PENGARUH PERENCANAAN, PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN …

21
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.1 (April 2021) E-ISSN 2798-5695 104 PENGARUH PERENCANAAN, PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN ALOKASI DANA DESA TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (Studi Kasus di Desa Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi) Disusun Oleh : RIMA YUNIARTI Raden Rijanto, SH., MM STIE Pasim Sukabumi [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Pengaruh Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan Alokasi Dana Desa Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Cibolang Kaler. Penelitian ini bersifat deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan Kualitatif yang di kuantitatifkan. Populasi dalam Penelitian ini yaitu seluruh masyarakat yang mengikuti kegiatan pemberdayaan yang di biayai oleh Alokasi Dana Desa sebanyak 60 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Sampling Jenuh, jadi semua populasi di jadikan sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket dan Dokumentasi. Metode Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Perencanaan, Pengelolaan, Pengawasan, dan Akuntabilitas Pengelolaan ADD di Desa Cibolang Kaler berjalan dengan Baik, 2) terdapat pengaruh positif Perencanaan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD, 3) terdapat pengaruh positif Pengelolaan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD, 4) terdapat pengaruh positif Pengawasan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD, 5) Terdapat pengaruh positif Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD. Koefisien Determinasi R 2 sebesar 0,899 dapat diartikan bahwa sebesar 89,9% variasi Akuntabilitas Pengelolaan ADD di desa Cibolang Kaler dipengaruhi oleh variasi Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan ADD. Sedangkan yang sebesar 10,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Sumbangan Efektif variabel Perencanaan ADD sebesar 48,2%, Pengelolaan ADD sebesar 12,4%, dan Pengawasan ADD 29,3% terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di Desa Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Kata kunci : Akuntabilitas Pengelolaan ADD, Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan.

Transcript of PENGARUH PERENCANAAN, PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN …

STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.1 (April 2021) E-ISSN 2798-5695

104

PENGARUH PERENCANAAN, PENGELOLAAN DAN

PENGAWASAN ALOKASI DANA DESA TERHADAP

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (Studi Kasus di Desa Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten

Sukabumi)

Disusun Oleh :

RIMA YUNIARTI

Raden Rijanto, SH., MM

STIE Pasim Sukabumi

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Pengaruh Perencanaan,

Pengelolaan, dan Pengawasan Alokasi Dana Desa Terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Cibolang Kaler. Penelitian ini bersifat

deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan Kualitatif yang di kuantitatifkan.

Populasi dalam Penelitian ini yaitu seluruh masyarakat yang mengikuti kegiatan

pemberdayaan yang di biayai oleh Alokasi Dana Desa sebanyak 60 orang. Teknik

sampling yang digunakan adalah Sampling Jenuh, jadi semua populasi di jadikan

sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket dan

Dokumentasi. Metode Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) Perencanaan, Pengelolaan, Pengawasan, dan

Akuntabilitas Pengelolaan ADD di Desa Cibolang Kaler berjalan dengan Baik, 2)

terdapat pengaruh positif Perencanaan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan

ADD, 3) terdapat pengaruh positif Pengelolaan ADD terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan ADD, 4) terdapat pengaruh positif Pengawasan ADD terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD, 5) Terdapat pengaruh positif Perencanaan,

Pengelolaan, dan Pengawasan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD.

Koefisien Determinasi R2 sebesar 0,899 dapat diartikan bahwa sebesar 89,9%

variasi Akuntabilitas Pengelolaan ADD di desa Cibolang Kaler dipengaruhi oleh

variasi Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan ADD. Sedangkan yang sebesar

10,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Sumbangan Efektif

variabel Perencanaan ADD sebesar 48,2%, Pengelolaan ADD sebesar 12,4%, dan

Pengawasan ADD 29,3% terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di Desa

Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

Kata kunci : Akuntabilitas Pengelolaan ADD, Perencanaan, Pengelolaan,

dan Pengawasan.

STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.1 (April 2021) E-ISSN 2798-5695

105

THE EFFECT OF PLANNING, MANAGEMENT AND

MONITORING OF VILLAGE FUND ALLOCATION ON THE

ACCOUNTABILITY OF VILLAGE FUND ALLOCATION

MANAGEMENT (case study in Cibolang Kaler Village Cisaat District Sukabumi Regency)

Arranged By :

RIMA YUNIARTI

12171015

STIE Pasim Sukabumi

[email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine: The Effect of Planning, Management, and

Monitoring of Village Fund Allocation on the Accountability of Village Fund

Allocation Management in Cibolang Kaler Village. This research is descriptive and

associative with a quantitative qualitative approach. The population in this study

were all people who participated in the empowerment activities financed by the

Village Fund Allocation as many as 60 people. The sampling technique used was

Saturated Sampling, so all populations were sampled. Data collection techniques

using interviews, questionnaires and documentation. The analytical method used is

multiple regression analysis. The results show: 1) Planning, Management,

Supervision, and Accountability ADD management in Cibolang Kaler Village is

running well, 2) there is a positive effect of ADD Planning on ADD Management

Accountability, 3) there is a positive effect of ADD Management on ADD

Management Accountability, 4) there is a positive effect of ADD Supervision on

ADD Management Accountability, 5) There is a positive influence on ADD

Planning, Management and Supervision of ADD Management Accountability. The

coefficient of determination R2 of 0.899 means that 89.9% of the variation in ADD

Management Accountability in Cibolang Kaler village is influenced by variations

in ADD Planning, Management, and Supervision. Meanwhile, 10.1% is influenced

by other variables outside this study. The effective contribution of ADD planning

variables is 48.2%, ADD Management is 12.4%, and ADD Supervision is 29.3%

on the Accountability of ADD Management in Cibolang Kaler Village, Cisaat

District, Sukabumi Regency.

Keywords: ADD Management Accountability, Planning, Management, and

Supervision.

106

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemerintahan Presiden Joko

Widodo memiliki sembilan agenda

prioritas, salah satu program dari

Nawa Cita yaitu membangun

Indonesia dari pinggiran dengan

memperkuat beberapa daerah dan

desa dalam kerangka negara

kesatuan, hal ini diatur sesuai dengan

Permendagri No 113 tahun 2014.

Alokasi Dana Desa (ADD)

adalah dana yang bersumber dari

APBN yang diperuntukkan bagi desa

yang di transfer melalui APBD

Kabupaten/Kota. ADD diprioritaskan

untuk membiayai pelaksanaan

program dan kegiatan berskala lokal

bidang pembangunan desa seperti

sarana dan prasarana permukiman,

ketahanan pangan, kesehatan,

pendidikan dan untuk membiayai

bidang pemberdayaan masyarakat

yaitu program yang bertujuan untuk

meningkatkan kapasitas masyarakat

desa dalam pengembangan

wirausaha, peningkatan pendapatan,

serta perluasan skala ekonomi

individu warga atau kelompok

masyarakat meningkatkan taraf hidup

masyarakat desa.

Tetapi dengan adanya Alokasi

Dana Desa juga memunculkan

permasalahan yang baru dalam

pengelolaan, pemerintah desa

diharapkan dapat mengelola sesuai

dengan peraturan perundang-

undangan secara efisien, ekonomis,

efektif serta transparan dan

bertanggung jawab dengan

memperhatikan rasa keadilan dan

kepatuhan serta mengutamakan

kepentingan masyarakat Desa dan

lingkungan sekitarnya.

Desa Cibolang Kaler

mendapat Alokasi Dana Desa pada

tahun 2017 sebesar Rp 455.658.111,

tahun 2018 sebesar Rp 453.024.904,

dan tahun 2019 sebesar Rp

484.853.600, dalam wawancara awal

proses observasi dengan Bapak “J”,

Sekretaris Desa tanggal 13 Juli 2020

dalam hal perencanaan, mengatakan

bahwa prinsip transparansi dan

partisipasi dengan melalui kegiatan

Musyawarah perencanaan

pembangunan desa (Musrenbangdes)

yang diselenggarakan awal tahun.

