tersebut memiliki pendirian yang tidak jelas. Skala perilaku prososial terdiri dari pernyataan-pernyataan favorable dan unfavorable. Nilai-nilai item favorable yang diberikan peneliti untuk penskoran sebagai berikut : 1) Sangat Sesuai (SS) : 4 2) Sesuai (S) : 3 3) Tidak Sesuai (TS) : 2 4) Sangat Tidak Sesuai (STS) : 1 Nilai – nilai item unfavorable yang diberikan peneliti untuk penskoran adalah : 1) Sangat Sesuai (SS) : 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

32 2) Sesuai (S) : 2 3) Tidak Sesuai (TS) : 3 4) Sangat Tidak Sesuai (STS) : 4 2. Alat Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan satu skala yaitu: a. Skala Perilaku Prososial Skala perilaku prososial yang disusun oleh peneliti mengacu pada aspek-aspek perilaku prososial Mussen, dkk (dalam Diyaksini & Hudaniah, 2003) meliputi tindakan berbagi, kerjasama, menolong, kejujuran, berderma, memperhatikan kesejahteraan. Skala perilaku prososial berisi 48 item terdiri dari 24 pernyataan favorable dan 24 pernyataan unfavorable. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

33 Tabel 1 Blue Print Skala Perilaku Prososial No. Aspek Perilaku Prososial Favorable Unfavorable Jumlah Prosentase 1. Berbagi Perasaan 25, 31, 37, 43 2, 8, 14, 20 8 16,6% 2. Kerjasama 1, 7, 13, 19 24, 30, 36, 42 8 16,6% 3. Menolong 3, 9, 15, 21 26, 32, 38, 44 8 16,6% 4. Kejujuran 27, 33, 39, 45 4, 10, 16, 22 8 16,6% 5. Berderma 23, 29, 35, 41 6, 12, 18, 48 8 16,6% 6. Memperhatikan Kesejahteraan 5, 11, 17, 47 28, 34, 40, 46 8 16,6% Jumlah 50 50 48 100% Prosentase 50% 50% H. VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Validitas Skala Validasi merupakan proses pengujian yang diperlukan untuk mengetahui apakah suatu skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan pengukuran (Azwar, 2015). Skala perilaku prososial divalidasi dengan metode validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes yang dianalisis secara rasional atau professional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

34 judgement. Skala perilaku prososial disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari dosen pembimbing yang berperan sebagai professional

judgment. Professional judgment dilakukan oleh peneliti untuk memastikan bahwa semua item skala sesuai dengan konteks pengukuran. Artinya, item skala hanya memuat isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Peneliti juga menguji validitas dari skala perilaku prososial dengan menggunakan metode validitas item yang dilihat dari daya beda atau daya diskriminasi dari setiap item soal. Daya diskriminasi item adalah sejauh mana item yang bersangkutan berfungsi sama seperti fungsi alat ukur skala (Azwar, 2015). Daya diskriminasi item dihitung dengan cara mengukur korelasi antar item dengan skor total item melalui program SPSS versi

24.0. Daya diskriminasi item dihitung menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson (Azwar, 2005). Daya diskriminasi item dilihat dari nilai corrected item-total correlation tiap-tiap butir item pada output SPSS tabel item-total statistics (Nugroho, 2005). Tabel 2 Nilai Indeks Diskriminasi Item Nilai Klasifikasi ≥ 0,300 Memuaskan (diterima) 0,250 – 0, 299 Dipertimbangkan ≤ 0,249 Tidak disarankan - (minus) Gagal atau ditolak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

35 Koefisien korelasi item total dianggap memuaskan (diterima) apabila nilai r ≥ 0,30. Apabila item memiliki nilai 0,250 – 0,299, maka item dapat dipertimbangkan dan item tetap lolos seleksi dengan syarat jika item yang memiliki nilai r ≥ 0,30 terbatas. Item yang memiliki nilai r ≤ 0,249 tidak disarankan untuk digunakan, begitu juga dengan item yang memiliki nilai r = - (minus) dianggap gagal atau ditolak (Periantalo, 2015). Skala perilaku prososial terdiri dari 48 item pertanyaan. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan peneliti pada uji coba terhadap 54 subjek, diketahui bahwa hasil koefisien korelasi item total berkisar antara 0,042 sampai dengan 0,667. Ada 11 item dinyatakan gugur, yakni item nomor 1, 7, 22, 25, 26, 30, 31, 36, 40, 42, 45. Dari analisis item total yang dikoreksi, diperoleh 37 item valid dengan indeks korelasi item berkisar 0,316 sampai dengan 0,667. Dengan demikian, 37 pertanyaan layak digunakan lebih lanjut pada penelitian karena memenuhi standar minimal korelasi item total yaitu ≥ 0,03 (Azwar, 2015). 2. Reliabilitas Skala Reliabilitas mengacu pada tingkat konsistensi hasil pengukuran (Azwar, 2015). Peneliti menggunakan teknik analisis reliabilitas Cronbach’s Alpha untuk menghitung reliabilitas skala perilaku prososial. Besarnya koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1,00. Dapat diartikan, apabila koefisien reliabilitas suatu skala mendekati nilai 1,00 maka reliabilitasnya semakin baik (Azwar, 2015). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

36 Tabel 3 Klasifikasi Skor Reliabilitas Skor Klasifikasi ≥ 0,90 Sangat baik 0,8 – 0,89 Baik 0,7 – 0,79 Cukup baik 0,6 – 0,7 Kurang baik ≤ 0,6 Tidak baik Koefisien reliabilitas skala perilaku prososial diketahui melalui perhitungan uji coba pada 54 subjek. Hasil perhitungan dilakukan dengan program SPSS versi 24.0, menunjukkan bahwa nilai alpha cronbach sebesar (α) 0,920. Dengan demikian, skala perilaku prososial pada penelitian ini memiliki reliabilitas yang sangat baik. I. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu data yang diperoleh (Santoso, 2010). Uji normalitas dihitung menggunakan analisis Shapiro-Wilk dengan bantuan program SPSS

versi 24.0. Distribusi data dinyatakan normal apabila p > 0,05 (Santoso, 2010). b. Uji Homogenitas Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu varian data dari dua atau lebih kelompok bersifat homogen atau heterogen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

