PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN...

164
   PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT PERBANKAN SYARIAH DI INDOENSIA TAHUN 2012-2015 Tesis Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Master Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Diajukan Oleh Ahadiah Agustina NIM. 21150850100027 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN...

Page 1: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

  

PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN PENGAWAS

SYARIAH TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT PERBANKAN

SYARIAH DI INDOENSIA TAHUN 2012-2015

Tesis

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Master Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Diajukan Oleh

Ahadiah Agustina

NIM. 21150850100027

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

ii  

Page 3: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

iii  

Page 4: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

iv  

Page 5: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

v  

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Ahadiah Agustina

Tempat, tanggal lahir : Harapan Baru, 23 Agustus 1992

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Kawin

Alamat Asal : Harapan Baru, Kecamatan Panji Sari,

Kabupaten Lombok Tengah

Alamat Sekarang : Jl. Karadenan Perumahan Puri Nirwana

3 Blok AA.No .17 Cibinong,Bogor.

PENDIDIKAN FORMAL

1998-2004 SDN 01 Harapan Baru

2004-2007 MTs Nurul Hakim Kediri, Lombok Barat.

2007-2010 MA Nurul Hakim Kediri, Lombok Barat.

2011-2015 Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Program Studi

Ekonomi Syariah UIN Mataram.

LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah Agus Sumardana S,Pd

Ibu Baiq Asiah

Kakak Nurlaila Hasanah S,Pd

Jaya Mardana

Rahmadani Hasanah S,Pd

Desy Fattiasina S,Pd

Adik Muh. Asmani Sumarna Putra

Page 6: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

i  

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas

segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Tesis ini dapat diselesaikan

dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tesis ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat untuk mencapai gelar

Magister Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Ekonomi Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Adapun judul Tesis ini adalah “Pengaruh Peran Komite Audit dan Dewan

Pengawas Syariah terhadap Earnings Management pada Perbankan Syariah di

Indonesia Tahun 2012-2015”.

Didalam menyelesaikan Tesis ini, penulis banyak memperoleh bantuan baik

berupa pengajaran, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

perkenankanlah penulis untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang terlibat dalam penyelesaian penelitian Tesis ini diantaranya yaitu:

1. Orang tua tercinta Alm. Agus Sumardana dan Baiq Asiah yang telah

mendidik dengan penuh rasa kasih sayang dan senantiasa memberikan

semangat dan dorongan kepada penulis.

2. My Lovely Lalu Sofyan Azis yang selalu memberikan semangat dan terus

bersabar baik secara moril dan materil kepada penulis dalam menyelesaikan

Tesis ini.

Page 7: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

ii  

3. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Dede

Rosada, MA, atas kesempatan dan fasilitas yang telah diberikan kepada

penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan.

4. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si, atas

kesempatan menjadi mahasiswa Program Magister Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Program Studi Ekonomi Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE, MM, selaku Ketua Program Studi Magister

Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

6. Bapak Ade Suherlan, SE, MM, MBA selaku Wakil Ketua Program Studi

Magister Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

7. Ibu Dr.Rini,M.Si,Ak selaku Pembimbing Utama penulis yang telah

meluangkan waktunya dan dengan penuh perhatian memberikan dorongan,

bimbingan dan juga saran kepada penulis dalam proses penyelesaian

penelitian ini.

8. Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA. selaku dosen penguji yang telah membimbing

dan mengarahkan serta motivasi dalam memperbaiki penulisan tesis ini

sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

9. Kakak- kakak penulis yang dengan kesabaran dan pengertiannya serta

memberikan doa dan semangatnya kepada penulis dalam menyelesaikan

Tesis ini.

10. Adik tercintaku Muhammad Asmani yang selalu memberikan kesabaran

dan pengertian serta do’a kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Page 8: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

iii  

11. Teman-teman seperjuangan Program Studi Ekonomi Perbankan Syariah

(MPS 2016) yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam

penulisan tesis ini.

12. Semua rekan- rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Ekonomi

Perbankan Syariah yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang

selalu memberikan motivasi dan selalu menyemangati penulis dalam proses

peyelesaian Tesis ini.

13. Akhirnya penulis berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat dan penulis

juga mengucapkan permintaan maaf yang tulus jika seandainya dalam

penulisan Tesis ini terdapat kesalahan dan kekurangan serta kekeliruan.

Penulis juga menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi

penyempurnaan penulisan Tesis.

Jakarta, Juni,2018

Penulis, ,

Ahadiah Agustina

 

Page 9: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

iv  

DAFTAR ISI  

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

PERNYATAAN .............................................................................................. x

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 12

E. Batasan Penelitian .......................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Theory Agency .............................................................................. 15

B. Earnings Management ................................................................... 22

a. Pengertian Earnings Management ......................................... 22

b. Aspek-Aspek Earnings Management ................................... 25

c. Faktor - faktor yang mempengaruhi Earnings Management . 27

C. Komite Audit ................................................................................ 30

a. Pengertian ............................................................................... 30

b. Peran Komite Audit................................................................ 36

Page 10: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

v  

c. Tujuan dan Manfaat Pembentukan Komite Audit ................ 37

D. Dewan Pengawas Syariah ............................................................. 39

a. Pengertian Dewan Pengawas Syariah .................................... 39

b. Tugas dan Fungsi Dewan Pengawas Syariah ......................... 42

E. Laporan Keuangan ........................................................................ 46

a. Pengertian Laporan Keuangan ............................................... 46

b. Jenis-jenis Laporan Keuangan ............................................... 51

c. Tujuan Laporan Keuangan ..................................................... 53

d. Pihak-pihak yang berkepentingan .......................................... 54

F. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 57

G. Kerangka Berpikir ........................................................................ 73

H. Pengembangan Hipotesis .............................................................. 75

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 84

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 84

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 85

D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 85

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 88

F. Operasional Variabel dan Pengukurannya .................................... 88

G. Metode Analisis Data .................................................................... 93

a. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 93

1. Uji Normalitas ........................................................................ 94

2. Uji Multikolinearitas .............................................................. 95

Page 11: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

vi  

3. Uji Autokorelasi ..................................................................... 95

4. Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 96

b. Uji Statistik .................................................................................... 96

c. Uji Hipotesis .................................................................................. 97

a) Uji Statistik T ......................................................................... 97

b) Uji Statistik F ........................................................................ 98

c) Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................. 98

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ........................................... 100

B. Hasil Analisis dan Pembahasan .................................................. 110

4.1 Analisis Deskriptif ................................................................ 110

4.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................. 111

1. Uji Normalitas ...................................................................... 112

2. Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 114

3. Uji Multikolinieritas ............................................................. 116

4. Uji Autokorelasi ................................................................... 117

4.3 Analisis Model Regresi Linier Berganda ............................. 119

4.4 Pengujian Hipotesis .............................................................. 123

1. Uji F ................................................................................... 123

2. Uji T ................................................................................... 124

4.5 Koefisien Determinasi ......................................................... 131

4.6 Analisis Ekonometrik .......................................................... 132

Page 12: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

vii  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 138

B. Saran ........................................................................................... 140

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... .

LAMPIRAN ........................................................................................

 

 

Page 13: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

viii  

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1.1 Kasus Perbankan terkait masalah Pelaporan

Keuangan

4

2.1 Penelitian Terdahulu 56

3.1 Rincian Waktu Penelitian 70

3.2 Populasi Bank Umum Syariah 71

3.3 Sasmpel Bank Umum Syariah 72

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

Analisis Deskriptif

uji glejser

Tabel nilai absolut residual

Tabel nilai VIF Multikolinieritas Tabel nilai Durbin-Watson (DW) Analisis Model Regresi Linier Berganda

Uji Simultan F

Uji Parsial T

Koefisien Determinasi

124

127

127

128

130

131

136

137

143

Page 14: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

ix  

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Masalah Keagenan 26

2.2 Ilustrasi Cressey Fraud Triangle 31

2.3 Kerangka Konseptual 74

4.1 Nilai-nilai untuk Perhitungan JB-t 125

Page 15: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

x  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh peran komite audit dan dewan pengawas syariah terhadap earnings management pada perbankan syariah di Indonesia tahun 2012-2015. Peran komite audit dan dewan pengawas syariah terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 11 Bank Umum syariah di Indonesia yang terdaftar menjadi perbankan syariah di Indonesia pada periode 2012 sampai dengan 2015. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan (annual report) dan laporan good corporate governance (GCG) bank umum syariah periode 2012-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran komite audit dan dewan pengawas syariah terhadap manajemen laba yang diukur dengan ukuran komite audit, aktivitas komite audit, keahlian komite audit, independensi komite audit, ukuran dewan pengawas syariah, keahlian dewan pengawas syariah, aktivitas dewan pengawas syariah, ini menunjukkan bahwa penerapan GCG oleh BI pada bank umum dapat mengurangi konflik kepentingan yang terjadi dan menumbuhkan kinerja perbankan syariah khususnya dengan harapan dapat menarik investor untuk meningkatkan investasinya. Hipotesis penelitian diuji menggunakan Ordinary Least Squares Methods (OLS). Data di olah mengunakan eviews 8.0.

Kata Kunci: Peran Komite dan Dewan Pengawas Syariah, ukuran komite audit,

aktivitas komite audit, keahlian komite audit, independensi komite audit, ukuran dewan pengawas syariah, keahlian dewan pengawas syariah, aktivitas dewan pengawas syariah, Manajemen Laba.

Page 16: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

xi  

ABSTRACT

This study aims to examine the influence of the role of the audit committee

and Sharia supervisory board to earnings management in sharia banking in

Indonesia in 2012-2015. The role of the audit committee and the Sharia supervisory

board on profit management is measured by its characteristic. The sample used in

this study consists of 11 sharia commercial banks in Indonesia registered to sharia

banking in Indonesia from 2012 to 2015. This study uses secondary data in the form

of annual report and good corporate governance (GCG) report of sharia general

bank period 2012-2015. The results of this study is that the role of audit committee

and Sharia supervisory board to earnings management as measured by audit

committee size, audit committee activity, audit committee expertise, audit

committee independence, Sharia supervisory board size, Sharia supervisory board

expertise, Sharia supervisory board activity, with the implementation of GCG by BI

in commercial banks can reduce the conflicts of interest that occur and it improves

the performance of sharia banking in particular in the hope of attracting investors

to increase their investment. The research hypothesis was tested using Ordinary

Least Squares Methods (OLS). The data was analyzed by using eviews 8.0.

Keywords: The role of Sharia Committee and Supervisory Board, the audit

committee size, the audit committee activity, the audit committee

expertise, the audit committee independence, the Sharia supervisory

board size, the Sharia supervisory board expertise, the Sharia

supervisory board activity, Profit Management.

Page 17: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan serius yang sedang berkembang pada akademisi

akuntansi dan keuangan selama beberapa dekade terakhir ini adalah

manajemen laba. Manajemen laba seolah-olah telah menjadi budaya

perusahaan (corporate culture) yang dipraktikkan semua perusahaan di

dunia. Aktivitas ini tidak hanya di negara-negara dengan sistem bisnis yang

belum tertata, namun juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di negara

yang sistem bisnisnya telah tertata, seperti Indonesia (Sulistyanto, 2008).

Dalam era globalisasi dan modern saat ini, kehidupan ekonomi

manusia tidak terlepaskan dari peran jasa keuangan dan perbankan.

Lembaga perbankan merupakan unsur pokok dari sistem pembayaran yang

akan disalurkan ke masyarakat untuk suatu kegiatan produktif sehingga

pertumbuhan ekonomi dapat terwujud. Oleh karena itu berdirilah lembaga

keuangan atau perbankan untuk memenuhi kegiatan produktif masyarakat,

Tulus (2014).

Menurut UU No.21 Tahun 2008, Perbankan Syariah adalah segala

sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Chapra dan Khan (2000) menyatakan

Bank Syariah adalah bank yang menerapkan syariah Islam dalam semua

Page 18: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

2  

aspek keyakinan dan prakteknya. Pendapat Chapra ini mendukung

gambaran hubungan Islam dengan lembaga keuangan yang dinyatakan oleh

Antonio (2001).

Bank Syariah sebagai lembaga yang berdasarkan prinsip Islam tidak

diperkenankan untuk memanipulasi atau merekayasa laba dalam membuat

laporan keuangan. Hal ini dikarenakan dapat menyesatkan pengguna

laporan keuangan sebagai informasi suatu kinerja perusahaan Syahfandi

(2012). Fatwa Dewan Syariah Nasional No.15/DSN-MUI/IX/2000 tentang

prinsip distribusi hasil usaha menyebutkan bahwa untuk kemaslahatan

dalam pencatatan laporan keuangan sebaiknya digunakan sistem basis

akrual. Padahal selama ini prinsip dasar akrual sering digunakan untuk

kepentingan manajemen laba (akrual ini disebut akrual kelolaan atau akrual

diskresioner).

Dalam surat An Nisa ayat 29, diterangkan bahwa transaksi bisnis

tidak boleh dilakukan dengan jalan yang bathil dan adanya keridhoan dalam

melakukan transaksi. Sedangkan dalam manajemen laba, manajer keuangan

melakukan pelaporan keuangan yang telah di modifikasi agar memperoleh

keuntungan. Misalnya dengan menurunkan jumlah laba yang akan

dilaporkan padahal perusahaan memperoleh tingkat profitabilitas yang

tinggi dengan maksud untuk memperoleh perhatian secara politis. Hal

tersebut tidaklah diperbolehkan karena tidak mengandung unsur kejujuran

didalamnya (Yosi,2013). Walaupun prkatek manajemen laba diatur dalam

Page 19: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

3  

prinsip-prinsip Akuntansi yang Berterima Umum (PABU/GAAP). Hal

tersebut telah dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 188 :

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di

antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa

(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian

daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal

kamu mengetahui.” (Q. S. Al-Baqarah ayat 188)

Manajemen laba adalah salah satu faktor yang dapat mengurangi

kredibilitas laporan keuangan, manajemen laba menambah bias dalam

laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang

mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa

rekayasa, Rahmawati dkk, (2006). Manajemen laba dilakukan dengan

mempermainkan komponen-komponen akrual dalam laporan keuangan,

sebab akrual merupakan komponen yang mudah untuk dipermainkan sesuai

dengan keinginan orang yang melakukan pencatatan transaksi dan

menyusun laporan keuangan (Sulistyanto, 2008).

Manajemen laba tidak selalu dikaitkan dengan upaya untuk

memanipulasi data atau informasi akuntansi, tetapi lebih condong dikaitkan

dengan pemilihan metode akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh

manajemen untuk tujuan tertentu dalam batasan gaap. Pihak-pihak yang

kontra terhadap manajemen laba, menganggap bahwa manajemen laba

merupakan pengurangan dalam keandalan informasi yang cukup akurat

mengenai laba untuk mengevaluasi return dan resiko portofolionya (Assih,

2004).

Page 20: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

4  

Menurut Dwikusumowati dan Rahardjo (2013) Skandal akuntansi

menjadi isu bisnis yang selalu menarik karena menyangkut trik penyajian

informasi. Pihak penyusun mungkin merasa benar, tetapi pembaca

menyalahkan karena tidak sesuai aturan. Gap kepentingan ini akan selalu

terjadi dan memberikan celah untuk terjadinya Creative Accounting.

Sejarah kelam Indonesia tahun 1997 yang mengakibat Rush 16 bank swasta

terpaksa dilikuidasi, 7 bank dibekukan, dan 7 bank di take over pemerintah

Komposisi fraud terbanyak pada perkreditan (46%), pendanaan (25%), dan

penyalahgunaan asset bank (21%), Qoyyimah (2009).

Di kutip dalam www.solopos.com, delapan kasus besar dari fraud

perbankan akhir 2010 hingga maret 2011 di antaranya kasus pembobolan

kantor kas BRI Tarmini Square senilai Rp. 29 miliar, pembobolan Bank BII

kantor cabang pangeran jayakarta senilai Rp.3,6 miliar, pembobolan Bank

Mandiri senilai Rp.18 miliar, pembobolan Bank BNI cabang Depok,

pencairan deposito tanpa diketahui pemilik yang terjadi di BPR Pundi Artha

Sejahtera, pembobolan Bank Danamon kantor cabang menara senilai Rp.3

miliar, penngelapan dana nasabah Bank Panin senilai Rp.2,5 miliar dan

pembobolan nasabah premium di Citibank senialai Rp.4,5 miliar yang

melibatkan tersangaka Malinda Dee.

Berikut ini disajikan kasus-kasus terkait pelaporan keuangan

perbankan syariah yang terjadi di Indonesia maupun di dunia.

Tabel 1.1 Kasus Perbankan terkait masalah Pelaporan Keuangan

Page 21: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

5  

No Kasus

1 Bank Syariah Mandiri (BSM) dan BNI divisi usaha syariah bahkan ikut dalam kredit sindikasi proyek Indosat Multimedia Mobil (IM3) dan memperoleh bunga atas pembiayaan tersebut 19% per tahun. Bank syariah tidak boleh memakai konsep bunga, sehingga keuntungan pembiayaan ini tidak boleh dilaporkan dalam laporan laba rugi.

2 Dubai Islamic Bank mengalami kecurangan mendekati US$300 juta pada tahun 1998. Hal ini terjadi karena buruknya pelaporan keuangan bank.

3 Bank Takwa dan Islamic Money Management Companies di Mesir bangkrut, padahal sebelumnya laporan keuangannya tidak bermasalah.

4 Belum lengkapnya penyajian laporan keuangan oleh bank syariah di Indonesia. Beberapa bank tidak menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan dan laporan sumber dan penggunaan zakat.

5 Kasus bank BRI Syariah tahun 2011, denda Rp.50 juta. Terdakwa pidana Amir Abdullah dijatuhi hukuman sampai 6 tahun penjara Terdakwa Muhammad Sugirus, yang dijatuhi hukuman 4 tahun di penjara Kedua terdakwa juga mengenakan denda sebesar Rp.150 juta, anak perusahaan kurungan tiga bulan. Mereka juga diharuskan membayar ganti rugi sebesar Rp.79,4 miliar yang harus dibayar satu bulan setelah vonis. Wijaya Dedih terdakwa divonis 4 tahun. Sementara Asri Ulya di jatuhi hukuman 6 tahun penjara, bersamaan dengan tuntutannya. Mereka terlibat dalam aplikasi pinjaman yang direkayasa dan tanpa Verifikasi, BRI mencairkan Rp.212 miliar.

6 Kasus Penipuan bank Jawa Tengah pada tahun 2012 dengan terdakwa, Yanuelva Etliana. Mode yang digunakan dalam pertanyaannya adalah dengan meminta puluhan pesanan kerja fiktif dari beberapa instansi pemerintah mengajukan tudingan tersebut, untuk memperolehnya kredit di Bank Jateng secara konvensional Rp.14,2 miliar, dan Unit Bank Syariah Semarang Jawa Tengah Rp.29 miliar. Terdakwa juga memberikan uang sebesar Rp.250 juta kepada mantan Kepala PT Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Page 22: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

6  

(BPBD) Jawa Priyanto Jarot Nugroho juga telah dinyatakan sebagai tersangka dan sedang menjalani proses persidangan yang sama.

7 Developer (Iyan) mengajukan pinjaman sebesar Rp.1 miliar kepada BSM Bogor. Iyan dan tiga pegawai BSM Bogor kemudian membuat data palsu pelanggan untuk fasilitas yang memenuhi syarat untuk pembiayaan. Mereka memanipulasi sejumlah dokumen, seperti sertifikat tanah, kartu identitas, dan seterusnya.

8 Kasus karyawan bank syariah mandiri membobol kantor sendiri senilai Rp 75 miliar. Uang itu lalu dibelikan sejumlah mobil mewah dan dialirkan kepada pihak swasta. Mereka akhirnya diadili dalam berkas terpisah. Perbuatan yang dilakukan sedemikian rupa ternyata menyalahi UU Perbankan sehingga pihak bank mengalami kerugian mencapai Rp 50 miliar. Pada 8 Oktober 2015, PN Jaksel menjatuhkan hukuman 8,5 tahun penjara kepada Feby. Selain itu, Feby didenda Rp 10 miliar subsider 4 bulan. Vonis itu dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Jakarta pada 2 Desember 2015. Ivan dan Rudi Sanijan dihukum 10 tahun penjara dengan pasal pencucian uang.

 

Sumber: Rini (2014) dan annual report bank syariah di Indonesia di olah penulis

Saat perbankan konvensional mengalami keterpurukan akibat krisis

keuangan global, bank syariah malah mengalami keuntungan yang

signifikan, malah diprediksi pertumbuhannya akan meningkat dua kali lipat.

Menurut Gubernur Bank Sentral Bahrain Rasheed Mohammed Al Maraj,

industri keuangan syariah lebih tahan dibandingkan konvensional saat

menghadapi krisis keuangan global tahap pertama (2007-2009), karena

perbankan syariah tidak berinvestasi pada produk-produk keuangan

beracun. Perkembangan yang pesat dari perbankan syariah menuntut adanya

pengawasan. Dewan komisaris dalam kapasitasnya sebagai pengawas

Page 23: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

7  

operasi perusahaan bertindak sekaligus sebagai pengawas dan

memperhatikan kepentingan stakeholders (Rini,2014).

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.8/PJOK.03/2014

tentang penilaian kesehatan bank umum syariah dan unit usaha syariah Bab

III Pasal 6 ayat 1 (b) tentang pelaksanaan Good Corporate Governance

(GCG) dan diperjelas dalam surat edaran otoritas jasa keuangan

No.10/SEOJK.03/2014 bahwa faktor penilaian pelaksanaan Good

Corporate Governance berlaku bagi perbankan syariah diantaranya

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris, pelaksanaan tugas

dan tanggung jawab direksi, kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite,

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan pengawas syariah,

pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan

penyaluran dana serta pelayanan jasa. Dengan adanya penerapan Good

Corporate Governance dengan baik maka tindakan oportunis manajemen

untuk melakukan manajemen laba dapat diminimalisir (Diana, 2013).

Salah satu komite khusus yang dapat dibentuk dewan komisaris

adalah komite audit. Dewan komisaris wajib membentuk komite audit yang

beranggotakan satu atau lebih anggota dewan komisaris independen. Dewan

komisaris dapat meminta kalangan luar perusahaan dari berbagai keahlian,

pengalaman dan kualifikasi lain yang dibutuhkan, untuk duduk sebagai

anggota komite audit guna mencapai tujuan peran komite audit (Komite

Nasional Kebijakan Corporate Governance, 2000).

Page 24: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

8  

Penelitian Mengenai Peran Komite Audit dan Dewan Pengawas

Syariah terhadap manajemen laba telah banyak dilakukan diantaranya

Bedard (2004), Syilvia dan Siddharta (2005), Klein (2006), He (2009),

Tiswiyanti (2012), Guna dan Herawaty (2010), Farina dan Hermawan

(2013), Raja (2014), Efendi (2013), Dwikusumowati dan Rahardjo (2013),

dan Tulus (2014) dalam penelitiannya, mereka menggunakan variabel

manajemen laba sebagai variabel dependen dan good corporate

governance, free cash flow, leverage, dewan komisaris, komite audit,

kepemilikan institusional, kepemilikan publik, sebagai variabel independen.

Subjek penelitian mereka adalah perusahaan manufaktur atau non

perbankan dan perbankan konvensional serta bank syariah. Mereka

menemukan bahwa adanya Earnings Management pada setiap perusahaan

yang di teliti termasuk perbankan syariah.

Studi empiris yang berkaitan dengan tata kelola perusahaan di bank

syariah masih sangat terbatas. Penelitian lain oleh Hamdi dan Zarai (2014)

menunjukkan efektivitas komite audit dan keberadaan dewan pengawas

syariah berpengaruh terhadap manajemen laba. Dewan pengawas syariah

merupakan elemen penting dalam mengawasi jalannya operasional bank

syariah supaya selalu sesuai dengan ketentuan syariah. Menurut Antonio

(2001) ulama-ulama yang berkompeten dalam masalah hukum syariah

memiliki fungsi dan peran yang sangat besar dalam bank syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Othman dan Mersni (2016)

membuktikan bahwa ukuran dewan, komite audit, kompetensi dewan

Page 25: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

9  

pengawas syariah, dan komite audit syariah eksternal berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba. Hal ini memperlihatkan bahwa mekanisme tata

kelola perusahaan merupakan unsur penting dalam mengurangi manajemen

laba. Berbeda dengan hasil penelitian Quttainah (2011), ukuran dewan

pengawas syariah berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

Penelitian yang dilakukan oleh Tulus (2014) membuktikan bahwa

peran komite audit independen dan keberadaan dewan pengawas syariah

berpengaruh negatif terhadap manajemen laba di perbankan syariah dengan

sampel 3 bank umum syariah. Hal ini menjadikan perbedaan pandangan

antara penelitian terdahulu terkait mekanisme corporate governance yang

di proksikan dengan komite audit, dewan pengawas syariah di sektor

perbankan syariah. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada sampel

yang digunakan dimana menggunakan sampel seluruh bank umum syariah

di Indonesia dan ukuran varibel independen.

