Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Iphone Gerenasi...

121
Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Iphone Gerenasi Z SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Oki Susanto 139114068 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Iphone Gerenasi...

  • Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand Loyalty

    Pada Pengguna Iphone Gerenasi Z

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

    Program Studi Psikologi

    Disusun oleh :

    Oki Susanto

    139114068

    Fakultas Psikologi

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN MOTTO

    Failure isn’t an option. I’ve erased the word ‘fear’ from my vocabulary, and I

    think when you erase fear, you can’t fail.

    –Alicia Keys

    Jangan berdoa kepada Tuhan untuk meminta kemudahan, karena kamu akan

    dibuat lemah. Mintalah kekuatan kepada-Nya, maka kamu akan dikuatkan

    dalam segala urusan.

    –Tante Inge

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Karya ilmiah ini saya persembahkan untuk :

    Tuhan Yesus Kristus

    Mama dan Almarhum Papa yang memberi kasih sayang dan semangat

    Cici Oktin dan Tante Inge yang cerewet dan memberi semangat

    Lena yang selalu memberi dukungan dan semangat dari jauh

    Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand loyalty

    Pada Pengguna Iphone Gerenasi Z

    Oki Susanto

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived value terhadap brand loyalty pada

    pengguna Iphone generasi Z. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang

    signifikan antara perceived value terhadap brand loyalty pada pengguna Iphone generasi Z. Total

    subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 153 orang yang menggunakan Iphone dan

    termasuk dalam generasi Z. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    skala pengaruh perceived value yang memiliki koefisien reliablitas 0,930 dan skala brand loyalty

    yang memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,894. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa

    mean empiris pada perceived value dan brand loyalty sebesar 48,86 dan 36,27 yang lebih besar dari

    mean teoritis yaitu 40 dan 27,5. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

    regresi linear sederhana. Hasil penelitian diperoleh 0,00

  • vii

    Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand loyalty

    Pada Pengguna Iphone Gerenasi Z

    Oki Susanto

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived value terhadap brand loyalty pada

    pengguna Iphone generasi Z. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang

    signifikan antara perceived value terhadap brand loyalty pada pengguna Iphone generasi Z. Total

    subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 153 orang yang menggunakan Iphone dan

    termasuk dalam generasi Z. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    skala pengaruh perceived value yang memiliki koefisien reliablitas 0,930 dan skala brand loyalty

    yang memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,894. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa

    mean empiris pada perceived value dan brand loyalty sebesar 48,86 dan 36,27 yang lebih besar dari

    mean teoritis yaitu 40 dan 27,5. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

    regresi linear sederhana. Hasil penelitian diperoleh 0,00

  • viii

    The Effect Between Perceived Value and Brand Loyalty on

    Generation Z Iphone Users

    Oki Susanto

    ABSTRACT

    This study aimed to determine the effect of perceived value on brand loyalty on generation Z Iphone

    users. The hypothesis of this study is there are significant effect between perceived value and brand

    loyalty on generation Z Iphone users. The subjects of this study amounted to 176 people who using

    Iphone and include in generation Z. Data collection tools in this study using a scale perceived value

    which has a reliability coefficient of 0,930 and a scale brand loyalty which has a reliability

    coefficient of 0,894. Descriptive analysis data showed that a empirical mean from perceived value

    and brand loyalty amounted to 48,86 and 36,27 is greater than theoritical mean amounted 40 for

    perceived value and 27,5 for brand loyalty. Data were analyzed using linear regression simple test.

    The research result was 0,00 < 0,005 with regression equation Y = a +bX atau 11,580 + 0,505 X,

    which mean there is significant effect between perceived value and brand loyalty on generation Z

    iphone users.

    Keywords : perceived value, brand loyalty, generation Z

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan

    perlindungan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

    “Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Iphone

    Gerenasi Z”. Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir dan

    memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas

    Psikologi Universitas Sanata Dharma.

    Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak

    yang telah mendukung. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih

    kepada :

    1. Dr. Titik Kristiyani, M.Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

    Sanata Dharma.

    2. Monica Eviandaru Madyaningrum, Ph.D. selaku Kepala Program Studi

    Psikologi Universitas Sanata Dharma.

    3. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

    yang selalu memberi dukungan, nasehat, kritik, saran, dan arahan serta

    diskusi yang sangat membantu terselesaikannya skripsi ini.

    4. Bapak Prof. Dr. Agustinus Supratiknya, selaku Dosen Pembimbing

    Akademik yang telah memberi dukungan selama berkuliah di Fakultas

    Psikologi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    5. Bapak T.M Raditya Hernawa, M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Akademik

    saya yang sebelumnya yang telah memberikan dukungan, nasihat, kritik,

    dan saran selama berkuliah di Fakultas Psikologi.

    6. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang telah mendidik dan memberikan

    banyak ilmu serta nilai-nilai kehidupan.

    7. Seluruh karyawan dan staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

    atas segala bantuan yang diberikan.

    8. Seluruh subjek penelitian yang telah membantu dan meluangkan waktunya

    untuk mengisi kuesioner.

    9. Almarhum Papa dan Mama yang telah membesarkan saya dan mendidik

    saya selama ini.

    10. Cici Oktin yang selalu memberi dukungan, motivasi, dan nasihat kepada

    saya.

    11. Lena, pacar yang selalu memberi dukungan dan semangat dari jauh agar

    cepat menyelesaikan kuliah.

    12. Vina Ardiana dan Monica Putri Sidarta yang telah membantu dan memberi

    saya dukungan untuk menyelesaikan skripsi.

    13. Teman-teman UKF Basket yang sudah menjadi teman selama berkuliah di

    Fakultas Psikologi.

    14. Ibu Kos yang selalu berbagi cerita dan memberi semangat agar skripsi saya

    cepat selesai.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

    HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... vi

    ABSTRAK ........................................................................................................... vii

    ABSTRACT ........................................................................................................ viii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................... ix

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .................................................................................... 9

    C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9

    D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10

    BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 11

    A. Brand Loyalty ......................................................................................... 11

    1. Definisi Brand Loyalty .................................................................... 11

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    2. Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty ................................... 12

    3. Aspek Yang Dapat Membentuk Brand Loyalty .............................. 14

    B. Perceived Value ..................................................................................... 16

    1. Definisi Perceived Value ................................................................. 16

    2. Faktor Yang Mempengaruhi Perceived Value ................................ 17

    3. Aspek Yang Dapat Membentuk Perceived Value ........................... 18

    4. Pengaruh Perceived Value .............................................................. 19

    C. Perbedaan Generasi Z Dengan Generasi Lain ....................................... 20

    D. Dinamika Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand Loyalty ............ 22

    E. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 23

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 24

    A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 24

    B. Identifikasi Variabel ............................................................................... 24

    C. Definisi Operasional ............................................................................... 25

    1. Brand Loyalty .................................................................................. 25

    2. Perceived Value ............................................................................... 25

    D. Populasi dan Subjek Penelitian .............................................................. 26

    E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ..................................................... 27

    1. Skala Penelitian ............................................................................... 27

    2. Penyusunan Aitem Pernyataan ........................................................ 30

    3. Pemberian Skor Skala ..................................................................... 31

    F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Aitem .............................................. 31

    1. Validitas .......................................................................................... 31

    2. Reliabilitas ....................................................................................... 32

    3. Seleksi Aitem .................................................................................. 33

    G. Metode Analisis Data ............................................................................. 34

    1. Uji Normalitas ................................................................................. 34

    2. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 35

    3. Uji Hipotesis .................................................................................... 35

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 36

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    A. Pelaksanaan ............................................................................................ 36

    B. Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................... 36

    C. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 38

    1. Perbandingan Mean ......................................................................... 38

    2. Kategorisasi ..................................................................................... 39

    D. Hasil Analisis Data ................................................................................. 40

    1. Uji Normalitas ................................................................................. 40

    2. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 41

    3. Uji Hipotesis .................................................................................... 42

    E. Pembahasan ............................................................................................ 44

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 47

    A. Kesimpulan ............................................................................................ 47

    B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 47

    C. Saran ....................................................................................................... 48

    1. Bagi Perusahaan .............................................................................. 48

    2. Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................ 48

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 50

    LAMPIRAN ....................................................................................................... 53

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Perbedaan Faktor Generasi Z dan Generasi Y ...................................... 21

    Tabel 2. Blueprint Perceived Value .................................................................... 28

    Tabel 3. Blueprint Brand Loyalty ....................................................................... 29

    Tabel 4. Skor Berdasarkan Jawaban ................................................................... 31

    Tabel 5. Koefisien Alpha Cronbach skala brand loyalty dan perceived value ... 33

    Tabel 6. Seleksi Aitem Yang Gugur ................................................................... 34

    Tabel 7. Persebaran Subjek Berdasarkan Usia .................................................... 37

    Tabel 8. Hasil Analisis Deskriptif ....................................................................... 38

    Tabel 9. Pengkategorian Variabel ....................................................................... 39

    Tabel 10. Deskripsi kategori Brand Loyalty subjek ............................................ 39

    Tabel 11. Deskripsi kategori Perceived Value subjek ........................................ 40

    Tabel 12. Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 41

    Tabel 13. Hasil Uji Heteroskedastisitas............................................................... 42

    Tabel 14. Hasil Uji Regresi ................................................................................. 42

    Tabel 15. Koefisien ............................................................................................. 43

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dewasa ini, kemajuan teknologi komunikasi maju dengan cepat. Seperti

    halnya dengan perkembangan ponsel genggam atau yang sekarang ini sering

    disebut dengan smartphone. Produsen smartphone pun terus meningkatkan

    teknologi yang mereka gunakan untuk smartphone tersebut mulai dari kamera,

    layar sentuh, sidik jari, sensor, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentunya

    membuat konsumen berlomba-lomba untuk mendapatkan teknologi yang

    semakin maju. Menurut data dari US Cencus Bureau, jumlah smartphone yang

    digunakan lebih dari jumlah penduduk Indonesia dan diprediksi penggunanya

    akan bertambah pada generasi muda yang paham internet

    (www.media.bursadana.co.id).

