PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu...

21
PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN CSR TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DI BEI ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi Disusun Oleh : NU’MAN HASBULLOH NIM: 2011310094 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Transcript of PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu...

Page 1: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT

PENGUNGKAPAN CSR TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DI BEI

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian ProgramPendidikan Strata Satu

Jurusan Akuntansi

Disusun Oleh :

NU’MAN HASBULLOHNIM: 2011310094

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANASSURABAYA

2016

Page 2: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT

PENGUNGKAPAN CSR TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DI BEI

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian ProgramPendidikan Strata Satu

Jurusan Akuntansi

Disusun Oleh :

NU’MAN HASBULLOHNIM: 2011310094

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANASSURABAYA

2016

Page 3: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

N a m a : Nu’man Hasbulloh

Tempat, Tanggal Lahir : Gresik, 19 Februari 1993

N.I.M : 2011310094

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata I

Konsentrasi : Akuntansi Manajemen

J u d u l : Pengaruh Pengungkapan GCG dan Tingkat

Pengungkapan CSR terhadap Kinerja Keuangan

pada Perusahaan di BEI.

Disetujui dan diterima baik oleh:

Dosen Pembimbing, CO-Dosen Pembimbing

Tanggal: Agustus 2016

Triana Mayasari, SE., Ak., M.Si. CA. Yulian Belinda Ambarwati, SE., MM.

Ketua Program Sarjana Akuntansi

Tanggal: Agustus 2016

Dr. Luciana Spica Almilia, SE., M.Si.

Page 4: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT

PENGUNGKAPAN CSR TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DI BEI

Nu’man HasbullohSTIE Perbanas Surabaya

Email : [email protected]

ABSTRACT

This research evaluates the influence mechanisms of Good Corporate Governance (GCG)disclosure and the level of Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure against of theselected financial performance of plantation and fishing companies recorded in Indonesia StockExchange 2012-2014. Independent Variable of this research is Board of Commissioners,Managerial Ownership, Institutional Ownership, and Audit Committee as a mechanismindicators level of Good Corporate Governance (GCG) disclosure. The level of Corporate SocialResponsibility (CSR) disclosure is measured using GRI G3.1. The Dependent Variable of thisresearch is the Financial Performance Company's as measured by Return On Assets (ROA). Thetotal number of sample are 42 samples that was obtained from plantation and fishing companieswere listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) period 2012-2014. This research usesDescriptive Statistical Test, Classical Assumptions Test, and Multiple Regression Test throughStatistical Package for the Social Science (SPSS) program. The results showed that there was noinfluence between Board of Commissioners, Managerial Ownership, Institutional Ownership,Audit Committee as mechanism of Good Corporate Governance (GCG) disclosure andCorporate Social Responsibility (CSR) against of Financial Performance of plantation andfishing companies were listed on Indonesia Stock Exchange (BEI) on period 2012-2014.

Keywords : Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Board ofCommissioners, Managerial Ownership, Institutional Ownership, Return On Assets, FinancialPerformance Company.

Page 5: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

1

PENDAHULUAN

Perkebunan dan perikanan menjadifaktor utama dari komoditas matapencaharian masyarakat Indonesia. Indonesiamemiliki luas lahan pertanian yang lebihkurang 82,71 persen dari seluruh luas lahanyang sebagian besar digunakan untuk arealpersawahan. Industri perikanan laut jugamenghasilkan ikan yang potensi lestarinyadiperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahundan dengan hasil produksi kehutanan kayulapis yang saat ini mampu menjadi produkandalan Indonesia untuk kegiatan ekspor(www.indonesia.go.id).

Subyek dari penelitian ini adalahIndustri sektor Agriculture and Fishing, yangjuga menjadi salah satu faktor tingginyakinerja perekonomian Indonesia. Namunsektor ini mengalami berbagai masalah,seperti kasus bencana kabut asap yangdisebabkan oleh kebakaran hutan dan lahandi Sumatera Selatan, Jambi, Riau,Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, danKalimantan Selatan (www.bbc.com). Padasektor perikanan terdapat kasus perbudakannelayan berskala besar di Benjina, KepulauanAru, Maluku yang telah terungkap padabulan April 2015 yang lalu.

Semakin banyak kasus tentangkegiatan illegal yang dilakukan olehkorporasi atau perusahaan dapat membuatperusahaan menyadari bahwa masyarakatmerupakan bagian dari lingkunganperusahaan. Pemahaman tentang penerapanCorporate Social Responsibility (CSR) danGood Corporate Governance (GCG) olehsebuah perusahaan dianggap sangat penting.Suatu pengungkapan Corporate SocialResponsibility (CSR) dan penerapan GoodCorporate Governance (GCG) oleh sebuahperusahaan dianggap dapat meningkatkancitra baik dan positif dimata pihak internmaupun ekstern sehingga dapat berpengaruhjuga pada kinerja sebuah perusahaan.

Beberapa penelitian terdahulu yangdilakukan dalam rangka mendapatkangambaran tentang Pengungkapan CorporateSocial Responsibility (CSR) dan penerapanGood Corporate Governance (GCG) olehperusahaan untuk selanjutnya dapatmemberikan informasi dari beberapa aspekdan adanya indikasi keterkaitan padapeningkatan kinerja keuangan. Oktaria,Effendi, dan C. Yunita (2015) mengujitentang pengaruh GCG, CSR dan ukuranperusahaan sebagai variabel independenterhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA)sebagai variabel dependen, dimana penelitianini menggunakan sampel perusahaanmanufaktur di BEI yang menerapkan GCGdan CSR. Hasil penelitian ini menyimpulkanbahwa terdapat pengaruh signifikan GCG,CSR dan Ukuran Perusahaan terhadapKinerja Keuangan Perusahaan secarasimultan. Penelitian lain dilakukan olehWardoyo dan Veronica (2013) yangmengalisis pengaruh GCG, CSR, dan kinerjaperusahaan (ROA dan ROE) sebagai variabelindependen, terhadap nilai perusahaan(Tobin’s Q) sebagai variabel dependen.Penelitian ini menggunakan sampel 24perusahaan perbankan periode 2008-2010.Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwaGCG yang diukur dengan ukuran dewandireksi memiliki pengaruh yang signifikanterhadap nilai perusahaan, akan tetapi padasimpulan yang kedua menyatakan bahwaCSR tidak berpengaruh secara signifikanterhadap nilai perusahaan sektor perbankanyang go public pada periode 2008-2010.