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut dapat

disimpulkan bahwa pengaruh dari masing-masing dewan sebagai struktur

atau organ dalam mewujudkan Good Corporate Governance dalam

mencegah terjadinya earnings manajement suatu perusahaan masih

beragam. Sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk mendukung penelitian

yang sudah ada. Dimana Penelitian ini merupakan pengembangan dari

penelitian yang dilakukan oleh Jasman (2015) perbedaanya adalah peneliti

menambahkan beberapa variabel dewan pengawas syariah sebagai ukuran

variabel independennya yang dijadikan salah satu faktor penilaian

Page 26: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

10  

pelaksanaan Good Corporate Governance. Berdasarkan uraian latar

belakang masalah, maka penulis bermaksud melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Peran Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah

terhadap Earnings Management pada Perbankan Syariah di Indonesia

Tahun 2012-2015”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas tentang pengaruh peran komite

audit dan dewan pengawas syariah yang diukur dengan ukuran komite audit,

aktivitas komite audit, keahlian komite audit, independensi komite audit,

ukuran dewan pengawas syariah, keahlian dewan pengawas syariah,

aktivitas komite audit terdapat potensi bahwa peran komite audit dan dewan

pengawas syariah sebagai pereda praktek Earnings Management yang

dilakukan manajemen pada perbankan syariah, sehingga rumusan masalah

yang akan di bahas penelitian pada ini adalah:

a. Apakah ada pengaruh ukuran komite audit secara parsial terhadap

earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun

2012-2015?

b. Apakah ada pengaruh aktivitas komite audit secara parsial terhadap

earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun

2012-2015?

c. Apakah ada pengaruh keahlian komite audit secara parsial terhadap

earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun

2012-2015?

Page 27: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

11  

d. Apakah ada pengaruh independensi komite audit secara parsial terhadap

earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun

2012-2015?

e. Apakah ada pengaruh ukuran dewan pengawas syariah secara parsial

terhadap earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2012-2015?

f. Apakah ada pengaruh keahlian dewan pengawas syariah secara parsial

terhadap earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2012-2015?

g. Apakah ada pengaruh aktivitas dewan pengawas syariah secara parsial

terhadap earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2012-2015?

h. Apakah ada pengaruh ukuran komite audit, aktivitas komite audit,

keahlian komite audit, independensi komite audit, ukuran dewan

pengawas syariah, keahlian dewan pengawas syariah dan aktivitas dewan

pengawas syariah secara simultan terhadap earnings management pada

Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012-2015?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empiris :

a. Menjelaskan pengaruh ukuran komite audit secara parsial terhadap

earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun

2012-2015.

Page 28: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

12  

b. Menjelaskan pengaruh aktivitas komite audit secara parsial terhadap

earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun

2012-2015.

c. Menjelaskan pengaruh keahlian komite audit secara parsial terhadap

earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun

2012-2015.

d. Menjelaskan pengaruh independensi komite audit secara parsial terhadap

earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun

2012-2015.

e. Menjelaskan pengaruh ukuran dewan pengawas syariah secara parsial

terhadap earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2012-2015.

f. Menjelaskan pengaruh keahlian dewan pengawas syariah secara parsial

terhadap earnings manajement pada Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2012-2015.

g. Menjelaskan pengaruh aktivitas dewan pengawas syariah secara parsial

terhadap earnings management pada Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2012-2015.

h. Menjelaskan pengaruh ukuran komite audit, aktivitas komite audit,

keahlian komite audit, independensi komite audit, ukuran dewan

pengawas syariah, keahlian dewan pengawas syariah dan aktivitas dewan

pengawas syariah secara simultan terhadap earnings management pada

Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012-2015

Page 29: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

13  

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk

meningkatkan pengungkapan tata kelola perusahaan dari bank syariah

untuk membatasi perilaku diskresioner manajer, untuk mencegah

manajemen laba yang agresif, dan untuk mengetahui mekanisme yang

paling efektif untuk dapat diimplementasikan dalam mencegah perilaku

oportunistik.

2. Bagi pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai

pertimbangan atas pengambilan kebijakan terkait standar yang memadai

yang mengatur estimasi cadangan kerugian piutang oleh bank.

3. Bagi akademika dan peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan

memberikan sumbangan konseptual dalam rangka mengembangkan ilmu

pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan

khusunya di dunia lembaga keuangan konvensional maupun syariah.

4. Bagi investor

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai refrensi untuk melakukan

investasi pada sektor perbankan khusunya bank syariah serta bisa

mengetahui perkembangan perbankan yang terdaftar di BI atau OJK.

5. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada

: para pemakai laporan keuangan dan manajemen perusahaan perbankan

Page 30: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

14  

konvensional, bank syariah khususnya dalam memahami pengaruh peran

komite audit dan dewan pengawas syariah terhadap Earnings

Management pada perbankan syariah di Indonesia.

6. Bagi pengembangan ilmu akuntansi

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya materi pembelajaran terkait

dengan manajemen laba baik di perbankan ataupun non bank.

7. Pengembangan ilmu mengenai positif accounting theory khususnya

agency theory, dan corporate governance theory, sehingga dapat

memperoleh permodelan-permodelan peran komite audit dan dewan

pengawas syariah yang secara konseptual yang berpengaruh terhadap

Earnings Management serta memberikan dampak signifikan bagi

perbankan khususnya bank syariah.

E. Batasan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, maka

peneliti akan membatasi permasalahan yang akan diteliti pada pengaruh

peran komite audit dan dewan pengawas syariah terhadap earnings

management perbankan syariah di Indonesia tahun 2012-2015). Di

antaranya adalah :

a. Data good corporate governance ( GCG ) yang digunakan merupakan

data dari laporan good corporate governance ( GCG ) seluruh bank

umum syariah pada tahun 2012-2015. Dimana GCG dalam penelitian ini

di proksi dengan komite audit dan dewan pengawas syariah yang di ukur

dengan : ukuran komite audit, aktivitas komite audit, keahlian komite

Page 31: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

15  

audit dan independensi komite audit sedangkan dewan pengawas syariah

diukur dengan ukuran dewan pengawas syariah, keahlian dewan

pengawas syariah dan aktivitas dewan pengawas syariah.

b. Data kinerja keuangan yang digunakan merupakan data dari laporan

tahunan seluruh bank umum syariah pada tahun 2012-2015. Yang mana

indikatornya adalah: komponen penyisihan kerugian piutang (allowances

for loan losses) dan provisi kerugian pinjaman sebagai komponen

pembentukan total akrual dalam perbankan.

Page 32: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

  

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Agency

a. Pengertian teori agency

Teori keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang

(principal) memerintah orang lain (agent) untuk melakukan suatu jasa atas

nama (principal) serta memberi wewenang kepada (agent) membuat

keputusan yang terbaik bagi prinsipal (Ichsan, 2013).

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan teori keagenan sebagai:

“agency relationship as a contract under which one or more person (the principals) engage another person (the agent) to perform some service on their behalf which involves delegating some decision making authority to the agent”.

Salno dan Baridwan (2000) menyatakan bahwa penjelasan tentang

konsep manajemen laba tidak terlepas dari teori keagenan (agency theory).

Teori keagenan menyatakan bahwa praktik manajemen laba dipengaruhi

oleh konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan pemilik (principal)

yang timbul ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai dan

mempertahankan tingkat kemakmuran yang di kehendakinya. Adanya

perbedaan kepentingan antara manajemen dan pemilik tersebut dapat

dipengaruhi kebijakan yang diputuskan manajemen. Menurut Eisenhardt

(1989) dalam Ujiyanto dan Bambang (2007) menyatakan bahwa teori agensi

menggunakan tiga asumsi sifat manusia yaitu:

1) Manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest)

Page 33: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

17  

2) Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa

mendatang (bounded rationality), dan

3) Manusia selalu menghindari resiko (risk averse).

Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer sebagai

manusia akan bertindak opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan

pribadinya. Agent termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan

ekonomi dan psikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh investasi,

pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Konflik kepentingan semakin

meningkat terutama karena principal tidak dapat memonitor aktivitas CEO

sehari-hari untuk memastikan bahwa CEO bekerja sesuai dengan keinginan

pemegang saham.

Anthony dan Govindarajan dalam Widyaningdyah (2001)

menyatakan bahwa konsep agency theory adalah hubungan atau kontrak

yang terjadi antara principal dan agent. Principal mempekerjakan agent

untuk melakukan tugas untuk kepentingan principal, termasuk

pendelegasian otoritas pengambilan keputusan dari principal kepada agent.

Pada perusahaan yang modalnya terdiri dari atas saham, pemegang saham

bertindak sebagai principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai

agent mereka. Pemegang saham mempekerjakan CEO untuk bertindak

sesuai kepentingan principal.

Principal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja agent.

Agent mempunyai lebih banyak informasi mengenai perusahaan secara

keseluruhan. Hal inilah yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan

Page 34: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

18  

informasi yang dimiliki oleh principal dan agent (Nasution & Setiawan,

2007). Ketidakseimbangan informasi inilah yang disebut dengan asimetri

informasi. Adanya asumsi bahwa individu-individu bertindak untuk

memaksimalkan dirinya sendiri, mengakibatkan agent memanfaatkan

adanya asimetri informasi yang dimilikinya untuk menyembunyikan

beberapa informasi yang tidak diketahui principal.

Asimetri informasi dan konflik kepentingan yang terjadi antara

principal dan agent mendorong agent untuk menyajikan informasi yang

tidak sebenarnya kepada principal, terutama jika informasi tersebut

berkaitan dengan pengukuran kinerja agent. Hal ini memacu agent untuk

memikirkan bagaimana angka akuntansi, tersebut dapat digunakan sebagai

sarana untuk memaksimalkan kepentingannya. Salah satu bentuk tindakan

agent tersebut adalah earnings management (Wardhani, 2010).

Teori keagenan menggambarkan perusahaan sebagai suatu titik temu

antara pemilik perusahaan (principal) dengan manajemen (agent). Jensen

dan Meckling (1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan merupakan

sebuah kontrak yang terjadi antara manajer (agent) dengan pemilik

perusahaan (principal). Wewenang dan tanggung jawab agent maupun

principal diatur dalam kontrak kerja atas persetujuan bersama.

Kadang kala terdapat perbedaan kepentingan ekonomis antara

principal dengan agent sehingga dapat memunculkan permasalahan agency

theory. Permasalahan ini akan lebih menonjol lagi apabila terdapat

Page 35: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

19  

pemisahan antara fungsi kepemilikan (ownership) dan fungsi pengendalian

(control) dalam hubungan keagenan (Bayu, 2013).

Perspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan guna

memahami isu Corporate Governanace dan Earnings Management.

Adanya pemisahan kepemilikan oleh principal dengan pengendalian oleh

agent dalam sebuah organisasi cenderung menimbulkan konflik keagenen

diantara principal dan agent. laporan keuangan yang dibuat dengan angka-

angka akuntansi diharapkan dapat meminimalkan konflik diantara pihak-

pihak yang berkepentingan. Dengan laporan keuangan yang dilaporkan oleh

agent sebagai pertanggung jawaban kinerjanya, principal dapat menilai,

mengukur dan mengawasi sampai sejauh mana agen tersebut bekerja untuk

meningkatkan kesejahteraannya dan serta sebagai dasar pemberian

kompensasi kepada agen (Jensen & Meckling, 1976).

Di sisi lain para prinsipal berusaha memaksimumkan return yang

berasal dari pengelolaan sumber daya yang telah diserahkan kepada agen

dan upaya ini bergantung pada imbal jasa yang dibayarkan kepada agent.

Konflik kepentingan ini diasumsikan akan dibawa ke arah ekuilibrium

melalui kontrak yang disetujui. Kontrak akan mengikat agent untuk

menyetujui seperangkat perilaku kerja sama yang dilandasi oleh motif

mementingkan diri sendiri. Dua alasan yang menyebabkan terjadinya

divergensi antara perilaku mementingkan diri sendiri dan kerja sama adalah

adverse selection dan moral hazard (Scott, 2000).

Page 36: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

20  

Adverse selection merupakan pilihan tindakan yang justru

bertentangan dengan tujuan yang ingin dicapai. Adverse selection dalam

akuntansi keuangan sebagai suatu tipe informasi asimetri, yaitu satu atau

beberapa orang yang melakukan transaksi bisnis atau potensial transaksi,

memiliki informasi yang lebih dibandingkan dengan yang lainnya. Moral

hazard berarti ketidakbersediaan berupaya padahal ada kesempatan untuk

melaksanakan upaya tersebut. Salah satu manifestasi moral hazard adalah

manajemen laba. Masalah informasi ini timbul ketika ada masalah

motivasional dan konflik sebagai akibat adanya kontrak yang tidak

sempurna. Keduanya merupakan masalah dalam hubungan keagenan yang

berbasis pada informasi (Harrison & Harrell, 1993).

Dari sisi informasi akuntansi yang dihasilkan suatu badan usaha,

perkembangan cakupan nexus of contracts. Dewasa in hubungan keagenan

meluas dari agen shareholder menjadi agen stakeholders. Salah satu

penyebab pergeseran ini adalah semakin luasnya pihak-pihak yang

membutuhkan laporan keuangan suatu badan usaha dan menggunakan

informasi tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomis ataupun

untuk tujuan kontrol terhadap aktivitas perusahaan. Di sini peran regulator

menjadi sangat penting agar publik atau kelompok-kelompok kepentingan

tertentu tidak mengalami kerugian karena adanya keputusan-keputusan

yang keliru (bias) karena angka-angka laporan keuangan. Disamping itu,

agar para pemakai lainnya memahami perlakuan-perlakuan akuntansi yang

melandasi laporan keuangan tersebut. Standar akuntansi keuangan

Page 37: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

21  

merupakan salah satu bentuk regulasi dan harus dipatuhi oleh manajemen

suatu badan usaha dalam menyusun laporan keuangan.

Menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat

manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan diri sendiri (self

interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa

mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari

resiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut

manajer sebagai manusia akan bertindak opportunistic, yaitu

mengutamakan kepentingan pribadinya (Arief & Bambang, 2007).

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, celah untuk timbulnya

perbedaan kepentingan antara principal dan agent terbuka dengan lebar.

Agent termotivasi untuk memaksimumkan pemenuhan kebutuhan ekonomi

dan psikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman,

maupun kontrak kompensasi. Konflik kepentingan semakin meningkat

terutama karena principal tidak dapat terus-menerus memonitor aktivitas

manajemen sehari-hari untuk memastikan bahwa manajemen bekerja sesuai

dengan keinginan pemegang saham. Pricipal cenderung tidak memiliki

informasi yang cukup tentang kinerja agent. Agent mempunyai lebih banyak

informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yang

mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh

principal dan agent. Ketidakseimbangan informasi inilah yang disebut

dengan asimetri informasi.

Page 38: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

22  

Adanya asumsi bahwa individu-individu bertindak untuk

memaksimalkan kesejahteraan dirinya sendiri, mengakibatkan agent

memanfaatkan adanya asimetri informasi yang dimilikinya untuk

menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui principal.

Asimetri informasi dan konflik kepentingan yang terjadi antara principal

dan agent mendorong agent untuk menyajikan informasi yang tidak

sebenarnya kepada principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan

dengan pengukuran kinerja agent. Hal ini memicu agent untuk

menggunakan asimetri informasi sebagai sarana untuk memaksimalkan

kepentingannya. Salah satu bentuk tindakan agent tersebut adalah yang

disebut dengan praktik manajemen laba (earnings manajement).

Menurut Ismawati & Nila (2008) agency theory adalah kebijakan

perusahaan terutama kebijakan keuangan yang menguntungkan pemilik

perusahaan. Bila keputusan manajemen merugikan bagi pemilik

perusahaan maka akan timbul masalah keagenan. Selanjutnya

dipaparkan melalui skema sebagai berikut :

Gambar 2.1

Agency Theory

Agent Principal

Contract

Effect’s of agent’s utility function, uncertainty,risk,incentives,payoffs,agent motivation,skill and effort

outcome

Page 39: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

23  

B. Earnings Management

a. Pengertian Earnings Management

Sugiri (1998) dalam Sutami (2012) Definisi manajemen laba menjadi

dua,yaitu :

a) Definisi Sempit

Manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode

akuntansi. Manajemen laba dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai

perilaku manajer untuk bermain dengan komponen discretionary

accruals dalam menentukan besarnya laba.

b) Definisi Luas

Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan

atau mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit usaha

dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan penigkatan

(penurunan) profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut.

Schipper (1989) dalam Sutrisno (2002) menyatakan definisi

manajemen laba adalah suatu intervensi yang memiliki tujuan tertentu

dalam proses pelaporan keuangan eksternal, demi mendapatkan

keuntungan yang sifatnya pribadi seperti diungkapkan. Manajemen laba

akan membuat laba tidak sesuai dengan realitas ekonomi yang ada,

sehingga kualitas laba yang dilaporkan menjadi rendah. Laba yang

disajikan mungkin tidak mencerminkan realitas ekonomi, tetapi lebih

karena keinginan manajemen untuk memperlihatkan sedemikian rupa

sehingga kinerjanya dapat terlihat baik.

Page 40: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

24  

Menurut Nuryaman (2008) Manajemen laba merupakan suatu

kondisi dimana manajemen melakukan intervensi proses penyusunan

laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga dapat meratakan,

menaikan dan menurunkan pelaporan laba. Menurut Iqbal (2007)

manajemen laba adalah tindakan manajemen dalam proses penyusunan

laporan keuangan untuk mempengaruhi tingkat laba yang ditampilkan.

Sedangkan manajeman laba merupakan suatu intervensi dengan maksud

tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja

untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi (Ujiyanto, 2007).

Dengan kata lain manajemen laba adalah aktivitas manajemen

manajerial untuk mempengaruhi dan mengintervensi laporan keuangan

(Sulistyanto, 2008). Widyaningdyah (2001) mendefinisikan manajemen

laba adalah tindakan manajer untuk meningkatkan atau mengurangi laba

yang dilaporkan tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan)

profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut.

Definisi manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan

judgement dalam laporan keuangan dan penyusunan transaksi untuk

mengubah laporan keuangan, sehingga menyesatkan stakeholders

tentang kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil

yang berhubungan dengan kontrak yang tergantung pada angka

akuntansi ( Healy & Wahlen (1999) dalam Ika (2016). Menurut Sutami

(2012) alasan boleh dilakukan manajemen laba oleh setiap perusahaan

Page 41: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

25  

terutama perbankan syariah dan cara yang dilakukan oleh manajer dalam

melakukan rekayasa laba laporan keuangan, hal ini dikarenakan :

a. Manajemen laba dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham

terhadap manajer. Manajemen laba berhubungan erat dengan tingkat

perolehan laba atau prestasi usaha suatu organisasi, hal ini karena

tingkat keuntungan atau laba dikaikan dengan prestasi manajemen

dan juga besar kecilnya bonus yang akan dterima oleh manajer.

b. Manajemen laba dapat memperbaiki hubungan dengan pihak

kreditor. Perusahaan yang terancam default yaitu tidak dapat

memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya, perusahaan

berusaha menghindrainya dengan membuat kebijakan yang dapat

meningkatkan pendapatan maupun laba. Dengan demikian akan

membrikan posisi bargaining yang relatif baik dalam negoisasi atau

penjadwalan ulangutang antar pihak kreditor dengan perusahaan.

c. Manajemen laba dapat menarik investor untuk menanamkan

modalnya terutama pada perusahaan go public pada saat IPO.

Menurut Achmad, dkk (2007), terdapat pernyataan bahwa dalam

penerapan akuntansi akrual, prinsip akuntansi memberikan fleksibilitas

dengan mengijinkan manajer untuk memilih kebijakan akuntansi dalam

pelaporan laba. Fleksibilitas ini dimaksudkan agar manajer dapat

menginformasikan kondisi ekonomi sesuai realitanya. Fleksibilitas

prinsip akuntansi inilah yang dapat memberikan peluang bagi manajer

untuk mengelola laba. Manajemen laba merupakan tindakan manajer

Page 42: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

26  

untuk meningkatkan (menurunkan) laba yang dilaporkan saat kini dari

suatu unit yang menjadi tanggung jawab manajer tanpa mengkaitkan

dengan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomi jangka panjang.

Akuntansi akrual terdiri dari discretionary accruals (DA) dan non

discretionary accruals (NDA).

b. Aspek-aspek Earnings Management

Scott dalam Adhika (2011) menyatakan bahwa terdapat beberapa

aspek dalam praktik manajemen laba, yaitu. 

a) Taking a Bath

Pola ini terjadi pada saat pengangkatan CEO baru dengan cara

melaporkan kerugian dalam jumlah besar yang diharapkan dapat

meningkatkan laba di masa mendatang.

b) Income Minimization

Pola ini dilakukan pada saat perusahaan memiliki tingkat profitabilitas

yang tinggi sehingga jika laba pada masa mendatang diperkirakan

turun drastis dapat diatasi dengan mengambil laba periode

sebelumnya.

c) Income Maximization

Page 43: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

27  

Income maximization dilakukan pada saat laba menurun, bertujuan

untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang

besar.

d) Income Smoothing

Dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan

sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena

pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil.

Scott juga mengemukakan beberapa motivasi terjadinya manajemen laba

:

a) Bonus Purposes

Manajer yang memiliki informasi atas laba bersih perusahaan akan

bertindak secara oportunistic untuk melakukan manajemen laba

dengan memaksimalkan laba saat ini.

b) Political Motivations

Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan

pada perusahaan publik. Perusahaan cenderung mengurangi laba yang

dilaporkan karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan

pemerintah menetapkan peraturan yang lebih ketat.

Page 44: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

28  

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Earnings

Management

Manajemen laba terjadi ketika eksekutif suatu badan usaha

menggunakan kebijakan dalam menyusun laporan keuangan dan

membentuk transaksi untuk mengubah laporan keuangan. Tujuannya

adalah memanipulasi besaran laba yang dilaporkan kepada para

pemegang saham dan mempengaruhi hasil perjanjian yang bergantung

pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan. Manajemen laba

(earnings management) sebagai serangkaian langkah yang dilakukan

manajer untuk meningkatkan atau menurunkan jumlah laba yang

dilaporkan dalam tahun berjalan yang merupakan tanggung jawabnya

tanpa menyebabkan penurunan atau peningkatan keuntungan yang

dicapai suatu badan usaha dalam jangka panjang. Pandangan ini tidak

saja terbatas pada perilaku manajer tetapi lebih luas yaitu mencakup

seluruh tindakan yang dilakukan manajemen dalam mengelola

earnings, yang meliputi pemilihan kebijakan akuntansi serta keputusan

operasi perusahaan (Healy & Krisna, 1998).

Menurut Sari (2005), ada dua faktor dalam memahami

manajemen laba, Dua faktor tersebut merupakan kondisi yang saling

melengkapi dalam memahami manajemen laba. Manajer memilih

prosedur akuntansi tertentu dengan alasan yang dapat diklasifikasikan

menjadi efisien jika manajemen laba diperuntukkan memaksimumkan

nilai perusahaan, dan oportunistik jika manajemen laba diperuntukkan

Page 45: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

29  

untuk kepentingan pribadi manajer. Manajemen laba dipandang sebagai

opportunistic behavior perspective jika manajer memaksimumkan

kepentingannya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang

dan kos politis. Perspektif oportunistik juga disebut ex-post karena

pemilihan metode akuntansi dilakukan setelah faktanya diketahui.

Manajemen laba dipandang dari sisi efficiency contracting

perspective bila dalam kontrak kompensasi, perusahaan akan

mengantisipasi insentif manajer untuk mengelola earnings melalui

jumlah kompensasi yang ditawarkan. Lender juga akan melakukan hal

yang sama dalam memutuskan tingkat bunga yang diminta. Dalam

pandangan ini earnings management memberikan fleksibilitas kepada

manajer untuk melindungi diri mereka dan perusahaan dalam

menghadapi realisasi keadaan yang tidak dapat diantisipasi untuk

menguntungkan semua pihak yang terlibat dalam kontrak (Scott, 2000). 

Menurut Healy (1999) ada tiga faktor motivasi atau alasan yang

mendasari terjadinya manajemen laba pada suatu perusahaan,yaitu: :

a. Motivasi pasar modal (capital market motivations)

b. Motivasi kontrak (contracting motivation)

c. Motivasi peraturan (regulatory motivations)

Menurut Scott (2000), faktor-faktor yang mendorong manajer

melakukan manajemen laba adalah sebagai berikut :

a. Rencana bonus (Bonus scheme)

b. Kontrak utang jangka panjang (debt covenant)

Page 46: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

30  

c. Motivasi politik (political motivation)

d. Motivasi perpajakan (taxation motivation)

e. Pergantian CEO (Chief Executive Officer)

f. Penawaran saham perdana (Initial Public Offering)

Ilustrasi Cressey Fraud Triangle menurut (Deddy Sulistiawan,dkk,

2011)

Kesempatan

Tekanan Gambar 2.2 Rasionalisasi

Hal ini tejadi karena manusia memiliki kecenderungan untuk

mengutamakan diri sendiri. Selain itu, objektivitas dapat menghilang

atau berkurang ketika terjadi konflik kepentingan, ikatan emosional

atau bias psikologis yang lain. Dalam referensi kecurangan perusahaan,

terdapat istilah segitiga penyebab kecurangan (fraud triangle) yang

terdiri dari kesempatan, tekanan dan rasionalisasi. Pengelola

perusahaan yang menyusun laporan keuangan dapat memanfaatkan

adanya asimetri informasi, termasuk memiliki pengaruh besar untuk

menentukan kebijakan akuntansi yang menguntungkan. Selain itu,

adanya tekanan dari pemegang saham terhadap pengelola perusahaan

Page 47: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

31  

atau perjanjian bonus yang memungkinkan perusahaan mendapatkan

sejumlah bonus jika memenuhi target laba tertentu. Aspek ini sangatlah

dominan memengaruhi nilai laba yang disajikan dalam laporan

keuangan.