Kegiatan tersebut mengundang

lapisan masyarakat untuk membahas

rencana pembangunan desa dan

rancangan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa (APBDes) selama satu

tahun ke depan yang mana ADD

bagian dari APBDes. Kegiatan

Musrenbangdes menampung aspirasi

peserta dan mengklasifikasikan

menurut skala prioritas. Untuk sistem

pertanggungjawaban dibuat Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Desa

(LPPD). Pada tahun 2017 terdapat

alokasi yang terealisasi 96%, 2018

hanya terealisasi 84% dan pada tahun

2019 terealisasi 96%. Sedangkan

pada LPPD, Anggaran alokasi dana

desa terealisasi 100% namum masih

terdapat SILPA (Sisa Lebih

Pembiayaan Anggaran).

Penelitian ini bersifat Studi

Kasus dan akan menganalisis

pengelolaan Alokasi Dana Desa

dalam hal akuntabilitas, di fokuskan

pada pengelolaan Dana Desa yang

dilakukan oleh pemerintah Desa

Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat

Kabupaten Sukabumi.

107

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang

diatas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Perencanaan,

Pengelolaan, Pengawasan, dan

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

pada desa Cibolang Kaler.

2. Bagaimana Pengaruh

Perencanaan ADD terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

di desa Cibolang Kaler.

3. Bagaimana Pengaruh

Pengelolaan ADD terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

di desa Cibolang Kaler.

4. Bagaimana Pengaruh

Pengawasan ADD terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

di desa Cibolang Kaler.

5. Bagaimana pengaruh

Perencanaan, Pengelolaan, dan

Pengawasan ADD secara

bersama-sama terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

Desa Cibolang Kaler.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan yang hendak

di capai adalah :

1. Untuk mengetahui Perencanaan,

Pengelolaan, Pengawasan, dan

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

pada desa Cibolang Kaler.

2. Untuk mengetahui Pengaruh

Perencanaan ADD terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

di desa Cibolang Kaler.

3. Untuk mengetahui Pengaruh

Pengelolaan ADD terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

di desa Cibolang Kaler.

4. Untuk mengetahui Pengaruh

Pengawasan ADD terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

di desa Cibolang Kaler.

5. Untuk Mengetahui Pengaruh

Perencanaan, Pengelolaan, dan

Pengawasan ADD secara

bersama-sama terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

Desa Cibolang Kaler.

1.4. Kerangka Pemikir

kerangka berfikir yang baik akan

menjelaskan secara teoritis pertautan

antara variabel yang akan di teliti.

Jadi secara teoritis harus di jelaskan

hubungan antara variabel independen

dan variabel dependen (Sugiyono

(2017:60).

Menurut Permendagri no 113

Tahun 2014 Perencanaan adalah

bagian dari pengelolaan keuangan

desa sebagai proses memutuskan

tujuan-tujuan apa yang akan dikejar

selama suatu jangka waktu yang akan

datang.

Pengelolaan keuangan desa

menurut Permendagri no 113 tahun

2014 adalah keseluruhan kegiatan

meliputi perncanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban keuangan desa.

Sedangkan pengawasan adalah

suatu proses dimana ingin

mengetahui apakah hasil pelaksanaan

pekerjaan yang dilakukan sesuai

dengan rencana yang sudah di

rancang (Permendagri No. 113 tahun

2014)

Menurut Permendagri No. 113

tahun 2014 Akuntabilitas pengelolaan

ADD adalah pertanggungjawaban

laporan tim pelaksana pengelolaan

Alokasi Dana Desa kepada

masyarakat dan kepada Bupati setiap

akhir tahun anggaran. Oleh sebab itu,

penelitian ini berusaha untuk

mengungkapkan bagaimana

pengaruh antara perencanaan

pengelolaan dan pengawasan ADD

108

terhadap Akuntabilitas pengelolaan

ADD di Desa Cibolang Kaler. Secara

skematis kerangka pemikiran ini

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka konseptual di

atas dapat di pahami bahwa,

Perencanaan ADD (X1), Pengelolaan

ADD (X2), dan Pengawasan ADD

(X3) yang baik akan meningkatkan

Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

(Y). Untuk lebih menjelaskan

hubungan antar variabel maka

disusun paradigma penelitian sebagai

berikut :

Gambar 1.2

Paradigma Pemikiran

1.5. Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang,

perumusan masalah dan kerangka

pemikiran penelitian maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian

bahwa : Terdapat Pengaruh

Perencanaan Pengelolaan dan

Pengawasan ADD terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi

Dana Desa.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa

Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat

Kabupaten Sukabumi yang beralamat

di Jalan Tipar Nomor 2011. Waktu

penelitian dilaksanakan mulai bulan

Maret 2020 sampai dengan

September 2020.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perencanaan ADD

Menurut Permendagri No. 113

tahun 2014, ADD adalah salah satu

sumber pendapatan desa dan

penggunaan ADD terintegrasi dalam

APBDesa. Oleh karena itu

perencanaannya dibahas dalam forum

musrenbangdes bersama dengan Tim

Pelaksana Desa, BPD, LPMD dan

lembaga kemasyarakatan di desa

(seperti PKK, RT/RW, karangtaruna,

pemuka agama, dll) guna membahas

usulan atau masukan tentang rencana

kegiatan pembangunan di tingkat

desa termasuk rencana penggunaan

ADD di dasarkan pada skala prioritas

dengan berpedoman pada prinsip-

prinsip anggaran dan perencanaan

partisipasi pembangunan masyarakat

desa (P3MD).

Sedangkan menurut Conyers

dan Hills dalam Arsyad (2002:44)

perencanaan adalah suatu proses yang

berkesinambungan yang mencakup

keputusan-keputusan atau pilihan-

pilihan berbagai alternatif

penggunaan sumber daya untuk

mencapai tujuan-tujuan tertentu pada

masa yang akan datang.

109

Untuk mendapatkan perencanaan

dengan baik maka di butuhkan :

1. RAB (Rancangan Anggaran

Biaya) akses informasi.

2.2. Pengelolaan ADD Menurut Permendagri No.

113 tahun 2014, pengelolan ADD

adalah keseluruhan kegiatan yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban keuangan desa.

Keuangan desa dikelola berdasarkan

asas-asas transparan, akuntabel,

partisipatif, serta dilakukan dengan

tertib dan disiplin anggaran. Dikelola

dalam 1 (satu) tahun anggaran yakni

mulai tanggal 1 Januari sampai

dengan tanggal 31 Desember.

Dalam pengelolaan keuangan

daerah Mardiasmo (2002:105)

menyatakan prinsip-prinsip yang

mendasari adalah :

1. Transparansi atau keterbukaan

artinya anggota masyarakat

memiliki hak dan akses yang

sama untuk mengetahui proses

anggaran karena menyangkut

aspirasi dan kepentingan

masyarakat banyak.

2. Akuntabilitas adalah prinsip

pertanggungjawaban publik

kepada BPD dan masyarakat

meliputi proses penganggaran

mulai dari perencanaan,

penyusunan dan pelaksanaan

harus dapat dilaporkan dan

dipertanggungjawabkan

3. Value for money prinsip ini

berarti diterapkannya tiga pokok

dalam proses penganggaran yaitu

ekonomis, efisiensi, dan efektif.

2.3. Pengawasan ADD

pengawasan ADD adalah suatu

proses dimana ingin mengetahui

apakah hasil pelaksanaan yang

dilakukan sesuai dengan rencana

yang telah dibuat, pengawasan

dilaksanakan dalam bentuk

pengendalian terhadap pelaksanaan

ADD (Permendagri No. 113 tahun

2014).

Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam pengawasan ADD adalah :

1. secara fungsional

pengawasan dilakukan oleh

pejabat berwenang dan

masyarakat sesuai peraturan

UU yang berlaku

2. setiap 3 bulan sekali kepala

desa melaksanakan

pemeriksaan terhadap

administrasi keuangan ADD.

3. bupati dan camat pun

berkewajiban membina dan

mengawasi pelaksanaan

pengelolaan keuangan desa.

Pengawasan merupakan proses

pengamatan dari seluruh kegiatan

organisasi guna lebih menjamin

bahwa pekerjaan dan tindakan

operasional yang sedang dilakukan

sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya (Hasibuan,

2002 : 64). Dalam mengawasi

kegiatan di butuhkan :

1. Jadwal kegiatan

2. Tahap pertanggungjawaban.

2.4. Akuntabilitas Pengelolaan

ADD

Menurut Permendagri no.113

tahun 2014, Akuntabilitas

Pengelolaan ADD adalah

pertanggungjawaban Pemerintah

Desa terhadap seluruh kegiatan

perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, dan pelaporan

menyangkut dengan dana

perimbangan yang diterima.

110

Laporan pertanggungjawaban

realisasi Pelaksanaan APBDesa

merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Laporan Penyelenggaan

Pemerintah Desa (LPPD), dimana

kepala desa menyampaikan laporan

pertanggungjawaban kepada Bupati

melalui camat setiap akhir tahun

anggaran, dan kepada masyarakat

secara tertulis atau dengan media

informasi yang mudah diakses oleh

masyarakat.

Sedangkan menurut Wahyudi

Kumorotomo (2005 : 2) menyatakan

bahwa akuntabilitas adalah ukuran

yang menunjukan apakah aktivitas

birokrasi publik atau pelayanan yang

dilakukan oleh pemerintah sudah

sesuai dengan norma dan nilai-nilai

yang dianut oleh masyarakat dan

apakah pelayanan publik tersebut

mampu mengakomodasi kebutuhan

masyarakat yang sesungguhnya.

Adapun dimensi dari

Akuntabilitas pengelolaan ADD :

1. Pengawasan laporan (laporan

rincian)

2. Tahap pelaksanaan

3. Tahap pengawasan

4. Tahap pertanggungjawaban

5. Kinerja tim pelaksana

2.5. Pengaruh Perencanaan ADD

Terhadap Akuntabilitas

pengelolaan ADD

Perencanaan merupakan

tahap awal dari sebuah pengelolaan

ADD biasanya dilakukan di desa pada

saat Musrengbangdes untuk

menampung semua aspirasi warga

desa sesuai dengan skala prioritas dan

persetujuan bersama. Menurut

Permendagri no.113 tahun 2014

Rencana Kerja Pemerintah Desa,

selanjutnya disebut RKPDesa adalah

penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa untuk jangka waktu 1 (satu)

tahun.

Sehingga Perencanaan sangat

berpengaruh terhadap akuntabilitas

pengelolaan ADD karena

akuntabilitas merupakan kewajiban

untuk mempertanggungjawabkan

proses penganggaran dan pelaporan,

mulai dari perencanaan sampai

dengan pelaksanaan dalam

pengelolaan ADD di Desa Cibolang

Kaler.

2.6. Pengaruh Pengelolaan ADD

Terhadap Akuntabilitas

pengelolaan ADD

menurut Permendagri no.113

tahun 2014 pengelolaan keuangan

desa adalah keseluruhan kegiatan

yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan,

pelaporan dan pertanggungjawaban

keuangan desa. Jadi Pengelolaan

dalam pelaksanaan ADD sangat

berpengaruh dalam Akuntabilitas

pengelolaan ADD, karena keuangan

desa dikelola berdasarkan asas-asas

transparan, akuntabel, partisipatif

serta dilakukan dengan tertib dan

disiplin anggaran. Pengelolaan

keuangan desa dikelola dalam masa 1

(satu) tahun anggaran yakni mulai

tanggal 1 Januari sampai dengan

tanggal 31 Desember.

2.7. Pengaruh Pengawasan ADD

Terhadap Akuntabilitas

pengelolaan ADD

Pemerintah provinsi wajib

membina dan mengawasi pemberian

dan penyaluran Alokasi Dana Desa

(ADD) dari Kabupaten/Kota kepada

Desa, dan wajib mengawasi

pengelolaan keuangan desa juga,

sesuai dengan pengelolaan keuangan

111

desa berdasarkan asas-asas

transparan, akuntabel, partisipatif

serta dilakukan dengan tertib dan

disiplin anggaran. Sehingga

pengawasan ADD sangat

berpengaruh terhadap Akuntabilitas

pengelolaan ADD karena tanpa

diawasi pengelolaan yang akuntabel

tidak akan terwujud sesuai dengan

permendagri no.113 tahun 2014.

2.8. Pengaruh Perencanaan

Pengelolaan dan Pengawasan ADD

Terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan ADD

ADD dalam kegiatan akan

berhasil dan berjalan dengan lancar

sesuai dengan tujuan jika memiliki

perencanaan yang matang di tahap

awal dan mikirkan resiko jangka

panjang untuk kedepannya, di kelola

dengan baik selama pelaksanaan

rencana tersebut. Pelaksanaan akan

berjalan sesuai dengan rencana

apabila diawasi dengan baik oleh tim

pengawas dan kegiatan tersebut dapat

di pertanggungjawabkan laporan

alokasinya oleh ketua pelaksana

kepada orang-orang yang

berkepentingan (bupati, camat, dan

masyarakat). Sesuai dengan

Permendagri No 113 tahun 2014

sebuah perencanaan pengelolaan dan

pengawasan ADD sangat

berpengaruh terhadap Akuntabilitas

pengelolaan ADD karena satu sama

lain saling berkaitan untuk

mendapatkan hasil yang memuaskan

dan maksimal.

III. METODOLOGI

PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Berdasarkan metode yang

digunakan, maka penelitian yang

dilakukan menggunakan metode

Kualitatif yang di kuantitatifkan.

Sugiyono (2017:9) menyatakan

bahwa penelitian kualitatif adalah

metode penelitian berlandaskan pada

filsafat post positivisme atau

interpretif, digunakan untuk meneliti

kondisi obyek yang alamiah, dimana

peneliti adalah instrumen kunci. Jenis

data yang digunakan dalam penelitian

ini berupa data kualitatif yang

dikuantitatifkan menggunakan skala

likert. Metode pendekatan yang

digunakan merupakan gabungan dari

metode deskriptif dan asosiatif,

menurut Sugiyono (2017:35) metode

deskriptif dilakukan untuk

mengetahui keberadaan variabel

mandiri, baik satu variabel atau lebih

tanpa membuat perbandingan.

Sedangkan metode pendekatan

asosiatif menurut Sugiyono (2017:37)

yaitu suatu rumusan masalah

penelitian yang bersifat menanyakan

hubungan antara dua variabel atau

lebih.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini

adalah seluruh masyarakat yang

mengikuti kegiatan pemberdayaan

yang dibiayai oleh Alokasi Dana

Desa di Desa Cibolang Kaler yaitu

sebanyak 60 orang. Teknik yang

digunakan dalam pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah

sampling jenuh. sampling jenuh

adalah sampel yang bila di tambahkan

jumlahnya, tidak akan menambah

keterwakilan sehingga tidak akan

mempengaruhi nilai informasi yang

diperoleh (Sugiyono, 2019:133). Jadi

sampel dalam penelitian ini sama

seperti populasi yaitu sebanyak 60

orang.

112

3.3. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah angket, angket atau

kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan

dengan memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.

Kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang

bisa diharapkan dari responden.

Perhitungan skor masing-masing

responden menggunakan skala Likert

yaitu jawaban di beri skor 1 (satu)

sama dengan sangat tidak setuju

sampai dengan angka 5 (lima) artinya

sangat setuju (Sugiyono, 2017:142).