Industri Agriculture (Perkebunan) danFishing (Perikanan)

Industri sektor Agriculture(Perkebunan) adalah salah satu komoditasindustri andalan yang memiliki kontribusibesar terhadap Produk Domestik Bruto(PDB) dengan terus meningkatnya kegiatanproduk ekspor dan juga penopang utamaperekonomian Negara Indonesia. Produkyang dihasilkan termasuk tanaman industri

Page 6: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

2

tahunan yang mampu dipanen beberapa kalisebelum akhirnya mengalami penurunanhasil dan tidak lagi produktif secara ekonomi,seperti minyak kelapa sawit mentah yangsudah menguasai pasar dunia, kakao, kopi,tebu, teh, tembakau dan karet yangditunjukkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1.

Produksi Tanaman Perkebunan IndonesiaTahun 2012-2014

Sumber: Direktorat Jendral Perkebunan

Industri sektor kelautan dan perikananIndonesia sebagai industri andalan penerimadevisa Negara, dengan memiliki wilayahkepulauan terbesar di dunia, luas laut sekitar5,8 juta km² dan garis pantai sepanjang91.181 km. Selain itu, Indonesia jugamemiliki potensi sumberdaya ikan yangdiperkirakan mencapai 6,4 juta ton per tahunyang tersebar di perairan wilayah Indonesiadan perairan ZEEI (Zona Ekonomi EksklusifIndonesia), yang terbagi dalam sembilanwilayah perairan utama Indonesia. Besaranpotensi hasil laut dan perikanan Indonesiamencapai 3000 triliun per tahun, akan tetapiyang sudah dimanfaatkan hanya sekitar 225triliun atau sekitar 7,5% saja(www.ugm.ac.id).

Berdasarkan uraian dari keduaindustri tersebut, dapat diketahui bahwakedua industri yang sama-sama bergantungpada sumberdaya alam Indonesia denganwilayah yang luas dan juga potensi hasil yangcukup besar, sehingga kedua industri tersebuttidak dapat terlepas dari berbagai masalahsosial, masyarakat, lingkungan, dsb. yangberdampak langsung maupun tidak langsungterhadapat keberlanjutan kedua industritersebut.

LANDASAN TEORI

Teori Agensi

Menurut Jensen dan Meckling (1976)dalam Priyatna dan Subekti (2013)menjelaskan bahwa teori keagenan (agencytheory) adalah hubungan agensi yang munculketika satu orang atau lebih (principal)mempekerjakan orang lain (agent) untukmemberikan suatu jasa dan mendelegasikanwewenang pengambilan keputusan kepadaagent tersebut.

Eisenhardt (1989) menyatakan bahwateori agensi menggunakan tiga asumsi sifatmanusia yaitu: Manusia pada umumyamementingkan diri sendiri (self interest),memiliki daya pikir terbatas mengenaipersepsi masa mendatang (boundedrationality), dan selalu menghindari resiko(risk averse).

Kondisi perusahaan yang dilaporkanoleh manajer tidak sesuai atau tidakmencerminkan keadaan perusahaan yangsesungguhnya. Hal ini disebabkan perbedaaninformasi yang dimiliki antara manajerdengan pemegang saham sehinggamenimbulkan konflik dalam perusahaan.Konflik kepentingan antara prinsipal danagen terjadi karena kemungkinan agen tidakselalu berbuat sesuai dengan keinginanprinsipal, sehingga menimbulkan biayakeagenan (agency cost).

JENISTANAMAN

Produksi TanamanPerkebunan (Ribu Ton)

2012 2013 2014

KelapaSawit

26015.52 27782 29344.48

Kelapa 2938.41 3051.58 3031.31

Karet 3012.26 3237.43 3153.19

Kopi 691.16 675.88 685.09

Kakao 740.51 720.86 709.33

Tebu 2592.56 2553.55 2575.39

The 143.41 145.86 142.72

Tembakau 260.82 164.45 166.26

Page 7: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

3

Teori Legistimasi

Menurut Haniffa dan Cooke (2005)dalam Priyatna dan Subekti (2013)menyatakan bahwa legitimacy theorymerupakan perusahaan memiliki kontrakdengan masyarakat untuk melakukankegiatannya berdasarkan nilai-nilai justice,dan perusahaan berusaha menanggapiberbagai kelompok kepentingan untukmendapatkan legitimasi dari kelompoktersebut.

Bentuk eksplisit dari kontrak sosialadalah persyaratan legal, sementara bentukimplisitnya adalah harapan masyarakat yangtidak tercantum dalam peraturan legal. Olehkarena itu, salah satu cara untuk mewujudkankinerja yang baik dari masyarakat daninvestor adalah dengan mengungkapkanpelaporan sosial dan lingkungan perusahaan.

Good Corporate Governance

Good Corporate Governancediungkap KNKG (Komite NasionalKebijakan Governance) dalam sebuah artikelmendefinisikan bahwa Good CorporateGovernance merupakan upaya memotivasimanajemen untuk meningkatkan keberhasilan(effectiveness) dan sekaligus jugamengendalikan perilaku manajemen agartetap mengindahkan kepentinganstakeholders, dalam kerangka yang sudahdisepakati bersama. Tentu saja kepentingankonsumen termasuk diantaranya (knkg-indonesia.com).

Pengukuran Good CorporateGovernance digunakan untuk menilai danmengevaluasi efektivitas pengungkapanmeliputi banyak hal yang didasari olehsepuluh prinsip Good CorporateGovernance. Sejalan dengan adanyamekanisme GCG ini diharapkan dapatmenjadi alat monitoring terhadap manajerperusahaan, sehingga dapat meningkatkankinerja perusahaan.

Pengukuran Good CorporateGovernance pada penelitian ini diproksikanmelalui empat komponen pengukuran. Halini sejalan dengan beberapa penelitianterdahulu ysng menjadi acuan dalampenelitian, yaitu Priyatna & Subekti (2013),Wardoyo dan Veronica (2013), Karjaya danSisdyani (2014), Mukhtaruddin, Relasari danFelmania (2014).

1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris (Board OfCommisaris) berfungsi melakukanpengawasan, dan melakukan segalakemampuan terbaiknya hanya untukkepentingan perusahaan. Menurut Rachmad(2012) dalam Karjaya dan Sisdyani (2014),Dewan Komisaris merupakan komisaris yangtidak ada hubungan keluarga atau hubunganbisnis dengan direksi maupun pemegangsaham.

2. Kepemilikan Institusional

Jensen dan Meckling (1976)menyatakan bahwa kepemilikan institusionalmemiliki peranan yang sangat penting dalammeminimalisasi konflik keagenan yangterjadi antara manajer dan pemegang saham.Keberadaan investor institusional dianggapmampu menjadi mekanisme monitoring yangefektif dalam setiap keputusan yang diambiloleh manajer. Mekanisme monitoringtersebut akan menjamin kemakmuran untukpemegang saham, pengaruh kepemilikaninstitusional sebagai agen pengawas ditekanmelalui investasi mereka yang cukup besardalam pasar modal.

3. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakansalah satu elemen Good CorporateGovernance (GCG) yang berpengaruh secaraintensif bagi manajemen untuk melaksanakankepentingan terbaik dari pemegang saham.Menurut Downes dan Goodman (1999)dalam Etty (2009) menjelaskan bahwakepemilikan manajerial adalah para

Page 8: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

4

pemegang saham yang juga berarti dalam halini sebagai pemilik dalam perusahaan daripihak manajemen yang secara aktif ikutdalam pengambilan keputusan pada suatuperusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan teori keagenan,perbedaan kepentingan antara manajer danpemegang saham ini mengakibatkantimbulnya konflik yang biasa disebut agencyconflict.

4. Komite Audit

Komite audit adalah komite yangdibentuk oleh dewan komisaris untukmembantu melaksanakan tugas danfungsinya (Kep. 29/PM/2004). Padaumumnya tanggung jawab komite auditmeliputi tiga bidang (KNKG, 2006), yaitu :

1. Laporan keuangan (Financial Reporting),untuk memastikan bahwa laporankeuangan yang dibuat oleh manajementelah memberikan gambaran yangsebenarnya tentang Kondisi keuangan,hasil usahanya, serta rencana dankomitmen jangka panjang,

2. Tata kelola perusahaan (CorporateGovernance), untuk memastikan bahwaperusahaan telah dijalankan sesuaiundang-undang dan peraturan yangberlaku, melaksanakan usahanya denganberetika, melaksanakan pengawasannyasecara efektif terhadap benturankepentingan dan kecurangan yangdilakukan oleh karyawan perusahaan.

3. Pengawasan perusahaan (CorporateControl). Tanggung jawab komite audituntuk pengawasan perusahaan termasuk didalamnya pemahaman tentang masalahserta hal-hal yang berpotensi mengandungrisiko dan sistem pengendalian intern sertamemonitor proses pengawasan yangdilakukan oleh auditor internal. Ruanglingkup audit internal harus meliputipemeriksaan dan penilaian tentangkecukupan dan efektifitas sistempengawasan intern.

Pengungkapan Corporate SocialResponsbility

Menurut Kotler & Nancy (2005)Corporate Social Responsibility adalahkomitmen perusahaan untuk meningkatkankesejahteraan komunitas melalui praktikbisnis yang baik dan mengkontribusikansebagian sumber daya perusahaan. Selain itu,didefinisikan Hackston & Milne (1996)dalam Priyatna dan Subekti (2013)merupakan proses pengkomunikasiandampak sosial dan lingkungan dari kegiatanekonomi organisasi terhadap kelompokkhusus yang berkepentingan dan terhadapmasyarakat secara keseluruhan. Diluar perantradisional perusahaan untuk menyediakanlaporan keuangan kepada pihak internalperusahaan, perusahaan juga dituntut untukmemperluas tanggung jawab organisasinya.Perluasan tersebut dibuat dengan asumsibahwa perusahaan mempunyai tanggungjawab yang lebih luas dibanding hanyamencari laba untuk pemegang saham(Beasley, 1996).

Kinerja Perusahaan

Helfert (1996) dalam Lusiyati danSalsiyah (2013) mengungkapkan bahwakinerja perusahaan adalah suatu tampilankeadaan secara utuh atas perusahaan selamaperiode waktu tertentu, merupakan hasil atauprestasi yang dipengaruhi oleh kegiatanoperasional perusahaan dalam memanfaatkansumber daya yang dimiliki.

Berdasarkan pengertian tersebut dapatdisimpulkan bahwa kinerja perusahaanmerupakan suatu gambaran tentang kondisikeuangan suatu perusahaan yang dianalisisdengan alat-alat analisis keuangan, sehinggadapat diketahui mengenai baik buruknyakeadaan keuangan suatu perusahaan yangmencerminkan prestasi kerja dalam periodetertentu.

Page 9: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

5

Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1Kerangka Pemikiran

Hubungan Dewan Komisaris denganKinerja Perusahaan

Dewan Komisaris merupakanproporsi anggota Dewan Komisaris yang adadi dalam perusahaan. Jumlah dewankomisaris yang semakin banyak menandakanbahwa dewan komisaris yang melakukanfungsi pengawasan dan koordinasi dalamperusahaan semakin baik sehingga akanberdampak juga terhadap meningkatnyakinerja dari perusahaan. Dewan komisarisyang berjumlah banyak juga berguna untukmengatasi kemungkinan terjadi konflikagensi pada perusahaan, sehingga sebuahperusahaan hanya akan berfokus untukmeningkatkan kinerja dan nilai perusahaan.

Hubungan Kepemilikan Intitusionaldengan Kinerja Perusahaan

Investor institusional merupakanpamegang saham yang cukup besar karenamemiliki pendanaan yang besar. Tingkatkepemilikan tersebut menimbulkan usahapengawasan yang lebih besar untukmenghalangi perilaku opportunistic manajer.Berdasarkan karakteristik pasar modalIndonesia sebagai emerging market,kepemilikan institusional mempunyai

peranan dalam melakukan monitoring untukmereduksi adanya konflik keagenan yang adadalam perusahaan. Semakin besarkepemilikan institusional maka semakinefisien pemanfaatan aset perusahaan dandiharapkan juga dapat bertindak sebagaipencegahan terhadap pemborosan yangdilakukan oleh manajemen.

Hubungan Kepemilikan Manajerialdengan Kinerja Perusahaan

Manajer yang memiliki sahamperusahaan menyelaraskan kepentingannyadengan kepentingan sebagai pemegangsaham. Manajer yang sekaligus pemegangsaham akan berusaha untuk meningkatkankinerja perusahaan. Sejalan denganpeningkatan kepemilikan saham olehmanajer, diharapkan manajer akan bertindaksesuai keinginan para prinsipal, karenamanajer akan termotivasi untukmeningkatkan kinerja. Kinerja manajer yangsemakin baik akan semakin meningkatkannilai perusahaan juga.

Hubungan Komite Audit dengan KinerjaPerusahaan

Jumlah anggota yang besar dalamkomite audit bukan merupakan jaminanbahwa kinerja suatu perusahaan akanmembaik, sehingga investor menganggapkeberadaan komite audit bukanlah faktoryang dapat dijadikan sebagai bahanpertimbangan dalam mengapresiasi kinerjaperusahaan.