    Seiring perkembangan zaman, kini smartphone semakin canggih dan tidak

    hanya digunakan untuk bertelepon dan sms, namun juga digunakan untuk

    chatting, browsing, gaming, video call, dan lain sebagainya. Tentunya orang-

    orang akan mencari smartphone yang mampu memenuhi kebutuhan mereka

    tersebut. Smartphone saat ini sudah sangat variatif produknya, mulai dari

    smartphone microsoft yang berbasis windows, apple yang berbasis iOS,

    Blackberry yang berbasis RIM, serta yang berbasis android seperti samsung,

    sony, HTC, lenovo, xiaomi, dan lain sebagainya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Salah satu produsen smartphone yang cukup terkenal, yaitu Apple inc. yang

    sebelumnya bernama Apple Computer, Inc. merupakan perusahaan

    multinasional yang berpusat di Silicon Valley, Cupertino, California dan

    merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan,

    pengembangan, dan penjualan barang-barang yang meliputi elektronik,

    perangkat lunak komputer, serta komputer personal. Apple inc. didirikan pada

    tanggal 1 April 1976. Apple terkenal dengan produk perangkat lunak seperti

    sistem operasi OS X dan iOS, pemutar musik iTunes, serta peramban web

    Safari, dan perangkat kerasnya seperti komputer meja iMac, laptop MacBook,

    pemutar lagu iPod, serta telepon genggam Iphone dan jam tangan Apple Watch

    (www.siapa.co.id). Hal tersebut menjadikan Apple menjadi salah satu produsen

    perangkat lunak dan perangkat keras yang cukup besar di Indonesia.

    Berdasarkan data yang ada pada tahun 2015, penjualan smartphone

    mencapai angka 1,43 miliar unit yang mengalami peningkatan sekitar 10,1%

    dibanding tahun lalu (id.techinasia.com). Menurut perhitungan populasi di

    Indonesia, jumlah pengguna pada generasi tua mencapai 28,3% dan generasi

    muda mencapai 69,3% (www.goodnewsfromindonesia.id). Berdasarkan data

    Survey International Data Corporation pada tahun 2016, sekitar 54% pasar

    smartphone di Indonesia dikuasai oleh Samsung, Oppo, dan Asus. Merek

    Samsung saat ini tengah menguasai pasar smartphone global, Asia Tenggara

    (Asean), dan Indonesia, bahkan mengalahkan merek Apple, dengan produk

    Iphone-nya (www.beritasatu.com). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

    peningkatan yang terjadi hanya dialami oleh beberapa merek seperti Samsung,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.goodnewsfromindonesia.id/http://www.beritasatu.com/

  • 3

    Oppo, dan Asus. Sebaliknya, merek Apple dengan produknya Iphone

    mengalami penurunan penjualan.

    Iphone merupakan telepon genggam yang sekaligus menjadi produk

    unggulan dari Apple. Iphone menjual dua pertiga dari penjualan produk Apple

    dan menyumbang lebih dari keuntungan yang didapat pihak Apple

    (www.bbc.com). Menurut laporan dari pihak Apple, penjualan perangkatnya

    pada tahun 2016 menurun (www.tekno.kompas.com). Apple hanya mendapat

    pemasukan sebesar US$50,6 miliar, berkurang sekitar 13% dibanding

    pemasukan pada tahun 2015 silam (www.id.techinasia.com). Apple

    memperkirakan bahwa pihaknya akan mengalami penurunan menjadi antara

    US$45,5 miliar US$ 47,5 miliar. Menurut CEO Apple, Tim Cook, hasil

    tersebut menunjukkan bahwa “permintaan pelanggan lebih kuat dari yang

    diperkirakan” (www.bbc.com). Selain itu, berdasarkan data hasil survei yang

    dilakukan CIRP menunjukkan bahwa sekitar 20% pengguna iOS mengganti

    smartphone mereka ke smartphone berbasis android, sementara itu sebanyak

    16% pengguna android yang pindah ke smartphone berbasis iOS dan pengguna

    android memiliki loyalitas yang lebih tinggi dibanding pengguna iOS

    (www.beritagar.com). Berdasarkan persentase yang menunjukkan bahwa lebih

    banyak pengguna Iphone yang pindah ke android dibanding dari android ke

    Iphone. Berdasarkan teori menurut Soomro (2013), dari berita tersebut

    menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat loyalitas konsumen Iphone

    karena jumlah konsumen pengguna Iphone banyak yang beralih menjadi

    pengguna Android.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.bbc.com/http://www.tekno.kompas.com/http://www.id.techinasia.com/http://www.bbc.com/http://www.beritagar.com/

  • 4

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wijaya (2013), ia mengatakan

    bahwa konsumen yang loyal akan bersikap positif terhadap produk, yaitu

    dengan membeli produk tersebut. Namun, jika konsumen bersikap negatif pada

    produk tersebut, maka loyalitas konsumen menurun dengan berpindah ke

    produk lain. Hal ini senada yang dikatakan oleh Mohammad (dalam Saldy,

    2013) bahwa salah satu indikator yang menentukan sebuah loyalitas adalah

    pembelian ulang di masa depan. Selain itu, menurut Reichheld & Sasser (dalam

    Bernato & Patricia, 2017), konsumen yang loyal bersedia untuk membeli

    produk secara berulang, hingga menghabiskan uang untuk menggunakan

    produk terbaru dari merek tersebut dan membawa konsumen baru untuk

    perusahaan tersebut. Hal tersebut senada dengan Schiffman & Kanuk (1978)

    bahwa konsumen yang loyal tidak akan peduli dengan apa yang terjadi di pasar

    seperti perubahan harga, kondisi saham perusahaan, dan persaingan antar

    perusahaan sejenis, konsumen akan tetap membeli merek yang sama. Oleh

    karena itu, penurunan tingkat penjualan atau pembelian ulang oleh konsumen

    menunjukkan adanya penurunan tingkat loyalitas konsumen.

    Loyalitas merek atau yang disebut sebagai brand loyalty menurut Jacoby

    (dalam Soomro, 2013) merupakan sebuah respon pembelian yang dilakukan

    dari waktu ke waktu oleh konsumen yang mengambil keputusan untuk memilih

    salah satu merek dari sekumpulan merek dan merupakan fungsi dari proses

    psikologis. Namun menurut Somro (2013), brand loyalty merupakan sesuatu

    hal yang dilakukan konsumen untuk membeli merek tertentu dalam kategori

    barang tertentu dari merek tersebut. Sehingga dapat dikatakan loyalitas merek

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    tidak hanya membicarakan loyalitas pada konsumen terhadap suatu merek tapi

    juga dapat lebih spesifik yaitu pada kategori barang tertentu dari merek

    tersebut. Selain itu, menurut Gomans (dalam Pratiwi dkk, 2015) brand loyalty

    merupakan sebuah komitmen yang sangat kuat untuk membeli kembali atau

    mengganti kembali produk, layanan, atau suatu jasa secara konsisten di masa

    depan, sehingga menyebabkan pembelian merek secara berulang, walaupun

    ada pengaruh yang bersifat situasional dan upaya pemasaran yang berpotensi

    menyebabkan perilaku penggantian. Selain itu, menurut Ferrinadewi (2008),

    loyalitas dapat memberikan hambatan bagi perusahaan baru dalam bersaing

    dengan membuat inovasi baru agar konsumen bereaksi pada inovasi terbaru

    dengan beberapa perubahan harga. Oleh karena itu, brand loyalty merupakan

    tindakan konsumen yang melakukan pembelian produk dengan merek yang

    sama secara berulang.

    Merek merupakan aset bagi sebuah perusahaan. Menurut Pratiwi (2015),

    merek dapat menghubungkan antara konsumen dengan perusahaan untuk

    membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen pada merek tersebut. Oleh

    karena itu untuk membangun brand loyalty, menurut Soomro (2013) tidak

    hanya karena produk itu sendiri melainkan karena adanya kedekatan emosional

    antara konsumen dengan produk tersebut, sehingga tidak mudah untuk

    berpindah ke produk dengan merek lain. Selain itu, Angela & Effendi (2015)

    mengatakan bahwa faktor yang paling mempengaruhi brand loyalty pada

    konsumen smartphone adalah values/nilai. Berdasarkan hal tersebut, peneliti

    ingin meniliti pengaruh perceived value terhadap brand loyalty. Hal ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    dikarenakan dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan Soomro (2013) dan

    Angela & Effendi (2013) menunjukkan bahwa untuk membangun brand

    loyalty tidak muncul dari produk itu sendiri namun juga karena kemungkinan

    adanya kedekatan emosional yang terjadi antara individu dengan merek, seperti

    kepuasan, kualitas merek yang dirasakan, citra, dan nilai.

    Nilai yang dirasakan oleh seorang individu muncul setelah individu tersebut

    merasakan jasa atau layanan dari suatu produk. Menurut Zeithaml (1988),

    perceived value merupakan penilaian keseluruhan konsumen terhadap

    kegunaan suatu produk berdasarkan persepsi tentang apa yang diterima dan apa

    yang diberikan dari suatu produk. Hal tersebut senada dengan yang dikatakan

    Syamsiah (dalam Saldy, 2013) yang menyatakan perceived value adalah nilai

    yang dirasakan oleh konsumen sebagai dampak atau keuntungan yang diterima

    dengan membandingkan total biaya yang digunakan untuk memperoleh

    produk. Jika menurut Ying, dkk (dalam Igau; Al-Swidi; Bin; dan Shamsudin

    2013) nilai yang yang dirasakan pelanggan dapat dilihat dari perspektif uang,

    kualitas, manfaat, dan psikologi sosial.

    Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Igau, Al-Swidi, Bin,

    dan Shamsudin (2013) terkait pengaruh perceived value terhadap brand loyalty

    yang dimediasi oleh kepuasan konsumen menunjukkan bahwa adanya

    pengaruh di antara perceived value dan brand loyalty pada pengguna

    handphone di Malaysia. Namun, dalam penelitian Igau, dkk (2013)

    mengatakan bahwa perceived value tidak dapat mempengaruhi secara langsung

    brand loyalty dan membutuhkan mediasi customer satisfaction, kecuali pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    subjek dan budaya yang berbeda. Di sisi lain, penelitian yang dilakukan Saldy

    (2013) menunjukkan bahwa terbuktinya perceived value berpengaruh positif

    terhadap brand loyalty pada pelanggan klinik kecantikan Natasha Skin Care di

    Kota Surabaya. Hal tersebut senada dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Yang & Petterson (2004) mengenai pengaruh customer perceived value dan

    customer satisfaction pada loyalitas. Hasilnya menunjukkan bahwa perceived

    value memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pada konsumen

    perbankan.

    Pada penelitian terdahulu masih memiliki banyak keterbatasan. Pada

    penelitian yang dilakukan Igau, dkk (2013) terdapat keterbatasan yaitu

    penelitian tersebut tidak menemukan pengaruhnya secara langsung perceived

    value terhadap loyalitas dan membutuhkan mediasi kepuasan konsumen. Hal

    tersebut mungkin dikarenakan perbedaan setting pasar dan siklus perputaran

    produk. Lalu pada penelitian yang dilakukan oleh Saldy (2013) masih memiliki

    keterbatasan pada kurang beragamnya responden dan pernyataan dalam

    kuesioner kurang mampu merepresentasikan aspek-aspek yang ada pada

    variabel penelitian. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yang &

    Petterson (2004) juga memiliki bebeberapa keterbatasan pada alat ukur yang

    digunakan, yaitu kurang mampu mengukur tujuan penelitian tersebut dan

    sampel yang digunakan kurang mampu mewakili populasi dalam penelitian.

    Penelitian ini merupakan saran penelitian dari penelitian terdahulu yang

    dilakukan Soomro (2013) dan Angela & Effendi (2015) yang sebelumnya

    meneliti pada generasi Y. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    penelitian ini akan dilakukan pada subjek pengguna Iphone yang termasuk

    dalam generasi Z. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode analisis

    uji regresi yaitu untuk mencari pengaruh antara perceived value dengan brand

    loyalty. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar

    melalui googleform agar kuesioner lebih tersebar rata dan sampel mampu

    mewakili populasi. Pentingnya penelitian ini dilakukan agar perusahaan terkait

    dapat mempersiapkan strategi penjualan serta mengembangkan produk sesuai

    dengan yang diminati generasi Z. Hal ini dikarenakan generasi Z dan generasi

    sebelumnya yaitu generasi Y memiliki perbedaan yaitu generasi Z lebih

    bergantung pada teknologi. Generasi Z merupakan generasi internet sehingga

    apapun yang dilakukan generasi tersebut berhubungan dengan dunia maya dan

    sejak kecil generasi ini sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget

    canggih (https://dosen.perbanas.id). Hal tersebut didukung oleh pernyataan

    Manheim (dalam Putra, 2016) yang menyatakan bahwa generasi merupakan

    sebuah kelompok sosial dimana kelompok tersebut memiliki kesamaan umur

    dan memiliki nilai sejarah yang sama. Selain itu, berdasarkan hasil survei

    kuantitatif lembaga riset pemasaran MARS Indonesia, ”Analisa Kebutuhan

    Ponsel Pintar 2016” menyebutkan, hampir 80% dari 209 responden mengaku

    mengganti ponsel pintar dalam waktu kurang dari dua tahun

    (tekno.kompas.com). Oleh karena itu peneliti berniat untuk meneliti

    “Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Iphone

    Generasi Z”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://dosen.perbanas.id/

  • 9

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah, dapat ditentukan rumusan masalah

    sebagai berikut :

    Apakah perceived value memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

    brand loyalty pada Generasi Z pengguna Iphone?

    Bagaimana pengaruh perceived value terhadap brand loyalty pada

    Generasi Z pengguna Iphone?

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu:

    Untuk mengetahui apakah perceived value memiliki pengaruh yang

    signifikan terhadap brand loyalty.

    Untuk mengetahui pengaruh positif atau negatif pada perceived value

    terhadap brand loyalty pada Generasi Z pengguna Iphone.

    D. Manfaat Penelitian

    Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat teoritis dan

    praktis, yaitu:

    1. Manfaat Teoritis

    Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak

    yang membacanya dan memerlukannya untuk mengembangkan

    pengetahuan dan wawasannya lebih lanjut mengenai pengaruh perceived

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    value terhadap brand loyalty pada pengguna Iphone generasi Z dan dapat

    digunakan untuk perbandingan kasus-kasus serupa.

    2. Manfaat Praktis

    Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi

    penelitian-penelitian selanjutnya dan diharapkan peneliti selanjutnya

    mampu memperbaiki kelemahan dalam penelitian ini, sehingga

    penelitian yang berikutnya dapat menambah wawasan.

    Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bukti empiris bagi pemilik

    perusahaan mengenai pengaruh perceived value terhadap brand

    loyalty. Sehingga peneliti melalui hasil penelitian ini mampu

    memberikan masukan bagi Perusahaan untuk mempersiapkan

    kemungkinan yang terjadi pada generasi Z dan seterusnya agar

    mampu meningkatkan kedekatan emosional antara individu dengan

    produk Iphone dengan merk Apple.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. BRAND LOYALTY

    1. Pengertian

    Brand loyalty merupakan komitmen konsumen yang melakukan

    pembelian terhadap satu merek atau layanan dengan merek sama yang

    dilakukan secara konsisten (Schiffman & Kanuk, 1978). Loyalitas merek

    merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu strategi pemasaran

    (Sutanza, 2013). Selain itu, brand loyalty merupakan sesuatu hal yang

    dilakukan konsumen untuk membeli merek tertentu dalam kategori barang

    tertentu dari merek tersebut (Soomro,2013). Namun, untuk membangun

    sebuah brand loyalty, tidak hanya karena produk atau produk itu sendiri

    melainkan karena adanya kedekatan emosional dari konsumen dengan

    merek atau produk tersebut, sehingga tidak mudah untuk berpindah ke

    merek lain dalam kategori barang tertentu (Soomro, 2013).

    Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat diperlukan

    agar perusahaan dapat bertahan hidup (Gede Riana dalam Sutanza, 2013).

    Menurut Gomans (Pratiwi; Saerang; Tumewu, 2015) brand loyalty

    merupakan sebuah komitmen yang sangat kuat untuk membeli kembali

    atau mengganti kembali produk, layanan, atau suatu jasa pilihan secara

    kosisten di masa depan, sehingga menyebabkan pembelian merek secara

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    berulang, walaupun ada pengaruh yang bersifat situasional dan upaya

    pemasaran yang berpotensi menyebabkan perilaku penggantian.

    Brand loyalty merupakan sebuah komitmen yang sangat kuat untuk

    membeli kembali atau mengganti kembali produk atau layanan yang

    dipilih secara konsisten di masa depan, menyebabkan pembelian merek

    yang sama dan berulang, namun terlepas dari pengaruh situasional dan

    upaya pemasaran yang berpotensi menyebabkan perilaku beralih ke

    produk lain (Lam; Ahearne; Hu; Schillewaert, 2010). Sehingga, brand

    loyalty dapat meningkatkan perdagangan dan dapat menarik minat

    pelanggan baru karena mereka memiliki keyakinan bahwa membeli

    produk bermerek minimal dapat mengurangi risiko. Maka, dapat

    disimpulkan bahwa brand loyalty merupakan sebuah komitmen yang

    sangat kuat dan berasal dari pengalaman emosional konsumen terhadap

    merek tertentu untuk memilih barang serta melakukan pembelian ulang

    terhadap merek yang sama.

    2. Faktor Yang Mempengaruhi Brand loyalty

    Ketika konsumen memiliki sebuah komitmen yang sangat kuat

    untuk melakukan pembelian ulang sebuah produk dengan merek tertentu,

    dan bahkan mengganti produk yang ia gunakan ketika sudah tidak layak

    digunakan dengan merek yang sama, hal tersebut menunjukan adanya

    sebuah kedekatan secara emosional antara konsumen dengan perusahaan

    tersebut. Pernyataan tersebut sesuai dengan yang dikatakan Soomor (2013)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa untuk membangun sebuah

    brand loyalty antara produk dengan konsumennya membutuhkan sebuah

    kedekatan emosional dan tidak hanya berasal dari produk itu sendiri.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan Soomor (2013), terdapat beberapa

    faktor yang mampu mempengaruhi brand loyalty, antara lain :

    a. Consumer satisfaction

    Konsumen yang memiliki frekuensi pembelian tinggi kemungkinan

    besar dianggap puas dengan produknya.

    b. Brand image

    Citra merek yang lebih baik akan membawa konsumen untuk

    memahami persepsi praktik hubungan masyarakat organisasi, yang

    sesuai dengan reputasi perusahaan dengan lebih baik. Dengan

    pemikiran ini, pelanggan lebih cenderung mempertahankan

    keyakinan, sikap, dan tindakan optimis.

    c. Perceived brand quality

    Kualitas yang dirasakan pada dasarnya adalah persepsi pelanggan

    secara keseluruhan tentang kualitas suatu produk.

    d. Perceived value

    Penilaian keseluruhan konsumen terhadap kegunaan suatu produk

    berdasarkan persepsi tentang apa yang diterima dan apa yang

    diberikan (Zeithaml dalam Igau, 2013).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    3. Aspek Brand loyalty