37 Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa varian data adalah tidak sama atau heterogen. Dan jika nilai signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa nilai varian data adalah sama atau homogen. 2. Uji Hipotesis Peneliti menggunakan teknik analisis data uji t yaitu independent sample t-

test untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional bentengan terhadap perilaku prososial yang dilihat dari perhitungan nilai gain score (Seniati, 2011). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

38 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Pelaksanaan Uji Coba

Pelaksanaan uji coba dilakukan pada tanggal 7-9 Februari 2018 di SD

Negeri Depok 1, Sleman, Yogyakarta. Peneliti dibantu oleh masing-masing

wali kelas 4A dan 4B SD Negeri Depok 1 Sleman, Yogyakarta memberikan

instruksi pengisian skala perilaku prososial. Skala perilaku prososial yang

disebar sejumlah 54 eksemplar dan terkumpul kembali dengan jumlah yang

sama yakni 54 eksemplar. Peneliti mengikutsertakan 54 subjek terdiri dari

27 laki-laki dan 27 perempuan.

Tabel 4

Data Partisipan Uji Coba

Laki-laki Perempuan Usia Kelas 27 27 9-11 tahun 4 SD

Jumlah = 54

Peneliti menenetukan kelompok eksperimen dan kontrol dengan cara

random treatment. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberi

pretest dan posttest. Pretest dan posttest dilakukan dengan memberikan

skala perilaku prososial yang berjumlah 48 item terdiri dari 24 item

favorable dan 24 item unfavorable. Skala perilaku prososial mencakup item

pertanyaan bersifat tertutup, artinya subjek hanya diperbolehkan memilih

satu di antara beberapa alternatif jawaban yang disediakan peneliti dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

39 sesuai keadaan subjek. Peneliti memberikan waktu 30 menit untuk mengisi

skala perilaku prososial.

Hasil uji daya beda skala perilaku prososial diketahui dari 48 item

yang diujicobakan, indeks korelasi item berkisar antara 0,042 sampai

dengan 0,667. Ada 11 item dinyatakan gugur, yakni item nomor 1, 7, 22, 25,

26, 30, 31, 36, 40, 42, 45. Dari analisis item total yang dikoreksi, diperoleh

37 item valid dengan indeks korelasi item berkisar 0,316 sampai dengan

0,667. Reliabilitas skala perilaku prososial yang ditunjukkan koefisien

Alpha sebesar 0,920. Skala perilaku prososial dianggap cukup valid dan

reliabel sebagai alat ukur penelitian. Adapun rincian item yang valid dan

gugur sebagai berikut :

Tabel 5

Sebaran Item skala Perilaku Prososial Setelah Uji Coba

No. Aspek Perilaku Nomor Butir Jumlah Favorable Unfavorable

Valid Gugur Valid Gugur 1. Berbagi

Perasaan 37, 43 25, 31 2, 8,

14, 20 0 8

2. Kerjasama 13, 19 1,7 24 30, 36, 42

8

3. Menolong 3, 9, 15, 21

32, 38, 44

26 8

4. Kejujuran 27, 33, 39

45 4, 10, 16

22 8

5. Berderma 23, 29, 35, 41

6, 12, 18, 48

8

6. Memperhatikan Kesejahteraan

5, 11, 17, 47

28, 34, 46

40 8

Jumlah 19 5 18 6 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

40 2. Pelaksanaan Penelitian

a. Penentuan subjek penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada hari Selasa, 5 Juni 2018 di

SD Negeri Depok 1, Sleman, Yogyakarta. Subjek penelitian terdiri dari

32 siswa yang duduk di bangku kelas 3 SD Negeri Depok 1, Sleman,

Yogyakarta yang berusia antara 7-11 tahun. Peneliti menentukan sampel

menggunakan teknik non-probability sampling karena subjek dipilih

berdasarkan ketersediaan, kesempatan, dan kesanggupan dari diri subjek

(Seniati, 2005). Subjek kelas 3A terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 9 siswa

perempuan. Kelas 3B terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan.

Tabel 6

Data Partisipan Penelitian

Laki - laki Perempuan Usia Kelas Kelompok Eksperimen (KE)

8 8 9 – 10 tahun

3 SD

Kelompok Kontrol (KK)

7 9

Jumlah 32

Peneliti menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

secara random (random treatment). Peneliti meminta salah satu

perwakilan dari kelas 3A dan 3B untuk suit. Siswa yang menang

mengambil terlebih dahulu salah satu kertas lipat yang sudah bertuliskan

KE dan KK. Siswa yang kalah mengambil sisa kertas yang dibawa oleh

peneliti. Siswa yang menang mendapat kertas bertuliskan KE yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

41 berarti kelompok eksperimen, yakni kelas 3B. Siswa yang kalah

mendapat kertas bertuliskan KK yang berarti kelompok kontrol, yakni

kelas 3A.

b. Pengumpulan Data Penelitian

Pengumpulan data penelitian dilakukan pada hari Selasa, 05 Juni

2018. Skala penelitian yang disebar sejumlah 32 eksemplar dan

terkumpul kembali dengan jumlah yang sama yakni 32 eksemplar.

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberi pretest dan posttest.