3.4. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini ada

empat variabel yang hendak di teliti

yaitu variabel Perencanaan ADD

(X1), Pengelolaan ADD (X2),

Pengawasan ADD (X3) dan

Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y).

Guna menjaring data seakurat

mungkin, variabel diatas terlebih

dahulu diidentifikasikan secara

operasional. Seperti pada tabel

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Dimensi Indikator ska

la

Perencana

an (X1)

(permend

agri no.

113 tahun

2014)

Perenca

naan

adalah

bagian

dari

pengelol

aan

keuanga

n desa

sebagai

proses

memutu

skan

tujuan-

tujuan

apa

yang

akan

dikejar

selama

suatu

RAB

Akses

Informa

si

a. Adanya

musyawarah

rencana

penggunaan

dana alokasi

Desa

b. Adanya

akses

masyarakat

terhadap

informasi

mengenai

rencana

penggunaan

Alokasi

Dana Desa

c. Adanya

informasi

yang tepat

dan akurat

mengenai

Or

din

al

jangka

waktu

yang

akan

datang.

jumlah

Alokasi

Dana Desa

Pengelolaa

n (X2)

(permend

agri no.

113 tahun

2014)

Pengelol

aan

keuanga

n desa

adalah

keseluru

han

kegiatan

meliputi

perncan

aan,

pelaksan

aan,

penataus

ahaan,

pelapora

n, dan

pertangg

ungjawa

ban

keuanga

n desa

Transpa

ran

Laporan

Pelaksa

naan

a. Keterbukaan

proses

transparasi

b. Adanya

informasi

mengenai

laporan

berkala

penggunaan

Alokasi

Dana Desa

c. Partisipasi

masyarakat

dalam

pelaksanaan

Or

din

al

Pengawasa

n (X3)

(permend

agri no.

113 tahun

2014)

Pengaw

asan

adalah

suatu

proses

dimana

ingin

mengeta

hui

apakah

hasil

pelaksan

aan

pekerjaa

n yang

dilakuka

n sesuai

dengan

rencana

Jadwal

Kegiata

n

a. Adanya

pengawasan

masyarakat

terhadap tim

pelaksaan

ADD

b. Adanya

pengawasan

oleh

lembaga-

lembaga

desa lainnya

Ord

inal

Tahap

pertangg

ungjawa

ban

a. Adanya

keterbukaan

terhadap

pelaksanaan

ADD

b. keterbukaan

informasi

terhadap

laporan

pertanggungj

awaban

ADD

c. Keterbukaan

informasi

mengenai

dokumen

hasil

pelaksanaan

ADD

Akuntabili

tas

Pengelolaa

n ADD

(Y)

(permend

agri no.

113 tahun

2014)

akuntabi

litas

pengelol

aan

ADD

adalah

pertangg

ungjawa

ban tim

pelaksan

a

pengelol

aan

Alokasi

Pengaw

as

laporan

Laporan

rincian

a. Adanya

laporan

mengenai

rincian dan

rencan

kegiatan

penggunaan

dana ADD

kepada

masyarakat

b. Tim

pelaksanaan

turut hadir

dalam rapat

113

Dana

Desa

kepada

masyara

kat

rencana

penggunaan

dana ADD

ord

ina

l Tahap

Pelaksa

naan

a. Adanya

keterlibatan

tim

pelaksana

dalam

pelaksanaan

penggunaan

ADD oleh

masyarakat

desa

b. Tercapainya

tujuan

penggunaan

ADD

Tahap

Pengaw

asan

a. Adanya

pengawasan

tim

pelaksana

terhadap

penggunaan

ADD

b. Meningkatn

ya

kepercayaan

masyarakat

terhadap

pengelolaan

ADD oleh

tim

pelaksana

ADD

Tahap

Pertang

gungjaw

aban

a. Adanya

laporan

berkala oleh

tim

pelaksana

mengenai

penerimaan

ADD dan

realisasi

belanja

ADD

b. Adanya

laporan

akhir oleh

tim

pelaksanaan,

masalah

yang

dihadapi dan

rekomendasi

penyelesaian

hasil akhir

penggunaan

ADD

Kinerja

Tim

Pelaksa

na

a. Ketetapan

dalam

pencapaian

sasaran

b. Penggunaan

dana ADD

yang

terkendali

c. Kemampuan

tim

pelaksana

ADD

Sumber: diolah dan dikembangkan

berdasarkan teori (2020)

3.5. Uji Hipotesis

Uji – T

Menurut Sujarweni (2015:229)

uji t menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen

atau variabel penjelas secara

individual (parsial) dalam

menerangkan variabel dependen.

Apabila nilai probabilitas

signifikannya lebih kecil dari 0,05

(5%) maka suatu variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Kriteria :

1. Jika t hitung > t tabel maka Ho

ditolak dan Ha diterima (ada

pengaruh)

2. Jika t hitung < t tabel maka Ho

diterima dan Ha ditolak (tidak ada

pengaruh) atau

3. Jika p < 0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima

4. Jika p > 0,05 maka Ho diterima

dan Ha ditolak

Uji – F

Menurut Sujarweni (2015:228)

signifikansi model regresi secara

simultan diuji dengan melihat nilai

signifikansi (sig) dimana jika nilai sig

dibawah 0,05 maka variabel

independen berpengaruh terhadap

variabel dependen. Uji F statistik

digunakan untuk membuktikan ada

pengaruh antar variabel independen

terhadap variabel dependen secara

simultan (bersama-sama). Kriteria :

1. Jika F hitung > F tabel maka Ho

ditolak dan Ha diterima

2. Jika F hitung < F tabel maka Ho

diterima dan Ha ditolak atau

3. Jika p < 0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima

4. Jika p > 0,05 maka Ho diterima

dan Ha ditolak.

114

1. Uji Instrumen

Uji Validitas

Uji Validitas Instrumen

digunakan untuk mengukur sah atau

valid tidaknya suatu kuesioner.

Setelah data ditabulasikan, maka

pengujian validitas konstruk

(construct validity) dilakukan dengan

analisis item, dimana skor butir

dikorelasikan dengan skor total.

instrumen dikatakan valid apabila r

hitung > dibandingkan dengan r tabel

dimana df=n-2 dengan sig. 5%.

Kemudian rumus yang digunakan

untuk mengkorelasikan tiap butir

instrumen yaitu dengan

menggunakan rumus korelasi

Product Moment. Sujarweni

(2015:165).

Keterangan :

r = koefisien validitas item

yang dicari

n = banyaknya responden

xi = skor yang diperoleh subjek

dari seluruh item

yi = skor total dari seluruh item

x2 = jumlah kuadrat skor variable x

y2 = jumlah kuadrat skor variable y

Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan

terhadap item pertanyaan yang

dinyatakan valid. Suatu kuesiner

dikatakan reliabel jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Suatu variabel dikatakan

reliabel jika memiliki alpha

Cronbach > 0,60 (Sujarweni,

2015:169). Adapun rumus alpha

Croncbach’s adalah sebagai berikut:

Keterangan:

k = jumlah butir

Vi = varians dari butir ke-i

Vt = varians total skor butir

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan

karena data akan dimasukan dalam

model regresi berganda. Uji Asumsi

Klasik dalam penelitian ini meliputi

Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas,

dan Uji Heterokedastisitas.

Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas

keduanya mempunyai distribusi

normal ataukah tidak. Uji normalitas

dapat dilakukan dengan

menggunakan statistik Kolmogrov-

Smirnov Test dengan taraf

signifikansi 0,05. Jika signifikansi

yang dihasilkan > 0,05 maka

distribusi residualnya normal, begitu

pula sebaliknya jika signifikansi <

0,05 maka data tidak terdistribusi

normal (Sujarweni, 2015:225).

Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas bertujuan

untuk menguji apakah ada model

regresi ditemukan korelasi antar

variabel bebas. Pada model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas.

Metode untuk menguji adanya

multikolinearitas ini dapat dilihat dari

tolerance value > 0,1 atau nilai VIF

lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi

multikolinearitas (Sujarweni, 2015:

226).