    Dalam pembentukan sebuah loyalitas terhadap sebuah produk,

    terdapat aspek yang membentuk loyalitas. Menurut Pedersen & Nysveen

    (2001), terdapat 4 aspek loyalitas yang terdiri dari :

    a. Loyalitas Kognitif

    Dalam aspek loyalitas pertama, kualitas dan karakteristik merek yang

    dapat dirasakan konsumen menunjukan bahwa satu merek lebih

    menguntungkan daripada merek lainnya yang lebih baik. Tahap ini

    disebut sebagai loyalitas kognitif, atau loyalitas berdasarkan citra

    merek. Kognisi dapat didasarkan pada pengetahuan sebelumnya atau

    pengalaman terkini tentang merek dan pada tahap ini loyalitas

    terhadap merek hanya didasarkan pada informasi ini. Namun,

    loyalitas konsumen semacam ini hanya bersifat dangkal. Jika

    penggunaan merek yang dimaksud adalah rutinitas dan tidak

    merangsang kepuasan, intensitas loyalitas konsumen tidak lebih dari

    sekedar kinerja. Jika konsumen mendapat kepuasan dari penggunaan

    merek, itu menjadi bagian dari pengalaman konsumen dan mulai

    mengandung makna emosional atau afektif (Oliver, 1999).

    b. Loyalitas Afektif

    Pada aspek kedua loyalitas, keterikatan atau sikap terhadap merek

    telah berkembang berdasarkan pengalaman yang semakin memuaskan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    dengan merek. Komitmen konsumen terhadap merek pada fase ini

    digambarkan sebagai kesetiaan emosional dan ditanam di benak

    konsumen sebagai kombinasi kognisi dan pengaruhnya. Sedangkan

    kognisi bisa langsung dipengaruhi oleh informasi baru, pengaruhnya

    tidak bisa diubah dengan mudah (Oliver, 1999).

    c. Loyalitas Konatif

    Aspek loyalitas tahap berikutnya adalah tahap konatif dari niat

    perilaku. Tahap ini dikembangkan oleh berbagai kejadian emosi

    positif terhadap merek. Konatif didefinisikan sebagai komitmen atau

    rencana untuk membeli kembali merek tertentu. Sesuai dengan

    deskripsi ini, loyalitas konatif pada awalnya bisa dilihat sebagai tahap

    loyalitas yang mengandung komitmen kuat untuk membeli merek

    tersebut (Oliver, 1999).

    d. Loyalitas Aksi

    Pada aspek loyalitas ini, keinginan dan niat di tahap loyalitas

    sebelumnya telah berubah menjadi keinginan kuat untuk bertindak.

    Dalam keadaan ini konsumen siap untuk mengatasi kemungkinan

    hambatan yang mungkin menghalangi penggunaannya dari produk

    atau layanan untuk mendapatkan merek yang diinginkan. Dalam fase

    tindakan ini dirasakan sebagai hasil kesiapan yang diperlukan untuk

    bertindak dan mengatasi hambatan (Oliver, 1999).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    B. PERCEIVED VALUE

    1. Pengertian

    Menurut Monroe (dalam Hassan; Haba; Dastane, 2017) perceived

    value adalah ‘tradeoff’ antara pengorbanan yang mereka anggap relatif

    terhadap manfaat dan kualitas yang mereka anggap dalam produk dengan

    membayar produk. Demikian pula yang dikatakan oleh Holbrook (dalam

    Igau; Al-Swidi; Bin; Shamsudin, 2013) yang mendefinisikan nilai sebagai

    'tradeoff' antara manfaat dan pengorbanan. Oleh karena itu, nilai memang

    merupakan konstruksi unik dari kepuasan dan kualitas (Oliver; Day &

    Crask, dalam Igau dkk, 2013).

    Menurut Zeithaml (1988), penilaian keseluruhan konsumen

    terhadap kegunaan suatu produk berdasarkan persepsi tentang apa yang

    diterima dan apa yang diberikan disebut sebagai perceived value. Hal

    tersebut senada dengan yang dikatakan Syamsiah (dalam Saldy, 2013)

    yang menyatakan bahwa perceived value merupakan nilai yang dirasakan

    oleh konsumen merupakan dampak atau keuntungan yang diterima dengan

    kaitannya dengan total biaya yang digunakan untuk memperoleh produk.

    Jika menurut Ying, dkk (dalam Igau, 2013) nilai yang yang dirasakan

    pelanggan dapat dilihat dari perspektif uang, kualitas, manfaat, dan

    psikologi sosial.

    Perceived value didefinisikan sebagai apa yang konsumen inginkan

    terjadi dalam situasi penggunaan tertentu, dengan bantuan suatu produk

    dan layanan pemesanan, untuk mencapai tujuan atau tujuan yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    diinginkan (Woodruff dan Gardial dalam Hassan dkk, 2017). Oleh karena

    itu, dapat disimpulkan bahwa perceived value merupakan penilaian

    keseluruhan konsumen terhadap produk dengan membandingkan antara

    pengorbanan yang telah mereka keluarkan dengan apa yang konsumen

    harapkan dari produk tersebut dan apa yang konsumen dapatkan dari

    produk tersebut untuk tujuan tertentu.

    2. Faktor Yang Mempengaruhi Perceived value

    Nilai yang dirasakan konsumen smartphone dan teknologi informasi

    ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi niat beli konsumen

    smartphone. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Hassan,

    dkk (2017) terkait faktor yang mempengaruhi perceived value pada

    konsumen smartphone, mengatakan ada beberapa faktor yang dapat

    mempengaruhinya. Namun faktor yang dapat mempengaruhi perceived

    value pada konsumen smartphone adalah:

    a. Social Value

    Social Value didefinisikan sebagai kegunaan yang dirasakan dan

    diperoleh dari sebuah asosiasi dengan satu atau lebih kelompok sosial

    tertentu (Davis dalam Hassan dkk, 2017).

    b. Perceived usefullness

    Perceived usefullness didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang

    percaya bahwa menggunakan smartphone akan meningkatkan

    kinerjanya (Davis dalam Hassan dkk, 2017).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    c. Perceived ease of use

    Perceived Ease of Use berkontribusi secara instrumental dalam

    meningkatkan efisiensi atau kinerja seseorang yang berarti pengguna

    smartphone harus menerapkan lebih sedikit usaha dengan alat yang

    mudah digunakan untuk meningkatkan kinerja kinerjanya dengan

    smartphone agar menjadi lebih baik mampu melakukan upaya untuk

    menyelesaikan tugas lainnya dengan smartphone (Davis dalam

    Hassan dkk, 2017).

    d. Economic value

    Economic value adalah ukuran manfaat yang diberikan oleh barang

    atau jasa kepada agen ekonomi (Davis dalam Hassan dkk, 2017).

    e. Brand image

    Brand image merupakan sesuatu yang dipikirkan pelanggan tentang

    merek tertentu, dapat didefinisikan sebagaimana calon pelanggan

    berpotensi atau pelanggan melihat merek dan membandingkannya

    dengan merek tertentu (Davis dalam Hassan dkk, 2017).

    3. Aspek Yang Dapat Membentuk Perceived Value

    Nilai yang dirasakan oleh konsumen merupakan sebuah proses.

    Maka dari itu, nilai yang dirasakan oleh konsumen memiliki aspek-aspek

    yang dapat membentuknya melalui sebuah proses tersebut. Menurut

    Sweeney & Soutar (2001), perceived value dibentuk dari empat aspek,

    yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    a. Emosional value

    Kegunaan yang berasal dari perasaan atau afektif menyatakan bahwa

    produk menghasilkan.

    b. Social value

    Kegunaan yang diperoleh dari kemampuan produk untuk

    meningkatkan konsep diri sosial.

    c. Functional value (price)

    Kegunaan yang berasal dari produk karena pengurangan biaya jangka

    pendek dan jangka panjang yang dirasakan.

    d. Fucntional value (performance)

    Kegunaan yang berasal dari kualitas yang dirasakan dan kinerja yang

    diharapkan dari produk.

    4. Pengaruh Perceived Value

    Penilaian merupakan sebuah proses seseorang untuk menyeleksi,

    mengatur, dan menginterpretasi sebuah stimulus yang akan menghasilkan

    sebuah respon berupa pengaruh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

    oleh Suratman (2015) dan Bernato & Patricia (2017), terdapat 3 pengaruh

    perceived value, yaitu:

    a. Loyalitas

    Loyalitas merupakan sebuah komitmen konsumen untuk melakukan

    pembelian kembali dan menggunakan sebuah produk secara konsisten

    di masa depan (Oliver, 1999).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    b. Kepuasan konsumen

    Kepuasan konsumen merupakan refleksi dari penilaian seseorang

    terhadap kinerja dari produk atau jasa dalam perbandingannya dengan

    harapan konsumen sebelumnya (Bernato & Patricia, 2017).

    c. Kepercayaan konsumen

    Kepercayaan konsumen merupakan kesediaan konsumen untuk

    menggantungkan dirinya pada suatu merek karena fungsi dari merek

    tersebut menguntungkan dan konsumen akan berpikir ulang untuk

    pindah ke lain merek (Suratman, 2015).