Pretest dan posttest dilakukan dengan memberikan skala perilaku

prososial yang berjumlah 37 item terdiri dari 19 item favorable dan 18

item unfavorable. Skala perilaku prososial mencakup item pertanyaan

bersifat tertutup, artinya subjek hanya diperbolehkan memilih satu

diantara beberapa alternatif jawaban yang disediakan peneliti dan sesuai

keadaan subjek. Peneliti memberikan waktu 30 menit untuk mengisi

skala perilaku prososial.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya

suatu data yang diperoleh (Santoso, 2010). Uji normalitas dihitung

menggunakan analisis Shapiro-Wilk dengan bantuan program SPSS versi

24.0. Distribusi data dinyatakan normal apabila p > 0,05 (Santoso, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

42 Tabel 7

Tests of Normality

Kelompok Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai Pretest KE 0,132 16 0,200* 0,944 16 0,405

Posttest KE 0,124 16 0,200* 0,945 16 0,419

Pretest KK 0,114 16 0,200* 0,967 16 0,785

Posttest KK 0,118 16 0,200* 0,976 16 0,928

*. This is a lower bound of te true significance.

a. liliefors Significance Correction

Hasil uji normalitas dari tabel 5 menunjukkan bahwa data

kelompok eksperimen untuk pretest memiliki nilai p 0,405 > 0,05 dan

nilai posttest memiliki nilai p 0,419 > 0,05. Sedangkan kelompok kontrol

pada pretest memiliki nilai p 0,785 > 0,05 dan posttest memiliki nilai p

0,928 > 0,05. Berdasarkan tabel uji normality data berdistribusi normal

(Santoso, 2010).

d. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu varian

data dari dua atau lebih kelompok bersifat homogen atau heterogen. Jika

nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa varian data adalah tidak

sama. Dan jika nilai signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa nilai

varian data adalah sama atau homogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

43 Tabel 8

Test of Homogeneity of Variance

Levene-Statistic

df1 df2 Sig.

Hasil Based on Mean 1,051 3 60 0,377 Based on Median 0,902 3 60 0,445 Based on Median and with adjusted df

0,902 3 54,237 0,446

Based on trimmed mean

1,020 3 60 0,390

Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi

0,377 > 0,05 maka dikatakan bawa nilai varian dari dua kelompok adalah

sama atau homogen.

e. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh permainan

tradisional bentengan terhadap perilaku prososial yang dilihat dari

perhitungan nilai gain score (Seniati, 2010).

Tabel 9

Independent Sample Test

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

skor Equal variances assumed

1,932 ,175 2,702 30 ,011 5,625 2,082 1,373 9,877

Equal variances not assumed

2,702 25,839 ,012 5,625 2,082 1,344 9,906

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

44 Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai p 0,011 < 0,05 yang berarti ada

perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberikan permainan

tradisional bentengan (KE) dan kelompok yang tidak diberikan permainan

tradisional bentengan (KK) (Suparno, 2011). Artinya, permainan tradisional

bentengan berpengaruh signifikan terhadap perilaku prososial.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa permainan

tradisional bentengan memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku

prososial. Hasil analisis menggunakan teknik analisis independen sampel dan

diperoleh nilai p 0,011 < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan

antara kelompok yang diberikan permainan tradisional bentengan (KE) dan

kelompok yang tidak diberikan permainan tradisional bentengan (KK)

(Suparno, 2011). Artinya, permainan tradisional bentengan berpengaruh

signifikan terhadap perilaku prososial maka hipotesis penelitian diterima.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Lwin dkk (2008) bahwa

peningkatan perilaku prososial anak dilakukan melalui aktivitas permainan.

Sama halnya denga pendapat Kurniati (2016) yang mengatakan bahwa perilaku

prososial pada masa kanak-kanak berlangsung melalui hubungan antarteman

dan salah satunya adalah dalam bentuk permainan. Kurniati (2016) juga

menjelaskan bahwa bermain merupakan sesuatu yang mempunyai nilai praktis,

yang digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan bersosialisasi

dan beradaptasi bersama teman yang baru dikenal. Bermain merupakan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

45 bagi anak untuk mengasimilasi informasi baru ke dalam pandangan mereka

serta menyesuaikan diri terhadap situasi yang baru. Di dalam bermain, anak

juga akan memperoleh pengetahuan sehingga anak dapat menumbuhkan

keterampilan bereksplorasi.

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, permainan tradisional bentengan

efektif untuk meningkatkan perilaku prososial anak, sehingga baik orang-tua

maupun tenaga pendidik dapat menggunakannya dalam membantu anak

mencapai perilaku prososial.

Anak yang mengalami peningkatan dalam perilaku prososial dapat dilihat

dari aspek kerjasama dan menolong yang muncul secara berulang-ulang dalam

permainan tradisional bentengan, yakni ketika anak bekerjasama bersama

teman satu tim untuk membebaskan teman mereka dari tahanan tim lawan,

kemudian bekerjasama dengan satu tim untuk mencapai kemenangan dengan

cara mengatur strategi agar benteng lawan dapat dimasuki tanpa tersentuh

anggota tim lawan. Kemudian untuk aspek memberikan kesejahteraan bagi

orang lain dalam permainan tradisional bentengan ditunjukkan ketika anak

memberikan instruksi kepada teman satu tim untuk lari karena di belakang

mereka terdapat anggota tim lawan yang sedang mendekat. Aspek kejujuran

muncul dalam permainan tradisional bentengan ketika beberapa anak yang

tertangkap oleh tim lawan akan menyadari dengan sendirinya bahwa dia

tertangkap dan dengan sadar diri akan berjalan menuju tahanan lawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

46 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara permainan tradisional

bentengan terhadap perilaku prososial pada anak usia 9-11 tahun di SD

Negeri Depok 1 Sleman, Yogyakarta.

B. KELEMAHAN

Tempat yang digunakan untuk melakukan permainan tradisional

bentengan pada saat penelitian berbeda dengan pelaksanaan pada saat uji

coba. Ketika uji coba permainan tradisional bentengan untuk kelompok

eksperimen dilakukan di tanah lapang sedangkan pada saat penelitian,

permainan tradisional bentengan untuk kelompok eksperimen hanya

dilakukan di aula sekolah karena bertepatan bulan Ramadhan dan untuk luas

aula yang digunakan terbilang sempit. Selain itu, dari pihak guru di sekolah

juga tidak mengijinkan peserta didik melakukan aktivitas di tanah lapang,

ditakutkan ada yang pingsan karena tidak kuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

47 C. SARAN

1. Bagi pihak orang tua dan guru

Ada baiknya jika permainan tradisional bentengan digunakan untuk

meningkatkan perilaku prososial. Karena di dalam permainan tradisional

bentengan terkandung aspek sosial yang sama dengan aspek yang

terkandung dalam perilaku prososial. Aspek tersebut antara lain kerjasama,

berinteraksi, berempati, disiplin, menghargai, dan penyesuaikan diri bagi

anak terhadap lingkungan baru maupun lama.