Aspek terakhir dalam segitiga penyebab kecurangan adalah

rasionalisasi, artinya seseorang cenderung menyesuaikan norma-norma

atau keyakinan baik yang dimilikinya sehingga menjadikan perbuatan

yang seharusnya tidak baik menjadi baik karena alasan tertentu.

Segitiga penyebab kecurangan ini dikenal sebagai Cressey Fraud

Triangle. Berikut penulis paparkan ilustrasi faktor mengapa menajer

melakukan earnings manajemen yang berkaitan dengan laporan

keuangan dari perusahaan atau perbankan (Deddy ,dkk, 2011).

C. Komite Audit

a. Pengertian Komite Audit

Pada umumnya dewan komisaris membentuk komite-komite

dibawahnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan peraturan

perundangan yang berlaku untuk membantu dewan komisaris dalam

melaksanakan tanggungjawab dan wewenang secara efektif. Komite

yang dibentuk oleh dewan komisaris tersebut adalah komite audit,

komite kebijakan risiko, komite remunerasi dan nominasi, komite

kebijakan good corporate governanace. (Komite Nasional Kebijakan

Governance, 2006).

Page 48: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

32  

Pembentukan komite audit oleh perusahaan-perusahaan publik

sudah banyak dilakukan diberbagai negara termasuk Indonesia. Seiring

dengan menguatnya tuntutan agar perusahaan lebih transparan dan

reliable mengenai kinerjanya, peran komite audit menjadi semakin

penting. Berikut pengertian komite audit dari beberapa ahli:

Menurut Alvin A. Arrens, Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley

(2008) yang dimaksud dengan Komite Audit adalah sebagai berikut:

“An audit committee is a selected number of members of company

board of directors whose responsibilities include helping auditors

remain independent of management. Most audit committees are made

up of three to five or sometimes as many as seven directors who are not

part of company management.”

Komite audit merupakan salah satu unsur kelembagaan dalam

konsep good corporate governance yang diharapkan mampu

memberikan kontribusi tinggi dalam level penerapannya.

Keberadaannya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengawasan

internal perusahaan, yang pada akhirnya ditujukan untuk memberikan

perlindungan yang optimum kepada para pemegang saham dan

stakeholder lainnya (IKAI, 2010).

Keputusan Bursa Efek Indonesia melalui Keputusan Direksi BEJ

No.Kep-339/BEJ/07/2001 menyatakan bahwa: “Komite audit adalah

komite yang dibentuk oleh dewan komisaris perusahaan, yang

anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh dewan komisaris, yang

bertugas untuk membantu melakukan pemeriksaan atau penelitian yang

Page 49: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

33  

dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam pengelolaan

perusahaan.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komite audit pada

prinsipnya memiliki tugas pokok dalam membantu dewan komisaris

melakukan fungsi pengawasan atas kinerja perusahaan. Komite audit

harus bebas dari pengaruh manajemen sehingga dapat mewujudkan

tanggung jawabnya untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian

manajemen dan peran auditor eksternal termasuk auditor internal

perusahaan. Selain itu, komite audit juga dapat membantu dewan

komisaris secara keseluruhan dalam masalah-masalah yang berkaitan

dengan laporan keuangan dan kontrol atas operasi keuangan. Mereka

juga dapat memperkuat posisi manajemen dengan memberikan

keyakinan bahwa seluruh langkah-langkah yang mungkin dilakukan

telah diambil untuk memberikan penelaahan independen atas

kebijakan-kebijakan keuangan dan operasi manajemen. Didalam

komposisi komite audit, seorang komite audit haruslah merupakan

komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus merangkap sebagai

ketua komite audit. Anggota lainnya merupakan pihak eksternal yang

independen sekurang-kurangnya satu diantaranya mempunyai

kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan. Dengan adanya komite

audit, hasil dari laporan internal auditor diolah dan dilaporkan oleh

komite audit kepada Komisaris Bank atau Dewan Pengawas Syariah di

perbankan.

Page 50: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

34  

Komite audit memegang peranan penting dalam mewujudkan good

corvorate governance (GCG) karena merupakan “mata” dan “telinga”

dewan komisaris dalam rangka mengawasi jalannya perusahaan.Dalam

prinsip good corvorate governance (GCG) Komite audit haruslah

menjalankan prinsip sebagai berikut (Arief:2009) :

a. Prinsip Independensi

Komite audit diharapkan dapat bersikap independen terhadap

kepentingan pemegang saham mayoritas maupun minoritas. Selain

itu, anggota komite audit seharusnya tidak memiliki hubungan bisnis

apa pun dengan perusahaan maupun hubungan kekeluargaan dengan

anggota direksi dan komisaris perusahaan, sehingga terhindar dari

benturan kepentingan. Oleh karena itu, nama-nama anggota komite

audit (terutama di perusahaan publik) hendaknya diumumkan ke

masyarakat atau publik sebagai wujud akuntabilitas terhadap sikap

independensi mereka. Hal ini penting agar masyarakat dapat

melakukan kontrol sosial serta penilaian terhadap para anggota

komite audit tersebut.

b. Prinsip Transparansi

Prinsip ini ditunjukkan melalui piagam komite audit (audit

committee charter), program kerja tahunan, serta rapat komite audit

Page 51: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

35  

secara periodik yang didokumentasikan dalam notulen rapat. Komite

audit hendaknya membuat laporan secara berkala kepada komisaris

tentang pencapaian kinerjanya sebagai wujud pengungkapan

(disclosure). Diharapkan agar laporan tersebut dituangkan dalam

laporan tahunan (annual report) perusahaan yang dipublikasikan

kepada publik.

c. Prinsip Akuntabilitas

Prinsip ini ditunjukkan oleh frekuensi pertemuan dan tingkat

kehadiran anggota komite audit. Selain itu, komite audit seharusnya

memiliki kapabilitas, kompetensi, dan pengalaman dibidang audit

serta proses bisnis perusahaan agar dapat bekerja secara

professional.

d. Prinsip Pertanggung Jawaban

Prinsip ini ditunjukkan oleh aktivitas komite audit yang

dijalankan sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.

Selain itu, kinerja komite audit hendaknya dapat dipertanggung

jawabkan secara moral kepada publik, selain kepada dewan

komisaris.

e. Prinsip Kewajaran

Page 52: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

36  

Prinsip ini ditunjukkan oleh sikap komite audit dalam

pengambilan keputusan yang didasarkan atas sikap adil (fair) dan

objektif terhadap semua pihak.

Menurut peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam No:KEP-

339/BEJ/2001, yang sifatnya wajib dimiliki oleh perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek hanya komite audit. Komite audit pada

prinsipnya memiliki tugas pokok dalam membantu dewan komisaris

melakukan fungsi pengawasan atas kinerja perusahaan. Sesuai dengan

keputusan Komite Nasional Kebijakan Governance (2006) menyatakan

bahwa : “Komite audit adalah sekelompok orang yang dipilih oleh

kelompok yang lebih besar untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau

untuk melakukan tugas-tugas khusus atau sejumlah anggota dewan

komisaris perusahaan klien yang bertanggungjawab untuk membantu

auditor dalam mempertahankan independensinya dari manajemen”.

Komite audit erat kaitannya dengan penelaahan terhadap risiko

yang dihadapi perusahaan dan ketaatan peraturan yang berlaku.

Keberadaan komite audit telah menjadi sangat penting sebagai salah

satu perangkat utama dalam penerapan good corporate governance.

Keberadaan komite audit pada perusahaan publik di Indonesia secara

resmi dimulai sejak bulan Juni 2000 dengan adanya Keputusan Direksi

BEJ No: Ke-315/BEJ/06/2000 perihal: Peraturan Pencatatan Efek

Nomor I-A: tentang ketentuan umum pencatatan efek bersifat ekuitas

di bursa. Pada hal ini menyatakan bahwa dalam rangka

Page 53: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

37  

penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate

governance), perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib

memiliki komisaris independen, komite audit, sekretaris perusahaan,

keterbukaan, dan standar laporan keuangan per sektor. Pembentukan

komite audit dilakukan dengan dasar UU No.19 tahun 2003 pasal 70,

yang dijabarkan lebih lanjut dalam keputusan Bapepam No.29 tahun

2004 pasal 2. Pembentukan tersebut berkaitan dengan review system

pengendalian internal perusahaan, memastikan kualitas laporan

keuangan, dan meningkatkan efektivitas fungsi audit.

b. Peran Komite Audit

Komite audit bertugas membantu dewan komisaris untuk

memonitor proses pelaporan keuangan oleh manajemen untuk

meningkatkan kredibilitas laporan keuangan. Tugas komite audit

meliputi menelaah kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh

perusahaan, menilai pengendalian internal, menelaah sistem pelaporan

eksternal dan kepatuhan terhadap peraturan (Suryana, 2005).

Di dalam pelaksanaan tugasnya komite menyediakan komunikasi

formal antara dewan, manajemen, auditor eksternal dan auditor internal

(Bradbury et al.,2004). Adanya komunikasi formal antara komite audit,

auditor internal dan auditor eksternal dilakukan dengan baik. Proses

audit internal dan eksternal yang baik akan meningkatkan akurasi

laporan keuangan dan kemudian meningkatkan kepercayaan terhadap

laporan keuangan (Anderson et al., 2003).

Page 54: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

38  

c. Tujuan dan Manfaat Pembentukan Komite Audit

Tujuan dan manfaat pembentukan komite audit menurut Effendi

(2007) dalam pedoman pembentukan komite audit yang efektif adalah:

pelaporan keuangan direksi dan dewan komisaris bertanggungjawab

terutama atas laporan keuangan dan auditor eksternal

bertanggungjawab hanya atas laporan keuangan audit ekstern, komite

audit melaksanakan pengawasan independen atas proses laporan

keuangan dan audit ekstern. Direksi dan dewan komisaris utama

bertanggungjawab atas manajemen risiko dan kontrol, komite audit

memberikan pengawasan independen atas proses risiko dan kontrol.

Corporate Governance Direksi dan dewan komisaris terutama

bertanggungjawab atas pelaksanaan corporate governance, komite

audit melaksanakan pengawasan independen atas proses tata kelola

perusahaan. Keberadaan Komite Audit diatur melalui Surat Edaran

Bapepam Nomor SE-03/PM/2002 bagi perusahaan publik dan

Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-103/MBU/2002 bagi BUMN.

Komite audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, diketuai oleh Komisaris

Independen perusahaan dengan dua orang eksternal yang independen

serta menguasai dan memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan.

Dalam pelaksanaan tugasnya, komite audit mempunyai fungsi sebagai

berikut:

1. Membantu dewan komisaris untuk meningkatkan kualitas laporan

keuangan. Menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat

Page 55: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

39  

mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam

pengelolaan perusahaan.

2. Meningkatkan efektifitas fungsi internal audit (SPI) maupun

eksternal audit.

3. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dewan

komisaris/dewan pengawas.

Tugas dan tanggung jawab komite audit juga ditandai adanya

Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep-41/PM/2003 yang

menyebutkan bahwa komite audit bertugas untuk memberikan

pendapat kepada dewan komisaris terhadap laporan keuangan atau hal-

hal yang disampaikan oleh direksi kepada dewan komisaris,

mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dewan komisaris,

dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas dewan

komisaris.

Komite Audit menurut KNKG (2006) memiliki tugas

membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa: laporan

keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum, struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan

dengan baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan

sesuai dengan standar audit yang berlaku, dan tindak lanjut temuan hasil

audit dilaksanakan oleh manajemen. Komite audit bagi sebuah bank

merupakan organ penting dalam rangka memastikan terlaksananya

prinsip check and balance. Bank harus memastikan bahwa fungsi

Page 56: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

40  

komite audit dapat dilaksanakan dengan baik. Komite audit dibentuk

oleh dewan komisaris dan anggotanya terdiri dari komisaris serta pihak

luar yang independen dan memiliki keahlian, pengalaman dan kualitas

lain yang diperlukan.

Jadi dalam tugasnnya komite Audite di harapkan mampu

melakukan pengendalian baik secara eksternal maupun internal dalam

mengelola laporan keuangan bank syariah, yang sesuai pada prinsip

akuntansi syariah agar terhindar dari kecurangan dan Earnings

Management.

D. Dewan Pengawas Syariah

a.) Pengertian Dewan Pengawas Syariah

Dalam kamus bahasa Indonesia kata “dewan” adalah badan yang

terdiri dari beberapa orang yang perkerjaannya memutuskan sesuatu

dengan jalan berunding, pengawas berasal dari kata awas yang berarti

pengawas Sedangkan “syariah” adalah komponen ajaran Islam yang

mengatur tentang kehidupan seorang muslim baik dari bidang ibadah

(habluminallah) maupun dalam bidang muamalah (hablumminannas)

yang merupakan aktualisasi akidah yang menjadi keyakinannya.

Sementara muamalah sendiri meliputi berbagai bidang kehidupan antara

lain yang menyangkut ekonomi atau harta dan perniagaan disebut

muamalah maliyah ( Amir & Rumkana,2010).

Dewan pengawas syariah adalah suatu badan yang bertugas

mengawasi pelaksanaan keputusan DSN di lembaga keuangan syariah.

Page 57: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

41  

DPS diangkat dan diberhentikan di lembaga keuangan syariah melalui

RUPS setelah mendapat rekomendasi dari DSN. Dewan Pengawas

Syariah atau yang lebih dikenal sebagai DPS merupakan badan yang ada

di lembaga keuangan syariah dan bertugas mengawasi pelaksanaan

keputusan Dewan Syariah Nasional di lembaga keuangan syariah.

Dewan Pengawas Syariah ini berkedudukan di bawah Rapat Umum

Pengawas Syariah atau sejajar dengan Dewan Komisaris di dalam

struktur suatu Bank Syariah atau lembaga keuangan syariah (Adhika

Wisnumurti, 2011)

Dewan Pengawas Syariah (DPS) merupakan istilah umum yang

digunakan di Indonesia untuk menyebutkan institusi pengawasan internal

syariah di bank syariah. Beberapa Negara menyebut DPS sebagai Syari’a

Supersory Bord (SSB), atau syari’a comitte, atau syari’a council. Dalam

Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia ayat 2 dan 3 pasal 19 tanggal

12 Mei 1999, cukup jelas disebutkan bahwa : Bank wajib memiliki

Dewan Pengawas Syariah yang berkedudukan di kantor pusat bank

(Head Office).

Didunia perbankan atau lembaga-lembaga keuangan lainnya yang

membedakan antara lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan

konvensional adalah adanya kepastian pelaksanaan prinsip-prinsip

syariah dalam operasionalnya. Untuk menjamin operasi lembaga

keuangan syariah tidak menyimpang dari tuntunan syariat, maka pada

setiap lembaga Islam hanya diangkat manager dan pimpinan lembaga

Page 58: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

42  

yang sedikit banyak menguasai prinsip muamalah Islam. Selain dari pada

itu di lembaga ini dibentuk Dewan Pengawas Syariah yang bertugas

mengawasi operasional bank atau lembaga keuangan dari sudut

syariahnya (Akhmad Faozan, 2013).

Menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah atau

lembaga keuangan syariah, setiap bank Islam atau lembaga keuangan

Islam di Indonesia, bank umum syariah (BUS) maupun unit usaha

syariah (UUS), wajib membentuk dewan pengawas syariah, yang secara

umum bertugas untuk memberikan nasihat serta saran kepada direksi

serta mengawasi kegiatan bank agar tidak melenceng dari prinsip syariah

undang-undang No.21 tahun 2008 pasal 32 menyebutkan :

1. Dewan pengawas syariah wajib dibentuk di bank syariah dan bank

bmum konvensional yang memiliki unit usaha syariah.

2. Dewan pengawas syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diangkat oleh rapat umum pemegang saham atas rekomendasi majelis

ulama Indonesia.

3. Dewan pengawas syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta

mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan prinsip syariah.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan dewan pengawas

syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Bank Indonesia.

b.) Tugas dan Fungsi Dewan Pengawas Syariah

Page 59: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

43  

Tugas dewan pengawas syariah pastilah sangat berat, karena

memang tidak mudah menjadi lembaga yang harus mengawasi dan

bersifat menjamin operasi sebuah entitas bisnis dalam kontek yang amat

luas dan komplek yang secara umum memasuki ranah-ranah khilafiyah.

Karena menyangkut urusan-urusan muamalah dimana ruang

interprestasinya sangat luas. Dewan pengawas syariah bertugas

mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar tidak

menyimpang dari garis syariah Mengenai tugas, wewenang, dan

tanggung jawab dewan pengawas syariah tersebut menurut ketentuan

pasal 27 PBI No. 6/24/PBI/2004 peraturan bank Indonesia adalah sebagai

berikut:

1. Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional bank

terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh DSN .

2. Menilai aspek syariah terhadap pedoman operasional, dan produk

yang dikeluarkan bank.

3. Memberikan opini dari aspek syariah terhadap pelaksanaan

operasional bank secara keseluruhan dan laporan publikasi bank.

4. Menyampaikan laporan hasil pengawasan syariah sekurang-

kurangnya setiap 6 (enam) bulan kedepan direksi, komasaris, Dewan

syariah nasional dan bank indonesia.

Dalam melakukan pengawasannya setiap anggota dewan

pengawas syariah harus memiliki kualifikasi keilmuan yang integral,

yaitu ilmu fiqh muamalah dan ilmu ekonomi keuangan Islam modern.

Page 60: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

44  

Kesalahan besar saat ini adalah pengangkatan dewan pengawas syariah

hanya dilihat dari kharisma dan kepopulerannya di tengah masyarakat,

bukan karena keilmuannya di bidang ekonomi dan perbankan syari’ah.

Masih banyak anggota dewan pengawas syariah yang belum mengerti

tentang teknis perbankan dan LKS, apalagi ilmu ekonomi keuangan

Islam, seperti akuntansi, akibatnya pengawasan dan peran-peran strategis

lainnya sangat tidak optimal. Dewan pengawas syariah juga harus

memahami ilmu yang terkait dengan perbankan syariah seperti ilmu

ekonomi moneter, misalnya dampak bunga terhadap investasi, produksi,

unemployment. Dampak bunga terhadap inflasi dan volatilitas currency

(Hasan, 2011).

Dengan memahami ini, maka tidak ada lagi ulama yang

menyamakan margin jual beli murabahah dengan bunga. Tetapi faktanya,

masih banyak ulama yang tidak bisa membedakan margin murabahah

dengan bunga, karena minimnya ilmu yang mereka miliki. Karena

pengangkatan dewan pengawas syariah bukan didasarkan pada

keilmuannya, maka sudah bisa dipastikan, fungsi pengawasan dewan

pengawas syariah tidak optimal, akibatnya penyimpangan dan praktek

syariah menjadi hal yang mungkin dan sering terjadi. Fungsi utama

dewan pengawas syariah adalah (Arifani, 2013).

1. Sebagai penesehat dan pemberi saran kepada direksi, pimpinan unit

usaha syariah, dan pimpinan kantor cabang syariah mengenai hal-hal

yang terkait dengan aspek syariah.

Page 61: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

45  

2. Sebagai mediator antara lembaga keuangan syariah dengan dewan

syariah nasional dalam mengomunikasikan usul dan saran

pengembangan produk dan jasa dari lembaga keuangan syariah yang

memerlukan kajian dan fatwa dari dewan syariah nasional (DSN).

3. DPS melakukan pengawasan secara periodic pada lembaga keuangan

syariah yang berada di bawah pengawasannya dewan pengawas

syariah berkewajiban mengajukan usul-usul pengembangan lembaga

keuangan syariah kepada pimpinan lembaga yang bersangkutan dan

kepada DSN.

4. Dewan pengawas syariah merumuskan permasalahan-permasalahan

yang memerlukan pembahasan DSN. Untuk melakukan fungsi

pengawasan tersebut, anggota dewan pengawas syariah harus

memiliki kualifikasi keilmuan yang integral, yaitu ilmu fiqih

muamalat dan ilmu ekonomi keuangan Islam modern, bukan karena

kharisma dan kepopulerannya ditengah masyarakat. Jika

pengangkatan dewan pengawas syariah bukan didasarkan pada

keilmuannya, maka fungsi pengawasan dewan pengawas syariah tidak

akan efektif sehingga dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan

praktek syariah.

Sedangkan menurut Arifin (2005) ada 3 fungsi yang harus

dijalankan oleh DPS antara lain:

Page 62: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

46  

1. Sebagai penesehat dan pemberi saran kepada direksi, pimpinan unit

usaha syariah dan kantor cabang syariah mengenai hal-hal yang

terkait dengan syariah.

2. Sebagai mediator antara bank dan DSN dalam mengkomunikasikan

usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari bank yang

memerlukan kajian dan fatwa dari DSN.

3. Sebagai perwakilan DSN yang ditempatkan pada bank syariah. DPS

wajib melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan lembaga

keuangan syariah yang diawasinya kepada DSN sekurangkurangnya

satu kali dalam setahun.

Jadi secara umum tugas dan fungsi dari dewan pengawas syariah

dalam lembaga keuangan syariah adalah melakukan pengawasan dan

pengarahan atas aktivitas bank syariah agar sesuai dengan aturan dan

prinsip syariah yang ditetapkan dalam fatwa-fatwa DSN, serta

melaporkan hasil pengawasannya kepada dewan syariah nasional.

Dewan pengawas syariah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya akan

dibantu oleh internal syariah riview yang dilakukan oleh internal auditor

untuk menilai kepatuhan bank syariah atas prinsip-prinsip dan aturan

syariah( asri & fahmi, 2003). Dengan adanya pengawas syariah di

harapkan agar perbankan syariah melakukan semua transaksi ataupun

semua kegiatannya berdasarkan prinsip syariah terutama dalam

mengelola laporan keuangannya sehingga terhindar dari kecurangan

termasuk untuk melakukan Earnings Management.

Page 63: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

47  

E. Laporan Keuangan

a) Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut

prinsip-prinsip akutansi diterima secara umum tentang status keuangan

individu, asosiasi atau organisasi bisnis terdiri dari neraca, laporan laba

rugi, dan laporan perubahan ekuitias pemilik (Rivai, 2013).

Menurut PSAK-1, laporan keuangan adalah suatu penyajian

terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi

keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi

sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan daam pembuatan

keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan hasil

pertanggung jawaban manajemen atas pengguna sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka dalam rangka mencapai tujun tersebut ,

laporan keuangan menyajikn informasi mengenai entitas yang meliputi:

(aset), (b) liabilitis, (c) ekuitas (d) pendapatan dan beban termasuk

keuntungan dan kerugian, (e) kontribusi dari dan distribusi keada pemilik

dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan (f) arus kas.

Laporan keuangan merupakan alat komunikasi yang digunakan

untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

perusahaan dan merupakan salah satu bentuk dari pertanggungjawaban

perusahaan terhadap seluruh stakeholder perusahaan, seperti:

manajemen, investor, kreditur, dan pemerintah. Hal ini sama hakikatnya

Page 64: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

48  

dengan tujuan laporan keuangan menurut pernyataan standar akuntansi

keuangan (PSAK) No.1 yaitu : memberikan informasi tentang posisi

keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi

kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-

keputusan ekonomi serta dapat menunjukkan pertangungjawaban

manjemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada

mereka.

Laporan keuangan diharapkan dapat menyediakan informasi

mengenai kinerja keuangan perusahaan dan bagaimana manajemen

perusahaan bertanggungjawab kepada pemilik. Dari laporan keuangan

tersebut baik pihak eksternal maupun pihak internal perusahaan dapat

meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang

timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya terhadap perusahaan,

karena dalam laporan keuangan tersebut terdapat banyak informasi yang

dibutuhkan oleh pihak-pihak tersebut, salah satunya adalah informasi

tentang laba.

Pelaporan keuangan bertujuan untuk mengkomunikasikan

informasi akuntansi dalam membantu pengguna untuk membuat

keputusan bisnis yang relevan bagi perusahaan untuk mempertahankan

serta meningkatkan kembali posisi keuangan dan kinerjanya. Hal

tersebut menggambarkan bahwa informasi yang menggambarkan

keuangan dan keadaan ekonomi yang mempengaruhi perusahaan

disajikan dalam keuangan laporan, dimana pihak manajemen memiliki

Page 65: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

49  

hak prerogatif mengungkapkan data dalam laporan keuangan tersebut,

kemahiran dan pengetahuan manajer dalam bisnis berfungsi sebagai

kunci bahwa laporan keuangan yang disajikan handal dan akan

membantu para pengguna laporan dalam pengambilan keputusan

(Mahariana & Ramantha, 2014).