    C. PERBEDAAN GENERASI Z DENGAN GENERASI LAIN

    Pengertian mengenai generasi telah muncul sejak abad ke-19. Beberapa

    peneliti telah membuat teori-teori mengenai generasi. Salah satu peneliti

    seperti Manheim (dalam Putra, 2016) menyatakan bahwa generasi merupakan

    suatu kelompok sosial dimana kelompok tersebut memiliki kesamaan umur dan

    nilai sejarah yang sama. Lebih mendalam lagi, Manheim (dalam Putra, 2016)

    menyatakan bahwa generasi adalah mereka yang lahir dalam rentang waktu

    kurang lebih 20 tahun serta berada dalam lingkup sosial dan dimensi sejarah

    yang sama. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Ryder (dalam Putra, 2016)

    yang mengatakan bahwa generasi merupakan kelompok sosial yang

    mengalami peristiwa-peristiwa sejarah yang sama dalam kurun waktu yang

    sama pula. Pada saat ini generasi dibagi menjadi 6 kelompok generasi yaitu :

    1. Generasi Veteran : Lahir antara tahun 1925-1946

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    2. Generasi Baby Boomer : Lahir antara tahun 1946-1960

    3. Generasi X : Lahir antara tahun 1960-1980

    4. Generasi Y : Lahir antara tahun 1980-1995

    5. Generasi Z : Lahir antara tahun 1995-2010

    6. Generasi Alpha : Lahir ditahun 2010+

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bencsik & Machova

    (dalam Putra, 2016) pada tahun 2016, menunjukan perbedaan karakteristik

    generasi Z dengan generasi Y yang merupakan generasi sebelumnya. Hasil

    tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 1. Perbedaan Faktor Generasi Z dan Generasi Y

    Faktor Generasi Y Generasi Z

    View Egois, jangka pendek Tidak memiliki komitmen,

    senang dengan apa yang

    dimiliki dan hidup untuk

    saat ini

    Reationship Mengutamakan jaringan

    virtual

    Virtual dan dangkal

    Aim Bersaing untuk menjadi

    yang terbaik

    Hidup untuk saat ini

    Self Realization Dekat Mempertanyakan kebutuhan

    akan semuanya

    IT Bagian dari hidup setiap

    hari

    Intuisi

    Values Luwes, mobilitas, luas

    tapi dangkal

    pengetahuan, orientasi

    sukses, kreatif,

    kebebasan informasi

    menjadi prioritas

    Hidup untuk saat ini, cepat

    tanggap dalam segala hal,

    pemrakarsa, berani, cepat

    mengakses informasi dan

    mencari isinya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    D. PENGARUH PERCEIVED VALUE TERHADAP BRAND LOYALTY

    Brand loyalty merupakan sebuah komitmen yang sangat kuat dan berasal

    dari pengalaman emosional konsumen terhadap merek tertentu untuk

    melakukan pembelian secara berulang terhadap merek yang sama. Maka dari

    itu terdapat proses psikologis yang mampu membentuk sebuah loyalitas

    konsumen terhadap suatu merek. Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh

    Soomro (2013) bahwa untuk membangun sebuah brand loyalty, tidak hanya

    karena produk itu sendiri melainkan karena adanya kedekatan emosional antara

    konsumen dengan produk tersebut, sehingga tidak mudah untuk berpindah ke

    produk dengan merek lain. Untuk memunculkan sebuah kedekatan emosional

    tersebut, perusahaan harus mampu memenuhi faktor-faktor yang mampu

    membentuk brand loyalty. Menurut Soomro (2013), brand loyalty tidak

    muncul dengan sendirinya melainkan karena beberapa faktor, salah satunya

    adalah perceived value.

    Nilai yang dirasakan oleh konsumen atau perceived value merupakan

    sebuah hasil dari sebuah proses evaluatif dari pengorbanan yang diberikan

    konsumen dengan apa yang mereka harapakan hingga dapatkan dari produk

    Perceived value

    Tingkat Perceived Value Tinggi

    Brand Loyalty Tinggi

    Tingkat Perceived Value Rendah

    Brand Loyalty Rendah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Zeithaml (1988) bahwa

    penilaian konsumen terhadap suatu produk berasal dari persepsi konsumen

    tentang produk tersebut. Selain itu, menurut Suratman (2015) nilai yang

    dirasakan dapat dibentuk dari beberapa dimensi psikologis seperti nilai sosial

    dan nilai emosional. Sebuah nilai sosial dapat muncul jika produk itu sendiri

    mampu meningkatkan konsep diri konsumen. Oleh karena itu, nilai sosial tidak

    dapat lepas dari nilai emosional konsumen yang dapat muncul jika perasaan

    atau afektif konsumen menyatakan bahwa produk dapat menghasilkan atau

    berguna.

    Berdasarkan hipotesis yang dibuat oleh peneliti, perceived value memiliki

    pengaruh terhadap brand loyalty pada pengguna Iphone generasi Z. Jika subjek

    memiliki sikap positif atau tinggi terhadap perceived value, maka tingkat

    loyalitas merk konsumen pengguna Iphone generasi Z juga tinggi. Sebaliknya,

    jika subjek memiliki sikap negatif atau rendah terhadap perceived value, maka

    tingkat loyalitas merk konsumen pengguna Iphone generasi Z juga rendah.

    E. HIPOTESIS PENELITIAN

    Hipotesis yang diambil pada penelitian ini adalah perceived value memiliki

    pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty pada pengguna Iphone

    generasi Z.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. JENIS PENELITIAN

    Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk meneliti pengaruh perceived

    value terhadap brand loyalty. Oleh karena itu jenis penelitian dalam penelitian

    ini menggunakan metode penelitian kuantitatif kausal yang bertujuan untuk

    mengetahui pengaruh pada kedua variabel tersebut.

    B. IDENTIFIKASI VARIABEL

    Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel tergantung atau

    dependent variable dan bariabel bebas atau independent vaiable (Purwanto dan

    Sulistyastuti, 2011).

    1. Variabel tergantung adalah variabel terkait atau variabel yang dipengaruhi

    oleh variabel bebas.

    Variabel tergantung : Brand loyalty.

    2. Variabel bebas adalah variabel yang mampu mempengaruhi atau menjadi

    penyebab berubahnya variabel tergantung atau variabel dependen.

    Variabel bebas : Perceived value.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    C. DEFINISI OPERASIONAL

    1. Brand Loyalty

    Brand loyalty adalah komitmen konsumen yang sangat kuat dan

    berasal dari pengalaman emosional yang dialami konsumen pada produk

    Iphone untuk membeli serta melakukan pembelian ulang produk Iphone

    tersebut. Aspek-aspek yang digunakan dalam skala penelitian

    memodifikasi dari aspek-aspek pada penelitian yang dilakukan oleh Oliver

    (1999) serta Pedersen & Nysveen (2001), antara lain loyalitas kognitif,

    loyalitas afektif, loyalitas konatif, dan loyalitas aksi.

    Semakin tinggi skor total pada skala penelitian menunjukan bahwa

    tingginya tingkat loyalitas yang dimiliki oleh konsumen terhadap produk

    Iphone. Sebaliknya, jika semakin rendah skor total pada skala penelitian

    menunjukan bahwa rendahnya tingkat loyalitas yang dimiliki oleh

    konsumen terhadap produk Iphone.

    2. Perceived Value

    Perceived value adalah nilai keseluruhan yang dirasakan konsumen

    yang menggunakan Iphone dengan membandingkan antara pengorbanan

    konsumen untuk membeli Iphone dengan apa yang konsumen harapakan

    dan yang didapatkan dari produk Iphone tersebut. Aspek-aspek yang

    digunakan dalam skala penelitian dimodifikasi oleh peneliti dari skala

    penelitian yang dibuat Sweeney & Soutar (2001) untuk mengukur

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    perceived value, antara lain, emosional value, social value, functional

    value (price), dan functional value (performance).

    Semakin tinggi skor total pada skala penelitian menunjukan bahwa

    adanya persepsi positif yang dimiliki konsumen terhadap produk Iphone.

    Sebaliknya, jika semakin rendah skor total, hal tersebut menunjukan

    bahwa adanya persepsi negatif yang dimiliki konsumen terhadap produk

    Iphone.

    D. POPULASI DAN SUBJEK PENELITIAN

    Populasi adalah semua individu atau unit-unit yang menjadi target dalam

    suatu penelitian (Purwanto & Sulistyastuti, 2011). Sedangkan menurut

    Sedarmayanti & Hidayat (2011) populasi merupakan jumlah keseluruhan objek

    psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu. Sehingga dapat disimpulkan

    bahwa populasi adalah keseluruhan unit dalam sebuah penelitian yang menjadi

    target dan memiliki kriteria tertentu yang membatasinya. Populasi dalam

    penelitian ini adalah seluruh subjek generasi Z pengguna Iphone. Menurut

    Angela & Effendi (2015) generasi Z dikenal juga sebagai generasi Millenials

    atau iGeneration. Generasi Z merupakan generasi yang lahir pada tahun antara

    1995-2010 atau yang memiliki umur antara 7-22 tahun. Sejak kecil, mereka

    sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak

    langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka

    (https://dosen.perbanas.id).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://dosen.perbanas.id/

  • 27

    Sampel merupakan bagian dari jumlah populasi yang memiliki karakteristik

    yang sama. Oleh karena itu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat

    mewakili populasi tersebut. Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih

    untuk ikut serta dalam prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasi

    (Purwanto & Sulistyastuti, 2011). Sedangkan menurut Sedarmayanti &

    Hidayat (2011) sampel merupakan sekumpulan kelompok kecil yang diamati

    dalam penelitian dan termasuk dalam bagian dari populasi sehingga sifat dan

    karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel. Sampel yang digunakan

    dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik sampel acak sederhana

    (simple random sampling). Simple random sampling dilakukan dengan cara

    memilih satuan sampel dari populasi sehingga setiap individu yang menjadi

    anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama besar untuk terpilih

    menjadi anggota sampel penelitian. Teknik ini dilakukan karena populasi

    memiliki karakteristik yang sama, yaitu keseluruhan populasi generasi Z yang

    menggunakan produk Iphone.

    E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

    1. Skala Penelitian

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah dengan menggunakan skala perceived value. Penyusunan skala

    perceived value dibuat berdasarkan aspek-aspek yang telah dikatakan

    Sweeney & Soutar (2001) untuk mengukur perceived value, antara lain,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    emosional value, social value, functional value (price), dan functional

    value (performance).

    Tabel 2. Blueprint Perceived Value

    Pernyataan

    Emosional Kegunaan yang

    berasal dari

    perasaan atau

    afektif menyatakan

    bahwa produk

    menghasilkan.

    1. Iphone memiliki kualitas yang terus meningkat.

    2. Iphone sudah dibuat dengan kualitas baik.

    3. Iphone memiliki standar kualitas yang saya suka.

    4. Kualitas Iphone akan terus meningkat.

    Sosial Kegunaan yang

    diperoleh dari

    kemampuan produk

    untuk

    meningkatkan

    konsep diri sosial.