2. Bagi ilmuwan psikologi

Peneliti berikutnya disarankan untuk lebih memperluas populasi,

memperbanyak sampel, dan lebih kreatif dalam memilih jenis permainan

dengan mempertimbangkan waktu, tempat dan subjek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

48 DAFTAR PUSTAKA

Ali, R. (2012). Permainan tradisional bugis. Diakses pada 22 April 2018, dari

http://ihreworte. wordpress. com/2012/03/13/permainan-tradisional-bugis/. Anwar, F. (26 Juli 2016). 5 dampak buruk menonton tv terlalu lama terhadap

kesehatan. Diakses pada 21 Januari 2019, dari https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/d-3261524/5-dampak-buruk-menonton-tv-terlalu-lama-terhadap-kesehatan.

Apriliani, EI. (2017). Efektifitas dolanan cublak-cublak suweng pada

pembelajaran bahasa jawa terhadap peningkatan kompetensi sikap sosial siswa kelas 1 di Desa Margodadi. Yogyakarta: Pacasarjana Program Studi Pendidikan Guru Raudlatul Athfal UIN.

Azwar, S. (2007). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2012). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2015). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baron, R. A., Byrne, D. (2005). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga. Cholidah, L., Ancok, D. dan Haryanto. Hubungan kepadatan dan kesesakan

dengan stres dan intensi prososial pada remaja di pemukiman padat. Jurnal Psikologika. No. 1, 56-64.

Ci, M. Permainan bentengan. Diakses pada 16 Januari 2019 dari,

https://id.scribd.com/doc/128202939/Permainan-Bentengan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

49 Cresswell., J. W. (2012). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Diyaksini, T dan Hudaniah. (2003). Psikologi sosial. Malang: UMM Press. Dwipa, A. A. (2015). Pengaruh permainan tradisional terhadap peningkatan

kemampuan gerak motorik kasar pada siswa putra sekolah dasar. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY.

Fimela. (30 Agustus 2013). Efek negatif jika anak ketagihan games dan nonton tv.

Diakses pada 21 Januari 2019, dari https://www.google.com/amp/s/m.fimela.com/amp/3824173/efek-negatif-jika-anak-ketagihan-games-dan-nonton-tv.

Fitriah, E. A. (2014). Psikologi sosial terapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hamidi, N & Tim TGR. (2017). Permainan benteng / bentengan. Diakses pada 17

Juli 2018 dari https://statusfan.com/mading/permainan-benteng-bentengan. Hapsari, I. I. (2016). Psikologi perkembangan anak. Jakarta Barat: PT Indeks. Hendryadi. (2012). Populasi dan sampel. Diakses pada 17 Juli 2018 dari

https://teorionline.net/populasi-dan-sampel/. Indrijati, H. (2016). Psikologi perkembangan dan pendidikan anak usia dini

sebuah bunga rampai. Jakarta: Kencana. Kartono, Kartini. (2011). Patologi sosial jilid I. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. Kurniati, E. (2016). Permainan tradisional dan perannya dalam mengembangkan

keterampilan sosial anak. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

50 Lwin, May, dkk. (2008). Cara mengembangkan berbagai komponen kecerdasan. Jakarta: PT Indeks.

Mahardika, E. K. (2014). Peningkatan perilaku sosial anak melalui permainan

tradisional Jawa. Jurnal Pendidikan Usia Dini. Vol. 8, edisi 2. Hal 257-268.

Mahfudz, A. (2014). Permainan tradisional bentengan. Diakses pada 22 April

2018 dari https://orindnesia.wordpress.com/2014/09/02/permainan-tradisonal-bentengan/amp/.

Mazlan. (2008). Permainan tradisional. Diakses pada 5 Februari 2018, dari

(http://mazlan66.wordpress.com/2008/04/28/ permainan-tradisional/). Myers, A. & Hansen, C. (2002). Experimental Psychology, Fifth Edition. Pasific

Grove, CA: Wadsword. Nahartyo, E. (2012). Desain eksperimen dan implementasi riset eksperimen.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Ngumboro, A. K. T. (2015). Pengaruh terapi bermain peran terhadap

perkembangan sosial pada anak prasekolah di TK ABA ‘Aisyiyah Wirobrajan 1 Yogyakarta. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Kesehatan ‘Aisyiyah.

Partowisastro, K. (1983). Dinamika sosial. Jakarta Pusat: Erlangga. Paul, S. (2011). Pengantar statistika untuk pendidikan dan psikologi. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma. Pratiwi, R. (2019). Jauhi 11 dampak negatif game online ini. Diakses pada 21

Januari 2019, dari https://www.halopsikolog.com/11.dampak-negatif-game-online/

Rokom. (6 Juli 2018). Inilah dampak kecanduan game online. Diakses pada 21

Januari 2019, dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

51 sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180706/4226605/inilah-dampak-keanduan-game-online/.

Rudyanto, E. (2010). Hubungan antara kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual

dengan perilaku prososial pada perawat. Surakarta: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS.

Santoso, A. (2010). Statistika untuk psikologi dari blog menjadi buku.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sarwono, S. W., Meinarno, E. A. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba

Humanika. Sears, D. O., dkk. (1991). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga. Seniati, L. dkk. (2005). Psikologi eksperimen. Jakarta: PT Indeks. Seniati, L. dkk. (2011). Psikologi eksperimen. Jakarta: PT Indeks. Setiadi, B.N. dkk. (1998). Pedoman penulisan skripsi psikologi. Jakarta: LPSP3-

UI. Siregar, S. (2010). Statistika deskriptif untuk penelitian dilengkapi perhitungan

manual dan aplikasi SPSS Versi 17. Depok: PT Rajagrafindo Persada. Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif dilengkapi dengan perbandingan

perhitungan manual & SPSS. Jakarta: Prenadamedia Group. Sugiyono. (2018). Metode penelitian kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Alfabeta. Susanti, F., Siswati, & Widodo, P. D. (2010). Pengaruh permainan tradisional

terhadap kompetensi interpersonal dengan teman sebaya pada siswa SD. Jurnal Psikologi Undip. Vol. 8, No. 2. Hal 145-155.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

52 Veronika. (2018). 10 dampak negatif game online bagi anak paling berbahaya. Diakses pada 21 Januari 2019, dari https://klubwanita.com/dampak-negatif-game-online/amp.

