Pengaruh Peraturan BI Mengenai Kartu Kredit Dan Tata Cara Penagihannya Terhadap Penagihan Kartu...
-
Upload
ragil-sludgemetal-ftd -
Category
Documents
-
view
139 -
download
0
Transcript of Pengaruh Peraturan BI Mengenai Kartu Kredit Dan Tata Cara Penagihannya Terhadap Penagihan Kartu...
-
5/28/2018 Pengaruh Peraturan BI Mengenai Kartu Kredit Dan Tata Cara Penagihannya Terhadap ...
http:///reader/full/pengaruh-peraturan-bi-mengenai-kartu-kredit-dan-tata-cara-penag
Pengaruh Peraturan BI Mengenai Kartu Kredit dan Tata Cara Penagihannya
Terhadap Penagihan Kartu Kredit Bermasalah
Tugas ini dibuat dalam mata kuliah
Metode Penelitian Ekonomi 1
Disusun oleh:
Henita Sahany
NIM: 1110046100087
Dosen:
Noryamin Aini, Drs.,MA
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1433 H / 2012 M
-
5/28/2018 Pengaruh Peraturan BI Mengenai Kartu Kredit Dan Tata Cara Penagihannya Terhadap ...
http:///reader/full/pengaruh-peraturan-bi-mengenai-kartu-kredit-dan-tata-cara-penag
I. Latar Belakang Masalah
Pada kehidupan modern saat ini setiap orang menginginkan segala kemudahan,
kepraktisan dan kecepatan dalam melakukan transaksi. Membawa uang dalam jumlah
banyak di dalam dompet atau tas bukan cara tepat saat berbelanja di lihat dari faktor
resiko kenyamanan dan keamanan. Dalam dunia perbankan faktor resiko yang di
sebutkan di atas dapat di minimalisir dengan transaksi pembayaran belanja menggunakan
ATM, SMS banking, e-banking, kartu kredit, dan lain sebagainya. Dan menurut Asosiasi
Kartu Kredit Indonesia, untuk penggunaan kartu kredit kian meningkat dari tahun ke
tahun. Berikut ini merupakan data dari jumlah peningkatannya:
Setiap kartu kredit yang di terbitkan oleh suatu bank menawarkan fasilitas dan
program. Berbagai macam fasilitas dan program ini juga menjadi daya tarik bagi setiap
orang untuk menggunakan kartu kredit, seperti pemberian diskon pada tempat
perbelanjaan tertentu, restoran, caf, dan lain-lain. Namun di sisi lain kartu kredit juga
dapat menjadi sebuah kesulitan jika si pengguna kartutidak bijak dalam menggunakan
dan akan jadi permasalahan antara pengguna kartu dengan bank yang menerbitkannya.
Maka belum lama ini Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
mengenai Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) yang di maksudkan untuk
melindungi konsumen, meningkatkan kualitas manajemen resiko. Peraturan tersebut
adalah Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/2/PBI/2012 perubahan atas Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No.11/11/PBI/2009, yang berlaku sejak tanggal 6 Januari 2012.
Permasalahan yang hadir pengguna kartu tidak dapat membayar tagihannya pada
saat waktu pembayaran sudah memasuki jatuh tempo. Sebelum memasuki masa jatuh
tempo terdapat masa tenggang dimana pengguna kartu dapat melakukan pembayaran
tanpa dikenakan denda. Tidak jarang dalam penagihannya pihak bank menggunakan jasa
debt collector yang terkadang tidak sesuai etika dan bahkan bisa melakukan kekerasan.
Terdapat banyak kasus dalam hal penagihan menggunakan debt collector yang
menimbulkan kerugian bagi pemegang kartu.
-
5/28/2018 Pengaruh Peraturan BI Mengenai Kartu Kredit Dan Tata Cara Penagihannya Terhadap ...
http:///reader/full/pengaruh-peraturan-bi-mengenai-kartu-kredit-dan-tata-cara-penag
Baik bank lokal maupun bank asing di Indonesia sudah seharusnya mematuhi
peraturan BI No. 14/2/PBI/2012 karena adanya peraturan baru yang dikeluarkan BI ini
terlihat sebagai reaksi terhadap munculnya berbagai kasus kartu kredit yang muncul
tahun lalu, khususnya mengenai ulah oknum Debt Collector. Sejauh mana peraturan
Bank Indonesia ini akan memberikan pengaruh atas tata cara penagihan terhadap kartu
kredit bermasalah yang selama ini terjadi. Sehingga di harapkan bank-bank penerbit
kartu kredit akan benar-benar mematuhi peraturan ini dan tidak terjadi lagi kasus-kasus
kekerasan atau etika buruk yang akan diterima nasabah pada penagihan kartu kredit yang
memang menjadi kewajibannya untuk membayar.