    1. Saya menikmati penggunaan Iphone yang telah saya pilih.

    2. Saya merasa ingin terus menggunakan Iphone yang

    telah saya pilih.

    3. Iphone merupakan salah satu telepon genggam yang

    membuat saya nyaman

    dalam menggunakannya.

    4. Saya merasa nyaman ketika menggunakan Iphone yang

    saya miliki.

    5. Saya merasa senang menggunakan Iphone.

    Harga Kegunaan yang

    berasal dari produk

    karena pengurangan

    biaya jangka

    pendek dan jangka

    panjang yang

    dirasakan.

    1. Iphone sudah memiliki harga yang cukup terjangkau.

    2. Dengan menggunakan Iphone, saya bisa

    menghasilkan uang lebih.

    3. Harga Iphone akan lebih terjangkau.

    4. Iphone memiliki harga yang sesuai dengan kualitasnya.

    Kualitas Kegunaan yang

    berasal dari kualitas

    yang dirasakan dan

    kinerja yang

    1. Iphone akan membantu saya lebih percaya diri.

    2. Iphone akan membuat harga diri saya meningkat.

    3. Iphone akan membuat saya lebih dihargai orang lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    diharapkan dari

    produk.

    Sedangkan untuk penyusunan skala brand loyalty dibuat

    berdasarkan aspek-aspek yang telah dikemukakan Oliver (1999) dan

    Pedersen & Nysveen (2001), antara lain loyalitas kognitif, loyalitas afektif,

    loyalitas konatif, dan loyalitas aksi.

    Tabel 3. Blueprint Brand Loyalty

    Aspek Pernyataan

    Kognitif Keyakinan

    konsumen mengenai

    kualitas dan

    karakteristik merek

    yang menunjukan

    satu merek lebih

    menguntungkan dari

    merek lainnya.

    1. Saya akan terus menggunakan Iphone ini

    selama Iphone ini

    mempermudah pekerjaan

    saya.

    2. Saya akan terus menggunakan Iphone ini

    selama menawarkan

    keuntungan terbaik untuk

    saya.

    Afektif Ketertarikan

    konsumen terhadap

    merek yang

    berkembang

    berdasar

    pengalaman

    emosional

    konsumen yang

    semakin puas

    dengan merek.

    1. Saya memiliki ketertarikan dengan Iphone yang saya

    pilih.

    2. Saya merasa puas dengan Iphone yang telah saya pilih.

    3. Ke depan, saya ingin tetap menjadi pelanggan Iphone

    yang telah saya pilih.

    4. Iphone yang telah saya pilih memiliki arti penting bagi

    saya.

    Konatif Komitmen

    konsumen setelah

    mengalami berbagai

    kejadian emosi

    positif terhadap

    merek.

    1. Saya akan merekomendasikan Iphone

    yang telah saya pilih untuk

    orang yang saya kenal.

    2. Saya pikir saya akan terus menggunakan Iphone yang

    telah saya pilih untuk waktu

    yang lama.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    3. Saya berniat untuk tetap menjadi pelanggan Iphone

    yang telah saya pilih.

    Aksi Tindakan konsumen

    untuk mengatasi

    hambatan yang akan

    dialami dalam

    penggunaan merek

    tersebut.

    1. Karena saya merasa berkomitmen, saya akan

    terus menggunakan Iphone

    ini.

    2. Jika saya membutuhkan layanan lain dari Iphone

    yang telah saya pilih, saya

    akan pergi ke service center

    Iphone.

    Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah model skala likert.

    Dalam skala likert, subjek diminta untuk menyatakan kesesuaian dan

    ketidaksesuaian terhadap pernyataan dalam empat macam kategori pilihan

    jawaban. Empat kategori tersebut yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak

    setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Keempat kategori tersebut

    memiliki nilai antara 1-4 berdasarkan ketidaksesuaian atau kesesuaian

    terhadap pernyataan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan

    empat kategori jawaban dengan menghilangkan kategori jawaban netral

    untuk menghindari kecenderungan untuk memilih jawaban netral atau

    central tendency effect (Supratiknya, 2014).

    2. Penyusunan Aitem Pernyataan

    Penyusunan blue print skala perceived value (lampiran 1) pada

    penelitian ini memodifikasi aspek yang telah dibuat dan dikatakan oleh

    Sweeney & Soutar (2001) yaitu , emotional value, social value, functional

    value (price), dan functional value (performance). Sedangkan penyusunan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    blue print skala loyalitas pada penelitian ini (lampiran 1) dimodifikasi dari

    aspek yang telah dibuat dan dikatakan oleh Oliver (1999) dan Pedersen &

    Nysveen (2001), antara lain loyalitas kognitif, loyalitas afektif, loyalitas

    konatif, dan loyalitas aksi. Skala ini terdiri dari 30 aitem dengan total 28

    aitem bersifat favorable (aitem yang mendukung atribut yang diukur) dan

    2 aitem unfavorable (aitem yang tidak mendukung atribut yang diukur).

    3. Pemberian Skor Skala

    Pemberian skor skala, pada aitem yang bersifat favorable adalah

    antara skor 4 hingga 1. Sedangkan pada aitem yang bersifat unfavorable

    adalah antara skor 1 hingga 4. Pemberian skor tersebut dapat dilihat pada

    tabel berikut ini :

    Tabel 4. Skor Berdasarkan Jawaban

    Kategori Jawaban Skor

    Sangat Setuju (SS) 4

    Setuju (S) 3

    Tidak Setuju (TS) 2

    Sangat Tidak Setuju (STS) 1

    F. VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN SELEKSI AITEM

    1. Validitas

    Validitas merupakan sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam

    melakukan fungsinya. Suatu alat ukur yang memiliki tingkat validitas yang

    tinggi akan menghasilkan eror pengukuran yang kecil, yang berarti skor

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    setiap subjek yang diperoleh oleh alat ukur tersebut tidak jauh berbeda dari

    skor sebenarnya (Azwar, 2007).

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode validitas isi

    (content validity). Validitas isi merupakan suatu validitas yang diestimasi

    lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional melalui

    pendapat profesional (profesional judgement) (Azwar, 2007). Dengan

    profesional judgement maka butir-butir aitem akan dianalisis secara

    rasional untuk menetapkan sejauh mana butir-butir aitem yang telah

    dimodifikasi dan dikembangkan dapat mencerminkan hal-hal yang akan

    diukur. Dengan demikian sebelum dilakukan uji coba aitem, validitas isi

    dalam penelitian ini dilakukan dengan meminta penilaian kepada orang

    yang dianggap ahli, dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen psikologi.

    2. Reliabilitas

    Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabiitas pada

    nilai yang dihasilkan dari skala pengukuran penelitian ini. Reliabilitas

    berkonsentrasi pada permasalahan akurasi dalam pengukuran dan hasil

    penelitian (Sarwono, 2006).

    Untuk menilai seberapa reliabel skala dalam penelitian yang

    dimodifikasi oleh peneliti, maka peneliti menguji skala tersebut dengan

    menggunakan koefisiensi Alpha Cronbach pada program SPSS 24 for

    windows.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Sebelum dilakukan try out, skala brand loyalty memiliki nilai

    koefisien sebesar 0,113 dengan total 11 aitem. Sedangkan skala perceived

    value memiliki nilai koefisien sebesar 0,818 dengan total 19 aitem. Setelah

    dilakukan modisikasi pada kedua skala tersebut, skala brand loyalty

    memiliki nilai koefisien sebesar 0,894 dengan total 11 aitem dan skala

    perceived value memiliki nilai koefisien sebesar 0,930 dengan total 16

    aitem.

    Tabel 5. Koefisien Alpha Cronbach skala brand loyalty dan perceived value

    Koefisien

    Sebelum Try Out Try Out

    Brand Loyalty Perceived Value Brand Loyalty Perceived Value

    0,113 0,818 0,894 0,930

    3. Seleksi Aitem

    Seleksi aitem dilakukan untuk melihat serta memilih aitem-aitem

    yang lolos seleksi untuk dipakai dalam proses pengambilan data

    penelitian. Dalam proses seleksi aitem agar mendapat aitem yang akurat,

    maka digunakan daya diskriminasi aitem. Indeks daya diskriminasi pada

    dasarnya menunjukan seberapa cermat dan konsisten sebuah tes

    membedakan subjek sepasang demi sepasang dalam atribut psikologis

    yang diukur (Supratiknya, 2014). Dalam proses seleksi pada penelitian ini

    terdapat 3 aitem yang gugur. Sehingga, penelitian ini tetap menggunakan

    aitem-aitem yang sudah disusun sebanyak 27 aitem.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Pengguguran aitem dilakukan secara manual terhadap 3 aitem yaitu

    aitem dengan nomor 15, 16, dan 30. Pengguguran aitem dengan nomor 15

    dan 16 dilakukan karena aitem tersebut merupakan aitem unfavorable dan

    hanya terdapat 2 aitem unfavorable dalam skala penelitian ini. Sehingga

    aitem tersebut kurang mampu menggambarkan kondisi dalam penelitian.

    Sedangkan aitem dengan nomor 30 digugurkan karena sulitnya melakukan

    proses modifikasi pada aitem tersebut tanpa merubah makna dari

    pernyataan tersebut. Setelah proses pengguguran, koefisien reliabilitas

    menjadi sebesar 0,950.