Vhiendysav. (11 November 2014). Budaya Indonesia. Diakses pada 22 April

2018, dari https://budaya-indonesia.org/Bentengan-1. Walgito, B. (2003). Psikologi sosial. Yogyakarta: CV Andi. Wrightsman, L. S. & Deaux, K. (1993). Social Psychology in the 90’s. California:

Brooks/Cole Publishing Company. Zuliani, H., Nurbaity, dan Amalia, M. (2015). Efektifitas permainan tradisional

aceh dalam meningkatkan perilaku prososial remaja. Jurnal FKIP Unsyiah. Vol. II, No. 2. Hal 44 – 49.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

53 LAMPIRAN 1

UJI COBA SKALA

1. Skala Perilaku Prososial

a. Pretest (uji coba)

No. PERNYATAAN SS S ST STS

1 Saya bergaul dengan teman yang memiliki

berbagai macam karakter

2 Saya berpura-pura memperhatikan ketika teman

menceritakan masalah yang dihadapi

3 Saya menghibur teman yang sedang mengalami

masalah

4 Saya merasa tidak bersalah ketika menyinggung

perasaan teman

5 Saya menjenguk teman yang tidak masuk

sekolah karena sakit

6 Saya memberi sumbangan kepada orang lain

secara terpaksa

7 Saya mengerjakan tugas kelompok bersama

teman yang memiliki kemampuan berbeda-beda

8 Saya mengajak ngobrol teman yang duduk di

samping saya ketika teman lain sedang

berdiskusi kelompok

9 Saya mengajak bermain teman yang sedang

murung

10 Saya malu mengakui kesalahan yang telah saya

perbuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

54 11 Saya memberikan support kepada teman yang

kurang percaya diri ketika mengerjakan soal di

depan kelas

12 Saya tidak pernah berbagi bekal kepada teman

13 Saya menerima saran dan kritik dari teman

14 Saya acuh tak acuh kepada teman yang

mencurahkan perasaannya

15 Saya menolong teman yang jatuh di halaman

sekolah

16 Saya pura-pura tidak tahu jika ada teman yang

mencuri di kelas

17 Saya berbagi buku panduan bersama teman

sebangku ketika mengikuti KBM

18 Saya pelit ketika ada teman yang meminjam alat

tulis saya

19 Saya mengerjakan tugas kelompok secara

maksimal

20 Saya masa bodoh terhadap kondisi teman yang

mengalami musibah

21 Saya membantu teman yang kesulitan

mengerjakan tugas

22 Saya berbohong kepada guru jika ada teman

yang berkelahi

23 Saya ikhlas bersedekah kepada orang yang

membutuhkan

24 Saya hanya mau bergaul dengan teman yang

sudah saya kenal dengan baik

25 Saya bersedia mendengarkan curhatan teman

26 Saya enggan mendekati teman yang sedang

mengalami masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

55 27 Saya segera minta maaf ketika menyinggung

perasaan teman

28 Saya cuek pada teman yang tidak masuk sekolah

karena sakit

29 Saya memberikan sebagian bekal saya kepada

teman yang lupa membawa uang saku

30 Saya suka mengerjakan tugas secara mandiri

daripada kelompok

31 Saya bersikap diam dan menghargai teman yang

sedang mengutarakan pendapat ketika diskusi

32 Saya malas bermain dengan teman yang terlihat

murung

33 Saya berani mengakui kesalahan yang telah saya

perbuat

34 Saya menertawakan teman yang tidak bisa

mengerjakan soal di depan kelas

35 Saya meminjamkan alat tulis kepada teman yang

lupa membawa alat tulis

36 Saya enggan menerima masukan dari teman

37 Saya memberikan saran kepada teman yang

sedang menghadapi masalah

38 Saya membiarkan teman yang jatuh di halaman

sekolah

39 Saya melapor kepada guru jika ada teman yang

mencuri di kelas

40 Saya membiarkan teman sebangku mengikuti

KBM tanpa menggunakan buku panduan

41 Saya memberi sumbangan kepada peminta-

minta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

56 42 Saya malas mengerjakan tugas bersama teman

yang tidak mau mengikuti kemauan saya

43 Saya memahami perasaan teman yang sedang

mendapat musibah

44 Saya masa bodoh terhadap teman yang kesulitan

mengerjakan tugas

45 Saya mengungkapkan cerita yang sebenarnya

jika ada teman yang berkelahi

46 Saya masa bodoh terhadap teman yang sedang

memperbaiki rantai sepeda yang lepas di jalan

47 Saya membantu teman memperbaiki rantai

sepedanya yang lepas

48 Saya menghindar jika ada peminta-minta yang

menghampiri saya

b. Posttest (uji coba)