Keanggotaan komite audit yang diaturoleh Bapepam dan Bursa Efek Indonesia,disebutkan bahwa komite audit yang dimilikioleh perusahaan minimal terdiri dari tigaorang, dimana sekurang-kurangnya 1 (satu)orang berasal dari komisaris independen dan2 (dua) orang anggota lain berasal dari luaremiten atau perusahaan publik. Penerapanjumlah keberadaan komite audit yangmemenuhi standar akan meningkatan kinerjamaupun nilai perusahaan.

Dewan Komisaris

KepemilikanInstitusional

KepemilikanManajerial

PengungkapanCorporate Social

Responsibility

KinerjaPerusahaan

(ROA)Komite Audit

Page 10: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

6

Hubungan Corporate SocialResponsibility dengan Kinerja Perusahaan

Pengungkapan CSR dilakukan dengantujuan untuk memperlihatkan kepadamasyarakat tentang aktivitas sosial yangdilakukan oleh perusahaan dan pengaruhnyaterhadap masyarakat, dan kemudian tujuanakhir dari pengungkapan CSR adalah untukmenunjang tujuan utama perusahaan yaitumendapatkan profit maksimum.

METODE PENELITIAN DAN ANALISISDATA

Gambaran Subyek Penelitian

Penelitian ini menggunakan populasidari seluruh perusahaan yang beroperasidalam bidang Agriculture and Fishing yangtercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) padaperiode 2012-2014. Berdasarkan tingkateksplanasi (kejelasan data), metode penelitianyang digunakan dalam penelitian ini dapatdiklasifikasikan sebagai penelitian deskriptif.Teknik pengambilan sampel menggunakanpurposive sampling dengan menggunakanmetode dokumentasi sehingga sampel dapatdigeneralisasi sebanyak 42 sampel terdiri dari14 perusahaan Agriculture and Fishingselama 3 tahun pengamatan dengan kriteriasampel: Semua perusahaan yang tercatat diBEI dalam kategori Agriculture and Fishing;Perusahaan Agriculture and Fishing yangmenerbitkan laporan keuangan tahunan(annual report) secara baik dan lengkap;Memiliki data keuangan yang berkaitandengan Return on Asset (ROA); Tidakmerugi; Menggunakan satuan mata uangrupiah dalam pelaporan keuangannya;Mengungkapkan data terkait DewanKomisaris, Kepemilikan Institusional,Kepemilikan Manajerial, dan Komite Auditsebagai indikator pengungkapan GoodCorporate Governance (GCG);mengungkapkan data mengenai CorporateSocial Rensposibilty (CSR) yang seluruh

kriteria tersebut masuk dalam periode 2012-2014.

Sampel penelitian yang diperolehdilihat dari beberapa aspek yang sudahditentukan dalam penelitian ini untukakhirnya dianalisis. Aspek-aspek tersebutadalah pengungkapan Good CorporateGovernance (GCG) melalui indikator DewanKomisaris, Kepemilikan Institusional,Kepemilikan Manajerial, dan Komite Audit,pengungkapan Corporate SocialResponsibility (CSR) melalui indikatorpenilaian GRI 3.1, dan Kinerja Keuanganperusahaan dengan indikator Return on Asset(ROA).

Data Penelitian

Penelitian ini menganalisis tentangpengaruh pengungkapan Good CorporateGovernance (GCG) dan Corporate SocialRespinsibility (CSR) terhadap kinerjakeuangan perusahaan yang terdaftar di BEI.Metode analisis data yang digunakan adalahanalisis regresi linier berganda. Persamaanregresi dirumuskan sebagai berikut:

Y = α +b1DW + b2KI + b3KM + b4KA +b5CSR + e

Keterangan:

Y = Kinerja Perusahaan

α = Konstanta

b1-b5 = Koefisien Regresi

DW = Dewan Komisaris

KI = Kepemilikan Institusional

KM = Kepemilikan Manajerial

KA = Komite Audit

CSR = Corporate Social Responsibility

e = Error Term

Analisis regresi yang dilakukan padapenelitian ini adalah untuk mengetahui besarpengaruh variabel independen terhadapvariabel dependen.

Page 11: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

7

Data yang digunakan dalampenelitian ini adalah data sekunder yangberasal dari laporan keuangan tahunanperusahaan Agriculture and Fishing di BursaEfek Indonesia (BEI) selama periode 2012-2014.

Variabel Independen

Pengungkapan Good CorporateGovernance

1. Dewan Komisaris (X1), Penelitian inilebih difokuskan pada efektivitas dewankomisaris dalam sebuah perusahaan.Penilaian menggunakan 17 daftarpertanyaan efektivitas dewan komisarisdengan kategori independensi, aktivitas,ukuran dewan komisaris, keahlian dankompetensi dan dinilai dengan tiga tingkatpenilaian yaitu baik, sedang, dan buruk(Hermawan, 2009). Penilaian skor daribeberapa indikator tersebut adalah sebagaiberikut:

Good :memenuhi semua kriteria,diberikan nilai 3

Fair :hanya memenuhi sebagiankriteria, diberikan nilai 2

Poor :tidak memenuhi atau tidak adainformasi, diberikan nilai 1

2. Kepemilikan Institutional (X2), diukurdari jumlah persentase saham yangdimiliki oleh institusi.

3. Kepemilikan Manajerial (X3), adalahjumlah saham yang dimiliki oleh suatuinstitusi dalam sebuah perusahaan.Proporsi Kepemilikan Manajerial diukurberdasarkan persentase kepemilikannya.

4. Komite Audit (X4), Penilaian komiteaudit dalam penelitian ini lebih difokuskanpada efektivitas komite audit pada sebuahperusahaan dengan menggunakan daftarpertanyaan, yang sebelumnya digunakanHermawan (2009). Daftar pertanyaantersebut terdiri dari 11 pertanyaan dengantiga tingkat penilaian berdasarkankategori aktivitas, ukuran, keahlian dankompetensi. Pada setiap perusahaan akandiberikan penilaian berdasarkanpengungkapan di dalam annual reportyang terkait laporan komite audit, profilanggota komite audit, pernyataan tugasdan tanggungjawab, dan jumlah rapatyang diselenggarakan oleh komite audit.Penilaian skor dari beberapa indikatortersebut adalah sebagai berikut:

Good :memenuhi semua kriteria,diberikan nilai 3

Fair :hanya memenuhi sebagiankriteria, diberikan nilai 2

Poor :tidak memenuhi atau tidak adainformasi, diberikan nilai 1

5. Pengungkapan Corporate SocialResponsibility (X5), Indikator pengukuranCorporate Social Responsibility dalampenelitian ini menggunakan panduan GRIG3.1, terdapat 6 pengukuran dengan 81item kategori. Kategori tersebut meliputi30 item lingkungan, 9 item ekonomi, 11item Hak Asasi Manusia, 8 itemmasyarakat, 14 item tenaga kerja, dan 9item tanggungjawab produk. Pengukurantersebut menggunakan metode scoring,yaitu :

Score 0 : Jika perusahaan tidakmengungkapkan item pada daftarindikator GRI G3.1.