    Tabel 6. Seleksi Aitem Skala Penelitian Yang Gugur

    Variabel Nomor Pernyataan

    Sebelum Try Out Aitem Yang

    Gugur

    Setelah Try Out

    F UF F UF F UF

    Brand

    loyalty

    1, 2, 3,

    4, 5, 6, 7,

    8, 9, 10,

    11

    1, 2, 3, 4,

    5, 6, 7, 8, 9,

    10, 11

    Perceived

    value

    12, 13,

    14, 17,

    18, 19,

    20, 21,

    22, 23,

    24, 25,

    26, 27,

    28, 29,

    30

    15, 16 30 15, 16 12, 13, 14,

    17, 18, 19,

    20, 21, 22,

    23, 24, 25,

    26, 27, 28,

    29

    G. METODE ANALISIS

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui

    kenormalan distribusi data (Siregar, 2010). Uji normalitas dapat dilakukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    dengan menggunakan SPSS menggunakan analisis Kolmogorov –

    Smirnov. Jika nilai Dhitung < Dtabel, maka dapat disimpulkan bahwa data

    tersebut memiliki sebaran data yang tidak normal, sedangkan jika nilai

    Dhitung > Dtabel, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut memiliki

    sebaran data yang normal (Siregar, 2010).

    2. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ketidaksamaan

    variansi pada uji regresi pada penelitian ini. Uji ini dapat dilakukan dengan

    SPSS menggunakan uji Glejser. Uji ini untuk mengetahui seberapa baik

    model regresi pada penelitian ini. Model regresi yang baik seharusnya

    tidak terjadi heteroskedastisitas.

    3. Uji Hipotesis

    Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik uji

    regresi linear yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh varibael bebas

    yaitu perceived value terhadap brand loyalty pada kelompok generasi Z

    pengguna Iphone. Uji regresi linear dapat dilakukan apabila uji normalitas

    yang dilakukan memperoleh hasil yang menunjukan bahwa persebaran

    data memiliki sebaran data yang normal. Namun, jika berdasarkan hasil uji

    normalitas menunjukan bahwa data memiliki sebaran data yang tidak

    normal, maka uji pengaruh dilakukan dengan menggunakan metode

    analisis regresi non-parametik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. PELAKSANAAN

    Pengambilan data penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 15 Februari

    2018 sampai 20 Maret 2018. Subjek penelitian ini adalah para pengguna

    Iphone yang termasuk dalam generasi Z. Subjek yang dijadikan sampel dalam

    penelitian ini diambil dari berbagai tempat dan daerah di Indonesia yang

    menggunakan Iphone dan sesuai dengan kriteria penelitian yaitu termasuk

    dalam generasi Z yang lahir pada tahun 1995 hingga 2010 atau yang berusia

    sekitar 8 sampai 22 tahun.

    Penyebaran skala perceived value dan brand loyalty yang disusun oleh

    peneliti dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan google docs dan

    media sosial lain untuk menyebarkan link skala tersebut. Data yang didapatkan

    dari penyebaran tersebut berjumlah 176 data. Subjek dalam penelitian terdiri

    dari 153 pengguna Iphone dan 23 pengguna telepon genggam jenis lain.

    Sehingga hanya 153 data saja yang dapat digunakan dalam penelitian.

    B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN

    Data keseluruhan berasal dari 176 responden dan hanya 153 responden saja

    yang datanya layak untuk dianalisis. Dari data tersebut diketahui karakteristik

    usia responden. Berikut merupakan deskripsi usia responden :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Tabel 7. Persebaran Subjek Berdasarkan Usia

    Usia Subjek

    8 0

    9 0

    10 0

    11 0

    12 0

    13 0

    14 0

    15 1

    16 2

    17 8

    18 26

    19 19

    20 34

    21 28

    22 35

    Jumlah 153

    Berdasarkan hasil pada tabel, subjek dalam penelitian berjumlah 153 yang

    terdiri dari 35 subjek berusia 22 tahun, 28 subjek yang berusia 21 tahun, 34

    subjek yang berusia 20 tahun, 19 subjek yang berusia 19 tahun, 26 subjek yang

    berusia 18 tahun, 8 subjek yang berusia 17 tahun, 2 subjek yang berusia 16

    tahun, dan 1 subjek yang berusia 15 tahun. Sedangkan subjek pada usia 8 – 14

    tahun berjumlah 0.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN

    1. Perbandingan Mean

    Analisis deskriptif data penelitian digunakan untuk mengetahui

    apakah perceived value dan brand loyalty yang dimiliki oleh subjek pada

    penelitian ini tergolong pada kategori tinggi, sedang, atau rendah dengan

    melakukan perbandingan antara nilai mean teoritis dan mean empiris pada

    variabel perceived value dan brand loyalty.

    Berikut merupakan hasil analisis deskriptif data penelitian perceived

    value dan brand loyalty.

    Tabel 8. Hasil Analisis Deskriptif

    Variabel Teoritis Empiris Kategori

    N Min Max Mean Min Max Mean SD

    Brand

    loyalty

    153 11 44 27,5 18 44 36,27 4,91 Tinggi

    Perceive

    d value

    153 16 64 40 16 64 48,86 7,30 Tinggi

    Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian pada tabel 6,

    variabel perceived value memiliki nilai mean empiris sebesar 48,86 yang

    lebih besar daripada nilai mean teoritis yaitu sebesar 40. Hal ini

    menunjukan bahwa variabel perceived value memiliki nilai yang tergolong

    tinggi. Selain itu, pada variabel brand loyalty memiliki nilai mean empiris

    sebesar 36,27 yang lebih besar dari nilai mean teoritis yaitu sebesar 27,5.

    Hal ini menunjukan bahwa variabel brand loyalty memiliki nilai yang

    tergolong tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    2. Kategorisasi

    Kategorisasi dalam penelitian ini digunakan untuk membedakan tiap

    individu ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda secara berjenjang

    berdasarkan atribut yang diukur. Kategori yang digunakan dalam

    penelitian ini terdiri dari tiga kategori, yaitu : tinggi, sedang, rendah.

    Norma kategori skor dapat dilihat pada tabel berikut ini:

    Tabel 9. Pengkategorian Variabel

    Keterangan :

    µ = Mean Teoritik

    σ = Standar Deviasi

    Berdasarkan perhitungan diatas, maka variabel Brand loyalty dapat

    dikategorikan sebagai berikut:

    Tabel 10. Deskripsi kategori Brand loyalty subjek

    Kategori Jumlah Prosentase

    Rendah 2 1,3%

    Sedang 25 16,34%

    Tinggi 126 82,35%

    Total 153 100%

    Kategori Rumus Kategori Brand loyalty Perceived value

    Kategori

    Rendah

    X≤ (µ-σ) X≤22 X≤33

    Kategori

    Sedang

    (µ-σ) ≤X

  • 40

    Berdasarkan hasil pengkategorian diatas menunjukan bahwa pada

    variabel Brand loyalty terdapat 126 subjek atau sekitar 82,35% subjek

    pada kategori tinggi. Sedangkan untuk kategori sedang, terdapat 25 subjek

    atau sekitar 16,34% subjek, dan pada kategori rendah terdapat 2 subjek

    atau sekitar 1,3% subjek.

    Tabel 11. Deskripsi kategori perceived value subjek

    Kategori Jumlah Prosentase

    Rendah 2 1,3%

    Sedang 74 48,36%

    Tinggi 77 50,32%

    Total 153 100%

    Berdasarkan hasil pengkategorian diatas menunjukan bahwa pada

    variabel perceived value terdapat 77 subjek atau sekitar 50,32% subjek

    pada kategori tinggi. Sedangkan untuk kategori sedang, terdapat 74 subjek

    atau sekitar 48,36% subjek, dan pada kategori rendah terdapat 2 subjek

    atau sekitar 1,3% subjek.

    D. HASIL ANALISIS DATA

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui

    kenormalan distribusi data (Siregar, 2010).

    Berikut merupakan hasil uji normalitas pada penelitian ini :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Tabel 12. Hasil Uji Normalitas

    Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel, diketahui bahwa

    persebaran data pada pengguna Iphone generasi Z berdistribusi normal.

    Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikansi pada pengguna Iphone

    generasi Z sebesar 0,200 yang memnuhi nilai Dhitung > Dtabel.

    2. Uji Heteroskedastisitas

    Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa

    model regresi pada penelitian ini terjadi ketidaksamaan variansi. Hal

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardized Residual

    N 153

    Normal

    Parametersa,b

    Mean ,0000000

    Std. Deviation 3,25252902

    Most Extreme

    Differences

    Absolute ,066

    Positive ,060

    Negative -,066

    Test Statistic ,066

    Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    c. Lilliefors Significance Correction.

    d. This is a lower bound of the true significance.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    tersebut dibuktikan dengan perbandingan nilai Dhitung > Dtabel. Maka dari

    itu model regresi penelitian ini dapat dikatakan kurang baik.

    Tabel 13. Hasil Uji Heteroskedastisitas

    3. Uji Hipotesis

    Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov – Smirnov, diperoleh

    hasil yang menyatakan bahwa persebaran data yang dimiliki normal Dhitung

    > Dtabel. Maka penelitian ini dapat menggunakan metode analisis regresi

    linear. Analisis regresi linear merupakan analisis dengan jumlah variabel

    pengaruhnya hanya satu (Taniredja & Mustafidah, 2011).

    Tabel 14. Hasil Uji Regresi

    ANOVAa

    Model Sum of

    Squares

    df Mean

    Square

    F Sig.

    1 Regress

    -ion

    2070,471 1 2070,471 194,429 ,000b

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std.

    Error

    Beta

    1 Constant -2,229E-

    15

    1,791 ,000 1,000

    Perceived

    Value

    ,000 ,036 ,000 ,000 1,000

    a. Dependent Variable: RES2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Residu-

    al

    1608,000 151 10,649

    Total 3678,471 152

    a. Dependent Variable: Brand loyalty

    b. Predictors: (Constant), Perceived value

    Berdasarkan tabel menjelaskan pengaruh yang nyata pada perceived

    value terhadap Brand loyalty. Dari tabel tersebut terlihat bahwa F hitung

    = 194,429 dengan tingkat signifikansi / probabilitas 0,000 < 0,05, maka

    model regresi dapat dipakai untuk penelitian ini.

    Tabel 15. Koefisien

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std.