No. PERNYATAAN SS S ST STS

1 Saya berpura-pura memperhatikan ketika teman

menceritakan masalah yang dihadapi

2 Saya bergaul dengan teman yang memiliki

berbagai macam karakter

3 Saya merasa tidak bersalah ketika menyinggung

perasaan teman

4 Saya menghibur teman yang sedang mengalami

masalah

5 Saya memberi sumbangan kepada orang lain

secara terpaksa

6 Saya menjenguk teman yang tidak masuk sekolah

karena sakit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

57 7 Saya mengajak ngobrol teman yang duduk di

samping saya ketika teman lain sedang berdiskusi

kelompok

8 Saya mengerjakan tugas kelompok bersama

teman yang memiliki kemampuan berbeda-beda

9 Saya malu mengakui kesalahan yang telah saya

perbuat

10 Saya mengajak bermain teman yang sedang

murung

11 Saya tidak pernah berbagi bekal kepada teman

12 Saya memberikan support kepada teman yang

kurang percaya diri ketika mengerjakan soal di

depan kelas

13 Saya acuh tak acuh kepada teman yang

mencurahkan perasaannya

14 Saya menerima saran dan kritik dari teman

15 Saya pura-pura tidak tahu jika ada teman yang

mencuri di kelas

16 Saya menolong teman yang jatuh di halaman

sekolah

17 Saya pelit ketika ada teman yang meminjam alat

tulis saya

18 Saya berbagi buku panduan bersama teman

sebangku ketika mengikuti KBM

19 Saya masa bodoh terhadap kondisi teman yang

mengalami musibah

20 Saya mengerjakan tugas kelompok secara

maksimal

21 Saya berbohong kepada guru jika ada teman yang

berkelahi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

58 22 Saya membantu teman yang kesulitan

mengerjakan tugas

23 Saya hanya mau bergaul dengan teman yang

sudah saya kenal dengan baik

24 Saya ikhlas bersedekah kepada orang yang

membutuhkan

25 Saya enggan mendekati teman yang sedang

mengalami masalah

26 Saya bersedia mendengarkan curhatan teman

27 Saya cuek pada teman yang tidak masuk sekolah

karena sakit

28 Saya segera minta maaf ketika menyinggung

perasaan teman

29 Saya suka mengerjakan tugas secara mandiri

daripada kelompok

30 Saya memberikan sebagian bekal saya kepada

teman yang lupa membawa uang saku

31 Saya malas bermain dengan teman yang terlihat

murung

32 Saya bersikap diam dan menghargai teman yang

sedang mengutarakan pendapat ketika diskusi

33 Saya menertawakan teman yang tidak bisa

mengerjakan soal di depan kelas

34 Saya berani mengakui kesalahan yang telah saya

perbuat

35 Saya enggan menerima masukan dari teman

36 Saya meminjamkan alat tulis kepada teman yang

lupa membawa alat tulis

37 Saya membiarkan teman yang jatuh di halaman

sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

59 38 Saya memberikan saran kepada teman yang

sedang menghadapi masalah

39 Saya membiarkan teman sebangku mengikuti

KBM tanpa menggunakan buku panduan

40 Saya melapor kepada guru jika ada teman yang

mencuri di kelas

41 Saya malas mengerjakan tugas bersama teman

yang tidak mau mengikuti kemauan saya

42 Saya memberi sumbangan kepada peminta-minta

43 Saya masa bodoh terhadap teman yang kesulitan

mengerjakan tugas

44 Saya memahami perasaan teman yang sedang

mendapat musibah

45 Saya masa bodoh terhadap teman yang sedang

memperbaiki rantai sepeda yang lepas di jalan

46 Saya mengungkapkan cerita yang sebenarnya jika

ada teman yang berkelahi

47 Saya menghindar jika ada peminta-minta yang

menghampiri saya

48 Saya membantu teman memperbaiki rantai

sepedanya yang lepas

2. Reliabilitas Skala Perilaku Prososial

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of

Items

,910 ,913 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

60 3. Nilai Korelasi Item – Total

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

VAR00001 148,81 199,210 ,220 . ,910

VAR00002 148,59 193,454 ,599 . ,907

VAR00003 148,85 192,997 ,487 . ,907

VAR00004 148,93 194,560 ,384 . ,909

VAR00005 148,85 192,846 ,416 . ,908

VAR00006 149,07 193,051 ,439 . ,908

VAR00007 148,93 198,410 ,241 . ,910

VAR00008 148,91 195,218 ,360 . ,909

VAR00009 148,98 192,283 ,592 . ,906

VAR00010 149,24 193,922 ,409 . ,908

VAR00011 148,80 190,052 ,525 . ,907

VAR00012 148,72 194,506 ,450 . ,908

VAR00013 148,94 197,072 ,361 . ,909

VAR00014 148,76 196,828 ,314 . ,909

VAR00015 148,69 194,107 ,464 . ,908

VAR00016 148,54 195,046 ,464 . ,908

VAR00017 148,69 194,861 ,528 . ,907

VAR00018 148,78 196,969 ,326 . ,909

VAR00019 148,65 195,629 ,395 . ,908

VAR00020 148,67 193,396 ,551 . ,907

VAR00021 148,96 194,150 ,475 . ,908

VAR00022 148,54 197,121 ,267 . ,910

VAR00023 148,69 189,691 ,586 . ,906

VAR00024 149,31 195,314 ,387 . ,909

VAR00025 149,02 198,169 ,258 . ,910

VAR00026 149,13 198,719 ,209 . ,911

VAR00027 148,61 195,110 ,494 . ,908

VAR00028 148,72 193,865 ,610 . ,907

VAR00029 148,85 190,695 ,583 . ,906

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

61 VAR00030 149,26 201,667 ,042 . ,913

VAR00031 148,94 195,865 ,314 . ,910

VAR00032 148,94 197,487 ,335 . ,909

VAR00033 148,72 193,110 ,528 . ,907

VAR00034 148,65 196,912 ,385 . ,909

VAR00035 148,81 194,305 ,427 . ,908

VAR00036 149,11 199,119 ,160 . ,911

VAR00037 148,93 196,976 ,409 . ,908

VAR00038 148,76 193,696 ,532 . ,907

VAR00039 148,65 193,364 ,441 . ,908

VAR00040 148,96 197,244 ,303 . ,909

VAR00041 148,89 195,987 ,379 . ,909

VAR00042 148,94 200,884 ,116 . ,911

VAR00043 148,74 192,913 ,544 . ,907

VAR00044 148,91 198,048 ,352 . ,909

VAR00045 148,98 199,415 ,170 . ,911

VAR00046 148,83 192,934 ,484 . ,907

VAR00047 148,76 190,413 ,588 . ,906

VAR00048 148,85 194,657 ,487 . ,908

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

62 Lampiran 2

EKSPERIMEN