Score 1 : Jika perusahaan mengungkapkanitem pada daftar indikator GRIG3.1.

Page 12: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

8

Hasil dari pengungkapan tersebutkemudian dihitung melalui jumlah indikatoritem yang benar-benar diungkapkanperusahaan dengan jumlah semua indikatoritem yang terdapat pada GRI G3.1.Perhitungan tersebut dirumuskan sebagaiberikut :

Variabel Dependen

Kinerja Keuangan

Penelitian ini hanya menggunakanReturn On Asset (ROA). Adapun bentukukuran yang digunakan dalam menentukanROA setiap perusahaan adalah :

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Analisis Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikaninformasi berdasarkan gambaran ataudeskripsi suatu data yang dilihat dari nilairata-rata (mean), standar deviasi, nilaimaksimum dan nilai minimum (Ghozali,2011 : 19).

1. Dewan Komisaris

Penilaian efektivitas dewan komisarisdiukur berdasarkan jumlah keseluruhan nilaiskor dari pernyataan yang diungkapkanperusahaan kemudian dibagi dengan jumlahskor keseluruhan yang harus diungkapkanyaitu 51.

Tabel 4.4Uji Statistik Deskriptif Dewan Komisaris

Periode 2012-2014

Descriptive Statistics

N Minimu

m

Maximu

m

Mean Std.

Deviation

DEWAN_KO

MISARIS42 .65 .98 .8081 .07435

Valid N

(listwise)42

Sumber: Lampiran 2 (diolah) dan Lampiran 4

Hasil Uji Statistik Deskriptifmenggunakan SPSS versi 20.0memperlihatkan rata-rata efektivitas DewanKomisaris secara keseluruhan tahun 2012-2014 sebesar 0,8081, artinya perusahaansampel memiliki Dewan Komisaris yangcukup efektif karena lebih besar dari 0,666(nilai fair dari skor checklist yang digunakanHermawan, 2009).

Gambar 4.1Grafik rata-rata tingkat efektivitas Dewan

Komisaris periode 2012-2014.

Page 13: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

9

2. Kepemilikan Manajerial

Tabel 4.5.Uji Statistik Deskriptif Persentase

Kepemilikan Manajerial periode 2012-2014

Sumber: Lampiran 2 (diolah) dan Lampiran 4

Nilai rata-rata (mean) dari variabelkepemilikan manajerial adalah 0,66.Sedangkan standar deviasi dari variabelkepemilikan manajerial sebesar 0,21 dari 42sampel pengujian pada periode 2012-2014.Nilai standar deviasi yang lebih kecildibandingkan nilai rata-rata (mean)mengindikasikan bahwa data variabelkepemilikan manajerial memiliki rentangnilai yang tidak jauh berbeda dari tahun-tahun.

Gambar 4.2Grafik rata-rata persentase Kepemilikan

Manajerial periode 2012-2014

3. Kepemilikan Institusional

Variabel Kepemilkan Institusionalmerupakan salah satu indikator pengujiandari Good Corporate Governance yangmemperlihatkan persentase besaran darikepemilikan saham oleh institusionalterhadap perusahaan sampel.

Tabel 4.6Uji Statistik Deskriptif Kepemilikan

Institusional Periode 2012-2014

Descriptive Statistics

N Minimu

m

Maximu

m

Mean Std.

Deviation

KEPEMILIKA

N_INST42 .00 .83 .3095 .19364

Valid N

(listwise)42

Sumber: Lampiran 2 (diolah) dan Lampiran 4

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilaiterkecil dari variabel kepemilikaninstitusional adalah 0,00 yang dimiliki olehMulti Agro Gemilang Plantation, Tbk. padatahun 2012 dan nilai terbesar adalah 0,83yang dimiliki oleh Bakrie SumatraPlantation, Tbk. Rendahnya nilai pada tahun2012 tersebut menjelaskan bahwa dari 42perusahaan sampel terdapat salah satuperusahaan yang tidak memiliki sahaminstitusional. Sementara itu nilai rata-rata(mean) dari variabel kepemilikaninstitusional sebesar 0,30 dengan nilaistandar deviasi 0,19, yang berarti nilaistandar deviasi lebih kecil dibandingkanmean kepemilikan institusional. Sehinggadapat disimpulkan jika data variabelkepemilikan institusional memiliki rentangnilai yang tidak jauh berbeda dari tahun ketahun, artinya sebaran datanya semakin kecilatau homogen.

Descriptive Statistics

N Minimu

m

Maximu

m

Mean Std.

Deviation

KEPEMILI

KAN_MAN42 .01 .97 .6667 .21455

Valid N

(listwise)42

Page 14: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

10

Gambar 4.3Grafik rata-rata persentase Kepemilikan

Institusional periode 2012-2014

Tren fluktuasi tersebutmengindikasikan bahwa aset perusahaanbelum dimanfaatkan dengan efisien olehmanajemen dan kemampuan perusahaandalam mencegah pemborosan juga kurangefektif.

4. Komite AuditPenilaian efektivitas Komite Audit

diukur berdasarkan jumlah keseluruhan nilaiskor dari pernyataan yang diungkapkanperusahaan kemudian dibagi dengan jumlahskor keseluruhan yang harus diungkapkanyaitu 33.

Tabel 4.7Uji Statistik Deskriptif Efektivitas Komite

Audit Periode 2012-2014

Descriptive Statistics

N Minimu

m

Maximu

m

Mean Std.

Deviation

KOMITE_

AUDIT42 .58 .97 .8300 .10448

Valid N

(listwise)42

Sumber: Lampiran 2 (diolah) dan Lampiran 4

Nilai standar deviasi sebesar 0,10448yang lebih kecil dibandingkan rata-rataKomite Audit yaitu sebesar 0,8300, nilaitersebut menunjukkan bahwa perusahaansampel memiliki nilai efektivitas komite

audit yang tidak jauh berbeda antara satudengan lainnya.

Gambar 4.4Grafik rata-rata persentase Efektivitas

Komite Audit periode 2012-2014

5. Pengungkapan Corporate SocialResponsibility

Penilaian pengungkapan CorporateSocial Responsibility pada perusahaansampel diukur berdasarkan dari jumlahkeseluruhan skor dari item yang diungkapkanoleh perusahaan dibagi dengan total jumlahitem yang pengungkapan yaitu 81 item.