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Sujarweni (2015:

226) uji Heterokidastisitas adalah

suatu keadaan dimana varian dan

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

tv

v

k

k 111

115

Y = 𝛼 +b1X1+b2X2 + b3X3 + e

=++++++

kesalahan pengganggu tidak konstan

untuk semua variabel. Model regresi

yang baik adalah tidak terjadi

heterokedastisitas.

Cara memprediksi ada

tidaknya heterokedastisitas pada

suatu model dapat dilihat dengan pola

gambar scatterplot, regresi yang tidak

terjadi heteroskedastisitas jika :

1. Titik-titik data menyebar diatas

dan di bawah atau disekitar

angka 0.

2. Titik-titik data tidak mengumpul

3. Penyebaran titik-titik data tidak

boleh membentuk pola

bergelombang melebar

kemudian menyempit kemudian

melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik tidak

berpola.

3. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2017:147)

statistik deskriptif adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau

generalisasi untuk populasi dimana

sampel diambil.

4. Analisis Korelasi

Menurut Sugiyono (2016:57)

uji korelasi adalah untuk menguji

apakah dua variabel bebas dan

variabel terikat mempunyai hubungan

yang kuat ataukah tidak kuat, apakah

hubungan tersebut positif atau

negatif. untuk melihat derajat

keeratan antar variabel independen

dan variabel dependen digunakan

kriteria champion.

Tabel 3.2

Kriteria Keeratan Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Tingkat Keeratan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

5. Koefisien Determinasi

Menurut Sujarweni (2015:228)

koefisien determinasi (R2) adalah

untuk menghitung besarnya pengaruh

variabel independen terhadap

variabel dependen. Semakin tinggi

nilai R2 maka semakin besar proporsi

dari total variasi variabel dependen

yang dapat dijelaskan oleh variabel

independen. koefisien determinasi

dapat dicari dengan rumus sebagai

berikut :

KD = r2 x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi.

6. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2017:275)

Analisis regresi berganda digunakan

untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel independen secara bersama-

sama terhadap variabel dependen.

Analisis ini digunakan untuk menguji

pengaruh perencanaan pengelolaan

dan pengawasan ADD secara

bersama-sama pada akuntabilitas

pengelolaan ADD.

Hubungan antar variabel

tersebut dapat digambarkan dengan

persamaan sebagai berikut :

Keterangan:

Y = Akuntabilitas Pengelolaan ADD

(variabel dependen)

α = Bilangan Konstan

b1 = Koefisien regresi Perencanaan

ADD

b2 = Koefisien regresi Pengelolaan

116

ADD

b3 = Koefisien regresi Pengawasan

ADD

X1 = Variabel Perencanaan ADD

(variabel independen)

X2 = Variabel pengelolaan ADD

(variabel independen)

X3 = Variabel pengawasan ADD

(variabel independen).

IV. HASIL PENELITIAN

4.1. Uji Instrumen

Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen

ini dilakukan dengan SPSS Version

24. Dengan sampel sebanyak 60

responden (masyarakat yang

mengikuti kegiatan pemberdayaan).

Hasil r hitung kita bandingkan dengan

r tabel dimana df = n-2 dengan sig

5%, Pada penelitian ini df = 60 – 2 =

58, r tabel 58 sig 5% adalah 0,2542.

Bila r hitung > r tabel maka instrumen

valid sedangkan bila r hitung < r tabel

maka instrumen tidak valid.

1. Uji Validitas Perencanaan ADD Uji Perencanaan ADD (X1)

dilakukan terhadap 3 indikator. dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1

Uji Validitas variabel X1 Pernyataan r

Hitung

r tabel Keterangan

1 0,726 0,2542 Valid

2 0,885 0,2542 Valid

3 0,850 0,2542 Valid

Sumber : data primer di olah peneliti (2020)

Berdasarkan hasil uji validitas

tersebut, diketahui bahwa r hitung > r

tabel sehingga ke-3 indikator X1

dinyatakan valid.

2. Uji Validitas Pengelolaan ADD

Uji Pengelolaan ADD (X2)

dilakukan terhadap 3 indikator, dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.2

Uji Validitas variabel X2 Pernyataan r Hitung r tabel Keterangan

1 0,851 0,2542 Valid

2 0,674 0,2542 Valid

3 0,747 0,2542 Valid

Sumber : data primer di olah peneliti (2020)

Berdasarkan hasil uji validitas

tersebut, diketahui bahwa r hitung > r

tabel sehingga ke-3 indikator X2

dinyatakan valid.

3. Uji Validitas Pengawasan ADD

Uji Pengawasan ADD (X3)

dilakukan terhadap 5 indikator, dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3

Uji Validitas variabel X3 Pernyataan r Hitung r tabel Keterangan

1 0,705 0,2542 Valid

2 0,774 0,2542 Valid

3 0,652 0,2542 Valid

4 0,515 0,2542 Valid

5 0,603 0,2542 Valid

Sumber : data primer di olah peneliti (2020)

Berdasarkan hasil uji validitas

tersebut, diketahui bahwa r hitung > r

tabel sehingga ke-5 indikator X3

dinyatakan valid.

4. Uji Validitas Akuntabilitas

Pengelolaan ADD

Uji Pengawasan ADD (X3)

dilakukan terhadap 11 indikator,

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4

Uji Validitas variabel Y Pernyataan r Hitung r tabel Keterangan

1 0,757 0,2542 Valid

2 0,609 0,2542 Valid

3 0,592 0,2542 Valid

4 0,755 0,2542 Valid

5 0,623 0,2542 Valid

6 0,642 0,2542 Valid

7 0,877 0,2542 Valid

8 0,873 0,2542 Valid

9 0,609 0,2542 Valid

10 0,592 0,2542 Valid

11 0,873 0,2542 Valid

Sumber : data primer di olah peneliti (2020)

Berdasarkan hasil uji validitas

tersebut, diketahui bahwa r hitung > r

tabel sehingga ke-11 indikator X2

dinyatakan valid.

117

Uji Reliabilitas

Tabel 4.5

Hasil Uji Realibilitas Variabel Cronbach’s Alpha N of items

X1 0,756 3

X2 0,623 3

X3 0,652 5

Y 0,899 11

Sumber : data primer diolah oleh peneliti (2020)

Dari tabel diatas, semua variabel

memiliki nilai alpha > 0,60 sehingga

dapat dinyatakan reliabel. (Sujarweni,

2015:169).

4.2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Menurut Sujarweni (2015:225)

Uji normalitas dapat dilakukan dengan

menggunakan statistik Kolmogrov-

Smirnov Test dengan taraf signifikansi

0,05. Jika signifikansi yang dihasilkan

> 0,05 maka distribusi residualnya

normal. Dalam penelitian ini memiliki

sebaran data yang normal karena

Asymp.sig (2-tailed) adalah 0,096.

Sehingga model penelitian dinyatakan

telah memenuhi asumsi normalitas

seperti terlihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal

Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 1,94471324

Most Extreme

Differences

Absolute ,105

Positive ,073

Negative -,105

Test Statistic ,105

Asymp. Sig. (2-tailed) ,096c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : data primer di olah peneliti (2020)

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Sujarweni (2015:226)

Uji Metode untuk menguji adanya

multikolinearitas ini dapat dilihat dari

tolerance value > 0,1 atau nilai VIF

lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi

multikolinearitas. Hasil pengujian

diketahui sebagai berikut :

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Perencanaan ADD (X1) ,413 2,420

Pengelolaan ADD (X2) ,378 2,648

Pengawasan ADD (X3) ,210 4,762

a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan

ADD (Y)

Sumber : data primer di olah peneliti (2020)

Hasil analisis dapat diketahui

bahwa untuk variabel Perencanaan

ADD memiliki nilai tolerance sebesar

0,413 > 0,1 serta nilai VIF 2,420 < 10.

untuk variabel Pengelolaan ADD

memiliki nilai tolerance sebesar 0,378

> 0,1 serta nilai VIF 2,648 < 10 untuk

variabel Pengawasan ADD memiliki

nilai tolerance sebesar 0,210 > 0,1

serta nilai VIF 4,762 < 10. Hasil

diatas disimpulkan bahwa tidak

terjadi gejala Multikolinieritas pada

masing-masing variabel.