1. Informed Consent Yth. Responden Dalam rangka memenuhi tugas akhir kuliah, saya Wenni Suwardi mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta meminta bantuan saudara untuk berkenan mengisi pernyataan-pernyataan pada skala psikologi ini. Petunjuk Pengisian : 1. Tulis identitas Anda pada tempat yang telah disediakan 2. Baca dan pahami secara teliti setiap pernyataan pada angket 3. Pilih pernyataan yang paling sesuai dengan keadaan diri saudara, isi pernyataan dengan jujur dan tanpa ada pengaruh serta tekanan dari siapapun dengan memberi tanda cheklist ( √ ) 4. Tidak ada pilihan jawaban yang salah. Semua jawaban dianggap baik dan benar serta tidak berpengaruh pada prestasi akademik saudara. Jawablah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan. 5. Keterangan Jawaban SS : Jika Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan tersebut S : Jika Anda Sesuai dengan pernyataan tersebut TS : Jika Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut STS : Jika Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut Demikian yang saya sampaikan. Atas bantuan dan kerja sama saudara yang berkenan meluangkan waktu untuk mengsi skala ini, saya mengucapkan terima kasih. IDENTITAS DIRI 1. Nama : 2. Jenis kelamin : L / P (lingkari salah satu) 3. Usia : tahun 4. Kelas : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

63 2. Skala Perilaku Prososial

a. Pretest (penelitian) No. PERNYATAAN SS S TS STS 1 Saya berpura-pura memperhatikan ketika teman menceritakan masalah yang dihadapi 2 Saya menghibur teman yang sedang mengalami masalah 3 Saya merasa tidak bersalah ketika menyinggung perasaan teman 4 Saya menjenguk teman yang tidak masuk sekolah karena sakit 5 Saya memberi sumbangan kepada orang lain secara terpaksa 6 Saya mengajak ngobrol teman yang duduk di samping saya ketika teman lain sedang berdiskusi kelompok 7 Saya mengajak bermain teman yang sedang murung 8 Saya malu mengakui kesalahan yang telah saya perbuat 9 Saya memberikan support kepada teman yang kurang percaya diri ketika mengerjakan soal di depan kelas 10 Saya tidak pernah berbagi bekal kepada teman 11 Saya menerima saran dan kritik dari teman 12 Saya acuh tak acuh kepada teman yang mencurahkan perasaannya 13 Saya menolong teman yang jatuh di halaman sekolah 14 Saya pura-pura tidak tahu jika ada teman yang mencuri di kelas 15 Saya berbagi buku panduan bersama teman sebangku ketika mengikuti KBM PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

64 16 Saya pelit ketika ada teman yang meminjam alat tulis saya 17 Saya mengerjakan tugas kelompok secara maksimal 18 Saya masa bodoh terhadap kondisi teman yang mengalami musibah 19 Saya membantu teman yang kesulitan mengerjakan tugas 20 Saya ikhlas bersedekah kepada orang yang membutuhkan 21 Saya hanya mau bergaul dengan teman yang sudah saya kenal dengan baik 22 Saya segera minta maaf ketika menyinggung perasaan teman 23 Saya cuek pada teman yang tidak masuk sekolah karena sakit 24 Saya memberikan sebagian bekal saya kepada teman yang lupa membawa uang saku 25 Saya malas bermain dengan teman yang terlihat murung 26 Saya berani mengakui kesalahan yang telah saya perbuat 27 Saya menertawakan teman yang tidak bisa mengerjakan soal di depan kelas 28 Saya meminjamkan alat tulis kepada teman yang lupa membawa alat tulis 29 Saya memberikan saran kepada teman yang sedang menghadapi masalah 30 Saya membiarkan teman yang jatuh di halaman sekolah 31 Saya melapor kepada guru jika ada teman yang mencuri di kelas 32 Saya memberi sumbangan kepada peminta-minta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

65 33 Saya memahami perasaan teman yang sedang mendapat musibah 34 Saya masa bodoh terhadap teman yang kesulitan mengerjakan tugas 35 Saya masa bodoh terhadap teman yang sedang memperbaiki rantai sepeda yang lepas di jalan 36 Saya membantu teman memperbaiki rantai sepedanya yang lepas 37 Saya menghindar jika ada peminta-minta yang menghampiri saya

b. Posttest (penelitian) No. PERNYATAAN SS S TS STS 1 Saya berpura-pura memperhatikan ketika teman menceritakan masalah yang dihadapi 2 Saya merasa tidak bersalah ketika menyinggung perasaan teman 3 Saya menghibur teman yang sedang mengalami masalah 4 Saya memberi sumbangan kepada orang lain secara terpaksa 5 Saya menjenguk teman yang tidak masuk sekolah karena sakit 6 Saya mengajak ngobrol teman yang duduk di samping saya ketika teman lain sedang berdiskusi kelompok 7 Saya malu mengakui kesalahan yang telah saya perbuat 8 Saya mengajak bermain teman yang sedang murung 9 Saya tidak pernah berbagi bekal kepada teman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

66 10 Saya memberikan support kepada teman yang kurang percaya diri ketika mengerjakan soal di depan kelas 11 Saya acuh tak acuh kepada teman yang mencurahkan perasaannya 12 Saya menerima saran dan kritik dari teman 13 Saya pura-pura tidak tahu jika ada teman yang mencuri di kelas 14 Saya menolong teman yang jatuh di halaman sekolah 15 Saya pelit ketika ada teman yang meminjam alat tulis saya 16 Saya berbagi buku panduan bersama teman sebangku ketika mengikuti KBM 17 Saya masa bodoh terhadap kondisi teman yang mengalami musibah 18 Saya mengerjakan tugas kelompok secara maksimal 19 Saya membantu teman yang kesulitan mengerjakan tugas 20 Saya hanya mau bergaul dengan teman yang sudah saya kenal dengan baik 21 Saya ikhlas bersedekah kepada orang yang membutuhkan 22 Saya cuek pada teman yang tidak masuk sekolah karena sakit 23 Saya segera minta maaf ketika menyinggung perasaan teman 24 Saya memberikan sebagian bekal saya kepada teman yang lupa membawa uang saku 25 Saya malas bermain dengan teman yang terlihat murung 26 Saya menertawakan teman yang tidak bisa mengerjakan soal di depan kelas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