Salah satu kasus yang mencuat ke media pada tahun lalu adalah mengenai
penagihan kartu kredit pada bank Citibank antara debt collector dengan nasabah.
Kejadian penagihan sampai menyebabkan tewasnya nasabah yang bernama Irzen Octa.
Menurut berita yang diperoleh dari Forum Keadilan Online kasus lain yang terjadi
perihal kasus penagihan debt collector yang tidak beretika juga di alami oleh Patrialis
Akbar yang merupakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pernah mendapat
perlakuan tidak menyenangkan dari debt collector dan kasus ini kembali menyeret nama
bank Citibank. Patrialis Akbar merasa sakit hati karena telah di maki-maki, di ancam
akan di black list padahal statusnya sudah menjadi menteri.
Kasus-kasus penagihan kartu kredit oleh debt collector terhadap nasabah
semestinya tidak berakhir pada tindakan kekerasan. Bagaimanapun bank perlu
memperhatikan ketersedian dan kemampuan nasabah dalam melunasi hutang-hutangnya,
meskipun nasabah juga harus memiliki kepastian kapan nasabah benar-benar bisa
membayar kewajibannya. Dengan adanya peraturan terbaru dari Bank Indonesia No.
14/2/PBI/2012 sudah seharusnya dapat menghentikan kasus-kasus yang ada sehingga
tidak terulang kembali. Dan memberikan pengaruh positif terhadap tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh bank-bank dalam menagih tagihan pada nasabah dengan
menggunakan jasa debt collector. Hal ini lah yang menjadi latar belakang penulis untuk
memilih judul Pengaruh Peraturan BI Mengenai Kartu Kredit dan Tata Cara
Penagihannya Terhadap Penagihan Kartu Kredit Bermasalah.
Masalah yang penulis angkat sebagai judul proposal dapat di teliti dengan cara
metode penelitian kualitatif, mengambil sample dari beberapa bank dan nasabah-nasabah
yang menggunakan kartu kredit. Dari nasabah yang tidak pernah mengalami kesulitan
dalam pembayaran sampai nasabah yang pernah mengalami kesulitan pembayaran untuk
mengetahui seberapa besarkah pengaruh peraturan terbaru Bank Indonesia yang
-
5/28/2018 Pengaruh Peraturan BI Mengenai Kartu Kredit Dan Tata Cara Penagihannya Terhadap ...
http:///reader/full/pengaruh-peraturan-bi-mengenai-kartu-kredit-dan-tata-cara-penag
berkenaan tentang kartu kredit dan tata cara penagihannya merubah sistem atau cara
penagihan kredit bermasalah kepada nasabah baik yang menggunakan jasa debt collector
maupun tidak.
II. Identifikasi Masalah
Seperti yang di jelaskan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 14/2/PBI/2012 Kartu
Kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan
dan/atau untuk melakukan penarikan tunai, dimana kewajiban pembayaran Pemegang
Kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan Pemegang Kartu
berkewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan
pelunasan secara sekaligus (charge card) ataupun dengan pembayaran secara angsuran.
Bank selaku Penerbit Kartu kredit berkewajiban memberitahukan prosedur, tata
cara penggunaan, pembayaran, konsekuensi, hak dan kewajiban nasabah, juga
pengaduan atas pelayanan, termasuk penagihan dari penggunaan Kartu Kredit terhadap
nasabah Pemegang Kartu.
Menurut peraturan yang mengatur mengenai Kartu Kredit dan Tata Cara
Penagihannya yaitu Peraturan Bank Indonesia No. 14/2/PBI/2012 Bank Indonesia tidak
melakukan pelarangan atas pengguanaan jasa pihak ketiga dalam penagihan utang Kartu
Kredit terhadap nasabah
Surat Edaran yang terkait dengan Peraturan Bank Indonesia ini yaitu Surat Edaran
Bank Indonesia No. 14/17/DASP. Pada surat itu terdapat peraturan yang mengatur
tentang ketentuan-ketentuan untuk menggunakan jasa layanan penagihan. Berikut
merupakan isi dari peraturan tersebut:
1. Tenaga penagihan telah memperoleh pelatihan yang memadai terkait dengan tugas
penagihan dan etika penagihan sesuai ketentuan yang berlaku;
2. Identitas setiap tenaga penagihan ditatausahakan dengan baik oleh Penerbit Kartu
Kredit;
3. Tenaga penagihan dalam melaksanakan penagihan mematuhi pokok-pokok etika
penagihan sebagai berikut:
a. Menggunakan kartu identitas resmi yang dikeluarkan Penerbit Kartu Kredit, yang
dilengkapi dengan foto diri yang bersangkutan;
b. Penagihan dilarang dilakukan dengan menggunakan cara ancaman, kekerasan
dan/atau tindakan yang bersifat memperlakukan Pemegang Kartu Kredit;
-
5/28/2018 Pengaruh Peraturan BI Mengenai Kartu Kredit Dan Tata Cara Penagihannya Terhadap ...