Laporan sebagai produk informasi yang dihasilkan perusahaan

tidak terlepas dari proses penyusunannya. Proses penyusunan laporan ini

melibatkan pihak pengurus dalam pengelolaan perusahaan, diantaranya

adalah pihak manajemen, dewan komisaris, dan pemegang saham.

Kebijkan dan keputusan yang diambil oleh mereka dalam rangka proses

penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan yang berkualitas

memiliki kemampuan untuk memberikan informasi kepada pasar yang

berarti laporan keuangan memiliki daya informasi (Wawo, 2014).

Manajemen diberi kepercayaan oleh pemilik perusahaan atau

pemegang saham untuk mengoperasikan perusahaan. Untuk

mempertanggungjawabkan kepercayaan tersebut, manajemen

melaporkan hasil kegiatan operasional perusahaan serta posisi keuangan

perusahaan kepada pemilik perusahaan dan stakeholder lainnya dengan

membuat laporan keuangan perusahaan (Fatmawati, 2013). Manajemen

tentunya berharap bahwa laporan keuangan yang dihasilkan dapat

memberikan hasil yang baik bagi perusahaan dan para pengguna laporan

keuangan dapat mengambil keputusan yang menguntungkan bagi

perusahaan.

Page 66: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

50  

Walaupun manajemen sangat berperan penting dalam relevansi

dan keandalan laporan keuangan perusahaan manajemen seringkali

melakukan praktik manipulasi angka-angka didalam laporan keuangan

sehingga menunjukkan kondisi perusahaan yang seakan-akan memiliki

prestasi yang bagus dan baik walaupun sebenarnya perusahaan tersebut

sedang tidak dalam kondisi yang baik. Tindakan tersebut dilakukan agar

para pengguna laporan keuangan perusahaan tetap menaruh kepercayaan

kepada perusahaan tersebut dan menarik para investor untuk mau

berinvestasi. Penyimpangan dalam pelaporan keuangan yang dilakukan

oleh manajemen salah satunya adalah mempengaruhi tingkat laba yang

disajikan dalam laporan keuangan. Tindakan ini disebut manajemen laba

(earnings management) (Herawaty, 2008).

Tindakan earnings management dalam laporan keuangan

menyebabkan pengungkapan informasi mengenai penghasilan laba

menjadi menyesatkan. Oleh karena itu, akan mengakibatkan terjadinya

kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan, khususnya pihak eksternal. Praktik

earnings management tidak akan terjadi jika laba yang diharapkan tidak

terlalu berbeda dengan laba yang sesungguhnya. Hal ini menunjukkan

bahwa laba adalah sesuatu yang paling dipertimbangkan oleh investor

untuk mengambil keputusan untuk keputusan akan mengambil keputusan

akan melakukan investasi atau tidak. Oleh karena itu, manajer berusaha

Page 67: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

51  

memberikan informasi yang akan meningkatkan nilai perusahaan dan

kualitas manajemen dimata investor. (Pujiarti, 2015).

b) Jenis-Jenis Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari

beberapa jenis, tergantung dari maksud dan tujuan pembuat laporan

keuangan tersebut. Masing-msing laporan keuangan memiliki arti sendiri

dalam melihat kondisi keuangan perusahaan, baik secara bagian maupun

secara keseluruhan. Namun, dalam prakteknya perusahaan dituntut untuk

menyusun beberapa jenis lapoan keuangan yang sesuai dengan standar

yang telah ditentukan, terutama untuk kepentingan dirisendiri maupun

orang lain (Kasmir,2012).

Adapun jenis laporan keuangan bank yang disajikan sesuai dengan

SAK dan SAKPI menurut Kasmir (2015) adalah sebagai berikut:

a. Neraca

Merupakan laporan keuangan yang menunjukan posisi keuangan

bank pada periode tertentu. Posisi keuangan yang dimaksud adalah

posisi aktiva (harta), pasipa (kewajiban dan ekuitas) suatu bank.

Penyusunan komponen di dalam neraca didasarkan pada tingkat

likuiditas dan jatuh tempo.

b. Laporan komitmen dan kontijensi

Page 68: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

52  

Laporan komitmen merupakan suatu ikatan atau kontrak yang

berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak (irrevocable)

dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama

dipenuhi. Sedangkan laporan kontijensi merupakan tagihan atau

kewajiban bank yang kemungkinan timbulnya tergantung pada

terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang

akan datang. Penyajian laporan komitmen dan kontijen disajikan

tersendiri tanpa pos lama.

c. Laporan laba rugi

Merupakan laporan keuangan bank yang menggambarkan hasil

usaha bank dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan ini

tergambar jumlah pendapatan dan sumbr-sumber pendapatan serta

jumlah biaya dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.

d. Laporan Arus Kas

Merupakan laporan yang menunjukan semua aspek yang berkaitan

dengan bank, baik yang berpengaruh langsung maupun tidak

langsung terhadap kas.

e. Catatan atas Laporan Keuangan

Merupakan laporan yang berisi catatan tersendiri mengenai posisi

devisa neto, menurut jenis mata uang dan aktiva lainya.

Page 69: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

53  

f. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi

Merupakan laporan dari seluruh isi cabang-cabang bank yang

bersangkutan, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri,

sedangkan laporan konsolidasi meupakan laporan bank yang

bersangkutan dengan anak perusahaannya.

c) Tujuan Laporan Keuangan Bank

Menurut Kasmir (2015) secara umum tujuan pembuatan laporan

keuangan bank adalah sebagai berikut:

a. Memberikan inforasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis

aktiva yang dimiliki.

b. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenis-

jenis kewajiban baik jangka pendek(lancar) maupun jangka panjang.

c. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis-

jenis modal bank pada waktu tertentu.

d. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah

pendapatan yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan bank

tersebut.

e. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah-jumlah biaya yang

dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode

tertentu.

f. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

dalam aktiva, kewajiban, dan modal suatu bank.

Page 70: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

54  

g. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu

periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan.

d) Pihak-pihak yang Berkepentingan

Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan

keuangan bank (Kasmir, 2015) adalah sebagai berikut:

a. Pemegang saham

Bagi pemegang saham yang sekaligus merupakan pemilik bank,

kepentingan terhadap laporan keangan bank adalah untuk melihat

kemajuan bank yang dipimpin oleh manajemen dalam suatu priode.

Kemajuan yang dilihat adalah kemampuan dalam menciptakan laba dan

pengembangan aset yang dimiliki. Dari laporan ini pemilik juga dapat

menilai ampai sejauh mana pengembangan usaha bank tersebut telah

dijalankan pihak manaajemen. Bagi pemilik dengan adanya laporan

keuangan ini,akan dapat memberikan gambaran berapa jumlah dividen

yang akan mereka terima. Kemudian untuk menilai kinerja pihak

manajemen dalam menjalankan kepercayaan yang diberikan.

b. Pemerintah

Bagi pemerintah, laporan keuangan baik bagi bank-bank pemerintah

maupun bank swasta adalah untuk mengetahui kemajuan bank yang

bersangkutan. Pemerintah juga berkepentingan terhadap kepatuhan

bank dalam melaksanakan kebijakan moneter yang telah ditetapkan.

Pemerintah juga berkepentingan sampai sejauh mana peranan

perbankan dalam pengembangan sektor-sektor industri tertentu.

Page 71: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

55  

c. Manajemen

Laporan keuangan bagi pihak manajemen adalah untuk menilai kinerja

manajemen bank dalam mencapi target-target yang telah ditetapkan dan

juga untuk menilai kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya

yang dilikinya. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari pertumbuhan

laba yang diperoleh dan pengembangan aset-aset yang dimilikinya.

Pada akhirnya, laporan keuangan ini juga merupakan penilaian pemilik

untuk memberikan kompensasi dan karir manajemen serta

mempercayakan pihak manajemen untuk memimpin bank pada periode

berikutnya.

d. Karyawan

Bagi karyawan dengan adanya laporan keuangan juga untuk

mengetahui kondisi keuangan bank sebenarnya. Dengan mengetahui ini

mereka juga paham tentang kinerja mereka, sehingga mereka juga

merasa perlu mengharapkan peningkatan kesejahteraan apabila bank

mengalami keuntungan dan sebaliknya perlu melakukan perbikan jika

bank mengalami kerugian.

e. Masyarakat

Bagi masyarakat luas laporan keuangan bank merupakan suatu jaminan

terhadap uang yang disimpan di bank. Jaminan ini diperoleh dari

laporan keuangan yang ada dengan melihat angka-angka yang ada di

laporan keuangan. Dengan adanya laporan keuangan pemilik dana

dapat mengetahui kondisi bank yang bersangkutan sehingga masih

Page 72: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

56  

tetap mempercayakan dana yang disimpan di bank yang bersangkutan

atau tidak.

Page 73: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

57  

F. Review Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu mengenai Pengaruh Peran Komite Audit (X1) dan Dewan Pengawas Syariah ( X2) terhadap

Earnings Management ( Y) Terhadap Perbankan Syariah di Indoensia.

No Peneliti,Judul,Publik

asi Metodelogi Penelitian

Variabel Hasil

Independent Dependen

1 Hikmah Is’ada Rahmawati, pengaruh good corporate governance (gcg) terhadap manajemen laba pada

perusahaan perbankan

AAJ 2 (1) (2013)

Jenis penelitian

Kuantitatif

Sumber data : Website

masing-masing

perbankan syariah.

Sampel : Perbankan

yang listing di BEJ

dengan periode antara

2009-2011, tahun data :

2013

Dewan komisaris

independent,komi

te audit

independent,dan

kepemilikan

manajerial.

Earnings

Management

Hasil penelitian menunjukan bahwa dewan

komisaris Independent,komite audit Independent

dan kepemilikan Manjerial secara simultan

berpengaruh terhadap Earnings management.

Pengujian seacara parsial menunjukan dewan

komisaris independent berpengaruh Negatif

terhadap earnings Management, sedangkan Komite

audit independent dan Kepemilikan manajerial

tidak Berpengaruh terhadap

Earnings Management.

Page 74: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

58  

Metode analisis:

Deskriptif

2 Kodriyah, Neneng Sri

Suprihatin,peran

dewan pengawas

syariah, komite audit

dan dewan komisaris

dalam mendeteksi

praktik manajemen

laba, Jurnal

Akuntansi. Vol 4 No.

2 Juli 2017

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data :Otoritas

Jasa Keuangan

Sampel : Bank umum

syariah di Indonesia,

tahun data : 2012

Metode analisis :

Multiple Linear

Regression

Dewan pengawas

syariah, komite

audit,dan dewan

komisaris

Earnings

Management

Hasil penelitian ini adalah praktik manajemen laba

dilakukan oleh manajemen namun dengan adanya

peranan dewan pengawas syariah, komite audit dan

dewan komisaris dapat menurunkan tindakan

oportunis manajemen untuk melakukan praktik

manajemen laba.

3 Tulus Suryanto, manajemen laba pada

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Good Governance

yang di proxikan

Earnings

Management

Hasil penelitian ini adalah peran komite audit dalam

mencegah tindakan manajemen laba di bank syariah

Page 75: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

59  

bank syariah di

indonesia: peran komite

audit dan dewan

pengawas syariah,

kinerja, volume 18,

no.1, th. 2014: hal. 90-

100.

Sumber data: Situs

perbankan syariah.

Sampel: 3 bank umum

syariah, yaitu bank

muamalat,bank mandiri

dan bank mega syariah.

Tahun data : 2010-2012

Metode analisis : regresi

linier berganda

dengan komite

audit,ukuran

dewan pengawas

syariah

(Independent)

berpengaruh positif signifikan. Hal ini di buktikan

dengan p value 0,008. Artinya bahwa, semakin

berperan komite audit dalam perusahaan maka akan

semakin tinggi pula tindakan manajemen laba yang

dilakukan. Ukuran dewan pengawas syariah ternyata

tidak mampu mengurangi tindakan manajemen laba di

bank syariah. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis

diketahui bahwa variabel dewan pengawas syariah

tidak berpengaruh. Hal ini mungkin dikarenakan

dewan pengawas syariah hanya untuk memenuhi

regulasi dari Bank Indonesia saja.

4 Jasman, manajemen

laba: bukti empiris

pada

perusahaan perbankan

yang terdaftar di bursa efek indonesia, JRAK,

Volume 11, No 1

Februari 2015

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data : perusahaan

perbankan yang terdaftar

di bank Indonesia tahun

2011-2013.

Efektivitas dewan

komiasaris,kompe

tensi komite

audit,kepemilikan

institusional

Earnings

Management

Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa

efektivitas dewan komisaris dan kepemilikan saham

publik tidak memberikan pengaruh pada aktivitas

manajemen laba. Efektivitas komite juga tidak

berpengaruh terhadap aktivitas manajemen laba

kecuali untuk Kompetensi komite audit yang ternyata

berpengaruh negatif terhadap aktivitas manajemen

laba. Varibel lain seperti kepemilikan institusional

Page 76: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

60  

Sampel : 31 bank yang

terdaftar di bank

Indonesia.

Tahun data : 2011-2013

Metode analisis : Regresi

data panel

juga terbukti berpengaruh negatif terhadap aktivitas

manajemen laba.

5 Eny Kusumawati,

Shinta Permata Sari,

Dan Rina Trisnawati,

Pengaruh Asimetri

Informasi Dan

Mekanisme

Corporate Governance

Terhadap Praktik

Earnings Management

Jenis penelitian :

Kuantitaif

Sumber data :

perusahaaan consumer

goods yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

pada periode 2013-2015

Sampel : 21 perusahaan

consumer goods

Tahun data : 2015

Asimetri

Informasi,kepemil

ikan

institusional,kepe

milikan

manajerial,propro

porsi dewan

komisaris dan

keberadaan

dewan komite

audit.

Earnings

Management

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan praktik manajemen laba pada perusahaan

yang terdaftar dalam indeks syariah dan indeks

konvensional. Asimetri informasi, kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial,proporsi dewan

komisaris, dan keberadaan komite audit, tidak

berpengaruh terhadap praktik manajemen laba,

sedangkan ukuran dewan komisaris berpengaruh

terhadap praktik manajemen laba di perusahaan

dengan hubungan positif, makin besar ukuran dewan

komisaris di perusahaan makin tinggi praktik

Page 77: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

61  

,Proceeding Seminar

Nasional Isbn: 978-

979-636-147-2

dan Call For Papers

Sancall 2013

Surakarta, 23 Maret

2013

Metode analisis :

Deskriptif

manajemen laba. Asimetri informasi, kepemilikan

institusional,kepemilikan manajerial, proporsi dewan

komisaris, ukuran dewan komisaris, dan keberadaan

komite audit, pada perusahaan yang terdaftar dalam

indeks syariah atau indeks konvensional tidak

berpengaruh terhadap praktik manajemen laba,

terkecuali untuk variabel kepemilikan institusional

dan ukuran dewan komisaris.

6 Sinan S. Abbadi,dkk.

Corporate

Governance Quality

and Earnings

Management:

Evidence from Jordan.

Vol. 10 No.2,2016,

54-75.

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data : semua

perusahaan industri dan

jasa yang terdaftar di

Amman Stock Exchange

(ASE) untuk periode

2009 sampai 2013

Sampel :Dari 132

Perusahaan yang

kualitas tata

kelola perusahaan

Earnings

Management

Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa

perusahaan besar cenderung terlibat praktik

manajemen laba yang mungkin bisa memberikan

keuntungan kepada mereka dari skala ekonomi,

perusahaan yang memiliki tingkat return on asset

cenderung menggunakan akrual diskresioner,

perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi lebih

cenderung termotivasi untuk menggunakan akrual

diskresioner dan menyatakan kembali laporan

keuangannya.

Page 78: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

62  

terdaftar diambil 121

perusahaan yang

memadai.

Tahun data : 2013

Metode analisis :

Deskriptif

7 Ebraheem Saleem

Salem Alzoubi.

Ownership structure

and

earnings

management:

evidence

from Jordan. Vol. 24

No. 2, 2016

pp. 135-161

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data : Data

Perusahaan yang

terdaftar tahun 2013-

2015

Sampel : 62 perusahaan

yang terdaftar di Bursa

Efek Amman

Tahun data : 2015

Metode analisis : Regresi

Ownership

structure

Earnings

Management

Hasil penelitian ini adalah (GCG) kepemilikan,

kepemilikan institusional, eksternal blockholder,

kepemilikan keluarga dan kepemilikan asing memiliki

pengaruh yang besar terhadap kualitas pelaporan

keuangan, seperti pada tingkat yang lebih besar,

berpotensi mampu mengurangi Earnings

Management. Penelitian ini menemukan bahwa aspek

struktur kepemilikan memiliki dampak signifikan

terhadap pendapatan manajemen, yang sesuai dengan

teori tata kelola perusahaan. Sehingga akan

mengurangi efek dari Earnings Management.

Page 79: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

63  

8 Egbunike Amaechi

Patrick, dkk. The

Influence of Corporate

Governance on

Earnings Management

Practices: A Study of

Some Selected Quoted

Companies in Nigeria.

Vol. 1, No. 5, 2015,

pp. 482-493

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data : perusahaan

di Bursa Nigeria pada

2014

Sampel : Dari 33

Perusahaan Diambil 23

Perusahaan sebagai

sampel.

Tahun data : 2014

Corporate

Governance

Earnings

Management

Hasil penelitian ini adalah tata kelola perusahaan

mempengaruhi kinerja keuangan dan perilaku

oportunistik para manajer. pengaruh tata kelola

perusahaan dan pendapatan terhadap praktik

manajemen laba di perusahaan Nigeria. Hal ini

didasarkan pada meningkatnya kegagalan perusahaan

yang diterjemahkan ke dalam ketidakmampuan

organisasi untuk memenuhi harapan berbagai investor

mereka. Model Jones dieksplorasi untuk menyelidiki

pengaruh tata kelola perusahaan terhadap Earnings

management. Data primer dan data sekunder

digunakan pada sampel perusahaan Nigeria dipilih

melalui teknik purposive sampling antara periode

2011-2014.

9 Mehmet Ünsal Memiş

dan Emin Hüseyin

Çetenak, Earnings

Management, Audit

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data : database

Datastream Worldscope

GCG diproxikan

dengan Komite

Audit

Earnings

Management

Hasil penelitian ini adalah diferensiasi antara

perusahaan audit Big 4 dan non-Big 4 yang mana

merupakan efek kualitas audit insentif manajemen

laba, lingkungan menentukan tingkat manipulasi

Page 80: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

64  

Quality and Legal

Environment:An

International

Comparison, Vol. 2,

No. 4, 2012, pp.460-

469

Sampel : 8 perusahaan

berkembang di berbagai

negara

Tahun data :2009

Metode analisis : Akrual

Diskresioner.

penghasilan perusahaan. Untuk perusahaan Brasil dan

Meksico,memiliki tingkat Earnings management

yang signifikan dengan kualitas komite audit. Untuk

negara lain tidak ada hubungan yang signifikan antara

Earnings management dengan kualitas komite audit.

10 Ni Putu Linda, Ayu

Utari, Maria M, Ratna

Sari, Pengaruh

Asimetri Informasi,

Leverage,

Kepemilikan

Manajerial dan

Kepemilikan

Institusional pada

Earnings

Management. E-Jurnal

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data : Perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI.

Sampel : 185 perusahaan

yang terdaftar di BEI.

Tahun data :2009-2013

Metode analisis :

Regresi Linier Berganda

Asimetri

informasi,

Leverage, Kepemilikan

Manajerial dan

Kepemilikan

Institusional

Earnings

Management

Hasil penelitian ini adalah Asimetri Informasi, Leverage,

berpengaruh secara parsial terhadap Earnings

Management, sedangkan Kepemilikan Manajerial dan

Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif terhadap

Earnings Management pada perusahaan manufaktur

di indonesia. Sedangkan secara simultan bahwa

ditemukan adanya Earnings Management pada

perusahaan manufaktur di Indonesia tahun 2009-2013.

Page 81: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

65  

Akuntansi Universitas

Udayana Vol.15.3

Juni (2016)

Page 82: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

66  

Perbedaan penelitian yang dilakukan Hikmah Is’ada Rahmawati

(2013) menggunakan dewan komisaris independen,komite audit

independent dan kepemilikan manejerial sebagai ukuran untuk variabel

Y ( Independen),tahun penelitian dari 2009-2011. Sedangkan penelitian

ini menggunakan ukuran komite audit,aktivitas komite audit,keahlian

komite audit,independensi komite audit,aktifitas dewan pengawas

syariah dan keahlian dewan pengawas syariah sebagai ukuran dari

variabel Y ( Independet),tahun penelitian 2012-2015. Persamaan

Penelitian Hikmah Is’ada Rahmawati dan penelitian ini memiliki

persamaan yakni sama-sama meneliti tentang Earnings managment

sebagai variabel (dependen) dan objek penelitian sama-sama yaitu pada

Bank Umum Syariah di Indonesia. Hasil penelitian Hikmah dan

penelitian ini adalah sama-sama tidak menemukan terjadinya earnings

management pada Bank Umum Syariah.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Kodriyah dan Neneng

(2017) mengunakan dewan komisaris sebagai variabel Y (independen),

tahun penelitian 2013-2016,objek penelitian yang di gunakan adalah 3

bank umum syariah, metode penelitian yang di gunakan Kodriyah dan

Neneng adalah multiple linear. Sedangkan penelitian ini menggunakan

komite audit dan dewan pengawas syariah yang diukur dengan ukuran

komite audit,aktivitas komite audit,keahlian komite audit,independensi

komite audit,aktifitas dewan pengawas syariah dan keahlian dewan

pengawas syariah sebagai variabel Y (independen), tahun penelitian ini

Page 83: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

67  

2012-2015 dan metode analisis yang digunakan adalah regresi linear.

Persamaan penelitian Kodriyah dan Neneng dengan penelitian ini adalah

sama-sama meneliti tentang earnings management dan objek yang

digunakan adalah Bank Umum Syariah. Variabel Y ( independen) dewan

pengawas syariah dan komite audit.

Perbedaan Penelitian yang dilakukan oleh Tulus (2014)

mengunakan GCG yang di proksi dengan komite audit dan dewan

pengawas syariah,dewan komisaris sebagai variabel Y (independen),

tahun penelitian 2013-2016,objek penelitian yang di gunakan adalah 3

bank umum syariah, metode penelitian yang di gunakan Tulus adalah

multiple linear.. Sedangkan penelitian ini menggunakan komite audit dan

dewan pengawas syariah yang diukur dengan ukuran komite

audit,aktivitas komite audit,keahlian komite audit,independensi komite

audit,aktifitas dewan pengawas syariah dan keahlian dewan pengawas

syariah sebagai variabel Y (independen), tahun penelitian ini 2012-2015

dan metode analisis yang digunakan adalah regresi linear. Persamaan

penelitian Tulus dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang

earnings management dan objek yang digunakan adalah Bank Umum

Syariah. Variabel Y ( independen) dewan pengawas syariah dan komite

audit.

Perbedaan Penelitian yang dilakukan oleh Jasman (2015) mengunakan

Earnings Management sebagai variabel Y (independen), yang diukur dengan

beberapa variabel. Tahun penelitian 2011-2013, objek penelitian yang di

Page 84: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

68  

gunakan adalah 31 bank yang terdaftar di Bank Indonesia, metode penelitian

yang di gunakan adalah Regresi data panel. Sedangkan penelitian ini

menggunakan komite audit dan dewan pengawas syariah yang diukur dengan

ukuran komite audit,aktivitas komite audit,keahlian komite

audit,independensi komite audit,aktifitas dewan pengawas syariah dan

keahlian dewan pengawas syariah sebagai variabel Y (independen), tahun

penelitian ini 2012-2015 dan metode analisis yang digunakan adalah regresi

linear. Persamaan penelitian Jasman dengan penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan beberapa variabel sebagai ukuran.

Perbedaan Penelitian yang dilakukan oleh Eny Kusumawati, Shinta

Permata Sari, Dan Rina Trisnawati (2013) mengunakan asimetri informasi

sebagai variabel Y (independen), tahun penelitian 2013-2015,objek penelitian

yang di gunakan adalah perusahaaan consumer goods yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-201, metode penelitian yang di

gunakan Deskriptif. Sedangkan penelitian ini menggunakan komite audit dan

dewan pengawas syariah yang diukur dengan ukuran komite audit,aktivitas

komite audit,keahlian komite audit,independensi komite audit,aktifitas dewan

pengawas syariah dan keahlian dewan pengawas syariah sebagai variabel Y

(independen), tahun penelitian ini 2012-2015 dan metode analisis yang

digunakan adalah regresi linear. Persamaan penelitian Kodriyah dan Neneng

dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang earnings

management dan objek yang digunakan adalah Bank Umum Syariah.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Sinan S. Abbadi,dkk.