Tabel 4.8Uji Statistik Deskriptif Corporate Social

Responsibility Periode 2012-2014

Descriptive Statistics

N Minimu

m

Maximu

m

Mean Std.

Deviati

on

CSR 42 .32 .83 .5305 .12982

Valid N

(listwise)42

Sumber: Lampiran 2 (diolah) dan Lampiran 4

Page 15: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

11

Data Corporate Social Responsibilitypada perusahaan Agriculture dan Fishingmemiliki nilai penyimpangan yang cukupbesar setiap tahunnya, sehingga semakinbesar tingkat penyimpangan maka akansemakin besar variasi datanya.

Gambar 4.5Grafik Pengungkapan Corporate Social

Responsibility periode 2012-2014

.Tren fluktuasi ini mengindikasikanbahwa perusahaan sampel mengungkapkanaktivitas konsekuensi sosial dan lingkungansaat ini maupun jangka panjang yangterkesan kurang konsisten. Akan tetapi haltersebut menjadi wajar dikarenakan untukmenjalankan program Corporate SocialResponsibility oleh perusahaan sampelmembutuhkan proses perencanaan dantahapan-tahapan realisasi yang mungkinmemakan waktu cukup lama.

6. Kinerja Keuangan (ROA)

Variabel Kinerja keuangan dinilaimenggunakan Return On Assets (ROA).Return On Assets (ROA) dapatmemperlihatkan kemampuan perputaran assetyang dimiliki oleh perusahaan dalammenghasilkan laba.

Tabel 4.9Uji Statistik Deskriptif Kinerja Keuangan

(ROA) periode 2012-2014

Sumber: Lampiran 2 (diolah) dan Lampiran 4

Data Return On Assets (ROA)memiliki rentang nilai yang cenderung kecildari tahun ke tahun, tingkat rentang nilaiyang cukup kecil menunjukkan kurangbervariasinya data.

Gambar 4.6Grafik Rata-rata Kinerja Keuangan (ROA)

periode 2012-2014

Tren penurunan tersebutmengindikasikan bahwa dari tahun ke tahunrata-rata sistem pengelolaan sumber daya(aset) perusahaan Agriculture dan Fishingkurang efektif dan efisien, sehinggamenghasilkan laba bersih yang tidakkonsisten dari tahun ke tahun. Berdasarkaninformasi yang dimuat pada annual reportbeberapa perusahaan sampel, hal tersebutdiakibatkan oleh faktor resiko ketidakpastian

Descriptive Statistics

N Minimu

m

Maximu

m

Mean Std.

Deviati

on

ROA 42 -.17 .22 .0481 .07225

Valid N

(listwise

)

42

Page 16: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

12

terhadap kondisi ekonomi global yang terjadisepanjang tahun 2013 hingga pertengahantahun 2014. Melambatnya kondisiperekonomian dunia berdampak menurunnyapermintaaan dari pasar global sehinggaberpengaruh pada melemahnya harga jualrata-rata produk yang dijual perusahaan.

Analisis Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan dengantujuan untuk mengetahui apakah modelregresi, variabel dependen dan variabelindependen memiliki distribusi normal atautidak.

Tabel 4.10Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov

Smirnov

Sumber: Output Hasil Pengujian SPSS(Lampiran 4)

Hasil dari Uji Kolmogorov Smirnovberdasarkan tabel 4.10 menunjukkan nilaisignifikan sebesar 0,671 yang lebih besar darinilai signifikansi (0,05) sehingga memenuhidasar pertama dari dasar hipotesis yangditentukan sebelumnya. Berdasarkan dasarhipotesis tersebut maka H0 diterima atau datadinyatakan terdistribusi secara normal.

2. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untukmenguji apakah dalam model regresi linierada korelasi antara kesalahan pengganggupada periode t-1 (sebelumnya). Berikut iniadalah langkah melakukan uji DurbinWatson.

Tabel 4.11Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin

Watson

Sumber: Output Hasil Pengujian SPSS(Lampiran 4)

Uji Autokorelasi dengan DurbinWatson seperti pada tabel 4.11memperlihatkan nilai hitung sebesar 2.148sedangkan nilai Durbin Watson menuruttabel dengan n = 42 dan k = 5 diperoleh nilaidl = 1.230 du =1.786. Kesimpulan daripengujian ini didasarkan dari nilai hitung (d)lebih besar dari nilai du dengan Uji DurbinWatson, maka dapat diputuskan bahwa H0diterima dan data dinyatakan bebas dariautokorelasi.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untukmenguji apakah dalam model regresi terjadiketidaksamaan antara variance dari residualatau pengamatan ke pengamatan lain.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 42

Normal Parametersa,bMean 0E-7

Std.Deviation .06310910

Most Extreme DifferencesAbsolute .112

Positive .112Negative -.087

Kolmogorov-Smirnov Z .724

Asymp. Sig. (2-tailed) .671

Model Summaryb

Mode

l

R R Square Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .487a .237 .131 .06735 2.148

Page 17: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

13

Tabel 4.12Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji

Glejser

Sumber: Output Hasil Pengujian SPSS(Lampiran 4)

Berdasarkan dasar pengambilankeputusan Uji Glejser yang telah ditentukansebelumnnya, hal ini menunjukkan bahwatidak ada indikasi terjadi heteroskedastisitasdalam model regresi didasarkan oleh nilaisignifikan dari semua variabel lebih besardari 0,05 sehingga model hipotesis H0 dapatditerima.

4. Uji Multikoleniaritas

Uji Multikoleniaritas bertujuan untukmenguji apakah model regresi ditemukanadanya korelasi atar variabel bebas(independen).

Tabel 4.13Hasil Uji Multikoleniaritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

DEWAN_KOMISARIS .680 1.471

KEPEMILIKAN_MANA

J.365 2.740

KEPEMILIKAN_INS .402 2.491

KOMITE_AUDIT .653 1.531

CSR .870 1.149Sumber: Output Hasil Pengujian SPSS(Lampiran 4)

Tabel 4.12 menunjukkan hasil darianalisis dengan menggunakan program SPSS.Berdasarkan analisis tersebutmemperlihatkan bahwa nilai VIF danTolerance yang mengindikasikan bahwatidak terdapat adanya multikolinearitas. Halini terbukti dari nilai VIF untuk semuavariabel independen kurang dari 10 dan jugatidak adanya nilai tolerance yang bernilaikurang dari 0,10.

Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menguji tentangpengaruh antara variabel independenterhadap variabel dependen. Berdasarkan haltersebut, pengujian yang dilakukanmenggunakan alat analisis linier berganda(multiple regression analysis).

1. Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahuiada atau tidak pengaruh variabel-variabelindependen (bebas) yang masuk kedalammodel variabel dependen (terkait) (Ghozali,2011:98). Kriteria yang ditentukan dalampengujian penelitian ini adalah sebagaiberikut:

Model T Sig.

1

(Constant)-

.109

.914

DEWAN_KOMISARIS-

.331

.742

KEPEMILIKAN_MANAJ-

.022

.983

KEPEMILIKAN_INS 1.190 .242

KOMITE_AUDIT 1.324 .194

CSR-

.598

.554

Page 18: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

14

Tabel 4.14Hasil Uji Signifikan Simultan (UjiStatistik F)

Sumber: Output Hasil Pengujian SPSS(Lampiran 4)

Hasil Uji Signifikan Simultan (UjiStatistik F) pada tabel 4.13 menunjukkanhasil dari nilai F test adalah sebesar 2,238dan nilai signifikan sebesar 0,07200 sehinggadinyatakan bahwa model hipotesis H0

diterima karena nilai tersebut lebih dari 0,05.Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkanbahwa tidak terdapat variabel independenyang berpengaruh terhadap variabeldependen, dan model tersebut dikatakan fitatau bagus.

2. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi berfungsi untukmengukur seberapa jauh model dalammenerangkan variasi variabel dependen. Nilaikoefisien determinasi antara nol dan satu.Nilai adjusted R2 yang kecil berartikemampuan variabel-variabel independendalam menjelaskan variasi variabel dependenamat terbatas. Nilai yang mendekati satuberarti variabel-variabel independenmemberikan hampir semua informasi yangdibutuhkan untuk memprediksi variasivariabel dependen.

Tabel 4.15Hasil Uji R2

Model R R Square Adjusted RSquare

Std. Errorof theEstimate

1.487a .237 .131 .06735

Sumber: Output Hasil Pengujian SPSS(Lampiran 4)

Nilai adjusted R2 sebesar 0,131menunjukkan model regresi yang cukupbagus karena 13,1% variabilitas terjadi padavariabel dependen yang dapat dijelaskan olehvariabilitas variabel independen, sedangkan86,9% variabilitas variabel dependendijelaskan oleh variabel lain yang tidakditeliti dalam penelitian ini.

3. Uji Signifikan Parameter Individual(Uji Statistik t)

Uji signifikan parsial atau uji tdigunakan untuk menguji tingkat signifikansipengaruh masing-masing variabelindependen terhadap dependen secara parsial.

Tabel 4.16Hasil Uji Signifikan Parameter Individual

(Uji Statistik t)

Sig.

(Constant) .853

DEWAN_KOMISARIS .936

KEPEMILIKAN_MANAJ .480

KEPEMILIKAN_INS .218

KOMITE_AUDIT .299

CSR .275

Sumber: Output Hasil Pengujian SPSS(Lampiran 4)

Model Sum ofSquares

Df MeanSquare

F Sig.

1

Regression.051 5 .01

02.238 .072b

Residual.163 36 .00

5

Total .214 41

Page 19: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

15

Hasil pengujian Variabel independenberdasarkan analisis regresi daripengungkapan Good Corporate Governancedengan indikator dewan komisaris (X1)diperoleh nilai thitung sebesar 0,014,kepemilikan manajerial (X2) sebesar 0,172,kepemilikan institusional (X3) sebesar -0,288, komite audit (X4) sebesar 0,190, danvariabel pengungkapan CSR (X5) sebesar -0,173 kesemuanya mempunyai nilai thitung ≤2,262 (nilai ttabel berdasarkan tabel distribusinilai ttabel) dan nilai Sig-t ≥ 0,05, sehinggadapat disimpulkan bahwa H0 diterima danvariabel tersebut tidak berpengaruh terhadapkinerja perusahaan (ROA).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil dari uji statistik deskriptifmenunjukkan nilai rata-rata efektivitasDewan Komisaris secara keseluruhan tahun2012-2014 sebesar 0,8081 artinya perusahaansampel memiliki dewan komisaris yangefektif karena lebih besar dari 0,666. Nilairata-rata variabel kepemilikan manajerialsebesar 0,66 dengan tren peningkatan padaperiode 2012-2014 mengindikasikan bahwaperusahaan memiliki manajemen yang lebihbaik dari tahun ke tahun. Nilai rata-rata(mean) dari variabel kepemilikaninstitusional adalah 0,30 dengan trenfluktuasi pada periode 2012-2014mengindikasikan bahwa aset perusahaankurang dimanfaatkan dengan efisien danefektif oleh manajemen. Nilai rata-rataefektivitas Komite Audit sebesar 0,8300,artinya perusahaan sampel memiliki KomiteAudit yang efektif karena lebih besar dari0,666. Nilai rata-rata dari variabelCorporate Social Responsibility sebesar0,5305 dengan tren fluktuasi pada periode2012-2014 mengindikasikan bahwaperusahaan sampel mengungkapkan aktivitaskonsekuensi sosial dan lingkungan saat inimaupun jangka panjang yang terkesan kurangkonsisten. Nilai rata-rata variabel kinerja

keuangan (ROA) sebesar 0,0481 dengan trenpenurunan pada periode 2012-2014mengindikasikan bahwa dari tahun ke tahunrata-rata perusahaan Agriculture dan Fishingmencerminkan sistem pengelolaan sumberdaya (aset) perusahaan yang kurang efektifdan efisien, sehingga menghasilkan lababersih yang tidak konsisten dari tahun ketahun.

Penelitian ini menggunakan analisisregresi berganda untuk pengujian hipotesis.Data yang digunakan telah memenuhi ujiasumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas,uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, danuji multikolinearitas atau sudah memenuhikriteria BLUE (Best Linier UnbiasedEstimated). Uji asumsi klasik juga digunakanpada penelitian ini sebelum dilakukannyapengujian hipotesis.

Hasil uji regresi berganda melalui ujimodel (uji F) disimpulkan bahwa modelpersamaaan regresi yang digunakan sudah fitatau baik. Uji R2 yang disimpulkanberdasarkan besaran nilai adjusted R Squareuntuk mengetahui seberapa besarkemampuan model regresi dalammenjelaskan variabilitas atau perusahaanyang terjadi pada variabel dependen. nilaiadjusted R2 sebesar 0,131 menunjukkanmodel regresi yang cukup bagus karena13,1% variabilitas terjadi pada variabeldependen yang dapat dijelaskan olehvariabilitas variabel independen, sedangkan86,9% variabilitas variabel dependendijelaskan oleh faktor lain diluar model.

Berdasarkan uji t dengan tarafsignifikansi sebesar 0,05 atau 5 persen, tidakterdapat satupun variabel independen yangberpengaruh terhadap kinerja perusahaan(ROA). Variabel efektivitas dewan komisarisyang dimiliki oleh perusahaan sampel tidakmempengaruhi kinerja dari perusahaankarena dewan komisaris hanya berfungsisebagai controller yang tidak terlibat secaralangsung dengan kegiatan operasi

Page 20: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

16

perusahaan. Faktor lain mungkin disebabkanoleh kurangnya independensi komisariskarena banyaknya dewan komisaris yangmasih memiliki hubungan afiliasi sehinggamempengaruhi tindakan independen bahkanmenghambat kinerja perusahaan.

Variabel kepemilikan manajerial tidakberpengaruh secara signifikan terhadapvariabel kinerja perusahaan (ROA)disebabkan tingkat nilai dari rata-ratakepemilikan manajeial cenderung masihcukup kecil, sehingga masih banyak terjadikonflik kepentingan antara pemilik sahamdan pihak manajemen perusahaan. Konfliktersebut menimbulkan pengeluaran biayaoleh perusahaan sehingga berakibatmenurunnya pendapatan perusahaan.

Variabel kepemilikan institusionaltidak berpengaruh secara signifikan terhadapvariabel kinerja perusahaan (ROA) dapatdiartikan bahwa besar nilai dari kepemilikaninstitusional tidak berpengaruh terhadapmeningkatnya kinerja perusahaan. Salah satupenyebab hal tersebut dikarenakan investorinstitusi kurang memanfaatkan hak-hak yangdiperoleh atas kepemilikan saham terhadapkeputusan-keputusan atas operasiperusahaan.

Variabel komite audit tidakberpengaruh secara signifikan terhadapvariabel kinerja perusahaan (ROA). Haltersebut disebabkan oleh pelaksanaan fungsikomite audit yang kurang baik sehinggabelum secara optimal melaksanakantransparansi tanggung-jawab manajemenperusahaan dalam laporan keuangan yangakhirnya menghambat kinerja perusahaan.

Variabel Corporate SocialResponsibility tidak berpengaruh secarasignifikan terhadap variabel kinerjaperusahaan (ROA). Hal ini disebabkan olehpengungkapan informasi CSR yangcenderung kurang lengkap sehinggaberakibat pada kurangnya respon berupa citrapositif terhadap perusahaan baik dari

masyarakat maupun investor yang akhirnyatidak mempengaruhi kinerja perusahaan.

Saran

Adapun beberapa saran yang ingindisampaikan oleh peneliti adalah sebagaiberikut :

1. Pada penelitian selanjutnya disarankanuntuk menambah jumlah sampelpenelitian, karakteristik industri yang akandijadikan sampel serta menggunakanvariabel lain yang ada agar mendapatkanhasil penelitian yang lebih baik.

2. Hasil pengaruh pengungkapan GCG dantingkat pengungkapan CSR terhadapkinerja keuangan tidak sepenuhnya tepat,namun perhitungan ini perlu dilakukanuntuk memberikan sinyal-sinyalpenurunan kinerja perusahaan yang akanberdampak buruk bagi perusahaankedepannya jika tidak segera diperbaiki.

3. Bagi investor, agar tetap memperhatikanberbagai informasi termasuk peranperusahaan terhadap aspek sosial maupunlingkungan yang terdapat pada annualreport sebelum memutuskan untukberinvestasi pada perusahaan.

DAFTAR RUJUKAN

Beasley, M. S. 1996. An Empirical Analysisof the Relation between the Board ofDirector Composition and FinancialStatement Fraud. The AccountingReview, Vol.17, 443-465.

Eisenhardt, Kathleem. M. 1989. AgencyTheory: An Assesment and Review.Academy of management Review, 14,hal 57-74.

Etty, Murwaningsari., Mei 2009. HubunganCorporate Governance, CorporateSocial Responsibilities dan CorporateFinancial Performance dalam SatuContinuum. Jurnal Akuntansi dan

Page 21: PENGARUH PENGUNGKAPAN GCG DAN TINGKAT …eprints.perbanas.ac.id/3143/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfmembantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Kep. 29/PM/2004). Pada umumnya tanggung jawab komite

17

Keuangan, Vol. 11. No. 1. Hal 30-41.Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.

Felmania, M., 2014. Good CorporateGovernance Mechanism, CorporateSocial Responsibility Disclosure onFirm Value: Empirical Study on ListedCompany in Indonesia StockExchange. International Journal ofFinance and Accounting Studies, 2(1),1-10.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi AnalisisMultivariate dengan Program IBMSPSS 20. Cetakan III. Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro.

Hermawan, Ancella. 2009. PengaruhEfektifitas Dewan Komisaris danKomite Audit, Kepemilikan olehKeluarga, dan Peran Monitoring Bankterhadap Kandungan Informasi Laba.Disertasi S3 Program Ilmu Akuntansi,Universitas Indonesia.

Jensen, M., and Meckling, W. 1976. Theoryof the firm: Managerial behavior,agency costs, and ownership structure.Journal of Financial Economics. 3:305-360.

Karjaya, I Wayan Hendra, Sisdyani, EkaArdhani., September 2014. PengaruhTingkat Pengungkapan CSR danMekanisme GCG pada KinerjaKeuangan Perusahaan Pertambangan.E-Jurnal Akuntansi UniversitasUdayana, (Online) Vol. 8, No. 3.(http://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/8583, diakses 21Oktober 2015).

Komite Nasional Kebijakan Governance(KNKG)., 2006. Pedoman Umum GCGdi Indonesia. Jakarta.

Lusiyati dan Salsiyah 2013, PengaruhLeverage, Umur Perusahaan danUkuranPerusahaan Terhadap KinerjaPerusahaan pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI,Jurnal Jurusan Administrasi Niaga,Politeknik Negeri Semarang.

Susanto, Priyatna Bagus & Imam Subekti.,2013. Pengaruh Corporate SocialResponsibility dan Good CorporateGovernance Terhadap NilaiPerusahaan (Pada Perusahaan YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia).Universitas Brawijaya.

Veronica, Theodora Martina. 2013. PengaruhGood Corporate Governance,Corporate Social Responsibility &Kinerja Keuangan terhadap NilaiPerusahaan. Jurnal DinamikaManajemen (Online). Vol. 4, No. 2.(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm, diakses 10 September 2015).

www.bapepam.go.id

www.bbc.com

www.globalreporting.org

www.idx.co.id

www.iicg.org

www.indonesia.go.id

www.knkg-indonesia.com

www.ugm.ac.id