    Error

    Beta

    1 (Constant) 11,580 1,791 6,467 ,000

    Perceived

    value

    ,505 ,036 ,750 13,944 ,000

    a. Dependent Variable: Brand loyalty

    Pada tabel koefisien, pada kolom B pada Brand loyalty (a) adalah

    11,580, sedang nilai perceived value (b) adalah 0,505, sehingga persamaan

    regresinya dapat ditulis :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    Y = a +bX atau 11,580 + 0,505 X

    Y : Brand loyalty

    X : Perceived value

    Konstanta sebesar 11,580 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai

    perceived value maka nilai brand loyalty sebesar 11,580. Koefisien regresi

    X sebesar 0,505 yang menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai

    perceived value, maka nilai brand loyalty bertambah sebesar 0,505.

    Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, menunjukan bahwa Ho

    ditolak dan H1 diterima sehingga dapat diartikan bahwa ada pengaruh

    yang signifikan antara perceived value terhadap brand loyalty pada

    pengguna Iphone generasi Z.

    E. PEMBAHASAN

    Pada dasarnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

    pengaruh perceived value terhadap brand loyalty pada pengguna Iphone

    generasi Z. Berdasar hasil uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini,

    menunjukkan hasil sebesar 0,200 > 0,005. Oleh karena itu, data pada penelitian

    ini memiliki distribusi data yang normal, sehingga uji regresi dapat digunakan

    dalam penelitian ini. Sedangkan hasil uji regresi menunjukan tingkat

    signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,005) yang menyatakan bahwa variabel bebas

    memiliki pengaruh terhadap variabel tergantung secara signifikan.

    Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas, model regresi penelitian ini

    sebesar 1,00 > 0,05 yang menunjukkan bahwa model regresi penelitian ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    kurang baik karena terjadi ketidaksamaan variansi. Hal ini dikarenakan niali

    Dhitung > Dtabel. Oleh karena itu, model regresi pada penelitian ini dapat

    dikatakan kurang baik karena terjadi ketidaksamaan variansi. Hal ini

    dimungkinkan karena adanya perbedaan status ekonomi pada pengguna Iphone

    yang mengakibatkan perbedaan pendapat mengenai produk Iphone dan

    pengisian skala secara asal yang dilakukan subjek penelitian karena proses

    pengumpulan data melalui googleform.

    Berdasarkan hasil pengumpulan data, persebaran data kurang merata

    disetiap kategori umur. Untuk umur 8 hingga 14 tidak ada subjek yang

    berpartisipasi dalam penelitian ini dan hanya subjek dengan umur 15 hingga

    22 yang berpartisipasi dalam penelitian ini dengan total 153 subjek. Hal

    tersebut tentunya dapat menyebabkan persebaran data yang tidak normal.

    Hasil analisis deskriptif variabel brand loyalty menunjukkan hasil yang

    masuk ke dalam kategori tinggi karena nilai mean empiris lebih tinggi

    dibanding mean teoritis yaitu 36,27 > 27,5. Sedangkan hasil analisis deskriptif

    perceived value menunjukkan hasil yang masuk ke dalam kategori tinggi

    karena mean empiris lebih tinggi dibanding mean teoritis yaitu 48,86 > 40.

    Berdasarkan data tersebut, perceived value dan brand loyalty pengguna Iphone

    generasi Z termasuk dalam kategori tinggi.

    Berdasarkan hasil koefisien regresi menunjukkan angka 0,505 yang

    menyatakan bahwa setiap penambahan skor satu pada variabel perceived value

    akan meningkatkan sekitar 50,5% brand loyalty. Sebaliknya, jika skor

    perceived value menurun satu skor, maka brand loyalty dipredikisi akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    menurun sebesar 50,5%. Berdasarkan hasil tersebut dapat diasumsikan jika

    semakin tinggi perceived value, maka semakin tinggi brand loyalty pengguna

    Iphone pada generasi Z. Sebaliknya, jika semakin rendah perceived value,

    maka semakin rendah pula brand loyalty pengguna Iphone pada generasi Z.

    Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis peneitian ini dapat diterima.

    Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Shaldy (2013) yang

    mengatakan bahwa perceived value berpengaruh positif terhadap brand loyalty

    pada pelanggan klinik kecantikan Natasha Skin Care di Kota Surabaya.

    Namun, penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Igau,

    Al-Swidi, Bin, dan Shamsudin (2013) yang menunjukan bahwa perceived

    value tidak berpengaruh secara langsung terhadap brand loyalty. Penelitian

    Igau, dkk (2013) menunjukkan bahwa perceived value dapat berpengaruh

    terhadap brand loyalty jika dimediasi oleh kepuasan konsumen. Hal ini

    dimungkinkan karena ada perbedaan budaya normatif antara penelitian

    sebelumnya dengan penelitian ini yang menyebabkan perbedaan nilai dan cara

    pandang pada konsumen yang mempengaruhi sebuah loyalitas. Hal tersebut

    sesuai dengan pernyataan Kroeber & Kluckhohn (dalam Sutrisno & Putranto,

    2005) mengenai definisi normatif budaya, yaitu aturan yang dianut dapat

    membentuk pola-pola perilaku dan tindakan konkret.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KESIMPULAN

    Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik analisa regresi linear

    sederhana. Hal tersebut dikarenakan pada hasil uji normalitas menunjukan

    bahwa data penelitian memiliki sebaran data yang normal. Namun, dari uji

    heteroskedastisitas yang dilakukan menunjukkan bahwa model regresi kurang

    baik karena terjadi ketidaksamaan variansi. Hal tersebut dikarenakan nilai

    Dhitung > Dtabel yaitu 1,00 > 0,05.

    Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana diketahui bahwa terdapat

    pengaruh signifikan perceived value terhadap brand loyalty pada pengguna

    Iphone generasi Z. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi sebesar 0,00

    (p < 0,05). Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived value

    berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty. Hal tersebut

    dapat dilihat dari Y = a +bX atau 11,580 + 0,505 X, yang berarti bahwa setiap

    penambahan skor satu pada variabel perceived value akan meningkatkan

    sekitar 50,5% brand loyalty.

    B. KETERBATASAN PENELITIAN

    Ketika melakukan proses pengambilan data, peneliti tidak melihat secara

    langsung proses pengisian skala yang dilakukan oleh subjek penelitian. Hal ini

    memungkinkan terjadinya pengisian skala secara asal yang dilakukan oleh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    subjek pada penelitian ini. Hal ini memungkinkan data yang diperoleh

    memiliki sebaran data yang tidak normal. Selain itu, penyebaran skala kurang

    merata kepada semua umur sehingga kurang bisa menggambarkan Generasi Z

    secara keseluruhan. Adapun keterbatasan lain, yaitu skala pada penelitian ini

    pada aspek afektif karena kurang sesuainya antara aspek dengan pernyataan

    yang dimodifikasi oleh peneliti. Selain itu berdasarkan uji heteroskedastisitas,

    model regresi pada penelitian ini kurang baik karena terjadi ketidaksamaan

    variansi.

    C. SARAN

    1. Bagi Perusahaan

    Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan perceived value memiliki

    pengaruh positif terhadap brand loyaty. Oleh karena itu, sebaiknya

    perusahaan mengembangkan produk mereka yang berkaitan dengan

    aspek-aspek pada perceived value diantara lain aspek emosional, sosial,

    harga, dan kualitas (performansi). Dengan meningkatkan produk berdasar

    aspek-aspek tersebut, maka dapat meningkatkan brand loyalty konsumen

    terhadap produk Apple Iphone dan meningkatkan penjualan produk

    tersebut.

    2. Bagi Peneliti Selanjutnya

    Penelitian ini diketahui memiliki subjek yang kurang merata pada

    setiap usianya di Generasi Z. Sehingga data yang diperoleh kurang mampu

    menggambarkan keseluruhan dari jumlah populasi yang ada. Oleh karena

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    itu, pada proses pengambilan data perlu dilakukan penyebaran skala

    kepada semua usia yang termasuk dalam satu generasi. Untuk penelitian

    selanjutnya, disarankan untuk meneliti pada seluruh kelompok usia di

    generasi alfa yang merupakan generasi setelah generasi Z.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    Daftar Pustaka

    Angela, T & Effendi, N. (2015). Faktor-Faktor Brand Loyalty Smartphone Pada

    Generasi Y. Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya, Hal. 79-

    91.

    Azwar, S. (2007). Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

    Anonim. (2015). Siapa Pendiri Apple Inc. Diambil dari:

    http://siapa.co.id/2015/05/30/siapa-pendiri-apple-inc/ (20 September

    2017)

    Anonim. (2016). Penjualan Iphone Turun Dua Kuartal Berturut-Turut. Diambil

    dari:

    http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/07/160727_majalah_bisnis

    _penjualan_Iphone_turun (7 April 2017)

    Anonim. (2017). Jumlah Pengguna Ponsel di Indonesia. Diambil dari:

    http://media.bursadana.co.id/2016/03/18/jumlah-pengguna-ponsel-di-

    indonesia.html (7 April 2017)

    Bernato, I. & Patricia. (2017). Pengaruh Perceived Value, Customer Satisfaction

    Dan Trust Terhadap Customer Loyalty Restoran XYZ di Tangerang.

    Jakarta: Universitas 17 Agustus 1945.

    Ferrinadewi, E. (2008). Merek & Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Forsido, M.Z. (2012). Brand Loyalty in Smartphone. Uppsala: Uppsala University.

    Hassan, Z; Haba, H.F; Dastane, O. (2017). Factors Leading to Consumer Perceived

    Value of Smartphones and its Impact on Purchase Intention. Global

    Business and Management Research: An International Journal Vol. 9, No.

    1.

    Igau, O.A; Bin, A.W; Al-Swidi, A.K; Shamsudin, A.S. (2013). The Effect Of

    Perceived value On Brand loyalty And Mediated By Customer

    Satisfaction: A Case Of Hand Phone Users.