Mengunakan GCG sebagai variabel Y (independen), tahun penelitian 2009-

Page 85: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

69  

2013,objek penelitian yang di gunakan adalah 121 perusahaan industri dan

jasa yang terdaftar di Amman Stock Exchange (ASE. Sedangkan penelitian

ini menggunakan komite audit dan dewan pengawas syariah yang diukur

dengan ukuran komite audit,aktivitas komite audit,keahlian komite

audit,independensi komite audit,aktifitas dewan pengawas syariah dan

keahlian dewan pengawas syariah sebagai variabel Y (independen), penelitian

ini juga dilakukan diperbankan syariah, tahun penelitian ini 2012-2015.

Persamaan penelitian Sinan S. Abbadi,dkk. dengan penelitian ini adalah sama-

sama meneliti tentang earnings management.

Perbedaan penelitian yang dilakukan Ebraheem Saleem Salem

Alzoubi mengunakan GCG yang diukur dengan kepemilikan, kepemilikan

institusional, eksternal blockholder, kepemilikan keluarga dan kepemilikan

asing sebagai variabel Y (independen), tahun penelitian 2013-2015,objek

penelitian yang di gunakan adalah 62 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Amman, metode penelitian yang di gunakan Ebraheem Saleem Salem

adalahregresi. Sedangkan penelitian ini menggunakan komite audit dan dewan

pengawas syariah yang diukur dengan ukuran komite audit,aktivitas komite

audit,keahlian komite audit,independensi komite audit,aktifitas dewan

pengawas syariah dan keahlian dewan pengawas syariah sebagai variabel Y

(independen), tahun penelitian ini 2012-2015 dan metode analisis yang

digunakan adalah regresi linear. Persamaan penelitian Ebraheem Saleem

Salem Alzoubi dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti

tentang earnings management sebagai variabel ( dependen).

Page 86: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

70  

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Egbunike Amaechi

Patrick, dkk. GCG sebagai variabel Y (independen), tahun penelitian

2011-2014,objek penelitian yang di gunakan adalah perusahaan di

Bursa Nigeria pada 2014, metode penelitian yang di gunakan adalah

Deskriptif. Sedangkan penelitian ini menggunakan komite audit dan

dewan pengawas syariah yang diukur dengan ukuran komite

audit,aktivitas komite audit,keahlian komite audit,independensi komite

audit,aktifitas dewan pengawas syariah dan keahlian dewan pengawas

syariah sebagai variabel Y (independen), tahun penelitian ini 2012-

2015 dan metode analisis yang digunakan adalah regresi linear. Hasil

penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh komite audit dan dewan

pengawas syariah terhadap earnings management pada Bank Umum

syariah di Indonesia tahun 2012-2015. Persamaan penelitian Egbunike

Amaechi Patrick, dkk. dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti

tentang earnings management.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Mehmet Ünsal

Memiş dan Emin Hüseyin Çetenak mengunakan Audit Quality sebagai

variabel Y (independen), tahun penelitian 2009,objek penelitian yang

di gunakan adalah 8 perusahaan berkembang di berbagai negara,

metode penelitian yang di gunakan adalah Akrual Diskresioner.

Sedangkan penelitian ini menggunakan komite audit dan dewan

pengawas syariah yang diukur dengan ukuran komite audit,aktivitas

komite audit,keahlian komite audit,independensi komite audit,aktifitas

Page 87: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

71  

dewan pengawas syariah dan keahlian dewan pengawas syariah sebagai

variabel Y (independen), tahun penelitian ini 2012-2015 dan metode

analisis yang digunakan adalah regresi linear. Hasil penelitian ini

adalah tidak terdapat pengaruh komite audit dan dewan pengawas

syariah terhadap earnings management pada Bank Umum syariah di

Indonesia tahun 2012-2015. Persamaan penelitian Kodriyah dan

Neneng dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang

earnings management.

Perbedaan penelitian ini adalah Ni putu linda,Ayu Utari,Maria

M, Ratna sari (2016) menggunakan Asimetri informasi,

Leverage,Kepemilikan Manajerial dan kepemilikan institusional

sebagai variabel Y ( independent), tahun penelitian 2009-2013, objek

penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI, metode penelitian yang digunakan dalah regresi linier

berganda, sedangkan penelitian ini menggunakan komite audit dan

dewan pengawas syariah yang di proxsikan dengan tujuh variabel

sebagai variabel Y ( independent), tahun penelitian ini 2012-2015.

Persamaan penelitian Ni putu linda,Ayu Utari,Maria M, Ratna sari

dengan penelitian ini adalah terletak pada metode analisis yang

digunakan yakni sama-sama menggunakan regresi liner berganda dan

earnings management sebagai variabel ( dependent)

Sehingga berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat

disimpulkan bahwa Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah

Page 88: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

72  

terhadap Earnings Management memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap perusahaan khususnya perbankan Syariah. Dalam penelitian

ini peneliti meneliti tentang pengaruh peran komite audit dan dewan

pengawas syariah terhadap Earnings Management bank umum syariah.

Dalam penelitian ini perbankan syariah menyelenggarakan sistem

Corporate Governance (syariah governance) diyakini akan membatasi

pengelolaan laba yang oportunis. Oleh sebab itu, semakin tinggi ukuran

komite audit dan dewan pengawas syariah, aktivitas, keahlian dan

independesi komite audit dan dewan pengawas syariah, maka semakin

kecil kemungkinan Earnings Management dilakukan, Sehingga

hubungannya negatif antara komite audit, dewan pengawas syariah dan

Earnings Management ini dapat memperlemah pengaruh antara

Earnings Management

Page 89: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

73  

G. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori di atas dan penelitian terdahulu serta permasalahan yang telah disajikan, maka peneliti

menyajikan kerangka pemikiran yang dituangkan ke dalam model pada gambar berikut ini:

Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3

Earnings Management ( Y ) (discretionary accrual)

Ukuran Komite Audit (UKA)(H1) Aktivitas Komite Audit ( AKA)(H2) Keahlian Komite Audit ( KKA)(H3) Independensi Komite Audit ( IKA)(H4)

Ukuran Dewan Pengawas Syariah (H5) Aktifitas Dewan Pengawas Syariah (H6) Keahlian Dewan Pengawas Syariah (H7)

BUS

Laporan Tahunan BUS 2012-2015

Good Corporate Governance

Komite Audit (X1) Dewan Pengawas syariah (X2)

Page 90: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

74  

 

                                                                         Sumber : Dibuat oleh penulis

Metode Regresi Linear Berganda diolah dengan Eviews 8.0.

Uji t Uji F Uji H

Hasil dan Interpretasi

Kesimpulan dan Saran

Adjusted R2

Uji Asumsi Klasik 

Page 91: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

75  

H. Pengembangan Hipotesis

Hipotesis adalah gambaran sementara atas suatu persoalan yang

masih perlu dibukitikan kebenaranya dan harus bersifat logis, jelas dan

dapat diuji. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Pengaruh ukuran komite Audit srcara parsial terhadap earnings

management

Ukuran komite audit dalam penelitian ini adalah berdasarkan

jumlah anggota komite audit disesuaikan dengan kompleksitas

perusahaan dengan tetap memperhatikan efektivitas dan pengambilan

keputusan (Farina & Hermawan 2013). Bedard et al (2004) sebaliknya

melaporkan bahwa jumlah komite audit tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap potensi terjadinya manajemen laba yang agresif. Hal

itu sejalan dengan hasil penelitian Jasman (2015) yang menemukan

bahwa jumlah komite berpengaruh ngative terhadap earnings

management. Jian Zhou dan Ken Y. Chen (2004) menemukan hasil

penelitian bahwa Jumlah dari komite audit sangat penting untuk

mengurangi tindakan manajemen laba bank sehingga hasil yang

diperoleh adalah negatif. Jerry et al. (2010) membuktikan ukuran komite

audit berpengaruh negatif secara signifikan terhadap manajemen laba. 

Prabowo (2014) menemukan bahwa ukuran komite audit berpengaruh

negatif terhadap menajemen laba. Dengan demikian hipotesis penelitian

ini adalah:

Page 92: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

76  

H1 : Ukuran Komite Audit memiliki pengaruh negatif secara parsial

terhadap earnings management

b. Pengaruh aktivitas komite audit secara parsial terhadap eranings

management

Price Waterhouse (1993) menyarankan bahwa komite audit harus

mengadakan pertemuan paling sedikit empat kali dalam setahun. Bukti

empiris telah menunjukkan bahwa aktivitas komite audit dapat mencegah

terjadinya manajemen laba (He et al, 2009), meskipun Bedard et al

(2004) mengatakan bahwa tingkat aktivitas pertemuan komite audit tidak

berpengaruh pada manajemen laba. Sedangkan hasil yang ditemukan

oleh Jasman (2015) bahwa aktivitas komite audit berpengaruh negative

terhadap earnings management.

Frekuensi pertemuan antar anggota komite audit diukur dengan

jumlah pertemuan antar anggota komite audit yang dilakukan dalam satu

tahun. Dalam penelitian Pamudji (2010) menemukan bahwa frekuensi

pertemuan komite audit ternyata tidak efektif mengurangi tingkat

manajemen laba. Hal ini disebabkan oleh pembentukan komite audit

dalam perusahaan hanya bersifat mandatory terhadap peraturan yang

ada. Selain itu, komite audit belum melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya secara maksimal sehingga fungsi dan perannya tidak efektif.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pembentukan komite audit

pada perusahaan manufaktur belum mencapai kesuksesan dalam

menjalankan peran pengawasannya.

Page 93: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

77  

Lin et al. (2009) menyatakan semakin aktif komite audit

melakukan rapat secara formal menunjukkan penurunan terhadap tingkat

manajemen laba. Adanya independensi yang baik akan semakin lengkap

dan efektif dengan adanya keaktifan komite audit dalam mengadakan

pertemuan sekurang - kurangnya empat kali atau lebih dalam setahun

(Putri, 2011). Prabowo (2014) menemukan bahwa aktivitas komite audit

berpengaruh negatif terhadap menajemen laba

Semakin tinggi frekuensi pertemuan yang diadakan akan

meningkatkan efektivitas komite audit dalam mengawasi manajemen

agar tidak berusaha mengoptimalkan kepentingan sendiri, karena tugas

komite audit meliputi menelaah kebijakan akuntansi yang diterapkan

oleh perusahaan, menilai pengendalian internal, menelaah sistem

pelaporan eksternal dan kepatuhan terhadap peraturan (Suaryana, 2005).

Jian Zhou dan Ken Y. Chen (2004) menemukan hasil penelitian

bahwa aktivitas komite audit dalam perbankan sangat penting untuk

mengurangi tindakan manajemen laba. Dengan demikian hipotesis

penelitian ini adalah:

H2 : Aktivitas Komite Audit memiliki pengaruh negatif secara parsial

terhadap earnings management

c. Pengaruh keahlian Komite Audit secara parsial terhadap earnings

management

Page 94: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

78  

Komite audit merupakan organ komisaris yang berperan

mendukung fungsi pengawasan yang diemban oleh Komisaris. Oleh

karena itu, sangat dibutuhkan orang yang memiliki pendidikan dan

pengalaman yang memadai. Beberapa penelitian telah dilakukan terkait

pengaruh kompetensi terhadap aktivitas manajemen laba. Klein (2006)

menguji pengaruh karakteristik dewan direktur dan komite audit

terhadap manajemen laba di bank komersial di U.S yang menemukan

bahwa expertise anggota komite audit memiliki pengaruh negatif

terhadap manajemen laba. Temuan ini dikuatkan dengan hasil penelitian

Bedard et al (2004) dan He et al (2009) yang menemukan bahwa latar

belakang keahlian dalam bidang keuangan yang dimiliki oleh komite

audit menurunkan aktivitas manajemen laba di perusahaan.

Penelitian Pamudji (2010) menemukan bahwa keahlian di bidang

akuntansi dan keuangan seperti yang disyaratkan oleh regulator

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap dengan tingkat

manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan komite audit

yang berkompetensi di bidang akuntansi dan keuangan hanya dilakukan

hanya bersifat mandatory terhadap peraturan yang berlaku. Selain itu,

kurang jelasnya definisi financial literacy yang harus dimiliki oleh

anggota komite audit menyebabkan tiap perusahaan sampel

kemungkinan memiliki definisi yang berbeda dalam menentukan jumlah

anggota komite audit yang memiliki financial literacy (Fitriasari,2007).

Page 95: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

79  

Penelitian Jasman (2015) menemukan bahwa keahlian komite

audit memiliki pengaruh negatif terhadap earnings manajement. Dari

hasil penelitian terdahulu tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

keahlian komite audit memiliki pengaruh negatif terhadap aktivitas

manajemen laba. Dengan demikian hipotesis penelitian ini adalah:

H3 : Keahlian Komite Audit memiliki pengaruh positif secara parsial

terhadap earnings management

d. Pengaruh Independensi Komite Audit secara parsial terhadap

earnings management

Peraturan Bapepem mewajibkan perusahaan publik membentuk

suatu komite audit yang beranggotakan paling sedikit tiga orang dan

diketuai oleh komisaris independen. Komite audit merupakan organ

komisaris dalam melaksakan pengawasan terhadap kebijakan direksi.

Klein (2006) menemukan terdapat pengaruh negatif dari independensi

komite audit terhadap manajemen laba. Hasil penelitiannya didukung

oleh Bedard et al (2004) dan He et al (2009) yang menemukan bahwa

independensi komite audit dapat mencegah praktik manajemen laba.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tersebut, dapat disimpulkan

bahwa independensi komite audit berpengaruh terhadap aktivitas

manajemen laba. Pamudji et al (2009) memberikan bukti independensi

komite audit berpengaruh negatif secara signifikan.  Prabowo (2014)

menemukan bahwa independensi komite audit berpengaruh negatif

terhadap menajemen laba Dari hasil penelitian terdahulu tersebut dapat

Page 96: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

80  

ditarik kesimpulan bahwa keahlian komite audit memiliki pengaruh

terhadap aktivitas manajemen laba. Dengan demikian hipotesis

penelitian ini adalah:

H4 : Independensi Komite Audit memiliki pengaruh negatif secara parsial

terhadap earnings management.

e. Pengaruh Ukuran Dewan Pengawas Syariah secara parsial terhadap

earnings management

Setiap bank umum syariah atau bank konvensional yang memiliki

unit usaha syariah harus memiliki setidaknya 2-5 orang sebagai anggota

dewan pengawasan syariah. Sedangkan untuk bank pekreditan rakyat

syariah setidaknya memiliki 1-3 orang anggota dewan pengawas syariah.

Jika anggota dewan pengawas syariah di setiap lembaga keuangan

syariah memiliki lebih dari satu anggota maka salah satu dari anggota

tersebut harus menjadi ketua dewan pengawas syariah dilembaga

keuangan syariah tersebut.

Kodriyah,dkk (2017) dalam penelitiannya menemukan bahwa

ukuran dewan pengawas syariah berpengaruh negatif terhadap earnings

manajement, fauzi (2016) menemukan bahwa ukuran dewan pengawas

syariah tidak berpengaruh terhadap earnings manajement. Dari hasil

penelitian terdahulu tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ukuran

dewan pengawas syariah memiliki pengaruh positif terhadap aktivitas

manajemen laba. Dengan demikian hipotesis penelitian ini adalah:

Page 97: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

81  

H5 : Keahlian Komite Audit memiliki pengaruh negatif terhadap earnings

management.

f. Pengaruh Keahlian Dewan Pengawas Syariah secara parsial

terhadap earnings management

Anhara (2015) menemukan bahwa keahlian dewan pengawas

syariah memiliki pengaruh yang positif terhadap earnings manajement.

Dewan Pengawas Syariah merupakan unit yang hanya dimiliki oleh

perusahaan atau organisasi yang dijalankan sesuai syariah Islam.

Laporan Dewan Pengawas Syariah untuk meyakinkan bahwa operasi,

transaksi, bisnis lembaga keuangan itu dilaksanakan sesuai dengan

aturan dan prinsip syariah Islam (Prasetyoningrum, 2010). Keanggotaan

Dewan Pengawas Syariah ini seharusnya terdiri dari ahli syariah, yang

sedikitnya banyak menguasai hukum dagang positif dan cukup terbiasa

dengan kontrakkontrak bisnis (Prabowo, 2000).

Prasetyoningrum, (2010) memberikan definisi Dewan Pengawas

Syariah sebagai lembaga Independen atau hakim khusus dalam fikih

muamalat (fiqh almuamalat). Namun Dewan Pengawas Syariah bisa juga

anggota diluar fikih tetapi ahli juga didalam bidang lembaga keuangan

Islam dalam fikih muamalat. Dewan Pengawas Syariah merupakan suatu

lembaga keuangan yang berkewajiban mengarahkan, mereview dan

mengawasi aktivitas lembaga keuangan agar dapat diyakini bahwa

mereka mematuhi aturan dan prinsip syariah Islam, fatwa anggota Dewan

Pengawas Syariah akan mengikat lembaga keuangan Islam.

Page 98: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

82  

Persyaratan utama bagi anggota Dewan Pengawas Syariah adalah

mereka harus memiliki kemampuan di bidang Hukum Muamalah,

Hukum Ekonomi dan Perbankan. Selain itu, anggota DPS juga wajib

memenuhi persyaratan berikut;

1. Integritas

2. Kompetensi, dan

3. Reputasi keuangan

Dari hasil penelitian terdahulu tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa ukuran dewan pengawas syariah memiliki pengaruh positif

terhadap aktivitas manajemen laba. Dengan demikian hipotesis

penelitian ini adalah:

H6 : Keahlian Komite Audit memiliki pengaruh positif secara parsial

terhadap earnings management.

g. Pengaruh Aktivitas Dewan Pengawas Syariah secara parsial

terhadap earnings management

Menurut Peraturan BI Nomor 11/33/PBI/2009, DPS wajib

menyelenggarakan rapat paling kurang satu kali dalam satu bulan (pasal

49 ayat 1). Semakin intensif DPS mengadakan rapat, semakin banyak

kebijakan manajemen maupun kegiatan perusahaan yang dapat dibahas

DPS dalam kaitannya dengan pemenuhan aspek syariah, termasuk dalam

pengungkapan informasi yang semakin luas. Tulus (2014) menemukan

bahwa aktivitas dewan pengawas syariah berpengaruh negatif terahadap

tindakan earnings manajement pada perbanakan sayariah. Penelitian

Page 99: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

83  

Tulus (2014) sejalan dengan Kodriyah,dkk (2017) yang menemukan

bahwa aktivitas dewan pengawas syariah berpengaruh negatif terhadap

earnings manajement laba pada perbankan syariah. Dari hasil penelitian

terdahulu tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas dewan

pengawas syariah memiliki pengaruh negatif terhadap aktivitas

manajemen laba. Dengan demikian hipotesis penelitian ini adalah:

H7 : Keahlian Komite Audit memiliki pengaruh negatif secara parsial

terhadap earnings management.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Page 100: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

84  

Agar penelitian ini tidak bias (menyimpang) dan salah

persepsi, sehingga tujuan penelitian tercapai, maka perlu dijelaskan

lingkup penelitian ini, yaitu:

1. Sampel adalah seluruh perbankan syariah di Indonesia

2. Data sampel komite audit dan dewan pengawas syariah serta

ukuran earnings management yang diperoleh dan sudah

tercatat dalam pembukuan di bank syariah yang

bersangkutan.

3. Sudah resmi menjadi Bank Umum Syariah pada 2012-2015.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. Peneliti dalam melakukan penelitian ini tidak secara

langsung berhubungan dengan tempat penelitian dalam

pengumpulan data maupun lainya, tetapi melalui media perantara

yaitu internet melalui website masing-masing Bank Umum Syariah

di Indonesia.

Tabel.3.1

Page 101: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

85  

Rincian Waktu Penelitian

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah

penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk

numerik atau angka (Suryani & Hendri,2015). Sumber data yang

didapat dalam penelitian ini yaitu data sekunder, yaitu data

penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui

media perantara berupa laporan keuangan yang diambil langsung

dari situs bank yang bersangkutan.

D. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan tertentu. Dalam

Penelitian ini yang menjadi populasi adalah Bank Umum Syariah

No

Kegiatan

Bulan Sep Okt Nov Des Jan Feb Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 31 Prariset 2 Pengumpulan

Data

3 Pengolahan & Analisis Data

4 Penulisan Laporan (Tesis)

Page 102: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

86  

yang ada di Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah bank umum syariah di Indonesia yaitu sebanyak 13 bank.

Tabel 3.2 Jumlah Bank Umum Syariah

No Bank Tanggal Operasi

1 PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk 1 Mei 1992

2 PT Bank Syariah Mandiri 1 November 1999

3 PT Bank Mega Syariah Indonesia 25 Agustus 2004

4 PT Bank BRISyariah 17 November 2008

5 PT Bank Syariah Bukopin 9 Desember 2008

6 PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk 2 Desember 2009

7 PT Bank Victoria Syariah 1 April 2010

8 PT BCA Syariah 5 April 2010

9 PT Bank Jabar Banten Syariah 6 Mei 2010

10 PT Bank BNI Syariah 19 Juni 2010

11 PT Maybank Syariah Indonesia 1 Oktober 2010

12 PT Bank Tabungan Pensiun Nasional syariah 14 Juli 2014

13 PT Bank aceh Syariah 19 eptember 2016

b. Sampel

Page 103: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

87  

Objek penelitian yang digunakan adalah Bank Umum

Syariah yang ada di Indonesia selama periode 2012-2015. Dimana

pada tahun 2012 jumlah bank umum syariah hanya 11 dan

memiliki data laporan yang lengkap pada tahun 2015.

Tabel 3.2 Jumlah Bank Umum Syariah

No Bank Tanggal Operasi

1 PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk 1 Mei 1992

2 PT Bank Syariah Mandiri 1 November 1999

3 PT Bank Mega Syariah Indonesia 25 Agustus 2004

4 PT Bank BRISyariah 17 November 2008

5 PT Bank Syariah Bukopin 9 Desember 2008

6 PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk 2 Desember 2009

7 PT Bank Victoria Syariah 1 April 2010

8 PT BCA Syariah 5 April 2010

9 PT Bank Jabar Banten Syariah 6 Mei 2010

10 PT Bank BNI Syariah 19 Juni 2010

11 PT Maybank Syariah Indonesia 1 Oktober 2010

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiiki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Teknik

pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan

tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan

Page 104: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

88  

kriteria yang ditentukan (Sugiyono, 2014). Antara lain sebagai

berikut: Data yang tersedia lengkap (data secara keseluruhan

tersedia pada publikasi laporan keuangan Bank Umum Syariah

tahun 2012-2015), baik data mengenai corporate governance

(Peran komite audit dan dewan pengawas syariah) perbankan dan

data yang diperlukan untuk mendeteksi earnings management.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi

untuk memperoleh data sekunder yang dibutuhkan. Dokumentasi

adalah catatan perisiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang (Sugiyono, 2014). Dokumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dokumen keuangan berupa laporan keuangan

dan profil perusahaan yang dipublikasikan oleh masing-masing

Bank Umum Syariah periode 2012 – 2015.

F. Operasional Variabel dan Pengukurannya

Variabel dependen adalah variabel yang memiliki

karakteristik yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Dengan kata lain

pertumbuhan perbankan tergantung pada perubahan satu ataupun

lebih faktor. Penelitian ini menggunakan manajemen laba sebagai

variabel dependennya, yang diproksikan dengan discretionary

accrual. Discretionary Accruals adalah tingkat akrual yang tidak

normal yang berasal dari kebijakan manajemen untuk merekayasa

Page 105: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

89  

laba sesuai dengan yang dinginkan oleh manajerdihitung dengan

diselisihkan dengan total accrual (TACC).

Pengukuran manajemen laba dalam penelitian ini dilakukan

dengan diskresi akrual untuk menilai praktik manajemen laba yang

dilakukan oleh perusahaan. Diskresi akrual dipilih karena model ini

sejalan dengan basis akuntansi, yaitu basis akrual (accruals basis of

accounting). Penghitungan dengan metode ini dilakukan dengan

menghitung total akrual, menghitung akrual nondiskresi

(nondiscretionary accruals), dan menghitung akrual diskresi

(discretionary accruals). Dengan menggunakan pendekatan arus

kas, total akrual dihitung dengan:

TACCit = EBXTit – CFOit

Dimana:

TACCit = total akrual perusahaan i selama periode t

EBXTit = laba perusahaan i sebelum pos luar biasa untuk

periode t

CFOit = operating cash flow perusahaan i untuk periode t

Pengukuran discretionary accruals dalam penelitian ini akan

menggunakan model Kasznik (1999), dimana dia menambahkan

komponen perubahan CFO dalam model modified-Jones. Menurut

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Siregar (2005) di

Indonesia, model Kaznik memiliki adjusted R2 paling tinggi dan

proporsi tanda koefisien seusai prediksi sehingga dapat dianggap

lebih baik. Persamaan tersebut akan menjadi seperti berikut ini:

Page 106: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

90  

TAit / Ait-1 (TACCit) = α1 (1/ Ait-1) + α2 (ΔREVit / Ait-1 -

ΔRECit / Ait-1)+ α3 (PPEit / Ait-1) + α4(ΔCFOit / Ait-1)

Dimana:

TAit / Ait-1 = total akrual untuk perusahaan i untuk tahun t, dibagi

total aset untuk perusahaan i pada akhir tahun t-1

Ait-1 = total aset untuk perusahaan i pada akhir tahun t-1

ΔREVit / Ait-1 = perubahan dalam pendapatan untuk perusahaan

i untuk tahun t, dibagi total aset untuk perusahaan i pada akhir

tahun t-1

ΔRECit / Ait-1 = perubahan dalam piutang bersih untuk

perusahaan i untuk tahun t, dibagi total aset untuk perusahaan i

pada akhir tahun t-1

PPEit / Ait-1 = aktiva tetap perusahaan i pada periode t dibagi total

aset perusahaan i pada periode t-1

ΔCFOit / Ait-1 = perubahan arus kas operasi perusahaan i pada

periode t dibagi total aset perusahaan i pada periode.