http:///reader/full/pengaruh-peraturan-bi-mengenai-kartu-kredit-dan-tata-cara-penag
c. Penagihan dilarang dilakukan dengan menggunakan tekanan secara fisik maupun
verbal;
d. Penagihan dilarang dilakukan kepada pihak selain Pemegang Kartu Kredit;
e. Penagihan menggunakan sarana komunikasi dilarang dilakukan secara terus
menerus yang bersifat mengganggu;
f. Penagihan hanya dapat dilakukan di tempat alamat penagihan atau domisili
Pemegang kartu Kredit;
g. Penagihannya hanya dapat dilakukan pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 20.00
wilayah waktu alamat Pemegang Kartu; dan
h. Penagihan di luar tempat dan/atau waktu sebagaimana dimaksud pada huruf (f) dan
huruf (g) hanya dapa dilakukan atas dasar persetujuan dan/atau perjanjian dengan
Pemegang Kartu Kredit terlebih dahulu.
Oleh karena adanya aturan-aturan yang disebutkan diatas bank-bank yang
menerbitkan Kartu Kredit untuk bisa lebih toleransi terhadap nasabah, membantu
nasabah untuk mencari solusi agar nasabah dapat melunasi utang-utangnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah ketika bank menggunakan jasa
penagihan atau yang tenaga penagihnya biasa disebut sebagai debt collector. Debt
collector harus mematuhi etika-etika penagihan yang telah di tetapkan oleh Bank
Indonesia baik yang ada pada Peraturan Bank Indonesia maupun Surat Edaran Bank
Indonesia itu sendiri.
Penagihan bisa dilakukan lebih kooperatif dan persuasive terhadap nasabah,
sehingga nasabah merasa tidak terganggu ataupun terusik oleh cara penagihan yang
dilakukan debt collector.
III. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi masalah yang akan di teliti hanya pada bank-bank telah
banyak melakukan kesalahan dan kasus-kasus yang menyeretnya terkait dengan
penagihan menggunakan jasa debt collector. Apa pengaruhnya pada sistem atau cara
penagihan dan seberapa besar pengaruhnya untuk membuat bank-bank bermasalah
dapat memperbaiki kualitasnya.
IV. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh dari perubahan-perubahan pada Peraturan Bank Indonesia
khususnya dalam tata cara penagihan?
-
5/28/2018 Pengaruh Peraturan BI Mengenai Kartu Kredit Dan Tata Cara Penagihannya Terhadap ...
http:///reader/full/pengaruh-peraturan-bi-mengenai-kartu-kredit-dan-tata-cara-penag
2. Seberapa besar pengaruh perubahan aturan terbaru yang di terbitkan Bank Indonesia
ini dapat membuat industri kartu kredit membaik dan tidak merugikan nasabah
kembali?
3. Sanksi apa yang dikenakan pada bank dan tenaga penagih yang melanggar aturan
dalam tata cara penagihan pada Peraturan Bank Indonesia No. 14/2/PBI/2012?
V. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan tentang bagaimana
membuat sistem industry kartu kredit bisa lebih sehat. Tidak merugikan salah satu
pihak dan membuat nasabah merasa lebih nyaman dalam penggunakan kartu kredit.
Serta berdampak pada sistem keuangan dan perekonomian menjadi lebih aman.
Menjadikan masyarakat agar lebih memperhatikan dari segi aspek kemampuan
financial jika ingin memiliki kartu kredit dan menggunakannya. Apabila telah
memilikinya maka dalam penggunaannya harus digunakan secara bijak, berhati-hati,
dan tidak boros.
Untuk para penerbit agar tidak melakukan penawaran-penawaran yang dapat
mengganggu kenyamanan nasabah, bersifat memaksa, dan tetap mengedepankan etika
dalam penagihan pembayaran kartu kredit yang telah jatuh tempo.
-
5/28/2018 Pengaruh Peraturan BI Mengenai Kartu Kredit Dan Tata Cara Penagihannya Terhadap ...
http:///reader/full/pengaruh-peraturan-bi-mengenai-kartu-kredit-dan-tata-cara-penag
Studi Pendahuluan
Penulisan penelitian ini merupakan studi terdahulu dari Gerai Info yang merupakan
newsletter Bank Indonesia. Berisi tentang permasalahan yang berhubungan dengan dunia
perbankan. Pada newsletter tersebut beberapa artikelnya menjelaskan bagaimana upaya Bank
Indonesia membuat perlindungan terhadap nasabah agar lebih nyaman, Persoalan yang
dihadapi pemegang kartu dan penagihan bank melalui debt collector, mengatur industri kartu
kredit menjadi lebih sehat
Di salah satu artikelnya terkait upaya perlindungan konsumen dijelaskan, PBI
mematok batasan maksimum suku bunga kartu kredit. Bentuk respon Bank Indonesia dari
masalah-masalah pengaduan dalam dunia perbankan. Dampak dari industri kartu kredit yang
sehat membuat ekonomi Indonesia bisa lebih aman. Pada artikel yang kedua mengenai
aturan-aturan yang di buat dapat membuat sehatnya industri Kartu Kredit. Fungsi dari Kartu
Kredit dan fungsi lain yang membuat bank tetap memperhatikan manajemen resiko yang
akan di hadapinya. Artikel ke tiga mengenai debt collector yang tidak beretika dalam
menagih utang Kartu Kredit nasabah, sehingga nasabah merasa tidak nyaman, terganggu dan
tertekan dengan cara penagihannya.
Pada penulisan proposal ini penulis tidak menjadikan semua artikel yang terdapat
dalam newsletter Bank Indonesia ini sebagai rujukan, tetapi hanya sebagian saja. Berkenaan
dengan Kartu Kredit, upaya perlindungan terhadap nasabah pengguna kartu dan membuat
industri kartu kredit menjadi lebih sehat sehingga tidak ada lagi pengaduan dari nasabah atas
kerugian yang di alaminya.
Penulis menjadikannya hanya sebagai inspirasi penulis untuk membahas dan meneliti
apa yang menjadi judul penulis dalam membuat proposal ini karena fokusnya adalah pada
pengaruh dari Peraturan Bank Indonesia No. 14/2/PBI/2012 dan Surat Edaran yang terkait
dengannya atas masalah penagihan pihak jasa penagih atau debt collector yang sering kali
bertindak semena-mena terhadap nasabah.
Melihat banyaknya kasus yang terjadi pada kredit bermasalah dalam hal
penagihannya yang pada pemberitaan di media terdapat kasus yang sampai kepada terjadinya
kekerasan dari pihak ketiga. Sampai bisa terjadi kekerasan ini dapat menjadi sesuatu hal yang
melanggar hak asasi manusia. Dan ternyata tidak sedikit bank-bank yang memiliki kasus
kartu kredit.
Dengan di keluarkannya peraturan terbaru BI di harapkan akan memberikan pengaruh
positif untuk dapat mengurangi risiko kredit bermasalah. Mencegah terjadinya permasalahan
ekonomi yang timbul dari efek kredit bermasalah. Peraturan yang dibuat Bank Indonesia
-
5/28/2018 Pengaruh Peraturan BI Mengenai Kartu Kredit Dan Tata Cara Penagihannya Terhadap ...
http:///reader/full/pengaruh-peraturan-bi-mengenai-kartu-kredit-dan-tata-cara-pena
tidak akan menjadikan industri kartu kredit lebih sehat jika pada kenyataannya bank-bank
tidak mematuhi peraturan dan tidak bersifat kooperatif antara bank penerbit kartu dengan
nasabah. Hal itu akan membuat kredit yang bermasalah malah semakin menjadi masalah.
Bukan saja masalah itu hanya terjadi antara bank penerbit kartu dengan nasabah tetapi juga
bank akan terkena sanksi apabila melewati batas dari aturan yang diberlakukan.
Di harapkan pula tidak ada lagi kasus-kasus kekerasan. Pelanggaran hak asasi yang di
alami nasabah. Penagihan yang membebani dan mencekik nasabah dapat membuat nasabah
justru semakin sulit untuk membayar tagihan utangnya. Nasabah merasa tidak lagi nyaman
dalam menggunakan produk kartu kredit..
Karena walaupun bank tidak diberi larangan untuk bekerjasama dengan perusahaan
pihak penyedia jasa penagihan bank memiliki kewajiban untuk mengawasi apakah cara-cara
penagihannya memang sesuai dengan etika-etika penagihan yang telah di atur dalam
peraturan BI yang baru di sahkan sebagai reaksi atas terjadinya kasus-kasus pada penagihan
pembayaran kartu kredit yang dampak buruknya di rasakan oleh nasabah si pemilik kartu.