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Sujarweni (2015:226)

Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi heterokedastisitas. Cara

memprediksi dengan pola gambar

scatterplot, sebagai berikut :

Sumber : data primer di olah peneliti (2020)

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari plot atau gambar data diatas

dapat dilihat titik-titik menyebar

secara acak, tidak membentuk sebuah

pola tertentu yang jelas serta sebaran

118

baik di atas maupun di bawah angka 0

pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak

terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi.

4.3. Penilaian Deskriptif

Penilaian Perencanaan ADD (X1)

Berdasarkan banyaknya jawaban

dari 60 responden terhadap 3

indikator (pernyataan). Berikut

adalah gambaran yang diperoleh :

Tabel 4.8

Penilaian Perencanaan ADD

NO BOBOT JUMLA

H PERSENTASE

1 Sangat Setuju (SS) 39 21,7 %

2 Setuju (S) 96 53,3 %

3 Ragu-ragu (RR) 23 12,8 %

4 Tidak Setuju (TS) 22 12,2 %

5 Sangat Tidak Setuju

(STS)

0 0 %

Sumber : data primer di olah peneliti (2020)

tabel diatas diketahui bahwa

responden memilih pendapat sangat

setuju terkait Perencanaan ADD

berjumlah 39 atau 21,7%, memilih

setuju berjumlah 96 atau 53,3%,

memilih ragu-ragu berjumlah 23 atau

12,8%, dan memilih tidak setuju

berjumlah 22 atau 12,2%, dan tidak

ada responden yang memilih sangat

tidak setuju.

Penilaian Pengelolaan ADD (X2)

Berdasarkan banyaknya jawaban

dari 60 responden terhadap 3

indikator (pernyataan). Berikut

adalah gambaran yang diperoleh :

Tabel 4.9

Penilaian Pengelolaan ADD NO BOBOT JUMLAH PERSENTASE

1 Sangat Setuju (SS) 24 13,3 %

2 Setuju (S) 80 44,5 %

3 Ragu-ragu (RR) 49 27,2 %

4 Tidak Setuju (TS) 27 15 %

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %

Sumber : data primer di olah peneliti (2020)

tabel diatas diketahui bahwa

responden memilih pendapat sangat

setuju terkait Pengelolaan ADD

berjumlah 24 atau 13,3 %, memilih

setuju berjumlah 80 atau 44,5%,

memilih ragu-ragu berjumlah 49 atau

27,2%, dan memilih tidak setuju

berjumlah 27 atau 15%, dan tidak ada

responden yang memilih sangat tidak

setuju.

Penilaian Pengawasan ADD (X3)

Berdasarkan banyaknya

jawaban dari 60 responden terhadap 5

indikator (pernyataan). Berikut

adalah gambaran yang diperoleh :

Tabel 4.10

Penilaian Pengawasan ADD NO BOBOT JUMLAH PERSENTASE

1 Sangat Setuju (SS) 68 22,7 %

2 Setuju (S) 95 31,7 %

3 Ragu-ragu (RR) 109 36,3 %

4 Tidak Setuju (TS) 28 9,3 %

5 Sangat Tidak

Setuju (STS)

0 0 %

Sumber : data primer di olah peneliti (2020)

tabel diatas diketahui bahwa

responden memilih pendapat sangat

setuju terkait Pengawasan ADD

berjumlah 68 atau 22,7%, memilih

setuju berjumlah 95 atau 31,7%,

memilih ragu-ragu berjumlah 109

atau 36,3%, dan memilih tidak setuju

berjumlah 28 atau 9,3%, dan tidak ada

responden yang memilih sangat tidak

setuju.

Penilaian Akuntabilitas

Pengelolaan ADD (Y)

Berdasarkan banyaknya

jawaban dari 60 responden terhadap

11 indikator (pernyataan). Berikut

adalah gambaran yang diperoleh :

Tabel 4.11

Penilaian Akuntabilitas Pengelolaan

ADD NO BOBOT JUMLAH PERSENTASE

1 Sangat Setuju (SS) 101 15,3 %

2 Setuju (S) 348 52,7 %

3 Ragu-ragu (RR) 140 21,2 %

4 Tidak Setuju (TS) 71 10,8 %

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %

Sumber : data primer di olah peneliti (2020)

119

tabel diatas diketahui bahwa

responden memilih pendapat sangat

setuju terkait Akuntabilitas

Pengelolaan ADD berjumlah 101 atau

15,3 %, memilih setuju berjumlah

348 atau 52,7%, memilih ragu-ragu

berjumlah 140 atau 21,2%, dan

memilih tidak setuju berjumlah 71

atau 10,8%, dan tidak ada responden

yang memilih sangat tidak setuju.

4.4. Analisis Korelasi X1, X2, X3

terhadap Y Hasil analisis korelasi

Perencanaan ADD (X1), Pengelolaan

ADD (X2), dan Pengawasan ADD

(X3) terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan ADD (Y) dapat di lihat

pada hasil pengujian dibawah ini :

Tabel 4.12

Hasil Korelasi Parsial antara X1,

X2,X3 terhadap Y Correlations

Pere

ncan

aan

AD

D

(X1)

Penge

lolaan

ADD

(X2)

Penga

wasan

ADD

(X3)

Akunt

abilita

s

Penge

lolaan

ADD

(Y)

Peren

canaa

n

ADD

(X1)

Pearson

Correlatio

n

1 ,391** ,727** ,870**

Sig. (2-

tailed)

,002 ,000 ,000

N 60 60 60 60

Penge

lolaan

ADD

(X2)

Pearson

Correlatio

n

,391**

1 ,755** ,657**

Sig. (2-

tailed)

,002

,000 ,000

N 60 60 60 60

Penga

wasan

ADD

(X3)

Pearson

Correlatio

n

,727**

,755** 1 ,879**

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000

,000

N 60 60 60 60

Akunt

abilita

s

Penge

lolaan

ADD

(Y)

Pearson

Correlatio

n

,870**

,657** ,879** 1

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000 ,000

N 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

Sumber : data primer di olah peneliti (2020)

Dari tabel dapat diketahui

bahwa nilai signifikansi adalah 0,000

< 0,05 sehingga X1, X2, dan X3

berkorelasi dengan Y, serta memiliki

nilai pearson correlation 0,870 (X1),

0,657 (X2), dan 0,879 (X3) yang

artinya memiliki tingkat derajat

keeratan korelasi sangat kuat dan

bentuk hubungan yang positif.

4.5. Koefisien Determinasi

Menurut Sujarweni (2015:228)

Semakin tinggi nilai R2 maka semakin

besar proporsi dari total variasi

variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen.

Dapat dilihat dari hasil pengujian di

bawah ini :

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

1 ,948a ,899 ,893 1,996

a. Predictors: (Constant), Pengawasan ADD (X3),

Perencanaan ADD (X1), Pengelolaan ADD (X2)

b. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD

(Y)

Sumber : data Primer di olah oleh SPSS 24 (2020)

Berdasarkan tabel di atas R

Square atau koefisien determinasi

sebesar 0,899 artinya pengaruh

variabel Perencanaan ADD (X1),

Pengelolaan ADD (X2), dan

Pengawasan ADD (X3) terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)

sebesar 89,9% sedangkan sisanya

10,1% dipengaruhi oleh variabel lain

di luar penelitian ini.

4.6. Uji Hipotesis

1. Uji – T

Menurut Sujarweni (2015:229)

uji t menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen

secara individual (parsial) dalam

menerangkan variabel dependen.

Apabila nilai probabilitas

120

signifikannya lebih kecil dari 0,05

(5%) maka suatu variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Sementara nilai t

tabel dengan taraf signifikansi 0,05

dan df = n-k = 60 – 4 = 56 diperoleh

2,003. Nilai sig. 0,000 < 0,05 yang

berarti signifikan. Berdasarkan

ketentuan jika t hitung > dari t tabel,

maka penelitian ini menerima

hipotesis Ha dan menolak hipotesis

alternatif Ho, artinya penelitian

variabel X berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap variabel Y.

Berikut ini adalah hasil analisis

SPSS Statistics 24 :

Tabel 4.14

Hasil Uji - T

Model

Unstandardized Coefficients

Standa

rdized

Coeffi

cients T Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 1,068 1,875 ,569 ,571

Perencanaan

ADD (X1)

1,674 ,200 ,554 8,366 ,000

Pengelolaan

ADD (X2)

,579 ,212 ,189 2,734 ,008

Pengawasan

ADD (X3)

,785 ,219 ,333 3,585 ,001

a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)

Sumber : data Primer di olah oleh SPSS 24 (2020)

a. Pengaruh Perencanaan ADD

(X1) Terhadap akuntabilitas

Pengelolaan ADD (Y)

Berdasarkan Tabel di atas

diperoleh nilai t hitung untuk

variabel Perencanaan ADD sig.

0,000 < 0,05 yang berarti

signifikan. Penelitian uji t-hitung

8,366 > t-tabel 2,003, maka

hipotesis teruji dan berpengaruh

secara positif.

b. Pengaruh Pengelolaan ADD

(X2) Terhadap akuntabilitas

Pengelolaan ADD (Y)

Berdasarkan tabel di atas

diperoleh nilai t hitung untuk

variabel Pengelolaan ADD sig.

0,008 < 0,05 yang berarti

signifikan. Penelitian uji t-hitung

2,734 > t-tabel 2,003, maka

hipotesis teruji dan berpengaruh

secara positif.

c. Pengaruh Pengawasan ADD

(X3) Terhadap akuntabilitas

Pengelolaan ADD (Y)

Berdasarkan Tabel di atas

diperoleh nilai t hitung untuk variabel

Pengawasan ADD sig. 0,001 < 0,05

yang berarti signifikan. Penelitian uji

t-hitung 3,585 > t-tabel 2,003, maka

hipotesis teruji dan berpengaruh

secara positif.

2. Uji – F

Menurut Sujarweni (2015:228)

signifikansi model regresi secara

simultan diuji dengan melihat nilai

signifikansi (sig) dimana jika nilai sig

dibawah 0,05 maka variabel

independen berpengaruh terhadap

variabel dependen. nilai F tabel

signifikansi 0,05 dan df1 = k – 1 = 3

dan df2 = n – k = 60 – 4 = 56 diperoleh

2,77. Berikut ini adalah hasil analisis

SPSS Version 24.

Tabel 4.15

Hasil Uji - F

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regres

sion

1977,851 3 659,284 165,462 ,000b

Residu

al

223,133 56 3,985

Total 2200,983 59

a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)

b. Predictors: (Constant), Pengawasan ADD (X3), Perencanaan

ADD (X1), Pengelolaan ADD (X2)

Sumber : data Primer di olah oleh SPSS 24 (2020)

Berdasarkan tabel diatas

diperoleh nilai F hitung sebesar

165,462 dengan nilai sig. 0,000.

Sementara Nilai sig. 0,000 < 0,05

yang berarti signifikan. Penelitian uji

F-hitung 165,462 > F-tabel 2,77.

Maka dapat disimpulkan bahwan

Perencanaan ADD, Pengelolaan

ADD, dan Pengawasan ADD

121

Y = 1,068 +1,674X1+ 0,579 X2 + 0,785X3

=++++++

berpengaruh secara simultan terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD.

4.7. Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier

berganda digunakan untuk

mengetahui pengaruh Perencanaan

Pengelolaan dan Pengawasan ADD

terhadap Akuntabilitas Pengelolaan

ADD. Perhitungan analisis ini

dilakukan dengan bantuan SPSS

Statistics Version 24 diperoleh hasil

analisis regresi linier berganda seperti

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.16

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standard

ized

Coeffici

ents T Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 1,068 1,875 ,569 ,571

Perencanaan

ADD (X1)

1,674 ,200 ,554 8,366 ,000

Pengelolaan

ADD (X2)

,579 ,212 ,189 2,734 ,008

Pengawasan

ADD (X3)

,785 ,219 ,333 3,585 ,001

a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)

Sumber : data Primer di olah oleh SPSS 24 (2020)

Hasil analisis regresi linier

berganda seperti pada tabel 23 di atas

dapat ditulis persamaan regresi yaitu

sebagai berikut :

1. Koefisien konstanta α = 1,068

bernilai positif menyatakan

bahwa dengan mengasumsikan

ketiadaan variabel Perencanaan

ADD (X1), pengelolaan ADD

(X2), Pengawasan ADD (X3)

variabel tersebut dinyatakan nilai

0, maka akuntabilitas

pengelolaan ADD (Y)

mengalami kenaikan sebesar

1,068.

2. Koefisien β1= 1,674 bersifat

positif menyatakan bahwa

dengan mengasumsikan

ketiadaan variabel independen

lainnya, maka apabila

Perencanaan ADD naik 1 satuan

maka Akuntabilitas Pengelolaan

ADD (Y) akan meningkat

sebesar 1,674.

3. Koefisien β2= 0,579 bersifat

positif menyatakan bahwa

dengan mengasumsikan

ketiadaan variabel independen

lainnya, maka apabila

Pengelolaan ADD naik 1 satuan

maka Akuntabilitas Pengelolaan

ADD (Y) akan meningkat

sebesar 0,579.

4. Koefisien β3= 0, 785 bersifat

positif menyatakan bahwa

dengan mengasumsikan

ketiadaan variabel independen

lainnya, maka apabila

Pengawasan ADD naik 1 satuan

maka Akuntabilitas Pengelolaan

ADD (Y) akan meningkat

sebesar 0,785.

PEMBAHASAN

1. Perencanaan ADD, Pengelolaan

ADD, Pengawasan ADD dan

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

pada Desa Cibolang Kaler

Berdasarkan hasil wawancara

bersama pemerintahan Desa Cibolang

Kaler dan hasil jawaban 60 responden

yang mengikuti kegiatan

pemberdayaan masyarakat.

Perencanaan ADD pada Desa

Cibolang Kaler bisa dikatakan sesuai

dengan rencana karena respon

masyarakat 21,7% memilih sangat

setuju dan 53,3% memilih setuju,

Begitu pula Pengelolaan ADD

berjalan dengan baik karena respon

masyarakat 13,3% memilih sangat

setuju dan 44,5% memilih setuju,

Pengawasan ADD pada Desa

122

Cibolang Kaler pun dilaksanakan

dengan cukup baik karena respon

masyarakat 22,7% memilih sangat

setuju dan 31,7% memilih setuju, dan

Akuntabilitas Pengelolaan ADD pada

Desa Cibolang Kaler pun dilakukan

dengan baik karena respon

masyarakat 15,3% memilih sangat

setuju dan 52,7% memilih setuju, atas

semua indikator pernyataan kuisioner

dan setelah di analisis dengan bantuan

SPSS Version 24 menghasilkan

pengaruh positif dan signifikan.

2. Pengaruh Perencanaan ADD

Terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan ADD di Desa Cibolang

Kaler

Hasil regresi linier berganda

berdasarkan SPSS Version 24, di atas

diperoleh nilai t hitung untuk variabel

Perencanaan ADD adalah 8,366

dengan nilai sig 0,000. Sementara

nilai t tabel dengan taraf signifikansi

0,05 dan df = n-k = 60 – 4 = 56

diperoleh 2,003. Nilai sig. 0,000 <

0,05 yang berarti signifikan.

Penelitian uji t-hitung 8,366 > t-tabel

2,003, maka hipotesis teruji.

Berdasarkan ketentuan jika t hitung >

dari t tabel, maka penelitian ini

menerima hipotesis Ha dan menolak

hipotesis alternatif Ho. Artinya dapat

disimpulkan bahwa Perencanaan

ADD berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan ADD.

3. Pengaruh Pengelolaan ADD

Terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan ADD di Desa Cibolang

Kaler

Berdasarkan hasil uji

diperoleh nilai t hitung untuk variabel

Pengelolaan ADD adalah 2,734

dengan nilai sig 0,008. Sementara

nilai t tabel dengan taraf signifikansi

0,05 dan df = n-k = 60 – 4 = 56

diperoleh 2,003. Nilai sig. 0,008 <

0,05 yang berarti signifikan.

Penelitian uji t-hitung 2,734 > t-tabel

2,003, maka hipotesis teruji.

Berdasarkan ketentuan jika t hitung >

dari t tabel, maka penelitian ini

menerima hipotesis Ha dan menolak

hipotesis alternatif Ho. Artinya

bahwa Pengelolaan ADD

berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan ADD.

4. Pengaruh Pengawasan ADD

Terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan ADD di Desa Cibolang

Kaler

Hasil regresi linier berganda

pada variabel Pengawasan ADD

terhadap Akuntabilitas Pengelolaan

ADD di Desa Cibolang Kaler

diperoleh berdasarkan berdasarkan

tabel Coefficient di atas diperoleh

nilai t hitung untuk variabel

Pengawasan ADD adalah 3,585

dengan nilai sig 0,001. Sementara

nilai t tabel dengan taraf signifikansi

0,05 dan df = n-k = 60 – 4 = 56

diperoleh 2,003. Nilai sig. 0,001 <

0,05 yang berarti signifikan.

Penelitian uji t-hitung 3,585 > t-tabel

2,003, maka hipotesis teruji.

Berdasarkan ketentuan jika t hitung >

dari t tabel, maka penelitian ini

menerima hipotesis Ha dan menolak

hipotesis alternatif Ho. Artinya

bahwa Pengawasan ADD

berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan ADD.

5. Pengaruh Perencanaan ADD,

Pengelolaan ADD, dan

Pengawasan ADD secara bersama-

123

sama terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan ADD Desa Cibolang

Kaler

Pengaruh variabel

Perencanaan ADD, Pengelolaan

ADD, dan Pengawasan ADD

terhadap Akuntabilitas Pengelolaan

ADD di Desa Cibolang Kaler secara

simultan (bersama-sama), dimana

penulis menggunakan output dari

koefisien determinasi (R2) atau nilai

R-square sebesar 0,899 artinya

pengaruh variabel Perencanaan ADD

(X1), Pengelolaan ADD (X2), dan

Pengawasan ADD (X3) terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)

sebesar 89,9% sedangkan sisanya

10,1% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak diteliti.

Juga dapat diuji melalui

pengujian nilai F hitung sebesar

165,462 dengan nilai sig. 0,000.

Sementara nilai F tabel dengan

signifikansi 0,05 dan df1 = k – 1 = 3

dan df2 = n – k = 60 – 4 = 56 diperoleh

2,77. Nilai sig. 0,000 < 0,05 yang

berarti signifikan. Penelitian uji F-

hitung 165,462 > F-tabel 2,77. Maka

dapat disimpulkan bahwan

Perencanaan ADD, Pengelolaan

ADD, dan Pengawasan ADD

berpengaruh secara simultan terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan dapat di tarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan ADD, Pengelolaan

ADD, Pengawasan ADD, dan

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

berjalan dengan baik di Desa

Cibolang Kaler karena

berpengaruh sangat kuat dan

positif.

2. Berdasarkan hasil penelitian

diperoleh nilai sig. 0,000 < 0,05

dan nilai t-hitung 8,366 > dari t-

tabel 2,003 maka hipotesis teruji,

penelitian ini menerima hipotesis

Ha dan menolak hipotesis

alternatif Ho, artinya Perencanaan

ADD berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

di Desa Cibolang Kaler.

Sumbangan Efektif (SE%)

variabel Perencanaan ADD

sebesar 48,2% dari total pengaruh

keseluruhan nilai R2 yaitu 89,9%.

3. Hasil penelitian Pengelolaan

ADD diperoleh nilai sig. 0,008 <

0,05 dan nilai t-hitung 2,734 >

dari t-tabel 2,003 maka hipotesis

teruji, penelitian ini menerima

hipotesis Ha dan menolak

hipotesis alternatif Ho, artinya

Pengelolaan ADD berpengaruh

secara positif dan signifikan

terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan ADD di Desa

Cibolang Kaler. Sumbangan

Efektif (SE%) variabel

Pengelolaan ADD sebesar 12,4%

dari total pengaruh keseluruhan

nilai R2 yaitu 89,9%.

4. Berdasarkan hasil penelitian

diperoleh nilai sig. 0,001 < 0,05

dan nilai t-hitung 3,585 > dari t-

tabel 2,003 maka hipotesis teruji,

penelitian ini menerima hipotesis

Ha dan menolak hipotesis

alternatif Ho, artinya Pengawasan

ADD berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD

di Desa Cibolang Kaler.

Sumbangan Efektif (SE%)

variabel Pengawasan ADD

124

sebesar 29,3% dari total pengaruh

keseluruhan nilai R2 yaitu 89,9%.

5. Pengaruh Perencanaan

Pengelolaan dan Pengawasan

ADD secara bersama-sama

terhadap akuntabilitas

Pengelolaan ADD di Desa

Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat

Kabupaten Sukabumi sebesar

89,9% dan memiliki korelasi

bersifat kuat.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian

maka dapat disarankan :

1. Di sarankan Perencanaan ADD,

Pengelolaan ADD, Pengawasan

ADD, dan Akuntabilitas

Pengelolaan ADD lebih di

perhatikan pemerintah Desa

Cibolang Kaler.

2. Perencanaan ADD di desa

Cibolang kaler disarankan lebih di

tingkatkan lagi untuk

mendapatkan hasil lebih

maksimal untuk kedepannya.

3. Disarankan untuk Desa Cibolang

Kaler lebih meningkatkan

Pengelolaan ADD karena hanya

berpengaruh 12,4% terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan ADD.

4. Disarankan untuk Pengawasan

ADD di Desa Cibolang Kaler

harus di lakukan secara berkala

oleh pemerintah Desa dan

Masyarakat agar tidak terjadi

penyelewengan dan kegiatan

sesuai dengan yang telah di

rencanakan.

5. Dikarenakan memiliki hubungan

cukup kuat dengan Akuntabilitas

Pengelolaan ADD sebesar 89,9%

di sarankan Perencanaan ADD,

Pengelolaan ADD dan

Pengawasan ADD Desa Cibolang

Kaler lebih di tingkatkan untuk

mewujudkan desa yang akuntabel

dan transparan.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, L. (2002). Pengantar

Perencanaan Pembangunan

Ekonomi Daerah.

Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta.

Hasibuan, M. (2002). Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Bumi Aksara.

Kumorotomo, W. (2008).

Akuntabilitas Birokrasi

Publik, Sketsa pada Masa

Transisi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Mardiasmo. (2002). Otonomi Daerah

dan Manajemen Keuangan

Daerah. Yogyakarta: Andi.

Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 113 tahun 2014.

(2014).

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

_________. (2017). Metode

Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

_________. (2019). Metode

Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. W. (2014). Metode

Penelitian: Lengkap, Praktis,

dan Mudah Dipahami.

Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

______________. (2015).

Metodologi Penelitian Bisnis

& Ekonomi. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press.