Kemudian persamaan tersebut diestimasi dan digunakan untuk

menghitung nondiscretionary accruals sebagai berikut:

NDACCit = α1 (1/ Ait-1) + α2 (ΔREVit / Ait-1 - ΔRECit / Ait-1)+ α3 (PPEit / Ait-1) + α4(ΔCFOit / Ait-1)

dan setelah didapat nilai dari nondiscretionary accruals, dapat dihitung nilai discretionary accruals nya dengan rumus:

DACCit = TACCit – NDACCit

Variabel independen dalam penelitian ini antara lain komite audit

dan dewan pengawas syariah. Variabel komite audit diukur dengan

menggunakan : ukuran komite audit, aktivitas komite audit,keahlian

komite audit, dan independensi komite audit. Sedangkan dewan

Page 107: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

91  

pengawas syariah diukur dengan aktivitas dewan pengawas syariah,

ukuran dewan pengawas syariah dan keahlian dewan pengawas syariah.

Tabel 3.2 Operasioanalisasi Variabel

Variabel Singkatan Konsep Variabel Indikator Skala

Ukuran komite audit UDK

Ukuran komite audit diukur dengan melihat jumlah komite audit. sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.

Skor 1 = punya 3/ lebih anggota KA yang diketuai oleh 1 ketua yang menjabat sebagai komisaris independen Skor 0 = dan sebaliknya, perusahaan yang memiliki anggota komite audit kurang dari

Dummay

Aktivitas Komite audit AKA

Komite audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang 1x dalam 3 bulan. Dan rapat ini pun hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari ½ jumlah anggota komite audit.

Skor 1 = pertemuan lebih dari 4 kali dalam 1 tahun dan dihadiri oleh ½ jumlah anggota komite audit Skor 0 = pertemuan perusahaan yang memiliki anggota komite audit kurang dari 4 kali dalam 1 tahun

Dummay

Keahlian komite audit KKA

Pendidikan yang dimiliki oleh komite audit diantara nya adalah dalam bidang akuntansi dan juga keuangan. Pendidikan

Skor 1 = yang memiliki satu atau 2 anggota komite audit yang mempunyai latar belakang

Dummay

Page 108: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

92  

komite audit dapat di lihat pada profile dari komite audit yang terdapat pada laporan tahunan.

pendidikan akuntansi dan Keuangan Skor 0 = tidak memiliki satu anggota komite audit yang mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi dan keuangan

Independensi komite audit IKA

Independensi komite audit diukur dari antara anggota yang independen terhadap jumlah seluruh anggota komite audit

Anggota komite audit dari dalam dan dari luar perbankan syariah

Rasio

Aktivitas dewan pengawas syariah ADPS

Aktivitas dewan pengawas syariah diukur dengan melihat jumlah rapat dewan pengawas syariah

Skor 1 = pertemuan lebih dari 4 kali dalam 1 tahun dan dihadiri oleh ½ jumlah anggota dewan pengawas syariah. Skor 0 = pertemuan atau rapat dewan pengawas syariah yang kurang dari 4 kali dalam 1 tahun

Dummay

Ukuran dewan pengawas syariah UDPS

Ukuran dewan pengawas sayriah dikur dengan melihat berapa jumlah dewan pengawas syariah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang

Skor 1 = punya 3/ lebih anggota DPS yang diketuai oleh 1 ketua yang menjabat sebagai komisaris independen Skor 0 = dan sebaliknya, perusahaan

Dummay

Page 109: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

93  

Keahlian dewan pengawas syariah KDPS

Keahlian dewan pengawas syariah di ukur dengan melihat tingkat pendidikan,pemahaman dewan pengawas syariah tentang muamalah.

Skor 1 = anggota yang memiliki tingkat pemahaman ekonomi syariah Skor 0 = anggota yang memiliki tingkat pemahaman syariah rendah.

Dummay

Manajemen Laba MLB

suatu intervensi dengan tujuan tertentu dalam proses pelaporan keuangan eksternal, untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi

NDACCit = α1 (1/ Ait-1) + α2 (ΔREVit / Ait-1 - ΔRECit / Ait-1)+ α3 (PPEit / Ait-1) + α4(ΔCFOit / Ait-1) DACCit = TACCit – NDACCit

Rasio

G. Metode Analisa Data

Data diolah dengan menggunakan bantuan software statistik,

yaitu Eviews 8.0. Kegiatan pengolahan data dengan Eviews 8.0

digunakan untuk melakukan pengujian signifikasi analisis regresi data

panel.

a. Uji Asumsi Klasik

Analisa data untuk menjawab masalah-masalah penelitian

berdasarkan data-data yang dikumpulkan atau diperoleh digunakan suatu

pengujian statistik. Sebelum dilakukan pengujian regresi linier berganda

terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian ini dimaksudkan

untuk mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik pada persamaan

regresi berganda. Pemenuhan asumsi klasik ini dimaksudkan agar

Page 110: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

94  

variabel bebas sebagai estimator atas variabel terikat tidak bias. Uji

asumsi klasik terdiri atas:

1. Normalitas, tujuannya adalah untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen

berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas

menggunakan formula Jarque-Bera test, yaitu:

                                   

Dimana :

S = Skewness (Kemiringan).

K = Kurtosis (Keruncingan).

N = Banyaknya Data.

Nilai statistik JB ini didasarkan pada distribusi Chi Square

dengan derajat kebebasan (df) 2. Untuk dapat mengetahui

normal atau tidaknya dengan membandingkan nilai JB hitung

=X2 hitung dengan nilai X2tabel, dengan kriteria keputusan:

1) Jika nilai JB hitung > nilai X2 tabel, maka berdistribusi

normal ditolak.

2) Jika nilai JB hitung < nilai X2 tabel, maka berdistribusi

normal tidak dapat ditolak.

2. Multikolinearitas, tujuannya adalah untuk menguji apakah ada

korelasi antara sesama variabel independen. Jika terjadi

Page 111: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

95  

hubungan antar variabel independen maka dinamakan problem

multikolinearitas. Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas

dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor

(VIF), apabila Tolerance lebih besar dari 0,10 (10%) atau nilai

VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi heteroskedastisitas

3. Autokorelasi, tujuannya adalah untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Model regresi yang baik seharusnya bebas dari autokorelasi.

Untuk menguji tidak terjadinya autokorelasi hasil uji dengan

DW (Durbin Watson.) dibandingkan dengan ketentuan yaitu :

1) Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du)

dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol,

berarti tidak ada autokorelasi.

2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower

bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada

nol, berarti ada autokorelasi positif.

3) Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-dl), maka koefisien

autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi

negatif.

4) Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah

(dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya

tidak dapat disimpulkan.

Page 112: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

96  

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisidas digunakan

metode grafik Glejser. Caranya dengan melihat nilai

probabilitas > 0,05, sehingga tidak terkena heteroskedastisitas

(Ghozali, 2001).

b. Uji Statistik

Regresi Linear berganda adalah alat untuk mengukur hubungan

atau tingkat asosiasi antara variabel-variabel bebas (X1, X2, X3, ..Xn)

terhadap variabel terikat (Y) secara simultan (Tri, 2016). Dalam

regresi linear berganda terdapat lebih dari satu variabel bebas dalam

model. Adapun persamaan yang digunakan dalam makalah ini adalah

sebgai berikut:

Y = α + β1UKA + β2AKA + β3KKA+ β4IKA+ β5UDPS+ β6KDPS

+ β7ADPS + e

Keterangan

Y = Earnings Manajement e = eror (tingkat kesalahan)

α = konstanta

Page 113: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

97  

β1- β3 = koefisien regresi

UKA = ukuran komite audit KDPS = keahlian DPS

AKA =aktivitas komite audit ADPS = aktivitas DPS

KKA = keahlian komite audit

IKA = independensi komite audit

UDPS = ukuran DPS

c. Uji Hipotesis

Uji ini dilakukan untuk mengetahui penerimaan atau

penolakan atas asumsi yang telah dibuat.

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Menurut (Siregar,2014) kaidah pengujian dalamuji

signifikansi parsial (uji t ) berdasarkan perbandingan antara t tabel

dan t hitung, yaitu:

a. Jika, -t tabel≤thitung, maka Ho diterima

b. Jika, thitung ˃ ttabel, maka Ho ditolak

Pengambilan keputusan mengenai hipotesis dengan

didasarkan pada angka probabilitas signifikansi, yaitu:

a. Apabila (Sig≤α), nilai signifikansi ≤0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

b. Apabila (Sig ˃α) nilai signifikansi ˃ 0,05 maka Ho diterima

dan Ha ditolak.

Page 114: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

98  

b. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut Siregar (2014) kaidah pengujian dalam uji

signifikansi simultan (uji F) berdasarkan perbandingan Ftabel dan

Fhitung, yaitu:

a. Jika, Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima

b. Jika, Fhitung ˃ Ftabel, maka Ho ditolak.

Dan berdasarkan nilai probabilitas, dengan melihat nilai

signifikansi (sig ˂ 0,05 atau 5%). Jika nilai signifikansi ˃ 0,05

maka Ha ditolak, sebaliknya jik nilai signifikansi ˂ 0,05 maka Ha

diterima.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu

banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted

R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak

seperti R2. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu

variabel independen ditambhkan ke dalam model (Gozhali, 2012).

Page 115: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

99  

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat Indonesia”)

memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di

Indonesia pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H.

Page 116: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

100  

Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama

Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan

pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah

Republik Indonesia. Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27

Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan

mengeluarkan produkproduk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah

(Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat

(DPLK Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia

Finance) yang seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia.

2. Bank Syariah Mandiri

Krisis multi-dimensi yang melanda indonesia pada tahun 1997-

1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah Sistem Perbankan

Syariah di indonesia. Di saat bank-bank konvensional terkena imbas dari

krisis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep

yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang

berkepanjangan.

Kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan

oleh Gubernur Bank indonesia melalui SK Gubernur Bi no. 1/24/

KeP.Bi/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan

Deputi Gubernur Senior Bank indonesia no. 1/1/KeP.DGS/ 1999, Bi

menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM).

Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah

Page 117: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

101  

Mandiri secara resmi mulai beroperasi sebagai bank syariah sejak Senin

tanggal 25 Rajab 1420 h atau tanggal 1 november 1999.

3. Bank Mega Syariah

Pada tanggal 25 Agustus 2004, BSMI resmi beroperasi. Hampir

tiga tahun kemudian, pada 7 November 2007, pemegang saham

memutuskan untuk merubah logo BSMI ke bentuk logo sister company-

nya, yakni PT Bank Mega Tbk, namun dengan skema warna yang berbeda.

Sejak 2 November 2010 hingga saat ini, bank dikenal sebagai PT Bank

Mega Syariah.

Sejak 16 Oktober 2008, Bank Mega Syariah telah menjadi bank

devisa. Dengan status tersebut, bank dapat melakukan transaksi devisa dan

terlibat dalam perdagangan internasional. Artinya, status itu juga telah

memperluas jangkauan bisnis bank, sehingga tidak hanya menjangkau

ranah domestik, tetapi juga ranah internasional. Strategi peluasan pasar

dan status bank devisa itu akhirnya semakin memantapkan posisi Bank

Mega Syariah sebagai salah satu bank umum syariah terbaik di Indonesia.

4. Bank Rakyat Indonesia Syariah

Perjalanan PT Bank BRISyariah (selanjutnya disebut BRISyariah

atau Bank) bermula dari akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007. Bank secara resmi

beroperasi setelah mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia melalui

surat No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008 pada 16 Oktober 2008. Dengan

demikian, pada 17 November 2008, PT Bank BRISyariah resmi beroperasi

Page 118: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

102  

dan tidak pernah berganti nama sejak saat itu. Berawal sebagai Bank yang

beroperasi secara konvensional, BRISyariah melihat potensi besar pada

segmen perbankan syariah. Dengan niat untuk menghadirkan bisnis

keuangan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip luhur perbankan

syariah, BRISyariah mengubah seluruh kegiatan usahanya menjadi

kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islami.

BRISyariah pun menjejakkan langkahnya semakin jauh sejak

ditandatanganinya akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRISyariah

pada 19 Desember 2008. Proses spin off tersebut berlaku efektif pada

tanggal 1 Januari 2009 dengan penandatanganan yang dilakukan oleh

Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk dan Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRISyariah.

5. Bank Negara Indonesia Syariah

Perjalanan BNI Syariah bermula dari dibentuknya Unit Usaha

Syariah (UUS) oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya

juga disebut BNI Induk) pada 29 April 2000 dengan berlandaskan pada

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998. Berawal dari lima kantor cabang di

Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin, selanjutnya

UUS BNI berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang

Pembantu. Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 menetapkan bahwa status

Page 119: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

103  

UUS hanya bersifat temporer dan oleh karena itu akan dilakukan spin off

pada 2009.

Rencana spin off terlaksana pada 19 Juni 2010 dengan didirikannya

PT Bank BNI Syariah (“BNI Syariah atau Bank”) sebagai Bank Umum

Syariah (BUS) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia

No. 12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010. Terwujudnya pendirian

ini juga didukung oleh faktor eksternal berupa aspek regulasi yang

kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah. Selain itu, komitmen Pemerintah terhadap

pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap

keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.

6. Bank Bukopin Syariah

PT Bank Syariah Bukopin (selanjutnya disebut Perseroan) sebagai

bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula masuknya

konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT Bank Persyarikatan

Indonesia (sebuah bank konvensional) oleh PT Bank Bukopin, Tbk.,

proses akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap sejak 2005 hingga

2008, dimana PT Bank Persyarikatan Indonesia yang sebelumnya bernama

PT Bank Swansarindo Internasional didirikan di Samarinda, Kalimantan

Timur berdasarkan Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990 merupakan bank

umum yang memperolah Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor

1.659/ KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 tentang Pemberian Izin

Peleburan Usaha 2 (dua) Bank Pasar dan Peningkatan Status Menjadi

Page 120: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

104  

Bank Umum dengan nama PT Bank Swansarindo Internasional yang

memperoleh kegiatan operasi berdasarkan surat Bank Indonesia (BI)

nomor 24/1/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian Izin

Usaha Bank Umum dan Pemindahan Kantor Bank.

Pada tahun 2001 sampai akhir 2002 proses akuisisi oleh Organisasi

Muhammadiyah dan sekaligus perubahan nama PT Bank Swansarindo

Internasional menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia yang memperoleh

persetujuan dari (BI) nomor 5/4/KEP. DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003

yang dituangkan ke dalam akta nomor 109 Tanggal 31 Januari 2003.

Dalam perkembangannya kemudian PT Bank Persyarikatan Indonesia

melalui tambahan modal dan asistensi oleh PT Bank Bukopin, Tbk., maka

pada tahun 2008 setelah memperolah izin kegiatan usaha bank umum yang

beroperasi berdasarkan prinsip syariah melalui Surat Keputusan Gubernur

Bank Indonesia nomor 10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober

2008 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank

Konvensional Menjadi Bank Syariah, dan Perubahan Nama PT Bank

Persyarikatan Indonesia Menjadi PT Bank Syariah Bukopin dimana secara

resmi mulai efektif beroperasi tanggal 9 Desember 2008.

7. Bank Panin Dubai Syariah

Bank Panin Dubai Syariah Tbk (dahulu Bank Panin Syariah Tbk)

(PNBS) didirikan di Malang tanggal 08 Januari 1972 dengan nama PT Bank

Pasar Bersaudara Djaja. Kantor pusat PNBS beralamat di Gedung Panin

Page 121: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

105  

Life Center Lt.3 Jl. Letjend S. Parman Kav.91 Jakarta Barat 11420 –

Indonesia dan memiliki 25 kantor cabang. PNBS memperoleh izin operasi

syariah dari Bank Indonesia tanggal 6 Oktober 2009 dan kemudian resmi

beroperasi sebagai bank syariah pada tanggal 02 Desember 2009. Bank

Panin Dubai Syariah Tbk juga telah mendapat persetujuan menjadi bank

devisa dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 08 Desember 2015.

8. Bank Victoria Syariah

PT. Bank Victoria Syariah didirikan untuk pertaman kalinya dengan

nama PT Bank Swaguna berdasarkan Akta Nomor 9 tanggal 15 April 1966.

Akta tersebut kemudian diubah dengan Akta Perubahan Angggaran Dasar

Nomor 4 tanggal 5 September 1967 yang telah memperoleh pengesahan dari

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (d/h Menteri Kehakiman)

berdasarkan Surat Keputusan Nomor: JA.5/79/5 tanggal 7 November 1967

dan telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan di Kantor Panitera Pengadilan

Negeri I di Cirebon masing-masing di bawah Nomor 1/1968 dan Nomor

2/1968 pada tanggal 10 Januari 1968, serta telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia Nomor 42 tanggal 24 Mei 1968. Tambahan

Nomor 62.

Selanjutnya, PT Bank Swaguna diubah namanya menjadi PT Bank

Victoria Syariah sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang

Saham Nomor 5 tanggal 6 Agustus 2009 yang dibuat dihadapan Erni

Rohainin SH, MBA, Notaris Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang

Page 122: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

106  

berkedudukan di Jakarta Selatan. Perubahan tersebut telah mendapat

persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat

Keputusan Nomor : AHU-02731.AH.01.02 tahun 2010 tanggal 19 Januari

2010, Serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

Nomor 83 tanggal 15 Oktober 2010. Tambahan Nomor 31425.

Perubahan kegiatan usaha Bank Victoria Syariah dari Bank Umum

Konvensional menjadi Bank Umum Syariah telah mendapatkan izin dari

Bank Indonesia berdasarkan Keutusan Gubernur Bank Indonesia Nomor :

12/8/KEP.GBI/DpG/2010 tertanggal 10 Februari 2010. Bank Victoria

Syariah mulai beroperasi dengan prinsip syariah sejak tanggal 1 April 2010.

Adapun kepemilikan saham Bank Victoria pada Bank Victoria Syariah

adalah sebesar 99.99%

9. Bank BCA Syariah

Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam

beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengenai ekonomi

syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan

layanan syariah, maka berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni

2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi,

.PT.Bank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama

Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank BCA

Syariah.

Page 123: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

107  

Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi

bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui

Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret

2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA

Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.

10. Bank Jabar Banten Syariah

Pendirian bank bjb syariah diawali dengan pembentukan Divisi/Unit

Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

Tbk. pada tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh keinginannya untuk

menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu.

Setelah 10 (sepuluh) tahun operasional Divisi/Unit Usaha syariah,

manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta

mendukung program Bank Indonesia yang menghendaki peningkatan share

perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang

Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

diputuskan untuk menjadikan Divisi/Unit Usaha Syariah menjadi Bank

Umum Syariah.

Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. maka pada tanggal

15 Januari 2010 didirikan bank bjb syariah berdasarkan Akta Pendirian

Nomor 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah mendapat

Page 124: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

108  

pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor

AHU.04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.

Pada tanggal 6 Mei 2010 bank bjb syariah memulai usahanya,

setelah diperoleh Surat Ijin Usaha dari Bank Indonesia Nomor 12/629/DPbS

tertanggal 30 April 2010, dengan terlebih dahulu dilaksanakan cut off dari

Divisi/Unit Usaha Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten Tbk. yang menjadi cikal bakal bank bjb syariah.

11. Bank Maybank Syariah

Sejarah PT Bank Maybank Syariah Indonesia bermula dengan

didirikannya PT Maybank Nusa International pada tanggal 16 September

1994 sebagai bank joint venture antara Malayan Banking (Maybank)

dengan Bank Nusa Nasional. Pada 14 November 2000, PT Maybank Nusa

International berganti nama menjadi PT Bank Maybank Indocorp dengan

kepemilikan saham Bank Nusa Nasional diambil alih oleh Menteri

Keuangan Republik Indonesia qq PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).

PT Bank Maybank Indocorp menawarkan beragam jasa perbankan

konvensional, termasuk pembiayaan skala besar untuk nasabah korporasi

serta komersial. Pada 23 September 2010, PT Bank Maybank Indocorp

berubah menjadi bank syariah komersial, dan berganti nama menjadi PT

Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah)

Page 125: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

109  

B. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif memberikan gambaran tentang data yang

diperoleh. Gambaran data ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik

data yang kita peroleh. Karakteristik data yang disajikan misalnya nilai rata-

rata, minimum, maksimum dan standar deviasi. Berikut adalah gambaran

umum berdasarkan data yang diperoleh.

Tabel.4.1

DACCIT UKA AKA KKA IKA UKURAN

DPS KEAHLIAN

DPS AKTIVITAS

DPS Mean 4.55E-07 2.545455 5.227273 1.818182 4.113636 2.750000 2.272727 3.787879

Median 0.106990 3.000000 4.000000 2.000000 3.000000 3.000000 2.000000 4.000000

Page 126: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

110  

Maximum 7.433670 4.000000 14.00000 3.000000 10.00000 3.000000 3.000000 5.000000

Minimum -4.754010 0.000000 0.000000 1.000000 0.000000 2.000000 1.000000 2.000000

Std. Dev. 1.625491 0.951243 3.354023 0.724095 2.788814 0.438019 0.788394 0.774898

Skewness 1.345663 -1.607312 0.540978 0.282678 0.760215 -1.154701 -0.516559 -0.017745

Kurtosis 13.00657 5.201240 2.997212 1.973465 2.795709 2.333333 1.821186 2.377570

Jarque-Bera 196.8535 27.82866 2.146169 2.517901 4.314640 10.59259 4.504383 1.068865

Probability 0.000000 0.000001 0.341952 0.283952 0.115635 0.005010 0.105168 0.586002

Sum 2.00E-05 112.0000 230.0000 80.00000 181.0000 121.0000 100.0000 250.0000 Sum Sq.

Dev. 113.6154 38.90909 483.7273 22.54545 334.4318 8.250000 26.72727 39.03030

Observations 44 44 44 44 44 44 44 44

Sumber:diolah penulis,2018

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai rata-rata dari variabel

Earnings Management (Y) adalah sebesar ,00000045455 dengan nilai standard

deviasi sebesar 1,625490587400. Nilai rata-rata dari variabel Ukuran Komite

Audit (UKA) (X1) adalah sebesar 2,5455 dengan nilai standard deviasi sebesar

0,95124. Nilai rata-rata dari variabel Aktifitas Komite Audit (AKA) (X2)

adalah sebesar 5,2273 dengan nilai standard deviasi sebesar 3,35402. Nilai

rata-rata dari variabel Keahlian Komite Audit (KKA) (X3) adalah sebesar

1,8182 dengan nilai standard deviasi sebesar 0,72409. Nilai rata-rata dari

variabel Independensi Komite Audit (IKA) (X4) adalah sebesar 4,1136 dengan

nilai standard deviasi sebesar 2,78881. Nilai rata-rata dari variabel (UDPS)

(X5) adalah sebesar 2,7500 dengan nilai standard deviasi sebesar 0,43802. Nilai

rata-rata dari variabel (KDPS) (X6) adalah sebesar 2,2727 dengan nilai standard

deviasi sebesar 0,78839. Nilai rata-rata dari variabel (ADPS) (X7) adalah

sebesar 3.787879 dengan nilai standard deviasi sebesar 0.774898.

4.2 Uji Asumsi Klasik

Uji terhadap penyimpangan asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk

Page 127: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

111  

hasil analisis regresi linier berganda yang tidak bias. Adapun pengujian yang

digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji autokorelasi. Uji

normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati

normal. Uji ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya faktor

gangguan yang dapat diketahui melalui uji Jarque-Bera Normality (JB test).

Untuk dapat mengetahui normal atau tidaknya dengan membandingkan nilai

JB hitung = X2 hitung dengan nilai X2 tabel, dengan kriteria keputusan sebagai

berikut :

1. Bila nilai JB hitung > nilai X2 tabel, maka berdistribusi normal ditolak.

2. Bila nilai JB hitung < nilai X2 tabel, maka berdistribusi normal tidak dapat

ditolak.

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan Eviews 8 diperoleh nilai nilai

sebagai berikut:

1. Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi

normal atau tidak. Model estimasi yang baik memiliki data berdistribusi normal

atau mendekati normal. Dalam model regresi, pengujian uji normalitas

dilakukan terhadap data residual. Untuk mengetahui apakah data berdistribusi

Page 128: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

112  

normal atau tidak dalam penelitian ini menggunakan uji Jarque-Bera. Dimana

Hipotesis pada uji Jarque- Berra adalah sebagai berikut.

H0 : Residual berdistribusi Normal

Ha : Residual tidak berdistribusi Normal

Apabila nilai probabilitas yang diperoleh lebih besar dari α = 5%, maka

menerima H0 yang artinya residual data berdistribusi normal.

Grafik 4.1 Nilai-nilai untuk Perhitungan JB-t

0

1

2

3

4

5

6

7

-2.5 -2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: ResidualsSample 2 44Observations 27

Mean -2.47e-16Median 0.105901Maximum 1.683067Minimum -2.011967Std. Dev. 0.943838Skewness -0.110522Kurtosis 2.190535

Jarque-Bera 0.792107Probability 0.672971

          Sumber : Data diolah penulis,2018

Nilai Skewness sebesar -0,110 dan Kurtosis 2.190 Jika nilai-nilai ini

dimasukkan ke dalam formula JB-test diperoleh sebagai berikut:

Page 129: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

113  

JB = 44 ( , . )

JB = 44 ( . . )

JB = 44 ( . . )

JB = 44 ( 0.29354)

JB = 1.2915

Berdasarkan hasil estimasi uji Jarque-Bera test di atas, diperoleh nilai

Jarque Bera test-statistik sebesar 1.2915, sedangkan nilai X2 tabel untuk df 44

dan α = 0,05 diperoleh sebesar 0,273. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa nilai JB test statistik lebih besar dari nilai X2 tabel. {JB test hitung

(1.2915) > X2 tabel (0,273), yang berarti hasil pengolahan data yang dilakukan

dapat dilihat bahwa residual data berdistribusi normal. Dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa nilai probablitas statistik uji Jarque- Berra untuk residual adalah

0.6729 sehingga H0 tidak ditolak. Artinya bahwa data residual berdistribusi

normal.

 

2. Heteroskedastisitas

Uji heterokedasitisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

Page 130: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

114  

tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heterokedastisitas. Regresi yang baik adalah yang homokedastisitas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam

penelitian ini menggunakan metode uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan

meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya.

Interpretasi heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat signifikansi antara

variabel independen secara parsial terhadap Abs_Residual. Gangguan

heteroskedastisitas terjadi jika terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap absolut residualnya. Dimana hipotesis uji ini adalah:

H0 : Varian residual Homoskedastisitas

Ha : Varian residual Heteroskedastisitas

Jika nilai probabilitas Chi Squares dari Obs*R-Square lebih besar dari α

= 5% maka terima Ho yang artinya tidak ada heteroskedastisitas. Berikut adalah

output tabel hasil uji berdasarkan data yang diperoleh :

Tabel. 4.2

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 2.489696 Prob. F(7,15) 0.0654 Obs*R-squared 12.36100 Prob. Chi-Square(7) 0.0893 Scaled explained SS 3.900020 Prob. Chi-Square(7) 0.7912

Sumber: Data diolah penulis,2018.

Dari tabel di atas tentang uji glejser, diperoleh nilai probabilitas Chi

Squares dari Obs*R-Square lebih besar dari α = 5% yaitu sebesar 0.0893, yang

berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel

independen terhadap nilai absolut residualnya. Dengan demikian asumsi non

heteroskedastisitas model regresi terpenuhi. Untuk lebih meyakinkan hasil

Page 131: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

115  

kesimpulan tersebut, berikut disajikan pengaruh masing-masing variabel

independent terhadap nilai absolut residual.

Tabel 4.3

Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 05/06/18 Time: 10:27 Sample: 2 44 Included observations: 23

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2.830541 1.578990 -1.792627 0.0932 UKA -0.332539 0.365269 -0.910394 0.3770

LOG(AKA) 1.027624 0.482768 2.128611 0.0503 KKA 0.052435 0.375403 0.139676 0.8908

LOG(IKA) -0.842215 0.606323 -1.389053 0.1851 LOG(UKURAN_DPS) 1.732169 0.943824 1.835266 0.0864

KEAHLIAN_DPS 0.340384 0.256555 1.326747 0.2044 AKTIVITAS_DPS 0.376264 0.280133 1.343163 0.1992

Sumber : Data diolah penulis,2018 Dari tabel di atas diperoleh nilai signifikansi dari tujuh variabel

independen adalah bernilai lebih besar dari 0.05, yang berarti tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap nilai absolut

residualnya. Dengan demikian asumsi non heteroskedastisitas model regresi

terpenuhi.

3. Multikolinieritas

Multikolinieritas menunjukkan adanya hubungan antara variabel

bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik tidak menunjukkan

adanya gejala multikolinieritas. Pendeteksian ada atau tidaknya

multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai VIF. Apabila nilai VIF <

10, maka model regresi bebas dari multikolinieritas. Berikut adalah nilai

VIF yang dihasilkan model regresi:

Page 132: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

116  

Tabel 4.4

Coefficient Uncentered Centered Variable Variance VIF VIF

C 3.313061 73.38017 NA UKA 0.081305 12.53898 1.778579 AKA 0.009111 9.140251 2.490103 KKA 0.284006 24.92856 4.210847 IKA 0.033159 22.22350 6.981678

UKURAN_DPS 0.224587 37.39953 1.037170 KEAHLIAN_DPS 0.095594 14.58578 1.155942 AKTIVITAS_DPS 0.117849 39.34631 1.360597

Sumber : data diolah penulis,2018

Dari Tabel di atas terlihat bahwa nilai VIF variabel bebas di atas

adalah di bawah angka 10 yaitu Ukuran Komite Audit (UKA) (X1) =

1.778579, Aktifitas Komite Audit (AKA) (X2) = 2.490103, Keahlian Komte

Audit (KKA) (X3) = 4.210847, Independensi Komite Audit (IKA) (X4) =

6.981678, Ukuran DPS (X5) =1.037170, Keahlian DPS (X6) = 1.155942 dan

Aktivitas DPS (X7) = 1.360597 Sehingga dapat dikatakan model regresi

bebas dari multikolinieritas. Dengan demikian asumsi non multikolinieritas

pada model regresi telah terpenuhi.

4. Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik

seharusnya bebas dari autolorelasi. Deteksi adanya autokorelasi yaitu

dengan melihat besaran Durbin-Watson (D-W) berdasarkan kriteria sebagai

berikut:

Page 133: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

117  

d. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-

du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada

autokorelasi.

e. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl),

maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada

autokorelasi positif.

f. Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-dl), maka koefisien autokorelasi

lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif.

g. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau

DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat

disimpulkan

Hasil perhitungan berdasarkan perhitungan diperoleh hasil yang

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi

R-squared 0.353654 Mean dependent var 4.55E-07 Adjusted R-squared 0.227976 S.D. dependent var 1.625491 S.E. of regression 1.428236 Akaike info criterion 3.713723 Sum squared resid 73.43487 Schwarz criterion 4.038121 Log likelihood -73.70190 Hannan-Quinn criter. 3.834025 F-statistic 2.813962 Durbin-Watson stat 1.944572 Prob(F-statistic) 0.019142

Sumber : data diolah penulis,2018

Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi

D-W dL Du 4 – dU Hasil

Page 134: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

118  

1,944572 1,1762 1,900 2,100 Tidak ada autokorelasi

Sumber diolah penulis,2018

Hasil pengujian lanjutan diperoleh nilai Durbin-Watson (DW) sebesar

1.9158. Sedangkan nilai du untuk derajat kepercayaan (α) 5% (0,05) dengan

jumlah pengamatan (n) 44, serta jumlah variabel bebas sebanyak 7,

diperoleh (dl) sebesar 1,1762 dan (du) sebesar 1,900. Jika nilai DW yang

diperoleh dibandingkan dengan kriteria yang ada, maka nilai DW tersebut

sesuai dengan kriteria yaitu dL < DW < 4-dU (1,900 < DW < 2,100). Maka

dapat diambil keputusan bahwa terjadi autokorelasi pada model regresi,

yang berarti bahwa data yang ada terjadi kesalahan pengganggu antara data

sebelumnya dengan data sekarang. Kondisi ini tidak dapat dihindari karena

data penelitian berupa data time series (runtun waktu), di mana setiap

periode terjadi peningkatan pada setiap earnings management. Selain itu

data penelitian ini menggunakan interpolasi linier sehingga autokorelasi

tidak dapat di hindari. Hasil dari tabel diatas nilai D-W berada diantara dU

sampai 4-dU berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi gangguan

autokorelasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi non autokorelasi

terpenuhi.

4.3 Analisis Model Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan Ukuran Komie Audit

(UKA) (X1), Aktifitas Komite Audit (AKA) (X2), Keahlian Komte Audit

(KKA) (X3), Independensi Komite Audit (IKA) (X4), Ukuran DPS

(X5),Keahlian DPS (X6) dan Aktivitas DPS (X7) sebagai variabel bebas

Page 135: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

119  

serta Earnings Manajement (Y) sebagai variabel terikat. Adapun rumus

regresi adalah sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7

Tabel.4.7

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2.012953 1.974858 -1.019290 0.3149 UKA -0.685131 0.272434 -2.514853 0.0165 AKA 0.144694 0.098711 1.865828 0.0514 KKA 0.285602 0.523249 0.545824 0.5886 IKA -0.052479 0.168549 -0.311361 0.7573

UKURAN_DPS -0.044585 0.502835 -0.088667 0.9298 KEAHLIAN_DPS 0.853973 0.304299 2.806360 0.0080 AKTIVITAS_DPS 0.232971 0.289149 0.805713 0.4257

Sumber : data diolah penulis,2018

Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Y = - 2.012953 - 0.685131 X1 + 0.144694 X2 + 0.285602 X3 - 0.052479 X4

- 0.044585 X5 + 0.853973 X6 + 0.232971 X7 

Keterangan :

1. X1 : Ukuran Komie Audit (UKA)

2. X2 : Aktifitas Komite Audit (AKA)

3. X3 : Keahlian Komte Audit (KKA)

4. X4 : Independensi Komite Audit (IKA)

5. X5 : Ukuran DPS

6. X6 : Keahlian DPS

Page 136: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

120  

7. X7 : Aktivitas DPS

8. Y : Earnings Management

Dari persamaan regresi linear berganda diatas dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Koefiensi regresi variabel Ukuran Komite Audit (UKA) (X1) adalah

sebesar -0.685131, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap

dan nilai dari Ukuran Komite Audit (UKA) mengalami kenaikan 1,

maka nilai dari Earnings Management akan mengalami penurunan

sebesar 0.685131. Begitupula sebaliknya, jika variabel independen lain

nilainya tetap dan nilai dari Ukuran Komite Audit (UKA) mengalami

penurunan 1, maka nilai dari variabel Earnings Management akan

mengalami kenaikan sebesar 0.685131.

2. Koefiensi regresi variabel Aktifitas Komite Audit (AKA) (X2) adalah

sebesar 0.144694, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap

dan nilai dari Aktifitas Komite Audit (AKA) mengalami kenaikan 1,

maka nilai dari Earnings Management akan mengalami kenaikan

sebesar 0.144694. Begitupula sebaliknya, jika variabel independen lain

nilainya tetap dan nilai dari Aktifitas Komite Audit (AKA) mengalami

penurunan 1, maka nilai dari variabel Earnings Management akan

mengalami penurunan sebesar 0.144694.

3. Koefiensi regresi variabel Keahlian Komte Audit (KKA) (X3) adalah

sebesar 0.285602, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap

dan nilai dari Keahlian Komte Audit (KKA) mengalami kenaikan 1,

Page 137: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

121  

maka nilai dari Earnings Management akan mengalami kenaikan

sebesar 0.285602. Begitupula sebaliknya, jika variabel independen lain

nilainya tetap dan nilai dari Keahlian Komte Audit (KKA) mengalami

penurunan 1, maka nilai dari variabel Earnings Management akan

mengalami penurunan sebesar 0.285602.

4. Koefiensi regresi variabel Independensi Komite Audit (IKA) (X4)

adalah sebesar -0.052479, artinya jika variabel independen lain nilainya

tetap dan nilai dari Independensi Komite Audit (IKA) mengalami

kenaikan 1, maka nilai dari Earnings Management akan mengalami

penurunan sebesar 0.052479. Begitupula sebaliknya, jika variabel

independen lain nilainya tetap dan nilai dari Independensi Komite Audit

(IKA) mengalami penurunan 1, maka nilai dari variabel Earnings

Management akan mengalami kenaikan sebesar 0.052479.

5. Koefiensi regresi variabel Ukuran DPS (X5) adalah sebesar -0.044585,

artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari

Ukuran DPS mengalami kenaikan 1, maka nilai dari Earnings

Management akan mengalami penurunan sebesar 0.044585. Begitupula

sebaliknya, jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari

Ukuran DPS mengalami penurunan 1, maka nilai dari variabel Earnings

Management akan mengalami kenaikan sebesar 0.044585.

6. Koefiensi regresi variabel Keahlian DPS (X6) adalah sebesar 0.853973,

artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari

Keahlian DPS mengalami kenaikan 1, maka nilai dari Earnings

Page 138: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

122  

Management akan mengalami kenaikan sebesar 0.853973. Begitupula

sebaliknya, jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari

Keahlian DPS mengalami penurunan 1, maka nilai dari variabel

Earnings Management akan mengalami penurunan sebesar 0.853973.

7. Koefiensi regresi variabel Aktivitas DPS (X7) adalah sebesar 0.232971,

artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari

Aktivitas DPS mengalami kenaikan 1, maka nilai dari Earnings

Management akan mengalami kenaikan sebesar 0.232971. Begitupula

sebaliknya, jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari

Aktivitas DPS mengalami penurunan 1, maka nilai dari variabel

Earnings Management akan mengalami penurunan sebesar 0.232971.

4.4 Pengujian Hipotesis

1. Uji F

Uji F ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara

bersama-sama (simultan) dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen.

Hipotesis 8:

H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β4 = β5 = β6 = β7 = 0, artinya tidak terdapat

pengaruh antara Ukuran Komie Audit (UKA) (X1), Aktifitas Komite

Audit (AKA) (X2), Keahlian Komte Audit (KKA) (X3), Independensi

Komite Audit (IKA) (X4), Ukuran DPS (X5), Keahlian DPS (X6) dan

Aktivitas DPS (X7) terhadap Earnings Management (Y).

Page 139: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

123  

H1 : β1 ≠ β2≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ β6 ≠ β7 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara

Ukuran Komie Audit (UKA) (X1), Aktifitas Komite Audit (AKA) (X2),

Keahlian Komte Audit (KKA) (X3), Independensi Komite Audit (IKA)

(X4), Ukuran DPS (X5) , Keahlian DPS (X6) dan Aktivitas DPS (X7)

terhadap Earnings Mangement (Y).

Tabel.4.8

R-squared 0.353654 Mean dependent var 4.55E-07 Adjusted R-squared 0.227976 S.D. dependent var 1.625491 S.E. of regression 1.428236 Akaike info criterion 3.713723 Sum squared resid 73.43487 Schwarz criterion 4.038121 Log likelihood -73.70190 Hannan-Quinn criter. 3.834025 F-statistic 2.813962 Durbin-Watson stat 1.944572 Prob(F-statistic) 0.019142

Sumber : data diolah penulis,2018 Keputusan : Terdapat pengaruh antara Ukuran Komite Audit (UKA) (X1),

Aktifitas Komite Audit (AKA) (X2), Keahlian Komite Audit

(KKA) (X3) ), Independensi Komite Audit (IKA) (X4),

Ukuran DPS (X5) , Keahlian DPS (X6) dan Aktivitas DPS

(X7) terhadap Earnings Management (Y). (p-value 0.019142

< 0.10) , maka keputusan adalah Tolak Ho

Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0.019142 yang

bernilai kurang dari α = 0.10, oleh karena itu keputusan adalah Tolak H0.

Page 140: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

124  

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Ukuran Komie

Audit (UKA) (X1), Aktifitas Komite Audit (AKA) (X2), Keahlian Komte

Audit (KKA) (X3), Independensi Komite Audit (IKA) (X4), Ukuran DPS

(X5) , Keahlian DPS (X6) dan Aktivitas DPS (X7) terhadap Earnings

Management (Y).

2. Uji T

Uji T ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh parsial

atau individu dari masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen. Berikut adalah hasil perhitungan berdasarkan data yang diperoleh

:

Tabel. 4.9

Hasil Uji Parsial (Uji T) Dependent Variable: DACCIT Method: Least Squares Date: 05/06/18 Time: 10:35 Sample (adjusted): 1 44 Included observations: 44 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2.012953 1.974858 -1.019290 0.3149

UKA -0.685131 0.272434 -2.514853 0.0165

AKA 0.144694 0.098711 1.865828 0.0514

KKA 0.285602 0.523249 0.545824 0.5886

IKA -0.052479 0.168549 -0.311361 0.7573

UKURAN_DPS -0.044585 0.502835 -0.088667 0.9298

KEAHLIAN_DPS 0.853973 0.304299 2.806360 0.0080

Page 141: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

125  

AKTIVITAS_DPS 0.232971 0.289149 0.805713 0.4257

Sumber : data diolah penulis,2018

Hipotesis 1 :

1. Pengaruh ukuran komite audit secara parsial terhadap earnings

management

a. H0 : β1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Ukuran Komite

Audit (UKA) (X1) secara parsial terhadap Earnings Management (Y).

b. H1 : β1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Ukuran Komite Audit

(UKA) (X1) secara parsial terhadap Earnings Management (Y).

Keputusan : Terdapat pengaruh antara Ukuran Komite Audit (UKA) (X1)

secara parsial terhadap Earnings Management (Y) (p-value

0.0165 < 0.10) , maka keputusan adalah Tolak Ho

Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0.0165

yang bernilai lebih kecil dari α = 0.10, oleh karena itu keputusan adalah

tolak H0. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Bedard

(2004) dan Farina dan Hermawan (2013) serta Jasman (2015). Hasil

pengujian empirisnya membuktikan bahwa tingkat aktivitas pertemuan

komite audit tidak berpengaruh pada manajemen laba. Sedangkan

penelitian menemukan adanya pengaruh positif secara parsial terhadap

Earnings Management.

Hipotesis 2 :

2. Pengaruh Aktivitas Komite Audit secara parsial terhadap earnings

management

Page 142: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

126  

a. H0 : β2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Aktifitas Komite

Audit secara parsial (AKA) (X2) terhadap Earnings Management (Y).

b. H1 : β2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Aktifitas Komite Audit

(AKA) secara parsial (X2) terhadap Earnings Management (Y).

Keputusan : Terdapat pengaruh antara Aktifitas Komite Audit secara

parsial (AKA) (X2) terhadap Earnings Management (Y). (p-

value 0.0514 < 0.10) , maka keputusan adalah Tolak Ho

Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0.0514

yang bernilai lebih kecil dari α = 0.10, oleh karena itu keputusan adalah

tolak H0. Hal ini berarti AKA berpengaruh terhadap Manajemen Laba.

Hasil penelitian ini berbeda dengan pengujian empiris yang dilakukan oleh

Farina dan Hermawan (2013) dan Bedard et al (2004) dan Jasman (2015).

Penelitian ini menemukan terdapat pengaruh positif antara Aktifitas

Komite Audit (AKA) (X2) secara parsial terhadap Earnings Management

(Y).

Hipotesis 3 :

3. Pengaruh Keahlian Komite Audit secara parsial terhadap Earnings

Management

a. H0 : β3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Keahlian Komite

Audit (KKA) (X3) terhadap Earnings Management (Y).

b. H1 : β3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Keahlian Komite Audit

(KKA) (X3) terhadap Earnings Management (Y).

Page 143: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

127  

Keputusan : Tidak terdapat pengaruh antara Keahlian Komite Audit

(KKA) (X3) terhadap Earnings Management (Y). (p-value

0.5886 > 0.10) , maka keputusan adalah Tidak tolak Ho

Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0.5886

yang bernilai kurang dari α = 0.10, oleh karena itu keputusan adalah

Tidak tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pengaruh antara Keahlian Komite Audit (KKA) (X3) terhadap Earnings

Manajement (Y). Hasil penelitian ini sama dengan temuan Farina dan

Hermawan (2009), Jasman (2015) dimana mereka menemukan tidak

adanya pengaruh keahlian komite audit terhadap earnings management..

Hipotesis 4 :

4. Pengaruh Independensi Komite Audit secara parsial terhadap

earnings management

a. H0 : β4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Independensi

Komite Audit secara parsial (IKA) (X4) terhadap Earnings

Management (Y).

b. H1 : β4 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Independensi Komite

Audit secara parsial (IKA) (X4) terhadap Earnings Management (Y).

Keputusan : Tidak terdapat pengaruh antara Independensi Komite Audit

secara parsial (IKA) (X4) terhadap Earnings Management (Y).

(p-value 0.7573 > 0.10) , maka keputusan adalah Tidak tolak

Ho

Page 144: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

128  

Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0.7573 yang

bernilai lebih besar dari α = 0.10, oleh karena itu keputusan adalah tidak

tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh

antara Independensi Komite Audit secara parsial (IKA) (X4) terhadap

Earnings Management (Y). Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan

Farina dan Hermawan (2013), Jasman (2015) pada penelitian terhadap

perusahaan non bank dan bank umum syariah yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Hipotesis 5 :

5. Pengaruh Ukuran Dewan Dewan Pengawas Syariah secara parsial

(UDPS) terhadap earnings management

a. H0 : β5 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Ukuran DPS secara

parsial (X5) terhadap Earnings Management (Y).

b. H1 : β5 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Ukuran DPS secara parsial

(X5) terhadap Earnings Management (Y).

Keputusan : Tidak terdapat pengaruh antara Ukuran DPS secara parsial

(X5) terhadap Earnings Management (Y). (p-value 0.9298

> 0.10) , maka keputusan adalah Tidak tolak Ho

Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0.9298 yang

bernilai lebih besar dari α = 0.10, oleh karena itu keputusan adalah tidak

tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh

antara Ukuran DPS (X5) terhadap Earnings Management (Y). Penelitian

Page 145: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

129  

ini konsisten dengan Kodriyah (2017) dimana ukuran dewan pengawas

syariah tidak berpengaruh terhadap terjadinya earnings management.

Hipotesis 6 :

6. Pengaruh Keahlian Dewan Pengawas Syariah terhadap earnings

management

a. H0 : β6 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Keahlian DPS (X6)

secara parsial terhadap Earnings Management (Y).

b. H1 : β6 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Keahlian DPS (X6) secara

parsial terhadap Earnings Management (Y).

Keputusan :Terdapat pengaruh antara Keahlian DPS (X6) terhadap

Earnings Management (Y). (p-value 0.0080 < 0.10) , maka

keputusan adalah Tolak Ho

Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0.0080 yang

bernilai lebih kecil dari α = 0.10, oleh karena itu keputusan adalah tolak H0.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Keahlian DPS

(X6) terhadap Earnings Management (Y). Penelitian ini berbeda dengan

hasil temuan yang dilakukan Tulus (2014) dimana Tulus menemukan

keahlian dewan pengawas syariah tidak berpengaruh terhadap earnings

management.

Hipotesis 7 :

7. Pengaruh Aktivitas Dewan Pengawas Syariah terhadap earnings

management

Page 146: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

130  

a. H0 : β7 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Aktivitas DPS (X7)

terhadap Earnings Management (Y).

b. H1 : β7 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Aktivitas DPS (X7)

terhadap Earnings Management (Y).

Keputusan : Tidak terdapat pengaruh antara Aktivitas DPS (X7) terhadap

Earnings Management (Y). (p-value 0.4257 > 0.10) , maka

keputusan adalah Tidak tolak Ho

Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0.4257 yang

bernilai lebih kecil dari α = 0.10, oleh karena itu keputusan adalah tidak

tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara

Aktivitas DPS (X7) terhadap Earnings Management (Y). Penelitian ini

mendukung temuan Kodriyah,dkk (2017) bahwa tidak terdapat pengaruh

antara aktivitas dewan pengawas syariah terhadap earnings management.

4.5 Koefisien Determinasi  

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of fit).

Koefisien determinasi ini mengukur presentase total variasi variabel

dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam garis

regresi.

Tabel 4.10

R-squared 0.353654 Mean dependent var 4.55E-07 Adjusted R-squared 0.227976 S.D. dependent var 1.625491 S.E. of regression 1.428236 Akaike info criterion 3.713723 Sum squared resid 73.43487 Schwarz criterion 4.038121 Log likelihood -73.70190 Hannan-Quinn criter. 3.834025

Page 147: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

131  

F-statistic 2.813962 Durbin-Watson stat 1.944572 Prob(F-statistic) 0.019142

Sumber : data diolah penulis,2018

Dari tabel diatas diperoleh koefisien determinasi atau R Square

adalah 0.3536 artinya 35,36 % variabel terikat yaitu Earnings

Management (Y) variasinya dapat dijelaskan oleh variabel Ukuran

Komite Audit (UKA) (X1), Aktifitas Komite Audit (AKA) (X2),

Keahlian Komte Audit (KKA) (X3), Independensi Komite Audit (IKA)

(X4), Ukuran DPS (X5), Keahlian DPS (X6) dan Aktivitas DPS (X7) dan

sisanya dijelaskan oleh variabel diluar variabel yang digunakan.

4.6. ANALISIS EKONOMETRIK

Hasil analisis OLS berdasarkan hasil perhitungan statistik yang

telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil OLS cukup baik untuk

menjelaskan pengaruh peran komite audit dan dewan pengawas syariah

terhadap earnings management pada perbankan syariah tahun 2012-

2015, dengan menggunakan data tahunan. Semua variabel dalam

penelitian ini memiliki pengaruh yang bervariasi, ada yang memberikan

pengaruh yang positif signifikan, ada yang memberikan pengaruh yang

negatif signifikan.

a. Berdasarkan hasil pengolahan data pada bagian sebelumnya peneliti

menentukan hasil temuan, dimana ukuran komite audit (UKA) (X1)

memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap Earnings

Management (Y). Hal ini ditunjukan dengan hasil pengujian

Page 148: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

132  

koefisien regresi pada variabel Ukuran Komite Audit (UKA) (X1),

diperoleh nilai signifikansi yang bernilai kurang dari α = 0.10,

dengan nilai probabilitasnya sebesar 0.0165 oleh karena itu

keputusan adalah tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif antara Ukuran Komite Audit (UKA) (X1)

terhadap Earnings Management (Y).

b. Aktifitas Komite Audit (AKA) (X2) memiliki pengaruh yang positif

signifikan terhadap Earnings Management (Y). Hal ini ditunjukan

dengan hasil pengujian koefisien regresi pada variabel Aktifitas

Komite Audit (AKA) (X2), diperoleh nilai signifikansi yang bernilai

kurang dari α = 0.10, dengan nilai probabilitasnya sebesar 0.0514

oleh karena itu keputusan adalah tolak H0. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Aktifitas

Komite Audit (AKA) (X2) terhadap Earnings Manajement (Y).

c. Keahlian Komte Audit (KKA) (X3) tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap Earnings Management (Y). Hal ini ditunjukan

dengan hasil pengujian koefisien regresi pada variabel Keahlian

Komite Audit (KKA) (X3), diperoleh nilai signifikansi yang bernilai

lebih dari α = 0.10, dengan nilai probabilitasnya sebesar 0.5886 oleh

karena itu keputusan adalah tidak tolak H0. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara Keahlian

Komite Audit (KKA) (X3) terhadap Earnings Management (Y).

Page 149: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

133  

d. Independensi Komite Audit (IKA) (X4) tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap Earnings Management (Y). Hal ini ditunjukan

dengan hasil pengujian koefisien regresi pada variabel Independensi

Komite Audit (IKA) (X4), diperoleh nilai signifikansi yang bernilai

lebih dari α = 0.10, dengan dengan nilai probabilitasnya sebesar

0.7573 oleh karena itu keputusan adalah tidak tolak H0. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara

Independensi Komite Audit (IKA) (X4) terhadap Earnings

Management (Y).

e. Ukuran DPS (X5) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

Earnings Management (Y). Hal ini ditunjukan dengan hasil

pengujian koefisien regresi pada variabel Ukuran DPS (X5),

diperoleh nilai signifikansi yang bernilai lebih dari α = 0.10, dengan

nilai probabilitasnya sebesar 0.9298 oleh karena itu keputusan

adalah tidak tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh negatif antara Ukuran DPS (X5) terhadap Earnings

Management (Y).

f. Keahlian DPS (X6) memiliki pengaruh yang positif signifikan

terhadap Earnings Management (Y). Hal ini ditunjukan dengan hasil

pengujian koefisien regresi pada variabel Keahlian DPS (X6),

diperoleh nilai signifikansi yang bernilai kurang dari α = 0.10,

dengan nilai probabilitasnya sebesar 0.0080 oleh karena itu

keputusan adalah tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 150: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

134  

terdapat pengaruh antara Keahlian DPS (X6) terhadap Earnings

Management (Y).

g. Aktivitas DPS (X7) tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Earnings Management (Y). Hal ini ditunjukan dengan hasil

pengujian koefisien regresi pada variabel Aktivitas DPS (X7),

diperoleh nilai signifikansi yang bernilai lebih dari α = 0.10, dengan

nilai probabilitasnya sebesar 0.4257 oleh karena itu keputusan

adalah tidak tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh negatif antara Aktivitas DPS (X7) terhadap Earnings

Management (Y).

h. Ukuran komite audit, aktivitas komite audit, keahlian dewan

pengawas syariah berpengaruh secara parsial terhadap earnings

management pada perbankan syariah di Indonesia. Sedangkan

keahlian komite audit, independensi komite audit, ukuran dewan

pengawas syariah, aktivitas dewan pengawas syariah tidak

berpengaruh secara parsial terhadap earnings management pada

perbankan syariah, sehingga secara simultan peran komite audit dan

dewan pengawas syariah yang di proxikan tujuh variabel

independent tidak berpengaruh terhadap earnings managment pada

Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012-2015. Dikarenakan

variabel keahlian kimte audit, independensi komite audit, ukuran

dewan pengawas syariah dan aktivitas dewan pengawas syariah

berpengaruh negatif terhadap earnings management (Y).

Page 151: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

135  

Hasil penelitian ini belum dapat menemukan adanya earnings

management secara signifikan pada Bank Umum Syariah di Indoensia.

Dengan adanya peran dari komite audit dan dewan pengawas syariah maka

tindakan earnings management dapat dihindari terlebih pada perbankan

syariah adanya syariah compliance. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa earnings management hanya dipengaruhi oleh Ukuran komite

audit, aktivitas komite audit, keahlian dewan pengawas syariah sedangkan

keahlian komite audit, independensi komite audit, ukuran dewan

pengawas syariah, aktivitas dewan pengawas syariah tidak berpengaruh

terhadap earnings management. Sulit untuk mendapatkan adanya

pengaruh yang benar-benar signifikan untuk tindakan Earnings

management di perbankan syariah.

Penelitian ini mendukung hasil temuan Jasman (2015), Tulus (2014)

dan Kodriyah, dll (2017), bahwa secara simultan setiap variabel yang

digunakan untuk mengukur tindakan earnings management pada bank

Umum syariah menghasilkan pengaruh yang positif dan negatif.

Dengan demikian hasil penelitian ini memberikan implikasi kepada

manajemen perbankan syariah, yaitu:

a. Bank syariah dalam mengelola keuangannya harus benar-benar

memperhatikan laporan keuangannya sehingga tidak terjadinya

manipulasi yang dilakukan oleh pihak-pihak intern ataupun exstrern

perbankan syariah. Sehingga manajemen harus lebih seksama

menganalisis laporan keuangannya.

Page 152: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

136  

b. Bank syariah juga harus memprediksi perkembangan usaha perbankan

syariah guna untuk menarik perhatian masyarakat, khususnya investor

sehingga masyarakat tetap menginvestasikan dananya di bank syariah.

c. Untuk mempertahankan existensinya perbankan syariah boleh

melakukan manajemen laba selama itu sesuai dengan prinsip syariah,

bank syariah harus mampu bersaing baik dengan mengembangkan

produk serta mampu mengikuti perkembagan teknologi.

Dalam penelitian ini, GCG yang diukur dengan 7 indikator dan

earnings management diukur dengan 2 indikator, dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa peran komite audit dan dewan pengawas syariah

yang semakin efektif akan meningkatkan kinerja keuangan bank umum

syariah. Dengan kata lain, peran komite audit dan dewan pengawas

syariah yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan, mengurangi

resiko yang mungkin dilakukan oleh manajer dengan keputusan yang

menguntungkan sendiri dan umumnya good corporate governance

dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan

modalnya yang berdampak terhadap kinerjanya. Sehingga Dalam hal

ini motivasi earnings management boleh dilakukan yaitu motivasi

pasar modal yaitu informasi akuntansi oleh investor dan analisis

keuangan bermanfaat membantu menilai saham, motivasi kontrak

berkaitan dengan utang jangka panjang, yaitu manajer menaikkan laba

bersih untuk mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami

technical default (Healy :1985) dan motivasi regulasi terjadi karena

Page 153: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

137  

pemerintah mewajibkan laporan keuangan dalam bentuk angka

akuntansi akhirnya juga menimbulkan masalah earnings management

yang dilakukan oleh manajemen.

BAB V

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian, analisis dan pembahasan yang telah

dilakukan, dengan menggunakan OLS yang di olah dengan eviews 8

pada variabel ukuran komite audit (UKA),aktivitas komite audit

(AKA),keahlian komite audit (KKA),independensi komite audit

(IKA),ukuran dewan pengawas syariah (UDPS),keahlian dewan

pengawas syariah (KDPS), aktivitas dewan pengawas syariah (ADPS)

terhadap earnings management Bank Umum Syariah selama tahun

penelitian 2012 sampai 2015. Untuk mengambil kesimpulan secara

parsial penulis berpatokan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian,

sebagai berikut:

1. Peran komite audit yang diukur dengan ukuran komite audit terbukti

berpengaruh positif secara parsial terhadap Earnings management di

Perbankan syariah tahun 2012-2015.

2. Peran komite audit syariah yang diukur dengan aktivitas komite audit

terbukti berpengaruh positif secara parsial terhadap Earnings

management di Perbankan syariah tahun 2012-2015.

Page 154: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

138  

3. Peran komite audit yang diukur dengan keahlian komite audit terbukti

berpengaruh negatif secara parsial terhadap Earnings management di

Perbankan syariah tahun 2012-2015.

4. Peran komite audit yang diukur dengan independensi komite audit

terbukti berpengaruh negatif secara parsial terhadap Earnings

management di Perbankan syariah tahun 2012-2015.

5. Dewan pengawas syariah yang diukur dengan ukuran dewan

pengawas syariah terbukti berpengaruh negatif parsial terhadap

Earnings management di Perbankan syariah tahun 2012-2015.

6. Dewan pengawas syariah yang diukur dengan keahlian dewan

pengawas syariah terbukti berpengaruh positif terhadap Earnings

management di Perbankan syariah tahun 2012-2015.

7. Dewan pengawas syariah yang diukur dengan aktivitas dewan

pengawas syariah terbukti tidak berpengaruh terhadap Earnings

management di Perbankan syariah tahun 2012-2015.

8. Terkait dengan hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini,

dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini gagal membuktikan

independensi komite audit,keahlian komite audit, ukuran dewan

pengawas syariah dan aktivitas dewan pengawas syariah berpengaruh

terhadap earnings management. Hal ini berarti bahwa aktivitas komite

audit dan keahlian dewan pengawas syariah pada perbankan syariah

yang merupakan wujud dari penerapan GCG belum dapat

meminimalisir manajemen laba dan walaupun terdapat keberadaan

Page 155: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

139  

GCG baru sebatas memenuhi ketentuan yang disyaratkan pemerintah

(Lande et al, 2014).

Terdapat beberapa keterbatasan yang kemungkinan dapat

berpengaruh pada hasil penelitian. Keterbatasan tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada Bank Umum Syariah bukan

pada seluruh perbankan yang ada di Indonesia khususnya bank

konvensional.

2. Periode pengumpulan data yang digunakan hanya 4 periode yaitu

dari tahun 2012 – 2015.

3. Ukuran variabel independent (Y) masih sedikit sehingga perlu di

tambahkan lagi untuk mendektesi tindakan earnings management

pada bank umum syariah.

B. Saran

Setelah melakukan pengujian hipotesis, maka penelitian ini dapat

memberikan saran dengan harapan bisa bermanfaat untuk pengembangan

ilmu pengetahuan dan dapat membantu dalam pelaksanaanya, antara lain

sebagai berikut:

1. Bagi Investor

Secara teknikal, investor harus lebih memperhatikan laporan

keuangan yang dipublikasikan oleh masing-masing bank syariah agar

mengetahui kondisi dan perkembangan bank syariah sebelum memulai

menginvestasikan dananya. Selain secara teknikal, perlu juga dilakukan

Page 156: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

140  

secara fundamental yaitu dengan memilih keadaan ekonomi nasional,

seperti inflasi, tingkat suku bunga dan hal lain yang dapat

mempengaruhi profit bank syariah.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Selain saran bagi para investor, peneliti juga memberikan saran

terhadap para peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan

menggunakan variabel-variabel lain, dengan harapan memperoleh hasil

penelitian yang lebih akurat. Selain itu, diperlukan juga pertimbangan

menggunakan sampel penelitian dari negara lain, sehingga dapat

dijadikan sebagai generalisasi selain Indonesia. Kemudian untuk

mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat, maka peneliti

selanjutnya disarankan untuk menggunakan waktu yang lebih lama.

Karena semakin lama periode penelitian maka akan menghasilkan data

yang lebih akurat. Dan memperbanyak jumlah variabel yang

digunakan. Sedangkan, penelitian ini menggunakan periode yang lebih

pendek dan tujuh variabel sebagai ukuran sehingga menghasilkan data

yang kurang akurat.

Peneliti selanjutnya dapat menyeleksi dan mengobservasi

terlebih dahulu variabel-variabel penelitian yang akan digunakan,

sehingga hasil penelitian yang akan didapatkan nanti memiliki R-

Square yang lebih besar dan memiliki regresi yang fit. Peneliti

selanjutnya juga di harapkan mampu untuk memberikan hasil penelitian

yang lebih terbuka dimana pada kenyataannya Earnings management

Page 157: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

141  

khususnya pada perbankan syariah boleh dilakukan terutama untuk

mengembangkan dan meningkatkan minat masyarakat terhadap

perbankan syariah.

3. Pada hakikatnya Earnings Management dalam ekonomi Islam

khususnya perbankan syariah diperbolehkan. Namun, harus dilakukan

berdasarkan spirit Islam dengan dilakukan melalui proses Islami dan

memberikan dampak dan implikasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Spirit Islami dalam manajemen laba dilakukan dengan cara

mengorientasikan tujuan manajemen laba kepada utilitas yang tidak

hanya bersifat materi tetapi juga utilitas nonmateri, sehingga upaya

maksimalisasi keuntungan sebagai satu-satunya tujuan manajemen

laba.

Page 158: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

  

DAFTAR PUSTAKA

Adhika Wisnumurti. “Pengaruh Variabel Asimetri Informasi terhadap Hubungan

Antara Corporate governance dengan Manajemen Laba. Skripsi. FE

Universitas Diponegoro. 2011.

Agnes Utari Widyaningdyah.2001. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh

Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia.

Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3 No. 2.Universitas Kristen Petra.

Akhmad Faozan. Implementasi good Corporate Governance Dan Peran Dewan

Pengawas Syariah Di Bank Syariah.La Riba Jurnal Ekonomi Islam. Volume

Vii, No.1,Juli.2013

Anderson, K.L., Deli, D.N., and Gillan, S.T. 2003. “Board of Directors, Audit

Committees, and The Information Content of Earnings.” Working Paper.

Antonio, Muhammmad Syafii. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek. Jakarta:

Gema Insani Press.

Arifani, R. (2013). Pengaruh good corporate governance terhadap kinerja

keuangan perusahaan (Studi pada perusahaan yang ercatat di Bursa Efek

Indonesia). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. .

Arifin, Zainul (2005), Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka

Alvabet.

Assih, 2004. Hubungan Tindakan Perataan Laba dengan Reaksi Pasar atas

Pengumuman Informasi Laba Perusahaan. Jurnal Riset Indonesia.

Aznan bin Hasan, 2011 “Optimal Shariah Governance in Islamic Finance”, Ahmad

Ibrahi Kulliyyah of Laws, International Islamic University Malaysia.

Bank Indonesia (2011), Statistik Perbankan Syariah. Jakarta: Bank Indonesia.

Page 159: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

  

Bayu Tri Cahya, “Kilas Kebijakan Good Corporate Governance pada Perbankan

Syariah di Indonesia”, Jurnal Ekonomi Islam, La Riba, Volume VII, No. 1,

(Juli 2013), Diponegoro Semarang: Disertasi yang tidak dipublikasikan.

Bradbury, M.E.,Mak,Y.T. and Tan,S.M., 2004. Board Characteristics, Audit

Committee Characteristics and Abnormal Accruals. Working Paper, Unitec

New Zealand and National University of Singapure.

Chapra, M. Umer & Thariqullah Khan . 2000. Regulation and supervision of

Islamic bank Occasional paper No.3. Jeddah: Islamic Development Bank &

Islamic Research and Training Institute.

Cornett M.M., Marcuss, J.S., dan Tehranian, H. 2006. Earnings

Management,Corporate Governance, and True Financial Performance. SSRN

Papers Draft.

Diana. Pengkajian Tentang Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan Pada

Lembaga Keuangan Syariah. JRAK, Vol. 2, Agusutus 2013.

Dwikusumowati, M.Z dan Raharjo, S.N. 2013. Pengaruh Karakteristik Komite

Audit dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Journal Of

Accounting. Vol.2. No.4.1

Effendy, M. 2007. Komunikasi Komite Audit: Antara Harapan dan Kenyataan,

Media Akuntansi, Juli-Agustus: 65–68.

Fatmawati, Dewi. 2013. Pengaruh Diversifikasi Geografis, Diversifikasi Industri,

Konsentrasi Kepemilikan Perusahaan, Dan Masa Perikatan Audit Terhadap

Manajemen Laba. Jurnal Program Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Diponegoro, Semarang.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). 2003. “Peranan Dewan

Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (

Tata Kelola Perusahaan )”. Indonesian Company Law”. Available on-line at

www.fcgi.or.id di akses tanggal 23 Desember 2017.

Page 160: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

  

Hasan, Zulkifli (2011), “Regulatory Framework of Shariah Governance System in

Malaysia, GCG Countries and the UK”, Kyoto Bulletin of Islamic Area

Studies.

Healy Paul M dan Palepu Krisna (1999). “ The Effect of Firms, Financial

Disclosure Strategies on Stock Prices”. Accounting Horizon. Vol.07. No. 1.

Maret. P. 1-11.

Healy Paul M. dan Krisna (1998). “The Effect of Bonus Schemer on Accounting

Discretions”. Journal of Accounting and Economics Vol. 7 : 85-107

Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai

Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai

Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.10, No.2, 97-108.

Ichsan Pamungkas, 2013.”Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Good

Corporate Governance Rating”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Diponogoro Semarang.

Ika Wulandari.2016. Perbedaan Total Discretionary Accrual Antara Bank Yang

Memperoleh Laba dan yang Mengalami Kerugian Di Indonesia. JRAMB,

Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UMB Yogyakarta Volume 2 No. 2.

Indira Januarti. Pendekatan dan Kritik Teori Akuntansi Positif Jurnal Akuntansi &

Auditing Volume 01/ No 01/ Nopember 2004. Indonesia. (Jakarta: Erlangga,

2010)

Iqbal dan Mirakhor (2011), An Introduction to Islamic Finance: Theory and

Practice (Singapore: John Wiley).

Ismawati, Nila.W. (2008). “ Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan,

dan Praktik Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ”. Skripsi S-1, Program Studi

Akuntansi UPN Veteran Yogyakarta.

Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm : Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure . “Journal of Financial

Page 161: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

  

Economics”, Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp.305-360. Avalaible from:

http://papers.ssrn.com

Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: PT. Rajagrafindo.

Machmud, Amir dan Rukmana, Bank Syariah: Teori, Kebijakan dan Studi Empiris

di Inodonesia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010)

Mahariana, I Dewa Gede Pingga dan Ramantha, I Wayan. 2014. Pengaruh

Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional Pada Manajemen

Laba Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, E-Jurnal Akuntasi

Universitas Udayana.

Muh. Arief Ujiyantho, Dan Bambang Agus Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan (Studi Pada

Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur). Jurnal. Simposium Nasional

Akuntansi X Universitas Hasanudin Makassar.

Nasution, M., dan Setiawan, D., 2007. Pengaruh Corporate Governance Terhadap

Manajemen Laba di Industri Perbankan Indonesia. Simposium Nasional

Akuntansi X.

Padmantyo, Sri. 2010. Analisis Manajemen Laba Pada Laporan Keuangan

Perbankan Syariah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Dan Bank Muamalat

Indonesia). Universitas Muhammadiyah

Paul M. Healy, Wahly J.M. 1999. A Review of The Earning Management Literature

and Its Implications for Standard Setting. Accounting Horizon. Boston:

Harvard Business School.

Paul M. Healy. The Effect of Bonus Schemes on Accounting Decisions. Journal of

Accounting and Economics 7 September 1985.

PT Bank Mega Syariah. (2016). Annual Report 2016. Jakarta: PT Bank Mega

Syariah.

PT Bank Muamalat Indonesia. (2016). Annual Report 2016. Jakarta: PT Bank

Muamalat Indonesia.

Page 162: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

  

PT Bank Negara Indonesia Syariah. (2016). Annual Report 2016. Jakarta: PT Bank

Negara Indonesia Syariah.

PT Bank Rakyat Indonesia Syariah. (2016). Annual Report 2016. Jakarta: PT Bank

Rakyat Indonesia Syariah.

PT Bank Syariah Mandiri. (2016). Annual Report 2016. Jakarta: PT Bank Syariah

Mandiri.

Rahmawati, S., Sri Wahyu Agustiningsih, & Erna Setiany. (2015). Pengaruh

manajemen laba dengan strategi investasi terhadap keputusan investasi:

studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek

Indonesia 2008 dan 2010. Jurnal Internasional Ekonomi Moneter dan

Keuangan.

Rama, Ali (2014), “Analisis Komparatif Model Shariah Governance Lembaga

Keuangan Syariah: Studi Kasus Negara ASEAN”, Laporan Penelitian

Puslitpen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Surakarta: Disertasi yang tidak

dipublikasikan.

Rini, Pengaruh Penerapan Peran Komite Audit, Peran Dewan Pengawas Syariah,

Dan Efektivitas Pengendalian Intern Atas Pelaporan Keuangan Terhadap

Kualitas Pelaporan Keuangan (Studi Empiris Pada Bank Syariah Di

Indonesia), Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam 2, No. 2 (2014).

Salno, H. M. & Z. Baridwan. 2000. “Analisis Perataan Penghasilan (Income

Smoothing): Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Kaitannya dengan

Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia” Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia.

Scott, William R, 2000.“Financial Accounting Theory”. Fourth Toronto: Prentice

Hall International Inc.

Setiawati, Lilis dan Ainun Na’im. 2000. Manajemen Laba. Journal of Indonesia

Economy and Business. Volume 15, No.4.

Sofyan Siregar, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Group,

Jakarta.

Page 163: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

  

Sri Waldani. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage Operasi, Net

Profit Margin dan Penerapan Good Corporate Governance Terhadap

Tindakan Perataan Laba”, Skripsi, Program Studi Keuangan Islam, Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2011).

Suaryana, A. (2005). Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba, Simposium

Nasional Akuntansi VIII, Solo, September: 147-158.

Sugiyono. 2014. “Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D”. Bandung: Alfabeta.

Sulistiawan, Dedhy dkk. 2011. Creative Accounting, Mengungkap Manajemen

Laba dan Skandal Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta.

Sulistyanto, Sri. 2008. “Manajemen Laba” : Teori dan Model Empiris. Jakarta :

PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.

Suryani dan Hendryadi, 2015, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi,

Jakarta: Kencana.

Sutami, Wahyu. 2012. Analisis Manajemen Laba (Earning Management) Terhadap

Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Publik (Study Empiris Terhadap

Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2007-2009). Universitas Islam 45

Bekasi: Disertasi yang tidak dipublikasikan.

Syahfandi, Rizky. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba

Penyisihan Penghapusan Manajemen Laba Pada Perbankan Syariah di

Indonesia. Universitas Diponegoro Semarang: Disertasi yang tidak

dipublikasikan.

Tulus Suryanto, Manajemen Laba pada Bank Syariah di Indonesia: Peran Komite

Audit dan Dewan Pengawas Syariah, kinerja, Volume 18, No.1, Th. 2014.

Umer M. Chapra dan Habib Ahmed, Corporate Governance in Islamic Instituition,

Occasional Paper No 6 Jaddah 2002.

Page 164: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41164... · 2018-09-03 · terhadap Manajemen Laba diukur berdasarkan kharakteristiknya.Sample

 

  

Veithzal Rivai, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari

Teori Ke Praktek, Rajagrafindo persada, Bandung.

Wardhani, R. dan Herunata, J. 2010. Karakteristik Pribadi Komite Audit dan

Praktik Manajemen Laba.Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Wawo, Andi. 2014. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Terhadap Kinerja

Perusahaan. Jurnal Ilmiah. Vol.11, No.2.

www. kominfo.go.id

www.bi.go.id

www.bnisyariah.co.id

www.bps.go.id

www.brisyariah.co.id

www.bsm.co.id

www.megasyariah.co.id

www.muamalatindonesia.co.id

www.ojk.go.id