67 27 Saya berani mengakui kesalahan yang telah saya perbuat 28 Saya meminjamkan alat tulis kepada teman yang lupa membawa alat tulis 29 Saya membiarkan teman yang jatuh di halaman sekolah 30 Saya memberikan saran kepada teman yang sedang menghadapi masalah 31 Saya melapor kepada guru jika ada teman yang mencuri di kelas 32 Saya memberi sumbangan kepada peminta-minta 33 Saya masa bodoh terhadap teman yang kesulitan mengerjakan tugas 34 Saya memahami perasaan teman yang sedang mendapat musibah 35 Saya masa bodoh terhadap teman yang sedang memperbaiki rantai sepeda yang lepas di jalan 36 Saya menghindar jika ada peminta-minta yang menghampiri saya 37 Saya membantu teman memperbaiki rantai sepedanya yang lepas

3. Tabel Gain Score

a. Kelompok Eksperimen

Nama Posttest Pretest Gain Score Nasyifa Pramudya W 130 127 3 Rinjani Sutrisno 144 143 1 Gladys Aulia R 142 141 1 Almas Arshila Nur Alimas 132 126 6 Agata Ayunandya Afiani 138 134 4 Abrefia Fidel 135 117 18 Elvira Putri R 137 130 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

68 Naja Puteri Ardika 143 134 9 M. Reza Pratama 128 131 -3 Azhura Yuna Lesmana 132 117 15 Fahreza Jessen Aulia K 123 105 18 Tegar Putra Aditama 117 117 0 Luthfi Dwi Andika 104 107 -3 Jonathan Yake 113 108 5 Drajad Nur Wachid 122 125 -3 Mandala Fatiknul Izza 110 109 1 Jumlah = 69

b. Kelompok Kontrol

Nama Posttest Pretest Gain Sore Britania Dali Putri (10tahun) 107 117 -10 Faranisa Hilda A (10tahun) 121 123 -2 Nazwa Dwi Cahyanti (9tahun) 116 117 -1 Meischa Aulia Kirani (10tahun) 118 114 4 Akmalinda Inas K (9tahun) 137 135 2 Luthfiana Rahma A (9tahun) 124 119 5 Ficelia Icha P (10tahun) 130 127 3 Letta Zahra R (10tahun) 126 132 -6 Farras Nurlita Sakhi (9tahun) 126 131 -5 Rafif Putra Juliano (9tahun) 123 119 4 Rafi Zaki Pratama (9tahun) 113 117 -4 Rahadyan Aryo W (11tahun) 99 106 -7 Oktavian Ady N (9tahun) 108 107 1 Kevin Bekti Ambara (10tahun) 104 103 1 M Sadam K I (9tahun) 127 123 4 M Syubban F D (9tahun) 110 110 0 Jumlah = 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

69 4. Uji Normaliti

Desriptives

Kelompok statistic Std.

Error

Nilai Pretest KE Mean 123,19 3,039 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 116,71 Upper Bound 129,66 5% Trimmed Mean 123,10 Median 125,50 Variance 147,763 Std. Deviation 12,156 Minimum 105 Maxximum 143 Range 38 Interquartile Range 22 Skewness -0,021 0,564 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

70 Kurtosis -1,133 1,091 Posttest KE Mean 128,13 3,062 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 121,60 Upper Bound 134,65 5% Trimmed Mean 128,58 Median 131,00 Variance 149,983 Std. Deviation 12,247 Minimum 104 Maxximum 144 Range 40 Interquartile Range 20 Skewness -0,544 0,564 Kurtosis -0,678 1,091 Pretest KK Mean 118,75 2,373

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 113,69 Upper Bound 123,81 5% Trimmed Mean 118,72 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

71 Median 118,00 Variance 90,067 Std.Deviation 9,490 Minimum 103 Maxximum 135 Range 32 Interquartile Range 15 Skewness 0,069 0,564 Kurtosis -0,739 1,091 Posttest KK Mean 118,06 2,626 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 112,47 Upper Bound 123,66 5% Trimmed Mean 118,07 Median 119,50 Variance 110,504 Std. Deviation 10,504 Minimum 99 Maxximum 137 Range 38 Interquartile Range 18 Skewness -0,143 0,564 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

72 Kurtosis -0,709 1,091 5. Uji Homogenitas

Descriptives

Kelas Statistic Std.

Error

Hasil Pretest KK Mean 121,42 2,439 95% Confidence Lower Bound 116,05 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

73 Interval for Mean Upper Bound 126,78 5% Trimmed Mean 121,52 Median 119,00 Variance 71,356 Std. Deviation 8,447 Minimum 106 Maximum 135 Range 29 Interuartile Range 13 Skewness 0,071 0,637 kurtosis -0,421 1,323 Pottest KK Mean 116,60 2,323 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 111,74 Upper Bound 121,46 5% Trimmed Mean 116,44 Median 117,00 Variance 107,937 Std. Deviation 10,389 Minimum 99 Maximum 137 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

74 Range 38 Interuartile Range 18 Skewness 0,089 0,512 kurtosis -0,927 0,992 Pretest KE Mean 123,19 3,039 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 116,71 Upper Bound 129,66 5% Trimmed Mean 123,10 Median 125,50 Variance 147,763 Std. Deviation 12,156 Minimum 105 Maximum 143 Range 38 Interuartile Range 22 Skewness -0,021 0,564 kurtosis -1,133 1,091 Posttest KE Mean 128,13 3,062 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 121,60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

75 Upper Bound 134,65 5% Trimmed Mean 128,58 Median 131,00 Variance 149,983 Std. Deviation 12,247 Minimum 104 Maximum 144 Range 40 Interuartile Range 20 Skewness -0,544 0,564 Kurtosis -0,678 1,091

6. Uji Hipotesis Independent Sample Group Statistics

kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean skor KE bermain bentengan 16 4,94 6,971 1,743

KK tanpa bermain bentengan

16 -,69 4,557 1,139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN PADA …repository.usd.ac.id/33226/2/119114137_full.pdf · Hipotesis penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan berpengaruh signifikan

Independent Samples Test Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

skor Equal variances assumed

1,932 ,175 2,702 30 ,011 5,625 2,082 1,373 9,877

Equal variances not assumed

2,702 25,839 ,012 5,625 2,082 1,344 9,906 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI