PENGARUH PERBEDAAN WAKTU FERMENTASI … · Lembar Penilaian Praktikum..... 99 Lampiran 14. Lembar...
Transcript of PENGARUH PERBEDAAN WAKTU FERMENTASI … · Lembar Penilaian Praktikum..... 99 Lampiran 14. Lembar...
i
PENGARUH PERBEDAAN WAKTU FERMENTASI TEPUNG ONGGOK SINGKONG DENGAN Rhizopus oryzae PADA PEMBUATAN PAKAN IKAN
TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN PATIN (Pangasius djambal)
SKRIPSI
Diajukan untuk Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Endang Sari Kustiyawati
NIM : 121434047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Memulai dengan penuh keyakinan
Menjalankan dengan penuh keikhlasan
Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan
-Winston Churcill-
Karya ini kupersembahkan untuk :
Bapak dan Ibuku
Atas seluruh cinta, kasih, sayang dan doa yang kalian berikan dari awal aku ada hingga detik ini aku bisa menatap hidup lebih terang dan lebih terang
Kakakku tercinta, Firman Indrianto
Atas, seluruh kasih dan semangat yang kakak berikan, fasilitas yang kakak berikan serta doanya
Teman – teman BioScience 2012
Yang mewarnai hidupku di perkuliahan menjadi lebih indah dan hangat
Almamater
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PENGARUH PERBEDAAN WAKTU FERMENTASI TEPUNG ONGGOK SINGKONG DENGAN Rhizopus oryzae PADA PEMBUATAN PAKAN IKAN
TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN PATIN (Pangasius djambal)
ENDANG SARI KUSTIYAWATI Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
Onggok singkong merupakan hasil samping pengolahan tepung tapioka dan
berpotensi menjadi bahan baku alternatif pakan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh perbedaan waktu fermentasi dan waktu yang paling baik untuk
fermentasi tepung onggok singkong sebagai bahan baku pakan ikan terhadap
pertumbuhan ikan patin. Metode percobaan menggunakan rancangan acak lengkap
dengan 2 kontrol dan 3 perlakuan berupa penggunaan tepung onggok singkong yang
difermentasi Rhizopus oryzae dalam perbedaan waktu fermentasi yaitu pakan P1
(tepung onggok singkong yangdifermentasi 1 hari), pakan P2 (tepung onggok
singkong yang difermentasi 3 hari), pakan P3 (tepung onggok singkong difermentasi
5 hari), pakan pakan K negatif (tepung onggok singkong tanpa fermentasi), dan pakan
K positif pelet komersial (MLP3). Pakan diujikan pada ikan patin dengan bobot ikan
± 10 gram, yang dipelihara dalam kolam berukuran 1 x 1,5 m dengan kepadatan 40
ekor/kolam. Ikan dipelihara selama 5 bulan dengan feeding rate 3% dan diberikan 2
kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan P2 (tepung onggok singkong
difermentasi 3 hari) memberikan hasil berat ikan paling tinggi dibandingkan
perlakuan P1, P3 dan kontrol negatif, namun perlakuan control positif (pelet
komersial MLP3) memberikan hasil yang terbaik dari semua perlakuan untuk
pertumbuhan ikan patin mencapai 224 gram, tingkat kelangsungan hidup mencapai
100% dan kualitas air pada perlakuan berada dalam kondisi optimum untuk budidaya
ikan.
Kata kunci : tepung onggok singkong, fermentasi, Rhizopus oryzae, ikan patin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE EFFECT OF DIFFERENT FERMENTATION TIME FOR FISH FEED MADE BY FERMENTING TAPIOCA-WASTE FLOUR WITH Rhizopus oryzae
ON THE GROWTH OF PATIN FISH (Pangasius djambal)
ENDANG SARI KUSTIYAWATI
Sanata Dharma University
ABSTRACT
Tapioca-waste (Onggok singkong)—a waste-product from the manufacturing process of tapioca starch—has the potential to become an alternative ingredient for fish feed. This research aims to study the effect of different fermentation time and to identify the best fermentation time for tapioca-waste flour as fish feed ingredient for Patin fish, specifically in regard to growth. The research utilizes Completely Randomized Design experiment method with 2 control and 3 treatments of using tapioca-waste flour fermented with Rhizopus oryzae for different fermentation time that is P1 Feed (tapioca-waste flour fermented for 1 days), P2 Feed (tapioca-waste flour fermented for 3 day), P3 Feed (tapioca-waste flour fermented for 5 days), K (-) Feed (tapioca waste flour fermented for 0 days), and the K (+) commercial pellets MLP3 (control). Each is given to Patin fish weighing ± 10 grams, cultivated in a pool of 1 x 1.5 m size, with the density of 40 fish/pool. The fish are cultivated over 5 months, with feed given twice a day in a 3% feeding rate. The research result shows that the P3 Feed (tapioca-waste flour fermented for 3 days) yields the best result in terms of growth in comparison with the P1, P3 and control (-), but the K (+)commercial pellets MLP3 (control) feed, give the best result getting the Patin fish to reach the weight of 224grams and life expectancy of 100% in anoptimally conditioned water for fish cultivation.
Keyword : Tapioca-waste flour, fermentation, Rizhopus oryzae, patin fish
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang berlimpah penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
Sang Pemberi Kehidupan dan Sumber Pengharapan karena atas tuntunan dan
bimbingannya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.Banyak hal yang dialami
dan dirasakan oleh penulis selama menjalankan dinamika perkuliahan di Universitas
Sanata Dharma tercinta ini.Ketercapaian yang dialami penulis sampai sejauh ini tak
lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah mendukung, member semangat
dan harapan untuk terus berjuang mencapai cita.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ., selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah berkenan meluangkan waktu memberikan pengarahan dan dengan penuh
sabar membimbing penulis menyusun skripsi.
2. Segenap Dosen dan Staf Sekertariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.
3. Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatankepada penulis
untuk mengembangkan diri sebagai pribadi yang utuh.
4. Program Studi Pendidikan Biologi yang telah menjadi wadah bagi penulis untuk
menimba ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Orang tuaku Ibuk dan Bapak serta kakakku Firman, terimakasih atas doa,
dukungan materil dan dukungan moral yang telah diberikan kepada penulis
selama ini.
6. Bapak Albertus pemilik gilingan pakan yang sudah meminjamkan
penggilingannya kepada penulis.
7. Ibu Sukasmi pemilik kolam ikan yang sudah meminjamkan kolamnya untuk
penulis.
8. Teman – teman setiaku Denda, Ariadne, Emi, Agus, Darwis, Seno, Ridha, Dina,
Orin, Wiwin, Alfi, Dani, Efis, Justin, Maranty, Kalikulla dan seluruh teman –
teman Pendidikan Biologi 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, atas doa,
semangat, dukungan, motivasi, fasilitas dan akomodasi yang telah diberikan
selama ini.
9. Teman – teman GUCI 32 atas doa dan semangat yang diberikan kepada penulis.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena
itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan informasi
yang bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ............. vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... ix
ABSTRACT ............................................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemasalahan ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ...................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Ikan Patin Jambal ...................................................................................... 6
B. Onggok Singkong .................................................................................. 16
C. Fermentasi ............................................................................................. 18
D. Rhizopus oryzae ..................................................................................... 20
E. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................. 21
F. Kerangka Berpikir ................................................................................. 23
G. Hipotesis ................................................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian....................................................................................... 25
B. Batasan Penelitian/ Definisi Operasional ............................................. 26
C. Alat dan Bahan ....................................................................................... 26
D. Cara Kerja .............................................................................................. 28
E. Desain Penelitian ................................................................................... 32
F. Metode Analisis Data ............................................................................ 34
G. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran ......... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ........................................................................................................ 37
a. Pertumbuhan Rata – rata Berat Ikan Selama 2 Minggu ................ 37
b. Kelangsungan Hidup/ Sintasan ....................................................... 41
c. Kualitas Air ...................................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Pembahasan ........................................................................................... 45
a. Pertumbuhan Rata – rata Berat Ikan Selama 2 Minggu ................ 47
b. Kelangsungan Hidup/Sintasan ........................................................ 53
c. Kualitas Air ...................................................................................... 55
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN ...................................... 58
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 61
B. Saran ...................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 62
LAMPIRAN ...................................................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Kandungan Nutrisi Pada Tepung Onggok Singkong ......................... 3
Tabel 2.1 Kandungan Nutrisi Tepung Onggok Singkong ............................... 17
Tabel 2.2 Analisa Proksimat Tepung Onggok Singkong ............................... 22
Tabel 3.1 Perlakuan Perbedaan Waktu Fermentasi Onggok Singkong .......... 25
Tabel 3.2 Komposisi Bahan Baku Pakan ......................................................... 27
Tabel 3.3 Pertumbuhan Berat Ikan selama 2 minggu sekali ........................... 34
Tabel 4.1 Tabel Uji Anova ................................................................................ 39
Tabel 4.2 Tabel Uji Normalitas dan Homogenitas........................................... 42
Tabel 4.3 Kualitas Air Selama Pemeliharaan Ikan Patin ................................. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Ikan Patin (Pangasius djambal) ..................................................... 6
Gambar 2.2 Onggok Singkong dan Tepung Onggok Singkong ..................... 17
Gambar 2.3 Rhizopus oryzae ............................................................................ 21
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Berfikir .............................................................. 24
Gambar 3.1 Kolam Ikan yang Digunakan ........................................................ 33
Gambar 4.1 Pertumbuhan berat ikan patin ....................................................... 37
Gambar 4.2 Kelangsungan Hidup Ikan Patin ................................................... 41
Gambar 4.3 Pengukuran suhu selama pemeliharaan ikan patin ...................... 43
Gambar 4.4 Pengukuran pH selama pemeliharaan ikan patin ......................... 43
Gambar 4.5 Pengukuran DO selama pemeliharaan ikan patin ........................ 44
Gambar 4.6 Fase Pertumbuhan Kapang ........................................................... 51
Gambar 4.7 Ikan Patin Yang Mati .................................................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Prosedur Fermentasi Onggok Singkong ……………………… 61
Lampiran 2. Prosedur Pembuatan Pakan Ikan……………………………… 68
Lampiran 3.Uji Normalitas Distribusi Data Berat Ikan Patin ........................ 69
Lampiran 3.Uji Homogenitas Data Berat Ikan Patin ...................................... 69
Lampiran 4. Hasil Uji Anova Terhadap Berat Ikan Patin ............................... 70
Lampiran 5. Data rata – rata Pertumbuhan Ikan Patin .................................... 72
Lampiran 6. Data Kelangsungan Hidup Ikan Patin ......................................... 79
Lampiran 7. Data rata – rata pengukuran pH Air ............................................. 80
Lampiran 8. Data rata – rata pengukuran Suhu Air ......................................... 81
Lampiran 9. Data rata – rata pengukuran DO Air ............................................ 82
Lampiran 10. Silabus ......................................................................................... 83
Lampiran 11. RPP .............................................................................................. 86
Lampiran 12. Lembar Penilaian Sikap.............................................................. 96
Lampiran 13. Lembar Penilaian Praktikum ...................................................... 99
Lampiran 14. Lembar Penilaian Presentasi .................................................... 101
Lampiran 15. Lembar Observasi Diskusi ....................................................... 104
Lampiran 16. Format Laporan Tertulis ........................................................... 107
Lampiran 17. Rubrik Laporan Tertulis .......................................................... 108
Lampiran 18. Kisi - kisi Soal ........................................................................... 113
Lampiran 19. Soal Posttest .............................................................................. 114
Lampiran 20. LKS ............................................................................................ 117
Lampiran 21. Gambar Penelitian .................................................................... 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ikan patin merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis dan
merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar yang paling banyak
dibudidayakan petani baik dalam budidaya pembenihan, pembesaran dikolam
pekarangan, maupun dilahan marjinal (lahan yang tidak memiliki sumber daya
air terus menerus/tanpa irigasi).Daging ikan patin memiliki kandungan kalori
dan protein yang cukup tinggi, rasa dagingnya khas, enak, lezat dan gurih
sehingga digemari oleh masyarakat. Ikan patin dinilai lebih aman untuk
kesehatan karena kadar kolestrolnya rendah dibandingkan dengan daging hewan
ternak. Ikan ini dapat memakan hewan-hewan yang hidup atau mati, sisa
tumbuhan yang mati dan limbah rumah tangga (Kordi, 2005).
Ketersediaan pakan yang efektif, efisien, ramah lingkungan dan dengan
harga yang terjangkau perlu diperhatikan.Hal ini disebabkan peranan pakan
cukup besar baik dilihat sebagai penentu pertumbuhan maupun dilihat dari sisi
biaya.Pakan mempengaruhi aspek biologis seperti kehidupan, pertumbuhan dan
reproduksi ikan yang dipelihara.Pada budidaya ikan biaya produksi terbesar
(40% - 60%) adalah biaya untuk pengadaan pakan.
Pembudidaya mengharapkan dapat memperoleh pakan yang relatif murah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sesuai dengan kemampuan daya belinya (Winarno, 1980). Menurut Mudjiman
(1992) bahwa ikan patin dapat tumbuh optimal jika memperoleh makanan dalam
jumlah yang cukup dan nutrisi seimbang.Untuk mencapai hal ini perlu
diusahakan alternatif sumber bahan pakan buatan yang murah tetapi memiliki
kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan ikan dan mudah diperoleh.Salah
satunya dengan menggunakan limbah hasil olahan makanan yang masih dapat
dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai bahan pakan ikan, salah satunya ialah
onggok singkong.
Onggok singkong adalah limbah padat berupa ampas dari pengolahan
singkong menjadi tapioka.Menurut Amri (2006), bahwa dari proses pengolahan
singkong menjadi tepung tapioka dihasilkan limbah sekitar 2/3 bagian atau
sekitar 75% dari bahan mentahnya. Di Indonesia dihasilkan kurang lebih 1,2 juta
ton per tahun. Tepung onggok singkong ini banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk campuran pakan ternak ruminansia, sehingga sampai sekarang
belum ada pemanfaatan lain untuk penggunaan tepung onggok singkong menjadi
pakan ikan. Tepung onggok singkong banyak di jual di toko-toko seperti toko
penjual bahan pakan ikan, pakan ternak, dan pakan burung sehingga tepung
onggok singkong mudah diperoleh. Onggok singkong yang telah diolah menjadi
tepung onggok singkong berdasarkan hasil penelitian Supriyati et al. (1998)
kandungan nutrisi onggok adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Tabel 1.1 Kandungan Nutrisi Pada Tepung Onggok Singkong
Komponen Kandungan Nutrisi
Karbohidrat 51,8%
Protein 2,2%
Serat Kasar 31,6%
Abu 2,4%
Nutrien lain yang harus diperhitungkan apabila onggok digunakan
sebagai bahan pakan ikan adalah rendahnya protein dan tingginya serat kasar
yang sulit dicerna oleh tubuh ikan. Namun demikian, pemanfaatan limbah padat
ini masih sangat rendah.Oleh karena itu, perlu dilakukan teknik pengolahan yang
dapat mengubah kandungan nutrisi pada tepung onggok. Melalui proses
fermentasi diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi (kandungan protein) pada
tepung onggok singkong. Penggunaan kapang sebagai inokulum fermentasi
sudah banyak dilakukan karena pertumbuhannya cepat dan
mudah.Pertumbuhannya pun mudah dilihat karena penampakannya yang
berserabut seperti kapas berwarna putih (Fardiaz, 1989).
Rhizopus oryzae merupakan kapang dari genus Rhizopus, famili
Mucoraceae dan ordo Mucorales. Kapang ini banyak digunakan dalam
pembuatan tempe. Fermentasi dengan Rhizopus oryzae mampu meningkatkan
kandungan protein dari 2% menjadi 8% dan dapat menurunkan serat kasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
(Tisnadjaja, 1996) serta menghasilkan beberapa vitamin seperti asam pentotenat,
inositol, tiamin, piridoksin, biotin dan vitamin B12.
Pernyataan tersebut sangat mendukung penggunaan tepung onggok
singkong sebagai bahan baku pakan ikan patin.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dalam penelitian Eksperimen ini,
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh perbedaan waktu fermentasi tepung onggok singkong
oleh kapang Rhizopus oryzae pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan
Patin (Pangasius djambal)?
2. Berapakah waktu optimal yang paling baik untuk fermentasi tepung onggok
singkong terhadap pertumbuhan ikan patin?
C. Batasan Penelitian
Dalam penulisan ini, penulis memberikan batasan masalah agar
penjelasannya terarah serta sesuai dengan yang diharapkan. Penulis hanya
membatasi pada masalah :
1. Pertumbuhan berat basah ikan patin dari awal ikan di masukkan di kolam
sampai akhir penelitian. Selain pertumbuhan berat ikan Patin juga dilakukan
pengukuran terhadap kualitas air selama pemeliharaan yaitu meliputi
pengukuran suhu, DO, dan pH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini berupa tepung onggok
singkong tanpa fermentasi (Kontrol negatif), tepung onggok singkong yang
difermentasi selama 1 hari (P1), tepung onggok singkong yang difermentasi
selama 3 hari (P2), tepung onggok singkong yang difermentasi selama 5 hari
(P3) dan kontrol positif (+) menggunakan pakan komersial pabrik (MLP3)
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan pertumbuhan ikan patin terhadap
perbedaan waktu fermentasitepung onggok singkong yang terfermentasi
Rhizopus oryzae
2. Mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi tepung onggok singkong yang
terfermentasi Rhizopus oryzae yang paling baik untuk pertumbuhan ikan patin
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai syarat untuk mengembangkan pengetahuan di bidang perikanan
terutama tentang pembuatan pakan ikan
2. Bagi Perikanan
Sebagai masukan informasi bagi pembudidaya ikan dalam pembuatan pakan
ikan
3. Bagi Dunia Pendidikan
Sebagai masukan informasi mengenai pemanfaatan limbah onggok singkong
sebagai bahan baku pakan ikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ikan Patin Jambal (Pangasius djambal)
Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan perairan Indonesia.Patin ini
banyak terdapat di beberapa sungai–sungai besar di Kalimantan, Sumatra dan
Jawa. Nama lain untuk ikan patin jambal, yaitu patin jendil.
1. Morfologi dan Taksonomi Ikan Patin
Morfologi ikan patin jambal dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.1 Ikan Patin
Sumber: (Rukmana, 2001).
Menurut Santoso (1996), taksonomi ikan patin adalah sebagai berikut:
Ordo : Ostariophysi
Sub-ordo : Siluroidea
Famili : Pangasidae
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius djambal
Nama Inggris : Catfish
Nama lokal : Ikan patin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Ikan Patin mempunyai bentuk tubuh memanjang, berwarna putih perak
dengan punggung berwarna kebiruan.Ikan Patin tidak memiliki sisik, kepala
ikan Patin relatif kecil dengan mulut terletak diujung kepala agak ke
bawah.Hal ini merupakan ciri khas golongan catfish.Panjang tubuhnya dapat
mencapai 120 cm. Sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang
berfungsi sebagai peraba.Sirip punggung memiliki sebuah jari-jari keras yang
berubah menjadi patil yang besar dan bergerigi pada bagian belakang,
sedangkan jari-jari lunak pada sirip punggungnya terdapat 6-7 buah (Kordi,
2005).
2. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Patin
Ikan patin banyak dijumpai pada habitat atau lingkungan hidup berupa
perairan air tawar, yakni di waduk, sungai–sungai besar dan muara–muara
sungai.Patin dikenal sebagai hewan yang bersifat nokturnal, yakni melakukan
aktivitas atau yang aktif pada malam hari. Ikan ini suka bersembunyi di liang-
liang tepi sungai. Benih patin di alam biasanya bergerombol dan sesekali
muncul di permukaan air untuk menghirup oksigen langsung dari udara pada
menjelang fajar.Untuk budidaya ikan patin, media atau lingkungan yang
dibutuhkan tidaklah rumit, karena patin termasuk golongan ikan yang mampu
bertahan pada lingkungan perairan yang jelek (Kordi, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Pertumbuhan Ikan
Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran panjang, berat maupun
volume dalam waktu tertentu.Pertumbuhan ikan biasanya diikuti dengan
perkembangan, yaitu perubahan dalam kenampakan dan kemampuannya yang
mengarah pada pendewasaan.Pada pertumbuhan normal terjadi rangkaian
perubahan pematangan yaitu pertumbuhan yang mengikutsertakan
penambahan protein serta peningkatan panjang dan ukuran (Ganong, 1990).
Pertumbuhan ikan dapat terjadi jika ada materi untuk membangun suatu
struktur atau organ dan energi untuk proses pembangunannya. Protein,
karbohidrat dan lemak diperlukan oleh tubuh ikan sebagai materi dan energi
untuk pertumbuhan dan diperoleh dari pakan yang dikonsumsi. Selanjutnya
agar dapat dimanfaatkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, pakan yang
dikonsumsi ikan akan mengalami proses metabolisme (Handayani, 2001).
Pakan dengan kandungan protein rendah akan mengurangi laju
pertumbuhan, proses reproduksi kurang sempurna, dan dapat menyebabkan
ikan menjadi mudah terserang penyakit. Kekurangan lemak dan asam lemak
akan menyebabkan pertumbuhan terhambat. Kelebihan protein dan lemak
akan mengakibatkan pertumbuhan lemak di hati dan ginjal, sehingga ikan
menjadi gemuk, nafsu makan berkurang dan bengkak disekitar perut
(Afrianto, 2005).
Pencernaan lemak secara intensif dimulai pada segmen usus. Garam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
empedu dan lipase pankreatik akan mengubah lemak menjadi partikel lemak
berukuran kecil yang disebut micel yang akan diserap oleh dinding usus.
Beberapa lemak yang disimpan sebagai trigliserida dapat dikonversi menjadi
fosfolipid dengan melepas satu dari tiga asam lemak dari gliserol dan
menggantikannya dengan kelompok fosfat.Fosfolipid sebagai komponen
penting dalam pembentukan struktur membrane sel sehingga esensial dalam
membentuk jaringan baru.Lemak tidak jenuh pada ikan dapat dicerna dan
diasilmilasi tetapi biasanya tidak dimanfaatkan untuk pertumbuhan atau untuk
energi dan hanya terakumulasi di dalam otot dan sebagai lemak organ dalam
(Fujaya, 2004).
Karbohidrat dalam pakan umumnya berbentuk senyawa polisakarida,
disakarida, dan monosakarida.Karena tidak memiliki air liur maka pencernaan
karbohidrat dimulai pada segmen lambung, tetapi secara intensif tejadi pada
segmen usus yang memiliki enzim amylase pankreatik.Karbohidrat diserap
oleh dinding usus dalam bentuk glukosa, setelah diabsorbsi oleh sel, glukosa
dapat segera diubah menjadi energi atau dapat disimpan dalam bentuk
glikogen (Fujaya, 2004).
4. Kebiasaan Makan
Ikan patin mempunyai kebiasaan makan di dasar perairan atau kolam
(bottom feeder).Berdasarkan jenis pakannya, patin digolongkan sebagai ikan
yang bersifat omnivore (pemakan segala).Namun, pada fase larva, ikan patin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
cenderung bersifat karnivora.Pada saat larva, patin bersifat kanibalisme, yaitu
memiliki sifat yang suka memangsa jenisnya sendiri.Jika kekurangan pakan,
larva patin tidak segan-segan memangsa kawannya sendiri.Oleh karena itu,
ketika masih dalam tahap larva, pemberian pakan tidak boleh terlambat.
Pada budidaya ikan, makanan ikan patin akan berubah sejalan dengan
pertambhan umur dan perkembangannya. Larva patin yang berumur 0-2 hari,
belum diberi pakan tambahan karena masih mempunyai cadangan makanan
berupa kuning telur (yolk) yang menempel di perut. Umur 2-7 hari, larva ikan
patin diberi pakan telur Artemia sp. Umur 7-15 hari larva patin diberi pakan
cacing sutera atau Tubifex sp. Sementara itu, benih patin mulai umur 15-30
hari sudah diberi pakan pelet berbentuk tepung dengan kandungan protein
minimal 40%.
Dihabitat aslinya, patin memakan ikan-ikan kecil, cacing, udang-
udanagn, moluska, serangga dan biji-bijian.Berdasarkan jenis pakannya yang
beragam tersebut, patin dikategorikan sebagai ikan pemakan segala
(omnivora).Namun demikian, pakan buatan (pelet) merupakan makanan yang
terbaik dan mutlak diberikan bagi ikan patin yang dibudidayakan secara
intensif.Pakan buatan pabrik atau pelet memang memiliki kualitas yang
terjamin dengan kandungan nutrisi yang lengkap sehingga sangat baik untuk
perkembangan dan pertumbuhan patin yang optimal.Namun, yang menjadi
pertimbangan jika menggunakan pakan buatan ooabrik adalah harganya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
relatif mahal.Ikan patin termasuk salah satu ikan yang rakus terhadap
makanan tambahan.
Sebagai hewan nokturnal, patin banyak melakukan aktivitas dan mencari
makan pada malam hari dan lebih menyukai tempat yang agak gelap, agak
dalam, dan teduh.Pada siang hari, ikan patin memilih berdiam diri atau
berlindung di tempet-tempat yang gelap.Namun, pada ikan patin yang
dibudidayakan di kolam pemeliharaan, terutama budidaya yang dilakukan
secara intensif, patin bisa dibiasakan untuk makan pada pagi atau siang hari,
kendati nafsu makannya tetap lebih tinggi jika pakan diberikan pada malam
hari.
5. Kualitas Air
Menurut Mahyuddin (2010), kualitas air pada kolam budidaya harus
sesuai dengan persyaratan ikan yang dibudidayakan. Air harus bersih, kaya
akan pakan alami, mengandung unsur hara dan mineral, dan tidak
mengandung bahan-bahan yang beracun. Kualitas air yang kurang baik dapat
menyebabkan ikan lemah, nafsu makan menurun dan mudah terserang
penyakit sehingga dapat menyebabkan kematian. Penilaian kualitas air
dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap parameter-parameter yang
mempengaruhinya. Beberapa pengaruh masing-masing parameter kualitas air
terhadap kehidupan ikan Patin adalah sebagai berikut.
a. Oksigen terlarut (DO)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Ikan memerlukan oksigen untuk bernafas dan mendukung proses
metabolismenya. Oksigen juga mempengaruhi laju pertumbuhan dan
perkembangan ikan. Pada kadar oksigen terlarut kurang dari 2 mg/l, ikan
akan mengalami penurunan nafsu makan dan perkembangannya kurang
baik, kandungan oksigen terlarut untuk budidaya ikan patin dalam air
minimal 3 mg/l (Mahyuddin, 2010).
b. Derajat keasaman (pH)
Derajat keasaman (pH) merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen
yang menunjukkan suasana asam atau basa suatu perairan.Kisaran pH yang
optimal untuk pertumbuhan ikan Patin yaitu 5 - 11 (Arie, 2007).Menurut
Mahyuddin (2010) nilai pH yang terlalu rendah dapat menyebabkan
organisme mati lemas. Sementara itu, pH yang terlalu tinggi menyebabkan
konsentrasi CO2 rendah sehingga proses fotosintesis terganggu.
c. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap kehidupan, pertumbuhan ikan dan
kencernaan pakan.Peningkatan suhu menyebabkan ikan lebih banyak
mengkonsumsi pakan sehingga dapat menurunkan rasio konversi pakan
dan dapat mempengaruhi kecepatan metabolisme.Ikan Patin tumbuh baik
di daerah dengan suhu 25–300C.Perubahan temperatur yang sangat drastis
dapat mengganggu laju respirasi dan aktivitas jantung.Selain itu,
temperatur yang tinggi dapat menyebabkan stress pada ikan (Khairuman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2008). Selain itu, suhu juga bisa menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi nafsu makan ikan secara otomatis akan mempengaruhi
pertumbuhannya. Bila suhu rendah, nafsu makan rendah, matabolisme
relatif lambat. Sebaliknya, ketika suhu meningkat, nafsu makan,
metabolisme, dan pertumbuhan akan kembali meningkat (Mahyuddin,
2010).
6. Pakan
Pakan merupakan sumber energi bagi ikan untuk kelangsungan hidup
dan kelestarian keturunan.Energi dalam pakan dapat dimanfaatkan setelah
pakan tersebut dirombak menjadi komponen lebih sederhana (Afrianto,
2005).Sebagaimana halnya makhluk hidup lain, ikan juga membutuhkan
zat–zat gizi tertentu dalam kehidupannya. Zat gizi yang diperlukan adalah
protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan air (Mujiman, 1987).
a. Protein
Dalam pakan ikan, protein merupakan unsur yang paling penting
karena kualitas pakan ditentukan oleh kandungan proteinnya. Secara
garis besar, fungsi utama protein dalam tubuh ikan adalah sebagai
sumber energi, berperan dalam pertumbuhan maupun pembentukan
jaringan tubuh, mengganti jaringan tubuh yang rusak, berperan dalam
pembentukan gonad (reproduksi), komponen utama pembentukan enzim
dan hormon serta berperan dalam proses metabolisme dalam tubuh ikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Sumber protein bisa berasal dari tumbuhan dan hewan. Sumber
protein yang berasal dari tumbuhan relatif lebih susah dicerna oleh ikan
karena protein nabati terbungkus oleh selulosa. Selain itu, kandungan
asam amino pada protein nabati juga tidak lengkap sehingga masih
membutuhkan tambahan protein hewani.Kebutuhan ikan terhadap
protein berkisar 20–60%. Menurut Afrianto (2005), pakan dengan
kandungan protein rendah akan mengurangi laju pertumbuhan, proses
reproduksi kurang sempurna, dan dapat menyebabkan ikan menjadi
mudah terserang penyakit. Sumber protein pakan antara lain tepung
ikan, tepung kedelai, tepung cacing dan lain-lain.
b. Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan Mineral
Lemak yang terkandung dalam makanan ditentukan oleh
kandungan asam lemaknya terutama asam lemak esensial.Asam lemak
yang sangat penting terdapat dalam makanan adalah asam lemak tidak
jenuh (Hepher, 1988). Menurut Soedarmo (1974), selain sebagai bahan
bakar tubuh, lemak membantu penyerapan mineral-mineral tertentu
terutama kalsium serta penyerapan vitamin-vitamin terlarut. Kandungan
lemak pakan yang dibutuhkan oleh sebagian besar jenis ikan, yakni
antara 4-16%.
Karbohidrat mempunyai fungsi utama sebagai penghasil energi
(Soedarmo, 1974).Kebutuhan ikan terhadap karbohidrat sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
terggantung pada jenis ikan. Golongan ikan karnivora membutuhkan
karbohidrat 15-20%, golongan ikan omnivora memerlukan karbohidrat
hingga 35% dan ikan herbivora memerlukan karbohidrat lebih banyak
lagi, yaitu mencapai 61% (Mujiman, 1987).
Vitamin adalah zat organik yang diperlukan dalam jumlah yang
relatif sedikit terutama untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan ikan
dan hanya dapat diperoleh dari makanan.Vitamin secara spesifik
diperlukan dalam metabolisme yaitu sebagai koenzim.Selain itu fungsi
vitamin lainnya adalah untuk mempertahankan fungsi berbagai jaringan
serta mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel – sel baru. Dari
sifat fisiknya, vitamin dapat dibagi kedalam dua golongan yaitu vitamin
yang larut dalam lemak yang meliputi vitamin A, D E, K, vitamin yang
larut dalam air meliputi vitamin C dan vitamin B kompleks yaitu
vitamin B1, B2, B6, B12 (Soedarmo, 1974). Menurut (Soedarmo, 1974).
Unsur-unsur mineral yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit
tetapi esensial. Mineral yang dibutuhkan oleh ikan antara lain kalsium,
fosfor, natrium, mangan, besi, tembaga, yodium, dan kobalt.
c. Pakan Alami dan Pakan Buatan
Secara ekologis, makanan alami ikan dapat dikelompokkan sebagai
plankton, nekton, bentos, perifiton, epifiton, dan neustron (Mujiman,
1987).Pakan alami dari genus Pangasius terdiri dari plankton, udang –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
udangan kecil, siput, cacing dan jentik nyamuk (Santoso, 1996). Dalam
budidaya ikan secara intensif menurut tersedianya pakan dalam jumlah
yang cukup tepat waktu, dan kontinyu dengan mengandalkan pakan
alami kadang kala banyak dipengaruhi faktor-faktor alam dan
lingkungan seperti cahaya, suhu, hama penyakit, bahan beracun, dan
lain-lain (Mujiman, 1987). Pembuatan pakan didasarkan pada
pertimbangan kebutuhan nutrien ikan, kualitas bahan baku, dan nilai
ekonomisnya.
Penggunan pakan buatan dapat memperoleh banyak keuntungan,
antara lain dapat meningkatkan produksi melalui metode padat
penebaran yang tinggi dengan waktu pemeliharaan yang lebih pendek
serta dapat memanfaatkan limbah industri pangan seperti tepung onggok
singkong, tepung ikan, tepung kanji, dedak, minyak jelantah, daun
singkong yang dapat digunakan sebagai pakan campuran.
B. Onggok Singkong
Onggok adalah hasil samping pengolahan singkong menjadi tapioka yang
berupa limbah padat setelah proses pengepresan. Onggok yang diolah menjadi
tepung onggok singkong jumlahnya melimpah, memiliki harga yang relatif
murah, ketersediaannya berkelanjutan, dan sampai saat ini masih belum
dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan. Penggunaan tepung onggok
singkong dalam pakan dibatasi oleh beberapa hal, yaitu kandungan protein
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang rendah (2-5%), kandungan serat kasar yang cukup tinggi (12-20%).
Onggok singkong dan tepung onggok singkong dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.2Onggok singkong (Kiri) dan tepung onggok singkong
(Kanan)
(Sumber:www./onggok/singkong.html) Komposisi nutrisi padatepung onggok singkong dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 2.1 Kandungan Nutrisi Pada Tepung Onggok Singkong
No Komponen Kandungan Nutrisi (%)
A B C
1 Protein 3,6 1,88 1,28
2 Lemak 2,3 0,25 0,55
3 Karbohidrat 65,9 81,10 87,24
4 Serat 8,1 15,62 8,92
5 Abu 4,4 1,15 2,01
6 Air 20,31 20 8,27
Sumber :Hasibuan (2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Keterangan kode A, B, C pada Tabel 2.1 :
A. Ningrum (2007)
B. Wizna (2008)
C. Basuki (2013)
C. Fermentasi
Fermentasi merupakan suatu proses yang melibatkan reaksi oksidasi
reduksi sehingga terjadi perombakan kimia terhadap suatu senyawa kompleks
menjadi senyawa yang lebih sederhana oleh makhluk hidup. Senyawa kompleks
yang berupa karbohidrat, protein, dan lemak akan diubah menjadi glukosa, asam
amino, asam lemak, dan gliserol. Proses fermentasi dapat diterapkan dalam
pembuatan pakan ikan. Setelah fermentasi, bahan yang sebagian besar
komponennya sudah berupa senyawa sederhana dapat diberikan sebagai pakan
ikan sehingga ikan tidak perlu mencerna lagi, melainkan sudah dapat langsung
menyerapnya.Organ pada ikan dapat memanfaatkan karbohidrat hasil fermentasi
secara lebih baik sebagai sumber energi.Pada prinsipnya fermentasi dapat
mengaktifkan pertumbuhan dan metabolisme mikroorganisme yang dibutuhkan
sehingga membentuk produk yang berbeda dengan bahan bakunya (Santoso,
1996).
Pada fermentasi terjadi proses yang menguntungkan di antaranya dapat
menghilangkan bau yang tidak diinginkan, meningkatkan daya cerna,
menghilangkan daya racun yang terdapat pada bahan mentah, dan menghasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
warna yang diinginkan. Mikroba yang banyak digunakan sebagai inokulum
fermentasi adalah kapang, bakteri, dan khamir.Pertumbuhan kapang mudah
dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas berwarna putih
(Sukarminah, 2008).
Menurut Fajarudin (2014) waktu dalam proses fermentasi yang semakin
lama akan mengakibatkan penurunan kadar air. Semakin lama waktu fermentasi
maka akan banyak glukosa yang dihasilkan sehingga mikroorganisme
berkembangbiak menjadi semakin banyak, kemampuan mikroba Rhizopus
oryzae memecah glukosa untuk menghasilkan metabolit primer (asam laktat dan
alkohol) dan metabolit sekunder semakin banyak.
Keuntungan lain dari proses fermentasi adalah meningkatnya gizi dan
daya simpan pakan karena proses fermentasi akan merombak senyawa
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah diserap oleh
tubuh. Protein, lemak, dan polisakarida dapat dihidrolisis sehingga bahan
pangan setelah difermentasi mempunyai daya cerna yang lebih tinggi. Selain itu,
selama proses fermentasi berlangsung, akan terjadi penurunan pH yang akan
menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk sehingga daya simpan pakan
buatan lebih lama. Selama proses fermentasi, perombakan senyawa kompleks
akan menghasilkan senyawa volatil yang mempunyai aroma khas. Senyawa
volatil inilah yang akan memperbaiki aroma dan cita rasa pakan buatan hasil
fermentasi sehingga ikan akan terangsang untuk mengkonsumsi pakan lebih
banyak. Hasil akhir fermentasi sangat bergantung pada bahan dasarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(substrat), macam mikroba atau inokulum, dan kondisi lingkungan sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme mikroba (Mudjiman, 1992).
D. Rhizopusoryzae
KapangRhizopus oryzae merupakan kapang yang sering digunakan
dalam pembuatan tempe (Soetrisno, 1996). KapangRhizopus oryzae aman
dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam
laktat (Purwoko dan Pamudyanti, 2004).KapangRhizopus oryzae mempunyai
kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida dan asam amino
dengan bantuan enzim lipolitik (Septiani, 2004).Selain itu kapang Rhizopus
oryzae mampu menghasilkan protease dengan adanya enzim proteolitik
(Margiono, 1992).
Menurut Soetrisno (1996) sifat-sifat kapangRhizopus oryzae yaitu koloni
berwarnaputih berangsur-angsur menjadi abu-abu; stolon halus atau sedikit
kasar dan tidak berwarnahingga kuning kecoklatan; sporangiofora tumbuh dari
stolon dan mengarah ke udara, baiktunggal atau dalam kelompok (hingga 5
sporangiofora); rhizoid tumbuh berlawanan danterletak pada posisi yang sama
dengan sporangiofora; sporangia globus atau sub globusdengan dinding
berspinulosa (duri-duri pendek), yang berwarna coklat gelap sampai hitambila
telah masak; kolumela oval hingga bulat, dengan dinding halus atau sedikit
kasar; sporabulat, oval atau berbentuk elips atau silinder; suhu optimal untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pertumbuhan 350C,minimal 5-70C dan maksimal 440C. Klasifikasi Rhizopus
oryzae menurut Germain, (2006) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Familia : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Species : Rhizopus oryzae
MorfologiRhizopus oryzaetersaji pada Gambar di bawah ini:
Gambar 2.3 Rhizopus oryzae (Sumber:www./fermentasi/Rhizopus.html)
E. Hasil Penelitian yang Relevan
A. Dalam penelitianAntika, (2014), mengatakan kandungan nutrisi (protein)
tepung onggok singkong meningkat dengan adanya miselium dari kapang
Rhizopusoryzae.Tepung onggok singkong difermentasi selama 3 hari dan
menghasilkankandungan nutrisi tepung onggok singkong sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tabel 2.2 Hasil analisa proksimat tepung onggok singkong (100gr) sebelum dan sesudah fermentasi dengan Rhizopus oryzae
Parameter (%) Sebelum
difermentasi Sesudah
difermentasi
Kadar air 8,27 4,13
Protein 1,28 8,06
Lemak 0,55 0,74
Kadar abu 2,01 2,89
Serat kasar 8,92 2,11
Karbohidrat 87,24 59,20
Setelah dilakukan uji Anova penggunaan tepung onggok singkong
terfermentasi Rhizopus oryzae memberikan pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan berat ikan nila merah.
B. Penelitian peningkatan kualitas bahan nabati (dedak padi dan dedak polar)
melalui proses fermentasi (Rhizopus oryzae) dan penggunaannya dalam
pakan ikan mas (Cyprus carpio) yang dilakukan oleh Suhendra, (2008).
Penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap yang pertama untuk menentukan
lama fermentasi bahan nabati dengan Rhizopus oryzae dengan penentuan 1,
3, 5 hari sedangkan tahap kedua yaitu pengujian bahan hasil fermentasi
tersebut berupa uji kadar nutrisi dengan uji proksimat untuk melihat
pengaruhnya terhadap pakan ikan mas.
Tahap kedua ini menggunakan ikan mas dengan bobot ±5,47 gram.
Wadah yang digunakan yaitu akuarium volume 100L, dengan padat
penebaran 30 ekor per akuarium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
proksimat kandungan nutien tertinggi untuk dedak padi dengan lama waktu
fermentasi 3 hari kandungan protein meningkat menjadi 19,02% sedangkan
kandungan lemaknya turun 13,33%. Pada dedak polar kadar protein naik
38,14% sedangkan kadar lemak turun 19,28%. Pada pengujian tahap kedua
dedak polar memberikan hasil lebih baik atau memberikan pengaruh nyata
terhadap pertumbuhan ikan mas dari pada dedak padi.
F. Kerangka Berfikir
Onggok yang berasal dari hasil pengolahan tepung tapioka jumlahnya
melimpah, memiliki harga yang relatif murah, ketersediaannya berkelanjutan,
dan sampai saat ini masih belum dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan.
Tepung onggok singkong memiliki kandungan protein yang rendah (2-5%),
kandungan serat kasar yang cukup tinggi (12-20%).Untuk meningkatkan
kandungan nutrisi dalam penggunaan onggok singkong, maka dilakukan proses
fermentasi menggunakan jenis kapang Rhizopus oryzae yang dilarutkan dalam
air dengan penambahan urea yang diharapkan dapat menurunkan kandungan
serat kasar, serta menaikkan kandungan protein. Dengan data dari
penelitianAntika, (2014)dan Suhendra, (2008) tepung onggok singkong yang
difermentasi Rhizopus oryzae selama 3 hari dapat meningkatkan kandungan
protein dalam tepung onggok singkong.Adapun kerangka pemikiran
dalampenelitian ini dapat disajikan dalam bagan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 2.4 Bagan kerangka berfikir penelitian
G. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis perlakuan yang digunakan yaitu :
1. Perbedaan waktu fermentasi tepung onggok singkong berpengaruhterhadap
pertumbuhan ikan patin.
2. Penggunaan tepung onggok singkong yang difermentasi 3 hari paling baik
pada pertumbuhan ikan patin.
Tepung Onggok Singkong
Pengolahan (Fermentasi)
Pakan Alternatif
Rhizopus oryzaedilarutkan
dalam air di tambahkan Urea
Kandungan Nutrisi (Protein) Meningkat
Pakan Alternatif Ikan Patin
Pertumbuhan Ikan Patin Meningkat
Tepung Ikan, Tepung Kanji, Dedak, Daun Singkong, Minyak Jelantah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu mengujikan
perbedaan waktu fermentasi tepung onggok singkong dengan kapang
Rhizopus oryzae pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan patin.Rancangan
penelitian yang digunakan adalah dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
satu faktor. Adapun dalam penenlitian ini terdapat tiga jenis variabel yaitu :
1. Variabel bebas : Perbedaan waktu fermentasi tepung onggok singkong
Terdiri dari 4 perlakuan dengan perbedaan waktu fermentasi dan kontrol.
Tabel 3.1 Perlakuan perbedaan waktu fermentasi tepung onggok singkong
Kode Perlakuan
P1 Fermentasi 1 hari
P2 Fermentasi 3 hari
P3 Fermentasi 5 hari
K(+) Pelet Komersial (MLP3)
K(-) Tanpa fermentasi
2. Variabel terikat : Besarnya berat basah ikan pada setiap kali pengukuran
sampai dengan penetapan akhir percobaan
3. Variabel terkontrol : ketinggian kolam 1,5 m dan panjang kolam 5 x 1,5 m,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pemberian pakan sebanyak 3% dari total berat ikan.
B. Batasan Penelitian/ Definisi Operasional
Berdasarkan pada identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini perlu
diadakan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Subjek dalam penelitian ini adalah ikan patin
2. Jumlah ikan yang digunakan untuk penelitian sebanyak 40 ekor
3. Penelitian ini menggunakan perbedaan waktu fermentasi tepung onggok
singkong yaitu 1, 3, 5 hari
4. Perlakuan yang digunakan untuk penelitian yaitu sebagai berikut :
a. Perlakuan P1 : Tepung onggok singkongfermentasi 1 hari
b. Perlakuan P2 : Tepung onggok singkong fermentasi 3 hari
c. Perlakuan P3 : Tepung onggok singkong fermentasi 5 hari
d. Kontrol negatif : Tepung onggok singkong tanpa fermentasi
e. Kontrolpositif : Pelet komersial (MLP3)
5. Penelitian yang akan dilakukan mencakup pertumbuhan ikan patin (berat
tubuh ikan dari awal sampai akhir).
C. Alat dan Bahan
1. Alat Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : satu
kolam beton berukuran 5 x 1,5 m yang di bagi menjadi 5 kolam dengan
sekat jaring berukuran 1 x 1,5 m, mesin pencetak pakan, panci pengukus,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kompor gas, pisau, timbangan digital, baskom, ember, kertas label, plastik,
jaring ikan, pH meter, termometer, DO meter, kamera, ayakan, pengaduk,
kain lap dan alat tulis.
2. Bahan Penelitian
Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
a. Ikan uji :
Ikan uji adalah ikan patin yang berasal dariPasar Cangkringan
yang telah dibesarkan selama 2 bulan sejak penebaran bibit awal di kolam
uji.Jumlah bibit yang disebarkan di kolam uji sebanyak 40 ekor per
kolam.
b. Pakan Uji :
Pakan yang digunakan adalah pakan buatan berbahan baku tepung
ikan, tepung onggok singkong,onggok singkong, minyak jelantah, dedak
dan ragi tempe (Rhizopus oryzae) yang sudah dilarutkan dalam
air.Komposisi bahan-bahan baku yang digunakan sebagai formulasi
pakan dapat dilihat di Tabel 2.
Tabel 3.2 Komposisi Bahan Baku Pakan
Bahan
Pakan
Perlakuan
P1 P2 P3 K (-) K (+)
Tepung Ikan 40% 40% 40% 40% -
Tepung
Onggok
Singkong
30%
(fermentasi
1 hari)
30%
(fermentasi
3 hari)
30%
(fermentasi
5 hari)
30%
(tanpa
fermentasi)
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Daun
Singkong 10% 10% 10% 10%
-
Minyak
Jelantah 5% 5% 5% 5%
-
Tepung
Kanji 5% 5% 5% 5%
-
Dedak 10% 10% 10% 10% -
Keterangan : K Positif (+) = pelet komersial (MLP3)
D. Cara Kerja
1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan adalah persiapan pembuatan pakan ikan
mandiri dan persiapan pembuatan tempat pemeliharaan ikan.
a) Cara pembuatan pakan : bahan baku yang digunakan seperti tepung
ikan,tepung onggok singkong, daun singkong, air, tepung terigu dan
minyak jelantah tersebut ditimbang sesuai dengan formulasi pakan.
Namun untuk perlakuan P1, P2, P3 tepung onggok singkong yang
digunakan terlebih dahulu difermentasi dengan kapang Rhizopus oryzae
yang sudah dilarutkan dalam air dengan menambahkan urea dan
difermentasi sesuai dengan perlakuan. Kemudian bahan-bahan tersebut
dicampur hingga homogen. Proses selanjutnya adalah pencetakan pakan
dan pengeringan dengan penjemuran selama dua hari. Lampiran 1 & 2
b) Pembuatan tempat pemeliharaan ikan meliputi pembersihan kolam dan
pemasangan sekat kolam dengan jaring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Pelaksanaan
Ikan ditempatkan dalam kolam yang sudah di sekat dengan jaring
berukuran 1 x 1,5 m sebanyak 40 ekor per kolam. Ikan uji berukuran 7-8cm
dengan berat rata-rata 10 gram.Pemeliharaan dilakukan selama 5
bulan.Frekuensi pemberian pakan yaitu 2 kali sehari yakni pagi dan sore.Pagi
pada pukul 07:00 dan Sore pada pukul 16:00 dengan feeding rate (FR) 3%
dari bobot tubuh ikan.Selama masa pemeliharaan dilakukan pengukuran berat
tubuh ikan Patin setiap 2 minggu sekali.
3. Pengamatan
Selama penelitian berlangsung parameter yang diamati adalah
pertumbuhan berat mutlak, Survival Rate(SR) dan kualitas air media
pemeliharaan.
a. Pertumbuhan Berat Mutlak
Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih berat total tubuh ikan pada
akhir pemeliharaan dan awal pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak
dapat dihitung dengan menggunakan rumus Effendie (2003).
Wm =Wt−Wo
Keterangan :
Wm = Pertumbuhan berat mutlak (g)
Wt = Berat rata-rata akhir (g)
Wo = Berat rata-rata awal (g)
b. Kelangsungan Hidup atau Survival Rate (SR)
Survival rate atau biasa dikenal dengan SR dalam perikanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
budidaya merupakan indeks tingkat kelangsungan hidup suatu jenis ikan
dalam suatu proses budidaya dari mulai awal ikan ditebar hingga ikan
dipanen. SR ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam
kegiatan budidaya ikan. Jika ikan yang hidup saat panen banyak dan
yang mati hanya sedikit tentu nilai SR akan tinggi, namun sebaliknya
jika jumlah ikan yang mati banyak sehingga jumlah ikan yang masih
hidup saat dilakukan pemanenan tinggal sedikit tentu nilai SR ini akan
rendah.
Kelangsungan hidup (SR) diperoleh berdasarkan persamaan yang
dikemukakan oleh Zonneveld et al. (1991), yaitu :
SR = [Nt / No] x 100%
Keterangan :
SR : Kelangsungan hidup (%)
Nt : Jumlah ikan akhir (ekor)
No : Jumlah ikan awal (ekor)
c. Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian adalah: pH air,
suhu air, oksigen dan terlarut (DO). Hasil pengukuran kualitas air dirata-
ratakan dan dihitung menggunakan uji statistik Variabilitas
(ketersebaran). Parameter tersebut diukur setiap 2 minggu sekali dengan
cara sebagai berikut :
1. pH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Untuk mengukur pH digunakan alat ukur pH meter.pH meter
dinetralkan terlebih dahulu tepat pada 7,0. Kemudian dicelupkan ujung
pH meter pada air di masing-masing kolam, sampai angka yang
ditunjukkan.
2. Suhu
Untuk mengukur suhu digunakan termometer laboratorium. Dengan
cara memasukkan termometer laboratorium kedalam air pada kolam
yang kan di ukur. Amati perubahan alkohol atau raksa yang ada di dalam
termometer.
3. DO
DO di ukur dengan seperangkat alat test kit yang berisi bahan-bahan
untuk mengukur DO.Metode yang digunakan dalam pengukuran kadar
oksigen terlarut adalah :
Mengambil sampel air dengan menggunakan botol BOD 125 ml
(tidak boleh ada udara yang masuk)
Kemudian menambahkan 1 ml MnSO4 dan 1 ml NaOH dalam botol
BOD
Tutup botol tersebut dan kocok hingga larutan homogen dan terjadi
endapan
Langkah selanjutnya menambahkan 1 ml H2SO4 pekat kemudian
menutup botol BOD
Kocok sampai endapan hilang dan larutan berwarna kuning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Setelah itu memasukkan 50 ml sampel ke dalam erlenmeyer 250ml
Melakukan titrasi dengan 0,025 N Na2S2O3 hingga larutan berwarna
kuning muda
Menambahkan 2 tetes amilum, apabila timbul warna biru
Melanjutkannya dengan titrasiNa2S2O3 0,025 N hingga bening.
F. Desain Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Complete Randomized
Design.Menurut Fathul dkk, (1997)Complete Randomized Design atau
rancangan acak lengkap (RAL) merupakan rancangan dasar dengan berbeda
perlakuan yang disusun secara random untuk seluruh unit percobaan.Ciri khas
percobaan ini yaitu bahan percobaan yang digunakan harus bersifat homogen.
Dalam rancangan penelitian ini dilakukan pembuatan denah percobaan dengan
pengacakan untuk memperoleh nilai yang tidak biasa, nilai tengah maupun
beda antar nilai tengah. Pengacakan dilakukan terhadap penempatan perlakuan
satuan percobaan.
P1 K (-) P3 K (+) P2 1,5 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 3.1 Kolam Ikan yang Digunakan
Keterangan :
: Dinding kolam : Sekat Jaring
: Bambu : Tanah
: Tali
P1 : Tepung onggok singkong fermentasi 1 hari
P2 : Tepung onggok singkong fermentasi 3 hari
P3 : Tepung onggok singkong fermentasi 5 hari
K (-) : Tepung onggok tanpa fermentasi
K (+) : Pelet Komersial (MLP3)
Pada penelitian ini terdapat 5 perlakuan yaitu perbedaan waktu fermentasi
tepung onggok singkong dengan Rhizopus oryzae yaitu, tepung onggok
singkong tanpa fermentasi, fermentasi 1, 3, 5 hari dan 2 kontrol positif dan
negatif. Masing-masing perlakuan diambil 20 ekor ikan sebagai sampel dalam
pengukuran. Pengukuran berat ikan dilakukan setiap 2 minggu sekali data
hasil pengukuran berat ikan setiap 2 minggu akan dimasukkan dalam tabel
1m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
seperti dibawah ini :
Tabel 3.3 Pertumbuhan Berat Ikan Patin Selama 2 Minggu Sekali
Pengukuran 1 tgl : ……………..
Ikan P1 P2 P3 K(-) K(+)
1
2
3
4
5
Dst...
20
Rata-rata
G. Metode Analisis Data
Data yang diharapkan adalah berat basah ikan Patin setiap pengukuran 2
minggu sekali yang dihitung dalam satuan gram sebagai indikator bahwa pelet
ikan yang diberi bahan baku tepung onggok singkong terfermentasi berpengaruh
nyata terhadap pertumbuhan ikan Patin.Pengambilan data dilakukan sebanyak
10 kali selama 20 minggu.Data diambil setiap 2 minggu sekali dengan kelipatan
14 hari setelah ikan dimasukkan dalam kolam dan seterusnya.
Data mengenai berat basah ikan yang telah diperoleh selama masa
pengamatan dilanjutkan dengan pengujian statistik menggunakan uji Anova one
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
factor. Digunakan confident interval 0,95 atau a = 0,05. Bila probabilitas p lebih
besar dari a, maka signifikan. Perhitungan anova one factor menggunakan
program Microsoft Excel 2007. Pengujian statistik ini bertujuan untuk
mengetahui perlakuan yang sungguh memberikan pengaruh secara signifikan.
Analisis data dilakukan dengan cara menggunakan program SPSS dan
Microsoft Excel 2007. Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan yang
dilakukan merupakan data mentah yang meliputi berat ikan patin.Analisis data
menggunakan uji Anova. Uji anova merupakan salah satu uji komparatif yang
digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) pada data yang lebih dari 2
kelompok. Dalam melakukan analisis data dengan uji tersebut tentunya harus
didukung dengan pengujian normalitas serta homogenitas, dalam arti bahwa
kedua pengujian tersebut merupakan persyaratan analisis data sebelum
melakukan uji anova menggunakan Microsoft Excel 2007.
Uji normalitas merupakan pengujian yang bertujuan untuk
memperlihatkan bahwa data penelitian yang dilakukan memiliki distribusi yang
normal atau tidak. Normalitas dipenuhi jika hasil uji signifikan dengan taraf
signifikan ( a = 0,05). Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas adalah
apabila nilai signifikan lebih besar dari a, maka data tersebut berdistribusi
normal.Sebaliknya, apabila nanti signifikan lebih kecil dari a, maka data
tersebut tidak berdistribusi normal.Setelah dilakukan uji normalitas maka
dilanjutkan dengan uji homogenitas. Pengujian tersebut bertujuan megetahui
varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Adapun dasar pengambilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
keputusan dalam uji homogenitas adalah apabila nilai signifikan lebih dari a,
maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data
adalah tidak sama. Sedangkan apabila nilai signifikan lebih besar dari a, maka
dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah
sama. Uji normalitas maupun uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan
program SPSS.
Dari pengujian statistik menggunakan uji Anova one factor diperoleh hasil
Fobs < Fcritberarti data tidak signifikan. Ho diterima, Hi ditolak, yang berarti
rata-rata pertumbuhan berat harian ikan Patin tidak menunjukkan perbedaan
nyata pada masing-masing perlakuan. Maka berdasarkan hasil analisis bisa
dikatakan bahwa perlakuan perbedaan waktu fermentasi tepung onggok
singkong dengan Rhizopus oryzae tidak memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan berat harian ikan patin.
H. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Sekolah
Menengah Atas (SMA) kelas X semester Genap yakni pada babPerubahan
lingkungan/iklim dan daur ulang limbah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
A. Hasil
1. Pertumbuhan Rata – rata Berat Ikan Selama 2 Minggu
Peningkatan berat ikan patin selama 5 bulan pemeliharaan
menunjukkan bahwa pakan yang diberikan mengandung cukup energi dan
memenuhi kebutuhan ikan untuk tumbuh (Sugianto, 2007).Dengan
kebutuhan nutrisi yang tercukupi, maka kebutuhan energi untuk kegiatan
metabolisme ikan juga terpenuhi.Dari hasil penelitian yang telah
dilakukanmengenai pengaruh perbedaan waktu fermentasi tepung onggok
singkong terhadap pertumbuhan berat tubuh ikan patin, diperoleh hasil
sebagaimana disajikan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Pertumbuhan berat ikan patin
Keterangan : P1 = Tepung onggok singkong fermentasi 1 hari P2 = Tepung onggok singkong fermentasi 3 hari P3 = Tepung onggok singkong fermentasi 5 hari K (-) = Tepung onggok singkong tanpa fermentasi
0
50
100
150
200
250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
bera
t tub
uh ik
an ra
ta-r
ata (
g)
minggu ke-
Pertumbahan berat ikan patin (g)
K -
P1
P2
P3
K +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
K (+) = Pelet komersial (MLP3)
Perbedaan waktu fermentasi tepung onggok singkong memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan berat ikan patin.Gambar
4.1.menunjukkan bahwa pertumbuhan berat ikan patin pada perlakuan K(-)
(tepung onggok singkong tanpa fermentasi) menghasilkan berat ikan
terendah sedangkan perlakuan P2 (tepung ongok singkong fermentasi 3 hari)
memberikan berat ikan patin tertinggi dibandingkan perlakuan P1, P3, dan K
(-). Namun pertumbuhan berat ikan pada perlakuan P2 lebih rendah dari
perlakuan kontrol positif atau pelet komersial (MLP3).
Setelah dilakukan uji statistik dengan uji Anova (Tabel 4.1),
perlakuan perbedaan waktu fermentasi tepung onggok singkong pada pakan
ikan berpengaruh secara tidak signifikan terhadap pertumbuhan ikan
patindengan nilai Fobserved = 1.195lebih kecil dari nilai Sig = 0,326 , atau
dengan kata lain, tidak signifikan. Jadi keempat perlakuan tersebut
meningkatkan pertumbuhan berat ikan patin, namun rata-rata pertambahan
berat ikan patin antar perlakuan tidak berbeda secara nyata.
Tabel 4.1 Hasil Uji Anova Pertumbuhan Berat Ikan Patin.
Multiple Comparisons
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Beratikan
LSD
(I)
perlak
uan (J) perlakuan
Mean
Difference (I-
J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
K- P1 -3.755 22.502 .868 -49.08 41.57
P2 -26.010 22.502 .254 -71.33 19.31
P3 -9.686 22.502 .669 -55.01 35.64
K+ -41.780 22.502 .070 -87.10 3.54
P1 K- 3.755 22.502 .868 -41.57 49.08
P2 -22.255 22.502 .328 -67.58 23.07
P3 -5.931 22.502 .793 -51.25 39.39
K+ -38.025 22.502 .098 -83.35 7.30
P2 K- 26.010 22.502 .254 -19.31 71.33
P1 22.255 22.502 .328 -23.07 67.58
P3 16.324 22.502 .472 -29.00 61.65
K+ -15.770 22.502 .487 -61.09 29.55
P3 K- 9.686 22.502 .669 -35.64 55.01
P1 5.931 22.502 .793 -39.39 51.25
P2 16.324 22.502 .472 -61.65 29.00
K+ -32.094 22.502 .161 -77.42 13.23
K+ K- 41.780 22.502 .070 -3.54 87.10
P1 38.025 22.502 .098 -7.30 83.35
P2 15.770 22.502 .487 -29.55 61.09
P3 32.094 22.502 .161 -13.23 77.42
ANOVA
Beratikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 12103.120 4 3025.780 1.195 .326
Within Groups 113927.520 45 2531.723
Total 126030.640 49
2. Kelangsungan Hidup/ Sintasan
Penggunaan tepung onggok singkong yang difermentasi dalam waktu
yang berbeda tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda terhadap kelangsungan
hidup benih ikan patin.Kelangsungan hidup ikan patin dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain pemeliharaan, kualitas air, penyakit dan makanan yang
diberikan. Dari hasil pengamatan dan pengukuran selama penelitian diperoleh
hasil sebagai berikut:
88%
90%
92%
94%
96%
98%
100%
102%
K - P1 P2 P3 K +
Kel
angs
unga
n H
idup
Perlakuan
Kelangsungan Hidup Ikan Patin
K -
P1
P2
P3
K +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 4.2 Kelangsungan Hidup Ikan Patin
Keterangan : P1 = Tepung onggok singkong fermentasi 1 hari P2 = Tepung onggok singkong fermentasi 3 hari P3 = Tepung onggok singkong fermentasi 5 hari K(-) = Tepung onggok singkong tanpa fermentasi K(+) = Pelet komersial (MLP3)
Uji Survival Rate (SR)menunjukkan bahwa masing-masing uji pada
tiap perlakuan memberikan kelangsungan hidup yang berbeda. Kelangsungan
hidup pada perlakuan K(-), P1 dan K(+) mencapai 100% kemudian disusul
perlakuan P2 dengan kelangsungan hidup 95%, dan P3 dengan kelangsungan
hidup 92,5%. Menurut Suyanto (2005), angka mortalitas (kematian) yang
mencapai 30 – 50% masih dianggap normal.
Berdasarkan analisis uji normalitas, hasil yang diperoleh pada (Tabel
4.2) menunjukkan bahwa nilai sig > 0,05 yang berarti bahwa data berat ikan
yang didapatkan berdistribusi normal. Sedangkan analisis uji homogenitas
varians yang dihasilkan dengan nilai levene statistic 0,688 dan nilai sig 0,604
pada level probabilitas yang berarti bahwa perlakuan setiap perbedaan lama
waktu fermentasi tepung onggok singkong pada pakan ikan terhadap
pertumbuhan ikan patin memiliki varians yang sama (homogen).
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas
Tests of Normality
Perlakuan
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Berat P1 .142 10 .200* .938 10 .536
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3. Kualitas Air
Air merupakan media penting bagi kehidupan ikan. Kualitas air yang
memenuhi syarat merupakan salah satu kunci keberhasilan budidaya ikan.
Parameter air diamati untuk menentukan kualitas perairan diantaranya adalah
suhu, derajat keasaman (pH) dan kandungan oksigen terlarut (DO). Data dari
suhu, pH, dan DO selama penelitian dapat dilihat dari gambarberikut :
ikan P2 .108 10 .200* .964 10 .834
P3 .091 10 .200* .977 10 .948
P4 .090 10 .200* .975 10 .933
K .084 10 .200* .982 10 .974
Test of Homogeneity of Variances
Berat Ikan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.688 4 45 .604
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 4.3 Pengukuran suhu selama pemeliharaan ikan patin
Gambar 4.4 Pengukuran pH selama pemeliharaan ikan patin
25,5
26
26,5
27
27,5
28
28,5
29
29,5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kisa
ran
suhu
Pengukuran ke-
Suhu Air
K -
P1
P2
P3
K +
6,4
6,6
6,8
7
7,2
7,4
7,6
7,8
8
8,2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kisa
ran
pH
Pengukuran ke-
pH Air
K -
P1
P2
P3
K +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar 4.5 Pengukuran DO selama pemeliharaan ikan patin
Keterangan : P1 = Tepung onggok singkong fermentasi 1 hari
P2 = Tepung onggok singkong fermentasi 3 hari P3 = Tepung onggok singkong fermentasi 5 hari K (-) = Tepung onggok singkong tanpa fermentasi K (+) = Pelet komersial (MLP3)
Hasil pengukuran kualitas air yang meliputi parameter fisika dan kimia air
disajikan pada Gambar 4.3, Gambar 4.4, Gambar 4.5. Kualitas air selama
pemeliharaan dalam kisaran normal untuk budidaya ikan. Pada gambar 4.3
mengenai pengukuran suhu selama pemeliharan ikan patin dalam kisaran normal
yaitu 27 – 29,10C.Sedangkan untuk Gambar 4.4 (pH) dan Gambar 4.5 (DO) juga
berada dalam kisaran normal. Untuk pH di antara 7,0 – 8,0 dan DO di antara 3,4 –
5,2 mg/L.
Kualitas air selama pemeliharaan, diuji dengan menggunakan uji statistik
dengan uji Variabilitas (ketersebaran) untuk menunjukkan data yang diperoleh
diantara 3 perlakuan dan 2 kontrol lebih serupa atau sangat berbeda dapat dilihat
pada tabel berikut :
0
1
2
3
4
5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kisa
ran
DO
Pengukuran ke-
DO Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4.3 Kualitas Air Selama Pemeliharaan Ikan Patin
Perlakuan Ph Suhu DO
K (-) 7,28 ± 0,21 28,15 ± 0,54 4,67 ± 0,37
P2 7,33 ± 0,20 28,15 ± 0,61 4,67 ± 0,40
P3 7,38 ± 0,22 28,15 ± 0,56 4,67 ± 0,43
P4 7,34 ± 0,24 28,15 ± 0,50 4,67 ± 0,38
K (+) 7,30 ± 0,23 28,15 ± 0,60 4,67 ± 0,43
Keterangan : P1 = Tepung onggok singkong fermentasi 1 hari P2 = Tepung onggok singkong fermentasi 3 hari P3 = Tepung onggok singkong fermentasi 5 hari K(-) = Tepung onggok singkong tanpa fermentasi K(+) = Pelet komersial (MLP3)
Dari hasil uji Variabilitas kualitas air, Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil
pengukuran kualitas air selama pemeliharaan pada setiap perlakuan lebih serupa
atau tidak jauh berbeda.
B. PEMBAHASAN
Ketersediaan pakan dalam jumlah yang cukup, pemberiannya tepat waktu dan
bernilai gizi baik, merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan
usaha budidaya ikan (Sahwan, 2004).Afrianto, (2005) menambahkan bahwa
pemberian pakan tambahan (pelet) bagi ikan budidaya sangat penting, terutama
pada lokasi yang kandungan pakan alaminya tidak mencukupi kebutuhan.Jumlah
dan kualitas pakan tambahan tersebut juga perlu diperhatikan karena sangat
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Dalam penelitian ini, komposisi pakan buatan terdiri dari tepung ikan, tepung
onggok singkong, tepung kanji, dedak, daun singkong dan minyak
jelantah.Pembuatan pakan buatan ini dengan menggunakan bahan pokok tepung
onggok singkong yang difermentasi dalam waktu yang berbeda. Menurut Supriyati
et al. (1998), tepung onggok singkong yang digunakan mengandung nutrisi
karbohidrat 51,8%, protein 2,2%, serat kasar 31,6%, dan abu 2,4%. Tingginya serat
kasar yang terdapat pada tepung onggok singkong akan sulit dicerna oleh tubuh ikan
sehingga perlu pendegradasian serat kasar atau penurunan serat kasar pada tepung
onggok singkong. Begitu juga dengan rendahnya kandungan protein akan
menghambat pertumbuhan ikan patin. Protein merupakan unsur yang paling penting
karena kualitas pakan ditentukan oleh kandungan proteinnya. Ikan cenderung
memilih protein sebagai sumber energi yang utama (Asmawi, 1986). Secara garis
besar, fungsi utama protein dalam tubuh ikan adalah sebagai sumber energi,
berperan dalam pertumbuhan maupun pembentukan jaringan tubuh, mengganti
jaringan tubuh yang rusak, berperan dalam pembentukan gonad (reproduksi),
komponen utama pembentukan enzim dan hormon serta berperan dalam proses
metabolisme dalam tubuh ikan (Rukmana, 2001).
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kandungan nutrisi dalam bahan baku
pembuatan pakan diperlukan suatu proses yang dapat meningkatkan kandungan
nutrisi tepung onggok singkong tersebut yaitu dengan menggunakan bantuan
kapang Rhizopus oryzae, karena kapang ini dapat menghasilkan enzim proteolitik
yang dapat merombak senyawa kompleks protein menjadi senyawa yang lebih
sederhana dan merupakan salah satu faktor utama penentu kualitas produk, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
sebagai sumber protein yang memiliki nilai cerna amat tinggi (Nitis, 1994).
Fermentasi dengan Rhizopus oryzae mampu meningkatkan kandungan protein dari
2% menjadi 8%dan dapat menurunkan serat kasar (Tisnadjaja, 1996).Peningkatan
protein karena adanya kontribusi penambahan biomasa Rhizopus oryzae sebagai
fermenter dan urea yang berperan sebagai sumber nitrogen bagi pertumbuhan
biomasa Rhizopus oryzae.Fermentasi tepung onggok singkong juga menurunkan
kandungan serat kasar pada onggok singkong, penurunan serat kasar ini terjadi
akibat dekomposisi sel – sel substrat (Fardiaz, 1989).Hal ini sesuai pendapat Sustri
(2012) bahan makanan yang telah mengalami fermentasi biasanya mempunyai nilai
gizi yang lebih tinggi dari asalnya.
Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada pukul 07.00 dan 16.00 selama
5 bulan pemeliharaan.Jumlah pakan yang diberikan didasarkan pada berat total ikan
yang dipelihara yaitu sebesar 3% dari berat total ikan. Perubahan jumlah pakan
yang diberikan dapat dilakukan setiap saat, tetapi sebaiknya dilakukan 1 atau 2
minggu sekali, sebab penimbangan ikan yang terlalu sering akan menimbulkan stres
pada ikan yang dapat mengganggu pertumbuhan (Mudjiman, 1992). Hal ini pula
yang menjadi alasan pengambilan data setiap 2 minggu sekali.
1. Pertumbuhan Rata-rata Berat Ikan Selama 2 Minggu
Pertumbuhan merupakan perubahan ukuran tubuh yang dapat berupa
panjang atau berat suatu organisme dalam waktu tertentu (Effendie, 2003).
Kimbal (1994) menambahkan bahwa pada umumnya pertumbuhan diakibatkan
oleh adanya peningkatan jumlah dan ukuran sel. Penelitian yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
selama 5 bulan terhadap ikan patin dengan 4 perlakuan dan 1 kontrol,
menghasilkan berat tubuh ikan yang berbeda (Lampiran 3).
Selama pemeliharaan ikan patin di dalam kolam tidak lepas dengan
keberadaan pakan alami.Munculnya lumut yang menempel pada sekat jaring
selama pemeliharaan menunjukkan adanya pakan alami yang muncul selama
pemeliharaan. Selain lumut juga ditemukan adanya keong mas dan telur keong
mas yang mungkin juga dimanfaatkan oleh ikan sebagai pakan alami. Pakan
ikan alami merupakan makanan ikan yang tumbuh di alam tanpa campur tangan
manusia secara langsung. Persinggungan antara tanah dan air yang ada di kolam
maka, di dalam air akan terdapat pakan alami baik dari hewan renik kecil, dan
juga tanaman lumut dan paku. Bila pakan buatan tidak habis dimakan oleh ikan,
maka proses pembusukan sisa pakan dan kotoran ikan didalam air dapat cepat
terurai dengan bantuan dari hewan kecil yang ada di dalam air, sehingga air
tidak cepat bau, dengan demikian kualitas air dapat terjaga.
Pakan alami mempunyai kandungan gizi yang lengkap, mudah dicerna
dalam saluran pencernaan, tidak menyebabkan penurunan kualitas air dan dapat
meningkatkan daya tahan benih ikan terhadap penyakit maupun perubahan
kualitas air (Kordi, 2005). Pada awal penebaran benih ikan patin, ikan patin
memerlukan waktu dalam beradaptasi terhadap lingkungan yang baru sehingga
energi yang diperoleh ikanjustru lebih banyak digunakan untuk pergerakan dan
memulihkan organ tubuh yang rusak dibandingkan untuk pertumbuhan ikan.
Menurut Asmawi (1986), bahwa kecepatan pertumbuhan sangat tergantung
kepada jumlah makanan yang diberikan, ruang, suhu, kedalaman air, kandungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
oksigen dalam air, dan parameter kualitas air lainnya. Makanan yang didapat
oleh ikan terutama dimanfaatkan untuk pergerakan, memulihkan organ tubuh
yang rusak, setelah itu kelebihan makanan yang didapatkan digunakan untuk
pertumbuhan.Maka selama pemeliharaan ikan patin, pakan alami memegang
peranan besar untuk pertumbuhan ikan jika kandungan nutrisi pada pakan
tambahan tidak terpenuhi.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pertumbuhan berat
ikan patin selama pemeliharaan rerata berat ikan patin tertinggi pada perlakuan
k (+) sebesar 224 gram dan terendah pada perlakuan K (-) sebesar 133,5 gram.
Hasil analisis uji Anova (Tabel 4.1) menunjukkan bahwa pengaruh perbedaan
waktu fermentasi tepung onggok singkong pada pakan ikan terhadap
pertumbuahan ikan patin tidak berbeda nyata.Pemberian pakan ikan dari tepung
onggok singkong terfermentasi dalam penelitian ini dapat meningkatkan
pertambahan berat ikan patin.Hal ini dibuktikan dengan penambahan berat ikan
patin pada setiap pengukuran selama 2 minggu sekali. Namun, pakan dari
tepung onggok singkong yang difermentasi selama 3 hari menunjukkan
pertambahan berat ikan yang paling tinggi dibandingkan perlakuan P1, P3, dan
K(-).
Fermentasi selama 1 hari (24 jam), pertumbuhan kapang belum terlihat
karena kapang masih dalam tahap adaptasi atau fase lag. Dalam fase ini
pertumbuhan jumlah individu tidak secara nyata terlihat, karena padafase ini
juga dinamakan sebagai fase adaptasi (penyesuaian) ataupun fase pengaturan
jasad untuk suatu aktivitas didalam lingkungan yang baru sehingga grafik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
selama fase ini umumnya mendatar Gambar 4.6.Meskipun pertumbuhan kapang
tidak terlihat secara nyata namun, tepung onggok singkong yang difermentasi
selama 1 hari dapat meningkatkan kandungan nutrisi berupa protein dengan
adanya spora yang tumbuh pada tepung onggok singkong. Hal ini dibuktikan
dengan pertumbuhan berat ikan patin perlakuan P1 lebih tinggi dibandingkan
dengan perlakuan K(-) tepung onggok singkong tanpa fermentasi. Selain itu
tumbuhnya spora dalam tepung onggok singkong mengindikasikan bahwa
tepung onggok singkong mengalami kenaikan nutrisi berupa protein dengan
adanya miselium pada tepung onggok.
Semakin meningkatnya waktu fermentasi sampai hari ke-3, fermentasi
pertumbuhan kapang meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah spora
yang tumbuh pada substrat (tepung onggok singkong).Perlakuan P2
menunjukkan berat ikan patin tertinggi di bandingkan perlakuan P1, P3 dan K-.
Hal ini dikarenakan perlakuan P2 tepung onggok singkong yang difermentasi
selama 3 hari berada dalam fase puncak pertumbuhan kapang Rhizopus oryzae,
pada fase ini kapang tumbuh secara eksponensial sampai jumlah maksimum
yang dapat dibantu oleh kondisi lingkungan yang dicapai dimana pada fase
eksponensial atau logaritmik kapang memanfaatkan kandungan nutrisi yang
tersedia dalam substrat sehingga pertumbuhan dan perkembangannya mencapai
titik optimal dan banyak memproduksi metabolit sekunder yang salah satunya
menghasilkan enzim protease yang berperan penting dalam meningkatkan
protein setelah fermentasi. Hal ini sesuai dengan Narasimha, et al (2006) bahwa
aktivitas enzim yang tinggi dihasilkan pada fase eksponensial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kenaikan protein pada tepung onggok singkong berasal dari sumbangan
protein yang berasal dari miselium kapang karena semakin optimal waktu
fermentasi maka pertumbuahn kapang juga semakin meningkat.Menurut
Mudjiman, (1992) bahwa adanya kontribusi penambahan biomasa Rhizopus
oryzae mengakibatkan peningkatan nutrien berupa protein. Jika dilihat pada
Gambar 4.6, secara berangsur – angsur kenaikan jumlah populasi kapang
Rhizopus oryzae meningkat tajam (fase eksponensial). Adanya sumber nitrogen
yang diperoleh dari urea dapat membantu aktivitas metabolisme sehingga proses
fermentasi dapat berjalan secara cepat. Oleh sebab itu, pertumbuhan berat ikan
patin pada perlakuan P2 menghasilkan berat ikan paling tinggi dibandingkan
perlakuan P1, P3, dan K(-).
Gambar 4.6 Fase Pertumbuhan KapangRhizopus oryzae
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Perlakuan P3, kapang mengalami pengurangan sumber nutrien yang
terkandung di dalam jasadnya sendiri, maka pada waktu fermentasi 5 hari
kapang berada dalam fase puncak aktivitas pertumbuhan kepada titik yang tidak
bisa dilampaui lagi, sehingga selama fase ini gambaran grafik seakan mendatar
(Gambar 4.6). Populasi kapang Rhizopus oryzae berada dalam keadaan yang
maksimal stasioner yang konstan. Pertumbuhan kapang pada fase ini berjalan
sangat lambat bahkan kapang bisa mati pada fase ini namun, selama
pemeliharaan benih ikan perlakuan P3 menunjukkan berat ikan patin lebih baik
dari perlakuan P1 dan K(-). Hal ini dapat juga disebabkan karena adanya pakan
alami yang di manfaatkan oleh ikan untuk pertumbuhannya, dimana kandungan
nutrisi yang dibutuhkan ikan pada pakan buatan berupa pelet tersebut tidak
terpenuhi.
Perlakuan K(-) tepung onggok singkong tanpa fermentasi memberikan hasil
pertumbuhan berat ikan terendah dari yang lainnya. Hal ini dikarenakan tepung
onggok singkong yang digunakan memiliki kandungan serat kasar yang tinggi
dan protein yang rendah.Tidak ada pendegradasian molekul kompleks menjadi
molekul sederhana sehingga substrat tidak mudah dicerna oleh tubuh ikan.
Adanya serat kasar yang tinggi akan mengganggu proses pencernaan dan
penyerapan sari makanan sehingga perlakuan K(-) menunjukkan berat ikan patin
terendah dibanding semua perlakuan.
Meskipun perlakuan P2 menunjukkan pertambahan berat ikan paling tinggi
di banding perlakuan P1, P3, K(-) tetapi perlakuan kontrol positif menunjukkan
pertambahan berat ikan patin tertinggi diantara semua perlakuan. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dikarenakan pelet komersial memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh
ikan, sehingga ikan patin dapat tumbuh besar dan mempunyai berat ikan
tertinggi dibanding yang lainnya. Ini menandakan bahwa kandungan nurisi
(protein) yang terdapat pada perlakuan P1, P2, P3 dan K(-) lebih sedikit dari
kebutuhan ikan patin dan tidak sebanding dengan pelet komersial.
2. Kelangsungan Hidup/ Sintasan
Sintasan pada ikan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain
pemeliharaan, kualitas air, penyakit dan makanan yang diberikan.Hasil
pengamatan pada parameter kelangsungan hidup pada ikan patin selama
penelitian dapat dilihat pada gambar 4.2.Dilihat dari nilai kelangsungan hidup
ikan perlakuan P1, K(-) dan K(+) memiliki nilai tertinggi 100%. Tingginya nilai
kelangsungan hidup karena pakan yang diberikan memiliki kandungan nutrisi
yang dimanfaatkan dengan baik, sehingga terjaganya faktor lingkungan dalam
media pemeliharaan yang dapat menunjang kelangsungan hidupikan patin dan
mengurangi kondisi stres yang memungkinkan terjadinya kematian selama
pemeliharaan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Harefa (1996), menyatakan bahwa faktor
yang paling mempengaruhi kelangsungan hidup ikan patin yaitu kualitas air
pada media pemeliharaan dan kualitas pakan. Faktor pertama yaitu kualitas air,
kualitas air yang baik pada media pemeliharaan akan mendukung proses
metabolisme dalam proses fisiologi. Faktor kedua adalah kandungan nutrisi dari
pakan yang dikonsumsi. Ketidaktersediaan pakan akan menyebabkan kematian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Hal ini disebabkan oleh semakin besar pertumbuhan ikan patin sehingga
dibutuhkan pakan yang semakin banyak.Kandungan nutrisi dari pakan sangat
mempengaruhi kelangsungan hidup organisme ditentukan oleh ketersediaan
pakan yang sesuai dan dari faktor lingkungan itu sendiri. Pada semua perlakuan
kualitas air selama pemeliharaan berada dalam kisaran normal. Namun pada
perlakuan P2 dan P3 menunjukkan tingkat kelangsungan hidup sebesar 95% dan
92,5%. Ikan patin yang mati pada perlakuan P2 sebanyak 2 ekor pada tanggal 15
Nov ‘15dan 29 Nov ’15 dengan kualitas air berada dalam kisaran normal,
sedangkan ikan patin yang mati pada perlakuan P3 sebanyak 3 ekor pada
tanggal 1 Nov ’15 (1 ekor) dan 15 Nov ’15 (2 ekor) dengan kualitas air berada
dalam kisaran normal.
Parameter kualitas air menunjukkan air berada dalam kisaran normal, hal
ini berarti ikan patin yang mati tidak disebabkan oleh faktor kualitas air. Ikan
patin yang mati tidak mengindikasikan adanya serangan penyakit pada ikan.Hal
ini dibuktikan dengan tidak adanya kerusakan organ secara morfologis pada
tubuh ikan akibat serangan bakteri atau jamur (Gambar 4.7).Ikan patin yang
mati ini diduga karena adanya persaingan antar individu ikan dalam hal
memperebutkan ruang gerak dan makanan.
Menurut Effendi (2003), kepadatan yang tinggi akan terjadi pertumbuhan
ikan yang beragam yang mengakibatkan persaingan dalam hal mendapatkan
makanan, meskipun kebutuhan pakan ikan terpenuhi. Ikan yang berukuran lebih
besar akan lebih menguasai makanan yang tersedia selain itu dengan ditunjang
oleh ukuran tubuh yang lebih besar sehingga kesempatan makannya lebih tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dan akan tumbuh lebih cepat. Sedangkan ikan yang berukuran lebih kecil
kesempatan untuk mendapatkan makanan lebih rendah karena kalah dalam
memperebutkan makanan dengan ikan yang berukuran lebih besar. Kondisi
yang demikian dapat memicu terjadinya sifat kanibalisme pada ikan patin. Sifat
kanibalisme pada ikan patin terjadi adanya perbedaan ukuran ikan patin dalam
suatu kolam, selain itu juga dapat ditimbulkan karena adanya persaingan pada
waktu berebut makanan (Nugroho, 2007).Sifat kanibalisme ikan patin
dibuktikan dengan adanya gambar sebagai berikut :
Gambar 4.7 Ikan patin yang mati
Keterangan : ikan patin yang mati akibat sifat kanibalisme ikan patin.
3. Kualitas Air
Nilai kelangsungan hidup juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti
kualitas air. Data pengukuran kualitas air selama penelitian tersaji pada Gambar
4.3, Gambar 4.4, Gambar 4.5. Berdasarkan data kualitas air media selama
penelitian pada perlakuan P1, P2, P3, K(-) dan K(+) masih dalam kisaran
optimal. Selama pemeliharaan ikan, pada awal pemeliharaan berada dalam
musim kemarau ke musim penghujan. Hal ini yang menyebabkan kualitas air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
selama pemeliharaan naik turun, meskipun dalam pemeliharaan ikan dalam
musim hujan maupun musim kemarau namun kualitas air kolam masih dalam
batas normal untuk ikan patin.
Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa suhu air berkisar antara 27-29,10C
kisaran suhu selama penelitian ini, masih dalam batas kisaran normal untuk
selera makan ikan karena menurut Susanto (2003), bahwa suhu optimal untuk
pertumbuhan ikan patin antara 25–300C.Kenaikan suhu mempengaruhi
kelarutan oksigen.Saat suhu meningkat, laju metabolisme ikan meningkat
sehingga menyebabkan respirasi ikan meningkat dan kadar oksigen di dalam air
menurun secara drastis.
Selain itu jika suhu melebihi batas optimum akan menyebabkan antara
lain : (1) Pergerakan ikan menjadi sangat lambat dan kurang memberikan respon
terhadap stimulan dan (2) Penurunan kadar oksigen terlarut, bertambahnya CO2
terlarut dengan pH relatif tetap.
Derajat keasaman (pH) adalah logaritma negatif dari kepekatan ion – ion
H yang terlepas dalam suhu cairan dan pH merupakan salah satu indikator
kualitas air (Soeseno, 1983). Derajat keasaman (pH) air kolam penelitian
berkisar antara 7,0 – 8,0. Kisaran ini masih dalam kondisi yang baik untuk
habitat ikan patin.Dari pH yang masih dalam kisaran normal tersebut, dapat
diketahui bahwa pakan buatan yang diberikan selama penelitian, tidak
memberikan pengaruh buruk terhadap kualitas air.Derajat keasaman (pH)
merupakan salah satu indikator kualitas lingkungan air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Kandungan oksigen terlarut (DO) dalam penelitian ini berkisar antara 3,4
– 5,2 mg/L. Kisaran batas minimal konsentrasi oksigen untuk kehidupan ikan
yaitu 2 mg/L. Dari kondisi kolam penelitian yang optimal tersebut dapat
diketahui bahwa pemberian pakan buatan tidak memberikan pengaruh buruk
terhadap kualitas air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB V
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER
PEMBELAJARAN BIOLOGI
Penggunaan tepung onggok singkong yang difermentasi Rhizopus oryzae
dalam waktu yang berbeda pada bahan baku pembuatan pakan ikan dapat
menambah pengetahuan bagi siswa dalam mendukung proses belajar mengajar di
sekolah. Siswa dapat diajarkan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada
disekitarnya untuk mendukung proses belajarnya. Melalui pelajaran di sekolah
siswa dapat membantu masyarakat yang secara umum berperan sebagai penggiat
perikanan terutama bagi masyarakat yang masih minim pengetahuannya mengenai
pemanfaatan limbah rumah tangga dan pabrik yang dapat dijadikan sebagai bahan
pakan ikan.Dengan demikian siswa dapat merancang dan melakukan penelitian dan
percobaan biologi secara sederhana. Bahan ajar yang dapat mendukung kegiatan
belajar tersebut terdapat pada materi SMA kelas X semester 2 yakni mengenai
Perubahan Lingkungan/iklim dan Daur Ulang Limbah
Acuan kurikulum yang digunakan dalam desain pembelajaran terkait
penelitian yang digunakan menggunakan kurikulum 2013. Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan adalah :
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab,peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
KD 1.3 : Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga
dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran
agama yang dianutnya.
KD 2.2 : Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
KD 3.10 : Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan
perubahan tersebut bagi kehidupan.
KD 4.10 : Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk
daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa :
1. Perbedaan waktu fermentasi tepung onggok singkong dengan Rhizopus
oryzaeberpengaruh terhadap pertumbuhan ikan Patin.
2. Tepung onggok singkong yang difermentasi dalam waktu 3 hari
memberikan hasil paling baik terhadap pertumbuhan ikan Patin.
B. Saran
1. Perlu dilakukan uji kandungan nutrisi berupa protein, lemak dan
karbohidrat sebelum dan sesudah fermentasi dilakukan agar dapat
mengetahui jumlah peningkatan kandungan protein, lemak dan
karbohidrat selama proses fermentasi.
2. Kolam untuk setiap perlakuan seharusnya dipisah, agar tidak
terkontaminasi oleh perlakuan yang lain.
3. Dilakukan uji kualitas air amoniak, karena amoniak senyawa beracun
yang merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
ikan Patin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, 2005.Pakan Ikan. Kanisius: Yogyakarta. 148 hlm.
Amri, Mustofa. 2006. Uji Biologis Pemakaian Bungkil Inti Sawit dan Produk Bungkil Inti Sawit Fermentasi dalam Pakan Ikan Mas Dibandingkan Pakan Komersil. Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXI No 2 Agustus 2006.
Arie, Umar. 2007. Pembenihan dan Pembesaran Nila Gift. Cetakan Keenam. Penebar Swadaya: Jakarta. Hal 7-79.
Asmawi, 1986.Pemeliharaan Ikan Dalam Keramba. PT Gramedia: Jakarta.
Basuki, Tanuwidjaja. dan R. Wiryasasmita. 2013. Improvement of the Nutritif Value of Straw by Biological Treatment. In: M. Soejono, A. Musofie, R. Utomo, N. K. Wardhani and J. B. Schiere (editors). Crops Residues for Feed and Other Purposes.Bioconvertion Project Second Workshop on Crop Basidues for Feed and Other Purposes, Grati.
Deptan, Rahardian. 2009. Musim Tanam 2008/2009. Dalam web : <URL:http:/www.indonesia.go.id>.Diakses pada 4 Juli 2015.
Dewi, Kurnia Herlina. 2002. Hidrolisis Limbah Hasil Pertanian Secara Enzimatik. Akta Agraria Vol. 5 No. 2 hlm.67-71.
Effendi, Hadi, 2003.Telaah Kualitas Air. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Fajarudin, Mustofa.2014.Pengaruh Pemberian Pakan Buatan dengan Kadar Protein Berbeda terhadap Konsumsi Maksimum Benih ikan lele (Clarias batracus.L).Karya Ilmiah Fakultas Perikanan IPB: Bogor.
Fardiaz, 1989.Mikrobiologi Pangan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi, IPB.
Fathul, Suhadi.,Iswoyo, Wibowo, Hari dan Triastuti, Harini.1997. Kualitas gizi Silase Hijauan Jagung (Zea mays) Dengan Berbagai Bahan Media Dan Masa Fermentasi Yang Berbeda, Sain Teks Vol. IV No. 3. Universitas Semarang.
Fujaya. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Cetakan pertama. Rineka Putra: Jakarta.
Ganong, Wijaya.F., 1990.Fisiologi Kedokteran. EGC Kelapa Muda: Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Germain, 2006.Toxic Mold, Black Mold,Household Mold Problems, & Toxic Black Mold Damage Information Center.http://www.mold.ph/definition-of-terms.htm.diakses pada 17 Desember 2015.
Handayani, (2001).Penentuan Status Kualitas Perairan Sungai Brantas Hulu Dengan Biomonitoring Makrozoobentos. Tinjauan Dari Pencemaran Bahan Organik: Jakarta.
Hepher, Brian. 1988.Nutrition Of Food Fisheries. Cambridge University: New York. Harefa, Fujaya., 1996.Pembudidayaan Artemia Untuk Pakan Udang dan Ikan. PT.
Penebar Swadaya: Jakarta. Hasibuan , Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara:
Jakarta. Khairuman dan D. Sudenda. 2008. Budidaya Patin Secara Intensif. Agro Media
Pustaka: Jakarta. Kimbal, John W. 1994.Biologi Edisi Kelima; Jilid 2. Erlangga: Jakarta.
Kordi, Herman. G. 2005. Budidaya Perairan. Buku Kedua. PT Citra Aditya Bakti : Bandung. Hal 964.
Mahyuddin, Kimbal. 2010. Agribisnis Patin. Penebar Swadaya: Jakarta. hal 8-13, 59,79.
Margiono, 1992.Molekuler Genetika Mikroba. UGM Press: Yogyakarta.
Mudjiman, Ahmad. 1987. Makanan Ikan. Cetakan ke-3. Penebar Swadaya: Jakarta.
Mudjiman, Ahmad. 1992.Makanan Ikan. PT. Penebar Swadaya: Jakarta. 190 hlm.
Narasimha, G, Sridevi A. Buddolia Viswanath, Subbosh Chandra M., Rajashekar Reddy B.2006. Nutrien Effects on Production of Cellulolytic Enzymes by Aspergillus niger. African Journal of Biotechnology Vol. 5 (5), pp. 472-476.
Ningrum.2007. Pembuatan Pakan Dengan Menggunakan Ampas Tahu yang
Difermentasi Dengan Ragi Tape untuk Meningkatkan Berat Badan Pada Lele (Clarias batrachus).PKM.Universitas Airlangga : Surabaya.
Nitis, 1994.Nutrient Requirement of Poultry. 9th. Ed. National Academy Press:
Washington, D.C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Nugroho, 2007.Pengantar Bioteknologi Pakan. Materi dan Pelatihan Bioteknologi
Pakan. BPT-Ciawi: Bogor. Hal 2. Purwoko, 2004.Pengaruh CaCO3 pada Fermentasi Asam Laktat oleh Rhizopus
oryzae.Jurnal Mikrobiologi Indonesia 9: 19-22.
Rahardi, F. I. Satyawibawa dan R. N. Setyowati. 1993. Agribisnis Peternakan. Penebar Swadaya: Jakarta.
Rukmana, H., Rahmat, 2001, Lele Dumbo Budidaya dan Pascapanen. Penerbit Aneka Ilmu: Semarang.
Sahwan, Firman. 2004. Pakan Ikan dan Udang; Formulasi, Pembuatan, Analisa
Ekonomi. Penebar Swadaya: Jakarta. 96 hal. Santoso, H., dan Amri K., 1996. Budidaya Ikan Patin. PT Penebar Swadaya : Jakarta.
Septiani, 2004.Studi Karbohidrat, Lemak dan Protein pada Kecap dari Tempe.Skripsi. F.MIPA UNS: Surakarta.
Soedarmo, P, Sediaoetama, A. D. 1974. Ilmu Gizi. Penerbit Dian Rakyat: Jakarta.
Soesono,Sogang. 1983. Pemeliharaan Ikan Di Kolam Pekarangan. Kanisius: Yogyakarta.
Soetrisno.1996. Bunga Rampai Tempe Indonesia. Jakarta: Yayasan Tempe Indonesia.
Sugianto, 2007.Teknik Pembenihan Ikan Mujair dan Nila.Penerbit CV: Simplex..
Sukarminah, 2008.Mikrobiologi Pangan. Penerbit Universitas Padjadjaran : Jatinangor.
Supriyati, 1998.Fermentasi Bungkil Inti Sawit secara Subtrat Padat dengan
Menggunakan Aspergillus niger.JITV. 3 (3): 164-170. Susanto, 2003.Budidaya Ikan Patin. Penebar Swadaya : Depok.
Sustri, Lestari. 2012. Kandungan Protein pada Pelet Ikan. Dalam web: http://lositasustri.blogspot.com/2012/10/kandungan-protein-pada-pelet-ikan.html. (diakses 25 September 2015).
Suyanto, Soba. R. 2005. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya: Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tisnadjaja, Jiman. 1996. Pemanfaatan bahan berpati sebagai bahan baku dalam industri asam sitrat. Warta Biotek 10:3-5.
Winarno, Fardiaz.G., S. Farsiaz dan D. Fardiaz, 1980.Pengantar Teknologi Pangan.
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Wizna.2008. Efisiensi Penggunaan Energi Metabolis Ransum Berbasis Onggok yang
Difermentasi Bacillus amyloliquefacienspada Ayam Broiler.Media Peternakan.Vol.31 No.3.Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Andalas.
Zonneveld, Nurman., Huisman E.A., Boon J.H., 1991. Prinsip – Prinsip Budidaya
Ikan. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
L A M P I R A N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 1
Prosedur Fermentasi Onggok Singkong
Diambil 1 kg tepung onggok singkong
Disiapkan 1 liter air mineral dan ditambahkan 40 g urea dan 8 gr Rhizopus oryzae
(Balitnak, 2003).
Tepung onggok yang sudah ditimbang, kemudian dicampurkan
dengan larutan mineral dan Rhizopus oryzae(ragi tempe komersil) dicampur sampai
homogen
Adonan tersebut dimasukkan kedalam plastik karung yang sudah dilubangi
Proses fermentasi dilakukan sesuai dengan perlakuan 1, 3 dan 5
hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 2
Prosedur Pembuatan Pakan Ikan
Bahan baku pembuatan pakan disiapkan terlebih dahulu
Tepung ikan
Tepung onggok singkong
Daun Singkong
Minyak jelantah
Tepung kanji
Dedak
Tiap bahan baku ditimbang sesuai dengan yang diperlukan dalam
perlakuan penelitian
Pencampuran dilakukan dengan cara bahan baku dicampur sesuai
persentase yang kecil, kemudian disusul dengan persentase yang
besar
Bahan baku yang sudah tercampur (homogen) kemudian di giling dengan
mesin penggiling
Pakan yang sudah di giling dikeringkan dengan cara dijemur di
bawah sinar matahari selama 2/3 hari
Pakan siap diberikan pada ikan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 3 1. Uji NormalitasDistribusi Data Berat Ikan Patin
Tests of Normality
perlakuan
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Beratikan P1 .142 10 .200* .938 10 .536
P2 .108 10 .200* .964 10 .834
P3 .091 10 .200* .977 10 .948
P4 .090 10 .200* .975 10 .933
K .084 10 .200* .982 10 .974
a. Test distribution is Normal b. Calculated from data
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji
normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan aplikasi SPSS. Hasil yang
diperoleh pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai sig > 0,05 yang
berarti bahwa data berat ikan yang didapatkan berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Data Berat Ikan Patin
Test of Homogeneity of Variances Berat Ikan Patin
Beratikan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.688 4 45 .604
Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan
dengan nilai levene statistic 0,688 dan nilai sig 0,604 pada level
probabilitas yang berarti bahwa perlakuan setiap perbedaan lama waktu
fermentasi tepung onggok singkong pada pakan ikan terhadap
pertumbuhan ikan patin memiliki varians yang sama (homogen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 4
Hasil Uji Anova Terhadap Berat Ikan Patin
Anova: Single Factor
SUMMARY Groups Count Sum Average Variance
K- 9 612,25 68,02778 1621,922 P1 9 636,65 70,73889 1596,207 P2 9 692,05 76,89444 1553,929 P3 9 828,9 92,1 2266,032 K+ 9 939,55 104,3944 3081,842
Multiple Comparisons
Beratikan
LSD
(I) perlakuan (J) perlakuan
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
K- P1 -3.755 22.502 .868 -49.08 41.57
P2 -26.010 22.502 .254 -71.33 19.31
P3 -9.686 22.502 .669 -55.01 35.64
K+ -41.780 22.502 .070 -87.10 3.54
P1 K- 3.755 22.502 .868 -41.57 49.08
P2 -22.255 22.502 .328 -67.58 23.07
P3 -5.931 22.502 .793 -51.25 39.39
K+ -38.025 22.502 .098 -83.35 7.30
P2 K- 26.010 22.502 .254 -19.31 71.33
P1 22.255 22.502 .328 -23.07 67.58
P3 16.324 22.502 .472 -29.00 61.65
K+ -15.770 22.502 .487 -61.09 29.55
P3 K- 9.686 22.502 .669 -35.64 55.01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
P1 5.931 22.502 .793 -39.39 51.25
P2 16.324 22.502 .472 -61.65 29.00
K+ -32.094 22.502 .161 -77.42 13.23
K+ K- 41.780 22.502 .070 -3.54 87.10
P1 38.025 22.502 .098 -7.30 83.35
P2 15.770 22.502 .487 -29.55 61.09
P3 32.094 22.502 .161 -13.23 77.42
ANOVA
Berat ikan
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups
12103.120 4 3025.780 1.195 .326
Within Groups
113927.520 45 2531.723
Total 126030.640 49
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai Fobs. 1.195< Nilai Sig 0.326
pada level probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan perbedaan waktu
fermentasi tepung onggok singkong pada pakan ikan tidak mempengaruhi
pertumbuhan ikan patin secara significan maka, hipotesis diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 5
Data rata – rata Pertumbuhan Ikan Patin setiap 2 minggu sekali
Pengukuran 1 tgl 4 Okt ‘15
IKAN K(-) P1 P2 P3 K(+)
1 13 14 19 16.8 23.9 2 13.2 13.9 19 17.6 21.5 3 13.2 13.6 18.8 17 22 4 13.5 13.2 18 17.9 21.4 5 14 14.3 18 17 22.3 6 13.8 14.8 19 17.4 22 7 12 14 18.7 18 22.4 8 13 13 18.5 17.5 21.6 9 12.9 13.5 18 18.4 22.7
10 13.5 14 18 18 23 11 14.6 14.8 18.9 17 22.5 12 13 13.4 19 17.4 22.6 13 13.4 13.8 20 17 23 14 13.8 13.8 20.7 17.2 23.7 15 13 13.3 19 17 22.9 16 14 14.3 18.6 16 24.1 17 13.4 13.7 18.9 18 23.4 18 12 13.7 20 17.5 23 19 12.7 14 21 18.2 23.5 20 13 14 21 17.2 23.5
Rata-rata 13.25 13.855 19.105 17.405 22.75
Pengukuran 2 tgl 18 Okt ‘15
IKAN K(-) P1 P2 P3 K(+) 1 22.2 26.2 38.4 30 45 2 22 29.1 40.2 32.1 44.5 3 22.7 27.7 39.5 31.5 45 4 23 26 37.3 31 46 5 23 27.5 39.1 27.5 46 6 22.9 28 40 30 45.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
7 21.4 26.4 42 33 46 8 23 28.1 38.1 34 43.1 9 21.9 25 40.3 32.3 45 10 22.5 28.5 40 32.1 46.3 11 23.4 26.4 38.5 33 42 12 23 28 39 33.2 46 13 23.1 29 39.5 30.5 48 14 23.4 27.4 41.5 32 46.1 15 23 28 39.2 32.2 47 16 22.4 28.1 40.4 31.4 40.4 17 22.6 27 39 30.6 39 18 22 28.2 39.5 33 38.5 19 22.5 28 40 32.6 42.3 20 23 28.5 38.5 31 40.5
Rata-rata 22.65 27.555 39.5 31.65 44.1
Pengukuran 3 tgl 1 Nov ‘15
IKAN K(-) P1 P2 P3 K(+) 1 33 42.4 58.3 50 64 2 35.1 40.2 58 51.6 64 3 34 42 57.2 50.2 66.2 4 35.2 40.3 58.8 49 65.8 5 36 39.1 58 50.4 66.6 6 34.1 40 58.3 52.3 67.6 7 35 42 57 50 65.4 8 34 38.1 58.2 49.9 67.2 9 32.3 40.3 59.6 50.6 64.8
10 33.1 40 58.7 49.2 68 11 33 38.5 57.2 52 57.2 12 35.2 39 58.5 50.6 66 13 34 39.5 57.2 51 64.5 14 35.1 41.5 59 52.4 68 15 34 41 58.4 50.4 65.4 16 35.8 40.4 60 51 67.3 17 35 39 58.1 50.3 66 18 34 40.2 59 53 67.1 19 34.8 40 59.3 51.2 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
20 35.3 38.5 59.3 49 66 Rata-rata 34.4 40.1 58.405 50.705 65.605
Pengukuran 4 tgl 15 Nov ‘15
Pengukuran 5 tgl 29 Nov ‘15
IKAN K(-) P1 P2 P3 K(+) 1 66 71.3 93 78.4 101 2 65.8 69.2 96.2 76 100.3 3 64.4 70.4 91 78.6 99.3 4 67 71.5 95.6 75.8 111.3 5 67.5 70 94.9 74.6 98 6 68 70 96.3 75 110
IKAN K(-) P1 P2 P3 K(+) 1 50 56.3 78.4 64.5 86.3 2 49.1 58 76 64 88.6 3 50.2 57.2 78.6 67.4 89 4 49 57.1 75.8 65.8 88.5 5 50.4 58 74.6 66 87 6 50.8 55.3 75 67.6 88 7 50 57 75 65.4 87 8 49 54.2 76.8 67 86.8 9 50.6 56.6 78.4 66.8 85.2 10 49.8 54.7 76 68 85.6 11 52 53.2 77 58.2 86 12 50.6 52.5 77.8 66 89.8 13 51 51.2 78.9 64.5 88.9 14 49.8 56 77 68 85 15 50.4 50.4 78.2 67.4 87.2 16 49 47 78 67 89.5 17 50.3 54.1 77.8 66 86.8 18 53 49 76.1 67.1 87 19 49.2 52.3 77 65 88.9 20 49.8 52 78.8 66.4 88.9
Rata-rata 50.2 54.105 77.06 65.905 87.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
7 69 70.4 87 75 100.1 8 66.6 69.4 99.2 76.8 99.2 9 68.8 70 97 78.4 104
10 68.4 69 93.4 76 100.9 11 68.2 71.2 94.4 77 100.7 12 68 68 98.8 77.8 98.8 13 68.5 69.5 95.9 76.9 104.1 14 66 69.6 96 77 108 15 68.4 68.4 95.7 78.2 99 16 67 67 97 78 105.3 17 68 68 95 77.8 103.8 18 67.1 70.1 93.6 78.1 110.6 19 68 70 93.9 77 106.5 20 67.4 71 99.1 78.8 99.1
Rata-rata 67.405 69.7 95.15 77.06 103
Pengukuran 6 tgl 13 Des ‘15
IKAN K(-) P1 P2 P3 K(+) 1 86.3 88 111 90 118.3 2 88.6 89.6 107.3 90.2 117.3 3 89 90 106.3 91 119.3 4 86.5 89.5 113.3 89.6 114.3 5 87 86.9 108 90.1 118 6 88 90.2 110 92.3 122.2 7 87 88 100.1 87 114.1 8 86.8 88.8 112 91.2 112 9 84.2 89.2 104 92 122.6 10 85.6 89 110.9 90.6 125.9 11 86 88.4 111.7 91.4 125 12 89.4 87.6 113.8 93.8 119.8 13 88 88 109.1 89.2 123.1 14 85 88.3 113 90.1 125.2 15 87.4 88.2 112 90.7 126.4 16 84.1 89.5 112.6 94 125 17 86.5 89 113.8 88 121.8 18 87.9 87 112.6 89.6 122.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
19 88.9 90.1 111.5 90.1 123.5 20 88.9 89,4 114 90.1 124.6
Rata-rata 87.055 88.7 110.35 90.55 121.05
Pengukuran 7 tgl 27 Des ‘15
IKAN K(-) P1 P2 P3 K(+) 1 89 101.7 124.3 100 139 2 100.3 100.8 122.3 103.3 141.3 3 99.3 100 127.3 106.3 134.3 4 111.3 111.3 126.3 101.3 137.3 5 99 99.2 125 108 140.2 6 110 110.4 124.2 99 138.2 7 100.1 100.8 128.1 100.1 136.1 8 99.2 99.5 126 102 144 9 104 104.6 125.6 104 138.6 10 100.9 100.9 125.9 103.9 136.9 11 100.7 100.7 125 111.7 145 12 99.2 98.8 129.5 110.6 139.5 13 104.1 104.1 128.1 106.1 139.1 14 108 108 125.2 110 139.2 15 99 99 126.4 110.1 140.4 16 105.3 105.3 125 112.2 146 17 110 103.8 127.8 99.8 143.8 18 108.6 110.6 127.6 110.6 142.6 19 106 106.5 125.5 110 145.5 20 99.1 99.1 126.6 114 142.6
Rata-rata 102.655 103.255 126.085 106.15 140.48
Pengukuran 8 tgl 10 Jan ‘16
IKAN K(-) P1 P2 P3 K(+) 1 111 110.4 140.2 123 169 2 109.3 107.3 143 124.3 173.3 3 106.3 111 144.3 126 162.3 4 113.3 103.3 145 123.3 167.3 5 119 118.1 139.2 128 170.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
6 115 110 143.2 122 164 7 110.1 111.1 140 121.1 163.1 8 112 118 144.2 120 171.2 9 104 115 144 120.4 160.6
10 114.9 110.2 136.1 111.8 165.8 11 115.7 118.7 145 111.7 160 12 113.8 117.2 140.5 113.6 169.5 13 112.3 115.1 140.1 109.1 159.1 14 113 113.7 141.2 113 169.2 15 112.8 118 138.4 112 155 16 112.6 118.6 144 122.6 164 17 113.8 113 145.4 120 163.8 18 116.6 112.6 146 119.6 152 19 111.5 116.5 148.6 119.5 165.5 20 114 117.3 139.6 122 162.2
Rata-rata 112.55 113.755 142.4 119.15 164.355
Pengukuran 9 tgl 24 Jan ‘16
IKAN K(-) P1 P2 P3 K(+) 1 114.3 126 163 130 190.4 2 102.3 125.3 163.3 133.3 186.3 3 117.3 127 152.3 132 192.3 4 106.3 126.3 157.3 136.3 180 5 105 125 154.2 132.4 189.2 6 124.6 126.2 159 131.2 187 7 128.1 128.1 163.1 130.4 194.2 8 126 126 161.2 136 188.2 9 125.6 128.6 160.6 134.6 195 10 125.9 132.9 165.8 132.9 185.8 11 125 128 160 135.3 190.4 12 129.5 133.5 165.5 133.5 195 13 128.1 132 159.8 132 197.8 14 125.2 129.2 160.5 135.2 190.5 15 126.4 128 155 134 198 16 125 130 164 135 184.4 17 127.8 130.5 163.8 135.5 183.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
18 127.6 132 152 132 192 19 125.5 128.5 165.5 134.5 195.5 20 126.6 130 162.2 135 192.2
Rata-rata 122.105 128.655 160.405 133.555 190.4
Pengukuran 10 tgl 7 Feb ‘16
IKAN K(-) P1 P2 P3 K(+) 1 128 142.2 180.2 157.2 227.2 2 134.3 141 173.3 154 230.3 3 132 145.3 190.3 153.3 230 4 136.3 144 187.3 152 229.3 5 132.4 140.2 170.2 152 228 6 131.2 143 184 150.2 225 7 130.4 140 172.4 140 229.4 8 136 144.2 171.2 150.2 231.2 9 134.6 144 170.6 152 222.6
10 132.9 144.1 185.8 151 226.8 11 135.3 145 190 145 222 12 133.5 143.5 170 150.5 220 13 132 140.6 173.1 151 222.1 14 135.2 145.6 171.2 155 231.2 15 134 143.4 175 154.4 220 16 135 144 172 144 210.8 17 135.5 145.4 174.8 153 214.8 18 132 146 172 146 223.4 19 134.5 148.6 173.5 148.6 211 20 135 143 182.2 152.6 225.2
Rata-rata 133.505 143.655 176.955 150.6 224.015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 6
Data Kelangsungan Hidup Ikan Patin (%)
Perlakuan
Tanggal, Bulan, Tahun Kelangsungan
Hidup (%) 4 Okt ‘15
18 Okt ‘15
1 Nov ‘15
15 Nov ‘15
29 Nov ‘15
13 Des ‘15
27 Des ‘15
10 Jan ‘16
24 Jan ‘16
7 Feb ‘16
K(-) 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 100%
P2 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 100%
P3 40 40 40 39 38 38 38 38 38 38 95%
P4 40 40 39 37 37 37 37 37 37 37 92,5%
K(+) 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 7
Data rata – rata pengukuran pH selama 2 minggu sekali
Tanggal, bulan, tahun K(-) P1 P2 P3 K(+)
4 Okt ‘15 7,2 7,3 7,5 7,2 7,2
18 Okt ‘15 7,7 7,3 7,3 7,9 7,8
1 Nov ‘15 7,2 7,2 8,0 7,1 7,1
15 Nov ‘15 7,0 7,1 7,0 7,0 7,0
29 Nov ‘15 7,3 7,5 7,2 7,3 7,3
13 Des ‘15 7,2 7,4 7,6 7,4 7,4
27 Des ‘15 7,2 7,7 7,3 7,6 7,3
10 Jan ‘16 7,6 7,3 7,0 7,3 7,1
24 Jan ‘16 7,3 7,3 7,5 7,3 7,3
7 Feb ‘16 7,1 7,4 7,3 7,3 7,5
Rata - rata 7,28 7,35 7,38 7,34 7,30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 8
Data rata – rata pengukuran suhu selama 2 minggu sekali
Tanggal, bulan, tahun K(-) P1 P2 P3 K(+)
4 Okt ‘15 29 29 29 29 29
18 Okt ‘15 27,3 27,3 27,3 27,3 28
1 Nov ‘15 28 27,1 28 28 28
15 Nov ‘15 28 28 29 28 28
29 Nov ‘15 28,7 28,7 28,7 28,7 28,7
13 Des ‘15 28 28 28 28 28,3
27 Des ‘15 29,1 29,1 29,1 29 29,1
10 Jan ‘16 28,4 28,4 28,4 28,5 28,4
24 Jan ‘16 28,2 28 28 28 28
7 Feb ‘16 27 27 27,1 27 27
Rata - rata 28,17 28,06 28,26 28,15 28,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 9
Data rata – rata pengukuran DO selama 2 minggu sekali
Tanggal, bulan, tahun K(-) P1 P2 P3 K(+)
4 Okt ‘15 4,6 4,6 4,6 4,6 4,6
18 Okt ‘15 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8
1 Nov ‘15 4 4,3 3,9 4 4
15 Nov ‘15 4,5 4,5 4,5 4,7 4,5
29 Nov ‘15 4,9 4,9 4,9 4,9 4,9
13 Des ‘15 5,2 5,2 5,4 5,2 5,2
27 Des ‘15 5,3 5 5 5 5
10 Jan ‘16 4,9 4,9 4,9 4,9 5
24 Jan ‘16 3,4 3,8 4 3,8 3,8
7 Feb ‘16 5 5 5,2 5 5,4
Rata – rata 4,46 4,70 4,72 4,69 4,72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 10
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : X
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT,
BAHAN
10. Perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah
1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya
Keseimbangan lingkungan Kerusakan
lingkungan/pencemaran lingkungan.
Pelestarian lingkungan
Limbah dan daur ulang Jenis-jenis
limbah. Proses daur
ulang
Mengamati Memberikan penjelasan kepada siswa
mengenai kerja ilmiah percobaan pembuatan pakan ikan dari berbagai limbah untuk pertumbuhan ikan patin
Mengamati hasil data yang telah diperoleh
Menanya Memberikan pertanyaan mengenai
prosedur dalam melakukan percobaan pembuatan pakan ikan
Menanyakan bagaimana hasil yang diperoleh selama pengamatan
Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi) Melakukan percobaan mengenai
pembuatan pakan ikan Menggali informasi mengenai hasil data
yang telah diperoleh Mengasosiasikan/ Menalar Menganalisis data yang telah diperoleh
selama pengamatan. Mengkomunikasikan Laporan hasil pengamatan secara tertulis Presentasi secara lisan tentang hasil
percobaan/ eksperimen
Tugas Membuat pakan
ikan dari berbagai bahan limbah, kemudian diaplikasikan kedalam pemeliharaaan benih ikan Patin selama 2 minggu
Membuat laporan tertulis bersama teman sekelompok, sesuai dengan yang sudah ditentukan
Observasi Sikap ilmiah
dalam mengamati, berdiskusi, membuat karya, dan merefleksikan diri terhadap perilaku
6 JP Foto macam – macam gambar limbah
Video LKS
percobaan pembuatan pakan ikan dari limbah
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar
3.10. Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan
4.10. Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT,
BAHAN kerusakan
lingkungan
Portofolio Kompetensi
membuat laporan dari format, isi laporan, kesesuaian isi, dan spek komunikatif dan berbahasa.
Tes Diberikan soal
posttest setelah siswa melakukan percobaan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : IPA BIOLOGI
Kelas/Semester : X/Genap
Alokasi Waktu : 6 X 45 Menit (3 X Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab,peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
B. Kompetensi Dasar
KD 1.3 : Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga
dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran
agama yang dianutnya.
KD 2.1 : Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam
dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium
KD 3.10 : Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari
perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan.
KD 4.10 :Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk
daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
C. Indikator
1.3.1 : Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan
2.1.1 : Bersikap teliti, jujur, aktif, kerjasama dan tekun dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
3.10.1 : Mendeskripsikan perubahan lingkungan
3.10.2 : Menjelaskan dampak dari perubahan lingkungan bagi kehidupan
3.10.3 : Mengidentifikasi dampak dari perubahan lingkungan bagi kehidupan
4.10.1 : Membuat desain penelitian produk daur ulang limbah dan upaya
pelestarian lingkungan
4.10.2 : Melakukan eksperimen terkait pembuatan produk daur ulang limbah
dan upaya pelestarian lingkungan dengan menyajikannya dalam
bentuk laporan tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
D. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1 : Siswa menunjukkan sikap peka dan peduli terhadap permasalahan
lingkungan
2.1.1.1 : Siswa dapat bersikap teliti, jujur, aktif, kerjasama dan tekun dalam
setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
3.10.1.1 : Melalui studi pustaka siswa dapat mendeskripsikan perubahan
lingkungan
3.10.1.2 : Melalui pengamatan siswa dapat menjelaskan dampak dari
perubahan lingkungan bagi kehidupan
3.10.1.3 : Melalui pengamatan siswa dapat mengidentifikasi dampak dari
perubahan lingkungan bagi kehidupan
4.10.1.1 : Melalui keja proyek, siswa dapat membuat desain penelitian produk
daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan
4.10.1.2 : Setelah melakukan percobaan, siswa dapat mengkomunikasikan hasil
percobaan dalam bentuk laporan tertulis.
E. Materi Pembelajaran
Bab : Perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah
F. Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran : Diskusi, Kerja proyek, Eksperimen
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 JP)
Kegiatan Fase Deskripsi
Pendahuluan Menyiapkan kondisi 1. Guru mengucapkan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
(15 Menit) belajar
2. Guru meminta salah satu siswa
memimpin doa
3. Guru mengecek kehadiran siswa
sebelum memulai pelajaran
Melakukan
apersepsi,
menyampaikan
tujuan, dan motivasi
siswa
4. Siswa diminta mencermati gambar
pada power point tentang perbedaan
sungai yang bersih dan sungai yang
sudah tercemar
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
6. Guru membagi siswa dalam
kelompokyang terdiri dari 4 – 5
orang dan masing – masing
kelompokmendapatkan LKS
Kegiatan Inti
(60 Menit)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi/Mencoba
7. Siswa mengamati video kerusakan
lingkungan tentang pencemaran
sungai
8. Siswa diminta membuat pertanyaan
berkaitan dengan video yang telah
diamati
9. Siswa melakukan pengamatan di
sekitar lingkungan sekolah mengenai
kerusakan lingkungan
10. Siswa berdiskusi mengenai
kerusakan lingkungan yang
ditemukan di sekitar sekolah
kemudian siswa mencari usulan cara
pencegahan dan pemulihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Menalar
Mengkomunikasikan
kerusakan lingkungan tersebut
11. Siswa mengolah informasi yang
diperoleh dan mengisi LKS
12. Siswa mengkomunikasikan hasil
diskusi mengenai cara pencegahan
kerusakan lingkungan tersebut
Penutup
(15 Menit)
Rangkuman
Refleksi
Tindak lanjut
13. Siswa dibimbing untuk merangkum
butir-butir pembelajaran
14. Siswa diajak untuk merefleksikan
hasil belajarnya
15. Siswa diberi tugas untuk
memperlajari materi tentang macam-
macam limbah
Pertemuan II (2 JP)
Kegiatan Fase Deskripsi
Pendahuluan
(15 Menit)
Menyiapkan kondisi
belajar
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta salah satu siswa
memimpin doa
3. Guru mengecek kehadiran siswa
sebelum memulai pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Melakukan apersepsi,
menyampaikan
tujuan, dan motivasi
siswa
4. Guru memberikan apersepsi
denganmengajukan pertanyaan
kepada siswa“apakah semua jenis
limbah bisa di daur ulang?”
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
6. Guru membagi siswa dalam
kelompokpraktikum yang terdiri dari
4 – 5 orang dan masing – masing
kelompokmendapatkan LKS
Kegiatan Inti
(60 Menit)
Mengamati
7. Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai kerja ilmiah
percobaan/ penelitian
Menanya 8. Memberikan pertanyaan mengenai
prosedur dalam melakukan
percobaan
Mengumpulkan
informasi/Mencoba
9. Melakukan percobaan penelitian
mengenai pembuatan pakan ikan dari
berbagai limbah untuk pertumbuhan
ikan Patin
Menalar 10. Siswa mendiskusikan hasil
percobaan bersama teman
kelompoknya
Mengkomunikasikan 11. Siswa mengkomunikasikan hasil
diskusi kelompok mengenai warna,
bau, tekstur dan bentuk dari
pembuatan pakan ikan di depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
12. Guru dan siswa menanggapi siswa
lain yang sedang presentasi
Penutup
(15 Menit)
Rangkuman
Refleksi
Tindak lanjut
13. Siswa dibimbing untuk merangkum
butir-butir pembelajaran
14. Siswa diajak untuk merefleksikan
hasil belajarnya
15. Siswa diberi tugas untuk melakukan
pengamatan pertumbuhan ikan patin
dengan kelompoknya selama 2
minggu.
Pertemuan III (2 JP)
Kegiatan Fase Deskripsi
Pendahuluan
(15 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar
Melakukan apersepsi,
menyampaikan
tujuan, dan motivasi
siswa
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta salah satu siswa
memimpin doa
3. Guru mengajukan pertanyaan “Apa
saja yang telah kalian lakukan pada
kegiatan percobaan/ penelitian
kemarin?”
4. Guru mengorganisasikan siswa
untuk duduk sesuai dengan
kelompok praktikum untuk membuat
laporan hasil kegiatan
percobaan/penelitian
Kegiatan Inti Mengamati
5. Mengamati hasil data yang telah
diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Menanya
Mengumpulkan
informasi/Mencoba
Menalar
Mengkomunikasikan
6. Guru menanyakan bagaimana hasil
yang telah diperoleh dari percobaan
yang telah dilakukan pada masing-
masing kelompok
7. Siswa menggali informasi mengenai
hasil data yang telah diperoleh
8. Siswa menganalisis data yang telah
diperoleh
9. Siswa mengkomunikasikan hasil
diskusi kelompok mengenai
pertumbuhan ikan patin selama
pemeliharaan di kolam di depan
kelas
10. Guru dan siswa menanggapi siswa
lain yang sedang presentasi.
Penutup Penghargaan
Merangkum
Refleksi
11. Guru memberikan apresiasi kepada
kelompok yang bagus
12. Siswa dibimbing untuk merangkum
butir-butir pembelajaran.
13. Siswa diajak untuk merefleksikan
hasil belajarnya.
G. Sumber, Bahan, dan Alat yang Digunakan
1. Sumber :
a. Buku Biologi kelas XI
b. Buku – buku yang relevan
c. Jurnal, artikel
d. Internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2. Bahan pembelajaran yang digunakan :
a. Bahan Pembelajaran
1) Video
2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
3) Hasil percobaan
4) Power point (PPT)
b. Bahan Percobaan Terstruktur
1) Tepung onggok singkong
2) Tepung ikan
3) Minyak jelantah
4) Dedak, daun singkong
5) Tepung kanji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
3. Alat Pembelajaran
a. Laptop
b. Viewer
c. LCD
d. Speaker
H. Penilaian (Terlampir)
1. Jenis/Teknik Penilaian
a. Penilaian kognitif
b. Penilaian sikap
c. Penilaian psikomotor
2. Bentuk Instrumen
Penugasan Lembar Kerja Siswa (LKS), rubrik penilaian dan pedoman
skoring terlampir
Yogyakarta,……………………
Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
………………….. ……………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 12
Pengamatan Perilaku/Sikap Ilmiah
No. Aspek yang
dinilai 1 2 3 Keterangan
1. Jujur
2. Disiplin
3. Aktif
4. Kerjasama
5. Tanggung jawab
Rubrik Penilaian Perilaku/Sikap Ilmiah
No. Aspek yang dinilai Rubrik
1. Jujur
1. Tidak jujur dalam pengambilan
data (memanipulasi data)
2. Jujur dalam pengambilan data
namun kurang sesuai dengan hasil
pengamatan
3. Jujur dalam pengambilan data
sesuai dengan hasil pengamatan
2. Disiplin
1. Tidak bersungguh-sungguh dalam
menjalankan tugas, tidak
mendapatkan hasil
2. Disiplin dalam menjalankan tugas,
tidak mendapatkan hasil terbaik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
3. Disiplin dalam menjalankan tugas,
mendapatkan hasil terbaik dan tepat
waktu
3. Aktif
1. Tidak menunjukkan sikap aktif,
diam, tidak mengeluarkan pendapat
2. Menunjukkan sikap aktif, namun
sedikit mengeluarkan pendapat
dalam kelompok
3. Menunjukkan sikap aktif dengan
ikut berdiskusi mengeluarkan
pendapat, dan belajar bersama
dalam kelompok
4. Kerjasama
1. Tidak menunjukkan sikap kerja
sama, diam, dan belajar individual
2. Menunjukkan sikap kerja sama,
namun cenderung belajar individual
3. Menunjukkan sikap kerja sama,
belajar dalam kelompok
5. Tanggung jawab
1. Melakukan pekerjaan tidak sesuai
prosedur, bekerja dengan tergesa-
gesa, hasil tidak tepat
2. Melakukan pekerjaan sesuai
prosedur, hati-hati dalam bekerja,
hasil tidak tepat
3. Melakukan pekerjaan sesuai
prosedur, hati-hati dalam bekerja,
hasil tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Kriteria Penilaian
Jumlah Skor Nilai
12-15 A
10-11 B
8-9 C
6-7 D
<5 E
Rentangan skor : 1 – 3 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 3 X 5 = 15 Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x 15 = 12 A = Sangat aktif Batas bawah B = 70% x 15 = 10 B = Aktif Batas bawah C = 55% x 15 = 8 C = Cukup aktif Batas bawah D = 40% x 15 = 6 D = Tidak aktif Dibawah skor 5 nilai E E = Tidak aktif
Lembar Penilaian Perilaku/sikap (Afektif)
No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah
Skor
Nilai
1 2 3 4 5
1. Siswa A
2. Siswa B
3. …..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 13
Lembar PenilaianKinerja Praktikum
Kelas : ………………………………
Kelompok : ………………………………
No. Aspek Kategori Penilaian Skor
1 2 3 4
1 Persiapan a. Alat dan Bahan
2 Pelaksanaan a. Pengambilan data
(pengukuran berat ikan)
3 Kegiatan
Akhir
a. Mengembalikan/
membereskan alat/bahan
b. Pengumpulan Laporan
Skor Total
Nilai
Pedoman Penilaian :
Nilai =퐽푢푚푙푎ℎ 푠푘표푟 푦푎푛푔 푑푖푝푒푟표푙푒ℎ
20 푋 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Pedoman Penilaian Kinerja Praktikum
Aspek Kategori Penilaian Skor
1 2 3 4
Persiapan Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan kurang lengkap dan tidak mengetahui semua kegunaan alat
Alat dan bahan yang digunakan kurang lengkap, namun masih memahami kegunaan alat – alat tertentu
Alat dan bahan yang digunakan lengkap dan tepat namun kurang memahami kegunaan alat
Alat dan bahan yang digunakan lengkap dan tepat serta mengetahui fungsi dari semua alat
Pelaksanaan a. Pengambilan data (pengukuran berat ikan)
Tidak melakukan pengambilan data
Parameter yang diukur kurang tepat
Parameter yang diukur sudah sesuai, namun data yang didapat kurang lengkap
Parameter yang diukur serta waktu pengambilan data sudah sesuai dengan yang ditentukan
Kegiatan Akhir a. Mengembalikan dan membereskan alat/bahan praktikum
Tidak membereskan/ mengembalikan alat/bahan yang sudah selesai digunakan
Alat/ bahan hanya dibereskan dan dikembalikan namun hanya sebagian
Alat/ bahan sudah dibereskan dan dikembalikan namun bebrapa alat dalam keadaan kurang baik
Alat/ bhan yang sudah digunakan dibereskan dan dikembalikan dalam keadaan baik
b. Pengumpulan laporan
Tidak mengumpulkan laporan proyek
Mengumpulkan laporan proyek dua hari setelah batas pengumpulan
Mengumpulkan laporan proyek satu hari setelah batas pengumpulan
Mengumpulkan laporan proyek/ praktikum tepat waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 14
Lembar Pengamatan Observasi Presentasi
Aspek yang Dinilai Tingkat Kemampuan
1 2 3 4 5
Kemampuan mempresentasikan hasil diskusi
Kemampuan mengemukakan pendapat
Kemampuan menjawab pertanyaan dari teman atau guru
Kerjasama kelompok
Kemampuan menarik kesimpulan
Jumlah
Lembar Penilaian Observasi Presentasi
No. Nama Siswa Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Rubrik PenilaianObservasi Presentasi
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Kemampuan mempresentasikan hasil diskusi
Kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara runtut,
jelas, dan lengkap
4
Kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara runtut,
tetapi kurang jelas
3
Kelompok mempresentasikan hasil diskusi tidak runtut dan
tidak jelas
2
Kelompok tidak mempresentasikan hasil diskusi 1
2. Kemampuan mengemukakan pendapat
Kelompok mengemukakan pendapat dengan benar dan jelas 4
Kelompok mengemukakan pendapat dengan benar tetapi
kurang jelas
3
Kelompok mengemukakan pendapat tidak benar 2
Kelompok tidak mengemukakan pendapat 1
3. Kemampuan menjawab pertanyaan dari teman atau guru
Kelompok dapat menjawab seluruh pertanyaan (minimal 3)
dari teman atau guru dengan benar
4
Kelompok menjawab sebagian (minimal 1) pertanyaan dari
teman atau guru dengan benar
3
Kelompok menjawab pertanyaan dari teman atau guru dengan
benar tetapi kurang tepat
2
Kelompok tidak menjawab pertanyaan dari teman atau guru 1
4. Kerjasama kelompok
4-5 anggota kelompok aktif dalam presentasi 4
2-3 anggota kelompok aktif dalam presentasi 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Hanya 1 anggota kelompok yang aktif dalam presentasi 2
Seluruh anggota kelompok tidak aktif dalam presentasi 1
5. Kemampuan menarik kesimpulan
Kelompok menyimpulkan hasil presentasi dengan jelas,
singkat, sesuai hasil diskusi sesuai materi dan percobaan
4
Kelompok menyimpulkan hasil presentasi kurang jelas,
terlalu panjang
3
Kelompok menyimpulkan hasil presentasi tidak sesuai materi
dan hasil percobaan
2
Kelompok tidak menyimpulkan hasil presentasi 1
Rentangan skor :1 – 4 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 4 X 5 = 20 Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x 20 = 17 A= Sangat aktif Batas bawah B = 70% x 20 = 14 B=Aktif Batas bawah C = 60% x 20 = 12 C=Cukup aktif Batas bawah D = 50% x 20 = 10 D=Tidak aktif Dibawah skor 9 nilai E E=Tidak aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM DISKUSI
Materi :
Anggota kelompok : 1. 4.
2. 5.
3.
Petunjuk : Berilah skor pada kolom sesuai dengan keadaan kelompok yang diobservasi!
No Aspek yang diamati Skor anggota kelompok
1 2 3 4
1 Perhatian siswa terhadap
penjelasan guru
2 Kemampuan kelompok dalam
mengemukakan pendapat
3 Kerjasama siswa dalam diskusi
kelompok
4 Menjawab pertanyaan dari guru
atau kelompok lain
5 Menghargai pendapat dari
kelompok lain
6 Membuat catatan hasil diskusi
Skor total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK
No Aspek yang dinilai Skor
1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru Siswa menyimak penjelasan guru dan bertanya pada guru jika terdapat hal yang kurang jelas
4
Siswa menyimak penjelasan dari guru 3 Siswa tidak menyimak penyelasan dari guru dan berbicara sendiri 2 Siswa berdiri atau berjalan-jalan saat guru menjelaskan 1
2. Kemampuan kelompok dalam mengemukakan pendapat Kelompok mengemukakan pendapat secara benar, jelas dan runtut
4
Kelompok mengemukakan pendapat benar tetapi tidak jelas 3 Kelompok mengemukakan pendapat tidak benar 2 Kelompok tidak mengemukakan pendapat 1
3. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok 5-6 anggota kelompok aktif dalam diskusi kelompok 4 3-4 anggota kelompok aktif dalam diskusi kelompok 3 Hanya 1 anggota kelompok yang aktif dalam diskusi kelompok 2 5-6 anggota kelompok pasif dalam diskusi kelompok 1
4. Kemampuan kelompok menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain Siswa menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain dengan tepat dan jelas
4
Siswa menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain dengan tepat tetapi kurang jelas
3
Siswa menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain tidak tepat 2 Siswa tidak menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain 1
5. Menghargai pendapat dari kelompok lain Minimal 3 kali kelompok merespon pendapat kelompok lain 4 Hanya 1 kali kelompok merespon pendapat dari kelompok lain 3 Siswa tidak merespon pendapat kelompok lain 2 Kelompok mencela pendapat kelompok lain 1
6. Membuat catatan hasil diskusi Siswa membuat catatan hasil diskusi (minimal 3) dari kelompok lain
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Siswa mencatat hasil diskusi (minimal 2) dari kelompok lain 3 Siswa hanya mencatat hasil diskusi kelompoknya sendiri 2 Siswa tidak pernah membuat catatan hasil diskusi kelompok 1
Rentangan skor : 1 – 4
Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 4 x 6 = 24
Konversi skala Linket :
Batas bawah A = 85% x 24 =20
Batas bawah B = 75% x 24 = 17
Batas bawah C = 60% x 24 = 14
Batas bawah D = 50% x 24 = 12
Dibawah skor 11 nilai E
A : Sangat aktif = 20-24
B : Aktif = 17-19
C : Cukup aktif = 14-16
D : Kurang aktif = 12-13
E : Tidak aktif = 0-11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 16
Format Laporan Tertulis
A. Acara Praktikum (5)
a. Judul :
b. Hari/ Tanggal :
c. Tempat :
B. Rumusan Masalah (5)
C. Tujuan Praktikum (5)
D. Hipotesis (5)
E. Alat, bahan, dan Cara Kerja (10)
F. Hasil Pengamatan (tabel pengamatan/grafik) (15)
G. Pembahasan (20)
H. Kesimpulan (10)
I. Daftar Pustaka (sesuai dengan literature yang digunakan) (5)
Pedoman Penilaian :
Nilai =퐽푢푚푙푎ℎ 푠푘표푟 푦푎푛푔 푑푖푝푒푟표푙푒ℎ
20 푋 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 17
Rubrik Penilaian Laporan Tertulis Hasil Percobaan
Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penelitian
A. Acara Praktikum 1 Hanya mencantumkan 1 komponen dan tidak lengkap
2 Hanya mencantumkan 1 komponen yang lengkap
3 Hanya mencantumkan 2 komponen yang lengkap
4 Salah satu komponen tidak tercantum dengan lengkap
5 Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan benar :
Judul, Hari/ Tanggal, dan Tempat
B. Rumusan Masalah 1 Tidak merumuskan permasalahn
2 Rumusan masalah tidak sesuai dengan percobaan yang dilakukan
3 Rumusan masalah masih terkait dengan topic percobaan, namun
penggunaan bahasa yang digunakan kurang jelas sehingga
menimbulkan ambigu
4 Rumusan masalah sesuai dengan topik percobaaan serta jelas
namun kurang lengkap
5 Merumuskan permasalahan dengan pertanyaan/pernyataan yang
tepat, lengkap, dan jelas sesuai dengan percobaan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
C. Tujuan Praktikum 1 Tidak merumuskan tujuan praktikum
2 Tujuan praktikum tidak sesuai dengan percobaan yang dilakukan
3 Tujuan praktikum masih terkait dengan topik percobaan, namun
penggunaan bahasa yang digunakan kurang jelas sehingga
menimbulkan ambigu
4 Tujuan praktikum sesuai dengan topik percobaan serta jelas
namun kurang lengkap
5 Merumuskan tujuan dengan pernyataan yang tepat, lengkap serta
jelas sesuai dengan percobaan yang dilakukan
D. Hipotesis 1 Tidak merumuskan hipotesis
2 Hipotesis yang dirumuskan tidak sesuai dengan topic percobaan
yang dilakukan
3 Hipotesis yang dirumuskan masih terkait dengan topik percobaan,
namun penggunaan bahasa yang digunakan kurang jelas sehingga
menimbulkan ambigu
4 Hipotesis sesuai dengan topik percobaan serta jelas namun kurang
lengkap
5 Merumuskan hipotesis dengan tepat, lengkap dan jelas sesuai
dengan percobaan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
E. Alat, Bahan dan Cara Kerja 1 Hanya mencantumkan 1 komponen dan tidak lengkap
3 Hanya mencantumkan 1 komponen yang lengkap
5 Hanya mencantumkan 2 komponen yang lengkap
8 Salah satu komponen tidak tercantum dengan lengkap
10 Menuliskan dengan lengkap, jelas dan benar : alat, bahan dan cara
kerja
F. Hasil Pengamatan 1 Tidak mencantumkan hasil pengamatan
5 Parameter yang diamati kurang lengkap
10 Data hasil pengamatan kurang lengkap tetapi parameter yang
diamati sudah lengkap
13 Data hasil pengamatan kurang dilengkapi dengan judul
tabel/grafik
15 Data hasil pengamatan tercantum dengan lengkap dan jelas dalam
tabel pengamatan/ grafik
G. Pembahasan 1 Tidak mencantumkan pembahasan
5 Poin – poin pembahasan yang dibahas kurang lengkap serta tidak
didukung dengan teori
10 Poin – poin pembahasan yang dibahas sudah lengkap namun tidak
didukung dengan teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
15 Pembahasan sudah didukung dengan teori, namun poin – poin
pembahasan yang dibahas kurang lengkap
17 Pembahasan sudah didukung dengan teori serta mencakup poin –
poin pembahasan, namun ada yang kurang lengkap/tepat
20 Membahas hasil percobaan sesuai dengan poin – poin
pembahasan secara lengkap dan jelas serta didukung dengan teori
H. Kesimpulan 1 Tidak mencantumkan kesimpulan
3 Kesimpulan yang ditulis tidak sesuai dengan tujuan
5 Kesimpulan yang ditulis kurang lengkap
8 Kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan namun masih
mencantumkan bagian yang seharusnya ditulis di pembahasan
10 Kesimpulan yang ditulis singkat dan sudah sesuai dengan tujuan
I. Daftar Pustaka 1 Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang kurang
terpercaya (blog) serta tidak sesuai dengan sumber yang
dicantumkan di pembahasan
2 Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang kurang
terpercaya (blog) serta kurang lengkap dan penulisan yang kurang
tepat
3 Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
terpercaya (blog)
4 Daftar pustaka berasal dari sumber terpercaya dan sesuai dengan
yang ditulis namun penulisannya kurang lengkap
5 Daftar pustaka dari sumber yang terpercaya (buku, jurnal, situs
pendidikan, dll) serta lengkap dan sesuai dengan yang dituliskan
di pembahasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 18
Kisi – kisi Soal Posttest
Indikator Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.1.1 Mendeskripsikan
perubahan
lingkungan
1
1
3.1.2 Menjelaskan
dampak dari
perubahan
lingkungan bagi
kehidupan
2
1
3.1.3 Mengidentifikasi dampak dari perubahan lingkungan bagi kehidupan
3
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 19 SOAL POSTTEST
No. Butir Soal Jawaban Poin
1. Jelaskan perbedaan
antara limbah organik
dan anorganik
Limbah organik adalah limbah
yang dapat mengalami proses
penguraian secara alamiah
contohnya sisa hewan dan
tumbuhan, sedangkan limbah
anorganik adalah limbah yang
berasal dari sumber daya alam
tidak terbarui dan sulit di
uraikan secara alamiah oleh
mikroorganisme seperti minyak
bumi, plastik, kaleng, dan botol.
15
2. Berdasarkan praktikum
yang telah dilakukan
bagaimana langkah-
langkah pembuatan
pakan ikan
Tepung onggok singkong
(500 gr), tepung kanji (100
gr), tepung ikan (1 kg), dedak
(100 gr) dan minyak jelantah
(1 tutup botol) ditimbang
sesuai dengan ukuran
Campurkan semua bahan
tersebut sampai homogen
Bahan yang sudah tercampur
digiling dengan mesin giling
pakan
Keringkan dibawah sinar
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
matahari ± 2 hari
Bila sudah kering pakan siap
digunakan
3. Bagaimana pengaruh
pakan buatan dalam
pertumbuhan ikan
selama pemeliharaan
Selama pemeliharaan ikan
tumbuh dengan baik,
pertumbuhan ikan ini dapat
dilihat dari segi panjang dan
berat ikan
15
PEDOMAN PENILAIAN
Jawaban No. Poin 15 Poin 8 Poin 5 Poin 0
1. Limbah organik adalah limbah yang dapat mengalami proses penguraian secara alamiah contohnya sisa hewan dan tumbuhan, sedangkan limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sumber daya alam tidak terbarui dan sulit di uraikan secara alamiah oleh mikroorganisme seperti minyak bumi, plastik, kaleng, dan botol
Siswa dapat menjawab perbedaan limbah organik dan anorganik dengan tepat dan benar berdasarkan penjabaran dari pengertian limbah organik dan anorganik
Siswa hanya dapat menjawab salah satu perbedaan dari limbah organik atau hanya limbah anorganik saja
Siswa dapat menjawab namun terjadi kekeliruan dalam menjabarkan antara limbah organik dan anorganik (terbolak-balik)
Siswa tidak memberikan jawaban
2.Tepung onggok singkong (500 gr), tepung kanji (100 gr), tepung ikan (1 kg), dedak (100 gr) dan
Poin 20 Poin 15 Poin 10 Poin 5
Siswa menjawab
Siswa menjawab
Siswa menjawab
Siswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
minyak jelantah (1 tutup botol) ditimbang sesuai dengan ukuran. Campurkan semua bahan tersebut sampai homogen. Bahan yang sudah tercampur digiling dengan mesin giling pakan. Keringkan dibawah sinar matahari ± 2 hari. Bila sudah kering pakan siap digunakan
dengan tepat, lengkap dengan ukurannya dan secara urut
dengan tepat dan lengkap dengan ukurannya, namun tidak secara urut
tepat, namun tidak dilengkapi dengan ukurannya serta jawabannya tidak urut
dapat menjawab atau menjawab tetapi tidak ada hubungannya
3.Selama pemeliharaan ikan tumbuh dengan baik, pertumbuhan ikan ini dapat dilihat dari segi panjang dan berat ikan
Poin 15 Poin 8 Poin 1 Poin 0
Siswa menjawab dengan tepat dan lengkap (pertumbuhan berat dan panjang ikan)
Siswa mampu menjawab namun masih kurang tepat dan tidak sempurna (menyebutkan salah satu berat/panjang)
Siswa tidak dapat menjawab atau menjawab tetapi tidak ada hubungannya
Siswa tidak memberikan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 20
Lembar Kerja Siswa (Pertemuan I)
A. Judul : Perubahan Lingkungan
B. Tujuan : Mengidentifikasi perubahan lingkungandi sekitar
lingkungan sekolah
C. Alat dan bahan : Alat tulis dan lingkungan sekitar sekolah
D. Langkah kerja :
1. Bergabunglah dengan kelompok yang telah ditentukan
2. Amati perubahan lingkungan di sekitar lingkungan sekolah
3. Catatlah kerusakan atau perubahan lingkungan yang terjadi di sekitar
sekolah ke dalam tabel di bawah ini
4. Kemudian analisa upaya pencegahan perubahan atau kerusakan
lingkungan tersebut
No. Kerusakan/perubahan
Lingkungan Cara Pencegahan
1.
2.
3.
Dst…
5. Kesimpulan :
Kelompok :
Anggota :
1. 3.
2. 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lembar Kerja Siswa (Pertemuan II)
Pembuatan pakan ikan berupa pelet untuk pertumbuhan ikan Patin A. Tujuan :
Menganalisis pengaruh pembuatan pakan ikan dari berbagai
limbah untuk pertumbuhan ikan Patin
B. Alat dan Bahan :
1. Tepung onggok
singkong 500 gr
2. Tepung kanji 100 gr
3. Tepung ikan 1 kg
4. Dedak 100 gr
5. Minyak jelantah (1
tutup botol)
6. Daun singkong 50 gr
7. Ikan patin 5 ekor
8. Rhizopus oryzae 8 gr
9. 40 gr urea
10. ½ lt air
11. Kolam ikan
12. Timbangan
13. Jaring ikan
Kelompok :
Anggota :
1. 4.
2. 5.
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
C. Cara Kerja :
1. Larutkan Rhizopus oryzae dan urea dalam air
2. Masukkan tepung onggok singkong ke dalam larutan tersebut
kemudian di aduk – aduk sampai homogen
3. Kemudian masukkan dalam karung plastik yang sudah di lubangi dan
diamkan selama 1 hari
4. Setelah 1 hari, tepung onggok singkong yang sudah difermentasi
diambil dan di campurkan dengan bahan lainnya
5. Timbanglah, tepung kanji, tepung ikan, dedak, minyak jelantah sesuai
ukuran
6. Campurkan semua bahan tersebut sampai homogen
7. Bahan yang sudah tercampur digiling dengan mesin giling pakan
8. Keringkan dibawah sinar matahari ± 1 hari
9. Bila sudah kering pakan siap digunakan
10. Setiap hari ikan patin diberikan pakan sebanyak 3% dari berat total
ikan patin 2 x dalam sehari (pagi dan sore)
11. Timbanglah berat ikan patin tersebut selama 3 hari sekali
12. Catatlah data pengamatan tersebut ke dalam tabel!
Pengukuran ke- Berat ikan patin (gr)
1
2
3
Dst..
13. Analisislah data yang diperoleh melalui pertanyaan di bawah ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
a. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, kandungan nutrisi
apa yang terdapat pada masing – masing bahan yang digunakan
dalam pembuatan pakan ikan tersebut
b. Apa fungsi dari masing – masing bahan yang digunakan dalam
pembuatan pakan ikan tersebut?
c. Bagaimana pengaruh pembuatan pakan ikan tersebut untuk
pertumbuhan ikan selama pemeliharaan?
14. Buatlah kesimpulan berdasarkan data hasil percobaan
15. Buatlah laporan tertulis berdasarkan data hasil percobaan dan
pengamatan yang telah dilakukan (sesuai dengan format yang
ditentukan)!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 21.Gambar Penelitian
Tepung onggok singkong sebelum difermentasi
Kapang ragi tempe komersil yang digunakan
Tepung onggok singkong setelah difermentasi
Thermometer laboratorium untuk mengukur suhu air
Ikan Patin uji yang digunakan
Proses pengeringan pakan buatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Seperangkat alat dan bahan pengukur DO
pH meter
Proses penggilingan pakan
Pelet komersial yang digunakan (MLP3)
Timbangan digital yang digunakan
Kolam ikan yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI